Radar Banyuwangi | 3 Agustus 2015

Page 1

Tahun

RABU 3 AGUSTUS

Rujukan Informasi Terkini

TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

RENDRA KURNIA/RABA

JAWARA JP-RaBa HEROES: (dari ikiri) Ahmadi, Suhaifiyah, dr Bintari Wuryaningsih, Armaya, dan Guntur Priambodo.

JP-RaBa Heroes untuk Para Inspirator Jalan Kota Jadi RENDRA KURNIA/RABA

IKUT JALAN SEHAT: (dari kiri) Bupati Anas, Pelatih Tinmas U-23 Aji Santoso, Direktur JPRaBa Samsudin Adlawi, dan Kajari Banyuwangi.

Lautan Manusia

BANYUWANGI – Jalanan protokol Banyuwangi kemarin berubah jadi lautan manusia. Ribuan orang mengikuti even jalan sehat dalam rangka HUT ke-16 Jawa Pos Radar Banyuwangi. Jalan sehat ini diikuti semua lapisan masyarakat, mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, pejabat, pesapon, pengusaha, TNI, Polri, lansia, dan masyarakat umum n Baca Jalan...Hal 35

itu benar-benar bertabur bintang. Hall Blambangan dipenuhi para tokoh dan bintang RaBa Heroes 2015. Sejumlah pejabat Forpimda juga hadir. Lima di antara 15 nominee berhasil menyabet penghargaan bergengsi untuk lima kategori berbeda. Lima kategori tersebut antara lain bidang pendidikan, sosial, seni dan budaya, daya, lingling

kungan, dan olah raga. Pada kategori pendidikan, penghargaan RaBa Heroes 2015 jatuh ke tangan Ahmadi, SPd.I. Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Asy-Syawiyah, Dusun Kampung Baru, Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmor, tersebut mengalahkan dua nominator peraih penghargaan kategori pendi pendi-

dikan yang lain. Dua nominator tersebut antara lain, KH Ali Makki Zaini yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum, Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, serta Mohammad Farid yang tidak lain merupakan pendiri Banyuwangi Islamic School n Baca JP-RABA...Hal JP RABA...Hal 35

Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi)

A AJJA AJ RAJ RA R

Foto-Foto Lain di

Agung n o onesia done do don nd IInd aruda In aruda

MENYEMUT: Ribuan orang mengikuti jalan sehat JP-RaBa yang mengambil rute jalan protokoler Banyuwangi, pagi kemarin.

KALIPURO – Malam resepsi HUT ke-16 Jawa Pos Radar Banyuwangi dikemas dengan pemberian penghargaan kepada sejumlah tokoh. Awarding Heroes 2015 yang berlangsung di hall Blambangan, Hotel Ketapang Indah tadi malam berlangsung cukup meriah. Acara yang dimulai pukul 19.00

Penghargaan Khusus Tokoh Populer Pendorong Kemajuan Seni Budaya Banyuwangi

Prabowo (

Hal 30-31

Em Emilia mi Contessa (angg (anggota gota Komite III DPD RI) Mew Mewakili wak Alm. Hasan Ali (Bapak Bahasa Oseng) (Ba

Malam Ini

Fahir Fahmi Idris Fahira (Wakil Ketua Ke Komite III DPD RI) Mewaki Komite III DPD RI Mewakili Sebagai Inisiator UU Seba Bahasa Daerah dan Baha Kesenian

FOTOFOTO: RENDRA KURNIA/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


POLITIK & PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI

26

Jawa Pos Senin 3 Agustus 2015

RENDRA KURNIA/JP-RABA

SILATURRAHMI : Bupati Anas bersama dengan kader PKS dan pimpinan sejumlah parpol dalam acara halalbihalal di hal Pondok Wina kemarin.

Tegaskan Pentingnya Kualitas SDM Anas Halalbihalal Bersama Kader PKS BANYUWANGI - Menjelang akhir masa jabatan sebagai Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas kembali menegaskan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Banyuwangi. Sehebat apa pun pembangunan fisik dilakukan di Bumi Blambangan, jika SDM-nya tidak baik, maka dalam kurun lima sampai sepuluh tahun ke depan, Banyuwangi

akan tenggelam oleh daerahdaerah yang memiliki kualitas SDM yang lebih baik. Hal itu disampaikan Anas saat menghadiri Halalbihalal Keluarga Besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banyuwangi di Hall Pondok Wina kemarin (2/8). Selain dihadiri jajaran pengurus dan simpatisan PKS asal Banyuwangi, juga dihadiri sejumlah pimpinan partai politik (parpol) d Banyuwangi. Dikatakan, pengembangan kualitas SDM getol dilakukan pemkab selama

beberapa tahun terakhir. Karena itu, ke depan pengembangan kualitas SDM tersebut harus tetap menjadi salah satu prioritas pembangunan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Revitalisasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK), sekolah dasar, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi harus diteruskan. Sedangkan di sektor informal, lembaga kursus juga diharapkan terus dikembangkan. Yang tidak kalah penting, kata

Anas, perguruan tinggi negeri (PTN) yang berdiri di Banyuwangi harus berkolaborasi dengan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk terlibat dalam pengembangan rencana tata ruang wilayah (RTRW). “Kami berterima kasih kepada seluruh rakyat Banyuwangi yang selama ini telah berpartisipasi dalam pembangunan daerah, termasuk kepada kader PKS,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Bidang Kebijakan Publik dan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan

Undang Wali Murid, Peserta MOS Wajib Minta Restu Ibu Pada Malam Inagurasi SMAN 1 Banyuwangi BANYUWANGI—Malam inagurasi SMAN 1 Banyuwangi pada Sabtu malam (1/8) berlangsung khidmat. Dalam malam inagurasi yang juga menampilkan kreativitas siswa itu juga dihadiri wali murid siswasiswi baru kelas VII yang berjumlah 252 siswa. Kepala Sekolah SMAN 1 Banyuwangi Drs Heru Muhardi mengatakan, penerimaan siswa-siswi baru kelas VII ini ada 252 siswa baru yang masuk sekolah ini. Sesuai program, mereka akan menjalani masa orientasi siswa (MOS) yang mulai pada tanggal 27 Juli hingga 1 Agustus 2015. MOS ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik dalam lingkungan belajar yang baru agar memiliki kesiapan belajar yang baik. Mereka dikenalkan tentang fasilitas belajar, strategi belajar, kurikulum, tata tertib siswa, kultur akademik, pendidik dan tenaga kependidikan, serta teman-teman, baik seangkatan, maupun kakakkakak kelasnya. Heru menjelaskan, konsep MOS yang diterapkan di SMAN 1 Banyuwangi lebih pada pembinaan karakter siswa. Misalnya, pada malam inagurasi, panitia MOS sengaja mengundang wali murid terutama ibu siswa-siswi untuk menghadiri malam inagurasi. Para siswasiswi diingatkan peran orang tua khususnya peran dan sosok seorang ibu dalam menunjang keberhasilan pendidikan seorang anak. Seorang ibu memiliki peran besar bagi kelanjutan pendidikan anak-anaknya, kasih sayang dan perhatian dari seorang ibu mempunyai pengaruh yang besar pada kepribadian anak. Perhatian dan kasih sayang tersebut akan menimbulkan

perasaan di terima dalam diri anak-anak dan membangkitkan rasa percaya diri di masa-masa pertumbuhan mereka. “Begitu besar peran seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya, ibu adalah sekolah yang pertama,” kata Heru kemarin. Proses pendidikan yang diberikan oleh seorang ibu sudah dilakukan sejak sang bayi masih dalam kandungan. Apa yang ibu dengarkan atau baca kepada bayi dalam kandungan, maka hal tersebut akan didengar pula oleh sang bayi. Emosional dan watak seorang ibu pun dapat ditularkan melalui perilaku seorang ibu selama mengandung dan mengasuh. Dalam sebuah penelitian, bagi seorang ibu yang mengandung selalu memiliki perasaan ingin marah-marah maka sang anak pun kelak besar nanti akan memiliki penyakit jantung. “Nah dalam malam inagurasi tersebut, siswa-siswi menghampiri ibu nya yang sedang menyaksikan dan meminta restu doa agar saat belajar mendapat berkahnya,” pungkasnya. (afi/*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Banyuwangi selama beberapa tahun terakhir. Menurut dia, Banyuwangi telah menjelma

sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jatim dan tingkat nasional. (sgt/afi)

Pasang Atribut Merah Putih BANYUWANGI - Memasuki bulan Agustus, nuansa Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70 mulai terasa di Banyuwangi. Salah satunya terlihat di kompleks kantor Pemkab Banyuwangi. Di kantor yang berlokasi di jalan Ahmad Yani, Banyuwangi, tersebut pemasangan atribut berwarna merah putih dilakukan pada Jumat lalu (31/7). Dua unit truk crane serta puluhan petugas dikerahkan untuk memasang atribut merah putih mengelilingi gedung kantor yang menjadi pusat pemerintahan di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Namun berbeda dengan kantor pemkab, nuansa merah putih

SIGIT HARIYADI/JP-RABA

NUANSA KEMERDEKAAN: Petugas memasang atribut merah putih mengelilingi gedung kantor Pemkab Banyuwangi Jumat (31/7).

belum terlalu terasa di Bumi Blambangan. Pedagang bendera musiman yang biasanya menjajakan dagangan di sejumlah titik di pusat Kota Penyu, ini belum tampak hingga kemarin (2/8).

Bukan itu saja, kantor sejumlah instansi terpantau belum memasang atribut bernuansa kemerdekaan seperti yang terpasang di kantor Pemkab Banyuwangi. Ayo, kapan yang lain? (sgt/afi)

TOHA/RaBa

MENANGIS: Semua siswa-siswi baru SMAN 1 Banyuwangi minta restu ibu untuk melanjutkan pendidikan.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wilayah (DPW) PKS Jatim, Irwan Setiawan memuji keberhasilan yang telah diraih

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SENIN 3 AGUSTUS

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Hampir Seluruh Bumbu Masak Turun Harga SITUBONDO – Dua pekan pasca hari raya Idul Fitri, sejumlah bumbu dapur di Pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji, mengalami penurunan harga. Ini tentu kabar gembira bagi ibu rumah tangga. Sebab, bisa menghemat pengeluaran mereka. Pantauan koran ini, kemarin (2/8), beberapa bumbu masak yang harganya turun adalah ranti dan tomat. Saat ini, harganya Rp 2000 perkilogram. Padahal, sebelumnya harga Ranti sebesar Rp 3.500 perkg. Sedangkan harga tomat, sempat mencapai Rp 4.000 perkg. Selain tomat dan ranti, ada bawang merah dan putih. Demikian juga harga cabe besar juga turun. Namun, turunnya harga tiga macam bumbu masak ini tidak terlalu besar. Masing-masing hanya Rp 500.Menurut salah seorang pedagang, Ida, warga asal Kota Situbondo, turunnya sejumlah kebutuhan dapur tersebut terjadi sekitar sepuluh hari terakhir. “Setelah hari raya ketujuh banyak yang turun lagi,” katanya. Meski banyak bumbu masak yang turun harga, namun masih ada yang tetap naik. Itu terjadi pada harga cabe rawit yang naik sekitar sepuluh persen. “Cabe kecil sekarang Rp 40 ribu, sebelumnya Rp 36 ribuan,” imbuhnya.

Sebagai seorang pedagang, dirinya berharap agar harga kebutuhan pokok utamanya yang berkaitan dengan dapur terus stabil. Sebab, jika harga mahal kemudian turun dengan cepat, maka para pedagang akan bisa rugi. “Kalau stabil jualnya juga tidak bingung, jadi harganya tidak berubah-ubah,” pungkasnya. Banyaknya bumbu masak yang turun selain cabe rawit, juga terjadi di sejumlah pasar yang ada di Situbondo. Di masing-masing pasar biasanya terjadi perbedaan harga. Namun, bedanya tidak jauh dengan pasar induk. Berkisar Rp 50 sampai Rp 200 saja. Sementara itu, beberapa pedagang memperkirakan harga bumbu masak utamanya yang ditanam petani bisa saja naik. Seorang pedagang asal Mangaran, Royati menyebutkan, salah satu naiknya harga biasanya terjadi karena pasokan dari petani berkurang. “Sekarang masih musim kemarau. Biasanya tanaman petani banyak kurang air. Kalau itu terjadi hasil panen tidak melimpah seperti ada hujan turun. Tapi semoga saja kalau naik tidak terlalu tinggi. Jangan sampai harga cabai melangit sampai Rp 80 ribu sekilo seperti dulu, semuanya bisa naik” katanya. (rri/pri)

NUR HARIRI/JPRS

BANYAK MACAM: Seorang pembeli memilih bumbu masak di pasar Mimbaan, Kecamatan Panji, kemarin (23/12).

