Rujukan Informasi Terkini
SELASA 9 JUNI TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
Membedah Laporan Akhir Masa Jabatan Bupati Anas (2)
Angka Melek Huruf Banyuwangi Salip Jember dan Probolinggo Pendidikan menjadi prioritas pertama pembangunan di Banyuwangi. Sejumlah keberhasilan berhasil dicapai. Angka melek huruf warga Bumi Blambangan naik signifikan, sedangkan angka partisipasi murni SMA/ sederajat melampaui Malang dan Jember. PADA era kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko program inovasi bidang pendidikan di-
gulirkan Pemkab Banyuwangi. Melalui Program Beasiswa Banyuwangi Cerdas, pemkab berhasil memperluas akses pendidikan hingga jenjang per-
guruan tinggi bagi warga tidak mampu. Alokasi untuk program Beasiswa Banyuwangi Cerdas tersebut terus naik setiap tahun. Pada 2011, anggaran yang dialokasikan hanya Rp 788 juta. Setahun kemudian, tepatnya pada 2012, alokasi dana naik menjadi Rp 1,8 miliar. Angka tersebut terus naik pada 2013 dan 2014, masing-masing sebesar Rp 2,07 miliar dan Rp 2,85 miliar. Beasiswa Banyuwangi Cerdas merupakan program pemkab untuk
membiayai pelajar kurang mampu tapi berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Sejak diluncurkan tahun 2011, sedikitnya 200 pelajar kurang mampu diantarkan ke bangku kuliah. Tidak hanya itu, pemerintah daerah di ujung timur Pulau Jawa ini juga berusaha merangkul masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam membangun dunia pendidikan n
TURUN LANGSUNG: Bupati Anas bersama istri turun langsung menjadi tutor program pemberantasan buta aksara warga Banyuwangi.
Baca Angka...Hal 35
Wisdom Diperas Sopir Trooper Hendak ke Ijen Harus Bayar Rp 300 Ribu LICIN - Sopir Trooper yang biasa mengantar wisatawan ke Gunung Ijen kembali berulah. Kali ini rombongan Trooper meminta uang kepada 17 rombongan wisatawan dari Jakarta dan Bandung. Mereka dipaksa turun dari mobil Izusu Elf dan pindah ke Trooper. Ulah sopir Trooper itu membuat belasan wisatawan domistik (wisdom) yang didampingi seorang gaet bernama Ari Restu Kurniawan, 32, tidak bisa berkutik. Semula sopir Trooper minta Rp 400.000. Namun, setelah terjadi negosiasi akhirnya gaet yang mewakili wisatawan menyerahkan uang Rp 300.000. Rombongan wisatawan itu akhirnya meluncur ke Paltuding, Ijen, tapi tetap naik Elf. Trooper-nya berada di depan seolah mengawal hingga Ijen. Merasa diperas, Ari Restu memilih melaporkan kejadian itu secara tertulis ke Mapolsek Licin. ”Saya sudah lapor ke Polsek Licin Oleh petugas disarankan ke polres n Baca Wisdom...Hal 35
Kronologi Pemalakan Wisatawan
Pukul 00.30, begitu sampai di lapangan Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin disetop oleh rombongan sopir Trooper. Para wisatawan itu diminta naik Trooper.
Senin (1/6) pukul 00.00, rombongan wisatawan dari Jakarta dan Bandung berjumlah 17 orang naik mobil Isuzu Elf hendak ke kawah Ijen. Mereka dipandu seorang guide bernama Ari Restu Kurniawan. ISUZU
ISUZU
TUNGGU ACTION POLISI: Surat tanda bukti lapor yang kini dipegang Ari Restu Kurniawan.
Mereka dimintai uang Rp 450.000. Ari Restu menolak menyerahkan uang. Dia akhirnya melapor ke Polsek Licin. Oleh petugas Polsek, Ari malah disarankan untuk tetap menyerahkan uang ke pihak Trooper.
Setelah terjadi negosiasi, Ari akhirnya menyerahkan uang Rp 300.000. Rombongan wisatawan akhirnya melaju ke Paltuding.
ISUZU
Merasa diperas, kemarin (8/6) Ari melaporkan kejadian itu ke Polres Banyuwangi. Oleh petugas Polres, Ari disarankan lapor ke Polsek Licin.
GRAFIS:REZA/RABA
Shubuh Dzuhur Ashar
Maghrib Isya
Proyek ”Mubazir” Terus Digerojok Anggaran
04:08 11:21 14:42 17:11 18:26
BANYUWANGI – Pemprov Jatim seolah membuang-buang anggaran untuk pembangunan Pelabuhan Boom. Meski tidak memiliki manfaat yang besar bagi warga Banyuwangi, tapi Pemprov terus mengucurkan anggaran besar untuk pembangunan Pelabuhan Boom. Dalam APBD 2015, Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) menggelontor dana sekitar Rp 94 miliar lebih untuk proyek pembangunan fasilitas Pelabuhan Boom. Rincian penggunaan anggaran itu terdiri atas Rp 92 miliar lebih untuk penger-
KUCUR
jaan konstruksi dan Rp 1,5 miliar lebih untuk pengawasan kegiatan proyek. Kedua paket proyek APBD provinsi itu sudah selesai ditender. Tender pengerjaan konstruksi dimenangkan PT. Berkah Sukses, sementara proyek pengawasan dimenangkan Parigraha Konsultan. Saat koran ini mengunjungi
lokasi proyek kemarin (8/6), aktivitas proyek sudah mulai dilakukan. Kabarnya, untuk kelancaran pem bangunan proyek ini, pihak pelaksana te lah mengucurkan anggaran ratusan juta rupiah untuk ”uang pengamanan”. Dengan kucuran uang yang nilainya diperkirakan Rp 130 juta itu, pihak pelaksana yakin proyek akan berjalan aman-aman saja. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, beberapa pekerja sibuk membangun direksi keet proyek n
Ciri-Ciri Demam Berdarah 1. Mengalami demam tinggi (suhu tubuh naik hingga 38 derajat ceclcius dalam waktu antara 2 sampai 7 hari) 2. Sendi-sendi tubuh sakit 3. Terjadi mimisan 4. Muncul bintik merah di kulit 5. Pusing tak tertahankan 6. Wajah merah dan mata panas
Baca Proyek...Hal 35
NGOPAI GRAFIS:REZA/RABA
Selalu Konsumsi Vitamin
Waspadai Mutasi Genetik DB
BERTUGAS menjadi seorang liaison officer (LO) pada perhelatan Porprov Jatim V tahun ini membuat Asri Asmarani harus siaga 24 jam. Agar tidak jatuh sakit dan bisa terus bekerja, Asri selalu mengonsumsi vitamin setiap hari n
CHIEN JULIENT/RABA
SIA-SIA: Alat berat mengeruk pasir di pantai Boom sisi sebelah utara. Proyek ini dianggap mubazir karena setiap kali dikeruk tetap saja terjadi pendangkalan.
Chendy Septyan, Peraih Emas Balap Sepeda Kelas Individual Team Trial
Terinspirasi Prestasi Kakaknya, Ingin Bergabung Timnas
Baca Selalu...Hal 35
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
Tuan rumah Banyuwangi dapat T tambahan satu medali emas dalam ajang Porprov. Hingga kkemarin (8/6) total medali emas ada tiga keping. Donasi emas itu disumbangkan Chendy Septian, atlet dari tim Banyuwangi Race Community Club (BRCC). Dia berhasil menyumbangkan emas di kelas individual team trial (ITT) pada hari kedua Porprov 7 Juni kemarin. CHIN JULLIEN, Banyuwangi BISA naik ke podium merupakan salah satu target Chendy Septyan setiap kali
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BANYUWANGI - Kasus demam berdarah (DB) yang menyerang wilayah Glenmore mengindikasikan gejala yang berbeda dengan DB pada umumnya. Selain cukup cepat menyebar, durasi demam yang dialami pasien tergolong lebih pendek daripada umumnya. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Widji Lestariono, melalui Kasi Pemberantasan Penyakit, Sudarto Setyo mengatakan, penyebab nyamuk yang tampak lebih ganas itu akibat mutasi genetik n Baca Waspadai...Hal 35
mengikuti balapan sepeda. Target tersebut tercapai oleh anak ke dua dari tiga bersaudara itu saat mengikuti balap sepeda Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jatim pada kelas ITT Minggu (7/6) kemarin. Bagaimana tidak, anak baru gede (ABG) kelahiran Bandung 18 tahun lalu itu berhasil meraih target sekaligus membuat bangga warga Banyuwangi. Bagi Chendy, medali emas itu meripakan yang pertama kalinya dia mengikuti Porprov. Sebelumnya Chendy memang aktif mengikuti berbagai perhelatan balap sepeda, di antaranya Alpen Trophy yang berlokasi di Bandung. Chendy pun berhasil meraih peringkat tiga pada ajang tersebut. Ia juga mengikuti kejuaraan balap sepeda di Buleleng. “Waktu itu berhasil mendapatkan posisi pertama,” ujarnya kepada sebelum bertanding pada nomor lomba indiviGALIH COKRO/RABA dual road race (IRR) kemarin (8/6) n MASUK KORAN: Chendy usai meraih medali emas balap Baca Terinspirasi...Hal 35
Proyek ”mubazir” Pelabuhan Boom terus digerojok anggaran Kabarnya juga ada bagi-bagi ”uang keamanan”! Golkar-PPP siapkan nama cabupcawabup Tentunya juga menyiapkan kotak besar untuk uang mahar!
sepeda Porprov V Jatim kelas ITT kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
POLITIK & PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI
26
Jawa Pos Selasa 9 Juni 2015
Pengesahan Raperda IPPT Kandas Terbentur Perda Lahan Abadi BANYUWANGI - Pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang izin penggunaan dan pemanfaatan tanah (IPPT) yang sedang dibahas DPRD tampaknya akan siasia. Walau sudah rampung dibahas, tapi revisi raperda itu tidak disahkan dan dilaksanakan tahun ini.
Pengesahan revisi raperda itu terhalang Perda Lahan Abadi Pertanian. Hingga saat ini Banyuwangi belum memiliki perda tersebut. Padahal, perda itu menjadi salah satu syarat pengesahan perda IPPT. Pembahasan revisi perda IPPT dilakukan DPRD sejak April lalu. Selain membahas raperda tentang perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2013 tentang IPPT, dewan juga mengebut pembahasan tiga raperda yang lain.
Koalisi Golkar-PPP Siapkan Nama Calon BANYUWANGI - Rencana koalisi Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 tinggal selangkah lagi. Dua parpol tersebut telah menyiapkan nama-nama untuk diusung sebagai calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Banyuwangi telah melakukan penjaringan cabup atau cawabup di internal parpol berlambang pohon beringin tersebut. Dari hasil penjaringan itu, DPD Golkar muncul tujuh nama yang diusulkan pada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. Tujuh nama kandidat yang diusulkan tersebut antara lain, adalah Ketua DPD Golkar,
AGENDA KOTA
Sumantri Soedomo, Ismoko (sekretaris), dan Marifatul Kamila alias Rifa (bendahara). Selain itu, ada tiga wakil ketua DPD Golkar, yakni Haeny Satriyono (bidang pemenangan pemilu), Ali Firdaus (bidang kaderisasi), Umi Kulsum (bidang perempuan) juga diusulkan menjadi bacabup atau bacawabup). Sedangkam satu bakal calon yang lain menduduki posisi wakil sekretaris DPD Golkar Banyuwangi, yakni M Sahlan. Walau muncul tujuh kandidat, namun kandidat terkuat ada pada Sumantri dan Ismoko sebagai cabup. Sedangkang PPP sedang juga tengah menggodok nama calon yang akan disandingkan dengan kandidat yang bakal diusung Golkar tersebut. “Kami sudah bertemu dengan jajaran DPD PPP Banyuwangi. PPP kini tengah menggodok tiga nama,” ujar Sumantri dikonfirmasi melalui sambungan telepon tadi malam (8/6).
