Rujukan Informasi Terkini
SELASA 31 MARET TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
Tewas Diberondong Tembakan Otak Pencurian Mobil Mewah Keok BANYUWANGI - Setelah sekian lama mengejek polisi, otak pelaku pencurian mobil mewah kena batunya kemarin malam. Tiga kawanan penjahat tersebut di-
berondong polisi usai membawa kabur Honda Jazz di Pakis, Banyuwangi. Satu pelaku tewas seketika setelah dada kirinya tertembus timah panas polisi. Sementara itu, dua pelaku lolos. Identitas penjahat yang tewas itu adalah Heri, 34, warga Kecamatan Tekung, Lumajang. Sampai berita ini ditulis (pukul 20.00) Resmob
Polres Banyuwangi masih memburu dua pelaku yang kabur tersebut. Meski kabur, identitasnya sudah dikantongi polisi. Diperoleh keterangan, tiga kawanan penjahat itu kejar-kejaran dengan aparat kepolisian di areal perkebunan di wilayah Sempolan, Jember. Setelah tertembak, jasad Heri langsung dilarikan ke ruang mayat RSUD
HALAMAN 25
Akhir Petualangan Spesialis Pencuri Mobil 1 Pukul 02.15 piket SPK Polsek Sempolan telah menerima telepon dari Polsek Kalibaru untuk membantu mengamankan pelaku pencurian mobil Honda Jazz dengan TKP Banyuwangi.
Blambangan untuk kepentingan visum. Dari lokasi penangkapan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Mobil Grand Livina bernopol N 1598 YH milik pelaku dan mobil Honda Jazz milik korban bernopol P 1170 XA kini diamankan di Mapolres Banyuwangi n Baca Tewas...Hal 35
2 Pelaku melarikan diri ke arah Jember dengan menggunakan mobil Nissan Grand Livina Nopol N 1598 YH.
3
4
Petugas Polsek Sempolan berkoordinasi dengan petugas palang pintu perlintasan KA Garahan agar menutup palang pintu tersebut.
Saat terjadi antrean panjang petugas menemukan mobil Grand Livina yang dipakai para pelaku hendak diganti pelat nomor kendaraannya.
5 Mengetahui kedatangan petugas, pelaku yang diduga berjumlah 3 orang melarikan diri ke arah Dsn. Ranggi, Ds. Garahan. Di tempat ini dilakukan penembakan kepada pelaku.
6 GALIH COKRO/RABA
PAKAI NOPOL PALSU: Kaca belakang mobil Livina jebol setelah diberondong tembakan (kiri atas). Tiga peluru menembus kaca dan bodi Livina bagian depan (kanan). Mobil Honda Jazz bernopol P 1170 XA milik korban juga diamankan di Mapolres Banyuwangi kemarin.
Dua pelaku melarikan diri, sedangkan seorang pelaku bernama Heri kena tembakan di dada sebelah kiri hingga menemui ajal.
Pelaku Sempat Ganti Pelat Nopol Palsu SEMENTARA itu, komplotan Heri memang dikenal sebagai spesialis pencuri mobil mewah. Bisa jadi hilangnya mobil Pajero di rumah dinas Kancab PT. ASDP Ketapang beberapa waktu lalu itu melibatkan komplotan Heri Cs.
Sebab, sebelum beraksi di Jalan Mendut, warga sempat memergoki ada mobil Grand Livina mondar-mandir di kawasan itu. Warna mobil Livina itu sama dengan yang digunakan pelaku saat beraksi di rumah Agamd
Syafii, 52, warga Pakis, Banyuwangi, kemarin malam. ”Bisa jadi pelakunya sama dengan yang di TKP rumah dinas Kancab ASDP,” ujar seorang polisi kepada koran ini. Dalam menjalankan aksinya, pelaku
selalu gonta-ganti pelat mobil. Usai membawa kabur Honda Jazz milik Ahmad Syafii, pelaku sempat mengganti pelat nomor kendaraan hasil curian tersebut n
7
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan Honda Jazz dan Grand Livina yang dipakai para pelaku
Baca Pelaku...Hal 35 GRAFIS:REZA/RABA
Shubuh Dzuhur Ashar
Maghrib Isya
04:13 11:32 14:49 17:33 18:43
KUCUR
MEMBELUDAK: Suasana pelaporan SPT H minus 1 di kantor KPPP Banyuwangi kemarin (30/3). Hingga kemarin, SPT yang masuk kategori Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) mencapai 21.776 (35,47 persen) dari 61.387 WP terdaftar.
NGOPAI
Gedung Kebanggaan di Papua SIAPA sangka warga Bumi Blambangan bisa eksis di Provinsi Papua Barat. Populasi masyarakat asal Banyuwangi yang terdata di Kabupaten Sorong ternyata sudah menembus angka 8.736 orang. “Jumlah sebanyak itu terdata sebagai anggota Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) Kabupaten Sorong n Baca Gedung... Hal 35
GALIH COKRO/RABA
Telat Kembalikan SPT, Wajib Pajak Kena Denda H-1 Baru 35,5 Persen yang Kembalikan SPT BANYUWANGI - Hari ini merupakan batas akhir pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) untuk wajib pajak kategori orang pribadi. Hingga kemarin (30/3) SPT yang masuk kategori Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) mencapai 21.776
(35,47 persen) dari 61.387 WP terdaftar. Dengan rincian, 19.804 SPT karyawan dan 1.972 WP usaha/pekerja bebas. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Banyuwangi, Dadang Suwangsa, melalui Kasi Pelayanan Djoko Purwanto menuturkan, meski deadline pelaporan SPT akhir Maret dan April nanti, pihaknya masih melakukan penerimaan hingga 31 Desember mendatang.
Bedanya, WP yang menyampaikan SPT di luar batas waktu yang telah ditentukan itu akan didenda. “Kami tidak memberikan waktu tambahan untuk pelaporan SPT tahunan,” ujar Djoko. Sesuai peraturan yang tertera di Pasal 7 Undang-Undang (UU) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), WP orang pribadi akan dikenakan denda senilai Rp 100.000, sedangkan WP badan akan didenda lebih besar, yakni Rp 1.000.000.
Ekspedisi Budaya ke Bekas Kerajaan Blambangan Kuno di Watukebo, Wongsorejo (7)
Temukan Potongan Gigi Sekitar Gundukan Polisi tembak mati spesialis pencuri mobil Tapi skornya masih kalah jauh, Komandan! Perkiraan dana kampanye pemilukada Rp 8 M Ternyata mahal biaya untuk obral janji!
Hutan jati Dusun Tangkup, menyimpan banyak misteri. Setelah menemukan gundukan tanah yang diduga sebagai tempat pemujaan, tim ekspedisi menemukan protolan gigi berukuran besar.
POTONGAN gigi itu banyak ditemukan di semak berduri. Sama seperti temuan tembikar, porselen, uang kepeng, gigi-gigi itu ditemukan berserakan di atas tanah yang dipenuhi semak belukar. Semula tim mengira itu potongan gigi manusia pada zaman dulu. Karena ukurannya terlalu besar, tim ekspedisi pun diliputi rasa penasaran. Apakah itu gigi manusia ataukah
Tahun ini target penerimaan SPT tahunan sama seperti tahun 2014 kemarin, yakni 75 persen. Namun, realisasi hanya mencapai 54 persen. Pihak KPPP optimistis tahun ini bisa mencapai target. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di kantor KPPP, kemarin ruang pelayanan mulai dipenuhi wajib pajak yang melapor SPT tahunan n Baca Telat...Hal 35
PEDISI
hewan belum terjawab ”Giginya kok besar ya, apa ini gigi manusia zaman dulu atau gigi hewan?” ujar Gerda Sukarno, salah satu anggota tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi yang pertama kali menemukan potongan gigi tersebut n Baca Temukan... Hal 35
TAUFIK FERDIANSYAH & GERDA SUKARNO/RABA
GIGI MANUSIA ATAU BINATANG?: Tim ekspedisi berdebat seputar temuan gigi yang berserakan di dekat gundukan tanah, area hutan jati Dusun Tangkup (kiri). Lokasi penemuan gigi dan sampel gigi (kanan). http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
26
POLITIK & PEMERINTAHAN
PDIP Ingin Calon Bupati Internal
CERMIN DIRI
Gunung Raung yang Meraung-raung
G
UNUNG terbesar (terluas) di Jawa, Gunung Raung, masih berstatus waspada. Aktivitas kegempaan gunung api yang masih aktif itu terpantau fluktuatif. Sesuai namanya, Gunung Raung akhir-akhir ini semakin sering meraung-raung. Suara gemuruh kerap didengar warga sisi timur lereng gunung di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, itu. Namun, akhir-akhir ini suara gemuruh semacam itu mereda. Sejauh ini aktivitas gunung api itu memang masih belum ada perubahan signifikan. Tetapi, gempa tremor masih terekam jelas dan suara gemuruh masih terdengar, tapi sedikit melemah. Sepanjang Minggu lalu (29/3) terekam 170 kali tremor dengan amplitudo 2 hingga 32 milimeter. Lama gempa 55 sampai 1.219 detik dan terjadi 2 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4 hingga 5 milimeter dengan lama gempa 27 hingga 33 detik. Data aktivitas gunung berapi itu memang terus dipantau pihak berwenang. Karena bagaimanapun kita tidak boleh lengah dengan bahaya bencana gunung meletus. Apa pun status dan kondisi gunung tersebut, warga yang tinggal di kaki Gunung Raung tidak boleh lengah. Waspada itu perlu, tapi jangan sampai panik berlebihan. Melihat kondisi warga kaki gunung Raung, masyarakat sudah tampak terbiasa dengan perubahan aktivitas gunung tersebut. Namun, melemahnya aktivitas vulkanik itu tidak boleh membuat masyarakat lengah. Yang paling penting bukan hanya kesigapan aparat penanggulangan bencana dan pihak ber wenang. Yang jauh lebih penting adalah terciptanya masyarakat terdampak yang tanggap bencana. Jika sewaktu-waktu gunung meletus terjadi, warga diharapkan sudah tahu apa yang akan mereka lakukan. Mereka sudah tahu apa saja yang harus dibawa, ke mana saja rute evakuasi, dan tindakan yang dilakukan. Tentu saja menciptakan masyarakat yang tanggap seperti itu butuh ketelatenan dan pencerahan secara kontinu. Menjalankan fungsi edukasi kepada warga terdampak itulah yang jadi tanggung jawab kita bersama. (*)
AGENDA KOTA
Diklatpim III BPK RI HARI ini, Selasa (31/3) pukul 08.00 Bupati Abdullah Azwar Anas menerima peserta benchmarking Diklat PIM tingkat IV Kabupaten Cimahi dan diklat PIM tingkat III BPK RI, tempat Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (*)
SIGIT HARIYADI/RABA
PENGARAHAN: Ketua DPC PDIP I Made Cahyana Negara menyampaikan arahan pada rakercab yang berlangsung di kantor DPC PDIP Jalan Jaksa Agung Suprapto Minggu lalu.
Butuh Dana Kampanye Rp 8 Miliar BANYUWANGI - Pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) tahun 2015 semakin dekat. Untuk menyukseskan hajatan besar lima tahunan itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi sedang menghitung kebutuhan anggaran kampanye yang harus dibiayai negara. Dalam Pasal 65 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang pemilu gubernur, bupati, dan wali kota disebutkan bahwa kampanye dapat dilaksanakan melalui rapat terbatas dan pertemuan tatap muka dan dialog. Kampanye juga bisa dilakukan dengan debat publik atau debat terbuka antar pasangan calon, penyebaran bahan kampanye kepada umum, pemasangan alat peraga, iklan media massa, dan atau kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye. Pada Pasal 65 ayat (2) disebutkan, kampanye debat publik, penyebaran bahan kampanye, pemasangan alat peraga, dan
iklan media massa, difasilitasi KPU dengan didanai APBD. Komisioner KPU, Edi Saiful Anwar mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu Peraturan KPU (PKPU) sebagai turunan UU Nomor 8 Tahun 2015 tersebut. “PKPU itu akan menjadi pijakan kita untuk bergerak,” ujarnya. Pada draf PKPU yang kini terus dimatangkan KPU bersama Komisi II DPR RI, kata Edi, penyebaran alat peraga itu dilaksanakan berbasis kepala keluarga (KK). Di sisi lain, jumlah KK di Bumi Blambangan pada per Januari 2015 mencapai 618.835 KK. “Jika masingmasing KK dapat selebaran, poster, alat peraga yang lain, akan diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan,” ujarnya kemarin (30/3). Edi menggambarkan, KPU Kabupaten Malang menganggarkan dana kampanye Rp 8 miliar. KPU Banyuwangi saat ini masih melakukan proses
penghitungan anggaran yang dibutuhkan n Baca Butuh...Hal 35
SIGIT HARIYADI/RABA
KEBANGSAAN: (Dari kiri) Salimi, I Made Cahyana Negara, Fahrudin Agus Prawira, dan Didik Suhariyanto dalam sosialisasi empat pilar di Hotel Manyar Banyuwangi kemarin.
publik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Seperti yang dilakukan anggota DPR/MPR RI asal Fraksi Partai PDIP, Nursuhud kemarin (30/3). Dalam sosialisasi kali yang diselenggarakan di Hotel Manyar, Desa Ketapang, Keca-
matan Kalipuro, Banyuwangi tersebut, Nursuhud menghadirkan sejumlah narasumber kompeten. Mereka adalah Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, Anggota Komisi IV Salimi, dan Pakar Hukum Tata Negara, Didik Suhariyanto. Acara tersebut dimoderatori Fahrudin Agus Prawira.
Sosialisasi tersebut tidak hanya menyasar kader PDIP. Sebaliknya, aparat desa, pedagang asongan, organisasi kepemudaan, hingga kalangan pendidik juga mengikuti sosialisasi kali ini. Di hadapan peserta sosialisasi, Didik Suhariyanto mengatakan, paham garis keras tidak sesuai dengan ajaran Pancasila. Maraknya kasus kekerasan, begal, dan pencabulan juga tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. “Mencegah empat pilar agar tidak terkikis menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya. Menurut Didik, sebagai kepanjangan tangan rakyat, semua produk yang dihasilkan DPR/ MPR tidak boleh melenceng dari empat pilar kebangsaan tersebut. “Produk DPR, MPR, dan DPRD harus merujuk pada empat pilar,” pungkasnya. (sgt/afi)
BANYUWANGI - Jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Banyuwangi 2015 peta politik di Bumi Blambangan semakin dinamis. Setelah terkesan pasif, kali ini internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai memunculkan figur yang akan diusulkan menjadi pemimpin Banyuwangi periode lima tahun ke depan. Dalam rapat kerja cabang (rakercab) yang berlangsung Minggu (29/3), DPC PDIP berharap sosok yang akan diusung
PDIP adalah kader parpol berlambang banteng moncong putih tersebut. “Soal pemilukada, diupayakan yang diusung PDIP berasal dari internal partai,” ujar Wakil Ketua DPC PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Sugeng Munarso. Aspirasi politik itu akan dibawa pada forum rapat kerja daerah (rakerda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jatim pada 5 April 2015 mendatang untuk dilanjutkan kepada DPP PDIP n Baca PDIP...Hal 35
Kuliah Umum, Untag Undang Dandim BANYUWANGI - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) bekerjasama dengan Kodim 0825 Banyuwangi melaksanakan kegiatan kuliah umum. Kuliah dalam rangka meningkatkan kesadaran dan semangat kebangsaan mahasiswa di lingkungan kampus itu memilih tema “Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara”. Kegiatan pada Jumat, 27 Maret 2015 itu menghadirkan narasumber Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Kav Mangapul Hutajulu. Sebanyak 700 mahasiswa, terutama mahasiswa semester 2, mengikuti kuliah umum tersebut. Rektor Untag dan Dandim 0825 juga melakukan penandatanganan MoU di depan mahasiswa. Kerjasama akan dilakukan dalam rangka kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan dan bela negara. Dalam sambutan pembukaan, Rektor Untag Drs Tutut Hariyadi, MSi mengatakan, Untag akan selalu terus berupaya meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara kepada mahasiswanya. Sebab, hal itu sudah menjadi cirri khas kampus Untag, sehingga dalam visinya pun Untag berkomitmen untuk menjadi
Cegah Radikalisme Lewat Sosialisasi 4 Pilar BANYUWANGI – Kemerosotan moral masyarakat, yang ditandai maraknya peredaran gelap narkotika, maraknya kasus perkosaan, seks bebas, dan berbagai perilaku menyimpang lain, mengindikasikan mulai terkikisnya nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia. Bahkan, akhir-akhir ini paham liberal maupun paham radikal mulai merangsek masuk ke tanah air. Untuk menangkal dan memagari warga dari pahampaham yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa tersebut, lembaga DPR/MPR kini menggencarkan sosialisasi empat pilar kebangsaan. Empat pilar tersebut antara lain, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Re-
Jawa Pos Selasa 31 Maret 2015
UNTAG FOR JP-RaBa
GANDENG KODIM: Dandim 0825 meneken MoU disaksikan Rektor Untag Tutut Hariyadi dan Wakil Rektor III Subur Bahri.
kampus yang berwawasan kebangsaan. Itu dibuktikan di seluruh program studi mahasiswa wajib menempuh mata kuliah wawasan kebangsaan, kata dia, hanya Untag satu-satunya kampus yang menyelenggarakan mata kuliah wawasan kebangsaan. “Oleh karena itu, kegiatan kuliah umum ini menjadi salah satu kegiatan yang mendukung visi kita,” imbuh Tutut. Dalam kuliah umum yang dipandu Miskawi, MPd, dosen mata kuliah wawasan kebang-
saan, Mangapul mengungkapkan, banyak problem yang dihadapi bangsa ini. Baik masalah konflik, masalah ideologi, dan gerakan radikal yang menjadi isu yang melanda bangsa ini. Sejarah membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Banyak peristiwa besar pula yang terjadi dalam historisitas bangsa ini. “Ironisnya, setelah 69 tahun bangsa kita merdeka, ternyata belum mengalami perubahan yang signifikan,” cetus Dandim. (*)
Tahap II Berakhir Hari Ini BANYUWANGI - Program Bupati Idol 2015 memasuki tahap II. Pada tahap ini ada 61 nominator yang berebut menuju babak berikutnya. Dalam tahap II ini tim akan menyaring 61 nominator menjadi 50 nominator. Dengan demikian, akan
ada 11 nominator yang kandas ke tahap III. “Nominator yang lolos ke tahap III akan ditentukan berdasar ballot terbanyak,” ungkap penanggung jawab program, Gerda Sukarno Prayuda. Tahap II, kata Gerda, akan berakhir hari ini. Penghitungan ta-
hap II dilakukan pukul 16.00 WIB. Pengumpulan ballot lebih dari jam itu tidak akan terhitung. Pada tahap berikutnya, masing-masing poin pengumpulan akan kembali menjadi kosong. Ballot yang berlaku adalah ballot tahap III. Ballot pada tahap II tidak berlaku. (c1/afi)
K LAS EM E N SE M E N T A RA P E R O L E H A N SUA RA CA L ON BUPA T I IDOL 2 01 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Eko Susilo Nur Hidayat 397 Angka Wijaya 210 Guntur Priambodo 121 Ficky Septalinda 116 Abdullah Azwar Anas 100 Rindar Suhardiyansah 95 Basuki Rahmat 74 Neni Viantin Diyah Martiva 71 Arvy Rizaldi 53 Munib Syafa’at 42 Mandiri Ratu Warang Agung 40
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Toni Hartono Ikhwan Arief Mufti Anam Bambang Surtiyono Soekardjo Samsudin Adlawi Achmad Musta’in Masykur Ali Anton Sunartono Ayub Hidayat
36 32 30 29 29 28 26 25 23 21
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Juliesetyo Puji Rahayu Agus Tarmidi Michael Edy Heriyanto Umi Kulsum Waridjan Zaenal Arifin Salam Agung Mulyana Fadjar Isnaini Bambang Purwanto Nurmansyah
20 20 19 19 18 17 17 16 16 15
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Ipung Purwadi Qutbi Heru Pratista Achmad Taufiq Joni Subagyo Syukran Makmun Hidayat dr. Faida Satiyem Sugihartoyo Sunarko Wijaya Yusuf Widyatmoko
14 13 12 12 12 11 11 11 11 11
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
Ali Sodiqin Joko Santoso Sri Utami Faktuningsih Achmad Wahyudi Taufik Hidayat Teguh Sumarno Agus Dani T Wiwik Pudjiati Agus Edy Riyanto Sumantri Soedomo
10 10 10 9 9 8 7 7 6 4
52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.
