Radar Banyuwangi | 9 November 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 9 NOVEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Jadi Pelayan Orang Kaya Hati AKHIRNYA, saya pun mengucapkan apa yang sering dikatakan orang ketika menerima amanat: inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Kalimat itu saya ucapkan Sabtu kemarin, di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Di hadapan para pengurus Unit Pengumpul Zakat (dulu Baznas kecamatan) se-Banyuwangi. Dalam

rapat koordinasi (rakor) pengelolaan zakat di Kota The Sunrise of Java. Itu kali kedua saya mengucapkannya. Kali pertama kalimat indah itu saya ucapkan di kantor Kemenag Banyuwangi. Kira-kira sebulan silam. Ketika rapat pemilihan Ketua Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Banyuwangi. Setelah empat komisioner Baznas

MAN

NAHNU

Oleh SAMSUDIN ADLAWI 38

yang lain secara bergiliran ‘memaksa’ saya untuk menerima amanat sebagai ketua. Saya jadi tidak berkutik. Apalagi, Kepala Kemenag Banyuwangi, H. Santoso, selaku pimpinan rapat sengaja memberi kesempatan bicara paling akhir kepada saya. Apa boleh buat. Saya menyatakan siap menjalankan amanat yang cukup berat itu. Toh saya

tidak memimpin sendirian. Ada empat orang hebat yang mendampingi saya menakhodai Baznas. Yakni: Drs. H. Sumiran Al Muhtad (Wakil Ketua I), H. Herman Suyitno M.Pd.I (Wakil Ketua II), Tommy Anwar S.HI. M.Pd.I, (Wakil Ketua III), dan Lukman Hakim M.HI. (Wakil Ketua IV) ■ Baca Jadi...Hal 39

Mahasiswi Digilir Empat Pemuda

10 Eksekutif

Perempuan Taklukkan Ijen BANYUWANGI – Keindahan Gunung Ijen menarik minat sepuluh eksekutif perempuan menaklukkan gunung setinggi 2.443 meter di atas permukaan laut itu. Para perempuan dengan rentan usia 28 tahun sampai 65 tahun itu pun rela jauh-jauh datang dari Jakarta ke Bumi Blambangan untuk menikmati keindahan gunung yang tersohor dengan fenomena blue fire yang memesona tersebut kemarin (9/11). Managing Director Rappler Indonesia, Uni Lubis mengatakan, sedianya dia bersama sembilan rekannya ingin mengibarkan bendera merah putih di Ijen pada Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus lalu. Tetapi karena kala itu Bandara Blimbingsari sering ditutup, baru kali ini kami merealisasikan rencana ke Ijen. “Kebetulan saat ini (kemarin) berdekatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November,” ujarnya. Uni menambahkan, semangat dirinya dan sembilan rekannya untuk mengunjungi Gunung Ijen sangat besar ■

■ Dipaksa Tenggak Miras Oplosan, Diperkosa di Kamar Kos-kosan BANYUWANGI - Seorang mahasiswi berusia 21 tahun diperkosa secara bergilir oleh empat pemuda, Jumat kemarin (7/11). Aksi pemerkosaan ini dilakukan di kamar kos pacar korban. Tragisnya, sebelum digilir empat pemuda, korban dipaksa menenggak minuman keras (miras) oplosan. Korban pun langsung pingsan di atas ranjang. Peristiwa memilukan ini me-

Baca 10 Eksekutif...Hal 39 ISTIMEWA

INGIN KEMBALI MENDAKI: Sepuluh perempuan lintas profesi mengibarkan bendera merah-putih di puncak Gunung Ijen kemarin.

nimpa PVJ, 21, mahasiswi asal Perum Griya Giri Mulya, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Beruntung, tak seberapa lama pelaku langsung dibekuk oleh unit Reskrim Polsekta Banyuwangi. “Empat pelaku sudah kita amankan. Mereka langsung kita jebloskan ke ruang tahanan polsek,’’ tegas Kapolsekta Banyuwangi I Ketut Redana dihubungi tadi malam ■ Baca Mahasiswi...Hal 39

Kisah Pilu Mahasiswi Korban Perkosaan

BAGAIMANA INI...

Jumat (7/11) pukul 12.00, PVJ berada di kamar kos-kosan kekasihnya di lingkungan Gentengan, dekat RSUD Blambangan

1

2 Datanglah Sugeng dan Sugiono ke kosan tersebut. Dua pemuda itu pura-pura minta air putih dan pinjam charge ponsel

RENDRA KURNIA/RABA

BELUM MENGALIR: Fasilitas kran air siap minum di Taman Blambangan ini belum bisa difungsikan.

Fountain Drinking Belum Berfungsi

Tanpa curiga, korban melayani permintaan air dan pinjam charge tersebut. Keduanya lantas pergi lalu datang lagi

3

BANYUWANGI – Fasilitas kran air layak minum di tiga titik Ruang Terbuka Hijau (RTH) Banyuwangi sudah lama selesai dibangun. Sayang, hingga kini fasilitas fountain drinking tersebut masih belum dapat difungsikan ■ Baca Fountain...Hal 39

KUCUR

NGOPAI

ABDUL KHALIK

Terkejut Pesatnya Bisnis Perumahan PERKEMBANGAN perumahan di Banyuwangi tergolong menjanjikan. Kondisi ini diakui oleh Abdul Khalik, 52, Sub Brand Head Bank BTN KCP Banyuwangi. Dia mengaku kaget dengan pesatnya bisnis pengembangan perumahan di Bumi Blambangan ■

Kedatangan kali kedua sembari membawa miras oplosan. Korban pun dipaksa minum hingga mabuk.

4

ISTIMEWA

INDUSTRI KREATIF : Anas menyampaikan gagasan pengembangan industri kreatif Dalam forum bisnis Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi) Jatim di Surabaya kemarin.

Janji Fasilitasi UMKM Go Online Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Pariwisata

SURABAYA - Calon Bupati Abdullah Azwar Anas berjanji melanjutkan pengembangan industri kreatif berbasis pariwisata yang dalam beberapa tahun terakhir tumbuh signifikan. Industri kreatif berbasis pariwisata bisa me-

5

Dalam kondisi tak sadar, korban digauli secara bergiliran. Kemudian datanglah Mulyono dan Alfian. Dua pemuda ini bergiliran memerkosa korban.

6

nyerap banyak tenaga kerja sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Menurut Anas, pengembangan pariwisata sejalan dengan sektor-sektor industri kreatif ■ Baca Janji...Hal 39

Jumat (7/11) korban menelepon AH, pacarnya. Berkat saran AH, korban mau mengungkap identitas pemerkosa. Sabtu (8/11), empat pelaku berhasil dibekuk Resmob Polsekta Banyuwangi REZA FAIRUZ/RABA

Baca Terkejut... Hal 39

Sepuluh eksekutif perempuan taklukkan Ijen Anda layak dapat bintang bonus belerang! DIAN EFFENDI/JP-RABA ISTIMEWA

AKRAB: Jajaran Dewan Pengurus Pusat LSAP Banyuwangi setelah prosesi pengukuhan dan pengesahan di Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi.

Kiprah LSAP Kembangkan Kearifan Lokal Banyuwangi

Cetak Calon Aktor Lewat Seni Akting Lembaga Seni Akting dan Perfilman (LSAP) Banyuwangi semakin eksis. Lembaga ini berupaya menggali, meneliti, mengangkat, serta menumbuhkembangkan segala potensi kearifan lokal yang selanjutnya didokumentasikan lewat film. http://www.radarbanyuwangi.co.id

Dicekoki miras, mahasiswi digilir empat pemuda Kalau yang ini pelakunya layak dirajam!

BUDAYA merupakan penjelmaan bangsa, dus sebagai upaya pemberperilaku serta kepribadian seseorang dayaan dalam kehidupan bermasyabahkan suatu daerah dan bangsa. rakat, berbangsa dan bernegara. Hal itu selaras dengan amanah UU Sedangkan film sebagai medium yang No. 33/2009 Tentang Perfilman ■ paling efektif untuk mengeksplorasi Adilla Afandi Baca Cetak...Hal 39 karakteristik budaya suatu daerah atau email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

30

Jawa Pos

Senin 9 November 2015

Dua Pertarung Lolos PON Jabar ISTIMEWA

BEDA NASIB: Tim bola basket putra meraih juara. Sedangkan tim putri hanya finis di posisi runner up.

Basket Nyaris Kawinkan Gelar Juara BANYUWANGI – Tim bola basket Banyuwangi tampaknya mulai bangkit. Hal itu menyusul hasil yang menggembirakan dalam kejuaraan wilayah (Kejurwil) KU-16 di Jember yang berakhir kemarin. Dalam ajang itu, tim bola basket putra justru tampil meyakinkan dengan meraih hasil terbaik. Mereka sanggup menjadi juara dalam ajang tahunan itu. Yang menarik, kemenangan itu diraih setelah mempermalukan tuan rumah Jember. Skor akhir 68-63 untuk kemenangan tim Lare Oseng. Pada bagian lain, tim bola

basket putri Banyuwangi memiliki kans untuk mengikuti jejak tim bola basket putra. Betapa tidak, mereka juga menembus partai puncak dalam ajang tersebut. Tapi, tim bola basket putri dipaksa menyerah saat menghadapi Jember dengan skor tipis 5557. Kekalahan itu membuat tim bola basket putri harus berada di posisi runner up. Capaian itu dianggap sebagai titik balik prestasi yang dicapai tim bola basket Banyuwangi selama ini. Pada Pekan Olahraga Provinsi (Por-

prov) Jatim V Juni lalu, tuan rumah justru gagal meraih sekeping medali. Pengurus teras Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Banyuwangi, Cuntak mengatakan, jika ajang tersebut bisa menambah pelecut spirit dalam even berikutnya. ‘’Ini bisa jadi momen kebangkitan kita,’’ ungkapnya, kemarin. Padahal, tim yang berangkat minus sejumlah pilar. Salah satunya absennya sejumlah bintang yang digadang-gadang bisa bersinar di level senior. ‘’Tapi, gara-gara

tidak boleh sama pihak sekolah, sebagian pemain bintang kita tidak main,’’ jelasnya. Sebagian bintang itu tercatat sebagai tim bola basket putri. Akibatnya, tim bola basket putri Banyuwangi akhirnya gagal meraih juara setelah kalah di partai final. ‘’Tapi, juara kedua putri patut kita syukuri bersama,’’ tukas Bendahara Perbasi Banyuwangi itu. Dengan capaian itu, maka tim basket putra-putri Banyuwangi otomatis tampil dalam Championship Series yang digelar pada tanggal 24-30 November di Tulungagung. (ton/als)

BANYUWANGI – Para atlet dari cabang olahraga (cabor) Tarung Derajat Banyuwangi mulai menapak jalur di level nasional. Hal itu menyusul kesuksesan dua petarung Kota Gandrung menembus skuad Pra-PON Jatim. Kedua petarung itu adalah Siti Rofiqoh kelas 49,1-54 kg, dan Aulia Nurdini yang berlaga di kelas 58,1-62 kg. Mereka memastikan tiket lolos ke PON Jabar tahun 2015 dalam serangkaian seleksi ketat dalam pemusatan latihan daerah (puslatda) Jatim. Keberhasilan mereka dalam menembus skuad Pra-PON Jatim patut diapresiasi. Sebab, mereka telah mencatatkan sejarah hebat bagi perkembangan kodrat di Banyuwangi dengan sederet prestasi yang diraih. Setidaknya mereka telah menapak satu kaki untuk tampil di level nasional. Jika sanggup meraih prestasi pada PON Jabar 2016 nanti, mereka berpeluang besar membela Indonesia dalam berbagai even internasional. Sebetulnya, ada empat atlet

Banyuwangi yang dipanggil Jatim untuk mengikuti puslatda. Tapi, hanya dua atlet yang berhasil. Sedangkan, dua lainnya kalah bersaing dengan kontingen lain. Meski begitu, dua atlet layak diapresiasi. Sebab, mereka telah memberikan harapan besar bagi Banyuwangi. Hal itu diakui ketua umum Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Banyuwangi, Moch Dimyati, kemarin.

Dia meminta kepada dua atlet itu untuk terus berjuang demi meraih prestasi. Selain membawa nama Jatim, nama Banyuwangi akan melekat kepada mereka dalam berbagai jenjang kejuaraan. ‘’Ini sungguh prestasi yang hebat,’’ katanya. Owner Wisma Atlet Gelora, Banyuwangi itu menambahkan, jika kedua atlet itu kini memiliki masa depan yang cerah. Dalam pendidikan, mereka juga telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. ‘’Siti Rofiqoh yang tercatat di Uniba Banyuwangi akan pindah di Unesa Surabaya menyusul Aulia Nurdini,’’ sebutnya. (ton/als)

PENGUMUMAN LELANG ULANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Menunjuk pengumuman lelang kedua tanggal. 29 Oktober 2015 yang termuat diharian Radar banyuwangi tanggal. 15 Oktober 2015, akan melakukan lelang ulang dan pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996, PT. BANK BRISYARIAH (Persero) CABANG BANYUWANGI akan melakukan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan sesuai dengan Salinan Buku Tanah Hak Tanggungan Peringkat I (PERTAMA) yang dikeluarkan oleh Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Banyuwangi dan Kabupaten Banyuwangi melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember terhadap objek lelang debitur di bawah ini: 1. Nama Debitur: Uswatun Hasanah. Dusun Sumberwadung, Kel.Kaligondo, Kec. Genteng, Banyuwangi Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM:.1729, Luas Tanah/Luas Bangunan: 227m2/192m2 atas nama: Uswatun Hasanah, terletak di Dusun Sumberwadung, Kel. Kaligondo, Kec. Genteng, Kab.Banyuwangi. ( Harga limit Rp. 340.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 100.000.000 ) 2. NamaDebitur:NafisBamaisarah.Jl..DurianLink.KalipuroAsriRt.001/001,DesaKalipuro,Kec.Kalipuro,Banyuwangi a. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM:.848, Luas Tanah/Luas Bangunan: 82m2/68m2 atas nama: Nafis Bamaisarah, terletak di Perumahan Permata Giri, Kel.Giri, Kec. Giri, Kab. banyuwangi. ( Harga limit Rp. 52.500.000 ; Uang Jaminan Rp. 15.000.000 ) b. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM:.1759, Luas Tanah/Luas Bangunan: 82m2/68m2 atas nama: Nafis Bamaisarah, terletak di Perumahan Permata Giri, Kel.Giri, Kec. Giri, Kab. banyuwangi. ( Harga limit Rp. 52.500.000 ; Uang Jaminan Rp. 15.000.000 ) 3. NamaDebitur:HadiMulyonoDusunPekulonRt.1/1DesaKepundunganKecamatanSronoKabupatenBanyuwangi. Sebidang Tanah dan bangunan beserta segala sesuatu yang berada diatasnya berdasarkan SHM:.203, Luas Tanah:1130m2 atas nama: Hadi mulyono terletak di desa kepundungan Kecamatan Srono Kab. Banyuwangi ( Harga limit Rp. 423.200.000 ; Uang Jaminan Rp. 160.000.000 ) 4. Nama Debitur: Siti Emiliyatiningsih. Perumahan Pakis Jaliyo Blok A7 Sumberejo, Banyuwangi. Sebidang Tanah dan bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM:.1070, Luas Tanah: 120m2/110m2 atas nama: Siti Emiliyatiningsih, terletak di perum pakis jalio A-7 Rt.01/003, Kel. Sumberejo, Kec.Pakis, Kab. Banyuwangi. ( Harga limit Rp. 110.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 25.000.000)

