Radar Banyuwangi | oktober 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 5 OKTOBER TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

One Village One (More) Product PARIWISATA Banyuwangi terus berkembang. Angka kunjungan wisatawan ke daerah The Sunrise of Java terus menanjak. Dari tahun ke tahun. Bak kebun bunga, Bumi Blambangan sedang merekah. Tidak hanya memamerkan keindahan, tapi juga menggoda dengan aroma wanginya yang semerbak.

MAN

Apa yang tidak dimiliki oleh Kota Dirgantara ini. Gunung ada, eksotik pula kawahnya. Kebun juga banyak. Apalagi pantainya. Pulau Merah sudah menggoda orang untuk berkunjung. Tak hanya wisatawan domestik. Tapi, wisman juga mengagumi keelokannya. Puluhan pantai lainnya tak kalah prospektif. Hanya menunggu polesan

NAHNU

Oleh SAMSUDIN ADLAWI 33

tangan-tangan kreatif. Sama dengan Situbondo. Mulai Pasir Putih sampai pantai Bama sebetulnya merupakan karunia Allah Swt yang kalau disentuh sedikit saja akan mengundang selera orang untuk datang. Pantai di Banyuwangi dan Situbondo bak mutu manikam yang terkubur pasir dasar laut. Sekali

gosok akan memendar aura keelokannya. Sekarang tinggal siapa yang akan memulai menggosoknya. Sungguh beruntung Banyuwangi. Tak hanya dikaruniai puluhan potensi alam. Tapi juga kearifan lokal yang bernilai tinggi. Local wisdom itu melahirkan produk-produk budaya yang luar biasa ■ Baca One...Hal 39

Masih Ada Pembiaran Tambang Liar

Bukit

Ditambang, Warga

Meradang Tokoh anti-tambang Lumajang, Salim Kancil, tewas mengenaskan. Dia dihabisi orang-orang yang mengeruk keuntungan dari proyek ilegal galian C tersebut. Di Banyuwangi, seiring maraknya tambang pasir liar, masyarakat justru yang dirugikan. Bukit ditambang, lahan pertanian dikeruk, lahan kebun disedot pasirnya. Kondisi itu benar-benar meresahkan.

DERU mesin eksavator itu menderu-menderu di tengah terik matahari yang menyengat. Seorang sopir backhoe dengan tubuh penuh peluh mengendalikan jalannya buchet untuk memindah material sirtu (pasir dan batu) ke atas dump truck di sebuah penambangan ilegal di kawasan Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. Konon, di atas tanah sengketa seluas 25 hektare itu telah dilakukan penambangan galian C. Bukit yang dulu rindang, kini jadi area tambang yang diduga ilegal. Dulu area tambang itu merupakan tanah eigendom. Entah bagaimana ceritanya tibatiba di atas bukit seluas 25 Ha tersebut jadi area galian C ■ Baca Bukit...Hal 39

DOK. RABA

ABAIKAN LINGKUNGAN: Eksploitasi galian C yang mengabaikan aturan bisa berdampak terhadap kerusakan lingkungan. Polisi harus tegas menindak pelaku tambang liar. Q Tersebar di seluruh kecamatan Q Ada yang legal dan illegal Q Titik penambangan 90 tempat Kantongi Izin Eksplorasi: 13 lokasi Q Q Kantongi IUP operasi produksi: 9 unit

Ditutup Polda, Beroperasi Lagii

Pesan LSM Lingkungan Q Polisi harus tegas menindak tambang liar Q Jangan tebang pilih Q Yang legal harus mau mereklamasi eks tambang

Fakta F Tambang an ng STOP Ketika IUP masih ditekel Pemkab Liar Q Pengusaha harus menyediakan uang Rp 117 juta

Baca halaman 38 8

Q Rp 60 juta dijadikan biaya jaminan reklamasi dan Rp 56,750 juta per 6 hektare lahan tambang merupakan uang jasa untuk konsultan.

Q Omzet tambang pasir ilegal di Banyuwangi dalam sehari bisa mencapai Rp 1,5 miliar. Pendapatan "haram" dari tambang liar itu hampir mendekati capaian pasir Pantai Lumajang Rp 2 miliar REZA FAIRUS/RABA

UPACARA HUT TNI

RENDRA KURNIA/RABA

PERSIAPAN: Upacara memperingati HUT TNI ke70 dilaksanakan di Taman Blambangan hari ini.

Ada Atraksi Flying Pass BANYUWANGI - Upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-70 dilaksanakan hari ini mulai pukul 08.00 Senin (4/10) di Taman Blambangan. Sebanyak kurang-lebih 450 pasukan dari unsur TNI-Polri menjadi peserta upacara HUT TNI tersebut. Atraksi flying pass dan marching band taruna Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B) akan memeriahkan peringatan HUT TNI ke-70 hari ini. Segala persiapan telah dilakukan TNI AL Banyuwangi selaku panitia pelaksanaan upacara peringatan HUT TNI ke-70 itu. Sore kemarin tampak pasukan TNI AL sedang memasang banner besar di Taman Blambangan. Bendera-bendera juga tampak dipasang oleh beberapa anggota TNI AL. Geladi bersih upacara telah dilakukan pada Jumat (2/10). Pasintel Lanal Banyuwangi, Kapten Laut (KH) Boby Yudistira mengatakan, jumlah pasukan yang mengikuti upacara HUT TNI hari ini sekitar 450 pasukan. Pasukan tersebut berasal dari unsur TNI-Polri, Satpol PP, unsur mahasiswa, dan pelajar juga ikut dalam upacara HUT TNI hari ini. ”Marinir Lampon, taruna LP3B, dan Korsid Pemkab Banyuwangi, juga mengikuti upacara di Taman Blambangan besok (hari ini),” kata Boby ■ Baca Ada...Hal 39

Mata Terpejam, Seblang Supani Menghunus Keris GLAGAH - Alunan gamelan diiringi gending Panjer Giling dan gending Podho Nonton kemarin malam (4/10) kembali berkumandang di Sanggar Seblang, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Seblang Supani, 59, yang pada tahun sebelumnya menggantikan Seblang Bohana yang telah meninggal dunia, tahun ini kembali menari dalam ritual Seblang Bakungan. Ritual tahunan Seblang Bakungan adalah kebudayaan masyarakat Kelurahan Bakungan yang dipercaya sebagai permohonan keselamatan kepada Tuhan. Berbeda dengan Seblang Olehsari yang dilakukan gadis perawan, Seblang Bakungan dilakukan penari berusia lanjut yang menopause (tidak menstruasi lagi). Pelaksanaannya pun dilangsungkan pada malam hari, berbeda dengan Seblang Olehsari yang dilaksanakan pada siang hari. Menurut Jumanto, 45, ketua Adat Seblang Bakungan, usia Seblang Bakungan jauh lebih tua dari Seblang Olehsari ■

ABDUL AZIS/RABA

FESTIVAL KEBUN: Bupati Anas diapit Dirut IGG, Ir. Ade Hidayat; Direktur Produksi PRNP XII, Ir. Suwarno; panitia Ir. Ery Warman, MM; dan para petinggi perkebunan.

Plantations Festival di Glenmore Meriah

Baca Mata...Hal 39

PENARI TUA: Supani dikawal sesepuh Bakungan berjalan kaki keliling kampung dalam ritual Seblang Bakungan tadi malam.

RENDRA KURNIA/RABA

GLENMORE - Untuk pertama kalinya festival yang menyuguhkan produk dan destinasi wisata perkebunan dan kehutanan digelar di areal kebun karet Perkebunan Kalirejo, Kecamatan Glenmore, kemarin. Kegiatan yang merupakan bagian dari Banyuwangi Festival 2015 tersebut diikuti Gabungan Perusahaan Perkebunan, Badan Konservasi Sumberdaya Alam, Taman Nasional Alas Purwo dan Meru Betiri, Perhutani, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Industri Gula Glenmore dan Rumah Sakit

Bhakti Husada, Glenmore. Semua peserta memamerkan produk unggulan masing-masing di stan-stan yang sudah disediakan panitia. Ada gula merah, kakao, madu, karet, dan berbagai produk perkebunan maupun Perhutani lain. Selain produk, para peserta juga memajang gambar destinasi wisata di daerah masing-masing. Semua ditinjau satu per satu oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan jajaran direksi perkebunan dan Perhutani ■ Baca Plantations...Hal 39

Bekal Budaya dari DKB kepada Mahasiswa Unair Surabaya

Santet itu Bukan Black Magic tapi White Magic Sebanyak 320 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berkumpul di Pantai Boom, Banyuwangi, kemarin. Mereka mendengarkan pesan-pesan budaya dari Dewan Kesenian Blambangan (DKB) di Pantai Boom. Bagaimana suasananya?

Kawasan Tumpang Pitu diatur perda Perdanya cukup spesial, berlapis emas!

BEKAL BUDAYA: Samsudin Adlawi memberikan pengetahuan tentang budaya Banyuwangi kepada mahasiswa Unair Surabaya di Pantai Boom kemarin.

Jangan ada pembiaran tambang liar Membiarkan berarti sudah kena sogok!

TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi RENDRA KURNIA/RABA

SEJAK beberapa hari lalu sebanyak 320 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) http://www.radarbanyuwangi.co.id

Surabaya berada di Banyuwangi untuk belajar budaya dan kesenian di Banyuwangi.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa Unair dari semua fakultas itu mengunjungi Desa

Adat Kemiren di Kecamatan Glagah ■ Baca Santet...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

Jawa Pos

RADAR BANYUWANGI

Senin 5 Oktober 2015

Tingkatkan Penghijauan dan Pelestarian di Sempadan Sungai Jadikan Sungai Layaknya Beranda Rumah Kita BANYUWANGI-Masih banyak kondisi sungai-sungai di wilayah Banyuwangi yang kurang terjaga kebersihan dan keindahannya. Ini menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat masih minim dan memandang sebelah mata keberadaan sungai yang ada di sekitar kita. Perlunya kesadaran masyarakat bahwa membuang sampah di sungai adalah tindakan yang tidak benar dan harus segera dirubah kebiasaan ini. Masyarakat belum paham betul bahwa sungai bisa memberikan manfaat positif bagi kelangsungan warga yang berada di sepanjang aliran sungai. Plt. Kepala BLH Banyuwangi Husnul Chotimah mengatakan, lewat kegiatan program kali bersih ini bertujuan untuk menggugah peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai atau kali di wilayah masing-masing. “Sudah saatnya sungai atau kali kini menjadi tempat beranda atau layaknya halaman depan rumah kita sendiri yang tertata rapi,� jelas Husnul. Langkah paling mudah yang dapat dila-

LANGSUNG KE SUNGAI: Masih ada warga yang membuang limbah rumah tangganya langsung diarahkan ke Sungai.

kukan warga yang berda di sepanjang aliran sungai adalah tidak membuang sampah ke sungai. Sampah yang dimaksud adalah berbagai jenis sampah, baik itu dari limbah industri, usaha maupun rumah tangga. “Selain mengotori sungai, jika sampah ini menumpuk kemudian akhirnya membusuk. Maka akan berdampak pada tercemarnya air sungai,� ungkap Husnul. Husnul berpesan agar warga yang

bermukim yang lokasinya berada di sepanjang aliran sungai agar giat dan terusmenerus melakukan penghijauan. Hal ini bertujuan agar tetap terjaga keindahan sungai. Sehingga ke depan sungai ini bisa menjadi tempat edukasi, rekreasi wisata air untuk keluarga. “Pemanfaatan kali atau sungai ini juga berfungsi sebagai daya dorong kemajuan perekonomian kehidupan di masyarakat,� pungkas Husnul. (*/als)

FOTO-FOTO: BLH BANYUWANGI FOR RABA

MANFAATKAN LAHAN: Masyarakat menanam tanaman karang kitri di sisi aliran sungai yang bermanfaat untuk warga sekitar.

Kemenlu Bahas Perlindungan WNI Dalam Kuliah Umum di Untag Banyuwangi

ISTIMEWA

RELIGI: Kepala SDN 1 Pakis Sri Wahyuningsih menyaksikan penyembelihan kurban saat Idul Adha lalu.

Sisipkan Nilai Akhlak Anak Setiap Hari BANYUWANGI – Mencerdaskan kehidupan bagi generasi penerus merupakan visi utama sebuah lembaga pendidikan, terutama sekolah. Namun, menanamkan akhlak yang mulia juga menjadi sebuah tanggungjawab pengajar di sekolah. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Pakis mengkombinasikan antara membangun intelektual siswa juga menanamkan akhlak yang mulia. Hal itu bertujuan agar kelak siswanya bisa menjadi anak bangsa yang berguna, kuat, mandiri, dan berjalan sesuai norma agama. SDN 1 Pakis yang beralamatkan di Jalan S Parman Ba-

BANYUWANGI – Pemerintah terus berupaya mewujudkan Program Nawa Cita, yang salah satunya menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Salah satu fokusnya adalah melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Sabtu lalu (3/10), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus (Untag) Banyuwangi menggelar kuliah umum dengan tema kehadiran negara dalam melindungi WNI di luar negeri. Dalam kuliah umum tersebut, Pejabat Senior Kemenlu, Dr Sujatmiko membeberkan jumlah WNI di luar negeri dan permasalahan yang kerap dialami oleh mereka. Menurutnya, WNI di luar negeri tidak lepas dari masalah hukum. Untuk itu pemerintah memetakan fungsi serta peranan pihak terkait baik pemerintah, sektor swasta, individu maupun masyarakat sipil berkaitan dengan isu perlindungan WNI di luar negeri. Misalnya, keluarga atau lingkungan yang berangkat agar memperhatikan jika ada kerabat yang ke luar negeri. Hal sederhana lainnya yang dilakukan adalah dengan menyimpan copy dokumen seperti paspor, kontrak kerja atau kontak PT. Meski demikian, mantan Duta Besar (Dubes)

CHIN JULLIEN/RaBa

KIRI-KANAN: Dekan Fakultas Hukum Untag Banyuwangi Heru Guntoro, Pejabat Senior Kemenlu RI Dr Sujatmiko, dan Kepala Dinas Sosial, Alam Sudrajat (paling kanan) saat memberikan materi pada kuliah umum di auditorium Untag Sabtu (3/10).

Sudan tersebut mengatakan perlindungan terbaik adalah dari diri sendiri. Yakni dengan menerapkan prinsip empat S. “Yakni Siap fisik dan mental, Siap Dokumen, Siap bahasa budaya dan adat istiadat setempat dan Siap keterampilan,� katanya. Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Untag Banyuwangi, Heru Guntoro menyampaikan dimanapun berada, WNI harus tunduk pada hukum. Dalam Undang-undang (UU) nomor 13 tahun 2003 tentang hukum ketenagakerjaan, ada dua sifat. Yakni sifat privat dan sifat publik. “Sifat privat berarti mengenai hubungan kerja maupun perjanjian kerja antara pekerja dengan perusahaan atau majikan. Sementara itu dari sudut publik misalnya ada campur tangan pemerintah atau negara mengenai ketentuan upah minimal, sanksi administratif dan sebagainya,� jelasnya. Ia mengatakan, kerja sama dengan Kemenlu ini untuk menyebarluaskan pen-

getahuan mengenai hak dan kewajiban WNI di luar negeri. Ia berharap, materi yang disampaikan oleh Kemenlu bisa diserap oleh civitas akademika terutama mahasiswa. Heru mengatakan mahasiswa sebagai kepanjangtanganan bagi pemerintah untuk menyampaikan hal tersebut ke tengah masyarakat. “Mahasiswa ini berada digaris depan. Mereka berasal dari seluruh penjuru Banyuwangi. Paling tidak mereka bisa menyosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat di tempat mereka tinggal. Diharapkan TKI yang akan keluar negeri mengerti hak dan kewajiban dari sudut privat maupun publik,� bebernya. Selain dihadiri oleh Kemenlu dan mahasiswa, hadir pula perwakilan dari fakultas lain dan Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsonaketrans) Banyuwangi, Alam Sudrajat. Hadir pula mantan WNI yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). (cin/*/als)

nyuwangi merasa tidak cukup dengan hanya memberikan mata pelajaran agama sesuai dengan KTSP yang ada. Untuk itu, di sela-sela proses belajar mengajar diadakan pembekalan lebih. Semisal setiap Jumat pagi, sebelum pelajaran dimulai dilaksanakan doa bersama dan pembacaan Asmaul Husna. Sedangkan setiap hari secara bergiliran perkelas melaksanakan Salat Dhuha dan Salat Duhur bersama. Namun hal ini masih bisa dilaksanakan untuk kelas 5 dan 6. “Karena kelas 3 dan 4 masih masuk siang,� ujar Sri Wahyuningsih, SPd, Kepala SDN 1 Pakis.