Ahmad Fauzan Eko Sukartono Hermanto Husin Matamin Nanang Nur Ahmadi Saiful Bahri Supono Syaifunnar Wahyudi, SE Yusuf Noeris
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SELASA 31 MARET
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Wajib Pajak Bisa Maksimalkan E-Filling
YUSROH/JPRS
ANTRI PANJANG: Para wajib pajak harus sabar menunggu giliran untuk melaporkan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Situbondo, kemarin (30/3).
Hari Ini Batas Akhir Pelaporan tor Pelayanan Pajak Pratama Situbondo adalah sebanyak 47 ribu. Namun, hingga kemarin pelaporan yang masuk masih mencapai sekitar 19.250. “Jumlah tersebut adalah total dari penerimaan SPT di KPP Pratama Situbondo, PK2KP Bondowoso, dan Pelaporan melalui EFilling sebanyak 7.250”, ungkap Fajar Nurhadi, S.E M.T, Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Situbondo. Lebih jauh dia menyebutkan, total target 47 ribu penerimaan SPT tahunan tersebut adalah jumlah keseluruhan dari wajib pajak. Baik pribadi, badan atau lembaga. Sedangkan, khusus untuk formulir jenis 1770, yang diperuntukan bagi usahawan
Untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Tahun 2014 SITUBONDO – Antrian panjang di Kantor Pajak Pratama Situbondo di Jalan Argopuro terlihat sejak pagi hingga siang kemarin (30/03). Maklum, hari ini merupakan batas terakhir pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi tahun 2014. Target penerimaan untuk Kantor Wilayah DJP Jawa Timur III, Kan-
NENEK ASIYANI
dan badan atau lembaga, ditargetkan 47 persen dari jumlah wajib pajak yang terdaftar sekitar 6 ribuan. Di hari terakhir ini diharapkan masyarakat untuk bisa melaporkan SPT tahunannya. Tujuannya, agar terhindar dari denda yang dikenakan karena keterlambatan pelaporan dari batas akhir tanggal pelaporan. KPP pratama dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak, sebelumnya telah memberikan tambahan pelayanan. Yakni, di tanggal 28 dan 29 Maret, KPP Pratama tetap buka mulai jam 10.00 - 15.00 WIB. Tambahan jam pelayanan ini untuk menghindari antrean panjang di Kantor Pajak Pratama.
Fajar Nurhadi menerangkan, selama ini wajib pajak dalam kondisi belum siap saat datang ke kantor pajak. Keadaan itulah yang membuat antrian panjang. Sebab, prosesnya menjadi lebih panjang. “Bahkan, seringkali wajib pajak salah formulir, karena sudah ada perubahan formulir, khususnya jenis 1770, dan 1770S,” ungkapnya. Nah, untuk menghindari antrian panjang di kantor Pajak Pratama, wajib pajak sebaiknya sudah mengisi lengkap formulir terlebih dahulu di rumah. Namun, jika belum punya formulir, wajib pajak bisa langsung mendownload di website direktorat jenderal pajak, www.pajak.go.id. Se-
hingga ketika datang ke kantor pajak, prosesnya tinggal menyetorkan saja. Fajar Nurhadi mengharapkan, sebaiknya untuk karyawan cukup melaporkan SPT tahunan melalui e-filling. Sebab, bisa diakses 24 jam. Sehingga tidak perlu repot dan mengantri. Sedangkan untuk pelaporan secara kolektif, Fajar Nurhadi, berharap bisa disampaikan lebih awal, tidak di akhir bulan Maret. Sebab, pelaporan kolektif tentu lebih banyak menyita waktu karena jumlahnya banyak. Sehingga, antrian wajib pajak lainnya menjadi bertambah lama. “Di hari terakhir ini, kita sudah siap untuk memberikan pelayanan sampai selesai,” jelas Fajar. (pri/adv)
Siapkan Jalan dan Gedung Kiai As’ad
NUR HARIRI/JPRS
PINGSAN: Usai mengikuti sidang pemeriksaan saksi ahli, Asiyani tidak sadarkan diri karena kecapean.
Penggunaan UU P3H Dinilai Salah Sasaran SITUBONDO – Dakwaan Undang-undang nomor 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemperantasan perusakan hutan (P3H), terhadap nenek Asiyani dinilai dua saksi ahli salah sasaran. Ini disampaikan dalam sidang lanjutan dengan agenda pembuktian pemeriksaan saksi-saksi, di Pengadilan Negeri Situbondo, kemarin (30/3). Dua saksi ahli yang hadir adalah mantan wakil ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof. Dr. Achmad Sodiqi dan Dr. Noer Fauzi Rachman, dosen Ilmu Politik dan Gerakan Agraria di Institut Pertanian Bogor (IPB) n Baca Penggunaan...Hal 28
Tuntutlah ilmu setinggi tingginya maka Allah akan mempermudah jalan kita ke surga.” Febby Ferianda http://www.radarbanyuwangi.co.id
Baca Siapkan...Hal 28
E-filling dapat dilakukan dengan mengakses di website Direktorat Jendral Pajak, www.pajak.go.id. Ini akan jauh lebih memudahkan. Sebab melayani 24 jam. Fajar Nurhadi, S.E M.T, Kepala Seksi pelayanan KPP Pratama
TELATEN: Petugas KPP Pratama Situbondo melayani wajib pajak
Ra Hamid Ikuti Konvensi Cabup PPP Sebelumnya Hadi Wijono dan Fathor Rasjid SITUBONDO – KH Abdul Hamid Wahid akan meramaikan pelaksanaan pilkada di Situbondo. Pasalnya, siang kemarin cucu pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo, tersebut mengambil formulir konfensi Cabup Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ra Hamid tidak datang sendiri ke Kantor DPC PPP di jalan PB Sudirman. Dia diwakili oleh KH
Berkas Usulan Gelar Pahlawan Nasional Diserahkan ke Bupati SITUBONDO – Pemkab Situbondo sedang mempersiapkan sejumlah jalan protokoler di Kota Santri yang akan dijadikan alternatif untuk diberi nama KHR As’ad Syamsul Arifin. Selain itu, Pemkab juga sudah mempersiapkan sebuah gedung yang juga akan diberi nama dengan ayahanda (alm) KHR Ahmad Fawaid dan KHR Mohammad Kholil tersebut. Kepastian langkah tersebut kemarin (30/03) disampaikan Bupati Dadang Wigiarto saat menerima Forum Masyarakat Peduli Pancasila dan NKRI di ruang rapat tempat kerjanya. Rombongan ini menyerahkan berkas usulan gelar Pahlawan Nasional KHR. As’ad Syamsul Arifin n
SEMENTARA itu, melihat banyaknya wajib pajak yang terbiasa melaporkan SPT di akhir bulan Maret, membuat KPP Pratama memberikan pelayanan ekstra. Sebelumnya, KPP Pratama juga menambah jam buka kantor di tanggal 28 dan 29 Maret lalu. Fajar Nurhadi, S.E M.T, kepala seksi pelayanan KPP PRATAMA Situbondo mengatakan, “Pelaporan SPT Tahunan, sebenarnya juga bisa dilakukan melalui e-filling, dikirim via pos, dan juga jasa ekspedisi atau kurir,” terangnya. E-filling dapat dilakukan dengan mengakses di website Direktorat Jendral Pajak, www.pajak. go.id. Ini akan jauh lebih memudahkan. Sebab melayani 24 jam. Syarat untuk bisa menggunakan e-filling ini cukup mudah. Yakni, menggunakan email dan nomor HP aktif. Setelah itu, wajib pajak bisa mendatangi kantor pajak untuk mendapatkan e-fin, yang bisa digunakan sebagai nomor identitas wajib pajak. Bahkan, untuk mendapatkan e-fin, wajib pajak tidak harus mendatangi kantor pajak sesuai alamat wajib pajak. Tapi, bisa di kantor pajak manapun. “Sejauh ini sudah ada 7.250 pelaporan SPT di KPP Pratama yang dilaporkan melalui e-filling,” sebut Fajar Nurhadi. Dia berharap, di tahun mendatang wajib pajak lebih banyak lagi yang sudah melaporkan lewat e-filling tanpa harus menunggu akhir bulan Maret. (pri/adv)
Mursyid Ramli dan Kholish. Keduanya merupakan alumni Pesantren Nurul Jadid Probolinggo. “Kami atas nama khaddam (pelayan), saya dengan mas Kholish menngambilkan formulir untuk pendaftaran ikut konvensi di PPP atas nama, KH Abdul Hamid Wahid,” terang KH Mursyid Ramli kepada sejumlah wartawan n Baca Ra Hamid...Hal 28
HABIBUL ADNAN/JPRS
SIMBOLIS: Bupati Dadang Wigiarto menerima berkas dari forum pengusul Kiai As’ad sebagai Pahlawan Nasional.
Di daerah kita memang harus memperkuat simbol-simbol beliau (Kiai As’ad). Untuk gedung data yang sekarang sedang dalam proses pembangunan, akan kita beri nama beliau. Ini masih terkorelasi dengan keilmuan beliau selaku ulama.”
EDY S/JPRS
AMBIL FORMULIR KONFENSI: KH Mursyid Ramli (tengah) dan Kholis (kiri) di Kantor DPC PPP Situbondo, kemarin.
Dadang Wigiarto, Bupati Situbondo
Suasana Pasar Mimbaan Pasca Keputusan Dikelola Satu SKPD
Belum Serah Terima, Pedagang Masih Sulit Diatur Pengelolaan Pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji beberapa waktu lalu menimbulkan polemik karena dilakukan oleh dua SKPD. Namun, akhirnya diputuskan komplek pasar tradisional terbesar di Kota Santri itu kembali dikelola oleh satu SKPD. Bagaimana kondisinya kini? HABIBUL ADNAN, Mimbaan AKTIFITAS jual beli di Pasar Mimbaan siang itu berjalan seperti biasanya. Ada yang terli-
HABIBUL ADNAN/JPRS
DIKELOLA SATU SKPD: Kondisi Pasar Mimbaan Baru, kemarin.
hat sibuk tawar menawar dengan pembeli. Ada yang sedang dudukduduk menunggu pembeli. Ada juga yang tampak sedang mengipasi wajahnya karena kepanasan. Lumrahnya pedagang, ada yang didatangi banyak pembeli. Ada juga yang melayani pembeli beberapa orang saja. Bahkan, ada yang seharian sepi pembeli. Hal itu sudah menjadi hokum alam. Jika keberuntungan ada di pihaknya, maka rejeki akan lancar. Sebaliknya, bila sedang apes, bisa saja sepeser rupiah tak didapat. Akan tetapi, yang paling merana alias sepi pembeli adalah mereka yang berjualan di dalam pasar bagian dalam. Hal tersebut terjadi sudah cukup lama. Kondisi tersebut tidak
berubah sampai sekarang. Bagaimana tidak, saingan di luar areal pasar masih berjubel. Meski pasar kini dikelola satu SKPD, yaitu oleh Dinas Perindustrain, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), Kabupaten Situbondo, para Pedagang Kaki Lima (PKL) maupun pedagang lain yang membuka lapak di luar masih sulit diatur. Iya, pengelola maupun Paguyuban Pasar Mimbaan masih belum bisa berbuat apa-apa. Pengelola pasar tidak bisa menertibkan mereka. ”Belum dilakukan serah terima. Kalau kita mengatur, mereka (pedagang berjualan di luar bangunan pasar) tidak akan terima,” ujar Ibrahim, ketua paguyuban Pasar Mimbaan n Baca Belum...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA Pelaku Pembacokan di Pantai Pathek Ditangkap 28
Jawa Pos
SITUBONDO - Pelaku pembacokan terhadap Ahmad Efendi di pantai wisata pantai Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, berhasil diringkus polisi. Pria itu adalah Baihaqi, 27, warga Desa/Kecamatan Mangaran. dia ditangkap aparat Polsek Mangaran dan selanjutnya diserahkan ke Mapolsek Panarukan. Tersangka ditangkap polisi di rumahnya. Saat itu polisi yang mendapat laporan adanya pembacokan, langsung menunggu pelaku di rumahnya. Selang beberapa jam usai kejadian, pelaku datang bersama teman-temannya di Mangaran. Dengan cepat, aparat polsek mengaran langsung menangkap pelaku. Tersangka tersebut tidak memberikan perlawanan terhadap polisi yang meringkusnya. “Penangkapan dilakukan beberapa jam setelah insiden pembacokan. Setelah di Mangaran, pelaku diserahkan ke Polsek Pa-
Penangkapan dilakukan beberapa jam setelah insiden pembacokan. Setelah di Mangaran, pelaku diserahkan ke Polsek Panarukan, karena TKP nya di sana.” AKP Supadi Kapolsek Panarukan
narukan, karena TKP nya di sana,” kata Kapolsek Panarukan, AKP Supadi, melalui Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo. Dari tangan tersangka, polisi juga menyita sebuah pisau. Tersangka tidak bisa mengelak, karena dirinya datang dari Pantai Pathek sambil memegang pisau tersebut. Data yang diperoleh warta-
wan koran ini menyebutkan, Baihaqi merupakan seorang residivis kasus pembunuhan. Dirinya baru keluar dari Rumah tahanan negara (Rutan) Situbondo pada Desember 2014. Dari keterangannya, Baihaqi mengaku terpaksa membacok bahu kiri Ahmad Efendy karena merasa keselamatannya terancam. Dia menduga Ahmad Efendy mabuk dengan memegang sebatang kayu. Baihaqi mengaku dirinya didatangi Efendi karena dianggap mengganggu Fitri dan Holil. “Saat itu saya hendak pulang memancing,” katanya. Dengan kayu tersebut, Baihaqi menyebut Ahmad Efendy menghadang mereka dan memukul kepada rekan Baihaqi. Melihat temannya dipukul, Baihaqi yang merasa terancam mengambil pisau yang dibawanya. Dia kemudian membacok bahu kiri Ahmad Efendy sampai
Selasa 31 Maret 2015
mengalami luka robek. “Sebenarnya yang dijadikan sasaran bukan saya, melainkan Jaini teman saya. Dia dituduh mengganggu teman cewek. Setelah Jaini dipukul Jaini kabur, lalu Ahmad Efendy mau memukul saya. Melihat itu saya ambil pisau dan membacoknya,” terangnya Hingga berita ini ditulis, belum diketahui jelas apakah kasus pembacokan oleh Baihaqi terhadap Ahmad Efendi ada kaitannya dengan dua kasus pembacokan lain. Sebab Sabtu malam Minggu (28/3), juga terjadi pembacokan di Perumahan Panji Permai Kecamatan Panji dan Alun-alun Situbondo. “Sekarang tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Panarukan. Yang jelas kasus ini masih diselidiki. Untuk kemungkinan terlibat di tempat lain belum sejauh itu,” pungkas Nanang Priambodo. (rri/pri)
RESIDIVIS: Baihaqi, pelaku pembacokan terhadap Ahmad Efendi di Pantai Pathek, di amankan di Mapolsek Panarukan, kemarin (30/3).
