Radar Banyuwangi | 8 Agustus 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 8 AGUSTUS TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

RENDRA KURNIA/RABA

ABU VULKANIK: Gunung Raung masih terus menyemburkan asap hitam pekat kemarin. Semburan abu hampir merata mengenai wilayah Banyuwangi.

Merdeka bukan berarti bebas yang tak terbatas. Sebagai bangsa Indonesia harus tetap berpedoman pada empat konsensus dasar kebangsaan, Pancasila, UUD, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika” Tutut Hariyadi Rektor Untag 1945 Banyuwangi

Meeting Tiga Investor Batal Dua Hari ke Depan Berselimut Abu

Imbas Lumpuhnya Jalur Penerbangan BANYUWANGI - Aktivitas penerbangan di Banyuwangi kembali lumpuh total kemarin (7/8). Hujan abu yang masih mengguyur wilayah Banyuwangi dan sekitarnya memaksa otoritas perhubungan udara menutup Bandara Blimbingsari. Melalui Notice Of Airmen (Notam) Nomor C0689/05, penutupan yang sedianya diberlakukan sejak pukul 07.00 hingga pukul 10.00 kemarin diperpanjang hingga jam operasional Bandara Blimbingsari berakhir pukul 16.00. Setelah itu, sekitar pukul 18.30, keluar lagi Notam C0691 n

MENDUNG tipis yang menyelimuti wilayah kota Banyuwangi kemarin (7/8) sepertinya akan terus ada sampai dua hari ke depan. Bukan karena awan yang membawa material hujan, melainkan abu vulkanik Gunung Raung yang terbawa angin ke wilayah tenggara Banyuwangi n Baca Dua...Hal 39

MASIH TEBAL: Semburan abu vulkanik dari Gunung Raung mengotori teras masjid Baitul Ma’mur di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimno, Banyuwangi, kemarin (7/8)

Baca Meeting...Hal 39 DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

1. Visual: cuaca mendung, angin 4. Rekomendasinya, tenang. Suhu udara 22 C. Gunung warga dilarang Raung tertutup kabut. melakukan aktivitas di radius 2. Asap kelabu, tebal, tekanan lemah, 3 kilometer dari tinggi lk.700 - 1000 m condong ke puncak Raung tenggara-selatan (CCTV Ijen). Terdengar suara gemuruh lemah.

Laporan Gunung Raung (7/8) Pukul 12.00 sampai 18.00

Ramalan BMKG Q Semburan besar material Gunung Raung akan terus menyelimuti Banyuwangi. Terutama wilayah kota sampai ke Banyuwangi Selatan. Q Mendung tipis yang menyelimuti wilayah kota Banyuwangi akan terus ada sampai dua hari ke depan. Q Mendung bukan karena awan yang membawa material hujan, tapi abu vulkanik Gunung Raung yang terbawa angin ke wilayah tenggara Banyuwangi.

3. Seismik: tremor menerus Amplitudo: 7-32mm dominan 30 mm. Kesimpulan : Gunung Raung Siaga

GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

Bagi kami makna kemerdekaan cukup banyak. Khusus generasi muda harus memperkokoh iman, ilmu yang tinggi, keterampilan tertentu dan akhlakul karimah untuk Indonesia hebat”

Dirjen Hubdat Tegaskan Sudah Final KALIPURO - Setelah sempat diundur selama tiga bulan, keputusan Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) untuk melarang kapal landing craft tank (LCT) beroperasi kembali ditegaskan. Kemarin (7/8) diwakili Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Ketapang-Gilimanuk, Tri Yuli Andaru menegaskan peraturan tersebut akan diaktifkan mulai Minggu (9/8) besok. Di hadapan dinas terkait, mulai dari ASDP, Dinas Perhubungan Banyuwangi, Dinas Perhubungan Jembrana, Kodim 1617 Jembrana, Kementerian Perhubungan, Lanal Banyuwangi n

Masykur Aly Ketua PCNU Banyuwangi

KUCUR

NGOPAI

Kagumi Strategi Marketing Bupati A D VE R T ISING (marketing) bagi sebuah daerah sangat dibutuhkan. Terbukti, dengan menggunakan media advertising, sebuah kabupaten seperti Banyuwangi kini menjadi buah bibir di manamana. Hal itu diakui Fikhinizar Friviandi, 21, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Jakarta n Baca Kagumi...Hal 39

FOTO:RENDRA ENDRA KURNIA/RABA

Baca Dirjen...Hal 39

RENDRA KURNIA/RABA

TECHNICAL MEETING: Subari memberikan penjelasan seputar kostum di hadapan calon peserta BEC di kantor Disbudpar, kemarin.

Masuki Tahap Konsep Kostum BANYUWANGI - Persiapan peserta Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2015 sudah mencapai tahap konsep kostum. BEC kali ini mengusung tema “The Usingnese Royal Wedding” yang menggambarkan busana pengantin adat masyarakat Oseng, Banyuwangi. Untuk bisa tampil dalam acara tersebut, setiap peserta harus lolos audisi. Peserta juga harus mempersiapkan sebuah

desain busana yang merupakan transformasi dari busana adat dan kesenian tradisional Banyuwangi. Tema pengantin khas Oseng rupanya cukup menarik animo peserta dari tahun sebelumnya. Apalagi, tema ini memungkinkan setiap peserta berpasangan sesuai kostum. Saat technical meeting (TM) BEC Kamis kemarin (6/8) di pelinggihan Dinas Kebu-

dayaan dan Pariwisata Banyuwangi (Disbudpar) Banyuwangi, 160 calon peserta memperoleh pemahaman lebih dalam mengenai kostum yang akan mereka buat. Selain mengenai komponen dan desain kostum—baik sembur kemuning, sekar kedaton wetan, maupun mupus braen— para peserta juga diberi tahu tentang filosofi dari tema ketiga kostum itu n Baca Masuki...Hal 39

Mengunjungi Rumah Kediaman Mantan Bupati RMT Pringgokusumo

Meja Marmer Jadi Bidikan Pencinta Batu Akik P Peninggalan berharga diwariskan Raden Mas di Tumenggung (RMT) Pringgokusumo. Rumah Prin kediaman pribadi Bupati Banyuwangi ke-5 yang menjabat pada periode 1867-1881 itu hingga kini masih berdiri kokoh. Sayang, kondisi bangunan tersebut terkesan kurang terawat. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi LOKASINYA cukup nyelempit. Tepatnya di kawasan padat perumahan di Lingkungan Sri Tanjung, RT 03/

http://www.radarbanyuwangi.co.id

FREDY RIZKI/RABA

TAK BISA DITUNDA LAGI: Rapat konsolidasi terkait larangan operasi kapal LCT di Kantor ASDP Banyuwangi, kemarin (7/8).

SIGIT HARIYADI/RABA

KURANG TERAWAT: Dua keturunan mendiang Raden Mas Tumenggung Pringgokusumo duduk di teras rumah mantan bupati Banyuwangi ke-5 tersebut.

RW III, Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Banyuwangi. Rumah mantan orang nomor satu di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu hanya berjarak sekitar 500 meter sebelah timur rumah dinas bupati Banyuwangi, yakni Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Sekitar 25 meter dari gerbang masuk Jalan Sri Tanjung dari arah selatan, Anda akan menemukan gang sempit menuju arah timur. Saking sempitnya, gang itu hanya bisa dilalui satu motor. Jika kebetulan berpapasan dengan sepeda motor lain, kita harus menepi sejenak. Setelah berpapasan, baru kita bisa kembali menarik gas dan melanjutkan perjalanan n

Joni diplot jadi penasihat pemenangan Dahsyat Begitulah politik, lawan bisa jadi kawan! Besok hari terakhir kapal LCT beroperasi Daripada jadi besi tua mending dipakai rumpon ikan saja!

