Rujukan Informasi Terkini
RABU 7 OKTOBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 29
INTERNATIONAL RUN
Total Hadiah Rp 100 Juta JAKARTA - Satu lagi even bertaraf internasional bakal digeber di Banyuwangi. Lomba lari bertajuk Banyuwangi International Run 2015 akan dilangsungkan pada hari yang sama dengan perhelatan akbar lain, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), pada Sabtu mendatang (17/10). Banyuwangi International Run 2015 yang digelar kali pertama di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini merupakan hasil kolaborasi Gerakan Berlari Untuk Berbagi (BUB) dan Pemkab Banyuwangi. Tahun ini dalam even itu akan dilombakan dua kategori, yakni lari lima kilometer (Km) dan sepuluh Km. Total hadiah yang diperebutkan pada even tersebut cukup fantastis, yakni Rp 100 juta. Banyuwangi International Run 2015 kali ini mengangkat tema “Run & Enjoy the Culture�. Tema itu menggambarkan ajakan berlari dan menikmati kebudayaan sekaligus keindahan kota Banyuwangi n Baca Total...Hal 39
MUTASI POLISI
RENDRA KURNIA/RABA
SIANG HARI: Dump truck pengangkut materialan batu melintasi jalan protokoler. Hilir-mudik kendaraan berat ini menganggu arus lalu lintas.
Lewat Kota Harus Izin
Amar Hadi Digeser Jadi Kanit PJR V BANYUWANGI - Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Banyuwangi bakal punya pimpinan baru dalam waktu dekat. Itu menyusul telegram rahasia (TR) yang mengisyaratkan adanya perubahan di tubuh satuan berlambang roda terbang itu. Pejabat lama, AKP Amar Hadi Susilo, dipastikan akan meninggalkan jabatan kasatlantas yang didudukinya selama setahun terakhir. Sebagai gantinya, jabatan dengan sandi DOK.RABA Wangi 9 itu akan diisi AKP Amar Hadi Kapolsek Pacet, Mojokerto, AKP Samirin. Amar akan menempati pos barunya sebagai Kanit PJR V yang melingkupi area Situbondo, Banyuwangi, dan Jember n Baca Mutasi...Hal 39
KUCUR
NGOPAI
Ingin Terbang ke Camp Nou JIKA anak lelaki tidak suka bermain sepak bola, bisa diragukan kelaki-lakiannya. Mungkin prinsip seperti itu yang dimiliki Drg. Ilyas Erdiansyah sebagai seorang laki-laki n Baca Ingin... Hal 39
Aktivitas Penambang Liar masih Membabi Buta
SYAIFFUDIN MAHMUD/RABA
MALAM HARI: Aktivitas dump truck pengangkut materialan galian C ketika melintas di Simpang Lima Banyuwangi.
BANYUWANGI - Gencarnya pemberitaan tambang liar tidak menyurutkan para pengusaha galian C meneruskan aktivitasnya. Kendati belum semua mengantongi Izin Usaha Penambangan (IUP), mereka tetap melakukan penambangan. Seperti yang terlihat di area penambangan batu di Desa Paspan dan Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, kemarin. Kendaraan berat backhoe dan dump truck terlihat menggali dan mengangkut batu. Padahal, disebut-sebut lokasi tambang tersebut belum mengantongi izin. Jawa Pos Radar Banyuwangi belum berhasil menemui pemilik tambang. Namun, beberapa warga menuturkan legalitas penambangan itu sebatas mengantongi surat keterangan dari Satpol PP. “Aktivitas tambang itu belum mengantongi advice planning (AP) dari Bappeda. WIUP dan IUP juga belum punya. Yang dikantongi sebatas surat keterangan dari Satpol PP,’’ ungkap warga yang enggan disebut namanya n Baca Lewat...Hal 39
RENDRA KURNIA/RABA
MEMBAHAYAKAN: Pengendara sepeda motor ini melaju di belakang dump truck yang sarat muatan batu.
Siang Buka Malam Tutup
Dua Pekan Tangkapan Narkoba Jumlah Kasus : 10 kasus Tersangka : 12 tersangka Q Laki-laki : 12 orang Q Perempuan : Barang Bukti Q 10 paket sabu dengan berat 3,13 gram Q 1 paket ganja dengan berat 8,87 gram Q 16.106 butir trihexypenidyl Q 16 plastik klip terdapat sisa sabu Q 2.500 butir dextro Q 12 buah handphone Q Uang Rp. 1.104.000 Q 1 buah timbangan elektrik
GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA
Pendakian Ijen mulai Normal
RENDRA/RABA
PAKAI PENUTUPWAJAH: Para tersangka narkoba ketika diekpose di hadapan wartawan siang kemarin.
Pelajar Jadi Sasaran Empuk Narkoba BANYUWANGI - Sinyal merah bagi peredaran narkoba dan obat keras di Banyuwangi datang dari Polres Banyuwangi. Kalangan pelajar saat ini sudah masuk target utama pelaku dan pengedar narkoba. Ini tampak dari penangkapan Priswanto,
35, warga Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan itu menyasar kalangan pelajar untuk memasarkan pil treks miliknya n Baca Pelajar...Hal 39
LICIN - Aktivitas kegempaan Gunung Ijen sejak beberapa hari terakhir sudah berangsur menurun. Dengan menurunnya aktivitas Gunung Ijen tersebut, pendakian ke kawah Gunung Ijen sudah dibuka kembali sejak Selasa (6/10) kemarin. Namun, hanya pendakian pada siang hari yang diperbolehkan. pendakian ke kawah pada malam hari masih belum diperbolehkan. Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi, Pujiadi, mengatakan para wisatawan dan penambang sudah diperbolehkan mendaki kawah Gunung Ijen lagi lantaran pihaknya telah mendapat rekomendasi Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen bahwa aktivitas kegempaan Gunung Ijen sudah berangsur membaik sejak hari Senin (5/10) kemarin. �Pendakian sudah dibuka lagi sejak pukul 06.00 tadi (kemarin),� terang Pujiadi n Baca Siang...Hal 39
Pengalaman Lina Kamalin Mengajar di Gwangju, Korea Selatan
Berangkat Sekolah Pukul 08.30 Pulang Sore Hari FREDY RIZKI/RABA
Salah seorang guru sekolah dasar (SD) di Banyuwangi berkesempatan menjadi tenaga pengajar di luar negeri, tepatnya di kota metropolitan Gwangju, Korea Selatan. Guru kelas 3 SDN Model bernama Lina Kamalin itu rencananya akan mengajar selama tiga bulan di Negeri Gingseng tersebut. FREDY RIZKI, Banyuwangi LINA Kamalin kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi melalui whats app messenger mengatakan bahwa kesempatan
itu didapatnya dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Itu setelah dia menjadi juara dua lomba karya ilmiah nasional yang dilaksanakan kementerian tersebut. Sebelum dipilih menjadi salah satu guru dalam program Korea Exchange, dia menceritakan bahwa dirinya harus mengikuti tes tulis dan tes mengajar menggunakan bahasa Inggris. Barulah dia terpilih dalam 15 guru Indonesia yang akan melakukan pertukaran dengan guru-guru dari Korea Selatan. Program pertukaran guru itu, kata Lina, bersifat cross culture. Jadi, guruguru dari Indonesia akan mengajarkan ilmu umum dan budaya-budaya Indonesia n Baca Berangkat...Hal 39
Harus siap-siap tidur di jalan raya... Polres mediasi pengusaha tambang-pemkab Ditutup saja kalau kontribusinya nggak jelas!
LINA KAMALIN FOR RABA
WORLD MAP: Lina Kamalin, guru asal SDN Model Banyuwangi, menunjukkan gambar peta dunia buatan siswa sekolah dasar di Elementary School of Gwangju National University of Education, Korea Selatan.
! " # $ % &
http://www.radarbanyuwangi.co.id
TUTU
P
' ( ) * " + ,-) #
. .
Amar Hadi digeser jadi Kanit PJR V
' (* " + 3 #
& ' ( ! ) * " # +, $,
.4 0
' (* " + -/ +
! " # $ %
01 2
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
Jawa Pos
RADAR Banyuwangi
Rabu 7 Oktober 2015
Penilaian Babak Final Festival Kali Bersih Dimulai Hari Ini 5 Kecamatan Lolos Babak Final BANYUWANGI-Penilaian tahap akhir atau babak final kegiatan Festival Kali Bersih Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi tahun 2015 dimulai hari ini (7/10). Penilaian babak final ini merupakan hasil rapat tim juri yang dilaksanakan pada 25 September lalu bertempat di kantor BLH Banyuwangi. Dalam babak final ini, tim juri dijadwalkan akan melakukan tinjau lapang selama dua hari kedepan tepatnya hingga tanggal 8 Oktober mendatang. Ada lima kecamatan yang sungainya lolos untuk dinilai kembali oleh tim juri pada penilaian babak penentuan ini (selengkapnya lihat grafis). Plt. Kepala BLH Banyuwangi Hus-
Finalis 5 Besar Festival Kali Bersih 2015
IRIGASI YANG BAIK: Hamparan tanaman selada yang tumbuh subur di sepanjang aliran Kali Badeng Songgon.
nul Chotimah mengatakan lima kecamatan atau sungainya yang lolos dalam babak final ini telah memenuhi kriteria penilaian festival Kali Bersih. Yang paling utama adalah sungainya bersih, tertata baik penghijauan dan keindahannya. “Sungai terjaga kebersihannya dengan baik. Sungai bersih dari sampah dan dari limbah industri, usaha mau-
1. Kali Kedawung Kec Licin 2. Kali Lungun Kec. Kabat 3. Kali Badeng Kec. Songgon 4. Kali Badeng Kec. Singojuruh 5. Kali Panduman Kec. Tegalsari
pun rumah tangga” jelas Husnul. Sungai atau kali ini berdampak positif memberikan manfaat dan mampu mendorong roda perekonomian untuk warga disekitar aliran sungai. Keterlibatan warga disepanjang aliran sungai dalam program kali bersih ikut menjadi penilaian utama. “Partispasi masyarakat ikut menjadi bagian terpenting dalam menjaga kebersihan sungai”
tutur Husnul. Husnul berharap sungai atau kali yangt dinilai dalam babak final mulai hari ini memiliki nilai plus dan lebih baik dari penilaian babak awal kemarin. Penilaian babak final festival Kali Bersih ini nantinya untuk menentukan komposisi pemenang untuk juara 1, 2 dan 3. “Pemenangnya nanti akan mendapatkan hadiah berupa seekor sapi” ungkap Husnul. (*)
FOTO-FOTO: BLH BANYUWANGI FOR RABA
NILAI EKONOMIS: Warga memanfaatkan sungai sebagai tempat keramba ikan dan tempat rekreasi permainan air yang menyenangkan.
Sayangi Binatang dengan Beri Makan Tukik KALIPURO – Sebanyak 88 anak Taman Kanak-Kanak (TK) Al-Irsyad 2 Ketapang secara bersamasama memberikan makan tukik di tempat penangkaran penyu Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) yang ada di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kalipuro sejak pukul 07.00 Selasa (6/10) kemarin. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengajarkan kepada anak-anak agar lebih mengerti akan pentingnya kelestarian uatamaya kelestarian penyu yang ada di Banyuwangi. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentu wujud kasih sayang manusia kepada mahluk ciptaan Tuhan lainnya. ”Ini untuk membentuk karakter anak-anak sejak dini agar sayang pada binatang atau mahluk ciptaan Allah lainnya,” kata Kepala Sekolah TK Al-Irsyad 2 Ketapang, Rustianah M.Pd.
TERBAIK: Tim estafet 5x80 meter putra sanggup meraih medali emas.
ISTIMEWA
PASI Sukses Runner Up
Sebelum memberi makan tukik yang ada di dalam penangkaran, terlebih dahulu siswasiswi TK Al-Irsyad 2 Ketapang diberikan pengerahan oleh pihak BSTF, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Jawa Pos Radar Banyuwangi mengenai pengetahuan umum tentang tukik. Para siswa-siswi juga diberi penjelasan bahwa tukik perlu diselamatkan untuk menjaga kelestariannya karena hewan yang satu ini mulai dianggap punah karena perburuan telur penyu oleh manusia. Rustianah menambahkan, memberi makan anak penyu
ini bisa dibilang pengalaman pertama bagi anak-anak didiknya selama ini. Maka dari itu, pihaknya melaksanakan kegiatan ini agar suapaya anak didiknya tahu bahwa di Banyuwangi ternyata ada tempat penyelamatan penyu. ”Kita dan anak-anak juga baru tahu kalau ternyata makanan dari tukik in adalah kijing. Ini pengalaman baru,” tambahnya. Sementara itu, dalam kegiatan memberi makan tukik kemarin, anak-anak TK Al-Irsyad 2 Ketapang sangat antusias. Anak-anak TK ini tampak ingin kembali lagi memberi makan tukik meski makanan yang disediakan telah habis dilalap di anak penyu. Banyak juga anak-anak yang takut saat akan memberi makan tukik karena memang baru pertama kali ini mereka bertemu langsung dengan tukik. (tfs/*/als)
BANYUWANGI - Misi tinggi yang didengungkan tim atletik Banyuwangi dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik PraRemaja dan Remaja antar Sekolah Jawa Timur tahun 2015 ternyata meleset. Percaya diri sanggup meraih 15 medali tidak terbukti. Padahal, jumlah sprinter yang berlaga dalam ajang tersebut cukup banyak, yakni 62 atlet. Tetapi, kuota melimpah itu tidak serta merta sejalan dengan target prestasi. Meski begitu, misi khusus tim atletik Banyuwangi hanya meleset tipis. Dari target 15 medali, tim atletik di bawah pelatih Agus Sujiyono itu meraih 14 medali dalam ajang yang digeber di lintasan atletik Unesa,
Surabaya, yang berakhir pada 3 Oktober lalu itu. Kegagalan mewujudkan ambisi itu memang diakui Agus Sujiyono. Dia beralasan, keberuntungan masih kurang berpihak kepada timnya. ‘’Satu atlet kita didiskualifikasi,” dalihnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Tim atletik Banyuwangi sanggup meraih 14 medali dengan rincian 2 medali emas, 4 perak dan 8 perunggu. Menurut Agus, seandainya satu atlet tidak gugur, target bisa terpenuhi. ‘’Pada saat di garis start, anak kita posisinya terlalu ke depan, sehingga dinyatakan pelanggaran,’’ paparnya. Padahal, jelas dia, saat itu atlet tersebut sanggup berada di po-
sisi terdepan. Tapi, belakangan wasit memberikan warning dan berbuah sanksi. ‘’Kalau itu tidak dianulir, 15 medali kita raih, persis sesuai dengan hitunghitungan awal,’’ kata Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berdinas di Dinas Pendidikan Banyu-
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Admin
Citra Harmoni Genteng
Perum Griya Dadapan
Toyota Innova
All New Xenia
Chevrolet Aveo
Honda Brio
Bayar Separo Sisa Kapan2. Hny dg mmbyr 100jt. Anda bisa memiliki rumah shrg 300jt. Tanpa mmbyr sisanya. Hanya di Citra Harmoni Genteng. Hub.081 333 810 177
Djl Rumah Type 75+,LT 168m2,KT 2,KM 2,Garasi,Gazebo,Taman,PDAM,PLN 1.300 w,SHM Perum Griya Dadapan Indah L No. 8 (Dpn Istana Gandrung) H: 082 277 858 535
DIJUAL Toyota Kjg Innova tahun 014 (solar) htm mtl PMK hrg 235 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013 putih PMK hrg 126,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Chevrolet Aveo 1.5L tahun 05 hitam mtl PMK hrg 78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Honda Brio tahun 013 putih PMK hrg 125,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
INFO MOBIL MOTOR
BANYUWANGI
Suzuki Ertiga
Kijang Innova
DIJUAL Suzuki Ertiga tahun 013 putih PMK hrg 139,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual kijang Innova tipe X disel th 2013 warna abu-abu MTL istimewa stnk baru perpanjang, tangan pertama hrg nego Hb. 081252695197 (tanpa perantara)
Toyota Innova
Suzuki Ertiga
Dijual Innova th 2013 G putih disel hrg 235 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah Hb. 08123453975
Dijual ertiga th 2012 GL abu-abu istimewa hrg 132 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 082142194111
wangi itu. Meski capaian itu meleset tipis, tapi tim atletik Banyuwangi tetap bisa bertepuk dada. Pasalnya, mereka masuk ranking kedua setelah Surabaya sebagai juara umum. ‘’Kita peringkat kedua,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)
agenda kota
Rakor 3 Pilar di Pendapa Hari ini (7/10) sekitar pukul 09.00 Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri sekaligus menjadi narasumber rakor sinergisitas tiga pilar. Tema “Peran Sinergisitas 3 Pilar dalam Meningkatkan Keamanan dan Ketenteraman Masyarakat”. Acara digelar di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. (*)
RENDRA KURNIA/RaBa
ANTUSIAS : Anak-anak TK Al-Irsyad 2 Ketapang sedang memberi makan tukik di penangkaran tukik Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kalipuro.
