Rujukan Informasi Terkini
JUMAT 16 OKTOBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 29
Dr Roger Tan Dijadwalkan Datang Hari Ini BANYUWANGI - Pakar ginjal dari Rumah Sakit Gleneagles Singapura, Dr. Roger Tan Choon Hian MBBS, dijadwalkan tiba di Banyuwangi siang ini (16/10). Dokter yang akan menjadi narasumber seminar medis di Banyuwangi itu langsung terbang dari Singapura dan transit di Bandara Juanda, Surabaya. Selanjutnya, rombongan akan meneruskan penerbangan dari Surabaya ke Banyuwangi. Sementara itu, seminar medis bertajuk “Fenomena Gangguan Ginjal dan Solusinya” akan dihelat di Hall Blambangan, Hotel Ketapang Indah, besok (17/10). Meski masih ada waktu satu hari, panitia terpaksa menghentikan penjualan undangan peserta seminar tersebut kemarin n
SPIRIT JUMAT OLEH
KH TOHA MUNTAHA
Entrepreneurship JATUH-bangun adalah irama terindah dalam dunia entrepreneur. Diberi batu sekalipun tak akan pernah mengeluh karena ia sanggup mengubahnya menjadi emas. Mula-mula ia bangun masa depannya dengan mimpi besar seperti yang dilakukan oleh Tony Fernandes yang mampu mewujudkan mimpinya lewat Everyone Can Fly: dengan Air Asia-nya. Kemudian diikuti kegigihan menghadapi ragam tantangan. Lihatlah seorang Kolonel Sander di usia 60 tahun membikin resep ayam goreng dan ditawarkan kepada ratusan orang yang tidak semua menerima dengan suka cita, toh ia tetap terus berusaha dengan penuh semangat hingga berkibarlah bendera Kentucky Fried Chicken n
Baca Dr Roger...Hal 39
Baca Entrepreneurship...Hal 39
PAHLAWAN DEVISA DOK.RABA
SIMPAN EMAS: Kawasan strategis Tumpang Pitu telah ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Banyuwangi tahun 2012-2032. Kawasan strategis tersebut meliputi wilayah seluas 10.051 hektare. RENDRA KURNIA/RABA
DIATUR BIAR TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
KENANGAN: Keluarga Heri Purnomo menunjukkan foto terakhir almarhum.
TKI Asal Wongsorejo Meninggal di Malaysia WONGSOREJO - Lagi-lagi seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi meninggal dunia di tempat kerjanya di luar negeri. Kali ini TKI bernasib malang tersebut adalah Heri Purnomo, 49, warga Dusun Krajan II, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Diketahui, Heri Purnomo meninggal dunia lantaran serangan jantung yang tiba-tiba saja menyerangnya saat berada di Selangor, Malaysia n Baca TKI...Hal 39
KRIMINALITAS
TIDAK NGAWUR Wakil Rakyat Sahkan Raperda Tumpang Pitu BANYUWANGI - Rancangan peraturan daerah (raperda) tentang rencana penataan ruang kawasan strategis Tumpang Pitu tahun 2015-2035 disahkan DPRD Banyuwangi kema-
rin (15/10). Dengan perda tersebut, pengembangan kawasan Tumpang Pitu di Kecamatan Pesanggaran diharapkan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Bumi Blambangan. Pengesahan raperda kawasan strategis Tumpang Pitu tersebut dilakukan melalui rapat paripurna yang
dipimpin Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara. Sebelum ketok palu tanda raperda tersebut disetujui dan ditetapkan sebagai perda, pimpinan panitia khusus (pansus) DPRD menyampaikan laporan hasil pembahasan di hadapan peserta rapat n Baca Diatur...Hal 39
Ikhtiar Pengembangan Kawasan Tumpang Pitu Q Raperda tentang rencana penataan ruang kawasan strategis Tumpang Pitu tahun 2015-2035 disahkan DPRD Banyuwangi kemarin. Q Dengan perda tersebut, pengembangan kawasan Tumpang Pitu di Kecamatan Pesanggaran diharapkan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Bumi Blambangan Q Perda ini merupakan kelanjutan perda lain yang telah disusun sebelumnya, salah satunya perda tentang golden share penambangan emas di Tumpang Pitu
Q Kawasan strategis Tumpang Pitu tersebut meliputi wilayah administrasi Desa Sumberagung dan Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran Q Kawasan strategis tersebut meliputi wilayah seluas 10.051 hektare Q Kawasan strategis Tumpang Pitu perlu diatur agar tercipta keseimbangan antara eksplorasi dan eksploitasi dengan pertanian, pariwisata, dan keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
DPO Surabaya Dibekuk Polisi KPT
Baca DPO...Hal 39
800 Partisipan Meriahkan BEC BANYUWANGI - Gelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2015 akan diselenggarakan Sabtu siang besok (17/10). Selain 160 peserta inti, akan ada ratusan partisipan lain yang rencananya juga akan memeriahkan pelaksanaan BEC dengan tema “Usingnese Royal Weeding” itu. Total ada 800 orang yang akan menghibur penonton BEC 2015 kali ini. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY. Bramuda, mengatakan yang akan ditampilkan pada BEC 2015 tersebut bertujuan memperkenalkan busana pernikahan masyarakat Banyuwangi ke masyarakat luas. Ada tiga jenis busana, yaitu mupus braen, sembur kemuning, dan sekar kedaton. Ketiga busana tersebut mewakili strata kehidupan sosial masyarakat Banyuwangi zaman dulu. Mupus braen digunakan kalangan menengah ke bawah. Sembur kemuning digunakan kalangan menengah ke atas, dan sekar kedaton digunakan kalangan kerajaan n Baca 800...Hal 39
Diikuti Pelari Nasional dan Internasional BANYUWANGI - Ajang Banyuwangi International Run siap digeber Sabtu besok (17/10). Sejumlah pelari berkelas asal mancanegara dipastikan bakal ikut berlaga pada even berkelas yang kali pertama digelar di Bumi Blambangan tersebut. Beberapa pelari berkelas yang akan ikut bertanding pada Banyuwangi International Run 2015 adalah dua pelari asal Kenya, Charles Kipkorir, dan Collins Kipkorir Kimosop. Tahun ini ajang tersebut bakal melombakan dua kategori, yakni 5 Km dan 10 Km, dengan memperebutkan total hadiah Rp 100 juta. Kegiatan yang mengangkat tema Run & Enjoy The Culture itu bakal digelar Sabtu mulai pukul 06.00. Tema itu menggambarkan ajakan berlari dan menikmati kebudayaan sekaligus keindahan kota Banyuwangi. “Lomba lari ini akan diikuti seribu peserta n
HENDAK KABUR: DPO Polresta Surabaya, Bambang Supriatna alias Samuel, saat diamankan di kantor Polsek KPT kemarin.
KALIPURO - Seorang yang diduga pelaku tindak pidana penggelapan di wilayah kerja Polresta Surabaya tertangkap pukul 07.30 Kamis (15/10) kemarin. Penangkapan orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polresta Surabaya itu dilakukan petugas Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi (KPT) saat pelaku melintas tepat di depan markas polisi yang beralamat di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, tersebut. Berdasar data yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, DPO yang berhasil ditangkap tersebut bernama Bambang Supriatna alias Samuel, 46. Yang bersangkutan adalah warga ber-KTP Kalisari Dharma, Kelurahan Mulyorejo, Surabaya n
LATIHANTERAKHIR: Peserta BEC mengikuti geladi kotor di Taman Blambangan, kemarin. Mereka memeragakan tarian yang akan ditampilkan Sabtu besok (17/10).
Baca Diikuti...Hal 39 GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA
Menyaksikan Ritual Larung Suro Mbah Ibu di Pakem
Tengah Malam Hanyutkan Perahu Berisi Hasil Bumi Datangnya bulan Suro atau Muharam dalam kalender Hijriah nyaris diperingati di semua tempat. Salah satunya adalah di lingkungan makam Mbah Ibu atau yang dipercaya sebagai Nyi Ageng Giring oleh masyarakat setempat.
RITUAL TAHUNAN: Warga menggelar selamatan di makam Mbah Ibu di Lingkungan Pakem, Kelurahan Karangrejo.
FREDY RIZKI, Banyuwangi TAK seperti peringatan bulan Suro pada umumnya, peringatan yang dilakukan di sekitar makam keramat atau yang biasa disebut makam Mbah Ibu di Lingkungan Pakem, Kelurahan Karanhttp://www.radarbanyuwangi.co.id
Luncurkan Tagline Baru Banyuwangi Bahagia Pokoknya seneng terus, rupiah jeblok tetap gumuyu... Pasangan Su-Si temui pedagang tradisional Jangan hanya ditemui, borong dong dagangannya!
FREDY RIZKI/RABA
grejo, Banyuwangi, terlihat lebih plural. Meski menurut penuturan beberapa orang ritual Suroan yang diada-
kan di tempat itu terbatas untuk keluarga saja, kenyataannya banyak orang dari berbagai tempat yang ha-
dir untuk ikut bergabung dalam ritual itu n Baca Tengah...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
radar sport Persewangi Masih Dikelola Secara Amatir RADAR Banyuwangi
30
Jawa Pos
Pemerintah Diminta Turun Tangan BANYUWANGI – Polemik yang terjadi di tubuh Persewangi masih berlanjut. Hingga kemarin (15/10), belum ada perkembangan yang berarti terkait masa depan The Lasblang (Laskar Blambangan). Hari Wijaya memang mengindikasikan tetap bertahan sebagai ketua Persewangi. Bahkan, dia tengah menyiapkan skuad Persewangi U-15 dan U-17 untuk mengikuti Piala Gubernur Jatim tahun 2015. Walaupun kenyataannya di lapangan, ketua Persewangi itu seolah tidak peduli terhadap nasib pemain dan ofisial. Itu yang terkuak dari pernyataan Syaiful Amri, yang ditunjuk sebagai pelatih Persewangi U-15. Situasi tersebut membuat Hari Wijaya
dianggap belum bisa memajukan sepak bola di Banyuwangi. Padahal, jika dikelola dengan baik, Persewangi bisa berjaya. Berbagai kalangan pun menyosot terkait perkembangan Persewangi saat ini. Salah satu pengamat sepak bola, Yusuf Hidayat menyebut kalau Persewangi tidak akan maju. ‘’Kalau seperti ini terus, Persewangi tidak bisa menjadi tim besar,’’ katanya, kemarin. Menurut Yusuf, kemelut yang terjadi di tubuh Persewangi saat ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab, gejolak tersebut menimbulkan keresahan publik Banyuwangi secara umum. ‘’Saya melihat, soal Persewangi ini bukan masalah biasa, tapi berdampak besar,’’ kata tokoh asal Blok Agung, itu. Tentu, rakyat Banyuwangi berharap Persewangi bisa berprestasi dan menjadi tim besar.
NASIB BELUM JELAS: Pemain Persewangi berlatih sebelum menghadapi Divisi Utama musim lalu. Tahun ini, kepengurusan Persewangi digoyang.
