Radar Banyuwangi | 6 Agustus 2015

Tahun

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 6 AGUSTUS TAHUN 2015

1

HALAMAN 25

Jambret Keok di Tangan Jatanras

Akhir Perburuan Mashudi Cs Spesialis jambret Mashudi dan Yusuf menjalankan aksinya di Banyuwangi selatan.

Sasarannya adalah ibu-ibu.

Eceran Rp.5.750

3 Berkat kerja keras Unit

Jatanras, Untung dan Yusuf berhasil dibekuk, Dua penadah hasil kejahatan juga ditangkap.

Mereka adalah Untung Subagiyo, 46, dan Aris Wibowo, 33.

2 Bulan Juli lalu, keduanya menjambret Sinah, 48, di Desa

Wringinrejo, Kecamatan Gambiran. Dengan berpura-pura tanya alamat, pelaku merampas perhiasan Sinah.

4 Dari tangan mereka diamankan satu unit motor Suzuki FU dan

sebuah hand phone. Empat perhiasan sepuhan emas, alat sepuh, dan cairan hasil sepuhan juga disita.

GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

BANYUWANGI - Tim Jatanras Polres Banyuwangi dapat tangkapan kasus jambret. Dua pelaku berhasil digulung setelah sekian lama diincar polisi. Mereka adalah Mashudi, 43, warga Dusun Patemon, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, dan Muhamad Yusuf, 37, warga Dusun Krajan, Desa Pakel, Kecamatan Licin.

Keduanya diduga menjadi pelaku serangkaian aksi pen-

jambretan di sejumlah wilayah di Banyuwangi. Dalam beraksi, kedua pelaku lebih banyak mengarahkan bidikannya kepada korban yang kebanyakan adalah perempuan. “Korban yang diincar pelaku adalah perempuan,”

beber AKBP Bastoni Purnama, Kapolres Banyuwangi.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan satu unit motor Suzuki FU dan sebuah hand phone. Hasil kejahatannya berupa empat perhiasan yang diduga palsu. Selain meringkus pelaku, polisi juga membekuk dua penadah kejahatan. Mereka adalah Untung Subagiyo, 46, dan Aris Wibowo, 33 n Baca Jambret...Hal 35

WORO-WORO AGUSTUSAN

n Gerda n Nugroho n Samsuri n Abdul Azis n Irwan Suryanto

087763555566 085336124077 085230188777 081336161357 08175402007

KESEHATAN

Abu Gunung Raung Mengepung Kota Abu Raung juga mulai kembali mengotori rumah warga di wilayah Banyuwangi kota. ”Kemarin-kemarin sudah tidak ada abu, seu n n u g iG karang abu ke sini un Er u g lagi. Rumah jadi kotor,” ujar Eni, warga yang tinggal di Kelurahan Lateng, Banyuwangi.

Sementara itu, dengan adanya abu Raung yang turun di wilayah kota n Ra

BANYUWANGI - Abu vulkanik Gunung Raung tidak hanya ”mengisolasi” langit Banyuwangi Selatan.

Sejak Selasa petang (4/8) butiran pekat abu Raung mulai mengepung kawasan kota Banyuwangi.

Semburan abu Raung membuat hampir seluruh masyarakat, khususnya pengendara di jalan raya, terganggu. Abu Raung yang sangat halus itu sangat mengganggu penglihatan pengendara motor.

ps

Bulan Agustus identik dengan HUT Kemerdekaan RI. Mulai RT, RW, desa, kelurahan, kecamatan, SKPD, instansi pemerintah, dan sekolah, menggelar Agustusan. Ingin kegiatan Anda diliput. Hubungi:

Baca Abu...Hal 35

n Rumah Warga Bergetar Baca Radar Genteng Halaman 32 RENDRA KURNIA/RABA

BERSIHKAN ABU: Petugas DKP menyemprotkan air untuk membersihkan trotoar jalan perkotaan kemarin.

FREDY RIZKI/RABA

CEGAH: Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat,Wiyono, memberikan obat cacingan kepada siswa TK di aula Dinas Kesehatan Banyuwangi, kemarin (6/8).

Dinkes Cegah Penyakit Cacingan BANYUWANGI - Penyakit cacingan yang kerap menimpa anak-anak kembali menjadi perhatian.

Kemarin (5/8) Dinas Kesehatan Banyuwangi bersama beberapa dinas terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, mengawali gerakan pencegahan cacingan bagi siswa PAUD, TK, dan SD. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinkes Banyuwangi, Waluyo, yang mewakili kegiatan tersebut menjelaskan, survei dari badan kesehatan PBB (WHO) lebih dari 50 persen penduduk di Indonesia menderita cacingan n

A N T I S I PA S I D I N I : M a s ya r a k a t mendapatkan masker gratis yang dibagikan BPBD di Simpang Lima sejak pukul 19.00 Selasa malam kemarin (4/7).

Baca Dinkes...Hal 35

RENDRA KURNIA/RABA

KUCUR

NGOPAI

Kurangi Makan Gorengan

Satpol PP Tebang Reklame Bodong BANYUWANGI - Sebanyak tiga reklame berukuran besar dibongkar Satpol PP Banyuwangi kemarin malam.

Tiga reklame yang dibongkar kemarin adalah reklame di wilayah Kecamatan Glenmore, Genteng, dan Kecamatan Banyuwangi.

Pembongkaran reklame tersebut dilakukan lantaran masa waktu berlaku reklame tersebut sudah habis.

Kasi Penindakan dan Penyidikan Satpol PP Banyuwangi Ripai mengatakan, pihaknya terpaksa membongkar tiga reklame perusahaan rokok tersebut lantaran tidak mengindahkan surat teguran Satpol PP yang sudah dilayangkan sebanyak tiga kali.

SEJAK tergabung dalam artis dangdut Alam Indah L estari (AIL) kesibukan menyanyi Nova Asmara bertambah. Hampir setiap hari dia harus rela pindah dari panggung satu ke panggung lainnya. Tenaga yang dibutuhkan juga bertambah tentunya. Meski butuh tenaga yang cukup ekstra, tampaknya hal tersebut sudah menjadi makanan sehari-hari bagi wanita berumur 20 tahun ini n

Sesuai aturan, apabila surat teguran tidak digubris, pihak Satpol PP berkewajiban membongkar reklame tersebut. ”Sesuai Perda No. 10 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan reklame apabila masa waktu berlaku habis kita wajib membongkar apabila surat teguran tidak digubris,” tegas Ripai kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Dalam Perda No. 11 Tahun 2012 disebutkan, reklame yang wajib dibongkar adalah reklame yang tidak memiliki izin, reklame yang tidak membayar pajak, dan reklame yang habis masa berlakunya n Baca Satpol PP...Hal 35

RENDRA KURNIA/RABA

PAKAI LAS: Petugas Satpol PP membongkar reklame setinggi 10 meter di Jalan Susuit Tubun, Banyuwangi, malam kemarin.

Para Inspirator Peraih Penghargaan JP-RaBa Heroes 2015 (3-Habis)

Armaya Kelola Media Sastra Pakai Dana Pribadi

Baca Kurangi...

Hal 35 RAMADA KUSUMA/RABA

Malam penganugerahan JPRaBa Heroes Minggu lalu ((2/8) juga memberikan award kepada Abdul Kadir Zaelani alias Armaya. Pria 85 tahun itu sebagai pendorong seni dan budaya. Di kategori pendidikan, penghargaan diberikan kepada Ahmadi, kepala MI Assyawiyah, Desa Margomulyo, Glenmore.

Turnamen SoJC sisakan utang Bukan dapat untung, tapi malah buntung!

Blangko habis, permohonan pencetakan KTP-el dihentikan Sementara bisa pakai kartu pelajar atau Kartanu!

CHIN JULLIEN- SHULHAN HADI, Banyuwangi SIAPA sangka salah satu sastrawan berpengaruh nasional adalah kelahiran dan berumah di Banyuwangi n Baca Armaya...Hal 35 http://www.radarbanyuwangi.co.id

RENDRA KURNIA/RABA

BIDANG PENDIDIKAN DAN BUDAYA: Ahmadi menerima penghargaan dari Sekkab Slamet Kariyono.

Armaya bersama Ketua DPRD I Made Cahya Negara. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

RADAR BANYUWANGI

26

RADAR SPORT

Jawa Pos

Kamis 6 Agustus 2015

Turnamen SoJC Masih Tunggak Utang Ferdinand Sinaga dan Slamet Nur Cahyo tak Bisa Pulang

RENDRA KURNIA/RABA

JADI KORBAN: Ferdinand Sinaga (kiri) ketika menghadapi Indonesia All Star 30 Juli lalu.

BANYUWANGI - Turnamen segi empat bertajuk Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015 berakhir sukses. Rangkaian pertandingan yang digeber selama enam hari sejak 29 hingga 3 Agustus berlangsung tanpa hambatan.

Tetapi, secara finansial, panitia pelaksana (panpel) mengalami rugi besar karena tidak ada sponsor utama. Tiket penonton yang menjadi andalan untuk menutup biaya penyelenggaraan tidak sesuai harapan. Akibatnya, panpel gigit jari.

Bahkan, panpel masih menanggung utang kepada berbagai pihak hingga kemarin. Salah satu yang menjadi korban adalah Persewangi. Gara-gara pembayaran match fee pertandingan belum klir, dua pemain rekrutan The Lasblang, (Laskar Blambangan) yaitu Ferdinand Sinaga dan Slamet Nur Cahyo, dirugikan.

Dua pemain tersebut belum mendapatkan sebagian honor dari even tersebut. Hanya saja, belum diketahui secara persis kekurangan yang belum terbayar.

Yang pasti, keduanya masih tertahan di Bumi Blambangan sambil menunggu pencairan.

Sekadar tahu, Persewangi mendapatkan match fee senilai

Rp 35 juta untuk sekali bertanding. Jika dikalkulasikan, MerahHitam terima dana senilai Rp 105 juta. Rinciannya, melawan Bali United Pusam, Indonesia All Star, dan Arema.

Pertandingan perdana melawan Indonesia All Star, pembayaran kepada Persewangi tuntas tanpa kendala. Tetapi, masalah mulai mengemuka ketika pertandingan kedua melawan Bali United Pusam.

Dana yang dibayar hanya Rp 10 juta dan pertandingan melawan Arema dibayar Rp 20 juta. Otomatis, dana yang belum direalisasikan senilai Rp 40 juta.

Setiap pemain mendapatkan jatah bervariasi. Pemain inti dibayar Rp 1 juta, sedangkan pemain pengganti mendapat Rp 750 ribu. Pemain lain yang tidak turun lapangan menerima gaji senilai Rp 500 ribu.

Dana itu di luar honor Slamet Nur Cahyo dan Ferdinand Sinaga. Kedua pemain tersebut mendapatkan jatah lebih banyak daripada pemain lain.

Cuma dalam draf kontrak, dengan dana Rp 35 juta itu Persewangi harus menyertakan tiga pemain, yaitu Ferdinand Sinaga, Slamet Nur Cahyo, dan Oktavio Dutra.

Namun, nama terakhir tidak ada.

Belum ada solusi terkait problem yang menimpa dua pemain tersebut. Ferdinand Sinaga mengaku menerima jika tidak dibayar semua asalkan dirinya bisa segera pulang kampung. ‘’Ferdi hanya butuh tiket pulang ke Makassar,” ungkap asisten pelatih Persewangi, Imam Hambali.

Dia mengaku masih bingung terkait dana yang belum dibayar kepada dua pemain itu. Menurut dia, semestinya dana yang mengalir ke manajemen dibagi kepada semua pemain. ‘’Saya sendiri belum dibayar pertandingan terakhir,” katanya.

Makanya, dia berinisiatif melakukan

iuran antar pemain untuk menanggulangi masalah yang menerpa Ferdinand dan Slamet Nur Cahyo.

Mengenai kelanjutannya, masalah tersebut akan diselesaikan di kemudian hari. ‘’Yang penting Ferdi dan Slamet bisa pulang dulu. Kasihan mereka,” jelasnya.

Panpel mengakui masih menanggung utang kepada Persewangi. Namun, panpel mengaku sudah memberikan jaminan mobil ke Persewangi. ‘’Semestinya dana Rp 20 juta yang dibayar terakhir itu dibagi dulu. Cukup-lah untuk pulang,” kata bendahara panpel SoJC 2015, Anis Samsudi, kemarin.(ton/c1/als)

Kabupaten Gianyar Bali Bebas Pekerja Anak Tahun 2018

“Membutuhkan Kerjasama Hingga Ke Daerah”

Bulan Juli 2015 adalah bulan istimewa bagi Indonesia, karena pada bulan ini ditetapkan sebagai “Bulan Kampanye Menentang Pekerja Anak”.

Penetapan tersebut bukan hanya sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam membebaskan pekerja anak dan mengembalikan mereka untuk melanjutkan pendidikan, tapi juga sebagai upaya mencegah anak dijadikan pekerja di Indonesia.

Pencanangan tersebut juga bagian dari implementasi peta jalan (Road Map) menuju Indonesia Bebas Pekerja Anak 2014-2022, yang ditargetkan tercapai pada tahun 2022. Guna mewujudkan Indonesia Bebas Pekerja Anak, Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan berbagai lembaga dan kementerian terkait, antara lain Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak hingga dengan pemerintah daerah, tingkat provinsi, kota, serta kabupaten.

Bahkan, kerja sama juga dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian RI. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menjelaskan kegiatan terpadu dengan berbagai lembaga

dan kementerian hingga ke daerah itu sangat dibutuhkan agar upaya penghapusan pekerja anak dapat mencapai hasil maksimal dengan mengembalikan pekerja anak ke dunia pendidikan atau memperoleh pelatihan keterampilan sesuai dengan minat mereka.

Hanif menambahkan diperlukan program kerja terpadu agar upaya penghapusan pekerja anak dapat berjalan lebih cepat dan mencapai hasil maksimal dengan mengembalikan pekerja anak ke dunia pendidikan atau memperoleh pelatihan keterampilan. Unsur pemerintah, pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh maupun masyarakat harus dilibatkan dalam program ini.

Menaker berharap program Bebas Pekerja Anak ini dapat terus dikembangkan dan diperluas jangkauannya hingga ke seluruh wilayah Indonesia.

Untuk itu, pemerintah melakukan Deklarasi Kabupaten Gianyar Bebas Pekerja Anak Tahun 2018. Deklarasi ini dinilai penting dalam mendukung upaya jangka panjang mewujudkan Indonesia Bebas Pekerja Anak Tahun 2022. “Kita terus mendorong agar pemda-pemda lainnya melakukan langkah serupa, sehingga semakin banyak daerah yang bebas pekerja

anak di Indonesia,” kata Menaker Hanif seusai mengadakan kunjungan kerja ke Gianyar, Bali pada Senin (25/5).

