Radar Banyuwangi | 5 November 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 5 NOVEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

RENDRA KURNIA/RABA

HADIRI HOG: Rombongan moge antre masuk kapal di Pelabuhan ASDP Ketapang kemarin. Sebagian dari mereka meninggalkan hotel lalu melintasi jalanan kota Banyuwangi.

283 Motor gede Nyeberang ke Bali

KALIPURO - Dalam beberapa hari ini hilirmudik motor gede (moge) terlihat di jalanan kota Banyuwangi. Rombongan moge dari berbagai kota itu akan menuju Bali untuk menghadiri Harley Owners Group (HOG) Convention Asia Pasifik yang akan berlangsung mulai tanggal 4-7 November 2015.

Sebelum menyeberang ke Pulau Dewata, sebagian rombongan ada yang menginap di hotel berbintang di Banyuwangi. Tak pelak, perjalanan rombongan moge dari Ketapang-Banyuwangi itu menyebabkan jalanan kota Banyuwangi ramai n Baca 283...Hal 39

Duel Berdarah di Tengah Sawah Carok Dipicu Masalah Tanah

n Kena Sabetan Parang, Bapak-Anak Terluka Parah LICIN - Perkelahian berdarah terjadi di areal persawahan di Dusun Randu Agung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, kemarin. Seorang petani, Payumin, 65, tergeletak bersimbah darah di sebuah sungai tidak jauh dari sawah yang dia garap. Pelaku penganiayaan tak lain adalah Khoirupin, 44, tetangganya. Korban yang merupakan warga Dusun Krajan, Desa Banjar, Kecamatan Licin, itu menderita luka serius akibat sabetan senjata tajam jenis parang. Korban menderita luka di tengkuk belakang hingga membuatnya terkapar tidak berdaya n

1 Rabu (4/11) pukul 08.00, Payumin sedang menggarap sawahnya di Dusun Randu Agung, Desa Kluncing. Tak lama berselang, datanglah Khoirupin sambil membawa parang.

Baca Duel...Hal 39

2

MASUK UGD: Siswandi yang berusaha melerai perkelahian ikut terluka. Dia kena sabetan parang yang diayunkan oleh Khoirupin.

Pertemuan itu tiba-tiba berujung keributan. Pertengkaran diduga disulut sengketa lahan antara keduanya. Pergumulan itu menyebabkan Payumin terluka di kepala bagian belakang.

ADA APA LAGI

6 Meski terluka, parang dari tangan Khoirupin berhasil disingkirkan. Siswandi lantas melarikan ayahnya ke Puskesmas Licin.

3 Insiden berdarah itu sempat dilihat oleh Siswandi, 44, putra Payumin. Siswandi berupaya melerai keributan.

4

5 Siswandi berusaha merebut parang tersebut hingga mengakibatkan luka pada bagian tangannya. Siswandi juga sempat memukuli Khoirupin hingga benjut.

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Baca Poskamling...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Dampak Letusan Anak Gunung Rinjani NTB

7

DIBORGOL: Ketiga pelaku judi bingo diamankan di Polsek Kalipuro beserta barang bukti kemarin.

KALIPURO - Tiga warga Lingkungan Krajan, RT01/RW01, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, ditangkap polisi gara-gara main judi bingo. Dua orang berhasil lolos dari kejaran polisi. Yang menyedihkan, permainan judi bingo itu digelar di poskamling desa setempat. Ketiga pemain judi bingo yang berhasil diamankan adalah Kamul, 36, Ahmad Amin, 28, dan Sugiono, 51 n

Aktivitas Bandara Blimbingsari Lumpuh

ECNALUBMA

Diluar dugaan, Khoirupin kembali menyerang Payumin hingga terluka di dahi. Pelipisnya robek serta luka memar.

Poskamling Jadi Ajang Judi Bingo

RENDRA KURNIA/RABA

ROGOJAMPI - Erupsi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Lombok, NTB, berdampak terhadap jalur penerbangan di Banyuwangi. Akibat abu vulkanik anak Rinjani, Bandara Blimbingsari lumpuh seharian kemarin. Rute penerbangan dari Bali-Bany-

Khoirupin tetap menjalani penanganan di Puskesmas Licin. Sedangkan Payumin dan Siswandi dirawat di RSUD Blambangan.

uwangi-Surabaya ditutup. Akibatnya, dua maskapai penerbangan, yaitu Lion Air dan Garuda Airlines, tidak melayani penerbangan menuju Denpasar dan Surabaya. Pengumuman penutupan bandara dilakukan sekitar pukul 08.30. Rencananya, jika kondisi udara membaik, aktivitas penerbangan akan diselenggarakan pada hari ini (5/11) pukul 08.00 n Baca Aktivitas...Hal 39

REZA FAIRUZ / RABA

Menikmati Kopi Ekstrak Kulit Manggis Made In Jelun

Bisa Jadi Obat sekaligus Teman Nongkrong Minum kopi dengan campuran jahe atau kayu manis mungkin sudah biasa. Tetapi, bagaimana dengan kopi yang dicampur kulit manggis bikinan Listikah, warga Dusun Cawan, Desa Jelun, Kecamatan Licin? FREDY RIZKI, Licin “KABAR gembira untuk kita semua. Kulit manggis kini ada ekstraknya�. Petikan iklan itu tentu tidak asing untuk sebagian orang Indonesia, terutama mereka yang sering menonton televisi. Kali ini kabar gembira tersebut bisa menghampiri

FREDY RIZKI/RABA

NIKMAT DAN SEHAT: Listikah, warga Desa Jelun, Kecamatan Licin, memegang kulit manggis kering yang menjadi bahan baku kopi manggis.

para penikmat kopi karena ada penjual kopi yang mencampurkan ekstrak manggis ke dalam bubuk kopi yang diseduh. Tentang rasa jangan khawatir sepet. Sebab, kalau sudah ditambah gula sedikit saja, rasanya mirip buah manggis yang dicelupkan ke dalam kopi. Listikah, 47, sang pembuat kopi itu, mengatakan awalnya dia hanya membuat minuman itu untuk suaminya. Suaminya yang sakit perut dan sesak napas disarankan beberapa orang agar meminum ekstrak manggis kemasan. Setelah diminum, bukannya sembuh. Justru berat badan Basri, 60, suami Listikah, malah menurun drastis n

Jebeng-thulik jadi agen pilbup Tugas lain mematamatai KPU biar nggak selingkuh dengan paslon! 283 Moge menyeberang ke Bali Kita yang dilewati cuma kebagian asap knalpot!

Baca Bisa...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

30

Jawa Pos

Kamis 5 November 2015

Tiga Pelatih Masuk Radar ISTIMEWA

MEYAKINKAN: Arin Nahda Zharifa (tengah) menyumbang dua medali emas untuk cabor renang kontingen Banyuwangi.

Kontingen Banyuwangi Tembus Tiga Besar POR SD Jatim di Tulungagung BANYUWANGI – Kontingen Banyuwangi kembali berhasil menambah pundi-pundi medali dalam Pekan Olahraga Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (POR SD/MI) Jawa Timur tahun 2015. Hingga kini, duta olahraga Bumi Gandrung sanggup berada di posisi tiga besar dalam klasemen sementara. Sampai kemarin, cabang olahraga (cabor) panahan mampu mendominasi perolehan medali. Para atlet mampu mendonasikan 10 medali emas, 4 perak dan 7 perunggu dalam ajang yang digeber di Tulungagung itu. Rinciannya, cabor panahan menggenggam 5 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu. Cabor silat menduduki peringkat kedua dalam perolehan medali

AGENDA KOTA

Uji Kompetensi Bahasa Inggris Tingkat Nasional DINAS Pendidikan Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bahasa Inggri (LSK BIG) di Jakarta akan menggelar Uji Kompetensi Bahasa Inggris Tingkat Nasional bagi Peserta Program Kursus Bahasa Asing berbasis Desa se-Kabupaten Banyuwangi. Uji kompetensi tersebut digelar Minggu, 8 November 2015, pukul. 07.30 s/d selesai, bertempat di SMKN 1 Banyuwangi, Jl. Wijaya Kusuma No. 1 Banyuwangi. Konfirmasi peserta hubungi: TUK BIG Desy Education, Jl. Hayam Wuruk 75 Giri, Telp.(0333) 424476, HP. 085258036777, www.desyeducation.com. (*)

dengan sumbangan 2 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu. Cabor renang berada di peringkat ketiga setelah sukses menyabet dua medali emas. Sedangkan, bulu tangkis meraih dua medali perunggu dan tenis lapangan serta catur masing-masing menyumbangkan

satu medali perunggu. Pe l u a n g k o nt i n g e n Ba nyuwangi untuk menambah medali cukup terbuka. Sebab, cabor lain masih akan melakoni pertandingan pada hari ini. Salah satunya cabor atletik. Selain atletik, juga ada atlet dari cabor tenis meja, bola

voli dan senam serta sepak takraw. ‘’Semoga anak-anak bisa kembali meraih hasil terbaik dan kita pulang dengan sumringah,’’ kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi, kemarin. (ton/als)

BANYUWANGI - Laga Persewangi versus Persebaya 1927 akan dilangsungkan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, 29 November mendatang. Ajang yang memperebutkan trofi Kapolres Banyuwangi itu bisa dijadikan momentum kebangkitan sepak bola di Bumi Blambangan. Sebab, Persewangi bakal diperkuat pemain lokal. Pemain asli daerah terbukti memiliki kualitas. Tidak sedikit pemain asal Kota Gandrung membela tim papan atas tanah air. Maka dari itu, kehadiran pemain lokal tersebut akan mem-

bangkitkan gairah sepak bola di Banyuwangi. Geliat pemain asli Banyuwangi mampu meningkatkan kepercayaan diri saat tampil. Jika mereka berkumpul dalam satu tim, Persewangi diprediksi akan kuat dan bisa bersaing dengan tim-tim lain. Tidak menutup peluang Persewangi bisa mengalahkan Persebaya dalam pertandingan yang dimulai

pukul 15.00 itu. Hal itu diungkapkan Manajer Persewangi, Iwan Rudiyanto, kemarin. Dia menjelaskan, pemain lokal dengan kualitas mumpuni tersebar di berbagai daerah, termasuk di pelosok desa. ‘’Pemain asli daerah yang patut kita berdayakan,” katanya. Tokoh asal Muncar itu menambahkan, saat ini ada beberapa pelatih yang masuk radar manajemen Persewangi. Hasil evaluasi sementara, dari tujuh nama pelatih telah mengerucut menjadi tiga nama. ‘’Besok kita umumkan,” janjinya. (ton/c1/als)

Friendly Match

PERSEWANGI versus PERSEBAYA 29 NOVEMBER 2015

Akamigas Balongan Silaturahmi Bareng Guru BK Kenalkan Profil Akamigas untuk Jaring Mahasiswa Baru BANYUWANGI—Akademi Migas (Akamigas) Balongan melakukan gathering family bersama guru BK (Bimbingan Konseling) di Hall Hotel Santika, Rabu (4/11) kemarin. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan itu dihadiri sekitar 110 guru BK SMA/MA/SMK negeri dan swasta se-Banyuwangi. Dalam acara itu, hadir pula Ketua Musyawarah Guru Bimbingan & Konseling (MBGK) Banyuwangi Drs Siyono, Pengawas Dikmen Drs Catur Pamarto, serta Direktur Akamigas Balongan Drs H Nahdudin Islamy, MSi. Dalam sambutannya, Ketua MGBK Banyuwangi Drs Siyono mengatakan, acara ini bertujuan membantu mengenalkan profil Akamigas sebagai salah satu perguruan tinggi yang berorientasi pada pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang perminyakan dan gas alam bumi. Kompetensi-kompetensi yang ada di dalam Akamigas ini berusaha disampaikan kepada guru BK se-Banyuwangi yang nantinya diharapkan bisa disampaikan ke anak didik. Pengawas Dikmen Drs Catur

FOTO-FOTO: TOHA/RaBa

SAMBUTAN: Direktur Akamigas Balongan Nahdudin Islamy (dua dari kiri), di dampingi Ketua MBGK Siyono, dan Pengawas Dikmen Catur Pamarto.

SANTAI: Peserta family gathering bersama Akamigas Balongan di Hall Hotel Santika kemarin.

Pamarto menambahkan, di dunia kerja kualitas SDM sangat penting. Tidak hanya menentukan seseorang bisa terjun di bidangnya, namun juga dituntut untuk memiliki kompetensi bersaing. “Mudah-mudahan silaturahmi antara guru BK dan Akamigas ini memberikan manfaat,” kata Catur. Sementara itu, Direktur Akamigas Balongan Drs H Nahdudin Islamy mengatakan, Akamigas Balongan menawarkan program Diploma Tiga (D3). Ada tiga prodi yang ditawarkan yaitu Teknik Perminyakan; Fire and Safty dan Teknik Kimia. Tiga prodi ini memiliki kompetensi untuk memahami permasalahan perminyakan,

hingga pengolahan minyak mulai dari pengeboran hingga refinery. Lapangan pekerjaan yang tersedia masih sangat terbuka luas. Seperti di Departemen Eenergi dan Sumber Daya Mineral, Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral BUMN, perusahaan asing serta perusahaan pengadaan barang penunjang industri perminyakan. “Untuk ajaran tahun baru kita membuka pendaftaran. Informasi bisa menghubungi Kampus Akamigas Balongan di Jalan Soekarno Hatta Indramayu, Jawa Barat, telepon 02347110011,” ujar Nahdudin, kemarin. (*/als)

STNK

BANYUWANGI

ROGOJAMPI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Hlg STNK P 0720 X an Vita Dewi Anggraini, Dsn. Krajan RT. 1/4, Ds. Ketapang, Kalipuro

Ruko Jl. Yos Sudarso

Rogojampi Indah Concrong

Toyota Kijang Innova

Alphard

Toyota Terios

Daihatsu Xenia

Hlg STNK P 4871 ZB an Mashudi, RT. 1/2 Kampunganyar, Glagah

Dikontrakkan Ruko 3 Lantai Uk. 10x20, Jl. Yos Sudarso No. 81, Bwi H: 081330535933

Djl 2 Unit Rmh di Prmhn Rogojampi Indah Concrong LB/LT 84/89 & 80/85 Lgk. Strategis Investasi Masa Depan Bagus Karena Jalan Menuju Bandara H: 085233343535

DIJUAL Toyota Kjg Innova/All new tahun 014/13 solar/bsn htm mtl PMK hrg 237,5/139,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Alphard tahun 06 MZG slv PMK hrg 242,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Terios tahun 013 hitam PMK hrg 139,5/102,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013 putih/htm 1.3cc/1.0cc PMK hrg 127,5/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Truck Fuso

Dump Truk

Hlg STNK P 3158 ZH an Sri Sariningsih, Lingk. Cungking 2/2, Mojopanggung Hlg SIM C+STNK P 5039 ZH an Jaelani, Dsn. Krajan RT. 4/13, Ds. Ketapang, Klipuro

SRONO

Hlg STNK P 6594 SJ an Busama Budi Raharjo, Jl. Manggis X/4, Jember Hlg stnk P 4344 YA an Bambang Hariyanto, Jl. Ikan Tongkol Gang II A No. 1, Kertosari Hlg STNK P 4338 YW an Sunaryo, Dsn. Jatimulyo RT. 3/1, Ds. Glagahagung, Prwhrjo

Depan Kampus UBI Dijual Tanah Strategis Luas 76.280 m, SHM, Dpn Kampus UBI Jl. Raya Srono, Sraten Berminat Hub: 0811351308 / 08533678256

ROGOJAMPI

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.

Rumah Rogojampi

Pasang Saja

IKLAN JITU 0333 412224

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Jual/Sewa Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) H: 081291718688/08121068792

Rumah Anda Masih belum laku?

Hubungi HP: 08123353502

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Dijual Dump Truk Mitsubishi HD125PS Tahun 2012 Hub. 081358339500

HATI-HATI

DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


kamis 5 November

TAHUN 2015

Halaman 31

Koranna Oreng Situbendeh

Lagi, Kualitas Raskin Jelek

Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan begitu anda dapat mengubah dunia” Vigo

SMKN 2 Situbondo

stai nurul huda

SITUBONDO – Sejumlah warga di Kabupaten Situbondo kembali menerima raskin dengan kualitas jelek. Kali ini terjadi sejumlah warga di Desa/ Kecamatan Kendit. Mereka mengeluhkan itu karena kali ini beras bantuan pemerintah yang diterimanya kali ini sudah dinilai keterlaluan. Pantauan koran ini, selain hancur, kondisi raskin yang diterima warga tersebut juga mengeluarkan aroma apek. “Ini bukan lagi patahan beras, tapi sudah

ISTIMEWA

KENANG-KENANGAN: Ketua STAINH Habib Mu­ hammad Taufiq (kanan) menyerahkan cindera mata kepada kedua Narasumber usai acara seminar.

