Radar Banyuwangi | 12 Januari 2016

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 12 JANUARI TAHUN 2016

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Wisatawan Meningkat, Garuda Malah Sekarat ANGKA kunjungan wisatawan ke Banyuwangi meningkat. Kunjungan wisnu (wisatawan Nusantara) yang pada 2014 sebanyak 1.5 juta orang, di tahun 2015 naik jadi 1,7 juta orang. Wisatawan mancanegara (wisman) yang berwisata ke Bumi Blambangan tahun 2015 tercatat 45.569 orang. Padahal, pada

2014 hanya 30.681 orang. Angka pertumbuhan itu cukup menggembirakan. Terutama bagi Pemkab Banyuwangi (c.q. Dinas Pariwisata) dan para stakeholders terbayar. Kerja keras mereka tidak sia-sia. Tapi tunggu dulu. Jangan keburu menepuk dada. Secara angka, kunjungan wisatawan ke

MAN

NAHNU

Oleh SAMSUDIN ADLAWI 47

kota The Sunrise of Java memang meningkat. Itu fakta. Tidak bisa dimungkiri. Namun, bicara pariwisata tidak boleh hanya dari satu sudut pandang. Harus holistik. Menyeluruh. Semua aspek harus diperhatikan. Kita mulai dari angka kenaikannya dulu. Beberapa pertanyaan kritis bias diajukan: angka

pertumbuhan itu diperoleh dari mana, bagaimana cara mendapatkannya, bagaimana cara menghitungnya, dan apakah pemkab sudah punya alat canggih untuk menghitungnya. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu sebaiknya di balik dari pertanyaan yang terakhir n Baca Wisatawan...Hal 35

Ajak Pesantren Tangkal Radikalisme MenkopolhukamKetua BNN Kunjungi Ponpes Blokagung TEGALSARI - Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, kedatangan tamu istimewa kemarin (11/1). Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Jenderal TNI (pur) Luhut B. Panjaitan, hadir bersama kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Komjen Pol Budi Waseso. Dalam rombongan itu juga hadir Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Pol Saud Usman Nasution; Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Syaifullah Yusuf; dan Ketua PWNU Jatim, KH. M. Hasan Mutawakilalallah. “Ini kehormatan bagi Pesantren Darussalam,” cetus pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, KH. Ahmad Hisyam Syafaat. Kepada para tamunya itu, Kiai Hisyam mengisahkan perjalanan pesantren yang dipimpinnya itu sejak didirikan orang tuanya, almarhum KH. Mukhtar Syafaat Abdul Gofur, hingga sekarang yang mengelola pendidikan mulai TK hingga perguruan tinggi (PT) n

TAMU ISTIMEWA: (dari kiri) Wagub Jatim Saifullah Yusuf; Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso; KH. Hisyam Syafaat; dan Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Luhut B. Panjaitan di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, kemarin (11/1). Luhut menyebut peran pesantren dalam membentengi bangsa dan menangkal gerakan radikalisasi itu dianggap sangat penting.

Baca Ajak...Hal 35 SHULHAN HADI/RABA

KURIKULUM NASIONAL

Kakek Gemar Melamun Gantung Diri

Pembelian Buku Tunggu Instruksi BANYUWANGI - Pergantian Kurikulum 2013 (K13) menjadi Kurikulum Nasional sepertinya bukan isapan jempol belaka. Buku Kurikulum Nasional rencananya akan selesai dicetak pada akhir Januari ini. Namun, Dinas Pendidikan Banyuwangi sampai kemarin (11/1) belum memperoleh info terkait pelaksanaan teknis buku kurikulum baru itu n

LICIN - Seorang kakek berusia 85 tahun asal Dusun Glugo, Desa Pakel, Licin, kemarin (11/1) meninggal dengan cara tragis. Kakek bernama Misyana itu menggantung di pohon durian dekat rumahnya. Sesaat setelah ditolong, Misyana tersebut masih bernapas. Dia meninggal dunia setelah tiba di rumahnya n Baca Kakek...Hal 35

Baca Pembelian...Hal 35

SATPOL PP

RENDRA KURNIA/RABA

BENTUK UPZ: Komisioner Baznas Banyuwangi, Samsudin Adlawi (pegang mik), memimpin rakor di aula kantor Kemenag Banyuwangi kemarin (atas). Peserta rakor dari kecamatan, KUA mendengarkan sosialisasi (bawah).

Baznas Diminta Kurangi Angka Kemiskinan

RENDRA KURNIA/RABA

PENERTIBAN: Satpol PP membongkar lima warung PKL yang berdiri di bahu Jalan Jenderal Gatot Subroto, Ketapang, kemarin (11/1).

Bongkar Enam Warung PKL BANYUWANGI - Tidak sampai 20 menit Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi membereskan enam warung pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin (11/1) n Baca Bongkar...Hal 35

Heboh Gantung Diri di Pakel

Khawatir terjadi sesuatu, sang cucu, Agus, 17, membuntuti kakeknya tersebut.

1 Senin (11/1) pukul 04.00 Misyana, 85, keluar rumah menuju sungai tak jauh dari rumahnya di Desa Pakel, Licin.

BANYUWANGI - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi menggelar rapat koordinasi (rakor) dan sosialisasi di aula Kantor Kementerian Agama Banyuwangi kemarin (11/1). Kegiatan tersebut bertujuan menyamakan persepsi Baznas, camat, dan Kantor Urusan Agama (KUA), agar pembentukan unit pengumpul zakat (UPZ) berjalan dengan baik. Rakor itu juga dihadiri Asisten Pemerintahan Kesejahteraan Masyarakat Pemkab Banyuwangi, Wiyono. Dia mengatakan, koordinasi Baznas kabupaten dengan kecamatan merupakan salah satu langkah membantu pemerintah menyejahterakan masyarakat n

2

3 Begitu tiba di dekat sungai, Agus terkejut melihat ada sosok menggantung di pohon. Setelah didekati, pria yang gantung diri adalah Misyana.

4 Agus langsung memanggil ayah dan pamannya untuk membantu menurunkan tubuh Misyana. Tak lama kemudian, pukul 06.00, Misyana meninggal dunia.

Baca Baznas...Hal 35

REZA FAIRUZ/RABA

Aktivitas Berburu Kijing di Muara Pulau Santen

Setengah Hari Paling Banyak Dapat Rp 20.000 Hampir sebagian besar kepala keluarga di Pulau KETIKA fajar merekah warga Pulau dan sekitarnya berebut lokasi Santen berprofesi sebagai nelayan. Tidak hanya itu, Santen ternyaman untuk mencari kijing di muara selain menggantungkan pada aktivitas melaut, mereka sungai. Berdandan serba tertutup, mereka terlihat seperti sedang juga memiliki mata pencarian sampingan yang sama, berendam di air sungai yang yakni mencari kijing atau kerang air tawar. CHIN JULLIEN, Banyuwangi

berarus tenang tersebut. Hanya membawa perlengkapan sederhana, seperti

timba, jaring, dan kayu, mereka mengandalkan kedua mata untuk mendeteksi kijing di dasar sungai. Mereka bergerak perlahan menyusuri sungai sepanjang dua kilometer tersebut. Cuaca panas dan hujan tidak akan menghentikan aktivitas para pencari kijing n Baca Setengah...Hal 35

Menkopolhukam ajak pesantren tangani radikalisme Bila perlu dibentuk Densus Santri! Komisi I DPRD akan bantu urus izin tambang Tugasnya miripmirip makelar!

RELA BERPANASAN: Seorang warga sedang mencari kijing di sungai Pulau Santen kemarin (11/1). RENDRA KURNIA/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


olahraga Persela Bawa Skuad Terbaik Menunggu Jawaban KONI Jatim RADAR Banyuwangi

26

BANYUWANGI - Para pengurus cabang olahraga (cabor) memang tengah mengusulkan Mukayin sebagai pelaksana tugas (Plt) KONI Banyuwangi. Namun demikian, pengusulan itu tidak serta-merta disepakati. Sebab, hingga kemarin KONI Banyuwangi belum memberikan putusan. Sekretaris KONI Banyuwangi, M. Khoirul Abas mengungkapkan, saat ini belum ada rekomendasi terkait Plt KONI Banyuwangi pasca Bambang Wahyudi mengundurkan diri. ‘’Soal Plt belum ada rekomen-

Jawa Pos

dasi,” terangnya. Untuk melangkah, jelas dia, KONI Banyuwangi masih menunggu jawaban KONI Jawa Timur. Oleh sebab itu, saat ini KONI Banyuwangi masih dalam proses menunggu. “Kita menunggu petunjuk KONI Jatim,” tukas mantan aktivis mahasiswa itu. Dia menegaskan, KONI Banyuwangi telah melakukan komunikasi intens dengan KONI Jatim terkait surat pengajuan pengunduran diri Bambang Wahyudi. Kabar terbaru menyebutkan KONI Jatim akan

melakukan rapat internal untuk membahas surat pengunduran diri itu. ‘’Masih akan dibahas dalam rapat,” sebutnya. Dengan begitu, belum ada kepastian mengenai hasil rapat nanti. Apakah KONI Jatim menerima pengunduran diri Bambang Wahyudi sebagai ketua umum KONI Banyuwangi ataukah tidak belum bisa ditebak. ‘’Ya kalau diterima, kalau tidak bagaimana nanti. Makanya kita masih dalam tahap menunggu jawaban resmi KONI Jatim,’’ tandasnya. Sebagaimana diberitakan se-

belumnya, hingga saat ini para pengurus KONI Banyuwangi masih belum membahas pemilihan pelaksana tugas (Plt) ketua KONI Banyuwangi. Padahal, tugas Plt sangat urgen demi berjalannya roda organisasi induk organisasi semua cabor itu. Sebagai catatan, Plt KONI Banyuwangi hanya bertugas mengantarkan dan menjadi garda terdepan dalam menyelenggarakan musyawarah olahraga luar biasa (musorkablub). Dalam agenda itu akan ditentukan ketua umum KONI Banyuwangi hingga periode

2017 mendatang. (ton/c1/als)

DOK. RaBa

M. Khoirul Abas

PALING MENANTANG: Para pembalap berusaha menaklukkan tanjakan Gunung Ijen di etape terakhir ITdBI 8 Mei 2015.

Selasa 12 Januari 2016

BANYUWANGI - Persewa­ gan matang,” jelasnya. ngi harus benar-benar meMenang melawan Persewanmatangkan persiapan jelang gi memang tidak mudah bagi menghadapi Persela di Stadion Persela. Sebab, Persewangi mulai Diponegoro, Banyuwangi, pada menunjukkan taji dalam dunia 31 Januari mendatang. Jika ti- sepak bola nasional. ‘’Kita sandak, The Lasblang (Laskar Blam- gat respeck dengan Persewanbangan) akan mendapat malu gi,” ucap sahabat karib pemain di kandang sendiri. Persewangi, Rebi Apalagi, kubu ta­ Cahyadi, itu. mu, Persela, me­ Mengetahui ke­ negaskan akan kuatan Persela, tampil habis-ha­ kubu Persewangi Kita datang bisan dalam partai menyatakan siap ekshibisi bertajuk dengan kekuatan memberikan kejugerakan antinarkotan dan menghasilterbaik. Emile ba itu. ‘’Kita akan kan kemenangan. Mbamba dan bawa skuad terbaik Hal itu ditegaskan dalam pertandi­ Adelmun akan asisten pelatih ngan melawan Persewangi, Ardkita bawa” Per­sewangi,” ucap iansyah, kemarin. pelatih Persela, ‘’Misi kita harus Didik Ludianto Didik Ludianto, menang,” tegasnya. Pelatih Persela kemarin. Humas PT. TerSkuad yang di­ minal Petikemas bawa, terang dia, ada­lah tim Surabaya itu menambahkan, yang ber­laga di Piala Pang­lima para pemain tengah melakukan Sudirman. Dengan begitu, bu- latihan. Menurut dia, komposisi kan hanya pemain lokal, se- pemain tidak terlalu banyak pejumlah pilar asing juga masuk rubahan seperti saat menghadapi dalam rombongan melawan Persebaya beberapa waktu lalu. Persewangi itu. ‘’Emile Mbamba ‘’Hanya pemain asing yang tidak dan Adelmun akan kita bawa,” kita panggil lagi,” tukasnya. tukasnya. Meski begitu, ada beberapa Dia menjelaskan, pertand- catatan khusus dalam pertandingan melawan Persewangi ingan nanti. Sejumlah pemain menjadi modal penting bagi asing masuk dalam bidikan. Persela. Oleh karena itu, Perse- ‘’Ada beberapa pemain asing la bertekad tampil garang dan yang kita incar, tapi nanti mememberikan hasil positif dalam nyesuaikan kebutuhan tim,” laga tersebut. ‘’Kita siapkan den- pungkasnya. (ton/c1/als)

GERDA/RaBa

Tour de Ijen Bisa Jadi Even Tunggal di Indonesia UCI Anggap ITdBI Paling Layak Digelar BANYUWANGI - Even balap sepeda internasional bertajuk Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) masih berusia empat tahun. Meski baru empat kali digelar, tapi even tersebut mencatatkan banyak rekor dalam dunia balap sepeda level dunia. Pada edisi kelima tahun 2016 ini even balap sepeda kategori 2.2 itu akan digeber pada Mei

mendatang. Sesuai kalender Union Cycliste International (UCI) atau badan balap sepeda internasional, ITdBI edisi kelima akan berlangsung selama empat hari mulai 4 hingga 7 Mei. ITdBI mampu memberikan apresiasi bagi dunia balap sepeda. Hasil penilaian UCI, selama ini even balap sepeda di Banyuwangi itu sangat positif. Sehingga, ITdBI mendapat rekomendasi dari UCI agar dilanjutkan. Bahkan, ITdBI merupakan even satu-satunya di Indonesia yang ma-

suk kalender resmi UCI. Even lain, seperti Tour de Singkarak dan Tour de Siak tidak masuk dalam kalender UCI pada tahun 2016. Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi, melalui Kepala Bidang Olahraga, Marhen Yono, membenarkan tentang ITdBI yang tetap masuk kalender UCI itu. “Even balap sepeda di Banyuwangi masuk kalender resmi UCI,” sebutnya. ITdBI merupakan ajang balap sepeda satu-satunya di Indonesia

yang masuk kalender UCI pada 2016. Lantas, bagaimana dengan even balap lain yang notabene lebih dulu sebelum ITdBI? ‘’Even balap lain tidak terdaftar dalam kalender UCI,” tukasnya. Dia tidak mengetahui mengenai alasan UCI tidak memasukkan even lain dalam kalender resmi mereka. Hanya saja, menurut pendapat dia, ada beberapa catatan khusus selama pelaksanaan tahun 2015 lalu. “UCI pasti memiliki bahan evaluasi pada tahun 2015,” terangnya.

Yang pasti, tutur dia, hasil evaluasi UCI hanya ITdBI yang layak dilaksanakan secara rutin. ‘’Memang hanya ITdBI yang dirasa layak, sehingga masuk secara resmi pada 2016,” bebernya. Meski tidak masuk daftar kalender UCI, tapi even balap selain ITdBI tetap bisa diselenggarakan melalui PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI). Bedanya, ITdBI memiliki poin internasional. ‘’Jadi, hanya ITdBI yang mendapatkan poin,” pungkasnya. (ton/c1/als)

AKBAR KONSTRUKSI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SITUBONDO

Innova

All New Xenia

Toyota Fortuner

Tanah Luas 490m2

KAN

AHLI MENGERJA

BANYUWANGI

Tanah 611m2

BAJA BERAT

Djl Tanah SHM Luas 611 m2, Ada Bangunan Semi Permanen, LB 18X8 m Tanpa Perantara, Lok. Jl. Lingk Lalangan Ds. Rejosari Hrg 125 Jt Nego H: 085204588246

Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI

DIJUAL Innova (solar)/All New Avanza tahun 014/013/012/013 htm/pth PMK hrg 232,5/225/133,5/138,5 jt nego brg istw bisa cash/ kredit hub (0333)631526-635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia / pick up tahun 013/013/014 htm PMK hrg 122,5/77,5/75 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Fortuner 2.5 M/T / Pajero Exeed (solar) tahun 011/010 htm PMK hrg 252,5/262,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Tanah SHM Luas 490m2 Sebelah Timur Polsek/Puskesmas Kapongan, pinggir jalan raya Hub: Maimun Zaky 085230811642 TP

Honda Freed

Toyota Etios

BANYUWANGI

PESANGGARAN

New Limo

HOTLINE IKLAN

0333 412224

DIJUAL Toyota Etios / Captiva tahun 013/012 (solar) putih PMK hrg 122,5/232,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

 Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Situbondo

Dijual Tanah Kosong Luas 1.050m2 ada Tanaman Jati Dijual 550 Juta Harga Nego. Lokasi Jl. Raya Pesanggaran Ds. Kedungrejo Kec. Bangorejo. Hubungi 081252695197

BANYUWANGI

Rumah Minimalis PLN

Rumah Jl. Tengiri

Dijual cepat Rumah modern minimalis PLN Gg. 1 Rt II/Rw II Ling. Parse dawuhan stb. LT.198, LB.138, 3KT, 2KM, Garasi. IMB. SHM Hub: 085640256801 / 081356354608

Dijual Rumah Luas 240 m2, Lt Atas 4 Kmr, Lt Bawah 3 Kmr, Garasi. Bisa dibuat Kos2an, Lokasi Jl. Tengiri Sekitar MAN Bwi Hrg Rp. 777 Juta Nego Hub: 082382689998

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

 Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Jl. Ijen 2 Banyuwangi Ditawarkan Rumah+Tanah Luas 820 m2, SHM, Bs Nego Jl. Ijen 2 Bwi H:082132724891

Tanah 1.050m2

J. New Limo 2010 Siap Pakai 68 Jt Ng Byk Pilihan H:08126086869/085283866858

DIJUAL Honda Freed / Brio bil up tahun 012/013 htm/pth PMK hrg 163,5/123,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

PESANGGARAN

Toko & Gudang Dijual Toko dan Gudang LT 940 m2, LB 700 m2, SHM, IMB Dijual 2,5 M . L o k a s i J l . R aya Pe s a n g g a r a n D s . Ke d u n g r e j o Ke c . B a n g o r e j o. Hubungi 081252695197

STNK Hlg STNK P 6277 WI an Ronny, Jl. Kapten Ilyas No. 11 RT. 1/2, Singonegaran Hlg STNK P 2790 YG an Ilyus Sofia, Dra, Lingk. Watu Ulo RT. 2/3, Bakungan

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

 Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


sELAsA 12 JAnuARi

tAHun 2016

HALAMAn 27

KRIMINALITAS

Lilur Tuding Amir Lakukan Pemerasan Rp 100 Juta Amir Ancam Laporkan Balik SEMENTARA itu, terdakwa kasus dugaan pelanggaran ITE, Khalilur Rahman Abdullah Syahlawi memberikan keterangan cukup mengejutkan sebelum sidang kedua digelar, kemarin (11/1). Dari balik jeruji tahanan Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, pria ini mengaku ada tindakan pemerasan terhadap dirinya sebesar Rp 100 juta. Pria asal Dusun Sokaan, Desa Tribungan, Kecamatan Mangaran ini menuding pelaku pemerasan adalah Amirul Mustofa, warga Lingkungan Karang Asem, Kelurahan patokan, Kecamatan Kota Situbondo. Pria ini tak lain merupakan pelapor atau korban ancaman pembunuhan melalui SMS yang dikirim Lilur. Dalam pernyataannya, Lilur menuding Amir sudah meminta uang sebesar Rp 100 juta. Menurutnya, hal itu dilakukan Amir agar perselisihan antara keduanya bisa damai. “Ada pemerasan yang dilakukan oleh ko-

HAbibuL ADnAn/JPRs

Di KAntoR PoLisi: supandi melapor kejadian hilangnya sepeda motor miliknya ke Polsek banyuputih kemarin.

