Radar Banyuwangi | 7 November 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 7 NOVEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 33

OBITUARI

Mantan Ketua DKB Berpulang BANYUWANGI - Kabar duka mendadak diterima keluarga besar Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) kemarin (6/11). Masykur, pengawas madya Dispendik Banyuwangi sekaligus mantan ketua DKB Periode 2011-2014 meninggal dunia di usia 55 tahun. Masykur mengembuskan napas terakhir usai bermain bulu tangkis bersama rekanrekannya di SDN Model Banyuwangi. Berita meninggalnya Masykur itu ISTIMEWA dengan cepat terMasykur siar ke kolega dan sanak famili. Mereka rata-rata terkejut dengan kabar duka tersebut. Pasalnya, Masykur tidak pernah memiliki riwayat penyakit kronis. Lusiana Sri, kepala SDN Model, yang sempat melihat Masykur berlatih badminton menuturkan, pengawas sekolah itu dalam kondisi sehat n Baca Mantan...Hal 43

KESEHATAN Kasus DB & Malaria Pasien DB 2015 Juni : 97 Juli : 66 Agustus : 39 September : 30 Oktober : 22 Kasus Malaria 2013 :127 kasus 2014 : 58 kasus 2015 : 21 kasus Q Tren penyakit akibat gigitan nyamuk menurun karena semakin sedikitnya tempat yang dapat digunakan nyamuk bertelur

Q Beberapa sungai dan tempat penampungan air bahkan kering. Sehingga, sebagian besar nyamuk tidak bisa berkembang biak.

REZA FAIRUZ / RABA

Kemarau, Jentik Nyamuk Berkurang BANYUWANGI - Musim kemarau panjang yang membuat sebagian orang mengeluh sepertinya memiliki manfaat lain. Salah satunya, penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk berkurang. Selama musim kemarau jumlah penderita demam berdarah dan malaria rupanya terjadi penurunan cukup tinggi. Data yang dilansir Dinas Kesehatan Banyuwangi, dari 45 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi, sejak Juli hingga Oktober ada penurunan jumlah penderita demam berdarah dari 97 penderita menjadi 22 penderita n Baca Kemarau...Hal 43

KUCUR

NGOPAI

Dokter Lepas Pantai PENGALAMAN ekstrem seringkali lebih mudah diingat ketimbang kenangan lain. Hal itu juga yang sering dialami dr. Moch. Arwin Achijar, Sp PD ketika harus menceritakan pengalaman hidupnya. Pernah ditugaskan sebagai dokter umum di tempat pengeboran minyak, Arwin merasakan perjuangan yang berbeda dengan bekerja di darat. Menangani pasien akibat kecelakaan kerja sudah biasa bagi Arwin n

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

MAKIN PANJANG: Hingga sore kemarin antrean kendaraan, khususnya truk, meluber ke jalan raya sampai depan Pertamina, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

Antrean sampai Pertamina Seribu Lebih Moge Menyeberang ke Bali KALIPURO - Buntut hanya beroperasinya dua dermaga di Pelabuhan ASDP Ketapang semakin memicu panjangnya antrean kendaraan yang hendak masuk kapal. Penumpukan kendaraan tidak hanya terjadi di halaman parkir Pelabuhan ASDP Ketapang. Di area parkir Pelabuhan LCM juga dijubeli kendaraan berat yang hendak masuk kapal. Bahkan, antrean kendaraan mengular sampai depan kantor Pertamina, Desa Ketapang, Jumat sore kemarin (6/10). Selain karena hanya dua dermaga yang beroperasi, antrean itu juga dipicu banyaknya motor gede (moge) yang hendak menyeberang ke Bali. Bukan hanya moge, rombongan klub mobil klasik juga terlihat memadati parkiran ASDP.

Antrean kendaraan yang panjang seperti itu jelas sangat merugikan para pengguna jasa pelayaran yang hendak menuju Bali. Mereka harus menunggu lebih lama untuk menuju kapal yang hendak menyeberang ke Pulau Bali. Para sopir truk mengaku merugi dengan adanya antrean panjang tersebut. �Datang di depan pelabuhan pukul 07.00. Sekarang pukul 11.00 masih belum menyeberang,� keluh Indra, 36, sopir truk yang antre di Pelabuhan LCM Ketapang. Lamanya menunggu antrean membuat uang transportasi bagi sopir membengkak. Selain itu, barang yang dikirim ke Bali juga terlambat sampai gara-gara antre lama. Meski begitu, para sopir itu tampaknya memahami karena antrean itu disebabkan perbaikan dermaga di Pelabuhan ASDP Ketapang n Baca Antrean...Hal 43

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

BUTUH KESABARAN: Club mobil kuno harus antre lama untuk bisa masuk kapal.

Menanti Hujan Turun, Mendung yang Datang

Keluar Puskesmas, Digiring ke Polsek RAMALAN CUACA

BANYUWANGI - Panas menyengat begitu terasa siang hari kemarin. Warga pun berharap segera turun hujan. Selain sudah cukup lama menanti hujan, warga tidak kuat dengan tingginya suhu udara kota Banyuwangi hingga 33 derajat Celcius. Perasaan girang warga membuncah pada sore hari. Tiba-tiba awan yang awalnya terlihat cerah berubah menjadi mendung. Tentu mendung KEKERINGAN itu sangat ditunggutunggu warga Banyuwangi dan sekitarnya dengan harapan hujan akan turun. Sayang, ditunggu sampai malam, hujan tak kunjung turun. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi menyatakan hujan berpeluang terjadi, tapi sifatnya masih lokal. Hujan berpeluang terjadi pada malam hari dengan intensitas sangat ringan. �Untuk kota, sore masih mendung saja. Hujan ringan prediksi baru terjadi malam hari,� kata prakirawan BMKG, I Gede Agus Purbawa. Gede menambahkan, mendung di wilayah Banyuwangi itu diakibatkan mulai tumbuhnya awan-awan aktif di wilayah Jember sebelah timur laut sejak pukul 14.00 siang kemarin n

Q Pertumbuhan awan terjadi mulai pukul 13.00 – 14.00 kemarin Q awan ini dipicu oleh suhu muka laut selatan Pulau Jawa sedang menghangat Q Awan mulai tumbuh di wilayah Jember kemudian menyebar hingga memasuki wilayah Banyuwangi Q Hujan sudah terjadi di wilayah Jember saja Q Wilayah Banyuwangi masih belum, hanya pertumbuhan awan saja Q Prediksi hujan dengan intensitas ringan terjadi di Banyuwangi pada malam hari

LICIN - Upaya penyelidikan insiden berdarah di Dusun Randuagung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi, tampaknya bakal segera dilanjutkan. Pasalnya, Khaeropin, 44, yang kondisinya sempat memburuk pasca duel dengan Payumin, 65, sudah membaik. Bahkan, Kamis sore kemarin (5/11) warga Dusun Krajan, Desa Banjar, Kecamatan Licin, itu sudah bisa meninggalkan Puskesmas Licin. Khaeropin tidak langsung pulang ke rumah. Sebab, po-

lisi yang sudah menunggunya di luar puskesmas langsung membawanya menuju Polsek Licin. Itu merupakan upaya kepolisian mengorek keterangan pria yang diduga sebagai pelaku pembacokan Payumin Rabu (4/11) lalu. Kapolsek Licin AKP Jupriyadi mengatakan, pihaknya menjemput Khaerupin semata-mata demi kepentingan pemeriksaan. Sayang, pemeriksaan yang dilakukan tidak maksimal n Baca Keluar...Hal 43

HUMAS POLRES FOR RABA

BOLEH PULANG: Kapolsek Licin AKP Jupriyadi membesuk Khaeropin ketika masih menjalani perawatan di Puskesmas Licin.

Baca Menanti...Hal 43 REZA FAIRUZ / RABA

Baca Dokter...Hal 43

Mengunjungi Gang Perajin Rotan di Kelurahan Lateng

Tetap Eksis di Tengah Merosotnya Permintaan FREDY RIZKI/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Di Kelurahan Lateng ada satu gang yang terkenal sebagai markas perajin rotan anyaman. Perajinnya hanya empat hingga lima orang. Satu di antara mereka ada yang dianggap “sesepuh�. Namanya Imam Syafi’i atau dikenal dengan nama Temuk. Puluhan tahun Temuk berkecimpung di bidang tersebut.

SPESIALIS ROTAN: Imam Syafi’i sedang memperbaiki salah satu kursi rotan yang rusak di rumahnya di Gang Mangga, Jalan Riau, Kelurahan Lateng, Banyuwangi.

CHIN JULLIEN, Banyuwangi SEJAK pertengahan tahun lalu permintaan pasar atas furniture rotan menurun. Pengusaha dan perajin rotan pun merasakan imbasnya. Salah satunya adalah Imam Syafi’i

Resmob gadungan takluk di tangan Resmob Coba bawa “pistol� pasti sulit ditangkap! Sosialisasi pilbup sentuh kalangan disabilitas Kerjanya kok sosialiasi melulu!

CHIN JULLIEN/RABA

atau Temuk. Perajin rotan yang kini bekerja secara mandiri itu harus menekuni pekerjaan lain demi mendapatkan pemasukan. Ada kawan seangkatannya yang banting setir menjadi sopir. “Permintaan

sepi sejak Pak SBY lengser. Tahun lalu permintaan ada hanya saat Lebaran,� jelas Imam n Baca Tetap...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

34

Jawa Pos

Sabtu 7 November 2015

Banyuwangi Runner Up POR SD Jatim BANYUWANGI - Pekan Olahraga Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (POR SD/MI) Jawa Timur berakhir tadi malam (6/11). Hingga sore kemarin kontingen Banyuwangi terus menambah pundi-pundi medali. Setelah sukses menembus tiga besar, duta olahraga Bumi

Blambangan merangsek naik ke posisi runner up perolehan medali terbanyak. Banyuwangi hanya kalah tipis dengan kontingen Surabaya kemarin. Sebelumnya, pada Kamis lalu kontingen Banyuwangi nangkring di posisi pertama. Tetapi, komposisi berubah selama sehari

kemarin. Kontingen Banyuwangi melorot ke posisi runner up. Hingga kemarin sore kontingen Banyuwangi mengumpulkan 11 medali emas, 7 perak, dan 10 perunggu. Mereka hanya kalah dengan Surabaya yang mengumpulkan 12 emas, 14 perak, dan 12 perunggu.

Di bawah Banyuwangi ada Gresik yang sementara mengumpulkan 7 medali emas, 5 perak, dan 6 perunggu. Kans merangsek menjadi juara umum tampaknya sulit dicapai Banyuwangi. Hal itu terjadi karena hanya tersisa beberapa medali yang diperebutkan. Meski begitu,

Ketua HOKI Nyatakan Mundur BANYUWANGI - Kabar mengejutkan datang dari cabang olahraga (cabor) Hoki Banyuwangi. Ketua Umum Federasi Hoki Indonesia (FHI) Banyuwangi, Rudy Susanto, resmi mengundurkan diri. Padahal, di bawah kendali Rudy Susanto, prestasi yang diraih Hoki Banyuwangi cukup gemilang. Terutama pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V 2015. Saat itu tim Hoki Banyuwangi sukses mempersembahkan medali perak dalam ajang yang digeber Juni lalu tersebut. Padahal, cabor hoki di Banyuwangi belum lama terbentuk. Otomatis, cabor hoki itu tidak mendapat dana pembinaan dari APBD 2015. Namun, meski

belum mendapatkan dana reguler, tapi mereka bisa membuktikan diri dengan prestasi. Keputusan Rudy Susanto mundur sebagai ketua umum HOKI Banyuwangi di luar dugaan. Sebab, sebelumnya dia telah dipinang KONI Jatim untuk menjadi manajer Pra-PON Jatim dalam persiapan menghadapi PON Jabar XIX Jabar 2016. Saat itu, dia mengaku hanya ingin fokus membina olahraga di Banyuwangi. Pinangan itu pun ditolak. Oleh karena itu, keputusannya mundur sebagai ketua umum di luar dugaan berbagai pihak. Terkait pengunduran diri itu, Rudy Susanto sebetulnya masih canggung. Faktor kesibukan pekerjaan yang membuat dirinya

tidak bisa intens. ‘’Saya sebenarnya tidak tega, tapi ini keputusan terbaik,” tukas bos Indokain, Rogojampi, itu. Walaupun tidak lagi berada di posisi struktural, dia tetap memberikan sumbangsih demi kemajuan hoki di Banyuwangi. Menurut dia, hoki saat ini telah mandiri. ‘’Saya percaya, prestasi hoki bisa dipertahankan walaupun tanpa saya,” tukasnya.

Dia menyebut, surat pengunduran dirinya telah dikirimkan ke FHI Jawa Timur. Selain itu, surat pengajuan pengunduran diri itu juga telah dikirim ke KONI Banyuwangi. ‘’Kalau ada kesalahan dan kekurangan saya selama menangani hoki, saya secara pribadi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” harapnya. (ton/c1/als)

STNK

ROGOJAMPI

Banyuwangi juga cukup nyaman berada di posisi kedua. Sebab, Banyuwangi unggul cukup jauh jika dibandingkan Gresik dalam perolehan medali. Kepala Bidang Olahraga, Dinas Pemuda, dan Olahraga (Dis-

pora) Banyuwangi, Marhen Yono, mengungkapkan ada sekitar lima medali emas yang diperebutkan. Dia menyebut, sejumlah atlet Banyuwangi masih berjuang. ‘’Semoga ada tambahan medali lagi untuk kita,”

katanya kemarin. Dia menambahkan, Banyuwangi sudah menduga bakal dikejar Surabaya. Prediksi itu ternyata menjadi kenyataan. ‘’Sesuai prediksi, kita disalip di cabor senam,” tandasnya. (ton/c1/bay)

BADAN PERTANAHAN NASIONAL PENGUMUMAN Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi (Tentang Pembatalan Pendaftaran Peralihan Hak) Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi No. 1444 /300.3.35-10/XI/2015 Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411 Untuk memenuhi ketentuan pasal 52 ayat (1) huruf b Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997, yang menerangkan tentang pembatalan Pendaftaran Peralihan Hak Milik atas tanah berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang, dengan ini diumumkan bahwa pencatatan pendaftaran Peralihan Hak Milik sebagaimana tersebut dalam daftar dibawah ini dinyatakan dibatalkan dan tidak berlaku lagi sebagai tanda bukti hak atas tanah yang sah, yaitu No.

Sertipikat a. Jenis b. No. Hak

NIB

1

2

3

1.

a. Hak Milik b. 2939

-

Pemegang Hak a. Nama b. Alamat c. Bukti Perolehan 4

Letak Tanah a. Desa b. Kecamatan c. Kabupaten 5

Pemohon/Pemenang Perkara a. Nama b. Alamat

Surat Keputusan Pejabat yang Berwenang

Keterangan (Pemilik semula)

6

7

8

a. 1. ALEX AFANDY ANDERLO a. Penganjuran a. GUNADI SANTOSO b. Banyuwangi b. Jl. Piere Tendean No. 09, Rt. dahulu bernama LO FAN SEN 2. DJIE JIN FA c. Banyuwangi 1 Rw. 3, Kel. Karangrejo, b. Jl. Bajang ratu No. 23 Banyuwangi Kecamatan Banyuwangi, c. Akta Jual Beli Tgl. 19-06-2001 No. Kabupaten Banyuwangi 125/101/BW/JB/VI/2001

SK Kakanwil Prov. WITANTO Jatim No. 26/Pbt/ dahulu bernama BPN.35/2015 OEI TIONG Tgl. 21-09-2015 LAM

Dengan dibatalkannya Pendaftaran Peralihan Hak Milik tersebut diatas, maka statusnya kembali ke keadaan semula. Banyuwangi, 06 NOV 2015 Demikian untuk menjadi maklum. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI HARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001

DOK.RABA

ARENA PORPROV JATIM: Pertandingan hoki indoor di Kecamatan Cluring beberapa waktu lalu.

Hlg stnk P 4344 YA an Bambang Hariyanto, Jl. Ikan Tongkol Gang II A No. 1, Kertosari Hlg STNK B 9983 UDA an Asnah, Kel. Pejagalan RT. 1/3, Pejagalan, Jakarta

BANYUWANGI Rogojampi Indah Concrong

Rumah Rogojampi

Hlg STNK P 6490 WN an Arin EkaYuli Astutik, Dsn. Krajan rt. 2/3, Blmbngn,Muncar Hlg STNK P 2986 VT an Ernawati, Dsn. Krj Wetan RT. 2/5, Ds. Temuguruh, Sempu

RUMAH ANDA BELUM LAKU?

• PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

PASANG SAJA

IKLAN JITU

0333 412224

VITOP JAYA

email : radarbwi@gmail.com

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

BANYUWANGI

Sales / SPV

Dump Truk

Sales & Operasional Manajer/SPV Prshn Distributor Consumer Goods Pglmn 3 Thn Lam Lkp: lamarancv@gmail.com

Dijual Dump Truk Mitsubishi HD125PS Tahun 2012 Hub. 081358339500

SITUBONDO

Jual/Sewa Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) H: 081291718688/08121068792

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.

BANYUWANGI

Djl 2 Unit Rmh di Prmhn Rogojampi Indah Concrong LB/LT 84/89 & 80/85 Lgk. Strategis Investasi Masa Depan Bagus Karena Jalan Menuju Bandara H: 085233343535

URGENTLY NEED Reservation and Ticketing Fast Boat

Truk Dyna Djl Truck Tyt Dyna Th ‘05, 115 ET, Ban-Accu Br, Pol. S 79, Jt Nego H: 081216015781

Send to:

BANYUWANGI

wiwi.smec@gmail.com 081325130181

Belakang Kantor BPN Djl Rmh Tngh Kota Blkng BPN Bwi, LT 265 m2 lb ± 200 m2, 400 Jt Ngo H:081287489909

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

HOTLINE IKLAN

0333 412224

HATI-HATI Radar Ba nyu wangi menghimbau un tuk was pada dan ber hati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Mobil Anda Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


sabtu 7 November

TAHUN 2015

Halaman 35

Koranna Oreng Situbendeh

Kuli Kibuli Dua Cewek Harta Dikuras, Jadi Pelampiasan Nafsu BUNGATAN - Seorang pria dan dua wanita digerebek polisi, di salah satu hotel, di kawasan Wisata Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, kemarin (6/11). Pria tersebut merupakan pelaku penipuan. Sedangkan dua wanita, itu merupakan korban penipuan. Ironisnya, kedua korban dijadikan sebagai pelampiasan nafsu. Kasus penipuan yang di baliknya terdapat modus perzinahan ini dilakukan FZ, 29, warga Kabupaten Jember. Sedangkan kedua korban penipuan adalah AY, 26, warga Bali dan ID, 27, warga Kabupaten Sampang, Madura. Pada mulanya, FZ berprofesi sebagai kuli bangunan di Bali. Melalui media sosial Facebook, FZ kemudian kenal dengan AY. Berangkat dari media sosial, FZ dan AY mulai berpacaran, sampai keduanya bertemu di dunia nyata. Sementara, FZ juga kenal dengan ID juga berawal dari facebook. ID merupakan seorang wanita yang sedang bekerja di Surabaya. Meski, FZ di Bali dan ID di Surabaya, keduanya juga berpacaran lewat media sosial serta sekali waktu menghubungi melalui telepon seluler. FZ yang memiliki niat jahat melakukan penipuan ini tampaknya cukup lihai. Sekali mendayung, dua pulau terlapaui. Bagaimana tidak, dirinya yang sedang kerja bangunan di Bali, langsung membujuk AY untuk ikut ke Pulau Jawa menemui ID. Dari pulau Bali, FZ dan AY berangkat dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Vario milik AY. Begitu sampai di Ketapang, Banyuwangi, FZ tak langsung menuju ke Surabaya. Namun, dirinya mengajak AY ke Jember dengan alasan akan diajak ke rumahnya. Setelah sampai di Jember, FZ berbohong dan membawa AY ke sebuah hotel. Di sanalah, FZ melampiaskan nafsu bejatnya kepada AY. Tidak hanya itu, di hotel tersebut FZ juga melancarkan aksi penipuannya. Dia meminjam sepeda motor Honda Vario milik AY untuk digadaikan kepada orang lain. Usai menggadaikan, dirinya kembali ke hotel menemui AY. FZ berkata bahwa sepeda motornya sengaja digadaikan, tetapi akan diganti dikemudian n  Baca Kuli...Hal 36

Tidak ada kata terlambat untuk belajar” Dinas SMKN 2 Situbondo

kebakaran

NUR HARIRI/JPRS

SELAMAT: Salah satu ruangan di kantor Pertamanan dan Kebersihan Dinas Cipta Karya, nyaris hangus dilalap api, kemarin (16/11).

Kantor Pertamanan Nyaris Terbakar PANJI - Kantor Bidang Pertamanan dan Kebersihan, Dinas Cipta Karya Kabupaten Situbondo, nyaris terbakar, kemarin (6/11). Beruntung, api yang mulai membesar di salah satu ruangan, itu diketahui abang becak. Pria itu langsung melapor ke petugas pemadam kebakaran yang tempat mangkalnya tidak jauh dari kantor yang terbakar tersebut. Laporan warga yang datang secara langsung, direspon petugas pemadam dengan meluncurkan satu unit mobil damkar. Api yang memalap beberapa barang di ruangan dengan cepat berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam. Kantor di jalan Madura, Kecamatan Panji, Situbondo tersebut akhirnya terselamatkan n  Baca Kantor...Hal 36

pencurian

NUR HARIRI/JPRS

MALU: Dua perempuan korban penipuan dan pelakunya (kaos hitam) diperiksa di Polres Situbondo, kemarin (6/11).

KH Hasan Basri Berpulang BANYUPUTIH – Keluarga besar Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo berduka. Salah satu pengurus paling berpengaruh di Pondok Pesantren yang sudah berusia seratus tahun itu mengehembuskan napas terakhir kemarin (6/11). Dia adalah KH. Hasan Basri, Kabid Pendidikan Tinggi (Dikti) P2S2 Sukorejo. Mantan rektor IAI Ibrahimy Su-

korejo itu meninggal dunia sekitar pukul 10.00. Dia menghembuskan napas terakhirnya di RSUD dr. Abdoer Rahem. Kiai Hasan dimakamkan di pemakaman umum Sukorejo. Persisnya di sebelah barat makam pendiri dan pengasuh P2S2 Sukorejo. Kabag Umum dan Pengembangan Dikti P2S2 Sukorejo, Munif Shaleh mengatakan, Kiai Hasan

meninggal dunia karena menderita penyakit komplikasi. Sudah lama penyakit tersebut dideritanya. ”Bahkan beliau sudah seriang mendapatkan perawatan,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Munif menjelaskan, Kiai Hasan adalah sosok yang tegas dan bersahaja n  Baca KH. Hasan...Hal 36

HABIBUL ADNAN/JPRS

PENYESUAIAN NASKAH AKADEMIK: Anggota Komisi I DPRD bertemu dengan beberapa pengurus Ikadin Kabupaten Situbondo, kemarin.

Beri Bantuan Hukum untuk Masyarakat Miskin

NUR HARIRI/JPRS

DITEMUKAN: Sapi milik korban lain berhasil diamankan dari pencuri yang sempat ditetapkan DPO, di Polres Situbondo, kemarin (6/11).

Sehari Jadi DPO, Niawi Diringkus SITUBONDO - Satu lagi pencuri sapi yang ditangkap Tim Anti Bandit Polres Situbondo, kemarin (6/11). Dia adalah Niawi, 40, warga Desa/Kecamatan Tegal Ampel, Kabupaten Bondowoso. Niawi ditangkap setelah sehari sebelumnya, namanya ditetapkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Penangkapan terhadap Niawi, merupakan pengembangan kasus pencurian dua ekor sapi yang dialami Sutip Angsari, warga Dusun Langai, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Nama Niawi muncul setelah polisi menginterogasi pencuri yang ditangkap lebih dulu, yaitu Abdurrahman n  Baca Sehari...Hal 36

Listrik

Pengadaan Disesuaikan Kemampuan Daerah SITUBONDO – Pemerintah pusat melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki program percepatan capain penuntasan terhadap rasio elektrafikasi atau pengadaan jaringan listrik. Akan tetapi untuk pemenuhan program tersebut akan disesuaikan dengan kemampuan daerah. Hal tersebut dikatakan oleh kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disepridagtam) Kabupaten Situbondo, Tutik Margianti. Dia mengatakan, untuk program tersebut juga dibebankan kepada daerah. ”Dari pusat ada dan juga dibebankan kepada daerah,” ujarnya. Karena itulah, program tersebut akan dilakasanakan secara bertahap. Yang tidak bisa diselesaikan tahun ini, akan dilanjutkan tahun depan n  Baca Disesuaikan...Hal 36

HABIBUL ADNAN/JPRS

PENGHORMATAN TERAKHIR: Para pengurus dan santri P2S2 Sukorejo mengantarkan jenazah Kiai Hasan Basri ke tempat peristirahatan terakhir, kemarin.

SITUBONDO – Semua warga negara memiliki hak yang sama dalam mendapatkan keadilan. Karena itulah, kelembagaan Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Kabupaten Situbondo mengapresiasi adanya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) bantuan hukum kepada orang miskin. Raperda ini merupakan inisiatif Komisi I DPRD Kabupaten Situbondo.

Pembina Ikadin Situbondo, Zainuri Ghazali mengatakan, bantuan hukum terhadap rakyat miskin sudah diatur dalam Undang-undang (UU). Misalnya dalam UU nomor 11 tahun 2013 tentang bantuan hukum, UU nomor 48 tentang kekuasaan kehakiman tahun 2009. Selain itu juga sudah diatur dalam UU advokat nomor 18 tahun 2003 n  Baca beri...Hal 36

Cara Babinsa Berjaga 24 Jam Nonstop Tanpa Tidur

Selalu Cari Kesibukan untuk Mengusir Rasa Kantuk Waktu bekerja paling normal diterapkan adalah delapan jam. Jika lebih, seseorang bisa saja capek dan mengantuk. Untuk mengusir rasa itu, Babinsa punya resep tersendiri. Seperti apa? NUR HARIRI, Situbondo. Angin sepoi-sepoi berhembus menyegarkan hawa panas siang. Di bawah pohon rindang, seorang Babinsa masih saja terlihat menyiram jalanan gang beraspal meski suasana sudah sejuk. Koptu Abdur Rahim, seakan tak bisa diam, karena sebelum menyiram dirinya sudah banyak melakukan kesibukan. Pria 43 tahun ini bukan merasa gerah karena kepanasan. Akan tetapi dirinya terus-terusan mencari kesibukan agar tubuhnya bisa bergerak. Dia menganggapnya sebagai olah raga. Koptu Abdur Rahim memiliki tujuan lain di balik kegiatan jaganya di depan rumah dinas

NUR HARIRI/JPRS

DEMI TUGAS: Koptu Abdur Rahim berusaha menghilangkan kantuknya dengan menyiram halaman rumah Dandim 0823, di sekitar stadion Muhammad Saleh, Situbondo.

Komandan Kodim 0823 Situbondo. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Abdur Rahim menyebut dirinya harus tetap menjaga rumah dandim hingga 24 jam berlalu. Waktu yang panjang pastinya membuat badan pria asal landangan, Kecamatan Kapongan ini merasa jenuh hingga capek. Tak hanya itu, berjaga hingga 24 jam juga merasakan rasa kantuk yang sangat. Nah, untuk mengusirnya, Abdur Rahim mengaku harus tetap berkegiatan. “Kalau saya cuma duduk di pos jaga, pasti saya tertidur. Makanya saya menyiram dan menyapu, pokoknya harus berkegiatan,” uangkapnya. Dalam menjaga rumah Dandim misalnya, Abdu Rahim bertugas bersama seorang temannya, Serda Pranyoto. Bersama temannya itu, dia tidak boleh tidur sampai tugasnya selesai. “Namanya tugas, harus dijalankan dengan niat ikhlas dan mengabdi. Kalau tidak, bisa saja saya tidur di pos, tapi ini sudah tugas,” imbuhnya n  Baca Selalu...Hal 36


RA D AR s i t u b o nd o

afriCa Van java Kasusnya Dilimpahkan ke Polres Jember 36

n kuli...

Sambungan dari Hal 35hari.

Aksi penipuan yang dilakukan FZ tak sampai di situ. FZ kemudian menjual sejumlah perhiasan yang dipakai AY. Diantaranya gelang emas, kalung, serta giwang. Setelah uang terkumpul jutaan rupiah, FZ mengajak AY ke Surabaya untuk menjemput ID yang diakui sebagai adiknya. Akal bulus tukang bangunan ini terus berlangsung hingga FZ dan AY sampai di Surabaya, bertemu dengan ID. Di sana, FZ kemudian melakukan penipuan terhadap ID dengan menjual sejumlah perhiasan emas yang dipakai ID. Setelah uang jutaan dari barang milik AY dan ID dipegang FZ, ketiganya pergi ke wisata Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. FZ yang memegang uang gadai sepeda motor, uang perhiasan milik AY dan ID, kontan seperti bos besar. Dia memboking satu kamar hotel untuk tiga

orang, selama sekitar sepekan. Di dalam kamar hotel itulah, FZ melampiaskan nafsu kotornya berulang-ulang dengan kedua wanita yang ditipunya. Data yang berhasil dikumpulkan, perzinahan antara FZ, AY, dan ID dilakukan secara bergantian, selama beberapa hari. Jika FZ sedang berhubungan dengan AY, maka ID menunggu di depan kamar hotel. Sebaliknya, bila FZ berhubungan dengan ID, maka AY yang menunggu di depan kamar hotel. Pada waktu senggang, ketiganya tetap santai dengan bermain bersama, di pantai, atau pergi ke warung sekitar wisata Pasir Putih. Bila waktu malam tiba, ketiganya juga tidur bersama dalam satu kamar. Kasus penipuan dengan modus perzinahan itu akhirnya terbongkar setelah uang hasil penipuan ditangan FZ mulai habis. AY yang ingin pulang marah-marah lantaran sepesda motornya masih ada ditangan

orang lain karena digadai. Sementara, mereka sudah mulai makan dan hitung-hitungan uang di tangan FZ tidak cukup untuk ongkos pulang kedua cewek, menuju Bali dan Surabaya. Dengan menipisnya uang di tangan FZ, kedua wanita langsung meminta pertanggungjawaban agar semua barang yang digadai dan dijual dikembalikan. Kedua wanita itu kemudian bertengkar dengan FZ. Pertengkaran di dalam kamar tersebut kemudian di dengar oleh petugas hotel, sehingga dilaporkan ke Polsek Bungatan. Polisi yang menerima laporan kontan meluncur ke kamar hotel tersebut. Di sana, polisi memergoki dua wanita dan seorang pria yang tinggal satu kamar. Karena ada dugaan penipuan dan dugaan perzinahan, oleh petugas polsek ketiganya dibawa ke Mapolres Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan adanya

tiga orang yang diamankan di polres tersebut. Dikatakan, ketiganya langsung diperiksa penyidik untuk dimintai identitasnya. “Digerebek sekitar pukul 09.00. Saat ini, orang tua kedua wanita dalam perjalanan untuk ke polres,” katanya. Nanang menjelaskan, kasus dugaan penipuan tersebut nantinya akan dilimpahkan ke Polres Jember. Sebab, TKP kasus pidana terdekat ada di Jember. “Sampai orang tuanya datang mereka akan tetap di sini. Tetapi, untuk kasusnya akan langsung kami serahkan ke Polres Jember karena TKP disana,” tegasnya. Kasus ini sengaja dilimpahkan ke Jember, karena tindak pidana penipuannya berlangsung di Jember. Sementara, di Pasir Putih hanya dugaan kasus perzinahan antara pelaku dengan kedua korbannya. Dengan begitu, kasus penipuan dilimpahkan agar diusut tuntas karena jeratan hukumnya lebih berat dari dugaan perzinahan. (rri/pri)

Usahakan Peningkatan Pendidikan Tinggi n KH. Hasan...