Bulog Bantah Ada Mafia Beras

STAI Nurul Huda Launching Prodi PGMI KAPONGAN – Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Huda (STAINH) Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, tahun ini memiliki program studi (Prodi) baru. Yaitu Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI). Peresmian Prodi baru tersebut ditandai dengan launching di Kampus STAINH, kemarin (4/10). Ketua STAINH, Habib Muhammad Taufiq mengatakan, saat ini Perguruan Tinggi yang dipimpinnya memiliki empat Prodi n  Baca STAI Nurul Huda...Hal 32

hancur,” terang salah seorang warga setelah melihat raskin. Diantara warga itu kemudian ada yang memberanikan diri melapor ke anggota DPRD Situbondo, Narwiyoto. “Tadi (kemarin) malam (04/11) saya langsung turun ke lokasi, warga di sekitar Polsek Kendit yang menerima raskin jelek itu. Kondisinya benar-benar memprihatinkan,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin n  Baca Lagi...Hal 32

EDY SUPRIYONO/JPRS

BAGAIMANA INI?: Warga menunjukkan raskin dengan kualitas jelek yang diterima oleh masyarakat sekitar di Polsek Kendit. peristiwa ini kemudian diadukan ke anggota DPRD Situbondo.

Sementara itu, Adanya dugaan mafia beras dalam penyaluran Raskin dibantah keras oleh pihak Bulog. Bantahan itu disampaikan Suprayogi, Kepala Gudang Bulog Klatakan, Kecamatan Kendit. Dia mengatakan, sangat kecil mungkin

ada permainan dalam penyaluran Raskin. Apalagi jika ada keterlibatan mafia. Kata dia, semua beras dari Bulog itu diterima dari mitra bulog. Termasuk juga didapatkan dari petani langsung n  Baca Bulog...Hal 32

Dikeroyok SuamiIstri dan Mertua

pendidikan

PANARUKAN - Kasus penge­­ royokan yang mengakibatkan korban luka terjadi di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, kemarin (4/11). Bu Haris alias Misrani, 50, warga desa setempat jadi korban pengeroyokan empat orang yang merupakan tetangganya sendiri. Empat warga yang diduga

Istimewa

KOMPAK: Endang Wiji Lestari (dua dari kiri) me­mim­ pin rapat Forum Sekolah Adiwiyata, siang kemarin.

pelaku pengeroyokan adalah RD dan istrinya, serta kedua mertuanya. Kasus penganiayaan ramai-ramai ini diduga karena dipicu adanya dendam. Namun, Misrani enggan menjelaskan apa yang sebenarnya diperdebatkan sebelum pengeroyokan terjadi n  Baca Dikeroyok...Hal 32

Buka Seleksi Sekolah Adiwiyata SITUBONDO – Ini kabar bagi lembaga pendidikan di Kabupaten Situbondo yang ingin menjadi sekolah adiwiyata. Sebab, Forum Sekolah Adwiyata Kabupaten Situbondo akan memfasilitasinya untuk bisa meraih predikat membanggakan tersebut. Dalam press release-nya kemarin, Ketua Forum Sekolah Adwiyata Kabupaten Situbondo, Endang Wiji Lestari, memberikan informasi kepada seluruh sekolah di Kabupaten Situbondo, baik TK, SD, SMP, SMA/SMK negeri maupun swasta n  Baca Buka...Hal 32

lalu lintas

NUR HARIRI/JPRS

KANDANG: Lokasi hilangnya sapi milik warga di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan.

Curi Dua Ekor Sapi, Satu Dilepas SUMBERKOLAK - Maling sapi beraksi di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Dua ekor sapi milik Sutip Angsari, 39, warga setempat hilang dibawa kabur kawanan pelaku. Namun, karena aksi pencuri diduga kesiangan, seekor sapi akhirnya ditinggal.

Sehingga, berhasil ditemukan di areal pertanian desa setempat, kemarin (4/11). Aksi pencurian sapi terjadi sekitar pukul 02.00, pada saat Sutip Angsari dan keluarganya sedang tidur. Kawanan maling diduga sudah mengincar sapi milik Sutip

dengan mengintai di sekitar kandang milik korban. Seperti biasa, peternak memberi pakan sapinya sekitar tengah malam. Nah, kawanan pelaku diduga sudah melihat Sutip yang memberi pakan ternak n  Baca Curi...Hal 32

HABIBUL ADNAN/JPRS

MENUNGGU: Keluarga korban pengeroyokan menunggu Misrani yang melaporkan kasusnya di Polsek Panarukan, kemarin (4/11).

Yang Tersisa dari Pelaksanaan Ritual Hodo Warga Suku Pariopo

Langit Sempat Mendung, Namun tak Kunjung Hujan NUR HARIRI/JPRS

GABUNGAN: Polisi melakukan razia di Jalan Raya Sucipto, kemarin (4/11) .

Tilang Segala Potensi Penyebab Kecelakaan SITUBONDO - Petugas gabungan merazia sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat, di Jalan Raya Sucipto, Kecamatan Kota Situbondo, kemarin (4/11). Sedikitnya, ada belasan kendaraan yang langsung ditilang karena melanggar lalu lintas. Razia kali ini merupakan puncak Operasi Zebra Semeru 2015. Sebenarnya operasi dilakukan sejak dua minggu yang lalu, yaitu tanggal 22 Oktober 2015. Dalam kurun waktu 14 hari razia, polisi memberikan ratusan teguran dan peringatan, serta menilang puluhan pengendara yang nakal n  Baca Tilang...Hal 32

Bagi orang yang baru mengikuti ritual hodo mungkin hanya akan bisa bengong dan geleng-geleng kepala. Dari awal keberangkatan hingga ritual selesai, banyak sekali keunikan. Seperti apa? HABIBUL ADNAN, Asembagus Wajah ceria anak-anak belasan tahun itu tergambar jelas hari itu. Mereka seolah tidak merasakan lelah menuju kaki bukit gunung lokasi pelaksanaan ritual Hodo. Keringat yang membasahi sekujur tubuh mereka tak dihiraukan. Mereka terus berjalan dan kadang-kadang berlari kecil menempuh jalan yang menanjak. Hal serupa juga terlihat dari beberapa orang yang sudah lanjut usia. Mereka tetap berjalan tanpa terlihat lelah. Begitu juga dengan ibu-ibu. Padahal sebagian besar diantara mereka membawa beban di kepalanya. Sesajen yang berisi aneka makanan itu terus mereka bawa

menaiki jalan berbukit. ”Saya tidak merasa lelah,” ujar Diah salah satu warga. Akan tetapi, sebagian kecil dari mereka terlihat sudah ngos-ngosan karena kelelahan. Keringat yang sudah deras mengalir membuat mereka seolah-olah tidak kuat melanjutkan perjalanan. Akibatnya, mereka harus berhenti beberapa kali Ini adalah sepenggal kisah mengikuti ritual hodo yang dilaksanakan Suku Pariopo, Desa bantal, Kecamatan Asembagus, selasa (3/11) lalu. Hari itu, hampir seluruh warga ujung selatan Kecamatan Asembagus ini mengikuti ritual minta hujan tersebut. Bagi orang asli Suku Pariopo, menaiki bukit dan berjalan beberapa kilo meter dalam pelaksanaan ritual Hodo bukan hal yang melelahkan. Akan tetapi malah sebaliknya. Mengasyikkan dan penuh kesan. ”Mungkin karena ritual Hodo asli Pariopo,” ujar Ke Absu, Ketua Lembaga Adat Suku Pariopo. Akan tetapi bagi orang luar warga Suku Pariopo, mengikuti ritual hodo hal yang melelahkan n  Baca Langit...Hal 32

HABIBUL ADNAN/JPRS

PREPARE: Salah seorang warga Suku Pariopo mempersiapkan keperluan ritual hodo sebelum acara dimulai.


RA D AR s i tu b o nd o

afriCa Van java

32

Jawa Pos

Kamis 5 November 2015

Tumpukan Sampah-Pohon Bambu Terbakar Karyawan Hotel SPBU Panarukan Panik PANARUKAN - Tumpukan sampah dan deretan pohon bambu terbakar di belakang Hotel SPBU Panarukan, dini hari kemarin (4/10). Kontan, sejumlah orang yang berada di sekitar lokasi panik. Mereka hawatir api menjalar ke bangunan hotel dan pom bensin. Insiden kebakaran sekitar pukul 00.30 itu penyebabnya diduga kuat karena terjadinya kemarau panjang di Situbondo. Tumpukan sampah, daun-daun yang berguguran jadi kering. Sehingga pada saat muncul percikan api, sampah langsung mudah terbakar. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kobaran api diketahui kali pertama oleh seorang konsumen bensin di SPBU Panarukan. Pria itu melihat ada asap dari belakang hotel SPBU Panarukan. Kecurigaan akan terjadinya kebakaran kemudian disampaikan kepada petugas hotel. Begitu dipastikan

NUR HARIRI/JPRS

DIPADAMKAN: Petugas pemadam tiba di lokasi kebakaran untuk menjinakkan api yang membakar sampah di belakang Hotel SPBU Panarukan, kemarin (4/11).

kebenaran kebakaran, karyawan hotel langsung menghubungi pemadam kebakaran. Api yang membakar tumpukan sampah terus membesar dan menjalar ke deretan pohon bambu. Di situ, sejumlah karyawan hotel sempat panik karena takut api akan terus menjalar ke bangunan hotel. Setelah PMK tiba di lokasi, beberapa karyawan langsung menunjukkan jalan ke belakang hotel.

Sebelum disemprot air oleh petugas, api sempat mendekat ke tembok hotel. Beruntung, api yang menjalar berhasil dijinakkan oleh pemadam kebakaran. “Tolong, Pak, api yang membakar sampah juga dipadamkan. Takut ke sini lagi,” kata salah seorang karyawan hotel. Manager Hotel Panarukan, Mukti mengatakan, dirinya baru datang dan tidak mengetahui pasti penyebab kebakaran terse-

but. Bahkan, beberapa orang karyawannya juga tidak ada yang tahu. “Awal kebakarannya bagaimana, saya tidak tahu. Penyebabnya juga tidak ada yang tahu,” katanya. Dikatakan, kamar hotel SPBU Panarukan totalnya ada 20 kamar. Akan tetapi pada saat kebakaran hanya ada dua kamar yang dihuni dua tamu. “Dua penghuni kamar sedang keluar dan pintunya terkunci. Jadi tidak ada yang tahu penyebabnya,” terang Mukti. Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, terbakarnya sampah dan pohon bambu diduga karena sampah terlalu panas. “Dugaan kebakaran terjadi karena suhu panas di sampah yang memicu munculnya api. Untuk pastinya belum diketahui,” ujarnya. Data yang berhasil dikumpulkan, api berhasil dipadamkan sekitar satu jam setelah petugas PMK tiba di lokasi. Mobil pemadam yang didatangkan sedikitnya ada empat unit kendaraan ditambah dengan mobil damkar BPBD Situbondo. (rri/pri)

Curigai Ada Mafia Beras di Bulog n lagi...

Sambungan dari Hal 31

Apa yang ditemukan di lapangan tersebut, kata pria yang akrab dipanggil Totok tersebut, semakin menguatkan apa yang sering dijumpainya saat melakukan reses. “Dari hasil serap aspirasi dengan masyarakat yang dilakukan beberapa kali, memang sangat banyak sekali yang mengadukan kualitas raskin yang jelek itu,” imbuhnya . Sebab itulah, begitu melihat langsung bagaimana kondisi raskin yang diterima warga, Totok langsung meminta war-

ga untuk mengembalikannya. “Tapi tadi saya dapat kabar, Bulog sudah siap menggantik dengan raskin yang kualitasnya lebih baik,” ungkap Totok. Menurut wakil rakyat yang terpilih di dapil VI tersebut, ada warga yang mengaku tetap menerima raskin meski kualitasnya sangat jelek, tidak layak makan. Namun, raskin tersebut tidak mereka konsumsi. Melainkan dijual kembali kepada pengepul dengan harga yang lebih mahal dari harga pembelian warga. ”Alasan warga yang tidak menyoal, karena mereka mengaku mendapatkan

keuntungan. Warga membeli dengan harga Rp 1.600, namun kemudian dijual lagi dengan harga Rp 5 ribu. Mereka tidak sadar, kalau dibelikan beras lagi, maka tidak akan bisa mendapatkan dengan jumlah yang sama dengan bantuan pemerintah. Harga beras sekarang sekitar Rp 9 ribu perkg,” papar anggota Komisi I itu. Karena itulah, dalam kejadian tersebut tetap saja masyarakat menjadi korban. Mereka tidak bisa menikmati bantuan beras pemerintah. ”Kalau uang hasil penjualan itu dipakai untuk beli kebutuhan sehari-hari, jelas ti-

dak cukup. Sehari sudah habis,” ujar politisi PDI Perjuangan itu. Lain halnya jika beras dikonsumsi. Raskin yang diterima warga jika dimakan mampu memenuhi kebutuhan mereka berhari-hari. Yang lebih menarik, beberapa warga mengaku jika ada pihakpihak yang sengaja menampung penjualan raskin. Bahkan, diduga kuat, pengepul beras itu pada akhirnya kembali menjual raskin yang dibeli dari warga itu ke Bulog dengan harga jual yang lebih mahal. ”Saya mencurigai ada mafia raskin,” terangnya Narwiyoto. (bib/pri)

BAHAS NASIB GURU: Komisi IV DPRD mengadakan hearing dengan Dispendik, kemarin. HABIBUL ADNAN/JPRS

1.507 GTT dan Pesuruh Dapat Insentif SITUBONDO – Guru tidak tetap (GTT) dan pesuruh sekolah bersiap-siaplah mendapatkan insentif bulanan pada awal 2016 mendatang. Berdasarkan data yang didapatkan Komisi IV DPRD dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo, ada sekitar 1.507 GTT dan pesuruh sekolah yang akan mendapatkan insentif. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi IV DPRD, Hasanah Thahir pada saat hearing dengan Dispendik Kabupaten Situbondo kemarin (4/11). Dia mengatakan, dari seluruh jumlah penerima insentif itu, 358 orang terdiri dari pesuruh

sekolah, 658 guru kelas, 298 guru olah raga, dan 193 guru agama. Dari hearing yang dilakukan, komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat itu meminta agar tidak ada permainan dalam perekrutan GTT dan pesuruh sekolah yang akan mendapatkan intensif. ”Jadi yang dapat insentif itu yang benar-benar berhak mendapatkannya,” terang Hasanah Yang menjadi permasalahan, hingga saat ini persyaratannya masih belum jelas. Terutama persyaratan administrasi yang harus dilengkapi pada saat tehnis pelaksanaan. ”Persyaratan ini kami minta segera

diperjelas,” tambahnya. Bagi Hasanah, terkait dengan persyaratan administrasi sangat rawan terjadinya permainan. Sebab, tidak menutup kemungkinan, mereka yang secara persyaratan berhak mendapatkan insentif, malah tidak mendapatkannya. ”Tapi karena ada permainan, justru yang tidak berhak itu yang dapat,” terang Hasanah. Dia berpendapat, masa pengabdian menjadi salah satu pertimbangan penting dalam perekrutan GTT maupun pesuruh sekolah calon penerima insentif. Dia mengatakan, siapa yang sudah lama mengabdi, seharusnya diprioritaskan. (bib/pri)

STAINH Segera Alih Status ke Institut n stai nurul huda...