Ditinggal Mancing, Motor Hilang BANYUPUTIH – Sial benar nasib Supandi, warga Dusun Kenanga, RT 03 RW 05 Desa Awarawar, Kecamatan Asembagus. Sepeda motor Supra X Nopol P.5838 V miliknya, hilang saat ditinggal mancing, Senin (11/1), dini hari kemarin. Lokasi hilangnya kendaraan roda dua itu di di Dusun Sidodadi, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih. Di tempat inilah Supandi menitipkan motornya saat berangkat ke laut. Supandi menjelaskan, dia berangkat mancing bersama ketiga rekannya. Yaitu, Hariyanto 30, dan Salwadi 40. Ketiganya berangkat dari rumahnya menggunakan dua sepeda motor. Sesampainya di lokasi, mereka memarkir sepeda motor di salah satu rumah warga. Namun, saat menitipkan sepeda motornya, ketiganya tidak ijin kepada pemilik rumah. ”Tidak ijin kepada pemilik rumah karena waktu itu tidak ada orang. Rumah terlihat kosong,” terangnya n  Baca Ditinggal...Hal 28

HUKUM

Amir melalui salah satu temannya ke teman saya minta Rp 100 juta untuk berdamai. Lilur

Lilur galau. Sampai hari ini saya tidak pernah komunikasi dengannya atau orang-orang dekatnya. Amir

rban (Amirul Mustofa) dengan meminta uang Rp 100 juta n  Baca Lilur...Hal 28

nuR HARiRi/JPRs

DiboRGoL: usai menjalani sidang di Pn situbondo, terdakwa kasus itE, Lilur, digiring menuju mobil tahanan Kejaksaan negeri situbondo untuk dikembalikan ke Rutan situbondo, kemarin (11/1).

Ditolak Hakim Permohonan Lilur untuk Penangguhan Penahanan

SITUBONDO - Majelis hakim menolak permohonan penangguhan penahanan yang diajukan terdakwa Khalilur Rahman Abdullah Syah-

lawi. Ini terungkap, dalam sidang kedua kasus pelanggaran informasi dan transaksi elektronik (ITE) yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, kemarin (11/1). Sebelum sidang ditutup, kuasa hukum terdakwa sempat menanyakan permohonan penangguhan

penahanan yang diajukan dalam sidang dakwaan seminggu yang lalu. Dengan tegas, hakim menjawab tidak menerimanya. “Hakim tidak mengabulkan dan menolak penangguhan (penahanan itu) itu,” tegas Muhammad Yusuf, Ketua Majelis Hakim n  Baca Ditolak...Hal 28

nuR HARiRi/JPRs

KonsuLtAsi: terdakwa kasus itE, Lilur berbincang dengan kuasa hukumnya usai sidang di Pn situbondo, kemarin (11/1).

nuR HARiRi/JPRs

sAKsi tAMbAHAn: Agus tjahjono basoeki, Ketua Panwas situbondo di Pn situbondo, kemarin (11/1).

Ketua Panwaslu Jadi Saksi Dadakan

butuH PERAWAtAn: Pasien Db diperiksa perawat di ruang anak RsuD Abdoer Rachem situbondo, kemarin (11/1).

SITUBONDO - Ketua Panwas Kabupaten Situbondo, Agus Tjahjono Basoeki menjadi saksi secara mendadak, kemarin (11/1). Pria ini berstatus sebagai saksi tambahan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU), dalam sidang kasus pelanggaran pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) Situbondo, dengan terdakwa Sri Handayani n  Baca Jadi...Hal 28

PELABUHAN JANGKAR nuR HARiRi/JPRs

Puluhan Bocah Terjangkit Demam Berdarah Sebelas Hari, 12 Pasien DB Masuk Rumah Sakit SITUBONDO - Penyakit deman berdarah (DB) mulai mewabah di

Kabupaten Situbondo. Hanya dalam kurun waktu sebelas hari di awal tahun 2016 ini, setidaknya sudah ada 12 pasien yang masuk RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Data yang diterima koran ini

di ruang anak, RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, menyebutkan sebagian penderita DB tersebut masih ada yang harus menjalani perawatan n  Baca Puluhan...Hal 28

Masa Reses DPRD Hanya Formalitas SITUBONDO – Masa reses anggota DPRD Kabupaten Situbondo masih beberapa hari lagi. Meski demikian, banyak suara yang meminta agar masa reses tersebut dimaksimalkan. Jangan sampai seperti kejadian sebelumnya. Aspirasi masyarakat malah tidak tersalurkan. Seperti yang dikatakan oleh Syaiful Bahri, salah satu mantan anggota DPRD Kabupaten Situbondo. Dia meminta agar para wakil rakyat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya masa reses tersebut. Syaiful mengatakan, masa reses itu dimanfaatkan anggota dewan untuk berkomunikasi dengan konsitituennnya di dapil masing-masing. ”Tujuannya untuk mendengarkan dan menyerap aspirasi masyarakaat,”

tambah Syaiful. Karena itulah, sangat disayangkan kalau dalam kegiatan reses, aspirasi masyarakat malah tidak bisa tersampaikan. Baginya, ini sudah sering kali terjadi. ”Tidak ada efeknya,” katanya. Apalagi, biaya reses tidak sedikit. Dalam setiap kali pertemuan, disediakan kegiatan biaya temu warga yang dibiaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). ”Anggota mengadakan kegiatan biasanya empat kali dengan biaya yang telah ditentukan. Entah berapa biayanya sekarang, saya tidak tahu” ujarnya. Syaiful membandingkan dengan biaya temu warga saat dirinya masih menjadi anggota DPRD beberapa tahun lalu n  Baca Masa...Hal 28

Jumawa dan tijah, ibu - Anak yang Kehidupannya Memprihatinkan

Sejak Kecil Sang Anak Alami Gangguan Jiwa HAbibuL ADnAn/JPRs

GELAP: beginilah kondisi di dermaga pelabuhan Jangkar pada malam hari.

Jadi Tempat Pacaran karena Gelap JANGKAR – Sejak didirikan beberapa tahun silam, dermaga pelabuhan Jangkar tanpa lampu penerangan. Tak pelak, saat malam hari, tempat itu terlihat gelap gulita. Kondisi yang demikian tidak jarang dimanfaatkan pasangan mudamudi sebagai tempat berpacaran. Abdurrahman, salah satu warga mengaku sering menemukan pasangan muda yang sedang pacaran. Dia mengaku, hal itu sama saja memberikan kesempatan pemuda untuk melakukan maksiat. ”Jangan hanya menyalahkan anak muda. Salahkan juga kenapa tidak dipasang lampu penerang,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo n  Baca Jadi...Hal 28

Bagi Jumawa, 80, mungkin hidup yang dijalaninya di dunia benar-benar sebuah ujian. Sudah hidup dalam kemisikinan, anak semata wayang yang kini menemaninya di masa tua, mengalami gangguan jiwa. HABIBUL ADNAN, Panarukan WANITA berusia sekitar 35 tahun itu hanya bisa duduk terdiam. Pandangannya kosong. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Dia sama sekali tidak peduli dengan keadaan sekitarnya yang begitu kotor.

Sementara di depan wanita itu berdiri perempuan tua. Usianya sudah sangat lanjut. Bahkan dia sendiri sudah tidak ingat berapa usianya kini. Namun, warga sekitar memperkirakan usia perempuan tua tersebut sekitar 80 tahun lebih. Jelas sekali kalau perempuan itu sudah sangat tua. Untuk berjalan saja, dia harus dipegang. Sedangkan untuk bisa berdiri normal, dia harus berpegangan. Kata-kata yang diucapkannya sudah tidak bisa dipahami dengan jelas. Kedua perempuan itu adalah anak dan ibu. Yang tua bernama Jumawa. Sedangkan yang muda bernama Tijah. Mereka adalah warga Dusun Pesisir Utara, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan n  Baca Sejak...Hal 28

MALAnG: Jumawa menemani anaknya yang mengalami gangguan jiwa sejak kecil.

HAbibuL ADnAn/JPRs


RADAR situbondo

afriCa Van java Agenda Sidang Selanjutnya Tuntutan JPU Tak Ada Kepentingan Mengkriminalisasi

28

Jawa Pos

Selasa 12 Januari 2016

n jadi...

Sambungan dari Hal 27

n Ditolak...

Sambungan dari Hal 27

Hakim ketua selanjutnya menutup sidang kasus ITE sekitar pukul 11.00. Sidang rencananya akan dilanjutkan dengan agenda putusan sela Senin (18/11) mendatang. “Tidak ada hal mendesak, jadi sidang ini kami tutup dan dilanjutkan Senin depan,” tegasnya. Sementara itu, Menanggapi penolakan penangguhan penahanan tersebut, kuasa hukum terdakwa Lilur, Yudistira mengatakan, dirinya menghormati keputusan hakim. “Untuk ditolak atau diterima adalah hak hakim. Untuk saat ini kami akan fokus pada persoalan hukumnya,” katanya. Setelah sidang ditutup, Lilur sempat berkonsultasi dengan kuasa hukumnya. Lilur kemudian dibawa ke luar dari ruang sidang menuju mobil tahanan. Seperti dalam sidang perdana, ratusan pengunjung ikut mengantar Lilur ke mobil tahanan. Sekitar seratus warga itu merupakan keluarga, kerabat, dan pendukung lilur. Hasil pantauan koran ini, sidang lanjutan Lilur dimulai pukul 09.55. Berlangsung sekitar satu jam. Agendanya adalah pembacaan jawaban atas eksep-

si kuasa hukum terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan keputusan majelis hakim atas pengajuan penangguhan penahanan terdakwa Lilur. Setelah hakim ketua Muhammad Yusuf, SH. membuka sidang, hakim langsung mempersilahkan JPU, Ida Hariyani untuk membacakan jawabannya. Ida menilai, eksepsi yang diajukan tidak berlandaskan hukum. “Terlalu mengada-ngada dan hanya berlandaskan emosi belaka serta tidak berdasar hukum,” kata Ida membacakan jawabannya. JPU menjelaskan, tuntutan terhadap terdakwa akan terus dilakukan sepanjang ada bukti-bukti yang cukup. “JPU menjalankan fungsinya sebagai JPU dan tidak memaksakan kehendak, kecuali ada bukti-bukti lengkap untuk terus menuntut terdakwa,” imbuhnya. Ida Hariyani juga menyebut, tempat suatu kasus dititikberatkan kepada akibat. Sehingga, penerima SMS yang pada saat itu berada di Lingkungan Karangasem, masuk ke wilayah hukum Situbondo. “JPU tidak punya kepentingan mengkriminalisasi penggiat anti korupsi di Situbondo,” ucapnya. Dengan beberapa dasar terse-

NUR HARIRI/JPRS

DIBORGOL: Lilur dibawa ke ruang tahanan di PN Situbondo sebelum mengikuti sidang kasus ITE di Polres Situbondo.

but, JPU meminta agar hakim tidak menerima eksepsi yang diajukan terdakwa Lilur melalui kuasa hukumnya. “Untuk itu, majelis hakim sepantasnya menolak nota keberatan dan tidak ada alasan bagi hakim untuk tidak menolak eksepsi yang diajukan tersebut,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, kasus Khalilur Rahman Abdullah

Syahlawi warga Dusun Sokaan, Desa Tribungan, Kecamatan Mangaran mulai disidangkan di PN Situbondo. Dia didakwa melanggar kasus ITE karena mengirimkan SMS ancaman pembunuhan kepada Amirul Mustofa, warga Lingkungan Karang Asem, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo. (rri/pri)

Amirul Mustofa Menunggu Laporan Lilur n lilur...

Sambungan dari Hal 27

agar saya bersedia membayar Rp 100 juta supaya bisa berdamai dengan korban,” kata Lilur dengan nada lantang. Dengan dasar tudingan tersebut, hari ini (12/1) Lilur berencana akan melaporkan Amir kepada polisi. “Kasus pemerasan ini akan saya laporkan perbesok ke Polres Situbondo,” imbuh

pria yang sering memimpin aksi demonstrasi di Situbondo tersebut. Lebih jauh Lilur menjelaskan, permintaan uang sebesar Rp 100 juta disebut-sebut dilakukan oleh teman Amir kepada salah satu teman Lilur. “Amirul Mustofa melalui salah satu temannya ke teman saya meminta Rp 100 juta untuk berdamai. Jadi bohong kalau kasus (ITE) ini ancaman, kasus ini hanya modus untuk

mendapatkan posisi tawar guna mendapatkan materi,” pungkasnya. Dikonfirmasi secara terpisah, Amirul Mustofa membantah keras tudingan pemerasan seperti disampaikan Lilur. Amir menilai tudingan tersebut merupakan tudingan yang muncul karena Lilur sedang galau menghadapi masalah. “Tudingan pemerasan (uang Rp 100 juta) itu jelas tidak beralasan dan memutar balikkan fakta.

Sampai hari ini saya tidak pernah komunikasi dengan yang bersangkutan atau orang-orang dekatnya,” kata Amir. Terkait dengan ancaman akan dilaporkannya kasus pemerasan tersebut, Amir justru menunggunya. “Saya tunggu laporannya (pemerasannya), karena saya pasti akan laporkan balik, karena itu perbuatan pencemaran nama baik terhadap diri saya,” pungkasnya. (rri/pri)

Agenda sidang kasus pilbup ini sebenarnya meminta keterangan pihak penyelenggara. Yaitu dari Komesioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Situbondo. Namun, karena KPU sedang ada di Jakarta mengikuti sidang di Mahkamah Konstitusi, maka JPU mengajukan Ketua Panwas sebagai saksi tambahan. Saksi tambahan tersebut langsung diminta duduk di kursi sidang oleh majelis hakim yang dipimpin Mira Senandung, SH. Mhum. Dalam memberikan keterangannya, Agus menilai Sri Handayani yang mencoblos dua kali di TPS berbeda tidak dibenarkan. “Mencoblos dengan menggunakan undangan atas nama orang lain itu tidak benar,” katanya. Agus menambahkan, undangan Sri Indayana yang dipakai Sri Handayani membuat Sri Indayana kehilangan hak pilihnya. “Sri Indayana menurut saya tetap bisa memilih, tetapi harus ada keputusan hakim yang mencabut surat suara yang digunakan Sri Handayani,” paparnya. Pada saat ditemukan terjadinya pencoblosan dua kali, Agus menyebut pencoblosan yang dilakukan Sri Handayani di TPS 20 dianggap sah dan di TPS 19 dianggap sah. “Karena tidak ada yang tahu, surat suara mana yang dicoblos terdakwa,” paparnya. Sementara itu, majelis hakim juga menanyakan alasan mengapa Sri Handayani mencoblos dua kali. Atas pertanyaan ini, Sri tidak bisa menjawabnya. Warga yang tinggal di Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan itu hanya menunduk dan tidak memberikan jawaban. Bahkan, pada saat melakukan pencoblosan terungkap bahwa orang yang mengantar Sri Handayani adalah suaminya. Padahal, Sri Handayani sudah mengetahui ada dua undangan dengan nama yang berbeda. Namun, dengan sengaja Sri Handayani mencoblos dua kali atas nama dirinya di TPS 20

NUR HARIRI/JPRS

DIDAMPINGI KUASA HUKUM: Terdakwa tindak pidana pilkada Sri Handayani di PN kemarin.

dan menggunakan undangan C-6 milik Sri Indayana di TPS 19. Setelah hakim meminta keterangan Ketua Panwas, JPU meminta ijin agar membacakan keterangan KPU yang tidak hadir secara tertulis. JPU, Yusak, SH membacakan keterangan hasil pemeriksaannya ketua KPU Situbondo Joedo Fajar Irawan. Dalam keterangannya, Joedo menjelaskan Formulir C-6 tidak dapat digunakan siapa pun. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, dalam sidang pemeriksaan saksi kali ini Sri Handayani didampingi kuasa hukumnya, Fathol Bary. Usai saksi-saksi yang diajukan JPU selesai, hakim mempersilakan terdakwa untuk menghadirkan saksi yang bisa meringankan. Namun, terdakwa Sri Handayani

hanya bisa pasrah karena tidak ada seorang saksi yang diajukan untuk meringankan. Oleh karena itu, hakim langsung menunda sidang kasus pilbub ini. Sidang rencananya akan kembali digelar hari ini (11/1) dengan agenda tuntutan. “Karena tidak ada saksi, maka besok akan dilanjutkan dengan tuntutan,” kata Mira Senandung seraya menutup jalannya sidang. Diberitakan sebelumnya, kasus pidana pilbup disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Sri Handayani, 38, warga Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan didakwa melakukan tindak pidana pemilu karena mencoblos dua kali di TPS berbeda. Salah satunya menggunakan surat undangan milik Sri Indayana. (rri/pri)

Tahun Lalu Lima Bocah Meninggal n puluhan...

