Radar Banyuwangi | 31 Agustus 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 31 AGUSTUS TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Monumen Patung Omprog di Tengah Perliman DISKUSI kecil membahas hal besar. Kecil diskusinya karena hanya dilakukan bertiga: mantan Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Banyuwangi drh. Budianto, Plt. Kadis Pariwisata Banyuwangi M.Y. Bramuda, dan saya. Hal besar yang kami diskusikan: mengubah perliman. Lebih tepatnya, mempercantik wajah perliman.

Agar simpang lima yang berada di titik nol Bumi Blambangan itu tidak sekadar berubah. Tapi lebih dari itu: cantik, indah, dan nyaman. Seperti halnya simpang lima-simpang lima di beberapa daerah. Semarang, misalnya. Beberapa solusi coba kami tawarkan. Pertama, memperlebar area sekitar perliman. Dari arah

MAN

barat (Jalan Jaksa Agung Suprapto) yang menuju Jalan dr. Soetomo (seberang BTN) sudah OK. Tidak ada yang perlu dibenahi. Justru yang perlu mendapat sentuhan adalah keberadaan pos KTL (Kawasan Tertib Lalu Lintas) di sisi pojok selatan. Yang sekarang ada videotronnya itu. Pos KTL membuat area perliman terasa sempit.

NAHNU

Oleh SAMSUDIN ADLAWI 28

Baca Monumen...Hal 39

Gerak Jalan Tradisional Kisruh

Manuver Pesawat

Gabus

BANYUWANGI – Meski hanya beranggota 10 orang, komunitas aeromodeling yang tergabung dalam Banyuwangi Aeromodeling Community (BAC) sampai saat ini masih eksis. Setiap libur atau di waktu senggang, seluruh anggota BAC kemarin berkumpul di GOR Tawang Alun untuk menerbangkan pesawatpesawatnya ■ Baca Manuver...Hal 39

Selain itu juga ‘mengganggu’ pandangan pengguna lalin yang dari arah barat dan selatan (Jalan Ahmad Yani). Kalau tidak hati-hati, pengguna lalin dari barat sering dibuat terkejut. Tiba-tiba dari arah selatan ada pengguna lalin lain (mobil dan motor) yang belok ke barat ■

UNJUK KEBOLEHAN: Anggota Banyuwangi Aeromodeling Community menenteng pesawat dari gabus di GOR Tawang Alun kemarin. Komunitas ini sudah terbentuk sejak tahun 2014 lalu yang mewadahi para penghobi kedirgantaraan.

Dua Kali Tawuran, 3 Peserta Terluka SRONO - Gerak jalan tradisional dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-70 yang digelar pada Sabtu kemarin (29/8), diwarnai tawuran antarpeserta. Tiga peserta terpaksa harus menjalani perawatan karena terluka. Ketiga korban itu adalah Taufiq, 19, warga Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Dua korban lainnya, Ovan Prasetya, 25, dan Andhika,17, keduanya asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Cluring. Taufiq mengalami luka tusuk pada pinggang sebelah kiri dan dilarikan ke RSNU Mangir.

Kronologi 2 Tawuran Gerak Jalan

Sedang Ovan dan Andhika mengalami luka sobek pada pelipis dan dari hidung keluar darah. Tawuran dalam gerak jalan tradisional itu, berlangsung di dua tempat. Pertama, di jalan simpang tiga Dusun Kumis, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Sekitar pukul 21.30, Taufiq bersama teman-temannya yang ikut gerak jalan tradisional untuk 45 kilometer, ditegur oleh peserta lain yang ada di belakangnya. “Kami diminta untuk tidak bernyanyi, tapi teman-teman tetap nyanyi,” cetus Jaya, 19, teman korban. Marah permintaannya tidak dituruti, peserta di belakangnya itu marah dan langsung menyerang ■ Baca Gerak...Hal 39

Dia ditegur oleh rombongan gerak jalan lain yang berjalan persis di belakangnya. Mereka melarang supaya rombongan Taufik tidak bernyanyi.

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RABA

Kunjungi Masjid Quba dan Taman Kurma

1

MADINAH – Kegiatan Jamaah Calon Haji (JCH) Banyuwangi sampai saat ini masih meliputi ziarah ke tempat-tempat bersejarah yang ada di Madinah, Arab Saudi. Selain mengunjungi beberapa masjid di Madinah, JCH juga mengunjungi Taman Kurma. Juhdy, salah satu petugas haji asal Banyuwangi mengatakan, para JCH berangkat ziarah sejak pukul 07.00 Waktu Arab Laporan Saudi atau sekitar pukul 11.00 WIB. Tempat ziarah yang pertama kali dikunJUHDY jungi adalah Masjid Quba. dari Madinah Setelah dari Masjid Quba, jamaah melanjutkan perjalanan menuju Masjid Qiblatain ■ Baca Kunjungi...Hal 39

Pukul 21.50, rombongan gerak jalan Taufiq melintas di Simpang Tiga Dusun Kumis, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono.

3

5 4

JUHDY FOR RABA

ZIARAH MASJID: Para JCH Banyuwangi berpose di depan Masjid Quba yang ada di Madinah, kemarin.

Taufiq terluka di pinggang bagian kiri. Saat baju dibuka, ternyata pinggangnya sudah penuh dengan darah.

Marah permintaannya tidak dituruti, peserta lain yang ada di belakang itu marah. Mereka menyerang rombongan Taufik. Sempat terjadi baku hantam antarrombongan. Malam itu juga Taufik dilarikan ke RS Mangir. Polisi baru datang setelah Taufik menjalani perawatan di rumah sakit. REZA FAIRUZ/RABA

Gerak jalan tradisional kisruh Bukti panitia kurang koordinasi!

RENDRA KURNIA/RABA

PENGHALANG OMBAK: Pantai Blimbingsari jadi tempat favorit untuk dikunjungi. Tempat ini dikenal dengan ikan bakarnya yang mak nyus.

Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (19)

Wisata Perahu di Pacemengan, Ikan Bakar di Blimbingsari

Hidayat pimpin Golkar Banyuwangi Stok lama, wajah lama!

Tim ekspedisi jelajah pantai Jawa Pos Radar Banyuwangi didukung Toyota DUA pantai sekaligus yang kami Pertama kali tim ekspedisi jelajah kali ini. Keduanya berada mengunjungi Pantai Pacemengan. Auto 2000 Banyuwangi kali ini berada di pantai yang ada di Rogojampi. kunjungi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Untuk menuju Pantai Pacemengan Adalah Pantai Pacemengan dan Pantai Blimbingsari yang kami kunjungi. Rogojampi, yakni Pantai Pacemengan memang sama arahnya menuju TAUFIK FERDIANSYAH, Rogojampi http://www.radarbanyuwangi.co.id

dan Pantai Blimbingsari. Kedua pantai ini letaknya memang berdekatan.

Pantai Blimbingsari ■ Baca Wisata...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Radar Banyuwangi | 31 Agustus 2015 by alsod - Issuu