Radar Banyuwangi | 3 November 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 3 NOVEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA

Imbas Polisi Nyabu yang Diunggah di Media Sosial

IBU BHAYANGKARI DIMINTA JAUHI SELFIE P E R I N G ATA N DINI: Salah satu baliho berisi pesan menjauhi n a r ko b a ya n g terpasang di titik strategis Banyuwangi.

BANYUWANGI - Kasus oknum polisi diduga nyabu yang beredar di media sosial benar-benar menjadi perhatian petinggi Polres Banyuwangi. Mengantisipasi kejadian tersebut tidak terulang lagi, petinggi Polres Banyuwangi langsung menggelar apel gabungan pagi kemarin. Apel gabungan itu tidak hanya melibatkan jajaran anggota kepolisian. Ibu-ibu Bhayangkari juga dihadirkan mendampingi suaminya dalam apel tersebut. Kapolres AKBP Bastoni Purnama memimpin langsung apel gabungan yang digelar di Mapolres Banyuwangi itu kemarin. Selain merupakan kegiatan rutin, apel itu dikhususkan memberikan pemahaman tambahan kepad anggota Bhayangkari n

DILARANG MELANGGAR DILARANG MELANGGAR DILARANG MELANGGAR

Baca Anggota...Hal 39

DILARANG MELANGGAR DILARANG MELANGGAR DILARANG MELANGGAR

Pasang Baliho Perangi Narkoba

Seruan Kapolres untuk Anggota n Anggota polres dan istrinya jangan membiasakan diri berfoto selfie lalu diunggah ke media sosial. n Sekarang tidak zamannya lagi mengunggah foto selfie di medsos. Awalnya yang diunggah foto atau video selfie biasa, lama-lama bisa badannya yang diunggah n Para kapolsek diminta menggelar pengajian rutin mingguan dan bulanan dengan melibatkan anggota Bhayangkari. n Tidak ada toleransi bagi anggota yang menggunakan narkoba. Pasti langsung diusulkan pemecatan dengan tidak hormat n Anggota Polres diminta menghentikan kebiasaan selingkuh dan keluyuran ke tempat hiburan malam

SEMENTARA itu, Polres Banyuwangi terus menabuh genderang perang terhadap peredaran narkoba. Semakin maraknya peredaran obatobatan terlarang membuat polisi terus melakukan langkah antisipatif. Salah satunya, memasang sebelas baliho dan sembilan spanduk imbauan

menjauhi narkoba. Spanduk imbauan menjauhi narkoba itu dipasang Bagian Humas Polres di sejumlah titik strategis, mulai Wongsorejo sampai Kalibaru. Informasi sosial itu bergambar tengkorak manusia dengan background warna merah darah n Baca Pasang...Hal 39

HUMAS POLRES FOR RABA

MUTASI KASI PIDSUS

Mahasiswa Simpan 2.000 Pil Koplo

Adi Palebangan Gantikan Arief

BANYUWANGI - Penyalahgunaan obat daftar G semakin merajalela. Bahkan, pelaku sudah merambah ke kalangan terpelajar, seperti mahasiswa. Seperti yang dilakukan Rio Sandi, 19, dan Setyo alias Tyok, oknum mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Banyuwangi. Dua pemuda itu terpaksa harus berurusan dengan aparat kepolisian karena kedapatan menyimpan lebih-kurang 2.000 pil treks di jaketnya n

BANYUWANGI - Gerbong mutasi bergulir di jajaran Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Pos Kasi Tindak Pidana Korupsi yang dijabat Mohamad Arief Abdillah kini diisi pejabat baru sejak kemarin. Pengganti Arief adalah Adi Imanuel Palebangan. Adi tercatat sebagai mantan Kasi Intelijen di Kejaksaan Negeri Makassar. Arief akan menempati pos barunya sebagai Kasi Intel di Kejaksaan Negeri Cilacap n

Baca Mahasiswa...Hal 39

Baca Adi...Hal 39

KUCUR

NGOPAI

Kerja Sesuai Tanggung Jawab TAK Peduli bagaimana hasilnya, yang penting bekerja sesuai tanggung jawab. Begitulah pegangan hidup Kolonel Laut (P) Deddy Suparli. Pernah bertugas di instansi militer sebelum menjadi kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3B) Banyuwangi, dia tetap tidak meninggalkan prinsip tersebut n Baca Kerja... Hal 39

RENDRA KURNIA/RABA

DISAMBUT ISTIMEWA: Rombongan pansus raperda pengendalian, pengawasan, peredaran, dan penjualan minol, ketika sidak di tempat Karaoke Mendut kemarin.

Pantau Peredaran Minuman Beralkohol BANYUWANGI - Panitia khusus (pansus) rancangan peraturan daerah (raperda) perubahan Perda Nomor 4 Tahun 2007 tentang pengendalian, pengawasan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol (minol), bertekad menjadikan perda tersebut sebagai peraturan

yang benar-benar memiliki “taji�. Pelanggaran peredaran minuman minol tidak lagi diancam dengan sanksi tindak pidana ringan (tipiring), tapi akan ditingkatkan menjadi sanksi pidana. Sebelum pembahasan final dilakukan, pansus menggelar inspeksi mendadak

(sidak) ke sejumlah tempat hiburan dan distributor minol di Banyuwangi kemarin (2/11). Sidak tersebut digelar dengan tujuan mengumpulkan referensi komprehensif tentang peredaran minol di Bumi Blambangan n Baca Pantau...Hal 39

POLSEK ROGOJAMPI FOR RABA

NGELANTUR: Rio dan Tyok dikorek keterangannya di Mapolsek Rogojampi kemarin.

Geliat Pemuda Benelan Lor Berbagi Edutainment kepada Anak-anak

Calistung 2 Kali Seminggu, Galakkan Permainan Tradisional GERDA SUKARNO/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Berawal dari rasa prihatin terhadap kondisi anakanak zaman sekarang yang kecanduan gadget, sekelompok pemuda Desa Benelan Lor, Kabat, ini membentuk Balai Pintar. Sekelompok pemuda yang terdiri atas mahasiswa, polisi, kebidanan, dan guru tersebut bersatu dalam mengedukasi anak-anak desa sesuai bidang masing-masing. CHIN JULLIEN, Kabat

CHIN JULLIEN/RABA

PERMAINAN TRADISIONAL: Anak-anak Benelan Lor, Kabat, bermain engklek disaksikan teman-temannya.

BAYU Arbani, 26, adalah salah satu pemuda yang prihatin dengan kondisi anak-anak di desanya. Setiap minggu warung internet (warnet) setempat penuh sesak anak-anak yang baru duduk di bangku TK dan SD. Gadget juga menjadi “pegangan� mereka sehari-hari. Orang tua tidak mungkin memantau anak-anak mereka selama 24 jam saat menggunakan gadget. “Padahal, sebetulnya mereka tinggal di desa. Tentu berbeda jauh dengan kehidupan modern di perkotaan,� kata Bayu. Kekhawatiran atas pergeseran perilaku anak-anak semakin dirasakan Bayu saat menyaksikan berita di media mengenai fenomena kisruhnya dunia anak-anak n

DPRD Sorong belajar pariwisata Sekalian diajak wisata penuh sampah ke Pulau Merah! Anggota Polri dan istri diminta jauhi selfie Apalagi selfie sama gendakannya, sangat-sangat dilarang!

Baca Calistung...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

30

Jawa Pos

Selasa 3 November 2015

Perebutkan Tropy Kapolres

DOK.RaBa

KEMBALI LAGI: Pemain Persewangi tentu sudah tidak asing dengan sosok Iwan Rudianto. Dia adalah mantan manajer Persewangi Divisi III era Bupati Samsul Hadi.

Iwan Diplot Manajer Tim BANYUWANGI - Manajemen Persewangi sangat serius dalam menyambut laga uji coba melawan Persebaya 1927. Saat ini jajaran manajemen The Lasblang (Laskar Blambangan) telah merumuskan langkah taktis dalam menghadapi tim Bajul Ijo 29 November mendatang. Salah satu yang paling krusial adalah menentukan seorang manajer. Iwan Rudiyanto mendapat amanah menjadi manajer Persewangi dalam menghadapi Persebaya 1927 yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, itu. Atas kepercayaan itu, dia berkomitmen memberikan kemajuan bagi Persewangi. Salah satu langkah yang akan diambil adalah menunjuk seorang pelatih. ‘’Kita segera putuskan,� katanya kemarin. Ada beberapa nama yang telah dijaring agar menangani tim. Menurut Iwan, pelatih lokal masih menjadi prioritas. ‘’Kita pakai pelatih lokal saja. Karena pelatih di sini juga berkualitas,� tandasnya. Beberapa nama yang dipertimbangkan adalah Bagong Iswahyudi, Ribut Santoso, Nasrul Hariyono alias Kripik, Imam Hambali, Giman Abadi, Budi Santoso, Roni Nurdiansyah, dan Abdul Karim. ‘’Mereka semua layak,� sebutnya. Meski begitu, jelas dia, ada beberapa catatan khusus. Saat ini, terang dia, semua pelatih itu akan dievaluasi. ‘’Kita lihat sejauh mana track record-nya. Prestasinya juga jadi bahan pertimbangan,� kata tokoh asal Muncar itu. Selain itu, masih kata dia, manajemen akan mempertimbangkan pantauan publik terkait nama-nama itu. Keterlibatan publik bisa menjadi garansi dalam menentukan pelatih. ‘’Kita akan dengar su-

ara publik. Nanti kita evaluasi bersama-sama,� tandasnya. Yang pasti, lanjut dia, dalam waktu dekat pelatih akan segera diputuskan. Sehingga, pelatih bisa memiliki waktu

STNK

BANYUWANGI

but. Atas petunjuk kapolres, pihaknya langsung tancap gas. ‘’Kita langsung bergerak,’’ tandasnya usai pertemuan. (ton/c1/als)

Aisyiyah Kecamatan Kalipuro Dilantik KALIPURO - Pengurus Cabang (PC) Aisyiyah, Kecamatan Kalipuro, resmi dilantik pada Minggu (1/11) di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro. Pelantikan ini langsung dilakukan oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyuwangi, Dwi Deritaning Tyas disaksikan oleh PC Aisyiyah terdekat, seperti Glagah, Giri, Licin, Pakis dan Banyuwangi. Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyuwangi, Dwi Deritaning Tyas dalam sambutannya memberikan selamat atas dilantiknya pengurus Aisyiyah periode 2015-2020. Dengan dilantiknya PC Aisyiyah Kalipuro ini berarti hingga saat ini Aisyiyah sudah memiliki 18 cabang dan empat cabang binaan. “Pekerjaan rumah kami masih tersisa dua kecamatan

Rumah Rogojampi

Hlg STNK P 4544 WM an Lely Pelita Wati, Jl. Sayu Gringsing No. 47 RT. 1/2, K. Melayu

yang belum memiliki cabang mandiri yaitu Wongsorejo dan Giri. Dua kecamatan itu menjadi PR pimpinan periode yang akan datang,� ujar mantan Kepala SD Muhammadiyah ini. Rita berharap, dengan dilantiknya PC Aisyiyah Kalipuro ini semakin memberikan semangat kepada seluruh anggota Aisyiyah Banyuwangi yang sudah memasuki perjalanan 1 Abad. Sebagai organisasi perempuan di Indonesia Aisyiyah sudah memiliki pengalaman dalam berkontribusi memajukan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, baik bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, kesejahteraaan sosial, penyadaran hukum, pendidikan politik, dan pemberdayaan perempuan. “Aisyiyah

sebagai organisasi otonom perempuan Muhammadiyah bekerja untuk membantu dan menyinergikan program pembangunan pemerintah,� ujarnya kemarin. Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banyuwangi, Ainur Rofiq, ST, MM yang hadir dalam pelantikan itu turut memberikan apresiasi. Dengan dilantiknya PC Aisyiyah Kalipuro ini menunjukkan semakin majunya Aisyiyah dalam perannya sebagai perempuan dalam pembangunan di Banyuwangi. “Harapan saya Aisyiyah sebagai organisasi wanita terus melanjutkan berbagai programnya memajukan pembangunan di Banyuwangi,� ujar Kabag Administrasi dan Keuangan RSI Fatimah ini. (*/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Depan Kampus UBI

Toyota Kijang Innova

Truck Fuso

Toyota Terios

Daihatsu Xenia

DIJUAL Toyota Kjg Innova/All new tahun 014/13 solar/bsn htm mtl PMK hrg 237,5/139,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Terios tahun 013 hitam PMK hrg 139,5/102,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013 putih/htm 1.3cc/1.0cc PMK hrg 127,5/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Tanah Strategis Luas 76.280 m, SHM, Dpn Kampus UBI Jl. Raya Srono, Sraten Berminat Hub: 0811351308 / 08533678256

Jual/Sewa Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) H: 081291718688/08121068792

Hlg STNK P 0720 X an Vita Dewi Anggraini, Dsn. Krajan RT. 1/4, Ds. Ketapang, Kalipuro

BANYUWANGI BANYUWANGI

Hlg STNK P 4871 ZB an Mashudi, RT. 1/2 Kampunganyar, Glagah

Ruko Jl. Yos Sudarso

Alphard

Dikontrakkan Ruko 3 Lantai Uk. 10x20, Jl. Yos Sudarso No. 81, Bwi H: 081330535933

Hlg BPKB P 3613 VL an Dwi Astutik, Perum GGM RS 22, Kec. Kalipuro, Bwi

HATI-HATI Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

itu berjalan lancar. ‘’Semoga sukses,’’ tutur kapolres. CEO Persewangi, Nanang Nur Achmadi, mengaku siap menyukseskan ajang terse-

ISTIMEWA

Hlg STNK P 5612 VJ an Susi Yurida Irawati, SE, Jl. Tidar No. 28 Gg. V-14 RT. 3/1

BPKB

dukungan publik. ‘’Kami mengharapkan doa dan dukungan seluruh masyarakat Banyuwangi agar pelaksanaan sukses,� harap Iwan. (ton/c1/als)

ALI NURFATONI/RaBa

SATU TEKAD: Manajer Persewangi, Iwan Rudianto, Kapolres Bastoni Purnama, CEO Persewangi, Nanang Nur Achmadi.

KHIDMAT: Pengurus Cabang Aisyiyah Kecamatan Kalipuro saat dilantik oleh PD Aisyiyah Banyuwangi di Desa Telemung, Kalipuro, Minggu (1/11) lalu.

