Rujukan Informasi Terkini
RABU 2 SEPTEMBER TAHUN 2015
Gandrung Go Jerman BANYUWANGI - Masyarakat Banyuwangi patut bangga. Gandrung dan Barong Oseng mendapat tempat istimewa di kalangan internasional n Baca Gandrung...Hal 39
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 29
Turis Swiss Tewas di Ijen Terjebak Kabut Tebal, Terpeleset lalu Terjatuh
Perjalanan Wisatawan Berujung Kematian 1
LICIN - Ini peringatan bagi wisatawan agar lebih berhati-hati mendaki puncak Gunung Ijen. Apalagi, cuaca seperti sekarang yang penuh kabut bisa me-
Selasa (1/9) pukul 01.30 Johan Josep Brunner, Thomas Marlise, dan seorang guide bernama Pak Nik mendaki puncak Ijen. Perjalanan diawali lewat Bondowoso.
micu celaka. Seperti yang dialami wisatawan asal Swiss, Johan Josep Brunner, Selasa dini hari kemarin (1/9). Turis berusia 68 tahun itu meninggal cukup tragis setelah terjatuh di jalan terjal menuju puncak Ijen. Tubuhnya tergulingguling lalu membentur batu Pria yang mendaki bersama istri dan seorang guide itu meninggal dunia di lokasi kejadian n Baca Turis...Hal 39
3
2
Ketiganya memutuskan untuk kembali ke Paltuding. Saat turun inilah Johan Josep terjatuh hingga kepalanya membentur batu.
Baru menempuh 1.000 meter perjalanan dari Paltuding menuju pos Bunder, tiba-tiba kabut datang.
4 Turis Swiss itu akhirnya dinaikkan troli penambang belerang menuju Paltuding lalu dilarikan ke RSI Banyuwangi. Sampai di rumah sakit nyawanya tak bisa diselamatkan.
TEMUK
GRAFIS:REZA FAIRUZ/RABA
TUNGGAKAN LISTRIK
Rayon Rogojampi Paling Banyak BANYUWANGI - Hingga akhir rekap tunggakan tagihan rekening listrik oleh PT. PLN (persero) area Banyuwangi Senin (31/8) pukul 24.00 kemarin penurunan tunggakan tidak sampai lima persen. Hal tersebut disampaikan manager PLN area Banyuwangi, Dwi Alfan Djunaedi, melalui asisten manajer pelayanan dan administrasi, Januri, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (1/9). Seperti diberitakan, jumlah tunggakan tagihan listrik pelanggan di Banyuwangi mencapai Rp 4,9 miliar. Rinciannya, Rp 4,4 miliar tunggakan oleh Golongan 0 atau masyarakat umum, Rp 545 juta oleh Golongan I atau TNI-Polri, Rp 761 ribu oleh Golongan II yang terdiri atas instansi vertikal, dan Rp 5 juta dari golongan III atau pemerintah kabupaten. Golongan IV yang terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sudah terlunasi n
Sebelum ke Makkah Kunjungi Jabal Magnet MADINAH - Aktivitas jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi masih meliputi ziarah atau kunjungan wisata di berbagai tempat di Madinah kemarin. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Jabal Magnet atau Gunung Magnet. Selanjutnya, para tamu Allah itu Laporan melakukan MUKHLIS persiapan undari Madinah tuk berangkat ke Makkah yang akan dilaksanakan Kamis besok (3/8) n Baca Sebelum...Hal 39
Jagal Tulungrejo Divonis 17 Tahun BANYUWANGI - Penyesalan besar Nur Kholil atas perbuatannya menghabisi nyawa Boamin, 70, harus ditebus dengan tinggal di penjara cukup lama. Itu menyusul putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi yang menjatuhkan hukuman 17 tahun penjara terhadap pria berusia 37 tahun itu n Baca Jagal...Hal 39
JUHDY FOR RABA
SUMBER MAGNET: Sebagian jamaah asal Banyuwangi mengunjungi Gunung Magnet yang terletak di Kota Madinah kemarin.
Baca Rayon...Hal 39
ULTAH POLWAN NIKLAAS ANDRIES/RABA
MENUNGGU NASIB: Nur Kholil saat menuju ruang sidang di Pengadilan Negeri Banyuwangi.
Warung Panjang Tinggal Kenangan RENDRA/RABA
RAMAH: Seorang Polwan membagikan cokelat kepada pengendara mobil di Simpang Empat Karangente kemarin.
Bagi-bagi Cokelat BANYUWANGI - Peringatan ulang tahun ke-67 polisi wanita (polwan) di Banyuwangi diperingati dengan cara berbeda. Puluhan polwan mengenakan seragam lengkap menggelar aksi simpatik di perempatan lampu merah Karangente siang kemarin. Mereka menyapa pengendara dengan ramah disertai senyum sembari membagikan cokelat gratis. Cokelat itu diberikan sebagai rasa terima kasih polwan kepada masyarakat. “Ini sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada masyarakat. Karena mereka kami bisa memberikan pelayanan,” ujar Iptu Indah Citra Fitriani, salah satu anggota polwan n Baca Bagi-bagi...Hal 39
PENUH PASIR: Gunung Magnet terletak di sebelah utara Kota Madinah. Gunung ini bisa menarik kendaraan yang hendak menuju pusat magnet. Ini yang menjadi ciri khas Gunung Magnet.
KALIPURO - Sebanyak 19 warung di kawasan yang dikenal dengan nama ”Warung Panjang” dibongkar Minggu (30/8) kemarin. Pembongkaran warung-warung di lahan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Wangi itu dilakukan agar kawasan pelabuhan terlihat lebih rapi dan tidak terkesan kumuh. Pembongkaran itu dilakukan pihak Pelindo III yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan, camat Kalipuro, kepala Desa Ketapang, Satpol PP Banyuwangi, PU Bina Marga, KSOP, dan pihak Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi n Baca Warung...Hal 39
Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (21)
Sepuluh Vila Berbeda Bentuk Atapnya di Pantai Kumendung Tim ekspedisi jelajah Jawa Pos Radar Banyuwangi kali ini berada di Pantai Kumendung, Kecamatan Muncar. Di pantai ini terdapat sebuah bangunan candi setinggi 15 meter. TAUFIK FERDIANSYAH, Muncar PANTAI Kumendung terletak di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar. Untuk menuju pantai ini, kami yang bergerak dari Pantai Bomo yang ada di Kecamatan Rogojampi. Dari pertigaan Kumendung, kami lurus saja ke selatan. Kemudian, kami belok ke timur sekitar 7 Kilometer untuk menuju Pantai Kumendung n
Pencuri jeruk didenda Rp 25 juta Maling perempuan cukup diarak saja!
TEMPAT IBADAH: Bangunan candi berlokasi tak jauh dari Pantai Kumendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
Turis Swiss tewas saat mendaki Ijen Coba lewat Banyuwangi, pasti aman!
Baca Sepuluh...Hal 39 RENDRA KURNIA/RABA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
RADAR SPORT
30
Jawa Pos
Rabu 2 September 2015
144 Tim Ramaikan Livope
DEDY JUMHARDIANTO/RABA
LUMAYAN: Pemain Hoki putri Banyuwangi saat berlaga di arena Porprov Jatim beberapa waktu lalu. Satu atlet hoki putri lolos penjaringan Pra-PON Jatim.
Tiga Lolos, Empat Kandas BANYUWANGI - Tujuh atlet hoki Banyuwangi yang mengikuti seleksi Pra-PON Jatim meraih hasil berbeda. Dalam tahap penjaringan itu, tiga atlet Kota Gandrung lolos. Sedangkan, empat lainnya gugur. Tiga atlet yang sukses menembus skuad Hoki Pra-PON Jatim itu masing-masing Husnan Atiq Nizar, Wafi Faturohman dan Erviana Tri Anggraini. Dua atlet putra lolos dalam penjaringan skuad hoki outdoor. Sedangkan, Erviana tri Anggraini, masuk dalam tim hoki indoor. Sebetulnya, empat atlet lain memiliki kans lolos dalam seleksi yang berakhir kemarin itu. Tetapi, satu tim dari empat tim yang digodok akhirnya dicoret dari rencana awal. Tak ayal, keputusan itu membuat empat atlet Banyuwangi terpaksa pulang lebih awal. Hal itu ditegaskan ketua harian Federasi Hoki Indonesia (FHI) Banyuwangi, Joko Wahyono, kemarin. Meski begitu, dia mengaku tidak terlalu larut dalam kegagalan empat atlet itu dalam Pra-PON Jatim. ‘’Tiga yang lolos, kami rasa sudah prestasi,’’ jelasnya. Setidaknya, cabor Hoki Banyuwangi sukses dalam melakukan pembinaan. Meski termasuk cabor baru, tapi prestasinya tidak kalah dengan cabor yang lama. ‘’Anak-anak perlu kita support supaya sukses,’’ tandasnya. Tujuh atlet hoki Banyuwangi yang dipanggil untuk mengikuti seleksi Pra-PON Jatim itu berkat penampilan selama mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V yang digeber Juni lalu. Bahkan, kategori hoki outdoor putra mampu meraih medali perak dalam ajang multi even itu. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Liga Voli Pelajar (Livope) Banyuwangi tahun 2015 akan dimulai pada pagi ini (2/9). Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas diagendakan membuka secara resmi opening ceremony agenda tahunan itu di Taman Blambangan, Banyuwangi. Ajang tersebut bakal dipertandingkan tiga kategori, yaitu tingkat SD, SMP dan SMA. Tiga kategori itu masing-masing untuk tim putra dan putri masing-masing kecamatan. Setiap tim bertindak mewakili tingkat kecamatan. Dengan demikian, total peserta yang tampil adalah 144 tim. Maka dari itu, persaingan menuju tangga juara dipastikan akan berlangsung seru. Pada tingkat SD, arena pertandingan akan dipusatkan di Taman Blambangan. Sedangkan, kategori SMP dan SMA akan bertanding di GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Even itu melibatkan kerja sama lintas instansi, yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi dan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Banyuwangi. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi mengungkapkan, jika Liga Voli Pelajar itu menjadi perhatian
DOK.RABA
AJANG PEMBINAAN: Liga voli pelajar akan digeber mulai hari ini di Taman Blambangan dan GOR Tawang Alun.
publik. Sebab, ajang tersebut mampu membangkitkan gairah olahraga mulai tingkat usia dini hingga remaja. Harapannya, even itu mampu menjaring atlet potensial. Sehingga, mereka bisa menjadi atlet besar yang bisa membawa nama harum Banyuwangi. “Untuk itu, mereka
perlu kita fasilitasi,” tuturnya kemarin. Sementara itu, tim pertama yang bertanding melibatkan adalah kategori SD putra. Duel antara tim Banyuwangi versus Cluring akan mengawali laga dalam babak penyisihan. Tim yang menang akan mengisi satu
tempat di babak 16 besar. Sedangkan, tim yang kalah otomatis langsung gugur. Sistem itu berlaku hingga pertandingan berikutnya sampai final. Dengan begitu, semua tim dituntut untuk menunjukkan performa terbaik saat bertanding. (ton/c1/als)
Enam Atlet Lolos Audisi PB Djarum BANYUWANGI - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Banyuwangi (PBSB) memang cukup getol dalam melakukan pembinaan, terutama usia dini. Buktinya, ada enam atlet dengan penuh talenta lolos dalam penjaringan audisi umum PB Djarum 2015 beberapa waktu lalu. Enam atlet potensial itu adalah Olivia Riza Wulandari (U-13 putri), Moh Rendra Budi Utama (U-13 putra), Andi Kurnia Hakim (U-13), Danial Ahmad (U-15 putra) dan Satryawan Kusuma Yudha (U-15 putra). Kelima atlet berbakat itu berasal dari PB Sari Agung Genteng. Sedangkan, satu atlet yang lain
berasal dari PB Pemda Banyuwangi. Dia adalah Muhamad Sodik alias Soget (U-15 putra). Enam pebulu tangkis cilik itu akan berjuang dalam putaran final yang digeber di Kudus tanggal 4 hingga 6 September mendatang. Moh. Rendra dkk diharapkan mampu memberikan hasil manis dalam grand final yang mempertemukan wakil dari sembilan kota di Indonesia itu. Meski persaingan sangat ketat, tapi PBSB optimistis bahwa delegasi Kota Gandrung bisa lolos. ‘’Kita melihat peluang anak-anak cukup terbuka untuk lolos dalam grand final,’’ ungkap ketua umum PBSB, Mujiono, kemarin.
Para atlet jelas sangat antusias dalam menghadapi momen tersebut. Tiket lolos hasil audisi di Jember beberapa waktu lalu menjadi pelecut semangat bagi mereka. “Anak-anak tinggal selangkah lagi menuju atlet Nasional. Mereka akan jadi sejarah hebat bagi bulutangkis Banyuwangi,” terang Mujiono. Sebagaimana diketahui, PB Djarum memang menjaring atlet berbakat di seluruh Indonesia. Ke depan, atlet tersebut digembleng secara berkelanjutan. Hasilnya, banyak atlet yang sukses ke level Nasional hingga Internasional. “Kami berharap anak-anak bisa menjadi penerus Kevin Sanjaya,” katanya. (ton/c1/als)
DOK. RABA
GENERASI EMAS: Pembinaan yang dilakukan kalangan klub bulu tangkis membuahkan hasil. Enam pebulu tangkis Banyuwangi lolos penjaringan audisi umum PB Djarum.
Hidrosefalus Bisa Menyerang Siapa Saja
SHULHAN HADI/JPRG
DUKA: DI oleh keluarga dan warga dimakamkan di pemakaman umum Dusun Stembel, Desa Gambiran, pagi kemarin (1/9).
