Radar Banyuwangi | 2 April 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 2 APRIL TAHUN 2015

Shubuh Dzuhur Ashar

Maghrib Isya

04:13 11:32 14:48 17:33 18:42

Jamu Ilegal Marak, Polda Turun Tangan 1

2

BPOM dan Ditreskrimsus dan Ditreskoba Polda Jatim mencium aroma ada pabrik jamu ilegal di Desa Kebaman, Srono.

3

KUCUR

NGOPAI

Dua Kali Ditangisi Orang Tua

Eceran Rp.5.750

5

Setelah didatangi ternyata salon kecantikan. Petugas tak percaya begitu saja. Setelah digeledah ternyata di dalam ada produksi jamu.

Pabrik Jamu Kuat

Penggerebekan kedua pabrik jamu Suromadu (jamu kuat) milik Win warga Kebaman.

4

Pabrik milik Hilman itu memproduksi jamu cap Daun Sambiroto dan Klanceng. Petugas langsung menyegel tempat itu.

Dalam sebulan mampu memproduksi hingga 11.000 botol jamu. Pangsa pasar Ponorogo dan Jember.

PO LI S

6

I

Setelah pabrik disegel, barang bukti jamu diangkut mobil untuk diperiksa laborat di BPOM Surabaya. GRAFIS:REZA/RABA

Pabrik Jamu Berkedok Salon

TIDAK ada yang mudah bagi orang tua saat melepas anaknya. Itu yang kini dirasakan Achmad Chusairi, kepala SMK Negeri Glagah. Kali pertama ditugaskan menjadi tenaga pengajar di Banyuwangi awal tahun 80-an, ibu nya menangis karena khawatir dengan predikat Ba nyuwangi yang saat itu identik dengan kota santet n

Digerebek Polda Jatim dan BPOM

TAK BERIZIN: Proses produksi jamu kuat Suramadu milik Win di Desa Kebaman, Kecamatan Srono yang digerebek Polda dan BPOM, kemarin.

SRONO - Aparat Polda Jatim kembali menggerebek pabrik jamu tradisional yang diduga mengandung obat kimia kemarin (1/4). Kali ini pabrik jamu tradisional yang digerebek itu bermerek Daun Sambiroto dan Klanceng milik Hilman, 30, serta Suramadu milik Win, di jalan raya Muncar, Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Tidak tanggung-tanggung, petugas yang turun ke lapangan dalam operasi itu merupakan gabungan Ditreskoba dan Ditreskrimsus Polda Jatim n Baca Pabrik...Hal 39

Baca Dua...Hal 39

Alamat Kerap Berubah, Didatangi Nihil SEMENTARA itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi tidak bisa berbuat banyak terkait maraknya produksi jamu tradisional di Banyuwangi. Selama ini Dinkes sebatas mengawasi. Penindakan termasuk pengecekan kandungan jamu dan pencabutan izin menjadi wewenang penuh BPOM dan Dinas Kesehatan Provinsi n Baca Alamat...Hal 39

ISTIMEWA

Angka Kelulusan Banyuwangi

FREDY RIZKI/RABA

Resmob Obok-obok Hutan Gumitir

Ekspedisi Budaya ke Bekas Kerajaan Blambangan Kuno di Watukebo, Wongsorejo (9)

Tumpukan Batu Besar Diyakini Makam Sayyid Abdullah

BANYUWANGI - Upaya Resmob memburu dua pelaku pencurian mobil Honda Jazz yang kabur di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember, belum membuahkan hasil. Sudah tiga hari ini tim Resmob mengobok-obok hutan di wilayah Gumitir dan sekitarnya. Sejumlah tempat yang diduga menjadi sarang persembunyian komplotan Suheri itu dipantau. Selain menyisir kawasan hutan di sekitar Gumitir, Silo, dan Sempolan. Polisi juga mengintensifkan perburuan di lokasi yang menjadi persinggahan pelaku. Salah satunya rumah pelaku di Lumajang. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso melalui Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin Latief menuturkan, identitas dua buronan tersebut sudah dikantongi. Pihaknya cukup optimistis bisa meringkus pelaku dalam waktu cepat. Hanya Wahyudin belum bisa menggaransi kapan pelaku tertangkap. n

Setelah berburu batu akik di sungai Dusun Tangkup, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi melanjutkan perjalanan menembus hutan jati ke arah timur. Di sana, tim menengok kuburan tua yang diyakini sebagai makam Sayyid Abdullah. DI HUTAN jati di Dusun Tangkup, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, itu tim ekspedisi ternyata tidak hanya menemukan pecahan porselen, tembikar, uang kepeng, dan berbagai macam batu akik. Di hutan tersebut ternyata juga ada sebuah makam yang hanya ditandai dengan tumpukan batu hitam.

Baca Resmob...Hal 39

OPS SEMERU 2015

NIKLAAS ANDRIES/RABA

TANDA OPERASI: Kapolres Tri Bisono menyematkan pita pertanda dimulainya Operasi Simpatik Semeru di Mapolres Banyuwangi kemarin.

Operasi Simpatik Tekankan Persuasif BANYUWANGI - Operasi Simpatik Semeru 2015 digelar mulai kemarin. Selama 25 hari ke depan jajaran kepolisian yang dimotori Satuan Lalu Lintas Polres Banyuwangi akan menggelar beberapa usaha penertiban lalu lintas di jalan raya. Tidak seperti kegiatan lain, operasi tersebut akan mengedepankan kegiatan persuasif bagi pengguna kendaraan n Baca Operasi...Hal 39

2013 SMP n Jumlah : 15.324 n Lulus : 15.306 n Tidak Lulus : 17 SMA n Jumlah : 5.948 n Lulus : 5.948 n Tidak Lulus: 0 SMK n Jumlah : 7.241 n Lulus : 7.240 n Tidak Lulus: 1

PEDISI Orang-orang sekitar, bahkan orang Situbondo, kerap mengunjungi makam yang ditandai dengan tonggak kayu berukuran besar tersebut. Lokasi makam itu cukup sulit dijangkau. Jalan menuju makam itu hanya bisa dilalui satu orang alias jalan setapak. Kanan-kiri jalan menuju makam banyak tumbuhan berduri. Beruntung, tim membekali diri dengan senjata tajam jenis parang dan sabit. Andai tidak membawa sajam, rasanya sulit bisa sampai di makam tersebut. Butuh setengah jam dari jalan makadam menuju makam tersebut. �Kurang sedikit lagi kita sampai,� kata Jumari, salah satu tim ekspedisi asal Kecamatan Wongsorejo n Baca Tumpukan...Hal 39

KERAP DIKUNJUNGI WARGA: Tim ekspe disi mengamati ku buran di tengah Hutan Tangkup yang diyakini makam S ay y i d A b d u l l a h (bawah). Batu akik yang di te mukan di sekitar makam (atas).

2014 SMP n Jumlah : 14.987 n Lulus : 14.971 n Tidak Lulus : 3 SMA n Jumlah : 5.851 n Lulus : 5.849 n Tidak Lulus : 2 SMK n Jumlah : 7.811 n Lulus : 7.810 n Tidak Lulus : 1

SUMBER: DISPENDIK BANYUWANGI

TAUFIK FERDIANSYAH & GERDA SUKARNO/RABA

PENCURIAN MOBIL

Targetkan Angka Kelulusan 95 Persen BANYUWANGI Meski ujian nasional (unas) bukan satusatunya penentu kelulusan, Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi belum berani memasang target 100 persen tingkat kelulusan siswa. Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dispendik Banyuwangi, Suhud AR, kriteria kelulusan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya n Baca Targetkan...Hal 39

Kami belum berani menargetkan kelulusan sampai seratus persen. Tidak se mua siswa ikut unas. Sistem penentu penilaian juga berbeda� Suhud AR Kabid Pendidikan Menengah Dispendik

Mengunjungi Sumber Air Enam Tujuh di Payaman, Giri

Sempat Jadi Sumber Air Minum Warga Sekitar Di Dusun Payaman, Kelurahan Giri, Kecamatan Giri, ada sebuah aliran air yang sudah digunakan warga sejak puluhan tahun lalu. Seiring masuknya pipanisasi ke permukiman penduduk, warga jarang memanfaatkan saluran air tersebut. FREDY RIZKI, Giri PENDUDUK sekitar memiliki beberapa panggilan untuk sungai yang berada tepat di sebelah selatan rel kereta api Dusun Payaman, Kelurahan Giri, tersebut. Ada yang menyebutnya

http://www.radarbanyuwangi.co.id

HALAMAN 29

FREDY RIZKI/RABA

SEGAR: Warga Dusun Payaman, Kelurahan Giri, menggunakan Banyu Lanang, untuk kebutuhan mandi sehari-hari.

Banyu Lanang, karena dulu hanya digunakan kaum lelaki. Ada yang menyebutnya Banyu Lor karena posisinya berada di utara permukiman

warga. Ada yang menyebutnya Banyu Enam Tujuh karena ada tulisan 67 di dinding sungai tersebut. Menurut beberapa warga sekitar,

sungai itu sudah digunakan warga sejak puluhan tahun lalu. Namun, tidak ada yang tahu pasti sejak kapan sungai tersebut menjadi penopang kebutuhan air warga sekitar. Muslih, 65, warga yang tinggal tidak jauh dari sungai tersebut mengatakan, sejak kecil dirinya sudah menggunakan sungai yang disebutnya Banyu Lanang itu. Bentuk sungai itu dulu tidak seperti sekarang, melainkan sama seperti sungai pada umumnya yang beralas pasir. Tetapi, sejak tahun 80an ada pembangunan rel kereta api di atas sungai itu. Sehingga dibangunlah sebuah lorong untuk menampung air sungai. Sehingga, rel kereta dapat dibangun di atas aliran sungai dan air mengalir di bawahnya n

Jatah BDD bertambah Rp 59,8 M Mudah-mudahan tak ada lagi kades yang korupsi! Buru komplotan Suheri, Resmob obok-obok hutan Gumitir Tidur di hutan pun sun lakoni!

Baca Sempat...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

POLITIK & PEMERINTAHAN

30

CERMIN DIRI

Saatnya Berburu Prestasi

M

ASALAH ketersediaan akomodasi bagi atlet sudah beres. Masalah venue pertandingan juga hampir beres. Kini, sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V/2015, Banyuwangi dituntut tak hanya sukses sebagai penyelenggara, namun juga sukses prestasi. Sukses sebagai tuan rumah akan terasa lengkap jika kontingen Banyuwangi bisa merengkuh target yang telah dicanangkan. Yakni masuk dalam lima besar daftar perolehan medali terbanyak. Target ini tidak terlalu muluk-muluk. Banyuwangi tidak harus menjadi juara umum, seperti yang ditargetkan setiap kontingen tuan rumah. Ya, cukup masuk lima besar. Berapa pun jumlah medalinya. Pada Porprov Jatim edisi IV tahun 2013, Banyuwangi berada di peringkat 10 dengan perolehan 6 medali emas, 12 perak, dan 14 perunggu. Juara umum tetap dipegang Surabaya. Kota Pahlawan yang berjaya sejak Porprov I/2007, berhasil menyabet 105 medali emas, 99 perak, dan 75 perunggu. Untuk mencapai posisi lima besar, Banyuwangi minimal harus mengumpulkan 26 medali emas, 24 perak, dan 45 perunggu. Jumlah itu sama dengan perolehan Kabupaten Sidoarjo yang berhasil nangkring di peringkat 5 Porprov Jatim 2013. Tidak perlu menyodok ke peringkat kedua yang diduduki Kota Kediri (36 emas, 29 perak, dan 27 perunggu), atau di peringkat ketiga yang diduduki Kabupaten Malang (29 emas, 28 perak, dan 55 perunggu), dan diperingkat keempat yang diduduki Kota Malang (27 emas, 21 perak, dan 35 perunggu) Mampukah? Semua kembali ke persiapan atlet di masing-masing cabang olahraga. KONI Banyuwangi harus betul-betul mempersiapkan atlet yang menjadi langganan memperoleh medali. Seperti bulu tangkis, bola voli, catur, dan pencak silat. Ingat! Surabaya berhasil merengkuh banyak medali bukan dari cabang-cabang favorit. Rata-rata Kota Pahlawan mendulang medali dari cabang perorangan bukan tim. Seperti renang, kempo, taekwondo, catur, dan lain-lain. Nah, agar perolehan medali cukup banyak,. ada baiknya, Banyuwangi meniru Surabaya yang lebih fokus di cabang olahraga perorangan. (*)

INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com

Jawa Pos Kamis 2 April 2015

Sepakat Tidak Usik Batas Daerah BANYUWANGI - Sengketa penguasaan hutan lindung seluas 800 hektare di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember, antara Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan warga perbatasan Banyuwangi-Jember berakhir happy ending. Pemkab Banyuwangi dan Jember sepakat menyerahkan pengelolaan hutan lindung itu kepada KPH Banyuwangi Selatan. Sejak tahun 2006 lalu, walau menjadi wilayah kerja KPH Banyuwangi Selatan, tapi petugas tidak bisa masuk ke lahan seluas 800 hektare di Desa Mulyorejo karena dihadang warga. Warga yang menepati lahan itu menolak KPH Banyuwangi Selatan terlibat dalam pengelolaan hutan lindung tersebut. Sejak munculnya sengketa di wilayah perbatasan Banyuwangi-Jember itu, kedua pemkab sepakat membentuk tim penegasan batas daerah (PBD). Pemkab Banyuwangi dan Jember khawatir sengketa KPH Banyuwangi Selatan dengan warga perbatasan itu merembet ke sengketa batas wilayah Banyuwangi dan Jember. Apalagi, beredar kabar bahwa warga yang menguasai lahan seluas 800 hektare (Ha) tersebut menerima surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). SPPT PBB itu dikeluarkan Pemkab Jember melalui Pemerintah Kecamatan Silo. Padahal lahan itu pajaknya sudah ditanggung Perhutani sebagai pengelola lahan tersebut. Kesepakatan dua kabupaten bertetangga itu dicapai melalui rapat penegasan batas daerah Banyuwangi dan Jember yang dilaksanakan Biro Administrasi Pemerintahan Pemprov Jatim dengan tim PBD kedua kabupaten. Salah satu kesepakatan penting yang dicapai pada rapat yang berlangsung Senin (23/3) tersebut, peta kawasan hutan yang digunakan Perum Perhutani

SIGIT HARIYADI/RABA

SEPAKAT: Tim PBD Banyuwangi Anacleto Da Silva menunjukkan peta hasil pemetaan wilayah yang dibuat bersama Banyuwangi dan Jember tahun 2006.