Untuk Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) SDN 1 Pakis juga aktif dalam melaksanaannya. Contohnya, saat idul Adha, pada 24 September lalu melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Sebanyak 2 sapi dan 1 ekor kambing. Satu ekor sapi merupakan patungan 7 orang guru dan wali murid sedangkan yang lain merupakan sumbangan dari wali murid. Rencananya, SDN 1 Pakis akan mengadakan pawai ta’aruf memperingati 1 Muharam bersama. Dan kedepan di SDN Pakis akan dibentuk hadrah sebagai salah satu kesenian religi dalam ekstrakulikuler. (*/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Perum Griya Dadapan

Rogojampi

Honda Brio

Toyota Innova

All New Xenia

Chevrolet Aveo

Rogojampi ruko/rukan dijual perdana Sentra Sun Point ruko2.5lt lbr 4.5m hrg mulai 690jt (7unit) Hub.082.231.231.757 SunriseLand Property

DIJUAL Honda Brio tahun 013 putih PMK hrg 125,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Toyota Kjg Innova tahun 014 (solar) htm mtl PMK hrg 235 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013 putih PMK hrg 126,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Chevrolet Aveo 1.5L tahun 05 hitam mtl PMK hrg 78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

BANYUWANGI

LOWONGAN PEKERJAAN Kami PT. Timur Terang Sukses merupakan perusahaan yang sedang berkembang pesat yang bergerak dalam bidang distributor produk pipa, pompa, dan accessories pipa mencari kandidat yang potensial untuk posisi: Salesman/ Marketing Persyaratan : 1. Pria 2. Domisili asli Banyuwangi 3. Usia maksimal 35 tahun 4. Pendidikan minimal SMA 5. Mampu bekerja secara team atau perorangan 6. Mau bekerja keras, ulet, teliti, jujur, tegas dan bersedia mematuhi peraturan perusahaan 7. Memiliki kendaraan sendiri dan memiliki SIM C 8. Menguasai area kecamatan dan kota Banyuwangi 9. Bersedia untuk mengikuti training selama di Surabaya Âą 3 Minggu di Surabaya 10.Penempatan kerja di Banyuwangi Jika anda memiliki kualifikasi di atas segera kirimkan lamaran anda berupa Surat Lamaran, foto 4x6 berwarna, fotocopi ijazah, fotokopy KTP, surat referensi kerja dan SKCK yang masih berlaku (wajib) ke ttssurabaya@yahoo.co.id paling lambat

31 Oktober 2015.

Mobil anda anda belum laku? Hubungi: 0333-412224

Djl Rumah Type 75+,LT 168m2,KT 2,KM 2,Garasi,Gazebo,Taman,PDAM,PLN 1.300 w,SHM Perum Griya Dadapan Indah L No. 8 (Dpn Istana Gandrung) H: 082 277 858 535

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Suzuki Ertiga

'

! " " # # $ % $ # &

!

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

INFO MOBIL MOTOR

DIJUAL Suzuki Ertiga tahun 013 putih PMK hrg 139,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Suzuki Ertiga Djl Ertiga GX Duble Blower ’13 Istw Hrg Nego Hb. 082336409499/08123518919

J

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP : 08123353502.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SENIN 5 OKTOBER

HALAMAN 31

TAHUN 2015

Pengusaha Tionghoa Bulat Dukung Da-Di SITUBONDO – Para pengusaha keturunan Tionghoa yang ada di Kabupaten Situbondo tertarik untuk memberi dukungannya kepada pasangan Dadang Wigiarto – Yoyok Mulyadi (DaDi) dalam pilkada 2015 mendatang. Ini sebagai bentuk komitmen mereka untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Situbondo. Para jajaran pengurus pengusaha yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Tinghoa Situbondo itu sudah melakukan silaturahmi bersama pasangan Da-Di belum lama ini. “Para pengusaha yang tergabung dalam paguyuban Tinghoa Situbondo siap mendukung Paslon Da-Di n Baca Pengusaha...Hal 32 TAMPAK AKRAB: Pengusaha keturunan Tionghoa bersilaturahmi bersama Dadang Wigiarto dan Yoyok Mulyadi, belum lama ini. ISTIMEWA

Desak KPU Perbaiki DPT

PGRI

SYAMSURI/JPRS

PEMBUKAAN: Kadispendik Fathor Rakhman (dua dari kiri) dan Kabid Ketenagaan Moh Hasyim (dua dari kanan) dalam kegiataan Work Shop Tematik Holistik Integratif.

SITUBONDO – Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaskab) mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperbaiki daftar pemilih tetap (DPT). Itu karena Panwaskab menemukan banyak data kependudukan yang bermasalah saat pleno penetapan DPT, Jum’at (2/10) lalu. Murtafik, salah satu anggota Panwaskab mengatakan, pihakya men-

emukan belasan ribu pemilih bermasalah. Karena itulah saat rapat pleno berlangsung, Panwaskab sempat menolak menandatangani berita acara penetapan DPT. ”Kami menolak penetapan DPT karena menemukan banyaknya data pemilih bermasalah. Berdasarkan data yang kami miliki, ada sekitar 17 ribuan pemilih ber-

masalah,” ujar Murtafik. Data kependudukan bermasalah tersebut seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (NKK) yang masih invalid. Bahkan, katanya, ditemukan data kependudukan bukan sebagai warga Situbondo, namun dipergunakan sebagai identitas pemilih Situbondo.

”Seperti nama Abdullah, warga Situbondo. Namun setelah dicek ke Kantor Dinas Kependudukan dan peatatan Sipil (Dispendukcapil), NIK dan NKK miliknya ternyata tertera warga Jogjakarta,” kata Murtafik lagi. Perlu diketahui, berdasarkan hasil rapat pleno penetepan DPT, jumlah DPT Pilkada Situbondo

sebanyak 505. 222. Jumlah ini berkurang sekitar 3. 752 dari jumlah daftar pemilih sementara (DPS) yang sebelumnya mencapai 508. 974. Akan tetapi, meski Panwaskab sempat menolak menandatangi berita acara penetapan DPT, KPU bersikukuh menetapkan DPT n Baca Desak...Hal 32

Workshop Tematik Holistik Integratif SUBOH - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Kecamatan Sumbermalang, menggelar Workshop Tematik Holistik Integratif dengan Pendekatan Saintifik, Selasa (29/09) lalu. Kegiatan yang ditempatkan di Aula Rumah Makan Bali 1, Kecamatan Suboh ini diikuti sebanyak 165 peserta. Mereka terdiri dari guru kelas, guru pendidikan jasmani serta kepala sekolah se-Kecamatan Sumbermalang. Ketua Cabang PGRI Sumbermalang, Suhartoni, M.Pd, menerangkan work shop bertujuan untuk meninkatkan kompetensi guru dan mutu pendidikan di Kabupaten Situbondo, khususnya di Kecamatan Sumbermalang. Ini mengingat, kepala sekolah dan guru memiliki peran strategis sebagai agen perubahan di sekolah. “Ketika perencanaan pendidikan dikerjakan dan struktur organisasi persekolahannya pun disusun dalam memfasilitasi perwujudan tujuan pendidikan, serta para anggota organisasi, pegawai atau karyawan dipimpin dan dimotivasi untuk mensukseskan pencapaian tujuan, maka sudah barang tentu akan berjalan optimal, semua kegiatan akan berlangsung sebagaimana yang direncanakan,” papar Suhartoni. Sebab itulah, lanjut Suhartono, perlu adanya pengelolaan yang baik n Baca Workshop...Hal 32

MARJHONO/JPRS

DOA BERSAMA: Direktur RS Elizabeth, dr. Iwan Yulianto (tengah) bersama dengan KHR Mohammad Kholil (dua dari kiri) dan Sekertaris RS dr Abdoer Rahem Imam Hidayat (kiri).

Doa Bersama dan Santuni Yatim SITUBONDO- Rumah Sakit Elizabeth Situbondo menggelar do’a bersama, Sabtu lalu (3/10). Acara yang ditempatkan di halaman rumah sakit setempat tersebut juga dirangkai dengan kegiatan sosial berupa pemberian santunan kepada anak yatim. Acara dimulai Pukul 14.00 Wib hingga selesai. Hadir dalam acara ini seluruh pimpinan PT. Perkebunan Nusantra XI, Forkopimda, serta karyawan RS. Elizabeth. Selain itu, kegiatan doa bersama ini juga menghadirkan KHR. Moh. Kholil

As’ad, Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, Mimbaan, Panji. Dalam kesempatan ini, Rumah Sakit Elizabeth juga memberikan santunan kepada 50 anak yatim dari Yayasan Panti Asuhan Darul Aytam, Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo. Dalam Sambutannya Direktur Rumah Sakit Elizabeth, dr. Iwan Yulianto, menyampaikan, bahwa do’a bersama bertujuan untuk kejayaan RS. Elizabeth, PT. Perkebunan Nusantara XI dan masyarakat Situbondo n Baca Doa...Hal 32

ISTIMEWA

DISKUSI: Sejumlah alumni Ponpes Genggong dari berbagai wilayah di Situbondo berkumpul untuk membahas tentang gerakan alumni.

Pengasuh Genggong Desak Alumninya Meminta Maaf Bantah Dukung Salah Satu Paslon Pilkada SITUBONDO –Dicaploknya nama pengasuh dan pondok pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Probolinggo

dalam dukung mendukung pasangan calon Pilkada Situbondo 2015, memantik reaksi keras. Bukan hanya karena dinilai telah mengundang keresahan para alumni Genggong di Situbondo. Tetapi karena pencatutan para masyaikh ponpes Zaha tersebut

juga membuat unsur pengasuh ponpes Genggong jadi geram. Sebab, sejauh ini tidak ada instruksi dari pengasuh Ponpes Zaha untuk mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Pilkada Situbondo, secara kelembagaan n Baca Pengasuh...Hal 32

BERUNTUNG: Salah satu nasabah BRI Situbondo menerima hadiah motor dalam penarikan hadiah undian Simpedes Periode Maret Agustus 2015.

ISTIMEWA

BRI Bagikan Hadiah Mobil dan Motor SITUBONDO - Maryam, nasabah BRI Unit Asembagus beruntung mendapatkan sebuah Mobil APV GE PS Suzuki. Itu setelah sebelumnya, kupon undiannya terpilih sebagai pemenang hadiah utama dalam penarikan hadiah undian Simpedes Periode Maret - Agustus 2015 yang dilakukan BRI Cabang Situbondo, Sabtu (03/10) lalu. Bukan hanya Maryam, Lucky Hapsari Putri (nasabah BRI Unit Besuki) dan Marjulis (Nasabah BRI Unit Situbondo I) juga ketiban rejeki. Keduanya mendapatkan Hadiah Sepeda http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

Motor Suzuki Shooter FV 110 LE. Disusul kemudian oleh Munipa/ Hj.Norhabiba (Nasabah BRI Unit Jangkar), Ermiyati (Nasabah BRI Unit Kapongan), Zainal (Nasabah BRI Unit Asembagus) dan Misman (nasabah BRI Situbondo) yang mendapatkan hadiah Sepeda Motor Suzuki Adress UK 110. Tidak berhenti sampai di situ, Rasmina (Nasabah BRI Unit Besuki), Munipa (Nasabah BRI Unit 2 Besuki), Reny Dyan Kristiyanti (nasabah BRI Unit Asembagus), Lilik Sulastri (nasabah BRI Unit 2 Besuki) juga mendapatkan

hadiah sepeda motor Suzuki Nex Matic UD 110 NE. Selain hadiah berupa mobil dan motor, BRI juga menyediakan hadiah menarik lainnya. Yakni, Televisi Toshiba yang diberikan kepada empat orang nasabah pemenang undian, tiga lemari es, tiga mesin cuci, dan 15 DVD. Pemimpin Cabang (pinca) BRI Situbondo, Soesilo Wibowo menerangkan, bahwa undian Simpedes dilakukan secara rutin oleh BRI pada tiap semester. Begitu pula dengan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang diselenggarakan dalam

periode satu tahun sekali. “Hal ini sebagai wujud komitmen BRI untuk selalu memberikan suatu reward dalam bentuk berbagai hadiah kepada nasabah kami. Tentunya varian, volume, serta total hadiah akan selalu kami tingkatkan setiap periode sesuai dengan perkembangan dana simpanan yang kami peroleh dari masyarakat,” terang Pinca BRI Situbondo, Tujuan BRI memberikan hadiah dengan nilai yang cukup besar bukanlah sebagai media promosi semata n Baca BRI...Hal 32 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

32

Jawa Pos

Senin 5 Oktober 2015

Selawat untuk Bangsa BANYUPUTIH – Puluhan ribu orang tumpah mengikuti acara ‘Sukorejo Berselawat Untuk Bangsa’, Sabtu malam (03/10) lalu. Santri dan masyarakat umum memenuhi halaman asrama kompleks putra Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2), tempat digelarnya acara. Pengasuh P2S2, Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, mengatakan, acara berselawat bersama dilakukan sebagai ikhtiar spiritual pondok pesantren untuk menjaga bangsa dan negara dari segala marabahaya. ”Sehingga kondusifitas bangsa kita ini tetap terjaga,” ujarnya.

Cucu KHR. As’ad Syamsul Arifin itu mengatakan, P2S2 merupakan pesantren besar yang memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Ponpes ini selalu memberikan andil besar dalam menyelamatkan bangsa,” imbuhnya. Kiai Azaim mencontohkan ketika Jam’iyah Nahdatul Ulama (NU) kembali ke khitah 1962 beberapa tahun silam. Kembalinya NU ke khitah ada peran besar P2S2. Dimana dalam persitiwa tersebut, NU menerima pancasila senaga asas tunggal berbangsa dan bernegara. ”Dan waktu itu pesantren

Sukorejo (P2S2) menjadi garda terdepan. Kalau tidak ada pesantren, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan bangsa ini,” terangnya di hadapan puluhan ribu massa. Karena itulah, bagi menantu KHR. Ahmad Fawaid As’ad itu, P2S2 akan terus menjaga keutuhan bangsa. Dia mengatakan, pesantren yang dipimpinnya itu akan terus mengawal keutuhan NKRI. Lewat acara Sukorejo Berselawat Untuk Bangsa itulah, salah satu caranya. Kiai Azaim berharap, berselawat bersama Habib Syeh bin Abdul Qadir Al-Jaelani bisa memberikan manfaat besar bagi bangsa In-

donesia. ”Pondok ini adalah tonggak sejarah. Dan malam ini tonggak sejarah akan kembali terulang,” imbuhnya. Lebih jauh, Kiai Azaim mengatakan, keutuhan bangsa pasca kemerdekaan tidak akan pernah terlepas dari sejarah pondok pesantren. Baginya, pada setiap Negara dalam keadaan genting, Pondok pesantren tidak pernah tinggal diam. ”Sejarah bangsa tidak akan pernah terlepas dari sejarah pesantren. Kalau berbicara masalah pesantren, tidak akan pernah lepas dari peran besar ulama-ulama kita terdahulu,” pungkasnya. (bib/pri)

UNTUK BANGSA: Pengasuh P2S2 Sukorejo, KHR. Azaim Ibrahimy bersama Habib Syeh bin Abdul Qadir Al-Jaelani dalam acara ‘Sukorejo Berselawat Untuk Bangsa’, Sabtu malam (03/10) lalu.

LAUTAN MANUSIA: Puluhan ribu orang terdiri dari santri dan masyarakat umum memenuhi halaman asrama kompleks putra Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah,

NUR HARIRI/JPRS

TURUN LANGSUNG: Kapolres Situbondo AKBP Puji Hendro Wibowo melihat mesin mobil polisi yang dikumpulkan di halaman Polres Situbondo.