Rahmad Minta Pendukung Ikhlas SITUBONDO – Rahmad akhirnya angkat bicara terkait keberadaannya yang gagal mendaftar sebagai calon bupati pada perhelatan pilkada 09 Desember mendatang. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Situbondo tersebut meminta semua pendukung dan simpatisannya bersikap ikhlas. Kepada koran ini, Rahmad mengatakan, jika dirinya tidak ikut dalam pesta demokrasi pilkada Kabupaten Situbondo, ma-

Saya minta kepada semua pendukung dan simpatisan untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan yang mengganggu tahapan-tahapan pilkada.” Rahmad, Ketua DPD Golkar

ka itu sudah merupakan keputusan yang terbaik dari Allah. “Makanya, kepada semua pen-

dukung dan simpatisan, saya mohon untuk ikhlas,” terangnya n Baca Rahmad...Hal 28

Jadi Pendukung atau Penonton? BAGAIMANA langkah DPD Partai Golkar Situbondo pasca gagalnya pencalonan Rahmad sebagai Calon Bupati 2015 – 2010 hingga kini masih menjadi tanda tanya. Parpol dengan enam kursi di DPRD ini mengaku masih akan merapatkannya. Sekretaris DPD Golkar Si-

APA POLE

Baca Mr X...Hal 28

NUR HARIRI/JPRS

KURUS: Mr. X yang ditemukan tewas di hutan Arak-arak, Desa Gunung malang dievakuasi ke RSUD Besuki.

kekaryaan dalam membangun Situbondo,” terang pria yang akrab dipanggil Toton itu, kemarin (02/08). Sedangkan jika jadi penonton, tentu Partai Golkar hanya akan diam. “Artinya kita tidak berperan aktif. Itu semua masih kita rapatkan secepatnya. Setelah KPU menetepkan calon, ba-

ru akan kami putuskan langkah langkah kami,” katanya. Pria berkacamata itu mengaku memang segera perlu untuk melakukan langkah-langkah kolektif kolegial. Ini agar tidak salah kembali melakukan upaya upaya dalam sukses pilkada Situbondo n Baca Jadi...Hal 28

Pencuri Ayam Potong Nyonyor Dimassa

Mr X Tewas Jatuh Dari Tebing SUBOH – Sesosok mayat laki-laki ditemukan tewas di pinggir jalan raya, di areal hutan Arakarak, Desa Gunung Malang, Kecamatan Suboh, Sabtu (1/8) malam. Pria tanpa identitas itu tewas terjatuh dari atas tebing dengan ketinggian sekitar 20 meter. Mayat pria tersebut kali pertama ditemukan oleh warga yang melintas di jalan Arak-arak sekitar pukul 23.00. Warga yang mengetahui kali pertama itu harus putar balik untuk memastikan apakah sosok yang dilihatnya manusia atau bukan n

tubondo, Agus Rejeki menerangkan, apakah dalam pilkada 09 Desember mendatang parpolnya akan menjadi partai pendukung atau hanya sebagai penonton, hingga kini masih belum ditentukan. “Kalau pengusung tentu kita pilih calon yang visi-misinya cocok dengan doktrin karya

NUR HARIRI/JPRS

LINDUNGI PEDAGANG: Anggota Sat Sabhara Polres Situbondo berdialog dengan pemilik took obat, di Kecamatan Panji.

Minta Pedagang Aktif Awasi Distributor Obat SITUBONDO –Polres Situbondo kemarin (2/8) turun ke sejumlah toko obat di Kota Santri. Tujuannya, memberi tahu sejumlah warga bahwa ada obat-obatan yang tidak bisa atau dilarang dijual secara bebas. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo men-

gatakan, sebagian besar obat yang biasanya dijual pedagang namun dilarang, adalah obat tradisional tanpa ijin edar dari Badan POM RI. Selain itu, juga ada obat-obatan yang juga dijual meski tanpa keahlian atau ijin farmasi n Baca Minta...Hal 28

MANGARAN – Aksi pencurian daging ayam potong di Desa/Kecamatan Mangaran, Sabtu (1/8) lalu berhasil digagalkan warga. Pelaku lebih dahulu tertangkap sebelum membawa kabur barang curiannya. Pelaku yang gagal menyelamatkan diri itu pun langsung dihajar massa. Beruntung, aparat kepolisian dari Polsek Mangaran segera datang dan mengamankan pelaku Pelakunya diketahui bernama Prio Bahtiar, warga jalan Merak, Kelurahan Patokan, Situbondo. Saat ini dia masih berada di Polsek Mangaran untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pemilik daging ayam potong itu adalah Yusuf, 50. Dia adalah warga Desa/Kecamatan Mangaran. Edy, salah satu warga mengatakan, pelaku pencurian sebenarnya ada dua orang. Namun, salah satu diantaranya berhasil melarikan diri. Edy menjelaskan, sekitar pukul 01.30 dini hari, pemilik ayam potong melihat ada orang baru masuk di tempat penyimpanan daging ayam potong miliknya. ”Dia

HABIBUL ADNAN/JPRS

DIAMANKAN POLISI: Pelaku pencurian daging ayam potong berada di Polsek Mangaran.

langsung menelpon saya dan warga yang lain,’ ujar Edy Mendapatkan informasi tersebut, warga beramai-ramai datang ke lokasi. Benar saja, warga menemukan pelaku sedang memasukkan daging ayam ke sebuah karung Mengetahui dirinya sudah dike-

pung warga, pelaku langsung menaiki sepeda motornya untuk melarikan diri. Akan tetapi usahanya sia-sia. Sebab, warga terlebih dahulu menangkapnya. Warga langsung main hakim sendiri n Baca Pencuri...Hal 28

ASUSILA

Pelaku Pencabulan Anak Tiri Ternyata Residivis SITUBONDO – KN, warga Desa Perante, Kecamatan Asembagus yang dilaporkan telah mencabuli anak tirinya, ternyata memiliki masa lalu kelam. Pria berumur 54 tahun itu, pernah dipenjara sekitar tiga bulan karena melakukan pencurian kambing n Baca Pelaku...Hal 28

Kisah Tiga Manula yang Tinggal di Gubuk Reot

Terpaksa Karena Sudah Tidak Lagi Memilik Tanah Untuk bekerja mereka bertiga sudah tidak mampu. Sehari-harinya, para orang tua lanjut usia (lansia) itu tinggal di sebuah gubuk di tengah sawah. HABIBUL ADNAN, Panarukan

NUR HARIRI/JPRS

DIPERIKSA: SF (kanan) sewaktu diperiksa penyidik PPA terkait laporan kasus pencabulan. http://www.radarbanyuwangi.co.id

GUBUK kecil itu hanya di kelilingi persawahan. Kanan-kiri tampak lengang. Tak ada suara riuh layaknya permukiman pada umumnya. Hanya kendaraan roda dua yang sekali-kali terlihat melintas di jalan desa itu. Kadang-kadang terlihat juga lalu-lalang warga yang sedang mencari rumput di sawah

HABIBUL ADNAN/JPRS

MANULA: (dari kiri) Mak Hera, Hera dan Muhyi berada di rumahnya.

Sepintas, gubuk kecil yang dipagari triplek itu seperti tak bertuan. Akan tetapi siapa sangka tempat tersebut berpenghuni. Bahkan, ada tiga orang yang sehari-hari tinggal dan bermalam di tempat itu Ketiganya adalah Mak Hera bersama anak dan menantunya, Hera dan Muhyi. Yang lebih mencengangkan lagi, ketiganya sudah ‘berkaki tiga’. ”Sudah tidak ingat, cong!,” ujar mak Hera dalam Bahasa Madura ketika ditanya berapa usianya. Perempuan tua yang sudah seluruh rambut di kepalanya beruban itu mengatakan, ketika penjajahan Belanda, dia sudah besar. Menurutnya, dia ingat betul bagaimana kekejaman belanda saat itu.

Begitu juga dengan Hera dan suaminya, Muhyi. Pasangan suami istri (Pasutri) dua anak itu tak ingat sama sekali berapa usianya kini. Muhyi pendengarannya sudah tidak normal. Jika ingin mengatakan sesuatu kepadanya, suara harus keras. Sedangkan Hera pendengarannya memang masih awas. Akan tetapi seluruh giginya bagian depan sudah tanggal semua. Inilah yang membuat, apa yang diucapkannya selalu terdengar tidak jelas. Mak Hera, bersama anak dan menantunya tinggal di sebuah gubuk di Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan n Baca Terpaksa...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

28

Jawa Pos

Senin 3 Agustus 2015

Marak Penjual Bendera Merah Putih SITUBONDO – Peringatan hari kemerdekaan RI 17 Agustus sudah tinggal dua pekan lagi. Sebab itulah, penjual aneka ragam bendera warna merah putih sudah mulai marak di Kota Santri. Mereka memasarkan barang dagangannya di beberapa ruas jalan di tengah kota. Seperti yang terlihat mulai dari jalan Ahmad Yani hingga di Jalan PB Sudirman. Agus, salah satu penjual bendera mengatakan, dirinya mulai berjualan sejak satu minggu yang lalu. Berarti, tiga pekan sebelum peringatan 17 Agustus, penjual bendera sudah marak Agus mengatakan, untuk saat ini pembeli masih sepi. Hanya beberapa instansi saja yang sudah mulai beli. Seperti membeli umbul-umbul maupun bendera ukuran besar Dia memperkirakan, pembeli biasanya ramai satu pekan sebelum peringatan 17 Agustus. Dia juga mengatakan, pedagang juga akan terus bertambah. (bib/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

Penetapan Cabup-Cawabup 24 Agustus n RAHMAD... Sambungan dari Hal 27

Pria yang menjabat sebagai Wakil Bupati Situbondo, itu menjelaskan sejak Rabu, 29 Juli lalu, hingga saat ini, bersama sang istri dirinya turun ke simpul-simpul massa pendu-

kungnya. Tujuannya, agar mereka tenang dan bersikap seperti biasanya. “Saya meminta kepada semua pendukung dan simpatisan untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan yang mengganggu tahapan-tahapan pilkada. Termasuk juga jangan

sampai golput. Tetap menggunakan hak pilih. Walaupun untuk hal ini mereka masih menunggu komando,” jlentrehnya. Rachmad mengucapkan selamat kepada tiga pasangan calon yang telah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Situbondo.

Mereka jaga sudah melaksanakan tes kesehatan. “Semoga diberi kelancaran oleh Allah hingga dinyatakan layak ditetapkan sebagai calon bupati dan wakil bupati pada tanggal 24 Agustus mendatang. Karena tes kesehatan dan seleksi administrasi mereka tidak menemui

Partai Golkar Masih Sangat Solid n JADI... Sambungan dari Hal 27

“Karena tanggung jawab kami sebagai partai tidak hanya meloloskan pasangan untuk berkiprah di pilkada. Namun yang terpenting bagaimana pembangunan di Situbondo bisa mensejahterahkan rakyat. Momentum pilkada ini adalah jalan untuk itu,” imbuhnya. Diantara langkah yang telah dilakukannya adalah konsultasi

kepada DPW Golkar di Profinsi Jatim dan di DPP. Termasuk juga melakukan komunikasi kepada paslon yang nanti pada 08 Agustus akan ditetapkan oleh KPU. “Sebelumnya, kita secara organisasi telah memberikan ruang kepada Ketua Rahmad untuk melakukan langkahlangkah dalam mengumpulkan mitra koalisi, termasuk dalam memilih pasangan calon untuk mendampinginya. Tapi, Rah-

mad tidak bisa memanfaatkan secara maksimal,” papar Toton. Dia mengaku optimistis, dengan peta yang ada saat ini, penentu pemenang pilkada sebenarnya ada di Partai Golkar. Sebab, selama sejarah, tidak pernah ada paslon yang menang di atas 15.000 dari pasangan lain. “Sementara suara Golkar mendapat suara di pileg sebesar 53 ribu. Jadi siapa pun yang didukung Golkar niscaya akan keluar sebagai pemenang.

Makanya, saya merasa perlu terus melakukan langkahlangkah komunikasi dan menerima komunikasi dari para pihak,” jelasnya. Dia bersyukur, sebenarnya mesin Partai Golkar sangat solid, siap menghadapi pilkada. “Tinggal mencocokkan visi-misi yang sesuai dengan citra diri kami sebagai warga Golkar. Loyalitas kita bukan pada perseorangan. Tapi, kepada partai,” pungkasnya. (pri)

Sambungan dari Hal 27

“Untuk itu sangat penting pemilik toko mengetahui bahwa tidak semua obat bisa dijual. Ada obat yang memang bebas dijual dan ada obat yang tidak dijual secara bebas. Nah, obat yang dilarang ini yang membutuhkan ijin farmasi atau keahlian seperti dokter,” katanya. Sejauh ini, lanjut Nanang, tidak semua orang yang ditangkap polisi mengetahuinya. Diantara mereka memang ada yang yang nekat menjual obat yang dilarang, tetapi di sisi lain

juga ada yang tidak mengerti kalau obat yang dijual di toko dilarang. Untuk itu, pihaknya meminta agar warga Situbondo utamanya yang memiliki toko agar berhati-hati membeli obat untuk dijual kembali. “Lebih baik ditanyakan dulu, apa obat itu dilarang dijual bebas atau tidak,” katanya. Selain meminta pedagang agar tidak melanggar Undangundang Farmasi atau tentang kesehatan, pihaknya juga meminta agar pedagang juga aktif memberikan informasi. Sebab, tidak dipungkiri ada distributor

obat yang hanya memikirkan agar obatnya laku. Untuk itu, jika ada distributor obat yang menjual obat-obatan yang tidak dijual bebas ke toko-toko, Nanang menghimbau agar pemilik toko melaporkannya kepada polisi. “Kalau apotek pasti ada ijin. Tetapi yang sulit adalah toko-toko kecil. Kalau ada distributor obat datang kepada mereka, maka bisa saja jadi korban ketidaktahuan. Sehingga kami harus turun ke lapangan,” paparnya. Data yang berhasil dikumpulkan, turun ke lapangan dan berdialog dengan sejumlah

toko terus dilakukan secara berkala oleh Polres Situbondo. Nanang mengatakan, petugas yang melakukan sosialisasi penjualan obat keras biasanya dilakukan leh Sat Sabhara Polres Situbondo. “Kalau Sat Reskoba melakukan razia. Mereka juga mengingatkan pemilik toko agar tidak menjual obat keras. Karena itu butuh keahlian dan ijin farmasi. Jadi jangan menjual sembarang obat karena bisa melanggar Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,” pungkasnya. (rri/pri)

