Rujukan Informasi Terkini
RABU 4 NOVEMBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 29
Intelektual
Oke, Make Up
Yes
BANYUWANGI - Calon duta pariwisata Banyuwangi tidak hanya dituntut memiliki intelektual berkualitas, tapi juga harus bisa mandiri. Salah satunya dalam hal ber-make-up. Oleh karena itu, kemarin (3/11) sepuluh finalis jebengthulik yang sudah terjaring melalui seleksi sebelumnya mengikuti beauty class di pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Baik peserta putra maupun putri, semua serius memperhatikan paparan instruktur. Usai menerima pemaparan, para peserta mempraktikkan cara berdandan. Dengan gerakan yang hati-hati, mereka memoles beragam make up di wajah masing-masing n Baca Intelektual...Hal 39 BEAUTY CLASS: Finalis Jebeng-Thulik 2015 sedang memoles wajah mereka dengan make up di kelas beauty class di Pelinggihan Dinas Pariwisata Banyuwangi kemarin. RENDRA KURNIA/RABA
CUACA
Polisi Nyabu Ditekel Polda Istri Brigadir R Cukup Dibina BANYUWANGI - Kasus oknum polisi yang diduga mengonsumsi sabusabu yang diunggah ke jejaring sosial Facebook terus menjadi perhatian pihak kepolisian. Tim Propam Polda Jawa Timur langsung turun dengan memeriksa Brigadir R yang diduga sebagai pemeran video berdurasi empat menit tersebut. Pemeriksaan dikabarkan juga me-
libatkan sejumlah pihak, di antaranya istri Brigadir R berinisial AD. Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama saat dikonfirmasi membenarkan adanya pemeriksaan tersebut. Menurutnya, pemeriksaan itu merupakan prosedur dalam mengungkap benar-tidaknya Brigadir R nyabu seperti dalam rekaman video tersebut. “Semua sudah diproses sesuai ketentuan yang ada,� tegasnya. Disinggung soal sanksi yang akan diberikan, Bastoni masih menunggu hasil kerja tim Propam Polda Jawa
Timur. Namun, dia kembali menegaskan bila terbukti bersalah dan mengonsumsi sabu sanksinya sudah jelas. Anggota yang kedapatan menggunakan sabu atau narkotika lainnya akan ditindak pemecatan dengan tidak hormat. Setelah mendapat video tersebut, kepolisian langsung menggelar tes urine terhadap Brigadir R dan istrinya. Hasil tes urine keduanya ternyata negatif alias terbebas dari sabu. “Tes urine sudah kita lakukan n
Tes urine sudah kita lakukan. Kami masih menunggu proses pemeriksaan Propam P o l d a Jaw a Ti m u r lebih lanjut’’ AKBP Bastoni Purnama Kapolres Banyuwangi
Baca Polisi...Hal 39
Maling Motor Roboh Didor 1 Akhir Oktober 2015 lalu, Slamet dan Eko mencuri sepeda motor di kawasan RTH Genteng. Keduanya berbagi peran.
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
KEKURANGAN AIR: Warga Bangsring antre air bersih yang dipasok BPBD Banyuwangi.
Hujan Ringan di Empat Kecamatan BANYUWANGI - Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan wilayah Banyuwangi bagian barat akan mengalami hujan awal November ini ternyata benar. Pantauan BMKG, wilayah Banyuwangi Barat yang sudah mengalami hujan adalah Kecamatan Kalibaru, Licin, Songgon, dan Glenmore. Namun, hujan yang terjadi di empat kecamatan tersebut intensitasnya masih ringan. Prakirawan BMKG, Yustoto Windiarto, mengatakan hujan yang terjadi di wilayah Banyuwangi bagian barat tersebut sifatnya hujan lokal n Baca Hujan...Hal 39
KEBAKARAN
Si Jago Merah Lalap Gudang Sabut Kelapa KALIPURO - Sebuah gudang sabut kelapa milik PTNB yang beralamat di Jalan Argopuro, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Kaliklatak, Kalipuro, terbakar. Diduga, kebakaran yang melalap gudang sabut kelapa tersebut diakibatkan hubungan arus pendek listrik di salah satu ruangan gudang. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, kebakaran yang menyasar gudang sabut kelapa PTNB itu terjadi pukul 22.00 Minggu (1/11) malam kemarin. Saksi bernama Edy Suharjo, 46, melihat api telah membakar gedung bagian belakang tempat penyimpanan serbuk kelapa n Baca Si Jago...Hal 39
2 Kadang Slamet yang beraksi, Eko yang mengawasi. Dalam menjalankan aksinya, kawanan ini selalu menggunakan kunci letter T. Begitu mendapatkan hasil, motor hasil kejahatan tersebut dijual kepada seorang penadah di Malang seharga Rp 1,8 juta. Ulah spesialis curanmor itu akhirnya terendus polisi. Keduanya dibekuk saat bersembunyi di rumah Eko di Malang.
3
RENDRA KURNIA/RABA
MIRIP ASLI: Bomba Sugiarto menunjukkan cek dan SIUP yang dia temukan tidak jauh dari rumahnya di Perumahan KGI, Kalipuro, kemarin.
4
Bomba Temukan Cek Rp 1,7 M Setelah Diusut ternyata Penipuan Berkedok Kehilangan Dokumen KALIPURO - Ini peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap ragam modus penipuan yang berkembang saat ini. Untuk memperdayai
korban, pelaku penipuan tak kekurangan akal. Salah satu modus penipuan yang sedang marak saat ini adalah menyebar amplop berisi cek dan dokumen penting. Setelah menemukan amplop, korban akan menghubungi si pemilik dokumen yang hilang itu n
5
Baca Bomba...Hal 39
Tim Resmob terpaksa melubangi kaki Slamet. Melihat rekannya ndelosor, Eko menyerahkan diri kepada petugas yang memburunya.
Alap-alap Curanmor Dibedil Kakinya BANYUWANGI - Tim Reskrim Polres Banyuwangi meringkus dua pelaku spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Kedua pelaku adalah Slamet Hariadi, 22, warga Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, dan Eko Jurianto, 38, warga Desa Sidoasri, Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Malang. Dari tangan keduanya, polisi mengamankan dua unit sepeda motor hasil kejahatan. Keduanya dibekuk saat bersembunyi di rumah Eko Pujianto di Malang. Berdasar data petugas, Slamet dan Eko merupakan sindikat jaringan curanmor antarkota. Targetnya adalah motor yang diparkir di tempat umum. Senjatanya sederhana dan modusnya juga lama, yakni kunci letter T. Untuk bisa membawa pulang kedua pelaku, usaha polisi tidak mudah. Tim Resmob terpaksa menembakkan timah panas ke kaki Slamet n Baca Alap-alap...Hal 39
REZA FAIRUZ / RABA
Geliat Warga Gintangan Lestarikan Kerajinan Bambu
Ajari Anak Menganyam, Rekreasi sebagai Imbalan Minat anak-anak sebagai generasi penerus perajin anyaman bambu di Desa Gintangan, Rogojampi, sangat minim. Para pemilik sanggar di Desa Gintangan pun saat ini sedang gencar-gencarnya menularkan ilmu kepada anak-anak agar kerajinan yang sudah menjadi trademark Desa Gintangan tidak punah.
PKS jaring 15 calon ketua baru Siapa yang terpilih masih dibungkus amplop!
HARUS TELATEN: Abdul Hamid mengajari anak-anak cara membuat kerajinan berbahan bambu.
Kasus polisi nyabu ditekel Propam Polda Tangkap juga bandar dan langganannya!
TAUFIK FERDIANSYAH, Rogojampi RENDRA KURNIA/RABA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
RAMAINYA pesanan produk kerajinan bambu Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, ternyata meny-
impan kendala serius, yakni minimnya perajin muda. Para pemuda desa tersebut kini lebih suka men-
ekuni pekerjaan lain dibanding menjadi perajin anyaman bambu. Oleh karena itu, saat ini mereka
mulai mengajak anak-anak kecil belajar menganyam n Baca Judul...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI
30
Jawa Pos
Rabu 4 November 2015
BADAN PERTANAHAN NASIONAL PENGUMUMAN Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi (Tentang Sertipikat Hilang) Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi No. 1407 /300.3.35-10/X/2015 Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411 Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang hilang berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa : Letak tanah
No
Nama / Alamat Pemohon
Jenis dan No. Hak
NIB
Terdaftar atas nama
Tanggal Pembukuan
1.
2
3
4
5
6
1
ERKIEN Berdasarkan Akta Keterangan Hak Mewaris Tgl. 7-1-1989 No. 1/1989 Jl. Bajangretu No. 20, Rt.: 2 Rw.: 3, Kel. Penganjuran Kec. Banyuwangi Kab. Banyuwangi NUR SUSANTI N Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. 18-08-2015 dan Kuasa Tgl. 02-09-2015 Dsn. Kopen, Rt.: 1 Rw.: 2, Desa Gentengkulon, Kec. Genteng Kab. Banyuwangi NUR SUSANTI N Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. 18-08-2015 dan Kuasa Tgl. 02-09-2015 Dsn. Kopen, Rt.: 1 Rw.: 2, Desa Gentengkulon, Kec. Genteng Kab. Banyuwangi SAHONO Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. 15-05-2015 Dsn. Krajan, Rt.: 2 Rw.: 5, Desa Mangir, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi SYAIFUL BAKHRI Jl. Lumba lumba, Rt. 2 Rw.: 3, Kel. Karangrejo, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi SUWITO Dsn. Krajan, Rt.: 2 Rw.: 1, Desa Yosomulyo, Kec. Gambiran, Kab. Banyuwangi RANI WIDYASTUTI Berdasarkan Surat Pernyataan tGl. 01-05-1998 Jl. Raden Nakup, Rt.: 6 Rw.: 2, Kel. Pangkalan Muntai, Kec. Sukamara Kab. Sukamara
Hak Milik No. 00094
-
KUSWANTO
15-05-175
a.b. Singonegaran c. Banyuwangi
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 22-10-2015
Hak Milik No. 00525
-
HARTINI bin SASTRO OETOMO alias Nyonya SAMIDI
18-11-1970
a.b. Gentengkulon c. Genteng
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 22-10-2015
Hak Milik No. 00852
-
HARTINI bin SASTRO OETOMO alias Nyonya SAMIDI
01-11-1978
a.b. Gentengkulon c. Genteng
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 22-10-2015
Hak Milik No. 00483
-
AMIN PAK SAHONO
22-01-1990
a.b. Mangir c. Rogojampi
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 22-10-2015
Hak Milik No. 00961
01055
SYAIFUL BAKHRI
24-10-2010
Hak Milik No. 00350
-
SUWITO DJARKASIH
29-01-1992
Hak Milik No. 00957
-
SUBRONTO
27-10-1994
a.b. Karangrejo c. Banyuwangi a.b. Yosomulyo c. Gambiran a.b. Kesilir c. Siliragung
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 22-10-2015 Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 22-10-2015 Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 22-10-2015
KET
a. Jl/lingk. b. Desa/Kel c. Kec
2.
3.
4.
5.
6.
7.
7
8
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ini , bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat, Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian sertipikat diatas, maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Banyuwangi, 02 NOV 2015 KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI HARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001
DOK.RaBa
DUEL PENUH GENGSI: Pemain Persewangi (hitam) akan menjamu Persebaya 1927 di Stadion Diponegoro, 29 November mendatang.
Diberi DP Rp 10 Juta, Persebaya 1927 Oke BANYUWANGI - Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persewangi versus Persebaya 1927 memastikan jadwal pertandingan tidak berubah, Pertandingan kedua tim dipastikan digelar 29 November mendatang di Stadion Diponegoro Banyuwangi. Komunikasi dengan pihak manajemen Persebaya 1927 sudah klir. ‘’Kita sudah capai kata sepakat dengan Persebaya 1927,� tegas sekretaris panpel, Muhamad Iqbal kepada koran inikemarin. Tidak main-main, panpel telah mem-
berikan sebagian dana down payment (DP) kepada manajemen Persebaya 1927 untuk match fee. ‘’Sudah kita transfer Rp 10 juta. Sisanya akan kita selesaikan pada saat mereka tiba di Banyuwangi,� tegas kontributor Jawa Pos televisi (JTV) Jatim. Di lain pihak, panpel pertandingan trofi kapolres itu memang bertekad menyukseskan even tersebut. Bercokol nama-nama yang tidak asing di dunia sepak bola di Banyuwangi. Steering committee (SC) atau penga-
was diisi owner AIL Rogojampi, Michael Edy Hariyanto; Owner KSP Milan, Toni Hartoni; dan Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi. Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, bertindak sebagai pelindung. Dewan penasihat adalah Ketua PC NU Banyuwangi, KH. Maskur Ali, dan Ketua KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi, sebagai pembina. Selain itu, ada nama Kompol Toha Khoiri yang bertindak sebagai wakil ketua panpel. Kapolsek Rogojampi itu siap menyukseskan ajang tersebut. (ton/c1/als)
Tim Voli Putri Fokus Hadapi Vita Solo Kejurnas Livoli Divisi Utama di Bandung BANYUWANGI - Tim putri Banyuwangi kini tengah berjuang pada Kejurnas Liga Voli Divisi Utama di GOR Citra Arena, Bandung, Jawa Barat. Tim terbaik asal Kota Gandrung itu telah melakoni dua laga sejak diputar pada 1 November lalu. Selama dua laga itu tim asuhan Bambang Hermanto gagal meraih poin. Hasil negatif itu didapat saat bersua Bank Jatim dan TNI AU dengan skor masing-masing 3-0. Meski kalah tapi kiprah tim putri Banyuwangi masih belum terhenti. Mereka akan meladeni Vita Solo pada partai terakhir grup B. Sama seperti Putri Banyuwangi, Vita Solo juga telah menelan dua kali kekalahan. Maka dari itu, duel kedua tim
STNK
diperkirakan berlangsung seru. Vita Solo merupakan tim yang tidak asing bagi tim putri Banyuwangi. Sebab, kedua tim merupakan tim promosi dari Kejurnas Livoli Divisi I pada musim sebelumnya. Hanya, tim putri Banyuwangi pada saat itu menjadi juara. Yang menarik, gelar juara itu diraih setelah mengandaskan Vita Solo di laga pemungkas yang digeber di GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Meski pernah mengalahkan Vita Solo, tapi tim putri Banyuwangi enggan meremehkan. Sebab, komposisi mereka mengalami banyak perubahan. Pelatih tim putri Banyuwangi, Bambang Hermanto, mengungkapkan bahwa tim saat ini fokus menghadapi Vita Solo di grup B. Kemenangan bisa menambah kepercayaan diri. ‘’Kami sudah melupakan kekalahan dua laga pertama,’’ tandasnya kemarin.
BANYUWANGI
Hlg STNK P 4544 WM an Lely Pelita Wati, Jl. Sayu Gringsing No. 47 RT. 1/2, K. Melayu Hlg STNK P 0720 X an Vita Dewi Anggraini, Dsn. Krajan RT. 1/4, Ds. Ketapang, Kalipuro
Rumah Rogojampi
Hlg STNK P 4871 ZB an Mashudi, RT. 1/2 Kampunganyar, Glagah Hlg STNK P 5412 ZD an Slamet Rosidi, Jl. Tunggul Ametung Gg.VI RT. 5/2, Kebalenan
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Depan Kampus UBI
Toyota Kijang Innova
Alphard
Toyota Terios
Daihatsu Xenia
DIJUAL Toyota Kjg Innova/All new tahun 014/13 solar/bsn htm mtl PMK hrg 237,5/139,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Alphard tahun 06 MZG slv PMK hrg 242,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Terios tahun 013 hitam PMK hrg 139,5/102,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013 putih/htm 1.3cc/1.0cc PMK hrg 127,5/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Tanah Strategis Luas 76.280 m, SHM, Dpn Kampus UBI Jl. Raya Srono, Sraten Berminat Hub: 0811351308 / 08533678256
BANYUWANGI BANYUWANGI
Hlg 1 Lmbr Secur ity Awareniess Training No. 6201342976312415 tgl 4-5-2015, 1 Lmbr Advanced Fire Fighting no 6201342976062415 tgl 11-05-2015 an Nur Azizan
Ruko Jl. Yos Sudarso
Truck Fuso BANYUWANGI
Dikontrakkan Ruko 3 Lantai Uk. 10x20, Jl. Yos Sudarso No. 81, Bwi H: 081330535933
! !