Dukungan Kementerian Ketenagakerjaan terhadap pemerintah daerah yang membuat Zona Bebas Pekerja Anak juga diberikan, terutama bagi daerah yang memiliki kawasankawasan industri. Program itu merupakan pendekatan yang efektif untuk menghapus pekerja anak di seluruh Indonesia. “Kita minta para pengusaha agar tidak lagi mempekerjakan pekerja anak-anak di perusahaannya. Bila perusahaan itu tetap memaksakan pekerja anak, maka pemerintah tak segan-segan melakukan pencabutan izin kerja dan penindakan hukum secara perdata, serta pidana,” tutur Hanif.

Pada tahun 2015, Kementerian Ketenagakerjaan akan melakukan penarikan pekerja anak sebanyak 16.000 orang anak, dengan target jangka panjang mewujudkan Indonesia Bebas Pekerja Anak Tahun 2022. Tujuan program ini memberikan pendampingan pada pekerja anak agar kembali ke dunia pendidikan melalui program wajib belajar.

Program tersebut berupa Program Kesetaraan Pendidikan Paket A, B

dan C bekerja sama dengan Kembuddikdasmen, Kemenag, Kemsos, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), serta memberdayakan ekonomi orang tua para pekerja anak di rumah tangga sangat miskin melalui program Kewirausahaan.

Selama ini, Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan penarikan pekerja anak melalui program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga

Harapan (PPA-PKH) dari tahun 2008 sampai dengan 2014 sebanyak 48.055 orang anak. Khusus untuk Kabupaten Gianyar ditargetkan akan ditarik sebanyak 300 orang pekerja anak pada tahun 2015.

Bupati Gianyar, Provinsi Bali A.A Gde Agung Bharata meminta dukungan kepada Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri untuk menarik para pekerja anak yang berada di Kabupaten Gianyar. Ditargetkan pada tahun 2018 Kabupaten Gianyar, Bali

dapat meraih predikat bebas pekerja anak.

Selama ini, Kabupaten Gianyar berkomitmen untuk menarik para pekerja anak yang bekerja di kawasankawasan industri. Proses ini diharapkan dapat dipercepat dengan bantuan khusus dari pemerintah pusat. “Kita ajak masyarakat dan para pengusaha untuk tidak lagi mempekerjakan para pekerja anak,” kata Gde Agung Bharata saat bertemu Menaker Hanif Dhakiri di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta pada Selasa (21/4).

Berdasarkan data di Kabupaten Gianyar, Bali saatSEMUA ini tercatat 360DI IKLANKAN PRODUK ANDA HARIAN pekerja anak yang berasal dari keluarga RADAR BANYUWANGI tidak mampuJAWA yangPOS tidak/putus 0333-412224 sekolah dan membantu orangtuanya bekerja.

Selain itu, terdapat pula 241 orang anak terlantar dan 6 orang anak jalanan di Kabupaten Gianyar.

“Jadi total total yang anak-anak yang butuh bantuan pemerintah berjumlah 607 orang anak. Data ini kemungkinan akan terus bertambah seiring peningkatan jumlah anak yang tidak/ putus sekolah dan tepaksa bekerja membantu ekonomi keluarga,” ujar Bupati Gde Agung.

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali merupakan langkah strategis dalam penanganan dan penghapusan pekerja anak.

Pemerintah di daerah diminta membuat zona bebas pekerja anak untuk mendukung upaya mewujudkan Indonesia Bebas Pekerja Anak Tahun 2022.(*)

Sumber: Kementerian Ketenagakerjaan

KAMIS 6 AGUSTUS

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Mesin Mati, Mundur, Truk Sasak Dua Warung PANARUKAN - Kecelakaan tunggal membuat heboh puluhan warga di Jalan Tembus, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, kemarin (5/8). Sebuah truk pengangkut batako bernopol P 9102 UX menyasak dua warung. Akibatnya, seorang warga harus terluka karena tertimpa reruntuhan kayu warung.

Korban tersebut adalah Artawi alias Asna, 63. Dia ibu dari salah satu pemilik warung kopi, Pak Sahir, 44. Pagi itu, sekitar pukul 09.00, Ibu Asna sedang menjaga warung untuk membantu penjualan kopi anaknya yang sedang keluar.

Saat Asna duduk-duduk santai di dalam warung, dirinya mendengar ada truk pengangkut batoko yang melintas di jalan depan warungnya. Truk yang dikemudikan Sarwini, 30, Warga Kecamatan Panji tersebut melaju dari arah barat. Kemudian, berbelok ke arah selatan menuju bukit jalan tembus.

Tidak disangka, mesin truk yang sudah hampir mencapai puncak bukit atau di sekitar Perumahan Istana Mutiara tersebut tiba-tiba mati. Kontan, Sarwini menginjak rem agar tidak mundur. Sayang, rem yang diinjak pria itu blong hingga truk tetap berjalan mundur tak terkendali. Dari atas bukit, truk terus mundur sekitar 200 meter. Begitu truk sampai di tikungan, Sarwini tak lagi menguasai kemudinya. Truk itu kemudian menyasak dua warung. Warung pertama adalah milik Pak Jon, 53. Warung kedua milik Sahir.

Pada saat bodi belakang truk menabrak warung, Asna yang saat itu duduk di warungnya tidak mengetahui kejadian tersebut. Dirinya hanya sempat mendengar ada suara keras dari warung Pak Jon. Namun, sebelum dirinya sempat beranjak dari duduknya, truk itu menghantam warung yang dijaganya juga.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, Asna langsung terluka karena dirinya terkena reruntuhan kayu warungnya yang jebol. Asna menderita luka di bagian tangan kiri dan kedua kakinya n Baca Mesin...Hal 28

NUR HARIRI/JPRS

EVAKUSI: Truk pengangkut batako jumbo menyasak dua warga di Jalan Tembus, Desa Sumberkolak, kemarin (5/8).

PKB Ogah Tunjukan Rekom DPP

SILATURAHMI

Sudah Ramai Dibahas di Media Sosial

n Koalisi ‘Situbondo Hebat’ Tantang Semua Parpol Pengusung Menunjukan Rekom

MARJONO/JPRS

HIKMAD: Acara Halal Bihalal yang digelar Paguyuban UPK PNPM-Mandiri Perdesaan se-Kabupaten Situbondo, Rabu (04/8) kemarin.

Paguyuban UPK PNPMMPd Halal Bihalal SITUBONDO – Paguyuban Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-Mandiri Perdesaan se-Kabupaten Situbondo menggelar acara Halal Bihalal, kemarin, Rabu (04/8). Acara yang ditempatkan di Warung Nyonya Beng di Jalan Basuki Rahmad ini dihadiri Kepala BPMP, Drs. Ach. Djunaidi, M.Si dan Kabid KMSP, H. M. Solikhan, S.Sos, M.Si, sekalu Penanggung Jawab Kegiatan.

Paguyuban UPK-PNPM Mandiri Perdesaan yang dipimpin Taufiqurrahman, S.Pd, berdiri sejak tahun 2007. Hingga saat ini masih tetap eksis. Organiasi ini merupakan gabungan dari pengurus UPK PNPM-MPd yang berada di wilayah Kecamatan Banyuglugur, Sumbermalang, Jatibanteng, Besuki, Suboh, Mlandingan, Bungatan, Kendit, Panarukan, Panji, Kapongan, Arjasa, Jangkar dan Banyuputih n Baca Paguyuban...Hal 28

SITUBONDO – Tuduhan menggunakan rekomendasi palsu yang digunakan pasangan Dadang Wigiarto-Yoyok Mulyadi ditanggapi dingin oleh pengurus DPC PKB Kabupaten Situbondo. Partai pendukung pasangan ini menolak jika diminta menunjukkan rekomendasi dari DPP PKB Ketua DPC PKB Kabupaten Situbondo, Ali Yafie Mughnie mengatakan, adanya pihak yang meragukan keaslian rekomendasi DPP itu hanya intrik politik saja. ”Orang yang dizalimi itu akan semakin kuat. Biarkan saja,” terangnya Dia mengatakan, jika ingin mengetahui keaslian rekomendasi itu bisa tanyakan langsung ke DPP PKB. Selain itu juga bisa membuka di website DPP. ”Kalau kami tidak mau menunjukkan” tambah lelaki

yang akrab dipanggil Ra Yafie itu.

Menurutnya, apa yang dituduhkan itu tidak benar. Sebab, rekomendasi yang digunakan pasangan yang diusungnya ketika mendaftar benar-benar dari DPP. ”Ditandatangani Ketum dan Sekjen,” ujarnya Kata Ra Yafie, DPP mengirim rekomendasi dukungan kepada Dadang-Yoyok tiga hari sebelum pendaftaran ditutup. ”DPC menerima aslinya. Tanda tangan dan stempel basah,” tambahnya Sementara itu, jika PKB tenang-tenang saja menanggapi rumor dugaan rekom palsu, Partai Demokrat malah kebakaran jenggot. Partai yang tergabung dalam Koalisi ‘Situbondo Hebat’ itu tampaknya tidak nyaman dengan kabar tersebut n Baca PKB Ogah...Hal 28

HABIBUL ADNAN/JPRS

BANTAH TUDUHAN: Hadi Priyanto menunjukkan rekomendasi dari DPP Demokrat.

SITUBONDO – Imam Sudarto, memberikan penjelasan terkait langkahnya mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempertanyakan keabsahan rekomendasi pasangan Dadang Wigiarto – Yoyok Mulyadi. Pria yang menjabat sebagai wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Situbondo itu mengaku hanya ingin mengklarifikasi kabar yang didapatnya dari media sosial.

Menurut Imam Sudarto, saat ini di salah satu grup facebook diungkapkan jika sudah mulai ramai didiskusikan tentang dugaan beberapa paslon calon bupati dan wakil bupati yang diragukan keaslian rekomendasi persetujuannya dari partai pengusungnya.

Kata dia, keadaan tersebut membuat masyarakat resah. Banyak diantara mereka yang bertanya-tanya benar tidaknya postingan tersebut n Baca Sudah...Hal 28

Kukuhkan Kemitraan KPMS dan FPPS

PERTANIAN

SAMSURI/JPRS

PENGUKUHAN: Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah, Tutik Prihandayani menyalami pengurus kemitraan KPMS dan FPPS.

SITUBONDO – Kemitraan antara KPMS (Komunitas Penulis Muda Situbondo) dan FPPS (Forum Pustakawan dan Perpustakaan Situbondo) dikukuhkan, Selasa (04/08) lalu. Momentum yang dibersamakan dengan acara pembukaan ‘Pameran dan Bursa Buku 2015’ ini diharapkan akan menjadi tonggak menggerakkan budaya membaca masyarakat demi kualitas pendidikan di Situbondo.

Selain itu, meningkatkan kreativitas menulis demi mengembangkan wisata religi dan kearifan lokal Situbondo. Termasuk juga mengembangkan inovasi, kompetensi, prestasi serta produktifitas industri local serta mengenalkan Situbondo dalam skala nasional maupun internasional demi kemajuan bersama di segala bidang n Baca Kukuhkan...Hal 28

Kesibukan Pecinta Batu Akik Situbondo Memetakan Basis ‘Pirus Hitam’

Rela Melakukan Penelusuran hingga Kabupaten Banyuwangi NUR HARIRI/JPRS

DISITA: 10 sak pupuk yang hendak diselundupkan berhasil digagalkan polisi, kemarin (5/8).

Mantan Kades Suboh Selundupkan Pupuk SUBOH - Mantan Kepala Desa/Kecamatan Suboh, Suyono, ditangkap polisi kemarin (5/8). Pria yang tinggal di Dusun Kembangsuko, desa setempat, kepergok hendak menyelundupkan pupuk bersubsidi kepada petani yang bukan kelompoknya.

Terungkapnya aksi kejahatan pelaku berusia 40 tahun ini berawal dari informasi masyarakat. Warga curiga karena ada pembelian pupuk oleh seseorang dalam jumlah cukup besar. Pembelian pupuk jenis Urea itu terjadi di sebuah kios pupuk “Sriwijaya 2” yang ada di Kecamatan Besuki n Baca Mantan...Hal 28 http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

Kalau cinta apa saja akan dilakukan.

Para pecinta batu akik asal Situbondo ini salah satu contohnya.

Demi memetakan basis batu akik jenis pirus hitam, mereka rela mencarinya hingga ke luar daerah.

HABIBUL ADNAN, Situbondo KERINGAT bercucuran membasahi sekujur tubuh keenam lelaki itu. Akan tetapi keringat yang membasahi mereka itu malah menjadi penyemangat dalam perjalanan panjang yang dilakukan.

Bentangan sungai yang panjang terus ditelusuri. Perbukitan mereka daki. Tujuannya satu, mencari batu akik. Akan tetapi, misi mereka kali ini bukan hanya untuk mencari batu akik dengan kualitas bagus.

Keenam lelaki itu adalah para pecinta batu akik asal Kabupaten Situbondo. Mereka rela

bercapek-capek demi melacak basis batu Pirus Hitam. Batu akik yang disebut-sebut berasal dari Kabupaten Situbondo.

Hari Mulyoto, salah seorang diantara mereka mengaku, penelusuran dimulai di sungai dan perbukitan dari timur. Yaitu, beberapa sungai dan perbukitan yang ada di wilayah Banyuwangi.

Pencarian di mulai di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo. Beberapa sungai dan perbukitan terus ditelusuri. Sayang sekali, pencarian di wilayah perbatasan SitubondoBanyuwangi ini tidak membuahkan hasil.

Sebab, di tempat ini mereka tidak menemukan batu Pirus Hitam.

Karena tidak ada satu pun pirus hitam yang ditemukan, pencarian dilanjutkan ke tempat lain. Mereka pun masuk wilayah Kabupaten Situbondo. Seperti beberapa tempat di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. ”baru ada yang ditemukan. Tetapi jumlahnya tidak banyak,” terang Hari n Baca Rela...Hal 28

HABIBUL ADNAN/JPRS

TAK KENAL LELAH: Pecinta batu akik Situbondo melakukan pecarian batu Pirus Hitam di wilayah Banyuwangi. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

28

Rapat Koordinasi Samakan Persepsi SITUBONDO – Forum penegakan hukum terpadu (Gakkumdu) Kabupaten Situbondo kemarin (5/8) mengadakan rapat koordinasi di Kantor Panwaslih. Acara ini dilakukan untuk meminimalisir pelanggaran dalam setiap pelaksanaan pilkada.

Rapat koordinasi dihadiri semua instansi yang tergabung dalam Gakkumdu. Yakni, panitia pengawas pemilihan (Panwaslih), Polres, dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Situbondo.

Ketua Panwaslih Kabupaten Situbondo, Agus Tjahjono Basoeki mengatakan, rapat koordinasi tersebut kali pertama dilakukan. ”Untuk menyamakan

persepsi bersama,” terangnya kepada koran ini.