Baca Meja...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

30 PRESTASI

Beasiswa Porprov Cair kalau Sudah Kuliah BANYUWANGI - Seperti yang dijanjikan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, atlet berprestasi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015 akan mendapatkan ganjaran setimpal. Meski begitu, hingga kemarin belum ada satu pun atlet yang mendapatkan reward khusus dari Pemkab Banyuwangi itu. Peraih medali emas bakal mendapatkan bonus bea siswa kuliah dari awal hingga lulus strata 1 (S 1). Peraih medali perak bisa bekerja di lingkungan Pemkab Banyuwangi dengan menjadi tenaga harian lepas (THL). Tetapi, Bupati Anas tidak memberikan janji khusus kepada atlet yang hanya meraih medali perunggu. Yang pasti, Bupati Anas akan memberikan bonus tanpa uang Kita bangga atas tunai. Sebab, jika berupa uang apa yang mereka akan cepat habis. Kontingen Banyuwangi lakukan untuk sukses mempersembahkan Banyuwangi. 12 medali emas, 25 perak, dan 34 perunggu, dalam ajang Makanya, kita even tersebut. Para atsangat perhatian. multi let berprestasi itu masih Maka dari itu, kita menunggu respons langsung inventarisasi dulu Pemkab Banyuwangi. Mengenai hal itu, Plt Kedata-datanya.’’ pala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) BanyWawan Yadmadi uwangi, Wawan Yadmadi, Plt Kadispora Banyuwangi menegaskan sampai saat ini program beasiswa untuk atlet berprestasi tersebut masih dalam proses. ‘’Tidak ujug-ujug begitu saja,” katanya. Menurut dia, program beasiswa itu menjadi perhatian serius Pemkab Banyuwangi. Sebab, atlet berprestasi itu telah membawa nama harum bagi Banyuwangi. ‘’Kita bersama dengan Dispendik dan KONI melakukan pendataan,’’ terangnya. Yang pasti, jelas dia, bonus beasiswa tersebut tetap ditindaklanjuti. Maka dari itu, para atlet tidak perlu risau. ‘’Kita bangga atas apa yang mereka lakukan untuk Banyuwangi. Makanya, kita sangat perhatian,’’ bebernya. Dia menjelaskan, jika sudah ada anggaran khusus bagi peraih medali emas dalam ajang dua tahunan itu. Saat ini, jelas dia, tim sedang melakukan inventarisasi dokumen yang diperlukan. ‘’Ini langkah-langkah konkret yang kita lakukan,’’ tuturnya. Hasil pendataan awal, papar dia, tidak sedikit atlet peraih emas yang masih belum lulus SMA. Bahkan, ada yang masih duduk di bangku SMP. ‘’Maka dari itu, kita inventarisasi dulu data-datanya,’’ katanya. Dia menyebut, jika program beasiswa itu sangat membantu bagi atlet yang berprestasi. Seperti atlet berprestasi tapi tidak bisa melanjutkan kuliah karena keadaan ekonomi. ‘’Jadi, ini bea siswa sangat membantu bagi mereka,” pungkasnya. (ton/bay)

LOMBA FOTO

Si Kecil Bisa Berlomba dan Tampil di Koran BANYUWANGI - Memeriahkan HUT ke-70 Republik Indonesia (RI), Jawa Pos Radar Banyuwangi menggelar lomba fotogenik anak nuansa merah putih. Ada tiga kategori yang dilombakan, yakni kategori A untuk anak usia hingga 4 tahun, kategori B usia 4 – 7 tahun, dan kategori C usia 7 – 12 tahun. Syarat mengikuti lomba fotogenik anak ini cukup mudah, peserta wajib mendaftarkan diri ke tempat yang telah ditunjuk panitia. Menyerahkan foto terbaru ukuran 4R yang belum pernah dilombakan, registrasi peserta untuk 1 foto Rp 30.000, 3 foto Rp. 70.000, sedangkan 5 foto Rp. 100.000, dan jangan lupa wajib menyerahkan fotokopi akta kelahiran. Pendaftaran lomba fotogenik anak nuansa merah putih kemerdekaan dibuka mulai kemarin. Pendaftaran dapat dilakukan mulai sekarang di tiga lokasi, yakni kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jl. Yos Sudarso No. 89c Banyuwangi, Biro JP-Radar Genteng di Jl. KH. Hasyim Asyari, Ruko Madania R-06 Genteng, dan Biro JP-Radar Situbondo di Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo. Ayo meriahkan HUT kemerdekaan RI ke-70 dengan mengikuti lomba fotogenik nuansa merah putih kemerdekaan. Ada hadiah menarik dan langganan koran gratis yang dapat Anda raih. Foto peserta juga akan ditampilkan di koran. Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi (0333) 412224 atau kontak person Benny 082 33 11 02 936. (*/c1/bay)

INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com

Jawa Pos

Sabtu 8 Agustus 2015

Menunggu Honor, Ferdinand Sinaga Main Tarkam BANYUWANGI - Kasus tunggakan pembayaran terhadap dua pemain rekrutan Persewangi, Ferdinand Sinaga dan Slamet Nur Cahyo, akhirnya menemui titik terang. Setelah sempat tidak dibayar, dua pemain tersebut akhirnya beres dan bisa pulang ke kampung halaman masing-masing. Sebelumnya, dua pemain tersebut tertahan di Banyuwangi gara-gara hak mereka belum dibayar manajemen. Padahal, gaji rekan-rekannya setim sudah klir. Karena sudah dibayar, para pemain pun angkat kaki. Ferdinand Sinaga pusing tujuh keliling. Nah, sambil menunggu realisasi pen-

cairan, pemain terbaik ISL musim lalu itu rela bermain tarkam (antar kampung) yang digeber di lapangan Concrong, Kecamatan Rogojampi. Meski honornya tidak terlalu gede, tapi dana tersebut bisa dijadikan modal tambahan untuk pulang ke Makassar. Tetapi, persoalan pemain bintang tersebut jelas menjadi tamparan bagi Persewangi. Sisa tunggakan yang menjadi hak Ferdinand Sinaga mencapai Rp 6 juta. Dia baru bisa menikmati hasil keringatnya sendiri Kamis lalu (6/8). ‘’Alhamdulillah sudah dibayar manajemen,’’ kata asisten pelatih Persewangi, Imam Hambali, kemarin n Baca Menunggu...Hal 39

BISA DIANDALKAN: Pelatih Persewangi Nasrul Hariyono dalam konferensi pers usai pertandingan di turnamen Sunrise of Java Cup 2015 pekan lalu. RENDRA KURNIA/RABA

Nasrul Kripik Naik Kelas Langganan Asisten Pelatih Siap Jadi Nakhoda Persewangi BANYUWANGI - Turnamen bertajuk Sunrise of Java Cup 2015 telah berlalu. Arema menjadi juara dalam even tersebut, sedangkan Persewangi menjadi juru kunci.

Meski tidak mampu menjadi juara, tapi Persewangi sukses mengandaskan Arema yang notabene beda level. Tetapi, Singo Edan, julukan Arema, tetap melenggang sebagai juara karena menang head to head atas Bali United yang mengemas nilai sama, yaitu enam poin n Baca Nasrul...Hal 39


Jawa Pos

Sabtu 8 Agustus 2015

BERAS IR 64 0

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

9.600

33

EKONOMI BISNIS R A D A R

DAGING SAPI

0

11.500

10.300

TELUR AYAM RAS

DAGING AYAM BROILER

0

0

115.000

B A N Y U W A N G I

KACANG KEDELAI IMPOR

0

32.400

KACANG KEDELAI LOKAL

0

18.900

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

1400

1000

53.400

20.800

BAWANG MERAH

0

9.300

BAWANG PUTIH

0

8.500

0

16.000

15.600

ISTIMEWA

Duffel Bag, Tas Jinjing Anti Air

K

EDATANGAN duffel bag atau tas jinjing anti air di outlet Respiro Banyuwangi semakin melengkapi outfit pencinta produk Respiro. Duffel bag dirancang 100 persen tahan air menggunakan bahan PVC tarpaulin. Tas yang memiliki daya tampung 20 dan 30 liter ini merupakan pilihan tepat untuk kegiatan outdoor. Duffel bag mudah ditenteng dan bisa di selempang. Cocok untuk yang aktif di travelling, adventure maupun camping. Duffel bag juga cocok dibawa saat tour menggunakan roda dua karena mudah diletakkan dengan tali tambahan. Desain, duffel bag terlihat simpel tanpa zipper dan eksklusif dengan pilihan warna yang trendy dan mencolok. Selain duffel bag, Respiro juga menyediakan produk penunjang berkendara lainnya seperti

CHIN JULLIEN/RABA

BAKAL SEMARAK: Lokasi Pameran Pasar Rakyat di depan Gesibu Blambangan masih dipersiapkan kemarin.

Pasar Rakyat Ajang Konsolidasi UMKM BANYUWANGI - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Koperasi bakal dirayakan dengan meriah di Banyuwangi. Hari ini untuk mengawali acara puncak HUT Koperasi, Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi mengadakan jalan sehat yang start dan finis di depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Dalam acara jalan sehat itu, Dinkop UMKM menggandeng Rumah Sakit Yasmin untuk memberikan layanan kesehatan gratis dan donor darah. “Kami harap kegiatan ini dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Kepala Dinkop UMKM Rachman, Alief Kartiono.