Sambungan dari Hal 27

“Sejak awal tahun sampai hari ini sudah ada 12 anak yang terkena DB. Namun, seluruhnya masih bisa diatasi,” kata Adi Purwo, salah satu perawat di Ruang Anak. Pasien yang menjalani rawat inap karena kondisinya masih belum pulih benar. “Saat ini masih ada tiga pasien DB yang dirawat. Rata-rata sudah tiga hari ada di sini,” katanya. Salah seorang keluarga pasien, Dian mengaku sudah sekitar

lima hari menjalani rawat inap di rumah sakit. “Awalnya anak saya panas dan tubuhnya menggigil, jadi dari puskesmas langsung disuruh ke sini (RSUD),” katanya. Dian menyayangkan keterlambatan petugas yang menurutnya tidak tanggap untuk melakukan pencegahan. “Jika ada yang terjangkit, seharusnya petugas langsung turun dan menyemprot rumah-rumah warga, jangan menunggu jumlah pasiennya banyak,” katanya. Sementara itu, data yang ada

di RSUD tidak sama dengan data yang sudah masuk ke Dinas Kesehatan Situbondo. Jumlah anak dan balita yang terjangkit DB ada 20 lebih. Itu karena di Dinkes menerima laporan tidak hanya dari RSUD dr. Abdoer Rahman Situbondo saja. Akan tetapi juga menerima dari RSUD Besuki, Asembagus serta beberapa lembaga kesehatan di masing-masing kecamatan. Kepala Dinas Kesehatan, Abu Bakar Abdi mengatakan, pihaknya belum mengatahui secara pasti jumlah pasien DB

di seluruh Situbondo. Namun, untuk Bulan Januari 2016 ini jumlah pasien DB diperkirakan sudah mencapai puluhan. Dengan mewabahkanya DB ini dinkes berencana akan akan mengambil langkah-langkah pencegahan seperti fogging dan cara-cara lain. “Untuk jumlah yang terkena DB di tahun ini sekitar 20 lebih. Tetapi tidak ada yang meninggal dunia. Kalau sebelumnya ada yang meninggal, kalau tidak salah lima anak,” kata Abu Bakar Abdi dihubungi melalui telepon selulernya. (rri/pri)

Minta DPRD Manfaatkan Masa Reses n masa...

Sambungan dari Hal 27

Saat itu, dalam setiap kali pertemuan, masing-masing anggota dewan disangoni Rp.1 juta. ”Kalau empat kali berarti Rp.4 juta. Tapi, itu dulu,” imbuh Syaiful.

Harapan agar anggota dewan memaksimalkan masa reses itu juga datang dari Didik, masyarakat yang lain. Dia mengatakan, selama ini reses hanya formalnya saja. ”Malah ada yang hanya me­ nunggu di rumahnya. Yang penting SPJ-nya (Surat Pertang-

gungjawaban) ada dan dana resesnya diambil,” ujar pria asal Besuki itu. Karena itulah, dia memandang tidak efeknya masa reses dimajukan atau tidak. Baginya, hasilnya akan sama saja jika setiap anggota dewan tidak memiliki kesadaran membuat perubahan

di masyarakat. ”Reses dimajukan atau dimundurkan itu tidak penting. Yang paling penting kepada semua wakil rakyat untuk melaksanakan reses dengan betul-betul turun untuk menjaring aspirasi masyarakat,” terangnya panjang lebar. (bib/pri)

Berharap Selalu Ada yang Mengasihi n sejak...

Sambungan dari Hal 27

Keduanya hidup dalam kemiskinan. Yang paling memprihatinkan, Tijah, anak kandung perempuan tua itu mengalami gangguan jiwa. Keduanya tidak memiliki apaapa. Mereka menjalani hidup berdua tanpa ada satu pun keluarga yang tersisa. Sebagai tempat istirahat, beberapa tahun yang lalu mereka berdua numpang di rumah Misno, 70. ”Tidak punya rumah. Dari dulu numpang di tempat saya,” terang Misno. Jumawa dan Tijah bukan siapa-siapanya Misno. Mereka tidak ada hubungan keluarga. Hanya atas dasar keprihatinan, Misno memberikan tempat tinggal ibu dan anak ini. ”Saya hanya membantu saja,” kata Misno. Misno menerangkan, suami Jumawa beberapa tahun yang lalu sudah meninggal dunia. Dari hasil pernikahan Jumawa

HABIBUL ADNAN/JPRS

MALANG: Jumawa menemani anaknya yang mengalami gangguan jiwa sejak kecil.

dengan suaminya, mereka dikaruniai dua orang anak. ”Anaknya yang satu sudah lama hilang entah kemana,” ujar Misno. Untuk kebutuhan makan sehari-hari, mereka hanya meng-

harap bantuan dari warga sekitar. Itu karena Jumawa sudah tidak mungkin lagi bisa bekerja mencari nafkah. ”Sedangkan anaknya juga tidak mingkin bisa bekerja. Dia

mengalami gangguan jiwa sejak kecil,” kata Misno. Misno berharap, dengan memberikan tempat tinggal Jumawa dan Tijah, dia mendapatkan kemudahan dalam menjalani hidup. Menurut Misno, semua orang pasti akan mengalami masa tua. ”Saya Cuma berharap masa tua saya bermanfaat,” katanya lagi. Sedangkan dari pengakuan Jumawa, dia akan terus menemani anaknya dalam kondisi apa pun. Dengan suara yang terbata-bata, dirinya akan terus bersama anaknya yang saat ini hidup dengan kondisi mengalami gangguan jiwa. ”Sejak kecil, saya merawatnya dan akan terus merawatya,” katanya dalam Bahasa Madura. Dia sendiri mengaku kalau hidupnya serba kekurangan. Makanya, Jumawa sangat membutuhkan belas kasihan dari orang lain. ”Kalau tidak ada yang kasih makan, saya dan anak saya mau makan apa,” katanya singkat. (pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

DI TKP: Salah satu warga menunjukkan lokasi hilangnya sepeda motor milik Supandi.

Sudah Sering Terjadi Kehilangan n Ditinggal...

Sambungan dari Hal 27

Ketiganya lantas membiarkan sepeda motornya. Mereka bergegas menuju ke laut dan berangkat mancing menggunakan perahu kecil. Sekitar beberapa jam kemudian, Supandi bersama kedua rekannya bergeser ke bibir pantai untuk pulang. ”Namun setelah sampai di tempat kami menitip sepeda motor, saya lihat motor sudah tidak ada. Kami bertiga mencari kemana-mana dan tetap tidak menemukan,” terang Supandi panjang lebar.

Mengetahui sepedanya hilang, Supandi langsung melapor ke Polsek Banyuputih. Di kantor polisi dia mengaku sudah beberapa kali menitipkan sepeda motornya di tempat itu. ”Kala saya mancing, pasti dititip di situ dan aman-aman saja. Sekarang kok hilang?” katanya. Kapolsek Banyuputih melalui Kanit Reskrim Polsek Banyuputih, Aiptu Misto membenarkan adanya laporan kehilangan sepeda motor. ”Hilang waktu ditinggal pemiliknya mancing ke tengah laut,” terannya. Misto mengatakan, polisi saat

ini sedang melakukan penacarian. Akan tetapi dari pencarian yang sudah dilakukan, belum ada tanda-tanda sepeda motor akan ditemukan. Semenetara itu, dari kejadian tersebut, Supandi mengalami kerugian sekitar Rp.6 juta. Sementara itu, dari keterangan Misnadar, salah satu warga sekitar lokasi hilangnya sepeda motor mengaku kalau kejadian hilangnya sepeda motor memang seringkali terjadi. ”Kadang kalau sepedanya agak jelek, yang diambil onderdilnya,”terang Misnadar. (bib/pri)

Ada Lampu Tapi Tidak Menyala n jadi...

Sambungan dari Hal 27

Oleh karena itu, seharusnya dermaga dilengkapi dengan alat penerangan. Jangan dibiarkan gelap seperti saat ini. ”Kalau kondisi gelap begini jadi alternatif pelarian anak muda yang berpacaran.” lanjutnya. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa/Kecamatan Jangkar itu mengatakan, masyarakat sudah sejak lama mengharapkan adanya lampu penerangan. Namun, itu sam-

pai saat ini belum bisa menjadi kenyataan. Dia berharap, pemerintah lebih memperhatikan kondisi demikian. Menurutnya, instansi terkait agar segera memberikan lampu penerangan. ” Paling tidak untuk meminimalisir terjadinya maksiat,” ujar Abdurrahman lagi. Selain itu, dengan tidak adanya lampu penerangan, akan menyulitkan aktifitas para nelayan. Seperti yang diketahui, mayoritas nelayan berlabuh di dermaga pelabuhan. Jika ada lampu, otomatis akan memudahkan aktifitas para ne-

layan. Dia menerangkan, nelayan akan sangat terbantu jika ada lampu penerangan di sekitar dermaga. ”Sebenarnya sudah ada lampunya. Tapi kok tidak menyala sampai sekarang?” katanya. Dia mengatakan, jika ada penerangan, tentu akan lebih baik. Masyarakat yang ingin menikmati suasana pantai pasti akan lebih menginginkan susana yang terang. ”Jelas lebih enak kalau terang, apapun alasannya. Kalau gelap mudaratnya lebih besar dari pada manfaatnnya,” pungkasnya. (bib/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Selasa 12 Januari 2016

BERAS IR 64

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

0

DAGING SAPI

12.300

9.100

TELUR AYAM RAS

109.000

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

2000

100

10.400

DAGING AYAM BROILER

29

B A N Y U W A N G I

1000

500

32.200

22.000

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

0

BAWANG MERAH

1000 3400

8.600

BAWANG PUTIH

7.600

28.400

19.600

200

200

35.600

24.800

INFRASTRUKTUR

JUMAI/RADAR JEMBER

IRIGASI PENTING: Salah satu saluran air ini sumbernya dari Gunung Manggar Wuluhan. Belakangan debit air dari saluran ini kian mengecil karena banyaknya endapan lumpur yang membuat suplai pengairan sawah berkurang drastis.

Normalisasi Saluran Terkendala Anggaran JEMBER – Laporan warga mengenai pengendapan yang terjadi di aliran irigasi Gunung Manggar membuat kalangan DPRD Jember ikut gerah. Untuk jangka pendek, dewan minta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Pemkab Jember segera melakukan normalisasi saluran irigasi. Untuk jangka panjang, mereka minta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku illegal minning di Gunung Manggar. Pernyataan keras ini disampaikan Bukri, ketua Komisi B DPRD Jember, kemarin siang (11/1). Dia mengaku sudah dua kali turun langsung ke lokasi bersama dengan kepala UPT Pengairan Wuluhan. Bukri mengakui, aliran air yang membawa lumpur dari Gunung Manggar sudah banyak menutupi sungai, sehingga membuat sejumlah sawah yang ada di kaki gunung tidak teraliri air dengan baik. “Kami sudah menekan Dinas PU Pengairan Jember untuk secepatnya melakukan normalisasi saluran ini,” terang Bukri. Namun pihaknya menerima laporan jika untuk saat ini upaya itu belum bisa dilakukan, karena anggarannya masih belum ada. Hal ini pun sudah diberikan sosialisasi pada para petani. Dirinya meyakinkan dalam waktu dekat (begitu ada anggaran) akan langsung dilakukan normalisasi. Karena memang jika tidak segera dilakukan maka bukan hanya petani sekitar yang tidak bisa menanam padi saja yang akan terkena dampaknya. Namun juga program yang sudah dicanangkan Pemkab Jember dan Provinsi Jatim untuk menjadikan Jember lumbung pangan akan berkurang juga. “Padahal, daerah Ambulu dan Wuluhan merupakan salah satu daerah pusat tanaman padi,” jelas legislator PDI Perjuangan ini. (ram/c1/hdi/Jpg)

RUMAH ANDA B E L U M LAKU? PA S A N G S A J A

IKLAN JITU

0333 412224

email : radarbwi@gmail.com

BSM

GOOGLEMAP

POTENSI WISATA: Salah satu destinasi religi adalah makam Datuk Abdurrahman di Kecamatan Banyuwangi yang ramai dikunjungi warga dari beberapa daerah.

Dongkrak Wisatawan, Kembangkan Destinasi Religi BANYUWANGI - Grafik kunjungan wisata ke Banyuwangi terus menanjak setiap tahun. Walau terus meningkat, tapi kunjungan destinasi masih terfokus pada objek wisata unggulan, seperti Pulau Merah, Gunung Ijen, Pantai Boom, Pantai Plengkung (G-land), Sukomade, dan pendatang baru Bangsring Underwater. Sedangkan beberapa destinasi wisata lain belum menjadi pilihan wisatawan. Untuk menyedot wisatawan lebih banyak lagi, Pemkab Banyuwangi merangsang wisatawan dengan cara memanfaatkan beberapa objek wisata religi dan sejarah di Banyuwangi. Selain memiliki

wisata alam yang menarik, Banyuwangi juga memiliki potensi wisata religi yang cukup besar. Selain wisata religi, Banyuwangi memiliki potensi wisata budaya yang cukup besar. Seperti gua Jepang dan kompleks Inggrisan yang menjadi bagian dari sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Potensi wisata budaya akan menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar wisatawan punya pilihan selain mengunjungi destinasi wisata alam. Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY. Bramuda mengatakan, saat ini minat wisatawan berkunjung ke Banyuwangi semakin

tinggi. Para wisatawan itu membutuhkan lebih banyak tempat wisata supaya tidak bosan. Oleh karena itu, pada tahun 2016 ini, kata Bram, pemerintah akan mengembangkan potensi wisata lain, seperti wisata religi dan sejarah. Banyuwangi memiliki banyak situs sejarah yang belum terawat dan tertata dengan baik. Oleh karena itu, pada tahun ini lokasi-lokasi tersebut akan mulai didata dan dibenahi. Dengan memanfaatkan pihak desa atau kecamatan, penataan lokasi diharapkan berlangsung cepat. “Pemerintah daerah akan

membantu melakukan promosi jika lokasi wisata sudah layak dijual,” katanya. Pemanfaatan lokasi religi dan sejarah yang ada, selain untuk mendongkrak wisatawan juga berharap masyarakat ikut merasakan dampaknya secara ekonomi. “Saat ini sudah banyak masyarakat yang mengerti dan memanfaatkan potensi Banyuwangi sebagai destinasi wisata. Namun, sebagian besar dari mereka belum memahami cara mengelola. Oleh karena itu, akan kita bantu melalui desa dan kecamatan tentang cara yang benar,” tambahnya. (fre/c1/afi)

Elpiji 12 Kilogram Turun Rp 5.900 BANYUWANGI - Pemerintah tidak hanya menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), tapi harga elpiji juga diturunkan. Harga elpiji 12 kilogram (kg) mengalami penurunan Rp 5.800 hingga Rp 5.900 per tabung. Assistant Manager External Relation (MOR) Pertamina V, Heppy Wulansari, mengatakan dengan perubahan harga tersebut, maka harga jual elpiji 12 kg di tingkat agen dipatok Rp 127.400 hingga Rp 131.200 per tabung. Sebelum diturunkan, harga di tingkat agen berkisar Rp 133.000 hingga Rp 137.000 per tabung. “Penurunan harga itu berlaku efektif mulai 5 Januari lalu,” ungkap Heppy. Dalam mengantisipasi perbedaan harga jual elpiji 12 kg di lapangan, Pertamina menetapkan harga eceran di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjadi outlet elpiji 12 kilogram. Ketentuan itu bertujuan agar SPBU bisa menjadi barometer harga elpiji bagi masyarakat. “Kalau harga di pasaran tinggi, masyarakat bisa membeli elpiji 12 kg di SPBU,” katanya. Turunnya harga elpiji 12 kg itu membawa dampak positif bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang memanfaatkan tabung gas warna biru tersebut. Biaya produksi UKM sedikit

HUMAS POLRES FOR RABA

JADI DAI: Kasatpolair AKP Basori Alwi memberikan tausiyah di hadapan penggiat wisata Grand Watudodol pekan lalu.