Pendaftaran dibuka

5. Nama Debitur: Surtini. Jl. Ikan Paus Lingkungan Kramat Rt.003/004 Kertosari, Banyuwangi.

20 November s/d 17 Desember 2015

a. Sebidang Tanah berdasarkan SHM: 953, Luas Tanah : 535m2, atas nama Surtini terletak di Jl.Ikan Paus lingk. Kramat Rt.3/3 kel.Kertosari, Kec. kertosari , Kab. banyuwangi. ( Harga limit Rp. 75.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 22.500.000 )

Pelaksanaan Audisi & Technical Meeting:

Sabtu -Minggu, 18 - 19 Desember 2015,

b. Sebidang Tanah dan bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM: 1163, Luas Tanah : 287m2/ Luas Bangunan : 168m2, atas nama Surtini terletak di Jl.Ikan Paus lingk.Kramat Rt.3/3 kel.Kertosari, Kec. kertosari , Kab. banyuwangi. ( Harga limit Rp. 224.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 67.200.000)

Pukul 08.00 WIB (sampai selesai)

Tempat : Aula Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba),

6. Nama Debitur: Sukarti. Jl.Ngurah Rai, Kel.Tembokrejo,Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi.

Jl. Ikan Tongkol No. 22 Banyuwangi.

a. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM: 3544, luas Tanah 84m2/ Luas Bangunan 70m2, atas nama Karti. terletak di Jl. Ngurah Rai, Kel.Tembokrejo, Kec. Muncar, Kab. banyuwangi., ( Harga limit Rp. 76.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 20.500.000 )

Grand Final:

b. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM: 3284, luas Tanah 163m2/ Luas Bangunan 150m2, atas nama Karti. terletak di Jl. Ngurah Rai, Kel.Tembokrejo, Kec.Muncar, Kab. banyuwangi., ( Harga limit Rp. 125.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 32.000.000 )

- Minggu, 27 Desember 2015, pukul 18.00 (sampai selesai) - Tempat di Gesibu Blambangan Banyuwangi

Syarat-syarat Peserta:

Lelang akan dilaksanakan pada : Hari / tanggal : Senin / 16 November 2015 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Kantor Cabang BRISyariah Banyuwangi Jl. A Yani No.95 Banyuwangi.

Hadiah-hadiah:

1.Warga Banyuwangi 2.Membayar biaya pendafatran Rp 150.000 (mendapat bonus satu buah T-Shirt cantik LSAP Banyuwangi)

1. Tropi 2. Piagam Penghargaan 3. Uang Pembinaan 4. 5 DP Umroh dari AGA Group

Syarat-syarat peserta lelang : 1. Peserta lelang wajib menyetor uang jaminan lelang tersebut diatas ke rekening RPL 131 KPKNL Jember pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Jember Alun-alun dengan Nomor Rekening : 143-000.989.4476, paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang dengan mencantumkan nama terang peserta lelang pada slip setoran dan obyek lelang yang akan ditawar. Penyetoran uang jaminan Lelang tidak diperkenankan melalui ATM, SMS Banking, Internet Banking. 2. Jika peserta lelang ditunjuk sebagai pemenang lelang uang jaminan diperhitungkan sebagai pembayaran lelang, jika tidak ditunjuk sebagai pemenang lelang akan dikembalikan tanpa potongan. 3. Peserta Lelang yang ditunjuk sebagai Pemenang Lelang wajib melunasi kewajibannya paling lambat 5 (lima ) hari kerja setelah pelaksanaan lelang ke Rekening tersebut diatas, apabila tidak dilunasi, maka pemenang lelang dianggap wanprestasi dan uang jaminan akan disetorkan ke kas negara. 4. Peserta lelang diwajibkan membawa KTP, materai dan NPWP yang masih berlaku. 5. Bagi peminat dapat melihat obyek yang akan lelang pada alamat tersebut diatas dan semua obyek dijual dalam kondisi apa adanya dan semua cacat dan kekurangannya, peminat lelang diharapkan untuk memeriksa obyek lelang sebelum mengikuti lelang. 6. Apabila karena suatu hal terjadi pembatalan/penundaan terhadap salah satu atau beberapa barang/ obyek lelang tersebut diatas , maka pihak-pihak yang berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan gugatan/tuntutan dalam bentuk apapun terhadap Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Jember maupun kepada PT. BANK BRISYARIAH (Perseo) CABANG BANYUWANGI. 7. Syarat-syarat lain ditentukan pada saat lelang dan Penawaran dilakukan secara lisan. 8. Informasi lain-lain dapat diperoleh di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Jember Jl. Slamet Riyadi No.344 A Jember / PT. BANK BRISYARIAH (Persero) Banyuwangi, 9 November 2015 CABANG BANYUWANGI telpon 0333-420555

3.Mengisi Formulir Pendaftaran 4.Usia 17 Th s/d 25 Tahun 5.Tinggi minimal 155 cm 6.Bisa berbahasa Indonesia, Osing dan Asing 7.Menyerahkan photo copy pelajar/KTP = 2 lembar 8.Pas photo berwarna 3 cm x 4 cm = 2 lembar 9.Photo postcard berwarna 4R = 2 lembar Tempat pendaftaran:

1. Warung Artis (Sekretariat LSAP), Jl. Kepiting No 89 Banyuwangi. HP: 081286940488, 081216882092. 2. Sdri. Fiska Wahyuning Tiyas “Butik Ezio Colecction”, Dusun Sukopuro No. 03 RT 03 RW 01 Desa Sukonantar Kec. Srono Banyuwangi HP: 081232292000 3. Sdr. Winariyono, Jl. Bulusari No. 007 Dusun Krajan RT 07 RW 02 Jajag Gambiran Banyuwangi. HP: 081934710810 4. Sdr. Saring Ariyanto, S.Pd, Toko Saring No. Selatan Balai Desa Sumberberas Muncar – Banyuwangi. HP: 081249303817

PT. BANK BRISYARIAH (Persero) KANTOR CABANG BANYUWANGI Ttd Aris Budianto Pemimpin Cabang

Para pemenang akan jadi artis binaan kehormatan LSAP Banyuwangi

Info lebih lanjut: www.dhutaekspresi.co.id

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

STNK

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SITUBONDO

Hlg SIM C+STNK P 5570 WG an Rido’i, Dsn. Maduran RT. 1/1, Gang Sawo Ds. Rgjmpi

Honda Jazz

Dump Truk

Truk Dyna

Hlg STNK P 5726 XB an Paulus Budiarto, SE, Jl. Prambanan Gg V-14 RT. 1/1, Kel.Tamanbaru

Djl Jazz Silver, M/T, IDSI 2007 Plat DK KM 41 Rb, 120 Jt (Nego) Hub: 085338228415

Dijual Dump Truk Mitsubishi HD125PS Tahun 2012 Hub. 081358339500

Djl Truck Tyt Dyna Th ‘05, 115 ET, Ban-Accu Br, Pol. S 79, Jt Nego H: 081216015781

ROGOJAMPI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

HOTLINE IKLAN

0333 412224

?

RUMAH ANDA BELUM LAKU IKLAN JITU PASANG SAJA

email : radarbwi@gmail.com

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

0333 412224

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Belakang Kantor BPN

Rogojampi Indah Concrong Rumah Rogojampi Jual/Sewa Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) H: 081291718688/08121068792 Djl 2 Unit Rmh di Prmhn Rogojampi Indah Concrong LB/LT 84/89 & 80/85 Lgk. Strategis Investasi Masa Depan Bagus Karena Jalan Menuju Bandara H: 085233343535

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Jl. Lingkar Ketapang Djl Rmh 490 m2, SHM, Jl. Lingkar Sblh Htl Lingkar Ktpng Bwi H: 081336440899

AKIK ANDA BELUM LAKU-LAKU JUGA? HUBUNGI: 0333-412224

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Djl Rmh Tngh Kota Blkng BPN Bwi, LT 265 m2 lb ± 200 m2, 400 Jt Ngo H:081287489909

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

BERAS IR 64

Senin 9 November 2015

GULA PASIR

0

10.000

MIGOR CURAH

0

0

11.200

9.500

DAGING SAPI

DAGING AYAM BROILER

0

109.000

0

TELUR AYAM RAS 0

27.400

33

B A N Y U W A N G I

16.200

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

0

8.900

8.100

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

0

11.000

0

6.600

BAWANG MERAH 0

15.000

BAWANG PUTIH 0

19.000

Ketapang Lengang, Aktivitas Ekonomi Jawa-Bali Lancar KALIPURO – Kepadatan kendaraan yang sempat memacetkan arus lalu lintas di Pelabuhan ASDP Ketapang sudah tidak lagi terlihat pada Minggu kemarin (8/11). Jalan raya sekitar pelabuhan yang sebelumnya dipenuhi antrean kendaraan khususnya truk besar, sejak kemarin sudah tidak lagi terlihat. Begitu juga dengan halaman parkir pelabuhan yang sudah tampak lengang dari antrean kendaraan maupun penumpang. Aktivitas ekonomi yang menghubungkan Jawa dan Bali kembali lancar seperti sebelumnya. Manajer Operasional PT Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto mengatakan, situasi pelabuhan ASDP Ketapang sejak hari Minggu pagi kemarin (8/11), sudah mulai normal kembali. Volume kendaraan yang hendak menuju Bali juga sudah berkurang dari hari-hari sebelumnya. Kondisi ini membuat kepadatan

RENDRA KURNIA/RABA

SEPI: Antrean kendaraan tidak lagi memadati parkiran ASDP Ketapang maupun jalan raya depan pelabuhan.

kendaraan sudah tidak tampak lagi terlihat di sekitar pelabuhan. ”Sudah normal pelabuhan. Kepadatan kendaraan tidak terjadi lagi,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Wahyudi menambahkan, untuk

rombongan motor gede (moge) yang sebelumnya meluncur ke arah Pulau Bali lewat Pelabuhan ASDP Ketapang, sejak kemarin siang juga sudah terpantau kembali lagi ke Pulau Jawa. Namun, jumlahnya masih belum banyak.

Kembalinya moge dari Pulau Bali menuju Pulau Jawa ini sifatnya bergelombang, dan tidak bersama-sama seperti halnya pada waktu berangkat menuju Pulau Bali di hari sebelumnya. ”Jumlah moge yang ke Jawa masih belum semuanya

saya kira, masih sedikit,” tambahnya. Sementara itu, proses pengerjaan dermaga MB II yang ada di Pelabuhan ASDP Ketapang dan Gilimanuk kemarin masih terus berlangsung. Masih berlangsungnya proses rehabilitasi dermaga dari 20 ton ke 40 ton tersebut juga membuat hanya ada dua dermaga yang beroperasi di Pelabuhan ASDP Ketapang-Gilimanuk, yakni dermaga pontoon dan dermaga MB I. Meski hanya dua dermaga yang beroperasi, namun antrean kendaraan tidak terlihat signifikan kemarin, karena memang volume kendaraan yang menyeberang memang sedang sedikit. Untuk pengerjaan dermaga MB II di pelabuhan ASDP Ketapang maupun Gilimanuk ini target akan kembali beroperasi kembali sekitar tanggal 18 November mendatang atau 22 hari setelah proses pembangunan awal sejak tanggal 26 Oktober 2015 lalu.

Selanjutnya, setelah dermaga MB II benar-benar selesai, dermaga MB I yang akan ditutup untuk proses rehabilitasi juga seperti dermaga MB II yang ada di Pelabuhan ASDP Ketapang maupun Gilimanuk. ”Tanggal 10 Desember 2015 insya-Allah, dermaga sudah beroperasi semua,” pungkas Wahyudi. Dengan tidak terjadinya kepadatan kendaraan maupun penumpang di Pelabuhan ASDP Ketapang sejak kemarin ternyata membuat penjualan pedagang yang ada di sekitar pelabuhan menjadi tidak seramai saat antrean terjadi. Dibandingkan saat antrean terjadi, banyak pengguna jasa pelayaran yang sekadar mampir di lapak pedagang sembari menunggu antrean untuk menuju kapal di dalam pelabuhan. ”Kalau lagi antre jelas menambah pendapatan, sekarang Ketapang sepi, pendapatan ya sepi lagi, “ ujar Hamim, salah satu penjual kopi asal Rogojampi ini. (tfs/aif)

Tunggakan Rekening Listrik Bengkak Rp 10 M

RENDRA KURNIA/RABA

MASIH ADA PANEN: Para petani sedang merontokan padi usai panen di wilayah Kabat beberapa waktu lalu.