Hlg SIM C+ STNK P 4143 XB an Sabar, Dsn. Macan Putih Utara RT. 1/2, Ds. Macan Putih

Hlg STNK P 2914 XJ an Setyo Prayudi, Dsn. Karajan RT. 3/3, Ds. Bubuk, Rogojampi

yang cukup untuk menyusun pemain. ‘’Karena pelatih juga butuh waktu yang cukup untuk persiapan,� tandasnya. Iwan menyebut, manajemen sangat berharap besar

BANYUWANGI - Ada perkembangan terbaru dalam rencana laga uji coba Persewangi dengan Persebaya 1927 Situbondo. Meski hanya bertajuk friendly match, tapi ada kejutan dalam pertandingan itu. Even tersebut akan memperebutkan Trofi Kapolres Banyuwangi. Dengan begitu, laga persahabatan The Lasblang dan Bajul Ijo itu akan melahirkan tim juara. Jika kedua tim seri, maka untuk menentukan pemenang harus dilakukan melalui adu penalti. Tentu saja tim juara berhak atas Trofi Kapolres Banyuwangi. Kepastian even bertajuk Friendly Match Trophy Kapolres Banyuwangi itu diputuskan saat sejumlah panpel dan manajemen Persewangi menghadap Kapolres Bastoni di ruang kerjanya kemarin. Kapolres Bastoni langsung bertindak sebagai pelindung dalam momen tersebut. Dia berharap besar pertandingan

DIJUAL Alphard tahun 06 MZG slv PMK hrg 242,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

!

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

! " # $

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 3 November

TAHUN 2015

Halaman 31

Koranna Oreng Situbendeh

Smelter Segera Dibangun? Warga Kumbangsari Menolak, Datangi Balai Desa “Setajam Apapun Pisau jika tidak digunakan pasti akan berkarat, sama halnya dengan ilmu, semakin kaya jika tidak disalurkan pasti tidak akan bermanfaat”

SITUBONDO – Ini perkembangan terbaru tentang rencana pembangunan smelter Pabrik Nikel diantara Desa Agel, dan Desa Kumbang Sari, Kecamatan Jangkar

serta Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa. Setelah beberapa waktu lalu sempat dikabarkan dibatalkan, namun diam-diam pembangunan pabrik tersebut disebutsebut segera akan dilaksanakan. Ini menyusul telah terlaksananya pembebasan lahan yang mencapai 25 hektare. Meski masih jauh dari luas ideal yang di-

inginkan, namun jumlah itu dinilai cukup untuk memenuhi langkah awal Pabrik Smelter. Tak pelak, sejumlah warga dan nelayan sempat kembali was-was dengan kabar ini. Bahkan mereka ada yang sampai mendatangi perangkat desa untuk menyatakan penolakannya terhadap rencana pemban-

gunan Pabrik Smelter di desanya. Seperti yang disampaikan Busairi, Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Kumbang Sari. Kata dia belum lama ini petani dan nelayan setempat mendatangi Balai Desa Kumbang Sari, Kecamatan Jangkar.”Saya didatangi warga dari nelayan dan petani n  Baca Smelter...Hal 32

Durrotul Qomariyah SMKN 2 Situbondo

Kemarau

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERDOA: Ribuan Jam’ah melaksanakan Salat Istisqa’ di Halaman PP Nurul Huda, Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, kemarin

PP Nurul Huda Adakan Salat Istisqa’ KAPONGAN – Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda, Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, kemarin (02/11) mengadakan Salat Istisqa. Salat yang bertujuan meminta hujan itu bertempat di halaman Pondok Pesantren Nurul Huda. Ada sekitar 1.500 orang yang mengikuti Salat Istisqa’ yang sekitar pukul 08.00 itu. Mereka terdiri dari para kiai yang ada di Kabupaten Situbondo, Muspika Kecamatan Kapongan, KUA Kapongan, anggota kepolisian dan Koramil Kecamatan Kapongan. Terlihat juga para wali santri, simpatisan dan dan para santri. Habib Mustafa, pengasuh PP Nurul dalam khotbahnya mengatakan, Salat Istisqa’ merupakan sunah Nabi Muhammad SAW n  Baca PP Nurul Huda...Hal 32

Razia

NUR HARIRI/JPRS

EVAKUASI: Sejumlah warga membantu memungut udang yang berserakan karena tumpah dari bak truk, di Jalan Raya Desa Klatakan, kemarin (2/11).

Truk Pengangkut Udang Terguling

PANARUKAN - Kecelakaan tunggal menimpa truk pengangkut Udang Windu, di Jalan Raya Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, kemarin (2/11). Kendaraan yang disopiri Khairul Anam, 36, warga

Tangkap Pemalsu STNK Mobil Inova BESUKI - Polres Situbondo membekuk seorang warga yang memalsukan STNK mobil Kijang Inova. Pelakunya adalah Samsul Arifin, 34, warga Dusun Krajan, Desa Belimbing, Kecamatan Besuki. Dia ditangkap saat mengendarai mobil di jalan Raya Kecamatan Besuki, kemarin (2/11). Awal terungkapnya kasus pemalsuan ini berdasar pengaduan warga bahwa ada mobil hilang yang diduga dibawa kabur seseorang menuju arah timur. Polisi kemudian melakukan mencegat jalan Raya Besuki untuk memeriksa setiap mobil berwarna silver metalik sesuai laporan. Beberapa saat kemudian, sebuah mobil Kijang Inova G warna silver metalik datang dari arah barat. Mobil tahun 2009 dengan plat nomor polisi L 1836 VZ ini langsung dicegat polisi n  Baca Tangkap...Hal 32

pembunuhan

Dusun Pekarangan, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi ini terbalik setelah menghindari truk tebu yang memotong jalan. Akibatnya, dua orang penumpang truk udang, Pras dan Ribut

mengalami luka-luka. Selain itu, udang windu sekitar sepuluh ton tumpah di pinggir jalan. Beruntung, saat terguling truk tidak sampai menghantam rumah warga n  Baca Truk...Hal 32

SMPN 2 Panji Raih Harapan III BSC

Istimewa

BERPOSE: Lima Anggota SWAT berhasil meraih juara dalam kejuaraan tembak reaksi air soft AA-IPSC.

Gelar Exhibition Mini Tourney III Jatim SITUBONDO – SWAT Shooting Club Perbakin Cabang Situbondo menggelar kejuaraan tembak reaksi air soft AAIPSC (Air Action-International Practical Shooting Confederation). Yang istimewa, kegiatan yang merupakan kali pertama digelar di Kota Santri melibatkan peserta se-Jawa Timur.

Total ada 50 peserta yang ikut ambil bagian dalam kejuaraan tembak reaksi air soft AA-IPSC. Kegiatan yang digelar, Minggu (01/11) lalu ini mempertandingkan lima kelas. Yakni, kelas Standart (Grade), kelas Open, Kelas Rifle, Kelas Standart (Un Grade ) dan Kelas Exhibition n  Baca Gelar...Hal 32

PANJI – Nangkring di peringkat harapan III Grand Carnival pada ajang Best Situbondo Carnival (BSC) adalah raihan yang begitu membanggakan bagi SPMN 2 Panji. Sebab, selain karena ketatnya persaingan di ajang tersebut, tim kreatif SMPN 2 Panji mengaku jika persiapan yang dilakukan, seadanya. SMPN 2 Panji mendelagasikan salah satu siswanya, Evi Sutri Agustin untuk berlaga dalam pegelaran BSC. ”Makanya kami tidak menyangka kalau akan mendapatkan juara. Dari semua yang kita tampilkan adalah hasil karya sendiri,” ujar Yuli Rahma, salah satu tim kreatif SMPN 2 Panji. Dia menjelaskan, raihan tersebut tidak terlepas dari kerja keras semua pihak n  Baca SMPN 2...Hal 32

HABIBUL ADNAN/JPRS

MEMBANGGAKAN: Evi Sutri Agustin, peserta yang mendapatkan harapan III BSC didampaingi kedua guru yang menjadi tim kreatif.

Warnoto, Musisi Dangdut ‘Sandes’ itu Telah Berpulang

Seniman Multi Talenta, Suaranya Mirip Mansyur S Warnoto merupakan salah satu lagendaris senimal orkes Dangdut asal Situbondo. Pada masanya, orkes musik yang dibangunnya cukup terkenal hingga ke kabupaten eks karisedenan Besuki. NUR HARIRI/JPRS

DIPERIKSA: Busari diminta menjelaskan kronologi pembunuhan sambil memperagakannya di Polres Situbondo, belum lama ini.

Polisi Memburu Teman Busari SITUBONDO - Setelah merekonstruksi kasus pembunuhan Busari terhadap Fitria Ningsih, polisi masih terus mengembangkan kasusnya. Tim Anti Bandit Polres Situbondo, kini memburu teman Busari karena diduga ikut menguburkan jasad korban di kebun kopi, Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa n  Baca Polisi...Hal 32

HABIBUL ADNAN, Asembagus Siapa yang tidak kenal Orkes Melayu Seni Anak Desa (Sandes)? Antara tahun 1980-1990, grup orkes melayu ini cukup booming. Bahkan, bukan hanya terkenal di telinga masyarakat Situbondo. Namun, juga masyarakat di kabupaten tetangga, seperti Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Sandes menjadi satu-satunya orkes yang paling memiliki nama pada zamannya. Sandes adalah orkes melayu pertama di Situbondo. Penggagas berdirinya orkes ini adalah Warnoto, warga Desa/Kecamatan Asembagus. Pria ini menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (1/11) lalu

Repro: HABIBUL ADNAN/JPRS

TINGGAL KENANGAN: Pose (alm) Warnoto diapit oleh kedua putranya.

pada usia sekitar 75 tahun. Suaranya yang merdu puluhan tahun lalu

membuat penggemar musik jenis dangdut begitu menyukai Orkes Sandes. Apalagi

Warnoto multi talenta. ”Kelebihannya bisa nyanyi sambil main gitar,” terang Agus Rajana, salah satu personel Sandes. Menurut Agus Rajana, waktu itu, nama Warnoto bak artis ternama. Bahkan, untuk daerah tapal kuda, ketenarannya bersaing ketat dengan sang raja Dangdut, Rhoma Irama dan Mansyur S. ”Kalau suaranya lebih mirip Mansyur S,” kata Agus. Sebagai bukti kalau suaranya merdu, se­ kitar tahun 1986, Warnoto pernah meraih juara I Festival Raja Dangdut. Waktu itu, festival diikuti oleh para vokalis se- eks Karesidenan Besuki. Warnoto mampu menjadi yang terbaik diantara puluhan peserta. Bagi Agus, wajar jika Warnoto memiliki nama besar. Sebab, kemampuannya dalam dunia seni bisa ditularkan kepada yang lain. dari sosok Warnoto inilah, se­ ni­man Situbondo bermunculan. ”Saya mengerti banyak tentang seni dari sosok beliau itu,” terangnya. Apa yang disampaikan Agus Rajana itu sepertinya tidak berlebihan n  Baca Seniman...Hal 32


R A D A R situ b o nd o

afriCa Van java Warga Bantu Pungut Udang Windu 32

Jawa Pos

n truk...

Selasa 3 November 2015

Sambungan dari Hal 31

Truk udang terhalang pohon jambu yang tumbuh di depan rumah warga sekitar. Data yang berhasil dikumpulkan, truk Nopol P 9618 UV yang disopiri Khairul Anam datang dari Desa Selomukti, Kecamatan Besuki mengambil udang. Truk ini melaju dari arah barat menuju ke timur untuk mengirim udang ke salah satu perusahaan yang ada di Banyuwangi. Tidak disangka sekitar 500 meter di barat jembatan Bandengan, Kecamatan Panarukan, terdapat truk tebu Nopol P 7098 G yang muncul dari sebuah gang kecil di selatan jalan. Truk yang disopiri Mastuki, warga Desa Bugeman, Kecamatan Kendit ini sebenarnya sudah dipandu seseorang. Namun, kondisi truk udang sudah sangat dekat dengan truk tebu yang akan memotong jalan untuk melaju ke arah timur juga. Mengetahui ada truk tebu yang memotong jalan dengan jarak yang sudah dekat, Samsul Arifin berusaha mengerem. Merasa tidak nutut, Samsul langsung banting setir ke kiri sampai ban kiri truk keluar dari jalan aspal. Sayang, meski tidak sampai menabrak, ban truk udang masuk ke halaman rumah warga hingga terguling. Truk udang nyaris menghantam rumah semi permanen yang ada di pinggir jalan. Untungnya, pohon jambu yang berdiri di halaman rumah warga mampu menahan tergulingnya truk. “Tadi hampir menabrak truk tebu yang potong jalan, jadi sopir langsung banting setir,” kata salah seorang saksi yang menumpang di truk udang.

NUR HARIRI/JPRS

TIKUNGAN: Truk tronton pengengkut kayu terguling di Hutan Baluran, kemarin (2/11).

Di Baluran, Truk Kayu Terguling NUR HARIRI/JPRS

SELAMAT: Kondisi truk pengangkut udang nyaris menimpa rumah warga di bawahnya, di di Jalan Raya Desa Klatakan, kemarin (2/11).

Kerasnya benturan membuat penumpang truk udang, Pras dan Ribut luka-luka. Bahkan, salah satu diantara kudua korban sempat ada yang pingsan. Polisi yang tiba di lokasi kejadian kemudian mengevakuasi keduanya menuju rumah sakit Elisabet. Sementara itu, Udang Windu yang berserakan langsung dipungut sebelum truk dievakuasi. Pemungutandilakukanolehbeberapapenumpang

selamat, de­ngan dibantu belasan warga sekitar. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan insiden kecelakaan tersebut. dikatakan, kasus kecelakan ini masih diselidiki pihaknya. “Tidak ada korban jiwa. Hanya ada dua korban luka ringan dan sudah dilarikan ke rumah sakit. Untuk kendaraan sudah diamankan untuk penyelidikan,” katanya. (rri/pri)

Minta Masyarakat Dipahamkan Dahulu n smelter...

