Radar Banyuwangi | 5 September 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 5 SEPTEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 33

Empat Bocah Terseret Arus Boom Satu Hilang, Tiga Selamat dari Maut

Mandi di Muara Berujung Petaka

1

BANYUWANGI - Pantai Boom, Banyuwangi, makan korban sore kemarin. Empat bocah yang sedang asyik bermain air terseret arus Pantai Boom hingga ke tengah laut. Beruntung, tiga anak berhasil diselamatkan warga meski ada yang sempat pingsan. Hingga berita ini ditulis (pukul 20.00)

Pukul 15.30: Empat anak, Denis, Andang, Dadang, dan Tomi bermain di sekitar muara di dekat penangkaran penyu Pantai Boom, Kelurahan Mandar

3

satu anak belum ditemukan. Upaya pencarian masih terus dilakukan terhadap anak yang bernama Dadang, 14, warga Kampung Ujung, Banyuwangi, itu. Petugas Satpolair dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus melakukan pencarian. Identitas empat anak yang terseret arus itu adalah Denis Tri Bintang, 14, asal Kampung Ujung; Andang Pamungkas, 14; Dadang, 14; dan Tomi Anggara, 15, warga Kampung Mandar. Denis, Andang, dan Tomi, bisa diselamatkan. Sedangkan Dadang masih belum jelas keberadaannya n Baca Empat...Hal 43

Pukul 16.30: Tanpa sadar mereka terseret arus ke tengah. Denis merasakan jika pasir di bawah air yang mereka injak seperti amblas ke dalam

SELAMAT: Salah satu korban tenggelam di Pantai Boom, Tomi Anggara, 15, setelah siuman di IGD RSUD Blambangan, kemarin (4/8) malam.

FREDY RIZKI/RABA

4 Pukul 16.40: Batang kayu besar yang sebelumnya mereka peluk bersama-sama, tiba-tiba menghilang, Denis dan Andang langsung menyelamatkan diri ke tepi, sedangkan Dadang yang tidak bisa berenang berpegangan kepada Tomi

2 Pukul 16.00: Melihat ada batang kayu besar yang mengambang di aliran muara, mereka pun memutuskan untuk mandi

6 5

Pukul 16.45: Karena tidak kuat menahan berat badan Dadang, Tomi pun melepaskan pegangannya, Fathor Roji, salah satu warga ikut menolong. Malang karena derasnya arus dia tidak berhasil menyelamatkan Dadang, Fathor justru nyaris ikut tenggelam.

Pukul 17.00: Tomi dan Fathor dibawa ke RSUD Blambangan. Denis dan Andang dibawa ke pos Polair.

GRAFIS:REZA FAIRUZ/RABA

REKENING LISTRIK

Pembuang Limbah Bisa Didenda Rp 3 M

Kejaksaan Bantu PLN Tagih Pelanggan Bandel BANYUWANGI - Tunggakan pelanggan listrik yang nilainya mencapai hampir Rp 4 miliar menjadi beban tersendiri bagi Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Sesuai MoU (memorandum of understanding) dengan PLN, korps Adyaksa tersebut punya tanggung jawab moral menagih tagihan listrik yang belum dibayar pelanggan. Kejaksaan sebagai pengacara negara langsung tancap gas melakukan upaya persuasif kepada pelanggan yang bandel. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan mediasi antara penunggak dengan pihak PLN. Hasilnya pun lumayan. Dari tagihan sebanyak lebih-kurang Rp 4 miliar, kejaksaan sudah berhasil merampungkan lebih-kurang 41 persen beban PLN tersebut. Jika dihitung, nilai nominal yang terbayar Rp 1,6 miliar. Sayang, kejaksaan enggan menyebut nominal yang sudah dibayar pelanggan kepada PLN n Baca Kejaksaan...Hal 43

KUCUR

NGOPAI

Dokter Penjelajah Kuliner

KALIPURO - Menanggapi limbah pemotongan ayam yang mencemari Sungai Betekan di RT01/RW05 Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kalipuro, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi langsung merespons. BLH kemarin langsung mengambil sampel air sungai yang tercemar tersebut. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah, mengatakan secara kasat mata saat melakukan pengecekan di lapangan, sungai tersebut sudah tercemar limbah. ”Laporan petugas di lapangan tadi (kemarin) kalau dilihat dari permukaan air memang sudah tercemar. Tetapi, tetap perlu pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui sejauh mana tercemarnya,” kata Husnul kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Husnul menambahkan, pembuangan limbah pemotongan ayam ke sungai itu jelas melanggar Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup n

Satu Jamaah Meninggal di Madinah Bernama Kasimidi Marjan Asal Purwoharjo MAKKAH - Kabar duka menyelimuti jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi di Madinah. Seorang jamaah dikabarkan meninggal dunia karena sakit Laporan dan usianya JUHDY sudah tua. dari Makkah Jamaah yang bernasib malang itu bernama Kasimidi Marjan, 63, warga RT01/RW1 Dusun Krajan, Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo. Kasimidi meninggal saat masih berada di Madinah bersama rombongan kloter 26. ”Kasimidi memang sudah sakit sejak sebelum-

KEGEMARAN mencoba kuliner dari satu restoran ke restoran lain sering membuat dr. Ingrid Melia Kartika Sp.KFR, 44, lupa diri. Meski ada beberapa jenis makanan yang mungkin dihindari para dokter lain, hal tersebut tidak menjadi persoalan bagi ibu dua anak tersebut. Di Banyuwangi ketika mendengar kabar dibuka restoran baru, dirinya hampir selalu menyempatkan diri mencoba. Mulai yang ada di kota sampai di sekitar lereng Gunung Ijen. Kriteria yang digunakannya dua n

Baca Pembuang...Hal 43

JUHDY FOR RABA

LANGSUNG TAWAF: Rombongan JCH Banyuwangi tiba di Makkah setelah menempuh perjalanan darat dari Madinah sejauh 450 Km.

SEBELUM MENINGGAL: Kasimidi Marjan dikasih air minum oleh tim kesehatan haji saat berada di Madinah.

nya,” kata Juhdy. Awalnya Kasmidi tergabung dalam kloter 8. Dia tidak ikut diberangkatkan ke Tanah Suci lantaran sedang mengalami sakit. Kasmidi pun men-

jalani perawatan di Surabaya. Dirasa kondisinya sudah membaik, Kasmidi diberangkatkan ke Tanah Suci bersama kloter 26 n Baca Satu ...Hal 43

RENDRA KURNIA/RABA

TIDAK LAYAK: Sungai Betekan sangat tidak layak digunakan untuk kegiatan sehari-hari oleh warga karena tercemar.

Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (24)

Pantai Pancur Nan Cantik, Trianggulasi Disambut Monyet

Baca Dokter... Hal 43 FREDY RIZKI/RABA

Tim ekspedisi jelajah pantai Jawa Pos Radar Banyuwangi kali ini mengunjungi Pantai Pancur dan m Pantai Trianggulasi. Dua pantai P itu masih berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.

Buntut kampanye damai, tim Su-Si akan lapor DKPP Nggak malah damai, tapi tambah panas! Muncul dua nama pengganti Dadang Wigiarto Siapa pun penggantinya harus tetap netral!

TAUFIK FERDIANSYAH, Tegaldlimo

http://www.radarbanyuwangi.co.id

PUAS menjelajahi Pantai Plengkung, tim ekspedisi tidak langsung bergegas pulang. Sebab, di kawasan TNAP itu masih banyak pantai-pantai yang wajib dikunjungi. Pemandangan pantainya juga tidak kalah menarik dan tentu sangat eksotis n

RENDRA KURNIA/RABA

Baca Pantai...Hal 43

SANGAT EKSOTIS: Keindahan Pantai Pancur terletak pada pantainya yang berpasir putih dan bebatuan yang berlumut. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

34

Jawa Pos

Sabtu 5 September 2015

Ketua Gabbsi Resmi Mundur

ALI NURFATONI/RABA

SERU: Pertandingan tingkat SMA berlangsung di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin.

16 Tim Tidak Sportif BANYUWANGI - Beragam drama tersaji dalam pertandingan Liga Voli Pelajar (Livope) Banyuwangi tahun 2015. Hingga kemarin (4/9) ada beberapa tim yang sudah melenggang ke babak delapan besar, baik tingkat SMP maupun SMA. Ternyata masih ada tim yang bertindak tidak sportif dalam ajang tahunan itu. Tercatat belasan kontingen tidak hadir dalam even yang dipusatkan di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, tersebut. Yang paling mencolok adalah

delegasi SMP. Betapa tidak, ada 16 tim yang terpaksa didiskualifikasi gara-gara tidak datang di arena pertandingan. Tak ayal semua tim itu disorot karena bertindak tidak fair. 16 tim itu terdiri atas 8 tim putra dan 8 putri. Masing-masing tim itu adalah tim putra-putri Wongsorejo, Singojuruh, Siliragung, Kalibaru, Pesanggaran, Glagah, Glenmore, dan Sempu. Semua tim itu tidak hadir tanpa alasan jelas. Calon lawan yang dihadapi pun langsung dinyatakan

menang tanpa harus bertanding. Beruntung, tindakan tidak sportif yang menimpa wakil SMP itu tidak merembet ke tingkat SMA. Dari 24 delegasi, tidak ada satu pun kontingen yang absen. Maka dari itu, persaingan merebut juara di tingkat SMA dianggap lebih seru. Tingkat SMP putra yang memastikan lolos ke perempat final, antara lain Gambiran, Cluring, Purwoharjo, Genteng, Kabat, Rogojampi, dan Banyuwangi. Di tingkat SMP putri yang melaju ke babak delapan besar

BANYUWANGI - Kinerja ketua cabang olahraga (cabor) yang gagal membawa prestasi masih terus disorot. Desakan mundur dari kursi ketua dianggap pantas bagi pemimpin cabor yang tidak membawa efek positif bagi kemajuan olahraga di Banyuwangi. Terutama bagi ketua cabor yang sudah lama menjabat. Namun, selama itu pula tidak ada wujud prestasi yang patut dibanggakan. Padahal, Banyuwangi dianggap sebagai gudangnya atlet potensial. Bayangkan, tidak ada perubahan soal prestasi yang selama ini didengungkan. Kegagalan meraih medali dalam even major pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim selama dua edisi terakhir menjadi bukti klimaks. Hingga saat ini, belum ada ketua cabor ‘’kawakan’’ yang berani meletakkan jabatan. Justru, ada ketua cabor baru yang telah siap untuk menanggalkan jabatan. Keputusan mengejutkan itu datang dari Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabbsi) Banyuwangi, Mujiono. Kepala Sekolah SMAN 1 Glenmore itu secara resmi mengundurkan

PENGUSAHA restaurant yang cantik ini bernama Ni Nyoman Mulyani, 48. Saat membaca salah satu harian pagi Jawa Pos Group tentang perawatan yang dilakukan oleh New Nias 4, dia langsung tertarik untuk mendatangi New Nias 4. Saat konsultasi, Ni Nyoman bermasalah dengan berat badan dan kelebihan lemak di daerah perut dan bermasalah pada asam urat dan kolesterol tinggi. Saat itu berat badannya mencapai 79kg, dan lingkar perut 98cm-103cm-106cm. Saat itu pula, Ni Nyoman langsung menjalani program penurunan berat badan dan setrika body. Benar saja, saat terapi sekali berat badannya langsung turun dan lingkar perutnya turun 4cm, 4cm, 4cm. Mulai saat itu, Ni Nyoman langsung percaya dengan sekali terapi di New Nias 4 langsung turun. Bahkan saat terapi yang kedua, berat badan turun 6kg, lingkar perut turun 7cm, 6cm, 6cm. Anehnya sejak saat itu, asam urat dan koletsrerolnya pun turun

Agenda Kota

Desy Gelar Uji Kompetensi Perhotelan TEMPAT Uji Kompetensi Perhotelan Indonesia (TUK PI) Desy Education kembali menggelar Diklat Perhotelan angkatan ke-7 setiap hari Minggu mulai tanggal 6, 13, dan 20 September 2015. Uji kompetensi ini dimulai pukul 08.00 s/d selesai, bertempat di Hotel Santika Banyuwangi. Informasi lengkap lihat website www. desyeducation.com, atau datang langsung ke kantor Desy Education di Jalan Hayam Wuruk 75 Giri, Banyuwangi , telepon. (0333) 424476, atau 085258036777, atau hubungi PIN: 740EB849. Buruan daftar dan tempat terbatas. (*)

drastis, pusing-pusing saat bangun tidur pun lenyap, kembali bugar. “Kini tubuh saya kembali bugar, dan saat ini saya mencoba program lain yaitu bleaching wajah, agar kulit wajah semakin putih dan kinclong,” kata Ni Nyoman. Sementara itu, Owner Gardenia Nias Sauna, Andriyani, SH,M.Hum mengatakan pihaknya memiliki lima perawatan, yaitu penurunan berat badan, satu kali terapi langsung bisa turun satu hingga empat kilogram. Kedua, perawatan setrika body yaitu mengecilkan perut (body) satu kali terapi langsung turun lingkaran tubuh satu hingga 10 cm. Ketiga, setrika wajah yaitu mengencangkan wajah dan

membentuk wajah. Keempat, memutihkan wajah untuk menghilangkan flex dan jerawat. Lima, memutihkan tubuh dan menghilangkan bekas luka, terapi rambut rontok (botak), juga terapi rambut uban serta terapi memperbesar payudara. Gardenia Nias Sauna juga melayani spa mata, spa bibir, spa tangan, perut, leher serta beberapa massage. “Kami menggunakan teknologi Galvanic Body Shaping Age LocI,” katanya. Untuk mendapatkan perawatan ini, Gardenia Nias Sauna memberikan diskon mulai 10 hingga 50 persen. Datang dan kunjungi langsung ke All New Nias di Perum Gardenia Blok G-165 (depan Fitness Center) Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul 10.00-19.00. Telepon 087862546210; 081353318838. All New Nias Denpasar di Jalan Mertanadi 97X Kerobokan Kuta Bali; Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D Padang Sambian Denpasar; cabang lainnya di Jalan Teruna Jaya Delod Puri Kediri Tabanan. (*)

ALI NURFATONI/RABA

HEBAT : Tim SD putra Kecamatan Cluring (jongkok) menahbiskan diri sebagai juara menghadapi wakil Genteng (berdiri) kemarin.