KPH Banyuwangi Selatan dan KPH Jember bukan merupakan peta batas wilayah. Pemkab Banyuwangi dan Jember sepakat menggunakan Peta Java Besoeki Blad tahun 1924 sebagai acuan penegasan batas wilayah Banyuwangi dan Jember. Poin penting lain, Pemkab Banyuwangi dan Jember sepakat menandatangani peta hasil pemetaan tahun 2006-2007 yang telah dibuat bersama. Tidak hanya itu, Pemkab Banyuwangi dan Jember segera mengirim kelengkapan administrasi permohonan penetapan batas daerah kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui gubernur untuk ditetapkan menjadi peraturan menteri (permen) dalam negeri tentang batas daerah. Setelah permen terbit, Pemkab Banyuwangi dan Jember wajib menaati dan tidak mempermasalahkan permen tersebut. Pemkab Banyuwangi dan Jember juga sepakat memfasilitasi penyelesaian masalah penguasaan tanah kawasan hutan lindung milik Perum Perhutani KPH Banyuwangi yang dikuasai warga perbatasan itu. Anggota tim PBD Banyuwangi, Anacleto Da Silva mengatakan, meski batas wilayah Jember dan Banyuwangi sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Namun, lantaran terjadi kasus tersebut, batas kedua kabupaten harus dipertegas. “Pemerintahan yang baik, batas daerahnya harus jelas. Karena ini menyangkut integritas daerah,” kata Anacleto. Anacleto menambahkan, sengketa lahan antara Perhutani dan masyarakat tersebut tidak menyangkut batas administrasi daerah. Kasus tersebut hanya menyangkut batas pengelolaan Perhutani. Soal pengelolaan lahan seluas 800 Ha di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember, kata Anacleto, meskipun berada di wilayah Jember, pengelolaan hutan lindung itu masuk wilayah Perum Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. “Lahannya memang berada di Jember. Tetapi, pengelolaannya masuk wilayah Perum Perhutani Banyuwangi Selatan,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

A D V E R T O R I A L

SMKN Glagah Nominasi Adiwiyata Jatim GLAGAH – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Glagah (Semegah) berlokasi di Jalan Kuntulan nomor 1 Banyuwangi ini merupakan sekolah yang sudah memiliki ISO 9020. Sistem manajemen dan administrasi nya sudah berstandar Internasional. Di sisi lain semegah memiliki tatanan ruang yang berkonsep ramah lingkungan. Tanaman ayoman hingga bunga-bunga tumbuh rapi. Hijau dan asri. Tidak salah kalau Semegah didapuk menjadi salah satu dari empat perwakilan Banyuwangi menjadi duta sekolah adiwiyata tingkat Provinsi.

Kemarin (1/4), tim penilai adiwiyata tingkat Jatim menyambangi sekolah yang dikepalai oleh H.Kusyairi. tim yang berjumlah enam orang itu disambut dengan konsep pesta kebun oleh Semegah. Tujuannya, supaya suasana belajar siswa setiap harinya bisa dirasakan langsung oleh tim penilai Adiwiyata. Kepala Semegah, H Kusyairi mengatakan, walau Semegah sedang melaksanakan sebagian renovasi ruangan tapi itu tidak mempengaruhi penilaian adiwiyata. Dirinya beserta seluruh guru dan komite, optimis bisa menyabet gelar adiwiyata tingkat

provinsi. Di waktu yang sama, Semegah juga melaksanakan Istigoshah bagi siswa kelas XII yang sebentar lagi akan mengikuti Ujian Nasional (UN). Istighosah itu dilakukan di Aula Semegah dan dilanjutkan dengan materi motivasi dari salah satu Alumnus Semegah, DR.Siswanto yang sudah sukses di dunia kerja. DR.Siswanto ini memiliki banyak perusahaan di bidang IT, Rent Car hingga Laundry. Diharapkan dengan motivasi tersebut siswa kelas XII nantinya menjadi lulusan Semegah yang siap bersaing dan menjadi manusia dahsyat di dunia kerja. (*)

FOTO-FOTO BENNY SISWANTO/RABA

DIDALAM KELAS: Samsul Arifin, berdialog langsung dengan siswa didik SMAK Hikmah Mandala seputar visi dan misi sekolah.

Tim Visitasi 4 Calon Sekolah Adiwiyata Jatim

ISTIMEWA

PESTA KEBUN : Suasana penyambutan tim juri adiwiyata Provinsi Jatim di SMKN Glagah kemarin.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

BANYUWANGI-Tim adiwiyata Jawa Timur (Jatim) berkunjung ke Banyuwangi kemarin (1/4). Tim yang terdiri dari Sutikno, Samsul Arifin dan Tri Wahyu Nugroho tersebut akan melakukan visitasi di beberapa sekolah yang diusulkan tim adwiyata Banyuwangi menuju Adiwiyata tingkat provinsi. Ada empat sekolah yang akan di visitasi tim adiwiyata Jatim. Yakni, SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi, SMKN 1 Glagah, SDN 1 Kebalenan dan SMPN 1 Glenmore. Kedatangan tim Adiwiyata Jatim disambut oleh Plt. Kepala Badan Lingkungan (BLH) Banyuwangi, Husnul Chotimah, Kepala SMAK Hikmah Mandala, RM Catur Wibawa dan tim Adiwiyata. Ketua tim Visitasi Adiwiyata Jatim, Sutikno mengatakan, awalnya ada 343 sekolah, dan akhirnya mengkerucut menjadi 207 sekolah di Jatim yang akan di visitasi tim adiwiyata Jatim. Di Banyuwangi, ada empat sekolah yang kami tinjau lapang yakni SMAK Hikmah Mandala, SMKN 1 Glagah, SDN 1 Kebalenan dan SMPN 1 Glenmore. “Kami akan survei lapangan, apakah sesuai dengan data yang telah dikirim kepada ke kami,” Jelas Sutikno. Sutikno menambahkan, tim akan melakukan penilaian meliputi empat komponen, delapan standar dan tiga capaian yang wajib dilengkapi sebagai syarat sekolah menuju adiwiyata provinsi. “Penilaian kajian lingkungan terdiri dari empat kriteria, yaitu kebijakan sekolah terhadap program lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, keterlibatan sekolah dalam lingkungan dan sarana dan prasarana sekolah.” Ungkap Sutikno. Plt. Kepala BLH, Husnul Chotimah mengatakan, empat sekolah yang di visitasi tim adiwiyata Jatim adalah sekolah yang lolos hasil seleksi penilaian yang dilakukan oleh tim adiwiyata Banyuwangi. “Semoga duta Banyuwangi ini bisa lolos dan bisa diikuti oleh sekolah lain di Banyuwangi” Harap Husnul. (*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

PERIKSA DOKUMEN:Tim adiwiyata SMAK Hikmah Mandala menyampaikan dokumen kepada anggota tim Adiwiyata Jatim, Sutikno.

GALI INFORMASI: Tri Wahyu Nugroho, berdialog dengan anggota taruna hijau SMKN 1 Glagah, siang kemarin (1/4).

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 2 APRIL

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Dadang Ikut Konvensi PPP? SITUBONDO – Persaingan di arena konvensi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Situbondo untuk memperebutkan tiket tunggal calon Bupati Situbondo tampaknya akan berlangsung seru. Pasalnya, beberapa tokoh kuat di Kota Santri sudah mendaftar. Bahkan yang menarik, kabar terakhir Bupati Dadang Wigiarto diinformasikan juga sudah men-

Apa yang kita hasilkan berasal dari apa yang kita tanam.” Elsa Ayu Meilina

gambil formulir. Sehingga, ada kemungkinan, dia akan mengikuti konvensi melalui partai berlambang ka’bah itu. Kabar ini tentu cukup mengejutkan. Pasalnya, orang nomor satu di Pemkab itu sudah pernah dipastikan oleh Ketua DPC PKB Situbondo, Ra Yafi, akan diberangkatkan oleh PKB dalam pilkada 2015, belum lama ini. Sekretaris DPD PPP Situbondo,

Erfan Zaenal Fanan ketika dikonfirmasi membenarkan jika Dadang Wigiarto telah mengambil formulir sebagai peserta konvensi PPP. ”Sudah ada yang ambil formulir. Katanya, untuk Pak Dadang. Kita juga sudah mencantumkan nama Pak Dadang di desk pilkada PPP,” ujarnya. Pecantuman nama Dadang Wigiarto di desk pilkada itu berdasarkan pada formulir. Ketika

Ada yang ambil formulir. Katanya, untuk Pak Dadang. Kita sudah cantumkan nama Pak Dadang di desk pilkada PPP.”

formulir sudah diambil, panitia langsung mencantumkan nama orang yang mendaftar. Sayang, lelaki asal Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih itu enggan menyebutkan identitas orang yang mengambil formulir untuk Dadang Wigiarto. ”Kayaknya dari komunitas. Tapi, mereka mengaku mewakili Pak Dadang,” terangnya n

Erfan Zaenal Fanan Sekretaris DPD PPP Situbondo

Baca Dadang...Hal 32

TAK SEHARUSNYA: Toko masih memasang plang batas parkir.

Juru Parkir yang Akan Mengatur Toko Dilarang Pasang Plang Batas Parkir SITUBONDO – Pemasangan plang batas parkir oleh pemilik toko di bahu jalan raya mendapat perhatian dari Janur Sasra Ananda, anggota DPRD Situbondo. Politisi Partai Demokrat tersebut menilai, keadaan tersebut seharusnya tidak boleh terjadi. Sebab itulah, Janur meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) kian memaksimalkan keberadaan para juru par-

kir (jukir) di jalan-jalan yang volume parkir kendaraannya padat. Misalnya dengan cara melakukan pelatihan jukir. “Setahu saya sudah ada anggaran untuk itu. Jadi, tugas Dishub melalui juru parkir ya harus menata parkir sambil memberi pemahaman kepada pemilik toko untuk tidak memasang plang batas parkir n Baca Juru...Hal 32

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/JPRS

ADA PLANG BATAS PARKIR: Bahu jalan sepanjang Jalan Ahmad Yani Timur Pos Lantas 9.0 termasuk kawasan yang memiliki volume parkir cukup padat, sehingga perlu tenaga ekstra jukir untuk mengatur parkir.

Warga Soal Tiga Proyek Pokmas AGNES DWI YOLANDA

Selalu Gowes Tiap Hari PANJI – Kesukaanya bersepeda tak bisa dibendung. Sebab itulah, sesibuk apapun Agnes Dwi Y. selalu menyempatkan gowes. Perempuan yang tinggal di Perumahan Panji Permai, Kelurahan Mimbaan, Panji itu mengatakan, aktifitas bersepeda yang dilakukannya pada sore hari n Baca Selalu...Hal 32

Pengerjaan Dilakukan Oleh Pihak Lain KAPONGAN – Sedikitnya tiga proyek di Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, diduga dikerjakan asal-asalan. Proyek yang menurut warga harusnya ditangani Kelompok Masyarakat (Pokmas) setempat

itu, ternyata dikerjakan oleh orang lain yang bukan warga setempat. Proyek tanpa papan nama itu, juga disebut-sebut tidak memfungsikan Pokmas sebagaimana mestinya. Informasinya, tiga Pokmas yang harusnya menangani proyek, ditinggal tanpa sebab, setelah uang dicairkan dari salah satu bank di Situbondo. Data yang diperoleh wartawan ko-

ran ini menyebutkan, dari tiga Pokmas yang ada masing-masing menerima dana sebesar Rp 120 juta. Proyek pertama untuk pekerjaan plengsengan. Kedua, untuk pekerjaan jembatan. Ketiga, untuk pengaspalan jalan sepanjang 300 meter. Seluruhnya berlokasi di Desa Gebangan n Baca Warga...Hal 32

Tiga Pekan Polisi Gelar Operasi Simpatik SITUBONDO – Operasi Simpatik Semeru 2015 mulai digelar Polres Situbondo, sejak kemarin (1/4). Gelar pasukan langsung dipimpin Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo. Setelah, pemasangan pita disematkan ke pundak salah satu anggota, operasi dimulai hingga tiga pekan ke depan. Dalam Operasi Simpatik Semeru ini, polisi terutama anggota Satlantas akan memberikan contoh baik kepada masyarakat. Diantaranya, dalam mengendarai kendaraan bermotor, baik roda dua dan empat. Misalnya, spion wajib lengkap, serta membawa SIM dan STNK. Menurut AKP Hadi Utomo, operasi ini dilakukan selama 21 hari sejak digelarnya pasukan di halaman Mapolres Situbondo n Baca Tiga...Hal 32

RENDRA KURNIA/JPRS

TUTUP: Toko counter HP Bintang Celuller di pertigaan Ardirejo ini tutup sebulan terakhir. Pemilik Bintang Celuler diduga menghilang usai melakukan penipuan.

Diduga Menipu, Bos Bintang Cell Dipolisikan

RENDRA KURNIA/JPRS

LURUS: Sejumlah polisi melakukan gelar pasukan operasi simpatik semeru 2015, di halaman Polres Situbondo, kemarin (1/4).

SITUBONDO – Seorang bos counter handphone (HP) Bintang Cell, di Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji, dipolisikan warga atas dugaan penggelapan dan penipuan. Pria berinisial SS, 46, warga setempat itu, bahkan disebut-sebut telah menghilang selama satu bulan terakhir. Pelapornya adalah Sudarmo, 46, warga Desa Paowan, Kecamatan Panarukan. Dalam laporannya, Sudarmo menyebutkan aksi penipuan dilakukan SS ter-

hadap istrinya bernama Nima, 44. Penipuan terakhir terkait sertifikat tanah terjadi pada 23 Pebruari 2015, sekitar pukul 16.00, di rumah korban sendiri. Saat itu, SS datang ke rumah korban dan meminjam sertifikat tanah yang di atasnya berdiri sebuah bangunan. Setelah korban dan terlapor sepakat, SS meminta sertifikat asli dengan alasan untuk difotocopy guna dipinjamkan uang ke sebuah bank n Baca Diduga...Hal 32

HABIBUL ADNAN/JPRS

Melihat Penemuan Kuburan Batu di Kecamatan Sumbermalang

Diyakini Merupakan Makam-makam Tokoh pada Zamannya Sebuah kuburan batu yang diduga peninggalan zaman lampau ditemukan di Kecamatan Sumbermalang. Aktifis cagar budaya bersama sejumlah warga memilih melakukan penggalian. HABIBUL ADNAN, Sumbermalang ILUSTRASI: EDY S/JPRS

Polisikan Cewek Penyebar PIN BB di FB SITUBONDO – Meski iseng, jangan pernah mengunggah apa yang menjadi milik orang lain ke media sosial n Baca Polisikan...Hal 32 http://www.radarbanyuwangi.co.id

BELASAN warga RT 01 RW 01, Dusun Sumbertengah, Desa Sumber Argo, Sumbermalang, Minggu (29/03) lalu berkumpul di salah satu tempat. Diantara mereka ada yang membawa linggis, cangkul dan kayu pengungkit. Benda-benda itu akan digunakan menggali

kuburan di tempat tersebut. Menggali kuburan? Iya. Namun, kuburan yang akan digali itu bukan kuburan biasa. Melainkan kuburan batu. Konon, kuburan batu tersebut dijadikan sebagai tempat menguburkan orang-orang tertentu atau tokoh tertentu pada zaman pra sejarah. Dinamakan kuburan batu karena dinding liang lahatnya terdiri dari batu. Warga akan menggali kuburan tersebut karena di dalamnya diduga tersimpan beberapa benda bersejarah. Selain itu, kuburan batu itu sendiri juga merupakan benda bersejarah. Biasanya, di dalamnya akan ditemukan gelang, manikmanik, topeng emas n Baca Diyakini...Hal 32