Dicari karyawati bag. Admin bisa menguasai komputer, lamaran bawa lgsg ke KSU Kompas Jl. MH Thamrin Ruko Bukit Mas Regency Blok A1 BWI. Hari Senin-Kamis Pukul 10.00-15.00 WIB. (Bagian Selatan)
Hlg STNK P 4745 TM an Muhamad Amirudin H, Dsn. Pasinan Barat RT. 2/2, Singojuruh Hlg STNK P 4765 XB an Teguh Imam Wahyudi, Jl. Penataran IV Blok Apokat No. 9 Hlg STNK P 2459 ZI an Dino Rosano Hansa, Jl. Datuk Malik Ibrahim No. 33 RT. 2/2, Panderejo
BANYUWANGI
Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi
SITUBONDO
Hlg STNK P 3622 XC an Hasan Suhaili, Jl. Bengawan No. 54A RT. 3/2, Penganjuran
Luas 335 m2
Luas ± 40 m2
Hlg STNK P 3271 WN an Anwarudin, Bayatrejo RT. 4/2 Wr. Pitu Tegaldlimo
Dijual Tanah luas 335m2 SHM. diblkg TMP Banyuwangi Hub. 0811394175
Djl Tanah 2 Kapling L ± 40 m2 Blkng K.Dinsos Jl. Anggrek Stb 150 Jt H:08563639318
Hlg STNK P 3109 FD an Agus Hardiyanto, Jl. Basuki Rahmat RT. 2/10, Mimbaan, Panji Hlg STNK P 4369 XA an Junaida, Lingk. Kamp. Baru RT. 2/2, Kel. Bulusan, Kalipuro Hlg STNK P 4799 YC an Rudi Hartono, Griya Sobo Asri 2 Blok D6, Tukangkayu
Informasi Promo & Pemasangan Iklan, Hubungi:
Radar Banyuwangi
0333 412224 Radar Situbondo
0338 671982 Radar Genteng
0333 845860
Toha HP : 08123353502
Suzuki Ertiga Djl Ertiga GX Duble Blower ’13 Istw Hrg Nego Hb. 082336409499/08123518919
Mobil anda anda belum laku? Hubungi: 0333-412224
Mama indaH
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.
Ahli Pijat Urat Profesional & Jamu Tradisional
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
P en g ob ata n A lt er n at i f P r i a & Wa n i ta
Menerima :
Biaya Pijat Pria/wanita Ramuan Servis Kejantanan Ramuan Susut Badan Penyubur Kandungan Ramuan Telat Bulan Ramuan Datang Bulan Tidak Kunjung Berhen�
Pijat Pegal & Linu-linu Juga Menyembuhkan Segala Macam Penyakit & Kejantanan (lemah Syahwat) Buka Setiap Hari Jam 07.00 s/d 19.00 WIB pasien yang mau berobat mohon telepon terlebih dahulu Tempat Praktek :
>
50 rb 150 rb 150 rb 150 rb 150 rb 150 rb
081 2350 3113
Jl. Rowo Joyo Selatan Pom Bensin Farly (masuk Kebarat 100 M) Ketapang - Banyuwangi
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RABU 7 OKTOBER
HALAMAN 31
TAHUN 2015
BPJS
HABIBUL ADNAN/JPRS
SEREMONIAL: Acara pendistribusian 18.857 Kartu Indonesia Sehat (KIS), kemarin (6/10) di pendapa bupati.
Tahap Pertama Bagikan 18.857 KIS SITUBONDO - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan mendistribusikan 18.857 Kartu Indonesia Sehat (KIS), kemarin (6/10). Pembagian kartu jaminan kesehatan itu ditempatkan di pendapa bupati. Kepala BPJS Situbondo, Santo Harianja mengatakan, pada pendistribusian tahap pertama ini, hanya sepuluh Kecamatan yang dibagikan. Sedangkan tujuh kecamatan sisanya direncanakan diberikan pada tahap kedua sekitar Bulan Desember. Kata Santo, proses penyerahan kartu KIS memang dilakukan dua tahap. Karena itulah, dia mengimbau kepada warga yang belum menerima tidak perlu risau. Selain itu kartu Jamkesmas yang lama juga masih bisa digunakan. Santo menjelaskan, total warga yang belum menerima KIS sebanyak 230 ribu. Jumlah tersebut di dalamnya termasuk kartu bagi kalangan pegawai negeri sipil (PNS) n Baca Tahap...Hal 32
KRIMINALITAS
Angin Kencang, Nelayan Tambat Perahu
TETAP CERIA: Anak-anak terlihat asyik bermain layang-layang perairan Jangkar, kemarin. Sementara di belakang mereka tampak perahu nelayan tak melaut karena angin kencang.
JANGKAR - Angin cukup kencang belakangan ini membuat para nelayan di Kecamatan Jangkar harus libur melaut. Hanya sebagian kecil nelayan saja yang nekat melaut. Namun, itu pun tak berani berlama-lama di tengah laut. Pantauan koran ini, gemuruh suara ombak membuat suasana Pantai Jangkar siang itu semakin bising. Hempasan ombak di bibir pantai
tanpa lelah terus menghantam puluhan perahu nelayan. Perahu-perahu tersebut seolah-olah hanya bisa pasrah menerima hempasan ombak. Sedangkan di jejeran gubuk kecil yang dibuat warga di pinggir pantai, juga tarasa sendu. Apalagi di tempat itu beberapa nelayan hanya bisa terpekur dengan pandangan kosong melihat ombak yang tetap saja meninggi n Baca Angin...Hal 32
HABIBUL ADNAN/JPRS
Giliran Sekdes Diperiksa Kejari PANJI - Kejaksaan Negeri (kejari) Situbondo terus mendalami kasus korupsi yang diduga dilakukan Kepala Desa (Kades) Jangkar, Sutiyono. Seperti kemarin (6/10), kejari memanggil Sekretaris Desa
(Sekdes) Jangkar, Waris, untuk diperiksa. Menurut Kasi Pidsus, Kejari Situbondo, Priya Agung, pemanggilan terhadap Waris merupakan bagian dari tindaklanjut peny-
elidikan kasus dugaan korupsi yang pernah dilaporkan warga. Waris pun dipanggil kejari sebagai saksi. Priya Agung mengatakan, Sekdes Jangkar sudah memenuhi pang-
gilan kejari. “Iya benar, ini kasus yang lama terkait (dugaan korupsi) Jangkar, sekarang yang bersangkutan masih diperiksa,” katanya, saat dihubungi melalui telepon seluler, kemarin.
Dalam menangani kasus dugaan korupsi di Desa Jangkar ini, Priya menambahkan bahwa kasusnya terus diselidiki dan dimungkinkan masih perlu saksi lain n Baca Giliran...Hal 32
Pasangan Mesum dan PNS Terjaring Razia NUR HARIRI/JPRS
TERMENUNG: Sila menunggu penyidik untuk memberikan keterangan seputar kasus penipuan yang dialaminya di Polres Situbondo kemarin (6/10).
Cewek Malang Kena Gendam PANJI - Penipuan dengan modus gendam terjadi di pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji, pagi kemarin (6/10). Korbannya adalah Sila Purnama Sari, 22, warga Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kasus yang dialami Sila berawal pada saat dirinya naik bus dari Surabaya menuju ke tempat kerjanya yang ada di Mojokerto. Sesampainya di Pasuruan, tiba-tiba ada seorang lelaki yang duduk di samping Sila. Sambil menyentuh tangan Sila, pria misterius itu mengaku berinisial DD, asal Jember n Baca Cewek...Hal 32
SITUBONDO - Dua pasangan selingkuh tertangkap basah, sedang ngamar di hotel Wisata Indah, di Jalan Raya Kecamatan Kapongan, kemarin (6/10). Selain pasangan mesum, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Situbondo juga menjaring lima orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang keluyuran saat jam kerja. Razia rutin yang dilakukan Satpol PP, kali ini dilakukan mulai pagi sekitar pukul 08.00. Petugas menuju ke arah timur dengan menyisir ke pasar, KDS, serta tempat-tempat yang diduga sering dibuat mangkal PNS nakal. Nah, pada waktu razia dilakukan di pertokoan KDS jalan A. Yani, Situbondo, petugas mendapati satu PNS yang sedang berbelanja. Sedangkan empat PNS lain, diketahui sedang berbelanja di Royal, jalan Argopuro, Kecamatan Panji. Lima PNS tersebut seketika langsung diminta surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
HABIBUL ADNAN/JPRS
KOORDINASI: Anggota KPU ditemui Pj Bupati dan jajaranya di kantor bupati belum lama ini.
Bisa Gunakan Surat Keterangan Domisili NUR HARIRI/JPRS
DIDATA: Dua pasangan mesum diberi pembinaan di kantor Satpol PP, kemarin (6/10).
Usai menjaring lima PNS, Satpol PP kemudian meneruskan razia di sejumlah hotel. Begitu petugas
mendatangi Hotel Wisata Indah, Jalan Raya Kecamatan Kapongan n Baca Pasangan...Hal 32
SITUBONDO –Penetapan daftar pemilih tetap (DPT) masih menimbulklan prokontra. Salah satu pemicunya adalah ditemukannya data kependudukan warga Situbondo yang dinilai invalid. Seperti ditemukannya ribuan warga yang tidak memiliki
Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Kartu Keluarga (NKK). Nah, terkait hal tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo memastikan mereka tetap bisa menyalurkan hak suaranya n Baca Bisa...Hal 32
APA POLE
NUR HARIRI/JPRS
BERDUKA: Beberapa aktivis HAM Situbondo menyampaikan orasi di Alun-alun Situbondo Senin (5/10) malam.
Salat Gaib untuk Salim Kancil SITUBONDO – Aksi solidaritas terhadap korban pembunuhan Salim Kancil dan penganiayaan yang dialami Tosan, di Lumajang masih membuat sejumlah aktivis prihatin. Senin (5/10) malam yang lalu, puluhan warga dan pemuda melakukan istighosah dan tahlilan di Trotoar AlunAlun Situbondo. Gerakan moral ini dilakukan oleh aktivis hak Asasi Manusia (HAM) Situbondo. Mereka yang tergabung adalah warga umum, Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Situbondo, serta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Situbondo n Baca Salat...Hal 32 http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA
32
Jawa Pos
Rabu 7 Oktober 2015
Bantah Lakukan Pemukulan SITUBONDO – PNS KPUD Situbondo, Samsul Arifin, 45, membatah tudingan kasus pemukulan yang dialamatkan kepada dirinya. Menurut dia, dirinya tidak menganiaya mertuanya, Rahmania, 60, tetapi justru jadi korban pengeroyokan oleh Rahmania dan keluarganya. Samsul menjelaskan, dirinya memang marah kepada istrinya, NW, karena tidak percaya jika dirinya sedang bekerja lembur di kantor KPUD jalan Merak Situbondo. Kemarahan Samsul sempat memuncak, sehingga dirinya berkata kasar kepada NW, yang pada saat itu sedang bersama Nina. “Saya marah ke istri saya Mas, sebab dia sering keluar untuk ngecek saya. Bahkan saya sem-
pat mengumpat dengan kata kotor kepada istri saya, tapi yang saya heran, Nina ikut-ikutan marah dan mendatangi saya di kantor,” katanya. Dia menyebut, pada waktu istri dan keluarganya datang ke kantor KPUD, Samsul memang sempat keluar untuk membeli ikan. Namun, setibanya di kantor KPUD, samsul langsung dikeroyok, dengan dilempar helm, bata, dan dipukul. Akan tetapi, Samsul berusaha membela diri. “Saksi-saksi bahwa saya dikeroyok ada. Saya dilempar bata, helm ada yang melihat. Beruntung saat itu warga yang datang langsung melerai. Saya tidak melakukan pemukulan sama sekali, mungkin karena membela diri kena mertua saya,”
terangnya sambil menunjukkan tangannya yang luka akibat terkena benda tumpul. Samsul menyebut, pada saat istrinya datang ke kantor KPUD, dia memang tidak di kantor KPU karena harus ke Panarukan membeli ikan. “Mungkin karena saya tidak ada dikantor istri saya tambah marah, datsng ke Mangaran ternyata saya tidak ada, jadi pada waktu bertemu di halaman kantor mereka marah dan mengeroyok saya,” katanya sambil menunjuk ke halaman kantor KPUD. Samsuul mengaku, bertengkar dengan istrinya sudah sering terjadi. Bahkan, kini dirinya dan istrinya sudah kembali akur sebagaimana biasanya. “Dalam rumah tangga, suami dan istri tengkar itu sudah biasa. Saya
juga sering tengkar dengan istri, tapi setelah tengkar ya baikan lagi,” paparnya. Samsul sangat menyayangkan adanya pihak ketiga yang ikut campur dalam urusan keluarganya. “Yang saya sangat sayangkan kenapa saya yang tengkar dengan istri, dia (Nani) ikut-ikutan. Tapi ini semuanya sudah selesai, saya diminta istri tanda tangan di polres jadi sudah baikan lagi seperti semula. Diberitakan sebelumnya, dugaan penganiayaan dilakukan oknum PNS berinisial SA kepada mertuanya Rahmania. Kasus yang dialami keluarga yang tinggal di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo ini akhirnya bisa damai di Polres Situbondo. (rri/pri)
Berharap Kades Dipanggil n GILIRAN... Sambungan dari Hal 31
“Masih penyelidikan, saksisaksi yang dipanggil sudah ada beberapa dan sekarang sekdesnya,” imbuhnya. Data yang berhasil dikumpulkan, Waris dimintai keterangannya seputar dugaan korupsi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) sebesar Rp 187.575.000. Uang yang diduga dikorupsi ini terdiri bari beberapa kegiatan yang terjadi pada tahun
anggaran 2013 hingga 2015. Disinggung apakah dugaan korupsi ini sudah mengarah kepada penetapan tersangka, Pria menegaskan masih dalam tahap penyelidikan. “Belum ada penetapan, masih penyelidikan dan pendalaman,” pungkasnya. Sementara itu, menanggapi adanya pemanggilan Kades Jangkar, Ketua LSM Transparansi, Junaidi Rofi mengapresiasinya. Meski begitu Junaidi tetap berharap agar kejari memanggil Kades Jangkar untuk segera dipanggil.