Bulog Tunda Pengiriman Beras ke Luar Daerah Dampak Seretnya Pengadaan Gabah dan Beras Petani BANYUWANGI – Seretnya penyerapan beras lokal yang dilakukan Badan urusan Logistik (Bulog) membuat perusahaan milik negara tersebut menunda pengiriman bantuan beras ke sejumlah daerah defisit. Penundaan pengiriman beras keluar daerah itu dalam rangka menjaga target penyerapan upaya khusus (Upsus) serta stok beras. Kepala Bulog divisi regional Banyuwangi, Sopran Kenedi mengatakan, saat ini Bulog mendapatkan mandat untuk menyalurkan beras miskin (raskin) ke-13 dan 14. “Sementara ini kita berhenti mengirim beras ke divre lain,” terang Sopran. Hingga September, ungkapo Sopran, total beras

yang dikirim Bulog Banyuwangi keluar daerah mencapai 25 ribu ton. Daerah yang penerima beras bantuan tersebut antara lain Atambua, Bali, Malang, Madura, Medan dan Nusa Tenggara Timur. Pengiriman bantuan beras ini merupakan imbauan pemerintah pusat pada daerah surplus untuk membagi stok beras ke daerah defisit. Upaya tersebut guna memberlakukan pemerataan stok pangan di seluruh wilayah Indonesia. Namun karena target penyerapan beras Bulog daerah ditambah, sedangkan kondisi tidak memungkinkan, terpaksa Bulog Banyuwangi mengutamakan kepentingan daerah sendiri. Sopran menambahkan, beberapa sentra padi relatif sudah melewati masa panen. Untuk optimalisasi penyerapan, Bulog bersinergi dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan TNI AD untuk memantau potensi panen pada triwulan akhir tahun ini. “Kita sinergi dengan Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB)

dan mitra-mitra kerja kita,” ucapnya. Saat ini cadangan beras operasional Bulog cukup hingga Bulan April tahun depan. Namun dengan alokasi tambahan dua bulan alokasi raskin, stok beras yang ada cukup hanya hingga Februari. Stok beras Bulog 27.850 ton. Sementara itu penyerapan Upsus sebesar 35.000 ton (periode Juni-Oktober) atau sudah terealisasi lebih dari 50 persen atau 18.000 ton lebih. Sementara itu kegiatan penyerapan public service obligation (PSO) atau penyerapan beras atas dasar pembelian pemerintah terkendala mahalnya harga di lapangan. Harga beras premium berada kisaran Rp 8.000 lebih. Padahal harga pembelian yang ditetapkan pemerintah hanya Rp 7.300 per kilogram. Beberapa waktu lalu Bulog mengumpulkan mitra penggilingan padi guna memberikan pengertian mengenai harga pembelian pemerintah (HPP) beras premium. (cin/afi)

Pengusaha Turunkan Harga Telur Puyuh BANYUWANGI – Omzet penjualan telur puyuh di Banyuwangi turun drastis dalam beberapa bulan ini. Ini terjadi karena dua bulan ini, harga telur puyuh turun drastis dibanding bulan sebelumnya. Turun harga telur puyuh lokal ini, karena kalah bersaing dengan produksi telur dari Blitar dan Yogyakarta. Untuk mempertahankan konsumen, maka pengusaha terpaksa menurunkan harga menyesuaikan harga telur puyuh luar daerah. Menurut salah satu pengusaha telur puyuh, Luluk Masruroh, menurunkan harga telur merupakan alternatif pengusaha untuk menjaga pasar utama mereka dari gempuran produk daerah lain. Saat ini telur puyuh dari Jogja dan Blitar sedang melirik pasar utama telur puyuh Banyuwangi, yakni Bali. Sebab mereka mengalami kendala untuk mengirim stok ke pasar utama mereka, yakni http://www.radarbanyuwangi.co.id

RENDRA KURNIA/RABA

KALAH BERSAING: Harga telur puyuh hasil peternak Banyuwangi kalah bersaing dengan produk dari Blitar dan Yogyakarta

Kalimantan dan beberapa pulau besar lainnya. “Karena harga dari Blitar dan Jogjakarta cenderung lebih murah kami berusaha bersaing lewat harga,” terangnya. Harga telur puyuh tingkat produsen yang semula Rp 21 ribu per kilogram kini turun jadi sekitar Rp 18 ribu. Sedangkan harga ke pedagangpedagang pengecer, produsen menjual dengan harga Rp 22 ribu per kilogram. Di pasaran harga telur puyuh dijual dengan harga Rp 24 ribu. Pengiriman telur puyuh dari Banyuwangi ke Bali terganggu karena kondisi ini. Konsumen butuh waktu untuk menyesuaikan penurunan

harga telur puyuh asal Banyuwangi, sedangkan stok dari Blitar dan Jogjakarta sudah menyerbu Bali dengan harga yang lebih murah. “Pengiriman jelas menurun. Jika begini, pengusaha lokal bergantung dengan peningkatan konsumsi lokal juga,” kata Luluk. Sementara itu, harga telur ayam ras saat ini juga mengalami penurunan. Semula telur dijual dengan harga Rp 18 ribuhingga Rp 19 ribu per kilogram saat ini turun menjadi Rp 16 ribu. “Penjualan lumayan ramai. Mungkin karena harganya murah,” ujar Misnayah, 37 pedagang di Pasar Banyuwangi. (cin/afi)

BANYUWANGI – Tunggakan rekening listrik PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero pada bulan Oktober membengkak menjadi Rp 10 miliar dari bulan sebelumnya. Pada bulan September, tunggakan rekening listrik hanya sekitar Rp 4 miliar saja. Tunggakan rekening listrik itu membengkak karena ada salah satu industri besar yang mokong bayar rekening pada bulan Oktober hingga Rp 6 miliar. Besarnya tunggakan itu dinilai mengganggu kinerja keuangan PLN. Manager PLN area Banyuwangi Dwi Alfan Junaedi melalui Asisten Manager Pelayanan Administrasi, Didik Hendro Utomo, PLN telah melakukan pendekatan pada pelanggan dengan jumlah kebutuhan listrik fantastis tersebut untuk mencari jalan keluar. “Kita sudah duduk bersama untuk membicarakan hal ini. PLN memberi toleransi. Namun tetap ada batasnya,” terang Didik. Didik mengungkapkan, jika industri dengan pemakaian listrik di atas 20 juta watt tersebut tidak bisa melunasi pada waktu tambahan yang telah diberikan, terpaksa PLN akan memberi ketegasan dengan pemutusan aliran listrik. Pihak PLN mengaku tidak serta merta memberikan sanksi. Tetapi sudah melewati beberapa tahap seperti peringatan, sanksi administrasi hingga mediasi.

Sementara itu, komponen terbesar pelanggan yang menunggak sebenarnya adalah rumah tangga. Dari 442.850 pelanggan PLN per September lalu, 88 persen atau sekitar 300 ribu pelanggan di antaranya adalah pelanggan rumah tangga dengan pemakaian daya listrik 450 VA dan 900 VA. “Rata-rata tunggakan mencapai tiga bulan. Ada yang sampai empat bulan,” ucap Didik. Upaya pemutusan terhadap pelanggan yang menunggak melebihi batas waktu juga rupanya tidak mudah. Petugas PLN di lapangan kerap berbenturan dengan pelanggan saat hendak melakukan pemutusan sambungan listrik. Menurut Didik, kesadaran pelanggan untuk membayar listrik tepat waktu masih sangat rendah. Apalagi ketika momen kebutuhan tinggi seperti Lebaran, musim tanam atau tahun ajaran baru, masyarakat cenderung mengesampingkan kewajiban pembayaran rekening listrik. “Masyarakat kita masih memiliki kecenderungan untuk membayar ketika petugas sudah mendatangi pelanggan. Itu pun tidak semua. Sering kedatangan petugas disambut dengan ancaman kekeraan oleh pelanggan,” bebernya. Sisi lain, tunggakan terjadi karena ada kecurangan yang dilakukan payment point online bank (PPOB) PLN. Petugas PPOB kerap menarik tagihan listrik ke pelanggan tetapi tidak menyetorkan ke PLN. (cin/afi)

DOK. RABA

LAYANAN: PT. PLN Area Banyuwangi sedang mengerjakan pemasangan kabel untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

Berhenti Merokok atau Impotensi KEBANYAKAN pria menganggap merokok membuat mereka terlihat lebih jantan. Nyatanya sebaliknya, merokok bisa menjadi musuh nomor satu bagi kejantanan pria. Banyak penelitian membuktikan, bahan-bahan kimia dalam setiap isapan rokok bisa menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi (DE). Menurut Direktur Prevention Reseach Center di Yale University School of Medicine Dr David Katz, merokok mempercepat seseorang terkena risiko atherosclerosis, yaitu penyakit akibat terbentuknya plak di dinding arteri sehingga arteri menjadi lebih tebal dan menyumbat peredaran darah. Jika sumbatan tersebut terjadi pada bagian penis, terjadilah gangguan ereksi. “Mungkin pria sulit meninggalkan rokok karena tidak takut dengan ancaman penyakit jantung atau kanker paru-paru. Akan tetapi, jika sudah berkaitan dengan kejantanannya, semoga ini akan memotivasi mereka untuk membuang rokoknya,” harap Katz. Menurut riset American Heart Associations Annual Conference on Cardiovasculer Disease Epidomiology and Prevention, pada 2003 dilaporkan 3.764 pria dari Tiongkok usia sekitar 47 tahun ke atas yang menghabiskan 20 batang rokok sehari memiliki risiko terkena impotensi hingga 60 persen dibandingkan pria yang tidak pernah

merokok. Secara umum, pria merokok 30 persen lebih rentan terkena impotensi ketimbang yang bukan perokok. Australia juga mencatat hasil yang hampir sama, yaitu dari 8.400 pria usia 16–59 tahun, terungkap bahwa yang dalam sehari menghabiskan satu pak atau kurang, 24 persennya kedapatan kesulitan menjaga ereksi ketimbang yang tidak merokok. Sementara itu, pria yang mengisap lebih dari satu pak, 39 persennya akan lebih mudah terkena impotensi ketimbang yang tidak merokok. Para remaja sebaiknya juga berpikir ulang jika mereka terus merokok, efek perusakan dalam tubuh akan terus berlanjut dan semakin parah saat mereka dewasa. Sebenarnya, semakin cepat seseorang berhenti merokok, risiko impotensi bisa dihindari. Namun, jika efeknya sampai pada gangguan ereksi atau impotensi, tidak ada pilihan lain kecuali segera berobat ke dokter agar hubungan suami-istri kembali normal. On Clinic Indonesia adalah jaringan layanan kesehatan yang dapat membantu mengatasi disfungsi seksual pria, yaitu impotensi dan ejakulasi dini, yang ditangani oleh dokter-dokter berpengalaman dengan tingkat keberhasilan tinggi yang menjunjung tinggi kerahasiaan dan privasi pasien. (*)

Informasi lebih lanjut, hubungi 1500-001 (pulsa lokal), SMS: 085 5105 0005, PIN: 29FD2F5F, WA: 081314922776, www.onclinic.co.id, : On Clinic Indonesia : @onclinic_id Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


halaman 36

Senin 9 november

Tahun 2015

Truk Tabrak Motor, Satu Tewas GAMBIRAN-Tabrakan antara motor Yamaha Jupiter MX dengan truk colt diesel hingga menyebabkan satu korban tewas, terjadi di jalan raya depan kantor Desa/ Kecamatan Gambiran, Sabtu malam (7/11). Korban yang bernasib tragis itu, adalah Firman Nur Karim, 14, asal Desa Setail, Kecamatan Genteng. Sebelum meninggal, korban yang menderita luka cukup parah di bagian kepala itu sempat dibawa ke RS Al Huda, Genteng. “Korban luka di bagian kepala,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 22.00, saat itu truk colt diesel dengan nomor polisi P 8915 UT yang sedang mengangkut lombok, melaju dari arah selatan. Sedang korban yang naik motor Yamaha Jupiter MX dengan nomor polisi P 5404 ZV melaju dari arah utara. “Truk dan motor dari arah berlawanan,” terangnya. Setiba di lokasi kejadian, kata Kapolsek, truk yang

disopiri Nanang Supriyanto, warga Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, itu sedang menyalip kendaraan yang ada di depannya. Sedang motor yang dinaiki korban, juga menyalip kendaraan lain. “Sama-sama menyalip ketemu, ya tabrakan,” ungkapnya. Menurut Kapolsek, saat kejadian di sekitar lokasi sedang sepi. Warga yang ada di sekitar, juga mengaku tidak tahu tentang tabrakan itu. “Truk yang menabrak juga menghilang, tapi akhirnya truk dan sopirnya menyerahkan diri ke Pos Lantas Gambiran,” cetusnya. Kapolsek menyebut saat kecelakaan itu korban sempat terseret sejauh 15 meter. Korban dengan luka cukup parah di bagian kepala itu sempat tidak. Oleh warga, ditolong dengan dilarikan ke RS Al Huda. “Proses hukum dalam kecelakaan ini ditangani polres,” katanya. (sli/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

RINGSEK: Motor Jupiter yang dinaiki Firman diamankan di Pos Lantas Gambiran, kemarin (8/11).

zakat

SHULHAN HADI/JPRG

MASIH UTUH: Kondisi truk yang menabrak sepeda motor menyerahkan diri ke Pos Lantas Gambiran, kemarin (8/11).

Nelayan Blimbingsari Kirab Nasi Ancak

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

GAYENG: Ketua Baznas Banyuwangi, Samsudin Ad­­lawi, memberi sambutan dalam rakor, Sabtu (7/11).

