Rujukan Informasi Terkini
SABTU 2 JANUARI TAHUN 2016
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
RENDRA KURNIA/RABA
WARNA-WARNI: Kilatan cahaya kembang api menari-nari di atas langit kota Banyuwangi pukul 22.00 Sabtu kemarin (31/12). Foto ini diambil dari menara Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi.
Sunrise of Java Bermandikan Cahaya Pesta Kembang Api Sambut Pergantian Tahun BANYUWANGI - Gegap gempita perayaan pergantian tahun 2015 ke 2016 dirayakan warga Banyuwangi Sabtu malam kemarin (31/12). Suasana
ceria tampak dari wajah para pengunjung yang merayakan pesta tahun baru di Taman Blambangan. Ribuan pengunjung tampak gembira ketika menyaksikan kembang api menari-menari di langit Banyuwangi. Malam itu langit kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini bermandikan cahaya kembang api. Momen tersebut dimanfaatkan pengunjung untuk menga-
badikan kembang api lewat smartphone. Selain di Taman Blambangan, pesta kembang api juga digelar di beberapa ruang publik, seperti di pantai Boom dan Taman Sri Tanjung. Dua lokasi tersebut dipadati masyarakat yang datang dari berbagai penjuru Banyuwangi n Baca Sunrise...Hal 31
Gemerlap Pesta Sambut Pergantian Tahun
Pesta kembang api Q Taman Blambangan Q Pantai Boom Q Taman Sri Tanjung Tempat Dugem Q Hampir semua tempat karaoke di kota Banyuwangi mendatangkan DJ. Hiburan live disuguhkan dalam pergantian tahun.
Tempat Wisata Q Seluruh destinasi wisata full pengunjung. AIL Rogojampi mendatangkan Danang. Q Ijen, Watudodol, Pantai Boom, Kalibendo, air terjun Kampung Anyar, Pulau Merah, Grajagan, Pantai Blimbingsari dan Bangsring Underwater dipadati pengunjung.
ALAS P
URWO
G.IJEN BANGS
RING
REZA FAIRUZ/RABA
KUCUR
NGOPAI
Dapat Undangan dari Rano Karno RASA cinta terhadap Banyuwangi tetap dibawa Inne Soeherman saat kembali bergabung dengan teman seprofesi sebagai penyanyi era 80-an. Pada tanggal 22 Desember lalu, Plt. Gubernur Banten, Rano Karno, mengundang Inne Soeherman bersama penyanyi lain, seperti Nia Daniaty dan Ane Triana, untuk mengisi acara perayaan Hari Ibu n Baca Diundang... Hal 31
Wisatawan Menyemut di Puncak Ijen GUNUNG Ijen semakin menancapkan hegemoni sebagai lokasi wisata favorit di Jawa Timur (Jatim). Setidaknya itu tergambar dari tingginya minat wisatawan mengunjungi gunung yang menjadi salah satu dari Segitiga Ber lian pariwisata Banyuwangi tersebut pada momentum tahun baru kemarin (1/1). Ribuan wisatawan menyemut di puncak Gunung Ijen mulai malam terakhir 2015 hingga pagi hari pertama tahun 2016. Bukan hanya wisatawan seantero tanah air, tidak sedikit wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Ijen. Bahkan, calon bupati (cabup) Banyuwangi terpilih yang kini tinggal menunggu pelantikan, yakni Abdullah Azwar Anas n Baca Wisatawan...Hal 31
Kecelakaan, Tujuh Orang Dilarikan ke RSUD
ISTIMEWA
SELFIE: Cabup terpilih Abdullah Azwar Anas ikut mendaki puncak Ijen. Anas berfoto dengan rombongannya di puncak Gunung Ijen pagi kemarin (1/1).
PERAYAAAN pergantian tahun di kota Banyuwangi kemarin (31/12) memakan korban. Meski tidak ada yang dikabarkan meninggal dunia, salah satu pasien yang dirawat di RSUD Blambangan harus menjalani operasi otak akibat kecelakaan tunggal. Berdasar data di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Blambangan, ada tujuh korban kecelakaan yang ditangani selama malam tahun baru. Satu di antaranya pulang paksa karena tak ingin menjalani rawat inap. Dua orang rawat jalan, dua orang rawat inap, dan dua lainnya harus masuk ruang operasi karena mengalami gegar otak cukup parah n Baca Kecelakaan...Hal 31
Ramainya Perkebunan Kalibendo saat Liburan Tahun Baru
Bisa Bernostalgia sembari Melihat Kumpulan Kera CHIN JULLIEN/RABA
Tahun baru dirayakan berbagai kalangan. Tua, muda, dan anakanak, ikut menyambut tahun baru 2016. Imbasnya, tempat wisata ramai dikunjungi warga. Seperti halnya Perkebunan Kalibendo, Kecamatan Glagah, yang ramai jadi jujugan wisatawan.
Cukup digandeng saja, jangan dikasih “kursi�! Pesta kembang api warnai pergantian tahun Yang pesta miras juga tak terhitung!
FREDY RIZKI, Glagah DERETAN kendaraan tampak mengular di pinggir jalan Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, sejak Jumat pagi kemarin (1/12) atau hari pertama tahun 2016. Pengunjung yang datang juga ada yang dari luar kota n Baca Bisa...Hal 31 http://www.radarbanyuwangi.co.id
Golkar ARB siap gandeng kubu Agung Laksono
FREDY RIZKI/RABA
ALAMI: Pengunjung melintasi jembatan dari bambu sembari merasakan kesejukan Kalibendo. Kera-kera siap menyambut kedatangan wisatawan. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
DAERAH SEKITAR
26
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Sabtu 2 Januari 2016
ORMAS
PAC Ansor Genteng Bantah Terlibat Mosi tak Percaya GENTENG - Polemik internal organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor sepertinya terus berlanjut. Setelah pekan lalu Pengurus Anak Cabang (PAC) 14 kecamatan menyatakan mosi tidak percaya kepada Pimpinan Cabang Ansor Banyuwangi, kali ini giliran Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Genteng, Arif Fatwa, ditemani Wakil Sekretaris Deni Agus dan Wakil Ketua Abdul Khamid memberikan klarifikasi. PAC GP Ansor Kecamatan Genteng itu mengklarifikasi pernyataan sikap yang dilakukan di MWC Cluring oleh sejumlah kader GP Ansor yang mengatasnamakan 14 PAC, termasuk PAC Genteng, pada Minggu lalu. “Kedatangan kami ke sini untuk memberi klarifikasi dan menyatakan PAC Ansor Genteng tidak terlibat dalam 14 PAC yang menyatakan mosi tidak percaya tersebut,” jelas Arif Fatwa. Lebih lanjut, Arif menjelaskan, saat itu memang benar Mustofa (sekretaris PAC GP Ansor Genteng) datang di MWC Cluring. Namun, kedatangan Mustofa di sana, kata dia, atas nama pribadi. Hal itu diperkuat undangan yang masuk ke PAC Ansor Genteng tidak disampaikan kepada Arif selaku ketua. Selama ini setiap acara resmi semua bentuk undangan, baik melalui surat maupun pesan singkat (sms), selalu ditujukan kepada dirinya di samping kepada anggota lain. Namun, kali ini hal itu tidak dilakukan. “Mustofa itu memang datang di acara, tapi secara pribadi. Undangannya menghadiri acara tidak disampaikan ke kepada saya,” jelas Arif. Arif menambahkan, dirinya tidak mempermasalahkan kehadiran sekretarisnya di acara tersebut. Sebab, sebelum berangkat, kata dia, yang bersangkutan sempat meminta izin datang. Namun, Arif menegaskan saat itu isi undangan yang disampaikan sekretarisnya tersebut untuk mempersiapkan kedatangan Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur ke Banyuwangi. “Dia sebelum berangkat juga menyampaikan kepada saya, acara itu untuk persiapan kedatangan pimpinan wilayah,” terangnya. Sementara itu, Khamid menambahkan, pernyataan itu perlu mereka sampaikan semata mata untuk menegaskan posisi PAC Ansor Genteng dalam kemelut yang terjadi. Arif hanya berharap semua dinamika di organisasi disikapi secara dewasa dan santun. Kendati demikian, pihaknya menghormati sikap yang diambil beberapa anggota lain. “ Kami menjaga etika organisasi. Kami tetap menghormati sikap sahabat yang lain,” terangnya. Sementara itu, pihak Pimpinan Cabang GP Ansor Banyuwangi menolak memberikan pernyataan atas dinamika organisasi di tubuh PAC itu. “ Saya tidak memberikan komentar,” ucap Sukron Makmun, ketua PC GP Ansor Banyuwangi, saat dihubungi melalui telepon. (sli/c1/bay)
SHULHAN HADI/JPRG
KLARIFIKASI: (Dari kiri) Arif Fatwa, Deni Agus, dan Abdul Khamid, di kantor Jawa Pos Radar Genteng kemarin.
SHULHAN HADI/JPRG
TRADISI: Pentas jaranan Tahun Baru 2016 digelar di UD Mantab, Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (1/1).