WIRABHUMI for JPRS

CAGAR BUDAYA: Aktifis dan warga menggali situs kuburan batu di Desa Sumberargo, Sumbermalang. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

32

AFRICA VAN JAVA Masalah Parkir Harus Diperhatikan Jawa Pos

n JURU... Sambungan dari Hal 31

Sebab, kalau urusan mengatur parkir sudah ada jukir,” papar pria yang menjabat sebagai Ketua Komisi II itu. Menurut warga Jalan Sucipto tersebut, pengendara seringkali

memang mengeluhkan tentang larangan parkir di bahu jalan karena sudah dianggap hanya lahan parkir toko tertentu. Sebab itulah, keadaan ini sudah saatnya mendapat perhatian agar memberikan kenyamanan pada pengendara. “Karena pengendara itu sudah

bayar pajak, membayar parkir berlangganan kepada pemerintah. Bahu jalan itu milik pemerintah yang diberikan kepada pengguna jalan. Jadi, bukan lagi untuk dikapling-kapling oleh toko-toko,” terangnya. Janur menerangkan, masalah parkir di Kota Situbondo me-

lan. Informasi yang kita terima dari Dishub, katanya memang mau diatur,” imbuh Janur. Sejumlah toko, lanjut anggota DPRD dua periode tersebut, juga sempat mengeluhkan cukup lamanya truk-truk besar yang parkir di depan toko saat melakukan bongkar muat. “Makanya perlu diatur, bagaiman truk-truk besar jangan sampai masuk ke dalam kota,” pungkas Janur.

mang sudah saatnya mendapat perhatian khusus. Ini mengingat, makin minimnya areal parkir, sementara jumlah kendaraan dan manusia kian bertambah. “Misalnya parkir di jalan yang satu arah, ini seharusnya kan juga ditata lagi. Apakah parkir full di kiri jalan atau kanan ja-

PPP Membuka Peluang Bagi Siapapun n DADANG... Sambungan dari Hal 31

Dia menjelaskan, yang perlu diketahui pengambil formulir belum tentu mengikuti konvensi. Sebab, baru benar-benar bisa dipastikan setelah formulir tersebut dikembalikan. ”Kita lihat

saja nanti waktu pengembalian formulir,” ujar Erfan. Dia mengaku tidak terlalu terkejut, ketika Dadang juga mengambil formulir konvensi. Sebab, sejak awal PPP sudah menegaskan jika partainya membuka peluang bagi siapa saja yang akan ikut kon-

vensi. ”Dalam konvensi ini kita buka peluang kepada siapa saja. Ini demokrasi. Kalau bupati yang ikut akan lebih menarik,” pungkasnya. Informasi yang diterima koran ini dari sumber kuat, utusan Dadang Wigiarto tersebut tampaknya tak ingin terlalu

mendapat sorotan saat mengambil formulir konvensi. Sebab itulah, dia memilih datang satu jam sebelum pengambilan formulir konvensi ditutup, Selasa (31/03) lalu. “Datang ke kantor DPC PPP sekitar pukul sebelas malam (23.00),” terangnya. (bib/pri)

Sambungan dari Hal 31

Jika dikumpulkan, uang tiga proyek tersebut sebesar Rp 360 juta. Namun, uang yang diterima masing-masing Pokmas, disebut-sebut langsung diminta oleh oknum berinisial AT. Akibatnya, warga pun menilai pelaksanaan proyek asal-asalan. Proyek yang diduga amburadul tersebut juga membuat Kepala Desa Gebangan, Joko Sabar, merasa heran. “Terus terang, kami tidak tahu ini proyek apa, dari mana dan berapa dananya, karena tidak ada papan namanya, tahu-tahu langsung dikerjakan begitu saja,” katanya. Ditambahkan, pengaspalan jalan sepanjang 300 meter itu juga diduga hanya dikerjakan

NUR HARIRI/JPRS

MENGELUPAS: Seorang warga menunjuk jalan tambal sulam, di Desa Gebangan, kemarin (1/4).

sepanjang 200 meter saja. Untuk sisanya sepanjang seratus meter hanya dikerjakan dengan cara tambal sulam di yang jalan berlubang, termasuk di ja-

lan depan rumah Kades. Pengerjaan proyek tersebut bahkan sempat dihentikan oleh warga. Warga menilai pekerjaan yang dilakukan tidak se-

tidak dikuasai oleh pemilik toko untuk kepentingan tempat parkirnya sendiri. Salman Rudy, salah satu pengendara mengaku pernah mengalami kejadian menjengkelkan. “Saat itu, saya sedang memarkir mobil. Namun, begitu saya tidak masuk ke toko yang tepat berada di tempat saya memarkir mobil, saya diminta untuk memindah mobil,” tegasnya. (bib/pri)

Sertifikat Tanah Digadaikan ke Kasek n DIDUGA... Sambungan dari Hal 31

Uang hasil pinjaman rencananya akan dibuat bisnis dan hasilnya akan dibagi dengan Sudarmo sebagai orang yang meminjamkan modal. Tidak hanya itu, sebelum terlapor meminjam sertifikat lahan, SS juga pernah meminjam uang sebesar Rp 35 juta kepada korban. SS juga meminjam BPKB sepeda motor Yamaha Mio J serta sejumlah perhiasan milik istri Sudarmo. Alasan yang digunakan terlapor saat meminjam uang dan barang, juga untuk menjalankan bisnis. Banyaknya uang dan barang yang dipinjam terlapor kemudian membuat korban curiga. Apalagi korban juga belum pernah menerima hasil dari bisnis yang dijanjikan. Dari situ, Sudarmo datang ke konter HP Bintang Cell di Ardirejo. Tujuannya, untuk menagih uang kepada SS. Begitu sampai di konter HP, tepatnya di selatan kantor Dinas Pendidikan Situbondo, Sudarmo terkejut bukan kepalang. Bagaimana tidak, di coun-

Pengaspalan Sempat Dihentikan Warga n WARGA...

Diberitakan kemarin, Pemberian batas parkir oleh pemilik toko di bahu jalan yang ada di depan tokonya menuai sejumlah sorotan dari pengendara. Pasalnya, mereka merasa sangat dirugikan dengan langkah tersebut. Sebab itulah, Dinas Perhubungan (Dishub) diminta tegas untuk menindak pemilik toko. Sehingga, bahu jalan yang merupakan milik negara tersebut

Kamis 2 April 2015

suai dengan yang diharapkan. “Memang pekerjaan pengaspalan jalan 300 meter tersebut sempat dihentikan warga. Karena pekerjaannya dinilai jelek dan dari 300 meter hanya diaspal 200 meter, sisanya tambal sulam,” paparnya. Tiga proyek yang dikerjakan oleh orang dari luar desa Gebangan tersebut membuat kades dan warganya mengaku sangat menyayangkan. Sebab, jika saja tiga proyek itu dikerjakan oleh Pokmas, bisa saja kualitas yang dihasilkan akan lebih baik. Termasuk juga manfaat penggunaannya akan lebih lama. “Seperti proyek plengsengan senilai Rp 120 juta, beberapa pohon ditebang dan tidak ada ganti rugi, kualitas pekerjaannya juga jelek,” pungkasnya. (rri/pri)

ter tersebut dirinya melihat ada seseorang yang mengambil barang dagangan milik SS. Ketika ditanyakan, orang itu menyebut bahwa SS memiliki hutang ratusan juta. Modus penipuan yang dijalankan SS, tak jauh beda dengan dengan yang dialami Sudarmo, yaitu dengan alasan bisnis. “Pak Sudarmo baru tahu setelah datang ke counter HP dia (SS). Ternyata, yang ditipu tidak hanya Sudarmo, masih banyak lagi,” kata Imam, 40, salah seorang warga asal Desa Paowan, yang mendampingi korban saat melapor ke Polsek Panarukan. Sejak itulah, SS diduga menghilang. Bahkan, counter HP yang biasanya buka siang dan malam, kini sudah tutup. Menurut warga sekitar counter, tutupnya dagangan toko Hp sudah terjadi sekitar akhir bulan Pebruari lalu. “Sudah ada sebulan ini tutupnya, tidak tau kenapa,” katanya. Aksi penipuan yang dilakukan SS kemudian ditelusuri oleh Sudarmo yang menginginkan hartanya kembali. Belakangan, sertifikat tanah miliknya dike-

tahui telah digadaikan kepada salah seorang kepala sekolah di Kecamatan Banyuputih sebesar Rp 50 juta. Untuk uang sebesar Rp 35 juta raib dan BPKB sepeda motor Mio J tidak jelas ada di mana. Sedangkan untuk perhiasan sejumlah perhiasan kalung, gelang, dan anting diketahui sudah digadaikan sebesar Rp 6,5 juta dari nilai taksiran sebesar Rp 10,8 juta. Sementara itu, selain diduga menipu Sudarmo dan satu orang tersebut, SS juga dikabarkan menipu sejumlah karyawannya sendiri. Namun, hingga kini orang yang melapor kepada polisi masih Sudarmo dan beberapa orang lain yang diduga tertipu masih belum ada yag melapor. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priyambodo membenarkan laporan dugaan penipuan tersebut. Dikatakan kasus 378 atau 372 ini dalam penyelidikan polisi. “Dugaan penipuan ini masih diselidiki, kalau memang ada korban lain kami himbau secepatnya untuk melapor,” tegasnya. (rri/pri)

Mampu Lewati Jalan Menanjak n SELALU... Sambungan dari Hal 31 EMBAN TUGAS: Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo (kiri) menyematkan pita, tanda dimulainya operasi simpatik semeru 2015, di Polres Situbondo.

”Namanya juga hobi. Setiap hari saya pasti bersepeda,” ujarnya. Gadis yang lahir 27 maret 1993 itu mengatakan, dengan bersepeda rasa bosan di tempat kerja seharian langsung hilang. Itulah yang dirasakan Agnes. ”Makanya saya pasti

Sambungan dari Hal 31

Sebab, bisa-biasa akan berurusan dengan hukum dengan dugaan pelanggaran Undangundang Informasi Terknologi dan Elektronik (UU ITE). Seperti yang dilakukan oleh seorang pelajar berinisial NW, 17, asal Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan. Siswi tersebut dilaporkan ke Mapolres Situbondo, lantaran mengunggah PIN BB (Black Barry) milik seorang mahasiswa bernama Piranti Wigati, 25, asal Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, NW mengunggah PIN BB milik korban ke facebook, tanpa seijin Piranti. Pengunggahan PIN BB ke media sosial itu dilakukan terlapor pada 2 Maret 2015 lalu. Tak hanya PIN BB, terlapor juga disebut-sebut mencemarkan nama baik korban di media sosial sejak 2 Maret tersebut. Beberapa hari setelah kejadian itu, korban baru mengetahuinya. Karena merasa nama baiknya dicemarkan, Piranti akhirnya melapor ke Mapolres Situbondo, pada 25 Maret 2015 lalu. “Laporan korban sudah kami terima. Kasus dugaan pencemaran nama baik melalui ITE ini masih diselidiki petugas,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priyam-

RENDRA KURNIA/JPRS

Polisi Juga Memberikan Bimbingan Sambungan dari Hal 31

Operasi ini berbeda dengan operasi lain. Sebab, polisi juga akan memberikan bimbingan, penyuluhan dan sosialisasi ke-

pada masyarakat. “Anggota yang melakukan pungutan liar (Pungli) serta masyarakat yang melakukan suap akan ditindak tegas. Namun, penindakan terhadap pelanggar lalu lintas dilakukan se-

cara simpatik dan selektif dengan sikap senyum,” kata Hadi. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, operasi ini merupakan salah satu implementasi program pemerintah. Salah satunya adalah Nawacita

terkait revolusi mental. Operasi ini kemudian bertema Polantas Sebagai Penggerak Revolusi Mental Dan Pelopor Tertib Sosial Diruang Publik Guna Mewujudkan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat. (rri/pri)

Masih Menunggu Respon dari Pemerintah n DIYAKINI... Sambungan dari Hal 31

Hari itu, penggalian dimulai sekitar pukul 10.00. warga terlihat bahu membahu. Tidak lama setelah itu, warga menemukan batu dengan ukuran besar yang melintang. Batu besar tersebut harus diangkat dari tempatnya. Sebab, tujuan penggalian yang sebenarnya ada di bawah batu tersebut. Yaitu kuburan batu. ”Kita lama sekali mengangkat batunya,” ujar Astori, salah satu warga. Kayu pengungkit yang digunakan membalik batu beberapa kali patah. Mengangkat batu inilah yang memakan waktu cu-

kup lama. Yaitu dua jam lebih. Setelah bersusah payah, batu akhirnya terangkat dari tempatnya. Kuburan batu yang dicari itu sudah terlihat. ”Benar sekali, kita menemukan dinding batu dari kuburan ini,” kata Astori kembali. Didalamnya, warga belum menemukan apa-apa. Padahal, saat itu penggalian dilakukan sedalam dua meter. ”Karena tidak menemukan apa-apa, kita putuskan melanjutkan penggalian esok harinya. Kita hentikan penggalian hari itu karena sudah hampir magrib,” terang Astori Sayang, tiga hari setelah penggalian pertama dilakukan, war-

ga belum melanjutkan penggalian tersebut. Dari pengkuan Astori, dua hari, setelah penggalian dilakukan, hujan turun berturut-turut. ”Makanya tidak bisa kita lanjutkan,” tambahnya Sementara itu, pemerhati benda cagar budaya, Irwan Rakhday mengatakan, penggalian dilakukan sebenarnya sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang kurang memperhatikan masalah cagar budaya. ”Pemerintah mendukung. Tapi kurang perhatian,” ujar Humas LSM Wirabhumi itu Dia menambahkan, di tempat tersebut ada empat kuburan batu. Akan tetapi yang digali hanya satu. ”Ini kita jadikan seba-

sepeda itu cara saya berolahraga,” ujar Agnes Karena sudah terbiasa, Agnes mampu gowes menempuh jarak yang jauh. Bahkan, rute menanjak sekalipun dia mampu. ”Saya sering bersepeda dari rumah sampai jalan tembus (Jalan Tembus Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan),” pungkasnya. (bib/pri)

Jika Terbukti Akan Diproses Hukum n POLISIKAN...

n TIGA...

bersepeda,” tambahnya Agnes mengaku sudah jatuh cinta Fun Bike sejak masih kecil. Yaitu, ketika dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat itulah, dia selalu menyempatkan untuk bersepeda Bagi Agnes, selain membuat enjoy, bersepeda juga membuat badan sehat. Fisik akan lebih terasa bugar. ”Selain hobbi, ber-

gai sampel saja dulu,” terangnya. Penggalian selanjutnya menunggu reaksi dari pemerintah. Jika benar pemerintah serius ingin melestarikan benda-benda sejarah tersebut, tentu kubur batu tersebut akan dilestarikan. Dia menerangkan, kegiatan penggalian membutuhkan penelitian dari pakar. ”Jika kubur batu yang lain digali, maka akan digali oleh ahli dalam masalah kecagarbudayaan,” katanya. Penggalian memaang dilakukan atas inisiatif LSM Wirabhumi. LSM yang bergerak pada masalah kecagarbudayaan ini menerima informasi dari warga kala ada kuburan batu ditempat itu. (pri)

bodo, kemarin (1/4). Nanang menghimbau kepada masyarakat utamanya kalangan muda agar tidak mengunggah apa yang menjadi milik orang lain ke media sosial.

