Radar Banyuwangi | 8 September 2015

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 8 SEPTEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (27)

Bermalam di Grajagan, Pantainya Indah, Ikannya Melimpah Tim ekspedisi jelajah pantai Jawa Pos Radar Banyuwangi kali ini mengunjungi Pantai Grajagan. Kawasan wisata yang terletak di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, ini masuk kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Selatan.

TAUFIK FERDIANSYAH, Purwoharjo SETELAH dari Blok Bedul di Desa Sumbersari, Kecamatan Pur-

woharjo, tim ekspedisi jelajah mengunjungi Pantai Grajagan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo.

Pantai tersebut selain terkenal sebagai tempat wisata juga terkenal sebagai sentra penghasil ikan laut.

Untuk menuju Pantai Grajagan sangat mudah. Rute yang dilalui jika dari arah Banyuwangi ke arah selatan menuju pertigaan Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

Nah, dari pertigaan itu belok saja ke kiri atau ke arah selatan menuju Pantai Grajagan.

Dari pertigaan Benculuk sampai

Pantai Grajagan jarak yang harus ditempuh kurang-lebih 20 Km melewati jalan beraspal. Tetapi, itu hanya sekadar informasi. Tim jelajah tidak melewati jalur itu.

Karena pada malam sebelumnya kami sudah menginap di penginapan di sekitar Pantai Grajagan.

Selain mempersingkat waktu, dengan menginap di Pantai Grajagan, kami pun bisa menunggu pemandangan sunrise atau matahari terbit dari Pantai Grajagan n Baca Bermalam...Hal 35 MENYAMBUT SUNRISE: Dua pemancing beradu untung mendapatkan ikan di Pantai Grajagan, Purwoharjo.

RENDRA KURNIA/RABA

MINUMAN KERAS

Jumlah Pemilih Pemula 17 Ribu

NIKLAAS ANDRIES/RABA

DIHITUNG: Petugas dari Min Sabhara mendata jumlah miras hasil razia dari Purwoharjo dan Tegalsari kemarin.

Miras tanpa Izin Beredar Bebas

BANYUWANGI - Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 akan diikuti ribuan pemilih pemula (PP).

Dari 1.319.578 calon pemilih yang masuk daftar pemilih sementara (DPS), sekitar 17.054 orang tercatat sebagai pemilih pemula.

BANYUWANGI - Peredaran minuman keras (miras) di Banyuwangi tidak hanya didominasi jenis arak BALI. Beberapa minuman keras berlabel kandungan alkohol tinggi dan tidak memiliki izin resmi juga beredar luas di pasaran.

Kondisi itu membuat aparat kepolisian menggiatkan razia di beberapa tempat yang terindikasi menjadi sentra penjualan miras tersebut.

Seperti dalam razia yang digelar jajaran Satuan Sabhara Polres Banyuwangi Minggu malam (7/9) kemarin.

Puluhan botol miras berbagai merek berhasil diamankan dari wilayah Tegalsari dan Purwoharjo. Indikasinya, selain memiliki kadar alkohol tinggi, miras yang diamankan juga tidak dilengkapi dokumen sah n

Baca Jumlah...Hal 35

Calon Pemilih Pilbup 2015 DPS Laki-laki

: 652.837 orang

Perempuan : 666.741 orang Jumlah : 1.319.578 orang Pemilih Pemula Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase

Baca Miras...Hal 35

FESTIVAL JAZZ

: 8.410 orang : 8.644 orang : 17.054 orang

Pemilih Pemula Laki-laki : 1,288 persen Pemilih Pemula Perempuan : 1,296 persen Rata-rata : 1,292 persen

Si Burung Camar Siap Menggebrak BANYUWANGI - Perhelatan elatan Banyuwangi Beach each Jazz Festival 2015 dipastikan pastikan bakal menghadirkan hadirkan sajian berkelas. s. Sederet penyanyi papan apan atas Indonesia, a, di antaranya Citra tra Scholastika, ka, Once Mekel, l, Marcell Siahaan, ahaan, dan penyanyi enyanyi jebolan olan XFactor actor Indonesia esia Shena Malsiana, alsiana, siap menggebrak enggebrak panggung ung musik jazz zz di kawasan n Pantai B o o m , Banyuwangi, angi, Sabtu malam (12/9) mendatang atang n

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pemutakhiran Data Pemilih pada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Suherman mengungkapkan, dari total 17.054 pemilih pemula, 8.410 orang merupakan pemilih pemula laki-laki n

RENDRA KURNIA/RABA

PERINGATAN DINI: Warga Kampung Mandar memasang bendera merah sebagai tanda larangan berenang di Pantai Boom kemarin.

Warga Pasang Tanda Bahaya Danlanal: Pantai Boom Berbahaya untuk Renang BANYUWANGI - Musibah tenggelamnya Dadang Permana, 14, di Pantai Boom Jumat (4/9) lalu menjadi pelajaran berharga bagi warga setempat. Tak ingin ada �tumbal� lagi di pantai yang hanya berjarak 1 Km dari pusat kota Banyuwangi itu, kemarin

warga memasang bendera merah.

Bendera tersebut ditancapkan di Pantai Boom. Bendera tersebut sebagai tanda larangan berenang di wisata pantai yang terletak di Kelurahan Kampung Mandar tersebut. Bambang Purwanto, Lurah Kampung Mandar, mengatakan musibah meninggalnya remaja Kampung Ujung menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi n Baca Warga...Hal 35

Berziarah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina MAKKAH - Menjelang ibadah inti haji, jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi menggunakan kesempatan yang ada untuk menjalankan ibadah-ibadah sunah. Kemarin (7/9) pukul 07.15 waktu setempat, ratusan jamaah haji mulai berziarah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Ketiga tempat itu berada di luar Kota Makkah dengan jarak sekitar 5 hingga 25 Km. Di tempat berupa padang pasir dan bebatuan itu jamaah melakukan prosesi ibadah umrah sunah n

Laporan JUHDY dari Makkah

Baca Berziarah...Hal 35

Kisah Pilu Dadang Permana, Korban Hanyut Pantai Boom

Sempat Minta Maaf kepada Teman dan Guru Ngaji

Baca Si...

Hal 35

Vina Panduwinata ANGGER BONDAN/JAWA POS

Setelah tenggelam di perairan Selat Bali selama 40 jam, jasad Dadang Permana akhirnya ditemukan di muara Sungai Tambong, Kabat, Minggu pagi (6/9). Dia ditemukan seorang nelayan asal Kampung Ujung. Pihak keluarga pun mengikhlaskan kepergian remaja berusia 14 tahun itu.

Honor macet, PPL luruk Panwaslih Bilang sama Panwaslih, nggak ada yang gratis di negeri ini...

Balap merpati rawan judi Bukan lagi rawan, tapi sudah satu paket!

FREDY RIZKI, Banyuwangi DITEMUKANNYA jenazah Dadang, siswa kelas 8 SMPN 2 Banyuwangi, Minggu lalu (6/9) menjadi duka tersendiri bagi keluarganya n Baca Sempat...Hal 35 http://www.radarbanyuwangi.co.id

FREDY RIZKI/RABA

Rp

BOCAH PENURUT: Ahmad Purwadi membawa foto Dadang ketika masih duduk di bangku sekolah dasar (kanan). Keluarga meratapi kepergian Dadang untuk selamanya (kiri). email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

30

Jawa Pos

Selasa 8 September 2015

Beladiri Muay Thai Ingin Jadi Anggota KONI ISTIMEWA

SIMBOLIS: Bastoni Purnama membuka kejuaraan futsal Kapolres Cup 2015 di Lapangan Scudetto Minggu malam (5/9).

32 Tim Berebut Piala Kapolres Kejuaraan Futsal Antarinstansi BANYUWANGI - Turnamen futsal antarinstansi memperebutkan Piala Kapolres Banyuwangi diikuti 32 tim.

Mereka berasal dari sejumlah instansi di wilayah Banyuwangi, seperti perbankan, yayasan, badan usaha milik daerah (BUMD), dan perkantoran.

Hingga 11 September mendatang di Lapangan Scudetto, puluhan peserta akan beradu kemampuan demi memperebutkan piala bergilir Kapolres Banyuwangi.

Mengusung format setengah kompetisi, peserta dibagi dalam delapan grup. Di babak penyisihan, juara dan runner up berhak maju ke babak knock out. Acara tersebut dibuka langsung Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni

Purnama. Selain dihadiri kapolres, opening ceremony juga dihadiri Asosiasi Futsal Daerah Bobby Mulya Kusuma, dan jajaran Polres Banyuwangi.

Dalam sambutannya, Ketua Asosiasi Futsal Daerah Banyuwangi Bobby Mulya Kusuma menaruh apresiasi atas kegiatan tersebut. Dia berharap kegiatan itu bisa digelar secara kontinu.

“Bila bisa digelar tiga bulanan atau enam bulan sekali,” sarannya.

Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi olahraga futsal dan hubungan antarinstansi.

Lewat kegiatan itu dia berharap silaturahmi antarinstansi di Banyuwangi terus terjaga. “Selain bekerja, kegiatan

ini bisa menjadi sarana bertemu dan bersilaturahmi,” katanya.

Selain membuka acara, kapolres juga berkesempatan melakukan tendangan kehormatan dalam laga yang mempertemukan Satlantas versus UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banyuwangi.

Laga yang berkesudahan 1-1 itu juga disaksikan ratusan pasang mata.

Kegiatan ini sendiri mendapat dukungan sejumlah pihak, di antaranya Bank Rakyat Indonesia, PT Sumberyala Samudera, Jawa Pos Radar Banyuwangi, KSP Milan, KSU Tinara, Mascot, Wings Food, RM Pesona, BPR Wilis, Mendut Regency, Mahayasa Group, Agro SIC Computer, Wisata Alam Indah Lestari, BNI 46, Djarum, Kadek Modeling School, Telkomsel, Haji Umar Genteng, dan Pegadaian. (nic/*/c1/als)

BANYUWANGI - Dunia olahraga di Banyuwangi dianggap memiliki potensi berkembang, salah satunya beladiri. Kali ini ada beladiri yang siap menggebrak prestasi di Kota Gandrung.

Salah satunya cabang olahraga (cabor) beladiri Muay Thai.

Beladiri Muay Thai mulai menunjukkan eksistensinya.

Ilmu beladiri asal Thailand itu mulai berkembang di Banyuwangi. Para atlet saat ini terus fokus berlatih di Gardenia Gym. Olahraga Muay Thai merupakan jenis beladiri yang tidak menggunakan senjata selain anggota tubuh. Semua anggota tubuh terpakai dalam berbagai gerakan.

Seperti pukulan, tendangan, menyikut, mendengkul, dan memiting. Olahraga bela diri satu ini mampu memberikan aura positif bagi kemajuan atlet berprestasi di Banyuwangi.

Pendiri sekaligus pelatih Muay Thai Banyuwangi, Wasith Aulawi menjelaskan, bela diri itu mulai eksis di tengah-tengah masyarakat. Selain untuk kepentingan beladiri, olahraga tersebut mampu memberikan jaminan kebugaran. ‘’Olahraga Muay Thai memang mulai menjadi primadona,’’ katanya.

Saat ini, jelas dia, telah banyak yang mengikuti latihan. Menurut dia, olahraga tersebut memang digemari berbagai kalangan, termasuk para artis. “Olahraga ini tidak terlalu rumit. Asal serius, pasti bisa. Kami ingin cip-

ALI NURFATONI/RABA

LENTUR: Pelatih Muay Thai, Wasith Aulawi, memberikan contoh gerakan saat berlatih di Gardenia Gym, Banyuwangi.

takan atlet andal di Banyuwangi,” kata mantan atlet Nasional itu.

Rencananya, beladiri Muay Thay akan diajukan kepada KONI Banyuwangi sebagai satu anggota cabor. Sebab, jelas Wasith, beladiri itu sangat potensial. ‘’Kita akan bina atlet amatir dulu, karena ada atlet yang profesional. Kami yakin Muay Thai di Banyuwangi akan maju dan membawa prestasi,” tukasnya.

Berdasar pengalaman selama menjadi atlet, Wasith memiliki pandangan jika olahraga tersebut bisa diterima di kalangan masyarakat Banyuwangi. Sebab, olahraga tersebut sangat berdampak positif. ‘’Saya asli Banyuwangi, saya ingin mengembangkan dan mengangkat nama daerah. Karena selama ini, saya berada di luar dan beberapa kali membela negara,’’ tegasnya. (ton/c1/als)

Kado Akhir Ali Ruchi, Raih Enam Medali Kejurprov Jatim

ISTIMEWA

KENANGAN: Atlet anggar Banyuwangi, Nora Widya Mandatika, meraih medali emas dalam kejurprov di Situbondo Sabtu lalu.

BANYUWANGI - Keputusan Ali Ruchi mengundurkan diri dari ketua Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Banyuwangi cukup mengejutkan. Meski begitu, dia masih mampu memberikan kado manis di akhir masanya.

Bagaimana tidak, tim IKASI Banyuwangi sukses membawa hasil manis dalam Kejuraan Provinsi (Kejurprov) tahun 2015 yang berakhir Sabtu lalu. Prestasi 2 medali emas dan 4 perunggu berhasil di bawa pulang dalam even yang digelar di Situbondo tanggal 4 hingga 6 September itu.

Dua emas itu masing-masing

disumbangkan Nora Widya Mandatika yang tampil di kelas kadet senjata floret putri dan Ike Puji Lestari yang berlaga pada kelas junior senjata degen putri.

Selain meraih medali emas, Ike Puji Lestari juga meraih satu medali perunggu pada kelas kadet degen putri.

Tiga perunggu lain disumbangkan Rico Prianada, Jovin Rifki, dan Nora Widya Mandatika, yang masing-masing tampil di kelas kadet floret putra, kelas junior floret putra, dan junior floret putri.

Dengan raihan itu, IKASI Banyuwangi berada di peringkat

keempat dalam daftar klasemen umum. Juara umum masih dipegang kontingen Surabaya.

Ketua pelaksana harian (Plh) IKASI Banyuwangi, Agus Andri mengungkapkan, hasil dari kejurprov Jatim 2015 itu terasa sangat spesial. ‘’Kami semua sangat terkejut setelah Pak Ketua

SMAN 1 Gambiran Cetak Hattrick Pertahankan Juara Tiga Tahun Berturut-turut BANYUWANGI - SMAN 1 Gambiran terus membuktikan prestasi hebat sepanjang tahun.

Yang terbaru, mereka berhasil menjadi juara dalam Liga Voli Pelajar (Livope) Banyuwangi tahun 2015 kategori tim putri tingkat SMA. Yang paling fenomenal, titel tersebut berhasil direngkuh untuk ketiga kalinya. Itu artinya, tim putri SMAN 1 Gambiran berhasil mempertahankan gelar sejak tahun 2013 hingga tahun ini.

Gelar semakin lengkap setelah salah satu pemain SMAN 1 Gambiran yang bertindak mewakili kontingen Gambiran dalam even itu dinobatkan sebagai pemain terbaik. Dia adalah Virga Vithania.

Prestasi SMAN 1 Gambiran memang sudah terbukti dalam beberapa tahun terakhir. Rangkaian prestasi dalam urusan bola voli seperti juara Kapolres Cup 2012, Champions STIKES Cup 2013, runner up Unej Cup 2014. Di luar bola voli, regu

ALI NURFATONI/RABA

PRESTASI HEBAT: Para pemain dan ofisial tim putri SMAN 1 Gambiran meluapkan kegembiraan setelah menjadi juara Liga Voli Pelajar Banyuwangi.

putri SMAN 1 Gambiran juga meraih juara kedua dalam gerak jalan tradisional 2015.

Tim SMAN 1 Banyuwangi meraih podium setelah tampil sebagai pemenang dalam Unej Cup 2015. Serangkaian hasil manis itu akan terus di ukir dalam even baik tingkat kabupaten maupun level regional. ‘’Kita

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

tetap komit untuk meraih prestasi,’’ ungkap pembina olahraga SMAN 1 Gambiran, Sunarto, kemarin.

SMAN 1 Gambiran, jelas dia, intens dalam melakukan pembinaan kepada para siswa. Bagi siswa yang berprestasi, sekolah akan memberikan penghargaan khusus. “Kita akan terus ting-

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

katkan prestasi sepanjang tahun,” tandasnya.

Sementara itu, SMAN 1 Gambiran juga berhak atas penghargaan setelah menjadi juara kedua pada kategori putra tingkat SMA. Yang jelas, dua prestasi itu patut diapresiasi berkat perjuangan dan kerja keras. (ton/*/c1/als)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

mengundurkan diri. Prestasi ini hadiah terakhir Pak Ketua,” katanya, kemarin.

IKASI Banyuwangi, jelas dia, sebetulnya masih membutuhkan sosok Ali Ruchi sebagai nakhoda organisasi. Menurut dia, sang ketua telah memberikan segalanya demi mengangkat

prestasi anggar di Banyuwangi.

