Rujukan Informasi Terkini
SENIN 30 MARET TAHUN 2015
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
Unduh Berkah Empat Huruf Sakti: MICE BELUM genap setahun sudah bangun kantor. Megah. Di kawasan strategis: Jalan P.B. Sudirman 39C. Berhadap-hadapan dengan agen koran terbesar di Banyuwangi: Toko Timur Bersaudara. Itu adalah keniscayaan. Itulah yang dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero). Bisnis memang harus seperti itu.
MAN
Pelaku bisnis harus agresif. Juga pintar baca peluang. Tidak boleh menelantarkan potensi uang sedikit pun. Ya, perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia itu baru menerbangi langit Bumi Blambangan pada 1 Mei 2014. Okupansi awalnya hanya 69%. Sekarang sudah mendekati 80%. Bahkan,
NAHNU Oleh SAMSUDIN ADLAWI 8
beberapa hari terakhir malah mendekati 100%. Pelanggan mulai kesulitan mencari tiket Garuda. Pelanggan mulai sengsara. Pemilik usahanya gembira. Itulah sengsara membawa nikmat. Tapi pelanggan tidak boleh dibiarkan terlalu lama sengsara. Harus segera dibuat tersenyum. Didekati. Maka dibukalah kantor cabang Garuda Indonesia
FOTO: TAUFIK FERDIANSYAH-GERDA SUKARNO/RABA
Ekspedisi Budaya ke Bekas Kerajaan Blambangan Kuno di Watukebo, Wongsorejo (6)
■ Kesadaran WP Laporkan SPT Tahunan masih Rendah
ADA GUNDUKAN UNTUK PEMUJAAN
BAYU SAK
PENINGGALAN KUNO: Bata besar ditemukan tak jauh dari gundukan tanah.
Shubuh Dzuhur Ashar
04:14
11:33
14:49
Maghrib
Isya
17:35
18:44
SELAIN panas matahari yang sangat terik, medan menuju lokasi gundukan di hutan Dusun Tangkup, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo cukup berat. Tumpukan rumput-rumput dan semak belukar yang sangat lebat di dalam hutan tidak menjadi halangan tim ekspedisi untuk terus melanjutkan perjalanan. Duri-duri rumput yang tajam menjadi tantangan tersendiri bagi tim ekspedisi.
BANYUWANGI – Kesadaran warga untuk melaporkan surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan (PPh) ternyata masih rendah. H minus dua penyampaian SPT kemarin (29/3), wajib pajak yang datang ke kantor Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Banyuwangi terlihat sepi. Padahal, meski hari libur pihak KPPP memberikan pelayanan kepada wajib pajak (WP). Sayang, mendekati deadline pelaporan SPT yang jatuh Selasa besok (31/3), tidak banyak warga yang memanfaatkan kesempatan ini untuk segera melaporkan SPT-nya. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, Kantor Pajak Pratama dipenuhi oleh ratusan WP. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (29/3), ruang pelayanan sepi oleh warga yang melapor. Hanya tampak satu-dua warga yang sedang melakukan pelaporan atau konsultasi. Kepala KPPP Banyuwangi Dadang Suwangsa melalui Kasi Pelayanan Djoko Purwanto mengatakan, antusiasme warga saat hari libur memang rendah ■
PEDISI ”Durinya nempel di kaki, rasanya gatal,” kata Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Bayu Saksono sembari mencabut duri kecil yang menancap di kakinya. Meski medna cukup berat, seluruh anggota tim ekspedisi tetap berjalan saja ke tengah hutan untuk mendapatkan temuan-temuan lain. Jika sebelumnya tim menemukan beberapa pecahan-tembikar, porselen, dan batu bata
Baca Unduh...Hal 35
SPT Masuk Baru 33 %
KEPINGAN: Artanto (kaus merah) menunjukkan pecahan tembikar. Tim ekspedisi berada di lokasi gundukan di hutan Jati Dusun Tangkup, Desa Watukebo, Wongsorejo (foto bawah).
Selain menemukan sisa lava, tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) juga dikejutkan adanya gundukan tanah di tengah hutan jati. Melihat bentuk gundukan yang sangat presisi tersebut, diduga dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan.
di kampung The Sunrise of Java. Kini, bukan hanya soal ticketing, pelanggan sangat mudah mencari informasi soal penerbangan. Perusahaan penerbangan pelat merah itu kini pasti bimbang. Menambah frekuensi terbang atau memperbesar kapasitas pesawatnya ■
besar di sekitar hutan, kali ini tim menemukan dua buah gundukan yang mencurigakan di tengah hutan jati milik Perhutani tersebut. Bentuk gundukan sangat presisi dan tertata jika kita lihat dari bawah. ”Sepertinya gundukan itu terbentuk karena buatan manusia,” duga Direktur JP-RaBa Samsudin Adlawi yang ikut dalam rombongan tim ekspedisi ■
Baca SPT Masuk...Hal 35
Baca Ada...Hal 35
Art Week Jauh dari Tema Bambu BANYUWANGI – Desain venue Banyuwangi Art Week mendapat pujian dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat pembukaan, Sabtu kemarin (28/3). Tema bambu mampu menyuguhkan produk lokal berseni tinggi. Tema ini memang harus ditonjolkan dalam rangkaian Banyuwangi Festival tersebut. Ornamen bambu terlihat jelas di pintu masuk, tenda foodcourt dan panggung pementasan atraksi kesenian. Sayang, tema bambu sebagai ikon yang telah disepakati oleh panitia dan peserta tidak seluruhnya diterapkan. Dari puluhan peserta, hanya sebagian kecil yang menerapkan tema yang telah disepakati tersebut. Perangkat bambu hanya menyentuh fasilitas umum yang disediakan panitia. Dominasi bambu tidak muncul di stan peserta Banyuwangi Art Week ■
Realisasi SPT Masuk hingga 29 Maret WP Orang Pribadi Karyawan WP Terdaftar: 52,155 SPT Masuk: 18,793 Prosentase: 36.03% Usaha/Pekerjaan Bebas WP Terdaftar: 9,232 SPT Masuk: 1,674 Prosentase: 18.13% Total WP OP WP Terdaftar: 61.387 SPT Masuk: 20,467 Prosentase: 33.34%
WP Badan WP Terdaftar: 3,187 SPT Masuk: 563 Prosentase: 17.67%
Jumlah WP Terdaftar: 64,574 SPT Masuk: 20.647 Prosentase: 33.34%
Baca Art Week...Hal 35
GALIH COKRO/RABA
SERBA BAMBU: Stand salah satu peserta Art Week yang menjual kue kering khas Banyuwangi.
KUCUR
GRAFIS: REZA/RABA
NGOPAI
Mengunjungi SDN 4 Segobang, Peserta Try Out Pinggiran
Burung Pengusir Stres
Persiapan Minim karena Bantu Ortu Panen Durian
ADA rutinitas yang tidak pernah dilupakan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penang gulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam Suryadi ■ Baca Burung... Hal 35 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Sebanyak 818 sekolah dasar (SD) telah menuntaskan uji coba (try out) mengerjakan soal-soal untuk menghadapi ujian sekolah (US). Dari ratusan sekolah tersebut, ada satu sekolah yang hanya diisi lima peserta, yaitu SDN 4 Segobang. Seperti kondisi sekolah tersebut? FREDY RIZKI, Licin SDN 4 Segobang tercatat sebagai sekolah pinggiran. Sekolah tersebut di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis Pendidikan (UPTD) Licin. Dari Banyuwangi kota, lokasi sekolah
FREDY RIZKI/RABA
UJI COBA: Lima siswa kelas VI SDN 4 Segobang, Kecamatan Licin, sedang mengerjakan soal-soal try out mata pelajaran Bahasa Indonesia, Sabtu lalu (28/3).
tersebut cukup jauh, sekitar 25 Km. Dari pertigaan Pasar Licin, jalan yang diambil adalah yang ke arah kiri. Selanjutnya terus mengikuti jalan hingga menemui salah satu masjid besar yang di timurnya terdapat sebuah jalan menanjak ke arah selatan dengan landasan semen berwarna putih. Dari situ, ikuti jalur bermedan terjal yang cukup panjang dengan lebar sekitar dua meter saja. Setelah naik turun, berkelok-kelok, dan terguncang mengikuti rute jalan sejauh tujuh kilometer, barulah terlihat sebuah kumpulan pemukiman. Tak banyak rumah yang ada di pemukiman tersebut, kurang lebih hanya lima rumah. Di pemukiman itulah letak SDN 4 Segobang berada. Tepatnya di Dusun Kayangan, Desa Segobang, Kecamatan Licin ■
Cabup independen butuh 123.500 dukungan Itu belum termasuk dukungan palsu!
Satpol PP nyabu diganjar empat tahun Semoga setelah keluar dari lapas bisa tobat!
Baca Persiapan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
26
POLITIK & PEMERINTAHAN CERMIN DIRI
Kenapa Rakyat tak Dapat Insentif
K
EPATUHAN wajib pajak (WP) untuk melaksanakan kewajibannya, tampaknya belum seperti yang diharapkan. Walau pemerintah mengeluarkan banyak kebijakan untuk memudahkan WP menunaikan kewajiban, tapi belum menggugah kesadaran warga untuk membayar pajak secara maksimal. Di Banyuwangi saja, ada sekitar 61.387 potensi WP orang pribadi (OP). Dari jumlah potensi itu, hingga kemarin baru sekitar 33,34 persen atau setara dengan 20.467 orang yang sudah melaksanakan kewajibannya menyetorkan surat pemberitahuan (SPT) tahunan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Banyuwangi. Dari realisasi SPT itu masih ada sekitar 40.920 WP yang belum menunaikan kewajibannya menyetorkan SPT. Padahal, deadline penyetoran SPT WP OP tinggal satu hari lagi, yakni pada 31 Maret 2015. Ada banyak kemungkinan kenapa warga ‘cuek’ untuk menyetorkan SPT. Kemungkinan pertama, proses penyetoran SPT yang masih berbelit dan menyita waktu. Walau pemerintah sudah melakukan inovasi penyetoran secara online, tapi WP tetap harus datang ke kantor pajak untuk melakukan registrasi. Kalau ini yang menjadi penyebab, maka pemerintah harus mencari cara lain yang lebih smart untuk memudahkan WP melaksanakan WP tanpa harus datang ke kantor pajak. Meski menjadi kewajiban, namun warga yang tercatat sebagai WP memilih untuk ‘mencari nafkah’ untuk keluarganya ketimbang ngurusi persoalan pajak. Kemungkinan kedua, warga ‘malas’ berurusan dengan pajak karena merasa belum pernah mendapat manfaat dari membayar pajak. Selama ini, WP hanya diberi tontonan gratis terungkapnya penyelewengan pajak yang dilakukan petugas pajak dan pejabat yang selama ini fasilitas hidupnya sudah ditanggung negara. Pada waktu yang bersamaan pula, rakyat juga diberi tontotanan mengerikan berupa jalan berlubang di mana-mana. Pemerintah selalu beralasan tidak cukup dana untuk memperbaiki jalan rusak, namun ratusan miliar uang rakyat ludes dilalap para koruptor yang sudah tertangkap maupun yang belum tertangkap. Pemerintah hanya mengucurkan insentif untuk petugas pajak dengan pundi-pundi bernilai ratusan miliar. Namun pemerintah lupa memberikan insentif pada rakyat yang sudah setia membayar pajak. Karena itu, rakyat juga perlu diberi insentif berupa jalan mulus tanpa berlubang. Kalau pemerintah memiliki target untuk realisasi penerimaan pajak, rakyat juga butuh dengar berapa persen target pemerintah untuk mengatasi jalan berlubang dan jalan bergelombang setiap tahun. Rakyat hanya diminta untuk membayar kewajibannya sebagai warga negara untuk bayar pajak. Sementara, hak-hak rakyat tidak diberikan. Jangan ada kesan rakyat bayar pajak hanya untuk bayar berbagai fasilitas wah para pejabat saja, namun hak-hak rakyat lupa diberikan. Kenapa hanya insentif para pejabat diberikan, namun insentif untuk rakyat tidak. Untuk menggugah kesadaran WP, salah satu solusinya menghukum mati para pejabat penggarong uang rakyat. Pemerintah jangan lagi melindungi pejabat yang terlibat korupsi uang rakyat dengan dalih dan kepentingan apa pun. Solusi lain adalah, memberikan hak-hak rakyat untuk dinikmati. Rakyat tidak butuh insentif berupa uang cash seperti yang diterima petugas pajak, jalan mulus tanpa berlubang dan pelayanan publik tanpa pungli dan korupsi sudah cukup bagi rakyat. (*)
Jawa Pos Senin 30 Maret 2015
Independen Butuh 123.500 Dukungan BANYUWANGI - Warga yang ingin ikut bersaing dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Banyuwangi tahun 2015 melalui jalur independen tampaknya bakal menghadapi tantangan lebih berat. Jika pada Pemilukada 2010 lalu, cabup independen hanya perlu dukungan tiga persen, tahun ini butuh dukungan minimal 6,5 persen dari total penduduk Banyuwangi. Tidak hanya itu, dukungan bagi cabup independen tersebut harus berasal dari minimal 50 persen plus satu dari jumlah kecamatan di Bumi Blambangan. Sementara itu, jumlah penduduk Banyuwangi saat ini mencapai kurang lebih 1,9 juta jiwa yang tersebar di 24 kecamatan. Jika dikalkulasi, syarat dukungan yang harus dipenuhi seseorang agar bisa mendaftar sebagai cabup independen mencapai 123.500 dukungan. Dukungan tersebut harus berasal dari penduduk
yang sekurangkurangnya tersebar di 13 kecamatan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Hal itu terungkap dalam seminar yang dise lenggarakan DOK. JPRB Forum Suara Syamsul Arifin Blambangan (Forseba) Sabtu lalu(28/3). Kegiatan yang dilangsungkan di kantor DPRD Banyuwangi itu menghadirkan narasumber Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Syamsul Arifin; Komisioner Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pilkada terpilih, Lilikh Maslikah; akademisi yang sekaligus mantan rektor Untag Banyuwangi, Sugi-
hartoyo; dan Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Banyuwangi, Kompol Sujarwo. Peserta seminar terdiri atas pengurus parpol, kalangan mahasiswa, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, berdasar draf Peraturan KPU yang kini masih dalam tahap pematangan, tahap pendaftaran cabup independen akan dimulai Juni mendatang. Dikatakan, sesuai ketentuan Pasal 41 Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota, syarat dukungan untuk cabup perseorangan di Banyuwangi sebesar 6,5 persen dari jumlah penduduk. “Syarat dukungannya berubah. Jika pada Pemilukada 2010 hanya tiga persen, pada pemilukada tahun ini naik menjadi 6,5 persen dan harus tersebar di lebih dari 50 persen dari jumlah kecamatan di Banyuwangi,” ujarnya.
Menurut Syamsul, dukungan kepada calon perseorangan itu dibuat dalam bentuk surat dukungan yang disertai fotokopi KTP elektronik, kartu keluarga (KK), paspoto, dan/atau kartu identitas lain yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. “Jumlah penduduk Banyuwangi saat ini 1,9 juta. Artinya, jumlah KTP yang harus disetor cabup perseorangan kepada KPU Banyuwangi sebanyak 123.500 dukungan,” kata dia. Jika cabup perseorangan mampu memenuhi persyaratan tersebut, imbuh Syamsul, jajaran KPU akan melakukan verifikasi faktual, yakni mulai tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan tingkat KPU. “Setelah dinyatakan lolos verifikasi faktual dan administrasi, cabup independen tersebut punya tiket untuk mendaftar bersama cabup yang mendaftar melalui jalur partai politik,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Jeding Rijig Aplikasi Ajaran Islam BANYUWANGI—Pengajian Ahad Pagi Khoiru Ummah di Masjid Besar Ahmad Dahlan Banyuwangi Minggu (29/3) pagi kemarin nampak berbeda seperti biasanya. Pengajian yang rutin digelar setiap Minggu pagi itu dihadiri dua tokoh penting, Bupati Abdullah Azwar Anas dan Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Jakarta, Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed. Selain kedua tokoh itu, sejumlah pengurus daerah Muhammadiyah turut mendampingi, diantaranya Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banyuwangi Ainur Rofiq, ST, MM.
