Radar Banyuwangi | 9 Mei 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 9 MEI TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

Gedung DPRD

BNI

Jl. Brigjen Katamso

Rute Etape IV (Terakhir) n Start: Pukul 12.00 RTH Bajulmati n Jarak Tempuh: 114, 4 KM. n Dari Bajulmati menuju arah selatan hingga sampai di kota Banyuwangi. Nonton di Mana, Pukul Berapa?

K U R A S T E N AG A : Peter Pouly melesat jauh dari pembalap lain ketika masuk tanjakan ”neraka” Erek-Erek, lereng Gunung Ijen, kemarin.

Hasil Etape III ITdBI Stage Individual Classification 1. Peter Pouly 3 jam 46 menit 52 detik 2. Daniel Whitehouse + 1 menit 35 detik 3. Benjamin Predes Reverter + 3 menit 20 detik 4. Siaed Safarzadeh + 3 menit 31 detik 5. Edgar Lemos Pinto + 3 menit 31 detik General Classification (3 besar) 1. Peter Pouly 11 jam 16 menit 42 detik 2. Benjamin Predes Reverter + 2 menit 56 detik 3. Daniel Whitehouse + 3 menit 22 detik

Pouly is Back! Tercepat di Tanjakan Neraka Lereng Ijen BANYUWANGI - International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2015 benarbenar menyuguhkan persaingan sengit antar pembalap. Terbukti, jawara tiga etape yang telah berlangsung ditempati pembalap berbeda-beda.

Etape pertama dimenangi King Lok Cheung asal tim HKSI Pro Cycling. Etape kedua dimenangi pembalap asal Spanyol, Benjami Prades Reverter, yang tergabung dalam tim Matrix Power Tag Jepang. Nah, pada etape ketiga kemarin Peter Pouly asal Singha Infinate Cycling Team Thailand, yang menjadi terdepan. Sekadar mengingatkan, Peter Pouly

n SMP Ibrahimy 12.04 n Terminal bus 12.04 n Pelindo III 12.30 n Pelabuhan Tanjungwang 12.30 n Stasiun KA Ketapang 12.32 n Lampu Merah Sukowidi 12.41 n Jl. Basuki Rahmad 12.42 n Pasar Blambangan 12.42 n Lampu Merah Lateng 12.43 n MAB 12.44 n Kantor Pemkab 12.46 n DPRD Banyuwangi 12.47 n Lampu Merah Kertosari 12.48 n Naga Bulan 12.49 n Lampu Merah Paldam 12.49 n Simpang Lima 12.50 n Taman Blambangan 12.51

GALIH COKRO/RABA

adalah jawara ITdBI 2014. Pria asal Prancis itu kembali menunjukkan “taring” di etape ketiga yang merupakan stage terberat dalam perhelatan ITdBI 2015. Etape itu diwarnai tanjakan yang sangat berat. Para pembalap harus melalui tanjakan di ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (dpl) dan dengan kemiringan 45 derajat n

Rute Kota-Kota Etape IV Tam an Blam ban gan -Jal an Kar tini-Jl. Banterang-Taman Sri Tanjung-Pendapa Bupati Jl. PB. Sudirman - Jl. A. Yani, sampai pertigaan DPRD-Jalan Brigjen Katamso- Jl. Kolonel Sugiono- - Jl. Wahid HasyimSimpang Lima-Jl. Dr SoetomoTaman Blambangan

Baca Pouly...Hal 39

Hotel Slamet

GRAFIS:REZA/RABA

Shubuh Dzuhur Ashar

Simpang Lima

Rute Etape IV

Maghrib Isya

04:07 11:21 14:43 17:15 18:27

Kantor Telkom

GALIH COKRO/RABA

JAWARA ETAPE III: Bupati Anas dan pejabat forpimda foto bersama Benjamin Prades (enam dari kiri) peraih green jersey dan Peter Pouly peraih yellow jersey (tujuh dari kiri) dan Dadi Suryadi peraih red and white jersey (empat dari kanan) di finis Paltuding kemarin.

Etape Terakhir Keliling Kota 12 Kali KUCUR

NGOPAI

Rayakan Ultah dengan Gowes CARA unik dalam merayakan ulang tahun (ultah) dilakoni Guntur Priambodo. Untuk merayakan hari jadinya yang ke-49 yang jatuh pada 1 Mei lalu, chairman International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2015 itu memilih gowes dengan menempuh jarak 80 kilometer (Km) n Baca Rayakan...Hal 39 GALIH COKRO/RABA

BANYUWANGI - Hari ini ajang balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen (ITdBI) memasuki etape terakhir. Dalam etape keempat hari ini para pembalap akan menempuh rute flat sepanjang 114,4 Km. Start Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, pukul 12.00 dan finis di Taman Blambangan. Rute tersebut dianggap sebagai ”bonus” setelah sehari sebelumnya para pembalap menguras tenaga di rute ”neraka” tanjakan Ijen. ”Etape empat merupakan rute recovery. Sehari sebelumnya para pembalap menjalani siksaan tanjakan di lereng Ijen. Etape empat tidak ada tanjakan, hanya flat pendek,” ujar Chairman ITdBI, Guntur Priambodo n Baca Etape...Hal 39

Taman Blambangan

Kantor PLN Jl. Sritanjung GALIH COKRO/RABA

NGOS-NGOSAN: Pembalap asing terpaksa menuntun sepedanya karena tak berdaya melintasi tanjakan Erek-Erek, kemarin.

Pendopo

Naik Helikopter Polda Jatim Ikut Pengamanan Balap Sepeda

Terbang di Ketinggian 500 Kaki, Pantau Start sampai Finis Pengamanan even balap sepeda kelas dunia tahun ini terasa istimewa. Polres Banyuwangi tidak hanya mengerahkan ratusan personel di semua etape, tapi juga mendatangkan helikopter milik Polda Jatim. Fotografer Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) Galih Cokro ikut dalam penerbangan selama 30 menit tersebut.

SIAP TERBANG: Pilot helikopter AKP Aldiyanto memegang pundak Kasatpolair AKP Bahrul Anam sebelum terbang di Stadion Diponegoro kemarin.

TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi PRIA berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) itu terlihat santai duduk di http://www.radarbanyuwangi.co.id

GRAFIS:REZA/RABA

60 siswa SMP tidak ikut unas Katanya lebih enak cari uang daripada sekolah! PPP yakin ikut pemilukada Kalau memang nggak bisa ikut, coblosan sendiri saja!

GALIH COKRO/RABA

kursi panjang di balkon sebelah utara Stadion Diponegoro. Kedua tangannya asyik memainkan kamera SLR. Jepretan

tersebut diarahkan kepada teman-temannya yang duduk di bangku sebelah utara. ”Hadap sini, ayo tersenyum. Kena

jepretan kau sekarang,” ujar pria yang seragam bajunya ada tulisannya penerbang tersebut n Baca Terbang...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

30

POLITIK & PEMERINTAHAN CERMIN DIRI

Balapan Paling Sadis juga Paling Dikenang TIDAK terasa sudah tiga hari perhelatan olahraga kelas dunia International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) berlangsung di Bumi Blambangan. Pagi ini ratusan pembalap bakal bertarung lebih sengit di etape terakhir atau hari ke empat. Perhelatan ITdBI cukup menarik disimak. Seperti tahuntahun sebelumnya, ratusan rider dari 25 negara bertarung habis-habisan pada etape ketiga kemarin. Etape ketiga yang dimulai dari Muncar dan finis di Paltuding, Gunung Ijen, itu termasuk etape paling menentukan. Betapa tidak, etape ketiga dengan finis di lereng Gunung Ijen itu dikenal sebagai etape neraka. Sebab, tanjakan yang tersaji pada etape tersebut termasuk kategori hors (level tanjakan tertinggi dalam balap sepeda). Tanjakan Erekerek di lereng Gunung Ijen itu punya tingkat kemiringan luar biasa. Jangan heran kalau ajang ITdBI dikenal sebagai ajang lomba balap sepeda paling sadis di Asia. Lantaran tanjakan-tanjakan dalam rute balapan itu dikenal paling menyiksa para rider dari dalam negeri maupun mancanegara. Namun, ajang balap sepeda sebenarnya termasuk lomba yang cukup unik. Sebab, sejatinya para rider bukan sekadar atlet yang memburu prestasi dan medali. Lebih dari itu, para rider di dunia balap sepeda dikenal sebagai para pemburu tantangan. Mereka sangat merindukan ajang balap sepeda yang menyajikan tanjakantanjakan dan siksaan yang penuh tantangan. Tantangan itulah yang dimiliki Banyuwangi dan tidak dimiliki daerah atau negara lain di Asia Tenggara. Karena ITdBI menyajikan tanjakan paling sadis, nama Banyuwangi dikenal di level Asia. Mereka yang mampu menaklukkan rute tanjakan penuh siksaan di lereng Gunung Ijen dijamin bakal terkenang seumur hidup. Ini peluang bagi Banyuwangi untuk menarik minat para rider itu bersama keluarganya (dengan status sebagai turis) agar datang kembali ke Bumi Blambangan di kemudian hari. Tentu saja kedatangan mereka untuk bernostalgia ke kemudian hari nanti itu dengan status sebagai pengunjung alias turis. Oleh karena itu, ajang balap sepeda itu sangat perlu dilestarikan. Selain berguna demi mengenalkan Banyuwangi di kancah internasional, juga sekaligus menjadi investasi untuk menarik turis sebanyak mungkin di kemudian hari. Apalagi, ajang balap sepeda ITdBI sudah mengantongi level excellent (sempurna) dengan skor 2.2 dari UCI (Union Cycliste Internationale). Ya, jangan sampai ajang balap sepeda internasional ini distop lantaran berganti rezim. Tetap lestarikan, bila perlu jadikan balapan ini sebagai tradisi dalam kalender kegiatan tahunan. (*)

Jawa Pos Sabtu 9 Mei 2015

PPP Yakin Ikut Pemilukada BANYUWANGI - Wacana revisi UndangUndang (UU) Nomor 8 Tahun 2015 tentang pemilukada yang digulirkan Komisi II DPR RI ditanggapi dingin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Banyuwangi. DPD PPP tampaknya tidak ingin terjebak pada wacana revisi UU tersebut. PPP Banyuwangi memilih berkonsentrasi pada pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) untuk memenangkan calon yang akan diusung. Sekretaris DPD PPP, Syamsul Arifin mengatakan, wacana revisi UU Pemilukada oleh komisi II tersebut memang sempat membuat para bakal calon bupati (bacabup) berpikir seribu kali memanfaatkan PPP sebagai kendaraan

politik. Itu terjadi lantaran di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai berlambang Kakbah tersebut diwarnai dualisme kepengurusan. Seperti diketahui, komisi II melontarkan wacana merevisi UU agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) memasukkan keputusan pengadilan yang terbaru dijadikan acuan kepengurusan parpol yang bisa mengajukan calon kepala daerah. Namun demikian, kata Syamsul, jika dicermati secara komprehensif, berdasar peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia, kepengurusan PPP yang sah sudah jelas. Dijelaskan, sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2011 tentang partai politik (parpol), maka parpol yang

berhak ikut berkompetisi pada pemilu, baik pemilu legislatif, pemilu presiden, maupun pemilukada adalah parpol yang sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM). “Terkait dualisme kepemimpinan di DPP PPP, kami yakin kepengurusan DPP PPP di bawah Romahurmuziy itu yang sah. Kepengurusan PPP yang sudah terdaftar di Kemenkum-HAM adalah kepengurusan di bawah Ketua Umum Romahurmuziy,” ujarnya kemarin (8/5). Syamsul menambahkan, Pasal 115 UU Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menyebutkan, hanya keputusan pengadilan yang sudah memperoleh kekuatan hukum tetap yang dapat dilaksanakan. Selain itu, UU Nomor

30 Tahun 2014, tepatnya Pasal 7 ayat (2) huruf L, menyebutkan bahwa pemerintah hanya berkewajiban melaksanakan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Syamsul menegaskan, berdasar peraturan-peraturan tersebut, dirinya optimistis DPD PPP Banyuwangi bisa ikut berkompetisi pada Pemilukada Banyuwangi. Dia pun mengaku telah menjalin komunikasi intens dengan pimpinan parpol lain dalam rangka penjajakan koalisi. “Bahkan, kami sudah membuka penjaringan calon bupati (cabup) Banyuwangi. Sudah ada tiga calon yang intens berkomunikasi dengan pengurus PPP,” pungkas politikus asal Kalibaru tersebut. (sgt/c1/afi)

INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Tanah Bukit Johar

Perum Permata Giri

Perum Pakis Jalio

Toyota Fortuner

Honda Jazz

Kijang Innova

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Djl Rumah 2 Lantai di Perum Pakis Jalio Blok A-28 LT:158 m2, LB 235 m2, 5 KT, 3 KM, Dapur, Musholla, R.Tamu, R,. Keluarga, Garasi, PDAM, PLN Hub: 081223335351

Dijual Toyota Fortuner/Innova Th ‘013, putih Hrg Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hub: 082331659086

Dijual Honda Jazz Rs ‘08 MT/Rs 10 AT S. Manual Hrg Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hub: 082331659086

Dijual Innova Th 2012 G Hitam ‘07 G Silver, Lgx ‘00 Hrg Nego Bisa Cash/Kredit Hub: 082331659126

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Job Australia

PT PP Persero

JOB AUSTRALIA Perkebunan Brisbane + Restaurant Royal Melbourne Bth Tnga Krja Biaya Minim, Ada Potong Gaji, Resmi/Legal, Gaji Besar Dolar, Brngkt Cpt ‘’Terbatas’’ Hub: Dina Pratiwi, SH 081316236162 Indo Power

PT PP (Persero) Tbk, Dbthkn: Wanita Blm Mnkh Maks. 30 Th, Pend. Min D3/S1 Smua Jrsn, Mmpu Kmnksi B. Inggris, Pnmpln Mnrk, Rapi & Ramah, Surat Lmrn Dtjukn Lngsng Ke Ke PT. PP (Persero) Tbk Proyek Pembangunan Terminal LPG Bwi Jl. Gatot Subroto KM 5 No. 157 Kel. Bulusan, Kec. Kalipuro, Bwi. Interview Lngsng di mulai Senin

Djl Tanah 3 Kavling, SHM, Perum Bukit Johar Brak Kalipuro Hub: 081236781489

Perum Alam Elok Isuzu Panther Djl panther Th1997 Biru Tua, Royal, Ko n d i s i B a g u s H u b 0 8 1 2 3 8 0 5 8 9 9

0333 - 632328

Pick Up Kijang Djl Pick Up Kijang 2002, Bensin, Tang a n I Wa r n a H i t a m , Ko n d i s i B a gus, Hubungi H. Agus 0811350315

Perum Alam Elok Jl. Tangkuban Perahu T 36/46/70 Free Design UM 10 Jt.an, Angs 900 Rb, CB 5 Jt Hub. 085236058438

HATI-HATI

STNK

Radar Ba nyu wangi menghimbau un tuk was pada dan ber hati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tang gung jawab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara res mi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Iklan: Abdul Aziz (koordinator), Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Administrasi: Titin Wulandari Pemasaran: Wahyu Nugroho Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502

Hlg STNK P 1864 ZO an Nurhadi Sanjaya, Dsn. Mangli RT. 2/2, Ds. Karangsari

INFO MOBIL MOTOR

Hlg STNK P 3725 VE an Imam Rhapi’i, Lingk. Gunung Sari RT. 1/1, Banjarsari, Glgh

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SABTU 9 MEI

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Traffic Light Padam Empat Hari

RENDRA KURNIA/JPRS

SEMERAWUT: Kondisi lalu lintas di simpang empat Polres Situbondo kemarin. Arus lalu lintas semrawut di kawasan itu gara-gara traffic light padam selama empat hari.