NUR HARIRI/JPRS
Seluruh Komponen Setuju dan Dukung n SIAPKAN... Sambungan dari Hal 27
“Di daerah kita memang harus memperkuat simbol-simbol beliau (Kiai As’ad). Untuk gedung data yang sekarang sedang dalam proses pembangunan, akan kita beri nama beliau. Ini masih terkorelasi dengan keilmuan beliau selaku ulama,” terang Bupati. Sedangkan nama jalan, hingga kini Pemkab masih mencari alternatif. Namun, sudah mene-
mukan sejumlah jalan yang belum memiliki nama resmi. “Misalnya jalan yang ada di Perbatasan Bondowoso, mulai dari Kotakan hingga ke Kota, atau mungkin di daerah timur. Sehingga, salah satu diantara jalan protokol ada yang bernama Kiai As’ad,” tegasnya. Sementara itu, kedatangan forum masyarakat peduli pancasila dan NKRI kemarin (30/03) juga diterima Ketua DPRD, Bashori Shanhaji, Wakapolres Situbondo, dan Kasdim 0823. Sekretaris forum masyarakat
peduli pancasila dan NKRI, Muhammad Isfironi mengatakan, penyerahan usulan secara formal ini merupakan tanda bahwa seluruh komponen masyarakat di Kota Santri dan sekitarnya menyetujui dan mendukung. Bagi Isfironi, dengan pengusulan gelar pahlawan nasional terhadap Kiai Asa’ad ini sangat beralasan. Sebab, peran pengasuh kedua Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah ini terhadap negara tidak diragukan lagi. ”Beliau memiliki andil besar. Terutama dalam tegaknya
Nenek Asiyani Pingsan Lagi n PENGGUNAAN... Sambungan dari Hal 27
Dalam kesaksiannya, mereka fokus menerangkan UU P3H atau dikenal dengan UU Ilegal Loging. Sidang dibuka Ketua Majelis Hakim Kadek Dedy Arcana, SH. sekitar pukul 10.00 pagi. Saksi pertama yang mendapat giliran untuk memberikan keterangan adalah Achmad Sodiqi. Dia menyebut UU P3H saat ini masih diyudisial review di MK karena banyak pasal yang dinilai menggebah uyah (mengangap sama), antara pencurian biasa dengan pencurian yang dapat merusak hutan. “Pasal-pasal itu (dalam UU P3H) kemudian menggebah uyah. Sebenarnya, tidak perlu masuk pengadilan perkara-perkara sekecil ini, bisa dimusyawarahkan. Dibentuknya (UU P3H) untuk kejahatan besar,” kata Achmad Sodiqi di hadapan majelis hakim. Dia menyebutkan, kalaupun terdakwa harus dikenakan pasal, maka harus meringankan. Sebab, masih banyak hal yang perlu diteliti dalam UU P3H. Tidak hanya itu, Sodiqi juga menyebut kasus yang dihadapi Asiyani bisa ditindak secara perdata. Kalaupun unsur pidanaya masuk, maka menggunakan pasal pencurian yang sifatnya umum atau 363 KUHP. Menurutnya, sejauh ini hasil berdebatan barang bukti masih belum selesai. Bahkan, pihak perhutani, polisi, serta jaksa tidak bisa membuktikan secara jelas dan hanya mencocokkan kayu yang diduga dan diyakini. Sementara modus mengapa kayu jati dari petak 43 F bisa sampai ke tangan Asiyani, tidak ada orang yang bisa membuktikan. “Setelah di P-21, hakim tidak boleh menolak perkara dan harus diproses. Namun, jika tidak terbukti, maka tidak perlu dipaksakan dan dihentikan. Karena kalau kepemilikan, itu kan perdata bukan pidana,” jelasnya, sambil menyebut semua itu tergantung pada pembuktian. Setelah Ahmad Sodiqi, gili-
NKRI,” terangnya. Pengusulan ini juga bagi umat Islam pada umumnya akan semakin yakin, bahwa ulama dan santri memiliki konstribusi yang tidak sedikit pada berdirinya NKRI. ”Yaitu mewujudkan negara yang dicita-citakan kiai Hasyim dan Soekarno,” terangnya Dia menambahkan, pengusulan itu secara tidak langsung telah mengafirmasi konstribusi Kabupaten Situbondo bagi tegaknya NKRI dan falsafah negara Pancasila. (bib/pri)
Pengembalian Harus Calon Langsung n RA HAMID... Sambungan dari Hal 27
Menurut dia, apa yang dilakukannya itu sudah berkoordinasi dengan Ra Hamid. Saat pengambilan formulir, Ra Hamid sengaja tidak hadir langsung. Namun, ketika penyerahan formulir nanti, mantan anggota SITUBONDO TANAH Dijual Lahan 5,6 Hektar. SHM. Ada 780 Pohon Mangga, Lokasi di Kalibagor Situbondo. Cocok untuk Program pemerintah Rumah Sederhana. Hub. 082 315 151 405
DPR RI itu akan hadir langsung. “Ibarat orang mau nikah, yang ngurus surat nikahnya itu kan modin, bukan yang mau nikah. Ya saya sekarang ini sebagai modin saja,” seloroh pengasuh Pesantren Nurul Huda Paowan, Panarukan tersebut. Langkah Ra Hamid mengambil formulir pendaftaran kon-
fensi cabup PPP menambah jumlah peserta yang akan meramaikan bursa calon bupati yang akand diusung parpol berlambang ka’bah ini. Sebab, sebelumnya sudah ada dia peserta lain. yakni, Hadi Wijono dan Fathor Rasjid. “Untuk Hadi Wijono mengambil sendiri formulir Kon-
fensi Cabup PPP. Sedangkan Fathor Rasjid diwakili. Tidak masalah (diwakili) untuk pengambilan formulir. Namun, jika penyerahan harus dilakukan orang yang bersangkutan langsung, kalau tidak akan digugurkan,” terang salah satu panitia Konfensi PPP kepada Jawa Pos Radar Situbondo. (pri
DPPKAD Minta Waktu untuk Verifikasi n BELUM... Sambungan dari Hal 27
Sebab, katanya, sebelum serah terima dilakukan, pedagang di luar area asar masih menjadi tanggungjawab Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Situbondo. ”Mereka punya pimpinan sendiri,” terangnya. Hal itulah yang menjadi keresahan pedagang. Terutama mereka yang berjualan di dalam pasar. ”Kalau ada di luar (barang dagangan), kenapa harus berbelanja di dalam. Logikannya kan begitu,” ujar Sukim,
pedagang yang lain. Ibu rumah tangga 43 tahun itu mengatakan, sudah cukup lama pedagang merasa terganggu. Penjual semakin sulit diatur. Waktu berjualan yang sudah menjadi kesepakatan bersama sudah lama tidak dijalankan. Apa yang dikeluhkan pedagang beberapa waktu lalu masih terjadi pasca pengembalian satu pengelolaan pasar. Seperti masih dilakukan penarikan yang tidak meggunakan bukti pembayaran. Seperti yang diketahui, per 01 September 2014 lalu, pasar diurus oleh dua SKPD. Dan, hal ter-
sebut diatur tersendiri dalam Peraturan Daerah (Perda). Area pasar menjadi tanggung jawab Disperindagtam Kabupaten Situbondo. Sedangkan lingkungan di luar area pasar, seperti, halaman pasar, trotoar, ditangani DPPKAD Kabupaten Situbondo. Sementara itu, ketua Komisi II, Janur Sasra Ananda mengatakan, serah terima pengelolaan pasar oleh satu SKPD belum dilakukan. Itu karena DPPKAD minta waktu untuk melakukan verifikasi. ”Dalam waktu dekat ini sudah ada serah terima” ujarnya. (pri)
ran Noer Fauzi Rachman yang memberikan kesaksian. Pria ini menyebut penggunaan UU P3H tidak berlaku untuk kasus Asiyani. “UU P3H untuk memberantas ilegal loging, bukan masyarakat kecil yang hanya mencuri satu atau dua pohon,” katanya. Dalam kesaksiannya, Nurfauzi menganggap pasal yang digunakan untuk menjerat atau mendakwa Asiyani sebagai bentuk kriminalisasi. Sebab, pembuktian kepemilikan kayu sejauh ini tidak dibarengi dengan modus pencariannya. “Memiliki kayu jati merupakan bagian dari ilegal loging, maka dari perusakan hutan sampai kayu ada di tangan Asiyani harus dijelaskan. Harus dibuktikan dari mana kayu berasal. Kalau pembuktiannya hanya dengan mencocok-cocokkan kayu itu berlebihan,” ujarnya. Surat dakwaan terhadap Asiyani menurutnya tidak pernah menyebut apakah Asiyani tinggal di sekitar hutan atau tidak. Padahal, pemerintah pusat melalui Litbang Kehutanan dan Statistik telah memetakan masyarakat yang tinggal di daerah hutan. “Dari sebanyak 7000 desa, ada 3000 desa yang ditetapkan sebagai masyarakat sekitar hutan, dalam dakwaan ini tidak ada,” katanya. Jika pemetaan itu dilakukan, maka jeratan menggunakan UU P3H akan dengan mudah diketahui. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan mencuri kayu, bisa dikenakan pasal 83 ayat 3, dengan ancaman penjara minimal 3 bulan dan maksimal 2 tahun. “Jadi kalau tinggalnya tidak di sekitar hutan, baru menggunakan pasal 83 ayat 1, ancaman minimal satu tahun dan maksimal lima tahun, itupun jika kasus memenuhi unsur ilegal loging,” katanya. Lebih jauh, Nurfauzi menjelaskan apa yang disebut dengan ilegal loging. Dalam UU P3H menurutnya adalah pencurian kayu hutan dalam skala besar, yang dapat merusak ekosistem. Misalnya berpengaruh pada berkurangnya air,
matinya binatang, serta mencemarkan lingkungan. “Jadi kalau yang dicuri hanya satu dua pohon bukan dikatakan ilegal loging, tetapi itu pencurian biasa,” terangnya. Proses pencurian pun tidak dilakukan oleh individu. Tetapi untuk perusahaan atau masyarakat yang melakukan pencurian secara terorganisir. UU P3H ini tidak untuk individu, tetapi subyeknya tidak dilakuakan bersama-sama. “Dalam dakwaan hanya orang ini (Asiyani). Tidak ditemukan satu kawasan yang rusak yang dapat merusak hutan,” katanya. Dalam hal perusakan hutan sehingga dapat disebut ilegal loging, menurut Nurfauzi harus ada penetapan definisi kerusakan hutan oleh kementerian. Definisi itu tidak ditetapkan secara sepihak oleh Perhutani. “Harus dijelaskan bagaimana (nenek Asiyani atau pencuri lain) membawa kayu dari hutan. Memiliki itu bagian dari pencurian. Diawali siapa orang yang salah (yang memotong). Jadi perlu melihat kebelakang,” terangnya. Keterangan dua saksi ahli di hadapan majelis hakim, Jaksa Penuntut Umum, terdakwa Asiyani dan kuasa hukumnya, berlangsung sekitar empat jam. Usai memeriksa keterangan dua saksi ahli tersebut, hakim Kadek meminta Asiyani untuk duduk di kursi terdakwa. Sidang kemudian ditunda dan akan dilanjutkan Kamis (2/3) mendatang. “Agenda sidang pemeriksaan saksi (tiga terdakwa lain (Ruslan, Abdus Salam, dan Sucipto) sekaligus pemeriksaan terdakwa (Asiyani),” kata Hakim Kadek sambil menutup persidangan. Sementara itu, usai sidang ditutup, Asiyani yang terlihat lesu tiba-tiba pingsan. Nenek yang tinggal di perumahan banjir, Dusun Kristal, Desa/ Kecamatan Jatibanteng tersebut langsung dibawa ke sebuah mobil untuk kemudian pulang ke rumahnya. (rri/pri)
PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama
Skor
No. Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
1292 693 445 406 355 127 25 11 11 8 8 6
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
H. Dadang Wigiarto SH H. Yoyok Mulyadi Fathor Rakhman Habib Sholeh AL Muhdlar H. Muhammad Habib Muh. Abu Bakar Imam Hidayat Sumadin Mahmudi Baijuri Rahmad SH. M.Hum H Ridwan Sudiharto H. Fahrudi
Hadi Wijono KH. Saiful Islam Zainuri Ghazali Zainiye Jamaluddin Soeroso Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo
Skor 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1
No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
John Hari Santoso Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana Hadi Prianto Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi Khalilurahman Ningsih MS. Rudi Afiyanto
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
Muhyiddin Khotib Moh. Jufri Slamet Basuki Sofwan Hadi Sukarso Sunardi Demokrat Syaifullah Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli
Skor
No.
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Nama Sigit Prasetyo Saiful Bahri Suharto Binar Kumudawati Lora Fadoil Lora Malung Lora Zakky Rahmad O. W. (Khing) Widigdyo Sayonara Supriyono SH. M.Hum Yuli Asiska
Skor 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
GULA PASIR
100
0
9.700
DAGING SAPI
9.800
DAGING AYAM BROILER
600
0
100
MIGOR CURAH
10.500
104.000
23.800
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
200
0
BERAS IR 64
Selasa 31 Maret 2015
B A N Y U W A N G I
15.300
9.800
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
0
Jawa Pos
29
EKONOMI BISNIS R A D A R
8.800
CABAI BIASA
2000
200
22.600
12.200
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
0
0
26.600
13.200
B-FEST
ISTIMEWA
INDUSTRI KREATIF: Bupati Anas (tujuh dari kiri) foto bersama peserta seminar usai acara di auditorium Kementerian Perdagangan RI Jakarta kemarin.
Bangun Jejaring Industri Film dan Ekonomi Kreatif
GALIH COKRO/RABA
KONSISTEN: Salah satu stan UMKM di arena Banyuwangi Art Week.
Stan Peserta Kurang Terapkan Ikonik Bambu BANYUWANGI - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop-UMKM) Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono, mengaku para peserta art week kurang menerapkan tema yang telah ditetapkan. Namun, untuk permulaan, partisipasi peserta membuat art week dengan nuansa ikonik bambu sangat luar biasa ■ Baca Stan...Hal 33
TAMU KITA
GERDA SUKARNO/RABA
Dikunjungi Adm Perhutani KANTOR Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP RaBa) dikunjungi tamu spesial siang kemarin (30/4). Tamu tersebut adalah Administratur (Adm) Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Utara, Artanto, dan Adm KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Agus Santoso. Ikut bersama rombongan, Waka Adm KPH Perhutani Banyuwangi Utara, Fajar, dan staf humas KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Didik Nurcahyo. Rombongan Perhutani itu diterima Direktur JP RaBa Samsudin Adlawi didampingi Pemred Bayu Saksono. (bay)
Bupati Anas Hadiri Seminar Industri Film GALIH COKRO/RABA
BATIK LOKAL: Salah satu peserta Banyuwangi Art Week yang menampilkan potensi dan keunggulan batik lokal.
Dua Hari Raih Omzet Rp 2 Juta Pengunjung Banyuwangi Art Week Lebih Ramai BANYUWANGI - Usaha Pemkab Banyuwangi mendukung pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui even Banyuwangi Art Week berbuah manis. Pameran tersebut memberi efek positif ganda bagi pelaku usaha berbasis ekonomi kreatif tersebut. Selain mengenalkan produk mereka kepada masyarakat, melalui even itu peserta juga bisa mendulang omzet lebih besar dibandingkan hari-hari sebelumnya. Omzet yang ditargetkan peserta pun bervariasi. Anti Nuraini, misalnya, wanita yang mengandalkan produk aksesori dan handicraft itu pasang target
Luas 553 m2
Kotoran Kelelawar
Luas 553 m2 Di Kota Tepi Jl Cck Unt Rmh +Toko 570 Jt Nego Tukar + H: 081909915577
Dicari Kotoran Kelelawar Sbnyk2nya Hub. Mira 081389593740, Yuli 081332759396
omzet Rp 500 ribu per hari. “Targetnya sebesar itu. Tetapi, dua hari ini terealisasi Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Tidak jauh meleset dari target kita,” katanya. Berbeda dengan Novita Lia, 23, pengusaha batik asal Muncar itu pasang target Rp 10 hingga Rp 15 juta selama berlangsungnya kegiatan Art Week hingga 3 April nanti. Dalam dua hari pameran berlangsung, Novita berhasil meraih omzet Rp 1,5 hingga Rp 2 juta. “Omzet ini jauh lebih besar daripada omzet hari-hari normal,” katanya. Wendra Jaya, 30, pengusaha kaus desain juga pasang target Rp 7 juta. Dia sangat optimistis bisa mencapai target tersebut. “Dua hari ini saja mampu mencapai setengah dari target,” ucapnya. Wendra mengaku, pengunjung
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Jalan Riau Sawah 3614 m2 Dijual sawah luas 3614 m2,SHM lokasi dekat jalan karangsari arah paiton harga 250 jt bisa nego Hub Bp. Ali puskesmas Gendoh 081336304277
Djl mrh rmh bsr dlm kota jl. Riau 57 Lateng BWI. LT/LB 150m2/SHM.KM, KT.3, R.tamu, R.Kluarga, dpr+r.mkan, R.sholat, Garasi, Loteng Jemuran H. 0853 3109 8393 Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Baca Bangun...Hal 33
Banyuwangi Art Week tahun ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Produk yang dipamerkan peserta UKM sangat menarik. Tidak hanya memamerkan produk lokal yang memiliki nilai fungsi. Produk yang dipamerkan tersebut memiliki nilai seni dan budaya lokal. Produk yang dipamerkan meliputi batik, produk logam berupa pisau dan keris, suvenir, handicraft, ornamen dari bambu, kaligrafi, furniture, kaus berjargon asli Banyuwangi, hingga aksesori batu akik. Beragam produk yang dipamerkan tersebut mengundang perhatian masyarakat. Warga terlihat antusias melihat dan memilih barang yang dipamerkan di tiap stan. Pengujung tidak hanya dibanjiri masyarakat lokal, tapi juga warga luar daerah. (cin/c1/afi)
Perum Permata Giri
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi peni puan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwa ngi tidak ber tang gung ja wab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
JAKARTA - Bupati Abdullah Azwar Anas mendapat undangan khusus sebagai peserta seminar kerja sama Indonesia-Prancis untuk mendukung industri film Indonesia kemarin (30/3). Tidak semua bupati mendapat undangan sebagai peserta diskusi yang menjadi rangkaian
kegiatan pelaksanaan even Equator Film Expo (EFX) Indonesia tahun 2014. Selain Bupati Anas, ada Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama. Anas dan Basuri merupakan dua peserta berlatar belakang bupati di antara peserta lain dari 13 kementerian, lembaga negara, dan perwakilan Kedutaan Besar Prancis di Jakarta ■
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Honda
Suzuki Ertiga
Kijang Innova
Dijual Suzuki Ertiga Putih, Gx Manual Th 2012 Hrg 148 Jt, Nego, Bisa Cash & Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086
Dijual Innova Th 2005 Solar, Silver Hrg 155 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082 142 194 111
Miliki Mobil Honda Impian hny dg DP 30Jtan, bunga 0 %, tenor s/d 7 th. info lnjt hub Mahira Honda 082330446271 / 087802136888
INFO MOBIL MOTOR Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.
SELASA 31 MARET TAHUN 2015
HALAMAN 32
LISTRIK
HADANG OMBAK: Marinir TNI AL dan US Marsoc berlatih ketahanan tubuh menghadapi ombak Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran.
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
NORMAL: Parit penyalur air pembangkit listrik Mikro Hidro Mikro Hiodro yang ambrol di Afdeling Lider, Kecamatan Songgon, Kamis lalu (12/3) akhirnya berfungsi lagi kemarin (30/3).