DI Akhirnya Meninggal GENTENG - Bocah malang berinisial DI, 8, asal Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran, akhirnya sekitar pukul 20.30 meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Genteng Senin (31/8). DI yang sempat telantar dan ditolak masuk sekolah karena
menderita komplikasi itu, meninggal setelah beberapa jam sebelumnya drop. “Sejak sore kondisinya menurun,” cetus kepala ruang anak RSUD Genteng, Agus Estu. Kondisi yang menurun itu, jelas dia, ternyata masih terus terjadi hingga malam. Bocah yang sudah
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sejak kecil itu, pada pukul 20.30, akhirnya meninggal. “Kita mandikan dan kafani sekalian, tinggal menyalatkan,” katanya. Kondisi DI yang terus memburuk, sempat menjadi perhatian masyarakat. Aktivis peker-
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
ja sosial dari Satuan Bhakti Pekerja Sosial Perlindungan Anak, Ikhsan Masruri, sudah mengupayakan rumah tinggal berupa shelter Lentera di Solo bila bocah malang itu sehat. “Rencananya akan kita bawa ke Solo,” ujarnya. (sli/c1/abi)
MENDENGAR kata hydrocephalus (penumpukan cairan di dalam otak yang berakibat pada meningkatnya tekanan pada otak) biasanya yang terbayang adalah bayi atau anak-anak kecil dengan ukuran kepala yang besar serta gagal tumbuh dan kembang. Gambaran seperti ini memang sering kita lihat di media elektronik maupun cetak dan kadang membuat kita merasa takut atau sedih, terutama pada pasangan suami istri yang akan memiliki momongan. Namun tahukah Anda ternyata hidrocephalus tidak hanya diderita oleh bayi dan anak-anak kecil saja. Di usia berapapun, hidrocephalus dapat muncul akibat beberapa penyebab. Salah satunya adalah hydrocephalus yang sering ditemukan pada orang lanjut usia (usia 55 tahun ke atas). Penyakit ini disebut dengan “Normal Pressure Hydrocephalus” atau NPH, yaitu suatu jenis hidrocephalus dengan tekanan di kepala yang relatif normal. Maksudnya disini adalah bahwa tekanan yag disebabkan oleh penyakit ini fluktuatif dimana kadang normal, kadang juga tinggi. Karena ketidakstabilan ini maka gejala yang ditimbulkan juga tidak seperti hidrocephalus yang biasa (penurunan kesadaran, muntah, pembesaran ukuran kepala dan lain-lain). Gejala yang paling sering dan umumnya ditemukan pada orang lanjut usia dengan NPH adalah
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
OLEH: Freddy Ramanda, S.Kep
tercakup dalam trias gejala “amnesia, ataksia dan inkontinensia”. Amnesia adalah gejala berupa sering lupa/pelupa, hal ini tercermin dari ketidakmampuan untuk mengingat nama orang-orang terdekat, tempat dan waktu. Ataksia adalah ketidakmampuan untuk menjaga postur dan keseimbangan badan sehingga cenderung untuk jatuh saat berdiri atau berjalan. Inkontinensia adalah ketidakmampuan untuk menahan berkemih alias suka ngompol.Ketiga gejala ini timbul akibat penekanan pada pusatpusat kontrol di otak oleh hidrocephalus tersebut. Di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi saat ini sudah ada seorang dokter ahli bedah saraf (dr. Firman, Sp.BS) yang biasa melakukan pemeriksaan pada kasus hidrosefalus.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan sederhana, bahkan untuk memastikan adanya penumpukan cairan serebrospinal di dalam otak atau memastikan apakah ada kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa dengan hidrosefalus, dokter dapat melakukan pemindaian otak (CT Scan) sekaligus mendiagnosis kemungkinan seseorang menderita NPH. Terapi pada penderita NPH yang diberikan umumnya adalah tindakan pembedahan yang dilakukan dokter Spesialis Bedah Syaraf untuk menurunkan tekanan di dalam kepala dengan memasang selang drainase dari dalam kepala ke perut (Ventriculoperitoneal Shunt; VP Shunt). Biasanya setelah pemasangan selang VP Shunt, ketiga trias gejala diatas akan menunjukkan kondisi yang semakin baik. Oleh karena itu, jika Anda atau orang tua Anda memiliki trias gejala di atas, cobalah diperiksakan ke dokter ahli bedah saraf/saraf untuk memastikan ada tidaknya NPH dan ketepatan dalam penanganan kasus tersebut. (*) *) Perawat kamar bedah instalasi bedah sentral RSUD Blambangan
INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg m e l a l u i s u a ra p e m b a c a Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Rabu 2 September
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Halaman 31
Tanpa Helm, Puluhan Siswa Ditilang
NUR HARIRI/JPRS
TINDAK TEGAS: Para pelajar SMA banyak yang ditilang polisi karena melanggar peraturan lalu lintas di Jalan WR. Supratman, Situbondo, kemarin (1/9).
SITUBONDO - Penertiban terhadap mereka yang melanggar aturan berlalu lintas terus dilakukan oleh Polres Situbondo. Seperti kemarin (1/9), puluhan siswa yang tidak memakai helm ditilang di jalan WR. Supratman, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo. Mayoritas siswa yang melanggar tersebut adalah siswa SMA sederajat. Selain tidak mengenakan helm, banyak diantara mereka yang belum memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM), karena belum cukup umur. Pengamatan wartawan ini menyebutkan, operasi simpatik yang dilakukan Satlantas dilakukan terhadap semua pengendara. Namun, karena operasi dilakukan sekitar pukul 13.00, pengendara yang banyak melintas adalah pelajar. Operasi simpatik tersebut lebih fokus pada pelanggaran yang kasat mata. Bila ada pengendara yang tidak memakai helm, sepeda motor tanpa spion, langsung dihentikan oleh polisi. “Pengendara yang pakai helm jalan terus, itu yang tidak pakai berhenti di pinggir,” tegas salah seorang anggota Satlantas yang berdiri di tengah jalan, depan kantor Kecamatan Kota. Beberapa pengendara yang diberhentikan langsung didatangi polisi. Ketika mereka ditanya mengapa tidak memakai helm, tidak membawa STNK dan SIM. Sebagian dari mereka menjawabnya lupa atau ketinggalan. Ada juga yang memang tidak memiliki SIM. Sementara pengendara lain ada yang mengaku tidak memakai helm karena merasa tujuannya dekat. Pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas kontan diberi surat tilang n Baca Tanpa Helm...Hal 32
Ada Dugaan Keterlibatan ASN Dalam Dukungan Paslon Cabup-Cawabup Sekaya apa pun kita, kita tidak akan pernah bisa membeli satu hal yaitu ‘waktu’"
SITUBONDO – Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Situbondo memberikan perhatian khusus terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pelaksanaan
pilkada 09 Desember mendatang. Sebab, lembaga ad hoc ini sudah menemukan indikasi keterlibatan aktif ASN dalam gerakan dukung-mendukung pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati tertentu. Kabupaten Situbondo, Agus Tjahjono Basoeki mengungkapkan, sudah ada upayaupaya ASN melibatkan diri secara langsung
dalam mensukseskan pencalonan paslon tertentu. ”Tentunya potensi bermain atau dimainkannya ASN cukup tinggi,” ujar Agus. Indikasi keterlibatan ASN diperkuat dengan beberapa laporan yang diterima Panwaslih. Kata Agus, pihaknya sering mendapatkan laporan dari masyarakat terkait hal tersebut. ”Ada juga masyarakat
Tangkap Pemuda Pelaku Pencabulan
Siti Faiqotun Nasriyah SMKN 1 Situbondo
pemerintahan
Tidak Merakyat, Kadus Diberhentikan KAPONGAN - Belasan warga Dusun Karanganyar menggelar aksi ke Kantor Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, kemarin (1/9). Mereka meminta agar kepala dusunnya, Karyoto, diberhentikan karena dinilai tidak merakyat. Aksi warga ini merupakan kali kedua untuk mendesak pemberhentian Karyoto sebagai kepala dusun Karanganyar. Sebab, beberapa waktu lalu warga sudah sempat mendatangi kantor desa. Namun saat itu Karyoto hanya mendapat peringatan untuk memperbaiki kinerjanya. Dalam aksi kali ini, tampaknya tuntutan warga tidak bisa ditawar-tawar lagi. Warga bersikeras meminta agar Karyoto diberhentikan karena kinerjanya dinilai tidak ada perubahan dan semakin buruk n Baca Tidak...Hal 32
perjudian
HABIBUL ADNAN/JPRS
BARU: Taman Kota Asembagus banyak didatangi warga untuk bersantai dan berlibur bersama keluarga.
Dibuka, Taman Kota Diminati Warga ASEMBAGUS – Pengerjaan taman kota Kecamatan Asembagus memang belum rampung sepenuhnya. Meski begitu, tempat yang terletak di depan bangunan pasar Asembagus itu sudah mampu memikat hati warga sekitar.
Buktinya, beberapa warga kemarin (1/8), terlihat banyak yang menghabiskan waktu di tempat tersebut. Mulai dari kalangan anakanak maupun orang dewasa. Ada yang terlihat sedang duduk-duduk santai, ada juga yang fhoto-fhoto.
Supriadi, salah satu warga mengatakan, sekitar dua hari ini, taman kota memang selalu dikunjungi warga. ”Sejak pagar penutupnya dibuka. Saya sudah sering melihat warga mengaksesnya,” ujarnya n Baca Dibuka...Hal 32
SITUBONDO - Tim Resmob dan penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Situbondo, membekuk seorang pemuda yang diduga sebagai pelaku pencabulan, siang kemarin (1/9). Pria itu a da la h MS, warga Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran. Pemuda 18 tahun tersebut ditangkap polisi berdasar laporan korban berinisial berinisial EY, 15, warga Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. MS ditangkap di rumahnya sekitar pukul 14.00, setelah pulang bermain dari rumah salah seorang temannya. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, MS mengaku bahwa dirinya mengenal EN
yang masih sekolah di bangku SMP dari telepon seluler. “Saya dapat nomor dia dari teman, setelah itu saya hubungi sampai kenalan,” katanya. Setelah MS dan EN saling kenal, keduanya mulai berpacaran. Sayang, hanya sekitar satu bulan menjalin hubungan, MS berani menggauli EN. “Kejadiannya di rumah saya sendiri, waktu itu orang tua saya sedang tidur. Saya hanya tiga kali melakukannya,” kata pria protolan SMP itu. MS menambahkan dirinya tidak mengetahui kalau dilaporkan kepada polisi. Dirinya juga terkejut karena setelah pulang dari rumah seorang temannya, dia langsung ditangkap polisi n Baca Tangkap...Hal 32
Misjo, Pembuat Pangopenan Kacang Asin di Kecamatan Asembagus
Sering Dapat Pesanan dari Jember-Banyuwangi
DIPERIKSA: Kwe Engsin alias Cahyadi, pengepul togel di Situbondo barat dimintai keterangan di Polres Situbondo, kemarin (1/9).
Tidak banyak yang memiliki keahlian membuat tempat pembuatan open kacang asin. Akan tetapi di tangan Misjo, benda yang disebut pangopenan terlihat sangat mudah NUR HARIRI/JPRS
Pengepul Togel Ditangkap BESUKI - Pengepul judi totoan gelap (togel) di wilayah barat Kabupaten Situbondo, berhasil ditangkap polisi, kemarin (1/9). Pria itu adalah Kwe Engsin alias Cahyadi, 60, warga Jalan Joko Tole, Kecamatan Besuki. Cahyadi yang merupakan keturunan Tionghoa ditangkap di rumahnya, saat akan keliling jualan togel. Penangkapan bermula dari informasi warga yang curiga akan adanya pratek perjudian togel yang dijalankan pelaku. Dari informasi itu, polisi kemudian meluncur ke rumah Cahyadi. Beberapa anggota langsung mengepung dan menggerebek pelaku n Baca Pengepul...Hal 32 http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
yang sudah menyampaikan secara langsung,” kata pria yang menjabat sebagai Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslih tersebut. Potensi keterlibatan ASN memang dinilai sangat rentan. Lebih-lebih ASN yang ada di kecamatan atau di desa-desa n Baca Ada Dugaan...Hal 32
HABIBUL ADNAN, Asembagus Keringat bercucuran di sekujur tubuhnya. Terik matahari yang menyengat membuat wajahnya terlihat lebih hitam dari biasanya. Apalagi, kala koran ini datang, rasa capek masih terlihat di wajah bapak dua anak itu. Lelaki yang memiliki keahlian sebagai pembuat pengopenan kacang asin ini bernama Misjo,45, warga Dusun, Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus. Keahliannya itu tidak dimiliki oleh semua orang. Pangopenan kacang asin adalah proses awal yang harus ditempuh untuk membuat kacang menjadi asin. Kacang yang hendak
dijadikan kacang asin, harus dimasukkan dalam pengopenan dalam jangka waktu beberapa lama. Misjo mengakui, tidak semua orang bisa membuat benda ini. Setahu dirinya, untuk Kecamatan Asembagus saja, tidak ada yang bisa. ”Belum saya lihat. Cuma saya sendiri kayaknya,” ujarnya seraya terkekeh. Dia mengatakan, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk membuat alat berbahan dasar dari anyaman bambu ini. Asalkan punya kemauan maka akan jadi. ”Akan tetapi banyak yang tidak laten. Pekerjaan ini butuh ketelatenan,” terangnya. Membutuhkan ketelatenan dan kerja keras, sebab dalam pembuatannya dibuat rangkap dua. Setelah bagian paling dalam selesai, dilapisi lagi dengan bagian kedua. Bagian yang ada di luar ini juga terbuat dari anyaman bambu. Inilah letak kesulitannya. Bagian dalam harus disesuaikan dengan lapisan yang melapisinya. ”Inilah yang saya maksudkan dengan membutuhkan ketelatenan dan keuletan,” tambahnya n Baca Sering...Hal 32
HABIBUL ADNAN/JPRS
KEAHLIAN KHUSUS: Misjo membuat pangopenan kacang asin di rumahnya kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
R A D A R si t u b o nd o
afriCa Van java
32
Jawa Pos
Rabu 2 September 2015
Masih Banyak Rumah Tidak Layak Huni ASEMBAGUS –Di Kabupaten Situbondo masih cuku[ mudah untuk menemukan tidak layak huni. Itu karena masih banyaknya rumah yang berlantai tanah. Dengan kondisi seperti ini, pemilik rumah rentan terkena penyakit dan tidak sehat. Seperti beberapa rumah yang ada di Kecamatan Asembagus. Sampai dengan saat ini, rumah yang berlantai tanah tidak terhitung jumlahnya. Kepala puskesmas Asembagus, dr. Sugiyono mengatakan, rumah yang berlantai tanah, lebih cepat terkontaminasi dengan bakteri. ”Sebab tanah itu kan lembab. Jadi tidak baik kalau lantainya langsung tanah. Rumah dengan lantai tanah itu juga mengundang penyakit. Misalnya penyakit cacingan,” ujarnya. Sugiyono menjelaskan, rumah tidak harus mewah. Akan tetapi hal-hal mendasar harus diperhatikan. Yang pokok adalah, bagaimana bisa sesuai dengan standar kesehatan. ”Yang penting tidak kontak langsung dengan tanah,” tambahnya. Dia mengatakan, lantai rumah
HABIBUL ADNAN/JPRS
TIDAK SEHAT: Rumah yang berlantai tanah itu tidak sesuai dengan standar kesehatan.
itu tidak harus tinggi. Seadanya saja. ”Yang perlu diperhatikan juga toilet. Rumah itu minimal ada toiletnya. Itu standar kes-
ehatan,” tambahnya. Sugiyono sendiri mengakui kalau warga yang memiliki rumah seadanya, itu karena
faktor ekonomi. Menurutnya, banyak warga yang memiliki rumah yang tidak sesuai standar kesehatan karena tidak memiliki biaya untuk memperbaiki rumahnya Akan tetapi, tidak sedikitnya juga masyarakat yang memiliki kemampuan cukup untuk memperbaiki rumahnya, namun rumahnya tetap tak memenihi standar kesehatan. Apalagi hanya sekedar memberikan lantai berupa semen atau lain sebagainya. ”Artinya, pengetahuan atau kesadaran masyarakat juga rendah,” tambahnya. Dia mencontohkan beberapa masyarakat yang justru lebih mengutamakan membeli sepeda motor dari pada membeli semen. ”Sekedar untuk itu kan mampu. Kalau punya keseadaran, otomatis akan mengutamakan rumah” terang Sugioyno Oleh karena itulah, Sugiyono berpendapat, masalah ini harus menjadi perhatian bersama. ”Memberikan kesadaran kepada masyarakat agar memiliki rumah sesuai dengan standar kesehatan,” pungkasnya. (bib/pri)
Lelang Rehab Ruang Rapat Disoal SITUBONDO – Proses lelang kegiatan pengerjaan rehabilitasi ruang rapat lantai II Kantor Kesekretariatan Pemkab Situbondo menyisakan masalah. Sebab, peserta lelang meminta meminta kepada pejabat pembuat komitmen untuk membatalkan penetapan pemenang dan melakukan retender. Suntoso, salah satu peserta lelang menerangkan, sebelumnya
dirinya sudah menyampaikan sanggahan hasil pelelangan pekerjaan kepada Pokja VI Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Situbondo. Namun, tanggapannya Pokja VI ULP terkesan mengambang. “Tanggapan tersebut dibuat seolah-olah hanya untuk membenarkan apa yang sudah diputuskan. Padahal, kita semua tahu bahwa pekerjaan (reha-
bilitasi gendung) tersebut tidak ada yang namanya pekerjaan struktur semua murni pekerjaan arsitektur,” terangnya. Nah, untuk meyakinkan ULP, kata Suntoso, dirinya sudah melampirkan BQ pekerjaan. “Keputusan tersebut tidak bisa kami terima karena sudah melanggar keppres 54 tahun 2010,” imbuhnya. Sementara itu, pihak ULP
beranggapan sudah tidak ada yang dilanggar dalam proses pelaksanaan lelang kegiatan pengerjaan rehabilitasi ruang rapat lantai II Kantor Kesekretariatan Pemkab Situbondo. Sebab, pemenang lelang, adalah rekanan yang memiliki sertifikat keahlian yang dibutuhkan. Yakni, rekanan yang memiliki sertifikat untuk bangunan-bangunan sipil. (bib/pri)
Sanksinya Bisa Pemberhentian n Ada Dugaan...