Agus menerangkan, koordinasi tersebut bertujuan agar dalam pelaksanaan tahapan pemilihan bupati tidak terjadi pelanggaran. ”Tidak ada hal lain. Cuma koordinasi biasa,” ujarnya Senada dengan yang dikatakan Agus, Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo juga mengaku kalau pertemuan tersebut dalam rangka menyamakan persepsi. ”Yang paling urgen itu. Sehingga nanti kita tidak berjalan sendirisendiri,” ujarnya Orang nomor satu di lingkungan Polres Situbondo itu menerangkan, Gakkumdu memang sejak awal berkomitmen men-

sukseskan Pilkada di Kabupaten Situbondo. Oleh karena itulah, dia berharap kepada masyarakat untuk ikut membantu. ”Kalau ada pelanggaran dalam tahapan pilkada, langsung langsung lapor. Itu bentuk partisipasi masyarakat. Kami pasti akan memproses pelanggaran itu,” terang Hadi.

Lebih-lebih dalam waktu dekat ini akan banyak tahapan Pilkada yang harus benar-benar diawasi. ”Contoh, sekarang dalam masa pemeriksaan berkas, kemudian akan ada masa pengumuman.

Setelah itu, tentu selanjutnya kampanye, pemasangan gambar, ini semua harus kita tertibkan,” pungkasnya. (bib/pri)

Sambungan dari Hal 27

Hal itu setidaknya terlihat dengan tindakan mereka menunjukkan langsung kepada publik rekomendasi DPP Demokrat kepada pasangan yang didu-

kungnya. ”Ini (rekomendasi) asli. Ditandatangani oleh SBY. Bahwa partai kami mendukung pasangan KH. Faqih Gufran-H. Untung,” ujar Hadi Priyanto, wakil ketua DPC Demokrat sambil menunjukkan rekomendasi dari DPP Demokrat.

Hadi juga mengajak semua parpol pendukung paslon untuk melakukan hal yang sama.

Menunjukkan rekomendasi dari DPP. ”Agar masyarakat tidak bertanya-tanya, apakah sah atau tidak, lebih baik itu disampaikan kepada publik,”

Lahan Kering di Perumahan Panorama PANARUKAN - Kebakaran lahan kosong kembali terjadi di Kota Situbondo. Kali ini si jago merah membakar lahan yang luasnya sekitar empat hektare, di belakang Perumahan Panorama, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan.

Kebakaran nyaris menjalar ke salah satu rumah warga setempat. Beruntung, petugas PMK Pemkab Situbondo datang ke lokasi tepat waktu. Sehingga api yang mendekati rumah warga berhasil dipadamkan.

ujarnya.

Baginya, dengan menunjukkan rekomendasi dari DPP bisa menjaga kondusivitas Pilkada.

Katanya, hal itu harus dilakukan Parpol untuk ikut serta dalam menyukseskan Pilkada di Kabupaten Situboondo. (bib/pri)

KPU Tetap Tidak Mau Buka Dokumen n SUDAH...

Sambungan dari Hal 27

”Kami hanya sebagai jembatan masyarakat dan sudah datang ke KPU untuk menanyakan secara langsung,” terangnya.

Sayang, kedatangan Imam untuk menanyakan secara langsung kabar tersebut ke KPU pada Selasa (4/8) malam, lalu tidak membuahkan hasil. Sebab, KPU tidak bisa menunjukkan dokumen rekomendasi DPP PKB kepada paslon DadangYoyok ”Seandainya dibuka kepada kami, kami bisa menyampaikan

kepada masyarakat bagaimana kenyataan yang sebenarnya.

Kami tentu akan menyampaikan apa adanya,” tambah Imam kepada sejumlah wartawan.

Imam menjelaskan, dalam postingan itu menjelaskan bahwa ketua umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar baru memberikan rekomendasi pada Rabu (5/8) kemarin. Imam mengaku, hal itu disampaikan oleh Muhaimin Iskandar langsung.

Pantauan koran ini, bunyi postingan itu adalah: ‘Artinya, pasangan cabup H. Dadang-H. Yoyok, walau telah mendaftar ke KPU, belum mendapatkan reko-

mendasi dari partai pengusung.

Kok bisa???’

Terpisah, ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan mengatakan, sesuai dengan tahapan dalam peratuaran KPU (PKPU), agenda KPU saat ini adalah penyampain hasil penelitian terhadap berkas-berkas pencalonan yang sudah masuk ke KPU. ”Bahwa perintahnya adalah hal tersebut. Menyampaikan di luar itu, merupakan pelampauan terhadap perintah PKPU,” terangnya.

Karena alasan itulah, KPU tetap bersikeras tidak mau membuka dokumen yang di-

minta pihak yang menengarai adanya rekomendasi palsu yang digunakan salah satu paslon.

Lebih jauh, Joedo menerangkan, pemegang sah dokumen rekomendasi DPP itu ada dua.

Yaitu KPU dan pengurus parpol di tingkat DPD/DPC. Sehingga jika ada yang ingin melihat keabsahan rekomendasi dari pengurus pusat, bisa datang langsung kepada pengurus DPC/DPD parpol bersangkutan. ”Itu ranah mereka (Parpol) jika ingin memupblikasi yang mereka punya, silahkan. Itu di luar kewenangan KPU,” pungkas Joedo. (bib/pri)

Dijual ke Petani yang Bukan Kelompoknya n MANTAN...

Sambungan dari Hal 27

Kecurigaan warga dikuatkan dengan dibawanya pupuk menuju ke Kecamatan Suboh, menggunakan pikap Nopol Daihatsu Nopol P 8584 G. Dari situ, warga kemudian mengadukannya kepada polisi.

Informasi berharga itu tidak disia-siakan polisi. Sejumlah anggota Unit Pidana Tertentu (Piter) Satreskrim Polres Situbondo, langsung menuju lokasi.

Setelah dicari, sekitar pukul 12.30 polisi berhasil memergoki

mobil pikap yang akan menjual kembali pupuk bersubsidi tersebut.

Tanpa banyak bicara, polisi segera mengamankan Suyono ke Mapolres Situbondo. Selain itu, polisi juga menyita pikap hitam yang mengangkut sepuluh sak pupuk yang masing-masing berisi 50 kilogram pupuk Urea bersubsidi.

Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto melalui Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo menyebutkan, saat ini pihaknya masih mendalami

kasus penyelundupan pupuk bersubsidi tersebut. “Ini bagian dari penyalahgunaan pupuk bersubsidi, sekarang terus kita dalami,” katanya.

Lebih jauh Nanang menyebutkan, pupuk bersubsidi tersebut diduga kuat akan dijual kepada petani yang bukan kelompoknya.

Dengan kata lain, penjualan pupuk disalahgunakan karena tidak sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di daerah setempat.

“Pupuk tersebut akan dijual lagi kepada petani yang bukan kelompoknya. Karena penjualan tidak

sesuai RDKK, maka pelaku langsung kita amankan,” kata Nanang, kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (5/8).

Jika benar mantan kades ini akan menyelundupkan pupuk, maka polisi akan menjeratnya dengan Undang-undang Nomor 7/drt/1955, tentang Tindak Pidana Ekonomi. “Pasal yang dijeratkan adalah pasal 30 ayat (2) jo. Psl 21 ayat (1) dan (2) Permendag RI NO 158M-dag/ PER/4/2013 jo Pasal 1 ke 1c jo Pasal 6. Untuk yang lain masih akan didalami penyidik,” pungkasnya. (rri/pri)

Pamor Pirus Hitam Ikut Menurun n RELA...

Sambungan dari Hal 27

Perjalanan kembali dilanjutkan. Kali ini yang menjadi lokasi pencarian di salah satu sungai yang ada di Dusun Curah Temu, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. Di tempat ini berbeda dengan tempat-tempat

yang sudah dilewati Sebab, rombongan menemukan banyak batu akik jenis pirus hitam ini. ”Ternyata basis pirus hitam ada di sana. Karena sangat banyaknya, kita sampai rebutan” kata Hari Iwenk, anggota tim yang lain mengatakan, pencarian basis batu akik pirus hitam itu me-

mang sudah lama direncanakan. ”Akan tetapi baru kali ini bisa terealisasi,” katanya Menurutnya, penyusuran dilakukan bukan hanya untuk menyusuri basis batu akik pirus hitam. Akan tetapi sebagai komitmen dari pecinta batu akik untuk mempromosikan Pirus Hitam.

Sebab, belakangan ini minat

Kamis 6 Agustus 2015

Nyaris Bakar Rumah Warga

Demokrat Bersikukuh Rekom Asli dari DPP n PKB OGAH...

Jawa Pos

Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.00. Penyebabnya, ada salah seorang warga yang tidak bertanggung jawab membakar sampah di sisi utara lahan kosong. Api itu kemudian menjalar membakar areal kosong dekat perumahan Panorama.

Hembusan angin yang cukup kencang membuat api dengan cepat membakar rumput di lahan tersebut. Api yang menjalar dari utara ke selatan itu beruntung diketahui warga. Salah satunya Lukman, warga setempat.

“Asal api dari sampah. Mungkin ada orang yang membakarnya,” katanya di TKP. Begitu warga tahu, mereka langsung mengambil timba serta alat lain untuk mengambil air. Sementara warga lain mengabarkannya kepada pemadam kebakaran. Sekitar 15 menit, dua mobil pemadam tiba di lokasi.

Petugas kemudian menyemprotkan air ke titik api yang nyaris membakar rumah milik Zainul, 59. Dengan padamnya api yang akan menjalar ke rumahnya, Zainul mengaku sangat bersyukur.

“Tapi atap bangunan belakang rumah sudah sempat terbakar.

Saya tau setelah tetangga memanggil saya. Waktu itu saya dan keluarga menggelar resepsi pernikahan adik,” katanya Dikonfirmasi, Kepala Unit PMK Situbondo, Hadi Siswono mengatakan, api di lahan sekitar empat hektere tersebut berhasil

dipadamkan sekitar 45 menit kemudian. Itu pun dengan menggunakan dua mobil pemadam.

“Mendengar api sudah mendekati rumah warga, kami langsung terjunkan dua mobil. Beruntung, kami tiba tepat waktu sehingga kebakaran tidak sampai ke rumah warga,” katanya. (rri/pri)

Tiba-tiba Mesin Mati, Rem Blong n MESIN...

Sambungan dari Hal 27

Oleh warga, korban langsung dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Menurut Sahir, salah seorang pemilik warung, dirinya tidak mengetahui pasti kecelakaan yang membuat rusak warungnya. “Ibu saya sekarang di rumah sakit. Saya tidak tahu

kejadiannya. Kalau kata sopir sama warga yang lain, truk itu mundur dari atas,” katanya.

Sopir truk pengangkut batako, Sarwini menceritakan, truk yang ditumpanginya mengalami rem blong. “Mesinnya tiba-tiba mati, setelah itu rem saya injak blong.

Jadi langsung mundur,” katanya di lokasi kejadian.

Kanit Laka Satlantas Polres

Situbondo, Ipda Sutanto mengatakan, pihaknya langsung ke lokasi setelah mendapat informasi adanya kecelakaan.

“Korban luka tadi langsung dievakuasi ke rumah sakit dengan dibantu warga. Untuk penyebab kecelakaan masih kita selidiki.

Sementara hasil olah TKP kecelakaan terjadi karena rem truk blong,” jelasnya. (rri/pri)

Buku Tentang Situbondo Sedikit n KUKUHKAN...

Sambungan dari Hal 27

Kemitraan antara KPMS dan FPPS di bawah lindungan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Situbondo. Penanggung jawab: Kepala Perpus, Dra. Ec. Hj. Tutik Prihandayani, Msi. Kepala penerbit FPPS dijabat Djaelani, Mpd; pemimpin redaksi Ahmad Sufiatur R. Ketua KPMS, Mohammad Imron. Anggota yang terdaftar sekitar 30 orang. Yang belum terdaftar ratusan orang.

“Dasar dikukuhkannya KPMS dan FPPS yaitu UU No. 43 tahun 2007 dan PP No.24 tahun 2014,” terang Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah, Dra. Ec. Hj. Tutik Prihandayani.

Bidang kegiatan yang dilakukan diantaranya di penerbitan buku. Buku-buku yang sudah diterbitkan FPPS, mulai buku biografi, novel, komik, sejarah, puisi, islami, pendidikan, majalah, buletin, dan buku diktat pendidikan. “Kita juga bisa mengadakan even secara mandiri,” imbuh Tutik.

Untuk kegiatan sanggar bu-

daya meliputi teater, deklamasi puisi, mendongeng, tari, musik, melukis, modern dance, musikalisasi puisi/cerpen, penulisan skenario dan pembuatan film. “Untuk bidang diklat dan pengembangan. Meliputi seminar, tur literasi, bedah buku, pelatihan, lomba, sekolah alam dan even penulisan. Dan bidang riset dan Jurnal meliputi kegiatan studi tur, observasi, penelitian ilmiah, penelusuran sejarah, dan studi banding,” imbuhnya.

Pimred penerbit FPPS, Sufiatur Rahman menjelaskan, dengan adanya kemitraan penulis Situbondo dan Perpusda, diharapkan dapat menjadi wadah bagi penulis-penulis muda yang lain. “Sekarang dukungan dari pemerintah sudah sedikit membaik. Dulu tahun 2004 sewaktu saya menang juara lomba komik di Jakarta, tidak ada perhatian apapun dari pemerintah,” terangnya.

Dia menambahkan, inilah saatnya penulis muda tampil memberi inspirasi bagi yang lain.

“Kita semua bergerak bersama.

Pembangunan fisik penting, pun

juga pengembangan budaya tulis agar Situbondo memiliki identitas, menarik investor dan makin percaya diri dengan potensi budaya yang kaya. Dan dari profesi menulis, saya bahkan bisa membiayai sendiri biaya kuliah dan memodali biaya penerbitan.” Pungkas Sufi.

Dia menceritakan, saat salah satu buku dengan seting Situbondo disetujui diterbitkan Penerbit di Jakarta malah meminta agar Sufi tidak menggunakan latar Situbondo. Tapi, menggunakan kota lain yang lebih dikenal. Karena Situbondo masih dianggap kota yang tidak dikenal.

“Sejak saat itu saya bertekad menulis banyak tentang Situbondo.” ujar penulis puluhan novel nasional termasuk novel ‘Kesatria Kuda Putih’. Kata dia, jika ingin mengundang investor dan dikenal dunia, Situbondo harus mengembangkan budaya dan kearifan lokalnya. Karena itu, penting menulis banyak buku tentang Situbondo. “Bukubuku tentang Situbondo masih bisa dihitung dengan jari,” pungkas Sufi. (pri/*)

Untuk Mempererat Silaturahmi n PAGUYUBAN...

Sambungan dari Hal 27

pecinta batu akik terhadap Pirus Hitamsudahmulaimenurun.”Dan itu membuat pamor Pirus Hitam itu mulai menurun,” tambahnya.

