Radar Banyuwangi | 7 November 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 7 NOVEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 33

OBITUARI

Mantan Ketua DKB Berpulang BANYUWANGI - Kabar duka mendadak diterima keluarga besar Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) kemarin (6/11). Masykur, pengawas madya Dispendik Banyuwangi sekaligus mantan ketua DKB Periode 2011-2014 meninggal dunia di usia 55 tahun. Masykur mengembuskan napas terakhir usai bermain bulu tangkis bersama rekanrekannya di SDN Model Banyuwangi. Berita meninggalnya Masykur itu ISTIMEWA dengan cepat terMasykur siar ke kolega dan sanak famili. Mereka rata-rata terkejut dengan kabar duka tersebut. Pasalnya, Masykur tidak pernah memiliki riwayat penyakit kronis. Lusiana Sri, kepala SDN Model, yang sempat melihat Masykur berlatih badminton menuturkan, pengawas sekolah itu dalam kondisi sehat n Baca Mantan...Hal 43

KESEHATAN Kasus DB & Malaria Pasien DB 2015 Juni : 97 Juli : 66 Agustus : 39 September : 30 Oktober : 22 Kasus Malaria 2013 :127 kasus 2014 : 58 kasus 2015 : 21 kasus Q Tren penyakit akibat gigitan nyamuk menurun karena semakin sedikitnya tempat yang dapat digunakan nyamuk bertelur

Q Beberapa sungai dan tempat penampungan air bahkan kering. Sehingga, sebagian besar nyamuk tidak bisa berkembang biak.

REZA FAIRUZ / RABA

Kemarau, Jentik Nyamuk Berkurang BANYUWANGI - Musim kemarau panjang yang membuat sebagian orang mengeluh sepertinya memiliki manfaat lain. Salah satunya, penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk berkurang. Selama musim kemarau jumlah penderita demam berdarah dan malaria rupanya terjadi penurunan cukup tinggi. Data yang dilansir Dinas Kesehatan Banyuwangi, dari 45 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi, sejak Juli hingga Oktober ada penurunan jumlah penderita demam berdarah dari 97 penderita menjadi 22 penderita n Baca Kemarau...Hal 43

KUCUR

NGOPAI

Dokter Lepas Pantai PENGALAMAN ekstrem seringkali lebih mudah diingat ketimbang kenangan lain. Hal itu juga yang sering dialami dr. Moch. Arwin Achijar, Sp PD ketika harus menceritakan pengalaman hidupnya. Pernah ditugaskan sebagai dokter umum di tempat pengeboran minyak, Arwin merasakan perjuangan yang berbeda dengan bekerja di darat. Menangani pasien akibat kecelakaan kerja sudah biasa bagi Arwin n

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

MAKIN PANJANG: Hingga sore kemarin antrean kendaraan, khususnya truk, meluber ke jalan raya sampai depan Pertamina, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

Antrean sampai Pertamina Seribu Lebih Moge Menyeberang ke Bali KALIPURO - Buntut hanya beroperasinya dua dermaga di Pelabuhan ASDP Ketapang semakin memicu panjangnya antrean kendaraan yang hendak masuk kapal. Penumpukan kendaraan tidak hanya terjadi di halaman parkir Pelabuhan ASDP Ketapang. Di area parkir Pelabuhan LCM juga dijubeli kendaraan berat yang hendak masuk kapal. Bahkan, antrean kendaraan mengular sampai depan kantor Pertamina, Desa Ketapang, Jumat sore kemarin (6/10). Selain karena hanya dua dermaga yang beroperasi, antrean itu juga dipicu banyaknya motor gede (moge) yang hendak menyeberang ke Bali. Bukan hanya moge, rombongan klub mobil klasik juga terlihat memadati parkiran ASDP.

Antrean kendaraan yang panjang seperti itu jelas sangat merugikan para pengguna jasa pelayaran yang hendak menuju Bali. Mereka harus menunggu lebih lama untuk menuju kapal yang hendak menyeberang ke Pulau Bali. Para sopir truk mengaku merugi dengan adanya antrean panjang tersebut. �Datang di depan pelabuhan pukul 07.00. Sekarang pukul 11.00 masih belum menyeberang,� keluh Indra, 36, sopir truk yang antre di Pelabuhan LCM Ketapang. Lamanya menunggu antrean membuat uang transportasi bagi sopir membengkak. Selain itu, barang yang dikirim ke Bali juga terlambat sampai gara-gara antre lama. Meski begitu, para sopir itu tampaknya memahami karena antrean itu disebabkan perbaikan dermaga di Pelabuhan ASDP Ketapang n Baca Antrean...Hal 43

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

BUTUH KESABARAN: Club mobil kuno harus antre lama untuk bisa masuk kapal.

