Rujukan Informasi Terkini
KAMIS 15 OKTOBER TAHUN 2015
kolam renang
Area Camping
hidroponik
hotel marina bintang 3 club
retail
parkir dermaga mobil kapal
restoran
bus pool
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
one day cruise
pacuan kuda
eco resort
pengunjung & pusat pendidikan
tempat memancing
trekking
Wisata Maritim Global dengan
Taste Lokal
taman publik
BANYUWANGI - Kawasan wisata maritim berskala internasional bakal dibangun di Pantai Boom, Banyuwangi. Pelabuhan dengan berbagai fasilitas pendukung untuk kapal layar ringan (yacht) bernama Grand Marina Boom itu akan segera dibangun di pantai yang berlokasi tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi tersebut. Master plan pengembangan Grand Marina Boom tersebut telah dipaparkan di hadapan Bupati Abdullah Azwar Anas dan segenap jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Banyuwangi Jumat malam lalu (8/10). Pemaparan dilakukan langsung oleh arsitek yang mendesain pembangunan marina tersebut, yakni Ahmad Djuhara ■
pantai publik
MASTER PLAN: Grand Marina Boom bakal dilengkapi sejumlah fasilitas bertaraf internasional, mulai hotel bintang tiga, eco resort, camp ground, area berkuda, dan taman bermain.
Baca Wisata...Hal 35
olahraga air
INFO GRAFIS: PPI FOR JAWA POS RADAR BANYUWANGI-REZA FAIRUZ/RABA
Target Rp 249 M, Tercapai Rp 247 M Dispenda Bidik Pajak Target dan Hotel dan Restoran Realisasi BANYUWANGI - Sejumlah terobosan PAD siap digulirkan Dinas Pendapatan (Dis-
SEMINAR MEDIS
Peserta Diharapkan Berangkat Lebih Pagi
penda) Banyuwangi untuk mendongkrak perolehan pendapatan asli daerah (PAD) di tahun 2016 mendatang. Agar lebih berdaya di hadapan wajib pajak mokong, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang satu itu bakal menyiapkan juru sita dan PPNS pajak dan retribusi daerah ■
106,35 persen
Target Rp 112,861 miliar Realisasi Rp 106,124 miliar Persentase Tahun 2011
106,66 persen Rp 183,024 miliar Rp 249,036 miliar Rp 171,602 miliar Tahun 2013
105,63 persen Rp 140,326 miliar Rp 132,846 miliar
125,86 persen Rp 283,326 miliar Rp 225,108 miliar
Tahun 2012
Tahun 2015 ? ? Rp 307,162 miliar
Tahun 2014
Tahun 2016
Baca Target...Hal 35
REZA FAIRUZ/RABA
BANYUWANGI - Seminar medis internasional bertajuk Fenomena Gangguan Ginjal dan Solusinya akan digelar di Hall Blambangan, Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi, Sabtu mendatang (17/10). Mumpung masih ada waktu dua hari lagi, panitia kembali mengingatkan para peserta agar hadir tepat waktu. Ketua panitia seminar, Bayu Saksono, mengatakan kegiatan tersebut diupayakan berlangsung on time. DOK. RABA Seminar akan dimuDR. Roger Tan Choon lai tepat pukul 08.00. Hian MBBS Selain itu, kegiatan seminar harus sudah berakhir sesuai jadwal, yakni tepat pukul 11.00. ‘’Karena itu, peserta setidaknya sudah berada di lokasi kegiatan 30 menit sebelum acara dimulai,’’ tuturnya ■ Baca Peserta...Hal 35
RAZIA MIRAS
Rp 247,3 miliar
FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RABA
SERBA PUTIH: Anak-anak SD se-Kecamatan Banyuwangi merayakan datangnya tahun baru Islam, kemarin. Mereka menggelar pawai taaruf melewati jalan protokoler Banyuwangi.
Pawai Taaruf hingga
Jamasan Pusaka BANYUWANGI - Tahun baru Hijriah diperingati dengan berbagai cara. Ada yang menggelar pawai taaruf, jamasan pusaka, hingga mengarak tumpeng raksasa keliling kampung. Yang pasti berbagai kegiatan menyambut datangnya tahun baru Islam itu berlangsung meriah dan sarat makna. Seperti yang terlihat di pusat kota Banyuwangi pagi kemarin. Ribuan
DIBERSIHKAN: Ilham Trihadinagoro melaksanakan prosesi jamasan pusaka di pelinggihan Disbudpar Banyuwangi kemarin.
anak-anak sekolah berjalan keliling kota sembari mengibarkan atributatribut Islam. Pawai taaruf itu diikuti anak-anak sekolah SD seKecamatan Banyuwangi. Siar Islam benar-benar terasa dalam pawai taaruf kemarin. Pawai taaruf kemarin start di depan kantor Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi ■ Baca Pawai...Hal 35
Kisah Pilu Sugiatik, Korban Rekayasa ”Gantung Diri” Banjarsari
Cegat Truk Muatan Arak KALIPURO - Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk menjadi perhatian aparat kepolisian. Sebab, jalur transportasi laut yang menghubungkan Jawa-Bali itu rupanya menjadi sarana vital bagi para pelaku tindak kejahatan. Peredaran minuman keras jenis arak bali yang kini marak, misalnya. Itulah yang menjadi perhatian ekstra kepolisian. Itu terbukti dalam razia gabungan yang digelar aparat Polsek KP3 dan Sabhara Polres Banyuwangi kemarin. Sedikitnya 36 jeriken atau setara 1.225 liter arak bali berhasil diamankan dari sebuah truk yang baru turun dari kapal. Rencananya, minuman memabukkan itu akan dikirim kepada seseorang di wilayah Genteng. “Ada informasi truk bermuatan miras berada di kapal. Polisi segera melakukan upaya penangkapan,” beber AKP Sudarmaji, Kasatsabhara Polres Banyuwangi. (nic/c1/aif) http://www.radarbanyuwangi.co.id
Banyak Ngutang demi Bantu Ekonomi Keluarga Kematian tragis Sugiatik, 35, yang dijerat suaminya masih menjadi buah bibir warga Dusun Tembakon, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah. Mereka tidak menyangka perempuan yang sehari-hari sebagai penjual rujak itu bakal meninggal dengan sangat tragis. NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi WARGA Dusun Tembakon kini harus sedikit berjalan lebih jauh untuk mendapatkan rujak soto. Sugiatik yang biasanya memanjakan lidah warga dengan kuliner
RENDRA KURNIA/RABA
KALAH JUDI: Istriyono dikawal ketat petugas kepolisian ketika memasuki rumahnya untuk kepentingan rekonstruksi, Selasa kemarin (13/10).
khas Bumi Blambangan itu kini sudah tiada. Perempuan itu dihabisi oleh suaminya sendiri, Istriyono, pada Sabtu lalu (10/10). Warung kecil yang berada di depan rumah korban seolah menjadi saksi bisu sepak terjang Sugiatik selama ini. Hampir sepanjang hari Iis—begitu tetangganya memanggil Sugiatik— banting tulang membantu perekonomian keluarga. “Dia itu orangnya sregep (rajin). Pagi meracang dan siang jualan rujak soto,” tutur Suswati, warga setempat. Meski berada di level status ekonomi sulit, Iis tetap menjaga silaturahmi dengan warga sekitar. Beberapa kegiatan warga, seperti pengajian, dia ikuti. Maka dari itu, saat dikabarkan meninggal karena gantung diri akhir pekan lalu, banyak warga di sekitar rumah Iis yang tidak percaya ■
Panwaslih serukan PNS agar netral Tetap netral, tapi pilihan sudah jelas!
Pembunuh istri asal Banjarsari ternyata kalah judi Benar kata Bang Haji, judi meracuni kehidupan!
A
A
NIKLAAS ANDRIES/RABA
DISITA: Petugas memeriksa muatan truk yang baru saja turun dari kapal feri di Ketapang kemarin.
Baca Banyak...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI
26
Jawa Pos
Kamis 15 Oktober 2015
AGENDA KOTA
Launching Program Laku Pandai Pagi ini (15/10), Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi pembina apel pagi di halaman Pemkab Banyuwangi. Sekitar pukul 07.30, Bupati Anas menghadiri peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Baitussalam di Banyuwangi Residence, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. Selanjutnya, sekitar pukul 11.00, menghadiri launching Program Laku Pandai di Kantor Balai Balai Desa Sumbergondo, Glenmore. (*)
PENGUMUMAN LELANG KEDUA EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Berdasarkan pengumuman lelang pertama tanggal 30 september 2015 dan pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996, PT. BANK BRISYARIAH (Persero) CABANG BANYUWANGI akan melakukan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan sesuai dengan Salinan Buku Tanah Hak Tanggungan Peringkat I (PERTAMA) yang dikeluarkan oleh Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Banyuwangi dan Kabupaten Banyuwangi melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember terhadap objek lelang debitur di bawah ini:
SIAP TAMPIL MAKSIMAL: Atlet gulat mampu dulang lima medali di arena Porprov Jatim lalu. 23 Oktober nanti mereka akan menghadapi Smanor Cup.
Optimistis Dulang Emas di Smanor Cup
BANYUWANGI - Keberadaan cabang olahraga (cabor) gulat Banyuwangi tidak bisa dianggap sebelah mata. Hal itu berkaca pada capaian Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V yang digeber Juni lalu. Anak didik Eko Budi Ristanto itu mendulang 5 medali. Rinciannya, 1 medali emas dan 4 perunggu. Tentu saja, raihan tersebut cukup istimewa karena gulat merupakan cabor yang baru terbentuk. Sekadar tahu, emas ditorehkan Praditya Yudistiar Herlambang yang tampil di kelas grego 120 kg. Empat medali perunggu masing-masing di ukir Tamara
Finela kelas 50 Kg bebas, Ayub Bagus Setiawan yang berlaga di kelas 60 Kg bebas, Jibril Kadafi kelas 55 Kg bebas, dan Intan Indah Safitri yang turun 48 kg bebas. Maka dari itu, cabor gulat optimistis bisa kembali berbicara dalam berbagai even berikutnya. Yang terbaru, mereka akan tampil dalam kejuaraan gulat bertajuk Smanor Cup tahun 2015. Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Banyuwangi, Eko Budi Ristanto mengatakan, para atlet saat ini tengah serius menghadapi kejuaraan yang dihelat pada tanggal 23 Oktober mendatang. ‘’Kita siap hadapi tantangan
berikutnya,’’ katanya, kemarin. Sebanyak 20 atlet akan diterjunkan dalam even yang melibatkan peserta di berbagai daerah di Jatim itu. Para pegulat Banyuwangi percaya diri bisa memberikan hasil positif dalam ajang tersebut. ‘’Kita harus yakin bisa memberikan prestasi,’’ tegas Eko. Paling tidak, masih kata Eko, sejumlah medali bisa diraih. Sesuai estimasi dan melihat kualitas atlet, maka Eko sesumbar bisa menggenggam tiga medali terbaik. ‘’Target kita tiga medali emas bisa dalam genggaman,’’ paparnya. (ton/c1/als)
Persewangi U-15 & 17 tak Jelas BANYUWANGI - Ketua Persewangi, Hari Wijaya, memang menyatakan siap tampil pada Piala Gubernur Jatim U-15 dan U-17. Sampai saat ini dua skuad The Lasblang (Laskar Blambangan) usia remaja terus melakoni program latihan secara intens. Meski begitu, belum apa-apa telah muncul persoalan dalam menangani Persewangi. Permasalahan yang paling utama adalah masalah finansial. Persoalan tersebut bisa kian pelik jika Persewangi terjun di medan laga. Hal itu disuarakan pelatih Persewangi U-15, Syaiful Amri, kemarin. Dia mengatakan, selama ini tidak ada keseriusan pengurus Persewangi dalam menghadapi Piala Gubernur Jatim
tahun 2015 itu. Dia menyatakan, kondisi tim saat ini memprihatinkan. Selama ini segala kebutuhan tim tidak pernah dicukupi. ‘’Ini belum apa-apa sudah begini,’’ ujarnya dengan nada tinggi. Padahal, jelas dia, program latihan telah berjalan selama sebulan. Jadwal latihan digelar tiga kali dalam sepekan dengan program training center (TC) berjalan. ‘’Jangankan memberi apa-apa yang dibutuhkan tim, datang saja di latihan tidak pernah,’’ cetusnya. Hal itu menjadi cermin bahwa pengurus Persewangi tidak serius membina sepak bola di Banyuwangi. Kondisi psikis para pemain juga terganggu dengan hal tersebut. ‘’Bagaimana bisa berpres-
tasi kalau caranya begini,’’ kata mantan pemain Persewangi era 90-an itu. Semestinya, papar dia, pengurus Persewangi sesekali hadir di lokasi latihan. Kehadiran mereka bisa memberikan motivasi kepada para pemain. ‘’Karena anak-anak itu butuh semangat,’’ paparnya. Pelatih asal Kalibaru itu bahkan blakblakan mengenai kondisi Persewangi under 15 dan 17 saat ini. Menurut dia, pengurus Persewangi terkesan membiarkan tim berjalan sendiri. ‘’Saya sebagai pelatih juga tidak jelas,’’ paparnya. Beruntung, masih kata dia, ada pihak lain yang peduli dalam kelanjutan Persewangi. Kostum tim dan segala kebutuhan sedikit terobati. ‘’Tapi, memang
belum maksimal. Kita ini menunggu respons pengurus soal keseriusan tim ini,’’ tukasnya. Syaiful Amri mendapatkan rekomendasi sebagai pelatih Persewangi U-15. Sedangkan, Persewangi U-17 diamanatkan kepada sosok Abdul Karim. ‘’Kita memang berdua dapat rekomendasi dari Persewangi untuk melatih,’’ kata Syaiful. Karena kendala pendanaan, sebut dia, maka ada rencana setiap pemain terpaksa harus iuran. Mengenai besarnya, setiap anak dijatah Rp 200 ribu. Total ada 60 pemain yang lolos dalam seleksi U-15 dan 17. ‘’Tapi, itu masih rencana, belum realisasi. Semoga saja tidak sampai terjadi,’’ harapnya. (ton/c1/als)