“Jangan mudah mengunggah barang atau apapun yang terkait dengan privasi orang lain. Kalau terbukti melanggar UU ITE, maka pasti akan diproses hukum,” imbaunya. (rri/pri)

50 BESAR LOLOS TAHAP TIGA CALON BUPATI IDOL 2015 No. Nama

Skor

No. Nama

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

1427 693 459 406 355 150 51 38 25 25

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

H. Dadang Wigiarto SH H. Yoyok Mulyadi Fathor Rakhman Habib Sholeh AL Muhdlar H. Muhammad Habib Muh. Abu Bakar Mahmudi Baijuri Danial Maulana Imam Hidayat Hadi Wijono

Agus Rajana Sumadin Rahmad SH. M.Hum H Ridwan Sudiharto H. Fahrudi KH. Saiful Islam Zainuri Ghazali Zainiye Jamaluddin Soeroso

Skor 17 11 8 8 6 3 3 2 2 2

No. Nama 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Didiet Soebagyo John Hari Santoso Khalilurahman Moh. Jufri Syaifullah KH. Mursyid Romli Hadi Prianto

Skor 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2

No. Nama 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

Hj Umi Kulsum Fathor Rasjid Rudi Afiyanto Muhyiddin Khotib KH Abdul Hamid Sofwan Hadi Sunardi Demokrat Taufoqurrahman Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana

Skor

No.

2 2 2 2 2 2 2 1 1 1

41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

Nama HM Rofiq KH Syaiful Muhyi Ningsih MS. Slamet Basuki Sukarso Umar Said Bainu Ali Imron Nyai. Masudah Sigit Prasetyo Saiful Bahri

Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


100

9.600

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

9.800

DAGING AYAM BROILER

0

BERAS IR 64

10.500

0

104.000

23.800

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

Kamis 2 April 2015

B A N Y U W A N G I

0

15.300

CABAI RAWIT

0

Jawa Pos

33

EKONOMI BISNIS R A D A R

9.800

8.800

CABAI BIASA

800

200

22.800

11.800

EKONOMI

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

0

0

26.600

13.200

Pajak Restoran Rajai Penerimaan PAD

Nelayan Berhenti Melaut BANYUWANGI  Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi kabar buruk bagi kalangan nelayan. Kenaikan harga BBM itu dianggap mengganggu aktivitas ekonomi nelayan di laut. Meski kenaikan BBM bulan Maret jauh lebih rendah daripada kenaikan pada November 2014, tapi efek yang ditimbulkan sama-sama besar. “Wah, kenaikan harga BBM itu merupakan kabar buruk bagi para nelayan. Kami harus menambah biaya pengeluaran, sedangkan pendapatan belum tentu juga ikut naik,” ujar Heri, 48, nelayan asal Kampung Melayu yang ditemui di Pantai Boom kemarin (1/4). Heri menyebutkan, sekali melaut, para nelayan menghabiskan sekitar 30 liter solar senilai Rp 210 ribu untuk jarak tempuh hingga sekitar Pulau Menjangan ■

Triwulan Pertama Tembus Rp 657 Juta

GALIH COKRO/RABA

BANYUWANGI - Triwulan pertama tahun 2015, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) hanya berhasil merealisasikan pendapatan asli daerah (PAD) sekitar 20,68 persen atau senilai Rp 51 miliar dari target yang telah ditetapkan. Hingga 26 Maret lalu, realisasi penerimaan PAD itu masih meleset dari target yang ditetapkan pada triwulan pertama sebesar 25 persen. Pada APBD 2015, penerimaan PAD diproyeksikan sebesar Rp 249 miliar. Pajak daerah ditargetkan Rp 19,7 miliar, retribusi Rp 6,3 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp 300 juta, dan lain-lain PAD yang sah mencapai Rp 25 miliar. Kepala Dispenda Soedirman melalui Kabid Penagihan dan Pengendalian Laporan, Fransciska Sudarmi mengungkapkan, pada triwulan pertama Dispenda pasang target penerimaan PAD 25 persen ■

POTENSI PAD: Beberapa wisatawan sedang check in di salah satu Hotel di Banyuwangi. Realisasi penerimaan pajak sektor pariwisata rata-rata di atas 25 persen.

Baca Pajak...Hal 39

Baca Nelayan...Hal 39

Tarif Angkot Naik Jadi Rp 7.000 Dampak Kenaikan BBM BANYUWANGI - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium memaksa tarif angkutan kota (angkot) di Banyuwangi naik. Sejak tanggal 28 Maret 2015 lalu tarif angkot naik sekitar Rp 1000. Tarif penumpang anak sekolah naik menjadi Rp 3.000 dari sebelumnya Rp 2.000. Penum-

pang umum naik dari Rp 6.000 jadi Rp 7.000. Basuni, 45 sopir angkot yang biasa mangkal di Terminal Blambangan menuturkan, para sopir sangat terpaksa menaikkan tarif angkot secara sepihak lantaran harga BBM naik. ”Saya dan teman-teman sopir sepakat menaikkan harga menjadi Rp 7.000 untuk penumpang umum dan Rp 3.000 untuk anak sekolah,” tegas Basuni. Basuni menambahkan, dengan naiknya

harga BBM tersebut jelas mempengaruhi naiknya harga-harga lain, misalnya harga sembako. Dengan begitu, dia dan teman-temannya terpaksa menaikkan harga tarif angkot sejak BBM naik tersebut. ”Kalau tidak dinaikkan kita rugi, Mas. Apalagi penumpang angkutan kota sekarang sudah sepi. Kita hanya ngandalin anak-anak sekolah,” tambahnya. Hal senada juga disampaikan sopir angkot lain,

Anwar, 50. Dia mengaku sangat keberatan dengan naiknya harga BBM saat ini. Meski harga premium hanya naik Rp 500 dari harga semula, tapi sangat memberatkan kalangan sopir angkot. ”Kalau tidak kita naikkan tarifnya kita rugi, sementara kalau tarif kita naikkan penumpang malah sepi,” keluh Anwar sopir angkot jurusan Terminal Blambangan – Terminal Sritanjung tersebut ■ Baca Tarif...Hal 39

Berenang Sangat Baik bagi Perkembangan Bayi Optimalkan Timbang Bayi di Fanda Baby Spa Genteng FANDA Baby Spa Dr. Sundari Fadjar yang berpusat di Jl. Akasia 2 No. 1 Payaman, Giri, Banyuwangi (Barat Masjid Besar Baitul Mawa Giri) telah membuka cabang di Genteng tepatnya di Jalan Mawar no 778 Depan PLN Genteng. Salah satu pelayanan unggulannya adalah swim atau berenang. Semua anak-anak menyukai berenang dan bermain air. Berenang membuat anak-anak gembira dan motoriknya terlatih. Berenang pada bayi merupakan salah satu hidroterapi yang berfungsi untuk menstimulasi otot-otot, meningkatkan imunitas dan meningkatkan kemampuan motorik bayi. Bahkan para peneliti mengemukakan bahwa berenang bisa diajarkan pada bayi sejak kecil. Melatih bayi berenang bisa membuatnya nyaman dan tidak rewel. Namun yang pasti factor keamanan harus selalu menjadi prioritas Anda ketika mengajak si kecil berenang. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat berlatih berenang dengan bayi Anda. Pertama, lakukan latihan selama bertahap sesuai umur dan perkembangan si bayi. Usia yang tepat untuk mulai melatih bayi berenang adalah mulai bayi usia 3 bulan. Pada usia ini umumnya bayi sudah menyangga kepalanya dengan cukup baik. Jika bayi merasa takut dan menangis, maka jangan dipaksakan. Di Fanda Baby Spa kolam renang dibuat nyaman, terjaga kebersihannya, jernih, dan airnya hangat sesuai suhu tubuh. Untuk keamanan, bayi dipasang pelampung pada leher atau Neck Ring, yang tepat ukuran dan tekanan anginnya. Bayi selalu didampingi oleh seorang terapis berpengalaman untuk melatih bayi menggerak-gerakkan kaki dan tangan serta menjaga agar jangan sampai kepala bayi terbenam dalam air. Waktu maksimal untuk si kecil berenang adalah 20 – 30 menit. Kemudian, si kecil akan dibilas dan badannya dihangatkan dengan minyak telon. Lipatan-lipatan kulit diolesi body lotion khusus agar kulit bayi tetap halus bayi. Kemudian muka dibedaki menggunakan bedak padat agar bedak tidak masuk ke mata maupun saluran pernapasan. Rambutnya diberi hair lotion dan dirapikan dengan sisir khusus untuk bayi yang lembut. Terakhir bayi dipakaikan baju hangat dan disusui serta ditimbang berat badan untuk

STNK Hlg STNK P 2574 W an Abdul Hajis, Dsn. Salakan RT. 4/1, Ds. Kenjo, Glagah

memantau tumbuh kembang bayi. Jika dilakukan dengan benar dan rutin dua minggu sekali, aktivitas berenang pada bayi ini bisa mendatangkan banyak manfaat untuk sikecil dan orang tua. Bagi Anda pasangan muda di daerah Genteng serta Banyuwangi dan sekitarnya yang ingin memanjakan sang buah hati buruan ajak saja ke Cabang Genteng: Fanda Baby Spa DR. Sundari Fadjar Jl. Mawar 778 (Depan PLN Genteng) buka setiap hari untuk hari Senin-Sabtu 14.0018.00 sedangkan hari Minggu 09.00-18.00. Reservasi ke nomor HP/WhatsApp 085 235 501 900, PIN BB 7dcb5049. PUSAT: Fanda Baby Spa DR. Sundari Fadjar Jl. Akasia 2 no 1 Payaman Giri Banyuwangi (Barat Masjid Besar Baitul Mawa Giri ). Buka setiap hari Senin-Minggu 09.00-18.00. Jangan lupa reservasi dahulu ke nomor HP/WhatsApp 085 790 881 690, PIN BB 26cb0cbd. (*)

BANYUWANGI

Kotoran Kelelawar

Luas 553 m2

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Perum Permata Giri

Dicari Kotoran Kelelawar Sbnyk2nya Hub. Mira 081389593740, Yuli 081332759396

Luas 553 m2 Di Kota Tepi Jl Cck Unt Rmh +Toko 570 Jt Nego Tukar + H: 081909915577

Daihatsu Xenia

Mitsubishi Pajero

Truk Mitsubishi

DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 PMK slv hrg 135/137 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Mts pajero/ H Jazz tahun 012/011 PMK pth/slv hrg 289/176 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Truk Mitsubishi 120 PS Tahun 2004 Konsisi Siap Pakai Hub: 081336656064

Kijang Innova

Kijang Innova

Evalia

Dijual Innova /LGX tahun 012/00 htm/slv hrg nego juta nego bisa cash/kredit atau tukar tambah hb 082331659126

DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 239/188,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Nissan Grand Livina/evalia tahun 012/01/0131PMK pth/htm hrg 143,5/138,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Software

Hlg STNK P 3874 WW an Masri’ah, Jl. Andalas RT. 3/1, Singotrunan

MEA 2015 Persh Anda Mmbthkn Softw Bisnis & Akuntansi ? Sgr Hub: 031-8415126/36 atau 081330051528

Hlg STNK P 5789 YL an Sukirno, Dsn. Bongkoran RT. 2/III, Ds. Sragi Kec. Songgon

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

PENDIDIKAN

Sawah 3614 m2 Dijual sawah luas 3614 m2,SHM lokasi dekat jalan karangsari arah paiton harga 250 jt bisa nego Hub Bp. Ali puskesmas Gendoh 081336304277

Dosen AKABA Perum Pakis Jalio

Dibutuhkan Dosen S2 T. Mesin, S2 T. Kapal, S2 T. Elektro Krm CV, Fotokopi KTP, Foto 4X6 Warna, Legalisir Ijazah ke AKABA Jl. Transmigrasi 5 Ketapang Bwi atau email akaba.banyuwangi@yahoo.com

BANYUWANGI Grand Livina XV

Djl Rumah Perum Pakis Jalio Blok A1, B.Wangi,LT 165 m2, LB 120 m2, SHM, KT:3, KM: 2, Carport:1, Dpr, R. Makan, R. Keluarga, R. Tamu, PDAM, PLN H: 081223335351

BANYUWANGI

Ruko Rogojampi Dijual Ruko 2 Lt Jl. Ry. Rogojampi No. 217 (Dkt Kantr Pos) SHM Hub: 08112443906

Honda Miliki Mobil Honda Impian hny dg DP 30Jtan, bunga 0 %, tenor s/d 7 th. info lnjt hub Mahira Honda 082330446271 / 087802136888

Jalan Riau Djl mrh rmh bsr dlm kota jl. Riau 57 Lateng BWI. LT/LB 150m2/SHM.KM, KT.3, R.tamu, R.Kluarga, dpr+r.mkan, R.sholat, Garasi, Loteng Jemuran H. 0853 3109 8393

Dijual Grand Livina XV hws slv tahun 011 pajak baru hrg nego juta nego bisa cash/ kredit atau tukar tambah hb 082142194111

Datsun Promo Datsun DP 17 Jtn @2 Jtn s/d 7 Th, Voucher 1 Jt dll, Proses Cpt 081231989992


KAMIS 2 APRIL TAHUN 2015

HALAMAN 36

PENDIDIKAN

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

MEGAH: Gedung untuk ruang belajar santri putri PPM Al Kautsar dengan tiga lantai.