“Tapi, kita hormati keputusan beliau,” jelasnya.

Kini roda organisasi IKASI Banyuwangi sementara di bawah komando Agus Andri. Berkaitan dengan amanah itu, dia siap menjalankan tugas sebaikbaiknya. (ton/c1/als)

Pelindo Lombakan Lagu Pesisir Boom BANYUWANGI—Pelindo III (Persero) cabang Tanjung Wangi menggelar lomba menyanyi karaoke di Aula Dinas Pendidikan Banyuwangi, Senin (7/9) kemarin. Ajang pencarian bakat yang bertujuan untuk mempromosikan Banyuwangi melalui sebuah lagu itu diikuti oleh pelajar tingkat SMA/SMK sederajat.

Branch Manager Pelindo III (Persero) cabang Tanjung Wangi, Bangun Swastanto mengatakan, peserta lomba karaoke ini wajib membawakan lagu hasil karya seniman yang ada di dalam naungan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi. Lagu wajib itu adalah Pesisir Boom Banyuwangi.

Lagu pilihan ada tiga judul.

Yaitu Pantai Boom Banyuwangi; Pasir Boom Banyuwangi dan Boom Banyuwangi. “Pemenang dalam lomba karaoke ini tampil dalam acara Banyuwangi Beach Jazz. Dan yang menang lomba karaoke ini akan mendapatkan tropi, uang pembinaan, dan piagam,” kata Bangun kemarin.

Bangun mengatakan,

TOHA/RABA

EKSPRESI: Salah seorang peserta lomba karaoke yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Banyuwangi, Senin (7/9) kamrin.

ajang pencarian ini digelar berkat kerjasama antara Pelindo III, DKB, Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan Banyuwangi.

Dimana tujuannya adalah untuk mempromosikan Pantai Boom yang sesaat lagi menjadi pelabuhan marina. Pada saatnya nanti,

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Pantai Boom ini akan dikembangkan menjadi destinasi wisata baru yang akan dimiliki Kabupaten Banyuwangi. “Di pantai Boom ini juga akan ada resort/hotel yang akan mendukung pelabuhan marina/dermaga kapal pesiar,” kata Bangun. (*/als)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers.

SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999.

Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi

SELASA 8 SEPTEMBER

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Halaman 31

Pamitan, Bupati-Wabup Diarak Dokar SITUBONDO – Pelepasan Bupati Dadang Wigiarto dan Wakil Bupati, Rachmad dikemas dengan upacara, pagi kemarin (8/9).

Pemimpin yang dilantik pada 2010 silam itu, kemudian diarak dari kantor sekretariat pemkab menuju pendapa menggunakan dokar didampingi istrinya masing-masing.

Dengan diringi seluruh staf di lingkungan Pemkab, Dadang dan Rachmad terlihat menyapa warga dengan senyum di atas dokar.

Beberapa kali, keduanya juga terlihat melambaikan tangan kepada ribuan siswa yang ada di kanan-kiri jalan.

Sebelum meninggalkan kantor bupatiwabup, mantan orang nomor satu dan orang nomor dua di lingkungan Pemkab Situbondo itu bersalaman dengan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan seluruh staf di lingkungan Pemkab Situbondo n  Baca Pamitan...Hal 32 PERPISAHAN: Bupati (Kiri) dan wakil bupati (Kanan) di arak menggunakan dokar meninggalkan kantor bupati, kemarin.

FOTO-FOTO HABIBUL ADNAN/JPRS

Panwaskab Temukan Banyak Masalah Ada Ibu Rumah Tangga, Pekerjaan Tertulis TNI Kalau hari ini kita Menjadi penonton, bersabarlah, Karena besok kita harus mampu menjadi pemain."

SITUBONDO – Jajaran Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten (Panwaskab) Situbondo menemukan keganjilan dalam salah satu kartu identitas warga Situbondo.

Busima, warga Dusun Karang Kenek, Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan, dalam kartu tanda penduduk (KTP) miliknya tertera sebagai anggota tentara nasional Indonesia.

Ini membuat nenek 67 tahun tersebut harus kehilangan hak suaranya pada pemilihan

bupati dan wakil bupati nanti. Sebab, TNI/ Polri harus tetap menjaga netralitasnya.

Tidak memiliki hak suara dalam setiap pemilihan umum.

Ketua Panwaskab Situbondo, Agus Tjahjono Basoeki mengatakan, penemuan jajaran Panwaskab ini harus segera dicarikan jalan keluar. ”Ini termasuk menghilangkan hak suara. Itu (menghilangkan hak suara) bisa dipidanakan,” ujarnya.

Agus mengaku, tidak hanya masalah kesalahan pekerjaannya saja yang ditemukan pihaknya. Jajaran Panwaskab juga mengaku menemukan adanya nomor induk kependudukan (NIK) ganda, warga

Situbondo yang belum terdata dalam kependukan. Termasuk juga yang sudah meninggal dunia tapi belum terhapus dari data kependudukan.

Agus mengaku, hal tersebut di atas banyak ditemukan di lapangan. Salah satu bukti kuatnya adalah hasil daftar pemilih sementara (DPS) saat ini. ”Ada puluhan ribu yang tidak masuk dalam DPS. Salah satunya karena itu (NIK ganda dan belum terdata dalam kependukan),” terangnya.

Sementara itu, ketua komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan menanggapi adanya

Harga Mati Menangkan Paslon Dadang-Yoyok

Ervan Fauzie Saputra SMKN 1 Situbondo

Illegal Logging

LSM Reformasi Kerahkan Kekuatan Dukung Nomor Tiga

Marjhono/JPRS NUR HARIRI/JPRS

OLAH TKP: Polisi mendatangi lokasi pencurian kayu, di perbukitan Kelurahan Ardirejo, kemarin.

Polisi Datang, Pencuri Kayu Menghilang PANJI - Polres Situbondo nyaris menangkap pelaku pencurian kayu di lokasi perbukitan, lingkungan Cappore, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji.

Sayang, sewaktu polisi tiba siang kemarin (7/9), pencuri kayu sudah menghilang n  Baca Polisi...Hal 32

ASUSILA

Kepergok Pacaran, Remaja Diperkosa SITUBONDO - Kisah menyedihkan dialami MJ, pelajar SMP berusia 14 tahun, asal Kecamatan Bungatan. Gadis ini jadi korban pemerkosaan yang dilakukan FD, 35, warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan.

Ceritanya, sekitar pukul 16.00 Minggu (6/9) lalu, MJ datang ke sekitar air terjun Desa Sumberanyar dekat rumah FD. MJ sengaja datang bersama beberapa teman dan salah seorang pacarnya untuk liburan di hari Minggu.

Sekitar 30 menit kemudian, MJ dan pacarnya sedang bermesraan di sekitar air terjun. FD kemudian menghampiri keduanya dan sempat menegur. Dengan alasan pembinaan, dua remaja tersebut diajak NUR HARIRI/JPRS MELAPOR: IL melapor ke sebuah gudang yang perkosaan yang dialami tidak jauh dari lokasi air putrinya ke Mapolres terjun n Baca Kepergok...Hal 32 Situbondo. http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

kesalahan dalam kolom pekerjaan pada KTP itu, KPU akan mengecek kepada petugas pendataan. ”Terancam tidak memiliki hak suara sih iya. Tapi kita akan minta statemen PPDP (petugas pemutakhiran data pemilih).

Akan dilihat di DPS (daftar pemilih sementara) Apakah sudah masuk atau tidak,” terang Joedo.

Dia menambahkan, bukti fisik juga akan sangat membantu. Apakah yang bersangkutan ibu rumah tangga biasa atau benar-benar sebagai anggota TNI. ”Petugas kita yang akan melaporkan n  Baca Panwaskab...Hal 32

LAYANAN BARU: Direktur, dr. Iwan Yulianto di ruangan unit pelayanan hemodialisa RS Elizabeth.

Resmikan Unit Pelayanan Hemodialisa SITUBONDO – Masyarakat yang ingin melakukan cuci darah kini juga sudah bisa melakukannya di Rumah Sakit Elizabeth Situbondo. Peresmian unit pelayanan hemodialisa, itu dilakukan pada Sabtu (05/9) lalu. Untuk kepentingan pelayanan hemodialisa ini, RS Elizabteh membangun ruangan baru demi kenyamanan pasien. Peresmiannya dilakukan langsung oleh dr Iwan Yulianto yang ditandai dengan pemotongan pita dan tumpeng.

Hadir dalam acara ini seluruh karyawan RS. Elizabeth serta perawat HD RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Pengurus PENEPRI Jawa Timur, dr. Baihaqi, Sp.PD juga hadir. Dia sempat

memberikan materi seputar pencerahan tentang Hemodialisa sebelum acara peresmian dilakukan.

Direktur Rumah Sakit Elizabeth, dr. Iwan Yulianto, menyampaikan, Unit Pelayanan Hemodialisa untuk memberikan pelayanan kepada para pasien yang memerlukan cuci darah. ”Peresmian ini juga untuk memasarkan atau memberikan informasi kepada masyarakat khususnya di Situbondo bahwa di Rumah Sakit Elizabeth sudah tersedia unit pelayanan himodialisa,” terangnya.

Untuk saat ini, peralatan yang disediakan masih empat unit mesin cuci darah n  Baca Resmikan...Hal 32

SITUBONDO – Bagi Ketua LSM Reformasi, Suyono memenangkan pasangan cabup-cawabup, Dadang Wigiarto – Yoyok Mulyadi (Da-Di) adalah harga mati. Sebab itulah, dia membantah jika dikabarkan telah mendukungan pasangan cabup – cawabup selain pasangan bernomor urut tiga tersebut.

Secara khusus, Ketua LSM Reformasi, Suyono kemarin datang ke Kantor DPC PKB Situbondo. “Saya tidak pernah menyatakan mendukung terhadap paslon cabupcawabup lainnya. Saya merupakan tim pemenangan pasangan Da-Di. Jadi akan memenangkan Da-di,” ujarnya saat memberikan keterangan ke sejumlah wartawan, Senin (7/9), kemarin.

Suyono menegaskan, meme­ nang­kan pasangan Da-Di dalam Pilkada 9 Desember mendatang merupakan harga mati. Sebab itulah, dia bersama anggota LSM Re­formasi segenap tenaga akan

berusaha untuk mengantarkan Dadang – Yoyok memenangkan pertarungan pilkada pada 09 Desember nanti n  Baca Harga...Hal 32

Istimewa

ALL OUT: Ketua LSM Reformasi Suyono siap memenangkan pasangan Dadang – Yoyok.

Mengikuti Rembug Budaya Tentang Suku Pariopo, Asembagus

Perdebatkan Penyebutan Suku Hingga Cara Ritualnya Tempat yang disebut Dukuh Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus berada di pelosok.

Akan tetapi, tempat ini memiliki banyak keunikan. Itu karena tempat ini memiliki banyak kearifan lokal.

HABIBUL ADNAN, Asembagus Belasan orang terlihat begitu serius mengikuti pembicaraan panjang itu. Tidak heran jika salah satu diantaranya sampai terlihat mengeluarkan suara dengan nada tinggi. Iya, mereka sedang mengikuti rembug budaya tentang Suku Pariopo.

Perdebatan panjang terjadi. Banyak hal yang diusulkan. Ada yang memberikan masukan, ada juga yang memberikan kritikan. Misalnya ada yang mengusulkan agar dilakukan penelitian akademik dari para akademisi.

Seperti yang diusulkan oleh Agus Rajana.

Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Situbondo tersebut juga mengkritisi perihal penyebutan suku. ”Penyebutan suku perlu diperdalam dari para akademisi,” ujarnya.

Dia mengatakan, penyebutan Suku Pariopo itu perlu dikaji lebih mendalam.

Sebab, menurutnya tidak semua tempat bisa disebutkan sebagai suku. ”Saya mendukung ada suku di Situbondo. Tapi harus dikaji dulu,” katanya dengan tegas.

Dia juga tidak terlalu yakin kerifan lokal di Suku Pariopo bisa dikembangkan.

Salah satu alasannya karena kurangnya dukungan dari pemerintah. ”Dalam hal ini Dinas Pariwisata (Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga ) yang masih kurang,” katanya.

Jika Agus Rajana menyoal masalah penyebutan Suku, ada juga yang mengkritisi bahasa tutur. Sebab, penyebutan Pariopo itu lebih dekat dengan tutur Bahasa Jawa.

Sedangkan masyarakat yang tinggal di tempat ini, didominasi warga Madura n  Baca Perdebatkan...Hal 32

HABIBUL ADNAN/JPRS

SAMBUTAN: Camat Asembagus, Mashari membuka diskusi mengikuti Rembug Budaya Suku Pariopo, Sabtu (06/09), lalu. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

R A D A R situb o nd o

afriCa Van java

32

Jawa Pos

Selasa 8 September 2015

Tewas Saat Cari kayu Bakar

NUR HARIRI/JPRS

TENGAH KOTA: Sepeda motor milik Septina hilang di jalan sekitar TK AL-Amin, selatan Stadion Muhammad Saleh Situbondo.

BANYUPUTIH - Seorang kakek ditemukan tewas di pinggir jalan raya Desa/Kecamatan Banyuputih. Korban bernama Dullamin, warga asal Surabaya yang sudah lama menetap di Banyuputih. Pria 60 tahun tersebut ditemukan tewas di dekat becaknya sendiri.

Kakek yang akrap disapa Pak Ridho ini pada mulanya pamitan kepada keluarganya untuk mencari kayu bakar. Korban berangkat dari rumahnya sekitar pukul 16.00 Minggu (6/9) lalu, dengan mengayuh becak.

Hanya berselang sekitar 30 menit, Dullalin kemudian ditemukan tergeletak di dekat becaknya oleh warga setempat, Pak Amsud, 54. Karena mengenal korban, Amsud langsung menghubungi putra korban, Ridho,

hingga tiba di lokasi.

Sayang, saat dibalik putranya, tubuh Dullalim yang kondisinya tengkurap sudah tidak bernyawa. Dari hidung korban diketahui mengeluarkan darah serta air liur berwarna kuning. Nyawa korban tak bisa ditolong lagi.

Tewasnya korban secara mendadak di pinggir jalan raya tersebut kontan mengundang perhatian sejumlah warga. Oleh putranya dan warga sekitar, jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan becak milik Dullalim.

Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan korban yang ditemukan tewas di pinggir jalan tersebut. menurutnya, korban tewas akibat penyakit

jantungnya kambuh hingga terjatuh sebelum sampai ke lokasi tujuan pencarian kayu bakar.

“Keterangan beberapa saksi, korban sudah sejak lama menderita penyakit jantung. Pengakuan keluarganya, korban memang sakit dan berapa hari ini nafsu makannya berkurang,” kata Nanang saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Beberapa petugas yang tiba di lokasi menurut Nanang langsung melakukan olah TKP. Hasilnya, tidak ada indikasi kekerasan yang dialami Dullalim.

“Pemeriksaan luar sudah dilakukan dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Kemudian untuk pemeriksaan medis urung dilakukan karena keluarga korban tidak setuju,” pungkasnya. (rri/pri)

Lagi, Wali Murid TK Tukang Parkir Tanpa Karcis Disoal Jadi Korban Curanmor SITUBONDO - Belum sampai satu bulan, aksi pencurian sepeda motor (curanmor) milik wali murid Taman Kanak-kanak, sudah terjadi lagi. Setelah kasus di TK Bhayangkari Situbondo, kini sepeda motor yang dicuri adalah milik wali murid TK AlAmin, di selatan Stadion Muhammad Saleh, Situbondo.

Korban curanmor kali ini adalah Septina Tri Wardhani, perempuan 34 tahun yang tinggal di Jalan Anggrek, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo. Korban ini datang ke lokasi TK hampir setiap hari karena anaknya ikut belajar

mengajar di TK tersebut.

Data yang berhasil dikumpulkan, Septianan datang TK AL-Amin dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario Nopol P 2158 FB. Sepeda warna putih biru tersebut diparkir dengan dikunci setir di jalan timur gedung TK. Usai memarkir sepedanya, Septiana masuk ke areal halaman TK. Di TK tersebut dirinya bercengkerama dengan sejumlah wali murid lain, sambil menunggu anaknya yang masih belajar.

Begitu anak-anak TK pulang, Septiana kontan mengajak anaknya langsung pergi dari TK.

Sesampainya di tempat parkir sepeda motor, Septiana sangat terkejut menyaksikan sepeda motornya sudah tidak ada di lokasi. Septianan sempat bertanya kepada beberapa orang yang berada di sekitar lokasi. Sayang, upayanya tetap tidak berhasil dan Vario miliknya sudah hilang di gondol maling.

Dikonfirmasi, Kasat reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto mengatakan, setelah korban melapor polisi langsung melakukan olah TKP. Dari beberapa keterangan saksi, pada waktu itu terdapat seseorang yang mencurigakan. Namun,

kecurigaan itu tidak sampai dilaporkan kepada polisi.