Tiga raperda itu, antara lain raperda tentang pemilihan kepala desa (pilkades), raperda perubahan ketua atas Perda Nomor 13 Tahun 2011 tentang retribusi jasa usaha, dan raperda perubahan atas Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang retribusi perizinan tertentu. Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara mengatakan, pihaknya fokus menuntaskan pembahasan empat raperda tersebut. “Pembahasan empat raperda itu kami upayakan segera se-
2015 atau dimasukkan Prolegda 2016. Tiga raperda yang lain kita upayakan segera disahkan,” kata politikus PDIP tersebut. Ketua Panitia Khusu (Pansus) Raperda IPPT DPRD, Zainal Arifin Salam mengatakan, setelah dilakukan kajian, Perda Nomor 2 Tahun 2013 tentang IPPT harus direvisi. “Namun, ternyata saat pengesahan revisi perda IPPT tersebut, suatu daerah harus memiliki perda tentang lahan abadi pertanian.
Banyuwangi belum memiliki perda lahan abadi pertanian itu,” tuturnya. Arifin mengaku, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahutbun) Banyuwangi. Pihak Dispertahutbun mengaku sudah menyusun raperda tentang lahan abadi pertanian tersebut. “Raperda tentang lahan abadi pertanian itu akan dimasukkan dalam Prolegda 2016,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Kandidat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Koalisi Partai Golkar-PPP Banyuwangi
Eko Susilo Nurhidayat
Ismoko
Sumantri
Basir Khadim
A Munif Syafaat
Soemantri mengungkapkan, tiga nama yang kini tengah digodok PPP Banyuwangi itu antara A Munif Syafaat alias Gus Munif, Nanang Nur Ahmadi, dan Eko Susilo Nur Hidayat. “Sedangkan untuk calon yang akan diusung Golkar, kami masih menunggu rekomendasi dari DPP,” cetusnya. Menurut Soemantri, pihaknya telah mengirim usul kandidat hasil penjaringan DPD Golkar kepada DPP Golkar. Dia mengaku diminta untuk bertemu pihak DPP Golkar saat parpol yang satu ini menggelar Rapat
Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 12 Juni mendatang. Sekretaris DPD PPP Banyuwangi, Syamsul Arifin tidak menampik pihaknya telah menjalin komunikasi bersama Golkar. Dia juga tidak membantah sudah ada beberapa nama yang berkomunikasi dengan DPD PPP dan menyatakan siap mendaftar sebagai cabup/ cawabup parpol berlambang Kakbah tersebut. Menurut Syamsul, selain Gus Munif, Nanang dan Eko, ada dua orang lain yang juga menyatakan siap mendaftar lewat
PPP. Dua bakal calon tersebut adalah Pebdi Arisdiawan dan kader internal PPP, Basir
Khadim. “Sampai saat ini (tadi malam) memang belum ada yang secara resmi mendaftar.
Tetapi lima nama tersebut sudah berkomunikasi dengan kami (PPP),” pungkasnya. (sgt/afi)
Bupati Anas Hadiri Puncak BBGRM XII HARI ini Selasa 9 Juni 2015 pukul 08.00, Bupati Abdulah Azwar Anas menghadiri acara gebyar peringatan BBGRM XII dan HKG PKK ke 43 di RTH Desa Blambangan, Muncar. Pukul 09.00 WIB, menghadiri peringatan harlah NU Ke-89 dan pelantikan pengurus MWC NU Kecamatan Bangorejo, tempat Masjid Baitul Muslim Temurejo. Pada pukul 13.00 WIB menghadiri rapat paripurna DPRD penyampaian nota pertanggungjawaban anggaran tahun 2014 di ruang rapat paripurna DPRD. (*)
PENGUMUMAN
BADAN PERTANAHAN NASIONAL Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi
(Tentang Sertipikat Hilang) No. 757/300.3.35-10/VI/2015
Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi. Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411
Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang hilang berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa: No.
Nama / Alamat Pemohon
1
2
1. DODIK CHRISNA APRIANTO Berdasarkan Surat Kuasa dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur Tgl. 2004-2015 No. 020/3810/213.5 /2015 Perum Pondok Bambu O/6 Lingk. Krajan, Rt.: 1 Rw.: 8, Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari Kab. Jember 2. DODIK CHRISNA APRIANTO Berdasarkan Surat Kuasa dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur Tgl. 2004-2015 No. 020/3810/213.5 /2015 Perum Pondok Bambu O/6 Lingk. Krajan, Rt.: 1 Rw.: 8, Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari Kab. Jember 3. DODIK CHRISNA APRIANTO Berdasarkan Surat Kuasa dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur Tgl. 2004-2015 No. 020/3810/213.5 /2015 Perum Pondok Bambu O/6 Lingk. Krajan, Rt.: 1 Rw.: 8, Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari Kab. Jember 4. DODIK CHRISNA APRIANTO Berdasarkan Surat Kuasa dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur Tgl. 2004-2015 No. 020/3810/213.5 /2015 Perum Pondok Bambu O/6 Lingk. Krajan, Rt.: 1 Rw.: 8, Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari Kab. Jember
Jenis dan Nomor Hak
NIB
3
4
Terdaftar Atas Nama 5
Tanggal Pembukuan
Letak Tanah : a) Jl / Lingk b) Desa / Kel c) Kecamatan
6
Keterangan 8
7
Hak Pakai No. 00003
-
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
06-08-1993
a.b. Mangir c. Rogojampi
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Selasa Tgl. 26-05-2015
Hak Pakai No. 00008
-
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
06-08-1993
a.b. Karangharjo c. Glenmore
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Selasa Tgl. 26-05-2015
Hak Pakai No. 00013
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
06-08-1993
a.b. Rogojampi c. Rogojampi
Hak Pakai No. 00014
-
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
17-07-1993
a.b. Klatak c. Giri sekarang Kalipuro
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Selasa Tgl. 26-05-2015
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Selasa Tgl. 26-05-2015
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ini , bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat, Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian sertipikat diatas, maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Banyuwangi, 08 JUNI 2015 KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI HARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001
PENGUMUMAN
BADAN PERTANAHAN NASIONAL Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi
(Tentang Sertipikat Hilang) No. 757/300.3.35-10/VI/2015
Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi. Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411
Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang hilang berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa:
Sukses TOEFL ITP
No.
Nama / Alamat Pemohon
1
2
1. SAMIRAN Dsn. Cemetuk, Rt.: 3 Rw.: 3, Desa Cluring, Kec. Cluring Kab. Banyuwangi 2. SYAFII Dsn. Krajan, Rt.: 2 Rw.: 12, Desa Pakistaji, Kec. Kabat Kab. Banyuwangi 3. HARIYATIN Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. 20-04-2015 Dsn. Krajan, Rt.: 1 Rw.: 11, Desa Pakistaji, Kec. Kabat Kab. Banyuwangi 4. AROMEN Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. 10-02-2015 dan Surat Kuasa Tgl. 10-02-2015 Dsn. Krajan, Rt.: 3 Rw.: 1, Desa Rogojampi, Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi
DESY Education kembali menggelar Test TOEFL ITP Resmi dari New Jersey USA, mulai tanggal 11 s/d 15 Juni 2015 bertempat di Desy Education. Informasi lengkap :www. desyeducation.com, atau datang langsung Jl. Hayam Wuruk 7577 Giri, Banyuwangi Telp.(0333) 424476, HP. 085258036777, PIN: 740EB849, Dapatkan Free TOEFL Preparation dan Info Beasiswa Studi Luar Negeri. (*)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
lesai karena beberapa bulan ke depan akan padat, misalnya membahas Kebijakan Umum Perubahan Anggaran 2015,” ujarnya kemarin (8/6). Made menambahkan, dari empat raperda tersebut, pembahasan satu raperda di antaranya tidak bisa diteruskan lantaran terbentur aturan. “Satu raperda yang tidak bisa diteruskan itu akan kita tentukan apakah akan dimasukkan pada perubahan Program Legislasi Daerah (Prolegda)
Jenis dan Nomor Hak 3
NIB 4
Terdaftar Atas Nama 5
Tanggal Pembukuan
Letak Tanah : a) Jl / Lingk b) Desa / Kel c) Kecamatan
6
Keterangan 8
7
Hak Milik No. 01249
00705
SAMIRAN Pak AGUS EKO
06-02-1999
Hak Milik No. 00377
-
SAPI’I SUP
20-03-1986
Hak Milik No. 00376
-
MAUDIK IHWAN
20-03-1986
Hak Milik No. 00558
-
HAJI SOLEMAN
08-02-1982
a.b. Cluring c. Cluring a.b. Pakistaji c. Kabat a.b. Pakistaji c. Kabat
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Selasa Tgl. 26-05-2015
a.b. Rogojampi c. Rogojampi
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Selasa Tgl. 26-05-2015
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Selasa Tgl. 26-05-2015 Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Selasa Tgl. 26-05-2015
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ini , bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat, Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian sertipikat diatas, maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Banyuwangi, 08 JUNI 2015 KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI HARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
GALIH COKRO/RaBa
CEGAH ALIH FUNGSI: Mencegah alih fungsi lahan pertanian, Pemkab Banyuwangi melakukan revisi Perda IPPT.
29
EKONOMI BISNIS BLAMBANGAN RAYA R A D A RS A M B BAU NN G Y AUN W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
0
DAGING AYAM BROILER
KACANG KEDELAI LOKAL
0
DAGING SAPI
CABAI RAWIT
0
MIGOR CURAH
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
0
0
0
GULA PASIR
BAWANG PUTIH
0
0
0
BERAS IR 64
Selasa 9 Juni 2015
0
Jawa Pos
0
400
9.500
11.500
10.200
107.000
29.000
19.900
9.300
8.500
16.800
23.800
29.200
15.700
CEK JANIN: Petugas Dinas Peternakan Banyuwangi memeriksa janin sapi di Dusun Andelan Pesisir, Desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo, beberapa waktu lalu.