‘’Pembinaan kita berjalan dengan baik,’’ ungkapnya. Dia menjelaskan, jika prestasi itu akan tetap ditingkatkan. Dia mengingatkan kepada semua siswa untuk tetap berlatih keras demi meningkatkan prestasi di

masa yang akan datang. ‘’Prestasi ini akan terus kita tingkatkan,’’ katanya. Apalagi, ada Pekan Olahraga Sekolah Dasar (POR SD) Jawa timur tahun 2015. Dia mengutarakan, gelar juara itu menam-

bah daftar panjang prestasi yang telah ditorehkan Kecamatan Cluring selama ini. ‘’Kemarin, kita juga kirim dua siswa cabang bola voli untuk mengikuti O2SN tingkat SD,’’ pungkasnya. (ton/bay)

ISTIMEWA

SEMPURNAKAN RUKUN: Puluhan CJH Plus PT Rosana diberangkatkan pada 1 September 2015 lalu.

Rosana Berangkatkan Puluhan CJH Plus

Peserta Lomba Dangdut Tionghoa Membeludak BANYUWANGI-Spektakuler! Antusiasme peserta untuk mengikuti lomba lagu pop nostalgia dan dangdut karaoke khusus bagi warga Tionghoa, sungguh tinggi. Pendaftar lomba yang akan diadakan di Mascot Resto, Minggu, 6 September 2015, membeludak. Tak pelak, Bina Vokalia dan Musica Banyuwangi terpaksa menutup pendaftaran lebih awal. Inne Soeherman, pengelola Bina Vokalia dan Musica Banyuwangi mengakui bahwa animo peserta dari dalam dan luar Banyuwangi sangat tinggi. Jumlah peserta yang mendaftar sudah melampaui target. Bahkan, penonton yang akan menyaksikan perhelatan bergengsi di Mascot Resto dipastikan ikut membeludak. “Mereka yang mau menonton kehebohan lomba nanti sudah banyak yang menelepon. Saya sampai kewalahan,” tutur Inne

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

tama adalah masalah kesibukan pekerjaan. Karena kesibukan pekerjaan itu, dia tidak bisa memberikan perhatian yang maksimal terhadap program dan kegiatan Gabbsi Banyuwangi. ‘’Ini merupakan keputusan yang terbaik,’’ katanya. Alasan kedua yang membuat Mujiono melepaskan diri dari GABBSI Banyuwangi adalah kontribusi prestasi. Pada Porprov Jatim V 2015, cabor bridge gagal membawa satu keping medali untuk kontingen Banyuwangi. “Tidak mencapai target yang diharapkan,” tukasnya.(ton/c1/bay)

Langsung dan Bugar Bersama New Nias 4

adalah Bangorejo, Tegaldlimo, Purwoharjo, Genteng, Songgon, dan Banyuwangi. Tim SMA putra yang akan saling bentrok di babak delapan besar adalah Gambiran, Singojuruh, Tegaldlimo, Kalibaru, Genteng, Glenmore, Muncar, dan Banyuwangi. Tim SMA putri yang bersaing menuju semifinal Gambiran melawan Singojuruh, Tegaldlimo melawan Srono, Genteng melawan Glenmore, dan Muncar melawan Giri. (ton/c1/bay)

Cluring Sukses Kawinkan Gelar tingkat SD BANYUWANGI – Delegasi dari Kecamatan Cluring sukses besar dalam Liga Voli Pelajar (Livope) tingkat SD kemarin (4/9). Betapa tidak, dua tim putra dan putri berhasil keluar sebagai jawara dalam ajang yang digeber di Taman Blambangan, Banyuwangi itu. Kepastian champion itu menyusul hasil manis di laga puncak kemarin. Tim SD putra Kecamatan Cluring sukses menggulung wakil dari Kecamatan Genteng dengan dua set langsung. Kesuksesan tim putra itu juga merambah ke tim putri. Kali ini, kontingen putri Kecamatan Cluring melibas Tegaldlimo. Kemenangan yang diukir juga dengan dua set langsung. Kemenangan di partai final itu membuat Kecamatan Cluring sukses mempertahankan gelar. Pada tahun lalu, mereka juga berhasil merengkuh trofi bergengsi itu. Kepala UPTD Kecamatan Cluring, Kunthi M.Pd, sudah optimistis dua tim yang diturunkan itu bakal sukses. Sebab, para pemain selalu berlatih serius.

diri dari jabatan yang dia pegang sejak tahun 2014 lalu itu. Dia secara legawa mengundurkan diri karena tidak sanggup memberi prestasi dalam Porprov Jatim V yang digeber Juni lalu. Jika dicermati, even tersebut merupakan even besar pertama sejak Gabbsi Banyuwangi berdiri. ‘’ Saya dengan sadar dan legawa mengundurkan diri dari jabatan Ketua Gabbsi Banyuwangi periode 2014-2017,’’ katanya. Ada berbagai alasan mengenai keputusan mundur itu, Mujiono memberikan beberapa pertimbangan. Alasan yang per-

ISTIMEWA

Inne Soeherman

kepada koran ini, kemarin. Inne menambahkan, lomba yang akan dimulai pukul 13.00 WIB, itu akan diikuti warga Tionghoa dengan usia 45

tahun ke atas. Mereka akan memanaskan panggung Mascot Resto dengan lagu pop nostalgia dan goyang dangdut. “Performance seluruh peserta besok, khususnya dangduters, pasti spektakuler,” ujar mantan vokalis Elfa’s Singer tersebut. Saat ini, persiapan venue di Mascot Resto sedang dilakukan demi suksesnya lomba. Panggung ditata apik dengan lighting yang memukau dan sound system agar cetar membahana. Peserta dan penonton dijamin nyaman menikmati acara di restoran yang berada di Sukowidi, Jalan Yos Sudarso Banyuwangi itu. Apalagi, didukung halaman parkir kendaraan yang luas dan aman. “Pada tanggal 27 September 2015 nanti, lomba nyanyi tembang kenangan dan dangdut juga diadakan khusus untuk ibu-ibu. Ayo ibu-ibu buruan daftar!,” seru Inne. (*)

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Fasilitas VIP, Harga USD 4500, Pasti Berangkat ROMBONGAN Calon Jamaah Haji (CJH) VIP PT ROSANA berangkat ke tanah suci tanggal (1/9). Sebelum terbang ke Madinah, para tamu Allah itu bermalam di sebuah Hotel Jakarta. Sebagai biro perjalanan haji dan umrah, tidak salah jika puluhan CJH yang berasal dari berbagai daerah ini memilih Rosana sebagai pilihan. “Ibadah haji merupakan rukun Islam yang terakhir, wajib sekali seumur hidup. Diperlukan pelayanan yang profesional, pelayanan yang baik,” kata Hj Rosana Hayati, owner PT Rosana yang ikut memimpin rombongan CJH ini. Hj Rosana mengatakan, selama berada di tanah suci, CJH melalui biro perjalanannya akan mendapat pelayanan VIP (Very Important Person). Untuk menjaga kenyamanan para

jamaah diberangkatkan dengan jumlah peserta yang terkontrol dengan menggunakan dua hingga tiga bus saja. Didampingi oleh tour leader hingga pembimbing ibadah haji dari Indonesia. Pelayanan VIP lainnya adalah lokasi hotel bintang lima, Hotel Fairmont Makkah yang nol meter yang sangat dekat. Di Madinah pun, para jamaah menempati hotel bintang lima yaitu Hotel Intercontinental. Tenda lempar jumrah di Mina juga sangat dekat dengan Jamarat. Makan fullboard Hotel dan prasmanan. “Para CJH dari Rosana juga didampingi dokter selama perjalanan ibadah haji. Di cover asuransi perjalanan. Fasilitas masing-masing jamaah yang komplet, koper bagasi, koper cabin, tas paspor, tas sandal, tempat peralatan mandi, tempat make up, handuk, payung, sajadah, mukena, kain ihram, dan tiga macam seragam,” kata Hj Rosana.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Tidak hanya itu, CJH Rosana juga mendapat alat bantu dengar (Electronic Hajj), serta pembekalan dan manasik haji sejak di Indonesia. Meski mendapatkan pelayanan yang super VIP ini, namun PT Rosana memberikan harga yang terjangkau di kelasnya. “Untuk saat ini kami membuka pendaftaran haji plus. Hanya USD 4500, Anda sudah mendapat nomor porsi dengan system siskohat. PT Rosana memberikan keamanan dengan ijin SK Kemenag RI PPIU No.D/554 & PIHK No.D/76. Motto kami: profesional, kekeluargaan dan kebersamaan. Insyaallah kami Aman-Amanah dan Pasti Berangkat,” ujarnya. Informasi: Kantor PT. Rosana Banyuwangi Jalan KH. Agus Salim No. 5-A (Untag ke Barat) HP. 08113539056. Kantor cabang resmi: Pasuruan, Jember, Probolinggo, Pandaan, Surabaya, Malang, Situbondo, Jakarta. (*)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SABTU 5 SEPTEMBER

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Halaman 35

UNJUK RASA

Diprotes, Eksekusi Lahan Tetap Lancar NUR HARIRI/JPRS

TANYA KASUS: Sejumlah warga Jangkar di Kantor Kejari Situbondo setelah audiensi dengan pihak kejaksaan terkait dugaan korupsi Kades Jangkar, kemarin (4/9).

Desak Dugaan Korupsi Kades Jangkar Dituntaskan PANJI - Belasan warga Desa/Kecamatan Jangkar, kembali mendesak Kejaksanaan Negeri (Kejari) Situbondo untuk menuntaskan dugaan korupsi yang dilakukan Kades Jangkar n  Baca Desak...Hal 32

NUR HARIRI/JPRS

SEMPAT MOLOR: Eksekusi lahan di Kecamatan Panarukan sempat diwarnai protes, kemarin (4/9).

PANARUKAN - Pelaksanaan eksekusi lahan di Desa Wringinanom dan Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, sempat molor kemarin (4/9). Pasalnya, pihak termohon tetap merasa tidak puas akan pelaksanaan eksekusi yang dilakukan Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Eksekusi lahan kali ini dilakukan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian Polres Situbondo. Selain itu, pengamanan juga dibantu oleh beberapa anggota Koramil Panarukan serta Anggota Satpol PP. Dalam eksekusi lahan tersebut, pihak tergugat Syafiuddin merasa tidak puas dengan putusan hakim. Bahkan, termohon di dampingi oleh LPK Situbondo agar eksekusi tidak terus dilaksanakan. Namun, protes tersebut tidak membuat eksekusi gagal. Eksekusi tetap dilakukan setelah pengamanan ketat dilakukan. Dari pihak kepolisian setidaknya menerjunkan 75 anggota polisi dan personil dari Koramil dan delapan orang satpol PP. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, eksekusi dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang ada. Karena itu pihaknya harus mengamankan jalannya eksekusi. “Kami hanya mengamankan eksekusi lahan sesuai peraturan. Kalau tidak ada surat eksekusi tidak mungkin kami ke lokasi, itu sudah ditetapkan di pengadilan,” kata Nanang n  Baca Diprotes...Hal 32

Muncul Dua Nama Pengganti Dadang SITUBONDO - Jabatan Dadang Wigiarto sebagai Bupati Situbondo dipastikan akan berakhir Minggu besok (6/9). Untuk mengisi kekosongan pimpinan pemerintah daerah, sudah ada dua nama yang akan menggantikan, hingga Bupati Situbondo hasil Pemilu 9 Desember 2015 mendatang diputuskan. Dua nama yang rencananya bakal

menggantikan Dadang Wigiarto nantinya akan bergantian. Orang yang pertama bakal meneruskan pimpinan pemerintah di Situbondo adalah Syaifullah, Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo. Pria ini akan menjadi pelaksana harian (Plh) Bupati Situbondo. Untuk nama yang kedua adalah Zainal Muhtadhiin, Asisten 1 Sekda Propinsi

Jawa Timur. Pria ini nantinya akan menggantikan Syaifullah dan menjadi Penjabat (Pj) Bupati Situbondo sampai terpilihnya bupati hasil pemilu mendatang. Ketua DPRD Situbondo, Bashori Shanhaji mengatakan, nama Syaifullah dan Zainal Muhtadhiin masih akan dibahas kembali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Untuk pengganti yang menerus-

kan tugas-tugas bupati sebagai Plh yaitu pejabat tertinggi yang ada di daerah, dalam hal ini sekda. Untuk masa jabatan, kemungkinan hanya selama 20 hari,” katanya, kemarin (4/9). Kemudian Syaifullah akan digantikan Zainal Muhtadhiin sebagai Pj. Bupati Situbondo n  Baca Muncul...Hal 32

Semarak Harjakasi ke-197

http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

SMPN 1 Situbondo

SMPN 2 Panji

SMPN 1 Jangkar

SMPN 1 & 2 Mangaran

SMPN 3 Situbondo

SMPN 1 Kapongan

SMPN 1 & 2 Suboh

SMPN 4 Situbondo

SMPN 1 Sumbermalang & SMPN 1 Jatibanteng email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


R A D A R situbondo

afriCa Van java

36 RAZIA

Jawa Pos

Sabtu 5 September 2015

Sholeh Pepeng, 19 Tahun Jadi Loper Koran Jawa Pos

Sebelum Mengantar ke Pelanggan, Sempatkan Membaca Koran

NUR HARIRI/JPRS

TIDAK PATUH: Beberapa warga ditilang polisi karena melanggar lalu lintas di pertigaan Cappore, kemarin (4/9).