Sambungan dari Hal 31

Dua Prodi untuk Fakultas Syari’ah, dan masing-masing satu prodi untuk Fakultas Dakwah dan Fakultas Tarbiyah. Dua Prodi Fakultas Syari’ah adalah Ahwal Al-Syakhsiyah (AS) dan Hukum Ekonomi Syari’ah (HES). Sedangkan Prodi Fakultas Dakwah adalah Komunikasi Penyiaran Islam, (KPI). ”Dan saat ini ditambah dengan Prodi PGMI di bawah Fakultas Tarbiyah,” terang Habib Muhammad. Selain keempat prodi tersebut, STAINH akan segera memiliki dua Prodi baru. Yaitu Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI). Kedua Prodi milik Fakultas Tarbiyah ini dalam proses perijinan. Dengan demikian, terang Habib Taufik, dalam waktu yang tidak lama lagi, STAINH akan

ISTIMEWA

POSE BARENG: Narasumber, para peserta seminar pendidikan, serta segenap dosen STAINH berpose usai seminar.

segera alih status ke institut. ”Persyaratan alih status menjadi institut itu kalau sudah memiliki enam prodi, ” terangnya. Selain acara launching prodi PGMI, dilaksanakan juga seminar pendidikan. Dalam seminar itu dihadiri oleh dua nara sumber. Yaitu DR. H. Hefni Zein, MM, Dosen Universitas Jember,

dan Drs. M. Nursjamsuddin, AM, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Situbondo. Sedangkan peserta yang diundang ialah para pengawas SD/ MI se Kabupaten Situbondo, para Kepala Sekolah MI dan delegasi masing-masing dua guru. Terlihat juga para dosen dan civitas Akademika STIANH. (bib/pri/adv)

tar. “Kalau penilaiannya kita mulai tanggal 10 sampai 16 November 2015,” ujar Endang. Perempuan yang menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Situbondo itu menerangkan, ada empat komponen yang akan dijadikan penilaian. Komponen pertama adalah kebijakan. “Di dalamnya diantaranya ada RKAS (Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah),” sebutnya. Komponen penilaian kedua adalah tentang pendidik yang memiliki kompetensi dalam pengembangan pembelajaran lingkungan hidup. Yang menjadi penilaian dalam poin ini diantaranya adalah silabus, RPP, KKM, Prota, Promes dan penilaian. Komponen penilaian ketiga tentang partisipasi sekolah di kegiatan luar sekolah. Misalnya kerjasama sekolah dengan pihak

luar. Mulai Dinas Cipta Karya, Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan dan lain-lain. “Termasuk juga mengikuti kegiatan-kegiatan aksi lingkungan di tingkat desa, kabupaten,” terang Endang. Sedangkan, komponen penilaian yang keempat adalah tentang sarana-prasarana (sarpras) yang ramah lingkungan. Misalnya tempat sampah terpilah, kemudian sanitasi yang sehat, banyaknya pohon atau memiliki biopori. Endang menjelaskan, seleksi sekolah adiwiyata dilakukan untuk memilih sekolah-sekolah Adiwiyata di tingkat kabupaten. Yang terpilih, nantinya akan diikutkan seleksi di tingkat jatim, nasional hingga mandiri. “Tahapannya memang seperti ini,” pungkasnya. (pri/adv)

Semua Beras Bulog Dari Rekan Kerja Pilih Adiwiyata Tingkat Kabupaten

n bulog...

Sambungan dari Hal 31

”Jadi tidak benar kalau beras kita terima dari mafia,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (5/11). Di luar mitra kerja itu, Bulog tidak pernah menerima beras. Suprayogi menegaskan, untuk

saat ini ada enam hingga sepuluh mitra yang aktif. ”Sekali lagi saya katakan, Bulog pasti terima dari mitra itu,” tambah Suprayogi waktu ditemui di ruang kerjanya. Selain itu, Suprayogi mengaku jika beras yang diterima warga layak konsumsi. Sebab, terangnya, penyaluran Raskin harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

Sebelum disalurkan, akan dinlai terlebih dahulu oleh tim yang menilai kualitas beras. ”Ada survey pemeriksa kualitas beras,” katanya. Jika dari tim tersebut menilai beras memenuhi syarat, barulah disalurkan. Mengenai adanya temuan beras yang memiliki kualitas jelek, Suprayogi mengatakan hal itu hanya se-

bagian kecil saja. ”Sebab tidak mungkin kalau dinilai semua. Dalam satu truk itu pasti ada yang jelek,” katanya lagi. Suprayogi meminta, jika ada warga mendapatkan kualitas Ras­ kin yang jelek, agar segera melaporkan langsung ke Bulog. Kata dia, Bulog pasti akan melakukan penggantian. (bib/pri)

Beruntung Warga Sekitar Melerainya n dikeroyok...

Sambungan dari Hal 31

Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, Misrani sebelumnya lewat di depan rumah RD. Tidak disangka, Misrani dicegat RD. Misrani dan RD sempat bercekcok hingga kemudian terjadi pengeroyokan. Misrani mengaku, dirinya dipukul oleh RD di bagian kepalanya dengan keras. Selain

itu, akibat terkena kunci sepeda motor, kepala Misrani terluka. Tak hanya itu, Misrani juga mengalami luka di bagian telinga karena mengeluarkan darah. Luka yang diderita Misrani dibenarkan Kamsiah, salah seorang saksi yang melihat insiden pengeroyokan. “Kalau kun­ci yang memukul kepala itu dia (RD). kalau yang lain tidak tahu pasti,” katanya, di Polsek Panarukan kemarin (4/11). Beruntung, pada saat terjadi

pengeroyokan, warga sekitar segera melerainya. Misrani langsung pulang ke rumahnya yang hanya berjarak beberapa puluh meter. Merasa dianiaya oleh RD dan ketiga warga lain, Misrani memutuskan untuk melaporkan kasus yang dialaminya kepada polisi. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan laporan kasus dugaan pengeroyokan tersebut. “Laporan korban

baru diterima petugas Polsek. Setelah dimintai keterangan, akan dimintakan visum ke dokter,” katanya. Dikatakan, setelah pihaknya memeriksa korban dan meminta keterangan saksi-saksi, maka terlapor nantinya juga akan dipanggil sebagai saksi. “Kalau pelaku terbukti melakukan pengeroyokan, maka akan dijerat dengan pasal 170 KUHP, ancamannya maksimal tujuh tahun penjara,” tegasnya. (rri/pri)

Korban Alami Kerugian Rp 12 Juta n curi...

Sambungan dari Hal 31

Begitu Sutip kembali ke rumahnya untuk tidur, mereka mulai melancarkan aksinya. Data yang berhasil dikumpulkan, aksi pencurian diduga terjadi dua jam setelah Sutip memberi pakan ternaknya. Kawanan pelaku dengan mudah masuk ke kandang sapi. Sebab, tidak ada tembok di sekelilingnya. Sapi

hanya diikat ke bambu bangunan kandang, dengan mudah dilepas kawanan maling. Dalam aksinya, pelaku pencurian yang diperkirakan dua orang atau lebih tersebut langsung membawa dua sapi sekaligus. Satu sapi jenis Sumintal, usia tiga tahun dengan warna coklat kekuningan. Sedangkan satu sapi lagi jenis Brahman, usia dua tahun berwarna putih. Para pencuri kemudian mem-

bawa sapi melewati perkebunan dan areal pertanian di desa setempat. Karena membawa dua sapi, kawanan maling diduga kesulitan, Sehingga meninggalkan satu sapi di areal pertanian milik warga. Pada Rabu siang, sapi jenis Brahman yang ditinggal kemudian ditemukan oleh warga. Meski satu sapi sudah ditemukan, namun korban tetap mengalami kerugian besar, yaitu sekitar 12

juta. “Kemungkinan satu sapi sengaja ditinggal karena sudah terlalu pagi,” kata salah seorang peternak sapi, Pak Ahmad. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan dua sapi milik warga yang dicuri tersebut. “Satu sapi berhasil ditemukan. Untuk kasus pencurian ini masih kita selidiki dan pelakunya sedang kita cari,” ungkapnya. (rri/pri)

Warga Asli Suku Pariopo Tak Kelelahan n Langit...

Sambungan dari Hal 31

Jarak yang cukup jauh sangat terasa. ”Kita sudah kelelahan. Tapi anak-anak dan orang yang sudah sepuh tetap terlihat santai saja,” ujar Irwan Rakhday, salah satu rombongan yang mengaku baru mengikuti ritual Hodo. Dia menerangkan, kejadian semacam itu bukan hal as-

ing. Dari beberapa penjelasan yang diterimanya, bagi orang Suku Pariopo, pasti tidak akan merasa kelelahan dalam perjalanan. ”Makanya banyak yang menunggu di tempat lain. Ini kami heran,” katanya. Yang membuat orang baru keheranan juga karena kekompakan yang ditunjukkan warga Suku Pariopo. Hampir seluruh warga dari dukuh yang berbeda

kompak mengikutinya. ”Kekompakan warga ini yang sangat luar biasa. Semuanya ikut. Dari yang anak-anak sampai yang paling sepuh,” terang Irwan. Sementara itu, dari segi gerakgerik sudah terlihat biasa. Meski banyak orang baru yang ikut, kebanyakan mengaku tidak terlalu asing dengan gerakan ritual. ”Maklum sering kita lihat.

Ritual hodo itu sudah terkenal,” katanya. Sedangkan pada saat pelaksanaan ritual, seluruh warga sempat terbengong. Dari arah selatan tiba-tiba langit gelap. Mendung tebal muncul seakan-akan hujan akan turun. Akan tetapi tidak berselang lama, langit kembali cerah. Hujan yang didambakan ternyata tidak turun. (pri)

n buka...

Sambungan dari Hal 31

“Yang berminat mengikuti seleksi sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten Situbondo kita persilahkan untuk segera mendaftar. Jadi sekolah adiwiyata itu, adalah sekolah yang berbudaya dan peduli lingkungan,” terangnya. Endang menerangkan, pendaftaran dimulai hari ini (05/11) sampai tanggal 09 November 2015 , kecuali hari Minggu. “Pendaftar bisa Langsung ke Kantor Lingkungan Hidup menemui Seksi Pemulihan Lingkungan untuk mendaftar menjadi peserta seleksi sekolah Adiwiyata,” imbuhnya. Perempuan berkacamata itu menjelaskan, tidak ada persyaratan apapun untuk mendaf-

Utamakan Senyum, Sapa, Salam n tilang...

Sambungan dari Hal 31

Sasaran utama razia adalah pengendara yang ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraannya. Sebab, pengendara yang demikian akan menjadi pemicu terjadinya kecelakaan. Karenanya, meski pun pengendaranya membawa STNK dan SIM tetap saja ditilang polisi. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, operasi dengan sasaran pengendara yang ugal-ugalan bertujuan untuk menekan angka kecelakaan. “Setiap pengendara yang melaju dengan kecepatan tinggi, pengendara yang ugal-ugalan langsung ditilang, ini dilakukan untuk mengutamakan keselamatan jiwa,” katanya. Razia yang dipimpin Kabag Ops, Kompol Haryono di dampingi Kanit Laka Ipda Sutanto beserta anggota Satuan Lantas ini, juga langsung menilang mereka yang tidak membawa STNK dan SIM. Pemeriksaan kelengkapan kendaraan ini dilakukan guna mengantisipasi adanya pencurian kendaraan.

NUR HARIRI/JPRS

PERSUASIF: Polisi memberikan peringatan kepada pengendara agar tidak lupa surat kendaraan.

“Kalau pelanggarannya ringan dan yang bersangkutan rumahnya dekat, maka oleh petugas langsung disuruh pulang untuk mengambil SIM atau STNK. Jadi selama 14 hari Operasi Zebra Semeru dilakukan, ada ratusan warga yang ditegur dan diberi pembinaan,” terang Nanang.

Data yang berhasil dikumpulkan, razia kendaraan kali ini lebih mengutamanakan tiga S. Yaitu senyum, sapa, dan salam kepada pengendara. Namun, bila ada pengendara yang masih bertele-tele menjawab pertanyaan polisi, maka akan ditilang. (rri/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Kamis 5 November 2015

BERAS IR 64

GULA PASIR

0

MIGOR CURAH

0

10.000

0

11.200

DAGING SAPI 0

9.600

109.000

DAGING AYAM BROILER

0

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

27.600

33

B A N Y U W A N G I

16.200

CABAI RAWIT

KACANG KEDELAI LOKAL

0

0

8.900

CABAI BIASA

0

8.100

BAWANG MERAH

0

9.400

6.600

BAWANG PUTIH

400

400

14.800

19.000

HORTIKULTURA

RENDRA KURNIA/RABA

PRESTASI: Petani sedang mengupas kulit jagung. Karena pengelolaan tanaman jagung yang baik, salah satu kelompok tani di Banyuwangi mendapat langganan juara tingkat Jatim.

Pemprov Pertahankan sebagai Lumbung Pangan BANYUWANGI - Komitmen masyarakat Banyuwangi dalam meningkatkan pembangunan sektor pertanian, khususnya hortikultura, mendapat apresiasi Pemprov Jatim. Gubernur Jatim Soekarwo tetap mempertahankan status Banyuwangi sebagai lumbung pangan Jatim dan nasional. Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (PKP), Ikrori Hudanto, mengungkapkan Pemprov Jatim mempertahankan Banyuwangi sebagai lumbung pangan karena mampu menyumbang produksi yang tinggi. Produktivitas kedelai Banyuwangi mencapai 1,9 ton per hektare melebihi produktivitas provinsi dan nasional yang rata-rata hanya 1,2 ton per hektare. “Tidak hanya hortikultura, padi kita juga memiliki produktivitas tinggi,” terang Ikrori Produktivitas padi di Banyuwangi melampaui provinsi 5,9 ton dan nasional 5,2 ton per hektare. Produktivitas padi mencapai 6,6 ton per hektare. Tingginya produktivitas pertanian itu tidak lepas dari komitmen petani membangun sektor pertanian. Menurut Ikrori, dalam beberapa tahun ini ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani. Itu ditandai dengan sejumlah prestasi yang dicapai kelompok tani. Baru-baru ini kelompok tani asal Glenmore meraih juara dua lomba agrobisnis tanaman pangan dan hortikultura kelompok agrobisnis jagung tingkat provinsi Jawa Timur. Capaian tersebut sangat membanggakan di tengah musim panas kering yang melanda, petani menunjukkan kemampuannya memproduksi komoditas dengan volume yang lebih banyak dan kualitas baik. “Penghargaan ini memotivasi kelompok tani maupun masyarakat petani untuk terus berinovasi pada pengembangan hortikultura,” jelasnya. Banyuwangi juga dinilai Pemprov Jatim mampu mengurangi kemiskinan melalui pertanian. Hal itu ditandai dengan diterimanya penghargaan yang diperoleh salah satu kelompok masyarakat pertanian dalam lomba Anti Poverty Program (APP) atau program anti kemiskinan tingkat provinsi September lalu. (cin/c1/afi)

BUMN

DOK. RABA

FASILITAS PAJAK: Suasana KPP Pratama Banyuwangi beberapa waktu lalu saat dipenuhi wajib pajak untuk memenuhi kewajiban tahunan.

Sanksi Wajib Pajak Dihapus BANYUWANGI - Tahun ini wajib pajak (WP) perorangan dan badan yang ingin memperbaiki laporan pajaknya bisa memanfaatkan fasilitas penghapusan sanksi pajak dan fasilitas lain yang sangat menguntungkan bagi WP. Dispensasi tersebut tertuang dalam tiga Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yaitu PMK Nomor 29 Tahun 2015 tentang penghapusan bunga; PMK Nomor 91 Tahun 2015 tentang pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas keterlambatan penyampaian surat pemberitahuan, pembetulan surat pemberitahuan, dan keterlambatan pembayaran atau penyetoran pajak; dan PMK Nomor 191 Tahun 2015 tentang penilaian kembali aktiva tetap. Kepala KPP Pratama Banyuwangi, Dadang Suwangsa, mengatakan peraturan menteri keuangan itu demi meningkatkan kepatuhan WP, tax ratio, dan mencapai target penerimaan

pajak. Dalam hal pembinaan WP tersebut, ditjen pajak membuat dua program, pertama wajib pajak yang menyadari ada kesalahan dalam lima tahun terakhir akan diberi pengurangan sanksi administrasi apabila membayar kekurangannya. Yang kedua adalah bagi wajib pajak yang memiliki tunggakan akan diberi penghapusan sanksi bunga. “Pengurangan sanksi ini hingga 31 Desember 2015. Apabila melewati jadwal tersebut, maka akan dikenakan denda 2 persen setiap bulan,” kata Dadang kemarin. Terkait PMK Nomor 29 Tahun 2015, Ditjen Pajak ingin mengakomodasi WP yang mempunyai tagihan pajak yang sudah terbit surat ketetapan beserta sanksi, dan itu akan menimbulkan denda. Namun, denda tersebut bisa dihapus. Dia menjelaskan, pengusaha atau wajib pajak cukup membayar pokok atau tunggakan pajak terutang. Kedua PMK

tersebut bisa digunakan untuk memperbaiki laporan pajak atau SPT (surat pemberitahuan) tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya atau lima tahun sebelumnya. “Saya pikir ini kesempatan paling baik bagi para pengusaha atau WP untuk menyelesaikan tunggakan pajak yang selama ini dikeluhkan sanksi administrasinya lebih besar daripada pokoknya,” ujarnya. PMK Nomor 91 Tahun 2015, lanjut dia, merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan penerimaan dan juga pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi kepada wajib pajak yang sebelumnya telah melaporkan pajaknya tapi belum benar. Kepada para wajib pajak diperkenankan membetulkan SPT (pelaporan) pajaknya. Pajak yang belum dibayar dapat segera dibayar sejak tahun 2010 dan diserahkan hingga akhir Desember 2015.