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
BANYUWANGI
Jual/Sewa Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) H: 081291718688/08121068792
DOKUMEN
Jika menang, maka tim putri Banyuwangi bertengger di posisi ketiga di grup B. Kalau itu terjadi, mereka akan menghadapi runner up grup A yang diisi LNG Badak Kaltim, Alko Bandung, dan Petrokimia Gresik. ‘’Misi kita menang,’’ tukasnya. Sebaliknya, jika kalah saat menghadapi Vita Solo, maka tim putri Banyuwangi dipastikan berada di posisi juru kunci. Walaupun demikian, mereka masih memiliki kesempatan terhindar dari degradasi. ‘’Peluang masih terbuka,’’ katanya. Oleh karena itu, jelas dia, tim putri Banyuwangi bertekad tampil terbaik. Support penuh Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, sebagai ketua PBVSI Banyuwangi menjadi pelecut semangat. ‘’Kita ingin memberikan hasil terbaik untuk Banyuwangi. Setidaknya tidak sampai degradasi,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)
DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
PASANG SAJA
Mobil Anda Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
?
RUMAH ANDA BELUM LAKU IKLAN JITU
Dump Truk Dijual Dump Truk Mitsubishi HD125PS Tahun 2012 Hub. 081358339500
0333 412224
email : radarbwi@gmail.com
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RABU 4 November
TAHUN 2015
Halaman 31
Koranna Oreng Situbendeh
Warga Pariopo Gelar Ritual Hodo SITUBONDO – Warga Suku Pariopo, Desa Bantal Kecamatan Asembagus kemarin (3/11) ramai-ramai menuju Bukit Masali. Tujuannya, menggelar ritual meminta hujan atau yang lebih dikenal dengan ritual Hodo. Sekretaris lembaga adat Suku Pariopo, Keh Tohasan mengatakan, ritual hodo dilakukan setiap musim kemarau berkepanjangan. Dia mengatakan, ritual tersebut dilakukan agar kekeringan tidak terus menerus terjadi. Ke Tohasan berharap, dengan pelaksanaan ritual tersebut, hujan segera turun. Sebab, katanya, dengan tidak turunnya hujan dalam waktu yang cukup lama, telah membuat warga resah. Apalagi di sejumlah tempat mengalami kekeringan yang cukup parah. Karena itulah, ritual Hodo dilaksanakan untuk kepentingan orang banyak. Yaitu untuk kemaslahatan seluruh warga Situbondo. ”Jadi tidak hanya untuk warga Suku Pariopo saja,” ujarnya. Dalam pelaksanaannya, puluhan warga datang ke salah bukit di dusun setempat. Diantara mereka terlihat ibu-ibu yang membawa sesajen. Bersama warga yang lain, mereka berhenti ketika sampai di kaki bukit. Sedangkan beberapa sesepuh yang bertindak sebagai pamojih hodo (pelaku ritual) langsung naik ke atas bukit. Pamojih inilah yang melakukan semua gerak-gerik ritual. Sedangkan yang lain, tetap menunggu di kaki bukit hingga ritual selesai dilaksanakan. Satu jam kemudian, pamojhi turun dari atas bukit. ”Setelah itu kita melakukan zikir dan doa di depan sesajen. Kemudian isi sesejan dibagikan kepada seluruh warga yang ikut,” ujar Ke Tohasan n Baca Warga...Hal 32
HABIBUL ADNAN/JPRS
MINTA HUJAN: Warga Suku Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus melaksanakan ritual Hodo, di Bukit Masali, kemarin.
Targetkan Sampai Pekan Depan Sekolah itu adalah awal untuk meraih sebuah kesuksesan, oleh karena itu don’t be lazzy
Penyerahan RAPBD Tahun 2016 ke DPRD SITUBONDO – Rancangan APBD tahun 2016 ditargetkan sudah diterima DPRD Kabupaten Situbondo pekan depan. Ekse-
kutif akan segera menyerahkan draftnya karena akhir bulan ini akan disahkan oleh DPRD Kabupaten Situbondo melalui rapat paripurna. Kepastian tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda), Syaifullah, kemarin (3/11). Dia mengatakan, dirinya sangat
yakin draft RAPBD sudah bisa diserahkan pekan depan. ”Ini masih kita lakukan pengkajian ulang,” katanya, kemarin di ruang rapat bupati Situbondo. Pantauan koran ini, sejumlah kepala SKPD sejak pagi ada di tempat tersebut. Mereka memperbaiki sejumlah anggaran
Tiga Penjudi Ngacir, Satu Ditangkap
Luqman SMKN 2 Situbondo
PILKADA
HABIBUL ADNAN/JPRS
KOMPAK: Petani mengikuti sosialisasi musim tanam di Desa Alasmalang, Kecamatan Kota, kemarin
HIPPA-Gapoktan Tegaskan Netral SITUBONDO – Himpunan Petani Pengguna Air (Hippa) Kabupaten Situbondo bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) membantah jika pihaknya mengarahkan dukungan kepada salah satu pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati n Baca HIPPA...Hal 32
penyusunan raperda
setelah dilakukan pengesahan KUA-PPAS oleh DPRD Situbondo, belum lama ini. Syaifullah mengaku, saat ini pihaknya sudah melakukan pembahasan RAPBD di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) oleh Tim Anggaran (Timgar) n Baca Targetkan...Hal 32
NUR HARIRI/JPRS
BERBAHAYA: Truk kacang dihentikan di depan Polsek Mangaran karena mengangkut petani, kemarin (3/11).
Polisi Stop Truk Pengangkut Kacang MANGARAN - Petugas Polsek Mangaran menyetop sebuah truk pengangkut kacang di Jalan Dusun Sekarputih, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, kemarin (3/11). Truk Nopol P 8502 UT tersebut dihentikan karena mengangkut
belasan petani yang baru selesai memanen tanaman kacang. Awal mulanya, truk yang merupakan kendaraan bak terbuka ini disopiri oleh Didi, warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus. Truk tersebut mengkut kacang
tanah beserta daunnya dari arah barat ke timur. Setelah dilihat ada belasan orang yang menumpang di atas tumpukan kacang, polisi langsung mencegatnya n Baca Polisi...Hal 32
SITUBONDO - Tim Anti Bandit Polres Situbondo menggerebek arena perjudian domino, di Desa Talkandang, Kecamatan Kota Situbondo, kemarin (3/11). Samsuri, 39, warga setempat berhasil ditangkap karena diduga terlibat judi. Sementara tiga penjudi lainnya berhasil melarikan diri. Samsuri langsung digelandang ke mapolres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Selain mengamankan Samsuri, polisi juga menyita sejumlah barang bukti (BB) lainnya. Yaitu, uang yang diduga untuk taruhan judi sebesar Rp 130 ribu, kartu domino, serta triplek yang digunakan kawanan penjudi sebagai alas. Penggerebekan judi domino ini berawal dari informasi warga yang mengaku resah. Sebab, hampir setiap malam ada beberapa orang yang bermain judi hingga mengganggu jam tidur warga. Dari informasi itu, Tim Anti Bandit kemudian turun mendatangi lokasi seperti diinformasikan warga.
NUR HARIRI/JPRS
JALANI PEMERIKSAAN: Sam suri, tersangka judi domino diamankan polisi di Polres Si tubondo, kemarin (3/11).
Sekitar pukul 00.30, Tim Anti Bandit berusaha mengepung lokasi perjudian. Sayang, sebelum sampai ke lokasi, para penjudi diduga mengetahui kedatangan polisi, sehingga mereka semburat berlarian. Meski seluruhnya kabur, namun polisi berhasil menangkap Samsuri n Baca Tiga...Hal 32
Nasib Empat Ambulans RSUD yang Terpaksa Dibiarkan Mangkrak
Tidak Ada Suku Cadang, Tak Bisa Dilelang Karena BPKB di Pusat
HABIBUL ADNAN/JPRS
SEPI ANGGOTA: Hanya beberapa anggota Banleg yang hadir di ruang rapat gabungan DPRD, kemarin.
Anggota Banleg Banyak Absen SITUBONDO – Badan Legislatif (Banleg) DPRD Kabupaten Situbondo, kemarin (03/11) mengadakan koordinasi persiapan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tahun 2016. Sayang, hanya beberapa anggota Banleg yang mengikuti rapat tersebut. Dari pantauan Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), hanya ada enam anggota Banleg yang hadir n Baca Anggota...Hal 32
Bertahun-tahun empat mobil ambulance dibiarkan mangkrak di halaman belakang RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Mobil yang usianya masih sekitar sembilan tahun tersebut tidak bisa difungsikan lantaran tidak ada suku cadangnya. Kok bisa? NUR HARIRI, Situbondo Ada pemandangan yang tidak pernah berubah di halaman belakang RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Selama empat tahun terakhir, empat mobil ambulans dibiarkan mangkrak. Parkiranya tidak pernah dipindah-pindah. Maklum, keempat mobil tersebut memang sudah tidak dioperasikan lagi. Mobil ambulans yang dimiliki RS dr Abdoer Rahem ini memang tergolong beda dengan mobil-mobil sejenisnya.
Sebab, sangat jarang ditemukan . Bahkan, kemungkinan besar warga Situbondo tidak pernah ada yang memiliki merk mobil yang sama. Sebab, mobil ambulans yang mangkrak tersebut bermerek Samsung, layaknya telepon genggam. Jika dilihat sepintas, kondisi keempat body mobil tampak masih bagus dan layak pakai. Namun, mobil Ambulans itu sudah rusak. Mesinnya tidak bisa dinyalakan lagi. Lantaran itu, kendaraan roda empat itu kini hanya menjadi ‘monumen’ di halaman belakang rumah sakit. Informasi yang diterima koran ini, RS dr Abdoer Rahem menerima hibah mobil ambulans tersebut dari Kementerian Kesehatan pada 2006 silam. Masa-masa itu, mobil tersebut masih bisa diandalkan untuk dipakai mengantar dan menjemput pasien yang sakit atau yang meninggal dunia. Namun, setelah memasuki tahun 2010-2011, keempat mobil mulai butuh perawatan bengkel. Oli, bensin atau solar sangat mudah ditemukan dimana saja n Baca Tidak...Hal 32
NUR HARIRI/JPRS
RUSAK: Seorang petugas kebersihan melintas di dekat mobil ambulan yang mangkrak di halaman belakang, RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.
R A D A R situb o nd o
afriCa Van java
32
Jawa Pos
Rabu 4 November 2015
Beli Semen Tak Bayar, Warga Dipolisikan
Edy Supriyono/JPRS
KONSENTRASI: Sejumlah SKPD melakukan pembahasan draf APBD 2016 di ruang rapat bupati, kemarin.
Harus Disahkan Maksimal 30 Nopember n targetkan...
Sambungan dari Hal 31
Dia menjelaskan, dalam RAPB tahun 2016 ini, pemerintah akan memprioritaskan anggaran yang penting. Sedangkan beberapa pos anggaran di tiap-tiap SKPD yang dinilai tidak terlalu penting akan
dihapus dari RAPBD tersebut. ”Beberapa anggaran yang tidak terlalu pokok akan langsung kita hapus,” tambah Syaifullah. Dia mengatakan, pemerintah akan melakukan pengkajian lebih mendalam. Sebab, dari draft RPABD tersebut, ada beberapa anggaran yang tidak sesuai dengan regulasi. ”Yang
seperti itu harus kita pending,” terangnya lagi. Sementara itu, berdasarkan berdasarkan surat edaran (SE) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), RAPBD harus disahkan DPRD paling lambat 30 Nopember nanti. Jika tidak bisa disahkan sampai dengan batas yang telah ditentukan, daerah akan mendapatkan
beberapa sanksi. Misalnya belanja pegawai yang tidak akan bisa diberikan. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang tertera di dalam Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) tidak bisa dilaksanakan. Hal ini akan berdampak terhadap kinerja. Baik kinerja eksekutif
maupun legislatif. Seperti yang diberitakan koran ini, beberapa waktu lalu, pelaksanaan Pilkada berdampak terhadap pengesahan RAPBD. Sebab, sangat mungkin masuk programprogram yang berbau politis. Inilah yang akan menjadi kendala tersendiri dalam pengesahan RAPBD 2016. (bib/pri)
ASEMBAGUS - MR, warga Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, dilaporkan ke Mapolres Situbondo, kemarin (3/11). Pria 55 itu diduga melakukan penipuan, karena membeli semen tanpa membayar. Pelapornya, adalah Deny Haryanto, 28, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kota Banyuwangi. Kasus 378 ini sebenarnya terjadi Bulan Agustus 2014 lalu. Pada saat itu, seorang marketing CV Palugada Cipta Perkasa, datang ke rumah MR untuk menawarkan semen. Marketing tersebut adalah Fatur, 38, warga Desa/Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Dalam laporannya, MR membeli semen sebanyak 612 sak milik CV Palugada Cipta Perkasa melalui Fatur. Transaksi semen itu kemudian disepakati pengiriman barangnya sebanyak tiga kali. Dengan pembayaran uang pembelian semen satu bulan setelah barang dikirim. Nah, Bulan Agustus 2014 itu pengiriman semen jenis puger sudah selesai. Namun, hingga batas tempo pembayaran lewat, MR tetap tidak membayar semen yang dibelinya. Bahkan, saat MR ditagih untuk membayar uang semen yang dibeli,
dirinya selalu menghindar. Setelah lebih dari waktu satu tahun, uang pembelian semen tetap tidak dibayar. Tak ingin uang semen hilang begitu saja, pihak CV Palugada Cipta Perkasa melaporkan kasus penipuan tersebut kepada polisi. Deny Har yanto menerangkan, kerugian akibat transaksi yang tidak dibayar tersebut mencapai Rp 36.120.000. Deny berharap kasus yang dilaporkan cepat ditangani polisi agar MR mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan laporan jual beli semen yang diduga tidak dibayar oleh MR. “Laporan sudah kami terima, untuk saat ini kasusnya masih didalami. Menurut pelapor, penjualan semen dilakukan marketingnya,” katanya. Dikatakan, selain meminta keterangan dari Deny sebagai pelapor, pihaknya juga memintai keterangan dari marketing yang menjualnya kepada MR. “termasuk orang yang dilaporkan nantinya akan dipanggil sebagai saksi. Kalau sekarang kasusnya masih dipelajari petugas,” tegas Nanang. (rri/pri)
Penjudi yang Lari Masuk DPO n Tiga...
Sambungan dari Hal 31
Data yang berhasil dikumpulkan, Samsuri sempat mengaku jika dirinya dan tiga orang yang masih kabur hanya main-main. Namun, setelah ditunjukkan sejumlah uang yang berserakan di lokasi kejadian, Samsuri tak bisa berkutik. Dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto membenarkan penggerebekan judi domino di Talkandang itu. Menurutnya, kasus perjudian yang meresahkan warga akan dikembangkan lagi. “Satu tersangka sudah diamankan beserta barang buktinya,” ungkapnya. HABIBUL ADNAN/JPRS
RITUAL: Warga Suku Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus juga menyertakan sesajen dalam pelaksanaan Hodo, kemarin.
Dinilai Ampuh untuk Turunkan Hujan n Warga...