“Harapan saya dengan masyarakat, kejaksaan segera memproses secara cepat agar kasus ini jelas. Sesuai tuntutan yang kemarin, kami minta kejaksaan memanggil Kepala Desa Jangkar untuk dimintai keterangan,” katanya. Junaidi Rofi juga menyebut, jika dugaan kasus korupsi tersebut bukti-buktinya belum lengkap, maka pihaknya dan sebagian warga Jangkar siap memberikan data-data dugaan korupsi sebagai bukti pendukung. “Kami siap membantu
kejaksaan untuk memberikan bukti-bukti pendukung, itu pun kalau bukti dugaan korupsinya belum lengkap,” paparnya. Diberitaakan beberapa waktu lalu, warga dan LSM Transparansi sempat mendatangi Kejari Situbondo. Mereka meminta kejaksaan memanggil Kepada Desa Jangkar untuk dimintai keterangan. Permintaan warga ini dilakukan karena mereka menilai kasusnya sudah dilaporkan cukup lama yaitu pada Juni 2015 lalu. (rri/pri)
Uang Korban Rp 600 Ribu Juga Raib n CEWEK... Sambungan dari Hal 31
Pelaku yang mengenalkan diri itu kemudian mengajak Sila untuk ikut ke Situbondo. Diduga, sentuhan pertama DD disertai gendam, sehingga ajakan pelaku langsung dituruti Sila. Dari Pasuruan, keduanya naik bus jurusan Banyuwangi. Begitu singgah di terminal Probolinggo, pelaku sempat membelikan air mineral untuk minum korban. Sila dan DD melanjutkan perjananan menuju Kota Santri. Oleh DD, Sila diajak bermalam di hotel Mogasari, Situbondo. Entah apa saja yang dilakukan keduanya di hotel tersebut. Pagi harinya, pelaku mengajak Sila ke pasar Mimbaan baru, Kecamatan Panji, dengan naik becak. Sesampainya di pasar, pelaku menjalankan aksi jahatnya. DD meminjam dompet dan HP milik Sila, dengan dalih untuk menemui seorang temannya. Sila yang diduga masih terpengaruh ilmu gendam, langsung memberikan dompet dan HP (hand phone) miliknya ke tangan pelaku. Di Pasar Mimbaan Baru, Sila menunggu DD sekitar dua jam namun pelaku tidak kunjung datang. Bahkan, HP miliknya sudah tidak aktif lagi. Sila baru sadar dirinya menjadi korban penipuan oleh pria yang mengajaknya bermalam di hotel
Mogasari. Seketika, Sila menangis di areal pasar tersebut. Tangisan korban membuat petugas keamanan pasar curiga dan mendatanginya. Setelah Sila bercerita, petugas keamanan tersebut langsung mengantar korban ke Mapolsek Panji. Kasus ini kemudian ditangani langsung Polres Situbondo. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Sila mengaku dirinya tidak ingat apaapa setelah bertemu dari pria misterius tersebut. Bahkan, tujuan ke Mojokerto untuk bekerja juga dilupakan. “Saya tidak ingat apa apa, setelah menunggu lama di pasar saya sadar,” katanya. Akibat aksi pelaku, dompet Sila berisi uang sebesar Rp 600 ribu raib. Selain uang, KTP serta beberapa surat penting juga ikut hilang di dalam dompet. “HP saya dua, satunya saya berikan dan yang satu masih saya pegang,” terangnya di hadapan polisi. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan seorang cewek yang melapor jadi korban penipuan disertai gendam tersebut. Dikatakan, polisi masih meminta keterangan untuk mengungkap ciri-ciri pelaku yang masih diingat Sila. “Kasusnya ditangani penyidik dan pelaku dalam pengejaran, semoga bisa tertangkap,” katanya. (rri/pri)
HABIBUL ADNAN/JPRS
TERTIB: Trrafic light di pertigaan Asembagus sejak kemarin sudah mulai digunakan
Traffic Light di Pertigaan Asembagus-Jangkar ASEMBAGUS – Keselamatan pengguna jalan di jalan raya Asembagus kemungikinan akan lebih terjaga. Sebab, belum lama ini sudah terpasang traffic light baru. Tepatnya di pertigaan jalan raya Asembagus yang menghubungkan dengan Kecamatan Jangkar. Traffic light di pertigaan menuju pelabuhan Jangkar ini kemarin (6/10) sudah mulai digunakan. Kendaraan yang datang dari berbagai arah tidak lagi saling mendahului. Baik kendaraan yang datang dari arah timur, barat, maupun dari arah utara. Beberapa warga sekitar men-
gaku senang dengan adanya trrafic light tersebut. Tak terkecuali tukang becak yang sering mangkal di pertigaan tersebut. ”Jelas sangat senang sekali,” ujar Ahmad, salah satu tukang becak. Dia mengatakan, dengan adanya trrafic light, pengguna jalan akan semakin aman. Kecelakaan juga bisa di cegah. ”Sebab kendaraan tidak akan sembarangan nyelonong masuk,” terangnya lagi. Hal tersebut berbeda dengan sebelum adanya trrafic light. Ahmad mengaku, lalu-lalang kendaraan tidak teratur. Kenda-
raan yang melintas saling mendahului. Tentu, keadaan seperti itu akan membuat rawan terjadinya kecelakaan. Hal senada juga dikatakan oleh Jufri, tukang becak yang lain. Dia mengatakan, saat ini kendaraan lebih tertib lagi. ”Tidak lagi terjadi kecelakaan,” terangnya. Dia mengaku, sebenarnya warga sudah lama menginginkan dipasangnya trrafic light di pertigaan ini. Sebab, sudah sering terjadi kecelakaan. ”Akan tetapi tidak kunjung terealisasi. Sykurlah sekarag sudah ada,” ujarnya. (bib/pri)
Berharap Cuaca Segera Membaik n ANGIN... Sambungan dari Hal 31
Ada yang tidur-tiduran. Ada juga duduk-duduk sambil berpangku tangan. Beginilah kondisi yang dialami nelayan di perairan Jangkar beberapa hari belakangan ini. Angin kencang yang terjadi membuat mereka tidak berani melaut mencari ikan. Akibatnya, nelayan yang menggantungkan
hidup melalui hasil tangkapan ikan, kini hanya bisa berpasrah. Rahman, salah satu nelayan membenarkan kalau belakangan ini angin cukup kencang. Lebih-lebih pada malam hari. ”Yang berani melaut hanya sebagian saja. Paling perahuperahu yang besar. Itupun hanya pada siang hari,” ujarnya. Karena itulah, beberapa nelayan harus menambat perahunya. Perahu yang bi-
asa digunakan mencari ikan hanya diparkir di bibir pantai. ”Akibatnya, kami sekarang bingung untuk mendapatkan penghasilan,” ujar Rahman. Dia berharap, kondisi normal segera kembali. Angin tidak kencang lagi dan nelayan bisa melaut seperti biasa. ”Kalau kami tidak melaut, artinya kami tidak dapat uang. Makanya kita mengharapkan cuaca membaik,” tambahnya. (bib/pri)
KPU Koordinasi Dengan Disdukcapil n BISA... Sambungan dari Hal 31
Sebab, mereka memiliki bukti fisik lainnya yang menguatkan jika dirinya berhak memilih. Artinya, jika dalam DPT yang sudah ditetapkan beberapa waktu lalu ada yang bermasalah dengan data kependudukan, bukan berarti kemudian tidak memiliki hak suara. ”Kita berani mempertanggungjawabkan,” ujar Iwan Suryadi, salah satu anggota KPU. Iwan menerangkan, ada dokumen lain yang menguatkan kalau warga yang tidak memiliki NIK atau NKK memiliki hak suaranya. Misalnya dengan surat keterangan domisili. Dalam keterangan tersebut, sudah bisa menjadi pendukung warga dalam memiliki hak suara. Sebab, terang Iwan, dalam keterangan yang dikeluarkan
oleh pemerintah desa itu, sangat kuat kalau yang bersangkutan benar-benar penduduk yang memiliki hak suara. Misalnya dengan dengan adanya kop dan logo desa. ”Ini ada juga nomor registrasinya,” ujar Iwan sambil menunjukkan salah satu surat keterangan domisili. Karena itulah, menurut Iwan, permasalahan warga yang tidak memiliki NIK maupun NKK jangan terlalu diperbesar. ”Kalau misalnya ” Menanggapi tentang pendataan yang dilakukan KPU terhadap warga yang tidak memiliki data kependudukan, Iwan menerangkan, KPU memang dituntut untuk proaktif. ”Ini amanah. Karena itu kita akan tetap menjalankan tugas kita,” terangnya. Hal itu berbeda dengan tugas Dispendukcapil. Jika ada warga yang tidak mengurus
data kependudukannya, maka konsekwensinya warga yang bersangkutan tidak akan memiliki NKK ataun NIK. ”Kalau KPU tidak. Kita akan mendata siapa saja warga Situbondo. Itu terlepas apakah akan menyalurkan hak suaranya atau tidak,” tambah Iwan Sementara itu, untuk perbaikan DPT, KPU terus melakukan beberapa tahapan perbaikan. Seperti dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. ”Hari Senin (5/10) kemarin kita ke Pemkab. Kita koordisikan dengan Pj bupati dan jajarannya,” terang Iwan kembali. Setelah bertemu dengan Pj bupati, KPU kemarin (6/9) datang ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Tujuannya, untuk mengkoordinasikan data kependudukan. (bib/pri)
NUR HARIRI/JPRS
MELAPOR: Sila, korban gendam usai mendatangi Polsek Panji, kemarin (6/10).
Perselingkuhan Takut Diketahui Keluarga n PASANGAN... Sambungan dari Hal 31
Pol PP mendapati dua pasangan selingkuh alias bukan suami istri. Pasangan selingkuh yang dijaring pertama kali adalah RI, warga Desa Pecalongan, Kecamatan Sukosari, Bondowoso. Perempuan ini kepergok di dalam kamar dengan selingkuhannya berinisial DS, warga Trigonco,
Kecamatan Asembagus. Untuk pasangan mesum kedua adalah seorang perempuan berinisial CH, 32, warga Desa/ Kecamatan Prajekan, Bondowoso. CH juga tak bisa berkutik lantaran dirinya tertangkap basah berduaan dengan selingkuhannya berinisial SR, 33, asal Desa Bercak, Kecamatan Cermee, Bondowoso. Mereka selanjutnya diamankan ke kantor satpol PP.
Pada waktu wartawan datang menjumpai mereka, keempat warga tersebut mengaku takut perselingkuhan mereka diketahui keluarganya. Pengamatan Wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, dua pasangan mesum ini langsung diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Empat warga tersebut kemudian diberi pembinaan dari Kasi Penyidi-
kan dan Penindakan Satpol PP, Sutikno. “Untuk pasangan selingkuh, setelah mereka dibina dan membuat surat pernyataan akan langsung dipulangkan. Sementara untuk lima PNS yang keluyuran, datanya kami serahkan ke BKD dan bupati. Mengenai sanksi langsung kami serahkan kepada instansinya masing-masing,” terang Sutikno. (rri/pri)
HABIBUL ADNAN/JPRS
MENYIMAK: Komisioner KPU Situbondo melakukan koordinasi bersama PJ Bupati Situbondo.