Sambungan dari Hal 35

Dalam mempimpin, dia sangat dekat dengan bawahannya. Ketegasan dan sikapnya yang bersahaja itu yang membuatnya disenangi dan disegani. Munif menambahkan, dalam kepemimpinan Kiai Hasan, pendidikan tinggi di lingkungan P2S2 telah mengalami banyak perubahan. Kiai Hasan menjadi Rektor sekitar 22 tahun, terhitung sejak tahun 1990. Waktu itu dia menggantikan KHR. As’ad Syamsul Arifin. Setelah itu, Kiai Hasan dipercaya membawahi seluruh pendidikan tinggi di P2S2 dengan menduduki jabatan sebagai Kabid Dikti. Selama menjadi Kabid Dikti, Kiai Hasan telah banyak mengusahakan peningkatan untuk pendidikan tinggi. ”Sosok yang tegas itulah yang membuat perguruan tinggi saat ini menjadi lebih baik,” kata Munif.

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERDUKA: Suasana pemakaman jenazah Kiai Hasan Basri di Sukorejo kemarin.

Karena itulah, seluruh pengurus P2S2 secara umum merasa kehilangan sosok Kiai yang tegas

dan bersahaja ini. Dalam masalah kepeminan, kata Munif, Kiai Hasan tidak tergantikan.

”Makanya kami semua merasa sangat kehilangan sosok beliau ini,” pungkasnya. (bib/pri)

Tahun 2016 Sudah Bisa Dilaksanakan n beri...

Sambungan dari Hal 35

Pada beberapa keketentuan perundang-undang tersebut, advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat miskin. Sehingga, masyarakat tetap mendapatkan keadilan. Zainuri menerangkan, selama ini yang terjadi malah sebaliknya. Banyak masyarakat miskin yang terbelit persoalan hukum dan tidak bisa mendapatkan keadilan karena tidak memiliki biaya melanjutkan ke pengadilan. ”Untuk bayar advokat mereka tida mampu,” terangnya. Karena itulah, hadirnya Perda bantuan hukum di Situbondo sangat penting. Dengan Perda tersebut nantinya advokat yang memberikan bantuan hukum akan mendapatkan imbalan dari pemerintah daerah. ”Mendapatkan uang dari Pemda yang berbentuk hibah,” terang Zainuri. Dalam pandangan Zainuri, Kabupaten Situbondo layak memiliki perda tersebut. Apalagi mayoritas warga Situbondo hidup dalam garis kemiskinan. ”Sangat pantas dan layak,”

Sambungan dari Hal 35

Karenanya, Abdur Rahim menyadari bahwa setiap profesi atau pekerjaan apapun akan memiliki tantangan tersendiri. Akan tetapi bila tanggung jawab yang diberikan tidak dijalankan dengan baik, bisa saja akan amburadul. “Walaupun saya menyiram tapi tetap waspada. Mungkin orang melihat enak, tapi bertugas menjaga tidak seenak yang dibayangkan. Pasti ada susah dan senangnya,” pa-

Sabtu 7 November 2015

HABIBUL ADNAN/JPRS

TETAP LANJUT: Para anggota DPRD Situbondo melaksanakan paripurna kemarin.

DPRD Permasalahkan Sekwan Absen saat Paripurna SITUBONDO – Ada yang berbeda dalam pelaksanaan paripurna di DPRD Kabupaten Situbondo kemarin (6/11). Di bagian depan peserta sidang tidak terlihat wajah sekretaris dewan (Sekwan). Akibatnya, surat masuk yang biasanya dibacakan Sekwan, kemarin dibacakan oleh salah satu pimpinan DPRD. Hal ini mengundang permasalahan di tengah-tengah peserta sidang. Apalagi paripurana yang dilaksanakan kemarin itu tentang kode etik DPRD. Yaitu paripurna persetujuan penetapan rancangan peraturan DPRD tentang kode etik dan rancangan peraturan DPRD tentang tata beracara. Paripurna sempat terhenti karena salah satu anggota dewan memprotes ketidakhadiran Sekwan. ”Interupsi pimpinan, kalau bisa paripurna ini kita tunda,” ujar Muhammad Nizar, salah satu anggota DPRD. Dihubungi usai paripurna, Nizar mengatakan, hal ini menjadi pelajaran tidak baik di lembaga wakil rakyat. Sebab, terangnya, Sekwan harus tetap hadir dalam pelaksanaan sidang. Dia memiliki tugas membacakan surat masuk. Ketentuannya tertuang dalam Tata tertib (Tatib) DPRD. ”Dalam salah satu klausul pada Tatib tersebut dijelaskan, surat masuk harus

dibacakan Sekwan,” kata Nizar. Sekwan tidak bisa hadir karena sedang ada kunjungan ke luar daerah. Menanggapai hal itu, Bagi Nizar, jadwal paripurna diatur sebulan sebelum paripurna dilaksanakan. Karena itulah, kunjungan Sekwan harus disesuaikan dengan jadwal paripurna. ”Tidak boleh kemana-mana. Harus disesuaikan agendanya. Sekwan sekarang ini kunjungan terus,” terangnya. Namun, protes Nizar tidak berdampak. Paripurna tetap dilaksanakan. Atas beberapa masukan dan pertimbangan, rapat tertinggi di DPRD tersebut diputuskan tidak ditunda. Akhirnya, pimpinan sidang memberikan isyarat sidang dimulai. Ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Bashori Shanhaji mengatakan, Sekwan ada kunjungan ke Jogja selama empat hari. Dia menjelaskan, kunjungan Sekwan tersebut sudah disetujui oleh pimpinan DPRD. ”Sudah ijin kepada pimpinan,” terangnya. Ada dua agenda paripurna kemarin. Agenda pertama paripurna persetujuan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) optimalisasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Paripurna kedua adalah paripurna persetujuan penetapan rancangan peraturan DPRD tentang kode etik dan rancangan peraturan DPRD tentang tata beracara. (bib/pri)

Meminta Peristiwa Tidak Dibesar-besarkan n kantor...

Sambungan dari Hal 35

“Apinya sudah padam. Seluruh ruangan sudah sempat menghitam karena asap, tapi alhamdulillah selamat,” ujar salah seorang petugas pemadam kebakaran, sambil memarkir mobil damkar di tempat mangkalnya di sekitar kantor Dinas Cipta Karya.

Data yang berhasil dikumpulkan, kebakaran di ruang kantor tersebut diduga berasal dari pemanas air yang tidak dimatikan oleh seseorang. Panasnya pemanas air yang diduga untuk menyeduh kopi membuat kabel meleleh. Akibatnya, percikan api muncul dan membakar kabel pemanas air. Api kemudian menjalar ke perangkat sound sistem yang

ada di dekat pemanas air. Api semakin membesar dan membuat ruangan penuh dengan asap. Untungnya, sebelum api menjalar ke benda lain seperti atap, abang becak segera mengetahuinya. Sekretaris Dinas Cipta Karya, Supeno membenarkan insiden kebakaran itu. Namun, dirinya meminta agar peristiwa tersebut tidak dibesar besarkan. (rri/pri)

Temukan Sapi Curian Milik Warga Lain n sehari...

Sambungan dari Hal 35

HABIBUL ADNAN/JPRS

SERIUS: Suasana pertemuan DPRD dengan Ikadin Kabupaten Situbondo kemarin.

terang mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur itu. Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Situbondo, Fathurrahman mengatakan, naskah akademik Raperda te­r­sebut sudah dilakukan penyesuaian. ”Pembahasannya

hampir final,” katanya usai bertemu dengan beberapa Advokat kemarin (6/11). Setelah dilakukan penyesuain, selanjutnya akan disampaikan kepada pimpinan DPRD untuk diplenokan. ”Baru dikirim ke bupati untuk dipelajari dan

dievaluasi,” ujar Fathurrahman. Dia memperkirakan, akhir tahun ini, Raperda tersebut sudah bisa dilaksanakan paripurna pengesahan menjadi Perda definitif. Sehingga pada tahun 2016 nanti sudah bisa diaplikasikan. (bib/pri)

Meski Pegang Sapu, Harus Tetap Waspada n selalu...

Jawa Pos

parnya. Pria beristri dengan dua anak tersebut menjelaskan, berkerja menjaga rumah dinas Dandim sepertinya memang mudah. Akan tetapi jika tidak diimbangi dengan niat yang ikhlas, maka pekerjaannya akan semakin berat. Dia menceritakan, menjadi anggota TNI yang menjaga atasan harus tetap disiplin, kapan pun waktunya. Bila tidak, jika sewaktu-waktu ada keadaan darurat, maka tidak akan bisa mengatasi. “Kalau disiplinnya

kurang, kalau ada yang menyerang pasti terlambat. Jadi walaupun pegang sapu harus tetap waspada,” terangnya. Selama bertugas, Abdur Rahim pernah didatangi oleh keluarga atau istrinya. Jika yang akan dibicarakan tidak terlalu penting, maka Abdur Rahim meminta kepada keluarganya agar memahami tugas dan pekerjaan suaminya. “Kalau keadaan darurat, baru saya ijin kepada pimpinan. Kalau urusan keluarga tidak darurat, maka tugas tidak bisa saya tinggalkan,”

terang pria yang masuk anggota TNI tahun 1993 tersebut. Abdur Rahim berpesan, s etiap p ekerjaan apapun bentuknya harus dikerjakan dengan niat yang baik. Jika seseorang main-main, maka hasil dari tugasnya juga akan menjadi sekedar mainan tanpa ada manfaatnya. “Kalau tugas menjaga harus betul-betul dan siap selalu. Tidak boleh mainmain. Pesan saya, kerjakan tugas dengan benar sesuai dengan bidangnya,” pungkas Abdur Rahim. (pri)

Data yang berhasil dihimpun, Niawi dibekuk di rumahnya dini hari kemarin. Penangkapan bermula pada saat polisi mengantongi identitas Niawi. Polisi langsung mendatangi rumah Niawi dan mengintainya. Nah, setelah Niawi datang, polisi langsung menggerebeknya di dalam rumah. Begitu digerebek, Niawi tidak bisa berkutik. Apalagi setelah nama temannya, Abdurrahman disebutkan. Sebelum digelandang ke Polres Situbondo, Niawi sempat diinterogasi. Pada akhirnya, dia mengakui telah melakukan pencurian sapi di TKP lain, dengan korban yang berbeda.

Selain mengamankan Niawi, polisi juga membawa seekor sapi dari tangan Niawi. Sapi yang kini ditaruh di halaman belakang polres tersebut adalah milik Totok, 40, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, dua pencuri yang meresahkan warga Desa Sumberkolak kini sudah dibekuk. “Satu pelaku yang sempat ditetapkan DPO sudah diamankan. Jadi ada dua pencuri sapi yang sudah diringkus. Mereka mencuri tiga sapi milik dua warga di Sumberkolak,” katanya. Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan, menurut

Nanag adalah dua ekor sapi. Sementara satu sapi jenis limosin sudah disembelih dan dijual dagingnya. “Selain itu, barang bukti yang diamankan adalah mobil pikap, yang diduga digunakan untuk mengangkut sapi pada saat mencuri, jadi bukan truk. Untuk kasus ini terus didalami dan kedua tersangka akan menjalani pemeriksaan,” paparnya. Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap Abdurrrahman alias pak Rohim, 43, warga Desa Mandiro, Kecamatan Tegal Ampel, Bondowoso. Petani ini dibekuk polisi di rumahnya karena mencuri sapi milik Sutip Angsari. Dia beraksi bersama seorang pria berinisial N dan ditetapkan DPO. (rri/pri)

Pengadaan Listrik Disesuaikan Potensi Lokal n disesuaikan...

Sambungan dari Hal 35

”Sudah berjalan. Tahun ini ada dan disesuaikan dengan keuangan daerah,” terangnya. Akan tetapi, Tutik menjelaskan, tidak semua tempat bisa tersentuh dengan program tersebut. Sebab ada beberapa

dusun di Kabupaten Situbondo yang tidak bisa dilayani. ”Karena keterbatasan kuota dari pusat dan tidak memenuhi syarat dari lokasi,” kata Tutik. Dalam ketentuannya, ada persyaratan lokasi yang ditetapkan pusat. Misalnya, lokasi tersebut harus bisa dilalui roda empat. Selain itu tempatnya juga tidak

berbukit. ”Sementara di situbondo rata-rata seperti itu, banyak yang berbukit,” tambahnya. Terhadap lokasi yang sulit dijangkau program PLN itu, pemerintah daerah sudah mengusulkan agar diberikan energi baru terbarukan. Pengadaan listrik akan disesuaikan dengan potensi lokal yang ada. (bib/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Sabtu 7 November 2015

BERAS IR 64 0

GULA PASIR 0

MIGOR CURAH 0

DAGING SAPI

DAGING AYAM BROILER

0

200

37

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

KACANG KEDELAI LOKAL

0

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

0

BAWANG MERAH

0

0

BAWANG PUTIH 0

200

10.000

11.200

9.500

109.000

27.400

16.200

8.900

8.100

10.600

6.600

15.000

19.000

PLN Data 393 Ribu Pelanggan Untuk Tentukan Penerima Subsidi

CHIN JULLIEN/RABA

SIAPKAN MATERIAL: Pasokan kabel untuk pasang baru, perbaikan, dan perawatan, pelanggan PLN. Pemasangan listrik baru mengikuti instruksi pemerintah.

Target Penerimaan PAD Baru Tercapai Rp 178 Miliar Dua Bulan Harus Realisasi Rp 125 Miliar BANYUWANGI - Walau tahun anggaran 2015 hanya tersisa 54 hari lagi, tapi realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru tercapai 56,76 persen. Total target penerimaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 setelah perubahan sebesar Rp 303 miliar lebih. Berdasar laporan transparansi anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) per tanggal 3 November 2015 lalu, realisasi PAD baru Rp 178 miliar lebih. Dengan demikian, sisa penerimaan PAD yang belum masuk kas daerah sekitar Rp 125 miliar lebih. Sisa target PAD yang belum tercapai itu harus dituntaskan dalam waktu 54 hari sebelum anggaran berjalan berakhir. Dari

empat sumber penerimaan PAD, hanya penerimaan pajak daerah yang sudah terealisasi 100 persen dari target. Penerimaan pajak daerah ditarget Rp 96,63 miliar, sedangkan pajak daerah yang berhasil direalisasikan mencapai Rp 96,67 miliar atau tercapai sekitar 100,04 persen. Sementara itu, tiga sumber PAD lainnya, yakni retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah, belum tercapai 100 persen. Realisasi PAD dari retribusi daerah baru tercapai sekitar 94,39 persen atau sekitar Rp 25,45 miliar dari target Rp 26,97 miliar. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang sudah masuk baru Rp 14,67 miliar atau sekitar 93,07 persen dari target Rp 15,76 miliar. “Penerimaan lain-lain PAD yang sah yang sudah masuk Rp 41,377 miliar,” tulis Kepala BPKAD,

Djadjat Sudrajat, pada laman web transparansi pengelolaan anggaran daerah. Dalam APBD 2015, penerimaan lainlain PAD yang sah ditarget Rp 163 miliar lebih. Hingga 3 November lalu baru terealisasi 25,25 persen dan masih ada sekitar 70 persen lebih yang belum masuk. Sementara itu, penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat sudah terealisasi sekitar 98,29 persen atau sekitar Rp 1,36 triliun lebih dari Rp 1,5 triliun lebih yang ditargetkan. Realisasi tiga sumber utama penerimaan dana perimbangan sudah di atas 70 persen. Dana alokasi umum (DAU) sudah masuk sekitar Rp 1,181 triliun atau sekitar 91,67 persen dari target Rp 1,288 triliun. Penerimaan dana bagi hasil pajak dan dana bukan hasil pajak sudah realisasi 71,57 persen atau sekitar Rp 70,3 miliar dari target Rp 98,34 miliar.