Sambungan dari Hal 31
DOK.JPRS
Agus Tjahjono Basoeki
Oleh karena itulah, Panwaslih berjanji untuk memberikan pengawasan yang lebih ketat terhadap mereka. Untuk kepentingan pengawasan sampai ke tingkat bawah, Panwaslih mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk memperketat pengawasan. Seperti kepada panitia pengawas kecamatan (Panwascam) maupun panitia pengawas lapangan (PPL) yang ada di desa-desa.
”Panwascam di 17 Kecamatan sudah kita instruksikan. Termasuk PPL yang tersebar di 136 desa/kelurahan juga sudah kita minta lebih awas,” tambah mantan Kepala Inspektorat Pemkab Situbondo tersebut. Agus berharap, ASN tetap bisa menjaga netralitasnya sebagai aparatur negara. Menurutnya, ASN melibatkan diri dalam dukung mendukung paslon itu tidak boleh terjadi. ”Sanksinya juga berat,” tambahnya. Tentang semua itu sudah diatur dalam undang-undang (UU).
Misalnya UU nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah. selain itu juga diatur dalam peraturan pemerintah (PP) nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. Sanksinya bermacam-macam. Misalnya hukuman disipilin ringan berupa teguran sampai dengan hukuman disiplin berat berupa pemberhentian dengan tidak hormat. ”Karena itu jangan ada yang sampai terlibat dalam dukung mendukung,” pungkas Agus. (bib/pri)
Lakukan Sosialisasi kepada Warga n Tanpa Helm...
Sambungan dari Hal 31
Tak hanya itu, polisi juga memberikan peringatan kepada warga agar tidak mengulangi perbuatan serupa. “Demi kese lamatan jiwa, patuhi peraturan lalu lintas,” imbuh salah satu anggota polisi. Dikonfirmasi, Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Yudi Wahyu Hindarto menjelaskan,
penertiban lalu lintas sengaja dilakukan agar masyarakat mematuhi peraturan lalu lintas. “Operasi tidak hanya kepada pelajar, tapi kepada semua pengendara yang melanggar lalu lintas,” katanya. Dia menambahkan, pengendara di Situbondo masih cukup banyak yang tidak patuh lalu lintas. Karena itu pihaknya tidak akan bosan untuk menindak tegas dan memberikan
peringatan kepada warga. “Beberapa jalan raya yang jauh dari kota banyak ditemukan pengendara yang tidak pakai helm. Sepeda motor protolan. Sepeda motor dipakai berboncengan sampai tiga anak. Jadi semua itu sangat membahayakan. Sehingga kami melakukan upaya pencegahan untuk menekan angka kecelakaan,” imbuhnya. Disinggung mengenai cara
pencegahan selain melakukan penilangan, Yudi menyebut pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum dan pelajar. “Kalau warga umum kita lakukan secara persuasif serta pertemuan di kantor desa. Sedangkan pelajar kita datangi ke sekolah-sekolah, misalnya setelah acara upacara kita sisipkan tentang peraturan lalu lintas,” pungkasnya. (rri/pri)
HABIBUL ADNAN/JPRS
LAYAK SEBAGAI TMP: Beberapa pekerja terlihat sibuk melakukan rehabilitasi TMP Asembagus.
TMP Asembagus Diperbaiki ASEMBAGUS – Kesan kumuh dan tidak terawat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Asembagus sudah tidak akan terlihat lagi. Sebab, tempat ini kini sedang direhabilitasi. Tembok yang lama dihancurkan. Kemudian dibangun tembok baru yang lebih tinggi. Salah satu pekerja, ketika dikonfirmasi kemarin (1/8) mengatakan, rehabilitasi TMP mulai dikerjakan sejak 28 Juli lalu. Dia mengatakan, yang direhab total adalah temboknya. ”L ebih tinggi temboknya sekarang. Sekitar dua meter,” ujarnya. Terpisah, Camat Asembagus,
Masyhari mengatakan, sebenarnya warga sudah lama menghendaki ada rehabilitasi taman makam pahlawan yang ada di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus itu. ”Sejak tahun 2014, kami beberapa kali koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos),” ujarnya. Masyhari mengaku, selain koordinasi langsung dengan Dinsos, dirinya juga kerap melakukan pertemuan-pertemuan. Seperti dengan para veteran setempat, tokoh budayawan, dan forpimka Kecamatan Asembagus. ”Waktu itu, kondisinya memang sangat memprihatinkan,” terangnya.
Kondisinya memprihatinkan karena banyaknya rerumputan liar. Begitu juga dengan tanaman pepoohonan. Seperti pohon mangga dan pohon kelapa. ”Sehingga ada sindiran dari warga, bukan taman makam pahlawan, tapi kebun pahlawan,” tambah Masyhari. Akhirnya, lama kelamaan, niat baik untuk melakukan rehabilitasi itu terwujud. Pada awal tahun 2015 lalu, Dinsos memastikan akan memperbaiki TMP. ”Atas nama warga Asembagus, kami menyampaikan banyak terimakasih. Terutama kepada bupati,” pungkasny. (bib/pri)
Polisi Mengecek Umur Pelaku n Tangkap...
Sambungan dari Hal 31
“Saya sedang duduk di rumah teman, kemudian di suruh pulang. Ya saya kaget setelah sampai dirumah sudah ada polisi,” terangnya. Oleh polisi, MS selanjutnya digelandang ke Mapolres Situbondo untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya. MS yang tiba di polres langsung dimasukkan ke ruang PPA untuk menjalani pemeriksaan. Dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto membenarkan penangkapan pria yang diduga sebagai pelaku pencabulan tersebut. “Sore ini tersangka langsung dimintai keterangannya oleh penyidik,” katanya. Dikatakan, penangkapan terhadap MS dilakukan karena ada dua alat bukti yang cukup. Yaitu hasil visum dari dokter
NUR HARIRI/JPRS
DIKELER: MS, pemuda yang diduga pelaku cabul dibawa menuju ruang PPA Satreskrim Polres Situbondo, kemarin (1/9).
serta keterangan saksi-saksi. “Saat ini pelaku kita amankan. Untuk usianya akan kita cek
lagi apakah benar 18 atau masih di bawah umur,” pungkasnya. (rri/pri)
Polisi Akan Kembangkan Kasus n Pengepul...
Sambungan dari Hal 31
Benar saja, Cahyadi kepergok tengah mempersiapkan sejumlah alat-alat judi sebelum keliling ke beberapa desa yang ada di Besuki. Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya, uang tunai sebesar Rp 70 ribu, enam lembar kertas bertuliskan nomor togel, alat tulis, satu kalkulator, dan sebuah buku tafsir mimpi. Selain itu, polisi juga mendapati satu Hand Phone berisi SMS transaksi nomor togel. Berdasar
sejumlah barang bukti tersebut, Cahyadi langsung digelandang ke Mapolres Situbondo. Saat digiring dari rumahnya, Cahyadi sempat jadi tontonan beberapa warga sekitar. Setelah sampai di polres, di hadapan polisi Cahyadi mengaku jika dirinya hanya menjalankan bisnis haram milik seorang temannya yang jadi bandar. Dari setiap penjualan nomor togel, dia mendapat upah dari bandar tersebut. “Setiap penjualan saya hanya dapat 5 persen. Saya menjualkan punya teman saya,” ujar Cahyadi, sambil menyebut nama seorang temannya
yang menjadi bandar togel. Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto menceritakan, Cahyadi ditangkap setelah pihaknya menerima informasi masyarakat. “Saat ditangkap tersangka dan barang buktinya berhasil kita amankan,” katanya. Mantan KBO Reskrim Polres Pasuruan itu mengaku, pihaknya akan mengembangkan kasus judi togel tersebut. “Tersangka masih kita periksa. Untuk kasus ini akan dikembangkan untuk mengungkap kemungkinan adanya penjual togel yang lain,” tegasnya. (rri/pri)
Taman Punya Daya Tarik yang Unik Akan Lakukan Penjaringan Kadus n Dibuka...
Sambungan dari Hal 31
Dia mengatakan, setting pembuatannya cukup menarik. Misalnya adanya tulisan besar yang bertulisakan ”Asembagus”. Tulisan ini menghadap langsung ke jalan raya. ”Ini menjadi daya
tarik sendiri,” ujarnya Belum lagi dengan hamparan rumput-rumput hijau yang tertata rapi. Di tengah-tengah kota juga dipasangkan monumen yang menggambarkan buah Asem sebagai simbol khas kota Asembagus. Beberapa pekerja kemarin juga
terlihat sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Ada yang terlihat sedang mengecat. Ada yang sedang membersihkan sampah dan lain sebagainya Maklum, malam ini (2/8), taman kota tersebut akan diresmikan. Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto yang akan langsung
meresmikan taman kota sebagai ikon second city ini. Peresmian akan dimulai sore ini. Ada beberapa penampilan yang akan ditampilkan. Seperti pelepasan kembang api dan hiburan-hiburan yang lain. Rangkain acara peresmian akan berlangsung hingga malam hari. (bib/pri)
Menekuni Pekerjaan sekitar 30 Tahun n Sering...
Sambungan dari Hal 31
Pengakuan Misjo kalau hanya dirinya saja yang bisa membuat pangopenan kacang asin tidak berlebihan. Itu terlihat dari seringnya dia mendapatkan pesanan dari luar kecamatan bahkan luar daerah. Misalnya untuk petani kacang yang ada di Kecamatan Asembagus, pasti akan memesan
untuk dibuatkan pangopenan kepada Misjo. ”Makanya saya berani bilang, tidak ada yang bisa disini,” kata Misjo kembali. Bahkan, untuk keperluan ini, pemesan tidak hanya dari dalam Kabupaten Situbondo. Misjo beberapa kali mendapatkan pesanan dari luar daerah. Misalnya dari Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember. ”Sudah sering mendapatkan pesanan dari luar Situbondo,” ujarnya.
Misjo juga mengaku, sekitar tahun 1990-an silam, dirinya pernah mendapatkan pesanan khusus dari bupati Kabupaten Situbondo saat itu. Waktu itu, bupati memiliki program pembagian pangopenan kepada para petani. Nah, Misjo lah yang memiliki tugas menyediakan seluruh pengopenan waktu itu. Menurut Misjo, menjadi pembuat pangopenan ini sudah lama
dijalaninya. Sudah hampir 30 tahun yang lalu. ”Sejak kecil saya sudah bisa. Sejak kecil saya sering mendapatkan pesanan,” katanya. Keahlian tersebut didapatkan dari almarhum ayahnya. Sebelum ayahnya meninggal, Misjo sering diminta sanga ayah untuk membantunya. ”dari situlah saya belajar. Almarhum ayah saya yang langsung mengajarkan,” pungkasnya. (pri)
n Tidak...
Sambungan dari Hal 31
Diantara alasan desakan warga, yaitu menilai kadus tidak merakyat. Karyoto disebut-sebut tidak bisa memperbaiki Siskamling. Dianggap sering tidak menghadiri kifayah (acara kematian) dan dinilai tidak bisa menyelesaikan persoalan bila warganya mendapat masalah. “Dia (Karyoto) tidak berbaur dengan warga dusun. Selain itu dia juga tidak bijaksana dalam menyelesaikan masalah yang ada di kampung,” kata salah seorang warga, dalam audiensi bersama Kepala Desa Kesambirampak, Sucipto. Berdasar tuntutan warga, Karyoto akhirnya diberhentikan sementara dari jabatan Kepala Dusun Karanganyar. Langkah pemberhentian sementara terhadap Karyoto diambil dengan beberapa pertimbangan serta
NUR HARIRI/JPRS
AUDIENSI: Warga mendesak kades agar memberhentikan Kadus Karanganyar di Balai Desa Kesambirampak kemarin (1/9).
berdasar peraturan yang berlaku. “(Setelah aksi yang pertama) sudah dilakukan pembinaan berupa teguran lisan dan tulisan, tetapi kinerjanya (Karyoto) tetap saja. Maka sesuai peraturan yang ada Kadus Karanganyar diberhentikan sementara,” kata Sucipto. Pemberhentian sementara itu nantinya akan berlanjut pada pemberhentian. Hal itu sesuai
dengan Undang-undang nomor 6 tentang desa dan Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014. Sucipto menegaskan, untuk langkah selanjutnya, Desa Kesambirampak akan melakukan penjaringan guna mengisi jabatan Kadus Karanganyar. “Penggantinya masih belum karena tidak ditunjuk, tetapi harus melalui penjaringan,” pungkasnya. (rri/pri)
Jawa Pos
BERAS IR 64
Rabu 2 September 2015
GULA PASIR
0
33
EKONOMI BISNIS R A D A R
MIGOR CURAH
0
DAGING SAPI
0
DAGING AYAM BROILER
0
0
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR 200
0
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
CABAI BIASA
0
BAWANG MERAH
0
BAWANG PUTIH
0
800
9.800
11.200
10.200
111.000
32.000
18.700
9.100
8.300
400
57.200
20.600
13.000
18.600
Dana Desa Sudah Cair Rp 47,9 Miliar Yang Terserap Hanya Rp 16,9 M BANYUWANGI - Untuk mempercepat proses pencairan jatah Bantuan Dana Desa (BDD) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tim Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI turun ke Banyuwangi Senin kemarin (1/9). Tim Kemenkeu itu melakukan brifing kepada aparatur desa dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.
Tim Kemenkeu itu terdiri dari Kasubdit Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian RI (DJPK), Sukarni M. Amin; Kepala Bagian Keuangan, Desky Wijaya; Kepala Seksi Dana Bagi Hasil Pajak I, Jaka Sucipta; dan Kepala Seksi Administrasi Pemerintahan Desa Kemendagri, Mei Rahayuningsih. Ikut dalam rombongan itu, anggota Komisi XI DPR RI asal Dapil III Jatim, Sumail Abdullah ■ Baca Dana...Hal 37
SIGIT HARIYADI/RABA
GEJOLAK EKONOMI: Bupati Anas didampingi Wabup Yusuf menyalami pimpinan DPRD usai menyampaikan nota pengantar pembahasan perubahan APBD 2015 di ruang rapat paripurna kemarin.