Sangat Bertentangan Dengan Sila Ketiga Kades di Sepuluh Kecamatan Hadir n SALAT... Sambungan dari Hal 31
Dalam aksi ini aktivis HAM Situbondo mengutuk keras pembunuhan kepada Salim Kancil dan penganiayaan terhadap Tosan. Massa yang berjumlah sekitar 40 orang kemudian menggelar istigosah serta tahlil bersama. Setelah doa bersama selesai, mereka melakukan aksi dengan berorasi. Massa meminta pihak kepoli-
sian tidak main-main dalam menangani kasus tersebut. “Kami menolak kekerasan dalam bentuk apapun. Kami meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku kekerasan,” kata Syaiful Bahri, koordinator aksi. Menurutnya, insiden yang dialami aktivis penolak tambang pasir illegal tersebut sudah melenceng jauh dari nilai-nila pancasila. “Terutama sila ke 3, kemanusiaan yang adil dan ber-
adap. Dimana kemanusiaannya, jika manusia tidak memanusiakan manusia,” teriak Syaiful dalam orasinya. Penyampaian orasi aksi kali ini tidak hanya dengan cara verbal, massa juga menyampaikan orasinya dengan cara bahasa tubuh. “Peristiwa yang menimpa Pak Salim kancil dan Tosan di Lumajang bertentangan dengan kebebasan berpendapat warga Negara,” kata Dodik Saputra yang berkolab-
orasi dengan Nia dalam orasi bahasa tubuhnya, yang diterjemahkan Syaiful. Data yang berhasil dihimpun, mereka tidak hanya mengecam kekerasan kepada Salim Kancil dan Tosan. Akan tetapi, insiden yang dialami aktivis Lingkungan Hidup di Lumajang tersebut tidak terjadi di Situbondo. Massa ini kemudian menutup aksinya dengan melakukan salat ghaib bersama untuk Salim Kancil. (rri/pri)
n TAHAP... Sambungan dari Hal 31
”Ini yang akan dibagikan b u l a n D e s e m b e r n a n t i ,” terangnya kepada sejumlah wartawan. Sementara itu, dari puluhan desa penerima kartu KIS tahap pertama, jumlah terbanyak terdapat di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, yakni sebanyak 1.138 orang. Selanjutnya, penerima terbesar
kedua ada di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur yang mencapai 1.085 kartu. ”Dan terbanyak ketiga diterima Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji sebanyak 968 kartu dan Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, sebanyak 953 warga,” imbuh Santo. Prosesi penyerahan kartu KIS secara simbolis dipimpin Pj Bupati Situbondo, H. Zainal Muhtadien dengan didampingi Asisten I Setkab Suradji, dan
Kabag Pemerintahan, Akhmad Dhimyati. Dalam kesempatan itu, para kepala desa yang ada di sepuluh kecamatan hadir sebagai perwakilan warga penerima KIS. Sepuluh kecamatan yang dibagikan kemarin adalah Kecamatan Situbondo, Panji, Kapongan, Mangaran dan Arjasa. Lima kecamatan yang lain adalah Kecamatan Asembagus, Banyuglugur, Besuki, Jangkar, dan Kecamatan Sumbermalang. (bib/pri)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Rabu 7 Oktober 2015
BERAS IR 64
GULA PASIR
MIGOR CURAH
0
0
DAGING SAPI
TELUR AYAM RAS
DAGING AYAM BROILER
0
0
33
B A N Y U W A N G I
0
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
0
0
CABAI RAWIT
CABAI BIASA
400
400
11.400
6.000
BAWANG MERAH 0
BAWANG PUTIH 0
100
10.100
10.100
10.000
110.000
26.400
17.800
8.900
8.100
14.800
18.800
Proyeksi PAD Dinilai Terlalu Kecil ■ Eksekutif Diminta tak Ragu Pasang Target BANYUWANGI - Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016 berlanjut. Setelah Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan nota pengantar raperda APBD 2016, giliran fraksi-fraksi di DPRD pandangan umum (PU) pada forum rapat paripurna kemarin (6/10). Fraksi Golkar-PAN melalui Ketua Fraksi, Marifatul
at a T g n o r Do
k a j a P
R
Kamila menilai proyeksi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam RAPBD 2016 terlalu kecil dibandingkan potensi PAD yang ada. Dalam nota pengantar yang disampaikan Bupati Anas, proyeksi penerimaan PAD sebesar Rp 306 miliar. Angka Rp 306 miliar itu dinilai terlalu kecil karena potensi jauh lebih besar daripada yang diproyeksikan eksekutif. Oleh karena itu, Fraksi Golkar-PAN berharap eksekutif tidak ragu memasang target lebih besar lagi. “Kita harus yakin bahwa potensi PAD dapat kita capai. Kuncinya seluruh SKPD punya kemauan merealisasikan
target dan menstimulasi timbulnya sumbersumber pendapatan daerah yang baru,” ujarnya. Fraksi Gerindra-PKS berharap agar pemkab menyediakan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total anggaran yang tersedia. Urusan kesehatan dan dana desa masingmasing dialokasikan sebesar sepuluh persen sesuai amanat Undang-Undang (UU). Sementara itu, Fraksi PDIP berharap eksekutif menaikkan anggaran untuk pengelolaan sumber daya air. Alokasi anggaran di bidang yang satu ini bisa diarahkan pada upaya reboisasi di ka-
wasan hulu sungai dan mata air serta membangun embung dan telaga untuk meminimalkan air sungai yang mengalir sia-sia ke laut. “Dengan demikian, suplai air untuk kebutuhan penduduk dan pertanian bisa terjaga dengan baik, sehingga kita dapat mempertahankan tingkat produksi pertanian di Banyuwangi,” ujar Ketua Fraksi PDIP, Iriyanto. Menariknya, pada rapat paripurna kemarin Fraksi Golkar PAN meminta pemkab memperhatikan belanja pegawai, khususnya tenaga harian lepas (THL). Untuk mewujudkan rasa
keadilan dan kepatutan, fraksi yang satu itu mengusulkan pemberian honor ke-13 dan tunjangan hari raya (THR) alias honor ke-14 kepada para THL sebagaimana yang diberikan kepada pegawai negeri sipil (PNS). Alasan fraksi yang anggotanya berasal dari Partai Golkar dan PAN ini, secara kontraktual para THL bekerja terus-menerus selama 12 bulan dalam setahun. Sehingga secara normatif mereka mempunyai hak untuk mendapat THR sebagaimana ketentuan UU perburuhan ■ Baca Proyeksi...Hal 39
Melalui Gathering Wajib Pajak
ealisasi pendapatan asli daerah (PAD) selalu melampaui target selama empat tahun terakhir. Meski demikian, Pemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan potensi PAD demi mendorong kemandirian keuangan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Salah satu terobosan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi adalah menggelar gathering wajib pajak kemarin (6/10). Pertemuan yang dilangsungkan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan itu dihadiri ratusan wajib pajak dan para kepala desa dan kepala kelurahan se-Bumi Blambangan. Melalui kegiatan tersebut, Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan penghargaan kepada para wajib pajak yang taat membayar pajak. Penghargaan di antaranya diberikan kepada, restoran dengan pembayaran pajak terbaik sesuai omzet (Java Banana), restoran dengan pembayaran pajak tertinggi (KFC), restoran dengan pembayaran pajak tertinggi kategori warung (Mie Nyonyor), serta hotel terbaik dalam pembayaran pajak tertinggi (Hotel Santika). Selain itu, penghargaan diberikan kepada hotel terbaik dalam kepatuhan pembayaran pajak hotel (Ijen Resort and Villas), hotel dengan pembayaran pajak tertinggi kategori hotel melati 2 (Ketapang Indah), dan wajib pajak hiburan dalam pembayaran pajak tertinggi (Karaoke dan Mendut Sport Centre). Bukan itu saja, penghargaan juga diberikan kepada tiga desa yang paling cepat melakukan pelunasan Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2), yakni Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Desa Ringin Telu, KecamatanTegaldlimo; dan Desa Benculuk, Keamatan Cluring. Ada pula penghargaan kategori kecamatan yang seluruh desanya telah melunasi PBB P2, yakni Kecamatan Bangorejo dan Tegaldlimo. Selain itu, ada tiga notaris/pejabat pembuat akta tanah (PPAT) tertib administrasi pelaporan bulanan dan membantu peningkatan PAD dari sektor Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), masing-masing Fani Yulistianto Setiabudi, Rini Lagonda, dan Rosyidah Dzeiban. Bupati Anas mengatakan, penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi wajib pajak lain untuk taat pajak. Sebab menurut dia, di satu sisi ada restoran yang membayar pajak rata-rata Rp 50 juta per bulan. Sedangkan di sisi lain, ada restoran yang sangat ramai, tetapi pembayaran pajaknya hanya sebesar Rp 300 ribu per bulan. Anas menambahkan, kegiatan gathering kemarin merupakan
FOTO-FOTO: SIGIT HARIYADI/RABA
APRESIASI: Para wajib pajak beberapa kategori menerima penghargaan taat pajak dari Bupati Abdullah Azwar Anas, kemarin.
cara baru pemkab untuk mendorong target dan potensi wajib pajak tertata. Pada forum tersebut, Anas menyampaikan saran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pembayaran pajak harus dilakukan secara real time. “Kami meminta para wajib pajak untuk taat pajak dan bekerja sama dengan pemkab. Walau pun pendapatan pajak kita lebih dari target setiap tahun, tetapi potensinya sebenarnya mash banyak yang bisa digali,” ujarnya. Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Soedirman mengatakan, PAD Banyuwangi selama empat tahun terakhir selalu melampaui target yang ditetapkan. Pada 2011, target sebesar Rp 106,124 miliar, capaian PAD mencapai Rp 112,861 atau sebesar 106,35 persen. Sedangkan pada 2012, dari target sebesar Rp 132,846 miliar, realisasi mencapai 140,326 miliar atau 105,63 persen. Tren serupa kembali terjadi pada 2013. Di tahun tersebut, dari target sebesar Rp 171,602 miliar, realisasi PAD sebesar 183,024 persen atau 106,66 persen. Pada 2014, realisasi kembali meroket, dari target sebesar Rp 225,108 miliar, capaian PAD tembus Rp 283,326 miliar atau 125,86 persen.
UNDANGAN: Forpimda Banyuwangi hadir dalam acara gathering wajib pajak di pendapa kemarin.
Sedangkan di tahun 2015, dari target senilai Rp 249,036 persen, hingga September capaian PAD telah mencapai 993,31 persen alias sebesar 249,036 persen. “Kami optimistis capaian PAD pada 2015 akan melampaui target,” cetusnya. Menurut Soedirman, perolehan PAD tersebut didapat dari sebelas jenis pajak dan retribusi daerah. Penyumbang PAD terbesar berasal dari Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Bumi dan Bangunan (PPB), dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). “Itu tiga besar penyumbang PAD Banyuwangi,” kata dia. Sedangkan pajak restoran dan pajak reklame masih kecil. Karena itu, gathering wajib pajak kemarin digelar dalam rangka merangsang wajib pajak untuk taat pajak.
LAPORAN: Kepala Dispenda, Soedirman, memaparkan target dan realisasi pajak periode tahun 2011 sampai September 2015.
Soedirman menambahkan, selama ini para wajib pajak belum sepenuhnya taat pajak. Dengan metode pembayaran pajak self assessment (menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajak terutang), perlu ada kejujuran, keterbukaan, dan komitmen secara realistis sesuai potensi yang dimiliki oleh pelaku usaha. “Selama ini banyak wajib pajak kurang terbuka,” akunya. Padahal, jika pembayaran pajak dan retribusi dilakukan sesuai Undang-Undang 28 Tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah dan Perda Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2011 tentang pajak daerah, dia mengaku optimistis dua tahun lagi atau tahun 2017 PAD Banyuwangi bisa mencapai Rp 500 miliar. (sgt/c1/afi)
MOTIVASI: Bupati Anas memaparkan perkembangan Banyuwangi di hadapan para wajib pajak.
Tim Juri Toilet Bersih mulai Gerilya Berangkatkan Dua Pesapon Umrah GERAKAN Toilet Bersih yang diluncurkan Pemkab Banyuwangi awal Januari 2015 lalu memasuki tahap penilaian. Panitia kegiatan yang masuk agenda Banyuwangi Festival itu akan menilai seluruh toilet sekolah, instansi, SKPD, tempat ibadah,d an toilet umum. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Drs H Arief Setiawan mengatakan, saat ini tim tinjau lapangan gerakan toilet bersih ini terus gerilya di seluruh sekolah, instansi dan SKPD. Hasil tinjau lapangan itu, tim juri akan mencari toilet yang benar-benar memiliki standar bersih dan sehat. “Gerakan toilet bersih ini berawal dari banyaknya masyarakat yang belum menikmati fasilitas sanitasi yang memadai. Untuk memberikan kenyamanan ini maka DKP memulai gerakan toilet bersih ini,” kata Arief. Arief mencontohkan, kondisi umum toilet sekolah masih tergolong jauh dari ideal. Salah satu sebabnya adalah rendahnya pengetahuan pihak sekolah mengenai pentingnya mendesain, membangun, dan memelihara toilet, sehingga terjamin kebersihannya. Tidak hanya terjadi di sekolah, beberapa tempat
pelayanan umum pun masih terjadi pemandangan itu. Hal itu tidak bisa dianggap sepele. Sebab, kebersihan itu merupakan sebagian dari karakter kepribadian individu. “Mulai dari jumlah toilet yang tidak sebanding, tidak tersedianya air bersih, jamban yang kotor, berbau, tidak adanya tempat cuci tangan, ventilasi cahaya kurang, dan lain sebagainya. Itulah masalah toilet saat ini,” ujarnya. Padahal, jika ditilik lebih lanjut, toilet kotor, basah, dan gelap, adalah markas paling nyaman bagi bakteri untuk berkembang biak dengan cepat. Untuk mengatasi berbagai penyakit yang bisa saja muncul, maka harus ditekankan tentang pentingnya orang tua untuk menanamkan norma-norma kebersihan kepada anak-anak, terutama di toilet sekolah. “Tidak hanya diare, gangguan-gangguan kesehatan yang kerap muncul akibat toilet yang jorok antara lain ISPA alias infeksi saluran pernapasan, tifus, disentri, bahkan infeksi saluran kencing. “Melalui gerakan toilet bersih dari sekolah, kita bangun budaya bersih dari sekolah. Terutama bagi mereka yang menghendaki toilet bersih dan higienis,” cetusnya. Sementara itu, selain mengikutkan program
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
BERUNTUNG: Sekkab Slamet, Komariatin, Abdul Nagib, dan Kadis DKP Arief Setiawan, usai pengundian umrah gratis.
Badan Penyelenggara Jaminan Sejahtera (BPJS), pesapon yang menjadi bagian garda depan dalam hal kebersihan ini juga mendapat apresiasi berupa umrah gratis dari DKP. Untuk tahun 2015 ini ada dua orang petugas kebersihan berkesempatan mengunjungi Baitullah. Dua orang itu adalah Komariatin, pesapon sepanjang Jalan Brawijaya, dan Abdul
Nagib, petugas kompos GOR Tawang Alun. Pengundian umrah gratis itu disaksikan langsung oleh Sekretaris Kabupaten Banyuwangi H Slamet Kariyono pada (21/9). “Selamat dan mudah-mudahan hadiah ini menjadi penyemangat pesapon lain untuk lebih giat membersihkan Banyuwangi,” kata Sekkab Slamet. (c1/afi)
TERLIHAT BERSIH: Salah satu lokasi sedang dinilai tim juri gerakan Toilet Bersih. Penampakannya terlihat lebih ideal.
RABU 7 OKTOBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
Rowo Jadi Tempat Bolos PURWOHARJO - Rowo Sumberurip di Dusun Kaliboyo, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, yang pernah popular pada era 1980-an hingga awal 1990-an kini kurang diminati pengunjung. Lokasi
wisata yang cukup asri itu nyaris sepi setiap hari. Bila ada pengunjung, biasanya para pelajar yang sengaja bolos sekolah. Dengan mengenakan pakaian seragam sekolah SMA, mereka nongkrong di tempat
wisata tersebut. Dilihat dari seragamnya, para siswa itu berasal dari sekolah di Kecamatan Purwoharjo dan Kecamatan Cluring kemarin (6/9) ■ Baca Rowo...Hal 37
BOLOS SEKOLAH: Sejumlah siswa santai di tepi Rowo Sumberurip di Dusun Kaliboyo, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin (6/10).
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
BAGAIMANA INI...
Pasokan Bibit
GAMBIRAN - Usaha pembesaran ayam kampung super di Dusun Toyamas, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, akhirakhir ini mulai lesu. Penyebabnya, mereka mengalami kesulitan mendapat bibit. Pasokan bibit ayam kampung yang biasa didapat dari Jogjakarta kini sering dibatasi. “Harga dan permintaan sebenarnya cukup baik, tapi kita kesulitan mendapatkan bibit dan dibatasi,” cetus Umi Laila, 40, warga Dusun Toyamas,
Ayam Kampung Menurun
Baca Pasokan...Hal 37
Anggota Polsek Muncar Dites Urine
SHULHAN HADI/JPRG
TUMBANG: Dua pohon palem berukuran besar sudah dipotong di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, kemarin (6/9).
Palem RTH Dibabat GENTENG - Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, untuk kesekian kalinya diubah. Perubahan terbaru kali ini, dua pohon palm yang sudah besar dan tumbuh di pinggir lapangan ditebang kemarin (6/9). Pohon palem yang ditebang itu sebenarnya baru ditanam sekitar tiga tahun lalu saat pertama RTH Maron dibuka. “Pohon palem kita bongkar untuk dibuat tempat air mancur,” cetus Fiandi, 31, penanggung jawab proyek, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pohon palem yang akan ditebang itu rencananya tidak hanya dua pohon. Beberapa pohon lain di utara tiang bendera juga akan dibongkar. “Ini nanti pohonnya akan ditambal sulam,” cetusnya. Fiandi menyebut, untuk membuat air mancur itu telah dianggarkan APBD sebesar Rp 140 juta. Pengerjaan proyek ini akan membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan. “Nanti dibangun air mancur warna-warni,” sebutnya. (sli/c1/abi)
Desa Wringinrejo. Bibit ayam kampung dari Jogjakarta, terang dia, mulai sulit didapat sejak setelah Lebaran kemarin. Biasanya dirinya mampu mendatangkan 30 boks bibit dengan isi tiap boks 100 ekor. “Sekarang hanya diberi separonya,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Umi mengaku tidak tahu penyebab menurunnya jatah bibit itu ■
POLSEK MUNCAR FOR JPRG
DIPERIKSA: Propam Polres Banyuwangi mengambil sample urine anggota Polsek Muncar kemarin (6/10).