Pembangkit Mikro Hidro sudah Berfungsi SONGGON - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Afdeling Lider, Perkebunan Bayu Kidul, wilayah Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, yang ambrol Kamis lalu (12/3) akhirnya bisa berfungsi kembali kemarin (30/3). Warga di dua dusun di lereng Gunung Raung itu mulai kemarin sudah bisa menikmati fasilitas pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) bantuan Kementrian ESDM senilai Rp 1,85 miliar itu ■ Baca Pembangkit...Hal 33
TNI AL DAN US MARSOC LATIHAN DI LAMPON PESANGGARAN - Pasukan khusus dari Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) Marinir TNI AL dan Prajurit US Marsoc dari Amerika Serikat menggelar latihan bersama di Pusat Latihan Tempur (Puslatpor) Marinir Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (30/3). Dalam rangkaian latihan bersama bersandi Lantern Iron 15-5524 itu pasukan tempur kedua negara itu mempraktikkan kesigapan personel di laut. Dalam latihan itu, pasukan beradu
tangkas mendayung menggunakan perahu karet ke tengah dan ke tepi pantai. Komandan Yon Taifib 1 Marinir, Letkol Marinir Freddy Ardianzah, mengatakan latihan tersebut merupakan lanjutan yang dilakukan di Karangtekok, Situbondo. Latihan bersama ini sudah dimulai sejak 19 Maret lalu. “Di Situbondo itu latihan aspek darat, sekarang aspek laut,” katanya. Menurut Freddy, tujuan terpenting dari latihan bersama itu selain pertu-
karan teknik dan taktik kedua satuan, juga untuk meningkatkan kerja sama kedua negara. “Yang terpenting itu kerja sama kedua negara,” jelasnya. Dalam latihan yang berlangsung hingga 11 April mendatang, kedua satuan juga akan melakukan jungle survival di hutan. Latihan itu berlokasi di sekitar hutan Sukamade. Selain itu, juga latihan menggunakan kendaraan tempur, seperti helikopter. “Survival di Sukamade dan manuver helikopter,” cetusnya. (sli/c1/abi)
ADA APA LAGI
MEMBAUR: Marinir TNI AL dan US Marsoc bekerja sama mengangkat perahu karet dalam pendaratan di Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (30/3).
Tiket KA Naik 100 Persen Kelas Ekonomi Berlaku mulai Besok ROGOJAMPI - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berpengaruh terhadap harga tiket kereta api (KA). Mulai besok (1/4) harga tiket KA ekonomi jarak jauh, menengah, dan pendek, di wilayah Daerah Operasi (Daops) IX Jember akan mengalami kenaikan. Tidak tanggung-tanggung kenaikan harga tiket KA kelas ekonomi itu mencapai 100 persen. Kenaikan itu untuk semua jenis KA berbagai jurusan. “Yang naik ini semua KA kelas ekonomi,” terang Kepala Stasiun KA Rogojampi, Ibnu Afandi. Menurut Afandi, di wilayah Daops IX Jember ada empat jenis KA ekonomi yang terkena kebijakan menaikkan harga tiket, yakni KA Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang. Harga tiket KA tersebut sebelumnya hanya Rp 30 ribu, dan kini naik menjadi Rp 65 ribu. KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan, Jogjakarta dari Rp 50 ribu naik menjadi Rp 100 ribu. Selanjutnya, KA Pandanwangi jurusan Jember-Banyuwangi dari Rp 4 ribu menjadi Rp 8 ribu. Terakhir KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Probolinggo yang sebelumnya
hanya Rp 18 ribu, kini tiket naik menjadi Rp 28 ribu. “Untuk tiket KA kelas bisnis dan eksekutif, untuk tiket tetap dan berlaku tarif bawah dan atas,” terangnya. Manajer Humas PT. KA Daops IX Jember, Eko Sri Mulyanto, saat dikonfirmasi mengatakan, kenaikan harga tiket KA tersebut merupakan kebijakan dari PT. KAI dalam menyikapi kenaikan harga BBM dan kenaikan biaya operasional kereta. Saat ini, suku cadang KA masih impor dan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga melemah. “Kenaikan biaya operasional PT. KAI berkisar delapan hingga sepuluh persen,” ujarnya. Dengan kenaikan tiket ini, jelas dia, PT. KAI juga akan meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Termasuk menu masakan yang masih monoton di restoran KA. “Kita sudah membahas dengan bagian restoran, agar menu masakan mengangkat daerah sekitar, seperti sego tempong, rujak soto, dan lainnya,” katanya. Kenaikan harga tiket KA Ekonomi, ditanggapi beragam oleh masyarakat. Bambang Afandi, 47, asal Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, mengaku bisa memaklumi kenaikan harga tiket KA Ekonomi untuk jarak jauh ■ Baca Tiket...Hal 33
SHULHAN HADI/JPRG
PADAT: Sebuah mesin wales memadatkan tanah di pinggir jalan raya Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, kemarin (30/3).
Padatkan Jalan Rawan Laka GAMBIRAN - Para pekerja dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jawa Timur melakukan pengurukan dan pemadatan sisi kanan dan kiri jalan raya di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (30/3) ■
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Baca Padatkan...Hal 33
FOTO-FOTO: SHULHAN HADI/JPRG
AKAN NAIK: Penumpang naik gerbong KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Jogjakarta di Stasiun Rogojampi kemarin (30/3).
Berkunjung ke Banyuwangi tak Lengkap Tanpa ke BLAM tees
SHULHAN HADI/JPRG
INOVATIF: Ridwan menunjukkan semut angkrang dalam botol bekas yang menjadi sarang.
Melihat Budi Daya Semut Angkrang di Desa Kembiritan
Bisnis tanpa Modal, Dapat Informasi dari Google Telur semut angkrang atau lebih dikenal dengan nama kroto biasanya didapat dengan cara mencari di sarang semut di pepohonan. Namun, Ridwan, 38, warga RT 1, RW 3, Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, mencoba beternak semut angkrang di rumahnya. Hasilnya ternyata cukup lumayan. SHULHAN HADI, Genteng RUMAH Ridwan di RT 1, RW 3, Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, terlihat sederhana dan berhadapan dengan sawah. Siang itu di sekitar rumah itu terlihat sepi. Belum lama berdiri, dari dalam rumah terlihat pria tinggi yang tubuhnya sedikit kurus. Setelah
sempat ngobrol sesaat, pria yang tidak lain bernama Ridwan itu langsung mengajak Jawa Pos Radar Genteng ke sebuah ruangan di belakang rumah. Ruang yang seperti kandang ayam itu berdinding anyaman bambu. Di ruangan itu terdapat dua rak yang diberi penyangga. Setiap kaki penyangga diberi gelas berisi air. Ratusan botol bekas minuman kemasan dan stoples plastik tertata rapi di atas rak itu. Kawanan semut berwarna merah kecokelatan terlihat berkerumun di dalam botol tersebut. Itulah kandang semut angkrang yang dibudi daya Ridwan sejak dua tahun lalu. Wawan, sapaan Ridwan, memang memiliki kegiatan sampingan menjadi peternak semut angkrang. Angkrang merupakan semut penghasil kroto sebagai makanan pokok burung. Saat sedang musim, Wawan bisa menjual kroto sekitar 1,5 kilogram (Kg) setiap dua pekan sekali. Harga kroto mulai Rp 80 ribu per kilogram hingga Rp 100 ribu per Kg. “Hasilnya cukup lumayan,” katanya ■ Baca Bisnis...Hal 33
KABUPATEN Banyuwangi yang kini terus berkembang dan maju. Sektor pariwisata Banyuwangi tidak terus dikunjungi para wisatawan. Mereka datang dari luar kota dan juga dari mancanegara. Tentunya, para wisatawan membutuhkan oleh-oleh untuk diri sendiri sebagai kenang-kenangan, serta oleh-oleh untuk keluarga, teman, dan kerabat. Hal inilah yang membuat BLAM tees (BLAMBANGAN T-Shirt) yang merupakan salah satu destinasi wisata oleh-oleh dan produsen kaus khas Banyuwangi, untuk turut andil membuat produk-produk berorientasi non-profit dan asli Banyuwangi. Selain itu, produk ini dibuat dengan kualitas yang bagus dan harga yang sangat murah.
Tidak mengherankan bila para wisatawan bisa memborong kaus BLAM tees sebagai alternatif oleh-oleh tepat harga hemat. Juwita Devi, manager BLAM tees mengatakan, produk kaus ini merupakan langkah konkret untuk turut mengenalkan budaya dan potensi wisata Banyuwangi. ’’Tak heran, outlet kami yang buka setiap hari dan beralamat Jl. Hasanuddin 18 Genteng ini sering ramai dikunjungi para wisatawan,’’ pungkas alumnus Magister Kenotariatan Universitas Airlangga Surabaya itu. Informasi lebih lanjut, silakan akses website kami di www. kaosbwi.com dan facebook : kaos banyuwangi (blam tees). Atau hubungi call center 087755761787. (adv)
KH Fauzan Serukan Bentuk Bumdes BANYUWANGI - Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, KH. Fauzan, memanfaatkan masa reses untuk bertemu dengan konstituennya di Daerah Pemilihan (Dapil) III di Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Setiap bertemu dengan konstituennya, ketua DPC PPP Kabupaten Banyuwangi itu menyerukan agar setiap desa bisa membentuk badan usaha milik desa (Bumdes). “Ini untuk meningkatkan usaha desa,” kata Kiai Fauzan. Menurut KH. Fauzan, Bumdes yang ada sekarang masih mengacu Permendagri Nomor 39, Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa. Dengan hadirnya UU Nomor 6, Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah (Permen) Nomor 43, Tahun 2014, tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 6, Tahun 2014 tentang Desa, maka ke depan desa mendapat peluang yang lebih besar
ISTIMEWA
ISI RESES: KH. Fauzan melakukan serap aspirasi pada masa reses di Kabupaten Bondowoso.
untuk meningkatkan perannya dalam pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan. “BUM Desa bisa menjadi instrumen dan dioptimalkan perannya sebagai
lembaga ekonomi lokal yang legal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan desa,” ujarnya. Selain pembentukan BUM De-
sa, terang dia, yang tidak kalah penting masyarakat bisa kembali menghidupkan pasar desa dan itu bisa dilakukan bekerja sama dengan BUM Desa. Di sektor pertanian, untuk meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi sektor pertanian, saat ini Komisi A DPRD Provinsi Jatim masih melakukan pembahasan Perda Perlindungan Petani. Salah satunya, terang dia, untuk meningkatkan kontrol oleh instansi terkait, penyelesaian kelangkaan pupuk, dan kontrol pasar dalam mengendalikan harga pangan. Dalam masa reses itu, KH. Fauzan juga menggelar sosialisasi Perda Jatim Nomor 8, Tahun 2011 tentang Pelayanan Publik bersama Komisi Pelayanan Publik (KPP) Provinsi Jawa Timur. Dalam acara itu, dihadiri kepala Bapemas Provinsi Jawa Timur, Ahmad Yasin, Biro Organisasi Provinsi, dan KPP, Wahdawati. (ddy/adv/abi)
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Selasa 31 Maret 2015
BLAMBANGAN RAYA
Tiga Kakek Masuk Sel Gara-gara Tertangkap Main Judi Remi SONGGON - Diduga berjudi saat main kartu remi di poskamling, tiga kakek yang sudah berusia lanjut asal Dusun Derwono, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, ditangkap polisi kemarin (30/3). Keperluan pemeriksaan, ketiga kakek bernama Sudiono, 60, Misali, 65, dan Mujiono, 65, itu sementara dijebloskan ke ruang tahanan polsek. “Masih kita periksa,” terang Kapolsek Songgon, AKP Abdul Jabar melalui Kasi Humas, Aiptu H. Abdul Rachman. Menurut Kasi Humas, ketiga kakek itu ditangkap pada Senin (30/3) sekitar pukul 01.00 dini hari. Awalnya, petugas mendapat informasi dari warga bahwa ketiga kakek itu bermain judi menggunakan kartu remi. “Warga jengkel lalu melapor ke polsek,” terangnya. Sebelum melapor ke polisi, terang dia, warga sekitar sudah sering memperingatkan ketiga kakek itu. Tetapi, peringatan itu tidak digubris. “Warga risi karena mereka berju-
Sambungan dari Hal 29
Kegiatan yang berlangsung di auditorium Kementerian Perdagangan RI itu juga dihadiri Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Iskak, Kepala Badan Perfilman Indonesia (BPI) Kemala Atmojo, Asosiasi Produser Film Indonesia, Persatuan Perusahaan Film Indonesia dan Gabungan Perusahaan Bioskop Indonesia. “Banyuwangi di undangan karena dianggap memi-
Sambungan dari Hal 32
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DIBUI: Tiga kakek saat dimintai keterangan di Mapolsek Songgon kemarin (30/3).
di di tempat terbuka,” dalihnya. Dari laporan itu, sejumlah anggota segera turun ke lapangan. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata ketiga kakek yang sedang main kartu remi itu positif main judi. “Langsung kita gerebek, ketiganya kita bawa ke polsek,” terangnya.
Dari tangan para pelaku itu, jelas dia, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti (BB) berupa satu set kartu remi dan uang Rp 35 ribu. “Semua BB ikut kita amankan ke polsek,” katanya. Salah seorang pelaku, Mislahi, mengaku bermain judi itu sebe-
narnya hanya iseng. Itu dilakukan agar tidak mengantuk saat jaga malam di poskamling. “Hanya main biasa saja pak, taruhannya kecil-kecilan, hanya Rp 1.000,” ungkap kakek empat cucu ini saat ditemui Jawa Pos Radar Genteng kemarin (30/3). (ddy/c1/abi)
mor masih terekam jelas dan suara gemuruh masih terdengar, tapi sedikit melemah. “Saya jaga semalaman masih mendengar suara gemuruh tapi lemah,” ujarnya saat dihubungi melalui hand phone (HP) kemarin (30/3). Data seismik yang terekam di PPGA Raung, sepanjang Minggu lalu (29/3) terekam 170 kali tremor dengan amplitudo 2 hingga 32 milimeter. Lama gempa 55 sampai 1.219 detik dan sempat terjadi 2 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4 hingga 5
milimeter dengan lama gempa 27 hingga 33 detik. “Kalau laporan seismik yang hari ini (Senin) masih belum terangkum keseluruhan,” ujar Burhan, salah seorang pengamat gunung api raung di PPGA Mangaran, Desa Sumberarum, Songgon. Sejumlah warga yang tinggal di kaki Gunung Raung, kini tidak terlalu risau dengan berubahubahnya aktivitas Gunung Raung tersebut. Suara gemuruh yang sebelumnya terdengar keras mirip dentuman, kini sudah mulai
melemah dan cenderung jarang terdengar. Meski demikian, warga masih tetap waspada jika sewaktu-waktu ada perubahan yang signifikan. “Kalau warga itu sudah siap jika sewaktu-waktu ada bencana,” ujar Kepala Dusun Lider, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Sulistiyono. Kepulan asap putih dari puncak Gunung Raung, hingga kemarin masih sering terlihat. Tapi menjelang siang, puncak gunung sudah mulai tidak terlihat jelas karena tertutup kabut tebal. (ddy/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
TEBAR: Forpimka Tegalsari bersama para pelajar melepas benih ikan ke Sungai Kalibaru di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin (30/3).
menambah persediaan ikan di alam. Sebab, saat ini jumlah ikan di sungai dan perairan lain sudah menyusut drastis. “Kita tebar ulang agar jumlah ikan kembali normal,” cetusnya. Penebaran benih ikan di Kecamatan Tegalsari, jelas dia, merupakan yang pertama dilakukan.
Selanjutnya, akan dilakukan ke beberapa kecamatan lain, seperti Kecamatan Cluring, Kecamatan Sempu, dan Kecamatan Glenmore. “Restocking ini akan kita lakukan di empat kecamatan,” jelasnya. Dengan penebaran ulang itu, dia berharap masyarakat bisa semakin
sadar dengan melakukan penangkapan yang baik. Selain itu, peduli dengan kelestarian ekosistem air, terutama yang ada di sungai. “Masyarakat diharapkan menjaga lingkungan agar bersih,” harapnya. Terjaganya ekosistem sungai yang baik dan berkesinambungan, jelas dia, bisa menjadi sumber pemenuhan gizi bagi masyarakat sekitar sungai. “Diharapkan ini (penebaran ikan) bisa menambah sumber protein hewani bagi masyarakat,” jelasnya. Camat Tegalsari, Hariono, menyampaikan dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan pemerintah desa untuk mengupayakan aturan mengenai tata cara penangkapan ikan di sungai. Selama ini, pencari ikan di Kecamatan Tegalsari cenderung masih kurang menjaga kelangsungan ekosistem. “Perlahan warga akan kita ajak bareng-bareng menjaga dan memanfaatkan sungai, terutama ikannya,” katanya. (sli/c1/abi)
liki kekayaan budaya dan potensi ekonomi kreatif yang cukup besar,” ungkap Bupati Anas. Yang menjadi narasumber pada diskusi itu adalah Julien Ezanno, communications director Centre National du Cinema (CNC) Perancis; Nicolas Brigaud Robert, anggota Komisi Ekonomi Unifrance Perancis; dan Frank Priot, konsultan senior industri film. Dalam diskusi itu ada tiga tema besar yang dibahas. Pertama, bagaimana mengembangkan industri film yang berkesinambungan, kedua bagaimana mengekspor film Indonesia ke pasar dunia dan memperkenalkan
budaya Indonesia lewat media film. Sedangkan tema ketiga, bagaimana membangun dan mempromosikan Indonesia sebagai lokasi yang menarik bagi produksi film internasional. “Saya memutuskan hadir untuk membangun jejaring pengembangan ekonomi kreatif Banyuwangi yang mulai tumbuh,” tegas Anas. Pada acara seminar itu, pembahasan fokus pada kesuksesan industri perfilman di Prancis. Pemilihan tema itu dilakukan karena ada relasi yang baik antara penyelenggaraan EFX Indonesia dengan industri film Prancis yang merupakan ekspor-
ter film terbesar kedua dunia setelah Bollywood. “Melalui acara ini, kita percaya bisa membangun sinergi perfilman dengan sektor industri kreatif untuk memperkuat soft power Indonesia,” ujar Direktur Pelaksana, Tedy Tricahyono. Menurut Tedy, Industri film Indonesia dan Prancis memiliki tantangan yang tidak jauh beda di pasar Internasional. Keduanya memiliki bahasa yang asing untuk pasar film dunia. “Melalui acara ini, Banyuwangi bisa membangun jaringan dengan pelaku industri film nasional dan internasional,” tambah Bupati Anas. (sgt/c1/afi)
Diminta Proaktif Jaga Kebersihan ■ STAN...