Sementara itu, terkait PMK Nomor 191 Tahun 2015 ini, kata Dadang, PMK diberi nama “Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk tujuan perpajakan bagi permohonan yang diajukan pada tahun 2015 dan tahun 2016”. Fasilitas tersebut memberikan tiga keuntungan bagi pelaku usaha jika melakukan revaluasi aset tahun 2015 dan tahun 2016. Jika tahun 2017 atau setelahnya maka tidak mendapat diskon. Misalnya, jika dibayar paling lambat 31 Desember 2015 yang semula tarif PPh 10 persen didiskon menjadi 3 persen. Namun, jika disetor tanggal 1 Januari hingga 30 Juni 2016, maka tarif PPh-nya menjadi 4 persen, dan jika dibayar tanggal 1 Juli hingga 31 Desember 2016, maka tarif PPh-nya 6 persen. “Diskon PPh ini hanya berlaku hingga 31 Desember 2016. Setelah itu tarif berlaku seperti semula, yakni 10 persen,” tambah Dadang. (cin/c1/afi)

Kedelai Impor Masih Mahal

SHULHAN HADI/JPRG

RISIKO: Pekerja PT. KAI sedang melakukan pengecatan di jalur lintasan KA daerah Kebun Kalisepanjang, Desa Tulungrejo, kemarin (4/11).

Bekerja di Kawasan Beresiko Tinggi GLENMORE - Profesi yang dijalani Kholis, 19, dan kawan-kawannya asal Kecamatan Sempolan, Kabupaten Jember, sebagai tukang cat jembatan pada lintasan kereta api (KA) membutuhkan kesabaran dan ekstra hati-hati. Jika tidak hati-hati dan waspada, pekerjaan mengecat lintasan rel KA itu bisa menyebabkan nyawa melayang. “Kita ya selalu hati-hati. Kalau sudah terlihat ada sepur, kita berhenti dan menjauh dari rel,” cetus Kholis. Demi menjaga keamanan, selama melaksanakan tugas mengecat rel KA itu, ada salah satu teman yang mendapat bagian mengawasi kedatangan KA. “Kalau sepur datang, langsung memberi tanda,” ungkapnya. Tugas mengecat jembatan di sepanjang lintasan KA itu, jelas dia, dilakukan mulai wilayah Kabupaten Jember hingga wilayah Kecamatan Glenmore. “Selama ini mengecat jembatan mulai Jember hingga Glenmore,” katanya. (sli/c1/abi)

BANYUWANGI - Walau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mulai menguat, tapi harga beberapa komoditas impor masih terdampak melemahnya rupiah. Dalam satu bulan ini harga kedelai impor merangkak naik hingga Rp 10 ribu per kilogram. Kenaikan harga kedelai impor itu membebani konsumen terbesar mereka, yakni perajin tahu dan tempe. Selama ini perajin tahu dan tempe masih memiliki ketergantungan dengan kedelai impor. Sebab, kualitasnya dinilai lebih baik jika digunakan membuat tahu dan tempe. Jika menggunakan bahan baku kedelai impor, kualitas produksi tahu bisa tahan hingga tiga hari. Bahan baku kedelai lokal mudah basi. Salah satu perajin tahu, Anggun, mengatakan tingginya harga kedelai impor itu menyebabkan biaya produksi tahu dan tempe naik drastis hingga 10 persen. Walau biaya produksi naik, tapi perajin tidak melakukan efisiensi dengan mengurangi ukuran tahu maupun menjual dengan harga lebih tinggi. “Bagi sebagian perajin kenaikan biaya produksi sepuluh persen itu tidak masalah,” ungkapnya. Solusinya adalah menjual produk secepat mungkin agar keuntungan cepat kembali. Dengan menjual lebih cepat berarti tidak ada produk yang tersisa. Kenaikan biaya produksi tidak hanya dirasakan konsumen kedelai impor, tapi juga kedelai lokal. Sebab, harga kedelai lokal juga naik meski tidak signifikan. “Kenaikan pasti terasa ya walaupun naik cuma seribu per kilo. Tapi karena kita pembeli besar, misal beli satu kuintal, biaya tambahannya banyak,” jelas perajin asal Rogojampi, Suhairi.

RENDRA KURNIA/RABA

SEPI: salah satu pedagang ikan asin di Pasar Banyuwangi sedang menunggu pembeli.

Omzet Penjualan Ikan Asin Terjun Bebas

RENDRA KURNIA/RABA

TELATEN: Proses pembuatan tahu di salah satu rumah produksi di Kelurahan Lateng beberapa waktu lalu.

Kenaikan ongkos produksi tidak membuat Suhairi menaikkan harga atau mengurangi ukuran produk. Saat ini harga jual tahu sudah melalui perhitungan yang tepat, sehingga masih mampu menutupi biaya produksi.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, harga tempe panjang ukuran kisaran 30 cm adalah Rp 8.000 per potong. Tahu satu bungkus dijual di kisaran Rp 3.000 hingga Rp 5.000, tergantung kualitas. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI - Kemarau panjang bukannya membuat omzet penjualan ikan asin meningkat, malah sebaliknya. Sejak musim kemarau beberapa bulan terakhir ini penjualan ikan asin turun drastis. Tidak hanya itu, pasokan ikan asin dari pengepul juga anjlok lantaran ikan sulit didapat nelayan saat musim kemarau seperti saat ini. Latifah, 45, pedagang ikan asin Pasar Banyuwangi mengatakan, meski harga ikan asin mengalami penurunan harga saat musim kemarau panjang, tapi hal itu tidak berpengaruh terhadap penjualan dari ikan asin di pasaran. Penjualan anjlok sekitar 200 persen dibandingkan sebelum musim kemarau lalu. ”Sekarang

harganya murah. Tapi yang beli ikan asin saat panas-panas begini sepi,” kata Latifa. Dia menambahkan, sebelum musim kemarau tiba per hari dia bisa mendapat omzet penjualan hingga Rp 3 juta. Namun, pada saat ini omzet penjualannya selama sehari paling mentok Rp 1 juta. ”Ini dialami semua pedagang ikan asin. Kalau musim panas mesti tidak ada yang beli,” tambahnya. Harga ikan asin jenggolo saat ini berada pada harga Rp 30 ribu. Sebelum musim kemarau harganya Rp 35 ribu per kilogram. Harga ikan asin mungsing juga turun drastis. Sebelum musim kemarau harga per kilogram Rp 40 ribu. Saat ini hanya Rp 25 ribu. (tfs/c1/afi)


KAMIS 5 NOVEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 36

PENDIDIKAN

Tidak Lagi Lesehan di Musala Sekolah PESANGGARAN - Siswa kelas III SDN 6 Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, yang sempat belajar lesehan di musala mengundang reaksi UPTD Pendidikan Kecamatan Pesanggaran. Kepala UPTD Pendidikan Pesanggaran, Sugito, mengaku langsung mendatangi sekolah dan minta para siswa yang belajar di musala segera dipindah. “Ada ruangan yang dibongkar, siswa belajar di musala,” katanya. Tetapi, saat ini, terang Sugito, para siswa sudah bisa belajar dengan normal. Semua siswa yang sebelumnya menempati musala dan lesehan, kini sudah dipindah ke ruangan lengkap meja dan kursi. “Sekarang sudah belaISTIMEWA Sugito jar dengan bangku,” ujarnya. Mengenai pengajuan pembangunan yang sudah dilakukan, Sugito menyampaikan hal itu masih dalam proses. Pihak UPTD juga sudah meneruskan ke pemerintah agar segera diperbaiki. “Masih dalam proses,” cetusnya. Sugito mengakui kondisi ruangan yang ditinggal para siswa itu cukup parah. Agar tidak membahayakan siswa, oleh wali murid dan warga sekitar sekolah ruangan itu dibongkar dan diperbaiki. “Pihak sekolah dan wali murid memutuskan membongkar,” ungkapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan siswa kelas III SDN 6 Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, sejak Sabtu lalu (31/11) terpaksa harus belajar lesehan di musala sekolah. Para siswa kelas III itu sebelumnya menempati ruang yang bersebelahan dengan ruang kelas II yang kondisinya rusak berat. Sejak 1,5 bulan lalu siswa kelas II dipindah ke ruang kelas IV. Siswa kelas IV dipindah ke ruang guru. Para wali murid kini tengah gotongroyong memperbaiki bangunan sekolah yang rusak itu. “Sudah lama diajukan agar diperbaiki,” cetus Suparno, 49, salah satu guru di sekolah itu. Hanya, terang Suparno, pengajuan perbaikan ruang belajar itu belum dikabulkan pemerintah. Hingga akhirnya siswa terpaksa diungsikan karena berisiko. “Kayu sudah banyak yang keropos dan nyaris ambruk,” katanya. (sli/c1/abi)

KHAZANAH

SHULHAN HADI/JPRG

LUDES: Warga membantu membersihkan puing-puing rumah Armadin yang hangus terbakar di Dusun Tegalpare, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin (4/11).

Kebakaran Marak di Banyuwangi Selatan

RUMAH PEDAGANG ARLOJI LUDES GLENMORE - Kebakaran rumah kembali terjadi di Bumi Blambangan. Rumah milik Armadin, 75, di Dusun Tegalrame, RT 1, RW 1, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, ludes terbakar sekitar pukul 07.30 kemarin (4/11). Dalam kebakaran itu, bangunan rumah milik kakek itu rata tanah. Semua perabot

rumah dan motor tua kesayangannya juga habis terbakar. Beruntung tidak ada korban jiwa karena saat kejadian Armadin sedang keluar. “Orangnya (Armadin) sedang jalan-jalan,” cetus Misri, 70, adik kandung Armadin. Menurut Misri, kebakaran yang terjadi di rumah kakaknya yang setiap hari ber-

jualan arloji itu berlangsung sangat cepat. Hanya dalam waktu 30 menit, bangunan rumah milik korban yang dindingnya terbuat dari gedhek (anyaman bambu) itu sudah habis dilahap si jago merah. “Kita tahu api sudah besar,” terangnya. Melihat ada kobaran api, para tetangga berteriak minta tolong. Puluhan warga langsung

datang membantu memadamkan api yang sudah besar. “Memadamkan api dengan alat seadanya. Ada yang ambil air di sungai, juga ada yang ambil air PDAM,” katanya. Saat api sudah membesar, Armadin berusaha masuk rumah untuk menyelamatkan barangnya ■ Baca Rumah...Hal 37

Sipil Diajari Menembak MUNCAR - Anggota Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi menggelar latihan menembak bersama di lapangan tembak Perbakin Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, kemarin (4/11). Latihan kali ini diikuti anggota forpimda, Perhutani, Perbakin, dan sejumlah karyawan perbankan. Dalam latihan itu, puluhan anggota TNI AL dan kepolisian menggunakan senapan laras panjang jenis M-16 A1, SS1-V2, AK-47, dan SAVZ. Selain itu, mereka juga berlatih menggunakan senjata genggam jenis Pistol G2 dan Colt.

SHULHAN HADI/JPRG

KHAS BANYUWANGI: Sunoto menunjukkan batu jenis macan tutul, klabang, dan rubah, di arena bursa akik nasional di GNI Genteng kemarin (4/11).

Bursa Batu Akik Sepi GENTENG - Pamor batu akik tampaknya sudah mulai meredup. Salah satu indikasinya, bursa batu mulia yang digelar di GNI, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, terlihat sepi pengunjung sejak Senin malam lalu (2/11). Sejumlah lapak yang disediakan panitia tampak masih banyak yang kosong. “Hari-hari pertama memang sepi, kami berharap selanjutnya ramai,” cetus Dal, 45, salah satu peserta pameran asal Padang Pariaman. Peserta pameran lain, Sunoto, 40, asal Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, mengatakan dalam bursa batu akik tingkat nasional itu memamerkan batu khas Banyuwangi, seperti rubah, macan tutul purwo, dan klabang. “Biasanya mendekati kontes baru ramai,” katanya ■ Baca Bursa...Hal 37

Salah seorang karyawan bank BRI, Yogata Disastra, mengaku sering mengikuti latihan menembak. Dengan berlatih, kata dia, bisa membuat dirinya lebih tenang dan fokus dalam bekerja. Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan, mengatakan latihan menembak yang dilakukan itu untuk mengenalkan sekaligus melatih ketangkasan personel TNI AL, kepolisian, Polisi Hutan Perhutani, dan sejumlah warga sipil dalam menembak. “Latihan ini rutin setiap tiga bulan,” tandasnya. (ddy/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

KHUSUS: Jamaah menyimak khotbah yang disampaikan KH. Syarif Hidayatullah di Stadion Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (4/11).

Disarankan Irit Pemakaian Air GAMBIRAN - Masyarakat Banyuwangi Selatan disarankan tidak boros dalam menggunakan air di musim kemarau ini. Seruan itu disampaikan Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Gambiran, Heri Setiono, dalam salat istisqa di Stadion Jajag kemarin (4/11). Heri mengatakan, melalui salat istisqa ini semua masyarakat diminta tobat. Selain itu, mereka juga minta kepada Allah agar hujan segera turun. “Semua sudah

kering. Mari kita bersama-sama taubat,” ajaknya. Akibat musim kemarau berkepanjangan, lanjut Heri, banyak sumur dan sungai kering. Persediaan air bersih kini juga mulai menipis. “Kami berharap warga menggunakan air bersih dengan hemat dan seperlunya,” pintanya. Sementara itu, salat istisqa yang digelar warga di wilayah Kecamatan Gambiran di Stadion Jajag, Kecamatan Gambiran, mulai dilaksanakan sekitar pukul 10.00 ■ Baca Disarankan...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

ASAH FOKUS: Karyawan bank ikut berlatih menembak di lapangan tembak Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, kemarin (4/11).

Menengok Kebakaran Rumah Janda Asal Rogojampi

Sehari-hari Kerja Serabutan, Tidak Punya Kartu Sakti Kebakaran rumah Tukinah, 60, warga Kampung Lebak, Dusun Maduran, RT 1, RW 3, Desa/Kecamatan Rogojampi, pada Senin petang lalu (2/11) menyisakan duka mendalam. Apalagi, selama ini janda berusia lanjut itu tinggal seorang diri. DEDY JUMHARDIYANTO, Rogojampi SORE itu warga Kampung Lebak, Dusun Maduran, Desa/Kecamatan Rogojampi, yang biasanya tenang mendadak berubah geger. Warga panik saat melihat kepulan asap hitam membumbung tinggi dari

rumah Tukinah. Dari dalam rumah dengan ukuran lima meter kali enam meter itu muncul api yang terus membesar. Beruntung, para tetangga yang baru pulang dari kerja cepat bergerak memadamkan api. Dengan menggunakan timba dan alat seadanya, warga mengambil air dari sumur dan sungai yang kebetulan tidak jauh dari lokasi kebakaran. Mereka bergotong royong mengambil air hingga basah kuyup. Sebagian warga dengan cepat mengamankan barang yang bisa menyebabkan api membesar. Gas elpiji di rumah korban dan tetangga juga segera diamankan. “Untung kejadiannya sore, jadi angin sudah tidak kencang,” cetus Sutris, 50, warga setempat. Jika kebakaran itu terjadi pada siang

TAK MAMPU: Tukinah (dua dari kiri) menerima bantuan sembako dari Tagana pada Senin malam lalu (2/11).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

hari, bisa dipastikan banyak rumah yang habis terbakar. Selain para tetangga banyak bekerja, pada siang hari angin sering bertiup kencang. Meski warga sudah berusaha agar api tidak menjalar, dua rumah milik tetangga tetap terbakar. Kedua rumah itu milik Arif, 39, dan Sriyanti, 45. Arif yang semula bersemangat memadamkan api, mendadak lemas dan pingsan setelah melihat api mulai menjalar ke atap rumah sewaannya. Tidak banyak yang bisa diperbuat lelaki satu anak itu. “Semua ludes terbakar, tidak ada yang tersisa,” imbuh Sutris. Seluruh barang di dalam rumah, seperti almari, pakaian, baju, kasur, perabot rumah tangga, termasuk surat-surat penting, kartu keluarga, buku nikah, dan akta kelahiran, hangus dilalap si jago merah ■ Baca Sehari-hari...Hal 37


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 5 November 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

EDUKASI

SMP BUMA FOR RABA

TAUSIAH: Ustad Lukman memberikan tausiah usai salat salat istisqo di halaman SMP Bstanul Makmur Genteng Senin lalu (3/11).

Siswa SMP Bustanul Makmur Salat Istisqo Juga Bersyukur atas Banyaknya Prestasi DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MINTA HUJAN: Ribuan warga mengikuti salat istisqa berjamaah di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Singojuruh kemarin (4/11).