Kedua Anaknya Hidup dalam Kekurangan n TERPAKSA... Sambungan dari Hal 27

Sudah lima bulan mereka diam dan bermalam di tempat yang sangat kecil itu. Gubuk itu disekat menjadi dua bagian. Ada bagian depan, layaknya teras rumah. Ukurannya hanya mampu menampung lima orang. Sedangkan bagian dalamnya juga berukuran sangat kecil. Hanya cukup ditiduri tiga orang saja. Di da-

lam juga tanpa sekat. Tidak ada kamar-kamar Muhyi mengatakan, mereka tinggal di tempat itu karena ketiganya tidak memiliki tanah untuk membuat rumah. Dia mengaku, sebelumnya mereka tinggal di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. ”Sudah tidak ada tempat. Di rumah saya dulu itu sudah penuh. Jadi terpaksa pindah ke sini,” kata Muhyi dalam Bahasa Madura. Dia menjelaskan, dari ha-

sil pernikahannya dengan Hera, Pasturi ini dikaruniai dua anak. Dari kedua anaknya inilah mereka menggantungkan hidupnya. Kebutuhan sehariharinya diantar oleh anaknya. Akan tetapi kedua anaknya juga hidup dalam kekurangan. Karena itulah Muhyi bersama istri dan ibu mertuanya hidup dalam kekurangan. Sedangkan mereka bertiga sudah tidak bisa bekerja sama sekali. Muhyi mengatakan, bebera-

pa tahun yang lalu ketika masih sehat, dia bekerja sebagai tukang becak. Dari hasil mengayuh becak inilah dia menghidupi mertua dan istrinya. ”Tapi sekarang sudah tidak kuat. Jadi tidak bekerja,” pungkasnya. Muhyi mengaku, alih-alih pernah mendapatkan bantuan maupun santunan, disambangi aparat pemerintah saja tidak pernah. Baik pemerintah desa maupun pemerintah daerah. (pri)

di KPU, Rahmad masih enggan menjelaskannya. Dia hanya berjanji akan mengungkapkannya

dalam waktu yang berbeda. “Tunggu waktu pas saja,” pungkas Rachmad. (pri)

Amankan Daging Ayam n PENCURI... Sambungan dari Hal 27

Beberapa warga memukul tubuh pelaku hingga megala-

Peringatkan Jangan Jual Obat Keras n MINTA...

kendala,” imbuhnya. Ditanya tentang penyebab, kenapa dirinya gagal mendaftar

mi luka di beberapa bagian badannya. Dari tangan pelaku, warga mengamankan beberapa barang bukti. Seperti daging ayam

sekitar setengah karung, alat timbangan. Warga juga mengamankan sepeda motor honda Nopol P. 2186 FA milik pelaku. (bib/pri)

Korban Diduga Pengemis n MR X... Sambungan dari Hal 27

Setelah dipastikan bahwa yang tewas manusia, warga tersebut segera melapor ke polsek setempat. Polisi yang mendapati kabar penemuan mayat segera bergegas menuju lokasi tewasnya korban. Pihak kepolisian kemudian melakukan olah TKP untuk mengungkap apakah Mr. X adalah korban pembunuhan atau bukan. Malam itu polisi berhasil mengungkap bahwa korban tewas karena terjatuh dari atas tebing. Hal itu dibuktikan dengan adanya bekas tubuh korban yang terguling hingga merusak

rerumputan di sekitar lokasi. Oleh polisi, jasad pria itu langsung dievakuasi ke RSUD Besuki. Dari hasil pemeriksaan tim medis, kematian Mr. X juga diduga kuat terjatuh. Sebab, tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, pria tanpa idenitas itu meiliki cirri-ciri berambut pendek yang sudah beruban. Sementara untuk tingginga adalah 170 centi meter. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda nanang Priambodo mengatakan, Mr. X tersebut tewas dipastikan karena terjatuh dari tebing. Menurutnya,

hingga Minggu kemarin (2/8), identitas korban tidak terungkap. “Korban diduga seorang pengemis. Tetapi dugaan kuatnya dia adalah orang gila. Meski begitu, kita tetap menghimbau kepada masyarakat yang kehilangan saudara atau kerabatnya agar segera menghubungi kepolisian,” kata Nanang. Dia menjelaskan, jasad korban masih berada di RSUD Besuki. Jika tetap tidak ada warga yang mengakui korban sebagai keluarganya, maka jasad korban akan langsung dimakamkan. “Sesuai prosedur kita tunggu. Jika tidak ada keluarganya maka akan dimakamkan,” pungkasnya. (rri/pri)

Kasus Masih Terus Diproses n PELAKU... Sambungan dari Hal 27

Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, pelaku pencabulan terhadap SF, 14, memang seorang residivis. “Pelaku adalah residivis. Bahkan, keterangan keluarga, dugaan pencabulan yang kedua kalinya dilakukan setelah pelaku keluar dari penjara,” katanya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (2/8). Hasil pemeriksaan penyidik, aksi bejat KN dilakukan kepada SF ketika ibu kandungnya sedang berada di luar rumah. Bocah yang saat itu masih kelas 5 SD, dirayu untuk memuaskan nafsu birahinya. “Suatu ketika KN terlibat kasus pencurian yang disebut-sebut mencuri kambing. Pelaku ditangkap polisi dan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Situbondo dihadiahi kurungan pen-

jara tiga bulan,” terang Nanang. Keluar dari penjara, nafsu bejat KN tak kunjung selesai. Sebab, dia kembali menyetubuhi putri tirinya untuk kali kedua. Khawatir putri tirinya hamil, pria itu memberi korban minuman jenis kiranti, agar haidnya lancar. Lantara menjadi sasaran nafsu bejat sang bapak tiri, SF mencari cara agar dirinya bisa bertemu dengan bapak kandungnya, Tuki, 55, di Desa Rejo Agung, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso. Berkah bulan puasa dan hari raya Idul Fitri, SF akhirnya memiliki alasan kuat untuk bisa bersilaturrahmi menemui bapak kandungnya. Setelah bertemu sang ayah, SF menceritakan apa yang dialaminya selama tinggal bersama bapak tiri. Ipda Nanang Priambodo menegaskan, kasus pencabulan atau persetubuhan bapak tiri kepada anak tirinya masih te-

rus diproses. “Kemarin sudah dilakukan gelar. Dalam waktu dekat, terlapor akan dipanggil,” tegasnya. Dia meminta agar pihak keluarga tetap tenang. Sebab, setiap kasus harus diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kalau hanya pengaduan mungkin masih mencari bukti-bukti lebih susah. Tapi ini ada pelapornya dan ada korban, sekarang penyidik terus bekerja,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, pihak keluarga meminta agar pelaku diberi hukuman yang setimpal. Pelaku itu adalah KN, 54, warga Desa Desa Perante, Kecamatan Asembagus. Pria ini dilaporkan kepada polisi atas dugaan menyetubuhi SF, 14, yang tak lain adalah putri tirinya. (rri/pri)

Berlaku untuk tanggal 3 - 4 Agustus 2015

LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015 10

12

0

5

0

0

0

0

0

0

H. Dadang Wigiarto SH

H. Yoyok Mulyadi

Fathor Rakhman

Habib Muh. Abu Bakar

H. Ridwan Sudiharjo

Sumadin

Imam Hidayat

Rahmad SH. M.Hum

Hadi Wijono

Danial Maulana


Jawa Pos

BERAS IR 64

Senin 3 Agustus 2015

GULA PASIR

MIGOR CURAH

100

0

DAGING SAPI

0

DAGING AYAM BROILER

0

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

0

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

3400

1000

45.400

19.400

0

11.700

10.400

115.000

32.400

18.500

9.500

8.600

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

0

400

9.600

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

0

16.400

16.000

Pariwisata Dongkrak Pendapatan Warga Bupati Anas Kepala Daerah Inovatif MAKASAR – Tiga bulan menjelang lenggser, Bupati Abdullah Azwar Anas mendapat penghargaan sebagai kepala daerah Inovatif 2015. Penghargaan yang diberikan dari salah satu media nasional diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap Anas atas kemajuan pesat pariwisata maritim Banyuwangi. Penghargaan tersebut akan diserahkan Sekjen Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Anwar Sanusi kepada Bupati Banyuwangi, Jumat (31/7) di Makassar, Sulawesi Selatan ■ Baca Pariwisata...Hal 33 RENDRA KURNIA/RABA

BERAGAM IKAN: Pedagang ikan asin menunggu pembeli di Pasar Banyuwangi kemarin (2/8). Minat masyarakat terhadap ikan asin meningkat setelah Lebaran.

Diaspora Banyuwangi Borong Ikan Asin BANYUWANGI – Minat masyarakat terhadap ikan asin meningkat. Sebagian besar, ikan asin diborong warga Banyuwangi yang tinggal di luar kota untuk dijadikan oleh-oleh. Selain digunakan untuk oleh-oleh, ikan asin juga menjadi alternatif usai Lebaran karena bosan konsumsi daging ayam dan sapi. Beberapa pedagang mengaku stok ikan asinnya mulai menipis bahkan mengalami kekosongan.

Tiga jenis ikan asin teleng, merjung dan kerapu menjadi favorit konsumen. “Nelayan tidak ada yang setor. Bulan-bulan ini angin dan ombaknya kencang. Jadi banyak yang tidak melaut,” beber salah seorang pedagang Masrifah. Masrifah mengungkapkan, tiga jenis ikan yang di jual pedagang merupakan sisa bulan lalu. Karena minimnya stok tersebut, harga ikan asin mulai naik. Harga ikan teleng yang awalnya Rp

23 ribu naik jadi Rp 25 ribu per kilogram. Sedangkan ikan merjung dan kerapu di jaul Rp 30 ribu dari sebelumnya Rp 25 ribu. Secara umum, harga ikan asin rata-rata naik Rp 2 ribu per kilogram. “Meski stok ikan asin lainnya masih ada kita tidak bisa memastikan aman atau tidak untuk bulan ini. Sebab selain permintaan masih tinggi, cuaca masih tidak bersahabat untuk nelayan,” tandas Masrifah. (cin/afi)

Proyek Pembangunan BLK Dilanjutkan

ISTIMEWA

PENGHARGAAN: Bupati Anas menerima penghargaan sebagai kepala daerah paling inovatif dari Sekretaris Jenderal Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Anwar Sanusi di Makasar Jumat lalu.

ON CLINIC: Mengharmoniskan Hubungan Intim Suami Isteri! Gratis Konsultasi & Diskon Pengobatan TAK ada suami yang menginginkan gangguan fungsi seksual, seperti ejakulasi dini & impotensi. Jika kejadiannya hanya satu atau dua kali, pasangan masih dapat memakluminya. Mungkin suami sedang banyak pikiran, terlalu lelah, atau sedang stres berat. Namun, suami yang sering mengalami ejakulasi dini akan selalu merasa gagal dan depresi. Mereka cenderung menghindari hubungan suami-istri dan menjaga jarak. Jika hal ini tak diobati dengan cepat, risiko impotensi bisa terjadi. Bahkan, menurut survei Menshealth.com, lebih kurang 10 persen perempuan memutuskan hubungan karena sang pria mengalami ejakulasi dini. Ejakulasi dini bisa terjadi karena faktor psikologi, depresi, stres, kurang percaya diri, atau adanya konflik yang memengaruhi intimasi emosional dengan pasangan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan masalah pada hubungan suami-istri dikarenakan ketidakpuasan dari pihak perempuan. Masalahnya, hampir 90 persen pasien merasa sungkan dan malu untuk berkonsultasi ke dokter. Karena itu prinsip utama di On Clinic, memberikan tingkat penyembuhan yang tinggi dan menjaga kerahasiaan dan privasi pasien seutuhnya. Padahal, hubungan suami-istri yang dilakukan secara rutin memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Sebagai aktivitas fisik, hubungan suami-istri termasuk salah satu olahraga yang paling aman sekaligus menyenangkan. Pasalnya, hal ini bisa meregangkan dan menyervis hampir setiap otot dalam tubuh dan membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh. Dari sudut medis, hubungan suami-istri diyakini sebagai obat instan paling aman untuk mengatasi sakit kepala dan depresi ringan. Hal ini terkait dengan pelepasan endorfin ke dalam aliran darah yang menghasilkan rasa euforia dan meninggalkan perasaan nyaman. Penelitian lain menyatakan, banyakmanfaatpositif yang

didapatbilaseseorangbisamelakukanhubungan SEX secarareguler: * SEX: Terhindardariresikoseranganjantung& stroke. * SEX: Terhindardariresikokankerprostat. * SEX: TerhindardariresikoAtrofi (pengecilan) penis karena jarang digunakan. *SEX: Obatinstanuntukatasistres & depresi dengan melepaskan endorfin sehingga memberi rasa nyaman. * SEX: Obatpenenang yang paling aman di dunia, 10x lebihefektifdari valium. * SEX : Dapatmemperpanjangusia pria,10 tahun lebih panjang dibandingkan dengan orang yang jarang melakukannya. *SEX: Dapat membuat penampilan seseorang selalu gembira& bahagia Untuk mengharmoniskan hubungan intim suami isteri, Anda bisa menghubungi On Clinic Indonesia. On Clinic Indonesia merupakan jaringanlayanankesehatanyangdapatmengatasiproblemseksualpria, yaitu ejakulasi dini & impotensi, serta problem seksual perempuan yang mengalami gangguan orgasme, frigid, dan kurang gairah. Pengobatan di On Clinic memberikan tingkat penyembuhan yang tinggi diatas 90%, sesuai standar On Clinic International yang berpusat di Australia dengan tetap menjaga kerahasiaan dan privasi pasien.