Oleh karena itulah, harus ada langkah konkret dari para pecinta batu akik Situbondo. ”Kalau tidak melakukan langkah itu, pirus hitam bisa punah,” pungkasnya. (pri)

NUR HARIRI/JPRS

BERBAHAYA: Petugas pemadam menyemprotkan air ke areal lahan kosong di Desa Sumberkolak karena terbakar, kemarin (5/8).

Acara Halal Bihalal juga dihadiri oleh Pengurus Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), Pengurus Badan Pengawas UPK (BP-UPK) serta Tim Fasilitator Eks PNPM Mandiri Perdesaan se-Kabupaten Situbondo.

Dalam sambutannya, Ketua Paguyuban UPK Taufiqurrah-

man mengatakan, tujuan dari acara halal bihalal ini adalah untuk mempererat tali silaturrahim.

“Dengan begitu akan mampu menyatukan visi dan misi untuk memajukan UPK serta masyarakat Situbondo dalam bidang pemberdayaan usaha ekonomi produktif,” terangnya.

Ilyas, Bendahara Paguyuban UPK menerangkan, dengan

berakhirnya program PNPMMPd tahun 2014, maka para pengurus UPK diharapkan bisa lebih meningkatkan kinerjanya dalam membina Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di masingmasing kecamatan. (pri/*)

Berlaku untuk tanggal 6 - 7 Agustus 2015

LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015 10

12

0

12

0

0

0

0

0

0

H. Dadang Wigiarto SH

H. Yoyok Mulyadi

Fathor Rakhman

Habib Muh. Abu Bakar

H. Ridwan Sudiharjo

Sumadin

Imam Hidayat

Rahmad SH. M.Hum

Hadi Wijono

Danial Maulana

Jawa Pos

Kamis 6 Agustus 2015

BERAS IR 64

GULA PASIR

0

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

TELUR AYAM RAS

DAGING AYAM BROILER

0

B A N Y U W A N G I

0

KACANG KEDELAI IMPOR

0

KACANG KEDELAI LOKAL

0

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

0

0

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

0

0

1600

9.600

11.600

10.300

115.000

29.600

18.900

9.300

8.500

49.000

19.000

16.000

15.600

RENDRA KURNIA/RABA

AKAN STOP OPERASI: Sejumlah kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) masih melayani jasa penyeberangan Ketapang-Gilimanuk di Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang, Banyuwangi kemarin.

9 Agustus Terakhir LCT Beroperasi Gapasdap Siap Taati Aturan Menhub KALIPURO - Tanggal 9 Agustus nanti merupakan hari terakhir bagi kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) untuk beroperasi di Selat Bali. Aturan itu ditegaskan saat Dirjen Hubdat, Djoko Sasono, yang menyatakan bahwa kapal jenis LCT sudah

tidak boleh lagi digunakan sebagai angkutan penyeberangan mulai tanggal 9 Agustus 2015.

Pihak pengusaha kapal yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi siap menaati aturan yang telah ditentukan tersebut.

Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Novi Budiyanto, mengaku sudah menerima surat dari Kementerian Perhubungan yang intinya

bahwa mulai tanggal 9 Agustus 2015 atau sejak pukul 00.00 tanggal 10 Agustus 2015 kapal jenis LCT sudah tidak boleh lagi beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. ”Surat dari Kemenhub sudah kami terima dan kami bersedia menaati regulasi pemerintah untuk tidak mengoperasikan LCT mulai dari waktu yang ditentukan tersebut” kata Novi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Pihaknya mengaku akan bersikap kooperatif terhadap aturan yang sudah ditentukan tersebut.

Selain itu, pihak Gapasdap juga telah meneruskan informasi tersebut kepada seluruh pemilik maupun pengusaha kapal LCT. ”Kita imbau pemilik kapal dan pengguna jasa LCT juga harus menyikapi keputusan pemerintah ini dengan bijak. Kami bersedia jika diperlukan untuk membantu kelancaran operasional penyeberangan Ketapang-

Gilimanuk” tambahnya.

Sementara itu, dengan adanya tenggang waktu yang ada sampai saat ini kapal jenis LCT masih terlihat beroperasi melayani jalur penyeberangan Jawa-Bali. Gapasdap menyebutkan, masih ada 12 kapal jenis LCT yang masih beroperasi sampai hari ini, sementara untuk dua kapal jenis LCT lainnya sedang menjalani masa docking ■ Baca 9 Agustus...Hal 33

Dorong Kinerja UMKM dengan Pasar Rakyat BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi mendorong kinerja pelaku usaha mikro kecil dan menengah maupun koperasi melalui pameran pasar rakyat kemerdekaan. Pameran itu akan digelar Dinas Koperasi dan UMKM mulai 8 hingga 12 Agustus mendatang.

Dalam pameran pasar rakyat itu, ratusan pelaku usaha yang akan dilibatkan. Dinas Koperasi dan UMKM akan menyediakan 25 stand dengan ukuran 4x6 dan tenda kerucut 55 buah. “Satu stan bisa diisi dua atau lebih usaha UMKM,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Alief Kartiono.

Alief mengatakan, pameran pasar rakyat akan menonjolkan produk unggulan UKM daerah. Dalam pameran pasar rakyat kali ini, Dinas Koperasi dan UMKM tidak mengundang UKM dari luar daerah. Pameran kali ini memberi kesempatan pada pelaku UKM daerah tampil maksimal dalam mempromosikan produknya kepada masyarakat luas.

Pameran tahun ini dijamin berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan tema wood recycling, para peserta dituntut mengoptimalkan

BANYUWANGI

CHIN JULLIEN/RABA

SEGERA BERDIRI: Tenda untuk pelaku usaha yang disiapkan untuk kegiatan pasar rakyat mulai dipasang di depan Gesibu Blambangan.

kreativitas membangun stand usaha yang menarik dari kayu bekas. Selain itu, dari segi posisi juga, Alief menyatakan pihaknya akan lebih mengombinasikan tata letak segmen usaha. “Jika sebelumnya diatur usaha batik sendiri, kerajinan sendiri, kali ini tidak. Akan kami kombinasikan,” beber Alief.

BANYUWANGI

Jika memungkinkan, gerakan koperasi yang sebagian besar hanya sebagai pendukung kegiatan akan dibuatkan stan yang menampilkan bursa kerja koperasi di Banyuwangi. Terkait koperasi, Alief berharap koperasi di Banyuwangi semakin produktif dalam mendukung pembangunan ekonomi

BANYUWANGI

Staff Admin Dbthkn Staff Admin 20-35 Th, SMA Sdrjt, Pny SIM C (Pny Motor) Bs. M. Excel & Word, Lamaran Ke Perum Permata Banyuwangi Jl. Yos Sudarso No. 99, Bwi Hp. 085331035733

Job SPA

Belakang RM Boga

Djl Rumah Blkng RM Boga Hrg 700 Jt Ng Bs KPR Bank, SHM dan IMB L 220 m, R. Tamu, R. Kluarga ber AC, T Utma 2 ber AC, KT Biasa 3 H: 081336159705/08123458339

Job SPA Gj 40 Jt dpt MESS Australia, Maldives, Turki, Dubai 03618946936, 082247546608

Tukang Masak

Rumah Desa Balak

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Toyota Fortuner

Suzuki Karimun

Daihatsu Xenia

Grand Livina

Dijual Fortuner Th 2012, TRD Putih (Solar) Manual Hrg 338 Jt, Nego Bisa Caaaaash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 082331659086

DIJUAL Suzuki karimun – estilo tahun 011/06 PMK htm hrg 93,5/77,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New xenia tahun 2013 PMK htm mtl hrg 129 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Nissan Grand Livina/spin tahun 010/014 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

New Limo

Toyota Avanza

Kijang Innova

Honda Jazz

Dijual Avanza 10/11 Silver hrga Rp 124/ Rp 129 jt, 13 hitam hrg Rp 153 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb: 081336168422

DIJUAL Toyota Kjg Innova tahun 06/014 biru/htm (solar) hrg 137,5/137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Jazz GE8 1.5 S MT tahun 2012 PMK putih hrg 159 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Pick Up

Honda Jazz

Mitsubishi Colt

Ready stok. Pick up DP 6jt, Ertiga DP 30jt, Karimun DP Rp 25jt, Swift DP 30jt. Pasti ACC. Hub 081234017156; 087851561651

Dijual Honda Jazz RS 12 Putih manual / 10 hitam matic hrg Rp 185 jt/Rp 165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb: 082142194111

Dijual 5 truk Mitsubishi tahun 2005 s/d 2011.

Bak kayu, Dam, siap pakai dan istimewa.

Hubungi 081350062501; 081349513231

NEW LIMO’2010 Ex Taxi Orenz 80Juta Nego H: Wonorejo Timur 99 Rungkut, 08126086869

Sewa Rumah Langsung Dapat Hasil dari Kost2an + Bisa Buat Usaha Lainnya + Bisa Buat Tempat Tinggal Hub: 081287778099/081281718688

HATI-HATI DIJUAL tanah+bangunan L4x8 = 32 M2 + 10x15 = 150 M2 bisa di beli dengan cash atau kredit dan juga bisa di sewa SHM lok Ds Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Rumah Banyuwangi

DIJUAL rumah lok kebalenan/lugonto di jl. Raya Rogojampi/Genteng L 10x15 = 150M2 SHM bisa di beli dengan cash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego Hub (0333) 631526 - 635176, 0811351148

IKLANKAN SEMUA PRODUK ANDA DI HARIAN JAWA POS RADAR BANYUWANGI 0333-412224

BANYUWANGI

Djl Rumah+Kos-kosan 14 Pintu, L 475m2, SHM, Blkng Ramayana Bwi, Lokasi Pinggir Jln Warna Hijau Hadap Utara, Harga 1,25 M Nego H: 085100731772/085336242773

Dbthkn Tukang Masak Tempong+Soto Babat, Gaji+Komisi,Mkn, Mess H: 081380880069

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda.

Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor.

Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

502.

BANYUWANGI

Belakang Ramayana

Rumah Kost

Rumah Kebalenan

daerah. Saat ini pihaknya tengah menjalani proses verifikasi dan validasi data terhadap beberapa koperasi yang tidak sehat. “Koperasi yang tidak punya kemauan untuk berubah menjadi sehat kami verifikasi dan validasi.

Jika benar terbukti sudah tidak sehat maka akan segera di eksekusi,” ujarnya.

Alief menambahkan untuk mendukung peran koperasi pihaknya mengadakan program revitalisasi daerah. Sekadar informasi, puncak acara HUT koperasi yang ke 68 dibuka mulai tanggal 5 Agustus kemarin. Agenda HUT tersebut diawali dengan lomba menyanyikan mars koperasi dam lomba cerdas cermat.

Berikutnya pada tanggal 8 Agustus diadakan jalan sehat yang dimulai di depan Pendapa Shaba Swagata. “Jalan sehat akan kita sambung dengan tasyakuran bersama forum pimpinan daerah dengan gerakan koperasi.

Dalam acara tersebut kita bekerja sama dengan salah satu instansi kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan gratis serta donor darah,” pungkasnya. (cin/c1/afi)

Radar Ba nyu wangi menghimbau untuk was pada dan ber hati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224.

Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI DIJUAL rumah & ruko L 10x15 = 150 M2 lok Banyuwangi utara pabrik Es bisa dobeli dengan cash atau kredit dan juga bisa disewa hrg nego Hub (0333) 631526-535176, 0811351148

Motor anda belum laku?

Hubungi HP: 08123353502

STNK Hlg STNK P 2399 YF an Suciati, Dsn. Krajan RT. 2/2, Ds. Karangbendo, Rogojampi Hlg STNK P 2686 WJ an Mashudi, Dsn. Kedawung RT. 2/1, Ds. Grogol, Giri, Bwi

KAMIS 6 AGUSTUS TAHUN 2015

HALAMAN 32

PENDIDIKAN TERGANGGU: Hujan abu vulkanik terasa cukup besar hingga para siswa SDN 2 Sumberarum, Kecamatan Songgon, harus mengenakan masker kemarin pagi (5/8).

SHULHAN HADI/JPRG

SUDAH PULANG: Petugas di depan ruang anak RSUD Genteng kemarin. DI sempat dirawat di ruang perawatan tersebut.

Bocah Gizi Buruk Tidak Bisa Sekolah GENTENG - Kondisi DI, 8, salah satu bocah asal Desa/Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, yang menderita gizi buruk sudah membaik.

Oleh karena itu, bocah yang pernah menjalani perawatan di ruang anak RSUD Genteng itu sudah diizinkan pulang kemarin (5/8).

Sayang, bocah perempuan yang sudah ditinggal mati ayah dan ibunya itu tidak bisa sepenuhnya bahagia. Bocah yang menderita sakit kulit dan gondok di lehernya itu kini tidak bisa melanjutkan sekolah.

Para tetangga mengancam akan memindah anaknya ke sekolah lain jika DI diterima di SD tak jauh dari rumahnya. “DI tidak ada di rumah,” cetus salah satu tetangga saat Jawa Pos Radar Genteng datang ke rumahnya kemarin (5/8) ■ Baca Bocah...Hal 33

ADA APA LAGI

Rumah Warga Bergetar FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SINGOJURUH - Seorang pria tak dikenal, sebut saja Mr. X, ditemukan tewas di tepi lintasan rel kereta api (KA) di Dusun Krajan Timur, Desa/ Kecamatan Singojuruh sekitar pukul 10.15 kemarin (5/8). Saat ditemukan warga, lelaki itu mengalami luka parah di kepala.

Mr. X yang diperkirakan berumur 60 tahun itu diduga meninggal karena tertabrak KA Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya. “Saya sempat lihat orang itu jalan di rel dari arah barat ke timur,” terang Sugiono, 48, salah seorang warga Dusun Krajan Timur, Desa Singojuruh.

Lelaki yang belum diketahui identitasnya itu, terang Sugiono, terlihat sempat duduk di atas jembatan yang jaraknya sekitar satu meter dari rel KA. Tak berselang lama, KA Mutiara Timur jurusan Banyuwangi – Surabaya melintas dari arah timur ke barat. “Kakek itu langsung terkapar dan meninggal dengan luka di kepala,” katanya.

Mengetahui peristiwa itu, Sugiono dan warga lain lari mendatangi lokasi kejadian. Di antara warga ada yang melaporkan kejadian itu ke Polsek Singojuruh. Polisi bersama anggota Koramil Singojuruh dibantu warga membawa jenazah korban ke Puskesmas Singojuruh untuk pemeriksaan. “Kami bawa ke puskesmas untuk diperiksa,” ujar Pelda Ngatemin, anggota Koramil Singojuruh, yang ikut mengangkat tubuh korban dari atas rel KA ■ Baca Mr X...Hal 33

Mangaran, Desa Sumberarum.

Warga yang tinggal di lereng gunung masih melihat cahaya api dari atas puncak Raung.