Kapolres Temukan Mobil Polisi Mogok Minta Anggota Serius Jaga Fasilitas Negara SITUBONDO – Kendaraan dinas polisi di seluruh polsek dikumpulkan di halaman Polres Situbondo untuk dicek rutin. Hasilnya, dari ratusan kendaraan roda dua dan roda empat, ditemukan satu mobil yang mogok alias rusak. Mengetahui ada kendaraan yang dioperasionakan anggotanya mogok, Kapolres Situbondo AKBP Puji Hendro Wibowo langsung meminta agar kendaraan diperbaiki. Kapolres juga memberi tahu pihak bengkel untuk mengupayakan agar mobil yang mogok bisa diperbaiki dan kondisinya kembali normal. Puji menjelaskan, jika kondisi kendaraan dinas tidak normal,

maka akan mengganggu tugas polisi yang dituntut harus selalu cepat. “Nanti kalau ada warga minta bantuan, kendaraan mogok tidak bisa dipakai. Jadi tolong, kendaraan dinas ini dirawat dengan baik,” tegasnya, kepada para anggotanya. Kepada wartawan koran Jawa Pos Radar Situbondo, Puji mengatakan pelayanan kepada masyarakat harus didukung oleh sarana dan prasarana yang baik. “Tugas kepolisian banyak, kalau tugas di lapangan didukung dengan kendaraan yang baik maka akan bisa diselesaikan dengan cepat,” katanya. Disinggung mengenai adanya kendaraan yang mogok, Puji mengaku pihaknya akan mengoptimalkan perawatan dan penggunaan kendaraan dinas

yang ada. “Makanya kita inventarisir, kita lakukan cek rutin dengan memanggil bengkel yang handal untuk merawat dan menjaga kendaraan dinas,” ujarnya. Dalam melakukan cek kondisi kendaraan, Puji tak hanya melihat secara kasat mata. Puji juga tidak segan untuk memeriksa kondisi mesin, rem, serta onderdil lain yang melekat pada kendaraan. “Kalau kendaraan kotor jangan dibiarkan, tapi dibersihkan,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan, ratusan kendaraan roda dua dan roda empat mayoritas hanya butuh servis. Beberapa kendaraan diketahui harus diganti bannya karena sudah tipis. Sementara satu mobil yang mogok langsung dimasuk ke bengkel untuk diperbaiki. (rri/pri)

FOTO-FOTO: HABIBUL ADNAN/JPRS

KPU akan Lengkapi Data DPT n DESAK... Sambungan dari Hal 31

Lembaga penyelenggara Pilkada itu beralasan, sesuai peraturan KPU (PKPU), 2 Oktober merupakan batas akhir penetapan DPT. Menanggapi hal itu, Murtafik mengatakan, bahwa di dalam undang-undang diatur, penetapan DPT bisa dilakukan sebulan sebelum pelaksanaan Pilkada. ”Sebetulnya KPU tidak perlu tergesagesa menetapkan DPT yang berpotensi bermasalah karena masih memiliki ruang

melakukan perbaikan,” terangnya lagi. Terpisah, Ketua KPU Situbondo, Joedo Fadjar Riawan megatakan, KPU akan mengikuti perintah berdasarkan rekomendasi panwaskab. ”Sebab, ini pasti akan kita perbaiki,” ujarnya. Dia mengatakan, sebenarnya KPU bukan memperbaiki. Akan tetapi melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam DPT. ”Karena beberapa hal yang datanya belum legkap. ”Ada bebarapa kendala yang membuat tidak sempurna,” ujarnya. (bib/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

AKAN PERBAIKI: KPU melaksanakan rapat pleno penetapan DPT belum lama ini

Nasabah Penabung Capai 89.737 Orang n BRI... Sambungan dari Hal 31

Melainkan sebagai wujud tanda terima kasih BRI terhadap para nasabah yang telah mempercayakan pengelolaan dananya kepada BRI. “Melalui pemberian hadiah

ini pula, kami berharap dapat meningkatkan jumlah nasabah kami yang tersebar dalam berbagai Social Economic Status (SES). Baik petani, nelayan, pengusaha, karyawan, ibu rumah tangga, mahasiswa, maupun pelajar di wilayah Kabupaten Situbondo,” paparnya.

Dia juga berharap, dengan berbagai macam program yang dimiliki BRI, para nasabah maupun calon nasabah dapat termotivasi untuk selalu menabung dan meningkatkan saldo tabungannya. “Bahwa posisi Simpanan Mikro Kantor Cabang BRI Situbondo posisi 31 Agustus 2015, jumlah

nasabah penabung mencapai 89.737 orang,” ungkapnya. Saat ini Kantor Cabang BRI Situbondo memiliki jaringan unit kerja yang terdiri dari satu kantor cabang, 14 BRI Unit, sembilan Teras BRI, dua Teras Keliling BRI, 65 ATM, serta satu CDM. (pri/adv)

Untuk Perubahan Situbondo Lebih Baik n PENGASUH... Sambungan dari Hal 31z

Hingga kini jajaran pengasuh Ponpes Genggong tetap komitmen untuk mengarahkan pesantren ke hal-hal yang bersifat dakwah dan kemasalahatan ummat, bukan kepada kepentingan politik yang sifatnya sementara. Menyikapi hal itu, puluhan alumni Genggong dari berbagai wilayah di Situbondo pun berkumpul untuk membahasnya. Acara diskusi itu digelar di rumah Wakil Sekretaris Ikatan Alumni Ponpes Zainul Hasan (Tanazaha) Situbondo, Lutfi Zainullah, di Desa Paowan Kecamatan Panarukan, lusa malam kemarin. “Jajaran pengasuh marah dengan adanya pemberitaan yang membawa-bawa nama pesantren Zainul Hasan Genggong untuk mendukung salah satu paslon dalam Pilkada Situbondo. Apalagi bahasa dukungan itu dikemas dengan bahasa

mewajibkan alumni. Mestinya mereka melakukan tabayyun atau klarifikasi sebelum memberikan pernyataan. Karena itu pengasuh meminta yang membuat pernyataan untuk segera meminta maaf kepada pengasuh,” tegas Lutfi Zainullah dalam diskusinya. Selain Lutfi Zainullah, tampil sebagai narasumber dalam diskusi tersebut, antara lain Muzammil Damanhuri, SH; Lora Supki Adnan (Pengasuh Ponpes Raudhtrus Sholihin Trebungan Mlandingan); Lora Rosiul Hasan (Pengasuh Ponpes Nurul Huda Ketah); KH Alawi Idris dari Panarukan, dan KH. Abdul Wahid dari Kecamatan Bungatan. Diskusi melibatkan para alumni Genggong dari wilayah timur, tengah, dan barat Situbondo. “Diskusi ini juga bukan atas nama Tanazaha. Karena sesuai AD/ART, Tanazaha memang bukan organisasi politik. Makanya, pesertanya ada pengurus, ada anggota dan juga dari kalangan muda,”sambung bapak dua anak itu.

Melalui diskusi tersebut, terungkap kegelisahan di internal alumni Genggong setelah adanya pemberitaan yang membawa nama pesantren Zainul Hasan Genggong untuk mendukung salah satu paslon dalam pilkada Situbondo. Tidak hanya oleh alumni Genggong di Situbondo. Kegelisahan serupa juga dialami alumni Genggong luar daerah, termasuk di Bondowoso. Kegelisahan itu semakin menguat, karena membawa nama-nama pengasuh Genggong dengan bahasa mewajibkan alumni untuk mendukung salah satu calon. “Dua kali mereka membawa nama-nama Genggong untuk mendukung salah satu calon. Yang pertama, pengasuh masih bisa memaafkan karena dianggap khilaf. Tapi kali ini unsur pengasuh benar-benar marah,”tandas Lutfi Zainullah. Pria yang juga pengajar di salah satu ponpes di Situbondo ini juga memaparkan, hasil diskusi itu berhasil mencetus-

kan empat kesimpulan. Antara lain, tidak ada himbauan dan intruksi dari pengasuh PP. Zainul Hasan Genggong untuk mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada Situbondo, secara kelembagaan apalagi mewajibkan. Selain itu, lembaga pesantren seharusnya tetap diarahkan kepada halhal yang bersifat dakwah dan kemaslahatan ummat, bukan ditarik kepada kepentingan politik yang sifatnya sementara. “Kesimpulan ketiga, semua pernyataan mengatasnamakan seluruh alumni PP. Zainul Hasan Genggong itu adalah pribadi, bukan mewakili institusi atau kelembagaan,” tegas pria berjenggot tipis itu. Kesimpulan terakhir, sambung Lutfi, dari hasil serap aspirasi seluruh alumni dari wilayah barat,tengah dan timur, tema yang menarik untuk dibicarakan adalah ‘Perubahan untuk Kabupaten Situbondo ke arah yang lebih baik dan berkualitas’. (pri)

Layani BPJS TNI, Polri, PNS dan Jamkesmas n DOA... Sambungan dari Hal 31

“Selain itu, lewat kegiatan ini kita juga ingin memberikan sosialiasasi kepada selu-

ruh masyarakat Situbondo,” terang dokter berkacamata tersebut. RS Elizabet merukapan rumah sakit umum yang siap melayani masyarakat Situbondo, dan tidak hanya untuk satu keya-

nikan/golongan saja. Ke depan masyarakat Situbondo diharapkan tidak ragu-ragu lagi untuk menggunakan pelayanan di Rumah Sakit Elizabet. Selain itu, Rumah Sakit Elizabeth juga melayani pasien BPJS.

Yaitu, anggota TNI, Polri, PNS dan Jamkesmas. Sebelum acara diditutup, ada pemberian tausyiah oleh KHR. Moh. Kholil As’ad dan dilanjutkan dengan istigotsah bersama untuk kejayaan RS Elizabeth. (pri/adv)

Golkar Membantah Dukung Hafass n PENGUSAHA... Sambungan dari Hal 31

Ini merupakan komitmen kita untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Situbondo,” ujar Ketua Paguyuban, Surya Harsono alias Hemping. Sementara itu, kemana arah dukungan partai Golkar pada pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Situbondo pada Pilkada nanti, hingga saat ini masih belum bisa dipastikan. Sebab, DPP maupun DPW Golkar masih belum memberikan instruksi khusus kepada kadernya untuk memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon (Paslon). Hal ini sekaligus membantah klaim bahwa Golkar telah mendukung pasangan Hamid-Fadil (Haffas) sebagai calon bupati dan wakil bupati. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Situbondo, Agus Rejeki alias Toton. Dia menjelaskan, tidak benar jika Partai Golkar telah men-

gambil sikap dalam menentukan arah dukungannya. ”Sampai saat ini, kita masih menunggu rekomendasi dari DPP,” ujar pria yang akrab dipanggil Toton tersebut. Karena itulah, dia mengimbau kepada seluruh kader partai berlambang pohon beringin itu untuk tidak menentukan dukungan terlebih dahulu. Sebelum ada instruksi khusus dari partai, tidak ada yang boleh bersikap. ”Sebagai kader partai yang baik seharusnya begitu,” terangnya lagi. Toton sangat menyayangkan sikap beberapa kader yang telah menentukan pilihan tanpa menunggu rekomendasi dari DPP Golkar. Sebab, kader Golkar harus taat dan patuh terhadap partai. ”Siapa pun harus taat asas,” tambahnya lagi. Me s k i b e g i t u , m e n ga ku dalam waktu dekat ini, rekomendasi parpol akan segera turun. Toton memperkirakan, satu pekan ke depan, DPP Golkar sudah bisa mengeluarkan rekomendasi arah dukungan.

”Siapa yang dapat rekomendasi dari pusat, kami sebagai kader yang baik akan ke sana,” tambahnya. Menurutnya, jika ada kader yang sudah menentukan arah dukungan, Agus memastikan itu Bukan sikap partai. Akan tetapi sebatas sikap pribadi. Dia mencontohkan dukungan Rahmad, mantan Wakil Bupati Situbondo yang jelas-jelas telah medukung Paslon nomor urut II. ”Itu bukan dukungan partai. Sebab hingga saat ini belum ada instruksi,” terangnya. Agus sendiri mengaku, beberapa paslon sudah melakukan pendekatan kepada Golkar. Baik itu pendekatan formal maupun informal. Yang sangat gencar melakukan melakukan pendekatan adalah Hafass dan Da-Di (Dadang-Yoyok Mulyadi). Artinya, potensi dukungan Golkar mengarah kepada kedua pasangan ini. ”Mana yang akan didukung partai, kita tunggu saja beberapa hari ke depan,” pungkasnya. (bib/pri)

Kegiatan Dibiayai dengan Dana Mandiri n WORKSHOP... Sambungan dari Hal 31

Diantaranya adalah dengan memberikan pengetahuan tentang manajemen melalui workshop dan kegiatan-kegiatan sejenis kepada kepala sekolah maupun guru. Apa yang dilakukan oleh PGRI Sumbermalang ini sudah diatur oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar guru sekolah/madrasah yang menetapkan empat dimensi kompetensi. “Yaitu, kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Sehingga, kalau empat dimensi ini dilaksanakan, maka dasar kompetensi kepribadian ini akan sangat menentukan kompetensi lainnya, khususnya dalam melaksanakan program pendidikan nasional, propinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dan keilmuan dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan, kepala sekolah dan guru harus mampu menunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan program pendidikan,” imbuh Suhartoni Nah, menyikapi perubahan dan implementasi kurikulum

2013, pengurus cabang PGRI Kecamatan Sumbermalang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo menyelenggarakan Workshop. Tema yang diangkat ‘Pembelajaran Tematik Holistik Integratif Berbasis Saintifik’. Nara Sumber yang dihadirkan dari tingkat nasional. Yaitu, Dr. Cep Unang Wardaya, M.Pd dari PPPPTK TK dan PLB Bandung. Kegiatan dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo Dr. Fathor Rakhman, M.Pd, didampingi Kepala Bidang Ketenagaan Mohammad Hasyin M.Pd. Dalam sambutannya Fathor Rakhman mengungkapkan bahwa kepala sekolah dan guru harus memiliki kompetensi seperti yang dipersyaratkan dalam permendiknas nomor 16 tahun 2007. Yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi padagogik, kompetansi profesional dan kompetensi sosial.“Kompetensi ini tidak bisa ditawar jika pendidikan di Kabupaten Situbondo benar-benar ingin lebih maju,” pungkas Fathor Rakhman. Dalam kegiatan ini semua peserta sangat antusias mengikuti paparan materi yang disampaikan nara sumber. Dr. Cep Unang Wardaya, mengatakan

bahwa dalam perubahan kurikulum dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 menuntut guru untuk mampu merubah mindset/pola pikir terhadap perkembangan kurikulum. “Karena kurikulum semata-mata disesuaikan dengan perkembangan jaman. Dalam kurikulum 2013 khususnya di SD menuntut perubahan sikap peserta didik seperti yang tercantum dalam kompetensi inti, sikap religius dan sikap sosial. Dua kompetensi tersebut memiliki porsi yang lebih banyak dari pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan,” terang Suhartoni Nara sumber menyajikan empat materi penting. Diantaranya, pembelajaran tematik holistik integratif berbasis saintifik, materi penyusunan RPP, materi penilaian dan materi penulisan rapor. Materi-materi tersebut merupakan materi terbaru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kegiatan wokshop ini diselenggarakan dengan dana mandiri dari Paguyuban guru bersertifikasi dan uang pendaftaran dari peserta sebesar Rp 50 ribu. Kegiatan semacam ini berjalan dua kali dalam setahun,” pungkas Suhartoni. (pri/*)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

BERAS IR 64

Senin 5 Oktober 2015

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

0

25

10.125

DAGING SAPI

DAGING AYAM BROILER

33

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

850

650

275

225

400

200

1300

150

25.750

17.250

8.625

7.875

12.000

7.000

13.500

18.750

200

10.500

10.000

110.000

Cairkan ADD, 4 Desa Lelet BANYUWANGI - Pemerintah terus mendorong desa untuk melakukan percepatan pencairan bantuan keuangan desa (BKD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pada 1 Oktober 2015 lalu pencairan Dana Desa (DD) yang bersumber dari APBN sudah mencapai 53,5 persen atau sekitar Rp 25,6 miliar dari total pagu Rp 59,8 miliar. DOK. RABA Pencairan ADD yang Ahmad Faishol bersumber dari APBD mencapai 65,4 persen atau sekitar Rp 40,5 miliar dari pagu anggaran Rp 61,9 miliar. Pencairan ADD tahap pertama dan dua sudah mencapai 90 persen. Tahap pertama pencairan DD mencapai 94 persen. Sebanyak 180 desa telah merampungkan tahap ini dengan nilai total Rp 22,7 miliar. Tersisa sembilan desa yang belum merampungkan proses pencairan. Untuk pencairan ADD tahap pertama sudah mencapai 96, persen. “Sudah 185 desa yang menyelesaikan pencairan tahap pertama. Tinggal empat lagi,” kata Kepala BPMPD Suyanto Waspo Tondo melalui Kabid Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan, Ahmad Faishol. Fashol optimistis Oktober ini bantuan dana desa tahap dua akan terserap dengan baik. Saat ini realisasi penyerapan bantuan dana untuk desa terbilang rendah. Bantuan DD tahap kedua baru terserap 12 persen atau sekitar Rp 2,9 miliar dari pagu anggaran Rp 23,9 miliar. Berdasar data yang diterima Jawa Pos Radar Banyuwangi ada sekitar 23 desa dari Kecamatan Wongsorejo, Rogojampi, Muncar, Songgon, Glenmore, Kalibaru, dan Kabat, sudah menerima DD tahap dua. Pencairan ADD tahap dua juga masih 18 persen atau Rp 4,6 miliar dari pagu Rp 24,7 miliar. “Sudah ada 35 desa yang mencairkan ADD tahap kedua,” ujar Faishol. Penyerapan ADD tahap kedua memang cukup alot. Sebab, ada perubahan anggaran ADD pertengahan tahun lalu. (cin/c1/afi)

DOK. RABA

DESTINASI FAVORIT: Pengunjung pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran saat belajar surfing beberapa waktu lalu.