Penerimaan dana alokasi khusus (DAK) sudah direalisasikan sebesar Rp 113 miliar lebih atau sekitar 80,00 dari proyeksi Rp 141 miliar lebih. Realisasi belanja sudah tercapai 53,27 persen atau sekitar Rp 1,60 triliun dari target Rp 3 triliun lebih. Realisasi belanja tidak langsung sudah tercapai Rp 1,113 triliun atau sekitar 68,70 persen dari target Rp 1,62 triliun. Realisasi belanja langsung baru tercapai Rp 488 miliar atau sekitar 35,22 persen dari proyeksi belanja Rp 1,38 triliun. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) H. Sudirman mengungkapkan, riil realisasi penerimaan PAD sampai kemarin sudah tercapai 98,80 persen. Sudirman optimistis target realisasi PAD akan tercapai hingga akhir tahun 2015 mendatang. “Kita mohon bantuan doa semua rakyat Banyuwangi agar target penerimaan PAD tercapai 100 persen,” kata Sudirman. (c1/afi)

BANYUWANGI - Rencana pemerintah mencabut subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA langsung ditindaklanjuti PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) area distribusi Banyuwangi. Sebelum menarik subsidi, PT. PLN akan melakukan verifikasi data pelanggan guna menentukan pelanggan yang berhak mendapat subsidi. Hingga saat ini jumlah pelanggan PLN rumah tangga yang menggunakan daya 450 VA dan 900 VA mencapai 393.628 rumah tangga atau sekitar 88 persen dari total pelanggan PLN Banyuwangi 442.850 pelanggan. Dari total 393.628 pelanggan daya 450 VA dan 900 VA itu, tidak menutup kemungkinan ada yang sudah tidak layak mendapatkan subsidi pemerintah. Manager PLN Area Banyuwangi, Dwi Alfan Djuanedi, melalui Asisten Manager Pelayanan Administrasi PLN Area Banyuwangi, Didik Hendro Utomo, mengatakan pihaknya mencari data masyarakat miskin melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda). Di Banyuwangi ada sekitar 211.206 masyarakat yang terdaftar sebagai penerima bantuan dari berbagai program pengentasan kemiskinan yang digulirkan pemerintah daerah. Dari jumlah itu, kata Didik, PLN belum mengetahui apakah mereka pelanggan PLN ataukah bukan. Jumlah tersebut akan diusulkan kepada Kantor Distribusi PLN Jawa Timur untuk mengetahui mereka bagian dari pelanggan PLN ataukah bukan. Setelah mendapat data valid mengenai jumlah pelanggan PLN

yang terdaftar sebagai masyarakat kurang mampu dari Bappeda, lanjut Didik, PLN akan melakukan seleksi pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA guna mengetahui apakah masih layak mendapat layanan daya 450 VA dan 900 VA ataukah tidak. Jika tidak layak menggunakan daya 450 VA dan 900 VA, maka harus masuk daftar kebutuhan daya listrik 1.300 dan 2.200 VA. Untuk menentukan pelanggan yang berhak menerima manfaat subsidi, PLN akan bergerak door to door. Pelanggan yang mendapatkan tarif subsidi nanti akan diukur melalui “kartu sakti” yang diterbitkan pemerintah. “Mereka yang berhak mendapatkan subsidi harus menunjukkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, atau Kartu Keluarga Sejahte ra. Jika tidak ada, pelanggan akan dimasukkan ke kategori pelanggan listrik nonsubsidi,” kata Didik. Didik menjelaskan, skema validasi data pelanggan dengan cara menunjukkan “kartu sakti” itu berpeluang menimbulkan penipuan data. Bisa saja pelanggan yang seharusnya tidak mendapat subsidi meminjam “kartu sakti” milik tetangganya agar bisa dikategorikan sebagai pelanggan bersubsidi. “Dalam hal ini PLN akan jeli memeriksa data,” tegasnya. Perlu diketahui, selama ini pelanggan 450 VA dikenakan tarif listrik Rp 400 per kWh dan 900 VA sebesar Rp 600 per kWh. Sementara itu, tarif keekonomian atau nonsubsidi pelanggan 1.300 VA yang akan diberlakukan pada pelanggan 450 dan 900 VA mencapai Rp 1.352 per kWh. Dengan demikian, jika pelanggan 450 VA dan 900 VA dinaikkan ke daya 1300 VA, maka akan ada kenaikan 238 persen bagi pelanggan 450 VA dan 125 persen untuk pelanggan 900 VA. (cin/c1/afi)

Harga Jagung Pipilan masih Mahal

CHIN JULLIEN/RABA

MAHAL: Pedagang sedang menunggu pelanggan di kios pakan ternak di Pasar Burung Karangrejo kemarin (6/11).

BANYUWANGI - Meski kurs dolar AS menunjukkan tren penurunan, tapi harga pakan ternak yang menggunakan bahan dasar impor tidak turut turun. Harga pakan ternak sebagian besar masih menggunakan harga saat dolar menguat atas rupiah. Sejumlah pedagang pakan ternak mengungkapkan, pakan ternak memang mengalami kenaikan sebelum dolar naik. Ketika dolar terus melejit, harga pakan stabil. “Kenaikan ada, ttapi tidak signifikan,” ujar Jarno. Rata-rata kenaikan tidak mencapai lima persen per karung. Pedagang pun tidak menaikkan

harga jual eceran. “Paling naik Rp 10.000 per karung. Makanya kita tidak perlu menaikkan harga ecer,” tambah Jarno. Meski demikian, harga jagung pipilan naik Rp 500 per kilogram dalam beberapa hari ini. Pedagang terpaksa menaikkan harga jual eceran karena harga pasar meningkat drastis. Kenaikan harga jagung kering ini mengalami kenaikan dua kali. Kenaikan pertama pada akhir

2014 sebesar Rp 500 terakhir bulan ini dengan kenaikan yang sama. Harga jagung yang semula Rp 5.500 menjadi Rp 6.000 per kilogram. Stok jagung sempat kosong bulan lalu. Pedagang kebingungan mencari suplai jagung hingga terpaksa harus mencari di luar daerah. Menurut Jarno, kelangkaan itu terjadi karena hasil produksi jagung pada musim panas turun. Akibatnya, persediaan jagung

untuk pasar terganggu. Untuk mengantisipasi kelangkaan, pedagang rata-rata menyetok jagung dua kali lebih banyak daripada biasa. Sementara itu, pada Oktober lalu harga konsentrat ayam sempat turun, tapi tidak berlangsung lama hanya sebelas hari. “Tapi itu yang turun harga kulakan. Harga eceran tingkat pedagang tetap Rp 8.000 per kilogram,” terang Jarno. (cin/c1/afi)

CEKATAN: Istana Ban Banyuwangi sengaja mendatangkan mekanik andal untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya.

DIAN EFFENDI/JP-RABA

Besok Nonton Bareng MotoGP di Istana Ban Mulai Jam 06.00 Sore BANYUWANGI – Siapa yang bakal menjadi Juara MotoGP tahun 2015 ini akan ditentukan pada minggu (8/11) besok di GP Valencia Spanyol. Akankah Valentino Rossi yang harus start di posisi terakhir setelah mendapat hukuman 3 point akibat aksi “tendangan maut” terhadap pembalap Repsol Honda, Marc Marquez mampu mengalahkan musuh satu timnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo? Tentu penggila motor balap sudah tak sabar menunggu siapa yang terbaik antara The Doctor dan Lorenzo di seri terakhir yang digelar di sirkuit milik Spanyol ini. Nah, tentu akan lebih menarik jika menyaksikan penentuan gelar juara dunia MotoGP 2015 tersebut di acara Nonton Bareng yang akan digelar di Istana Ban, Jl PB Sudirman No 14

(sebelah selatan Bank UOB Buana) Banyuwangi, Minggu besok (8/11) mulai jam 18.00 WIB. “ Kita sediakan layar lebar, snack dan aneka minuman gratis untuk penonton yang hadir besok, “ ujar Revin, manager Operasional Istana Ban. Sekadar tahu, Istana Ban kini sudah menambah pelayanan servis sepeda motor segala merek yang ditangani mekanik andal bersertifikat. Meski layanan untuk konsumen terus bertambah, tapi toko ban terlengkap dan termurah di Banyuwangi ini tetap menggaransi pelanggannya untuk terus mendapatkan diskon hingga 25 persen untuk pembelian ban merek apa saja.“ Untuk spare part masih tetap kita beri diskon hingga 15 persen. Bahkan pembelian paket ban dan oli juga tetap mendapat kaus gratis, “ jelas Revin. Untuk layanan pelanggan dan informasi hubungi, Revin 082336611512, (0333) 415206. (*)


SABTU 7 NOVEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 40

KEKERINGAN

Air Sumur kian

Mengering Warga Mandi Bersama

sawahan Dusun Damtelu, Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, kemarin sore (6/11). Puluhan warga setiap hari harus rela antre mandi. Akibat TEGALDLIMO - Musim banyaknya antrean, di kemarau yang berkeantara warga tidak panjangan ini memsabar dan nekat buat warga kerepomandi bersama. tan. Warga yang Mandi bersama butuh air untuk itu tidak hanya dilamemasak dan menkukan anak-anak cuci harus antre cuatau remaja. Para kup lama. Mereka orang tua juga banyak pun harus mandi beryang mandi bergantian. Itu seperti yang KEKERINGAN sama ■ Baca Air...Hal 41 terlihat di sudut per-

ISTIMEWA

BENCANA: Sejumlah petugas memadamkan api yang membakar Alas Purwo Kamis lalu.

Kebakaran Hutan Tidak Ganggu Satwa TEGALDLIMO - Kebakaran yang terjadi di hutan kawasan Balai Taman Nasional Alas Purwa (TNAP), masuk wilayah Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, dijamin tidak akan mengganggu satwa lindung. Penegasan itu disampaikan Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah Satu, Balai TNAP, Ujang Wisnu Bharata. “Lokasi hutan yang terbakar cukup jauh dengan habitat satwa lindung,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng ■ Baca Kebakaran...Hal 41

BAGAIMANA INI...

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SHULHAN HADI/JPRG

ANTRE: Warga mandi bersama di sumur bor di Dusun Damtelu, Desa Kedungggebang, Kecamatan Tegaldlimo, kemarin sore (6/11).

SERING TERJADI: Kotak amal milik Musala Miftakhul Falah, Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, ditemukan dalam kondisi kosong di tengah sawah kemarin (6/11).

AGUS BAIHAQI/JPRG

RUSAK: Unit Daur Ulang Pengolahan Kompos (UDPK) sudah lebih setahun tidak beroperasi di Pasar Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.

Mesin Pengolah Sampah Mangkrak CLURING - Fasilitas yang diberikan Pemkab Banyuwangi berupa unit daur ulang pengolahan kompos (UDPK) di Pasar Benculuk, Kecamatan Cluring, tampaknya tidak dimanfaatkan secara maksimal. Mesin pengolahan sampah lengkap gedungnya beberapa tahun ini tidak berfungsi. Sampah di Pasar Benculuk pun kini dikirim ke tempat pembuangan akhir di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. Lahan di belakang pasar yang cukup luas itu kini kurang berfungsi. “Dulu mesinnya dipakai, tapi sudah lama tidak,” terang Maunah, warga sekitar Pasar Benculuk. (c1/abi)

Spesialis Pembobol Kotak Amal Menggila GENTENG - Pencurian kotak amal masjid ternyata cukup marak. Kotak amal Musala Miftakhul Falah dan Masjid An-Nur di Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, disikat maling kemarin (6/11). Kotak amal di Musala Miftakhul Falah, Dusun Maron, RT 2, RW 7, Desa Genteng Kulon, itu diketahui setelah Tohari, warga sekitar, menemukan kotak amal di persawahan yang berjarak sekitar 500 meter dari musala kemarin (6/11). “Kotak amal itu dibuang di sawah,” cetus Ketua RT 2, RW 7, Slamet Hariadi, 40. Kotak amal yang ditemukan di sawah itu diketahui

milik Musala Miftakhul Falah, karena di kotak itu ada tulisannya. Selanjutnya, barang temuan itu diserahkan ke takmir musala dan ketua RT setempat. Saat ditemukan Tohari, terang dia, kondisi kotak amal itu sudah rusak. Kaca bagian atas sudah bolong karena dipecah. Uang sumbangan warga sudah habis tidak tersisa. “Kotak amal sudah kosong,” katanya. Slamet menyebut sepekan ini ada dua dugaan pencurian kotak amal. Sebelum di Musala Miftakhul Falah, kotak amal Masjid An-Nur yang masih satu kampung dengan musala itu juga dibobol maling. “Kotak amal milik Masjid An-Nur juga dicuri,” sebutnya ■ Baca Spesialis...Hal 41

KREATIF: Eko Santoso menyelesaikan lukisan taman kaputren di samping rumahnya kemarin (6/11).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Eko Santoso, Pelukis Spesialis Keber Janger dari Desa Rejoagung

Awalnya hanya Coba-coba, Kini malah Menjadi Profesi Utama Dengan sentuhan dingin, Eko Santoso, 34, warga Dusun Sumberagung , Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, menciptakan karya seni yang digandrungi. Salah satunya adalah melukis keber (layar) pentas seni janger. DEDY JUMHARDIYANTO, Srono

LELAKI muda berambut gondrong terlihat santai menghadap layar besar dengan ukuran enam meter kali tiga meter. Tangan kirinya tampak memegang cat dan tangan kanannya yang memegang kuas menggores layar. Sesekali dia berdiam sejenak sambil memandangi goresan catnya. Lelaki itu adalah Eko Santoso. Pemuda berumur 34 tahun yang tinggal di Dusun Sumberagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, itu cukup kreatif. Di usianya yang cukup muda dia telah banyak berkarya di bidang

seni, terutama seni lukis. Sejak bangun tidur hingga malam hari, dia hampir tidak pernah jauh dari kegiatan melukis, terutama melukis keber (layar) yang dipakai untuk kesenian janger. “ Dulu hanya melukis pemandangan, ukurannya kecil sekitar satu meter persegi,” terang Eko Santoso. Melukis, terutama keber janger, sepertinya sudah menjadi kegiatan sehari-hari. Padahal, sebelumnya hanya coba-coba. Dengan belajar kepada Erdi, 38, saudaranya, Eko kini terus berkarya ■ Baca Awalnya...Hal 41

Warga Keluhkan Aroma Sampah TEGALSARI - Sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, banyak dikeluhkan warga sekitar kemarin (5/11). Tempat sampah itu dianggap mencemari lingkungan. Selain bau kurang sedang, asap hasil pembakaran sampah juga mengganggu warga. “Baunya tidak enak sekali,” cetus Ahmadi, warga Dusun Krasak, Desa/Kecamatan Tegalsari. Lokasi TPSA di Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, itu berbatasan dengan Dusun Krasak, Desa Tegalsari. Di tempat itu banyak perumahan penduduk. “Bau yang menyengat itu mulai terasa setelah magrib,” katanya.

Pernyataan warga itu dibenarkan Kepala Desa (Kades) Tegalsari, Samani Asyidiq. Warga yang tinggal di Dusun Krasak, Desa Tegalsari, itu berada di sebelah barat TPSA. “Warga kami terganggu bau sampah,” ujarnya. Menurut Samani, warga sebenarnya sudah lama merasa terganggu dengan bau sampah dari TPSA di Desa Wringinagung itu. Tetapi, saat ini ternyata belum ada solusinya. “Warga kami yang terdampak,” cetusnya. Samani mengungkapkan saat para pemuda Krasak menggelar pengajian beberapa hari lalu, sempat terganggu kabut asap yang datang dari TPSA itu. “Pak camat ada dan merasakan dampaknya,” ungkapnya ■ Baca Warga...Hal 41


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 7 November 2015

BLAMBANGAN RAYA

41

Uang Dalam Kotak Sekitar Rp 200 Ribu ■ SPESIALIS...

Sambungan adari Hal 40

Pencurian kotak amal itu, terang dia, baru kali ini terjadi. Selama ini dirinya tidak pernah mendengar ada kotak amal hilang dicuri maling. “Baru kali ini ada kotak amal dicuri. Sekali ada, milik musala dan masjid yang digasak,” ungkapnya. Takmir Musala Miftakhul Falah, Ahmad Sanusi, 32, mengatakan pencurian kotak amal itu sengaja tidak

dilaporkan aparat kepolisian. Alasannya, warga berharap pelaku sadar dan mengembalikan uang di kotak amal itu. “Uang di kotak amal itu mungkin hanya Rp 200 ribu. Semoga pelakunya sadar,” harapnya. Agar kejadian itu tidak terulang, kotak amal itu kini setiap malam dimasukkan ke rumah pengurus musala. Selain itu, warga akan berhati-hati setiap ada orang asing yang salat di musala. “Kalau ada orang yang tidak dikenal datang ke masjid, oleh warga akan diawasi,” katanya. (sli/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TERPAKSA: Sugiono mengisi bak truk yang sudah dilapisi terpal dengan air dari sumur bor untuk tanaman jeruk kemarin (6/11).