Baznas Tancap Gas ROGOJAMPI-Badan Amil Zakat Nasional (BAZ­ NAS) Banyuwangi yang baru disahkan oleh Bupati Banyuwangi pada 16 Oktober 2015, langsung bergerak dengan melakukan rapat koordinasi (rakor) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rogojampi, Sabtu (7/11). Rakor mengenai pengelolaan zakat infaq shodaqoh (ZIS), penyelenggaraan syariah, hadiri ketua Baznas Banyuwangi, Samsudin Adlawi, dan kepala Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, H. Santoso. Kepala Kemenag Banyuwangi, Santoso, dalam acara itu berharap untuk ke depan pelaksanaan dan pengelolaan ZIS harus lebih efisien dan efektif. Apalagi, potensi zakat di Kabupaten Banyuwangi itu terbesar di Jawa Timur. “Banyak yang belum digali, perlu sosialisasi dan gerakan kesadaran untuk berzakat, infaq, dan, shodaqoh,” katanya n  Baca Baznas...Hal 37

ROGOJAMPI-Para nelayan Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi menggelar ritual petik laut, kemarin (8/11). Berbeda dengan petik laut di tempat lain yang selalu melarung sesaji, di tempat ini upacara tradisi itu digelar dengan selamatan dan makan nasi dalam ancak di tepi pantai. Sebelum selamatan itu dilaksanakan, ratusan ancak yang berisi tumpeng dikumpulkan di kantor desa. Selanjutnya, diarak menuju ke pantai dengan jarak sekitar satu kilometer. Selama perjalanan, diiringi musik hadrah dan jaran kencak. Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi, Letkol

Laut (P) Wahyu Endriawan yang hadir bersama sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi, ikut dalam arak-arakan itu dengan naik kereta kencana. Rombongan itu, baru berhenti di depan Pos TNI AL Blimbingsari. Sesampainya di lokasi tempat petik laut dilaksanakan, ribuan warga dan pengunjung dari berbagai daerah tumplek blek dengan duduk berjejer mengitari nasi ancak. “Ini kegiatan yang selalu dilaksanakan setiap tahun, kita telah menghapus ritual larung sesaji dengan selamatan ancak,” ujar ketua panitia petik laut, Ponidi. Usai dilakukan proses upa-

cara ritual yang diakhiri dengan doa, acara dilanjutkan dengan makan bersama. Ribuan warga yang memadati Pantai Blimbingsari langsung menyatu dengan makan bersama. “Lumayan bisa sarapan gratis, mumpung pas lapar,” ujar, Faisol, 43, warga Desa/Kecamatan Rogojampi. Selain selamatan dengan makan nasi ancak, para nelayan Blimbingsari juga menggelar pengajian dan santunan anak yatim. Itu dilakukan sebagai wujud rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama. “Semoga diberi keselamatan dan rezeki dimudahkan,” harap Yudianto, 45, salah satu nelayan setempat. (ddy/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

SEMARAK: Ratusan nelayan Desa Blimbingsari mengarak ancak menuju ke pantai, kemarin (8/11).

TRADISI: Warga berebut tumpeng di depan kantor Desa Sumbergondo itu sempat menjadi perhatian turis asing, Sabtu sore (7/11). SHULHAN HADI/JPRG

Ruwatan Desa Berebut Tumpeng GLENMORE-Upacara gerebek Suro yang digelar oleh masyarakat desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore dalam rangka bersih desa, berlangsung semarak, Sabtu (7/11). Dalam acara ritual itu, ribuan warga tumplek blek di depan kantor desa yang dibuat lokasi acara. Bukan hanya warga desa, sejumlah turis asing yang sedang berlibur ke Kecamatan Glenmore dan Kalibaru, juga datang untuk melihat upacara tradisi itu. “Para turis asing itu sedang berlibur ke Glenmore, lalu kita undang,” cetus kepala Desa Sumbergondo, Norman. Gerebek Suro untuk ruwatan desa yang digelar masyarakat Desa Sumbergondo, dimulai pukul 15.00. Dalam upacara itu, warga membuat tiga tumpeng raksasa yang berisi hasil bumi. Selain itu, warga juga menyediakan tumpeng. “Kita sediakan tumpeng raksasa,” terangnya.

Dalam upacara itu dilakukan prosesi untuk ruwatan desa. Setelah dilakukan doa bersama, warga yang hadir berebut tumpeng raksasa. Mereka berharap, dengan mendapatkan hasil bumi yang ada di tumpeng itu akan mendapat berkah. Camat Glenmore, Susanto Wibowo, mengapresiasi kegiatan warga dengan tumpeng raksasa itu. Apalagi, dalam acara itu mampu mendatangkan turis asing. “Dengan kedatangan turis asing itu bisa mengenalkan tradisi warga Glenmore,” katanya. Keberadaan turis asing ini, sebut dia, diharapkan bisa menjadi simbiosis mutualisme antara pemerintah, warga, dan penyedia jasa wisata. “Di Glenmore dan Kalibaru banyak hotel dan guide asing, kita akan ajak kerja sama,” ujarnya. Camat yakin para wisatawan asing akan tertarik dengan kegiatan tradisi yang digelar warga. (sli/abi)

Mengunjungi Kampung Jamu di Dusun Mojoroto, Tegalsari

Membuat Paguyuban dan Rutin Gelar Pertemuan Dusun Mojoroto, Desa/ Kecamatan Tegalsari, dikenal sebagai penghasil jamu tradisional. Di kampung itu, ada 25 orang yang berprofesi penjual jamu gendongan. Mereka, setiap bulan rutin menggelar pertemuan dan saling tukar informasi. SHULHAN HADI, Tegalsari Lebih dari 20 botol beraneka jenis jamu tradisional, tertata rapi di tobos yang sudah ditaruh di atas motor Honda Supra milik Siti Mudawamah, 41. Jamu jenis kunci suruh, beras kencur, cabai puyang, sinom, dan beberapa jenis lain seperti penambah stamina itu siap untuk diedarkan. Meski dikenal jamu gendong, tapi

penjualnya tidak melakukan dengan menggendong. Sebagian besar, mereka mengedarkan dengan naik motor dan sepeda pancal. “Dulu jual dengan gendong, sekarang banyak yang naik motor,” cetus Siti Mudawamah, 41, salah satu penjual jamu tradisional. Bersama suaminya, Suratemen, ibu satu anak itu setiap hari berjualan jamu gendong ke sejumlah daerah. Hasil yang di dapat cukup lumayan. Sehari visa mengumpulkan uang sekitar Rp 150 ribu, Padahal, jamu yang dibawa termasuk paling sedikit dibanding dengan tetangga lainnya. “Saya jam 10.00 sudah pulang, kalau orang-orang bawaannya banyak, jualan sampai sore,” katanya. Di Dusun Mojoroto ini ada sekitar 25 kepala keluarga (Kk) yang berprofesi penjual jamu gendongan. Mereka itu, hampir semua tinggal di RT 2, RW 3. Bagi warga sekitar, jamu gendongan itu dimaknai sebagai jamu yang pem-

buatannya tanpa bahan pengawet. “Ini buat jam 06.00, dijual harus langsung habis, kalau diminum esok hari ya tidak enak,” ujarnya. Mudawamah menekuni usaha pembuatan jamu tradisional itu sejak 15 tahun silam. Usaha jamu itu, merupakan hasil warisan dari orang tuanya. “Ibu saya dulu juga jualan jamu gendongan, dijual dengan digendong keliling kampung,” ungkapnya. Selain warisan dari orang tua, Mudawamah menyebut sebagai seorang ibu, ingin membantu suami bekerja sehingga mendapatkan penghasilan yang halal. “Kerja halal dan hasilnya bisa terlihat setiap hari,” cetusnya. Usaha yang ditekuni bersama warga lain, selama ini tidak mengalami kendala. Bahan baku seperti emponempon dan jenis toga lainnya, mudah didapat di pasar. Tantangan yang hingga kini belum terpecahkan , mencari kemasan yang praktis dan tepat

guna. “Kita semua pakai botol bekas air mineral,” terangnya. Untuk jualan jamu ini, kemasan yang paling baik sebenarnya dengan botol kaca. Hanya saja, bila itu dilakukan pedagang tidak bisa leluasa saat memasuki jalanan makadam atau jalan tanah. “Kalau botol kaca itu susah membawanya, jatuh bisa pecah,” cetusnya. Dengan menekuni usaha jualan jamu, warga yang ada di kampung itu bukan hanya bisa mendapat penghasilan rutin setiap hari. Mereka, juga bisa membiayai pendidikan anaknya. “Ada yang anaknya bisa kuliah dengan biaya dari jualan jamu,” ungkapnya. Penghasilan yang dianggap lumayan dengan jualan jamu, ternyata banyak warga yang meniru. Jumlah penjual jamu, terus bertambah. Mereka itu, akhirnya membentuk wadah dan rutin menggelar pertemuan setiap bulan. “Kita pertemuan rutin setiap tang-

SHULHAN HADi/RaBa

TRADISIONAL: Mudawamah siap keliling desa dengan jamu jualannya.

gal 20 tiap bulan, waktu pertemuan malam,” katanya. Dalam pertemuan itu banyak yang dibicarakan. Selain melakukan arisan,

juga membahas perkembangan jamu gendongan. “Kalau ada yang bisa membuat ramuan baru, disampaikan dalam pertemuan itu,” ujarnya. (abi)


R A D A R genteng

Blambangan Raya 37 Warga Polean Gelar Wayang Kulit Serempak Gelar Salat Istisqa

Jawa Pos

Senin 9 November 2015

TEGALSARI-Warga yang ada di berbagai daerah di wilayah Banyuwangi Selatan, menggelar salat istisqa kemarin (8/11). Salat untuk minta hujan yang dilakukan secara berjamaah itu, dilaksanakan serentak di lapangan dan persawahan. Warga Dusun Mojoroto, Desa/ Kecamatan Tegalsari, melaksanakan salat minta hujan di persawahan yang ada di daerahnya. Salat itu digagas oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tegaslari, NU Ranting 2 , dam Pemerintah Desa (Pemdes) Tegalsari. Sebelum salat istisqa dimulai, warga menggelar salat duha. Di antara jamaah, ada yang membawa dawet, hewan piaraan, ikan, dan burung. “Kami ini salat untuk minta hujan, desa kami sudah lama tidak hujan,” cetus Nur Huda, 43, salah satu tokoh masyarakat. Ketua GP Ansor Tegalsari, Imam Maliki, 34, mengatakan salat is-

SHULHAN HADI/JPRG

MEMOHON: Warga Dusun Mojoroto, Desa Tegalsari gelar salat istisqa, kemarin (8/11).

tisqa ini dilaksanakan di dua tempat. Setelah ini, akan salat lagi di lapangan desa. “Salat ini kita gelar karena kondisinya memang mengharuskan,” cetusnya. Selain warga yang ada di Kecamatan Tegalsari, salat minta hujan itu juga digelar masyarakat di Kecamatan Cluring. Tujuh dari sembilan desa yang ada di wilayah itu, menggelar salat istisqa secara serentak kemarin (8/11). “Salat istisqa ini permintaan dari warga dan para ulama karena sudah kesulitan air,” kata Camat Cluring, Yopi

Bayu Irawan. Tujuh desa yang menggelar salat istisqa itu, terang dia, meliputi Desa Benculuk, Sraten, Cluring, Tampo, Kalipoloso, Plampangrejo, dan Tamanagung. Untuk dua desa lain, yakni Desa Sarimulyo dan Sembulung sudah menggelar salat minta hujan. Warga Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, kemarin siang (8/11) juga menggelar salat istisqa. Di tempat ini, salat minta hujan itu dilaksanakan di lapangan desa. Sebelum salat

istisqa ini, sejumlah warga telah melaksanakan puasa sunah. Sebelum salat dimulai, warga warga melaksanakan ider bumi dengan keliling kampung sambil membaca istighfar. Saat salat istisqa digelar di lapangan, warga membawa hewan ternak yang dimiliki, seperti sapi, kambing, domba, dan kucing. “Kami laksanakan sesuai tuntunan yang telah ada dalam kitab dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW,” ujar Gus Mundzir Rofi’I, pengasuh pondok pesantren Manbaul Falah. Salat untuk minta hujan, itu juga dilaksanakan oleh warga Kecamatan Tegaldlimo kemarin (8/11). DI wilayah ini, slat istisqa dilaksanakan di lapangan Dusun Persen, Desa Kedungari, Kecamatan Tegaldlimo. “Alhamdulillah sudah mendung, semoga saja lekas turun hujan,” ujar Suprayitno, warga Dusun Persen, Desa Kedungasri usai salat istisqa kemarin.(ddy/abi)

Maksimalkan Baznas di Tingkat Kecamatan n Baznas...

Sambungan dari Hal 36

Saat ini, terang dia, warga Banyuwangi sudah banyak yang berangkat dan mendaftar haji. Tapi urusan zakat masih belum memiliki kesadaran yang tinggi. Melalui kepengurusan Baznas yang baru ini, diharapkan bisa meningkatkan perolehan pengumpulan ZIS. Di sisi lain, lanjut dia, dalam pendistribusian ZIS juga harus benar, tepat waktu, tepat sasaran, tepat pelaporan, bisa lebih baik, dan benar. Sehingga, ini akan memiliki kepercayaan di

hati masyarakat. “Kalau potensi ZIS bisa dimaksimalkan, maka Baznas Banyuwangi akan menjadi yang terbaik dan tepercaya,” cetusnya. Ketua Baznas Banyuwangi, Samsudin Adlawi, mengatakan bersama pengurus baru ini akan segera melakukan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan (RKAT). Tapi, itu setelah serah terima jabatan dengan pengurus Baznas lama. Bersama komisioner Baznas, terang dia, akan sering turun ke bawah untuk meninjau unit pengelola zakat (UPZ) di tingkat kecamatan. Itu dilaku-

kan untuk menjalin silaturahmi, sekaligus memantau dan menjalin komunikasi dengan lembaga amil zakat (LAZ) di tingkat kecamatan. “Pengurus tidak perlu takut dan khawatir dengan perubahan peraturan, yang perlu ditakutkan justru adalah undang-undang di atas undang-undang, yakni pertanggungjawaban kepada Allah,” katanya. Dalam pengelolaan dan pendistribusian ZIS, jelas dia, Baznas akan mempertimbangkan prinsip keadilan dan pemerataan. Sehingga, untuk bisa memulai prinsip keadilan

dan pemerataan itu diperlukan database yang akurat dan valid di di tingkat dusun, desa, dan kecamatan. “Tidak boleh dobel pemberian, harus ada data dan laporan dari masing-masing LAZ,” ujarnya. Pengurus UPZ di tingkat kecamatan, lanjut dia, bisa menyosialisasikan kepada lembaga atau badan yang memungut ZIS di wilayahnya agar melakukan pelaporan kepada Baznas. “Kita bukan mengambil alih, tapi ingin validasi data, yang penting kita bekerja terlebih dahulu dengan hati yang ikhlas,” katanya. (ddy/abi)

Sepak Terjang SMKN Ihya Ulumudin Singojuruh

Sabet Jawara III LKS Tingkat Jatim 2015

SINGOJURUH – Prestasi mentereng berhasil direngkuh Rizky Abdul Ghofur. Siswa kelas XII Program Studi (Prodi) Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN Ihya Ulumudin Singojuruh, ini sukses menyabet juara III lomba kompetensi siswa (LKS) SMK tingkat Provinsi Jatim 2015. Rizki yang berlaga mewakili nama Banyuwangi itu berhasil meraih predikat juara III untuk bidang lomba Information Technology (IT) and Networking Support. Dia terpilih sebagai salah satu anggota kontingen Banyu-

wangi lantaran pada LKS tingkat kabupaten yang digeber kisaran Agustus sampai September lalu sukses menjadi juara pertama untuk kategori lomba yang sama. Menurut Rizky, sebelum berlomba, dirinya sempat merasa minder dengan peserta lain yang berasal dari sekolah favorit asal 38 kabupaten dan kota se-Jatim. “Tetapi saat berlomba, prinsip saya nothing to lose. Alhamdulillah berkat bimbingan tim pembina, dewan guru, support orang tua, dan teman-teman di sekolah, saya berhasil menjadi juara III,” ujarnya. Anggota tim pembina Rizky, Prayogi Hadinoto mengatakan, target awal mengikuti lomba LKS