Sambungan dari Hal 29
Menurut Alief, pelaksanaan Banyuwangi art week yang ideal butuh proses pembelajaran. Untuk bisa meng-up grade tampilan dengan tema-tema tertentu butuh waktu untuk mengasah kemampuan pelaku UMKM. Karena itu, kata Alief, pelaksanaan Banyuwangi Art Week tahun 2015 akan menjadi bahan evaluasi even
Sambungan dari Hal 32
■ PEMBANGKIT...
Panitia hanya Mengundang Dua Bupati ■ BANGUN...
■ TIKET...
bagian restoran KA juga bisa lebih inovatif dalam menyajikan menu. Apalagi, untuk KA jarak jauh seperti KA Sritanjung membuat penumpang sering kelaparan. “Masak yang tersedia hanya nasi goreng terus,” cetusnya. Penumpang KA Ekonomi lainnya, Supinah, 56, asal Desa Gladag,
Kecamatan Rogojampi, menyayangkan dengan naiknya harga tiket KA tersebut. Pasalnya, kenaikan yang sangat drastis itu dianggap memberatkan. “Masak sekali naik 100 persen, pemerintah seharusnya menyubsidi lagi untuk kereta api kelas ekonomi ini,” pintunya. (ddy/c1/abi)
Warga Berharap Bisa Terus Beroperasi
Ramai-ramai Tebar Benih Ikan TEGALSARI - Menurunnya jumlah populasi ikan di sungai ternyata menjadi keprihatinan bagi Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperiklut) Kabupaten Banyuwangi. Mereka menebar jutaan benih ikan beraneka jenis ke sungai, kemarin (30/3). Ribuan benih ikan itu dilepas di beberapa titik, di antaranya aliran Sungai Kalibaru yang melewati Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Selain itu, pelepasan benih ikan itu juga dilakukan di aliran Sungai Kaligesing, Desa Karangmulyo, Kecamatan Tegalsari. Kepala Seksi (Kasi) Perikanan Tangkap, Disperiklut, Banyuwangi, Edi Widiantoro, mengatakan dalam kegiatan itu pihaknya menebar sekitar 100 ribu benih ikan jenis tombro, nila, patin, dan tawes. “Kita sebar di beberapa titik,” terangnya. Edi menyebut kegiatan yang dilakukan itu merupakan penebaran ulang (restocking) ikan yang bertujuan
Ingin Menu Makanan Lebih Bervariasi Apalagi, saat ini harga BBM naik dan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga melemah. “Yang penting pelayanan terus ditingkatkan, kami masih bisa memaklumi,” ungkapnya. Hanya saja, Bambang berharap
Suara Gemuruh Raung Terus Berlangsung SONGGON - Gunung Raung masih berstatus waspada. Aktivitas kegempaan gunung api yang masih aktif itu terpantau fluktuatif. Suara gemuruh yang sebelumnya terdengar keras, Senin siang (30/3) sudah melemah dan nyaris jarang terdengar. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Balok Suryadi, mengatakan aktivitas kegempaan masih belum ada perubahan signifikan dan fluktuatif. Tetapi, gempa tre-
33
berikutnya. “Tahun depan kami harapkan peserta bisa tampil lebih prima dan optimal,” ujarnya. Bagi yang belum siap, kata Alief, sebagai konsekuensi bisa digantikan dengan yang sudah siap atau bergabung dengan yang benar-benar siap. Alief mengimbau agar seluruh peserta proaktif untuk menjaga kebersihan. “Kami berharap semua peserta berkomitmen untuk menjaga kebersihan. Tidak hanya
mengandalkan petugas kebersihan,” katanya. Peserta juga diminta tidak hanya memperhatikan produk yang dipamerkan. Karena dalam ajang pekan seni ini, tujuannya tidak hanya mendongkrak ekonomi kreatif melalui UKM, namun sekaligus mengenalkan produk lokal unggulan melalui tema yang diterapkan. Pada pertemuan dengan para peserta sebelum pelaksanaan,
Dinas Koperasi dam UMKM mengimbau peserta untuk menampilkan stan dengan bambu. Sesuai tema kali ini, Banyuwangi Art Week mengusung ikonik bambu. Tujuannya, untuk mengenalkan produk unggulan lokal Kota Gandrung. “Bambu ini merupakan salah satu bahan produk lokal yang sudah waktunya untuk diunggulkan. Di Banyuwangi bambu mudah ditemui di mana saja,” katanya. (cin/c1/afi)
“Syukur listrik kami sekarang sudah terang kembali,” ujar Sulistiyono, 50, salah satu warga Dusun Lider, Desa Sumberarum. Sejak proyek itu ambrol untuk kali kedua pada Kamis (12/3), pihak pelaksana proyek langsung melakukan perbaikan. Perbaikan dipusatkan pada titik saluran yang air yang ambrol dan dipasangi penahan berupa besi cor. “Syukur bisa lebih cepat dari jadwal yang
awalnya sebulan,” tuturnya. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, saluran air yang ambrol kembali dialiri air, turbin mikro hidro juga telah dioperasikan. Bangunan penahan saluran air mirip plengsengan yang semula ditutup terpal terlihat sudah kembali dibuka. Tujuh titik rawan longsor juga dipasangi penahan yang sama sebagai langkah antisipasi. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, proyek PLMTH yang baru selesai dibangun dan sudah beroperasi selama dua pekan itu tiba-tiba ambrol. Bagian proyek yang
ambrol itu sudah dua kali ambrol. Bangunan itu ambrol pertama pada 6 Februari 2015. Saat itu anak tangga dan penyangga bendungan PLTMH yang telah menghabiskan dana sebesar Rp 1,85 miliar itu ambrol. Baru dua pekan diperbaiki, ternyata proyek milik Kementerian ESDM RI itu ambrol lagi. Kali ini yang ambrol bagian saluran air. “Semoga setelah ini dan seterusnya tidak ada kendala lagi, dan bisa terus beroperasi,” harap Yadi,47, salah seorang warga Dusun Bejong, Desa Sumberarum. (ddy/c1/abi)
Ketebalan Aspal Cukup Ekstrem ■ PADATKAN...
Sambungan dari Hal 32
Sebelum dilakukan pemadatan, mereka menyiramkan air. Selama ini daerah di jalan raya itu memang rawan karena badan jalan tinggi. “Ini untuk menambah kenyamanan pengguna jalan,” cetus Dedi Kuswantoro, 26, salah satu staf Dinas PU Bina Marga Jawa Timur.
Pengurukan dan pemadatan yang dilakukan itu, terang dia, karena ketebalan aspal ruas jalan itu cukup ekstrem. “Biar tidak terlalu tinggi dengan tanahnya,” ujarnya. Dedi menyebut, pengurukan itu diharapkan bisa mengurangi angka kecelakaan. Sebab, selama ini jalan raya Desa Yosomulyo itu termasuk daerah yang rawan kecelakaan. (sli/c1/abi)
Bagus untuk Umpan Memancing Ikan ■ BISNIS...
Sambungan dari Hal 32
Wawan memulai aktivitas budi daya semut angkrang setelah kesulitan mencari kroto di alam terbuka. Saat itu dia mulai berpikir kemungkinan menghasilkan kroto tanpa harus bersusah payah mencari di hutan atau blusukan ke ladang milik warga. “Saya buka Google, ternyata angkrang bisa diternak,” ujarnya. Berbekal keterangan yang diperoleh di internet itu, Wawan segera memulai. Tahap pertama dia menyiapkan tempat untuk koloni angkrang. “Saya siapkan tempatnya dulu dari botol bekas minuman kemasan dengan dilubangi,” jelasnya. Untuk menghindari kemungkinan semut angkrang berkeliaran ke rumah, Wawan menaruh setiap kaki penyangga rak diberi gelas dan botol yang berisi air. Dengan demikian, angkrang tidak bisa keluar dari lokasi tersebut. Tapi, angkrang juga ada yang nekat menyeberangi air. “Saya lupa memberi pakan, angkrang keluar,” ujarnya. Setelah lokasi untuk sarang disiapkan, langkah selanjutnya adalah mencari semut angkrang di alam. Setelah dapat, ditaruh di tempat yang sudah disiapkan itu. Dengan sendirinya, angkrang akan
membuat sarang di dalam botol tersebut. “Mereka akan membuat sarang sendiri, rumahnya dari dalam tubuhnya angkrang,” jelasnya. Angkrang yang paling baik itu, ternyata yang membuat sarang di pohon, bukan di pucuk pohon. Semut angkrang yang berada di pohon, itu biasanya memiliki telur yang banyak. “Ada tiga jenis angkrang, dari ketiga jenis itu hanya satu yang bisa diternakkan,” terangnya sambil menyampaikan angkrang yang bisa diternak itu yang telurnya paling kecil. Modal yang dikeluarkan untuk memulai ternak angkrang ini tidak terlalu tinggi. Malahan, saat memulai tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. “Botol banyak berserakan, kalau beli harganya itu antara Rp 300 sampai Rp 500 per botol,” ungkapnya. Suami Puji Atutik itu menyampaikan dalam budi daya ini asap rokok dan aroma dapur , termasuk penghambat poses perkembangbiakan semut angkrang. “Asal jangan sampai ada asap rokok atau aroma bumbu,” katanya. Jika usaha ini dijadikan kegiatan serius, sebenarnya cukup menjanjikan. Sebab, permintaan pasar cukup tinggi dengan banyaknya peminat hobi burung. Selain itu, penggila pancing juga membutuhkan kroto untuk umpan. “Bisa dijadikan sampingan, tapi cukup lumayan jika serius,” cetusnya. (c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
26
POLITIK & PEMERINTAHAN
PDIP Ingin Calon Bupati Internal
CERMIN DIRI
Gunung Raung yang Meraung-raung
G
UNUNG terbesar (terluas) di Jawa, Gunung Raung, masih berstatus waspada. Aktivitas kegempaan gunung api yang masih aktif itu terpantau fluktuatif. Sesuai namanya, Gunung Raung akhir-akhir ini semakin sering meraung-raung. Suara gemuruh kerap didengar warga sisi timur lereng gunung di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, itu. Namun, akhir-akhir ini suara gemuruh semacam itu mereda. Sejauh ini aktivitas gunung api itu memang masih belum ada perubahan signifikan. Tetapi, gempa tremor masih terekam jelas dan suara gemuruh masih terdengar, tapi sedikit melemah. Sepanjang Minggu lalu (29/3) terekam 170 kali tremor dengan amplitudo 2 hingga 32 milimeter. Lama gempa 55 sampai 1.219 detik dan terjadi 2 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4 hingga 5 milimeter dengan lama gempa 27 hingga 33 detik. Data aktivitas gunung berapi itu memang terus dipantau pihak berwenang. Karena bagaimanapun kita tidak boleh lengah dengan bahaya bencana gunung meletus. Apa pun status dan kondisi gunung tersebut, warga yang tinggal di kaki Gunung Raung tidak boleh lengah. Waspada itu perlu, tapi jangan sampai panik berlebihan. Melihat kondisi warga kaki gunung Raung, masyarakat sudah tampak terbiasa dengan perubahan aktivitas gunung tersebut. Namun, melemahnya aktivitas vulkanik itu tidak boleh membuat masyarakat lengah. Yang paling penting bukan hanya kesigapan aparat penanggulangan bencana dan pihak ber wenang. Yang jauh lebih penting adalah terciptanya masyarakat terdampak yang tanggap bencana. Jika sewaktu-waktu gunung meletus terjadi, warga diharapkan sudah tahu apa yang akan mereka lakukan. Mereka sudah tahu apa saja yang harus dibawa, ke mana saja rute evakuasi, dan tindakan yang dilakukan. Tentu saja menciptakan masyarakat yang tanggap seperti itu butuh ketelatenan dan pencerahan secara kontinu. Menjalankan fungsi edukasi kepada warga terdampak itulah yang jadi tanggung jawab kita bersama. (*)
AGENDA KOTA
Diklatpim III BPK RI HARI ini, Selasa (31/3) pukul 08.00 Bupati Abdullah Azwar Anas menerima peserta benchmarking Diklat PIM tingkat IV Kabupaten Cimahi dan diklat PIM tingkat III BPK RI, tempat Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (*)
SIGIT HARIYADI/RABA
PENGARAHAN: Ketua DPC PDIP I Made Cahyana Negara menyampaikan arahan pada rakercab yang berlangsung di kantor DPC PDIP Jalan Jaksa Agung Suprapto Minggu lalu.
Butuh Dana Kampanye Rp 8 Miliar BANYUWANGI - Pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) tahun 2015 semakin dekat. Untuk menyukseskan hajatan besar lima tahunan itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi sedang menghitung kebutuhan anggaran kampanye yang harus dibiayai negara. Dalam Pasal 65 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang pemilu gubernur, bupati, dan wali kota disebutkan bahwa kampanye dapat dilaksanakan melalui rapat terbatas dan pertemuan tatap muka dan dialog. Kampanye juga bisa dilakukan dengan debat publik atau debat terbuka antar pasangan calon, penyebaran bahan kampanye kepada umum, pemasangan alat peraga, iklan media massa, dan atau kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye. Pada Pasal 65 ayat (2) disebutkan, kampanye debat publik, penyebaran bahan kampanye, pemasangan alat peraga, dan
iklan media massa, difasilitasi KPU dengan didanai APBD. Komisioner KPU, Edi Saiful Anwar mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu Peraturan KPU (PKPU) sebagai turunan UU Nomor 8 Tahun 2015 tersebut. “PKPU itu akan menjadi pijakan kita untuk bergerak,” ujarnya. Pada draf PKPU yang kini terus dimatangkan KPU bersama Komisi II DPR RI, kata Edi, penyebaran alat peraga itu dilaksanakan berbasis kepala keluarga (KK). Di sisi lain, jumlah KK di Bumi Blambangan pada per Januari 2015 mencapai 618.835 KK. “Jika masingmasing KK dapat selebaran, poster, alat peraga yang lain, akan diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan,” ujarnya kemarin (30/3). Edi menggambarkan, KPU Kabupaten Malang menganggarkan dana kampanye Rp 8 miliar. KPU Banyuwangi saat ini masih melakukan proses
penghitungan anggaran yang dibutuhkan n Baca Butuh...Hal 35
SIGIT HARIYADI/RABA
KEBANGSAAN: (Dari kiri) Salimi, I Made Cahyana Negara, Fahrudin Agus Prawira, dan Didik Suhariyanto dalam sosialisasi empat pilar di Hotel Manyar Banyuwangi kemarin.
publik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Seperti yang dilakukan anggota DPR/MPR RI asal Fraksi Partai PDIP, Nursuhud kemarin (30/3). Dalam sosialisasi kali yang diselenggarakan di Hotel Manyar, Desa Ketapang, Keca-
matan Kalipuro, Banyuwangi tersebut, Nursuhud menghadirkan sejumlah narasumber kompeten. Mereka adalah Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, Anggota Komisi IV Salimi, dan Pakar Hukum Tata Negara, Didik Suhariyanto. Acara tersebut dimoderatori Fahrudin Agus Prawira.
Sosialisasi tersebut tidak hanya menyasar kader PDIP. Sebaliknya, aparat desa, pedagang asongan, organisasi kepemudaan, hingga kalangan pendidik juga mengikuti sosialisasi kali ini. Di hadapan peserta sosialisasi, Didik Suhariyanto mengatakan, paham garis keras tidak sesuai dengan ajaran Pancasila. Maraknya kasus kekerasan, begal, dan pencabulan juga tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. “Mencegah empat pilar agar tidak terkikis menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya. Menurut Didik, sebagai kepanjangan tangan rakyat, semua produk yang dihasilkan DPR/ MPR tidak boleh melenceng dari empat pilar kebangsaan tersebut. “Produk DPR, MPR, dan DPRD harus merujuk pada empat pilar,” pungkasnya. (sgt/afi)
BANYUWANGI - Jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Banyuwangi 2015 peta politik di Bumi Blambangan semakin dinamis. Setelah terkesan pasif, kali ini internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai memunculkan figur yang akan diusulkan menjadi pemimpin Banyuwangi periode lima tahun ke depan. Dalam rapat kerja cabang (rakercab) yang berlangsung Minggu (29/3), DPC PDIP berharap sosok yang akan diusung
PDIP adalah kader parpol berlambang banteng moncong putih tersebut. “Soal pemilukada, diupayakan yang diusung PDIP berasal dari internal partai,” ujar Wakil Ketua DPC PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Sugeng Munarso. Aspirasi politik itu akan dibawa pada forum rapat kerja daerah (rakerda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jatim pada 5 April 2015 mendatang untuk dilanjutkan kepada DPP PDIP n Baca PDIP...Hal 35
Kuliah Umum, Untag Undang Dandim BANYUWANGI - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) bekerjasama dengan Kodim 0825 Banyuwangi melaksanakan kegiatan kuliah umum. Kuliah dalam rangka meningkatkan kesadaran dan semangat kebangsaan mahasiswa di lingkungan kampus itu memilih tema “Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara”. Kegiatan pada Jumat, 27 Maret 2015 itu menghadirkan narasumber Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Kav Mangapul Hutajulu. Sebanyak 700 mahasiswa, terutama mahasiswa semester 2, mengikuti kuliah umum tersebut. Rektor Untag dan Dandim 0825 juga melakukan penandatanganan MoU di depan mahasiswa. Kerjasama akan dilakukan dalam rangka kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan dan bela negara. Dalam sambutan pembukaan, Rektor Untag Drs Tutut Hariyadi, MSi mengatakan, Untag akan selalu terus berupaya meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara kepada mahasiswanya. Sebab, hal itu sudah menjadi cirri khas kampus Untag, sehingga dalam visinya pun Untag berkomitmen untuk menjadi
Cegah Radikalisme Lewat Sosialisasi 4 Pilar BANYUWANGI – Kemerosotan moral masyarakat, yang ditandai maraknya peredaran gelap narkotika, maraknya kasus perkosaan, seks bebas, dan berbagai perilaku menyimpang lain, mengindikasikan mulai terkikisnya nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia. Bahkan, akhir-akhir ini paham liberal maupun paham radikal mulai merangsek masuk ke tanah air. Untuk menangkal dan memagari warga dari pahampaham yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa tersebut, lembaga DPR/MPR kini menggencarkan sosialisasi empat pilar kebangsaan. Empat pilar tersebut antara lain, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Re-
Jawa Pos Selasa 31 Maret 2015
UNTAG FOR JP-RaBa
GANDENG KODIM: Dandim 0825 meneken MoU disaksikan Rektor Untag Tutut Hariyadi dan Wakil Rektor III Subur Bahri.