DOK.RaBa
Tapi, harapan tersebut tidak akan terjadi jika manajemen masih dikelola dengan cara amatir. ‘’Maka wajar jika ada
desakan reformasi,’’ paparnya. Tapi, jelas dia, reformasi itu tidak akan berarti apa-apa jika manajemen yang baru nanti
tidak mendapatkan support dari pemerintah daerah. Dari kaca-
mata dia, kepedulian pemerintah daerah memang menjadi kartu truf. ‘’Percuma saja kalau tidak ada dukungan dari pemerintah daerah,’’ tandasnya. Dia mencontohkan, tim seperti Persib dan Sriwijaya FC mendapatkan dukungan total dari pemerintah setempat. ‘’Coba lihat, bagaimana pedulinya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terhadap Persib,’’ jelasnya. Bagaimana saat dia mendukung Persib saat final ISL tahun 2014 lalu. Hasilnya, Persib meraih juara setelah mengandaskan Arema, Malang. ‘’Sekarang ini, Ridwan Kamil bakal memberikan bonus Rp 600 juta kalau Persib juara Piala Presiden nanti,’’ katanya. Bandingkan dengan yang terjadi di Banyuwangi. Sampai saat ini, belum ada langkah
Jumat 16 Oktober 2015
serius dari pemerintah setempat dalam memajukan sepak bola. ‘’Yang terjadi sebaliknya, banyak lapangan terutama di pinggir jalan raya disulap menjadi RTH,’’ ujarnya. Publik patut bertanya terkait dengan kondisi tersebut. Tapi, keinginan publik itu terkadang dianggap sebelah mata. ‘’Kalau tidak menghiraukan keinginan publik, itu bakal menjadi boomerang,’’ tukasnya. Padahal selama ini, masih kata dia, Banyuwangi terus gencar melakukan pembangunan, terutama sektor pariwisata. Hanya saja, kebijakan itu memang berpengaruh terhadap perekonomian rakyat. ‘’Nah, sekarang ini pariwisata sudah jalan. Publik tinggal menunggu kebijakan soal sepak bola,’’ tandasnya. (ton/als)
Expired, Downhill Regenerasi Atlet
DOK.RaBa
PERLU PEMBINAAN LAGI: Atlet Downhill saat tampil di arena Porprov Jatim beberapa waktu lalu.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Banyuwangi
Malang
BANYUWANGI - Prestasi kontingen Banyuwangi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015 dianggap tidak terlalu buruk. Sebab, duta olahraga Bumi Gandung berada di peringkat ketujuh dalam daftar klasemen perolehan medali. Tetapi, semua cabang olahraga (cabor) tengah menghadapi tantangan cukup berat dalam menghadapi even berikutnya. Apalagi, ajang multi even itu direncanakan dihelat empat tahun sekali. Dengan demikian, maka Porprov Jatim edisi ke enam akan dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang. Rencananya, Lamongan dan Gresik akan menjadi host utama pesta olahraga terbesar di Jatim itu. Karena regulasi itu, maka atlet yang tampil ciamik dengan meraih medali pada Porprov di Banyuwangi Juni lalu terancam tidak bisa tampil lagi. Garagaranya usia mereka sudah kedaluwarsa. Tentu saja, setiap cabor harus mereformasi ulang. Salah satunya yang terkena dampak adanya aturan tersebut adalah cabor downhill. Pembalap andalan Banyuwangi, Ayu Tria Andriana, di-
pastikan tidak bisa tampil pada Porprov berikutnya. Peraih emas pada Porprov Jatim V 2015 itu digadang-gadang bisa kembali menorehkan prestasi lagi pada even berikutnya. ‘’Ayu sudah tidak bisa tampil lagi kalau Porprov empat tahun sekali,’’ sebut Ketua Komisi Bidang Downhill Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi, Hermawan Widodo, kemarin. Ayu saat ini, sebut dia, memang masih berusia 15 tahun. Tetapi, khusus balap sepeda, ketentuan yang berlaku pada Porprov adalah maksimal berusia 18 tahun. ‘’Berarti tahun 2019 nanti Ayu sudah berusia 19 tahun, sudah expired,’’ jelasnya. Hal itu patut disesalkan. Sebab, bagi ISSI, masih kata dia, Ayu bisa tampil dan meraih hasil bagus pada Porprov berikutnya jika dihelat dua tahun sekali. ‘’Kita mau tidak mau harus mencari bibit atlet lagi,’’ paparnya. Selain Ayu, lanjut dia, ada beberapa atlet yang dipersiapkan dalam menyongsong even tersebut. Tapi, para atlet yang dicanangkan tampil itu harus terbentur regulasi. ‘’Saat ini, kita regenerasi ulang. Paling tidak atlet VII SMP sudah kita bina mulai sekarang,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)
SITUBONDO
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Luas 335 m2
Mitsubishi Pajero
All New Xenia
Grand Livina / Evalia
DIJUAL Mitsubishi Pajero sprot GLX 4x4 tahun 012 htm km 60 ribu (solar) m/t PMK hrg 277,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 htm/pth PMK hrg 118,5/128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand Livina/evalia tahun 011/013 htm/pth PMK hrg 137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Suzuki Ertiga
Daihatsu Grand Max
Nissan Grand Livina
DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/06/011 htm/pth PMK hrg 139/79/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Daihatsu Grand Max tahun 013 slv/ pth PMK hrg 99,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
NISSAN Pesta DP Ringan Grand Livina DP Awal 41 juta.an menjadi 16 juta.an Hubungi Dian 085 204 927 775
Lingk. Parse Dawuhan Dijual cepat Rumah Modern Minimalis PLN Gg. 1 Rt.II/Rw.II Ling. Parse Dawuhan LT:198, LB:138 3KT, 2KM Garasi IMB SHM Hub. 085640256802 / 081356354608 Djl Rmh Lok. Jantung Kota Bwi, Dkt Fasum, Fas:Musholla,GarasiLuas,R.Tamu,R.Keluarga, 3 KT, PDAM & Smr Bor (Air Jrnh), 2 KM, 1 Dpr, Gudang, SHM H: Bu Lia 08124946056
Djl Rmh Minimalis Lok di Jntng Kota Malang, Dkt Kmps ABM,Unibraw,Widyagama,Dkt Psr Blimbing,Dkt carefour,Pertokoan&Perbankan, SHM, Bp. Agus 082141496296
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Perum Kalipuro Asri
Macan Putih
Dijual T/B SHM 120/90 M2 Perum Kalipuro Asri BWI Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Dijual Tanah SHM 3.120 M2 Macanputih Kabat arah ke Licin Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Bumi Ayu
Dijual Tanah Rogojampi Luas 1.600 m2 Hubungi: 081938616777
Jl. Yos Sudarso Djl LT ± 14.000 m2 Jl. Protokol Yos Sudarso Bwi Hub. 085230531870
BANYUWANGI Gintangan Dijual T/B SHM 359/250 M2 gintangan rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Hlg STNK P 5838 YC an Suwarno, Dsn. Pertapan RT. 3/II Ds. Sragi Kec. Songgon Hlg STNK P 2883 VJ an Tekad Hariyanto, Jl. Hayam Wuruk RT. 01/04, Penataban
Gladag Dijual T/B SHM 110/110 M2 gladag rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Hlg STNK P 4303 X an Endang Astuti, Dsn. Jambu RT. 3/2, Ds. Tamansari, Licin
Ketapang
Hlg SIM A dan KTP an Suberi Almt Sampang Madura
Dijual T/B SHM 255/150 M2 ketapang Kalipuro Barat Pom Bensin Kapuran Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
BANYUWANGI - Mascot Hall & Restaurant berbagi dengan warga sekitar. Sebagai bentuk wujud syukur, Mascot membagikan sembako kepada warga sekitar Sukowidi. Kegiatan ini dilakukan pada Kamis (15/10). Dengan didampingi Adi Ketua RT 04 Lingkungan Sukowidi dan Babinsa Klatak Zulkifli, perwakilan Mascot menuju rumah penduduk. Kun- RUTIN TIAP BULAN: Ditengah naiknya sembako, Mascot jungan door to door ini meru- peduli terhadap warga kurang mampu. pakan salah satu cara Mascot untuk menjalin silaturahmi kurang beruntung, pembagian senang. Bahkan mereka mendengan warga sekitar. sembako ini juga menyentuh, doakan agar Mascot lebih jaya Pengelola Mascot Hall & janda dan panti asuhan. “Pro- lagi. Salah seorang warga berRestaurant Alex mengatakan gram CSR Mascot ini akan kami nama Atim juga tidak kalah kegiatan bakti sosial ini adalah gelar setiap bulannya, tujuannya senang, tidur siangnya menjadi yang kedua kalinya, setelah selain sebagai ungkapan rasa rejeki tatkala perwakilan Masbulan lalu digelar acara serupa. syukur juga ingin menjalin tali cot datang dirumahnya. “AlRencananya, program baksos ini silaturahmi dengan warga,” ujar hamdulillah dan terima kasih, digelar setiap bulannya dan lang- pengusaha muda ini. mudah-mudahan mendapat sung dibagikan kepada yang berSementara itu, warga yang rejeki berlebih,” kata Atim kehak menerimanya. Selain warga mendapat sembako turut marin. (*/als)
Rogojampi
Djl Tanah Pnggr Jalan Raya Olehsari Luas 400 m2, SHM, Hub: 087806620001 TP
Djl cpt rmh bumi ayu F1 Stb. LT.9x17m LB.100m2 SHM 2KT 1KM Hub:081249437798
Tiap Bulan, Mascot Rutin Bagi CSR Sembako
Dijual Tanah luas 335m2 SHM. diblkg TMP Banyuwangi Hub. 0811394175
Olehsari
SITUBONDO
TOHA/RaBa
SOSIAL: Adi Ketua RT 04 Lingk. Sukowidi bersama perwakilan Mascot, Babinsa saat mengunjungi rumah warga di lingkungan Sukowidi kemarin.
Hlg STNK P 8395 VQ an Erni Siswati, Dsn. Sumber Luhur RT. 21/03, Tegaldlimo
Hlg STNK P 4099 ZI an Andy, Jl. KH. Agus Salim No. 64 RT. 2/5, Tamanbaru
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Butuh Pasang Iklan OTOMOTIF PROPERTI ANEKA KEBUTUHAN
email : radarbwi@gmail.com
?
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Radar Banyuwangi
JITU
CALL CENTER
0333 412224 Radar Situbondo
0338 671982 Radar Genteng
0333 845860
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Koranna Oreng Situbendeh
JUMAT 16 OKTOBER TAHUN 2015
HALAMAN 31
Ditusuk oleh Tetangga Sendiri Berjuang terus dengan semua keterbatasan kita. Buktikan pada mereka, bahwa kita bukan seperti apa yang mereka pikir.”
SITUBONDO - Pelaku penusukan terhadap anggota Polres Situbondo, Iptu H. Munaim, langsung ditangkap usai kejadian, Rabu (14/10) malam. Pria yang menusuk Kepala SPKT polres tersebut adalah Sulaji, 48. Pelaku diduga stres dan merupakan tetangga korban sendiri di Desa Olean,
Kecamatan Kota Situbondo. Kasus penusukan ini sebenarnya terjadi di depan rumah Iptu Munaim, di Desa Olean. Pada saat itu, Sulaji datang dengan sepeda pedal. Tiba-tiba dia bicara yang bukan-bukan. Berteriak-teriak memanggil nama Munaim sambil melempari rumah Munaim.
Mendengar terjadi kegaduhan di depan rumahnya, Munaim langsung bergegas ke luar rumah. Di halaman rumahnya itulah, Sulaji memeluk tubuh korban. Dari belakang, Sulaji menusukkan sebilah pisau dapur. Tusukan pisau tersebut mengenai pinggang kiri Munaim
(bukan punggung seperti yang diberitakan sebelumnya). Begitu sadar, pinggangnya ditusuk, Munaim kemudian memegang dan menggigit tangan Sulaji, sampai pisau terjatuh. Sambil berdarah-darah Munaim berusaha menangkap pelaku dan dirinya dibantu warga sekitar.
Oleh warga, Munaim kemudian dilarikan ke rumah sakit karena luka yang dideritanya. Setelah warga mengevakuasi korban, pelaku langsung diserahkan ke Mapolres Situbondo. Dari tangan Sulaji, polisi menyita sebilah pisau dapur yang digunakan menusuk korban n Baca Ditusuk...Hal 32
Livia Nindita SMKN 2 Situbondo
PENDIDIKAN
SYAMSURI/JPRS
SERIUS: Para Siswa bersemangat mengikuti bimbingan teknik Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dari nara sumber, Rabu (15/10) kemarin.