BANYUWANGI – Satu lagi instrumen pengembangan sumber daya manusia (SDM) bakal segera hadir di Banyuwangi. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI segera melanjutkan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Tahun lalu pemerintah pusat menggelontor anggaran senilai Rp 5 miliar untuk pembangunan tahap pertama BLK yang diproyeksi menjadi satu-satunya BLK

type A di Jatim tersebut. Kala itu, dilakukan pembangunan gedung kantor dan satu unit workshop, yakni workshop otomotif. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat mengatakan, BLK tersebut direncanakan terdiri dari sembilan workshop. Selain workshop otomotif yang kini telah ada, pada pembangunan tahap dua akan dibangun workshop pariwisata, pengelolaan

hasil pertanian, dan workshop menjahit. “Target pembangunan tahap dua selama lima bulan,” ujarnya kemarin (2/8). Alam menambahkan, BLK yang berdiri di lahan eks kebun kelapa milik Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Banyuwangi, itu diproyeksi menjadi Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) Kemenaker RI. Karena merupakan UPTP, operasional dan personel BLK berasal dari pemerintah pusat. “Sedangkan penerima manfa-

atnya masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya, bisa juga berasal dari wilayah Indonesia timur,” tuturnya. Masih menurut Alam, keberadaan BLK di Banyuwangi itu bakal menjadi salah satu instrumen pengembangan SDM Bumi Blambangan. “Perusahaan dalam negeri maupun perusahaan luar negeri bisa mempekerjakan lulusan BLK yang su dah siap pakai ter sebut,” pungkasnya. (sgt/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Marketing

STNK

Suzuki Karimun

Daihatsu Xenia

Grand Livina

Dcri marketing waterboom gianyar bali, pria/wanita , pnmplan menarik, pnya spda motor, gaji Rp.2,5 Jt ++ (Syrt & ketentuan brlaku). Bg yg brminat serius, lamaran krm via email kmd.daikinbali@gmail.com

Hlg STNK P 5800 VN an Trias Putri Handayani, Dsn. Kopen RT. 8/5, Ds. Gntngkulon

DIJUAL Suzuki karimun – estilo tahun 011/06 PMK htm hrg 93,5/77,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New xenia tahun 2013 PMK htm mtl hrg 129 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Nissan Grand Livina/spin tahun 010/014 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Toyota Fortuner

Kijang Innova

Honda Jazz

Dijual Fortuner Th ‘011 G TRD, Putih, Manual (Solar) Nopol Cantik Hrg 340 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126

DIJUAL Toyota Kjg Innova tahun 06/014 biru/htm (solar) hrg 137,5/137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Jazz GE8 1.5 S MT tahun 2012 PMK putih hrg 159 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda Jazz

Mitsubishi Colt

L300

Dijual Honda Jazz RS 12 Putih manual / 10 hitam matic hrg Rp 185 jt/Rp 165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb: 082142194111

Dijual 5 truk Mitsubishi tahun 2005 s/d 2011. Bak kayu, Dam, siap pakai dan istimewa. Hubungi 081350062501; 081349513231

Dijual L300 Th 011/012 Hrg 115/120 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086

Belakang RM Boga

Djl Rumah Blkng RM Boga Hrg 700 Jt Ng Bs KPR Bank, SHM dan IMB L 220 m, R. Tamu, R. Kluarga ber AC, T Utma 2 ber AC, KT Biasa 3 H: 081336159705/08123458339

Belakang Ramayana

Djl Rumah+Kos-kosan 14 Pintu, L 475m2, SHM, Blkng Ramayana Bwi, Lokasi Pinggir Jln Warna Hijau Hadap Utara, Harga 1,25 M Nego H: 085100731772/085336242773

Sales Dcr Sales Team Bwi Peng 3 Th UMR Sby Lam Ke Darmo Indah Timur 7/J21 Sby H3ndr4.W@gmail.com Hub: 031 7311173

Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik.

Hlg STNK P 4818 VI an AlÀ Rachmawati, Jl. Letjen S. Hariyono No. 22 RT. 3/3 Hlg STNK P 6453 ZK an Andri Heru Cahyono, Jl. Al Hilal No. 10 RT. 4/2, Sobo Hlg STNK P 5549 ZH an Amalia, Perum Permata Giri DC 12 RT. 3/6, Giri

Rumah Kost Sewa Rumah Langsung Dapat Hasil dari Kost2an + Bisa Buat Usaha Lainnya + Bisa Buat Tempat Tinggal Hub: 081287778099/081281718688

Gratis Konsultasi dan Diskon Pengobatan 15 % Dalam rangka HUT RI ke-70, On Clinic Indonesia memberikan Paket Sehat Merdeka dalam bentuk gratis konsultasi dan diskon pengobatan 15 %, kepada penderita problem seksual PRIA dan PEREMPUAN selama Agustus 2015. Informasi lebih lanjut, hubungi 1500-001 (pulsa lokal), SMS : 085 5105 0005, PIN: 29FD2F5F, WA: 081314922776, www.onclinic.co.id, : On Clinic Indonesia, : @onclinic_id

BANYUWANGI SITUBONDO Toyota Avanza Jl. Anggrek Djl tnh 2 Kapling L+-440m2 Jl. Anggrek Blkg.K.Dinsos stb. Hrg.170jt Hub.08563639318

PEMBERITAHUAN

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Dijual Avanza 10/11 Silver hrga Rp 124/ Rp 129 jt, 13 hitam hrg Rp 153 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb: 081336168422

New Limo NEW LIMO’2010 Ex Taxi Orenz 80Juta Nego H: Wonorejo Timur 99 Rungkut, 08126086869 IKLANKAN SEMUA PRODUK ANDA DI HARIAN JAWA POS RADAR BANYUWANGI 0333-412224


SENIN 3 AGUSTUS TAHUN 2015

HALAMAN 32

Diserang Anjing Liar, 11 Ekor Kambing Mati Warga Tidur di Kandang untuk Jaga

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PURWOHARJO-Warga Dusun Kaliboyo, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, terutama yang memiliki ternak kambing, beberapa hari ini tidak bisa tidur nyenyak. Mereka, harus rela tidur di kandang kambing sambil mengawasi ternaknya itu. Sikap waspada warga itu, karena sepekan terakhir kampungnya diserang oleh anjing liar. Hanya dalam sepekan ini, sedikitnya 11 ekor kambing milik Tondo Wiyono, 52, meninggal secara mendadak dengan tubuh penuh luka. “Jagajaga ada serangan anjing lagi,” cetus Tondo Wiyono, 52, warga

RT 3, RW 5, Dusun Kaliboyo, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo kemarin (2/8). Menurut Wiyono, selama tiga hari berturut-turut kandang miliknya yang terisi 32 ekor kambing, diserang oleh anjing liar. Akibatnya, 11 ekor kambing mati dengan tubuh tercabikcabik. “Yang menyerang itu sangat mirip anjing,” ungkapnya. Serangan pertama itu, terang dia, terjadi pada Jumat (24/7). Binatang buas yang mirip anjing, pada pukul 03.00, datang dan menyebabkan satu ekor kambing miliknya mati. Malam berikutnya, sekitar pukul 00.30, anjing itu datang lagi. “Malam kedua kita gagalkan, tapi semua kambing seperti stres,” cetusnya ■ Baca Diserang...Hal 33

ISI AIR: Petugas BPBD Banyuwangi mengisi tandon air di Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Sabtu (1/8).

BPBD akhirnya Gerojok Air Bersih MUNCAR-Keluhan warga karena kekurangan air bersih, akhirnya disikapi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi. Sejumlah desa yang selama ini kekurangan air bersih, langsung digerojok air. Pada Sabtu (1/8), BPBD Banyuwangi mengisi dua tandon air di Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar.

Kedua tandon itu, berisi 3.200 liter dan 2.200 liter. “Kami senang dengan pengiriman air ini,” cetus Bonari, ketua RT 3, RW 8, Dusun Krajan, Desa Tapanrejo. Menurut Bonari, suplai air bersih ini sangat membantu kelangsungan hidup 38 kepala keluarga (KK) yang tinggal di dusunnya. Karena selama ini, warga masih mengandalkan sumur air bersih di

perbatasan Desa Tapanrejo dengan Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. “Ambil airnya bergantian dan rata di setip keluarga,” katanya. Jika dibagi rata, terang dia, air bersih yang disuplai BPBD ke dua tandon itu akan habis dalam waktu satu minggu, atau paling cepat lima hari. Air bersih itu, hanya dipergunakan untuk kebutuhan dasar warga, seperti makan dan minum.

“Warga harus hemat air, untuk mandi terpaksa disungai,” ujarnya. Setiap musim kemarau panjang, warga sangatmembutuhkansuplaiairbersih.Lebih dari 50 tahun, warga di Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, ini kesulitan mencari air bersih. “Jika ada PDAM atau HIPPAM, mungkin warga akan terbantu,” ungkapnya ■ Baca BPD...Hal 33

Hari ini Satpol PP Tebang 3 Baliho ILLEGAL: Baliho berukuran besar yang izinnya habis akan ditebang paksa oleh Satpol PP.

AGUS BAIHAQI/JPRG

GENTENG-Satpol PP Banyuwangi, akan kembali melakukan penertiban. Setelah Rabu (29/7) memotong bangunan tower Base Transciever Station (BTS) milik PT Daya Mitra Telekomunikasi, di Dusun Krajan, Desa Sembulung, Cluring, kali ini papan reklame illegal akan ditebang. Rencananya, petugas penertiban milik Pemkab Banyuwangi itu hari ini (3/8), akan menertibkan tiga baliho berukuran besar. “Tiga papan reklame berukuran empat meter kali enam meter, akan kita tebang,”

cetus Kepala Seksi (Kasi) Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai. Ketiga papan reklame yang akan ditertibkan itu, terang dia, berada di wilayah Kecamatan Genteng, Glenmore, dan Banyuwangi. “Kita tertibkan karena izinnya sudah kedaluwarsa,” katanya. Ripai mengungkapkan ketiga baliho yang akan ditertibkan itu terletak di jalan simpang tiga atau trafic light Desa Genteng Wetan, jalan simpang tiga arah ke kebun Kendenglembu Kecamatan Glenmore,

dan di jalan simpang empat atau depan eks Bank Jatim pasar Induk Banyuwangi. “Besuk (hari ini) kita tebang secara bergantian,” ujarnya. Selain menertibkan baliho, Satpol PP Banyuwangi bersama Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) dan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Banyuwangi, kini tengah melakukan pendataan tower yang ada di Banyuwangi. “Kalau ada yang illegal, akan kita tebang,” ancamnya.(ddy/abi)

Mengunjungi Desa Tapanrejo, Muncar di Musim Kemarau

Banyak Warga Mandi Sekali dalam Sehari Sekitar 80 kepala keluarga (KK) di Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, kesulitan mendapat air bersih pada musim kemarau ini. Untuk kebutuhan minum, mereka itu harus mencari air bersih hingga perbatasan Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, dengan jarak 1 kilometer lebih. DEDY JUMHARDIYANTO, Muncar SUDAH lebih dari 50 tahun, warga yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, selalu kesulitan air bersih, terutama jika musim kemarau tiba. Daerah itu, berada di perbatasan antara Kecamatan Srono, Cluring, dan Muncar. Untuk menuju ke desa itu, bisa ditempuh dari berbagai jalan alternatif, mulai dari Desa Sraten dan Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, dan Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Akses jalan di Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, ini sebagian masih belum beraspal. Jika mengendarai motor di siang hari, harus menutup hidung dan mata agar terhindar dari debu yang bertebaran. Warga yang mengalami kekurangan air bersih, itu terletak di Dusun Krajan. Wilayah ini, dihuni sekitar 80 kepala keluarga (KK). Meski terbilang cukup jauh dari

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DAMPAK KEMARAU: Surami, 56, (gendong anak) ikut mengantri air bersih di Dusun Krajan, Desa Tapanrejo Kecamatan Muncar, kemarin (2/8).

kawasan pantai, sumber air di daerah itu terasa asin jika dimasak. “Kalau diminum airnya tidak enak, masih asin,” ujar Surami, 56, warga setempat.