“Ciri-ciri pelaku sudah kami kantongi, berdasar olah TKP serta keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian. Untuk saat ini beberapa petugas melakukan pencarian terhadap pelaku, semoga saja pelakunya berhasil ditangkap,” kata AKP Riyanto.

Data yang berhasil dikumpulkan, pelaku pencurian merupakan seorang residivis asal luar Kabupaten Situbondo. Pelaku tersebut sempat dicurigai oleh beberapa pedagang di sekitar TK. pria misterius itu disebut-sebut berbadan gemuk. (rri/pri)

Terancam tak Miliki Hak Suara n PANWASKAB...

Sambungan dari Hal 31

Juga ada persaksian dari lingkungan yang bisa menjadi aspek pendorong sebagai pemilih,” tambah Joedo.

Kabid Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), Fauzia Mariana Hadi mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam KTP itu. ”Kesalahan dalam pendataan atau pada entri data,” ujarnya.

Fauzia mengatakan, kesalahan

dalam pendataan tersebut bisa saja terjadi saat pencocokan dan penelitian (Coklit) masal tahun 2010 lalu. ”Ini dulu rekanan yang coklit. Terus diajukan dari desa dan langsung terkirim ke pusat.

Tidak dicek dulu,” terangnya.

Akan tetapi, hal tersebut masih bisa dirubah. Caranya, KK yang terlebih dahulu dirubah dengan pengajuan dari desa. ”Ini hanya kesalahan dalam elemen pekerjaan. Merubahnya tidak sampai dua-tiga hari asal administrasinya dirubah,” pungkas Fauzia. (bib/pri)

ASEMBAGUS – Setelah diresmikan beberapa hari yang lalu, Taman Kota Asembagus terus dikunjungi warga. Setiap malam, taman kota tersebut selalu terterlihat ramai. Lebih-lebih pada malam minggu.

Kondisi ini menjadi berkah bagi tukang parkir di Taman Kota. Banyaknya pengunjung tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi juru parkir (jukir). Sayang sekali, pendapatan yang diraup jukir ini malah dipersoalkan warga.

Penyebabnya, dalam melakukan penarikan jasa parkir, jukir tidak dilengkapi dengan karcis parkir. Mereka hanya memeberikan potongan kertas biasa yang bertuliskan nomor urut. ”Siapa yang memerintahkan itu. Kalau seperti itu lazimnya parkir liar,” ujar Kurniadi, 38, salah satu warga Baginya, masyarakat harus mendapatkan kejelasam terkait dengan jasa parkir. Termasuk retrebusinya. ”Kalau memang ketentuan parkir dengan sistem tersebut, itu diatur dimana,” tanya Kurniadi kembali

HABIBUL ADNAN/JPRS

RAMAI PENGUNJUNG: Sepeda motor yang parkir di taman kota Asembagus, sabtu malam lalu.

Seharusnya, jika ada jasa parkir bagi pengunjung, jukir harus memiliki karcis parkir.

Baginya, hal itu sangat penting untuk menghilangkan tanggapan negatif dari masyarakat. ”Jangan sampai ada tanggapan memanfaatkan Taman Kota ini,” kata Kurniadi kembali.

Perlu diketahui, Taman Kota Asembagus diremikan pada selasa malam (2/9) lalu. Bupati

Situbondo, Dadang Wigiarto hadir secara langsung pada peresmian tersebut.

Waktu itu, peresmian Taman Kota Asembagus ditandai dengan pemotongan pita dan penandatangan prasasti oleh bupati. Acara peresmian juga dimerihkan dengan pelepasan belasan kembang api usai pemotongan pita dan penandatanganan prasasti. (bib/pri)

NIK ASLI: Kabid kependudukan, Fauzia menunjukkan print out KTP milik Busima.

HABIBUL ADNAN/JPRS

Bawa Situbondo ke Arah yang Lebih Baik n Harga...

Sambungan dari Hal 31

Pria yang menjabat sebagai Ketua Komunitas Trail Arguporo di wilayah Barat Situbondo tersebut mengakui, memang ada tim paslon cabup-cawabup lainnya yang sempat datang ke rumahnya. Bahkan mereka sempat meminta untuk foto bareng.

“Namun, saya tidak pernah tertarik bergabung. Bagi saya itu hanya silaturahmi biasa saja,” imbuh Suyono.

Dia menegaskan, jika pengurus LSM Reformasi menjatuhkan pilihan kepada pasangan Da-Di, itu bukan tanpa alasan.

Sebab, selama lima tahun memimpin Situbondo, Cabup Dadang Wigiarto mampu membawa

Situbondo ke arah yang lebih baik. “Salah satunya yang sangat nyata adalah langkah pemerataan pembangunan lewat program ‘Second City’,” ungkapnya.

Demikian pula dengan, Mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Situbondo, H Yoyok Mulyadi, yang mendampingi H Dadang Wigiarto. Dia merupakan putra

daerah asal Dusun Tanjung Pasir, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran.

“Kita tidak kekurangan putra daerah yang mampu menjadi figur handal untuk memimpin Situbondo. Lalu, kenapa harus menyerahkan kepemimpinan daerah kepada orang lain?. Makanya, ayo menangkan pasangan DaDi,”pungkasnya. (pri/adv)

RS Juga Melayani Pasien BPJS n Resmikan...

Sambungan dari Hal 31

Ke depan, rencananya akan terus ada penambahan. Ini tentu untuk terus memenuhi

kebutuhan masyarakat.

“Pelayanan himodialisa ini kita siapkan dokter spesialis, yaitu dr. Baihaqi, Sp.PD, untuk menangani khusus pasien penderita gagal ginjal,” imbuh

dr. Iwan Yulianto.

Dia berharap, dengan adanya pelayanan himodialisa, masyarakat Situbondo lebih mengenal Rumah Sakit Elizabeth. Bukan hanya itu, tapi ma-

syarakat juga bisa menggunakan unit himodialisa dengan baik.

Apalagi, Rumah Sakit Elizabeth juga melayani pasien BPJS untuk anggota TNI, Polri, PNS dan Jamkesmas. (pri/adv)

Polisi Masih Tunggu Hasil Visum n KEPERGOK...

Sambungan dari Hal 31

Di dalam gudang tersebut, FD berpura-pura memarahi dan berlagak memberikan pembinaan. Beberapa saat kemudian, pacar MJ diminta untuk ke luar gudang dengan alasan pelaku harus membina MJ. Tidak disangka, nafsu bejat FD memuncak. Di dalam gudang

itulah, pelaku memperkosa MJ. Usai melampiaskan nafsu bejajatnya, FD mengancam MJ agar tidak cerita kepada pacar dan teman-temannya.

Sepulang dari gudang, MJ langsung menceritakan nasib yang dialami kepada ibunya berinisial IL, 38. Mendengar pengakuan putrinya, sang ibu yang setiap harinya bekerja sebagai tani tersebut tidak terima

dan melapor kepada polisi. IL berharap pelakunya segera ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya.

Kepada wartawan koran ini, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, laporan kasus pemerkosaan atau disebut pencabulan anak dibawah umur langsung ditangani penyidik.

“Kejadiannya Minggu (6/9) sore

dan laporannya kami terima tadi malam. Untuk hari ini kasusnya ditangani Unit PPA Satreskrim,” katanya.

Dikatakan, penyidik PPA perlu meminta keterangan saksi-saksi termasuk teman dan pacar korban yang berada di sekitar lokasi kejadian. “Untuk visum sudah dimintakan ke rumah sakit, hasilnya masih menunggu,” pungkas Nanang. (rri/pri)

Usul Dimasukkan Kalimat Toyyibah n Perdebatkan...

Sambungan dari Hal 31

”Ini yang perlu dikaji. Apakah mungkin ada proses akulturasi warga Jawa dengan Madura

di Pariopo ini. Mungkin yang lebih cocok, jika ingin dsebutkan suku, seharusnya lebih dekat dengan tutur Bahasa Madura,” ujar Joko Kussuharto, sejarawan lokal Situbondo.

Chandra Noratio, peserta diskusi yang lain mengusulkan agar dalam Ritula Hodo itu diselipkan kalimat-kalimat thoyibah. ”Tanpa mengurangi kesakralan ritual, coba dimasuk-

kan kalimat-kalimat toyyibah dalam Islam yang bermakna puji-pujian. Hal ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat Pariopo yang kini seratus persen beragama Islam,” katanya. (pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

PERPISAHAN: Bupati dan wakil bupati bersalaman dengan sejumlah kepala SKPD, kemarin.

Akan Dikenang Masyarakat n PAMITAN...

Sambungan dari Hal 31

Keduanya menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan yang dilakukan selama memimpin Situbondo. ”Tentu kekurangan pasti ada.

Tapi itu harus terus dilakukan diperbaikan pada periode berikutnya,” kata Dadang di hadapan peserta upacara yang ditempatkan di halaman belakang Kantor Pemkab Situbondo.

Dadang juga menyampaikan

banyak terima kasih atas kerja sama yang sudah dibangun selama ini. Baik kerja sama dari awal, sampai akhir masa jabatannya sebagai bupati. ”Berkat kerja sama ini, beberapa gapaian telah kita torehkan. ” Hal senada juga disampaikan Rachmad. Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Situbondo.

Sebab, selama kepemiminannya, sudah pasti terjadi banyak kekurangan.

Sementara itu, ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Bashori

Shanhaji yang bertindak sebagai pembina upacara mengucapkan banyak terimakasih kepada bupati dan wakil bupati atas kerja keras mereka selama memegang pucuk kepemimpinan. Menurut Bashori, perubahan dalam kepemimpinan Situbondo saat ini hanya perubahan orangnya saja. ”Bukan sistemnya. Sistem yang sudah dibangun tetap dilanjutkan. Tentu, kerja keras bupati dan wakil bupati selama lima tahun ini akan dikenang masyarakat Situbondo,” pungkasnya. (bib/pri)

Diduga Pasang Mata-Mata n Polisi...

Sambungan dari Hal 31

Korban pencurian kayu itu adalah Mujasi, warga Kelurahan Ardirejo. Pria 34 tahun ini sebelumnya mendapat kabar kalau di lahan miliknya terdapat tiga orang yang menebang kayu. Informasi itu kemudian dipastikan dengan mendatangi lokasi.

Sebelum sampai ke lahan miliknya, dari jauh terlihat ada tiga orang tak dikenal sedang memotong kayu. Mujasi kemudian balik arah dan melaporkan kasus pencurian kayu miliknya kepada polisi.

Laporan Mujasi kemudian ditindaklanjuti oleh polisi dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Sayang, polisi yang

tiba di lahan Mujasi sudah tidak memergoki kawanan pencuri.

Bahkan, polisi yang melakukan pencarian tidak berhasil menemukan tiga pria yang nekat mencuri kayu di waktu pagi.

Akibat pencurian tersebut, Majusi mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta. Beberapa pohon yang ditebang kawanan pencuri adalah pohon Mimbo, Lamtoro, Kosambi, Arabika, serta pohon Sengon.

Informasi yang berhasil dihimpun, kawanan pencuri melibatkan banyak orang. Diduga ada pencuri yang bertugas menebang kayu di lokasi dan ada pencuri yang melihat keadaan di sekitar lokasi. Nah, begitu Majusi balik arah untuk melapor kepada polisi, kawanan

pencuri langsung kabur tanpa banyak mikir.

Kasat Shabara Polres Situbondo, AKP Hariyono melalui Humas polres, Ipda Nanang Priambodo membenarkan penggerebekan pencurian kayu tersebut. “Para pelaku belum berhasil ditangkap, saat ini masih diburu,” katanya.

Dikatakan, pelaku pencurian diduga sudah memasang mata-mata untuk mengawasi lokasi kejadian. Dugaan itu dikuatkan dengan adanya sebuah gergaji yang sengaja ditinggal di lokasi kejadian. “Ini bukan merupakan modus baru, makanya kami himbau kepada masyarakat kalau ada orang mencurigakan segera laporkan,” imbau Nanang. (rri/pri)

Jawa Pos

BERAS IR 64 0

Selasa 8 September 2015

GULA PASIR

33

EKONOMI BISNIS R A D A R

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

DAGING AYAM BROILER

0

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR 100

0

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

3800

1600

100

BAWANG MERAH

100

10.100

10.400

9.500

111.000

31.000

BAWANG PUTIH 0

100

18.800

8.900

8.100

49.400

18.000

13.700

18.600

Kawasan Industri Terkendala Pembebasan Lahan

RENDRA KURNIA/RABA

INDUSTRI: Kawasan industri pabrik kertas Basuki Rahmat di Kelurahan Singoturunan, Kecamatan Banyuwangi difoto dari udara bebrapa waktu.

BANYUWANGI - Impian Banyuwangi memiliki kawasan industri di Kecamatan Wongsorejo, tampaknya butuh waktu lama untuk mewujudkan. Dua pengelola kawasan industri, PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XII dan PT. Wongsorejo mendapat hambatan serius untuk merealisasikan pembangunan kawasan industri secara cepat.

Kepala Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPPT) Abdul Kadir melalui Kabid Penanaman Modal, Ilzam Nuzuli mengatakan, PT. Wongsorejo sudah dalam proses pengurusan Hak Guna Bangunan (HGB). Hanya saja, proses pengurusan HGB terkendala pembebasan lahan akses masuk kawasan industri. Untuk akses jalan masuk, PT. Wongsorejo harus membebaskan lahan warga untuk membangun jalan dengan lebar 40 meter sepanjang satu kilometer.

Dalam proses pembebasan lahan, pemilik tanah mematok harga

terlalu tinggi. Pemilik lahan minta Rp 300 ribu, Rp 500 ribu, dan bahkan ada yang minta Rp 1 juta per meter. Harga yang dipatok tersebut terlalu tinggi dan tidak layak berdasar perhitungan perusahaan.

Untuk menyelesaikan persoalan pembebasan itu, PT. Wongsorejo meminta bantuan kepada pemerintah provinsi melalui Badan Penanaman Modal Provinsi untuk mencari solusi. PT. Wongsorejo sebelumnya telah menyelesaikan proses Detail Engineering Design (DED) dan Hak Guna Usaha (HGU).

“Sedangkan master plan difasilitasi Kementerian Perindustrian sudah pada tahap penyusunan dan akan rampung tahun ini,” kata Ilzam.

PT. Wongsorejo akan mengelola 480 hektare kawasan industri untuk tahap pertama. Untuk pengembangan selanjutnya, investor akan mengembangkan kawasan industri hingga 1.200 hektare.

Sedangkan pihak PTPN XII menemukan kendala dalam pengurusan HGU menjadi HGB. Sebab-

nya ada perubahan status kelembagaan. “PTPN XII tidak mengelola secara langsung, tapi pengelolaan kawasan industri akan diserahkan kepada anak perusahaan PTPN III. Sebagai holding company PTPN III harus mengurusi HGU menjadi HGB,” katanya.

Total lahan yang akan dikelola oleh PTPN XII adalah 899 hektare.

Namun untuk tahap awal ada 130,60 hektare yang ada di kawasan Kampe. Master plan kawasan industri milik PTPN XII sudah selesai disusun. Sesuai target, tahun 2017 kawasan industri siap milik PTPN XII siap beroperasi..

Meski masih dua tahun lagi, kata Ilzam, perusahaan industri telah menunjukkan keseriusan minat mereka. Salah satunya adalah perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman halal.

“Perusahaan tersebut meminta lahan 100 hektare khusus untuk kawasan sentra halal. Selain itu ada juga industri perakitan,” katanya. (cin/c1/afi)

Buka Pasar Kuliner Berwawasan Wisata BANYUWANGI - Masyarakat tampaknya mulai jeli melihat peluang ekonomi di tengah derasnya kunjungan wisata Banyuwangi.

Puluhan pedagang kuliner Minggu lalu (6/8) menggelar Pasar Minggon di Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Banyuwangi.

Pasar Minggon itu digelar sekitar 150 meter jalan di depan Kelurahan Temenggungan.

Dalam Pasar Minggon itu, tidak hanya dipenuhi stan pedagang kuliner tradisional Banyuwangi namun kuliner modern dijajakan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Hary Cahyo melalui Kabid Perdagangan, Sujoko mengatakan, usaha kuliner berwawasan wisata dalam Pasar Minggon itu murni ide dari warga.

“Mereka membangun kawasan bisnis kecil menengah untuk meningkatkan kesejahteraan masing-masing,” katanya.

Kegiatan Pasar Minggon itu, kata Sujoko, memberikan dampak baik terhadap ketertiban penjual kuliner skala kecil dan menengah. Dengan adanya Pasar Minggon yang fokus pada produk kuliner ini, diharapkan para pedagang kuliner yang

IDE KREATIF: Bupati Anas mencicipi tahu di salah satu stan di Pasar Minggon, Kelurahan Temenggungan, Minggu kemarin.

Buruh Berhak mendapat Jaminan Kesehatan ISTIMEWA/RABA

awalnya tidak terorganisasi bisa bergabung untuk berjualan.