Usai jalan sehat, kata Alief, acara dilanjutkan tasyakuran bersama jajaran forum pimpinan daerah (forpimda). Pada malam harinya, dilakukan pembukaan pameran pasar rakyat di depan Gesibu Blambangan. Ada ratusan pelaku usaha, baik mikro, kecil, maupun menengah, yang terlibat dalam Pasar Rakyat tersebut. “Kita menampilkan produkproduk unggulan UMKM, baik kerajinan, aksesori, pakaian, maupun kuliner,” kata Alief. Peserta pameran UMKM dituntut menampilkan produk mereka semaksimal mungkin. Sebab, pasar rakyat itu merupakan momen konsolidasi pelaku UKM untuk mengenalkan

produk mereka kepada masyarakat luas. Selain itu, jika tidak ada halangan, perwakilan gerakan koperasi akan membuka stan khusus bursa kerja. Dinkop-UMKM menyediakan 25 stan ukuran 4x6 dan 55 tenda kerucut. Posisi peserta UKM kali ini akan dikombinasikan, tidak terpaku jenis produknya. Pameran akan digelar hingga 12 Agustus mendatang. Untuk membuat Pasar Rakyat lebih menarik, Alief mengaku mengangkat tema wood recycling atau kayu bekas. Selain itu, pihaknya juga akan menghadirkan artis-artis Banyuwangi ditambah pesta kembang api. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Staff Admin Dbthkn Staff Admin 20-35 Th, SMA Sdrjt, Pny SIM C (Pny Motor) Bs. M. Excel & Word, Lamaran Ke Perum Permata Banyuwangi Jl. Yos Sudarso No. 99, Bwi Hp. 085331035733

Tukang Masak

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Rumah Banyuwangi

Honda Jazz

Mitsubishi Colt

DIJUAL rumah & ruko L 10x15 = 150 M2 lok Banyuwangi utara pabrik Es bisa dobeli dengan cash atau kredit dan juga bisa disewa hrg nego Hub (0333) 631526-535176, 0811351148

Dijual Honda Jazz RS 12 Putih manual / 10 hitam matic hrg Rp 185 jt/Rp 165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb: 082142194111

Dijual 5 truk Mitsubishi tahun 2005 s/d 2011. Bak kayu, Dam, siap pakai dan istimewa. Hubungi 081350062501; 081349513231

Rumah Desa Balak

Toyota Fortuner

Pick Up

DIJUAL tanah+bangunan L4x8 = 32 M2 + 10x15 = 150 M2 bisa di beli dengan cash atau kredit dan juga bisa di sewa SHM lok Ds Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Fortuner Th 2012, TRD Putih (Solar) Manual Hrg 330 Jt, Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 082331659086

Ready stok. Pick up DP 6jt, Ertiga DP 30jt, Karimun DP Rp 25jt, Swift DP 30jt. Pasti ACC. Hub 081234017156; 087851561651

Belakang Ramayana

Djl Rumah+Kos-kosan 14 Pintu, L 475m2, SHM, Blkng Ramayana Bwi, Lokasi Pinggir Jln Warna Hijau Hadap Utara, Harga 1,25 M Nego H: 085100731772/085336242773

Dbthkn Tukang Masak Tempong+Soto Babat, Gaji+Komisi,Mkn, Mess H: 081380880069

Rumah Kebalenan

Sales Bwi

jaket motor, base layer (pakaian dalam), celana riding, masker, sarung tangan, tank bag, dan masih banyak lagi produk Respiro yang dibuat dengan bahan kualitas tinggi dan model yang trendi. Untuk mengetahui dan melihat langsung produk Respiro, bisa kunjungi Respiro Store Banyuwangi di Jl. A. Yani No.70 (depan SD Brawijaya) telp 081252860006. (cin/afi)

Dcri Sales Bwi Min SMA Jl. Ry. Jbr Perum Kalirejo C8 hrd.triguna@yahoo.com sblm 16 agst ‘15, Hak, Gj Pokok, Komisi, BPJS

Sales Sales & Operasional Manajer Prshn Distributor Consumer Goods Pnglmn 3 Thn, Lam Lkp:lamarancv@gmail.com

DIJUAL rumah lok kebalenan/lugonto di jl. Raya Rogojampi/Genteng L 10x15 = 150M2 SHM bisa di beli dengan cash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego Hub (0333) 631526 - 635176, 0811351148

Percetakan Dcr Tenaga Perc Offset, Sablon, Letter Pres, PRT utk Dps-Bali Hub. 08123906585

PEMBERITAHUAN

Sehubungan dengan ma kin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwa ngi kami himbau kepada masya rakat teru ta ma pema sang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk was pada dan ber hati-hati. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwangi tidak ber tang gung ja wab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara res mi di Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502. 2.

Rumah Kost Sewa Rumah Langsung Dapat Hasil dari Kost2an + Bisa Buat Usaha Lainnya + Bisa Buat Tempat Tinggal Hub: 081287778099/081281718688

Jl. Anggrek Djl tnh 2 Kapling L+-440m2 Jl. Anggrek Blkg.K.Dinsos stb. Hrg.170jt Hub.08563639318

Jl. Mangaran IKLANKAN SEMUA PRODUK ANDA DI HARIAN JAWA POS RADAR BANYUWANGI 0333-412224

Bupati Idol Tahap VI

Toyota Avanza

SITUBONDO

Djl Tnh 2 Kav+Bngnan, SHM (Kav. 2 dr tmr) Jl. Mangaran, Panji, Stb H: 081331961405

STNK Hlg STNK P 6315 XO an LutÀ, Dsn. Balerejo RT. 3/3, Bumiharjo, Glenmore Hlg STNK P 2455 YS an Antin Rahayu, Dsn. Karangrejo RT. 1/1, Ds. Karangsari, Sempu Hlg STNK P 1472 VL an Siti Muawanah, Dsn. Pancoran RT. 1/1, Ds. Ketapang, Klpro

L Isi Ballot Asli dan kirim sebanyak - banyaknya ke : 1. Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 89C Banyuwangi 2. Biro Genteng Ruko Madania Jl. KH As yari 6 Genteng

Nama Calon Bupati Idol Pengirim Alamat

Dijual Avanza 10/11 Silver hrga Rp 124/ Rp 129 jt, 13 hitam hrg Rp 153 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb: 081336168422

*Potong & kirim sebanyak-banyaknya ballot Asli. Batas pengiriman 22 Agustus 2015.

: : :

Edisi 8 Agustus

LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015

*diterima paling lambat tanggal 9 Agustus 2015

13

244

151

11

51

168

28

2

2

28

Michael Edy Heriyanto

Abdullah Azwar Anas

Guntur Priambodo

Anton Sunartono

Eko Susilo Nur Hidayat

Basuki Rachmad

Neni Viantin Diyah Martiva

Angka Wijaya

Munib Syafa’at

Agus Dani T


SABTU 8 AGUSTUS TAHUN 2015

HALAMAN 36

ADA APA LAGI

SHULHAN HADI/JPRG

KREATIF: Perajin menghaluskan batang kayu kopi untuk menghasilkan motif tertentu di Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin (7/8).

Kayu Kopi Disulap Jadi Hiasan Rumah GLENMORE - Selalu saja ada ide bagi orang kreatif untuk berkarya. Sejumlah pemuda di Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, ini menyulap kayu kopi yang biasanya tidak berguna menjadi hiasan rumah. Pohon kopi yang sudah tidak produktif biasanya ditebang dan dijadikan kayu bakar. Tetapi, di tangan para pemuda Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, menjadi barang yang berharga. “Di tempat kami banyak pohon kopi,” cetus Zainal Abidin, 33, salah satu perajin. Sebelum membuka usaha kerajinan dari pohon kopi, Zainal pernah bekerja membuat kerajinan di Probolinggo. “Saya mengajari beberapa pemuda, lalu membuat ramai-ramai,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng kemarin (7/8). Hiasan rumah dari pohon kopi ini, terang dia, dijual dengan harga cukup lumayan. Untuk satu kerajinan, biasanya laku Rp 500 ribu. “Bukan hanya pohon kopi, tapi juga pohon jambu, jati, dan lainnya,” ujarnya. Kayu kopi ini, lanjut Zainal, bukan tanaman dari kawasan perkebunan. Tapi, semua kayu kerajinan itu berasal dari tanaman milik warga. “Ambil dari perkebunan bisa ditangkap, hasilnya hanya Rp 500 ribu di penjara,” katanya sambil tertawa. (sli/c1/abi)

Embung Senilai Rp 2 M Ambrol Rontoknya Waduk Mini

KOTOR: Sampah di samping jembatan pembatas Kecamatan Genteng dan Glenmore ini menumpuk dan mengganggu pemandangan dan kebersihan kemarin (7/8).