Sambungan dari Hal 31
Dia menerangkan, pelaksanaan ritual Hodo akan dilaksanakan lagi. Sebab, ritual yang dilaksanakan kemarin hanya kecil-
kecilan saja. ”Sekitar tiga minggu lagi kita akan melaksanakan yang lebih besar,” katanya. Sementara itu, Ke Tohasan sendiri mempersilahkan warga di tempat yang lain untuk melakukan ritual tersebut. Baginya, ritual
Hodo adalah ritual peninggalan nenek moyang. ”Dan kita minta kepada Sang Pencipta. Jadi tidak bertentangan dengan ajaran agama,” tambahnya. Dalam kenyataannya, ritual ini cukup ampuh dalam menu-
runkan hujan. Sebab, berdasarkan pengalaman pada tahuntahun lalu, biasanya hujan langsung turun setelah ritual dilaksanakan. ”Tapi tetap yang menentukan adalah Tuhan,” pungkasnya. (bib/pri)
Pekerja Diminta Menumpang Mobil Lain n polisi...
Sambungan dari Hal 31
Penyetopan truk dipimpin Kanit Sabhara Polsek Mangaran, Aiptu Alif F.R. Truk yang melanggar peraturan lalu lintas tersebut kontan dibawa ke Polsek Mangaran untuk diberi peringatan. Sebab, kendaraan bak terbuka tetap dilarang mengangkut penumpang. Kanit Sabhara Polsek Manga-
ran, Aiptu Alif F.R melaui Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan pihaknya sengaja menyetop truk tersebut. “Petugas menyetop karena di atasnya terdapat belasan ibu-ibu dan bapak-bapak. Truk itu disetop karena membahayakan jiwa penumpangnya,” ujarnya. Nanang menjelaskan, insiden kecelakaan truk pengangkut kacang yang ditumpangi petani
sudah pernah terjadi di Jalan Raya Desa Landangan, kecamatan Kapongan. Karenanya, setiap ada truk yang mengangkut penumpang langsung ditindak polisi. “Larangan mengangkut penumpang dengan kendaraan bak terbuka seperti truk dan pikap tetap berlaku. Makanya di jalan-jalan kalau ada yang ketemu langsung distop. Petugas akan memberikan peringatan dan ada yang
langsung ditilang,” terangnya. Untuk penumpang truk yang dihentikan di Polsek Mangaran, oleh polisi langsung diberi peringatan keras serta penumpangnya diminta untuk menumpang kendaraan lain yang tertutup. “Selain meminta penumpang untuk pindah kendaraan, sopir truk juga diminta agar tidak mengakut barang melebihi tonase truk,” pungkas Nanang. (rri/pri)
juga akan dijerat pasal yang sama. “Semoga tiga tersangka lain cepat tertangkap,” kata Riyanto. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, tiga HARIRI/JPRS orang yang kaUANG DAN DOMINO: sejumlah barang bukti (BB) bur ada warga yang diamankan polisi yang diamankan polisi dari yang masih satu arena perjudian. desa dengan Ditegaskan, Samsuri akan di- Samsuri. Ketiganya adalah jerat dengan pasal 303 KUHP ten- AG, OP dan TR, yang namanya tang perjudian. Tak hanya itu, tiga sudah masuk dalam daftar penorang yang masih kabur nantinya carian orang (DPO). (rri/pri)
Sekitar Seratus Petani yang Hadir n HIPPA...
Sambungan dari Hal 31
Hal tersebut disampaikan kepada para petani pada acara sosialisasi musim tanam kemarin (3/11). Ketua Gapoktan Situbondo, Zubairi mengatakan, Kepengurusan Hippa maupun Gapoktan tidak akan mengarahkan para petani kepada salah satu paslon. Dia mengatakan, petani tidak akan diseret-seret ke dunia politik. ”Kami tetap fokus dengan pertanian,” terangnya Sebab, jika petani sudah diarahkan untuk mendukung salah satu paslon, akan berdampak terhadap kesuksesan pertanian. Jika hal itu terjadi, dia khawatir dalam Hippa maupun Gapoktan digerogoti dengan berbagai kepentingan politik. Hal senada juga disampaikan oleh Mariono, Ketua HIPPA Perkasa. Dia menerangkan, tidak benar jika HIPPA sudah me-
Habib/JPRS
TIDAK BERPOLITIK: pengurus HIPPA - Gapoktan menggelar acara sosialisasi musim tanam, kemarin (3/11).
miliki dukungan pada pemilihan bupati dan wakil bupati 9 Desember nanti. Masalah siapa yang akan didukung, katanya, diserahkan kepada masingmasing pribadi. ”Jadi secara kelembagaan kita tidak mengarahkan untuk mendukung salah satu paslon,” terangnya. Dalam acara sosialisasi musim tanam kemarin, ada sekitar seratus petani yang datang. Semuanya
terdiri dari Hippa gabungan dan Gapoktan se-Situbondo. Terlihatnya juga anggota Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA). H. Abdul Kamil, Ketua KTNA menerangkan, dengan banyaknya petani yang hadir, menjadi bukti kekompakan HIPPA, Gapoktan, dan KTNA tetap terjaga. ”Kita tetap kompak dan tidak pernah mengarahkan dukungan kepada siapapun,” tegasnya. (bib/pri/*)
Tidak Ada Bengkel yang Bisa Memperbaiki Empat Raperda Inisiatif Komisi n Tidak...
Sambungan dari Hal 31
Akan tetapi, pada saat petugas yang membawa mobil harus mengganti spare part mobil, bengkel yang didatangi malah kebingunan. Tidak satupun bengkel di Situbondo yang menyediakan suku cadang mobil Ambulans bermerk Samsung tersebut. Puncaknya pada Akhir 2011, empat Ambulans itu sudah tidak bisa dinyalakan lagi. Beberapa bagian mesing butuh suku cadang agar kembali menyala. Sayang, setiap bengkel yang didatangi, selalu memberikan jawaban yang sama. Yakni, tidak menyediakan spare part mobil.
“Mobil ini mereknya Samsung, kalau HP (Hand Phone) mungkin masih banyak spare partnya, tapi mobil ini tidak ada. Seluruh Situbondo tidak ada. Di Surabaya pernah tanya, katanya harus pesan, karena di Jakarta juga belum tentu ada,” kata salah seorang petugas yang pernah mengemudikan mobil ambulans bantuan hibah tersebut. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Sekretaris RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, Imam Hidayat tidak mengelak jika di halaman belakang ada empat mobil ambulans yang mangkrak. “Mobil itu sudah lama, diperkirakan sudah berlangsung selama tujuh tahun sejak ada bantuan
hibah. Bukannya tidak dirawat, tetapi mesin mobilnya mati dan mencari suku cadangnya tidak ada,” katanya kemarin (3/11). Sambil mengajak melihat mobil lain, Imam menjelaskan bahwa pihak rumah sakit sudah berusaha memperbaiki mobil yang rusak. Namun tidak ada bengkel mobil yang mampu memperbaikinya. “Pernah mesin satu mobil di kanibal dan digantikan ke mobil yang lain, tapi tetap tidak bisa. Jadi tidak ada bengkel yang bisa karena suku cadangnya tidak ada,” paparnya. Dengan begitu, pihak rumah sakit tidak bisa berbuat banyak. Keempat mobil yang mangkrak bahkan sudah dilaporkan ke-
pada petugas aset daerah agar dileleng. Sayang, lelang mobil itu juga tidak bisa dilakukan. Penyebabnya, BPKB mobil Samsung tidak ada di RSUD. Melainkan ada di Kementerian Pusat. “BPKB mobil ada di kementerian, jadi pihak aset kesulitan melelang kendaraan itu. Makanya sampai sekarang dibiarkan di halaman belakang,” terang Imam sambil menunjukkan mobil-mobil yang mangkrak. Imam berharap, nasib mobil Ambulans masih bisa diperbaiki atau segera dilelang. Bila tidak, maka mobil akan semakin rusak di halaman parkir belakang RSUD. “Sampai sekarang masih dibiarkan,” pungkasnya. (pri)
n anggota...
Sambungan dari Hal 31
Padahal, dari seluruh anggota dewan, anggota Banleg berjumlah sepuluh orang. Ketua Banleg, Mahbub Junaidi mengatakan, rapat koordinasi itu sebenarnya sangat penting untuk diikuti oleh seluruh anggota Banleg. Sebab, dalam kesempatan itu, masing-masing anggota perwakilan tiap-tiap komisi memberikan gambaran Raperda inisiatif yang akan diusulkan. Mahbub menjelaskan, sedikitnya anggota yang hadir disebabkan benturan dengan kegiatan lain di komisinya masing-masing. Meski demikian, anggota
Komisi I itu memastikan rapat koordinasi tidak terganggu. ”Karena hanya koordinasi dan secara kuorum sudah nyampai,” terangnya Dia menjelaskan, persiapan penyusunan Raperda itu memang harus dilakukan sebelum akhir tahun. Semua Raperda yang akan dibahas tahun depan sudah diagendakan dengan baik oleh Banleg. Hal tersebut sesuai dengan amanah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor I tahun 2014 tentang peraturan daerah. ”Dalam permendagri tersebut dijelaskan, seluruh Raperda yang akan dibahas dalam
satu tahun harus tercantum dalam program pembentukan perda,” terangnya. Sementara itu, dari masing-masing anggota Banleg, semuanya menyampaikan Raperda inisiatif DPRD yang akan diusulkan. Seperti Raperda tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Raperda ini adalah inisiatif komisi I. Ada juga Reperda tata ruang kota yang akan diusulkan oleh komisi III. Sesuai rencana, Raperda inisiatif DPRD yang akan diusulkan ada lima Raperda. Dari lima Raperda itu, empat diantaranya inisiatif masingmasing komisi. Satu Raperda sisanya dari Banleg. (bib/pri)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Rabu 4 November 2015
BERAS IR 64 0
GULA PASIR 0
MIGOR CURAH
DAGING SAPI
0
DAGING AYAM BROILER
0
33
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
200
0
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
0
200
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
0
0
BAWANG PUTIH 0
400
10.000
11.200
9.600
109.000
27.600
16.200
8.900
8.100
9.400
6.600
15.200
19.200
Ekspor Ikan Turun Jadi 16 Ribu Ton Tahun Lalu Ekspor Tembus 16,19 Ribu Ton
ISTIMEWA
GO INTERNATIONAL: Salah satu karya desainer Anita Yuni yang tampil pada pergelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF) beberapa waktu lalu.
Batik BWI Tampil di MISIFF 2015 BANYUWANGI - Fashion designer asal Banyuwangi, Anita Yuni, mulai menapaki panggung fashion international. Desainer muda berbakat itu akan membawa batik Banyuwangi dalam perhelatan Moslema In Style International Fashion Forward (MISIFF) 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia. Anita merupakan satu dari tiga wakil Indonesia dalam peragaan busana muslim terbesar di Malaysia tersebut. MISIFF 2015 Malaysia merupakan even fashion, tourism, and travel explore yang didukung Pemerintah Malaysia sejak 2011. Acara itu akan digelar di Putraworld Trade Center, Kuala Lumpur, pada 7-8 November 2015 mendatang. Kegiatan itu diikuti desainer fashion sebelas negara muslim di dunia. Malaysia juga akan mengundang fashion blogger luar negeri untuk mengulasnya. Para fashion designer yang mengikuti ajang itu, antara lain dari Singapura, Brunei, Turki, dan Trinidad-Tobago. Anita mengatakan even fashion di Malaysia itu merupakan even internasional pertama yang dia ikuti. Agar bisa mengikuti even itu, setiap desainer harus melalui proses kurasi tim profesional. Kurasi dilakukan dengan mengirimkan desain jadi dan company profile. “Alhamdulillah karya saya lulus bersama dua desainer asal Indonesia lainnya. Saya sungguh tidak menyangka karena harus bersaing dengan designer yang lebih famous dari berbagai negara,” kata Anita. Desainer Indonesia lain yang akan tampil
ISTIMEWA
Anita Yuni
adalah Anniesa Hasibuan yang baru mengikuti Jakarta Fashion Week dan pernah menampilkan karyanya di New York Couture Fashion Week. Ada juga Shearasol, fashion blogger dengan ratusan ribu follower di jejaring sosial.
Anita menuturkan, salah satu hal yang membuat koleksinya dengan brand Hijabox lulus kurasi adalah keunikan desain busananya. Para kurator menganggap Hijabox konsisten memadukan antara modern dan etnik, selalu menggunakan batik daerah dan mengangkat tema kisah lokal dalam karyanya. Seperti di BBF 2014, Anita mengangkat tema royal delft blue yang menjadi kekhasan warga Kecamatan Glenmore, salah satu kecamatan Banyuwangi yang menjadi pusat pemerintahan Belanda di zaman penjajahan. Kemudian tahun 2015 dia mengangkat tema Putri Sri Tanjung, seorang putri dari kisah legenda Banyuwangi. “Begitupun untuk desain yang akan ditampilkan di Malaysia, saya mengangkat kearifan lokal Bumi Blambangan dalam tema “The Banyuwangi Folklore”. Dengan tema ini saya ingin ikut mempromosikan Banyuwangi. Bahan utama yang dipakai tentu saja menggunakan batik Banyuwangi,” terang Anita. Kiprah Anita Yuni berawal dari keikutsertaannya dalam Banyuwangi Batik Festival (BBF). Mengawali karirnya sebagai desainer aksesori, Anita yang juga berprofesi sebagai dokter ini mulai tertarik mendesain busana batik saat Banyuwangi menggelar BBF. Konsep yang diusung BBF untuk mengenalkan batik khas dan karya-karya kreatif desainer asal Banyuwangi ini pun memicu dirinya untuk turut tampil memamerkan karyanya. Sejumlah desain busana muslimah pun lahir dari tangan dinginnya saat di BBF. Puluhan
BANYUWANGI - Pelemahan ekonomi global turut mempengaruhi kinerja ekspor ikan di Banyuwangi. Sepanjang tahun 2015 ini volume ekspor mengalami fluktuasi cukup drastis. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Pudjo Hartanto, mengungkapkan tiga bulan pertama permintaan mencapai 2.000 ton per bulan. Namun, triwulan berikutnya permintaan ekspor turun jadi 1.200 ton. Berdasar data realisasi ekspor, permintaan terparah terjadi pada Mei, yakni hanya 172,6 ton. Pada triwulan ketiga, kinerja ekspor kembali membaik dengan rata-rata permintaan 1.800 ton per bulan. Secara keseluruhan ekspor ikan Banyuwangi sejak Januari hingga September, kata Pudjo, turun 1,3 persen. Permintaan ikan JanuariSeptember tahun lalu mencapai 16.190 ton dengan nilai USD 110 juta. Sementara itu, tahun ini pada periode yang sama turun menjadi 16.022 ton dengan nilai USD 107 juta. Turunnya kinerja ekspor, lanjut Pudjo, terbilang normal. Sebab, kecenderungan penurunan permintaan dari negara pengimpor tidak begitu besar. Terlebih pengusaha ekspor masih diuntungkan dengan kurs dolar yang tinggi, sehingga mendongkrak harga jual. “Komoditas udang size 50 yang
awalnya hanya Rp 60 ribu sekarang jadi Rp 75 ribu per kilogram,” katanya kemarin (3/11). Selain itu, nilai produk juga lebih tinggi karena ikan dari Banyuwangi merupakan produk jadi dan setengah jadi. Komoditas perikanan ekspor Banyuwangi tahun 2015 adalah udang beku, ikan beku, tuna kaleng, sarden kaleng, dan chepalopoda (sejenis kepiting) beku. “Memang ada imbauan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan agar kita mengekspor produk jadi atau setengah jadi agar memiliki nilai tambah,” katanya. Pada triwulan ketiga, Pudjo optimistis kinerja ekspor akan segera membaik. Sebab, dengan adanya moratorium perizinan usaha tangkap ikan untuk kapal asing di perairan Indonesia membantu mendongkrak permintaan ikan dari luar negeri. “Ini kesempatan meningkatkan ekspor ikan secara maksimal,” ucapnya. Tujuan ekspor ikan Banyuwangi adalah sebagian Uni Eropa, Amerika, dan Jepang. Pudjo berharap pengusaha ekspor mampu membaca peluang pasar di wilayah lain sehingga pangsa pasar semakin luas. Sekadar informasi, ekspor ikan Banyuwangi tahun 2015 terbanyak adalah udang beku dengan volume 9.937 ton. Kedua terbanyak adalah sarden kaleng dengan volume 3.416 ton. Berikutnya adalah tuna kaleng dengan volume 1.695 ton. Komoditas lainnya adalah chepalopoda beku 965 ton dan ikan beku 8,14 ton. (cin/c1/afi)
karyanya pun telah tampil di sejumlah panggung peragaan busana dan menghiasi sejumlah media. Sebagai seorang muslimah, desain baju Anita pun kental dengan nilai syar’i Islam. “Mereka lihat sejumlah pemberitaan di Indonesia tentang karya saya. Dan dari situ, karya saya dinilai bisa menggambarkan bagaimana baju seorang muslimah,” ujar Anita. Ajang fashion ini memang dikhususkan bagi kaum perempuan. Sesuai dengan namanya, Moslema in Style Fashion Forward maka ajang fashion ini dikhususkan hanya untuk muslimah, lelaki tidak diperbolehkan mendapat undangan. “Semua yang terlibat dalam show, mulai dari peragawati, make up artist, fitter dan crew lain bahkan audien harus perempuan,” jelas Anita. Akan ada 11 busana night gown yang dipamerkan Anita di atas catwalk MISIFF. Batik yang digunakan juga masih di dominasi warna alam yang menjadi kekahasannya, dipadu dengan silk organza, satin, dan jaquard. Batik Banyuwangi yang biasanya berwarna cerah sengaja disuguhkan dengan warna pastel yang lembut agar kesan feminin muncul saat seorang muslimah mengenakannya. Pada even tersebut Anita juga diberi kesempatan spesial untuk merancang busana salah satu presenter televisi nasional Malaysia, Bella Yunus. Desain untuk Bella juga busana malam tapi dibuat dengan lebih formal. “Bahan utama tetap memakai Batik Banyuwangi,” pungkas Anita dengan bangga. (c1/afi)
Air Semakin Langka RENDRA KURNIA/RABA
PESANGGARAN - Musim kemarau yang berkepanjangan kali ini benar-benar terasa bagi warga. Para petani kini harus mencari air hingga jarak yang cukup jauh demi mengaliri sawahnya yang sudah kering. Petani di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, terpaksa harus menyewa truk untuk mengangkut air. Caranya, truk diberi terpal lalu mengambil air di sungai. Selanjutnya, air itu digunakan mengaliri sawah. “Air sudah tidak ada lagi,” cetus Hasyim, salah satu
warga Desa Sumbermulyo. Warga yang mengambil air dengan mobil ini, juga terlihat di Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring. Di tempat ini, petani menyewa pikap dan diberi terpal. Setelah mengambil air di sungai, lalu dibuat mengaliri sawahnya. Di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, warga banyak yang membawa jeriken berisi air bersih. Air itu, dibawa pulang untuk kebutuhan keluarga. “Air benar-benar barang mahal,” terang Hadi, warga Desa Jajag. (sli/c1/abi)
PENYEBAB DEFLASI: Anjloknya harga cabai menjadi penyumbang deflasi terbesar pada Oktober.