Tiga Kecamatan Kompak Salat Minta Turun Hujan SINGOJURUH - Ribuan umat Islam di Kecamatan Singojuruh, Kecamatan Songgon, dan Kecamatan Gambiran, melaksanakan salat istisqa di tempat terpisah kemarin (4/11). Warga Singojuruh menggelar salat minta hujan di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Singojuruh. Warga di Kecamatan Songgon melaksanakan salat istisqa di lapangan Desa Sragi, Kecamatan Songgon. Warga di Kecamatan Gambiran salat istisqa di Stadion Jajag, Kecamatan Gambiran. Meski banyak yang baru kali pertama mengikuti salat istisqa, tapi para jamaah tidak bingung. Pasalnya, pelaksanaan salat minta hujan itu tidak jauh beda dengan salat Idul Fitri dan Idul Adha. “Baru ini saya merasakan salat istisqa di bawah terik matahari,” ujar Yoga, 14, salah satu siswa SMP yang ikut

salat istisqa di lapangan RTH Singojuruh. Salat yang dilaksanakan pukul 08.00 itu diikuti sejumlah pelajar mulai SMP/MTs, SMA/SMK, kepala sekolah, guru, kepala desa, hingga ormas Islam sewilayah Kecamatan Singojuruh. “Alhamdulillah lancar tidak ada kendala,” ujar Camat Singojuruh, Nanik Machrufi. Dampak musim kemarau yang berkepanjangan tersebut cukup dirasakan warga di Kecamatan Singojuruh. Meski ada yang tidak terlalu bingung mendapatkan air bersih, tapi para petani resah karena tidak bisa menggarap sawah. “Banyak sumber yang kering dan debit air menyusut,” terangnya. Dengan berzikir dan memohon ampunan kepada Allah, warga yang melaksanakan salat istisqa itu berharap hujan lekas turun.

Sehingga, sawah yang sudah kering bisa digarap lagi. Tanaman yang mulai layu bisa kembali tumbuh segar dan bisa membangkitkan roda perekonomian warga. “Sudah hampir tiga bulan

ini saya tidak tanam padi. Semoga hujan lekas turun dan tanah bisa subur kembali,” harap Hartono, 34, salah seorang warga Desa Padang, Kecamatan Singojuruh. (ddy/c1/abi)

Sambungan adari Hal 36

Sepertinya, korban ingin menyelamatkan beberapa koleksi bendabenda antik, seperti koleksi arloji yang jumlahnya sekitar ribuan buah, jam dinding, mesin jahit, puluhan kaset pita, dan motor tuanya. “Saya cegah dan saya dorong keluar,”

cetusnya. Api yang telah membakar rumah kakaknya itu, terang dia, diduga berasal dari lampu tempel yang lupa dimatikan. “Kakak saya itu hidup hanya sendiri. Penerangan pada malam hari biasa menggunakan lampu ublik (tempel),” ungkapnya. Kapolsek Glenmore Iptu Mujiono mengatakan, hasil olah TKP (tem-

■ DISARANKAN...

Sambungan adari Hal 36

Para pelajar, karyawan kecamatan, kepala desa, karyawan berbagai instansi, dan warga, membaur untuk salat minta hujan. Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Gambiran, Budi Susanto, mengatakan salat minta hujan itu dilaksanakan atas kerja sama forpimka

dan masyarakat. Pelaksananya adalah pihak MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan Gambiran. “Kita semua berharap lekas turun hujan,” kata Budi Susanto. Melalui salat istisqa ini, kita semua berharap ampunan Allah. Selain itu, warga diminta berhati-hati karena saat ini semua kering. “Kita semua harus bisa lebih berhatihati,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

pat kejadian perkara) yang dilakukan dan berdasar keterangan saksi, kebakaran yang menimpa rumah korban itu diduga akibat human error. “Ini murni kecelakaan, apinya bermula dari dapur,” katanya. Mengenai kerugian akibat kebakaran itu, kapolsek menyebut rumah korban dengan ukuran lima meter kali empat meter itu semua habis

terbakar, termasuk perabot dan barang pribadinya. “Kerugian sekitar Rp 20 juta,” sebutnya. Kapolsek berharap masyarakat selalu waspada. Kebakaran yang menimpa rumah korban hingga habis ini karena tidak ada mobil pemadam kebakaran (damkar). “Damkar di Genteng dan Jajag masih kurang,” ujarnya. (sli/c1/abi)

Sering Difoto, Tidak Pernah Dapat Bedah Rumah ■ SEHARI-HARI...

Sambungan adari Hal 36

Api yang mulai berkobar sekitar pukul 17.00 itu berhasil dipadamkan warga sekitar pukul 18.00. Kebakaran yang menimpa tiga rumah itu diduga kuat berasal dari tungku yang digunakan Tukinah memasak. Saat itu janda berumur lanjut itu akan memasak air dengan dandang. Usai menghidupkan api, nenek empat cucu itu keluar mencari daun papaya di tepi sungai. “Godong katese ajeng kulo godog, damel krawu kangge nedo (daun pepaya akan saya rebus untuk dibuat urap untuk dimakan),” terang Tukinah. Nenek yang rambutnya mulai beruban itu mengaku kaget ketika melihat warga banyak yang berlarian mengambil air di sungai. “Niki salah kulo, kepundi kulo niki (Ini salah saya, harus bagaimana saya ini),” katanya sambil terus mengusap air matanya yang mengalir di pipi. Tukinah kini hanya bisa pasrah dengan risiko

yang harus ditanggung, karena dianggap penyebab dua rumah tetangganya terbakar. Sebab, dirinya tidak punya apa-apa. Untuk makan saja dia harus menjadi buruh serabutan dengan cara mencari rongsokan. “Saya juga bingung bagaimana membangun rumah lagi. Makan saja susah,” katanya. Meski hanya tinggal sendiri di rumah yang terbuat dari gedhek dan hidup pas-pasan, janda tua itu tidak memiliki kartu “sakti” dari pemerintah, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Sejahtera (KIS). “Kulo mung angsal beras jatah (saya hanya dapat beras jatah),” ungkapnya. Rumah yang ditempati Tukinah itu empat tahun lalu juga nyaris ambruk. Oleh para tetangga, rumah milik janda itu dibongkar dan dibangun dengan dana iuran. “Kampung Lebak ini letaknya di kota, tapi seperti di daerah terpencil,” ujar Sriyono, ketua RW 3, Kampung Lebak, Dusun Maduran, Desa/Kecamatan Rogojampi. Meski sudah beberapa kali didata dan difoto,

rumah keluarga miskin dan janda tua di lingkungannya masih tetap saja. Tidak pernah ada realisasi pembangunan, baik program bedah rumah maupun program-program pemerintah lain. Sehingga, proses perbaikan masih mengandalkan dana swadaya masyarakat. “Pak Camat saja baru kali ini turun ke Kampung Lebak. Itu pun karena ada kebakaran,” katanya. Setelah kebakaran berbagai bantuan terus mengalir. Tidak hanya dari masyarakat sekitar, bantuan juga datang dari Tagana; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Banyuwangi; Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi; dan Forpimka Rogojampi. Saat ini para tetangga mulai memikirkan cara membangun kembali rumah janda tua itu. Hanya saja, kemampuan warga mendirikan rumah terbatas. “Sementara ini Mbah Tukinah masih ngampung (menumpang). Kita upayakan minggu-minggu ini rumahnya bisa berdiri lagi,” cetus Sriyono. (c1/abi)

SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Tekankan Pribadi dan Perilaku Pemimpin BANYUWANGI - Sebanyak 60 siswa pilihan dari masing-masing kelas mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di Sekolah Menengah Atas 17 Agustus 1945 (Smatag) Banyuwangi kemarin (4/11). Pemilihan lokasi LDKS ini sengaja tidak dilakukan di ruang terbuka, perkemahan, atau berbau militer. Pelatihan ini sengaja digelar di ruang serbaguna Smatag . Tentu saja, pemilihan lokasi di dalam ruangan ini tak lepas dari tujuan kegiatan yang lebih menekankan siswa, bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Mereka mendapat berbagi materi dari segi perilaku, kepribadian, maupun manajemen sebagai seorang pemimpin. Empat pemateri dihadirkan untuk memberikan pembekalan kepada peserta. Ada Titin Dahlia SH yang menggembleng tentang motivator kepribadian. Ada juga Drs. Kukuh Wicaksono mengupas tuntas tentang organisasi. Pemateri ketiga adalah Arief Maulana yang menjelaskan manajemen kepemimpinan. Pemateri yang terakhir adalah Kadek Modelling dengan suguhan perilaku seorang pemimpin. Kepala Smatag Banyuwangi, H. Anton Sunartono

datang, melalui kegiatan itu, warga SMP Bustanul Makmur patut bersyukur atas prestasi yang melimpah dalam dua bulan terakhir. Sekadar tahu, SMP Bustanul Makmur baru saja memenangkan tujuh piala dari sejumlah Olimpiade di SMA Nurul Islam Kabupaten Jember. Mereka juga memenangkan juara dua nasi onal untuk bidang MIPA di Universitas Negeri Malang, dan beberapa kemenangan lain. Hal inilah patut disyukuri oleh seluruh warga SMP Bustanul Makmur. “Bukan hanya untuk meminta turunnya hujan kepada Allah SWT, salat istisqo tersebut pun menjadi ajang pembelajaran untuk seluruh siswa SMP Bustanul Makmur untuk praktik salat istisqo dan bersyukur atas segala prestasi yang telah diraih oleh siswa,” tutur Kepala SMP Bustanul Makmur, Dwi Wahyu Hari Basuki. (azi/adv)

Bersama-sama Diajak Bertobat

Banyak Barang Antik yang Terbakar ■ RUMAH...

GENTENG - Kemarau panjang yang melanda Indonesia belakangan ini, menggugah hati para siswa, karyawan, dan dewan guru SMP Bustanul Makmur, Kecamatan Genteng. Mereka bersama-sama melakukan salat istisqo Senin lalu (3/10). Tepat pukul 10.00, mereka menuju halaman sekolah dan memulai salat istisqo. Kegiatan ini dilakukan untuk memanjatkan doa kepada Allah agar menurunkan hujan. Sebab saat ini, seluruh daerah dilanda kemarau berkepanjangan. Hal ini menyebabkan hutan di Kalimantan dan Sumatera terbakar, hingga menyebabkan kabut asap melanda dua pulau tersebut. Atas dasar inilah, tim guru agama mengadakan salat istisqo, dengan harapan Allah segera menurunkan

hujan untuk menghapus bencana asap dan kekeringan. Dalam acara tersebut, tidak lupa Ustad Lukman, selaku khotib dalam salat istisqo mengingatkan, seluruh jamaah agar bertaubat dan mohon ampun kepada Allah SWT. “Kita berharap Allah SWT., akan mengampuni dosa-dosa kita dan segera menurunkan berkah yang berupa hujan sehingga kemarau yang berkepanjangan ini segera berakhir,” tuturnya. Selain itu, khotib juga mengingatkan seluruh jamaah agar selalu bersyukur atas segala yang diberikan Allah SWT, khususnya warga Banyuwangi. “Walaupun kita merasakan kekeringan di sejumlah daerah, tapi kita patut bersyukur karena tidak mendapatkan bencana kabut asap yang dirasakan oleh saudara kita di Kalimantan dan Sumatera,” ujarnya. Selain berharap hujan segera

GERDA SUKARNO/RABA

DIKLAT LDII: Djafri memaparkan pemantapan wawasan kebangsaan bagi pemuda kemarin.

IRWAN/JP-RABA

LDII Gembleng Seratus Pemuda BANYUWANGI-Seratus pemuda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Banyuwangi mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Wawasan Kebangsaan, kemarin (4/11). Acara di aula Subulussholihin, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, itu dibuka oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyuwangi, Drs. Djafri Yusuf, MM. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Banyuwangi, Drs. KH. Astro Junaidi mengatakan, Diklat Wawasan Kebangsaan itu mengangkat tema“Dengan Semangat Sumpah Pemuda Kita Tingkatkan Rasa Cinta Tanah Air dan Bangsa”.

Sesuai tema tersebut, kata dia, maka diklat itu bertujuan memupuk rasa patriotisme dan nasionalisme. Tak ketinggalan, memupuk rasa cinta bangsa dan negara. Selain itu, menggembleng pemuda yang akhlakul karimah dan faqih dalam agama. “Mengajarkan anak-anak mandiri dalam menyongsong kehidupan di dunia, sebab dengan mandiri tersebut maka dunia akan aman,”paparnya. Astro menambahkan, diklat diikuti peserta berusia antara 17 hingga 30 tahun. Sebanyak 30 persen peserta adalah perempuan. Materi diklat sebenarnya mulai diberikan sejak Selasa sore (3/11). “Sengaja dipilih yang masih muda, karena kelak

mereka akan menerima tongkat estafet kepemimpinan,” cetusnya. Pembukaan diklat kemarin pagi dihadiri Pasiter Kodim 0825, Danramil Kecamatan Banyuwangi, perwakilan Polres, Kapolsekta Banyuwangi, dan perwakilan Kantor Kecamatan Banyuwangi. Narasumber dari Kodim memaparkan materi bela negara. Begitu juga narasumber dari Polres. Selain membuka acara, Kepala Bakesbangpol juga memaparkan materi tentang pemantapan wawasan kebangsaan.“Kami menyambut baik diklat wawasan kebangsaan yang diadakan LDII ini. Semoga organisasi lainnya bisa melaksanakan diklat serupa,” kata Djafri. (*)

DIKLAT: Camat Kabat HM. Luqman (tengah) didampingi Kabag Pemerintahan Pemkab, Anacletto Da Silva (kanan) dalam pembukaan pelatihan E-Village Budgeting, kemarin (4/11).

DIAN EFFENDI/ RABA

Kecamatan Kabat Menggelar Pelatihan E-Village Budgeting KABAT – Pemerintah Kecamatan Kabat kembali menggelar pelatihan pelaksanaan program E-Village Budgeting (EVB) atau pelaporan keuangan desa berbasis online untuk perangkat desa kemarin (4/11). Camat Kabat, HM. Luqman menjelaskan, pelatihan ini merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perangkat desa di Kecamatan Kabat. Terutama untuk Sekretaris Desa dan bendahara yang memiliki peran besar dalam pelaksanaan pembangunan

desa. “Apalagi saat ini, semua desa sudah mendapat kucuran Dana Desa dari APBN maupun Alokasi Dana Desa (ADD). Karena itu, program EVB mutlak harus dilaksanakan dengan baik, “ ujar Camat Luqman. Dalam pelatihan tersebut, turut hadir Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Banyuwangi, Anacletto Da Silva bersama Fredi Budi Muljo. Kabag Pemerintahan Anacletto dalam paparannya menekankan tentang peran Sekretaris Desa dalam penyusunan APBDes. “ Jangan

sampai Sekdes tidak paham dengan tugasnya. Jangan pula penyusunan APBDes diserahkan penuh kepada bendahara desa, “ tegasnya. Menurut Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Kabat, Subur Wibowo, saat ini 16 desa di Kecamatan Kabat seluruhnya sudah melaksanakan program EVB. “Setiap desa sudah menunjuk staf ahli untuk membantu tugas perangkat desa. Dengan penunjukan itu, perangkat desa juga bisa belajar dengan mereka (staf ahli),” pungkas Subur. (adv/bay)

SERIUS: 60 siswa Smatag Banyuwangi mengikuti kegiatan LDKS kemarin (4/11).

mengakui bahwa kegiatan ini sengaja dilakukan di dalam ruang sekolah.“Karena pada hakikatnya seorang pemimpin itu harus bisa memberi contoh, memanajemen, dan mengambil sikap yang benar,” ujar Anton. Anton menambahkan, seorang pemimpin sebaiknya meniru sikap seekor kucing. Apabila kucing akan menangkap tikus, kucing tersebut

akan terdiam, dengan mata tajam terus menatap buruannya. Di saat yang tepat, barulah dengan sigap dan cepat kucing itu menangkap buruannya. ‘’Artinya, seorang pemimpin harus fokus, tenang, dan tidak emosi dalam menyikapi sebuah permasalahan. Namun, pemimpin dituntut tepat dan cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut,’’ ujarnya. (*/bay)

Berharap Banyak pada Batu Rubah ■ BURSA...