TOHA/RaBa
IKUT NGAJI: Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed (tiga dari kiri) bersama Bupati Anas dan tokoh Muhammadiyah pada acara pengajian Ahad pagi Khoiru Ummah di Masjid Besar Ahmad Dahlan Banyuwangi kemarin.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Drs Syuhadak Asy’ari, M.Pd mengatakan, kehadiran Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta, Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed adalah untuk memberikan pencerahan dan
nasihat agama kepada jamaah Masjid Besar Ahmad Dahlan Banyuwangi. “Selain itu kehadiran beliau adalah untuk syiar dalam rangka muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makasar,”kata Suyhadak.
Dalam kesempatan itu, Syuhadak memberikan report pembangunan masjid besar Ahmad Dahlan. Untuk tahap pertama akan diselesaikan pada bulan Desember 2015 n Baca Jeding...Hal 35
A D V E R T O R I A L
PAUD Modal Masa Depan BANYUWANGI - Ketua Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Pusat Dr. Hj. Siti Fatimah Soenaryo, MPd menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan di auditorium Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, pada Sabtu (28/3). Seminar bertema “Pendidikan Anak Usia Dini dan Permasalahannya” itu digelar oleh BEM FKIP Untag Banyuwangi. Mantan ketua Himpaudi Jatim itu menuturkan penting mendidik anak sejak usia dini. “Adalah dengan didasarinya kesadaran bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang paling berharga untuk mencapai masa depan atau generasi penerus bangsa,” tutur Siti. Ketua BEM FKIP Herpiana Herawati dalam sambutan pembukaan menegaskan, arti penting mendidik anak sejak usia dini dilandasi dengan kesadaran bahwa masa kanak-kanak adalah masa keemasan (the golden years). Diakui, kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini tahuntahun belakangan ini mendapatkan perhatian cukup menggembirakan dari berbagai kalangan masyarakat, peme-
Tampil Lebih Mudah 10 Tahun PEREMPUAN yang canti dan manis ini bernama Agustina Erna Wati, 40 tahun, pekerjaan swasta dan tinggal di Jalan Keboiwa Nomor 2 Denpasar. Berawal dari membaca kora Radar Bali, Erna datang dan ke New Nias (cabang dari Gardenia Nias Spa Banyuwangi) karena tampil perfect sebagai karyawan yang berkecimpung dibidang kosmetik, dia harus selalu tampak lebih cantik dan menarik. Pada tanggal 12 Desember 2011, datanglah ke New Nias dengan mengikuti program terapi. Yaitu setrika wajah anti penuaan dengan mengikuti paket enam kali terapi. Benar saja, setelah rutin terapi anti penuaan, Erna tampil lebih cantik,, kulit keriput hilang dan
SIMAK: Peserta mengikuti Seminar Nasional PAUD di auditorium kampus Untag.
UNTAG FO JP-RaBa
rintah, pihak swasta, orang tua, akademisi, praktisi pendidik, agamawan, dan lain-lain. Wujud kepedulian itu dimanifestasikan dengan terbentuknya berbagai lembaga pendidikan anak usia dini yang didirikan oleh masyarakat. Namun pembangunan pada sektor pendidikana anak usia dini ini, kata dia, tidak lepas dari kendala yang ditemui di lapangan. Tak pelak, perkembangan pendidikan anak usia dini di Indonesia belum bisa dikatakan telah optimal. “Kendala-kendala tersebut berkaitan dengan kemampuan pemerintah dan masyarakat, pengelola, dan mutu pendidikan anak usia dini,” sebutnya.
Oleh karena itu, FKIP dengan tiga prodi yang ada, ingin bersinergi dengan sekolah PAUD di Banyuwangi. Tentunya, untuk menyiapkan generasi emas masa yang akan datang. Melihat kondisi dan permasalahan pendidikan anak usia dini di Banyuwangi selama ini, perlu ada perbaikan. Paling tidak, perlu adanya terobosan baru untuk memberdayakan dan mensinergikan semua potensi yang telah ada di masyarakat. “Termasuk perguruan tinggi, dalam rangka tercapainya layanan tumbuh kembang anak secara utuh, menyeluruh, dan terintegrasi,” pungkasnya. (*)
kelihatan lebih mulus dan kelihatan 10 tahun lebih muda dari usia yang sebenarnya. Hingga saat ini, Erna rutin terapi di New Nias yang terletak di Jalan Grogol Carik 153 Denpasar. Owner Gardenia Nias Sauna, Andriyani, SH,M. Hum mengatakan pihaknya memiliki lima perawatan, yaitu penurunan berat badan,
satu kali terapi langsung bisa turun satu hingga empat kilogram. Kedua, perawatan setrika body yaitu mengecilkan perut (body) satu kali terapi langsung turun lingkaran tubuh satu hingga 10 cm. Ketiga, setrika wajah yaitu mengencangkan wajah dan membentuk wajah. Keempat, memutihkan wajah
untuk menghilangkan flex dan jerawat. Lima, memutihkan tubuh dan menghilangkan bekas luka, terapi rambut rontok (botak), juga terapi rambut uban serta terapi memperbesar payudara. Untuk mendapatkan lima perawatan ini, Gardenia Nias Sauna memberikan diskon mulai 10 hingga 50 persen. Datang dan kunjungi langsung ke All New Nias di Perum Gardenia Blok G-165 (depan Fitnes Center) Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul 10.00-19.00. Telepon 087862546210; 081353318838. All New Nias Denpasar di Jalan Mertanadi 97X Kerobokan Kuta Bali; Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D Padang Sambian Denpasar; cabang lainnya di Jalan Teruna Jaya Delod Puri Kediri Tabanan. (*)
K LAS EM E N SE M E N T A RA P E R O L E H A N SUA RA CA L ON BUPA T I IDOL 2 01 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Eko Susilo Nur Hidayat 211 Angka Wijaya 143 Guntur Priambodo 121 Ficky Septalinda 116 Rindar Suhardiyansah 95 Basuki Rahmat 74 Arvy Rizaldi 53 Mandiri Ratu Warang Agung 40 Abdullah Azwar Anas 38 Toni Hartono 36 Mufti Anam 30
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Bambang Surtiyono Soekardjo Munib Syafa’at Anton Sunartono Ayub Hidayat Michael Edy Heriyanto Umi Kulsum Ikhwan Arief Neni Viantin Diyah Martiva Joni Subagyo
29 29 25 23 21 19 19 16 13 12
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Achmad Taufiq Sugihartoyo Sunarko Wijaya dr. Faida Satiyem Ali Sodiqin Joko Santoso Waridjan Zaenal Arifin Salam Juliesetyo Puji Rahayu
12 11 11 11 11 10 10 9 9 9
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Heru Pratista Syukran Makmun Hidayat Yusuf Widyatmoko Fadjar Isnaini Agus Dani T Agus Edy Riyanto Bambang Purwanto Nurmansyah Samsudin Adlawi Achmad Musta’in
6 6 6 6 3 3 3 3 3 2
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
Sumantri Soedomo Achmad Wahyudi Ipung Purwadi Qutbi Sri Utami Faktuningsih Taufik Hidayat Teguh Sumarno Agus Tarmidi Wiwik Pudjiati Masykur Ali Agung Mulyana
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0
52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.
Ahmad Fauzan Eko Sukartono Hermanto Husin Matamin Nanang Nur Ahmadi Saiful Bahri Supono Syaifunnar Wahyudi, SE Yusuf Noeris
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SENIN 30 MARET
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Tak Datang Lagi, Jemput Paksa
NARKOBA
Semua Pengunjung Cafe Dites Urine SITUBONDO –Petugas gabungan dari Satuan Reskoba Polres Situbondo, Propam dan Denpom Situbondo serta petugas kesehatan dari BNK melakukan razia di sejumlah cafe di Situbondo wilayah barat. Seluruh orang yang berada di dalamnya langsung dilakukan tes urine. Mereka berangkat sekitar pukul 21.00 dari Mapolres Situbondo. Setidaknya ada dua cafe yang dirazia. Masing-masing adalah Cafe JM di Kecamatan Besuki dan Petani Hill di Kecamatan Banyuglugur. Razia dilakukan dengan menggeledah sejumlah tempat n
Lilur Akan Pra Peradilankan Polisi SITUBONDO – Pasca penetapan dua tersangka dalam dua kasus dugaan pelanggaran Undang-
undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), penyidik mulai melakukan pemeriksaan kepada para tersangka. Sayang, tidak semua tersangka mengindahkan panggilan polisi. Bahkan, salah satunya memilih mangkir untuk se-
lanjutnya menggugat pra peradilan atas penetapan tersangkanya. Itu terjadi pada Khalilur RAS., warga Trebungan, Mangaran. satu tersangka lagi, Hafid Yusik, warga Peleyan, Kapongan memenuhi panggilan polisi n Baca Tak...Hal 28
Jika Lilur dipanggil dua kali masih tidak datang, maka bisa saja polisi akan menjemputnya. makanya ditunggu dulu.” AKP RIYANTO, Kasat Reskrim Polres Situbondo
Belum Panen Raya Harga Gabah Turun
Baca Semua...Hal 28
Stok Beras Surplus Hingga 86 Ribu Ton SITUBONDO – Sebagian petani mulai memanen padi yang mereka tanam sekitar akhir Desember 2014 lalu. Meski belum terja-
Bermimpi adalah langkah pertama, bertindak adalah langkah selanjutnya.”
MELIMPAH: Sejumlah petani memanen tanaman padi di Kecamatan Kapongan, beberapa waktu lalu.
Sherlyta Monica S.
di panen raya atau panen secara serentak, tetapi harga gabah sudah turun sebulan terakhir. Untungnya, harga gabah yang anjlok dari harga sebelumnya tidak sampai membuat rugi para petani. Seperti yang dialami oleh Pak Arip, warga Mangaran. Petani berusia 40 tahun tersebut merasa puas dengan hasil panen padinya. Sebab, selain minim hama penyakit, harga penjualan gabah dapat mengembalikan modal serta memberikan cukup hasil n Baca Belum...Hal 28
RENDRA KURNIA/JPRS
Jalan Sehat Diikuti Ribuan Peserta RSUD Asembagus Peringati HUT Pertama ASEMBAGUS - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas D Asembagus kemarin (28/03) melaksanakan kegiatan jalan santai. Acara ini merupakan rangkaian peringatan HUT pertama RSUD milik Pemkab Situbondo yang ada di wilayah timur tersebut. Sebelumnya, ada beberapa
kegiatan yang telah dilaksanakan. Diantaranya pertandingan bola voly antar desa di empat kecamatan. Yaitu kecamatan Arjasa, Jangkar, Asembagus dan Banyuputih. Pertandingan tersebut diikuti oleh sekitar 25 tim. Selain itu, ada juga kegiatan donor darah yang diikuti oleh
sekitar 150 orang. Sebelumnya, panitia juga mengadakan senam sehat. Sementara itu, untuk jalan santai yang dilaksanakan kemarin berlangsung meriah. Ada sekitar 7.000 peserta yang ikut meramaikan acara tersebut n Baca Jalan...Hal 28
HABIBUL ADNAN/JPRS
MERIAH: Asisten Bupati, Ahmad Sugiharto melepas jalan sehat HUT RSUD ASEMBAGUS kemarin.
Malam Mingguan, Tiga Remaja Dibacok PANJI - Segorombolan remaja mabuk membuat heboh puluhan warga Situbondo, kemarin (28/3) malam. Bagaimana tidak, dalam semalam ada dua TKP pembacokan yang memakan tiga orang korban. Para korban dibacok usai menikmati malam mingguan. Ketiga korban adalah Rudi Anwar, 19, warga Desa Panji Kidul, Panji. Korban Rudi mengalami luka bacok di bagian punggung kirinya. Korban kemudian langsung dilarikan ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, untuk mendapat perawatan medis. Sebelum dibacok, Rudi sedang menunggu temantemannya di kawasan Perumnas Panji Permai, Kelurahan Mimbaan, Panji. Sewaktu menunggu itulah, segerombolan pemabuk datang menghampiri korban. n Baca Malam...Hal 28
PDAM Tirta Baluran Situbondo Gelar Tasyakuran HUT Ke-24
Pasang Baru Didiskon 50 % dari 28 Maret - 28 April 2015 SITUBONDO – PDAM Tirta Baluran Situbondo menggelar tasyakuran, Sabtu (28/03) lalu. Acara dalam rangka puncak peringatan hari ulang tahunnya yang ke-24 ini digelar bersama para pelanggan, pejabat pemkab, serta karyawan-karyawati PDAM se-Situbondo. Acara yang ditempatkan di halaman kantor PDAM ini dihadiri Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto; Kapolres Situbondo AKBP Hadi Utomo; Ketua TP PKK Kabupaten, Hj. Umi Kulsum Dadang; Wakil Ketua TP PKK Kabupaten, Ibu Dian Rachmad serta para tokoh agama yang sekaligus memberikan pencerahan agama. Diantaranya KH. Mohammad Tamim Sofyan, KH Faqih Ali, Habib Ali Al Muhdar, Habib Muhammad Abu Bakar. Tema HUT PDAM kali ini “Kita jalin kebersamaan dan kekeluargaan serta keakraban dengan masyarakat menuju profesionalitas tukang ledeng’. Dalam sambutannya Direktur PDAM Tirta Baluran, Ir. Djamal Fajri, menerangkan sejak 2012 PDAM memiliki program diskon biaya pemasangan. Sebab, tanpa itu
pemasangan PDAM perbulannya berkisar 15 sambungan. “Namun kita coba memberanikan diri dengan persetujaun Bapak Bupati untuk mengadakan diskon dalam pemasangan PDAM. Untuk pertama diskonnya 15 persen. Alhamdulillah hasilnya luar biasa. Tambahan mencapai rata-rata 750 sambungan mulai tahun 2012 sampai sekarang,” terang Jamal. Nah, pada peringatan HUT PDAM Tirta Baluran kali ini ada program diskon hingga 50 persen. Itu terhitung tanggal 28 Maret-28 April 2015. “Walau pun PDAM tidak dapat untung yang paling penting bisa melayani masyarakat, untuk memakai air bersih sebagaimana simbol yang kita terapkan, yaitu pelayanan untuk masyarakat dari hati ke hati,” ungkap Djamal. Dalam sambutannya, Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto meminta agar karyawan PDAM untuk senantiasa meningkatkan profesionalisme. Sebab, sudah ada reward khusus yang diberikan oleh perusahaan. “Sebab,
Polisi langsung memburu para pelaku setelah mendapat laporan dari korban. Kasus ini langsung kami tangani dan semoga pelakunya cepat ditangkap.” IPDA Nanang P. Kasubag Humas Polres http://www.radarbanyuwangi.co.id
DHARMA WANITA: Istri Direktur PDAM, Dalila (kiri); ketua TP PKK Kab. Hj. Umi kulsum (dua dari kiri) dan Wakil ketua PKK, Ny. Dian Rahmad (dua dari kanan)
FOTO-FOTO: SAMSURI/JPRS
PENGHARGAAN: Bupati Dadang Wigiarto didampingi Direktur PDAM Djamal Fajri (dua dari kiri) menyerahkan reward kepada karyawan teladan PDAM.