Tumpukan Sampah Kotori Sungai GLENMORE - Sampah yang menumpuk di sekitar jembatan tampaknya cukup banyak. Sampah berserakan juga terlihat di samping jembatan yang jadi pembatas Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, dan Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, itu. Di tempat itu tumpukan sampah cukup tinggi hingga mengganggu keindahan dan kebersihan. Papan larangan membuang sampah di sekitar jembatan tidak digubris. Itu tentu sangat ironis, karena air di jembatan itu sangat bersih dan jernih. (sli/c1/abi)

TEGALDLIMO - Bangunan embung air senilai Rp 2 miliar untuk penyediaan irigasi pertanian di Desa Wringin Pitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kini sudah ambrol. Padahal, pembangunan tempat penampungan air itu baru selesai dikerjakan akhir Desember 2014 lalu. Belum diketahui pasti penyebab longsornya tebing embung air setinggi lima meter itu. Ironisnya, embung penampung air itu belum pernah beroperasi. “Belum ada setahun. Malah belum berfungsi sudah ambrol,” ujar Paimin, 54, salah seorang petani Desa Wringin Pitu. Petani sangat menyayangkan ambrolnya proyek tersebut ■

Bruakk!! Q Sebagian pagar di atas plengsengan juga ikut melorot.

Baca Embung...Hal 37

REZA FAIRUZ/RABA

Aktivitas Warga Terganggu Abu TEGALDLIMO - Erupsi Gunung Raung masih belum berhenti. Semburan abu vulkanik dari gunung berapi itu masih menyelimuti beberapa wilayah di Banyuwangi Selatan. Di Kecamatan Muncar dan Tegaldlimo, hujan abu masih cukup tebal kemarin (7/8). Meski jarak Kecamatan Tegaldlimo dan Muncar dengan Gunung Raung cukup jauh, unung G i dampak abu un Er u g vulkanik dirasa cukup mengganggu dan meresahkan. “Malam hari sangat parah. Cari ikan di laut harus pakai masker dan kacamata,” ujar Djufri, 45, salah seorang nelayan Muncar. Saat berada di tengah laut untuk mencari ikan, abu vulkanik sangat dirasakan. “Nelayan banyak yang matanya merah karena iritasi,” katanya. Sementara itu, sejumlah warga di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, juga terusik dengan hujan abu vulkanik Raung. Bahkan, warga yang akan menunaikan salat jamaah Jumat terpaksa mengenakan kacamata dan menutup hidung dan mulut menggunakan serban dan sajadah. Masjid Baitul Ma’mur yang digunakan salat Jumat juga tak luput dari dampak semburan abu vulkanik. Takmir masjid harus berulang kali membersihkan abu vulkanik yang berserakan di lantai. Di teras masjid abu berwarna kehitaman itu terlihat cukup tebal, meski pada pagi hari telah dibersihkan dengan cara disapu dan dipel ■

SHULHAN HADI/JPRG

Ra

SHULHAN HADI/JPRG

Belum Beroperasi sejak Dibangun Tahun 2014

Q Lokasi embung di Desa Wringin Pitu, Kecamatan tegaldlimo, Banyuwangi. Q Embung (waduk mini) tuntas dibangun akhir Desember 2014.

Q Enam bulan setelah embung selesai digarap, ternyata salah satu plengsengan ambrol Q Plengsengan yang ambrol setinggi 5 meter dengan panjang 65 meter.

ps

BAGAIMANA INI...

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PLENGSENGAN RONTOK: Tebing embung air setinggi lima meter longsor dan tidak terurus di Desa Wringin Pitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kemarin (7/8).

Baca Aktivitas...Hal 37

SOSIALISASI: Nihayatul Wafiroh menabuh beduk saat membuka acara Komedi Edukasi bersama BKKBN Jatim dan Banyuwangi di Ponpes Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, kemarin (7/8).

Sosialisasikan Genre melalui Komedi

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SIAP-SIAP: Tumpukan material untuk perbaikan jalur evakuasi di tepi jalan Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin (7/8).

TEGALSARI - Ratusan santri Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, mengikuti sosialisasi pernikahan dini dan kesehatan reproduksi remaja kemarin (7/8). Acara itu dibuka oleh anggota FKB DPR RI, Ny. Hj. Nihayatul Wafiroh. Kegiatan yang juga diikuti oleh mahasiswa, warga sekitar pesantren, Fatayat NU, dan Muslimat NU, itu dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jatim, di halaman Pondok Pesantren Darul Aitam, Mukhtar Syafaat, Blokagung, Desa Karangdoro,

Kecamatan Tegalsari. Sosialisasi mengenai pernikahan dini dan reproduksi remaja itu, dilaksanakan berbeda dengan acara biasanya. Dalam kegiatan itu, dilakukan melalui komedi. Untuk memberi penjelasan tentang dampak pernikahan dini, panitia sengaja menghadirkan komedian. Pesan-pesan tentang pernikahan dini dan kesehatan reproduksi, disampaikan oleh pelawak. Dan acara itu, ternyata mendapat sambutan positif dari para peserta. “Ayo SPUD, stop pernikahan usia dini,” cetus salah satu pelawak dalam lawakannya ■ Baca Sosialisasikan...Hal 37

Melihat Pembuatan Minyak Cengkih di Desa Sragi

Limbah Daunnya Diolah Jadi Minyak Pijat dan Balsem Dusun Pertapan, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, dikenal sebagai sentra usaha minyak cengkih. Bahan baku minyak kesehatan itu berasal dari sampah daun cengkih yang banyak bertebaran di kawasan lereng Gunung Raung. DEDY JUMHARDIYANTO, Songgon POHON cengkih banyak ditemukan di kawasan dataran tinggi. Warga yang memiliki tanaman itu tidak memotong atau menebang sembarangan. Sebab, pohon ini termasuk pohon emas karena manfaatnya cukup banyak. Wilayah Kabupaten Banyuwangi yang daerahnya banyak dataran tinggi, termasuk penghasil cengkih, itu seperti di Kecamatan Songgon, Kecamatan Licin, dan

sebagian Kecamatan Kalipuro. Pohon cengkih itu termasuk tanaman yang bisa dimanfaatkan secara maksimal mulai batang pohon, ranting, gagang daun, hingga daun. Semua memiliki nilai jual dan itu bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah. Yang kini mulai banyak ditekuni warga adalah home industry pengolahan minyak cengkih dengan memanfaatkan sampah daun yang sudah mengering. Sampah daun cengkih kering yang banyak berserakan di bawah pohon kini oleh warga dikumpulkan untuk dijual kepada pengepul. Selanjutnya, sampah itu diolah dan dibuat minyak atsiri. Harga daun cengkih kering harganya Rp1.200 per kilogram (Kg). Gagang daunnya yang kering mencapai Rp 8.000 per Kg. Salah satu home industry yang membuat minyak atsiri cengkih itu berada di Dusun Pertapan, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, yang dikelola Abdul Ghofur, 26. Usaha pembuatan minyak cengkih itu

PELUANG: Pekerja mengeluarkan daun cengkih dari tungku mesin uap di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin (7/8).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

telah dirintis oleh ayahnya, Slamet, 60, sejak 15 tahun lalu. “Saya hanya meneruskan,” katanya. Proses pembuatan minyak cengkih memerlukan

waktu dan tenaga super ekstra. Awalnya, untuk bisa memproduksi harus keliling mencari sampah daun cengkih kering yang sudah dikumpulkan para pengepul

yang ada di Kecamatan Licin dan Kalipuro. Daun cengkih yang dibeli itu, sudah harus kering ■ Baca Limbah...Hal 37


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Sabtu 8 Agustus 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Bus Sulit Mencapai Situs Beji TERANCAM: Asadi, 45, memberi pakan lele di kolam miliknya di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (7/8).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Peternak Lele mulai Kelimpungan MUNCAR - Sejumlah peternak ikan kolam air tawar di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kini mulai kelimpungan. Hujan abu vulkanik dari Gunung Raung dianggap mengancam usaha warga yang membudi daya lele. Hujan abu yang hingga kini masih terus besar bisa mengganggu keberlangsungan usahanya. Sebab,

kolam lele semakin keruh dan kotor. “Hujan abu vulkanik pada empat hari terakhir sudah mengancam usaha lele,” cetus Muhammad Asadi, 45, salah seorang peternak ikan lele di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo. Untuk menghindari tingginya abu vulkanik masuk ke kolam lele, Asadi mengaku saat ini memasang paranet di atas kolam.