Beli Air Habis Rp 2 Juta Rutin Menyiram Tanaman Setiap Dua Pekan TEGALDLIMO - Truk yang mengangkut air untuk mengaliri sawah ternyata mulai banyak ditemukan. Selain di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, truk pengangkut air juga ditemukan di Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Yang paling gres, fenomena truk bermuatan air terlihat di Dusun Sumberkepuh, Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo. Untuk menyelamatkan tanaman jeruk yang daunnya sudah mulai layu, petani jeruk di Desa Kedunggebang banyak membeli air dengan truk yang dilapisi terpal. “Ada sumur

bor, tapi lokasinya cukup jauh,” cetus Misnan, 45, petani jeruk asal Dusun Sumberkepuh, Desa Kedunggebang. Misnan menyebut tanaman jeruknya kini sudah berumur empat tahun dan mulai berbuah. Akibat kemarau berkepanjangan, daunnya mulai layu dan terancam mati. “Terpaksa harus membeli air. Kalau dibiarkan bisa mati,” katanya. Agar tanaman jeruknya itu tidak mati, Misnan mengaku harus menyiram dua kali dalam sepekan. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli air itu mencapai Rp 2 juta. “Satu bak truk isinya 6.000 liter, itu harganya Rp 250 ribu,” ungkapnya. Tanaman jeruk miliknya dengan luas seperempat hektare itu membutuhkan empat truk air, atau setara dengan 24 ribu liter air setiap

dua hari sekali. “Ini sebenarnya sangat berat, tapi kalau dibiarkan tanaman jeruk bisa mati,” katanya. Di wilayah Desa Kedunggebang, jelas dia, sebenarnya ada tiga sumur bor untuk irigasi pertanian. Sayang, ketiga sumur bor bantuan pemerintah pada tahun 2013 itu tidak dapat menjangkau sawahnya. “Sawah saya agak jauh dari sumur bor, jadi tidak menjangkau,” ujarnya. Sementara itu, sopir truk pengangkut air, Sugiono, 42, warga Dusun Damtelu, Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, mengaku mendapat berkah selama musim kemarau panjang tahun ini. “Banyak yang kesulitan air. Kami bisa melayani,” katanya. Sugiono mengaku dalam sehari bisa sampai lima kali menyuplai air ke sawah milik petani. Selama

kemarau ini, kebutuhan air memang meningkat drastis. Para petani terpaksa membeli air karena semua saluran irigasi kering. “Saya baru 15 hari ini jualan air dengan truk bak terbuka ini,” ujarnya. Untuk mendapatkan air, Sugiono harus mencari di sumur bor milik warga. Itu pun dilakukan atas kesepakatan bersama dengan para petani yang membutuhkan jasanya. “Saya dibantu dua orang untuk menyiram,” ungkapnya. Membawa air dalam bak terbuka sangat berisiko. Sebab, dalam perjalanan, air sering goyang dan merepotkan keseimbangan kemudi. Makanya, butuh keahlian dalam mengangkut air di bak truk yang diberi terpal itu. “Biasanya saya mengangkut material pasir dan genting,” cetusnya. (ddy/c1/abi)

Kemarau Untungkan Produsen Kerupuk TEGALSARI - Tidak semua warga mengeluh dengan musim kemarau yang berkepanjangan ini. Contohnya Misri, 50, warga Dusun Krajan 1, Desa/ Kecamatan Tegalsari, yang sehari-hari membuka usaha pembuatan kerupuk kromoliyo. Selama musim kemarau dengan panas yang cukup menyengat, usahanya malah semakin lancar. Proses pengeringan dengan bantuan panas matahari kini hanya butuh waktu sehari. “Pagi hingga siang kerupuk sudah kering,” katanya. Padahal, saat musim hujan dirinya sering kejarkejaran dengan hujan. Bila tidak hujan, cuaca mendung. Itu memperlambat proses pengeringan. “Kalau tidak musim kemarau, pengeringan paling cepat dua hari,” ujarnya. Yang membuatnya beruntung lagi, terang dia, saat ini bahan baku kerupuk berupa singkong juga tidak sulit didapat. Dalam membuat krupuk, dirinya menggunakan singkong lokal dengan harga mulai Rp 1.500 per kilogram. “Dulu kita pakai singkong dari Malang, sekarang cukup singkong lokal,” ungkapnya. Terkait permintaan kerupuk, saat ini kurang ramai. Maklum sekarang ini warga yang menggelar hajatan berkurang. Harga kerupuk kromoliyo biasa Rp 10 ribu per kilogram, dan jenis rawis (kotak kecil) Rp 11 ribu per kilogram. “Suro itu jarang ada hajatan, jadi permintaan sepi,” cetusnya. (sli/c1/abi)

Khawatir Lalat Mengganggu Kesehatan ■ WARGA...

Selain bau menyengat dan asap, jelas dia, saat turun hujan sering muncul lalat. Lalat yang datang dari TPSA itu banyak berseliweran di rumah warga. “Lalat besar-

besar itu bisa membahayakan kesehatan,” cetusnya. Persoalan sampah ini, masih kata dia, menjadi hal yang serius. Dia berharap pihak terkait segera menangani agar tidak mengganggu ketenangan warga. “Sampah itu dari mana-mana, tapi wilayah Desa Tegalsari yang mendapat imbasnya,” katanya. (sli/c1/abi)

Meningkatkan Kerukunan dengan Para Tetangga ■ AIR...

Sambungan adari Hal 40

Usai mandi, mereka pulang sambil membawa air untuk memasak. “Sebenarnya sumur bor itu untuk mengaliri sawah,” cetus Adi Sutomo, 35, salah satu warga Dusun Damtelu, Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo. Meski air itu untuk mengaliri sawah, terang dia, tapi air dari sumur bor itu cukup jernih. Bahkan, selama ini warga menggunakan air itu untuk

■ KEBAKARAN...

Sambungan adari Hal 40

Menurut Ujang, kebakaran yang mulai diketahui pada Rabu (5/11) itu luasnya sekitar 130 hektare. Tetapi, kawasan yang terbakar itu bukan tempat bermain satwa. “Lokasinya berjarak sekitar tiga kilometer dari Sadengan,” katanya. Tidak ada satwa yang menjadi korban dalam kebakaran itu setelah petugas gabungan berhasil memadamkan api. Hasil pencarian, tidak ditemukan satwa yang mati. “Hutan yang terbakar juga bukan SHULHAN HADI/JPRG

Utamakan Pedagang Lama untuk Los Pasar Pedotan

kebutuhan sehari-hari. “Sekarang sudah tidak ada air lagi,” katanya. Sumur bor di daerahnya itu, jelas dia, hampir tidak pernah sepi. “Sekarang ini panas sekali, seharian banyak yang mandi,” terangnya. Sutomo menyebut anaknya yang masih berumur tiga tahun sehari bisa mandi di sumur bor itu hingga lima kali. Karena cuaca panas sering menangis dan diam setelah diajak mandi. “Kalau mandi terasa segar,” cetusnya. Warga lainnya, Asiyani, 35,

mengatakan sejak air yang ada di sumur rumahnya kering, setiap hari datang ke sumur bor untuk mencuci pakaian. Meski harus antre, itu dianggap tidak masalah. “Malah bisa menjalin kerukunan dengan tetangga,” katanya. Asiyani menyebut datang ke sumur bor itu hanya untuk mencuci pakaian. Untuk mandi, tetap dilakukan di rumah dengan air dari sumur bor. “Pulang bawa air untuk memasak dan mandi,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. (ddy/c1/abi)

BARU: Para pekerja memasang rangka bangunan los pasar di sebelah barat bangunan lama di Pasar Pedotan, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, kemarin (6/11).

SHULHAN HADI/JPRG

gang, kita atur setelah pembangunan selesai,” katanya. Pedagang lama yang selama ini berjualan di los Pasar Pedotan jumlahnya 72 orang. Setiap pedagang lama dipastikan akan menempati lapak di los pasar yang kini sedang direnovasi. “Nanti dibagi

rata dengan jumlah pedagang,” cetusnya. Terkait biaya penempatan los pasar, Sukirman enggan mengungkapkan. Hanya saja, para pedagang sebelum menggunakan los baru harus izin dulu. “Yang penting bisa mengurus izin,” katanya. (sli/c1/abi)

tempat satwa mencari makan,” cetusnya. Satwa di kawasan Balai TNAP, jelas dia, adalah banteng, kijang, rusa, kera, lutung, dan berbagai jenis burung. “Kami pastikan tidak ada satwa yang mati terbakar atau terganggu,” ujarnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, hutan lindung di wilayah Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) wilayah Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, terbakar. Kebakaran yang sudah diketahui sejak Rabu (4/11) itu membakar sedikitnya 130 hektare.

Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah Satu, Balai TN AP, Ujang Wisnu Bharata, mengatakan hutan yang terbakar itu luasnya sekitar 130 hektare. Hutan yang terbakar itu berada di zona inti rimba Alas Purwo. Ujang menyebut lokasi kebakaran itu berada di wilayah Blok Goa Mayangkoro atau sekitar empat kilometer dari Pos Resort Pancur. Api hanya membakar daun serasah dan ranting kering di bawah tegakan pohon jati. “Api mudah merembet karena daun jati banyak yang kering,” terangnya. (ddy/c1/abi)

Delapan Unit Layar Habiskan 50 Kilogram Cat ■ AWALNYA...

para pedagang yang sebelumnya sudah jualan. “Diutamakan pedagang lama,” katanya. Sesuai perencanaan, terang dia, pembangunan los pasar itu selesai awal Desember 2015. Saat ini proses pembangunan baru selesai 50 persen. “Untuk penempatan peda-

Sambungan adari Hal 40

Api Diketahui sejak Rabu Lalu

CEPAT KERING: Warga menjemur kerupuk dengan alas terpal di halaman rumah di Desa/Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin.

BANGOREJO - Renovasi Pasar Pedotan di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kini masih dalam pengerjaan. Para pekerja setiap hari terlihat sibuk memasang rangka baja untuk los pasar. Pasar Pedotan yang berada di antara Jajag, Kecamatan Gambiran, dan Kecamatan Pesanggaran, serta Siliragung, lokasinya memang sangat strategis. Sehingga, banyak warga yang mengincar. “Lokasinya cukup bagus. Saya ingin jualan di tempat itu,” cetus Rohman, 29, salah satu warga Desa/Kecamatan Pesanggaran. Koordinator Pasar Pedotan, Desa Kebondalem, Sukirman, saat dikonfirmasi mengaku sering mendengar ada orang yang ingin berjualan di Pasar Pedotan. Padahal, orang itu belum pernah jualan. “Saya dikasih tahu pedagang kalau akan ada orang masuk,” katanya. Hanya, kata dia, renovasi pasar itu tidak akan mengubah pedagang yang ada. Artinya, yang akan menempati los pasar baru itu hanya

SHULHAN HADI/JPRG

MENGGANGGU: Kondisi TPSA di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, yang dikeluhkan warga kemarin (6/11).

Sambungan adari Hal 40

“Saya mulai melukis saat umur 20 tahun,” katanya. Dari coba-coba membantu Erdi, putra sulung pasangan Sukirman, 60, dan Miswati, 58, itu akhirnya memberanikan diri melukis sendiri. “Saya belajar melukis keber itu kepada Mas Erdi,” ujarnya. Melukis menggunakan media kain sepanjang enam meter dan lebar tiga meter itu tidaklah mudah. Sebab, umumnya lukisan itu hanya berukuran 70 x 30 centimeter dan sudah dalam pigura. Apalagi, yang dilukis bukan foto atau objek yang berhadapan langsung, tapi imajinasi. Makanya, melukis itu membutuhkan ketenangan, ketelitian, dan imajinasi yang tinggi. “Harus punya imajinasi yang kuat. Tema lukisan harus sesuai cerita pertunjukan janger,” katanya. Melukis satu gambar atau satu keber butuh waktu sekitar seminggu, tergantung tingkat kesulitannya. Jika yang dilukis seperti lautan dan hutan, butuh waktu sekitar tiga hingga empat hari. “Yang paling sulit gambar keraton, butuh waktu sepuluh harian,” ungkapnya. Bagi pelukis yang masih baru dibutuhkan kesabaran. Betapa tidak, sewaktu menggoreskan cat ke layar, layar sering goyang terkena angin. Tidak jarang kuas yang

digoreskan mengenai objek lain yang sudah jadi. Setiap pementasan kesenian janger itu dibutuhkan sekitar delapan hingga sembilan keber dengan tema berbeda-beda, mulai gambar nama janger, gambar tema keraton, hutan, laut, khayangan, kolam kaputren, gunung, dan pemandangan lain sesuai pesanan yang ada dalam cerita. Selama melukis itu Eko dibantu adiknya. Tetapi, itu hanya untuk cat putih sebagai dasar. Pengerjaan gambar dia lakukan sendiri. Melukis delapan keber dengan tema berbeda itu dibutuhkan sedikitnya 50 kilogram cat dan dua lusin kuas berbagai ukuran. Mengenai harga lukisan dengan luas mencapai 18 meter ternyata cukup murah, yakni sekitar Rp 2,5 juta. Jika tema yang dilukis mudah dan tidak terlalu menghabiskan cat, harganya malah sekitar Rp 2 juta. “Paling mahal gambar keraton, bisa Rp 3 jutaan, karena rumit dan banyak warna cat yang dibutuhkan,” jelasnya. Meski sudah ada print banner, yang tentu lebih canggih dan cepat dalam pembuatan background janger, para pemilik kesenian janger lebih memilih karya lukis. Selain dianggap lebih berkarakt, lukisan keber dinilai lebih awet dan tahan lama. “Dari harga memang lebih mahal, tapi bisa tahan sampai tujuh tahun. Kalau banner hanya bertahan dua tahun,” katanya. (c1/abi)


RADAR BANYUWANGI

OPINI

42

Jawa Pos

Sabtu 7 November 2015

Sambut Musim Hujan Penuh Syukur

LALU LINTAS

JUMAI/RADAR JEMBER

TANPA HELM: Pengendara motor tidak memakai helm di Simpang Empat Ambulu, Jember.

Pelanggaran Terbanyak Pemotor tak Berhelm JEMBER – Setelah menggelar Operasi Zebra Semeru 2015 mulai 22 Oktober sampai 4 November, Satlantas Polres Jember telah melakukan penindakan sebanyak 2.504 tilang. Paling banyak tilang diberikan kepada pengendara sepeda motor. “Hasil penindakan selama Operasi Zebra 2015, kami menilang 2.504 pelanggaran,â€? ungkap Kasatlantas Polres Jember AKP Nopta Histaris Suzan kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin (6/11). Dia mengakui, jumlah penindakan pelanggaran tahun ini lebih banyak dibanding pada operasi yang sama sebelumnya. “Namun, bukan berarti jumlah pelanggaran lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Kami menekankan kepada anggota di lapangan untuk melakukan penindakan,â€? ujarnya. Dari 2.504 pelanggaran itu, lanjut dia, paling banyak dilakukan pengendara motor. Di antara pelanggaran yang dilakukan pengendara motor, yang paling banyak karena tidak memakai helm. “Pelanggaran untuk pengendara yang tidak memakai helm mencapai 730,â€? katanya. Selain tidak memakai helm, kata Nopta, jenis pelanggaran lain adalah tidak memiliki SIM, tidak membawa surat kendaraan, dan kendaraan yang tidak sesuai spesifikasi pabrikan. “Selain itu, ada beberapa pelanggaran seperti melanggar rambu dan tidak menyalakan lampu (siang atau malam),â€? ujarnya. Sementara itu, pelanggaran jenis mobil penumpang, minibus, dan mobil angkutan jumlahnya 330. Pelanggaran terbanyak untuk kendaraan roda empat adalah pengemudi tidak memakai sabuk pengaman (safety belt, Red). “Untuk pelanggaran safety belt mencapai 170. Kemudian pelanggaran muatan 48, kemudi tidak wajar 7, dan markah berhenti 36,â€? tuturnya. Selebihnya, adalah pelanggaran kelengkapan kendaraan dan kelengkapan surat-surat. Yang menarik, para pelanggar lalu lintas itu mayoritas berusia produktif. Mereka berkisar 15 – 25 tahun dengan jumlah 906 orang. “Untuk yang masih berstatus mahasiswa dan pelajar ada 423 orang,â€? katanya. Selebihnya adalah kalangan wiraswasta dan beberapa orang PNS. (jum/har/jpg)Â

PAMERAN

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER

PAMERAN: Sejumlah produk desa dan kerajinan dipamerkan di Universitas Jember kemarin (6/11).