Tidak hanya untuk kebutuhan minum, air payau itu jika digunakan membersihkan beras sebelum di masak, akan terasa kurang enak. Warna nasi, berubah menjadi

kuning kecoklatan, tidak putih bersih seperti nasi pada umumnya. “Beras yang mahal pun rasanya tidak enak,” katanya. Untuk kebutuhan dasar air bersih, seperti memasak dan minum, sebagian warga memilih harus mengambil air dari sumber air di sumur yang airnya jernih dan layak dikonsumsi. Untuk mendapatkan air itu, mereka harus rela berjalan atau naik motor sepanjang satu kilometer lebih ke arah perbatasan Desa Tapanrejo dengan Desa Benculuk. “Kalau warga yang mampu membeli air jeriken, tapi kalau tidak mampu harus cari hingga ke Desa Benculuk” terangnya. Bagi warga yang mencari air bersih ke perbatasan Desa Benculuk, mereka itu harus berangkat pagi dengan membawa jeriken dan timba. “Kalau saya biasanya jalan kaki, perginya setelah salat shubuh,” tutur nenek dua cucu itu. Setiba di sumur milik warg Desa Benculuk, biasanya puluhan warga sudah mengantri untuk mendapatkan air. Warga yang mengambil air bersih itu, terlebih dulu harus menimba. Sebab, di sumur itu belum tersedia pompa air. “Kadang antrinya bisa sampai dua jam, baru dapat giliran mengambil air,” katanya. Kebutuhan pokok warga selain untuk makan dan minum, juga untuk kebutuhan rutin, seperti mandi, cuci, dan kakus (MCK). Hampir semua warga di Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, berpindah ke sungai. Sebab, sumur milik warga sudah banyak yang mulai mengering. “Terpaksa ke sungai, kadang untuk mandi juga harus bergantian,” ujar Lina Sriwahyuni, 24, warga lainnya. Sungai yang dibuat untuk mandi warga itu, masih satu aliran. Makanya, selama mandi di sungai dibuat aturan

orang perempuan dan lelaki dipisah. Tempat perempuan diberi pembatas dari kain dan penutup seadanya. “Sebetulnya risih mandi disungai, karena khawatir diintip,” katanya. Jika kondisi darurat, sebagian warga juga memilih mengurangi waktu mandi. Bila biasanya mandi tiga kali dalam sehari, selama kemarau ini mandi seperlunya. “Pagi hari hanya basuh muka dan sikat gigi, baru sore harinya mandi,” cetusnya. Warga terpaksa melakukan itu karena hingga kini di dusunnya masih belum ada fasilitas umum seperti tandon sumur bor, dan saluran air PDAM. “Kalau ada bantuan sumur bor dan tandon, mungkin tidak akan terjadi seperti ini,” katanya. (abi)

SHULHAN HADI/JPRG

JAGA: Tondo tiap malam tidur di dekat kandang kambing sambil mengawasi ternaknya, kemarin (2/8).


30

Jawa Pos

Jawa Pos

Senin 5 Agustus 2015

Senin 5 Agustus 2015

31

PO S RA DA R BA NY UWAN GI DA LA M LE NS A FO TO JAWA

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA & RAMADA KUSUMA/RABA

MENYEMUT: Peserta jalan sehat memadati Jalan Diponegoro sesaat setelah bendera start dikibarkan.

LEMARI PENDINGIN: Wapimred JP-RaBa Syaifuddin Mahmud (kanan) menyerahkan lemari es kepada pemenang.

BISA GOWES: Perwakilan Auto 2000 (kiri) menyerahkan door prize sepeda gunung kepada pemenang beruntung.

DIAKUI: Bupati Anas foto bersama jajaran SKPD usai menerima penghargaan The Most Popular Figure to Accelerate Banyuwangi Art and Culture Development.

HANYA PUNYA 1 KUPON: Siswa MTsN Banyuwangi Sulaiman Ali Satief bergembira setelah dinyatakan sebagai pemenang utama jalan sehat.

TEGANG: Peserta cilik harap-harap cemas menunggu proses pengundian kupon berlangsung.

KATEGORI KHUSUS: Anggota Komite III DPD RI menerima penghargaan sebagai lembaga yang peduli terhadap seni budaya dan bahasa daerah. LP3B Banyuwangi juga menerima penghargaan sebagai lembaga pendorong kemajuan pendidikan Banyuwangi.

HADIAH UTAMA: Bupati Anas mengambil kupon undian jalan sehat, disaksikan Direktur JPRaBa Samsudin Adlawi.

MEJENG DULU: Paguyuban masyarakat Tionghoa menyempatkan foto bareng di Taman Sritanjung.

DARI NEGERI SEBERANG: Mahasiswa Universitas Rajamanggala Thailand ikut jalan sehat memeriahkan HUT ke-16 Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

INTANSI VERTIKAL: Anggota Muspida, SKPD, dan asosiasi camat, juga ikut hadir dalam malam resepsi HUT JP-RaBa ke-167 tadi malam.

SANG PAHLAWAN: Para penerima RaBa Heroes dari berbagai bidang pose bersama usai menerima hadiah.

KOMPAK: Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi dan siswa Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B) ikut memeriahkan jalan sehat JP-RaBa.

APRESIASI : Camat Singojuruh, Nanik Machrufi memberikan kenang-kenangan berupa batu akik kepada direktur JP RaBa, Samsudin Adlawi.

HADIAH KHUSUS: Dua Heroes bidang pendidikan dan sosial, Ahmadi dan Suhaifiyah, menerima hadiah tambahan dari Bupati Anas yang disampaikan ke panitia.


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Senin 3 Agustus 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

HUT RABA

IKAT: Pekerja melakukan pemilahan lidi dalam ukuran yang sama untuk dibuat sapu di rumah Habib Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, kemarin (2/8).

AGUS BAIHAQI/JPRG

HUT: Puluhan roti kiriman dari Emy Wahyuni ke kantor JP Radar Genteng, Jumat Malam (31/7).

Juragan Catering Mengirim Roti GENTENG-Banyak cara dilakukan pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi dalam mengungkapkan kegembiraannya pada HUT JP Radar Banyuwangi ke-16. Selain mengirim kue tart dan tumpeng, juga ada yang mengirim roti. Ini seperti yang dilakukan pemilik Boga Anugerah Catering, Desa/Kecamatan Gambiran, Emy Wahyuni. Jumat malam (31/7), mengirim dua tas plastik roti ke kantor Jawa Pos Radar Genteng di Jalan KH. Hasyim Asyari, Ruko Madania, nomor 6, Genteng. “Selamat ulang tahun yang ke16 ya,” cetus Emy saat mengirim kue. (abi) SHULHAN AHDI/JPRG

BAGAIMANA INI...

Sapu Lidi untuk Pemkot Surabaya BANGOREJO-Kerajinan lidi dan ingke (piring) yang dikelola warga Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, banyak diminati pasaran. Pemesan terbesar, ternyata dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Salah satu perajin lidi dan ingke, Habib, 37, asal Desa Temurejo, mengatakan setiap empat bulan sekali dirinya memenuhi pesanan sapu lidi untuk Pemkot Surabaya. Sekali kirim, jelas dia, ada 800 ikat sapu lidi untuk pasukan kuning

di kota pahlawan tersebut. “Pengiriman yang rutin ke Surabaya,” katanya. Selain melayani pesanan sapu lidi itu, terang dia, produk ingke juga banyak diminati pasar di berbagai daerah. Ingke asal Banyuwangi banyak diminati karena kualitasnya dianggap terbaik di Jawa Timur. “Lidi Banyuwangi itu paling bagus, yang bisa menyaingi hanya Madura,” ujarnya. Menurut Habib, Lidi asal Lumajang sebenarnya juga bagus. Tapi, lidi di daerah itu yang memiliki

warna kekuning-kuningan itu mudah patah kalau dibuat ingke, dan mudah habis bila dibuat sapu. “Lumajang lidinya kuning, tapi mudah rusak,” ungkapnya. Untuk membuat sapu lidi itu, masih kata dia, dirinya memperoleh pasokan dari berbagai daerah, seperti Kecamatan Muncar, Licin, dan Kalipuro. Lidi itu dibeli dengan harga Rp 1.000 hingga Rp 3.000 tergantung ukuran ikatan. “Warga membawa lidi ukurannya macam-

macam, kita hargai sesuai ukurannya,” jelasnya. Sementara untuk ingke, jelas dia, dirinya mengumpulkan dari perajin di daerah Rogojampi dan beberapa daerah lain. “Saya membuat sapu dan ingke, tapi untuk ingke yang banyak ambil dari Rogojampi,” sebutnya. Habib mengaku dengan membuka usaha ini, banyak mempekerjakan perempuan yang tinggal di sekitar rumahnya. “Ibu-ibu banyak yang menganggur, kita ajak kerja,” cetusnya.(sli/abi)

Ribuan Santri Ikuti Lomba Antar TPQ PURWOHARJO-Sedikitnya 2.000 santri TPQ se-Kecamatan Purwoharjo, mengikuti pembukaan lomba antar TPQ dalam rangka menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI yang ke-70 kemarin (2/8). Acara itu, digelar di Stadion Purwoharjo. Dengan mengibarkan bendera merah putih dan bendera NU, para santri itu tampak mengikuti rangkaian kegiatan dengan khitmad. Mereka secara bersama menyanyikan Indonesia Raya dan selawat yang dipimpin Camat Purwoharjo, Zen Kastolani. Dalam sambutannya, Camat

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KUMUH: Baliho bacabup di jalan simpang empat Dusun Dam Telu, Desa Kedunggebang, terlihat sudah robek-robek, kemarin (31/7)

Baliho Bacabup Belum Ditertibkan TEGALDLIMO-Meski masa pendaftaran calon bupati (Cabup) Banyuwangi sudah ditutup pada Selasa lalu (29/7), sejumlah baliho milik bakal Cabup Banyuwangi masih terpampang jelas di berbagai kota hingga pelosok pedesaan. Sampai saat ini, baliho yang banyak terpasang itu sudah banyak yang rusak. Tapi anehnya petugas penertiban dari Satpol PP Banyuwangi terkesan hanya diam. Padahal, itu sangat menanggu keindahan kota. Baliho yang sudah banyak rusak itu, seperti terpasang di jalan simpang empat Dusun Dam Telu, Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo. Baliho serupa juga ada di Desa Plampangrejo dan Benculuk, Kecamatan Cluring. “Baliho bikin kotor, juga bisa membingungkan masyarakat soal calon bupati,” cetus Hadi Miyono, 37, warga Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo. Sementara itu, Wagimin, 51, warga Dusun Damtelu, Desa Kedunggebang lainnya, mengaku tidak tahu dengan Cabup Banyuwangi 2015 dan kapan pelaksanaan pemilihan bupati itu. “Tidak ada yang memberi tahu, kalau ada gambarnya baru saya tahu,” katanya polos.(ddy/abi)

Kastolani, mengatakan dengan kegiatan ini generasi muda Islam diharapkan bisa bersatu padu dan melestarikan Alquran. “Semoga anak-anak kita semakin mencintai Quran, dan mencintai pendidikan agama,” harapnya. Ketua panitia, A. Sofyan M, mengatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Majelis Silaturahmi TPQ (MS TPQ) itu di ikuti sekitar 98 TPQ se-Kecamatan Purwoharjo. “Acara ini kita gelar berbarengan Agustusan karena jadwal yang padat,” katanya. (*/sli/abi)

WAHYU NUGROHO/JPRG

SEHAT: Para guru, karyawan, dan siswa SMAN 2 Genteng senam bersama, Sabtu (1/8).

SMAN 2 Genteng Gelar Jalan Sehat GENTENG-SMAN 2 (SMADA) Genteng menggelar jalan sehat, Sabtu (1/8). Kegiatan yang diikuti oleh ratusan siswa kelas X, XI, dan XII, itu merupakan rangkaian penutupan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa baru. Dengan mengambil tema SMADA Hijau Sehat Gemarikan, kegiatan itu diawali dengan senam bersama dipimpin oleh guru olah raga, Ari Tustalia. Selanjutnya, sambutan dari ketua MOS,

Muntaadib, dan jalan sehat dengan mengitari sekolah. “Dalam jalan sehar ini, semua siswa membawa mie instan untuk diberikan pada warga di sepanjang jalan. Dan mereka, juga membawa nasi bungkus dari rumahnya,” jelas Muntaadib yang juga Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas SMADA ini. Kepala SMA Negeri 2 Genteng, Istu Handono, mengatakan dalam penutupan MOS itu para siswa diberi kebe-

basan untuk berekspresi yang inofatif dan kreatif. Selain itu, siswa diminta bersatu dalam kekompakan dan kompak dalam persatuan. “Kegiatan ini akan kita lakukan satu bulan sekali pada hari Jumat, “ katanya. Usai jalan sehat dan bakti sosial, seluruh siswa diminta kumpul di halaman sekolah untuk makan ikan bersama dengan siiringi musik dari para siswa. “Ini bagian dari kegiatan gemar makan ikan (Gemarikan),” ungkapnya. (*/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

SELAWAT: Camat Kastolani memimpin selawat diikuti oleh para santri, kemarin.

Tahun 2013 Turis Lokal Tumbuh 22 Persen ■ PARIWISATA...

Sambungan dari Hal 29

SHULHAN HADI/JPRG

UTUH: Tondo menunjukkan pintu kandang yang utuh saat kambingnya diserang anjing liar, kemarin (2/8).

Kepala Desa Mengaku Belum Tahu ■ DISERANG...

