29 september

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 29 SEPTEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

Dua Oknum Polisi Dicokok BNP Tertangkap Tangan Menyimpan Sabu BANYUWANGI - Korps kepolisian Banyuwangi tercoreng ulah dua anggota. Kemarin (28/9) dua anggota Polres Banyuwangi dicokok Badan Narkotika Provinsi (BNP) terkait kepemilikan narkoba jenis sabu-sabu (SS). Dua polisi “nakal” itu adalah Aipda M. Endrianto dan Briptu Rio Dita. Endri sehari-hari berdinas di satuan Sabhara, sedangkan Rio di seksi umum (Sium). Kedua bintara polisi itu memang cukup lama dicurigai “bermain” narkoba. Endri dan Rio kini masih menjalani pemeriksaan di markas BNP Surabaya. Petugas BNP masih mengembangkan tertangkapnya dua anggota Polres Banyuwangi tersebut. Diperoleh keterangan, keduanya ditangkap di dua tempat terpisah pada Sabtu (26/9) kemarin. Dari tangan personel kepolisian yang bertugas di Satuan Sabhara dan Seksi Umum Polres Banyuwangi tersebut, petugas BNP mengamankan sejumlah barang bukti n Baca Dua...Hal 39

Polisi Kesandung Kasus Sabu

Q Endrianto ditangkap Sabtu (26/9) di depan MAB pukul 04.00. Barang bukti 0,5 gram sabu. SS disimpan dalam bungkus rokok.

Q Rio Dita dibekuk Sabtu (26/9) pukul 16.00 di depan sebuah SPBU di Cluring. Barang bukti yang diamankan satu paket sabu seberat 0,5 gram

Endri Pernah Tertangkap, Rio Tunggu Sanksi

Q Endri pernah kesandung kasus serupa. Pertengahan bulan Juni lalu dia digerebek BNP di Bangkalan bersama dua warga sipil. Konon BB sabunya sebanyak 40 gram. Setelah diperiksa, Endri tak terbukti dan akhirnya dilepas.

SEMENTARA itu, penangkapan dua oknum anggota Polres Banyuwangi oleh BNP Jawa Timur menjadi pembicaraan serius di internal kepolisian. Berdasar penelusuran yang dilakukan Jawa Pos Radar Banyuwangi ternyata keduanya kerap dirundung masalah saat bertugas. Bahkan, di antaranya sudah tinggal menunggu ketuk palu untuk melepas statusnya sebagai anggota polisi. NARKOBA Endrianto, misalnya. Sebelum kesandung masalah narkoba kemarin, mantan anggota satuan lalu lintas itu sudah pernah bermasalah dengan narkoba. Pertengahan tahun lalu dia digerebek Badan Narkotika Provinsi di Bangkalan atas dugaan kepemilikan sabu-sabu n

Q Track record Rio banyak rapor merahnya. Sering bolos berdinas di Polres. Pernah diincar kasus sabu juga. Nasibnya menunggu Polda Jatim karena sudah diajukan ke sidang kode etik.

Q BNP Jatim menangkap seorang bandar sabu-sabu di Surabaya. Setelah dikembangkan mencokot keterlibatan dua anggota Polres Banyuwangi (Aipda Endrianto dan Briptu Rio Dita)

Baca Endri...Hal 39 GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA

LOMBA FOTOGENIK

Pengangkatan Rektor Universitas PGRI Banyuwangi, Teguh Sumarno, adalah sah. Sehingga, semua produknya termasuk ijazah yang dikeluarkannya adalah sah”

Surfer Wajah Lama Hiasi Panggung Juara

BENNY SISWANTO/RABA

KOMPAK: Lina Wardini bersama putrinya memasukkan ballot dukungan fotogenik di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Besok Terakhir Pengumpulan Ballot

Sadi Ketua PPLP PT PGRI Kubu Sadi

PESANGGARAN - Perhelatan final kompetisi surfing di Pulau Merah Minggu sore kemarin didominasi wajah-wajah lama. Kategori groomet U-14, posisi puncak dikuasai Dani Widianto dengan skor total 40,8. Disusul surfer cilik dari Pulau Merah, Velix, dengan skor 16, dan posisi ketiga diraih Deva dengan skor 15,5. Selanjutnya, kategori grommet U-16, posisi pertama dimiliki Ivan (Aan) Prihandoyo dengan skor 24, 9. Posisi kedua ditempati Irawan dengan skor 24, 7, dan posisi ketiga Feris dengan skor 19,6 n

PGRI Jatim hanya Akui Satu Rektor BANYUWANGI - Polemik keabsahan kepengurusan PPLP PT PGRI Banyuwangi yang diklaim dua kubu, yaitu Sadi dan Heru Ismadi, membuat Pengurus PGRI Jawa Timur angkat bicara. Ichwan Sumadi, ketua PGRI Jatim, menegaskan bahwa pihak yang memegang SK Menkumham-lah (kelompok Sadi) yang dianggap sah. Lebih lanjut Ichwan menjelaskan, Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) di bawah pengelolaan PPLP PT PGRI sebagai badan hukum yang mengurus semua lembaga pendidikan di bawah PGRI n

Baca Surfer...Hal 39 DARI BALI: Juara pertama open division, Made Darmayasa, digotong rekan-rekannya menuju panggung kejuaraan surfing di Pulau Merah, Minggu kemarin (27/9).

Baca PGRI Jatim...Hal 39 FOTO-FOTO: RENDRA - SULHAN/RABA

Pengangkatan Sadi cs menjadi pengurus antarwaktu pun tidak sah. Sebab, pergantian dari pengurus sebelumnya tidak melibatkan rapat anggota sesuai AD/ RT PPLP PT PGRI”

BANYUWANGI - Ballot dukungan untuk memilih juara favorit versi pembaca masih terbuka hingga 30 September besok. Bagi Anda yang mendukung salah satu peserta yang masuk top ten fotogenik anak nuansa merah-putih kemerdekaan, jangan sampai tidak mengirim ballot dukungan n Baca Besok...Hal 39

BEC 2015

Ilyas Karnoto Sekretaris PPLP PT PGRI Kubu Heru Ismadi

Ilyas Minta PGRI Jatim tak Intervensi FREDY RIZKI/RABA

M A J U - M U N D U R : Pe s e r t a B E C m e l a t i h kekompakan gerakan koreografi di Indoor GOR Tawang Alun kemarin (28/9).

Latihan Pakai Sepatu Hak GIRI - Dua puluh hari menjelang pelaksanaan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2015, kemarin (29/8) puluhan peserta mulai melakukan latihan koreografi di Indoor GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Dengan arahan koreografer, Subari, para peserta yang menggunakan kaus hitam tersebut mulai melakukan gerakan-gerakan yang akan diperagakan saat pelaksanaan nanti n Baca Latihan...Hal 39

PENGURUS Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP PT PGRI) Banyuwangi versi Dr. H. Sadi yang memberikan keterangan pers pada Sabtu (26/9) dinilai kedaluwarsa oleh kubu PPLP PT PGRI kubu Heru Ismadi. Bahkan, langkah PGRI Provinsi Jatim melantik Sadi cs sebagai pengurus PPLP PT PGRI Banyuwangi dinilai salah oleh PPLP PT PGRI Banyuwangi versi Heru Ismadi n

NAIK PODIUM: Bupati Anas berfoto bersama dengan para jawara kejuaraan surfing internasional di Pulau Merah.

Baca Ilyas...Hal 39

Pasutri Arbai-Salmah, Puluhan Tahun Menjadi Pendamping Seblang Bakungan

Jengkel Seblang Ngambek, Pernah Dikejar Pakai Keris Pasangan suami istri ini memiliki peran yang penting bagi pergelaran Seblang Bakungan. Si suami, Arbai, 77, menjadi penjual kembang, dan istrinya, Salmah, 67, sebagai pendamping seblang. Sudah dua puluh tahun mereka melakoni profesi tersebut. CHIN JULLIEN, Banyuwangi SEBLANG Bakungan sudah berjalan puluhan tahun lamanya. Banyak tokoh masyarakat Desa Bakungan yang berpartisipasi untuk melesta-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

CHIN JULLIEN/RABA

SERASI: Arbai dan Salmah memangku perlengkapan yang selalu digunakan untuk prosesi Seblang Bakungan.

rikan tarian warisan nenek moyang tersebut. Salah satunya pasangan suami istri Arbai dan Salmah yang tinggal di Lingkungan Gaplek, RT 03/ RW 02. Keduanya memiliki peran yang berbeda tapi sama pentingnya, terutama Salmah. Ibu tiga anak itu puluhan tahun menjadi pendamping seblang yang berusia lanjut tersebut. Salmah juga kebagian tugas menyediakan sesaji untuk ritual tari seblang itu. Sesaji itu meliputi peras, kelapa, ragi kinang, pisang mas, tumpeng dua buah, ketan beragam warna, dan tebu. Meski banyak yang disiapkan, ia memilih menyelesaikan tugasnya itu dalam waktu sehari semalam n

APK dikerjakan 20 hari Mari kita awasi bersama kualitas cetakannya! Simpan sabu, dua anggota Polres dicokok BNP Ternyata polisi juga doyan nyabu!

Baca Jengkel...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

30

Jawa Pos

Selasa 29 September 2015

Raih Perunggu di Kejurnas U-17 MALANG - Tim binavoli putri Banyuwangi membawa hasil bagus dalam kejuaraan nasional (kejurnas) bola voli antar klub U-17. Tim asuhan Rusmiyati itu sukses meraih peringkat ketiga dalam even yang berlangsung mulai 23 hingga 27 September itu. Dalam pertandingan yang digeber di GOR Ken Arok, Malang, itu tim binavoli putri Banyuwangi sebetulnya memiliki kans melenggang ke babak final. Tetapi, mereka dipaksa menyerah saat bersua tim Jenggolo, Sidoarjo, pada babak semifinal. Beruntung, mereka bangkit saat perebutan tempat ketiga untuk mendapatkan trofi medali perunggu. Kali ini mereka mengandaskan tim Perpose, Kendal, Jawa Tengah. Trofi itu diraih dengan susah payah. Bahkan, mereka nyaris pulang dengan tangan hampa. Sebab, tim binaan Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, itu keok di dua set awal.

ISTIMEWA

LUMAYAN:Tim binavoli putri Banyuwangi berpose bersama sebelum tampil dalam kejurnas bola voli antar klub junior U-17 di Malang.