Angkat Potensi Singkong JEMBER – Sebagai wujud komitmen membangun negeri, Universitas Jember (Unej) di ulang tahunnya yang ke-51 tahun ini berusaha mendorong pengembangan masyarakat desa. Salah satunya adalah menggelar gelar expo masyarakat desa yang dibuka Rektor Unej Moh. Hasan di kawasan double way kampus, kemarin (6/11). Hasan menjelaskan, gelar expo masyarakat desa adalah salah satu program dari tema besar ulang tahun Unej tahun ini. Yakni, Mengokohkan Otonomi Desa, Menguatkan Transisi Menuju Kemandirian Bangsa. “Kemarin (Kamis, Red) sudah diselenggarakan seminar yang membahas sistem informasi desa,� katanya. Saat ini, kata dia, ada gelar produk desa yang terjangkau yang sudah menjadi binaan Unej. Terutama, yang menjadi karya utama adalah singkong. “Unej sudah berhasil mengelola singkong dan Unej akan dikembangkan menjadi pusat penelitian singkong nasional,� terangnya. Menurut dia, singkong merupakan produk pertanian yang bernilai ekonomi tinggi. Apalagi, jika sudah diolah menjadi tepung singkong dimodifikasi atau mocaf. Bahkan, sebenarnya kebutuhan singkong secara nasional masih belum bisa dipenuhi oleh petani dalam negeri. “Sebagian masih ada yang impor,� ungkap pria asal Malang ini. Potensi lahan yang besar di Indonesia, kata dia, harus dikelola secara maksimal, termasuk lahan-lahan marjinal. Daripada tidak dipakai, lebih baik ditanami singkong. “Kami mengembangkan varietas yang bisa ditanam di lahan sulit,� ujarnya. Misalnya, di lahan berpasir yang banyak di pesisir selatan Jember. “Itu akan kami hijaukan dengan singkong. Sebab, Unej sudah mendapat dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan salah satu lembaga di Australia,� ucapnya. Karena itu, Unej saat ini telah membina sejumlah kelompok petani singkong di selatan Jember untuk membudidayakan singkong secara terpadu dan berkelanjutan. Selanjutnya, singkong maupun limbahnya bisa bernilai guna. “Sampah singkong juga bisa buat pupuk organik, pakan ternak, dan lainnya,� tuturnya. Di samping itu, kata dia, Unej sudah memetakan potensi desa untuk terus dikembangkan. Seperti, di daerah Jember utara yang masih belum dimanfaatkan dengan maksimal, padahal memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Sementara itu, Prof Achmad Subagio menambahkan, singkong memiliki potensi yang luar biasa. Secara nasional, produksinya mencapai 24 juta ton per tahun. (gus/har/jpnn)

MUSIM hujan akan tiba. Setelah beberapa bulan dilanda musim kemarau cukup panjang yang memicu bencana kebakaran dan kekeringan di sejumlah daerah, musim hujan sebentar lagi akan tiba. Musim hujan biasanya dimulai pada bulan November. Diperlukan sejumlah persiapan dalam menyambut musim hujan agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Persiapan apa yang perlu dilakukan menjelang musim hujan? Persiapan yang penting adalah kesiapan diri kita sendiri, baik secara psikis maupun fisik. Secara psikis kita harus menerima kedatangan musim hujan sebagai anugerah Tuhan. kita tidak boleh menggerutu atas sejumlah akibat yang timbul dari musim hujan. Persiapan fisik perlu dilakukan, yakni mengupayakan badan senantiasa dalam keadaan sehat agar terhindar dari beberapa penyakit yang biasanya muncul di musim hujan, semacam flu, batuk, demam, dan bermacam penyakit kulit. Upaya yang bisa dilakukan, di antaranya mengonsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang serta mengonsumsi vitamin yang cukup. Persiapan diri sendiri penting dilakukan agar kondisi psikis dan fisik kita dalam keadaan baik, sehingga saat menjalankan aktivitas

sehari-hari tidak terganggu. Beberapa persiapan penting lain adalah memeriksa kondisi atap rumah. lantaran rumah merupakan tempat tinggal sehari-hari, sebagai tempat berkumpul bersama keluarga, sebagai tempat berlindung, juga sebagai tempat menyimpan harta-benda, maka keadaannya harus selalu dipantau. Segera lakukan perbaikan atap jika kondisinya tidak utuh lagi, karatan, dan bocor. Memeriksa kondisi atap rumah sangat penting dilakukan menjelang musim hujan. Sebab, bila terjadi kerusakan, maka akan menimbulkan kebocoran. Saat memeriksa kondisi atap, jangan lupa memeriksa talang. Mungkin ada banyak kotoran atau sampah yang bisa menyumbat laju air hujan atau mungkin juga talang tersebut bocor. Bila sampah-sampah menumpuk, segera bersihkan. Bila diketahui telah bocor, segera lakukan upaya perbaikan sehingga air hujan yang mengalir di talang tersebut tidak masuk ke dalam rumah. Persiapan kedua adalah menyediakan payung atau mantel karena hujan bisa datang sewaktu-waktu saat kita melakukan aktivitas di luar rumah. jika sudah membawa payung atau mantel, kita tidak akan merasa

OLEH:

MUSTIKA HARTIWI * repot apabila tiba-tiba turun hujan. Selain itu, perlu juga memeriksa kondisi kendaraan. Sebab, potensi motor mogok di musim hujan lebih besar dibanding di musim kemarau. Jika mogok di tengah jalan, itu akan menghambat dan membahayakan keselamatan diri. Persiapan yang juga tak kalah penting adalah menyediakan obat-obatan untuk berbagai penyakit yang biasa muncul di musim hujan. Beberapa penyakit tersebut, di antaranya flu, batuk, demam, diare, dan berbagai penyakit kulit yang mengakibatkan gatal atau pedih di kulit. Siapkanlah dengan jumlah yang cukup untuk anggota keluarga, baik untuk anak-anak maupun dewasa. Menyediakan sejumlah obatobatan di rumah menjelang musim hujan merupakan tindakan antisipasi jika sewaktuwaktu ada anggota keluarga yang menderita sakit. Persiapan di dalam rumah yang juga perlu dilakukan adalah menyediakan lilin atau sumber penerangan lain seperti senter. Diketahui bersama, di musim hujan seringkali terjadi pemadaman aliran listrik akibat

berbagai hal, misalnya kabel listrik putus tertimpa pohon tumbang atau tersambar petir. Oleh karena itu, kita perlu menyediakan beberapa macam sumber penerangan dalam menghadapi hal itu. Jika Anda mempunyai lampu listrik yang memerlukan charger untuk menghidupkannya, di musim hujan ini kiranya perlu selalu memeriksa dan memastikan bahwa baterai lampu selalu full. Sehingga, jika dibutuhkan sewaktu-waktu tidak ada kendala. Sedikit cerita, saya teringat saat masih kecil dulu. Saat musim hujan tiba, orang tua saya selalu menyediakan lampu sumbu yang ada tutup kacanya (semprong) atau lampu ublik yang tidak ada semprong-nya. Keduanya menggunakan bahan bakar minyak tanah. Atau lampu petromaks yang bahan bakarnya spiritus. Tetapi, itu dulu ketika saya kecil. Jenis lampu yang saya tahu ketika kecil itu kini sudah jarang dijumpai. Namun demikian, apa pun jenis sumber penerangan yang Anda miliki, kiranya perlu disediakan dalam jumlah yang cukup di musim hujan yang sudah di ambang pintu. Siapa tahu tiba-tiba aliran listrik padam di malam hari. Persiapan di luar rumah yang perlu dilakukan menjelang musim hujan adalah memer-

iksa saluran air atau selokan yang merupakan saluran pembuangan air sisa pemakaian rumah tangga, seperti mandi, mencuci, dan memasak. Kalau ditemukan banyak kotoran yang bisa menyumbat jalan air, sebaiknya segera dibersihkan agar air dapat mengalir dengan lancar. Jika perlu adakanlah kerja bakti bersama tetangga sekitar untuk membersihkan saluran air guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat musim hujan tiba. Jika saluran air tersumbat di saat hujan turun, sudah pasti air akan meluap, menyebabkan banjir, dan sampah berserakan di jalan. Akibat berikutnya, akan banyak lalat beterbangan. Itu dapat menyebabkan penyakit, karena lalat kerap hinggap di atas makanan dan minuman yang kita konsumsi. Kiranya kita perlu melakukan persiapan-persiapan tersebut agar siap menyambut musim hujan, dan agar aktivitas seharihari lancar. Jika semua telah dipersiapkan dan berjalan lancar, kita tentu tidak akan menganggap hujan sebagai penghambat rutinitas sehari-hari. Bagaimanapun hujan adalah berkah dari Tuhan Yang Mahaesa yang patut disyukuri. *) Karyawan swasta.

Implementasi Otonomi Daerah di Banyuwangi PADA tahun 1998 gerakan reformasi berhasil meruntuhkan kekuasaan otoritarianisme rezim Orde Baru. Masalah kebijakan dan pelayanan publik pun berkembang menjadi isu sentral yang memerlukan penataan sistem administrasi negara dan sistem pembuatan kebijakan publik yang lebih partisipatoris demi mendekatkan pemerintah ke rakyat, agar pemerintah lebih responsif terhadap kebutuhan dan dinamika lokal. Desentralisasi dalam bentuk devolusi—kontrol pemerintah sifatnya minim dan hanya terbatas pada bidang-bidang tertentu saja—memerlukan birokrasi yang mampu bekerja efisien dan mempunyai SDM dengan kapabilitas manajerial yang peka terhadap perubahan. Dalam terminologi public policy, otonomi daerah mensyaratkan birokrasi yang mampu mendefinisikan masalah-masalah kebijakan secara benar, memformulasikan dan membuat perencanaan, mengimplementasikan kebijakan, hingga melakukan evaluasi. Mengenai otonomi daerah tersebut, Pasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia menyatakan bahwa pemerintah daerah menjalankan otonomi seluasluasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undangundang ditentu-

kan sebagai urusan pemerintah pusat. Selanjutnya, ayat (7) pasal tersebut menyatakan bahwa susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undangundang, yang saat ini diatur dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Selain undang-undang tersebut, regulasi lain yang terkait penyelenggaraan pemerintahan adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang pelayanan publik yang mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan efektivitas fungsi-fungsi pemerintahan. Pelayanan publik yang dilakukan pemerintahan atau korporasi yang efektif dapat memperkuat demokrasi dan HAM, mempromosikan kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam pemanfaatan SDA, serta memperdalam kepercayaan pada pemerintahan dan administrasi publik. Adapun pendekatan dalam perencanaan pembangunan daerah, antara lain teknokratis, partisipatif, politis, bottom-up, dan top-down. Teknokratis; menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Parti-

OLEH:

LUCKY MARTINY * sipatif; dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders). Politis; bahwa program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat kampanye disusun ke dalam rancangan RPJMD. Perencanaan pembangunan dengan pendekatan bottom-up dan top-down, hasilnya diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan mulai desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi, hingga nasional, sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran pembangunan dan rencana pembangunan daerah. Pembangunan di Banyuwangi Berdasar penilaian dari berbagai perspektif, Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang berhasil mengimplementasikan otonomi daerah. Sebagai contoh, mengenai kebijakan pembangunan infrastruktur (new public service) yang tertuang dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) online. Berarti pemerintah telah melakukan negosiasi dan menggali ber-

bagai kepentingan warga dan kelompok-kelompok yang ada. Contoh lain adalah dilakukannya perluasan Bandara Blimbingsari yang berdampak semakin mudahnya transportasi dari dan menuju Banyuwangi bagi siapa pun. Secara statistik, investasi di Banyuwangi mengalami peningkatan sebesar 175 %, yakni dari Rp 1,1 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 3,2 triliun pada tahun 2013. Pada sektor ekonomi, peningkatan terjadi karena adanya dukungan masyarakat dan keberhasilan pemerintah Banyuwangidalammem-branding pariwisata unggulan. Adanya pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi itu juga ditandai dengan turunnya tingkat kemiskinan dari 20,9% pada 2010 menjadi 9,6% pada 2014. Pendapatan per kapita penduduk dari Rp 15 juta pada 2010 pun naik menjadi Rp 21,8 juta pada 2014. Peningkatan motivasi dan kinerja birokrasi di Banyuwangi ditandai adanya standar pendidikan yang tinggi dalam perekrutan CPNS. Kualitas SDM dianggap sangat menentukan inovasi dan kinerja pegawai. Program mindseting diwujudkan dengan keikutsertaan PNS dalam ESQ. Birokrasi yang berkualitas akan melahirkan ide-ide inovatif dalam pelayanan publik. Kebijakan pendidikan

terealisasi dengan hadirnya tiga PTN di Banyuwangi. Transparansi alokasi APBD meningkatkan nilai kepercayaan publik di Banyuwangi. Evaluasi, perubahan, dan terminasi kebijakan dapat dilakukan dengan the big bang approach dan the long whimper approach. Sebuah reformasi birokrasi harus memberikan solusi yang menyeluruh dan terintegrasi dengan adanya komitmen politik yang tinggi dari elite-elite yang tidak sebatas pada usaha melenggengkan kekuasaan. Merujuk fakta yang telah disampaikan di atas, Kabupaten Banyuwangi telah menunjukkan keberhasilan mengimplementasikan otonomi daerah dalam segala aspek. Aspek–aspek tersebut meliputi aspek perencanaan, perumusan, pelaksanaan, evaluasi, dan perubahan kebijakan publik, yang semua dilaksanakan sebagai usaha menuju pencapaian kesejahteraan sosial di Kabupaten Banyuwangi. Sebagai masyarakat, kita semua tentu berharap kebijakan atau paradigma pembangunan yang sudah dilaksanakan tersebut dilanjutkan oleh siapa pun yang terpilih dalam pesta demokrasi 9 Desember 2015 mendatang. *) Suka mengamati kebijakan publik.

Mendidik Anak dengan Cerita Inspirasi PEMERINTAH telah menetapkan Oktober lalu sebagai Bulan Bahasa. Bulan Oktober merupakan tonggak sejarah diangkatnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Tak dapat dimungkiri, Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya etnik dan budaya, salah satunya kaya bahasa dan sastra. Bahasa yang dimiliki Bangsa Indonesia sangat banyak ragamnya. Masing-masing daerah memiliki bahasa yang berbeda. Sebagai guru atau pendidik, kita memiliki kewajiban mendidik anak (siswa) untuk mencintai bahasanya, yaitu bahasa Indonesia. Salah satu hal atau kegiatan yang positif yang bisa dilakukan adalah penanaman budi pekerti dengan budaya bercerita atau mendongeng (story telling) kepada anak. Dongeng, cerita, atau kisah, merupakan salah satu metode penyampaian pesan yang banyak disukai orang. Dalam Al-Qur’an pun sangat banyak ayat yang berisi tentang kisah dan cerita.