MUNCAR - Dua anggota Polres Banyuwangi yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena diduga terlibat narkoba membuat pimpinan polres memperketat pengawasan anggota. Semua anggota polres diminta menjalani pemeriksaan urine. Pemeriksaan urine itu tidak hanya terhadap anggota yang tugas di Polres Banyuwangi. Anggota di setiap polsek juga diperiksa satu per satu. Petugas Propam Polres diterjunkan ke polsek untuk mengambil sampel urine. “Pertama kita lakukan di Muncar,” cetus Kasi Propam Polres Banyuwangi, Ipda Budi Hermawan. Di Polsek Muncar ada 20 anggota yang diminta menyetor urine dalam
wadah yang sudah disiapkan Propam. Dipilih Polsek Muncar dalam tes urine itu karena selama September 2015, kasus peredaran narkoba banyak diungkap di daerah tersebut. “Kita ingin pastikan peredaran napza di Muncar tidak melibatkan anggota Polri,” katanya. Pemeriksaan tes urine itu akan terus digelar secara berkala di tingkat polsek setiap dua bulan sekali. Mengenai jadwal pelaksanaan pemeriksaan dirahasiakan. “Jadwal kita keluarkan secara mendadak,” cetusnya. Kapolsek Muncar, Kompol Agus Dwi Jatmiko, menyambut baik tes urine yang dilakukan Propam Polres Banyuwangi terhadap anggotanya. (ddy/c1/abi)
Sun East Mall Genteng Gelar Festival Hadrah
SHULHAN HADI/JPRG
RAPI: Pekerja menyiapkan mesin bordir kain di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, kemarin (6/9).
Pengusaha Bordir Butuh Modal GANTENG - Pasar konveksi di kawasan home industry Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, berkembang cukup pesat. Hanya saja, mereka membutuhkan suntikan dana untuk pengembangan. Salah satu pemilik home industry, Nur kholis, 54, mengatakan usaha bordir yang dia tekuni cukup tinggi. Dalam seminggu usahanya itu bisa menyelesaikan 500 setel baju. “Satu minggu buat 500 setel,” katanya. Menurut Kholis, secara umum semua jenis bordir dilayani. Tetapi, dia lebih banyak mengerjakan baju koko. Harga yang dibanderol kepada pengepul mulai Rp 40 ribu hingga Rp 70 ribu. Dari produksi itu, omzetnya mencapai Rp 100
juta per bulan. Meski sudah memiliki garapan tetap, Kholis menyebut masih melayani pesanan dengan jumlah kecil. Dalam setiap pesanan 100 buah, harganya mulai Rp 3.000 per buah. “Kalau ada orang ke sini butuh sepuluh badge ya kita layani,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin (5/9). Untuk mempercepat pengerjaan, Kholis dibantu 18 tenaga kerja. Dirinya berencana melakukan pengembangan dengan membeli mesin bordir baru yang akan digunakan menggarap kaus kaki. “Saya ingin beli mesin untuk kasut (kaus kaki), tapi uangnya belum ada,” terangnya. Saat ini dukungan yang dibutuhkan dari pemerintah adalah bantuan modal. (sli/c1/abi)
GENTENG - Memperingati tahun baru hijriah 1437 H, Sun East Mall Genteng akan menggelar festival hadrah untuk umum. Dengan memperebutkan hadiah dengan total Rp 10 juta, festival ini akan dilaksanakan pada Minggu (18/9). Untuk mengikuti festival hadrah ini, calon peserta harus datang ke Sun East Mall Genteng dengan membayar uang pendaftaran sebesar Rp 75 ribu. “Setiap grup hadrah maksimal 10 orang,” cetus manajer pemasaran Sun East
Mall Genteng, Fitra Eka. Menurut Fitri, festival hadrah yang digelar Sun East Mall Genteng, ini untuk putra dan putri. Setiap peserta bisa membawakan lagu bebas dengan durasi lima menit. “Lagu terserah peserta,”katanya. Para peserta yang telah mendaftarkan diri, wajib mengikuti technical meeting pada Sabtu (17/9) pukul 15.00, di Sun East Mall Genteng. Untuk informasi lebih lanjut bisa datang ke Sun East Mall Genteng atau menghubungi ke 081 3300 79618.(*/abi)
EKO BUDIYONO/JPRG
MEGAH: Baliho Festival Hadrah dengan hadiah total Rp 10 juta terpasang di tempat strategis di Genteng kemarin.
PERAN MASYARAKAT: Kepala Desa Ringintelu, Dodik HS, menerima penghargaan dari Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di Pendapa Sabha Swagata kemarin (6/9).
HUMAS PEMDA FOR JPRG
Desa Ringintelu Terima Penghargaan Pelunasan Pajak BANGOREJO - Prestasi membanggakan ditunjukkan Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo. Dipimpin kepala Desa (Kades) Dodik HS, desa ini menerima penghargaan sebagai salah satu desa dengan pencapaian pelunasan PBB P2 tercepat. Penyerahan penghargaan itu, diberikan langsung oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di Pendapa Sabha Swagata, Banyuwangi kemarin (6/9). Usai menerima penghargaan, Dodik mengatakan penghargaan yang diraih ini merupakan cerminan kesadaran masyarakat Desa Ringintelu dalam membangun desanya. “Ini yang menerima saya, tapi penghargaan ini sejatinya diberikan kepada seluruh warga Desa Ringintelu,” katanya. Menurut Dodik, tahun ini desanya bisa meraih penghargaan pelunasan pajak karena aparatur desa bisa bekerja sama dengan baik, tentunya setelah mendapat arahan dari pihak kecamatan. Selain itu, kesadaran masyarakat wajib pajak yang kompak melakukan pelunasan merupakan prestasi tersendiri. “Yang jelas kita ikuti pembinaan dari pak camat, saya juga terima kasih kepada
masyarakat,” ujarnya. Dengan penghargaan ini, Dodik optimistis program pemberdayaan masyarakat yang akan dijalankan di Desa Ringintelu bisa berjalan baik. Salah satunya, kegiatan produktif di kalangan ibu rumah tangga berupa produksi mi buah naga. “Kalau masyarakat sudah kompak, kita akan mengembangkan program mudah, salah satunya program karya pembuatan mi buah naga,” ucapnya. Dodik bertekad untuk tahun depan akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pelunasan pajak. Selain itu, kegiatan pembangunan desa juga akan digenjot seiring dengan kerukunan masyarakat Desa Ringintelu yang sejatinya multi agama dan latar belakang. “Tahun depan kita pacu lagi, aparat kompak, masyarakatnya juga rukun semua,”ungkapnya. Camat Bangorejo, Hardiono mengapresiasi prestasi yang diraih Desa Ringintelu. Dia berharap, desa lain di kecamatan Bangorejo bisa mencontoh yang telah dicapai pemerintah desa dan masyarakat Desa Ringintelu. “Kita acungi jempol, desa lainnya semoga bisa mencontoh,” harapnya. (sli/adv/abi)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 7 Oktober 2015
BLAMBANGAN RAYA
Seratus Ekor Ayam Hasilkan Rp 2 Juta ■ PASOKAN...
Sambungan adari Hal 36
Hanya saja, dia menduga karena di daerah lain ada kelompok masyarakat yang sedang mengembangkan usaha serupa. “Mungkin di luar Jawa ada yang ternak juga, jadi bibit ayam dibagi,” ujarnya. Biasanya, terang dia, setelah panen bisa langsung memesan bibit ke Jogjakarta atau Malang. Tetapi, sekarang ini sudah tidak bisa lagi. “Kita harus menunggu untuk mendapat bibit ayam kampung,” ungkapnya. Sulitnya mendapat bibit ayam kampung berpengaruh terhadap penghasilannya. Jika normal, dalam dua bulan perawatan bisa menjual ayam dengan bobot tujuh hingga sembilan ons dengan harga sekitar Rp 32 ribu per kilogram. Sementara harga beli bibit harganya Rp 5.500 per ekor. “Hasilnya setiap 100 ekor itu sekitar Rp 2 juta,” ungkapnya. Peternak ayam kampung lain, Mohammad Iwan, 29, menyampaikan berkurangnya jatah bibit sangat berpengaruh terhadap penghasilan. “Kita tidak bisa mendapatkan bibit sesuai kebutuhan,” cetusnya. (sli/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
MENURUN: Umi membersihkan kandang ayam miliknya di Dusun Toyamas, Desa Wrinringrejo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, setelah dipanen kemarin (6/9).
Lokasi Belum Jelas Peruntukannya ■ ROWO...
Sambungan adari Hal 36
Sejumlah pelajar SMA itu datang sejak pagi. Biasanya mereka bermain di lokasi itu hingga siang hari. “Kalau bolos (siswa) di sini sudah biasa dan sering kali. Bahkan, (siswa bolos) hampir tiap hari,” ujar Jumari, 32, salah seorang pemuda setempat. Rowo Sumberurip di Dusun Kaliboyo, Desa Kradenan, itu memang cukup strategis. Lokasinya berada di antara Kecamatan Cluring dan Purwoharjo. Daerah itu termasuk sepi, tenang, dan jauh dari keramaian jalan raya. Ditambah lagi, masuk kawasan itu tidak dipungut biaya alias gratis. Praktis, motor juga bisa langsung masuk ke kawasan yang dibangun meng-
gunakan dana APBD tersebut. “Di sini tempatnya nyaman dan sejuk,” ujar Dwiki, 17, salah seorang pelajar SMA asal Kecamatan Purwoharjo. Camat Purwoharjo, Zein Kostolani, saat dikonfirmasi mengaku belum tahu rawa di Dusun Kaliboyo itu dijadikan lokasi langganan anak bolos sekolah. Sebab, kawasan itu masih belum jelas peruntukannya; dijadikan tempat wisata ataukah kawasan pengairan. “Pengelolaannya Desa Kradenan,” katanya seraya meminta konfirmasi ke Pemerintah Desa Kradenan. Sayang, Kepala Desa Kradenan, Hadi Suharno, saat dikonfirmasi enggan berkomentar. “Yang tahu persis itu bagian HIPPA. Coba langsung konfirmasi ke HIPPA,” pintanya seraya menutup hand phone kemarin (6/10). (ddy/c1/abi)
BAYAR PAJAK CUMA
1% DARI OMZET!
“PAJAK 1%” atau dikenal juga dengan “Pajak PP 46” merupakan Pajak Penghasilan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013, yang merupakan Kebijakan Pemerintah mengenai Pajak atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Siapa yang dikenai PPh 1% berdasarkan PP 46 2013? Anda hanya membayar pajak 1%, jika Anda Wajib Pajak Orang Pribadi atau Wajib Pajak Badan (kecuali Bentuk Usaha Tetap) yang menerima penghasilan usaha dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi Rp 4,8 miliar dalam 1 (satu) tahun. Siapa yang tidak dikenai PPh 1% berdasarkan PP 46 2013? Anda tidak dikenai PPh PP 46 jika : a) Anda Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha perdagangan/jasa yang menggunakan sarana yang dibongkar pasang dan sebagian/seluruh tempat untuk kepentingan umum. Misalnya : pedagang keliling, pedagang asongan, warung tenda kaki-lima, dsb. b) Anda Wajib Pajak badan yang belum beroperasi secara komersial atau yang dalam jangka waktu satu tahun setelah beroperasi secara komersial memperoleh omzet melebihi Rp 4,8 miliar Wajib Pajak pada poin a) dan b) yang tidak PPh1% berdasarkan PP 46, perhitungan perpajakannya menggunakan tarif sebagaimana diatur dalam Pasal 17 UU Pajak Penghasilan. Penghasilan apa saja yang dikenai PPh 1% berdasarkan PP 46 2013? Yang dikenai Pajak Penghasilan (PPh) ini adalah penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto (omzet) tidak melebihi Rp 4,8 miliar dalam 1 (satu) tahun pajak. Peredaran bruto (omzet) tersebut merupakan jumlah peredaran bruto semua gerai/counter/outlet atau sejenisnya baik pusat maupun cabang. Penghasilan apa saja yang tidak dikenai PPh 1% berdasarkan PP 46 2013? Penghasilan yang tidak dikenai PPh PP 46 adalah : a) Penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, misalnya : dokter, pengacara, akuntan, notaris, PPAT, arsitek, pemain music, pembawa acara dan sebagaimana diuraikan dalam penjelasan PP tersebut. b) Penghasilan dari usaha yang dikenai PPh Final Pasal 4(2) dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tersendiri, misalnya : sewa kamar kos, sewa rumah, jasa konstruksi, usaha migas. c) Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri. Bagaimana cara menghitung pajak yang terutang setiap bulan menurut PP 46 Tahun 2013? Pembayaran dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya. Dengan sistem self assessment maka Anda bisa menghitung sendiri jumlah omzet dalam satu bulan dan menghitung pajak yang harus dibayar sebesar 1% x omzet. Bagaimana cara membayarnya?Anda bisa menyetorkan PPh 1% berdasarkan PP 46 2013 tersebut ke Kas Negara melalui : a) Kantor pos atau bank dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) Kode Akun Pajak 411128 Kode Jenis Setoran 420 b) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri/BNI/BRI/BCA Wajib Pajak menerima Bukti Penerimaan Negara (BPN) dalam bentuk struk ATM. Pastikan dalam struk ATM tersebut terdapat Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Anda. Fotokopi dan simpan struk ATM tersebut sebagai bukti pembayaran pajak Anda (fotokopi diperlukan untuk mencegah hilangnya tulisan pada struk ATM) Bagaimanakah pelaporan PPh 1% berdasarkan PP 46 2013? Bagi Anda wajib pajak yang telah menyetorkan PPh PP 46 dan telah terdapat validasi NTPN pada SSP/struk ATM, Anda tidak perlu melaporkan SPT Masa PPh Pasal 4(2). Anda dianggap telah melaporkan SPT Masa sesuai tanggal validasi NTPN. Oleh karena itu, selalu pastikan terdapat validasi NTPN pada SSP atau struk ATM dan simpanlah bukti pembayaran Anda.
Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak 1500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.
ISTIMEWA
FOTO BARENG: Selamat datang di Kampoeng Bahasa Desa Magelenan Sepanjang, Glenmore. Tim hikasamore dan Desa Sepanjang berhasil melatih warga desa berbahasa Inggris.
Kades Rojikin Sukses Bahasa Inggriskan Warga SUKSESNYA warga Dusun Magelenan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore berlatih berbicara bahasa Inggris tidak terlepas dari peran Kepala Desa Sepanjang, Rojikin. Selama dua tahun dalam proses belajar bahasa Inggris itu, sosok Kades Rojikin sangat welcome terhadap program ini. Menurut Kades Rojikin, pihaknya bertekad mewujudkan Magelenan menjadi kampung bahasa, yang nanti akan menjadi wisata pendidikan bertaraf nasional, serta sebagai wahana pendidikan praktis bahasa
Inggris. Semua ini bisa dimanfaatkan masyarakat umum dan pelajar untuk melatih percakapan bahasa Inggris. “Harapan kami dengan kampung bahasa ini, Magelenan menjadi warna tersendiri dari gebrakan program pariwisata di Banyuwangi. Karena itu, kami mewajibkan perangkatnya untuk melek bahasa Inggris guna menunjang edutourism di Magelenan. Dan saya mengucapkan terima kasih kepada ketua pendiri kampong bahasa Glenmore, Uncle Dimas yang telah membantu kami,” ujar Rojikin. (adv)
37
Suryanto Dilantik Pjs Kades Sumberagung PESANGGARAN - Pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Suryanto diperpanjang untuk enam bulan ke depan. Pelantikan Pjs Kades Sumberagung, Suryanto dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang diwakili Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono di pendapa kantor desa kemarin (6/10). Hadir dalam acara itu, Forpimka Pesanggaran, dinas terkait, tokoh masyarakat, tokoh agama, para kepala desa di Kecamatan Pesanggaran, dan perwakilan dari PT BSI. Camat Pesanggaran Didik Joko Suhono, dalam pelantikan itu mengatakan, perpanjangan Suryanto sebagai Pjs Kades Sumberagung ini. karena selama enam bulan menjabat mampu memberikan pelayanan dan pembinaan kepada
EKO BUDIYONO/JPRG
PELANTIKAN: Camat Pesanggaran Didik Joko Suhono melantik Suryanto sebagai Pjs Kades Sumberagung.
masyarakat sangat baik. “Kinerja dalam pemerintahan sangat baik dan layak untuk diperpanjang lagi sebagai Pjs kepala Desa Sumberagung,” kata Camat Didik. Selama menjabat Pjs Kades Sumberagung, terang dia, Didik telah membawa Desa Sumberagung
menjadi juara 1 Desa Siaga dan mewakili Kabupaten Banyuwangi menyabet juara 2 Desa Siaga tingkat Provinsi Jatim. “Saya berharap siapa pun yang menjadi kepala desa definitif bisa melanjutkan dan membawa Desa Sumberagung lebih baik lagi,” harapnya. (*/abi)
.