Sambungan adari Hal 32

Pada malam ketiga, terang dia, terjadi usai salat magrib. Pada malam itu, 10 ekor kambing miliknya diketahui sudah mati dengan tubuh tercabik-cabik.“ Malam ketiga ini, saya tahu kandang sudah berantakan, dari 10 ekor kambing yang mati, dua di antaranya sempat hidup tapi akhirnya mati juga,” ungkapnya. Wiyono mengaku sempat melihat kawanan binatang seperti anjing lari dari kandang kambingnya. Tapi yang membuatnya penasaran, dua

kandang yang berisi kambing dalam kondisi utuh. Padahal, dirinya untuk mengambil kambing mengalami kesulitan. “ Dua kandang kambing masih utuh, tapi kok bisa hilang,” ucapnya. Setelah kejadian itu, warga yang memiliki kambing memilih tidur di dekatkandangnya.Itudilakukanuntuk menjagaagarternaknyaselamat.“Tetanggayangpunyakandangsekarang tiapmalamjagadikandang,”katanya. Sedang Wiyono sendiri memilih untuk menjual puluhan kambing miliknya.“Sisa kambing saya jual semua, karena kambing-kambing

itu seperti stres, saya takut kalau terus diperlihara hasilnya tidak bagus,” ujarnya. Sementara itu, kepala Desa Kradenan, HadiHarsono, mengaku belum tahu ada kambing yang mati karena diduga diserang oleh anjing liar. “Saya belum pernah mendapat laporan ada kambing banyak yang mati itu,” katanya. Karena belum mendapat laporan, dirinya juga belum bisa menentukan langkah atau imbauan kepada masyarakat. “Saya juga tidak menghimbau apa-apa, wong saya juga belum mendapat laporan,” cetusnya. (sli/abi)

Anas mengatakan, Banyuwangi memilih pariwisata sebagai salah satu sektor yang dikembangkan bukan tanpa alasan. Pariwisata dikembangkan karena sektor tersebut punya dampak pengganda (multiplier effect) yang besar. ”Pariwisata ini hampir tak pernah mati, dampak ekonominya langsung dirasakan rakyat. Pertumbuhannya juga hampir tak pernah surut. Saat hampir semua sektor ekonomi mengalami pelambatan, pertumbuhan pariwisata tetap stabil dan bahkan meningkat,” ujarnya. Contohnya, lanjut Anas, saat pertumbuhan ekonomi dunia hanya berkisar 3,6 persen per tahun, pertumbuhan sektor pariwisata sepanjang 2005-2012 di kawasan Asia Tenggara rata-rata

sebesar 8,3 persen per tahun. Pengembangan pariwisata di sektor maritim merupakan salah satu fokus pengembangan wisata di Banyuwangi. Sektor ini masih tidak lepas dari ekoturisme yang menjadi konsep pariwisata daerah. Pariwisata maritim juga dikembangkan karena Banyuwangi memiliki potensi wisata bahari yang kaya dan masih sangat potensial untuk dipromosikan. “Banyuwangi memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur. Pantai-pantai di Banyuwangi juga sangat indah dan lautnya juga memiliki flora dan fauna yang menawan,” terang Anas. Selain itu, kedekatan Banyuwangi dengan Pulau Bali yang dipisahkan selat Bali memberikan ceruk yang semakin besar bagi kami untuk mengembangkan wisata maritim antara dua wilayah ini. Hal tersebut diwujudkan sa-

lah satunya adalah dengan mengembangkan kawasan Pantai Boom sebagai marina bersama dengan Pelindo III. Pantai yang masuk dalam jaringan pengembangan wisata maritim nasional ini nanti terkoneksi dengan Pantai Benoa Bali. “ Upaya ini kami lakukan agar ada akselerasi perkembangan wisata Banyuwangi,” kata Anas. Sebelumnya Banyuwangi juga konsisten dalam mengembangkan pariwisata maritim dengan mengembangkan kawasan pantai seperti di Pantai Pulau Merah dengan menggelar International Surfing Competition, wisata air Pulau Tabuhan lewat Internasional Kite Surfing Competition, hingga gelaran tahunan jazz pantai di Pantai Boom. Tempat pelelangan ikan Muncar yang menjadi salah satu pelabuhan ikan terbesar di Indonesia juga mulai ditata sebagai

salah satu destinasi wisata unggulan daerah. Dia menambahkan, lewat berbagai upaya, sektor wisata di Banyuwangi kian membaik. Promosi beragam atraksi wisata dalam Banyuwangi Festival yang diadakan tiap tahun terus meningkatkan kunjungan turis. Pada 2013, turis lokal mencapai 1.057.952 orang, tumbuh 22 persen dibanding 2012 sebesar 860.831 orang. Adapun turis asing pada 2013 mencapai 10.462 orang, naik 90,14 persen dibanding 2012 2012 sebesar 5.502 orang. Kinerja pariwisata di Banyuwangi mampu mendongkrak pendapatan perkapita masyarakat dari Rp14,97 juta per kapita pada 2013 naik menjadi Rp 25,5 juta perkapita pada 2014. Sementara kontribusi pariwisata memberikan nilai tambah Rp1,16 triliun atau tumbuh 17 persen dibandingkan 2012, atau naik 56 persen. (sgt/afi)

Hari Ini BPBD akan Tinjau Tegaldlimo ■ BPD...

Sambungan adari Hal 32

Selama ini, terang dia, warga sudah berulang kali mengusulkan pada pemerintah kabupaten (Pemkab) melalui musrenbangdes, dan kepada calon legislatif (Caleg) untuk pengadaan sumur bor dan tandon air HIPPAM. Tapi sampai saat ini tidak pernah ada realisasi. “ Berulang kali

pesan ke caleg, tapi begitu jadi sudah lupa,” bebernya. Kepala BPBD Banyuwangi, Kusiyadi, mengatakan sejak Rabu (29/7) sudah mulai mendapat laporan mengenai desa terdampak kekeringan, yakni di sembilan kecamatan. Dari sembilan kecamatan itu, yang sudah teratasi dan dikirim suplai air bersih, yakni di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Bangorejo,

Purwoharjo, dan Muncar. “ Besok (hari ini ) tim BPBD akan survey ke Kecamatan Tegaldlimo,” ujarnya. Air bersih yang dikirim ke desa terdampak kekurangan air bersih itu, merupakan air bersih yang sudah melalui tahapan uji layak konsumsi. “Suplai airnya menggunakan tangki air bersih milik PDAM, dan sudah layak konsumsi,” tandas mantan Camat Rogojampi itu.(ddy/abi)


34

Jawa Pos

Senin 3 Agustus 2015

Abu Raung Suburkan Lahan Pertanian BANYUWANGI – Masyarakat Banyuwangi khususnya para petani tampaknya tidak perlu risau dengan adanya semburan abu vulkanik dari erupsi Gunung Raung yang dirasa bisa merusak lahan pertanian maupun tanaman. Beberapa hari lalu, pihak Dinas Pertanian Jawa Timur dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Malang uji lapangan terhadap lahan pertanian yang terkena dampak abu vulkanik. Dari hasil penelitian yang dilakukan tersebut, ternyata lahan pertanian yang terkena dampak abu vulkanik malah berubah menjadi tambah subur. Kadar PH dari tanah setelah terkena abu gunung raung malah berada pada angka 6 – 7. ”Padahal, sebelum adanya semburan gunung raung, kadar tanah di lahan pertanian sangat asam. Dengan meningkatnya kadar PH ini bisa menetralkan tanah yang asam tersebut,” kata Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (PKP) Banyuwangi, Ikrori Hudanto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Menurutnya, abu raung tersebut banyak mengandung silika. Silika itu sendiri merupakan unsur molekul yang memang dibutuhkan oleh tanaman dan tanah. Dengan

adanya unsur molekul silika yang dibawa oleh abu raung ini, membuat tanah yang terkena abu raung berubah menjadi subur. ”Ini berpengaruh sekali terhadap kesuburan tanah. Dan memang dibutuhkan oleh tanah molekul silika ini,” tutur Ikrori. Selain itu, abu raung yang menyembur juga banyak yang menempel di daun-daun tanaman pada lahan pertanian di Banyuwangi. Namun, hal ini juga dirasa Ikrori masih belum membahayakan daun tanaman. Sebab, abu-abu yang menempel di daun tanaman selalu terkena air hujan pada malam harinya. ”Abu memang menempel di daun, tapi tidak mempengaruhi stomata daun. Ketika kena air, abu tersebut otomatis akan turun ke tanah,” jelanya. Sekadar tahu, pihak Dinas Pertanian Jawa Timur dan BPPT Malang beserta Dians PKP Banyuwangi beberapa waktu lalu melakukan uji lapangan di lahan pertanian yang ada di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon. Mereka sengaja melakukan uji lapangan di sana karena di Desa Sumber Arum adalah desa yang paling dekat dengan Gunung Raung. ”Alhamdulillah hasil dari penelitian tidak ada efek buruk terhadap pertanian terkait adanya

abu raung ini,” terang Ikrori. Meski demikian, pihak Dinas PKP Banyuwangi tetap melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap evek dari abu raung ini terhadap pertanian. Pihaknya mengaku telah melakukan pengajuan bibit-bibit unggul kepada pihak pusat apabila memang evek abu raung ini nantinya akan merusak lahan pertanian maupun tanaman yang ada di Banyuwangi. ”Kita juga minta supliyer untuk digunakan sebagai alat semprot debu pada tanaman,” pungkas Ikrori. Lebih lanjut, Dinas PKP Banyuwangi mengestimasi ada sekitar 1.769 hektar areal pertanian terancam dampak bencana gunung raung. Itu melingkupi empat kecamatan, yakni kecamatan Songgon, Sempu, Glenmore dan Kalibaru. Dengan rincian, 1775 hektar areal tanaman padi, 21 hektar sisanya adalah areal tanaman jagung. Dari data yang diberikan Dinas PKP, wilayah pertanian yang terancam paling luas adalah Kecamatan Glenmore yang meliputi empat desa dengan total lahan 641 hektar. Meski demikian, areal pertanaman yang diprediksi terkena dampak erupsi Raung masih berstatus aman. (tfs/als)

RENDARA KURNIA/RaBa

APRESIASI: Direktur JP-RaBa Samsudin Adlawi (kiri) dan Bupati Anas (kanan) meniup lilin ultah ke-16 JP-RaBa disaksikan Sekkab Slamet Kariyono (kiri) dan Ny Dani Anas (kanan).

Merangsang Rakyat Berprestasi BANYUWANGI - Terobosan Jawa Pos Radar Banyuwangi memberikan apresiasi kepada orang atau lembaga yang berdedikasi tinggi kepada masyarakat, yakni melalui RaBa Heroes dan penghargaan khusus menuai apresiasi Bupati Abdullah Azwar Anas. Anas mengatakan, selama ini kontribusi media cukup penting dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Banyuwangi. Dia berharap, ke depan peran positif tersebut semakin meningkat.

Menurut Anas, RaBa Heroes dan penghargaan khusus yang merupakan inisiatif Jawa Pos Radar Banyuwangi bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Bumi Blambangan. “Kategori penghargaan ini sangat baik. Atas nama pribadi dan atas nama Pemkab Banyuwangi, saya mengapresiasi apa yang dilakukan Jawa Pos Radar Banyuwangi,” ujarnya saat berkunjung ke kantor koran harian pagi terbesar di Banyuwangi ini kemarin (2/8). Anas berharap, Radar Banyuwangi terus memberi space un-

tuk memberitakan orang-orang berprestasi. Dengan demikian, kiprah orang berprestasi tersebut bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Pada kesempatan itu Anas juga mengucapkan selamat kepada para peraih penghargaan, baik RaBa Heroes maupun penghargaan khusus. “Mudah-mudahan peraih penghargaan tidak berhenti berinovasi dan semakin memacu mereka untuk terus berkontribusi kepada masyarakat,” pungkasnya. (sgt/als)

Baliho Bacabup Bikin Gerah JEMBER – Makin dekatnya pilkada 2015 membuat para bakal calon bupati (bacabup) makin agresif mengenalkan diri. Terutama melalui media baliho. Sejumlah masyarakat gerah dengan banyaknya baliho yang sebagian besar dipasang sembarangan itu. Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lapangan, alat peraga kampanye bacabuup tersebar hampir di seluruh wilayah perkotaan, kecamatan, dan pelosok pedesaan. Mulai poster, spanduk, hingga baliho pun terpasang di sejumlah titik di Jember. Yang memprihatinkan, banyak alat peraga milik sejumlah bacabup yang menyalahi aturan. Seperti beberapa diantaranya dipasang di pepohonan dengan dipaku, yang jelas-jelas tindakan semacam itu dilarang. Selain itu, ada yang dipasang di tamantaman kota di Jember. Menurut Rozik, warga Patrang, baliho yang saat ini bertebaran sudah kelewat batas. “Bolehlah mengenalkan diri kepada masyarakat. Tapi kan seharusnya tidak sampai menganggu pemandangan,” ujarnya. Apalagi, lanjut dia, kini bukan hanya di jalan protokol, namun baliho-baliho itu juga banyak dipasang hingga gang-gang yang

RENDRA KURNIA/RABA

KELUARKAN ABU: Gunung Raung saat dipotret dari Taman Sritanjung, Banyuwangi, pukul 05.30 kemarin.

Bupati Idol Tahap VI

ada di kota. Sehingga, benarbenar mengganggu lingkungan. Menyikapi hal ini, Kepala Satpol PP Jember M. Suryadi menuturkan, berdasarkan pantauan anggotanya di lapangan, pemasangan baliho masih sesuai dengan aturan yang ada. “Baliho yang bertebaran di sepanjang jalan masih wajar,” katanya. Namun, jika memang ada laporan adanya baliho yang melanggar aturan, satpol PP

L Isi Ballot Asli dan kirim sebanyak - banyaknya ke : 1. Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 89C Banyuwangi 2. Biro Genteng Ruko Madania Jl. KH As yari 6 Genteng

Nama Calon Bupati Idol Pengirim Alamat

segera melakukan tindakan. Apalagi, jika ada alat peraga yang merusak keindahan kota dan mengganggu kenyamanan masyarakat. Menurut dia, sejauh ini masih belum diperlukan tindakan dari anggotanya. Tetapi, dalam waktu dekat pihaknya akan meninjau secara langsung ke lapangan. “Nanti akan kami tinjau apakah ada baliho yang melanggar aturan,” ujar Suryadi. (ram/har/jpnn)

*Potong & kirim sebanyak-banyaknya ballot Asli. Batas pengiriman 22 Agustus 2015.