APA POLEH

Polisi Tidak Menahan Pelaku Pencabulan SITUBONDO – Sanji, 19, warga Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo menjalani pemeriksaan terkait dugaan pencabulan anak di bawah umur. Korbannya adalah Mawar (bukan nama asli), 15, siswi salah satu SMPN di Situbondo, warga Desa Kedung Lo, Kecamatan Asembagus. Kasus pencabulan anak di bawah umur ini sebenarnya terjadi pada 15 Pebruari lalu. Hanya saja kasusnya baru dilaporkan kepada polisi, karena foto-foto bugil korban diunggah ke media siosial facebook oleh Sanji. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo menyebut, setelah laporan diterima pihaknya, Sanji langsung dipanggil n Baca

Rp 31 Juta untuk Bangun Rumah Asiyani Supriyono Klarifikasi Tuduhan Penggelapan Uang Bantuan SITUBONDO – Masih ingat dengan nenek Asiyani, nenek 63 tahun yang divonis bersalah dalam kasus pencurian tujuh batang kayu milik perghutani. Nenek asal Desa/Kecamatan Jatibanteng ini menuding Supriyono, pengacaranya, melakukan penggelapan uang sebesar Rp 24,1 juta. Namun, tudingan

tersebut dibantah keras oleh Supriyono. Dugaan ini mencuat, setelah nenek empat cucu itu mendatangi Wisma Wakil Bupati Situbondo, Rachmad untuk mengadukan kasus dugaan penggelapan uang tersebut. Asiyani datang dengan didampingi Kepala Desa Jatibanteng, Dwi Kurniadi dan sejumlah orang lainnya. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini, pada saat di Jakarta beberapa waktu lalu nenek Asiyani mendapat uang sebesar Rp 31,7 Juta dari aktivis Ratna Sarumpaet serta beberapa artis. Uang tersebut diberi-

NUR HARIRI/JPRS

LIVIA NINDITA

Paling Enak Curhat ke Teman

NUR HARIRI/JPRS http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

kan guna dibelikan tanah dan pendirian rumah Asiyani. Uang sebesar Rp 31,7 juta itu kemudian dipegang Supriyono. Menurut nenek Asyani dari total sebanyak Rp 31,7 juta, dirinya hanya menerima Rp 7,6 juta. Sementara sisanya tetap dipegang Supriyono. Asyani selanjutnya mengaku telah berusaha meminta agar sisa uang sebesar Rp 24,1 juta diberikan kepada dirinya. Namun, Supriyono tetap tidak memberikan. Dihubungi wartawan koran ini, Supriyono tidak membantah jika dirinya memang

tidak memberikan uang sebesar Rp 24 juta tersebut. Namun, dia menyangkal jika disebut menggelapkan seperti diisukan banyak orang. Dia beralasan tidak memberikan uang karena nenek Asiyani atau keluarganya masih belum mendapatkan tanah untuk dibangun sebuah rumah. Kepada wartawan koran ini, Supriyono membeberkan mengapa uang sebesar Rp 24,1 juta tidak diberikan kepada nenek Asiyani. Dia menyebutkan ada pertanggungjawaban yang dia emban n Baca Rp 31 Juta...Hal 32

Seribu Siswa Cuci Tangan Masal

Polisi...Hal 32

HAMPIR setiap orang memiliki masalah. Untuk meringankan beban yang sedang dihadapi, Livia Nindita membaginya dengan orang lain. Caranya dengan curhat (curahan hati) kepada teman sekolah dan teman bermain. Perempuan 16 tahun asal Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji ini mengaku kadang-kadang merasa galau ketika berada di sekolahnya. Untuk menghilangkan rasa gelisah yang tidak menentu itu, dia pun mengajak siswi lain untuk mendengar ceritanya di waktu istirahat sekolah. “Jadi saya curhat ke tamantaman-teman, kalau di d rumah juga ke k teman. Tapi tidak t dak semua saya ti say sampaikan, seperlunya saja. Yang ras hasia tetap rahasia,” kata siswi kelas dua SMKN 2 Situbondo tersebut. Livia yang yan paling suka makan ruja rujak dan pentol tersebut jjuga memiliki cadangan cadang cara agar tidak galau. Jika temanga temannya tidak ada tema yang mau dicurhati, maka mak dirinya akan langsung mencari lan buku-buku novel bu untuk dibaca. un “Jadi “Ja kalau kita lagi lag susah jangan sampai penyelesam saiannya menamsaia bah masalah. Harus bah m ada kontrol juga dari kon diri sen sendiri. Tujuannya aga agar tidak salah bergaul,” pungkasnya. (rri/pri) (rri/pri

SITUBONDO – Pengguna jalan yang melintas di tengah kota lebih berhati-hati. Terutama di simpang empat yang menghubungkan antara Jalan PB Sudriman, Jalan Cempaka, dan Jalan WR Supratman. Traffict light di tempat ini beberapa hari yang lalu padam. Traffic light padam sejak rabu (06/05) lalu. Berarti sampai dengan hari ini (09/05), sudah empat hari traffic light di simpang empat sebelah barat Polres Situbondo ini tidak menyala. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Situbondo, Lutfi Joko Prihatin ketika dihubungi wartawan koran ini mengaku pihaknya sudah mengetahui hal tersebut. ”Kami sebenarnya langsung melakukan perbaikan,” ujarnya. Akan tetapi perbaikan yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Traffict light tetap padam meski sudah diperbaiki. Hanya lampu warna kuning saja yang tetap menyala Lutfi mengatakan, dari penjelas operator, traffict light tersebut padam karena ada kerusakan pada bagian dalam n Baca Traffic...Hal 32

ISTIMEWA

GEBYAR: Sejumlah siswa SD melakukan persiapan untuk melakukan sikat gigi dan cuci tangan massal, kemarin.

ASEMBAGUS – Sebanyak seribu siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Asembagus hari ini (09/05) akan melakukan cuci tangan dan sikat gigi massal. Kegiatan ini untuk menandai launching Puskesmas ASEMBAGUS dengan layanan anak dan orang berkebutuhan khusus (La Obus). Acara ini direncanakan akan dihadiri langsung Bupati Dadang Wigiarto; Kepala Dinkes, Abu bakar Abdi dan sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemkab Situbondo. Usai launching, malam harinya akan di-launching Ambulans Ambugeellu. Kepala Puskesmas Asembagus, dr Sugiono men-

erangkan, untuk menumbuhkembangkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan, maka diperlukan usaha yang terpadu dan kontinyu. “Kesehatan dengan segala permasalahaanya tidak akan bisa tuntas tanpa adanya peran serta masyarakat,” terangnya. Puskesmas Asembagus sebagai bagian dari sistem kesehatan, lanjut Sugiono, terus berusaha mempromosikan layanan kesehatan yang berupa usaha-usaha promotif preventif dan layanan yang inovatif. “Apalagi untuk masyarakat Asembagus yang notabene merupakan second city, ter-

masuk juga warga di sekitarnya. Penerapan prilaku hidup bersih dan sehat akan ditandai dengan seribu siswa melakukan cuci tangan dan sikat gigi massal,” imbuhnya. Hingga kemarin, kata Sugiono, segala persiapan untuk acara ini terus dimantabkan. “Edukasi dan pro mosi kesehatan kepada masyarakat terutama pada anak-anak sangat diperlukan. Ini mengingat anak-anak adalah generasi penerus bangsa,” ungkapnya. Kegiatan ini didukung penuh Radar Situbondo, PT Indomarco Prismatama (Indomaret Grup), Dealer Yamaha SIP PANJI; dan Kliknik dr, Siti Choiroh. (pri)

Titus Indra Maulana, Penemu Batu Pirus Hitam Situbondo

Berawal dari Penemuan Batu Kerikil di Depan Rumah Batu Pirus Hitam yang disebut-sebut sebagai batu akik asli Kabupaten Situbondo belakangan ini namanya kian booming. Titus Indra Maulana adalah penemu pertama batu akik yang didominasi warna hitam itu HABIBUL ADNAN, Panji SETIAP hari, rumah Titus Indra Maulana, kini selalu ramai. Rumah yang tidak terlalu besar itu dikunjungi tamu. Berbeda-beda tujuan kedatangan mereka itu. Yang paling banyak adalah mereka yang meminta dibuatkan batu akik. Namun, ada juga yang hanya ingin bertemu dengan bapak dua anak itu. Iya, Titus, panggilan akrab Titus Indra Maulana adalah penemu pertama batu pirus hitam. Dia mulai mengenal batu tersebut pada tahun 1991. Waktu itu, Titus pertama kali menemukan batu dengan dominasi serat-serat itu di depan rumahnya. ”Batu kerikil depan rumah itu saya ambil dan saya mencoba membentuknya,” ujar bapak dua anak itu.

Nah, setelah mencoba membentuk batu tersebut, alangkah herannya ketika melihat batu itu memiliki tekstur yang cukup bagus. Keistimewaan lainnya adalah tekstur yang membentuk seperti kotak-kotak, serta bergambar bintik-bintik seperti sisik ular naga. Setelah itu, dia mencoba mengembangkan penemuannya itu dengan mencoba mencari batu yang lain. Tujuannya, bukan hanya batu-batu kerikil tersebut. Titus mencoba mencari batu di tempat-tempat lain. Seperti di daerah-daerah pegunungan dan di sungai. Dari pencariannya itu, Titus menemukan banyak batu jenis Pirus Hitam ini. Dari situlah dia terus mengembangkan kemampuan seninya. Batu-batu yang telah ditemukannya terus dibentuknya kian beragam. Batu-batu itu terus dia koleksi. Setelah puluhan tahun bergelut dengan aktifitasnya sebagai kolektor batu jenis Pirus Hitam, ternyata banyak yang tertarik. Sehingga dalam perkembangannya, banyak yang memesannya. Puncaknya adalah saat pameran batu cincin di gedung pusat pasar seni beberapa waktu lalu. Peminat batu pirus hitam cukup tinggi. Setelah pameran itulah, Titus selalu sibuk dengan pesanan n Baca Berawal...Hal 32

HABIBUL ADNAN/JPRS

KREATIF: Titus Indra Maulana mengerjakan pesanan batu akik di rumahnya kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

32

SITUBONDO – Jumlah pendaftar Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam), terus meningkat. Hingga kemarin, (08/05) memasuki hari ketiga, jumlah pendaftar mencapai 154 orang. Pendaftar di hari ketiga adalah yang paling besar dibandingkan dua hari sebelumnya. Di hari pertama, jumlah pendaftar hanya sebelas orang. Selanjutnya pada hari kedua, ada 53 orang pendaftar. Sedangkan di hari ketiga mencapai 90 orang. Ketua Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) Kabupaten Situbondo, Agus Tjahjono Basoeki mengatakan, Meski

Sambungan dari Hal 31

“Waktu di Jakarta, kami (Supriyono, Asiyani, dan Sueb) diundang Ratna Sarumpaet. Di acara makan malam itu kita sampaikan akan banding, lapor ke KY dan terakhir membicarakan rumah untuk nenek Asiyani,” katanya. Saat itu, Ratna Sarumpaet menanyakan berapa harga tanah dan bangunan rumah. Di situ, Supriyono menjawab sebesar Rp 50 juta. “Di situlah kemudian mendapat sumbangan Rp 31,7 juta. Tetapi uang itu untuk membeli tanah dan membangun rumah nenek Asiyani,” terangnya. Di hadapan Ratna Sarumpaet, uang milik Asiyani sebesar itu kemudian disepakati dipegang

PANARUKAN – Sudah jatuh, masih tertimpa tangga. Kalimat inilah yang mungkin tepat untuk Hardiyono, 34, warga RT 2 RW 1, Desa Panji Lor, Kecamatan Panji. Pria yang menjadi kepala tukang beberapa proyek ini mengaku tidak dibayar oleh kontraktornya. Dia pun melapor kepada polisi, kemarin (7/5). Seorang kontraktor yang diduga melakukan penipuan ini berinisial MH, 42, warga Kecamatan Panarukan. Hardiyono menyebutkan, dirinya terpaksa melaporkan MH karena upah pekerjaan dirinya tak kunjung diberikan. Padahal, semua proyek pembangunan sudah selesai. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan koran ini menyebutkan, beberapa waktu lalu MH dan Hardiyono menjalin kerja sama dibidang proyek

NUR HARIRI/JPRS

EVAKUASI: Petugas Lantas Pos 90 menaikkan kendaraan yang terlibat kecelakaan di Jembatan Alun-alun Situbondo kemarin.

saya nyeberang. Tidak tahunnya ditabrak dari barat keras sekali,” katanya sambil mengeluh dirinya mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuhnya. Insiden kecelakaan ini kontan mengundang sejumlah orang. Warga yang berkerumun akhirnya membantu polisi untuk mengevakuasi korban. “Korban yang sepeda motor Vixion belum diketahui identitasnya,” kata salah satu anggota polisi di

lokasi kejadian. Dikonformasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priyambodo mengatakan, kasus kecelakaan itu masih dalam penyelidikan pihaknya. “Kita masih melakukan penyelidikan,” katanya. Disinggung apa penyebab utama terjadinya kecelakaan, Nanang enggan berandai-andai. “Belum tahu pasti. Apakah salah yang menyeberang atau Yamaha

Vixion terlalu cepat, ini masih diselidiki,” imbuhnya. Untuk mengetahui hal itu, dirinya perlu memintai keterangan saksi-saksi terlebih dahulu. “Saat ini petugas masih mendata di lapangan. Yang jelas kita akan mintai keterangan saksi-saksi. Saat ini, pengemudi yang menyeberang jalan diperiksa, sedangkan yang menabrak dari barat masih belum,” pungkasnya. (rri/pri)