Pertumbuhan Ekonomi Melambat Bahas Perubahan APBD di Saat Rupiah Tertekan BANYUWANGI - Gejolak ekonomi global dan penurunan nilai tukar rupiah yang terjadi akhir-akhir ini memaksa Pemkab Banyuwangi mengoreksi asumsi ekonomi makro tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi yang awalnya diasumsikan tumbuh tujuh persen, kini dikoreksi menjadi 6,0 persen sampai 6,45 persen. Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga me-
mutuskan untuk menunda pembangunan gedung dan mengalihkan alokasi belanja daerah ke sektor produktif. Relokasi belanja daerah tersebut diharapkan mampu menstimulasi gerak ekonomi, menjaga daya beli masyarakat, dan mengendalikan laju inflasi. Realokasi belanja ke sektor-sektor produktif tersebut bakal dijalankan pemkab melalui Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2015. Koreksi kebijakan ekonomi itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas saat menyampaikan nota pengantar
diajukannya rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD 2015 pada rapat paripurna DPRD kemarin (1/9). Bupati Anas mengatakan, perubahan APBD 2015 dilakukan antara lain karena adanya pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja. Selain itu, APBD perubahan perlu dilakukan lantaran adanya perubahan proyeksi pendapatan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya digunakan untuk tahun berjalan ■ Baca Pertumbuhan...Hal 37
Tangkapan Sepi, Datangkan Ikan Luar Daerah BANYUWANGI - Fenomena El-nino yang biasanya menjadi berkah bagi nelayan tidak berlaku untuk wilayah Banyuwangi kota. Mayoritas nelayan di kawasan pantai Boom memilih untuk tidak melaut karena dua bulan belakangan hasil tangkap ikan sepi. Kondisi ini memang bertolak belakang dengan kondisi tangkapan ikan yang terjadi di wilayah selatan seperti Muncar yang melimpah saat musim panas. “Wilayah Banyuwangi utara tidak ada ikan. Banyak yang libur melaut,” ujar Ketua Kelompok Nelayan Mandar Selatan, Djumal, Karena tangkapan sepi, ratusan nelayan perahu tradisional lebih memilih vakum untuk menghemat modal. Sebelumnya, nelayan berangkat melaut dengan biaya operasional tinggi. Namun karena tidak ada hasil dari tangkapan, para nelayan memilih untuk libur melaut. Akibat banyaknya nelayan yang berhenti melaut itu, persediaan ikan segar di pasaran terganggu ■ Baca Tangkapan...Hal 37
ISTIMEWA
KERJASAMA: Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat (dua dari kiri), Loong Tuck Weng, Chief Marketing Officer Indosat (paling kanan), Erick Thohir, President FC Internazionale Milano (paling kiri), Richard Lamb, Managing Director of Asia FC Internazionale Milano (tiga dari kiri), dan William Brown, Director Arsenal FC (dua dari kanan).
b u l K 3 n a g n e d a m a S ja r e Indosat K Sepak Bola Internasional INDOSAT dan anggota Grup Ooredoo, menjalin kerja sama dengan 3 klub sepak bola Internasional yaitu FC Internazionale Milano, Arsenal FC dan FC Barcelona dalam memberikan layanan VAS Content, berita terkini dan video bagi pelanggan pecinta sepak bola di Indonesia. Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan di Jakarta yang dihadiri oleh Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat, Erick Thohir, President FC Internazionale Milano, Richard Lamb, Managing Director of Asia FC Internazionale Milano dan William Brown, Director Arsenal FC. Kerja sama ini sekaligus mengukuhkan Indosat sebagai Official Telecom Partner untuk FC Internazionale Milano, Arsenal FC, dan FC Barcelona di Indonesia. Kerja sama dengan FC Barcelona sendiri merupakan kelanjutan dari kerja sama yang dilakukan sejak 2013. Hal ini menunjukkan bahwa Indosat adalah perusahaan telekomunikasi terkemuka yang membawa konten sepakbola terbaik bagi penggemar sepak bola terbesar di Indonesia dengan jaringan terbaik Indosat. President Director & CEO Indosat, Alexander Rusli
mengatakan, sangat bangga dapat menjalin kerja sama dengan klub sepak bola besar mewakili klub sepak bola dari Liga Italia, Spanyol dan Inggris. Indosat akan menyediakan berbagai macam konten tentang tiga klub sepak bola besar bagi pencinta Sepak bola di Indonesia. Pelanggan Indosat akan dapat berlangganan konten eksklusif yang tersedia seperti informasi tentang tim dan individu pemain, video eksklusif, serta memiliki kesempatan memenangkan tiket untuk melihat pertandingan live klub favorit mereka serta barang-barang merchandise dari masingmasing klub. “Kami juga akan membuat kartu isi ulang dengan gambar pemain favorit mereka sebagai barang koleksi,” katanya. Alexander menambahkan pelanggan dapat menikmati konten dari tiga klub tersebut hanya dengan cara ketik *123*810# atau SMS dengan cara ketik REG INTER atau REG ARSENAL kirim ke 99456. Sementara untuk FC Barca dengan cara ketik REG BARCA kirim ke 99465. Tarif berlangganan mulai dari Rp 2000. (cin/afi)
RENDRA KURNIA/RABA
CUMI LUAR DAERAH: Untuk melayani permintaan pasar kota Banyuwangi, pedagang mendatangkan ikan dari luar daerah.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Berlian Kertanegara
Hlg STNK P 4726 VB an Mochtar Effendi, Dsn. Wiyayu Barat RT. 3/1, Ds. Bedewang
Cari Tambahan Modal
Kebun Sengon
Daihatsu Terios
Chevrolet Spin
Suzuki Ertiga
Kami Cari Tmbhn Modal u/ Usaha dg Sistim Bagi Hasil Per Bln 081336524718 Tdk SMS
Dijual Kebun+Sengon L 2,2 H, TP, Pendarungan, Kabat H: 081232770876
Cari Kontrakan Ruko
Jl. Batur
Kami Cari Kontrakan Ruko Yg Bisa Dibayar Bulanan 081238304634 Tdk SMS
Djl Sgr Tanah SHM L 775 m2 ada rmh ±300 m Blkng Suzuki Motor Jl. Batur 22, Singotrunan H: 085203287226/085230625412
DIJUAL Daihatsu Terios/xenia tahun 012/013 htm/pth PMK hrg 153,5/127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Chevrolet spin tahun 014 htm/ pth PMK hrg 143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/06 pth htm PMK hrg 143,5/77,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Honda Jazz
Truck Fuso
Honda Freed
Dijual Honda Jazz Manual Th 014/010 Abu-abu/Putih Harga 205/171 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126
DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/84 PMK hrg 75/77,5/80/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Honda Freed/mobilio tahun 012/015 htm PMK hrg 165/155 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
BANYUWANGI
BANYUWANGI
INFO MOBIL MOTOR
New Limo
Truk Mitsubishi
New Limo ‘2010 Ex Taxi Harga 72 Jt, Bisa Kredit Hub: 085732460900
Dijual 1 Unit Truk Mitsubishi Th 2004 100 ps Harga 150 Jt Nego Hub: 085234626564
Dikontrakkan Rmh Berlian Kertanegara Blok D1, Bwi H: 087755810428, 081249004061
Perum Griya Mahkota Jual 2 Unit Rmh Tipe 36 Perum Griya Mahkota Kr. Rejo Bwi LT 103 dan 91 m2, Hrg 230 Jt 2 unit, TP, Hub: 087806620001
Hlg STNK P 6237 ZC an Sih Edy Sayekti, SH, Jl. Dr Sutomo No. 70 RT. 2/3, T. Kayu Hlg STNK L 5776 YA an Suwito, Perum Kehakiman No. 38, Surabaya Hlg STNK P 5938 VK an Sakdiyah, Jl. Andalas No. 1 RT. 3/3, Singotrunan Hlg STNK P 3749 XC an Prihatin Wahyuni, Jl. RW. Mongonsidi No. 11 RT. 3/1, T. Kayu
SITUBONDO Jl. Pelabuhan Kalbut Dijual Rumah, SHM, Luas Tanah 537 m2, Luas Bangunan 120 M2, Jl. Pelabuhan Kalbut Desa Semiring, Mangaran Situbondo Harga 250 Jt Nego CP. 081336301199
Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + PADAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, • PERAPAT VGN WANITA IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI & PERMANEN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIM HP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
HATI - HATI Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan ber hati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
SITUBONDO Lahan L.5.6 H Djl Lhan L.5.6Ha ada phn mangga 780bh umr.8th ccok utk program rmh.sederhana pemerintah SHM H: 082332573333
Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.
RABU 2 SEPTEMBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
BAGAIMANA INI...
AGUS BAIHAQI/JPRG
KOTOR: Simpang tiga di Desa Genteng Wetan terlihat kotor dan tidak tertata dengan baik kemarin (2/9).
Pusat Kota Genteng Terkesan Kumuh GENTENG - Jalan raya simpang tiga, atau traffic light di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, ini termasuk kawasan pusat Kota Genteng. Lokasinya hanya berjarak sekitar 200 meter dari kantor Kecamatan Genteng. Di daerah simpang tiga itu ada tanah kosong yang mengganggu pemandangan kota. Selain kotor, ada bangunan liar yang dibuat untuk jualan sepatu dan sandal. Spanduk kedaluwarsa milik salah satu partai politik juga terlihat masih terpasang. Semua itu, mengganggu pemandangan kota karena terkesan kumuh. (c1/abi)
EKONOMI
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MENUMPUK: Kapolsek Cluring AKP Nyoman Supartha menunjukkan buah jeruk hasil kejahatan pelaku kemarin (1/9).
Maling Jeruk Didenda Rp 25 Juta DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MELIMPAH: Jenio menyortir buah jeruk manis yang baru dipanen dari sawah, kemarin (31/8).
Jeruk Banyuwangi Tembus Jakarta PURWOHARJO - Para pedagang jeruk yang biasa mengirim ke luar kota, tampaknya mulai kelimpungan. Karena saat ini, mereka harus bersaing ketat dengan para pedagang dari Bali dan Medan. Salah seorang pedagang buah jeruk, asal Dusun Gumukrejo, Desa/Kecamatan Purwoharjo, Jenio, 23, mengatakan harga jeruk sebenarnya lumayan baik. Dua pekan lalu, harga jeruk manis di tingkat petani sempat hanya Rp 3.500 per kilogramnya. Tapi kini mulai naik hingga angka Rp 5.000 per kilogramnya. “Jualnya susah,” katanya. Saat ini, terang dia, di sejumlah daerah juga sering panen jeruk, seperti dari Bali dan Medan. Jeruk dari kedua daerah itu, berwarna kuning yang memikat selera. Selain itu, kualitas matangnya terkenal sempurna. “Ukurannya juga lebih besar, jeruk Banyuwangi yang bisa mengimbangi harus yang super,” ungkapnya. Para petani yang banyak panen, terang dia, bisa mengancam harga. Untuk mengantisipasi kerugian, para pedagang banyak yang menjual ke Jakarta dan Bandung. “Satu hari bisa kirim hingga lima ton,” jelasnya. Untuk ongkos biaya angkut ke Jakarta, terang dia, sekarang ada kenaikan sekitar 20 persen dibanding hari biasa. Kenaikan itu terjadi lantaran dolar yang terus naik. “Biaya ongkos yang tinggi,” katanya. (ddy/c1/abi)
CLURING - Diduga mencuri jeruk milik warga, Muhamad Rofii, 28, warga Dusun/Desa Wringinmulyo, Kecamatan Pesanggaran, ditangkap warga Dusun Simbar 2, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, dini hari kemarin (1/9).
Saat ditangkap warga, Rofii sedang berada di kebun jeruk milik Budiono, 41, warga Dusun Simbar 2, Desa Tampo. Di lokasi itu ada 20 tas plastik (kresek) berisi buah jeruk yang diduga hasil kejahatannya. Terungkapnya maling jeruk itu bermula pada
Senin malam (31/8) sekitar pukul 20.00, kawanan pemburu burung mencium aroma buah jeruk dari dalam kebun jeruk milik Budiono. Anehnya, dari dalam kebun itu ada cahaya lampu senter. “Pencari burung itu yakin di dalam kebun jeruk ada orang,” cetus Budiono, pemilik kebun jeruk.
Atas kecurigaan itu, sejumlah pencari burung itu memberi tahu warga sekitar. Dari laporan itu, warga menyampaikan ke perangkat desa. “Warga sepakat menangkap maling jeruk itu, puluhan orang mendatangi kebun jeruk,” terangnya ■ Baca Maling...Hal 37
Kedelai Naik, Kurangi Ukuran Tempe GENTENG - Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar ternyata mulai berpengaruh terhadap industri rumahan pembuatan tempe. Agar bisa bertahan, produsen makanan berbahan baku kedelai itu terpaksa mengurangi ukuran tempe. Pengaruh kenaikan dolar itu karena harga kedelai impor yang otomatis terkerek naik. Saat ini harga kedelai menembus angka Rp 7.300 per kilogram (Kg). Padahal, sebelumnya, harga
kedelai hanya sekitar Rp 7.000 per Kg. “Sejak sepekan lalu harga kedelai naik,” cetus Tantowi, pengusaha tempe asal Dusun Jenisari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Para pengusaha tempe menyebut kebutuhan kedelai impor itu sangat besar. Dibandingkan kedelai lokal, kedelai impor lebih mudah dibuat untuk olahan ■ Baca Kedelai...Hal 37
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MERUGI: Maimun melihat tanaman padi yang terserang wereng di Dusun Sidorejo, Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin (1/9).
Serangan Wereng Meluas ke Gambor SHULHAN HADI/JPRG
BERTAHAN: Pengusaha menata kedelai yang mengalami proses fermentasi di Dusun Jenisari, Desa Genteng Wetan, kemarin (1/9).