Gelar Bimtek OPSI SMA untuk Kali Ketiga PANJI – Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo melalui Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) terus memacu bakat, minat dan kemampuan peserta didik di tingkat SMA. Salah satunya dengan menggelar bimbingan teknik Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) n Baca Gelar...Hal 32
Martono Achmar Resmi Menjabat Rektor Unars Periode 2015 - 2019
Tekankan Kebersamaan sebagai Kunci Kesuksesan SITUBONDO – Pucuk pimpinan akademik di Universitas Abdurachman Shaleh (Unars) Kabupaten Situbondo resmi berganti. Ini setelah kemarin (15/10), pihak Yayasan Pendidikan Abdurachman Saleh melaksanakan pengambilan sumpah jabatan kepada Rektor Unars yang baru, Ir. Martono Achmar, MM. Lelaki yang pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Unars itu menjadi rektor untuk periode empat tahun mendatang, yakni 2015-2019. Mazrtono menggantikan posisi Hadi Wijono, yang telah menjabat rektor selama dua periode. Dalam sambutannya, Martono mengatakan, sebagai rektor yang baru, dirinya siap memajukan Unars. Untuk kemajuan satusatunya universitas yang ada di Kabupaten Situbondo ini, tentu Martono tidak akan berjalan sendiri. ”Saya akan melakukannya bersama tim. Baik di intern maupun ekstern,” ujarnya. Karena itulah, Martono meminta bantuan kepada semua pi-
hak. Bagi Martono, kebersamaan adalah kunci dalam menggapai sebuah kesuksesan. ”Sebab kebersamaan menjadi elemen terpenting untuk membangun dan unggul sesuai dengan visi kita, unggul dimana-mana,” tegasnya. Martono menambahkan, rektor sebelumnya sudah mengawali langkah-langkah kemajuan. Dia memandang rektor yang digantinya telah mampu memberikan tonggak-tonggak keberhasilan. ”Dan itu yang akan kami lanjutkan. Sedangkan yang kurang baik, akan didiskusikan bagaimana harus lebih baik ke depannnya,” terang Martono. Sementara itu, mantan rektor Unars, Hadi Wijono dalam sambutannya mengatakan, selama kepemimpinannya, telah banyak perubahan yang dicapai. Dia mencontohkan dari segi program studi (Prodi) yang dimiliki saat ini. Dari tahun ke tahun, Unars terus menyediakan prodi-prodi baru sesuai dengan kebutuhan. Begitu juga dari segi pembangunan fisik yang dimiliki. Rektor Unars dua periode itu meman-
dang, ketersediaan sarana dan prasana terus ditambah. ”Kerja sama dengan berbagai pihak juga terus kita bangun,” terangnya. Karena itulah, secara khusus Hadi meminta kepada penggantinya untuk terus meningkatkan pembangunan Unars dari berbagai aspek. Baik dari aspek pembangunan sumber daya manusia (SDM) maupun pembangunan sarana. Pj Bupati Situbondo, Zaenal Muhtadien yang hadir dalam acara pengambilan sumpah kemarin berharap agar Unars ke depan lebih maju. Baginya, potensi Situbondo menjadi kesempatan Unars untuk terus mengembangkan sayapnya. ”Unars harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan menjadi bagian dalam memajukan bangsa dan negara,” terangnya. Dia mencontohkan dengan potensi Ikan Kerapu yang dimiliki Situbondo. Kerapu Situbondo yang terbaik harus menjadi potensi yang harus bisa dibaca. ”Unars ke depan bisa membuka Fakultas Perikanan,” ujarnya.
SUPPORT UNARS: PJ Bupati Situbondo, Zainal Muhtadin ikut memberikan sambutan, kemarin.
Pada acara pengambilan sumpah kemarin, hadir sejumlah Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Situbondo. Seperti Sekda, Komandan Kodim 0823 Situbondo, Kapolres, Kepala Kajari Situbondo, dan Ketua DPRD Situbondo, Kadispendik. Hadir juga sejumlah guru besar dan dosen dari perguruan tinggi dari luar daerah. (bib/pri/adv)
JABAT TANGAN: Rektor Unars Situbondo, Martono Achmar (kanan) bersalaman dengan Hadi Wijono usai penandatanganan serah terima jabatan di Kampus II Unars, Jalan Tembus Desa Sumberkolak, Panarukan, kemarin.
SUMRINGAH: Ketua Yayasan Abdurachman Saleh Situbondo, Drs. H. RB. Muh. Rofik Kosoemodilogo (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Hadi Wijono yang baru saja melepas jabatan Rektor Unars.
SAKRAL: Rektor Unars Situbondo, Martono Achmar diambil sumpah jabatan oleh Ketua Umum Yayasan Unars Drs. H. Fathorachman.
HIKMAD: Acara pengambilan sumpah dihadiri jajaran Forpimda Situbondo, Kadispendik dan sejumlah guru besar serta dosen dari perguruan tinggi dari luar daerah. FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/JPRS
http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
32
AFRICA VAN JAVA Delapan Siswa Dihukum Telanjang Jawa Pos
TAHANAN KABUR
NUR HARIRI/JPRS
NAPI: Rahmat Hidayat digelandang ke polres setelah kabur dari pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Situbondo, empat bulan lalu.
Dibekuk setelah Empat Bulan Kabur SITUBONDO - Masih ingat peristiwa kaburnya seorang nara pidana (napi) dari Balai Latihan Kerja (BLK) Situbondo, empat bulan yang lalu. Rahmat Hidayat, 25, napi asal Kecamatan Jangkar, itu akhirnya berhasil diringkus di rumah saudaranya yang ada di Probolinggo, kemarin (15/10). Narapidana kasus pencurian sepeda motor (curanmor) ini, ditangkap Unit Resmob Polres Situbondo, setelah polisi mendapat informasi persembunyian Rahmat. Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto, menerangkan penangkapan terhadap Rahmat Hidayat sebelumnya juga dikoordinasikan dengan pihak Rutan Situbondo. “Setelah melakukan koordinasi, Rahmat langsung kami tangkap. Saat kepergok dia cukup kooperatif,” katanya. Rahmat kemudian diserahkan kepada pihak rutan untuk menjalani hukumannya yang belum selesai. Konon masih kurang tiga bulan. Dia dipenjara karena terbukti mencuri sepeda motor milik Sugianto, 75, di areal masjid Desa/Kecamatan Jangkar. Rahmat Hidayat kemudian divonis 15 bulan penjara. “Statusnya adalah tahanan kabur, sehingga langsung diserahkan kepada pihak rutan,” pungkasnya. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Rahmat Hidayat mengaku selama masa pelarian, dirinya sudah pergi ke beberapa tempat untuk menghindari kejaran polisi. Diantara kota yang dia singgahi adalah Kota Malang, Kediri, sampai ke Karawang, Jawa Barat. “Selama itu saya ikut teman mengamen. Kemudian saya ke rumah saudara di Probolinggo dan ditangkap di sana,” katanya. Sekedar tahu, Rahmad memilih kabur sebagai napi di rutan saat mengikuti pelatihan keterampilan (life skill) di Kantor Balai Latihan Kerja (BLK) Situbondo, Juni dilam. Rahmat memanfaatkan kelengahan petugas dan langsung menumpang MPU menuju Kecamatan Asembagus. Pelariannya Tidak diketahui oleh siapapun, termasuk petugas rutan yang menjaganya. Petugas baru terkejut pada saat peserta pelatihan akan dibawa kembali ke Rutan Situbondo. (rri/pri)
JANGKAR – Hukuman tak lazim diberikan seorang guru di SDN 1 Jangkar kepada muridnya yang tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) Tematik. Sedikitnya, delapan siswa dihukum telanjang di dalam ruang kelas. Hukuman itu diberikan oleh oknum guru berinisial SM, wali kelas 5 SDN setempat. Insiden kekerasan psikis terhadap anak ini sebenarnya terjadi hari Senin (12/10) lalu. Akibat kejadian tersebut, kedelapan siswa kontan merasa malu kepada teman-temannya yang lain. Bahkan, sebagian siswa sempat tak masuk sekolah pada hari Selasa (13/10) yang lalu. Salah satunya adalah RN, siswa asal Kecamatan Jangkar. Terbongkarnya kasus ini bermula pada saat RN pulang dari sekolahnya sambil menangis. Kakak perempuan RN, Sri Wardatul Jamil kemudian bertanya kenapa menangis. RN kemudian mengaku dirinya tidak mengerjakan PR sehingga dihukum telanjang oleh gurunya, bersama tujuh siswa-siswi lain. Lantaran itu, hari Selasa (13/10) RN tidak mau masuk sekolah karena malu. Hari Rabu bertepatan dengan tanggal merah dan hari kamisnya baru masuk sekolah setelah
Jumat 16 Oktober 2015
dijemput oleh kepala sekolahnya. “Jadi adik saya malu dan sempat trauma,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan, delapan murid kelas 5 SDN 1 Jangkar yang dihukum telanjang oleh gurunya terdiri dari dua siswa perempuan dan enam siswa lakilaki. Mereka adalah RN, NT, NV, AL, FS, ES, FQ, dan AV. Sanksi yang tidak lazim itu kemudian diklarifikasi di sekolah bersama sejumlah wali murid. Bahkan, salah satu wali murid terlihat sampai menangis. Wali murid itu kemudian ditenangkan oleh sejumlah guru yang ada di sekolah. Kepala SDN 1 Jangkar, Slamet, tidak menampik adanya kejadian tersebut. menurutya, wali kelas V yang memberikan sanksi kepada 8 siswanya sudah ditegur. “Yang bersangkutan (SM) sudah kami tegur,” tegasnya. Pihak sekolah juga langsung memediasi antara Samini dengan dengan para wali murid untuk meminta maaf. “Kami juga sudah mendatangi rumah siswa untuk meminta maaf. Mulai hari ini (kemarin) mereka sudah bersekolah HARIRI/JPRS lagi,” kata Slamet, di sekolahnya MEDIASI: Sejumlah wali murid mendatangi SDN 1 Jangkar untuk mengklarifikasi insiden hukuman telanjang kemarin (15/10). (rri/pri) terhadap 8 siswa, kemarin (15/10).
KPU Pastikan Ganti APK Rusak SITUBONDO- Sebagian alat peraga kampanye (APK) pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati sudah ada yang rusak. Misalnya ada yang robek, ikatannya terlepas, dan sebagainya. Berapa jumlah APK yang rusak, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo mengaku belum tahu. KPU masih menunggu laporan dari masing-masing tim paslon. Salah satu anggota KPU Kabupaten Situbondo, Badrus mengatakan, data dari tim akan menjadi dasar KPU dalam melakukan pergantian. ”Sebab, APK yang rusak akan diganti semua,” ujarnya. Karena itulah, Badrus meminta tim dari paslon agar segera menginventarisir APK yang rusak. Setelah mendapatkan data APK yang tidak layak pakai itu, tim paslon diminta segera menyerahkan langsung ke KPU. Sebenarnya, tugas melaporkan APK yang rusak bukan hanya dari paslon saja.
Secara kelembagaan KPU sudah menginstruksikan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk ikut membantu mendata. ”PPK juga sudah meminta PPS (Panitia Pemilihan Suara) di desa-desa untuk mengecek,” terang Badrus. Badrus menjelaskan, KPU akan menampung semua laporan yang masuk. Artinya, masyarakat juga bisa melaporkan titik mana saja APK yang sudah mengalami kerusakan. ”Tapi lebih baik keluhan muncul dari paslon,” terangnya lagi. Badrus mengaku, pihak yang akan melakukan penggantian APK sudah siap menggantinya dengan yang baru. ”Tinggal menunggu data dari paslon,” kata lelaki yang kini menjabat sebagai Ketua Umum GP Ansor Kabupaten Situbondo itu. Menurut Badrus penyebab kerusakan beragam. Ada yang sengaja dirusak, ada juga yang rusak sendiri. ”Misalnya karena angin,” pungkasnya. (bib/pri)
AKAN DIPERBAIKI: Inilah salah satu APK yang mengalami kerusakan di sejumlah titik.