Pengunjung PM Tembus 276 Ribu Satu Bulan Omzet Home Stay Capai Rp 3 Juta BANYUWANGI - Even tourism yang digelar Pemkab Banyuwangi di beberapa lokasi wisata mampu mendongkrak perekonomian warga di tengah kelesuan perekonomian nasional. Sejak dikenalkan, Pulau Merah (PM) lewat internasional Surfing Competition, berbagai sektor ekonomi bergeliat. Mulai penginapan, rumah makan, hingga jasa pelatihan surfing atau surf school, berkembang. Yogi Turnando, salah satu pemilik home stay di Pulau Merah mengatakan, pasca kompetisi surfing, kegiatan perekonomian warga menggeliat. “Dulu saya hanya memasarkan rumah saudara

dan sejumlah rumah lain, sambil pelan-pelan mengembangkan warung ikan bakar. Melihat prospek penginapan yang ramai, maka 2014 saya mencoba merenovasi rumah pribadi saya sesuai standar home stay,” ujar Yogi. Perkembangan home stay di Pulau Merah memang pesat. Pada 2012 baru ada tujuh home stay, 2013 ada 10 home stay, dan berkembang menjadi 15 pada 2014, dan pada 2015 ini berkembang lagi menjadi 27 home stay. Pendapatan yang diperoleh pemilik home stay mencapai Rp 3 juta setiap bulan dengan harga sewa kamar berkisar Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu setiap kamar per malam. “Untuk meningkatkan kualitas home stay, kami juga difasilitasi Dinas Pariwisata. Kami diajari menyiapkan penginapan dengan standar hotel

berbintang, seperti menata kamar tidur dan kamar mandi,” kata Yogi. Selain home stay, sektor kuliner di Pulau Merah juga berkembang. Yogi yang juga memiliki usaha rumah makan itu beromzet Rp 10 juta per bulan. Awalnya Yogi mengaku hanya beromzet Rp 3 juta setiap bulan. Namun, sekarang bisa mencapai Rp 10 juta jika ada libur besar. Perkembangan perekonomian di Pulau Merah ini memang seiring meningkatnya kunjungan wisatawan ke pantai yang terletak di Desa Sumber Agung, Pesanggaran itu. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2014 kunjungan ke Pulau Merah sekitar 200 ribu pengunjung. Pada 2015 ini hingga akhir Agustus kunjungan telah mencapai 276 ribu orang. “Saat ada even dan libur besar tingkat kunjungan melesat.

Seperti saat hari raya kemarin, pemasukan dari tiket masuk bisa mencapai Rp. 400 juta per bulan. Even surfing seperti ini juga bisa mendongkrak pendapatan. Pada hari pertama dapat Rp 10,3 juta dan pendapatan hari kedua mencapai Rp 13,8,” ungkap Yogi. Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, MY. Bramuda, mengatakan untuk mendukung pariwisata di Pulau Merah, pemerintah daerah tidak hanya melakukan promosi dan menggelar even tapi juga memfasilitasi pelaku usaha Pulau Merah untuk mengikuti pelatihan di Bali. “Kami ingin warga Pulau Merah bisa memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan dengan harapan bisa meningkatkan kunjungan dan kesejahteraan warga,” ujar Bramuda. (cin/c1/afi)

Berhenti Merokok atau Impotensi

FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RABA

PRODUK UNGGULAN: Ketiga KPH Banyuwangi Raya berbincang santai di stand pameran Banyuwangi Plantation Festival.

Diskon Besar untuk Pembeli Kayu

GLENMORE – Banyuwangi Plantation Festival (BPF) merupakan wadah bagi instansi maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor kehutanan untuk menampilkan produksi masing-masing. Banyuwangi memiliki tiga kesatuan Pemangku Hutan (KPH) yakni Banyuwangi Barat, Banyuwangi Selatan dan Banyuwangi Utara serta satu Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) yang bertugas memasarkan produk kayu dari KPH. Keempat instansi tersebut juga turut andil dalam kegiatan BPF yang digelar kemarin (4/10) k di Perkebunan Kalirejo, Gelnmore. Di stan milik Perhutani, ditampilkan beberapa produk kayu olahan, baik kayu Jati maupun kayu Rimba. Termasuk hasil produksi non kayu yakni madu, minyak kayu putih dan Armadu yang merupakan madu olahan. Menurut Ir. Joko Santoso, Manajer KBM Wilayah Banyuwangi saat ini instansinya tengah mempermudah pembelian Kayu Jati dan kayu Rimba. “Perorangan cukup menunjukkan KTP selanjutnya bisa membeli kayu Perhutani tanpa batas minimal,” Ujar Joko. Sementara Adminsitratur KPH Banyuwangi Barat, Ir. Prihono Mahdi mengatakan, ke depan ketiga KPH bersama KBM akan lebih kerja solid untuk melestarikan hutan dan meningkatkan produksi. (*)

http://www.radarbanyuwangi.co.id

KEBANYAKAN pria menganggap merokok membuat mereka terlihat lebih jantan. Nyatanya sebaliknya, merokok bisa menjadi musuh nomor satu bagi kejantanan pria. Banyak penelitian membuktikan, bahan-bahan kimia dalam setiap isapan rokok bisa menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi (DE). Menurut Direktur Prevention Reseach Center di Yale University School of Medicine Dr David Katz, merokok mempercepat seseorang terkena risiko atherosclerosis, yaitu penyakit akibat terbentuknya plak di dinding arteri sehingga arteri menjadi lebih tebal dan menyumbat peredaran darah. Jika sumbatan tersebut terjadi pada bagian penis, terjadilah gangguan ereksi. “Mungkin pria sulit meninggalkan rokok karena tidak takut dengan ancaman penyakit jantung atau kanker paru-paru. Akan tetapi, jika sudah berkaitan dengan kejantanannya, semoga ini akan memotivasi mereka untuk membuang rokoknya,” harap Katz. Menurut riset American Heart Associations Annual Conference on Cardiovasculer Disease Epidomiology and Prevention, pada 2003 dilaporkan 3.764 pria dari Tiongkok usia sekitar 47 tahun ke atas yang menghabiskan 20 batang rokok sehari memiliki risiko terkena impotensi hingga 60 persen dibandingkan pria yang tidak pernah

merokok. Secara umum, pria merokok 30 persen lebih rentan terkena impotensi ketimbang yang bukan perokok. Australia juga mencatat hasil yang hampir sama, yaitu dari 8.400 pria usia 16–59 tahun, terungkap bahwa yang dalam sehari menghabiskan satu pak atau kurang, 24 persennya kedapatan kesulitan menjaga ereksi ketimbang yang tidak merokok. Sementara itu, pria yang mengisap lebih dari satu pak, 39 persennya akan lebih mudah terkena impotensi ketimbang yang tidak merokok. Para remaja sebaiknya juga berpikir ulang jika mereka terus merokok, efek perusakan dalam tubuh akan terus berlanjut dan semakin parah saat mereka dewasa. Sebenarnya, semakin cepat seseorang berhenti merokok, risiko impotensi bisa dihindari. Namun, jika efeknya sampai pada gangguan ereksi atau impotensi, tidak ada pilihan lain kecuali segera berobat ke dokter agar hubungan suami-istri kembali normal. On Clinic Indonesia adalah jaringan layanan kesehatan yang dapat membantu mengatasi disfungsi seksual pria, yaitu impotensi dan ejakulasi dini, yang ditangani oleh dokter-dokter berpengalaman dengan tingkat keberhasilan tinggi yang menjunjung tinggi kerahasiaan dan privasi pasien. (*)

Informasi lebih lanjut, hubungi 1500-001 (pulsa lokal), SMS: 085 5105 0005, PIN: 29FD2F5F, WA: 081314922776, www.onclinic.co.id, : On Clinic Indonesia : @onclinic_id Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik.

Sukses di Kapal Pesiar, Berhasil Bangun

Warung Gurita

CEK FISIK: Manajer KBM Wilayah Banyuwangi, Joko Santoso memeriksa contoh kayu hasil produksi KPH Perhutani Raya.

GO INTERNASIONAL: Pemilik Gurita Resto, Ilham Hadi Wiyono, saat di depan Gedung Putih, Amerika Serikat. ISTIMEWA

KUNJUNGI STAN: Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar Anas, MSi mengagumi mebel produk Perhutani.

BANYUWANGI – Satu lagi pengusaha asli Banyuwangi, Ilham Hadi Wiyono, menceritakan pengalamannya saat berkarir di kapal pesiar. “ Bekerja di kapal pesiar itu banyak enaknya dibanding susahnya. Bergaji dolar dan bisa jalanjalan gratis ke luar negeri gratis, “ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi saat ditemui di Warung Gurita Jumat lalu (2/10). Alumni SMA Negeri 1 Glagah itu banyak bercerita tentang pengalamannya berkarir di kapal Pesiar. Tahun 2001 merupakan tahun pertama Ilham bekerja di kapal Pesiar Holland American Line. Bekerja sebagai waiter membuatnya banyak berinteraksi dengan orang-orang dari negara lain, baik itu wisatawan maupun crew kapal pesiar. “Pada tahun pertama, saya digaji USD 2.500 atau

setara Rp. 30 juta untuk kurs saat ini. Itu belum termasuk uang tips dari tamu (wisatawan),“ ucapnya. Ilham mengaku bisa mengantongi sedikitnya Rp 40 juta setiap bulannya. Nah, uang sebanyak itu dia tabung untuk investasi. Menurutnya, bekerja di kapal pesiar bagus untuk mencari modal usaha. Selama 10 tahun berkarir di kapal pesiar membuatnya memiliki modal usaha yang terbilang cukup besar. Selain memiliki Warung Gurita, dia juga banyak berinvestasi di bisnis properti. Ilham berharap, banyak anak muda Banyuwangi bisa meniru dirinya berkarir di kapal pesiar. “ Sekarang sudah ada lembaga pelatihan kapal pesiar Sailing Internasional di Banyuwangi. Itu peluang emas, jadi tidak perlu jauh-jauh lagi seperti zaman saya dulu, “ pungkas Ilham. (*) email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


halaman 36

Senin 5 Oktober

Tahun 2015

Ditinggal Jadi TKI, Perkosa Anak SD SRONO-Kelakuan Adi Priyono, 30, warga Dusun Sumberagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, ini sudah kebangeten. Ditinggal istrinya bekerja di luar negeri dengan menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI), malah menggagahi, EH, 13, putri tetangganya sendiri. Terbongkarnya perbuatan bejat tersangka, itu setelah orang tua korban curiga dengan perilaku putrinya. Setelah dirayu, korban mengaku kalau selama ini telah disetubuhi oleh tersangka. “Orang tua korban tidak terima dan lapor ke polsek,” cetus Kapolsek Srono, AKP Ali Masduki. Dari laporan itu, polisi langsung bergerak dengan menangkap tersangka di rumahnya kemarin (4/9). Untuk menjalani pemeriksaan, untuk sementara dijebloskan ke ruang tahanan polsek. “Tersangka masih kita periksa,” katanya. Menurut Kapolsek, dari keterangan saksi korban perbuatan tidak patut itu dilakukan mulai Agustus 2015. Korban yang masih duduk di bangku SD, itu diduga telah digagahi hingga sepuluh kali. “Perbuatannya dilakukan berulang kali sejak Agustus 2015,” cetusnya. Untuk melancarkan aksinya, pelaku merayu korban dengan iming-iming diberi uang. Perbuatan itu, dilakukan di rumah korban dan pelaku. “Tersangka di rumah hanya sendiri, istrinya bekerja di luar negeri sejak dua tahun lalu,” ungkapnya. Penangkapan pada tersangka, berlangsung tegang. Tersangka yang mengetahui polisi datang ke rumahnya, sempat melarikan diri. Saat akan kabur itu, terjatuh hingga luka pada wajahnya. “Akan ditangkap kabur, lalu jatuh dan luka di wajahnya,” katanya. (ddy/abi)

Tertangkapnya Dukun Cabul 3 ET mengadu pada ibunya baru diajak main kuda lumping.

POLRES

4 Ibunya ET tidak terima dan

lapor ke Polsek Pesanggaran.

1 Tauhid memanggil ET untuk datang ke rumahnya.

k

2 Dengan diiming-iming akan diberi uang Rp 75 ribu, Tauhid mengajak ET masuk kamar rumahnya.

5 Tauhid ditangkap polisi di rumahnya dan mengakui perbuatannya.

Dukun Pijat Cabuli Bocah SEMENTARA itu, perbuatan tidak senonoh diduga juga dilakukan oleh Muhamad Tauhid, 63, warga Dusun Tembakur, RT 2, RW 2, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran. Kakek berprofesi dukun pijat itu ditangkap polisi karena diduga mencabuli ET, 11, tetangganya sendiri. Pelaku itu oleh polisi ditangkap setelah orang tua korban melapor ke polsek. Untuk keperluan pemeriksaan, tersangka masih dijebloskan ke ruang tahanan polsek. “Orang tua korban lapor, pelaku langsung kita tangkap,” kata Kapolsek Pesanggaran, AKP Sudarsono. Perbuatan tidak patut itu, terjadi sekitar pukul 12.00 pada Kamis (3/9). Saat itu, tersangka memanggil korban dan diminta untuk datang ke rumahnya. Setiba di rumah, korban diajak masuk ke kamar. “Kejadian di kamar rumah pelaku,” terangnya. Di kamar itu, korban oleh tersangka diminta untuk berbaring di tempat tidur. Dengan iming-iming akan diberi uang Rp 75 ribu, tersangka mencopot celana yang dipakai korban. “Di kamar itu Untuk kepentingan penyidikan, polisi mengamankan barang bukti (BB) berupa kaus warna pink, kaus dalam warna putih, celana pendek warna ungu, celana dalam warna putih milik korban dan uang yang dipakai tersangka untuk memperdayai korban. “Tersangka kita jerat pasal perlindungan anak,” tegasnya. Dugaan perbuatan cabul yang dilakukan tersangka, membuat para tetangga kaget. Mereka, tidak mengira pelaku bisa berbuat sebejat itu. “Istrinya masih ada,” terang Taufiqurrohman, 25, salah satu pemuda setempat. (sli/abi)

GRAFIS: Reza/RaBa

Budaya

Mangkrak, Aset KUD Dikuasai Perorangan

SHULHAN HADI/ JPRG

TRADISIONAL: Ki Manteb (kanan) bersama Bupati Abdullah Azwar Anas sesaat sebelum memulai pagelaran wayang semalam suntuk, kemarin malam.