PDAM pada prinsipnya tidak hanya mengejar profit, tapi di dalamnya ada pelayanan yang harus senantiasa memperoleh perhatian bersama,” ungkap Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto Kata dia, air bersih adalah bagian dari kewajiban pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana kepada masyarakat. Karena dukungan air bersih kepada aspekaspek yang lainnya akan saling berkaitan, terutama menyangkut kesehatan. Sebab itulah, Bupati menegaskan Pemkab terus mendorong adanya kreasi-kreasi baru dalam program PDAM. Meskipun tidak boleh mengenyampingkan aturan-aturan yang ada. “Kapan harus tegas, kapan harus memberikan ruang pada masyarakat. Buatlah program yang memadai,” saran Bupati. Diakui, pemerintah memang harus punya keinginan yang kuat untuk membuat fasilitas
air bersih, terutama di daerah-daerah pegunungan. Hal ini tentunya harus ada kerja sama antara PDAM dan SKPD-SKPD terkait, yaitu Dinas Cipta Karya dalam membuat saranaprasarananya. “Sehingga sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah ada pemeliharaan. Karena, dalam masalah pemeliharaan sangat lemah. Sehingga, ketika kegiatan pemeliharaan itu bisa dikerjasamakan dengan PDAM, barangkali akan banyak manfaat lain yang akan didapatkan,” paparnya Setelah memberikan sambutan, Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto didampingi Kapolres Situbondo, Ketua TP PKK, Direktur PDAM, Ir. Djamal Fajri bersama istri Dalilah serta pejabat teras Pemkab menetapkan simbol baru PDAM dari ‘Tirta Dharma’ menjadi ‘Tirta Baluran’. Ini ditandai dengan penekanan tombol sirine bersama-sama. (pri/adv)
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA Nongkrong di Pantai Pathek, Remaja Dibacok 28
Jawa Pos
SEMENTARA itu, aksi pembacokan juga terjadi di tempat wisata Pantai Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, siang kemarin (29/3). Ahmad Efendi, asal asal Desa Kilensari Kecamatan Panarukan, menjadi korban pembacokan sekelompok remaja. Setelah Efendi jatuh tersungkur, pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor. Akibat aksi pembacokan, pria 24 tahun tersebut terluka di
bahu kirinya. Beruntung, sejumlah rekan korban yang juga berwisata langsung melarikan Ahmad Efendi ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Korban yang bercucuran darah berhasil diselamatkan tim medis. Sebelum terjadi aksi pembacokan Ahmad Efendi nongkrong di pantai Pathek dengan tujuh temannya. Tidak disangka, pelaku dan beberapa temannya datang ke kerumunan korban. Dengan cepat pelaku langsung
membacok korban menggunakan sebilah pisau. Data yang diperoleh wartawan Koran ini menyebutkan, aksi pembacokan yang satu ini diduga terjadi karena ada seorang perempuan bernama Fitri Muzayyanah, 23, warga Desa Sumbertengah Kecamatan Bungatan. Fitri sebelumnya disebut telah bertunangan dengan Vadri, warga asal Mangaran. Ketika pelaku dan beberapa temannya melintas di pantai
sarkan dari keterangan korban serta rekan-rekannya. Dimana sebelum terjadi pembacokan, pelaku menegur Fitri. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo menyebutkan, pihaknya sudah turun ke lokasi. Dikatakan, salah satu anggota Polsek Panarukan, Aiptu Amin Purwanto langsung melihat kondisi korban yang dirawat di di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. “Korban selamat. katanya. (rri/pri)
Pathek, diantara mereka diduga ada yang melihat Fitri Muzayyanah sedang nongkrong di pantai. Dari situ, kuat dugaan teman badri mengira Fitri sedang berpacaran korban. Padahal, Fitri mengaku ikatan pertungan dirinya dengan Badri sebenarnya sudah putus. Diduga, pelaku pembacokan adalah salah satu teman Badri yang tidak mengetahui hubungan Badri dan Fitri sudah putus. Dugaan tersebut dida-
Hanya Memperingati, Bukan Mengancam n TAK... Sambungan dari Hal 27
Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto, menyebutkan, perkembangan kasus pelanggaran UU ITE sudah memasuki tahap pemeriksaan masing-masing tersangka. “Perkembangannya, mereka sudah dipanggil sebagai tersangka,” katanya. Kata dia, surat panggilan pemeriksaan yang dilayangkan polisi kepada masing-masing tersangka, mendapat tanggapan yang berbeda. Lilur (Khalilur R Abdullah Sahlawiy) mangkir dari panggilan polisi. Sedangkan HY (Hafid Yusik) langsung memenuhi panggilan untuk diperiksa polisi. Lebih jauh, dia menjelaskan, panggilan polisi terhadap Lilur sudah dilayangkan untuk kedua kalinya. Sebab, panggilan pertama tidak dipenuhi tersangka. “Pada Rabu (25/3) lalu
surat panggilan kedua sudah dilayangkan kepada Lilur. Namun, Dia (Lilur) tidak datang dengan alasan ada kepentingan di Jakarta. Untuk Hafid Yusik dipanggil sekali langsung datang,” terang pria yang pernah bertugas di Polres Pasuruan tersebut. Mengenai pertanyaan yang akan ditanyakan dalam proses penyidikan, Riyanto tidak menjelaskannya secara rinci. Hanya saja dia menyebut jika Lilur dipanggil dua kali masih tidak datang, maka bisa saja polisi akan menjemputnya secara paksa. “Bisa dijemput, makanya ditunggu dulu,” tegasnya. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, Lilur ditetapkan menjadi tersangka karena dilaporkan oleh Amirul Mustofa, warga Jalan PB Sudirman, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota. Dalam laporannya, Amir mengaku mendapat ancaman pembunuhan
yang diduga dikirim Lilur melalui SMS. Sedangkan HY menjadi tersangka setelah dilaporkan oleh Musram Doso, warga Kabupaten Situbondo. HY dilaporkan karena mengunggah sebuah SMS yang disebar Lilur beberapa waktu lalu, ke group di media sosial facebook. Lilur dan HY kemudian sama-sama menjadi tersangka karena diduga melanggar pasal UU ITE. Sementara itu kuasa hukum Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Supriyono SH MHum menerangkan, kliennya tidak berkenan mendatangi panggilan polisi, karena masih akan menggugat pra peradilan terhadap Polri atas penetapan tersangka dirinya. “Jadi menunggu hasil pra peradilan itu dulu, apalagi beliau (Lilur) masih di Jakarta,” terang Supriyono, tadi malam. Ada beberapa alasan kepaba
Sambungan dari Hal 27
“Walapun harganya tidak setinggi bulan lalu dan awal tahun 2015, tetapi kami masih bisa untung, modal bisa kembali. Untuk cuaca, saat ini cukup ba-
gus dan mendukung, sehingga hama padi tidak terlalu banyak,” kata Arip kepada wartawan koran ini ikemarin (29/3). Harga gabah memang mengalami penurunan yang cukup besar dari awal tahun 2015 lalu. Pada bukan Januari rata-rata harga
gabah bisa mencapai sebesar Rp 5.200 perkilogram. Bulan Pebruari turun dikisaran Rp 4.200 sampai Rp 4.400. sedangkan di akhir bulan ini harga gabah hanya bertahan pada harga Rp 3.700 sampai Rp 3.800 perkilogramnya. Menurut Arip, harga awal ta-
SITUBONDO TANAH Dijual Lahan 5,6 Hektar. SHM. Ada 780 Pohon Mangga, Lokasi di Kalibagor Situbondo. Cocok untuk Program pemerintah Rumah Sederhana. Hub. 082 315 151 405
NUR HARIRI/JPRS
DIRAWAT: Polisi meminta keterangan kepada korban pembacokan, di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, kemarin (29/3).
Razia Difokuskan untuk Pencegahan n SEMUA... Sambungan dari Hal 27
Ini untuk mengetahui ada tidaknya pegawai dan pengunjung kafe yang membawa narkoba. Dalam penggeledahan itu, polisi tidak menemukan seorang pun yang membawa narkoba. Tidak hanya itu, selain melakukan penggeledahan, razia yang dipimpin Kasat Reskoba AKP Heri Budiono dan Kasi Propam IPTU Heru Purwanto ini, juga membuat banyak orang terkejut. Sebab, petugas gabun-
Lilur memilih melakukan gugatan pra peradilan. Diantaranya, penetapan tersangka oleh Polres dianggap tidak benar. Misalnya tentang kejelasan tempat kejadian perkara. “Misalnya saat menyampaikan SMS (short massage service) yang diduga mengancam itu, dilakukan di Jakarta, berarti Polres Situbondo tidak punya kewenangan untuk memeriksa perkara ini. Yang punya kewenangan, kata dia, adalah Polda Metro Jaya atau Mabes Polri,” terangnya. Selain itu, dalam SMS yang dinilai sebagai ancaman oleh Amir tersebut, kata Supriyono, ada kata-kata pengandaian ‘jika’. Sehingga, harus ada saksi ahli bahasa yang didatangkan untuk memastikan maknanya. “Kalau menurut saya, kalimat yang digunakan itu hanya berupa peringatan, bukan mengancam,” tagasnya. (rri/pri)
gan langsung meminta kepada orang-orang yang ada di cafe untuk melakukan tes urine. “Seluruhnya diperiksa, baik pemandu karaoke atau pengunjung cafe langsung di tes urine. Pemeriksaan itu guna mengetahui keterlibatan dalam narkkoba,” kata AKP Heri Budiono, kemarin (29/3). Dikatakan, dari tes urine yang dilakukan terhadap puluhan orang, tidak ada satu pun pengunjung cafe yang menggunakan narkoba. “Hasilnya nihil,” katanya sambil menyebut razia un-
tuk mendukung program pemerintah dalam program ‘Selamatkan Indonesia dari Narkoba serta Gerakan Rehabilitasi 10.000 Penyalahguna Narkoba’. Heri menambahkan, razia yang dilakukan kali ini tidak semata-mata untuk memburu pengedar dan pengguna narkoba. Akan tetapi juga difokuskan pada pencegahan. “Kami himbau kepada para pengguna narkoba agar melaporkan diri, kecanduan atau hanya pemakai akan direhabilitasi,” pungkas Budi. (rri/pri)
Pendukung Program Second City n JALAN... Sambungan dari Hal 27
Berbagai macam hadiah yang diperebutkan peserta jalan santai. Misalnya sepeda motor, kulkas, sepeda gunung, TV 21 inch. Semuanya itu sebagai hadiah utama. Panitia juga menyediakan beberapa doorprize menarik. ”Kita melaksanakan jalan santai ini sebagai salah satu bagian dari sosialisasi dan promosi RSUD Asembagus terhadap masyarakat,” ujar Erwan Darmawan, Humas RSUD Asembagus. Dia mengatakan, saat ini, RSUD Asembagus telah mendapatkan SK sebagai RSUD kelas D. Itu sesuai dengan SK Menteri Kesehatan (Menkes) nomor HK.02.03/I/0535/2015 tentang penetapan kelas RSUD Asembagus Kabupaten Situbondo yang ditetapkan sebagai RSUD kelas D.
Produksi Capai 257 Ribu Ton GKG n BELUM...
Senin 30 Maret 2015
hun yang cukup tinggi tersebut dikarenakan banyak petani yang tidak panen padi. Sebab, sejumlah petani kebanyakan menanam padi sejak akhir desember 2014, Januari dan Pebruari 2015. “Waktu mahal-mahanya jarang yang panen, karena masih tanam,” terangnya. Data yang diperoleh wartawan koran ini, gabah Situbondo tak hanya dijual secara lokal saja. Tetapi juga ada sebagian gabah petani Situbondo yang dijual ke luar daerah. Meski begiru, bisnis jual-beli gabah yang dilakukan petani tidak sampai menggagu stok beras di Situbondo. Kepada wartawan, Kepala Dinas Pertanian (Disperta), Agus Fauzi mengatakan, untuk Situbondo rata-rata produksi gabah mencapai 257 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) pertahun. Dari total itu jika digiling seluruhnya akan menghasilkan beras seberat 162 ribu ton beras. Sedangkan kebutuhan beras yang dikonsumsi masyarakat Situbondo, hanya sekitar 62 ribu ton untuk setiap tahun. “Jadi surplusnya sekitar 86 ribu ton, cukup aman meski ada pengiriman gabah ke luar daerah,” papar Agus Fauzi. (rri/pri)
SERTIFIKAT: Penetapan kelas rumah sakit yang dimiliki RSUD asembagus.
HABIBUL ADNAN/JPRS
Lebih jauh, Erwan menjelaskan, terbitnya SK Menkes tersebut tidak lepas dari dukungan Bupati Kabupaten Situbondo, Dadang Wigiarto. Dia menambahkan, RSUD Asembagus saat ini telah didukung oleh beberapa dokter spesialis. Diantaranya, dokter spesialis bedah, kandungan, anak dan dokter spesialis penyakit dalam.
”Selain itu juga didukung oleh tenaga dokter umum dan tenaga perawat serta bidan yang professional,” terang lelaki asal Dusun Sodung, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih itu. Menurut Erwan, RSUD Asembagus akan menjadi pendukung percepatan program Second City yang digagas oleh Bupati Situbondo di wilayah timur. (bib/pri)
Polisi Langsung Memburu Pelaku n MALAM... Sambungan dari Hal 27
Sejumlah pemuda mabuk itu tiba-tiba langsung menantang korban untuk berkelahi. Mendengar tantangan tersebut, Rudi Anwar dan teman-temannya tidak menghiraukan. Sebab, diantara segerombol pemuda mabuk tersebut ada yang membawa senjata tajam. Senjata yang mereka tenteng, siantaranya pisau, samurai, linggis, hingga senjata jenis alat pembajak sawah yaitu cangkul. Rudi yang tidak ingin mendapat serangan berusaha menghindar. Korban pun langsung beranjak pergi untuk pulang. Sayang, ketika korban berjalan salah seorang pelaku marah karena korban cuek. Dengan cepat pela-
ku tersebut membacok korban dan mengenai punggungnya. Begitu melihat korban jatuh tersungkur, pelaku dan teman-temannya memilih kabur. Korban selanjutnya dibantu warga menuju rumah sakit. Untuk dua remaja lain, lokasi pembacokannya terjadi di Alun-alun Situbondo. Korbannya adalah Humaidi, 17, warga Desa Watulawang, Kecamatan Cermee serta Rofiq, 14, warga Desa Bandilan, Kecamatan Prajekan, Bondowoso. Humaidi terkena luka bacok di bagian punggung. Sedangkan Rofiq bocor di bagian kepalanya. Ketiga remaja tersebut akhirnya dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Kedua remaja ini disebut-sebut menjadi sasaran amukan pemuda lain, keti-
ka hendak melerai pertengkaran. Sayang, niat baik mereka yang bermaksud melerai perkelahian justru menjadi korban pembacokan. Para korban berhasil selamat setelah sejumlah warga berusaha melerai mereka. Setelah berhasil dilerai, pelaku pembacokan langsung kabur. Kasubbag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, terjadinya dua aksi penganiayaan tersebut terjadi Sabtu malam. Dikatakan, pihaknya langsung memburu para pelaku setelah mendapat laporan dari para korban. “Kasus ini langsung kami tangani dan semoga pelakunya cepat ditangkap,” katanya. (rri/pri)
PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama
Skor
No. Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
1292 693 445 406 175 127 25 8 8 7 6 3
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
H. Dadang Wigiarto SH H. Yoyok Mulyadi Fathor Rakhman Habib Sholeh AL Muhdlar H. Muhammad Habib Muh. Abu Bakar Imam Hidayat Rahmad SH. M.Hum H Ridwan Sudiharto Sumadin H. Fahrudi Hadi Wijono
KH. Saiful Islam Zainuri Ghazali Zainiye Jamaluddin Soeroso Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo John Hari Santoso
Skor 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana Hadi Prianto Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi Khalilurahman Ningsih MS. Rudi Afiyanto Mahmudi Baijuri
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
Muhyiddin Khotib Moh. Jufri Slamet Basuki Sofwan Hadi Sukarso Sunardi Demokrat Syaifullah Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli
Skor
No.