Ramaikan Tahun Baru dengan
Jaranan
GAMBIRAN - Beragam kegiatan digelar masyarakat untuk memeriahkan hari pertama di tahun 2016. Seperti terlihat di depan Poskamling UD Mantab Jaya, RT 4, RW 1, Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi ini. Sejak pagi, warga sekitar tumplek blek menyaksikan pergelaran Kesenian Jaranan, Campursari Wisnu Kencana. Pergelaran bertambah semakin ramai saat beberapa warga yang ada di lokasi mengalami kesurupan dan ikut menari-nari. Salah satu penyelenggara, H. Imam
Sembirinx mengatakan, penyelenggaraan kesenian ini atas prakarsa masyarakat di lingkungan Krajan. Tujuan jaranan ini untuk mengurangi kegiatan masyarakat saat tahun baru. agar tidak fokus mengunjungi tempat wisata atau keramaian di tempat lain. “Jaranan ini biar warga sini ada hiburan dan mengurangi risiko jalan-jalan. Saat ini kan rawan,” tuturnya. Tidak hanya itu, Sembirinx juga memberi tantangan kepada penonton khususnya anak muda yang berani dan siap menggoda penari jaranan yang sedang kesurupan. Penonton
yang mau melakukan tantangan itu diberi iming-iming reward khusus. “Kalau anakanak mau ndadi, saya beri hadiah,” terangnya. Sementara itu, Eko Wahyudi, 23, salah satu penonton dari Desa Jajag mengaku memilih menyaksikan jaranan dari pada bepergian saat libur tahun baru kemarin. Selain pentas jaranan mulai jarang dihelat, dia mengaku menonton acara di tempat yang lebih dekat otomatis mengurangi risiko di jalan. “Milih nonton jaranan saja, mau ke mana-mana lalu lintas ramai, takut risiko di jalan,” terang Eko. (sli/*/c1/bay)
Lama Sepi, Kini Ramai Lagi PURWOHARJO - Liburan tahun baru kali ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke tempat wisata. Salah satu lokasi yang ramai dikunjungi adalah kawasan Wanawisata Grajagan (WWG) di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Ribuan pengunjung memadati WWG sejak pagi hingga menjelang petang kemarin (1/1). Kawasan wisata yang berada di wilayah Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi selatan itu sedikitnya dikunjungi 3.000 pengunjung kemarin. Jika dibandingkan hari libur biasa, kawasan WWG tidak pernah seramai ini. “Alhamdulillah mulai ramai dikunjungi wisatawan. Semoga pesona Grajagan bisa kembali seperti sepuluh tahun silam,” ujar Administratur Perhutani Banyuwangi Selatan, Agus Santoso, kemarin. Agus Santoso menjelaskan, pengelolaan WWG yang sebelumnya dikelola KBM (Kesa-
tuan Bisnis Mandiri) di bawah naungan Perhutani yang berkantor di Surabaya, sejak Juli 2015 lalu dikembalikan kepada KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. Sehingga, Wanawisata Grajagan kini sudah menjadi tanggung jawab KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. “Melihat ramainya pengunjung saat ini, kita akan coba melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan berbagai fasilitas lain,” terang Agus Santoso. Agus menambahkan, selama ini sudah ada rencana menata kembali WWG supaya bisa menjadi tempat wisata yang menarik seperti tempat wisata lain di Banyuwangi yang muncul dan berkembang pesat. “Kita akan agendakan menata kembali wisata Grajagan. Karena dari Grajagan ini, para wisatawan bisa menuju Pantai Plengkung, Pantai Bedul, Pulau Merah, Wedi Ireng, dan Teluk Hijau, melalui jalur laut,” pungkasnya. (ddy/c1/bay)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
PRIMADONA: Sejumlah wisatawan memadati sekitar pantai Wanawisata Grajagan (WWG), Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin (1/1).
LOWONGAN PEKERJAAN Kami PT. Timur Terang Sukses merupakan perusahaan yang sedang berkembang pesat yang bergerak dalam bidang distributor produk pipa, pompa air dan aksesoris pipa mencari kandidat yang potensial untuk posisi :
SITUBONDO Datsun Situbondo
Asisten Kepala Bagian Operasional Persyaratan: - Pria / Wanita - Domisili Banyuwangi - Usia maksimal 35 tahun - Pendidikan minimal S1 - Berpengalaman minimal 2 tahun di accountIng dan terbiasa menjalankan SOP operasional - Mampu bekerja secara team maupun individu - Sanggup bekerja keras, jujur, tegas, ulet, teliti dan bersedia mematuhi peraturan perusahaan - Bersedia untuk mengikuti training selama -/+ 3 minggu di kantor cabang Surabaya - Penempatan kerja di Srono - Banyuwangi
Gebyar Akhir Tahun & Tahun Baru Dapatkan Promo Menarik Free Ace Diskon DP Ringan Atau Angsuran Ringan Info Produk & Pemesanan: Reza 085330522444
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Rumah Hotel santika Rmh djl LT.280;LB.187 IMB,1RTM,1RKL,3KMT, 1KMakan, K.Mandi dlm&luar, gudang,garasi.Bag.blkg cor siap ditingkat.Lok 400m timur Hotel Santika.Hrg Rp 600jt nego.H 081937676945;0333421127(sore)
Rumah Situbondo
Ruko The Lagoon
PESANGGARAN
Tanah 1.050m2
0333 412224
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Dijual Tanah Kosong Luas 1.050m2 ada Tanaman Jati Dijual 550 Juta Harga Nego. Lokasi Jl. Raya Pesanggaran Ds. Kedungrejo Kec. Bangorejo. Hubungi 081252695197
Rumah atau Mobil Anda Belum Laku? IKLAN JITU
Rumah Minimalis PLN Dijual cepat Rumah modern minimalis PLN Gg. 1 Rt II/Rw II Ling. Parse dawuhan stb. LT.198, LB.138, 3KT, 2KM, Garasi. IMB. SHM Hub: 085640256801 / 081356354608
Jika anda memiliki kualiÀkasi di atas segera kirimkan surat lamaran anda beserta foto 4x6, fotokopi KTP, surat referensi kerja dan SKCK yang masih berlaku ke: PT. Timur Terang Sukses Jl. Raya muncar 201, Dsn. Kebaman Desa Kebaman Kec. Srono - Banyuwangi 68471 Atau via email ke : tt_banyuwangi@yahoo.co.id
Pasang Saja
SITUBONDO
radarbwi@gmail.com
Mau pasang lowongan? Hubungi HP: 08123353502
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Djl Rumah Jl. Sucipto Gang Mawar Melati RT 1/2 No. 22 Stb Uk. Tanah 500 m2, 5 Kmr Tdr, 2 KM Mandi, Garasi, Mushollah, TP, Harga 900 Jt Nego H: 08123458629/0812348319
PESANGGARAN
Toko & Gudang
STNK Hilang STNK P 2423 VL an Siswo Sadi Utomo, Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 42 G
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Dikontrakkan Ruko The Lagoon Jl. Yos Sudarso Blok 7/8 B.Wangi H: 0811348054
Dijual Toko dan Gudang LT 940 m2, LB 700 m2, SHM, IMB Dijual 2,5 M. Lokasi Jl. Raya Pesanggaran Ds. Kedungrejo Kec. Bangorejo. Hubungi 081252695197
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SABTU 2 JANUARI
TAHUN 2016
HALAMAN 27
MAULID NABI
MARJHONO/JPRS
SIMBOLIS: KH. M. Hamim Sya’roni (kopyah putih), pengasuh Ponpes Al-Falah melepas peserta pawai ta’aruf.
Ponpes Al-Falah Gelar Kirab Ta’aruf JANGKAR - Pondok Pesantren (Ponpes) AlFalah, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar memilik cara menarik dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kurang lebih 600 santri dan siswa yang mengikuti kirab ta’aruf Kamis (31/12) lalu. Baik siswa PAUD/RA, SMP, MTs, MA dan SMK Al-Falah ikut meramaikan acara itu. KH. M. Hamim Sya’roni, pengasuh Ponpes Al-Falah mengatakan, kirab Ta’aruf ini bukan sekedar untuk memperingati hari kelahiran Nabi saja, ”Tetapi menunjukkan bahwa Ponpes Al-Falah eksis di dalam kegiatan keagamaan, termasuk pendidikan baik agama yang non formal maupun formal,” terang Kiai Hamim. Dia menambahkan, dengan cara demikian akan menarik simpati masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya ke lembaga yang dipimpinnya itu. Inilah yang menjadi tujuan utamanya. ”Karena pada saat ini banyak masyarakat lebih fokus kepada pencarian nafkah, kurang mempedulikan pendidikan. Banyak yang hanya menginginkan formalitas dari ijazah tersebut untuk mendapatkan pekerjaan. Ponpes Al-Falah menginginkan mengejar kesemuanya baik pendidikan agama maupun pendidikan formal,” terangnya panjang lebar. Oleh sebab itu, Kiai Hamim berharap ada keseriusan masyarakat, terutama masyarakat sekitar Pesantren untuk menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan agama. ”Bagaimana anak-anak itu semuanya bisa berpendidikan,” terangnya lagi. Lebih jauh, Kiai Hamim menjelaskan, dengan pendidikan agama, anak-anak akan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang keagamaan. ”Tentunya, pengamalan agama akan baik juga,” tambahnya. Ini sangat berkaitan erat dengan peringatan Maulid Nabi. Karena, tujuan utama dalam peringatan Maulid Nabi supaya masyarakat beragama dengan baik. ”Tapi harus ada ilmu. Dan ilmu agama tidak bisa diserap kecuali dengan memasukkan putraputrinya ke pesantren,” jelasnya. Kiai Hamim juga menyinggung tentang tujuan utama dari peringatan Maulid. Tujuanya adalah mengagungkan kelahiran Nabi Muahammad SAW. ”Beliau adalah tauladan kita semua,” pungkasnya. (bib/pri/*)
NUR HARIRI/JPRS
DIRAWAT: Junaidi, salah satu korban sabetan sajam di Alun-alun Situbondo, menjalani perawatan medis di RS dr Abdoer Rahem, Sabtu dini hari (01/01) kemarin.