Kehadiran pasar tersebut mendapat antusias cukup tinggi dari masyarakat maupun dari pelaku usaha kuliner setempat. Kegiatan Pasar Minggon mendapat dukungan dari Perbankan.

Bupati Abdullah Azwar Anas yang hadir dalam

acara grand opening Pasar Minggon menyampaikan apresiasi yang positif. Dia berharap masyarakat tetap menjaga kebersihan dan menjaga tanaman agar terawat baik. “ Pemkab Banyuwangi akan memberikan reward kepada Kelurahan yang memiliki program dan ide kreatif. (cin/c1/afi)

Tambahan Anggaran Infrastruktur Rp 91 Miliar BANYUWANGI - Tambahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2015 difokuskan pada pembangunan infrastruktur. Pada APBD-P 2015, Pemkab Banyuwangi menambah kekuatan anggaran belanja sebesar Rp 3,007 triliun atau ada tambahan sekitar Rp 434,8 miliar dari sebelumnya yang hanya Rp 2,57 triliun.

Dalam APBD-P ini anggaran tidak lagi digunakan untuk pembangunan kantor-kantor, tapi lebih difokuskan pada pemberdayaan

DIAN EFFENDI/JP-RABA

SOSIALISASI: Kepala Dinsosnakertrans, Alam Sudrajat (kiri), Kepala BPJS Kesehatan Banyuwangi, Santhu Harianja, dan Kasi Datun Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Agus Budiarto.

masyarakat dan pembangunan infrastruktur dasar, di antaranya pembangunan jalan, baik itu jalan kabupaten, akses pariwisata, bandara hingga evakuasi bencana.

Selain juga pembangunan irigasi dan penyediaan air bersih.

Bupati Anas mengungkapkan, total tambahananggaranuntukinfrastruktur jalan mencapai Rp 60 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan, penambahan, dan pelebaran jalan sepanjang 50 kilometer Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Cipta Karya dan

BANYUWANGI – Mahalnya biaya kesehatan saat ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi setiap orang. Begitu pula bagi para buruh atau karyawan perusahaan, baik skala besar, menengah atau usaha kecil. Dengan risiko pekerjaan yang mereka jalani setiap hari, seharusnya jaminan kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi mereka.

Sayangnya, banyak buruh yang belum menyadari akan pentingnya jaminan kesehatan itu. Sehingga, mereka seakan tidak memperhatikan soal jaminan kesehatan yang seharusnya ditanggung oleh perusahaan di mana mereka bekerja itu.

Sebenarnya, sejak 1 Januari 2014 pemerintah telah menyediakan jaminan kesehatan yang terjangkau melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.“ Bagi para buruh atau karyawan, jaminan kesehatan sudah menjadi kewajiban bagi pengusaha yang memperkerjakan untuk membayar iuran BPJS, “ ujar Edy Agus Riyanto, Kasi Kasi Pemasaran dan Kepesertaan BPJS Kesehatan Banyuwangi Edi menjelaskan, Kewajiban pengusaha untuk menyediakan jaminan kesehatan bagi pekerjanya sudah diatur dalam sejumlah peraturan, yakni Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Kemudian, dipertegas dalam Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013

Tata Ruang, Mujiono menambahkan, infrastruktur yang akan dibangun, antara lain jalan evakuasi bencana raung, jalan menuju bandara dan jalan menuju akses pendidikan, pariwisata, kesehatan dan pelaku UMKM. “Anggaran Rp 60 miliar itu, untuk membangun jalan dengan lebar yang bervariasi, mulai lebar enam meter hingga 12 meter, tergantung lokasinya,” kata Mujiono.

Akses jalan menuju bandara akan dilebarkan menjadi enam meter dari sebelumnya empat meter.

Untuk jalan di kota Banyuwangi,

sepanjang Jalan Brawijaya-Gajahmada-sampai Raden Wijaya akan diperlebar menjadi 12 meter.

“Kami targetkan semua akses jalan ini bisa tuntas dan selesai di akhir tahun,” ujar Mujiono.

Untuk anggaran infrastruktur pengairan pada APBD P ini mencapai Rp 31,75 miliar. Anggaran itu akan digunakan untuk pemeliharaan jaringan irigasi dan normalisasi saluran sungai, dan rehabilitasi kawasan kritis sungai. Pada akhir tahun ini akan tuntaskan pemeliharaan saluran irigasi sebanyak 204 titik. (c1/afi)

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jl. Anggrek

Jl. Mahoni

Djl. Tanah 2 Kapling L+- 40m2 blkg K. Dinsos Jl. Anggrek stb 150jt Hub.08563639318

Djl Tnh Tepi Jalan L 2570 m, SHM Jl. Mahoni, Giri H:085230531870/087712416130

Lahan L.5.6 H Djl Lhan L.5.6Ha ada phn mangga 780bh umr.8th ccok utk program rmh.sederhana pemerintah SHM H: 082332573333

tentang Jaminan Kesehatan.

Seperti diuraikan Pada Pasal 6 Ayat (3) dalam Peraturan Presiden tersebut ditegaskan bahwa pemberi kerja (pengusaha) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), usaha besar, usaha menengah, dan usaha kecil wajib melakukan pendaftaran kepesertaan Jaminan Kesehatan kepada para pekerjanya paling lambat 1 Januari 2015, dengan membayar iuran.

Dengan jaminan kesehatan bagi para buruh atau karyawan, maka mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis, mulai dari pelayanan dasar meliputi pemeriksaan dokter, rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, obat-obatan, persalinan serta pelayanan kesejahteraan ibu dan anak, hingga pelayanan khusus seperti kacamata, gigi palsu, mata palsu, serta alat bantu dengar, tangan dan kaki. Selain itu, suami atau istri dan maksimal 5 anak juga ikut ditanggung.

Saat ini BPJS Kesehatan Banyuwangi sudah menjalin kerja sama dengan Kejaksaan Negeri Banyuwangi untuk menindak perusahaan yang belum memberikan jaminan kesehatan kepada karyawannya. “ Hal ini semata-mata untuk memberi pemahaman kepada para pengusaha akan kewajibannya untuk memberikan jaminan kesehatan untuk karyawannya, “ pungkas Edy. (*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Hlg STNK P 6695 ZG an Indra Lestari, Dsn. Krajan RT. 04/IV, Ds. Kebaman, Srono

Rumah Gardenia

Honda Jazz

Hlg STNK P 3044 VK+SIM C an Roni Yudha Singa A.R, Jl. Kalilo No. 26 RT.2/3, Pengntgn

Djl Rmh Gardenia Lt. 96, Lb. 54, 2 kmr, 1 gdg, 1 toilet+pemanas, AC, Carport 450 Jt (Nego) Hp. 082233615369

Jl. Batur

Hlg STNK P 2955 ZG an Husnul Khotimah, Lingk. Krajan RT. 1/2, Sumberejo, Bwi

Djl Sgr Tanah SHM L 775 m2 ada rmh ±300 m Blkng Suzuki Motor Jl. Batur 22, Singotrunan H: 085203287226/085230625412

Perum Griya Mahkota

Hlg STNK P 6918 W an Lukito Hadi, Jl. Ikan Cakalang No. 4 RT. 3/3, Kepatihan Hlg STNK P 4177 ZA an Erniwati, Dsn. Krajan RT. 2/7, Ds/Kel. Ketapang, Kalipuro Hlg STNK DK 7642 EL an Imade Rijasa, Jl. Uluwatu Kelan Desa Tuban Kuta Bgd Hlg STNK P 5362 YN an Sehani, Dsn. Kedasri RT. 2/1, Karangrejo, Rogojampi

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Jual 2 Unit Rmh Tipe 36 Perum Griya Mahkota Kr. Rejo Bwi LT 103 dan 91 m2, Hrg 230 Jt 2 unit, TP, Hub: 087806620001

Rumah Klatak Djl BU sgr rmh+Gdng ±3000 m2, Rmh+Kos2n 6 Kmr CP Ifa 081336349287 Klatak

Dijual Honda Jazz Manual Th 014/010 Abu-abu/Putih Harga 205/171 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126

Avanza Avanza DP 25% Ang 3,8 Jt, Agya DP 27 Jt Ang 2,7 Jt, Dyna DP 35 Jt H: 082301059000

BANYUWANGI Karangagung Djl Tanah Kavling , SHM, Siap Bangun Lt. 680 m2, Tepi Sungai Sukowidi di Karangagung Dkt Hardys H:081336611511 TP

Nissan Big Promo Nissan Big Promo DP Mulai 21 Jt.an, Tenor 1-7 Th & Dapatkan 2 Th Free Jasa Servis. Info dan pemesanan: ANDI 081359944425 BB 2881226A

SELASA 8 SEPTEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 36

APA kata MEREKA MACHSUN

Nikmati Pekerjaan BAGI kalangan UPTD Pendidikan, sosok Machsun termasuk senior. Pria asal Dusun Suwaloh, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Banyuwangi, tersebut hampir 18 tahun lebih menjadi kepala UPTD Pendidikan. “Tidak terasa, sudah lama juga ya,” katanya.

Machsun kali pertama menjadi kepala UPTD Pendidikan di Kecamatan Sempu.

AGUS BAIHAQI/RABA Di tempat itu dia jalani selama 13 tahun. Selanjutnya, pindah ke Kecamatan Cluring dan Genteng yang masing-masing satu hingga 1,5 tahun. “Di Cluring jadi monev, saat itu UPTD dilebur ke kantor kecamatan,” terangnya.

Dari UPTD Pendidikan Genteng geser ke UPTD Muncar hingga saat ini. Tidak terasa di Kota Ikan itu sudah dia jalani tiga tahun. “Saya menikmati saja. Yang penting kerja, kerja, dan kerja,” katanya seraya menyebut semua pekerjaan itu bisa baik bila dilakukan dengan ikhlas. (c1/abi)

FESTIVAL KEBUN

SHULHAN HADI/JPRG

BERSIAP: Jajaran perkebunan PTPN XII dalam pertemuan di Kebun Kalikempit, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Jumat (4/9).

Camat Minta CSR Perkebunan Diperluas GLENMORE - Camat Glenmore, Susanto Wibowo, berharap corporate social responsibility (CSR) milik Perkebunan XII dan perkebunan lain bisa diperlebar peruntukannya. Sehingga, masyarakat di luar perkebunan bisa menikmati dana tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Camat Susanto saat mengikuti pertemuan pimpinan Perkebunan PTPN XII di Kebun Kalikempit, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore Jumat (4/9) ■

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PENAMPUNGAN SUDAH SIAP: Los tempat relokasi pedagang Pasar Srono yang sudah selesai dibangun tapi masih melompong kemarin (7/9).

Pedagang Keluhkan Lokasi Relokasi Mayoritas Enggan Pindah

SRONO - Rencana pembangunan los di Pasar Srono membuat para pedagang resah. Mereka mengaku terancam rugi akibat minimnya sosialisasi pembangunan pasar.

Tidak itu saja, lokasi tempat relokasi yang disediakan untuk para pedagang masih belum siap dan terkesan asal-asalan.

Salah seorang pedagang, Ahmad Lamo, 50, mengatakan bahwa lokasi pembangunan pasar itu berada di tengah. Sehingga, seluruh pedagang yang menempati los harus hengkang. “Kami diberi batas sampai 20 September untuk membongkar los pasar,” katanya.

Untuk relokasi para pedagang selama pembangunan, terang dia, memang sudah disediakan ■ Baca Pedagang...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SEMENTARA itu, tempat relokasi sementara para pedagang Pasar Srono, Kecamatan Srono, Banyuwangi, sudah selesai dibangun dan siap ditempati. Hingga kemarin (7/9) los pasar terlihat masih sepi dan tidak ada satu pun pedagang yang menempati.

Para pedagang yang selama ini berjualan di Pasar Srono tampaknya masih enggan pindah ke tempat relokasi yang berjarak sekitar 200 meter dari pasar ■ Baca Mayoritas...Hal 37

DIBERSIHKAN: Pedagang mulai membongkar los pasar tempatnya berjualan kemarin (6/9).

Dua Desa Kekurangan Air Bersih

Baca Camat...Hal 37

BAGAIMANA INI...

PESANGGARAN - Musim kemarau panjang kali ini membuat warga Desa Sumbermulyo dan Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kekurangan air bersih.

Air di sumur warga tidak layak konsumsi ■ Baca Dua...Hal 37

POLSEK SRONO FOR JPRG

KERJA: Petugas PMK dibantu warga memadamkan api di gudang kayu milik Efendi di Dusun Sumbergroto, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi, kemarin (7/9).

AGUS BAIHAQI/JPRG

BAHAYA: Bangunan poskamling di Desa Kebaman, Kecamatan Srono, terlihat miring kemarin (6/9).

Poskamling Miring SRONO - Bangunan pos keamanan lingkungan (poskamling) hasil sumbangan PLN Peduli di pinggir jalan raya Desa Kebaman, Kecamatan Srono, ini cukup aneh. Meski terlihat masih bagus, tapi bangunannya terlihat miring.

Tidak jelas apa sengaja dibangun miring ataukah bagaimana. Yang pasti, dengan kondisi seperti itu tidak nyaman diduduki. Warga yang akan jaga dijamin juga tidak bisa minum kopi karena isi gelas akan tumpah. (c1/abi)

Gudang Kayu Habis Dilalap Api SRONO - Gudang kayu tempat pembuatan kotak untuk buah-buahan milik Ali Efendi, 30, di Dusun Sumbergroto, RT 5, RW 3, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi, habis terbakar Senin dini hari (7/9).

Api yang belum diketahui asalnya membakar tumpukan kayu di bagian belakang. Api itu terus membakar tumpukan kayu olahan yang sudah siap dibuat kotak itu. “Saat kejadian, warga tidur semua,” cetus Kapolsek Srono AKP Ali Masduki.

Menurut kapolsek, kebakaran itu diketahui warga sekitar pukul 02.30. Saat itu salah satu warga, Tuminah, 49, yang terbangun dari tidur mencium asap dari

sekitar lokasi gudang kayu. “Ibu Tuminah membuka jendela kamar, dilihat api sudah membakar gudang kayu,” katanya.

Melihat api yang sudah mulai membesar, terang dia, Tuminah langsung membangunkan suaminya yang masih lelap tidur. Selanjutnya, dia bergegas ke rumah pemilik gudang untuk memberitahukan kebakaran itu. “Saat diketahui warga, api sudah membesar,” ungkapnya.

Kebakaran pada Senin dini hari itu dalam waktu cepat terdengar sekampung ■ Baca Gudang...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

GALI: Pekerja melakukan penggalian untuk pipa saluran air bersih di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (7/9).

Suhada, Perajin Spesialis Tulang Ikan Pari dari Desa Kembiritan

Sulap Sampah Tulang Ikan Menjadi Barang Bernilai Jutaan Rupiah Suhada, 39, yang tinggal di Dusun Krajan II, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, ini sebenarnya dikenal perajin ikan asap. Tapi, pemuda itu berhasil memanfaatkan tulang ikan untuk aneka kerajinan dengan harga jutaan rupiah.

SHULHAN HADI, Genteng RUMAH Suhada yang berada di RT 2, RW 4, Dusun Krajan II, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, ini terlihat cukup ramai.

Di rumah yang menjorok ke dalam dari jalan raya itu, terlihat ada empat perempuan paro baya yang sibuk memotong daging ikan pari.

Potongan daging ikan itu, selanjutnya ditusuk pakai bambu dan pelepah pohon pisang.

Selanjutnya, potongan daging ikan yang sudah ditusuk bambu seperti sate itu, diasap pada tempat yang sudah dibuat secara khusus. “Ini usaha turunan dari orang tua,” cetus Suhada.

Saat empat perempuan yang membantu kerja itu mengasapi daging ikan, Suhada bersama istrinya, Lutfiyati, 34, membantu memotong ikan pari menjadi potongan kecil. “Tulang ikan pari saya kumpulkan,” ujarnya.

Tulang ikan pari itu berukuran besar, dipisah dengan tulang ikan yang kecil. Tulang besar itu, dijual untuk dibuat bahan baku susu formula.

“Tulang ikan pari yang kecil, saya buat untuk kerajinan,” ungkapnya.

Tulang kecil dari ikan pari itu, sebenarnya juga laku untuk dijual. Hanya saja, harganya cukup murah, yakni Rp 15 ribu per Kilogram. “Dulu tulang ikan kecil saya jual lagi, tapi harganya murah,” ujarnya.

Hingga akhirnya, dirinya iseng membuat kerajinan dari tulang ikan yang berukuran kecil

SHULHAN HADI/JPRG

KREATIF: Suhada menunjukkan barong dan mobil-mobilan dari bahan tulang ikan di rumahnya kemarin (7/9).

itu. Dari hasil iseng itu, akhirnya menjadi aneka kerajinan bernilai tinggi. “Saya buat kerajinan laku mulai Rp 50 ribu hingga Rp 5 juta,” ungkapnya.

Menekuni kerajinan dari tulang ikan ini, dimulai sejak dua tahun lalu. Kerajinan yang dibuat, mulanya hanya sederhana, seperti cincin dan kalung. Kemudian, mencoba mengembangkan hingga membuat barong Banyuwangi, mobil-mobilan, dan kapal pinisi.