Penggiat Wisata Tolak Naikkan Tarif Parkir

DOK. RABA

TURUN HARGA: Sejak 5 Januari 2015 pemerintah menurunkan harga elipji 12 kg. Setiap tabung berkurang antara Rp 5800 hingga Rp 5900.

terpangkas. Seperti yang diungkapkan Suci Rahayu. Pengusaha makanan itu mengaku biaya produksi terpangkas 20 persen dengan turunnya harga elpiji 12 kg. “Meski turunnya terbilang sedikit, tapi tetap ada pengaruhnya. Ongkos produksi kita berkurang,” ujar Suci. Namun, Suci belum memastikan apakah akan menurunkan harga jual

makanan. Sebab, meski harga elpiji turun, harga bahan makanan di pasar sedang mahal. Suci mengaku sedang mengalkulasi kenaikan harga bahan makanan dengan penurunan harga elpiji untuk menetapkan harga produk yang tepat. Jika cost-nya aman, kemungkinan harga produknya akan diturunkan. (cin/c1/afi)

WONGSOREJO - Penggiat pariwisata di Grand New Watudodol, Dusun Paras Putih, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, punya gawe kemarin. Ratusan warga yang sehari-hari mencari pendapatan di objek wisata tersebut menghadiri peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang digagas kelompok tiga pilar, yakni Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pesona Bahari, dan pengelola Bangsringboat. Kegiatan keagamaan itu digabung dengan syukuran para penggiat pariwisata setelah menuntaskan tugas melayani wisatawan sejak 23 Desember 2015–3 Januari 2016. Menurut Ketua Panitia, Abdul Azis, ide hajatan religius itu muncul

pada akhir liburan Tahun Baru 2016, Minggu (3/1) lalu. Pantai Grand New Watudodol merupakan objek wisata paling bersih dibandingkan lokasi lain di Banyuwangi. Kelebihan Grand New Watudodol yang lain adalah tarif parkir paling murah di antara objek wisata di Banyuwangi. Lokasi lain telah mematok Rp 10 ribu untuk roda empat, di Grand Watudodol cuma Rp 5 ribu. Anehnya, ketika disarankan menaikkan tarif seperti di lokasi lain ditolak para pengelola. Langkah penggiat pariwisata yang tidak menaikkan tarif parkir itu diacungi jempol Kasatpolair Polres Banyuwangi, AKP Basori Alwi, yang dalam gelaran Maulid Nabi Senin (4/1) malam ditunjuk sebagai dai. (c1/aif)

Jika Pengusaha Jamu Tradisional Keluhkan Perizinan HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER

SEMANGAT BELAJAR: Para pelajar dengan kebutuhan khusus belajar membaca Alquran digital braile, di SLB Bintoro Jember, kemarin.

Tak Dapat Uang, hanya Kuitansi JEMBER – Bukan hanya masalah penerima dana Bantuan Siswa Miskin Program Indonesia Pintar (BSM/PIP) yang amburadul sehingga tidak tepat sasaran. Penyalurannya pun mulai menuai masalah. Di mana banyak sekolah yang memakai modus pencairan menggunakan surat kuasa dari wali murid ke sekolah. Bahkan ada orang tua yang sama sekali tidak menerima uang tersebut dan hanya diberi kuitansi sejumlah pembayaran oleh sekolah. Seperti diungkapkan oleh Fathurrozi, wali murid salah satu SMP Negeri di wilayah kota Jember. Dia mengatakan awalnya pihaknya sempat disodori surat kuasa oleh pihak sekolah saat akan pencairan dana itu. Surat kuasa itu untuk pencairan dana BSM/ PIP dari orang tua kepada pihak kepala sekolah. Bahkan dalam surat tersebut diakui ada kata-kata yang menyebutkan selain kuasa mendampingi juga menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pencairan dana BSM/PIP tersebut di bank yang ditunjuk. Bahkan, saat proses pencairan di bank itu, pihaknya sama sekali tidak diundang oleh pihak sekolah. Fathurrozi sempat khawatir karena anaknya pulang hingga menjelang maghrib karena masih melakukan pencairan. (ram/c1/hdi/jpg)

Ngurus Izin Berbelit dan Terbentur Tidak Ada Biaya Paguyuban pengusaha jamu kerap kesulitan memperpanjang masa berlaku izin usaha. Selain proses pengajuan izin yang berbelit, prosedur mengurus izin hingga ke pusat juga menjadi salah satu faktor yang paling dikeluhkan para pengusaha. CHIEN JULIEN, Banyuwangi KELUHAN berbelit proses perizinan itu disampaikan Ketua Paguyuban Jamu Tradisional, Jumini. Menurut Jumini, salah satu alasan yang umumnya menjadi kendala pengusaha jamu tradisional adalah biaya akomodasi pribadi untuk melengkapi izin usaha. “Kita kesulitan memperpanjang usaha karena industri jamu merupakan usaha kecil dan mikro yang umumnya berbasis rumahan dengan modal atau omzet yang masih minim,” bebernya. Selain itu, hingga saat ini para pengusaha jamu kebingungan alur pengajuan izin di tingkat kabupaten. Akibatnya, dari 30 pengusaha jamu yang tergabung dalam

DOK. RABA

MINUM JAMU: Untuk mengembangkan potensi jamu tradisional, Pemkab Banyuwangi menggelar minum jamu bersama di lingkungan sekretariat daerah.

paguyuban obat tradisional dan jamu, hanya lima yang izinnya legal. “Lima perusahaan punya izin hingga 2017. Yang lain masih terkendala cara memperbaiki perpanjangan izin usaha kecil obat tradisional (UKOT),” ungkap Jumini.

Jumini berharap, pemerintah memberikan bimbingan dan pendampingan kepada para pelaku industri jamu di Banyuwangi. Sebab, menurutnya, industri jamu memiliki potensi yang menjanjikan bagi perekonomian Banyuwangi.

Saat ini pasar jamu Banyuwangi meluas ke daerah Jawa Barat, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Sebenarnya ada lebih dari 30 industri jamu di Banyuwangi. Rata-rata mereka memproduksi jamu pegal linu dan asam urat. (cin/c1/afi)


SELASA 12 JANUARI TAHUN 2016

HALAMAN 32

SHULHAN HADI/JPRG

RAMAI: Menkopolhukam RI, Jend TNI (pur) Luhut B Panjaitan saat menyampaikan paparan dalam halaqoh nasional di Graha Bakti Sport Centre, Genteng, kemarin (9/1).

Warga NU Harus Selamatkan Bangsa GENTENG - Halakah nasional bertema bahaya narkoba, radikalisme, dan terorisme yang digelar PCNU Banyuwangi di Graha Bakti Sport Centre, Desa Setail, Kecamatan Genteng, berlangsung semarak kemarin (11/1). Hadir sebagai narasumber Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Jenderal TNI (pur) Luhut B. Panjaitan; Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol

BAZNAS

Budi Waseso; Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Syaifullah Yusuf; dan Ketua PWNU Jatim, KH. M. Hasan Mutawakilalallah. Dalam acara itu, ribuan warga Nadliyin dari kader NU, Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU, dan IPPNU, hadir. Selain itu, juga hadir perwakilan tokoh lintas agama, organisasi masyarakat (Ormas) kepemudaan, anggota OSIS SLTA se-Kabupaten Banyuwangi ■ Baca Warga...Hal 33

Santri Incaran Bandar Narkoba SHULHAN HADI/JPRG

Budi Waseso

SEMENTARA itu, penyebaran narkotika di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Para bandar barang haram itu kini sudah merambah pelosok desa. Tidak tanggung-tanggung. mereka menargetkan anak usia taman kanak-kanak (TK) menjadi korban.

Penegasan itu disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso, saat berkunjung di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, kemarin (11/1). “Para santri juga menjadi incaran para bandar narkotik,” katanya ■ Baca Santri...Hal 33

Satu Lagi Korban Tabrakan Meninggal

BAZNAS FOR JPRG

PEMBERDAYAAN: Komisioner Baznas Banyuwangi, Tomy Anwar (kiri), menyerahkan tujuh ekor kambing untuk warga Desa Tulungrejo Sabtu (9/1).

Bantu Kambing GLENMORE - Kegiatan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat terus dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Kali ini Baznas Kecamatan Glenmore menyerahkan bantuan berupa tujuh ekor kambing ■ Baca Bantu...Hal 33

SRONO - Korban meninggal dalam kecelakaan di tikungan Dusun Wagud, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, akhirnya bertambah kemarin (11/1). M. Yusuf Efendi, 17, yang sebelumnya kritis akhirnya meninggal. Dengan meninggalnya Yusuf berarti korban meninggal dalam kecelakaan yang terjadi Sabtu (9/1) itu menjadi dua orang. Sebelumnya, Dimas Bagus Saputra, 17, teman Yusuf yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, meninggal di lokasi kejadian. Kapolsek Muncar, Kompol Agus Dwi Jatmiko, melalui Kanitlantas Polsek Muncar, Iptu Kateno, mengatakan M. Yusuf Efendi asal Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu meninggal setelah menjalani perawatan di Klinik Bakti Mulya MMC Muncar. “Luka parah di bagian kepala,” terang Iptu Kateno. Tim medis Klinik Bhakti Mulya MMC Muncar, terang dia, sudah berupaya keras melakukan pertolongan. Sayang, nyawa siswa SMK Muhammadiyah Srono itu tetap tidak tertolong ■ Baca Satu...Hal 33

Kecelakaan di Jembatan Wagud

3

Sampai di jalan raya Dusun Wagud, Desa Kebaman yang jalannya menikung, pelajar tersebut mencoba mengejar rekannya

4 Bersamaan dengan itu, dari arah Muncar meluncur mobil pikap P 8247 VO yang disopiri Sukamat. Keduanya langsung bertabrakan. Dimas langsung meninggal. Yusuf sempat kritis hingga akhirnya meninggal dunia juga

2 Sepeda motor melaju kencang dari arah Srono menuju Muncar. Yusuf yang menjoki sepeda motor.

1

Dimas Bagus Saputra dan Yusuf Effendi berboncengan Supra bernopol P 4097 WR. Keduanya baru saja pulang sekolah. GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

Melihat Perajin Kulit Ular di Desa Singolatren

Bahan dari Sumatera dan Kalimantan, Pasar Lokal masih Lesu Usaha Kerajinan dengan bahan baku dari kulit ular yang dirintis Saludin Fendi, 40, asal Dusun Pengastulan, Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, ternyata cukup menjanjikan. Bersama 15 karyawannya, setiap bulan dia mampu mengirim puluhan karya ke Bali. DEDY JUMHARDIYANTO, Singojuruh DI balik tekstur kulit ular yang licin dan bermotif alami, di tangan orang kreatif seperti, Saludin Fendi, 40, warga Dusun Pengastulan, RT 01, RW 2, Desa

Singolatren, Kecamatan Singojuruh, bisa menjadi barang yang bernilai tinggi. Dengan keseriusan dan ketelatenan, bapak dua anak itu mengolah kulit ular menjadi karya tangan, seperti tas, dompet kulit ular, jaket kulit ular, sabuk, sepatu, dan berbagai kerajinan lain. Usaha kerajinan dengan bahan dasar kulit ular itu mulai dirintis tahun 2009. Awalnya, Fendi, panggilan akrab Saludin Fendi, menjadi karyawan di sebuah industri kerajinan berbahan kulit ular di Bali. Pada tahun 2009 Fendi memutuskan membuka usaha sendiri. Hampir seluruh produk hasil karyanya dipasarkan ke sejumlah art shop di Bali. Untuk mendapatkan kulit ular, Fendi mendatangkan dari Sumatera dan Kalimantan. Harga kulit ular itu mulai Rp 60 ribu per meter hingga Rp 70 ribu

KREATIF: Pekerja menyeleksi bahan baku kulit ular yang akan dijadikan kerajinan rumahan di Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, kemarin (11/1).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

per meter. Bahan baku kulit ular yang sudah kering dipilah sebelum disamak. “Butuh waktu dan proses panjang untuk bisa menjadi kulit samak dan siap dijahit,” katanya. Proses pembuatan kerajinan membutuhkan waktu dua hingga tiga hari, mulai penyamakan kulit hingga perendaman kulit ular dengan cairan agar lebih lemas. Setelah lemas dan lentur, direndam dengan cairan berwarna mulai biru, hitam, merah, cokelat, dan warna sesuai pesanan. Kulit yang telah diberi warna harus dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari. Teknik penjemuran cukup rumit. Kulit ular dibeber pada sebuah papan tripleks agar permukaan kulit bisa kering menyeluruh ■ Baca Bahan...Hal 33


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 12 Januari 2016

BLAMBANGAN RAYA

Camat Turunkan Tim Monitoring ROGOJAMPI - Pemerintah Kecamatan Rogojampi akhirnya turun tangan terkait surat keputusan (SK) pemberhentian dua kepala urusan (kaur) di kantor Desa Aliyan oleh Kepala Desa (Kades) Sigit Purnomo. Untuk mengklarifikasi SK itu, Camat Rogojampi, Lukman Hakim, menerjunkan tim monitoring ke Desa Aliyan kemarin (11/1). Tim itu untuk menindaklanjuti sekaligus mengklarifikasi pemberhentian dua kaur desa tersebut. “Tim monitoring sudah kita terjunkan,” kata Camat Rogojampi, Lukman Hakim. Tim monitoring itu, terang camat, terdiri kepala seksi (Kasi) Pemerintahan Desa, Purwito dan Kasi Tata Pemerintahan, Adi Wibowo. Selain itu, dibantu dua staf kecamatan, Supriyadi dan Waris. Tim monitoring yang dibentuk itu, lanjut dia, diberi tugas melakukan pemantauan di lapangan

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Lukman Hakim

sekaligus mengklarifikasi kades beserta staf, BPD, LPMD, dan tokoh masyarakat, mengenai berbagai persoalan yang terjadi di Desa Aliyan. “Hasil kerja tim monitoring itu menjadi dasar membuat surat

rekomendasi kepada Kades Aliyan,” ungkapnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, diduga hanya karena ingin menjadi calon kepala desa (cakades) dalam pemilihan kepala desa (pilkades) yang rencananya digelar pada 2017, dua karyawan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, dipecat kepala desanya Jumat lalu (8/1). Kedua karyawan desa yang diberhentikan itu adalah Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, Bambang Supianto Hadi, dan Kaur Umum, Anton Sujarwo. Surat keputusan (SK) pemberhentian tertanggal 2 Januari 2016 itu ditandatangani langsung Kepala Desa (Kades) Aliyan, Sigit Purnomo. Kades Aliyan, Sigit Purnomo, saat ditemui di kantornya bersikap dingin. Jawa Pos Radar Genteng yang berupaya konfirmasi hanya

diterima di teras kantor desa. “Semua sudah prosedur,” katanya. SK pemberhentian yang dibuat dan ditandatangani pada 2 Januari 2016 itu sudah sesuai prosedur dan atas sepengetahuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Aliyan. SK itu juga sudah ditembuskan kepada bupati Banyuwangi melalui Camat Rogojampi dan BPD. “Tidak perlu rekomendasi camat, pemberhentian perangkat itu cukup kepala desa,” katanya. Anehnya, Ketua BPD Desa Aliyan, Wiryadi Ramdanu, mengaku dirinya tidak tahu-menahu mengenai surat keputusan (SK) pemberhentian dua perangkat Desa Aliyan tersebut. Bahkan, dirinya tidak pernah diajak komunikasi. “Saya tidak tahu, silakan tanya ke Pak Kades saja,” ujar Wiryadi saat dihubungi via telepon seluler Minggu (10/1). (ddy/c1/abi)

33

B A N Y U WA N G I C E R D A S

GERDA SUKARNO/RABA

KEGIRANGAN: Para peraih juara berpose bersama Kepala SDN 1 Lateng seusai upacara .