ROGOJAMPI-Aset milik Koperasi Unit Desa (KUD) di wilayah Kecamatan Rogojampi, kini banyak yang terbengkalai. Malahan, sejumlah aset milik koperasi itu sudah dikuasai oleh perorangan, kemarin (4/10). Dari hasil penelusuran Jawa Pos Radar Genteng, aset KUD yang mangkrak dan terbengkalai itu sedikitnya di lima desa yang ada di Kecamatan Rogojampi. Di antaranya Desa Gladag, Kaotan, Bubuk, Pengatigan, dan Mangir. Dua dari lima KUD itu sudah berubah fisik. Karena tidak pernah dipakai, gedung KUD itu sebagian besar sudah rusak. Sejak lima tahun terakhir, tidak pernah ada aktivitas di KUD tersebut. Ironisnya, sebagian bangunan KUD itu ada yang sudah berubah fungsi. “Mestinya aset KUD itu diperjelas statusnya,” cetus ketua LSM Himpunan Untuk Rakyat Kecil (HURAK), Irfan Hidayat. Aset KUD yang sudah berubah fisik, terang dia, itu seperti KUD Surongganti di Dusun Lateng, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi yang kini menjadi show room mobil n  Baca Mangkrak...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

MANGKRAK: Salah satu gedung KUD yang sudah beberapa tahun mangkrak dan tidak beroperasi, kemarin (4/10).

Tiga Pelaku Pengeroyokan Ditangkap

Ki Manteb Tampil Memukau GENTENG-Dalang kondang asal Karanganyar, Jawa Tengah, Ki Manteb Sudarsono, tampil memukau di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Sabtu malam (3/9). Membawakan lakon Ismoyo Manages, Ki Manteb mampu mengobati kerinduan penggemar wayang kulit yang ada di Banyuwangi. Dengan membawa delapan sinden, dalang senior itu membuat penonton sampai melongo. Meski tidak terlalu menggunakan bantuan lighting, tapi komposisi nayogo dan artis pendukung yang komplet, membuat pagelaran wayang kulit tetap semarak. Dari delapan sinden, dua di antaranya warga asing, yakni Agnes Serfozo dari Hungaria dan Hiromikano dari Jepang. Selain itu, juga mengusung karawitan dari ISI Surakarta n  Baca Ki Manteb...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

PERSOALAN SEPELE: Ketiga tersangka pengeroyokan diamankan di ruang tahanan Polsek Genteng, kemarin (4/9). Mereka mengeroyok karena dipengaruhi oleh minuman keras.

GENTENG-Diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan, Galih Afriandi, 22, warga Desa Jajag, Kecamatan Gambiran; Anton Sukiarto, 22, asal Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, dan Mohammad Usman, 23, warga Desa / Kecamatan Gambiran, ditangkap oleh anggota Polsek Genteng, Jumat dini hari (2/10). Ketiga tersangka yang kini dijebloskan ke ruang tahanan polsek, itu diduga telah melakukan pengeroyokan pada Dwi Septa, 30, warga Dusun Krajan, RT 7, RW 5, Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng. “Kejadian di Jalan Gajah Mada Genteng,” terang Dwi Sapta pada Jawa Pos Radar Geteng. Menurut korban, dugaan pengeroyo-

kan itu terjadi pada pukul 02.30. Saat kejadian, dirinya melintas di Jalan Gajah Mada, Desa Genteng Kulon dengan naik motor. “Topi saya jatuh, terus saya balik dan berhenti untuk mengambil topi,” terangnya. Saat mengambil topi itu, ada salah satu pemuda yang memanggil namanya. Karena dipanggil, dirinya mendekat dan dilihat ada beberapa pemuda yang sedang pesta minuman keras (miras). “Saya lihat ada bir, mereka minum bir itu,” cetusnya. Tanpa sebab, salah satu dari kawanan pemuda yang diketahui bernama Fiki, secara spontan memukul dirinya. Aksi itu diikuti oleh teman-temannya n  Baca Tiga Pelaku...Hal 37

Mengenal Komunitas Mulowangi di Genteng

Keliling Banyuwangi, Kampanye Rawat Musang Komunitas Musang Lover Banyuwangi (Mulowangi) di Kecamatan Genteng, memang belum terkenal. Padahal, anggota komunitas ini sudah mencapai 258 orang. Anggota itu, tinggal di beberapa daerah di Kabupaten Banyuwangi. SHULHAN HADI, Genteng Suasana di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, sore kemarin (4/9) terlihat sangat ramai. Mianan mobil mobilan yang dinaiki anak-anak, tampak berseliweran. Para muda dan orang tua, juga banyak yang datang untuk bersantai. Pengunjung RTH Maron yang tampak lebih ramai dibanding hari biasa, tiba-tiba dibuat terperangah dengan kedatangan sejumlah kawanan pemuda tas berkumpul di tengah

RTH. Satu per satu, mereka membuka tas muncullah musang atau luwak atau dengan nama ilmiah paradoxurus hermaphrodites. Hewan itu yang dianggap aneh oleh para pengunjung itu bercirikan mata bulat dan bulu kehitaman dan bertutul. Dari penampilannya, hewan yang selalu diidentikkan dengan kopi itu sepintas cukup garang. Tapi, setelah dengan tenang pemilik hewan memegangi dan menggendong. Ukuran luwak yang dibawa oleh komunitas Mulowangi itu beragam, ada yang berukuran kecil, sedang, dan besar. Kedatangan komunitas itu, ternyata menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung RTH Maron. Beberapa pengunjung ada yang mendekat untuk minta difoto, dan lainnya asyik bertanya kepada salah satu anggota komunitas. “Kita sedang kumpul-kumpul dan ini rutin,” cetus Riyan Qirangan, 34, salah satu pentolan Mulowangi. Kumpul-kumpul anggota Mulowangi itu tempatnya berpindah-pindah. Hanya saja, kali ini berkumpul di RTH Maron. Di antara tempat yang biasa dibuat kumpul bareng itu, seperti di

kawasan Banyuwangi, Rogojampi, dan Muncar. “Kita ada empat chapter, pertemuan setiap tiga minggu sekali,” jelasnya. Untuk menjadi anggota komunitas Mulowangi, itu tidak harus memiliki musang. Karena tujuan utama dari komunitas ini, untuk mengampanyekan kasih sayang kepada binatang, khususnya musang. “Musang kita jadikan piaraan, kita bisa jadikan keluarga,” ucapnya. Dalam perkembangannya, komunitas ini juga mengusahakan proses breeding (kembang biak). Saat ini, Mulowangi sudah berhasil melakukan kembang biak dan bertambah tiga ekor. “Kita berhasil mengembangbiakkan tiga ekor musang pandang,” terangnya. Terkait isu penolakan kopi luwak oleh sebagian kelompok karena dianggap pemaksaan terhadap musang, Riyan menegaskan komunitasnya juga memproduksi kopi luwak. Hanya saja, kopi yang dibuat makanan untuk musang itu bersifat camilan. “Kita tidak bisa memaksa musang untuk makan kopi, karena biasanya punya selera sendiri,” ujarnya n  Baca Keliling...Hal 37

SHULHANAHDI/JPRG

GEMAS : Ocha, salah seorang pengunjung RTH Maron memberanikan diri menggendong Luwak, kemarin (4/9).


R ADA R g e n t e n g

Blambangan Raya 37 Plawangan Dipercaya Ditunggu Sosok Gaib

Jawa Pos

Senin 5 Oktober 2015

PURWOHARJO-Kawasan plawangan di daerah pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, selama ini dianggap angker. Para nelayan, harus ekstra hati-hati bila melintas di sekitar perairan itu. Selama ini nelayan di pesisir Pantai Selatan itu sudah banyak yang menjadi korban. Perahu dan kapal yang dinaiki, tumbang saat melintas daerah yang menjadi pertemuan ombak besar laut selatan dengan sungai segoro anakan. “Warga percaya di plawangan itu ada penunggunya,” cetus Jumari, 40, salah

satu tokoh nelayan Grajagan. Bagi sebagian nelayan Grajagan, terang dia, percaya penunggu plawangan itu seorang nenek bersama cucunya. Nenek penunggu itu memiliki selendang bersisik emas dengan panjang dari plawangan hingga ke wit duwur (pohon tinggi) yang terletak di Taman Wisata Bedul, masuk Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. “Nenek baik, cucunya jahat,” terangnya. Bila nelayan memiliki niat jelek di laut,

tidak jarang mengalami kecelakaan saat melintas di plawangan. “Biasanya kapal terbalik dan karam bila mempunyai niat jelek di laut,” ungkapnya. Nelayan lainnya, Harjito, mengungkapkan kedalaman plawangan itu hanya sekitar lima meter. Ganasnya arus menjadi kendala para nelayan, apalagi dasar plawangan itu berbentuk palung. “Berani atau tidak, kita tetap melewati ganasnya ombak plawangan, karena rezeki kita ada di lautan,” katanya. (ddy/abi)

MOMOK NELAYAN: Kawasan sekitar pantai Plawangan Grajagan yang memiliki ombak setinggi lima hingga tujuh meter, kemarin (4/9). DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

Pengeroyok Pakai Senjata Roti Kalung n Tiga Pelaku...

Sambungan dari Hal 36

SHULHANAHDI/JPRG

CINTA HEWAN: Para anggota Mulowangi dengan Luwak peliharaannya di RTH Maron, Desa Genteng Kulon, kemarin (4/9).

Komunitas Kampanyekan Penangkaran Musang n Keliling...

Sambungan dari Hal 36

Tugas lain yang kini dilakukan komunitas Mulowangi ini mengampanyekan gerakan untuk menghentikan perburuan dan memulai menangkar musang agar jumlahnya semakin banyak. “Kita ada stop hunting lest breeding,” cetusnya. Musang yang dibawa oleh komunitas ini, adatiga jenis yakni musang

pandan yang berwarna kehitaman. Musang ini mudah ditemui di Jawa. Sementara, jenis musang lain yakni jenis musang bulan. Musang jenis ini memiliki warna bulu kemerahan dan musang jenis terbesar. Sementara musang akar yang me miliki ekor lebih panjang, ternyata tidak dibawa. “Ini jenis pandan, yang itu musang bulan, “ terangnya kepada warga sambil menunjukkan jenis musang. Untuk harganya musang bulan

ternyata lebih mahal dibandingkan musang pandan. Musang pandan itu harganya sekitar Rp 300 ribu. “Mmusang bulan harganya bisa mencapai Rp 2 juta untuk umur anakan,” jelasnya. Bagi komunitas ini, memelihara binatang dengan karakter alami liar dianggap tantangan tersendiri. Untuk urusan pakan, mereka menyampaikan musang itu jenis hewan omnivore. Meski banyak memakan biji-bijian, na-

mun binatang nocturnal (aktif di malam hari) itu juga sesekali makan serangga. “Ini kalau pagi pisang, sore bubur, terus malamnya saya beri jangkrik,” ucapnya. Perawatan akan terasa sedikit sulit bila musang memasuki masa berahi. Bisanya, akan sulit untuk makan dan cenderung mengeluarkan aroma yang lebih menyengat. “Kalau musim kawin sulit makan, baunya juga tidak enak,” katanya. (abi)

“Tiba-tiba saya dipukul oleh Fiki, dan dikeroyok oleh temantemannya itu,” ungkapnya. Di antara kawanan pemuda yang mengeroyok itu, ada yang menggunakan senjata berupa roti kalung. Mereka, terus memukulinya hingga kelenger. “Dua teman saya lari dan lapor ke polisi,” katanya. Akibat pengeroyokan itu, kor­ ban mengalami luka di bagian

n Mangkrak...

Sambungan dari Hal 36

Selain itu, KUD Surongganti di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi yang kini akan dibangun gudang. Untuk dua KUD lainnya, yakni di Desa Kaotan dan Desa Bubuk,

MEDIS INTERNASIONAL Fenomena

Gangguan pada

Ginjal & Solusinya Rp. 200.000,-

Narasumber

Dr. Roger Tan Choon Hian MBBS dari Gleneagles Medical Centre Singapore

SABTU OKT’ 2015 08.00 –11.00 WIB

Fasilitas: Coffee Snack Sertifikat

HALL BLAMBANGAN

H O T E L K E TA PA N G I N D A H BANYUWANGI

J A L A N G AT O T S U B R O T O K M . 0 6 K E TA PA N G B A N Y U W A N G I

Undangan dapat diperoleh di:

Kantor JP Radar Genteng

Kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi

Kantor JP Radar Situbondo

Ruko Madania Jl. Hasyim Asy'ari No. 6 Genteng

Jl Yos Sudarso 89-C Banyuwangi

Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo

(0333) 845860

(0333) 412224

(0338) 671982

Acara Ini Didukung Oleh:

JASA BARUNA PERSADA GRUP

masih tetap mangkrak dan terbengkalai. “KUD Surongganti ini dulu terbesar dengan membawahi delapan desa di Kecamatan Rogojampi,” sebut Irfan. Aset KUD yang tidak terawat dan berubah bentuk itu, terang dia, kini memunculkan polemik

di masyarakat. Apalagi ada aset KUD yang diduga mulai berubah dan dikuasai oleh perorangan. “Mumpung belum ada polemik yang lebih besar di masyarakat, pihak yang berwenang segera memperjelas aset KUD itu,” pinta mantan komisioner KPU Banyuwangi itu.(ddy/abi)

Penonton Sangat Terhibur Sambungan dari Hal 36

SEMINAR

pelaku pengeroyokan itu, ada yang membawa roti kalung saat menghajar korban. Dari keterangan tersangka, senjata itu memang sering dibawa. “Yang membawa roti kalung itu Anton,” sebutnya. Dalam kasus dugaan penge­ro­ yokan ini, lanjut dia, ada pelaku yang masih belum tertangkap. Pelaku itu, kini menghilang saat akan diringkus. “Satu pelaku masih dalam pengejaran, identitasnya sudah kita ketahui,” jelasnya. (sli/abi)

Minta Aset Segera Diperjelas

n Ki Manteb...

PRESENTS

kepala, punggung, dan wajah. Meski dihajar oleh kawanan preman, korban mengaku tidak pingsan. “Punggung saya kena,” cetusnya sambil memperlihatkan luka di punggungnya. Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono, melalui Kanitreskrim, Ipda Agus Priyono, mengatakan dari keterangan dan penyidikan yang dilakukan motif pengeroyokan itu diduga karena ada unsur dendam lama. “Diduga karena dendam,” jelasnya Priyono mengakui salah satu

Untuk goro-goro, tiga pelawak yang dimotori oleh Cak Dikin, mampu mengocok perut penonton yang sudah mulai mengantuk. Cak Dikin yang kelahiran Desa Kebaman, Kecamatan Srono, itu mengajak istrinya, dan pelawak lokal Banyuwangi, Pentol. Dalam goro-goro itu, Cak Dikin yang kini menetap di Solo, Jawa Tengah, itu sempat menyanyikan lagu Umbul-umbul

Blambangan. “Iki podo apal opo ora lagu Umbul-umbul Blambangan (Ini pada hapal apa tidak lagu Umbul-umbul Blambangan),” cetus Cak Dikin pada para penonton. Pada sesi limbukan, Ki Manteb memuji keberhasilan Pemkab Banyuwangi dalam menata daerah. “Tapi Pemkab Banyuwangi opo wani boyong Semar setinggi lima meter ke Banyuwangi, sanggup po ra? (Pemkab Banyuwangi apa berani membawa Semar setinggi lima meter

ke Banyuwangi, sanggup apa tidak?)” katanya dalam bahasa Jawa disambut tepukan dari penonton. Dalam kesempatan itu, Ki Manteb berharap Pemkab Banyuwangi dalam festival yang akan datang bisa menyelenggarakan Festival Waranggono. Sampai saat ini, festival ini masih di selenggarakan di Jawa Tengah. “Jawa Tengah sanggup, Banyuwangi kudu sanggup (Jawa Tengah mampu, Banyuwangi harus mampu),” jelasnya. (sli/abi)


COVER STORY RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos

Senin 5 Oktober 2015

BERBAHAYA: Anak-anak memancing ikan di kubangan bekas galian pasir Dusun Tegalmojo, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, kemarin (4/10). Saat ini, lahan galian berpindah ke sebelah barat dari kubangan ini.

FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Ditutup Polda, Beroperasi Lagi SINGOJURUH - Bekas penambangan pasir alias galian C tidak semua direklamasi oleh pengusaha tambang. Seperti yang terjadi di salah satu bekas galian pasir di Dusun Tegalmojo, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, kemarin (4/10). Lokasi galian pasir yang sempat ditutup Polda Jatim sekitar 5

bulan lalu itu kini meninggalkan kubangan besar mirip waduk. Lokasi bekas galian yang mirip waduk tersebut kini menjadi kolam pemancingan ikan di tengah persawahan produktif. Bahayanya, warga juga tidak tahu berapa kedalaman kubangan mirip waduk sisa galian pasir tersebut. Saat Jawa Pos Radar Genteng

mendatangi lokasi bekas galian itu, sejumlah anak-anak tampak asyik memancing ikan di tepi bekas galian yang kini berubah menjadi waduk tersebut. Mereka tampak santai dan menikmati memancing ikan di tengah terik matahari di tengah persawahan tersebut. “Tidak takut, karena sudah biasa mancing di sini,” ujar Pasha Cahya, 9, bocah yang

sedang memancing. Ironisnya, penambangan pasir tersebut kini justru berpindah lokasi, yakni di sebelah barat lokasi lama yang sudah berkubang tersebut. Lokasi baru yang digali itu juga berada di tengah persawahan produktif. Anehnya, sejumlah petani yang memiliki lahan persawahan di sekitar penambangan tersebut

enggan berkoar-koar. Apalagi, di saat musim kemarau tiba, air irigasi justru banyak tertampung di eks bekas galian pasir yang kini berubah menjadi “embung” itu. Saat Jawa Pos Radar Genteng mencoba mengkonfirmasi kepada sejumlah petani di sekitar areal bekas galian tersebut, mereka juga enggan berkomentar dan tampak

ketakutan memberikan keterangan. “Saya khawatir salah. Coba tanya ke petani lainnya saja,” ujar salah seorang petani yang enggan disebutkan namanya. Pantauan koran ini, penambangan pasir lainnya juga masih terjadi di Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, dan Desa Kumendung, Kecamatan Muncar. (ddy/c1/als)

Petani Justru Menanti Sawahnya Ditambang SINGOJURUH - Lokasi penambangan galian C di Kecamatan Singojuruh ada sekitar lima lokasi. Penambangan tersebut tersebar di Desa Singolatren, Padang, Gambor, Kemiri, dan Singojuruh. Dari kelima penambangan di Kecamatan Singojuruh tersebut, tidak semua akhirnya direklamasi. Hanya bekas tambang pasir di Desa Singolatren yang tampak direklamasi. Ke p a l a D e s a Si n g o l at re n , Apandi, mengatakan, khusus di Desa Singolatren, ada beberapa kesepakatan yang harus dipatuhi penambang sebelum melakukan eksplorasi. Salah satunya, melakukan reklamasi lahan usai penambangan. Tak ayal, di desa ini meski marak dilakukan penambangan galian C, tidak ditemukan areal lahan yang sampai berlubang mirip jurang dan membahayakan keselamatan manusia. “Silakan dicek bekas tambang pasir di Desa Singolatren, mana yang tidak direklamasi,” cetusnya.

Tak heran, jika sejumlah petani dan pemilik lahan menawarkan diri kepada penambang agar sawahnya dikeruk untuk dikerjasamakan diambil pasirnya. Dari lahan yang dikerjasamakan dengan penambang tersebut, petani atau pemilik lahan akan mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Selain lahan sawahnya disewa dengan harga puluhan juta rupiah per hektare, hak milik lahan sawah tersebut juga masih berstatus menjadi milik petani tersebut. “Jadi, sistemnya lahan milik petani disewa dengan sistem bagi hasil. Usai dikeruk, lahannya direklamasi dan dikembalikan kepada petani,” ujarnya. Sementara itu, salah satu centeng penambang pasir, SP, yang ditemui Jawa Pos Radar Genteng mengatakan, selama melakukan penambangan galian C di Kecamatan Singojuruh, dia mengaku pernah melakukan penambangan di Desa Cantuk, Padang, dan Singolatren. Semua selalu direklamasi dan petani sangat diun-

tungkan dengan proses tersebut. Apalagi, sejak dikeruk diambil pasirnya, para petani mengaku kesuburan tanah sawahnya berlipat ganda. “Biasa panen hanya dapat 12 karung bisa dapat 15 karung,” dalihnya. Selain itu, lahan yang akan dilakukan penambangan biasanya permukaannya lebih tinggi dari saluran air irigasi. Sehingga pasca dikeruk, saluran air irigasi lebih lancar masuk ke lahan pertanian milik petani yang bersangkutan lahannya usai dikeruk. “Jadi keberadaan penambang juga dinanti oleh petani,” imbuhnya. Apalagi, para petani juga sering diiming-imingi jika lahan pertaniannya dikeruk pada tanah bagian atas hingga ke dalam pasir. Resapan air akan bertambah, dan unsur hara tanah yang terkontaminasi obatobatan kimia akan tidak ada lagi. Sehingga unsur hara tanah akan pulih seperti semula, dan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. (ddy/c1/als)

TANGGUNG JAWAB: Bekas galian pasir di Dusun Wijenan, Desa Singolatren, Singojuruh, yang baru akan direklamasi.

Tiga Pesilat Lolos Pra-PON BANYUWANGI - Lima pesilat Banyuwangi yang mengikuti seleksi Pra-PON Jatim akhirnya menemui babak akhir. Hasilnya, tiga pesilat Kota Gandrung lolos sedangkan dua lainnya harus tersingkir. Sebelumnya, dua pesilat Kota Gandrung telah memastikan tiket mengisi skuad Pra-PON Jatim untuk berlaga pada PON Jabar tahun 2016. Keduanya adalah Dita Amalia Ramadani (kelas A putri) dan Nurul Hidayat (kelas D putri). Kedua pesilat tersebut berhak lolos mengisi slot skuad PraPON Jatim setelah berhasil menang dalam pertandingan Rabu lalu. Dengan begitu, keduanya berhak mengisi posisi inti cabang olahraga (Cabor) silat Pra-PON Jatim. Sedangkan, satu pesilat Banyuwangi akhirnya harus pulang lebih awal dan gagal menyusul Dita dan Nurul. Dia adalah Alfianur (kelas B putra). Dia harus angkat koper setelah kalah pada pertarungan kedua. Sementara itu, dua pesilat lain, yaitu Umi Lailiyah ( kelas B putri) dan Novita Arlan (kelas D putri) meraih hasil berbeda dalam seleksi tahap akhir yang berakhir pada Sabtu malam lalu itu. Umi Lailiyah akhirnya menyusul dua rekannya, Dita-Nurul untuk bergabung menjadi skuad Pra-PON Jatim. Sedangkan, Novita Arlan terpaksa angkat koper setelah kalah bersaing menempati posisi inti. Pelatih IPSI Banyuwangi, Bam-

FOTO BARENG: Anggota White Car Community seusai berbelanja oleh-oleh di Osing Deles, Banyuwangi, siang kemarin (4/10).

ISTIMEWA

White Car Community Jatim Touring ke Banyuwangi CHIN JULIEN/RaBa

ASET: Umi Lailiyah sukses menyusul dua rekannya, Dita Amalia Ramadani dan Nurul Hidayat masuk skuad Pra-PON Jatim

bang Wahyuono menyebut, jika ada tiga pesilat Banyuwangi yang lolos menembus PraPON Jatim. ‘’Alhamdulillah, kita sukses meloloskan tiga atlet terbaik,’’ katanya, kemarin. Dia menjelaskan, jika Umi Lailiyah menggenggam satu tiket terakhir setelah menang saat bersua dengan Yesica Tamala Arta dari Ngawi dengan skor 4-1. Sedangkan, Novita Arlan memilih memutuskan mundur karena harus bertemu dengan rekannya sendiri,

Nurul Hidayah. ‘’Karena kelasnya sama, yang satu terpaksa memilih tidak tanding,’’ tandasnya. Sedianya, tiga pesilat terbaik Banyuwangi itu akan terus berjuang dengan mengikuti babak babak kualifikasi Pra-PON. Sedianya, pertandingan Pra-PON akan digeber di Kalimantan Timur. “Tim Pra-PON Jatim cabor silat akan mengikuti Pra-PON di Kaltim wilayah II tanggal 2 November mendatang,” sebutnya. (ton/c1/als)

BANYUWANGI – Komunitas pecinta mobil berwarna putih se-Jawa Timur atau yang lebih dikenal dengan sebutan White Car Community, mulai Jumat (2/10) mengadakan kegiatan touring di Banyuwangi. Komunitas yang didirikan pada tahun 2012 yang kini telah memiliki lebih dari 2 ribu anggota yang tersebar di seluruh tanah air itu sengaja datang ke Banyuwangi karena penasaran ingin melihat keindahan alam dan budaya kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Ketua Regional White Car Community Jatim, Dwi, 29, juga mengungkapkan bahwa kegiatan sekaligus

untuk meresmikan berdirinya White Car Community Sunrise of Java Banyuwangi dan Chapter White Car Community Paradise Bali. “ Selain itu juga untuk menjalin tali silaturrahmi antar anggota,” ujarnya. Touring yang diikuti 40 mobil putih tersebut mengambil rute Pulau Merah, Pantai Boom, dan Pantai Watu Dodol. “Dalam sesi Gala Dinner kami adakan santunan anak yatim bersama Yayasan Budi Mulia Banyuwangi,“ jelas Fajar Priyanto atau Naga Bonar, Ketua Chapter Surabaya. Di hari terakhir rangkaian touring White Car Community, kemarin (4/10), seluruh rombongan me-

nyempatkan berbelanja oleh-oleh khas bumi Blambangan seperti kaus, sandal, kue tradisional, dan aksesoris di Outlet Osing Deles, Jl KH Agus Salim, Banyuwangi. “Seletah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pantai Boom dan berakhir di Pantai Watu Dodol,“ ujar Febriana, karyawan Osing Deles. Ketua Chapter Banyuwangi, Ivan, juga menyampaikan, jika ada warga Banyuwangi yang memiliki mobil warna putih dengan merk apapun dan tahun berapapun bisa bergabung dikomunitas ini. “Silakan menghubungi nomor HP 082220300030 atau Pin BB 2bc27bc7,“ pungkas Ivan. (*/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Senin 5 Oktober 2015

BERITA UTAMA

39

Omzet Sehari Bisa Tembus Rp 1,5 Miliar ■ BUKIT...

Sambungan dari Hal 29

Padahal, menurut keterangan warga sekitar, tanah tersebut masih dalam proses sengketa. Pihak penggugat, Abdul Halim, masih menunggu putusan kasasi dari Mahkamah Agung. Dia terkejut begitu melihat sebagian gumuk (bukit) sudah rata dengan tanah, padahal belum ada putusan tetap (incracht). Lokasi tambang sirtu Taman Suruh di atas adalah potret buram kondisi pertambangan galian C di Banyuwangi. Tambang liar merebak di mana-mana. Hampir setiap kecamatan di Banyuwangi (jumlah kecamatan 24) marak akan tambang liar. Objek yang ditambang pun beragam. Ada lahan produktif, gumuk, bekas tambak. Bahkan, di Grajagan, sejumlah orang mengeruk pasir pantai untuk memproduksi gorong-gorong. Di wilayah Rogojampi lebih parah. Lahan produktif kini “disulap” menjadi kolam karena bekas penambangan menyisakan lubanglubang besar. “Kita ini sudah sering mengingatkan pemerintah agar lebih tegas menyikapi maraknya penambangan pasir. Faktanya, tambang pasir ilegal masih marak. Ekosistem rusak, lahan pertanian terancam,’’ ujar Suwandi, aktivis lingkungan hidup Akar Pala asal Muncar. Dia merasa prihatin dengan maraknya tambang pasir ilegal maupun yang legal saat ini. Apa pun bentuknya, bekas penambangan tetap menyisakan masalah lingkungan. Kecuali ada reklamasi,

lingkungan bisa kembali normal. “Yang dipersoalkan jangan hanya yang ilegal saja, yang legal juga harus tetap diawasi. Pemerintah harus tegas meski izin usaha penambangan (IUP) kini ada di tangan Pemprov Jatim. Suwandi menyebut omzet tambang pasir ilegal di Banyuwangi dalam sehari bisa mencapai Rp 1,5 miliar. Pendapatan “haram” dari tambang liar itu hampir mendekati capaian pasir Pantai Lumajang Rp 2 miliar. “Kalau mau menertibkan tambang jangan tebang pilih. Sikat habis semua. Kepolisian juga harus tegas. Pidanakan biar benar-benar jera,’’ tegas Suwandi. Keresahan warga terkait maraknya tambang liar kerap dilakukan dengan memblokade akses menuju lokasi galian. Ada yang menutup jalan dengan menanam pohon pisang hingga menyegel sendiri lokasi tambang. Wajar saja warga protes karena hilir-mudik kendaraan pengangkut pasir benar-benar mengganggu. Debu-debu beterbangan, jalan pun rusak karena kerap dilalui dump truck. Keluhan terkait tambang pasir juga dirasakan Nurhadi. Dia menumpahkan kekesalannya lewat website kantor Disperindagtam Banyuwangi. Nurhadi meminta kepada Bupati Abdullah Azwar Anas agar menutup tambang pasir di Dusun Andongsari, Desa Padang, Singojuruh, yang meresahkan dan merusak lingkungan. Katanya, jalan hancur, aspal rusak, dan dua jembatan anjlok. Selain itu, sumur-sumur sekitar mengering, jalan becek, dan genangan air di mana-mana. Suara mesin tambang

dan truk-truk pengangkut pasir bikin bising. Menurut Nurhadi, Sepertinya tambang tersebut ilegal. Apabila legal, dia minta dicabut izinnya karena dampaknya merusak lingkungan. Dia memohon dinas pertambangan memantau lokasi tersebut. Sebab, masyarakat resah dan menuntut tambang pasir tersebut segera ditutup. IUP Urusan Provinsi Satu sisi, penambangan bahan galian golongan C masih dibutuhkan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur, tapi pelaksanaannya harus dilakukan secara benar berdasar prinsip. Praktik penambangan yang baik harus sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan. Ketentuan yang sangat ketat, misalnya kewajiban pemilik tambang untuk melakukan reklamasi dan pasca tambang. Kalau lahan sawah yang ditambang harus dikembalikan menjadi sawah yang lebih subur, bahkan bisa lagi sinergi dengan program revitalisasi sawah dengan cara mengurangi sifat poros sawah akibat komposisi pasir di bawahnya. Sayang, kewenangan mengeluarkan IUP ini sejak Februari 2015 lalu di-handle Pemprov Jatim. Masyarakat hanya diimbau jika menjumpai kegiatan pertambangan tanpa Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP), agar segera dilaporkan ke pihak yang berwenang kapolsek/kapolres/kapolda, Dinas ESDM Provinsi/ Gubernur Jawa Timur atau di laporkan kepada Bupati atau melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan Banyuwangi.

Beberapa waktu lalu Jawa Pos Radar Banyuwangi mewawancarai Kepala Bidang (Kabid) Pertambangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Budi Wahono. Dia mengatakan, pergeseran kewenangan penerbitan IUP merupakan implementasi Udang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. “Amanat UU tersebut, semua perizinan di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM), termasuk pertambangan menjadi kewenangan pemprov,” cetusnya. Sebelumnya, penerbitan IUP pertambangan mengacu pada UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara (minerba). Acuan penerbitan IUP tersebut adalah Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 26 Tahun 2012. Pada Perbup Nomor 26 Tahun 2012, kata Budi, mekanisme kegiatan pertambangan mineral bukan logam dan batuan, salah satunya harus dilengkapi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP). “WIUP tersebut diterbitkan oleh Disperindagtam,” katanya kala itu. Di sisi lain, dari sekitar 90 tambang sirtu yang tersebar di seantero Banyuwangi, hingga kini baru 13 lokasi yang sudah mengantongi izin eksplorasi. Sedangkan lokasi tambang sirtu yang telah mengantongi IUP Operasi Produksi jumlahnya lebih kecil lagi, yakni hanya sebanyak sembilan lokasi. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM) Banyuwangi, Abdul Kadir mengatakan, saat ini ada 90 lokasi pertambangan sirtu

Desa Adat akan Menjadi Jujugan Wisatawan ■ ONE...