kampus yang berwawasan kebangsaan. Itu dibuktikan di seluruh program studi mahasiswa wajib menempuh mata kuliah wawasan kebangsaan, kata dia, hanya Untag satu-satunya kampus yang menyelenggarakan mata kuliah wawasan kebangsaan. “Oleh karena itu, kegiatan kuliah umum ini menjadi salah satu kegiatan yang mendukung visi kita,” imbuh Tutut. Dalam kuliah umum yang dipandu Miskawi, MPd, dosen mata kuliah wawasan kebang-
saan, Mangapul mengungkapkan, banyak problem yang dihadapi bangsa ini. Baik masalah konflik, masalah ideologi, dan gerakan radikal yang menjadi isu yang melanda bangsa ini. Sejarah membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Banyak peristiwa besar pula yang terjadi dalam historisitas bangsa ini. “Ironisnya, setelah 69 tahun bangsa kita merdeka, ternyata belum mengalami perubahan yang signifikan,” cetus Dandim. (*)
Tahap II Berakhir Hari Ini BANYUWANGI - Program Bupati Idol 2015 memasuki tahap II. Pada tahap ini ada 61 nominator yang berebut menuju babak berikutnya. Dalam tahap II ini tim akan menyaring 61 nominator menjadi 50 nominator. Dengan demikian, akan
ada 11 nominator yang kandas ke tahap III. “Nominator yang lolos ke tahap III akan ditentukan berdasar ballot terbanyak,” ungkap penanggung jawab program, Gerda Sukarno Prayuda. Tahap II, kata Gerda, akan berakhir hari ini. Penghitungan ta-
hap II dilakukan pukul 16.00 WIB. Pengumpulan ballot lebih dari jam itu tidak akan terhitung. Pada tahap berikutnya, masing-masing poin pengumpulan akan kembali menjadi kosong. Ballot yang berlaku adalah ballot tahap III. Ballot pada tahap II tidak berlaku. (c1/afi)
K LAS EM E N SE M E N T A RA P E R O L E H A N SUA RA CA L ON BUPA T I IDOL 2 01 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Eko Susilo Nur Hidayat 397 Angka Wijaya 210 Guntur Priambodo 121 Ficky Septalinda 116 Abdullah Azwar Anas 100 Rindar Suhardiyansah 95 Basuki Rahmat 74 Neni Viantin Diyah Martiva 71 Arvy Rizaldi 53 Munib Syafa’at 42 Mandiri Ratu Warang Agung 40
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Toni Hartono Ikhwan Arief Mufti Anam Bambang Surtiyono Soekardjo Samsudin Adlawi Achmad Musta’in Masykur Ali Anton Sunartono Ayub Hidayat
36 32 30 29 29 28 26 25 23 21
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Juliesetyo Puji Rahayu Agus Tarmidi Michael Edy Heriyanto Umi Kulsum Waridjan Zaenal Arifin Salam Agung Mulyana Fadjar Isnaini Bambang Purwanto Nurmansyah
20 20 19 19 18 17 17 16 16 15
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Ipung Purwadi Qutbi Heru Pratista Achmad Taufiq Joni Subagyo Syukran Makmun Hidayat dr. Faida Satiyem Sugihartoyo Sunarko Wijaya Yusuf Widyatmoko
14 13 12 12 12 11 11 11 11 11
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
Ali Sodiqin Joko Santoso Sri Utami Faktuningsih Achmad Wahyudi Taufik Hidayat Teguh Sumarno Agus Dani T Wiwik Pudjiati Agus Edy Riyanto Sumantri Soedomo
10 10 10 9 9 8 7 7 6 4
52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.
Ahmad Fauzan Eko Sukartono Hermanto Husin Matamin Nanang Nur Ahmadi Saiful Bahri Supono Syaifunnar Wahyudi, SE Yusuf Noeris
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RADAR BANYUWANGI
KESEHATAN
34
Jawa Pos
Selasa 31 Maret 2015
Anak Sesak, Bunda Tak Perlu Resah PERNAHKAH Anda mendapati anak Anda sesak? Tentu beberapa dari kita pernah mendapati anak kita sesak. Seringkali orang tua akan panik jika anak mereka yang sedang menderita batuk tiba-tiba mengalami sesak nafas. Nah, sekarang apakah sesak nafas yang dialami anak tersebut adalah asma? Coba kita bahas. Asma merupakan penyakit kronis/menahun yang sampai saat ini belum dapat disembuhkan hingga tuntas, oleh karena reaksi alergi yang menyebabkannya. Namun dengan penanganan yang tepat dan pencegahan yang maksimal diharapkan anak yang menderita asma dapat terkontrol sehingga tetap dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari bahkan jarang atau tidak sama sekali terjadi serangan asma. Penyebab asma pada anak dan orang dewasa memiliki persamaan, yaitu pembengkakan pada saluran pernafasan. Pembengkakan ini membuat saluran nafas menjadi sangat sensitif. Beberapa penyebab lainnya adalah infeksi saluran pernafasan pada bayi/anak, paparan terhadap faktor lingkungan seperti asap rokok, debu, polusi udara, alergi terhadap hewan peliharaan, perubahan cuaca (khususnya pada udara dingin). Asma pada anak biasanya sangat berhubungan dengan faktor genetik atau keturunan, sehingga anak dengan orang tua dengan riwayat memiliki penyakit asma maka anak memiliki peluang yang lebih besar menderita asma. Selain itu, asma juga dapat dipicu oleh keadaan psikis anak, anak yang stress dapat terjadi serangan sesak. Gejala asma sudah dapat dikenali sejak usia balita. Coba sesekali kita perhatikan keseharian mereka, kita perhatikan dari aktifitas mereka, apakah anak mudah lelah saat aktifitas, kita perhatikan juga cara mereka bernafas, apakah ada gerakan nafas anak yang cepat seperti tersengal-sengal, atau apakah ada bantuan nafas dari gerakan cuping hidung. Hal-hal inilah yang dapat mengarahkan apakah anak anda mengalami gejala sesak? Karena sesak sendiri dapat merupakan tanda yang khas anak yang mengidap asma. Pada tiap anak di berbagai usia memiliki gejala yang sangat bervariasi. Gejala utama yang dira-
OLEH: dr. Radwika Swastanti Wijaya
sakan adalah sesak nafas. Tetapi apakah sesak tersebut mengarah ke asma? Jawabanya adalah tidak. Sesak dapat mengarah ke berbagai macam penyakit. Saat ini yang penting harus kita ketahui adalah sesak bagaimana yang bahaya. Sesak yang bahaya, salah satunya adalah karena asma. Karena dalam waktu yang singkat dapat menutup jalan nafas sehingga udara tidak dapat masuk ke paru-paru dan berakibat fatal. Sebagai orang tua sebaikanya kita tau cara membedakan ini sesak yang disebabkan oleh asma atau bukan karena asma. Sesak karena asma itu biasanya terjadi ketika adanya pemicu. Ada beberapa pemicu yang telah diutarakan diatas dan mudah dikenali seperti debu, udara dingin, asap rokok, polusi udara, hewan peliharaan dan lain-lain. Waspadailah jika anak anda sesak dan berdekatan dengan pemicu-pemicu tersebut. Karena kemungkinan pemicu tersebut merupakan salah satu penyebab serangan asma anak anda dan sebisa mungkin hindari pemicu tersebut. Gejala-gejala umum yang dapat dialami anak yang menderita asma antara lain batuk yang besifat menetap dan tak kunjung sembuh. Hal ini dapat menyebabkan asma karena pada anak yang batuk terdapat dahak/riak yang menutupi saluran nafas dan menyebabkan radang pada saluran nafas sehingga memicu serangan asma pada anak tersebut. Marilah kita bahas sedikit tentang ilmu kedokterannya mengenai asma. Asma merupakan proses peradangan yang menahun pada saluran nafas. Jika pada saluran nafas kita terjadi
keradangan maka jalur nafas kita akan menyempit sehingga keluar masuknya udara ke paruparu akan terganggu. Akibatnya adalah kebutuhan oksigen tubuh anak akan berkurang. Dengan ini tubuh akan secara otomatis meningkatkan kemampuan bernafas kita agar dapat memenuhi kebutuhan oksigen tersebut, sehingga pola nafas kita meningkat cepat. Pola nafas yang meningkat ini ditandai dengan gerakan dada anak yang bergerak naik turun yang sangat dalam pada saat bernafas atau dikenal dengan sebutan retraksi. Retraksi pada anak ini menunjukan bahwa anak sedang dalam sesak. Selain retraksi, anak juga dapat terlihat seperti kesulitan untuk bernafas. Kesulitan bernafas ini juga merupakan tanda anak dalam kondisi sesak. Pada anak/bayi kesulitan bernafas ini dapat dideteksi pada saat bunda sedang menyusui anak atau memberikan anak makan, mereka akan cenderung rewel dan tidak mau makan/minum. Munculnya mengi atau suara ‘ngik-ngik’ saat anak/bayi sedang bernafas juga merupakan tanda bahwa anak sedang mengalami sesak. Mengi merupakan tanda khas anak mengalami serangan asma. Mengi ini merupakan suara yang nafas yang keluar pada saat anak menghembuskan nafas. Mengi dapat terjadi oleh karena pada asma terjadi pembengkakan dan penumpukan lendir pada saluran nafas, sehingga udara yang dihirup dan keluar tidak dapat lewat dengan leluasa sehingga timbulah mengi. Asma terbagi menjadi tiga derajat serangan atau keparahan, antara lain serangan ringan, sedang dan berat. Pada serangan asma yang ringan, sesak pada anak akan timbul pada saat anak berjalan, anak juga masih dapat berbicara dengan jelas, dengan posisi berbaring anak masih nyaman. Pada serangan yang sedang, anak akan terlihat lebih gelisah, saat berbicara anak akan terlihat terbata-bata, dan posis duduk sangat disukai pada serangan sedang ini. Yang terakhir, serangan berat, anak biasanya akan lebih nyaman jika posisinya duduknya bertopangkan lengan, dan berbicara pun anak kesulitan. Jika Bunda mendapati anaknya sedang mengalami serangan
asma hendaknya bunda mencari pertolongan yang tepat agar anak tidak jatuh dalam posisi gagal nafas. Prinsip pengobatan asma adalah untuk mendapatkan dan menjaga agar anak tetap dapat beraktifitas seperti anak normal lainnya. Pengobatan pada asma juga terbagi sesuai derajat serangan atau keparahan asma yang sedang berlangsung. Secara umum, obat asma terbagi menjadi dua kelompok, yaitu obat pelega (relivers) dan obat pengontrol (controllers). Obat pelega asma bertujuan untuk melegakan saluran nafas dan menghilangkan serangan asma. Sedangkan obat pengontrol asma bertujuan untuk menjaga dan mengontrol asma yang sangat sering kambuh agar kekambuhannya dapat dicegah. Untuk menentukan anak anda memperoleh obat yang mana digunakan hendaknya bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, agar mendapatkan obat dan penangan yang tepat. Selain pengobatan, yang harus lakukan orang tua saat anak pada memiliki peyakit asma adalah pentingnya upaya pencegahan itu sendiri. Pencegahan pada anak dengan asma sangat membutuhkan peran dari orang tua. Upaya pencegahan yang harus diperhatikan adalah berasal dari faktor lingkungan. Sebisa mungkin bunda harus menghindarkan anak dari pajanan faktor lingkungan yang membuat serangan sesak pada anak. Sebagai contoh jika anak alergi terhadap debu, maka anak dapat mengunakan masker jika sedang keluar rumah, atau menjaga kebersihan rumah. Pencegahan juga dapat dilakukan jika anak yang sedang mengalami batuk segera untuk berobat, agar tidak menjadi pemicu terhadap serangan sesak. Nah, sekarang bunda tidak perlu gelisah dan kawatir lagi jika anak anda mengalami sesak nafas. Coba amati, kenali dan catat gejala yang dialami anak anda. Ketahui juga seberapa buruk gejala asma memengaruhi aktivitas keseharian mereka. Apabila serangan asma yang terjadi sangat berat maka segeralah anak mendapatkan pengobatan yang benar ke rumah sakit untuk pertolongan pertama. “Anak Sehat Berawal dari Bunda yang Cermat”. Semoga bermanfaat. (*)
ISTIMEWA
MENYEGARKAN: Lingkungan bersih, penuh pepohonan hijau dengan taman yang terawat indah membangkitkan optimisme pasien untuk sembuh.
Manjakan Pasien dengan Keindahan Lingkungan Lingkungan Hijau Percepat Penyembuhan GENTENG - Sebagai rumah sakit yang mengedepankan pelayanan prima dan paripurna Rumah Sakit Al Huda (RSAH) Genteng bukan hanya memperhatikan masalah pelayanan. Pengelolaan lingkunan fisik termasuk pemeliharaan taman, dan penghijauan di sekitar rumah sakit juga menjadi prioritas tersendiri. Kali ini pembangunan taman sekitar ruang perawatan terus dibenahi. Karena kondisi lingkungan akan sangat mempengaruhi psikologis pasien yang berdampak terhadap proses penyembuhannya. Seperti yang disampaikan Budi Hartono, S Kep Manajer Fasilitas dan Keselamatan RSAH. “Rumah sakit harus menjadi surga dan rumah kedua bagi pasien agar mereka cepat sem-
buh dari penyakitnya” ujarnya. Petugas yang tanggap, penanganan yang cepat dan tepat memang faktor utama yang mempercepat penyembuhan pasien. Tetapi Kondisi lingkungan fisik ruang perawatan juga amat vital dalam mempengaruhi psikologis pasien. “Ruang perawatan yang bising, suhu udara terlalu panas, pencahayaan kurang, kebersihan dan kerapihan tidak terjaga akan meningkatkan stres pada pasien. Padahal Ruang perawatan seharusnya membangkitkan optimisme sehingga dapat membantu proses penyembuhan pasien.” Lebih lanjut, Budi menjelaskan, sirkulasi udara di rumah sakit penting untuk dicermati, sebab terkait langsung dengan kenyamanan tubuh manusia. Disamping menyuplai udara segar untuk pernafasan dan metabolisme tubuh, sirkulasi udara yang baik juga berhubungan dengan terciptanya suhu ruang
yang kondusif bagi tubuh. “Sehingga energi dalam tubuh akan fokus untuk proses perawatan yang sedang diterima, bukannya terkuras untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tidak nyaman,” tegasnya. Pernyataan menarik disampaikan Deny Ayu, 24, salah seorang pasien yang sedang dirawat karena operasi melahirkan putra pertamanya. Senangnya dirawat di RSAH karena tidak merasa seperti sedang di rumah sakit. “Bersih, tidak ada bau menyengat khas rumah sakit, tidak menyeramkan dan halamannya indah seperti di RTH (taman kota). Udaranya segar, bahkan tamannya bisa untuk refreshing terutama sore dan malam hari. Sehingga nyaman untuk pasien, bagi yang jaga, kerasan dan tidak jenuh. Bahkan keluarga saya yang berkunjungpun mengatakan, kalau sambang orang sakit ke Al Huda seperti sedang rekreasi,” ungkapnya sambil tersenyum. (*/als)
DAERAH SEKITAR
Kartu Sakti Tak Pernah Dibagikan
PERIKANAN
TPI Tak Pernah Ada Lelang JEMBER - Meski Puger memiliki tempat pelelangan ikan (TPI), namun ternyata di Puger tidak pernah ada aktivitas lelang. Bahkan, para pengambek (juragan pemberi modal nelayan) ikan yang malah mengambil peran di wilayah TPI tersebut. Kondisi demikian juga diakui ketua UPT TPI Puger, Suwandi. Katanya, kondisi demikian sudah terjadi semenjak dirinya belum menjabat menjadi pimpinan TPI Puger. “Saya masuk di Puger sejak tahun 2012. Sebelum itu sudah tidak pernah ada lelang,” akunya saat dikonfirmasi kemarin. Dia tak mengelak jika pengambek ikan yang lebih berperan di TPI. Katanya, dominasi peran pengambek sangat kuat karena nelayan sebelum melaut, lebih dahulu meminjam modal melaut kepada mereka. “Jadi seolah nelayan terikat sama pengambek,” imbuhnya. Namun kondisi demikian akan segera diubah olehnya dan TPI akan dimanfaatkan seperti pada mestinya. “Kami sebenarnya sudah sering berdialog dengan nelayan. Tinggal pengambek yang akan kami ajak rembugkan,” janjinya. Masih kata Suwandi, tidak adanya pelelangan di TPI membuat pihaknya tidak mampu menyetor pendapatan asli daerah (PAD), karena tidak ada retribusi yang dilakukan pihaknya. Padahal katanya, jika retribusi bisa dimaksimalkan dari proses pelelangan ikan, hasilnya bisa digunakan untuk pemberdayaan nelayan, operasional TPI dan setoran PAD. “Kami masih beruntung karena memang tidak ada targer PAD,” ujarnya. Namun dia mengaku, jika pelelangan sudah bisa dimanfaatkan, maka fasilitas lainnya seperti kesejahteraan nelayan akan bisa dioptimalkan. Ternyata bukan hanya itu persoalannya. Suwandi juga mengaku bahwa pihaknya masih belum memiliki tenaga lelang yang mampu melakukan pelelangan di TPI. “Memang belum ada yang bisa mengatur lelang. Tetapi, saya sudah melakukan inisiatif untuk melakukan studi banding dan mengirim petugas kami,” janjinya. (rul/sh/jpnn)
RULLY EFENDI/RADAR JEMBER/JPNN
IRONIS: Kantor UPT TPI Puger yang bersandingan dengan bangunan yang seharunya dijadikan tempat lelang ikan.
RULLY EFENDI/Radar Jember/jpnn
TEGAS: Petugas saat mengamankan kayu olahan yang diduga hasil illegal logging.