Harga Cabai Anjlok, Deflasi Meningkat SHULHAN HADI/JPRG
BURU AIR: Truk dengan diberi terpal digunakan mengangkut air untuk mengaliri sawah di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (3/11).
Rp 12 Miliar Dana Desa Parkir di Kas Daerah Terserap Rp 35,6 M dari Total Transfer APBN Capai Rp 47,9 M BANYUWANGI - Hingga Oktober lalu transfer bantuan dana desa (DD) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) ke kas daerah sudah mencapai Rp 47,9 miliar. Walau sudah masuk Rp 47,9 miliar, tapi yang terserap ke rekening kas desa baru sekitar 74,31 persen atau sekitar Rp 35,6 miliar. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD), Suyanto Waspo Tondo, mengatakan pada tahun 2015 APBN mengalokasikan DD untuk Banyuwangi sebesar Rp 59,8 miliar untuk dibagi ke 189 desa. “Kita sudah mendapat transfer dua kali dengan total Rp 47,9 miliar. Tahap pertama
DOK. RABA
Suyanto Waspo Tondo
pada April dan tahap kedua akhir Juli 2015 lalu. Tahap III akan cair pada bulan ini,” kata Yayan, sapaan akrabnya. Yayan menjelaskan, dana desa ini sengaja diberikan pemerintah pusat lewat APBD untuk mendukung pembangunan desa agar kuat dan mandiri. Sesuai Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang penetapan prioritas penggunaan dana desa, dana desa bisa digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan desa. “Selain itu, juga untuk pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat,” jelas Yayan. Pada pencairan tahap pertama yang sebesar Rp. 23,95 miliar telah terserap 98,66 persen. Pencairan tersebut dilakukan oleh 187 desa.“ Pada tahap pertama hanya dua desa yang belum mencairkan, yakni Desa Taman Suruh, Glagah, dan Desa Kandangan, Pesanggaran. Desa Taman Suruh terkendala aparat desa yang sakit, sedangkan Desa Kandangan karena masih ada masalah antara pemdes dan BPD,” terang Yayan. Tahap kedua yang totalnya Rp
23,95 miliar baru terserap 49,96 persen atau Rp 11,96 miliar. Hanya 95 desa yang baru mencairkan. “Sebagian besar desa yang belum mencairkan karena terkendala belum selesainya surat pertanggungjawaban tahap pertama. Sehingga, mereka tidak bisa menyerap dana ini,” urai Yayan. Untuk mengatasi berbagai kendala dalam pencairan dana desa itu, kata Yayan, BPM-PD membuka klinik konsultasi. Di klinik itu aparat desa bisa bertanya seputar dana desa mulai proses pencairan, tata cara penatausahaan, dan pelaporan dana desa. Penggunaan dana desa itu, lanjut Yayan, tidak boleh tumpang tindih dengan Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Rp 61, 9 miliar untuk 189 desa. 60 persen ADD digunakan untuk penghasilan tetap aparat desa. Sisanya yang 40 persen masih
dibagi lagi, yakni 50 persen untuk operasional pemerintahan desa dan selebihnya untuk pemberdayaan masyarakat. “Yang APBN digunakan untuk pembangunan fisik, sedangkan ADD bisa digunakan untuk modal usaha masyarakat. Intinya penggunaan kedua dana desa tersebut harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan desa dengan pertanggungjawaban yang jelas,” tegas Yayan. Untuk memastikan dana desa dialokasikan dengan tepat, pemkab membuat e-monitoring system. Dalam sistem itu setiap program pembangunan fisik desa difoto lalu diunggah. Koordinat lokasi pembangunannya pun diunggah ke website yang ditentukan agar bisa dipantau langsung melalui google map. “Cara ini cukup efisien, bisa mengurangi jumlah titik program yang harus dipantau secara manual,” tambah Yayan. (c1/afi)
BANYUWANGI - Turunnya harga cabai selama Oktober menyumbang deflasi 0,25 persen. Secara umum, deflasi Oktober dipicu turunnya harga-harga kelompok bahan makanan sebesar -0,32 persen. Turunnya harga cabai rawit hingga 55,9 persen memberi sumbangan cukup besar terhadap deflasi. Pada Oktober harga cabai rawit anjlok hingga Rp 11.000 per kilogram. Kepala BPS Banyuwangi, Mohammad Amin mengatakan, berdasar data yang berhasil dihimpun di lapangan, penurunan tersebut diduga akibat over produksi. “Produksi berlebih dibanding kebutuhan masyarakat,” katanya. Tingginya gairah masyarakat menjadi petani cabai saat musim panas menjadi penyebab melimpahnya produksi cabai rawit, sehingga menekan harga. Hal sama juga terjadi pada komoditas cabai besar yang turun hingga 47 persen. Bahan makanan lain yang menyumbang nilai negatif adalah telur ayam. Melimpahnya telur dan daging ayam ras pada Oktober tidak diikuti peningkatan permintaan konsumen. Akibatnya, harga telur dan daging ayam ras turun. Di samping itu, kata Amin, turunnya harga pakan ayam yang berasal dari impor akibat menguatnya nilai kurs rupiah
terhadap dolar Amerika juga mempengaruhi. “Fenomena ini sejalan dengan komoditas emas perhiasan dan tarif listrik yang mengalami deflasi,” ujarnya. Meski demikian, bahan makanan lainnya justru menghambat deflasi pada Oktober, antara lain wortel, beras, jeruk, bawang putih, dan ikan lemuru. Wortel mengalami lonjakan harga 30,86 persen, beras 0,91 persen, jeruk 9,62 persen, bawang putih 8,43 persen, dan ikan lemuru 5,21 persen. Meski lonjakan harga tidak signifikan, kata Amin, kontribusinya terhadap inflasi sangat besar karena ketergantungan terhadap beras sebagai bahan makanan pokok. Selain itu, kenaikan harga rokok juga menghambat deflasi. Kenaikan harga rokok mengalami inflasi 0.02 persen. Pemicu kenaikan harga rokok adalah rencana pemerintah menaikkan harga target cukai penerimaan hasil tembakau (HT) untuk tahun depan sebesar 11,5 persen, sehingga saat ini perusahaan sudah mulai menaikkan harga rokok. Sementara itu, tingkat inflasi tahunan (YoY) 2015 persentase perubahan Indeks Harga Konsumen Oktober 2015 terhadap IHK 2014 sebesar 5,05 persen (cin/c1/afi)
RABU 4 NOVEMBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
Kerugian Kebakaran Tembus Rp 30 Juta ROGOJAMPI - Aparat kepolisian masih menyelidiki kebakaran yang menimpa rumah milik Tukinah, 60, dan rumah milik tetangganya Arif, 39, di Kampung Lebak, Dusun Maduran, RT 1, RW 3, Desa/Kecamatan Rogojampi, pada Senin petang (2/11). Sementara polisi tetap menduga api yang telah membakar kedua rumah itu berasal dari tungku milik Tukinah yang baru digunakan memasak. “Habis masak ditinggal, padahal api belum mati,” cetus Kapolsek Rogojampi KompolTohaChoiri. Dalam kebakaran itu, terang Kapolsek, yang terbakar itu ternyata bukan dua rumah. Tapi, semua ada tiga rumah. Satu rumah yang ikut terbakar, itu miliknya Srianti, 45, yang lokasinya di belakang rumah Tukinah. “Rumah Bu Srianti ikut terbakar separo,” terangnya. Ditanya kerugian akibat kebakaran itu, Kapolsek menyebut berdasar keterangan para korban, mereka menyatakan total kerugian sekitar Rp 30 juta. “Bangunan rumah dari gedhek (anyaman bambu), api cepat menyebar,” cetusnya. Kebakaran yang menimpa tiga rumah milik warga itu, mengundang perhatian dari para tetangga. Mereka, gotong royong membersihkan bangunan rumah yang isinya sudah habis terbakar itu ■ Baca Kerugian...Hal 37
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
PERBAIKAN: Camat Lukman Hakim bersama polisi, Satpol PP, dan warga membersihkan rumah Tukinah di Kampung Lebak, Dusun Maduran, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (3/11).
Polisi Bagikan Helm dan Jaket
APA kata MEREKA RAHMAN MULYADI
Enam Panggilan Cerai CLURING - Angka perceraian di Kabupaten Banyuwangi selama ini cukup tinggi. Kenyataan itu yang membuat H. Rahman Mulyadi merasa galau. Kepala Desa (Kades) Sraten, Kecamatan Cluring, ini meminta pada Pengadilan Agama (PA) untuk tidak mudah menerima pendaftaran cerai. “Satu hari, saya menerima enam panggilan sidang perceraian,” katanya. Rahman mengaku terkejut dapat undangan sidang cerai untuk warganya. Karena selama ini, dia merasa tidak tahu kalau warganya sedang ada masalah. “Hampir semua kasus itu, istrinya justru yang gugat cerai,” ujarnya. Untuk menghindari perceraian, kata dia, perlu ada prosedur baru. Warga yang akan cerai, harus mengurus surat pengantar di kantor desa. Dengan cara ini, pasangan yang akan cerai itu bisa dipertemukan oleh perangkat desa. “Siapa tahu bisa diselesaikan,” katanya. Kalau memang tidak bisa disatukan lagi, pemerintah desa akan membuat surat rekomendasi pada PA. “Kalau mau nikah minta surat pengantar dari desa, kalau cerai kok tidak,” ujarnya. (ddy/ c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
KEJUTAN: Kanitlantas Iptu Indah Citra mengenakan jaket kepada pengendara disaksikan Kapolsek Kompol Sumartono kemarin (3/11).
GENTENG - Jajaran Polsek Genteng ini cukup kreatif. Dalam melaksanakan operasi lalu lintas, mereka tidak hanya memberi sangsi dengan bukti pelanggaran (tilang). Tetapi, pengendara motor yang dianggap tertib juga diberi hadiah khusus. Dalam operasi yang langsung dipimpin Kapolsek Genteng, Kompol H. Sumartono, itu mereka memberi hadiah berupa helm dan jaket untuk pengendara motor yang tertib. “Saya kaget saat dicegat,” cetus Edi Jatmiko, 35, warga Desa/ Kecamatan Songgon. Jatmiko yang saat itu bersama istri
dan anaknya yang masih kecil akan pergi ke Genteng karena ada acara. Setiba di bekas terminal lama Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, tiba-tiba dicegat. “Padahal, saya dan istri sudah pakai helm. Saya berhenti ternyata malah diberi helm oleh pak polisi,” katanya. Kapolsek Genteng Kompol H. Sumartono mengatakan, operasi yang dilakukan itu merupakan kegiatan dari Polda Jatim dengan sandi Operasi Patuh Semeru 2015. Dan kegiatan itu, sudah dimulai sejak 22 Oktober 2015 dan berakhir pada 4 November 2015 ■ Baca Polisi...Hal 37
BPR Nusamba Genteng Sediakan Hadiah Innova GENTENG - BPR Nusamba Genteng kembali mengadakan undian untuk tabungan harmoni plus. Hadiah utama berupa mobil Toyota Kijang Innova dan seabrek hadiah lainnya, kini sudah disediakan bagi para nasabah yang aktif menabung. Undian tabungan harmoni plus itu bisa diikuti oleh semua nasabah di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo. Untuk undian dengan hadiah utama berupa mobil Toyota Innova, satu unit motor Honda Vario CW, dua lemari es, tiga unit TV warna 22 inchi, tiga sepeda gunung, dan lainnya akan dilaksanakan di Banyuwangi. Bagi masyarakat yang ingin
menabung dengan harapan mendapat mobil, bisa datang ke kantor BPR Nusamba Genteng yang sudah membuka kantor kas di hampir seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Direktur Utama BPR Nusamba Genteng, Bambang Edy Yuwono mengatakan, tabungan harmoni plus itu salah satu program dari BPR Nusamba Genteng untuk memberikan layanan plus kepada para nasabah. “Tabungan harmoni plus itu bentuk pelayanan plus kepada para nasabah yang selama ini telah mempercayakan jasa keuangan kepada kami,” katanya. (*/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
BERSELIMUT: Beberapa siswa korban keracunan istirahat Minggu lalu (1/11).
Hasil Uji Laborat Nasi Bungkus Belum Jelas EKO BUDIYONO/JPRG
HADIAH: Hadiah tabungan harmoni plus BPR Nusamba Genteng siap diberikan kepada nasabah.