Selain itu, dalam sehari harus beberapa kali menguras kolamnya. “Sehari kadang menguras kolam hingga tiga kali, lumayan lelah,” katanya. Mengenai dampak langsung pada lele yang dipelihara, Asadi mengaku belum ada. Sebab, perawatan dan pemantauan secara intensif, terus dilakukan. “Kalau tidak sering dikuras, mungkin ba-

nyak lele yang mati,” ujarnya. Asadi mengaku memiliki 10 kolam yang berisi 125 ribu lele. Untuk pembuatan kolam, pengadaan benih, pakan, dan biaya operasional, telah menghabiskan dana sebesar Rp 35 juta. Selama 2,5 bulan terakhir, sudah memanen sekitar 7,6 kuintal lele. “Prospeknya bagus dan harganya juga masih cukup kuat,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)

Dua Unit Kantor Penjaga Tidak Beroperasi ■ EMBUNG...

Sambungan adari Hal 36

Apalagi, mereka belum pernah menikmati proyek yang dibiayai Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI itu. “Anggarannya besar, kok bisa cepat ambrol. Dibuatkan sumur bor dapat 10 titik dan sudah bisa dinikmati,” katanya. Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini mengatakan, proyek embung air

itu merupakan bantuan dari Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Balai Besar Wilayah Sungai Brantas tahun anggaran 2014. Membangun embung air itu telah menghabiskan dana Rp 2 miliar. “Saya tidak begitu jelas. Dulu hanya mendapat laporan,” terang Camat Laini saat dihubungi melalui telepon seluler kemarin siang (7/8). Camat Laini menyayangkan

pembangunan embung yang kini ambrol tersebut. Plengsengan setinggi lima meter dengan panjang 65 meter itu kini rusak. Pagar besi yang terpasang mengelilingi embung seluas lapangan sepak bola itu juga ada yang longsor. Embung air di bawah pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas itu cukup rawan dan tidak bisa digunakan petani. Dua kantor di sebelah barat embung tertutup

rapat dan tidak beroperasi. Bahkan, toilet di kantor itu penuh botol bekas minuman keras (miras). Luas embung di Desa Wringin Pitu tersebut sekitar satu hektare. Proyek itu rencananya digunakan menampung air untuk mengaliri persawahan milik warga. Air yang akan ditampung diambil dari Sungai Kalisetail. “Air rencananya dari Kalisetail,” ujar Camat Laini. (ddy/c1/abi)

Berkhasiat Melemaskan Otot yang Kaku ■ LIMBAH...

Sambungan adari Hal 36

“Daun dengan kualitas bagus, satu karung plastik berat bersihnya bisa 12 Kg,” katanya. Tidak semua pengepul daun cengkih kering itu jujur. Tidak jarang, mereka nakal dengan mencampurkan daun cengkih dengan daun lainnya. Juga ada yang ditambah dengan batu, kerikil, dan tanah agar saat ditimbang bisa lebih berat. “Jika ditimbang semakin berat, otomatis uang yang diterima semakin banyak,” ujarnya sambil geleng-geleng kepala. Setelah berhasil mengumpulkan sampah daun cengkih kering, baru bisa dimasak dengan dimasukkan ke tungku mirip tong berukuran besar. “Satu kali proses masak, bisa menghabiskan enam kuintal daun cengkih kering,” terangnya. Usai dimasukkan ke tong, selanjutnya ditutup dan api dalam tungku dinyalakan. Proses penyulingan tersebut, memerlukan waktu antara tujuh hingga delapan jam. Uap air daun cengkih akan mengalir pada pipa yang sudah dirancang. Dan pipa saluran uap dari tong itu, diberi pendingin berupa kolam air dingin. Lalu, mengeluarkan uap dalam kondisi sudah dingin yang di beri tong plastik berisi 200 liter air. Jika uap air sudah dalam kondisi dingin dan menetes pada tong plastik, baru diketahui air yang bercampur minyak cengkih akan kelihatan. Air dan minyak keluar bersamaan dari uap daun cengkih yang telah disuling. “Minyaknya di bagian bawah, dan airnya berada di atas,” terangnya. Selama proses penyulingan, pekerja harus aktif memeriksa tungku pengapian dengan mengatur suhu dengan memberikan suplai bahan bakar agar proses penyulingan berlangsung normal. “Jadi kerjanya 24 jam nonstop,” jelasnya. Jika suplai daun cengkih kering normal, maka minyak cengkih bisa terkumpul penuh dalam waktu sepuluh hari kerja. Saat ini, harga minyak cengkih masih terjaga, yakni pada kisaran Rp120 ribu per kilogram. Minyak cengkih tersebut, dikirim ke Kabupaten Malang untuk diproses kembali menjadi bahan baku balsem.

Minyak cengkih buatannya, tidak jarang dipesan oleh tukang pijat dan urut di Banyuwangi. Minyak cengkih dengan aroma khas, juga

memiliki khasiat menimbulkan efek rasa panas pada permukaan kulit. Jika digosok pada permukaan tubuh bagian luar yang mengalami pegal

linu dan otot kaku, maka akan langsung bereaksi. “Bisa melemaskan otot yang kaku, pegal, dan linu,” katanya. (c1/abi)

GLENMORE - Situs peninggalan Resi Markandeya di Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, termasuk lokasi yang banyak dikunjungi umat Hindu dari Bali. Setiap pekan, hampir bisa dipastikan ada saja warga yang datang ke tempat bersejarah itu. “Setiap hari libur pasti ada tamu yang datang, terutama dari Bali,” cetus Haryono, 36, salah satu warga setempat saat menjemput pengunjung dari Pura Giri Mulya menuju lokasi petilasan kemarin (7/8). Untuk bisa sampai ke situs itu, terang dia, pengunjung harus dijemput dengan menggunakan mobil ukuran kecil. Sebab, kendaraan besar seperti bus tidak bisa masuk hingga mendekati lokasi petilasan. “Jalannya bebatuan, bus tidak bisa,” katanya. Selain kondisi yang jelek, keamanan di kawasan situs cukup membahayakan. Tidak jarang, gerombolan anak muda datang dan tidak mau tahu kalau lokasi itu tempat yang disucikan. “Keamanan perlu ditingkatkan, terkadang anak muda pacaran di sini,” ungkapnya. Salah satu pengunjung situs, Rudi Arsana, 38, asal Sanur, Bali, yang baru pertama kali berkunjung ke tempat itu mengatakan kondisi jalan masih kurang memadai untuk kendaraan besar. Padahal, lokasi situs merupakan tempat yang cukup dikeramatkan oleh umat Hindu. “Jalannya kurang bagus,” ungkapnya. Situs Beji merupakan satu rangkaian dengan petilasan Resi Markandeya. Di tempat itu, bisanya pengunjung melakukan plaukatan (penyucian diri dengan membasuh air) dan dilanjutkan sembahyang. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

SUCI: Umat Hindu dari Bali menjalani plaukatan untuk persiapan sembahyang di Sumber Beji, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin (7/8).

Malam Hari Terlihat Kilatan Cahaya ■ AKTIVITAS...

Sambungan adari Hal 36

“Dua hari ini abunya sangat tebal, dibersihkan bolak-balik masih saja kotor,” cetus Muhamad Rapi’I, 50, salah satu takmir masjid. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, pemilik warung dan pedagang makanan yang berada di luar ruangan, terutama di tepi jalan raya, mulai menutup rapat daga-

ngan mereka dengan kertas minyak dan plastik agar terhindar dari abu vulkanik. Berdasar data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, aktivitas Gunung Raung pada Jumat (7/8) terpantau masih mengeluarkan asap kelabu tebal dengan tekanan lemah. Ketinggian lk. 1.000 meter condong ke arah tenggara-

selatan, masih terlihat kilatan cahaya api dan terdengar suara gemuruh lemah. Sementara itu, pengamatan secara seismik, gempa tremor terus-menerus masih berlangsung dengan amplitudo 7-31 milimeter, dengan gempa tremor dominan 31 milimeter. Rekomendasinya, warga dilarang melakukan aktivitas di radius 3 kilometer dari puncak Raung. (ddy/c1/abi)

Menikah Dini, Kematian Bayi Tinggi ■ SOSIALISASIKAN...