Tiga Pemuda Disabet Sajam Insiden Berdarah Warnai Pesta Tahun Baru di Alun-alun Kota SITUBONDO - Perayaan tahun baru 2016 di Alun-alun Kota Situbondo diwarnai tragedi berdarah, dini hari kemarin (1/1). Sedikitnya ada tiga pengunjung yang menjadi korban penusukan oleh pria misterius. Ketiga korban adalah Suryadi, 20, warga Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran. Pemuda ini mengalami luka di bagian lengan kanan, akibat sabetan senjata tajam (sajam). Wandi, 22, warga Desa Duwet, Kecamatan Panarukan. Dia mengalami luka tusuk di bagian perut dan dahinya. Sedangkan korban ketiga adalah Junaidi, 17,
warga Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan. Pemuda ini mengalami luka tusuk di bagian punggung. Akibat peristiwa itu, ketiga warga tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Data yang berhasil dikumpulkan, ketiga korban ikut berkerumun di tengah ribuan warga saat merayakan pergantian tahun. Sebelum sampai pukul 00.00, ribuan warga dihibur dengan alunan musik yang dibawakan artis-artis lokal. Diduga kuat, pada saat mereka bergoyong dangdut saling bersenggolan dengan pengunjung lain. Tak disangka, perkelahian antara beberapa orang pecah di tengah ribuan warga yang memenuhi Alun-alun Kota Situbondo. Dua pengunjung tiba-tiba jatuh karena terkena sabetan sajam.
Pada saat bersamaan, Junaidi berusaha melerai perkelahian di depan pentas tersebut. Sayang, pria ini justru menjadi sasaran amukan seseorang yang memegang sajam. Usai menusuk Junaidi, pria misterius itu kabur dan menghilang. Setelah tidak ada lagi perkelahian, tiga pemuda yang menjadi korban dibawa ke RSUD. Dr. Abdoer Rahem Situbondo. “Saya lihat ada yang berkelahi kemudian saya berusaha melerai. Tapi saya malah kena tusuk di punggung. Saya hanya melihat pelakunya berpakaian putih, tapi saya tidak kenal dia,” ujar Junaidi di rumah sakit dini hari, kemarin (1/1). Dikonfirmasi, Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto menegaskan, usai mendapat laporan, saat itu juga pihaknya
Kecewa Pemkab Tidak Meriahkan Tahun Baru
APA POLE
NUR HARIRI/JPRS
MEMBLUDAK: Pantai Pasir Putih dikunjungi ribuan orang yang berlibur tahun baru, kemarin (1/1).
dok.JPRS
KURANG TERAWAT: Monomen AnyerPanarukan di Kecamatan Panarukan
Monumen AnyerPanarukan Tak Terawat PANARUKAN– Perawatan terhadap monumen 1000 Kilometer Anyer-Panarukan menuai sorotan. Pasalnya, baru setahun monumen bersejarah itu dibangun, namun sudah terlihat kumuh. Padahal, bangunan yang terletak di Kecamatan Panarukan itu oleh pemerintah akan dijadikan salah satu ikon wisata di Kabupaten Situbondo. Arif Rahman, aktifis salah satu LSM di Situbondo mengatakan, bukti kurang terawatnya monumen tersebut, pada awal berdiri, banyak pengendara berhenti hanya untuk berfhoto. Akan tetapi, saat ini tidak pernah terlihat lagi. ”Tidak ada lagi yang berhenti karena bangunannya kurang terawat, tidak menarik,” kata pria asal Raas itu. Selain itu, di sekitar tempat tersebut sudah tumbuh rerumputan liar. Seharusnya, pemerintah melakukan perawatan. ”Misalnya tetap dibersihkan. Rerumputan yang tumbuh itu dipotong,” terang Arif. Dia berpendapat, kurang terawatnya monumen Anyer-Panarukan sebagai salah satu bukti kurang baiknya perencanaan pembangunan oleh Pemkab Situbondo.”Dan ini juga merupakan bukti nyata lemahnya pemeliharaan pembangunan di Situbondo. Setelah pembangunan selesai, tidak ada tindak lanjut pemeliharaan maupun pengembangannya,” katanya lagi. Arif mengaku, sebenarnya, sejak awal pembangunan monomen Anyer-Panarukan sudah sering kali menuai protes. Itu karena banyak yang menilai konstruksinya kurang menggambarkan estetika. Monumen 1000 kilometer Anyer-Panarukan dibangunan tahun 2014 silam. Tak tanggungtanggung, Pemkab menganggarkan pembangunannya sebesar Rp. 609 juta. ”Itu biaya yang tidak sedikit,” pungkasnya. (bib/pri)
melakukan pengejaran terhadap pelaku. Tetapi pelakunya sudah menghilang. “Kami melakukan penyelidikan terkait kasus malam perayaan tahun baru itu,” katanya. Untuk mendalami kasus pihaknya juga menunggu laporan dari korban. Itu dilakukan agar bisa mendapatkan petunjuk. “Sampai saat ini belum ada korban yang melapor,” pungkas AKP Riyanto. Data yang berhasil dikumpulkan, perkelahian antar pemuda juga terjadi di tempat lain. Diantaranya di sekitar konser musik Jalan PB Sudirman Situbondo dan di sekitar Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Namun perkelahian tidak sampai parah seperti yang terjadi di Alun-alun Situbondo. (rri/pri)
Ramai-ramai Serbu Tempat Wisata SITUBONDO - Hari libur tahun baru 2016 dimanfaatkan ribuan orang untuk berwisata. Seperti kemarin (1/1), Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan tetap menjadi tujuan favorit ribuan warga. Sayang, Pantai Pathek, Kecamatan Panarukan yang biasanya menjadi wisata alternatif, justru mengalami penurunan pengunjung. Menurut Direktur Perusda Pasir Putih, Danial Maulana, jumlah pengunjung yang datang ke Pasir Putih hampir sama dengan awal tahun 2015 lalu. Namun, dirinya belum bisa menyebutkan berapa pengunjung yang datang. Itu karena penjualan karcis harus dikumpulkan terlebih dahulu. “Untuk pasir Putih relatif stabil. Bahkan jumlah pengunjung bisa lebih dari tahun sebelumnya. Tetapi kalau kurang, paling hanya sedikit,” papar Danial, seraya menyebut keramaian warga yang akan berkunjung ke Pasir Putih diprediksi sampai Minggu (3/1) mendatang. Keramaian wisata juga terjadi di Pantai Pathek. Namun, untuk tahun ini jumlah pengunjung di Pantai Pathek tidak sebanyak tahun sebelumnya. Penurunan pengunjung ini bisa dilihat dari kerumunan warga yang datang ke pantai. Menurut salah seorang warga sekitar Pantai Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, untuk tahun ini jumlah pengunjung menurun hampir setengahnya. “Kalau tahun lalu sangat macet. Tapi untuk kali ini standart saja. Jadi mobil leluasa masuk,” katanya. Penurunan jumlah pengunjung ini juga dirasakan oleh sejumlah pedagang. “Tidak terlalu ramai, mungkin karena hari Jumat. Semoga saja Sabtu dan Minggu ramai,” kata Maryama,
HABIBUL ADNAN/JPRS
RAMAI JUGA: Petugas menarik karcis kepada para pengunjung Pantai Pathek kemarin.