ISTIMEWA

PRESTASI: Rizky Abdul Ghofur menunjukkan piala juara III LKS SMK tingkat Jatim.

bukanlah untuk menang. Awalnya, keputusan mengikuti lomba didasarkan pada kepentingan meningkatkan kompetensi dan daya saing siswa SMKN Ihya Ulumudin. Sementara itu, Kepala SMKN Ihya Ulumudin, Gatot Kurnianto menambahkan, prestasi yang diraih siswa didik sekolah yang satu ini tidak luput dari peran serat semua pihak. Termasuk dukungan jajaran komite sekolah yang diketuai KH Fauzan. “Sedangkan sebagai kepala sekolah, tugas kami membangun kebersamaan di lingkungan sekolah, baik di lini guru dan siswa untuk mengembangkan program yang sudah dicanangkan sekolah,” pungkasnya. (sgt)

Istri Pejuang Senang Gedung Juang di Rehab BANYUWANGI – Renovasi Gedung Juang 45 yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi dari para Istri pejuang yang bergabung dalam Woro Kawuri, Piveri dan Perip se Kabupaten Banyuwangi. “Berkat kepedulian dari Pemkab Banyuwangi, Gedung Juang akhirnya di renovasi. Semoga gedung baru nanti semakin memperkokoh NKRI dibawah Sang Saka merah putih, “ jelas Hj CH Soeherman, Ketua Piveri dan Woro Kawuri, saat menghadiri pertemuan istri pejuang di Taman Blambangan, Sabtu lalu (7/11). Komentar yang sama disampaikan Ketua Pepabri Banyuwangi, Agoes Wibowo. Dia ingin Gedung Juang yang baru bisa dimanfaatkan untuk menggelar kegiatan cinta tanah air, agar generasi

DIAN EFFENDI/JP-RaBa

MERDEKA: Para istri pejuang foto bersama Kapten Inf Bambang Mujiono, Pasiter Kodim 0825 Banyuwangi, di Taman Blambangan, Sabtu lalu (7/11). muda semakin menghargai jasa para pejuang. Pasi Teritorial Kodim 0825 Banyuwangi, Kapten Inf Bambang Mujio-

no, yang hadir dalam pertemuan itu menyampaikan bahwa Kodim siap memfasilitasi tempat pertemuan untuk para istri pejuang selama

proses renovasi Gedung Juang masih berlangsung. “ Bisa di TMP atau di Markas Kodim. Jika ada pertemuan saya siap hadir, ”jelasnya. (*)

Warga Desa Dadapan Gelar Shalat Istisqa KABAT – Prihatin dengan kondisi cuaca yang cukup panas dalam beberapa bulan terakhir, ratusan warga Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, menggelar Shalat Istisqa di lapangan desa setempat, kemarin pagi (80/11). Camat Kabat, HM. Luqman, didampingi oleh Muspika Kecamatan Kabat dan Kepala Desa Dadapan, Siti Kholiswatin, beserta jajaran perangkat dan lembaga desa terlihat turut bersama-sama melaksanakan shalat dengan tujuan berikhtiar agar segera diturunkan hujan oleh Allah SWT. Usai pelaksanaan shalat Istisqa, Ustadz Samsul Hadi, dalam khotbahnya menyampaikan kepada para jamaah agar senantiasa intropeksi diri dengan kondisi cuaca panas yang terjadi saat ini. “ Mari kita bersama-sama mengurangi kemungkaran dan senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Meski belum turun hujan, kita sebagai umat harus tetap bersyukur dengan berbagai limpahan

KOMPAK: Warga Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, menggelar shalat Istisqa untuk meminta turun hujan, kemarin (8/11).

DIAN EFFENDI/JP-RaBa

rizki yang terus kita terima. Jika kita bersabar dan terus berdo’a, Insya Allah harapan kita agar hujan segera turun pasti terkabul, “ jelas Samsul, dalam khotbahnya. Sementara itu, Kades Dadapan, Siti Kholiswatin, menjelaskan bahwa kekompakan antara ulama

dan umarah di desanya yang senantiasa terjaga dengan baik turut memperlancar pelaksanaan shalat Istisqa kali ini, sehingga banyak masyarakat yang turut serta mengikuti shalat Istisqa. “ Semua bisa berjalan dengan baik berkat peran serta para ulama,”

ujarnya. Apresiasi juga disampaikan oleh Camat Kabat, HM Luqman, menurutnya shalat Istisqa yang dilaksanakan oleh warga Desa Dadapan patut dicontoh oleh desa-desa yang lain di wilayah Kabat. (*)

TEGALSARI-Dalam rangka menggelar ruwatan kampung, warga Dusun Polean, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari, menggelar pegelaran wayang kulit bersama dalang muda, Ki Ikwan Dwi Purbo Carito, Jumat malam (6/11). Dengan lakon Petruk Mendito, dalang yang masih belia itu mampu menghipnotis para pengunjung, di antaranya Forpimka, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. “Kegiatan ini kita laksanakan de­ngan gotong royong,” cetus panitia pelaksana, Yoyon Hariyono. Kepala Desa (Kades) Tamansari, Sucipto, mengatakan bersih desa ini digelar setiap tahun.

EKO BUDIYONO/JPRG

PENYERAHAN: Camat Tegalsari Hariono menyerahkan Gunungan pada dalang muda Ikwan didampingi Kades Tamansari, Sucipto.

Dengan kegiatan ini, diharapkan bisa menjalin kekompakan

warga. Selain itu, juga untuk tolak bala.(*/abi)

PGRI Tegaldlimo Gelar Konfercab TEGALDLIMO-Pengurus Cabang (PC) PGRI Kecamatan Tegaldlimo menggelar konferensi cabang (Konfercab) di SDN 4 Tegaldlimo. Dalam acara itu, hadir para guru se Kecamatan Tegaldlimo; ketua PGRI Banyuwangi, Teguh Sumarno; Camat Ahmad Laini, dan kepala UPTD Pendidikan, Bambang Hariyono. Dalam Konfercab itu terpilih sebagai ketua PC PGRI Tegaldlimo periode 2015-2020, Purwodianto, yang menggantikan ketua PGRI lama, Hardoko.

g a l­d l i m o, B a m­b a n g Ha­r i yo n o, mengatakan mendukung apa yang te­ lah dilakukan PC PGRI EKO BUDIYONO/JPRG SEMANGAT: Mantan ketua PGRI Tegaldlimo, Har­do­ lama, dan ber­harap pe­ ko, saat memberikan sambutan dalam konfercab. ngurus PGRI “Kami akan meneruskan pro- yang baru bisa mengemban tugas gram yang telah dirintis periode dengan baik. “Saya berharap bisa sebelumnya,” kata Purwodianto. melanjutkan program demi kese­ Kepala UPTD Pendidkan Te­ jahteraan guru,” harapnya. (*/abi)

Tampil Lebih Muda 10 Tahun PEREMPUAN yang cantik dan manis ini bernama Agustina Erna Wati, 40 tahun, pekerjaan swasta dan tinggal di Jalan Keboiwa Nomor 2 Denpasar. Berawal dari membaca kora Radar Bali, Erna datang dan ke New Nias (cabang dari Gardenia Nias Spa Banyuwangi) karena tampil perfect sebagai karyawan yang berkecimpung dibidang kosmetik, dia harus selalu tampak lebih cantik dan menarik. Pada tanggal 12 Desember 2011, datanglah ke New Nias dengan mengikuti program terapi. Yaitu setrika wajah anti penuaan dengan mengikuti paket enam kali terapi. Benar saja, setelah rutin terapi anti penuaan, Erna tampil lebih cantik,, kulit keriput hilang dan kelihatan lebih mulus dan kelihatan 10 tahun lebih muda dari usia yang sebenarnya. Hingga saat ini, Erna rutin terapi di New Nias yang terletak di Jalan Grogol Carik 153 Denpasar. Owner Gardenia Nias Sauna, Andriyani, SH,M.Hum mengatakan pihaknya memiliki lima perawatan, yaitu penurunan berat badan, satu kali

terapi langsung bisa turun satu hingga empat kilogram. Kedua, perawatan setrika body yaitu mengecilkan perut (body) satu kali terapi langsung turun lingkaran tubuh satu hingga 10 cm. Ketiga, setrika wajah yaitu mengencangkan wajah dan membentuk wajah. Keempat, memutihkan wajah untuk menghilangkan flex dan jerawat. Lima, memutihkan tubuh dan menghilangkan bekas luka, terapi rambut rontok (botak), juga terapi rambut uban serta terapi memperbesar payudara.

Untuk mendapatkan lima perawatan ini, Gardenia Nias Sauna memberikan diskon mulai 10 hingga 50 persen. Datang dan kunjungi langsung ke All New Nias di Perum Gardenia Blok G-165 (depan Fitnes Center) Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul 10.00-19.00. Telepon 087862546210; 081353318838. All New Nias Denpasar di Jalan Mertanadi 97X Kerobokan Kuta Bali; Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D Padang Sambian Denpasar; cabang lainnya di Jalan Teruna Jaya Delod Puri Kediri Tabanan. (*)


DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos

Senin 9 November 2015

Awas, Beredar Inseminator Gadungan JEMBER - Sejumlah inseminator (petugas kawin suntik sapi) tak berizin mulai bermunculan di Kabupaten Jember. Keberadaan mereka dituding menghambat program nasional pembibitan sapi. Pasalnya, kerja inseminator liar dan dinilai rawan terhadap penyebaran virus dan penyakit hewan menular. Itu disampaikan Ketua DPP Ikatan

Inseminator Indonesia (IKINNDO), Imam Bonari. Katanya, kerja inseminator tak berizin, sangat rawan karena lepas dari kontrol dan pengendalian dinas terkait. “Terutama teknik dan higienitas kerjanya di lapangan,” kata Imam Bonari kepada wartawan kemarin. Diakuinya virus dan penyakit menular, bisa sampai menyebabkan

sapi betina tidak semuanya bisa disuntik dengan bibit sapi. “Perlu ada semacam diagnosa tentang bibit yang cocok bagi betina lebih dahulu,” jelasnya. Belum lagi praktik kawin suntik sapi yang harus mengikuti petunjuk standart operasional prosedur (SOP). “Jika inseminator liar dibiarkan, saya yakin mereka bakal merusak program

hewan ternak mati. Selain itu, ancaman keguguran dan gagal hamil, rentan terjadi pada indukan sapi yang ditangani petugas kawin suntik ilegal tersebut. “Bibit yang disuntikkan biasanya ngawur tanpa diketahui asal-usulnya,” paparnya. Padahal, menyuntik sperma pada sapi indukan, perlu penyesuaian di masing-masing indukan. Sebab,

pembibitan nasional,” ujarnya. Menurut Imam, inseminator resmi yang bersertifikat, jika sapi indukan yang ditangani mengalami kegagalan sampai tiga kali masa kawin suntik, dipastikan bakal melakukan tindakan medis yang bertahap. Seperti diagnosa yang dilakukan petugas asisten teknik reproduksi, atau bisa juga dilakukan dokter hewan.

“Jika yang ilegal, saya pastikan tidak melakukan itu,” tegasnya. Dia berharap, petugas kepolisian bersama dinas terkait melakukan sweeping pada mereka yang mengaku sebagai inseminator. Sebab, jika dibiarkan, keberadaan orang yang mengaku petugas kawin suntik, malah akan melemahkan semangat mewujudkan swasembada daging sapi. (rul/aro/jpnn)

Sehari, STIKES Gelar Dua Workshop Workshop Item Development dan Pembuatan Film Dokumenter

RULLY/ RADAR JEMBER/JPNN

KESAKITAN: Seorang pencuri sapi dibantu petugas untuk menuju kantor polisi setelah salah satu kakinya bolong tertembus peluru.

Komplotan Pencuri Sapi Pincang Setelah Kaki Kedua Pelaku Ditembak Polisi JEMBER – Dua pemuda yang hidup bertetangga di Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Jember, pincang setelah tertembus timah panas polisi. Keduanya yang dikenal sebagai spesialis pencuri sapi nekat lari saat hendak ditangkap polisi. Akibatnya, kaki kedua pelaku bolong tertembus peluru. Kedua pencuri sapi itu adalah Joko Suprayitno, 32 dan Zaenuri, 35. Kedua pencuri sapi itu ditangkap di tempat persembunyiannya masing-masing, kemarin

pagi. “Kami terpaksa menembak mereka, karena saat ditangkap keduanya sempat melarikan diri,” ungkap Kanit Resmob Selatan Polres Jember, Aiptu Vory. Polisi tak hanya mengamankan dua pencuri muda tersebut. Dua ekor sapi yang diduga kuat hasil curian komplotan itu juga berhasil diamankan polisi sebagai barang bukti. “Sementara mobil yang mereka gunakan beraksi, diakuinya mobil sewaan,” imbuhnya. Kedua pelaku mengakui menyewa mobil Rp 100 ribu setiap harinya. Meski mobil disewa untuk mencuri, namun pemilik mobil tidak mengetahui jika mobilnya digunakan untuk mencuri. “Tersangka Zaenuri yang bertugas menjadi sopirnya,” katanya.