Terobos Marka Jalan, Puluhan Warga Ditilang PANJI - Satlantas Polres Situbondo terus melakukan razia di beberapa lokasi. Siang kemarin (4/9), polisi menindak tegas dengan memberikan surat tilang kepada puluhan pengendara yang melanggar lalu lintas, di pertigaan Cappore, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji. Pengamatan Wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, puluhan warga yang ditilang polisi, paling banyak karena menerobos marka jalan raya. Mereka sebelumnya datang dari jalan arah utara Jalan Argopuro dan akan berbelok ke kanan atau ke barat. Sayang, kesadaran warga untuk mematuhi peraturan lalu lintas masih rendah. Dari arah utara tersebut, banyak pengendara yang melintasi di jalur yang sebenarnya hanya boleh dilintasi pengendara dari arah selatan. Nah, begitu mereka berbelok, warga yang menerobos marka jalan langsung terkejut karena di depan mereka ada belasan polisi yang melakukan razia simpatik. Pengendara yang ketahuan tidak bisa berkutik dan mereka langsung ditilang setelah diminta untuk menunjukkan SIM atau STNK mereka. Pengendara yang dihentikan polisi tampak kebingunan dan mereka memberikan alasan macam-macam. Ada yang mengaku mau ke pasar, jarak yang dituju hanya dekat, serta alasan lain seperti mau bekerja. “Maaf, Pak. Saya terburu-buru mau jemput anak saya yang pulang sekolah. Baru sekali ini saya melanggar,” dalih salah seorang warga. Selain pengendara yang menerobos marka jalan, polisi juga merazia warga yang tidak mengenakan helm. Bahkan, jika ada warga yang tidak membawa STNK, maka polisi langsung mengamankan kendaraannya. Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Yudi Wahyu Hindarto mengatakan, pihaknya tidak akan pernah bosan melakukan razia dan menindak tegas penggendara yang melanggar. “Agar masyarakat mematuhi peraturan lalu lintas dan mereka sadar betapa pentingnya mematuhi rambu-rambu yang ada. Tujuannya juga untuk keselamatan sendiri,” katanya. (rri/pri)

KDRT

Pekerjaan memang harus selalu dinikmati dan disyukuri. Inilah yang dilakukan Sholeh Pepeng. Selama 19 tahun dia menjadi loper Koran Jawa Pos.

HABIBUL ADNAN, Situbondo

Bagi warga Situbondo, terutama beberapa pejabat di instansi pemerintahan, nama Pepeng sudah tidak asing lagi. Nama lengkapnya adalah Sholeh Pepeng. Lelaki yang tinggal di jalan Kartini, Kauman, Situbondo itu menjadi loper koran Jawa Pos di sejumlah instansi. Menekuni pekerjaannya sebagai loper koran sudah cukup lama. Sejak tahun 1997 silam, dia sudah menggeluti pekerjaannya itu. ”Berarti sudah 19 tahun saya di

Jawa Pos,” ujarnya. Dia mengaku, alasan tetap bertahan dengan pekerjaannya itu karena senang membaca beritaberita yang ada di Jawa Pos. Baik berita Jawa Pos pusat atau berita di Radar. ”Sebelum mengantarkan koran, saya sempatkan baca berita dulu,” ujarnya. Karena itulah, dirinya tidak ingin berpindah dengan pekerjaannya saat ini. Baginya, kesenangannya dengan berita-berita yang ditampilkan di Jawa Pos, menjadi nilai lebih bagi dirinya selaku loper koran. ”Ada kebanggaan tersendiri. Saya cinta Jawa Pos,” tambah Pepeng Karena alasan itu juga, Pepeng tetap menikmati pekerjaanya sebagai loper koran. Baginya, menikmati pekerjaan harus ada pada setiap orang. Sebab, dengan cara itu, semua pekerjaan akan terasa ringan. ”Kita juga akan tetap merasa betah dengan pekerjaan kita,” terangnya. Dalam pandangan Pepeng, apa

NUR HARIRI/JPRS

Tengkar dengan Istri, Suami Tak Terima SITUBONDO - Polres Situbondo terus mendalami kasus dugaan penganiaan yang dialami Linda Suciwati. Perempuan 41 tahun tersebut diduga dihajar oleh tetangganya sendiri berinisial AD, yang tinggal di Lingkungan Karang Asem, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo. Kasus penganiayaan ini terjadi pada 28 Agustus 2015 lalu. Linda Suciwati sempat berselisih karena jemuran milik AD menghalangi jalan di depan rumah Linda. Dara-gara jemuran itu, Linda menegur AD agar tidak meletakkan jemuran yang menghalangi jalan. Namun, teguran Linda didengar istrinya SD, berinisial HS. Perempuan itu keluar rumah dan terjadi adu mulut dengan Linda. Pada waktu cekcok terjadi, konon HS memukul korban hingga perkelahian dua wanita itu berusaha dilerai oleh warga sekitar. Tidak disangka, AD yang melihat istrinya bersitegang dengan Linda juga emosi. Dengan menggunakan tangan kosong, AD memukul wajah Linda hingga dua kali. Mendapat pukulan keras, Linda kemudian terjatuh. Beruntung, pada saat pukulan ketiga akan dilayangkan AD ke arah Linda, AD ditarik oleh istri dan warga. “Pukulan pertama kena hidung sampai keluar darah. Kemudian pukulan kedua terkena mata saya dan saya terjatuh,” kata Linda. Begitu AD dan Linda sudah berhasil dipisah, Linda langsung diantar ibunya langsung melapor ke Mapolres Situbondo. Polisi yang mendapat laporan kasus penganiayaan tersebut langsung membawa Linda ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuk diobati dan dimintakan visum. “Saya sampai empat hari menjalani rawat inap di rumah sakit. Untuk kasus ini sudah saya laporkan,” pungkasnya. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, dugaan tindak pidana penganiayaan tersebut hingga kini masih ditangani penyidik. “Setelah laporan, kami langsung memintakan visum dokter. Untuk selanjutnya, kami akan mintai keterangan saksi-saksi termasuk terlapor,” tegasnya. (rri/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

ANTAR KORAN: Sholeh Pepeng tetap bersyukur dan ikhlas menjalani tugasnya sebagai loper Koran Jawa Pos.

jika untuk memenuhi kebutuhan hidup, pasti akan terpenuhi.

”Buktinya saya tetap merasa tercukupi,” pungkasnya. (pri)

Rata-Rata Naikkan Harga 10 Persen Sidak Proyek Revitalisasi Pasar Arjasa SITUBONDO – Lemahnya nilai tukar rupiah jelas berdampak pada berbagai sektor. Misalnya pada usaha kecil dan menengah. Seperti perbengkelan dan toko elektronik. Sebab, beberapa sektor usaha itu harus menaikan harga. Seperti spare part serta gadget yang harus menyesuaikan dengan kurs dollar. Seperti yang dialami beberapa sektor usaha di Kabupaten Situbondo saat ini. Dari pantauan ke sejumlah distributor hand phone (HP) dan bengkel resmi serta beberapa suku cadang lainnya, mayoritas harganya sudah naik. ”Sudah ada kenaikan semua. Misalnya spare part,” ungkap Jhoni, salah satu pemilik bengkel. Dia mengungkapkan, menaikkan harga itu harus dilakukan. Sebab, dari agen semua spare part, harganya memang sudah naik. ”Sedangkan barangnya diambilkan dari luar negeri. Makanya saya sebagai pemilik bengkel kendaraan roda dua sudah membuat tabel harga baru untuk sejumlah produk. Untuk semua produk yang naik harga, seperti belt yang dari

harga Rp.65 ribu menjadi Rp.80 ribu perbuah,” terangnya. Begitu juga dengan harga roller. Barang buatan Thailand itu juga sudah naik. Sebelumnya, berharga Rp.60 ribu. Saat ini harganya naik menjadi Rp.70 ribu per setnya. ”Rata-rata kenaikan sebesar 10 persen,” tambahnya. Pengaruh meroketnya nilai tukar dolar itu juga dirasakan penjual barang-barang elektronik. Salah satu pemilik konter HP, Wiwik, 40 mengaku kalau beberapa barang jualannya sudah naik harganya. ”Sudah banyak yang naik,” terangnya. Beruntung, dirinya masih memiliki banyak stok lama. Sehingga stok tersebut tetap dijual dengan harga yang lama. ”Kalau dijual harga baru, kasian konsumen dan pelanggan. Bisa lari semua pelanggan kita, ujar pemilik konter di jalan Irian Jaya itu. Sedangkan harga yang di agen sudah naik. Oleh karena itulah, untuk stok yang baru, dirinya mau tidak mau akan menaikkan harga dengan kurs yang berlaku saat ini. ”HP serta aksesoris lainnya saat ini sudah naik semua,” pungkasnya. (bib/pri)

CJHSitubondoMeninggal Dunia di Madinah

TERLUKA: Linda Suciwati mengalami luka dibagian hidung dan matanya usai dipukul tetangganya, di Lingkungan Karangasem, Kelurahan Patokan.

pun yang dikerjakan pasti pernah dihantui rasa bosan. Baik itu pekerjaan ringan, lebih-lebih pekerjaan yang terbilang berat. Baik itu pendapatan kecil maupun pendapatan besar. Semuanya pasti pernah membuat pekerjanya bosan dan lain sebagainya. ”Itulah yang selalu saya pegang. Jujur saja saya pernah ingin berhenti. Misalnya karena tidak pernah mendapatkan penghargaan dan Jawa Pos. Tapi perasaan bosan itu sebentar,” kata Pepeng. Dia mengaku, penghasilan bekerja sebagai loper koran itu tidak seberapa. Akan tetapi hal itu bukan alasan tidak bisa menikmati pekerjaannya. Di tengah kekurangan penghasilan itu, dirinya selalu merasa bersyukur. ”Kunci yang lain adalah bersyukur,” imbuh Pepeng. Sebab, bagaimana pun besarnya pendapatan, jika untuk memenuhi gaya hidup, tidak akan pernah cukup. Akan tetapi

SITUBONDO – Berita duka datang dari rombongan calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Situbondo. Mastuyo Hamza Kasim,50, warga Dusun Pandean, Desa Wongsorejo, Kecamatan Banyuputih meninggal dunia pada Hari Kamis (3/9) lalu, sekitar pukul 12.30 waktu Madinah. Mastuyo masuk kloter tujuh. Dia tergabung dalam romobongan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ibrahimy. Ketua KBIH Ibrahimy, HM. Armoyu ketika dihubungi kemarin (4/9) membenarkan adanya jama’ah haji yang meninggal dunia. Armoyu mengaku, Mastuyo meninggal dunia karena menderita pernyakit liver. ”Dari sini (Situbondo) memang sudah sakit,” ujarnya. Bahkan, dua hari sebelum berangkat ke Tanah Suci, Mastuyo baru keluar dari rumah sakit di Situbondo. Kata Armoyu, dia

juga sudah lama menderita penyakit tersebut. Keterangan yang diperoleh Jawa Pos Radar Situbondo, Mastuyo meninggal dunia waktu di rawat di RS Al-Anshar, Madinah. Armoyu menerangkan, Mastuyo dirawat di RS Al-Anshar selama tiga hari. ”Dirawat tiga hari, terus beliau meninggal. Semoga saja beliau husnul hatimah,” kata lelaki yang kini tinggal di Sukorejo itu. Kata Armoyu, Mastuyo meninggal sebelum dirinya bisa mengerjakan ibadah umrah. Sebab, jama’ah yang lain sudah bertolak dari madinah menuju tanah suci mekkah pada Hari Rabu (3/9) lalu. Sedangkan Mastuyo tetap di rumah sakit tempatnya di rawat. ”Yang lain berangkat. Dia tetap dirawat dulu. Tapi ternyata beliau sudah menghembuskan napas terakhirnya,” pungkas Armoyu. (bib/pri)