Menanti Hujan Turun, Mendung yang Datang

Keluar Puskesmas, Digiring ke Polsek RAMALAN CUACA

BANYUWANGI - Panas menyengat begitu terasa siang hari kemarin. Warga pun berharap segera turun hujan. Selain sudah cukup lama menanti hujan, warga tidak kuat dengan tingginya suhu udara kota Banyuwangi hingga 33 derajat Celcius. Perasaan girang warga membuncah pada sore hari. Tiba-tiba awan yang awalnya terlihat cerah berubah menjadi mendung. Tentu mendung KEKERINGAN itu sangat ditunggutunggu warga Banyuwangi dan sekitarnya dengan harapan hujan akan turun. Sayang, ditunggu sampai malam, hujan tak kunjung turun. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi menyatakan hujan berpeluang terjadi, tapi sifatnya masih lokal. Hujan berpeluang terjadi pada malam hari dengan intensitas sangat ringan. �Untuk kota, sore masih mendung saja. Hujan ringan prediksi baru terjadi malam hari,� kata prakirawan BMKG, I Gede Agus Purbawa. Gede menambahkan, mendung di wilayah Banyuwangi itu diakibatkan mulai tumbuhnya awan-awan aktif di wilayah Jember sebelah timur laut sejak pukul 14.00 siang kemarin n

Q Pertumbuhan awan terjadi mulai pukul 13.00 – 14.00 kemarin Q awan ini dipicu oleh suhu muka laut selatan Pulau Jawa sedang menghangat Q Awan mulai tumbuh di wilayah Jember kemudian menyebar hingga memasuki wilayah Banyuwangi Q Hujan sudah terjadi di wilayah Jember saja Q Wilayah Banyuwangi masih belum, hanya pertumbuhan awan saja Q Prediksi hujan dengan intensitas ringan terjadi di Banyuwangi pada malam hari

LICIN - Upaya penyelidikan insiden berdarah di Dusun Randuagung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi, tampaknya bakal segera dilanjutkan. Pasalnya, Khaeropin, 44, yang kondisinya sempat memburuk pasca duel dengan Payumin, 65, sudah membaik. Bahkan, Kamis sore kemarin (5/11) warga Dusun Krajan, Desa Banjar, Kecamatan Licin, itu sudah bisa meninggalkan Puskesmas Licin. Khaeropin tidak langsung pulang ke rumah. Sebab, po-

lisi yang sudah menunggunya di luar puskesmas langsung membawanya menuju Polsek Licin. Itu merupakan upaya kepolisian mengorek keterangan pria yang diduga sebagai pelaku pembacokan Payumin Rabu (4/11) lalu. Kapolsek Licin AKP Jupriyadi mengatakan, pihaknya menjemput Khaerupin semata-mata demi kepentingan pemeriksaan. Sayang, pemeriksaan yang dilakukan tidak maksimal n Baca Keluar...Hal 43

HUMAS POLRES FOR RABA

BOLEH PULANG: Kapolsek Licin AKP Jupriyadi membesuk Khaeropin ketika masih menjalani perawatan di Puskesmas Licin.

Baca Menanti...Hal 43 REZA FAIRUZ / RABA

Baca Dokter...Hal 43

Mengunjungi Gang Perajin Rotan di Kelurahan Lateng

Tetap Eksis di Tengah Merosotnya Permintaan FREDY RIZKI/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Di Kelurahan Lateng ada satu gang yang terkenal sebagai markas perajin rotan anyaman. Perajinnya hanya empat hingga lima orang. Satu di antara mereka ada yang dianggap “sesepuh�. Namanya Imam Syafi’i atau dikenal dengan nama Temuk. Puluhan tahun Temuk berkecimpung di bidang tersebut.

SPESIALIS ROTAN: Imam Syafi’i sedang memperbaiki salah satu kursi rotan yang rusak di rumahnya di Gang Mangga, Jalan Riau, Kelurahan Lateng, Banyuwangi.

CHIN JULLIEN, Banyuwangi SEJAK pertengahan tahun lalu permintaan pasar atas furniture rotan menurun. Pengusaha dan perajin rotan pun merasakan imbasnya. Salah satunya adalah Imam Syafi’i

Resmob gadungan takluk di tangan Resmob Coba bawa “pistol� pasti sulit ditangkap! Sosialisasi pilbup sentuh kalangan disabilitas Kerjanya kok sosialiasi melulu!

CHIN JULLIEN/RABA

atau Temuk. Perajin rotan yang kini bekerja secara mandiri itu harus menekuni pekerjaan lain demi mendapatkan pemasukan. Ada kawan seangkatannya yang banting setir menjadi sopir. “Permintaan

sepi sejak Pak SBY lengser. Tahun lalu permintaan ada hanya saat Lebaran,� jelas Imam n Baca Tetap...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.