Namun, mereka bisa bangkit dan membalikkan keadaan dan menang dramatis dengan skor 3-2. Kemenangan itu menjadi salah satu hasil yang patut diapresiasi. ‘’Alhamdulillah anakanak bisa bangkit dan dapat juara ketiga,” ungkap pelatih binavoli putri Banyuwangi, Rusmiyati, kemarin. Pada set-set awal, jelas dia, timnya terlihat kurang percaya

diri. Sehingga, dipaksa menyerah pada dua set awal. “Anak-anak akhirnya bisa bangkit pada set berikutnya dan menang dengan segala usaha,” tukasnya. Dia mengakui timnya kalah pada laga semifinal menghadapi Jenggolo, Sidoarjo. Menurut dia, faktor stamina yang membuat timnya kalah. ‘’Tapi, kami merasa ini hasil yang luar biasa,” tandasnya. (ton/c1/als)

ISTIMEWA

BEROTOT: Binaragawan Banyuwangi, Untung (kanan), pamer trofi saat tampil di GOR PKPSO Jember Minggu lalu.

Binaragawan Senior Pamer Trofi di Jember BANYUWANGI - Cabang olahraga (cabor) binaraga tidak bisa berbuat banyak pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V yang digeber Juni lalu. Para atlet binaraga U-21 yang berlaga dalam ajang multi even itu gagal meraup medali. Tetapi, jebloknya prestasi di level junior itu tidak berlanjut di kelas senior. Atlet binaraga tingkat senior kerap kali mendapat hasil manis dalam berbagai kejuaraan.

Terbaru, prestasi diraih dalam kejuaraan Jember Open 2015. Dua binaraga Banyuwangi masing-masing membawa pulang medali dalam ajang yang dipusatkan di GOR PKPSO Jember Minggu lalu itu. Keduanya adalah Untung dan Hendrik. Hanya nama Untung yang sanggup memberikan medali emas pada kelas 65 kilogram (Kg). Rekan dia, Hendrik, meraih medali perunggu

saat tampil di kelas 65+. Ketua Persatuan Angkat Besi, Binaraga, Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Banyuwangi, Beni Hiar, berkomitmen memperhatikan pembinaan di lapangan. Selain fokus junior, kelas senior juga tetap diperhatikan. ‘’Perhatian kita sama,” ungkapnya kemarin. Saat ini, jelas dia, pembinaan atlet usia tingkat junior memang tetap dilakukan. Diakuinya, men-

cari binaraga cilik memang tidak mudah. ‘’Tapi, kita tidak berhenti sampai di situ. Atlet yang ada kita perhatikan,’’ tukasnya. Terkait binaraga level dewasa, dia tidak terlalu khawatir. Sebab, selama ini para binaraga Banyuwangi kerap kali naik podium dalam berbagai kejuaraan. ‘’Kita hanya kirim dua binaraga dalam kejuaraan di Jember, toh mereka raih medali semua,” tandasnya. (ton/c1/als)

Lima Pesilat Ngotot Huni Skuad Pra-PON BANYUWANGI - Lima pesilat Banyuwangi saat ini tengah berjuang menembus skuad Pra-PON Jatim. Mereka akan bersaing dengan pesilat terbaik dari berbagai daerah dalam seleksi akhir yang berlangsung sejak Minggu lalu (27/9). Lima pesilat itu adalah Alfianur (kelas B putra), Dita Amalia Ramadani (kelas A putri), Umi Lailiyah (kelas B putri), Nurul Hidayah (kelas D putri), dan Novita Arlan (kelas D putri). Sebagai catatan, ada tiga pesi-

lat Banyuwangi yang sukses dalam seleksi Pra-PON tahap awal yang dibungkus dalam kejuaraan yang digeber di Ngawi beberapa waktu lalu. Mereka adalah Umi Lailiyah, Nurul Hidayah, dan Dita Amalia. Tiga pesilat tersebut meraih medali emas dalam ajang tersebut. dua atlet lain, yaitu Alfianur dan Novita Arlan, merupakan atlet peraih medali emas pada Porprov Jatim V tahun 2015. Saat ini kelima pesilat andalan Banyuwangi itu tengah mengik-

uti seleksi tahap akhir. Meski begitu, di antara mereka meraih hasil berbeda saat melakoni pertandingan perdana yang digeber di KONI Jatim pada Minggu lalu. Dua pesilat dipaksa menyerah saat melakoni pertandingan perdana. Keduanya adalah Umi Lailiyah dan Alfianur. Tiga rekan mereka, yaitu Dita Amalia Ramadani, Nurul Hidayah, dan Dita Amalia, sukses menang. Meski begitu, hasil tersebut bukan merupakan penilaian

akhir. Bagi yang kalah masih ada kesempatan dalam pertandingan lanjutan. Hal itu ditegaskan pelatih IPSI Banyuwangi, Bambang Wahyuono, kemarin. Dia mengatakan, penilaian akhir akan ditentukan pada Rabu mendatang. Menurut dia, semua atlet akan mendapatkan penilaian khusus untuk bisa mengisi skuad utama Pra-PON Jatim dan tampil dalam PON Jabar tahun 2016. ‘’Kita jelas berharap mendapatkan hasil terbaik,” pungkasnya. (ton/c1/als)

Hlg STNK P 9997 WL an Samsul Hadi, Dsn. Sukorejo RT. 1/2, Ds. Sukomaju, Srono

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Hlg STNK P 5971 ZJ an Endang Sustiyaningsih, Jl. R. Wijaya RT. 1/3 Kel. Giri

Rogojampi

All New Avanza

Toyota Innova

Daihatsu Xenia

Rogojampi ruko/rukan dijual perdana Sentra Sun Point ruko2.5lt lbr 4.5m hrg mulai 690jt (7unit) Hub.082.231.231.757 SunriseLand Property

DIJUAL All New Avanza tahun 013 S+E slv/htm PMK hrg 139/127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Innova 014/06 PMK M/T htm (solar) SPTB hrg 237,5/177 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013 htm PMK hrg 127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Nissan Evalia

Mitsubitshi Pajero

DIJUAL Evalia / G Livina 011 PMK SPTB pth/htm hrg 137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Mitsubitshi Pajero Exeed tahun 011 htm PMK hrg 275 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Agenda Kota

Seminar Haji dan Umrah HADIRI seminar syiar Haji & Umrah Perdana di Banyuwangi. Acara akan digelar di Banyuwangi pada Selasa (29/9) pukul 18.00 WIB bertempat di Ponpes Safinatul Huda, Ust Zakaria, Jln. Wahid Hasyim Banyuwangi. Sedangkan di Muncar pada hari Rabu (30/9) pukul 14.30 WIB tempat timur BCA Muncar, H. Wahab, Jl. Brawijaya 107 Muncar. Acara: Mengupas tuntas mudahnya umrah tanpa kendala biaya & percepatan rezeki yang berkah. Bersama H. Widi Juniardi, S.So.Apt. Director Leader peraih reward 6 umrah & 6 mobil dalam waktu 11 bulan. Info 081237305794. (*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Hlg STNK P 5963 YH an Lusiana Nida Sampurna, Jl. Mawar RT. 3/2, Penataban,Giri Hlg STNK P 5076 VY an Mahfud Sudarsono, Dsn. Ringinsari RT. 1/2, Ds. Pesanggaran Hlg STNK P 2878 ZG an Jeanny Rante Datu, Dsn. Sasakbomo RT. 1/1, Mangir, Rgjmpi Hlg STNK P 6660 XL an Aris Arifin, Lingk. Gombeng RT. 2/3, Kel/Ds. Gombengsari Hlg STNK P 5630 YH an Sumatli, Lingk. Krajan RT. 5/2 Kel. Bulusan H:081913868116

BANYUWANGI BANYUWANGI Jl. Kalilo BANYUWANGI

Jl. MH. Thamrin

Akik Fosil Mani Gajah

Djl Ruko 2 Lantai u/ Usaha Jl. MH. Thamrin No. 47 Hrg 500 Jt H: 087791374965

Dijual Bahan Akik Fosil Mani Gajah Asli Hub: 087739752734/081215202005

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Dijual Cepat Ruko 2 Lantai Jl. Kalilo No. 4 Banyuwangi, 2 Kamar Tidur, 2 Kamar Mandi, 1 Ruang Tamu, Dapur, Listrik, PDAM, IMB, SHM Hub: 081233278499

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

BERAS IR 64 0

Selasa 29 September 2015

GULA PASIR

MIGOR CURAH

100

10.100

10.300

0

9.600

DAGING SAPI

TELUR AYAM RAS

DAGING AYAM BROILER

0

110.000

0

KACANG KEDELAI IMPOR

0

26.400

33

B A N Y U W A N G I

0

18.200

CABAI RAWIT

KACANG KEDELAI LOKAL 0

8.900

CABAI BIASA 0

2000

8.100

BAWANG MERAH

20.000

BAWANG PUTIH

0

12.000

0

14.300

18.400

Kredit Perdagangan Tembus Rp 2,33 Triliun BANYUWANGI - Delapan bulan belakangan sektor perdagangan menerima kucuran kredit yang paling besar. Data Bank Indonesia (BI) Jember, Agustus lalu kredit sektor dagang mencapai Rp 2,33 triliun. Realisasi kredit sektor perdagangan meningkat 1,2 persen dari sebelumnya Rp 2,30 triliun. Sementara itu, sektor industri menempati urutan kedua dengan penyaluran kredit Rp 490 miliar. Sektor pertanian berada di posisi ketiga dengan total kredit Rp 435 miliar per Agustus.

Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan BI Jember, Gede Agus Dwijaya, dalam rilis yang dikirim ke Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan produk perdagangan yang menjadi andalan Banyuwangi saat ini, di antaranya gula kelapa, jamu tradisional, hasil pertanian, dan perkebunan. Perkembangan industri di Banyuwangi juga mendukung pertumbuhan kredit di sektor tersebut. Industri yang cukup mendominasi di Banyuwangi masih industri pengolahan dan pengawetan ikan dan biota perairan. Industri makanan dan mi-

numan serta kerajinan juga mulai tumbuh. Pertumbuhan kredit sektor industri month to month sebesar 3,6 persen. Sementara itu, sektor pertanian hanya tumbuh 2,6 persen. Sementara itu, kredit sektor listrik tumbuh paling tinggi dibanding yang lain, yakni mencapai 20 persen. Kucuran kredit untuk sektor listrik selama Agustus mencapai Rp 1,1 miliar. Bulan sebelumnya hanya Rp 932 juta. Seiring dengan lesunya usaha pertambangan, kredit sektor tersebut mengalami penurunan hingga 0,8 persen. (cin/c1/afi)

JAMU TRADISIONAL: Salah satu potensi perdagangan Banyuwangi yang menyedot kredit perbankan adalah produk jamu tradisional. FREDY RIZKI/RABA

Cagak LPJU Akan Dicat Polang-poleng BANYUWANGI - Untuk mendukung penataan dan keindahan wajah kota Banyuwangi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi akan memanfaatkan ribuan tiang lampu penerangan jalan umum (LPJU). Secara bertahap DKP akan mengecat ulang ribuan tiang LPJU dengan warna yang lebih fresh. Kepala DKP Arief Setiawan mengatakan, pihaknya berencana mengecat warna-warni tiang LPJU. Sebab, warna konvensional tiang LPJU, seperti abu-abu atau cokelat, cenderung kumuh dan tidak jarang pengendara menabrak tiang lampu karena kurang terlihat jelas. “Kita sedang merancang warna yang pas untuk tiang LPJU. Tahap pertama kita fokus pada tiang LPJU di kota Banyuwangi,� kata Arief. Arief mengungkapkan, cat LPJU akan menggunakan pewarna yang mengandung fosfor agar pada malam hari kelihatan jelas. Program pewarnaan tiang LPJU itu, kata Arief, salah satu cara menjadikan wajah kota menjadi lebih artistik dan mendukung lampu hias yang

GANTI WARNA: Deretan tiang LPJU di Jalan Basuki Rahmat dicat warna biru agar kelihatan fresh.

RENDRA KURNIA/RABA

terpasang. “Lampu-lampu hias berupa lampion, lampu yang melintang di jalan, lampu yang

melilit di pohon, itu dimunculkan untuk menambah nilai artistik kota,� bebernya.

Munculnya lampu hias bukan berarti menambah aliran listrik baru, melainkan memanfaatkan

daya listrik LPJU yang belum dimanfaatkan. Dikatakan Arief, pemasangan LPJU di suatu kawasan tidak sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal. “Dari sejumlah daya yang terpasang, beberapa di antaranya tidak digunakan. Nah, daya listrik yang tidak digunakan itu kami manfaatkan untuk lampu-lampu hias,� katanya. Diketahui bersama, lampu-lampu hias mulai muncul di sudut-sudut kota. Tidak hanya itu, lampu hias juga muncul di beberapa ibu kota kecamatan. Anggaran untuk LPJU tidak hanya digunakan untuk membayar rekening listrik ke PLN, tapi juga untuk perawatan dan pemeliharaan. Meski demikian, pihaknya tetap mengusahakan agar berhemat. Selain mengubah abonemen menjadi meterisasi, ia berharap masyarakat memiliki perhatian terhadap LPJU. “Laporan masyarakat terhadap LPJU yang rusak sangat membantu DKP. Akan cepat kami tindak lanjuti. Sebab, jika DKP keliling untuk memeriksa setiap LPJU maka akan memakan biaya operasional yang tinggi,� pungkasnya. (cin/c1/afi)

HMI BWI

Latihan Cara Membuat Berita BANYUWANGI—Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Banyuwangi menggelar pelatihan jurnalistik. Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 26-28 September 2015 dan bertempat di Gedung Pramuka Banyuwangi. Ketua panitia Nuril Wijayantoo mengatakan pelatihan jurnalistik ini dihadiri kurang lebih 25 peserta HMI yang berasal dari beberapa Perguruan Tinggi di Banyuwangi seperti Universitas PGRI Banyuwangi, Universitas Bhakti Indonesia, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Narasumber yang dihadirkan dari tiga media, seperti Kompas. com oleh Ira Rahmawati, Tempo Ika Ningtyas dan Teras dari Pratigina. “Tema yang kami usung dalam pelatihan ini adalah mendidik dan mencetak mahasiswa yang memahami dunia jurnalistik sebagai bekal lahirnya jurnalis-jurnalis muda,� kata Nuril kemarin. Ketua Umum HMI cabang Banyuwangi Chairul Anam menyambut baik pelatihan jurnalistik ini. Pelatihan jurnalistik yang diikuti para mahasiswa diharapkan mampu menggiring ide-ide yang dimiliki untuk ditulis di atas kertas sebagai bagian ekspresi

* !+ !,*- . * / *0+ *-

POSE BERSAMA: Peserta diklat jurnalistik yang digelar HMI Banyuwangi di gedung Pramuka Banyuwangi selama tiga hari.

ISTIMEWA

diri. Di sisi lain, katanya, pelatihan jurnalistik juga sebagai satu cara untuk mengasah bakat mahasiswa agar menjadi penulis produktif di Banyuwangi, khususnya di kalangan HMI. “Dengan pelatihan ini, peserta diharapkan menjadi penulis hebat,â€? katanya. Chairul Anam menambahkan di dalam

materi jurnalistik ini pemateri memberikan materi dasar-dasar jurnalistik, bahasa jurnalistik, teknik reportase, teknik menulis berita, cara menulis artikel, feature, hingga editing. “HMI Banyuwangi sangat mendorong agar para mahasiswa bisa memiliki kemampuan menulis dengan baik,� pungkasnya. (*)

" # $ % & ' ( ) "

! " # $%& $%&' $ ( # ( ( # ( ( ) # ! !

BERJAJAR: Desainer Sanet Sabintang bersama model yang memperagakan produk Sanet.

Soft Launching Butik

BANYUWANGI – Setelah sukses dengan produk tas, kali ini Sanet dengan moto Passion Of Banyuwangi me-launching butiknya. Dengan tema pedestrian yang bertempat di taman Perumahan Sutri, Minggu (27/9) dilaksanakan acara soft launching Butik Sanet. Acara yang dihadiri pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Banyuwangi, kolega dan beberapa desainer muda Banyuwangi ini menampilkan produk-produk

dari Sanet Sabintang, desainer sekaligus owner Sanet. Busana wanita dan tas kulit yang nan elegan tampil dibawakan oleh model-model Banyuwangi. Menurut Sanet, untuk kali ini pengembangan produk Sanet tidak sekadar membidik wanita. Tetapi juga kalangan pria, seperti kaus, busana pria dan tas. “Sepatu wanita juga telah hadir di butik kami,� Ujar Sanet. Keunggulan produk Sanet tidak sekadar

Santet

desain yang elegan, tetapi bahan terbaik dengan pengerjaan yang terampil dan rapi. Seperti tas, bahan kulit sapi dan ular didapatkan di lokal Banyuwangi. Namun kualitas yang dipilih adalah mutu no satu kualitas ekspor. Bagi masyarakat Banyuwangi yang ingin membeli dan menikmati produk Sanet, bisa langsung menuju Butik Sanet yang berlokasi di Perum Taman Sutri Indah Blok C7-8, Sobo – Banyuwangi. (*)

&# ' ( ) (* +,, - #

! " #" $ %

, , #"

GERDA SUKARNO/RABA

* !+ !,*- . * / *0+ *-

.

.

.

.

.

!

" # $

%

.


SELASA 29 SEPTEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 36

Jenazah Vita Tri Megawati Dimakamkan di Pancer ■ Istri yang Dibunuh Suami di Depan Bayinya di Surabaya PESANGGARAN - Vita Tri Megawati, 23, warga Jalan Tambak Lumping, RT 1, RW 4, Sukomanunggal, Surabaya, yang tewas dibantai suaminya sendiri ternyata berasal dari Dusun Pancer, RT 5, RW 2, Desa Sumberagung, Kecamatan

Pesanggaran. Jenazah ibu muda satu anak yang meninggal pada Sabtu malam (26/9) itu tiba di rumah orang tuanya sekitar pukul 13.30. Sekitar 30 menit kemudian, jenazah korban pembunuhan itu langsung dima-

kamkan. “Vita yang meninggal seperti berita di Jawa Pos itu memang benar warga kami,” cetus Pj. Kepala Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Suryanto. Kedatangan jenazah korban disambut hujan tangis. Pihak keluarga tidak menyangka

Vita akan meninggal dengan cara yang tragis, yakni dibunuh Suparman yang juga suaminya sendiri. “Setelah jenazah itu datang langsung kita salati, lalu dimakamkan di pemakaman umum Pancer,” katanya ■ Baca Jenazah...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIBERSIHKAN: Alat berat diterjunkan untuk membongkar pertokoan di Pasar Srono hingga nyaris rata tanah kemarin (28/9).

Kios Pasar Srono mulai Diratakan SRONO - Bangunan Pasar Srono yang sudah ditinggal para pedagang mulai diratakan kemarin sore (28/9). Sebuah alat berat didatangkan untuk membongkar semua los dan bangunan di pasar itu. Alat berat itu tiba sekitar pukul 15.30 dan langsung merobohkan bangunan pasar. Hanya butuh beberapa menit, sejumlah bangunan beton sudah ambruk dan rata tanah. “Backhoe datang langsung lembur,” cetus Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Srono, Supriyanto, 60. Sebelum bangunan dan beton dirobohkan

dengan alat berat, lokasi proyek pembangunan pasar itu sudah ditutup dan diberi pagar seng. Itu dilakukan untuk mengantisipasi hilangnya aset berupa besi bangunan dan sejumlah material. “Karena sangat rawan pencurian,” katanya. Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Sudjoko, mengatakan alat berat itu didatangkan oleh pelaksana proyek untuk mempercepat pengerjaan. Pasalnya, sesuai jadwal awal bulan ini proyek pasar Srono itu sudah harus dikerjakan.

“Rabu pagi (30/9) akan kita lakukan peletakan batu pertama,” ujarnya. Ditanya nilai proyek Pasar Srono itu, Sudjoko enggan berkomentar termasuk menyebut pelaksana proyek. Di sekitar lokasi proyek itu papan proyek yang seharusnya dipasang pihak kontraktor ternyata tidak ada. Hanya saja, Sudjoko menyebut masa pengerjaan proyek itu 120 hari kalender atau tiga bulan. Sehingga, bisa dipastikan akhir tahun 2015 proyek Pasar Srono itu rampung. “Tahun Baru 2016 pasar baru sudah siap ditempati pedagang,” tandasnya. (ddy/c1/abi)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 29 September 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

K E L U R A H A N M O J O PA N G G U N G

GERDA SUKARNO/RABA

BERSYUKUR: Warga menggelar selamatan menikmati hasil bumi lokal sebelum kegiatan moco lontar di Balai Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri.

Baca Lontar Napak Tilas Buyut Cungking

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

RUSAK: Besi cor yang digunakan sebagai anak tangga hancur terkikis gelombang pasang di TPI Satelit, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (28/9).