salah seorang pedagang ikan bakar. Sementara itu, selain dua tempat wisata ini, di Situbondo juga ada wisata alternatif lain. Jika di timur ada Hutan Baluran yang terkenal dengan Padang Savananya. Maka, di ujung barat ada Pantai Tampora, Kecamatan Banyuglugur. Disana dikenal dengan pasirnya pantainya yang putih serta ada gua yang menakjubkan. Data yang berhasil dikumpulkan, tempat wisata yang juga mulai ramai dikunjungi warga yaitu di pantai Banongan, Kecamatan Asembagus. Tempat wisata yang dikenal dengan pengelolaan Perusda Banongan ini kabarnya sempat terjadi kemacetan di jalan akses menuju pantai, kemarin (1/1). Sementara itu Keramaian Pantai Pathek pada liburan tahun baru kemarin (1/1) dimanfaatkan kepala desa (Kades) setempat melakukan pungutan kepada pengelola Pantai Pathek. Nominalnya mencapai, yaitu Rp 3,5 juta. Peristiwa ini disampaikan H. Jasmoto, salah satu warga Desa Gelung. Dia mengaku mengetahui ada pung-
utan dari salah satu pengelola. ”Saya punya rekaman pengakuan pengelolanya langsung,” terang Jasmoto kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Karena diminta, akhirnya pengelola memberikan sejumlah uang yang diminta. Jasmoto menerangkan, dari pengakuan pengelola, mereka sudah menyerahkan kepada Kades sebesar Rp.2 juta. ”Saya menduga itu tidak ada Perdesnya (peraturan desa) dan masuk ke kantong pribadi Kades,” kata Jasmoto. Menurut Jasmoto, jika benar tidak ada Perdes, hal itu sama saja dengan pungutan liar (pungli). Karena itulah, dia menilai, apa yang dilakukan aparat desa itu tidak benar. ”Apalagi manfaatnya tidak ada terhadap masyarakat Gelung. Mereka juga kena karcis kok,” katanya. Jasmoto mengaku, apa yang dilakukan kades bukan hanya sekarang ini saja. Akan tetapi sudah ada pungutan sejak tahun 2012 lalu. ”Artinya perlu segera ditegur. Ini sudah tidak benar,” tambahnya. Dia menambahkan, jika memang harus ada pungutan, pemerintah desa seharusnya membuatkan Perdesnya. Dengan begitu, apa yang dilakukan aparat dibenarkan secara hukum. Terpisah, bendehara Desa Gelung, Isnawanto mengaku tidak ada Perdes terkait dengan pungutan tersebut. Dia mengatakan tidak ada aturan di desa mengenai pungutan itu. Sementara itu, Kades Desa Gelung masih belum bisa dimintai keterangan. Beberapa kali dihubungi melalui sambungan telepon seluler (Ponsel) tetap tidak bisa. Ditelepon terakhir sekitar pukul 17.18 tidak diangkat. Padahal nada sambung panggilan saat itu berbunyi. (bib/rri/pri)
SITUBONDO - Polres Situbondo memiliki cara unik memecah konsentrasi perayaan tahun baru. Siapa mengajukan ijin keramaian akan diberikan. Ini agar warga tidak terkonsentrasi di satu tempat. Sayang, di Alunalun yang menjadi pusat kerumunan terbesar warga dirasa cukup mengecewakan. Penyebabnya, pergantian tahun baru 2016 tidak digelar pemerintah. Namun, oleh LSM. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, sekitar 20 ribu orang lebih memadati Alun-alun Kota Situbondo pada malam pergantian tahun baru. Mereka menyaksikan pagelaran musik yang disajikan salah satu LSM yang ada di Situbondo. Sekitar 15 menit sebelum pukul 00.00, pemerintah kabupaten ikut hadir di tengah acara tersebut. Warga yang sudah lama menanti kemudian ikut doa bersama agar tahun 2016 ini bisa hidup lebih baik dan Situbondo lebih aman. Pada pukul 00.00 pesta kembang api dimulai. Suara terompet saling bersahutan tanpa ada yang mengomando. Ironisnya, kembang api yang dilihat ribuan pasangan mata di Alun-alun ini kalah saing dengan kembang api yang dinyalakan di BRI Situbondo. Bahkan, kembang api di Alun-alun habis terlebih dahulu. Sedangkan di BRI masih tetap menyala dengan suara ledakan kembang api. Mahrus, salah seorang warga mengaku kecewa karena kembang api di pusat kerumunan
warga terbesar masih kalah dengan yang lain. “Seharusnya di Alun-alun ini Pemerintah Situbondo yang mengadakan langsung. Kalau ini LSM, pantas saja kembang apinya kalah banyak,” katanya. Menurut Sahrul, warga lainnya mengaku cukup kecewa karena pemerintah tidak merayakan malam tahun baru Masehi. “Ini Alun-alun, tapi yang mengadakan tahun baru bukan Pemkab Situbondo, tapi LSM. Kenapa pemerintahnya tidak merayakan,” ujarnya. Mengenai ijin keramaian di Alun-alun dan beberapa tempat lain, Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo membenarkan ada beberapa ijin keramaian. “Ada beberapa ijin keramaian. Ini kami berikan untuk memecah konsentrasi kerumunan warga. Tetapi kami melakukan pengamanan maksimal. Setiap ada pusat keramaian kami tugaskan anggota untuk mengamankannya,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan, tempat-tempat perayaan malam tahun baru digelar disejumlah tempat. Diantaranya di Alun-alun Kota Situbondo. Di depan kantor BRI Situbondo. Di Jalan Raya PB Sudirman yang digelar Polres Situbondo. Di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji. Alun-alun Kecamatan Besuki. Alun-alun Kecamatan Asembagus. Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Pantai Pathek, Kecamatan Panarukan, serta Pantai banongan, Kecamatan Asembagus. (rri/pri)
NUR HARIRI/JPRS
MERIAH: Salah satu letusan kembang api di atas alun-alun kota situbondo pada malam pergantian tahun baru.
SABTU 2 JANUARI TAHUN 2016
HALAMAN 30
Serangan Hama Ulat Jati Menggila ROGOJAMPI - Hama ulat jati merebak di Dusun Rogojampi Utara dan Dusun Jagalan, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (1/1). Ulat berwarna hitam tersebut tidak hanya bergelantungan di pohon jati, tapi sudah mulai meresahkan warga sekitar. Saniyah, 49, warga Desa Rogojampi, mengaku sudah tiga hari ini merasa ‘’diteror’’ ulat jati. Apalagi, tanaman jati itu berdekatan dengan permukiman warga. Kebun jati itu juga sering dilewati warga setiap hari. “Ulatnya bergelantungan berwarna hitam dan berbulu, sehingga banyak warga yang ngeri,” ujar Saniyah. Sementara itu, belum ada laporan ulat jati tersebut masuk ke dalam rumah warga. Namun, jika terus dibiarkan, warga khawatir ulat jati tersebut akan masuk ke dalam rumah warga sekitar lokasi. “Sudah banyak daun jati yang dimakan ulat. Kalau tidak segera dibasmi akan tambah banyak,” ujar Saniyah. Hal senada diungkapkan Winarto, 43, warga Desa Rogojampi. Serangan ulat bulu tersebut muncul sejak masuk musim hujan. Ketika itu daun jati kering mulai tumbuh hijau kembali. Serangan ulat bulu itu memang belum terlalu mengganggu aktivitas warga. Namun, warga ketakutan saat melintasi kebun jati yang menghubungkan Dusun Jagalan dan Dusun Rogojampi Utara tersebut. Winarto berharap ada pembasmian dengan cara penyemprotan agar ulat itu tak mengganggu aktivitas warga. Selain itu, serangan hama tersebut juga dikhawatirkan akan menimbulkan dampak terhadap tanaman lain. “Semoga ada langkah agar warga tidak resah,” pungkasnya. (ddy/c1/bay)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
NGERI: Basuki mengamati ulat jati yang hinggap di poskamling Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kemarin (1/1).
Kalipait juga Diserang
MERESAHKAN: Ulat jati di daun jati dekat perkampungan Dusun Rogojampi Utara, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (1/1).
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
SEMENTARA itu, serangan hama ulat jati juga menyerang Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kemarin (1/1). Ribuan ulat jati itu bergelantungan dan hinggap di dinding dan masuk rumah warga. Ulat jati tersebut diduga berasal dari pohon jati yang tumbuh di sekitar rumah penduduk. Munculnya hama ulat itu dianggap warga sebagai fenomena yang tidak wajar. Tidak seperti musim sebelumnya, ulat hanya berada di sekitar pohon jati. Kali ini kawanan ulat jati tersebut merambat ke halaman bahkan memasuki rumah warga. Mesiyem,63, warga Desa kalipait mengatakan, fenomena ulat itu terlihat sejak sepekan lalu. Ulat tersebut datang bersamaan musim hujan. “Biasanya tak begini, tapi kali ini ulatnya banyak,” katanya. Akibatnya, warga harus rela membersihkan dan menyapu ulat tersebut agar menjauh dari rumah. Mereka khawatir ulat-ulat itu akan membuat kotor dan membahayakan kesehatan. “Sebenarnya kami sering melihat ulat ini setiap
pohon jati mulai semi dan tidak berbahaya,” ujarnya. Meski demikian, belum ada warga yang mengeluhkan gangguan ulat tersebut. Menurut warga, ulat itu tak menimbulkan gatal atau gangguan kulit. “Tapi kalau tidak biasa lihat akan ngeri dan jijik,” terangnya. Ulat pohon jati memang kerap kali terlihat di sekitar wilayah tepi hutan. Apalagi, daerah tersebut merupakan kawasan hutan yang banyak ditumbuhi tanaman jati. Biasanya ulat-ulat tersebut datang setiap tahun setelah musim kemarau. “ Ulat ini nanti akan berubah menjadi kepompong dan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah,” jelas Rindy Alvaro, 30, aktivis pencinta lingkungan Desa Kalipait. Namun demikian, munculnya ulat jati dalam jumlah banyak itu menyebabkan sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Alas Purwo ketakutan. Sebab, ulat yang jatuh diterpa angin sering hinggap di tubuh warga yang melintas. Tidak sedikit warga menjerit lantaran tubuhnya dihinggapi ulat. (ddy/c1/bay)
Kolam Irigasi Jadi Lautan Manusia SONGGON - Sejumlah tempat wisata alam gratisan ramai dipadati pengunjung kemarin (1/1). Salah satunya adalah kolam pemandian Sumberbulu di Dusun Bulurejo, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Kolam irigasi pengairan itu mendadak ramai dan jadi objek wisata baru di Kecamatan Songgon. Peningkatan jumlah pengunjung selama libur Natal dan tahun baru meningkat signifikan dibanding saat hari biasa di luar masa liburan. Peningkatan jumlah pengunjung mencapai 100 persen. “Pengunjungnya membeludak dan ramai. Kalau hari biasanya yang paling ramai hanya Minggu,” ujar Kepala Desa (Kades) Sumberbulu, Baringat Makruf.