Sambungan adari Hal 36

Sunoto mengaku sering ikut kontes batu akik. Dalam kontes andalannya adalah batu rubah. Respons masyarakat di beberapa daerah terhadap batu rubah

cukup bagus. Dia membandingkan dengan batu jenis bacan asal Kabupaten Halmahera yang cukup populer. Jika masalah teknis seperti kekerasan batu yang dijadikan alasan rubah kurang pamor, hal itu dianggap kurang tepat. “Saya punya hasil laboratnya,” katanya. (sli/c1/abi)


DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos

Kamis 5 November 2015

Hamil, ABG Tewas Tenggak Racun SINGARAJA – Diduga karena hamil dan tak berani menyampaikan kepada orang tuanya, seorang anak baru gede (ABG) di Desa Sari Mekar, Kadek TS, 15, nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun. Aksi ulah pati itu diketahui terjadi di Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng, Selasa (3/11) pagi kemarin, sekitar pukul 06.00 pagi. Korban ditemukan dalam kondisi lemas oleh

orang tuanya sekitar pukul 06.30 pagi. Korban ditemukan oleh ibunya Ni Made Sukenegari dalam kondisi tertelungkup, dan disebelahnya ditemukan dua botol minuman ringan yang diduga berisi racun. Korban sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Buleleng, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Menerima laporan itu, polisi langsung mendatangi tempat kejadian

perkara (TKP). Polisi mulai melakukan penyelidikan, dan meyakini korban tewas karena menenggak racun. Ayah korban Putu Sadia mengatakan, korban pertama kali ditemukan istrinya. Istrinya merasa janggal, karena sampai pukul 06.30 korban belum juga keluar dari kamar. Padahal pada pukul 06.00 pagi, anaknya sudah siap-siap berangkat sekolah. “Biasanya pagi-pagi sekitar jam

enam itu sudah siap-siap ke sekolah. Tadi pagi makanya tumben jam segitu belum bangun,” katanya. Saat dilakukan pemeriksaan luar di Instalasi Gawat Darurat, korban diketahui hamil delapan bulan. Kehamilan itu diduga kuat menyebabkan korban nekat mengambil jalan bunuh diri, karena malu dan takut menyampaikannya kepada orang tua. Tim medis akhirnya melakukan operasi

untuk mengeluarkan jabang bayi itu. Saat dikeluarkan, jabang bayi itu sudah dalam kondisi membiru pada bagian kepala, dan berjenis kelamin perempuan. Beratnya juga mencapai 3.100 gram. Sadia sendiri tak tahu jika anaknya hamil. Sadia mengakui jika anaknya terlihat lebih gemuk beberapa bulan terakhir. Namun, ia tak mencurigainya, karena porsi makan anaknya

terlihat lebih banyak. Kapolsek Kota Singaraja AKP Nyoman Suarnata yang dikonfirmasi kemarin, membenarkan adanya laporan tersebut. Polisi sudah mengamankan dua botol minuman kemasan yang diduga berisi cairan beracun jenis potasium. “Kami masih melakukan pengembangan dulu. Keluarga terdekat sudah kami minta keterangannya,” kata Suarnata. (eps/ken/rdr/mus)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

KETAHUAN: Polisi memergoki seorang penumpang pikap yang sembunyi di bawah dashboard pikap saat penertiban di Pakusari.

Sembunyi di Bawah Dashboard Selama Operasi Zebra Pelanggaran Turun BAGUS SUPRIADI/RADAR JEMBER/JPNN

BATAL TERBANG: Para calon penumpang Garuda Indonesia banyak yang pindah alat transportasi, setelah ada pembatalan penerbangan, kemarin (4/11).

Terdampak Erupsi Gunung Barujari, Garuda Batal Terbang JEMBER – Erupsi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Lombok, NTB, berdampak pada penerbangan Garuda Indonesia dari Surabaya ke Jember. Kemarin (4/11) Garuda memutuskan membatalkan penerbangan karena di rute yang dilalui pesawat ke Jember terdapat abu vulkanis daru Gunung Barujari. Padahal, kemarin ada 65 orang calon penumpang yang akan melakukan perjalanan ke Jember. Karena penerbangan dibatalkan, sebagian penumpang memutuskan untuk berganti moda transportasi ke Surabaya. “Saya besok harus berada di Aceh karena jadi pemateri seminar,”

kata Abdullah Syamsul Arifin, salah seorang calon penumpang. Ketika mengetahui pesawat tidak berangkat, dia langsung beralih naik KA Mutiara Timur Siang. Beruntung, dia masih mendapatkan tiket dan bisa naik KA ke Surabaya. “Saya naik kereta, nanti penerbangan diurus di Surabaya. Tidak masalah ganti maskapai, yang penting malam nanti (tadi malam, Red) saya sudah bisa tiba di Aceh,” tuturnya. Walaupun menggerutu, calon penumpang bisa menerima alasan pembatalan itu. Apalagi, alasan pembatalan bukan kemauan maskapai, melainkan kondisi alam yang tidak

PENDIDIKAN

Hasan Kembali Pimpin Unej JEMBER – Moh. Hasan akhirnya kembali terpilih sebagai Rektor Universitas Jember (Unej) periode 2016-2020. Dalam pemilihan rektor tahap dua yang diikuti anggota senat bersama perwakilan Menristek Dikti Selasa (3/11), Hasan unggul mutlak atas dua pesaingnya. Dari 136 suara sah, Hasan meraih 96 suara. Sedangkan Jani Januar dan Slamin, dua calon rektor lainnya, sama-sama meraih 20 suara. Pemilihan baru dimulai sekitar pukul 14.30. Dari 89 anggota senat Unej yang setara 65 persen suara, ada seorang anggota senat yang tidak hadir. Sementara, Menristek Dikti yang Sutrisna Wibawa, sekretaris Dirjen Dikti Pembelajaran dan Kemahasiswaan memiliki 48 suara atau setara 35 persen. Dalam kegiatan yang dilaksanakan di lantai tiga Gedung Rektorat Unej, masing-masing anggota senat dipanggil satu per satu untuk memberikan suaranya. Lalu, Sutrisna mendapat 46 lembar surat suara. Menurut Nurul Gufron, ketua panitia pemilihan, pemilihan tahap I lalu untuk menyaring jika calon lebih dari tiga untuk dikerucutkan menjadi tiga nama. “Tapi. untuk pemilihan kali ini ada tiga calon, maka ketiganya yang masuk penyaringan dan dipilih hari ini (kemarin, red),” katanya. Dalam pemilihan tahap I lalu, Hasan mendapat 54 suara, Slamin 17 suara, dan Jani Januar 15 suara. Lalu, dalam pemilihan tahap II kemarin, Hasan mendapat 96 suara serta Jani dan Slamin masing-masing 20 suara. (ram/har/jpnn)

memungkinkan bagi pesawat melakukan penerbangan. “Dari pada nanti ada kecelakaan di pesawat, lebih baik tidak usah,” ujar Aditya, calon penumpang yang akan ke Jakarta. Dia mengatakan, dirinya tidak terburu-buru ke Jakarta. Sebab, penugasan dari kantornya di Jember sudah selesai. “Saya dikabari kalau tidak jadi berangkat pukul 10.00 siang oleh pihak maskapai melalui pengeras suara di bandara,” akunya. Sementara itu, Kepala UPT Bandara Notohadinegero Edi Purnomo mengatakan, pembatalan penerbangan Garuda diputuskan oleh maskapai. “Dibatalkan karena rute yang dilewatai

terpengaruh abu vulkanik,” ungkapnya. Dia tidak tahu sampai kapan maskapai membatalkan penerbangan. Yang jelas, pihak bandara tidak mendapat notam (notice to airman) dari Kemenhub untuk penutupan bandara. “Bandara beroperasi seperti biasa,” tegasnya. Edi mengakui, kerawanan abu vulkanis bagi penerbangan sangat besar. Jika abu vulkanis sampai masuk ke mesin pesawat, mesin akan mati. Akibatnya pesawat bisa celaka. Pihak bandara, kata dia, terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan BMKG untuk memastikan apakah hari ini penerbangan sudah normal atau belum.(gus/har/jpnn)

JEMBER – Satlantas Polres Jember mengintensifkan penertiban selama Operasi Zebra berlangsung. Selasa (3/11) lalu tim gabungan satlantas bersama Dishub Jember dan Sub Denpom melakukan penertiban kendaraan di depan Terminal Pakusari. Yang menari, petugas berhasil menghentikan sebuah mobil pikap yang dinaiki empat orang. Demi menghindari tilang petugas, seorang penumpang jongkok di bawah dashboard. Tetapi, berkat kejelian polisi, trik tersebut diketahui. Akhirnya, sopir ditilang dan seorang penumpang harus turun. Menurut KBO Satlantas Iptu Karsito, penertiban tersebut berhasil menjaring 85 pelanggar. Yang banyak melanggar adalah pengendara roda dua. “Rata-

rata tidak memakai helm. Selebihnya motornya tidak standar dan tidak membawa kelengkapan surat-surat seperti STNK dan SIM,” katanya. Setiap pelanggar yang terjaring petugas langsung menjalani sidang di tempat. Sebab, dalam operasi tersebut ada pula hakim dari pengadilan dan jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember. Sehingga, pelanggar yang ditilang langsung membayar denda setelah dinyatakan bersalah. Sejak Operasi Zebra Semeru ini digelar pada 22 Oktober lalu, jumlah pelanggaran kian menurun. “Pada awal operasi, jumlah pelanggar yang kita tindak setiap penertiban lebih dari seratus. Setiap hari saat Operasi Zebra dilakukan operasi, jumlah pelanggaran terus menurun,” papar Karsito. Dia berharap, masyarakat semakin tertib dalam berkendara dan mematuhi semua peraturan lalu lintas. (jum/har/jpnn)

Bina Marga Masih Menunggu Hasil Lab dari ITS JEMBER – Dinas PU Bina Marga tidak buru-buru menghentikan pembangunan jembatan Balung Lor kemarin. Mereka masih menunggu hasil lab dari ITS Surabaya terhadap bahan pekerjaan jembatan yang dituding Komisi C DPRD Jember itu menyalahi spek. Sementara untuk pihak komisi C tidak kalah. Mereka akan melakukan uji lab di Unej. Menurut Rasyid Zakaria, kepala Dinas PU Bina Marga Jember, pihaknya bersama kontraktor CV Trisnojoyo sudah melakukan uji lab terhadap pekerjaan itu. Karena memang ini menjadi prosedur dalam penanganan jika ada pekerjaan yang dicurigai melanggar aturan. Pihaknya tidak bisa serta-merta melakukan penghentian pekerjaan yang dilakukan oleh pihak rekanan. “Harus di-labkan dahulu,” tandas Rasyid. Apalagi, lanjut Rasyid, saat ini masa pelaksanaan pekerjaan oleh pihak kontraktor. Jika hasil

uji lab oleh pihak internal PU Bina Marga, diakuinya tidak ada masalah. Semua yang dikerjakan oleh kontraktor baik-baik saja. “Namun agar lebih akurat, kami juga sudah mengajukan uji lab ke ITS Surabaya,” jelasnya. Hasil lab tersebut, hingga kini masih belum diterima oleh pihak PU Bina Marga Jember. Dari hasil lab ITS inilah, kata dia, akan digunakan sebagai dasar apakah yang dikerjakan pihak kontraktor menyalahi aturan atau tidak. “Sehingga tidak bisa langsung dihentikan atau dibongkar,” jelasnya. Dia mengatakan yang bisa melakukan penilaian adalah pihak pejabat pembuat komitmen (PPK) yang menerima pekerjaan. Nantinya juga akan diuji atau diaudit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), inspektorat dan lembaga audit lainnya. Komisi C seharusnya tidak memberikan keputusan

menghentikan pekerjaan. “Namun hanya bisa menyarankan atas pekerjaan,” jelas Rasyid. Sementara itu, Hartono, selaku penanggung jawab CV Trisnojoyo yang menggarap jembatan itu menampik tudingan komisi C jika bahan yang digunakan untuk jembatan tidak sesuai dengan spek. “Untuk besi WF, sebelum diturunkan kontainer dari Jakarta, sudah kami minta diperiksa PPK,” jelas Hartono. Bahkan, ada tanda tangan dari semua pihak yang memeriksa. Terkait dengan tudingan ukuran yang dianggap tidak sesuai spek, dijelaskan Hartono hal tersebut tidak benar. Kemungkinan yang dilihat oleh Komisi C adalah skatemart-nya. Terkait besi yang dianggap tidak ber-SNI juga dinilai tidak benar. “Ada beberapa besi terlihat ada tulisan SNI,” ucapnya. Jika ada besi tidak ada cap SNI,

ISTIMEWA

SIDAK LAGI: Komisi C DPRD Jember kembali melakukan sidak terhadap pengerjaan jembatan di Balung Lor kemarin (3/11)

jelas Hartono, karena sudah dipotong-potong. Dan menurut pihak PU Bina Marga juga tidak ada masalah dan sudah

diukur dengan benar. Oleh karena itu, untuk pembuktian ini pihaknya pun mengajukan lab ke ITS. (ram/c1/sh/jpnn)

Sisi Unik Budi Hartono Atatang; Pemilih Paling Taat di Pilkada Serentak

KTP Badung, Ngotot Nyoblos di Denpasar Kepedulian Budi Hartono Atatang pada demokrasi patut diacungi jempol. Saat taatnya, dia berulangkali mengecek namanya di daftar pemilih sementara (DPS). Tapi, yang bikin keblinger, Budi ngotot nyoblos di Denpasar meski dia ber-KTP Badung. Nah lho! MUHAMMAD BASIR, Denpasar BUDI Hartono Atatang bisa jadi salah satu contoh warga negara yang peduli dengan pemilihan kepala daerah. Namun, kepeduliannya cenderung keblinger. Betapa tidak, sudah tahu mengantongi KTP Kabupaten Badung, tapi Budi Hartono Atatang ngotot mencoblos di Kota Denpasar. Yang bikin keblinger lagi, agar keinginannya terpenuhi, dalam satu bulan terakhir tidak kurang 10 kali yang ber-

sangkutan datang ke instansi terkait. Sejumlah instansi yang telah dia datangi di antaranya KPU Kota Denpasar, KPU Bali, Panwaslih Kota Denpasar, dan Bawaslu Bali. Saking seringnya mendatangi instansi tersebut, nama Budi sudah tidak asing lagi karena hampir setiap hari datang dan mengadukan masalah yang sama.”Dalam sebulan sudah tidak terhitung lagi berapa kali dia ke sini,” kata salah satu staf KPU Kota Denpasar. Pengakuan serupa dilontarkan staf Bawaslu Bali dan KPU Bali. Budi yang ditemui di Bawaslu Bali, Selasa (3/10) kemarin, mengaku berulang kali mendatangi lembaga penyelenggara pemilihan umum tersebut. Bahkan, katanya, dia sudah beberapa kali mendatangi kantor DPRD Bali. Selain datang untuk menyampaikan langsung harapannya, sepucuk surat juga sudah dilayangkan. Selain ditujukan ke instansi penyelenggara pemilu, dia juga melayangkan ke Ombudsman Repu-

MUHAMMAD BASIR/BALI EXPRESS/JPNN

NGOTOT: Budi Hartono kemarin mendatangi Bawaslu Bali meminta dirinya bisa mencoblos di Denpasar meski ber-KTP Badung.

blik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali dan Gubernur Bali. Bahkan, Bali Express tiga kali bertemu den-

gan Budi Hartono di tiga tempat berbeda kemarin. Di antaranya di Kantor KPU Kota Denpasar,

Bawaslu Bali, dan Panwaslih Kota Denpasar. Namun, usaha Budi Hartono belum membuahkan hasil maksimal. Sebenarnya apa yang Budi Hartono inginkan? Menurutnya, harapannya sebenarnya sangat sederhana: ingin memilih calon Wali Kota Denpasar pada 9 Desember nanti. Hanya saja, saat ini dirinya tercatat sebagai penduduk Kabupaten Badung, sehingga tercatat dan terdaftar sebagai pemilih calon Bupati Badung. “Saya inginnya memilih wali kota, bukan bupati. Di Bali yang ada wali kotanya cuma Denpasar,” ungkapnya. Salah satu dasar yang menurutnya bisa menyalurkan hak pilihnya di pemilihan Wali Kota Denpasar adalah kartu tanda penduduk (KTP) Kota Denpasar. Namun, KTP tersebut sudah tidak berlaku lagi karena sudah memiliki KTP Badung sejak keluarga besarnya pindah dan berdomisili di Kabupaten Badung beberapa tahun lalu. Keinginan Budi Hartono me-

nyalurkan hak pilihnya di Denpasar kontan tak bersambut. Lembaga penyelenggara pemilihan umum menjawab dengan tegas dan jelas bahwa Budi tidak bisa memilih di kota Denpasar karena sudah terdaftar sebagai pemilih di Kabupaten Badung. KTP Kota Denpasar yang dimiliki tidak bisa dijadikan dasar untuk memilih karena sudah kedaluwarsa. ”Sudah sering ke sini, jawaban sudah tegas tidak bisa mengakomodir harapannya. Tapi, tetap saja datang dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal,” kata Komisioner Bawaslu Bali I Ketut Sunadra, kemarin. Meski semua penyelenggara mulai dari pengawas dan KPU sudah memberikan jawaban lisan maupun tertulis, semangatnya untuk tetap ingin memilih di Kota Denpasar tidak pernah surut. Bahkan, lebih rajin lagi datang dan menanyakan maksud surat yang diterima dan tetap pada pendiriannya akan memilih Wali Kota Denpasar. (mus/jpnn)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 5 November 2015

BERITA UTAMA

39

Motif Perkelahian Diduga Masalah Tanah n DUEL... Sambungan dari Hal 29

Beruntung, kejadian itu tidak sampai merenggut nyawa. Korban secepatnya dirujuk ke RSUD Blambangan. Bukan hanya Payumin yang menderita luka bacok. Siswandi, 44, anak Payumin, juga dirujuk ke rumah sakit. Pria tersebut berusaha melerai perkelahian tersebut, tapi malah kena sabetan parang. Dia mengalami luka serius di tangan dan jari. Usai membabat dua lawannya, pelaku kini juga harus ngamar di Puskesmas Licin. Khoirupin menderita luka memar dan sobek di pelipis akibat berduel dengan Payumin dan Siswandi. Insiden berdarah itu

kini dalam penanganan Satuan Reskrim Polsek Licin. “Para korban dan pelaku kini semua masih dirawat di rumah sakit dan puskesmas,” beber AKP Jupriyadi, Kapolsek Licin, kemarin. Insiden berdarah itu terjadi pukul 08.00. Saat itu Payumin sedang menggarap sawah miliknya di Dusun Randu Agung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin. Tidak lama berselang, datanglah Khoirupin mendekati korban. Diam-diam pelaku sudah mempersiapkan sebilah parang di balik bajunya. Pertemuan keduanya berlangsung panas. Cekcok tidak terelakkan. Informasinya, obrolan keduanya semakin panas saat membicarakan jatah persenan pengelolaan lahan pertanian

yang digarap Payumin. Perseteruan semakin meningkat dengan ayunan parang yang dialamatkan kepada korban. Mendapat serangan tiba-tiba, korban kaget. Sabetan itu menyebabkan luka serius di bagian leher belakang Payumin. Keduanya sempat bergumul hingga keduanya terjatuh ke sungai di lokasi kejadian. Tidak lama berselang, Siswandi datang ke lokasi. Bermaksud melerai dan menyelamatkan bapaknya, Khoirupin justru melayangkan sabetan ke tubuh Siswandi. Akibatnya, tangan dan jari Siswandi terluka. Tidak ingin menjadi korban, pria itu melayangkan pukulan yang membuat Khoirupin benjut

di beberapa bagian wajahnya. “Saya niatnya melerai malah disabet,” aku Siswandi. Bahkan, pelipis Khoirupin robek kena bogem Siswandi itu. Kalah tenaga, Khoirupin memilih kabur. Melihat lawannya kabur, Siswandi segera menolong bapaknya. Keduanya sempat mampir ke Polsek Licin untuk melaporkan kejadian itu. Oleh polisi keduanya langsung dirujuk ke rumah sakit. Di saat polisi berusaha menjemput Khoirupin, warga sudah mengantarkan Khoirupin ke puskesmas. “Khoirupin sempat akan kami jemput, tapi ketemu di jalan. Dia diantar warga ke puskesmas karena terluka, kata Kapolsek Licin, AKP Jupriyadi.