PPM Al Kautsar, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono

Ajak Santri Studi Banding ke Singapura dan Malaysia SRONO-Pondok Pesantren Modern (PPM) Al Kautsar yang berlokasi di Jalan Pandan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, kembali menggelar studi banding ke Singapura dan Malaysia. Untuk tahun ini, rombongan yang berangkat ada 40 orang yang terdiri 30 santri dan 10 lainnya pengasuh dan pengurus pesantren. Rombongan PPM AL Kautsar itu berangkat pada Senin (23/3). Dan mereka itu, baru kembali ke tanah air pada Kamis (26/3). “Untuk tahun ini studi banding ke Singapura dan Malaysia,” cetus Pengasuh PPM AL Kautsar, KH. Nur Hamid Iskandar. Menurut Kiai Hamid, banyak agenda yang dilakukan selama berkunjung ke dua negara tersebut. Para santri, jelas dia, diajak ke kantor Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Singapura, kantor Konsulat Jenderal (Konjend) RI di Johor, Malaysia, dan ke Sekolah Tun Fatimah, Malaysia. “Kami disambut baik di sejumlah tempat yang kita kunjungi itu,” katanya. Studi banding ke Singapura dan Malaysia, terang dia, merupakan agenda rutin dari pesantrennya. Setiap tahun, para santri sengaja diajak berkunjung ke dua negara itu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. “Dengan pergi ke luar negeri, para santri jadi lebih semangat dalam belajar,” ujarnya. Santri yang diberangkatkan ke Singapura dan Malaysia,

terang dia, itu untuk santri yang tinggal di PPM Al Kautsar Desa Sumbersari, Srono, dan PPM Al Kautsar di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). “Yang studi banding ini santri putra dan putri,” ungkapnya. Dalam kunjungannya ke beberapa tempat, para santri diberi kesempatan untuk dialog. Itu seperti saat berkunjung ke kantor Kedubes RI di Singapura dan Konjend RI di Johor. “Santri banyak yang tanya hubungan dengan Indonesia,” terang Direktur PPM Al Kautsar, Ustad Aly Mansur. Saat berada di Kedubes RI di Singapura dan Konjend RI di Johor, terang dia, para santri juga banyak menanyakan kesempatan untuk belajar di kedua negara itu melalui beasiswa. “Ternyata banyak sekali beasiswa, baik itu S1, S2, atau pun S3,” cetusnya. Yang membanggakan lagi, masih kata Ustad Mansur, Sekolah Tun Fatimah membuka lebar untuk diadakan pertukaran pelajar. Sekolah favorit di Negeri Jiran itu, siap menampung santri PPM Al Kautsar yang akan belajar di sekolahnya. “Kami juga siap dengan pertukaran pelajar itu,” katanya. Selama berada di Singapura dan Malaysia, jelas dia, para santri tidak lupa menikmati sejumlah lokasi yang cukup terkenal seperti Merlion atau patung singa, gedung kesenian, dan sejumlah pusat perbelanjaan. (adv/abi)

SANTAI: Menikmati keindahan Merlion Park Singapura.

STUDY BANDING: Para santri PPM Al Kautsar tiba di kampus Sekolah Tun Fatimah, Johor, Malaysia.

SANTRI

GO INTERNATIONAL: Para santri PPM Al Kautsar bersama pengasuh dan pengurus berkunjung ke Kedubes RI di Singapura.

BERBAHASA

WAJIB ARABDANINGGRIS

NYAMAN: Komplek PPM Al Kautsar Putri di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono terlihat asri.

DIALOG: Santri putra PPM Al Kautsar sempat dialog dengan pejabat Konjend RI di Johor, Malaysia.

Pondok Pesantren Modern (PPM) Al Kautsar berbeda dengan lembaga pendidikan lain. Sebagai pesantren, pengajaran yang dilakukan menggunakan model perpaduan antara salafiyah (tradisional) dan khalaf (modern). Sebagai pesantren salafiyah, para santri yang ada di Madrasah Diniyah diajarkan materi aqidah, fiqih, dan alat gundul dengan sitim gundul pada kitab kuning. “Santri juga harus ikut takror (pengkajian ulang),” cetus Direktur PPM Al Kautsar, Ustad Aly Mansur. Untuk komunikasi, terang dia, para santri diwajibkan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris dengan jadwal yang sudah ditentukan. Bagi santri baru, diberi toleransi menggunakan Bahasa Indonesia hingga enam bulan. “Bahasa Arab dan Inggris ini pada sesama santri dan ustad,” terangnya. Selain madrasah diniyah, jelas dia, PPM Al Kautsar mengelola pendidikan MTs Al Kautsar, SMP Al Kautsar, dan SMA Al Kautsar. Kurikulum yang dipakai untuk pendidikan ini, kurikulum dari Kementerian Pendidikan RI dan Kementerian Agama. “Untuk tingkat SMA, kita berlakukan toefl,” cetusnya. Dalam menunjang prestasi siswa, jelas dia, berbagai sarana dan prasarana sudah tersedia. Itu seperti gedung belajar dengan tiga lantai, laboratorium komputer, laboratorium IPA, Free Wifi, koperasi pesantren, masjid, dan CCTV. Untuk tahun pelajaran 2015/2016, jelas dia, PPM Al Kautsar akan membuka pen-

USAHA: Butik busana muslim yang dikelola oleh santri PPM Al Kautsar. ASRI: Gedung untuk PPM Al Kautsar Putra di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono.

BERGURU: Santri PPM Al Kautsar diterima Konjend RI di Johor, Malaysia.

daftaran santri baru. Pendaftaran itu, akan dimulai pada 1 Mei 2015 hingga 22 Juni 2015. “Untuk informasi pendaftaran santri baru, bisa datang langsung ke PPM Al Kautsar Putra dan Putri di Jalan Pandan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono,” katanya.(adv/abi)

KERJA SAMA: PPM Al Kautsar akan mengadakan pertukaran pelajar dengan Sekolah Tun Fatimah, Malaysia.


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Kamis 2 April 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Taman Baca Kekurangan Buku Anak BANGOREJO - Antusiasme masyarakat dalam memerangi buta aksara dan mengampanyekan gerakan gemar membaca saat ini sudah mulai tumbuh. Sejumlah kelompok masyarakat secara swadaya mendirikan Rumah Baca Rimbun di RT 4, RW 2, Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo. Setiap usai duhur tempat itu ramai dikunjungi anak-anak yang ingin membaca. Pengelola Rumah Baca Rimbun, Suharno Edi Santoso, 27, mengatakan saat ini persediaan buku untuk anak-anak

memang masih terbatas. Pihaknya sudah mengupayakan dari perpustakaan daerah, tapi belum ada respons. “Belum ada jawaban,” katanya. Pemilik Rumah Baca Sophia, Taufiqurrahman, 25, di RT 2, RW 1, Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, menyampaikan hingga saat ini belum ada pihak dari perpustakaan daerah yang turun untuk melakukan pendampingan atau peminjaman buku. “Kami berharap orang perpustakaan datang,” harapnya.

Beberapa waktu lalu, terang dia, ada petugas dari perpustakaan daerah datang ke Rumah Baca Sophia. Tetapi, saat itu di Rumah Baca Sophia sedang ada lomba. “Datang kalau ada acara lomba saja,” ungkapnya. Taufiqurrahman berharap pemerintah memberikan perhatian lebih sebagai pemacu semangat. Itu demi menyemangati keberadaan taman baca yang dikelola masyarakat. “Banyak taman baca didirikan warga, kebanyakan tidak disentuh pemerintah,” cetusnya. (sli/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

GOSONG: Moh. Husaini, 47, melihat lokasi sawah yang diserang hama wereng di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, kemarin (1/4).

Puluhan Hektare Sawah Terancam Gagal Panen Padi Diserang Hama Batang Cokelat MUNCAR - Puluhan hektare (ha) tanaman padi di wilayah Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, diserang hama batang cokelat. Akibatnya, tanaman padi yang sudah menguning itu terancam gagal panen. Kepala Desa (Kades) Kumendung, Mohammad Husain, 47, mengatakan dari luas sawah 280 ha di desanya, sekitar 40 persen diperkirakan rusak diserang hama wereng. “Petani

resah semua, sepertinya nyaris tidak panen ini,” katanya. Kades Husain menyebut, melihat tanaman padi yang rusak karena terserang hama batang cokelat, para petani dipastikan mengalami kerugian cukup besar. “Kerugian petani Rp 10 juta per hektare,” ungkapnya. Saat tanaman padi itu masih berumur sebulan, terang dia, petani bersama Gapoktan dan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dishutbun) telah melakukan penyemprotan masal. Tetapi, setelah dilakukan penyemprotan masal itu, tanaman tetap rusak.

“Sudah disemprot pestisida,” katanya. Parahnya, terang dia, serangan hama wereng itu malah semakin menggila. Dalam dua hari, satu hektare lahan padi di desanya langsung menguning dan kecokelatan seperti gosong. “Kalau sudah seperti ini, mau diapakan lagi,” ujarnya. Seorang petani Desa Kumendung, Supriyadi, 50, mengatakan serangan hama wereng itu mulai muncul ketika usia tanaman padi memasuki usia 50 hari. Hama itu menyerang pangkal batang “Berulang kali disemprot, hasilnya tetap saja,” keluhnya. (ddy/c1/abi)

Kakek Meninggal di Kamar GAMBIRAN - Nasib tragis menimpa Abdul Rasak, 69. Warga RT 1, RW 2, Dusun Tamanrejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, itu ditemukan warga sudah membujur kaku di salah satu kamar rumahnya kemarin pagi (1/4). Warga yang menemukan itu selanjutnya melapor ke polsek setempat. Mendapat laporan itu, sejumlah anggota polisi langsung meluncur ke rumah korban. “Tidak ada luka bekas penganiayaan,” terang Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Bari, melalui Kanitreskrim Iptu Subagyo. Keterangan warga, jelas dia, korban menderita asma akut. Diduga, korban yang hanya tinggal di rumah sendiri itu meninggal karena penyakit asma kambuh. “Diduga meninggal karena asma akut,” katanya. Salah satu tetangga korban, Wagino, 55, menyebut malam sebelum

meninggal, korban masih terlihat sehat. Tetapi, kakek itu sempat batuk. “Kami mendengar Pak Rasak batuk-batuk,” ungkapnya. Menurut Wagino, Rasak tinggal di rumah itu sendirian. Istrinya bekerja di Bali dan jarang pulang. Terkait kebutuhan makan sehari-hari, sering dikirimi tetangga. “Tadi pagi (kemarin pagi) ada yang mau memberi makan, tapi pintu rumah terkunci,” terangnya. Karena curiga, jelas dia, sejumlah warga akhirnya nekat membuka pintu dengan cara mendobrak. Saat masuk rumah itu, Rasak sudah meninggal dengan kondisi menungging seperti orang yang sujud. “Kita lalu lapor ke polsek,” terangnya. (sli/c1/abi) KAKU: Polisi memeriksa jasad Rasak yang sudah kaku di rumahnya di Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, kemarin.

SHULHAN HADI/JPRG

Transaksi Ikan Asin Kurang Bergairah MUNCAR - Industri ikan asin di pasar ikan Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kini sedang lesu. Sepinya transaksi itu karena para penjual ikan asin kesulitan mendapatkan bahan baku. Selain itu, pembeli juga merosot. Salah seorang pedagang dan perajin ikan asin, Surami, 38, mengatakan, sejak musim barat daya, ikan tangkapan nelayan berkurang. Bila dapat ikan, biasanya hanya lemuru. “Ikan besar sangat sedikit,” katanya. Surami mengaku, ikan asin yang dijual itu biasanya hanya jenis ikan besar. Saat ini nelayan seperti kesulitan mendapatkan ikan besar seperti itu. “Parahnya lagi, permintaan atas ikan asin juga menurun,” ungkapnya. Saat ini, lanjut dia, permintaan atas ikan asin dari sejumlah daerah menurun hingga 50 persen. Sebelumnya, permintaan dari luar daerah mencapai satu ton per hari. Tetapi, saat ini pesanan kurang dari separo. “Harga ikan asin itu normal,” jelasnya. Ikan asin jenis kakap harganya masih Rp 45 ribu per kilogram (Kg). Ikan asin gabus dijual Rp 30 ribu per Kg, ikan asin jenis mernying Rp 20 ribu per Kg, dan ikan asin cumi dijual seharga Rp 40 ribu per Kg. Pedagang ikan asin lainnya, Rahman, 28, mengaku tidak tahu penyebab lesunya pasar ikan asin itu. Jika biasanya para pedagang dari pasar tradisional, seperti Pasar Srono,

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MULAI LESU: Surami, 38, menjemur ikan asin di sekitar Pelabuhan Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Muncar, kemarin (1/4).

Rogojampi, dan Banyuwangi, itu rutin membeli ikan asin, kini hampir sebulan tidak ada yang memesan. “Sekali ambil itu bisa satu kuintal, tapi ini sudah sebulan tidak pesan,” cetusnya. Dari sejumlah ikan asin yang dijual, jelas

dia, ikan asin jenis teri yang paling diburu masyarakat. Selain harganya murah, ikan asin teri ini cita rasa yang nikmat. “Kalau ikan asin besar itu yang banyak dibeli jenis pandahan, ukurannya panjang dan besar dengan harga relatif murah,” ujarnya. (ddy/c1/abi)

Singkong Mahal, Perajin Kerupuk Tutup TEGALSARI-Produksi kerupuk kromoleo mulai terganggu. Para perajin yang ada di Dusun Krajan 1, Desa/Kecamatan Tegalsari, kesulitan mendapatkan bahan baku berupa singkong. Di pasaran, akhir-akhir ini juga sulit didapat. Salah satu perajin kerupuk kromoleo, Munawaroh, 50, mengaku kesulitan untuk mendapatkan singkong. Warga yang selama ini memasok. Sudah lama tidak mengirim. “Saya cari di pasar juga sulit,” katanya. Selain sudah didapat, jelas dia, harga singkong mulai naik. Bila biasanya harganya itu hanya Rp 1.200 per kilogram, kini naik men-

SHULHAN HADI/JPRG

JADI: Kerupuk kromoleo kering yang siap dikemas di Desa/ Kecamatan Tegalsari kemarin.

jadi Rp 2000 per kilogram. “Sudah mahal, barang tidak ada,” ujarnya. Susahnya mendapat bahan baku itu, membuat produksi menurun. Bila biasanya bisa memproduksi satu kuintal singkong, kini hanya sekitar 27 kilogram. “Per kuintal itu untungnya cuma Rp 70 ribu, itu belum dihitung tenaganya,” cetusnya. Saat ini, jelas dia, permintaan pasar terhadap kerupuk kromoleo ini masih cukup tinggi. Para pedagang yang jualan di sejumlah pasar di Kabupaten Banyuwangi, masih banyak yang mencari. “Tapi bagaimana lagi, barang tidak ada,” katanya. Sulitnya bahan baku singkong

untuk kerupuk kromoleo ini, membuat sejumlah perajin terpaksa menghentikan sementara usahanya. “Sementara saya tidak membuat, singkongnya mahal dan sulit,” terang Abdul Muid, 45, warga RT 3, RW 2, Dusun Krajan 1, Desa Tegalsari. Sementara itu, salah satu penjual singkong, Misiren, 55, menyampaikan kelangkaan singkong ini disebabkan tanaman singkong masih belum siap panen. Hujan yang sering turun, membuat tanaman singkong banyak yang busuk. “Banyak yang busuk,” ungkapnya. (sli/abi)

MEMBACA: Anak-anak belajar di Taman Baca Rimbun di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, siang kemarin.