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Nama Sigit Prasetyo Saiful Bahri Suharto Binar Kumudawati Lora Fadoil Lora Malung Lora Zakky Rahmad O. W. (Khing) Widigdyo Sayonara Supriyono SH. M.Hum Yuli Asiska
Skor 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
EKONOMI BISNIS 0
0
0
0
10.600
TELUR AYAM RAS
104.000
KACANG KEDELAI IMPOR
0
0
9.800
DAGING AYAM BROILER
24.400
0
9.800
DAGING SAPI
15.500
9.800
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
8.800
BBM
CABAI BIASA
200
0
MIGOR CURAH
20.600
Senin 30 Maret 2015
BAWANG MERAH
0
GULA PASIR
Jawa Pos
BAWANG PUTIH
0
BERAS IR 64
B A N Y U W A N G I
12.000
0
29
R A D A R
26.600
13.200
HPP Naik, Target Pengadaan Turun Bulog Targetkan Beli Gabah Petani 50 Ribu Ton
FREDY RIZKI/RABA
TEBAR JALA: Hasan, 42, petani asal Desa Macan Putih, mencari ikan sebagai tambahan nafkah, kemarin.
Petani Turun Sungai KABAT – Walau sudah beberapa kali naik, harga baru bahan bakar minyak (BBM) yang diberlakukan pemerintah tetap saja memberikan dampak buruk pada masyarakat. Sejumlah petani asal Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, terpaksa ke Sungai untuk mencari ikan. Para petani itu beralasan jika hasil ikan yang mereka dapat bisa digunakan untuk menambah pemasukan seiring semakin tingginya harga kebutuhan pokok. Hasan, 42, salah seorang petani mengaku jika penghasilannya menjadi petani tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi lahan yang digarap tidak terlalu luas, sehingga harus mencari cara lain untuk menambah pemasukan keluarga. Bersama temannya, Suhud, 55, warga asal Desa Macan Putih, Hasan terpaksa harus menyusuri Sungai Tambong. “Bagaimana lagi, setiap BBM naik, beberapa kebutuhan harganya naik juga. Sedangkan harga-harga hasil pertanian tidak pernah ikut naik,” katanya. Tidak tanggung-tanggung, dalam sekali jalan mereka bisa menyusuri sungai hingga sembilan kilometer. Mereka mengikuti aliran sungai sampai ke Desa Sukojati. Dalam sehari tidak tentu hasil yang mereka dapat, namun rata-rata bisa mencapai dua kilogram ikan air tawar. “Hasil cari ikan kita jual ke tetangga, satu kilo kita jual Rp 20 ribu,” kata Hasan. (fre/afi)
GALIH COKRO/RABA
PANEN RAYA: Mulai April petani padi Banyuwangi mulai memasuki panen rakyat. Bulog siapa menampung gabah petanu dengan harga lebih tinggi.
BANYUWANGI – Target pengadaan gabah petani yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) Banyuwangi tahun ini turun drastis. Tahun 2014 Bulog menargetkan 75 ribu ton, sedangkan tahun 2015 hanya menargetkan 50 ribu ton saja. Kasubdivre Bulog Banyuwangi, Sopran Kenedi melalui Wakasubdivre Komuli mengatakan, Bulog akan kerja keras untuk merealisasikan target pengadaan gabah petani. Walau target tinggi, namun tahun lalu gagal merealisasikan target yang telah ditetapkan. Untuk tahun 2015, kata Komuli, harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras naik cukup signifikan Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 tentang HPP, harga gabah kering panen (GKP) ditetapkan Rp 3.700 untuk kalangan petani dan Rp 3.750 untuk tingkat penggilingan. Sedang tahun lalu, GKP tingkat petani hanya mencapai Rp 3.300 dan Rp 3.350 pada tingkat penggilingan. Untuk gabah kering giling (GKG) dipatok Rp 4.600 di penggilingan dan Rp 4.650 di tingkat Bulog. Sebelumnya hanya Rp 4.200 dan Rp 4.250 per kilogram. Sedangkan harga beras kualitas medium ditetapkan menjadi Rp 7300 per kilogram di gudang Bulog atau naik
dari sebelumnya yang hanya Rp 6.600. “Sekarang HPP hampir menyamai harga beli di pasar, kami yakin petani mempertimbangkan HPP baru. Apalagi Bulog melakukan pembayaran secara tunai,” ujar Komuli. Dengan HPP baru tersebut, Bulog optimistis target penyerapan tahun ini bisa tercapai. Tahun lalu realisasi pengadaan sangat rendah, hanya sekitar 65 persen dari target atau 48.000 ton saja. “Selain dipengaruhi hasil panen, harga beli pasar terus meningkat. Petani lebih memilih menjual beras dan gabah ke pasaran,” jelas Komuli. Komuli menambahkan pihaknya sedang menggenjot penyerapan gabah dan beras dari petani. Hingga 26 Maret kemarin Bulog sudah melakukan pengadaan gabah petani dengan sejumlah mitra tani. “Sudah ada beberapa mitra tani yang menandatangani kontrak pengadaan beras dan gabah kepada Bulog. Mereka sanggup 315 ton dan 105 ton beras,” ungkap Komuli. Pada masa panen mulai Bulan April hingga Agustus gabah maupun beras yang diserap Bulog lebih banyak lagi. Sebab pada musim panen, biasanya harga gabah anjlok di pasaran. Tahun ini Bulog lebih mengutamakan menyerap gabah ketimbang beras. “Gabah lebih tahan lama ketika disimpan. Harapannya, beras tetap fresh ketika didistribusikan,” tambahnya. (cin/afi)
SD Muhammadiyah 6 Genteng Gelar Milad ke-80
Gelar Try Out dan Bakti Sosial GENTENG-Menyambut Milad yang ke-80, SD Muhammadiyah 6 Genteng, menggelar try out, bazar, dan pentas seni. Selain itu, juga lomba menyanyikan lagu Muhammadiyah, santunan untuk fakir, miskin, dan anak yatim piatu. Acara yang digelar selama dua hari itu, dimulai pada Sabtu (28/3). Untuk hari pertama, diawali dengan try out, bazar, dan pentas seni. Untuk try out diikuti 250 peserta dari sekolah Taman Kanak-kanak (TK) se Kecamatan Genteng dan sekitarnya. “Acara ini untuk menyongsong Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar pada Agustus 2015,” cetus Kepala Sekolah (Kasek) SD Muhammadiyah 6 Genteng, Imam Sujaet. Menurut Sujaet, kegiatan ini atas kerja sama dewan guru yang didukung penuh wali murid. Try out yang sudah menjadi agenda rutin setiap tahun, itu untuk memberikan pemahaman anak-anak tentang soal secara alami. “Try out ini bukan untuk menjaring siswa, tapi lebih menanamkan pen-
KOMPLIT: Contoh sarung yang tersedia di toko Laris Textile Banyuwangi.
EKO BUDIYONO/JPRG
EKO BUDIYONO/JPRG
PEDULI: Penerima bantuan santunan bersama Kasek SD Muhammadiyah 6 dan pengurus Muhammadiyah Kecamatan Genteng.
JUARA: Kasek Imam Sujaet menyerahkan hadiah kepada wali murid pemenang try out, kemarin (29/3).
didikan agama sejak dini, menanamkan ke Islaman, ” katanya. Dengan try out ini, para wali murid diharapkan memasukkan anaknya ke sekolah yang berbasis Islam, terutama di SD Muhammadiyah 6 Genteng. “Saya berharap wali murid bisa memilih sekolah yang berbasis Islam,” harapnya. Untuk hari kedua yang digelar Minggu (29/3), digelar lomba lagu Muhammadiyah dan kegiatan santunan pada 48 fakir, miskin, dan anak yatim. Untuk acara ini, dilaksanakan
Perum Permata Giri
di halaman SD Muhammadiyah 6 Genteng. “Peserta lomba lagu Muhammadiyah ini diikuti semua TK Aisiyah se Kecamatan Genteng,” terang Bayu DWI FS, ketua panitia. Menurut Bayu, milad SD Muhammadiyah 6 Genteng yang ke-80, ini juga untuk menggemakan muktamar Muhammadiyah ke 47. “Semoga bisa dilaksanakan pada tahun mendatang, untuk try out kita siapkan hadiah berupa tropy, piagam, dan uang pembinaan,” katanya. Dalam acara ini di hadiri ketua
Sawah 3614 m2 Dijual sawah luas 3614 m2,SHM lokasi dekat jalan karangsari arah paiton harga 250 jt bisa nego Hub Bp. Ali puskesmas Gendoh 081336304277
BANYUWANGI – Selain menyediakan bermacam jenis kain, Laris Textile juga menyediakan sarung, kopiah, dan mukenah. “Khusus untuk sarung, banyak merk yang tersedia. Seperti Serama, Zamrud, Saphire,
Atlas, dan BHS,” ujar Faiz Gasim, pemilik Laris Textile. Buruan belanja di toko Laris textile dengan harga terbaik di Jalan DI Pandjaitan 13 (Timur lampu merah Lateng) Banyuwangi. (*)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Datsun
Mitsubishi Fighter
Suzuki Ertiga
Kijang Innova
Desa Pasinan
Promo Datsun DP 17 Jtn @2 Jtn s/d 7 Th, Voucher 1 Jt dll, Proses Cpt 081231989992
Dijual Truk Mitsubishi Fighter Tahun 1994, Bak Panjang 8 Meter Tlp. 081 336 744 005
Dijual Suzuki Ertiga Putih, Gx Manual Th 2012 Hrg 148 Jt, Nego, Bisa Cash & Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086
Dijual Innova Th 2005 Solar, Silver Hrg 155 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082 142 194 111
Luas 553 m2 Di Kota Tepi Jl Cck Unt Rmh +Toko 570 Jt Nego Tukar + H: 081909915577
Honda Miliki Mobil Honda Impian hny dg DP 30Jtan, bunga 0 %, tenor s/d 7 th. info lnjt hub Mahira Honda 082330446271 / 087802136888
Pregio Dijual Mobil Pregio 2005 Hrg Rp. 80 Juta, Nego Hub: 081358192679
Djl mrh rmh bsr dlm kota jl. Riau 57 Lateng BWI. LT/LB 150m2/SHM.KM, KT.3, R.tamu, R.Kluarga, dpr+r.mkan, R.sholat, Garasi, Loteng Jemuran H. 0853 3109 8393
Sarung, Kopiah, dan Mukenah Juga Ada di Laris Textile
Desa Alasmalang
Luas 553 m2
Jalan Riau
ISTIMEWA
Djl Sawah L 11.800 m2, SHM, Lok. Ds. Alasmalang Kec. Singojuruh h: 081338406914 Djl Sawah L 1765 m2, Lok. Ds. Pasinan Kec. Singojuruh Hrga Nego Hub: 081338406914
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Majelis Dikdasmen Muhammadiyah, Genteng, H. Mohammad Yasin. Dalam sambutannya, Yasin berharap SD Muhammadiyah 6 Genteng bisa lebih besar dan maju. “SD Muhammadiyah 6 Genteng bisa membawa misi perjuangan Muhammadiyah sesuai tujuan pendidikan dengan mengutamakan budi pekerti atau pendidikan akhlak mulia, sekaligus mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat,” harap Yasin. (adv/abi)
Kotoran Kelelawar Dicari Kotoran Kelelawar Sbnyk2nya Hub. Mira 081389593740, Yuli 081332759396
Nissan New March All New Nissan March Discount Besar Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION” di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
Nissan Juke Revolt Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
Nissan Grand Livina Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
Nissan Navara Open Indent All New Nissan Navara Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
Nissan X - Trail Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
Nissan Datsun Go Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015
HALAMAN 32
SENIN 30 MARET
KELOMPOK MANDIRI
Dapat Bantuan Itik dari BSI PESANGGARAN - Setelah program pertama (Kelompok Mandiri) di Dusun Ringinagung, Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran berjalan baik, PT Bumi Suksesindo (BSI) Pulau Merah, kembali menggulirkan program budidaya itik di Dusun Ringinsari di desa yang sama. Program budidaya itik merupakan salah satu program CSR PT. BSI di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Untuk saat ini, program tersebut sudah memasuki tahap yang kedua. Penerima manfaat kali ini adalah Kelompok 63 Jaya di Dusun Ringinsari RT 02 RW 03, Desa Pesanggaran. Kelompok 63 Jaya merasa sangat senang mendapatkan program bantuan ini. Sebagaimana disampaikan ketua kelompoknya, Sugeng. Menurutnya, anggota kelompoknya rata-rata adalah pekerja serabutan dengan penghasilannya tidak menentu. Dengan adanya program ini, ada penghasilan tambahan yang sifatnya tetap. Selain itu, adanya program ini juga menambah pengetahuan tentang bagaimana merawat itik secara baik. “Kita sekarang tahu bagaimana makanan yang baik untuk bebek dengan perbandingan nutrisi yang berimbang,”tuturnya. Kata Sugeng, hal yang sangat membanggakan menurutnya adalah saat banyak warga datang ke tempatnya untuk belajar mengenai ternak itik. Seperti yang dilakukan oleh Dono, salah satu warga Ringinsari. Dari hasil belajar tersebut, Dono kemudian menerapkannya dengan memelihara itik sendiri di rumahnya. Sementara itu, community development (comdev) officer BSI, Dwi Pujo, mengatakan, meskipun produk yang dihasilkan oleh Kelompok 63 Jaya sama dengan Kelompok Mandiri, yaitu telur, namun, pangsa pasarnya berbeda. “Produk telur Kelompok Mandiri untuk menyuplai penetasan. Sedangkan, produk Kelompok 63 Jaya adalah telur untuk konsumsi,” terang Pujo. Sebagai langkah antisipasi terhadap membeludaknya telur di pasaran, kelompok juga dibekali dengan skill untuk membuat telur olahan. Hal ini sebagai alternatif pada saat harga penjualan telur mentah rendah. “Saat ini kita sedang uji coba pembuatan telur asin panggang,” pungkas Pujo. (*/azi)
BSI FOR RaBa
BERMANFAAT: Peternak itik mendapat bantuan dari PT BSI.
TAHUN 2015
Candrian Diminati Spearfishing
SHULHAN AHDI/JPRG
EKSOTIK: Pantai Candrian di Desa Sumberagung jadi rumah ikan dan sangat cocok untuk wisata spearfishing, kemarin (29/3).
PESANGGARAN-Satu lagi pantai di wilayah Kecamatan Pesanggaran, menyimpan keindahan yang luar biasa. Pantai yang belum banyak dikenal itu adalah Pantai Candrian yang berlokasi di timur Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Tidak mudah untuk menuju ke pantai ini, karena belum ada akses jalan. Pantai Candrian yang lokasinya berada di kawasan hutan KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, itu bisa ditempuh dengan naik perahu ke arah timur dari Pantai Pulau Merah. Karakter pantai ini, sangat mirip dengan Pantai Wedi Ireng. Meski berada di pantai selatan, tapi ombaknya tidak terlalu besar. Yang menakjubkan, pantai yang berbentuk teluk kecil itu penuh dengan pasir putih. “Pantai Candrian belum banyak dikunjungi warga,” cetus Harmindun, 35, salah seorang penyedia jasa perahu. Menurut Harmindun, setiap hari memang ada pengunjung yang minta diantar ke Pantai Candrian, tapi hanya sekitar lima orang n Baca Pantai...Hal 33
Perbaikan Rel Tegalmojo Dikeluhkan SINGOJURUH-Perbaikan bantalan rel kereta api (KA) di perlintasan Tegalmojo, Dusun Gayam, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, kini banyak dikeluhkan para pengguna jalan. Jalan aspal di sekitar rel yang diganti bebatuan, dianggap membahayakan. Pengendara motor yang melintas di lintasan rel KA Tegalmojo itu, tidak jarang yang hampir kecelakaan. “Saya nyaris jatuh, ban motor bagian depan terperosok ke bebatuan,” cetus Yasika, 29, salah satu warga dari Genteng, kemarin. Keluhan senada juga diungkapkan, Mulyono, 45. Salah seorang warga Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, itu mengatakan perbaikan bantalan rel di lintasan KA tersebut dimulai sejak Sabtu (28/3). Aspal yang berada di sekitar
rel KA, diganti dengan tumpukan batu dalam kemasan karung. Karung berisi batu itu, kini sudah hancur dilewati kendaraan. “Harusnya itu ada papan peringatan, jadi warga yang melintas tahu ada perbaikan,” katanya. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, jalan yang sempit membuat pengendara mobil harus bergantian saat melintas di lintasan tersebut. Sejumlah pengendara motor yang berebut jalan rata, beberapa kali nyaris tabrakan. Sayangnya, Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) IX Jember, Eko Sri Mulyanto, saat dikonfirmasi melalui hand phone (HP), tidak ada jawaban meski nomornya aktif. (ddy/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
DIPERBAIKI: Dua pengendara motor nyaris tabrakan saat melintas di rel KA Tegalmojo, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, kemarin.