Meski demikian, warga tetap beraktivitas seperti biasa. Dengan menggunakan masker, mereka masih bekerja di kebun dan ladang. “Kami yakin masih aman, tapi ya waswas,” katanya.

Aktivitas Gunung Raung yang menimbulkan hujan abu vulkanik mulai mengganggu proses belajarmengajar di SDN 2 Sumberarum di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum ■

AKSI SIMPATIK: Karang taruna membagikan masker kepada warga di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin (5/8).

unung iG

Er u

Ra

Mr X Meninggal Disambar Sepur

ps

ISTIMEWA

TRAGIS: Jenazah Mr. X saat diperiksa tim medis di Puskesmas Singojuruh kemarin siang (5/7).

SONGGON - Aktivitas Gunung Raung tampaknya terus meningkat. Sejak Selasa malam (4/8) terdengar suara gemuruh yang cukup keras. Saking kerasnya, jendela dan pintu rumah di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, bergetar.

Suara gemuruh hingga menggetarkan rumah warga itu masih terdengar hingga Rabu siang (5/8). “Sebenarnya sudah biasa mendengar suara gemuruh dari Raung, tapi kali ini cukup kuat dan sering,” cetus Sanusi, 45, salah seorang warga Dusun

un

g

Baca Rumah...

Hal 33

Gunung Raung Mengalami Siklus 60 Tahunan

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DITELITI: Tim PVMBG Bandung mengambil sampel abu vulkanik Raung di sekitar PPGA Raung, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin siang (5/8).

SONGGON - Letusan Gunung Raung yang terjadi sejak tahun 2012 hingga sekarang disebut sebagai siklus 60 tahunan. Pernyataan itu disampaikan tim sosialisasi Pusat Vulkanologi Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Isya Nurrahmat Dana, yang datang langsung ke lereng gunung berapi terluas di Pulau Jawa itu kemarin (5/8).

Kepada Jawa Pos Radar Genteng di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Isya Nurrahmat Dana, mengatakan siklus 60 tahun Gunung Raung itu sudah terekam dan tercatat dalam sejarah letusan Raung sebelumnya. “Semua letusan Raung tercatat dengan baik,” katanya.

Isya menyebut, Gunung Raung meletus kali pertama pada tahun 1586. Saat itu letusan gunung dengan tinggi 3.332

Sejarah Letusan Gunung Raung Kejadian

Tahun

Jenis Letusan

Dampak

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1586 1597 1638 1953 1956 1973 1989 2012 2015

Letusan besar Letusan besar Letusan besar Letusan besar Letusan besar Letusan kecil Letusan kecil Letusan kecil Letusan kecil

Ribuan warga meninggal Ribuan warga meninggal Ribuan warga meninggal Tidak ada korban jiwa Tidak ada korban jiwa Tidak ada korban jiwa Tidak ada korban jiwa Tidak ada korban jiwa Tidak ada korban jiwa

meter dari permukaan air laut itu sangat dahsyat hingga menelan ribuan korban jiwa. “Warga yang tinggal di lereng gunung meninggal semua saat itu,” ujarnya.

Dalam sejarah, jelas dia, Gunung Raung tercatat lima kali mengalami letusan besar, yakni pada tahun 1586,

1597, dan tahun 1638. Tiga kali letusan besar itu menimbulkan ribuan korban jiwa. Letusan besar lagi kembali terjadi pada tahun 1953 yang menimbulkan lontaran abu mencapai radius 200 kilometer (Km). Selain itu, juga awan panas yang mengalir hingga menyelimuti sebagian Raung ■ Baca Gunung...Hal 33

Mashoed, 33 Tahun Menjadi Instruktur Paskibra

Hindari Kejadian Bendera Terbalik, Beri Tanda Jahitan di Pojok Mashoed, 76, warga RT 1, RW 1, Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, telah ditunjuk menjadi instruktur Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Genteng sejak tahun 1982. Setelah 33 tahun lamanya, pria yang mengabdi sebagai Wanra di Koramil Genteng itu masih aktif melatih Paskibra kecamatan.

SHULHAN HADI, Genteng KAKEK yang rambutnya sudah memutih semua itu terlihat serius melatih sejumlah anggota Paskibra di lapangan RTH Genteng. Mashoed

terus mengamati calon pengibar bendera untuk upacara Agustusan yang sedang latihan berbaris.

Tidak berselang lama, kakek dengan empat anak dan sembilan cucu, itu menuju tempat teduh untuk beristirahat. Tapi tidak lama, kembali melatih anggota Paskibra. Meski sudah berusia tua, semangatnya terlihat tidak kalah dengan pelatih lain yang berusia muda. “Pertama menangani Paskibra tahun 1982,” katanya.

Sejak tahun 1982 itu, Mashoed menjadi salah satu tim inti tim instruktur Paskibra di Kecamatan Genteng. Meski bukan anggota TNI atau polisi, kakek ini terus ditunjuk untuk melatih Paskibra.

“Saya anggota Wanra di Koramil Genteng sejak tahun 1966,” katanya.

Selama menangani Paskibra, Mashoed mengaku semua persiapan berjalan lancar. Itu tidak lepas dari persiapan tim yang betul-betul dilakukan sebelum pelaksanaan. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, dirinya harus mengetahui kondisi di lapangan. Bahkan untuk

urusan tali, selalu dipastikan masih kuat dan bagus. “Tali bendera selalu saya ganti yang baru,” ujarnya.

Untuk menghindari kesalahan fatal saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera, dirinya sengaja memberi jahitan setengah lingkaran di bagian ujung bendera. Hal itu dilakukan agar saat dipegang oleh petugas pengibar bendera tidak lepas. Selain itu, memberi tanda agar bendera tidak terbalik. “Itu inisiatif saya, pojok bendera kita jahit biar tidak merosot,” cetusnya.

Selama menangani Paskibra lebih dari tiga dekade, Mashoed mengaku melihat perbedaan yang cukup mencolok, terutama masa Orde Baru masa reformasi. Sebelum era reformasi, siswa yang tergabung dalam Paskibra cenderung lebih disiplin. “Saya tidak membandingkan ya, tapi Orde Baru itu anak-anak patuh, kalau sekarang kita merasakan harus telaten,” jelasnya.

Meski demikian, suami almarhumah Sumilah ini menganggap masih wajar. Untuk menangani

generasi muda saat ini, pihaknya mengaku harus lentur. “Kita memang tidak bisa menyamakan antara dulu dengan sekarang,” cetusnya.

Setiap melatih anggota Paskibra, Mashoed mengaku agar bisa menjadi contoh kedisiplinan di lingkungan sekolah dan lingkungannya. “ Saya tekankan kepada mereka, Paskibra itu lain dengan siswa yang bukan anggota Paskibra,” ungkapnya.

Di usia yang tidak lagi muda, kondisi fisik Mashoed tetap terlihat bugar.

Untuk yang satu ini tidak ada resep khusus, hanya saja setiap hari melakukan kegiatan sewajarnya. “Secara naluri kita sehat karena Allah, tapi saya rutin memeriksakan diri ke dokter,” cetusnya.

Untuk aktivitas olahraga, dia hanya memanfaatkan jalan kaki dengan mengitari RTH Maron ■ Baca Hindari...Hal 33

PATRIOTIK: Mashoed usai melatih Paskibra Kecamatan Genteng kemarin.

SHULHAN HADI/JPRG

SAMBUNGAN

Jawa Pos

Kamis 6 Agustus 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

Keruk Endapan Saluran Irigasi

SHULHAN HADI/JPRG

DANGKAL: Backhoe mengeruk endapan yang menyebabkan pendangkalan di saluran irigasi di Desa Sukorejo kemarin (5/8).

BANGOREJO - Saluran irigasi di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, dikeruk kemarin siang (5/8).

Selama ini sungai yang mengaliri persawahan hingga di wilayah Kecamatan Siliragung dan Kecamatan Pesanggaran itu mengalami pendangkalan.

Salah satu warga setempat, Armanto, 34, mengatakan sudah lama sungai di daerahnya itu tidak pernah dibersihkan.

Sehingga, sungai itu mengalami pendangkalan. “Waletnya cukup tebal, lama tidak pernah diperbaiki,” katanya.

Armanto menyebut, seandainya pembersihan walet itu dilakukan dengan tenaga manusia, maka akan membutuhkan waktu yang lama. “Dengan mesin bisa cepat dibersihkan,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng kemarin (5/8).

Koordinator Pengairan Pesanggaran, Sugiyono, mengatakan kegiatan ini merupakan proses normalisasi saluran irigasi.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan pengerukan saluran sepanjang 400 meter. “Ini normalisasi saluran,” ujarnya.

Lokasi yang dilakukan normalisasi itu, terang dia, merupakan irigasi yang masuk di hulu BKS 4 Kesilir. Di samping melakukan normalisasi, pihaknya juga akan melakukan plengsengan.

“Untuk plengsengan masih kita ajukan,” terangnya.

Terkait perbedaan debit air pasca dilakukannya normalisasi, Sugiyono menjelaskan kalau itu tergantung curah hujan dan air dari saluran yang lain. Namun, dia memastikan usai dilakukan normalisasi ini irigasi akan semakin lancar dan memudahkan proses penyaluran air. “Yang jelas akan semakin lancar salurannya,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

SPDN Pancer Dibiarkan Tidak Terurus PESANGGARAN - Keberadaan Stasiun Pengisian Disel Nelayan (SPDN) di Pelabuhan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, masih belum berfungsi. Tanda-tanda akan diperbaiki dan difungsikan juga tidak terlihat.

Pada akhir April 2015 sempat tersiar kabar bahwa SPDN itu akan segera dioperasikan. Kepala Bidang (Kabid) Kelautan pada Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperiklut) Kabupaten Banyuwangi, U. Widiarto, saat berkunjung ke pantai selatan itu mengatakan bahwa SPDN yang sudah mangkrak selama tiga tahun itu akan segera beroperasi.

“Sudah ada investor yang siap,” katanya saat itu.

Keberadaan SPDN Pancer sejatinya sangat dibutuhkan para nelayan saat ini. Selama ini nelayan harus membeli BBM jenis solar ke SPBU Pesanggaran yang berjarak sekitar 10 kilometer (Km). “Solar itu sangat dibutuhkan nelayan,” cetus Salim, 45, salah satu nelayan Pancer.

Salim mencontohkan, untuk nelayan dengan perahu kecil, sekali melaut membutuhkan sekitar 175 liter solar. “Sekali berangkat itu, saya butuh lima jeriken solar,” katanya pada wartawan Jawa Pos Radar Genteng kemarin (5/8).

Untuk memenuhi kebutuhan itu, salah satu pilihan adalah membeli di SPBU Pesanggaran yang cukup jauh atau membeli eceran di kios milik warga. Meski harga sama, tapi volume yang ada di kios milik warga lebih sedikit dibanding di SPBU. “Ini menjadi persoalan sendiri bagi nelayan,” ungkapnya.

Salim berharap, SPDN yang ada di Pelabuhan Pancer bisa segera beroperasi. Dan Nantinya, tidak hanya melayani solar saja, tapi juga BBM jenis lain seperti premium. “Semoga juga melayani bensin, karena untuk genset butuh bensin,” ujarnya.

Ketua KUD Mina Tani 45, Sukamat, saat dikonfirmasi mengatakan sejumlah investor sempat menghubungi dan tertarik untuk mengelola SPDN. Tapi, para investor itu tidak sanggup mengurus perizinan dan administrasi yang saat ini sudah kedaluwarsa. “Tidak sanggup mengurus izin,” katanya.

Sejumlah investor yang sempat menghubungi itu, terang dia, berasal dari beberapa daerah di luar Banyuwangi. Tapi, juga ada yang dari Banyuwangi. “Ada yang dari Tuban,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

MANGKRAK: Para nelayan beristirahat menunggu kapal datang di area Stasiun Pengisian Disel Nelayan (SPDN) Pelabuhan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (5/8).

Ramai-ramai Bikin Rumpon PESANGGARAN - Sejumlah nelayan di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kini sedang gotong-royong mencetak beton berbentuk balok. Itu dilakukan untuk persiapan pembuatan rumpon yang biasa digunakan tempat ikan di laut.

Salah satu nelayan, Misdi, 40, mengaku dengan dibantu para tetangga dia sedang membuat 60 buah pemberat. Sejumlah itu bisa digunakan untuk membuat dua buah rumpon. “Pokoknya satu rumpon itu butuh 30 beton,” katanya.

Rumpon yang akan dibuat itu, merupakan tempat yang dirancang untuk menangkap ikan jenis tuna, ikan cakalang, dan ikan tongkol. Dalam kondisi normal, rumpon yang dibuat bisa bertahan hingga dua tahun. “Kita banyak buat rumpon,” ujarnya.

Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan satu rumpon, jelas dia, bisa mencapai Rp 30 juta lebih. Untuk pemasangan rumpon di laut, hanya membutuhkan waktu sehari. “Yang lama itu menunggu beton ini kering,” jelasnya.

Menurut Misdi, perairan Pancer itu dikenal sebagai penghasil ikan tuna.

Para nelayan, banyak yang memburu ikan untuk kebutuhan ekspor itu. “Yang banyak diburu pembeli itu ikan tuna dan tongkol,” terang Parmi, 55, penjual ikan asal Jember. (sli/c1/abi)

Sebagian Perusahaan Pelayaran Memodifikasi LCT Menjadi KMP ■ 9 AGUSTUS...

Sambungan dari Hal 29

Untuk kapal jenis Kapal Motor Penumpang (KMP) ada tiga kapal yang saat ini menjalani docking tahunan. Antara lain KMP Satya Kencana, KMP Dharma Ferry dan KMP Trisakti Elvina. ”Mudah-mudahan, tiga KMP yang docking itu bisa segera meluncur ke Ketapang saat LCT ini tidak beroperasi. Termasuk KMP Port Link bantuan ASDP saya harap juga bisa beroperasi saat LCT tidak beroperasi,” terang Novi.

Ditanya apabila terjadi kapal LCT yang mokong tetap beroperasi setelah tanggal 9 Agustus nanti, pihak Gapasdap optimistis hal tersebut tidak akan terjadi. Sebab, aturan yang sudah keluar berupa surat dari Kemenhub tersebut sifatnya adalah legal. Artinya, jika pengusaha kapal LCT yang tetap

SHULHAN HADI/JPRG

KERJASAMA: Warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, gotong-royong mencetak beton pemberat rumpon kemarin (5/8).

Semangat Belajar meski Hujan Abu ■ RUMAH...

Sambungan adari Hal 32

Para siswa di sekolah dengan radius 12 kilometer (Km) dari puncak Gunung Raung itu belajar dengan mengenakan masker kemarin pagi (5/8). “Masker dikasih ibu dari rumah,” ujar Mohammad Holik, 10, salah satu siswa.