“Kerajinan macam-macam,” cetusnya.

Untuk membuat kerajinan itu, hanya mengandalkan lem G sebagai perekat. Untuk mengantisipasi pelapukan, karya yang sudah jadi tersebut diberi obat kimia. “Agar terlihat cantik, kita beri pewarna,” ungkapnya.

Hasil kerajinan Suhada sudah banyak terjual. Selain warga sekitar, juga ada yang dikirim ke Surabaya.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi, sering meminjam karyanya untuk diikutkan dalam pameran di berbagai tempat. (c1/abi)

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 8 September 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Kerugian Material Mencapai Rp 25 Juta ■ GUDANG...

Sambungan adari Hal 36

Warga sekitar tanpa dikomando langsung membantu memadamkan api dengan alat seadanya.

Sekitar 30 menit kemudian, mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Genteng dan Banyuwangi

datang secara bergantian. “Api baru padam sekitar pukul 06.15,” jelasnya.

Dalam kebakaran itu, masih kata kapolsek, api membakar gergaji selendang, karet, dan kayu yang berada di gudang. Korban mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta. “Penyebab kebakaran masih akan kita selidiki,” katanya. (ddy/c1/abi)

Ada Bangunan Anyar Dibongkar ■ PEDAGANG...

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

RAWAN JUDI: Penggemar balap merpati latihan bersama di persawahan Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, kemarin (7/9).

Balap Merpati Rawan Judi ROGOJAMPI - Maraknya lomba merpati mulai dikeluhkan masyarakat. Selain rawan menjadi sarana perjudian, lokasinya yang berada di pinggir jalan raya juga dianggap mengganggu arus lalu lintas. Itu seperti terjadi di jalan raya dekat persawahan Desa Watukebo, dan Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi.

Hampir setiap sore di lokasi itu

ada puluhan penggemar merpati beradu kecepatan. “Saya pernah menjumpai sendiri ada transaksi perjudian. Mereka tombokan bagi merpati yang paling cepat sampai finis,” cetus Suharsono, 45, warga Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi.

Suharsono menyebut, adu balap burung merpati itu juga sering kali

mengganggu pengendara kendaraan di jalan raya. Sebab, mereka sering memarkir kendaraan seenaknya.

Sangkar tempat burung banyak yang ditaruh di badan jalan.

Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, lokasi adu merpati di Desa Watukebo itu terlihat cukup ramai.

“Jarak melepas merpati jantan mulai 500 meter hingga satu

kilometer,” ujar Pendik Wiranda, 27, warga Dusun Krajan, Desa Watukebo.

Perlombaan adu merpati itu biasanya digelar setiap hari Minggu dengan tempat berpindah-pindah.

Penggemar balap burung merpati itu, tidak hanya dari Kecamatan Rogojampi, tapi juga ada yang dari luar daerah. (ddy/c1/abi)

Bangun Dermaga Dekat Pelelangan Ikan PESANGGARAN - Kawasan Balai Pelelangan Ikan (BPI) Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, akan dilakukan pembenahan dengan dibangun dermaga. Sejumlah peralatan untuk membangun dermaga tersebut sudah mulai berdatangan kemarin (7/9).

Lokasi pembangunan dermaga itu berada di selatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pancer. Alat berat dan beton untuk tiang pancang, oleh pelaksana proyek sudah didatangkan. “Proyek dermaga ini milik Provinsi Jatim,” cetus Koordinator BPI Pancer, Heru Prasetyo.

Heru mengaku tidak tahu model dermaga yang akan dibangun di pantai Pancer itu. Sebab, pelaksana proyek juga berasal dari luar Banyuwangi. “Yang saya dengar itu, nilai proyek mencapai Rp 5 miliar,” ungkapnya.

Sementara itu, kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperiklut) Kabupaten Banyuwangi, Pudjo Hartanto, saat dikonfirmasi mengatakan, BPI Pancer itu memang disiapkan untuk menjadi pusat perikanan di Banyuwangi. “Akan dilakukan pengembangan pada dermaga,” katanya.

Hanya saja, jelas dia, untuk pengembangan dermaga itu sampai saat ini masih terkendala status lahan. Status kawasan Pancer yang

Sambungan adari Hal 36

“Kami berharap CSR bisa menyentuh semua lapisan masyarakat,” katanya.

Camat mengaku selama ini kebun sudah banyak mengeluarkan CSR

SHULHAN HADI/JPRG

MEGA PROYEK: Alat berat sudah didatangkan untuk dibuat membangun dermaga di pantai Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (7/9).

awalnya milik Pemprov Jatim, telah diserahkan ke Pemkab Banyuwangi.

“Sekarang menunggu lahan itu dihibahkan lagi dari Pemkab Banyuwangi ke provinsi,” ungkapnya.

Menurut Pudjo, pengembangan dermaga itu bukan hanya di kawasan pantai Pancer. Tapi, juga akan dilakukan di daerah pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo.

“Untuk pengembangan dermaga di Grajagan, akan dikerjakan tahun ini juga,” cetusnya.

Untuk desain dermaga di pantai Pancer, Pudjo menyebut akan dikembangkan seperti desain dan rancangan di pelabuhan ikan pondok dadap di Malang. “Akan dibangun seperti di Malang, samasama di pantai selatan,” katanya.

Mengenai alat berat dan bahan proyek yang sudah didatangkan di pantai Pancer, Pudjo mengaku belum mengetahui. Karena sampai saat ini, dirinya belum mendapat tembusan kalau proyek dermaga itu akan segera dilaksanakan. “Soal alat berat yang sudah datang, saya malah belum tahu,” sebutnya. (sli/c1/abi)

RENDRA KURNIA/RABA

ABAIKAN RAMBU: Kendaraan roda dua parkir di sisi barat jalan A Yani Banyuwangi kemarin.

Ketika disinggung masalah keterlibatan oknum petugas Dishub di balik lokasi parkir liar, Suprayogi mengatakan jika sampai saat ini dirinya belum menemukan indikasi keterlibatan oknum. Tapi jika memang terbukti, pihaknya

tidak akan segan menindak tegas oknum yang terlibat. Karena sedikit banyak, hal tersebut akan membuat parkir liar semakin banyak. “Kalau wilayah seperti stadion, bandara, yang mengelola pemilik aset. Tetapi kalau badan

jalan baik nasional maupun jalan provinsi, itu kami yang mengelola dengan parkir berlangganan,” jelas lelaki yang akrab disapa Yogi itu.

Langkah penertiban parkir liar, kata Yogi, sebatas memberi peringatan dan penggembosan serta pengangkutan kendaraan. Untuk tahun depan, Dishub sudah mengajukan pengadaan mobil derek.

Jika disetujui, keberadaan mobil derek akan membantu tugas Dishub untuk menertibkan parkir liar. Selain itu, mobil tersebut dapat menjadi kendaraan evakuasi di beberapa titik rawan di Banyuwangi.

“Kita ajukan tahun 2016, kalau disetujui, kita bisa menderek kendaraan yang parkir di tempat liar. Nanti kendaraan yang terangkut akan kita serahkan ke Satpol PP atau Polisi,” ujarnya. (fre/bay)

untuk masyarakat. Tetapi, yang banyak menerima masyarakat sekitar kebun. “Ini kebun akan menggelar festival perkebunan. Melalui program itu, CSR bisa diperluas,” ujarnya.

Manajer PTPN XII Kebun Kalisepanjang, Mulyadib, mengatakan perkebunan berencana akan

menggelar Festival Kebun. Kegiatan itu akan dilaksanakan awal Oktober 2015. “Dalam acara itu semua potensi kebun akan kita pamerkan,” katanya.

Potensi kebun itu, jelas Muldayib, berupa hasil produksi dan tempat wisata. Beberapa perkebunan menyimpan peninggalan

Belanda yang bisa dijadikan pengetahuan bagi para pelajar Banyuwangi. Itu seperti kompleks pabrik atau pengolahan hasil kebun kakao. “Kincir dan pabrik peninggalan Belanda itu sangat baik untuk belajar sejarah,” jelasnya. (sli/c1/abi)

Inisiatif Membuat Pipa Sumur Bor ■ DUA...

Sambungan adari Hal 36

Kekurangan air bersih di dua desa itu sebenarnya sudah berlangsung lama. Karena tidak ada air, mereka sering mengonsumsi air seadanya.

“Sekarang ada bantuan sumur bor,” cetus Kepala Desa Sumbermulyo,

Jangan Termakan Isu Menyesatkan ■ MAYORITAS...

Sambungan adari Hal 36

“Belum ada petunjuk mengenai pemindahan,” cetus Sulastri, 54, salah satu pedagang Pasar Srono.

Untuk pindah ke lokasi yang sudah disiapkan itu, lanjut dia, tidak bisa dilakukan secara langsung. Bila itu dilakukan, pelanggannya bisa lari.

“Pelanggan bisa bingung, kalau tiba-tiba pindah,” dalihnya.

Untuk pindah ke tempat relokasi, para pedagang masih menunggu nomor pembagian kavling. Karena sampai saat ini tempat relokasi itu belum dibagi. “Belum ada perintah pindah, kami ya tidak berani,” katanya.

Perintah membongkar los pasar sudah dilakukan pengelola pasar sejak dua pekan lalu. Terkait pembongkaran itu, mereka diberi waktu sampai 20 September. “Pedagang ada yang pindah ke Pasar Sraten, juga ada yang keliling menggunakan mobil,” ujarnya.

Tempat relokasi sementara bagi para pedagang pasar Srono, itu di tanah lapang depan SDN 4 Kebaman, Kecamatan Srono. Di tempat itu, sudah dibangun sejumlah los dengan tiang dari bambu dan beratap asbes.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo, mengatakan tahap pembangunan pasar baru di Srono sudah dilalui termasuk sosialisasi.

“Saat ini memasuki tahap pembongkaran dan relokasi,” ujar Hari.

Setiap tahap, terang dia, dilakukan dengan musyawarah bersama para pedagang pasar yang lokasinya terkena pembangunan pasar baru.

“Kita melibatkan Forpimka Srono, koordinator pasar, dan paguyuban pedagang pasar,” ungkapnya.

Dalam musyawarah yang dilakukan bersama para pedagang, jelas dia, telah disampaikan tidak ada ganti rugi bagi toko yang terkena proyek pembangunan. Selain itu, pemkab

juga sudah menyediakan tempat relokasi sementara hingga proses proyek pembangunan selesai. “Kalau masih ada yang protes, saya kira hanya oknum yang tidak mengikuti proses sejak awal,” tudingnya.

Mengenai kekhawatiran pedagang ada pedagang lain yang masuk sesudah pembangunan pasar dibangun, Hari Cahyo dengan tegas mengatakan pedagang lama akan tetap menempati sesuai los lama yang sudah ada. Makanya, para pedagang pasar berhak melakukan pengawasan selama pembangunan berlangsung, dan memberi masukan melalui koordinator pasar jika ada yang tidak puas.

Hari Cahyo berharap, para pedagang tidak termakan isu atau kabar yang menyesatkan soal pembangunan pasar ini. “Bila ada yang kurang jelas, bisa langsung menanyakan pada koordinator pasar atau langsung ke kantor Disperindagtam Banyuwangi,” katanya. (ddy/c1/abi)

ADA kesalahan kecil yang mengganggu dalam pemuatan foto di halaman Blambangan Raya (hal 37) edisi Senin 7 September 2015 kemarin. Yang benar adalah:

Pamerkan Produk dan Tempat Wisata ■ CAMAT...

Tetapi, lokasinya cukup jauh atau berjarak sekitar 200 meter dari pasar Srono. “Kalau relokasinya cukup jauh, dagangan kami apa laku,” ujarnya.

Yang membuat para pedagang semakin bingung, sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai tempat relokasi itu. Para pedagang, hanya diberi tahu tempatnya. “Kami di suruh menempati tempat yang baru, dan tempatnya itu belum dibagi, apa tidak rebutan,” ungkapnya.

Jika tidak diantisipasi oleh petugas, sebut dia, maka lokasi pedagang di tempat relokasi itu rawan terjadi kericuhan. Para pedagang yang membongkar lapaknya, akan pindah ke tempat relokasi sesuka hati. “Tempat relokasinya belum ditata,” ujar salah satu pedagang lainnya yang enggan dikorankan namanya.

Pedagang itu menuding, Pemkab Banyuwangi tidak memiliki rencana yang jelas dalam pembangunan pasar. Sebab, di antara bangunan pasar yang dibongkar itu masih anyar. “Di bangun pada masa Bupati Ratna Ani Lestari, bangunannya masih kuat dan kokoh,” cetusnya. (ddy/c1/abi)

KOREKSI

Dishub Bakal Tertibkan Parkir Liar BANYUWANGI – Maraknya parkir liar berbayar yang ada di beberapa titik wilayah di Banyuwangi, diakui bikin kewalahan Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi. Selain itu, parkir liar juga menggunakan badan yang notabene merupakan aset negara. Akibatnya, para pengendara yang sudah berlangganan parkir tetap saja harus merogoh kocek biaya parkir.

Kepala Dishub Banyuwangi, Suprayogi mengatakan, pihaknya sudah mengimbau lokasi-lokasi parkir liar untuk ditertibkan. Namun setelah ditertibkan, parkir liar kembali muncul. Salah satu contohnya seperti di wilayah Taman Blambangan. Karena Taman Blambangan milik pemerintah, seharusnya yang mengelola adalah pemerintah atau instansi yang diberi wewenang mengatur parkir.

Sambungan adari Hal 36

Subali.

Subali menyebut, pada tahun anggaran 2015 ini desanya mendapat bantuan sumur bor. Pengerjaannya dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (Dis PU BM,CK,TR) Banyuwangi. “Sekarang dilakukan penggalian pipa,” katanya.

Proyek air bersih itu, terang dia, nanti akan dikelola Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum (HIPPAM). Dengan bantuan sumur bor itu, diharapkan kekurangan air bersih bisa segera teratasi. “Air di sini ada, tapi kurang layak,” ujarnya.

Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono, mengatakan kebutuhan

atas air bersih di Kecamatan Pesanggaran sebenarnya terpenuhi.

Tetapi, di sejumlah titik, airnya kurang bagus. Oleh karena itu, beberapa desa berinisiatif membuat program pipanisasi dari sumber sumur bor. “Di Desa Pesanggaran sudah jalan HIPPAM, yang lain ikut,” terangnya. (sli/c1/abi)

POTONG TUMPENG: Dimas Soegiarto mewakili dewan guru memotong tumpeng dalam acara Dies Natalis SMAN 2 Genteng ke-24, Sabtu (5/9).

KHUSYUK: Camat Genteng Norawi saat memimpin doa dalam penutupan HUT Kemerdekaan RI ke-70 di RTH Maron, Sabtu malam (5/9).

DALAM berita CJH, Kamsidi yang meninggal di Madinah (hal 36), kami luruskan CJH Banyuwangi berangkat Senin (24/8). Kamsidi berangkat pada Rabu (2/9) dan tiba di Madinah pada Kamis (3/9). Kamsidi meninggal Jumat (4/9). (*)

Demikian kesalahan telah diperbaiki.

KESEHATAN Garda Medika Hadir di RS Krikilan RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos

Konsultasi Kesehatan Nyeri Pinggang? Awas Batu Ginjal Mengancam Dok, saya sering mengalami nyeri pinggang. Apa penyebabnya? Apakah ada kaitanya dengan batu ginjal?

NN, Kabat BATU ginjal merupakan penyakit yang sering disalahartikan sebagai nyeri pinggang biasa. Namun penyakit ini mempunyai rasa nyeri yang khas. Batu Ginjal sendiri merupakan sebuah batu yang dtimbulkan oleh endapan garam dan mineral yang berada di saluran kencing.

Sakit pinggang banyak penyebabnya. Mulai yang ringan sampai berat atau serius. Tetapi, sebagian besar tidak serius dan membaik dengan sendirinya. Bagaimana Anda duduk, berdiri, bekerja, kebiasaan mengangkat sesuatu, gaya hidup, merokok aktivitas olahraga, kebiasaan makanan cepat saji, minuman bersoda, stres, dan jenis kelamin. Usia dan bahkan faktor turunan ikut menentukan keluhan nyeri pinggang ini.

Gejala yang dirasakan penderita batu ginjal, antara lain adalah urin yang dikeluarkan ketika buang air kecil berwarna kuning pekat. Hal ini dikarenakan terlalu seringnya menahan buang air kecil. Air kencing yang dikeluarkan juga akan sedikit karena kurang minum air putih. Kadar garam dalam urin akan menjadi pekat. Inilah yang akan menjadi endapan batu dalam saluran kemih. Selain itu, zat kimia seperti kapur dan garam oksalat akan banyak terkandung dalam urine.

Rasa nyeri sebenarnya terjadi ketika batu ginjal berjalan melewati saluran kemih. Penderita akan merasakan nyeri perut yang tembus ke pinggang. Biasanya juga menjalar ke perut bagian bawah, lipat paha, atau daerah kemaluan.