Sambungan dari Hal 31

Mereka mempertanyakan tentang benar tidaknya pembangunan pabrik,” nekel,” terangnya kemarin (02/11). Busairi menerangkan, dari dulu masyarakat setempat sudah tidak setuju dengan pembangunan pabrik nikel. Karena

itulah, terangnya, dirinya merasa heran tiba-tiba rencana pembangunan pabrik nikel kembali muncul. ”Yang jelas nelayan dan petani akan merasa sangat dirugikan,” ujar Busairi. Dengan kenyataan demikian, Busairi berharap, jika pabrik tersebut benar-benar akan dibangun, dia memintakepadapihakperusahaan melakukan sosialisasi terlebih da-

hulu. Terutama sosialisasi tentang kepastian jaminan pencemaran lingkungan. ”Bagaimana dampaknya terhadap nelayan, itu harus jelas,” terangnya. Busairi berharap, pabrik smelter jangan sampai dibangun tanpa terlebih dahulu ada pemberian pemahaman kepada masyarakat. Sebab, masyarakat pasti akan melakukan peno-

lakan. ”Jika masyarakat sudah tidak menerima, maka akan sangat berbahaya,” terangnya. Busairi mengaku, selaku aparat desa dirinya akan tetap mendengarkan aspirasi masyarakat. Misalnya, dengan aktif menanyakan kepada pihak terkait. ”Nanti bagaimana hasilnya, saya akan sampaikan kepada masyarakat,” pungkasnya. (bib/pri)

Sementara itu, truk terguling juga terjadi di jalan Raya Hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih, kemarin (2/11). Truk Nopol 1361 JV yang mengkut ratusan balok kayu tersebut diduga over tonase. Akibatnya, terguling di tikungan jalan raya tepatnya di KM 234 arah Surabaya. Kecelakaan tunggal truk tronton ini terjadi pada saat truk melaju dari arah barat ke timur. Begitu truk sampai di lokasi tikungan Tekok Abu, Hutan Baluran, truk mulai melaju pelanpelan. Jalan yang menanjak serta kondisi kemiringannya diperkirakan 30 derajat, membuat truk pengangkut kayu cukup sulit melewatinya. Benar saja, disaat truk melintas di tikungan Tekok Abu, truk tibatiba selip sendiri. Truk langsung

mundur dan terguling ke kiri jalan. Kayu balok yang diangkut truk tumpah ke pinggir jalan. Tergulingnya truk yang memakan separuh bahu jalan, kontan membuat polisi harus mengatur lalu lintas. Itu dilakukan untuk menerapkan sistem buka tutup agar tidak terjadi kemacetan panjang. Kondisi lalu lintas di Hutan Baluran akhirnya kembali normal setelah polisi mengevakuasi truk tronton. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Kasubag Humas Polres Situbondo Ipda Nanang Priambodo mengatakan, tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam insiden tersebut. “Sopirnya selamat, jadi truk itu hanya terguling di tikungan,” katanya. Nanang menyebut, tergulingnya

truk pengangkut kayu diduga akibat selip saat melintas di tanjangan. Namun, tidak menutup kemungkinan, truk tronton terguling karena muatannya terlalu berat. “Untuk saat ini, petugas fokus mengevakuasi kendaraan agar tidak macet. Mengenai penyebab kecelakaan masih diselidiki petugas,” imbuhnya. Nanang menghimbau, kendaraan besar yang melintas di jalanan agar tidak mengangkut barang terlalu berat. Sebab, bila tonase melebihi kapasitas kendaraan maka akan mudah mengalami kecelakaan. Tak hanya itu, kendaraan yang mengangkut barang terlalu berat juga menggagu pengendara lain. “Kalau muatan tidak berat pasti akan lancar melintas di tanjakan,” pungkasnya. (rri/pri)

Lima Anggota SWAT SC Raih Juara n gelar...

Sambungan dari Hal 31

Khusus para juri, panitia mendatangkan langsung dari Surabaya yang merupakan pelopor tempat berdirinya tembak reaksi. “Syukur, perlombaan yang masih rangkaian HUT TNI ke-70 ini berjalan dengan lancar. Bahkan, teman-teman dari Surabaya cukup kagum dengan stage yang kita gunakan, karena hampir menyamai yang ada di Jakarta,” terang Ketua Penyelenggara, Serma Agus Puji Waluyo. Pria yang juga menjabat sebagai Bidang Reaksi SWAT SC, itu menyebutkan apa yang dilakukan SWAT dengan menggelar perlombaan tembak reaksi adalah sebagai bentuk kongkrit untuk memajukan olah raga tembak di Kota Santri. “Khususnya tembak reaksi,” imbuhnya. Dengan menggelar kegiatan, berarti SWAT telah melakukan pembinaan serta sosialisasi langsung kepada masyarakat. “Ini langkah awal untuk mencetak atlit-atlit baru dan profesional dengan cara terus menerus melakukan pembi-

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERHARAP HUJAN: Ratusan Santri Pondok Pesantren Nurul Huda setelah salat Istisqa’.

Berharap Hujan akan Segera Turun n PP NURUL HUDA...

Sambungan dari Hal 31

edy s/JPRS

CEKATAN: Peserta dari Jawa Timur berlaga dalam kejuaraan tembak reaksi air soft AA-IPSC.

naan dan perkenalan,terutama generasi muda serta pelajar,” imbuhnya. Sehingga olah raga tembak reaksi AA-IPSC semakin dikenal dan mampu mencetak atlit-atlit berprestasi. Kemudian bisa dijadikan sebagai salah satu strategi untuk mengharumkan nama

Situbondo. “Khususnya bagi Perbakin Situbondo dan SWAT SC,” imbuh Agus Puji Waluyo. Sementara itu, anggota SWAT SC Situbondo tidak pulang dengan tangan hampa bertanding dalam kejuaraan tembak reaksi air soft AA-IPSC. Meski harus bersaing ketat dengan

para peserta dari luar daerah, namun mereka mampu menyabet lima piala.Vigo Aldino meraih juara I di kelas Standart. Deddy Hermawan juara II kelas standart. Rosyid juara III kelas standart. Reno Fanroyen juara tiga kelas Rifle, Leon juara III kelas exsbition. (pri/adv)

Tahun Depan Berharap Bisa Juara Lagi n SMPN 2...

Sambungan dari Hal 31

Terutama dewan guru maupun tim kreatif. ”Tentunya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dwi Sukwantoro selaku kepala sekolah,” ujarnya. Yuli menjelaskan, selain dirinya, ada dua tim kreatif yang telah bekerja keras. Kedua nama itu adalah Endang Dwi Pangestu dan Sholehatin Husna. ”Inilah yang telah berjasa menuju prestasi harapan III,” terang Yuli. Yang membuat dirinya bangga, prestasi yang didapatkan murni hasil kerja keras tim dari

HABIBUL ADNAN/JPRS

KOMPAK: Ketiga tim kreatif SMPN II Panji berpose setelah salah satu siswanya menjadi harapan III

SMPN 2 Panji. Pihak sekolah tidak mendatangkan perancang busana dari luar Kabupaten Situbondo. Hal tersebut berbeda dengan beberapa peserta yang lainm yang kata Yuli, sebagian besar mendatangkan dari luar. ”Ini murni karya sendiri. Inilah yang membuat kami sangat bangga,” tambah tim kreatif yang sekaligus menjabat Kaur Kesiswaan SMPN 2 Panji itu . Yuli berharap, tahun depan SMPN 2 Panji bisa mendapatakan prestasi yang lebih membanggakan dalam ajang BSC. Karena itulah, Yuli berjanji akan melakukan persiapan yang lebih matang. (bib/pri/adv)

Tidak Tanggung-tanggung Berkorban Materi n SENIMAN...

Sambungan dari Hal 31

Pada masa itu, tidak ada satupun orkes yang berdiri. ”Yang pertama ada di Situbondo itu ya Sandes ini,” terangnya lagi. Agus menceritakan, antara ta-

hun 1980-1990, Sandes selalu full undangan manggung. Dalam satu bulan, hampir tidak ada waktu libur. Undangan tersebut datang dari berbagai daerah luar Situbondo. ”Setiap ada hiburan, pasti ditanya ada Sandesnya atau tidak?,” kata Agus kembali

Bagi Agus, Warnoto adalah sosok seniman yang perlu ditiru. Dia memandang, dalam dunia seni, Warnoto tidak pernah tanggung-tanggung dalam berkorban materi. ”Dan inilah yang menyebabkan Sandes waktu itu sangat terkenal,” terangnya.

Dia mencontohkan, pada waktu itu, dari segi ekonomi Warnoto sangat mapan. Bisa dikatakan ekonominya di atas yang lain. ”Dia termasuk orang yang berada waktu itu. Pengorbanannya sangat luar biasa,” kata Agus. (pri)

Disunahkan dilaksanakan ketika hujan tidak turun dalam waktu yang cukup lama. ”Mulai dilaksanakan sejak zamannya Nabi Nuh. Dalam Salat Istisqa’, kita berdoa agar hujan segera diturunkan,” terangnya. Habib Mustafa menjelaskan, bagai yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala yang

sangat besar. Karena itulah, terangnya, umat Islam jangan malas melakukan Salat Istisqa’. ”Barang siapa yang melakukan sunnah nabi di akhir zaman, seperti mengerjakan sunnah nabi 50 sahabat,” pesannya. Sementara itu, Ustad Suryono, panitia pelaksana mengatakan, Salat Istsiqa dilakukan untuk mendoakan bangsa Indonesia secara umum. Sebab, kekeringan saat ini melanda seluruh

penjuru nusantara. ”Istilahnya, ini adalah Shalat Istisqa untuk bangsa,” terangnya. Dia berharap, dengan dilaksanakannya Salat Istisqa ini, hujan segera turun. Sehingga kekeringan tidak melanda seluruh Indonesia secara umum, dan Situbondo secara khusus. ”Tentunya hujan yang membawa manfaat bagi negeri ditengah-tengah kekeringan yang terjadi di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (bib/pri/*)

Tidak Menutup Ada Pelaku Lain Terlibat n tANGKAP...

Sambungan dari Hal 31

Sopir mobil kemudian diminta untuk menunjukkan STNK mobil. Begitu Samsul Arifin memberikannya, polisi mengetahui bahwa STNK mobil tersebut palsu. Samsul Arifin kemudian digelandang ke Mapolres Situbondo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepada polisi, samsul menyebut mobil itu dari seseorang dan baru sampai di tangannya. Namun, polisi tidak percaya begitu saja dan terus mendalami kasus pemalsuan STNK mobil tersebut.

Data yang berhasil dikumpulkan, mobil Kijang Inova Silver metalik tersebut dalam STNKnya atas nama Drs. Mintona Angkasa, warga Pucangan 4/C3, RT/RW 03, Kelurahan Kerta Jaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. Namun, isi dari STNK tidak sama dengan nomor rangka dan nomor mesin mobil. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda H. Nanang Priambodo membenarkan penangkapan terhadap warga Besuki yang diduga memalsukan STNK mobil tersebut. Kini polisi masih mendalami kasusnya dan mencari pemilik

mobil tersebut. “Pelaku sudah diamankan dan saat ini kasusnya masih di dalami. Petugas juga mencari pemilik mobil yang STNK-nya diduga dipalsukan oleh tersangka,” katanya, kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (2/11). Nanang menegaskan, bila benar Samsul Arifin memalsukan STNK mobil Inova, maka pihaknya akan menerat pelaku dengan Pasal 263 KUHP. “Selain di dalami, kasus ini juga dikembangkan, karena tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat,” tegasnya. (rri/pri)

Busari Ditangkap, AD Menghilang n pOLISI...

Sambungan dari Hal 31

Pria yang diburu polisi tersebut berinisial AD, warga desa yang sama dengan Busari dan Fitria Ningsih. AD juga tinggal di Desa Kalisat, Kecamatan Sempol, Bondowoso, namun beda dusun. Menurut Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto, AD diduga membantu menghilangkan barang bukti. “Pengakuan tersangka (Busari), pria ini hanya ikut membantu mengubur korban (Fitria Ningsih),” katanya. Namun, belum diketahui se-

cara pasti apakah AD yang diduga ikut membantu mengubur korban mengetahui jika yang dikubur adalah Fitria Ningsih atau bukan. “Makanya, sekarang kita cari untuk dimintai keterangannya,” imbuh pria yang pernah bertugas di Polres Pasuruan tersebut. Riyanto menegaskan, kasus pembunuhan sadis ini harus benar-benar terungkap secara jelas. Karenanya, pihak kepolisian akan tetap mencari Ad agar bisa dimintai keteranganya. Jika tidak, bisa saja Busari mengarang cerita atau menyembunyikan sesuatu yang tidak dik-

etahui kecuali dari mulut AD. Data yang berhasil dikumpulkan, sejak Busari ditangkap polisi di kantor Desa Kalisat hari Rabu (28/10) yang lalu, AD sudah menghilang. AD diduga takut ditangkap polisi karena ikut menguburkan jasad Fitria Ningsih. Diberitakan sebelumnya, dalam rekonstruksi terungkap ada keterlibatan seorang pria yang diakui Busari. Pria berinisial AD disebut-sebut sebagai orang yang dimintai tolong untuk ikut menguburkan jasad korban pembunuhan sadis. Ad dibayar oleh Busari. (rri/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Selasa 3 November 2015

BERAS IR 64 0

GULA PASIR

MIGOR CURAH

100

DAGING SAPI

50

DAGING AYAM BROILER

0

TELUR AYAM RAS

0

33

B A N Y U W A N G I

100

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

CABAI RAWIT

0

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

0

BAWANG PUTIH

0

0

400

10.000

11.200

9.600

109.000

27.200

16.400

8.900

8.100

9.600

6.800

15.400

19.400

Kopi Lokal BWI Kurang Diminati Pasar Internasional KALIPURO - Tren meminum kopi yang dalam beberapa tahun terakhir cukup populer di Banyuwangi belum sebanding dengan meningkatnya popularitas kopi lokal. Meski sudah dilabeli berbagai macam nama, nama-nama kopi lokal masih kalah digemari dibanding kopi jenis robusta dan arabika.

Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP), Ikrori Hudanto, mengatakan target pengembangan usaha kopi di Banyuwangi adalah membuat produksi petani sesuai selera internasional. Oleh karena itu, pihaknya melakukan penyuluhan kepada petani lokal mulai meng-

gunakan pupuk dan pengolahan biji kopi supaya menghasilkan kopi yang laku di pasar internasional. Selain itu, beberapa pabrik besar juga diminta mengajari petani agar menyiapkan kopi dengan kualitas yang baik dan layak jual ■ Baca Kopi...Hal 37

Hardys Gelar Pengajian Akbar dan Santunan

DOK. RABA

CARI PROFESI LAIN : Profesi sebagai petani dalam beberapa tahun belakangan ini mulai ditinggalkan warga. Akibatnya jumlah RTP terus menyusut.

Jumlah RTP Menyusut 66,2 Ribu BANYUWANGI - Dalam kurun sepuluh tahun terakhir angka rumah tangga pertanian (RTP) di Banyuwangi menyusut hingga 66.215 RTP. Data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah RTP pada tahun 2003 sekitar 284.405 dan pada tahun 2013 menyusut menjadi 219.190 RTP. Berkurangnya lahan dan pekerjaan lain yang dianggap bisa meningkatkan status sosial membuat angka RTP turun setiap tahun. Mengatasi hal itu, Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (PKP) membuat solusi agar produksi hasil tani tetap terjaga. Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto mengatakan, walau RTP menurun tapi Dinas PKP tidak mungkin memaksa orang tetap bekerja sebagai petani, sedangkan petani sudah tidak menarik bagi mereka. Berdasar temuan di lapangan,

banyak orang yang berminat jadi petani tapi tidak memiliki lahan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan langkah dengan menggalakkan petani untuk menggunakan sistem yang lebih modern, seperti penggunaan teknologi budi daya tanaman yang lebih canggih. Selain itu, Dinas PKP juga mengoptimalkan alat pendukung produksi yang lebih modern, sehingga bisa membuat sistem tanam dan panen lebih cepat. “Salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan RTP adalah membuat orang melihat pertanian sebagai pekerjaan yang menjanjikan. Kita berikan gambaran pekerjaan ini lebih mudah dan menguntungkan,” jelas Ikrori. Upaya tersebut disampaikan melalui para

Sekolah

Pilot Banyuwangi

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang mengajarkan teknik pertanian modern kepada masyarakat. Selain mengajarkan cara bertani secara modern, Dinas PKP juga menyusun rancangan perda untuk menjaga tanah pertanian agar tidak mudah dialihfungsikan. Saat ini lahan pertanian di seluruh wilayah Banyuwangi mencapai 65 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, 61 ribu hektare masuk dalam rancangan peraturan daerah (perda) tata ruang. Lahan seluas 61 ribu hektare tersebut merupakan tanah pertanian yang mayoritas di desa tersebut tidak akan diubah fungsinya. “Kita jaga wilayah pertanian dengan raperda. Kemudian, tinggal menggalakkan teknik tani modern. Tinggal masyarakatnya mau memanfaatkan ataukah tidak,” tandasnya. (cin/c1/afi)

HARDYS Malls Basuki Rahmat Banyuwangi yang di launching 12 Juni 2015 sepertinya tidak kehabisan acara kreatif yang bermanfaat untuk memanjakan pelanggan setianya. Meski usianya baru empat bulan namun malls yang terdiri atas 7 format toko (Supermarket, Depstore, Hardware, Gourmet, Bakery, Banyuwangi Craft Center, dan Pusat Kuliner Khas Banyuwangi) dan memiliki 1 unit wahana pesawat terbang (Boeing 737-300) ini telah sukses menggelar berbagai acara akbar. Hardys Mall juga sukses menggelar manasik haji dengan 700 peserta dan lomba mewarnai batik dengan 2.035 peserta pada (25/10). Acara yang tidak kalah menarik adalah menggelar pengajian dan tausiah akbar yang dihadiri lebih dari 800 jamaah di Hardys Malls Basuki Rahmat Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat Banyuwangi No. 116 Banyuwangi. Tausiah ini dibawakan oleh Ustadz Ir.H. Achmad Wahyudi, SH, MH dari Pondok Pesantren AdzDzikra dengan tema kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas. “Tausiah akbar ini sengaja mengusung tema kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas karena sangat sesuai dengan kondisi pelemahan ekonomi bangsa saat ini,” kata ustad yang juga mantan Ketua DPRD Banyuwang ini.