DOK. RABA
Pertahankan Pertumbuhan Sapi Potong Disnak Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Masal BANYUWANGI - Untuk meningkatkan populasi ternak sapi potong, Dinas Peternakan (Disnak) Banyuwangi melakukan pelayanan pemeriksaan kesehatan ternak sapi masal. Pada tahun 2015 ini, Disnak menargetkan pemeriksaan kesehatan 4.800 ekor sapi. Pemeriksaan kesehatan sapi itu diprioritaskan pada sapi betina. Setiap kecamatan ditarget 200 ekor sapi. “Program pelayanan kesehatan ternak sapi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan hewan agar target populasi sapi potong tidak terganggu kesehatan hewan,” ungkap Kepala Disnak Heru Santoso. Selama ini, ungkap Heru, target populasi sapi potong setiap bulan berkisar antara 3.400 hingga 3500 ekor. Dari target itu, pertumbuhan sapi potong bisa terlampui hingga 3.500 ekor setiap bulan. “Kesehatan sapi sangat mempengaruhi kesu-
buran. Kalau kondisi ternak terganggu, maka target pertumbuhan akan terganggu,” jelas Heru. Karena itu, lanjut Heru, Disnak melakukan road show melakukan pemeriksaan hewan secara gratis di semua kecamatan agar target populasi terpenuhi. Pelayanan kesehatan hewan ternak itu meliputi, pemeriksaan reproduksi, pemeriksaan kebuntingan dan pemeriksaan penyakit hewan lainnya. Saat ini, beber Heru, populasi ternak sapi potong terbesar ada di Kecamatan Wongsorejo dan Kecamatan Kalipuro. Jumlah sapi potongan di Kecamatan Wongsorejo mencapai sekitar 110 ribu ekor sapi. Sedangkan populasi ternak kambing terbesar ada di Kecamatan Kalipuro sekitar 135 ribu ekor. Kebutuhan daging sapi di Banyuwangi surplus sekitar 31 ekor sapi. Pertumbuhan sapi potong setiap bulan mencapai 3.500 ekor. Dalam satu tahun, pertumbuhan sapi potong kita mencapai 42.000 ekor. Sementara itu, kebutuhan atas daging di Banyuwangi setiap hari
mencapai 30 ekor atau 90 ekor dalam sebulan. 90 ekor sapi itu dipotong di rumah potong hewan milik Pemkab Banyuwangi. Dalam satu tahun, kebutuhan konsumen atas daging sapi yang dipotong melalui rumah potong hewan mencapai 10.800 ekor. “Dalam satu tahun kebutuhan atas daging sekitar 10.800 ekor, sedangkan pertumbuhan sapi potong kita mencapai 42.000 ekor,” sebut Heru. Jika dibandingkan jumlah pertumbuhan sapi potong dan kebutuhan rumah potong hewan, maka ada surplus sekitar 31.200 ekor. Produksi sapi potong Banyuwangi selain untuk memenuhi konsumen lokal, juga digunakan untuk memenuhi stok daging beberapa daerah. Dalam sebulan sapi potong yang keluar Banyuwangi melalui pasar hewan sekitar 1.000 ekor. Sehingga, dalam satu tahun sapi potong Banyuwangi yang keluar untuk memenuhi stok daging daerah lain mencapai 12 ribu ekor. “Dalam kondisi normal dan tidak ada permainan pasar, stok daging sapi kita aman. (c1/afi)
Bangun Kawasan Megapolitan Hortikultura BANYUWANGI - Sekitar 15 perusahaan pembenihan hortikultura nasional melakukan uji coba penanaman 63 varietas benih melon unggul di Banyuwangi. Sembilan varietas melon terbaik direkomendasikan untuk ditanam di Banyuwangi. Indikator terbaiknya adalah dari sisi produksi tinggi dan penyerapannya di pasaran juga bagus. Selama ini, melon Banyuwangi dikirim ke sejumlah daerah, termasuk ke sejumlah pasar modern di Surabaya, Bali, dan Jakarta. Total produksi melon Banyuwangi pada tahun 2014 mencapai 8.479 ton dengan luas lahan 278 hektare Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (PKP) Ikrori Hudanto mengatakan, total ada 12 ribu tanaman melon beragam varietas yang ditanam
dilahanseluas1hektaredi Banyuwangi. Beberapa varietas unggul yang ditanam di Banyuwangi seperti melon Apel yang rasanya sangat manis, buahnya lebat, buah mudah jadi dan produksinya tinggi. Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono K mengatakan, Banyuwangi memiliki potensi hortikultura luar. Selama ini buah melon menjadi penyuplai buah-buahan di hotel dan pasar hingga ke luar daerah. Ke depan, Spudnik menyarankan di Banyuwangi bisa dibangun kawasan megapolitan hortikultura, yakni kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan bagi jenis-jenis hortikultura, contohnya seperti kawasan pertanian melon di Kecamatan Muncar ini. ”Dengan adanya megapolitan hortikultura, benih, lokasi, teknologi,
dan marketnya akan lebih terjamin,” tandasnya. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Perum Permata Giri
Rumah Rogojampi
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatas nama kan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
New Kijang
Toyota Innova
Honda CRV
Suzuki APV
Dijual Innova 12 G Th 08/05 V Htm/Abu2/ Slv, Splar/Bnsin Hrg Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086
Dijual Honda CRV Th ‘04, Manual, Hitam Hrg 120 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111
DIJUAL Suzuki APV Thn 2007 warna putih barang istimewa harga nego Hub : 085259580046, 085336460158 Atau 082333785458.
Toyota New Kijang LX 1,8 MT 2004 Biru Metalik, Yamaha Mio Soul 2009 Hitam, PT. BFI Finance (0333) 415959
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Sewa Rmh Baru Renovasi, Pinggir Jalan Depan Stasiun Rogojampi, Lebar ± 8 m x panjang 18 m, Luas ±150 m2 Bisa Buat Usaha, Kantor, Bank, Supermarket. Hrg 35 Jt/Th Hub: 081291718688
BANYUWANGI STNK
INFO MOBIL MOTOR
Hlg STNK P 3361 ZF an Bambang Suharsono, Jl. Ikan Cakalang RT. 1/3, Kepatihan
Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.
Toyota Starlet
Kijang 91
Nissan Grand Livina
Hlg STNK P 6698 XL an Buang Santoso, Dsn. Jurang Jero RT. 2/1, Ds. Kalirejo
Toyota Starlet 1,3 Th 1994, Biru Metalik Harga 60 Jt Siap Pakai Hub: 081336706811
Kijang 91 ASTRA model GRAND, Merah Istmw 45 Jt/Ng, Body+Mesin Ok 081336789277
Dijual Nissan Grand Livina XV/Silver Th 2014 Hub: 081 703 948080
SELASA 9 JUNI TAHUN 2015
HALAMAN 32
OLAHRAGA
Warga Keluhkan Tower Seluler
SHULHAN HADI/JPRG
SALTO: Dafa Ahmad, Riski Sabilul, Dian yoga, Resa Yusup, dan Ilham Rofil memamerkan adegan jungkir balik bersama di udara kemarin (8/6).
Fondasi Renggang, Camat Sebut Belum ada Izin
Asyik Bermain Parkour GENTENG - Sejumlah remaja asal Kecamatan Sempu memamerkan keahlian parkour, yakni aksi salto dan lompat di udara, secara bersama kemarin (8/6). Pertunjukan itu dilakukan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Aksi kawanan remaja itu sempat mencuri perhatian warga yang sedang menyaksikan lomba panahan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang digelar di Lapangan Maron. “Kami dari Komunitas Parkour,” cetus Resa Yusuf, 18, salah satu pemain parkour. Selama ini, terang dia, Komunitas Parkour Banyuwangi Plencungan Rame-rame (BLUR) menggelar kegiatan di tempat yang banyak dinding dan beton pembatas. “Kami biasanya latihan di KC (kuburan China),” katanya. Komunitas tersebut, sambung Ilham Rofil, 16, terbentuk setelah melihat film dan video di internet tentang parkour. “Kami terinspirasi film Yamakasi (Yamakasi Les samouraïs des Temps Modernes),” terangnya. Untuk mempelajari dan meningkatkan skill, mereka mengadakan latihan bersama komunitas lainnya dengan mengandalkan guru dari You Tube. “Kita belajar sendiri, untuk menambah wawasan liat You Tube, Mas,” jelasnya. Dari kegiatan ini, risiko keseleo dan patah tulang tentu mengancam mereka. Salah satu yang pernah mengalaminya adalah Ilham. Akibat salah posisi saat salto, tulang tangan kanannya sempat patah. “Saya pernah patah. Kejadiannya di Gumuk Kantong,” ucapnya. (sli/c1/abi)
ROGOJAMPI - Bangunan tower di Dusun Krajan, RT 5, RW 1, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, dikeluhkan warga sekitar. Pembangunan menara seluler setinggi sekitar 42 meter akhir April 2015 itu dianggap membahayakan oleh warga. Fondasi dengan pelat besi yang dihubungkan menggunakan baut itu terlihat tidak menyatu dan renggang sekitar 10 centimeter. “Apa itu (tower) tidak membahayakan, terutama kalau ada
hujan dan angin besar,” terang Nurus Salam, 42, salah satu warga yang tinggal di sekitar tower. Salam menyebut, pembangunan menara seluler yang tidak jauh dari rumahnya itu dianggap belum selesai 100 persen meski sudah berdiri tegak. “Antara fondasi dan konstruksi tower hanya dihubungkan dengan baut,” katanya. Kondisi konstruksi menara seluler itu sebenarnya sudah diketahui warga sekitar. Apalagi, letak tower itu hanya berjarak sekitar 15 meter dari Masjid Al-Ikhsan. “Setiap warga yang ke masjid tentu dengan kondisi itu,” ujarnya ■ Baca Warga...Hal 33
EKONOMI THOMY SILA/JPRG
DILOKASI: Kabid Holtikultura Saipullah dan Agus Sugiarto dalam jambore melon, kemarin (8/6).
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MASIH GRES: Tower seluler berdiri tegak tepat di samping Masjid Al-Ikhsan, Dusun Krajan, Desa Gintangan, kemarin.
Saluran Air Bersih Belum Merata
SHULHAN HADI/JPRG
BARU: Pedagang siwalan membuka lapak di Jalan KH. Wahid Hasyim, Genteng, kemarin (8/6).
Pedagang Siwalan mulai Marak GENTENG-KabupatenBanyuwangiyangkinisedangramaikegiatan menjadidayatarikbagiparapedagangmusimanuntukmengaisrezeki, salah satunya pedagang buah siwalan dan air nira (aren). Ahmad Toni, 18, salah satu pedagang siwalan, yang membuka lapak di Jalan KH. Wahid Hasyim, Genteng, mengatakan dirinya bersama lima temannya sengaja datang dari Tuban untuk berjualan siwalan dan air nira. “Di Tuban sedang musim siwalan,” katanya. Siwalan yang dijual itu, terang dia, dibawa langsung dari Tuban dalam kondisi masih utuh. Kemudian, jelas dia, sebelum dijual dikupas terlebih dahulu. “Kita kupas lalu dijual dengan dibungkus plastik,” ujarnya. Sementara itu, untuk air nira, jelas dia, sudah dikemas sejak dari Tuban. Siwalan dijual seharga Rp 5.000 per bungkus. Air nira dijual seharga Rp 8.000 per botol. “Sehari dapat Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu,” ungkapnya. Dibanding buah lain, jelas dia, siwalan sebenarnya tidak memiliki rasa khas.Tetapi,menurutsebagianorangsiwalanbisadigunakanuntukmeredakan panas dalam. Sedang air aren bisa digunakan mengobati kencing batu. “Katanyaorang-orangbisauntukobat,”cetusnya.(sli/c1/abi)
PURWOHARJO - Warga yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, mengeluhkan saluran air bersih di kampungnya yang masih belum merata. Sebab, mereka banyak yang tidak bisa memanfaatkan bantuan dari pemerintah tersebut. Sumur bor yang dibangun APBD Banyuwangi pada tahun anggaran 2014 di belakang kantor Desa Kradenan itu sebelumnya tidak ada sosialisasi. “Warga sekitar banyak yang tidak bisa memakai,” cetus Suciati, 37, warga sekitar. Suciati mengaku rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi sumur bor. Tapi, sampai saat ini keluarganya masih menggunakan sumur milik keluarga. “Tidak sampai ke rumah, padahal rumah saya cukup dekat,” terangnya. Menurut Suciati, saluran air bersih dari sumur bor itu diarahkan ke daerah selatan. Rumahnya berada di utara proyek itu. “Warga di selatan sumur bor banyak yang kebagian,” ungkapnya. Warga lain, Misrotin, 53, mengaku juga tidak mengerti dengan bantuan air bersih. Sampai saat ini warga banyak yang tidak mengerti dengan sumur bor itu. Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) yang mengelola air bersih itu, juga tidak pernah sosialisasi. “Salurannya ada di depan rumah, tapi saya tidak memakai,” ungkapnya. Kepala Desa (Kades) Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, Hadi Suharno, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengaku jika proyek tandon air bersih tersebut dibangun tahun 2014. Saat ini, air bersih itu sudah disalurkan kepada warga yang tinggal di desanya. “Saya tidak hafal berapa KK (kepala keluarga) yang sudah tersaluri, karena telah ada pengurusnya sendiri,” ujarnya. (ddy/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
KOKOH: Tandon air bersih di belakang kantor Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, dibangun tahun 2014 kemarin (8/6).