Akan tetapi, jika ukuran batu ginjal tergolong kecil, biasanya tidak akan menyebabkan rasa nyeri.

Gejala lain antara lain nyeri saat berkemih. Ada darah dalam urin. Kadang urine juga berubah warna menjadi coklat, atau merah. Serta ada mual dan muntah. Jika disertai infeksi pada saluran kemih, penderita batu ginjal juga bisa mengalami gejala demam. Semua gejala yang dirasakan tentu akan membuat penderita tidak nyaman.

Untuk membedakan nyeri akibat batu ginjal atau penyebab lain, pada umumnya nyeri batu ginjal terjadi mendadak serta sering kambuh-kambuhan. Sementara itu, nyeri pada perut bisa juga disebabkan karena penyakit lain. Misalnya usus buntu. Untuk memastikannya segera lakukan periksa ke dokter.

Batu ginjal bukan penyakit yang tiba-tiba muncul. Penyakit ini kebanyakan disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Ini dikarenakan kebanyakan masyarakat modern memiliki rutinitas pekerjaan yang sibuk. Selain itu, faktor keturunan juga bisa menjadi penyebab penyakit ini. Batu ginjal juga bisa disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi air putih, sering menahan buang air kecil, terlalu banyak mengkonsumsi makanan maupun minuman yang memiliki kandungan bahan kimia dan bahan pengawet, serta lingkungan suhu udara di tempat Anda beraktivitas juga bisa menjadi penyebab penyakit batu ginjal.

Kurang minum air dan kurang bergerak menjadi penyebab umum timbulnya batu ginjal. Pola makan tinggi oksalat, protein, dan sodium ikut mempengaruhi penyakit ini.

Makanan tinggi oksalat, antara lain coklat dan sayuran berdaun hijau tua. Penyebab lainnya adalah peningkatan berat badan dan konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang. Penyakit seperti tekanan darah tinggi, encok, dan infeksi saluran kemih juga bisa meningkatkan peluang menderita batu ginjal. (*)

GLENMORE - RSU Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore, terus melakukan terobosan. Setelah menggandeng Payer Asuransi Medilum, kini RS Krikilan menggandeng Garda Medika, salah satu penjamin asuransi bersekala nasional.

Kerja sama RSU Bhakti Husada, Krikilan, dengan Garda Medika itu ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan Marketing Manajer Garda Medika, Tya, dengan direktur RSU Bhakti Husada, Krikilan, dr. Zunita Ahmadah Kusuma Dewi.

Garda Medika yang digandeng RSU Bhakti Husada, Krikilan, itu penjamin asuransi cukup besar yang di dalamnya ada 320 perusahaan. “Kami mempercayakan pelayanan kesehatan bagi pemegang kartu Garda Medika pada RSU Bhakti Husada, Krikilan,” cetus Marketing Manajer Garda Medika, Tya. Tya menyebut, dalam kerja sama yang dilakukan itu pelayanan kesehatan meliputi rawat jalan, rawat inap, dan tindakan operasi. “Sangat percaya dengan pelayanan yang ada di RSU Bhakti Husada,” ungkapnya.

Dalam acara itu, Tya menyebut dari 320 perusahaan yang ada di Garda Medika itu, di antaranya PT Bank Muamalat Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Astra Internasional Tbk, PT Asco Daihatsu, Auto 2000, Mitra Garda Oto, CIMB Niaga Auto Finance, PT Mitra FIF, dan masih banyak lagi.

Direktur RSU Bhakti Husada, Krikilan, dr. Zunita Ahmadah Kusuma Dewi, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Garda Medika

Selasa 8 September 2015

RSU KRIKILAN FOR JP-RaBa

TENANG: Layanan yang lengkap dan suasana di RSU Bhakti Husada yang asri dan nyaman sangat cocok untuk penyembuhan pasien.

pada rumah sakitnya. “Pelayanan akan kami laksanakan dengan sangat mudah dan cepat bagi semua peserta pemegang kartu Garda Medika,” katanya.

Pelayanan yang akan diberikan pada pemegang kartu Garda Medika itu,

terang dia, meliputi layanan penyakit dalam, urologi, orthopedi, jantung, saraf, paru, bedah mulut, obgyn, anak, THT, mata, dan kulit,” ungkapnya.

Bagi pemegang kartu Garda Medika yang ingin membutuhkan informasi tentang

layanan RSU Bhakti Husada, Krikilan, dapat menghubungi langsung ke Manajer Bidang Pelayanan, dr Bayu Chandra MM dengan nomor hand phone (HP) 085130313728, dan layanan emergency untuk ambulance di (0333) 821118 atau 085234126335. (*/abi)

RSAH Layani Pemeriksaan HbA1c Berikan Gambaran Kadar Gula Darah Penderita DM dalam 3 Bulan

Oleh: dr. Agung Adhitya Indra Dokter Internsip Puskesmas Sempu ISTIMEWA

LEBIH AKURAT: RS Al huda Genteng melayani pemeriksaan kadar gula darah terkini dan memiliki akurasi tinggi yang dikenal dengan pemeriksaan HbA1c.

GENTENG - Satu lagi layanan khusus bagi penderita kencing manis atau Diabetis Mellitus (DM) hadir di RS Al Huda (RSAH) Genteng, Banyuwangi.

Yaitu pemeriksaan kadar gula darah terkini dan memiliki akurasi tinggi yang dikenal dengan pemeriksaan HbA1c.

Seperti disampaikan Dr. Jamal Sp. PD dokter spesialis penyakit dalam di RSAH, penyakit Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar Gula darah yang melebihi normal. Bila kadar gula darah dibiarkan tidak terkendali maka DM akan menimbulkan komplikasi ke seluruh organ tubuh manusia dari kepala sampai kaki. Mulai dari yang ringan sampai yang berat bahkan berujung kematian.

“Bisa menimbulkan kerontokan rambut, nyeri atau kesemutan ujung ujung jari, luka yang sulit sembuh, terserang penyakit jantung, kebutaan, gagal ginjal dan lain sebagainya.

Untuk itu penderita DM harus

selalu mengendalikan kadar gulanya dalam batas normal dengan rutin memeriksakan ke laboratorium,” ujarnya.

Pemeriksaan kadar gula darah yang paling bisa memberikan gambaran tentang kondisi kadar gula darah dalam waktu lama, ya HbA1c,” lanjut Jamal. Dimana HbA1c adalah hemoglobin terglikasi atau fraksi hemoglobin yang berikatan langsung dengan glukosa/gula. Jumlah HbA1c yang terbentuk dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh rata-rata konsentrasi gula darah yang terakumulasi dalam sel darah merah dan akan terurai perlahan bersamaan dengan berakhirnya masa hidup sel darah merah (rata-rata umur sel darah merah adalah 120 hari atau sekitar 3 bulan).

“Karena itu HbA1c dapat bertahan lama sesuai umur darah merah dan tergantung pada kadar gula dalam darah, sehingga pemeriksaan HbA1c dapat menggambarkan konsentrasi gula darah rata-rata

selama 3 bulan,” jelasnya.

Dikatakan, pemeriksaan HbA1c berbeda dengan pemeriksaan gula darah yang lainnya (gula darah puasa dan gula darah 2 jam sesudah makan), dimana pada pemeriksaan tersebut hanya dapat mencerminkan konsentrasi gula darah pada saat diperiksa saja, dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti makanan, obat yang dikonsumsi ataupun aktivitas pasien pada saat itu.

“Sedangkan pemeriksaan HbA1c dapat memberikan gambaran rata-rata gula darah selama 3 bulan dan tidak dipengaruhi oleh faktor tadi,” urainya.

Berangkat dari fakta tersebut, dokter Roudhatul I Noor SpPK penanggung jawab laboratorium RSAH menambahkan, “Untuk memenuhi kebutuhan penderita DM agar bisa melakukan kontroling kadar gula darahnya secara tepat. Laboratorium Rumah Sakit Al Huda saat ini bisa melayani pemeriksaan HbA1c selama 24 jam penuh, praktis, efisien dan ekonomis.

Sampel darah yang dibutuhkan hanya 1 cc darah dan hasilnya dapat ditunggu 30 menit selesai,” pungkasnya. (*/als)

Tetap Waspada Debu Raung GUNUNG Raung merupakan gunung berapi asanya jatuh disekitar kawah, dan yang yang masih aktif, meskipun telah meletus berukuran halus dapat jatuh pada jarak beberapa kali. Gunung yang terletak 3.332 ratusan kilometer sampai ribuan kilomemdpl (meter di atas permukaan laut) pertama ter dari kawah karena adanya hembusan kali meletus tahun 1586 dengan letusan angin. Debu vulkanik yang dihasilkan letusan gunung berapi besar dan sampai saat ini telah dapat mempengaruhi meletus sebanyak 60 kali. kualitas udara setempat.

Kondisi geografi kabupaten Pencemaran udara karena Banyuwangi yang berbatasan partikel-partikel halusnya langsung dengan Gunung dapat mempengaruhi keRaung akan berpotensi sehatan mahkluk hidup terkena dampak dari aktivitas di sekitarnya antara lain gunung tersebut terutama manusia, hewan dan tumterhadap masalah kesehatan. buhan. Bila keaadaan ini Apabila sebuah gunung terjadi dapat dikatakan berapi meletus, maka berbaudara tercemar. Bila diagai jenis batu dan debu bisa meter butiran debu-debu dihasilkan dikenal dengan yang bertebaran diudara nama gas, abu, lapili, dan ukurannya sangat kecil bom. Lapili adalah bahanOleh: (kurang dari 10 mikron) bahan padat yang mempudr. Dedy Sasongko, SpP bisa terhirup oleh manunyai diameter 4-32 mm, sesia dan dapat masuk ke dangkan bom adalah bahan saluran nafas dan paru yang lebih kasar dari 32 mm.

Akibat letusan gunung berapi itu mampu dapat menimbulkan gangguan. Debu mendatangkan kerusakan bukan saja kawa- yang dikeluarkan dari gunung meletus san sekitarnya saja, akan tetapi juga kawasan ini biasanya mengandung mineral kwarsa, yang terletak beribu-ribu kilometer darinya. kristobalit atau tridimit. Mineral ini adalah Kerusakan yang ditimbulkan akibat aktivitas kristal silica bebas yang diketahui dapat megunung berapi dapat melalui cara aliran nyebabkan terjadinya silikosis (kerusakan lava, letusan gunung berapi, aliran udara saluran nafas kecil di paru sehingga terjadi panas, aliran lumpur, abu/debu, kebaka- gangguan pertukaran gas di alveolus paru). ran, gas beracun, gelombang tsunami dan Penyakit ini biasanya di temukan pada gempa bumi. Peneliti di Lawrence Baltimore pekerja tambang yang terpapar silika bebas National Laboratory mendapatkan letusan dalam jangka waktu lama.

Beberapa gas yang ditimbulkan oleh legunung berapi akan menurunkan temperature bagian bawah troposphere (lapisan tusan gunung berapi adalah uap air (H2O) atmosphere dengan ketinggian lebih dari diikuti oleh karbon dioksida(CO2) dan 8 km) lebih rendah dari permukaan bumi. belerang dioksida (SO2). Selain itu pula Sehingga menutupi bumi dari pemanasan ditemukan gas-gas lain dalam jumlah kecil seperti hydrogen sulfide (H2S), hydrogen global yang terjadi di trophosphere.

Abu vulkanik atau debu vulkanik disebut (H2), karbon monoksida (CO), hydrogen juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklas- klorida (HCl), hydrogen fluoride (HF), dan tik adalah bahan material vulkanik jatuhan helium (He). Gas-gas ini dalam konsentrasi yang disemburkan ke udara saat terjadi tertentu dapat menyebabkan sakit kepala/ letusan. Terdiri dari batuan berukuran pusing, diare, bronchitis atau brokopneubesar sampai berukuran halus. Batuan monia, iritasi selaput lendir saluran pernaberukuran besar (bongkah-kerikil) bi- fasan, iritasi kulit, gangguan pada gigi dan

tulang (pada paparan HF).

Ukuran partikel akan menentukan kemampuan partikel untuk masuk dan mengendap di berbagai saluran nafas. Partikel yang terhirup umumnya berukuran 0,1-10 mikron. Debu ukuran 5-10 mikron bila terhirup akan mengendap di saluran nafas bagian atas, sedangkan partikel yang berukuran 3-5 mikron akan tertimbun dan tertahan di saluran nafas bagian tengah. Partikel yang berukuran 1-3 mikron ini yang disebut “respirable dust” merupakan debu yang paling berbahaya karena dapat tertimbun pada saluran bronkiolus terminalis sampai alveolus.

Debu vulkanik yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi dapat menimbulkan efek akut maupun kronis pada saluran pernafasan manusia. Efek akut dapat terjadi dalam hitungan hari seperti batuk, pilek, sesak nafas, rasa berat di dada bahkan nyeri dada dan bisa terjadi mengi akibat iritasi oleh partikel halus. Debu dapat menimbulkan resiko yang lebih besar pada anak dan orang tua yang sudah memiliki riwayat sakit paru dan jantung. Efek kronis pada saluran nafas adalah timbulnya penyakit jaringan paru (fibrosis paru), silikosis dan penyakit fibrosis paru lainnya yang mengakibatkan penurunan fungsi dari paru. Australia Emergency Management Institute 2005 dan United States Geological Survei Volcano Observatory 2005 melaporkan daerah yang tertutup debu lebih dari 0,25 mikron yang diawasi selama 7 tahun menimbulkan peningkatan penyakit bronchitis dan jantung.

Adapun cara mengurangi bahaya akibat debu vulkanik, antara lain; memakai masker untuk mengurangi dampak debu masuk paru, mengurangi aktivitas di luar rumah terutama bila udara sedang tercemar oleh debu vulkanik, anak-anak dan orang tua yang berpenyakit jantung dan paru kronis harus lebih hati-hati, selalu ikuti berita radio/koran/tv tentang cuaca, dan segera ke dokter apabila ada keluhan. (*) *) Spesialis Penyakit Paru dan Saluran Pernafasan RS Yasmin Banyuwangi

DIAN EFFENDI/JP-RaBa

SOSIALISASI: Kepala Dinsosnakertrans, Alam Sudrajat (kiri), Kepala BPJS Kesehatan Banyuwangi, Santhu Harianja, dan Kasi Datun Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Agus Budiarto.

Buruh Berhak Dapat Jaminan Kesehatan BANYUWANGI – Mahalnya biaya kesehatan saat ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi setiap orang. Begitu pula bagi para buruh atau karyawan perusahaan, baik skala besar, menengah atau usaha kecil.

Dengan resiko pekerjaan yang mereka jalani setiap hari, seharusnya jaminan kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi mereka.

Sayangnya, banyak buruh yang belum menyadari akan pentingnya jaminan kesehatan itu.

Sehingga, mereka seakan tidak memperhatikan soal jaminan kesehatan yang seharusnya ditanggung oleh perusahaan dimana mereka bekerja itu.

Sebenarnya, sejak 1 Januari 2014 pemerintah telah menyediakan jaminan kesehatan yang terjangkau melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “ Bagi para buruh atau karyawan, jaminan kesehatan sudah menjadi kewajiban bagi pengusaha yang

memperkerjakannya untuk membayar iuran BPJS, “ ujar Edy Agus Riyanto, Kasi Kasi Pemasaran dan Kepesertaan BPJS Kesehatan Banyuwangi Edi menjelaskan, Kewajiban pengusaha untuk menyediakan jaminan kesehatan bagi pekerjanya sudah diatur dalam sejumlah peraturan, yakni Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Kemudian, dipertegas dalam Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.

Seperti diuraikan Pada Pasal 6 Ayat (3) dalam Peraturan Presiden tersebut ditegaskan bahwa pemberi kerja (pengusaha) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), usaha besar, usaha menengah, dan usaha kecil wajib melakukan pendaftaran kepesertaan Jaminan Kesehatan kepada para pekerjanya paling lambat 1 Januari 2015, dengan membayar iuran.

Dengan jaminan kesehatan bagi para buruh atau karyawan, maka mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis, mulai dari pelayanan dasar meliputi pemeriksaan dokter, rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, obat-obatan, persalinan serta pelayanan kesejahteraan ibu dan anak, hingga pelayanan khusus seperti kacamata, gigi palsu, mata palsu, serta alat bantu dengar, tangan dan kaki. Selain itu, suami atau istri dan maksimal 5 anak juga ikut ditanggung.

Saat ini BPJS Kesehatan Banyuwangi sudah menjalin kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Banyuwangi untuk menindak perusahaan yang belum memberikan jaminan kesehatan kepada karyawannya. “ Hal ini semata-mata untuk memberi pemahaman kepada para pengusaha akan kewajibannya untuk memberikan jaminan kesehatan untuk karyawannya,“ pungkas Edy. (*)

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 8 September 2015

BERITA UTAMA

35

Pedagang Akik Nyambi Jualan Treks BANYUWANGI – Demam batu akik rupanya kurang membawa berkah bagi Arif Wibowo Nasution, 22. Pemuda yang tinggal di Dusun Krajan Lor, Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi ini terpaksa berurusan dengan polisi, kemairn.