Baru Diperbaiki, Anak Tangga Rusak MUNCAR - Anak tangga (trap) dermaga di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Satelit, Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, hancur terkikis gelombang pasang air laut kemarin (28/9). Proyek trap yang didanai APBD Banyuwangi tahun anggaran 2015 sebesar Rp 199 juta itu sebenarnya

masih dalam pengerjaan. Tetapi, anak tangga di bagian bawah sudah hancur terkikis ombak laut hingga besi beton mulai terlihat. Salah seorang nelayan Muncar, Jumari, 45, mengatakan proyek trap dermaga mulai dikerjakan sebulan lalu. “Baru selesai dikerjakan sudah hancur dihantam ombak air laut,” katanya.

Para nelayan juga mengamati selama pengerjaan proyek. Tanah uruk yang digunakan tidak menggunakan pasir dan batu (sirtu), tapi menggunakan tanah biasa. Apalagi, besi cor beton yang digunakan juga tidak besi beton ulir. Akibatnya, proyek belum selesai digarap, trap anak tangga tersebut sudah mulai retak. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng

Senin sore (28/9), sejumlah pekerja tampak sibuk mempersiapkan material pasir ke tepi laut. Saat air laut surut, para pekerja mulai menggarap anak tangga itu. “ Susah garapnya, kadang malam hari menunggu air laut surut baru bisa kerja,” tandas salah seorang pekerja yang enggan dikorankan namanya. (ddy/c1/abi)

TNI dan Warga Menyumbang Darah GENTENG - Ratusan anggota TNI, pelajar, dan warga, mengikuti donor darah kemarin. Kegiatan sosial yang digelar dalam rangka memperingati HUT TNI ke-70 itu dilaksanakan di gedung SMA NU Genteng kemarin (28/9). Dalam donor darah itu, para anggota TNI yang bertugas di 15 koramil di wilayah Banyuwangi Selatan dengan suka rela menyumbangkan darahnya demi kemanusiaan. “Dalam HUT TNI ke-70 ini kita gelar donor darah,” cetus Komandan Koramil Genteng, Kapten Arm Sutoyo, selaku penanggung jawab kegiatan. Terkait kegiatan tersebut, terang dia, pihaknya menggandeng PMI Kabupaten Banyuwangi. Sengaja memilih sekolah sebagai lokasi karena kegiatan sosial tersebut sekaligus mengajak siswa membantu sesama. “Ini sarana komunikasi TNI dengan para generasi muda,” katanya. Kegiatan donor darah oleh TNI di sekolah itu mendapat sambutan positif para siswa. Mereka senang bisa menjadi bagian dari TNI dalam melaksanakan acara sosial. “Biasanya hanya dengan sesama siswa, kali ini dengan tentara. Keren,” cetus Asfi Ainul, siswi kelas X. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

BERBAGI: Petugas PMI menyiapkan proses donor darah untuk anggota TNI di SMA NU Genteng kemarin.

Hasyim Iskandar, Lulusan Terbaik IAI Darussalam

Terkesan Magang di JP-RaBa, Bercitacita Ingin Jadi Menteri Agama Hasyim Iskandar, 22, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Institut Agama Islam (IAI) Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, ini terpilih sebagai wisudawan terbaik dalam wisuda sarjana di kampusnya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,69. SHULHAN HADI, Tegalsari MEMILIKI kesibukan cukup banyak tidak membuat Hasyim Iskandar, lelaki kelahiran Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Banyuwangi, itu tanpa prestasi. Dalam wisuda sarjana di halaman gedung Pendidikan Darussalam, Blokagung, putra pasangan Supriyono, 60, dan Siti Komariyah, 46, itu dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 3,69. Suara gemuruh dan tepuk tangan ratusan wisudawan dan para orang tua yang hadir terdengar saat Wakil Rektor 1 IAI Darussalam, Joko Supriyono, menyebut namanya menjadi wisudawan terbaik. Hasyim yang duduk di deretan kursi depan langsung tersenyum. Ucapan selamat dan jabat tangan terus datang dari wisudawan yang duduk di sampingnya. Ucapan itu terus berlangsung hingga prosesi wisuda itu usai. “Saya bersyukur bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu,” cetus Hasyim Iskandar. Nama Hasyim Iskandar sudah tidak asing bagi Civitas Akademika IAI Darussalam, Blokagung. Selama ini mahasiswa jurusan Komu-

SHULHAN HADI/JPRG

PRESTASI: Hasyim usai prosesi wisuda IAI Darussalam kemarin (28/9).

nikasi dan Penyiaran Islam (KPI) itu cukup aktif di kegiatan mahasiswa. Ketua BEM Jurusan KPI pernah dia jabat. Malahan, sampai saat ini dia masih diberi amanah menjadi pemimpin redaksi (pemred)

Media Informasi Santri (Medis) milik Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung. Kegiatan lain, Hasyim tercatat sebagai ustad di pondok pesantren asuhan KH Ahmad Hisyam Syafaat itu. “Sementara ini saya di pondok pesantren dipercaya menjadi wali kelas II Wustho,” ucapnya. Di sela masa pengabdian sebagai seorang santri, Hasyim mengaku sedang bersiap-siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Saya ingin melanjutkan pendidikan lagi. Rencana ke UIN Sunan Ampel, Surabaya,” katanya. Hasyim memiliki alasan khusus mengenai pilihannya itu, yakni ingin meneruskan sesuai jurusan saat di IAI Darussalam. Pengalamannya magang menjadi wartawan di kantor Biro Genteng, Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) dianggap telah membuka cara pandangnya. “Surabaya kampusnya dekat dengan Jawa Pos dan JTV,” terangnya. Meski tertarik dengan kegiatan jurnalistik dan ingin meneruskan pendidikan sesuai jurusannya, kakak kandung Maulidatul Hasana itu mengaku tidak berkeinginan menjadi wartawan. “Saya ingin menjadi Menteri Agama,” katanya. Bagi Hasyim prestasi dan peringkat yang diraih itu sebenarnya bukan semata-mata atas capaiannya. Keberhasilan itu karena kenyamanan proses belajar dan keakraban dengan lingkungan, termasuk para dosen dan sesama mahasiswa. “Terima kasih kepada orang tua dan tidak lupa Darusalam-ku, Romo Kiai, dan teman-teman,” terangnya. Ibu kandung Hasyim, Siti Komariyah, dengan senyum mengatakan anaknya itu sejak kecil memang berkeinginan menjadi Menteri Agama. “Dia itu hanya ingin menjadi menteri agama,” ucapnya. (c1/abi)

GIRI - Banyuwangi memiliki peninggalan sejarah dan ragam budaya yang menarik untuk ditelusuri. Salah satunya adalah kompleks makam Buyut Cungking di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri. Konon dahulu Mojopanggung pernah diserang berbagai malapetaka dan bahaya, mulai banjir hingga kebakaran. Sesepuh kampung pun meminta bantuan Buyut Cungking untuk perlindungan dan keselamatan desa. Sejurus kemudian, Buyut Cungking mengeluarkan keris yang bernama Keris Gagak dan ditancapkan ke tanah. Seketika itu konon malapetaka dan bahaya sirna dari muka bumi Mojopanggung. Cuplikan narasi tersebut dibacakan oleh paguyuban adat Buyut Cungking saat selamatan desa di balai Kelurahan Mojopanggung Minggu malam lalu (27/9). Hadir dalam acara mocoan lontar malam itu jajaran

Muspika Giri dan masyarakat Kelurahan Mojopanggung. Siangnya, warga menggelar tasyakuran di makam Buyut Cungking dan dilanjutkan arak-arakan kampung pada sore hari. Puncaknya dilaksanakan moco lontar semalam suntuk di balai kelurahan selama suntuk. Semua kegiatan tersebut dibingkai dalam kegiatan Adat Bersih Desa. Kepala Kelurahan Mojopanggung, Ir. Irwanto, yang didampingi Kapolsek Giri menuturkan kegiatan itu merupakan adat desa yang dilaksanakan setiap tahun. “Pelaksanaannya sesudah Idul Adha,” Ujar Irwanto. Pada kegiatan Bersih Desa ini, semua aparat desa dan masyarakat yang hadir berdoa agar selalu diberi keselamatan. Termasuk memohon Banyuwangi diberi kelancaran dan keselamatan dalam menyelenggarakan pilihan bupati serentak. (*/c1/bay)

Ider Bumi Bawa Sewu Oncor GLAGAH - Satu lagi tradisi adat masyarakat Banyuwangi mencuat ke permukaan. Masyarakat Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, menggelar tradisi Ider Bumi dengan membawa seribu oncor (obor). Ritual bersih desa tersebut digelar sekaligus untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) Desa Rejosari ke-148. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi nyaris seluruh rumah yang ada di desa tersebut dipasangi oncor. Baik rumah yang berlokasi di tepi jalan raya, maupun rumah di gang-gang sempit di seantero desa tersebut. Ketika matahari mulai terbenam, warga secara serempak menyalakan oncor di depan rumah masing-masing. Setelah salat Magrib, ratusan orang berkumpul di jalan raya sebelah barat kantor desa. Mereka lantas berjalan keliling kampung sambil membawa oncor. Di sepanjang jalan, mereka mengumandangkan istigfar. Selain itu, tokoh yang dituakan mengumandangkan azan di keempat sudut desa dan di tengah-tengah desa. Usai ritual Ider Bumi, warga membubarkan diri. Mereka menuju ke depan rumah masing-masing. Rupanya, di setiap rumah di desa itu telah disediakan pecel pitik. Menu khas pecel pitik itulah yang mereka santap bersama keluarga setelah acara Ider Bumi selesai dilakukan. Masih belum berhenti sampai di situ, rangkaian upacara bersih desa berlanjut dengan pembacaan lontar Yusuf semalam suntuk. Kegiatan ini dipusatkan di kantor Desa Rejosari. “Pembacaan lontar Yusuf dimaksudkan agar masyarakat Rejosari mendapat syafaat Nabi Yusuf,” ujar ketua panitia bersih desa, Syaikhudin. Syaikhudin mengklaim, ritual serupa telah rutin digelar sejak Desa Rejosari berdiri. Artinya, Ider Bumi dengan membawa oncor itu telah dilakukan

SIGIT HARIYADI/RABA

BERSIH DESA: Ratusan warga Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, melakukan ritual bersih desa Sabtu malam (26/9). Mereka membawa oncor seraya membaca istighfar di sepanjang jalan.