Tahun Baru, Prestasi Baru

SDN 1 Lateng Sabet Beragam Juara Nasional BANYUWANGI – Liburan tahun baru 2016 telah usai. Di awal tahun ini, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Lateng sudah mengoleksi beberapa medali dan piala. Bahkan hingga tingkat nasional. Kemarin (11/1), saat upacara rutin hari Senin, Seperti kebiasaan sebelumnya, siswa yang berprestasi dipanggil ke depan untuk menerima piala dan medali sekaligus piagam yang diraih masing-masing kategori lomba. Hal ini memiliki tujuan untuk memacu teman sebayanya agar bisa berkiprah sesuai dengan talenta masing-masing. Sederet nama disebutkan satu-persatu. Siswa yang lain menyorakinya dengan penuh kebanggaan. Di antara siswa yang dipanggil maju adalah Diva Wulan Pradana. Dia berhasil meraih juara III dalam lomba Kejuaraan Nasional Selam estafet yang digelar di Surabaya pada 11-18 Desember 2015 lalu. Untuk bidang olahraga pencak silat pada kejuaraan kabupaten, sekolah yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat ini benar-benar memborong medali. KGS Adam Dwi, meraih Juara I tunggal putra dan juara I

tanding kelas B putra. Bersama Ahmad Zidane, Adam juga berhasil meraih juara I ganda putra. Sementara Nanda Putri juga menorehkan juara I tanding kelas C putri. Untuk ganda putri, pasangan Nova Eliza dan Nanda Putri bertengger di puncak sebagai juara I. Wildan Triyo sebagai juara I tanding kelas I putra, kategori ganda putra juara II oleh Andika Raga dan Heru Juniawan. Masih ditambah lagi Galang Aditya sebagai juara II di kategori tanding kelas E putra dan terakhir adalah kategori regu sebagai juara II yang diperankan oleh David Septian, Marin Venda, dan Ahmad Zidane. Sembilan medali itu akhirnya mengantarkan SDN 1 Lateng sebagai juara umum di Kerjurkab Pencak Silat. Kepala SDN 1 Lateng Emi Tri Astutik tentunya patut berbangga. Mengawali tahun baru ini dengan beberapa prestasi yang cemerlang. “Diharapkan akan muncul prestasi-prestasi lain ke depannya. Termasuk prestasi akademik,” ujar Emi saat sambutan sebagai pembina upacara. (*/als)

Sesalkan Kades Sepanjang Klaim Bedah Rumah

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MEMBELUDAK: Jamaah pengajian semaan Alquran dan Dzikrul Ghofilin memadati halaman kantor Desa Gintangan Minggu (10/1).

Semaan Al-Quran dan Pameran Kerajinan ROGOJAMPI - Pengajian majelis semaan Alquran (Mantab) dan Dzikrul Ghofilin yang berlangsung di halaman kantor Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, berlangsung semarak Minggu (10/1). Acara itu dihadiri ribuan pengunjung yang datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyuwangi. Kepala Desa (Kades) Gintangan,

Rusdianah, mengatakan seaman Alquran yang dilaksanakan sejak pagi hingga malam itu merupakan kegiatan doa bersama di awal tahun 2016. “Dengan pengajian itu, semoga Desa Gintangan mendapat berkah berupa kebaikan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi masyarakat,” cetus perempuan yang juga ketua Muslimat NU

Ranting Desa Gintangan itu. Untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan pengajian Mantab yang kali pertama di desanya, Rusdianah melibatkan seluruh lapisan masyarakat, seperti jamaah tahlil, lembaga desa, dan karang taruna. “ Setiap kepala keluarga (KK) dengan sukarela menyediakan lima bungkus nasi,” jelas ketua panitia, Sholahi.

Karena banyak dikunjungi jamaah, selama kegiatan ini karang taruna Desa Gintangan membuka lapak kerajinan anyaman bambu dan pameran kecil-kecilan. “Alhamdulillah, banyak pengunjung yang membeli produk kerajinan anyaman bambu Gintangan,” sebut Iskandi, salah satu anggota karang taruna. (ddy/*/abi)

NU Sudah Tanggulangi Paham Radikalisme ■ WARGA...

Sambungan adari Hal 32

Para camat dan perangkat desa se-Kabupaten Banyuwangi juga kompak hadir. Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, KH. Mutawakkilalallah, mengatakan Indonesia memiliki potensi menjadi negara dan bangsa yang hebat. Itu membuat kelompok di luar Indonesia berupaya menghambat dengan mengacau keamanan. Warga Nahdliyin bisa menjadi kekuatan utama dalam menyelamatkan bangsa ini. “Indonesia akan menjadi negeri terbesar di dunia,” katanya. Seolah menyambut pernyataan ketua PWNU Jatim itu, Wagub Jatim yang juga Ketua PBNU, Syaifullah Yusuf, menyampaikan

pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Tujuan utama Jamiyah NU adalah menegakkan Islam yang rahmatan lil alamin dengan berlandasan ahlussunnah wal jamaah. “ Tegaknya aqidah aswaja, tegaknya NKRI, dan tegaknya kesejahteraan masyarakat,” katanya. Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso, mengungkapkan saat ini posisi Indonesia sangat rawan dalam perdagangan obat-obatan terlarang. Bahkan, dari keterangan intelijen, mafia narkotika di luar negeri tengah menyiapkan skenario menciptakan pasar narkoba di Indonesia. “Melibatkan sejumlah mafia internasional,” ujarnya. Operasi yang dilakukan para mafia narkoba itu, jelas dia, untuk mencip-

takan konsumen baru. Sehingga, bisnis obat terlarang itu bisa tetap berjalan di Indonesia. “Itu untuk kepentingan bisnis,” ungkapnya. Sementara itu, Menkopolhukam RI, Jenderal TNI (pur) Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan kondisi dan gejolak internasional terkini. Salah satunya fenomena gerakan ISIS di Timur Tengah. Dia mengimbau semua peserta tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dibawa para pelaku konflik di Timur Tengah. “ ISIS bukan Islam, dan Islam bukan ISIS,” ucapnya. Ketua PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Ali, mengatakan kunjungan Menkoopolhukam bersama sejumlah pejabat penting itu merupakan pemicu semangat bagi Jamiyah NU, tidak terkecuali di

Banyuwangi. Selama ini warga Nahdliyin, baik secara struktur maupun kultural, telah melakukan upaya pencegahan terhadap semua bentuk radikalisme yang mengatasnamakan agama. Sejak didirikan, terang dia, semangat yang diusung para pendiri NU adalah menjadi orang Indonesia yang beragama sekaligus mencintai tanah air. “Aliran keras itu ancaman bagi NU, juga bagi NKRI,” ungkapnya. Upaya penanggulangan bahaya radikalisme dan penyalahgunaan narkoba sejak dini sudah dilakukan NU melalui pendekatan keagamaan dan masyarakat. “Para dai kita sudah melakukan upaya pencegahan paham radikal dan bahaya narkoba melalui ceramah,” jelasnya. (sli/c1/abi)

Pada Tahun 2015 BNN Sita Tiga Ton Sabu ■ SANTRI...

Sambungan adari Hal 32

Jenderal bintang tiga yang akrab disapa Buwas itu menyebut saat ini para bandar narkotika sedang melaksanakan operasi regenerasi pangsa pasar. Operasi itu, sebut dia, merupakan program jangka panjang dalam peredaran narkotika. “Sasaran operasi ini mulai anak TK hingga mahasiswa,” ujarnya. Target penyalahgunaan narkotika dengan sasaran para siswa TK dan mahasiswa, lanjut dia, karena mereka merupakan generasi bangsa yang akan melanjutkan kepemimpinan nasional. “Para bandar narkotika itu memang ingin merusak bangsa,” cetusnya.

Buwas menyebut, pelaku penyalahgunaan narkotika di Indonesia sangat tinggi. Berdasar data yang ada, jelas dia, pada Juni 2015 warga yang terlibat penyalahgunaan narkotika 4,2 juta jiwa. Hanya dalam tiga bulan, yakni September 2015, warga yang menggunakan narkotika sebanyak 5,9 juta jiwa. “Hanya dalam tiga bulan naik 1,7 juta jiwa,” bebernya. Berdasar jumlah warga yang terlibat penyalahgunaan narkotika itu, masih kata Buwas, hampir setiap hari sekitar 30 hingga 40 pengguna yang meninggal. “Narkotika itu memang merusak, mari kita sama-sama memerangi,” ajaknya. Di hadapan para santri dan kiai, Buwas menyebut selama 2015 BNN berhasil menyita tiga ton sabu-sabu dari para pengedar dan

bandar. Jumlah itu ternyata hanya 20 persen dari jumlah yang beredar di Indonesia. “Ini menunjukkan peredaran narkotika sudah cukup besar,” ungkapnya. Tingginya warga yang terlibat penyalahgunaan narkotika itu, masih kata Buwas, karena minimnya pengetahuan dan salah dalam memahami narkotika. Selain itu, hukuman yang diterapkan belum membuat para pelaku jera. “Ini sekarang sedang kita evaluasi,” sebutnya. Melihat risiko penyalahgunaan narkotika yang cukup tinggi, jebolan Akpol tahun 1985 itu mengajak para kiai dan santri bersamasama memberantas peredaran narkotika. “Santri juga perlu berperan dalam pemberantasan narkotika,” katanya. (c1/abi)

GLENMORE – Klaim Kepala Desa Sepanjang, muan dengan beberapa warga untuk melakukan Kecamatan Glenmore, Rojikin, yang menyebutkan bedah rumah miliknya Mbok Silur. kegiatan bedah rumah milik Mbok Silur, di Dusun Hal ini tentu membuat warga kaget dan mempertaSepanjang Wetan, Rt 04 Rw 1 ada keterlibatan dan nyakan keberadaan proposal yang dijanjikan MK Jauhari. dukungan Pemerintah Desa, BPD dan LPMD mendapat “Saat ditanyakan, ternyata Pak Jauhari belum membuat. bantahan dari warga setempat. Karena contoh proposal dari Dinas Sosial yang diminta Pasalnya, sejak awal rencana kegiatan bedah rumah Pak Jauhari disimpan oleh oknum Ketua RT, dan itu tersebut, warga sama sekali tidak melibatkan kades, diakui oleh Ketua RT yang bersangkutan saat pertemuan BPD, maupun LPMD. “Tapi ini semua murni dari ma- dengan warga,” tandasnya. syarakat. Kades, BPD, maupun LPMD sama sekali tidak Terbongkarnya ‘penyembunyian’ proposal oleh terlibat,” kata Supriyadi, 31, tokoh pemuda setempat. oknum Ketua RT tersebut, membuat warga marah. Supriyadi menuturkan, awal ketika hendak melakukan Karena mengakibatkan pengajuan 30 rumah warga, bedah rumah milik Mbok Silur secara swadaya, termasuk miliknya Mbok Silur, batal. memang sempat ada perbedaan pendapat Meski demikian, karena keluarga Mbok Silur di kalangan warga. Sebab, di kampung dan sebagian warga terlanjur tahu dengan tersebut ada banyak rumah yang perlu rencana bedah rumah secara swadaya tersebut, diperbaiki. Sehingga khawatir menimakhirnya diputuskan untuk tetap dilakukan. bulkan kecemburuan sosial. Kegiatan tersebut murni swadaya Apalagi, sekitar 1,5 tahun sebelumnya, masyarakat tanpa melibatkan atau dukungan Ketua BPD MK Jauhari saat menggelar unsur pemerintah desa, LPMD maupun pertemuan dengan warga, sempat berjanji BPD, sebagaimana diklaim oleh Kades akan membuat proposal untuk pengajuan Rojikin yang dimuat di koran ini, Senin program bedah rumah, termasuk miliknya (11/1) kemarin. Mbok Silur, ke Menteri Perumahan Rakyat “Bahkan, Pak Jauhari yang ikut dalam (Menpra) melalui Pemkab Banyuwangi. pertemuan tersebut dengan tegas Saat itu, ada sekitar 30 rumah dan jelas menyampaikan bahwa warga yang akan diajukan keterlibatannya dalam kegiatan ke Menpera melalui Pemkab tersebut bukan sebagai BPD, Banyuwangi. “Sehingga tapi sebagai warga. Anehnya, kekawatiran akan terkades yang nggak ikut jadinya kecemburuan pertemuan kok justru sosial di tengah masyamengklaim di koran seperti rakat tidak terjadi, karena itu,” ujarnya. Meski begitu, Supriyadi semua akan diajukan,” tuturnya. mengaku bisa memaklumi Anehnya, setelah sedengan klaim Rojikin secara tahun lebih, proposal sepihak. Karena, selama tersebut belum juga ini yang bersangkutan dibuat oleh MK Jauhari memang sering melakukan klaim terhadap sebagaimana dijanjikan sebelumnya. Sebalikberbagai program yang nya, akhir 2015 lalu, dia bukan menjadi kewenangannya. (azi/adv/als) justru menggelar perteSupriyadi ABDUL AZIZ/RABA

Korban Menabrak Pikap di Tikungan ■ SATU...

Sambungan adari Hal 32

Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Genteng sebelumnya, tabrakan Supra dengan mobil pikap hingga merenggut korban jiwa itu terjadi di jalan raya Dusun Wagud, RT 3, RW 3, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Sabtu siang (9/1). Dalam kecelakaan itu, satu korban tewas dan satu lainnya kritis. Korban yang meninggal di lokasi kejadian dengan luka cukup parah itu adalah Dimas Bagus Saputra, 17, asal Dusun Krajan, Desa

Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Korban yang luka adalah M. Yusuf Effendi, 17, warga Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Kecelakaan yang menimpa dua siswa SMK Muhammadiyah, Srono, itu terjadi sekitar pukul 11.30. Saat kejadian, keduanya naik motor Honda Supra bernomor polisi P 4097 WR. “Meluncur dari arah Srono menuju Muncar,” terang Edi Santoso, 35, salah satu saksi di lokasi kejadian. Saat kecelakaan terjadi, terang dia, Yusuf yang menjadi joki motor

membawa motornya dengan kecepatan tinggi. Diduga, mereka sedang mengejar temannya yang naik motor lain. Setiba di lokasi kejadian yang menikung, motor yang dinaiki korban terlalu ke kanan. Bersamaan dengan itu, dari arah Muncar meluncur mobil pikap dengan nomor polisi P 8247 VO yang disopiri Sukamat, 50, warga Dusun Krajan, RT 1, RW 05, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi. “Motor terlalu ke kanan langsung ditabrak mobil pikap,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)

Pemasaran melalui Sistem Online ■ BAHAN...

Sambungan adari Hal 32

Selain itu, permukaan kulit yang lentur dan basah ditarik agar lebih lebar dari semula. Setelah kering, kulit ular itu digosok menggunakan batang besi agar permukaannya lebih tipis, halus, dan elastis. Biar kulit tidak kusam dan tampak mengilap harus diolesi minyak khusus. “Kalau sudah jadi kulit samak, baru siap dijahit menjadi produk sesuai pesanan,” terang Fendi Kerajinan kulit ular milik Fendi sampai saat ini masih melayani art shop di Bali. Ditanya tentang pasar lokal, dia menyebut masih belum menjanjikan. Itu karena harga kerajinan kulit ular itu relatif mahal, yakni mulai Rp 50 ribu hingga Rp 3 juta. Selama ini Fendi hanya mendapat pesanan dari

beberapa art shop di Bali. “Setiap bulan bisa mengirim 50 sampai 100 biji berbagai jenis produk,” terangnya. Kini Fendi mempekerjakan 15 karyawan yang semua adalah pemuda desa setempat. Jumlah itu belum termasuk bagian menjahit yang membuat berbagai macam produk pesanan. Para penjahit tersebar di berbagai desa. “Kalau jumlah dengan penjahit bisa mencapai puluhan orang,” jelasnya. Berkembangnya teknologi juga membantu dirinya memasarkan produk. Selain dijual langsung ke sejumlah pengusaha art shop di Bali, Fendi juga menjual produknya dengan sistem online, baik melalui internet atau pun BlackBerry Messenger (BBM). “Sistem online cukup lumayan. Banyak ibuibu sosialita dan wanita karir yang beli,” ungkapnya. (c1/abi)


RADAR Banyuwangi

34

Jawa Pos

Selasa 12 Januari 2016

Apotek Cahaya Layani Obat Rujuk Balik Peserta BPJS

ISTIMEWA

CANGGIH: dr. Andriyani Taufiq, MMRS, Dipl Cibtac saat melayani kliennya. Dengan perawatan yang diberikan Klinik Amour 2 semua permasalahan kulit wajah Anda akan terselesaikan.