Sambungan dari Hal 29

Gandrung dan musik etnik Banyuwangi sudah mendunia. Jadi bahan diskusi di mana-mana. Sudah tercetak dalam buku-buku penelitian. Bahkan, peneliti Belanda Bernard Arp pernah lama tinggal di Banyuwangi. Meneliti budaya dan bahasa. Dia tidak hanya bisa menyelesaikan penelitiannya dengan baik sekali pada tahun 90-an. Lebih dari itu. dia juga lulus jadi orang Oseng. Bahasa Oseng-nya lebih ngewes dari anak muda Oseng sekalipun. Bagaimana dengan potensi adat? Lebih luar biasa lagi. Puluhan desa di Banyuwangi masih memelihara ritual adatnya. Mulai komunitas Oseng sampai Madura. Juga Mentaraman, Melayu, Mandar, Bali, Sunda, sampai Tionghoa. Khusus Oseng sebagai komunitas yang mayoritas juga masih merawat dengan baik ritual adat warisan para leluhur. Yang sudah dikemas dan ketahui oleh khalayak semisal Seblang, Keboan, Barong Ider Bumi, Puter Kayun, Tumpeng Songo, dan banyak yang lainnya. Komunitas yang lain meski sudah lama tinggal di Banyuwangi juga masih terus melakukan ritual-ritual asli nenek moyangnya. Perlu dipikirkan—komisi Adat DKB sudah memikirkannya—untuk mengkaji berdirinya desa adat di Banyuwangi. Hingga kini baru Kemiren yang sudah resmi menjadi desa adat. Syarat yang paling mudah menjadi desa adat tidak sulit: harus punya ritual adat setidaknya. Meski hanya itu syaratnya, tapi dalam

pertemuan masyarakat ada Banyuwangi di sanggarnya Mbok Supinah di Glagah beberapa waktu lalu saya usul: para tetuah adat mulai menginventarisasi potensi-potensi yang ada di desanya. Tentu saja di luar upacara ritual adatnya. Seperti potensi kesenian yang dimiliki. Juga kerajinan, jajanan, dan kuliner khasnya. Tentu saja yang orisinal. Asli warisan turun-temurun dari leluhurnya. Setelah semua potensi itu ketemu, barulah dilakukan pendampingan untuk menghidupkannya kembali. Mengemasnya menjadi salah satu alternatif destinasi wisata. Tapi tidak sampai meninggalkan, apalagi merusak, kekhasannya. DKB (Dewan Kesenian Blambangan) lewat Komisi Adat akan mendampingi dalam menghidupkan kembali ritual-ritual yang ada di sana. Komisi Musik DKB akan mendampingi pengembangan potensi musik tradisional di calon desa adat itu. Sementara Koperasi dan UMKM bertugas melakukan pendampingan sekaligus membimbing pengembangan potensi kerajinan, jajanan, dan kulinernya. Plt. Kepala Dinas Koperasi-UMKM Banyuwangi Alief Rachman sudah menyampaikan kesanggupannya. Langsung diucapkan di hadapan para tetuah adat. Dalam forum resmi di Rumah Budaya Osing (RBO), sehari setelah forum di sanggarnya Mbok Supinah. Jika para tetuah adat menjawab tantangan Kang Alief, maka tidak lama lagi akan banyak desa adat baru muncul di Banyuwangi. Dengan segala kekayaan potensinya. Kang Alief menegaskan, pihaknya tidak

hanya akan melakukan pendampingan pengembangan potensi UMKM di desa adat. Melainkan juga membantu pemasaran produkproduk yang dihasilkannya. Bola sekarang ada di kaki para tetuah adat. Mau di-kick atau hanya ditenteng ngalor-ngidul. Atau malah dipakai bantal tidur. Kemarin saya kembali meminta penegasan dari Kang Alief. Jawabannya tetap sama: siap membantu desa adat! Yang pertama ‘digarap’ dalam waktu dekat adalah Kemiren. Kebetulan Kemiren sudah lebih dulu dideklarasikan sebagai desa adat. Kebetulan ritual adat Barong Ider Bumi, Mepe Kasur, dan Tumpeng Sewu sudah mampu mengundang ribuan wisatawan setiap tahunnya. Kebetulan Kemiren memiliki paling banyak event adat dalam setahunnya. Ditambah hajatan Ngopi Sepuluh Ewu yang selalu ditunggu-tunggu para coffee lovers. Kebetulan juga di Kemiren sudah ada yang potensi kerajinan khas desa setempat: pembuatan biola dan kendang. Beberapa anggota Karang Taruna di Kemiren juga ada yang memulai bisnis kopi. Jarang Goyang mereknya. Meski baru kecil-kecilan tapi sudah mulai punya pelanggan. Pecel Petek Kemiren juga sudah terkenal di lidah orang Banyuwangi. Semua potensi besar itu masih belum kunjung berkembang karena satu hal: orang Kemiren belum PD. Rasa percaya dirinya belum tumbuh secara maksimal. Di situlah kehadiran Kang Alief dan timnya sangat ditunggu. Dan, yang bersangkutan juga sudah menyatakan kesia-

pannya. Membuat Kemiren sebagai pilot project. Setelah Kemiren berhasil, desa adat yang lain akan mengikuti dengan sendirinya. Saat itulah momentum yang tepat untuk mendeklarasikan program one village one product (1V1P). Satu desa satu produk. Itu hanya istilah kerennya. Praktiknya bisa lebih dari satu produk. Dengan 1V1P, desa adat akan menjadi jujugan wisatawan. Saban hari. Bukan seperti sekarang yang hanya dikunjungi wisatawan setahun sekali. yakni, saat ada ritual adat. Seperti Seblang di Olehsari dan Bakungan serta Keboan di Aliyan. Dengan 1V1P di desa adat wisatawan punya alternatif untuk berwisata kuliner khas desa adat setempat. Juga berburu suvenir khas desa adat. Yang sudah barang tentu lebih khas dan banyak pilihan. Kekhasan dan kekayaan suvenir dari berbagai desa adat tersebut juga akan membuat pameran produk UMKM, baik yang tahunan maupun yang sepaket dengan kalender event, akan lebih kaya materi. Tidak seperti yang sudahsudah: monoton dan cenderung tidak ada sesuatu yang baru. Hanya itu-itu saja yang dipamerkan. Kecuali batu akik! DKB dan Dinas Koperasi-UMKM siap bekerja sama. Bahu-membahu merevitalisasi kekayaan budaya yang ada di calon-calon desa adat. Terus apa tugas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif? Sudah jelas jawabannya. Masak harus dijelaskan juga di sini. He he he.... (kaosing93@gmail.com, @AdlawiSamsudin)

Memegang Teguh Tradisi Leluhur ■ SANTET...

Sambungan dari Hal 29

Nah, pada puncaknya, ratusan mahasiswa Minggu (4/10) kemarin diberi bekal budaya oleh Dewan Kesenian Blambangan (DKB) di Pantai Boom sejak pukul 08.00. Acara itu menjadi sesi penutup bagi mahasiswa yang telah berada di Banyuwangi sejak beberapa hari lalu itu. Pagi kemarin seluruh mahasiswa yang memang kebanyakan dari luar daerah Banyuwangi itu tampak sangat antusias dengan bekal budaya yang diberikan. Seluruh mahasiswa mendengarkan secara seksama apa saja paparan yang diberikan para narasumber yang hadir. Mereka juga mencatat apa saja paparan yang diberikan para narasumber. Sembari duduk lesehan, para mahasiswa itu terlihat gayeng mendengarkan cerita seputar budaya Banyuwangi. Pendamping para mahasiswa itu memang mewajibkan para mahasiswa yang hadir agar membuat tulisan tentang semua kegiatan yang telah dilaksanakan selama di Banyuwangi. Dalam pembekalan budaya yang dilakukan DKB kemarin, mahasiswa Unair Surabaya dari semua jurusan

itu diberikan pengetahuan umum mengenai budaya dan kesenian di Banyuwangi. Ketua DKB Samsudin Adlawi dan Wakil Ketua DKB Hasan Basri menjadi pembicara langsung mengenai budaya di Banyuwangi. Di akhir acara, Samsudin Adlawi yang juga direktur JP-RaBa itu membaca sebuah puisi berjudul ”Ibu Laut” di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir. Samsudin dalam paparannya mengatakan, kebudayaan dan kesenian di Banyuwangi bisa tumbuh dengan baik dibanding di daerah lain, karena DKB selama ini memang benar-benar telah bekerja. Kerja DKB dalam mengurusi segala hal budaya dan kesenian di Banyuwangi tidak boleh dicampuri Pemkab Banyuwangi. Selain itu, dengan adanya DKB selama ini, banyak muncul pemikiran-pemikiran baru tentang budaya dan kesenian di Banyuwangi. Dari 38 even di Banyuwangi, semua merupakan hasil pemikiran anggota DKB yang getol melakukan rapat-rapat untuk membahas tentang kebudayaan di Banyuwangi. ”Seniman itu harus rapat. Tujuannya, melakukan konservasi kebudayaan yang sudah ada. Gandrung Sewu dan Lalare Orkestra itu contoh hasil rapat yang sering kami

lakukan,” terang Samsudin. Kota Banyuwangi yang mungkin sampai saat ini masih dianggap sebagai kota santet dirasa Samsudin tidak menjadi masalah. Sebab, santet di Banyuwangi ini berbeda dengan daerah lain. Santet di Banyuwangi ini bisa dikatakan beraliran putih. ”Santet Banyuwangi ini white magic, bukan black magic. Misalnya, ilmu santet di Banyuwangi ini digunakan sebagai pelaris atau untuk mencari jodoh. Itu kan tidak membuat celaka,” ujarnya disambut ger-geran seluruh mahasiswa dan para pendamping yang hadir. Listiono Santoso, salah satu pendamping ratusan mahasiswa Unair, menuturkan pihaknya sengaja memilih Banyuwangi karena masyarakat Banyuwangi dianggap masih memegang teguh adat dan tradisi leluhur. Kegiatan yang dilakukan tersebut selain untuk mengenalkan kebudayaan dan kesenian di Banyuwangi, mahasiswa juga diharapkan bisa merasa memiliki kesenian Banyuwangi. ”Pengetahuan tentang seni dan budaya kepada mahasiswa sangat penting. Sentuhan budaya dan kesenian ini bisa membentuk karakter orang menjadi tidak arogan,” ujar dosen mata kuliah wajib Unair Surabaya itu. (c1/aif)

di Banyuwangi yang sudah mengantongi advice planning (AP) dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Jika mengacu Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2012, tata ruang lokasi tambang pasir tersebut sudah klir alias memang diperuntukkan sebagai lokasi pertambangan. Dikatakan, di antara 90 lokasi tambang pasir yang tersebar di seantero kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini, lokasi tambang yang sudah mengantongi izin eksplorasi baru sebanyak 13 unit. “Sedangkan tambang sirtu yang sudah mengantongi IUP operasi produksi sebanyak 9 unit,” ujar Kadir ditemui JP-RaBa beberapa waktu lalu. Ada Beking Kuat? Diakui atau tidak memang cukup dilematis menutup keberadaan tambang pasir ilegal. Sebab, hari ini ditutup, suatu saat pemiliknya membuka kembali tambangnya yang disegel. Satu-satunya untuk membuat jera adalah memidanakan pemiliknya. Kadang untuk menindak tegas ini, aparat merasa ewuhpekewuh karena ada “orang kuat” di balik penambangan ilegal tersebut. “Orang kuat” bisa oknum pejabat, kepala desa, wakil rakyat dan aparat

penegak hukum itu sendiri. Hasil penelusuran JP-RaBa, tidak sedikit dari area tambang itu “dibekingi” orang kuat. Kalau mau menertibkan tambang tak peduli beking. Mumpung belum telanjur terjadi bentrok fisik antara yang pro dan kontra, kemelut soal tambang di Banyuwangi harus ada penyelesaian yang konkret. Kami salut dengan pernyataan Kapolres AKBP Bastoni Purnama terkait tambang liar. Beberapa waktu lalu dia me-warning pengusaha tambang pasir untuk segera mengurus kelengkapan perizinan. Pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah daerah untuk menertibkan tambang pasir illegal tersebut. Sebab, dari sekian tambang pasir di Banyuwangi hanya segelintir yang mengantongi izin resmi. Itu artinya sebagian besar tambang dijalankan secara ilegal. Sebagai wujud dukungan untuk menertibkan tambang pasir ilegal tersebut, kepolisian memberikan tenggat waktu kepada para pemilik agar segera mengurus izin usaha yang dijalankan tersebut. “Kami mendukung upaya pemkab tersebut. Pemilik tambang pasir harus memiliki izin usaha dalam melaksanakan kegiatannya,” tegasnya

kala itu. Sikap tegas Kapolres diamini oleh ketua Asosiasi Penambangan Pasir dan Batu Banyuwangi Bernard Sipahutar. Dia mendukung langkah Kapolres untuk menertibkan tambang liar. Diungkapkan Bernard, sebagian pengusaha enggan mengurus izin karena harus menyetorkan sejumlah uang. Dulu ketika IUP masih ditekel Pemkab Banyuwangi, pengusaha harus menyediakan uang Rp 117 juta. Padahal, dari total uang tersebut, sebesar Rp 60 juta dijadikan biaya jaminan reklamasi dan Rp 56,750 juta per 6 hektare lahan tambang merupakan uang jasa untuk konsultan. ”Istilahnya bukan uang setoran, tapi uang jaminan reklamasi. Uang tersebut disetorkan ke bank khusus yang telah ditunjuk Pemkab Banyuwangi,” jelas Bernard dihubungi JP-RaBa sore kemarin. Diungkapkan juga, menurut data Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi, jumlah tambang pasir yang legal ada 13. Asosiasi yang dia pimpin membawahi 22 penambang yang sebagian sudah megantongi izin eksplorasi. “Yang sudah mengantongi izin eksplorasi 13 tempat,’’ tandasnya. (sgt/c1/aif)

Pengawasan di Tangan Polisi PENANGANAN pertambangan pasir atau galian C yang sejak tahun lalu dilimpahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur, namun untuk pengawasan dan pengamanannya diserahkan kepada aparat kepolisian. Kabid Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ghani Fianto mengatakan, jika peran Satpol PP tidak lagi berfungsi untuk mengawasi galian C, baik yang legal maupun ilegal. Menurutnya, berdasar Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah (pemda), pemkab atau bupati tidak berwenang mengeluarkan izin usaha pertambangan dan pertambangan usaha rakyat mulai galian C hingga pemanfaatan air bawah tanah. Kewenangan itu seluruhnya langsung ditangani pemerintah provinsi dan berlaku sejak 2 Oktober tahun

2014 lalu. Praktis, jika ada pelanggaran terkait izin-izin galian pasir, pihak kepolisian yang melakukan penindakan. Seluruh data terkait jumlah tambang beserta izinnya telah diserahkan ke pihak provinsi, sehingga mereka mengetahui titik tambang mana yang resmi atau tidak. “Kalau kita (Satpol PP) tugasnya adalah menangani pelanggaran perda. Masalah galian C sudah tidak ditangani perda. Kita juga tidak mengawasi, bisa terjadi over lapping tugas,” ujarnya. Ghani mencontohkan salah satu tambang pasir yang ada di Desa Tamansuruh. Secara izin, tambang tersebut ilegal, tapi karena penambang dapat meyakinkan para penduduk maka proses pertambangan terus berjalan hingga sekarang. Satpol PP tidak dapat bertindak karena sudah bukan menjadi wewenangnya. (fre/c1/aif)

Ada Pesta Kebun Minum Kopi ■ PLANTATIONS...

Sambungan dari Hal 29

Para pengunjung bebas melihat pameran tersebut. Bupati Anas mengaku sangat senang dengan pelaksanaan kegiatan Plantations Festival tersebut. Sebab, itu bisa dimanfaatkan untuk ajang silaturahmi antar jajaran perkebunan, Forpimda Banyuwangi, Forpimka Glenmore, dan masyarakat luas. Selain itu, kegiatan tersebut sekaligus jadi ajang untuk mengenalkan produk dan destinasi wisata perkebunan dan Perhutani maupun taman nasional, kepada masyarakat luas termasuk generasi penerus. “Semua potensi yang ada di Banyuwangi harus kita kenalkan ke masyarakat luas, kita kenalkan kepada dunia, termasuk potensi perkebunan dan Perhutani. Nah, Banyuwangi festival ini adalah salah satu cara kita mempromosikannya,” kata Anas dalam sambutannya di

hadapan para hadirin. Direktur Produksi PTPN XII Ir. Suwarno, mewakili Dirut PTPN XII Irwan Basri, mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi, karena pada tahun ini memberikan perhatian tersendiri kepada jajaran perkebunan BUMN maupun swasta dalam kegiatan Banyuwangi Festival. Dia mengakui, ide Plantations Festival tersebut cukup brilian untuk mempromosikan segala produk maupun destinasi wisata perkebunan dan Perhutani, BKSDA serta Perhutani. Meskipun, lanjutnya, pada momen pertama kegiatan tersebut digelar, masih diikuti oleh lingkup Banyuwangi. Ke depan pihaknya ingin kegiatan tersebut dilaksanakan dalam skala nasional. “Sehingga yang dipamerkan atau dipromosikan bukan hanya produk dari Jawa seperti sekarang ini, namun juga luar Jawa,” tandasnya. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Ikrori Hudanto berharap

agar perkebunan maupun Perhutani bisa selalu bersinergi dengan pemerintah maupun masyarakat sekitar. Misalkan perkebunan maupun Perhutani bisa menjalin kemitraan dengan pemilik kebun rakyat, baik dalam hal budi daya dan pemasarannya. Sementara itu, Ketua Panitia Plantations Festival Ir. Ery Warman mengatakan, berbagai kegiatan yang digelar kemarin meliputi pesta kebun minum kopi dan cokelat, pameran produk perkebunan, kehutanan, pameran ternak serta hortikultura, IGG, penggalang Pramuka destinasi wisata. Manajer Perkebunan Kalirejo itu menambahkan, panitia lokal kegiatan tersebut sepenuhnya ditangani dan didanai Gabungan Perusahaan Perkebunan serta sponsor. “Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak, sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya. (azi/c1/aif/*)

Upacara Diikuti 450 Pasukan ■ ADA...