SHULHAN HADI/JPRG

Tampil Proporsional dan Seksi PEREMPUAN yang cantik ini berOwner Gardenia Nias Sauna, nama Nurhayati. Usia 40 tahun, Andriyani, SH,M.Hum mengatapekerjaan swasta. Perempuan ini kan pihaknya memiliki lima pemerasa tidak percaya diri dalam rawatan, yaitu penurunan berat berpenampilan, dengan tinggi badan, satu kali terapi langsung badan 170 cm dan berat badan 80 bisa turun satu hingga empat Kg sungguh merasa tidak ideal. kilogram. Kedua, perawatan Padahal dalam tempat bekerja, setrika body yaitu mengecilkan dia dituntut agar berpenampilan perut (body) satu kali terapi menarik dan percaya diri. Sebab langsung turun lingkaran tubuh pekerjaan yang dilakoni berhusatu hingga 10 cm. Ketiga, setribungan dengan banyak orang ka wajah yaitu mengencangkan yaitu konsumen. Berat badan wajah dan membentuk wajah. inilah merupakan salah satu fakKeempat, memutihkan wajah tor penyebab tidak pede. Namun untuk menghilangkan flex dan setelah mendengar dari beberajerawat. Lima, memutihkan tubuh pa teman, bahwa All New Nias dan menghilangkan bekas luka, (cabang dari Gardenia Nias Spa terapi rambut rontok (botak), ISTIMEWA Banyuwangi) mampu mengatasi juga terapi rambut uban serta Nurhayati berbagai keluhan kecantikan yang terapi memperbesar payudara. Untuk mendapatkan lima perawatan ini, Gardenia dialami, akhirnya perempuan yang tinggal di Jalan Perum Citra Sari Indah Denpasar ini memutuskan Nias Sauna memberikan diskon mulai 10 hingga 50 untuk datang ke All New Nias tanggal 10 Juli 2014. persen. Datang dan kunjungi langsung ke All New Dia mengikuti program penurunan berat badan Nias di Perum Gardenia Blok G-165 (depan Fitnes dan setrika body. Benar saja, setelah melakukan Center) Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul satu kali saja terapi berat badan langsung turun 10.00-19.00. Telepon 087862546210; 081353318838. sekitar 1 hingga 2 Kg. Lingkar perut pun langsung All New Nias Denpasar di Jalan Mertanadi 97X Keroturun sekitar 2 hingga 7 cm saat terapi. Kini rasa bokan Kuta Bali; Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D percaya diri pun kembali tumbuh, dengan penam- Padang Sambian, Denpasar. Cabang lainnya di Jalan pilan yang sudah proporsional dan seksi dan tam- Teruna Jaya, Delod Puri, Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. (*) pil percaya diri.


Gedigu RADAR BANYUWANGI

38

G e n e r a s i Mu d a - mu d i

Kamis 2 April 2015

Aplikasi Smartphone

Dari sekian banyak Sosmed, mana yang lebih kamu suka? Umi Lailatul M, 20, Teknik Informatika Poliwangi DARI beberapa aplikasi sosial media, yang paling saya sukai whats app. Karena dilihat dari segi jaringan WA tidak membutuhkanjaringan yang besar, simple dan sesuai untuk pemula. Dari pengiriman file juga gak usah di convert kaya BBM. Jadi ukurannya masih asli. Rafi Muhammad Irfan, 16, X IPA 1, SMAN 1 Glagah YANG paling saya suka ya BBM, karena mayoritas banyak yang memakai BBM. Alasan itulah yang membuat saya memilih aplikasi ini, karena kita benarbenar bisa terhubung dengan dunia luar dengan teman-teman tentunya.

Aplikasi jenis apa yang menurutmu wajib dimiliki dalam smartphone? Karinka Bella Prasetya, 16, X IPA 1, SMAN 1 Glagah MEDIA social p a s t i n y a, k a re n a dengan ini saya bisa berkomunikasi dengan teman saya tanpa harus melewati sms. Selain itusaya juga bisa bertemu teman lama dan orang tua saya. Kan lebih asik dan eksis tuh! Hihihi. Apalagi saya sama orang tua sekarang tinggalnya jauhan, jadi bisa lebih hemat.

Menurut pendapatmu, berapa jumlah maksimal medsos yang dimiliki seseorang? Aulia Firdaus Brillianti,17, XI IA3, SMAN 1 Glagah

= Penunjang Hidup DALAM pergaulan anak muda saat ini, smartphone seolah menjadi kotak ajaib yang tidak pernah lepas dari genggaman. Bagaimana tidak, ada berbagai macam aplikasi yang bisa diinstal sesuai dengan kehendak si pemilik smartphone. Untuk mereka yang gemar bermain game, smartphone akan diisi dengan berbagai macam jenis permainan yang mereka sukai. Apalagi jika spesifikasi smartphone yang dimiliki sangat mumpuni, dengan RAM besar dan processor yang handal. Dijamin aplikasi game yang seharusnya berada di Personal Computer (PC) seperti Call of Duty, PES, dan NFS bisa berpindah total ke smartphone. Mereka yang biasanya harus bermain game di satu titik tempat jadi tak perlu repot-repot. Tinggal buka smartphone mereka bisa bermain dimanapun mereka berada. Belum lagi untuk mereka yang gemar bersosialisasi. Remaja yang biasa di sebut dengan panggilan kaum sosialita ini dijamin akan menyesakkan smartphonenya dengan berupa-rupa jenis media sosial (Medsos) yang bisa diinstal secara gratis di App store, Play Store atau BB app world. Ada facebook, twitter, instagram, path, Line, Kakaotalk, we chat, whats app dan ratusan lainnya. Remaja jenis sosialita ini adalah yang paling tidak bisa lepas dari smartphonenya. Tiap detik remaja yang sudah terpaku dengan obrolan di dunia maya ini akan bolak balik melihat notifikasi dari smartphonenya. Bahkan mereka bisa lupa dengan jadwalnya karena terlalu asik dengan aplikasi medsos yang ada di genggamannya. Sampai-sampai ada seorang remaja putri yang mengatakan rela kehilangan pacarnya daripada kehilangan smartphonenya. Yang benar saja!. Golongan sosialita ini biasanya juga menyertakan aplikasi kamera atau edit-

SEBENARNYA jumlah maksimal medsos itu tergantung kebutuhan masing-masing. Karena sepengetahuanku medsos yang ada sekarang fungsinya mirip-mirip. Jadi lima saja sudah cukup. Tentunya dengan fungsi yang berbeda-beda. Ada yang untuk berkomunikasi, untuk pamer kegiatan, ada juga yang untuk status foto sekalian narsis gitu, haha.

ing foto juga di dalam telepon pintar mereka. Seperti picasa, camera 360, fisheye camera, HDR camera pro dan banyak lagi. Aplikasi ini seringkali digunakan para sosialita untuk menunjang mobilitas mereka yang cukup tinggi di bidang bersosialisasi. Yang terakhir umumnya diisi golongan pengguna smartphone berusia sedikit tua. Aplikasi yang mereka pilih lebih sederhana seperti email atau pemutar video, kalau gak paling mentok kita bisa menemukan facebook atau twitter di smartphonenya. Berdasarkan pengamatan Tim Gedigu Jawa Pos Radar Banyuwangi yang paling

yang ingin mencari kenalan baru, ada yang bilang untuk menghemat pulsa ada juga yang tidak ingin ketinggalan informasi terbaru. Karena saat ini lebih banyak orang yang menyebarkan berita melalui sosmed daripada SMS. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, pun rupanya juga menjadi pengguna smartphone yang menyukai aplikasi sosmed. Pria dengan 40 ribu lebih followers di Twitter ini seringkali mengatakan, jika dengan aplikasi sosmed miliknya, dia bisa mempromosikan Banyuwangi secara cepat dan gratis. Jadi bisa dipastikan bahwa sosmed menjadi aplikasi yang paling favorit bagi kalangan remaja. Kesimpulannya, apapun isi aplikasi smartphone bagi kalangan remaja banyak hal penting yang mereka letakkan. Saat butuh informasi remaja ini dapat membaca dari aplikasi media online, saat bersedih mereka dapat menggunakan sosmed untuk curhat kepada siapapun yang mereka percaya, dan saat mereka GRAFIS: REZA. FOTO-FOTO: FREDY/GALIH/JPRB bosan ada berbagai macam aplikasi gam, pemutar musik, film yang bisa menghibur mereka. Dengan kata lain bagi remaja, aplikasi dapat menjadi banyak digunakan responden remaja penunjang kehidupan. Bukan kehidupan adalah aplikasi medsos. yang berhubungan dengan fisik, tetapi Alasannya bermacam-macam, ada lebih kepada mental. (fre/als)

Menurut Bapak, aplikasi apa yang sebaiknya digunakan remaja? Asmuji, Direktur Politeknik Banyuwangi (Poliwangi) TENTUNYA aplikasi yang memiliki nilai edukasi dan informasi. Apalagi saat ini banyak titik wifi yang bisa digunakan untuk menunjang aplikasi yang membutuhkan koneksi internet. Untuk remaja usia sekolah, mereka bisa mencari referensi materi. Para guru dan dosen juga sekarang gemar mengupload materi ke internet, jadi para remaja bisa memanfaatkan itu. Untuk saya sendiri lebih memilih Gmail dan aplikasi Teleconference, sengaja saya tidak menggunakan yang lain karena justru banyak hal tidak penting yang bisa menambah pikiran.

Jenis aplikasi apa yang paling banyak kamu install di smartphone? Endri Kuswoyo,16, XI IPA SMAN 1 Glagah APLIKASI sosmed, saya punya BBM, Line dan WA. Menurut saya ketiga aplikasi tersebut dapat menghubungkan saya yang ada di Banyuwangi kota dengan teman di daerah selatan dan utara. Saya bisa update PR, aplikasi ini juga memudahkan saya berkordinasi dengan anggota OSIS jika ada acara mendadak. Jadi setiap ganti smartphone, 3 aplikasi itu wajib saya install.

Sarirotus Sadiyah, 20, Teknik Informatika Poliwangi MUNGKIN 8, seperti BBM, WA, Line, Instagram, Path, FB, Twitter dan Google+. Memang sih semuanya memiliki kegunaan yang hampir sama, namun jika ingin disesuaikan dengan kebutuhan semuanya memiliki keunggulan sendiri-sendiri. Ada yang bisa untuk bisnis, ada yang bisa untuk chatting bersama teman-teman dekat.

Jawa Pos

G au l

Menurutmu aplikasi apa yang bisa member dampak positif bagi remaja? Fajar Niskala Hidayat,21, Teknik Informatika Poliwangi SOUNDCLOUD, karena dengan adanya aplikasi ini, remaja penggemar musik khususnya bisa mendengarkan lagu favoritnya secara gratis dan bahkan bisa mempromosikan karyanya juga

5 0 B E SA R T A H A P T I GA C A L O N BUPA TI IDOL 2 01 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ali Sodiqin

0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 11 12 13 14 15 16 17 18

Angka Wijaya Anton Sunartono Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat dr. Faida Eko Susilo Nur Hidayat

0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 20 21 22 23 24 25 26

Fadjar Isnaini Ficky Septalinda Guntur Priambodo Heru Pratista Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo

0 0 0 0 0 0 0 0

27 28 29 30 31 32 33 34

Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Masykur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anam Munib Syafa’at Neni Viantin Diyah Martiva Nurmansyah

0 0 0 0 0 0 0 0

35 36 37 38 39 40 41 42

Rindar Suhardiyansah Samsudin Adlawi Satiyem Soekardjo Sri Utami Faktuningsih Sugihartoyo Sunarko Wijaya Syukran Makmun Hidayat

0 0 0 0 0 0 0 0

43 44 45 46 47 48 49 50

Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Waridjan Wiwik Pudjiati Yusuf Widyatmoko Zaenal Arifin Salam

AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP III (30 BESAR).

0 0 0 0 0 0 0 0


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 2 April 2015

BERITA UTAMA

39

Izin Edar dan Produksi Palsu n PABRIK... Sambungan dari Hal 29

Selain itu, juga anggota dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya. Pabrik jamu yang digerebek itu tidak tampak seperti pabrik. Untuk mengelabui dan menghindari kecurigaan petugas, pabrik jamu itu berkedok salon kecantikan. Saat operasi tersebut berlangsung, petugas gabungan itu berhasil menemukan sekitar

11.000 botol jamu tradisional berbagai ukuran. Kepala BPOM Surabaya, I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, mengatakan dua produk jamu tradisional itu tidak ada yang memiliki izin edar. Selain itu, kedua pabrik jamu itu terindikasi menggunakan bahan kimia. “Ada jamu kuat lelaki dan pegal linu. Ukurannya 600 ml dan 150 ml,” terangnya. Dalam label di botol jamu itu, jelas dia, terlihat ada izin edar.

Tetapi, itu diduga izin edar palsu. Untuk pembuktian, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan pengujian lebih mendalam, terutama bahan kimia yang digunakan dalam jamu tradisional itu. Dalam operasi itu petugas kali pertama mendatangi pabrik jamu tradisional cap Daun Sambiroto dan Klanceng. Dari pabrik itu, mereka melanjutkan ke pabrik jamu cap Suramadu yang lokasinya berdekatan. Saat petugas tiba di lo-

kasi kedua, tiga karyawan sedang asyik mengemas jamu dalam kemasan botol kecil. Dari lokasi itu, anggota gabungan Polda Jatim dan BPOM menemukan hampir 1.000 botol jamu siap edar di dalam kardus dan dua bak cairan jamu yang sudah siap dikemas. Jamu itu merupakan jamu khusus kuat lelaki dengan merek Suramadu. Parahnya, pabrik jamu tradisional itu ternyata juga tidak memiliki

Sekitar Makam Ramai Perburuan Batu Akik n TUMPUKAN... Sambungan dari Hal 29

Setelah berjalan cukup melelahkan, tim sampai di tempat yang dituju. Saat dicek lewat GPS telepon seluler, posisi makam itu berada pada 320 BL, 7,924 Lintang Selatan dan 114,366 Bujur Timur. Sepintas memang bukan seperti makam. Sebab, batu nisan yang menandai makam tersebut berserakan begitu saja. Di samping utara makam tersebut terdapat sebuah pohon besar. Di sekitar batu penanda makam tersebut banyak terdapat dupa dan sesaji bekas orang semedi. ”Banyak yang semedi di sini. Dari luar kota juga banyak,” kata Pak Kadus Badolan, Jumadi, meyakinkan. Tidak lama setelah berbincang dan melihat sekitar makam, tepatnya pukul 10.30, datanglah seorang bersarung dan berpeci. Dia mengendarai motor. Ternyata orang berpeci tersebut adalah Kiai Ahmad Fanani. ”Dia sering melakukan semedi di sini,” tambah Jumadi. ”Assalamualaikum,” ujar Kiai Fanani menyapa rombongan tim ekspedisi di sekitar makam. Kiai Fanani pun menyalami satu per satu seluruh anggota ekspedisi. ”Sebelum ramai orang datang ke sini, saya sudah sering semedi di sini,” aku Kiai Fanani. Dia meyakini tempat tersebut adalah makam Sayyid Abdullah. Menurut Fanani, penentuan nama makam itu berdasar salat

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

MAKAM TUA: Kiai Fanani berdoa di depan makam Sayyid Abdullah di hutan jati Tangkup, Desa Watukebo, Wongsorejo.

istikharah. ”Orangnya tinggi besar, tidak berjenggot,” aku Kiai Fanani. Menurut dia, di lokasi tersebut ada tiga makam, yakni makam Sayyid Abdullah beserta anak dan istrinya. ”Tidak tahu dia dari mana. Cuma dia bilang namanya Sayyid Abdullah,” tambah Kiai Fanani. Booming batu akik akhir-akhir ini juga mengakibatkan makam di dalam hutan itu ramai pengunjung. Banyak orang yang sengaja datang ke makam itu hanya untuk mencari batu-batu akik berkelas. Bahkan, Kiai Fanani juga sering mendapatkan

batu-batu akik saat melakukan semedi di makam tersebut. Ada berbagai macam batu yang didapat di sekitar makam tersebut secara mistis. Sebut saja pirus kura-kura, pirus hijau, pirus hitam, dan lain-lain. Kiai Fanani pun menunjukkan batubatu yang didapat dari semedi kepada tim ekspedisi. Wapimred Jawa Pos Radar Banyuwangi, Syaifudin Mahmud, Gerda Sukarno, dan Taufik Ferdiansyah, pun mendapatkan batu akik secara gratis dari Kiai Fanani. ”Batu-batu yang saya kasih itu dapat di sekitar makam. Dulu dapatnya ya bongkahan.