HABIBUL ADNAN/JPRS
ISTIMEWA
SANG JUARA: Dandim 0823 Situbondo, PJ Bupati, Kapolres, dan Ketua Yayasan UNARS bersama tim kesebelasan SMAN 1 Suboh, sore kemarin.
SMAN 1 Suboh Juara Turnamen Dandim Cup SITUBONDO – Turnamen antar pelajar tingkat SMA seSitubondo 2015 yang memperebutkan Piala Dandim 0823 Situbondo, berakhir sore kemarin (15/10). Keluar sebagai juara I adalah SMAN I Suboh. Tim kesebelasan lembaga pendidikan yang ada di wilayah barat itu mampu menyabet piala Dandim Cup setelah sebelumnya menundukan kesebalasan MAN 2 Situbondo melalui drama adu penalti dengan skor 5-3. Pada akhirnya, para pemain MAN 2 Situbondo harus puas dengan prestasinya yang menempati posisi kedua. Selanjutnya, juara ketiga diraih SMAN 1 Panji. Juara
keempat SMAN 1 Asembagus. Momentum pamungkas turnamen antar pelajar tingkat SMA se-Situbondo Dandim Cup 2015 kemarin dihadiri langsung Dandim 0823 Situbondo, Let Inf Polsan Situmorang; PJ Bupati Situbondo, Zainal Muhtadien; Kapolres Situbondo, Baru AKBP Puji Hendro Wibowo serta Ketua Yayasan UNARS H.Rofik Kusumo Dilogo. Sementara itu, kejuraan turnamen Dandim Cup 2015 antar pelajar tingkat SMA se-Situbondo begitu mendapat apresiasi dari pengurus Pengcab PSSI Situbondo. Sekretaris Pengcab PSSI, Deddy Kattili menerangkan, turnamen yang digelar selama satu
bulan ini, ke depan formatnya akan terus ditingkatkan. “Sebab, kalau masih menggunakan model turnamen, itu kan tidak ada jenjang yang jelas,” terangnya. Dandim Cup ke depan bisa saja ke depan akan ditingkatkan menjadi perkompetesi antar pelajar. Ini sekaligus bisa menjadi alternatif pengganti liga pelajar yang sudah dihentikan Dispendik. “Karena memang instruksi Kementerian Pendidikan itu tidak dibolehkan. Nah, di sini (Situbondo) bisa tetap terlaksana dengan memperebutkan piala Dandim Cup dengan bekerja sama dengan Dandim 0823 Situbondo,” pungkas Deddy. (pri)
Polisikan Oknum Karyawan PG Prajekan PA N A RU K A N – D i d u g a melakukan penipuan, oknum karyawan PG Prajekan, Bondowoso dipolisikan. Pelaku berinisial KW, 46, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Pria ini dilaporkan warga sedesanya, Sri Moelyani, 53. Peristiwa ini sebenarnya terjadi pada 20 Juli 2014 silam. Namun, kasusnya baru baru dilaporkan ke Mapolres Situbondo, kemarin (15/10). Modusnya, KW meminjam uang untuk menebus sebuah mobil. Kemudian mobil yang ditebus akan dijadikan sebagai barang jaminan.
Sri Moelyani yang sudah kenal karena satu desa, percaya dengan janji oknum karyawan PG Prajekan tersebut. Dia pun kemudian melakukan kesepakatan dengan KW yang meminjam uang. Bulan Juli 2014 itu, Sri Moelyani kemudian menyerahkan uang pinjaman kepada KW sebesar Rp 58 juta. Dalam laporannya, Sri Mulyani menyebut transaksi pinjam meminjam uang dilakukan di rumahnya sendiri. Namun sayang, setelah uang Rp 58 juta diberikan kepada KW, mobil yang akan ditebus dan dijadikan jaminan tak kunjung datang di
rumah Sri Moelayani. Mengetahui ada yang tidak beres, Sri Moelyani sempat memilih jalan kekeluargaan dengan menagih uangnya kepada KW. Namun, upaya tersebut sia-sia dan KW disebut-sebut hanya bisa menjanjikan tanpa ada kepastian. Setelah lebih dari setahun, Sri Moelyani sudah tidak tahan karena merasa dipermainkan oleh KW. Korban pun melaporkan KW kepada polisi dengan tuduhan penipuan. Sri berharap uangnya sebesar Rp 58 juta bisa kembali lagi. Dikonfirmasi, Kasubag Hu-
mas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan adanya laporan warga yang mengaku ditipu oknum karyawan PG Prajekan tersebut. “Menurut keterangan korban, terlapor masih satu desa, hanya beda dusun saja. Sekarang kasunya ditangani penyidik,” katanya. Nanang menegaskan, setelah pihaknya meminta keterangan pelapor makan KW akan dipanggiln sebagai saksi. “Jika terlapor terbukti melakukan penipuan maka akan dijerat pasal 378 KUHP,” pungkasnya. (rri/pri)
SYAMSURI/JPRS
KALI KETIGA: Pembukaan acara BimbinganTeknik Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), kemarin.
Bisa Dijadikan Program Unggulan n GELAR...
Merasa Ada yang Membisiki n DITUSUK... Sambungan dari Hal 31
Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, Hingga sore kemarin (15/10), Sulaji tetap diduga mengalami gangguan kejiwaan alias stres. Karenanya, pelaku belum bisa dimintai keterangan mengenai motif penusukan terhadap Ka-SPKT Polres Situbondo tersebut. “Tersangka sudah diamankan setelah insiden penusukan kemarin malam. Mengenai motif sampai terjadi insiden penusukan belum diketahui pasti dan petugas masih mendalami kasusnya. Sementara ini pelaku diduga stres,” terang Nanang Priambodo.
Dugaan gangguan kejiwaan yang dialami pelaku ini, oleh pihak kepolisian akan diperiksakan kepada psikiater. “Untuk memastikan apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak, maka akan diperiksakan ke psikiater, jadi sampai sekarang motif penusukan belum,” ujar Nanang. Nanang menyebut, kondisi Iptu Munaim sudah mulai membaik setelah ditangani tim medis. Ka-SPKT polres tersebut harus menjalani rawat inap hingga luka yang dideritanya benar-benar pulih. Data yang berhasil dikumpulkan, Sulaji selama ini kerap mengalami depresi. Bahkan, Sulaji diketahui pernah menusuk perutnya sendiri dengan pisau
NUR HARIRI/JPRS
PELAKU PENUSUKAN: Sulaji
beberapa bulan yang lalu. Sulaji mengaku dirinya mendapat bisikan gaib. Apa yang dilakukan Sulaji
terhadap Munaim, menurut Sulaji juga karena ada yang membisikinya. Namun, setelah ditanya lebih jauh, Sulaji memberikan jawaban yang tidak nyambung. “Pak Munaim juga bilang di internet, kalau ada barang rongsokan tidak dijual ke saya. Itu internetnya yang bilang ke saya,” kata pria yang memang menjadi pencari barang rongsokan tersebut. Diberitakan sebelumnya, Kepala SPKT Polres Situbondo, Iptu H. Munaim jadi korban penusukan. Akibatnya, Munaim mengalami luka cukup parah sehingga dilarikan ke UGD RSUD dr. Abdioer Rahem Situbondo oleh sejumlah tetangganya untuk menjalani perawatan medis. (rri/pri)
Sambungan dari Hal 31
Kegiatan ini dilakukan selama tiga kali pertemuan. Yakni, sejak September lalu. Para peserta kemarin (15/10) kembali dibekali bimbingan teknik penelitian dan penulisan karya ilmiah siswa SMA. Nara sumber yang dihadirkan adalah Dwi Chandra Pratiwi, SP.MP.MSc, Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya. Perempuan kelahiran Situbondo ini memberikan materi metodologi penelitian karya ilmiah siswa. Untuk materi metodologi penulisan karya ilmiah siswa disampaikan oleh Risky Lestiyono,Ss,MA. Dia adalah Dosen Fakultas Sastra Inggris Universitas Muhammadiya Malang. Sedangkan materi teknik pembuatan poster dan design grafis, metodologi presentasi disampaikan dosen universitas Abdurrahman Saleh (UNARS) dan guru senior yang telah berpengalaman mengi-
kuti atau mengantar para finalis OPSI di tingkat nasional. Pertemuan berakhir dengan disaringnya 15 makalah terbaik untuk diuji dewan juri dari kalangan akademisi. Tahapan ini untuk menentukan sang juara terbaik tingkat kabupaten. Ada 80 orang dari 15 SMA Negeri dan swasta se-Kabupaten Situbondo yang mengikuti acara yang ditempatkan di aula lantai II STKIP PGRI Situbondo tersebut. Kegiatan OPSI dibagi menjadi dua bidang yaitu bidang. Yakni, IPA dan IPS. Untuk bidang IPA terdiri dari sains, teknologi, rekayasa dan matematika. Sedangkan, untuk bidang IPS terdiri dari ekonomi, sejarah, budaya psikologi, antropologi dan administrasi. Kata Agus HP, tujuan dari kegiatan OPSI untuk memotivasi siswa agar berkreasi dalam berbagai bidang ilmu sesuai dengan bakat dan minatnya. Juga untuk menjaring siswa yang memiliki bakat dan kemampuan di bidang penelitian serta untuk
membudayakan siswa gemar meneliti problem-problem yang terjadi di lingkungan sekitar. Menurut AGUS HP, OPSI merupakan salah satu agenda penting Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo dalam pengembangan bakat, minat peserta didik tingkat SMA. “Kegiatan ini sebagai wadah siswa SMA khususnya yang mempunyai kemampuan dalam penelitian dan berinovasi,” terangnya. Selain itu, juga sebagai ajang seleksi karya penelitian siswa yang akan diikutsertakan pada jenjang lomba tingkat nasional. “Mudah-mudah setelah kegiatan ini, sekolah memaksimalkan pembinaan OPSI kepada para siswa yang memiliki bakat, minat dan kemampuan dibidang penelitian, kegiatan OPSI bisa dijadikan program unggulan Dinas Pendidikan karena banyak diminati siswa dan seleksinya berjenjang langsung pada tingkat nasional,” harap Agus HP. (pri/*)
Jawa Pos
Jumat 16 Oktober 2015
R A D A R
B A N Y U W A N G I
33
JUMAT 16 OKTOBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
PENGHARGAAN
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
SIMBOLIS: Wabup Yusuf Widiatmoko menerima penghargaan dari AAMBI Banyuwangi kemarin (15/10).