Suara gemuruh yang cukup kuat dan menggetarkan kaca itu menyebabkan sebagian siswa di SDN

2 Sumberarum ketakutan. Tetapi, mereka tetap masuk sekolah dan bermain seperti biasa. Setelah turun hujan abu vulkanik sejak Selasa (4/8), para siswa sebelum menerima pelajaran harus membersihkan kelas mereka dari abu Raung yang hampir memenuhi ruang dan teras depan kelas. “Abunya kali ini lumayan tebal dibanding beberapa waktu lalu,” ujar Kepala SDN 2 Sumberarum, Suwandi.

Menurut Suwandi, jika Gunung

Raung menyemburkan abu vulkanik, para guru selalu mengimbau agar siswa mengenakan masker selama proses belajar-mengajar. Pasalnya, hujan abu vulkanik itu tidak hanya dirasakan di luar ruangan, tapi juga di dalam ruangan. “Kasihan anakanak, kadang juga kelilipen dan kelas kotor penuh abu,” terangnya.

Hampir setiap pagi para siswa selalu membersihkan ruang kelas mereka dengan cara mengelap meja, kursi, dan menyapu lantai, ruang

kelas hingga teras. Itu dilakukan demi kenyamanan selama proses belajar-mengajar. Tanpa dikomando, begitu datang ke sekolah pada pagi hari, para siswa kompak bergotongroyong membersihkan ruang kelas.

Selanjutnya, mereka bermain bersama di halaman sekolah. “Saya salut dengan semangat anak-anak ini untuk terus belajar. Meski mendung dan diguyur hujan abu, mereka tetap datang ke sekolah,” pujinya. (ddy/c1/abi)

Karang Taruna Sebar Masker Gratis ■ GUNUNG...

Sambungan adari Hal 32

“Letusan besar ke lima pada tahun 1956. Letusan keempat dan kelima tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Menurut Isya, letusan besar tahun 1638 itu juga disertai banjir besar dan aliran lahar yang melanda beberapa daerah, antara lain Kali Setail dan Kali Klatak.

Sementara itu, letusan selanjutnya, seperti yang terjadi pada tahun 1973 dan 1989, berupa letusan kecil dengan hanya mengeluarkan abu dan aliran lava. “Itu letusan strombolian dan tidak menelan korban jiwa,” katanya dengan

nada serius.

Tinggi abu pada letusan tahun 1953 pernah mencapai lk. 6 Km di atas puncak, dan penyebarannya mencapai jarak lk. 200 Km dari pusat erupsi. Tinggi tiang asap letusan pada tahun 1956 mencapai lk.12 Km. Suara dentuman terdengar hingga Surabaya dan Malang selama lk. 4 jam. Abu yang tertiup angin menyebar hingga Surabaya dan Bali.

Jika dicermati dan dianalisis berdasar sejarah letusan tersebut, interval waktu dua letusan Gunung Raung, jelas dia, yang tercatat dalam sejarah sejak tahun 1586 hingga 1989 adalah 1 tahun hingga 9 tahun (interval waktu terpendek), 12 tahun hingga 26 tahun

(interval waktu menengah), 41 tahun hingga 92 tahun (interval terpanjang). “Kalau boleh disimpulkan, dari sejarah letusan itu saat ini Raung sedang mengalami siklus letusan 60 tahunan,” jelasnya.

Sementara itu, semburan abu vulkanik Gunung Raung juga terus diantisipasi Karang Taruna Kecamatan Songgon. Dengan suka rela mereka membagikan ribuan masker kepada sejumlah warga yang tinggal di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Kawasan dusun itu cukup terpencil dengan radius 14 kilometer dari puncak. “Warga masih ada yang belum mendapat masker,” ujar Narji, 28, salah satu anggota karang taruna. (ddy/c1/abi)

mengoperasikan kapalnya setelah tanggal 9 Agustus hal tersebut akan merugikan dirinya sendiri nanti. ”Sanksi kalau ada LCT tetap beroperasi setelah 9 Agustus memang tidak ada dalam surat tersebut. Tapi saya kira pengusaha kapal LCT sudah memahami isi dari surat yang sudah keluar tersebut,” jelas Novi.

Akan dikemanakan kapal LCT apabila memang tidak beroperasi kembali? Novi menjelaskan, kalau kapal-kapal LCT yang ada akan diparkir di galangan kapal yang disediakan perusahaan. Namun, apabila perusahaan tidak memiliki galangan kapal, otomatis kapal LCT akan diparkir untuk sementara di Pelabuhan Ketapang. ”Ada sebagian perusahaan yang memodifikasi LCT menjadi KMP, namun saat ini masih dalam proses pengajuan gambar kapal kepada pihak perhubungan laut dan darat,” kata Novi.

Sejauh ini, masih ada satu perusahaan kapal baru jenis KMP yang sudah mendaftarkan kepada pihak Gapasdap untuk bisa bergabung melayani rute penyeberangan Ketapang Gilimanuk. ”Masih satu perusahaan baru yang mendaftar yaitu PT Mitra Bahari, tapi kapalnya masih dalam tahap penyesuaian dengan dermaga,” pungkas Novi.

Sekadar tahu, perihal adanya pelarangan kapal LCT ini pernah akan dilakukan sejak tanggal 9 Mei 2015.

Namun karena timbul aksi mogok masalpuluhanLCTyangmenyebabkan ratusan truk mengantre panjang, akhirnya Kemenhub memberikan penambahan waktu selama empat bulan dari keputusan sebelumnya untuk LCT yang tidak boleh beroperasi. ”Mulai tanggal 9 Agustus 2015, LCT tidak boleh mengangkut penumpang maupun kendaraan,” tegas Dirjen Hubdat, Djoko Sasono, beberapa bulan lalu. (tfs/c1/aif)

Ambil Jalan Tengah Home Schooling ■ BOCAH...

Sambungan adari Hal 32

Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Gambiran, HA Rodli, saat dikonfirmasi mengatakan terkait persoalan DI, sebenarnya pihak sekolah sudah pernah mengambil jalan tengah dengan melakukan

sistem home schooling. “Saya komunikasi dengan Dinas Pendidikan, katanya suruh home schooling saja,” kata Rodli.

Terkait home schooling itu, jelas Rodli, salah satu guru dari SD terdekat sudah siap yang melakukan pendampingan di rumah DI. “Sudah ada guru yang mau me-

ngajar di rumah, tapi terhenti karena DI sakit dan masuk rumah sakit,” jelasnya.

Rodli menyebut, home schooling dipilih karena para wali murid di SD dekat rumah DI mengancam tidak akan menyekolahkan anaknya selama DI masih berada di sekolah tersebut. (sli/c1/abi)

PT KAI Bantah KA Tabrak Warga ■ MR X...

Sambungan adari Hal 32

Usai diperiksa, jenazah korban langsung dikirim ke Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan. “Jika ada yang merasa kehilangan anggota keluarga, bisa mendatangi kamar mayat RSUD Blambangan,” ujar Kapolsek Singojuruh, AKP Priono, melalui Kanitreskrim Aiptu Putu Wardana.

Sementara itu, Humas PT. KAI Daops IX Jember, Eko Sri Mulyanto, saat dikonfirmasi mengatakan seluruh rangkaian KA yang melintas tidak ada yang menabrak orang sejak pagi kemarin.

“Masinis kami mulai KA Sri Tanjung sampai KA Mutiara Timur tidak ada yang menabrak atau mengalami kecelakaan. Kalaupun ada, kereta pasti akan berhenti dan mengangkat ke stasiun terdekat,” katanya. (ddy/c1/abi)

Andalkan Ramuan Beras Kencur untuk Kebugaran ■ HINDARI...

Sambungan adari Hal 32

Setiap pagi, berlari kecil selama dua putaran dan jalan cepat sebanyak tiga kali putaran. Kemudian saat hari beranjak siang, memulai aktivitas bersepeda minimal tujuh kilometer dan memilih rute tanjakan

terlebih dahulu. “Pagi saya oleh raga di RTH, lalu gowes,” ungkapnya.

Yang lebih penting lagi, mengatur pola makan. Mashoed mengaku selalu menunggu nasi agar dingin untuk dimakan.

Jika badan terasa kurang enak, biasanya mengandalkan ramuan beras kencur. “Untuk menjaga stamina, beras kencur bikin sendiri,” jelasnya. (c1/abi)

RADAR BANYUWANGI

DAERAH SEKITAR

34

Jawa Pos

Kamis 6 Agustus 2015

LALU LINTAS

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

BIANG MACET: Petugas gabungan dari Satlantas Polres Jember, dishub, dan satpol PP melakukan penertiban di depan pasar krempyeng di Jl A. Yani, kemarin (5/8).

Jadi Sumber Macet, Pasar Krempyeng Ditertibkan JEMBER – Anggota Satlantas Polres Jember, dinas perhubungan (dishub), dan satpol PP melakukan penertiban terhadap pedagang pasar krempyeng di Kepatihan sisi Jl A. Yani, kemarin (5/8). Selain pedagang, sasaran penertiban adalah parkir kendaraan.

Pasar krempyeng itu memang menjadi biang kemacetan di Jl A. Yani. Setelah sedikit tertib saat penilaian Wahana Tata Nugraha (WTN), kawasan itu semrawut lagi. Akhirnya, petugas gabungan melakukan penertiban sejak pukul 05.00.

Sasaran penertiban adalah pedagang yang berjualan di trotoar dan bahu jalan. Akibat aktivitas tersebut, di sekitar Gladak Kembar setiap pagi selalu macet akibat pasar yang meluber hingga memakan hampir setengah badan Jl A. Yani. Di saat jam orang ke kantor dan sekolah, antara pukul 06.30 – 07.00, kemacetan di sekitar kawasan itu tidak bisa dihindari.

Ketika petugas datang, sebagian pedagang mengemasi barangnya. Tetapi, ada pula yang tidak sempat berkemas, sehingga mereka berpura-pura menjadi pengunjung. Saat petugas menanyakan siapa pemilik motor yang dipenuhi barang dagangannya, mereka menjawab pengunjung di dalam pasar. Bahkan, tidak sedikit pedagang yang meninggalkan sementara motor dan barang dagangannya.

Karena tidak menemukan pemiliknya, petugas satpol PP mengamankan barang milik pedagang. Menurut Rukmina, warga Jl Letjen Suprapto, dirinya lebih nyaman berbelanja jika tidak ada pedagang di trotoar dan bahu jalan. “Ya mudah-mudahan rapi terus, tidak hanya saat ada penertiban,” katanya.

Penertiban tidak hanya dilakukan di pasar krempyeng Jl A. Yani. Tetapi, petugas gabungan juga melakukan penertiban pedagang dan parkir sepeda motor di depan pasar sisi Jl Trunojoyo. (jum/har/jpnn)

SERTU MAR KUWADI FOR RABA

UJI NYALI: Marinir AS dilatih menangkap ular di Puslatpur Marinir, Karangtekok, Banyuputih, kemarin.

US Marine Ditraining Jungle Survival Skills BANYUPUTIH - Prajurit Marinir Amerika (US Marine) mendapat pelajaran cara bertahan hidup di hutan (jungle survival) dari prajurit Korps Marinir TNI AL di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, kemarin (5/8).

Pelda Marinir Ade beserta sejumlah pelatih dari Batalyon Infanteri-5 Marinir lainnya begitu semangat dalam memberikan penjelasan tentang tata cara

bertahan hidup di hutan. US Marine yang tergabung dalam Amphibious Exercise bagian dari Latihan Bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) itu juga diperkenalkan sekaligus mempraktikkan cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas. Seperti biawak dan ular.

Selain itu, US Marine juga dikenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung (tanpa

AGUSTUSAN

harus dimasak terlebih dulu) dan yang tidak bisa dimakan.

Prajurit marinir kedua negara tersebut cukup antusias dalam mengikuti materi latihan yang diberikan para pelatih Korps Marinir TNI AL tersebut. Meski mulanya terlihat agak geli, namun prajurit Marinir Amerika mencoba mencicipi sejumlah Botani dan Hewani yang telah dicontohkan terlebih dulu oleh para pelatih. Bahkan beberapa

di antara mereka ada yang mencoba menangkap ular.

Kegiatan yang dipantau langsung Komandan Satgas Amphibious Exercise Letkol Marinir Freddy Ardianzah tersebut merupakan bagian dari rangkaian latihan bersama Korps Marinir IndonesiaAmerika dengan sandi Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2015 yang akan berlangsung hingga 10 Agustus mendatang. (c1/als)

Harga Cabai Melesat ke Rp 60 Ribu

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

MASA HUKUMAN BISA DIKURANGI: Para narapidana di Lapas Kelas 2A Jember saat lebaran lalu. Selain lebaran, para narapidana bisa mendapatkan remisi saat HUT RI nanti.

BAYI PEREMPUAN: Petugas identifikasi saat melakukan visum terhadap bayi yang dibuang ke sungai Jl Mawar, Patrang.

222 Napi Diusulkan Remisi

Bayi Dibuang ke Sungai

JEMBER – Sebanyak 222 orang narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Jember kini boleh untuk mendapatkan keringanan hukuman. Sebab, mereka diusulkan untuk bisa mendapatkan keringanan hukuman atau remisi dalam peringatan HUT RI ke-70 pada 17 Agustus mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Alif Purnomo, kasi Pembinaan Anak Didik (Kasi Binadik) Lapas Kelas 2A Jember kemarin (5/8). “Total ada sekitar 222 orang narapidana yang kami usulkan untuk mendapatkan remisi kemerdekaan tahun ini,” ungkapnya.

Namun, hingga kemarin Alif mengaku masih menunggu Surat Keputusan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait usulan remisi tersebut. Biasanya, SK itu akan dikirimkan oleh Kanwil Kemenkum HAM Jatim.

Karena itu, lanjut dia, hingga sekarang pihaknya masih belum mengetahui apakah usulan itu diterima seluruhnya atau hanya sebagian. “Kami masih menunggu SK-nya,” ujarnya.

Yang jelas, kata dia, nama-nama yang diusulkan mendapat remisi dianggap oleh lapas sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan remisi atau pengurangan hukuman. Terkait pemilihan nama-nama itu, pihaknya memiliki sejumlah syarat yang harus dipenuhi napi. “Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk nama yang diajukan mendapatkan remisi Kemenkum HAM,” ungkapnya.

Diantara persyaratan yang harus dipenuhi para napi, antara lain, berkelakuan baik. Selain itu, tidak pernah melanggar aturan di dalam lapas serta mampu mengikuti semua program yang diberikan petugas dengan baik. (ram/har/jpnn)

JEMBER - Kasus ibu membuang bayinya terus saja terjadi di wilayah Hukum Polres Jember.

Belum terungkap pelaku pembuang bayi di Jl Sriwijaya, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, akhir Juli lalu, kini kasus serupa terulang kembali.