1. Nama Debitur: Wiwin Solehati, Rt.3/4 Dusun Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi a. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM: 1709, Luas Tanah/luas bangunan: 167m2/250m2 atas nama: Wiwin Solehati. terletak di Dusun Krajan, Desa Cluring Kec. cluring, Kab.Banyuwangi. ( Harga Limit Rp. 234.000.000,- ; Uang Jaminan Rp. 25.000.000,-) b. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM: 01695, Luas Tanah/luas bangunan: 195m2/180m2 atas nama: wiwin Solehati. terletak di Dusun krajan, desa cluring Kec. cluring, Kab.Banyuwangi. ( Harga Limit Rp. 185.000.000,- ; Uang Jaminan Rp. 25.000.000,-) c. Sebidang Tanah beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM: 1804, Luas Tanah: 701m2 atas nama: wiwinSolehati. terletak di Dusun krajan, desa cluring Kec. cluring, Kab.Banyuwangi. (Harga Limit Rp. 142.000.000,- ; Uang Jaminan Rp. 25.000.000,-) 2. Nama Debitur: Uswatun Hasanah. Dusun Sumberwadung, Kel.Kaligondo, Kec. Genteng, Banyuwangi Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM:.1729, Luas Tanah/Luas Bangunan: 227m2/192m2 atas nama: Uswatun Hasanah, terletak di Dusun Sumberwadung, Kel. Kaligondo, Kec. Genteng, Kab.Banyuwangi. ( Harga limit Rp. 350.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 105.000.000 ) 3. Nama Debitur: Nafis Bamaisarah. Jl. Durian Link.Kalipuro Asri Rt.001/001, Desa Kalipuro, Kec.Kalipuro, Bwi a. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM:.848, Luas Tanah/Luas Bangunan: 82m2/68m2 atas nama: Nafis Bamaisarah, terletak di Perumahan Permata Giri, Kel.Giri, Kec. Giri, Kab. banyuwangi. ( Harga limit Rp. 55.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 16.500.000 ) b. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM:.1759, Luas Tanah/Luas Bangunan: 82m2/68m2 atas nama: Nafis Bamaisarah, terletak di Perumahan Permata Giri, Kel.Giri, Kec. Giri, Kab. banyuwangi. ( Harga limit Rp. 55.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 16.500.000 ) 4. Nama Debitur: Hadi Mulyono Dusun Pekulon Rt.1/1 Desa Kepundungan Kecamatan Srono Kab. Banyuwangi. Sebidang Tanah dan bangunan beserta segala sesuatu yang berada diatasnya berdasarkan SHM:.203, Luas Tanah:1130m2 atas nama: Hadi mulyono terletak di desa kepundungan Kecamatan Srono Kab. Banyuwangi (Harga limit Rp. 529.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 160.000.000 ) 5. Nama Debitur: Siti Emiliyatiningsih. Perumahan Pakis Jaliyo Blok A7 Sumberejo, Banyuwangi. Sebidang Tanah dan bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM:.1070, Luas Tanah: 120m2/110m2 atas nama: Siti Emiliyatiningsih, terletak di perum pakis jalio A-7 Rt.01/003, Kel.Sumberejo, Kec.Pakis, Kab. Banyuwangi. ( Harga limit Rp. 120.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 36.000.000 ) 6. Nama Debitur: Surtini. Jl. Ikan Paus Lingkungan Kramat Rt.003/004 Kertosari, Banyuwangi. a. Sebidang Tanah berdasarkan SHM: 953, Luas Tanah : 535m2, atas nama Surtini terletak di Jl.Ikan Paus l lingk.Kramat Rt.3/3 kel.Kertosari, Kec. kertosari , Kab. banyuwangi. ( Harga limit Rp. 75.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 22.500.000 ) b. Sebidang Tanah dan bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM: 1163, Luas Tanah : 287m2/ Luas Bangunan : 168m2, atas nama Surtini terletak di Jl.Ikan Paus lingk.Kramat Rt.3/3 kel.Kertosari, Kec. kertosari , Kab. banyuwangi. ( Harga limit Rp. 224.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 67.200.000) 7. Nama Debitur: Sukarti. Jl.Ngurah Rai, Kel.Tembokrejo,Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi. a. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM: 3544, luas Tanah 84m2/ Luas Bangunan 70m2, atas nama Karti. terletak di Jl. Ngurah Rai, Kel.Tembokrejo, Kec. Muncar, Kab. banyuwangi., ( Harga limit Rp. 95.000.000 ; Uang Jaminan Rp. 28.500.000 ) b. Sebidang Tanah dan Bangunan beserta segala sesuatu yang berdiri diatasnya berdasarkan SHM: 3284, luas Tanah 163m2/ Luas Bangunan 150m2, atas nama Karti. terletak di Jl. Ngurah Rai, Kel.Tembokrejo, Kec.Muncar, Kab. banyuwangi., ( Harga limit Rp. 155.200.000 ; Uang Jaminan Rp. 46.560.000)
Lelang akan dilaksanakan pada: Hari/tanggal : Kamis/29 Oktober 2015 Pukul : 13.00 WIB Tempat : Kantor KPKNL Jember Jl. Slamet Riyadi No. 344 A Jember. Syarat-syarat peserta lelang: 1. Peserta lelang wajib menyetor uang jaminan lelang tersebut diatas ke rekening RPL 131 KPKNL Jember pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Jember Alun-alun dengan Nomor Rekening : 143-000.989.4476, paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang dengan mencantumkan nama terang peserta lelang pada slip setoran dan obyek lelang yang akan ditawar. Penyetoran uang jaminan Lelang tidak diperkenankan melalui ATM, SMS Banking, Internet Banking. 2. Jika peserta lelang ditunjuk sebagai pemenang lelang uang jaminan diperhitungkan sebagai pembayaran lelang, jika tidak ditunjuk sebagai pemenang lelang akan dikembalikan tanpa potongan. 3. Peserta Lelang yang ditunjuk sebagai Pemenang Lelang wajib melunasi kewajibannya paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang ke Rekening tersebut diatas, apabila tidak dilunasi, maka pemenang lelang dianggap wanprestasi dan uang jaminan akan disetorkan ke kas negara. 4. Peserta lelang diwajibkan membawa KTP, materai dan NPWP yang masih berlaku. 5. Bagi peminat dapat melihat obyek yang akan lelang pada alamat tersebut diatas dan semua obyek dijual dalam kondisi apa adanya dan semua cacat dan kekurangannya, peminat lelang diharapkan untuk memeriksa obyek lelang sebelum mengikuti lelang. 6. Apabila karena suatu hal terjadi pembatalan/penundaan terhadap salah satu atau beberapa barang/obyek lelang tersebut diatas , maka pihak-pihak yang berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan gugatan/ tuntutan dalam bentuk apapun terhadap Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Jember maupun kepada PT. BANK BRISYARIAH (Perseo) CABANG BANYUWANGI. 7. Syarat-syarat lain ditentukan pada saat lelang dan Penawaran dilakukan secara lisan. 8. Informasi lain-lain dapat diperoleh di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Jember Jl. Slamet Riyadi No.344 A Jember / PT. BANK BRISYARIAH (Persero) CABANG BANYUWANGI telpon 0333-420555.
Banyuwangi, 15 Oktober 2015 PT. BANK BRISYARIAH (Persero) KANTOR CABANG BANYUWANGI Ttd Aris Budianto Pemimpin Cabang
>> BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Banyuwangi
Citra Harmoni Genteng
Malang
BANYUWANGI Admin BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Mitsubishi Pajero
All New Xenia
Grand Livina / Evalia
DIJUAL Mitsubishi Pajero sprot GLX 4x4 tahun 012 htm km 60 ribu (solar) m/t PMK hrg 277,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 htm/pth PMK hrg 118,5/128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand Livina/evalia tahun 011/013 htm/pth PMK hrg 137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Suzuki Ertiga
Daihatsu Grand Max
Nissan Grand Livina
DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/06/011 htm/pth PMK hrg 139/79/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Daihatsu Grand Max tahun 013 slv/ pth PMK hrg 99,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
NISSAN Pesta DP Ringan Grand Livina DP Awal 41 juta.an menjadi 16 juta.an Hubungi Dian 085 204 927 775
Dicari karyawati bag. Admin bisa menguasai komputer, lamaran bawa lgsg ke KSU Kompas Jl. MH Thamrin Ruko Bukit Mas Regency Blok A1 BWI. Hari Senin-Kamis Pukul 10.00-15.00 WIB. (Bagian Selatan)
Djl Rmh Lok. Jantung Kota Bwi, Dkt Fasum, Fas:Musholla,GarasiLuas,R.Tamu,R.Keluarga, 3 KT, PDAM & Smr Bor (Air Jrnh), 2 KM, 1 Dpr, Gudang, SHM H: Bu Lia 08124946056
SITUBONDO
Lingk. Parse Dawuhan Dijual cepat Rumah Modern Minimalis PLN Gg. 1 Rt.II/Rw.II Ling. Parse Dawuhan LT:198, LB:138 3KT, 2KM Garasi IMB SHM Hub. 085640256802 / 081356354608
Bayar Separo Sisa Kapan2. Hny dg mmbyr 100jt. Anda bisa memiliki rumah shrg 300jt. Tanpa mmbyr sisanya. Hanya di Citra Harmoni Genteng. Hub.081 333 810 177
BANYUWANGI
Luas 335 m2
Dijual T/B SHM 120/90 M2 Perum Kalipuro Asri BWI Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Macan Putih
Dijual Tanah luas 335m2 SHM. diblkg TMP Banyuwangi Hub. 0811394175
SITUBONDO
Dijual Tanah SHM 3.120 M2 Macanputih Kabat arah ke Licin Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Bumi Ayu
Ketapang
Djl cpt rmh bumi ayu F1 Stb. LT.9x17m LB.100m2 SHM 2KT 1KM Hub:081249437798
Dijual T/B SHM 255/150 M2 ketapang Kalipuro Barat Pom Bensin Kapuran Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
BANYUWANGI
Perum Kalipuro Asri
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.
VITOP JAYA
Djl Rmh Minimalis Lok di Jntng Kota Malang, Dkt Kmps ABM,Unibraw,Widyagama,Dkt Psr Blimbing,Dkt carefour,Pertokoan&Perbankan, SHM, Bp. Agus 082141496296
Gladag Dijual T/B SHM 110/110 M2 gladag rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Dijual Tanah Rogojampi Luas 1.600 m2 Hubungi: 081938616777
Hlg STNK P 5953 ZG an Riyanto, Dsn. Krasak RT. 1/2 Kaotan, Rogojampi Hlg STNK P 6828 XM an Siswo Mujiono, Perm Permata Giri C. 06 RT. 4/6, Kel. Giri Hlg STNK P 5423 XT an Agnes Wulan Diana, Dsn. Kedungrejo RT. 1/2, Smbmulyo
Hlg STNK P 5838 YC an Suwarno, Dsn. Pertapan RT. 3/II Ds. Sragi Kec. Songgon
Gintangan
Dijual T/B SHM 359/250 M2 gintangan rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
TANAH
Daihatsu Xenia
Djl Lt +- 14.000 m2, Jl Protokol Yos Sudarso BWI. Hub. 085230531870
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Rogojampi
J Wartawan
Daihatsu Xenia MI Standar Plus 1.0 MT 2006 Hitam Metalik PT. BFI Finance 0333 - 415959
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Koranna Oreng Situbendeh
KAMIS 15 OKTOBER TAHUN 2015
HALAMAN 27
Kepala SPKT Polres Ditusuk Impian itu sangat baik, yakinlah dengan belajar dan berusaha sebaik-baiknya.”
SITUBONDO – Seorang personil Polres Situbondo menjadi korban penusukan, kemarin (14/10). Polisi malang tersebut adalah Iptu, H. Munaim. Sehari-harinya dia menjabat sebagai Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polres Situbondo.
Hingga berita ini ditulis, siapa dan apa penyebab penusukan kepada Munaim belum diketahui secara pasti. Yang pasti, saat ini dia sudah dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, untuk menjalani perawatan medis akibat luka yang dideritanya. Data yang berhasil dikumpulkan
wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, pelaku penusukan terhadap Munaim juga disebut-sebut sudah berhasil ditangkap. Namun, hingga kini pihak kepolisian belum memublikasikannya ke publik. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenar-
kan insiden yang dialami kepala SPKT tersebut. “Iya benar kejadian itu dan KSPKT sekarang di rawat di rumah sakit,” katanya melalui telepon seluler, petang kemarin (14/10). Ditanya lebih dalam soal kasus penusukan yang dialami anggota polisi tersebut, Nanang mengaku
belum bisa menjelaskan lebih jauh. “Untuk kronoliginya belum bisa kami sampaikan, sekarang masih dilakukan penyelidikan. Besok (hari ini) akan langsung disampaikan Pak Kapolres,” pungkas Nanang n Baca Kepala...Hal 28
Asri Putri Hermin Diana SMKN 2 Situbondo
PERTANIAN
HABIBUL ADNAN/JPRS
KERING: Beginilah kondisi lahan di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih yang tidak pernah teraliri air.
Puluhan Hektare Lahan Terancam Kekeringan BANYUPUTIH – Musim kemarau berkepanjangan tahun ini benar-benar mencekik para petani. Lebih-lebih, saluran sungai Sampean Baru tidak mengalir dengan baik. Apalagi, beberapa pekan ini, sungai Sampean Baru mampet. Akibatnya, puluhan hektare lahan milik petani terancam tidak produktif. Seperti yang terjadi di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih. Puluhan hektare sawah di tempat ini tidak teraliri air yang berakibatkan terjadinya kekeringan. Kusnadi, 45, salah satu warga mengatakan, biasanya, setiap sepuluh hari, sawahnya mendapatkan aliran air. ”Kalau sekarang air tidak pernah masuk ke sini n Baca Puluhan...Hal 28
HABIBUL ADNAN/JPRS
TAMBAH KEKUATAN: Sejumlah pengurus partai pengusung dan pendukung pasangan Da-Di melakukan deklarasi bersama di aula RM Restu, kemarin (14/10).
Partai Hanura Makin Mantap Dukung Da-Di
SITUBONDO: Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati, Dadang Wigiarto-Yoyok Mulyadi (Da-Di) mendapatkan kekuatan baru. Itu setelah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Situbondo memastikan dukungannya terhadap pasangan nomor urut tiga ini, kemarin (14/10).
Pernyataan dukungan tersebut ditandai dengan deklarasi bersama kemarin. Dalam deklarasi tersebut, PKB selaku partai pengusung bersama dua partai pendukung, yaitu NasDem dan Hanura menyatakan kesiapannya memenangkan pasangan Da-Di. Ketua DPC Partai Hanura Ka-
ISTIMEWA
BANGGA: Kepala SMPN 1 Suboh, M Fadli (tengah) berpose bersama kru Buletin Mahakarsa dan para guru pembina.
SMPN 1 SUBOH
Finalis LKJS Nasional 2015 NUR HARIRI/JPRS
Mabuk, Pengamen Aniaya Pengamen SITUBONDO - Satreskrim Polres Situbondo menangkap satu pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan korbannya kritis, kemarin (14/10). Pria itu adalah Saiful Rizal, 20, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kendit. Sementara korban yang dianiaya adalah Farhattus Soleh, 15, warga Kecamatan Besuki. Kasus penganiayaan sesama pengamen ini terjadi Jumat (9/10) malam lalu. Saat itu, Farhattus Soleh bersama temannya datang ke traffic ligh jalan PB Sudirman, Situbondo untuk mengamen. Di lampu merah barat Polres Situbondo tersebut sudah lebih dulu ditempati Saiful Rizal dan beberapa temannya. Karena sesama pengamen bertemu, mereka pun melanjutkan pekerjaannya mencari uang receh n Baca Mabuk...Hal 28
APA POLE
Tenggak Arak, Tiga Warga Diamankan SITUBONDO – Satuan Sabhara Polres Situbondo mengamankan tiga warga yang sedang mabuk di Desa Kotakan, Kecamatan Kota Situbondo. Tiga warga itu adalah Somat, Sumardi, dan Taupik, warga gang Prajurit, desa setempat. Pengamanan terhadap tiga warga itu berawal dari patroli anggota Shabara yang dilakukan secara rutin. Begitu polisi melintas di Jalan Raya Desa Kotakan, mereka menemukan tiga warga yang asik nongkrong. Begitu dekat, ketiganya sedang asik minum-minuman keras jenis arak. Mengetahui ada tiga warga mabuk, polisi segera mengamankannya. Somat, Sumardi, dan Taupik, langsung dibawa ke Polres Situbondo untuk dimintai keterangannya. Kepada polisi, mereka kemudian berjanji tak akan minum-minuman keras lagi n Baca Tenggak...Hal 28 http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
tersebut melalui pertimbangan yang cukup matang. Karena itulah, terangnya, keputusan tersebut dipandang sebagai keputusan yang terbaik. ”Setelah kami cermati baik dari semua program yang ada, ada kesamaan dengan partai kami,” ujarnya n Baca Partai...Hal 28
Golkar Wajib Menangkan HAFASS
KRIMINALITAS
DITANGKAP: Syaifur Rizal menjalani pemeriksaan di Polres Situbondo usai menganiaya temannya sesama pengamen, kemarin (14/10).
bupaten Situbondo, Pudjiantoro mengaku, menentukan arah dukungan kepada salah satu diantara tiga paslon adalah keputusan yang sangat sulit. ”Dan akhirnya kami sampai kepada sebuah kesimpulan untuk mendukung pasangan Da-Di,” ujarnya. Pudji mengatakan, keputusan
SUBOH - Tiga orang siswi berseragam putih biru itu segera bergegas menuju terminal 1 Bandara Juanda Sidoarjo.Wajah ceria dan suasana haru menyelimuti perasaan kepala sekolah dan guru pembina yang ikut mengantar kepergian tiga siswi tersebut menuju Kota Solo. Iya, mereka adalah pengelola Buletin “Mahakarsa” SMPN 1 Suboh yang dinyatakan lolos sebagai finalis Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP tingkat nasional tahun 2015. Kegiatan ini yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud.