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
ROGOJAMPI - Nasi bungkus yang diduga menjadi penyebab keracunan ratusan siswa MTs Maulana Ishaq dan warga Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, masih diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya ■ Baca Hasil...Hal 37
Marwan, Penjual Es Tebu Asal Desa Jajag, Kecamatan Gambiran
Sukses Sekolahkan Tiga Anaknya Menjadi Sarjana Musim kemarau yang panjang tampaknya menjadi berkah bagi Marwan, 58. Penjual es tebu asal Dusun Petahunan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, itu mengaku musim panas ini dianggap masa panen karena penghasilannya berlipat. SHULHAN HADI, Bangorejo SIMPANG empat di Pasar Kedungrejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, siang itu terlihat cukup ramai. Lalu lalang pikap berisi jeruk kerap terlihat. Beberapa warga
SHULHAN HADI/JPRG
TOMBO NGELAK: Marwan mengisi es sari tebu ke dalam plastik.
berjalan cukup cepat karena cuaca cukup panas. Mobil pikap yang digunakan jualan es tebu dan parkir di timur pasar, tepatnya depan MTsN Sambirejo, banyak dikerumuni warga. Mereka antre membeli es tebu. “Panas sekali, enak kalau beli es,” cetus salah satu warga yang antre. Pemilik mobil pikap, Marwan, terlihat sibuk melayani pembeli yang sebagian sudah tidak sabar. “Saya sudah biasa beli es tebu ini. Tenggorokan bisa langsung segar,” terang Masrukin, 32, salah satu pelanggan es tebu. Para pembeli es tebu itu tidak mengenal umur. Mulai anak-anak hingga orang tua, banyak yang membeli. Terkait harga, setiap satu bungkus dijual Rp 2.000. “Tapi ada yang membeli Rp 1.000, tetap saya layani,” terang Marwan,
penjual es tebu. Hasil jualan es tebu yang dilakoni ini dalam satu hari bisa sampai Rp 200 ribu. Bila tidak musim kemarau, penghasilannya sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per hari. “Selama musim kemarau naik hingga 100 persen,” cetusnya. Marwan mengaku jualan es tebu sejak tahun 2008. Dibanding awal-awal jualan, penghasilannya saat ini naik cukup tinggi. “Dulu saya sopir truk gandeng jurusan BanyuwangiSurabaya,” katanya. Tertarik jualan es tebu saat dia datang ke rumah anak sulungnya di Blitar. Kebetulan anaknya membuka usaha es tebu dan cukup ramai. “Saya kok jadi tertarik, lalu saya diberi peralatan jualan es tebu ini,” ujarnya ■ Baca Sukses...Hal 37
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 4 November 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
Mengeruk Sumur Mencari Mata Air
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
GERSANG: Sawah di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, mengalami kekeringan hingga tidak bisa digarap kemarin (3/11).
Sawah Aliyan Sulit Digarap ROGOJAMPI - Puluhan hektare persawahan di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kini sulit digarap. Para petani daerah itu mulai resah, karena lahan yang sulit ditanami itu bisa mengancam penghasilan. Lahan pertanian tidak bisa digarap gara-gara tidak ada air sama sekali. Semua saluran irigasi di desa itu, sudah lama mengering. “Musim ini kami tidak bisa tanam,”
ujar Kapaah, 58, salah seorang petani Desa Aliyan kemarin (3/11). Untuk aliran irigasi di persawahan, terang Kapaah, warga yang ada di daerahnya hanya mengandalkan saluran dari sungai. Tapi pada musim kemarau ini, debit air terus menyusut hingga tidak mampu memenuhi kebutuhan petani. ‘Sudah dua bulan ini sungai kering,” katanya. Menurut Kapaah, di daerahnya belum ada fasilitas sumur bor, seperti
yang ada di daerah lain. Kalau air di sungai kering, maka petani tidak punya harapan lagi untuk mengaliri sawahnya. “Di persawahan perlu ada sumur bor,” cetusnya. Bukan hanya para petani yang resah karena kesulitan untuk mengaliri sawahnya, warga di desa itu juga kesulitan mendapatkan air bersih. “Air di sumur tinggal sedikit, cukup untuk memasak,” terang Anton, 30, warga Desa Aliyan.
Kepala Desa (Kades) Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Sigit Purnomo, mengakui musim kemarau kali ini sangat mengganggu pertanian dan perekonomian warganya. Antisipasi dengan pengadaan sumur bor, sebenarnya sudah dilakukan. Tapi belum beroperasi. “Sudah dibangun sumur bor untuk pengadaan air bersih, tapi masih belum beroperasi,” cetusnya. (ddy/c1/abi)
Dapat Bantuan Sembako hingga Tikar ■ KERUGIAN...
Sambungan adari Hal 36
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, langsung turun ke lokasi di Kampung Lebak, Dusun Maduran, Desa/Kecamatan Rogojampi, kemarin (3/11). Bersama Forpimka Rogojampi, ikut membersihkan rumah korban bersama warga. Kepada para korban, BPBD dan Tagana Banyuwangi juga menyerahkan bantuan langsung berupa paket sembako, makanan siap saji, selimut, terpal, dan tikar. “Ini bantuan sementara, semoga
bermanfaat,” cetus Camat Rogojampi, Lukman Hakim, kepada keluarga korban kebakaran kemarin (3/11). Camat Lukman berjanji akan berupaya membantu lagi dengan mengambilkan dana dari badan amil zakat (BAZ) kecamatan. Selain itu, akan berupaya minta bantuan pada para dermawan dan pengusaha yang ada di Kecamatan Rogojampi. “Kami berharap semua peduli,” katanya. Kepada warga Camat Lukman berpesan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan sehingga kebakaran tidak kembali terjadi. Apalagi, penyebab keba-
karan itu dari kelalaian. “ Kalau keluar rumah diperiksa dulu kompor dan colokan listrik, karena itu dapat menimbulkan kebakaran,” ujarnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Dusun Maduran, RT 1, RW 3, Desa/Kecamatan Rogojampi, Senin petang (2/11). Dua rumah warga yang ada di kampung itu, habis terbakar. Diduga, api yang membakar itu berasal dari tungku yang baru dibuat untuk memasak. Kedua rumah yang terbakar itu, milik Tukinah, 60, dan milik pasangan suami istri (pasutri)
Arif, 39, dan Asiyah, 38. Api yang membakar rumah itu, kali pertama diketahui oleh Asiyah, 38. Saat itu, ibu muda yang akan menyapu halaman melihat asap mengepul dari rumah tetangganya. “Saya langsung teriak minta tolong, rumah saya gandeng dengan rumah Mbah Tukinah,” cetus Asiyah. Teriakan kebakaran itu, membuat warga sekitar langsung semburat keluar dan membantu memadamkan api dengan alat seadanya. “Warga panik semua, memadamkan api dengan alat apa adanya,” terang Edi Haryono, 38, warga setempat. (ddy/c1/abi)
Semua Pasien Keracunan Sudah Sehat ■ HASIL...
Sambungan adari Hal 36
Hingga kemarin sore (3/11) hasil uji laboratorium sampel makanan belum diketahui. “Kami masih menunggu hasil uji laboratorium, dan akan terus memonitor perkembangannya,” cetus kepala bidang (Kabid) Pelayanan dan Farmasi, Dinas Kesehatan (Diskes) Banyuwangi, Mujito. Mengenai korban keracunan masal yang menjalani rawat inap. Mujito menyebut semuanya sudah mulai sehat dan telah pulang dari rumah sakit dan Puskesmas. “Semua pasien sudah sehat semua, dan sudah pulang semua,” katanya. Direktur RSNU Mangir, Rogojampi, dr. Ika Rahayu Susanti, saat dikonfirmasi mengatakan dari 24 pasien keracunan masal yang tersisa, semuanya sudah sehat. Pada Selasa pagi (3/11), semuanya bisa pulang. “Semuanya sudah pulang,” ujarnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, perkemahan Sabtu malam Minggu (persami) MTs Maulana Ishaq, Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, berbuah musibah. Sedikitnya 94 siswa yang mengikuti persami keracunan makanan. Diduga, para siswa itu keracunan nasi bungkus yang baru dimakan. “Rasanya sakit, perut mual mau
muntah, kepala pusing, badan saya lemas,” keluh Kartika,14, salah seorang siswa peserta persami. Kartika menjelaskan, perkemahan Pramuka itu berangkat dari sekolah pukul 14.00, Jumat siang (30/10). Lokasi perkemahan sudah ditentukan oleh sekolah, yakni di sekitar lokasi bumi perkemahan Karo Adventure, Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Hari pertama usai mendirikan tenda dan hingga Sabtu pagi (31/10) berjalan normal. Petaka keracunan baru terjadi, sekitar pukul 13.00, Sabtu siang (31/10). Itu setelah peserta persami makan siang dengan menyantap nasi bungkus yang dikirim oleh pihak sekolah ke lokasi bumi perkemahan. “Nasinya masih baik, cuma ikannya memang agak bau. Karena lapar tetap saya makan,” cetusnya Selang sekitar satu jam dari makan siang atau sekitar pukul 14.00 Sabtu siang (31/10). Salah seorang siswa mendadak mengeluhkan sakit perut, mual, dan kepalanya pusing. Pembina Pramuka langsung sigap memberikan pertolongan pertama dengan meminta tolong kepada warga sekitar untuk memanjat atau mengambilkan kelapa muda. Setelah satu orang diberi minum kelapa muda, mendadak puluhan pelajar lainnya mengerang kesakitan dengan keluhan yang sama.
Melanggar Ditilang, Tertib Dapat Hadiah ■ POLISI...
Sambungan adari Hal 36
“Kita sengaja memberi hadiah bagi yang tertib,” ujarnya. Apa yang dilakukan, terang dia, dianggap wajar. Sebab, bagi pelanggar lalu lintas akan diberi punishment berupa tilang. Sehingga, bagi yang tertib juga layak untuk diberi reward. “Melanggar
kita tilang, kalau tertib ya dapat hadiah tapi yang beruntung,” ungkapnya. Dengan pemberian hadiah ini, lanjut dia, diharapkan bisa membantu tugas kepolisian dengan mengajak sesama pengendara motor dan mobil untuk selalu tertib dalam berlalu lintas. “Semoga bisa disampaikan kepada masyarakat,” harapnya. (sli/c1/abi)
“Awalnya itu satu dua anak, tapi terus langsung banyak dan kacau
sudah sampai dibawa ke puskesmas ini,” jelasnya. (ddy/c1/abi)
TEGALDLIMO - Warga di Dusun Purworejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kini mulai banyak yang mengeruk lagi sumurnya. Sebab, air di sumur itu sudah habis dan kering. Mereka terpaksa memperdalam sumur demi mencari mata air baru. Saat ini sumber air yang tersisa sangat kecil dan baunya kurang sedap. “Digunakan masak tidak enak. Air sumur kini bau,” cetus Sujarsono, 53, warga Dusun Purworejo, Desa Kalipahit. Sumur milik warga di kampung itu kering dua pekan terakhir. “Kemarau yang cukup panjang membuat kita kesulitan mendapat air bersih,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Untuk kebutuhan sehari-hari, warga yang ada di daerah itu sekarang harus membeli pada pedagang keliling. “Kami itu butuh air sebanyak tiga sampai empat jeriken setiap harinya,” ungkapnya. Harga air bersih, jelas dia, saat ini mencapai Rp 2.000 per jeriken dengan isi 25 liter. Harga itu, sudah standar dengan hari biasa. Bagi warga yang mempunyai kendaraan pribadi, banyak yang mencari air bersih hingga ke desa tetangga, seperti Desa Kedungasri, Kedunggebang, dan Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, dengan jarak sekitar sepuluh menit perjalanan. “Minta air di sumur bor,” terang Solikin, 46, warga Dusun Purworejo, Desa Kalipait. Solikin mengaku mencari air hingga ke desa tetangga setiap pagi dan sore hari. Semua upaya itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masak dan minum. Sedangkan untuk keperluan mandi dan cuci baju, dilakukan di lokasi sumur bor. (ddy/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DIKERUK: Salah seorang warga menggali lagi sumurnya untuk mencari mata air baru di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kemarin (3/11).
Heran Melihat Banyak Pemuda Bingung Cari Kerja ■ SUKSES...
Sambungan adari Hal 36
Keputusan berhenti menjadi sopir yang sudah dilakoni selama 15 tahun dan memilih jualan es tebu membuat kehidupannya berubah. Kini dia banyak memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluarga. “Sawah saya tanami tebu,” terangnya. Dengan jualan es tebu, Marwan mengaku kini bisa menabung. Uang tabungan digunakan biaya pendidikan ketiga putranya, Anis Setyowati, 32; Feri Prastiawan, 29; dan Novi Andini Setyowardani, 26. “Tiga anak saya itu sudah sarjana semua,”
katanya. Anak pertamanya kini telah menyelesaikan pendidikan hingga S2 dan menjadi tenaga pendidik di salah satu perguruan tinggi di Blitar. “Saya bertekad anak-anak harus jadi sarjana, makanya uang hasil jualan es tebu tidak pernah saya berikan kepada istri,” ungkapnya. Dengan nada serius Marwan mengaku heran dengan anak muda usia produktif yang kebingungan mencari pekerjaan. Padahal, lapangan pekerjaan sangat banyak asal mau dan tidak gengsi. “Anak muda itu yang penting jangan gengsi, pasti bisa kerja,” jelasnya. (c1/abi)
DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI
38
Jawa Pos
Rabu 4 November 2015
Usai Ijab Kabul, Residivis Ranmor Diciduk JEMBRANA - Seorang residivis yang selama ini menjadi target operasi aparat kepolisian Jembrana, Aryan Fakar Nuari alias Ari, 25, akhirnya ditangkap usai ijab kabul di rumah pamannya, Jember, Jawa Timur, kemarin. Penangkapan dilakukan setelah pelaku menjual sepeda motor yang dirampas dari Aditya Pratama Gunawan, 25, asal Seririt, Kabupaten Buleleng, Kamis (9/7) lalu dan menggelar pernikahan siri dengan seorang janda di Jember, Jawa Timur. Sumber koran ini menyebutkan, tanggal 8 Juli 2015 lalu pelaku dan korban berkenalan pada sebuah
tempat minum di Seririt. Keesokan harinya, pelaku meminta tolong korban untuk mengantarnya ke Cekik, Gilimanuk. Korban Aditya lalu membonceng pelaku ke Cekik menggunakan sepeda motor dengan nomor polisi DK 5582 ZC. Saat tiba di Cekik, pelaku berpura-pura minta STNK dari korban, namun tidak diberikan. Ia lalu mendorong korban dan langsung melarikan sepeda motor tersebut menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk sebelum menyeberang ke Banyuwangi. Setelah sampai di Banyuwangi, sepeda motor korban dijual ke Har-
tono, warga setempat seharga Rp 2 juta. Uang hasil penjualan sepeda motor tersebut dia gunakan untuk membeli keperluan sehari-hari dan mengunjungi kerabatnya di Jember. Kebetulan sebelumnya ia mau ke Jember untuk menikahi pacarnya secara siri. Peristiwa perampasan sepeda motor itu langsung dilaporkan korban ke aparat Polres Jembrana yang ada di Gilimanuk. Berdasar laporan tersebut, tim penyidik mulai mencari informasi keberadaan pelaku. Hasil penyelidikan
Sabtu (24/10) diperoleh informasi Ari akan melangsungkan pernikahan Rabu (28/10) di Jawa. Namun belum diketahui pasti daerah asal calon istrinya. Tim penyidik berusaha mencari informasi dan mendapat data bahwa Ari lahir sebagai anak kelima dari lima bersaudara. Kakak perempuannya, Santi tinggal di Asembagus, Situbondo. Sementara kakak laki-lakinya, Heri, Untung dan Eka tinggal di Lelateng, Kecamatan Negara. Belakangan berdasar informasi dari KUA Kecamatan Sumber Jambe,
Kabupaten Jember, di Dusun Sumberkokab, Jambe Arum, Kecamatan Sumber Jambe, Kabupaten Jember, ada orang menikah siri dengan mempelai laki-lakinya berasal dari Bali. Petugas pun langsung menyimpulkan kalau mempelai laki-lakinya adalah Ari. Berbekal informasi itu, tim melanjutkan penyelidikan di desa dimaksud dan benar Ari tengah melangsungkan pernikahan pada Rabu (28/10) dengan seorang janda asal desa setempat bernama Kholifah. Acara ini dihadiri ayahnya Paeman, ibu dan saudara kandungnya, Santi dan Eka. Ari akhirnya ditangkap di rumah
pamannya, Cak Put sekitar pukul 18.00 Wita dan langsung dibawa ke Mapolres Jembrana. Ari mengaku kasus ini merupakan yang kelima baginya. Untuk kasus pertama dia dihukum 2 bulan 15 hari. Kasus kedua dia dihukum tujuh bulan. Kasus ketiga divonis hukuman 10 bulan, dan kasus keempat ia dihukum satu tahun dan tiga bulan. Semuanya karena kasus pencurian. Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra didampingi Kasubag Humas AKP Gusti Ketut Subekti mengatakan, pelaku dijerat pasal 365 KUHP dengan ancaman penjara 9 tahun. (don/mus/jpnn)
JUMAI/ RADAR JEMBER/JPNN
RATA DENGAN TANAH: Dua gudang pengeringan tembakau milik PTPN Kebon Kertosari ludes dilalap api Minggu (1/11) malam.