Kali ini, warga menemukan mayat bayi diantara gundukan batu sungai Jl Mawar I, Lingkungan Tegalrejo/Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Rabu (5/8) siang kemarin. Diduga kuat, bayi berjenis kelamin perempuan itu dibuang karena hasil hubungan gelap.

Usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mayat bayi yang masih lengkap dengan tali pusarnya itu dibawa ke kamar mayat RSD dr Soebandi Jember. Menurut Ari Purwiyanto, ketua RT setempat, mayat bayi perempuan itu pertama kali ditemukan oleh beberapa gerombolan anak kecil yang

JEMBER – Harga cabai merah kecil atau cabai sret di Jember kembali melesat dalam beberapa hari terakhir. Sebab, sebagian pedagang sudah ada yang menjual Rp 56 – 60 ribu ribu per kilogram.

Ayu, salah seorang penjual cabai di Pasar Tanjung, Jember, mengatakan, kenaikan harga cabai terus berlangsung dalam hitungan hari. Mulai dari harga Rp 44 ribu ke Rp 48 ribu. Lalu, naik lagi hingga sekarang menjadi Rp 56 ribu, bahkan Rp 60 ribu. “Sempat turun dari Rp 48 ribu menjadi Rp 45 ribu,” katanya kemarin (5/8).

Menurut dia, cabai yang di-

jualnya didatangkan dari luar daerah, seperti Bondowoso dan Situbondo. Sebab, ketersediaan di Jember masih minim. “Harga sudah naik sejak beberapa hari yang lalu,” tambahnya.

Kendati demikian, kata dia, hal itu tidak membuat pembeli berkurang. Justru sebaliknya, mereka banyak yang membeli karena tidak banyak pedagang yang menjualnya. Para konsumen juga membelinya tidak langsung banyak, melainkan sedikit karena harganya yang mahal.

Dia mengaku tidak bisa memprediksi sampai kapan harga cabai akan berfluktuasi. “Kalau

sudah banyak yang panen, tentu harga akan turun,” ucapnya.

Bukan hanya cabai sret, Deni, pedagang cabai lainnya, mengatakan, harga cabai merah besar juga naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 22 ribu per kilogram.

Penyebabnya juga karena belum masuk masa panen. “Kalau cabai besar ini ambil dari Ambulu, Jember,” katanya.

Berbeda dengan cabai sret, kenaikan harga cabai besar membuat pedagang kesulitan menjualnya. Bahkan, sudah dua hari ini tidak banyak cabai merah besar yang terjual. “Ini sudah dua hari masih tersimpan di sak,” ungkapnya. (gus/har/jpnn)

sedang main di sungai. Saat itu, anak-anak tersebut melihat benda aneh yang awalnya dikira boneka. “Setelah didekati, benda itu bukan boneka tapi bayi,” ungkap Ari. Kapolsek Patrang AKP Veibe Ponomban, melalui Kanit Reskrim Iptu Sujilan, membenarkan penemuan itu. Saat ditemukan, mayat bayi yang diperkirakan berusia 7 bulan itu tidak mengenakan apa pun.

“Jadi saat ditemukan tidak ada sedikit pun kain yang menutupi bayi itu,” ungkap Sujilan.

Ada dugaan, bayi itu sengaja dihanyutkan ke sungai tersebut.

Saat air surut, bayi itu tersangkut diantara gundukan bebatuan di sungai. “Saat ini kita masih melakukan penyelidikan sekaligus mengorek keterangan dari saksisaksi. Semoga saja ada petunjuk dan pelaku pembuang bayi bisa kita tangkap,” pungkas Sujilan. (jum/c1/sh/jpnn)

Bupati Idol Tahap VI

L Isi Ballot Asli dan kirim sebanyak - banyaknya ke : 1. Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 89C Banyuwangi 2. Biro Genteng Ruko Madania Jl. KH As yari 6 Genteng

Nama Calon Bupati Idol Pengirim Alamat

*Potong & kirim sebanyak-banyaknya ballot Asli.

Batas pengiriman 22 Agustus 2015.

: : :

Edisi 6 Agustus

LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015

*diterima paling lambat tanggal 7 Agustus 2015

13

158

151

11

51

168

28

2

2

28

Michael Edy Heriyanto

Abdullah Azwar Anas

Guntur Priambodo

Anton Sunartono

Eko Susilo Nur Hidayat

Basuki Rachmad

Neni Viantin Diyah Martiva

Angka Wijaya

Munib Syafa’at

Agus Dani T

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 6 Agustus 2015

BERITA UTAMA

35

Angin Bergerak Menuju Tenggara n ABU...

Sambungan dari Hal 25

pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Selasa (4/7) malam kemarin membagi-bagikan masker kepada pengguna jalan raya.

Dalam bagi-bagi masker gratis yang dilakukan di Simpang Lima, Banyuwangi, kemarin 4.000 buah masker tersalurkan. ”Siang abu Raung di wilayah Banyuwangi Selatan. Sore hari (kemarin) abu Raung mulai merambah kota,” kata Kabid Kedaruratan dan

Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam.

Berdasar laporan yang dia terima dari pihak PVMBG, tingkat aktivitas Gunung Raung kemarin memang mengalami peningkatan. Gempa tremor Gunung Raung menunjukkan angka yang

cukup tinggi, yaitu 31 mm. ”Aktivitas Gunung Raung memang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hari sebelumnya,” tambah Eka. Menurutnya, laporan terkait abu vulkanik itu sudah ada sejak Selasa lalu mulai pukul 04.00.

Penderita Iritasi Lebih Banyak daripada ISPA SEMENTARA itu, salah satu dampak yang dikhawatirkan dari munculnya abu vulkanik Gunung Raung adalah penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Berhubung masyarakat sudah siap masker untuk menutupi hidung, jumlah warga yang terkena ISPA tidak mengalami peningkatan berarti. Yang lebih banyak justru penderita iritasi mata.

Kasi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banyuwangi, Sudarto Setyo, menjelaskan saat

ini warga sudah mengerti bahwa mereka harus mempersiapkan masker saat terjadi letusan gunung. Selain itu, puskesmas selalu membagikan masker ke wilayah yang terkena dampak abu Raung.

Kasus penderita ISPA, lanjut Darto, diambil data setiap bulan dan disimpulkan setiap satu semester. Berdasar data yang didapat, bulan Mei terdapat 229 penderita dan Juni 271 penderita. Dia melihat memang ada peningkatan penderita ISPA.

Akan tetapi, bukan karena abu akibat letusan gunung.

Berdasar data bulan Juli justru ada penurunan penderita ISPA. Pihaknya menyimpulkan, dampak abu tidak berimbas pada gangguan pernapasan warga.

“Apotek juga menyediakan masker, jadi warga sudah tahu harus membeli di mana. Selain itu, secara keseluruhan tidak ada peningkatan kasus. Jika ada yang baru, hal itu bersifat individu bukan masal,” kata Darto.

Iritasi mata yang banyak di

derita warga dapat dicegah oleh warga. Dari Dinkes belum ada alat khusus untuk mencegah agar abu vulkanik tidak mengenai mata. Sebaiknya, warga sebaiknya mengurangi aktivitas di luar ruangan, dan menggunakan kaca mata terutama bagi pengendara kendaraan roda dua. “Dulu ada alat sejenis google selam, tapi mungkin harganya terlalu tinggi, jadi kurang efektif untuk disebarkan, sementara kita masih menggunakan masker,” ujarnya. (fre/c1/aif)

Namun, yang pertama kali diguyur hujan abu adalah daerah Songgon, Sempu, dan Kalibaru.

Namun, intensitas abu masih tipis. Sore hari kepekatan abu vulkanik semakin tinggi. ”Abu mulai merambah ke Banyuwangi lagi karena angin menuju arah tenggara. Hampir seluruh kecamatan di Banyuwangi mengalami hujan abu,” jelas Eka. Dia menambahkan, berdasar data PVMBG, aktivitas Gunung Raung itu akan berlangsung cukup lama. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, jika memang Raung akan mengalami letusan yang cukup hebat, ancamannya hanya sejauh 10 Km. Sejauh ini, ancaman masih

berada di radius 3 km dari Gunung Raung. ”Masyarakat jangan panik. Kami imbau tetap pakai masker kalau mengendarai motor, karena debu sangat halus,” tukas Eka saat berada di Simpang Lima malam itu.

Siang kemarin petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi melakukan penyemprotan air di trotoartrotoar jalan protokol Banyuwangi. Sebab, abu Raung memang sangat mengotori trotoar di jalan protokol Banyuwangi. ”Kita semprot air agar abu tidak beterbangan, karena abu mengganggu pengguna jalan dan mengganggu kesehatan. Selain itu, juga mengganggu keindahan

kota,” kata Kepala DKP Banyuwangi, Arif Setiyawan.

Berdasar data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, angin yang membawa abu Raung tersebut mengarah ke tenggara sejak kemarin. Kecepatan angin yang membawa abu Raung berada pada kecepatan 15 knot atau 27 km/jam dengan ketinggian 4.200 meter. ”Sampai dua hari ke depan, angin masih mengarah ke tenggara Gunung Raung. Kalau arah angin ke tenggara, otomatis angin yang membawa abu menuju Banyuwangi,” kata prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi. (tfs/c1/aif )

Bongkaran Reklame Otomatis Milik Pemerintah n SATPOL PP...

Sambungan dari Hal 25

Mengenai sanksinya, bongkaran reklame tersebut secara otomatis tidak akan dikembalikan kepada perusahaan yang menyediakan reklame. Akan tetapi, bongkaran reklame se-

cara otomatis milik pemerintah. ”Kalau dikembalikan lagi nanti akan dipasang lagi. Itu sudah sesuai perda bahwa bongkaran reklame ini akan menjadi milik pemerintah,” jelasnya.

Sementara itu, pembongkaran papan reklame di tiga kecamatan itu berlangsung sejak pagi hari

sampai dini hari. Pembongkaran di Jalan Susuit Tubun memang agak memakan waktu karena tinggi reklame mencapai 10 meter. Petugas juga harus menggunakan las untuk memotong besi yang menyangga reklame tersebut.

Ke depan, Satpol PP akan terus berkoordinasi dengan pihak

Dispenda Banyuwangi dan BPPT untuk mendata reklame-reklame mana saja yang sudah habis masa berlakunya atau tidak memiliki izin. ”Tentu kalau ada yang melanggar akan kami tindak.

Agar Banyuwangi ini bersih dari reklame-reklame bodong,” pungkasa Ripai. (tfs/c1/aif)

Sasarannya Anak PAUD, TK, dan SD n DINKES...

Sambungan dari Hal 25

Di Banyuwangi, menurutnya, memang belum disurvei. Namun, dua kabupaten tetangga, yaitu Bondowoso dan Situbondo, sudah disurvei dengan jumlah

penderita cacingan 20 persen.

Oleh karena itu, Dinkes bersama dinas terkait melakukan pencegahan terutama untuk anak usia 1 sampai 12 tahun. “Dampaknya parasit ini cukup besar. Gizi tidak bisa diserap maksimal, jadi menyebabkan produktivitas siswa ber-

kurang. Kalau begitu pasti mereka sulit berprestasi,” jelas Waluyo.

Program pemberantasan cacingan itu sebenarnya sudah dicanangkan sejak 20 tahun silam. Saat ini gerakan tersebut diadakan kembali supaya generasi masa depan bisa lebih baik. Sasarannya adalah

generasi awal yang dimulai dari tingkat PAUD. “Kita targetkan bulan Agustus sudah selesai semua PAUD, TK, dan SD di Banyuwangi. Nanti program tersebut akan berlanjut setahun sekali dengan kerjasama UKS sekolah, posyandu, dan puskesmas,” terangnya. (fre/c1/aif)

Rutin Olahraga Lari dan Renang n KURUNGI...

Sambungan dari Hal 25

Sebab, menyanyi memang sudah menjadi hobinya sejak kecil. Dengan banyaknya ajakan

manggung di setiap tempat.

Tentunya dia mempunyai tips khusus agar suara yang dihasilkan saat menyanyi tetap merdu. Apa kuncinya? Ternyata sederhana sekali. Sebelum

menyanyi, wanita kelahiran 17 November 1994 ini selalu menghindari makanan goreng-gorengan agar suara tetap merdu saat menyanyi. ”Pasti aku hindari makan go-

rengan sebelum manggung.

Biar suara tidak serak. Olahraga yang cukup seperti lari dan renang juga rutin aku lakukan biar tetap sehat dan bugar,” pungkas penyanyi asal Muncar ini. (tfs/aif)

Ahmadi Kebanjiran Ucapan Selamat n ARMAYA...

Sambungan dari Hal 25

Ya, dia adalah Abdul Kadir Zaelani atau dikenal dengan nama Armaya yang tinggal di Jalan Citarum Nomor 44, Lingkungan Kemasan, Banyuwangi.

Menariknya, hingga usia senja kini, suami almarhum Sumiyati itu tetap konsisten menulis.

Nama Armaya tidak asing dalam sejarah sastra tanah air. Dia adalah salah satu sastrawan sekaligus penggerak kebudayaan.

Tidak banyak penulis, dia juga mau mengorbankan dananya untuk sastra dan budaya. Armaya adalah salah satu di antara yang tidak banyak itu.

Armaya masih konsisten mengelola media-media sastra dengan dana pribadi. Salah satunya adalah majalah Lembar Kebudayaan (LK) yang saat ini masih diproduksi dengan baik.

Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi bertandang ke rumahnya kemarin (5/8), ia membagi buku LK terbitan ke-39. Armaya mengatakan, buku LK tersebut tidak dikomersialkan dan didistribusikan ke Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.

LK berisi karya sastra bebas, bisa berupa puisi, cerpen, novelette, naskah drama, dan juga vignette karangan masyarakat Banyuwangi. Sebelumnya, Armaya mengatakan, dirinya pernah mengelola buletin. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Armaya sedikit membagi cerita masa lalunya ketika awal masuk dunia sastra.

Ketertarikannya terhadap sastra dimulai saat dirinya duduk di

bangku SMP. “Saat itu masih SMP sering berkumpul dengan temanteman seniman yang suka tulismenulis,” ungkapnya.

Bakatnya menulis berlanjut hingga ia berganti jenjang pendidikan yang lebih tinggi, di SMAKA Santo Yosep di Solo. Di sana ia sekelas dengan WS. Rendra, salah satu sastrawan bersejarah di Indonesia. Bahkan, WS. Rendra adalah sahabat karib Armaya.

Salah satu blog yang mengupas sastra Nusantara menampilkan cerita WS. Rendra mengenai Armaya. Menurut Rendra, Armaya adalah orang yang sangat konsisten. Kata Rendra, Armaya terkenal tegas tapi pemaaf, dermawan, dan menyukai binatang.

Itu terbukti, hingga saat ini Armaya merawat banyak binatang di rumahnya. Beberapa kucing berkeliaran di teras dan ruang tamunya. Di depan pintu rumahnya terdapat kandang berisi burung kaka tua.