Rata-Rata Harga Naik 10 Persen Situbondo – Lemahnya nilai tukar rupiah jelas berdampak pada berbagai sektor. Misalnya pada usaha kecil dan menengah. Seperti perbengkelan dan toko elektronik. Sebab, beberapa sektor usaha itu harus menaikan harga. Seperti spare part serta gadget yang harus menyesuaikan dengan kurs dollar. Seperti yang dialami beberapa sektor usaha di Kabupaten Situbondo saat ini. Dari pantauan ke sejumlah distributor hand phone (HP) dan bengkel resmi serta beberapa suku cadang lainnya, mayoritas harganya sudah naik. ”Sudah ada kenaikan semua. Misalnya spare part,” ungkap Jhoni, salah satu pemilik bengkel. Dia mengungkapkan, menaikkan harga itu harus dilakukan. Sebab, dari agen semua spare part, harganya memang sudah naik. ”Sedangkan barangnya diambilkan dari luar negeri. Makanya saya sebagai pemilik bengkel kendaraan roda dua sudah membuat

tabel harga baru untuk sejumlah produk. Untuk semua produk yang naik harga, seperti belt yang dari harga Rp.65 ribu menjadi Rp.80 ribu perbuah,” terangnya. Begitu juga dengan harga roller. Barang buatan Thailand itu juga sudah naik. Sebelumnya, berharga Rp.60 ribu. Saat ini harganya naik menjadi Rp.70 ribu per setnya. ”Rata-rata kenaikan sebesar 10 persen,” tambahnya. Pengaruh meroketnya nilai tukar dolar itu juga dirasakan penjual barang-barang elektronik. Salah satu pemilik konter HP, Wiwik, 40 mengaku kalau beberapa barang jualannya sudah naik harganya. ”Sudah banyak yang naik,” terangnya. Beruntung, dirinya masih memiliki banyak stok lama. Sehingga stok tersebut tetap dijual dengan harga yang lama. ”Kalau dijual harga baru, kasian konsumen dan pelanggan. Bisa lari semua pelanggan kita, ujar pemilik konter di jalan Irian Jaya itu. (bib/pri)

ARJASA – Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo mengadakan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Arjasa, kemarin (4/9). Ini karena tempat tersebut mendapatakan program revitalisasi pasar dari Kementerian koperasi RI. Ketua Komisi II, Janur Sasra Ananda mengatakan, sidak dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengerjaan program tersebut. ”Kenapa harus Arjasa. Itu kita lihat tadi,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Menurut Janur, Komisi II mendesak agar kegiatan tersebut dikerjakan dengan sebaikbaiknya. Salah satunya adalah pengaturan los dan kios agar lebih tertib. ”Jangan sampai muncul keributan di kemudian hari,” tambahnya. Selain masalah itu, dalam pengaturanpedagangyangmenempati los, harus diutamakan pedagang yang sudah lama berjualan di Pasar Arjasa. Dengan demikian, tidak akan terjadi permasalahan apapun. Menurut Janur, pedagang yang lama jangan sampai tidak kebagian los. Dia mengatakan, hal itu

HABIBUL ADNAN/JPRS

TURUN: Komisi II melakukan sidak di pasar Arjasa kemarin. Pasar Arjasa mendapatkan program revitalisasi pasar.

sering terjadi. ”Ketika ada program pasar, pedagang yang lama justru tidak kebagian los,” katanya Komisi II juga meminta agar masalah retrebusi juga lebih diatur. Baik itu retrebusi kepada desa maupun kepada koperasi pasar. ”Bagaimana agar lebih diatur lagi,” terang politisi partai Demokrat itu. Bagi Janur, program revitalisasi pasar sangat bagus bagi pengembangan pasar ke depan. Sebab, pengaturannya sangat bagus.

Misalnya sistem sanitasi. ”Saya lihat tadi sudah bagus. Pembuangannya juga bagus,” terangnya. Janur mengaku, banyak masyarakat yang berharap agar tidak hanya pasar Arjasa saja yang mendapatkan program tersebut. ”Banyak yang minta agar pasar desa yang lain juga dapat. Masyarakat berpendapat seharusnya semua pasar desa mendapatkan program,” pungkas Janur. (bib/pri)

Masih Memungkinkan Terjadi Perubahan n MUNCUL...

Sambungan dari Hal 31

Untuk pelantikan Zainal Muhtadhiin masih belum ditentukan kapan hari dan tanggal pelaksanaannya. “Senin (7/9) mendatang Sekwan akan diundang pemerintah

propinsi untuk membicarakan waktu pelantikan. Kalau rencananya, pelantikan akan dilakukan akhir September 2015, karena Plh Bupati Situbondo hanya menjabat sekitar 20 hari,” paparnya. Data yang diperoleh wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, dua nama yang

direncanakan akan meneruskan jabatan Dadang wigiarto masih akan digodok kembali. Bisa saja, dalam waktu dekat akan ada perubahan. Namun kemungkinan itu cukup kecil mengingat masa jabatan Bupati Dadang Wigiarto akan berakhir hari Minggu besok. (rri/pri)

Syafiudin Sebelumnya Menggugat BRI n DIPROTES...

Sambungan dari Hal 31

Selama di lokasi, Nanang menyebut sempat ada protes dari pihak tergugat. Akan tetapi, itu bisa diselesaikan secara persuasif sehingga eksekusi bisa

dilakukan dengan baik. “Termohon sempat protes kalau ada yang tidak adil. Jadi kalau itu yang dipermasalahkan terkait adil atau tidak, kami persilahkan agar menyelesaikannya dengan jalur hukum. Jadi jangan sampai menghalang-halangi jalannya

eksekusi,” paparnya. Diberitakan sebelumnya, Syafiudin akan menggugat BRI Situbondo, karena diduga melakukan kerjasama dengan pemenang lelang. Selain itu, surat eksekusi atas lahan dinilainya cacat hukum. (rri/pri)

Ancam Mendatangkan Massa Lebih Besar n DESAK...

Sambungan dari Hal 31

Itu dilakukan siang kemarin (4/9), dengan mendatangi Kantor Kejari di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Panji. Warga datang didampingi Koordinator LSM Transparansi, Junaidi Rofi. Dia menyebutkan, kedatangan warga untuk mempertanyakan mengapa Kades Jangkar, Sutiyono hingga kini masih belum dipanggil sebagai saksi. “Sudah tiga bulan kasus dugaan korupsi Kades Jangkar dilaporkan ke kejaksaan. Namun, sampai sekarang belum ada pemanggilan terhadap kadesnya. Warga meminta agar kades juga segera dipanggil sebagai saksi untuk dimintai keterangan, karena beberapa saksi sudah ada yang dipanggil,”

kata Junaidi. Dia menganggap kinerja Kejaksaan Situbondo terkesan lamban. Sebab, kasus yang dilaporkan pada Juni 2015 lalu, terduganya sama sekali belum dipanggil. “Sejak Bulan Juni 2015 saya kira sudah cukup bagi kejaksaan untuk melakukan penyelidikan. Apalagi, data dugaan penyimpangan sudah kami serahkan ke kejaksaan. Kami khawatir waktu yang lama justru dimanfaatkan untuk yang bukan-bukan oleh kades,” imbuhnya. Menurut koordinator warga Jangkar, Hadari, dugaan kasus korupsi yang sudah lama dilaporkan membuat warga datang kembali untuk mempertanyakan perkembangannya. “Itu sebabnya masyarakat terus mendesak pihak kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus korupsi di desa kami,” ujarnya.

Sementara itu, Hadari mengancam jika Kades Jangkar, Sutiyono, tidak dipanggil, maka warga akan kembali mendatangi kejaksaan bersama warga lain. “Jika dalam waktu dekat belum ada tindak lanjut, maka kami akan datang lagi bersama masyarakat yang lebih banyak. Kami berharap kejaksaan segera melakukan proses hukum dengan cepat,” pungkasnya. Diberitakan beberapa waktu lalu, enam warga Desa/Kecamatan Jangkar mendatangi kantor Kejari Situbondo untuk melaporkan kasus korupsi yang diduga dilakukan kepala desanya. Sementara, Kades Jangkar, Sutiyono mengaku terkejut, karena tudingan yang dialamatkan padanya sudah pernah dimediasi oleh salah satu anggota DPRD Situbondo. (rri/pri)


Jawa Pos

Sabtu 5 September 2015

BERAS IR 64 0

GULA PASIR

37

EKONOMI BISNIS R A D A R

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

300

0

DAGING AYAM BROILER

200

0

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

100

0

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

1000

400

100

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH 0

400

10.100

10.700

9.600

111.000

31.600

18.700

9.000

8.200

53.800

19.600

13.400

18.400

Dolar Tinggi Berkah bagi Pelaku UMKM Kerajinan BANYUWANGI - Tingginya nilai kurs dolar Amerika (USD) terhadap rupiah sebagian memang memukul sejumlah sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Utamanya UMKM yang masih mengandalkan bahan baku impor. Namun, UMKM yang menggunakan bahan baku lokal yang memiliki pasar ekspor malah sangat diuntungkan. Menurut Ketua Asosiasi Kerajinan Kuliner, Kaus, Aksesori, dan Batik (AKRAB) Banyuwangi, Samsudin, tekanan dolar AS terhadap mata uang rupiah menyebabkan omzet pelaku UMKM turun 10 hingga 20 persen. Sebaliknya, UMKM yang memiliki pasar ekspor omzetnya meningkat drastis. Saat ini UMKM yang sedang laku keras adalah usaha kerajinan yang menggunakan bahan baku lokal, seperti batok kelapa dan kayu kelapa. Permintaan produk kerajinan Banyuwangi meningkat sekitar 40 persen. Peminatnya sekarang tidak hanya konsumen lokal tapi sudah merambah pasar internasional. “Kerajinan mendapat berkah dari tingginya nilai tukar dolar karena produk mereka banyak dikirim ke luar negeri,” katanya. Sementara itu, usaha seperti batik, bordir, dan tekstil, yang mayoritas mengandalkan bahan impor terdampak atas naiknya dolar. Ongkos produksi lebih tinggi. Samsudin mengatakan, dengan biaya produksi yang meningkat, sejumlah pelaku usaha tidak mempertahankan harga produk mereka. “Beberapa ada yang menaikkan harga produk karena ongkos produksi naik hingga 20 persen,” katanya. Kondisi perekonomian yang sedang lesu, kata Samsudin, UMKM tidak mendapat efek signifikan. Sebab UKM tidak seluruhnya bergantung pada bahan impor. “Mulai krisis 1998 hingga sekarang kita masih bisa eksis dan terus tumbuh,” katanya. (cin/c1/afi)

DOK. RABA

BANYAK PERMINTAAN: Menjelang Hari Raya Kurban, harga sapi jantan di pasaran umum meningkat drastis hingga 30 persen.

Sapi Jantan Mahal, Pedagang Daging Njerit BANYUWANGI - Jelang Hari Raya Kurban harga sapi jantan di pasaran mulai mengalami lonjakan. Dampak lonjakan harga itu, pedagang daging sapi rugi besar karena harga daging tidak imbang dengan harga sapi. “Kenaikan cukup drastis antara 20 hingga 30 persen,” ungkap salah seorang pedagang daging di Pasar Rogojampi, Zein Alfin, kemarin (4/9) Zain mengungkapkan, sapi jantan dengan bobot satu kuintal yang biasanya dijual Rp 11 juta kini naik menjadi Rp 13 juta. Harga sapi yang biasanya Rp 15 juta, saat ini meroket jadi Rp 18 juta. Sementara itu, harga daging

sapi masih stagnan di kisaran Rp 105 hingga Rp 110 per kilogram. Menurut Zein, dengan lonjakan harga sapi 20 hingga 30 persen, maka harga daging sapi dijual dalam kisaran Rp 135 hingga Rp 140 ribu per kilogram. “Kita repot juga. Kalau harga daging dinaikkan pasti tidak laku,” cetusnya. Naiknya harga sapi jantan itu membuat pedagang dilema. Untuk menyiasati mahalnya harga sapi jantan itu, kata Zein, maka pedagang mencari alternatif lain, yaitu memotong sapi betina. Hanya saja alternatif itu

terbentur aturan pemerintah yang melarang sapi betina dipotong. Harapan sapi impor bisa meredam harga sapi lokal ternyata belum terwujud. “Pemerintah menjanjikan jika sapi impor datang, maka sapi lokal akan turun dan daging murah. Ketika masyarakat tanya ke pasar dan harga daging masih mahal, kepercayaan masyarakat langsung turun,” katanya. Akibatnya, pedagang mengurangi stok daging jual karena pasaran daging lesu. Saat harga daging sapi berada di kisaran Rp 90 hingga Rp 100, dirinya bisa memotong hingga

dua ekor sapi per hari. “Sedangkan saat ini satu ekor saja kadang tidak habis,” katanya. Mengenai stok sapi di Banyuwangi, Zein yakin stoknya memang masih cukup. “Kalau stok saya yakin banyak. Lihat saja di pasar hewan, banyak sapi. Tapi harganya tidak masuk akal,” cetusnya. Zein menduga kenaikan harga sapi itu disebabkan dekatnya Hari Raya Kurban, sehingga permintaan sapi meningkat. Oleh karena itu, pedagang daging sapi berharap harga sapi jantan dan harga daging normal seperti beberapa tahun lalu. (cin/c1/afi)

Target Penerimaan PBB Naik Jadi Rp 24,5 Miliar Agustus Realisasi Capai 96 Persen BANYUWANGI - Hingga batas akhir pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2), Dinas Pendapatan (Dispenda) hanya berhasil merealisasikan 96 persen senilai Rp 21,7 miliar dari target Rp 22 miliar. Rinciannya, Rp 11,6 miliar berasal dari objek pajak pedesaan

dan Rp 10 miliar dari perkotaan. Kepala Dispenda, Sudirman, melalui Kabid PBB, Teddy Radiansyah, mengatakan dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) perubahan tahun 2015, target penerimaan PBB akan direvisi menjadi Rp 24,5 miliar. Banyuwangi memiliki potensi wajib pajak (WP) sekitar 765 ribu senilai Rp 30 miliar. “Untuk memenuhi target Rp 24,5 miliar, kita akan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi,” kata Tedy.

Selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, Dispenda juga akan melakukan jemput bola dan monitoring ke daerah yang realisasinya rendah. “Seperti yang kita lakukan tahun sebelumnya. Langkah itu bisa mempercepat pencapaian target,” katanya. Kendala utama dalam menjaring PBB adalah belum adanya punishment yang jelas. Memang ada sanksi administratif 2 persen jika melewati batas pelunasan. Namun, itu dianggap kurang

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jl. Batur

Perum Griya Mahkota

Rumah Gardenia

Djl Sgr Tanah SHM L 775 m2 ada rmh ±300 m Blkng Suzuki Motor Jl. Batur 22, Singotrunan H: 085203287226/085230625412

Jual 2 Unit Rmh Tipe 36 Perum Griya Mahkota Kr. Rejo Bwi LT 103 dan 91 m2, Hrg 230 Jt 2 unit, TP, Hub: 087806620001

Djl Rmh Gardenia Lt. 96, Lb. 54, 2 kmr, 1 gdg, 1 toilet+pemanas, AC, Carport 450 Jt (Nego) Hp. 082233615369

Kebun Sengon

Berlian Kertanegara

Rumah Klatak

Dijual Kebun+Sengon L 2,2 H, TP, Pendarungan, Kabat H: 081232770876

Dikontrakkan Rmh Berlian Kertanegara Blok D1, Bwi H: 087755810428, 081249004061

Djl BU sgr rmh+Gdng ±3000 m2, Rmh+Kos2n 6 Kmr CP Ifa 081336349287 Klatak

SITUBONDO

BANYUWANGI

Karangagung

Lahan L.5.6 H

Djl Tanah Kavling , SHM, Siap Bangun Lt. 680 m2, Tepi Sungai Sukowidi di Karangagung Dkt Hardys H:081336611511 TP

Djl Lhan L.5.6Ha ada phn mangga 780bh umr.8th ccok utk program rmh.sederhana pemerintah SHM H: 082332573333

Hlg STNK P 2276 WG an M. Sholeh Kurniawan, Jl. Ikan Lumba-lumba No. 35

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + PADAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, • PERAPAT VGN WANITA IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI & PERMANEN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIM HP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Hlg STNK P 2854 W an Dwi Hadi Siswanto, Dsn. Karajan RT. 2/5, Kabat

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

PASAR EKSPOR: Pemahat kerajinan patung sedang menyelesaikan pesanan patung. Tingginya kurs dolar membawa berkah bagi UMKM yang memiliki pasar di luar negeri.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Chevrolet Spin

Suzuki Ertiga

DIJUAL Chevrolet spin tahun 014 htm/ pth PMK hrg 143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/06 pth htm PMK hrg 143,5/77,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Truck Fuso

Honda Freed

DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/84 PMK hrg 75/77,5/80/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Freed/mobilio tahun 012/015 htm PMK hrg 165/155 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Daihatsu Terios

Honda Jazz

DIJUAL Daihatsu Terios/xenia tahun 012/013 htm/pth PMK hrg 153,5/127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz Manual Th 014/010 Abu-abu/Putih Harga 205/171 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126

Nissan Big Promo Nissan Big Promo DP Mulai 21 Jt.an, Tenor 1-7 Th & Dapatkan 2 Th Free Jasa Servis. Info dan pemesanan: ANDI 081359944425 BB 2881226A

Avanza

Djl Tnh Tepi Jalan L 2570 m, SHM Jl. Mahoni, Giri H:085230531870/087712416130

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jl. Mahoni

HATI - HATI

efektif karena WP masih meremehkan. Di sisi lain, Teddy mengapresiasi desa yang membayar tepat waktu. Hingga Agustus ada 57 dari 217 desa atau kelurahan telah melunasi PBB. Desa yang membayar tepat waktu akan mendapat reward dari pemerintah. Tingkat kesadaran masyarakat membayar pajak bisa dibilang cukup bagus. “Ya sekarang dari pasif menjadi aktif dalam membayar pajak langsung ke perbankan yang sudah ditunjuk,” katanya. (cin/c1/afi)

Avanza DP 25% Ang 3,8 Jt, Agya DP 27 Jt Ang 2,7 Jt, Dyna DP 35 Jt H: 082301059000

Truk Mitsubishi Dijual 1 Unit Truk Mitsubishi Th 2004 100 ps Harga 150 Jt Nego Hub: 085234626564


SABTU 5 SEPTEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 40

ADA APA LAGI

Jembatan Terpanjang Diresmikan Pembangunan Habiskan Dana Rp 14 M

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MAKAM: Bekas galian kabel dibuat seperti kuburan karena sering membuat warga terperosok kemarin (4/9).

GAMBIRAN - Setelah sempat tertunda lama, Jembatan Wiroguno yang menghubungkan Dusun Krajan dan Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran, akhirnya diresmikan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, kemarin (4/9). Dengan ditandai pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti, Bupati Anas menyebut Jembatan Wiroguno yang diresmikan itu merupakan jembatan terpanjang di Kabupaten Banyuwangi. “Jembatan ini paling panjang di Banyuwangi,” cetus Bupati Anas. Jembatan yang baru diresmikan

Mirip Kuburan di Pinggir Jalan CLURING - Jengkel bekas galian kabel di pojok jalan simpang tiga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi, itu sering menyebabkan celaka, warga menimbun bekas galian itu hingga menggunduk mirip kuburan. Di bagian ujung dipasangi batu hingga menyerupai nisan. Tidak hanya itu, warga juga memberi bunga di batu nisan itu. Sehingga, sekilas mirip kuburan. “Galian itu sejak sepekan lalu. Itu membahayakan warga,” cetus Hadi Prayitno, 28, salah seorang pemuda setempat ■

itu, terang dia, merupakan bangunan baru. Sebelumnya, di lokasi itu tidak pernah ada jembatan. “Semoga bangunan ini bermanfaat bagi masyarakat. Saya juga titip agar menjaga dan merawat jembatan ini,” katanya. Anas menyebut, jembatan yang disebut terpanjang di Banyuwangi itu pembangunannya menghabiskan dana Rp 14 miliar lebih. Semua itu diberikan demi meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kalau dibuat bangun jalan, dana Rp 14 miliar ini bisa digunakan membangun jalan di 10 titik,” ujarnya ■ Baca Jembatan...Hal 41

Baca Mirip...Hal 41

BAGAIMANA INI...

SHULHAN HADI/JPRG

WAJAH BARU: Pekerja memasang puluhan lampu lampion di simpang tiga Desa Genteng Kulon kemarin (4/9).

Lampion Hiasi Simpang Tiga Genteng DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

NGENES: Plafon bagian depan kantor Kecamatan Cluring jebol kemarin (4/9).

Plafon Pendapa Kecamatan Jebol CLURING - Sudah beberapa bulan lalu plafon di pendapa kantor Kecamatan Cluring tersebut jebol. Tetapi, hingga kini tanda-tanda akan ada perbaikan belum terlihat. Padahal, plafon yang bolong itu berada di bagian depan. Salah satu warga Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Irawan, 49, mengatakan plafon di pendapa kantor Kecamatan Cluring itu bolong sejak beberapa bulan lalu. “Kesannya kurang perawatan,” katanya kemarin (4/9). Setiap warga yang sedang mengurus keperluan di kantor kecamatan, terang dia, pasti akan melihat plafon yang jebol itu. Sebab, lokasinya berada di bagian depan. “Asbes juga retak. Kalau mengenai warga kan bahaya,” cetus Bambang Sutanto, 49, warga Desa Benculuk lain, saat mengurus surat di kantor kecamatan. Camat Cluring, Yoppy Bayu Irawan, saat dikonfirmasi membenarkan ada plafon di kantornya yang jebol. Sementara pihaknya memang tidak memperbaiki plafon itu karena akan segera direhab. “Perbaikan tinggal menunggu waktu. Minggu-minggu ini akan dipugar,” katanya. Camat mengaku sering menerima masukan, saran, dan kritik, terkait jebolnya plafon di pendapa kantor kecamatan itu. Apalagi, plafon yang jebol itu berada di bagian depan. “Kerusakannya tidak terlalu parah dan akan segera diperbaiki,” ujarnya. (ddy/c1/abi)

GENTENG - Simpang tiga Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, terlihat berbeda kemarin malam (4/9). Sekitar 50 lampu lampion menghiasi suasana malam di pusat kota terbesar kedua di Kota Gandrung itu. Pemasangan instalasi lampu itu

dilakukan petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi. Sejak sore mereka tampak sibuk memasang dengan cara membentangkan lampu secara berjejer. “Ada 50 lampu lampion yang kita pasang,” cetus Effendi, 49, salah satu pekerja, saat memasang

lampu lampion itu kemarin sore. Di wilayah Banyuwangi Selatan, terang Effendi, pemasangan lampu lampion oleh DKP Banyuwangi itu hanya di satu titik, yakni di simpang tiga Desa Genteng Kulon ■ Baca Lampion...Hal 41

EKO BUDIYONO/JPRG

DIRESMIKAN: Bupati Anas usai meresmikan jembatan Wiroguno di Desa/Kecamatan Gambiran kemarin (4/9).

Antaboga Diminati Turis Nepal dan India GLENMORE - Situs Antaboga yang dipercaya sebagian warga sebagai bekas tempat semedi Maha Resi Markandeya di Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, kini semakin ramai dikunjungi para wisatawan. Para pengunjung yang datang sebagian besar untuk beribadah itu bukan hanya orang Banyuwangi. Banyak juga warga Bali. Malahan, pengunjung asing dari India dan Nepal juga banyak. “Kini terus ramai,” cetus Kepala Desa Sumbergondo, Norman. Berdasar catatan yang ada, terang dia, pengunjung di tempat yang disucikan penganut Hindu itu mulai Januari 2015 hingga Juli 2015 tercatat sebanyak 1.700 orang. “Jumlah itu termasuk pengunjung asing,” ungkapnya. Meski mulai ramai dikunjungi wisatawan, terang dia, pihaknya belum memberlakukan peraturan khusus terkait para pengunjung. Sebab, semua kebijakan masih diserahkan kepada penduduk sekitar ■ Baca Antaboga...Hal 41

WISATA RELIGI: Lokasi masuk ke area Antaboga di kawasan hutan KPH Perhutani Banyuwangi Barat, Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, kemarin (4/9).

BAYU SAKSONO/RABA

Mengunjungi Pelukis Spesialis Papan Kayu di Cluring

Awalnya Hobi, Kini Karyanya Menembus Art Shop di Bali Untung Hariyadi, 58, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Cluring, menekuni seni lukis papan kayu sejak dua tahun lalu. Lukisannya mulai marak dipesan art shop dari Bali karena karyanya banyak diminati wisatawan asing.

KREATIF: Untung Hariadi menyelesaikan lukisan di papan kayu ditemani istrinya kemarin (4/9).

DEDY JUMHARDIYANTO, Cluring RUANG kerja Untung Hariyadi, 58, tidak terlalu luas. Ukurannya hanya sekitar empat meter kali lima meter. Lokasi yang berada di Dusun Kepatihan, Desa Cluring, itu dulu ruang tamu rumah milik orang tuanya. Di ruang tamu yang sudah direnovasi menyerupai toko itu terpajang hasil karyanya. Aneka lukisan di atas papan banyak terpajang di dinding dan

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

tempat khusus di ruangan tersebut. “Ini awalnya hanya hobi,” cetus pensiunan PNS di Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi itu. Dengan menggunakan cat tembok, Untung tampak cukup asyik melukis di atas papan. Dengan ditemani istrinya, Yuliastri Rahayu, 53, kakek dua anak dengan tiga cucu itu terus menyelesaikan pekerjaannya. “Melukis ini biasanya setelah dari sawah,” kata ketua RT 2, RW 3, Dusun Krajan, Desa Cluring, itu. Untung mengaku melukis itu sebenarnya bukan bakat atau hobi sejak kecil. Tapi, melukis di atas papan kayu sengon dengan ukuran 40 centimeter X 60 centimeter, dilakoni sejak dua tahun lalu, tepatnya setelah pensiun dari PNS. “Melukis tidak sulit, kok,” ujarnya. Setiap lukisan yang dikerjakan, ternyata sudah ada yang memesan. Sehingga, untuk mengerjakan tidak terlalu sulit ■ Baca Awalnya...Hal 41


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 5 September 2015

BLAMBANGAN RAYA

41

Harga Kayu Olahan Tetap Bertahan

FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KOKOH: Bangunan toko masih terpasang segel dari Satpol PP beberapa waktu lalu (kanan). Segel sudah dicopot kemarin (4/9).