Pihak desa sebetulnya belum membentuk pengurus atau pengelola kawasan kolam pemandian milik Dinas PU Pengairan tersebut. Hanya saja, pengaturan kendaraan yang keluar-masuk sementara ini dipercayakan kepada pemuda karang taruna Dusun Bulurejo. “Tidak ada pungutan apa pun selain untuk parkir kendaraan itu,” cetusnya. Tempatnya yang sejuk dan air kolam yang dingin alami menjadi alasan sejumlah pengunjung memilih berlibur ke kolam Sumberbulu bersama keluarga tercinta. “Aksesnya mudah, murah, dan nyaman,” ungkap Nina Agustin, 30, pengunjung asal Rogojampi. Hal senada juga diungkapkan Edi
Haryono, 35, pengunjung asal Kabupaten Bondowoso. Menurutnya, Banyuwangi sangat kaya pemandangan alam dan kolam pemandian yang segar. Terlebih akses menuju tempat wisata sangat terjangkau dan bagus. “Wisatanya bagus, bersih, dan sejuk,” terang bapak satu anak itu. Selain kolam pemandian Sumberbulu, beberapa wisata alam lain di Kecamatan Songgon yang ramai dipadati wisatawan selama libur tahun baru adalah Jembatan Gantung, Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Wanawisata Rowo Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, dan Air Terjun Selendang Arum, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. (ddy/c1/bay)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
RAMAI: Pengunjung memadati kolam Sumberbulu, Dusun Bulurejo, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin (1/1).
Obor Pawon
Istana Ban
Tahun Baru, Kerang dan Kepiting Bakar Jadi Pilihan
Servis Motor Matik dan Ganti Oli Rp 50 Ribu
R
estoran Obor Pawon Banyuwangi, menonjolkan konsep bernuansa modern dan tradisional khas Banyuwangi. Restoran yang terletak di sebelah barat patung perliman Banyuwangi itu sengaja memasang bermacam jenis kerajinan anyaman untuk mempercantik beberapa bagian ruangan. “Nuansa Oseng sengaja kami tonjolkan kepada pengunjung untuk lebih mengenalkan produk kerajinan Banyuwangi. Karena pengunjung RENDRA KURNIA/RABA banyak yang berasal dari HIGIENIS: Menu kepiting bakar restoran Obor Pawon yang paling digemari penikmat kuliner Banyuwangi. luar kota,“ ujar Indra Wibowo, pemilik Obor Pawon. maupun menu lain seperti aneka Selain itu, kata Arisca, Obor Dengan tampilan unik, restoran sea food, Indonesian food, Pawon juga memiliki menu banyak mendapat apresiasi dari Chinesse food, Japanesse food, banyak. “Yang paling saya suka pengunjung. Seperti yang maupun jenis makanan yang lain. adalah Kerang dan Kepiting bakar. disampaikan Arisca Aditya, 33, asal “Kami juga melayani paket catering Rasanya beda dibanding tempat Denpasar, Bali, yang beberapa waktu lain, karena jenis kerangnya beda dengan harga bersahabat. Jadi lalu sengaja datang ke Banyuwangi pemesan tidak perlu repot dan lebih lezat. Harganya juga untuk menikmati liburan. “ menyiapkan makanan, karena kami murah, “ ujar Arisca. Tempatnya nyaman dan lebih sepenuhnya yang menangani,“ Obor Pawon juga menyadiakan privasi. Selain itu juga unik, “ jelasnya. Iga bakar dan tempe penyet pungkas Indra Wibowo. (*)
S
elain memberikan diskon hingga 25 persen untuk pembelian ban, bengkel Istana Ban Banyuwangi me-launching program paket hemat servis dan ganti oli sepeda motor matik segala merek hanya Rp 50 Ribu. Manager Operasional Istana Ban, Revin menjelaskan, program tersebut sengaja diluncurkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. “Sekaligus sebagai hadiah akhir tahun dan sebagai bukti bahwa bengkel kami tetap yang termurah, tercepat dan terbaik, “ ujarnya. Di bengkel yang terletak di Jalan PB Sudirman No 14 ( Sebelah Selatan Bank UOB Buana) Perliman Banyuwangi, sejak sebulan lalu telah membuka unit layanan servis sepeda motor. Ditangani mekanik andal yang ditunjang dengan peralatan canggih, bengkel ini memberikan jaminan pelayanan servis cepat dan memuaskan. Terlebih, Istana Ban juga melayani servis di malam hari yang ditujukan untuk para karyawan atau pekerja yang biasanya tidak memiliki waktu luang untuk menyervis sepeda motornya pada siang hari. “ Kami tetap memberikan diskon hingga 15 persen untuk pembelian spare part, dan gratis kaus cantik untuk pembelian paket ban dan oli,“ kata Revin. Keuntungan lainnya, Istana Ban juga memberikan gratis isi nitrogen selama satu tahun kepada setiap pelanggannya. “Kami juga memiliki alat pengganti ban modern yang menjamin kecepatan dan tidak merusak velg. Disini pelanggan juga bisa menikmati fasilitas free Wifi dan saluran TV Internasional di ruangan ber-AC saat menunggu proses perbaikan sepeda motor berlangsung, “ pungkas Revin. (*)
DIAN EFFENDI/JP-RABA
CEPAT: Mekanik Bengkel Istana Ban Banyuwangi berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Sabtu 2 Januari 2016
BERITA UTAMA
31
Masjid Agung Gelar Zikir Tahun Baru n SUNRISE... Sambungan dari Hal 25
Di Taman Blambangan ledakan kembang api bersahut-sahutan sebelum pukul 00.00 WIB. Demikian pula halnya dengan di Pantai Boom. Kunjungan di Pantai Boom meningkat drastis malam itu. Masyarakat menunggu pergantian tahun sembari kongkow di food court atau pinggir pantai. “Tahun-tahun sebelumnya kita
merayakan di Ketapang atau Watudodol. Tapi tahun ini memilih di Pantai Boom. Katanya tempatnya sudah asyik,” ujar Yosya Nurdiansyah, warga asal Srono. Suasana berbeda mewarnai Pantai Pulau Santen. Tempat wisata yang telah lama diabaikan masyarakat itu tadi malam dipenuhi masyarakat yang melakukan kegiatan bakar ikan. Pengunjung yang didominasi
kalangan keluarga tersebut ada yang langsung menikmati santapan dari satu-satunya warung makan di situ. Dari sudut Pulau Santen, pengunjung menyaksikan kembang api dari Pulau Dewata yang menyala satu jam sebelum Banyuwangi. Suasana yang cukup gelap di Pulau Santen membuat pantulan kembang api dari Pulau Dewata tampak indah. Sementara itu, pantauan Jawa
Pos Radar Banyuwangi, kepadatan jalanan kota tidak begitu lama. Arus kendaraan yang masuk ke kota mulai terlihat sejak pukul 19.00. Karena sejumlah ruas jalan menuju kota, seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan PB. Sudirman, ditutup, lalu lintas di jalan alternatif, seperti Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Raden Wijaya, padat merayap pada pukul 20.00 hingga pukul 21.00. Setelah itu, jalan
Saksikan Matahari Terbit Awal 2016 n WISATAWAB... Sambungan dari Hal 25
juga melewatkan malam pergantian tahun kali ini di gunung setinggi 2.443 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut. Anas bersama rombongan mengawali rangkaian kegiatan menyambut pergantian tahun dengan berkunjung ke Java Banana Café and Gallery, Kecamatan Licin. Selanjutnya, dia melakukan ramah-tamah dengan para anggota forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Licin di guest house milik Pemkab Banyuwangi yang berlokasi di kaki
Gunung Ijen, tepatnya di Pos Paltuding. Tepat pukul 00.00 pria yang mantan bupati Banyuwangi periode 20102015 itu menikmati pesta kembang api di kawasan kaki gunung yang terkenal dengan fenomena blue fire yang memesona tersebut. Setelah itu, rombongan memulai perjalanan ke puncak Gunung Ijen sekitar pukul 02.00. Selama per jalanan hingga puncak Gunung Ijen, Anas menyapa masyarakat, para pelaku wisata, dan para kuli angkut belerang. Sementara itu, sesampai di puncak Gunung Ijen, rombongan disuguhi pemandangan blue fire
yang menawan. Tidak hanya itu, Anas bersama para pengunjung lain juga mendapat kesempatan emas menyaksikan matahari terbit untuk kali pertama pada tahun 2016 di puncak gunung yang keindahannya telah tersohor hingga mancanegara tersebut. “Kami memilih berkunjung ke Ijen pada momentum tahun baru demi mendorong tempat wisata lokal dikunjungi para petinggi Banyuwangi,” ujar Anas. Kesempatan itu juga dimanfaatkan Anas untuk menjaring masukan dari para pengunjung Gunung Ijen, di antaranya tentang kebersihan dan toilet. “Pemkab