38
.
Inspirasi
Jawa Pos
Rabu 7 Oktober 2015
Gerakan Nasi Bungkus
Gratis
bagi Musafir GERDA/RaBa
AKRAB: Lurah Penganjuran Eko Widodo (naik becak) membagikan nasi bungkus kepada tukang becak di Simpang Lima kemarin.
Buka Layanan Antar Alamat SELAIN program nasi bungkus gratis bagi kaum musafir dan duafa, Eddo juga membuka layanan antar alamat bagi warga. Maksudnya adalah, setiap warga yang ingin mengurusi berkas apa pun yang berkaitan dengan pemerintah tinggal diletakkan di kantor kelurahan, nanti petugas yang akan mengurus. Eddo menjelaskan hal itu dia lakukan demi mempermudah masyarakat. Namun, dia tak serta merta memberikan layanan itu secara in-
stan. Dirinya dan petugas desa tetap mengajari warga mengenai tata cara pengurusan, seperti IMB, pembuatan KK, KTP, dan akta kelahiran. Sehingga, meskipun mudah, masyarakat juga harus mengetahui prosedur pembuatan dokumen-dokumen itu. “Kebetulan kantor-kantor untuk mengurus kan dekat, sama-sama di kota. Jadi, kita bantu warga supaya mereka bisa merasakan fungsi petugas pemerintah yang siap membantu mereka, tapi ya tidak semua memanfaatkan. Yang penting kita siapkan,” terang Eddo. Atas programnya itu, setiap
hari nyaris ada saja dokumen yang diletakkan warga di kantor Kelurahan Penganjuran. Mereka tinggal menaruh map yang berisi persyaratan, meninggalkan nomor hand phone yang bisa dihubungi, lalu mereka tinggal menunggu berkas itu selesai diuruskan petugas kelurahan. Di samping program-program sederhana yang dijalankannya, Eddo juga mengatakan ada sebuah hal yang selalu berusaha dijaganya, yaitu kerukunan antar umat beragama di wilayahnya. Karena tepat di sepanjang jalan kantornya,
yaitu Jalan I Gusti Ngurah Rai, ada tiga lokasi peribadatan sekaligus; pura, gereja, dan pondok pesantren. Kerukunan itulah yang menurutnya menjadi salah satu hal yang dianggapnya sebagai kesuksesan. Tidak ada prestasi paling baik, menurutnya, selain menjaga perdamaian yang sudah ada. “Setiap umat yang ada di sini sering melibatkan satu sama lain ketika ada kegiatan, sehingga kerukunan mereka terjamin dan inilah salah satu hal yang kita jaga,” ungkap mantan lurah Pakis, Kecamatan Banyuwangi, itu. (fre/c1/als)
Belajar Memimpin dari Labuh Api, Mataram Selepas lulus SMAN 1 Genteng pada tahun 1996, Eko Widodo sempat berkeinginan bergabung bersama TNI AD. Tetapi, kala itu ibundanya tidak merestui. Sang ibu lebih suka anak keduanya itu melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun, hanya beberapa bulan saja menempuh perkuliahan, pria yang akrab disapa Eddo itu memilih angkat kaki dari kampus. Dengan alasan masih ada dua adiknya yang masih membutuhkan biaya pendidikan, akhirnya Eddo memilih merantau ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sana dia memperoleh kesempatan mendaftarkan diri ke Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN/kini IPDN). Hingga kemudian sampai tahun 2005, Eddo ditugaskan menjadi staf di kantor Kecamatan Labuhan Api di Mataram.
Selama bertugas di sana, Eddo mempelajari cara pegawai pemerintahan menangani masyarakat yang “cukup keras wataknya”. Belum lagi, ketika terjadi konflik antar warga yang dilihatnya saat itu cukup ramai. Sampai-sampai para pegawai pemerintahan harus meliburkan diri, dan baru bisa beroperasi kembali setelah satu minggu kemudian. Maka setelah dia berkesempatan kembali ke Banyuwangi sebagai staf di Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) pada tahun 2005. Dia pun optimistis dapat melakukan banyak hal. Karena selain kondisi keamanan Banyuwangi lebih kondusif, banyak orang pintar yang menurutnya dipekerjakan di sini. Sehingga akan mempermudah perkembangan daerah. Dia pun selanjutnya mulai menerapkan beberapa hal terutama bagaimana caranya untuk dapat menjadi pemerintah yang mendengarkan warganya. Kesempatan itu pun didapatinya sejak mulai diberi amanat sebagai Lurah Sobo di tahun 2007, Lurah Pakis di tahun 2010 dan Lurah Penganjuran dari tahun 2014 hingga saat ini. (fre/c1/als)
Miliki Ruang TungguBer AC dan Free Wifi
nya tampak cukup terbantu. Nama : Eko Widodo Karena seperti TTL : Banyuwangi, 20 Juni 1978 tukang becak dan Pekerjaan : Lurah Penganjuran sopir angkot, terIstri : Wiwin Hartini kadang mereka Anak : M. Bimo H. Al Farrabi (13) belum mendapat Hasbiallah Habibi (9) kan penumpang Riwayat Pekerjaan: hingga se-siang itu. Sehingga adanya 2001-2005: Staf Kecamatan Labuh nasi bungkus, bisa Api, Mataram 2005-2006: Staff BKD Banyuwangi mengurangi be2006-2007: Sekretaris Pribadi Asisten ban mereka untuk Administrasi Pemkab Bwi makan siang. Ada 2007 : Sekretaris Kel. Panderejo juga anak kos-ko2007-2008: Lurah Sobo san yang kehabisan 2009-2010: Kasi Pemerintahan Kec. uang, ada pula para Kota Banyuwangi musafir yang di 2010-2014: Lurah Pakis tengah jalan keha2014-Sekarang: Lurah Penganjuran bisan bekal sehingga bisa ikut mennasi, mereka saya minta tidak gambil nasi yang disediakan membeli, tapi menyisihkan se- olehnya. “Nanti rencananya bagian dari makanan yang mer- akan saya sediakan meja, supaya eka masak,” kata Eddo kepada mereka yang mau mengambil Jawa Pos Radar Banyuwangi. nasi tidak malu,” kata Eddo. Dengan nasi bungkus yang Pemberian nasi bungkus yang dibagi sejak pukul 11.00 di tampak sederhana itu pun, kata salah satu sudut Simpang Lima, Eddo dilakukannya agar nama Banyuwangi, itu Eddo melihat Banyuwangi sebagai kota welas banyak hal yang dia peroleh. asih semakin tepat disematkan. Seperti para warga yang men- Karena dia yakin orang-orang gambil nasi bungkus itu. Ada yang berasal dari luar kota pasti yang berprofesi tukang be- akan bercerita mengenai kondicak, pemulung, anak kos, dan si Banyuwangi. Terutama ketika musafir yang bepergian dari luar ada nasi bungkus gratis yang kota. Orang-orang itu menurut- mereka nikmati. (fre/c1/als)
Tentang Eddo
DINAS PU. PENGAIRAN BANYUWANGI
N A R I A G N FOTO PE uwangi
LOiaMlaBbAupati banasyi dan Irigasi” p
nserv o K , r i A isata Tema “W
Raih Hadiah Total
45
KATEGORI 1. PELAJAR 2. MAHASISWA 3. UMUM
JUTA RUPIAH
PENDAFTARAN 28 SEPT - 17 OKT 2015
GRATIS TEMU
TEKNIK
19 OKT 2015
Syarat & Ketentuan Lomba
1. Peserta wajib mendaftarkan diri & mengisi form pendaftaran yang disediakan panitia. 2. Foto hasil karya sendiri (bukan duplikasi/milik orang lain/hasil rekayasa). 3. Obyek foto meliputi: Tempat Wisata Air, Saluan Irigasi, Dam, Sumber Mata Air yang ada di wilayah Banyuwangi. 4. Foto belum pernah dipublikasikan/diikutsertakan dalam kompetisi apapun. 5. Foto adalah hasil foto kamera digital/analog (kamera konvensional). 6. Peserta wajib menyerahkan Soft Copy foto dengan format JPEG dan Hard Copy (cetak 10R/10RS) resolusi min 300 dpi. 7. Peserta bisa mengikutkan lebih dari 1 (satu) foto. PENDAFTAR 8. Olah digital diperbolehkan sebatas brightness, contrast, burning, cropping, PERTAMA DAPAT tanpa menambah, mengurangi dan menggabungkan dua atau lebih foto. Souvenir 9. Foto yang masuk ke panitia menjadi hak panitia dan dapat dipublikasikan dalam bentuk apapun. 10. Dibalik setiap foto wajib dicantumkan: Lokasi Foto, Judul Foto, Waktu Pengambilan dan Identitas Peserta.
00
Kantor Dinas PU. Pengairan Banyuwangi Jl. Adi Sucipto No 84C Banyuwangi Telp. (0333) 424676
Informasi & Pendaftaran
Kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi
Ira Diah 087 755 741 600 Rahmita Okky 087 806 672 777 Gerda 087 763 555 566 Benny 082 331 102 936
Jl. Yos Sudarso No. 89C Banyuwangi Telp. (0333) 412224
kontak person
BANYUWANGI – Untuk menambah kenyamanan pelanggan, Istana Ban Banyuwangi menyediakan ruang tunggu full AC, dengan fasilitas free Wifi dan tayangan TV kabel, tentu membuat pelanggan dijamin tidak jenuh saat menunggu proses pemasangan ban berlangsung. Tak hanya itu, setiap pelanggan yang datang juga akan mendapat Welcome Drink gratis,“ ujar Revin, Manager Operasional Istana Ban. Revin menambahkan, bahwa semua fasilitas yang ada di Istana Ban memang bertujuan untuk memanjakan pelanggan. Dengan konsep pelayanan prima yang diberikan, wajar jika lambat laun toko ban yang terletak di Jl PB Sudirman No 14 Banyuwangi ( Sebelah Selatan Bank UOB Buana) Perliman Banyuwangi itu mulai ramai dikunjungi pelanggan. Selain memang harga ban yang lebih murah, program diskon juga menjadi daya tarik tersendiri. “ Setiap pembelian ban kami diskon hingga 25 per
ADA sebuah pengalaman yang cukup diingat Lurah Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi, Eko Widodo, saat dirinya masih merantau di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kala itu dirinya sedang bepergian menggunakan sepeda kayuh dan melewati salah satu kawasan wisata di sana. Dalam kondisi tidak memiliki uang sepeser pun, bapak dua anak itu tiba-tiba merasa haus. Karena tidak memiliki uang, dia pun memberanikan diri meminta air minum ke rumah salah satu warga. Warga itu memberinya minum sembari tersenyum. Dari situlah dia berpikir bahwa banyak orang di posisi dirinya. Oleh karena itu, ketika dia menjadi lurah di Penganjuran, Eddo menerapkan program pembagian nasi bungkus untuk kaum duafa dan musafir yang kebetulan melewati wilayahnya. Dia berpikir, dengan memberikan nasi seperti itu, selain membantu orang dia juga dapat membantu para warganya untuk bersedekah dan berbagi. Ada 31 rukun tetangga di wilayahnya, sehingga dalam satu bulan, tiap RT menyumbangkan nasi bungkus. “Rata-rata setiap RT menyumbangkan 20-120 bungkus
Pendaftaran bisa dilakukan via email : fotografi.pengairan@gmail.com
FORMULIR LOMBA FOTO PENGAIRAN
DIAN EFFENDI/JP-RaBa
SANTAI: Di ruang tunggu inilah para pelanggan Istana Ban Banyuwangi bisa bersantai menikmati semua fasilitas sambil menunggu proses pemasangan ban.
sen, onderdil diskon hingga 15 persen. Juga ada program gratis kaus cantik untuk pembelian paket ban dan oli, dan gratis isi angin nitrogen selama setahun, “ tambah Revin.
Di Istana Ban anda bisa men dapatkan semua jenis ban untuk sepeda motor jenis trail, motor sport, moge (motor gede), ves pa, motor bebek, dan matic, seperti merk Michelin, Battlax,
FDR, IRC, Corsa, Federal, Swallow, dan Aspira. Untuk layanan pelanggan dan informasi silahkan hubungi, Revin 082336611512, (0333) 415206. (*)
DINAS PU. PENGAIRAN BANYUWANGI
Kategori
:
Judul Foto
: ................................................................................................................................................
Lokasi
: ................................................................................................................................................
Waktu
( HH - BB - TT ) : ................................................................................................................................................
Nama
: ................................................................................................................................................