IST

UNDANG PENGAJIAN ADZ DZIKRA: Ustadz Ir H Achmad Wahyudi, SH, MH saat memberikan tausiah kepada jamaahnya yang bertempat di halaman Hardys Mall Jalan Basuki Rahmat Banyuwangi. Store Manager HardysMalls Basuki Rahmat Banyuwangi Suwi Adnyana, didampingi Eko Prayudi, Head Center HardysFunzone Banyuwangi mengatakan suasana pengajian sangat khidmat, jamaah sangat antusias dalam menyimak materi pengajian. “Acara ini merupakan agenda rutin dan biasanya hanya melibatkan paling banyak 300 orang peserta namun kali ini membludak sampai dengan 800 orang lebih. Ini menunjukkan Hardys sudah semakin dengan masyarakat,” kata Suwi. Ni Putu Suwini, Head Operasional HardysDepstore & Bali Craft Center bersama Ary Widiartha, Director of Corporate Secretary and CSR Grup Hardys yang juga hadir saat acara menyampaikan apresiasinya atas kesuksesan acara yang digelar di Branch Outlet Hardys Retail ke-34

tersebut. “Kami kagum dengan kreatifitas management HardysMalls Banyuwangi dan kami berharap program ini semakin mampu mendekatkan Hardys dengan pelanggan,” ungkap Ni Putu seraya menambahkan jika dalam acara tersebut juga diserahkan bantuan kepada 60 anak yatim dari HardysFoundation. “Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program CSR Grup Hardys,” tambah Ary Widiartha. Sementara itu, untuk memanjakan pelanggan di masa krisis saat ini, pada awal Oktober 2015 HardysRetail telah me-launching lima program promo unggulannya, diantaranya Promo Produk Paling Murah, Promo Beli Lebih Banyak Lebih Murah (BLBLM) / Grosir, Promo Harga Katalog, Promo Harga Khusus Member HCC dan Promo Produk Baru. (*)

Sebulan Dilatih Marinir, Siswa BP3B Kembali Ke Sekolah ebanyak 32 siswa Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3B) mengikuti apel pelantikan sebagai siswa sekolah penerbangan kemarin pagi (2/11). Mereka dilantik sebagai siswa sekolah penerbangan setelah rampung mengikuti pendidikan selama satu bulan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 7 Marinir Lampon. Setelah latihan yang berlangsung di Puslatpur 7 ditutup pada Jumat (30/10), para siswa ini kembali ke BP3B dan mengikuti kegiatan pengenalan kampus sampai Minggu (1/11). Seusai program taruna program pendidikan pertama itu, siswa batch 9 dan 10 itu akan memperoleh materi penerbangan dari instruktur di BP3B. Kepala BP3B, Kolonel Laut (P) Deddy Suparli mengatakan, para siswa yang telah menyelesaikan masa dasar

S

TEGAP: Peserta upacara pada pelantikan taruna Batch angkatan 9 dan 10 kemarin (2/11). FOTO-FOTO: BP3B FOR RABA

Tahun 2016 BP3B Jadi BLU STATUS Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3B) mulai tahun depan akan berganti menjadi Badan layanan Umum (BLU). Dengan berubahnya status tersebut, maka sekolah penerbangan itu akan melakukan pengelolaan anggaran dan pembangunan secara mandiri. Kepala BP3B Kolonel Laut (P) Deddy Suparli mengatakan, perubahan itu sangat menguntungkan karena akan mempermudah BP3B mengembangkan sekolah sesuai kebutuhan. Selama ini, untuk melakukan perubahan terutama yang berkaitan dengan anggaran, diperlukan persetujuan dari pusat. Namun dengan status BLU bisa menentukan langkah tanpa harus menunggu anggaran dari pusat. Selain itu, ke depan BP3B akan melakukan penambahan dan pengembangan di berbagai aspek. Seperti luas lahan yang akan ditambah sekitar 7,6 hektare dari sebelumnya. Jika terealisasi pada tahun depan, maka luas total lahan BP3B akan mencapai 10 hektare. Deddy pun sudah berencana akan menambahkan beberapa bangunan baru seperti asrama dan poliklinik jika nanti luas lahan sudah bertambah. Pada bulan Desember tahun ini aka nada penambahan armada pesawat latih sebanyak tiga unit. Pada tahun 2017 akan ada pengadaan 51 pesawat latih di Indonesia, 20 di antaranya akan ditempatkan di BP3B. “Ditambah dengan status BLU, saya rasa akan menjadi momen yang tepat bagi BP3B, termasuk kita bisa menambah siswa,” kata Dedy. (fre)

PELANTIKAN: Kepala BP3 Banyuwangi menyematkan Batch kepada perwakilan taruna baru.

PILIHAN: Taruna yang tergabung dalam korp marching band BP3 Banyuwangi. BANGGA: Orang tua berkesempatan menyematkan wing BP3 Banyuwangi

pembentukan karakter (Madatukar) diharapkan akan menjadi lebih disiplin. Selama sebulan mereka telah dilatih kedisiplinan oleh anggota mariner melalui beberapa metode. Menurut Deddy, madatukar memiliki arti bahwa para siswa sudah melewati masa peralihan dari anak sekolah biasa menjadi seorang taruna penerbang. Yang berarti beberapa sifat yang sebelumnya masih lembek sekarang sudah lebih tegas, disiplin dan kuat mentalnya untuk menjadi seorang calon pilot. Selanjutnya para siswa, kata Deddy, akan mendapatkan kurikulum pendidikan penerbangan selama dua tahun ke depan. “Ketika mereka kembali, sudah ada orang tua yang menyambut, mereka terkejut melihat perubahan yang ada di anaknya. Sebagai calon pilot mereka harus mempertahankan disiplin yang mereka miliki,” tegas Deddy. (fre)


SELASA 3 NOVEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 36

ASUSILA

Korban Keracunan Nasi Bungkus Bertambah

Tiduri Bocah Dijebloskan Sel GAMBIRAN - M. Abdul Halim, 21, asal Dusun Padang Bulan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, sejak Jumat (30/10) harus meringkuk di ruang tahanan Polsek Gambiran. Dia dilaporkan orang tua Sari tem (nama samaran), 11, pacarnya yang tinggal di Desa/Kecamatan Gambiran. Dalam laporannya kepada SHULHAN HADI/JPRG polisi, orang tua DITAHAN: Tersangka Halim. Saritem menyebut putrinya itu dibawa kabur. Bukan hanya itu, tersangka diduga juga telah meniduri anaknya. “Orang tua korban lapor, kita langsung bergerak,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri, melalui Kanitreskrim Ipda Agus Priyono. Menurut kanitreskrim, setelah mendapat informasi tersangka berada di rumahnya, pada Jumat malam (30/10) petugas meluncur ke rumahnya di Dusun Padang Bulan, Desa Tegalrejo. “Kita tangkap di rumahnya,” terangnya. Tersangka mengaku mengajak korban jalanjalan. Pada saat itu sempat melakukan hubungan layaknya suami istri dengan korban. “Kami melakukan suka sama suka,” dalihnya. Tersangka mengaku menyesali perbuatannya. Tetapi, dia menyampaikan perbuatan yang dilakukan bersama korban itu didasarkan suka sama suka. “Orang tua saya tidak tahu. Mereka di luar negeri,” katanya. (sli/c1/abi)

■ Awalnya hanya 94 Siswa, Kemarin Lebih 200 Orang ROGOJAMPI - Korban keracunan dalam perkemahan Sabtu malam Minggu (persami) yang digelar MTs Maulana Ishaq, Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, di bumi perkemahan Karo Adventure, Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, terus bertambah kemarin (2/11). Dari 94 siswa MTs Maulana Ishaq yang menjadi korban keracunan setelah makan nasi bungkus pada

Sabtu (31/10), ditemukan 126 orang lagi yang diduga juga keracunan. Dengan tambahan korban baru itu, total korban keracunan menjadi 220 orang. Bertambahnya jumlah korban keracunan itu setelah petugas medis Puskesmas Badean, Kecamatan Kabat, membuka pos pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Gombolirang, Kecamatan Kabat ■ Baca Korban...Hal 37

ADA APA LAGI

SHULHAN HADI/JPRG

TERGANGGU: Siswa kelas III SDN 6 Pesanggaran belajar di musala karena ruang kelas rusak kemarin (2/11).

RENDRA KURNIA/RABA

Bermain sambil Mereduksi Panas SUHU udara yang panas membuat warga Banyuwangi merasa gerah di siang hari. Rasa panas juga dirasakan anak-anak di Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Bocah-bocah itu pun berusaha mendinginkan suhu tubuh dengan cara berenang di saluran air Sungai Kaliputih, Desa Setail, kemarin (2/11). Dengan bermain di saluran irigasi, mereka mendapatkan manfaat hawa panas yang mendera tubuhnya menjadi berkurang. (ren/c1/bay)

Siswa Belajar Lesehan di Musala PESANGGARAN - Puluhan siswa kelas III SDN 6 Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, terpaksa harus mengikuti proses belajar dengan cara lesehan di musala sekolah sejak Sabtu lalu (31/10). Ruang kelas III itu sebelumnya berlokasi di sebelah ruang kelas II yang kondisinya rusak berat. Sejak 1,5 bulan lalu siswa kelas II dipindah ke ruang kelas IV. Para siswa kelas IV dipindah ke ruang guru. Para wali murid kini tengah gotong royong memperbaiki bangunan sekolah yang rusak itu. “Sudah lama diajukan perbaikan,” cetus Suparno, 49, salah

satu guru di sekolah itu. Namun, terang Suparno, pengajuan perbaikan ruang belajar itu belum dikabulkan pemerintah. Hingga akhirnya siswa terpaksa diungsikan karena berisiko. “Kayu sudah banyak yang keropos dan nyaris ambruk,” katanya. Menurut Suparno, gedung sekolah yang telah rusak itu sebenarnya masih tergolong baru. Gedung itu terakhir kali direnovasi pada tahun 2008 lalu. “Sebenarnya masih baru,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng ■ Baca Siswa...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TINGGAL PUING: Warga gotong-royong membersihkan rumah Tukinah, 60, di Dusun Maduran, Desa Rogojampi, kemarin petang (2/11).

Dua Rumah Hangus ROGOJAMPI - Kebakaran hebat terjadi di Dusun Maduran, RT 1, RW 3, Desa/ Kecamatan Rogojampi, kemarin petang (2/11). Dua rumah warga di kampung itu habis terbakar. Diduga, api yang membakar itu berasal dari tungku yang baru digunakan memasak. Kedua rumah yang terbakar itu milik Tukinah, 60, dan milik pasangan suami istri (pasutri) Arif, 39, dan Asiyah, 38. Api yang membakar rumah itu kali pertama diketahui Asiyah, 38 ■ Baca Dua...Hal 37

Keracunan Siswa MTs Maulana Ishaq, Desa Benelan Lor

Orang Tua Histeris Melihat Anaknya Diangkut Truk Keracunan masal yang menimpa ratusan peserta perkemahan Sabtu malam Minggu (persami) dari MTs Maulana Ishaq, Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Sabtu malam lalu (31/10) menggegerkan banyak warga. Para orang tua siswa langsung mendatangi lokasi kemah di bumi perkemahan Karo Adventure di Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon.

DARURAT: Tim medis Puskesmas Songgon memberikan selang oksigen kepada korban keracunan Sabtu malam lalu (31/10).

DEDY JUMHARDIYANTO, Songgon PUSKESMAS Songgon yang biasanya sepi mendadak ramai pada Sabtu malam lalu (31/10). Suara jeritan tangis dan rintihan terdengar di beberapa ruangan. Suasana terlihat tegang dengan hilir-mudik warga di Puskesmas itu. Malam itu suasana di Puskesmas Songgon benar-benar panik dan mencekam. Raut wajah ratusan warga yang memadati puskesmas tampak penuh kekhawatiran. Begitu juga dengan anggota kepolisian, koramil,

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

dan Satpol PP. Sejumlah orang tua siswa yang baru datang ke puskesmas langsung menangis histeris sambil berjalan mencari anaknya yang dikabarkan keracunan. Mereka itu baru tahu anaknya menjadi korban pada sore hingga petang. “Saya baru dikabari pas salat Magrib. Saya langsung panik dan datang ke puskesmas ini,” cetus Nurudin, 30, orang tua siswa asal Dusun Mulyosari,

Desa Bunder, Kecamatan Kabat. Nurudin langsung mencari kelapa muda di kebunnya dan membawa ke bumi perkemahan. Tetapi, suami Alfiyah, 29, itu terhenti di Puskesmas Songgon karena dikabari semua peserta kemah sudah dibawa ke puskesmas. “Puskesmas sudah penuh, saya bingung mencari anak saya,” katanya. Hampir 14 menit lamanya Nurudin bersama

istrinya mendatangi beberapa ruang di puskesmas untuk mencari Kartika, 14, anaknya. “Saya ketemu Kartika sudah diinfus, dan saya sedikit lega karena kondisinya membaik,” ujarnya. Para siswa yang keracunan itu hampir semua sudah lemas dan banyak yang tidak bisa diajak komunikasi. Tim medis terlihat panik karena kondisi korban tidak sama ■ Baca Orang...Hal 37

EKO BUDIYONO/JPRG

JUARA: Para juara lomba mewarnai di Sun East Mall Genteng, Minggu lalu (1/11).