Komplotan spesialis pencurian sapi ini diakui beranggotakan empat orang. Dimana kata polisi, keempatnya memiliki peran yang berbeda. “Dua orang yang masuk kandang dan mengambil sapi. Sementara dua lainnya bertugas mengangkut sapi dengan mobil,” ungkap polisi asal Balung tersebut. Sesuai data yang berhasil dihimpun, komplotan itu telah beraksi di tiga titik berbeda. Kata Vory, pihaknya sudah mengantongi identitas dua pelaku lainnya yang masih buron. Pihaknya optimis akan segera menjebloskan dua pelaku lain. “Menurut pengakuan dua tersangka yang sudah tertangkap, dua pelaku yang buron diakui sebagai otaknya,” ujarnya. (rul/aro/jpnn)

BANYUWANGI - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi menjadi tuan rumah digelarnya penguatan dosen melalui workshop item Development, Sabtu (7/11) lalu. Ada 11 perguruan tinggi yang ikut dalam workshop yang dipandu oleh APKIND Sub Korwil 5 Jatim ini. Di antaranya STIKES Banyuwangi, Universitas Bhakti Indonesia, Rustida, Akbid Darma Praja Bondowoso, Akbid Jember, Akbid Bina Husada Jember, Akbid Dr Subandi Jember, STIKES dr Subandi Jember. Sebagai narasumber tunggal adalah Ketua APKIND Sub Korwil 5 Jatim K. Kasiati, SPd, M.Kes. Ketua STIKES Banyuwangi Dr H Soekardjo melalui Ketua Prodi D3 Kebidanan Indah Christiana mengatakan, tujuan workshop ini untuk meningkatkan uji kompetensi dosen kebidanan dalam penyusunan soal ujian nasional. Workshop ini sendiri merupakan evaluasi yang menitikberatkan pada uji pengetahuan dalam berbagai aspek. “Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada dosen di prodi kebidanan dalam membuat soal ujian sesuai dengan standar uji kompetensi nasional kebidanan, serta memperoleh soal-soal yang sudah di-review dan dapat digunakan dalam try out,” kata Indah. Narasumber workshop adalah Ketua APKIND Sub Korwil 5 Jatim K. Kasiati, SPd, M.Kes mengatakan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dosen di lingkungan jurusan Kebidanan pada bidang pengajarannya. “Tujuan dari diselenggarakannya workshop ini adalah bahwa seluruh dosen dapat menyusun sendiri seluruh administrasi yang terkait dengan pengajaran, juga pada akhir workshop

TOHA/RaBa

PROFESIONAL: Dosen prodi Kebidanan dari 11 Perguruan Tinggi sedang menyimak pemaparan dari Ketua APKIND Sub Korwil 5 Jatim K. Kasiati, SPd, M.Kes. dari STIKES Sabtu (7/11). BUAT FILM: Para mahasiswa dipandu AJI Jember dan Komunitas Layar Kemisan Jember saat menyaksikan film dokumenter hasil dari ponsel. dapat dihasilkan kurikulum, silabus, dan soal yang telah ditelaah yang akan digunakan pada pembelajaran jurusan Kebidanan,” ujar Kasiati. Sementara itu, selain menjadi tuan rumah workshop item Development, STIKES juga menjadi tuan rumah workshop pembuatan film dokumenter dengan dengan menggunakan ponsel. Workshop ini digelar pada Sabtu (7/11) bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jember. Narasumber dari Komunitas

Layar Kemisan Jember, pesertanya lebih banyak mahasiswa yang ingin mengetahui cara pembuatan film dokumenter dengan dengan menggunakan ponsel. “Dari workshop ini bisa kita tarik kesimpulan ternyata dengan semakin berkembangnya teknologi seperti ponsel yang memiliki teknologi yang bisa merekam, bisa digunakan untuk kegiatan positif seperti membuat film,” kata Humas STIKES Banyuwangi M.G Pratigina. (*/als)

PELATIHAN BAHASA ASING BERJALAN SUKSES

Banyuwangi Optimistis Sambut MEA BANYUWANGI – Persaingan tenaga kerja tentu bakal semakin ketat menjelang diberlakukannya pasar bebas ASEAN di akhir tahun 2015 nanti. Tak terkecuali di Banyuwangi yang menjadi salah satu daerah yang paling menarik minat investor nasional maupun internasional. Banyuwangi mau tidak mau harus sejalan lurus dengan pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah jelas akan membuka arus pasar tenaga kerja profesional. Sehingga nantinya MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia. Termasuk juga di Banyuwangi. “Tentu kami tidak ingin warga Banyuwangi menjadi tamu di negerinya sendiri,“ ujar Sulihtiyono, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi siang kemarin (8/11). Dalam kesempatan tersebut, Sulihtiyono memaparkan program yang sudah dijalankan Pemkab Banyuwangi untuk menyongsong MEA sekaligus untuk menyambut perkembangan pariwisata Banyuwangi yang kian pesat . “Salah satunya adalah pelaksanaan program pelatihan bahasa asing berbasis desa,“ ujarnya. Pelatihan bahasa asing gratis yang di-launching oleh mantan Bupati Abdullah Azwar Anas pada 18 Mei 2015 tersebut meliputi tiga bahasa. Yakni Inggris, Mandarin, dan Arab yang diikuti oleh 3.009 warga dari 217 desa dan kelurahan se-Bumi Blambangan. Untuk mengoptimalkan pelatihan tersebut, Dispendik merekrut tenaga pengajar atau tutor dari guru bahasa, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan tenaga pengajar di tempat kursus. “Satu desa melakukan pertemuan seminggu tiga kali dengan 67 kali tatap muka dengan total 310 jam pembelajaran selama tiga bulan,“ jelas Sulihtiyono. Untuk mengetahui kemampuan pesertanya, pada Senin, 19 Oktober 2015 lalu, Dispendik menggelar uji kompetensi Bahasa Inggris yang diikuti oleh 3 ribu peserta. Hasilnya, mayoritas peserta sudah mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris secara lancar. Bahkan, tak sedikit yang sudah menguasai grammer dengan baik. Selanjutnya, Dispendik dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Uji Kompetensi Nasional (UKN) Bahasa Inggris di SMK Negeri 1 Banyuwangi, kemarin (8/11). “Pesertanya adalah 321 terbaik dari uji kompetensi yang dilaksanakan di GOR Tawang Alun beberapa waktu lalu yang dinilai oleh tutor masing-masing,“ jelas Sunari, Kasi Pendidikan Masyarakat, Dispendik Banyuwangi. Peserta UKN kali ini harus mengerjakan 3 meteri ujian yang meliputi Speaking, Writing, Reading, dan Listening dengan waktu yang bervariasi, mulai dari 10 menit hingga 45 menit. Ketua LPK Bahasa Inggris Kemendikbud Lusi Reni Intan yang mengawasi langsung pelaksanaan UKN tersebut menjelaskan, dari seluruh peserta, sudah 80 persen yang menguasai bahasa Inggris dengan baik. “ Indikatornya, dari 16 peserta yang saya tes, 12 orang sudah mahir berkomunikasi dengan lancar, “ jelasnya.

RENDRA KURNIA.RaBa

TURUN LANGSUNG: Kasi Pendidikan Masyarakat Dispendik Banyuwangi Drs Sunari MM, memantau pelaksanaan uji kompetensi.

DOK.RaBa

KADISPENDIK: Sulihtiyono.

RENDRA KURNIA.RaBa

GRATIS: Peserta mengikuti uji kompetisi di SMKN 1 Banyuwangi kemarin. Mereka harus mengerjakan tiga materi uji yang meliputi speaking, writing, reading, dan listening.

Bagi para peserta UKN, nanti akan mendapatkan sertifikat dari Kemendikbud, yang mana sertifikat tersebut akan berguna untuk melamar pekerjaan. Ke depan, Dispendik berkomitmen akan melanjutkan program pelatihan bahasa asing ini. Bahkan, Sulihtiyono, berencana akan menambah peserta dari

kalangan pelaku UKM dan pelaku transportasi. “Para pemilik UKM kerajinan, karyawan art shop dan sopir angkot atau taksi harus mahir bahasa Inggris, karena mereka bersentuhan langsung dengan wisatawan asing,“ Ungkap Sulihtiyono. Selain itu, Dinas Pendidikan juga akan membuat

kampung-kampung Bahasa Inggris. Utamanya di desa-desa yang memiliki wisata unggulan. “Bagi warga yang berminat mengikuti pelatihan bahasa asing, silahkan mendaftar langsung di UPTD Pendidikan yang ada di setiap kecamatan. Tidak dipungut biaya alias gratis,“ pungkas Sulihtiyono. (*/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Senin 9 November 2015

BERITA UTAMA

39

Korban sempat Pingsan di Kamar Kos ■ MAHASISWI...

Sambungan dari Hal 29

Diperoleh keterangan, peristiwa pemerkosaan itu terjadi pukul 12.00, Jumat kemarin (6/11). Siang itu, korban yang tercatat

sebagai mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Banyuwangi itu sedang berada di rumah kos pacarnya. Kos-kosan tersebut milik Pak Ramo yang beralamat di Lingkungan Gentengan, Kelurahan Singonegaran, dekat RSUD

Blambangan. Korban tinggal di kamar sendirian karena sedang menunggui pacarnya yang masih berada di Probolinggo. “Korban sedang menunggu kedatangan pacarnya di Probolinggo. Dia berada di situ

sendirian.’’ kata Kapolsek Ketut. Pada saat kosa-kosan lagi sepi, datanglah dua pemuda bernama Sugeng Purnomo, 25, dan Sugiono, 19. Mereka tercatat sebagai warga Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro. Kedatangan dua pemuda

Ajak Semua Pihak Bersatu Tangani ZIS ■ JADI...

Sambungan dari Hal 29

Pak Sumiran sangat senior. Sebagai mantan pengurus periode sebelumnya, beliau sangat paham seluk beluk Baznas. Beliau siap membimbing kami berempat dalam hal perzakatan, infaq, dan sedekah. Sedangkan Herman, Tommy, dan Lukman sangat mumpuni di bidangnya. Mereka tidak hanya lebih muda dari saya. Tapi juga lebih tinggi pendidikannya dari saya. Mereka bergelar magister. Saya hanyalah sarjana. Back ground mereka yang besar dalam lingkungan pesantren dan keluarga religius membuat saya tenang. Satu lagi: kesediaan dan kesetiaan Pak Imam Mukhlis dari kemenag Banyuwangi membimbing, makin menyemangati kami. Terus terang, kami baru saling kenal dengan komisioner yang lain setelah terpilih. Saat proses seleksi di tingkat kabupaten sampai pusat hingga akhirnya dinyatakan lulus kami tidak saling tahu. Alhamdulillah, begitu ketemu kali pertama kami langsung akrab. Nyetel. Sebenarnya kami tidak menyangka bakal lulus. Sebab, peserta seleksinya

lumayan banyak. Meraka hebathebat. Karena jarak seleksi hingga pengumuman sampai beberapa bulan, kami pun sempat lupa pernah ikut seleksi. Kami kaget ketika awal minggu kedua Oktober mendapat surat pemberitahuan dari Baznas Pusat. Surat itu berisi rekomendasi kepada bupati untuk mengangkat kami sebagai pengurus Baznas Banyuwangi. Dan, akhirnya pada 16 Oktober lalu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengeluarkan SK No 188/499/KEP/429.011/2015 tentang pengangkatan pimpinan Baznas Banyuwangi 2015-2020. Maka, sejak 16 Oktober secara de facto dan de jure kami resmi menyandang status pelayan. Menjadi pelayan orang kaya. Bukan orang kaya harta. Melainkan kaya hati. Sebab, meski zakat diwajibkan bagi yang mampu, nyatanya hingga kini masih banyak saudara kita yang kaya belum tergerak untuk berzakat –kecuali zakat fitrah. Apalagi untuk melakukan infaq dan sedekah. Sebaliknya, orang yang tidak kaya harta mereka dengan kesadaran religiusitasnya aktif membayar zakat, infaq, dan sedekah (ZIS). Itulah orang yang kaya hati. Salah satu tugas Baznas

adalah terus menerus membangkitkan kesadaran berzakat. Terutama bagi mereka yang diberi rezeki lebih olah Allah Swt. Bagaimana pun orang yang kaya harta dan kaya hati akan menjadi mulya hidupnya. Semulya orang yang tidak kaya harta tapi gemar berzakat, berinfaq, dan sedekah karena hatinya kaya. Tekad kami memang mengumpulkan zakat (dan konco-konconya) sebanyak-banyaknya. Sebab, dengan dana zakat yang banyak maka akan makin banyak juga mustahik yang mendapat distribusi dana zakat tersebut. Selain dua tugas utama itu, kami juga bertekad akan meningkatkan perencanaan keuangan dan pelaporannya kepada muzakki. Untuk hal itu, pembenahan sistim menjadi perioritas kami. Terutama sistim terkait data base mustahik. Maka, kami tidak akan sungkan-sungkan untuk mengadopsi sistim yang sudah dijalankan UPZ Kecamatan Tegalsari. ‘’Kami sudah punya PDM. Ada sekitar 400 mustahik dalam PDM itu,’’ kata Hisbulloh Huda, pengurus UPZ Tegalsari. PDM singkatan dari Pangkalan Data Mustahik. Dengan PDM yang

tersusun rapi, maka Baznas bisa memantau dengan cepat di daerah mana saja mustahik-nya belum tersentuh. Sebaliknya, dengan PDM yang terintegrasi tumpang tindih distribusi dana ZIS akan terhindari. Bukan hanya ide PDM-nya yang akan kami adopsi dari Tegalsari, tapi pendekatan local wisdom yang yang diusulkan oleh Hisbulloh Huda untuk merangkul semua stake holder juga kami jalankan. Baznas Banyuwangi akan mengajak semua pihak yang menangani ZIS untuk bersatu. Setidaknya menyatukan data mustahik, data dana yang terkumpul, serta peta distribusi dan peruntukannya. Selanjutnya, data itu dikumpulkan menjadi satu. Jadi kotak data besar. Dari kota data itu akan diketahui seberapa besar sebenarnya potensi ZIS di Banyuwangi. Juga akan diketahui seberapa efektif dan produktif dana ZIS yang sudah didistribusikan. Mudah-mudahan niat baik kami bertemu dengan hati yang diliputi niat baik juga. Yakni hati para pelayan orang kaya hati. Aamiiin... (kaosing93@gmail.com, @AdlawiSamsudin)

itu minta air minum dan pinjam charge ponsel. Tanpa curiga, korban melayani permintaan air dan pinjam charge tersebut. Rupanya niat pinjam charge itu hanya kedok Sugeng dan Sugiono dalam melakukan aksi jahatnya. Usai permintaannya dipenuhi, kedua pelaku bergegas keluar dari kamar kos. Tak seberapa lama lama, keduanya masuk lagi dengan membawa miras. “Pelaku berusaha menawarkan minuman keras oplosan kepada korban,’’ kata Ketut. Semula, tawaran menenggak miras tersebut ditolak korban. Tapi Sugeng terus saja memaksa hingga korban menenggak miras. Setelah dipaksa minum, korban pun mabuk. Saat kondisi pikiran korban dalam pengaruh miras, Sugeng lantas menggaulinya berulang kali. Setelah puas melampiaskan hasratnya, giliran Sugiyono yang beraksi. Diam-diam, salah seorang dari pemuda itu malah menghubungi dua rekannya. Maka datanglah Mulyono Santoso, 31, warga Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan dan Alfian Nur Hidayat, 27, warga