Soal motif perkelahian tersebut, Jupriyadi masih melakukan penyelidikan. Namun, kuat du-

gaan perkelahian itu disebabkan masalah internal keluarga, khususnya terkait persoalan tanah.

Sebab, Payumin, Siswandi, dan Khoirupin, terhitung masih famili. (nic/c1/aif)

Polres Terjunkan Satu Kompi Pasukan n 283... Sambungan dari Hal 29

Pagi, siang, sampai malam, iring-iringan moge kerap terlihat melewati jalan-jalan protokol. Suara knalpotnya sangat keras hingga memekakkan telinga pengguna jalan yang kebetulan berpapasan. Hingga tadi malam sudah ratusan moge yang menyeberang ke Pulau Bali melalui Pelabuhan ASDP Ketapang. Pemberangkatan mereka bergelombang dan terpantau masih akan terus berlangsung sampai hari ini. Berdasar data PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, moge yang

menuju Pulau Bali sudah ratusan. ”Sudah ada 283 moge yang menuju Bali sampai sore ini (kemarin). Moge itu masuk jenis kendaraan roda dua golongan III,” kata Manajer Operasional ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, iring-iringan moge yang melintasi jalanan Banyuwangi itu dari berbagai arah. Ada yang dari arah utara, yakni dari arah Situbondo, juga ada yang dari arah selatan atau dari arah Jember. Ternyata ada juga beberapa bikers moge yang sengaja bermalam di Banyuwangi sambil menunggu teman-teman lain

datang, kemudian berangkat bersama menuju Pulau Dewata. Nah, saat berada di Pelabuhan ASDP Ketapang, pemandangan lebih menarik terlihat. Lahan parkir di depan dermaga ponton ASDP Ketapang kemarin dipenuhi ratusan moge yang hendak naik ke dalam kapal. ”Biasanya di pelabuhan antre truk. Ini antre Harley,” ujar salah satu warga, Hendra. Pihak Polres Banyuwangi juga memberikan pengamanan terkait ratusan moge yang melintas di jalanan Banyuwangi itu. Kasubag Humas Polres Banyuwangi, AKP Subandi, mengatakan Polres menerjunkan satu kompi petugas dari Satuan Lalu Lintas

(Satlantas) dan satu kompi Sabhara tersebar di wilayah Kecamatan Wongsorejo sampai Pelabuhan ASDP Ketapang. Di wilayah selatan, polres juga menginstruksikan anggota di Polsek Kalibaru sampai kota Banyuwangi siaga memberikan pengamanan lalu lintas saat moge melintas. Sebab, arus bikers moge menuju Bali ini masih terus berlangsung. “Kami juga menyiagakan anggota selama tiga hari ke depan di jalanan yang dilintasi para bikers moge. Petugas kita siagakan demi kenyamanan dan kelancaran, baik untuk bikers maupun masyarakat Banyuwangi,” tegas Subandi. (tfs/c1/aif)

Dua Pejudi Lolos dari Sergapan n POSKAMLING... Sambungan dari Hal 29

Ketiga pemain judi bingo tersebut beralamat di Dusun Krajan, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro. Mereka ditangkap polisi sekitar pukul 00.30 Rabu dini hari (4/11) saat asyik bermain bingo di poskamling. Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa uang senilai Rp 16 ribu, satu kantong kancing baju yang terdapat angka, satu kantong kerikil, dua buah kantong kain berwarna merah hitam, dan 26 lembar kertas yang

dilapisi tulisan ”BINGO”. Selain itu, polisi juga mengamankan satu lembar banner bergambar Kapolda Jatim yang digunakan para pelaku sebagai alas bermain judi bingo. Kapolsek Kalipuro, AKP Supriyadi, mengatakan penangkapan tiga pelaku judi bingo itu karena ada laporan dari warga setempat yang mengaku resah dengan ulah para pemain judi itu. Mereka bukannya mengamankan lingkungan, tapi malah main judi bingo di poskamling. Perilaku seperti itu dirasa meng-

ganggu ketenangan warga yang sedang istirahat. Berdasar laporan warga tersebut, polisi akhirnya melakukan pengintaian di lapangan sejak pukul 23.30 Selasa (3/11) kemarin. Setelah beberapa jam menunggu, sekitar pukul 00.30 dini hari petugas yang sedang bersembunyi mengendus gerak-gerik mencurigakan lima warga di pos ronda tersebut. Ternyata benar, bukannya mengamankan lingkungan, kelima warga tersebut bermain judi bingo. Mengetahui hal itu, saat itu juga dilakukan

penangkapan. ”Sebenarnya ada lima orang yang main bingo, yang dua berhasil kabur saat akan kita tangkap,” kata Supriyadi. Tidak ada perlawanan berarti saat dilakukan penangkapan. Ketiga warga yang berhasil ditangkap hanya pasrah saat ditangkap. Saat ini tiga pelaku judi bingo sudah berada di balik jeruji besi Polsek Kalipuro untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. ”Ketiga pelaku kita jerat Pasal 303 KUHP tentang tindak pidana perjudian,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Angin Berembus Menuju Arah Barat n AKTIVITAS... Sambungan dari Hal 29

Akibat tutupnya bandara tersebut, aktivitas di sekeliling Bandara Blimbingsari tampak lengang. Taksi dan minibus yang biasanya seliweran di tempat parkir tidak terlihat. Hanya beberapa penumpang dan pedagang yang tampak di halaman terminal. Kepala Bandara Kelas III Blimbingsari, Sigit Widodo, saat dikonfirmasi melalui ponsel membenarkan seluruh penerbangan pada hari itu di cancel. “Pesawat dengan kode penerbangan GA7301, IW1881, GA7313, GA7304, IW1880, dan GA7312, tidak beroperasi,” kata Sigit. Beberapa penumpang yang telanjur memesan tiket diberi dua opsi, yaitu pengembalian tiket atau perjalanan melalui jalur darat. Namun, mereka tetap ingin menggunakan tiketnya, dan dijanjikan terbang hari ini (5/11). Pihak bandara akan melihat perkembangan dampak letusan gunung berapi setinggi 3,726 mdpl yang terjadi sejak Selasa (3/11) tersebut. “Kami juga menunggu laporan dari pihak berwenang terkait keamanan transportasi udara dari dan keluar Blimbingsari. Jika sudah aman, tentu penerbangan bisa diselenggarakan kembali,’’ ujarnya.

RENDRA KURNIA/RABA

DIJAHIT: Payumin, korban pembacokan, terbaring di UGD RSUD Blambangan siang kemarin. Dia menderita luka di kepala bagian belakang.

Insentif Guru Al-Kitab Ditingkatkan n WARGA... Sambungan dari Hal 40

“Mohon kiranya Pak Anas berkenan menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi umat Kristiani,” harap pendeta asal Pesanggaran tersebut. Kedatangan rombongan Bamag itu disambut suka cita Azwar Anas. Saat menemui tokoh-tokoh Bamag, Anas tidak sendiri melainkan didampingi dr. Mufti Anam di lantai II rumah pribadinya. Terhadap beberapa aspirasi yang disampaikan Bamag, Anas menyambut baik. Anas berjanji akan bekerja le-

bih keras dan lebih cerdas demi meningkatkan pembangunan Banyuwangi yang lebih baik. Tidak hanya pada bidang infrastruktur, tapi juga di bidang sumber daya manusia (SDM). Skala prioritas pembangunan Banyuwangi lima tahun ke depan, kata Anas, meliputi bidang infrastruktur, seperti jalan dan irigasi, juga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di berbagai sektor. “Anggaran pemerintah daerah terbatas. Namun, skala prioritas pembangunan fisik dan nonfisik tetap kami tingkatkan. Insentif guru Al-Kitab, ke depan akan kami tingkatkan,” papar Anas.

Menurut Anas, harapan dan aspirasi umat Kristiani bisa terealisasi jika umat Kristiani dan seluruh masyarakat Banyuwangi memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk memimpin Banyuwangi kembali. “Dukungan dan doa umat Kristiani selama memimpin Banyuwangi luar biasa,” katanya. Pertemuan itu diakhiri dengan doa yang dipimpin Pendeta Emil demi kesuksesan pencalonan Azwar Anas dalam pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) 2015. “Persekutuan gereja se-Banyuwangi mendoakan keberhasilan Pak Anas dalam pilbup besok,” ucap Pendeta Emil. (c1/afi)

Tunggu Pemeriksaan Rampung Sanksi untuk Polisi Nyabu di Facebook BANYUWANGI - Polres Banyuwangi sangat berhati-hati dalam menangani kasus Brigadir R, oknum polisi nyabu, yang rekamannya beredar di media sosial. Meski telah menyiapkan sanksi tegas bila oknum anggota tersebut terindikasi dan memakai sabusabu, tampaknya korps Bhayangkara masih wait and see. Sebab, pemeriksaan perkara itu masih ditangani Propam Polda Jawa Timur. Alhasil, selama pemeriksaan belum usai, dipastikan sanksi untuk pemeran video nyabu di sosial media tersebut belum bisa diputuskan. “Kami masih menunggu hasil

pemeriksaan seluruhnya,” ujar Kapolres AKBP Bastoni Purnama melalui Kasubag Humas AKP Subandi, kemarin. Sejak kasus video itumencuat, kepolisian langsung bereaksi. Selain memeriksa Brigadir R dan istrinya, yang bersangkutan juga dites urine. Hasilnya tidak ada indikasi penggunaan narkoba. Itulah yang membuat polisi sangat berhati-hati dalam melangkah. “Kami sepenuhnya menunggu sampai semua tahap pemeriksaan rampung,” ujarnya singkat. Seperti diberitakan sebelumnya, heboh polisi yang diduga nyabu di jejaring sosial Facebook beredar luas di dunia maya. Pengunggahnya tak lain adalah istri Brigadir R berinisial AD. Video tersebut direkam tahun 2011, tapi baru

diunggah pada 29 Oktober 2015. Video berdurasi 04.01 yang diunggah AD itu diberi keterangan singkat “Maaf bila tidak berkenan”. Dalam video itu pun juga jelas terdengar obrolan balita perempuan dengan lakilaki menggunakan bahasa Jawa. Video yang hanya satu edisi itu terlihat fokus merekam aksi Brigadir R membakar pipa yang diduga sabu-sabu. Dalam video itu R tidak sendirian. Duduk di sebelahnya adalah H yang merupakan kawan seprofesinya. Dalam video itu H hanya terlihat memegang sebungkus plastik minuman. Sesekali ia terlibat perbincangan dengan seorang perempuan dan balita perempuan yang lokasinya masih dalam satu ruangan. (nic/c1/aif)

Persami Berakhir di Hotel RENDRA KURNIA/RABA

LENGANG: Suasana Bandara Kelas III Blimbingsari kemarin (4/11) tampak sepi dari aktivitas.

Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Anjar Triono Hadi, mengatakan abu vulkanik Gunung Barujari terpantau berada di atas sebagian wilayah Banyuwangi sejak Rabu pagi (4/11) pukul 07.00. Pantauan BMKG, abu vulkanik anak Gunung Rinjani berada di atas sebagian wilayah Banyuwangi karena angin berembus menuju arah barat. ”Untuk penerbangan memang berbahaya, karena abu Rinjani berada di atas sebagian

langit Banyuwangi,” kata Anjar. Dia menyebutkan, angin yang mengarah ke barat dengan membawa abu vulkanik itu berada di atas ketinggian 20 ribu feet atau sekitar 6.000 meter dari permukaan laut. Angin yang membawa abu vulkanik itu terpantau BMKG berkecepatan 15 knot. Diprediksi, hari ini angin yang membawa abu vulkanik mengarah ke barat daya. Artinya, angin akan menjauh dari langit Banyuwangi. ”Besok (hari ini) arah angin yang membawa abu

diprediksi akan semakin ke barat daya,” terang Anjar. Meski arah angin yang membawa abu vulkanik sudah diprediksi akan menjauh dari Banyuwangi pada hari ini, pihaknya tetap mengimbau otoritas penerbangan mewaspadai hal itu. Sebab, arah angin yang sudah diprediksi bisa saja berubah arah tanpa mengenal waktu. ”Sebaran abu itu tergantung arah angin yang membawanya, juga tergantung erupsi gunungnya,” pungkasnya. (fre/tfs/c1/aif)

BANYUWANGI - Aksi dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) di Banyuwangi, Saritem (samaran), 15, menjadi korban nafsu bejat temannya, Rudi Irawan, 21. Padahal, korban terbilang relatif baru berkenalan dengan pelaku. Aksi dugaan pencabulan itu bermula dari laporan keluarga korban yang menyatakan anak perempuannya tidak pulang beberapa hari. Sepulang sekolah korban tidak pulang ke rumah. Polisi langsung menggunakan pelacak sinyal hand phone untuk mencari keberadaan siswa SMK itu. Hasilnya lumayan, korban terdeteksi berada di kawasan Ketapang. Saat ditelusuri, tak dinyana keduanya sedang check

in di sebuah kamar hotel. Mereka berduaan di dalam kamar bersama seorang lelaki. Pria itu yang diduga menjemput korban di sekolahnya. Lelaki yang tinggal di Jalan Banterang, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Banyuwangi, itu pun langsung diamankan. Ceritanya, saat korban pulang sekolah, pelaku langsung mengajak korban check in di sebuah hotel. Tetapi, saat diperiksa, keduanya membuat pengakuan berbeda. Selama menginap di hotel, Saritem mengaku disetubuhi lelaki yang baru dikenalnya sebulan itu. Dia mengaku dicabuli sebanyak 5 kali. Sementara itu, versi pelaku justru lebih gila lagi. Pria itu mengaku telah mencabuli korban sebanyak tujuh kali. Kasus itu kini

ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Banyuwangi. “Penanganan dialihkan ke sana,” ujar Iptu Sudaryono, Kapolsek Giri. Semula pihak sekolah tidak curiga saat Saritem absen tidak mengikuti perkemahan Sabtu malam Minggu (persami). Izin diberikan karena korban beralasan orang tuanya sedang sakit. Oleh karena itu, saat Rudi Irawan datang menjemput korban dengan alasan orang tuanya sakit, Saritem diizinkan pulang. Ternyata toleransi pihak sekolah itu dimanfaatkan pelaku untuk berbuat asusila terhadap pelajar yang masih di bawah umur tersebut. Kini Rudi harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. (nic/c1/aif)

Awalnya untuk Suami, Kini Laris Manis Angkut Cengkih Curian Kena Tipiring n BISA... Sambungan dari Hal 29