warga secara turun-temurun sejak 148 tahun silam. Dia menambahkan, jumlah kepala keluarga (KK) di Desa Rejosari mencapai kurang lebih 1.500. Sedangkan setiap KK rata-rata menyembelih dua ekor ayam kampung untuk selamatan. “Jadi, pada tahun ini jumlah ayam yang disembelih untuk selamatan bersih desa sekitar tiga ribu ekor,” terang ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rejosari tersebut. Menariknya lagi, dalam rangka peringatan HUT desa setempat, tahun ini digelar lomba kebersihan lingkungan antar Rukun Tetangga (RT). Juara I, Juara II, dan Juara III lomba kebersihan lingkungan itu mendapat hadiah masing-masing seekor kambing. “Dananya murni dari swadaya masyarakat. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Disperiklut Minta Jaga Los Pasar Ikan MUNCAR - Kesan kumuh dan kotor di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, mendapat perhatian serius Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperiklut) Kabupaten Banyuwangi, Pudjo Hartanto, kemarin (28/9). Didampingi Camat Muncar, Yusdi Irawan, Pudjo dalam kunjungannya ini berkeliling mendatangi TPI Satelit di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, dan TPI Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Selama berada di pesisir Muncar,

Pudjo banyak melihat perkembangan kota ikan terbesar di Indonesia itu, termasuk berinteraksi langsung dengan para nelayan dan pedagang ikan segar di kawasan TPI Brak Kalimoro. “Terima kasih Pak, kami sudah dibangunkan los pasar baru,” ujar Solha, 45, salah seorang pedagang ikan segar kepada Pudjo Hartanto kemarin (28/9). Selama berdialog dengan nelayan, Pudjo meminta agar masyarakat ikut menjaga aset pemerintah dan menjaga kebersihan sekitar pantai. Sehingga, keberlangsungan nelayan

mencari penghidupan di laut bisa terus berlangsung. “Saya titip tempatnya dijaga, dibersihkan, dan jangan buang sampah di laut,” pintunya. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, Disperiklut Banyuwangi baru saja menggelontor anggaran pembangunan los pasar untuk pedagang ikan segar dan toko kelontong di kawasan TPI Brak Kalimoro dengan dana Rp 150 juta. Tetapi, itu hanya bisa ditempati 19 pedagang. Sisanya masih berjualan di pinggir jalan. (ddy/c1/abi)

Minta Pelaku Dihukum Berat ■ JENAZAH...

Sambungan adari Hal 36

Menurut Suryanto, keluarga tidak menerima perlakuan Suparman yang menyebabkan korban meninggal dengan banyak luka di sekujur tubuh itu. “Pihak keluarga minta pelaku dihukum seberatberatnya,” ujarnya. Untuk mengawal kasus tersebut, lanjut Suryanto, warga Pancer berencana akan datang dalam setiap persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. “Kita akan fasilitasi, yang penting tidak anarkis,” ungkapnya. Untuk membantu keluarga korban, terang dia, pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) telah memberi santunan kepada keluarga korban. “Kita sudah sepakat, keluarga kita beri santunan,” cetusnya. (sli/c1/abi) PENASARAN: Warga Kecamatan Pesanggaran sempat penasaran dengan korban pembunuhan yang disebut dari Banyuwangi kemarin (28/9).

SHULHAN HADI/JPRG


KESEHATAN RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos

Selasa 29 September 2015

Pasien BPJS Ramai ke Puskesmas Setelah Pelayanan Mulai Meningkat

RSIF FOR JP-RaBa

KURBAN: Keluarga besar RSI Fatimah Banyuwangi sedang memotong daging kurban, Kamis (24/9) lalu.

Kurban, Bagian Sarana Dakwah RSI Fatimah BANYUWANGI – Untuk kesekian kalinya RS Islam Fatimah Banyuwangi melakukan penyembelihan hewan kurban dalam perayaan Idul Adha 1436 H. RS Islam Fatimah melakukan penyembelihan 4 ekor sapi dari beberapa dokter serta karyawan RS Islam Fatimah Banyuwangi yang berkurban. Daging kurban yang terkumpul menjadi 800 kantong didistribusikan kepada warga lingkungan Rumah Sakit, warga yang kurang mampu, beberapa amal usaha Muhammadiyah. Termasuk karyawan dan karyawati RS Islam Fatimah Banyuwangi. Acara pada Kamis (24/9) itu dimulai pu-

kul 06.00 hingga pendistribusiannya berakhir sampai pukul 14.00 WIB. Direktur RS Islam Fatimah Banyuwangi, dr. Selamat Widodo, M.Kes, Sp.OG mengatakan, penyembelihan hewan kurban yang rutin dilaksanakan RSI Fatimah sematamata merupakan bagian sarana dakwah Rumah Sakit milik amal usaha Muhammadiyah tersebut. Dia menambahkan, dengan berkurban bisa meningkatkan semangat berbagi kepada sesame, meneladani sifat-sifat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam kesabaran menjalankan perintah Allah SWT. “Ini (kurban) merupakan bagian sarana dakwah

RSIF agar semua bisa meneladani sifat-sifat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang sabar, patuh serta taat pada perintah Allah SWT,” ujarnya. Dokter spesialis kandungan tersebut juga mengharapkan dengan kegiatan rutin berkurban akan semakin memacu semangat karyawan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Banyuwangi, serta akan terus ada peningkatan jumlah hewan kurban dari tahun ke tahun. “Semoga dengan kegiatan kurban akan semakin meningkatkan pelayanan di RSIF dan dari tahun ke tahun jumlah hewan kurban semakin meningkat,” pungkasnya. (*/als)

ROGOJAMPI – Salah satu penyedia fasilitas kesehatan (faskes) tingkat 1, Puskesmas Gladag, Kecamatan Rogojampi mencatat selama bulan Juli sampai akhir September 2015 ini telah menangani sedikitnya 1.105 pasien peserta BPJS Kesehatan. Sedangkan yang harus dirujuk ke beberapa rumah sakit mencapai 181 pasien. Menurut Kepala Puskesmas Gladag, Dr Zaenal Abidin, banyaknya pasien BPJS Kesehatan yang ditangani merupakan wujud keberhasilan dari upaya peningkatan pelayanan yang dilakukannya selama ini. “Kita selalu memberikan pemahaman kepada peserta BPJS, bahwa tidak semua keluhan penyakit harus langsung diatasi rumah sakit. Kita tangani dulu disini (Puskesmas), jika tidak membaik baru kita rujuk ke rumah sakit,“ jelas Dr Zaenal. Saat koran ini berkunjung ke Puskesmas Gladag, pagi kemarin (28/9), suasana puskesmas cukup ramai namun tertib. Terlihat ada beberapa pasien BPJS Kesehatan yang melakukan

DIAN EFFENDI/JP-RaBa

BERMANFAAT: Kepala Puskesmas Gladag, Kecamatan Rogojampi, Dr. Zaenal Abidin, saat memeriksa kondisi kesehatan pasien BPJS Kesehatan.

check up kesehatan. Seperti Imron Rosadi, 59, peserta BPJS Kesehatan asal Desa Kaligung ini memiliki riwayat penyakit paru-paru. Setelah mendapat pemeriksaan dari tim medis, Rosadi diberi surat rujukan ke Poli Paru RSUD Blambangan. “Memang kondisi kesehatan saya memburuk,“ ujar Rosadi. Berbeda dengan Rohimah, 48, warga Desa Gintangan yang saat itu juga datang ke Puskesmas Gladag untuk memeriksakan kondisi keseha-

tannya. Setelah dinyatakan mengidap Diabetes beberapa bulan lalu, setiap 15 hari Rohimah harus kontrol rutin. “Setelah diperiksa, langsung diberi obat gratis,“ ujarnya. Saat disinggung mengenai klaim yang diajukan Puskesmas Gladag kepada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Banyuwangi, dr Zaenal Abidin menyatakan selama ini berjalan cukup baik dan lancar. “Tidak ada masalah, sangat tepat waktu,“ pungkas dr Zaenal. (*/als)

Mengatasi Nyeri Leher Usai Bangun Tidur pat menimbulkan nyeri. LEHER nyeri setelah Bagaimana mengatasibangun tidur seringkali nya? Umumnya sakit ledialami oleh kebanyakan her setelah bangun tidur orang. Sebab, saat tidur akan sembuh dengan kita tidak menyadari pesendirinya. Tapi nyeri lerubahan posisi kepala her yang terus-menerus dan leher. Posisi kepala dan berat perlu penandan leher yang salah meganan medis. Penannyebabkan nyeri pada ganan awal nyeri leher leher di pagi hari saat yang ringan bisa kita bangun tidur. Rasa nyeri lakukan sendiri untuk terkadang disertai pusing mengatasi rasa nyeri sangat tidak nyaman undan mempercepat protuk beraktivitas. Oleh: ses penyembuhan. Sering orang bilang Arya Sugiharti, AmF Yang bisa kita lakukan bahwa nyeri leher diFisioterapis RSUD adalah: kompres hangat sebabkan oleh “salah Blambangan di bagian leher yang bantal”. Memang ada benyeri untuk melannarnya salah satu penyebab nyeri leher adalah bantal atau alas carkan sirkulasi darah dan meredakan kepala yang terlalu tinggi atau terlalu kekakuan otot; pijat ringan di bagian leher rendah, mengakibatkan ketegangan otot yang nyeri untuk mengurangi kekauan leher. Dalam waktu yang lama ketegan- otot; stretching/peregangan otot dengan gan otot yang berlebihan di sekitar leher, cara menarik kepala berlawanan dengan tengkuk, bahu, dan daerah sekitarnya da- posisi yang dapat menimbulkan nyeri.