Jalan Kolonel Sugiyono Kelurahan Kertosari. Melihat kemolekan tubuh korban yang tertidur di aatas kasur, Mulyono dan Alfian ikut andil. “Mereka melakukannya secara bergiliran dalam kondisi korban terpengaruh miras. Akibat kekerasan seksual itu korban sampai tak sadarkan diri. Setelah siuman korban lantas menghubungi kekasihnya, AH yang tinggal di Probolinggo,” beber Kapolsek Ketut. Merasa iba dengan cerita kekasihnya lewat ponsel, AH langsung meluncur ke Banyuwangi. Perjalanan dari Probolinggo ke Banyuwangi memakan waktu empat jam. Sampai di Banyuwangi sekitar pukul 16.00. Pria tersebut langsung jujug ke kosan di dekat RSUD Blambangan. Sampai di kosan, AH melihat kekasihnya tersebut menangis sedih. Dia seolah sedang meratapi kejadian yang baru saja menimpanya. Setelah dikorek keterangannya, korban mengaku baru saja diperkosa oleh empat pemuda. “Awalnya korban nggak mau bercerita siapa pelakunya. Berkat bantuan pacarnya tersebut, korban lantas mengadukan kasus

ini ke Polsek,” tambah Ketut. Berawal dari keterangan korban, aparat Polsekta Banyuwangi bergerak cepat menangkap para pelakunya. Tak sampai memakan waktu lama, empat pemerkosa mahasiswi ini berhasil diamankan, Sabtu (7/11. “Kebetulan terangka Mulyono merupakan tetangga kos korban. Korban juga mengenali wajah para pelaku, terutama Mulyono. Dari Mulyono pula tiga pelaku lain berhasil kita bekuk karena mereka adalah temannya,” tegas Ketut. Untuk kepentingan penyidikan, polisi telah mengamankan sejumlah bukti bukti. Celana dalam korban maupun pelaku ikut disita sebagai barang bukti. Selain itu, seprai alas tidur korban lengkap dengan sarung bantalnya juga dibawa ke mapolsek. Bukti lainnya berupa botol bekas air mineral yang sebelumnya berisi minuman oplosan. “Untuk menguatkan pembuktian secara medis, korban juga sudah kita mintakan visum et repertum ke dokter,’’ tandas perwira polisi yang pernah menjabat Kasatreskrim Polres Banyuwangi itu. (aif)

Sektor Pariwisata Tingkatkan Pendapatan per Kapita ■ JANJI...

Sambungan dari Hal 29

Misalnya saja barang seni, pertunjukan seni, kerajinan, fashion, dan kuliner. “karena itu, ke depan pariwisata harus terus ditingkatkan, sehingga dengan sendirinya bisa menggerakkan pelaku industri kreatif,” ujar Anas saat menjadi pembicara dalam Forum Bisnis HIPMI di Surabaya, kemarin. Selain Anas, hadir sebagai pembicara Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf; Gubernur Jabar Ahmad Heryawan; dan CEO Bukalapak.com Ahmad Zaky. Acara juga dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur BI Agus Martowardojo, Dirut sejumlah bank, dan tokoh pengusaha nasional. Anas mengatakan, dalam lima tahun terakhir, upaya mengembangkan industri kreatif berbasis pariwisata sebagai salah satu pengungkit perekonomian daerah terus dilakukan. “Jadi, pariwisata yang

akan dibangun di Banyuwangi tidak tercerabut dari industri kreatif lokal,” papar Anas. Kinerja sektor yang terkait dengan industri kreatif berbasis pariwisata di Banyuwangi terus menunjukkan peningkatan. Misalnya, sektor jasa hiburan kebudayaan, restoran (kuliner), perhotelan, dan kerajinan rakyat dari tekstil, barang kulit dan alas kaki. Pertumbuhan sektor itu selalu di atas 10 persen, bahkan ada yang menembus 80 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi daerah yang rata-rata berkisar tujuh persen. Lonjakan kunjungan wisatawan ke daerah berjuluk The Sunrise of Java juga terus meningkat secara otomatis juga mendongkrak permintaan produk kreatif, seperti kerajinan, busana, dan jasa hiburan kebudayaan. Semakin banyak warga Banyuwangi yang memproduksi beragam suvenir, mulai dari kaus sampai patung, untuk buah tangan para wisatawan.

Di daerah sekitar destinasi wisata, para penduduk setempat menyulap rumahnya menjadi home stay untuk disewakan ke wisatawan, sehingga bisa menambah penghasilan mereka. Kelompok seni juga laris diminta tampil menghibur wisatawan. Pertumbuhan sektor wisata juga mengatrol kinerja sektor kuliner, yang dampak lanjutannya adalah penyerapan produk pertanian Banyuwangi. “Integrasi antar sektor, yaitu sektor primer (pertanian) ke sektor sekunder (industri pengolahan) dan tersier (jasa dan wisata) berlangsung baik sehingga pertumbuhan ekonomi lebih merata,” tambah Anas. Angka kunjungan wisatawan ke Banyuwangi memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012, wisatawan domestik sebesar 860 ribu orang naik menjadi 1.500 orang pada 2014. Wisatawan mancanegara pun meningkat tajam, dari 5 ribu pada 2012 menjadi 28 ribu wisatawan asing pada 2014.

Sektor pariwisata ikut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan per kapita penduduk Banyuwangi yang naik tajam dari Rp 14,97 juta per tahun pada 2010 menjadi Rp 33 juta per tahun pada 2014 berdasar perhitungan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) juga naik dari Rp 23,56 triliun menjadi Rp 40,48 triliun. Anas berjanji untuk lebih menggalakkan pengembangan industri kreatif, terutama dengan memanfaatkan instrumen teknologi informasi. Bicara industri kreatif tanpa bicara teknologi adalah omong kosong. Ke depan semakin banyak pelatihan internet marketing akan kami gelar dan titik wifi akan ditambah. “Saya telah bicara dengan CEO Bukalapak.com, Ahmad Zaky yang sanggup membantu UMKM Banyuwangi mempromosikan produknya. UMKM Banyuwangi akan difasilitasi untuk go online,” kata Anas. (afi)

Sambungan dari Hal 29

Guna menerjemahkan dan mewujudkan makna yang tersirat tersebut, maka lahir Lembaga Seni Akting dan Perfilman di Banyuwangi. Eksistensi jajaran Dewan Pengurus Pusat Lembaga Seni Akting dan Perfilman (DPP-LSAP) Banyuwangi, melalui prosesi pengukuhan dan pengesahan oleh Ketua Pendiri LSAP Banyuwangi pada 1 November 2015 bertempat di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Yakni dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Nomor: 001.SK/LSAP. Banyuwangi/X/2015 tentang Pengukuhan dan Pengesahan Komposisi Dewan Pengurus Pusat LSAP Banyuwangi masa bakti 2015-2020. Ketua Umum LSAP Banyuwangi, Denny Sun’anudin menjelaskan, dalam kiprahnya LSAP akan menggali, meneliti, mengangkat, serta menumbuh kembangkan segala potensi kearifan lokal daerah Banyuwangi. Selain itu, LSAP juga akan melakukan pendidikan, pelatihan, pengembangan dan menyalurkan multi talenta putra putri daerah Banyuwangi khususnya di dunia akting dan perfilman. Selain berkonsentrasi mencetak calon-calon aktor-aktris andal melalui pendidikan dan pelatihan seni akting dan perfilman, juga akan menggarap film-film dokumenter, semi dokumenter maupun yang lainnya. “Tentunya dengan lebih mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal. Bahkan kami bertekad akan menjadikan LSAP sebagai pintu gerbang utama di ranah perfilman dengan visi Banyuwangi membangun perfilman Indonesia,” ujar Denny penuh keyakinan. Program-program LSAP tertuang dalam akta pendiriannya. Bidang garapannya mencakup bidang seni akting dan perfilman, edukasi, entertainment, dan show biz. Ada juga modelling dan kepribadian, keartisan, kearifan lokal, kemitraan, dan multimedia. Pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan beberapa production house (PH) di Jawa Timur dan Jakarta. Bahkan juga telah terjalin harmonisasi dengan para pelaku dunia perfilman, seperti Duta Film, Karyawan Film dan Televisi (KFT) dan lainnya. “Alhamdulillah ketika pengukuhan dan pengesahan DPP LSAP Banyuwangi, Mas Dymas Agust selaku Duta Film Jawa Timur

ISTIMEWA

CINDERA MATA: Denny Sun’anudin (kanan) menerima VCD berisikan dokumenter sejarah film Indonesia dari Duta Film Jawa Timur, Dymas Agust.

berkenan hadir. Bahkan beliau telah memberikan VCD yang berisikan dokumenter sejarah perfilman Indonesia. VCD itu akan mewarnai museum LSAP. Kami senantiasa akan belajar dan berlatih agar dapat berkarya secara nyata,” tegas Denny. Diakuinya, sebagai orang yang berkiprah di dunia seni akting dan perfilman tentunya harus memahami dan mempunyai kemampuan untuk menerjemahkan serta mengekspresikan bidang yang digelutinya. Dalam hal ini artisartis LSAP sudah membuktikan kemampuan aktingnya dalam Film Televisi (FTV) berjudul “Kusapa Cinta dan Matahari Pertama di Jawa” bersama bintang kenamaan Oka Sugawa, Widhi Dwinanda dan Tengku Mirza yang akan tanyang di MNCTV akhir November 2015. “Dalam FTV tersebut sekaligus sebagai pembuktian bahwa artis-artis binaan LSAP mempunyai kemampuan dalam seni akting, dan itu masih ada beberapa FTV bekerjasama dengan LSAP yang akan segera digarap di Banyuwangi. Pada prinsipnya, LSAP akan selalu berperan dan memainkan peranannya di saat dan momentum yang tepat,” tandasnya. Sedangkan di penghujung 2015 - sembari memperingati Hari Jadi Banyuwangi - LSAP akan menggelar program fenomenal, yaitu Pemilihan Putri Sri Tanjung (PPS). Diharapkan

Kritik Kondisi Lima Toilet yang Terkesan Jorok ■ 10 EKSEKUTIF...

Sambungan dari Hal 29

Gelar Pemilihan Putri Sri Tanjung 2015 ■ CETAK...

HUMAS POLRES BANYUWANGI FOR RABA

DIJEBLOSKAN KE TAHANAN: Inilah empat pelaku pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi di sebuah kos-kosan dekat RSUD Blambangan, Jumat lalu (6/11).

PPS tersebut akan menjadi ikon baru yang sakral, khususnya bagi kaum perempuan di Banyuwangi. Apalagi legenda Putri Sri Tanjung berhubungan sangat erat dengan nama Banyuwangi. LSAP berpandangan bahwa Putri Sri Tanjung sebagai simbol kaum perempuan yang mempunyai kesetiaan, kesucian, kecantikan lahir batin, kelembutan, dan kesantunan. Bukan hanya itu, Putri Sri Tanjung juga memiliki cinta kasih yang luhur, serta berkarisma luar biasa. “Sifat-sifat mulia Putri Sritanjung inilah yang selayaknya diteladani oleh kaum perempuan di mana pun berada,” pesan Denny. Selain PPS tersebut, guna menyambut hari Film Nasional 30 Maret 2016 nanti, LSAP juga akan menyelenggarakan Lomba Menulis Ide Cerita Film (MICF) dan Festival Film Banyuwangi (FFB). “Kedua even tersebut terbuka bagi para sineas dan penulis skenario film di Banyuwangi yang memang berkeinginan untuk maju,’’ kata Denny. Pihaknya sengaja lebih awal mengumumkan kedua program LSAP tersebut agar para sineas dan yang hobi menulis skenario film mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya. “Sehingga pada saatnya nanti sudah dapat maksimal untuk berpartisipasi demi mengangkat segala potensi kearifan lokal ke ranah perfilman,” pungkasnya. (*/aif)

Bahkan, lantaran Bandara Blimbingsari sempat ditutup akibat imbas aktivitas Gunung Barujari, dia dan rekan-rekannya menyiapkan “plan B”, yakni dengan membeli tiket Kereta Api rute SurabayaBanyuwangi. “Sudah lama kami mendengar keindahan Gunung Ijen. Selain itu, kami tertarik datang ke Banyuwangi karena kabupaten ini menjadi perhatian. Banyuwangi berubah dari kabupaten yang biasa-biasa saja menjadi kabupaten yang seperti saat ini,” kata dia. Managing Director Inmark Digital, Ventura Elisawati menambahkan, sepanjang perjalanan, rekan-rekannya menyampaikan kesan spontan bahwa Banyuwangi sangat bersih. Dia juga mengaku terkesima dengan keramahan warga Bumi Blambangan.

Bukan itu saja, nilai plus Banyuwangi yang lain adalah peran tour guide dalam menginformasikan tempat-tempat wisata menarik di Banyuwangi. Bahkan bukan hanya memberi info tempat wisata, para pemandu wisata itu juga menginformasikan berbagai program pemerintah di bidang pariwisata, kebersihan, dan lainlain. “Kami dengar dari tour guide akses ke Ijen dibangun dengan APBD Kabupaten Banyuwangi. Kami juga mendengar pemkab menggalakkan program green and clean, kali bersih, dan lain-lain. Tour guide yang memandu kami juga menyampaikan para pesapon bertugas dalam tiga shift untuk menjaga kebersihan di Banyuwangi selama 24 jam per hari,” terangnya. Bureau Chief Rappler Indonesia, Natashya Guiterrez menambahkan, seandainya Banyuwangi hanya memiliki Gunung Ijen, itu sudah

cukup untuk menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Apalagi ditambah dengan berbagai objek wisata lain yang dimiliki kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. “Banyuwangi sangat luar biasa,” kata dia. Sementara itu, kritik konstruktif disampaikan Uni Lubis. Menurut dia, sebagai tempat wisata yang sudah tersohor di tingkat dunia, hanya ada lima toilet pos terakhir menuju Ijen. Kondisi toilet yang ada pun terkesan jorok. “Tetapi menurut guide kami, pemkab tidak bisa berbuat banyak. Karena lahan tersebut masuk wilayah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Baru saja saya konfirmasi ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ibu Siti Nurbaya dan langsung ditanggapi. Hal itu akan segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. (sgt/aif)

Kran Dibuka Airnya Kosong ■ FOUNTAIN...