Sambungan dari Hal 31

Buktinya, batu pirus hitam tak hanya diburu warga Situbondo. Pemesan juga datang dari sejumlah daerah di Indonesia. Seperti Surabaya, Bali, Jakarta,

lah minimal,” terangnya Untuk segera terpenuhi kuota yang diminta itu, Panwaslih Kabupaten Situbondo telah mengirimkan pemberitahuan kepada camat di masing-masing kecamatan. Itu dilakukan agar camat segera menginformasikan kepada warganya tentang kekurangan jumlah pendaftar. Jika kuota kurang, itu akan mengganggu terhadap proses rekrutmen. Sebab, waktu tes tulis maupun tes wawancara itu sudah ditetapkan langsung oleh Bawaslu Provinsi. ”Sehingga kita akan menyelenggarakan tahapan itu harus berdasarkan jadwal dari provinsi,” pungkas Agus. (bib/pri)

oleh Supriyono dengan tujuan pengamanan. Apabila tanah sudah ada, maka uang tersebut akan langsung diserahkan untuk membeli tanah. “Kalau ada tanah, langsung saya berikan. Ini tanggung jawab saya kepada Ratna Sarumpaet serta artis lainnya,” jelas Supriyono. Pria asal Desa Kilensari tersebut menerangkan jika uang Rp 31 juta itu sempat diminta Asiyani. Saat itu, Asiyani diberi uang Rp 5 juta. Sedangkan putranya, Sueb mendapat uang Rp 2,6 juta. Sedangkan sisanya Rp 24,1 juta masih dipegang Supriyono. “Keesokan harinya, dompet duafa dari jaraingan teman saya mendapat Rp 5 juta dan langsung diberikan nenek Asiyani. Jadi sewaktu pulang, nenek pegang uang Rp 10 juta, Sueb Rp 2,6 juta, dan 24,1 juta

saya pegang, sampai sekarang masih ada,” terangnya. Supriyono mengaku khawatir jika permintaan uang yang dipegang dirinya itu dilayani, maka akan mengurangi persediaan uang pembelian tanah dan bangunan rumah untuk nenek Asiyani. “Namun, jika ada tanah yang mau dibeli pasti saya berikan. Terakhir, nenek minta uang Rp 2 juta, katanya untuk suntik di desa, sebenarnya ini tidak masuk akal,” tegasnya. Supriyono mengaku heran mengapa dirinya dituding menggelapkan uang sebesar Rp 24,1 juta. “Tudingan penggelapan uang Rp 24,1 juta itu tidak benar. Saya hanya mengamankan dan pengamanan itu sudah disepakati di hadapan Ratna Sarumpaet. Uang itu akan langsung saya berikan

Samarinda dan Kalimantan. Sekarang saya lagi menggarap orderan 1000 cincin dari seorang pedagang di Jakarta,” ujarnya Titus juga mendapatkan pesanan khusus. Yaitu pesanan 100 cincin dari Bupati Dadang Wigiarto. Mendapatkan pesanan

dari orang nomor saty di lingkungan Pemkab Situbondo, Titus mengaku sangat bangga. Dampak dari itu, harga pirus hitam kini juga semakin tinggi. Lelang terakhir saat pameran mencapai Rp 1.750.000. Titus mengaku optimis Pirus Hitam akan sema-

pembangunan. Sebagai seorang kontraktor, MH membutuhkan Hardiyono untuk menangani pembangunan. Hardiyono akhirnya menjadi kepala tukang. Sejak terjadi kesepakatan kerja diantara keduanya, MH mendapat beberapa proyek yang kemudian dikerjakan oleh Hardiyono. Sayang, meski pembangunan proyek di empat titik berhasil diselesaikan korban, ternyata MH tidak langsung membayar upah Hardiyono. Karena tidak dibayar, Hardiyono menagih upah pekerjaannya kepada MH. Korban menyebut, MH berjanji akan membayar semua upah Hardiyono yang berjumlah sebesar Rp 13,3 Juta pada tanggal 5 Mei 2015. Akan tetapi janjinya itu meleset dan membuat korban tidak terima. “Saya rugi 13 juta lebih, semua pekerjaan sudah selesai tapi

sampai sekarang tidak dibayar. Makanya dia (MH) saya laporkan kepada polisi. Janjinya tanggal 5 Bulan Mei bulan ini, ternyata meleset,” kata Hardiyono kepada sejumlah wartawan di Polres Situbondo. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan kepala tukang melaporkan kontraktornya. “Laporan korban baru kami terima. Korban saat ini masih dimintai keterangannya,” katanya. Dia menyebut, kasus dugaan penipuan yang dilakukan kontraktor terhadap tukangnya akan ditangani lebih lanjut. Setelah polisi mendapat keterangan lengkap dari Hardiyono, pihaknya akan memanggil MH. “Terlapor pastinya juga akan dipanggil dan dimintai keterangannya,” pungkas Nanang. (rri/pri)

Pengguna Jalan Minta Rambu Diperbaiki n TRAFFIC... Sambungan dari Hal 31

Sehingga pihak operator mengalami kesulitan dalam memperbaiki rambu-rambu pengatur lalu lintas itu. Menurut Lutfi, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah mengganti alat yang rusak tersebut. ”Mau tidak mau, itu yang

kalau ada tanah yang mau dibeli. Jadi harus ada wujudnya,” tegas Supriyono. Sejauh ini, sejak nenek Asiyani terbelit kasus ilegal loging hingga diputus bersalah, memang ada beberapa sumbangan dari dermawan. Namun, semua sumbangan itu tidak berwujud. “Jadi sumbangan dompet duafa harus ada wujudnya, itu kesepakatan di Jakarta,” ujarnya. Supriyono justru menanyakan kepada semua orang, karena mereka hadir di saat nenek Asiyani naik daun. Padahal, dia dan beberapa pengacara lain sudah mendampingin nenek lebih awal. “Sepeser pun uang nenek haram kami makan. Justru saya dan pengacara lain yang keluar uang, karena dari awal kami ingin melakukan pengabdian,” pungkasnya. (rri/pri)

harus dilakukan (ganti alat yang rusak),” terangnya Lutfi menambahkan, pihaknya saat ini sedangkan mencarikan alat yang rusak itu. Menurut Lutfi, laporan yang didapatkan dari bagian tehnisi, benda tersebut bisa didapatkan di luar kota. ”Harus ada alatnya dulu,” ujarnya melalui sambungan telepon seluler (Ponsel).

Oleh karena itulah, Lutfi sendiri tidak bisa memastikan kapan traffic light itu normal kembali. ”Belum bisa dipastikan. Alatnya saja belum kita dapat,” kata Lutfi. Oleh sebab itu, dengan kondisi traffic light yang padam, dirinya meminta kepada pengguna jalan lebih berhati. Dia meminta agar pelan-pelan ketika mengendarai kendaraannya. (bib/pri)

Foto Diunggah ke Media Sosial n POLISI... Sambungan dari Hal 31

“Tersangka kooperatif, langsung datang sendiri. sehingga tidak diamankan,” katanya. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, Sanji dan Mawar berkenalan melalui jejaring media sosial facebook, empat bulan lalu. Keduanya mulai akrab dan sering melakukan percakapan pribadi melalui facebook. Setelah merasa cukup dekat, keduanya kemudian saling tukar nomor telepon. Melalui telepon, mereka kemudian bertemu. Disaat jumpa pertamakalinya, Mawar diperdaya Sanji. Dia diajak jalan jalan ke pantai Banongan, Kecamatan Asembagus. Ketika Mawar mengeluh haus, Sanji memberikan minuman yang sudah disiapkan sebelumnya di jok sepeda motornya. Meski ditolak Mawar, tetapi Sanji terus memaksanya un-

Pirus Hitam juga Dikenal dengan Black Titus n BERAWAL...

jumlah pendaftar terus meningkat, akan tetapi jumlah kuota pendaftar di setiap kecamatan masih banyak yang kurang. Misalnya ada beberapa kecamatan yang daftar hanya dua orang. Namun, ada juga yang sudah melebihi kuota. Seperti yang diketahui, kuota minimal pendaftar untuk setiap kecamatan ada enam orang. Sebab, hingga panwascam definitif terbentuk, masing-masing kecamatan akan dipilih tiga orang. Oleh karena itulah, Agus meminta kepada pendaftar yang masih kurang dari kuota yang telah ditetapkan tersebut agar segera memenuhinya. ”Harus berjumlah enam orang. Itu jum-

Ngemplang Upah Tukang, Kontraktor Dipolisikan

Sepakati Sumbangan Harus Berwujud n RP 31 JUTA...

Sabtu 9 Mei 2015

Pendaftar Panwascam Capai 154 Orang

Tabrak Motor Nyebrang, Pengemudi Vixion Pingsan SITUBONDO – Dua sepeda motor terlibat kecelakaan di jembatan depan BRI Situbondo, sore kemarin (8/5). Akibatnya, satu pengemudi sepeda motor yang belum diketahui identitasnya mengalami luka-luka dan pingsan. Oleh warga dan polisi, korban langsung dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Kecelakaan ini bermula ketika sepeda motor Supra Nopol P 5352 EC, yang dikemudikan Marwiyanto, hendak menyeberang jalan di sekitar Jembatan. Pria 74 tahun asal, Kecamatan Panarukan tersebut mengaku sudah lama menunggu sepinya kendaraan yang melintas di Jalan Ahmad Yani itu. Setelah dirasa sepi, Marwiyanto kemudian melaju dari utara jalan untuk menyeberang ke selatan jalan. Sayang begitu di tengah jalan, dia dihantam sepeda motor Yamaha Vixion Nopol P 2414 FF. Karena diduga melaju kencang, pengemudi Vixion terlempar hingga tidak sadarkan diri. Sementara Marwiyanto yang ditabrak hanya ikut terjatuh bersama sepeda motor miliknya dan sepeda Vixion. “Tadi tepat ditabrak di tengah. Saya sudah menunggu lama, setelah sepi

Jawa Pos

kin terkenal. Ini juga menyusul sejumlah batu akik lainnya seperti giok maupun Batu Bacan. Batu cincin pirus hitam ini juga dikenal dengan sebutan Black Titus. Nama Titus diambil dari nama penemunya, yaitu Titus Indar Maulana. (pri)

tuk minum. Setelah menenggak minuman tersebut, Mawar mual-mual dan pusing. Tak lama kemudian, Mawar tergeletak tidak sadarkan diri. Dengan cepat, pria tersebut melampiaskan nafsu bejatnya. Sanji menyetubuhi korban. Tidak hanya disetubuhi, Sanji juga sengaja mengambil foto bugil saat bermain. Foto persetubuhan Sanji dengan korban kemudian disimpan. Tidak disangka, foto mereka yang bersetubuh diunggah media sosial facebook. “Kejadiannya 15 Februari lalu. Saya di jemput di depan gedung bioskop Asembagus. Setelah sampai di di pantai Banongan, saya dipaksa minum air yang diambil dari sadel sepeda motor dia, saya kemudian pingsan,” kata kepada warawan. Perbuatan tak senonoh itu terungkap ketika kakak korban membuka facebooknya.

Mendadak, sang kakak terkejut menyaksikan foto-foto tersebut. Dari facebook inilah akhirnya terungkap perbuatan pencabulan yang berlanjut pada proses hukum. (rri/pri) SITUBONDO RUMAH

Dijual r umah, d/a Jalan Gunung Raung No. 3 Kel. Mimbaan. RT.5/ RW.13. Panji. Lt. 207 m2. Lb 207m2. H u b. P. D a r m o ( 0 8 1 2 4 9 5 4 0 5 1 1 )

TANAH Jl.Anggrek stb 170jt Hub.08563639318

50 BESAR LOLOS TAHAP TIGA CALON BUPATI IDOL 2015 No. Nama

Skor

No. Nama

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

4115 1852 926 612 480 93 83 51 47 27

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

H. Dadang Wigiarto SH Fathor Rakhman H Ridwan Sudiharjo Habib Muh. Abu Bakar H.Yoyok Mulyadi Rahmad SH. M.Hum Hadi Wijono Agus Rajana KH Abdul Hamid Khalilurahman

H. Muhammad John Hari Santoso Zainiye Danial Maulana Sumadin Zainuri Ghazali H Zuhri Nirwana Imam Hidayat Fauzan Masruwi Aqiq Zaman

Skor 17 17 16 16 40 12 8 8 7 5

No. Nama 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

Soeroso H. Fahrudi HM Rofq Sofwan Hadi Didiet Soebagyo Sukarso Nyai. Masudah Sigit Prasetyo KH. Saiful Islam Muhyiddin Khotib

Skor 5 5 5 5 3 3 3 2 2 2

No. Nama 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

Umar Said Habib Sholeh AL Muhdlar Mahmudi Baijuri Jamaluddin Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Moh. Jufri Syaifullah KH. Mursyid Romli Hadi Prianto

Skor 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0

No. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

Nama Hj Umi Kulsum Fathor Rasjid Rudi Afyanto Sunardi Demokrat Taufoqurrahman KH Syaiful Muhyi Ningsih MS. Slamet Basuki Bainu Ali Imron Saiful Bahri

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


33

EKONOMI BISNIS BLAMBANGAN RAYA R A D A RS A M B BAU NN G Y AUN W A N G I

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

0

0

0

9.300

GULA PASIR

10.700

DAGING AYAM BROILER

0

BERAS IR 64

Sabtu 9 Mei 2015

10.100

104.000

TELUR AYAM RAS

400

300

25.400

17.700

KACANG KEDELAI IMPOR 0

Jawa Pos

9.600

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

500 100

8.700

BAWANG PUTIH

200

400

26.800

15.200

2000

19.100

25.400

Realisasi Investasi Melonjak Rp 624 M Serap 12.481 Tenaga Kerja BANYUWANGI - Realisasi investasi pada triwulan pertama tahun 2015 meningkat menjadi Rp 624 miliar dari tahun lalu. Periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi investasi hanya Rp 189 miliar. Kepala Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPPT), Abdul Kadir, melalui Kabid Penanaman Modal, Ilzam Nuzuli mengungkapkan, realisasi investasi itu didominasi bidang

Data terakhir bulan Maret, nilai investasi perdagangan mencapai Rp 546 miliar” ILZAM NUZULI Kabid Penanaman Modal

perdagangan. “Data terakhir bulan Maret, nilai investasi sektor perdagangan mencapai Rp 546 miliar,” ungkap Ilzam. Peringkat kedua, kata Ilazam,

ditempati investasi sektor perumahan dan ruko dengan nilai investasi Rp 31,95 miliar. Berikutnya nilai investasi terbesar ada pada bidang konstruksi dengan nilai Rp 26 miliar. Sektor pertambangan dan galian golongan c dan gedung perkantoran, supermarket, dan mal, masih kosong. Khusus investasi pertambangan dan galian c ditangani langsung pemerintah provinsi. “Kalau gedung perkantoran, supermarket, dan mal memang sejak tahun 2012 tidak ada,” ujarnya ■ Baca Realisasi...Hal 39

GALIH COKRO/RABA

PEDAGANG KECIL: Pengurusan izin usaha mikro dan kecil (UMK) akan dilakukan di kantor kecamatan berdasar usulan pemerintah desa.