Sambungan adari Hal 36

Anggota FKB DPR RI, Nihayatul Wafiroh, dalam sambutannya mengatakan melalui acara ini ingin mengajak para generasi bangsa untuk tidak menikah saat usia masih tergolong anak-anak. Hal ini berkaitan dengan faktor biologis dan mental “Selain kematangan

mental belum siap, alat reproduksi juga belum siap,” jelasnya. Anggota dewan yang biasa disapa Ndok Nik itu menambahkan, risiko yang ditimbulkan akibat pernikahan dini, itu antara lain kematian ibu saat melahirkan dan proses pendidikan di dalam keluarga juga bisa berlangsung kurang baik. “Semakin banyak yang menikah dini, semakin banyak angka

kematian kelahiran,” ungkapnya. Kepala BKKBN Kabupaten Banyuwangi H. Muhamad Pua Jiwa, menyampaikan sosialisasi generasi berencana kepada lapisan masyarakat luas, para mahasiswa, dan juga elemen yang peduli untuk saling berkoordinasi. “Kita perlu berjejaring untuk memberi penjelasan kepada masyarakat,” jelasnya. (sli/c1/abi)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 8 Agustus 2015

BERITA UTAMA

39

Penerbangan Tetap Belum Diizinkan n MEETING... Sambungan dari Hal 29

Kali ini, penutupan bandara kembali diperpanjang hingga pukul 10.00 hari ini (8/8). Artinya, penutupan bandara berlangsung selama lima hari berturut-turut, tepatnya sejak Selasa (4/8). Usut-punya usut, lumpuhnya penerbangan di Bandara Blimbingsari itu tampaknya membawa kerugian cukup besar terhadap perekonomian di Bumi Blambangan. Betapa tidak, gara-gara penerbangan dari dan menuju Banyuwangi lumpuh total, rencana kedatangan tiga calon investor ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini ditunda. Hal itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin. Dikatakan, pada pekan ini ada tiga calon investor yang berniat datang ke Banyuwangi untuk melakukan rapat dengan dirinya. “Tetapi, karena penerbangan dari dan menuju Banyuwangi lumpuh, rencana pertemuan dengan investor tersebut harus

di-reschedule,” ujarnya. Selain itu, penutupan bandara akibat aktivitas vulkanik Gunung Raung kali ini juga menyebabkan dua pertemuan skala nasional yang direncanakan bakal digelar di Banyuwangi juga ditunda. Salah satunya rencana pertemuan dalam rangka hari gizi. Beruntung, dampak negatif hujan abu yang terjadi akibat embusan material vulkanik gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut tidak sampai mengakibatkan aktivitas pokok masyarakat Banyuwangi terhenti. Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari menggunakan masker dan pelindung mata. Kabar baik lain, meski hujan abu kerap melanda Bumi Blambangan, tingkat kunjungan wisatawan ke Banyuwangi tetap tinggi selama beberapa hari terakhir. Hal itu bisa dilihat dari tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke Kawah Ijen dan hotel-hotel yang setiap hari

nyaris penuh. “Lumpuhnya penerbangan ini memang berimbas pada kinerja investasi di daerah. Tetapi, tingkat kunjungan wisatawan tidak berkurang signifikan. Aktivitas pokok masyarakat juga tetap berjalan,” kata Anas. Jika penutupan Bandara Blimbingsari berlangsung dalam waktu lama, pihaknya menyiapkan beberapa alternatif agar calon investor tetap mau datang ke kabupaten ujung timur tanah Jawa ini. “Investor tertentu akan kami siapkan mobil khusus plus patroli dan pengawalan (patwal) yang akan menjemput mereka dari Surabaya atau Denpasar. Mobil Camry milik pemkab bisa digunakan,” bebernya. Sementara itu, ditanya tentang total potensi kerugian (potential lost) yang timbul akibat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Raung, Anas mengaku pihaknya belum melakukan penghitungan untuk mengetahui berapa besar potensi kerugian tersebut. Dia menambahkan, hujan abu

juga tidak berpengaruh signifikan terhadap tanaman pangan di Banyuwangi. “Sebab, di kawasan Gunung Raung tidak ada tanaman pangan, hanya ada tanaman keras seperti kayu. Pengaruh terhadap tanaman pangan memang ada, tapi tidak terlalu signifikan,” bebernya. Sementara itu, Kepala Bandara Blimbingsari, Sigit Widodo mengatakan, penutupan bandara yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, tersebut dilakukan lantaran hujan abu masih melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, termasuk di kawasan bandara. “Seperti yang kita ketahui, sampai hari ini (kemarin) wilayah Banyuwangi masih dilanda hujan abu tipis,” ujarnya. Menurut Sigit, hujan abu tersebut sangat mengganggu jalur penerbangan dari dan menuju Banyuwangi. Abu vulkanik sangat berbahaya bagi penerbangan. “Karena itu, meski hujan abu tipis, penerbangan tetap tidak diizinkan,” cetusnya. Selain mengganggu rute pe-

Bisa Berkreasi sesuai Kreativitas n MASUKI... Sambungan dari Hal 29

Subari, salah seorang desainer yang bertugas merangkai kostum BEC cilik menjelaskan, ketiga kostum itu dulu digunakan raja dan putri Blambangan. Sekar kedaton yang juga pernah digunakan Prabu Minak Jinggo harus men-

cerminkan kegagahan si pengantin pria. “Karena itu, penggunaan hiasan dan warna harus sesuai cerita kostum itu,” kata Subari di hadapan peserta BEC. Kasi Informasi Budaya dan Wisata Disbubpar, Ainur Rofik, mengatakan tahap TM hanya dilaksanakan satu kali. Sekali itu sudah mencakup penyam-

paian materi BEC cilik dan peserta lain. Yang berbeda dari BEC tahun ini, menurut Rofik, desain kostum tidak dibedakan berdasar warna. Desain kostum dibedakan berdasar kreativitas peserta dalam memodifikasi bentuk. Setiap kostum nanti akan ditampilkan secara berpasangan

dan yang di-display adalah salah satu versi saja. Sehingga peserta bisa berkreasi dengan membuat desain pasangan sesuai kreativitas mereka. “Yang kita tampilkan ini pakemnya. Mereka nanti akan leluasa mengkreasi pasangan untuk tiga sub tema itu,” jelas Rofik. (fre/c1/aif )

Kalau toh Hujan Intensitasnya Ringan n DUA... Sambungan dari Hal 29

Tingkat kepadatan dari mendung abu itu, menurut Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa, tergantung semburan material dari Gunung Raung.

Gede memperkirakan, jika semburan semakin besar atau tetap, maka mendung akan terus menyelimuti Banyuwangi. Terutama wilayah kota sampai Banyuwangi Selatan. Kondisi itu juga akan mempengaruhi lalu lintas udara, baik di Banyuwangi maupun Bali. Made memprediksi selama dua

hari ke depan Bandara Blimbingsari dan Ngurah Rai Denpasar kemungkinan tidak beroperasi. “Tapi setiap hari kita update dan laporkan ke bandara. Keputusannya tetap mereka sendiri. Dengan kondisi seperti ini memang tidak aman,” kata Gede. Mengenai kemungkinan turun-

nya hujan, Gede mengatakan, hujan turun tidak merata dan intensitasnya sangat ringan. Sehingga, tidak banyak membantu menghilangkan imbas abu Raung. “Hujan turun antara malam sampai dini hari, kalau hujan besar belum ada,” terangnya. (fre/c1/aif)

ASDP Antisipasi Limpahan Kendaraan n DIRJEN... Sambungan dari Hal 29

Polres Banyuwangi, Polres Jembrana, dan pengusaha kapal, Andaru, menyosialisasikan peraturan tersebut. Sempat beberapa kali para perwakilan dinas menyampaikan masukan baik respons positif maupun negatif terhadap kebijakan tersebut. Di antaranya adalah pelarangan LCT yang bakal mengurangi daya tampung penyeberangan. Tentu itu akan menimbulkan penumpukan jumlah kendara-

an yang akan menyeberang, baik dari Banyuwangi maupun Bali. Meski ada beberapa kendala yang diperkirakan bakal terjadi, Andaru menyatakan keputusan Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) dengan melarang operasi LCT sudah final. Menurutnya, fungsi LCT awalnya adalah memenuhi kekurangan jumlah kapal motor penumpang (KMP) di Pelabuhan Ketapang Gilimanuk. Saat ini jumlah KMP atau kapal roro sudah sesuai kebutuhan. Sehingga, keberadaan LCT harus

dihentikan, apalagi fungsi kapal tersebut menurutnya bukanlah sebagai kapal angkut di wilayah penyeberangan, melainkan sebagai kapal angkut barang. Ketika ditanya mengenai imbas yang akan diperoleh dari kebijakan tersebut, Andaru menjawab jika setiap kelas pelabuhan memiliki standar berbeda. Yang sesuai Ketapang-Gilimanuk adalah kapal KMP bukan LCT. “Bukan kita yang harus menyesuaikan kendaraan besar, tapi kendaraan besar yang harus menyesuaikan diri dengan kapal roro. Sesuai

undang-undang yang harus lewat di sini kapal roro,” jelasnya. Sementara itu, Yusuf Hadi, kepala Cabang ASDP Banyuwangi mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan sarana dan prasarana akibat kebijakan tersebut, di antaranya penggunaan kantong parkir untuk menampung truk-truk yang biasa menggunakan jasa LCT. “Setiap perubahan selalu ada resistensi. Kita siapkan lokasi di Terminal Sritanjung, Pelabuhan LCM dan Tanah PT. KAI untuk menampung limpahan kendaraan,” jelasnya. (fre/c1/aif)