Gandasilani, Mahasiswi Sekolah Buddha asal Banyuwangi
Putuskan Menjadi Atthasilani untuk Memperbaiki Diri Gandasilani, gadis berumur 20 tahun yang tinggal di Dusun Sidorejo, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, ini usai lulus SMA memilih menjadi seorang atthasilani untuk meneruskan perjuangan Sidarta Budha Gautama. SHULHAN HADI, Gambiran SAAT sembahyang pada Hari Raya Waisak di Vihara Dhamma Harja di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, pada Selasa pagi (2/6), ada yang sedikit berbeda. Ritual itu dipimpin dua silacarini. Salah satunya, Gandasilani yang asli warga setempat. Gadis yang berumur 20 tahun itu saat memimpin doa di vihara terlihat cukup khusyuk. Dengan mengenakan jubah putih dan kepala gundul, perempuan lulusan SMAN 1 Gambiran itu tampak cukup
SHULHAN HADI/JPRG
WIBAWA: Gandasilani bersama ibunya saat perayaan Waisak Selasa (2/6).
berwibawa. “Mari masuk ke rumah,” cetus gadis itu saat Jawa Pos Radar Genteng datang ke rumahnya Jumat (5/6). Dengan santun Gandasilani mengisahkan perjalanan hidupnya hingga menjadi atthasilani di Sekolah Tinggi Agama Buddha
(STAB) Kertarajasa, Batu. “Saya telah berpikir matang untuk mendalami ajaran Buddha,” katanya. Usai lulus SMAN 1 Gambiran pada tahun 2013, Gandasilani memutuskan tidak melanjutkan ke perguruan tinggi umum
dan memilih ke sekolah agama. “Bapak dan ibu sempat berat juga, termasuk keluarga lain,” cetus putri kedua dari dua bersaudara pasangan Suroso, 52, dan Sumiyem, 55. Gandasilani menyadari rasa keberatan kedua orang tua dan keluarganya. Tetapi, setelah diberi pengertian, mereka mengerti. “Bapak dan ibu akhirnya memahami pilihan saya ini,” ujarnya. Ada beberapa hal yang menjadi pantangan selama menjalani pendidikan. Pantangan itu, di antaranya harus berpakaian jubah, tidak menyanyi, menari, tidak bersentuhan dengan lelaki kecuali keluarga, dan tidur di lantai. “Yang jelas saya tidak boleh berpacaran,” ungkapnya. Sebagai atthasilani harus bisa mengatur jadwal makan. Sejak pukul 12.00, harus “puasa” hingga pukul 06.00 esok harinya. “Kebiasaan makan diatur sangat ketat, tapi masih boleh makan daging meski dengan batasan dan aturan yang cukup ketat,” cetusnya ■ Baca Putuskan...Hal 33
Kementerian Pertanian Bantu 5000 Bibit Jambu Krista MUNCAR-Jambore melon dengan 63 varietas baru, digelar di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Minggu (7/6) dan Senin (8/6). Jambore yang melibatkan 550 petani itu, dibuka oleh Direktur Jenderal (Dirjend) Hortikultura pada Kementerian Pertanian RI, Spundnik Sujono. Pada pembukaan itu, Sujono juga melakukan petik melon dengan didampingi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas; kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Disperhutbun)
Banyuwangi, Ikrori Hudanto, dan Forpimka Muncar. Untuk menambah semangat para petani, Kementerian Pertanian RI menyerahkan bantuan 5.000 ribu bibit jambu krista dan sirsak jambu pada para petani. Bantuan itu, diserahkan oleh Dirjen Benih Holtikultura, Sriwijaya Yanti, saat menutup jambore melon, kemarin (8/6). Ketua panitia jambore melon, Agus Sugiarto, mengatakan kegiatan ini sangat bermakna bagi para petani dan kelompok tani holti ■ Baca Kementerian...Hal 33
SAMBUNGAN
Jawa Pos
BLAMBANGAN RAYA
Selasa 9 Juni 2015
33
Lagi, Dua Pengeroyok Anggodo Diamankan MUNCAR - Tertangkapnya Hakim Faris, 20, dan Agung Indra Prasetya, 19, tidak mengendurkan semangat kepolisian memburu pelaku pengeroyokan hingga menyebabkan Priyo Anggodo, 19, tewas. Polisi kembali menangkap dua pelaku terkait insiden pengeroyokan yang terjadi di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar Sabtu lalu (31/5) tersebut. Dua pelaku yang berhasil diamankan tersebut adalah Gunawan, 19, dan Nur Rohman, 19. Kedua warga Muncar itu diamankan di dua tempat persembunyian berbeda. Gunawan diringkus tim Resmob Polres Banyuwangi saat berada di Probolinggo. Nur Rohman dibekuk polisi saat mendekam di Lumajang.
Keduanya kini menjalani pemeriksaan serius di Satreskrim Polres Banyuwangi. Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin Latief saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan kedua tersangka yang sempat buron tersebut. “Memang sudah ditangkap, kini masih diperiksa,” katanya. Keduanya memang menjadi buruan polisi pasca kejadian yang mengakibatkan Priyo Anggodo tewas. Gunawan dan Nur Rohman diduga kuat ikut serta dalam perkelahian yang disebut-sebut memempertemukan dua kelompok
pemuda terbesar yang ada di Muncar. Dengan penangkapan itu, berarti sudah empat tersangka yang diamankan. Sebelumnya, polisi mengamankan dua pelaku lain, yakni Agung Indra Prasetyo dan Hakim Faris. Keduanya dibekuk di sebuah rumah di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Rabu malam (3/6). Dia diduga merupakan satu dari puluhan pengeroyok Priyo hingga tewas. Tentang hasil penyidikan sementara, kepolisian menemukan indikasi sementara kejadian itu dipicu minuman keras. Saat kejadian,
pelaku dalam kondisi mabuk, kemudian muncul ketersinggungan. Saat itu Agung hendak menemui teman sekolahnya yang kebetulan ada di dekat korban. Namun, sikapnya itu justru berubah fatal. Entah kenapa, Agung dan teman lainnya langsung menyerbu korban dan teman-temannya. Imbasnya, Priyo Anggodo, 28, tewas akibat dianiaya kelompok yang dikenal dengan sebutan Geng Bilis Merah itu. Korban diduga tewas setelah dipukul dan kepalanya dihantam batu. Beberapa teman korban juga mengalami luka akibat insiden tersebut. Sebongkah batu dan barang bukti lain berhasil diamankan di Mapolres Banyuwangi. (nic/c1/aif)
Puskesmas Sepanjang Lakukan Fogging GLENMORE - Tidak ingin wabah demam berdarah dengue (DBD) meluas di kawasan Glenmore, Puskesmas Sepanjang, Kecamatan Glenmore, melakukan fogging di wilayah RT 2, RW 3, Dusun/Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, kemarin siang (8/6). Daerah yang dilakukan pengasapan itu adalah rumah Ika Yusa Karyanya, 38, penderita DBD yang kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhakti Husada (Rustida) Krikilan, Kecamatan Glenmore. Kepala Puskesmas Sepanjang, Aries Prasetyo, mengatakan fogging
itu dilakukan di sekitar rumah pasien DBD dan sekitarnya dengan jangkauan 50 rumah. Selain itu, fogging juga dilakukan di RT 1, RW 3, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, yang warganya terserang DBD. “Tadi (kemarin) kita fogging 50 rumah,” katanya. Aries mengaku, di wilayah Kecamatan Glenmore masih ada gejala DBD. Hal itu karena daerahnya di sekitar perkebunan dan banyak ditemukan genangan air. “Kita ini dikelilingi perkebunan, banyak genangan,” jelasnya. (sli/ c1/abi)
DOK. PUSKESMAS SEPANJANG
BERANTAS: Petugas dari Puskesmas Sepanjang sedang melakukan pengasapan di kawasan rumah pasien, kemarin (8/6).
Pemerintah Bantu Berdayakan Petani ■ KEMENTERIAN...
Sambungan adari Hal 32
Sebab, dari kegiatan ini banyak pelajaran yang berhasil diambil. “Kami banyak menerima pelajaran baru,” cetus ketua kelompok tani Ridho Lestari itu. Dalam jambore melon ini, terang dia, dilakukan olah teknologi dengan budi daya melon yang baik dan benar. Kegiatan itu, dimulai dari tanah, perawatan, dan penggunaan pestisida yang sangat terkontrol. “Ini bisa jadi acuan para petani untuk menanam melon,” katanya. Selama ini, terang dia, petani sering gagal saat menanam melon karena banyak faktor. Pihaknya banyak terima kasih pada Disperhutbun Banyuwangi dan Kementerian Pertanian RI, yang telah membina para petani.
Kepala Bidang (Kabid) Holtikultura Disperhutbun Banyuwangi, Saipullah, mengatakan jambore melon ini merupakan kegiatan akhir dari pemerintah untuk memperdayakan petani. Sehingga, petani bisa
sambung dengan pelaku penyedia pertanian dan pelaku usaha dalam menentukan harga. “Para stakeholder ikut membantu memecahkan masalah petani,” ujarnya. Saipullah berharap, setelah kegiatan
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
TUTUP: Ruang pelayanan kantor Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, saat jam kerja sudah tutup kemarin (8/6).
Kantor Desa Kradenan Buka Setengah Hari PURWOHARJO - Pelayanan publik di kantor Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, tampaknya tidak berjalan normal pada Senin (8/6). Setelah istirahat, ternyata para karyawan di kantor desa itu tidak ada yang kembali. Di ruang pelayanan tertulis bahwa waktu istirahat karyawan mulai pukul 12.00 hingga 13.00. Tetapi, hingga pukul 14.00 tidak ada satu pun karyawan yang datang, kecuali tukang kebun yang rumahnya di belakang kantor desa. “Pak Kades (kepala desa) keluar, masih istirahat, kok” ujar tukang kebun desa yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Kades Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, Hadi Suharno, saat dikonfirmasi melalui hand phone (HP) mengatakan pelayanan di kantor tetap buka setelah istirahat siang. Selama istirahat itu, yang jaga kantor desa tukang kebun. “Saya istirahat dan langsung pulang, lalu kenapa?,” ujarnya. Ditanya tentang pelayanan yang tutup sebelum waktunya, kades mengaku sudah melakukan pelayanan dengan baik. Setelah istirahat siang, tidak ada warga yang datang mengurus surat. “Ada pelayanan, cuma satu orang saja hari ini (kemarin),” tandasnya. (ddy/c1/abi)
Pemilik Sudah Kantongi Persetujuan Warga ■ WARGA...
Sambungan adari Hal 32
ini ada kerja sama antara pelaku penyedia benih, pelaku pasar, dan para petani melon. “Pemerintah akan membantu penuh para petani yang ingin mengembangkan usahanya,” ungkapnya. (adv/abi)
Setelah ditunggu hingga dua jam, ternyata tidak satu pun perangkat desa yang kembali ke kantor desa. Sejumlah warga yang datang ke kantor desa untuk mengurus keperluan terpaksa pulang. “Masih jam segini kok sudah tutup, gimana ini?” keluh Yogi, 27, salah seorang warga setempat. Dengan nada jengkel, warga itu menyampaikan jika ada acara, mestinya salah satu staf desa ada yang piket. Sehingga, kantor desa tetap membuka pelayanan kepada masyarakat. “Sekali-kali camat perlu sidak pelayanan publik di desa biar tidak sembrono,” katanya.
Menurut Salam, pihak pelaksana proyek tower saat ini sedang menyelesaikan pembangunan konstruksi menara seluler di Dusun Glondong, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi. “Sudah sepekan ini pindah ke Glondong,” terangnya. Ditanya jika menara seluler itu
ambruk dan mengenai rumah warga sekitar, lelaki itu mengaku belum tahu. Sebab, belum ada penjelasan dan sosialisasi dari pihak penanggung jawab tower. “Semoga tidak ada apa-apa,” harapnya. Camat Rogojampi, Lukman Hakim, saat dikonfirmasi terkait tower itu menyebut belum ada izin. Hanya saja, pemilik sudah mengantongi persetujuan warga
dan pengantar dari desa setempat. “Pengantar dari desa sudah ada,” katanya. Terkait izin tower, jelas camat, sepenuhnya menjadi kewenangan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Banyuwangi. “Berkas pengantarnya sudah saya tanda tangani dan kini diajukan ke BPPT,” jelasnya. (ddy/c1/abi)
Harus Bisa Tahan Diri
■ PUTUSKAN...