Bertindak selaku pemred adalah Dela Dwi Dita Adelia. Dia ditemani Diniyah Muzayanah sebagai reporter dan Neli Fadilatul Masruroh sebagai layouter. Ketiganya berjuang dalam ajang final LKJS yang digelar mulai tanggal 5 - 9 Oktober 2015 mewakili Profinsi Jatim bersama tiga sekolah lainnya. Yaitu: SMPN 3 Pare, SMPN 3 Kota Malang dan SMPN 4 Sidoarjo. Keikutser taan SMPN 1 Suboh dalam ajang ini merupakan kali pertama. Namun sudah mampu lolos sebagai finalis n Baca Finalis...Hal 28
PANARUKAN – DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Situbondo kemarin (14/10) menggelar rapat koordinasi daerah (rakorda) dengan agenda dukungan politik pada pilkada 2015. Acara yang ditempatkan di RM Asri Panarukan sekaligus untuk kian mengukuhkan dan menyolidkan dukungan Partai Golkar terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati Ra Hamid – Ra Fadhil (HAFASS). Rakorda dihadiri sekitar 220
orang. Mereka terdiri dari unsur wantimbang partai, pengurus pleno, pimpinan ormas Hasta Karya, pimpinan kecamatan, pimpinan desa dan Laskar Janur Kuning. Hadir juga dalam kesempatan ini, fungsionaris DPD Partai Golkar Profinsi Jawa Timur, Heroe Soekoco. Selain itu, sesepuh Partai Golkar Situbondo, Mohammad Rofik dan sejumlah anggota fraksi PPP dan Fraksi Gerindra di DPRD Situbondo juga hadir. Demikian juga calon bupati
(cabup) H Abdul Hamid Wahid. Dalam sambutannya, Ketua DPD Partai Golkar Situbondo, Rachmad menegaskan, keputusan Partai Golkar Situbondo mendukung HAFASS sudah melalui beberapa tahapan. Diantaranya, rapat pleno yang dihadiri oleh 210 pengurus di wisma Wakil Bupati pada 30 Agustus 2015. “Dalam rapat ini menyepakati dukungan Partai Golkar pada pasangan HAFASS,” tandasnya n Baca Golkar...Hal 28
ISTIMEWA
DUKUNG HAFASS: Pelaksanaan Rakorda DPD Partai Golkar Situbondo di RM ASRI, kemarin (14/10)
Sosialiasi 4 Pilar Kebangsaan Sekaligus Pengkaderan PKB SITUBONDO – Anggota DPR RI PKB, Nihayatul Wafiroh pagi kemarin (14/10) melakukan sosialisasi tentang empat pilar kebangsaan (NKRI, pancasila, Bhenika Tunggal Ika, dan UUD 1945) Yang berbeda, kegiatan kali ini dibersamakan dengan pendidikan pengkaderan tingkat pertama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Usai acara, Nihayatul Wafiroh menerangkan, inti dari pengkaderan tingkat pertama adalah keinginan bahwa PKB secara organisasi harus memiliki struktur dari tingkat pusat hingga ke tingkat paling bawah. “Selain itu kita juga ingin dengan pengkaderan ini juga semakin banyaknya keterlibatan perempuan,” terangnya. Langkah ini sekaligus sebagai persiapan dari obsesi PKB yang menargetkan diri sebagai partai pemenang pemilu urutan kedua secara nasional pada 2019. “Pengkaderan ini kita gunakan sebagai salah satu strategi,” tandas Nihaya. Perempuan berjilbab itu menerangkan, pembinaan di internal partai politik hingga pengabdian kepada masyarakat harus dimulai saat ini juga jika ingin mencapai obsesi tersebut. Apalagi, ketika PKB memiliki kader hingga ke tingkat ranting, maka mereka bisa terlibat langsung dalam pembangunan desa.
ISTIMEWA
PEMAPARAN: Anggota DPR RI, Nihayatul Wafiroh, dalam acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan pendidikan pengkaderan tingkat pertama PKB di Hotel Rosali, kemarin (14/10).
“Karena desa sekarang ini memimiliki anggaran yang luar biasa. Jadi apa yang kita lakukan saat ini bukan hanya semata-mata untuk kemenangan partai, tapi juga untuk pengabdian masyarakat,” pungkas Nihayatul Wafiroh. (pri/adv) email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA
28
Jawa Pos
Kamis 15 Oktober 2015
GELAP: Kondisi jalan Wijaya Kusuma sekitar pukul 17.30 petang kemarin. Warga di lingkungan ini mengeluhkan seringnya PLN Padam pada sore hari hingga menjelang Magrib. Dalam seminggu bisa terjadi hingga tiga kali mati listik.
EDY SUPRIYONO/JPRS
Warga Keluhkan Listrik Sering Padam SITUBONDO – Warga di Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Situbondo mengeluhkan seringnya listrik padam saat sore hingga menjelang Magrib. Seperti yang terjadi sore kamarin (14/10), listrik padam sejak pukul 15.00 hingga sekitar pukul 17.30. Keadaan seperti ini seringkali terjadi. Warga mengaku tidak tahu apa penye-
babnya. “Yang pasti capek saja kalau begini terus, sebab seminggu terjadinya bukan hanya sekali. makanya sangat mengganggu kepada aktifitas,” terang Sri salah satu warga. Sehari sebelumnya (13/10) pemadaman yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kabupaten Situbondo juga membuat warga resah. Bagaimana tidak, di sejumlah
tempat di Kota Situbondo, listrik padam hingga sembilan jam. Misalnya yang terjadi di Jalan Wijaya Kusuma, Jalan Kenanga, hingga Jalan Anggrek. Sawawi, salah satu warga yang tinggal di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota mengatakan, listrik padam mulai pukul 09.00, kemarin (13/10). Dia menerang-
kan, lstrik baru nyala kembali sekitar pukul 17.00. Akibat Sawawi mengaku, aktifitasnya terganggu. Dia menilai, petugas kurang cepat menangani permasalahan tersebut. Jika ada gangguan, seharusnya petugas lebih cepat mencarikan jalan kelaur. ”Masak padam dari pagi sampai malam,” ujarnya. Andika, salah satu petugas PLN men-
Luka di Punggung Lebar 5 Cm n KEPALA... Sambungan dari Hal 27
Sementara itu, Sekretaris RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, Imam Hidayat menjelaskan bahwa Munaim masih menjalani perawatan tim medis. “Sampai sekarang korban dirawat dokter,
masih di UGD,” katanya. Imam menambahkan, Munaim masuk ke rumah sakit sekitar pukul 17.00 dan langsung ditangi tim medis. Untuk luka yang diderita anggota polisi terletak di punggung dengan lebar lima centi meter. “Untuk dalam lukanya belum diketahui,
tetapi luka tusukan tidak sampai ke paru-paru,” imbuhnya. Dengan luka tersebut, kondisi Munaim tidak sampai kritis dan korban tetap sadar. “Kondisi korban tidak kritis, hanya saja butuh pengawasan tim medis. Sekarang masih ditangani,” ujar Imam Hidayat.
Mengenai perawatan lebih lanjut, Imam menjelaskan nantinya anggota polisi itu akan menjalani rawat inap di ruang VVIP. “Sekarang belum, tidak bisa terburu-buru. Tapi kalau sudah lukanya ditangani tim dokter baru rawat inap,” pungkasnya. (rri/pri)
Akan All Out Menangkan Da-Di n PARTAI... Sambungan dari Hal 27
Dia berpendapat, dalam pandangan Hanura, Da-Di adalah pasangan terbaik diantara paslon yang ada. Program skala prioritas pasangan ini,
menyentuh sesuai dengan kebutuhan seluruh masyarakat Situbondo. L ebih jauh, Pudji mengatakan, keputusan mendukung pasangan ini sematamata karena kepentingan masyarakat Situbondo secara
keseluruhan. ”Bukan sematamata kepentingan partai apalagi golongan maupun kelompok,” paparnya. Sebagai bentuk komitmen terhadap dukungannya, Hanura akan all out memenangkan pasangan yang diusung
PKB ini. Dalam pemenangannnya nanti, Hanura akan menggerakkan semua mesin partai. ”kita akan kerahkan semua kekuatan partai. Hanura tidak ingin mengecew a k a n p a s a n ga n D a - D i ,” pungkasnya. (bib/pri)
Juara Harapan dari 39 Finalis n FINALIS... Sambungan dari Hal 27
“Prestasi ini sangat membanggakan dan patut disambut dengan penuh rasa syukur karena ini adalah anugerah dari Allah SWT kepada sekolah kami yang nota bene adalah sekolah pinggiran namun mampu meraih prestasi sama dengan sekolah yang sudah maju di Jatim” ungkap kepala SMPN
1 Suboh, M. Fadli. Prestasi yang dicapai oleh tim “Mahakarsa” tidak datang begitu saja. Tapi melalui proses panjang yang melelahkan. Siswa yang tergabung dalam tim ini digodok melalui pembinaan yang intensif sejak bulan Juli 2015. “Kami harus rela tidak menikmati liburan semester karena mengikuti serangkaian kegiatan untuk mempersiapkan terbitnya bulletin yang dikirim sebagai
persyaratan lomba” ujar Dela selaku pemred. “Meskipun ini pengalaman pertama, namun ketika di final yang pesertanya kebanyakan finalis tahun sebelumnya, kita tampil tidak mengecewakan bahkan bisa bersaing kemampuan dengan peserta dari perwakilan provinsi lainnya ” imbuh Dini salah satu anggota tim. Nama “Mahakarsa” memiliki arti Media Hasil Karya Siswa. “Nama ini diambil dengan maksud buletin ini betul-betul
murni hasil kreasi siswa. Guru pembina hanya mengarahkan dan membekali ilmu jurnalistiknya saja,” ungkap Khairul F, guru pembina ekskul jurnalistik. Walaupun tim “Mahakarsa “ belum bisa membawa pulang piala, namun sudah mampu menempatkan SMPN 1 Suboh sebagai juara harapan dari 39 Finalis. Ini sebagaimana tertera di sertifi kat dari Kemendikbud. (pri/*)
Partai Golkar Akan Membuat KIRKA n GOLKAR... Sambungan dari Hal 27
Selain itu, Rapat pleno yang dihadiri oleh 75 pengurus di kantor DPD Partai Golkar tanggal 25 September 2015 yang tetap menyepakati dukungan Partai Golkar pada pasangan HAFASS. Demikian juga Rapat pleno yang dihadiri oleh 65 pengurus di Kantor DPD Partai Golkar tanggal 07 Oktober 2015. “Termasuk juga Rakorda di RM Asri pada hari ini (14/10),” imbuhnya. Sebab itulah, Rachmad mewajibkan kepada pengurus Golkar di semua tingkatan untuk mendukungan dan memenangkan pasangan nomor 2 (HAFASS)
pada pilkada 09 Desember 2015. Rachmad juga mewajibkan seluruh pengurus Golkar di semua tingkatan untuk berkoordinasi dengan partai pengusung (PPP dan Gerindra) dan relawanrelawan HAFASS. “Tetap solid dan kondusif dalam konsolidasi. Partai akan menghormati keputusan hukum yang inkrah tentang dualisme kepngurusan Partai Golkar,” kata mantan wakil bupati tersebut. Sementara itu, Fungsionaris DPD Provinsi Jatim, Heroe Soekoco dalam sambutannya, meminta agar semua pihak menghormati dan mendukung langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh DPD Partai Gol-
kar Situbondo. “Saya mengajak kepada seluruh pengurus dan simpatisan Partai Golkar untuk memenangkan pasangan nomor dua HAFASS,” terangnya. Calon Bupati, H Abdul Hamid Wahid yang juga diberi waktu berbicara menyampaian ucapan terima kasih kepada Partai Golkar atas dukungannya kepada HAFASS. Dia memberikan apresiasi yang baik atas semangat memenangkan HAFASS. “Saya berharap Partai Golkar dapat menjalin komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan PPP dan Gerindra dan relawan pemenangan HAFASS,” pintanya. Hamid menyatakan, dukungan
dari Partai Golkar tidak hanya untuk pemenangan HAFASS. Apalagi jika HAFASS ditakdir oleh Allah menang dalam pilkada. “Golkar juga diharap bersama-sama memperbaiki perubahan Situbondo yang lebih baik,” ajaknya. Acara diakhiri dengan doa oleh Mohammad Rofiq. Setelah acara pembukaan selesai, dilanjutkan dengan acara rapat koordinasi dengan pemaparan kondisi politik masing-masing kecamatan oleh 17 pimpinan kecamatan. Dari pemaparan 17 pimpinan kecamatan, DPD Partai Golkar akan membuat KIRKA perolehan suara 3 pasangan calon per 14 oktober 2015. (pri)
gaku tidak tahu penyebab pemadaman tersebut. Akan tetapi dia membenarkan kalau adanya pemadaman di sejumlah tempat. ”Mulai Jalan Wijaya Kusuma, Kenanga hingga Aggrek,” ujarnya Dia mengatakan tidak tahu karena kemarin dirinya tidak piket. Petugas PLN bagaia gangguan itu mengatakan, ada pemutusan jaringan.