Gebyar New SIMASTER 2 KSP Milan
Dua Anggota Berangkat Umroh dan Satu Dapat Motor Pemenang Undian Hadiah KSP Milan n Grand Bonus Umroh ke Makkah 1. Arthanti Y/Tri Yuliani, Dsn/DS Kemiri, Singojuruh 2. Aminah, Dsn Krajan, Desa Genteng Wetan, Genteng n Grand Bonus Motor Honda Beat 1. Irma Yuniar Dwiyanti, Dsn Tegalrejo, Ds Tulungrejo, Glenmore n Hadiah Utama @ Rp 9 Juta 1. Subagyo, Dsn Temurejo, Desa Kembiritan, Genteng 2. Yulia Handayani, Dsn Krajan, Ds Setail, Genteng 3. Hidayatul Khoiriyah, Dsn Salamrejo, Sumbergondo, Glenmore 4. Prayitno, Dsn Curahjati, Ds Grajagan, Purwoharjo n Hadiah Elektronik n Lemari Es : Ali Imron, Dsn Plaosan, Ds Gendoh, Sempu n Mesin Cuci: Absani, Dsn Curahketangi, Ds Setail, Genteng n TV 21 Inc : Susanto Eka Pranata, Dsn Krajan, Ds Rogojampi n Sepeda Gunung 1. Vincencius MD, Jl. Makmur, Genteng Kulon, Genteng 2. Wahyu Utami, Dsn Wijenan Lor, Singolatren, Singojuruh 3. Kartikasari, Dsn Krajan, Genteng Wetan, Genteng 4. Marsa Naila AP, Dsn Sumberjeruk, Tamanagung, Cluring 5. Nasuha, Dsn Krajan, Gendoh, Sempu 6. Rohilah, Hj, Dsn Jenisari, Genteng Kulon, Genteng 7. Lanni, Dsn Krajan, Kalibaru Wetan, Kalibaru 8. Alexander Laksono, Dsn Krajan, Desa Gambiran n Hadiah Hiburan 10 Merchandise 1. Andry Sunaryono, Dsn Lugonto, Ds Rogojampi 2. Sumiati, Dsn Salamrejo, Tulungrejo, Glenmore 3. Arief Juniar, SH, Dsn Lugonto, Rogojampi 4. Raditya Nanda Putra, Dsn Plaosan, Gendoh, Sempu 5. Arfa Adriansyah, Dsn Krajan, Sidorejo, Purwoharjo 6. Bambang Krismono Adi, Dsn Lugonto, Rogojampi 7. Sutriningsih, Dsn Kaliboyo, Kradenan, Purwoharjo 8. Mariatul Kiptiyah, Dsn Rogojampi Utara, Rogojampi 9. Nunung Nuryani, Jl Dewata. Genteng Kulon, Genteng 10. Parni, Dsn Krajan, Kalibaru Kulon, Kalibaru
GENTENG-Koperasi Simpan Pinjam Millenium Artha Niaga (KSP MILAN) menggelar Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-15, kemarin malam (29/3). Pada hari jadinya, koperasi ini menggelar undian untuk program Simpanan Masa Depan Tepercaya (SIMASTER) dengan hadiah utama berupa umroh dan motor Honda Beat. Gebyar New SIMASTER 2 yang digelar di gedung Graha Bakti Sport, Genteng, itu berlangsung meriah. Sekitar 80 persen anggota KSP Milan tumplek blek digedung terbesar di Kota Genteng itu. Selain itu, Forpimka Genteng juga kompak hadir. Untuk menyemarakkan acara, mereka dihibur sejumlah artis papan atas Kota Gandrung. Dalam undian berhadiah kali ini, KSP Milan menyediakan hadiah berupa dua tiket umroh, dan satu motor Honda Beat. Selain itu, juga hadiah berupa uang Rp 9 juta untuk 4 anggota, 8 sepeda gunung, 3 elektronik dan seabrek hadiah hiburan. Dua anggota KSP Milan yang beruntung mendapatkan tiket umroh ke tanah suci Makkah itu adalah Arthanti Y/Tri Yuliani asal Dusun/Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, dan Aminah warga Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Sedang anggota yang membawa
pulang motor Honda Beat, itu adalah Irma Yuniar Edwiyanti, asal Dusun Tegalrejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. (lebih lengkap lihat grafis) Ketua KSP Milan, Angka Wijaya Irawan, mengatakan kegiatan ini untuk mengingatkan pada seluruh pengurus dan anggota bahwa bekerja itu ada sesuatu yang harus di berikan pada orang lain. Sehingga, tidak hanya memikirkan keuntungan saja. Meski bekerja itu harus ada keuntungan, tapi harus bisa memilah mana keuntungan yang harus di berikan pada masyarakat, dan mana yang harus untuk pengembangan kantor. “Itulah indahnya berbagi,” katanya. Menurut Angka, gebyar New SIMASTER 2 KSP Milan ini juga untuk silaturahmi dan melatih gemar menabung setiap bulan. Harapannya, bila ada kebutuhan yang mendesak, seperti biaya sekolah dan lainnya, anggota tidak perlu bingung. “Kami ingin SIMASTER ini bisa bermanfaat pada seluruh anggota,” harapnya. Dengan pemberian hadiah pada anggota ini, jelas dia, nantinya bisa lebih memacu pada para anggota untuk giat menabung lagi. Yang pasti, untuk undian berikutnya akan lebih baik lagi, dan akan mendata anggota baru SIMASTER ini. (adv/abi)
THIMY SILA/JPRG
HUT KE-15: Angka Wijaya memotong tumpeng didampingi Toni Hartono, Ko Ayen, Kapolsek Kompol Riamun dan Camat Nurowi.
SYUKURAN: Ketua KSP Milan Angka Wijaya menyampaikan sambutan didampingi pengurus dan Forpimka Genteng.
SILATURRAHIM: Pengurus KSP Milan dan anggota dalam gebyar New SIMASTER 2 di gedung Graha Bakti Sport, Genteng.
GRAND BONUS: Sepeda motor diraih Irma Yuniar dari Glenmore. LIVE MUSIK: Untuk menyemarakkan acara digelar hiburan musik dengan artis papan atas Banyuwangi.
BERUNTUNG: Warga Singojuruh dan Genteng beruntung mendapat undian umrah ke Tanah Suci.
http://www.radarbanyuwangi.co.id
TERBUKA: Proses undian di KSP Milan dilakukan dengan terbuka dihadapan anggota.
UNTUK ANGGOTA: Sejumlah hadiah dari KSP Milan berupa umroh, motor, TV, dan lainnya diberikan untuk anggota.
email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id
RADAR GENTENG
Jawa Pos
Senin 30 Maret 2015
BLAMBANGAN RAYA
33
RTH Singojuruh Dibuat Arena Mesum
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
MUSIM TANAM: Jawareh meratakan lahan yang akan ditanami padi dari apon-apon, kemarin (29/3).
Apon-apon Ganggu Musim Tanam Padi SING OJURUH-S ejumlah petani di Dusun Gayam, Desa Gumirih Kecamatan Singojuruh, dan Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, mengaku terganggu hama Azolla atau apon-apon di lahannya. Apon-apon ini, banyak ditemukan setelah lahan dibajak dan diratakan. Sehingga, para petani harus membersihkan hama itu sebelum menanam benih padi. “Karena banyak apon-apon, un-
tuk menanam padi harus diundur,” terang Jawareh, 60, salah seorang petani asal Dusun Gayam, Desa Gumirih. Jawareh mengaku tidak tahu asal hama itu. Yang pasti, garagara apon-apon itu dirinya harus melakukan penyemprotan agar mati dan membusuk. “Aponapon itu bisa merusak tanaman padi,” katanya. Apon-apon ini, jelas dia, sering muncul setiap petani akan
menanam benih padi. Bila tidak dimatikan, kesuburan tanaman padi akan terganggu. “Tanaman padi tumbuhnya bisa tidak normal,” ungkapnya. Hal yang sama juga dialami, Robiyadi, 35. Petani asal Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, itu menyampaikan lahan sawah miliknya seluas seperempat hektare kini dipenuhi apon-apon. Anehnya, apon-apon itu muncul setiap musim tanam. “Saya
harus mengeluarkan biaya lagi untuk membersihkan aponapon ini,” cetusnya. Untuk membersihkan aponapon itu, jelas dia, dirinya harus merogoh koceknya hingga Rp 500 ribu. Jika pembersihan tidak dilakukan, dia khawatir apon-apon ini akan muncul lagi. “Harus diambil dan dibuang, jangan ditanam dalam lumpur sawah karena akan tumbuh lagi,” terangnya. (ddy/abi)
Tarif Sewa Perahu Rp 800 Ribu n PANTAI... Sambungan dari Hal 32
Mereka itu, jelas dia, datang ke pantai itu untuk mencari ikan. “Yang ke Pantai Candrian itu untuk memancing ikan,” katanya. Selain memancing, jelas dia, para pengunjung Pantai Candrian itu mencari ikan dengan cara sp ear fishing (tombak ikan), yakni berburu ikan dengan cara menembak menggunakan senapan panah. “Ikannya memang cukup banyak,” ujarnya. Jika beruntung, jelas dia, pemburu ikan itu bisa mendapatkan ikan Sadar, tigerfish dan jenis ikan lain yang berada di sekitar tepi pantai. “Ini saya cari dapat ikan sadar dua ekor,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng. Minimnya pengunjung yang datang ke Pantai Candrian, bisa jadi juga karena mahalnya biaya sewa perahu. Untuk satu kali antar dan jemput, tarifnya men-
EKSOTIK: Nelayan pulang setelah menangkap ikan di Pantai Candrian di Desa Sumberagung.
SHULHAN AHDI/JPRG
capai Rp 800 ribu untuk delapan penumpang. “Sewa Rp 800 ribu itu akan kita tunggu, dan nanti juga akan kita antar keliling,” ungkapnya. Menurut Harmindun, selama perjalanan menuju ke Pantai Candrian, pengunjung
juga akan diajak melewati beberapa tempat yang menarik, seperti Pulau Mustaka dan Pulau Mbedil. “Di perjalanan ada batu mirip singa Sphinx hingga karang Hogwart,” jelasnya. Salah satu pengunjung dari Surabaya, Suwito, 40, mengaku
penasaran dan sengaja ingin melihat beberapa lokasi di sekitar Pulau Merah yang belum banyak terekspos, salah satunya Pantai Candrian. “Penasaran, banyak lokasi bagus yang belum diketahui oleh umum,” terangnya.(sli/abi)
SMP Mutu Gelar Try Out dan Pentas Seni SEMPU-Try out untuk siswa SD/ MI yang digelar SMP Muhammadiyah 7 Mutu) Sempu, berlangsung meriah, Minggu (29/3). Dalam kegiatan yang rutin digelar setiap tahun itu, diikuti oleh 1.027 siswa SD/MI yang berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Banyuwangi. Agar memacu semangat para peserta try out dalam mengerjakan soal, SMP Mutu menyediakan berbagai hadiah. Bagi peringkat satu sampai enam, disediakan hadiah berupa sepeda gunung, tablet, phone pad, dan tabanas. Sedang peringkat tujuh sampai 20, mendapatkan hadiah hiburan plus sertifikat. Untuk menyemarakkan acara try out itu, SMP Mutu Sempu selaku penyelenggara juga menggelar pentas seni. Dan ini, ternyata mendapat respon positif dari para peserta dan orang tua peserta. Kepala sekolah (Kasek) SMP Mutu, Sempu, Drs. Musa Alhady, mengatakan kegiatan ini bertujuan melatih otak dalam menganalisis soal yang disuguhkan dalam try out tingkat SD/MI. “Untuk memacu peserta, kami banyak memberi hadiah,” katanya. Menurut Musa, untuk peringkat pertama hingga ketiga dalam try out ini akan diberi cenderamata dan uang saku. Jika dari peserta
THOMY SILA/JPRG
KOMPAK: Kasek Musa dan Camat Kholid dengan peserta try out di SMP Mutu, Sempu, kemarin (29/3).
Sempu, memiliki banyak prestasi, di antaranya pernah juara umum profesi tingkat Kabupaten, tiga tahun menjadi juara bola voly putra dan putri se Kecamatan Sempu. Setiap kegiatan 17 Agustusan, selalu mendapatkan piala terbanyak untuk tingkat sekolah negeri dan swasta. “Nilai ujian nasional, siswa SMP Mutu selalu bagus,”terangnya. Camat Sempu, Ahmad Kholid Askandar, mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh SMP Mutu, Sempu. Dengan try out bisa melatih siswa SD/MI yang ada di sekitar Sempu dan Genteng melatih mental dan kejujuran.“Bila menghadapi ujian nasional mentalnya sudah kuat,” katanya. (adv/abi)
Peringkat Try Out SD/MI di SMP Mutu Sempu ISLAMI: Camat Kholid bersama Kasek Musa dengan penari dari siswa SMP Mutu yang bernuansa muslim, kemarin (29/3).
try out ini langsung mendaftar ke SMP Mutu Sempu, akan langsung diberi seragam tiga setel, seragam olah raga, dan uang gedung gratis. “Habis try out langsung daftar, kita bebaskan uang gedung dan ada hadiah seragam,” janjinya. Musa menjelaskan, SMP Mutu,
Sempu, didukung berbagai fasilitas, seperti laboratorium IPA, bahasa, komputer, dan perpustakaan. “Di sekolah juga ada fasilitas internet free Wifi, koperasi, lapangan olah raga, dan disediakan armada bus,” katanya. Selama ini, lanjut dia, SMP Mutu,
1. Putri Kusumaningtiyas MI Taufiqiyah 2. Mauliya Nafrisabrian SDN 2 Tegalarum 3. Aksani Abrar Akbarda SDN 2 Sempu 4. Dwipa Danashoqin SDN 2 Jambewangi 5. Danis Putra SDN 1 Bumiharjo 6. M. Isa Daud MI Muhammadiyah 2 Sempu
SINGOJURUH-Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) mulai sedikit beralih fungsi. Jika biasanya dijadikan tempat berlibur dan bersantai bersama keluarga, kini warga mulai resah karena RTH dibuat pasangan remaja untuk bermesraan. Salah satunya itu seperti di RTH Singojuruh. Di tempat ini, hampir tiap malam sejumlah pasangan muda terlihat berduaan. Tidak jarang, mereka itu bermesraan dengan berpelukan. “Tempatnya itu dipojokpojok,” cetus Suprapto, 31, salah seorang warga Desa/Kecamatan Singojuruh. Di antara pasangan remaja yang bermesraan itu, terang dia, ada yang masih di atas jok motor. Tapi, juga ada yang duduk di rumput sambil melihat pemandangan sawah. “Dipojok itu gelap, tidak ada lampu penerangan,” terangnya. Pada Sabtu malam, jelas dia, pengunjung di RTH Singojuruh ini semakin ramai. Dirinya, sering berkeliling dan mengobrak muda-mudi yang bermesraan. “Saya pernah memergoki pasangan muda melakukan perbuatan tidak senonoh,” ungkapnya. Keresahan masyarakat tersebut, tampaknya sudah sampai ke telinga Kasitrantib Kecamatan Singojuruh, Hadi Pranata. Sebagai langkah pencegahan awal, pihaknya bersama sering melakukan razia malam. Penjagaan itu, diutamakan pada
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
GELAP-GELAPAN: Salah satu sudut jogging track di RTH Singojuruh yang sering digunakan remaja untuk bermesraan, kemarin (29/3).