Polhut Bongkar Ilegal Logging JEMBER – Petugas gabungan kembali mengamankan sejumlah kayu yang diduga hasil illegal logging, di rumah Yayuk, 35, warga Dusun Sulakdoro, Desa Lojejer, Wuluhan, kemarin (30/3) siang. Ternyata, petugas sudah kali kedua mengamankan kayu curian di tempat tersebut. Asisten Perhutani Wuluhan Sukatno, saat dikonfirmasi mengaku bahwa beberapa bulan sebelumnya, pihaknya telah berhasil mengamankan kayu curian di rumah Yayuk. Saat itu, petugas membawa sedikitnya dua truk kayu curian di rumah pelaku. Namun sayang, pelaku tidak berhasil diamankan dan kayu yang sebelumnya telah diangkut petugas, diambil paksa warga setelah kantor Perhutani Wuluhan dikepung ratusan orang. Saat ini kata Sukatno, pihak Perhutani Wuluhan hanya sekedar memfasilitasi petugas balai ta-
man nasional Beru Betiri, untuk melakukan penangkapan pengelola kayu yang diduga ilegal logging itu. “Kami hanya sekedar memfasilitasi karena pengelola kayu ada di Wuluhan. Segala sesuatu tentang proses lebih lanjut, itu menjadi wewenang Meru Betiri,” jelasnya. Perlu diketahui, selain petugas Perhutani dan Meru Betiri, sejumlah anggota Polsek Wuluhan juga ikut terlibat saat penangkapan kemarin. Petugas sangat mudah mengamankan kayu dan pelakunya. Meski demikian, ternyata kedatangan petugas gabungan itu sudah terendus pemilik kayu dugaan illegal logging. Buktinya, petugas menemukan sejumlah kayu yang tercecer di bagian belakang rumah pelaku. “Kami menemukan ceceran kayu di belakang rumah dan sekitar gudang tembakau,” aku petugas Perhutani yang akrab disapa
Pak Min. Saat petugas melakukan pencarian di sekitar rumah pelaku, ternyata ada salah seorang tetangga pelaku yang berbisik ke petugas dan berkata, bahwa pelaku juga menyimpan kayu curian di rumah orang tuanya. Menerima info demikian, petugas langsung mendatangi rumah orang tua pelaku. “Ternyata benar, di rumah Pak Prayitno yang tak lain orang tua pelaku, ditemukan sedikitnya 57 batang kayu yang sudah diolah,” imbuh Pak Min. Yayuk, kembali berdalih bahwa kayu yang dia olah di rumahnya bukan kayu curian seperti yang dituding petugas. “Sebelumnya saya memang tidak memiliki izin. Karena pengalaman sudah pernah ditangkap petugas, akhirnya bos saya mengurus izin dan berkata ini bukan ilegal lagi,” kilahnya. (rul/sh/jpnn)
JEMBER – Tiga kartu sakti yang digembar-gemborkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menaikkan harga BBM pada November 2014 lalu hanya ramai di media. Buktinya, sampai sekarang kartu sakti itu tidak pernah diterima Jember. Padahal, pemerintah pusat saat itu menjanjikan kartu sakti Jokowi dibagikan bersamaan dengan kompensasi BBM. Pemerintah mengklaim, tiga kartu sakti itu –Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)— akan berguna bagi warga miskin. Kenyataannya, janji itu tidak ada realisasinya di Jember hingga sekarang. Malah, dalam waktu dekat kantor pos akan kembali membagikan dana kompensasi BBM atau Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) tahap dua. Muslih, kepala Kantor Pos Jember mengakui, pihaknya tidak pernah menerima tiga kartu sakti tersebut. “Belum, kalau masalah pembagian kartu itu masih belum,” tegas Muslih kemarin. Dia mengaku tidak tahu kapan tiga kartu sakti itu dibagikan di Jember. “Kami masih menunggu dari pusat,” katanya. Kantor Pos hanya menjadi lembaga yang mendistribusikan kartu-kartu tersebut. Karena kartu-kartu itu tidak pernah diterima, Muslih mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Di saat urusan kartu-kartu itu belum
jelas, Muslih mengaku pihaknya mendapatkan tugas baru untuk membagikan dana kompensasi BBM. “Kami menunggu dari pihak Kementerian Sosial. Kabarnya 11 April 2015 ini akan turun,” ungkapnya. Ini semacam bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat akibat kenaikan harga BBM pekan lalu. “Kami akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Baik dengan Pemkab Jember dan Muspida, seperti Polres dan Kodim,” terang Muslih. Terkait teknis pendistribusian, pihaknya masih akan rapat. Apakah uang tersebut dibagi ke desa-desa atau dilakukan terpusat. Diakuinya, Jember cukup istimewa jika memang menggunakan data lama. “Sepertinya masih pakai data yang lama. Jika benar maka Jember termasuk kabupaten dengan penerima PSKS terbanyak di Jatim dan kedua se-Indonesia,” akunya. Terkait dengan nilai uang yang akan dibagikan, Muslih belum tahu. Namun, kabarnya lebih banyak dibandingkan dengan PSKS pertama pada Desember lalu. “Kabarnya Rp 600 ribu per Rumah Tangga Sasaran (RTS),” tutur Muslih. Pihaknya pun masih menunggu instruksi lebih lanjut mengenai pembagian PSKS edisi kedua di era pemerintahan Jokowi ini. Sekedar tambahan, kabar terakhir menyebutkan jika penyerapan PSKS di Jember pada akhir Desember lalu masih kurang optimal. (ram/har/jpnn)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Selasa 31 Maret 2015
35
Peluru Mengenai Dada Sebelah Kiri n TEWAS... Sambungan dari Hal 25
Terungkapnya pencurian mobil itu tak lepas dari kesigapan korban. Mengetahui mobilnya dicuri, Ahmad Syafii segera melapor ke pihak kepolisian. Senin (30/3) dini hari pelaku yang diduga berjumlah tiga orang masuk ke rumah korban di Lingkungan Pakis, Banyuwangi. Pagar rumah yang tidak dikunci memudahkan pelaku beraksi. Seperti kebanyakan modus kejahatan pencurian mobil, pelaku masuk ke rumah korban dengan cara mencongkel jendela. Pelaku pun sempat masuk dan mengambil kunci mobil di dekat
jendela. “Pelaku cuma ambil kunci mobil. Padahal, barang elektronik dan kunci motor ada di depan televisi,” ujar Ahmad Syafii. Pelaku sepertinya sudah mempersiapkan aksi itu cukup matang. Ban yang digerendel dengan rantai besi pun berhasil dilepas. Mobil itu pun mudah dibawa kabur. Informasi di lapangan, mobil korban sempat berhenti 50 meter dari rumah sang pemilik yang berstatus haji itu. Kemudian, mobil itu melaju ke arah selatan bersama mobil pelaku lain. Korban baru menyadari mobilnya tidak ada di tempatnya sekitar pukul 02.30. Korban pun segera melaporkan
kejadian itu kepada polisi. Polisi yang mendapat laporan segera melakukan penghadangan. Mobil itu pun sempat terlacak melewati wilayah Kalibaru menuju Jember. Koordinasi dengan pihak polres samping dilakukan. Strategi penjebakan dilakukan di turunan jalan setelah Mrawan. Polisi yang sudah mengendus keberadaan pelaku mencoba menghadang. Ternyata pelaku panik dan akhirnya masuk perangkap polisi. Kedua mobil itu masuk ke jalan buntu yang sudah dipersiapkan petugas. Meski terjebak, tiga pelaku nekat kabur. Bak film action di televisi, di tengah kegelapan polisi mengejar komplotan berandalan terse-
but. Hutan pinus dan jalan terjal tidak dihiraukan polisi. Seolah tidak ingin buruannya kabur, polisi mengambil sikap tegas. Tiga tembakan peringatan yang dilepas polisi tidak digubris. Akhirnya, polisi memberondong pelaku yang terus kabur itu. Berondongan tembakan itu pun mengenai mobil Livina yang dikendarai pelaku. Kaca bagian belakang jebol, kaca depan pecah, dan bodi mobil bolong. Kemudian, beberapa tembakan diarahkan kepada pelaku. Seorang pelaku berhasil dilumpuhkan. Berdasar identifikasi polisi, pelaku itu bernama Heri. Hingga saat ini Resmob masih memburu dua pelaku lain. Tim
Rantai Roda Mobil Dirusak n PELAKU... Sambungan dari Hal 25
Berdasar pengakuan Ahmad Syafii, dia sempat dilapori warga bahwa ada orang tak dikenal mengganti nomor kendaraan. Sekitar pukul 04.00, mobil Livina itu berhenti persis 50 meter dari rumah korban. Kendaraan curian itu dipasangi pelat nomor palsu. Hanya nopol bagian depan yang diganti. Nopol bagian belakang
dibiarkan seperti aslinya. “Saya dilapori pemilik warung kopi ada mobil ganti pelat nomor. Tapi anehnya kok bagian depannya saja yang diganti,” ujar Ahmad Syafii. Syafii tidak menyangka mobilnya bakal dicuri. Sebab, dia sudah menambah pengaman pada bagian roda. Namun, pelaku berhasil merusak dan memotong rantai besi yang melilit bagian roda mobil Jazz warna silver tersebut.
Hilangnya mobil itu baru diketahui sekitar pukul 02.30. Syafii menyebut, dirinya tidur pukul 24.00. Pintu depan pagar tidak dikunci karena anaknya masih berada di luar rumah. Diperkirakan dua jam kemudian, pelaku masuk ke dalam rumah. Guna menghindari kecurigaan, pelaku memadamkan lampu di halaman rumah. Kemudian, pelaku mencongkel jendela dan
meraih kunci pintu. Pelaku masuk dan mengambil kunci mobil. Istri korban yang tidur di ruang tengah tidak mengetahui kehadiran pelaku. Beruntung hanya kunci mobil yang diambil. Setelah itu, pelaku membawa kabur mobil tersebut. “Saya kaget pintu kamar kok ditutup dan diganjal kursi. Padahal, saya tidur tidak pernah tutup pintu kamar,” tandasnya. (nic/c1/aif )
Target Penerimaan SPT 75 Persen n TELAT... Sambungan dari Hal 25
Merujuk pengalaman di tahuntahun sebelumnya, secara psikologis masyarakat terbiasa melaporkan SPT mendekati batas akhir pelaporan. Akibatnya, kantor pelayanan disesaki warga yang antre untuk penyampaian SPT. Kondisi itu tentu merugikan wajib pajak dan petugas pajak. Sebab, masyarakat harus menghabiskan waktu
lebih lama untuk antre panjang. Bagi petugas KPPP, karena waktu terbatas, khawatir pelayanan tidak bisa menjangkau seluruh WP yang hadir. Oleh karena itu, WP disarankan menyampaikan SPT menggunakan sistem online atau e-filing karena lebih praktis dan tidak perlu antre. Warga yang sudah memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) tidak perlu datang ke kantor, bisa melapor SPT di mana saja asal terkoneksi dengan internet.
Sebelum menggunakan sistem online, WP tetap harus mendatangi KPPP untuk melakukan registrasi program e-filing tersebut. Pelaporan WP melalui program online tampaknya mulai menjadi pilihan WP. Dalam beberapa hari terakhir ada peningkatan jumlah WP yang menyampaikan SPT melalui online. Pada 20 Maret lalu SPT yang masuk melalui e-filing berkisar 4.928. Namun, 30 Maret kemarin penyampaian SPT melalui pro-
gram online tersebut mencapai 10.479. Djoko kembali menegaskan bahwa proses registrasi akun efiling sangat mudah dan cepat. “Seperti membuat akun jejaring sosial seperti biasa. Bedanya kita harus mendapatkan e-fin dulu ke petugas pajak untuk persyaratan registrasi. Tidak sampai setengah jam kok. Setelah e-fin didapat, akun bisa segera dibuat dan digunakan,” paparnya. (cin/c1/aif)
Reskrim Polres Banyuwangi dan Jember kini masih menyisir wilayah Jember dan Lumajang yang diduga menjadi area persembunyian kawanan pencuri spesialis mobil mewah tersebut.
Itu sekaligus menjawab dugaan bahwa serangkaian pencurian mobil yang terjadi wilayah hukum Polres Banyuwangi belakangan ini adalah orang yang sama. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso men-
gatakan, masih menunggu laporan dari timnya di lapangan. “Kami masih menunggu laporan kasatreskrim yang kini berada di lapangan memburu dua pelaku yang kabur,” ujarnya. (nic/c1/aif)
Kompak, Peduli, dan Bisa Membaur n GEDUNG... Sambungan dari Hal 25
Belum lagi warga Banyuwangi yang tidak terdaftar sebagai anggota,” ujar Gatot Basuki Rahmat, Humas Ikawangi Kabupaten Sorong, Papua Barat. Menurut Gatot, populasi warga Banyuwangi di Sorong jauh lebih banyak daripada warga asal Jogjakarta dan daerah lain. Selain itu, anggota Ikawangi Sorong dikenal kompak dan
peduli terhadap sesama. Mereka juga bisa membaur dan bergaul dengan baik bersama semua warga di Sorong. “Bahkan, Ikawangi Sorong sedang membangun gedung serbaguna senilai Rp 670 juta. Saat ini progress-nya sudah 70 persen,” tutur warga asal Kecamatan Purwoharjo itu. Gatot menambahkan, Ikawangi Sorong juga aktif menggelar berbagai kegiatan sosial budaya di tanah Papua
Barat. Bahkan, kegiatan mereka jauh lebih meriah dibandingkan kegiatan yang dihelat komunitas-komunitas warga daerah lain. Padahal, komunitas warga asal daerah lain di Sorong sering mendapat support kepala daerah asalnya. ‘’Karena itu, kami sangat merindukan kehadiran Bapak Bupati Banyuwangi dalam acara-acara Ikawangi Sorong,” ujar lelaki yang tinggal di Jalan Nusantara, Sorong, itu. (c1/bay)
Patuh Jalankan Keputusan DPP n PDIP... Sambungan dari Hal 26
Pada forum rakercab itu, beberapa nama pengurus PDIP muncul untuk diusung pada pemilukada mendatang, salah satunya Sugirah. Yang menarik, Sugirah tidak ikut mendaftar sebagai cabup PDIP. Saat DPC PDIP membuka pendaftaran cabup beberapa
waktu lalu, hanya ada empat kader PDIP yang ikut mendaftar. Mereka adalah mantan ketua DPC, Yusuf Widyatmoko, Wiwik Pujiyanti, dan Hermanto. Sugeng menegaskan, nama yang muncul pada rakercab tidak spesifik akan diusulkan sebagai calon bupati (cabup) atau calon wakil bupati (cawabup). “Ini sifatnya hanya usul. Penentuan siapa yang akan diusung PDIP
pada pemilukada menjadi kewenangan DPP,” kata dia. Siapa pun yang akan diputuskan DPP menjadi pasangan cabup-cawabup, imbuh Sugeng, pihaknya siap patuh dan taat menjalankan keputusan DPP tersebut. “Seperti yang disampaikan ketua DPC, apa pun keputusan DPP, kami wajib taat dan patuh,” tegasnya. (sgt/c1/afi)
KPU Optimalkan Potensi Anggaran n BUTUH... Sambungan dari Hal 26
“Anggaran kampanye kita lebih kecil dari Rp 8 miliar. Karena jumlah KK di Kabupaten Malang lebih banyak daripada Banyuwangi,” kata dia. Dia menambahkan, sebelumnya KPU Banyuwangi hanya
menganggarkan dana kampanye pemilukada kurang dari Rp 1 miliar. Sebab, saat penganggaran dilakukan, aturan yang mengatur pembiayaan kampanye dibiayai negara belum terbit. Meski demikian, lantaran sudah menjadi amanat UU, KPU Banyuwangi harus
menganggarkan dana untuk keperluan kampanye pesta demokrasi memilih pasangan bupati dan wakil bupati (wabup) Banyuwangi tersebut. “Kami akan mengoptimalkan semua potensi anggaran yang ada untuk menyukseskan pemilukada,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Diduga Gigi Sapi, tapi Perlu Kepastian Ahli Forensik n TEMUKAN... Sambungan dari Hal 25
Di sekitar gundukan yang diketahui bernama Gunung Lemah tersebut ternyata lebih banyak gigi yang ditemukan. Bahkan, tim ekspedisi menemukan potongan-potongan gigi yang masih utuh dan menancap pada gusi. ”Ini gigi graham sepertinya, giginya besar-besar,” timpal Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi. Pada tulisan sebelumnya dibahas tentang gundukan yang mencurigakan. Dicurigai karena bentuknya sangat presisi dan sepertinya sengaja dibuat oleh manusia. Kali ini tim mendapat informasi bahwa gundukan tersebut dulu kerap digunakan sebagai tempat ritual warga setempat jika panen raya tiba. Warga sekitar mengadakan ritual
menyembelih sapi, kemudian mengubur kepala sapi yang telah disembelih itu di atas gundukan tersebut. Jika cerita itu memang benar, bisa saja gigi-gigi yang ditemukan tersebut adalah gigi kepala sapi yang dikubur warga pada zaman dahulu. Tetapi, itu hanya spekulasi awal berdasar temuan dan informasi yang didapat tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dibantu warga sekitar dan pihak Perhutani. Yang jelas, jika gigi tersebut dianggap gigi manusia, tampaknya sangat tidak mungkin. Sebab, gigi yang ditemukan tim ekspedisi tersebut sangat besar. Satu gigi graham yang ditemukan ukurannya setara jempol tangan manusia dewasa. ”Bisa jadi itu adalah gigi kerbau. Karena dulu memang ada orang yang mengubur kepala kerbau di gundukan itu,” kata ADM Perhutani Banyuwangi Utara, Artanto, meya-
kinkan. Kepala Dusun Badolan, Desa Bajulmati Jumadi, menduga itu adalah gigi binatang. Memang benar di atas gundukan tersebut pernah dilakukan ritual mengubur kepala sapi. Bisa jadi itu gigi sapi yang dikubur warga usai melakukan ritual panen raya. ”Dulu memang ada orang sekitar yang melakukan ritual itu. Gigi yang kita temukan itu mungkin ya gigi sapi itu,” kata Jumadi diamini Nyoto, anggota tim ekspedisi yang lain. Sementara itu, MH. Qowim, salah satu anggota ekspedisi, menyebut gigi yang ditemukan tersebut memang gigi asli. Maksudnya, gigi itu bukan gigi sintesis atau gigi mainan yang sengaja ditebar orang di lokasi tersebut. Apalagi, ada gigi graham yang ditemukan masih menancap di gusi yang telah membatu. Lokasi penemuannya sekitar satu kilometer dari Gu-