Sambungan dari Hal 29

Boby menambahkan, tamu yang hadir selain pimpinan TNI-Polri di Banyuwangi dan jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Banyuwangi, jajaran SKPD Pemkab Banyuwangi juga dijadwalkan hadir menjadi tamu undangan dalam upacara peringatan HUT TNI tersebut. Beberapa veteran perang juga diundang. ”Yang menjadi inspektur upacara bupati, danlanal menjadi cadangan,”

terang Boby. Sekadar tahu, rangkaian peringatan HUT TNI ke-70 ini mulai dilaksanakan sejak pukul 06.00 dengan melaksanakan kegiatan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) 0032 dan TMP Raga Satria. Selanjutnya, upacara peringatan HUT TNI dilaksanakan sejak pukul 08.00 sampai selesai. Atraksi flying pass dan marching band dari taruna LP3B menjadi penutup rangkaian kegiatan HUT TNI ke-70 di Banyuwangi tersebut. (tfs/c1/aif)

Warga Berebut Porobungkil ■ MATA...

Sambungan dari Hal 29

Beberapa gending yang dinyanyikan pada Seblang Olehsari pun menurutnya diambil dari gending yang dibawakan di Seblang Bakungan. Rangkaian ritual Seblang Bakungan dimulai sekitar pukul 15.00 dengan nyekar ke makam salah satu leluhur penari seblang ke tiga, yaitu Buyut Witri. Kemudian, rombongan yang terdiri atas tokoh adat dan pengiring serta penari seblang itu menuju sumber penawar di Dusun Watu Ulo yang berjarak tiga kilometer dari sanggar seblang. Di sumber yang dipercaya sebagai lokasi salah satu danyang (roh) yang akan merasuki tubuh seblang itu si penari akan dimandikan. Usai salat magrib, warga diwajibkan mematikan seluruh lampu di rumah. warga hanya diperbolehkan menyalakan obor dan diletakkan di halaman rumah. Setelah itu, penari tersebut diarak keliling kampung atau Ider

Bumi ke seluruh wilayah pelosok Kelurahan Bakungan diiringi warga setempat sambil membawa oncor (obor). Seperti umumnya ritual di Kabupaten Banyuwangi yang masuk ke dalam Banyuwangi Festival, puluhan fotografer sibuk mengabadikan setiap momen yang berlangsung. Saat sebagian warga melakukan Ider Bumi, sebagian warga yang lain mempersiapkan hidangan untuk selamatan desa. Usai Ider Bumi, warga melakukan selamatan di tengah jalan utama Kelurahan Bakungan. Selamatan tersebut dimulai dengan pembacaan doa dan menabuh kentungan. Saat kentungan ditabuh, seluruh warga diperbolehkan menghidupkan kembali lampu di rumah mereka masingmasing dan dipersilakan menyantap hidangan pecel petek yang telah disediakan. Puncak selamatan itu adalah pergelaran tari seblang. Dengan mata terus terpejam, Seblang Supani yang menggenggam dua bilah keris diarak ratusan

warga menuju sanggar diiringi gending Seblang Lukinto. Perjalanan penari seblang menuju panggung pergelaran seblang tersebut mendapat pengawalan para sesepuh desa. Ritual yang diselenggarakan sejak tahun 1639 tersebut bagi dirinya dan masyarakat Kelurahan Bakungan merupakan wujud rasa syukur dan permohonan doa keselamatan. Setiap setelah Idul Adha, dipastikan ritual tersebut akan diselenggarakan. “Dulu pernah tidak diadakan sekitar tahun 80-an, banyak orang yang sakit dan celaka, terutama keluarga lurah yang memimpin desa. Seblang Bakungan ini dulu diadakan atas permintaan danyang yang menjaga desa,” ujar Jumanto. Di akhir acara, dengan dinyanyikannya gending Sampun pertanda tarian seblang telah usai. Warga masyarakat yang datang pun berebut porobungkil di sekitar sanggar. Itu sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan yang telah diberikan. (fre/c1/aif)


40

Jawa Pos Senin 5 Oktober 2015

Rekanan Mulai Cetak Masal APK Pilbup Wajib Tuntas 20 Hari BANYUWANGI - Proses cetak masal alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 resmi dimulai kemarin (4/10). Pihak rekanan harus menyelesaikan pencetakan jutaan lembar atribut kampanye dua pasangan calon (paslon) itu paling lambat 20 hari. Lelang pengadaan APK dan bahan kampanye Pilbup Banyuwangi 2015 dimenangkan CV. Aneka Usaha, Jember. Dari pagu senilai Rp 2,606 miliar yang ditetapkan KPU, CV. Aneka Usaha mengajukan penawaran paling rendah, yakni Rp 1,094 miliar, hingga akhirnya ditetapkan sebagai pemenang. Penandatanganan kontrak pengadaan atribut kampanye antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan CV. Aneka Usaha sudah dilakukan pada Jumat lalu (2/10). Penandatanganan kontrak bisa dilakukan setelah perusahaan pemenang lelang itu menyerahkan jaminan pelaksanaan senilai Rp 130 juta. Sekretaris KPU, A. Faruq Eriyono, mengatakan dalam kontrak tersebut telah diatur waktu pelaksanaan pengadaan APK dan bahan kampanye. Pihak rekanan diberi tenggat waktu paling lambat 20 hari setelah proses cetak masal atribut kampanye tersebut dimulai. “Tenggat 20 hari itu sudah termasuk distribusi dan pemasangan APK dan bahan kampanye,” ujarnya. Sementara itu, untuk memastikan APK dan bahan kampanye yang dicetak sesuai desain yang diserahkan masing-

Rendra Kurnia/RaBa

BAHAN KAMPANYE : KPU dan Panwaslih bersama tim pemenangan pasangan cabup mengecek bahan kampanye berupa flier sebelum diserahkan minggu lalu.

Butuh 1,37 Juta Lembar Surat Suara BANYUWANGI- Untuk menggelar coblosan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membutuhkan sekitar 1.337.364 lembar surat suara. Jumlah kebutuhan surat suara itu mengacu pada penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan KPU pada Jumat lalu (2/10). Ketua KPU, Syamsul Arifin, mengatakan DPT akan dijadikan acuan untuk me-

nentukan jumlah surat suara yang akan dicetak. “Artinya, secara formal KPU sudah bisa menentukan jumlah suara yang harus disediakan dengan dasar DPT yang sudah ditetapkan,” ujarnya. Menurut Syamsul, sesuai ketentuan, jumlah surat suara yang harus disediakan pada pilbup mendatang adalah jumlah calon pemilih yang terdaftar dalam DPT plus 2,5 persen surat suara cadangan.

“Meskipun masih ada tahap pendaftaran DPTb-1, dasar penentuan kebutuhan surat suara adalah DPT ini,” tuturnya. Jika dikalkulasi, jumlah surat suara yang harus dicetak untuk pelaksanaan coblosan pilbup mencapai 1.337.364 lembar. Angka itu diperoleh dari perhitungan jumlah DPT sebanyak 1.304.745 orang plus surat suara cadangan sebesar 2,5 atau sebanyak 32.619 lembar. (sgt/c1/afi)

masing tim kampanye paslon, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) melakukan pengecekan langsung ke perusahaan yang beralamat di Jalan Manggar Nomor 167, Jember, tersebut pada Sabtu lalu (3/10). Pengecekan itu juga diikuti tim kampanye dua peserta pilbup, pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat), dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si). Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU, Edi Syaiful Anwar, mengatakan berdasar hasil pengecekan sampel masing-masing APK dan bahan kampanye, seluruh jenis atribut kampanye itu sudah sesuai desain yang diserahkan. “Karena sudah sesuai desain, pencetakan secara masal dimulai hari ini (kemarin, 4/10),” cetusnya. Sekadar diketahui, sesuai regulasi Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, KPU berkewajiban memfasilitasi pengadaan APK dan bahan kampanye. APK yang wajib difasilitasi KPU, antara lain baliho sebanyak lima unit untuk masingmasing paslon sewilayah kabupaten. Umbul-umbul sebanyak 20 lembar per paslon per kecamatan dan spanduk sebanyak dua lembar per paslon per desa atau kelurahan. Bahan kampanye yang difasilitasi KPU meliputi selebaran (flier), brosur (leaflet), pamflet, dan poster. Jumlah bahan kampanye yang disediakan paling banyak sejumlah kepala keluarga di Banyuwangi. Jumlah KK di Bumi Blambangan mencapai 618.835. (sgt/c1/afi)

Polisi Akan Pelototi TPS Terpencil BANYUWANGI - Untuk menyukseskan pelaksanaan coblosan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015, Polres Banyuwangi melakukan pemetaan zona peng­ amanan. Beberapa tempat pemungutan suara (TPS) yang memiliki tingkat kerawanan juga menjadi perhatian serius arapat keamanan. Tidak hanya TPS di wilayah kota, sejumlah TPS terjauh juga mendapat perhatian petugas. Pemetaan itu dilakukan sebagai

upaya penempatan petugas keamanan hingga antisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi. “Rencananya TPS terjauh akan dipantau langsung untuk memberikan terobosan pengamanan dan tanggap kondisi,” ujar AKBP Bastoni Purnama yang didampingi Kasubag Humas Polres Banyuwangi AKP Subandi. Pemantauan itu untuk memantau situasi dan persiapan lebih awal apakah ada potensi kerawanan ataukah tidak. Peninjauan itu sekaligus

DOK.RaBa

Bastoni Purnama

menjadi bagian antisipasi atas potensi kerawanan yang mungkin muncul. Selain itu, juga untuk memperoleh gambaran jumlah personel khusus di TPS rawan dan terjauh tersebut. Kepolisian masih akan melihat perkembangan di lapangan. Dalam kondisi normal satu polisi akan didukung beberapa personel samping dan Linmas. TPS terjauh ada di Desa Banyu Urip, Kecamatan Siliragung. AKBP Bastoni berharap pencoblosan di kawasan itu berjalan lancar. (nic/c1/afi)

DINAS PU. PENGAIRAN BANYUWANGI

N A R I A G N FOTO PE uwangi

LOiaMlaBbAupati banasyi dan Irigasi” p

nserv o K , r i A isata Tema “W

pemerintahan Raih Hadiah Total

45

KATEGORI 1. PELAJAR 2. MAHASISWA 3. UMUM

PENDAFTARAN 28 SEPT - 17 OKT 2015

GRATIS TEMU

DOK.RaBa

KAWASAN STRATEGIS: Pemkab Banyuwangi akan menetapkan kawasan Tumpang Pitu sebagai kawasan pedesaan berkelanjutan berbasis pengembangan pariwisata, perikanan, pertanian, kehutanan, dan pertambangan.

BANYUWANGI - Eksekutif dan legislatif di Banyuwangi mulai membahas rancangan peraturan daerah (raperda) tentang rencana penataan ruang kawasan strategis Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. Raperda itu disusun dengan tujuan mewujudkan wilayah Tumpang Pitu sebagai kawasan pedesaan berkelanjutan berbasis pengembangan pariwisata, perikanan, pertanian, kehutanan, dan pertambangan dengan menjaga keseimbangan ekosistem kawasan dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam

yang aman dan terkendali. Pembahasan raperda tentang rencana penataan ruang kawasan strategis Tumpang Pitu itu sudah dimulai sejak beberapa hari lalu Rabu lalu (30/9). Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan nota pengantar atas diajukannya raperda tersebut pada rapat paripurna DPRD Banyuwangi. Tata ruang kawasan strategis Tumpang Pitu dilaksanakan berdasar asa yang sesuai dan serasi dengan penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan kawasan-kawasan strategis provinsi, serta penataan

ruang wilayah kabupaten dan kawasan-kawasan strategis kabupaten. Asas tersebut meliputi keterpaduan; keserasian, keselarasan, dan keseimbangan; keberlanjutan; keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; keterbukaan; kesersamaan dan kemitraan; perlindungan kepentingan umum; kepastian hukum dan keadilan; serta asa akuntabilitas. Kawasan strategis Tumpang Pitu tersebut meliputi wilayah administrasi Desa Sumberagung dan Desa Kandangan Kecamatan Pesanggaran sebagaimana yang telah ditetap-

kan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Banyuwangi tahun 2012-2032. Kawasan strategis tersebut meliputi wilayah seluas 10.051 Hektare (Ha). Bupati Anas mengatakan, melalui kawasan strategis Tumpang Pitu perlu diatur agar tercipta keseimbangan antara eksplorasi dan eksploitasi dengan pertanian, pariwisata, dan keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut. “Kita ingin menjaga agar pemanfaatan kawasan Tumpang Pitu tidak ngawur. Jika diatur dengan perda, bingkai dan kontrolnya jelas,” ujarnya.(sgt/c1/afi)

7. 8. 9. 10.

Peserta wajib mendaftarkan diri & mengisi form pendaftaran yang disediakan panitia. Foto hasil karya sendiri (bukan duplikasi/milik orang lain/hasil rekayasa). Obyek foto meliputi: Tempat Wisata Air, Saluan Irigasi, Dam, Sumber Mata Air yang ada di wilayah Banyuwangi. Foto belum pernah dipublikasikan/diikutsertakan dalam kompetisi apapun. PENDAFT R PERTAMA Foto adalah hasil foto kamera digital/analog (kamera konvensional). A D A PA T Peserta wajib menyerahkan Soft Copy foto dengan format JPEG dan Souvenir Hard Copy (cetak 10R/10RS) resolusi min 300 dpi. Peserta bisa mengikutkan lebih dari 1 (satu) foto. Olah digital diperbolehkan sebatas brightness, contrast, burning, cropping, tanpa menambah, mengurangi dan menggabungkan dua atau lebih foto. Foto yang masuk ke panitia menjadi hak panitia dan dapat dipublikasikan dalam bentuk apapun. Dibalik setiap foto wajib dicantumkan: Lokasi Foto, Judul Foto, Waktu Pengambilan dan Identitas Peserta.

00

Kantor Dinas PU. Pengairan Banyuwangi Jl. Adi Sucipto No 84C Banyuwangi Telp. (0333) 424676

Informasi & Pendaftaran

Kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi

Ira Diah 087 755 741 600 Rahmita Okky 087 806 672 777 Gerda 087 763 555 566 Benny 082 331 102 936

Jl. Yos Sudarso No. 89C Banyuwangi Telp. (0333) 412224

kontak person

Kawasan Tumpang Pitu Diatur Perda

4. 5. 6.

TEKNIK

19 OKT 2015

Syarat & Ketentuan Lomba 1. 2. 3.

JUTA RUPIAH

Pendaftaran bisa dilakukan via email : fotografi.pengairan@gmail.com

FORMULIR LOMBA FOTO PENGAIRAN

DINAS PU. PENGAIRAN BANYUWANGI

Kategori

:

Judul Foto

: ................................................................................................................................................

Lokasi

: ................................................................................................................................................

Waktu

( HH - BB - TT ) : ................................................................................................................................................

Nama

: ................................................................................................................................................

Pelajar

Mahasiswa

Umum

No. Telp./Hp : ................................................................................................................................................ POTONG FORMULIR INI DAN TEMPELKAN DI BELAKANG FOTO


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.