SINGOJURUH - Tanaman padi yang terancam gagal panen karena terserang hama ternyata meluas. Selain di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, dan Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, ternyata para petani di Desa Gambor, Kecamatan
Singojuruh, juga terancam. Untuk di persawahan di Dusun Sidorejo, Desa Gambor, tanaman padi yang tidak lama akan dipanen, rusak karena serangan hama wereng batang cokelat dan potong leher ■ Baca Serangan...Hal 37
Melihat Lumbung Padi di Desa Yosomulyo, Gambiran
Simpan Gabah untuk Menghadapi Gagal Panen Pada era 1970-an hingga 1980-an atau bahkan tahun sebelumnya, para petani banyak menyimpan gabah di lumbung padi. Secara bersama, mereka mengumpulkan gabah dan dibagi saat kemarau atau paceklik. Saat ini lumbung padi itu sudah ditinggalkan. Tetapi, sistem semacam itu ternyata masih ada di Dusun Sidorejo Kulon, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. SHULHAN HADI, Gambiran BANGUNAN yang berada di depan rumah Kadam, 60, terlihat cukup kokoh. Meski hanya terbuat dari gedheg bambu dengan ukuran tiga meter kali empat meter dan satu pintu, tampak cukup bersih. Warga sekitar menyebut bangunan itu lumbung paceklik. Sore itu Kadam bersama tetangganya, Sumarniyanto, 58, memeriksa dan membersihkan ruangan dalam lumbung tersebut. “Lumbung kosong karena gabahnya baru dibagi-bagi,” cetus Sumarniyanto, salah satu penggagas lumbung padi itu. Ide awal pendirian lumbung padi itu setelah melihat para petani sering gagal panen. Tidak jarang warga kesulitan mendapatkan beras
SHULHAN HADI/JPRG
EKSIS: Kadam (kiri) dan Sumarniyanto memeriksa lumbung padi milik warga di Dusun Sidorejo Kulon, Desa Yosomulyo, kemarin (1/9).
saat paceklik atau musim kemarau. “Untuk mengatasi itu, warga sepakat membuat lumbung padi. Itu dilakukan pada tahun 1980,” katanya. Kali pertama didirikan lumbung padi itu beranggota 94 orang. Setiap anggota diminta setor 25 kilogram (Kg). Tetapi selanjutnya, jumlah itu berkurang karena dianggap terlalu banyak. “Tahun-tahun selanjutnya, setiap anggota ditarik gabah 18 Kg,” ujarnya. Pada awal lumbung itu ada, gabah milik para anggota disimpan di salah satu rumah warga. Di rumah milik warga itu ada tempat khusus. “Bangunan lumbung ini belum lama,” cetus Kadam, 60, pengurus lain. Anggota lumbung paceklik yang digagas itu, terang dia, semuanya warga yang tinggal di satu RT. Untuk aktivitas lumbung, dilakukan oleh empat warga. “Ada pengurusnya sendiri,” katanya. Setiap anggota lumbung paceklik, setiap panen diharuskan menyetor gabah sebanyak 18 Kg yang sudah kering dan bersih. Untuk pengelolaan, dilakukan dengan cara pengurus akan membagikan tiga kuintal gabah kepada salah satu anggota dengan cara bergantian. Untuk menentukan anggota yang berhak menerima, dilakukan undian secara bergantian. Anggota yang sudah dapat undian, tidak bisa memperoleh. “Setelah semua anggota setor gabah, kita lotre secara bergantian,” terangnya. Sementara untuk sisa gabah, disimpan di lumbung padi. Gabah itu, dibuat jaga-jaga bila hasil panen warga tidak bagus ■ Baca Simpan...Hal 37
WAHYU NUGROHO/JPRG
BERPRESTASI: Kepala SMAN 1 Cluring, Sutjipto (tiga dari kiri) bersama peraih emas FLS2N tingkat nasional, M. Effendi, dan para guru kemarin (2/9).
Siswa SMAN 1 Cluring Juara Nasional CLURING - Para siswa SMAN 1 Cluring menunjukkan prestasi yang luar biasa. Sejak September 2014 hingga Agustus 2015, sejumlah siswa di sekolah itu menjadi juara pada 31 perlombaan bidang akademik dan nonakademik, untuk tingkat kabupaten hingga nasional. Dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) ke-8 di Palembang, Sumatera Selatan, pada 25 Agustus 2015, Muhammad Efendi, siswa kelas XI, IPA 3, SMAN 1 Cluring berhasil menggondol medali emas untuk seni kriya. “Ini prestasi yang sangat membanggakan,” cetus kepala SMAN 1 Cluring, Sutjipto MPd. Menurut Sutjipto, selain Efendi itu salah satu siswanya, Finorika Andriani, berhasil menjadi juara pertama tingkat nasional pencak silat aliran Tapak Suci dalam Airlangga Championship. “Alhamdulillah, siswa SMAN 1 Cluring banyak yang menjadi juara tingkat nasional,” katanya.
Sutjipto menyebut, dari puluhan prestasi yang diraih selama setahun terakhir, Akbar Felayati dan Novalia Putri, berhasil menjadi juara lomba panjat dinding. Dimayanti Vaidatul Aulia, juara baca puisi dalam jambore HIV/AIDS, dan Kevin Eka Kautsyarsyah, untuk karate perorangan, “Semua juara pertama tingkat Kabupaten Banyuwangi,” ungkapnya. Untuk yang tingkat provinsi, lanjut dia, Erise Profita Crisfinancy, kelas XI, IPA 2, berhasil menjadi juara pertama FLS2SN untuk baca puisi.“Kami sangat mengapresiasi pada para siswa yang berhasil mengukir prestasi itu,”katanya. Banyaknya siswa yang berprestasi itu, lanjut dia, diharapkan bisa menjadi teladan dan membawa pengaruh yang baik bagi siswa lainnya. “Itu bisa membawa nama baik sekolah, dinas pendidikan, dan Kabupaten Banyuwangi,” ujarnya. (adv/abi)
.
.
Inspirasi
38
Jawa Pos
Rabu 2 September 2015
Hanya Jadi Penjaga Sekolah,
Antar Anak hingga Kuliah T TAK ada yang mengira, dari rumah seukuran 4x6 meter yang ada tepat di dalam SDN Tamanbaru itu, tinggal seorang honorer penjaga sekolah yang mampu menyekolahkan keempat putrinya. Di mana salah satunya hampir menjadi seorang sarjana. Saat ini anak sulung Syauqi, Eni Rukmawati tengah menempuh semester akhir di Universitas Jember. Syauqi, 43, namanya, bapak empat anak yang berprofesi sebagai honorer penjaga sekolah tersebut tak kenal lelah terus bekerja agar semua anaknya bisa mengenyam pendidikan terbaik. Nyaris semua anak-anaknya bersekolah di tempat-tempat pendidikan terbaik yang ada di Banyuwangi. Dulunya, pria tamatan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Banyuwangi ini sempat menjadi seorang Kepala Bagian Umum di salah satu Bank Swasta di Banyuwangi. Namun karena kebijakan pensiun dini yang diterapkan perusahaannya, Syauqi pun turut dirumahkan bersama 300 temannya yang lain. Ketika itu, anak pertamanya tepat akan masuk SMP. Dalam kondisi bingung Syauqi pun melakukan pekerjaan seadanya. Mulai dari menjadi jagal ayam potong, sampai percetakan kecil-kecilan. Pekerjaan serabutan semacam itu dilakukannya sampai empat tahun lamanya. Sampai kemudian, Syauqi mendapat tawaran sebagai honorer penjaga sekolah di SDN Tamanbaru dengan bayaran Rp 150 ribu per bulan. Pihak sekolah juga menawarinya sepetak tanah di sisi selatan sekolah untuk digunakan Syauqi. Melihat penawaran itu, pria yang juga berprofesi sebagai guru ngaji itu pun menerimanya. Dibawanya rumah junjungan (rumah berdinding bambu yang bisa dipindah-pindahkan) miliknya ke tanah sekolah untuk tinggal. Rumah junjungan itu sendiri menurutnya menjadi satu-satunya harta miliknya yang waktu itu dibelinya seharga Rp 3 juta. Maka, dimulailah babak hidup baru Syauqi sejak saat itu. Dibantu istrinya, Rukmini, 43, yang berjualan makanan di depan rumahnya, Syauqi mulai mengumpulkan mimpi-mimpinya. Dalam pikirannya, jika dirinya tak bisa sukses, maka anak-anaknya yang harus sukses. Maka sejak pukul 02.00 pagi, Syauqi pun mulai berangkat ke pasar untuk membeli kebutuhan belanja di warungnya. Setelah itu dia harus pergi ke sebuah musala di wilayah Tamanbaru untuk mengimami salat. Di sana, Syauqi menjadi imam sepanjang waktu salat. Sehingga setiap hari dia harus datang ke musala itu. Sepulangnya dari musala dia langsung memegang alat-alat kebersihan untuk membersihkan tiap sudut SDN Tamanbaru. Setelah semua siswa pulang sekolah, Syauqi kembali bersiap-siap. Kali ini giliran dia pergi ke Taman Pendidikan Quran (TPQ) yang tidak jauh dari rumahnya. Untuk menambah penghasilannya juga, dengan berbekal ilmu agama yang dipelajarinya dari MI, Syauqi mengajari anak-anak di lingkungan itu untuk belajar membaca Alquran. Meskipun tidak banyak, Syauqi banyak mendapat kemudahan dari pekerjaannya tersebut. Salah satunya ketika anak pertamanya akan masuk ke universitas. Saat itu dirinya membutuhkan dana untuk biaya pendaftaran. Tanpa diketahuinya, tibatiba beberapa warga sekitar tempat dia mengajar TPQ dan musalanya mengumpulkan sejumlah uang. Dan, hasilnya lebih dari cukup, sehingga dia pun berhasil membawa anaknya sampi ke bangku kuliah. Meski tak sebesar penghasilannya saat bekerja di bank, tapi pekerjaan yang dilakukannya saat ini menurutnya jauh lebih menyenangkan. “Rasanya rezekinya lebih barokah. Rasanya cukup terus meskipun tidak banyak, yang terpenting anak-anak bisa meraih mimpinya,” ucap Syauqi. (fre/c1/als)
Didik Anak Selalu Patuh & Rajin Belajar
JIKA boleh menilai, prestasi yang di dapat anak-anak dari Syauqi dan Rukminilah yang menjadi salah satu kemudahan. Mulai dari diringankannya beban sekolah mereka oleh pihak sekolah, sampai bantuan yang mereka dapat dari ulah anak-anaknya. Rupanya itulah kunci kehidupan yang ingin dijalankan Syauqi. Anak baginya adalah permata di dunia dan akhirat. Jika berhasil dididik, maka bukan hanya di dunia mereka bahagia, tapi di akhirat mereka pun bakal dimanjakan doa-doa anak mereka. Selain tekun dengan belajarnya, anak-anak dari Syauqi tak pernah sekalipun mengeluh dengan keadaan mereka. Bahkan Eni, si sulung pernah selama 3 tahun berjualan Kentaki dan tahu isi di sekolahnya. Meski dia bersekolah di SMPN 1 Banyuwangi kala itu, sama sekali dia tidak malu. Keinginan Eni untuk membantu orang tuanya menurut Syauqi yang membuat anaknya tersebut mau melakukan pekerjaan itu. Tak sampai disitu, Syauqi menceritakan jika anak sulungnya itu sering menawarkan catering dikegiatan yang ada di kampusnya. Isterinya pun beberapa k a l i ha r u s k e Je m b e r u nt u k memenuhi pesanan yang dilakukan anaknya. “Anak-anak saya sepertinya tahu kesulitan orang tuanya, jadi gak malu membantu,” terang Syauqi. Begitu juga anak keduanya, Dwi. Di sekolahnya yang baru SMAN 1 Giri, Dwi juga menawarkan kue-kue basah kepada temantemannya. Siswi kelas 10 yang baru saja dihadiahi sekolahnya itu juga
mengaku tidak malu, karena bagaimanapun juga perjuangan orang tuanyalah yang mengantarnya sampai sejauh ini. Untuk mendidik anaknya, Syauqi mengaku selalu meluangkan waktu untuk berinteraksi bersama mereka. Bahkan, untuk pekerjaan seperti mencuci piring pelanggan di warung dan belanja dia juga mengajak anaknya. Sebelum berangkat sekolah, setelah salat subuh, anak-anaknya sudah sibuk mencuci piring dan menyiapkan warung yang digunakan berjualan.Hal itu menurutnya dimaksudkan supaya anak-anaknya dapat mengerti kesulitan hidup orang tuanya. Dengan begitu menurutnya mereka akan lebih menghargai semua hal yang mereka dapatakan, serta dapat bertahan dalam kondisi apapun. “Setiap malam istri saya salat dan meminta kemudahan untuk anak-anaknya, pagi harinya air yang sudah disalati diberikan ke anak-anaknya, saya juga berpesan anak-anak supaya jangan meninggalkan salat. Alhamdulillah semuanya menurut,” ujarnya. Namun kesulitan seringkali membuat Syauqi berputus asa, apalagi saat semua anaknya membutuhkan uang dalam waktu cepat. Namun karena merekalah harapan darinya, Syauqi mengaku tak pernah merasa lelah untuk berusaha. “Harapan saya mereka bisa bekerja di tempat yang baik, bisa membantu adik-adiknya, jadi hidupnya nanti tidak sesusah saya,” kata Syauqi sambil tersenyum di depan warungnya. (fre/c1/als)
FOTO-FOTO: FREDY RIZKI/RaBa
MULTIPEKERJAAN: Sehari-hari Syauqi menjadi penjaga SDN Tamanbaru. Namun, dia juga membantu istrinya berjualan dan ngajar ngaji.
Data Diri Nama TTL Pendidikan Pekerjaan Istri Anak
: Syauqi, 47, : Banyuwangi, 22 November 1968 : 1. MI Darul Huda, Penataban 2. MTsN Banyuwangi 3. MAN Banyuwangi : 1. Kabag Umum Bank Danamon 1992-2004 2. Penjaga SDN Tamanbaru 2008-Sekarang : Rukmini : 1. Eni Rukmawati 3. Shinta Nurika 2. Dwi Desi Kurniawati 4. Dinda Ayu Safira
SEMUA BEKERJA: Syauqi beserta istri dan ketiga anaknya. Anak pertama Syauqi, Eni Rukmawati, saat ini tengah menempuh kuliah semester akhir di Universitas Jember.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 2 September 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
Denda Grasak Tidak Ada Dasar Hukumnya ■ MALING...
Sambungan adari Hal 36
Setiba di lokasi kebun jeruk, warga bersabar dengan mengawasi gerakgerik pelaku yang terlihat sedang memetik buah jeruk. Baru sekitar pukul 01.00 kemarin, warga bergerak masuk ke kebun jeruk dan menangkap pelaku yang sedang memasukkan jeruk ke tas kresek besar warna merah. “Jeruknya sudah disiapkan di pintu masuk dan siap untuk diangkut,” ungkapnya. Pelaku pencurian jeruk ini tampaknya sudah profesional. Hanya dalam tempo beberapa jam, dia berhasil memetik buah jeruk kelas super sebanyak 20 tas plastik atau dengan berat sekitar 25 Kilogram per tas plastik. “Warga geram karena sudah bolak-balik kehilangan buah jeruk, baru kali ini tertangkap,” katanya geram. Setelah tertangkap basah mencuri jeruk, maling jeruk itu tidak diserahkan ke polisi. Tapi, oleh warga diamankan di salah satu rumah warga. Di rumah warga itu, pelaku dipaksa membayar grasak (pasir) 80 dump truck, atau senilai Rp 25 juta. “Grasak untuk jalan desa, malingnya biar kapok,” cetus salah satu warga yang ikut menyelesaikan kasus maling jeruk secara hukum adat itu. Saat warga mengamankan pelaku
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DIHUKUM: Puluhan warga Desa Tampo mendatangi Polsek Cluring dan meminta pelaku pencurian jeruk dilepas dan didenda grasak kemarin (1/9).
dan memberi denda grasak, rupanya ada warga yang melapor ke polsek. Sejumlah anggota, langsung mendatangi rumah milik warga di Dusun Simbar 2, Desa Tampo, dan menjemput maling jeruk tersebut. Tidak terima pelaku pencurian jeruk diambil polisi, puluhan warga ramai-ramai mendatangi polsek. Mereka mendesak maling jeruk itu dilepas karena sudah diputus secara hukum adat dengan denda grasak sebanyak 80 dump truk. “Kami ingin pelaku itu dihukum denda,” cetus Kepala Desa Tampo, Suparno, yang ikut warga saat mendatangi polsek kemarin siang (1/9).