450 Siswa Mewarnai di Sun East Mall Genteng

GENTENG - Sun East Mall Genteng bekerja sama dengan PT Saka Farma, launching WOODS’ Herbal, Minggu (1/11), yang ditandai dengan menggelar lomba mewarnai yang dilaksanakan di lantai dasar Sun East Mall. Dalam lomba mewarnai itu, diikuti oleh 450 peserta yang semuanya siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK se-Kabupaten Banyuwangi. Semua peserta yang ikut dalam lomba ini, mendapat T-Shirt dan pembagian produk dari WOODS’. Lomba mewarnai yang berlang-

sung cukup meriah itu, para peserta juga dihibur dengan penampilan badut. Bagi yang terpilih menjadi juara, diberikan uang pembinaan, piagam, dan bingkisan dari Sun East Mall dan PT Saka Farma. Perwakilan dari PT.SAKA FARMA, Roni selaku Spe Area Jember dan Banyuwangi mengaku sangat puas kerja sama yang dilakukan dengan Sun East Mall Genteng ini. Sebab, tim ternyata sangat kompak dan sportif. “Saya sangat puas dengan lomba mewarnai ini, ke depan kita akan gelar event lagi di Sun East Mall Genteng,” katanya. (*/abi)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 3 November 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Tersisa 24 Pasien di RSNU ■ KORBAN...

Sambungan adari Hal 36

“Kita sengaja jemput bola dengan membuka pos pelayanan kesehatan,” terang Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan dan Farmasi Dinas Kesehatan (Diskes) Banyuwangi, Mujito. Korban baru keracunan itu, terang dia, adakah siswa MTs Maulana Ishaq yang keburu pulang. Selain itu, warga yang tinggal di sekitar rumah juru masak katering juga mengalami keracunan. “Yang memeriksakan kesehatan dan diduga juga keracunan berjumlah 126 orang, tapi tidak ada yang rawat inap,” cetusnya. Korban keracunan yang menjalani rawat inap, jelas dia, hingga Senin sore (2/11) sudah mulai berkurang. Dari 13 pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas Gitik, semua sudah dinyatakan sehat dan boleh pulang. Begitu juga dengan delapan pasien yang dirawat di PKU Muhammadiyah Rogojampi. “Yang dirawat di Puskesmas Gitik dan PKU Muhammadiyah Rogojampi sudah pulang semua,” terangnya. Pasien yang dirawat di RSNU Mangir, jelas dia, dari 43 pasien yang menjalani rawat inap, 19 pasien sudah dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang. “Di RSNU Mangir tinggal 24 pasien,” cetusnya. Menurut Mujito, pihaknya belum berani memastikan penyebab keracunan yang menimpa siswa dan warga itu. Sampel nasi bungkus masih dikirim ke laboratorium Surabaya untuk diperiksa. “Semoga dalam waktu dekat hasilnya bisa kita ketahui,” cetusnya. Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Genteng sebelumnya, perkemahan Sabtu malam Minggu (persami) MTs Maulana Ishaq, Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, berbuah musibah. Sedikitnya 94 siswa yang mengikuti persami keracunan makanan. Diduga, para siswa itu keracunan nasi bungkus yang baru dimakan. “Rasanya sakit, perut mual mau muntah, kepala pusing, dan badan saya lemas,” keluh Kartika,14, salah seorang siswa peserta persami. Kartika menjelaskan, dirinya dan temanteman yang lain berangkat dari sekolah menuju perkemahan Pramuka itu pukul 14.00 Jumat siang (30/10). Lokasi perkemahan sudah ditentukan pihak sekolah, yakni di sekitar lokasi bumi perkemahan Karo Adventure,

GERDA SUKARNO/RABA

MINTA HUJAN: Siswa SD dan SMP Al Irsyad melakukan salat Istisqa di lapangan SMP Al Irsyad Banyuwangi kemarin.

Guru-Wali Murid Kompak Salat Istisqa

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

BERTAMBAH: Dokter memeriksa siswi korban keracunan di Puskesmas Pembantu Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, kemarin (2/10).

Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Hari pertama usai mendirikan tenda dan hingga Sabtu pagi (31/10) berjalan normal. Petaka baru terjadi sekitar pukul 13.00 Sabtu siang (31/10). Itu setelah peserta persami menyantap nasi bungkus yang dikirim pihak sekolah ke lokasi bumi perkemahan. “Nasinya masih baik, Cuma ikannya memang agak bau. Karena lapar, tetap saya makan,” cetusnya. Selang sekitar satu jam dari makan siang atau

sekitar pukul 14.00 Sabtu siang (31/10), salah seorang siswa mendadak mengeluh sakit perut, mual, dan kepala pusing. Pembina Pramuka langsung sigap memberikan pertolongan pertama dengan meminta tolong kepada warga sekitar agar memanjat atau mengambilkan kelapa muda. Setelah satu orang diberi kelapa muda, mendadak puluhan pelajar lain mengerang kesakitan dengan keluhan yang sama. “Awalnya satu-dua anak, tapi terus langsung banyak dan kacau sampai dibawa ke puskesmas ini,” jelasnya. (ddy/c1/abi)

BANYUWANGI – Ikhtiar masyarakat untuk memohon turunnya hujan di musim kemarau, terus berlanjut. Kali ini, ribuan siswa, guru, serta wali murid SD dan SMP Al Irsyad melakukan salat Istisqa bersama pagi kemarin (2/11). Rencana salah minta hujan berjamaah itu sudah diumumkan sejak Sabtu lalu (31/10). Mendengar pengumuman itu, rupanya para wali murid pun tak ingin ketinggalan. Orang tua siswa pun ikut bergabung ketika salat di lapangan AMP Al Irsyad Banyuwangi sekitar pukul 06.00 kemarin. Tentu saja, lapangan SMP Al Irsyad pun penuh sesak terisi jamaah. Ustad Iqbal Attamimi, Koordinator Agama SMP Al Irsyad Banyuwangi mengatakan, salat ini adalah sebagian dari ikhtiar mereka agar diturunkan hujan di Banyuwangi. Mengingat suhu kemarau saat ini begitu panas.

Sementara itu, partisipasi guru dan wali murid dalam salat berjamaah itu, kata Iqbal, menjadi wujud kepedulian terhadap kondisi alam. Bagi siswa, selain untuk beribadah, salat Istisqa menjadi praktik langsung bagi mereka. Sehingga ketika melaksanakan salat yang mirip tata caranya dengan salat Ie ini, para siswa diharapkan juga bisa belajar mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari. Iqbal memaparkan, selain salat Istisqa, masyarakat dapat melakukan bentuk ibadah yang lain seperti memperbanyak istighfar dan menjauhi maksiat. “Menurut Nabi, kalau sebuah tempat sudah panas, itu sebagian karena kerak neraka yang terasa di dunia. Sehingga harus didinginkan dengan ibadah, nanti mungkin salat Istisqa bisa kita selenggarakan lagi bersama masyarakat,” ujarnya. (fre/*/bay)

Diduga Gara-gara Lupa Padamkan Tungku Warga Lemahbang Kulon Gelar Santunan ■ DUA...

Sambungan adari Hal 36

Saat itu ibu muda yang akan menyapu halaman melihat asap mengepul dari rumah tetangganya. “Saya langsung teriak minta tolong, rumah saya gandeng rumahnya Mbah Tukinah,” cetus Asiyah. Teriakan kebakaran itu mem-

buat warga sekitar langsung semburat keluar dan membantu memadamkan api dengan alat seadanya. “Warga panik semua, memadamkan api dengan alat apa adanya,” terang Edi Haryono, 38, warga setempat. Berkat kekompakan warga, api yang sudah mulai membesar itu akhirnya berhasil dijinakkan.

Hanya dalam waktu satu jam api sudah padam. “Beruntung lokasinya tidak jauh dari sungai,” ujar Hariyati, 40, warga lain. Meski api bisa dipadamkan, kondisi dua rumah milik warga yang bergandengan hangus terbakar beserta perabotan rumah tangga di dalamnya. “Semua ludes dan tidak ada yang tersisa,” katanya.

Petugas PLN dan kepolisian cepat mengantisipasi agar kebakaran itu tidak meluas. PLN langsung memutus sementara aliran listrik. Polisi yang datang ke lokasi ikut memadamkan api. “Hasil olah TKP, penyebab kebakaran diduga tungku milik Mbak Tukinah lupa dipadamkan,” ujar Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri. (ddy/c1/abi)

Sebagian Besar Korban Mengalami Sesak Napas ■ ORANG...

Sambungan adari Hal 36

Sebagian korban ada yang sesak napas, sehingga harus dibantu tabung oksigen. Akibat kondisi pasien semakin mengkhawatirkan dan jumlah korban keracunan cukup banyak, pihak puskesmas bersama Forpimka Songgon memutuskan mengevakuasi para korban ke rumah sakit terdekat, yakni di wilayah Kecamatan Rogojampi.

Dengan menggunakan mobil ambulans, mobil patroli milik polisi, truk, dan mobil pribadi, para korban keracunan itu dikirim ke RSNU Mangir, PKU Muhammadiyah, dan Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi. Suasana semakin gaduh saat sebagian korban keracunan itu akan diangkut dengan truk Fuso. Tidak sedikit orang tua korban tidak terima dan terus menangis karena korban diangkut truk. “Ini orang sakit, bukan hewan,” cetus salah satu ibu siswa yang keracunan.

Tetapi, sikap keras orang tua siswa itu perlahan melunak. Itu setelah petugas merayu dan memberi pengertian. Mereka akhirnya menyetujui anaknya diangkut ke rumah sakit menggunakan truk. Sementara itu, bumi perkemahan Karo Adventure di Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, yang semula ramai langsung sepi. Tenda dan seluruh perabot dijaga aparat kepolisian, koramil, dan Satpol PP. (c1/abi)

Komunitas Free Style Butuh Arena GENTENG - Jumlah penggemar BMX free style di wilayah Banyuwangi Selatan terus bertambah. Mereka rajin melakukan latihan di sekitar ruang terbuka hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Meskipun di tempat itu tidak ada fasilitas yang memadai. Setiap akan latihan, komunitas itu harus menyiapkan peralatan yang bisa dibongkar-pasang. “Kami terkendala tempat untuk latihan di Genteng belum ada,” cetus Hafan Kholiq, 24, salah satu penggiat olahraga BMX free style di Kota Genteng.

Kholiq mengaku pernah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Tetapi, hingga kini pengajuan yang disampaikan belum ada tanggapan. “Anggota katanya harus 35 orang. Sekarang anggota kita lebih dari itu,” katanya. Untuk memfasilitasi pencinta free style, Kholiq berharap bisa segera mengabulkan pengajuan yang pernah disampaikan. Sebab, saat ini peminat BMX terus bertambah. “Kami butuh tempat dan dukungan peralatan. Sekarang anggota yang aktif lebih dari 100 orang,” cetusnya. (sli/c1/abi)

SINGOJURUH - Takmir masjid Al Bahri, Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh, menggelar peringatan tahun baru Islam, 1 Muharram 1437 hijriah dengan pengajian umum dan santunan anak yatim dan anak telantar Minggu malam lalu (1/11). Camat Singojuruh, Nanik Machrufi yang hadir dalam acara itu mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh takmir masjid Al-Bahri di Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon tersebut. “Semoga kegiatan ini bisa istiqomah,” cetus Camat Nanik. Kepala Desa (Kades) Lemahbang Kulon, Agin Sunyoto, mengaku bangga dengan kepedulian masyarakat yang tinggi terhadap lingkungan dengan memberi santunan pada anak yatim dan telantar itu. “Syukur

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

SOSIAL: Camat Singojuruh, Nanik Machrufi dan Kades Lemahbang Kulon dalam acara santunan yatim piatu Minggu malam lalu (1/11).

tidak sampai ada anak yang putus sekolah, aemuanya bisa tertangani dengan baik,” cetusnya. Acara santunan yatim piatu itu diakhiri dengan ceramah agama

yang disampaikan oleh Gus Mundzir Rofi’I, pengasuh pondok pesantren Manbaul Falah, Dusun Kedungliwung, Desa Kemiri. Kecamatan Singojuruh. (ddy/*/abi)

Ada yang Mengungsi ke Ruang Guru ■ SISWA...

Sambungan adari Hal 36

Karena tidak lekas diperbaiki pemerintah, para wali murid yang mendapat persetujuan komite sekolah memperbaiki gedung itu secara gotong-royong. Itu dilakukan karena khawatir bangunan itu akan menimpa

siswa. “Bangunannya sudah membahayakan,” ungkap Sumargo, 56, penjaga sekolah SDN 6 Pesanggaran. Menurut Sumargo, bangunan sekolah itu rawan sejak beberapa bulan lalu. Siswa kelas II yang menempati ruang tersebut sudah dipindah sejak 1,5 bulan lalu. “Ruangan kurang, jadi ada yang menempati ruang guru juga,” katanya. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

TERAMPIL: Salah satu anggota komunitas BMX unjuk kebolehan di RTH Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Sabtu malam (31/1).

Daun Tanaman Jeruk mulai Layu TEGALDLIMO - Musim kemarau berkepanjangan kali ini tidak hanya menyebabkan tanam padi tumbuh kerdil dan tidak bisa tanam. Tanaman buah jeruk ternyata sudah banyak yang layu dan mulai rontok. Itu seperti tanaman jeruk di Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo. Di daerah itu petani jeruk mulai ketar-ketir karena tanamannya terancam mati. “Tidak ada air untuk mengalir,” cetus Jiono Widodo, 30, warga Dusun Purworejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Widodo mengaku sudah hampir tiga bulan ini tanaman jeruknya dengan luas setengah hektare itu tidak terairi. Sebab, di daerahnya memang sudah tidak ada air. Semua sungai dan sumur kering. “Kalau sampai mati, kerugiannya ya ratusan juta,” katanya. Petani jeruk lain, Jiman, 45, menyampaikan musim kemarau ini membuat petani gigit jari. Pohon jeruknya banyak yang layu, bahkan ada yang mati karena kekurangan air. “Pohon layu berdampak pada pertumbuhan buah yang kurang maksimal,” ungkapnya. Parahnya lagi, jelas dia, gara-gara pertumbuhan buah kurang maksimal itu, harga jeruk anjlok. Saat ini jeruk di daerahnya hanya laku Rp 3.500 per kilogram. “Padahal harga jeruk normalnya Rp 8.000 per kilogram,” cetusnya. (ddy/c1/abi)

FREDY RIZKI/RABA

KOPI LOKAL: Petani kopi lokal asal Desa Tlemung, Kecamatan Kalipuro, menunjukkan biji kopi tokosari miliknya.

Jenis Lokal Lebih Hemat ■ KOPI...

Sambungan dari Hal 33

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KEKERINGAN: Jiono Widodo dengan tanaman jeruk yang mulai layu dan rontok di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, kemarin (2/11).