Karena khawatir dengan kesehatan suaminya, akhirnya nenek tiga cucu itu memutuskan membuat obat sendiri untuk suaminya. Dia membuat dengan kulit manggis muda yang direbus kemudian airnya diminumkan. Rupa-rupanya ramuan itu mujarab. Beberapa saudara Listikah yang muntaber dan berak darah pun ikut meminum ramuan tersebut. Hasilnya sama, mereka sembuh. Nah , setelah semua sembuh, giliran Listikah yang

kebingungan memanfaatkan kulit manggis yang sudah telanjur banyak dikumpulkan. Kemudian, dia melihat suaminya yang sudah sehat itu gemar meminum kopi. Listikah pun berpikir mencampurkan bubuk kopi dengan kulit manggis yang dia miliki. Segera dia jemur kulit-kulit manggis yang sudah mulai mengering. Setelah kering ditumbuk lalu digoreng dan dicampur bubuk kopi. Setelah jadi, kopi manggis itu dihidangkan kepada suaminya. Suami Listikah yang bekerja sebagai seniman barong itu terlihat sangat menikmati kopi ter-

sebut. Bahkan, setelah diminum beberapa waktu, suaminya menjadi lebih sehat dan gemuk. “Dadi seger saiki wes, dadi lemu, tambah patheng megawe (sekarang jadi sehat, jadi gemuk, jadi lebih rajin bekerja, Red),” kata Listikah dengan logat Oseng kental. Melihat kopinya disukai suaminya, Listikah mencoba membawa bubuk kopi itu ke warungnya yang berdiri di timur jembatan Cawan, Desa Jelun. Saat itu Listikah menggratiskan kopi manggis tersebut kepada salah satu pelanggan. Jawaban pelanggan warung itu sama seperti

suaminya “Kopinya Nikmat!”. Mulai saat itu banyak orang yang menanyakan kopi manggis. Listikah yang awalnya tidak menyediakan untuk banyak orang, akhirnya menyediakan kopi manggis lebih banyak. Tak hanya penikmat kopi yang menyukai kopi manggis buatannya, beberapa warga desa yang mencari obat pun kadang mencari kopi manggis. “Kadung nggo wong loro seng nganggo gulo, tapi seng pait weh rasane, mari dipepe roh (kalau untuk orang sakit tidak pakai gula, tapi rasannya tidak pahit, soalnya sudah dijemur, Red),” pungkasnya. (c1/aif)

LICIN - Kawasan perkebunan Lidjen di Desa Tamansari di Afdeling Sidodadi, Kecamatan Licin, rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku kejahatan. Para penjahat mengintai cengkih sebagai sasaran. Namun, sepandai-pandai pelaku menyembunyikan hasil kejahatan, tetap terendus aparat keamanan setempat. Pelakunya adalah Slamet, 50, warga Dusun Ampel Gading, Desa Tamansari. Dia diamankan petugas keamanan perkebunan karena kedapatan mengangkut satu karung cengkih basah yang baru dipetik dari Afdeling Sido-

dadi. Cengkih tersebut diangkut menggunakan motor protolan. Kemudian, pelaku diserahkan kepada aparat Polsek Licin. Kapolsek Licin AKP Jupriyadi mengatakan, kasus pencurian itu masih dalam penyelidikan. Sebab, keterangan sementara, ternyata Slamet bukan pemilik cengkih curian tersebut. Tersangka utamanya berinisial S, teman Slamet yang hingga kini masih buron. “Total cengkih yang diangkut mencapai 25 Kg. Karena belum dipilah, taksiran harga di pasaran tak lebih dari Rp 500 ribu,” beber Jupriyadi. Meski tertangkap, polisi rupa-

nya menerapkan pidana khusus terhadap Slamet. Itu lantaran nilai kerugiannya tidak sampai Rp 2,5 juta. Penyidik menerapkan pasal tindak pidana ringan (tipiring). “Pelaku tidak kita tahan karena hanya kita tipiring. Maka dalam tempo 1x24 jam akan kita pulangkan. Namun, kasus itu terus diproses ke ranah hukum,” imbuh Jupriyadi. Dijelaskan, Slamet mengangkut cengkih curian tapi dia tidak tahu itu barang hasil curian. Dia mengaku hanya dimintai tolong rekannya yang kini buron. Pasal tipiring dirasa pas bagi Slamet dalam kasus tersebut. (nic/c1/aif)


40

Jawa Pos Rabu 4 November 2015

Mantan bupati Abdullah Azwar Anas Panen Apresiasi dan Ucapan Terima Kasih

Warga Kristiani Doakan Anas Sukses Ikut Pilbup 2015 Dalam beberapa hari ini mantan bupati Abdullah Azwar Anas kedatangan banyak tamu dari berbagai elemen masyarakat Banyuwangi. Mereka datang untuk menyampaikan apresiasi, doa, dan ucapan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi Anas dalam membangun Banyuwangi lebih baik selama lima tahun. KEDATANGAN sejumlah tokoh lintas agama di kediaman pribadi Anas di Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, dengan misi berbeda-beda. Ada yang datang untuk menyampaikan aspirasi, apresiasi, harapan, dan dukungan moral, serta ada pula yang datang hanya ingin menggelar doa bersama

demi kebaikan Banyuwangi. Seperti kedatangan puluhan pendeta dari persekutuan gereja-gereja seBanyuwangi yang tergabung dalam Ba dan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Selasa lalu (3/11). Rombongan yang dipimpin Ketua BAMAG Banyuwangi, Pendeta Anang Sugeng, itu bertemu Anas untuk me-

nyampaikan ucapan terima kasih umat Kristiani Banyuwangi karena Anas dianggap sukses melakukan terobosan dan inovasi pembangunan selama menjabat sebagai bupati Banyuwangi. “Sebagai anak, kami merasa terayomi selama kepemimpinan Pak Anas sebagai bupati Banyuwangi,” ujar Anang. Menurut Anang, lima tahun belakang banyak kemajuan dan perkembangan yang telah dicapai Banyuwangi. Selain sukses membangun sejumlah prasarana umat beragama, Anas juga dinilai sukses membangun peradaban umat beragama sehingga bisa hidup berdampingan secara

rukun dan penuh toleransi. “Banyak gereja yang telah mendapatkan bantuan pemerintah daerah,” lanjutnya. Sebagai lembaga resmi yang menaungi gereja-gereja, kata Anang, Bamag menyampaikan beberapa aspirasi yang bisa ditindaklanjuti dalam kepemimpinan Azwar Anas satu periode mendatang. Beberapa usul yang disampaikan Bamag seputar permasalahan yang menyangkut persoalan keumatan. Mulai proporsi guru agama Katolik di sekolah, insentif guru Al-Kitab di gereja-gereja, dan penambahan penyuluh agama Katolik n Baca Warga...Hal 39

ISTIMEWA/RABA

DUKUNGAN MORAL: Rombongan pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Banyuwangi saat bertemu mantan bupati Anas Selasa lalu.

Rekap Suara Boleh Paralel BANYUWANGI - Mekanisme rekapitulasi suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 benarbenar berbeda dengan pemilu sebelumnya. Bukan hanya penghapusan rekapitulasi di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), pada pesta demokrasi lima tahunan kali ini rekapitulasi di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bisa dilakukan secara paralel. Sesuai Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015, pasca pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 9 Desember, proses rekapitulasi langsung dilakukan di tingkat PPK pada 10 sampai 16 Desember. Rekapitulasi di tataran panitia penyelenggara tingkat desa, yakni PPS, ditiadakan. Mengingat tenggat waktu yang terbatas tersebut, rekapitulasi di tingkat PPK bisa dilakukan secara paralel. Artinya, proses

rekapitulasi perolehan suara masingmasing pasangan calon (paslon) di dua atau lebih desa bisa dilakukan secara bersamaan di lokasi rekapitulasi tingkat PPK tersebut. Rekapitulasi secara paralel itu memungkinkan dilakukan lantaran jumlah saksi yang bisa dilibatkan pada tahap rekapitulasi tingkat PPK tersebut mencapai empat orang per paslon. “Jadi, rekapitulasi secara paralel bisa dilakukan dengan memperhatikan jumlah desa atau kelurahan di suatu PPK dan alokasi waktu yang ada,” ujar Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Banyuwangi, Suherman, kemarin (4/11). Misalnya di PPK Banyuwangi, kata Suherman, lantaran kecamatan tersebut terdiri dari 18 kelurahan, rekapitulasi perole-

han suara paslon bisa dilakukan sebanyak enam gelombang. Setiap gelombang terdiri dari tiga kelurahan. Untuk menyosialisasikan prosedur rekapitulasi suara tersebut, KPU melakukan road show ke 24 PPK se Bumi Blambangan. Suherman mendatangi PPK seBanyuwangi secara bergiliran sejak Selasa (3/11) sampai Senin mendatang (16/11). Road show dilakukan untuk memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada para personel PPS di wilayah kerja masingmasing PPK. “Setelah menerima bimtek, masing-masing PPS diminta meneruskan informasi yang diterima kepada para personel Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di wilayah kerjanya,” katanya. (sgt/c1/afi)

Formulir C-6 Disebar H Minus 3 SIGIT HARIYADI/RABA

MUDA: Para finalis pemilihan jebeng-thulik menerima sosialisasi pilbup di kantor KPU Banyuwangi kemarin.

Jebeng-Thulik Jadi Agen Pilbup BANYUWANGI - Perhelatan pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) banyuwangi bakal diwarnai sesuatu yang baru. Sepuluh finalis Pemilihan Jebeng-Thulik Banyuwangi 2015 bakal membaur ke tengah masyarakat untuk ikut mengenalkan pemilihan bupati dan wakil bupati periode 2016-2021 tersebut. Sebelum turun ke lapangan, para calon duta pilbup itu mendapat pembekalan materi dari dua komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi kemarin (4/11). Pembekalan materi yang digeber di kantor KPU tersebut dilakukan

Komisioner Divisi Sosialisasi KPU, Jamaludin, dan Komisioner Divisi Hukum, Edi Syaiful Anwar, kemarin (4/11). Jamaludin mengatakan, pihaknya mengundang para finalis pemilihan jebeng-thulik untuk kampanye Pilbup Banyuwangi 2015. Itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan partisipasi pemilih pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut. “Target kami, partisipasi pemilih pada pilbup 2015 mencapai 70 persen,” ujarnya. Pada kesempatan kali ini, para finalis pemilihan jebeng-thulik yang berusia rata-rata 17 tahun sampai 18 tahun tersebut diberi

pembekalan materi menyangkut pemilih pemula, misalnya tentang syarat-syarat menjadi pemilih pemula, yakni telah berusia 17 tahun atau lebih, belum berusia 17 tahun tapi sudah pernah menikah, atau para purnawirawan alias seseorang yang sudah tidak lagi menjadi anggota TNI/Polri. Jamaludin berharap finalis jebeng-thulik Banyuwangi berperan aktif mengenalkan perhelatan pilbup kepada masyarakat. Panitia penyelenggara pemilihan jebeng-thulik menyatakan siap ambil bagian dalam kegiatan tahap pesta demokrasi itu. Ketua Pelaksana Pemilihan

Jebeng Thulik Banyuwangi 2015, Hendra Febri, mengatakan saat karantina di Desa Kemiren pada 7 sampai 13 November mendatang, para finalis akan membaur dengan masyarakat desa adat Oseng tersebut. Saat membaur di tengah masyarakat, mereka akan mengenalkan pelaksanaan pilbup 2015. “Cara mereka menyosialisasikan pilbup akan menjadi bagian dari penilaian menyeluruh yang dilakukan dalam menentukan pemenang Pemilihan JebengThulik Banyuwangi 2015,” kata pemuda asal Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, tersebut. (sgt/c1/afi)

SEMENTARA itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dalam mengenalkan hajatan akbar lima tahunan tersebut. Komisioner KPU Banyuwangi, Suherman, mengatakan selain memberikan bimbingan teknis (bimtek) terkait mekanisme pemungutan dan penghitungan suara ketika melakukan road show ke seluruh, pihaknya juga menyerukan agar para anggota PPK dan PPS berperan aktif menyosialisasikan pilbup kepada masyarakat. Anggota PPK dan PPS diminta melakukan sosialisasi

DOK.RaBa

Suherman

agar masyarakat datang dan menggunakan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS) pada coblosan 9 Desember mendatang. Menurut Suherman, PPK dan PPS bisa melakukan woro-woro kepada masyarakat melalui be-

berapa cara, misalnya melakukan siaran keliling atau bekerja sama dengan takmir masjid. “Ajakan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilih bisa disiarkan melalui pengeras suara masjid dan musala,” ujarnya kemarin (4/11). Bukan itu saja, Suherman juga mengingatkan para anggota PPS bahwa undangan kepada pemilih untuk menggunakan hak pilih di TPS, yakni formulir C-6, harus mulai disebar ke masyarakat pada H minus 3 coblosan. “Saat melakukan road show ke masing-masing PPK dan dihadiri para anggota PPS di wilayah kerja PPS tersebut, kami juga menyampaikan materi pemahaman pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) serentak tahun 2015 dan komitmen serta integritas penyelenggara,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Pengesahan Rancangan Perda IPPT Terancam Tertunda BANYUWANGI - Target Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Banyuwangi mengesahkan empat rancangan peraturan daerah (raperda) hari ini (5/11) tampaknya sulit terwujud. Dari empat raperda yang dijadwalkan disahkan, besar kemungkinan hanya tiga raperda yang dapat disahkan melalui rapat paripurna pagi ini. Itu menyusul belum tercapainya titik temu terkait salah satu klausul dalam raperda izin penggunaan dan pemanfaatan tanah (IPPT). Pihak eksekutif ingin luas lahan untuk kepentingan lain yang wajib IPPT seluas 500 meter persegi, sedangkan legislatif berkeinginan 2.500 meter persegi. Lahan untuk kepentingan lain yang dimaksud adalah lahan untuk rumah, restoran, rumah toko (ruko), perkantoran, dan sekolah swasta atau negeri. Klausul untuk luas lahan wajib IPPT untuk pendirian perumahan baru, perluasan perumahan, tanah kavling, dan lain-lain, sudah tercapai kata sepakat. Pembukaan perumahan baru bisa dilakukan di atas lahan minimal dua hektare (Ha), perluasan perumahan seluas satu Ha, dan tanah kavling paling sedikit 5 ribu meter persegi.

Ketua DPRD, I Made Cahaya Negara, mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi terkait batasan luas lahan wajib IPPT tersebut. Berdasar komunikasi yang telah dilakukan, kata dia, Pj bupati menyatakan akan melakukan rapat dengan tim eksekutif. “Jadi, besar kemungkinan raperda IPPT belum dapat disahkan besok (hari ini),” ujarnya kemarin (4/11). Menurut Made, eksekutif beralasan ketentuan lahan 500 meter persegi wajib IPPT tersebut adalah dalam rangka tertib penataan ruang di Banyuwangi. Pertimbangan lain, kebijakan itu dinilai tidak membebani masyarakat karena pengurusan IPPT gratis. “Tetapi, pertimbangan legislatif, masyarakat kecil yang akan mendirikan usaha akan terbebani. Meski di atas kertas gratis, pengawasan adanya pungutan di bawah meja sulit dilakukan,” kata dia. Ketua Pansus Raperda IPPT DPRD, Zainal Arifin Salam, menambahkan pengesahan perda bisa dilakukan jika ada kesepakatan antara eksekutif dan legislatif. Namun, pembahasan raperda IPPT masih belum tercapai kata sepakat. Dikatakan, eksekutif berkeinginan

luas lahan untuk kepentingan lain yang wajib IPPT 500 meter persegi. Kenyataan di lapangan, kata Arifin, saat ini ekonomi kreatif tumbuh pesat. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga tumbuh signifikan. Apalagi kita juga harus bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. “Agar sektor UMKM tidak terhambat, pansus berkeinginan batas luas IPPT 2.500 meter persegi. Jadi pelaku UMKM yang akan mendirikan usaha tidak terbebani,” paparnya. Wakil Ketua DPRD Ismoko menambahkan, Banmus DPRD menjadwalkan pengesahan empat raperda dapat dilakukan hari ini. Empat raperda tersebut, antara lain raperda IPPT, raperda pengendalian peredaran minuman beralkohol, raperda perizinan pelayanan kesehatan swasta, dan raperda Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Raperda Minol, BUMDes, dan pelayanan kesehatan swasta, tidak ada kendala. Khusus IPPT masih ada klausul yang belum ada titik temu,” cetusnya. Menurut Ismoko, jika salah satu klausul dalam raperda IPPT belum tercapai kata sepakat, maka pada rapat paripurna pagi ini hanya tiga raperda yang disahkan. (sgt/c1/afi)

DOK/RaBa

PENGESAHAN MOLOR : Rapat paripurna DPRD yang dipimpinan Made Cahyana dengan agenda penjalasan diajukan raperda BUMDes dan Revisi Perda IPPT beberapa waktu lalu.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.