”Kalau lagi piket saya pasti tahu atau dapat konfirmasi. Tapi sekarang ini saya tidak dapat konfirmasi,” terangnya lagi. Sementara itu, beberapa petugas PLN yang dihubungi Jawa Pos Radar Situbondo tidak bisa dihubungi. Padahal nada sambung telepon seluler milik petugas tersebut terus berbunyi. (bib/pri)
Besi Jembatan Banyak Dijarah Maling n PULUHAN... Sambungan dari Hal 27
Kemarin saja tidak sampai pada pintu kroos di Sumberejo, air sudah mati dari atas,” ujarnya. Dia berharap, keadaan seperti itu tidak terjadi lagi. Sebab, hal tersebut sangat merugikan para petani. ”Sekarang lahan yang sudah ditanami terancam mati,” tambahnya. Seharusnya, kata Kusnadi, hal ini lebih diperhatikan. Terutama
oleh pihak terkait. Misalnya pemerintah desa maupun HIPPA yang ada di Desa Sumberanyar. ”Apalagi, petugas maupun mantri pengairan kurang perhatian. Buktinya, banyak fasilitas rusak. Seperti sebagian besi jembatan yang sudah banyak dijarah maling,” terangnya. Kusnadi mengaku, keluhan warga sebenarnya sering disampaikan melalui perwakilan petani. Misalnya disampaikan pada saat rapat badan perwakilan
desa (BPD) di desa. ”Namun sampai saat ini belum ada tindakan apupun dari pemerintah desa,” kata Kusnadi. Kini, fasilitas saluran air yang masuk ke Desa Sumberanyar kondisinya memprihatinkan. Misalnya, dengan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Pemandangan ini terlihat di sepanjang bantaran sungai. ”Serta besi pembatas jembatan banyak dijarah maling,” terangnya. (bib/pri)
Pelaku Ditangkap Saat di Rumahnya n MABUK... Sambungan dari Hal 27
Setelah uang berkumpul cukup banyak, uang yang mereka dapat diduga dibelikan minuman keras. Lantaran sama-sama mabuk, dua kelompok pengamen tersebut berselisih hingga terjadi pertengkaran mulut. Saiful Rizal dan beberapa temannya berisinial DK, FD dan AF konon
langsung mengeroyok Farhattus Soleh hingga babak belur. Melihat korban sudah tak punya tenaga kawanan pelaku langsung kabur. Sementara Farhattus Soleh ditolong teman-temannya dan dilarikan ke rumah sakit. Kasus ini langsung ditangani kepolisian Polres Situbondo. Polisi yang menangani kasus ini langsung bergerak memburu pelaku. Saiful Rizal berhasil ditangkap di rumahnya.
Sedangkan teman-teman pelaku melarikan diri. Polisi pun membawa Saiful Rizal ke polres untuk diperiksa. Kanit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Situbondo, Ipda Sadali membenarkan penangkapan satu pelaku pengeroyokan tersebut. “Pelaku ini ditangkap di rumahnya. Untuk pelaku lain masih kita buru karena kabur dari rumahnya,” katanya. (rri/pri)
Jika Onar, Pemabuk Bisa Dipidana n TENGGAK... Sambungan dari Hal 27
Oleh polisi, tiga warga itu selanjutnya diberi pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya. Sebelum dipulangkan ke rumahnya masing-masing, ketiganya diminta untuk membuat surat pernyataan. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo
mengatakan, patroli terhadap warga yang minum-minuman keras sengaja dilakukan. Tujuannya, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi perbuatan onar atau gaduh yang bisa mengganggu masyarakat. “Patroli terus dilakukan secara rutin. Setiap kali ada pemuda atau warga yang mabuk akan diamankan. Ini sudah kejadian yang kesekian kalinya ada warga
mabuk, saya harap ke depan tidak ada lagi,” katanya. Nanang menjelaskan, pemuda mabuk yang membuat gaduh atau mengganggu ketertiban umum bisa dipidanakan. Hal itu berdasar pasal 492 KUHP. “Kalau sampai membuat onar di masyarakat, maka pemabuk bisa dipidana. Jadi kami himbau sebaiknya tinggalkan minuman keras,” paparnya. (rri/pri)
NUR HARIRI/JPRS
KEPERGOK:Tiga warga mabuk diamankan polisi untuk mengantisipasi perbuatan gaduh di Desa Kotakan.
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
BERAS IR 64
Kamis 15 Oktober 2015
GULA PASIR
MIGOR CURAH
0
DAGING SAPI
0
DAGING AYAM BROILER
0
TELUR AYAM RAS
0
29
B A N Y U W A N G I
KACANG KEDELAI IMPOR
0
KACANG KEDELAI LOKAL
0
CABAI RAWIT
0
CABAI BIASA
0
BAWANG MERAH
0
0
BAWANG PUTIH 0
100
10.000
11.250
9.900
110.000
25.600
17.900
8.900
8.100
10.000
5.800
15.400
19.200
Pengelola Hotel Akan Hadapi Musim Paceklik
RENDRA KURNIA/RABA
KURANG PASOKAN: Seorang pramuniaga sedang menata gula di supermarket Hardys kemarin (14/10). Harga gula pasir eceran mengalami peningkatan hingga tembus di atas Rp 10 ribu per kilogram.
Harga Gula Naik, Cabai Terjun BANYUWANGI - Harga beberapa kebutuhan pokok pekan ini mulai merangkak naik. Salah satu sembako yang merangkak naik adalah gula pasir. Harga gula pasir curah sebelumnya berkisar Rp 11 ribu per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 12 ribu. Salah satu pedagang kebutuhan pokok, Misnaya, 37, mengatakan kenaikan itu terjadi karena kurangnya pasokan dari produsen, sehingga membuat barang di pasar menurun. Lantaran stok menurun dan permintaan tetap, maka harga gula
pasir mengalami kenaikan. “Katanya dari gudang sedikit, jadi pasokan ke pasar berkurang,” katanya. Selain gula, telur juga mengalami kenaikan sekitar Rp 1.000 per kilogram. Saat ini harga telur dijual Rp 18 hingga Rp 19 ribu per kilogram. Harga telur terus mengalami fluktuasi sejak bulan Agustus lalu. Bawang merah juga mengalami kenaikan Rp 2.000 per kilogram. Semula harga bawang merah Rp 14 ribu dan sekarang naik menjadi Rp 16 ribu. Sementara itu harga cabai rawit yang
diprediksi tetap mahal hingga Februari tahun depan malah anjlok. Sejak September, harga cabai rawit maupun cabai merah besar terus bergerak turun. Cabai merah besar sebelumnya Rp 14 ribu kini menjadi Rp 7 ribu. Sedangkan harga cabai rawit dari Rp 18 ribu kini jadi Rp 10 ribu per kilogram. “Tidak tahu bertahan sampai kapan harga cabai murah. Sebab harga cabai ini berubah dengan cepat. Apalagi sekarang masih musim kemarau,” ujar pedagang lain, Nashir. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI - Bulan November-Desember tahun ini kunjungan wisatawan ke Banyuwangi diprediksi sepi atau low season. Turunnya kunjungan wisata itu akan berdampak pada penurunan okupansi hotel hingga 50 persen dibanding 10 bulan sebelumnya. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Asmai Hadi, mengungkapkan peak season hotel di Banyuwangi terjadi antara April hingga Oktober. Menjelang akhir tahun wisatawan, terutama wisatawan asing, memilih menyelesaikan kegiatan mereka di negara sendiri. “Biasanya pada akhir tahun wisatawan asing memilih berwisata di negara masingmasing,” ujar Asmadi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi dihubungi melalui seluler kemarin (14/10). Tahun-tahun sebelumnya penurunan okupansi dirasakan sejak Oktober. Oleh karena itu, ia meminta hotel menambah kegiatan yang bisa menggaet minat wisatawan agar stay lebih lama pada low season. “Low season tahun ini tidak bisa dipastikan. Kami berharap kegiatan festival akan mendongkrak hunian pada November-Desember mendatang,” katanya. Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Yanuar Bramuda, mengatakan jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, low season di Banyuwangi terjadi antara November hingga Februari. Untuk menarik minat wisatawan, pemerintah mengagendakan sejumlah festival pada akhir tahun. “Even festival tetap menjadi senjata kita untuk menarik minat wisatawan,” katanya.
RENDRA KURNIA/RABA
SEPI: Seorang pengunjung sedang melintas di kolam renang salah satu hotel di Banyuwangi. Pengusaha hotel berharap okupansi pada low season terdongkrak kegiatan Banyuwangi Festival.
Yang terbaru adalah memanfaatkan waktu akhir pekan untuk mempromosikan Banyuwangi keluar daerah. Salah satunya dengan membentuk paket wisata edukasi yang diwujudkan melalui kerja sama antara pelaku travel Banyuwangi dengan daerah lain. “Baru-baru saja usaha travel bermitra dengan daerah lainnya untuk membentuk paket wisata edukasi,” ucapnya. Paket wisata edukasi tersebut menyasar wisatawan segmen pelajar. “Banyuwangi memiliki potensi wisata yang bernilai edukasi seperti perkebunan kopi, karet, pabrik dan satwa langka di Alas Purwo,” katanya.
Berdasar pengamatan Disbudpar, wisatawanyangsinggahkeBanyuwangi didominasibackpacker.Meskidemikian tampaknyakunjunganwisatawannonbackpackermengalamitrenpeningkatan. Hal itu terbukti hotel kelas utama di BanyuwanginyarisselalupenuhApril hingga Oktober ini. Bram mengatakan, tahun ini pihaknya akan mengukur hasil strategi pemasaran pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan. “Tahun ini uji coba. Kita akan lihat dari okupansi hotel dan tingkat kunjungan di sejumlah destinasi wisata,” tandasnya. (cin/c1/afi)
Bupati Anas Ingin Festival Hadrah Masuk Agenda B-Fest
FOTO-FOTO: HUMAS PEMKAB-DIAN EFFENDI/JP-RABA
Bupati Anas, juga menyinggung pentingnya melestarikan kesenian hadrah.
KEGIATAN Festival Hadrah Al-Banjari se-Jawa Timur dan Bali yang digelar SMA Negeri 1 Glagah, Banyuwangi, mendapat apresiasi dari Pemkab Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas berharap kegiatan festival hadrah masuk dalam agenda Banyuwangi Festival (B-Fest). Bupati Anas minta kegiatan festival hadrah dapat di organized dengan baik dan terus berlangsung (rutin) digelar. Karena musik hadrah selawat selain memberikan hiburan, tetapi juga menyejukkan hati. Ke depan, Anas ingin kesenian musik hadrah juga menjadi ekstrakurikuler di sekolah. “ Ini menjadi tugas Pak Sulih (Sulihtiyono, Kepala Dinas Pendidikan) agar mengorganisasi sekolah – sekolah memiliki kesenian hadrah minimal dua grup, misalnya Hadrah Al-Banjari dan Simtudduror, “ tambahnya. Setelah di tiap-tiap sekolah memiliki grup hadrah, bukan tidak mungkin akan
dilombakan atau dimasukkan dalam agenda Banyuwangi Festival. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas juga menyinggung tentang konsep pengembangan pariwisata Banyuwangi. Menurutnya, Culture Tourism memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. “ Tidak harus mendirikan diskotek, club malam, atau tempat hiburan sejenis. Lihat Malaysia mampu menarik minat sekitar 25 juta turis asing untuk datang,” jelasnya. Anas yakin musik hadrah bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan jika kesenian ini terus dilestarikan. “ Lihat di Bali, kenapa wisatawan senang tinggal di sana ?, karena setiap hari mereka melihat masyarakat sembahyang di Pura,” jelasnya. Dengan melestarikan kesenian Islam seperti hadrah sebagai salah satu kultur masyarakat, pariwisata di Banyuwangi diharapkan akan semakin maju seperti Malaysia. (*)
TARGET: Ke depan SMAN 1 Glagah ingin menjadi sekolah Adiwiyata.
SMAN 1 Glagah Gelar Festival Hadrah Se-Jawa Timur dan Bali
Diikuti 50 Peserta, 27 Berasal Luar Banyuwangi
U
ntuk kedua kalinya SMA Negeri 1 Glagah, Banyuwangi, menggelar kegiatan Festival Hadrah Al-Banjari se-Jawa Timur dan Bali kemarin (14/10). Dibanding tahun sebelumnya, pelaksanaan festival Hadrah yang bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1437 itu terlihat lebih meriah karena diikuti lebih banyak peserta dari luar Banyuwangi. Ketua Panitia, Sholahuddin Averroes mengatakan, ada sekitar 50 grup hadrah al-banjari yang turut ambil bagian dalam festival dengan total hadiah Rp. 22 Juta ini. Sebanyak 27 grup berasal dari luar Banyuwangi, dan 23 sisanya diikuti peserta lokal. Kepala SMA Negeri 1 Glagah, Drs Sudiwinoto, MSi, menjelaskan, ide menggelar festival hadrah awalnya diusulkan oleh para siswa yang tergabung dalam takmir Masjid Al- Hurriyah dan pengurus OSIS. “Saya dan para guru langsung mendukung ide tersebut, karena sangat baik untuk melestarikan kesenian Islam, “ ujarnya. Sudiwinoto mengungkapkan, alasan lain yang mendasari dilaksanakannya festival ini, yakni karena degradasi moral generasi muda, sikap dan perilaku yang jauh dari karakter Islam. Karena itu, kegiatan http://www.radarbanyuwangi.co.id
ini juga bertujuan untuk memeriahkan tahun baru Hijriah melalui mengembangkan seni musik Islam. “Sejak tahun 2013 kami memiliki kegiatan ekskul hadrah. Saat ini kami memiliki dua grup yang semua anggotanya adalah anak didik kami, “ tambah Sudiwinoto. Sementara itu, Guru Agama Islam SMA Negeri 1 Glagah, Muhammad Haris Setiawan menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan Festival hadrah al-banjari akan rutin digelar setiap bulan Muharram. “Apalagi bupati ingin lomba hadrah masuk dalam agenda Banyuwangi Festival. Kami semakin bersemangat untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan ini,“ tuturnya. Untuk diketahui, lima grup berasal dari Kabupaten Sidoarjo, Malang lima grup, Pasuruan empat grup, Jember empat grup, Nganjuk dua grup, Gresik dua grup, Jombang dua grup, Situbondo dua grup, Probolinggo satu grup), dan Banyuwangi 23 grup. Di sisi lain, SMA Negeri 1 Glagah juga melakukan kegiatan sekolah Adiwiyata dengan tema Melati Berseri (Melangkah Pasti Menuju Sekolah Bersih, Elok, Rindang, Sehat, dan Indah). (*)
TUAN RUMAH: Penampilan grup hadrah SMA Negeri 1 Glagah, Al-Hurriyah Junior.
UNDANGAN: Dalam pembukaan Festival Hadrah Al-Banjari juga dihadiri Kadispendik Sulihtiyono dan Ketua MUI Banyuwangi, Mohammad Yamin.
SELFIE: Siswa SMAN 1
eng Bupati Anas.
Glagah berebut foto bar
AKRAB: Bupati Abdullah Azwar Anas menyempatkan diri berbincang bincang dengan peserta.
BERBAGI: Dalam setiap kegiatan, Bupati Anas selalu menyantuni anak yatim piatu. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
halaman 32
Kamis 15 Oktober
Tahun 2015
SHULHAN HADI/JPRG
MASAL: Warga berebut hasil bumi di Tumpeng Suro yang diletakkan di depan masjid Baiturrahman, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, sore kemarin (14/10).
Gerebek Suro Tolak Bala Blorong TEGALSARI - Warga Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, menggelar rangkaian acara gerebek Suro sore kemarin (14/10). Warga membuat tumpeng berisi hasil bumi dan jajan pasar sebagai bentuk kemakmuran serta hasil alam kawasan tersebut. Prosesi acara tersebut dilakukan dengan mengarak tumpeng raksasa mengelilingi jalan kampung. Selain tumpeng, kirab tersebut juga disertakan replika ular yang populer disebut blorong. Panitia acara, Mohammad Sholeh alias Panjul mengatakan, acara tersebut dilakukan untuk
memperingati 1 Muharam. Seluruh warga kampung bahumembahu menyiapkan bubur suro sampai mengarak tumpeng raksasa. “Semua warga lelaki ikut kirab, yang ibu-ibu mempersiapkan konsumsi,” terang lelaki berusia 29 tahun itu. Kegiatan tersebut merupakan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa, sekaligus sebagai bentuk doa dan kekompakan warga kampung untuk mencegah semua bentuk marabahaya dan petaka. Tidak terkecuali bahaya secara sosial maupun serangan penyakit pertanian n Baca Gerebek...Hal 33
Larung Alat Kosmetik
SHULHAN HADI/JPRG
LEPAS BALON: Puluhan balon warna-warni dilepaskan di tengah laut dari kapal pembawa sesaji.