Pelaksanaan Izin 296 Ribu UMK Lambat BANYUWANGI - Peraturan Presiden (Perpes) Nomor 98 Tahun 2014 tentang perizinan usaha mikro dan kecil (IUMK) sudah terbit tahun lalu. Hanya saja, perpes itu belum bisa dilaksanakan di Banyuwangi. Penyebabnya, peraturan bupati (perbup) yang akan menjadi petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan perpes itu tidak kunjung terbit. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop UMKM), Alief Rachman Kartiono, melalui Kabid UMKM, Made Maharta, mengakui bahwa Banyuwangi belum memiliki Perbup Perizinan Usaha Mikro dan Kecil. Saat ini Dinas Koperasi dan UMKM sedang mempersiapkan payung hukum untuk pelaksanaan IUMK tersebut. “Payung hukum dalam bentuk perbup masih kita godok,” ungkap Made.

Made menargetkan, pertengahan tahun ini perbup mengenai IUMK sudah rampung. Pelaksanaan Perpes 98 Tahun 2014 itu, kata Made, sebelum dilaksanakan harus memiliki perbup terlebih dahulu. Perbup itu sebagai pendelegasian kewenangan kepada camat untuk menerbitkan IUMK. Penerbitan IUMK itu secara teknis akan dikelola pemerintah kabupaten/kota. Namun, kewenangan penerbitan IUMK tidak dilakukan bupati. Namun, dilimpahkan kepada camat atas usul dan konfirmasi pendataan dari pemerintah desa. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi, jumlah UMKM di Banyuwangi mencapai 296.706. Jumlah itu akan diklasifikasi menjadi usaha mikro dan kecil yang memiliki aset atau modal di bawah Rp 30 juta.

Saat ini, ungkap Made, selain menyiapkan payung hukum dan melakukan pendataan, Dinas Koperasi dan UMKM juga melakukan sosialisasi mengenai IUMK. “Kami selalu menyampaikan sosialisasi di setiap pertemuan,” katanya. Kartu IUMK akan berfungsi sebagai legalitas usaha bagi pelaku UKM. Selain itu, kartu IUMK juga bisa digunakan sebagai akses menambah modal kepada perbankan. Seperti diketahui, peluncuran IUMK itu merupakan tindak lanjut penandatanganan kesepakatan Bank BRI dengan tiga kementerian, yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi dan UMKM. “Saat ini kami tinggal menunggu juklak dan juknis dari Bank BRI. Nanti Bank BRI akan mengeluarkan kartu bagi pelaku UMK yang memiliki izin,” tambah Made. (cin/c1/afi)

EMPAT KARTU As

Sandiaga Jadi

Pengusaha Sukses

U

ntuk memberikan wawasan dan pengalaman menjadi entrepreneur, Forum Komunikasi UKM Banyuwangi dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim menggelar seminar bersama 500 pengusaha muda Banyuwangi. Seminar mengambil tema “It’s never late to start your own business” ini digelar di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Kamis malam (7/5). Selain Bupati Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dan jajaran Forpimda Banyuwangi, hadir pula Ketua Umum HIPMI Jatim, Giri Bayu Kusumah, Ketua Pembina HIPMI Jatim Ali Affandi, Bendahara Umum HIPMI Jatim Yoke Katon, pengurus harian HIPMI Jatim Dr H Mufti Anam serta mantan Ketua HIPMI Pusat Sandiaga Uno sekaligus pembicara utama seminar. Seminar yang digelar mulai pukul 20.00 ini diawali dengan sambutan Bupati Anas. Dalam sambutannya, Anas mengapresiasi pelaksanaan seminar. Dalam acara itu, Bupati Anas mengajak serta stafnya untuk mengikuti seminar agar birokrasi memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi. ”Ini adalah ngaji dunia usaha. Menjadi orang sukses itu harus memiliki sikap takdim dan sopan seperti Sandiaga Uno ini,” tutur Anas Ketua HIPMI Jatim, Giri Bayu Kusumah, mengaku bangga dengan antusias peserta seminar. Kegiatan seminar kali merupakan kegiatan kedua yang diselenggarakan HIPMI Jatim di Banyuwangi. ”Mudah-mudahan program ini bisa meningkatkan kesejahteraan pengusaha muda di Banyuwangi,” kata Giri Bayu. Sandiaga Salahudin Uno atau pengusaha yang biasa dipanggil Sandiaga S. Uno ini menyampaikan beberapa tips menjadi pengusaha sukses. Dia mengatakan, menjadi seorang pengusaha sukses itu membutuhkan kerja keras dan kerja cerdas. ”Semua manusia ingin bahagia dan sukses. Tapi tidak ada yang instan untuk menuju itu,” kata Sandiaga. Selain itu, dia juga berbagi tips sukses kepada seluruh peserta seminar. Untuk mencapai kesuksesan, pengusaha jangan pernah takut gagal. Kegagalan menurut Sandiaga merupakan awal untuk menuju sukses. ”Ada empat kartu as kalau ingin sukses. Kerja keras, kerja

cerdas, kerja tuntas, dan yang terakhir adalah kerja ikhlas,” pungkas Sandiaga. Pengurus harian HIPMI Jatim dr. H Mufti Anam menambahkan, acara seminar merupakan upaya HIPMI Jatim untuk membuka mindset wirausaha dalam diri anak- anak muda. Pengalaman Sandiaga S. Uno sebagai pengusaha sukses tidak datang begitu saja. Kebangkrutan sempat mampir pada diri Sandiaga, tapi karena dia berani berpikir di luar kebiasaan (out of the box) maka Sandiaga menjelma jadi pengusaha sukses berskala nasional. “Nah, cerita berbagi pengalaman ini yang perlu diketahui oleh semua peserta, ternyata beliau memiliki empat kartu AS untuk menjadi pengusaha sukses,” kata Mufti. Dalam kesempatan itu, Mufti juga mengenalkan formasi HIPMI Banyuwangi. Ketua Umum dipegang Suhartatik, sementara posisi Bendahara oleh Ferdy Elfian, SE dan sekretaris dipercayakan kepada Dede Abdul Ghany. Deretan pengusaha Banyuwangi pun mewarnai kelahiran HIPMI Banyuwangi. Diantaranya, Bos AIL Michael Edi Haryanto, David PT Sumberyala Samudra; Supriyadi owner Pesona Ijen tour & travel, Eko Joko Susanto owner Villa Bukit Mas, Murdi Santoso Bunga Residence; Aris Nurbito Bunga Residence; Urfia Sasarwati PT Riski Prima Propertindo; Yosep Beras Piala Dunia; Zainuri pengusaha IT dan Ruko Kantor serta Rea, Pengembang Diraya Persada . “Secara resmi HIPMI Banyuwangi belum di launching, mudah-mudahan dengan kehadiran mereka, virus entrepreneur bisa ditularkan kepada pemuda Banyuwangi,” tukas Mufti Anam. (tfs/c1/afi)

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

SEMANGAT PEMUDA: Sandiaga S Uno (kiri) bersama Mufti Anam disela-sela acara sharing session pada Kamis (7/5) di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. VIRUS SUKSES: Sandiaga S Uno memberikan semangat kepada 500 peserta agar tidak takut memulai usaha

SAMBUTAN: Bupati Anas mendorong supaya birokrasinya juga memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi.

APRESIASI: Ketua HIPMI Jatim Giri Bayu Kusumah memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan seminar HIPMI.


SABTU 9 MEI TAHUN 2015

HALAMAN 36

APA kata MEREKA

Prestasi untuk Ibadah KEPALA SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, Inonu Thaimya, 47, selalu memberi semangat para siswa, guru, dan karyawan sekolah untuk selalu berkarya. Sehingga, mereka bisa berprestasi. Untuk meningkatkan semangat, Inonu melakukan dengan pendekatan prestasi untuk berdakwah. Dengan berprestasi, maka itu akan bisa menjadi teladan bagi yang lain. “Jadi, berkarya dan berprestasi melalui pendekatan ibadah,” katanya. Dengan pendekatan ibadah, maka yang dilakukan itu akan didasari rasa ikhlas dan sepenuh hati. “Makanya, setiap ada program dari guru, karyawan, siswa, dan wali murid, yang bisa meningkatkan kualitas siswa, akan didu kung p e n u h ,” ungkapn y a . (c1/ abi)

THOMY SILA/JPRG

ADA APA LAGI

SHULHAN HADI/JPRG

BEKAS PAKAI: Seorang pembeli memilih baju bekas bos (babebo) di salah satu toko babebo di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, kemarin (8/5).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

RAWAN: Petugas Satlantas Muncar dan Polsek Srono melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian Dusun Kumis, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi, kemarin siang (8/5).

Pasutri Tewas Ditabrak Truk Boks SRONO - Tabrakan hebat antara motor Yamaha Jupiter Z dengan mobil boks terjadi di jalan raya Dusun Kumis, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, kemarin pagi (8/5). Akibat kecelakaan itu, pasangan suami istri asal Dusun Sukolilo, Desa Sukamaju, Kecamatan Srono, itu meninggal dunia. Pasutri yang meninggal dunia itu adalah Suripno, 41, dan Supenah, 40. Kedua korban meninggal dengan luka cukup parah di beberapa bagian tubuh. “Mobil boks melaju dari utara dan pengendara motor dari selatan,” cetus Didik Purnomo, 25, salah seorang saksi mata di lokasi kejadian. Kecelakaan yang menimpa korban itu terjadi sekitar pukul 08.45. Saat kejadian, mobil boks bernomor polisi B 9847 TCE yang disopiri Hadi Gusman, 28, warga Dusun Bongkoran Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, meluncur dari arah utara dengan kecepatan tinggi. “Mobil boks jalannya zigzag,” katanya. Saat bersamaan, dari arah selatan meluncur motor Yamaha Jupiter Z bernomor polisi P 6286 WJ yang dinaiki pasutri Suripno dan Supenah ■ Baca Pasutri...Hal 37

Usaha Babebo makin Lesu GENTENG - Bisnis pakaian baju bekas bos (babebo) kini mulai lesu. Kondisi itu berbeda jauh dibanding beberapa tahun silam. Tak ayal sejumlah penjual babebo di Kecamatan Gambiran dan Genteng pun sepi peminat akhir-akhir ini. Salah satu penjual babebo di Dusun Curahtangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Yahya, 60, mengatakan dalam sehari warga yang mengunjungi tokonya rata-rata hanya dua orang. “Sepi sekali, sehari kadang hanya dua orang,” katanya. Yahya mengaku sudah berupaya keras untuk menjual babebo. Malahan, dirinya sempat mendatangi warga dari rumah ke rumah. Nyatanya, warga banyak yang kurang tertarik. Padahal, harga yang ditawarkan cukup murah, yakni hanya Rp 20 ribu. “Saya jual keliling, biayanya malah tinggi,” ungkapnya. Nasib penjual babebo yang kekurangan pembeli ini, juga dialami Jaya, 29, yang membuka lapak di Dusun Sidorejo Kulon, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Penjual babebo tersebut mengaku dalam sehari hanya mendapat pemasukan Rp 100 ribu. “Sekarang pembeli hanya sekitar dua orang, dulu di atas 10 orang,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

HANCUR: Sepeda motor Yamaha Jupiter Z milik korban dan truk box Isuzu Elf diamankan di Mapolsek Srono kemarin (8/5).

Dokter Bambang Dipanggil BKD

SHULHAN HADI/JPRG

BAHAYA: Jembatan Slatri di Dusun Cendono, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, kini sering longsor.

Desa Tidak Punya Dana Perbaikan GENTENG - Pembangunan jembatan Slatri di Dusun Cendono, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng (bukan Dusun Toyomas, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran), tampaknya masih belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Kepala Desa (Kades) Kembiritan, Suryadi, mengaku tidak tahu kapan jembatan yang ambrol saat dilewati

truk pengangkut gabah itu bisa mulai diperbaiki. “Untuk perbaikan butuh dana besar,” katanya. Suryadi mengatakan rasanya tidak mungkin pemerintah desa bisa membangun jembatan tersebut. Makanya, pihaknya menunggu anggaran dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (Din PU, BM, CK, TR) Kabupaten Banyuwangi.

“Material sudah ada, tapi untuk pembangunan dananya belum ada,” ungkapnya. Menurut Suryadi, perbaikan jembatan itu harus dilakukan secara total. Sehingga, itu membutuhkan dana yang besar. Bila hanya sekadar perbaikan pada sisi yang rusak, itu bisa dilakukan. “Kalau hanya memperbaiki pada sisi yang rusak, apa bisa awet,” katanya.(sli/c1/abi)

GENTENG - Kepala Puskesmas Sepanjang, Kecamatan Glenmore, dr. Bambang Hariyono, yang bersikukuh menolak dimutasi ke Puskesmas Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, akhirnya Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Banyuwangi turun tangan. Dokter Bambang yang masih bertahan di Puskesmas Sepanjang kemarin (8/5) dipanggil ke kantor BKD di Jalan Agus Salim, Banyuwangi, terkait sikapnya yang tidak mau pindah ke Puskesmas Tulungrejo. “Tadi siang (kemarin siang), saya dipanggil ke BKD,” terang dr. Bambang Hariyono. Dalam pertemuan itu, jelas dia, dirinya diminta menghadap ke Kepala Bidang (Kabid) Mutasi, Astorik. “Saya diminta segera pindah ke Puskesmas Tulungrejo,

SHULHAN HADI/JPRG

dr. Bambang Hariyono

tapi saya tetap tidak mau,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin ■ Baca Dokter...Hal 37

FOTO-FOTO: EKO BUDIYONO/JPRG

Lukisan Kelapa dan Pisang Diminati

MIRIP: Dua karya Windu Pamor banyak diminati pencinta seni lukis.

GENTENG - Pameran lukisan karya seniman Paras Blambangan di lantai dasar Sun East Mall Genteng mendapat sambutan luar biasa warga. Dari puluhan karya lukis yang dipamerkan itu, ada dua lukisan yang banyak diincar, yakni buah pisang dan kelapa karya Windu Pamor. Menurut Windu Pamor, karya lukis miliknya itu sudah beberapa kali ditawar oleh para pencinta seni lukis. Tetapi, karena harganya belum cocok, terpaksa belum dikeluarkan. Windu yang dikenal pelukis bakul kelopo merambah pisang, dalam pameran ini karyanya banyak terjual. “Total dari lukisan mencapai Rp 15 juta,” katanya. Pameran yang akan berakhir pada Minggu besok, kini semakin ramai dikunjungi oleh para pencinta lukisan. Mereka bukan hanya dattang dari Banyuwangi, tetapi juga u banyak dari bebeb rrapa luar kota. “Lukkisan kelapa dan pisang cukup bap gus, cocok dipajang g di ruang tamu,” d cetus Wardaya, salah ce satu pencinta lukisa san asal Kabupaten sa Tuban. (*/c1/abi) Tu

KENANGAN: Almarhum drg. Mustamar F. Assiddiq (kiri) saat mengikuti acara bakti sosial yang digelar Puskesmas Tulungrejo.