sebelumnya telah membangun infrastruktur air bersih di kawasan Ijen. Tetapi, ternyata masih kurang karena wisatawan semakin banyak. Begitu juga dari sisi kebersihan. Pemkab sudah menyediakan cukup banyak tempat sampah,” kata dia. Menurut Anas, objek-objek wisata di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini tidak kalah menarik dibandingkan objek-objek wisata terkenal lain di tanah air. “Jadi, tidak perlu melewatkan tahun baru di luar daerah. Pada tahun baru 2015 lalu saya bersama keluarga juga merayakannya di Banyuwangi, yakni melihat sunrise di Pantai Boom,” kenangnya. (sgt/c1/aif)
Arus Balik mulai Mengalir MASA liburan Natal dan tahun baru 2016 memang masih belum sepenuhnya berakhir. Namun, sehari setelah perayaan malam tahun baru kemarin (1/1), para penumpang dan kendaraan dari Pulau Bali menuju Pulau Jawa di Pelabuhan ASDP Ketapang sudah mulai mengalir. Hal itu menandakan para pelancong yang merayakan tahun baru di Bali sudah kembali ke Pulau Jawa. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, dominasi kendaraan yang turun dari kapal dari Pulau Bali di pelabuhan kemarin adalah roda dua dan penumpang bus pariwisata. Kendaraan pribadi juga banyak yang mulai keluar kapal, tapi jumlahnya masih belum banyak. Beberapa bus pariwisata terlihat mengalir kembali ke Pulau Jawa sejak siang kemarin. Berdasar data ASDP Ketapang, jumlah penumpang dan kendaraan dari Pulau Bali ke Pulau Jawa memang terhitung lebih banyak dibandingkan kendaraan yang menuju ke Bali kemarin. Penumpang saja sekitar 24.708 orang yang sudah diseberangkan dari Bali menuju Jawa. Sementara itu, penumpang dari Pulau Jawa ke Bali hanya sekitar 16.443 orang. Jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang dari Pulau Bali ke Jawa juga demikian. Dari Pulau Bali kemarin jumlah roda dua yang
Sambungan dari Hal 25
Pada kesempatan tersebut, di depan pejabat Pemprov Banten, Inne memperkenalkan pesona destinasi wisata Banyuwangi. “Saya menceritakan Pulau Merah, blue fire dan Little Africa di depan para bupati di Banten,” ucap wanita yang juga pemilik Bina Vokalia ini. Pembicaraan mengenai wisata Banyuwangi makin intens saat
Sambungan dari Hal 25
Itu terlihat dari nomor polisi kendaraan yang parkir. Beberapa kendaraan berpelat AE, W, S, L, dan M. Salah satu destinasi yang cukup ramai dikunjungi para wisatawan—baik lokal maupun domestik—di sekitar wilayah Desa Kampung Anyar adalah Perkebunan Kalibendo. Meskipun sekilas tidak ada hal yang benarbenar menarik, tapi perkebunan yang berisi tanaman karet, cengkih, dan kopi itu memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung, sehingga tetap ramai ketika libur datang. Ketika Jawa Pos Radar Banyuwangi memasuki kawasan perkebunan yang sudah ada sejak zaman Belanda pada sore itu, tampak ratusan orang memenuhi jalan menuju perkebunan. Rata-rata mereka yang datang ke tempat tersebut adalah anak-anak, remaja, dan keluarga. Meski saat itu kondisi
Tidak hanya itu, pesta meniup terompet bersama-sama saat malam puncak tahun baru juga banyak dilakukan oleh warga malam kemarin, utamanya bagi kalangan anak-anak kecil. Tentu terompet tahun baru merupakan sesuatu yang sangat dicari anakanak saat malam tahun baru tiba. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pergantian tahun 2015 ke 2016 juga disambut religi oleh sebagian warga. Pengurus takmir masjid, surau, dan musala, juga menyambut tahun 2016. Di Masjid Agung Baiturahman (MAB) Banyuwangi, misalnya, malam itu digelar zikir tahun baru dilanjutkan salat hajat dan pengajian Bulan Berkaca. Acara ditutup dengan pergelaran musik gambus yang digelar di halaman masjid. “Kegiatan ini rutin kita gelar tiap tahun,” ujar Nurhasan, bendahara MAB. (cin/tfs/c1/aif)
Pasien Paling Parah Berusia 18 Tahun n KECELAKAAN... Sambungan dari Hal 25
Kasi Pelayanan Medis RSUD Blambangan, dr. Dwi Prihatiningsih, mengatakan jumlah pasien yang dirawat di IGD pada tahun baru tidak berbeda dengan hari biasa. Secara keseluruhan pada malam tahun baru ada sekitar 24 pasien di IGD. Tujuh di antaranya pasien laka lantas. Pada hari-hari biasa jumlah pasien di IGD rata-rata 20 orang. Jadi, tidak ada peningkatan signifikan terkait jumlah pasien secara keseluruhan selama tahun baru. “Tidak tahu kalau di layanan medis lain. Kalau di RSUD Blambangan pasien kecelakaan para malam hari lima orang. Dua lagi rujukan dari PKU Rogojampi karena harus dioperasi dua-duanya,” beber Dwi. Salah seorang pasien yang paling parah tercatat bernama Mustika Rini berusia 18 tahun. Pasien asal Dusun Krajan, Desa Rejosari, Glagah, itu harus dioperasi karena gegar otak akibat kecelakaan tunggal saat menunggang motor. “Ketika tahun baru seperti ini,
FREDY RIZKI/RABA
LUKA-LUKA: Salah seorang korban kecelakaan ditangani petugas medis IGD RSUD Blambangan kemarin pagi (1/1).
sistem penanganan pasien rawan, baik tenaga medis maupun alat, disiagakan. Jadi, meskipun ak-
tivitas terlihat sepi, tenaga medis kita siap, bahkan untuk operasi,” tandasnya. (fre/c1/aif)
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
menyeberang sekitar 3.996 unit. Sementara itu, dari Pulau Jawa ke Pulau Bali hanya sedikit, yakni sekitar 1.941 unit. Roda empat yang kembali ke Pulau Jawa meningkat, yakni sekitar 2.785 unit. Sementara itu, yang dari Jawa ke Bali hanya sekitar 2.065 unit. Pengendara roda dua yang kembali ke Pulau Jawa di Pelabuhan ASDP Ketapang kemarin
adalah para pelancong yang telah menghabiskan malam tahun baru 2016 di Pulau Bali. Kepulangan awal mereka itu kebanyakan demi mengantisipasi antrean kendaraan yang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk. ”Bali macet total tahun baru, Mas. Setelah malam tahun baru di sana kami memilih langsung pulang ke Jawa,” ujar Robert, 28, pengendara roda dua asal Jember.
Sementara itu, arus balik kendaraan dan penumpang dari Pulau Bali ke Jawa diprediksi akan terus berlangsung. Sebab, jumlah kendaraan yang menyeberang ke Pulau Bali dibandingkan dengan yang sudah kembali ke Jawa masih belum seimbang. Diprediksi arus balik akan terus terjadi sampai Minggu mendatang. (tfs/c1/aif)
dirinya berbincang kepada istri para pejabat, seperti ibu sekdaprov, ibu kapolda, dan istri Rano Karno, Dewi indriati. Rupanya mereka tertarik, apalagi mendengar blue fire yang hanya ada satu di Indonesia, yakni di Gunung Ijen. Mereka bahkan berencana berwisata ke Banyuwangi. Kepada Dinas Pariwisata setempat, Inne juga menawarkan studi banding. Hal yang sama dia lakukan saat mengunjungi Ratu Atut Chosiyah
di lembaga pemasyarakatan (lapas). Kebetulan pada saat yang sama Atut yang merupakan sahabatnya semasa kuliah di Akademi Keuangan dan Bank (Akubank) Bandung tersebut mendapat kunjungan kerabatnya. “Saya mengabarkan kondisi Banyuwangi saat ini. Saya bilang kepada mereka daripada ke luar negeri mending ke Banyuwangi. Festival ada, wisata alamnya juga oke,” ujar Inne mempromosikan Banyuwangi.
Sebagai perempuan yang pernah sukses di Bandung, Inne tidak pernah melupakan Banyuwangi. Belakangan dia mengakui perubahan drastis pada Banyuwangi di bidang pariwisata. Dia mengakui meski sudah cukup lama tinggal di Banyuwangi, dirinya baru mengetahui potensipotensi wisata saat Abdullah Azwar Anas menjabat bupati. “Itu tidak lain berkat upaya pemerintah mempromosikan wisata kita,” tandasnya. (cin/c1/aif)
Datang, Mandi, Terus Minum Kopi n BISA...
dan tidak menggunakan helm meski aparat berjaga hampir di setiap sisi jalan raya. Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan tampaknya masih sangat rendah. Hal itu terlihat dari banyaknya sampah yang berserakan di ruang-ruang publik setelah perayaan usai. Untungnya sebelum pagi ruang publik tersebut bersih kembali karena para pesapon cepat beraksi. Sementara itu, sebagian warga merayakan tahun baru dengan menyantap menu ikan bakar. Di pinggir-pinggir jalan, banyak ditemukan pemandangan warga membakar ikan. Tak sedikit pula yang membakar ikan di rumah. ”Merayakan tahun baru dengan makan ikan bareng keluarga begini saya rasa sudah menyenangkan,” ujar Moch Djazuli, salah satu warga Perumahan Kebalenan.
KEMBALI PULANG: Sejak pagi kemarin kendaraan dan penumpang dari Pulau Bali menuju Pulau Jawa mengalir di Pelabuhan Ketapang.