nung Lemah. Namun demikian, dia tidak bisa memastikan apakah gigi-gigi yang ditemukan tersebut merupakan gigi manusia ataukah gigi hewan. Yang jelas, MH. Qowim mengaku pesimistis jika gigi-gigi tersebut dianggap gigi manusia. Sebab, gigi-gigi yang ditemukan tersebut berukuran terlalu besar bagi ukuran manusia. Secara pribadi dia menyimpulkan, gigi tersebut bukan gigi manusia. Menurutnya, sangat mustahil gigi-gigi sebesar itu adalah gigi manusia. Tetapi, juga tidak bisa serta merta gigigigi itu disebut sebagai gigi hewan. “Semua itu harus diteliti oleh ahli forensik dulu, bukan ahli sejarah. Sebab, meski menyangkut masa lalu, tapi yang berkompeten terkait gigi adalah ahli forensik,” katanya. Lebih jauh MH. Qowim mengajak masyarakat menyerahkan sesuatu hal
kepada ahlinya. Meskipun yang dibahas adalah masa lampau yang berhubungan dengan sejarah. Tetapi, tidak semua hal di masa lampau itu bisa dibedah dengan ilmu sejarah. Menurutnya, sama dengan masa sekarang, masa lampau juga memiliki peradaban yang kompleks. Di masa lampau juga ada sistem pertanian, ekonomi, politik, sosial, religi, pertahanan, bahasa, arsitektur, dan lain-lain. Semua itu adalah disiplin ilmu yang berbeda-beda. “Artinya, semua hal itu harus dibedah dengan ilmu yang sesuai, tidak bisa dibedah dengan satu alat bernama ilmu sejarah semata,” tegasnya. Kembali ke temuan gigi, MH. Qowim menerangkan sedikit tentang gigi sapi. Menurutnya, berdasar buku yang pernah dia baca, geraham sapi terdiri atas dua belas gigi. Rinciannya, 3 gigi geraham kiri atas, 3 gigi geraham kiri bawah, 3 gigi geraham kanan atas,
dan 3 gigi geraham kanan bawah. Gigi sapi dewasa lebih besar daripada gigi manusia. Berdasar bentuknya yang sangat besar itu, MH. Qowim menduga, kemungkinan besar gigi-gigi yang ditemukan tim ekspedisi itu adalah gigi hewan sejenis sapi. Sebab, meskipun manusia juga sama-sama memiliki gigi graham, tapi graham yang ditemukan itu ukurannya tidak lumrah. “Tetapi, sekali lagi itu perlu dipastikan oleh ahli forensik. Bisa saja itu memang gigi hewan. Tapi bisa jadi juga itu gigi manusia zaman lampau. Sebab, gigi-gigi itu ada yang ditemukan masih menancap pada gusi yang telah membatu. Berarti sudah lama sekali. Bisa jadi gigi manusia saat ini dan zaman dulu berbeda. Itu ahli forensik yang bisa meneliti,” pungkas peneliti bahasa Oseng itu. (tfs/c1/aif/bersambung)
Bibit: Tolak Remisi untuk Koruptor
Ngebut, Ndelosor, Pelajar SMP Tewas
BANYUWANGI - Ketua Umum Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Bibit Samad Riyanto menolak pemberian remisi kepada para terpidana kasus korupsi. Pemberian remisi bagi para koruptor adalah tindakan yang tidak sejalan dengan semangat reformasi. Samad datang ke Banyuwangi dalam rangka menghadiri seminar nasional dan pengukuhan GMPK Banyuwangi kemarin (30/3). Pria yang juga mantan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut mengatakan, melalui GMPK, pihaknya ingin mengajak masyarakat peduli pada nasib bangsa. “GMPK juga memberi peluang bagi warga masyarakat yang ingin ikut serta memperbaiki kondisi bangsa ini,” ujarnya. Dikatakan, pihaknya mengajak masyarakat berperan aktif menutup GALIH COKRO/RABA peluang terjadinya korupsi dan tidak Bibit Samad melakukan korupsi, dan berani berkata tidak pada korupsi. “GMPK tidak bergerak pada penindakan, tapi pencegahan korupsi. Misalnya dengan mengawasi, memonitor, dan menyampaikan hasil monitoring,” kata dia. Dijelaskan, kerawanan korupsi perlu ditangani secara preventif. Masalah korupsi perlu ditangani dengan preemtif action alias menangani masalah pada hulu permasalahan. “Jika sistemnya tidak benar, ya sistemnya diperbaiki. Jika moralnya tidak benar, moral tersebut yang harus diperbaiki. Jika pengawasan tidak benar, pengawasan itu harus kita tertibkan. Kita galakkan budaya taat pada aturan,” tutur Samad. Sementara itu, ditanya tentang tanggapannya terhadap pemberian remisi kepada para koruptor, Samad mengatakan, GMPK tidak menyetujui remisi tersebut. “GMPK tidak menyetujui remisi bagi koruptor. Kalau diartikan menolak, ya silakan. (sgt/c1/aif)
BANYUWANGI - Jalan raya kembali menunjukkan jati dirinya sebagai tempat angker bagi pengguna kendaraan. Itu dirasakan seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Banyuwangi, Mohamad Damarudi. Remaja 15 tahun itu meninggal setelah terpental dari motor yang ditungganginya pagi kemarin. Siswa yang tinggal di Jalan Kalilo, Kelurahan Pengantigan, Gang Jalak, Banyuwangi, itu ndelosor ke aspal dan menderita luka serius di kepala. Dia meninggal seketika di lokasi kejadian, tepatnya di Jalan Letkol Istiqlah, depan RSUD Blambangan. Korban tidak sendirian saat kejadian. Saat itu korban naik motor bersama seorang rekannya bernama Rivaldo, 15. Teman sekelas korban itu juga ikut mencium aspal. Beruntung siswa yang satu itu selamat dari maut. Siswa kelas IX itu hanya mengalami memar di bahu. Informasi yang diperoleh, kejadian itu berlangsung lebih-kurang pukul 07.00. Saat itu Rivaldo dan Damarudi sejatinya sudah berada di dalam lingkungan sekolah. Namun, keduanya bergegas menuju rumah korban. Alasannya, mengambil topi milik Damarudi. Keduanya pun meminjam motor temannya. Rivaldo sebagai joki, sedangkan Damarudi duduk di belakang. Setelah mengambil topi, keduanya bergegas kembali ke sekolah. Diduga lantaran buru-buru, kedua remaja itu memacu
HARU: Kerabat korban menangis setelah mengetahui kabar Damarudi meninggal akibat kecelakaan kemarin.
NIKLAAS ANDRIES/RABA
motor Yamaha Jupiter bernopol P 6170 X dengan kecepatan tinggi. Versi pertama, portal saluran air yang membelah Jalan Letkol Istiqlah menjadi awal kejadian maut tersebut. Tanpa mengurangi putaran gas motor, keduanya tetap melaju kencang. Tak ayal, motor pun terpental dan oleng. Diduga tidak bisa menguasai kendaraan, keduanya terjatuh. Apes bagi Damarudi, saking kuatnya laju motor, tubuhnya terpental dari mo-
tor dan mencium aspal. Dia meninggal di lokasi kejadian dengan luka serius di kepala. Rivaldo juga tergeletak tak berdaya di jalan. Keduanya segera dilarikan ke RSUD Blambangan saat itu juga. Versi kedua, motor yang dikendarai Rivaldo dan Damarudi itu menyenggol mobil di depannya. Akibat kendaraan ramai dan motor korban melaju kencang, Rivaldo tidak bisa menguasai kendaraan. Motor pun oleng dan jatuh ke aspal.
Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Amar Hadi Susilo bersama Kanitlaka Polres Banyuwangi Iptu Soemono sangat menyayangkan kejadian itu. Selain kejadiannya di waktu sekolah, korban diketahui tidak memiliki SIM dan tidak mengenakan pelindung kepala alias helm. “Kasus kecelakaan itu masih kami selidiki penyebabnya. Saksi mata di lokasi kejadian masih dimintai keterangan,” ujarnya. (nic/c1/aif)
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
36
Jawa Pos
Persewangi Gabung Grup V
LPI
ALI NURFATONI/RaBa
JAGA ASA: Pemain SMAN 1 Purwoharjo akan menghadapi tim kuat SMAN 1 Rogojampi di Stadion Maron, Genteng, sore ini.
Produktif vs Pertahanan Solid GENTENG - SMAN 1 Rogojampi sukses melenggang ke partai final setelah mengeliminasi juara bertahan, SMAN 1 Banyuwangi, dalam babak semifinal Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi edisi tahun ini. Kemenangan tersebut membangkitkan semangat tim asuhan Nursyamsi itu dalam mengejar trofi juara. Bagaimana tidak, kemenangan itu sekaligus mengobati luka yang diderita di partai final edisi tahun lalu. Kala itu wakil zona II itu dipaksa menyerah via adu penalti. Tak ayal, gelar yang dipertahankan dua kali akhirnya terputus dan berpindah ke SMAN 1 Banyuwangi. Saat ini tim binaan Yaseni itu memiliki modal yang cukup untuk bisa mengejar predikat terbaik. Sebab, selama ini mereka tidak pernah tergelincir dalam setiap pertandingan. Menariknya, juara zona II itu sanggup menang dengan tim mana pun. Mereka juga sangat produktif dalam urusan mencetak gol. Maka wajar, jika mereka diprediksi akan merebut kembali trofi yang sempat lepas pada edisi tahun lalu. ‘’Kita sudah siap,’’ tegas pelatih SMAN 1 Rogojampi, kemarin. Apalagi, skuad SMAN 1 Rogojampi diuntungkan mengenai jadwal pertandingan. Sebab, mereka memiliki banyak waktu istirahat jika dibandingkan calon lawan, SMAN 1 Purwoharjo. ‘’Tapi, kita tidak mau terlena,’’ tandasnya. SMAN 1 Rogojampi memiliki catatan apik saat bertemu dengan SMAN 1 Purwoharjo. Dalam babak delapan besar, SMAN 1 Rogojampi keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1. ‘’Kita tetap fokus untuk menang,’’ tandasnya. Mengenai strategi, dia menyebut, seperti biasa, timnya langsung menerapkan strategi menyerang. Sebab, langkah tersebut sudah menjadi filosofi sepak bola untuk mengejar kemenangan. ‘’Lebih banyak gol lebih baik,’’ terangnya. Di lain pihak, SMAN 1 Purwoharjo tampaknya sudah mengevaluasi terkait dengan pertandingan melawan SMAN 1 Rogojampi. Kekalahan pada pertemuan pertama akan dijadikan motivasi untuk membalikkan keadaan. ‘’Kami sudah cermati pola permainan mereka,’’ cetus pelatih SMAN 1 Purwoharjo, Budi Santoso. Dia mengisyaratkan akan menerapkan strategi bertahan. Untuk melancarkan serangan, pola yang digunakan adalah melalui serangan balik cepat. ‘’Anak-anak tahu cara mengalahkan lawan,’’ tandasnya. (ton/c1/als)
Selasa 31 Maret 2015
Kick Off Divisi Utama 26 April
ALI NURFATONI/RaBa
BERKELAS: Dua atlet saat tampil dalam kejuaraan sirkuit panjat tebing di wall Taman Blambangan Banyuwangi, kemarin.
Terlempar dari Lima Besar BANYUWANGI - Tuan rumah terlempar dari posisi lima besar Kejuaraan Panjat Tebing Sirkuit Jawa Timur tahun 2015 yang digeber di wall Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin. Tentu saja hasil tersebut menjadi peringatan bagi Banyuwangi dalam menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V/2015, 6-13 Juni mendatang. Tercatat, 148 atlet dari 26 kontingen tampil dalam ajang yang digeber sejak Kamis (26/3) lalu itu. Para peserta itu tampil di berbagai kelas. Ada lead, speed, boulder, yang dibagi atas kategori spider kids A, B, dan C, junior A dan B dan senior. Tuan rumah hanya menurunk-
an 10 atlet untuk berlaga dalam even spektakuler itu. Tetapi, kontingen Banyuwangi kesulitan untuk meraih asa tertinggi dalam momentum tersebut. ‘’Kami hanya masuk 10 besar,’’ ungkap ketua umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banyuwangi, Anton Sunartono. Dia mengaku persaingan dalam memperebutkan juara memang ketat. Oleh sebab itu, timnya belum bisa berbicara banyak dalam momentum tersebut. ‘’Tapi, kita belum habis,’’ tandas kepala SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi itu. Dia menepis jika hasil tersebut menjadi barometer dalam ajang multi even mendatang.
Menurutnya, masih ada peluang untuk tampil all out dan meraih prestasi dalam ajang dua tahunan mendatang itu. ‘’Hasil ini menjadi bahan evaluasi,’’ katanya. Karena itulah, dia menyebut, jika masih ada waktu untuk berbenah. Setidaknya para atlet harus benar-benar kerja keras demi membawa kontingen Banyuwangi masuk lima besar dalam perhelatan akbar mendatang itu. ‘’Tidak ada istilah kata menyerah,” tekadnya. Sementara itu, kota Surabaya mendominasi dalam perburuan juara dalam ajang tersebut. Dengan menurunkan atlet komplet, kota pahlawan akhirnya keluar sebagai juara umum. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Kondisi finansial Persewangi masih belum jelas. Saat ini The Lasblang (Laskar Blambangan), julukan Persewangi, terus berusaha menggaet sponsor demi menjaga peluang tampil dalam Divisi Utama musim ini. Meski status belum jelas, Merah-Hitam tampaknya harus merogoh kocek dalam-dalam. Hal itu sesuai undian yang telah dirilis PT. Liga Indonesia, selaku operator kompetisi. Sebanyak 59 tim diplot mengikuti kompetisi kasta kedua di tanah air itu. Semua tim dibagi menjadi enam grup. Persewangi masuk dalam grup V. Seperti musim lalu, Persewangi kembali harus bersua dengan Persekam Metro FC, Persebo Bondowoso, dan PS Sumbawa Barat. Calon lawan lain, yaitu PS Badung, PSBK, Persekap Kota Pasuruan, Laga FC, dan Perssu MU, serta Persida Sidoarjo. Persewangi pun dituntut memiliki performa oke. Jika tidak, maka tim kebanggaan rakyat Bumi Blambangan itu musim depan terancam terdegradasi. Sebab, sebanyak 30 tim dipastikan akan tereliminasi ke level amatir pada musim berikutnya. Itu artinya, persaingan untuk bertahan pada musim depan dianggap cukup berat. Dari grup itu, hanya ada dua tim yang akan lolos ke babak 12 besar. Maka dari itu, jika finansial tak kunjung membaik, maka
kiprah Persewangi dalam bahaya. ‘’Kita ingin menyelamatkan Persewangi,” tukas sekretaris Persewangi, Andik Purwanto, kemarin. Dia menilai, jika kekuatan tim cukup merata. Menurut dia, berkaca pada edisi tahun lalu, Persewangi tetap bisa membahayakan bagi tim lain. ‘’Kita terus fokus,’’ tandas pria yang juga digadang-gadang menjadi manajer Persewangi itu. Mengenai jadwal, dia menyebut, PT. Liga Indonesia menimbang jika pasca kongres PSSI adalah waktu yang tepat. “Kick off tanggal 26 April,” beber anggota DPRD Banyuwangi itu. (ton/c1/als)
Divisi Utama 2015 GRUP 4 1. Persiba Bantul 2. PSIM Yogyakarta 3. PSS Sleman 4. Persinga Ngawi 5. Persatu Tuban 6. Madiun Putra FC 7. Persik Kediri 8. PSBI Blitar 9. PS Mojokerto Putra 10. Persepam MU GRUP 5 1. PSBK Blitar 2. Laga FC 3. Persida Sidoarjo 4. Perssu MU 5. Persekam Metro FC 6. Persekap Kota Pasuruan 7. Persebo Bondowoso 8. Persewangi Banyuwangi 9. PS Badung 10. PS Sumbawa Barat
Polisi Udara Digembleng di LP3 Banyuwangi ROGOJAMPI – Tidak sekedar taruna penerbang kelas regular yang mengenyam pendidikan di Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B). Loka yang berlokasi satu kompleks dengan Bandara Blimbingsari ini juga menyelenggarakan diklat kerjasama dengan berbagai instansi. Sebanyak lima bintara Polisi Republik Indonesia (Polri) kemarin (30/3) setelah pelantikan penerimaan di bumi LP3B langsung menjalani pendidikan di LP3B. 4 bintara dari Polda Banten dan satu dari Polda Metro Jaya ini akan menempuh pelatihan Private Pilote Lisence (PPL) selama delapan bulan. Menurut Brigjend Pol Indra Miza, selaku Direktur Kepolisian Udara Bihartam Polri, ini merupakan yang pertama kerjasama dengan
LP3B. Setalah lulus dari LP3B dan mengantongi izin terbang, maka siswa tersebut akan ditugaskan di Kepolisian Udara. Afen Sena, Kepala LP3B menuturkan, dalam masa pendidikan, kelima bintara Polri ini mendapat perlakuan sama dengan taruna penerbang regular. Diharapkan setelah lulus dari LP3B, mereka bisa mengoperasikan pesawat ataupun helikopter milik Polri. Di kesempatan yang sama, Supomo, Kepala Dinas Sosial Kodya Surabaya juga meneken kontrak kerjasama dengan LP3B untuk mendidik warga kota Surabaya. Nantinya, ada 10 lulusan SMA yang merupakan anak-anak cerdas namun tidak mampu, akan dikirim ke LP3B untuk dicetak menjadi penerbang. (*/als)
FOTO-FOTO: GERDA/RaBa
SIAP MENGUDARA: Lima bintara Polri yang menjalani pelatihan penerbang di LP3B.
Tujuh Warga Kehormatan Disemati Wings Penerbang WARGA KEHORMATAN: Penyematan Wings Penerbang oleh Kepala SDM Sekolah Penerbang, Y. Sudarso.
SIMBOLIS: Pemotongan rambut siswa penerbang dari bintara dari kepolisian udara.
SEMENTARA itu, di sela-sela penerimaan bintara Polri menjadi calon taruna penerbang, di tempat yang sama, LP3B kemarin (30/3) nampak seremonial yang rutin diselenggarakan oleh LP3B. Kali ini, ada tujuh orang dinobatkan menjadi warga kehormatan LP3B. Mereka berkesempatan menerbangkan pesawat jenis Cessna berputar di wilayah udara Banyuwangi. Selanjutnya, mereka mendapatkan Wings Penerbang yang disematkan langsung oleh Kepala Sumber Daya Manusia sekolah Per-
hubungan, Y Sudarso. Ketujuh orang tersebut adalah Direktur Kepolisian Udara, Brigjend Pol Drs. Indra Miza, MSi; Kombes Pol Drs Sukadji, MM; Kasubdit Fasharkan Ditpol Udara, Kombes Pol M Situmorang; Kasubdit Katprof Diptol Udara, Kombes Pol FFJ Mirah; Kabag Sumda Rorenmin Baharkam, AKBP Hasanuddin, SE; Kasubbag Renmin Ditpolda Udara, serta Kapolres Banyuwangi, AKBP Tri Bisono dan Dandim Banyuwangi, Letkol Inf Mangapul Hutajulu. (*/als)
JAJAL PESAWAT: Brigjend Indra Miza dan Kapolres Banyuwangi, AKBP Tri Bisono didampingi Chief Fligth Instructur, Kapt Budi Hatono.