Ambil Material di Tambang Legal SRONO - Pemkab Banyuwangi kembali mendapat penghargaan dari masyarakat. Penghargaan yang diberikan karena dianggap peduli terhadap pengusaha jasa material itu diberikan Asosiasi Armada Material (AAMBI) Banyuwangi. Penghargaan itu diberikan Ketua AAMBI Banyuwangi, Jaenuri, dan diterima Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, kemarin (15/10). “Ini ungkapan syukur dan rasa terima kasih dari para sopir material,” cetus Jaenuri. Wabup Banyuwangi Yusuf Widiatmoko menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi para sopir armada material yang telah memberi penghargaan itu. “Para sopir armada tetap harus mematuhi aturan, jangan lupa memberi tutup terpal sewaktu mengangkut material,” pesannya. Kepada para sopir, Wabup Yusuf mengingatkan agar memilih galian tambang yang legal atau sudah berizin dan tidak memilih tambang ilegal. “Kami mohon para penambang segera mengurus izin sesuai perundang-undangan yang berlaku,” pintanya. Jika sopir armada material menaati peraturan, sebut dia, maka itu akan meningkatnya perekonomian masyarakat. “Pembangunan infrastruktur Banyuwangi membutuhkan material. Semoga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama sopir armada,” katanya. (ddy/c1/abi)
ADA APA LAGI
TKI Tewas Ditabrak Mobil MUNCAR - Satu lagi kabar duka tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi yang sedang bekerja di Taiwan. Sugiarti, 39, warga Dusun Krajan, RT 1, RW 1, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas Senin lalu (12/10). Sugiarti yang mengalami luka cukup serius di kepala dan beberapa bagian tubuhnya itu meninggal dunia saat akan dilarikan ke rumah sakit. “Sugiarti meninggal akibat tertabrak mobil,” cetus Ketua Warga Muslim Indonesia-Taiwan, Ikatan Keluarga Banyuwangi (WMIT-Ikawangi), Krishnadi. Menurut Krishnadi, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 10.00 waktu Taiwan di daerah Xinlung Rd, Taipei. Saat kejadian, Sugiarti akan belanja kebutuhan majikannya. “Korban tertabrak dan sempat tergeletak di tengah jalan,” terangnya. Saat kecelakaan, jelas Krishnadi, Sugiarti masih belum meninggal dunia. Oleh polisi setempat, korban akan ditolong dengan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Tetapi malang, dalam perjalanan menuju rumah sakit nyawa perempuan itu tak bisa diselamatkan. “Meninggal sebelum sampai rumah sakit,” cetusnya. Data yang ada, terang dia, Sugiarti sudah 10 tahun bekerja di Taiwan. Selama bekerja itu, Sugiarti melanjutkan pendidikan di salah satu Universitas Terbuka di Taiwan. Sugiarti berangkat ke luar negeri melalui salah satu perusahaan pengerah tenaga kerja di Kabupaten Malang. “Statusnya mahasiswa,” sebutnya. Saat ini para TKI asal Banyuwangi yang berada di Taiwan
masih berusaha memulangkan jenazah. “Teman-teman di Taiwan bekerja sama dengan Kamar Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) masih berupaya memulangkan jenazah ke Banyuwangi,” katanya kemarin. Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Banyuwangi, Joko Sugeng Rahardjo, mengatakan sudah mendengar kabar itu tapi mengenai kepastiannya belum mengerti. “Kita masih mencari data Sugiarti,” ujarnya. Joko mengaku keluarga Sugiarti sudah ada yang datang ke kantornya dan menanyakan kebenaran informasi itu. “Sugiarti itu berangkat ke luar negeri pada tahun 2006. Sekarang kami masih mengumpulkan data terkait almarhumah,” terang Joko saat dikonfirmasi melalui telepon seluler kemarin (15/10). Terkait proses pemulangan jenazah Sugiarti ke Banyuwangi, Joko menyampaikan akan bekerja sama dengan KDEI dan Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI), termasuk dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. “Untuk proses pemulangan jenazah Sugiarti masih kami upayakan,” katanya. (ddy/c1/abi)
Alm Sugiarti
KRISHNADI FOR JPRG
LAKA MAUT: Petugas menolong Sugiarti saat mengalami kecelakaan di daerah Xinlung Rd, Taipei, Taiwan, Senin lalu (12/10).
RS Krikilan Layani Asuransi Prudential
GAMBIRAN - Tiga pemuda yang sedang menggelar pesta minuman keras (miras) digaruk anggota Polsek Gambiran dini hari kemarin (15/10). Untuk pembinaan, mereka langsung dibawa ke polsek. Ketiga pemuda itu adalah Boby Setiawan, 26, warga Dusun Tempurejo, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran; Tri Prasetyo Sugiarto, 19, asal Dusun Yosowinangun, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran; dan Sudarman, 29, warga Dusun Karangrejo, Desa/Kecamatan Cluring ■
GLENMORE - Upaya untuk peningkatan pelayanan kesehatan, terus dilakukan oleh RS Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore. Untuk menunjang itu, rumah sakit terbesar di Banyuwangi Barat, itu akan menghadirkan peralatan kesehatan terbaru seperti echocardiography dan uruflometri. Kerja sama dengan berbagai asuransi kesehatan, masih terus dilakukan, baik itu dari BPJS atau pun asuransi kesehatan tingkat nasional. “Kita akan menggandeng semua asuransi kesehatan,” cetus direktur RS Bhakti Husada, Krikilan, dr. Zunita Ahmadah Kusuma Dewi. Yang terbaru, RS Bhakti Husada, Krikilan, telah bekerja sama dengan asuransi prudential. Asuransi berbasis di Inggris itu memang sudah lama ada di Bumi Blambangan, dan kini telah dilakukan kerja sama ■
Baca Pesta...Hal 37
Baca RS Krikilan...Hal 37
SHULHAN HADI/JPRG
BB: Sejumlah botol miras yang disita diamankan di Polsek Gambiran kemarin (15/10).
Pesta Miras Digaruk
Rangkul Pelajar Tertibkan Jalan GENTENG - Unit Lalu Lintas Polsek Genteng punya cara menarik dalam menekan angka pelanggaran di jalan. Mereka mengangkat para pelajar menjadi duta lalu lintas (lalin) dan ikut kampanye menjaga ketertiban di jalan raya. Kegiatan itu dilakukan karena pelajar termasuk peringkat tertinggi pelanggar lalu lintas di jalan raya. “Ini untuk penegakan disiplin berlalu lintas dan agar diterima
masyarakat,” cetus Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono, melalui Kanitlantas Iptu Indah Citra Fitriani. Program yang akan dilakukan duta lalin, terang dia, tidak hanya membantu petugas yang melakukan operasi. Para duta lalin itu juga akan diberi ruang untuk menegur masyarakat yang melanggar lalu lintas. “Bila pengguna jalan melanggar aturan biar ditegur para duta itu,” katanya ■ Baca Rangkul...Hal 37
LANTAS GENTENG FOR JPRG ISTIMEWA
CANGGIH: Peralatan kesehatan terbaru untuk peningkatan pelayanan RS Krikilan.
TEROBOSAN: Polisi bersama duta lalin menggelar Operasi Simpatik di eks Terminal Genteng kemarin (15/10).
Menilik Pembuatan Bubur Suro di Desa Tamansari, Tegalsari
Sediakan 60 Kg Ketan untuk Seribu Porsi Bubur
SHULHAN HADI/JPRG
suro itu bagian dari tradisi gerebekan,” cetus warga sekitar. Tidak kalah sibuknya dengan persiapan membuat tumpeng raksasa, membuat bubur suro juga banyak menyita waktu. Apalagi, bubur yang harus disiapkan untuk Gerebek Suro itu mencapai 1.000 porsi. Pembuatan bubur suro itu dilakukan sejak pagi. Belakang masjid disulap menjadi dapur umum. Sebanyak 20 tenaga pilihan disiapkan untuk memasak bubur. Dua pemuda, Parit, 21, dan Yuza, 21, terlihat mondar-mandir mengambil kayu bakar untuk dipasang di lubang tungku. Sementara itu, Parno, 35, Muklis, 34, Kholid, 32, tampak serius mengaduk-aduk wajan besar. Tidak jauh dari lokasi itu tampak empat pemuda lain sibuk mengupas dan menyiapkan kelapa sebagai santan. “Ini saya bagian parut-parut kelapa, tapi juga gantian,” cetus Wawi, 35, petugas yang sibuk menyiapkan kelapa. Pembuatan bubur melibatkan banyak orang, ada tim inti yang jumlahnya 20 orang. Pembagian tim juru masak itu terdiri atas 12 bertugas pengaduk bubur ■
LAKI-LAKI: Warga sibuk mengaduk adonan bubur suro sebelum acara gerebek dimulai Rabu (15/10).
Baca Sediakan...Hal 37
Dalam tradisi Gerebek Suro Tolak Bala Blorong di Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari, pada Rabu (14/10) selalu diakhiri makan bersama bubur suro. Hampir semua pengujung bisa menikmati makanan khas tersebut. SHULHAN HADI, Tegalsari SUASANA di halaman Masjid Baiturahman, Desa Tamansari, pada Rabu (14/10) siang dipenuhi warga. Mereka berebut buahbuahan dan sayur-mayur yang dipasang di tumpeng raksasa. Sebagian warga, terutama anak-anak, terlihat asyik menikmati bubur suro. Anak-anak itu tampak asyik menikmati santapan dengan bumbu pelengkap berupa kacang dan irisan telur goreng itu. Ramainya para pemuda dan orang tua yang berebut hasil bumi seolah tidak dihiraukan. “Bubur
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Jumat 16 Oktober 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
Dua Bulan Sudah Rusak PURWOHARJO - Ruas jalan Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, yang baru selesai di-hotmix dua bulan lalu kondisinya sudah mulai rusak kemarin (14/10). Bagian pinggir jalan raya sudah tampak mengelupas dan menganga. Edi Saputra, 37, pemuda Desa Sidorejo, mengatakan sejak proses pengaspalan hotmix sudah dirasa agak ‘’aneh’’ oleh warga setempat dua bulan lalu. pihak pelaksana proyek hanya mengaspal hotmix dengan lebar tiga meter. Padahal, lebar ruas jalan tersebut empat meter. Jadinya, jalan justru terkesan lebih sempit, sehingga diprotes warga sekitar. Tidak lama setelah mendapat komplain masyarakat, jalan hotmix selebar tiga meter tersebut disambung aspal dari sisi kanan dan kiri masing-masing selebar setengah meter. Dengan begitu, lebar jalan akhirnya empat meter. “Yang rusak kali ini adalah bagian sambungan selebar 0,5 meter dari tepi jalan,” ujar Edi. Saat proses pelaksanaan pengerjaan lanjutan dengan lebar 0,5 meter di sisi kanan dan kiri, warga juga curiga. Apalagi, saat pengerjaan tidak menggunakan alat berat layaknya aspal hotmix pada umumnya. “Akibatnya jalan sudah mengelupas seperti saat ini. Kami ingin jalan ini terawat baik dan bisa tahan lama,” tandasnya. (ddy/c1/bay)
EKO BUDIYONO/JPRG
PLN Sosialisasi Meminimalkan Gangguan TEGALSARI - Sosialisasi tentang pelayanan listrik yang dilakukan PLN Rayon Genteng, berlangsung gayeng kemarin (15/10). Acara yang digelar di pendapa kantor Kecamatan Genteng, itu dihadiri para kepala desa, instansi, dan
WAHYU NUGROHO/RABA
BERHASIL: Muspika, TNI, BPP Sempu, dan Disperhutbun saat panen raya di Dusun Tugung, Desa/Kecamatan Sempu, kemarin.
(BPP) Kecamatan Sempu. Koordinator BPP Kecamatan
Sempu, Subroto mengaku bahwa panen raya ini sangat dirasakan
petani. Sebab selama ini cenderung tidak ada gagal panen dalam situasi apa pun. ‘’Setiap tahun petani melaksanakan panen raya,’’ tandasnya. Subroto menjelaskan, program tersebut berkat kerja sama dengan TNI yang memprioritaskan ketahanan pangan. Terdapat 75 Ha lahan di Desa Sempu yang menggunakan program GP2 TT dari total 231 Ha. ‘’Kita berharap agar petani yang lain mengikuti program itu,’’ serunya. Kepala Disperhutbun Banyuwangi, Ikrori Hudanto menuturkan, metode tanam jejer legowo menunjukkan keberhasilan. ‘’Walaupun musim panas, hasil panen melimpah,’’ tandasnya. (*/bay)
THOMY SILA/JPRG
KEMBALI SEKOLAH: Dian Putri Ayuni (tiga dari kiri) di bersama bapaknya, Yitno (dua dari kiri) menemui kepala SMPN 1 Srono, Muhamad (tiga dari kanan).