Pasti ada suatu hikmah yang besar mengapa metode itu banyak digunakan sekaligus disenangi orang. Selain bisa mendapatkan inspirasi dari cerita tersebut, biasanya cerita dapat menyentuh langsung hati para pendengarnya. Lalu, bagaimana dengan dongeng yang berkembang di Indonesia? Diketahui bersama bahwa yang sering diceritakan orang-orang tua menjelang anak tidur adalah cerita Si Kancil Pencuri Timun. Walhasil, korupsi merajalela. Anak diajarkan nilai-nilai buruk sejak kecil. Cerita Jaka Tarub yang sering diceritakan sering mengintip bidadari mandi di sungai juga diceritakan. Akhirnya, pornografi dan kekerasan seksual menggurita hingga anak-anak di bawah umur. Tidak salah memang apa yang ditemukan David McClelland, seorang pakar psikolog sosial Amerika, bahwa dongeng yang berkembang di sebuah negara dapat mempengaruhi kemajuan sebuah negara. Sebaiknya, kita harus selektif mengubah konten dongeng atau cerita yang kita sampaikan ke-

OLEH:

AJI JATMIKO * pada anak. Pilihlah cerita-cerita yang menginspirasi untuk berbuat baik. Di Indonesia banyak kisah heroik dan inspiratif yang berasal dari pejuang-pejuang kemerdekaan, misalnya R.A. Kartini, Pangeran Diponegoro, Jenderal Sudirman, Bung Tomo, dan lain-lain. Dengan kegiatan bercerita itu terdapat nilai-nilai positif tentang perilaku kehidupan sehari-hari. Tak jarang banyak anak yang mengenal budi pekerti, sikap sederhana, seman-

gat belajar dan bekerja, suka tolong-menolong, serta saling menyayangi antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan binatang, justru melalui kegiatan bercerita. Namun, seiring perkembangan zaman, kegiatan itu sudah banyak ditinggalkan karena serbuan acara televisi dan media elektronik. Ajang lomba bercerita yang diadakan secara berkelanjutan dan berjenjang telah membuka kesempatan mendongeng bagi para pendongeng di masyarakat yang belakangan ini telah tergantikan dengan adanya media audio visual yang modern. Menurut hemat saya, ada beberapa manfaat mendongeng, di antaranya mengembangkan kemampuan berbahasa anak dengan mendengarkan struktur kalimat, memperkenalkan nilai-nilai moral dan etika, menumbuhkan minat baca, bisa mempererat ikatan emosi anak dengan orang tuanya. Yang tak kalah penting, dengan mendongeng bisa memberikan nuansa hiburan yang edukatif dan kreatif bagi anak-anak, sehingga mereka merasa nyaman dan terhibur. Dalam sebuah fakta, contoh film “Nemo� (ikan badut), diceritakan bahwa seorang anak dilindungi ayahnya karena si ayah takut anaknya dimakan ikan-ikan buas dan tidak ingin kehilangan anaknya. Si Nemo kecil merasa takut dan merasa kurang percaya diri dengan teman-temannya. Akhirnya,

Nemo kecil mempunyai sifat penakut dan tidak percaya diri. Namun, Nemo memiliki sikap rasa ingin tahu yang tinggi mengapa si ayah melarangnya tidak bermain jauh dan berenang bebas dari tumbuhan anemon. Karena Nemo tidak mendengarkan pesan ayahnya, Nemo ditangkap manusia dan dijadikan ikan hias dalam sebuah akuarium. Dari kejadian itu, ia menyadari kesalahannya kenapa si ayah melarang anak agar tidak bermain dan berenang bebas jauh dari tanaman anemon. Dari cerita itu bisa disimpulkan pentingnya komunikasi yang baik dalam keluarga dan memberikan kesempatan yang baik kepada anak untuk berkembang dan tetap memberikan perlindungan yang terbaik. Itulah salah satu fakta bahwa bercerita sebagai media yang baik dalam menumbuhkan budi pekerti yang baik dalam keluarga. Mendidik anak melalui mendongeng terbukti sangat berpengaruh luar biasa terhadap anak. Semoga dengan sering kita ceritakan kisah dan dongeng yang inspiratif membuat anak kita menjadi anak yang hebat seperti kisah-kisah pahlawan kemerdekaan kita. Jadi, masih tunggu apa lagi? Ayo, kita tanya anak-anak mau mendengarkan cerita apa. Selamat menyambut Hari Pahlawan. *) Guru SMPN 1 Suboh, Situbondo.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 7 November 2015

BERITA UTAMA

43

Galian Pasir Ilegal makin Menggila Banyak Ternak Jatuh ke Bekas Galian WONGSOREJO - Keberadaan tambang pasir dan batu di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Wongsorejo, tampaknya tidak ada sama sekali manfaatnya bagi warga sekitar. Sebaliknya, tambang pasir yang diketahui ilegal itu banyak menimbulkan dampak tidak baik bagi warga sekitar. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, aktivitas penambangan batu dan pasir di lokasi masih berlangsung. Sebuah bukit kecil di lahan

gersang sudah mulai rata tanah akibat penambangan yang dilakukan terus-menerus. Akibat penambangan ini, bukit itu malam curam dan sangat berbahaya, apalagi bagi hewan ternak warga setempat. Tidak hanya itu, hilir-mudik truk yang mengangkut pasir dan batu dari penambangan itu mengakibatkan debu beterbangan. Tentu hal itu sangat tidak diinginkan warga setempat. Hewan-hewan ternak milik warga sering jatuh ke bekas galian di tambang pasir tersebut. Warga mengeluh atas kejadian itu. Sebab, sejak ada tambang pasir tersebut, keselamatan hewan

ternak saat mencari makan terancam. Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi, Gani Fianto, mengatakan tambang pasir di Dusun Krajan, Desa Bangsring, itu belum memiliki izin alias ilegal. Pihaknya mengaku sudah sering melakukan penutupan tambang di Dusun Krajan, Desa Bangsring. Namun, seperti tidak mengindahkan, tambang itu kembali dibuka. “Mungkin tambang pasir itu masih memanfaatkan tenggat waktu yang diberikan Polres Banyuwangi untuk mengurus izin. Makanya masih beroperasi,” ujar Gani. (tfs/c1/aif)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

ABAIKAN LINGKUNGAN: Aktivitas penambangan pasir dan batu di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Wongsorejo, hingga kemairn masih berlangsung.

Penutupan Bandara Ngurah Rai Picu Antrean n ANTREAN... Sambungan dari Hal 33

”Ya bagaimana lagi, ini memang sudah konsekuensinya. Tapi kalau bisa ya dipercepat saja perbaikan dermaganya biar antre tidak berlangsung lama sampai besok-besok” ujar sopir asal Jakarta itu. Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto, mengatakan selain perbaikan dermaga, padatnya kendaraan disebabkan banyaknya even di Bali. Even moge di Bali membuat banyak motor gede melintas di pelabuhan. Selain itu, ditutupnya beberapa bandara di Bali dan Lombok akibat erupsi Gunung Barujari juga menyebabkan kendaraan yang hendak menuju Bali dan sebaliknya meningkat. ”Antrean didominasi truk,” tandasnya. Berdasar data ASDP Kamis lalu (5/11), jumlah moge yang menyeberang ke Pulau Bali dalam kurun waktu 24 jam mencapai sekitar 1.000 kendaraan. Jumlah tersebut bisa bertambah mengingat rombongan moge yang menuju Bali masih berlangsung sampai sore kemarin. Wahyudi tidak bisa memprediksi sampai kapan antrean itu

Sambungan dari Hal 33

Sebab, belum lama pemeriksaan berlangsung, pria itu sudah mengeluh tidak sehat. Kepada penyidik, Khaeropin mengaku pusing dan tidak bisa konsentrasi. Demi kepentingan kemanusiaan, dia pun dipulangkan ke rumahnya di Dusun Karangsari, Desa Segobang. Kepolisian berencana melakukan pemanggilan kembali Khaeropin.

n DOKTER... Sambungan dari Hal 33

Terkadang dia harus menjahit luka dalam situasi terombangambing ombak Laut China Selatan. Kala itu tidak ada perawat yang membantu. Dia harus bekerja ekstra agar pasiennya sem-

buh. “Rata-rata dua minggu di lepas pantai, nanti ke darat, terus ke lepas pantai lagi,” kenang dokter spesialis penyakit dalam itu. Oleh karena itu, begitu terbiasa bekerja di darat, dokter kelahiran Surabaya 60 tahun silam itu sangat menikmati pekerjaannya. Bersama para dokter lain Arwin kini

mengembangkan klub sepeda untuk mengisi aktivitas sehari-hari. Ditambah aktivitas petualangan kuliner dan kegiatan sosial kemasyarakatan lain. “Yang jelas sekarang semakin betah di Banyuwangi. Banyak aktivitas, kotanya juga terus berkembang,” ujar penggemar seafood goreng itu. (fre/c1/aif)

Peluang Hujan pada Malam Hari n MENANTI... Sambungan dari Hal 33

Awan yang mulai tumbuh di wilayah Jember itu menyebar hingga wilayah Banyuwangi barat dan Banyuwangi kota. ”Di Jember sudah turun hujan, karena pertumbuhan awan di sana lebih banyak,” tambahnya. Banyaknya pertumbuhan awan itu disebabkan suhu muka Laut Selatan sedang hangat. Hal itu memicu air laut di Laut Selatan

menguap. Uap air itu menjadi pemicu terbentuknya awan di langit Jember, Banyuwangi, dan sekitarnya. ”Dengan adanya pertumbuhan awan, hujan bisa saja terjadi. Namun, sifatnya masih lokal dan tidak merata,” terangnya. Sementara itu, terkait angin yang membawa abu vulkanik Gunung Barujari yang sempat menuju kota Banyuwangi terpantau semakin menjauh. Data ter-update BMKG me-

nyebutkan, arah angin udara yang membawa abu Gunung Barujari saat ini mengarah ke arah selatan. Artinya, abu yang terbawa angin tersebut lebih menjauh dari Banyuwangi daripada hari ini. ”Abu vulkanik yang terbawa angin sudah menjauh dari Banyuwangi. Tidak menutup kemungkinan akan mengarah ke Banyuwangi lagi, karena sebaran abu itu tergantung arah angin,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Meninggal Usai Bermain Bulu Tangkis n MANTAN... Sambungan dari Hal 33

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

SOPIR MERUGI: Puluhan truk besar antre berjam-jam di parkiran ASDP Ketapang, siang kemarin.

berlangsung. Sebab, antrean akan terjadi sesuai jumlah kendaraan yang hendak menuju Pulau Bali. Jika kendaraan yang hendak menuju Bali semakin hari semakin meningkat, tidak menutup

kemungkinan antrean yang terjadi akan lebih panjang dan terus berlangsung sampai beberapa hari ke depan. ”Penutupan dermaga ini memang berpengaruh. Truk juga sedang

banyak yang nyeberang. Ditambah lagi moge yang menuju Bali masih terus mengalir sampai hari ini (kemarin). Ini yang membuat pelabuhan padat,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Mediasi Akan Libatkan Kepala Desa n KELUAR...

Menjahit Luka di Atas Samudera

Dijadwalkan, pekan depan penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap Khaeropin. Itu dilakukan agar kondisi pria yang berprofesi sebagai petani itu benar-benar membaik. “Ini demi rasa kemanusiaan karena kondisi Khaeropin belum pulih seratus persen,” ujar Jupriyadi. Selain Khaeropin, satu korban lagi, yakni Siswandi, juga telah meninggalkan RSUD Blambangan. Hingga saat ini hanya Payumin yang masih berada di rumah

sakit. Luka di kepala membuatnya harus menginap lebih lama. Selain akan memproses masalah tersebut, kepolisian juga berencana melakukan mediasi dengan keluarga yang bertikai. Jupriyadi ingin kedua keluarga saling menahan diri dan tidak terpancing emosi untuk saling balas. “Kepala desa nanti kita libatkan untuk menengahi masalah ini,” bebernya. Sekadar mengingatkan, warga Dusun Randuagung, Desa Klun-

cing, Kecamatan Licin, geger. Payumin, 65, ditemukan bersimbah darah dengan luka bacok di bagian leher belakang. Pelakunya diduga adalah Khairupin yang terhitung masih satu desa. Selain melukai Payumin, Khairupin juga melukai anak korban, Siswandi. Keduanya sempat berduel hingga menyebabkan korban mengalami luka. Bahkan, Khairupin juga bengep akibat bogem Siswandi yang hendak melerai. (nic/c1/aif)

Hanya saja, ketika usai bermain dan melepas kaus, dia melihat warna kulit di sekitar dada dan punggung Masykur tampak berbeda. Setelah itu, Lusi meneruskan pekerjaannya. Sekitar pukul 09.00 dia dikabari Masykur dibawa ke Rumah Sakit Yasmin karena mengeluh sesak napas usai bermain bulu tangkis. Sekitar pukul 10.00, Lusi dikabari bahwa Masykur sudah meninggal dunia. “Saya sedang menyiapkan acara sosialisasi K13. Kebetulan Pak Masykur yang akan mengisi acaranya, tapi tiba-tiba beliau sudah tidak ada,” kenang Lusi. Dari RS Yasmin, jenazah Masykur dibawa pulang ke kediamannya di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pakis, Banyuwangi. Kedatangan Jenazah Masykur

disambut isak tangis istri, beberapa guru, dan pegawai Dinas Pendidikan, yang tidak percaya dengan meninggalnya bapak empat anak tersebut. Dewi Tri Atmawati, istri Masykur, menceritakan bahwa suaminya tidak memiliki riwayat sakit apa pun. Sehingga, begitu dikabari suaminya meninggal, Tri sangat terkejut. Bahkan, anak-anaknya yang sedang berada di luar kota sempat tidak percaya atas kabar itu. “Bapak tidak punya sakit apa-apa, makannya saya kaget waktu dikabari tadi,” ujar Tri sembari menyeka air matanya. Rencananya, jenazah Masykur akan dimakamkan pagi ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pakis setelah ibundanya, Ruqayah, dari dari Ambon. “Ibu pas lagi berangkat ke Ambon. Kita tunggu kedatangannya sama anak-anak yang lain. Nan-

ti dimakamkan dekat sini saja,” ujar Nenek tiga cucu itu. Sementara itu, meninggalnya Masykur benar-benar memukul teman dan sahabatnya yang bermain bulu tangkis. Putu, salah seorang rekan bermain badminton Masykur, menyebut almarhum sangat antusias saat bermain. Seolah tidak sehari pun dilewatkan untuk berlatih. “Rabu sama Jumat pasti dia main, kadang ditambah pulangnya ngonthel,” cerita Putu. Berbeda lagi dengan cerita Pramu Sukarno, salah satu mantan koleganya di DKB. Dia mengenal Masykur sebagai sosok ketua yang sangat enerjik meskipun sibuk. Jika sudah diundang mewakili DKB, Masykur pasti berangkat. “Orangnya sregep, tidak peduli sejauh apa, kalau diundang pasti datang,” kenang Pramu. (fre/c1/aif)

Demam Tidak Wajar segera Periksa n KEMARAU... Sambungan dari Hal 33

Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Banyuwangi, Sudarto, menerangkan tren penyakit akibat gigitan nyamuk memang menurun. Hal itu karena semakin sedikitnya tempat yang dapat digunakan nyamuk bertelur. Beberapa sungai dan tempat penampungan air bahkan kering. Sehingga, sebagian besar nyamuk tidak bisa berkembang biak.

“Kondisi itu membuat kasus demam berdarah dan malaria berkurang,’’ kata Sudarto. Meski kasus demam berdarah tetap ditemukan, Darto menduga kasus demam berdarah atau malaria itu didapat dari luar wilayah. Tidak semua berasal dari Banyuwangi. “Kalau seperti malaria sebagian besar tertular dari luar Banyuwangi. demam berdarah kasusnya juga nyaris sama. Ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti usai menggigit penderita DB lain,” terang Darto.

Agar jumlah penderita tidak berkembang, Darto menghimbau petugas surveilans tetap melakukan pencegahan aktif di masyarakat. Baik dengan pengasapan di wilayah yang terdapat banyak nyamuk dewasa maupun dengan gerakan 3M. “Kemungkinan tertular masih bisa. Karena itu waspada saja, kalau demam tidak wajar segera periksakan,” ujarnya. Berdasar pengamatan beberapa waktu terakhir, Darto melihat ada peningkatan kemampuan nyamuk

aedes aegypti terhadap penderita DB. Para penderita DB kini sudah merasa demam parah akibat turunnya trombosit berselang dua hari setelah gigitan. Padahal, normalnya empat atau lima hari. Ditambah lagi masa kritis yang dirasakan penderita DB lebih lama dibanding biasanya. “Kita belum bisa pastikan apakah ada mutasi genetik ataukah tidak. Itu perlu penelitian lebih pasti. Yang jelas tetap harus melakukan pencegahan,” terangnya. (fre/c1/aif )

Berharap Keterampilannya Diturunkan kepada Anaknya n TETAP... Sambungan dari Hal 33

Salah satu sumber keuangannya hilang, Imam segera mencari sumber pengganti, yakni menjadi tukang ojek. Istrinya, Minhayati, 40, tidak mau berpangku tangan. Ia membuka usaha kecilkecilan berdagang peyek. Gabungan penghasilan mereka berdua lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebenarnya bukannya tidak ada peluang bagi perajin terampil seperti Imam untuk kembali berjaya seperti akhir tahun 90-an. Saat ini banyak kolega-koleganya yang meminta Imam kembali bekerja di perusahaan furniture berbasis ekspor di Bali.