Muhammadiyah
Terlalu Murah, Cabai tak Dipanen
Lempar Sesaji ke Tengah Laut
CLURING - Gara-gara harga jual terlalu murah, petani di Dusun Krajan, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, enggan memanen cabai yang siap panen. Belasan hektare tanaman cabai merah tersebut sengaja dibiarkan mengering. Kondisi itu hampir merata terjadi di desa tersebut. “Harganya hanya Rp 3.000 per kilogram,” ujar Totok Suhariyanto, 48, seorang petani cabai merah di Desa Tampo. Pada musim panen enam bulan lalu harga cabai besar masih berada pada kisaran Rp 10 ribu per Kg. Harga itu dirasa
ROGOJAMPI - Masyarakat nelayan Pantai Ria Bomo, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, melaksanakan tradisi petik laut kemarin (14/10). Sejak pagi hari ratusan masyarakat Desa Bomo tumpah ruah di pantai untuk mengikuti tradisi tahunan tersebut. Perahu kecil yang dipersiapkan sudah dihias dan diisi sesaji. Perahu sesaji itu berisi hasil bumi, seperti kelapa, pisang, dan kepala kambing. Pelarungan gitik sesaji itu dilepas Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dengan ditandai pemotongan pita. Dalam kesempatan itu, Wabup Yusuf juga menyampaikan terima kasih
MURAH: Tanaman cabai merah siap panen dibiarkan mengering di Dusun Krajan, Desa Tampo, Cluring, Banyuwangi, kemarin (14/10).
WAHYU NUGROHO/JPRG
KOMPAK: Forpimka Genteng pengurus Muham madiyah melepas balon pada pawai ta’aruf di Kecamatan Genteng Selasa lalu (13/10).
Pawai dan Lepas Balon GENTENG - Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Genteng menggelar pawai Ta’aruf dalam rangka Milad Ke-106 Muhammadiyah dan menyambut 1 Muharram 1437 Hijriah Selasa lalu (13/10). Ribuan peserta dari berbagai perguruan Muhammadiyah di Kecamatan Genteng sudah berbaur menjadi satu memadati RTH Maron sejak pagi. Ketua Majelis Dikdasmen PC Muhammadiyah Genteng, H. Moh. Yasin mengatakan, pawai ta’aruf ini bertujuan untuk mempererat ikatan silaturahmi pelajar di bawah naungan perguruan Muhammadiyah. Selain itu, kegiatan ini juga lebih meningkatkan ta’aruf pimpinan, sesepuh, majelis Dikdasmen Muhammadiyah, kepala sekolah, guru, karyawan, serta para pelajar. ”Usai mengikuti apel pembukaan, seluruh peserta akan mengikuti jalan sehat mengitari kota Genteng,” ujar Yasin. Ketua Panitia Pawai Ta’aruf, Hafet Rusydi menambahkan, kegiatan ini dihadiri Forpimka Genteng, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh Pengurus Cabang Muhammadiyah Genteng, “Rencananya kegiatan ini akan kita agendakan menjadi kegiatan rutin tahunan,“ ujar Hafet. (*/bay)
SEMENTARA itu, di Pantai Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran, juga digelar upacara petik laut pada 1 Muharam kalender Hijriah kemarin (14/10). Warga pesisir Lampon menenggelamkan bunten berisi kepala sapi, pancing emas, dan alat kecantikan. Para pemuka agama setempat juga melakukan doa bersama secara bergantian. Seluruh masyarakat dan forpimka plus (camat, koramil, polsek, dan puslatpur marinir) juga turut hadir dalam acara tersebut. H. Sujono, tokoh masyarakat nelayan setempat, mengatakan petik laut kali ini tidak hanya melarung kepala sapi dan pancing emas. Mereka juga menaruh perlengkapan kosmetik. Alat kecantikan itu dimaksudkan sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal masyarakat dalam menjaga laut. “Di sini kan yang menjaga perempuan, jadi kita juga larung peranti kecantikan itu,” terangnya. (sli/c1/bay)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
KE LAUT: Perahu sesaji dibawa dari Pantai Ria Bomo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (14/10).
kepada masyarakat yang selama ini bersama-sama membangun daerah. “Semoga dengan ritual ini hasil tangkapan nelayan bisa terus melimpah,” ujar Wabup Yusuf. Ketua Pelaksana Petik Laut, Sutikno, mengatakan ritual tersebut merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan sebagai adat tradisi masyarakat pesisir. “Ini wujud rasa syukur kami para nelayan yang setahun terakhir diberikan keselamatan dan kemudahan rezeki selama bekerja di laut,” kata lelaki berumur 53 tahun itu. Sutikno menjelaskan, sebelum dilaksanakan petik laut, pada malam pergantian tahun baru Islam ne-
layan melaksanakan zikir dan doa bersama di pantai dengan dipimpin ulama setempat. Harapannya, agar setahun ke depan nelayan Pantai Ria Bomo diberi keselamatan dan ikan tangkapan yang melimpah. “Jumlah nelayan kami 80 orang terdiri atas 30 nelayan bagan dan 50 nelayan jukung,” jelasnya. Guna kelancaran aktivitas nelayan dan masyarakat, Sutikno berharap akses jalan menuju Pantai Ria Bomo bisa segera diperbaiki. Karena jalan tersebut satu-satunya akses menuju Pantai Ria Bomo. “ Kalau musim kemarau jalan berdebu, dan jika turun hujan jalan licin dan becek,” imbuhnya. (ddy/c1/bay)
sudah cukup bagus. Namun, pada musim panen kali ini, harganya jauh dari perkiraan petani. Kalau dipanen, petani justru merugi karena hasilnya tak cukup untuk bayar ongkos buruh petik. “Ongkos petik cabai per orang Rp 60 ribu per hari,” katanya. Dengan sepuluh orang buruh petik, petani hanya berhasil mengumpulkan 200 Kg cabai merah. Jika harga cabai hanya Rp 3.000 per Kg, maka hasil panen cabai hanya berkisar Rp 600 ribu. ‘’Tentu saja, hasil penjualan cabai itu habis hanya untuk bayar ongkos buruh petik n Baca Terlalu...Hal 33
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Menengok Aktivitas Warga Patoman di Musim Kemarau
Sumur Kering, Cuci Baju di Saluran Irigasi Dampak musim kemarau cukup dirasakan warga sekitar Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Mereka kesulitan air bersih hingga terpaksa mencuci baju di saluran irigasi di tepi jalan. Seperti apa aktivitasnya? DEDY JUMHARDIYANTO, Rogojampi SINAR matahari siang itu cukup menyengat. Sejumlah ibu terlihat berjajar di sepanjang saluran irigasi persawahan di tepi jalan menuju pantai di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Setiap kelompok terdiri atas dua hingga tiga orang. Aktivitas yang mereka lakukan adalah mencuci baju.
Meski di bawah sengatan sinar matahari, ibu-ibu itu tampak riang. Sesekali mereka berbincang dan bersenda gurau dengan sesama. Seperti yang dilakukan Halimah, 45, dan Endang, 20, warga Dusun Patoman Barat, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi. Kedua ibu rumah tangga itu terpaksa datang ke saluran irigasi untuk mencari air bersih yang mengalir tak jauh dari Bandara Blimbingsari. Mereka sengaja datang dari jauh hanya untuk mencuci baju kotor. Untuk menghindari sengatan matahari langsung ke kepalanya, kedua perempuan itu melindungi kepalanya dengan caping (topi petani). Keringat tampak mengucur deras dari dahi kedua perempuan itu. Mereka tetap semangat menyikat dan mengucek baju kotor satu per satu. Setelah itu, mereka mulai membilas hingga bersih n Baca Sumur...Hal 33
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
TERPAKSA: Halimah dan Endang mencuci baju di saluran irigasi depan Bandara Blimbingsari kemarin (14/10).
R A D A R gen t eng
Blambangan Raya Awali Tahun Baru dengan Jalan Sehat
Jawa Pos
33
Kamis 15 Oktober 2015
ROGOJAMPI - Beragam cara dilakukan untuk memperingati tahun baru Islam 1437 Hijriah. Seperti yang dilakukan MTs Negeri Rogojampi pagi kemarin (14/10). Ratusan siswa dan guru melaksanakan jalan sehat dengan menempuh rute sepanjang 3 Kilometer. Kepala MTs Negeri Rogojampi, Salman, mengatakan peringatan 1 Muharram harus dimaknai secara tepat dengan mengubah diri menjadi manusia yang baru. Itu sama halnya yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Tahun baru Muharram juga harus mampu merefleksikan perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik. Dia menambahkan, peringatan tahun baru Hijriah kali ini difokuskan pada kegiatan
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
HIJRIAH: Kepala MTsN Rogojampi, Salman, didampingi Ketua Komite (atas) menyerahkan sepeda hadiah jalan sehat kepada siswa yang beruntung kemarin (14/10).
sosial. Siswa diharapkan lebih peduli kepada orang lain yang
tidak mampu di lingkungan asekitarnya. Karena itu, kegiatan
tersebut juga diisi dengan acara pemberian santunan kepada anak yatim. ”Melalui jalan sehat ini, kita ingin memberikan suri teladan kepada siswa dan siswi terkait makna dari tahun baru Islam,” ujar Salman. Setelah melepas peserta jalan sehat, Kepala MTsN Rogojampi, Salman, dan dewan guru ikut membaur berjalan bersama siswa. Selama di jalan raya, para siswa berjalan rapi dengan mengenakan kaus seragam sekolah. Begitu finis di MTs Negeri Rogojampi, seluruh peserta menunggu pembagian door prize yang disiapkan sekolah didukung beberapa mitra. Ada doorprize berupa kerudung, tempat minum, kaus, peralatan rumah tangga, kipas angin, hingga sepeda. (ddy/*/c1/bay)
Siapkan 60 Kg Bubur Suro n Gerebek...
Sambungan dari Hal 32
“Blorong itu kalau di tempat lain bisa disamakan dengan bala atau konkretnya tuyul. Jadi tumpengnya kita jaga dari blo
rong,” jelasnya. Begitu selesai diarak keliling kampung, tumpeng raksasa ditaruh di depan halaman Masjid Baiturrahman dan dilanjutkan dengan berdoa. Usai pembacaan doa, warga berebut hasil
bumi berupa palawija dan jajan pasar di tumpeng raksasa itu. Seluruh warga juga berkesempatan menikmati bubur suro. “Semua memang harus dapat jatah bubur suro. Ini sudah kita siapkan,” ucapnya.
Miftahul Hadi, panitia kegiatan itu mengatakan, pihaknya menyiapkan 60 kilogram bubur beserta bumbu. “Kami sejak pagi gotong royong bikin bubur, semua ditangani anak laki-laki, biar cepat,” terangnya. (sli/c1/bay)
Ingin Hasil Panen Masuk Pabrik n Terlalu...
Sambungan dari Hal 32
Petani tidak dapat hasil apaapa,” keluh Totok. Padahal, kata Totok, biaya operasional lahan seluas satu hektare membutuhkan dana besar. Ongkos tanam hingga biaya perawatan menghabiskan dana sekitar Rp 25 juta. Kalaupun dipanen seluruhnya, lahan seluas itu meng-
hasilkan satu ton cabai merah. “Kalau dipanen tetap tidak nutut. Daripada rugi ongkos petik, lebih baik dibiarkan,” jelasnya. Sementara itu, Rahmat, 52, salah seorang pengepul cabai merah asal Rogojampi mengatakan, anjloknya harga cabai merah itu terjadi sejak dua pekan lalu. Kondisi itu dipengaruhi musim panen cabai yang bersamaan di Kediri (Jatim),
Jawa Barat, dan Jawa Tengah. “Kami tidak berani ambil dari petani langsung, karena harganya hancur,” ujarnya. Anjloknya harga cabai merah saat ini justru menjadi berkah bagi pabrik yang membutuhkan cabai. Pabrik yang butuh cabai, antara lain pabrik cabai, sarden, dan berbagai pabrik bumbu. “Kalau pabrik beli cabai harganya masih murah, tapi setelah
diproduksi harga jualnya tetap mahal,” jelas Rahmat. Murahnya harga cabai di tingkat petani tersebut, kata Rahmat, seharusnya disikapi pemerintah dengan memfasilitasi petani agar hail panen terbeli langsung oleh pabrik. “Kalau dijual langsung ke pabrik, mungkin petani masih bisa tertolong dan tidak sampai rugi besar,” tandasnya. (ddy/c1/bay)
Jarak Saluran ke Rumah Dua Kilometer n Sumur...
Sambungan dari Hal 32
Aktivitas itu sudah dilakukan ibu-ibu di sekitar Desa Blimbingsari, Desa Patoman, dan Desa Watukebo, sejak sebulan lalu. Mereka terpaksa mencuci di saluran air lantaran air sungai yang mengalir dekat rumah mereka kini sudah kering. “Air sungai sudah kering. Sumur hanya untuk kebutuhan minum dan memasak,” ujar Halimah sembari memandikan putranya. Sejak musim kemarau melanda, banyak sumur warga yang kering dan sumber air tak lagi mengalir. Bahkan, kedalaman air di sumur juga bertambah dari yang semula 12 meter kini menjadi 15 meter. Jika mempunyai biaya, warga memanggil juru penggali guna menggali sumur agar air kembali mengucur dengan bersih. Warga yang tidak mampu, untuk kebutuhan memasak sehari-hari mereka harus rela meminta air bersih di sumur tetangga. “Kalau di kampung tidak perlu beli, hanya butuh tenaga untuk ngangsu (menimba air),” katanya Halimah. Hal yang sama juga dirasakan Endang, warga Dusun Patoman Barat, Desa Watukebo. Ibu muda ini mengaku terpaksa mencuci baju di saluran irigasi karena kesulitan mendapat air bersih yang mengalir. “Jika mencuci di sumur, capainya bisa tiga kali lipat. Karena harus menimba air sumur berkali-kali untuk membilas cucian,” jelasnya. Masih mengalirnya irigasi persawahan di saluran ini sangat membantu warga sekitar. Mengingat saat kemarau, debit air sudah mulai berkurang, dan semakin sulit mencari kebutuhan air bersih. Terkadang, warga juga harus bolak-balik membawa peralatan rumah tangga seperti piring, sendok, dan sejenisnya untuk dicuci. “Lumayan kalau jalan kaki ke sini (saluran irigasi), jaraknya dua kilometer. Beruntung masih ada sepeda motor,” tutur Endang. Warga sebetulnya berharap
ada sumur bor yang dibangun oleh pemerintah sehingga bisa berguna saat musim kemarau. Sumur bor tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan air bersih memasak dan juga mencuci pakaian. “Kalau ada sumur bor, mungkin kami warga tidak kesulitan lagi, walau harus bolak-balik
bawa jeriken,” ujarnya. Sementara itu, saluran irigasi yang digunakan warga untuk mencuci tersebut merupakan drainase dengan kedalaman 80 centimeter dengan lebar sekitar 60 centimeter. Air yang mengaliri saluran irigasi yang memanjang di area persawahan itu
dialiri dari dam yang berada di wilayah Dusun Tegalwero, Desa Blimbingsari. Warga berharap air yang mengalir di saluran itu tidak kering. “Kalau saluran air irigasi ini tidak mengalir, kami tidak tahu harus ke mana lagi cari air bersih untuk mencuci,” pungkasnya. (c1/bay)
MENUJU LAUT: Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa melepas tukik di Pantai Hotel Ketapang Indah, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, pagi kemarin (14/10). GERDA SUKARNO/RaBa
Lepas Penyu di Pantai Ketapang Indah KALIPURO - Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Bandung dan sekitarnya berkunjung ke Bumi Blambangan sejak Selasa lalu (13/10). Mereka mengunjungi dan menikmati kopi di Desa Adat Kemiren , Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Selain itu, 37 dokter itu juga mendapatkan pengalaman baru melepasliarkan tukik (anak penyu) di Pantai Hotel Ketapang Indah pagi kemarin (14/10).