SHULHANAHDI/JPRG

drg. Mustamar FA, Dokter Sederhana itu Tiada

Dinas Pakai Sepeda Motor Tua, Rajin Salat Berjamaah Kepala Puskesmas Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, drg. Mustamar F. Assiddiq, 49, meninggal dunia akibat kecelakaan hari hari kemarin (8/5). Dia meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Blambangan. Dokter yang tinggal di jalan raya Jember, nomor 126, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, itu dikenal sangat sederhana. SHULHAN HADI, Genteng

RUMAH di jalan raya Jember nomor 126, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, siang kemarin terlihat ramai. Beberapa karangan bunga ungkapan duka cita berjejer di halaman rumah tersebut. Sepintas tidak ada yang istimewa dari rumah tersebut. Dari luar bangunannya terlihat sangat sederhana, jauh dari kesan mewah, seperti rumah milik seorang dokter. Tiang penyangga antena TV, hanya terbuat dari batang bambu. Sebuah sepeda motor Yamaha Alfa dengan plat merah, terlihat parkir di sisi timur rumah. Motor yang sudah tua itu, selama ini yang dipakai oleh dokter Mustamar untuk dinas sebagai kepala Puskesmas Tulungrejo ■ Baca Dinas...Hal 37


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Sabtu 9 Mei 2015

BLAMBANGAN RAYA

Arang Gambiran Tembus UEA GAMBIRAN - Usaha pembuatan arang tampaknya cukup menjanjikan. Usaha yang kini ditekuni Mashud, 66, warga RT 3, RW 1, Dusun Mulyorejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, itu sebagian diekspor ke Uni Emirate Arab (UEA). Mashud mulai menekuni usaha pembuatan arang sejak tahun 2005. Itu setelah usaha kerajinan yang dikirim ke Bali bangkrut akibat ada Bom Bali 2. “Saya memulai usaha arang ini dari kecil,” terangnya. Awal usahanya itu, jelas dia, hanya dijual kepada para tetangga. Selain itu, juga ke beberapa pasar tradisional yang ada di Kabupaten Banyuwangi. “Arang digunakan sebagai bahan bakar dan obat di tambak,” katanya. Dalam usaha pembuatan arang itu, Mashud memanfaatkan bahan baku dari pasokan kayu limbah mebel. Selain itu dirinya juga membuat arang dengan bahan baku dari batok kelapa. “Semakin keras kayunya, kualitas arang semakin bagus,” jelasnya.

Menurut Mashud, dalam sebulan bisa mengirim 40 Ton arang kayu dan 15 Ton arang batok kelapa ke sejumlah daerah, seperti Bali dan Surabaya. Selain itu, juga ekspor ke luar negeri, terutama ke Dubai, UEA. “Dari Surabaya di kirim ke luar negeri,” ungkapnya. Mashud menyebut, kebutuhan arang untuk ekspor, saat ini masih cukup besar. Apalagi, usaha ini juga masih sangat kecil di Kabupaten Banyuwangi. “Kebutuhan arang ke Dubai itu mencapai 200 Ton,” jelasnya. Ditanya harga arang, Mashud menyampaikan untuk kualitas ekspor itu harganya Rp 3.250 per kilogram (Kg). Harga kualitas B mencapai Rp 3.000 per Kg. “Yang untuk ekspor itu kualitasnya paling bagus,” katanya. Bagi warga yang tertarik untuk usaha arang, Mashud mengaku bisa membantu. Bila ada warga yang mau membuka usaha ini, dirinya juga siap untuk menampung. “Untuk batok kelapa, saya beli dari warga itu Rp 12 ribu per karung,” ujarnya. (sli/c1/abi)

berada di sebuah pabrik arang di Situbondo. “Keduanya sudah melebihi batas waktu tinggal di Indonesia,” ungkap Haryo. Dia mengatakan, seharusnya keduanya hanya boleh tinggal dengan izin 60 hari. Tetapi, keduanya berada di Indonesia melebihi izin yang tertera dalam dokumen izin tinggalnya. Karena itu, keduanya langsung dibawa ke Kantor Imigrasi Jember. “Keduanya masih dimintai keterangan oleh petugas,” katanya. Keduanya dianggap melanggar UU No 6 Tahun 2001 tentang Keimigrasian. Keduanya diduga melanggar pasal 122 ayat (a) UU Keimigrasian. Yaitu, melakukan penyalahgunaan izin tinggal dengan melakukan kegiatan bekerja. Sesuai UU Keimigrasian, keduanya bisa dikenakan tindakan administratif keimigrasian, berupa pendeportasian dan mengusulkan namanya dalam daftar penangkalan. Namun, lanjut dia, pihaknya belum mengemukakan hal itu

SHULHAN HADI/JPRG

MENGGIURKAN: Mashud dengan usaha arang kualitas A dari bahan kayu asam di Dusun Mulyorejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, kemarin (8/5).

kepada keduanya. “Masih kita dalami untuk pemeriksaan, jadi masih belum bisa memberikan keputusan,” akunya. Sejauh ini keduanya sudah diperiksa dan tidak ada keterlibatan dengan jaringan kriminal internasional apa pun. Kemungkinan besar memang murni bekerja di Situbondo. Selain kedua WN Korsel itu, pada hari kedua petugas imigrasi kembali menemukan pelanggaran keimigrasian. Mereka menjaring lima pekerja asing di Situbondo. “Yakni tiga WN India dan dua WN China (Tiongkok, Red),” ungkap Haryo. Namun, mereka tidak sampai diamankan karena mereka masih memenuhi izin tinggal. Hanya, kelimanya tidak dapat menunjukkan RPTKA (Rencana Penempatan Tenaga Kerja Asing) yang bisa menerangkan bahwa kelimanya memang ditempatkan di Situbondo. “Untuk sementara kelimanya tidak ditahan. Hanya paspor dan visa kami amankan,”

ungkapnya. Karena itu, kelimanya masih bekerja di Situbondo. Sedangkan operasi hari ketiga dilanjutkan ke Banyuwangi. Di Kota Gandrung itu sebenarnya petugas bisa mengamankan sekitar tujuh WN Tiongkok. Awalnya, mereka sempat diamankan petugas karena tidak dapat menunjukkan kelengkapan surat-surat tinggal di Indonesia. Tetapi, setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, mereka bisa menunjukkan dokumen-dokumen yang dimiliki. “Karena lengkap dan hanya visa kunjungan, sehingga kami lepaskan,” ujar Haryo. Dia mengakui, operasi tiga hari itu dilaksanakan di luar Jember, terutama di Situbondo dan Banyuwangi. “Pasalnya dua wilayah itu kan bagian dari Kantor Imigrasi Jember. Tapi, karena jaraknya jauh sehingga jarang terpantau,” paparnya. Menurut dia, ke depan pihaknya akan terus melaksanakan operasi lanjutan untuk menertibkan izin tinggal WNA. (ram/jum/ har/c1/jpnn)

Hari Ini Terakhir Pengumpulan Ballot Periode II BANYUWANGI - Rangkaian polling pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi bertitel Bupati Idol 2015 akan memasuki babak baru. Pengumpulan ballot dukungan tahap II memasuki batas akhir pukul 14.00 siang ini (9/5). Selanjutnya, kegiatan polling Bupati Idol 2015 itu akan memasuki tahap III. Pada tahap tersebut, sebanyak 60 nama kandidat yang

terjaring di tahap II akan disaring lagi menjadi 30 nama. ‘’Karena itu, masih ada kesempatan hari ini. Masukkan ballot dukungan ke tempat yang disediakan di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi. Atau di kantor Jawa Pos Radar Genteng di Ruko Madania, Jalan KH. Asyari Genteng,” ujar Gerda Sukarno, salah satu pa-

nitia polling pembaca Bupati Idol 2015. Gerda mengingatkan, kegiatan Bupati idol 2015 itu tidak ada kaitannya dengan perhelatan pemilu kepala daerah yang digelar Komisi Pemilihan umum (KPU). ‘’Polling pembaca ini berdasar banyaknya ballot yang dikirim pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi,” ujarnya. (c1/bay)

Ada Bekas Rem Mobil di Badan Jalan ■ PASUTRI...

Sambungan dari Hal 36

Saat itu pasutri itu akan pergi ke Bali untuk bekerja. “Mobil boks terguling dan mengenai pengendara motor. Yang laki-laki terpental hingga lima meter,” terangnya. Akibat ditabrak itu, pasutri itu mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan kaki. Supenah meninggal di lokasi kejadian, dan

suaminya mengembuskan napas terakhir saat akan dibawa ke RSNU, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi. “Sopir mobil boks langsung kabur,” ungkapnya. Sopir mobil boks yang kabur itu ternyata lari ke Polsek Srono menumpang ojek. Tindakan itu dilakukan karena takut jadi korban amuk warga. “Saya takut diamuk warga, jadi sengaja lari ke polsek,” cetus sopir mobil boks, Hadi Gusman.

Menurut Hadi, saat kejadian mobil boks yang disopiri itu mengangkut minuman kemasan yang akan dikirim ke beberapa toko di wilayah Kecamatan Tegaldlimo. “Oleng karena berat sebelah,” dalihnya. Anggota Unit Lantas Polsek Muncar yang mendapat laporan segera meluncur ke lokasi kejadian. Bersama anggota Polsek Srono, mereka langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Ada bekas

rem. Mobil boks sebelum terguling sempat turun dari badan jalan,” terang Kanitlantas Polsek Muncar, Ipda Kateno. Keperluan pemeriksaan, polisi langsung mengamankan mobil boks dan muatannya. Motor yang dinaiki korban juga diamankan di Polsek Srono. “Mobil dan motor rusak parah. Korban langsung kita kirim ke rumah duka,” katanya. (ddy/c1/abi)

BKD Beri Tenggat Senin Besok ■ DOKTER...

Sambungan dari Hal 36

Saat bertemu itu, jelas dia, Kabid Astorik sempat menawarkan dirinya merangkap jabatan. Selain di Puskesmas Tulungrejo, juga menjadi tenaga dokter di Puskesmas Sepanjang. “Aturan, ya aturan, tapi harus beretika,” ujarnya. Pada Kabid Mutasi itu, lanjut dia, dokter Bambang menyampaikan mutasi terhadap dirinya itu dianggap kurang tepat, karena penggantinya dianggap kurang sesuai. “Ya minimal sesama dokter, atau Aris (Aris Prasetyo) ditaruh di Pus-

kesmas Tulungrejo,” cetusnya. Dengan tegas dokter Bambang menyampaikan sikapnya yang tegas ini, akan terus dilakukan hingga ada keputusan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi, dan keputusan dari masyarakat Desa Sepanjang. “Mutasi seperti ini, para dokter banyak yang resah,” katanya. Untuk menuntaskan masalah ini, lanjut dia, sedikitnya 30 dokter yang tergabung dalam IDI Banyuwangi, rencananya pada Senin (11/5) akan datang ke BKD Banyuwangi. “Para dokter ingin bertemu dengan BKD,” ungkapnya.

Kepala Inspektorat Kabupaten Banyuwangi, Iskandar Aziz, saat dikonfirmasi mengaku kalau pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menangani masalah yang terjadi di Puskesmas Sepanjang. “Itu bukan mutasi definitif, tapi hanya Plh (pelaksana harian),” ujarnya. Saat Inspektorat Kabupaten datang ke Puskesmas Sepanjang, jelas Iskandar, sebenarnya terkait pemeriksaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan itu salah satunya minta keterangan dari warga. “Warga ternyata mengadu masalah Puskesmas Sepanjang,” jelasnya. Meski demikian, Iskandar Azis

mengaku sudah menanyakan masalah mutasi kepala Puskesmas Sepanjang ini pada Kabid Mutasi, Astorik. “Pak Astorik mengatakan masalah Puskesmas Sepanjang sedang dibahas bersama Bapak Sekkab (Sekretaris Kabupaten Slamet Kariyono, Red),” ungkapnya. Sementara itu, Kepala BKD Banyuwangi Sih Wahyudi mengaku, pihak BKD sudah berkomunikasi dengan dokter Bambang. ‘’Dia sudah menyatakan bersedia pindah ke tempat baru sesuai SK Bupati. Paling lambat Senin besok sudah harus bertugas di tempat yang baru,” tegasnya. (sli/afi/c1/abi)

Sejak Kecil Bercita-cita Menjadi Dokter ■ DINAS...

Sambungan dari Hal 36

Kesederhanaan itu semakin kentara, saat masuk ke rumah dokter gigi dengan empat anak itu. Pada ruang tamu, terlihat ada dua gambar Masjidil Haram di Makah. Di ruang yang tidak terlalu luas itu, dibagi dua untuk praktik dengan diberi pembatas dari tripleks. Itulah rumah drg. Mustamar F. Assidiq yang dini hari kemarin meninggal setelah menjalani perawatan di RSUD Blambangan selama 20 hari. “Meninggal setelah dirawat,” terang Indah Mutamimah, istri almarhum. Mutamimah menyampaikan suaminya di-

ADVERTORIAL

Sekolah Diimbau Tidak Study Tour ke Luar Kota Juga tak Gelar Dies Natalis di Luar Sekolah

Imigrasi Amankan Dua Warga Korea JEMBER - Kantor Imigrasi Kelas II Jember mengamankan dua warga negara (WN) Korea Selatan (Korsel) yang menyalahi izin tinggal di Indonesia. Selain itu, Imigrasi menyita paspor dan visa tiga WN India dan dua WN Tiongkok. Para warga negara asing itu harus berurusan dengan pihak keimigrasian karena tidak dapat menunjukkan RPTKA (Rencana Penempatan Tenaga Kerja Asing). Ketujuh WNA tersebut terjaring dalam Operasi Bumi Pura Wira Wibhawa di Situbondo. “Mereka terjaring dalam Operasi Bumi Pura Wira Wibhawa 2015 yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia,” tutur Haryo Saksi, kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jember, kemarin (8/5). Operasi tersebut dilaksanakan selama tiga hari mulai 5 hingga 7 Mei 2015. Di hari pertama, petugas berhasil mengamankan Lee Kang Bok dan Cho Yung Kill yang berkewarganegaraan Korsel. Keduanya diamankan saat sedang

37

rawat di RSUD Blambangan sejak 19 April 2015. Itu setelah ditabrak sepeda motor usai salat Subuh di masjid dekat rumahnya. ‘’Lukanya di kepala,” katanya. Dengan suara lirih, ibu empat anak ini tidak menyangka kalau suaminya akan pergi dengan secepat ini. Selama ini, juga tidak ada tanda-tanda. “Cuma saat Salat subuh itu ada yang aneh,” ungkapnya. Saat Salat subuh di masjid, dokter Mustamar mengenakan baju hitam dengan sarung warna cokelat. Selain itu, juga mengenakan kopiah hitam. “Biasanya itu jarang menggunakan pakaian warna hitam kalau ke masjid,” cetusnya. Saat keluar dari masjid, suasana masih gelap.