Menanggapi warga itu, Kapolsek Cluring AKP Nyoman Supartha meminta warga tidak main hakim sendiri. Hukuman berupa denda grasak yang sudah diputuskan warga, itu tidak ada dasar hukumnya. “Barang buktinya sangat banyak dan itu merugikan, meski harus dilepas tidak boleh membayar denda atau sejenisnya,” kata Kapolsek. Usai mendapat penjelasan dari kapolsek, puluhan warga akhirnya bisa memahami dan membubarkan diri dengan tertib. Untuk barang bukti berupa buah jeruk sebanyak 20 tas kresek, sebagian diserahkan lagi kepada warga. (ddy/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
RAZIA: Camat Cluring, Yoppy Bayu Irawan, dan Kapolsek Cluring AKP Nyoman Suparta memeriksa lokalisasi Gempol Porong kemarin (1/9).
Dirazia Forpimka, Lokalisasi Gempol Porong Melompong CLURING - Diduga sudah bocor, razia eks lokalisasi Gempol Porong yang dilakukan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Kecamatan Cluring berakhir tanpa hasil kemarin (1/9). Saat rombongan forpimka tiba, lokalisasi yang masuk wilayah Dusun Plosorejo, Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, itu terlihat sepi. Puluhan wisma di lokalisasi itu tidak ada satu pun yang buka. Bila ada warga, mereka merupakan penduduk. “Sudah tutup, kok,” cetus Sujianto, 60, salah satu warga setempat.
Menurut Sujianto, aktivitas lokalisasi Gempol Porong sejak dilakukan penutupan oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, tidak ada lagi aktivitas prostitusi. Warga pemilik wisma kini bekerja di sawah dan sebagian buruh tani. “Kalau siang ya sepi, semua kerja di sawah,” katanya. Tidak ingin terkecoh dengan pengakuan warga itu, Camat Cluring, Yoppy Bayu Irawan, bersama Kapolsek AKP Nyoman Supartha masuk ke setiap gang di lokalisasi itu. Sejumlah wisma yang dicurigai
ada penghuninya diketuk. Tetapi, tidak ada satu pun wisma yang dibuka. “Tidak ada warganya, sepi,” cetus Camat Yoppy kepada Jawa Pos Radar Genteng. Tidak puas dengan razia itu, Camat Yoppy dan Kapolsek kembali melanjutkan gerilya dengan menyisir di wisma pinggiran dekat sungai. Karena tidak kenal medan, mereka sempat tersesat hingga di kandang kambing dekat kebun jeruk milik warga. “Saya curiga ada jalan tikus tempat kabur bila ada razia,” katanya.
Setelah berkeliling sekitar satu jam, petugas akhirnya memutuskan untuk menghentikan razia. Sebagai tindak lanjut dari razia, kepolisian dan kecamatan akan melakukan pengawasan ketat dengan memberi petugas jaga, termasuk memasang spanduk imbauan penghentian aktivitas bisnis esek-esek tersebut. “ Kita akan tempatkan personel dari kepolisian, Satpol PP dan koramil untuk melakukan pengawasan di lokalisasi ini,” terang Kapolsek Cluring, AKP Nyoman Supartha. (ddy/c1/abi)
Pemerintah Desa Akan Didampingi BPK ■ DANA...
Sambungan dari Hal 33
Sumail mengatakan, dana desa ini merupakan kebijakan pemerintah pusat sebagai upaya mempercepat penguatan peran daerah dalam penyediaan pelayanan publik. Dana ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur, operasional desa dan sejumlah kegiatan yang mampu memacu perekonomian desa. “ Tim Kemenkeu datang untuk menyampaikan proses pencairan dana desa dan rambu-rambu tentang penggunaan dan larangan yang tidak boleh dilakukan,” ungkap Sumail. Menurut politisi asal Kecamatan Wongsorejo itu, APBN 2015 mengucurkan dana desa sekitar Rp 20,766 triliun atau naik dibanding tahun lalu yang hanya Rp 9 triliun. dari total dana itu, jatah Banyuwangi sudah ditransfer sebesar Rp 47,9 miliar. Bantuan dana desa itu harus dikelola dengan transparan, akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan. Agar transfer dana desa ini tidak menyimpang, dia mengimbau agar Pemkab Banyuwangi
RENDRA KURNIA/RABA
PERCEPAT PENCAIRAN: Anggota Komisi XI DPR RI Sumail Abdullah memberikan pengarahan proses pencairan dana desa di depan ratusan kepala desa di Pendapa Shaba Swgata Blambangan Senin kemarin.
memberikan pendampingan terhadap kepala desa sebagai penerima dana transfer. Sehingga tidak ada kepala desa yang berurusan dengan aparat penegak hukum. “Karena ini juga menjadi objek pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, nanti BPK juga akan kita datangkan untuk mendampingi para kepala desa,” janjinya. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
(BPM-PD), Suyanto Waspo Tondo mengatakan pemerintah pusat telah menganggarkan dana desa untuk Banyuwangi sebesar Rp 59,8 miliar. Sedangkan dana yang sudah ditransfer ke kas daerah sebesar Rp 47,9 miliar. “Banyuwangi telah mendapatkan transfer dua kali. Tahap pertama pada April dan tahap II akhir Juli 2015 lalu. Rencananya, pencairan tahap ke III bisa dilakukan Oktober mendatang,” kata pejabat
yang akrab disapa Yayan itu. Sedangkan dana desa yang sudah cair rekening desa senilai Rp 16,9 miliar pada 133 desa. Minimnya pencairan dana ini, kata Yayan, karena desa belum bisa memenuhi syarat mutlak berupa pembuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). “APBDes syarat mutlak bagi pencairan. Di satu sisi APBDes ini baru bagi mereka, sehingga pada bulan-bulan awal desa masih banyak yang belajar membuatnya. Hal ini yang akhirnya menjadi salah satu yang menyebabkan minimnya pencairan,” kata Yayan. Untuk tahap awal, ungkap Yayan, hanya ada dua desa yang siap mencairkan, yakni Desa Sidodadi, Kecamatan Wongsorejo dan Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi. Untuk mempercepat proses pencairan tersebut, BPM-PD melakukan pelatihan pembuatan APBDes. “Setiap hari kami membuka konsultasi bagi aparat desa yang hendak bertanya masalah pencairan dana desa. Termasuk juga konsultasi bagi tata cara penatausahaan dan pelaporan dana desa,” katanya. (fre/c1/afi)
Anggaran APBD-P Fokus Pembangunan Infrastruktur ■ PERTUMBUHAN...
Sambungan dari Hal 33
“Sehinggaperludiadakanperubahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan serta pembiayaan,” ujarnya. Anas memaparkan, pendapatan daerah pada diestimasi berubah dari sebesar Rp 2,394 triliun pada APBD 2015 menjadi sebesar Rp 2,672 triliun atau naik sebesar Rp 278,275 miliar. Pendapatan daerah tersebut salah satunya bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) yang diproyeksi naik sebesar 21,76 persen menjadi Rp 303,235 miliar. Dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah juga diproyeksi naik pada APBD perubahan 2015 kali ini. Dana perimbangan diproyeksi naik sebesar Rp 59,482 miliar menjadi Rp 1,529 triliun. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah ditarget naik menjadi Rp 840,323 miliar atau naik sebesar Rp 164,594 miliar. Selaindarisisianggaran,posbelanja daerahpadaP-APBD2015jugadiproyeksi mengalami perubahan. Dibanding APBDinduk2015,kemampuanbelanja daerahpadaP-APBDkaliinidiproyeksi naiksebesarRp434,818miliarmenjadi Rp 3,007 triliun. Belanja daerah tersebut terdiri
dari belanja tidak langsung sebesar Rp 1,633 triliun dan belanja tidak langsung sebesar Rp 1,373 triliun. Alokasi belanja langsung diestimasi naik sebesar Rp 64,774 miliar (4,13 persen) dibanding belanja langsung pada APBD 2015. Sedangkan belanja langsung diestimasi naik 36,89 persen atau setara Rp 370,044 miliar. Dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna, Anas mengatakan, melalui P-APBD 2015, pemkab akan memfokuskan pembangunan infrastruktur dasar dan pemberdayaan masyarakat. “Bantuan peralatan produksi juga akan ditingkatkan,” kata dia. MenurutAnas,semakincepatP-APBD
2015 disahkan, maka perbaikan dan pembangunanjalan-jalandipedesaan akancepattersambung.“Kamikhawatir jika pengesahan P-APBD 2015 molor danmasukmusimhujan,pengerjaan jalanuntukrakyattersebutkurangbagus,” pungkasnya. Wakil Ketua DPRD, Joni Subagio mengatakan, dokumen nota pengantar raperda APBD perubahan 2015 dari Bupati Anas tersebut akan diserahkan kepada masing-masing fraksi di DPRD. “Dokumen ini akan digunakan sebagai bahan kajian penyampaian pandangan umum (PU) fraksi pada paripurna selanjutnya,” ujarnya. (sgt/c1/afi)
Satu Bulan Lagi, Tangkapan Ikan Membaik ■ TANGKAPAN...
Sambungan dari Hal 33
Djumal mengatakan hampir 80 persen ikan di pasar Banyuwangi didapat dari nelayan kawasan Boom. Karena suplai dari nelayan setempat kosong, Djumal mengatakan permintaan pasar dipenuhi oleh ikan-ikan dari Muncar, Situbondo maupun Bali. Hal tersebut memicu mahalnya harga ikan segar yang ada
di pasaran. Misalnya saja ikan cumi-cumi yang saat ini dijual di atas harga Rp 30 ribu per kilogram. padahal di sejumlah wilayah, seperti Jimbaran ataupun Situbondo, harga ikan cumi-cumi masih berada di kisaran Rp 16 hingga Rp 17 per kilogram. “Cumi normalnya hanya Rp 22 ribu per kilogram,” ungkapnya. Harga ikan tongkol mencapai Rp 18 ribu per kilogram dan ikan layur Rp 16 ribu per kilogram.
Ikan-ikan tersebut tidak semuanya ikan basah, namun lebih pada ikan beku. “Kalau ikan basah lebih mahal lagi,” imbuhnya. Menurut Djamal, satu bulan lagi para nelayan perahu tradisional akan berbondong-bondong melaut. Mengingat sebentar lagi hujan akan turun teratur. “Jika sebulan atau dua bulan hujan sering turun, tangkapan ikan biasanya membaik. Ikan-ikan lebih mudah ditangkap,” katanya. (cin/c1/afi)
Harga Gabah sedang Bagus-bagusnya ■ SERANGAN...
Sambungan adari Hal 36
“Serangan hama itu sudah ada sejak tanaman padi berumur dua bulan,” cetus Maimun, 51, petani di Dusun Sidorejo, Desa Gambor. Akibat terserang hama wereng tersebut, terang dia, tanaman padi milik para petani tidak bisa dipanen. “Kalau sudah seperti ini, apanya yang mau dipanen,” katanya sambil menunjukkan tanaman padi yang
gosong karena dimakan wereng. Sejak awal terkena serangan hama wereng dan pontong leher, dirinya sudah melaporkan pada petugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Singojuruh. Tapi hingga padi berusia dua bulan lebih dan siap panen, tidak ada tindakan apa pun. “ Petani hanya bisa mencegah dan mengobati sebisanya,” ujarnya. Tanaman padi milik petani yang terserang hama wereng dan potong leher, jelas dia, awalnya hanya
beberapa saja, yakni hanya di beberapa titik. Karena tidak dilakukan pencegahan dan pengobatan secara masif, hanya dalam hitungan hari serangan telah meluas. Akibat dari serangan hama wereng tersebut, petani terancam merugi. Pasalnya, tanaman padi tidak bisa dipanen. Selain kondisinya sudah rusak, juga tidak ada isi dalam bulir padi. “Sekarang harga gabah sedang bagus, tapi malah gagal panen,” keluhnya. (ddy/c1/abi)
Tidak Berani Menaikkan Harga ■ KEDELAI...
Sambungan adari Hal 36
“Kalau kedelai lokal sulit diolah, kita selalu menggunakan kedelai impor,” ungkapnya. Meski harga kedelai impor naik, Tantowi tidak berani menaikkan harga tempe. Sebab, itu akan berpengaruh terhadap pelanggan.
Untuk menyiasati, ukuran tempe terpaksa dikurangi. “Ukuran tempe agak kecil, harga tetap Rp 1.000,” jelasnya. Hal senada disampaikan pengusaha tempe lainnya, Alwardana, 28. Menurutnya, harga kedelai impor yang naik, para pengusaha tempe tidak bisa menaikkan harga tempe. “Pelanggan kita orang rumahan, kalau dinaikkan bisa gak beli,” terangnya. (sli/c1/abi)
Bisa Terkumpul 20 Ton Gabah ■ SIMPAN...