Sambungan adari Hal 32
Menjadi seorang atthasilani membuat Gandasilani lebih bisa menahan diri dan bijak. Selain itu, pilihannya ini juga mengajarkan dirinya berusaha menjadi manusia yang baik. Sebagai anak muda, dia menilai perkembangan remaja saat ini sudah banyak penyimpangan. “Penyimpangan yang terjadi di kalangan muda bisa dicegah melalui dua hal, yakni dari diri sendiri dan lingkungan,” cetusnya. Perempuan yang juga seorang jurnalis di lembaga tempatnya belajar itu mengatakan generasi muda harus pandai berteman dan memilih teman. Melalui pertemanan itu, pengaruh baik dan buruk mudah masuk. Orang tua bisa melakukan kontrol lebih dekat kepada putra dan putrinya. “Mengikuti program yang dicanangkan pemerintah melalui jam pengendalian belajar,” katanya. Pilihan menjadi atthasilani itu selain demi mendalami ajaran Buddha juga untuk memperbaiki diri dan tidak terjebak pada pergaulan bebas. (c1/abi)
Jatah Sambungan BOKS
Bupati Idol Tahap IV
L Isi Ballot Asli dan kirim sebanyak - banyaknya ke : 1. Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 89C Banyuwangi 2. Biro Genteng Ruko Madania Jl. KH Asyari 6 Genteng
Nama Calon Bupati Idol Pengirim Alamat
1 2 3 4 5
Eko Susilo Nur Hidayat Ficky Septalinda Toni Hartono Angka Wijaya Achmad Musta’in
: : :
Tahap 4 : (Lolos 20 besar) Q Waktu 11 Mei - 13 Juni 2015 Q Penjaringan 20 besar untuk lolos ke tahap 5 Q Penjaringan berdasarkan jumlah Ballot terbanyak yang terhitung oleh Panitia
IV P A
H
TA 415 297 223 74 60
6 7 8 9 10
3 0 B E S A R TA H A P T IG A C A LO N BUPATI ID O L 2 0 1 5 Neni Viantin Diyah Martiva Soekardjo Abdullah Azwar Anas Guntur Priambodo Anton Sunartono
50 50 41 40 40
11 12 13 14 15
Michael Edy Heriyanto Ikhwan Arief Rindar Suhardiyansah Arvy Rizaldi Munib Syafa’at
25 21 21 14 5
16 17 18 19 20
Ayub Hidayat Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Basuki Rahmat
4 0 0 0 0
21 22 23 24 25
dr. Faida Fadjar Isnaini Ipung Purwadi Qutbi Mandiri Ratu Warang Agung Mufti Anam
0 0 0 0 0
26 27 28 29 30
Nurmansyah Syukran Makmun Hidayat Teguh Sumarno Umi Kulsum Waridjan
0 0 0 0 0
RADAR BANYUWANGI
34
Jawa Pos Selasa 9 Juni 2015
SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi
PRAKTEK: Mahasiswa Poliwangi D3 Teknik Informasi sedang membuat jaringan kabel untuk kepentingan networking.
ISTIMEWA
Politeknik Negeri Banyuwangi
Jurusan TI Bisa Jadi Profesional Andal PROGRAM Studi D3 Teknik Informatika Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) memiliki program unggulan, seperti jaringan komputer dan rekayasa perangkat komputer. Lulusan Teknik Informatika (TI) nantinya tidak hanya mengisi banyak bidang kerja, tidak hanya di bidang Teknik Informatika seperti IT Manager, Konsultan IT tetapi bisa juga dibidang lainnya, misalkan Software Engineering; Networking; Web Designer, dll. Direktur Poliwangi Ir H As-
muji, MM mengatakan, untuk mendukung proses belajar mengajar di Teknik Informatika ini, Poliwangi menyediakan fasilitas laboratorium, antara lain laboratorium komputer; laboratorium digital; laboratorium jaringan komputer; laboratorium mikro prosesor; laboratorium komputer grafik dan laboratorium hardware dan laboratorium rangkaian listrik. “Lulusan Teknik Informatika Poliwangi memiliki kompetensi pendukung dalam pengem-
bangan bahasa, dengan mata kuliah Bahasa Inggris I – V dan Bahasa Inggris Pre TOEFL,” ujar Asmuji. Asmuji menambahkan selain D3 Teknik Informatika, prodi lainnya adalah Teknik Mesin dimana program unggulannya membuat kapal motor boat, mahasiswa juga harus bisa menyervis kapal boat. Dan, Teknik Sipil; Program unggulannya mahasiswa bisa membuat paving/kusen beton yang bahannya menggunakan limbah kertas
atau besi tua. Sementara program studi D4, ada tiga pilihan jurusan, seperti Agribisnis; Program unggulannya mahasiswa harus bisa mengembangkan beras merah dengan kualitas baik. Teknologi Pengolahan Hasil Ternak; Program unggulannya mahasiswa bisa mengembangkan ayam organic. Dan Manajemen Bisnis Pariwisata; Program unggulannya mempunyai koneksi dengan tempat wisata serta hotel di Banyuwangi. (*/als)
Tingkatkan Prestasi Lewat Program Full Day BANYUWANGI – Satu lagi program yang dimiliki SMA 17 Agustus Banyuwangi yang berhasil mendrongkrak prestasi akademis siswanya, yaitu program full day. Program tambahan waktu belajar yang dilaksanakan setiap pagi hari mulai jam 05.30 hingga 06.45 wib ini bertujuan untuk lebih memperdalam mata pelajaran yang masuk dalam Unas (ujian nasional), seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, Biologi, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi. Kepala SMA 17 Agustus Banyuwangi, Drs H Anton Sunartono MPd, menilai program full day memang sangat efektif jika dilaksanakan di pagi hari. “Karena kondisi siswa masih fresh, jika dilaksanakan siang hari, siswa sudah kelelahan dan akan sulit menyerap materi yang diajarkan,” ungkapnya. Berdasarkan pengalaman, siswa pada awalnya akan merasa kesulitan mengikuti program ini, karena siswa harus mem-
KESEHATAN
RSAH Tingkatkan Skill Perawat Dengan In House Training CPAP GENTENG Pasien nomor satu. Itulah moto yang menjadi Passion RS Al Huda (RSAH) Genteng dalam upaya meningkatkan pelayanan. Ini terlihat dari kegiatan rutin RSAH dalam mengupdate dan meng-upgrade skill dan knowledge sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai bentuk pelatihan. Salah satunya dalam bentuk In house Training dan Workshop seperti yang dilaksanakan Kamis (5/6) lalu. “Pelatihan kali ini bertema penggunaan Continous Positive Airway Pressure (CPAP) yang aman bagi pasien bayi baru lahir (neonatal),” papar Budi Hartono S.Kep, Manajer Fasilitas dan Keselamatan Pasien. Sementara itu, dr Karel Anggrek Sp A, dokter Spesialis Anak RSAH menjelaskan, CPAP merupakan alat canggih yang fungsinya hampir sama dengan alat bantu nafas mekanik ventilator. Alat ini diperlukan terutama pada bayi
ISTIMEWA
SIMULASI: Peserta in house training CPAP menyimak dan berlatih mengoperasikan alat pada boneka pantum di ruang diklat RSAH.
lahir yang dirawat di ruang rawat perinatologi tempat perawatan neonatal yang berisiko tinggi. Seperti bayi dengan berat badan lahir rendah(BBLR), bayi lahir dengan kecacatan atau mengalami gangguan pernafasan (asphyxia). “Dimana asfiksia merupakan penyebab seperlima semua kematian neonatal di
seluruh dunia.” ungkap Karel. Dijelaskan, CPAP men-support fungsi pernafasan bayi agar tetap optimal, dengan harapan kebutuhan dasar akan oksigen tetap terpenuhi. Dengan begitu dapat meminimalkan risiko bayi jatuh pada kondisi lebih buruk, dan dapat terhindar dari risiko kecacatan maupun kematian.
Dalamkegiatanyangberlangsung sehari itu, semua peserta yang terdiri dari perawat dan bidan ruang ICU, ruang perinatologi serta perawat dan bidan supervisor, antusias menyimak materi yang disampaikan nara sumber. Dengan skenario kasus yang sering ditemui di lapangan, peserta langsung melakukan simulasi pengoperasian CPAP pada boneka pantum. “Diharapkan dengan metode ini, para peserta lebih memahami penggunaan alat tersebut dan peka pada kebutuhan pasien ketika berada di lapangan,” ujar Budi yang ikut mendampingi peserta pada kegiatan tersebut. Dikatakan, kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin kompleks dan demi terjaminnya pelayanan yang lebih baik, keberadaan alat canggih dan lengkap serta SDM yang semakin terlatih, menjadi kewajiban bagi RSAH untuk memenuhinya. “Salah satunya pelayanan untuk pasien bayi,” ujar Budi. (*)
Layanan RSS di Ruang Agung Wilis BANYUWANGI - RSUD Blambangan Banyuwangi adalah rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang didirikan pada tahun 1930. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan masyarakat, RSUD Blambangan terus berbenah untuk menjadi rumah sakit tipe B. Tentunya, dengan meningkatkan mutu pelayanan dengan cara mengembangkan dan memperbaiki sarana dan
prasarana yang ada. Selain itu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat. Saat ini, RSUD Blambangan memiliki 18 klinik pelayanan rawat jalan dan delapan pelayanan rawat inap. Salah satunya adalah Ruang Agung Wilis, yang memiliki ruang perawatan kelas II dan kelas III dengan fasilitas memadai n Baca Layanan...Hal 35
RSUD FOR JP-RaBa
CEK: Pasien luka bakar dirawat di ruang Agung Wilis RSUD Blambangan.
ISTIMEWA
BERPRESTASI: Siswa SMA 17 Agustus Banyuwangi diberi banyak program khusus untuk meningkatkan prestasi akademiknya.
biasakan bangun pagi. “Dengan program full day mau tidak mau siswa wajib bangun pagi, dan itu sangat bagus untuk melatih kedisiplinan,” tambah Anton. Setelah dilaksanakan dalam beberapa tahun, program ini ternyata berhasil meningkatkan prestasi SMA 17 Agustus Banyuwangi. Hal ini terbukti dengan
banyaknya siswa sekolah ini yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Buktinya, di tahun 2014 lalu sedikitnya ada 48 siswa SMA 17 Agustus Banyuwangi yang diterima di perguruan tinggi negeri. bahkan, ada dua siswa yang lolos ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. (*/als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Selasa 9 Juni 2015
BERITA UTAMA
35
Jadi Bahasan Serius Rakor Tiga Pilar n WISDOM... Sambungan dari Hal 25
Sampai di polres saya malah dipingpong agar melapor ke Polsek Licin lagi,” ujar Ari Restu kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Diungkapkan Ari, rombongan wisatawan yang dia bawa berjumlah 15 orang. Mereka merupakan wisatawan lokal dari Jakarta dan Bandung. Mereka naik Ijen menggunakan mobil jenis Elf. Namun, sampai rest area, masuk Desa Jambu, Kecamatan Licin, rombongan tersebut dicegat seorang sopir Trooper. “Kami naik membawa rombongan ini sekira pukul 00.30 Senin (1/6) kemarin. Saat dicegat itu kami diminta meminda-
hkan penumpang dari Elf ke Trooper,” beber Ari. Permintaan itu tentu saja ditolak Ari. Sebab, dia harus membayar sejumlah uang yang sudah ditentukan pemilik Trooper. Keduanya pun sempat beradu argumen, salah satunya menyangkut dasar biaya yang diminta itu. Menurut Ari, dasar aturan yang disampaikan tidak jelas. Hal itu menyebabkan Ari terus melawan. Pemandu wisata itu sempat menego biaya yang diajukan sopir Trooper tersebut. Awalnya, sopir Trooper meminta uang Rp 400 ribu sebagai biaya mengantar dari rest area menuju Ijen. Harga itu ditawar oleh Ari yang merupakan warga Songgon ter-
sebut. Akhirnya tercapailah harga kekeluargaan, yakni Rp 300 ribu. “Ya anggarannya tidak mungkin saya bebankan kepada penumpang. Tetapi, meski bayar, penumpang tetap di Elf dan tidak pindah ke Trooper hingga Ijen,” tuturnya. Pemalakan yang dilakukan oknum sopir Trooper itu tentu saja disesalkan Ari. Sebab, itu merupakan kali kedua dirinya dipalak saat mengantar wisatawan menuju Ijen. Kejadian pertama Februari lalu. Kejadian itu sudah dilaporkan ke Polsek Licin dan hingga kini belum ada tindak lanjut. Kejadian berikutnya adalah Senin lalu (1/6). Dirinya sudah berusaha melaporkan kejadian
itu ke polres. Tetapi, laporan itu ditolak karena kejadian itu terjadi di wilayah Licin. Ari pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Licin. “Ini saya sudah terima tanda terima laporan polisinya,” ujarnya. Atas kejadian itu, Ari kini trauma jika mengantarkan wisatawan ke Ijen melalui Banyuwangi. Setelah Ari dipalak untuk yang pertama kali Februari lalu, Ari bersiasat. Dia mengalihkan rute pemberangkatan menuju Ijen melalui Bondowoso. Bila hal itu terus terjadi dan dilakukan semua gaet, maka itu bisa mengancam potensi wisata Banyuwangi. Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin Latief
belum bisa memberikan keterangan banyak terkait hal itu. Dia mengaku belum menerima laporan terkait hal itu. “Belum ada pengaduannya sampai saat ini,” ujarnya. Aksi pemalakan yang diduga dilakukan sopir Trooper itu bukan kali ini saja terjadi. Tanggal 25 April 2015 lalu aksi serupa menimpa Cu’un, 32, warga Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi. Siang itu Cu’un menuju wisata Gunung Ijen mengendarai mobil Innova bersama rekan-rekannya. Pukul 13.00 rombongan Cu’un sampai di pertigaan Jambu, Desa Kilensari, Kecamatan Licin. Dia terpaksa menghentikan laju kendaraannya karena dihalau
oknum Trooper yang biasa mangkal di lapangan dekat pertigaan Jambu tersebut. Setelah berhenti di pertigaan, Cu’un yang belum mengetahui apa alasan dihentikan tersebut membuka pintu jendela mobilnya. Tanpa disangka, ternyata oknum yang menghentikan laju kendaraannya tersebut meminta agar dia dan rombongan ganti naik Trooper. Tentu harus membayar sejumlah uang. Pada waktu kejadian, oknum Trooper tersebut meminta uang Rp 350 ribu. Rangkaian aksi pemalakan wisatawan Gunung Ijen itu sempat menjadi pembahasan serius dalam rapat koordinasi (rakor) sinergi Tiga Pilar di Pendapa Shaba Swagata Blambangan
beberapa waktu lalu. Dalam rakor itu direkomendasikan agar Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Licin waspada dan mencegah terulangnya aksi pemalakan tersebut. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, keamanan wisatawan yang datang ke Banyuwangi merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, Forpimka Licin harus waspada dan bersama-sama melakukan penjagaan di jalur menuju Ijen yang rawan pemalakan. “Pemalakan sudah sering terjadi. Itu akan merusak citra daerah. Padahal, investor mau masuk dan berinvestasi di Banyuwangi kalau stabilitas keamanan baik,” ujar Anas kala itu. (nic/c1/aif)
Sumbangan Atas Kesepakatan Komite Sekolah Bertemu Banyak Orang Bisa Berkembang n ANGKA... Sambungan dari Hal 25
Rakyat dilibatkan dalam Gerakan Masyarakat Pemberantasan Tributa dan Pengangkatan Murid Putus Sekolah (GempitaPerpus), Gerakan Banyuwangi Mengajar, hingga Program Siswa Asuh Sebaya (SAS). Gempita Perpus berperan besar menekan angka buta aksara di Bumi Blambangan. Hanya dalam tempo dua bulan sejak diluncurkan pada Maret 2014, jumlah penyandang buta aksara yang berhasil diberantas hingga akhir April 2014 mencapai 11.844 orang. Meski telah berhasil mengentaskan 11 ribu lebih penyandang buta aksara, Pemkab Banyuwangi terus menggalakkan program tersebut. Hasilnya, nyaris seluruh penyandang buta aksara berhasil dituntaskan pada Januari 2015.