Kebetulan, lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang ada di sekitar masjid, itu mati. “Ada motor lewat tanpa lampu menabrak pak dokter,” terang Marsudi Bowo, 45, salah seorang tetangga almarhum. Almarhum dokter Mustamar, bagi keluarga adalah teladan. Dari hasil perkawinan dengan Indah Mutamimah, kini telah dikaruniai empat anak, yakni Ahmad Sidiq Muhajir, 22; Ain Darojah Siddiq Ramadana, 20; Ilun Darojah Siddiq Islamiyah, 17; dan A’la Mustamar Siddiq, 9. “Almarhum itu tegas dan rajin beribadah,” jelas istri almarhum, Indah Mutamimah, sambil menyampaikan kalau suaminya itu sejak kecil ingin menjadi dokter. (c1/abi)

BANYUWANGI – Menjelang berakhirnya tahun ajaran 20142015, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada SD dan SMP negeri dan swasta. Surat edaran itu berisi imbauan agar sekolah lebih mengutamakan study tour ke destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi. Penghematan anggaran menjadi salah satu pertimbangan untuk tidak memaksakan study tour ke luar daerah. “Tidak semua wali murid mampu membiayai anaknya ikut berwisata. Jadi kegiatan seperti itu harus dilaksanakan secara sukarela dan tidak ada paksaan,“ ujar Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono melalui Sekretaris Dispendik Dwi Yanto. Dispendik juga mengimbau agar sekolah sebaiknya tidak menggelar dies natalis di luar sekolah seperti hotel atau tempat lainnya. Disarankan juga kostum perayaan dari pakaian pesta untuk dies natalis lebih sederhana misalnya baju batik lokal atau nasional. Surat edaran No. 900/1677 /429.101/2015 tersebut juga

DOK.RABA

Sulihtiyono

mengimbau penghentian pungutan di SD dan SMP negeri. Sekolah wajib mematuhi Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 44 tahun 2012, tentang pungutan dan sumbangan biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar. Berdasar Permendikbud tersebut, SD dan SMP yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pemerintah daerah dilarang melakukan pungutan maupun sumbangan dalam bentuk apa pun kepada peserta didik/wali murid. Sedangkan satuan pendi-

dikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, masih ada peluang untuk melakukan pungutan. Dalam surat itu juga tertuang beberapa poin penting, di antaranya sekolah penerima dana BOS wajib mengumumkan besaran dana BOS yang diterima dan dikelola dan rencana penggunaan dana BOS (RKAS) di papan pengumuman sekolah. Pengumuman penggunaan dana BOS itu ditandatangani kepala sekolah, bendahara, dan komite. “Sekolah juga wajib mengumumkan penggunaan dana BOS di papan pengumuman dan harus memasang spanduk terkait kebijakan pendidikan bebas pungutan, “ tegas Dwi Yanto. Tak hanya itu, Dispendik juga memerintahkan jajarannya untuk segera mengaktifkan program sedekah akses dan mutu pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan sekolah yang akan segera di launching dalam waktu dekat. Menyegerakan penyelesaian pelaksanaan kartu Banyuwangi Belajar kepada siswa yang sangat tidak mampu secara ekonomi. Dan sekolah segera menyusun satuan harga pembiayaan ekstrakurikuler berbasis kelompok kerja kepala sekolah (K3S) SD negeri, dan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP negeri. (*/bay)


RADAR BANYUWANGI

OPINI

38

Jawa Pos

Sabtu 9 Mei 2015

Sungai dan Kita SEJAK zaman dahulu sungai telah mendapat tempat di hati masyarakat. Hal itu tidak lepas dari fungsi sungai yang amat penting bagi kehidupan masyarakat. Dalam skala yang lebih besar, beberapa kerajaan Nusantara menggunakan sungai sebagai fungsi pertahanan. Sebagaimana kita tahu, banyak kerajaan di Nusantara terletak di dekat sungai yang cukup besar, bahkan menjadikan sungai sebagai bagian penting bagi kerajaan. Banyak prasasti yang membuktikan hal tersebut. Di Jawa Timur prasasti Dinoyo berangka tahun 760 M menyatakan bahwa pada abad 8 telah berdiri Kerajaan Kanjuruhan. Disebutkan pula fungsi sungai dan anak sungai penting bagi sistem irigasi sawah dan pertanian lain. Tidak mengherankan jika Kanjuruhan merupakan kerajaan penting dengan hasil pertanian yang amat melimpah (Tanudirjo, 1997). Sungai Brantas juga berjasa bagi kerajaan-kerajaan besar Jawa Timur, seperti Kerajaan Kadiri, Singasari, dan Majapahit. Sesuai pendapat pakar geopolitik, Sir Halford Mackinder, kerajaan besar tidak lepas dari sungai. Beberapa bahkan beribu kota di dekat aliran Sungai Brantas.

Apakah hanya di Jawa Timur saja ada kerajaan besar yang dekat dengan sungai? Tentu tidak. Di Jawa Barat, Sungai Citarum, merupakan bagian yang tak terpisahkan bagi Kerajaan Tarumanegara, Galuh, dan Sunda. Di Palembang tentu kita tahu bahwa Kerajaan Sriwijaya memosisikan sungai Musi sebagai bagian yang teramat penting. Kerajaan Kutai menggunakan sungai pula. Bahkan, pasar apung bisa kita nikmati hingga saat ini. Sekadar tambahan, di tingkat dunia kita tahu peran Sungai Nil, Mekong, dan Chao Phraya di Bangkok, Thailand, yang sampai sekarang digunakan secara maksimal, terutama sebagai sarana transportasi kegiatan ekonomi dan rekreasi. Gambaran-gambaran tersebut menunjukkan bahwa kebesaran dan kejayaan banyak kerajaan di Nusantara karena mereka menjadikan sungai sebagai halaman depan kehidupan masyarakat. Kondisi itu tidak lepas dari moda transportasi yang paling banyak digunakan, yakni sarana air, baik untuk angkutan manusia maupun angkutan barang.

Sungai Berubah Belakangan fungsi sungai bertambah.

O L E H

IRWAN KURNIAWAN * Selain fungsi-fungsi tersebut di atas, di era modern sungai juga digunakan sebagai pusat listrik tenaga air, sarana rekreasi, olahraga, industri. Di sisi lain, peran sungai sebagai sarana transportasi jauh berkurang. Konon, perubahan dimulai sejak zaman kolonialisme yang ditandai dengan dibangunnya Jalan Daendels atau Jalan Pos (Post Weg) yang terbentang mulai Anyer di Banten hingga Panarukan, Jawa Timur. Selain itu, pembangunan rel kereta api sepanjang Sumatera dan Jawa, turut mengubah pola transportasi. Sejak itu orientasi pembangunan tempat tinggal, perkantoran, perdagangan, dan pendidikan, berubah. Menjadikan jalan sebagai halaman depan. Dengan kata lain, menjadikan sungai sebagai halaman belakang. Kondisi jalan raya senantiasa diperhatikan secara rutin dengan dana yang melimpah. Akan tetapi, sungai hanya sesekali ditengok, bahkan “diwaspadai” menjelang dan ketika musim hujan. Perubahan pola hidup terus dilanjutkan dengan

perubahan pola pikir masyarakat dan diikuti pola kebijakan pemerintah. Semakin lama kita terlena menjadikan jalan sebagai prioritas pembangunan dan meninggalkan sungai. Sungai identik dengan tempat sampah terpanjang; tempat membuang limbah industri baik skala rumah maupun industri. Sehingga, yang kita dapati sekarang adalah kerusakan ekosistem akibat pencemaran. Hilangnya makhluk hidup yang dulu banyak terdapat di sungai adalah indikasi. Dulu dengan mudah kita dapati ikan mas, tawes, gurami, sidat, dan lain-lain di sungai. Sekarang mereka menghilang entah ke mana. Kondisi akan semakin parah jika di sebuah sungai hanya kita temukan ikan sapu-sapu karena ikan tersebut merupakan ikan yang paling tahan dengan polusi skala tinggi. Bertambahnya jumlah penduduk diikuti pula dengan bertambahnya jumlah sampah yang dibuang ke sungai. Sudah jamak bila kita temukan berbagai jenis sampah plastik, besi, kain, dan kaca, di sepanjang aliran sungai. Bila tidak segara dilakukan sosialisasi terkait dampak sampah di sungai, bukan tidak mungkin sungai-

sungai di Banyuwangi tidak ubahnya toko mebel. Kasur, lemari, meja, dan kursi rusak, akan dijumpai di sungai. Hal itu harus segera kita cegah.

Mencari Solusi Hari Minggu 26 Februari 2015 Banyuwangi mengadakan Festival Kali Bersih. Bukan hanya pemerintah Banyuwangi yang terlibat dalam festival itu. TNI, Polri, pelajar, pegawai swasta, dan mahasiswa, terjun ke sungai untuk membersihkan sungai. Kegiatan itu merupakan langkah awal menyadarkan masyarakat agar menyentuh bahkan berada di tengah sungai; yang mungkin dalam keseharian menengok pun tidak. Paling penting adalah menumbuhkan rasa memiliki “melu handarbeni” sungai. Pernah juga diadakan acara Susur Sungai yang juga melibatkan berbagai elemen masyarakat. Kegiatan tersebut diikuti wawancara mengenai pandangan dan perilaku masyarakat terhadap sungai. Terdapat juga acara melepas ribuan bibit ikan (restocking), terutama ikan asli Indonesia sebagai upaya menambah keanekaragaman hayati. Di Jawa Pos Radar Banyuwangi edisi Raba 27 April 2015 bupati menyampai-

kan bahwa festival adalah kegembiraan. Kita sepakat bahwa acara bersih-bersih harus disertai rasa gembira, bukan keterpaksaan karena sungai milik kita. Hal menarik lain disampaikan oleh rektor Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) bahwa manusia bisa hidup tanpa alat teknologi tinggi, tanpa sarana canggih, bahkan dalam jangka waktu tertentu tanpa makanan. Tetapi, manusia dan makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa air. Di sisi lain manusia belum mampu menciptakan air. Sudah saatnya kita berubah dalam memandang fungsi sungai. Diikuti dengan perubahan pola hidup, niscaya kita segara mengembalikan sungai menjadi bagian penting dalam hidup kita. Kita wajib menjaga hutan sebagai daerah tangkapan air (cathment area), di hulu pohon harus selalu ditambah demi menjaga kuantitas dan kualitas air. Di kota dan di kampung perlu penyadaran terhadap masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai, terutama sampah anorganik. Selain itu, secara berkesinambungan masyarakat diajak menanam pohon, membuat sumur resapan, dan lubang biopori. *) Ketua PSLH UNTAG Banyuwangi.

5 0 B E SA R T A H A P T I GA C A L O N BUPA TI IDOL 2 01 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Michael Edy Heriyanto Eko Susilo Nur Hidayat Abdullah Azwar Anas Ficky Septalinda Munib Syafa’at Toni Hartono Angka Wijaya Guntur Priambodo Achmad Musta’in

856 771 312 248 224 184 168 115 115

10 11 12 13 14 15 16 17 18

Rindar Suhardiyansah Basuki Rahmat Ayub Hidayat Neni Viantin Diyah Martiva Anton Sunartono Umi Kulsum Arvy Rizaldi Fadjar Isnaini Agus Dani T

98 88 71 65 64 54 48 45 32

19 20 21 22 23 24 25 26

Mandiri Ratu Warang Agung28 Mufti Anam 22 Waridjan 15 dr. Faida 11 Agus Edy Riyanto 11 Teguh Sumarno 6 Nurmansyah 6 Heru Pratista 5

27 28 29 30 31 32 33 34

Ikhwan Arief Agung Mulyana Syukran Makmun Hidayat Ipung Purwadi Qutbi Sunarko Wijaya Soekardjo Wiwik Pudjiati Joni Subagyo

5 5 5 3 3 2 2 1

35 36 37 38 39 40 41 42

Satiyem Juliesetyo Puji Rahayu Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agus Tarmidi Ali Sodiqin Bambang Purwanto Bambang Surtiyono

1 1 0 0 0 0 0 0

43 44 45 46 47 48 49 50

Joko Santoso Masykur Ali Samsudin Adlawi Sri Utami Faktuningsih Sugihartoyo Taufik Hidayat Yusuf Widyatmoko Zaenal Arifin Salam

AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP III (30 BESAR).

0 0 0 0 0 0 0 0


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

BERITA UTAMA

Sabtu 9 Mei 2015

39

Berhak Mengenakan Yellow Jersey n POULY... Sambungan dari Hal 29

Tanjakan menuju Gunung Ijen itu dikenal sebagai salah satu yang paling ekstrem di Asia melampaui tanjakan di Genting Highland dalam Tour de Langkawi, Malaysia, yang berada di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut. Pada perhelatan ITdBI tahun lalu Peter Pouly juga menjadi yang tercepat di tanjakan kaki Gunung Ijen tersebut. Hal itulah yang mengantarkan dia menjadi jawara lantaran pada etape terakhir, catatan waktunya tidak terkejar pembalap lain. Sementara itu, pada balapan kemarin, Pouly unggul jauh atas pembalap lain. Etape sejauh 123,5 kilometer (Km) dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Muncar dan finis di Paltuding, Ijen, itu dia tempuh dengan waktu 3 jam, 46 menit, dan 52 detik. Pouly leading 1 menit 35 detik atas pembalap peraih posisi kedua, yakni Daniel Whitehouse, asal Team Ukyo Jepang. Posisi ketiga ditempati juara etape II, yakni Benjamin Prades Reverter asal tim Matrix Power Tag Jepang. Prades tertinggal 3 menit 20 detik dibandingkan Pouly. Kemenangan pada etape ketiga kemarin sontak mengantarkan Pouly sebagai jawara individual general classification dengan total catatan waktu 11 jam, 16 menit, dan 42 detik. Artinya, pada balapan etape keempat hari ini (9/5) dia akan mengenakan yellow jersey. Jersey kuning sebagai tanda pembalap peraih catatan waktu terbaik itu sukses dia rebut dari pembalap asal HKSI Pro

Cycling Team, King Lok Cheung. Sebelumnya, Cheung meraih yellow jersey setelah finis terdepan pada etape pertama Rabu lalu (6/5) dan berhasil mempertahankannya pada etape kedua, meski hanya finis keempat pada balapan yang digeber Kamis (7/5). Kepada wartawan, Pouly mengaku persaingan menjadi jawara ITdBI 2015 sangat berat. Menurut dia, meski sejumlah pembalap Iran yang tahun lalu menjadi pesaing yang cukup sulit dikalahkan tidak ikut ambil bagian pada ITdBI tahun ini, persaingan tetap berat. Pouly menambahkan, lantaran persaingan cukup berat, dia menerapkan taktik cepat, pelan, cepat, pelan, dan cepat hingga finis. “Saya sangat senang balapan di Banyuwangi. Saya berharap bisa datang setiap tahun,” kata dia. (sgt/c1/aif)

GALIH COKRO/RABA

ADU CEPAT: Rombongan besar pembalap melintas di jalan raya Srono kemarin.