Dua Gudang Pengeringan Tembakau Ludes Terbakar
DITUTUP: Salah satu jalur pendakian di Pegunungan Argopuro. Sejak 27 Oktober lalu pendakian ke Argopuro ditutup untuk sementara.
Rentan Terjadi Kebakaran, Pendakian Ditutup JEMBER – Para pegiat pecinta alam ingin mendaki ke Pegunungan Argopuro untuk sementara harus menahan diri. Sebab, saat ini pendakian ke Argopuro masih ditutup karena cuaca yang cukup ekstrem. Selain itu, ada beberapa h o t s p o t y a n g re n t a n t e r ja d i kebakaran. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur III Sunandar Trigunaja mengatakan, penutupan tersebut dilaksanakan sejak 27 Oktober 2015. “Karena mengantisipasi terjadi sesuatu yang
tidak diharapkan,” katanya kemarin. Menurut dia, penutupan tersebut juga berdasarkan isu nasional tentang cuaca yang panas. Bahkan, kebakaran lahan juga terjadi di sejumlah daerah, seperti Kalimantan dan Sumatera. “Karena di Argopuro ada potensi yang terjadi kebakaran,” akunya. Dia menambahkan, ada dua hotspot yang berpotensi menjadi kebakaran, termasuk di dataran tinggi Hyang. Namun, hotspot tersebut selalu berpindah-pindah. “Sehingga, demi keselamatan
bersama, kami tutup,” tandasnya. Penutupan pendakian tersebut belum bisa dipastikan akan sampai kapan. Sebab, masih menunggu kepastian cuaca, seperti datangnya hujan. “Sebenarnya Argopuro masih relatif aman, tapi menghindari hal yang tidak diinginkan (ditutup),” kata Sunandar. Kondisi Argopuro sekarang, kata dia, kering dan minim air. Banyak area kering, mulai dari semaksemak, alang-alang, ataupun cemara gunung. “Tapi di Jawa Timur, wilayah BKSDA masuk yang paling
hijau,” tegasnya. Kondisi cuaca yang tidak stabil tersebut juga berpotensi menjadikan hewan yang dilindungi berkeliaran ke rumah warga. Sebab, mereka berpindah untuk mencari air ke daerah permukiman masyarakat. Hal tersebut, kata dia, terkadang dimanfatkan oleh warga sekitar untuk berburu satwa liar. Seperti yang pernah terjadi di Blater, dua pemuda ditangkap karena memburu kijang pada Minggu lalu. “Itu terjadi di Sabrang, di BKPH Ambulu,” imbuhnya. (gus/har/jpnn)
JEMBER – Dua gudang pengeringan yang terbuat dari bambu dan atas welit milik PTPN X Kebon Kertosari di Dusun Ledokombo, Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember, ludes dilalap si jago merah Minggu (1/11) sekitar pukul 20.15. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa terbakarnya gudang tersebut. Hanya saja dua gudang berisi tembakau yang baru diisi tiga hari lalu ikut terbakar. Sedikitnya 5 ton tembakau basah tidak bisa tertolong saat kebakaran. Bahkan, hanya dalam waktu 15 menit, dua gudang rata dengan tanah. Diduga terbakaranya dua gudang itu akibat kelalaian. Ke-
betulan saat terjadi kebakaran disertai angin sehingga api cepat merembet ke gudang sebelahnya. “Saat api membakar dua gudang tersebut, pembeli yang ada di warung sate semburat kabur agar bisa selamat,” kata AKP Suhartanto, Kapolsek Sukorambi. Saat kejadian dijaga oleh Totok Haryanto, 52, warga Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Sukorambi yang saat itu berada di depan gudang. Mobil pemadam Pemkab Jember dan PMK yang ada di Rambipuji turun ke lokasi untuk memadamkan sisa api. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait terbakarnya gudang tersebut,” ujar mantan KBO Reskrim Polres Jember ini. (jum/c1/sh/jpnn)
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN
ADA APA LAGI
Pekerja SPBU Tewas Kesetrum JEMBER - Kasus kecelakaan kerja terjadi di Jalan Basuki Rahmat, tepatnya di SPBU Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember. Dalam peristiwa ini, Daiman, 60, warga Jl Manggar Lingkungan Gebang Poreng, Patrang, tewas akibat tersengat aliran listrik, Selasa (3/11) kemarin. Informasi koran ini, korban saat itu bersama dua orang temannya, Subagio dan Mujianto, memasang mesin penyedot air di SPBU yang masih belum beroperasi tersebut. Saat membetulkan pompa itu, korban meminta Subagio untuk membelikan isolasi. Sementara Mujianto, berada di dekat korban membantu pekerjaan. Tak lama kemudian, Mujianto melihat korban seperti orang terkejut dan kemudian lemas. Bahkan, Mujianto juga merasakan adanya aliran listrik di sekitar tempatnya bekerja. Dia pun kemudian lari menyelamatkan diri. Sementara Subagio yang baru membeli isolasi, langsung melaporkan kejadian itu ke ketua RW dan diteruskan ke Polsek Sumbersari. Setelah dilakukan olah TKP oleh Unit Identifikasi Polres Jember, terdapat luka di ibu jari kanan korban, dan luka bakar pada telapak tangan korban. Korban dinyatakan tewas di lokasi kejadian. (jum/c1/sh/jpnn)
Nelayan Keluhkan Larangan Tangkap Nener JEMBER - Para nelayan pencari anak lobster yang akrab disebut nener, memilih tak melaut karena waswas ditangkap polisi. Semisal melaut, mereka hanya berani memancing ikan. Seperti yang diungkapkan Muksin Alatas, salah seorang nelayan di sekitar Pantai Payangan Ambulu. “Banyak nelayan takut ditangkap polisi. Apalagi saat itu kami pernah mau ditangkap,” aku Muksin kepada koran ini kemarin. Nelayan diakuinya mulai waswas menangkap nener, setelah menteri perikanan dan kelautan mengeluarkan peraturan yang melarang menangkap anak lobster tersebut. “Padahal, banyak nelayan yang
menggantungkan nasib menjadi nelayan pencari nener,” jelasnya. Padahal, kata dia, saat ini di pantai selatan mulai musim nener. Tak hanya itu, harga nener per ekor bisa laku Rp 10 ribu. “Jika dihitung ada ribuan nelayan yang menggantungkan perekonomiannya ke nener,” akunya. Bagi Muksin, mencari nener lebih menguntungkan dibandingkan berburu ikan laut lainnya. Sebab jika musim, nelayan minimal bisa membawa 100 ekor nener. “Jika dapat 100 nener, nelayan sekali melaut bisa Rp 1 juta,” jelasnya. Selain itu, dia mengklaim nelayan pencari nener tak merusak terumbu karang.
Nelayan juga mengharamkan menangkap nener dengan meracun, apalagi pakai bom. Sebab, nener dijual ke pengepul dengan kondisi hidup. “Alat tangkapnya cuma pakai jaring yang dimodifikasi dengan serabut kelapa,” paparnya. Pantauan koran ini di sekitar pesisir Pantai Payangan, hanya terlihat sejumlah perahu penangkap nener yang mangkrak. Sejumlah alat penangkap nener pun, dibiarkan mangkrak tak jauh dari perahu nelayan. (rul/c1/sh/jpnn) MANGKRAK: Muksin Alatas saat menunjukkan jaring nener yang mangkrak diantara perahu nelayan yang juga ikut tak terpakai. RULLY EFENDI/RADAR JEMBER/JPNN
Petualangan Tim Gabungan TNI/Polri Basmi Hama Jro Ketut (Tikus) di Tabanan
Serangan Tikus Bikin 60 Persen Lahan Padi tak Bisa Dipanen Hama tikus menjadi musuh nomor satu petani Tabanan. Geram dengan ulah Jro Ketut (nama lain hama tikus) tim gabungan TNI/Polri dan warga Subak Babakan, Wanasari, Tabanan, kemarin turun tangan ikut membasmi si tikus. KETUT SUGINA, Tabanan RUPANYA tak mudah membasmi Jro Ketut pada musim kemarau seperti ini. Meski berbagai obat pestisida digunakan petani Tabanan, nyatanya hama pengerat ini begitu sakti; tidak mudah ditaklukkan. Padahal, kemarau panjang tahun ini membawa dampak luar biasa bagi petani setempat. Salah satunya, mereka kesulitan mendapat pasokan air yang cukup untuk tanaman yang mereka tanam. Masalahnya, ketika pasokan air kecratkecrit, tanaman yang petani setempat tanam kini malah jadi sasaran empuk Jro Ketut. “Kalau kami biarkan (Jro
Ketut) berkeliaran, bisa-bisa kami tidak bisa panen,” kata petani Subak Babakan, Desa Wanasari, Tabanan, kemarin. Beruntung keluhan petani setempat didengar petinggi TNI Tabanan. Dipimpin Danramil Kota Tabanan, Kapten Inf Yudha, petani setempat mendapat bantuan untuk ikut memburu dan membasmi Jro Ketut. Sebagai catatan, lahan padi milik 120 krama Subak Babakan Wanasari diserang Jro Ketut sejak sebulan terakhir. Dampaknya, hanya 40 persen dari luas lahan 48 hektare lahan padi yang bisa dipanen petani setempat. “Itupun tidak maksimal, banyak yang rusak,” ujar Kepala Desa Wanasari IB Komang Widiana kemarin. “Beruntung, pengropyokan kali ini kami mendapat bantuan dari bapak-bapak TNI/Polri,” tambahnya. Ritual pengropyokan diawali dengan menggelar persembahyangan matur piuning ke Pura Tri Kahyangan, Pura Subak, Puri Tabanan, Pura Puncak Luhur Batukaru, Pura Puncak Luhur Pekendungan, serta Pura Puncak Batu Lumbung. “Kami berharap dengan memohon kepada Ida Hyang Widi Wasa, pengropyokan
KETUT SUGINA/BALI EXPRESS/JPNN
BASMI TIKUS: Petani Subak Babakan Wanasari,Tabanan, melakukan penggasapan untuk membasmi hama tikus yang menyerang tanaman padi mereka.
kali ini berhasil,” katanya. Pekaseh Subak Babakan Wanasari I Wayan Yasa Giri mengatakan, serangan hama tikus terjadi sejak bulan Agustus 2015 lalu sehingga menyebabkan gagalnya panen di wilayah Subak Babakan. Biasanya para petani bisa memperoleh hasil panen sebanyak
7 ton per hektare, kini hanya sekitar 3 hingga 4 ton yang didapat. Belum lagi ancaman kekeringan yang mengintai. Menurutnya, hama tikus yang menyerang tanaman padi saat hamil batang. Bahkan, ketika biji padi keluar, tikus-tikus nakal itu mulai menggerogotinya.
Hal serupa pernah terjadi sekitar lima tahun yang lalu, namun tidak separah saat ini. “Lima tahun ini serangan hama tikus juga pernah terjadi di sini, tetapi tidak separah sekarang,” ungkapnya. Wayan Giri Yasa menambahkan, pengropyokan yang dilakukan untuk menekan hama tikus lima tahun lalu dinilai efektif, sehingga pengropyokan kembali dilakukan saat ini. Metode yang dipakai dengan menggunakan asap belerang dan tiran. Dirinya menilai hal ini sangat ampuh dilakukan untuk mencegah berkembang biaknya hama tikus. “Mudah-mudahan dengan adanya pengropyokan dengan menggunakan alat tiran dan alat seperti belerang dibakar dengan kompor gas akan membuahkan hasil,” tuturnya. Yasa Giri menjelaskan, pada dasarnya sistem Subak landasannya adalah konsep Tri Hita Karana. Di mana Tri Hita Karana memiliki peran penting dalam subak. Konsep ini mengajarkan untuk menjaga keseimbangan antara Tuhan (parhyangan), manusia (pawongan), dan lingkungan (palemahan). Wujud
parhyangan dalam subak adalah adanya Pura Subak atau yang biasa disebut Pura Ulun Carik atau Pura Bedugul. Pawongan adalah hubungan antar karma subak dan masyarakat. Sementara palemahan adalah wilayah atau areal pertanian yang dimiliki subak termasuk apa yang ada di dalamnya, entah itu sungai, jalan, pematang besar, serta binatang yang ada termasuk hama. Kepala Bidang Pengembangan Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Wayan Suandra yang juga turut hadir mengatakan, saat ini pengropyokan adalah pilihan yang tepat untuk membasmi serangan hama tikus. Namun untuk ke depan pihaknya berencanamenggunakanmetodeburung hantu. “Rencananya tahun 2016 akan melepas dua pasang burung hantu di Desa Angkah, Selemadeg Barat,” ujarnya. Kepala Balai Perlindungan dan Tanaman Pangan Holtikultura Provinsi Bali, I Nengah Suela juga menyampaikan pengarahan kepada para petani agar hal itu tetap dilanjutkan agar tikus-tikus tersebut tidak berkembang biak dan merusak tanaman padi yang lain. (mus/jpnn)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 4 November 2015
BERITA UTAMA
39
Video Beredar Luas di Dunia Maya n POLISI...
redar luas di dunia maya. Pengunggahnya tak lain adalah istri Brigadir R berinisial AD. Video tersebut direkam tahun 2011, tapi baru diunggah pada 29 Oktober 2015. Video berdurasi 04.01 yang diunggah AD itu diberi keterangan singkat “Maaf bila tidak berkenan”. Dalam video itu pun juga jelas terdengar obrolan balita perempuan dengan laki-
laki menggunakan bahasa Jawa. Video yang hanya satu edisi itu terlihat fokus merekam aksi Brigadir R membakar pipa yang diduga sabu-sabu.