SMPN 1 Srono Asuh Tiga Siswa Miskin SRONO - Program bebas buta aksara yang dicanangkan oleh Pemkab Banyuwangi melalui dinas pendidikan (Dispendik), direspons positif oleh SMPN 1 Srono. Saat ini, sekolah yang berlokasi di Desa Sukonatar, Kecamatan Srono, itu membina tiga siswa asuh. Ketiga siswa lulusan SD itu, sebelumnya tidak sekolah karena orang tuanya tidak memiliki biaya. Ketiganya, kini diterima di SMPN 1 Srono dengan biaya dari Siswa Asuh Sebaya (SAS). “Kita menemukan empat anak, yang satu lulusan SMP dan kita arahkan untuk sekolah di SMK Srono,” cetus kepala SMPN
TEGALDLIMO - Sembilan kepala desa (kades), sekretaris desa (sekdes), dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di wilayah Kecamatan Tegaldlimo, mengikuti pelatihan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang dilaksanakan di pendapa kantor Kecamatan Tegaldlimo, kemarin (15/10). Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini mengatakan, kegiatan penyusunan RAPBDes itu sangat diperlukan para kades, sekdes, BPD, dan operator. Apalagi, kini desa juga dituntut untuk menyesuaikan dengan banyaknya peraturan baru soal dana desa. “Kita ingin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui pelatihan, agar ada percepatan dalam penyusunan RAPBDes,” katanya
Dengan cara yang akan dilakukan itu, jelas dia, akan memberi efek malu kepada para pelanggar lalin. “Orang tua agar punya rasa malu ditegur anak-anaknya sendiri, sementara sesama pelajar juga malu karena diingatkan temannya,” ujarnya. Sementara ini, masih kata dia, para duta lalin diberi kewenangan
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
DILATIH: Para kades, sekdes, dan BPD mengikuti pelatihan penyusunan RAPBDes di kantor Kecamatan Tegaldlimo, kemarin (15/10).
Sampai saat ini, terang dia, tidak sedikit dari para kades, sekdes,
dan BPD mengalami kesulitan dalam penyusunan APBDes. Ha-
rapannya, usai mengikuti pelatihan cara penyusunan RAPBDes yang dihadiri kepala bagian (kabag) Pemerintahan, Anacleto da Silva, itu penyusunan RAPBDes bisa terlaksana dengan cepat, tepat, benar, dan mudah. “Usai pelatihan ini penyusunan RAPBDes 2016 sudah rampung dan disetujui pada pertengahan Desember 2015,” harapnya. Jika RAPBDes sudah selesai pada pertengahan Desember 2015, maka akan mempermudah pelaksanaan proses pembangunan, termasuk mempercepat penyerapan anggaran dari dana desa (DD) maupun dari alokasi dana desa (ADD) “ Kami juga mengingatkan, bahwa pembangunan tidak hanya fisik, tapi juga pelayanan kesehatan,” pesannya. (ddy/*/abi)
Satu Kamar untuk Satu Pasien “Anggota Prudential bisa berobat ke RS Krikilan,” katanya. Berbagai layanan yang dapat dinikmati oleh peserta Prudential, itu berupa PruHospital & Surgical Cover yang terdiri pelayanan rawat
jalan, rawat inap, operasi kecil, sedang maupun berat, dan layanan santunan cash plan lain, berupa uang saku untuk santunan harian selama rawat inap. Semua pelayanan itu sudah dapat dinikmati oleh pemegang asuransi Prudential. Selama perawatan di RS Krikilan proses klaim ke Prudential
ditangani oleh rumah sakit dan pihak agen Prudential. “Pokoknya pasien tinggal beristirahat dan memulihkan kesehatannya,” cetus manager keagenan Prodential, Yohanes. Menurut Yohanes, kerja sama dengan RS Krikilan ini dilakukan karena pelayanannya sudah tidak meragukan dan memuaskan.
Lingkungan yang asri, sejuk, dan hijau, sesuai dengan konsep Garden Hospital,” katanya. Berbagai layanan yang dapat diberikan antara lain semua pasien Prudential akan mendapatkan privacy kamar yang tinggi. Karena satu kamar untuk satu pasien, tentunya berbeda dengan di tempat lain. (*/abi)
Sita 12 Botol Miras Jenis Vodka ■ PESTA...
Sambungan adari Hal 36
Ketiga kawanan pemuda itu digaruk polisi saat menggelar pesta miras di depan Kantor Pos, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. “Mereka
mabuk di depan Kantor Pos,” cetus Kapolsek Gambiran AKP Suwanto Barri. Selain menggaruk tiga kawanan pemuda itu, polisi juga menggeledah toko kelontong milik Suprihatin, 43, di Dusun Jatisari, Desa Ringinagung. “Toko itu kita geledah karena
sering menjual miras,” katanya. Dalam operasi itu, lanjut dia, pihaknya berhasil menyita 21 botol miras merek Whisky, sembilan botol merek Drum, dan 12 botol vodka merek Iceland. “Semua miras itu kita sita, dan pemilik toko ditipiring,” ungkapnya. (sli/c1/abi)
Seribu Porsi Ludes dalam Waktu Singkat ■ SEDIAKAN...
Sambungan adari Hal 36
Kemudian, empat orang bertugas menjaga api agar tetap menyala dan empat orang lain menyiapkan kelapa. “Kita bagi tugas agar cepat selesai,” terang Miftahul Hadi, anggota tim inti bubur suro. Dalam pembuatan bubur tersebut, keterlibatan
kaum perempuan sangat minim. Mereka bertugas belanja dan menyiapkan rempah-rempah dan bumbu yang akan dicampur ke dalam bubur. Tugas itu sengaja diatur sedemikian rupa agar bubur bisa disajikan tepat waktu. “Bubur harus selesai sebelum gerebekan Suro dimulai,” katanya. Pembuatan bubur suro dengan 1.000 porsi itu dibutuhkan 60 kilogram beras ketan dan puluhan
buah kelapa. “Semua kita lakukan secara gotongroyong. Beras juga iuran warga,” ungkapnya. Rasa capai para pengaduk bubur terbayar saat kerumunan warga yang menunggu datangnya gerebek tumpeng raksasa asyik menyantap bubur yang mereka buat. Sebanyak 1.000 porsi yang telah disiapkan ludes dalam waktu tidak lama. (c1/abi)
1 Srono, Muhamad. Ketiga siswa yang akan dibiayai oleh SAS itu, terang dia, meliputi kebutuhan administrasi, seragam, dan biaya lainnya.“Mereka itu tidak sekolah karena miskin,” kata Muhamad pada Jawa Pos Radar Genteng. Menurut Muhamad, program siswa asuh yang dilakukan ini untuk menindaklanjuti program Banyuwangi bebas buta aksara yang telah dicanangkan oleh Pemkab Banyuwangi. “Kami menyambut program dari Pemkab Banyuwangi,” ungkapnya.(adv/abi)
Melibatkan Siswa SMP dan SMA
Pemerintah Desa Dilatih Menyusun RAPBDes
Sambungan adari Hal 36
PLN dengan pelanggannya. “Melalui sosialisasi ini masyarakat diharapkan lebih tahu tentang penggunaan listrik yang benar, dan meminimalkan gangguan,” cetus Plt Manager PLN Rayon Genteng, Made Sujana. (*/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
■ RANGKUL...
■ RS KRIKILAN...
masyarakat. Sedang dari PLN, hadir lima manager PLN dari Rayon Banyuwangi, Rogojampi, Muncar, Jajag, dan Rayon Genteng. Dengan tema nangkring bareng PLN, acara itu untuk mendekatkan
MELOROT: Kondisi aspal jalan di Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin (14/10).
Satu Hektare Hasilkan 10,7 Ton Padi SEMPU – Para petani di Desa/ Kecamatan Sempu, Banyuwangi, semringah pada musim panen kali ini. Meskipun cuaca panas, hasil produksi padi mereka tetap meningkat dengan menggunakan program GP2 TT. Bayangkan, panen padi yang dicapai mampu menembus 10,7 Ton per hektare (Ha). Padahal hasil panen biasanya hanya mencapai angka 7 Ton hingga 8 Ton per-Ha. Sementara itu, Kelompok tani Melati dan Mawar menggelar tasyakuran atas panen raya tersebut. Kegiatan panen raya ini dihadiri pejabat dari Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahutbun), Forpimka Sempu, dan Balai Penyuluh Pertanian
GAYENG: Made Sujana memberi penjelasan kepada Kades Tegalsari Samani terkait pelayanan PLN kepada masyarakat.
Sambungan adari Hal 36
melakukan pemeriksaan kelengkapan, seperti surat motor dengan dikawal anggota polisi. Bila ditemukan pelanggaran, maka duta lalin itu akan menjelaskan prosedur berkendara yang baik kepada pelanggar. “Duta lalin bertugas menanyakan surat-surat kendaraan dan memeriksa,” ungkapnya. Selain itu, lanjut dia, di luar kegiatan operasibersamaituparadutalalinbisa memberikan contoh dan edukasi di
lingkungan sekolah, seperti cara menggunakanhelmyangbenar.“Mereka menjadipeloporkeselamatanberlalu lintas di sekolahnya,” cetusnya. Kegiatan dengan melibatkan duta lalin ini, jelas dia, akan dilakukan secara berkala. Kegiatan itu akan melibatkan para pelajar SMP dan SMA di wilayah Kecamatan Genteng. “Semua siswa yang memiliki keberanian dan berperilaku baik bisa menjadi duta lalin,” katanya. (sli/c1/abi)
DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI
38
Jawa Pos
Jumat 16 Oktober 2015
Perang Tarif Hotel Tak Terkendali BADUNG – Obral izin hotel yang dikeluarkan Pemkab Badung, Bali, selama ini akhirnya menjadi blunder tersendiri. Pasalnya, perang tarif hotel bintang yang terjadi dua tahun belakangan semakin menjadi-jadi. Bahkan, persaingan saat ini dikategorikan persaingan terpanas antara hotel bintang. Menariknya, sejumlah hotel bintang yang tidak kuat dengan persaingan mengirimkan surat pemberitahuan ke Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Badung. “Ada beberapa hotel yang mengirimkan surat segera berhenti beroperasi. Penyebabnya perang tarif yang semakin luar biasa ini,� ujar Kepala Dispenda Badung, Wayan Adi Arnawa ditemui baru-baru ini. Pejabat asal
Pecatu itu menyebut, hotel bintang sampai membanting harga hingga 30-40 persen dari tarif normal. Namun, meski sudah harga miring, kunjungan tamu dan tingkat okupansi tak juga membaik. Walhasil, manajemen hotel pun mulai kelimpungan. Menurut Adi Arnawa, penyebab perang tarif hotel bintang ini disebabkan dua hal. Yang pertama, jelas Adi Arnawa, karena menjamurnya city hotel, hingga kamar kos berfasilitas hotel. Maraknya city hotel dan kos ala hotel ini disebut menjadi biang utama tamu enggan menginap di hotel bintang. Tamu asing maupun domestik rela mendapat fasilitas sederhana asal bisa melancong ke banyak tempat.