Terkait jenis kopi yang dikembangkan, tetap mengikuti selera pasar internasional, yaitu jenis robusta dan arabika. “Kita ajarkan para petani kopi melakukan pengolahan basah dan menanam kopi yang disukai masyarakat internasional, termasuk tata cara menanam,” terangnya. Terkait kopi lokal, Ikrori menjelaskan dirinya tetap menjaga supaya

tidak punah. Namun, kopi lokal kurang diminati pasar, sehingga dinas PKP tidak bisa menyarankan produksi yang lebih besar. “Ciri khas tetap kita jaga, tapi tujuan petani adalah kesejahteraan jadi kita pertahankan selera konsumen,” terangnya. Berdasar penuturan salah seorang petani kopi asal Desa Telemung, Kalipuro, bernama Hasan, kopi jenis robusta dan arabika kurang begitu cocok ditanam di tempatnya. Sebab, membutuhkan perawatan yang

lebih daripada kopi lain. Hasan mengaku pernah mencoba menanam beberapa kali kopi jenis arabika. Hasilnya, cukup baik jika ditanam dengan pupuk yang tepat. Namun, jika tidak dipupuk, tanaman tersebut tidak akan berbuah lagi. Berbeda dengan kopi lokal, seperti buriah dan tokosari, yang lebih mudah ditanam. “Harganya seperti kopi tokosari juga masih bagus, Rp 22.500 per kilogram. Tidak usah dipupuk terus-terusan juga, jadi hemat biaya,” ujarnya. (fre/c1/afi)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 3 November 2015

BERITA UTAMA

39

Kapolres: Hentikan juga Kebiasaan Selingkuh n ANGGOTA... Sambungan dari Hal 29

“Tugas polisi berat, sehingga kadang-kadang jarang pulang. Jangan ada prasangka negatif. Silakan dikomunikasikan apabila ada masalah,’’ pesan Kapolres Bastoni Purnama. Pesan orang nomor satu di Mapolres Banyuwangi itu disampaikan terkait perempuan berinisial AD yang mengunggah rekaman suaminya, Brigadir R, yang diduga nyabu. Rekaman berdurasi empat menit itu diunggah ke jejaring Facebook. AD jengkel lantaran suaminya jarang pulang. Gara-gara beredarnya video yang diduga nyabu itu, R yang juga ang-

gota Resmob Polres Banyuwangi wilayah selatan dijatuhi sanksi mutasi. Kasus itu tidak hanya ditangani Propam Polres Banyuwangi. Provost Polda Jatim juga mengusut kasus tersebut. Dalam pengakuannya di depan Propam, R mengaku barang yang disedot dalam botol itu bukan sabusabu, tapi shisha (rokok dari Arab). Shisha tidak termasuk produk narkotika. Namun, memiliki bahaya tersendiri terhadap kesehatan, seperti kanker paru, jantung, dan penyakit lain. Shisha memiliki rasa mint dan beraneka buah-buahan itu dapat menyebabkan ketergantungan dan harganya jauh lebih mahal da-

HUMAS POLRES FOR RABA

APEL GABUNGAN: Kapolres Bastoni Purnama memberikan pengarahan kepada anggota polres dan ibu bhayangkari, kemarin.

ripada sebungkus rokok. Brigadir R juga sudah dipanggil dan dimintai keterangan. Bukan hanya Brigadir R, istri dan keluarganya juga sudah dimin-

tai keterangan. Bahkan, Propam juga mengambil sampel urine Brigadir R. Hasilnya, ternyata negatif mengonsumsi narkoba. Menyikapi maraknya cibiran

terkait beredarnya video berisi oknum polisi yang sedang nyabui itu, Kapolres Bastoni meminta agar anggota polres dan istrinya tidak lagi membiasakan

diri berfoto selfie dan mengunggah ke media sosial. “Jangan mengunggah permasalahan ke media sosial. Sekarang tidak zamannya lagi mengunggah foto selfie di medsos. Awalnya yang diunggah foto atau video selfie biasa, lama-lama bisa badannya yang diunggah,” ujarnya di hadapan anggota polres dan ibu Bhayangkari. Untuk membentengi keimanan anggota kepolisian, perwira dengan melati dua di pundak itu meminta para personel memikirkan tugas dan ibadah. Oleh karena itu, para kapolsek diminta menggelar pengajian rutin mingguan dan bulanan dengan melibatkan anggota Bhayangkari.

Kapolres menegaskan tidak ada jenderal atau pengusaha yang sukses lantaran mengonsumsi narkoba. Oleh karena itu, semua anggota dan keluarganya diminta menjauhi narkotika. Dia menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggota yang mengguakan narkoba. “Pasti langsung diusulkan pemecatan dengan tidak hormat,’’ tegasnya. Dia mengajak anggotanya menghentikan kebiasaan selingkuh. Sebab, ulah itu tidak ada manfaatnya. Para anggota diminta menjaga komitmen keluarga. “Jaga nama baik Polri. Satu bikin kesalahan, yang merasakan dampaknya tidak hanya keluarga tapi juga institusi,” harapnya. (nic/c1/aif)

Lebih Baik Tobat sebelum Terendus Aparat Mendut dan Mascot Jual Minol n PASANG... Sambungan dari Hal 29

Di antara tulisan dalam baliho itu adalah “Melindungi masa depan bangsa dengan memerangi narkoba. Narkoba membunuh anak negeri, memusnahkan generasi”. Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama melalui Kasubag Humas AKP Subandi mengatakan, peringatan dini

menjauhi narkoba itu tidak hanya untuk masyarakat umum. Pejabat dan aparat semua institusi pun masuk dalam sasaran imbauan tersebut. “Itu peringatan bagi semua. Jangan mendekati atau main-main dengan narkoba. Sekali coba akan susah menjauhinya. Lebih baik jangan pernah mencoba,” tegas perwira polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolsek KP3 Tanjung Wangi itu.

Pihaknya memasang pesan sosial itu karena peredaran narkoba di Banyuwangi marak. Hal itu bisa dilihat dari tingginya kaksus napza yang diungkap Satnarkoba Polres Banyuwangi belum lama ini. “September hingga Oktober saja 20 lebih pelaku terkait napza sudah kita amankan,’’ ungkap pria yang hobi main bulu tangkis itu. Selain masyarakat umum, zat berbahaya itu juga me-

nyasar pejabat dan aparat, termasuk anggota Polres Banyuwangi. Kasus paling gres adalah heboh oknum polisi yang terekam mengonsumsi sabu. Video itu beredar di medis sosial dan Youtube. “Imbauan itu adalah nasihat bagi siapa saja. Sebelum terendus aparat lebih baik bertobat. Bila itu dilakukan aparat, jelas dia akan mendapat sanksi disiplin,’’ tandas Subandi. (c1/aif )

Ambil Pesanan Pil Trek di Genteng n MAHASISWA... Sambungan dari Hal 29

Rio ditangkap di jalan raya Kabat dekat Jembatan Tambong. Tyok ditangkap polisi beberapa saat kemudian. Kepentingan penyidikan, warga Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, itu langsung dikirim ke Satnarkoba Polres Banyuwangi. Penangkapan keduanya bermula saat Rio dan Tyok menga-

lami kecelakaan di sekitar jalan raya Kabat. Petugas lalu lintas yang menangani perkara itu langsung membawa Rio ke Pos Lantas Rogojampi untuk diproses. Dia diduga mengalami kecelakaan tunggal malam itu. Tyok langsung kabur usai kejadian. Saat diinterogasi petugas seputar kecelakaan yang dialami, jawaban Tyok ngelantur. Awalnya petugas menduga Rio sedang dalam kondisi mabuk. Namun,

saat polisi memeriksa tubuh pemuda itu, polisi menemukan 2.000 pil treks dalam dua bungkus plastik. Petugas juga menemukan beberapa bungkus pil trek siap edar. Kemudian, polisi dugaan kecelakaan tunggal itu terjadi lantaran pelaku mengendarai kendaraan dalam pengaruh trek. Kepentingan penyidikan, Polsek Rogojampi yang menangani perkara itu langsung menyerahkan kaus tersebut ke Satnar-

koba Polres Banyuwangi. “Pelaku sudah kita serahkan ke Satnarkoba Polres Banyuwangi untuk pengembangan,” ujar Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri. Polisi yang mengembangkan kasus itu akhirnya meringkus Tyok. Dia ditangkap di rumahnya. Keduanya disinyalir baru saja mengambil pil trek itu di wilayah Genteng. Ribuan pil itu dibeli dengan cara patungan. (nic/c1/aif)

Mutasi Merupakan Kebutuhan Organisasi n ADI... Sambungan dari Hal 29

Proses serah-terima keduanya dilaksanakan di aula Kejaksaan Negeri Banyuwangi kemarin. Kajari Banyuwangi, Anak Agung

Sayang Adyana, memimpin proses serah-terima tersebut. Sertijab itu diikuti sejumlah pejabat dan pegawai di lingkungan Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Anak Agung mengatakan, mutasi merupakan bagian dari ke-

butuhan organisasi. Menurutnya, dengan mutasi ini diharapkan masing-masing bisa meningkatkan kinerja. “Tujuannya sederhana, dengan mutasi ini harus ada peningkatan kinerja,” katanya. Dalam kesempatan itu, Anak

Agung mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kinerja yang telah ditunjukkan Arief Abdillah. Dia berharap penggantinya segera menyesuaikan diri dan melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. (nic/c1/aif)

n PANTAU... Sambungan dari Hal 29

Kedatangan wakil rakyat tersebut disambut layaknya tamu istimewa. Kesan sidak seolah tidak ada. Sepertinya pihak pengelola sudah tahu akan kedatangan rombongan pansus raperda peredaran dan penjualan minol tersebut. Jadi, selama sidak mereka disambut cukup baik oleh pengelola tempat hiburan. Dalam sidak kali ini pansus DPRD itu juga menggandeng Bagian Hukum Pemkab, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam). “Kami turun ke lapangan untuk mengetahui sejauh mana distribusi minuman beralkohol di Banyuwangi. Sebab, kami merasa tidak etis jika menyusun aturan tentang pengawasan minol, tapi tidak tahu apa yang diawasi,” ujar Ketua Pansus Raperda Minol DPRD Banyuwangi, Handoko. Sasaran pertama sidak kemarin adalah distributor bir yang berlokasi di Jalan Teratai, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Kali ini mereka mendapati kenyataan cukup mengejutkan. Betapa tidak, pihak distributor tersebut mengaku mampu menjual sekitar 40 ribu

n CALISTUNG... Sambungan dari Hal 29

Ia bertekad mengubah kondisi tersebut dengan membentuk komunitas yang bersifat edukatif dan entertaining bagi anak-anak usia TK hingga SD. Ia menuturkan, ide membentuk komunitas yang bertujuan memberi edukasi nonakademik terhadap anak itu mendapat respons baik. Dia pun segera mengajak pemuda dari berbagai profesi—baik mahasiswa, polisi, perawat, guru, maupun buruh—untuk mengusulkan lokasi berkumpulnya komunitas tersebut. “Waktu itu memang belum ada persiapan. Tetapi, kita segerakan. Karena mendapatkan pinjaman tempat di salah satu ruang di balai desa, kami beri nama Balai Pintar,” katanya. Nama itu dipilih juga untuk mengangkat fungsi balai Desa Benelan Lor. Uniknya, sekelompok pemuda itu sengaja tidak menyusun struktur organisasi secara rinci. Hanya ada ketua dan wakil. Alasannya, agar pemuda lain lebih mudah diajak bergabung atau berpartisipasi dalam komunitas tersebut. Dikatakan Bayu, remaja sekitar memang tergolong malu nimbrung dalam kegiatan organisasi kalau tidak tercatat menjadi bagiannya. “Jadi, tidak ada lagi yang tidak mau datang karena bukan bagian dari komunitas. Sementara ini tidak dibentuk struktur organisasi secara resmi agar semua mempunyai tanggung jawab. Heng ono kang cagercageran nang ketua,” ucapnya. Hal pertama yang dilakukan kelompok tersebut adalah mengumpulkan buku bekas untuk perpustakaan sederhana. Beberapa anggota yang beruntung dalam waktu singkat segera mendapat donasi buku bekas dari kawan-kawan luar daerah. Hasilnya, tercipta perpustakaan

Dikonfirmasi usai melakukan sidak, Handoko mengatakan, intinya semangat pansus dalam menyusun raperda tersebut adalah menyelamatkan anak-anak bangsa. Sebab, diakui atau tidak, konsumsi minol merupakan awal mula tindakan kekerasan, pelecehan seksual, pemerkosaan, dan lain-lain. “Makanya kita atur. Jangan sembarang orang bisa menjual minuman beralkohol di tempat-tempat yang tidak berizin,” ujarnya. Dikatakan, sidak digelar dalam rangka menyelaraskan visi raperda. Menurut Handoko, pihaknya sudah bertemu pihak kepolisian. “Sanksi pelanggaran peredaran minuman beralkohol bisa dijerat pidana, tidak hanya dengan tindak pidana ringan,” cetusnya. Handoko menambahkan, data tentang agen-agen minol yang didapat dalam sidak kemarin bisa menjadi rujukan untuk melakukan cross check langsung di lapangan. Selain itu, kata Handoko, pihaknya juga tengah mengkaji peredaran minol tradisional, yakni arak. Arak yang tidak berlebel dilarang diedarkan di Banyuwangi. “Kalau memang mau masuk ke Banyuwangi, harus berlebel dong. Karena aturannya seperti itu,” pungkasnya. (sgt/c1/aif )

Antarkan Lanal Natuna Juara Satu n KERJA... Sambungan dari Hal 29

Bikin Produk Makanan untuk Uang Kas

botol bir dalam sebulan. Kepada anggota Pansus dan tim Pemkab Banyuwangi, pihak distributor bir tersebut mengaku hanya mendistribusikan minol golongan A itu kepada agen yang mengantongi Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB). Sayang, pihak distributor mengaku tidak tahu alur penjualan bir tersebut hingga toko-toko kecil. Selanjutnya, tim gabungan merangsek ke Mendut Karaoke. Pada kesempatan itu, tim juga menemukan tempat hiburan tersebut juga menyediakan minuman berkadar alkohol 40 persen alias minol golongan C. Omzet penjualan minol golongan C tersebut sekitar 40 botol per bulan. Setelah Mendut, sasaran sidak selanjutnya adalah Mascot Function Hall dan Restoran. Sama seperti Mendut, lokasi yang satu itu juga menyediakan minol golongan C. “Tetapi, pengawasan kami sangat ketat. Warga dengan usia di bawah 18 tahun dilarang masuk,” ujar salah satu petugas. Mendapati pernyataan tersebut, anggota pansus Marifatul Kamila meminta pihak pengelola segera menyesuaikan batasan usia pengujung. Sebab, dalam raperda itu diatur minol hanya boleh dijual kepada penduduk yang telah berusia 21 tahun atau lebih.