Teknologi Radio Frequency, Bikin Wajah Lebih Kencang BANYAK cara yang dapat di lakukan kaum hawa untuk mendapatkan kulit wajah yang kencang, bersih juga terawat. Mulai dari mencoba berbagai macam produk pemutih, pengencang wajah, masker dll. Semuanya demi mendapatkan wajah yang putih, kencang dan bebas jerawat. Lalu, pernahkah Anda mendengar teknik mengencangkan kulit wajah menggunakan

Teknik gelombang Radio Frequency (RF)? Perawatan wajah dengan menggunakan gelombang RF bermanfaat dalam mengurangi tanda-tanda penuaan, meremajakan dan membuat kulit tampak lebih muda. Direktur Marketing Klinik Amour 2 dr. Andriyani Taufiq, MMRS, Dipl Cibtac mengatakan, radio frequency menghasilkan gelombang radio frequensi untuk memanaskan kolagen dalam der-

mis (lapisan kulit) menyebabkan kolagen berkontraksi dan mengencang seketika serta merangsang pertumbuhan kolagen baru dalam dermis . Sehingga kulit wajah dan leher menjadi lebih kencang, kenyal dan terangkat. Perawatan menggunakan RF ini relatif aman untuk di gunakan, apalagi jika Anda melakukan secara rutin maka akan tampak hasil secara maksimal. Manfaat lainnya yang sebenarnya

saling sinergi dalam meremajakan kulit seperti: membantu menyamarkan lipatan leher di bawah dagu, membentuk wajah lebih tirus, megencangkan pipi kendor, mengurangi lingkaran hitam dibawah mata. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut kunjungi Klinik Amour Jl. KH Hasyim Ashari Genteng, Banyuwangi. Bisa Menghubungi telepon (0333) 845005, HP 082232338166. (*/als)

GENTENG - Peserta BPJS Kesehatan mendapatkan kemudahan akses pelayanan obat. Karena Apotek Cahaya bisa melayani kebutuhan obat pasien BPJS di Faskes Primer atau dokter keluarga, termasuk program rujuk balik. Apotek Cahaya sudah menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan sejak 2014, mendapat kepercayaan untuk melayani resep obat dari Faskes Primer BPJS Kesehatan, dokter keluarga maupun puskesmas. Uma Nurin S. Farm, Apt, Apoteker Pengelola Apotek Cahaya mengatakan, beberapa dokter keluarga BPJS yang sering memanfaatkan layanan dengan mengirim resep obat rujuk balik. “Di antaranya, dr. Boediarso, dr. Soegeng Hery Priyanto, MMRS, dr Yos Hermawan dari Genteng, dr Hamami Jajag, dll. Sedangkan Puskesmas adalah PKM Sempu, PKM Genteng Kulon, PKM Parijatah, PKM Tegalsari dan PKM Sepanjang,” tuturnya. “Sebagai Dokter Keluarga BPJS Kesehatan, saya merasa terbantu dengan adanya apotek Cahaya yang bekerjasama dengan BPJS ini,” ujar dr Soegeng. “Bisa lebih meningkatkan cakupan layanan obat-obat mahal khususnya Obat Kronis Program Rujuk Balik untuk penderita, Diabetes/ kencing manis, Hiperten-

ISTIMEWA

LAYANAN PRIMA: Apoteker Apotek Cahaya sedang memberikan penjelasan tentang aturan minum obat kepada keluarga pasien.

si/ darah tinggi, jantung, asma, epilepsy, gangguan jiwa, stroke dll. Sehingga mengurangi risiko investasi besar dan menghindari kadaluarsa obat,” lanjutnya. Menurut Uma, Apotek Cahaya siap melayani Faskes tingkat primer lainnya baik Klinik, Dokter Keluarga ataupun Puskesmas yang belum mempunyai Apotek untuk pelayanan obat dan alat kesehatan bagi peserta BPJS. Hal ini demi men-support program BPJS Kesehatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang telah menjadi peserta BPJS baik secara mandiri maupun dibayarkan oleh Pemerintah. Lebih lanjut, dikatakan Apotek Cahaya tidak hanya untuk me-

layani Faskes primer di wilayah Genteng dan sekitarnya saja. “Tapi juga dapat melayani resep dokter Faskes primer dari seluruh wilayah Banyuwangi Pelayanan obat rujuk balik yang diresepkan oleh Faskes tingkat primer dilayani untuk kebutuhan 30 hari,” lanjut Uma. Apotek Cahaya terletak di Jl. Diponegoro No. 65 Genteng, berada di kawasan jalur protokol JemberBanyuwangi. Sehingga mudah dijangkau pasien baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Buka setiap hari Senin s/d Sabtu jam 07.00 WIB sd 14.00 WIB. Untuk informasi lebih lanjut tentang Apotek Cahaya dapat menghubungi Uma Nurin S. Farm, Apt telp 082141508363. (*/als)

ANIVERSARY: Owner Sisikmelik (tengah) bersama desainer dan para talenta fashion. RS Yasmin for JP-RaBa

KREATIF: Dinding kreasi dibuat untuk menyenangkan pasien anak di RS Yasmin.

Dinding Kreasi Wahana Senangkan untuk Pasien Anak

KOLABORASI: Sita Ahmad desainer muda yang banyak merancang karya Sisikmelik. GERDA SUKARNO/RaBa

Pamerkan Karya di Ulang Tahun Pertama Sisikmelik GLAGAH – Siapa yang tak kenal Sisikmelik? Sisikmelik adalah gallery batik terkenal di Banyuwangi. Banyak desain batik dan karya galeri yang berlokasi di Jalan Nusantara tersebut menjadi primadona. Memperingati satu tahun berdirinya galeri tersebut, Sisikmelik melaksanakan acara yang spektakuler. Kali ini acara tersebut di selenggarakan di Guest House yang berlokasi di desa Banjarsari, Glagah. Sabtu (9/1)

malam, tamu dari berbagi kalangan tampak memenuhi kursi di sekitar panggung terbuka. Malam itu, tiga kategori desain batik yang dikemas dalam bentuk fashion dan fragmen cantik. Ketiga kategori desain tersebut adalah Casual, busana Kerja dan Etnik. Miftahul Ridho, sebagai owner Sisikmelik menjelaskan, dipilihnya Guest House Banjarsari ini memiliki tujuan lebih mengenalkan tempat tersebut sebagai salah satu penunjang

wisata Banyuwangi. “Banjarsari Guset House ini dahulunya adalah rumah dari mantan Bupati Banyuwangi , Almarhum Samsul Hadi,“ ujar Ridho. Selain itu acara yang bertajuk Batik For Everyone juga berkolaborasi dengan Sita Ahmad sebagai desainer. Sita Ahmad yang merupakan putri Ahmad Syafa’at, akan melengkapi Banjarsari Guest house dengan gallery hasil dari desaindesainya. Banjarsari Guest House

ini memiliki lima kamar dengan fasilitas lengkap. Selain itu, Banjarsari Guest House juga memiliki Ruang pertemuan, Café dengan berbagai menu khas Banyuwangi dan kopi serta Car Wash. Cukup satu tempat, wisatawan bisa menikmati suasana, batik khas hingga kuliner Banyuwangi. Tempat terpadu ini memudahkan bagi pelaku wisatawan dalam menjelajahi Banyuwangi, ujar Ahmad Syafa’at pemilik Banjarsari Guest House. (*/als)

Saat melakukan perawatan seorang anak yang sedang sakit, sering mengalami ganguan psikis. Dirawat di rumah sakit (RS) adalah situasi yang tidak menyenangkan bagi pasien anak. Dengan masuk RS, semua kebiasaan yang selama ini dilakukan sendiri menjadi tidak bisa dilakukan. Perasaan tidak nyaman yang dirasakan oleh pasien disebabkan karena banyaknya hal baru yang dihadapi secara bersamaan . Misalnya lingkungan yang asing di RS, perasaan sakit yang sedang dirasakan, pasien juga akan menghadapi berbagai prosedur tindakan keperawatan, tindakan diagnostik, program terapi, perubahan

pola nutrisi pada makanan yang diasup dan rasa bosan. RS Yasmin mencoba semaksimal mungkin untuk menghilangkan faktor-faktor pemicu ketidaknyamanan yang dirasakan tersebut salah satu cara adalah dengan memberikan aktivitas bermain seperti kunjungan badut, foto dengan badut, mengambar atau mewarnai. Mengambar dan mewarnai dapat memberikan efek positif dalam menghilangkan rasa tidak nyaman yang biasa dialami. Saat ini RS Yasmin mempunyai program ungulan terbaru “Dinding Kreasiku” dinding kreasi diadakan dengan tujuan

sebagai wadah kreasi untuk anak selama menjalani masa perawatan. Pasien anak akan diberikan pilihan untuk mengambar atau mewarnai sesuai usia dan keingginan setiap pasien. Selain itu mewarnai dan mengambar dapat membuat proses perawatan anak menjadi lebih menyenangkan dan untuk hasil kreasi pasien anak akan dipasang di Dinding Kreasiku di area ruang perawatan. Untuk keadaan darurat, silakan hubungi UGD 24 Jam RS Yasmin di nomor telepon (0333) 423118. Info seputar RS Yasmin klik di www.yasminhospital. com. (*/als)

Kucing Bikin Mandul? Jangan Asal Menuduh! Konon kucing disebut–sebut sebagai tersangka dari seorang wanita yang tidak bisa memiliki anak ketika sang wanita tersebut memelihara kucing, karena kucing dianggap membawa penyakit “toxoplasma”. Sebenarnya apa sih toxoplasma itu? Apa hubungannya dengan si kucing imut lucu nan menggemaskan itu? Kali ini, dr. Riska Yulinta Viandini, MMR, seorang dokter di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi akan menjelaskan tentang “Toxoplasmosis”. Dokter yang mengaku pencinta kucing sejati ini memiliki sekitar 50 ekor kucing di rumahnya di Perumahan Griya Giri Mulya Blok E No. 32, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Selain berprofesi sebagai dokter, wanita kelahiran Banyuwangi 28 tahun silam ini juga peternak kucing bersertifikat, yang telah memiliki lisensi resmi dari Feline International Federation di Eropa. Sebenarnya apa sih toxoplasma itu? Penyakit Toxoplasmosis berasal dari infeksi parasit Toxoplasma gondii. Perlu digarisbawahi “parasit” bukan virus seperti yang sering salah kaprah ditudingkan oleh orang-orang yang “emoh” dengan kucing. Parasit Toxoplasma Gondii ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop. Toxo artinya lengkung dan plasma artinya bentuk. Jika dilihat dengan mikroskop, parasit itu memang berbentuk seperti bulan sabit. Sedangkan gondii diambil dari nama hewan sejenis tikus yang diketahui kali pertama mengandung organism ini, yaitu pada tahun 1908 di Tunisia. Sedangkan pada manusia baru ditemukan pada

tahun 1923 di Cekoslovakia. Bagaimana siklus hidup dari parasit Toxoplasma Gondii? Sebenarnya semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toxoplasma kepada manusia. Tidak hanya kucing. Toxoplasma berkembang biak mengikuti suatu siklus hidup (seperti siklus hidup pada kupukupu). Toxoplasma dapat berkembang dengan cara membelah diri (non seksual) dan seksual (makrogamet dan mikrogamet). Pada hewan-hewan selain kucing, toxoplasma berkembang biak dengan cara non seksual. Kucing adalah inang definitif toxoplasma. Dalam tubuh kucing, toxoplasma dapat berkembang biak dengan cara seksual dan non seksual. Jadi, seandainya di dunia ini tidak ada kucing dan hewan sebangsanya itu, maka parasit toxo pun tak dapat menyempurnakan siklus hidupnya. Tapi lantas bukan berarti kita harus “menghabisi” atau menyia-nyiakan hewan yang disayang Nabi ini. Tidak semua kucing harus dituduh sebagai penyebab toxoplasmosis. Kasihan jika ternyata mereka harus ditelantarkan. Karena sesungguhnya tak hanya kucing yang bisa terinfeksi parasit Toxoplasma. Pada hakekatnya, semua hewan berdarah panas, termasuk burung dan mamalia bisa terinfeksi parasit ini, yaitu sebagai induk semang perantaranya (Intermediate host). Hanya saja, hewan-hewan intermediated host ini tidak bisa menulari manusia selama kita tidak mengkonsumsinya. Beda dengan kucing. Karena pada usus halus kucinglah, Toxoplasma menyele-

waktu tertentu, yaitu sekitar 10 hari sejak terinfeksi. Setelah 10 hari jumlah ookista yang disebarkan biasanya sangat sedikit dan mempunyai resiko penularan yang sangat kecil. Penyebaran ookista ini biasanya terjadi pada kucing muda. Penyebaran ookista biasanya tidak terjadi pada kucing dewasa karena system kekeISTIMEWA balan tubuh mereka CINTA KUCING: Dokter Riska berfoto dengan kucing lebih baik dan relatif kesayangannya di depan banyak penghargaan. dapat mengendalikan sendiri infeksi saikan keseluruhan siklus hidupnya, dan toxoplasma tersebut. akan dikeluarkan bersamaan dengan Manusia atau hewan dapat tertular bila feces/ kotorannya. menelan kista atau ookista toxoplasma. Mungkin karena alasan inilah, maka Kista atau ookista ini bersifat seperti kucing menjadi “sangat berdosa” bagi telur. Telur yang tertelan tersebut akan sebagian kita. Sementara itu, sapi, kamb- menetas dan berkembang di dalam ing, ayam, anjing, dan hewan lainnya tubuh hewan atau manusia. Penularan tidak, meski sama-sama punya “bib- juga dapat terjadi bila hewan atau mait” Toxoplasma di tubuhnya. Ini tidak nusia tersebut memakan daging menadil, bukan? Lantas, perlakuan “adil” tah atau daging setengah matang, yang bagaimana yang seharusnya kita tem- mengandung kista toxoplasma. puh agar kucing tak lagi tertuduh dan Kista toxoplasma juga dapat hidup di kita juga terhindar dari bahaya? tanah dalam jangka waktu tertentu. Dari Lalu, bagaimana manusia bisa tertu- tanah ini toxoplasma dapat menyebar lar toxoplasma? Kenapa bisa menular? melalui hewan, tumbuh-tumbuhan atau Karena manusia tidak menjaga kebersi- sayuran yang kontak dengan kista tersebut. han diri dan lingkungannya dengan baik. Jadi, kesimpulannya manusia hanya Kucing yang terinfeksi toxoplasma hanya dapat tertular dari: pertama secara timenyebarkan ookista dalam jangka dak sengaja memakan makanan yang

tercemari parasit ini. Misalnya, kita makan sayuran yang tidak dicuci bersih dan ternyata parasit toxo telah mencemarinya. Kedua, memakan daging sapi, kambing, babi, ayam, atau anjing, yang mengandung parasit toxo, yang tidak dimasak dengan sempurna (matang). Ketiga, infeksimelalui placenta bayi dalam kandungan. Seorang ibu hamil yang terinfeksi Toxoplasma bisa menularkan parasit ini pada janin yang di kandungnya. Penularan ini disebut penularan secara congenital. Keempat, melalui transfusi darah, transplantasi organ dari seorang donor yang kebetulan menderita toxoplasmosis. Jadi, bukan hanya pemelihara kucing yang bisa terinfeksi toxoplasma. Orang yang tidak punya kucing pun bisa terinfeksi. Bagaimana gejala manusia yang terinfeksi toxoplasma? Sebagian besar manusia yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali (subklinis), ketika daya tahan tubuhnya bagus. Meski pun jarang terjadi, pada infeksi yang akut dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar pertahanan (limfoglandula) yang terdapat di sekitar leher, ketiak, dll. Ingat! Toxoplasma dikeluarkan dari tubuh kucing melalui kotorannya dan bukan dari bulunya. Jangan salah kaprah! Bilang bulu kucing bikin mandul. Selain itu, kasus toxoplasma umumnya paling banyak terjadi akibat mengonsumsi makan daging mentah atau kurang matang yang sudah terinfeksi. Atau sayuran mentah yang telah terkontaminasi parasit toxoplasma. Meski demikian bagi pemelihara kuc-

ing bukan berarti seseorang tidak perlu menjaga kebersihan kucing peliharaannya. Karena itu, ketahui beberapa hal penting dalam merawat kucing agar terhindar dari toxoplasma. Pertama, hindari kontak langsung dengan kotoran, jika ingin membersihkan kotak kotorannya sebaiknya menggunakan sarung tangan dan cuci tangan setelahnya. Rajinlah membersihkan tempat kotorannya 1-2 kali dalam sehari dan gunakan pasir khusus untuk kotoran kucing. Kedua, berilah makanan kering atau basah yang memang khusus untuk kucing dan hindari memberikan makanan mentah, seperti ikan atau daging. Ketiga, peliharalah kucing di dalam rumah untuk mencegah ia mengonsumsi tikus atau binatang lain yang mungkin terkontaminasi toxoplasma. Keempat, mandikan kucing setidaknya tiga kali dalam sebulan atau seminggu sekali dengan menggunakan shampoo kucing, dan mengeringkan bulunya hingga kering. Kelima, berilah vaksin untuk kucing sesuai dengan usianya. Untuk mencegah toxoplasma, berikan vaksin toxoplasma dan juga kucing bisa diberi vaksin rabies. Keenam, jika kucing menunjukkan tanda-tanda sakit seperti tidak nafsu makan, lebih banyak diam atau kurang lincah, pilek atau diare, maka segera konsultasikan dengan dokter hewan. Jadi, tidak perlu takut lagi untuk memelihara kucing ya…Karena yang terpenting adalah kita selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri kita serta tidak lupa menjaga kebersihan dan kesehatan kucing peliharaan kita. (*)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 12 Januari 2016

BERITA UTAMA

35

Santri Bisa Menjadi Mata-telinga n AJAK... Sambungan dari Hal 25

“Kami terus mengupayakan pendidikan di pesantren,” katanya. Wagub Syaifullah Yusuf dalam acara itu mengatakan, Pesantren Darussalam Blokagung termasuk pesantren yang cukup

berpengaruh di Jawa Timur. Pesantren ini telah banyak menelurkan orang hebat yang menyebar di Indonesia. “Makanya tidak salah Pak Luhut dan Pak Budi Waseso datang ke pesantren ini,” ujarnya. Pendidikan dalam pesantren, kata wagub yang biasa disapa

Gus Iful itu, selama ini mengajarkan pendidikan tentang akhlak, keterampilan, dan bela negara. “Makanya dari pesantren ini akan lahir tokoh yang selalu menyerukan cinta tanah air dan cinta Pancasila,” ungkapnya. Sementara itu, Menkopolhukam RI, Jenderal TNI (pur) Luhut B.

Panjaitan, di hadapan para santri, kiai, dan tokoh agama, menyampaikan bahwa saat ini gerakan radikalisasi cukup gencar. Sejumlah negara di Timur Tengah sedang dilanda perang karena persoalan radikalisasi. “Hukuman mati ulama Syiah di Saudi Arabia juga memunculkan konflik,” katanya.