Sudah Disegel, Kini Segel Hilang CLURING - Penertiban yang sering dilakukan Satpol PP Banyuwangi dituding warga kurang serius. Meski sudah melakukan tindakan dengan memasang segel, tapi tidak ada tindak lanjut. Itu seperti penyegelan bangunan toko di pinggir jalan raya Desa/Kecamatan Cluring. Beberapa waktu lalu Satpol PP Banyuwangi memberi peringatan dengan memasang segel karena dianggap melanggar garis

sempadan bangunan (GSB). Karena tidak ada tindak lanjut, segel yang dipasang oleh petugas penertiban itu dicopot. Padahal, bangunan masih tetap berdiri dan tidak berubah. “Bangunan jelasjelas melanggar aturan, tapi kok tetap dibiarkan,” cetus Muhamad Haeroni, 38, warga Desa/Kecamatan Cluring. Menurut Haeroni, bangunan toko itu dibangun pada tahun 2014.

Sebelumnya, jarak bangunan dengan jalan raya lumayan jauh. Tapi setelah dibangun, jadi mepet dengan jalan raya. “Tidak ada trotoar,” ungkapnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Penyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai, mengaku sudah memperingatkan pemilik toko untuk mengubah. Sebab, bangunannya melanggar GSB. “Kita sudah menegur, dan

kita juga sudah memasang segel. Kalau segelnya hilang, mungkin sobek atau kabur terkena angin,” dalihnya. Ditanya mengenai sanksi atas bentuk pelanggaran itu, Ripai mengaku tidak tahu persis. Sebab, aturan itu berada di dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Kabupaten Banyuwangi. “Aturannya berada di Dinas PU. Kami hanya menertibkan,” katanya. (ddy/c1/abi)

Ada Beberapa Situs Bersejarah ■ ANTABOGA...

Sambungan adari Hal 40

“Setidaknya bisa memutar roda ekonomi warga sekitar. Contoh sederhana adalah parkir,” katanya. Meski demikian, Norman mengaku telah mengupayakanagarlokasiitulebihdikenalmasyarakat dan bisa menjadi jujukan wisata religi. “Kita sudah

sampaikan ke dinas pariwisata dan mereka pernah datang ke sini hingga malam,” ungkapnya. Sementara itu, pemangku Antaboga, Gimin, 60, menyatakan kunjungan wisatawan ke lokasi wisata religi itu setiap hari selalu ada. Rombongan dalam jumlah banyak biasanya datang pada Jumat hingga Minggu. “Ramainya itu mulai Jumat sampai Minggu,” cetusnya.

Menurut Gimin, Antaboga yang disucikan umat Hindu itu selama ini menjadi jujukan beribadah. Sebab, di tempat itu ada beberapa situs bersejarah. Selain itu, ada dua pelinggihan Hindu Padmasana dan Siwa Buddha. Selain itu, juga ada patung dewi Kwan Im untuk umat Konghucu. “Yang paling barat Hindu Padmasana dan di sebelahnya Siwa Buddha,” jelasnya. (sli/c1/abi)

Gunakan Struktur Beton Bertulang ■ JEMBATAN...

Sambungan adari Hal 40

Dengan diresmikan jembatan itu, terang dia, diharapkan akan memperpendek jarak tempuh masyarakat di wilayah Kecamatan Gambiran, Tegalsari, dan Genteng. “Bisa

memudahkan masyarakat,” harapnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (Dis PU BM, CK, TR) Kabupaten Banyuwangi, Mujiono, mengatakan jembatan yang dibangun di Desa Gambiran itu memiliki bentangan 80 meter dengan lebar 9,7 meter. “Strukturnya beton bertulang dan rangka

baja A 60,” katanya. Dengan struktur itu, jelas dia, Jembatan Wiroguno yang dibangun dengan anggaran APBD tahun anggaran 2013 dan 2014 itu merupakan jembatan terpanjang di Kabupaten Banyuwangi. “Total anggarannya Rp 14 miliar lebih,” ungkapnya. (c1/abi)

Disambut Positif Warga Kota Genteng ■ LAMPION...

Sambungan adari Hal 40

“Lampu itu semua dari Malang,” ungkapnya. Menurut Effendi, lampion yang dipasang di Kabupaten Banyuwangi tidak semua dari Bali. Di wilayah kota Banyuwangi sebagian lampion

buatan Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi. “Lampion yang baru dari Gintangan,” terangnya. Kualitas lampion produksi Malang dan Gintangan, lanjut dia, sebenarnya tidak jauh berbeda. Perbedaan terletak pada bahan baku rangka saja. “Kalau dari Malang terbuat dari rotan, kalau yang Gintangan dari bambu,”

ungkapnya. Pemasangan lampu lampion itu mendapat sambutan bagus masyarakat. Sebab, suasana Kota Genteng sedikit hidup. “Kalau bisa jangan hanya di satu titik, juga ada di tempat lain,” kata, Eni, 25, salah satu warga Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. (sli/c1/abi)

Membahayakan Warga Pengguna Jalan ■ MIRIP...

Sambungan adari Hal 40

Galian kabel yang lokasinya berada di depan kantor Kecamatan Cluring itu sangat dalam. Setelah digali, oleh pekerja tidak segera diuruk. “Lokasinya berada di tikungan. Anak sekolah dan warga banyak yang terperosok,” ungkapnya. Warga lain, Subhan, 32, menyampaikan, setiap ada galian kabel, di lokasi itu selalu digali. Sebelumnya, sampai beberapa bulan dibiarkan dan tidak diuruk. “Dulu banyak

yang terperosok ke galian,” katanya. Merasa jengkel dengan tindakan pekerja galian kabel yang tidak segera menguruk, warga sepakat membuat gundukan pada galian itu hingga menyerupai kuburan, lengkap dengan batu nisan dan tanaman bunga. “Ini sebagai simbol kematian, karena kalau dibiarkan menyebabkan musibah,” dalihnya. Warga berharap pekerja yang melakukan penggalian kabel bawah tanah itu bertanggung jawab dan segera menguruk. Pekerja juga diminta lebih waspada dan tidak sembarangan

Ingin Mengikuti Pameran di Banyuwangi ■ AWALNYA...

Sambungan adari Hal 40

Cukup dengan menggoreskan kuas yang sudah dilumuri cat ke papan, Untung melukis sesuai dengan pesanan, termasuk tema, bentuk, ukuran, dan jenis warnanya. “Pesanan dari Bali, yang membeli turis asing,” terangnya. Meski dianggap tidak terlalu sulit, tapi untuk pengerjaan lukisan papan membutuhkan proses dan waktu yang cukup lama. Itu mulai dari menyiapkan papan kayu dari sengon kering, mengukur panjang dan lebar papan, hingga membentuk bagian kayu agar terlihat lebih halus. “Sebelum dicat harus dikeringkan dengan kompor, agar serabut kayunya hilang dan halus,” jelasnya. Agar lukisan yang sudah jadi bisa bertahan lama, halus, dan terlihat bagus, maka papan yang akan diberi lukisan itu dilapisi cairan anti gores. “Butuh kesabaran dan lumayan mengeluarkan energi,” ungkapnya. Untuk motif lukisan yang dibuat, tidak sama dengan lukisan pada umumnya, yakni lebih bernuansa kendaraan kuno, seperti mobil tahun 1980, motor Harley Davidson, mobil Volkswagen, dan gambar yang bernuansa kafe dan bar pada zaman tempo dulu. “Pesanannya dari Bali sudah seperti ini, kita hanya tinggal

mengerjakannya saja,” cetus Yuliarti Rahayu, 53, istri Untung yang membantu mengerjakan lukisan tersebut. Dengan dibantu tiga orang pekerja, dalam sepekan Untung mampu menyelesaikan lukisan sedikitnya 200 buah. Semua lukisan yang sudah jadi, langsung dikirim ke Bali menggunakan mobil kargo. Mengenai harga, lukisan itu tidak dijual di Banyuwangi, karena tergolong cukup mahal. “Kalau ada yang ingin membeli, harganya Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per lukisan,” terangnya. Kualitas lukisan papan tersebut sangat diminati pelancong mancanegara, karena dinilai unik dan menarik. Turis asing yang biasanya membeli lukisannya itu, berasal dari Swiss, Belanda, Afrika, Amerika, Australia, dan Jepang. “Kebetulan pemilik art shop di Bali, itu adik saya,” cetus Yuliarti Rahayu. Untung bersama istrinya, sebenarnya ingin sekali untuk mengikuti pameran yang sering ada di Banyuwangi. Namun sampai saat ini, dia masih belum ada waktu untuk melukis yang bernuansa Banyuwangi. “Sebetulnya kalau bisa dikembangkan dengan gambar barong, seblang, atau khas Banyuwangi lebih menarik lagi,” jelas perempuan yang juga kepala SDN VI, Tamanagung, Kecamatan Cluring, itu. (c1/abi)

melakukan penggalian dan pengurukan. “Kalau melakukan penggalian

harus memikirkan keselamatan warga,” pintanya. (ddy/c1/abi)

GENTENG - Melemahnya perekonomian nasional ternyata tidak berpengaruh terhadap harga kayu olahan. Padahal, para pedagang kayu itu mendatangkan barang dari luar Banyuwangi. Salah satu pedagang kayu, Samsul Arif, 58, asal Dusun Cangaan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, mengatakan selama sebulan terakhir tidak ada perubahan harga kayu olahan. Itu Artinya, harga kayu masih bertahan. “Harga masih normal,” katanya. Samsul mengaku, kayu olahan yang dia jual itu adlah kayu kelapa. Kayu itu didatangkan dari Sulawesi melalui pengiriman peti kemas. “Setiap dua hari sekali mendapat kiriman gelugu dari Sulawesi dan harganya normal,” ujarnya. Menurut Samsul, harga gelugu olahan itu mencapai Rp 23 ribu

SHULHAN HADI/JPRG

NORMAL: Samsul (berdiri) dengan usaha kayu olahannya di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, kemarin (4/9).

per batang. Harga itu merupakan harga yang ditetapkan sejak beberapa bulan lalu. “Saya setiap dikirim 20 kubik. Sampai sekarang tetap sama,” ungkapnya. Pedagang kusen dan jendela, Khoiri, 28, dari Dusun Kaliputih, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, menyampaikan sampai saat ini harga kayu

olahan masih belum ada perubahan. “Saya beli kayu harganya tidak berubah,” terangnya. Saat ini, jelas dia, harga yang ditetapkan untuk satu pintu mulai Rp 400 ribu hingga Rp 1,5 juta. Kalau upah untuk jasa pembuatan kusen harganya Rp 10 ribu per meter. (sli/c1/abi)


Semarak Harjakasi ke-197

42

Jawa Pos

Sabtu 5 September 2015

Parade SMP Penuh Semangat

SMPN 1 Asembagus

BERBAGAI acara telah digelar oleh pemerintah Kabupaten Situbondo untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-197. Semuanya, diharapkan untuk kian memupuk rasa kecintaan terhadap kabupaten berjuluk Kota Santri ini. Sehingga dari sana akan muncul rasa bangga. Nah, dari rasa bangga inilah diharapkan dari setiap orang akan memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Situbondo.