Perkaranya bukan lantaran membuat atau memperjualbelikan batu akik palsu. Arif terpaksa diamankan lantaran menjalankan profesi ganda yang dilakoni lebih kurang dua bulan terakhir ini. Arif berjualan batu akik sambil

mengecer obat tryhexphenidyl alias treks.

Dia ditangkap polisi dengan barang bukti 87 pil treks. Penangkapan pria yang masih melajang ini berkat informasi dari beberapa masyarakat dan konsumen batu akik. Sebab, selain melayani penjualan batu akik, Arif juga melayani jual beli obat keras.

Bahkan, segmen pasar pil yang mesti dapat resep dokter ini adalah pelajar.

Berbekal keterangan tersebut, polisi mulai melakukan pengembangan.

Benar saja, lewat upaya menyaru se-

bagai penggiat batu akik, polisi akhirnya mendapati transaksi sampingan yang dijalani Arif adalah benar adanya.

Polisi pun langsung melakukan upaya penangkapan. Saat melakukan transaksi, polisi berhasil mendapati beberapa butir pil treks yang dikemas dalam almunium foil. Satu slot treks berisi 10 butir. Satu butirnya dihargai Rp25 ribu.

Belum puas di sana, petugas kemudian menggeledah rumah Arif. Di sini petugas kembali mendapati beberapa slot almunium foil berisi pil treks. Pil itu akhirnya

diamankan berikut pemiliknya menuju Polres Banyuwangi.

Di hadapan petugas, Arif mengakui sudah hampir dua bulan ini menjalani jual beli pil treks. Pil itu didapatkan dari sales obat yang ada di Jember. Target penjualannya pun cukup mengejutkan. Dia menyasar kalangan pelajar sabagai konsumennya. “Dia pedagang akik yang merangkap berjualan pil trek.

Pasarnya kalangan pelajar,” beber AKP Agung Setyo Budi, Kasat Resnarkoba Polres Banyuwangi kemarin. (nic/aif)

BUKAN BATU MULIA: Barang bukti treks milik Arif diamankan petugas Polres Banyuwangi.

NIKLAAS ANDRIES/RABA

Jumlah DPS Mencapai 1,3 Juta Orang Perlu Optimalkan Life Guard n JUMLAH...

Sambungan dari Hal 29

Calon pemilih pemula perempuan mencapai 8.644 orang. (selengkapnya lihat grafis) Suherman menuturkan, jumlah pemilih pemula tersebut diperoleh dari hasil rapat pleno penetapan DPS Pilbup Banyu-

wangi 2015 yang digelar Rabu lalu (2/9). Sementara itu, jumlah total warga Banyuwangi yang masuk dalam DPS mencapai 1.319.578 orang. “Jumlah tersebut terdiri atas 652.837 laki-laki dan 666.741 perempuan,” sebut Suherman kemarin (7/9).

Persentase pemilih pemula pada pesta demokrasi pilih bu-

pati dan wakil bupati (wabup) periode 2016-2021 mencapai 1,29 persen. Pemilih pemula itu adalah warga negara yang kali pertama memiliki hak pilih pada saat coblosan pilbup 9 Desember mendatang. “Saat coblosan digelar mereka sudah berusia 17 tahun atau lebih-kurang 17 tahun tapi telah menikah,” cetusnya.

Pihak KPU terus mendorong partisipasi pemilih pada pilbup mendatang. Salah satunya intens mendekati pemilih pemula di sekolah.

Tim KPU melakukan road show ke sejumlah SMA/sederajat untuk menyapa calon pemilih agar menggunakan hak politiknya pada coblosan pilbup 9 Desember 2015 mendatang. (sgt/c1/afi)

Memiliki Kadar Alkohol Tinggi n MIRAS...

Sambungan dari Hal 29

Tiga pemilik miras, yakni Santo, 32, warga Desa/Kecamatan Tegalsari, Slamet Riyadi, 50, Desa/Kecamatan Purwoharjo, dan Eguh Setiawan Prayuda, 52, Desa/Purwoharjo, harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Setelah didata dan dimintai

keterangan, ketiganya akan dilimpahkan ke tindak pidana ringan (tipiring). “Razia ini selain untuk cipta kondisi juga difungsikan untuk menekan dampak pengaruh miras dalam masyarakat,” ujar AKP Sudarmaji, Kasatsabhara Polres Banyuwangi, kemarin.

Razia yang mengikutsertakan Tim Walet itu bergerak menuju

kawasan Tegalsari sekira pukul 20.00. Rombongan bermotor itu langsung menuju rumah milik Santo. Di sini polisi menemukan 12 botol miras jenis Wishky.

Sasaran berikutnya, petugas menyisir wilayah Purwoharjo.

Petugas menggeledah gudang milik Slamet Riyadi. Di tempat itu polisi menemukan berbagai aneka minuman keras, seperti

Newport dan Anggur Merah.

Kemudian, polisi bergeser ke rumah Eguh Setiawan. Lagilagi polisi menemukan puluhan botol miras. Sayang, semua miras itu tidak memiliki izin resmi dan memiliki kadar alkohol tinggi. Demi pemeriksaan lebih lanjut, semua barang bukti itu diboyong ke Mapolres Banyuwangi. (nic/c1/aif)

Jamaah Mengeluh Pilek dan Batuk-batuk n BERZIARAH...

Sambungan dari Hal 29

Itu dilakukan sejumlah jamaah yang memilih melakukan haji tamattu’, yakni melakukan umrah lebih dahulu kemudian mengerjakan haji. ”Jamaah yang mengunjungi Armina dilanjutkan dengan umrah sunah yang diawali di Tan’im, Ji’ronah dan Hudaibiyah,” kata Juhdy, salah satu petugas haji asal Banyuwangi.

Ia mengatakan, prosesi itu akan menghabiskan waktu beberapa hari. Sementara itu, jamaah yang lain mengunjungi Masjidilharam untuk melakukan ibadah yang lain.

Terkait kondisi kesehatan, sebagian besar jamaah mengeluh batuk, pilek, dan linu-linu, akibat kelelahan. “Bukan Makkah namanya kalau tidak bisa buat jamaah batuk,” imbuh Juhdy.

Kondisi tersebut disebabkan cuaca Makkah yang selalu berada di kisaran 47 derajat Celcius. Namun demikian, dokter

JUHDT FOR RABA

Sambungan dari Hal 29

Di sisi lain mereka lega karena jasad Dadang muncul dalam keadaan utuh.Di sela isak tangis keluarga, sebagian dari mereka mengingat-ingat kelucuan Dadang semasa hidup.

Sejak awal pencarian, Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) mengamati setiap perkembangan terbaru terkait musibah tenggelamnya empat remaja di Pantai Boom itu. Mulai bagaimana cara petugas melakukan tindakan, antusiasme masyarakat, hingga kondisi psikologis keluarga korban yang belum ditemukan, yaitu Dadang, tidak luput dari pengamatan JP-RaBa. Ketika pertama kali dikabarkan ada empat anak yang terbawa arus, warga yang kenal dengan anak-anak tersebut langsung mengerubungi Pos Polisi Air (Polair) yang lokasinya berdekatan dengan Pantai Boom.

JP-RaBa melihat Denis, 14, dan Andang, 14, yaitu korban selamat.

Orang tua mereka pun langsung datang. Ada yang berselawat memuji-muji asma Allah, ada juga yang mati-matian memarahi anak yang baru saja selamat dari peristiwa maut tersebut.

Sementara itu, keluarga Dadang tak terlihat di Pos Polair petang itu. Menurut warga yang datang, kedua orang tua Dadang tak hadir lantaran pingsan.

Empat hari berlalu, setelah jasad Dadang ditemukan lalu dikebumikan, barulah JP-RaBa berhasil menemui dan berbicara langsung dengan mereka.

Ayah Dadang, Ahmad Purwadi, 43, meski masih diliputi duka, bersedia menceritakan tentang anak kesayangannya itu.

Sambungan dari Hal 29

Selain mengupayakan pemasangan tanda peringatan, Bambang juga akan memperluas jangkauan life guard. Papan seukuran 1,5 x 1 meter akan dipasang tepat di sebelah penangkaran penyu dekat muara Pantai Boom. Selanjutnya, dipasangi bendera merah juga agar masyarakat atau pengunjung pantai bisa melihat dari kejauhan.

“Dulu sudah ada tanda peringatan di sana, bahkan sampai saya beri simbol tengkorak. Tapi rupanya ada yang melepas, entah

siapa,” ujar Bambang.

Sementara itu, lokasi Pantai Boom justru dianggap berbahaya berenang bagi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Setelah memimpin pencarian korban hanyut sejak Jumat (4/9), Danlanal Banyuwangi, Letkol (P) Wahyu Endriawan, mengatakan kontur Pantai Boom tidak stabil. Bahkan, jika dibandingkan dengan Pulau Merah, Pantai Boom lebih tidak aman.

Alasannya, Pulau Merah masih memiliki jarak sekitar 50 meter sampai wilayah perairan dalam, sedangkan jarak Pantai Boom hanya 10 meter. Belum lagi arus

di Selat Bali yang terkenal berputar-putar atau biasa disebut puser oleh warga Banyuwangi.

Hal itu yang membuat tim TNI AL kesulitan saat mencari korban karena arus laut berubah-ubah.

Selain itu, life guard di Pantai Boom harus dioptimalkan. Sehingga, saat ada korban tenggelam, ada penjaga yang dapat bereaksi cepat. “Saya saja yang terlatih berenang bisa hanyut, apalagi masyarakat biasa. Yang jelas Pantai Boom tidak aman untuk berenang. Kalau cuma duduk-duduk menikmati Selat Bali ya tidak apa-apa,” tegasnya. (fre/c1/aif)

Mampu Menampung 1.200 Penonton n SI...

Sambungan dari Hal 29

Bukan hanya musisi dekade 2000-an tersebut, salah satu diva musik yang ngetop sejak era 1980an hingga kini, yakni Vina Panduwinata, juga bakal perform pada ajang yang juga dikenal dengan istilah Jazz Pantai tersebut.

Penyanyi berjuluk Si Burung Camar itu bakal mengajak penonton menikmati suasana romantis di bibir Selat Bali tersebut.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, Banyuwangi yang memiliki garis pantai terpanjang di Pulau Jawa menjadikan Jazz Pantai sebagai bagian dari pengembangan pariwisata bahari di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Pengembangan pariwisata ini sejalan dengan konsep ekoturisme yang diusung

Banyuwangi. “Jazz pantai menjadi salah satu pilihan wisata dari aneka destinasi yang disuguhkan untuk mengembangkan pariwisata,” ujarnya.

Anas menambahkan, even yang masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fets) itu merupakan pariwisata even (event tourism) yang menjadi salah satu cara memperpanjang siklus destinasi wisatawan. “Pariwisata even bisa memperpanjang siklus destinasi, sehingga wisatawan lebih lama tinggal di Banyuwangi, dan otomatis juga belanja uangnya bertambah. Misalnya, setelah menonton Jazz Pantai bisa mengunjungi objek wisata lain di seputar kota,” jelas Anas.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda

mengatakan, pertunjukan jazz pantai akan menampung 1.200 penonton. Pembelian tiket sudah bisa dilakukan secara online di www.banyuwangibeachjazz.com.

Harga tiket yang disediakan mulai kelas platinum Rp 2 juta, Gold Rp 1,5 juta, dan silver Rp 500 ribu.

“Pertunjukan akan dimulai pukul 18.00 sampai selesai,” kata dia.

Bramuda menambahkan, bagi penonton yang tidak kebagian tiket masih memiliki kesempatan menyaksikan pertunjukan Banyuwangi Beach Jazz secara langsung lewat layar raksasa (giant screen).

Panitia akan menyediakan layar berukuran 3 meter kali 4 meter di amphitheatre Pantai Boom. “Fasilitas giant screen itu gratis. Masyarakat Banyuwangi yang tidak kebagian tiket bisa menonton melalui layar raksasa tersebut,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Dulu Jadi Primadona, Kini Sepi Pengunjung

SANTAI: Jamaah asal Banyuwangi sedang bersantai di maktab Makkah.

pendamping jamaah, dr. Nizam, mengatakan kondisi jamaah secara umum cukup baik. Kunjungan jamaah ke posko kesehatan masing-masing kloter, yakni kloter 8, 9, dan 10, ratarata 50 orang per hari.

Sementara itu, seorang jamaah

bernama Hanifah yang masih dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah kemarin dijadwalkan akan dievakuasi ke Makkah. “Jadwalnya hari ini (kemarin) akan dievakuasi kemari menggunakan ambulans,” ujar Juhdy.

Rencananya, Nizam akan mengawal langsung proses evakuasi tersebut. Terkait pasien atas nama Dewi Maryam hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Ayjad Makkah dan dikabarkan belum sadarkan diri. (cin/c1/aif)

Malam-malam Minta Dibelikan Buku Tulis n SEMPAT...

n WARGA...

Ketika mendengar anak pertamanya itu hanyut, Purwadi baru saja pulang bekerja. Tanpa basa-basi, dia yang saat itu sedang membawa sepeda motor langsung meninggalkan kendaraannya di pinggir jalan. Pria berusia 43 tahun itu bergegas lari menuju lokasi hilangnya Dadang.

Yang ada di pikirannya saat itu hanyalah menyelamatkan anaknya. Dia tahu selama ini orang yang hanyut di tempat itu pasti meninggal. Melihat kondisi Purwadi yang lemas, warga meminta Purwadi pulang ke rumahnya. Tugas mencari diteruskan warga yang mulai mengeluarkan perahu-perahu mereka.

Pria yang sehari-hari bekerja serabutan di Pasar Blambangan itu menceritakan, sejak dirinya bercerai dengan istrinya, Ilma Rofika, 36, empat tahun silam, Dadang sering tinggal berpindahpindah. Terkadang ikut dirinya, kadang juga ikut mantan mertuanya, Suryawati, 55, yang masih sekampung dengannya.

Namun, setahun terakhir anak sulungnya itu lebih suka tinggal bersama neneknya. Sampaisampai, kata Purwadi, mantan mertuanya itu memberikan fasilitas komputer dan internet supaya Dadang nyaman tinggal di sana.

Sejak Dadang tinggal bersama neneknya, Purwadi mengakui jarang bertemu anaknya. Meski begitu, dia selalu menyempatkan diri berkomunikasi dengan anaknya, terutama terkait urusan kebutuhan hidup dan sekolah.

Purwadi pun mengingat-ingat pertemuan terakhirnya dengan anaknya. Sepekan sebelum anaknya itu dikabarkan hanyut, Dadang pernah meminta dibe-

likan buku tulis. Tak seperti biasanya, Purwadi melihat Dadang begitu memaksa agar keinginannya itu dituruti.

Akhirnya Purwadi keluar rumah untuk mencari orang yang menjual buku malam itu. Kemudian, pada Rabu (2/9) atau dua hari sebelum Dadang hilang, Purwadi ingat dirinya memarahi Dadang karena dia nekat bermain di muara Pantai Boom.

Dia menasihati bahwa sudah banyak korban yang terbawa arus di muara itu. Tetapi, bukannya mendengarkan, saat itu Dadang tampak kesal akibat dinasihati Purwadi. Supaya anaknya tak kesal, Purwadi memberi Dadang makanan tahu walik yang dia goreng sendiri.

Dadang pun yang awalnya tampak kesal akhirnya mau memakan makanan yang dibuatnya itu.

Setelah kejadian itu, Purwadi mengaku tak bertemu lagi dengan Dadang. Sampai kemudian Dadang dinyatakan hanyut setelah bermain batang kayu.

Sebelum anaknya hilang, Purwadi mengaku tak memiliki firasat apa pun. Hanya saja selama dua malam berturut-turut dia bermimpi ban sepedanya bocor. Tetapi, Purwadi ingat salah satu teman baik anaknya pernah menceritakan bahwa Dadang bermimpi didatangi seorang pria berserban dan berbaju putih.

Diceritakan, pria berserban tersebut mengajak Dadang pergi dan Dadang mau. “Anaknya pendiam, jadi jarang cerita. Cerita itu saja dia ceritakan cuma kepada teman dan neneknya,” kenang Purwadi.

Sehari sebelum hilang, Purwadi juga mendapat cerita dari teman anaknya mengaji bahwa

Dadang meminta maaf hampir kepada semua temannya. Dia juga meminta maaf kepada guru ngajinya. Teman-temannya yang melihat Dadang sebagai anak pendiam pun heran dengan kelakuan Dadang, tapi tetap saja semua disalami. “Mungkin sudah punya firasat saat itu, padahal biasanya dia tidak pernah seperti itu,” ujarnya.