Peregangan dilakukan pelan dan hatihati; dan latihan dengan cara mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya, memutar bahu ke depan dan ke belakang. Lakukan semua latihan ini dengan perlahan. Bagaimana pencegahannya supaya terhindar dari salah bantal? Pakailah bantal yang empuk dan tidak terlalu tinggi; hindari bantal yang keras dan terlalu tinggi atau terlalu rendah, tidur miring dengan memeluk guling; sudut bahu dan kepala sama dengan sudut atau posisi kepala dan bahu sewaktu berdiri; hindarkan tidur terlentang karena cenderung tangan berada di atas kepala; hindari menggunakan gadget sambil berbaring karena menghambat sirkulasi darah; terakhir hindari ‘menggerakkan’ leher. Memutar leher dengan cepat hingga berbunyi ‘krek’, akan menimbulkan kerusakan pada tulang leher. Sunggih bijaksana bila kita melakukan pencegahan dari pada mengobati. Dengan bersikap bijak ini setidaknya dapat membuat kita terhindar dari nyeri pinggang. (*)

RS Krikilan Layani Kesehatan Surfing Competition PESANG GARAN-Selama pelaksanaan International Surfing Competition di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, pada 25 hingga 27 September 2015, Rumah Sakit Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Pesanggaran, aktif memberikan pelayanan. Pelayanan kesehatan yang dilakukan RS Bhakti Husada, Krikilan, itu bukan hanya untuk para peserta lomba surfing atau panitia. Tapi, juga melayani pemeriksaan pada para pengunjung di lokasi wisata yang menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi. “Masyarakat yang periksa sangat banyak, ini karena pelayanan yang ramah,” cetus Humas RS Bhakti Husada, Krikilan, Anang Teguh. Bagi RS Bhakti Husada, Krikilan, terang dia, keikutsertaan pelayanan kesehatan di Pulau Merah ini, sudah yang kali

ISTIMEWA

PELAYANAN PRIMA: Salah satu peselancar yang luka menjalani pemeriksaan di stand RS Bhakti Husada, Krikilan.

keempat. Sebelumnya, sudah pernah sekali dalam dua lomba surfing dan dua kali pada ajang balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen.

Setiap pemberian pelayanan kesehatan itu, selalu mendatangkan peralatan medis secara lengkap, seperti empat tempat tidur fungsional, pera-

latan emergency kesehatan, obat-obatan, dan pendukung kesehatan lainnya. “Kita bawa peralatan kesehatan lengkap,” ungkapnya. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat mampir ke stan kesehatan menyampaikan apresiasi positif terhadap tim kesehatan dari RS Bhakti Husada, Krikilan, dan rumah sakit lainnya. Malahan, bupati mengaku bangga dengan tim kesehatan yang telah mempersiapkan dengan matang. “Bagus, saya sangat bangga akan kesiapan tim kesehatan ini,” kata Bupati Anas. Anas. Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, mengatakan koordinasi tim kesehatan pada tahun ini semakin baik dibanding tahun sebelumnya. “Kesiapan dan kekompakan harus terus dijaga,” pintanya. (*/abi)

ISTIMEWA

APRESIASI: Klub Donor Darah RSAH menerima penghargaan dari PMI Banyuwangi kategori kelompok donor darah sukarela rutin dan aktif.

Klub Donor Darah RSAH Sabet Penghargaan PMI Penyumbang Terbanyak Donor Darah GENTENG - Keberadaan Klub Donor Darah di Rumah Sakit Al Huda mendapat pengakuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi. Ini terbukti dengan diraihnya penghargaan kelompok donor darah sukarela rutin dan aktif pada kategori penyumbang terbanyak donor darah, yang diterimakan bertepatan dengan ulang tahun PMI ke-70 pada 17 September 2015 lalu di markas PMI Banyuwangi. “Kiprah komunitas ini bermula dari keprihatinan terhadap sering kosongnya persediaan darah di PMI. Muncul pemikiran dengan membentuk kelompok pendonor berharap masalah yang krusial ini bisa sedikit terurai,” ungkap Rosidin, S.Kep koordinator pendonor di RSAH. Lebih lanjut Rosidin menga-

takan, awal kegiatan pada 28 Februari 2007 berhasil menjaring 28 pendonor lolos yang notabene adalah karyawan RSAH sendiri. “Seiring berjalannya waktu semakin banyak yang bergabung untuk menjadi anggota pendonor sukarela di klub donor darah RSAH. Saat ini pendonor aktif yang terdaftar hampir mencapai 400 orang. Dan selama 8 tahun terbentuk, puluhan kali kegiatan donor sudah dilakukan serta ribuan kantong darah sudah berhasil disumbangkan,” tandasnya. Dikatakan, untuk mengakomodasi semangat berdonor bagi anggota klub yang sudah berkembang, bukan hanya dari kalangan karyawan RSAH tapi juga masyarakat di luar RSAH. “Kegiatan yang semula dilaksanakan hanya 3 bulan sekali atau pada momen-momen tertentu seperti menjelang Idul Fitri atau HKN (Hari Kesehatan Nasional), semenjak pertengahan tahun ini diadakan setiap bulan,” imbuh Rosidin.

Menariknya, kegiatan Donor Darah di RSAH menjadi daya tarik tersendiri bagi keluarga pasien yang sedang menjenguk atau mengantar keluarga yang sakit. Tidak jarang melihat pemandangan orang sedang berdonor menarik minat mereka untuk bergabung. Ada juga yang tertarik setelah membaca leaflet dan brosur tentang donor darah ataupun setelah mendengar testimoni manfaat donor dari mereka yang sudah pernah donor. “Dengan pelaksanaan donor darah setiap bulan diharapkan dapat membantu mengurangi defisit darah di Kabupaten Banyuwangi yang mencapai 300 kantong setiap bulannya,” pungkas Rosidin. Kegiatan donor darah rutin di RSAH akan dilaksanakan kembali tgl 12 Oktober 2015 mendatang. Bagi yang ingin bergabung, silakan menghubungi koordinator donor darah RSAH di no telepon 08123462733 atau datang langsung ke RSAH Jl Gambiran no. 225 Genteng. (*/als)


RADAR BANYUWANGI

BERITA UTAMA 39 Endri Tertangkap di Depan MAB Jawa Pos

Selasa 29 September 2015

n DUA... Sambungan dari Hal 29

Dari tangan Endri berupa satu paket sabu seberat 0,5 gram, sedangkan dari Rio 0,5 gram sabu. Barang haram itu disimpan dalam bungkus rokok. Penangkapan terhadap Aipda Endrianto dan Briptu Rio Dita terjadi pada Sabtu (26/9) kemarin. Endri lebih dulu ditangkap petugas BNP yang menyamar. Dia ditangkap sekitar pukul 04.00 di depan Masjid Agung Baiturahman (MAB) Banyuwangi. Satu paket sabu seberat 0,5 gram diamankan sebagai barang bukti. Kemudian, polisi melakukan pengembangan. Ternyata peredaran sabu-sabu itu juga menyeret anggota Polres Banyuwangi lain, Briptu Rio Dita. Mantan personel Satnarkoba itu ditang-

kap sekira pukul 16.00 di depan sebuah SPBU di Cluring. Satu paket sabu seberat 0,5 gram diamankan dari tangannya. Modus yang digunakan dua anggota polisi itu sama. Keduanya menyimpan zat psikotropika dalam bungkus rokok. Penangkapan kedua anggota polisi itu merupakan pengembangan dari tertangkapnya seorang bandar sabu di Surabaya. Berdasar pengembangan yang dilakukan, bandar itu mencokot kedua oknum anggota Polres Banyuwangi tersebut. Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama tidak mengelak bahwa dua anggotanya ditangkap BNP dalam perkara narkoba. “Ya benar keduanya kini masih menjalani pemeriksaan dan asasmen di Surabaya,” ujar

perwira polisi asal Lampung itu. Terkait prosesnya, Bastoni meminta semua pihak bersabar. Dia juga meminta agar semua pihak mengedepankan asas praduga tidak bersalah. Itu disebabkan pemeriksaan atas dua personel itu masih berlangsung. Alhasil, untuk mengetahui status keduanya sebagai pengedar ataukah pengguna masih harus menunggu hasil pemeriksaan. Namun, berdasar keterangan awal, keduanya diduga sebagai pengguna zat berbahaya dan terlarang tersebut. Proses asasmen yang dilakukan itu bisa menjadi petunjuk apakah keduanya pengguna ataukah pengedar. Bila terbukti sebagai pengguna tentu status mereka adalah korban dan berhak direhabilitasi.

Meski demikian, perwira dengan dua melati di pundak itu menegaskan tetap akan mengambil sikap tegas terhadap anggota yang terlibat narkoba, baik pengguna maupun pengedar. “Sanksinya tentu sudah ada, bahkan bisa pemecatan,” tegasnya. Bastoni meminta agar kasus tersebut menjadi pembelajaran bagi anggota Polres Banyuwangi yang lain. Pihak Polres Banyuwangi berkomitmen akan melakukan pengetatan pengawasan terhadap anggota. Sementara itu, penyalahgunaan narkoba di internal kepolisian semakin memperpanjang daftar anggota polisi yang terlibat bahan berbahaya itu. Brigadir Sigit Dwi Susanto yang kini berstatus sebagai anggota Polda Jatim masih belum tersentuh proses hukum di jajaran internal.

Rio Sudah Diajukan ke Sidang Kode Etik n ENDRI... Sambungan dari Hal 29

Beruntung polisi bertubuh gempal itu berhasil lolos. Sebab, sabu yang dibawanya diketahui palsu. Lalu, bagaimana dengan Briptu Rio Dita? Nasib yang

dialami anggota polisi yang satu itu tidak kalah. Dia pernah tidak masuk kerja tanpa keterangan dalam waktu lama. Akhirnya, mantan anggota Satnarkoba itu diajukan ke sidang kode etik. Hasilnya, Polres Banyuwangi merekomendasikan

Rio dipecat secara tidak hormat sebagai anggota Polri. Rekomendasi itu sudah dilayangkan pihak Polres Banyuwangi ke Polda Jawa Timur pertengahan tahun lalu. Itu artinya nasib Rio tinggal menunggu waktu dijatuhi

sanksi tegas dari atasan. “Keduanya kini masih menjalani pemeriksaan. Dan benar Briptu Rio sudah pernah menjalani sidang kode etik karena absen dinas tanpa keterangan,” beber Kapolres AKBP Bastoni Purnama. (nic/c1/aif )

Permasalahan Uniba tak Usah Dibesar-besarkan n PGRI JATIM... Sambungan dari Hal 29

Sementara itu, menurutnya PPLP memiliki badan hukum yang berada di atasnya, yaitu Badan Pembina Lembaga Pendidikan Tinggi (BPLP-PT) PGRI yang dalam lingkup provinsi diwakili PGRI Provinsi Jatim. Dengan kata lain PGRI Provinsi Jatim yang memberikan SK kepada PPLP PGRI Banyuwangi berhak mengganti dan memberhentikan pengurus. “Peraturan organisasi untuk pemberhentian atau penggantian pengurus bisa menggunakan cara perpaduan, baik melalui rapat anggota maupun langsung diganti badan hukum di atasnya,” jelas Ichwan. Dalam kasus PPLP PT Banyuwangi, Ichwan memastikan kepengurusan Sadi Cs yang sah.