Pelajar
Mahasiswa
Umum
No. Telp./Hp : ................................................................................................................................................ POTONG FORMULIR INI DAN TEMPELKAN DI BELAKANG FOTO
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 7 Oktober 2015
BERITA UTAMA
39
Polres Mediasi Pengusaha Tambang dan Pemkab n LEWAT... Sambungan dari Hal 29
Dibeberkan juga, bagi pengusaha tambang yang sama sekali belum punya IUP wajib mengajukan ke pemerintah provinsi. Bagi pemohon yang izinnya masih di tingkat kabupaten sebaiknya segera dilimpahkan ke provinsi. Selain itu, bagi pengusaha yang IUP-nya dikeluarkan dari kabupaten tetap boleh beroperasi sampai IUP yang dikantongi habis masa berlakunya. Sementara itu, lalu kalang kendaraan besar pengangkut batu dari Paspan terus berlanjut. Siang-malam dump truck terlihat mengangkut batu ke Pantai Boom. Keberadaan kendaraan itu menyebabkan arus kendaraan menjadi sedikit tersendat. Kendaraan berat yang cukup mudah ditemukan menembus jalanan kota Banyuwangi adalah
truk bermuatan pasir dan batu. Terkadang kendaraan bermuatan berat itu tidak didukung alat keselamatan yang memadai berupa terpal penutup muatan. Pemandangan itu tentu saja membuat miris pengguna kendaraan lain. Menjawab kondisi tersebut, Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Amar Hadi Susilo mengatakan, kendaraan bermuatan berat boleh masuk jalanan kota dengan syarat. “Ada toleransi bila mau masuk kota. Pemilik atau sopirnya wajib mengajukan izin resmi kepada pihak kepolisian,” bebernya. Izin itu berlaku secara periodik. Artinya, izin yang diberikan ada batas waktunya. Selain harus mengajukan izin, kendaraan bermuatan besar yang melintas juga wajib memiliki standar keselamatan. Salah satunya menggunakan penutup atau terpal di
atas muatannya. Itu agar material yang diangkut terhindar dari risiko yang tidak diinginkan. “Muatan harus ditutup terpal,” tegas Amar. Sementara itu, jalan berliku permasalahan tambang dan galian tipe C terus menjadi isu hangat di Banyuwangi. Seolah mencari terobosan atas masalah tersebut, pemerintah daerah bersama Polres Banyuwangi berencana mengundang seluruh pengusaha dan pemilik tambang dan galian tipe C tersebut. Tujuannya satu, yakni mencari solusi untuk semua pihak. Rencananya, pertemuan antara pemerintah dan kepolisian bersama pemilik serta pengusaha tambang itu akan digelar siang ini di Gedung Wanita Paramitha Kencana. Pertemuan itu merupakan hasil tindak lanjut pertemuan pihak kepolisian dan
pemerintah daerah di Rupatama Polres Banyuwangi kemarin. Dalam koordinasi itu hadir Kepala BPPT Abdul Kadir dan Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama bersama jajaran. Kadir menjelaskan saat ini di Banyuwangi ada sembilan tambang yang mengantongi izin resmi. Jumlah itu dirasa kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan material saat ini. Masalahnya kini pengurusan perizinan tambang tidak menjadi kewenangan pemerintah daerah, melainkan pemerintah provinsi. Di situlah masalah muncul. Sebab, dari 21 tambang yang mengajukan izin tersebut, hingga kini belum ada yang izinnya terbit. Alhasil, kalau tambang yang tidak mengantongi izin itu ditindak secara represif, tentu saja berpotensi memunculkan kegaduhan. Makanya, dia mewacanakan agar
Murni Harta Digantikan Sumaji n MUTASI... Sambungan dari Hal 29
“Ya benar, akan ada mutasi di bagian pimpinan kepala satuan lalu lintas,” ujar Kompol Mustaqim, Kabag Sumda Polres Banyuwangi, kemarin. Meski sudah dipastikan ada
pergantian pentolan polantas, Mustaqim belum bisa memastikan waktu serah-terima akan dilakukan. Namun, merunut tradisi yang ada, biasanya sejak TR muncul prosesi serah-terima akan dilakukan paling lambat dua pekan sesudahnya. Mutasi merupakan bagian dari penyega-
ran di tubuh polisi lalu lintas. Samirin sebelumnya pernah menjabat sebagai Kasatlantas Polres Lumajang. Sementara itu, kepindahan Amar Hadi ke PJR disebutsebut sebagai bagian dari rencana menempuh pendidikan lanjutan kepolisian. Sebelum-
nya, di internal polantas sudah terjadi mutasi. Itu ditunjukkan dengan pergantian jabatan di posisi kanitregident. Pejabat lama, Iptu Murni Harta, diganti Iptu Sumaji. Sumaji sebelumnya menjabat sebagai Kanitregident Polres Tulungagung. (nic/c1/aif )
Wisatawan ke Ijen mulai Ramai Lagi n SIANG... Sambungan dari Hal 29
Dia menambahkan, para pengunjung Gunung Ijen sudah bisa mendaki kawah sejak pukul 04.00 dan sudah harus turun sebelum pukul 15.00. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi pengunjung dan penambang belerang berada di atas kawah Gunung Ijen pada malam hari. ”Pendakian malam hari masih belum diperbolehkan. Maksimal sebelum pukul 15.00 kawasan kawah harus steril dari pengunjung,” ujarnya. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, sejak jalur pendakian dibuka pada siang hari kemarin, para pengunjung sudah mulai berbondongbondong menuju kawah Gunung Ijen pada siang hari. Pujiadi menyebutkan, wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik sudah mulai terlihat mendaki Gunung Ijen sejak jalur pendakian dibuka kembali. ”Sudah ada beberapa yang mulai naik ke kawah sejak dibuka tadi (kemarin),” tuturnya. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Bambang Heri Purwanto, menjelaskan kem-
ISTIMEWA
BACA KORAN JP-RABA:Turis asal Prancis, Frederic Vincent Robert dan Nagui Bol, ketika mampir di Resto Kedung Lumpang, Glagah, kemarin.
bali dibukanya jalur pendakian ke kawah Gunung Ijen sejak kemarin karena aktivitas kegempaan Gunung Ijen sejak tanggal Senin (5/10) kemarin sudah berangsur menurun. Gempa tremor memang masih terjadi, tapi intensitas kegempaan sudah berada pada amplitude 0,5 – 3 milimeter dan dominan 1 milimeter. Selain itu, pantauan visual yang dilakukan pihak PPGA, warna kawah Gunung Ijen yang sebe-
lumnya berwarna putih saat ini sudah mulai berubah menjadi kehijauan. Namun, warna putih di dalam air kawah Gunung Ijen masih saja terlihat sampai pantauan terakhir kemarin. ”Karena warna kawah masih terlihat keputihan, maka dari itu pendakian malam masih belum diperbolehkan,” jelas Heri. Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin menemui dua orang turis asal Prancis yang baru pulang dari Ijen. Mereka adalah
Frederic Vincent Robert dan Nagui Bol. Mengendarai sepeda motor, sejoli muda itu mampir di Resto Kedung Lumpang, Glagah. Keduanya mengaku senang dengan pemandangan alam menuju Ijen. “I had two days in Banyuwangi. Mount Ijen pretty good. (Saya sudah dua hari di Banyuwangi. Gunung Ijen cukup bagus, Red),’’ ujar Vincent yang mengaku tinggal di Hendry Remy 27700 Des Andelys, France, tersebut. Sekadar tahu, jalur pendakian ke kawah Gunung Ijen sempat ditutup untuk umum sejak Kamis (1/10) lantaran aktivitas kegempaan Gunung Ijen dilaporkan mengalami peningkatan, yakni pada angka amplitudo 0,5 – 5 milimeter dan dominan 3 milimeter. Bahkan, saat meningkatnya aktivitas kegempaan tersebut, dari dasar kawah Gunung Ijen dilaporkan terjadi ledakan atau bualan (upwelling) yang terdengar cukup keras selama tiga kali. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejak adanya ledakan dari dasar kawah tersebut, aktivitas pendakian ke kawah Gunung Ijen ditutup sementara untuk umum setelah adanya upwalling tersebut. (tfs/c1/aif)
Dua Pekan Gulung 12 Tersangka n PELAJAR... Sambungan dari Hal 29
“Kebanyakan konsumennya pelajar,” akunya di hadapan penyidik Satnarkoba Polres Banyuwangi kemarin. Menurutnya, pasar di kalangan pelajar cukup menjanjikan. Ribuan pil treks yang diamankan dari rumahnya menunjukkan luasnya pangsa pasar pelaku. Dari rumahnya, polisi menga-
mankan sedikitnya 14.106 pil treks dan 2505 pil dextro. Penangkapan Priswanto merupakan pengembangan penangkapan pelaku lain, Sunawan, 25. Pemuda Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu ditangkap lebih dulu atas kasus yang sama. Dari tangannya, polisi mengamankan 40 butir pil treks dan uang tunai Rp 400 ribu. Kapolres Banyuwangi AKBP
Bastoni Purnama bersama Kasatnarkoba AKP Agung Setyo Budi mengatakan, pelaku yang ditangkap kebanyakan pemain lama. Mereka sudah lama menjadi incaran polisi dalam berbagai kasus narkoba, mulai obat keras hingga zat psikotropika. “Semua pemain lama,” katanya. Total dalam dua pekan terakhir, Polres Banyuwangi berhasil menggulung 12 tersangka kasus narkoba dan obat keras. Dari
penangkapan itu, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya ganja, sabusabu, pil trek, pil dextro, dan barang bukti lain. Rinciannya, barang bukti sabusabu yang diamankan mencapai 3,13 gram, ganja 9,87 gram, 16.106 pil treks, dan 2.500 pil dextro. Semua pelaku kini sudah berada di sel tahanan Mapolres Banyuwangi untuk menjalani prosesi hukum lebih lanjut. (nic/c1/aif)
Pindah Ruang Kelas Semua Murid Berlari n BERANGKAT... Sambungan dari Hal 29
Begitu juga sebaliknya. Guru yang aktif di bidang bahasa Inggris itu menambahkan bahwa dirinya membawa cukup banyak alat peraga dari Banyuwangi. “Saya akan memperkenalkan budaya, terutama budaya Banyuwangi, baik tari maupun musik. Saya harap ke depan banyak guru Banyuwangi yang memiliki kesempatan yang sama,” kata Lina. Begitu tiba di Korea pada tanggal 1 Oktober kemarin, Lina menceritakan jika dirinya dan ke-14 guru lainnya langsung memperoleh materi tentang orientasi kultur Korea. Selanjutnya di hari kedua mereka memperoleh materi tentang sistem pendidikan di Korea dan dilanjutkan dengan belajar bahasa Korea di hari ketiga sampai ke lima. Sebelum dilepas ke sekolah tempatnya mengajar yaitu Ele-
mentary School of Gwangju National University of Education, dirinya diminta menunjukkan perform kebudayaan. Maka bersama seorang guru dari Sidoarjo, Lina pun membawakan tari Gandrung yang diiringi lagu sindenan. Barulah pada hari keenam, yaitu Selasa (6/10) kemarin, dia mulai melakukan observasi ke sekolah yang akan ditempatinya selama tiga bulan ke depan. Di sana Lina melihat jika penataan pendidikan di Negeri Gingseng itu baik secara sistem maupun bangunan cukup rapi. Jam belajar siswa di sekolah, lanjut ibu satu anak itu, berjalan sekitar 8,5 jam. Berdasar penglihatannya, para siswa tidak ada yang berjalan saat akan berpindah tempat. Mereka semua berlari meskipun waktu belajar masih panjang. Setiap siswa masuk sejak pukul 08.30 sampai 17.00. Setiap jam pelajaran diatur dengan durasi 40 menit. Dan setiap jam pelajaran usai, guru menyediakan 10 menit un-
tuk istirahat. Ditambah dengan istirahat makan siang sekitar 50 menit. Disiplinnya para murid itu tidak lepas dari kinerja para guru yang baginya selalu berusaha jauh lebih disiplin. Para guru ratarata kata Lina bekerja di kisaran waktu sembilan jam, mereka pun wajib datang maksimal 30 menit sebelum jam pelajaran siswa dimulai. “Di sini kompetensi guru diukur setiap tahun dengan pengawasan kepala sekolah, pengawas dan wali murid, yang nilainya kurang akan di training, di sini lahannya cukup luas sehingga siswa bisa leluasa dalam belajar dan mempraktikkan apa mereka dapat,” ujarnya. Selama tiga bulan di sana, Lina kemungkinan dirinya akan mengajar di kelas besar. Karena di kelas besar seperti kelas enam para siswanya sudah menguasai bahasa Inggris dengan baik. Sehingga bisa menghindarkan missing understanding ketika dirinya mengajar nanti. “Di sini sama
dengan di Indonesia, ada guru kelas yang mengajar semua materi kecuali olahraga, seni dan musik. Saya berharap teman-teman di Banyuwangi juga memiliki kesempatan yang sama untuk memotivasi diri,” harapnya. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan, terpilihnya salah satu guru di Banyuwangi menandakan ada peningkatan kualitas SDM di Bumi Blambangan ini. Korea, kata Sulih, menjadi salah satu negara di Asia dengan perkembangan yang cukup pesat. Ke depan dia ingin para guru mau meningkatkan kemampuannya sesuai dengan harapan pemerintah pusat dan seluruh masyarakat. “Kita sudah menggunakan standar kompetensi penilaian (SKP) agar para guru termotivasi untuk meningkatkan SDM-nya, dengan begitu ke depan kita harap banyak guru berkualitas tinggi yang tentunya berdampak bagi kemajuan Banyuwangi,” ujarnya. (c1/aif)
tetap ada toleransi terhadap beberapa tambang pasir agar tetap beroperasi. Syaratnya, mereka sudah mengurus atau sedang mengurus izin. “Bila tidak ada niat mengurus izin, silakan ditutup,” serunya. Bastoni Purnama mendukung gagasan yang dilontarkan BPPT tersebut. Dia menegaskan, tambang yang sudah dalam proses kepengurusan izin bisa diberi toleransi. Bagi yang tidak punya izin atau belum mengurus, itu wajib ditertibkan. “Kalau tidak ada izin baru
ditertibkan,” tegasnya. Masalah itu rencananya juga akan dibawa ke forum penambang bersama kepolisian dan pemerintah daerah. Dalam pertemuan itu Bastoni berharap ada win-win solution atas masalah tersebut. Sebelumnya diberitakan, Bupati Abdullah Azwar Anas buka suara terkait maraknya penambangan pasir dan batu (sirtu) di Banyuwangi. Mengantisipasi kejadian mengenaskan yang menimpa aktivis anti tambang pasir di Lumajang, Anas berharap
para pengusaha tambang melaksanakan kewajiban reklamasi lahan bekas tambang sebelum warga sekitar melakukan protes. Dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD Banyuwangi Senin kemarin (5/10), Anas mengaku sudah berdiskusi dengan Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama. “Pak Kapolres oke untuk segera melakukan identifikasi terkait meluasnya penambangan pasir di Banyuwangi,” ujarnya kala itu. (nic/c1/aif)
Sandiaga Targetkan Seribu Pelari n TOTAL... Sambungan dari Hal 29
“Even tersebut selaras dengan upaya kami mengembangkan sport tourism. Kami menyandingkan olahraga dengan keindahan alam Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Sementara itu, founder gerakan BUB, Sandiaga Uno, mengatakan Banyuwangi dipilih sebagai lokasi even tersebut lantaran kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini memiliki
potensi yang sangat menjanjikan. Even tersebut digeber sebagai bagian dari sport tourism yang tengah dikembangkan Banyuwangi. “Sport tourism saat ini digandrungi berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia. Tahun ini saja ada 200 runner Indonesia yang ikut even lari di Berlin. Mereka selalu mencari lokasi baru. Banyuwangi dengan segala potensi alamnya saya pikir pas jadi destinasi baru,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta beberapa hari lalu (29/9).