Sambungan adari Hal 36
Selain itu, warga yang tidak memiliki gabah bisa meminjam dengan aturan setiap meminjam gabah satu kuintal, maka untuk pengembaliannya harus menambah 12 kilogram gabah. Bila peminjam itu tidak panen, maka anggota hanya diminta mengembalikan gabah 12 Kg, sedang tiga kuintal gabah yang menjadi pinjaman pokok, dikembalikan bila tanamannya baik di musim lain. “Aturan
ini sudah disepakati bersama,” ungkapnya. Saat ini setiap masa pembukaan lumbung, gabah yang terkumpul mencapai 20 Ton. Jumlah itu berlipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Dulu hanya menampung 10 Ton, sekarang bisa 20 Ton,” terangnya. Untuk membantu warga sekitar, pengurus saat ini memberlakukan kebijakan meski bukan anggota, bisa meminjam gabah. Asal, yang meminjam itu masih tinggal di sekitar lumbung padi. “Warga yang meminjam cukup banyak,” katanya. (c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 2 September 2015
BERITA UTAMA
39
Jenazah Dikremasi di Klenteng Hoo Tong Bio n TURIS... Sambungan dari Hal 29
Korban menderita luka serius di kepala. Meski sempat dirujuk ke Rumah Sakit Islam, tapi nyawa pria tersebut tidak tertolong. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi (JPRaBa), petaka yang dialami turis asal Eropa itu terjadi pukul 01.30. Saat itu korban bersama istrinya, Thoma Marlise, 63, hendak naik ke Kawah Ijen lewat Bondowoso. Pada pendakian itu, keduanya ditemani seorang guide bernama Pak Nik. Sejak jalur pendakian dibuka pukul 01.00, ketiganya pun me-
mulai petualangan menuju Kawah Ijen yang terletak di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Namun, baru menempuh 1.000 meter perjalanan, persisnya di dekat pos pertama tiba-tiba kabut datang begitu pekat. Minimnya jarak pandang membuat ketiganya memutuskan kembali ke Paltuding. Namun, upaya kembali ke Paltuding itu ternyata berbuah petaka. Diduga terpeleset, Johan Josep terjatuh hingga kepalanya membentur batu. Kejadian itu membuat Pak Nik dan Thoma Marlise panik. Keduanya berusaha memberikan pertolongan. Dengan bantuan troli milik penambang
belerang. Kemudian, tubuh pria itu dibawa turun menuju Paltuding. Dari kaki Gunung Ijen, korban dilarikan ke Rumah Sakit Islam Jl. Basuki Rahmat, Banyuwangi. Sayang, saat tiba di rumah sakit, nyawa turis asal Swiss itu sudah tidak tertolong. “Dia meninggal setelah terpeleset saat akan turun ke Paltuding,” ujar sumber koran ini yang minta namanya dirahasiakan. Jasad korban kini masih disemayamkan di rumah persemayaman di Karangrejo. Rencananya, jasad wisatawan asal Swiss itu akan dikremasi di persemayaman Yayasan Klenteng Hoo Tong Bio Bany-
uwangi sembari menunggu pihak keluarga datang. Istri korban, Thoma Marlise, sudah menerima kenyataan atas kejadian nahas yang menimpa suaminya tersebut. Kasus ini kini masih dalam penanganan serius aparat Polsek Licin dan Satreskrim Polres Banyuwangi. Sayang, saat dikonfirmasi, pihak kepolisian cenderung mbulet untuk menjelaskan kronologis dan penyebab kejadian meninggalnya warga asing tersebut. Kasatreskrim AKP Mohamad Wahyudin Latief saat dikonfirmasi mengaku masih akan bertanya kepada pihak yang menangani perkara tersebut. (nic/c1/aif)
Jadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015 n GANDRUNG... Sambungan dari Hal 29
Dua kesenian tradisional Bumi Blambangan itu dipercaya sebagai kesenian yang mewakili Indonesia untuk tampil pada ajang bergengsi di Frankfurt, Jerman, pada 28 Agustus sampai 30 Agustus lalu. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda, mengatakan Banyuwangi mendapatkan undangan untuk menampilkan Kesenian Gandrung dan Barong Oseng di Jerman. Gandrung dan Barong Oseng dipercaya sebagai pengisi perhelatan budaya Indonesia yang menjadi tamu kehormatan (Guest of Honour)
pada Frankfurt Book Fair 2015. “Ini adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi daerah yang diundang khusus mewakili Indonesia dalam ajang seni budaya internasional,” ujarnya. Selama di Jerman, kata Bramuda, tim kesenian Gandrung dan Barong Oseng tampil tiga hari berturut-turut, tepatnya di ajang Museumsurferfest, Frankfurt. Dua kesenian asli kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu tampil dalam ajang yang sama dengan beberapa musisi kenamaan tanah air, seperti Djaduk Ferianto dan Kua Etnika, Dwiki Dharmawan dan J-Flow. “Ini memang momen spesial, kesenian Banyuwangi diberi jadwal tampil selama tiga hari berturutturut. Ada dua kesenian daerah
lain yang tampil hanya satu hari saja,” ujarnya. Dalam penampilan di Jerman, lanjut Bramuda, tim kesenian Gandrung dan Barong Oseng menyajikan sejumlah tarian, antara lain Barong Oseng Prejeng, Barong Oseng Gandrung, Jakripah, dan Pitik-pitikan formasi Arak-arakan, Barong-Jakripah dan Paman Iris. Sedangkan seniman Gandrung Banyuwangi menampilkan Gandrung Profesional (Jejer-Gedhong-Paju) serta Jaran Goyang-Jaranan Buto-Kuntulan Ngarak Kemanten-Paju. Sekadar diketahui, tim Banyuwangi yang berangkat ke Jerman terdiri atas 11 orang. Mereka antara lain gandrung profesional, seniman, budayawan, pelawak,
penari, pengrawit dan pembaca lontar. Tim itu dipimpin oleh penggiat budaya Oseng Aekanu Hariyono yang ditunjuk langsung wartawan senior dan kolumnis budaya, Goenawan Mohamad, selaku Ketua 1 Guest of Honour Organizing Committee FBF. “Penari gandrung senior Temuk juga menjadi salah satu personel tim yang ikut ke Jerman,” imbuh Bramuda. Sekadar diketahui, Museumsuferfst 2015 resmi dibuka Jumat lalu (28/8) waktu Jerman oleh Wali Kota Frankfurt Peter Feldmann dan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Jerman, Fauzi Bowo. Festival seni budaya terbesar di Eropa itu mampu menyedot perhatian masyarakat Benua Biru tersebut. (sgt/c1/aif)
Ajak Anak Berusia Lima Tahun n JAGAL... Sambungan dari Hal 29
Hakim berpendapat pria asal Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi ini bersalah melanggar ketentuan dalam pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Meski masih diliputi rasa bingung, Nur Kholil pun akhirnya bisa menerima putusan yang dijatuhkan kepada dirinya tersebut. Didampingi kuasa hukumnya, Kholil mengaku tidak menempuh upaya hukum lanjutan. “Saya menerima putusan Pak Hakim,” ujarnya polos. Putusan yang didok majelis hakim kemarin sejatinya lebih rendah dari tun-
tutan jaksa penuntut umum (JPU). Dalam tuntutannya, tamatan kelas empat sekolah dasar itu dituntut hukuman 20 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum (JPU). Nur Kholil yang juga masih tinggal berdekatan dengan korban itu dianggap melanggar ketentuan dalam pasal 340 KUHP dan Pasal 353 KUHP ayat 2 tentang pembunuhan berencana. Dalam amar putusan yang dibacakan ketua majelis hakim Saifudin Zuhri tersebut, hakim beranggapan bahwa keterangan saksi dan alat bukti yang terungkap di persidangan sudah memenuhi unsur dalam pasal yang dijeratkan kepada Nur Kholil.
Hakim juga mempertimbangkan sejumlah hal yang memberatkan dan meringankan hukuman terhadap terdakwa. Pertimbangan yang memberatkan, perbuatan terdakwa dilakukan secara sadis, menimbulkan trauma bagi keluarga korban, dan menyebabkan korban meninggal dunia, serta luka serius pada korban lain. Sedangkan yang meringankan, terdakwa mengakui terus terang perbuatannya, menyesal, belum pernah dihukum, dan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Sekadar mengingatkan, insiden berdarah itu terjadi sekitar 6 Februari 2015. Dalam peristiwa itu, Boamin meninggal seketika dengan
luka cukup parah di leher. Istrinya, Mak Irik, kondisinya kritis dengan luka cukup serius di kepala, dagu, dan bibir bagian bawah. Saat warga mendatangi lokasi kejadian, Nur Kholil yang diduga sebagai pelaku pembunuhan masih berada di lokasi dengan pisau berlumuran darah di tangan. Saat itu pelaku bersama anaknya yang masih berumur lima tahun. Tentang motif pembunuhan, diduga karena pelaku jengkel kepada korban. Selain pengobatan yang dijalani tidak kunjung membuahkan hasil, pelaku yang mendatangi korban untuk pijat juga tersinggung oleh ucapan korban kala itu. (nic/c1/aif)
Simpan Tenaga sebelum Bergerak ke Makkah n SEBELUM... Sambungan dari Hal 29
Juhdy, salah satu petugas haji Banyuwangi melaporkan, Gunung Magnet terletak di sebelah utara Kota Madinah. Bukit dan pegunungan di Gunung Magnet hampir sama dengan gununggunung lain di Tanah Suci, yaitu penuh pasir dan bebatuan. Gunung Magnet memiliki ciri
khas bebatuan. Bukitnya didominasi merah bata, beberapa agak hitam. ”Yang menarik gunung ini bisa menarik kendaraan yang hendak menuju pusat magnet. Ini yang menjadi ciri khas Gunung Magnet,” kata Juhdy. Para JCH kemarin tidak banyak melakukan ziarah-ziarah seperti hari sebelumnya. Mereka lebih banyak beristirahat
untuk persiapan berangkat ke Makkah yang insya-Allah akan dilakukan Kamis besok. ”Jamaah juga diimbau tidak melakukan kegiatan yang memforsir tenaga banyak agar kegiatan di Makkah bisa berjalan kondusif,” imbuh petugas haji asal Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, itu. Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU)
Banyuwangi Mukhlis menuturkan, kemarin telah dilakukan pengecekan paspor para JCH Banyuwangi, baik di kloter 8, 9, maupun 10. Pengecekan paspor itu guna memastikan kesiapan jamaah meninggalkan Madinah menuju Makkah. ”Kita juga lakukan bimbingan kepada jamaah agar menambah pengetahuan dan keyakinan,” tambah Muklis. (tfs/c1/aif)
Bangun Candi Setinggi 15 Meter n SEPULUH... Sambungan dari Hal 29
Jika kami lihat pada peranti global positioning system (GPS), pantai ini terletak di titik koordinat 8,38’939’’ Lintang Selatan (LS) dan 114,34’724’’ Bujur Timur (BT). Saat sampai di Pantai Kumendung, kami tidak langsung bertemu garis pantai. Kami lebih dulu melihat sebuah bangunan candi yang menjulang cukup tinggi. Candi berwarna hitam tersebut tingginya kurang lebih 15 meter. Candi tersebut bisa disebut dengan Candi Kumendung. Candi tersebut memang belum lama dibangun dan dihibahkan pemilik tambak dan industri perikanan PT Sumberyala Samudera. Selain itu, candi itu tampaknya bukan hanya sebagai hiasan. Bangunan tersebut memang digunakan umat Hindu setempat untuk bersembahyang. Di sekitar candi ada sebuah kolam yang mengelilingi. Kolam tersebut mampu menambah keindahan dari kompleks candi yang terbuat dari batu yang didatangkan dari Jawa Tengah. Meski baru dibangun, dari segi fisik, bangunan candi ini mirip dengan candi Prambanan di Jogjakarta. Kalau Prambanan ada banyak candi, di Desa Kumendung ini jumlahnya hanya satu candi.
RENDRA KURNIA/RABA
LEBIH BERSIH: Kawasan Warung Panjang setelah dibongkar terlihat lebih rapi.
Pemilik Kios Dapat Kompensasi Rp 2,5 Juta n WARUNG... Sambungan dari Hal 29
Selain itu, pembongkaran belasan warung di Jalan Raya Situbondo itu juga telah disepakati para pemilik warung. General Manajer (GM) Pelindo Bangun Swastanto mengatakan, dulu para pemilik warung yang ada di sepanjang jalan Raya Situbondo itu memang diperbolehkan untuk berjualan di sepanjang jalan tersebut. Akan tetapi sifatnya tidak permanen. Malah, dulu pihak Pelindo III melalui program corporate social responsibility (CSR) pada bulan Desember tahun 2012 memberikan bantuan tenda berukuran 3x4 kepada warga untuk berjualan di sana. ”Awal-
nya memang boleh berjualan di sana, tapi sifatnya tidak permanen dengan tenda-tenda yang kami berikan,” jelas Bangun. Akan tetapi, dalam prosesnya sampai sekarang para pemilik warung malah mendirikan bangunan semi permanen untuk warungwarung mereka. Adanya warung yang ada di kawasan Pelindo III tersebut juga terkesan kumuh dan tidak enak dipandang. ”Para pemilik warung tersebut tidak mengindahkan ketentuan yang telah disepakati bersama. Mereka malah membangun tembok semi permanen, akhirnya ya terpaksa harus dibongkar biar kelihatan rapi,” tambah Bangun. Sekadar diketahui, dalam kesepakatan penertiban tersebut, terhitung tanggal 1 September 2015 sebanyak
19 pedagang bersedia untuk tidak menempati lagi area yang ada di sepanjang kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi. Sebagai kompensasinya Pelindo III memberikan bantuan senilai Rp 2,5 juta kepada masingmasing pedagang yang warungnya dibongkar. Pembongkaran bangunan kios pedagang kaki lima pada hari Minggu (30/8) tersebut berjalan tertib dan lancar. Seluruh pedagang kaki lima melaksanakan pembongkaran kiosnya. ”Pembongkaran ini juga dapat membantu program Pemkab Banyuwangi untuk mempertahankaan piala adipura yang telah didapatkan. Nanti akan kami bangun taman agar terlihat lebih bagus dan indah,” pungkas Bangun. (tfs/c1/aif)
Tunggakan Tertinggi pada Bulan Juli n RAYON... Sambungan dari Hal 29
Sekitar 33 ribu lebih dari 362 ribu pelanggan yang belum melunasi tagihan. Masing-masing pelanggan yang tercatat menunggak tersebut rata-rata telat membayar satu hingga dua bulan. Tunggakan paling banyak ada di rayon Rogojampi dengan jumlah pelanggan yang menunggak 10 ribu lebih dan jumlah uang tunggakan Rp 1,59 miliar. Posisi kedua ditempati rayon Banyuwangi dengan jumlah pelanggan 9 ribu lebih dengan uang tunggakan Rp 1,17 miliar. Melihat tingginya pelunasan tunggakan tersebut, PLN segera menggelar sosialisasi secara masif ke kalangan pelanggan, terutama golongan 0 atau masyarakat umum. Sosialisasi tersebut melibatkan pemerintah daerah dan aparat desa. “Bukan hanya untuk menekan tunggakan. Sosialisasi yang akan segera dilaksanakan bulan ini juga bertujuan memberi edukasi kepada masyarakat agar tertib membayar tagihan sebelum batas waktu yang ditentukan,” beber Januri. Ia menjelaskan, sebenarnya sosialisasi mengenai hal tersebut rutin diadakan oleh PLN setiap
tiga bulan sekali. Namun rupanya kegiatan tersebut belum begitu berhasil mendongkrak ketertiban pembayaran. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kelonggaran sanksi yang diberlakukan pada pelanggan menunggak. “Petugas kita terbatas. Tidak bisa menjangkau semua pelanggan yang menunggak begitu banyaknya. Akibatnya banyak penunggak yang lolos dari sanksi” katanya. Padahal, pelanggan yang terlambat melakukan pelunasan hingga tanggal 20 setiap bulannya mendapatkan dua sanksi. Yakni sanksi administrasi berupa biaya keterlambatan dan pemutusan sementara. Pemutusan arus listrik sementara diberikan waktu hingga 60 hari. Dalam tenggat waktu tersebut, PLN menyerahkan penagihan kepada Kejaksaan. Jika masih belum bisa melunasi, PLN akan melakukan pembongkaran meteran listrik. “Baiknya masyarakat membayar tepat waktu untuk menghindari hal tersebut (sanksi). Sebab jika sudah dibongkar, maka biaya pemasangan meteran baru tidak murah,” imbaunya. Besarnya tunggakan tagihan listrik ini kata Januri, akan menghambat cash flow Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab dalam
setiap pembayaran, dicantumkan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang menjadi komponen PAD. “Semakin banyak tunggakan yang belum terlunasi, semakin banyak PPJ yang belum disetorkan ke daerah,” cetusnya. Ia mengungkapkan, setoran PPJ, PLN area Banyuwangi rata-rata mencapai Rp 3,8 miliar per bulan. Sementara itu, untuk tagihan Golongan I (TNI-Polri), Januri mengatakan mekanisme penagihan hanya sebatas membuat invoice yang disahkan satuan kerja masingmasing di area PLN. “Setelah disahkan oleh satuan kerja, invoice tersebut dikirimkan ke kantor distribusi PLN Surabaya untuk dilakukan pencocokan dan penelitian. Pembayaran dilakukan lewat markas bekas dua instansi tersebut menggunakan dana kementerian hukum dan keamanan langsung kepada PLN pusat,” terangnya. Menurut catatan PLN area Banyuwangi, tunggakan tertinggi tahun ini ada pada bulan Juli lalu hingga mencapai Rp 5 miliar lebih. PLN menargetkan bisa menekan tunggakan hingga Rp 1,5 miliar hingga akhir tahun nanti. “Target ini turun dibanding tahun lalu sebesar Rp 1,8 miliar,” pungkasnya. (cin/c1/aif )
Gelar Donor Darah dan Baksos n BAGI-BAGI... Sambungan dari Hal 29
Pemberian cokelat ini tentu saja disambut hangat oleh sejumlah pengguna jalan. Mereka cukup antusias untuk menyambut pemRENDRA KURNIA/RABA
UNIK: Deretan vila dengan bentuk atap yang berbeda-beda di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
Selanjutnya, setelah melihatlihat dan mengambil foto di sekitar candi Kumendung, kami masuk lebih dalam ke arah timur untuk menuju pantai. Untuk menuju pantai, kami harus melewati areal tambak udang. Selanjutnya, kami diizinkan kantor pengelola tambak untuk memotret pesisir Kumendung. Ternyata di sekitar Pantai Kumendung terdapat sebuah vila yang sangat unik. Kami tidak menyangka kalau di Kecamatan Muncar ternyata ada sebuah vila yang luar biasa seperti ini. Deretan beberapa vila tersebut
bentuknya sangat nyeleneh. Perbedaan utama terletak pada bentuk atap vila tersebut. Dari sepuluh bungalow yang ada, masing-masing memiliki bentuk atap yang berbeda-beda. Menariknya lagi, ada juga vila di sisi utara yang berukuran lebih besar. Tepat di depannya terdapat ada sebuah kolam renang yang cukup luas, dengan view lautan lepas di Pantai Kumendung. Taman-taman dan pepohonan yang tumbuh di sekitar kolam renang, menjadikan kawasan itu tampak begitu asri. Sementara itu, Pantai Kumen-
dung saat kami kunjungi suasananya tidak jauh berbeda dengan Pantai Bomo. Pasir di Pantai Kumendung berwarna hitam. Namun, kehadiran vila unik di Pantai Kumendung ini tentu menambah nilai plus dari kawasan tersebut. Setelah bersantai sejenak di tepi kolam renang vila Pantai Kumendung, tim ekspedisi jelajah terus melanjutkan perjalanan. Selanjutnya tim ekspedisi mengunjungi pelabuhan ikan terbesar kedua di Indonesia, Minapolitan Muncar. (c1/ bay/bersambung)
berian dari polwan yang memberikan hadiah gratis ini. “Lumayan dapat cokelat. Gratis lagi,” celetuk Lukman, salah satu pengguna jalan. Indah menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan ulang tahun
polwan ke-67. Selain membagikan cokelat kepada pengguna kendaraan. Polwan di Polres Banyuwangi juga mengisinya dengan ragam kegiatan lain, seperti donor darah dan bakti sosial. (nic/c1/aif)
Hasil Analisa Diketahui saat Pleno n TEMUKAN... Sambungan dari Hal 40
PPS akan mengumumkan DPS di tingkat desa untuk mendapatkan tanggapan masyarakat. “Masyarakat yang memberikan tanggapan, misalnya jika ada warga yang belum terdaftar, diharapkan menyampaikan tanggapannya dilengkapi fotokopi kartu identitas warga yang belum terdaftar tersebut. Pihak yang memberikan tanggapan juga harus mencantumkan identitasnya,” beber Suherman. Ketua Panwaslih Banyuwangi,
Atim Hariyadi mengatakan, pihaknya telah menganalisis DP4 yang diterima Panwaslih. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan sistem yang dimiliki Panwaslih. “Sistem yang kami miliki bisa mendeteksi pemilih ganda maupun pemilih dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) invalid,” cetusnya. Atim mengungkapkan, berdasar hasil analisis tersebut, Panwaslih menduga ada pemilih yang terdaftar ganda dan warga dengan NIK invalid sekitar 70 ribu jiwa. Pemilih ganda yang dimaksud meliputi pemilih ganda di satu tempat pemun-
gutan suara (TPS), ganda antar TPS dalam satu desa atau kelurahan, pemilih ganda antar desa atau antar kelurahan, maupun antar kecamatan. Dikatakan, temuan hasil analisis tersebut sudah disampaikan kepada Panitia Pengawas Lapangan (PPL) sebagai pedoman untuk melakukan coklit bersama petugas PPDP. “Kami belum tahu hasilnya. Apakah hasil analisis kami sesuai dengan yang ada di lapangan ataukah tidak, akan diketahui saat pleno hasil coklit yang dilakukan KPU besok (hari ini),” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
40
9 Desember 2015
Temukan 70 Ribu Pemilih Ganda
RENDRA KURNIA/RABA
DIPAKU: Baliho bergambar Cabup Sumantri Soedomo hingga Senin kemarin masih terpasang di batang pohon di tepi jalan Desa Sukojati, Kecamatan Kabat.