SMP 1 Katolik

SMPN 1, 2, & 3 Banyuputih

SMPN 2 & 6 Situbondo

SMPN 1 Panji

SMPN 1 & 2 Mlandingan dan SMPN Bungatan

SMPN 2 Kendit

SMPN 2 & 3 Panarukan

SMPN 3, 4, 5 Panji

SMPN 5 Situbondo

SMPN 1 Besuki & SMPN 2 Banyuglugur

SMPN 1 Panarukan

SMPN 1 Arjasa

SMPN 1 Banyuglugur


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 5 September 2015

BERITA UTAMA

43

Warga yang Menolong Ikut Terseret Arus n EMPAT... Sambungan dari Hal 33

Denis menuturkan, pukul 15.00 dia bersama tiga temannya bermain di sekitar muara Pantai Boom, dekat lokasi penangkaran telur penyu. Saat itu salah satu temannya yang bernama Tomi

mengajak mereka mandi di muara yang menuju ke laut. Andang, salah satu anak yang ikut dalam kelompok itu, kata Denis, sempat menolak karena ingat nasihat ayahnya yang melarang bermain di sekitar muara. Tetapi, karena diajak terus menerus, akhirnya semua

temannya pun mau. Ditambah lagi, mereka menemukan sebatang pohon tumbang yang terbawa arus di muara itu. Selanjutnya, keempat temannya itu memeluk batang kayu tersebut sambil berenang-renang mengikuti arus. Tanpa disadari, Denis melihat me-

reka semakin mendekati laut. “Kami berempat main di muara pukul 16.00. Lautnya dangkal, cuma sampai pusar, tapi tiba-tiba anginnya bertambah kencang, terus pasir yang di bawah kaki seperti masuk, lalu kita tenggelam,” terang Denis. Saat arus kencang datang,

Aktivitas Pemotongan Ayam Langsung Berhenti n PEMBUANG... Sambungan dari Hal 33

Seharusnya limbah pemotongan ayam itu tidak langsung dibuang ke sungai. ”Dendanya bisa mencapai tiga miliar dan ancaman hukuman tiga tahun penjara,” terang Husnul. Namun, pihaknya tidak bisa serta merta melakukan penindakan. Sebab, bisa jadi pemilik usaha pemotongan ayam tersebut masih kurang informasi terkait cara membuang limbah pemotongan ayam. Husnul juga berharap pihak-pihak terkait, seperti Dinas Peternakan dan camat Kalipuro, segera merapatkan bahwa kegiatan membuang limbah ke sungai itu tidak diperbolehkan. ”Selain itu, seharusnya pemilik usaha juga memiliki instalasi pengelolaan air limbah (IPAL),” terangnya. Mengenai izin usaha pemo-

tongan ayam tersebut juga perlu dipertanyakan, sebab pihak rukun tetangga (RT) setempat tidak merasa pernah dimintai izin oleh pemilik usaha. Padahal, jika memiliki usaha di suatu tempat, menurut Husnul, awalnya harus memiliki izin dari warga dan ketua RT setempat terlebih dahulu. ”Kunci pertama membuka usaha, seperti pemotongan ayam, ini adalah izin. Seharusnya pemilik usaha izin dulu ke RT,” jelasnya. Mengenai tercemarnya air sungai Betekan tersebut, Husnul berharap kepada warga setempat agar tidak menggunakan air sungai itu untuk keperluan sehari-hari. Dia juga sangat mengapresiasi masyarakat yang mengeluhkan tercemarnya air sungai di daerahnya itu. Menurutnya, itu merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. ”Sungai itu memang harus ber-

sih dari limbah apa saja, baik limbah pabrik maupun limbah rumah tangga. Kalau tercemar limbah, tidak ada manfaatnya dong pemerintah mencanangkan Festival Kali Bersih,” pungkas Husnul. Lebih lanjut, mengenai limbah pemotongan ayam yang mencemari sungai itu, akademisi dari Fakultas Hukum, Untag Banyuwangi, Irwan Kurniawan, sangat menyayangkan pembuangan limbah ke sungai itu. Menurutnya, seharusnya yang namanya limbah itu tidak boleh langsung dibuang begitu saja ke sungai. Limbah harus melalui proses penampungan terlebih dahulu di suatu tempat. ”Kalau sudah ditampung dan dinetralisasi baru limbah itu boleh dibuang ke sungai,” kata Irwan. Namun, dia berharap ke depan semua unsur yang bersangkutan, seperti pemilik usaha, Dinas Peternakan, BLH, dan aparat desa

setempat beserta warga, duduk bersama untuk membicarakan kelanjutannya. Pihaknya juga berharap warga tenang dan tidak melakukan kegiatan anarkis. ”Kalau sudah dipertemukan, warga dan pemilik harus ada perjanjian tertulis bermeterai. Apa saja tuntutan warga yang harus dipenuhi pemilik usaha,” pungkas Irwan. Sementara itu, di tempat pemotongan ayam yang ada di Dusun Selogiri itu kemarin tidak ada aktivitas sama sekali. Pemilik pemotongan ayam juga tidak ada di tempat. Karena tidak ada aktivitas pemotongan ayam, limbah juga tidak lagi ada yang dibuang ke sungai langsung. Namun, sungai masih terlihat tercemar karena pembuangan limbah yang sebelumnya. ”Tidak ada aktivitas, pemilik pemotongan ayam juga tidak ada,” jelas ketua RT setempat, Sahroni. (tfs/c1/aif)

Denis merasa kayu yang mereka peluk tiba-tiba hilang. Tahu-tahu mereka terseret ke tengah dan mulai tenggelam. Ketika mulai tenggelam, Denis dan Andang berhasil berenang dan mendekat ke pantai. Namun, dua temannya, Tomi dan Dadang, masih berada di belakang mereka. Denis menuturkan, dia melihat dua temannya masih terbawa arus. Salah seorang warga di dekat muara berusaha menolong Tomi dan Dadang. Tetapi, malangnya warga bernama Fathor Roji, 20, yang berusaha menolong tersebut justru ikut tenggelam setelah berhasil meminggirkan Tomi. “Dua-duanya (Tomi dan Fathor) terus dibawa ke rumah sakit. Saya nggak lihat Dadang lagi setelah itu,” imbuh Denis. Selanjutnya, Denis dan Andang dibawa warga dan anggota Polair, sedangkan Tomi dan Fathor dilarikan ke IGD RSUD Blambangan.

“Yang satu sudah bangun, cuma kedinginan. Tetapi, yang menolong malah belum siuman, sepertinya kehabisan banyak oksigen,“ terang Sumali, salah seorang petugas Polair. Tomi yang baru saja siuman bersedia menceritakan mengenai temannya yang belum ditemukan. Dia menceritakan, Dadang yang tidak bisa berenang itu sempat memegangi pundaknya. “Sampai terakhir dia di belakang saya. Saya bilang jangan dipegangi, tapi dia malah nggandoli. Akhirnya saya lepas soalnya arusnya kencang,” jelas Tomi. Sementara itu, beberapa petugas gabungan dari Polair, BPBD, dan nelayan setempat, masih melakukan pencarian siswa SMP 4 Banyuwangi tersebut di sekitar lokasi. Polair dan BPBD menggunakan perahu karet, sedangkan nelayan menyusuri tepi pantai menggunakan sampan.

Rupanya arus laut di malam hari yang cukup kencang dan gelapnya lokasi pencarian mempersulit mereka. “Tim SAR dari Jember baru bisa action besok pagi (hari ini), tapi kita akan terus cari sampai malam sekalipun. Kita perhitungkan arus pantai terus mengarah ke selatan. Semoga Dadang bisa ditemukan” ujar Bambang Purwanto, lurah Kampung Mandar. Kepala Satpolair Banyuwangi, AKP Bashori Alwi menambahkan, pihaknya akan melakukan pencarian bersama warga. Dia meminta pihak keluarga Dadang tetap tenang. Sebab, akibat kabar tersebut, orang tua Dadang langsung tidak sadarkan diri. “Kita tetap menyisir lokasi terakhir korban tenggelam. Selain itu, kami juga mengimbau agar lokasi tersebut tidak dijadikan lokasi berenang, apalagi dulu pernah menjadi lokasi tragedi Inkai,” tegasnya. (fre/c1/aif)

Upaya Jalur Hukum Pilihan Terakhir n KEJAKSAAN... Sambungan dari Hal 33

“Sesuai besaran yang dikuasakan kepada kami, total yang sudah terlunasi mencapai 41 persen,” beber Agus Budiarto, Kasi Datun Kejaksaan Negeri Banyuwangi, ditemui di ruang kerjanya kemarin. Jaksa asal Nganjuk itu menambahkan, dalam proses tunggakan pelanggan pihaknya mengedepankan langkah persuasif. Winwin solution menjadi prioritas penyelesaian masalah tersebut. Menurut Budi, boleh jadi pelanggan kesulitan sedangkan PLN

memang dikejar target. Alhasil, lewat duduk bersama ini kedua belah pihak sama-sama enak. Soal kemungkinan kejaksaan akan menempuh jalur hukum bagi penunggak yang bandel, Budi buruburu berusaha menepis. Pada dasarnya pihaknya akan tetap mengedepankan pendekatan persuasif. Meski ditunjuk sebagai kuasa bagi PLN, pihaknya tetap akan memosisikan diri sebagai mediator. Kalaupun sampai menempuh jalur hukum lewat gugatan di pengadilan, itu merupakan langkah paling akhir alias jurus pemungkas. “Kami tetap kedepankan mediasi. Soal jalur hukum itu nanti pilihan

paling akhir,” tegasnya. Seperti pernah diberitakan sebelumnya, kesadaran masyarakat membayar tagihan listrik kepada Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN Persero) area Banyuwangi masih tergolong rendah. Terbukti tunggakan yang didominasi pelanggan golongan 0 atau masyarakat umum itu mencapai Rp 4,4 miliar. Tunggakan tersebut berasal dari 57 ribu pelanggan dari seluruh 362 ribu pelanggan yang ada. Tunggakan pelanggan itu tersebar merata di seluruh rayon. Lama tunggakan tagihan rekening listrik yang belum dibayar para pelanggan itu rata-

rata satu hingga dua bulan. PLN memberikan sanksi kepada pelanggan yang menunggak. Januri mengatakan, pelanggan PLN pasca bayar yang melewati batas pembayaran pada tanggal 20 tiap bulan mendapat sanksi administrasi berupa biaya keterlambatan 9 persen. Selebihnya, PLN akan melakukan pemutusan listrik sementara. Sanksi pemutusan listrik di area Banyuwangi belum berjalan optimal. Sebab, jumlah pelanggan yang terlambat membayar cukup banyak, tidak sebanding dengan tenaga lapangan PLN. (nic/c1/aif)

Disediakan Penginapan di Pantai Trianggulasi n PANTAI... Sambungan dari Hal 33

Pantai yang pertama kali kami kunjungi, setelah mengunjungi Pantai Plengkung, adalah Pantai Pancur. Pantai tersebut terletak sekitar 5 Km dari Pos Rowo Bendo yang tak lain adalah pintu masuk menuju TNAP. Ada pasir putih dan lumut-lumut hijau yang tumbuh di bebatuan di sana. Sungguh cantik Pantai Pancur. Cukup mudah menuju Pantai Pancur. Medan yang kami lalui juga tidak terlalu berat. Di sekitar pantai juga berdiri Resor Pancur TNAP. Namun, kendaraan yang membawa tim ekspedisi tidak bisa sampai ke bibir pantai dan harus diparkir di Resor Pancur. Sebab, akses jalan untuk menuju bibir pantai memang harus dilalui dengan jalan kaki melewati jalan menurun. Kami pun melewati tangga untuk menuju bibir pantai. Saat melewati anak tangga yang lumayan banyak jumlahnya, akhirnya kami menjumpai pemandangan yang tak kalah eksotik. Hamparan pasir berwarna putih halus juga memanjakan mata kami yang mengunjungi Pantai Pancur. Garis pantai berpasir putih di Pantai Pancur ini juga lumayan panjang. Deburan ombak dari Pantai Pancur juga terdengar begitu keras saat kami datang ke Panti Pancur. Tampaknya, angin yang be-

gitu kencang saat kami datang ke Pantai Pancur membuat ombak begitu sangat besar di pantai ini. Sebuah bendera bertulisan ”Dilarang Berenang” pun tampak berkibar di tepi pantai. Hal ini menandakan memang untuk sementara pengunjung dilarang untuk berenang di laut lantaran ombak sedang ganas. Tidak masalah bagi rombongan tim ekspedisi. Meski ombak cukup besar, hal itu tidak sampai mengurangi keindahan dari Pantai Pancur. Pantai Pancur masih tetap terlihat begitu indah. Kami pun hanya bermain dan sekadar berjalan kaki di sepanjang pasir berwarna putih halus ini. Tidak jarang kami menjumpai pemancing yang sedang mencari ikan di tepi laut. Tebing-tebing kecil juga banyak terdapat di Pantai Pancur ini. Ini menjadikan ciri tersendiri dari Pantai Pancur. Selain keindahan pasir berwarna putih, adanya tebing ini menjadi nilai lebih bagi pemandangan keindahan dari Pantai Pancur. Nah, yang perlu diperhatikan bagi pengujung yang hendak datang ke Pantai Pancur sebaiknya membawa topi dan kacamata. Sebab, di sepanjang pantai ini sangat minim sekali tempat untuk berteduh. Karena lebih banyak tebing, pohon-pohon untuk berteduh di Pantai Pancur ini sangat minim jumlahnya. ”Udaranya panas sekali, pasir

beterbangan bisa mengganggu mata,’’ ujar Nugroho, bagian pemasaran Jawa Pos Radar Genteng, yang ikut ekspedisi. Oh iya, ada yang menarik lagi. Di sekitar Pantai Pancur juga terdapat sebuah aliran sungai kecil berair tawar. Air yang mengalir ini bermuara seperti air terjun kecil atau pancuran yang mengalir sampai bertemu dengan air laut. Itu juga sangat unik menurut kami. Sebab, sangat jarang sekali di sebuah pantai terdapat air mengalir seperti air terjun seperti yang ada di Pantai Pancur ini. Namun, saat kami datang ke pantai ini beberapa waktu lalu, aliran dari sungai kecil sedang kecil. Sehingga, pemandangan air mancur tidak begitu maksimal. Mungkin saja karena kemarau panjang ini sehingga membuat aliran sungai menjadi kurang volumenya. Selanjutnya, tim ekspedisi mengunjungi Pantai Trianggulasi. Dari Pantai Pancur, untuk menuju Pantai Trianggulasi, kami menempuh perjalanan sejauh 3 Km. Kalau dari Pos Rowo Bendo sekitar 2 Km jaraknya. Pantai ini hampir sama seperti Pantai Pancur. Hanya saja, garis Pantai Trianggulasi ini lebih landai dibandingkan dengan Pantai Pancur. Saat kami datang ke Pantai Trianggulasi, banyak sekali dahan-dahan pohon kering berserakan begitu saja di bibir pantai. Entah datang dari lautan