Sambangi Ratu Atut di Lapas n DIUNDANG...
cenderung normal. Imbas penutupan jalur tersebut, hura-hura pengendara motor yang melewati jalur kota praktis tidak ada. Yang terlihat hanya orang berjalan kaki di jalan. Jurus ampuh car free night ini benarbenar manjur untuk mengatasi kemacetan di jalan perkotaan. “Jalanan kota lebih tertib. Hanya pejalan kaki yang boleh lewat. Tahun depan car free night bakal kita terapkan,’’ ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama melalui Kasubag Humas Kompol Subandi. Tampaknya tahun ini masyarakat lebih memilih standby di tempat keramaian ketimbang berkeliling kota. Suara terompet bersahutsahutan di jalan. Suara sepeda motor knalpot brong tampaknya tidak begitu terdengar. Namun, malam itu banyak pengendara yang berboncengan lebih dari dua
tanah di sekitar perkebunan becek dan banyak genangan air, tapi para pengunjung tidak peduli. Mereka tetap berjalan menelusuri jalan setapak dan tangga batu buatan. Setelah itu, setelah melewati beberapa pohon bendo (Artocarpus elasticus) besar, banyak pengunjung yang berhenti. Setelah dilihat, ternyata mereka menyaksikan sekawanan kera yang sedang berteduh di dahan-dahan pohon. Sejenak momen itu menjadi hiburan bagi para pengunjung. Mereka yang berhenti pun merogoh tas atau bawaannya untuk mencari makanan yang mereka bawa. Kemudian, makanan tersebut dilempar ke kelompok kera yang sedang berteduh itu. Tak lama terdengar suara ribut-ribut puluhan kera yang berebut makanan. “Di sini memang katanya banyak kera, tapi jarang-jarang orang bisa melihat. Kera di sini pemalu” ujar Santo, salah seorang pengunjung.
Puas memberi makan kera, para pengunjung berpindah ke sekitar sungai. Ada yang langsung menuju warung di tepi sungai, ada yang mendekati sungai untuk bersiap-siap mandi, dan ada juga yang melanjutkan perjalanan menuju air terjun yang berjarak 300 meter dari jembatan. Namun, sebagian besar pengunjung, rata-rata langsung menceburkan diri ke sungai. Tak peduli orang dewasa atau anak-anak, mereka bermain air bersuhu dingin yang mengalir di Sungai Kalibendo. Randi, 36, salah seorang pengunjung asal Surabaya mengatakan, Kalibendo memang tidak seeksotis Pulau Merah dan Kawah Ijen yang menjadi destinasi andalan Banyuwangi. Tetapi, bagi pria yang pernah mengenyam bangku SMA di Banyuwangi itu, Kalibendo adalah lokasi nostalgia bagi para pengunjung. Terutama, bagi mereka yang pernah berkunjung ke Kalibendo sebelumnya.
Pria dua anak itu menceritakan, dulu sebelum ada tarif masuk, Kalibendo menjadi tempat bermain favoritnya bersama teman-temannya. Apalagi, dia yang tinggal di kota kesulitan menemukan sungai yang bersih untuk mandi. Karena itu, saat berkunjung lagi bersama keluarganya, dia mengingat banyak kenangan yang dulu sempat dia habiskan bersama temantemannya di situ. “Meskipun cuma datang, mandi terus minum kopi, sudah cukup rasanya bisa mengenang zaman dulu,” ujarnya. Meskipun hujan terus turun dengan deras, para pengunjung yang datang hingga sore itu terlihat enggan beranjak. Tidak sedikit yang justru memesan mi goreng dan mi rebus. Mereka pun duduk semakin lama di antara rimbun pohon bendo itu. “Nggak setiap hari ke sini, kapan lagi bisa menikmati waktu lama-lama di tengah hutan,” celetuk salah seorang pengunjung. (c1/aif)
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
PADAT MERAYAP: Kendaraan roda empat antre mengular di kawasan wisata Watudodol, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin.
Watudodol Macet Panjang KAWASAN wisata Watudodol masih menjadi tempat favorit menghabiskan libur panjang. Pada hari libur tahun baru 2016 kemarin, kawasan wisata yang terletak di perbatasan Kecamatan Kalipuro dan Wongsorejo itu dipenuhi warga yang berlibur. Saking banyaknya pengunjung, jalanan menuju Watudodol macet dari dua arah, baik selatan maupun utara. Selain karena volume kendaraan yang banyak, masih belum selesainya pembangunan plengsengan di Watudodol juga menjadi pemicu macet panjang itu. Karena plengsengan masih diperbaiki, maka hanya satu jalur
yang bisa dilintasi kendaraan, yakni jalur bagian barat. Meski macet panjang, tidak menyurutkan niat para pengunjung Watudodol untuk terus berbondong-bondong menuju wisata pantai yang sangat murah meriah tersebut. Sampai sore hari kemarin, kepadatan yang terjadi semakin menggila. Kendaraan pengunjung yang datang ke Pantai Watudodol semakin banyak. Saking banyaknya, antrean mobil mengular hingga 2 Km ke arah selatan. Keramaian pengunjung di kawasan Watudodol tidak hanya terjadi di Pantai Klopoan. Dekat patung gandrung juga dijubeli
para pengunjung. Tidak sedikit pengunjung yang memarkir kendaraan di pinggir jalan raya. Kondisi ini makin membuat arus lalu lintas semrawut. Abdillah, 35, salah satu pengunjung Pantai Klopoan, Watudodol, mengatakan berkunjung ke Watudodol saat liburan seperti kemarin merupakan sesuatu yang menyenangkan. Di Pantai Klopoan dia bersama keluarga bisa mandi di pantai sepuasnya sambil menikmati panorama alam. ”Sudah biasa, kalau liburan mesti barengbareng keluarga ke sini (Watudodol),” ujar pria asal Rogojampi itu. (tfs/c1/aif)
119 Anggota Polres Naik Pangkat BANYUWANGI - Momen pergantian tahun menjadi berkah bagi anggota Polres Banyuwangi. Sebanyak 119 personel Polres mendapat anugerah kenaikan pangkat. Rata-rata yang pangkatnya naik satu tingkat itu dari golongan bintara dan perwira pertama. Dari 119 personel yang pangkatnya berubah menjadi ajun komisaris polisi (AKP) ada lima personel, di antaranya Kapolsek Giri Iptu Sudaryono, Kapolsek Glenmore Iptu Mujiono, Kanitlantas Genteng Iptu Indah Citra Fitria, Kanitlantas Polsek Rogojampi Iptu I Made Sunatra, dan Iptu Kiemas dari Bagren Polres Banyuwangi. Sementara itu, personel yang naik pangkat menjadi inspektur
polisi satu (iptu) sebanyak 12 orang, Aipda berubah aiptu 20 anggota, bripka menjadi aipda 16 anggota, brigadir menuju bripka 53 personel, dan briptu menjadi brigadir 13 orang. Upacara kenaikan pangkat itu terasa istimewa karena digelar jelang malam pergantian tahun. Setiap anggota polisi yang menjalani kenaikan pangkat didampingi istrinya selaku anggota Bhayangkari. Wajah mereka tampak cerah usai mengucapkan sumpah kenaikan pangkat. Apalagi, saat Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama beserta Ketua Cabang Bhayangkari Ny. Mince Bastoni Purnama mengucapkan selamat
sambil mengulurkan tangannya. Para personel itu terlihat tersenyum sambil menjabat uluran tangan petinggi kepolisian di Bumi Blambangan itu. Tak cuma para perwira yang disalami. Kapolres beserta istri diikuti Wakapolres Kompol Made Dhanu Ardana serta para pejabat utama Polres Banyuwangi menyalami anggota yang mendapat kenaikan pangkat. Kapolres Bastoni berharap kenaikan pangkat itu mendorong para anggota bekerja lebih giat dan dekat masyarakat. “Pangkat naik, kinerja juga harus imbang. Tingkatkan prestasi sehingga menambah nama baik institusi kepolisian di tengah masyarakat,” pintanya. (c1/aif)
PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI
32
Jawa Pos Sabtu 2 Januari 2016
Kucurkan Insentif RT/RW Rp 1,33 Miliar
RENDRA KURNIA/RABA
PACU LAYANAN: Pj Bupati Zarkasi menyerahkan secara simbolis insentif RT/RW kepada salah seorang lurah di Kecamatan Banyuwangi kemarin.