Penyebab kedua, menurut Adi Arnawa, karena terpengaruh kondisi perekonomian global yang sedang lesu. Kondisi ini diklaim sangat berpengaruh pada okupansi hotel. Dampak dari perang tarif hotel adalah menurunnya setoran pajak. “Dengan kondisi yang ada, mau tidak mau pajak hotel ikut berat. Kalau membayar pajak kan lebih baik hotel berbintang daripada city hotel,� tukas pria berkacamata itu. Memang, berdasarkan pantauan koran ini di kawasan Legian, Kuta, Seminyak dan Legian, city hotel dan rumah kos terus tumbuh subur. Lahan sempit di tengah pemukiman pun berubah fungsi menjadi hotel. Sementara itu, PHRI Badung belum lama ini terus mendesak agar moratorium pembangunan
hotel di Badung dipertegas. Tumbuhnya hotel dengan wisatawan disebut tak sebanding. Pertumbuhan kamar hotel lebih tinggi daripada kedatangan tamu. Di lain sisi, pelemahan perekonomian nasional ditambah dengan kebijakan larangan bagi PNS melakukan rapat di hotel yang berlaku per tanggal 1 Desember tahun lalu, membuat pelaku industri perhotelan pesimis mampu merealisasikan target okupansi tahun ini. Harris and Pop! Hotel Cokroaminoto sebagai salah satu hotel yang terletak di Kota Denpasar yang tahun ini menaruh target okupansi di angka 67 persen merasakan betul dampak kebijakan tersebut. Pasalnya, hingga saat ini okupansi hotel
PEMERASAN
Bandar SS Ikut Diciduk
dr Boyke Hanya Disanksi Penundaan Pangkat KLUNGKUNG - Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta hanya memberikan sanksi penunda kenaikan pangkat kepada dr. Gede Ngurah Boyke atas perbuatannya memeras pasien RSUD Klungkung. Penundaan kenaikan pangkat selama tiga tahun. Keputusan itu diambil, setelah pihaknya menerima rekomendasi tim pertimbangan hukum disiplin yang diketuai Sekda Klungkung, Putu Gede Winastra. Tim pertimbangan hukum Senin (12/10) lalu menggelar rapat dua kali. Rapat tersebut menghasilkan rekomendasi pada bupati untuk menyikapi kasus dr. Boyke. Karena perbuatan dokter spesialis itu menjadi perhatian publik secara luas dan tindakannya sangat merusak citra pemerintah dibidang pelayanan kesehatan. Suwirta mengatakan, sanksi itu kepada dr, Boyke terpaksa dijatuhkan. Karena yang bersangkutan dinilai telah menyalahi prosudur. “Kalau sanksi sudah saya jatuhkan, SK bupati terkait sanksi itu baru keluar besok (hari ini red),�papar. Alasannya karena selesai sidang tim pertimbangan hukum sudah sore hari. Hukuman tersebut katagori paling ringan. Pengambilan keputusan pemberian sanksi diakui sempat ada keraguan dari tim. Namun tetap diberikan support kepada bupati agar bekerja dengan baik. Yang jelas apa yang menjadi keputusan sudah sesuai prosudur dan ketentuan agar SDM di Klungkung bisa bekerja dengan baik. Karena sanksi itu juga pelajaran bagi pegawai agar tidak ada yang berani bermain- main apalagi sampai melakukan tindakan melanggar disiplin berat. Dokter Boyke sekarang berada pada golongan IIID. Bupati juga mengaku akan meningkatkan jasa pelayanan (jaspel) untuk dokter spesialis di RSUD Klungkung. Karena penerimaan jaspel yang ada selama ini khusus untuk dokter spesialis dinilai terlalu kecil. Dengan peningkatan ini diharapkan nantinya tidak ada lagi pungutan seperti itu. Selain itu dokter spesialis bisa fokus bekerja di RSUD Klungkung dan tidak nyambi bekerja di rumah sakit lain. Karena selama ini ada kesan kalau dokter seperti mengarahkan pasien ke RS di luar RSUD Klungkung dengan harapan mendapatkan fee atau justru bekerja di RS lain. (tra/rdr/ima/jpnn)
ADAT
ini tidak bisa lebih dari 60 persen. Hal ini diungkapkan General Manager Harris and Pop! Hotel Cokroaminoto Andi Ananto saat ditemui di Harris and Pop! Hotel Cokroaminoto Jalan H.O.S Cokroaminoto 23-25, Denpasar, kemarin. “Target okupansi kami sih sebenarnya di 67 persen. Cuma jujur saja masih di bawah itu dan kami tidak optimis bisa mencapai target. Jadi memang tidak bisa lebih dari 60 persen,� ujar Andi Ananto. Menurut Andi Ananto, selain pelemahan ekonomi, adanya kebijakan pelarangan PNS menggelar rapat di hotel juga menimbulkan permasalahan pelik bagi pihaknya untuk merealisasikan target okupansi di tahun ini. (san/ayu/rdr/gek/mus/jpnn)
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
TAK BERKUTIK: Awing, bandar yang selama ini menyuplai SS ke wilayah hukum polres Jember akhirnya tertangkap.
JEMBER - Pasca penangkapan Mahendra dan Wulan, pasutri yang kedapatan pesta sabu-sabu Rabu (14/10) lalu, Satreskoba Polres Jember melakukan pengembangan. Hasilnya, petugas berhasil meringkus Mahwir alias Awing, 55, warga Jalan S. Parman Gang VIII, Lingkungan Sadengan, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, sekitar pukul 20.00. Diduga kuat, Awing merupakan bandar yang selama ini sering menyuplai sabu-sabu kepada Mahendra dan Wulan. Selain meringkus Awing, petugas juga menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya sabu-sabu sebanyak 10 klip seberat 7,75 gram, uang tunai Rp 1,6 juta, dan handphone milik Awing. Saat anggota Reskoba melakukan penangkapan, Awing hanya pasrah ketika digelandang ke Mapolres Jember untuk menjalani pemeriksaan. Usai menjalani pemeriksaan, Awing langsung jadi tersangka dan dijebloskan ke sel tahanan Polres Jember. Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif melalui Kasat Reskoba AKP Sukari, membenarkan penangkapan itu. “Tersangka (Awing) ini ditangkap setelah kita melakukan pengembangan hasil penangkapan pasutri. Tersangka Awing kita tangkap saat sedang berada di rumahnya,� ungkap Sukari. Menurut dia, Awing adalah pemain lama. Bahkan, pihaknya sejak lama membidik Awing namun selalu lolos saat akan ditangkap. Karena itu, AKP Sukari menegaskan masih terus melakukan pengembangan kasus ini. “Kita masih memburu bandar yang lebih besar dari tersangka (Awing) ini,� tegas Sukari. (jum/c1/hdi/jpnn)
Ganti Tabung Gas, Tangan dan Kaki Terbakar KARANGASEM – Jangan sampai ceroboh saat memasang regulator tabung gas. Pasalnya, akibat terlalu ceroboh, I Kadek Simpen,36, menderita luka bakar pada kedua tangan, kaki, dan juga bagian perutnya. Kondisi tersebut mengharuskan Simpen menjalani rawat inap di Sal Cempaka RSUD Karangasem. Kok bisa? Menurut informasi, kejadian apes itu bermula ketika warga Lingkungan Belong, Kelurahan Karangasem ini, mengganti tabung gas 3 kilogram di rumahnya, Rabu (14/10) dini hari kemarin sekitar pukul 03.30.
Ditemui di ruang perawatan, Simpen menceritakan bahwa saat hendak mengganti tabung gas, ada tiga kompor gas berjejer. Satu kompor gas sudah menyala. Tanpa ada rasa khawatir, bapak dua anak ini, malah dengan santai mengganti salah satu tabung gas kompor tersebut, tanpa mematikan terlebih dulu kompor di sampingnya. Celaka, saat menghubungkan selang regulator, suami Nengah Wiriati, ini mencium tabung gas itu bocor. Seketika, dia mengambil tabung gas itu dan berusaha menjauhkan dari api kompor.
Namun, baru beranjak sekitar satu meter, si jago merah menyambar tabung gas yang dipegangnya. “Karena panik, saya langsung lari keluar bawa gas. Tapi, kena juga,� sesalnya. Didampingi istri dan sejumlah kerabatnya, Simpen juga menceritakan, kegiatan kemarin dilakukan lantaran adiknya, I Ketut Winda, 25, akan melangsungkan serangkaian prosesi pernikahan. “Hari ini (Kamis, kemarin) adik saya mau nyuang nak luh, makanya banyak pakai kompor,� tandas dia. Kejadian itu juga nyaris membakar rumah yang belum
rampung, namun sudah dipakai sebagai dapur, tempat tiga kompor tersebut. “Karena cepat ada pemadam, dan banyak warga. Hanya atap bangunan yang terbuat dari daun kelapa yang terbakar,� pungkas Simpen. Kapolsek Kota Karangasem Kompol Anwar Sasmito membenarkan kejadian tersebut. Untuk memadamkan api, dibantu petugas pemadam kebakaran, yang memadamkan menggunakan alat pemadam api ringan. “Kebakaran tabung gas yang diakibatkan bocornya regulator,� ujar Kompol Anwar. (wan/rdr/mus/jpnn)
Bocah SD Diseret ke Sawah MIFTAHUDDIN/RADAR BALI/JPNN
GEMA PERDAMAIAN: Sejumlah tokoh melepas balon pada acara Gema Perdamaian di Renon.
Lelang Hasil Goresan di Acara Gema Perdamaian DENPASAR - Aroma wangi asap dupa sudah merebak di areal Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), sekitar pukul 16.00, Sabtu lalu (10/10). Itulah rangkaian awal acara Gema Perdamaian di Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi). Setelah itu ada juga penampilan Ayu Laksmi dengan dua lagu perdamaian yang berjudul Maha Asa dan Tri Hita Karana. Kali ini konsep doa dibuat dengan memberikan kesempatan kepada perwakilan agama selama dua menit dan diakhiri dengan gong. Doa diikuti umat beragama yang bersangkutan dan dimulai dari Agama Hindu, Budha, Islam, Katolik, Kristen Protestan, dan Konghucu. Kegiatan itu juga diisi dengan penyalaan 10 obor dan juga menerbangkan 10 balon damai. H. Deden Seafulloh, selaku ketua panitia Gema Perdamaian ke-13 dalam sambutannya mengatakan, acara ini sejatinya dapat menjadi acara untuk semua saling mengenal perbedaan, saling memahami, menumbuhkan toleransi, dan cinta kasih. Acara ini adalah acara yang edukatif untuk semua anggota keluarga. �Yang kita dambakan, semua insan memahami bahwa damai itu indah namun damai perlu diupayakan terus oleh semua pihak, � jelasnya dalam sambutannya kemarin. (dwi/yes/jpnn)
DENPASAR - Predator anak tampaknya masih berkeliaran di wilayah Denpasar dan sekitarnya. Buktinya, kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak kembali terjadi Kamis (8/10) lalu. Tak tanggung-tanggung kejadian itu terjadi di siang hari, yakni pukul 10.30 di ruas Jalan Sedap Malam, Denpasar. “Korban sudah 10 bulan terakhir dibuntuti oleh pelaku. Sejak masih tinggal di seputaran Renon. Nah, puncaknya dua hari lalu. Pelaku menarik tangan HW,10. Korban diseret ke tengah sawah hingga sejauh 4 meter dari jalan raya. Bibirnya dibekap agar tidak bisa berteriak,� ucap pendamping hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar Siti Sapurah alias Ipung saat ditemui langsung di Mapolresta Denpasar. Menurutnya, pelaku diduga hendak membawa korban ke sebuah gubuk yang berada di tengah sawah. Kepada koran ini, ayah korban membenarkan pernyataan Sapurah. Dijelaskannya bahwa sang anak mengaku hampir se-
tiap hari dibuntuti oleh seorang pria misterius saat berangkat ke sekolah. “Anak saya bilang diikuti dari Jalan Akasia sampai Bundaran Renon. Dulu saat tinggal di daerah Renon juga begitu,� tuturnya. Sembari mengaku akan lebih ketat mengawasi HW, kepala keluarga yang berprofesi sebagai sopir itu mengungkapkan bahwa insiden itu terjadi pukul 10.30 di Jalan Sedap Malam, tepatnya di depan sebuah salon, sebelum Hotel SM. Diterangkan ayah korban, pelaku sudah berhenti di posisi tersebut untuk menunggu kedatangan HW yang datang naik sepeda. “Dik, Om minta tolong diambilin daun-daunan untuk bahan obat-obatan,� ucap sang ayah meniru ucapan pelaku saat merayu HW. Saat itu, korban menjawab tidak bisa dan mengaku sudah telat ke sekolah. Belum tuntas menjawab, korban langsung dibekap dan ditarik ke tengah sawah. Dalam posisi tertekan dan ketakutan akhirnya korban melawan dengan cara menggigit tangan pelaku. Korban juga menendang dan melakukan dorongan hingga
pria misterius tersebut terpeleset dan tersungkur sebelum akhirnya melarikan diri. “Syukur anak saya bisa karate,� ucapnya. Ditanyai tentang ciri-ciri pelaku, pria 31 tahun asli Lombok, namun ber-KTP Sidoarjo, Jawa Timur, itu menjawab setinggi kurang lebih 165 cm, dan bertubuh gempal. “Keluarga tidak mengenal, masyarakat sekitar juga tidak ada yang tahu siapa pria misterius itu,� keluhnya. Meski belum sempat dilecehkan, ayah korban mengaku anaknya mengalami peristiwa traumatis yang luar biasa. Setelah mengetahui peristiwa yang menimpa HW, ayah korban langsung mendatangi kantor Komnas PA yang akhirnya mengoordinasikan kasus tersebut ke P2TP2A Kota Denpasar. “Saya melaporkan pelecehan yang menimpa anak saya untuk mencegah sesuatu yang lebih besar. Saya menjaga kemungkinan terburuk pada anak saya serta anak-anak yang lainnya,� kilahnya. Lebih lanjut dirinya berharap pelaporan tersebut membuat aparat berwenang segera mengusut dan menangkap pelaku.(ken/yes/jpnn)
! " # $ % &
' ( ) * " + ,-) #
. .