atau dahan pohon dari dalam hutan. Yang jelas dahan-dahan pohon itu menutupi sebagian pasir yang ada di Pantai Trianggulasi. Hutan pantai di sekitar Pantai Trianggulasi ini terlihat cukup lebat. Di tepi pantai kami banyak menjumpai pohon palem laut yang tumbuh lebat di sekitar pantai. Pohon-pohon waru besar juga banyak yang tumbuh di sekitar Pantai Trianggulasi ini. Karena populasi pohon di sini juga sangat lebat, jangan kaget kalau di sana juga banyak monyet yang berkeliaran. Asalkan tidak diganggu, monyetmonyet yang ada di Pantai Trianggulasi ini tidak akan menyerang. Dan yang terpenting, jangan sesekali memberi makan monyet di dalam hutan. Sebab, jika diberi makan, monyet itu akan terus mengejar dan terus meminta makan. Di sekitar Pantai Trianggulasi juga banyak terdapat penginapanpenginapan yang memang disediakan untuk menginap bagi para pengunjung yang ingin berlama-lama di Pantai Trianggulasi. Selain itu, di dekat Pantai Trianggulasi ini juga terdapat Pura Luhur Giri Salaka. Pura ini merupakan salah satu pura peninggalan sejarah yang sampai sekarang masih dipakai oleh umat Hindu untuk acara keagamaan, yaitu upacara Pager Wesi yang diadakan setiap 210 hari sekali. (*/c1/aif/bersambung)

FREDY RIZKI/RABA

ABAIKAN LARANGAN: Kasatpolair berbincang dengan dua bocah yang selamat, Denis dan Andang, di Makopolair, sore kemarin.

Tiba di Makkah Langsung Tawaf n SATU... Sambungan dari Hal 33

”Kita masih belum mengetahui informasi secara medis apa penyebab pasti JCH Banyuwangi meninggal tersebut. Kami perkirakan memang karena sakit dan sudah tua. Sebab, saat di Surabaya memang sudah sakit,” terang Juhdy. Sementara itu, JCH Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 8, 9, dan 10 kemarin sudah sampai di Makkah. Seluruh JCH memang sudah meninggalkan Madinah menuju Makkah dengan perjalanan darat

menggunakan bus sejauh ku- dalam kloter 8 maktabnya berang-lebih 450 Km. rada di daerah Raudhoh, Makkah. Seluruh jamaah haji Banyuwangi Sementara JCH kloter 9 di daeyang datang di Makkah kemarin rah Shisah, Makkah. ”Tapi di langsung melakukan tawaf um- setiap hotel sudah disediakan rah di Masjidilharam. ”Tawaf bus yang bisa digunakan 24 jam umrah di Makkah ini hukumnya nonstop. Nama busnya Bus Sewajib bagi seluruh jamaah yang lawat,” jelas Juhdy. (tfs/c1/aif) melaksanakan ibadah haji,” tambah Kasi Penyelenggara Info Redaksi Haji dan Umrah (PHU) Ingin membaca laporan perjalanan Banyuwangi, Muklis. haji di rumah Anda setiap hari? Silakan berlangganan Jawa Pos Radar Selanjutnya, setelah melaBanyuwangi. kukan tawaf umrah, seluruh Hubungi: JCH langsung menuju hotel yang jaraknya 2 Km Irwan : 08175402007 (Banyuwangi Kota) dari Masjidilharam. JCH Nugroho : 085336124077 (Banyuwangi Selatan) Banyuwangi yang tergabung

Tak Menolak yang Penting Bersih n DOKTER... Sambungan dari Hal 33

Kalau tidak tempat yang unik dan nyaman, tentu masakannya yang enak. Kalau sudah memenuhi keduanya, secepat mungkin dia mencoba kuliner di restoran itu. Meski gemar makan dan mencoba tem-

pat kuliner baru, wanita berzodiak Taurus itu mengaku enggan membuka usaha rumah makan. Selain ribet, kata Ingrid, lebih enak menjadi penjelajah kuliner karena bisa mencoba di banyak tempat. “Kalau membuka sendiri, malah tidak bisa ke mana-mana,” ujar dokter penghobi renang itu.

Ketika ditanya makanan yang dia hindari, alumni SMAK Santo Yusuf Malang itu mengaku semua jenis makanan dia lahap. Seafood yang menjadi kegemarannya sejak muda. “Yang penting bersih, nggak ada pantangan,” kata Ingrid sambil tersenyum. (fre/c1/aif)

Kampanye Damai Bagian Sosialisasi Pilbup n TIM SU-SI... Sambungan dari Hal 44

Sehingga pasangan Anas-Yusuf tidak harus mengambil izin cuti untuk mengikuti kegiatan tersebut. Ketua KPU Syamsul Arifin menjelaskan, kegiatan yang dilakukan KPU seperti kampanye damai atau debat antar kandidat, merupakan bentuk sosialisasi kepada publik. Kegiatan tersebut digelar untuk memperkenalkan

pasangan calon sekaligus sebagai upaya mendorong partisipasi pemilih pada Pilbup Banyuwangi 2015 mendatang. “Ini tidak boleh dipahami secara sepotong-sepotong,” cetus mantan jurnalis tersebut. Pernyataan senada dilontarkan Ketua Panwaslih Banyuwangi, Atim Hariyadi. Dikatakan, sesuai regulasi Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, ketika pasangan calon (paslon) incumbent melaku-

kan kampanye, maka harus cuti. Namun, konteks kegiatan kemarin merupakan bagian sosialisasi yang diselenggarakan KPU. Meski bertajuk kampanye damai, kegiatan kemarin merupakan salah satu tahap sosialisasi untuk menginformasikan perhelatan pilbup 2015. “Ada kekhususan. Karena ini tahap pilbup, menurut kami kegiatan tetap bisa berjalan walau incumbent tidak cuti,” jelas Atim. (sgt/c1/afi)

Tim Su-Si Maksimalkan Kampanye Dialogis n HANYA... Sambungan dari Hal 44

RENDRA KURNIA/RABA

PANAS MENYENGAT: Tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi menikmati keindahan Pantai Trianggulasi.

Sementara itu, Su-Si akan mengandalkan sosialisasi kepada lintas elemen masyarakat dan silaturahmi kepada komunitas-komunitas pendukungnya. Selain itu, tim kampanye paslon yang diusung koalisi Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu akan memaksimalkan kam-

panye dialogis dalam menyosialisasikan visi dan misi serta rencana program pembangunan ke depan. Ketua Tim Kampanye Su-Si, Ali Firdaus mengatakan, pihaknya berencana mengintensifkan sosialisasi dan kampanye dialogis tersebut mulai Senin mendatang (14/9). “Kami masih mengatur agenda di masing-masing pengurus ranting. Setelah itu, akan kami formalkan dan mengajukan

izin kampanye kepada Satuan Intelkam Polres Banyuwangi,” ujarnya kemarin (4/9). Selain kampanye dialogis, Firdaus mengaku pihaknya menyerahkan prosedur pelaksanaan kampanye rapat akbar kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi. Dia menegaskan akan menaati aturan main yang ada. “Sejak awal kami berkomitmen taat asas,” cetusnya. (sgt/ c1/afi)


44

Jawa Pos Sabtu 5 September 2015

9 Desember 2015

Tim Su-Si Lapor DKPP Buntut Kegiatan Kampanye Damai

Rendra Kurnia/RaBa

PROTES KPU: Ketua Tim Pemenangan Pasangan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo, H. Ali Firdaus, saat protes keikutsertaan pasangan cabup incumbent Anas-Yusuf tanpa izin cuti kampanye dari Gubernur Jatim.

Hanya Kampanye Sabtu dan Minggu Konsentrasi Kerja, Dahsyat Pilih tak Cuti BANYUWANGI - Walau men­ dapat protes keras dari tim pasangan calon bupati (cabup) Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) karena tidak meng­ajukan cuti kampanye, ta­pi pasangan cabup incumbent Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) memilih tetap tidak mengajukan cuti kampanye. Agar tetap bisa menggelar kampanye, pasangan Dahysat memilih menggelar kampanye pada Sabtu dan Minggu. Selain memanfaatkan Sabtu dan Minggu, pasangan cabup incumbent itu juga akan memanfaatkan hari libur untuk meraih simpati calon pemilih. Sepanjang bulan September ada satu hari libur dan empat hari libur minggu dan lima hari libur Sabtu. Sehingga, pada bulan September ini pasangan

Dahsyat hanya bisa menggelar kampanye sembilan hari karena terpotong sehari libur Sabtu. Anas mengatakan, menjelang akhir masa jabatan 20 Oktober, pihaknya akan sangat sedikit mengambil izin cuti kampanye. Keputusan tidak mengambil cuti itu karena dirinya masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. “Jadi, saya dan Pak Yusuf akan melakukan kampanye pada Sabtu, Minggu, dan hari libur, sehingga tidak mengganggu hari kerja,” ujarnya. Di luar hari Sabtu, Minggu, dan hari libur, kata Anas, kampanye akan dilakukan tim sukses pasangan yang diusung dan diusung koalisi delapan parpol tersebut. “Toh setelah jabatan kami berakhir, masih ada waktu sekitar sebulan untuk kampanye sebelum coblosan dilakukan 9 Desember mendatang,” pungkasnya n  Baca Hanya...Hal 43

BANYUWANGI - Perbedaan persepsi pelaksanaan kampanye damai antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Tim Kampanye pasangan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) berlanjut. Merasa dilecehkan, Tim Su-Si berencana melaporkan KPU Banyuwangi kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Polemik itu terjadi menjelang pelaksanaan kampanye damai yang diselenggarakan KPU Kamis kemarin (3/9). Tim sukses pasangan calon (paslon) Su-Si melayangkan protes setelah mengetahui kubu lawan, yakni paslon incumbent, Abdullah Azwar AnasYusuf Widyatmoko (Dahsyat), tidak cuti untuk mengikuti kampanye damai tersebut Di sisi lain, pihak KPU tidak mempermasalahkan pasangan Dahsyat tidak cuti. Alasannya, kampanye damai tersebut merupakan bagian dari tahap sosialisasi yang diselenggarakan penyelenggara pemilu. Ketua Tim Kampanye Su-Si, Ali Firdaus, mengatakan pihaknya melayangkan protes secara spontan. Sebab, sejak awal pihaknya men­dapati beberapa hasil kesepakatan

yang dilanggar kubu Dahsyat. “Misalnya, jumlah mobil yang dibawa lebih dari sepuluh. Padahal, ke­ se­pakatannya maksimal sepuluh mobil. Tim Dahsyat juga mem­bawa mobil yang telah di-branding,” ujarnya kemarin (4/9). Puncak kekesalan Tim Kampanye Su-Si terjadi ketika mereka mengetahui pasangan Dahsyat yang hingga kini masih menjabat bupati dan wakil bupati tersebut tidak cuti. “Akhirnya kami memilih menarik diri. Tidak mengikuti konvoi kampanye damai,” kata dia. Firdaus mengaku pihaknya akan menginventarisasi kesalahan yang dilakukan penyelenggara pemilu. Dia juga mengaku akan berkonsultasi dengan tim advokat. “Kita berencana melapor ke DKPP,” cetusnya. Selain itu, Firdaus berharap Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi melakukan tugas pengawasan setiap tahap pilbup dengan sebaik-baiknya. Termasuk, mengawasi pasangan incumbent lantaran dianggap rawan menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye. “Setiap terjadi

pelanggaran, kami harap Panwaslih melakukan tindakan sebelum ada laporan. Jangan hanya mengandalkan laporan,” pungkasnya. Seperti diberitakan kemarin, Tim Kampanye pasangan Su-Si meradang. Mereka menolak mengikuti konvoi kampanye damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi Kamis lalu (3/9). Penolakan itu mereka layangkan setelah mengetahui duet calon incumbent Dahsyat tidak cuti saat akan mengikuti kegiatan konvoi kampanye damai tersebut. Versi Tim Kampanye Su-Si, sesuai amanat Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, paslon incumbent harus cuti . Lantaran pasangan Dahsyat tidak cuti, pihak Tim Sukses Su-Si meminta KPU mengeluarkan surat khusus sebelum konvoi dilangsungkan. Surat tersebut dimaksudkan sebagai dasar bahwa apa yang dilakukan pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) petahana tersebut tidak melanggar aturan. Mendapat permintaan kubu Tim Kampanye Su-Si, pihak KPU lantas mengeluarkan surat yang menyebutkan bahwa kampanye damai tersebut merupakan bagian dari sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 n  Baca Tim Su-Si...Hal 43


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.