500 Pekerja Terancam Diistirahatkan SEMENTARA itu, kebijakan tidak diperbolehkannya kapal LCT kembali beroperasi di wilayah Pelabuhan Ketapang diperkirakan akan mengakibatkan 500 pekerja kehilangan pekerjaan. Apalagi, para pengusaha kapal belum mengetahui keputusan apa yang akan mereka ambil setelah kebijakan tersebut diberlakukan. Novi Budiono, ketua Gabung-

an Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Cabang Banyuwangi, mengatakan bahwa ke-14 kapal LCT yang ada nanti tidak akan beroperasi. Dari jumlah tersebut, baru satu kapal yang sudah dimodifikasi sesuai peraturan yang berlaku. Sedangkan 13 sisanya masih dalam kondisi semula. Pihaknya membenarkan bahwa

kemungkinan sekitar 500 sampai 600 pekerja akan diistirahatkan. Mereka akan dipekerjakan kembali setelah perusahaan mengambil kebijakan sesuai peraturan Dirjen Perhubungan Darat. “Kita belum tahu apakah nanti membeli armada baru, merelokasi, ataukah merenovasi kapal LCT agar sesuai spesifikasi kapal yang diperbolehkan,” kata Novi.

Mengenai waktu yang dibutuhkan untuk memodifikasi sebuah kapal, Novi mengatakan waktunya relatif. Jika profil gambar langsung disetujui, kemungkinan satu kapal membutuhkan waktu 2 sampai 6 bulan. “Selama itu kita harap pekerja bersabar. Kita juga mengupayakan kepentingan kru supaya semua dapat bekerja dengan nyaman,” ujarnya. (fre/c1/aif)

Lantai dari Semen Merah Diganti Ubin n MEJA... Sambungan dari Hal 29

Nah, lokasi kediaman pribadi mantan bupati Banyuwangi ke5 itu berjarak kurang-lebih seratus meter dari mulut gang tersebut. Rumah mendiang RMT Pringgokusumo tersebut tampak asri. Di pelataran rumah tersebut tumbuh aneka tanaman bunga dan pohon blimbing wuluh setinggi sekitar 2 meter. Kesan “kuno” langsung tersaji saat Jawa Pos Radar Banyuwangi mendapati sepasang kursi kayu dan meja marmer berdiri di teras rumah berlantai ubin tersebut. pertanda lain yang menunjukkan bangunan itu merupakan bangunan lawas adalah pintu model kupu tarung setinggi lebih dari dua meter. Lubang ventilasi berbahan kayu bermotif ukiran yang berada tepat di atas pintu semakin memperkuat kesan bahwa rumah itu merupakan bangunan lawas. Apalagi, tidak jauh di sebelah timur

pintu terpampang papan nama bertulisan RMT Pringgokusumo. Salah satu canggah Pringgokusumo, Budi Suharto, 42 mengatakan, berdasar tulisan yang terpampang di belakang pintu, rumah peninggalan leluhurnya itu diprediksi dibangun pada 1817 silam. “Dulu di belakang pintu ini ada tulisan 1817. Kami memperkirakan tulisan itu adalah angka tahun saat rumah ini selesai dibangun,” ujarnya kemarin siang (7/8). Budi menuturkan, pintu kayu tersebut sebenarnya telah mengalami modifikasi. Kayu pintu itu awalnya polos alias tanpa ukiran. Namun, salah satu menantu Pringgokusumo mengukir kayu polos tersebut. “Jadinya seperti ini. Karena kayunya diukir, kesan kunonya agak berkurang,” kata dia. Selain di pintu, lantai teras dan ruang utama rumah lawas itu juga telah dipugar. Lantai yang awalnya terbuat dari semen merah kini diganti ubin. Lantai yang

masih asli kini tersisa di bagian dapur rumah tersebut. Budi sempat mengajak Jawa Pos Radar Banyuwangi masuk ke ruang utama. Di sana terdapat satu lemari berisi seperangkat alat makan peninggalan sang mantan bupati. Seperangkat alat makan itu terdiri atas piring, semacam mangkuk sop, dan lain-lain. Dilihat sekilas, peralatan makan itu terbuat dari bahan semacam keramik. “Ini seperangkat alat makan peninggalan beliau (Pringgokusumo),” kata dia. Pernyataan cukup menggelitik diutarakan Budi ketika kembali mengajak Jawa Pos Radar Banyuwangi duduk di kursi kayu yang berada di teras rumah. Dikatakan, beberapa waktu lalu ada seorang pencinta batu akik yang sempat menawar meja marmer peninggalan Pringgokusumo. “Katanya mau dibuat batu akik,” kata dia. Budi mengaku tidak tertarik dengan tawaran tersebut. Sebab, pihak keluarga ingin memper-

tahankan barang-barang peninggalan mantan bupati era sebelum kemerdekaan RI tersebut. “Ini marmer asli. Kalau disenter cahayanya bisa tembus,” terangnya. Penasaran dengan pernyataan Budi, saya pun mencoba menyalakan aplikasi senter di smart phone saya. Benar, saat mengarahkan cahaya senter ke bawah, ternyata cahaya tersebut mampu menembus marmer setebal sekitar lima centimeter (cm) itu. Sementara itu, cicit Pringgokusumo, Endang Suharti, 65, mengatakan, karena sudah lama tidak direnovasi, atap rumah peninggalan Pringgokusumo itu mulai rapuh. “Saking lamanya, beberapa waktu lalu ada genting yang melorot dari pengaitnya. Ternyata pengait genting itu sudah hancur menjadi seperti serbuk,” kata dia. Oleh karena itu, Endang mengaku ingin merenovasi bagian atap rumah tersebut. “Kami ingin merenovasi tanpa mengutak-atik bagian utama rumah ini,” pungkasnya. (c1/aif)

nerbangan, fenomena alam tersebut juga mengakibatkan penumpukan abu vulkanik di landasan pacu (runway) Bandara Blimbingsari. “Jika besok (hari ini, 8/8) atau lusa (besok, 9/8) bandara akan kita buka, debu yang menumpuk di runway tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu,” pungkasnya. Sekadar diketahui, aktivitas

vulkanik Gunung Raung bukan kali ini saja mengakibatkan penutupan Bandara Blimbingsari. Sebelum Idul Fitri, tepatnya 10 Juli sampai 17 Juli penutupan serupa juga diberlakukan lantaran material vulkanik yang berasal dari gunung di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, itu mengganggu rute penerbangan dari dan

menuju Banyuwangi. Selanjutnya, aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari kembali dibuka pada periode 18 Juli sampai pukul 13.25 Selasa (4/8) lalu. Namun, mulai pukul 14.30 Selasa penutupan bandara kembali diberlakukan. Penutupan bakal berlangsung hingga pukul 10.00 hari ini. (sgt/ c1/aif)

Kemas Tour Nasionalis de Ijen n KAGUMI... Sambungan dari Hal 29

Mahasiswa semester akhir itu sangat bangga daerah kelahirannya sudah dikenal di berbagai wilayah. Jakarta dan Bandung adalah salah satu contohnya. Dia menyebut, beberapa teman kuliahnya sangat tertarik berkunjung ke Banyuwangi. Dari sekian tempat wisata yang dimiliki Banyuwangi, Kawah Ijen dengan blue fire-nya menjadi fa-

vorit dikunjungi. ”Saya mengakui Bupati Abdullah Azwar Anas telah menggunakan strategi manajemen advertising modern yang sangat baik. Dia mampu mengombinasikan potensi wisata dan pergelaran even. Dampaknya sudah bisa kita lihat, tidak hanya menarik wisatawan lokal, mancanegara pun telah mengunjungi Banyuwangi,” kata mahasiswa jurusan FISIP UI itu. Sebagai pengelola tour and travel, pihaknya harus mampu

mengimbangi gencarnya promosi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Di sisi lain, pihaknya juga wajib mengemas sebuah edukasi even yang dapat mendorong nasionalisme. ”Contohnya adalah Tour Nasionalis de Ijen. Acara itu menyuguhkan unsur nasionalis dengan mengenang kembali pengorbanan jasa para pahlawan dan akan dikemas secara unik dan menarik,” ujar putra sulung Ketua Umum Partai Nasdem, Supriyadi, itu. (tfs/c1/aif)