Jadi Finalis tak Sekadar Pakai Udheng
Meski sudah terjadi hujan di empat wilayah tersebut, tapi daerah tersebut masih belum bisa dikatakan memasuki musim hujan. Sebab, hujan yang terjadi di wilayah tersebut masih sangat ringan sekali. ”Di wilayah itu memang sudah terjadi hujan, tapi intensitasnya kecil. Di sana hujan lebih dulu karena topografi lebih tinggi daripada daerah lain. Hujan yang terjadi sifatnya hujan lokal,” ujar Yustoto. Yustoto menambahkan, hujan lokal yang sering terjadi di empat kecamatan di Banyuwangi bagian barat tersebut sudah berlangsung sejak satu minggu lalu. Wilayah Banyuwangi bagian selatan, utara, dan timur, saat ini masih musim kemarau. Pantauan BMKG, wilayah Banyuwangi timur, selatan, dan utara, masih belum diguyur hujan sama sekali sampai saat ini. ”Wilayah Banyuwangi kota dan sekitarnya diprediksi akan mengalami hujan pada dasarian III bulan Desember,” tambahnya. Mengenai suhu udara di Banyuwangi, Yustoto menyebut suhu maksimal masih berada di angka 33° Celsius. Diprediksi pihak BMKG suhu tersebut ma-
Sambungan dari Hal 29
Kami masih menunggu proses pemeriksaan Propam Polda Jawa Timur lebih lanjut,’’ tandas Bastoni. Terkait rekan Brigadir R yang berada di sampingnya, itu sebatas mampir saja. Kata Bastoni, video itu dibuat sekitar tahun 2011. Untuk memberikan sanksi tentu saja tidak cukup
n INTELEKTUAL... Sambungan dari Hal 29
Ada juga yang sudah cekatan memoles foundation, bedak, eye shadow, blush on, lipstik, dan sebagainya. Finalis pria berdandan lebih sederhana dengan make up dasar, yakni foundation dan bedak. Ketua pelaksana kegiatan tersebut, Hendra Febri, mengatakan
dengan mengandalkan rekaman video. Rekaman video tersebut juga tidak bisa dijadikan dasar dalam pidana umum bagi Brigadir R. Alhasil, sejauh ini kepolisian masih menunggu kerja tim Propam Polda Jawa Timur. Di sisi lain, kepolisian juga akan melakukan upaya pembinaan terhadap istri Brigadir R. Pembinaan dinyatakan langsung oleh Kabag
beberapa finalis memang ada yang sudah mahir dan ada yang baru mengenal make up. “Terutama finalis putra. Mereka tidak kenal make up sama sekali. Di sini mereka hanya mengaplikasikan make up dasar,” terangnya. Selain belajar make up, para finalis juga belajar mengenakan kostum dan aksesori tradisional yang akan dikenakan saat puncak jebeng-thulik. Mulai meng-
Sumda Polres Banyuwangi, Kompol Mustakim. Menurutnya, pembinaan sudah menjadi kewenangan dan tanggung jawab Bagian Sumda. “Selama R diperiksa, istrinya yang merupakan anggota Bhayangkari akan mendapat pembinaan langsung dari Bagian Sumda,” tegasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, heboh polisi yang diduga nyabu di jejaring sosial Facebook be-
gunakan sanggul dan sewek untuk finalis putri, dan udheng serta sempong untuk finalis pria. Menurut Hendra, tingkat kesulitan penggunaan kostum ada pada pembentukan udheng. Sebab, penutup kepala khas Banyuwangi tersebut akan dibuat manual dengan kain batik daerah. “Jadi finalis tidak sekadar memakai udheng, tapi harus tahu bagaimana cara memben-
tuk kain jadi udheng,” kata Hendra. Ia menjelaskan, kegiatan tersebut tidak lebih untuk menanamkan kemandirian para finalis dalam hal berdandan. Meski saat perhelatan puncak nanti mereka tetap didandani orang lain, tapi hal ini akan bermanfaat bagi masing-masing finalis. “Apalagi ketika saat bertugas di luar kota, mereka bisa dandan sendiri,” katanya. (cin/c1/aif)
Hasil Kejahatan Dijual ke Malang n ALAP-ALAP... Sambungan dari Hal 29
Kaki kanan pria bertubuh kurus itu terpaksa dilumpuhkan saat akan ditangkap karena berusaha kabur. Melihat rekannya ndelosor, nyali Eko pun ciut. Dia langsung menyerahkan diri. Di hadapan petugas, Slamet mengaku mencuri sebuah motor di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron akhir Oktober lalu. Dalam menjalankan aksinya, kedua alap-alap curanmor tersebut menggunakan kunci letter T. “Motornya saya rusak pakai kunci T. Hasil kejahatan saya jual ke Malang,” aku Slamet. Dalam aksinya, keduanya kerap berganti peran. Saat Slamet beraksi, Eko bertindak sebagai pengawas dan begitu sebaliknya. Motor yang dijual ke Malang itu dihargai Rp 1,8 juta. Harga itu tergantung jenis, kondisi, dan merek kendaraan. Uang hasil
penjualan dibagi berdua. Mereka beralibi baru mencuri di dua tempat di Banyuwangi, yakni di RTH Maron dan Pasar Malam, Bomo, Rogojampi. Namun, polisi menduga keduanya merupakan jaringan antarkota yang kerap beraksi tidak hanya di Banyuwangi, tapi juga di kota lain. “Sejauh ini yang diakui baru di dua TKP. Kami masih akan mengembangkan kasusnya,” ujar Kapolres AKPB Bastoni Purnama didampingi Kasatreskrim AKP Wahyudin Latief. Meski bukan tergolong residivis, Slamet dan Eko tergolong penjahat kambuhan. Polisi sempat kesulitan memburunya. Namun, berkat bantuan Polres Malang, kedua pelaku akhirnya bisa diciduk. (nic/c1/aif)
Sambungan dari Hal 29
Saat menelepon itu, pelaku bakal melancarkan aksinya, yakni menipu. Modus penipuan seperti itu dialami R. Bomba Sugiarto, warga Perumahan Giri Kavling Blok A No 1, Kecamatan Kalipuro, kemarin malam. Secara kebetulan mantan anggota DPRD itu menemukan sebuah amplop berisi surat-surat penting berupa Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) besar dan sebuah cek yang nilainya cukup bombastis, yakni Rp 1,7 miliar. Diduga, amplop tersebut memang sengaja dibuang dengan tujuan menipu si penemu amplop tersebut. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Bomba Sugiarto mengatakan, amplop berisi SIUP dengan Nomor: 510.01/1663/20-22/ IX/2010 milik PT . Citra Karya Sejahtera yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman, Wisma Metropolitan Lt7, Jakarta Pusat, milik Ir. Bambang Supriyambodo, dan cek bernomor CB 725428 dengan nilai Rp 1,7 miliar tersebut dia temukan saat pulang ke rumahnya
BPBD Distribusikan 3 Juta Liter Air n HUJAN... Sambungan dari Hal 29
n SI JAGO... Sambungan dari Hal 29
UNJUK MAHIR: Slamet memeragakan cara merusak kunci motor di depan Kapolres Bastoni.
sekitar pukul 01.00 Senin (2/11) kemarin. Amplop kecil berwarna cokelat itu dia ketahui berada di sebuah gapura di dekat rumahnya. Awalnya dia tidak mengambil amplop yang tergeletak begitu saja di pinggir jalan itu karena dikira hanya amplop biasa. Namun, rasa penasaran muncul saat azan subuh berkumandang. Sebab, amplop tersebut masih ada di tempat itu. Akhirnya, dia mengambil amplop cokelat yang dibungkus plastik itu. ”Karena penasaran, terus saya buka amplop itu. Sempat kaget juga ini kan surat penting sebagai bukti otentik. Nominal ceknya juga cukup banyak, yakni Rp 1,7 miliar,” kata Bomba. Dia mengira surat-surat penting itu asli. Dia pun merasa kasihan kepada pemilik surat dan berniat mengembalikannya. Namun, niat itu batal lantaran setelah dia pelajari lebih jauh lagi surat tersebut palsu. Berdasar kop surat, tanda tangan, dan stempel, terlihat bahwa surat tersebut tidak asli alias palsu. ”Awal sempat saya
bungkus plastik minuman. Sesekali ia terlibat perbincangan dengan seorang perempuan dan balita perempuan yang lokasinya masih dalam satu ruangan. (nic/c1/aif)
sih akan bertambah meskipun di beberapa wilayah Banyuwangi sudah terjadi hujan. Hal itu disebabkan gerak semu matahari masih berada di selatan wilayah Banyuwangi. Itu menyebabkan sinar matahari langsung menyengat kawasan Banyuwangi dan sekitarnya. ”Desember diprediksi suhu normal berada pada angka 34° Celsius,” terangnya. Masih panasnya suhu udara di Banyuwangi itu selain karena faktor gerak semu matahari yang berada di selatan wilayah Banyuwangi, juga karena intensitas awan yang menyelimuti langit Banyuwangi masih sangat minim. Dengan minimnya awan, sinar matahari langsung diterima permukaan bumi tanpa hambatan. ”Awan itu bisa sebagai selimut bumi dari panas matahari yang menyengat,” kata Yustoto. Sementara itu, masih berlangsungnya musim kemarau di Banyuwangi membuat daerah yang mengalami krisis air bersih karena kekeringan menjadi bertambah. Jika sebelumnya hanya 28 desa yang mengalami kekeringan, dengan bertambahnya tiga desa yang mengalami kekeringan lagi berarti kini ada 31 desa di Banyuwangi yang mengalami krisis air bersih. Jumlah
31 desa yang mengalami krisis air bersih tersebut tersebar di sembilan kecamatan. Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam Suryadi, menuturkan tambahan tiga desa yang mengalami krisis air bersih itu adalah Desa Ketapang, Kalipuro; Desa Sumbermulyo, Pesanggaran; dan Desa Purwoharjo di Kecamatan Purwoharjo. Ketiga desa yang mengalami krisis air bersih tersebut kebanyakan memang karena sumber air di desa itu mengering. ”Di Desa Ketapang itu yang mengalami krisis air Dusun Pancoran, dan di Desa Sumbermulyo itu di Dusun Krajan I. Kalau di Purwoharjo itu di Dusun Krajan,” terang Eka. Sampai saat ini pihak BPBD telah mengirimkan sebanyak 600 rit air bersih ke beberapa daerah yang mengalami krisis air bersih itu terhitung sejak 2 Agustus lalu. Satu rit air yang dikirim berisi 5.000 liter air bersih. Jadi, jika dikalikan 600 rit, berarti BPBD telah mendistribusikan air bersih ke daerah krisis air sebanyak 3 juta liter. ”Masyarakat harus tetap menghemat air pada musim kemarau ini,” ujar Eka kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. (tfs/c1/aif)
Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
NIKLAAS ANDRIES/RABA
Pelaku Minta Dikirimi Nomor Rekening n BOMBA...
Dalam video itu RH tidak sendirian. Duduk di sebelahnya adalah H yang merupakan kawan seprofesinya. Dalam video itu, H hanya terlihat memegang se-
kira asli, tapi ternyata ini palsu. Sepertinya ini modus penipuan,” tambah Bomba. Modus penipuan yang dibaca Bomba adalah, apabila korban percaya bahwa amplop berisi surat penting itu asli, bisa saja korban langsung menghubungi nomor telepon yang tertera di dalam surat. Nah, setelah menghubungi nomor telepon itu, pelaku langsung meminta nomor rekening korban agar melakukan transfer sejumlah uang kepada korban. Benar, saat Bomba menelepon nomor telepon yang tertera di surat tersebut dengan nomor 082338822778, penerima telepon mengaku sebagai pemilik suratsurat itu dari PT. Citra Karya Sejahtera dengan nama Ir. Bambang Supriyambodo. Saat ditelepon, dengan nada penuh syukur pelaku mengucapkan terima kasih kepada Bomba yang telah menemukan surat penting tersebut. Sebagai wujud terima kasih, pelaku meminta Bomba mengirimkan nomor rekening dengan alasan akan mengirimkan uang senilai Rp 50 juta. Lantaran sudah tahu ini modus tipu-tipu,
Bomba berlagak seperti mengiyakan. Akan tetapi, dia tidak melaksanakan perintah pelaku untuk mengirimkan nomor rekening itu. Saat ditelepon, pelaku juga meminta Bomba merahasiakan temuan surat penting tersebut kepada orang lain. ”Ini jelas mau menipu. Seandainya saya kirimi nomor rekening, pasti dia (pelaku) meminta saya mengirim sejumlah uang,” terang Bomba. Tahu dia akan menjadi korban penipuan, dia berencana melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian agar aksi penipuan seperti itu tidak memakan korban lain. Sebab, apabila amplop itu ditemukan orang-orang yang tidak tahu, pasti mereka akan percaya isi amplop itu asli. Yang pasti, si pelaku akan dengan mudah melancarkan aksinya menipu korban agar mengirimkan sejumlah uang. ”Meski belum tertipu, tetap akan saya laporkan ke polres agar tidak ada masyarakat yang menjadi korban. Mudahmudahan polisi menindaklanjuti temuan saya ini,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
Saat itu dia berusaha memadamkan api menggunakan mobil pemadam kebakaran milik perusahaan tapi tidak bisa teratasi. Sadar yang dilakukan sia-sia karena api tidak kunjung padam, sekitar pukul 02.00 Senin (2/11) Edy menghubungi pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Banyuwangi.
Petugas damkar pun datang beberapa saat kemudian. Petugas terus-menerus melakukan pemadaman hingga api dapat dipadamkan sekitar pukul 11.00. api yang melalap gudang sabut kelapa tersebut sulit dipadamkan lantaran bahan baku yang terbakar sangat banyak. ”Api baru bisa dipadamkan 13 jam setelah kejadian. Sabut kelapa ini sangat mudah terbakar,” ujar Kapolsek Kalipuro, AKP Supriyadi, melalui Ka-
subag Humas Polres Banyuwangi, AKP Subandi Subandi menambahkan, musibah tersebut baru dilaporkan kepada pihak kepolisian setelah api padam. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pihak kepolisian, penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik di gudang. ”Kebakaran ini memang tidak merenggut korban jiwa, tapi kerugian material ditaksir mencapai Rp 500 juta,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
Sukses Jaga Keharmonisan Beragama n PHDI... Sambungan dari Hal 40
pemerintah daerah saat Anas menjabat bupati berjalan sangat baik. Forum rutin itu menjadi media dialog tentang permasalahan umat beragama. Termasuk permasalahan-permasalahan yang menyangkut kehidupan umat Hindu di Banyuwangi. Beberapa pengurus PHDI dari berbagai kecamatan juga memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Azwar Anas. Persoalan yang menyangkut pendidikan Agama Hindu di sekolah umum maupun di pasraman ikut serta menjadi perhatian Anas selama menjabat bupati Banyuwangi. “Hubungan harmonis umat Hindu dan pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Pak Anas berjalan terus dalam lima tahun ke depan.” ujar Wayan.
ISTIMEWA
KUNJUNGAN PHDI: Sejumlah tokoh agama Hindu berfoto bersama dengan Abdullah Azwar Anas di Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan kemarin.