Pada rapat paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Akhir Masa Jabatan (AMJ), Bupati Anas membeber sejumlah capaian bidang pendidikan di Banyuwangi. Dikatakan, angka melek huruf di Banyuwangi pada tahun 2013 mencapai 88,44 persen berdasar rilis Badan Pusat Statistik Tahun 2015. Angka melek huruf warga Bumi Blambangan itu jauh di atas Jember (83,79 persen), Lumajang (86,63 persen), dan Probolinggo (80,95 persen). Angka partisipasi murni SD/ MI/Paket A tahun 2014 mencapai 98,08 persen. Angka ini juga melampaui Kabupaten Malang yang hanya 95,12 persen, Jember 96,05 persen, Sidoarjo (96,02 persen), dan Probolinggo (73,21 persen). Angka partisipasi murni SMP/ MTs/Paket B pun tidak jauh berbeda. Persentase partisipasi
murni warga Banyuwangi mencapai 83,8 persen, jauh mengungguli Kabupaten Malang (75,37 persen), Jember (78,33 persen), Sidoarjo (80,9 persen), dan Probolinggo (72,54 persen). Demikian juga dengan partisipasi murni SMA/MA/Paket C. Berdasar rilis BPS Jatim 2015, pada tahun 2013 partisipasi murni SMA/MA/Paket C di Banyuwangi mencapai 79,77 persen. “Angka ini jauh di atas Kabupaten Malang (64,25 persen), Jember (65,29 persen), Lumajang (63,51 persen), dan Probolinggo (59,83 persen),” ujar Anas. LKPJ AMJ yang disampaikan Bupati Anas mendapat apresiasikan dari DPRD Banyuwangi. Dewan menegaskan, pendidikan merupakan tumpuan untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Karena itu, Pemkab Banyuwangi diminta melakukan
pengawasan ketat kepada seluruh sekolah dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dewan juga meminta pemkab mewajibkan seluruh kepada sekolah untuk tidak memberlakukan biaya-biaya tambahan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Apabila ada kepala sekolah yang melanggar ketentuan, segera ambil tindakan tegas,” ujar Wakil Ketua DPRD, Ismoko. Bupati Anas menegaskan, timbulnya sumbangan di sekolahsekolah berdasar kesepakatan antara komite sekolah dengan para wali murid melalui rapat di sekolah. Dia mengimbau masyarakat yang keberatan dengan iuran tersebut menyampaikan pengaduan kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) atau ke pusat pengaduan resmi Pemkab Banyuwangi. (sgt/c1/afi- bersambung)
Manfaat Pembangunan Belum Terasa n PROYEK... Sambungan dari Hal 25
Selain membangun direksi keet, pelaksana proyek juga mulai mendatangkan alat berat dan beberapa material proyek. Apa saja pengerjaan yang akan dilakukan? Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim, Wahid Wahyudi, melalui Kabid Perhubungan Laut Bambang Jatmiko mengungkapkan, anggaran Rp 92 miliar itu akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan dermaga pelabuhan kapal perintis. Selain untuk pembangunan dermaga kapal perintis, juga akan dibangun dermaga pelabuhan wisata. Pembangunan dermaga pelabuhan wisata itu, kata Bambang, akan dipisahkan dengan dermaga pelabuhan kapal perintis. Lokasi pembangunan pelabuhan kapal perintis itu tidak jauh
dari dermaga pelabuhan kapal perintis. Bambang menegaskan, pembangunan pelabuhan wisata yang akan dibangun Pemprov Jatim berbeda dengan pelabuhan marina yang akan dibangun PT. Pelindo. Pelabuhan wisata itu murni menggunakan anggaran APBD Jatim. “Ke depan, kapal di Pelabuhan Tanjung Wangi akan dipindahkan ke pelabuhan provinsi di Boom,” kata Bambang. Anggota Komisi Keuangan dan Anggaran DPRD Jatim Irwan Setiawan membenarkan adanya proyek lanjutan di Pelabuhan Boom, Banyuwangi. Hanya saja, politisi PKS yang berangkat dari Dapil III Jatim (Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowosa) itu mengaku tidak mengetahui detail besaran anggaran proyek dan pelaksanaan kegiatan proyeknya. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab Bany-
uwangi tidak pernah mengusulkan anggaran lanjutan pembangunan Pelabuhan Boom. Menurut Anas, Pemkab Banyuwangi masih mempertanyakan manfaat yang terukur dan target penyelesaian pembangunan Pelabuhan Boom. Hingga saat ini Pemkab Banyuwangi belum mengetahui secara jelas apa target manfaat yang akan diperoleh dari pembangunan Pelabuhan Boom. Bupati Anas mengaku ingin manfaat pembangunan Pelabuhan Boom segera dirasakan masyarakat. “Kita pertanyakan apa manfaat yang terukur dari kegiatan pembangunan itu,” ungkap Bupati Anas. Perlu diketahui, dana APBD Jatim bukan kali ini saja mengucur. APBD Jatim mulai mengucur tahun 2007 senilai Rp 3,7 miliar. Kucuran kedua terjadi pada tahun 2009 dengan nilai
yang cukup besar, yakni Rp 44 miliar. Tidak berhenti di tahun 2009, kucuran dana masih berlanjut pada tahun 2010 senilai Rp 11 miliar lebih. Pada tahun 2011, Dishub LLAJ Jatim menggelontor dana Rp 8,9 miliar. Pada tahun 2012, dana yang mengucur senilai Rp 9 miliar, dan tahun 2013 Rp 8,7 miliar. Pada tahun 2014, APBD Jatim kembali “menimbun” dana senilai Rp 8,6 miliar. Sementara itu, tahun ini dana yang akan mengalir jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp 92 miliar. Sejak tahun 2007 hingga 2014, dana APBD yang tertibun di Pelabuhan Boom mencapai sekitar Rp 185 miliar lebih. Walau sudah ratusan miliar mengucur, napi manfaat pembangunan Pelabuhan Boom itu belum terlalu terasa. (cin/c1/afi)
Nyamuk Menggigit pada Siang Hari n WASPADAI... Sambungan dari Hal 25
”Nyamuk jauh lebih kuat dan efek gigitannya lebih cepat terasa daripada nyamuk aedes aegypti biasa,” kata Sudarto. Kebiasaan warga yang selalu meminta adanya pengasapan (fogging) ketika munculnya wabah DB menjadi salah satu faktor semakin kuatnya nyamuk tersebut. Darto memaparkan, terkadang dalam sebuah lingkungan fogging hanya dilakukan di tempat tertentu dan di bagian lain tidak
dilakukan fogging. Padahal, sejumlah nyamuk di setiap wilayah, kata Darto, harus terkena fogging semua. “Pengasapan yang tidak merata bisa menyebabkan nyamuk di tempat lain menjadi lebih kuat terhadap racun fogging. Jadi, setelah dia menetaskan nyamuk baru, nyamuk baru itu lebih kuat daripada induknya. Tentu juga berdampak pada gigitannya,” jelas Darto. Wujud paling jelas dari mutasi nyamuk itu adalah semakin pendeknya masa inkubasi atau demam tinggi yang dialami pen-
derita. Jika biasanya rentang waktu antara tiga sampai tujuh hari, maka efek gigitan nyamuk yang telah bermutasi itu hanya dua atau empat hari saja. Selain itu, karena faktor global warming. Nyamuk aedes aegypti sebagai suspect DB tidak lagi beroperasi pagi hari. Nyamuk tersebut juga bisa menggigit di malam atau siang hari seperti nyamuk pada umumnya. “Karena itu langkah paling tepat dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Kalau fogging kan hanya membunuh nyamuk dewasa. Selain
itu, saat ini demam tidak lagi bisa diremehkan. Jika dua hari tidak kunjung sembuh, segeralah bawa ke layanan kesehatan,” terangnya. Kemarin (8/6) Dinkes Banyuwangi sudah menerjunkan tim untuk melakukan fogging di wilayah Glenmore dengan pengasapan yang lebih menyeluruh. ”Selain itu untuk memetakan lokasi nyamuk DB yang semakin ganas. Dinkes telah melayangkan surat ke PPLK Salatiga agar melakukan virulensi di semua wilayah di Banyuwangi,” tandas Darto. (fre/c1/aif)
Tinggal Sekampung dengan Tonton Sutanto n TERINSPIRASI... Sambungan dari Hal 25
Bukan perkara mudah bagi Chendy untuk meraih medali emas. Apalagi, dia pertama kali mendaki tanjakan Ijen yang menurutnya adalah rute paling sulit. “Dari semua pertandingan yang pernah saya lalui, tanjakan Ijen memang yang paling berat,” akunya. Ia juga harus rela meninggalkan sekolah selama sebulan. Chendy memang kerap meminta dispensasi atau keringanan kepada pihak sekolah. Untuk mempersiapkan Porprov Jatim V, dia harus meminta izin sebulan sebelum pelaksanaan Porprov. “Ketinggalan pelajaran sebulan itu sangat sulit. Harus mengulangi lagi semua ma-
teri pelajaran selama sebulan seorang diri,” ujarnya. Selama sebulan tersebut dia mempersiapkan lomba di ajang dua tahunan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, selain giat gowes rutin setiap hari di sekitar kota, Chendy juga konsisten gowes jarak panjang 180 kilometer setiap Rabu dan Minggu. “Rutenya dari kota sampai Pulau Merah. Pulang-pergi menghabiskan waktu enam jam,” beber adik pembalap sepeda nasional, Chelly Aristia, itu. Jadwal latihannya tersebut mengacu jadwal latihan kakaknya. “Memang itu saran kakak sih,” katanya dilanjutkan dengan tertawa. Sedikit-banyak Chendy terinspirasi berbagai prestasi yang