Mampu Memberikan Kebahagiaan Sendiri Kemenangan Berkat Dukungan Tim n RAYAKAN... Sambungan dari Hal 29

Mancal sepeda itu diikuti seluruh anggota Banyuwangi Road Cycling

Community (BRCC) asal seantero Bumi Blambangan. Pria yang juga kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi itu mengatakan, merayakan ultah

bersama anggota komunitas sepeda itu mampu memberikan kebahagiaan tersendiri. “Di luar tugas kedinasan, kita sering kumpul teman-teman komuni-

tas. Karena itu, selain merayakan bersama keluarga, ada kebahagiaan tersendiri merayakan ultah bersama teman-teman komunitas tersebut,” ujarnya. (sgt/c1/aif)

Terbang Rendah di Atas Langit Gambiran n TERBANG... Sambungan dari Hal 29

Pria berpangkat AKP itu adalah Aldiyanto. Dia adalah pilot helikopter yang sejak Kamis lalu (6/5) berada di Banyuwangi. Aldiyanto tidak sendirian membawa helikopter untuk pengamanan ITdBI tersebut. Dia ditemani seorang kopilot dan tiga kru mekanik. ”Kami berangkat dari polda pada Kamis. Tugas kami mengamankan jalannya even balap sepeda lewat udara. Sehari kami terbang dua kali mengitari langit Banyuwangi. Mulai start sampai finis kita pantau,” jelas Aldiyanto didampingi perwira dari Polres Banyuwangi AKP Watiyo kepada JP-RaBa. Pada etape kedua kemarin (7/5) Aldiyanto mengajak fotografer Jawa Pos Radar Banyuwangi Galih Cokro dan seorang petugas dari Dishubkominfo untuk ikut dalam penerbangan selama setengah jam di udara. Kasatpolair Banyuwangi AKP Bahrul Anam juga ikut dalam penerbangan singkat tersebut. Berkat bantuan heli polda itu, Jawa Pos Radar Banyuwangi mampu mengambil gambar cukup bagus berupa iring-iringan pembalap saat melintas di GambiranBangorejo. ”Rasanya mau mun-

tah. Di dalam sumuk karena tidak ada AC. Untuk mengambil gambar kita harus bawa lensa kamera 80-400 mm,” aku Galih. Dia mengaku sangat berkesan dengan memotret balapan sembari naik helikopter. Yang paling terkesan adalah saat heli berada di atas udara di daerah Gambiran. Bapak satu anak itu sempat kaget dengan manuver heli di udara. ”Helinya tiba-tiba bermanuver ke bawah, saya sempat kaget dan agak sedikit takut,” tutur Galih. Manuver yang dilakukan Aldiyanto berawal saat dia bertanya kepada AKP Bahrul Anam yang sudah terbiasa berpatroli di laut. ”Apakah Pak Bahrul sudah terbiasa berpatroli di udara,” tanya Aldiyanto kepada Bahrul. Belum sempat pertanyaan itu dijawab, tiba-tiba heli bermanuver ke bawah. Ketiga penumpang baru itu kaget bukan main. ”Pilotnya sengaja ngerjain saya dan Pak Bahrul. Perut saya langsung mual,” kata Galih. AKP Aldiyanto menuturkan, tugas dan fungsi heli yang dipilotinya bersama kopilot AKP Istiyawan selama even balapan ITBdI berlangsung itu sebagai pengontrol petugas kepolisian yang mengawal para pembalap di sepanjang rute balapan. ”Jarak mobil patroli yang ada di depan maupun

belakang pembalap tidak boleh terlalu jauh dan tidak boleh terlalu dekat. Tugas kita selain patroli ya mengontrol kepolisian Polres Banyuwangi yang patroli di bawah,” kata Aldiyanto. Selama patroli di Banyuwangi saat ITdBI berlangsung, heli tersebut selalu terbang di ketinggian 500 kaki. Sementara itu, kecepatan heli selama patroli harus berada pada kecepatan 40 knot. ”Posisi heli juga harus ada di kanan-kiri pembalap. Tidak boleh di atasnya. Kita harus berjalan pelan mendampingi para pembalap,” tutur pilot kelahiran Magelang itu. Kapten Pilot Polisi Udara Mabes Polri yang di-BKO-kan ke Polda Jatim itu menuturkan, biasanya heli yang dia piloti digunakan patroli udara, khususnya di wilayah udara Jawa Timur. Selain itu, heli tersebut juga biasa digunakan sebagai alat transportasi Kapolda Jatim yang akan pergi ke luar daerah. ”Heli ini pernah juga digunakan untuk keperluan SAR dan mengantar Muspida dan Gubernur Jatim. Di Indonesia ada sekitar 50 lebih heli seperti ini,” tutur Aldiyanto. Untuk keperluan patroli di udara selama even balapan ITBdI berlangsung, ternyata heli tersebut

menghabiskan bahan bakar yang tidak sedikit. Setiap satu jam helikopter bermesin ganda tersebut bisa menghabiskan 300 liter bahan bakar. ”Kita menghitungnya per jam. Etape hari ini (kemarin) patroli berlangsung selama dua jam lebih. Berarti habis sekitar 600 liter avtur,” jelas perwira polisi berusia 37 tahun itu. Kabag Ops Polres Banyuwangi, Kompol Sujarwo menuturkan, kehadiran helikopter dari Polda Jatim tersebut memang bertujuan mem-back up keamanan ITdBI. Helikopter tersebut bergerak di udara mengikuti para pembalap di sepanjang rute balapan yang sudah ditentukan. ”Datangnya tanggal 6 Mei kemarin. Sampai ITdBI selesai helikopter ini masih terus di Banyuwangi,” tuturnya. Heli jenis Bolcow-105 atau NBO-105 buatan PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) milik Kepolisian Negara Republik Indonesia ini memang sejak beberapa hari lalu berada di Banyuwangi. Heli yang biasanya menjadi kendaraan patroli udara Polda Jatim itu sejak tanggal 6 Mei 2015 lalu selalu stand bay di Stadion Diponegoro. ”Tanggal 6 Mei 2015 pukul 09.00 sudah mendarat di Stadion Diponegoro,” tandas Sujarwo. (c1/aif)

n ETAPE... Sambungan dari Hal 29

Dari RTH Bajulmati pembalap akan beradu cepat menuju arah selatan melewati Watudodol, Pelindo, Tanjung Wangi, ASDP Ketapang, Sukowidi, hingga Jalan Basuki Rahmat. Selanjutnya, lurus ke arah selatan melewati depan Masjid Agung Baiturrahman menuju Simpang Lima. Dari Simpang Lima lurus melewati SMPN 1 Banyuwangi, kantor bupati Banyuwangi hingga ke pertigaan kantor DPRD. Dari pertigaan DPRD belok ke arah Timur melewati Jalan Brigjen Katamso sampai traffic light BNI 46 lalu belok ke kiri menuju Jl. Kolonel Sugiono ke arah utara. Sampai traffic light Paldam belok ke kiri menuju Jl. Wahid Hasyim hingga Simpang Lima, Jl. dr Soetomo, menuju Jl. Wahidin Sudiro Husodo sampai traffic light Pegadaian. Pembalap akan mengulang lap tersebut sebanyak 12 kali. Setelah dari traffic light Pegadaian belok kiri melewati Jalan Kartini sampai pertigaan depan PLN. Selanjutnya belok kiri melewati Jl. Banterang sampai Taman Sri Tanjung, setelah pendapa

belok kiri menuju depan Masjid Agung Baiturrahman, Jl. PB. Sudirman-Jl. A. Yani, sampai pertigaan DPRD belok ke kiri mengikuti lap sebelumnya. ”Lintasan kota-kota sampai dua belas kali putaran,” tandas Chairman ITdBI Guntur Priambodo. Sementara itu, kemenangan besar yang diraih Peter Pouly pada etape ketiga kemarin membuat pembalap berusia 37 tahun tersebut nyaris dipastikan menjuarai klasemen umum (general classification). Lantaran catatan waktunya unggul jauh atas pembalap peringkat kedua, Benjamin Predes Reverter, yakni 2 menit 56 detik. Di etape pamungkas dengan rute yang cenderung datar hari ini, catatan waktu tersebut sangat sulit dikejar. Di rute mendatar, jarak antar pembalap sangat rapat. Selisih waktu antara rombongan terdepan dan rombongan diprediksi hanya hitungan detik. Berdasar kalkulasi tersebut, Pouly hanya butuh finis bersama rombongan besar untuk memastikan gelar jawara ITdBI secara back to back alias juara dua tahun berturut-turut. “Saya sangat gembira. Ini hasil yang luar bi-

asa bagi teman-teman setim. Saya bisa menjuarai etape ini karena dukungan mereka. Kami mendapat tambahan tenaga dari rider timnas Thailand (Twatchai Jiradechathum, Red). Dia melakukan tugasnya dengan baik,” kata Pouly. Dalam balapan kemarin, rekan satu tim Pouly terus memberi dukungan kepada pembalap asal Prancis tersebut. Mereka mengawal Pouly sepanjang rute flat. Tujuannya, Pouly tak perlu banyak mengeluarkan tenaga agar dia tetap perkasa di tanjakan Ijen. “Tanpa dukungan mereka, kemenangan ini tak akan bisa kami raih,” kata Pouly. Perlu diketahui, balapan ITdBI 2015 ini diikuti seratus pembalap dari 25 negara. Mereka bergabung dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri (termasuk continental team) dan 6 tim dalam negeri. Tim kontinental yang berkompetisi di ajang tersebut, antara lain Tabriz Shadari (Iran), Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite (Thailand), NSC (Malaysia), Pegasus Continental (Indonesia), dan Team 7 Eleven Road Bike Philippines (Filipina). (sgt/c1/aif)

Muncul 581 Unit Usaha Baru n REALISASI... Sambungan dari Hal 33

Sementara itu, nilai investasi yang tinggi tersebut juga diikuti jumlah unit usaha yang menanamkan modal di Kota Gandrung ini.

Tahun lalu Januari hingga Maret unit usaha mencapai 423 unit. Tahun ini mencapai 581 unit. Meningkatnya jumlah unit usaha itu mendorong terbukanya lapangan pekerjaan. Pada periode yang sama tahun lalu,

investasi hanya menyerap tenaga sebanyak 3.782 orang. Tahun ini penyerapan tenaga kerja menjadi 12.481 orang. “Penyerapan tenaga kerja terbanyak juga dari usaha dagang,” tambahnya. (cin/c1/afi)

Kontingen MFQ Berguru ke Surabaya Dibina Langsung Dr. Saiful Jalil dari UIN Sunan Ampel FREDY RIZKI/RABA

TERSEGEL: Naskah Unas SMP yang selesai dikerjakan sebelum dikirimkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

60 Siswa Tidak Ikut Unas BANYUWANGI - Dua siswa SMP masing-masing dari SMPN 2 Sempu dan SMP PGRI 2 Srono akan mengikuti ujian nasional (unas) susulan pada Senin (11/5) mendatang. Keduanya tidak mengikuti unas hari pertama dengan alasan sakit. Naskah soal unas untuk keduanya pun telah siap di mapolsek terdekat untuk didistribusikan di hari pelaksanaan. Soal bahasa Indonesia yang akan dikerjakan oleh kedua siswa itu dipastikan akan berbeda isinya seperti soal unas yang lain. Kasi SMP Dispendik Banyuwangi Sutikno mengatakan, meski hanya dua siswa, prosedur tidak akan berbeda dengan pelaksanaan unas reguler. “Meskipun satu atau dua soal, penanganannya sama dengan soal satu sekolah,” kata Sutikno. Diungkapkan, jumlah siswa yang dinyatakan drop out (DO) dalam Unas SMP 2015 bertambah menjadi 61 siswa setelah seorang, di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 60 lainnya memiliki alasan bermacam-macam, seperti menikah atau ikut berpindah dengan orang tuanya. Sama seperti prosedur pengunduran diri unas SMA, siswa yang DO itu juga menandatangani pernyataan kesediaan jika tidak lulus akibat tidak mengikuti unas. Sementara itu, tahun lalu peserta unas SMP mencapai 15.738 siswa. Tahun ini jumlahnya bertambah menjadi 16.872 siswa. Bertambahnya 1.134 siswa tersebut, menurut Sutikno, karena sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilakukan secara online. “Jika melihat datanya, banyak pendaftar dari luar kota. Jadi, jumlahnya cukup menambah jumlah siswa SMP,” terangnya. (fre/c1/aif)

BANYUWANGI - Target juara yang diusung kontingen Banyuwangi dalam MTQ Jatim ke-26 tanggal 24-30 Mei 2015 mendatang tampaknya tidak main-main. Belum lama ini tiga peserta perempuan musabaqah fahmil Quran (MFQ) dari Banyuwangi digembleng langsung di UIN Sunan Ampel, Surabaya. Musabaqah fahmil Quran adalah lomba pemahaman atau pendalaman Alquran dengan penekanan pada pengungkapan ilmu Alquran dan pemahaman kandungan ayat dalam bentuk cerdas cermat. Sekretaris Panitia Pemusatan Latihan Kafilah Banyuwangi Samsul Huda mengatakan, tiga peserta dari Banyuwangi itu mengikuti pembinaan di Surabaya sejak tanggal 25 hingga 26 April 2015 lalu. Peserta yang mengikuti pembinaan di Surabaya tersebut mendapatkan beberapa ilmu baru yang belum pernah mereka dapatkan. ”Di sana kita diajarkan tartil Quran, quhmul Quran, fiqih, tajwid, faroid, kandungan Alquran tematik dan terjemahan bahasa Arab dan Inggris,” kata Samsul. Pengiriman kontingen Banyuwangi ke UIN Sunan Ampel Surabaya baru per-

ISTIMEWA

BIMBINGAN: Peserta kategori musabaqah fahmil Quran Banyuwangi dibina di UIN Sunan Ampel Surabaya bersama kontingen kabupaten lain.