Kembali ke blog yang tadi, WS. Rendra terkenang ketika dia mencintai gadis Solo. Dia meminta sahabatnya, Armaya, mengantarkan surat cintanya untuk gadis itu. “Armaya sangat berjasa buat saya secara pribadi. Armaya juga sangat berjasa menghidupkan dunia tulis di tempat kelahirannya,” kata WS. Rendra seperti dikutip www.dunia-sastra-nusantara.blogspot.com.

Selain WS Rendra, Mansur Samin, Taufiq Ismail dan HB. Jassin adalah orang-orang yang mengenal Armaya cukup baik.

Nah, waktu menetap di Solo itu, Armaya mulai mengirimkan karya-karyanya ke media-media

nasional. Lulus SMA, Armaya melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia (UI) lajur hukum. “Dulu memang memiliki cita-cita menjadi pengacara,” katanya.

Namun, setelah mengetahui kenyataan bahwa hukum di Indonesia banyak diwarnai kecurangan yang melibatkan sogokmenyogok, Armaya memupuskan cita-citanya. Lulus kuliah, Armaya bekerja di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemudian lokasi dinasnya dipindah ke Jambi. Di Jambi, ia sempat menjadi dosen di IKIP Jambi. “Tinggal di Sumatera sejak 1972 sampai 1972. Sudah betah di sana. Banyak pohon suasananya tenang, eh dipindah ke Bandung,” ceritanya.

Setelah pensiun di Bandung, Armaya tetap aktif menulis. Armaya pulang ke Banyuwangi tahun 1985, ia pun tetap konsisten menulis. Bahkan, dia mendirikan media yang dikelola menggunakan dana pribadi dan menampung karya sastra dari siapa pun. Media tersebut hingga kini masih eksis.

Sementara itu, penghargaan JP-RaBa Heroes juga diberikan kepada Ahmadi, kepala MI Asyawiyah, Dusun Kampung Baru, Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore. Tenaga pendidik yang berjuang di lereng Gunung Raung itu terpilih dari dua nominator yang lain, yakni Ali Makki Zaini selaku pengasuh Pesantren Parijatah, Kecamatan Srono, dan Mohammad Farid yang mengurus SMP Alam di Kecamatan Genteng.

Ahmadi tidak bisa menyembu-

nyikan rasa gembiranya. Baginya, penghargaan yang dia raih merupakan penghargaan kepada semua tenaga pendidik di Kabupaten Banyuwangi. “Guru yang lain juga berhak. Saya hanya mewakili,” ujarnya merendah.

Selain menjadi pelecut dan penyemangat, penghargaan tersebut juga menjadi ancaman tersendiri baginya. “Saya terima kasih. Saya berharap tetap istiqomah mengabdi,” jelasnya.

Usai namanya terpampang di JP-RaBa, Ahmadi mengaku banyak temannya yang memberi ucapan selamat. ”Teman-teman banyak yang mengucapkan selamat,” terangnya.

Saat ini, untuk memperlancar kegiatan antar-jemput siswa tersebut, Ahmadi tengah mengusahakan kendaraan yang lebih besar agar mampu mengangkut siswa lebih banyak. Pasalnya, armada roda tiga yang selama ini dia gunakan sudah overload.

“Sepuluh anak saja sudah berdesakan,” jelasnya.

Dia berharap bisa mendapat kendaraan yang lebih memadai dan lebih aman, tapi juga tangguh untuk medan terjal. Di samping itu, yang paling utama adalah harga yang harus terjangkau kantongnya.

Guna mewujudkan keinginan tersebut, Ahmadi berharap ada jalan terbaik agar armada antarjemput siswa itu segera terpenuhi.

Hal itu tidak lain demi memudahkan proses pendidikan anakanak yang tinggal bersama orang tuanya di lereng Gunung Raung. ”Semoga segera dapat jalan dan solusi agar kendaraan segera ada,” harapnya. (c1/aif/habis)

RENDRA KURNIA/RABA

EKSPOSE: Dua pelaku penjambretan yang beraksi di Banyuwangi selatan ditunjukkan kepada wartawan kemarin.

Mashudi Terlibat Pencurian Taksi n JAMBRET...

Sambungan dari Hal 25

Keduanya merupakan warga Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono.

Untung dan Aris ditangkap di sekitar Pasar Srono. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan empat perhiasan sepuhan emas, alat sepuh, dan cairan hasil sepuhan. “Barang hasil jarahan Mashudi diserahkan kepada Untung dan Aris. Perhiasan lalu disepuh untuk dilunturkan kadar emasnya,” imbuh Bastoni.

Larutan berisi cairan emas itu kemudian disepuh pada perhi-

asan tembaga dan perak. Perhiasan palsu itu rencananya akan dijual kembali ke pasaran. Sayang, sebelum niatnya kesampaian, Mashudi dan Muhamad Yusuf lebih dulu ketangkap petugas.

Penangkapan itu bermula dari laporan korban penjambretan di persawahan di Dusun Krajan, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, yang terjadi pada Juli lalu. Korban, Sinah, 48, yang sedang melintas tibatiba dipepet kedua pelaku.

Dengan berpura-pura tanya alamat, pelaku berusaha merampas perhiasan yang dikenakan korban. Kalung seberat empat

gram dan bandulnya berhasil dibawa kabur. Setelah mendapat barang incarannya, pelaku menjual kalung itu kepada Untung seharga Rp 1,05 juta.

Oleh Untung perhiasan itu rencananya akan digunakan untuk sepuhan. Sebab, profesi Untung adalah perajin perak.

Atas perbuatannya, Mashudi yang merupakan pelaku pencurian taksi pada 2008 silam dan Muhamad Yusuf dijerat Pasal 365 KUHP. Untung dan Aris Wibowo dijerat Pasal 480 KUHP. Keempat pelaku kini mendekam di sel tahanan Mapolres Banyuwangi. (nic/c1/aif)

Belum Berpikir Soal Anggaran n KPU...

Sambungan dari Hal 36

Parpol pengusung atau calon boleh menyiapkan anggaran, tapi UU membatasinya,” tambahnya. Sementara itu, koalisi partai politik (parpol) pengusung dua kandidat cabup, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo, hingga kemarin (5/8) belum menyusun kebutuhan anggaran kampanye pemenangan. Parpol pengusung masih konsentrasi menyiapkan kekurangan dan perbaikan syarat yang diminta Komisi Pemi-

lihan Umum (KPU) Banyuwangi.

Ketua DPC PDIP I Made Cahyana Negara mengaku, belum memikirkan berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk pemenangan pasangan AnasYusuf. Tujuh parpol pendukung pasangan Anas-Yusuf sedang mempersiapkan pembentukan tim sukses bersama. “Setelah tim terbentuk, kita rapat bersama untuk menentukan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan,” kata Made.

Parpol pengusung Anas-Yusuf baru menggelar rapat tadi malam untuk membentuk tim pemenangan. “Prioritas kita bentuk

tim dulu, setelah itu baru kita bahas bersama kebutuhan anggaran yang akan disiapkan parpol pengusung,” ujar Made.

Kandidat Cabup Partai GolkarHanura Sumantri Soedomo berpendapat serupa. Menurut Sumantri, tim yang terdiri dari Partai Golkar dan Partai Hanura masih fokus kepada perbaikan syarat dukungan yang diminta KPU. “Kita belum berpikir soal anggaran, tahapnya masih panjang, kita fokus untuk melengkapi syarat-syarat dulu baru setelah itu kebutuhan pemenangan yang kita siapkan,” ungkap Sumantri. (fre/c1/afi)

Bisa Diselesaikan di Tingkat Panwas n BABINKAMTIBMAS...

Sambungan dari Hal 36

“Pemahaman seperti ini perlu, karena yang mengetahui fakta proses pemilu adalah mereka.

Kita pun mengapresiasi ide ini untuk menciptakan pemilu yang bersih, lancar, dan aman,” ujar Syamsul.

Ketua Panwaslih Atim Hariyadi menambahkan, selama ini permasalahan yang terjadi saat pemilu sering kali langsung dibawa ke lembaga peradilan.

Padahal, ada beberapa permasalahan yang sebenarnya cukup diselesaikan dengan cara musyawarah di lokasi pemilu.

Atim menjelaskan, ada beberapa aturan baru dalam UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang pelaksanaan pilbup yang perlu dipahami aparat keamanan.

Jika peraturan itu tidak disosialisasikan, maka akan membingungkan petugas keamanan di lapangan.

Dengan sosialisasi kepada Babinkamtibmas, Atim berharap

jika ada permasalahan dapat diselesaikan di tingkat Panwas saja. Kalau tidak bisa diselesaikan di tingkat Panwaslih, baru dimediasi melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Sosialisasi ini juga dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi jika terjadi sengketa. Babinkamtibmas sebagai aparat keamanan perlu mengetahui bagaimana alur penanganan dalam permasalahan pilbup,” tambah mantan komisioner KPU itu. (fre/c1/afi)

36

Jawa Pos Kamis 6 Agustus 2015

9 DESEMBER 2015

Babinkamtibmas Ikuti Brifing Pilbup

PEMERINTAHAN

Permohonan Pencetakan KTP-El Dihentikan BANYUWANGI - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) menutup sementara permohonan pencetakan KTP elektronik (KTP-el). Penghentian itu dilakukan karena Dispendukcapil tidak bisa melakukan pencetakan akibat blangko habis.

Hingga kemarin (5/8) Dispendukcapil belum menerima pasokan blangko dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Agar tidak terjadi penumpukan, maka sementara permohonan percetakan kita hentikan,” ungkap Kepala Dispendukcapil, Sudjani.

Menurut Sudjani, kemampuan mesin cetak KTP-el dalam sehari hanya sekitar 400 lembar. Sementara itu, permohonan cetak KTP-el melebihi kapasitas mesin cetak. “Kapasitas 400 lembar itu asumsinya kalau mesin tidak error. Menghindari itu, kita tidak menerima permohonan pencetakan,” katanya.

Bagi warga yang kehilangan KTP-el, kata Sudjani, sementara akan diberi surat keterangan. Surat keterangan itu bisa dikeluarkan pihak kecamatan maupun Dispendukcapil sebagai pengganti KTP-el yang belum bisa tercetak.

Kabid Administrasi Kependudukan, Mashudi menambahkan, permohonan cetak KTP-el masih cukup tinggi. Hanya saja, permohonan pencetakan saat ini tidak terkonsentrasi di Dispendukcapil karena sudah dilayani di kantor kecamatan. “Proses pencetakan tetap Dispenduk, tapi bukan warga yang datang ke Dispenduk melainkan petugas kecamatan. Warga cukup dilayani di kecamatan,” tegas Mashudi.

Selain permohonan pencetakan, ungkap Mashudi, permintaan rekaman data KTP-el juga masih cukup tinggi. Para pemohon sebagian besar warga Banyuwangi yang tinggal di luar daerah atau luar negeri.

Mereka bisa pulang kampung untuk melakukan rekam data beberapa tahun lalu karena pekerjaan. (c1/afi)

RENDRA KURNIA/RaBa

SUKSESKAN PILBUP: Anggota Babinkamtibmas mengikuti brifing pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 yang disampaikan KPU dan Panwaslih di Ruang Rupatama Polres Banyuwangi kemarin.

KPU Siapkan Anggaran Rp 7 M Untuk Kampanye Pasangan Cabup

RENDRA KURNIA/RaBa

MENGALIR: Salah seorang warga mengurus administrasi kependudukan di kantor Dispendukcapil Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI - Puluhan anggota Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) mengikuti brifing pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 di Ruang Rupatama Polres Banyuwangi kemarin (5/8). Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) menyampaikan teknis dan tahap pelaksanaan pilbup.

Materi brifing disampaikan langsung Ketua KPU Syamsul Arifin dan Ketua Panwaslih Atim Hariyadi. Kedua penyelenggara pilbup itu menyampaikan sejumlah persoalan yang sering dihadapi pada pelaksanaan pilbup. Salah satu materi yang disampaikan KPU adalah pengetahuan tahap pilbup mulai proses pendaftaran, kampanye, pelaksanaan coblosan 9 Desember 2015 dan penetapan calon terpilih. Aturan main pilbup dan pelanggaran yang bisa ditoleransi dan tidak bisa ditoleransi juga ikut dipaparkan.

Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, sosialisasi untuk Babinkamtibmas sangat penting karena mereka yang bersentuhan langsung di tingkat desa. Selama ini komunikasi KPU dengan Polri untuk pengamanan pemilu hanya sampai tingkat polsek. Sehingga, informasi yang didapat Babinkamtibmas yang bekerja di lapangan tidak sejelas ketika mereka diberi materi langsung KPU dan Panwaslih n Baca Babinkamtibmas...Hal 35

BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan anggaran Rp 7 miliar untuk kampanye dua pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Hanya saja, hingga kemarin (5/8) KPU belum menemukan angka pasti besar anggaran kampanye setiap pasangan cabup.

Jatah anggaran masing-masing pasangan cabup belum diketahui, karena anggaran

kampanye baru diajukan dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun 2015.

Dalam APBD-P itu KPU mengajukan tambahan untuk biaya kampanye sebesar Rp 7 miliar dengan asumsi untuk empat pasangan cabup.

Ketua KPU Syamsul Arifin mengungkapkan, usul tambahan anggaran itu dimasukkan pada Pemkab Banyuwangi sebelum pendaftaran cabup dibuka. Asumsi KPU saat itu pilbup akan diikuti empat pasang calon. Tapi setelah usul itu masuk, pendaftar ternyata hanya dua. “Karena hanya ada dua pendaftar, maka kemungkinan besar

anggarannya tidak sampai Rp 7 miliar,” kata Syamsul.

Usul anggaran Rp 7 miliar untuk kampanye pasangan calon itu, kata Syamsul, akan dikoreksi bersama-sama dalam pembahasan di Badan Anggaran (Banggar) DPRD. Untuk pembahasan awal, KPU sudah melakukan rapat kerja (raker) dengan komisi pemerintahan dan hukum DPRD. “Nanti DPRD akan mengundang kita untuk membahas usul tambahan anggaran pilbup Rp 7 miliar,” jelasnya.

Lebih lanjut Syamsul menjelaskan, dana kampanye pasangan cabup-cawabup sebagian besar ditanggung Negara me-

lalui APBD Banyuwangi. Anggaran yang disiapkan negara itu, sudah mencakup semua tahap kampanye, mulai dari alat peraga kampanye (APK) hingga pemuatan iklan kampanye pasangan cabup di media cetak dan elektronik.

Bagi pasangan cabup yang menyediakan dana kampanye, nominalnya dibatasi berdasar harga per item alat kampanye.

Untuk kaus, payung, stiker, atau cangkir yang disediakan calon, harganya tidak boleh melebihi Rp 25 ribu. “Dulu calon dibebani anggaran luar biasa, tapi sekarang sudah ditanggung negara n Baca KPU...Hal 35