titik-titik rawan yang dinilai sering dibuat pelanggaran. “Di daerah pojok yang gelap itu,” katanya. Sejak RTH ini dibuka dan mulai ada laporan masyarakat, lanjut dia, pihaknya telah membuat papan tulisan yang berisi peringatan dan jam kunjungan di RTH. “Kami buatkan papan imbauan jika kunjungan dibatasi sampai pukul 21.00,” ujarnya. Hadi tidak menampik adanya laporan masyarakat mengenai pasangan remaja yang berpacaran di tempat gelap kawasan
RTH, meski sudah ada lampu penerangan. “Jangkauan lampu penerangan terbatas,” dalihnya. Dikonfirmasi terpisah, Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, mengaku sudah menerima laporan masyarakat tersebut. Sebagai tindak lanjut, pihaknya sudah menugaskan Kasitrantib Satpol PP untuk berjaga dan memberikan imbauan di RTH, agar masyarakat tidak berada di tempat gelap. “Kita sudah sikapi, dan kita juga masih usulkan kepada pemkab agar menambah fasilitas lampu penerangan di sudut RTH,” cetusnya. (ddy/abi)
Pengajian Rodhotul Hasanah Santuni Anak Yatim GAMBIRAN-Kelompok pengajian Rodhotul Hasanah, menggelar santunan pada anak yatim, Jumat malam (27/3). Acara itu digelar di rumah Ny Djari, ketua umum pengajian Rodhatul Hasanah yang juga pemilik mebel Sumber Urip, Jalan PB Sudirman, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Dalam acara itu hadir wakil ketua DPRD Banyuwangi, Ismoko, beserta istri dan ratusan jamaah pengajian Rodhotul Hasanah. “Pengajian ini rutin digelar setiap Jumat malam, dan sudah berlangsung sejak 1984,” terang Ny Djari yang telah memimpin jamaah pengajian ini untuk yang periode ketiga. Menurut Ny Djari, pengajian yang kali ini digelar di rumahnya ini sedikit berbeda dengan biasanya. Sebab, untuk kali ini ada tambahan berupa santunan kepada 18 anak yatim. “Kebetulan anak saya lagi ulang tahun, dan memberi santunan,” katanya sambil menyebut kalau anggota pengajian ini para ibu di RW II, Dusun Kampung Baru, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Bukan hanya santunan, Ismoko yang hadir dalam acara itu juga
WAHYU NUGROHO/JPRG
SOSIAL: Ismoko beserta istri (baju hijau) mendampingi Ny Djari, Mirda menyerahkan santunan kepada anak yatim, Jumat malam (27/3).
menyumbang satu unit motor gerobak sampah dan satu megaphone untuk warga setempat. “Sengaja acara kita jadikan satu sama pengajian, karena melalui pengajian ini warga bisa berkumpul,” dalih Ny Djari. Ismoko yang diminta untuk memberi ceramah mengajak kepada semua jamaah untuk selalu menjaga keutuhan rumah tangga masing-masing. Suami dan istri harus saling kerja sama dalam segala hal, kekurangan dari salah
satu harus bisa saling menutupi. “Istri harus mendampingi suami dalam tugasnya sebagai kepala keluarga, setiap ada kesempatan saya selalu mengajak istri, contohnya seperti malam ini,” katanya disambut tertawa jamaah. Sebelum acara pengajian berakhir, tuan rumah menghidangkan nasi tempong, salah satu makanan ciri khas Banyuwangi kepada semua jamaah. Selanjutnya acara ditutup doa oleh perangkat desa setempat. (adv/abi)
34
Her es
Punya usulan pahlawan masa kini? Kirim datanya ke
beritaraba@gmail.com plus alasan mengapa dia layak disebut pahlawan. Kami akan memuatnya di rubrik ini.
Jawa Jawa Pos Pos
Senin Februari 2015 Senin230 Maret 2015
Mohammad Farid, Pendiri Banyuwangi Islamic School
Karena Wasiat Kiai As’ad B agi kalangan pendidikan dan perusahaan di Banyuwangi, nama Mohammad Farid, tentu sudah tidak asing lagi. Dia sering menjadi trainer dan motivator di sejumlah lembaga pendidikan dan perusahaan. Apalagi jika menjelang ujian nasional (unas) dia sering diminta untuk mengisi training dan motivasi spiritual kepada para siswa. “Kalau sudah mendekati unas, kadang seminggu sekali dan juga setiap hari mengisi training,” ujarnya. Selain menjadi trainer dan motivator, Farid kini juga terikat kontrak dengan beberapa sekolah untuk menjadi konsultan pendidikan. Di antaranya di Kota Bekasi, serta beberapa sekolah di Banyuwangi dan Situbondo. Dalam menjalankan perannya sebagai konsultan pendidikan tersebut, bapak dengan tiga anak ini lebih banyak memberikan pendampingan sistem pendidikan dan manajemen keuangan sekolah. Untuk wilayah Banyuwangi, Ketua Ikatan Santri dan Alumni Salafiah Syafi’iyah (IKSASS) Rayon Banyuwangi, ini langsung memberikan bimbingan secara langsung dengan turun ke lokasi sepekan sekali. “Sedangkan un-
tuk luar Banyuwangi, dia akan memberikan konsultasinya via telepon, namun sebulan sekali datang ke lokasi,” ujar Farid. Bila menilik kebelakang, tentu apa yang dijalani Farid saat ini sama sekali menyimpang background pendidikannya. Maklum, dia bukanlah seorang sarjana pendidikan. Gelar strata satu (S1) dia peroleh dari Institut Agama Islama Ibrahimy, Sukorejo, Situbondo, dari Fakultas Syari’ah jurusan Mu’amalah yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan pendidikan. Hal inilah yang pernah membuat heran Andy F Noya, pemandu acara Kick Andy di stasiun Metro TV pada 2012 lalu. “Saya ditanya, tidak ada latar belakang pendidikan kok berani mendirikan lembaga pendidikan,” tuturnya menirukan pertanyaan Andy F Noya itu. Farid menuturkan, ketertarikannya menekuni dunia pendidikan semata hanyalah hobi dan lahan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, sekaligus ingin menjalankan wasiat pengasuh kedua Pesantren Salafiah Syafi’iyah, Sukrejo, Situbondo, almarhum Kiai As’ad Syamsul Arifin. “Alasan saya itu aja,” pungkasnya. (azi/als)
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
PENGHARGAAN: M. Farid (paling kiri) menerima penghargaan sebagai pemuda inspirasi dari sebuah perusahaan ternama di Jakarta.
Belajar Tanpa Ruang, Sekolah Bayar Sayur MOHAMMAD Farid, 38, owner Banyuwangi Islamic School (BIS) yang beralamat di Villa Alam Asri, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, terbilang sosok guru muda yang berani mengambil langkah berbeda dalam mengelola lembaga pendidikan. Sejak 2005 silam, alumni Pondok Pesantren Salafiah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo, itu mendirikan BIS yang mengelola Pesantren Alam, serta pendidikan formal SD, SMP dan SMA Alam. Namun, dalam mengelola lembaga pendidikannya tersebut, dia memilih jalan yang berbeda. Para siswa di sekolah tersebut tidak berseragam sebagaimana umumnya. Selain itu, bagi murid yang tidak mampu dibebaskan membayar biaya semampunya, termasuk membayar sayur. Sehingga, pada awal-awal berdirinya SD/SMP Alam, banyak wali murid yang kurang mampu menyekolahkan anaknya dengan membayar sayur. Mereka membawa palawija dan beras untuk dibawa ke asrama BIS. Sistem pembelajaran di BIS juga berbeda. Misalkan para siswa yang sekolah di BIS belajarnya di ruang terbuka atau tidak di dalam kelas. Dalam belajar, para siswa dipersilakan mencari tempat sendiri dengan cara berkelompok masing-masing 10 orang.
Mereka dipandu untuk membuat game pembelajaran dan membuat buku pelajaran metode mind mapping. Sehingga setiap harinya, tidak ada proses kegiatan belajar dan mengajar di ruang kelas. Hanya sesekali saja mereka melakukan kegiatan di dalam ruang aula pesantren, untuk presentasi hasil produk belajar masing-masing kelompok n Baca Belajar...Hal 35
AKRAB: Di sela-sela acara penghargaan sebagai pemuda inspirasi, Farid sempat berbincang dengan artis Maudy Koesnaidi.
Dulu Jadi Cibiran, Sekarang Jadi Jujukan GAGASAN Farid dan seorang rekannya, Suyanto mendirikan BIS pada 2005 silam, kini benar-benar bisa dilihat dan dirasakan hasilnya. Lembaga pendidikan yang dulunya sempat dicibir banyak orang, kini justru menjadi jujugan study banding. Banyak sekolah dan perguruan tinggi dari Banywangi maupun luar daerah, yang berkunjung ke BIS untuk mengetahui sistem pembelajaran yang dilakukan di sekolah ini. Beberapa perguruan tinggi negeri yang sempat melakukan kunjungan study banding, di antaranya Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta, Universitas Negeri Jogjakarta (UNJ), Universitas Jember (Unej) dan sejumlah perguruan tinggi ternama lainnya. Selain menjadi jujugan study banding, BIS juga sering dikunjungi mahasiswa untuk melakukan penelitian. Teruta-
ma yang akan membuat skripsi dan tesis. “Alhamdulillah sekarang sudah dikenal banyak orang,” tuturnya. Meski sudah dikenal banyak orang dan menjadi jujugan study banding, Farid tidak puas begitu saja untuk berkarya. Kini dia mulai mengembangkan hal baru lalu yang masih berkaitan dengan pendidikan. Yaitu ekonomi mandiri berbasis sekolah. Dia memanfaatkan jaringan di organisasi Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafi’iyah (IKSASS) yang berada seluruh Nusantara. Untuk saat ini kerjasama yang sudah terbangun adalah IKSAA Banyuwangi dan IKSASS DKI Jakarta di bidang ekonomi. “Kita mendirikan sejumlah usaha di lembaga-lembaga pendidikan milik alumni. Sehingga ke depan lembaga milik alumni ini bisa mandiri dan tidak terlalu tergantung dengan bantuan dari pihak manapun,” ujarnya. (azi/als)
BLAM Tees, Kaus Dari dan Untuk Warga Banyuwangi GENTENG - Dengan tujuan utamanya turut mempromosikan Kota Banyuwangi The Sunrise Of Java, BLAM Tees yang merupakan kaus khas Banyuwangi yang sudah 3 tahun lalu berdiri, kini semakin digandrungi oleh warga Banyuwangi dan para wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi. Selain desain dan kualitasnya yang bagus, sisi unik kaus dengan logo kepala Gandrung itu adalah tidak semata-mata berorientasi pada profit. Sehingga hal inilah yang menjadi salah satu faktor kaus BLAM Tees menjadi primadona untuk dijadikan sebagai oleh-oleh. Manager BLAM Tees Juwita Devi menuturkan, outlet BLAM Tees yang beralamat di Jl. Hasanuddin 18 Genteng, itu selalu ramai didatangi pengunjung. Apalagi pada
ISTIMEWA
JADI PRIMADONA: BLAM Tees turut mempromosikan wisata Banyuwangi melalui kaus. hari-hari libur Nasional. “Terus terang, kami sampai hari ini kewalahan memenuhi jumlah permintaan yang semakin meningkat dari para pengunjung. Belum lagi pesanan-pesanan dari sekolah, kantor dinas, bahkan dari berbagai perusahaan yang terus meningkat. Untuk itu dengan melibatkan 20
crew kami akan selalu berinovasi untuk membuat produk dengan kualitas yang bagus dan harga yang sangat murah,” ujar alumnus Magister Kenotariatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu. Informasi lebih lanjut silakan akses website kami di www.kaosbwi.com dan Facebook: kaos banyuwangi (blam tees). (*/als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Senin 30 Maret 2015
BERITA UTAMA
35
Deadline untuk WP Badan 30 April ■ SPT MASUK...
Sambungan dari Hal 25
“Memang secara psikologis, masyarakat lebih senang melakukan pelaporan pada detik-detik terakhir waktu pelaporan,” jelas Djoko. Ia menyangkan hal tersebut. Sebab, diprediksi Djoko, hari ini (30/3) masyarakat yang akan mendatangi kantor pajak membeludak. “Jika kemarin-kemarin yang datang bisa sampai lima ratusan warga, besok (hari ini) hingga Selasa (31/3) yang datang bisa sampai ribuan orang,” ujar Djoko memprediksi. Djoko menganjurkan agar masyarakat yang telah memi-
liki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk melakukan penyampaian SPT melalui program online yang disebut E-Filing. Melalui E-Filing, WP bisa me-
laporkan SPT dimana saja. “Pelaporan lebih mudah dan cepat. Tidak perlu antre dan berdesakan disini,” kata Djoko. Registrasinya pun sangat mu-
dah. WP tinggal mendatangi KPPP untuk mendapatkan e-FIN untuk keperluan registrasi akun E-Filing. Prosesnya juga cepat. “Proses untuk mendapatkan PELAYANAN PADA HARI LIBUR: Staf KPPP tetap memberikan pelayanan pada warga meski hari libur, Minggu (29/3) kemarin. GALIH COKRO/RABA
Ragam Event Jadi Magnet Wisatawan ■ UNDUH...
Sambungan dari Hal 25
Konon, dua pilihan itu sempat jadi diskusi utama dalam rapat koordinasi para GM (general manager) Garuda seja Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara beberapa hari lalu di Hotel Santika. Kalau pilihannya menambah frekuensi terbang dari satu kali menjadi dua atau bahkan tiga sehari, berarti tetap menggunakan pesawat jenis ATR-72. Tapi itu pasti tidak efisien. Selain soal waktu, juga tidak irit fuel. Mengganti dengan pesawat lebih besar adalah solusi terbaik. Pesawat CJR-1000 bisa dijadikan alternative. Burung besi buatan Bombardier Aerospace, Kanada, tersebut berkapasitas 96 seat. Cukup ideal. Tapi ganti pesawat itu tidak bisa sekarang. Menunggu run way bandara Blimbingsari diperpanjang. Itu tidak butuh waktu lama. Tahun ini rencananya run way bandara Blimbingsari akan diperpanjang. Dari 1800 meter menjadi 2.250 meter. Sama dengan bandara Abdurahman Saleh Malang. Cukup untuk didarati CJR1000. Penambahan run way tersebut tidak menguras dana APBD. Sepeser pun. Sebab dibiayai APBN. Sepaket dengan taxi way (jalan penghubung dari run way ke apron) berikut alat-alat keselamatan ban-
dara. Bukan hanya run way-nya yang makin panjang. Tahun ini bandara Blimbingsari juga akan menabalkan diri sebagai Green Airport pertama di Indonesia! Atau kedua di Asia. Setelah Koh Samui di Thailand. Perkembangan Garuda cukup menggembirakan. Bandara Blimbingsari juga. Jika ditelisik lebih jauh akan ditemukan faktor penyebabnya. Yang utama adalah makin banyaknya mobilitas orang ke Banyuwangi. Entah untuk urusan bisnis. Atau, ini yang sering jadi klaim sebagai penyebab utamanya, wisata. Rasanya untuk bisnis sangat kecil. Pasti hanya pebisnis besar yang datang ke Banyuwangi. Berinvestasi. Selebihnya tetap didominasi wisatawan. Wisnu dan wisman. Wisatawan nusantara dan mancanegara. Alasan yang kedua itu cukup masuk akal. Selain destinasi alamnya yang makin dikenal, beragam event di Kota Gandrung terbukti telah menjadi magnet wisatawan. Tahun ini tercatat ada 38 mata acara dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest.) Nasional dan internasional. Semua potensial mendatangkan pengunjung sebanyak-banyaknya. Menurut rumus pariwisata terbaru, yang dilakukan Banyuwangi sudah on the track. Banyuwangi
memanfaatkan kesaktian empat huruf dalam rumus pariwisata modern. Empat huruf sakti yang bisa mengungkit kemajuan pariwisata itu adalah M-I-C-E. M = meeting. I = insentive. C = convention. E = exhibition. Banyuwangi Art Week (BAW) salah satunya. Yakni event yang memamerkan produk khas Banyuwangi. Sayang kemasannya nanggung. Materinya terlalu sederhana. Item yang dipamerkan kurang mencerminkan nama acara Art. Saya dengar, sebenarnya panitia tahun ini mengangkat tema bambu. Itu dibuktikan dengan desain pintu gerbang dan tempat untuk bersantai yang serba bambu. Tapi sayang. Para peserta yang dalam rapat konon setuju mengemas jualannya dengan atribut bambu ternyata tidak terealisasi. Mereka menyanyikan ’jualannya’ apa adanya. Banyak yang terkecoh dengan istilah itu. Mereka mengira BAW memamerkan karya-karay seni mutakhir Banyuwangi. Ternyata yang dominan jualan barang yang jauh dari kesan art. Kalau sudah begitu yang ’ditabrak’ adalah DKB (Dewan Kesenian Blambangan). Kami di DKB mendapat berondongan pertanyaan: mana karya lukisan terbaik di sini, mana pertunjukan seni dan budayanya, mana guratan-guratan pematung Banyuwangi,
mana dan mana-mana yang lainnya. Pertanyaan-pertanyaan itu kami jawab dengan singkat. Itu bukan acara DKB. Nama BAW juga bukan dari DKB. Siapa yang membuat istilah, kami tidak tahu. Mungkin saja yang membuat istilah punya persepsi sendiri terhadap istilah art. Bisa jadi. Kami hanya bisa memberi jawaban berupa kemungkinan-kemungkinan. Pasti tamu dan beberapa teman seniman luar kota tidak puas atas jawaban kami. Tapi setidaknya itu sudah cukup untuk mengobati kekecewaannya: jauh-jauh datang ingin melihat perkembangan art di Banyuwangi, eh yang dilihat ternyata.... Kita tinggalkan exhibition. M-I-C sudah mulai jalan. Meski masih ’belajar’. Pekan lalu para GM Garuda Indonesia se Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah melakukan insentive sekaligus meeting di Banyuwangi. Juga beberapa lembaga dari luar Banyuwangi. yang perlu dirintis dan di-push adalah convensi. Dengan ruang hall yang mewah dan megah di Santika dan Ketapang Indah, saya kira Banyuwangi sudah layak menjadi tuan rumah konvensi-konvensi tingkat nasional. Bahkan, internasional. Tinggal siapa yang akan memulai. Anda mau? (*) (kaosing93@gmail.com)
Sembelih Sapi Sebagai Ungkapan Syukur ■ ADA...