Namun, karena merasa tidak sreg, ia menolak dengan halus. Tahun 1996-1998 Imam bekerja di perusahaan furniture milik warga negara Italia di Bali. Ia menjadi pentolan pekerja di perusahaan tersebut karena dianggap memiliki pengalaman yang tinggi dan kualitas kerja yang baik. Imam memutuskan hengkang dari perusahaan tersebut karena aktivitasnya terlalu monoton. Hubungan antar karyawan dianggap tidak sehat, sehingga membuat Imam tidak kerasan. Sepulang dari Bali, ia mendapatkan tawaran kerja di perusahaan yang tak kalah bagusnya dengan tempat bekerja sebelumnya. Namun, ia kembali memutuskan keluar karena pekerjaannya ter-

lalu mengikat. Kemudian, ia membuat rotan berdasar pesanan pemborong. Sayang, karena tidak sesuai nurani, ia juga memilih berhenti. Alasannya, bosnya menggunakan rotan dengan kualitas kurang bagus dan menjual dengan harga yang tidak sesuai. “Saya tidak bisa buat perabot kalau rotannya jelek. Apalagi, sama bos dijual dengan harga mahal. Kan kasihan yang beli,” ungkapnya. Hal tersebut terjadi berkalikali dalam perjalanan karir Imam. Berkali-kali pula ia harus melepaskan statusnya sebagai karyawan dan gaji yang lumayan. Lelah dengan kondisi seperti itu, ia berinisiatif menjadi pemborong. Mula-mula ia mengajak beberapa tetangganya mengerjakan garapan rotan.

Beberapa di antara mereka pun menjadi pekerja tetap meski tidak aktif. “Namanya anak muda. Kadang ditugasi bikin perabotan ditinggal melakukan aktivitas lain,” katanya. Imam dikenal sebagai perajin rotan yang paling tua dan masih eksis di kawasan Lateng. Ia berharap keterampilannya tersebut bisa diturunkan kepada anakanaknya. Edukasi keterampilan rotan memang sempat tidak diterima oleh kedua anaknya. Namun, perlahan-lahan anakanaknya mulai menunjukkan minat yang tinggi. “Selalu saya tanamkan kepada anak saya, jangan anggap semua ini sebagai pekerjaan ke depan. Tetapi, sebagai keterampilan ketika kita terdesak,” tandasnya. (c1/aif)

FREDY RIZKI/RABA

PENGHORMATAN TERAKHIR: Jenazah Masykur disalati di rumah duka di Kelurahan Pakis kemarin.

Resmob Gadungan Keok BANYUWANGI - Masyarakat harus jeli dan teliti saat melihat polisi yang suka meminta sesuatu. Sebab, anggota Polri dilarang meminta dan menerima imbalan dari masyarakat. Bisa jadi polisi peminta itu anggota polisi gadungan. Hal itu yang tampak dalam penangkapan yang dilakukan aparat Polsek Siliragung dan Reskrim Polres Banyuwangi terhadap Sugiyanto, 45, warga Dusun Curah Palung, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo. Pria yang sehari-hari sebagai petani itu ditangkap atas sangkaan pemerasan dengan berpura-pura menjadi anggota polisi.

Dalam aksinya, Sugiyanto mendatangi calon korban dan mengaku sebagai anggota Resmob Polres Banyuwangi. Demi meyakinkan korban, pria itu menggunakan beragam modus. Selain mengaku istrinya sakit, dia juga mengenakan atribut polisi. Agar tidak dikenali, pelaku menggunakan kacamata dan masker wajah agar tidak dikenali. Dari para korban, pria itu mendapatkan beberapa barang dan uang yang diinginkan. Korban tidak bisa berbuat banyak karena pelaku menggunakan identitas polisi. Namun, modus pelaku itu akhirnya terbongkar. Itu akibat

kasus narkoba yang dialami salah satu korban. Pelaku mengaku bisa memediasi dengan pihak kepolisian dalam menyelesaikan masalah itu. Dari situlah pelaku terendus. Berkat informasi warga, Sugianto akhirnya terlacak. Kasusnya kini masih ditangani Satreskrim Polres Banyuwangi. Polisi kini masih melacak adanya korban lain. Sebab, dia diduga beraksi lebih dari satu kali. “Kasus ini dalam pengembangan. Mungkin ada korban lain yang pernah dikerjai pelaku,” beber AKP Muhamad Wahyudin Latief, Kasatreskrim Polres Banyuwangi. (nic/c1/aif)


44

Jawa Pos Sabtu 7 November 2015

Dahsyat Gelar Simulasi Hitung Suara Pilbup

DOK/RaBa

ADU VISI: Dalam waktu dekat pasangan cabup-cawabup ini akan mengadu visi dan misi di depan publik yang akan disiarkan langsung melalui televisi nasional.

Biaya Debat Cabup Rp 899 Juta Perusahaan AKM Jadi Pemenang Lelang BANYUWANGI - Penawaran Aha Komunikasi Mandiri (AKM) Jakarta senilai Rp 899 juta ditetapkan sebagai pemenang lelang jasa layanan penayangan debat publik calon bupati dan wakil bupati Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015. Perusahaan yang beralamat di Jalan Bangka 1 Nomor 11 Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, itu merupakan penawar terendah di antara peserta lelang lain. Pengumuman pemenang lelang dilakukan Unit

Layanan Pengadaan (ULP) Banyuwangi sekitar pukul 13.30 kemarin (6/11). Lelang terbuka untuk menentukan penyedia jasa penayangan debat antar pasangan calon (paslon) itu diikuti 12 perusahaan. Namun, hingga tahap upload dokumen penawaran ditutup pada pukul 10.00 Senin (2/11) lalu, hanya dua perusahaan yang mengajukan penawaran. Selain Aha Komunikasi Mandiri, satu perusahaan lain yang mengajukan penawaran adalah Express Pariwara Media dengan penawaran sebesar Rp 940,5 juta.

Sekretaris ULP, Rahmat Basuki, mengatakan setelah pengumuman pemenang tahap lelang dilanjutkan masa sanggah yang berlangsung mulai pukul 08.00 hari ini (7/11) sampai pukul 16.00 Senin (9/11). “Setelah itu, dokumen lelang akan kami serahkan kepada KPU. Selanjutnya, KPU akan menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ),� ujarnya. Menurut Rahmat, berdasar evaluasi dan pembuktian kualifikasi peserta tender, Aha Komunika Mandiri memiliki pengalaman menyediakan jasa layanan

penayangan debat publik. “Aha Komunika Mandiri pernah mengerjakan debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012,� ungkapnya. Sementara itu, mengacu jadwal yang dilansir ULP Banyuwangi, penerbitan SPPBJ dijadwalkan berlangsung antara pukul 08.00 Selasa (10/11) sampai pukul 16.00 Rabu (11/11). Sedangkan penandatanganan kontrak dijadwalkan berlangsung antara Kamis (12/11) sampai Jumat (13/11). Jika mengacu jadwal lelang tersebut, penayangan debat antar kandidat paling cepat berlangsung pada akhir pekan kedua November. Padahal, coblosan Pilbup Banyuwangi 2015

akan dilaksanakan pada 9 Desember. Di sisi lain, pihak KPU menjadwalkan penayangan debat publik tersebut dilakukan sebanyak tiga kali. Dua kali debat publik ditayangkan stasiun televisi lokal Jawa Timur (Jatim) dan satu kali debat publik ditayangkan secara langsung melalui stasiun televisi nasional. “Untuk penayangan melalui televisi lokal Jatim, pengambilan gambar akan dilakukan di Banyuwangi. Sedangkan untuk penayangan secara langsung di televisi nasional, shooting dilakukan di Jakarta,� kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar, beberapa waktu lalu. (sgt/c1/afi)

BANYUWANGI - Tim pemenangan pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) diam-diam melakukan penataan saksi yang akan bertugas pada pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015. Bukan hanya menyiapkan personel, tim Dahsyat juga melakukan pelatihan saksi yang akan ditugaskan di seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Ketua Tim Kampanye Dahsyat, I Made Cahyana Negara, mengatakan koalisi parpol pengusung dan pendukung Dahsyat telah sepakat menyerahkan pendelegasian saksi di dalam TPS kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). “Karena itu, kami mengoptimalkan rekrutmen saksi untuk mengisi seluruh TPS se-Banyuwangi yang mencapai 2.860 unit,� ujar politisi PDIP itu kemarin (5/11). Selain menyiapkan saksi yang bertugas di TPS, kata Made, tim kampanye Dahsyat juga bakal menyiapkan saksi untuk ditugaskan pada proses rekapitulasi suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Jumlah saksi yang disiapkan sebanyak dua orang per PPK. Berbeda dengan saksi TPS yang dilimpahkan ke PDIP, kata Made, pendelegasian saksi di tingkat PPK itu akan diserahkan kepada sekretariat bersama (sekber) pemenangan Dahsyat. “Kalau saksi di PPK tergantung kesepakatan teman-teman sekber,� cetusnya. Sementara itu, rekrutmen 2.860 saksi yang akan ditugaskan di TPS, imbuh Made, pihaknya akan menggelar pelatihan kepada para saksi tersebut. Pelatihan itu dijadwalkan berlangsung 15 November mendatang. Dikatakan, para saksi akan diberi pembekalan pengetahuan secara komprehensif mengenai mekanisme pemungutan dan penghitungan suara. Agar pengetahuan saksi semakin mantap, pada pelatihan itu juga akan dilakukan simulasi penghitungan suara sesuai mekanisme di TPS. (sgt/c1/afi)

Grand Opening POSTshop Resto dan CafĂŠ Heerlijk Osing

ISTIMEWA

CALON PEMILIH: Sejumlah penyandang disabilitas dan pemilih pemula mengikuti kegiatan pendidikan politik di aula Hotel Tanjung Asri kemarin.

Disabilitas Diajari Teknis Gunakan Hak Mencoblos GIRI - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemkab Banyuwangi mengenalkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 kepada para penyandang disabilitas kemarin (6/11). Para penyandang disabilitas itu dikumpulkan di Hotel Tanjung Asri untuk mendapat pendidikan politik dan teknis menggunakan hak memilih pada pilbup mendatang. Kepala Bakesbangpol, Djafri Jusuf, melalui Kepala Bidang (Kabid) Budaya Politik dan Hak Asasi Manusia (HAM), A. Kohar, mengatakan sosialisasi

pilbup tersebut digelar untuk melaksanakan amanat UndangUndang (UU) Nomor 15 Tahun 2011 tentang penyelenggara pemilu. “Sesuai amanat UU tersebut, pemerintah daerah wajib memfasilitasi pemilu, termasuk pendidikan politik bagi masyarakat,� ujarnya. Menurut Kohar, Bakesbangpol sebenarnya telah mengenakan pelaksanaan pilbup di lima daerah pemilihan (dapil) beberapa waktu lalu. “Kegiatan ini merupakan lanjutan pendidikan politik yang kami lakukan di lima dapil tersebut,� kata dia. Dalam kegiatan itu, Bakesbang-

pol menghadirkan narasumber dari unsur Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih). Selain diikuti kalangan penyandang disabilitas, juga diikuti para pemilih pemula dan unsur kecamatan. Menurut Kohar, narasumber dari unsur KPU dan Panwaslih itu dipilih agar sosialisasi itu tidak keluar dari ranah netralitas. “Bagi para peserta, kami berharap informasi yang diterima ditularkan kepada teman sebaya atau lingkungan sekitar,� pungkasnya. (sgt/c1/afi)

! !

BANYUWANGI - POSTshop berkonsep Resto dan CafĂŠ yang berlokasi di sudut Selatan Kantor Pos Banyuwangi resmi dibuka pada Kamis kemarin (6/11). Grand opening ini sangat istimewa karena dihadiri oleh Direktur Ritel dan Properti PT. Pos Indonesia, GNP Sugiarta Yasa, dan Vice President POSTshop, James M. Purba, didampingi Kepala Regional VII Jatim, Syamsul BP Nasution, dan Kepala Kantor Pos Banyuwangi, Eko Sumaryanto. POSTshop Resto dan CafĂŠ ini adalah hasil kerjasama antara Kantor Pos dan PT Prajna Global Indonesia yang merupakan POSTshop Kemitraan dengan mengusung nama “HEERLIJK OSINGâ€?, dimana Adit Hayu Wicaksono bertindak selaku owner dan Mitra POSTshop. Kehadiran POSTshop ini adalah yang kedua di Banyuwangi, sebelumnya telah berdiri di Kantor Pos Cabang Rogojampi yang bermitra dengan Indomart. “Postshop Heerlijk Osing dikelola oleh tangantangan kreatif anak muda Banyuwangi yang mengedepankan budaya dan kearifan lokal. Saat ini terbuka peluang bagi mitra lokal, Koperasi serta UMKM di daerah untuk bermitra dengan Kantor Pos dalam membangun POSTshop,â€? kata Direktur Ritel dan Properti PT. Pos Indonesia, GNP Sugiarta Yasa. Sementara itu, Vice President POSTshop, James M. Purba menjelaskan bahwa POSTshop adalah inovasi bisnis pos yang menggabungkan layanan pos dengan layanan ritel modern. Dengan tagline “kirim-kirim, bayar-bayar, belanjaâ€?, jangan heran jika di beberapa lokasi Kantor Pos buka hingga pukul 22.00. Di POSTshop, sambil berbelanja kebutuhan sehari-hari layaknya ke toko, minimarket atau convenience store, masyarakat bisa mengirim paket sekaligus membayar tagihan listrik atau cicilan motor. “Di Surabaya, Bandung dan Denpasar bahkan POSTshop menjadi tempat berkumpulnya anak muda, sekaligus pebisnis online yang setiap malam mengirimkan paket dagangannya,“ ujar James. James menambahkan sejak dilun-

FOTO-FOTO RENDRA KURNIA/RaBa

NGONTEL : Direktur Ritel dan Properti PT. Pos Indonesia GNP SUGIARTA YASA (kiri) bersepeda berkeliling Taman Blambangan saat acara opening Cafe Heerlijk di pojok kantor pos Banyuwangi sore kemarin (6/11).

curkan akhir 2012, PT Pos Indonesia telah melakukan kerjasama kemitraan POSTshop dengan peritel modern seperti Indomaret, Alfamaret , Circle K, Coffe Toffe, Lotte Mart, Dunkin Donut, Koperasi dan beberapa pengusaha lokal dsb. Saat ini di seluruh Indonesia terdapat 43 POSTshop Kemitraan. “Saat ini kami menawarkan kepada mitra lokal dan UMKM di Banyuwangi dan Jawa Timur untuk menjadi Mitra Pengelola POSTshop,� jelas James, kemarin. Yang menarik, kerjasama dengan investor lokal ini dilakukan dengan pola bagi hasil (revenue sharing), yaitu persentase hasil penjualan produk dan jasa dikurangi PPN. Revenue sharing dibayarkan setiap bulan. Mitra memberikan revenue sharing kepada PT Pos Indonesia, antara 1,5 % hingga 10 % tergantung jenis toko/ bidang usaha POSTshop. Jadi kerjasama ini bukan sewa ruangan Kantor Pos. Makin tinggi penjualan, makin besar pula keuntungan kedua belah pihak. Keuntungan berasal dari penjualan barang dan fee penjualan layanan pos. Di POSTshop, mitra seka-

ligus menjadi pengelola Agenpos di mana Mitra juga mengoperasikan layanan kantorpos hingga malam hari dan memperoleh keuntungan berupa fee/imbal jasa dari layanan pos, mulai dari 15 % hingga 20 %. “Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengajak Mitra Lokal, Koperasi dan UMKM di wilayah Jawa Timur untuk menjadi Mitra POSTshop,� tambah Syamsul BP Nasution, Kepala Regional VII Jawa Timur. Menurut Syamsul, di Regional VII Jawa Timur saat ini telah berdiri tujuh POSTshop Kemitraan, yaitu di Kantor Pos Surabaya, di Kantor Pos Bondowoso, di Kantor Pos Cabang Batu-Malang, Kantor Pos Cabang Rogojampi - Banyuwangi, Kantor Pos Madiun, Kantor Pos Cabang Sleko-Madiun dan Kantorpos Lumajang. “Untuk menjadi Mitra POSTshop bisa menghubungi Kepala Kantor Pos setempat atau melalui Bagian Pengawasan dan Pengembangan Outlet Kantor Regional VII PT Pos Indonesia, Jl. Krembangan Barat No. 73-75 Surabaya 60175,� pungkasnya. (*)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.