Seperti ketika dirinya ditempatkan di Pangkalan Angkatan Laut Kepualauan Natuna. Tempat yang sering dianggap sebagai lokasi buangan orang bermasalah itu justru dinikmati sebagai tantangan baru. Sesuai

tanggung jawabnya sebagai Danlanal, Deddy, memimpin seluruh pasukan agar tetap bersemangat menghidupkan aktivitas di lokasi tersebut. Tidak satu pun rutinitas yang tertinggal meskipun lokasi Natuna tidak senyaman tempat lain. Deddy menceritakan, berkat tanggung jawab yang tidak dit-

inggalkan, Lanal Natuna pun jadi juara saat itu. “Tidak usah menggebu-gebu, yang penting bertugas sesuai tanggung jawab. Waktu jadi pelajar ya belajar, waktu jadi pekerja ya bekerja. Waktu jadi pemimpin ya memimpin yang baik sesuai tanggung jawab,” ujar lulusan terbaik Sekbang ABRI 1984 itu. (fre/c1/aif)

Karyawan Warung Rawon Diperkosa Di Pakis ABG Digauli di Kebun Sengon

CHIN JULLIEN/RABA

KOMUNITAS BALAI PINTAR: Kelompok pemuda bersama anak-anak Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat berfoto usai bermain bersama.

sederhana di salah satu ruang balai Desa Benelan Lor. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi ada dua rak besar berisi ratusan buku ensiklopedia anak, buku pelajaran, buku dongeng, dan majalah-majalah. Ruang tersebut sebagai tempat anak-anak belajar membaca, menulis, dan berhitung (calistung) setiap Selasa dan Kamis. Mulanya mereka hanya mampu menjaring tidak lebih dari sepuluh anak. Lama kelamaan anak-anak desa yang mau bermain dan belajar bersama mencapai 50 orang lebih. Itu tidak lepas dari upaya anggota yang promosi ke TK dan SD di desa tersebut. “Ya, target promosi kami di TK. Karena di sana banyak wali murid yang menunggui anaknya; kami promosikan komunitas kami dan programprogram kami,” bebernya. Langkah itu kembali mendapat respons positif. Para orang tua berbondong-bondong mengantarkan anak-anaknya belajar

calistung setiap Selasa-Kamis. “Sebenarnya yang membuat orang tua tertarik adalah nonbiaya itu,” ujar Bayu. Sementara itu, para pemuda Desa Benelan Lor bergantian menjadi tenaga pendidik di kegiatan calistung tersebut. Kegiatan calistung itu rupanya mudah membuat anak-anak bosan. Para pemuda pun berinisiatif menambah kegiatan yang bersifat entertaining. Salah satunya adalah permainan tradisional di halaman balai desa setiap seminggu sekali. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi bertandang Minggu (1/11) kemarin, tampak puluhan anak asyik bermain egrang, gobak sodor, plencatan, engklek, dan gong-gongan. “Ini mengenalkan kembali permainan tradisional yang sudah mulai dilupakan anak-anak,” ujar Widi Hartono, ketua Balai Pintar, yang saat ini menempuh pendidikan sastra Inggris di Universitas Jember.

Berikutnya, para pemuda itu mengajak anak-anak melakukan kegiatan yang memancing kreativitas, seperti mewarnai dan membuat kerajinan dari sampah. Selain itu, ada kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) dan tensi darah gratis sekaligus edukasi mengenai kebersihan dan kesehatan dasar kepada mereka. “Semua sudah dilakoni tapi waktunya masih random,” kata Widi. Dikatakannya, para pemuda kini sedang menciptakan produk makanan dan dikomersialkan sebagai sumber uang kas. Dikatakan Widi, tujuan didirikan komunitas Balai Pintar tidak muluk-muluk, yakni menjaring anak-anak sebanyak-banyaknya untuk menggiatkan belajar dan bermain bersama dan menumbuhkan minat baca pada anak-anak. “Komunitas ini kembali menghidupkan peran pemuda dalam mengawasi dan mendidik lingkungan,’’ tandas Widi. (c1/aif)

BANYUWANGI - Dua kejadian asusila terjadi dalam rentang waktu sehari Minggu kemarin (1/11). Beruntung dua pelaku berhasil diamankan polisi. Kini para pelaku kejahatan seksual itu terancam meringkuk di bui dalam waktu lama. Asusila pertama menimpa karyawan rumah makan rawon di Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi. Pelakunya adalah Ahmad Faroqi Daniyal Abisina, 22, warga Dusun Krajan, Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat. Pria tersebut diamankan usai kejadian. Pelaku tercatat sebagai mantan karyawan rumah makan spesialis rawon tersebut. Ahmad Faroqi nekat menggagahi mantan temannya, MST, 28, di mes karyawan rumah makan. Aksi tidak senonoh yang dilakukan pelaku itu sepertinya sudah direncanakan. Minggu pagi sekitar pukul 05.00 korban berada di kamar mes-nya. Suasana hari libur rupanya membuat korban belum bangun dari tidur. Tak dinyana pelaku masuk secara diam-diam. Menggunakan alat congkel, pelaku

masuk ke dalam kamar lewat jendela. Sesampai di dalam, pelaku tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia langsung membekap mulut dan menindih tubuh MST. Mendapat serangan tiba-tiba, korban tidak bisa berbuat banyak. Korban pun menjadi pelampiasan nafsu bejat pelaku. Usai melampiaskan nafsunya, Ahmad kabur. Tidak terima dengan perlakuan temannya tersebut, korban segera melaporkan kejadian itu ke polisi. “Selanjutnya, pelaku diamankan beserta bukti berupa pakaian dan celana dalam korban. Kasus tersebut sedang dalam proses penyidikan, termasuk terkait motif yang melatarbelakangi,” ujar AKP Muhamad Wahyudin Latief, Kasatreskrim Polres Banyuwangi. Kasus asusila lain melibatkan pelaku dan korban yang masih di bawah umur. Nagud (samaran), 17, pemuda asal Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi, nekat mencabuli Saritem (samaran), 15, perempuan yang tinggal di Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi. Ceritanya, keduanya dipengaruhi minuman keras jenis arak bali. Saat itu Nagud yang masih

berstatus pelajar sebuah sekolah di Banyuwangi menghubungi korban untuk bertemu di Pantai Boom. Setelah bertemu, Nagud mengajak Saritem nongkrong di pinggir jalan sekitar Kelurahan Pakis. Sambil duduk di tepi jalan itu, korban dipaksa menenggak arak bali yang telah disiapkan. Pengaruh minuman itu pun langsung terlihat. Korban yang dalam kondisi fly itu memudahkan pelaku menjalankan aksi. Nagud pun menggiring perempuan targetnya itu ke perkebunan sengon tidak jauh dari tempat mereka minum. Di tempat itu Nagud melakukan hubungan layaknya suami istri. Korban yang sadar kegadisannya terenggut tentu saja kecewa. Dia langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Banyuwangi. “Pelaku kita jemput untuk dimintai keterangan dan mengakui semua perbuatannya. Dia sudah kita tahan sejak menjalani pemeriksaan,” terang AKP I Ketut Redana, Kapolsek Banyuwangi. Yang membuat miris, pelaku terbilang keterlaluan. Pasalnya, aksi kekerasan seksual itu dipaksakan saat korban mengalami menstruasi. Sebagai bukti pendukung, polisi juga meminta visum et repertum ke dokter. (nic/c1/aif)


DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos

Selasa 3 November 2015

PUSKESMAS BAJULMATI

ISTIMEWA

GAYENG: Suasana pertemuan kader kesehatan jiwa Puskesmas Bajulmati, 28 Oktober lalu.

Luncurkan Gebyar Tabuhan WONGSOREJO - Semakin banyaknya kasus TB Paru, HIV/AIDS dan NAPZA di masyarakat mendorong Kepala Puskesmas Bajulmati, dr. Cincin Hari Purwati, untuk membuat kegiatan inovasi. Kegiatan yang diberi nama Gebyar Tabuhan yang merupakan kependekan dari Gerakan Bersama Masyarakat Berantas TB Paru, HIV/ AIDS dan napza adalah program inovasi terbaru yang diluncurkan pada tanggal 28 Oktober 2015 di Puskesmas Bajulmati, Wongsorejo, Banyuwangi, bersamaan dengan Peringatan Nasional Hari Sumpah Pemuda. Tujuan kegiatan yang diikuti oleh Kader Kesehatan Desa pilihan di 7 desa se wilayah kerja Puskesmas Bajulmati tidak lain memberikan pengetahuan pada mereka yang menjadi ujung tombak di masyarakat dan sebagai Duta Kesehatan yang akan berperan serta dalam penyuluhan pada warga/kelompok masyarakat resiko tinggi di desa mereka masing-masing. Dalam penyuluhannya, dr. Titik Istirahayu menyampaikan materi pengetahuan dasar tentang HIV/AIDS dan navza dengan penuh semangat dan informative sehingga para Kader dapat memahami materi yang diterangkan. Tidak kalah semangat pula, Adi Suyatno selaku koordinator TBC Puskesmas Bajulmati pun juga sangat komunikatif dalam menyampaikan materi tentang Tuberculosis (TBC) di hadapan Kader Kesehatan Desa Puskesmas Bajulmati. Semua Kader Kesehatan Desa yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Serba Guna Puskesmas Bajulmati. Beberapa pertanyaan pun disampaikan oleh kader setelah masing-masing Koordinator Program menyampaikan materinya. Pada hari yang bersamaan, dibentuk pula kader kesehatan jiwa yang dipandu oleh Ibu Ita Srialis, Amd. Kep. Dalam pengarahannya Ibu Koordinator Kesehatan Jiwa Puskesmas Bajulmati tersebut berharap agar meningkatkan rasa kepedulian keluarga terhadap pasien dengan gangguan jiwa Dalam peluncuran program inovatif tersebut, Kepala Puskesmas Bajulmati, dr. Cincin Hari Purwati, menyampaikan pesan kepada semua Kader Kesehatan Desa Puskesmas Bajulmati. “Menghadapi tingginya kasus TB Paru, HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropik dan Zatadiktif ), kita harus semakin sadar akan perlunya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat, maka pentingnya sosialisasi yang terus menerus di masyarakat tentang perilaku pencegahan terhadap TB Paru, HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA. Bagaimanapun, mencegah adalah lebih baik, lebih murah dan lebih hemat dari pada mengobati serta tetaplah peduli pada pasien gangguan jiwa,” ujar Hari Purwati. Di akhir kegiatan, Bpk. H. M. Sarwo Sugiarto, S. Kep. Ns. Memimpin doa agar semua upaya yang dilakukan Puskesmas Bajulmati melalui program inovatif ini bisa mendapatkan hasil yang baik untuk masyarakat. (*/als)

ISTIMEWA

INHOUSE TRAINING: Tranfer Knowledge dan praktek aplikasi ventilator dalam kegiatan In House Training di RS Al Huda.

RSAH Gelar In House Training Aplikasi Ventilator GENTENG - Rumah Sakit Al Huda (RSAH) menggelar In House Training bagi karyawan menyangkut aplikasi Ventilator khusus bagi tenaga medis dan paramedis yang bertugas di Unit Perawatan Intensif (ICU) dan Perinatologi. Menurut dr Suryadinata, Manajer Pelayanan Medis RSAH, untuk mengoperasikan alat canggih seperti Ventilator diperlukan ketrampilan dan keahlian khusus. Ventilator ini berfungsi memberikan bantuan nafas pasien dan menjadi bagian support

system bagi kasus kasus bedah syaraf. Saat ini RSAH di-support ventilator dengan banyak fitur canggih dan pilihan mode beragam baik invasive maupun non-invasive. Pilihan mode dari yang standar sampai pada advance mode, yang adaptif untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pada pasien. “Untuk itulah, pengembangan dan peningkatan kemampuan SDM yang mengoperasikann harus terus dilakukan dan wajib menjadi salah satu prioritas di RSAH,” kata Surya. Training yang mendapatkan apresiasi

peserta ini dihadiri jajaran manajemen, dokter spesialis, perawat supervisor, perawat ICU dan perinatologi. Banyak hal baru disampaikan trainer terkait update perkembangan teknologi advance ventilator. “Menarik sekali, dengan menerima langsung penjelasan dari trainer yang ahli di bidangnya, kita jadi lebih paham tentang konsep kerja mesin dengan berbagai mode yang canggih. Aplikasi dari setiap mode sampai pada perawatan dan pengoperasiannya. Hal ini membuat kita lebih percaya diri,”

ungkap M. Ilham Wahyudi Amd. Kep, Kepala ruang ICU RSAH. Dia menambahkan, latihan secara kontinyu semacam ini diharapkan bisa menjadi pegangan bagi tenaga medis dan paramedis RSAH untuk bisa menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan agar tetap prima. “Karena bagaimanapun efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang ada juga dipengaruhi kelengkapan peralatan serta ketrampilan operatornya yang handal,” ujar Ilham. (*/als)

Senam Cocok untuk Pemulihan RS Krikilan Senam Bersama Forpimka Glenmore GLENMORE-Jalan sehat dan senam bersama yang rutin digelar oleh Forpimka Glenmore setiap dua pekan sekali, berlangsung semarak. Kali ini, senam yang juga diikuti oleh berbagai instansi itu dilaksanakan di halaman belakang RS Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore, Jumat (30/10). Acara yang dimulai pukul 06.00, itu diikuti ratusan pegawai dari kantor Kecamatan Glenmore, UPTD Pendidikan, Puskesmas Sepanjang, Puskesmas Tulungrejo, dinas pengairan, seluruh kantor desa se Kecamatan Glenmore, dan karyawan RS Bhakti Husada, Krikilan. Bagi RS Bhakti Husada Krikilan, jalan sehat dan senam bersama itu sangat bermakna. Sebab, melalui senam bersama itu bisa membina hubungan yang baik dengan seluruh kantor yang ada di wilayah Kecamatan Glenmore. “Kami merasa ikut bertanggung jawab atas terciptanya hubungan yang harmonis

antara seluruh pemangku kesehatan di wilayah Kecamatan Glenmore,” cetus direktur RS Bhakti Husada, Krikilan, dr. Zunita Ahmada Kusuma Dewi. Zunita mengaku bangga dalam jalan sehat dan senam bersama ini bisa kompak. Semua bisa jalan sehat di sekitar rumah sakit yang alamnya memang cukup asri, senyuk, nyaman, dan itu memang sangat cocok untuk penyembuhan dan pemulihan kesehatan. “Kami terus berbenah, sekarang memberi pelayanan spesialistik jantung, spesialistik syaraf, dan spesialistik urologi,” katanya. Camat Glenmore, Susanto Wibowo, dalam acara itu menyampaikan terima kasih kepada RS Krikilan atas kerja sama selama ini dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di Kecamatan Glenmore. “Kemajuannya sangat pesat sekal,” pujinya. Menurut Camat Susanto, kemajuan yang dicapai RS Krikilan itu bisa dilihat dari gedung yang megah, fasilitas kesehatan dengan ruangan yang sangat representatif. “Bulan depan akan launching pelayanan cuci darah, semoga bisa melayani masyarakat,” harapnya.(*/abi)

ISTIMEWA

KOMPAK: Karyawan RS Krikilan bersama Forpimka Glenmore dalam senam bersama, Jumat (30/10).