Anas menyambut baik kedatangan rombongan pimpinan umat Hindu itu. Calon Bupati Banyuwangi itu menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kerjasama umat Hindu Banyuwangi dalam me-
nyukseskan kerja pemerintah daerah. “Terima kasih atas doa dan dukungan umat Hindu Banyuwangi. Semoga ini menjadi pertanda baik bagi kemajuan Banyuwangi di masa mendatang,” ungkap Anas. (c1/afi)
Warga Berharap Pemerintah Desa Turun Tangan Start Gemilang, Raih 5 Emas POR SD n JUDUL... Sambungan dari Hal 29
”Sebenarnya dulu banyak anakanak kecil yang belajar menganyam, tapi beberapa tahun terakhir mulai sedikit,” ujar Abdul Hamid, pemilik Art Shop Hamid Jaya di Dusun Krajan, RT01/RW01, Desa Gintangan, Rogojampi. Hamid menilai, hilangnya minat anak-anak belajar menganyam bambu disebabkan beberapa faktor, di antaranya kurangnya dorongan orang tua. Bahkan, saat ini tidak ada satu pun sekolah di Desa Gintangan yang mengajarkan keterampilan menganyam bambu. ”Kalau dulu saat masih SD setiap akan rapotan pasti diberi tugas oleh guru membuat kerajinan bambu. Sekarang tidak ada sepertinya,” ujar Hamid. Tidak ingin mengandalkan bantuan pihak lain, kini para pemilik sanggar kerajinan di Desa Gintangan mulai banyak mengajari anak-anak menganyam. Seperti
yang dilakukan pria berusia 41 tahun tersebut, Hamid. Hampir setiap hari dia meluangkan waktu melatih anaknya, Anggun Nafilah, 9, bersama teman-temannya menganyam bambu. Awalnya anak-anak itu diajari mengupas bambu, kemudian mbawati (menghaluskan bambu dengan pisau). Selanjutnya, mereka dilatih menganyam. Hal ini terus-menerus dilakukan agar anak-anak Desa Gintangan terlatih, sehingga hasilnya bagus. Setelah mereka menguasai dua hal tersebut, latihan selanjutnya adalah merangkai anyaman tersebut dengan rangka, sehingga terbentuklah sebuah kerajinan yang unik dan menarik, seperti tempat buah, ithukan, dan kerajinan jenis lain. Agar terampil menjadi penganyam, setidaknya dibutuhkan waktu satu tahun. Oleh karena itu, anak-anak tersebut harus dilatih minimal setahun agar bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi. Jika kurang dari
itu, jangan harap produk mereka sesuai yang diinginkan pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam mendidik anak-anak itu. Saat ini di sanggar milik Hamid anak-anak tersebut sudah bisa merangkai anyaman ithukan. Padahal, menurutnya anak-anak tersebut baru dilatih selama tiga bulan. ”Jika mereka sudah bisa merangkai kerajinan seperti ini, maka mereka juga dapat ongkos. Lumayan bisa untuk tambahan uang saku sekolah,” jelas Hamid. Biasanya sepulang sekolah anakanak itu datang untuk belajar menganyam. Untuk menarik minat anak-anak yang lain agar turut belajar menganyam, biasanya para pemilik sanggar punya caracara unik. ”Sebagai imbalan, mereka saya ajak rekreasi, kadang ke Taman Suruh atau ke tempattempat wisata lain. Jadi mereka senang,” katanya. Mengajari anak-anak itu tiap hari tidak butuh waktu lama. Biasanya belajar dimulai pukul
13.00 dan selesai pukul 15.00, karena kebanyakan anak-anak di Desa Gintangan pada sore hari mengaji. Meski upaya menarik minat anak-anak Desa Gintangan gemar belajar menganyam bambu terus dilakukan, tapi saat ini minat anak-anak masih dirasa minim. Akan tetapi, para pemilik sanggar tidak putus asa. Mereka yakin dengan semangat tidak pantang menyerah pasti akan membuahkan hasil. Mereka juga berharap peran serta pemerintah desa dalam turut mengatasi minimnya para perajin anyaman bambu di Desa Gintangan. ”Ya, minimal kepala desa mengajak para warga agar anaknya ikut pelatihan kerajinan anyaman. Selain itu, saya harap pihak sekolah juga membuat kegiatan ekstrakurikuler menganyam bambu. Jika itu terus-menerus dilakukan, kita tidak perlu khawatir kekurangan tenaga penganyam,” harapnya. (c1/aif)
BANYUWANGI - Kabar gembira datang dari pelaksanaan Pekan Olahraga Tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (POR SD/MI) di Tulungagung. Kontingen Banyuwangi meraih hasil positif dalam ajang tersebut. Duta olahraga Banyuwangi sementara ini meraih 5 medali emas, 1 perak, dan 5 perunggu. Itu disumbangkan lima cabang olahraga (cabor), yaitu panahan, silat, renang, bulu tangkis, dan catur. Cabor panahan sukses mempersembahkan 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Hasil itu bisa bertambah mengingat rangkaian perlombaan belum selesai. Dua emas cabor panahan disumbangkan Galih dari SDN 1 Genteng dan Bella asal SDN 4 Bayu, Songgon. Kedua atlet itu meraih hasil terbaik pada kelas compound kualifikasi 50 meter putra-putri. Satu medali perak cabor panahan diraih Elga dari SDN 1 Songgon dan Syalzaesha asal SDN 1 Karangsari, Sempu. Cabor silat sanggup memper-
ISTIMEWA
LUMAYAN: Cabang panahan mempersembahkan dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu, untuk Banyuwangi.
sembahkan dua emas dan satu perak. Cabor renang sukses mempersembahkan satu medali emas. Cabor bulu tangkis berhasil meraih dua medali perak, sedangkan cabor catur mampu memberikan sumbangsih dengan capaian satu medali perunggu yang direngkuh Sthepen Gesityan.
Kepala bidang Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Marhen Yono, menyebut peluang Banyuwangi meraih medali tambahan masih terbuka. Sebab, tidak sedikit pertandingan yang belum dilakoni. ‘’Semoga kita bisa melewati target,” katanya. (ton/c1/als)
40
Jawa Pos Rabu 4 November 2015
PHDI Apresiasi Kepemimpinan Azwar Anas
ISTIMEWA
DOA KEBAIKAN BANYUWANGI: Pengurus PHDI dan warga Hindu Banyuwangi menggelar doa bersama di rumah pribadi mantan bupati Abdullah Azwar Anas kemarin malam.
BANYUWANGI - Setelah pengurus dan kader Fatayat NU menggelar doa bersama untuk Banyuwangi yang lebih baik kemarin malam (2/11) giliran umat Hindu melakukan hal yang sama di kediaman pribadi mantan bupati Abdullah Azwar Anas. Kegiatan yang melibatkan beberapa tokoh sentral Hindu Banyuwangi itu dipimpin langsung Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Wayan Marta. Beberapa tokoh Hindu yang datang dalam kegiatan doa bersama itu adalah, Ida Bapa Pandita Giri Arsa, Empu Sri Jati dan beberapa pendeta yang lain. Wayan Marta menyampaikan, kunjungan PHDI di rumah Anas selain untuk doa bersama untuk Banyuwangi juga untuk berdialog masa depan Banyuwangi yang lebih baik. Kegiatan silaturahmi ini, kata Wayan, diikuti pengurus PHDI kabupaten dan tingkat kecamatan. Selain itu, PHDI juga menyampaikan apresiasi atas prestasi dan kerja keras Anas selama lima tahun memimpin Banyuwangi. “Prestasi Pak Anas luar biasa. Selama menjadi bupati, telah memberikan perhatian dalam menjaga keharmonisan hidup beragama,” katanya. Lewat forum pertemuan tiga pilar dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), lanjut Wayan, n Baca PHDI...Hal 39
Gandeng Empat Akademisi Sebagai Panelis Debat Publik Cabup BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menggandeng akademisi lokal sebagai panelis debat publik kandidat bupati dan wakil bupati. Empat akademisi calon panelis itu adalah Sugihartoyo, SH, MH; Drs. Mohammad Hasyim, MM; Dr. Abdul Kholiq Syafaat, MA; dan Drs Teguh Sumarno MM. Empat akademisi itu datang ke kantor KPU Banyuwangi kemarin (3/11). Mereka bertemu Ketua KPU, Syamsul Arifin, dan Ketua Kelompok Kerja
(Pokja) Kampanye KPU, Edi Syaiful Anwar. KetuaKPU,Syamsul Arifin, mengatakan sebagaimana perintah Undang-Undang (UU), KPU harus melibatkan tim ahli dari kalangan akademisi dalam rangka penyusunan materi debat publik. “Kami memilih melibatkan kalangan akademisi lokal karena beliau-beliau ini sangat tahu geopolitik lokal Banyuwangi. Oleh karena itu, kami yakin materi debat publik yang dihasilkan akan sangat relevan dengan kondisi di lapangan,”
ujarnya. Menurut Syamsul, KPU telah menyepakati empat akademisi tersebut sebagai panelis debat publik pilbup Banyuwangi 2015. Sugihartoyo, Hasyim, Kholiq, dan Teguh dipercaya menggodok materi dua kali debat publik yang akan disiarkan stasiun televisi lokal Jatim. “Sedangkan materi debat publik menjadi kewajiban televisi nasional tersebut. Itu sudah include dengan lelang penyedia jasa penayangan debat publik Pilbup Banyuwangi 2015,” cetusnya.
Sementara itu, Sugihartoyo mengatakan, tema sentral yang akan diangkat dalam debat publik pasangan calon bupati dan calon wakil bupati kali ini terkait pelayanan publik. Selanjutnya, tim panelis akan berunding menentukan sub tema debat publik tersebut. Sugihartoyo mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan KPU untuk mengetahui jadwal, mekanisme, dan jumlah pertanyaan yang dilayangkan kepada masing-masing paslon. “Kita harus mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan KPU,” kata dia. (sgt/c1/afi)
Rekening Kampanye Cabup Klir Hasil Klarifikasi Panwaslih BANYUWANGI - Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) memanggil tim kampanye pasangan Abdullah Azwar AnasYusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) kemarin (3/11). Pemanggilan itu dalam rangka klarifikasi Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) yang disampaikan masing-masing tim sukses kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketua Panwaslih, Atim Hariyadi, mengatakan klarifikasi LPSDK merupakan wujud upaya pencegahan pelanggaran kampanye Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Dijelaskan, Panwaslih ingin memastikan LPSDK yang disampaikan tim sukses benarbenar sesuai aliran dana di rekening kampanye masingmasing paslon. Klarifikasi dilakukan secara bergelombang. Yang pertama dilakukan kepada tim kampanye Dahsyat dan dilanjutkan dengan klarifikasi kepada tim kampanye Su-Si. Menurut Atim, berdasar hasil klarifikasi, laporan dana kampanye yang disampaikan kepada KPU telah sesuai kenyataan, baik dari sisi nominal dana maupun sumber dana tersebut. “Dana sumbangan dana kampanye Dahsyat dan Su-Si berasal dari pasangan calon. Tidak ada sumbangan dari pihak lain,” kata dia.
Klarifikasi dilakukan dalam rangka mencegah atau mengantisipasi pelanggaran pilbup. Atim mencontohkan, jika ditemukan sumbangan dana kampanye dari pihak lain tetapi tidak dilaporkan, itu termasuk kategori pelanggaran. “Selain itu, klarifikasi dilakukan agar saat dilakukan audit oleh akuntan publik tidak ada temuan ketidaksesuaian,” cetusnya. Seperti diberitakan, meski tidak menggelar kegiatan kampanye secara maksimal, dua peserta Pilbup Banyuwangi 2015 tetap menyiapkan pundi-pundi kampanye. Pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) menyiapkan dana Rp 200 juta dan pasangan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) memiliki Rp 100 juta yang tersimpan dalam rekening
dana kampanye. Sesuai Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2015 tentang dana kampanye, masing-masing paslon wajib menyusun dan menyampaikan laporan dana kampanye secara bertahap kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Laporan dana kampanye itu terdiri atas Laporan Awal Dana Kampanye (LADK), Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK), dan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK). Kedua kubu telah menyampaikan LADK kepada KPU pada akhir Agustus lalu. Kala itu pasangan Dahsyat melaporkan nominal awal dana kampanye sebesar Rp 5 juta. LADK yang disampaikan pasangan Su-Si sebesar Rp 500 ribu. (sgt/c1/afi)
SIGIT HARIYADI/RABA
PANELIS: (Dari kiri) Syamsul Arifin, Edi S. Anwar, Sugihartoyo, M. Hasyim, dan A. Kholiq Syafaat, saat berdiskusi di kantor KPU Banyuwangi kemarin.
Debat Publik Ditawar Rp 899 Juta SEMENTARA itu, lelang jasa layanan penayangan debat publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 mendekati finis. Proses tender jasa layanan penayangan debat publik itu sudah sampai pada tahap evaluasi penawaran kemarin (3/11). Proses lelang jasa layanan penayangan debat publik tersebut dilakukan secara terbuka Unit Layanan Pengadaan (ULP) Banyuwangi sejak 26 Oktober lalu. Sebanyak 12 perusahaan mendaftar sebagai peserta lelang kegiatan debat publik senilai Rp 950 juta tersebut. Namun, hingga tahap upload dokumen penawaran berakhir pada pukul 15.00 Senin (2/11), hanya dua perusahaan yang mengajukan penawaran, yakni Aha Komunikasi Mandiri dan Expressa Pariwara Media. Aha
Komunikasi Mandiri mengajukan penawaran Rp 899,91 juta, sedangkan Express Pariwara Media mengajukan penawaran senilai Rp 940,5 juta. Selanjutnya, pihak ULP Banyuwangi melakukan evaluasi penawaran, evaluasi dokumen kualifikasi, dan pembuktian kualifikasi hingga pukul 13.00 Jumat (6/11). Upload berita acara hasil pelelangan, penetapan pemenang, dan pengumuman pemenang dijadwalkan berlangsung pada Jumat. Setelah pengumuman pemenang, ULP membuka masa sanggah hasil lelang mulai pukul 08.00 Sabtu (7/11) sampai pukul 16.00 Senin (9/11). Setelah itu, penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Batang/ Jasa (SPPBJ) diagendakan antara Selasa (10/11) sampai Rabu (11/11). Penandatanganan kontrak dijadwalkan pada pu-
DPD PKS Jaring 15 Calon Ketua Baru
kul 08.00 Kamis (12/11) sampai pukul 15.00 Jumat (13/11). Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Syamsul Arifin, mengatakan pihak KPU mengagendakan debat publik dalam rangka pilbup sebanyak tiga kali. “Dua kali debat publik disiarkan stasiun televisi lokal Jatim, sedangkan satu kali debat publik yang lain disiarkan stasiun televisi nasional” ujarnya kemarin (3/11). Jika mengacu pada jadwal lelang jasa penayangan debat publik Pilbup Banyuwangi 2015 tersebut, maka agenda dalam rangka adu visi-misi antar pasangan calon (paslon) paling cepat dilakukan pada pekan ketiga November. “Kami berharap debat publik tersebut bisa dilakukan mulai pertengahan bulan ini,” harap Syamsul. (sgt/c1/afi)
RENDRA KURNIA/RABA
SHARING IDE: Ketua DPD PKS Banyuwangi, Mandiri Ratu Warang Agung dan ketua musda Faisol Aziz diskusi dengan tim redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam.
BANYUWANGI - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banyuwangi punya gawe besar akhir pekan ini. Partai peraih dua kursi di DPRD Banyuwangi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu tersebut bakal melangsungkan Musyawarah Daerah (Musda) ke-4 di Gedung Wanita Paramitha Kencana Minggu men-
datang (8/11). Sebanyak lima kader calon yang diplot Badan Pengurus Harian (BPH) DPD PKS Banyuwangi akan diumumkan pada ajang musda tersebut. Lima anggota BPH tersebut merupakan hasil Pemilihan Umum Internal (PUI) yang digelar pada 4 Oktober lalu. Ketua DPD PKS Banyuwangi,
Mandiri Ratu Warang Agung, mengatakan pada tahun ini jajaran PKS melakukan regenerasi kepemimpinan mulai tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), hingga DPD. Sebelum musda di Banyuwangi digelar, DPP PKS telah melakukan musyawarah nasional di Depok, Jawa Barat. Selain
itu, DPW PKS Jatim juga telah menggelar muswil di Surabaya beberapa waktu lalu. Menurut Agung, pada PUI yang telah diselenggarakan pada 4 Oktober lalu ada 15 nama yang diusulkan sebagai ketua DPD PKS Banyuwangi. Selain pengurus DPD PKS saat ini, beberapa mantan pengurus DPD PKS periode sebelumnya juga
masuk sebagai calon ketua. “Yang punya hak pilih pada PUI adalah pengurus dan kader inti PKS. Hasilnya seperti apa, kita belum tahu. Yang menentukan DPW,” kata dia saat berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi didampingi Ketua Panitia Musda, Faisol Aziz, dan sejumlah pengurus DPD PKS yang lain tadi malam (3/11).
Menariknya, selain melakukan suksesi kepemimpinan, Musda ke-4 PKS Banyuwangi akan diwarnai berbagai kegiatan pendukung. Kegiatan pendukung itu antara lain, jalan sehat bersama masyarakat, bazar, lomba mewarnai tingkat SD, stand up comedy, pameran foto, hingga lomba balap kelompen, dan tarik tambang. (sgt/c1/afi)