Pendaftaran Banyuwangi International Run 2015 sudah dibuka mulai 16 September lalu hingga 13 Oktober 2015. Para peserta dapat mendaftarkan diri melalui http://banyuwangirun.com/id/ atau melalui akun Facebook Banyuwangi Run. “Kami menargetkan seribu pelari yang terdiri atas penggiat dan komunitas olahraga lari, wisatawan, sekaligus pengunjung, dan masyarakat umum kota Banyuwangi, ikut dalam Banyuwangi International Run ini,” pungkas Sandiaga. (sgt/c1/aif)
Rutin Nonton Bareng di Rumah n INGIN... Sambungan dari Hal 29
Pria kelahiran Sawahan, Surabaya, 45 tahun silam tersebut sudah berjibaku dengan olahraga keras itu sejak muda. Sebelum meneruskan karir sebagai seorang dokter gigi, bapak dua anak itu dapat dikatakan menekuni sepak bola. Namun, setelah sang ibu menyuruhnya memilih sekolah atau sepak bola,
Ilyas muda berhenti mengolah si kulit bundar. Padahal, kala itu bakat sepak bolanya sedang dilirik Persatuan Sepak Bola Angkatan Darat (PSAD) untuk diseleksi. Meski bakatnya sebagai pesepak bola tidak tersampaikan, dokter RSUD Blambangan itu tak diam. Olahraga futsal yang mulai ngetren lima tahun terakhir membantu dia dalam menyalurkan keinginannya bermain bola. Tak hanya itu, alumni kedok-
teran Unair tahun 1982 itu juga masih rutin nonton bareng (nobar) terutama jika tim kesayangannya, FC Barcelona, bermain. Bersama teman-temannya, Ilyas membuat acara nobar sendiri di rumahnya. “Yang penting ramai, ada temannya, tapi lebih seru kalau bisa nonton langsung ke Camp Nou markas Barcelona. Saya dulu pernah nonton waktu pemainnya masih Emilio Boutragueno,” kenangnya. (fre/c1/aif)
Dana Perimbangan Ditarget Rp 1,47 T n PROYEKSI... Sambungan dari Hal 33
Selain itu, kapasitas fiskal Banyuwangi telah mencapai Rp 2,5 triliun lebih, Para pekerja THL ini perlu didorong untuk mempunyai daya beli yang meningkat di tengah kelesuan ekonomi, di samping mengurangi kesenjangan penghasilan bagi kaum lemah. Seperti diberitakan kemarin, postur APBD 2016 pendapatan daerah pada APBD Banyuwangi 2016 diproyeksi sebesar Rp 2,504 triliun. Angka ini naik sebesar
Rp 109,848 miliar atau 4,51 persen dibandingkan target pendapatan daerah pada APBD 2015 sebesar Rp 2,394 triliun. Pendapatan daerah tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 306,762 miliar, dana perimbangan mencapai Rp 1,47 triliun, serta lainlain pendapatan yang sah sebesar Rp 727,01 miliar. PAD Banyuwangi pada APBD 2016 diproyeksi meningkat sebesar Rp 57,725 miliar atau naik 23,18 persen dibanding APBD 2015. Pos belanja daerah pada APBD
2016 diproyeksi mencapai 2,756 triliun. Angka ini naik sebesar184,705 miliar atau 7,18 persen dibanding target belanja daerah pada APBD 2015. Belanja daerah pada APBD 2015 ditarget sebesar Rp 2,572 triliun. Sementara itu, pos penerimaan pembiayaan daerah pada APBD 2016 diproyeksi sebesar Rp 252,741 miliar. Angka ini naik 74,856 miliar atau 42,08 persen dibanding APBD 2015. Pengeluaran pembiayaan daerah pada APBD 2016 diproyeksi nihil. (sgt/c1/afi)
40
Jawa Pos Rabu 7 Oktober 2015
daftar pemilih
KPU Tunggu Data Panwaslih BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) buka suara tentang pernyataan Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Bupati (Panwaslih) Banyuwangi, Atim Hariyadi. KPU minta Panwaslih menyerahkan data by name by address calon pemilih yang diindikasi memiliki nomor kartu keluarga (NKK) dan nomor induk kependudukan (NIK) invalid. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU, Suherman mengatakan, Panwaslih menyebut ada calon pemilih dengan NKK kosong dan NIK invalid. Selayaknya itu disebutkan secara detail, yakni by name by addres. “Itu sebagai daftar kita untuk berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Karena NKK dan NIK itu wilayahnya Dispendukcapil,” ujarnya kemarin (6/10). Me nu r u t Su h e r ma n , Panwaslih hanya menyebut ada sekian penduduk dengan NIK invalid dan NKK kosong yang terdaftar dalam DPT. Tetapi, tidak disebutkan secara jelas nama-nama dan alamat penduduk dengan NIK invalid DOK.RaBa dan NKK kosong tersebut. Suherman “Kami masih menunggu data dari Panwaslih. Nama-namanya siapa dan alamatnya di desa mana. Itu harus jelas,” paparnya. Masih kata Suherman, pihaknya menghargai hak seseorang untuk menggunakan hak konstitusionalnya. NIK dan NKK seharusnya tidak menghambat hak seseorang untuk memilih. “Memang salah satu unsur pendataan pemilih harus menyebut ada NKK dan NIK. Ketika dua item itu tidak ada, Panwaslih harus menyebutkan secara detail,” tuturnya. Seperti diberitakan, DPT Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi Jumat lalu (2/10). Walau sudah ditetapkan, Panwaslih tetap mengawasi kemungkinan adanya pemilih bermasalah yang berpotensi mengacaukan pilbup. Berdasar hasil rekapitulasi yang dilakukan dalam rapat pleno terbuka KPU, jumlah warga yang terdaftar dalam DPT mencapai 1.304.745 jiwa. Dibandingkan jumlah penduduk yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang mencapai1.319.578 orang, jumlah DPT tersebut turun sekitar 14.833 jiwa. Setelah ditetapkan, Panwaslih Banyuwangi akhirnya menerima salinan DPT secara by name by address dari KPU Senin (5/10). Setelah menerima salinan DPT tersebut, Panwaslih langsung melakukan analisis ulang seperti yang dilakukan pada Daftar Pemilih Sementara (DPS). (sgt/c1/afi)
8 Kecamatan Jadi Lumbung Suara n DPT Kecamatan Muncar Tembus 104 Ribu, Banyuwangi 86 Ribu
DPT Pilbup Banyuwangi 2015
BANYUWANGI - Delapan kecamatan dari 24 kecamatan di Banyuwangi dipastikan akan menjadi lumbung suara dua peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 mendatang. Sebab, delapan kecamatan itu memiliki daftar pemilih tetap (DPT) jumbo dibandingkan 16 kecamatan lain. Dari 1.304.745 pemilih tetap pilbup yang telah ditetapkan KPU, sekitar 594.511 pemilih ada di delapan kecamatan itu. 710.234 pemilih lain tersebar di 16 kecamatan. Berdasar penetapan pleno KPU, delapan kecamatan dengan DPT jumbo itu adalah Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Rogojampi, Srono, Kalipuro, Cluring, Genteng, dan Sempu. Kecamatan Muncar memiliki 104.272 pemilih disusul Kecamatan Banyuwangi 86.379 jiwa dan Kecamatan Rogojampi dengan 77.238 orang. Kecamatan Genteng 69.305 orang, Kecamatan Cluring 62.333 orang, Kecamatan Sempu 60.824 orang, dan Kecamatan Kalipuro 60.376 orang. Sementara itu, jumlah pemilih di 16 kecamatan berada di bawah angka 60 ribu orang. Kecamatan Muncar pemilih laki-laki sekitar 52.482 orang dan pemilih perempuan 51.709 pemilih. Kecamatan Banyuwangi pemilihnya didominasi pemilih perempuan dengan jumlah 44.404 orang, sedangkan pemilih laki-laki hanya sekitar 41.975 orang. Selain Kecamatan Banyuwan-
Wongsorejo
59.533
Kab. Bondowoso
Giri
22.301 Kalipuro
Singojuruh
60.376
42.906
Glagah
Glenmore Kalibaru
86.379
Genteng
51.075
Kabat
69.305
40.997
60.824 50.175
Pesanggaran Tegalsari
Rogojampi
77.238
Srono
Gambiran
41.246
57.013
Singojuruh
Sempu
Kab. Jember
Banyuwangi
27.396
42.906
73.784 Cluring
Muncar
62.333
104.272
42.281 Siliragung
Purwoharjo
35.827
53.683
Bangurejo
50.276 Tegaldlimo
55.020
gi, pemilih perempuan juga mendominasi Kecamatan Kalipuro, Kecamatan Rogojampi, Kecamatan dan Cluring. Kecamatan Kalipuro dengan jumlah DPT 60.376 orang, sekitar 30.676 orang pemilih perempuan dan 29.700 pemilih laki-laki. Kecamatan Rogojampi memiliki 39.448 pemilih perempuan, sementara pemilih pria hanya 37.790 orang. Dominasi pemilih perempuan juga terjadi Kecamatan Cluring dengan 31.436 pemilih dan pemilih lakilaki hanya 30.877 orang. Jumlah DPT yang ditetapkan KPU itu berkurang banyak dari Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang ditetapkan KPU sebelumnya sebanyak 1.319.578 orang. Sedangkan jumlah DPT yang ditetapkan sebanyak 1.304.745 jiwa atau berkurang sekitar 14. 833 orang. Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, penurunan jumlah warga yang terdaftar dalam DPT disebabkan beberapa hal, di antaranya pemilih yang terdaftar ganda, pindah alamat, meninggal dunia. “Ini berkat penyisiran yang dilakukan petugas PPS bersama Panitia Pengawas Lapangan (PPL),” ujarnya. Meski DPT sudah ditetapkan, namun jumlah pemilih masih mungkin bertambah. Sebab, KPU masih membuka pendaftaran pemilih tambahan yang akan dimasukkan dalam DPT Tambahan (DPTb-1). Pendaftaran pemilih tambahan itu akan berlangsung mulai 13 Oktober sampai 20 Oktober mendatang. (sgt/c1/afi)
ReZA/RaBa
JELANG PURNA BAKTI usuf Widyatmoko Y ti a p u B l ki a W Azwar AnasBupati Abdullah
20 Oktober 2010 - 20 Oktober 2015
14
HARI LAGI
Support Pengusaha Kecil, Bupati Anas Kunjungi UMKM BANYUWANGI - Selama dua hari Bupati Abdullah Azwar Anas mengunjungi beberapa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selain mendorong pengembangan pelaku UMKM, Bupati Anas ingin mengetahui dampak pelemahan ekonomi nasional terhadap pelaku UMKM. Senin sore (5/10) Anas mengunjungi dua UMKM di Kecamatan Genteng. Tujuannya, pengusaha songkok di Dusun Tebuan, Desa Kembiritan, dan pengusaha konveksi bordir di Dusun Canga›an, Desa Genteng Wetan. Dalam kunjungan itu Anas melihat proses pembuatan bordir dan songkok. Saat melihat proses pembuatan bordir di tempat usaha milik Nur Kholis Khumaidi, Anas mengaku sangat terkesan. Meski tempatnya berada di pinggir kota, ternyata teknologi yang digunakan sudah modern. Usaha Nurkolis itu setiap bulan mampu memproduksi 2.000 buah dengan omzet Rp 10 juta. Mesin pembuatan bordirnya pun menggunakan mesin digital. Dalam sekali proses menghasilkan 18 bordiran. Usaha bordir
Nur kholis itu dibantu 18 bekerja yang bekerja selama 24 jam nonstop dengan sistem bergantian. «Hebat ya. Meski lokasinya jauh dari kota, tapi nggak kalah canggih peralatannya,” puji Bupati Anas. Selain melihat pembuatan bordir, Anas juga melihat produksi songkok. Anas juga sempat mencoba beberapa songkok buatan Ali Gufron. Sambil mencoba songkok, Anas sempat bertanya kepada sejumlah karyawan seputar pekerjaannya. “Sudah berapa lama di sini? Sehari mampu membuat berapa songkok,” tanya Anas kepada salah satu pekerja. Usaha milik Ali Gufron itu memiliki 70 pekerja. Setiap bulan mampu memproduksi 24.000 buah songkok dengan omzet Rp 60 juta per bulan. Saat musim haji dan menjelang Lebaran, omzetnya berlipat. Songkok bikinan Desa Kembiritan, Genteng, itu telah memenuhi pasar nasional. Pada Selasa kemarin (6/10) Anas meninjau UD. Sukodadi milik Muhibut Tobari yang memproduksi handycraft dan mebel. Saat melihat UMKM yang
Panen Raya Padi Hibrida KABAT - Bupati Abdullah Azwar Anas melakukan panen raya padi jenis hibrida di Dusun Kopenlaban, Macan Putih, Kecamatan Kabat, Selasa (10/9). Panen raya dilakukan di areal sawah seluas empat hektare binaan Pemkab Banyuwangi. “Panen raya ini menandakan semangat petani yang luar biasa dalam bekerja. Apalagi, kerja keras ini didukung pemerintah yang membantu bibitnya,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas usai melakukan panen raya padi. Setelah melakukan panen raya, Bupati Anas melakukan dialog dengan ratusan petani. Dalam kesempatan itu, petani meminta Pemkab Banyuwangi memperbaiki sarana pengairan
memproduksi barang ekspor itu, Anas mendengarkan bahwa pelaku usaha seperti UD. Sukodadi tidak terpengaruh melemahnya nilai tukar rupiah. Karena bahan baku produk tersebut tidak impor. Oleh karena itu, meski dolar naik, pelaku UMKM tidak bingung. “Barang kami memang dipasarkan ke Bali untuk ekspor. Bahan-bahannya saya beli di sini, jadi tidak terpengaruh dolar,” kata Muhibut. Omzet UD Sidodadi itu setiap bulan mampu meraup untung sekitar Rp 30 juta dengan jumlah karyawan sembilan orang. Melihat kerja keras sejumlah UMKM yang mampu survive saat ekonomi melemah ini, Anas semakin optimistis terhadap daya saing UMKM. “Selain bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, mereka mampu bertahan di tengah melemahnya rupiah atas dolar. Meski harus disiasati dengan menurunkan jumlah produksi demi menjaga agar tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Saya berharap UMKM semacam ini kualitas dan kuantitasnya terus ditingkatkan,” harap Bupati Anas. (c1/afi)
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
KUALITAS EKSPOR: Bupati Anas juga melihat proses produksi handycraft dan mebel yang memproduksi barang ekspor di Kecamatan Kabat.
PADI UNGGUL: Bupati Anas bersama Forpimka Kabat melakukan panen padi jenis hibrida di Desa Macan Putih.
tersier. “Airnya sudah cukup, Cuma kadang salurannya bocor. Tolong diperbaiki ya, Pak,” kata Sulaiman, salah seorang petani yang hadir. Padi hibrida yang ditanam merupakan jenis padi persilangan yang dijadikan bibit unggul. Padi hibrida memiliki kelebihan yang jauh lebih besar dibanding padi biasa. Jumlah anakannya lebih banyak, bisa mencapai 30–40 rumpun. Begitu juga jumlah bulirnya lebih banyak dan bisa mencapai 350 bulir per rumpun. Jenis lain hanya mencapai 200 bulir. Hasil produksinya praktis lebih besar. Satu hektare bisa menghasilkan 8,3 ton, sementara padi biasa hanya
6,3 ton. Bibit padi ini akan lebih maksimal bila menggunakan cara tanam rice intensification (SRI). Cara SRI ini juga lebih irit dalam pembibitan. Jika menggunakan SRI hanya membutuhkan 10–15 kg/ha, sedangkan sistem konvensional harus menyediakan 50–60 bibit/ha. Sekadar diketahui, luas sawah irigasi di Banyuwangi 65.457 ha dengan luas panen rata-rata dari 2010- 2014 sekitar 119.005 ha. Produksi padi dari tahun 2010 hingga 2014 rata-rata 784.147 ton/ha. Sementara itu, produksi padi dari Januari hingga September 2015 dengan luas panen 106.154 ha mencapai 65,28 kuintal/ha. (c1/afi)
PRODUK LOKAL: Bupati Anas saat mengunjungi rumah produksi songkok di Dusun Tebuan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng.
ALAT CANGGIH: Bupati Anas juga melihat proses produksi pengusaha konveksi bordir di Dusun Canga’an, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.