Penertiban APK Liar Belum Tuntas Sebagian Gambar Bupati Anas Sudah Diturunkan BANYUWANGI - Rekomendasi Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencopot alat peraga kampanye (APK) yang pemasangannya tidak difasilitasi KPU tampaknya belum sepenuhnya dilaksanakan. Sejumlah APK “liar” sudah diturunkan, namun tidak sedikit atribut kampanye masih terpasang di beberapa titik. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi beberapa baliho berukuran kecil bergambar calon bupati (cabup) Sumantri Soedomo masih terpasang di jalan Desa Sukojati, Kecamatan Kabat, pada Senin sore (31/8). Ironisnya lagi, baliho tersebut dipasang dengan cara dipaku di batang pohon. Pemasangan alat peraga kampanye dengan cara dipaku di pohon tersebut melanggar Peraturan Daerah (Perda) Banyuwangi Nomor 10 tahun
2012 tentang penyelenggaraan reklame, tepatnya Pasal 8 ayat (1) huruf g angka 7. Pasal tersebut mengatur larangan memasang reklame dari kain/ spanduk di lokasi/tempat di atas trotoar jalan, tiang penerangan jalan umum (PJU), tiang telepon, pagar pembatas jalan, pohon/tanaman di tepi jalan, dan kawasan ruang terbuka hijau (RTH). B e r b e d a d e nga n b a l i h o Sumantri, beberapa baliho program Pemkab Banyuwangi yang mencantumkan gambar Abdullah Azwar Anas yang sebelumnya banyak ditemui di sejumlah titik di Kota Banyuwangi, kini jumlahnya jauh berkurang. Sebagian besar baliho yang mencantumkan gambar Anas sebagai Bupati Banyuwangi periode 2010-2015, bukan sebagai calon bupati tersebut sudah diturunkan instansi terkait. Meski demikian, masih ada saja beberapa baliho bergambar Bupati Anas yang belum diturunkan. Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi, Atim Hariyadi mengatakan,
pihaknya sudah menerbitkan rekomendasi sterilisasi APK yang tidak difasilitasi KPU tersebut. “KPU sudah meneruskan rekomendasi itu kepada pemkab dan Satuan Polisi Pemong Praja (Satpol PP). Namun berdasar informasi dari masyarakat, masih ada baliho bergambar calon yang masih terpasang,” ujarnya kemarin (1/9). Atim mengakui, pengawasan pemasangan APK belum maksimal dilakukan jajaran Panwaslih lantaran tenaga panitia pengawas terbatas. Karena itu, dia mengimbau masyarakat yang mengetahui baliho bergambar cabup untuk segera melapor kepada Panwaslih. “Kami juga akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan Satpol PP untuk secepatnya melakukan sterilisasi APK,” pungkasnya. Untuk diketahui, pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015, pengadaan dan pemasangan APK difasilitasi KPU. Sesuai regulasi Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, APK yang difasilitasi KPU antara lain, baliho, spanduk, dan umbul-
Jamin Dana APK Segera Cair BANYUWANG I - Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan jaminan untuk mencairkan dana hibah tambahan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 senilai Rp 2,6 miliar. Badan Pengelola Kekayaan dan Aset Daerah (BPKAD) sedang mempercepat proses administrasi pencairan dana hibah yang akan digunakan untuk belanja alat peraga kampanye (APK) pasangan calon. Bupati Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi siap memenuhi ketentuan untuk menyediakan dana hibah untuk keperluan kampanye pilbup sesuai amanat Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015. “Insya Allah dana hibah untuk KPU waktu tidak terlalu lama segera bisa cair,” ujarnya dikonfirmasi saat berada di kantor DPRD kemarin (1/9). Anas berharap, saat pemkab tengah mengerjakan proses administrasi pencairan dana hibah tersebut, KPU juga secepatnya merampungkan spesifikasi APK. Spesifikasi APK itu dibutuhkan untuk persiapan lelang APK yang pengadaannya difasilitasi KPU. Anas menjelaskan, walaupun dana hibah sudah dicairkan, tetapi jika spesifikasi APK untuk persiapan tender belum siap, maka dana hibah tersebut belum bisa digunakan. “Jadi, harapan kami bisa dikerjakan bersamaan. Saat pemkab mengerjakan proses adminis-
Harapan kami bisa dikerjakan bersamaan. Saat pemkab mengerjakan proses administrasi pencairan dana hibah, KPU juga mengerjakan spek APK” Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi
trasi, KPU mengerjakan spek APK,” tuturnya. Seperti diberitakan, tahap kampanye Pilbup Banyuwangi 2015 sebenarnya telah dimulai pada 27 Agustus lalu. Meski demikian, KPU belum mampu menyediakan seluruh APK pesta demokrasi lima tahunan tersebut sesuai amanat Peraturan KPU. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU, Edi Syaiful Anwar mengatakan, ada dua jenis APK yang tengah dalam proses pengerjaan, yakni baliho masing-masing paslon dan selebaran atau flier. APK yang lain masih menunggu pencairan dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahap dua. KPU mengusulkan anggaran
kampanye sebesar Rp 7 miliar lewat Perubahan APBD (P-APBD) 2015 dengan asumsi kontestan pilbup mencapai empat paslon. Tetapi ternyata hanya dua paslon, sehingga setelah disesuaikan dengan jumlah calon, maka anggaran yang dibutuhkan hanya Rp 2,6 miliar. Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 44 Tahun 2015, pencairan hibah pilbup bisa mendahului pengesahan (P-APBD). “Saat ini pencairan tersebut tengah diproses oleh pemkab. Mudah-mudahan segera bisa dicairkan sehingga kita bisa secepatnya memenuhi APK untuk masing-masing paslon,” kata Edi Senin lalu (31/8). (sgt/c1/afi)
umbul. Selain APK yang difasilitasi KPU, pasangan calon maupun tim sukses tidak diperbolehkan mengadakan dan memasang APK sendiri. Paslon atau tim sukses hanya boleh
memproduksi dan menyebarkan bahan kampanye berupa kaus, topi, mug, kalender, kartu nama, pin, ballpoint, payung, dan atau stiker paling besar ukuran 10 centimeter (cm) kali 5 cm. (sgt/c1/afi)
AKTING: Siswa-siswi SD Lazuardi saat memeragakan drama perjuangan.
BANYUWANGI - Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 segera diketahui. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi bakal melangsungkan rapat pleno rekapitulasi daftar pemilih hasil pencocokan dan penelitian (coklit) daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) hari ini (2/9). Proses pencocokan dan penelitian DP4 tersebut sudah dilakukan Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih (PPDP) sejak Juni lalu. Proses coklit dilakukan PPDP setelah Komisi KPU menerima DP4 dari KPU RI. Berdasar DP4 yang diterima KPU Banyuwangi, jumlah penduduk Bumi Blambangan yang berpotensi memiliki hak pilih pada Pilbup 2015 mencapai 1.287.398 orang. Komisioner Divisi Teknis KPU, Suherman mengatakan, sesuai jadwal yang ditentukan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
se-Banyuwangi telah merampungkan rekapitulasi hasil coklit DP4 31 Agustus lalu. Selanjutnya, KPU akan melaksanakan rekapitulasi hasil coklit DP4 hari ini. “Kami akan mengundang PPK se-Banyuwangi dalam rangka pleno rekapitulasi hasil coklit DP4 besok (hari ini). Kami juga akan mengundang Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) dan stakeholder terkait lain,” ujarnya kemarin (1/9). Hasil rekapitulasi hasil coklit DP4 tersebut akan ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilbup Banyuwangi 2015. DPS itu selanjutnya diberikan kepada Panwaslih dan dua kubu pasangan calon (paslon) untuk dicermati bersama-sama. Tahap lebih lanjut, DPS itu akan diserahkan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada rentang 3 September sampai 9 September n Baca Temukan...Hal 39
SAKSI HIDUP: Para veteran pejuang Kemerdekaan RI menceritakan saat berjuang melawan penjajah kepada para siswa SD Lazuardi.
Kembangkan Kognitif, Siswa Lazuardi Presentasi Kuliner Empat Kegiatan Agustusan Berhasil Tumbuhkan Kebersamaan ONE Step Closer menutup rangkaian kegiatan Agustusan yang digelar SD Lazuardi Tursina Banyuwangi. Kegiatan yang tidak kalah meriah ini digelar pada Jumat (28/8). Para siswa-siswi SD Lazuardi mempresentasikan hasil olahan makanan khas dari delapan kota di Jawa Timur (Jatim). Presentasi yang langsung dinilai empat juri itu adalah dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI dengan tema one step closer Jatim’s food. Lomba ini dibagi menjadi delapan tim, setiap tim berisi siswa-siswi SD Lazuardi. Dan setiap tim wajib membuat kue/jajanan khas Kota/Kabupaten yang ada di Jatim. Ada delapan Kota/Kabupaten yang diangkat, seperti Kediri, Malang, Madiun, Madura, Sidoarjo, Jember, Lamongan, Tulungagung. Lomba ini juga melibatkan wali murid. Peran orang tua adalah mencarikan tema jajanan khas sesuai kota dan setelah itu setiap tim yakni para siswa yang mempresentasikannya. Misalnya, jenang grendul khas dari Tulungagung, maka para siswa tersebut harus mempresentasikan bagaimana cara membuat jenang grendul, lalu bagaimana rasanya saat memakan jenang grendul tersebut. Setiap kelompok mendapat waktu 10 menit untuk mempresentasikannya. Ketua panitia one step
closer Jatim’s food Happy Kusumawati mengatakan, kegiatan ini digelar salah satu tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa-siswi SD Lazuardi tentang khazanah kuliner yang dimiliki kota/ kabupaten di Jatim. Selain memberikan keberanian para siswa-siswi untuk berani mempresentasikan hasil yang dilombakan. Lebih dari itu para siswa juga diajari bagaimana menjual hasil kuliner tersebut. “Kami ingin memberikan pendidikan wirausaha sejak dini,” kata Happy kemarin. Kepala SD Lazuardi Tursina Banyuwangi, Nur Wiarsih, M.Pd menambahkan dalam Agustusan ini, pihaknya menggelar tiga kegiatan sekaligus, dua di antaranya adalah from zero to zero yang digelar pada Rabu (26/8). Dalam kegiatan ini SD Lazuardi mengundang para veteran untuk berkisah tentang semangat perjuangan Indonesia, sehingga dengan demikian diharapkan tumbuh semangat persatuan dan kesatuan serta rasa bangga menjadi warga Indonesia. “Kegiatan lainnya adalah teater kemerdekaan yang diadakan Di Tempat Makam Pahlawan (TMP) pada (27/8). Teater ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia akan kemerdekaannya,” ujar Nur Wiarsih. (*)
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
TES RASA: Dewan juri langsung menilai hasil karya orang tua dengan membandingkan presentasi siswa-siswi SD Lazuardi kemarin.
WARNA WARNI: Bagi-bagi balon dengan diselipi pesan moral kepada pengunjung pantai Boom.