Sebab, selain pihaknya sendiri yang melantik kepengurusannya, Sadi memiliki SK Menkumham sebagai landasan keabsahan mereka menjadi pengurus PPLP PT PGRI Banyuwangi. Sehingga, produk Uniba yang sah adalah yang dibuat kepengurusan Sadi, baik rektor, ijazah, maupun produk pendidikan lain. “Yang mengeluarkan ijazah adalah badan penyelenggara berbadan hukum yang memiliki SK Menkumham, jadi ijazah yang dikeluarkan PPLP kepengurusan Pak Sadi itu sah,” tegas Ichwan. Ketika ditanya adanya dualisme rektor, Ichwan kembali menegaskan bahwa hal itu tidak ada. Dengan kata lain hanya Teguh Sumarno yang diangkat PPLP PT PGRI yang diketuai Sadi yang menurutnya resmi. “Kalau ada rektor baru, pengangkatannya harus melalui kita

juga, dilaporkan ke kita. Yang jelas rektor yang diangkat pengurus PPLP PT PGRI yang memiliki SK Menkumhamlah yang resmi,” terangnya. Sementara itu, terkait keputusan mereka untuk mengganti PPLP PT PGRI Banyuwangi ke kepengurusan Heru Ismadi, Ichwan menerangkan hal tersebut karena ada ketidaksepahaman PB PGRI dengan Heru cs. Dia menceritakan, pada awal tahun 2014 masa kerja rektor Uniba yang dijabat Teguh Sumarno akan habis. PB PGRI pun melalui PGRI Provinsi Jatim meminta PPLP pimpinan Heru segera melantik kembali Teguh sebagai rektor. Namun, permintaan itu beberapa kali ditolak Heru cs. Merasa pemikiran kelompok Heru tidak lagi sejalan, akhirnya Ichwan melantik kepengurusan

baru yang dianggap bisa lebih baik untuk diajak berkoordinasi, yaitu pengurusan Sadi cs. “Kita memikirkan kondisi kampus saat itu. Jika tidak segera ada rektor baru pasti akan merugikan aktivitas pendidikan dan akhirnya kita lantik pengurus PPLP baru yang kemudian langsung mengangkat rektor baru,” terang Ichwan. Sebelumnya, Ketua Umum PB PGRI, Sulistyo, melalui telepon juga menegaskan bahwa permasalahan Uniba tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, kepengurusan PPLP PT PGRI yang sah adalah mereka yang memiliki SK Menkumham yang saat ini menjalankan Uniba. Sulis menegaskan hanya ada satu rektor, dan ijazah dari Uniba masih tetap sah karena dikeluarkan pengurus resmi yang diketahui dirinya. (fre/c1/aif)

Heru cs Gugat Pengurus PGRI Jawa Timur n ILYAS... Sambungan dari Hal 29

Hal itu dikatakan Sekretaris PPLP PT PGRI Banyuwangi versi Heru Ismadi, Ilyas Karnoto. Menurut Ilyas, karena sebagai perkumpulan, PPLP PT PGRI tidak bisa diberhentikan dan diganti anggotanya oleh badan apa pun kecuali melalui rapat anggota. Pengangkatan Sadi cs menjadi pengurus antarwaktu pun tidak sah. Sebab, pergantian dari pengurus sebelumnya tidak melibatkan rapat anggota sesuai anggaran dasar rumah tangga (AD RT) PPLP PT PGRI. “Pergantian saat itu bisa dikatakan tidak legal, karena tidak ada anggota yang dilibatkan. Tiba-tiba sudah diganti. Pergantian mereka sepihak. Kepengurusan kami masih sah secara undang-undang,” ujar mantan kepala Dinas Perpustakaan itu. Pergantian pengurus perkumpulan yang harus melalui rapat anggota, menurut Ilyas, sudah dijamin UU Nomor 17 Tahun

2013 mengenai organisasi masyarakat (ormas). Pergantian pengurus harus berdasar AD ART organisasi. Bukan melalui PGRI Provinsi Jatim yang menurutnya justru melakukan intervensi terhadap PPLP PT PGRI Banyuwangi. “Setelah pengurus versi Sadi terbentuk, dan keluar SK Menkumham-nya, kita langsung datang ke kantor Kemenkumham. Rupanya aktanya tidak terdaftar di loket melainkan melalui by pass alias langsung” terang Ilyas. Beberapa langkah sudah dilakukan hingga saat ini, mulai melaporkan notaris pembuat akta hingga melaporkan SK Menkumham. Hasilnya, kata Ilyas, pemberhentian sementara notaris Achmad Munif selama tiga bulan. Selain itu, Kemenkumham juga berjanji mencabut SK Menkumham yang telah diterbitkan itu. Sementara itu, terkait isu dualisme rektor di kampus almamater biru itu, Ilyas mengatakan sebenarnya berdasar pandangan hukum tidak ada. Sebab, rektor

yang sah adalah yang diangkat PPLP PT PGRI yang diketuai Heru Ismadi, yaitu Eko Listiwikono. Saat ini, baik rektor maupun pengurus rektorat lain, berada di kantor PPLP PT PGRI di Jalan A. Yani. Namun, setelah ada putusan Pengadilan Tinggi Surabaya, kepengurusan itu akan masuk ke kampus Uniba beserta pengurus PPLP PT PGRI yang sah. Keputusan Pengadilan Negeri Banyuwangi sudah memutuskan PPLP PT PGRI pimpinan Heru Ismadi menang dengan putusan serta merta. Artinya, meski pun pihak Sadi cs melakukan banding sekalipun, putusan pengadilan itu sudah bisa dilakukan eksekusi. “Untuk langkah eksekusi ini kami sedang menunggu SOP dari Pengadilan Tinggi Surabaya,” katanya. Sementara itu, Ketua PPLP PT PGRI pimpinan Dr. H. Sadi mengatakan, dalam materi gugatan di PN Banyuwangi yang digugat adalah akta notaris yang dibuat Achmad Munif, Bukan SK Menkumham, badan penyelenggara, maupun legalitas rektor Univer-

sitas PGRI Banyuwangi. Artinya, sebelum SK Menkumham dicabut atas nama kepengurusan PPLP yang diketuai Sadi cs, maka badan penyelenggara, rektor, dan ijazahnya sah. Bahkan, saat Heru cs berusaha menggugat SK Menkumham itu melalui Pengadilan Tata Usaha Negara di Surabaya dan gugatan tersebut ditolak. Tidak hanya itu, Heru cs juga telah menggugat pengurus PGRI Provinsi Jawa Timur karena telah memberhentikan kepengurusan Heru cs dan telah mengangkat Sadi cs sebagai pengurus pengganti antarwaktu 2014-2016 dan gugatan tersebut dengan sepihak dicabut oleh Heru cs. “Oleh sebab itu, pengangkatan Rektor Universitas PGRI Banyuwangi, Teguh Sumarno, adalah sah. Sehingga, semua produknya termasuk ijazah yang dikeluarkannya adalah sah, karena rektor diangkat dan dilantik oleh PPLP PT PGRI Banyuwangi yang berSK Kemenkumham RI,” cetusnya. (fre/c1/aif )

Ngambek karena Irama Musik Tidak Sesuai n JENGKEL... Sambungan dari Hal 29

“Tidak lama menyiapkan semua sesaji. Biasanya sehari sebelum tari dilaksanakan saya sudah menyiapkan,” ungkapnya. Selain menyiapkan sesaji dan pakaian, wanita yang seharihari berprofesi sebagai tukang pijat itu juga dipercaya menyiapkan atribut Seblang Bakungan. “Mulai omprog, baju, boneka, capil, pecut, kendi, hingga wanci saya yang simpan,” ungkapnya. Saat ini beberapa perlengkapan tersebut sedang dalam perbaikan. Beberapa benda ditangani oleh ahlinya. Omprog dan baju cukup sulit perawatannya. Berbeda dengan boneka, pecut, kendi dan wanci yang seluruhnya dibersihkan Salmah. “Berapa hari lagi akan saya bersihkan.

Khusus wanci dibersihkan menggunakan air asam dan garam agar mengkilat,” kata Salmah. Selama menjalani profesinya itu, Salmah memiliki pengalaman yang tidak mudah dilupakan. Momen paling sulit adalah ketika seblang ngambek. “Uh, pokoke paling byangkel dung seblange ngambul. Kudu-kudu hun thuthuk ndase,” ujar Salmah sembari tangannya mengepal karena geram. Biasanya seblang ngambek karena ada hal yang tidak pas dalam prosesi tarian. Dikatakan Arbai, roh yang merasuki seblang ngambek biasanya karena irama musik yang dimainkan pemain musik tidak sesuai. “Atau ada masyarakat yang menghina penampilan seblang. Kalau sudah ngambek pendampingnya yang repot. Seblangnya ngambek sampai berjam-

jam,” cerita Arbai. Jika demikian, yang dilakukan para pendamping adalah merayu seblang. Pernah pada suatu waktu, saat seblang era Hanjani, Arbai dikejar-kejar oleh seblang yang sudah kerasukan hingga dirinya terbiritbirit mencari tempat persembunyian di masjid. “Itu saat saya pertama kali datang ke Bakungan. Masih ingat betul seblangnya ngejar saya sambil mengacungkan keris. Untungnya dihalang-halangi warga,” kenangnya. Salmah mengiyakan. Menurutnya, prosesi yang paling membuatnya waswas adalah saat seblang melakukan adegan perang antara dua keris. Saat momen itu, tidak ada pendamping lain yang mau maju. Ketakutan. “Ya cuma saya ini yang mengaju-

kan diri. Bagaimana lagi yang lain takut,” katanya. Tetapi, sekarang rasa khawatir di setiap pelaksanaan seblang itu sedikit berkurang. Sebab, roh yang merasuki seblang beberapa tahun belakangan ini tidak begitu detail memperhatikan prosesi pelaksanaan. “Kalau dulu, musik salah sedikit ngambek. Sekarang sepertinya tidak begitu masalah. Kata pawangnya arwah yang masuk lebih muda daripada sebelumnya. Terlihat seperti grusa-grusu,” ujarnya. Penari seblang juga menjadikan Salmah tempat mencurahkan cerita. Setelah prosesi ritual, penari seblang biasanya merasakan kelelahan yang teramat sangat. “Mereka cerita, ketika menari arwahnya jalan-jalan hingga Alas Purwo,” tandasnya. (c1/aif)

Padahal, pengadilan telah resmi memutus mantan anggota Sat-

narkoba Polres Banyuwangi itu bersalah. Terkait kasus narkoba

itu, Sigit divonis enam tahun penjara. (nic/c1/aif)