Ini sudah saya gosok,” aku Kiai Fanani. Demam batu akik memang sudah melanda siapa pun. Anggota tim ekspedisi pun banyak yang gila batu akik. Sampaisampai tujuan awal tim mengorek informasi tentang makam tiba-tiba terlena dengan cerita batu akik dari Kiai Fanani. Tim belum sepenuhnya yakin makam siapa di dalam hutan jati tersebut. Butuh kajian mendalam dari pakar arkeologi dan forensik untuk memastikan makam yang ditandai tumpukan batu dan tonggak kayu tersebut. (tfs/c1/aif)

GALIH COKRO/RABA

DITINGGAL KABUR: Inilah mobil Honda Jazz milik warga Pakis yang sempat dibawa kabur komplotan Suheri.

takan ada orang asing naik bus meninggalkan lokasi kejadian. Seperti diberitakan kemarin, polisi berhasil menembak mati satu pelaku pencurian mobil. Identitas penjahat yang tewas itu

adalah Suheri, 34, warga Kecamatan Tekung, Lumajang. Diperoleh keterangan, tiga kawanan penjahat itu kejar-kejaran dengan aparat kepolisian di perkebunan di wilayah Sempolan, Jember.

Setelah tertembak, jasad Heri langsung dilarikan ke ruang mayat RSUD Blambangan untuk kepentingan visum. Dari lokasi penangkapan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Mobil Grand Livina bernopol N 1598 YH milik pelaku dan mobil Honda Jazz milik korban bernopol P 1170 XA diamankan. Terungkapnya pencurian mobil itu tak lepas dari kesigapan Ahmad Syafii, korban pencurian. Mengetahui mobilnya dicuri, Ahmad Syafii segera melapor ke pihak kepolisian. Senin (30/3) dini hari pelaku yang diduga berjumlah tiga orang masuk ke rumah korban di Lingkungan Pakis, Banyuwangi. Pagar rumah yang tidak dikunci memudahkan pelaku beraksi. Seperti kebanyakan modus kejahatan pencurian mobil, pelaku masuk ke rumah korban dengan cara mencongkel jendela. (nic/c1/aif)

Sambungan dari Hal 29

Maka jadilah aliran air tersebut mirip seperti huruf U yang melengkung di bawah rel kereta api. Meski bentuknya berbeda, tapi fungsi sungai itu tetap sama. “Dulu sungai itu menjadi sumber kebutuhan air warga satu dusun. Alirannya dari Sumber Laos. Airnya jernih, banyak ikannya, warga banyak mengambil air minum dari sungai,” jelas

Hal itu disampaikan Plt. Kepala Dinkes Banyuwangi dr. Wiji Lestariono belum lama ini. Selama ini pihaknya hanya melakukan pengawasan di sekitar wilayah Banyuwangi. Termasuk di kios-kios dan pabrik tempat produksi jamu tradisional. Sesuai peraturan, jamu tradisional tidak boleh memiliki kadar obat kimia sekecil apa pun. Selama ini yang kerap lolos dari pengawasan adalah mereka yang

memproduksi jamu dengan kandungan bahan tidak alami dan menjualnya ke luar daerah. “Kita selalu melakukan pembinaan dan pengawasan agar tidak terjadi penyalahgunaan. Jika dalam pengawasan ada kasus, kita rekomendasikan ke BPOM Surabaya untuk ditindak tegas,” kata pria yang akrab dipanggil Rio itu. Kabid Pelayanan Kesehatan dan Farmasi (PKF) Dinkes Banyuwangi Mujito menambahkan, selama ini pengawasan produksi pabrik jamu tradisional diserahkan ke puskesmas. Ka-

rena wilayah Banyuwangi cukup luas, puskesmas menjadi kepanjangan tangan Dinkes untuk mengawasi aktivitas produksi jamu tradisional yang ada. Berdasar laporan itulah tim pengawas dari Dinkes turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan. Itu pun sebatas melihat izin dan kondisi produk yang dipasarkan. ”Kita tidak dapat melakukan tindakan penutupan. Apalagi, sering kali pabrik jamu yang terdaftar alamatnya sudah berubah, sehingga saat didatangi sudah tidak ada,” jelas Mujito. (fre/c1/aif)

lumnya yang lebih mempertimbangkan hasil unas. “Karena itu, kami belum berani menargetkan kelulusan sampai seratus persen. Selain ada kemungkinan tidak semua siswa mengikuti unas, sistem penentu penilaian berbeda,” ungkap Suhud. Pihaknya ingin realistis dalam memasang target tingkat kelulusan siswa tahun ini. Meski kelulusan siswa berada di tangan

sekolah, tetap harus ada standar yang dipatuhi sekolah. Sekolah tidak bisa seenaknya meluluskan siswa dengan harapan memperoleh kelulusan sempurna. Sesuai prosedur operasional standar unas tahun ini, nilai kelulusan minimal adalah 5,5. Dengan kata lain, berdasar rekapitulasi, jika ingin lulus, siswa tidak boleh memperoleh nilai di bawah 5,5. ”Siswa harus belajar keras agar

dapat melanjutkan pendidikan ke tahap selanjutnya,” imbuhnya. Meski unas tak lagi menentukan kelulusan, tapi bisa mempengaruhi akreditasi sekolah. “Siswa yang tidak lulus tahun ini tidak bisa mengulang, karena proses penilaiannya sudah menyeluruh. Selain itu, sekolah yang siswanya banyak tidak lulus, kepala sekolahnya akan dimonitor,” tegas Suhud. (fre/c1/aif)

kakek dua cucu itu. Meskipun bukan sumber air yang langsung keluar dari dalam tanah, tapi air itu tetap menjadi sandaran warga. Muslih menceritakan, warga marah besar jika sampai ada yang buang air di aliran sungai itu. ”Bagi mereka yang ingin buang air harus menyeberang ke sisi utara rel di sungai yang lain,” kata Muslih. Saking terkenalnya nama sungai yang sering digunakan warga itu, dulu banyak warga

desa lain yang sengaja mandi di tempat itu. Jika tidak mandi, mereka akan mencoba mencari ikan. ”Memang banyak sekali ikan jenis wader dan lele yang hidup di sungai,” ujarnya. Warga lain, Nainit, 43, menambahkan, sejak dibangun perlintasan kereta api, kedalaman sungai menjadi bertambah. Kedalaman Banyu Enam Tujuh itu mencapai tujuh meter sejak awal pembangunannya. “Waktu itu tahunnya saya lupa. Yang jelas bupatinya Pak Djoko Warsito.

Mulai saat itu airnya tidak terlalu jernih, tapi masih tetap dijadikan tempat mandi dan cuci oleh warga,” kata Nainit. Keterikatan sungai dan warga diceritakan oleh Nainit kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi mulai pudar di awal tahun 2000an. Saat itu PDAM sedang gencar-gencarnya membangun fasilitas air bersih dari rumah ke rumah. Perlahan tapi pasti warga pun mulai jarang ke sungai. (c1/aif)

bisa dibilang cukup, tak menjadi halangan baginya hidup mandiri. Sampai Chusairi bertemu dengan salah seorang teman yang mengatakan, pegawai negeri harus bisa membeli rumah sebelum sepuluh tahun bekerja. Awalnya kakek satu cucu itu ragu dengan ucapan temannya itu. Kemudian, Chusairi berusaha keras hingga dalam sehari

dirinya mengajar hampir di tiga tempat berbeda hingga ke wilayah Banyuwangi Selatan. Jika awalnya ibunya yang menangis, kini giliran ayahnya yang menangis karena melihat pekerjaan anaknya itu begitu berat. “Dua kali ditangisi. Yang kedua gara-gara motivasi saya bisa membeli rumah. Alhamdulillah semua ada hasilnya,” tandas Chusairi. (fre/c1/aif)

Sanksinya Cukup Pemberian Tilang n OPERASI... Sambungan dari Hal 29

Pelaksanaan Operasi Simpatik dibuka oleh Kapolres AKBP Tri Bisono Soemiharso di Mapolres Banyuwangi kemarin. Tidak hanya satuan kepolisian yang hadir dalam gelar pasukan itu. Personel TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan, juga ikut. Kapolres Tri Bisono mengatakan, dia meminta polisi memosisikan

diri sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat. “Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, profesional, dan prosedural. Utamakan keselamatan anggota dan masyarakat pengguna jalan,” pesannya. Rencananya, Operasi Simpatik Semeru tersebut digelar selama 25 hari mulai 1 hingga 25 April mendatang. Sasaran operasi adalah pengendara yang menggunakan jalan raya. Operasi itu sejatinya

agenda rutin yang dilakukan dalam rangka menertibkan lalu lintas. Dalam operasi tersebut, petugas lebih mengedepankan sosialisasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Namun, tidak menutup kemungkinan polisi juga akan mengambil langkah tegas terhadap pengguna jalan yang melanggar. Sanksi yang diberikan, di antaranya pemberian tilang. (nic/c1/aif)

Sopir Minta Pemerintah Konsisten n TARIF... Sambungan dari Hal 33

Naik turunnya harga BBM akhirakhir ini juga dirasa membingungkan bagi kalangan sopir angkutan kota. Sebab, dengan naik-turunnya harga BBM, jelas tarif angkot juga harus menyesuaikan. Menurut para sopir, sebaiknya pemerintah harus konsisten. ”Kalau BBM naik ya naik saja. Jangan turun lagi dan nanti naik lagi. Kita ini yang enggak enak kepada penumpang,” timpal Basuni. Sekadar mengingatkan, pemerintah menaikkan harga BBM sejak pukul 00.00 tanggal 28 Maret 2015 lalu sebesar Rp 500. Jika harga premium sebelumnya hanya Rp 6.900 untuk satu liter, kini naik menjadi Rp 7.400 per liter. Harga

GALIH COKRO/RABA

TARIF NAIK: Puluhan angkot antre menunggu penumpang di depan Bank Mandiri Syariah di Jalan Basuki Rahmat kemarin.

solar juga mengalami kenaikan, jika sebelumnya berada pada

harga Rp 6.400, kini menjadi harga Rp 6.900. (tfs/c1/afi)

Penerimaan PBB Masih Rendah n PAJAK... Sambungan dari Hal 33

Warga Marah Besar jika Dipakai Buang Hajat n SEMPAT...

Sambungan dari Hal 29

Namun, berkat dorongan sang ayah, Chusairi tetap bersemangat menjadi pengajar di Bumi Blambangan. Apalagi, Chusairi yang sejak dulu kagum dengan legenda Minak Jinggo bertekad tidak akan mundur dari pekerjaannya sebagai guru. Gajinya yang saat itu tidak

Nilai Kelulusan Unas Minimal 5,5 Tahun ini Dispendik menargetkan 95 persen tingkat kelulusan siswa SMP, SMA, dan SMK. Indikator kelulusan tahun ini, menurut Suhud, merupakan perpaduan nilai semester siswa, perilaku siswa, dan hasil ujian nasional. Bentuk penilaiannya lebih kompleks daripada sebe-

n ALAMAT...

Sambungan dari Hal 29

Sambungan dari Hal 29

Sambungan dari Hal 29

rang bukti (BB) berupa jamu yang ditemukan di dua lokasi itu diangkut menggunakan mobil menuju polda. (ddy/c1/abi)

Pengawasan Diserahkan Puskesmas

n DUA...

n RESMOB...

n TARGETKAN...

Dalam penggerebekan itu, aparat kepolisian dan BPOM juga menyegel pabrik jamu tradisional tersebut. Sejumlah ba-

Sehari Mengajar di Tiga Tempat

Sisir Tempat Persembunyian Pelaku Dia hanya berjanji timnya akan menuntaskan misinya menemukan dua pelaku tersebut. “Kami optimistis bisa segera menangkap pelaku,” imbuh mantan Kasatreskrim Polres Jembrana itu. Dalam usaha memburu pelaku, timnya bergerilya di kawasan hutan Gumitir, Garahan, dan Sempolan. Sumber koran ini menyebutkan, saat kabur, pelaku masuk ke perkampungan sekitar lokasi penembakan Suheri di Garahan, Jember. Ada beberapa saksi mata yang melihat pelaku berada di sana. Selain kawasan hutan, petugas juga menggelar “perang kota” dengan cara menyisir sejumlah kota yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku. Sebelumnya, ada informasi yang menya-

izin edar dan izin produksi. “ Ini (cap Suramadu) malah parah, izin edar dan izin produksinya palsu,” ungkapnya.