Sambungan dari Hal 25
Selain karena bentuk dari gundukan yang ada di dalam hutan tersebut, dugaan Samsudin tersebut mencuat karena di sekitar gundukan tersebut kita lebih banyak lagi menemukan pecahan-pecahan porselen, tembikar dan temuan batu bata merah. Bisa jadi, gundukan tersebut dulunya dijadikan sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan pada zaman kerajaan. Dugaan itu hanya berdasarkan temuan-temuan di lapangan. Tim belum bisa memastikan gundukan tersebut apa memang benar dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan atau peribadatan bagi orang-orang pada zaman kerajaan. Karena yang dilakukan tim hanya sebatas ekspedisi, bukan melakukan penelitian. Perlu ada seorang peneliti yang bisa memastikan keberadaan
gundukan tersebut. Untuk mengecek dugaan adanya situs di kawasan hutan itu, kemarin Administratur Kantor Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara Artanto turun langsung ke lokasi. Dia ditemani 12 anggotanya dari Perhutani. Rombongan juga bergerak menuju ke dalam hutan. Artanto sangat mendukung apa yang telah dilakukan tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi untuk menggali informasi tentang temuan-temuan situs kerajaan tersebut. ”Kita dukung semua kegiatan dari Jawa Pos Radar Banyuwangi ini,” kata Artanto. Ada informasi menarik terkait dengan keberadaan hutan jati tersebut. Informasi dari petugas Perhutani menyebutkan, gundukan tersebut dulunya memang kerap digunakan oleh warga sekitar sebagai tempat ritual. Kaur Humas Kantor Pemangkuan Hutan
(KPH) Banyuwangi Utara, Bambang Hindarto menuturkan, gundukan tersebut dijadikan tempat ritual warga sebagai wujud syukur karena hasil panen melimpah. Di pucuk gundukan tersebut, warga mengubur kepala sapi. Warga menamakan gundukan itu Gunung Lemah (tanah). Diameternya sekitar 40 meter. Kalau habis panen, warga selalu mengadakan ritual memotong sapi lalu mengubur kepala sapi di atas gundukan tersebut, ” cerita Bambang. Ritual tersebut merupakan sebagai wujud syukur warga atas panen yang diterima oleh warga. Namun, seiring perkembangan zaman, ritual tersebut tidak pernah ada lagi. ”Iya, ritual itu katanya sebagai wujud syukur atas panen warga, tapi sekarang sudah tidak ada ritual itu,” imbuh Bambang. Sementara itu, MH. Qowim, anggota tim ekspedisi menduga kalau
bukit yang ditemukan itu merupakan tempat pemujaan, peribadatan, atau persemedian. Sebab, lokasi gundukan tersebut posisinya lebih tinggi dibandingkan daratan yang ada di sekelilingnya. ”Di kanan kiri dari gundukan ini juga terdapat tumpukan bata berundak, “ jelas Qowim menguatkan penjelasan petugas Perhutani. Meski begitu, bapak satu anak ini belum bisa memastikan kalau gundukan tersebut dulunya dipakai sebagai tempat pemujaan atau peribadatan. Sebab, dugaan-dugaan yang muncul tersebut berdasarkan temuan-temuan tim ekspedisi di lapangan. ” Tapi ini tetap saja perlu diteliti lebih mendalam lagi. Ini hanya dugaan, karena ini sekadar ekspedisi, kami sebatas memberikan informasi dan sedikit analisis sederhana berdasar temuan,” pungkas Qowim. (tfs/aif/bersambung)
Listrik Baru Masuk Enam Bulan Lalu ■ PERSIAPAN...
Sambungan dari Hal 25
”Nama Kayangan diambil berdasarkan cerita pelarian Prabu Tawangalun. Di mana saat itu Raja Kerajaan Blambangan melarikan diri dari kejaran Penjajah Belanda,’’ jelas Abdul Halim, 47, guru agama yang mengajar di SDN 4 Segobang. Dusun Kayangan menjadi tempat persembunyian Sang Prabu karena lokasinya yang sangat tinggi dan konon dilindungi oleh kekuatan mistik. ”Ketika Belanda mencari keberadaan Prabu Tawangalun, mereka tidak dapat menemukannya karena mengira Sang Prabu benar-benar berada di tanah para dewa,’’ cerita Halim. Ketika melangsungkan try out Sabtu lalu (28/3), Jawa Pos Radar Banyuwangi sempat mengira SDN 4 Segobang sudah tidak ada aktivitas lagi. Bagaimana tidak, sebagian kelas tampak kosong. Ternyata di salah satu kelas masih ada siswa yang sedang mengerjakan soal. Hanya ada lima siswa dan seorang guru di kelas tersebut. Sang guru, Didik Hariyono mengatakan, lima orang duduk di kelas enam. “Awalnya ada enam orang siswa di sini, tetapi yang seorang sudah pindah sekolah, ikut orang tuanya. Kalau semuanya ada 33 siswa” terang Didik. Meskipun jumlahnya hanya sedikit, Didik mengaku hal tersebut tidak mengurangi keseriusan dalam mengajar. Malah dengan jumlah yang tak sampai setengah lusin itu, Didik bisa menyampaikan materi dengan lebih mudah. Setiap siswa yang diajar bisa dipantau perkembangannya dengan mudah karena semuanya hanya berjumlah lima orang. Melihat lokasi SDN 4 Segobang yang cukup
sulit dijangkau, Didik mengakui ada banyak kesulitan yang dihadapi sebelum pelaksanaan try out. Misalnya ketika para siswa hendak didaftarkan dalam Daftar Nominasi Tetap (DNT) peserta ujian sekolah (US). Banyak dari anak-anak tersebut tidak memiliki akte kelahiran. Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua siswa sudah banyak yang tidak berlaku. Sehingga para guru harus ikut membantu para siswa agar bisa mendapatkan DNT. Dari meminta rekomendasi ke kantor desa hingga ke Dinas Catatan Sipil. “Untungnya hanya lima orang siswa. Kalau ada dua puluh seperti sekolah yang lain lebih repot lagi,” terangnya. Selain masalah pengurusan DNT, waktu bimbingan untuk mempersiapkan US juga berbeda dengan sekolah yang lain. Pada umumnya sekolah dasar akan menambah jam belajar seusai jam sekolah regular. Kalau tidak pada jam ke nol atau sebelum pembelajaran normal. Tetapi hal tersebut tidak berlaku di SDN 4 Segobang. Di sana pelajaran tambahan tetap harus dilaksanakan di tengah jam pelajaran reguler. Sehingga siswa tidak perlu berangkat lebih awal. Menurut Didik, para siswa ini seringkali membantu orang tuanya di kebun atau sawah. “Apalagi saat panen buah durian seperti saat ini. Kalau kita terlalu lama mengajar orang tuanya bisa marah,” terang Didik. Belum lagi jika ada salah satu warga dusun yang sedang hajatan. Maka bisa dipastikan kelas akan melompong tinggal meja, kursi dan guru. Semuanya akan membantu warga yang sedang melakukan hajatan tersebut. Sehingga Didik dan beberapa guru harus turun tangan dengan menjemput para siswa
dari tempat hajatan. ”Itupun tak langsung mau. Kami harus merayu para siswa dengan berbagai cara,’’ kata Didik. Namun, saat try out yang digelar Jawa Pos Radar Banyuwangi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Sabtu lalu (28/3) Didik bersyukur karena semua siswa mau datang. Lima siswa itu adalah Edi Saputra, 12, FitriA, 12, Heriyanto 15, Anggi Irawan 11 dan Lutvia, 12. Harak rumah mereka dengan sekolah sekitar dua kilometer. “Ada yang rumahnya tiga kilometer dari sini. Mereka jalan kaki semua. Alhamdulilah semua siswa datang saat try out,” terang Didik. Abdul Halim, 47, guru agama SDN 4 Segobang menambahkan, meski banyak kesulitan, mereka tetap fokus menerima pelajaran. Dirinya dan guru kelas VI terkadang membawa materi dari buku yang dibeli dari kota atau materi yang di-download dari internet. Setiap siswa selalu antusias ketika guru menerangkan materi baru yang dibawakan. “Listrik di sini baru masuk enam bulan lalu. Jadi siswa belum banyak terkontaminasi dengan hiburan seperti televise dan HP. Jadi bisa fokus ke pelajaran, apalagi mereka juga selalu mengaji,” terang Halim. Yang terberat adalah saat US nanti. Karena lokasinya cukup jauh dari sekolah induk, yaitu SDN 3 Segobang, para siswa ini harus menginap. Biasanya para guru akan patungan untuk menyewa tempat tinggal dan membeli makanan bagi siswa. “Semoga tahun ini bisa membeli sepeda motor kargo untuk membawa anak-anak. Jadi bisa mengantar jemput mereka dan memudahkan untuk mengantar ke sekolah induk,” tutur guru asal Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah tersebut. (aif)
e-FIN tidak sampai setengah jam. Registrasi usai, penyampaian SPT bisa dilakukan dimana saja,” jelasnya. Sementara itu hingga kemarin (29/3) realisasi SPT yang masuk dari Wajib Pajak Orang Pribadi
(WP OP) mencapai 33,34 persen atau 20.467 SPT dari total 61.387 WP terdaftar. Dengan rincian 18.793 WP karyawan dan 1.647 WP usaha/pekerja bebas. Tahun ini, KPPP menargetkan realisasi SPT mencapai 75 persen.
Sedangkan SPT dari WP Badan yang masuk hingga hari ini mencapai 17,67 persen atau 563 SPT dari 3.187 WP Badan terdaftar. Untuk WP Badan, kewajiban untuk melaporkan SPT masih terbuka hingga 30 April nanti. (cin/aif)
Berharap Pengusaha Bambu Juga Untung ■ ART WEEK...
Sambungan dari Hal 25
Hanya sebagian kecil peserta yang menerapkan tema tersebut. Padahal, sebelum pelaksanaan, peserta yang terdiri dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ini telah menyanggupi persyaratan panitia untuk melengkapi stand dengan ornamen terbuat dari bambu. Salah satu peserta, Prabowo, 48, menyatakan kekecewaan dengan kondisi ini. Dia berharap ada penegasan terhadap peserta mengenai penerapan tema bambu yang diusung. Menurutnya, dalam ajang Art Week, stand peserta juga perlu diperhatikan. “Tidak hanya mempromosikanprodukUKM,tapiberda-
sarkesepakatandariawalkanniatkita juga untuk mengenalkan produk unggulan lokal, bambu,” cetusnya. Menurutnya, dalam ajang pameran seni ini stand peserta harus dibuat seunik mungkin dengan mencantumkan nilai seni khas Banyuwangi. Dengan begitu, tujuan Art Week komplit. Tidak hanya untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat, tetapi juga mengenalkan kesenian dan kebudayaan Banyuwangi. “Namanya pameran berbeda dengan berdagang biasa ya. Tidak hanya produk yang dibuat menarik dan berseni. Tapi tempat, wadah dan pedagangnya juga, apalagi ini acara Art Week. Kita di sini hadir untuk memperkenalkan
produk dan Banyuwangi itu sendiri,” katanya lagi. Prabowo sendiri memasang sejumlah foto destinasi wisata Banyuwangi di stand miliknya. Stand yang dibuat oleh Prabowo sangat unik. Hampir semua perangkatnya, kecuali tenda terbuat dari bambu yang telah dimodifikasi. Ia juga menempelkan kain bergambar batik Gajah Oling di dinding standnya. Bukan hanya itu, Prabowo juga mengemas produk kue bagiak dengan wadah dari anyaman bambu. ”Saya sangat setuju dengan pilihan tema bambu yang dipilih panitia. Sebab dengan begitu, tidak hanya pelaku UKM yang diuntungkan tetapi juga pengusaha bambu,’’ tandasnya. (cin/aif)
Puluhan Tahun Pelihara Burung ■ BURUNG...