Pelayanan Pasien dengan Sistem Triage di Unit Gawat Darurat PERNAHKAH Anda sakit dan harus masuk ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan kemudian Anda tidak langsung mendapat penanganan? Atau pernahkah Anda merasa kenapa orang lain yang dilayani duluan? Nah, jika pernah, kemungkinan salah satu alasan Anda tidak langsung mendapatkan perawatan kesehatan karena mungkin ada pasien lain yang mengalami penyakit yang lebih serius dan membutuhkan pertolongan segera selain Anda. Ini merupakan salah satu prinsip triase dan salah satu metode perawatan gawat darurat yang mana mereka mendahulukan pelayanan untuk pasien yang terancam jiwa atau beresiko kecacatan. Triase adalah sebuah tindakan pengelompokan pasien berdasarkan berat ringannya kasus, harapan hidup dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan standar pelayanan UGD yang dimiliki. Asal mula sistem triage digunakan oleh seorang dokter militer bernama Dominique Jean Larrey. Triage sendiri berasal dari bahasa Perancis, trier, yakni seleksi berdasar prioritas kegawatdaruratan kondisi seseorang yang membutuhkan bantuan medis. Apa yang membedakan pelayanan pasien di Unit Gawat Darurat tidak berlaku antrean dengan Poliklinik rawat

Oleh: dr. Finda Ferdiana Dokter UGD RSUD Blambangan

jalan? Setiap Unit Gawat Darurat selalu mengupayakan efisiensi dan efektifitas pelayanan. Sedapat mungkin UGD berupaya menyelamatkan sebanyakbanyaknya dalam waktu sesingkatsingkatnya bila ada kondisi pasien dengan kegawatdaruratan medis datang berobat ke UGD. Dengan demikian sumber daya manusia dan sarana di UGD sangat menentukan keberhasilan pelayanan kepada pasien. Sedangkan di Poliklinik, pasien yang datang adalah pasien dengan keluhan yang berulang maupun keluhan yang masih dapat ditunda karena tidak mengancam nyawa. Sangat jarang pasien dengan kecelakaan, serangan jantung, stroke,

kejang demam,sesak nafas dan kegawatdaruratan yang lain dibawa ke poliklinik. Kasus gawat darurat diarahkan ke UGD untuk segera mendapat bantuan agar tidak tertunda dalam antrian panjang pelayanan poliklinik. Sumber daya manusia sangat memegang peran penting untuk tercapainya kepuasan para pasien di UGD. Dokter dan paramedic yang bertugas di UGD dituntut untuk dapat melakukan triase secepat dan setepat mungkin serta melakukan tindakan untuk mengatasi keluhan kegawatdaruratan pasien. Petugas UGD baik dokter dan paramedis perlu pengalaman,mengupdate keilmuan agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pemilahan saat pasien datang ke UGD. Awal datang pasien ditanyakan keluhannya, kemudian diperiksa tanda tanda vital antara lain kesadaran, tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu. Setelah itu segera ditangani berdasarkan kegawatan yang dialami orang sakit tersebut. Triase dilakukan berdasarkan observasi terhadap tiga hal. Yaitu pernafasan (respiratory), sirkulasi (perfusion), dan status mental (mental state). Dalam pelaksanaannya, biasanya dilakukan tag label triase (label berwarna) yang dipakai oleh petugas triase untuk mengidentifikasi dan mencatat kondisi

ALUR PELAYANAN UNIT GAWAT DARURAT

medis terhadap korban yang tercantum di catatan rekam medis pasien. Pengelompokan triase berdasarkan tag label. (a) Prioritas pertama, merah. Penderita cedera berat memerlukan pertolongan darurat dan cepat untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya penderita gagal nafas, serangan jantung,perdarahan parah,cedera kepala berat,stroke,tidak sadar dan

luka bakar berat. (b) prioritas kedua, kuning. Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. Misalnya luka bakar ringan ,panas badan beberapa hari ,nyeri perut tanpa tanda syok,patah tulang tertutup tanpa syok,infeksi luka

ringan dan jenis-jenis penyakit lain. (c) Prioritas ketiga, hijau. Pasien dengan cedera kecil dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan. Nah, mungkin ada yang masuk dalam kategori yang ini. Jadi jangan marah dan jangan heran kenapa yang termasuk dalam kategori ini tidak langsung mendapatkan perawatan di Ruang UGD sementara mereka harus menolong pasien lain yang lebih parah. Misalnya benturan memar di permukaan kulit, luka kecet, demam ringan, sakit maag. (d) Prioritas nol atau hitam. Pasien yang mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meski mendapat pertolongan. Misalnya, pasien dengan kondisi kerusakan berat dari seluruh organ penting tubuh karena kecelakaan. Setelah melakukan tindakan kegawatan (emergensi) petugas medis melakukan dokumentasi triage. Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan obyek maupun aktivitas pemberian jasa pelaynan yang dianggap berharga dan penting. (*)


40

Jawa Pos Selasa 3 November 2015

ISTIMEWA

BERDOA: Mantan Bupati Abdullah Azwar Anas bersama istri, Ny. Ipuk Festiandani, mengikuti doa bersama yang digelar Muslimat dan Fatayat NU di kediaman pribadinya di Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan, kemarin.

BANYUWANGI - Puluhan pengurus cabang dan anak cabang Fatayat NU mengunjungi kediaman pribadi mantan bupati Abdullah Azwar Anas di Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan, kemarin sore (2/11). Mereka mengajak tuan rumah berdoa bersama demi kemajuan pembangunan Banyuwangi yang lebih baik. Selain menggelar doa bersama, pengurus Fatayat NU juga menyampaikan aspirasi warga Fatayat NU agar Anas

PC Fatayat NU Doa Bersama untuk BWI yang Lebih Baik

melanjutkan kerja kerasnya demi kemajuan Banyuwangi. Menurut Fatayat, kemajuan Banyuwangi saat ini tidak bisa dilepaskan dari peran Anas saat menjabat sebagai bupati Banyuwangi. Ketua PC Fatayat NU, Siti Mafruchatin Ni’mah, mengungkapkan saat menjabat sebagai bupati, Anas berperan besar menggerakkan dakwah Fatayat. Apresiasi atas kepemimpinan Anas yang berpasangan dengan Yusuf

Rekap Suara PPS Dihapus Rekapitulasi Dilakukan di PPK dan KPU BANYUWANGI - Rekapitulasi suara secara berjenjang yang berlaku pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 tidak lagi diberlakukan pada rekapitulasi suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Proses rekapitulasi perolehan suara masing-masing pasangan calon di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau tingkat desa ditiadakan. Hal itu mengacu pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 2 Tahun 2015 tentang tahap, program, dan jadwal pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau wali kota dan wakil wali kota. Pada Peraturan KPU disebutkan, setelah melalui proses penghitungan perolehan suara di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS), rekapitulasi suara hanya akan dilakukan di Panitia Pemilihan Kecamatan

BELAJAR TEKNIS: Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mengikuti bimbingan teknis rekapitulasi suara pilbup kemarin. RENDRA KURNIA/RABA

(PPK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam rangka menghadapi tahap pemungutan dan penghitungan suara yang semakin dekat, KPU menggelar bimbingan teknis anggota PPK seBanyuwangi kemarin (2/11). Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU, Suhermen mengatakan, ada empat prinsip yang harus dipatuhi pada proses rekapitulasi suara pilbup tahun ini. Prinsip pertama adalah rekapitulasi dilakukan secara berjenjang. “Namun, pada pilbup tahun ini rekapitulasi dilakukan secara

berjenjang di tingkat PPK dan KPU tanpa rekapitulasi di tingkat PPS,” ujarnya. Prinsip yang kedua, kata Suherman, rekapitulasi suara harus dilakukan secara terbuka. Proses rekap tersebut harus dilakukan secara terbuka dan dilaksanakan di tempat yang mudah dijangkau. Selain itu, prinsip lain yang juga harus dipatuhi adalah koreksi terhadap kesalahan rekapitulasi. Koreksi selisih hasil suara harus dilakukan seketika. Koreksi dilakukan dengan mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar. KPU dan saksi membubuhkan

paraf pada angka hasil pembetulan. “Jadi, menghapus angka yang salah itu tidak dibenarkan,” tegas Suherman. Prinsip selanjutnya adalah tertib administrasi. Tertib administrasi yang dimaksud adalah setelah penghitungan suara di tingkat TPS tuntas, pihak Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) menyampaikan hasil penghitungan tersebut kepada PPS. “PPS akan menyampaikan hasil penghitungan suara itu kepada PPK. Rekapitulasi akan dilakukan di tingkat PPK dan KPU,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Widyatmoko selama lima tahun juga disampaikan beberapa ketua anak cabang Fatayat. Sebelum meninggalkan kediaman Anas, pengurus Fatayat NU itu menyatakan sanggup membantu perjuangan Anas melanjutkan kerja keras dan kerja cerdas untuk Banyuwangi yang lebih baik. “Selama lima tahun memimpin, kemajuan Banyuwangi luar biasa. Kita semua bangga dengan Banyuwangi,” kata Mafruhatin.

KPU Beri Deadline 7 Hari Untuk Serahkan Jaminan Pelaksanaan BANYUWANGI - Surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 segera naik cetak. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) kepada PT. Pura Barutama, Jalan AKBP Agil Kusumadya 203, Kudus, Jawa Tengah (Jateng), kemarin (2/11). Penerbitan SPPBJ itu dilakukan sesuai hasil lelang yang dilaksanakan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Banyuwangi. Lelang dilaksanakan secara terbuka, pihak ULP akhirnya menetapkan PT. Pura Barutama sebagai pemenang tender dengan nilai pagu sebesar Rp 1,309 miliar tersebut. PT. Pura Barutama keluar sebagai pemenang lelang dengan nilai penawaran terendah dibanding lima penawar lain. Paket dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 1,303 miliar itu ditawar hingga di bawah Rp 300 juta, tepatnya sebesar Rp 236,62 juta. Sekretaris KPU, A. Faruq Eriyono, mengatakan sebelum menerbitkan SPPBJ, pihaknya telah melakukan kajian terhadap dokumen hasil lelang. Selain itu, pihak pemenang lelang juga telah menyatakan kesanggupan melaksanakan pencetakan dan pelipatan surat suara pilbup. “Karena itu, hari ini (kemarin)

PEMERINTAHAN

Rakyat Sorong Belajar Pariwisata BANYUWANGI - Perkembangan pesat pariwisata Banyuwangi dalam kurun empat tahun terakhir menarik perhatian pemerintah daerah lain di tanah air. Kali ini para anggota DPRD Kabupaten Sorong, Papua Barat, rela jauh-jauh datang ke Bumi Blambangan dalam rangka belajar pengembangan pariwisata Banyuwangi. Rombongan DPRD Sorong tersebut diterima Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan rakyat (Kesra) Pemkab Banyuwangi, Wiyono, kemarin (2/11). Rombongan wakil rakyat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sorong, Rokhman, tersebut diterima di lounge pelayanan publik kantor Pemkab Banyuwangi. Rokhman mengatakan, sejumlah objek wisata di Banyuwangi sangat terkenal di tingkat nasional. Fakta tersebut menginspirasi kalangan DPRD Sorong bertandang untuk menggali ilmu pengembangan pariwisata di Banyuwangi. “Perkembangan Banyuwangi saat ini sudah sangat luar biasa, mulai infrastruktur jalan, bandara, hingga pariwisata. Kami ingin sekali menimba dan menggali ilmu mengembangkan

ISTIMEWA

JADI JUJUGAN: Rombongan anggota DPRD Sorong diterima Wiyono di lounge pelayanan publik kantor Pemkab Banyuwangi kemarin.

wilayah,” ujarnya. Menurut Rokhman, di Sorong terdapat sedikitnya 18 destinasi wisata yang belum dikelola dengan baik. Objek-objek wisata itu sebagian besar merupakan destinasi wisata alam yang tersebar di seluruh penjuru Sorong. “Fokus kami adalah untuk belajar bagaimana mengelola keunggulan pariwisata, termasuk trik apa yang digunakan untuk mempromosikan pari-

wisata dan bagaimana caranya agar investor mau berinvestasi,” bebernya. Wiyono mengatakan, Pemkab Banyuwangi tidak ingin meniru konsep yang diusung daerah lain dalam menata kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Sebab, budaya dan karakteristik antar daerah tidak sama. Wiyono mencontohkan, meski secara geografis berdekatan dengan Bali, Pemkab Banyu-

wangi tidak meniru konsep pengembangan pariwisata di Pulau Dewata tersebut. “Bali memiliki budaya yang unik dan alam yang indah. Banyuwangi juga memiliki potensi dengan karakteristik khas daerahnya sendiri. Itu yang dijadikan semangat membangun Banyuwangi,” kata dia. Wiyono menambahkan, kondisi Banyuwangi yang dikelilingi hutan dan laut pada awal-

Anas menyampaikan terima kasih atas dukungan dan doa pengurus dan kader Fatayat selama dirinya lima tahun memimpin Banyuwangi. Banyak program pemerintah yang berjalan sinergis dengan kegiatan yang dilakukan Fatayat. “Berkat dukungan dan doa Muslimat dan Fatayat NU, Banyuwangi mendapat banyak apresiasi pemerintah pusat dan daerah lain,” ujar Anas. (c1/afi)

nya menimbulkan kesulitan tersendiri dalam membangun daerah. Namun akhirnya, kondisi tersebut justru menjadi keunggulan tersendiri, yakni dengan mengembangkan pariwisata berkonsep ecotourism. “Jadi tantangan kami adalah bagaimana memecahkan handicap (penghalang) berubah jadi peluang,” cetusnya. Menurut Wiyono, Banyuwangi sangat kaya ragam kesenian dan budaya. Keunggulan itu coba dioptimalkan dengan mengemas ragam kesenian dan budaya itu ke dalam sebuah hajatan akbar bertajuk Banyuwangi Festival (B-Fest). Wiyono menambahkan, rangkaian B-Fest di tahun 2015 ini terdiri dari 38 even. Hasilnya, beragam agenda tersebut mampu menarik wisatawan berbondong-bondong datang ke bumi Blambangan. Selain itu, pemkab juga sengaja tidak memberikan izin pembangunan hotel di sekitar objek wisata di Banyuwangi. Sebaliknya, pemkab lebih memilih memberdayakan masyarakat lokal. Masyarakat di sekitar lokasi wisata bisa mendirikan home stay. (sgt/c1/afi)

kami telah menerbitkan SPPBJ kepada PT. Pura Barutama,” ujarnya. Faruq menambahkan, lantaran pihak perusahaan pemenang lelang mengajukan penawaran hingga 80 persen dari HPS, maka mereka harus menyerahkan uang jaminan pelaksanaan kepada bank. Nominal jaminan pelaksanaan yang harus disetor ke bank lima persen dari nilai HPS paket lelang tersebut. Jika dikalkulasi jaminan pelaksanaan yang harus disetor ke bank sebesar lima persen kali Rp 1,303 miliar, yakni mencapai Rp 65,171 juta. “Kami memberi tenggat paling sepekan kepada pihak pemenang lelang untuk menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada bank,” kata dia. Setelah uang pelaksanaan itu diserahkan ke bank, kata Faruq, pihaknya akan melakukan penandatanganan kontrak bersama PT. Pura Barutama. Setelah penandatanganan kontrak dilakukan, proses pencetakan dan pelipatan surat suara pilbup bisa segera dilaksanakan. “Kami berharap proses pencetakan segera dilakukan,” harapnya. Seperti diberitakan, cetak suara pilbup bakal mulai dicetak dalam waktu dekat. ULP Banyuwangi telah mengirimkan berkas hasil lelang logistik utama pilbup tersebut kepada KPU Jumat (30/10). Pengumuman rekanan pemenang tender surat suara sebenarnya telah dilakukan Selasa lalu (27/10). (sgt/c1/afi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.