“Angka tersebut merupakan hasil penghitungan pada 26 Maret lalu. Tanggal berikutnya masih dalam proses pengolahan,” ujar perempuan yang biasa dipanggil Siska itu. Ia menjelaskan sejumlah pemasukan pendapatan daerah ada yang masih rendah, yakni pajak mineral bukan logam dan batuan baru terealisasi 2,15 persen atau sekitar Rp 36 juta dari target yang ditetapkan Rp 1,16 miliar. Penyebab rendahnya realisasi itu karena belum banyak kegiatan pembangunan. Sektor pendapatan lain yang masih rendah penerimaan adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah atau Bangunan (BPHTB). Kedua sektor pendapatan daerah tersebut biasanya akan penuh saat mendekati waktu jatuh tempo pembayaran. Wajib pajak (WP) biasanya bayar pajak pada saat mendekati deadline. “Nanti kalau dekat jatuh tempo baru penerimaannya besar. Tahun ini jatuh tempo PBB pada 10 dan 11 Agustus mendatang,” jelasnya. Sementara itu, sejumlah sektor pajak lain telah melampaui target triwulan I, di antaranya pajak hiburan, restoran, dan hotel. Rata-rata persentase penerimaan di atas 25 persen. Penerimaan pajak hiburan mencapai 38,42 persen atau senilai Rp 267 juta dari target yang ditetapkan Rp 697 juta. Pajak

restoran terealisasi 27 persen atau setara Rp 657 juta dari target RP 2,4 miliar. Penerimaan pajak hotel mencapai Rp 250 juta dengan persentase 31 persen dari target Rp 806 juta. Siska menambahkan, pencapaian tersebut menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Kota Gandrung ini terus menggeliat. Dia optimistis tahun ini target PAD akan tercapai sesuai angka yang diharapkan. “Kami berharap realisasi sesuai target, bahkan jika bisa melampaui,” katanya. Oleh karena itu, Dispenda rajin menagih kepada semua wajib pajak. Siska menambahkan, pihaknya akan melakukan pendataan ulang potensi-potensi yang dimiliki daerah untuk mencapai target. (cin/c1/afi)

Sekali Melaut Butuh Dana Rp 210 Ribu n NELAYAN... Sambungan dari Hal 33

Sebelum BBM naik, nelayan hanya membutuhkan anggaran solar sekitar Rp 190 ribu untuk sekali melaut. Nelayan lain, Jufri, 44, menuturkan, nelayan selalu dilanda dilema jika harga BBM naik. “Kalau melaut kita harus mengeluarkan modal banyak, kalau tidak melaut

tidak punya penghasilan,” keluhnya. Untuk mengatasi hal tersebut, nelayan memiliki alternatif lain, yakni melaut dengan jarak yang relatif dekat. Sayang, mereka juga harus menerima hasil tangkap yang sedikit. “Kalau cari ikan di dekatdekat sini hasilnya sudah pasti sedikit. Tidak cukup untuk mengembalikan modal,” katanya lagi. Sementara, kata Jufri, banyak

nelayan yang tidak melaut karena pertimbangan modal. Padahal, sekarang adalah saat yang tepat untuk melaut usai musim hujan beberapa bulan lalu. “Ya, jika sudah begini kami harus mencari pinjaman untuk modal berangkat. Jika tidak kami mengerjakan pekerjaan lain yang bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Jufri. (cin/c1/afi)


ROAD TO

Banyuwangi 6-13 Juni 2015

PORPROV JATIM V

65

HARI LAGI

Jawa Pos

Kamis 2 April 2015

40

TIM PELIPUT

Chien Jullien

Fredy Rizki

Niklaas Andries

Dedy Jumhardiyanto Shulhan Hadi

Sigit Hariyadi

Ferdiansyah

Ali Nurfatoni

Galih Cokro

Full Satu Halaman Setiap Hari SALAM olahraga! Pembaca yang budiman, mulai edisi hari ini Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP RaBa) menampilkan wajah baru yakni halaman khusus Porprov Jatim V. Atas dukungan Pokja Porprov dan KONI Banyuwangi, redaksi memberanikan diri menyusun satu halaman penuh tentang laporan seputar persiapan Porprov di Bumi Blambangan. Laporan ini akan ditampilkan setiap hari hingga Porprov resmi dibuka 65 hari lagi. Untuk menyusun laporan satu halaman tersebut, sejumlah awak redaksi diterjunkan sebagai tim peliput agenda olahraga akbar ini. Kami berharap, halaman khusus laporan Porprov ini dapat memberikan warna tersendiri dalam perkembangan dunia olahraga di Banyuwangi. Salam.

ALI NURFATONI/RaBa

MISI SAMA: Ketua Pojka, Slamet Karyono, menggelar rapat bersama KONI Jatim dan KONI Banyuwangi serta Dispora Banyuwangi di launge Pemkab Banyuwangi kemarin.

KONI Jatim Support Banyuwangi BANYUWANGI - Untuk kali kesekian sejumlah pengurus KONI Jawa Timur kembali mengunjungi Banyuwangi. Tujuannya jelas, yaitu mengevaluasi perkembangan seputar kesiapan venue dan akomodasi tuan rumah dalam menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V/2015. Rombongan tim KONI Jatim itu diterima langsung Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Porprov Jatim V Banyuwangi, Slamet Karyono, di launge Pemkab Banyuwangi kemarin. Kehadiran mereka itu dalam rangka meninjau progress tuan rumah

dalam menyambut hajatan pesta olahraga paling akbar se-Jatim itu. Ketua Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi, ikut menyambut kehadiran para tokoh olahraga itu. Selain itu, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi, dan kepala bidang olahraga Dispora Banyuwangi, Marhen Yono, juga hadir. Pertemuan itu berlangsung gayeng. Para pengurus KONI Jatim menyampaikan gagasan upaya menyukseskan ajang dua tahunan itu. Oleh karena itu, Banyuwangi sebagai tuan

rumah tunggal, KONI Jatim akan mendukung penuh upaya tuan rumah menyukseskan ajang olahraga paling elite di Jatim itu. ‘’Kita support Banyuwangi,” ungkap wakil sekretaris umum KONI Jatim, Gatut Suseno. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, dia melihat persiapan Banyuwangi menunjukkan progress yang baik. Menurut dia, para pejabat all out menyukseskan ajang dua tahunan yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang itu. ‘’Semangatnya luar biasa,” ujarnya. Bersama dengan pengurus lain, dia sen-

gaja datang kembali ke Banyuwangi untuk finalisasi masalah akomodasi penginapan. Menurut dia, rumah kos di Banyuwangi sangat layak untuk dijadikan alternatif menginap atlet. “Sekarang ini masih dalam proses penghitungan,” paparnya. Ketua Pokja Porprov Jatim V Banyuwangi, Slamet Karyono menegaskan, masalah akomodasi dan venue tetap menjadi perhatian utama. Sampai saat ini pengerjaan di berbagai titik masih berlangsung. ‘’Saat Porprov nanti sudah bisa dipakai,” tutur Sekkab Banyuwangi itu. (ton/c1/als)

Hadapi Porprov, PBSI Siap Segalanya

AKOMODASI

ALI NURFATONI/RaBa

FASILITAS MEMADAI: Salah satu rumah kos yang diproyeksikan menampung atlet pada Porprov Jatim V/2015.

Siapkan 1.396 Kamar Kos BANYUWANGI - Kendala akomodasi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V/2015 mulai menemui titik terang. Sebab, kekurangan akomodasi untuk 1.700 atlet akhirnya bisa diatasi dengan menampung mereka di rumah kos. Tidak tanggung-tanggung, rumah kos yang telah disiapkan sebanyak 1.396 kamar. Setiap kamar rata-rata bisa menampung dua orang. Bahkan, ada yang berkapasitas 3 orang dengan total 110 kamar. Berdasar data itu, semua kamar kos yang tersedia mampu menampung 2.903 atlet. Meski begitu, tidak sembarang kamar kos bisa menampung atlet. Fasilitas rumah kos itu harus layak dan representatif. “Semua fasilitas, seperti air bersih, sudah terjamin,” ungkap Ketua Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi. Hal itu ditegaskan di sela-sela rapat koordinasi dengan pengurus KONI Jawa Timur di launge Pemkab Banyuwangi kemarin. Dia menjelaskan, solusi itu disambut baik KONI Jatim. “Itu sekaligus pemberdayaan kepada masyarakat,” terang pengawas PDAM Banyuwangi itu. Menariknya, rumah kos tersebut hanya terdata di pusat kota Banyuwangi. Sebab, akomodasi yang lain sudah klir, yaitu di hotel. Maka dari itu, permasalahan akomodasi sudah teratasi. ‘’Masalah akomodasi sudah selesai,” papar pengawas PDAM Banyuwangi itu. (ton/c1/als)

TRET TETT TEETTT !! BA N Y U WA N G I dengan bangga menjadi tuan rumah Porprov JaƟm V. Sebagai warga Bumi Blambangan, ayo sukseskan gawe besar ini. Tulis dukungan posiƟf Anda melalui akun twitter @radarbwi atau facebook: Radar Banyuwangi.

didukung oleh:

ALI NURFATONI/RaBa

KERJA KERAS: Para atlet bulu tangkis melakukan latihan fisik di GOR Tawang Alun, Banyuwangi.

Drawing Menguntungkan Bersaing dengan Kabupaten MojokertoKota Blitar di Grup F BANYUWANGI - Cabang sepak bola Banyuwangi terus mempersiapkan diri dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V/2015. Setelah sukses menjaring pemain, saat ini skuad sepak bola akan melakukan pemusatan latihan. Cabang sepak bola memang tidak boleh berleha-leha dalam menyambut ajang multieven itu. Sebab, persaingan merebut gelar juara cukup ketat. Apalagi, perebutan medali emas cabang sepak bola sangat prestisius jika dibandingkan cabang lain. Untuk itu, tugas berat sudah ada di depan mata. Sebab, saat ini kuota peserta yang semula hanya 12 tim ternyata menggelembung menjadi 18 tim. Hal itu menjadi alarm bagi tuan rumah untuk benar-benar berbenah. Tuan rumah sudah bisa mengincar kekuatan dan kelemahan calon lawan. Hal itu menyusul hasil drawing yang digelar di Surabaya beberapa waktu lalu. Hasilnya, tuan rumah sedikit diuntungkan karena

terhindar dari tim kuat, seperti Surabaya. Dalam pembagian grup putaran final cabang sepak bola itu, Banyuwangi masuk grup F bersama Kabupaten Mojokerto dan Kota Blitar. Fase penyisihan itu dibagi menjadi enam grup masing-masing setiap grup diisi tiga tim. Terkait hasil drawing itu, pelatih kepala cabang sepak bola Porprov Banyuwangi, Ribut Santoso mengaku cukup gembira atas undian tersebut. Meski begitu, timnya tidak boleh jemawa. ‘’Tidak boleh meremehkan. Semua tim sudah mempersiapkan diri,’’ tegasnya, kemarin. Dia menyebut, cabang sepak bola akan terus berupaya melakukan prestasi terbaik dalam ajang dua tahunan itu. Sejauh ini, prestasi terbaik cabang sepak bola adalah merengkuh medali perunggu dalam Porprov Jatim I/2007 di Surabaya. ‘’Semangat anak-anak kian membara,’’ tukasnya. Menurut dia, dalam fase penyisihan, tim jangan sampai tergelincir. Sebab, hasil negatif di laga penyisihan itu jelas mengancam nasib Banyuwangi. Pasalnya, hanya ada satu tim yang lolos sebagai juara grup untuk maju ke 6 besar. ‘’Karena itu, fisik dan mental harus disiapkan dengan sebaik-baiknya,’’ tukasnya. (ton/c1/als)

BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V/2015 menjadi pertaruhan bagi Banyuwangi. Sampai saat ini tuan rumah terus berusaha keras demi mengejar masuk lima besar dalam ajang multi even yang digeber 6-13 Juni mendatang itu. Sebab itulah, semua cabang olahraga (cabor) harus fokus untuk menyiapkan atlet terbaik. Jika leha-leha, maka ambisi tuan rumah untuk masuk nominator lima besar terancam meleset. Agar bisa menghindari ancaman itu, maka Banyuwangi tahu diri. Setidaknya, modal paling jitu adalah kerja keras dengan latihan ekstra. Spirit itu tampaknya yang terus diusung cabang bulu tangkis Banyuwangi. Sampai saat ini, para atlet masih melakukan pemusatan latihan yang digelar di GOR Tawang Alun, Banyuwangi. ‘’Anak-anak terus berlatih ekstra,’’ ungkap ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh

Pembagian Grup Porprov GRUP A 1. Kab. Malang 2. Kota Batu 3. Jember

GRUP B 1. Kab. Kediri 2. Kab. Pasuruan 3. Lamongan

GRUP C 1. Kota Pasuruan 2. Tuban 3. Tulungagung GRUP D 1. Sidoarjo 2. Surabaya 3. Jombang GRUP E 1. Kota Malang 2. Kota Kediri 3. Pamekasan GRUP F 1. Banyuwangi 2. Kab. Mojokerto 3. Kota Blitar

Indonesia (PBSI) Banyuwangi, Mujiono, kemarin. Selama ini, para atlet bulu tangkis memang dituntut untuk menjaga performa. Stamina bagus menjadi modal berharga dalam terjun ke medan laga. “Atlet tidak boleh loyo,” tukas Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi itu. Untuk itu, demi meningkatkan performa, maka para atlet melahap porsi latihan yang super ekstra. Salah satunya adalah latihan fisik yang berkelanjutan. ‘’Fisik oke, tinggal mengasah kemampuan di lapangan,’’ jelasnya. Dia menyebut, porsi latihan itu dilakukan rutin setiap hari. Tentu saja, para atlet itu tetap diperhatikan mengenai asupan gizi. ‘’Latihan keras juga ditunjang dengan suplemen. Jadi, kondisi biar terus meningkat,’’ tandasnya. Sampai saat ini, PBSI Banyuwangi memang nyaris tidak terkendala masalah belum cairnya dana pembinaan. (ton/c1/als)

Anggar Siapkan 12 Atlet Terbaik BANYUWANGI - Cabang anggar tampaknya lebih tenang dalam menghadapi ajang dua tahunan itu. Bagaimana tidak, anggar sukses menggandeng sponsor. Kerja sama dengan sekolah penerbangan MUFA tinggal menunggu realisasi. Tak ayal, mereka fokus dalam menatap ajang multieven itu. Dengan demikian, cabang anggar bisa konsentrasi penuh menyiapkan atlet. Sejauh ini program training center masih terus berlangsung. “Anak-anak masih pemusatan latihan,” tukas ketua Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Banyuwangi, Ali Ruchi, kemarin. Dia menyadari persaingan antar kontingen diprediksi akan berlangsung sangat ketat. Apalagi, cabang anggar di Banyuwangi tergolong masih baru terbentuk. ‘’Kita akui memang secara pengalaman, kita kalah,” tandas

sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi itu. Meski begitu, tim anggar Banyuwangi sudah terbentuk. Hal itu sesuai hasil seleksi yang berlangsung beberapa waktu lalu. Hasilnya, sebanyak 12 atlet terbaik masuk dalam tim anggar Porprov Banyuwangi. ‘’Masingmasing enam putra dan enam putri,” sebutnya. Mengenai target, dia mengaku bertekad memberikan hasil terbaik dalam ajang dua tahunan itu. Dengan kerja keras, dia meyakini jika upaya itu akan berbuah manis. ‘’Yang penting, kita kerja keras dulu. Siapkan segala kebutuhan untuk berlaga nanti,” ulasnya. Sementara itu, cabang anggar akan dipertandingkan di gedung Korpri Banyuwangi. Sesuai skedul acara, cabang anggar akan digelar selama tiga hari mulai tanggal 10 Juni. (ton/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.