: : :

Edisi 3 Agustus

LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015

*diterima paling lambat tanggal 4 Agustus 2015

13

158

151

11

51

145

28

2

0

20

Michael Edy Heriyanto

Abdullah Azwar Anas

Guntur Priambodo

Anton Sunartono

Eko Susilo Nur Hidayat

Basuki Rachmad

Neni Viantin Diyah Martiva

Angka Wijaya

Munib Syafa’at

Agus Dani T


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 3 Agustus 2015

BERITA UTAMA

35

Sulaiman Ali Satief, 13, Peraih Hadiah Utama Jalan Sehat JP-RaBa

Berbekal Selembar Kupon, Pulang Bawa Honda Beat Pop Jalan sehat HUT ke-16 JPRaBa berlangsung meriah, kemarin. Hadiah utama sepeda motor Honda Beat Pop diraih oleh Sulaiman Ali Satief,13. Siswa kelas dua MTsN Banyuwangi itu berhak membawa pulang Honda Beat setelah nomor tiketnya dinyatakan sebabagi pemenang. CHIN JULLIEN, Banyuwangi SENYUM mengembang tidak bisa lepas dari wajah Al --panggilan Sulaiman Ali Satief. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut sekaligus gembira. Belum lagi godaan empat orang kawannya yang sedari awal bersama Al. “Ciye motor anyar,” ujar keempat kawannya bergantian menggoda Al setelah dinyatakan sebagai peraih utama sepeda motor. Remaja yang tinggal di Perumahan Villa Sukowidi 2 ini terkejut dengan apa yang baru saja ia terima dari panitia jalan sehat HUT JP-RaBa di Gesibu Blambangan, kemarin. Anak sulung dari pasangan Agus Mulyono dan Lilik Herawati mendapatkan hadiah satu unit motor Honda Beat Pop warna merah. Usai foto bersama dengan Direktur

Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsusin Adlawi, Al langsung menunggangi motor barunya tersebut. Ia terlihat sibuk menghubungi nomor HP kedua orang tuanya. “Tidak disangka. Duh belum diangkat dari tadi,” ujarnya setiap kali teleponnya tidak mendapat respons dari nomor yang dituju. Al mencoba mengirim pesan singkat kepada kedua orang tuanya. Sembari menunggu respons dari orang tuanya, Al dan empat orang kawannya istirahat ditenda tamu undangan yang belum dibongkar oleh panitia. “Hah, tidak disangka,” ucapnya lagi tetap tersenyum sambil geleng-geleng. Al bersama empat orang kawannya memang rutin berolahraga di Gesibu Blambangan setiap Minggu pagi. Kebetulan, sekolah memberikan kupon jalan sehat untuk para siswanya. Al sendiri hanya mendapat satu lembar kupon. Sedangkan kawan-kawannya rata-rata per orang meminta enam hingga tujuh lembar kupon jalan sehat. “Hari ini teman-teman yang berhalangan hadir menitipkan kupon mereka,” ujarnya. Ia memisahkan kupon miliknya dengan milik kawan-kawannya. Sebenarnya Al tidak begitu antusias dengan undian hadiah. Usai jalan sehat, Al bersama kawan-kawannya berkeliling kawasan Taman Blambangan mengendarai sepeda kayuh. Ketika merasa cukup lelah, mereka

REZEKI NOMPLOK: Sulaiman Ali Satief menunggang Honda Beat Pop di panggung jalan sehat depan Gesibu Blambangan, kemarin.

RENDRA KURNIA/RABA

singgah di tribun Gesibu Blambangan. “Supaya bisa melihat pemandangan dari atas,” katanya. Saat pembagian hadiah-hadiah kecil mereka tidak tertarik meski tetap memperhatikan nomor undian mereka masing-masing saat pembawa acara menyebutkan nomor kupon yang berhasil dicakup. Namun di pertengahan pengundian hadiah tersebut, salah satu dari mereka, Mahsa Rifandi, 12, terjingkat karena nomor kupon miliknya sama dengan yang sedang dibacakan master ceremony (MC).

Mereka berempat lari tungganglanggang menuju panggung. Sayangnya karena banyak peserta yang juga memadati areal panggung, empat sekawan ini baru berhasil mencapai panggung ketika waktu mereka habis. “Sayang sekali, padahal waktu itu hadiahnya kompor gas, sejak itu kami tidak mau jauh-jauh dari panggung,” ujar Ali. Kebetulan, di atas panggung ada salah satu kawan mereka yang tinggal berdekatan. “Niatnya naik ke panggung karena ada teman juga disana,” tam-

bahnya. Tak disangka kupon yang diambil MC untuk hadiah utama adalah milik Ali. Kontan saja, pelajar kelahiran 9 Juli 2002 yang saat itu sedang bercengkrama bersama empat orang kawannya di belakang MC langsung melonjak girang. “Ini pertama kali saya dapat hadiah sejak ikut jalan sehat dari kecil. Langsung motor pula,” katanya terkekeh. Ali tidak bermimpi apapun sebelum berangkat jalan sehat. Seperti minggu pagi biasanya, ia merencanakan untuk bersepeda di Gesibu Blambangan.

Sabtu malam, kedua orangtuanya berencana mengunjungi rumah kakek-nenek Al yang terletak di Glenmore. “Tapi Al menolak, katanya ditunda dulu saja soalnya ada acara jalan sehat ini,” ungkap Lilik, ibu Al yang datang bersama suaminya di Gesibu Blambangan, kemarin. “Alhamdulillah ini rezeki,” imbuhnya. Lilik berpesan pada Al agar konsisten terhadap komitmennya untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor hingga memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Dengan mendapatkan hadiah utama sepeda motor ini, Lilik memahami rasa kepemilikan yang akan timbul dari Al. Ia yakin anak sulungnya tersebut bisa menepati janji terhadap dirinya sendiri. Al sebenarnya bisa mengendarai motor sejak kelas enam SD. Namun kedua orang tuanya tidak mengizinkan Al untuk mengendarai motor ke jalan raya. “Dia setuju. Tidak akan mengendarai motor di jalan raya sampai punya SIM,” katanya. Kepada JP-RaBa, Al juga mengatakan hal yang sama. Ia yakin bisa menjaga komitmennya tersebut. “Trauma naik motor di jalan raya. Pernah ditilang polisi. Padahal waktu itu posisi sebagai yang dibonceng,” tandasnya. Usai berbincang, ia melaksanakan janjinya untuk mengajak kawan-kawannya bermain di pantai dan kolam renang. (aif )

Samsudin: Mereka Mengabdi Tanpa Pamrih n JP-RABA... Sambungan dari Hal 25

Ahmadi ditetapkan sebagai jawara RaBa Heroes 2015 kategori pendidikan berkat sepak terjangnya dalam mencerdaskan anak bangsa yang tinggal di Lereng Gunung Raung tersebut. Setiap hari dia harus berjibaku dengan medan yang cukup terjal dengan sepeda motor roda tiga untuk antar-jemput siswa menyeberangi hutan menuju ke sekolah. Untuk kategori sosial, gelar jawara jatuh ke genggaman Su-

haifiyah. Perempuan yang beralamat di jalan Ikan Pesut, Lingkungan Krajan, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, ini dinilai sangat berjasa dalam upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Awalnya, Suhaifiyah tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso. Dia rela menanggalkan status PNS tersebut dan memilih menjadi tenaga pendidik lepas di Kelurahan Sobo, Banyuwangi. Dia menjadi pembimbing mata pelajaran bagi anak-anak yatim

dan kaum duafa tanpa memungut biaya. Selain itu, di usianya yang sudah setengah abad lebih, Suhaifiyah masih aktif menggalang ibu-ibu kelompok dasawisma (dawis) mengelola sampah dan menata perumahan setempat menjadi bersih dan hijau. Perempuan yang satu ini juga rutin menggelar pengajian keliling musala di Kelurahan Sobo setiap dua pekan sekali. Dia juga masih aktif mengemban tugas sebagai petugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). Sementara itu, penghargaan

RaBa Heroes 2015 kategori lingkungan hidup berhasil diraih dr Bintari Wuryaningsih. Dia adalah pelopor pendirian Bank Sampah di Bumi Blambangan. Masyarakat yang ingin berobat ke tempat praktiknya, yakni di jalan Agus Salim, Nomor 53, Banyuwangi, tidak perlu membayar pakai uang, tetapi cukup dengan membawa “saldo” tabungan dari bank sampah tersebut. Bintari keluar sebagai jawara RaBa Heroes kategori lingkungan hidup dengan menyisihkan dua kandidat. Dua kandidat itu

Doakan JP-RaBa Semakin Jaya n JALAN... Sambungan dari Hal 25

Mereka begitu bersemangat mengikuti jalan sehat yang dengan start dan finis di Gesibu Blambangan tersebut. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas beserta istri juga hadir dalam acara jalan sehat. Jajaran Forpimda Banyuwangi juga tampak hadir mengiuti even jalan sehat kemarin. Keikutsertaan pelatih timnas Indonesia, Aji Santoso beserta asistennya Muhammd Zain Al-Hadad dan Mustaqim menambah semarak even jalan sehat yang digeber sejak pukul 07.00 kemarin. Kajari Banyuwangi, perwakilan Lanal Banyuwangi, Kodim 0825, Polres Banyuwangi juga tampak hadir dalam even jalan sehat HUT ke-16 JP-RaBa ini. Seluruh jajaran SKPD juga tampak hadir kemarin. Sejak pukul 05.00, beberapa kalangan masyarakat sudah mulai berkumpul di sekitar Gesibu Blambangan. Mendekati jam start dimulai, jumlah peserta jalan sehat tambah banyak saja. Bahkan, peserta jalan sehat kemarin jumlahnya mencapai ribuan. Sampai-sampai, jalanan

pada rute jalan sehat kemarin dipenuhi oleh lautan manusia yang mengikuti jalan sehat kemarin Sebelum acara jalan sehat kemarin, seluruh peserta beserta tamu undangan melakukan senam sehat terlebih dahulu. Setelah senam dilakukan, ada sepuluh peserta senam yang beruntung dan disuruh naik panggung untuk mendapatkan door prize karena melakukan gerakan senam yang heboh. Setengah jam melakukan senam bersama, seluruh peserta bersiap untuk mengikuti jalan sehat dengan rute yang dilewati adalah Jalan Diponegoro (Depan Gesibu)-Jalan Veteran-Jalan RA. Kartini-Jalan Nusantara-Jalan DI Panjaitan-Jalan PB. SudirmanJalan Satsuit Tubun-dan kembali ke Jalan Diponegoro. Bupati Anas yang didampingi Direktur JP-RaBa, Samsudin Adlawi, pelatih timnas Aji Santoso beserta jajaran Forpimda lainnya didaulat untuk membuka start ribuan peserta jalan sehat kemarin. Sebelum melakukan start, Aji Santoso dalam sambutannya juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

”Acara ini sungguh luar biasa,” kata Aji dalam sambutan singkatnya. Bupati Anas juga menyampaikan sambutannya terlebih dahulu, sebelum melepas ribuan peserta. Dia mengatakan, secara pribadi dan sebagai bupati dirinya ikut merasakan kebahagian di HUT ke-16 JPRaBa ini. Menurutnya, peran serta terhadap kemajuan Banyuwangi juga tidak lepas dari peran JP-RaBa selama ini. ”Mudah-mudahan Radar Banyuwangi semakin jaya. Untuk awak redaksinya mudah-mudahan tetap diberikan kesehatan,” kata Anas dalam sambutannya kemarin. Setelah beberapa sambutan selesai, secara simbolis pada barisan terdepan yakni Yayasan Abiyoso memberikan bendera kepada Sirektur JP-RaBa, Samsudin Adlawi pertanda jalan sehat segera dilepas. Dalam hitungan ketiga, ribuan peserta jalan sehat pun berangkat melewati rute yang sudah ditentukan bersamaan dengan diangkatnya bendera oleh Bupati Abdullah Azwar Anas. Saat datang di finis, para peserta jalan sehat tidak langsung

pulang. Mereka dihibur oleh dua artis dangsut dari Alam Indah Lestari (AIL) Nova Asmara dan Leona Valensia. Selanjutnya, pengundian hadiah utama yakni sepeda motor Honda Beat Pop. Pengundian hadiah utama ini dilakukan langsung oleh Bupati Anas. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengundian beberapa door prize yang telah disediakan ole panitia. Peserta yang beruntung mendapatkan hadiah hiburan, seperti TV, DVD, magicom, lemari es, kipas angin, ponsel, dan sebagainya. Sekadar tahu, jalan sehat tersebut didukung MPM Distributor, LP3B, Semen Puger, FIF Spektra, BPPT Banyuwangi, Bank UMKM Jawa Timur, Jasa Baruna Persada Grup, VZ Skin Care, PGRI Banyuwangi, PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, KaOsing, Variant Percetakan, Winner Digital Printing, Bismar Ponsel, Alam Indah Lestari (AIL), AUTO 2000, WINGS FOOD, Rumah Makan Ikan Bakar Pesona, PDAM Banyuwangi, PT. 1368 Banyuwangi, Adira Finance, Radio Bintang Tenggara, VIS FM, dan JTV Banyuwangi. (tfs/aif)

DPD RI dan Anas Sabet Penghargaan Khusus SEMENTARA itu, selain penghargaan RaBa Heroes, puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-16 Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam juga diwarnai penganugerahan penghargaan khusus. Penghargaan khusus tersebut diberikan kepada tokoh atau lembaga yang memiliki andil besar terhadap bidang tertentu. Pada edisi perdana kali ini, penerima penghargaan khusus tersebut merupakan mereka yang berperan dalam kemajuan bahasa daerah dan seni budaya Banyuwangi. Dari unsur perorangan, penghargaan diberikan kepada Hasan Ali yang dinobatkan sebagai Bapak Bahasa Oseng. Sedangkan dari unsur pejabat publik, penganugerahan penghargaan khusus diberikan kepada