ditorehkan kakaknya. Chelly Aristia pernah menjuarai Tour de Singkarak dan Tour de Langkawi. Meski memiliki pengalaman dan prestasi yang cukup banyak, siswa kelas XI SMK PGRI 2 Banyuwangi itu memiliki ketakutan di setiap pertandingan. “Dulu pernah patah tulang gara-gara jatuh di jalan yang tidak rata,” ungkapnya. Kini ia selalu mengutamakan keamanan di setiap pertandingan. “Kalau masih di lap yang penting aman dulu,” tegasnya. Chendy akan mengerahkan seluruh tenaganya ketika jarak 4 hingga 5 km sebelum finish. Chendy yang pernah bercitacita menjadi dokter itu berharap bisa bergabung dengan tim na-
sional ketika senior nanti. “Tahun depan berumur 19 tahun dan menjadi pembalap senior. Saya berharap bisa masuk timnas,” harapnya. Ia juga sangat berharap tahun depan bisa mengikuti International Tour de Banyuwangi Ijen dan bersanding dengan pembalap nasional Tonton Sutanto. Maklum Chendy dan Tonton tinggal sekampung di Bandung. Chendy juga mengakui terjun ke dunia balap sepeda terinspirasi keberhasilan Tonton yang kerap meraih juara di berbagai even balap sepeda. ”Melihat si Tonton terus juara, saya kepingin ikut balap sepeda. Kebetulan kakak saya juga sebagai pembalap sepeda yang tergabung dalam Pegasus,” tandasnya. (c1/aif)
n SELALU... Sambungan dari Hal 25
”Iya, vitamin itu penting agar badan tidak drop,” terang mahasiswi Universitas PGRI Banyuwangi tersebut. Menjadi salah satu bagian
dari perhelatan Porprov membuat bangga dara kelahiran Nganjuk 17 Juli 1993 itu. Selain untuk menambah teman, menjadi seorang LO dirasa bisa membuat dirinya lebih berkembang. ”Ada kebanggaan tersendiri
saat menjadi LO Porprov. Banyak bertemu orang-orang baru membuat saya lebih berkembang. Untuk Porprov di Banyuwangi semoga sukses,” pungkas dara yang biasa dipanggil Rani itu. (tfs/c1/aif)
Perawat sudah Bersertifikat BTCLS n LAYANAN... Sambungan dari Hal 34
Penanggung jawab Ruang Agung Wilis adalah dr Arif Dharmawan, SpB sekaligus dokter spesialis bedah umum. Dokter Arif dibantu oleh dr Abdul Hanan, SpB (spesialis bedah umum), dr Firman Adi Sanjaya, SpBs (spesialis bedah syaraf ), dr Chairul Yahya, Sp.Ot (spesialis bedah tulang), dr Moch. Ilyas Erdyansyah (spesialis gigi), dr I Gede Arna Apkara, SpKK (spesialis kulit kelamin), dr Mashari (spesialis THT), dr R. Unu Heru, SpM (spesialis mata), dan dr Solakhudin (dokter umum). Di Ruang Agung Wilis, perawat yang berpendidikan S1 keperawatan sebanyak empat orang. Satu orang perawat sedang melanjutkan ke jenjang pendidikan S1, pendidikan D3 tujuh orang, dan SMA satu orang sebagai tenaga administrasi. Semua perawat sudah memiliki STR (surat tanda registrasi) sebagai
salah satu bukti tertulis dari pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi. Perawat sudah memiliki sertifikat BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support). Sebanyak empat orang telah mengikuti pelatihan manajemen bangsal keperawatan. Bahkan, enam perawat memiliki kompetensi sebagai seorang CI (Clinical Instructure). Oleh karena itu, Ruang Agung Wilis dipercaya sebagai tempat untuk praktek mahasiswa. Ruang Agung Wilis terdiri dari kelas II dengan delapan tempat tidur, dan kelas III dengan 14 tempat tidur. Pasien yang dirawat meliputi pasien penyakit bedah umum, yakni hernia, appendiksitis/ usus buntu, peritonitis, lipoma/benjolan, struma/gondok, bibir sumbing, tumor Mammae/ tumor payudara, tumor abdomen/ perut, tetanus, dan luka bakar. Selain itu, pasien dengan penyakit bedah syaraf, seperti cidera kepala, vertigo, dll. Pasien dengan
patah tulang. Pasien dengan penyakit THT, yaitu polip nasal, sinusitis, tonsillitis/amandel, faringitis/radang tenggorokan, ca. faring/laring. Pasien dengan penyakit mata, yakni katarak, glaucoma, dan pteregium. Pasien yang membutuhkan tindakan pembedahan di bawah pengawasan tenaga dokter spesialis dan perawat serta fasilitas yang memadai. Pembiayaan penderita selain umum, kelas II, dan kelas III, Ruang Agung Wilis bekerja sama dengan BPJS, Jamkesda, dan SPM. Selain itu, PT. Perkebunan, PT. Kereta Api (KAI), Perhutani, dan Jasa raharja. “Kami bangga mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk melayani dan kami bertekad memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat dengan Ramah, Senyum, Salam (RSS), yang didasari rasa Kasih sayang, Ikhlas, Santun, dan Sabar (KISS),’’ tegas dr Arif Dharmawan, SpB. (*)
Dua Pecatur Ditarget Raih Emas n CATUR... Sambungan dari Hal 36
Hasil itu sama dengan capaian pada edisi sebelumnya di Madiun tahun 2013 lalu. Tidak menutup peluang capaian itu bisa melebihi ekspektasi. ‘’Masih ada beberapa atlet
yang bisa dapat medali lagi,” ungkap Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Banyuwangi, Pebdi Arisdiawan, kemarin. Ela, jelas dia, meraih medali perunggu sudah di nomor catur kilat. Padahal, jelas dia, nomor itu bukan termasuk favoritnya.
‘’Ada dua peluang medali di nomor catur cepat dan klasik,’’ tandasnya. Sedianya, laga lanjutan akan digelar hari ini. Selain Ela, juga ada Joni Dwi Saputro dan Tri Sakti Bintang Pamungkas. ‘’Jadi, kita target medali emas,” pungkasnya. (ton/c1/als)
Sementara Banyuwangi Pimpin Klasemen n BUNGKAM... Sambungan dari Hal 36
Sepanjang 2 x 20 menit, tuan rumah sukses meraup poin penuh dengan skor meyakinkan 5-1. Dengan hasil itu, tuan rumah langsung memimpin klasemen grup A. Sebaliknya, posisi Kota Malang mengisi juru kunci. Posisi kedua menjadi milik Kabupaten Sampang yang masih belum memainkan laga. Kota Malang versus Kabupaten Sampang akan saling je-
gal pada pertandingan hari ini pukul 10.00. Jika Kota Malang keok lagi, maka otomatis mereka dipastikan gagal melaju ke babak delapan besar. Sebagai laga pamungkas, tuan rumah akan meladeni Kabupaten Sampang yang digeber pada Rabu besok. Kick off dimulai pukul 10.00. Tidak ada pilihan bagi tuan rumah untuk meraih hasil penuh dalam pertandingan tersebut. Pelatih Futsal Banyuwangi, Hadi Purwanto menegaskan, timnya tetap meraup poin
penuh dalam pertandingan kedua nanti. Sebab, kemenangan membuat timnya lolos sebagai pemuncak klasemen. ‘’Kita tidak mau main aman, kita target menang,’’ tandasnya. Sementara itu, Kota Surabaya sukses membalikkan keadaan saat bersua dengan Kabupaten Kediri di partai kedua kemarin. Sempat tertinggal lebih dulu, Kota Metropolitan itu mengakhiri laga dengan kemenangan telak 8-4. Atas hasil itu, ibu kota Jatim itu bertengger di puncak klasemen grup B. (ton/c1/als)
Tanggung Biaya Pemulangan TEGALSARI - Ada kabar terbaru terkait Sugiayem, 40, warga Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, yang sedang bekerja di Taiwan. Tenaga kerja Indonesia (TKI) itu memang benar-benar sakit dan tengah dirawat. Kabar itu disampaikan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, setelah melakukan komunikasi dengan pihak Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan. “Sugiayem memang sakit dan sudah menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Syaiful Alam Sudrajat. Terkait kondisi tersebut, terang dia, pihak keluarga meminta agar pahlawan devisa itu dibawa pulang dan menjalani perawatan di Indonesia saja. Meski belum
bisa memastikan, pihaknya akan berupaya membawa pulang Sugiayem. “Kami akan berusaha,” ujarnya. Terkait pemulangan, terang dia, harus melalui beberapa tahap, di antaranya harus ada pernyataan pihak keluarga yang meminta Pemkab Banyuwangi membantu pemulangan. “Biaya pemulangan akan ditanggung pemerintah,” cetusnya. Kepala Desa (Kades) Karangdoro, Supriyadi, mewakili pihak keluarga mengatakan, saat ini keluarga berharap Sugiayem segera dibawa kembali ke tanah air. “Kita sudah koordinasi dengan dinas, keluarga berharap segera bisa pulang,” jelasnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, satu lagi kabar kurang sedap menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi. Sugiayem,
40, warga RT 1, RW 2, Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, yang sedang bekerja di Taiwan harus menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita penyumbatan darah di kepala. Sugiayem yang berangkat ke Taiwan sejak tahun 2012 itu kini menjalani perawatan di Touyuan General Hospital Ministry, Zhonzgeng NRD Lane 90 Luzhu ST. “Penyebab korban sakit masih belum jelas,” cetus Ketua Buruh Migrant Banyuwangi (Bumiwangi), Mariatul Qibtiyah. Menurut Qibtiyah, berdasar informasi yang didapat, ibu dua anak itu mengalami penyumbatan darah di bagian kepala karena terjatuh. “Tapi juga ada kabar dia jadi korban penganiayaan. Kita masih mencari informasi kebenarannya,” katanya. (sli/c1/abi)
PORPROV JATIM V
BANYUWANGI
6-13 JUNI 2015
T I M P E L I P UT
36
Ali Nurfatoni
Cabang Renang Gagal Total
Galih Cokro
Sigit H.
Shulhan Hadi
Chien Julien
Dedy J.
Ferdiansyah
Niklaas A.