Tukik yang dilepasliarkan itu merupakan hasil penangkaran Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF). Ketua PDSKJI dr Irwanto Ichlas Sp mengatakan, kunjungan ke Banyuwangi kali ini sangat berkesan. Cukup satu kota sudah bisa menikmati
beberapa tempat, sekaligus wisata adat hingga wisata kulinernya. “Bahkan tidak disangka, kami bisa melihat langsung dan turut melepasliarkan tukik,” ujar Irwanto. Sementara itu, Pendiri BSTF Wijanto Haditanojo menuturkan, pelepasliaran tukik di pantai Ketapang Indah tersebut hal yang pertama kali dilakukan. Pemilihan lokasi itu lebih didasarkan pada telur yang berhasil diselamatkan itu berasal sekitar tempat tersebut. (*/bay)
Bersih Desa Ditutup Makan Bareng Bupati Anas MUNCAR - Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri acara puncak bersih Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Selasa malam lalu (13/10). Bersih desa kali ini bertajuk Festival Tembokrejo untuk menyambut 1 Muharram atau bulan 1 Suro. Acara puncak festival ini ditandai selamatan tumpeng dan pergelaran wayang kulit. Meski acara baritan pergelaran wayang kulit dikemas sederhana, namun kegiatan ini bisa menjadi pemersatu semua kalangan serta Forpimka Muncar. Semuanya komponen bisa guyub mengikuti acara baritan. “Tujuan acara ini, kami menginginkan apa yang dirasakan masyarakat Tembokrejo juga dirasakan Bupati. Kami tidak mau membeda-bedakan penyajian makanan, kami mau makan muluk bareng Bupati,” ucap Kades Tembokrejo, Sumarto. Bupati Anas mengatakan, 1 Muharam ini merupakan
THOMY SILA/JPRG
BERBAUR : Bupati Abdullah Azwar Anas bersama Forpimka Muncar dan masyarakat menikmati nasi tumpeng di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Selasa malam lalu (13/10).
malam yang sangat baik. ‘’Mudah-mudahan selama tujuh hari dalam rangkaian acara ini penuh keberkahan. Saya juga mengucapkan terima kasih selaku pemerintah daerah, serta pertemuan-pertemuan ini menjadi pertemuan yang baik untuk semua masyarakat dan juga Banyuwangi,’’
tuturnya. Camat Muncar, Yusdi Irawan mengaku sangat bersyukur acara tersebut bisa membuat masyarakat rukun dalam membangun Desa Tembokrejo. Dia berharap, pawai budaya ini akan berdampak positif pembangunan dan kesejahteraan pada masyarakat. (adv/bay)
DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI
34
' ( ) * " + ,-) #
. .
! " # $ % &
Kamis 15 Oktober 2015
Jawa Pos
' (* " + 3 #
& ' ( ! ) * " # +, $,
.4 0
' (* " + -/ +
! " # $ %
01 2
KRIMINALITAS
JUMAI/ RADAR JEMBER/JPNN
DIGELANDANG: Dua pencuri sepeda motor CBR milik Fauzan akhirnya ditangkap polisi
Curi Motor, Penjaga WC Disel JEMBER – Tim Resmob Kota I di bawah Komando Aiptu Aries Purwadi, berhasil meringkus dua orang yang diduga pelaku curanmor. Keduanya adalah Candra, 33, dan Munir, 36, warga Dusun Krajan, Desa Sumberwaru, Kecamatan Sukowono. Keduanya ditangkap dinihari pada lokasi berbeda. Selain mengamankan dua pelaku, satu unit sepeda motor Honda CBR disita petugas sebagai barang bukti. Usai menjalani pemeriksaan, keduanya ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Jember. Berdasarkan, informasi Jawa Pos Radar Jember, korban yang menjadi sasaran aksi pencurian pelaku adalah Fauzan, warga Desa Sukoreno, Kecamatan Kalisat. Saat itu Kamis (24/9) sekitar pukul 02.30, korban mengetahui motor kesayangannya raib. Usai kejadian, korban langsung melapor ke polisi. Setelah polisi melakukana penyelidikan, petugas mendapatkan petunjuk bahwa pelaku pencurian ini adalah tersangka Candra Mulyono. Akhirnya petugas meringkus Candra saat sedang menjaga kamar kecil (WC, Red) di Pasar Tanjung. Kemudian, petugas melakukan pengembangan hingga akhirnya Munir yang merupakan kakak ipar Candra juga ditangkap. Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, melalui Kasatreskrim AKP Agus Supriyanto membenarkan penangkapan itu. “Saat ditangkap, keduanya saling lempar dan mengaku tidak bersalah. Yang jelas, penangkapan terhadap keduanya disertai barang bukti, yaitu sepeda motor milik korban,� ujar Agus. (jum/c1/sh)
KPU ’Serang’ Balik Panwas Pertanyakan Kapasitas Panwaslih Minta Dokumen Kontrak Pihak Ketiga
Proyek Mulai Tersendat Buntut Tambang Pasir Ilegal Distop JEMBER - Sekitar 70 persen lebih pengusaha tambang galian C di Jember, tak memiliki izin tambang. Mereka tak mengurus izin karena proses pengurusan legalitas tambang dinilai berbelit. Apalagi, mengurus izin tambang saat ini harus ke pemerintahan provinsi. Pernyataan itu disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Tambang Galian C Jember Abdul Haris Avianto. “Kami bukan tak mau mengurus izin tambang. Namun karena izin yang berbelit membuat kami tak memperpanjang izin,� jelasnya. Seharusnya kata Alvin, kebijakan izin tambang galian C cukup diproses di pemerintahan kabupaten atau kota. Apalagi, persoalan tambang di
daerah lebih mudah dikontrol pemerintah kabupaten. “Selain mempermudah proses perizinannya, pemkab saya nilai lebih mengenal kondisi rill di lapangan,� jelasnya. Pun disampaikan Taufiq, salah seorang pengusaha tambang galian C asal Panti. Kondisi memanasnya isu tambang yang mencuat dari Lumajang, memaksa pengusaha tambang yang tak berizin harus diarap. Padahal, meski tak mengantongi izin, kondisi tambang yang digali tak merusak lingkungan. “Akhirnya, tambang tak beroperasi karena khawatir dirazia petugas,� jelasnya. Yulianto, pemborong bangunan merasa waswas karena sulit mencari material bangunan asal Jember dan Lumajang. Bahkan diakui, harga material bangunan di Jember naik hingga 40 persen. “Karena banyak tambang tutup, harga-
nya kemudian naik,� akunya. Saat ini dia harus membeli pasir, batu, dan material lainnya dari Bondowoso dan Probolinggo. Meski demikian, selain harga lebih mahal, kualitasnya jauh di bawah material asal Lumajang dan Jember. “Kualitasnya tak sebagus pasir
dan batu sini (Jember, Red), apalagi jika dibandingkan dengan pasir Lumajang,� ungkapnya. Meski demikian, dia tetap harus memilih cara tersebut, karena khawatir kontrak kerja molor. “Kalau sampai molor tak sesuai surat perintah kerja
* !+ !,*- . * / *0+ *-
(SPK), bisa saja kami kena saksi,� ujarnya. Jika sanksi dia terima, denda uang senilai 1 persen dari total kontrak, harus dia bayar setiap harinya kepada negara. “Apalagi sekarang sudah mendekati akhir tahun untuk tutup buku proyek,� keluhnya. (rul/c1/sh)
" #
! $ % " & # $%& $%&' ' $ !,* . ( ( # ( ( # ( !,. ! ( ) " ) # ! !
&# ' ( ) (* +,, - #
! " #" $ %
, , #"
JEMBER – Polemik sengketa informasi yang dilayangkan Nur Elya Anggraini (anggota Panwaslih) ke Komisi Informasi (KI) Jatim terus menggelinding. Kali ini giliran KPU Jember mempertanyakan kapasitas Panwaslih Jember yang minta dokumen kontrak antara KPU dengan pihak ketiga. KPU menuding, jika panwaslih tidak memiliki kapasitas untuk menilai pekerjaan dari pihak ketiga karena karena sudah jadi tugas dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) KPU Jember. �Kami menghormati pengaduan sengketa informasi oleh Komisioner Panwaslih Jember. Itu hak warga negara,� jelas Ahmad Hanafi, Komisioner KPU Jember Divisi Sosialisasi dan Hubungan Antar Lembaga. Dia mengaku, sebenarnya masalah ini sudah dibahas secara kelembagaan. Namun jika tidak puas memang ada mekanisme lain, misalnya pengaduan sengketa informasi ini. Tetapi, menurut Hanafi, pihaknya masih memiliki ganjalan pertanyaan terkait sengketa itu. “Kami tidak pernah menerima permintaan dokumen kontrak itu secara pribadi dari Nur Elya Anggraini,� tuturnya. Namun, jika secara kelembagaan panwaslih memang pernah. Oleh karena itu, Hanafi mengatakan akan lebih bisa diterima jika permintaan itu dilakukan oleh panwaslih secara kelembagaan. Karena memang sejak awal yang bersurat kepada KPU adalah panwaslih secara kelembagaan. “Karena itu kami bingung, kok yang berkeberatan secara pribadi,� ucapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Panwaslih Jember yang mengadukan ’tandemnya’ itu ke Komisi Informasi (KI) Jawa Timur. Panwaslih melaporkan, agar KPU Jember untuk dijadikan
sengketa informasi. Ketua KI Jatim Ketty Tri Setyorini kemarin menuturkan, pihaknya mendapatkan surat dari Nur Elya Anggraini sebagai anggota Panwaslih Jember untuk mendaftarkan sengketa informasi, 6 Oktober 2015 lalu. (ram/c1/hdi)
RADAR JEMBER/JPNN
MULAI TAK BEROPERASI: Pengusaha tambang pasir (galian C) lebih banyak tak mengurus perizinan karena prosesnya yang berbelit.
! " ! # ! $ %
* !+ !,*- . * / *0+ *-
.
.
.
.
.
.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 15 Oktober 2015
BERITA UTAMA
35
Penerimaan PAD 2016 Ditarget Rp 307 M ■ TARGET...
Sambungan dari Hal 25
Kepala Dispenda Banyuwangi, Soedirman, mengatakan kondisi riil di lapangan masih banyak potensi pajak daerah dan retribusi daerah yang belum dioptimalkan. Bukan itu saja, kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak juga masih cenderung rendah. Dikatakan, langkah-langkah dalam rangka optimalisasi PAD akan dilakukan tahun depan, termasuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM), kesiapan sarana dan prasarana, serta upaya peningkatan kesadaran wajib pajak. “Selama ini Dispenda cenderung tumpul di hadapan wajib pajak karena tidak mempunyai penyidik PNS. Tahun 2016 kita akan melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) juru sita dan
diklat penyidik PNS sehingga kita punya taring,” cetusnya. Selain itu, Soedirman mengaku jajaran Dispenda akan lebih jeli menggali potensi objek-objek PAD di Bumi Blambangan. Menurut dia, sumber-sumber yang berpotensi mendongkrak PAD, antara lain pajak hotel dan restoran, serta pajak reklame dan pajak tempat hiburan. “Wajib pajak tertentu, misalnya restoran dan hotel-hotel besar, akan dipasangi peranti yang dapat secara otomatis menghitung pajak yang harus dibayar berdasar jumlah transaksi,” kata mantan Sekretaris DPRD Banyuwangi tersebut. Tidak hanya itu, upaya optimalisasi PAD juga akan dilakukan melalui penguatan koordinasi antar SKPD terkait, misalnya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan
Penanaman Modal (BPPT-PM), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Soedirman mengakui, selama ini koordinasi antar SKPD terkait PAD tersebut masih lemah. Dia mencontohkan, BPPT yang mengeluarkan izin untuk wajib pajak tidak meneruskan dokumen tersebut kepada Dispenda. Sehingga, Dispenda tidak tahu. “Ke depan, peningkatan koordinasi perlu dilakukan,” bebernya. Sekadar diketahui, pada APBD 2016 yang sudah disahkan DPRD Banyuwangi Jumat lalu (9/10), penerimaan PAD ditarget mencapai Rp 307,162 miliar. Angka naik 18,92 persen dibanding target PAD di tahun 2015 yang “hanya” Rp 249,036 miliar. Di sisi lain, realisasi PAD hingga
akhir September 2015 sudah mencapai Rp 247,3 miliar. Angka iyu setara dengan 99,31 persen dibandingkan target PAD sebesar 249,036 miliar di tahun 2015 tersebut. Padahal, tutup buku tahun anggaran 2015 baru akan berlangsung 14 Desember mendatang. Soedirman mengaku optimistis realisasi PAD tahun ini akan melampaui target. Dikatakan, realisasi PAD Banyuwangi dari tahun ke tahun selalu melampaui target, terutama tahun 2014. Kala itu realisasi PAD meroket 125,86 persen. Dari target sebesar Rp 225,108 miliar, total PAD yang masuk ke kas daerah mencapai Rp 283,326 miliar. “Karena itu, di tahun 2015 ini realisasi PAD harus lebih tinggi daripada target yang ditetapkan,” kata dia. Soedirman merinci, PAD sebesar Rp 247,3 miliar yang telah diterima
Perlu Penataan yang Lebih Baik ■ WISATA...
Sambungan dari Hal 25
Mengacu master plan tersebut, Grand Marina Boom bakal dilengkapi sejumlah fasilitas bertaraf internasional, mulai hotel bintang tiga, eco resort, camp ground, area berkuda, taman bermain, dan lain-lain. Menariknya, pembangunan tersebut bakal diselaraskan dengan kearifan lokal yang selama ini tumbuh di kawasan Pantai Boom. Para nelayan tradisional, tempat pelelangan ikan (TPI), pedagang kaki lima, hingga pasar tumpah yang setiap akhir pekan beroperasi di kawasan Pantai Boom, bakal dipertahankan. Bukan itu saja, resort yang akan didirikan di kompleks Gran Marina Boom
mengusung konsep rumah tradisional Bumi Blambangan, yakni rumah Oseng. Ahmad Dhuhara mengatakan, kekuatan utama Pantai Boom adalah kearifan lokalnya. Oleh karena itu, kearifan lokal tersebut tidak boleh tersingkir. “Warga kota dan nelayan adalah kekuatan yang harus ditampilkan, menjadi ciri khas kawasan ini,” ujarnya. Djuhara memaparkan, pembangunan Grand Marina Boom tidak boleh meninggalkan kearifan lokal. Marina tersebut tidak boleh menjadi bukan Banyuwangi, tapi menjadi Banyuwangi baru dengan memakai elemen-elemen asli kearifan lokal setempat. “Ambisi kami kawasan ini menjadi wajah kota Banyuwangi dari sisi laut,” kata dia. Menurut Djuhara, nelayan tradi-
sional dan warga Banyuwangi yang berwisata ke kawasan Pantai Boom harus tetap ada. Hanya saja perlu dilakukan penataan agar kawasan tersebut menjadi lebih baik. “Kami berkepentingan, kualitas kehidupan nelayan menjadi lebih baik, dan itu untuk kebaikan para nelayan itu sendiri,” tuturnya. Untuk menjamin keberlangsungan aktivitas nelayan di kawasan Pantai Boom akan dilakukan penataan tempat pelelangan ikan (TPI). TPI tersebut sekaligus akan menjadi tempat persinggungan antara orang-orang asing dengan para nelayan, termasuk aktivitas jual-beli. Masih kata Djuhara, selain melakukan penataan ulang kawasan Pantai Boom, Grand Marina tersebut akan dilengkapi objek-objek
baru, seperti eco park, taman berkuda, taman hiburan rakyat, dan tempat PKL. “Bagaimana pun juga ini harus menjadi fasilitas rekreasi warga kota. Masyarakat Banyuwangi harus menjadi tuan rumah di Pantai Boom,” pungkasnya. Sekadar diketahui, pembangunan marina itu akan dilakukan secara bertahap. Tahun ini pembangunan akan dimulai dengan pengerjaan pendalaman kolam untuk marina. Selain itu, juga akan dilakukan penataan lahan untuk kawasan wisata dan pembuatan dinding penahan tanah. Proses pembangunan akan dilanjutkan tahun 2016, yakni membangun marina dan resor di Pulau Wangi. Pulau Wangi adalah pulau kecil yang berada di tengah kawasan Pantai Boom. (sgt/c1/aif)
Kadispendik Berangkatkan Peserta Pawai ■ PAWAI...