PENDIDIKAN
Lima Sekolah Raih Penghargaan Integritas BANYUWANGI - Prestasi cemerlang kembali ditorehkan dunia pendidikan Banyuwangi. Setelah sukses meraih nilai ujian nasional tertinggi tingkat SMA/SMK se-Jawa Timur tahun 2015, kini lima sekolah meraih penghargaan sebagai sekolah berintegritas. Lima sekolah tersebut adalah SMPN I Giri, SMPN I Genteng, SMPN I Banyuwangi, SMPN I Rogojampi, dan SMAN I Genteng. Penghargaan itu diserahkan Presiden Joko Widodo secara simbolis kepada sejumlah kepala sekolah di Istana Negara Senin (21/12) tahun lalu. Penyerahan penghargaan tersebut disaksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan. Kepala Dinas Pendidikan, Sulihtiyono, menjelaskan peng hargaan sekolah berintegritas itu diraih karena lima sekolah itu dinilai memiliki integritas tinggi dalam penyelenggaraan ujian nasional (UN). Sekolah berintegritas adalah sekolah yang memiliki nilai-nilai inYang kita tegritas meliputi kejujuran, kedisiplinan, butuhkan ke tanggung jawab, budepan bukan daya malu, dan sikap hanya generasi kesatria. “Selama lima muda yang cerdas tahun terakhir lima seini nilai UN-nya intelektualnya, tapi kolah selalu tinggi. Yang dijuga yang tinggi lakukan beberapa sekolah itu diharapkan kejujurannya” mampu menjadi contoh bagi anak didik tenSamsuddin Ali tang cara menegakkan Kasek SMPN 1 Banyuwangi nilai-nilai integritas,” kata Sulih. Penilaian sekolah berintegritas dilakukan terhadap sejumlah sekolah di 24 provinsi di Indonesia, di antaranya Gorontalo, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. Dari 24 provinsi tersebut, terdapat 503 sekolah yang masuk dalam daftar sekolah berintegritas. Untuk menjadi sekolah yang berintegritas, kata Sulihtiyono, sekolah harus melaksanakan beberapa ketentuan, seperti menerapkan manajemen sekolah yang transparan dan akuntabel, melakukan kampanye budaya anti mencontek, mengintegrasikan pendidikan antikorupsi ke dalam pembelajaran dan program ekstrakurikuler, serta melarang copy-paste tugas kepada peserta didik. Kepala Sekolah SMPN I Banyuwangi, Samsuddin Ali, menyatakan sangat bangga sekolahnya berhasil meraih penghargaan tersebut. Dia menuturkan, predikat sekolah berintegritas itu diharapkan mampu mencetak anak didik yang berkarakter baik. Samsuddin mengatakan, selama ini SMPN 1 Banyuwangi telah menerapkan nilai-nilai integritas, terutama nilai kejujuran, toleransi, dan kedisiplinan. Sebab, sekolah bukan hanya menjadi institusi yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, tapi juga menjadi tempat untuk menanam dan menyemaikan integritas kepada para peserta didik. “Yang kita butuhkan ke depan bukan hanya generasi muda yang cerdas intelektualnya, tapi juga yang tinggi kejujurannya. Kami selalu memberi pengertian kepada anak didik kami agar selalu memegang teguh integritas dalam kehidupan mereka,” ucap Samsuddin. (fre/c1/afi)
BANYUWANGI - Para ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di 28 kelurahan seBanyuwangi semringah. Betapa tidak, pada momentum tutup tahun 2015 kemarin (31/12) mereka menerima insentif dari Pemkab Banyuwangi. Penyerahan insentif RT/RW tersebut dilakukan langsung Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi. Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan kepala kelurahan di halaman kantor pemkab. Pembagian insentif bagi ketua RT dan RW kemarin merupakan gelombang kedua pada tahun 2015. Kali ini nilai insentif yang diberikan mencapai Rp 702,6 juta. Dana itu diberikan kepada 918 ketua RT dan 253 ketua RW di 28 kelurahan. Masing-masing ketua RT dan ketua RW mendapat jatah Rp 600 ribu. Pj Bupati Zarkasi mengatakan, insentif yang diberikan kepada masing-masing ketua RT dan RW senilai Rp 100 ribu per bulan. Artinya, dalam setahun setiap ketua RT dan ketua RW mendapat insentif senilai Rp 1,2 juta. “Penyerahan dilakukan dalam dua gelombang,” ujarnya. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono menambahkan, total insentif yang diberikan khusus untuk ketua RT dan ketua RW kelurahan pada tahun 2015 mencapai Rp 1,331 miliar. Total nilai insentif untuk para ketua RT dan ketua RW desa mencapai sekitar Rp 7,5 miliar. Menurut Slamet, pemberian insentif kepada ketua RT dan ketua RT itu dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Sebab, ketua RT dan ketua RW merupakan ujung tombak pelayanan publik di Banyuwangi. “Dengan pemberian insentif, diharapkan para ketua RT dan ketua RT memberikan pelayanan yang lebih baik. Misalnya, pelayanan untuk mengurus surat-surat akan lebih mudah dan cepat, dan penyelesaian permasalahan di tingkat RT/RW dan desa semakin baik,” harapnya. (sgt/c1/afi)
Golkar ARB Siap Ajak Kubu AL Setelah SK Golkar Munas Ancol Dicabut BANYUWANGI - Keluarnya Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) tentang pencabutan SK pengesahan kepengurusan Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Ancol alias kubu Agung Laksono (AL) disambut suka cita Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Banyuwangi kubu Aburizal Bakrie (ARB). Kubu ARB menilai setelah terbitnya SK Menkumham itu berarti sudah tidak ada lagi kepengurusan Golkar kubu AL hingga tingkat bawah, termasuk di Bumi Blambangan. Konflik yang berujung dualisme kepemimpinan di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar menjalar hingga ke tingkat Banyuwangi. DPD Golkar Banyuwangi pun “terbelah”. Satu kubu berafiliasi ke ARB, dan satu kubu yang lain bernaung di bawah kepengurusan DPP Golkar kubu AL. Kepengurusan Golkar Banyuwangi yang berafiliasi ke kubu ARB kini dipimpin Se-
mara Duran dan Kalau SKIsmoko selaku pelaksana tugas nya sudah (Plt) ketua dan dicabut, sekretaris DPD. mes tinya yang di tingDPD Golkar kubu AL diketuai kat bawah juga menyeMuhamad Hisuaikan” dayat dan Aulia Racham selaku Ismoko sekretaris. Sekretaris Golkar Kubu ARB Sekretaris DPD Golkar kubu ARB, Ismoko, mengatakan setelah SK penge- ajak berkomunikasi untuk bersama-sama sahan kepengurusan Golkar hasil Munas membesarkan partai. Setelah ini tidak ada Ancol dicabut, secara otomatis kepengu- lagi kubu A dan kubu B. Yang penting Golrusan kubu AL hingga tingkat bawah sudah kar solid,” kata kader Golkar yang menjabat tidak berlaku. “Kalau SK-nya sudah dicabut, wakil ketua DPRD tersebut. mestinya yang di tingkat bawah juga meKetua DPD Golkar kubu AL, Muhamad nyesuaikan,” ujarnya dikonfirmasi melalui Hidayat, mengatakan pihaknya menerima sambungan telepon kemarin (1/1). dengan tangan terbuka niat Golkar kubu Meski demikian, Ismoko mengaku pi- ARB untuk duduk bersama. “Tetapi, (Golhaknya siap duduk bersama dengan pe- kar kubu ARB) jangan merasa seolah-olah ngurus DPD Golkar Banyuwangi yang paling berkuasa. SK saya sesuai hasil muberafiliasi ke kubu AL. “Selama beliau-be- syawarah daerah (musda) tanggal 29 Agusliau bisa diajak komunikasi dengan baik, tus 2015 di Hotel Panorama, Pesanggaran, sebagai sesama kader Golkar pasti kami tidak berlaku surut,” kata dia.
Kami mendorong dan mendu kung segera dilaksa nakan munas demi keselamatan Golkar,” Muhammad Hidayat Ketua Golkar Kubu AL
Lebih jauh dikatakan, berdasar Pasal 32 Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2011 tentang parpol, keputusan Mahkamah Partai bersifat final dan mengikat. Musda yang dilakukan di Hotel Panorama tersebut merupakan wujud pelaksanaan keputusan Mahkamah Partai. Menurut Hidayat, pihaknya mendukung segera dilakukan munas demi menjaga martabat dan eksistensi Partai Golkar. “Kami mendorong dan mendukung segera dilaksanakan munas demi keselamatan dan eksistensi Golkar yang terbuka dan bermartabat,” tambahnya. (sgt/c1/afi)
Ekonomi Melambat, Hadang Target Penerimaan Pajak Pajak Administrasi Pemerintahan Sumbang 30 Persen BANYUWANGI - Realisasi penerimaan pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Banyuwangi meleset dari target. Hingga 30 Desember 2015 realisasi penerimaan pundi-pundi pajak hanya tercatat sekitar Rp 426,5 miliar atau 88,2 persen dari target. Tahun 2015 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menargetkan KPPP Banyuwangi menyumbang penerimaan pajak nasional sebesar Rp 517 miliar atau meningkat sekitar 35 persen dibanding tahun sebelumnya. Walau tidak mencapai target, tapi pencapaian penerima pajak sudah mencapai di atas 80 persen dari target. Kepala KPPP Banyuwangi, Dadang Suwangsa, menyatakan tahun ini merupakan tahun yang berat bagi instansinya. Imbas lambannya laju perekonomian nasional juga dirasakan di daerah dan sangat berpengaruh terhadap target yang telah ditentukan. “Kinerja perekonomian yang menurun mempengaruhi realisasi penerimaan pajak,” ujar Dadang. Dadang menjelaskan, banyak perusahaan yang mengalami penurunan omzet, sehingga mempengaruhi besaran setoran pajak. Belum lagi batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) pegawai meningkat.
CHIN JULLIEN/RaBa
TAMBAH JAM LAYANAN: Suasana pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Banyuwangi.
Sebelumnya, batas PKTP sebesar Rp 2,4 juta, tahun ini menjadi Rp 3 juta. Artinya, wajib pajak yang tadi berpenghasilan Rp 2,4 juta telah bebas pajak. “Masyarakat Banyuwangi dengan gaji di atas Rp 3 juta masih minor. Ini kan mengurangi penerimaan juga,” bebernya. Pertumbuhan realisasi penerimaan pajak periode Januari hingga 30 Desember
meningkat 19 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, sektor pajak yang paling unggul mendominasi kontribusi pada pertumbuhan penerimaan adalah sektor administrasi pemerintahan sebesar 30 persen. Berikutnya adalah sektor konstruksi dan perdagangan. “Sektor jasa pengolahan juga menyumbang cukup besar,” katanya.
Meski belum mencapai 100 persen, lanjut Dadang, realisasi penerimaan lebih tinggi daripada penerimaan nasional. Hingga 31 Desember pihaknya memaksimalkan kinerja penerimaan dengan membuka pelayanan hingga jam 19.00 WIB. “Meski sampai pukul 19.00 WIB, realitanya mencapai pukul 22.00 WIB,” tandasnya. (cin/c1/afi)