Sambungan dari Hal 29

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banyuwangi, Ayub Hidayat mengatakan, kran air siap minum yang dipasang di Taman Blambangan, Taman Sri Tanjung, dan Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria memang masih dalam tahap penyesuaian. Selain secara teknis untuk melihat kelayakan air tersebut, pihaknya masih melihat dampak dan kegunaan bagi masyarakat.

Setelah memperoleh izin dari Dinas Kesehatan terkait kelayakan fasilitas fountain drinking tersebut, dalam waktu dekat kran air siap minum itu akan di-launching. Ayub menjamin, air yang keluar dari kran sudah layak minum karena telah melewati proses ultrafiltrasi dari mesin yang diletakkan di antara instalasi pipa dan kran. “Kemarin kita masih menunggu izin Dinkes untuk kelayakan airnya. Selain itu kita juga melihat apakah fasilitas itu aman dari gangguan keamanan. Kalau sudah sesuai akan

kita launching,” ujar Ayub. Air yang keluar dari kran itu berasal dari sumber air yang sama dengan pelanggan lainnya. “Fountain drinking ini bisa dimanfaatkan masyarakat yang berada di sekitar taman,’’ imbuhnya. Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, kran air siap minum yang berada di tiga titik RTH di kota Banyuwangi itu kerap dicoba oleh warga. Begitu kran dibuka, warga kecewa karena airnya tidak mengalir. “Tidak keluar airnya,” celetuk salah seorang wargayangsedangberlarisorediTaman Blambangan kemarin. (fre/aif)

Investor Suka Iklim Investasi yang Sehat ■ TERKEJUT...

Sambungan dari Hal 29

Saat ditugaskan di Banyuwangi pada tahun 2007 silam, dia mengaku penjualan perumahan tak selaris sekarang. “Tapi sekarang jumlah developer semakin banyak dan angka penjualan perumahan meningkat fantastis, “ ujar pria kelahiran Singaraja itu.

Menurutnya, kebijakan Pemkab Banyuwangi di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas cukup memberikan optimisme kepada para investor atau pengembang perumahan untuk berani menggelontorkan modalnya. “Dengan iklim investasi yang sehat, tentu akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Banyuwangi, “ pungkasnya. (*/aif)


40

Jawa Pos Senin 9 November 2015

Pemerintahan

Hasil Pemungutan Suara Dipasang di PPS BANYUWANGI – Rekapitulasi suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 memang tidak lagi dilakukan di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) alias di tingkat desa. Meski begitu, hasil penghitungan suara di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) tetap bisa dipampang di masing-masing PPS. Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Suherman mengatakan, mekanisme rekapitulasi suara pilbup tahun ini memang berbeda dengan pemilu terdahulu. Setelah penghitungan suara di masing-masing TPS, rekapitulasi akan langsung dilakukan di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Namun demikian, kata Suherman, hasil pemungutan suara di DOK.RaBa masing-masing TPS bisa diuSuherman mumkan di tingkat PPS. Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui perolehan suara masing-masing kandidat di tingkat desa. “Yang diumumkan di PPS adalah hasil penghitungan suara di tingkat TPS. Sedangkan rekapitulasi suara langsung dilakukan di tingkat PPK,” ujarnya. Suherman menambahkan, dalam rangka persiapan pemungutan dan penghitungan suara pada 9 Desember mendatang, pendirian TPS harus sudah rampung pada H minus satu pencoblosan. Artinya, Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) harus sudah menyelesaikan pendirian TPS pada 8 Desember. “Satu hari sebelum hari H coblosan, TPS harus sudah terbentuk,” kata dia. Seperti diberitakan, Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015, pasca pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 9 Desember, proses rekapitulasi langsung dilakukan di tingkat PPK pada 10 Desember sampai 16 Desember. Rekapitulasi di tataran panitia penyelenggara tingkat desa, yakni PPS ditiadakan. Mengingat tenggat yang terbatas tersebut, rekapitulasi di tingkat PPK bisa dilakukan secara paralel. Artinya, proses rekapitulasi perolehan suara masing-masing pasangan calon (paslon) di dua atau lebih desa bisa dilakukan secara bersamaan di lokasi rekapitulasi tingkat PPK tersebut. Rekapitulasi secara paralel itu memungkinkan dilakukan lantaran jumlah saksi yang bisa dilibatkan pada tahap rekapitulasi tingkat PPK tersebut mencapai empat orang per paslon. “Jadi rekapitulasi secara paralel bisa dilakukan dengan memperhatikan jumlah desa dan atau kelurahan di suatu PPK dan alokasi waktu yang ada,” ujar, Suherman Sementara itu, pengumuman hasil rekap di tingkat kecamatan dijadwalkan berlangsung 11 Desember sampai 17 Desember. Sedangkan rekapitulasi di tingkat kabupaten dijadwalkan berlangsung pada 16 -18 Desember. (sgt/afi)

Faisol Aziz Pimpin PKS BWI Tegaskan Solid Dukung Pasangan Cabup Dahsyat BANYUWANGI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banyuwangi melakukan suksesi kepemimpinan kemarin (8/11). Melalui Musyawarah Daerah (Musda) ke-4 yang berlangsung di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Faisol Aziz terpilih sebagai ketua umum DPD PKS Banyuwangi menggantikan Mandiri Ratu Warang Agung. Selain menetapkan Faisol sebagai ketua umum DPD PKS periode 2015-2020, Musda menetapkan Sapto Lasongko, se bagai sekretaris umum dan Neni Viantin sebagai bendahara umum DPD serta Imam Agus Santoso ditetapkan sebagai Ketua Bidang Kaderisasi Berbeda dengan kepengurusan periode 2010-2015 yang hanya terdiri dari pengurus harian, DPD PKS periode lima ta-

SIGIT HARIYADI/RABA

IMAM BARU: MR. Warang Agung (kiri) berjabat tangan dengan Ketua PKS terpilih Faisol Aziz pada arena Musda 4 kemarin.

hun mendatang juga dilengkapi dengan Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) dan Dewan Syariah Daerah (DSD). Ketua dan sekretaris MPD ditempati Abdul Halim dan Deni Hermawan. Sedangkan posisi ketua dan sekretaris DSD ditempati Nasib

Suryanto dan Dwi Wahyudi. Susunan kepengurusan DPD PKS Banyuwangi ditetepkan berdasar Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Wilayah (DP W) PKS Jatim Nomor 066/D/S-KAB/AM-PKS/1437 tentang penetapan dewan

pimpinan tingkat daerah PKS Banyuwangi periode 2015-2020. SK tersebut dibacakan Sekretaris Umum DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan. “Susunan pengurus ini merupakan hasil proses yang panjang, yakni mulai pemilu internal di Banyuwangi pada 4 Oktober lalu,” ujar Irwan Ketua DPD PKS terpilih Faizol Aziz mengatakan, pihaknya akan merumuskan arah dan sikap politik PKS dalam kurun lima tahun ke depan. Fokus arah dan sikap politik PKS itu adalah memberikan layanan yang lebih baik dan lebih banyak bagi masyarakat Banyuwangi. “Ini sejalan dengan tagline PKS lima tahun ke depan sudah diputuskan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) melalui musyawarah nasional (munas), yakni berkhidmat untuk rakyat,” cetusnya. Kata Faisol, PKS memasang target untuk menempati posisi lima besar perolehan suara Pemilu Legislatif 2019 mendatang. “Target ini memang berat. Tetapi melihat kepengurusan yang ada, insya Allah target itu bisa

diwujudkan,” tuturnya. Faisol menambahkan, walau terjadi perubahan kepemimpinan, namun DPD PKS tetap so­lid dan kompak untuk menyuk­seskan pasangan calon bupati Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahysat). Keputusan mendukung pasangan Dahsyat merupakan keputusan final partai yang harus didukung semua kader dan simpatisan partai. Setelah menanggalkan jabatan ketua DPD PKS, tugas berat kembali diemban Mandiri Ratu Warang Agung. Dia diplot menjadi Ketua Wilayah Dakwah 3 Jatim yang meliputi Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Kepada jajaran pengurus DPD PKS Banyuwangi periode 20152020, Agung berharap tambahan amunisi berupa jajaran pertimbangan daerah dan dewan syariah daerah, PKS bisa lebih banyak membuat program untuk melayani masyarakat. “Kami juga berharap target ke depan PKS meraih satu kursi di DPRD bisa tercapai,” pungkasnya. (sgt/afi)

Jalan Sehat Naikkan Partisipasi Pemilih BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi melanjutkan kegiatan jalan sehat untuk lebih mengenalkan hajatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Setelah pekan lalu menggelar kegiatan serupa di Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuwangi V, KPU melanjutkan kegiatan yang sama di Dapil Banyuwangi IV di Kecamatan Gambiran kemarin (8/11). Tidak tanggung-tanggung, peserta jalan sehat kali ini mencapai seribu orang lebih. Selain dari unsur Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) sewilayah Dapil IV, jalan sehat kemarin juga diikuti kalangan pelajar dan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se-Kecamatan Gambiran. Komisioner Divisi Sosialisasi KPU, Jamaludin mengatakan, jalan sehat kemarin merupakan salah satu upayaKPUuntuksemakinmeningkatkan gaung Pilbup. “Tujuannya agar tingkat partisipasi pemilih meningkat,” ujarnya. Selain di Dapil V dan Dapil IV, KPU juga bakal menyelenggarakan jalan sehat serupa di tiga

dapil yang lain. Jalan sehat di dapil Banyuwangi III dijadwalkan berlangsung 15 November, di dapil Banyuwangi II dilaksanakan 22 November, dan di dapil Banyuwangi I pada 29 November. “Gong perhelatan jalan sehat ini dipusatkan di dapil Banyuwangi I yang akan diselenggarakan di Kecamatan Banyuwangi,” cetusnya. Sementara itu, catatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, tingkat partisipasi pemilih pada empat pemilu sebelumnya terus menunjukkan tren meningkat. Pada Pilbup 2010, partisipasi

ISTIMEWA

DOORPRIZE: Peserta jalan sehat yang digelar KPU di Kecamatan gambaran berebut memasukkan kupon undian kemarin.

pemilih sebesar 61,26 persen. Sedangkan pada Pemilihan gubernur dan Wakil Gubernur

(Pigub) Jatim 2013, partisipasi pemilih meningkat menjadi sebesar 63,55 persen. (sgt/afi)

PKS Bangun Spirit Berkhidmat untuk Rakyat BANYUWANGI—Musyawarah Daerah (MUSDA) 4 Partai Kesejahteraan Sejahtera (PKS) Banyuwangi berlangsung meriah kemarin (8/11). Rangkaian kegiatan yang digelar dalam menyambut pemimpin baru DPD PKS Banyuwangi ini semarak dengan berbagai hiburan dan kegiatan. Simpatisan dan kader PKS Banyuwangi tampak hadir, tidak terkecuali masyarakat yang kebetulan mampir di Gedung Wanita turut memeriahkan jalan sehat sebagai awal pembuka Musda PKS Banyuwangi. Jalan sehat keliling kota Banyuwangi ini dibuka langsung oleh mantan bupati Abdullah Azwar dengan didampingi sejumlah pentolan DPW PKS Jatim, seperti Ketua DPW PKS Jatim Arif Hari Setiawan, Sekretaris Umum DPW PKS Jatim sekaligus anggota DPRD Jatim Irwan Setiawan juga tampak hadir. Dari jajaran pengurus DPD PKS hadir Ketua DPD PKS, Warang Agung Ratu Mandiri bersama jajaran pengurus PKS Banyuwangi. Saat menyampaikan sambutan, Anas menyampaikan pujian terhadap PKS Banyuwangi yang selama ini telah memberikan kontribusi dalam membangun Banyuwangi. Keberhasilan pembangunan Banyuwangi tidak lepas dari peran partai politik, salah satunya adalah PKS sebagai partai pendukung. “Mudahmudahan PKS tetap bersama-sama membangun Banyuwangi,” kata Anas. Selain jalan sehat, kegiatan lain adalah bazar, layanan kesehatan, pameran foto dalam rangka 16 tahun PKS berkhidmat untuk Rakyat Banyuwangi, lomba – lomba dan kreasi seni anak kader. “Kami berharap kegiatan Musda kali ini bisa mendekatkan kami kepada masyarakat sekaligus bukti yang bisa kami lakukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sesuai dengan tema kami saat ini yakni “Berkhidmat Untuk Rakyat,”

Ketua DPD PKS: Faisol Aziz.

kata ketua panitia Musda Faisol Aziz yang akhirnya terpilih menjadi Ketua DPD PKS Banyuwangi menggantikan Warang Agung Ratu Mandiri kemarin. Faisol menjelaskan berkhidmat untuk rakyat menjadi tema sentral sekaligus pokok bahasan dalam sidang perumusan sikap politik, arah Kebijakan dan program kerja PKS lima tahun ke depan. Tema tersebut mengandung filosofi spirit dan bagian yang tak terpisahkan dari PKS untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Mengapa yang kita menonjolkan berkhidmat? Karena kami ingin memberikan pelayanan yang tulus supaya keberadaan PKS dapat dirasakan rakyat,” kata Faisol saat ditemui di tengah-tengah Musda kemarin. (*)

BERUNTUNG: Peserta jalan sehat mendapat sepeda sehat saat Abdullah Azwar Anas mengundi kupon yang pertama.

FOTO-FOTO: TOHA/RaBa

KIBARKAN BENDERA: Abdullah Azwar Anas bersama jajaran PKS Jatim dan Banyuwangi melepas bendera start jalan sehat kemarin (8/11) di depan Gedung Wanita.

POSE BERSAMA; Sejumlah peserta Musda PKS ke-4 berfoto usai acara kemarin.

MEMBLUDAK: Lomba mewarnai antar PAUD/TK diikuti ratusan peserta.

BAZAR: Musda PKS juga dimeriahkan dengan bazar berbagai produk.

GEMES: Suguhan tari dari TKIT Mandiri Billah 2 Sukowidi memukau peserta Musda PKS yang hadir.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.