CABANG balap sepeda Banyuwangi terus menggebrak pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Setelah meraih medali emas, kali ini tim binaan Guntur Priambodo itu menyabet medali perak dalam nomor lomba Individual Road Race (IRR) kemarin. Catatan apik itu direngkuh Nizar Sufi Al Azhar. Pembalap satu itu finis tercepat kedua dengan catatan waktu 1 jam, 39 menit, dan 39 detik dari jarak tempuh sejauh 49 kilometer (km). Start dari Jalan Gajah Mada berlanjut ke Jalan Mawar, Jalan Teratai, Jalan Hos Cokroaminoto, kembali ke Jalan Gajah Mada. Pasca itu rute yang ditempuh ke Lereng Gunung Ijen, tepatnya di Tawonan, Dusun Jambu, Desa Taman Sari, Kecamatan Licin. Mengawali start pukul 08.00, para pembalap langsung mengayuh kecepatan. Pada awal-awal lomba, persaingan cukup ketat, sehingga nyaris tidak ada pembalap yang tertinggal cukup jauh. Namun, saat jalan menanjak, rombongan mulai terpecah. Rute curam itu yang bisa dimanfaatkan tuan rumah untuk menyodok di posisi terdepan. Tetapi, Nizar Sufi Al-Azhar dikepung dua pembalap asal Kota Malang yang menjadi pesaing ketat. Hasilnya, dua pembalap asal Kota Malang itu berhasil naik
Agenda Hari Ini Tinju Billiard Karate Bulutangkis Sepak Bola Drum Band Bola Basket Balap Sepeda Futsal Bridge Catur Panahan Sepak Takraw
Jawa Pos
Selasa 9 Juni 2015
Nizar Sabet Perak Road Race
CABANG renang benar-benar gagal dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim tahun ini. Meski bertindak sebagai tuan rumah, perenang Banyuwangi tak satu pun mendapat medali. Jangankan medali emas, perunggu pun tak bisa diraih. Pada hari terakhir perlombaan renang kemarin (8/6), Andhie Rifky yang diandalkan merebut medali di nomor 1500 meter gaya bebas juga gagal. Hal yang sama juga terjadi di nomor estafet yang menerjunkan empat atlet, yakni Arin Nahda Zhafira, Mariesca Ratushally, Jane Gwenogia Jandoko, dan Anggun Cahyaning Ratri. Mereka hanya mampu berada di posisi paling akhir, yakni 8. Meski gagal total, Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Banyuwangi I Gede Eka Darmayana mengaku cukup puas dengan raihan para atletnya. Sebab, para atlet yang notabene berusia sangat muda tersebut berhasil mengalahkan atlet luar daerah yang berumur jauh di atas atlet yang rata-rata berusia 12-15 tahun tersebut pada babak penyisihan. Bahkan, Arin Nahda Zhafira yang baru menginjak usia 12 tahun berhasil menempati urutan keempat pada nomor 400 meter gaya bebas putri. Dia berhasil mengungguli atlet dari Kabupaten Malang dan Kota Surabaya yang dianggap lawan beratnya selama ini “Meski tidak berhasil membawa medali, tapi perjuangan anak-anak untuk menuju final cukup berat. Mengingat lawannya tidak sebanding,” paparnya. Gede berdalih porsi latihan perenang Banyuwangi dalam menghadapi Porprov tahun ini dianggap kurang. “Selama ini atlet kita tidak pernah latihan di kolam renang panjang. Sebab, waktu itu kolam renang GOR sendiri masih dalam tahap perbaikan,” tukasnya. (cin/c1/als)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Fredy Rizki
SDN Model Banyuwangi Aula Untag Banyuwangi AIL Rogojampi Kampus UNIBA Banyuwangi Stadion Diponegoro GOR Tawang Alun GOR Sahabat Banyuwangi Criterium Kota-kota Lap. Scudetto Balai Diklat Perikanan Aula Hotel Minak Jinggo Lap. Maron Genteng GOR Sukonatar, Srono
podium. Satu finis di posisi terdepan, sedangkan satu lainnya tercepat ketiga. Medali emas di raih Fajar Surya Hadi dengan catatan 1 jam 37 menit, 17 detik. Sedangkan, medali perunggu menjadi milik Muhamad Praditya Nugrahadi dengan catatan waktu 1 jam 40 menit, 23 detik. Sementara itu, terjadi insiden kecelakaan dalam perlombaan tersebut. Peraih medali emas ITT, Chendy Septyan terjatuh akibat tindakan tidak sportif dari pembalap lain dalam perebutan tempat ketiga. Meski finis di posisi kelima, tapi Chendy Septyan berhak masuk di posisi keempat menggeser Ardiansyah yang melakukan tindakan curang. Cabang balap sepeda Banyuwangi masih memiliki kans untuk menambah medali pada nomor lomba kriterium. ‘’Kami berharap agar anak-anak tampil prima sehingga bisa menambah medali lagi,’’ harap ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi, Guntur Priambodo, kemarin. Rute kriterium Start dari Jalan Gajah Mada - Jalan Mawar - Jalan Teratai, Jalan Hos Cokroaminoto, kembali ke Jalan Gajah Mada. Atlet putra menempuh 10 kali putaran. Sedangkan, putri delapan kali putaran. Sedianya, ajang balap sepeda itu dimulai pukul 08.00. (ton/c1/als)
Hasil dan Data KARATE
1. 2. 3. 4.
Kata Perorangan Putra Emas Hans Saputra (Surabaya) Perak Luhung Dhian A (Kota Kediri) Perunggu Gebbry Shyanas (Jombang) M. Ziyaul Haqi (Kab. Pasuruan) Kata Perorangan Putri Emas Yolanda Luciana (Sidoarjo) Perak Shofiyah Nur (Kota Malang) Perunggu Putri Sharwana (Surabaya) Paramitha Nordia (Kota Kediri) Kumite -84 Kg Putra Emas Endika Rachmad (Sidoarjo) Perak Jonathan Krisna (Surabaya) Perunggu I Komang Darma (Kab. Pasuruan) Ardiyanto Ronggo (Kab. Malang) Kumite +84 Kg Putra Emas Thomas H. (Kab. Pasuruan) Perak Denny Kurnia Y. (Pamekasan) Perunggu Satrya Kurnia Y. (Bojonegoro) Okky Novianto (Kota Malang) Kumite -50 kg Putri Emas Ajeng Tyas (Sidoarjo) Perak Yofin Yola (Kota Batu) Perunggu Resty Vhia (Kota Malang) Novika Ratna (Kab. Malang) Kumite -55 kg Putri Emas Meidina (Sidoarjo) Perak Nadila Cahya (Kota Malang) Perunggu Nurul Ilmiyah (Kota Pasuruan) Bayu Peni (Kab. Malang) Kata Beregu Putra Emas Surabaya Perak Jombang Perunggu Sidoarjo Kabupaten Malang Kumite -61 kg Putri Emas Ainur Rachma (Surabaya) Perak Garini (Kota Malang) Perunggu Bhetary Kintan (Kota Mojokerto) Ni Putu Sri Linda (Pasuruan)
1. 2.
Banyuwangi v Kota Malang Surabaya v Kabupaten Kediri
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
FUTSAL 5-1 8-4
Perolehan Medali Sementara No Kontingen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Surabaya Kota Kediri Kota Malang Kab. Malang Gresik Sidoarjo Tuban Banyuwangi Lumajang Lamongan Kota Blitar Bojonegoro Tulungagung Kota Madiun Pamekasan Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kab. Pasuruan Nganjuk Jombang Jember Situbondo Magetan Sumenep Pacitan Ponorogo Bondowoso Sampang Kota Batu Kab. Probolinggo Kab. Blitar Kab. Kediri Kab. Mojokerto Trenggalek Kota Mojokerto Kab. Ngawi
Total 244 84 120 72 72 40 20 12 32 16 24 12 12 8 12 16 12 12 12 4 4 8 8 4 0 4 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0
74 60 22 40 38 32 14 18 6 12 8 14 10 12 10 6 6 6 4 8 10 4 0 2 6 2 0 0 4 2 2 2 2 2 0 0
39 28 27 19 12 14 11 13 3 9 3 7 10 8 5 4 8 8 5 8 2 3 5 6 4 2 3 2 2 2 1 1 1 0 2 1
357 172 169 131 122 86 45 43 41 37 35 33 32 28 27 26 26 26 21 20 16 15 13 12 10 8 7 6 6 4 3 3 3 2 2 1
Keterangan: Emas 4 poin, perak 2 poin, perunggu 1 poin.
FREDY RIZKI/RaBa
GAGAL LAGI: Aulia Lita, karateka asal Banyuwangi, yang mengikuti kelas –50 kg putri pada pertandingan hari pertama kemarin (8/6).
GALIH COKRO/RaBa
YES!: Nizar setelah finis nomor dua di Tawonan, Lereng Gunung Ijen, kemarin.
Catur Donasi Satu Perunggu PUNDI - Pundi medali untuk Banyuwangi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015 terus mengalir. Kali ini medali itu dari cabang catur yang di gelar
di Hotel Minakjinggo, Kecamatan Glenmore. Tim binaan Pebdi Arisdiawan itu berhasil mendonasikan satu medali perunggu sebagai peraih
juara ketiga. Atlet tersebut adalah Laelatul Hasanah alias Ela. Atlet satu itu meraih medali perunggu pada nomor catur kilat n Baca Catur...Hal 35
Bungkam Malang 5-1 TIM Futsal Banyuwangi sukses melewati rintangan pada pertandingan perdana Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Tim asuhan Hadi Purwanto alias Iwan itu mengandaskan perlawanan Kota Malang. Dalam laga grup A itu, Imam dkk langsung tancap gas sejak menit-menit awal pertandingan. Bahkan, tuan rumah mendominasi jalannya laga n Baca Bungkam...Hal 35
ALI NURFATONI/RaBa
KETAT: Pemain Surabaya (hijau) berusaha melewati pemain Kabupaten Kediri di Scudeto Futsal, Banyuwangi kemarin.
Cabang Karate masih Nol Medali SETELAH sebelumnya nihil medali di cabang olahraga panjat tebing dan tenis meja, kali ini sepertinya nasib serupa akan dialami kontingen Banyuwangi di cabor karate. Di hari pertama pelaksanaan kemarin (8/6) ada sebelas kategori yang dilombakan. Dari hasil pertandingan tersebut, empat medali emas digondol Kota Surabaya, tiga emas dibawa Sidoarjo, dan satu lagi dibawa Kabupaten Pasuruan. Nama Banyuwangi tidak tampak menghiasi satu pun kelas baik kumite (pertarungan) maupun kata (jurus). Padahal, sebelumnya, pelatih dari tim karate Banyuwangi, Budi Santoso berani menargetkan minimal perunggu untuk tim kata beregu putra. Namun, sampai delapan kategori pertandingan dimulai, tim kata beregu putra Banyuwangi belum dapat mencapai hasil maksimal. Begitu pula atlet di kategori kumite putra dan putri, belum tampak memperoleh
poin maksimal. “Ada 13 atlet yang kami turunkan. Hari pertama ini kami targetkan tiga emas, itu sudah menjadi tujuan dari awal,” terang Budi. Sementara itu, pada pertandingan karate kali ini teknologi CCTV mulai diterapkan di setiap tatami (lapangan) pertandingan. Teknologi ini menurut technical delegate cabor karate, Suyanto, digunakan untuk menunjukkan protes-protes yang terjadi saat pertandingan. Sehingga dengan rekaman CCTV diharapkan tidak ada protes yang tidak terbukti. Selain itu peraturan World Karate Federation (WKF) tentang penggunaan kata tokui (bebas) juga mulai diterapkan pada pertandingan yang berlangsung di AIL Rogojampi tersebut. “Ada 15 pertandingan dalam dua hari ini, kita sengaja percepat karena rupanya bersamaan dengan waktu daftar ulang bagi atlet yang mau masuk perguruan tinggi,” ujar Suyanto. (fre/c1/als)
Cabang Biliar Tersingkir di Babak Delapan Besar CABANG biliar Banyuwangi untuk kali pertama tampil dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Meski tampil perdana, tapi skuad binaan Tri Sudaryono itu tetap tampil memuaskan. Asa itu melihat penampilan Tommy Dwi Angga yang turun di nomor 8 ball single kemarin. Atlet yang masih duduk di bangku sekolah setingkat SMA itu langsung moncer di fase penyisihan 32 besar. Setelah masuk 16 besar, dia sukses mengandaskan perlawanan atlet asal Kota Surabaya. Kali ini, dia
menyisihkan kontingen Metropolitan itu dengan skor 4-2. Kini, dia melaju ke babak delapan besar dalam perlombaan yang dipusatkan di aula Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi itu. Pada kelas yang sama, empat rekan Tommy kalah bersaing dengan kontingen lain. Dengan begitu, hanya Tommy yang bisa diandalkan untuk meraih medali dalam ajang tersebut. Sayang, laju atlet tersebut terhenti di babak delapan besar. Meski gagal lolos ke semifinal, tapi
Didukung Oleh: KONI
JAWA TIMUR
KONI
BANYUWANGI
dia memiliki potensi untuk meraih asa di nomor lain. “Tommy yang kita andalkan terhenti di perempat final. Tapi, kita masih punya kans di kelas lain,” harap ketua kontingen cabang biliar Banyuwangi, Tri Sudaryono, kemarin. Sebagai catatan, tuan rumah menurunkan lima atlet terbaik. Mereka akan tampil di lima nomor lomba. Pertama, 8 ball single, 9 ball single, 9 ball double, 10 ball single, dan 10 ball double. ‘’Ini kita masih berusaha keras,” tandasnya di lokasi pertandingan. (ton/c1/als)
GALIH COKRO/RaBa
SUDAH MAKSIMAL: Tommy Dwi Angga saat tampil di babak 16 besar 8 ball single di aula Untag Banyuwangi kemarin.