Abdullah Azwar Anas. Bupati Banyuwangi periode 2010-2015 ini menyabet predikat Tokoh Populer Pendorong Kemajuan Seni Budaya Banyuwangi (The Most Popular Figure to Accelerate Banyuwangi Art and Culture Development). Sementara itu, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menjadi satu-satunya lembaga negara yang meraih penghargaan khusus dari Jawa Pos Radar Banyuwangi tahun ini. DPD RI dinobatkan sebagai lembaga negara yang peduli terhadap bahasa daerah dan kesenian daerah, khususnya bahasa Oseng dan kesenian Bumi Blambangan. Penerima penghargaan diwakili oleh Fahira Fahmi Idris selaku Wakil Ketua Komite III DPR RI. Bukan itu saja, sebanyak 30 anggota DPD

RI yang hadir ke Banyuwangi beberapa waktu lalu, dinobatkan sebagai penerima penghargaan khusus, yakni sebagai Inisiator Undang-Undang (UU) Bahasa Daerah dan Kesenian Daerah. Penghargaan khusus juga diberikan kepada Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B). Sekolah Pilot Negeri ini telah berperan mendorong kemajuan pendidikan di Banyuwangi. Penghargaan diterima Kapten Pilot Budi Hartono mewakili Kepala Pilot School Banyuwangi, Afen Sena. Ya, berbeda dengan penghargaan RaBa Heroes, mereka yang berhak menyabet penghargaan khusus dari Jawa Pos Radar Banyuwangi tidak melulu harus warga lokal kabupaten berjuluk

The Sunrise of Java ini. Kriteria terpenting dalam menentukan siapa yang berhak menerima penghargaan khusus tersebut adalah sepak terjang dan langkah nyata mereka dalam memajukan bahasa dan kesenian Banyuwangi. Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi mengatakan, para peraih penghargaan khusus tersebut memiliki andil besar dalam melestarikan serta memajukan bahasa dan kesenian Banyuwangi. Dikatakan, penghargaan khusus tidak hanya diberikan kepada perorangan, tetapi juga pejabat publik maupun lembaga negara. “Pejabat harus amanah dan yang terpenting adalah bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. (sgt/aif)

ma s i n g - ma s i n g adalah penyelamat dan pelestari hutan mangrove di Teluk Pangpang, M Jaiman Nur Khoifi dan pelestari penyu di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi sekaligus pembina Yayasan Penyu Banyuwangi, Wiyanto Haditanojo. Gelar jawara kategori seni dan budaya diraih Abdul Kadir Zaelani alias Armaya. Dia dikenal sebagai penyair sekaligus Bapak Sastra Banyuwangi. Armaya merupakan salah satu di antara sederet sastrawan berpengaruh dalam sejarah sastra Indonesia sejak dekade 50-an. Armaya kembali ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini pada tahun 1980-an. Dan terhitung sejak awal 1990-an, Armaya mengelola media-media sastra dengan uangnya sendiri. Hingga kini telah ratusan buku sastra karya penyair dan sastrawan muda diterbitkan Armaya dengan uang pribadi tanpa dikomesilkan. Predikat jawara RaBa Heroes kategori seni dan budaya itu diraih Armaya setelah memupuskan dua nominator yang lain, yakni pelawak Suwarso alias

Bodos dan revolusioner musik Banyuwangen Triyono Adi alias Yons DD. Kategori terakhir, yakni Olahraga disabet Ketua Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI) dan Ketua Ikatan Pencak Silat (IPSI) Banyuwangi, Guntur Priambodo. Pria yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi ini rela mengurusi berbagai cabang olahraga (cabor), terutama cabor yang kondisinya sedang terpuruk. Beberapa cabor yang pernah “ditangani” Guntur antara lain, tenis meja, catur, binaraga, pencak silat, hingga balap sepeda. Dengan “tangan dingin” Guntur, atlet-atlet cabor yang dia komandani itu mampu menorehkan prestasi gemilang. Contoh nyata tersaji pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V/2015 di Banyuwangi. Pada pesta olahraga paling akbar di Jatim tersebut, pencak silat mampu mempersembahkan medali terbanyak kedua bagi kontingen Banyuwangi. Sedangkan balap sepeda menjadi peraih medali kedua untuk kontingen

kabupaten yang kita cintai ini. Sama seperti empat kategori yang lain, Guntur juga mengandaskan dua kandidat penerima penghargaan kategori olahraga tersebut. Dua kandidat yang dimaksud adalah Ketua PASI sekaligus pelatih bola voli Banyuwangi, Ayub Hidayat serta Bambang Wahyuono yang tidak lain merupakan pelatih pencak silat Banyuwangi. Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi mengatakan, penghargaan RaBa Heroes ini diberikan kepada orang-orang yang mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat. Mereka mengabdi tanpa pamrih untuk memajukan masyarakat sesuai bidang dan kemampuan masing-masing. Samsudin menambahkan, penjaringan calon jawara dilakukan melalui rubrik RaBa Heroes yang terbit setiap Senin di Jawa Pos Radar Banyuwangi. “Diharapkan, penghargaan ini bisa menginspirasi pihak lain untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (sgt/aif)

GERDA SUKARNO/RABA

PEDULI PENYU: Kepala Pilot School Banyuwangi, Afen Sena (dua dari kiri) bersama Kepala BPSDM Perhubungan, Wahyu Satrio Utomo melepas tukik di Pantai Boom, sore kemarin.

Penyematan Wings Dilanjut Lepas Tukik BANYUWANGI – Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B) hari ini akan mewisuda taruna menjadi penerbang untuk angkatan ke II. Serangkaian acara dilaksanakan dalam acara tersebut. Kemarin (2/8) pagi, LP3B yang juga dikenal dengan Pilot School Banyuwangi (PSB) juga memberikan wings penghargaan kepada tiga warga kehormatan. Seperti tradisi yang berlaku di sekolah tersebut, untuk mendapatkan wings penerbang, wajib melakukan terbang menggunakan pesawat yang ada di PSB.Yakni pesawat tercanggih di kelasnya, Cessna 125 SP. Setelah terbang mengelilingi

langkit Banyuwangi sekitar 60 menit, baru ketiga orang tersebut diberi anugerah wings penerbang. Mereka adalah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM Perhub), Wahju Satrio Utomo, SH, MSi; Direktur ATKP Surabaya, Ir. Setyo, MM, dan Kepala BP3 Palembang, Drs. Surya Irianta. Setelah upacara penyematan, rombongan tamu kehormatan tersebut langsung menuju Pantai Boom. Dengan dikawal Taruna Batch IX, rombongan tersebut juga terdiri Ketua Dharma Wanita ATKP Surabaya, Saptarina, dan ketua Dharma Wanita Pengembangan SDM Perhubungan LP3B, Oktaria. Di Pantai Boom, rombongan

yang berjumlah 130 orang ini melepaskan tukik sebanyak 50 ekor. Wahju Satrio Utomo yang didampingi Kepala LP3B, Afen Sena menuturkan, dirinya merasa takjub ada hewan langka yang dilindungi, yakni penyu masih hidup berdampingan langsung dengan hirukpikuk manusia. “Selama ini tahunya penyu di tempat tempat terpencil,” ujar Wahju. Afen menambahkan, PSB tidak hanya bertugas mencetak SDM menjadi pilotpilot handal, tetapi juga peduli dengan kearifan budaya lokal dan pelestarian lingkungan. Malam harinya rombongan menuju Sanggar Genjah Arum untuk menikmati budaya Osing. (*/aif )


36

RADAR SPORT R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Senin 3 Agustus 2015

Mosok Kalah Terus, Bro! BANYUWANGI – Tuan rumah Persewangi tetap berusaha bangkit setelah menelan dua kali kekalahan dalam Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015. Tapi, upaya Nanda Pradana dkk untuk euforia di akhir turnamen tersebut tidak mudah. Bagaimana tidak, tim yang dihadapi adalah Arema yang notabene telah mengunci titel dalam even edisi perdana tersebut. Ahmad Bustomi dkk pasti meraih juara setelah menyabu bersih dua laga masing-masing melawan Indonesia All Star dan Bali United Pusam. Meski Bali United Pusam dan Indonesia All Star saling mengalahkan di laga terakhir, tapi Arema tetap juara walaupun mengantongi poin sama. Sebab, Singo Edan, julukan Arema diuntungkan dengan format head to head. Nah, Persewangi menyadari betul tentang kans untuk meraih kemenangan bakal tidak mudah. Tapi, Merah-hitam justru bisa mengambil keuntungan setelah Arema bablas juara. Artinya, Persewangi bisa lebih percaya diri untuk membalikkan prediksi. Maka dari itu, duel yang melibatkan dua tim beda level itu akan tersaji di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, petang ini. Kick off pukul 19.10. Pertandingan tersebut sekaligus sebagai partai terakhir dalam even besar yang pertama digelar di Bumi Blambangan itu. Sebetulnya, permainan Persewangi menunjukkan perkembangan. Koordinasi antar lini semakin baik. Tapi, merosotnya stamina para pemain yang menjadi faktor utama kekalahan The Lasblang (Laskar Blambangan) saat ditekuk Bali United Pusam dengan skor 1-3. Jika dicermati, Persewangi tampil trengginas di sepanjang babak pertama. Bahkan, publik tuan rumah bersorak menyambut gol yang dicetak Yusuf Efendi melalui tendangan bebas. Namun, Persewangi kecolongan hingga mengakhiri laga dengan skor 1-1 di babak pertama. Situasi terbalik usai restart. Stamina para pemain drop. Sebaliknya, para pemain Bali United Pusam justru

RENDRA KURNIA/RABA

SAATNYA MENANG: Pemain Persewangi Slamet Nurcahyo (kanan) saat menghadapi Bali United, Sabtu (1/8) malam. Dalam dua pertandingan sebelumnya, The Lasblang selalu kalah.

Bali United Tundukkan Indonesia All Star 4-2 BANYUWANGI – Bali United Pusam terlalu superior atas Indonesia All Star dalam turnamen Sunrise of Java Cup 2015. Iswandi Dai dkk sukses menekuk tim Merahputih dengan skor akhir 4-2 dalam pertandingan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kemarin sore. Empat gol Bali United Pusam itu dicetak dua pemain, yaitu Sukarja dan Lerby Eliandy pada masing-masing babak. Sedangkan, tim asuhan Aji Santoso hanya mampu membalas via gol yang ditorehkan Adam Alis dan Vava Maria Zagalo. Hasil itu membuat Bali United Pusam mengantongi poin enam dari tiga laga. Tim asuhan Indra Sjafri itu hanya kehilangan poin saat bertemu dengan Arema dengan skor 2-1.

Meski mengantongi poin sama dengan Arema, tapi tim asal Pulau Dewata itu gagal menggondol juara dalam even edisi perdana itu. Meskipun Arema kalah dalam pertandingan pamungkas melawan Persewangi. Sebab, Bali United Pusam kalah secara head to head dengan Arema. Sedangkan, Indonesia All Star hanya meraup tiga poin dari tiga kali laga. Dari tiga lawan, mereka hanya menang saat menghadapi Persewangi dengan skor tipis 1-0. Meski menang, head coach Bali United Pusam, Indra Sjafri merasa masih belum puas. Tapi, permainan semakin berkembang. ‘’Akan kita perbaiki lagi,’’ katanya dalam konferensi pers usai pertandingan. Eks pelatih timnas U-19 itu menyebut, jika turnamen tersebut

sangat membantu tim. Sejauh ini, timnya sudah melakukan serangkaian pertandingan dalam turnamen maupun uji coba. ‘’Ini pertandingan yang ke enam belas. Karena kita kehilangan 34 pertandingan kompetisi,’’ paparnya. Ke depan, jelas dia, timnya juga menatap Piala Indonesia Satu. Jika tidak ada halangan, timnya akan langsung menuju Pasuruan untuk menggelar uji coba. ‘’Kalau sudah oke, kita tidak pulang tapi langsung ke Pasuruan,’’ bebernya. Asisten pelatih Indonesia All Star, M Zein Al Hadad mengakui jika timnya kalah persiapan. Selain itu, ketidakhadiran Evan Dimas memang berpengaruh dalam tim. ‘’Juga ada pemain yang cedera, Mukhlis Hadi juga tidak main,’’ tandasnya. (ton/als)

RENDRA KURNIA/RABA

TAKLUK: Pemain Indonesia All Star (merah) takluk 2-4 dari Bali United DI Stadion Diponegoro kemarin sore.

RENDRA KURNIA/RABA

ANCAMAN: Striker Arema Cronus Christian Gonzales (kanan) sejauh ini menjadi pencetak gol terbanyak Sunrise of Java Cup.

tambah bersemangat. Tak ayal, Nanda Pradana, penjaga gawang Persewangi terpaksa memungut bola untuk ketiga kalinya. Untuk itu, Persewangi mau tidak mau harus bangkit. Meski jadwal istirahat hanya sehari, tapi jadwal itu tetap akan dimanfaatkan sebaik mungkin. ‘’Kita akan bangkit,’’

tegas head coach Persewangi, Nasrul Hariyono, kemarin. Dia menegaskan, jika timnya bakal melakukan perlawanan maksimal. Walaupun, tim yang dihadapi diisi materi pemain dengan kualitas merata. ‘’Tapi, nanti pasti ada kejutan,’’ paparnya. Di lain pihak, Arema diprediksi

bakal tetap tampil all out dalam laga pamungkas itu. Meski sudah menggondol juara, tapi kemenangan melawan tuan rumah menjadi kepuasan ganda. Tentu saja, tim besutan Suharno itu optimistis bisa mengalahkan Persewangi sekaligus mengakhiri turnamen tanpa noda. (ton/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.