Akhirnya Bisa Pulang ke Makassar n MENUNGGU... Sambungan dari Hal 30

Imam Hambali mengatakan, pihaknya terus menemani pemain yang bersangkutan. Sebab, secara psikologi, Ferdinand Sinaga shock. ‘’Untungnya semua sudah selesai dan dia pulang lewat bandara Ngurah Rai, Denpasar,” tandasnya. Seperti diketahui, turnamen segi empat bertajuk Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015 berakhir. Rangkaian teknis pertandingan selama enam hari sejak tanggal 29 hingga 3 Agustus lalu, berlangsung nyaris tanpa hambatan. Namun secara finansial, panitia pelaksana (Panpel) mengalami rugi besar karena tidak ada sponsor utama. Tiket penonton yang menjadi andalan untuk menutup biaya penyelenggaraan, ternyata tidak sesuai harapan. Akibatnya, panpel dipaksa gigit jari. Bahkan, panpel masih menanggung utang di berbagai pihak hingga kemarin. Tanggungan

utang tersebut masih belum terbayar. Salah satunya yang menjadi korban adalah Persewangi. Gara-gara pembayaran untuk match fee pertandingan belum klir, dua pemain rekrutan The Lasblang, (Laskar Blambangan) yaitu Ferdinand Sinaga dan Slamet Nur sempat gigit jari. Dua pemain tersebut belum mendapatkan sebagian honor dari even tersebut. Hanya, belum diketahui secara persis kekurangan yang belum terbayar. Yang pasti, keduanya masih tertahan di Bumi Blambangan sambil menunggu realisasi pencairan. Sekadar tahu, Persewangi mendapatkan match fee senilai Rp 35 juta untuk sekali bertanding. Jika dikalkulasikan, Merahhitam terima dana total senilai Rp 105 juta. Rinciannya melawan Bali United Pusam, Indonesia All Star, dan Arema. Untuk pertandingan perdana melawan Indonesia All Star,

Persewangi tuntas tanpa kendala. Tapi, masalah mulai mengemuka ketika pertandingan kedua melawan Bali United Pusam. Dana yang dibayar hanya senilai Rp 10 juta. Sedangkan, pertandingan melawan Arema terbayar Rp 20 juta. Otomatis, dana yang belum direalisasikan total senilai Rp 40 juta. Setiap pemain mendapatkan jatah bervariasi. Untuk pemain inti, mereka dibayar Rp 1 juta. Sedangkan pemain pengganti dapat honor Rp 750 ribu. Pemain lain yang tidak turun lapangan menerima gaji senilai Rp 500 ribu. Dana itu di luar pengeluaran untuk honor Slamet Nur Cahyo dan Ferdinand Sinaga. Kedua pemain tersebut mendapatkan jatah yang lebih dari pemain lain. Cuma dalam draf kontrak, dana Rp 35 juta itu Persewangi harus menyertakan tiga pemain, yaitu Ferdinand Sinaga, Slamet Nur Cahyo, dan Oktavio Dutra. Namun, nama terakhir tidak ada. (ton/c1/bay)

Kantongi Lisensi B dari AFC n NASRUL... Sambungan dari Hal 30

Sedangkan, The Lasblang (Laskar Blambangan), julukan Persewangi tetap berada di dasar klasemen dengan raihan tiga poin. Poin tersebut sama dengan Indonesia All Star di bawah besutan Aji Santoso. Merah-hitam tidak bisa memperbaiki posisi karena kalah head to head dengan Indonesia All Star. Kemenangan atas Arema di laga pemungkas itu menjadi catatan sejarah bagi Persewangi. Kemenangan via gol tunggal yang dicetak Trubus Gunawan itu disambut suka cita penonton yang memadati Stadion Diponegoro, Senin malam lalu. Hasil gemilang itu juga menjadi ajang pembuktian bagi head coach Persewangi, Nasrul Hariyono alias Kripik. Sebab, strateginya mampu memberikan hasil mengejutkan saat bersua dengan Arema. Tak ayal, kemenangan itu sekaligus menjadi kado dia sebagai pelatih profesional.

Bagi Nasrul Kripik, turnamen tersebut memang menjadi debut dirinya menjadi pelatih profesional. Meski begitu, dia mengawali laga dengan hasil kurang bagus saat dipermalukan Indonesia All Star dengan skor 1-0. Pil pahit terus berlanjut saat Persewangi dipaksa menyerah dengan skor 3-1 dengan Bali United Pusam. Dengan demikian, maka Kripik menorehkan satu kali menang dan dua kali kalah. Tapi, modal satu kemenangan melawan Arema memang pantas dibanggakan. Setidaknya, pria asal Kecamatan Rogojampi itu bisa menjawab keraguan sebagai pelatih profesional. Kehadiran Kripik menjadi alternatif pilihan bagi Persewangi. Sebab, selama ini, Persewangi memang identik dengan Bagong Iswahyudi, sebagai head coach dalam beberapa musim terakhir. Tapi, kini Kripik berada satu level dengan kompatriotnya itu. Sebab, Kripik telah mengantongi pelatih lisensi-B AFC. Khusus

di Banyuwangi, hanya dua orang tersebut yang memiliki lisensiB AFC yang bisa digunakan sebagai pelatih tim Divisi Utama. Selama ini, Kripik memang selalu menjadi asisten pelatih di Persewangi. Tapi, modal lisensi B AFC yang dia pegang belum lama ini membuat dia ‘’naik kelas’’. ‘’Saya bisa leluasa memoles tim,’’ katanya. Dia mengaku masih banyak belajar dari para senior. Yang pasti, dia akan memberikan yang terbaik ketika dipercaya untuk melatih tim level Divisi Utama. ‘’Baik di Banyuwangi maupun di luar, saya akan berikan segala kemampuan saya untuk tim agar bisa berprestasi,’’ tandasnya. Menurut dia, saat Persewangi melawan Arema adalah merupakan permainan yang paling bagus. Selain menang, lawan gagal mencetak gol karena rapatnya pertahanan timnya. ‘’Saya sangat senang bisa mengalahkan Arema, karena kita tahu sendiri Arema tim kuat,” tandasnya. (ton/c1/bay)

KPU Fasilitasi Pengadaan APK n SIMPANG... Sambungan dari Hal 40

APK yang dibiayai KPU tersebut antara lain, baliho/billboard/ videotron, umbul-umbul, dan spanduk. Baliho dan sejenisnya dibatasi paling besar empat meter kali tujuh meter dan paling banyak lima unit setiap pasangan di setiap kabupaten/kota. Sedangkan ukuran maksimal umbul-umbul sebesar lima meter kali 1,15 meter dengan jatah setiap pasangan calon maksimal mendapat 20 unit di setiap kecamatan. Sementara itu, untuk spanduk, PKPU Nomor 7 Tahun 2015 mengamanatkan ukuran spanduk tersebut paling besar 1,5 meter kali 7 meter. Setiap pasangan calon mendapat jatah dua unit spanduk di setiap desa atau kelurahan. PKPU

itu juga mengatur larangan pemasangan APK di beberapa lokasi seperti empat ibadah, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan. Selain itu, APK juga dilarang dipasang di gedung milik pemerintah dan lembaga pendidikan. Selain APK yang difasilitasi KPU, tim pasangan calon bisa membuat atau mencetak bahan kampanye lain, seperti kaus, topi, mug, kalender, kartu nama, dan lain-lain. Paslon juga boleh mencetak stiker paling besar ukuran 10 centimeter (cm) kali 5 cm. Stiker tersebut dilarang dipasang di tempat ibadah, rumah sakit atau tempat layanan kesehatan, lembaga pendidikan, taman dan pepohonan, serta sarana dan prasarana publik. Jalan bebas hambatan dan jalan protokol juga menjadi zona merah pe-

masangan stiker tersebut. Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, sebelum masa kampanye, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Pemkab Banyuwangi, Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih), dan pasangan calon. Rakor tersebut dilaksanakan untuk menentukan titik-titik larangan pemasangan APK di Bumi Blambangan. Menurut Syamsul, KPU akan memfasilitasi pengadaan dan pemasangan APK sebagaimana yang diamanatkan P-KPU Nomor 7 Tahun 2015. “Kecuali di zona larangan, lokasi mana yang diperbolehkan menjadi lokasi pemasangan APK akan ditentukan dalam rakor tersebut,” kata dia. (sgt/c1/afi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.