Sambungan dari Hal 25
Sebelum berangkat ke tempat kerjanya, dia tidak lupa menengok ke belakang rumah untuk sekadar memberi makan dan melihat-lihat burung-burung peliharaannya. ”Saya punya sebelas burung kicau di rumah, jenisnya macam-macam,” ujar pria kelahiran Sukabumi, 25 Mei 1963 itu. Kegemarannya memelihara burung sudah dia lakoni
sejak puluhan tahun silam. Bukan tanpa sebab jika dia sangat mencintai hewan yang sampai saat ini masih tren di kalangan masyarakat. Selain untuk mengisi kesibukan waktu di rumah, ternyata suara-suara kicauan burung tersebut dijadikan obat mujarab untuk menghilangkan stres. ”Saya memelihara burung mulai dari belum bisa berkicau sampai bisa berkicau. Dengan memelihara burung ada kepuasan tersendiri bagi saya. Stres hilang kalau sudah berkutat dengan burung,” pungkas bapak dua anak tersebut. (tfs/aif)
Peran Muhammadiyah Sangat Vital ■ JEDING... Sambungan dari Hal 26
Saat ini, media dakwah Muhammadiyah sudah tersebar di 23 Kecamatan kecuali di Kecamatan Wongsorejo. “Setelah proses pembangunan ini Masjid besar Ahmad Dahlan ini sudah sangat bersih apalagi nanti jika pembangunan benar-benar rampung maka akan menjadi pusat dakwah di Banyuwangi,” ujarnya. Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan apresiasi terhadap dukungan pengurus daerah Mu-
hammadiyah yang telah menjadi bagian dari kemajuan pembangunan Banyuwangi. Peran Muhammadiyah, khususnya di bidang pendidikan juga sangat luar biasa dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. “Peran organisasi agama maupun kemasyarakatan dalam mendukung suksesnya pembangunan Banyuwangi sangat vital. Muhammadiyah telah memberikan contoh sebagai pusat dakwah yang baik,” kata Bupati Anas. Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta, Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed memuji capaian ha-
sil pembangunan Banyuwangi yang semakin maju. Program Banyuwangi juga sangat bagus. Misalnya, Jedding rijig. Program ini adalah salah satu aplikasi yang ada di dalam ajaran Al Quran. “Menurut buku Prof Kunto Wijoyo, ada empat langkah yang harus dilakukan umat Islam dalam rasionalisasi ajaran Islam. Salah satunya adalah amal saleh orangorang yang bertaubat dan orang yang bersuci. Nah di sini titik temu program Jeding rijig dengan aplikasi di dalam ajaran Islam,” kata Abdul Mu’ti kemarin. (*/afi)
Alumni Kuasai Bahasan Arab dan Inggris ■ BELAJAR... Sambungan dari Hal 34
Kontan saja, model pembelajaran yang digagas Farid dan seorang rekannya, Suyanto, ini awalnya dianggap aneh. Bahkan sempat mendapat cibiran dari banyak pihak. Sebab, dianggap keluar dari pakem pembelajaran yang sudah ada. Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata Farid dan Yanto mampu menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Banyak lulusan SD/ SMP Alam yang berprestasi. Kebanyakan lulusan siswa SD/ SMP Alam mampu menguasai beberapa bahasa. Terutama baha-
sa Inggris dan Arab. Bahkan mereka banyak menjadi trainer di beberapa sekolah. ‘’Siswa kita banyak yang menjadi asisten guru bahasa Inggris dan Arab di beberapa sekolah lanjutan,” kata Farid. Bukan itu saja, selama menjalani pendidikan di BIS, banyak siswa yang dikontrak untuk mengisi training English Fun, Math Fun, Super Memory, dan mind maping, ke sejumlah sekolah di Jawa maupun luar Jawa. “Misalkan bulan April ini ada 15 anak yang dikontrak di Kota Bekasi untuk mengisi training,” tuturnya. Banyaknya siswa yang berprestasi dan mampu mengembangkan potensi dirinya inilah, kemudian
mulai mengundang perhatian banyak pihak untuk menyekolahkan anaknya ke SD/SMP Alam. Sehingga selain siswa yang tidak mampu, kini banyak anak-anak pengusaha dan pejabat baik dari Banyuwangi maupun luar daerah yang kemudian memasukkan anaknya belajar ke BIS. “Bahkan anaknya Kasi TK dan Paud Dinas Pendidikan Jawa Timur juga disekolahkan ke sini,” sebutnya. Meski demikian, Farid menegaskan, bahwa sekolah di BIS tidak membatasi siapapun untuk masuk. Para siswa yang berasal dari ekonomi lemah dan bisanya membayar sayur tetap diprioritaskan. (azi/als)
Satpol PP Nyabu Diganjar Empat Tahun BANYUWANGI – Majelis hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi menjatuhkan pidana penjara empat tahun penjara kepada Slamet Santoso, 47, warga Kelurahan Taman Baru, Banyuwangi. Oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi ini dinyatakan bersalah memiliki dan mengedarkan zat priskotropika jenis sabu-sabu sesuai ketentuan pasal 112 ayat 1Undang Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Selain pidana penjara selama empat tahun, Slamet juga dikenai denda sebesar Rp 800 juta. Bila denda tersebut tidak dibayar, dia wajib menggantinya dengan pidana kurungan selama satu bulan. Menanggapi putusan tersebut, Slamet yang didampingi penasihat hukumnya menyatakan menerima putusan majelis hakim. Putusan majelis hakim yang diketuai Ahmad Rasyid ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Dalam amar tuntutan yang dibacakan penuntut umum Arief Ramadani, terdakwa dituntut hukuman empat tahun enam bulan. Selain itu, terdakwa juga dikenai denda Rp 800 juta subsider tiga bulan kurungan. Sesuai fakta dan terungkap di persidangan, putusan Slamet dianggap sudah memenuhi ketentuan dalam pasal 112 ayat 1 Undang Undang nomor 35 tahun
NIKLAAS ANDRIES/RABA
TERIMA PUTUSAN: Slamet Santoso berkonsultasi dengan penasihat hukumnya usai divonis empat tahun penjara di PN Banyuwangi, Kamis lalu (26/3).
2009 tentang narkotika. Atas dasar itulah, majelis hakim kemudian berkeyakinan bahwa terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Ada beberapa pertimbangan yang dikemukakan majelis dalam pengambilan putusan tersebut. Pertimbangan yang meringankan, terdakwa sopan selama persidangan dan menjadi tulang punggung keluarga. Sedangkan yang mem-
beratkan terdakwa meresahkan masyarakat dan tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan narkoba. Menanggapi putusan tersebut, Tommy Yudianto kuasa hukum terdakwa menyatakan bisa menerima putusan tersebut. Menurutnya, putusan itu sudah sesuai dan layak diberikan atas peranan kliennya dalam perkara ini. “Ini sudah cukup bagus dan fair untuk terdakwa,” ujarnya. (nic/aif)
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
36
Jawa Pos
Senin 30 Maret 2015
Peringati Harlah IPNU dan IPPNU, Anas Bagi Motivasi BANYUWANGI - Peringatan hari lahir (Harlah) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-61 dan Ikatan Pelajar Putrui Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke-60 di Banyuwangi diwarnai sesuatu yang spesial kemarin (28/3). Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi, yakni Bupati Abdullah Azwar Anas turun langsung memberikan motivasi agar para pelajar tersebut pantang menyerah berusaha meraih masa depan yang lebih baik. Motivasi tersebut diberikan dalam acara doa bersama bertajuk Pendidikan Berkah Pelajar se-Banyuwangi dan Festival Ilmasi yang dilangsungkan di Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi. Ratusan pelajar hadir dalam peringatan Harlah NU tersebut. Selain para pelajar, kegiatan kali ini juga
SIGIT HARIYADI/RABA
JUARA: Anas memberikan trophy juara lomba cerdas cermat Aswaja dalam rangka peringatan Harlah IPNU dan IPPNU.
dihadiri pengurus Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik), Sulihtiyono; Ketua Yayasan MAB, Habib Mahdi Hasan, dan sejumlah Pengurus Cabang (PC) NU dan Majelis Wilayah Cabang (MWC) NU se-Bumi Blambangan. Anas mengatakan, IPNU adalah
organisasi yang telah berjasa mengantarkan dirinya belajar berorganisasi. Namun, Bupati yang juga mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) IPNU tersebut menegaskan, berorganisasi saja tidak cukup untuk mengantarkan kesuksesan seseorang. “Berorganisasi juga harus didukung
dengan belajar yang sungguhsungguh,” ujarnya. Anas menambahkan, sukses juga tidak hanya bergantung pada otak, tetapi harus ditopang dengan ibadah dan doa restu orang tua. Dia lantas mencontohkan seorang rekannya semasa menempuh SMA di Jember. Rekan sekolah Anas tersebut tergolong kalangan tidak mampu. Bahkan, seragam ganti, tas, atau sepatu pun, rekannya itu tidak punya. Namun, teman Anas itu sangat rajin beribadah. Dia rutin puasa Senin-Kamis, rajin salat Dhuha, dan salat malam. Singkat cerita, teman Anas yang miskin tersebut akhirnya diterima di Sekolah Tinggi Teknik (STT) Telkom di Bandung. Kini, teman Anas semasa SMA itu telah menjadi kepala Telkom di Sumatera Utara (Sumut). “Dia tidak lagi serba kekurangan.
Bahkan, teman saya itu telah mengantarkan orang tuanya naik haji,” kata Anas. Lain lagi dengan teman Anas semasa kuliah di Universitas Indonesia (UI). Pada suatu ketika, Anas bertemu dengan salah satu mahasiswa teknik informatika di universitas papan atas tanah air tersebut di musala kampus. Ternyata mahasiswa itu menginap di musala lantaran tidak punya biaya untuk kos. Ayah mahasiswa itu bekerja sebagai tukang ngarit, sedangkan ibunya berjualan ondeonde. Usut punya usut, semasa sekolah, mahasiswa tersebut selalu membantu ibunya membuat onde-onde. Di sisi lain, sang ibu setiap hari rutin bersedekah lima onde-onde dagangannya secara gratis kepada anak yatim. Saat ini, anak penjual onde-
onde itu bekerja perusahaan asing di Singapura. “Gaji pertamanya mencapai 2.500 dolar Amerika Serikat. Dan sekarang gaji dia sudah mencapai 7.500 dolar As,” tutur Anas. Nah, setelah membeber deskripsi di atas, Anas menggarisbawahi bahwa doa orang tua menjadi kunci keberhasilan seseorang. “Selain berbakti pada orang tua, pergaulan juga harus dijaga. Jangan sampai terjerumus ke jalan yang salah hanya gara-gara salah bergaul,” cetus Anas. Sementara itu, usai menyampaikan motivasi kepada para juniornya di IPNU dan IPPNU tersebut, Bupati Anas didaulat menyerahkan trophy kepada para pemenang lomba dalam rangka Harlah IPNU dan IPPNU, salah satunya lomba cerdas cermat Aswaja. (sgt)
SIGIT HARIYADI/RABA
HARLAH: Bupati Anas memberi motivasi pada anggota IPNU dan IPPNU di MAB Banyuwangi.
Noda Smada Genteng Kalah 0-2, Satu Pemain Diusir
ALI NURFATONI/RaBa
EKSTREM: Seorang pembalap melakukan jumping di sirkuit downhill Dusun Jambu,Taman Sari, Licin.
Tunjukkan Eksistensi, Siap Rebut Emas LICIN – Atlet balap sepeda downhill tampaknya tidak mainmain dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V/2015. Bahkan, nomor downhill mengincar medali emas dan membantu kontingen Banyuwangi untuk meraih posisi lima besar dalam ajang multi even itu. Sampai saat ini, atlet downhill menunjukkan progress yang bagus. Hal itu berkaca pada latihan yang terus digeber. Apalagi, lintasan sirkuit dianggap cocok bagi pembalap. Kemarin, untuk kali pertama, para atlet downhill menjajal lintasan sirkuit yang terletak di Dusun Jambu, Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, atau pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (DPL) itu. Meski cukup ekstrem, tapi pembalap cukup puas dengan medan tersebut. ‘’Track-nya cukup rumit, tapi saya sudah puas bisa melintas sampai garis finis,’’ cetus atlet downhill Porprov Banyuwangi, Erlangga Adam Aldama. Dia menyebut, keberadaan sirkuit tersebut sangat membantu para atlet untuk mengasah kemampuan. Bagi dia, latihan akan digenjot hingga menjelang detik-detik pelaksanaan even dua tahunan itu. ‘’Saya akan berusaha keras untuk tampil maksimal,’’ janjinya. Pembalap lain, Albert Wijaya menyebut, awalnya lintasan cukup sulit ditaklukkan. Tak ayal, latihan perdana diwarnai dengan berbagai insiden kecelakaan. ‘’Jatuh sudah biasa. Semakin lama berlatih, nanti saya sudah bisa mengukur kecepatan,’’ tandasnya. Sama halnya dengan rekannya, dia mengaku siap tampil habishabisan dalam perhelatan akbar yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang itu. Paling tidak, medali harus masuk dalam genggaman. ‘’Saya yakin bisa,’’ ujarnya siswa SMA Hikmah Mandala, Banyuwangi itu. Pelatih downhill, Dhama Andrea menyebut, motivasi para pembalap meningkat. Oleh sebab itu, dia yakin jika cabang
downhill Banyuwangi bisa merebut medali dalam ajang dua tahunan itu. ‘’Dengan kerja keras, emas akan bisa kita raih,’’ tandas pria asal Genteng itu. Sebagaimana diketahui, cabang downhill menjadi salah satu pertandingan resmi dalam ajang multi even itu. Downhill merupakan olahraga bersepeda paling ekstrem yang syarat prestasi. Bagaimana tidak, aktivitas bersepeda tersebut dilakukan di daratan yang tinggi. Seperti di pegunungan maupun di perbukitan dengan medan yang curam. Cara yang ditempuh yai-
tu bersepeda dengan cara dari atas lalu menurun ke bawah. Dalam sirkuit itu, selain menurun, lintasan yang dilalui penuh rintangan. Medan berat, jalur terjal dan berliku membuat olahraga bersepeda downhill syarat untuk menguji keberanian. Olahraga bersepeda paling ekstrem tersebut mulai berkembang di Banyuwangi. Selama ini, perkembangan downhill menunjukkan kemajuan yang pesat. Atlet downhill semakin bersemangat setelah Banyuwangi menjadi tuan rumah ajang dua tahunan yang dihelat tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. (ton/als)
GENTENG – Upaya SMAN 2 (Smada) Genteng menembus partai puncak di Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi pada edisi tahun ini gagal total. Bahkan, tuan rumah justru dipermalukan SMAN 1 Purwoharjo (Smapur) dua gol tanpa balas dalam laga semifinal yang digeber di Stadion Maron, Genteng, kemarin sore. Selain tumbang, satu pemain Smada Genteng harus diusir wasit gara-gara melakukan pelanggaran keras. Dia adalah Jefri Eriyanto. Ironisnya, pemain satu ini dikeluarkan saat timnya tertinggal dua gol satu menit jelang pertandingan berakhir. Smada Genteng jelas menyesali atas kekalahan tersebut. Bagaimana tidak, juara zona IV itu sebenarnya sudah leading 2-1 hingga menit ke dua babak kedua dalam pertandingan sebelumnya. Tapi, buntut dari kericuhan, maka pertandingan dihentikan hingga muncul keputusan partai panas itu diulang mulai menit pertama. Selain itu, keputusan lain adalah laga tunda itu tanpa dukungan suporter dan ofisial di bench. Meski tanpa riuh suporter, tapi duel kedua tim berlangsung dengan tensi panas sejak kick off. Sebetulnya, Smada Genteng tampil menekan sejak menit awal. Tapi, beberapa peluang gagal berujung gol karena pertahanan Smapur tampil disiplin. Selain itu, kiper Smapur, Abib Prasetyo tampil gemilang dengan beberapa aksi penyelamatan yang spektakuler. Smapur menerapkan strategi serangan balik. Justru, langkah tersebut berbuah manis yang berujung gol via tendangan bebas. Adalah Hendrawan Tito
ALI NURFATONI/RaBa
HUKUMAN SETIMPAL: Pemain Smada Genteng, Jefri Eriyanto diganjar kartu merah oleh wasit Andi setelah melakukan pelanggaran keras kemarin.
yang berhasil mengeksekusi bebas itu dengan cantik yang tidak mampu dihalau kiper Smada Genteng, Tinar Buka Arta pada menit ke 34 atau satu menit jelang babak pertama berakhir. Tertinggal satu gol, Smada Genteng berinisiatif untuk menyamakan kedudukan. Bahkan, mereka terus mengurung pertahanan Smapur. Tapi, serangan yang bertubi-tubi itu belum membuahkan hasil. Terus menekan, mereka justru menelan pil pahit. Sebab, Smapur lagi-lagi bisa memanfaatkan momentum untuk mencetak gol tambahan. Melalui skema serangan balik cepat, Bintang Satrio adu sprint dengan dua pemain lawan. Tinggal berhadapan dengan kiper, dia mencongkel bola yang gagal dihalau Tinar Buka Arta, penjaga gawang Smada Genteng. Gol tersebut semakin membuat Smada Genteng sengsara. Sebab, gol tambahan itu tercipta tujuh menit sebelum laga usai. Ketinggalan dua gol itu membuat Smada Genteng tertekan dan bermain kasar. Puncaknya, satu pemain mereka diusir Andi, wasit yang memimpin pertandingan. Atas hasil itu membuat Smada Genteng meraih hal yang serupa pada edisi tahun lalu. Kali ini, mereka harus bertemu de-
ngan juara bertahan, SMAN 1 Banyuwangi untuk perebutan juara ketiga sore ini. Sebaliknya, anak didik Rodiwanto harus
berhadapan dengan tim kuat, SMAN 1 Rogojampi di partai final yang akan digelar pada Selasa mendatang. (ton/als)