Setelah Danang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Purwadi mengaku ikhlas. Meskipun selama dua malam saat tim SAR, Polair, nelayan, dan TNI AL berpatroli, dirinya selalu berdoa dan berharap anak laki-lakinya itu selamat. Dapat ditemukan menurutnya sudah merupakan berkah, walau ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Sebab, seringkali korban yang hanyut di muara yang pernah merenggut nyawa 26 karateka itu tidak ditemukan.

Umi, 45, bibi Dadang menambahkan, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian keponakannya tersebut. Dia minta tidak ada yang mempermasalahkan lagi kejadian itu. Dalam kenangannya, dia mengingat Dadang sebagai anak yang tidak malu-malu menyapa dulu orang yang dikenalnya. ”Meskipun pada dasarnya Danang sendiri pendiam,’’ imbuh Umi. Zainul, salah seorang guru Danang di SMPN 2 Banyuwangi melihat Dadang adalah tipikal siswa yang baik dan tidak pernah terlibat masalah. Ketika dalam pencarian, teman-temannya pun datang ke rumah Dadang untuk menyemangati keluarga dan turut mendoakan Dadang.

“Anaknya memang tidak aktif di organisasi, tapi selalu patuh kepada guru,” kata Zainul. (c1/aif)

n BERMALAM...

Sambungan dari Hal 29

”Untung ada penginapan di sini, timbangane turu pasar,” celetuk anggota tim ekspedisi, Ali Nurfatoni.

Sebelum matahari terbit, kami pun sudah bangun. Belum begitu terlihat pemandangan di Pantai Grajagan ini, matahari juga belum muncul. Sembari menunggu, suara deburan ombak dan dinginnya pagi itu menemani tim ekspedisi jelajah yang sudah ada di pinggir pantai.

Lambat laun, cahaya matahari sudah mulai muncul. View Pantai Grajagan yang menghadap langsung ke arah timur itu membuat pemandangan matahari terbit begitu jelas terlihat. Tampaknya memang cocok Pantai Grajagan ini sebagai spot untuk menunggu matahari terbit.

Bersamaan dengan keluarnya matahari dari bumi, suasana pantai mulai terlihat. Ternyata banyak juga nelayan setempat yang sedang mancing maupun menjaring ikan di pinggir laut Grajagan. Bersamaan dengan itu pula, perahu-perahu nelayan Pantai Grajagan tampak mulai akan menepi dari lautan bebas setelah melaut semalaman. Tentunya dengan membawa bertonton ikan hasil tangkapan.

Pantai ini selain terkenal sebagai tempat wisata, juga terkenal sebagai sentra penghasil ikan laut yang cukup besar. Di Pantai Grajagan juga ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang setiap hari selalu disibukkan dengan

aktivitas bongkar-muat ikan dari perahu ke TPI, terutama pagi hari.

Ikan yang dihasilkan nelayan Grajagan juga bermacam-macam.

Ada ikan lemuru, tongkol, ikan putihan, cumi dan lain sebagainya. Saat tim jelajah di Pantai Grajagan beberapa waktu lalu, nelayan setempat sedang panen ikan lemuru dan tongkol. Terlihat saat nelayan menurunkan ikan ke daratan, semua jenis ikan yang diturunkan adalah ikan jenis tongkol dan lemuru. ”Lagi banyak ini Mas ikannya,” ujar Sofyan, nelayan setempat.

Perahu-perahu nelayan di Pantai Grajagan juga banyak jumlahnya. Sepertinya, perahuperahu yang sandar di Pantai Grajagan ini bukan hanya dari Banyuwangi saja. Kabarnya banyak juga nelayan dari Puger, Jember, yang mendarat di Pantai Grajagan. Perahu nelayan Puger itu memang berbeda dengan perahu slerek milik nelayan Grajagan. Dari bentuk perahu, perahu milik nelayan Puger pucuknya lebih menjulang ke atas seperti sepatu Aladin.

Pantai Grajagan memiliki pasir berwarna hitam. Ombak di sini juga tidak terlalu besar, karena garis pantai yang landai. Di tepi pantai juga banyak bebatuan berlumut. Adanya bebatuan ini menambah daya tarik tersendiri. Sebab, di sekitar Pantai Grajagan ini juga banyak terdapat bukit-bukit yang mengapit Pantai Grajagan.

Di sebelah kanan pantai Grajagan terdapat sebuah bukit yang

orang setempat menyebutnya Paras Gempal. Sementara di sisi kiri Pantai Grajagan warga setempat menyebutnya itu adalah Pelawangan. Dinamakan Pelawangan karena di sana merupakan pintu keluar-masuk perahu nelayan dari muara di Pantai Grajagan.

Di sekitar pantai, banyak juga pepohonan yang tumbuh rindang.

Fasilitas di Pantai Grajagan ini juga tampaknya sudah kompleks, selain ada penginapan, toilet umum juga ada di sekitar Pantai Grajagan. Hanya saja, fasilitasfasilitas di Pantai Grajagan ini seperti tidak terawat. Pantai ini seperti pantai yang terlupakan.

Memang benar adanya seperti itu. Dulu pantai Grajagan ini merupakan primadona tempat wisata di Banyuwangi. Terlebih saat hari libur atau liburan Lebaran, pantai ini selalu ramai dikunjungi warga. Namun sekarang pantai sudah tidak seramai dulu lagi. Warga setempat pun menyadari hal itu, sebab pantai ini kalah tenar dengan pantai-pantai lain yang ada di Banyuwangi selatan lainnya saat ini. Seperti Pulau Merah, Teluk Ijo, dan lain sebagainya.

Saking tenarnya Pantai Grajagan kala itu, sampai-sampai nama pantai yang satu ini dijadikan sebuah judul lagu kendang kempul yang berjudul ”Grajagan Banyuwangi”. Lagu itu dinyanyikan (Alm) Alif S. dan juga Sumiyati dan masih sangat populer bagi masyarakat Banyuwangi sampai kini.(*/aif/bersambung)

Hingga Kini Anggaran Belum Cair n BALIHO...

Sambungan dari Hal 40

Sebelum pencetakan, KPU melakukan verifikasi desain baliho dan flier yang diajukan masing-masing tim kampanye paslon. “Verifikasi dilakukan untuk memastikan desain baliho dan flier tersebut sesuai peraturan yang berlaku,” kata dia.

Edi menambahkan, merujuk Peraturan KPU tentang kampanye, pihaknya akan memfasilitasi peng-

adaan baliho sebanyak lima unit untuk masing-masing paslon. Sedangkan jumlah flier yang difasilitasi KPU sebanyak kurang lebih 618 ribu lembar per paslon. “Jumlah selebaran tersebut disesuaikan dengan jumlah kepala keluarga (KK) di Banyuwangi,” kata dia.

Edi menjelaskan, pengadaan APK dan bahan kampanye lain akan dilakukan setelah usul penambahan anggaran yang diajukan KPU lewat Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(P-APBD) 2015 dicairkan. “Hingga hari ini (kemarin) anggaran tersebut belum cair,” bebernya.

Setelah sebelumnya KPU telah menerbitkan alokasi jadwal kampanye untuk masing-masing paslon, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan tim kampanye paslon dan stakeholder terkait pada hari ini (8/9). “Pada rakor tersebut kami akan meminta jadwal rinci kegiatan kampanye masing-masing paslon,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

40

Jawa Pos Selasa 8 September 2015

9 Desember 2015

Pengawas Pilbup

Honor Macet, PPL Luruk Panwaslih BANYUWANGI - Belasan anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan Panitia Pengawas Lapangan (PPL) menagih janji Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi untuk mencairkan honor mereka kemarin (7/9). Mereka menuntut pencairan honor kerja yang hingga pekan kedua September ini belum terbayar.

Anggota Panwascam Giri, Dharma Setiawan, mengatakan pihaknya datang ke kantor Panwaslih untuk menyampaikan aspirasi anggota PPL dari 24 kecamatan di Bumi Blambangan.

Sebab, sejak dilantik pada Juli lalu para anggota PPL belum m e n e r i ma h o n o r DOK.RaBa sama sekali. “Padahal Atim Hariyadi anggarannya sudah ada. Teman-teman PPL juga sudah melakukan pengawasan tahaptahap Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015,” ujarnya.

Selain itu, honor Panwascam bulan Agustus juga belum terbayar hingga kemarin. Lantaran kegiatan pengawasan terus dilakukan PPL dan Panwascam, kata Dharma, maka biaya operasional pengawasan tersebut terpaksa ditalangi sendiri oleh para anggota pengawas pemilu tingkat desa/kelurahan dan kecamatan tersebut. “Untuk membiayai operasional pengawasan, teman-teman ada yang jual cincin atau utang terlebih dahulu,” kata dia.

Tidak hanya menuntut honor segera dicairkan, perwakilan PPL dan Panwascam tersebut juga mendesak anggaran alat tulis kantor (ATK) juga segera dicairkan. Selama ini, PPL dan Panwascam bekerja tanpa anggaran ATK. Ketua Panwaslih Banyuwangi, Atim Hariyadi mengatakan, pencairan honor PPL tersebut sedianya dilakukan Kamis pekan lalu (10/9).

Namun sayang, sebelum pencairan dilakukan, Sekretaris dan Bendahara Panwaslih Banyuwangi mengalami kecelakaan sepulang mengikuti bimbingan teknis di Surabaya.

Karena itu, pencairan honor untuk PPL tidak bisa dilakukan sesuai jadwal. Atim janji lagi untuk segera mencairkan honor PPL. “Besok (hari ini) honor untuk PPL sudah dicairkan,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Rendra/RaBa

KAMPANYE TANPA PERAGA: Dua pasangan cabup, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmok, dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (baju putih) bersama komisioner KPU, dan Kapolres AKBP Bastoni Purnama saat deklarasi kampanye damai beberapa waktu lalu.

Baliho Cabup tak Kunjung Siap KPU Baru Verifikasi Desain Baliho dan Flier BANYUWANGI - Pelaksanaan coblosan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 tinggal tiga bulan lagi atau tepatnya kurang 92 hari lagi. Walau tinggal hitungan jari, tapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkesan kurang siap melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan itu.

Hingga kemarin (7/9), pihak KPU baru memasang baliho berisi jadwal tahap pelaksanaan pilbup di setiap kecamatan dan beberapa lokasi strategis lainnya. Sementara itu, alat peraga lain belum terlihat terpasang.

Sejatinya, sejak 27 Agustus 2015 lalu KPU sudah memasang alat peraga kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati karena sudah masuk musim kampanye. Na-

mun, hingga kemarin belum ada satu pun alat peraga kampanye pasangan calon yang terpasang.

Pemandangan itu sangat kontras dengan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) 2010. Pada pilkada lima tahun silam tiga bulan sebelum coblosan sudah ramai sosialisasi pasangan calon yang akan bertarung, baik yang dilakukan KPU maupun pasangan calon.

Sementara Pilbup 2015, sosialisasi pasangan calon hanya bisa dilakukan KPU. Sedangkan pasangan calon tidak boleh melakukan sosialisasi sendiri melalui alat peraga kampanye (APK). Sosialisasi pasangan calon hanya boleh dilakukan melalui media tertentu, seperti stiker, kaus, topi, dan gelas.

Media lain, seperti baliho, spanduk, dan banner, hanya boleh dilakukan KPU sebagai penyelenggara. Walau menjadi kewenangan KPU, tapi KPU belum siap menyediakan beberapa media sosialisasi yang diamanatkan UU itu.

Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar, mengatakan sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, pihaknya akan memfasilitasi pengadaan dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) pilbup kali ini. APK yang difasilitasi KPU tersebut antara lain, baliho, umbul-umbul, dan spanduk.

Selain itu, KPU juga akan memfasilitasi pengadaan bahan kampanye bagi masing-masing paslon. Bahan kampanye yang difasilitasi KPU adalah selebaran

(flier), brosur (leaflet), pamflet, dan poster.

“Sesuai PKP Nomor 7 Tahun 2015, desain APK dan bahan kampanye disediakan tim kampanye paslon,” ujarnya kemarin (7/9) Mestinya, baliho dan flier sudah tersedia sejak penetapan pasangan calon pada 24 Agustus lalu. Anggaran pengadaan baliho dan flier tersebut sudah tertuang pada pengajuan dana hibah APBD 2015 tahap pertama.

Dalam hibah dana pilbup sudah disediakan anggaran Rp 140 juta untuk pengadaan flier dan Rp 22 juta. Walau pengadaan dua alat peraga itu tidak perlu lelang namun penunjukan langsung, namun pihak KPU belum siap mengadakan.

Menurut Edi, pihaknya kini tengah melakukan persiapan pengadaan baliho dan selebaran n  Baca Baliho...Hal 39

pemerintahan TN Alas Purwo Diusulkan Jadi Cagar Biosfer Dunia BANYUWANGI - Taman Nasional Alas Purwo dan Gunung Ijen diusulkan menjadi nominasi cagar biosfer dunia oleh pemerintah Indonesia.

Rencana itu disampaikan Executive Director Komite Nasional Program MAB-UNESCO LIPI Prof. Dr. Ir. Y. Purwanto saat bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas awal bulan lalu.

Prof Purwanto bertemu Bupati Anas untuk meminta rekomendasi dan dukungan masyarakat Banyuwangi mengegolkan rencana pemerintah pusat itu. Prof. Purwanto menjelaskan, Cagar Biosfer (Biosphere Reserves) merupakan situs yang ditunjuk berbagai negara melalui kerjasama program Man and The Biosphere Programme (MAB) United Nations Education Social and

Cultural Organization (UNESCO ) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu syarat sebuah situs bisa dijadikan nominasi adalah rekomendasi dari stakeholder terkait termasuk pemerintah daerah di mana situs tersebut berada.“Kami datang untuk meminta rekomendasi Pemkab Banyuwangi untuk mendukung Taman Nasional Alas Purwo dan Gunung Ijen diusulkan sebagai nominasi Cagar Biosfer dunia,” kata Prof. Purwanto yang juga hadir bersama Kepala Balai Nasional TN Alas Purwo Kholid Indarto dan Kepala Bidang Pemantapan Kawasan Dinas Kehutanan Provinsi Jatim I Nyoman Winata.

Purwanto mengatakan, pemerintah Indonesia melalui rekomendasi dari Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilih empat situs untuk menjadi nominasi cagar Biosfer yakni TN Alas Purwo, Gunung Ijen, TN Meru Batiri dan TN Baluran.

Keempat lokasi ini akan diusulkan sebagai satu kesatuan cagar biosfer yang akan dinamakan Cagar Biosfer Blambangan. Meski dijadikan satu tapi nanti tidak akan ada perubahan status atas pengelolaan cagar tersebut. “Tidak akan ada konsekuensi terhadap status pengelolaan atau kepemilikan semuanya tetap seperti semula. Dengan menjadi cagar biosfer hanya pola pikir kita yang akan berubah dalam mengelola cagar tersebut,” ujar Purwanto.

Tujuan cagar biosfer kata Purwanto, adalah menggabungkan pelestarian keanekaragaman hayati dengan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan. Dalam Cagar Biosfer tiap-tiap tempat akan diberi zonasi yang terdiri atas area inti (core area) yakni kawasan konservasi dengan luas yang memadai, zona penyangga (buffer zone) yakni wilayah yang mengelilingi atau berdampingan dengan area inti serta area transisi (transition zone) yakni wilayah terluar dan terluas yang mengelilingi atau berdampingan dengan zona penyangga. “Area Inti merupakan area konservasi yang tidak boleh diutak-atik dan ada di bawah perlindungan hukum, sedangkan zona penyangga bisa dimanfaatkan

untuk kegiatan yang mendukung konservasi,” kata Purwanto.

Sementara area transisi, lanjut Purwanto, menjadi wilayah untuk kegiatankegiatan pengelolaan sumber daya alam secara lestari dan model-model pembangunan berkelanjutan yang bisa dipromosikan dan dikembangkan.

Cagar biosfer dunia ada beberapa keuntungan yang didapatkan masyarakat di sekitar cagar berada.

Pertama adalah keuntungan ekologi dimana sumberdaya alam hayati dan budaya didalam cagar terlindungi dan terkelola dengan baik. Kedua keuntungan ekonomi di mana pengelolaan wilayah sekitar akan dikembangkan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat sekitar. “Ini juga akan

menjadi promosi yang strategis bagi daerah karena ada 120 negara yang menjadi anggota MAB-UNESCO yang setiap tahunnya melakukan pertemuan dan sharing tentang cagar budaya biosfer,” imbuh Purwanto.

Sementara itu Bupati Abdullah Azwar Anas mendukung TN Alas Purwo dan Gunung Ijen menjadi nominasi cagar biosfer. Sebab ini selaras dengan konsep ekoturisme yang diusung oleh daerah. “Kami akan memberikan rekomendasi. Kami sangat support dengan pengajuan nominasi TN Alas Purwo dan Gunung Ijen sebagai cagar biosfer. Ini sejalan dengan konsep pengembangan wisata kami yang menyuguhkan lingkungan tetap lestari dan apa adanya,” kata Anas. (c1/afi)