Surfer Terusik Sampah Pulau Merah n SURFER... Sambungan dari Hal 29

Sementara itu, pada open division, posisi pertama diraih Blerong Darmayasa (Made Darmayasa) dengan skor 36,5. Disusul Goblek dengan skor 21, 2 oleh, dan posisi ketiga diisi Corok (Putu Arya Gunanta) dengan skor 16, 7. Sementara itu, pada national division, posisi pertama ditempati wajah lama, yakni Raju Sena dengan skor 50,5 disusul Riski Eka dengan skor 38, 5, dan Riman Jayadi dengan skor 25, 5. Kemudian, pada long board men, posisi pertama ditempati Arya dengan skor 33, 9. Surfer jagoan Pulau Merah, Saipul, harus puas di posisi kedua dengan skor 25, dan posisi ketiga diisi Dian Mustafa dengan 16,5. Pada long board women posisi pertama diisi Fika Dirga dengan skor 9,7 dan Natasha Asmarini di posisi kedua dengan perolehan 2,5. Kemudian surfer yang tahun lalu juga berhasil menduduki podium juara atas nama Dea Natasha tahun ini kembali menempati posisi pertama kategori female division dengan nilai 38, 1. Disusul Nara Lee dengan skor 31, 9 dan Tamaki

Tanikoshi dengan 18,4. Selanjutnya, pada kelas expert division, posisi pertama diraih surfer Finlandia atas nama Katri Heikila dengan nilai 10,9. Juara kedua diraih Kati Kumpulanen dengan nilai 10,1. Kemudian, posisi ketiga diraih Kocher Will dari Prancis dengan skor 9. Ada pemandangan menarik usai penyerahan hadiah dan trofi di panggung utama. Tiga surfer yang bermarkas di Padma Bali, yakni Raju Sena, Corok, dan Darmayasa, bergegas mengganti pakaian kemudian melakukan sembahyang di pura. Menurut mereka, kegiatan sembahyang selalu mereka lakukan setelah dan sebelum perlombaan berlangsung. “Kalah-menang kami sembahnyang, Mas. Bersyukur,” ucap Raju. Mereka menegaskan, tujuan utama melakukan sembahyang saat mengikuti kompetisi adalah memohon keselamatan kepada Sang Maha Pencipta. “Kami lakukan ini untuk memohon keselamatan,” terang Corok. Menyikapi kompetisi surfing tersebut, mereka sangat senang jika tahun depan pertandingan dilakukan di pantai lain di Banyuwangi. “Kalau di G-Land

tentu lebih besar, Grajagan juga sama,” ucap Darmayasa. Mereka berharap panitia lebih terbuka kepada peserta lomba. Para jawara tersebut mengaku pantai Pulau Merah kali ini lebih ramai. Namun, efek yang mereka rasakan adalah munculnya beberapa sampah di kawasan pantai. “Panitia harus lebih terbuka,” jelasnya. Sementara itu, Dhea Natasha, surfer yang masih duduk di bangku SMP itu mengaku senang dengan kemenangan kali ini. Menurutnya, hadiah yang dia dapat akan ditabung untuk kebutuhan hidup. “Uangnya disimpan saja,” ucapnya didampingi ibu dan adiknya. Surfer yang dikabarkan pernah menikmati masa kecil di Tegaldlimo itu berambisi menjadi juara internasional.” Ya saya pinginnya world class-lah,” harapnya. Sementara itu, selain memberikan hadiah atas kemenangan surfer, bupati juga memberikan penghargaan kepada surfer berprestasi dari Pulau Merah. Surfer beruntung tersebut adalah Ivan Prihandoyo. Selain mahir bermain di atas ombak, putra asli Pulau Merah itu juga atlet lari yang diperhitungkan. (sli/c1/aif)

Perolehan Ballot Bisa Berubah n BESOK... Sambungan dari Hal 29

Jangan sampai perolehan dukungan salah satu foto favorit fotogenik kalah dengan peserta lain. Setiap hari perolehan ballot dukungan bisa berubah dan hasilnya akan ditampilkan panitia. Jangan sampai foto favorit pilihan Anda kalah. Agar tidak kalah, caranya cukup mudah sekali. Silakan gunting ballot fotogenik anak nuansa merahputih kemerdekaan yang terbit

tiap hari di Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kemudian, kirim atau antar langsung ballot dukungan itu ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89C, Klatak, Banyuwangi. Bisa juga dikumpulkan di kantor Jawa Pos Radar Biro Geteng dan Jawa Pos Radar Biro Sutubondo. Ingat, jangan sampai lupa menjawab pertanyaan di ballot fotogenik, seperti nomor foto pilihan, nama pengirim, dan nomor telepon atau hand phone yang

bisa dihubungi. Kemudian, ballot tersebut dimasukkan di kotak ballot yang disediakan panitia di tempat yang telah ditunjuk. Semakin banyak ballot dukungan yang dikirimkan, maka kesempatan menjadi juara favorit versi pilihan pembaca semakin terbuka lebar. Batas waktu pengumpulan tinggal beberapa hari. “Perolehan ballot dukungan bisa berubah setiap hari, maka dukung terus foto favorit pilihan Anda dan jangan sampai kalah,’’ seru Benny. (*/c1/aif)

Latihan Dibagi Dua Tahap n LATIHAN... Sambungan dari Hal 29

Latihan yang dilakukan untuk menyamakan konfigurasi gerakan para peserta tersebut dimulai pukul 08.00. Tak hanya melatih gerakan, para penari juga mulai menggunakan sepatu yang akan mereka pakai saat tampil. Sebagian besar mereka menggunakan sepatu berhak tinggi untuk mendukung performa mereka saat menggunakan kostum. Kepala Seksi Promosi Bu-

daya dan Pariwisata, Dinas Kebudayaan, dan Pariwisata Banyuwangi, Ainur Rofiq, menjelaskan dalam dua hari para peserta akan dilatih koreografi. Kemudian, tanggal 30 September mereka menggunakan kostum yang sudah mereka buat. “Mereka juga dibiasakan menggunakan sepatu hak, supaya tidak kesulitan nanti. Sepatu yang mereka pakai sekarang akan digunakan pada penampilan nanti,” terang Rofiq. Dalam pelatihan koreografi

tersebut, Rofiq menunjukkan musik-musik yang juga akan digunakan saat show time pada 17 Oktober nanti. Termasuk proses keluarnya para penari yang awalnya melalui belakang panggung diganti lewat sisi panggung. Dalam latihan yang dilaksanakan dua hari itu, peserta yang berlatih dibagi menjadi dua tahap. Pertama adalah kelompok BEC cilik dan best BEC dengan sub tema Sembur Kemuning. Tahap kedua adalah Sekar Kedaton dan Mupus Braen. (fre/c1/aif)

Siapkan Kendaraan dan Pekerja n APK... Sambungan dari Hal 40

Pihak perusahaan juga telah menyiapkan tiga mobil, sejumlah motor, dan 20 pekerja. Faruq mengaku hingga kemarin siang pihaknya masih menyusun SPPBJ tersebut. Selanjutnya, surat itu aka diserahkan kepada pemenang tender. SPPBJ itu menjadi salah satu syarat untuk mengajukan surat jaminan pelaksanaan kepada bank. “Karena mereka (pemenang lelang) menawar di bawah pagu, maka harus membuat jaminan pelaksanaan. Proses terbitnya jaminan pelaksanaan itu tergantung pihak bank. Setelah ada jaminan, baru akan dilakukan penandatanganan kontrak. Jadi, kalau rekanan

mangkir, sudah ada jaminan tersebut,” bebernya. Ditanya berapa lama pengadaan APK dan bahan kampanye rampung, Faruq mengatakan, sesuai kontrak dan surat perintah kerja (SPK), proses pengadaan paling cepat sepuluh hari dan paling lambat 20 hari. “Itu sudah termasuk pendistribusian dan pemasangan APK,” cetusnya. Seperti pernah diberitakan, ULP Banyuwangi telah mengumumkan pemenang lelang pengadaan APK dan bahan kampanye pilbup Senin lalu (21/9). Dari lima calon rekanan yang melayangkan penawaran, lelang pengadaan APK dan bahan kampanye dengan pagu sebesar Rp 2,606 miliar itu akhirnya dimenangkan

pihak yang mengajukan penawaran terendah, yakni CV. Aneka Usaha, dengan nilai penawaran hanya sebesar Rp 1,094 miliar. Setelah itu, tahap lelang memasuki masa sanggahan hasil lelang mulai 21 September sampai 23 September. Pada masa sanggahan tersebut, ada salah satu peserta lelang yang mengatakan bahwa pemenang tender termasuk perusahaan kecil dan tidak memenuhi syarat sebagai pemenang tender. Namun, pihak ULP menyatakan sanggahan rekanan itu tidak terbukti. Karena tidak terbukti, maka tidak ada perubahan pemenang tender, yakni tetap CV. Aneka Usaha, Jember. (sgt/c1/afi)

KPU Jangan Mau Jadi Tumbal n TIM SU-SI... Sambungan dari Hal 40

Firdaus menuding KPU main mata dengan pasangan calon lawan pesaing Su-Si, yakni pasangan calon incumbent, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat). Dia berspekulasi, paslon incumbent khawatir jika APK dan bahan kampanye Su-Si menyebar di masyarakat, popularitas Su-Si akan semakin meroket. “KPU jangan mau dijadikan tumbal incumbent,” pinta Ali. Dia menegaskan, idealnya, sebelum kalender kampanye

ditetapkan, seharusnya APK dan bahan kampanye sudah harus ready. Tetapi, kenyataan di lapangan, imbuh Firdaus, hingga kemarin pihaknya belum menerima bahan kampanye yang difasilitasi KPU itu. Begitu juga dengan APK. Dari tiga jenis APK yang seharusnya difasilitasi KPU, hingga kemarin hanya baliho yang sudah terpasang. APK lain yang dipasang di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan, yakni spanduk dan umbul-umbul, sama sekali belum terpasang. “Alasan KPU jika dipasang sejak awal, APK bisa rusak. Itu

alasan yang mengada-ada. Seharusnya KPU taat asas. Jika KPU beralasan masih proses tender, itu alasan klasik. Masalah anggaran itu soal teknis. Anggaran jangan dipolitisasi,” desaknya. Dikonfirmasi terkait tudingan kubu Su-Si tersebut, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar, menegaskan pihak KPU tidak mengulur-ulur pengadaan APK dan bahan kampanye Pilbup 2015. “Kita tidak mengulur-ulur,” jawabnya melalui layanan BlackBerry Messenger. (sgt/c1/afi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.