Muzakki Puas dengan Layanan Baznas n BAZNAS... Sambungan dari Hal 25

“Jika Baznas bekerja efektif, maka kesejahteraan masyarakat meningkat dan saya yakin bisa menurunkan angka kemiskinan,” ujarnya. Menurut Wiyono, rakor itu bisa menjadi pintu pembuka semangat baru bagi Baznas dalam menjalankan tugas. Dia berharap seluruh pihak yang terlibat dalam Baznas introspeksi diri, sehingga pelaksanaan tugas menjadi kredibel, akuntabel, dan tentu lebih baik. Hal yang sama diungkapkan Sekretaris Kemenag Banyuwangi,

Zaenal Abidin. Dia mengatakan, Baznas berperan menjadi katalis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Baznas juga butuh dukungan pemerintah dari segala tingkatan, baik pendistribusian maupun pendayagunaan. Zaenal berharap Baznas konsisten melayani dan mewujudkan ekspektasi masyarakat. “Zakat bukan hanya perkara ibadah, tapi juga urusan publik,” katanya. Dalam rapat koordinasi tersebut Ketua Komisioner Baznas Kabupaten Banyuwangi, Samsudin Adlawi, menjelaskan tata kerja UPZ berada di bawah Baznas. Selain menjelaskan tugas dan

kewenangan UPZ, Samsudin yang juga direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi itu membeberkan sistem operasional lembaga tersebut yang terintegrasi dengan teknologi informasi sehingga lebih transparan. Kegiatan Baznas akan diunggah ke situs resmi milik Baznas Kabupaten Banyuwangi. “Kapan pun masyarakat ingin mengetahui kegiatan Baznas bisa melihat di situs Baznas itu,” ujarnya. Baznas juga akan memberikan konfirmasi secepatnya kepada muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) mengenai dana yang diamalkan. Samsudin menegaskan, pihaknya sepakat

menjaga marwah kepercayaan masyarakat. “Muzakki puas dengan pelayanan Baznas dan mustahik (orang yang berhak menerima zakat atau infak/ sedekah) terbantu dan sejahtera, sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat,” tegasnya. Akhirnya, pertemuan tersebut membuahkan kesepakatan pengiriman UPZ di tiap kecamatan pada Rabu depan (13/1). Secara pokok tiap UPZ terdiri atas koordinator, seksi pengumpulan, dan seksi pendistribusian. Namun, bisa juga anggota ditambah sesuai kebutuhan. Baznas akan segera membuat surat keputusan (SK) keorganisasian UPZ. (cin/c1/aif)

Sebentar di Jalan, Lama di Tujuan n WISATAWAN... Sambungan dari Hal 25

Andai saja pemkab sudah punya alat canggih yang nge-link ke perangkat TI (teknologi informasi) semua hotel, semua pertanyaan sebelumnya terjawab dengan sendirinya. Sebab, peranti canggih itu tidak bisa dibodohi. Kecuali yang mengoperasikan bodoh dan ditipu oleh alatnya. Kalau ternyata pemkab belum punya alat, berarti data angka kunjungan wisatawan dikumpulkan secara manual. Pemkab, c.q Dinas Pariwisata, yang mengambili dari hotel-hotel dan destinasi yang ada. Atau, Dinas Pariwisata hanya menunggu laporan yang dikirim manajemen hotel. Baik kemungkinan pertama maupun yang kedua sama-sama punya kelemahan. Sangat mungkin pihak hotel dan pengelola objek wisata tidak melaporkan angka yang sesungguhnya. Motifnya bisa macam-macam. Mungkin untuk menghindari pembayaran bajak yang membengkak. Atau kemungkinan yang lain. Bisa juga sebaliknya, angka kunjungannya ditinggikan biar Dinas Pariwisata senang. Saya kira tidak seperti itulah para pengelola hotelnya. Ha ha ha.... Intinya, untuk urusan angka kunjungan wisatawan Dinas Pariwisata harus melakukannya secara valid. Jangan main-main. Sebab, banyak pihak yang akan memanfaatkan data tersebut. Salah satu pihak yang sangat membutuhkan adalah investor di bidang pariwisata. Jangan ada investor yang menggelontorkan

dana ratusan miliar rupiah ke Kota Kopi ini kecewa. Mendapati kenyataan pahit: ternyata angka pertumbuhan kunjungan wisatawan yang dirilis tidak sesuai kenyataan di lapangan. Mau ditaruh di mana muka kita.... Membeludaknya wisatawan, sekali lagi kalau angkanya benar, ke Kota Gandrung hendaknya segera dibarengi dengan peningkatan pelayanan. Masih banyak wisnu yang mengaku kecewa setelah datang ke Banyuwangi. Jauh-jauh mereka datang ternyata tidak mendapatkan sesuatu seperti yang dilihatnya di media (cetak dan terutama elektronik). Rata-rata mereka mengeluhkan profesionalisme pengelola destinasi. Misal, yang mau berwisata ke Pulau Merah dan sekitarnya harus menginap di hotel di wilayah Jajag dan sekitarnya. Atau bahkan di Banyuwangi. Sebab, tidak ada hotel yang bisa menampung rombongan besar di Pulau Merah dan sekitarnya. Yang ada baru home stay. Padahal, mereka membayangkan Pulau Merah itu seperti Kuta Bali—yang gampang cari penginapan di sekitarnya. Yang juga patut jadi renungan Dinas Pariwisata adalah: ternyata peningkatan angka wisatawan tidak ngefek pada moda transportasi udara. Fakta membuktikan, rute penerbangan dari dan ke Bandara Blimbingsari—Ngurah Rai Bali telah resmi ditutup oleh Garuda. Penutupan itu seharusnya menjadi pukulan telak bagi Dinas Pariwisata. Sebab, tujuan utama pembukaan rute penerbangan BlimbingsariNgurai Rai memang untuk mem-

permudah akses perjalanan wisatawan ke Banyuwangi. Bukan untuk yang lain, misalnya untuk bisnis. Kecil sekali kemungkinan orang Bali mau bisnis ke Banyuwangi dengan naik pesawat. Orang Banyuwangilah yang berbisnis ke Bali. Terbukti, sebelum ditutup, okupansi penumpang Garuda jomplang. Lebih banyak orang Banyuwangi yang naik pesawat ke Bali daripada orang Bali yang naik pesawat ke Banyuwangi. Sayang sekali, dari sedikit penumpang dari Ngurah Rai itu hampir tidak ada wisatawannya. Itu yang menyebabkan manajemen Garuda menutup rute Blimbingsari—Ngurah Rai dan sebaliknya. Mana ada bisnis yang terus-terus merugi. Sekalipun perusahaan sebesar Garuda. Pengalaman kurang menggemberikan juga dialami pengelola kapal cepat Marina Srikandi. Yang awalnya berangkat setiap hari, kini hanya tiga hari dalam seminggu (Rabu, Jumat, dan Minggu). Alasannya sama dengan Garuda: penumpangnya masih sepi. Padahal, kehadiran kapal cepat yang menempuh Banyuwangi-Bali hanya 2 jam itu untuk “menggantikan” Garuda. Nyatanya, malah mengalami nasib yang hampir sama dengan Garuda. Melihat pengalaman Garuda dan Marina Srikandi, rasanya jadi bimbang melihat pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi. Terutama wismannya. Mereka kebanyakan merupakan bule yang berangkat dari Bali. Dengan satu tujuan: melihat blue fire dan kawah Ijen. Mereka berangkat dari Bali naik

kendaraan pariwisata berpelat nomor DK. Didampingi tour guide dari Bali pula. Sangat masuk akal kalau mereka lebih memilih lewat darat (bawa kendaraan sendiri) dari Bali. Sangat logis kalau mereka tidak mau naik pesawat (Garuda, dulu) dan kapal cepat Marina Srikandi. Sebab, itu akan “mematikan” jasa travel yang sudah mapan di Bali. Sudah menjadi rahasia publik, yang namanya tour guide di mana pun berada, hampir pasti bekerja sama dengan travel agent. Atau paling tidak dengan pemilik kendaraan wisata. Kalau wisatawannya harus berpindah naik pesawat atau naik kapal cepat, otomatis ladang rezeki sewa kendaraannya mati. Sebab, sewa kendaraannya harus dialihkan ke travel yang ada di Banyuwangi. Masak kendaraan travel dari Bali harus dinaikkan pesawat Garuda juga. Atau dinaikkan kapal cepat Marina Srikandi. Tidak masuk akal, bukan. Padahal, kalau diberi tahu ada pesawat Ngurai Rai—Blimbingsari yang hanya 30 menit dan kapal cepat yang hanya 2 jam, turis mana yang tidak kepincut. Prinsip turis cuma satu: sebentar di jalan lama di tujuan. Di situlah akar masalahnya. Dari situ pula Dinas Pariwisata harus memulai mengurai persoalan penyebab matinya moda pariwisata udara dan mulai terancamnya moda pariwisata laut. Kecuali kalau Dinas Pariwisata dan pemkab menganggap hal itu sebagai sesuatu yang tidak serius. (kaosing93@gmail.com, @AdlawiSamsudin)

Keluarga Menolak Dilakukan Otopsi n KAKEK... Sambungan dari Hal 25

Misyana dikenal para tetangga dan keluarga sebagai lansia yang gemar melamun dan linglung. Pagi itu sebelum meninggal dunia, sekitar pukul 04.0, Misyana keluar rumah menuju sungai. Karena khawatir, Agus,17, cucu korban, membuntuti kakeknya tersebut menuju sungai yang tidak begitu jauh dari rumah. Begitu tiba di dekat sungai, Agus

terkejut melihat ada sosok menggantung di pohon. Setelah dilihat lebih teliti, sosok itu adalah kakeknya, yaitu Misyana. Misyana mengakhiri hidup dengan cara mengikatkan lehernya ke dahan pohon menggunakan sarung. Agus pun langsung memanggil ayah dan pamannya untuk membantu menurunkan tubuh Misyana. Usai diturunkan, tubuh Misyana direbahkan di rumahnya. Tak lama kemudian, sekitar pukul 06.00, kakek yang sehari-hari berbahasa

Madura itu meninggal dunia. Petugas kepolisian dan Puskesmas Licin datang satu jam kemudian untuk melihat kondisi Misyana. Petugas kesehatan langsung memeriksa kondisi ayah empat anak tersebut di rumahnya. Pihak keluarga tidak berkenan dilakukan otopsi dan meminta agar jenazah si kakek segera dikuburkan. “Pihak keluarga maunya langsung dikubur. Berdasar pemeriksaan petugas medis tidak ditemukan adanya luka paksa atau penganiayaan.

Jadi, korban bisa langsung dimakamkan,” ujar Kapolsek Licin, AKP Supriyadi. dr. Setyo Medika dari Puskesmas Licin menambahkan, dirinya tidak menemukan bukti penganiayaan di tubuh korban. Hanya bekas jeratan di leher karena korban mencoba bunuh diri dengan cara menggantungkan tubuhnya. “Tadi selesai diperiksa langsung dimandikan dan disalatkan, tapi kita tidak menemukan ada yang aneh,” kata Setyo. (fre/c1/aif)

Pencari Kijing Khawatirkan Motor Jatuh n SETENGAH... Sambungan dari Hal 25

Hanya permukaan air yang meninggi yang membuat pencari kijing mentas dari sungai. Warga setempat mengatakan, para pencari kijing sudah hafal waktu air pasang. Jadwal pencarian kijing tersebut biasanya mulai pagi pukul 06.00 hingga maksimal pukul 12.00. Kijing segera direbus dan dikupas dari kulitnya, lalu dijual ke pasar. Menurut salah satu pencari kijing, Sumawiyah, 52, rata-rata per orang hanya mampu mengumpulkan kijing empat takaran plastik atau setara dengan satu kilogram lebih yang jika diuangkan menjadi Rp 20.000. “Itu kalau kijing ukuran kecil. Kalau yang ukuran besar satu takar bisa mencapai Rp

12.000,” ujarnya sambil menunjukkan jari kelingkingnya. Bisa dibilang, mencari kijing merupakan pekerjaan kedua masyarakat di Pulau Santen. Sumawiyah menjelaskan, setiap kepala keluarga tidak bisa hanya mengandalkan hidup dari hasil melaut. Apalagi, jika cuaca tidak mengizinkan nelayan pergi melaut, mereka terpaksa memaksimalkan pencairan kijing. Namun, profesi itu sebagian besar dilakukan para wanita. Para pria akan melakukan pekerjaan sejenis, tapi beda objek yang dicari. “Kalau malam giliran para suami nyotok (menangkap) udang dan kepiting pakai umpan. Hasilnya lumayan bisa untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Sumawiyah. Pencari kijing akan meningkat jika tangkapan ikan di laut sepi.

Nelayan akan menambah pekerjaan mereka dengan mencari kijing agar asap dapur tetap mengepul. Seperti yang terjadi saat ini. “Biasanya malam melaut. Paginya sepulang melaut langsung ke sungai mencari kijing,” ucap Mo, 56, warga setempat. Sumawiyah mengatakan, sungai yang biasa disebut tambongan oleh warga setempat tersebut nyaris tidak pernah sepi dari berkah. Hampir setiap hari warga bisa memperoleh nafkah dari sungai tersebut. Namun, ada saatnya sungai menjadi sangat lengang karena tidak ada aktivitas pencari kijing. “Biasanya saat begitu pencarian ikan di laut sedang lancar. Pernah tidak ada orang cari kijing sama sekali karena ikan di laut sedang banyak. Kalau ikan banyak mana sempat

mereka cari kijing,” bebernya. Dia mengungkapkan, pencari kijing tidak pernah menemui kendala berarti. Meski kerap menemui binatang air berbahaya, Sumawiyah menyebutkan mereka tidak terganggu karena dia tidak mengusik binatang berbahaya seperti itu. “Kita cuma khawatir dengan jembatan yang hampir rusak ini. Takutnya motor yang lewat nyemplung. Soalnya kita juga sering cari kijing di bawah jembatan,” katanya. Jembatan terbuat dari kayu tersebut selain menimbulkan bunyi yang berisik ketika dilewati kendaraan bermotor, juga sangat mengkhawatirkan. Jawa Pos Radar Banyuwangi melihat papan-papan kayu di jembatan itu banyak yang patah dan hilang. (c1/aif)

Propaganda yang gencar dilakukan ISIS, lanjut dia, juga mengancam. Saat ini ISIS berupaya masuk ke Indonesia dan mempengaruhi umat Islam. “Ini menjadi ancaman bangsa,” ungkapnya. Luhut menyebut peran pesantren dalam membentengi bangsa dan menangkal gerakan radikalisasi itu dianggap sangat penting. “Saya minta pesantren berperan. Para santri bisa menjadi mata-telinga,” cetusnya. Terkait pembangunan bangsa, Luhut mengajak para santri terus belajar. Menempuh pendidikan tidak hanya selesai di pesantren, tapi bisa di tingkat lebih tinggi. Para santri tidak boleh hanya menjadi tenaga pendidik, tapi juga harus men-

AKRAB: Menkopolhukam Jenderal TNI (Pur) Luhut B. Panjaitan bersama KH. Ahmad Hisyam Syafaat di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, kemarin (11/1).

SHULHAN HADI/RABA

jadi ahli ekonomi, ahli teknologi, ahli sosiologi, dan ahli lain. “Para

santri harus berani bersaing,” katanya. (c1/abi)

Materi Buku tak Jauh Berbeda n PEMBELIAN... Sambungan dari Hal 25

Meski sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, saat menghadiri Hari Guru di Lapangan Maron, Genteng, mengatakan bahwa Kurikulum Nasional adalah penyesuaian K13. Namun, dengan rencana pencetakan buku Kurikulum Nasional, maka perubahan kurikulum tersebut terlihat cukup jelas. Saat itu Anies menjelaskan perubahan secara mendasar terdapat pada penilaian dan sistem belajar siswa. Kepala Dinas Pendidikan

Banyuwangi, Sulihtiyono, mengatakan biasanya realisasi pengadaan buku pelajaran terlebih dahulu ada informasi dari pusat, baik teknis pencetakan maupun pembeliannya. Seperti pengadaan buku K13 lalu didatangkan dalam bentuk fisik dan didistribusikan langsung ke masing-masing sekolah. “Kita belum dapat petunjuk teknis pengadaan buku Kurikulum Nasional, apakah diadakan sendiri di daerah dengan menyesuaikan sistem pendidikan setempat ataukah diadakan oleh pusat, sehingga turun dalam bentuk sudah jadi,” terang Sulih.