Sambungan dari Hal 25
Kegiatan itu digawangi Kelompok Kerja Guru Agama Islam (KKGAI) Kecamatan Banyuwangi. Hadir di kursi undangan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono; Kepala Disperindagtam, Hari Cahyono; kepala Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Kecamatan Banyuwangi; dan seluruh kepala sekolah dasar (SD) se- Kecamatan Banyuwangi. Dalam pawai taaruf kemarin juga ditampilkan parade drum band dari beberapa sekolah. Ada juga kesenian hadrah dan kuntulan hingga barisan siswa yang menggambarkan siar agama, seperti membawa tulisan Asmaul Husna. Kadispendik Sulihtiyono mengatakan pawai taaruf seperti ini perlu digiatkan karena tidak sekadar memberikan hiburan kepada masyarakat Banyuwangi. Lebih penting dari itu, lanjut Sulih, nilai-nilai siar agama bisa diserap oleh siswa dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Pawai taaruf yang dilepas langsung Sulihtiyono itu melewati rute Jalan Ahmad Yani ke utara hingga Simpang Lima kemudian berbelok ke Jalan dr. Soetomo dan berakhir di Jalan Wahidin Sudirohusodo depan Wisma Blambangan.
GERDA SUKARNO/RABA
START: Kadispendik Sulihtiyono memberangkatkan barisan pawai taaruf di depan kantor Disperindagtam pagi kemarin.
Selain pawai taaruf, peringatan satu Muharram kemarin juga diwarnai tradisi jamasan (memandikan pusaka) di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Ada bermacam benda pusaka yang di-jamas sejak pagi kemarin, mulai keris, tombak, hingga pedang. Pusaka-pusaka itu di-jamasi satu-persatu oleh Ketua Paguyuban Pelestari Tosan Aji (Panji), KRT. H. Ilham Trihadinagaro. Ilham menuturkan, jamasan benda pusaka itu merupakan kegiatan budaya yang rutin dilakukan setiap awal bulan Suro. Dalam jamasan kali ini sejumlah orang yang ahli di bidangnya diundang . Kegiatan jamasan benda pusaka tersebut
merupakan bagian dari kegiatan kebudayaan. Jamasan tersebut dilakukan secara terbuka untuk umum. Jadi, masyarakat yang memiliki pusaka dan ingin men-jamas pusakanya bisa datang langsung ke pelinggihan Disbudpar. ”Kita buka jamasan mulai tanggal 15-18 Oktober di sini. Selanjutnya, kami lakukan jamasan di berbagai kecamatan lain di Banyuwangi,” tuturnya. Jamasan pusaka ini sebenarnya bisa dilakukan kapan pun. Namun, warga yang memiliki pusaka percaya bahwa bulan Suro merupakan bulan yang baik untuk melakukan jamasan. ”Bulan Suro ini dianggap sebagai bulan baik bagi masyarakat Jawa
dan Oseng untuk membuang energi negatif dan mulai mengisinya dengan energi yang positif,” tambah Ilham. Jamasan pusaka ini sudah dimulai sejak kemarin di pelinggihan Disbudpar Banyuwangi. Rencananya, jamasan di Disbudpar ini dilaksanakan sampai tanggal 18 Oktober. Selanjutnya, jamasan dilaksanakan di beberapa kecamatan lain di Banyuwangi, seperti Kecamatan Rogojampi, Songgon, Singojuruh, Bangorejo, dan Muncar. ”Tahun ini memang kita lakukan di kecamatankecamatan. Ini juga untuk mempermudah para pemilik pusaka yang rumahnya jauh dari kota,” terangnya. Selain jamasan pusaka, kemarin juga dilaksanakan pameran beberapa pusaka jenis keris. Tidak ketinggalan, batu akik yang saat ini sedang ngetren juga dipamerkan di pelinggihan Disbudpar Banyuwangi kemarin. Sekadar tahu, ternyata Banyuwangi juga memiliki ciri khas pusaka. Jenis pusaka yang dimiliki Banyuwangi adalah keris Blambangan. Keris Blambangan juga memiliki nilai artistik yang cukup tinggi dari segi bentuk dan ukuran.”Keris Blambangan ini banyak dicari kolektor pusaka di Indonesia. Bentuk keris Blambangan berbeda dengan keris Jawa lainnya,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
pemerintah daerah tersebut berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Khusus pajak dan retribusi daerah terjadi hal bertolak belakang. Pajak daerah sudah melampaui target, sedangkan realisasi retribusi daerah masih di bawah target. Sementara itu, berdasar laporan realisasi anggaran berdasar transaksi kas daerah yang dilansir Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), jumlah realisasi PAD hingga 8 Oktober mencapai Rp 180,761 miliar atau sebesar 72,58
persen dibanding target yang ditetapkan. Realisasi pajak daerah berdasar transaksi kas daerah mencapai Rp 89,792 miliar atau setara 116,50 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 77,072 miliar. Retribusi daerah terealisasi sebesar Rp 23,240 miliar atau 96,95 persen dibanding target sebesar Rp 23,971 miliar. Selain itu, realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mencapai Rp 14,321 miliar (92,61 persen) dari target sebesar Rp 15,463 miliar. Realisasi lain-lain PAD yang sah baru mencapai 40,30 persen.
Lain-lain PAD yang sah di tahun 2015 ditarget sebesar Rp 132,529 miliar hingga 8 Oktober baru terealisasi sebesar Rp 53,406 miliar. Menurut Soedirman, laporan realisasi anggaran berdasar transaksi kas daerah merupakan laporan realisasi transaksi kas daerah asal seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Banyuwangi. “Realisasi PAD yang kami maksud sebesar Rp 247,3 miliar atau 99,31 persen dari target itu sudah direkam dalam sistem informasi keuangan pemerintah daerah (simpada),” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Sopir Ngantuk, Travel Nyaris Tabrak Rumah KALIPURO - Diduga sopir mengantuk, sebuah travel warna biru bernomor polisi DK 9156 AF hampir menabrak rumah di Jalan Raya Situbondo, Desa Ketapang, Kalipuro. Beruntung, travel sarat penumpang itu berhenti setelah menabrak satu pohon kismis di depan rumah milik warga tersebut. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin travel tersebut disopiri Yono warga Jawa Tengah. Travel warna biru muda tersebut mengangkut sedikitnya16 penumpang dari arah Surabaya dengan tujuan Denpasar, Bali. Pasca kejadian, seluruh penumpang selamat dan akhirnya diangkut kendaraan lain menuju Bali. Kondisi travel mengalami kerusakan. As roda belakang travel patah akibat benturan sangat kuat. Sementara itu, rumah Veno hanya mengalami kerusakan di bagian atap. Kecelakaan itu terjadi pukul 04.00. Veno, 35, pemilik
rumah yang hampir ditabrak travel mengatakan, kendaraan roda empat itu bergerak dari arah utara dengan kecepatan tinggi. Diduga akibat sopir mengantuk, saat berada di depan Rumah Makan Grafika travel itu oleng ke kanan dan akhirnya menabrak pohon kismis di depan rumah Veno. ”Untung ada kismis. Kalau tidak, rumah saya bisa hancur ditabrak. Tapi itu asbes rumah saya hancur kena serempet. Selokan depan rumah juga jebol,” kata Veno. Dia menambahkan, saat kejadian dirinya sedang berada di dalam rumah. Suara benturan travel menabrak pohon kismis di rumahnya itu terdengar sangat keras dari dalam rumah. Debu beterbangan sesaat setelah travel itu menabrak sebuah pohon kismis di depan rumah Veno. ”Suaranya keras sekali. Informasi dari pengendara lain yang berhenti tadi travel itu memang tiba-tiba oleng. Sopirnya juga mengaku mengantuk,” tambah Veno. (tfs/c1/aif)
Minta Warga tak Segan Lapor Panwaslih ■ SERUKAN... Sambungan dari Hal 36
“Selain spanduk, kami juga menyiapkan logistik sosialisasi pilbup, yakni berupa baliho berukuran besar sebanyak enam lembar. Baliho tersebut akan dipasang di tempat-tempat strategis,” ujarnya. Khusus untuk spanduk, kata Atim, masing-masing kecamatan mendapat alokasi dua lembar. Selain dipasang di tingkat kecamatan, spanduk serupa juga akan dipasang di seluruh desa dan kelurahan. “Setiap desa dan kelurahan mendapat alokasi sebanyak dua lembar spanduk,” kata dia. Masih menurut Atim, selain imbauan menjaga netralitas PNS, TNI/Polri, pejabat BUMN/BUMD, dan kepala desa/kepala kelurahan,
spanduk yang disebar ke seluruh wilayah Banyuwangi itu memuat sejumlah materi lain. Termasuk seruan agar masyarakat yang menemukan indikasi pelanggaran pemilu tidak segan melapor kepada Panwaslih Setelah menerima spanduk sosialisasi pilbup tersebut, imbuh Atim, masing-masing Panwascam diminta segera meneruskan kepada Panitia Pengawas Lapangan (PPL). “Kami menginstruksikan logistik sosialisasi tersebut secepatnya dipasang,” pungkasnya. Sebelumnya, seruan agar kalangan PNS tidak cawe-cawe urusan politik praktis disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono. Sekkab Slamet mengaku pihaknya sudah membuat surat edaran agar seluruh PNS di ling-
kungan Pemkab Banyuwangi bersikap netral. Selain itu, seruan PNS tidak cawe-cawe urusan politik praktis juga selalu disampaikan pada rapat-rapat yang digelar pemkab. Menurut Slamet, jika ada PNS yang terbukti terlibat dukungmendukung salah paslon tertentu, sanksi akan diberikan di tingkat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tempat PNS tersebut bertugas dan dilaporkan ke Inspektorat Kabupaten. “Sanksinya tergantung jenis pelanggaran yang dilakukan. Pelanggaran yang dilakukan PNS harus di-BAP (berita acara pemeriksaan). Saya tidak bisa menyimpulkan hukuman apa yang diberikan kepada PNS yang melakukan pelanggaran tersebut,” cetusnya beberapa hari lalu. (sgt/c1/afi)
APK Rusak Akan Dilakukan Perbaikan ■ SPANDUK... Sambungan dari Hal 36
“Sesuai kesepakatan tim kampanye paslon, KPU, dan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih), pemasangan dilakukan secara bertahap tanpa harus menunggu proses pencetakan tuntas secara keseluruhan,” terangnya. Dikonfirmasi mengenai kemungkinan APK rusak sebelum masa kampanye Pilbup Banyuwangi berakhir, Edi mengaku pihaknya akan melakukan perbaikan setelah pemasangan APK di 24 kecamatan se-Banyuwangi rampung. “Jika ditemukan ada APK yang rusak, bisa dilaporkan
ke KPU, akan dilakukan perbaikan,” cetusnya. Sekadar diketahui, sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, KPU berkewajiban memfasilitasi pengadaan APK dan bahan kampanye. APK yang wajib difasilitasi KPU, antara lain baliho sebanyak lima unit untuk masing-masing paslon sewilayah kabupaten. Empat baliho masing-masing paslon sudah dipasang di lokasilokasi strategis sejak 14 September lalu. Selain empat baliho yang dipasang, satu baliho untuk setiap paslon sudah diserahkan kepada masing-masing tim kampanye. Sementara itu, selain berkewajiban memfasilitasi pengadaan baliho, KPU juga diamanatkan
memfasilitasi pengadaan APK berupa umbul-umbul sebanyak 20 lembar per paslon per kecamatan. Lembaga penyelenggara pemilu tersebut juga berkewajiban memfasilitasi pengadaan dan spanduk sebanyak dua lembar per paslon per desa atau kelurahan. Bukan hanya APK, Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015 juga mengamanatkan KPU memfasilitasi bahan kampanye. Bahan kampanye yang difasilitasi KPU meliputi selebaran (flier), brosur (leaflet), pamflet, dan poster. Jumlah bahan kampanye yang disediakan paling banyak sejumlah kepala keluarga (KK) di Banyuwangi, sekitar 618.835 KK. (sgt/c1/afi)
Acara Dimulai Tepat Pukul 08.00 ■ PESERTA...
Sambungan dari Hal 25
Peserta dari daerah Banyuwangi Selatan, kata Bayu, disarankan berangkat lebih awal dari tempat tinggal masing-masing. Sebab, tidak menutup kemungkinan arus lalu lintas bakal mengalami peningkatan luar
biasa pada akhir pekan mendatang. ‘’Ada beberapa kegiatan besar di pusat kota Banyuwangi Sabtu mendatang. Bukan mustahil bakal ada penutupan ruas jalan. Karena itu, peserta seminar dari wilayah Banyuwangi Selatan sebaiknya berangkat lebih awal untuk mengantisipasi crowded di jalan,’’ jelasnya.
Sementara itu, seminar kali ini akan membahas permasalahan dan solusi penyakit ginjal. Tema ini cukup up to date karena gangguan ginjal kian meningkat di Bumi Blambangan akhir-akhir ini. Terlebih, Jawa Pos Radar Banyuwangi menghadirkan narasumber DR. Roger Tan Choon Hian MBBS yang meru-
pakan salah satu pakar ginjal terbaik di Asia. Dokter dari Gleneagles Medical Center Singapura itu akan menyampaikan materi dalam bahasa Inggris. “Karena waktu yang disediakan terbatas, kita harap peserta datang tepat waktu. Kalau terlambat, yang rugi adalah peserta sendiri,” pungkas Bayu. (fre/c1/bay)
Istriyono Kalap karena Kalah Main Judi ■ BANYAK...