tama kali dilakukan. Tahun sebelumnya para peserta MHQ tidak pernah dikirimkan ke UIN Sunan Ampel seperti kabupaten lain. ”Bersyukur tahun ini peserta bisa digembleng di sana. Kita mendapatkan ilmu baru yaitu tafsir bahasa Inggris yang sebelumnya kita belum pernah belajar tentang itu,” tuturnya. Tiga peserta yang mengikuti pembinaan di Surabaya tersebut adalah para pelajar dari Madrasah Blokagung, Tegalsari dan MAN Pesanggaran. Dengan mengikuti pembinaan langsung kepada Dr. Saiful Jalil di UIN Sunan Ampel diharapkan bisa bersaing dengan kontingen dari kabupaten lain. ”Melihat dari perlombaan MTQ tahun sebelumnya kontingen kita masih ketinggalan dari kabupaten lain. Mudah-mudahan sete-

lah dibina di Surabaya bisa bersaing dengan kabupaten lain dan juara ada di tangan kita,” harap Samsul. ekadar tahu, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Jawa Timur ke-26 yang digelar 24-30 Mei akan berlangsung di Banyuwangi. Semua persiapan mulai menyambut para tamu hingga pembukaan dan pelaksanaan terus dimatangkan Pemkab Banyuwangi. Kabag Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Pemkab Banyuwangi, Drs. H. Nurul Holili menjelaskan, tahun ini Banyuwangi menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ ke-26. MTQ tersebut akan diikuti kafilah dari 38 kota/kabupaten di Jatim. Kafilah yang akan berlaga di MTQ itu mencapai ratusan. Untuk mempersiapkan even akbar itu,

panitia sudah menyediakan 11 lokasi, yaitu GOR Tawang Alun, Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Gedung Wanita Paramitha Kencana, aula Stikes, aula SMKN 1 Banyuwangi, aula SMKN 1 Glagah, Aula Untag 1945, aula Korpri, aula Uniba, aula SDN Model, aula Dinas Pendidikan, dan aula Kemenag Banyuwangi. MTQ tahun ini akan melombakan 10 kategori, yakni musabaqah syarhil qur’an, MTQ golongan remaja dan tunanetra, MHQ 30 juz dan tafsir bahasa Arab, musabaqah karya tulis ilmiah Alquran, MHQ 1 juz tilawah, dan MHQ 5 juz tilawah. ”Ada juga MKQ lomba kaligrafi Alquran, tafsir bahasa Indonesia dan Inggris, tilawah anak dan tartil, MHQ 10 juz dan MHQ 20 juz, dan qiraat sab’ah,” papar Cholili. (tfs/c1/aif)


ROAD TO

27 64

PORPROV JATIM V

HARII LAGI

BANYUWANGI

6-13 JUNI 2015

T I M P E L I P UT

40

Ali Nurfatoni

Galih Cokro

Sigit H.

Shulhan Hadi

Chien Julien

Dedy J.

Ferdiansyah

Niklaas A.

Jawa Pos

Fredy Rizki

Sabtu 9 Mei 2015

Sirkuit BMX Dipasang Paving MUNCAR - Pembangunan Sirkuit BMX di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, terus dikebut Pemkab Banyuwangi. Setelah tuntas menyelesaikan pembangunan ruang sekretariat, kini mempercantik arena sirkuit Porprov V tersebut dengan memasang paving. Pemasangan paving itu di bagian tikungan sirkuit. Ada dua tikungan besar dan satu tikungan kecil. “Luasnya itu ada sekitar 600 meteran yang terpasang paving,” ujar Bambang, 54, salah seorang pekerja. Pemasangan paving yang sudah dilaksanakan sejak sepekan terakhir lalu, itu sudah menyelesaikan di dua tikungan. Sehingga, kini tinggal satu tikungan lagi yang masih terus dikebut pengerjaannya. “Target harus tuntas sebelum pertengahan bulan Mei ini,” katanya. Menurut Bambang, untuk pemasangan paving di lintasan sirkuit ini dinilai sulit. Sebab, medannya berbentuk menikung dan miring. “Butuh waktu dan kesabaran selama memasang paving ini,” cetusnya. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng hingga kemarin (9/5), tujuh pekerja tengah sibuk menyelesaikan pengerjaan proyek pavingisasi. Jalan masuk menuju arena sirkuit, juga telah rampung diaspal hot mix. Untuk kawasan di luar arena sirkuit BMX, masih tampak becek dan belum terpasang paving. Tumpukan gelondongan kayu kelapa, juga masih belum dibersihkan. “Tempat penonton berada di luar lintasan, tempatnya masih belum tersedia dan tertata,” tandasnya. (ddy/c1/abi)

DIKEBUT: Pekerja memasang paving di bagian tikungan sirkuit BMX, Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (8/5).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Jagoan FEBRI MUHAMMAD YUSUF

Mantap karena Dukungan Bunda MESKI baru pertama kali mengikuti kejuaraan tingkat provinsi, atlet silat Banyuwangi ini yakin bisa menjadi juara di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Sebab, siswa kelas dua di SMKN Ihya Ulumudin itu mendapat dukungan penuh sang bunda. “Amanat dari ibu tidak boleh takut dan tetap waspada,” ujar siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMKN Ihya Ulumudin, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, itu. Menurutnya, doa dari orang tua, terutama ibu adalah hal yang paling membuatnya percaya diri untuk mengikuti perhelatan ajang multi even ini. Latihan setiap hari tiada henti juga dilakukan oleh pria yang memiliki tinggi 178 centimeter ini. “Pagi sebelum sekolah saya memantapkan kekuatan fisik. Sore atau malam mematangkan teknik,” katanya. (cin/c1/bay) CHIN JULLIEN/RABA

TRET TET TET... Ayo kontingen Banyuwangi raih medali yang banyak. Semangat untuk Mas Rifo Rahmaniar, berlatih yang keras, semoga bisa menang di cabang taekwondo. Randi Hasan, SDN Model Banyuwangi 088115034xx Porprov sudah di depan mata, juara ada di genggaman kita,jangan sampai atlet2 Banyuwangi terlena, Suguhkan yang terbaik buat Banyuwangi. Sando Kushin

Banyuwangi dengan bangga menjadi tuan rumah Porprov Jatim V. Sebagai warga Bumi Blambangan, ayo sukseskan gawe besar ini.

Tulis dukungan Anda (max 100 karakter) melalui: Radar Banyuwangi 7EA7ECDC

@radarbwi 085232571587

Surabaya Terbanyak, Madiun Terkecil Atlet-Ofisial Porprov V Tembus 8.215 Orang

Hal itu memang cukup wajar. Sebab, tuan rumah tidak perlu mengikuti babak prakualifikasi. Artinya, semua atlet dari setiap cabang olahraga langsung terjun di putaran final dalam ajang dua tahunan tersebut. Namun demikian, meski tidak perlu mengikuti babak prakualifikasi, tapi jumlah atlet tuan rumah masih kalah dengan kontingen Surabaya. Bagaimana tidak, Kota Metropolitan itu sanggup menerjunkan atlet paling banyak pada Porprov di Banyuwangi. Jumlah atlet dan ofisial kontingen Surabaya mencapai total 680 orang. Rinciannya, 292 atlet putra dan 233 atlet putri. Ofisial mencapai 132 putra dan 23 putri. Dengan komposisi itu, maka kontingen ibu kota Jatim itu menjadi kandidat kuat untuk kembali mempertahankan juara umum. Yang mengejutkan, kontingen Madiun justru hanya sanggup meloloskan atlet terkecil. Padahal, Kota Brem itu menjadi tuan rumah pada tahun 2013 lalu. Tapi, kini kontingen Madiun hanya mampu meloloskan 39 atlet dan 18 ofisial dalam arena pertandingan di Banyuwangi. Ketua bidang pembinaan dan prestasi KONI Banyuwangi, Ahmad Yani mengakui kontingen Surabaya tetap menjadi unggulan sebagai juara umum pada Porprov di Banyuwangi. “Memang Surabaya masih menjadi kandidat kuat,” katanya, kemarin. Dia menjelaskan, Surabaya memang sukses meloloskan atlet terbanyak dalam babak prakualifikasi. Selain itu, kontingen Surabaya tidak kekurangan atlet. ‘’Mereka memang favorit, maka dari itu, kita target realistis masuk lima besar,’’ tandasnya. Dia mengungkapkan, kuota atlet dan ofisial itu sudah final. Artinya, semua data itu sudah tidak ada perubahan. “Data itu sudah fixed yang dirilis KONI Jatim,” pungkasnya. (ton/c1/bay)

PEKAN Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun 2015 bakal menjadi ajang pertaruhan bagi Banyuwangi. Yang pasti, tuan rumah bertekad menyukseskan ajang multi even tersebut. Bukan hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga sukses prestasi. Misi ganda itu memang tidak mudah untuk diraih. Tapi, tuan rumah Banyuwangi tetap yakin jika target tersebut dapat terealisasi. Karena itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan perhelatan ajang tersebut terus dimatangkan. Ribuan atlet akan tumplek-blek di Banyuwangi untuk bersaing memperebutkan medali. Selain atlet, ofisial dari setiap kontingen juga akan merapat di Kota Penyu dalam even dua tahunan itu. Data terbaru menyebutkan, jika atlet dan ofisial dalam arena Porprov pada Juni mendatang itu mencapai 8.215 orang. Rinciannya, sebanyak 6.180 atlet masingmasing 3.829 atlet putra dan 2.351 putri. Selain itu, ada 2.035 ofisial dengan rincian masingmasing 1.860 ofisial putra dan 175 ofisial putri. Kontingen tuan rumah Banyuwangi menurunkan atlet terbaik di setiap cabang olahraga. Rinciannya, 251 atlet putra dan 157 atlet putri. Sedangkan, ofisial tuan rumah mencapai 74 ofisial putra dan 7 ofisial putri . Total atlet dan ofisial kontingen Banyuwangi adalah 489 orang. Dengan data itu, kontingen Banyuwangi memecah rekor dengan jumlah atlet yang melimpah selama mengikuti ajang serupa tiga edisi sebelumnya. Sebab, selama tiga edisi sebelumnya, jumlah atlet yang berlaga pada putaran final paling mentok hanya sekitar 200 atlet dan ofisial.

REKAPITULASI KONTINGEN PORPROV JAWA TIMUR V - 2015 BANYUWANGI OFFICIAL

ATLET 01. Kota Batu 02. Kab Bojonegoro 03. Kab Bangkalan 04. Kota Blitar 05. Kab Blitar 06. Kab Bondowoso 07. Kab Banyuwangi 08. Kab Gresik 09. Kab Jember 10. Kab Jombang 11. Kota Kediri 12. Kab Kediri 13. Kab Lamongan 14. Kab Lumajang 15. Kab Magetan 16. Kota Madiun 17. Kab Madiun 18. Kota Mojokerto 19. Kab Mojokerto 20. Kota Malang 21. Kab Malang 22. Kab Nganjuk 23. Kab Ngawi 24. Kota Pasuruan 25. Kab Pasuruan 26. Kab Pacitan 27. Kab Pamekasan 28. Kab Ponorogo 29. Kota Probolinggo 30. Kab Probolinggo 31. Kab Sampang 32. Kab Sidoarjo 33. Kab Situbondo 34. Kota Surabaya 35. Kab Sumenep 36. Kab Tuban 37. Kab Trenggalek 38. Kab Tulungagung

T O T A L

L

P

L

P

TOTAL

106 54 54 81 130 51 251 145 146 106 151 83 115 59 55 94 26 44 89 226 207 98 57 92 104 43 78 73 61 92 53 180 37 292 69 68 40 119

47 42 25 31 79 13 157 96 81 66 104 32 51 46 25 77 13 32 58 160 136 56 27 86 65 15 32 69 38 44 26 120 12 233 32 20 26 79

37 28 23 35 61 27 74 77 65 49 72 37 62 31 29 58 17 44 38 95 101 46 32 54 55 19 50 48 39 38 29 82 20 132 32 28 29 67

5 1 2 1 5 3 7 9 8 3 8 2 2 5 2 8 1 3 2 12 9 3 4 12 3 0 2 3 8 5 0 5 1 23 0 1 1 6

195 125 104 148 275 94 489 327 300 224 335 154 230 141 111 237 57 123 187 493 453 203 120 244 227 77 162 193 146 179 108 387 70 680 133 117 96 271

3829

2351

1860

175

8215

Patok Target Tinggi, Hoki Tambah Porsi Latihan CABANG Hoki merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Karena itu, cabang Hoki Banyuwangi akan tampil ngotot dan meraih medali dalam ajang multi even tersebut. Sekadar tahu, cabang hoki Banyuwangi memang baru berdiri. Tapi, cabang hoki di bawah arahan Rudy Susanto ini tetap mengusung target tinggi dalam ajang dua tahunan tersebut. ‘’Kita tetap target,’’ tegas ketua Federasi Hoki Indonesia (FHI) Banyuwangi, Rudy Susanto, kemarin (8/5). Menurut dia, para atlet terus digenjot

latihan secara kontinu. Bahkan, dalam menghadapi ajang multi even, para atlet menambah porsi latihan. ‘’Latihan rutin empat hari sekali dalam seminggu itu di lakukan untuk menunjang bobot kualitas pemain,” tandasnya. Yang pasti, cabang hoki Banyuwangi ingin tampil mengejutkan dalam perhelatan olahraga paling akbar di Jatim itu. Paling tidak, dengan prestasi, cabang hoki Banyuwangi akan semakin besar. ‘’Walaupun hoki di Banyuwangi baru

Didukung Oleh: KONI

JAWA TIMUR

KONI

BANYUWANGI

dikenal, tapi kami ingin memberikan yang terbaik untuk Banyuwangi,’’ tekadnya penuh keyakinan. Dalam ajang multi even itu, masih kata Rudy, cabang Hoki Banyuwangi akan menurunkan skuad terbaik. Cabang Hoki Banyuwangi akan tampil di kelas indoor putra- putri dan kelas outdoor putra-putri. ‘’Anak-anak akan berusaha keras mengalahkan lawanlawannya,’’ pungkasnya. Sekadar tahu, cabang hoki Banyuwangi memang baru berdiri. Meski begitu, skuad hoki

Banyuwangi tampil meyakinkan dalam Kejurprov di Malang tahun 2014 lalu. Saat itu, kontingen Banyuwangi meraih medali perunggu. Hanya saja, saat itu induk organisasi Hoki Banyuwangi belum resmi terbentuk. Tapi, skuad yang turun hanya atas nama Banyuwangi. Nah, skuad yang ada sampai saat ini masih dipertahankan untuk menghadapi Porprov di Banyuwangi. Mengenai venue, ada dua arena pertandingan yang disiapkan. Cabang hoki outdoor akan dipertandingkan Stadion Jajag, Kecamatan Gambiran, dan arena outdoor akan berlaga di Cluring. (ton/c1/bay)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.