Terkait buku K13 yang sudah dimiliki beberapa sekolah sejak kurikulum tersebut diterapkan, buku tersebut masih dapat digunakan. Sebab, materi dalam buku siswa tidak jauh berbeda. Yang berbeda kemungkinan sistem pendidikan dalam rangka membentuk siswa berkarakter. “Dari pusat belum ditentukan kapan buku tersebut akan disebarkan. Biasanya akan dianggarkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dulu dari pusat. Teknis pelaksanaan Kurikulum Nasional juga belum jelas” ujarnya. (fre/ c1/aif)

Boleh Jualan asal Pakai Gerobak n BONGKAR... Sambungan dari Hal 25

Sekitar 15 personel Satpol PP didampingi forum pimpinan kecamatan (forpimka) terpaksa membongkar warung yang berdiri di atas saluran drainase dan bahu jalan tersebut. Beberapa perkakas disita dan dibawa ke markas Satpol PP di Jalan Jaksa Agung Suprapto. Kepala bidang ketertiban umum dan kesejahteraan masyarakat Satpol PP, Agus Wahyudi, mengatakan pemilik barang yang disita bisa mengambil kembali dengan syarat membuat surat pernyataan tidak mendirikan bangunan permanen di tempat semula. Agus mengatakan, sejumlah PKL sudah memiliki ganti tempat

yang baru saja disewa. “Ada yang sudah punya tempat ganti. Cuma belum dibersihkan saja,” ungkapnya. Menurut Agus, pembongkaran warung PKL tersebut tidak dilakukan serta-merta. Satpol PP melaksanakan peraturan daerah (perda) mengikuti instruksi Forpimka Kalipuro. Sebulan sebelumnya pemilik warung telah diperingati dan telah melakukan kesepakatan untuk membereskan bangunan permanen milik mereka. Camat Kalipuro, Nurhadi, membenarkan hal tersebut. Dia menjelaskan, penertiban dilakukan dalam rangka mengamanatkan peraturan mengenai pemanfaatan bahu jalan. Namun, Nurhadi mengklarifikasi bahwa

pembongkaran bangunan tersebut bukan berarti pedagang tidak boleh beroperasi di lokasi itu. “Kita tidak mungkin mematikan mata pencarian masyarakat,” katanya dikonfirmasi kemarin. Pihaknya menyadari pemerintah setempat tidak memiliki kemampuan merelokasi pedagang ke tempat lain. Oleh karena itu, pihaknya tetap mengizinkan PKL berdagang di tempat semula hanya saja menggunakan media yang bisa mobile, seperti gerobak. “Karena ini jalan protokol. Tidak selayaknya terdapat bangunan permanen di bahu jalan, apalagi di atas drainase. Kalau menggunakan gerobak, usai berjualan kan bisa pindah,” tandasnya. (cin/c1/aif)

Akan Dirawat Dalam Satu Kandang n BANTU... Sambungan dari Hal 32

Ketujuh ekor kambing itu diserahkan kepada kelompok ternak Al-Amin, Dusun Salamrejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Bantuan itu diserahkan pengurus Baznas Glenmore dengan disaksikan komisioner Baznas Banyuwangi, Tomy Anwar, Sabtu (9/1). Ketua Baznas Kecamatan Glenmore, H. Said Ali, mengatakan bantuan tujuh ekor kambing itu diberikan setelah dilakukan kajian dan evaluasi. “Kelompok ternak Al-Amin itu layak menerima bantuan,” katanya. Menurut Said, bantuan kambing

itu diberikan dengan sistem gadoh. Artinya, kelompok AlAmin diberi bantuan dengan catatan anaknya nanti diberikan kepada kelompok ternak lain. “Kambing itu bukan diberikan, tapi di-gadoh,” ujarnya. Selain memberi bantuan kambing, lanjut dia, Baznas Kecamatan Glenmore juga memberi bantuan satu juta rupiah untuk pembuatan kandang. “Kelompok juga kita beri uang perbaikan kandang,” cetusnya. Bantuan berupa tujuh ekor kambing itu nanti akan dipantau dan dievaluasi. Bila perkembangannya cukup baik, maka Baznas akan kembali memberikan bantuan berupa dana simpan-

pinjam. “Kalau ini sudah berjalan akan kita lanjutkan simpanpinjam,” terangnya. Pemberian bantuan itu disambut gembira Jupri Pramuji, 45. Ketua kelompok ternak Al-Amin itu mengaku senang dengan terobosan yang dilakukan Baznas Glenmore. “Kami senang sekali diberi kepercayaan,” katanya. Anggota kelompok yang menerima bantuan kambing tersebut, terang dia, merupakan warga yang benar-benar siap menggadoh kambing tersebut. Kambing-kambing itu akan dirawat dalam satu kandang. “Kita rawat dalam satu kandang. Semua sudah diatur,” jelasnya. (sli/c1/abi)

PN Tetapkan Jadwal Sidang Gugatan Praperadilan Penangkapan Edi Las BANYUWANGI - Gugatan praperadilan terhadap Kapolda Jawa Timur sudah resmi masuk Pengadilan Negeri Banyuwangi. Gugatan yang dilayangkan Mohamad Amrullah atas nama kliennya, Edi Laksono, itu siap digelar. Bila tidak ada halangan, sidang dijadwalkan akan dimulai pekan depan. Humas Pengadilan Negeri Banyuwangi, Heru Setiadji, mengatakan persidangan praperadilan atas Kapolda Jawa Timur akan digelar pekan depan. Itu artinya Selasa (19/1) mendatang sidang perdana sudah bisa dimulai. “Sidangnya sudah akan ditetapkan hari dan waktunya,” katanya. PN juga sudah menunjuk hakim yang akan menangani perkara tersebut. Dia adalah Subai. Kuasa hukum Edi Laksono, Amrullah, membenarkan penetapan waktu persidangan itu. Sidang memang akan digelar mulai 19 Januari.

“Sempat ada permintaan sidang dilaksanakan di Surabaya, tapi kami tetap ingin di sini karena kejadiannya di Banyuwangi,” tegasnya. Lebih lanjut, Amrullah, mengatakan hingga kini kliennya belum juga menerima surat penahanan. Padahal, ini sudah melewati jangka waktu yang dimuat dalam KUHAP. Hal itu yang membuat pihaknya semakin bersemangat untuk menatap pelaksanaan sidang praperadilan pekan depan. Penangkapan dan penahanan Edi Laksono alias Edi Las yang diduga sebagai salah satu pelaku perusakan fasilitas PT. Bumi Sukses Indo (BSI) menuai masalah. Lewat kuasa hukumnya, pihak keluarga langsung melayangkan gugatan praperadilan atas penetapan status tersangka pria yang akrab disapa Edi Las tersebut. Berkas gugatan yang dialamatkan kepada Kapolda Jawa Timur itu sudah sampai ke Pengadilan Negeri Banyuwangi dengan

register perkara 01/PN.PRA/2016/ PN.BWI. Dalam keterangan yang disampaikan kuasa hukum pemohon, Mohamad Amrullah, ada beberapa sebab pihak keluarga menggugat penangkapan yang dilakukan atas Edi Las. Pada 4 Januari 2016 atau tujuh hari pasca penangkapan pihak keluarga belum menerima surat penahanan dari Polda Jawa Timur. Padahal, semestinya jangka waktu penangkapan paling lama adalah satu hari atau 24 jam. Sehingga, batas waktu Edi Las ditangkap seharusnya 30 Desember 2015. Ditambahkan, dalam Kitab Undang-Undang Acara Pidana (KUHAP) Pasal 19 ayat 1 dijelaskan lebih rinci. Sesuai pasal itu, terkait perkara tersebut, Polda Jawa Timur dianggap telah melakukan tindakan sewenangwenang yang sangat merugikan Edi Las dan keluarga. Terlebih, penahanan Edi Las tanpa surat penahanan merupakan pelanggaran HAM. (nic/c1/aif)


pemerintahan RADAR Banyuwangi

36

Jawa Pos Selasa 12 Januari 2016

DPRD Minta Tidak Kekang Waktu Perdin

Dok/RaBa

TUGAS RAKYAT: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi menggelar sidang paripurna pengambilan keputusan persetujuan raperda yang diajukan eksekutif beberapa waktu lalu.

BANYUWANGI - Komisi Anggaran dan Keuangan atau Komisi III DPRD Banyuwangi minta eksekutif tidak membatasi waktu perjalanan dinas (perdin) anggota dewan. Selama ini eksekutif dinilai terlalu mengekang waktu perjalanan dinas para wakil rakyat. Permintaan Komisi III itu disampaikan pada saat hearing dengan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Djajat Sudrajat, kemarin (11/1). “Selama ini perjalanan dinas anggota dewan yang sampai tiga hari tapi biaya perjalanan

yang diterima anggota dewan hanya terhitung dua hari,” ungkap Ketua Komisi III, Basuki Rachmat. Basuki mengatakan, aturan perjalanan dinas yang ditetapkan BPKAD Banyuwangi sangat tidak layak. Dewan juga menilai aturan lama perjalanan dinas anggota dewan yang bisa diklaimkan terlalu dipaksakan. Dijelaskan, selama ini perjalanan dinas yang mestinya memakan waktu tiga hari, tapi harus diselesaikan hanya dua hari. Itu dilakukan karena kalau lebih dari dua hari, biaya perjalanan dinas tidak bisa diklaimkan

kepegawaian

Honorer K2 Tunggu Kebijakan Pusat BANYUWANGI - Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) menyatakan siap memproses pengangkatan honorer kategori 2 (K2) menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Saat ini BKD sedang menunggu kebijakan pemerintah pusat tentang pengangkatan honorer K2 menjadi CPNS. Kepala BKD, Sih Wahyudi, mengatakan seluruh honorer di Banyuwangi sudah tercatat di BKD. Jika ada instruksi dari pusat tentang pengangkatan CPNS melalui sistem tes maupun langsung, BLD tinggal memindahkan data tersebut sesuai syarat. Sih Wahyudi menjamin semua berkas para honDok/RaBa orer yang berjumlah 1.924 Sih Wahyudi orang itu sudah selesai diverifikasi. Saat ini BKD tinggal menunggu informasi tentang jatah yang akan diperoleh Banyuwangi pada tes CPNS tahun ini. Setelah jatah diberikan, baru bisa dibagi untuk CPNS umum dan CPNS dari honorer K2. “Berkasnya sudah disiapkan sejak tahun lalu. Jadi, seleksi CPNS melalui tes dan pengangkatan langsung, kita sudah siap,” ujar Sih. Sih Wahyudi menambahkan, sejak diterbitkan PP 48 Tahun 2005 belum ada peraturan pengganti. Sehingga, tidak ada jaminan bagi honorer yang diangkat setelah itu menjadi CPNS. Penggajian para honorer masuk dalam kegiatan tahunan SKPD yang mempekerjakan honorer tersebut. “Tanggungan kita tinggal 1.924 honorer. Yang 1.040 CPNS akan dilantik jadi PNS April tahun ini. Kalau kuotanya besar, kita bisa tuntaskan cepat,” ujarnya. (fre/c1/afi)

ke APBD. Akibat pengetatan aturan waktu perjalanan dinas itu, kalangan wakil rakyat harus mandi dan ganti pakaian di kamar mandi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), musala, atau masjid. “Padahal yang akan kita hadapi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah lain. Kita butuh tampil selayaknya wakil rakyat. Tidak etis kalau kita tampil awutawutan,” dalihnya. Oleh karena itu, kata Basuki, pihaknya melakukan rapat bersama BPKAD untuk membahas batas ke-

layakan hari kerja ketika anggota dewan melakukan perjalanan dinas, baik kunjungan kerja maupun studi banding. “Mohon batasan kelayakan hari kerjanya dilonggarkan, sehingga tidak terkesan dipaksakan. Bahkan, tidak jarang kita harus lari-lari untuk menyelesaikan tanggung jawab yang harus kita laksanakan. Kalau terlalu dipaksakan, hasilnya kurang optimal,” ujar ketua DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Banyuwangi tersebut. Basuki mengaku uang saku perjalanan dinas dalam APBD 2016 sudah

lebih besar dibanding tahun lalu. Pada tahun 2015 uang saku perjalanan dinas anggota dewan hanya Rp 400 ribu per orang per hari (OH). Pada APBD 2016 uang saku naik menjadi Rp 800 ribu OH. Ditanya apakah peningkatan uang saku perjalanan dinas tersebut tidak membebani anggaran daerah, Basuki mengatakan uang saku perjalanan dinas tersebut telah disesuaikan kemampuan APBD. “Di daerah lain yang APBD-nya jauh lebih kecil dibanding Banyuwangi, OH yang diterima lebih besar,” tuturnya.

Menurut Basuki, pihak BPKAD telah sepakat dengan permintaan dewan tersebut. Menurut dia, selama ada pembuktian yang jelas dan angka kepatutan biaya perjalanan dinas tersebut bisa diterima semua pihak, maka BPKAD sepakat. “Tidak membebani anggaran daerah. Berapa sih nilainya dibanding APBD kita,” tambah Basuki. Saat dikonfirmasi usai mengikuti rapat dengan Komisi III, Kepala BPKAD, Djajat Sudrajat, enggan memberikan tanggapan. “Di kantor saja ya. Saya masih pusing,” cetusnya (sgt/c1/afi)

LHKPN Jadi Syarat Pelantikan Cabup Terpilih BANYUWANGI - Jadwal pasti pelantikan pasangan calon (paslon) terpilih hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 hingga kini belum menemui titik terang. Meski demikian, pihak-pihak terkait terus melanjutkan proses pengusulan pelantikan calon pemimpin Pemkab Banyuwangi periode 2016-2021 kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, seluruh syarat administrasi yang dibutuhkan untuk pengesahan dan pelantikan cabupcawabup Banyuwangi periode lima tahun mendatang sudah diserahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada DPRD Banyuwangi. “Data yang dibutuhkan Mendagri sudah diambil DPRD,” ujar Ketua KPU, Syamsul Arifin, kemarin (11/1). Dikatakan, data yang dibutuhkan dalam rangka pengangkatan dan pelantikan cabup-cawabup hasil pesta demokrasi serentak yang digeber 9 Desember lalu meliputi surat rekomendasi paslon, laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), rekapitulasi perolehan suara, SK penetapan perolehan suara, dan pengusulan pengangkatan paslon. “Jadi, bola sudah berada di tangan DPRD. Administrasi pengusulan pelantikan diurus DPRD, bukan KPU,” kata mantan jurnalis tersebut. Sementara itu, pemerintah pusat menilai pelantikan calon kepala daerah terpilih hasil pilkada serentak 2015 tidak akan mengganggu pelaksanaan pemilu serentak yang dijadwalkan berlangsung 2017 mendatang. Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan

Dok/RaBa

TUNGGU DILANTIK : Cabup terpilih Abdullah Azwar Anas menerima SK penetapan dari Ketua KPU Syamsul Arifin usai menggelar rapat pleno terbuka Desember tahun lalu.

meski pilkada serentak 2015 telah dilangsungkan 9 Desember lalu, tapi proses pelantikan kepala daerah terpilih harus menunggu hasil akhir putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Oleh karena itu, proses pelantikan akan dilakukan dalam dua tahap. Dikatakan, pelantikan calon kepala daerah terpilih diserahkan kepada pemer-

intah. “Saya sudah mempersiapkan surat agar penetapan calon segera dilakukan, setelah itu baru merencanakan pelantikan. Akhir Januari untuk yang tak ada sengketa pilkada, selain itu akhir Maret,” ujarnya kepada sejumlah awak media (7/1). Menurut Tjahjo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan proses pelantikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Ke-

mendagri). Tjahjo mengaku lebih menginginkan pelantikan kepala daerah segera berlangsung untuk yang tak ada sengketa pilkada. “Kasihan yang tidak ada sengketa. Tujuan 9 Desember pilkada serentak, Januari dilantik langsung kerja, sehingga penyerapan anggaran baik. Kalau ada RAPBD perubahan sudah dilakukan,” cetusnya. (sgt/c1/afi)

Akan Bantu Urus Izin Tambang

Dok/RaBa

AKAN BANTU RAKYAT : Komisi I DPRD akan membantu pengusaha tambang galian C untuk mendapat izin dari Pemprov Jatim.

BANYUWANGI - Maraknya tambang pasir dan batu ilegal di Banyuwangi menjadi perhatian serius Komisi Hukum dan Pemerintahanm DPRD. Meskipun Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 masalah pertambangan menjadi kewenangan pemerintah provinsi (pemprov), tapi legislatif tidak mau lepas tangan terhadap persoalan galian C di Bumi Blambangan. Ketua Komisi I DPRD, Ficky Septalinda, mengatakan sebagai wakil rakyat, anggota DPRD tidak boleh lepas tangan terkait masalah tambang galian C. “Kita harus menjalankan tugas pengawasan meskipun itu ranah provinsi. Tetapi, tambang tersebut berlokasi di Banyuwangi,” ujarnya kemarin (11/1). Menurut Ficky, para anggota Komisi I telah bergabung dengan Komisi III dan Komisi IV DPRD

DOK.RaBa

Ficky Septalinda

untuk intens melakukan pembahasan masalah tambang di Bumi Blambangan. Komisi I akan berusaha memberikan solusi terkait kemudahan pengurusan perizinan tambang tersebut. “Bukan dalam rangka jadi makelar. Ini semata-mata untuk mempermudah pengusaha galian C

mengurus perizinan,” kata politikus PDIP tersebut. Nah, dalam rangka memberikan solusi pengurusan izin tambang sirtu, Ficky mengaku pihaknya akan melakukan konsultasi ke Pemprov Jatim dalam waktu dekat. “Galiannya di Banyuwangi. Kita tidak boleh lepas tangan. Kita tidak ingin terjadi sesuatu di belakang hari,” tegasnya. Menurut Ficky, setelah adanya pertemuan para pengusaha galian C dengan pihak Polres Banyuwangi beberapa waktu lalu, sejauh ini baru penambangan sirtu ilegal di wilayah Kecamatan Genteng yang telah ditutup. Penambangan ilegal di sejumlah kecamatan lain masih beroperasi. “Idealnya, tambang tidak berizin tersebut harus ditutup. Tetapi, harapan kami para pengusaha segera mengurus izin agar tidak sampai ditutup paksa,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.