Sambungan dari Hal 25
Sejak awal banyak warga yang curiga, janganjangan kematiannya disebabkan suaminya sendiri, Istriyono. Kecurigaan warga memang cukup beralasan. Perangai Sugiatik dan Istriyono diamini warga setempat memang sangat jauh bertolak belakang. Sang suami dikenal sebagai figur kepala keluarga yang wangkot (keras kepala), kasar, dan suka marah-marah. Bahkan, di luar rumah, pria itu juga santer dikabarkan terkait dengan penyakit masyarakat, seperti minuman keras dan judi. Sepak terjang Istriyono dalam lingkungan keluarga terekam dalam memori warga. Tindakan kasarnya kepada sang istri sering menjadi akhir pertengkaran keduanya. “Terakhir kali pas Lebaran kemarin, Sugiatik dipukul dan ditendang, bahkan sampai kepalanya dibenturkan ke tembok,” ungkap Suswati. Mendapat perlakuan kasar sang suami, Sugiatik masih berusaha sabar. Untuk mengatasi tekanan
itu, tidak jarang dia menyampaikan keluh kesah kepada para tetangga. Dia mengeluh tidak kuat lagi menghadapi ulah suaminya. Para tetangga sempat menyarankan korban meninggalkan suaminya. Namun, Sugiatik rupanya memiliki pikiran berbeda. Dia berusaha sabar karena masih terdorong rasa sayang terhadap Istriyono. Pekerjaan Istriyono sebagai kuli batu dan bangunan memang dirasakan kurang bisa memenuhi kebutuhan ekonomi pasangan suami istri yang sudah menikah lebih kurang 20 tahun tersebut. Istriyono ternyata kurang rajin memberikan nafkah keluarga. Gaji yang diperolehnya memang sering diberikan kepada istrinya, tapi tidak lama kemudian uang itu diminta kembali. Tindakan itu yang mendorong Sugiatik berusaha mandiri secara ekonomi. Utang sana-sini pun dilakoni demi bisa menjalankan usaha. Usaha yang dipilihnya adalah menjual kebutuhan sehari-hari, seperti sayur dan lain-lain. Sugiatik juga membuka warung rujak soto di depan rumahnya. Warung
tersebut menjadi sarana dirinya mengisi kas keuangan keluarga. Akibat sering utang, setiap hari Sugiatik sering didatangi penagih utang. Hampir setiap hari bank titil nongol di warungnya untuk mengambil angsuran. Tetapi, hal itu rupanya dimaknai lain oleh Istriyono. Mengetahui istrinya banyak utang, Istriyono tega menghabisi istrinya sendiri. Tetapi, alasan itu tidak dipercayai warga. Alasan itu dianggap hanya alibi Istriyono. Sebab, sebelum malam kejadian, warga mengetahui pelaku butuh uang. Istriyono baru saja kalah bermain judi. Mendapati istrinya sakit kepala karena migrain dan tidak bisa memberikan uang yang diminta, akhirnya dia kalap hingga tega menghabisi nyawa istrinya sendiri. Untuk memutarbalikkan kejadian sebenarnya, dia menyusun skenario gantung diri. Tetapi, petugas bisa membongkar kekejian yang dilakukan Istriyono itu. Tragisnya lagi, insiden maut itu disaksikan anaknya yang baru berusia tujuh tahun. Bocah malang itu kini sementara diasuh keluarga Sugiatik. (c1/aif)
IRWAN/JP-RABA
FOTO BARENG: Dari kiri Setyanto, Eko, Reni (Hardys), Eka Fatmawati, dan Irwan (Fatma Production).
Ribuan Siswa TK Warnai Paras Gempal BANYUWANGI-Sekitar 2500 siswa Taman Kanak-Kanak (TK) se Kabupaten Banyuwangi mengikuti lomba mewarnai batik di Hardys Mall, hari ini (15/10). Mulai pagi sejak pukul 08.00, anak-anak itu akan tumpah ruah di halaman parkir. Mereka akan mewarnai kertas bergambar batik Banyuwangi dengan motif Paras Gempal. Lomba mewarnai batik Paras Gempal itu diselenggarakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi bersama Hardys Mall. Ada banyak sponsor yang terlibat dalam even akbar tersebut. Salah satunya adalah Fatma Production. Kepala Disperindagtam Ir. Hary Cahyo Purnomo, MSi mengatakan, lomba mewarnai batik Paras Gempal tersebut masih satu rangkaian dari Festival Batik Banyuwangi. Sebelumnya, Festival Batik Banyuwangi digelar di Taman Blambangan pada 9-10 Oktober 2015. Selain lomba fashion busana batik dengan motif Paras Gempal, kata Hary, ada juga lomba membatik kain bermotif Paras Gempal. “Nah kali ini untuk meramaikan
rangkaian kegiatan Festival Batik Banyuwangi, sekitar 2500 siswa TK akan mewarnai gambar motif batik Paras Gempal di halaman Hardys,” tuturnya. Setyanto Budhi Nugroho, SH, Direktur Hardys Funzone menambahkan, gambar batik motif Paras Gempal yang akan diwarnai siswa TK sudah dimodifikasi. Gambar motifnya dibuat lebih besar, sehingga memudahkan anak-anak saat mewarnai. “Peserta yang mendaftar membludak. Jumlahnya tembus 2000 anak,” ungkapnya. Selama acara berlangsung, anak-anak akan dihibur berbagai hiburan. Panitia telah menyiapkan panggung khusus. Salah satu penampilan hiburan dari Fatma Production. Eka Fatmawati, SPd, pengelola Fatma Production mengakui, selama lomba berlangsung juga akan diputar lagu“Anak TokCer”. Produksi album TokCer pada tahun 2014 itu diproduseri Fatma Production bekerjasama dengan Lapas Banyuwangi. “Tujuan diputarnya album TokCer ini untuk menanamkan kepada anak agar mencintai lagu yang mengandung unsur pendidikan. Bukan lagu-lagu dewasa seperti sekarang,” kata Eka. (*)
36
Jawa Pos Kamis 15 Oktober 2015
Parpol
Harlah Demokrat, AIL Dibuka Gratis BANYUWANGI—Kedatangan Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi (BPOKK) DPP Partai Demokrat (PD) Jenderal (Purn) TNI Pramono Edhi Wibowo di puncak Harlah PD ke-14 pada Minggu (18/10) di AIL Rogojampi akan menjadi amunisi para pengurus dan kader untuk membangkitkan PD Banyuwangi. Mantan KSAD TNI itu akan memberikan materi tentang peningkatan SDM dalam berpartai. Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi Michael Edi Hariyanto mengatakan, untuk meningkatkan hasil kerja partai diperlukan sinergi atas kelebihan atau keunggulan kualitas dari setiap individu yang akhirnya menghasilkan suatu usaha optimal. Proses kerja sama yang terjalin antar individu dapat digunakan sebagai tempat untuk saling mengisi dan belajar satu sama lain, sehingga diperoleh suatu kemampuan merata di Dok/RaBa dalam suatu unit kerja. Michael Edi Hariyanto Menurut Michael, kinerja suatu partai bukan ditentukan oleh siapa yang paling mampu tetapi ditentukan siapa yang paling atau kurang mampu. Sebagai contoh, kesebelasan yang baik adalah suatu tim yang anggotanya mempunyai kemampuan rata-rata, bukan hanya ditentukan oleh bintang. “Jika asumsi ini diterapkan di dalam organisasi, maka kebijakan pengembangan SDM hendaknya dilakukan secara masif, komprehensif, dan berkesinambungan. Dan tujuan Pak Pramono datang ke Banyuwangi adalah untuk mendorong agar kader aktif bersosialisasi dengan konstituen di daerah pemilihan masing-masing,” kata pengusaha pupuk ini. Ketua Panitia Harlah PD ke-14, Sunarko Wijaya mengatakan untuk memeriahkan Harlah pada Minggu (18/10), AIL akan dibuka untuk umum secara gratis mulai pukul 07.00-12.00. Panitia juga menyuguhkan tiga artis nasional Bintang Pantura. Seperti, Lilis Darawangi, Kiki, Erna Parvez. Tiga artis nasional ini akan berkolaborasi dengan penyanyi papan atas Banyuwangi. Mereka akan menghibur seluruh pengunjung AIL di hari Minggu besok. “Pengunjung bebas masuk di AIL secara gratis mulai pukul 07.00-12.00, silahkan yang mau berenang dan menikmati sajian live musik bintang nasional Pantura. Fasilitas ini diberikan khusus pada hari Minggu besok,” ujar Sunarko. (*/afi)
INTEGRITAS: Petugas menunjukkan spanduk imbauan jaga netralitas PNS di kantor Panwaslih Banyuwangi Selasa lalu (13/10).
SIGIT HARIYADI/RABA
Serukan PNS agar Netral Panwaslih Sebarkan Puluhan Spanduk BANYUWANGI - Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) menyerukan agar pegawai negeri sipil (PNS) Banyuwangi bersikap netral pada pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) 2015. Seruan Panwaslih itu tidak
hanya disampaikan melalui lisan tapi disampaikan secara terbuka melalui ratusan spanduk yang akan dipasang di seluruh desa/kelurahan dan kecamatan. Sasaran seruan menjaga netralitas itu tidak hanya ditujukan bagi para abdi negara, seruan senada juga diarahkan kepada pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), TNI/Polri, dan kepala desa/
kepala kelurahan. Melalui spanduk itu Panwaslih juga menyertakan beberapa alternatif sarana yang bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggaran pemilu. Masyarakat bisa menyampaikan laporan dugaan pelanggaran pemilu melalui nomor telepon pusat pengaduan (call centre) Panwaslih maupun nomor pusat pesan berbasis sambungan internet,
yakni whats app (WA). Bukan itu saja, dalam spanduk tersebut Panwaslih juga mencantumkan akun Facebook (fb) resmi lembaga pengawas pemilu tersebut. Ketua Panwaslih, Atim Hariyadi, mengatakan spanduk sosialisasi pilbup berintegritas tersebut sudah diserahkan kepada masing-masing Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Selasa lalu (13/10) n Baca Serukan...Hal 35
Spanduk Baru Terpasang di 8 Kecamatan
RENDRA KURNIA/RABA
CARI SIMPATI: Spanduk pasangan Dahsyat dan Su-Si sudah tersebar di beberapa Kecamatan Banyuwangi kemarin.
BANYUWANGI - Proses pemasangan alat peraga kampanye (APK) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 terus berjalan. Hingga kemarin (14/10) atau 67 hari menjelang coblosan, atr ibut kampanye bergambar dua pasangan calon (paslon) yang terpasang baru tuntas di enam kecamatan. Pemasangan APK pilbup Ba
JELANG PURNA BAKTI tmoko pati Yusuf Widya u B l ki a W sa n A Azwar Bupati Abdullah
nyuwangi itu dilakukan secara bergelombang sejak Rabu ma lam lalu (8/10). Pemasangan dilakukan rekanan pemenang tender pengadaan APK dan bahan kampanye pilbup, yakni CV. Aneka Usaha, Jember. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU), Edi Syaiful Anwar, mengatakan pemasangan APK yang sudah tuntas dilakukan
meliputi di wilayah Kecamatan Licin, Glagah, Giri, Kalipuro, Wongsorejo, dan Muncar. “Hari ini (kemarin) pemasangan APK dilakukan di wilayah Kecamatan Srono dan Tegaldlimo,” ujarnya. Edi menuturkan, APK yang telah terpasang meliputi dua lembar spanduk per desa dan kelurahan, serta 20 umbul-umbul per kecamatan n Baca Spanduk...Hal 35
20 Oktober 2010 - 20 Oktober 2015
6
HARI LAGI
Hidupkan
Budaya yang Sudah
Mati
RENDRA KURNIA/RABA
IDER BUMI: Bupati Anas mengikuti arak-arakan sapi-sapian keliling kampung yang digelar Warga Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, kemarin.
GLAGAH - Berbagai macam ritual bersih desa dilaksanakan untuk memperingati datangnya tanggal 1 Suro kalender Jawa. Di Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, ada tradisi unik untuk memperingati
datangnya tanggal 1 Suro, yakni menggelar tradisi sapi-sapian. Tradisi sapi-sapian merupakan salah satu rangkaian bersih desa setempat yang digelar setiap 1 Suro, Rabu (14/10),
DedyJumhariyanto/RaBa
PETIK LAUT: Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mengikuti acara petik laut Pantai Bomo, Kecamatan Rogojampi, kemarin.
kemarin. Tradisi sapi-sapian itu sudah berlangsung tiga tahun terakhir setelah sekian puluh tahun tidak digelar. Tahun ini kegiatan itu lebih semarak dan tambah ramai masyarakat yang menyaksikan. Bupati Abdullah Azwar Anas dan beberapa jajaran forum pimpinan daerah (forpimda) dan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Glagah hadir menyaksikan tradisi adat Desa Kenjo itu. Tokoh adat Desa Kenjo, Busairi, mengatakan tradisi sapi-sapian lebih menceritakan asal-usul desa setempat. Dia mengungkapkan, awal terbentuknya Desa Kenjo dimulai sekitar tahun 1700an. Dulu ada tiga orang yang berasal dari Bugis, yakni Kamisa, Mujono, dan Dakir, datang ke lereng Cawan. Mereka tidak bertahan lama tinggal di Cawan karena kesulitan mencari air. Ketiganya lantas datang ke tempat yang menjadi cikal bakal Desa Kenjo tersebut. Kamisa, Mujono, dan Dakir, lantas mengolah sawah untuk bercocok tanam. Lantaran tidak menemukan hewan untuk membajak, mereka terpaksa membajak dengan tenaga manusia. Dua di antaranya bertugas menarik
bajak, sedangkan seorang yang lain mengemudikan bajak tersebut. Selang beberapa lama akhirnya ketiga orang itu berhasil menemukan sapi. Sapi itu kemudian dimanfaatkan untuk membajak sawah. ”Sawah yang dibajak dengan menggunakan sapi hasilnya lebih bagus,” kata Busairi. Dari waktu ke waktu, warga yang datang dan menetap di daerah cikal bakal desa Kenjo itu semakin banyak. Sementara nama Kenjo itu sendiri berasal dari kata gunjo, yakni wadah air yang terbuat dari bambu sepanjang sekitar satu meter. Tradisi sapi-sapian ini sempat mandek sejak tahun 1942. Namun kini, tepatnya sejak tiga tahun yang lalu warga kembali menghidupkan tradisi peninggalan leluhur tersebut. Pada tradisi sapisapian kemarin, ada beberapa pria yang didandani ala sapi. Sapi jadi-jadian tersebut memikul bajak dan diarak keliling kampung. Di belakang rombongan sapi-sapian itu diikuti oleh rombongan warga yang berperan sebagai, tukang semprot sawah, tukang tandur padi, pemasang kicir, hingga penjual jamu gendong. Untuk menambah semarak, ditampilkan
juga kesenian barong milik warga Desa Kenjo di barisan paling belakang dengan diiringi musik kuntulan untuk keliling kampung. Bupati Anas mengapresiasi pelaksanaan tradisi adat masyarakat Desa Kenjo itu. Menurut dia, tradisi adat ini harus dipertahankan dan dilestarikan sebagai kekayaan budaya agar supaya anak cucu tidak melupakan begitu saja tradisi adat yang sudah turun-temurun dilaksanakan. Secara khusus, Anas juga meminta kepada tokoh adat Desa Kenjo untuk menggali lagi tradisi adat lain yang ditinggalkan untuk dihidupkan kembali untuk menambah khasanah kebudayaan masyarakat Desa Kenjo. ”Budaya itu memang harus lebih banyak digali. Budaya yang mati harus dihidupkan kembali,” kata Anas. Sehari sebelum acara sapi-sapian, ritual bersih desa ini diawali selamatan nasi tumpeng yang diikuti seluruh warga desa masyarakat Desa Kenjo. Usai selamatan tumpeng, rangkaian ritual bersih desa dilanjutkan arak-arakan oncor keliling kampung. Kemudian, pada siang kemarin dilaksanakan tradisi sapi-sapian. (tfs/c1/afi)