KADEK SURYA KENCANA/RADAR BALI/JPNN
MASIH TRAUMA: Korban dipeluk Siti Sapurah di Mapolresta Denpasar, kemarin (15/10).
' (* " + 3 #
& ' ( ! ) * " # +, $,
.4 0 ' (* " + -/ +
! " # $ %
01 2
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Jumat 16 Oktober 2015
BERITA UTAMA
39
Luas Kawasan Strategis 10.051 Hektare n DIATUR... Sambungan dari Hal 29
Dalam laporannya, Ketua Pansus Zainal Arifin Salam melalui juru bicara pansus, Marifatul Kamila, mengatakan pansus telah melakukan pembahasan secara mendalam terkait materi raperda tersebut. Bukan hanya melakukan pembahasan di tingkat internal, pansus juga melakukan kajian, konsultasi, uji publik, observasi, dan tinjau lapang ke kawasan Tumpang Pitu. Dikatakan, substansi perda tersebut bermuara pada pengembangan pembangunan di Banyuwangi Selatan. “Perda ini diharapkan
mampu meningkatkan perekonomian rakyat Banyuwangi pada umumnya,” kata politikus yang karib disapa Rifa tersebut. Sementara itu, dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, perda tentang rencana penataan ruang kawasan strategis Tumpang Pitu tahun 2015-2035 merupakan kelanjutan perda lain yang telah disusun sebelumnya, salah satunya perda tentang golden share penambangan emas di Tumpang Pitu. Menurut Anas, perda tersebut penting untuk menentukan langkah-langkah penataan selanjutnya. Dengan dibahas di
DPRD, dia optimistis perda tersebut akan membawa banyak manfaat bagi rakyat. “Memang manfaatnya tidak langsung dirasakan sekarang. Kita berharap dengan ikhtiar ini pengembangan kawasan Tumpang Pitu menjadi maslahat bagi rakyat, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” terangnya. Anas menjelaskan, sebelumnya pengesahan raperda rencana penataan ruang kawasan strategis Tumpang Pitu tersebut sempat tertunda. Penundaan tersebut terjadi karena eksekutif dan legislatif masih menunggu persetujuan otentik substansi raperda dari Gubernur Jatim.
Dijelaskan, persetujuan otentik dari gubernur diperlukan lantaran domain pertambangan di tangan pemerintah provinsi, tidak lagi di tangan pemkab. “Provinsi telah memberikan persetujuan substansi. Ini langkah baru dari pengembangan kawasan Tumpang Pitu bisa berjalan,” terangnya. Sekadar mengingatkan, pembahasan raperda tentang rencana penataan ruang kawasan strategis Tumpang Pitu itu sudah dimulai sejak beberapa hari lalu, Rabu (30/9). Kala itu Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan nota pengantar atas diajukannya raperda tersebut pada rapat pa-
Perlakukan Karyawan sebagai Aset n ENTREPRENEURSHIP... Sambungan dari Hal 29
Martha Tilaar yang memulai usahanya di sebuah garasi ukuran 6x4 meter di tahun tujuh puluhan kini memiliki 6.000 karyawan dan berkibar dengan bendera Sari Ayu. Menyadari bahwa usahanya ditopang oleh sumber daya manusia sekaligus dengan lingkungannya, maka seorang entrepreneur selalu berorientasi pada benefit bukan sekadar profit. ”Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Gagasan-gagasan besar selalu mendorong seorang entrepreneur untuk berimprovisasi hingga lahir dari tangan dinginnya kreativitas yang bikin publik berdecak kagum dan pasar menerima dengan antusias. Kompetitor diperlakukan sebagai mitra menuju kualitas, bukan monster yang menyeramkan. Oleh karena itu, seorang entrepreneur sering berlaku seperti petinju di atas ring. Ada kesempatan memukul dengan cepat ia lakukan pukulan sampai lawan bertekuk lutut. Tetapi, saat dirasa kekuatan seimbang, ia sering melakukan proses memeluk dengan istilah negosiasi, bahkan sampai membentuk holding company.
Karyawan diperlakukan sebagai aset bukan beban, seperti yang dipraktikkan oleh Henry Ford yang memberi lima hari kerja untuk karyawannya. Sebab, apa yang diberikan oleh perusahaan tak sebanding dengan pengorbanan mereka terhadap perusahaan. “Berikan upah sebelum kering keringatnya”. Kisah Ibrahim AS yang melepas “zona aman” tinggal di Palestina yang sudah mapan infrastrukturnya, status sosial, dan jaminan masa depannya untuk memulai kehidupan baru di tempat yang digambarkan sebagai “Ghairu Dzi Zar’in” kering tanpa mata air, tanpa penghuni, tanpa penerangan, dan segala tanpa-tanpa yang lain. Dengan kekuatan doa dan motivasi ia tanamkan keyakinan kepada istrinya bahwa jika sabar di tempat ini akan dikunjungi umat manusia seluruh dunia karena memberikan rasa aman dan kesejahteraan. Sepeninggal Ibrahim, Hajar, istrinya, memulai tata kehidupan baru dengan aktif bergerak lewat media yang diabadikan dalam ritual haji dengan nama “Sa’i”. Allah tak pernah membiarkan hamba-Nya bergerak percuma. Dihadiahkan kepada Hajar lewat hentakan sayap Jibril mata air zamzam.
Kian hari keberadaan mata air di tengah gurun yang gersang itu menarik perhatian burung-burung untuk terbang rendah dan turun menikmati segarnya air zamzam. Gerakan burung-burung diperhatikan oleh suku Jurhum. Mereka mengutus kurir untuk mengecek apa gerangan yang menarik perhatian burung-burung itu terbang rendah di lokasi itu. Setelah yakin di tempat itu ada mata air, akhirnya orang-orang suku Jurhum berbondongbondong menuju ke lokasi zamzam untuk tinggal lebih lama. Hingga semakin lama tempat itu menjadi pusat perhatian sukusuku lain untuk dijadikan tempat persinggahan, bahkan menjadi tempat tinggal permanen, dan kini orang mengenal tempat itu dengan sebutan Makkah... “Wahai Rob kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau yang dihormati. Wahai Rob kami, yang demikian itu agar mereka itu mendirikan salat maka jadikanlah hati sebagian manusia condong pada mereka, dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan mudah-mudahan mereka bersyukur (QS: 14:37). (*)
ripurna DPRD Banyuwangi. Tata ruang kawasan strategis Tumpang Pitu dilaksanakan berdasar asas yang sesuai dan serasi dengan penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan kawasan-kawasan strategis provinsi, serta penataan ruang wilayah kabupaten dan kawasan-kawasan strategis kabupaten. Asas tersebut meliputi keterpaduan; keserasian, keselarasan, dan keseimbangan; keberlanjutan;
keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; keterbukaan; kebersamaan dan kemitraan; perlindungan kepentingan umum; kepastian hukum dan keadilan; dan asas akuntabilitas. Kawasan strategis Tumpang Pitu tersebut meliputi wilayah administrasi Desa Sumberagung dan Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Banyuwangi tahun 2012-2032. Ka-
wasan strategis tersebut meliputi wilayah seluas 10.051 hektare (Ha). Bupati Anas mengatakan, kawasan strategis Tumpang Pitu perlu diatur agar tercipta keseimbangan antara eksplorasi dan eksploitasi dengan pertanian, pariwisata, dan keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut. “Kita ingin menjaga agar pemanfaatan kawasan Tumpang Pitu tidak ngawur. Jika diatur dengan perda, bingkai dan kontrolnya jelas,” ujarnya kala itu. (sgt/c1/aif)
Menyimak Materi Butuh Konsentrasi n DR ROGER... Sambungan dari Hal 29
Hal itu dilakukan mengingat kursi yang disediakan terbatas. ‘’Ini demi kenyamanan peserta, karena materi seminar akan disampaikan dokter Roger dalam bahasa Inggris. Ya, butuh konsentrasi bagi para peserta,” ujar ketua panitia seminar, Bayu Saksono.
Peserta juga akan diberi kesempatan memberikan pertanyaan terkait permasalahan seputar penyakit ginjal. Dengan pengalaman yang dimiliki, dokter Roger yang meraih penghargaan The Best Abstract Award in the 2nd Congress of International Society for Hemodialysis di Hong Kong tahun 2009 itu diharapkan dapat memberikan jawaban terbaik
terkait masalah ginjal. Bayu berharap peserta seminar yang berdomisili jauh dari pusat kota datang lebih awal ke lokasi acara. Apalagi, di Banyuwangi banyak agenda kegiatan besar yang berlangsung bersamaan besok pagi. ‘’Acara ini akan diusahakan dimulai pukul 08.00 dan berakhir tepat waktu pukul 11.00,” ujarnya. (fre/c1/bay)
Dua Belas Tahun Jadi TKI n TKI... Sambungan dari Hal 29
Kabar meninggalnya Heri Purnomo itu pertama kali diketahui anak pertamanya yang bernama Nensy Ekaningsih, 24, melalui sambungan telepon dari seorang rekan kerja bapaknya. Sesuai surat kematian dari Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Malaysia, Heri Purnomo meninggal dunia tepat pukul 22.30 Sabtu (10/10), beberapa hari yang lalu, saat dia dirawat di Rumah Sakit Selayang, Salangor, Malaysia, akibat serangan jantung. Setelah dikabarkan meninggal
dunia, jenazah Heri Purnomo tidak langsung dibawa pulang ke Indonesia. Teman-teman Heri di Malaysia masih perlu membicarakan mengenai pemulangan jenazah Heri ke Indonesia dengan keluarganya di Banyuwangi. Akhirnya diputuskan pihak rekan kerja Heri di Malaysia iuran dana agar jenazah Heri bisa dipulangkan ke Indonesia pada Selasa (13/10) kemarin. ”Jenazah Bapak tiba Banyuwangi Rabu dini hari pukul 01.00. Yang membiayai temanteman Bapak di Malaysia katanya habis Rp 20 juta,” terang Nensy. Nensy menceritakan, sebelum
ada kabar meninggalnya bapaknya tersebut, Heri Purnomo sempat menelepon dirinya pada Rabu (7/10) beberapa hari lalu. Tidak ada firasat apa pun di benak anak pertama Heri itu bahwa bapaknya akan meninggalkannya selamanya. Hanya saja, saat menelepon dirinya, Heri meminta Nensy mengirimkan foto keluarga di Banyuwangi. ”Waktu telepon terakhir itu Bapak seperti memaksa sekali ingin dikirimi foto saya, ibu, dan adik. Bapak juga mengirimi foto kepada saya waktu itu. Tetapi, ya tidak ada firasat,” tuturnya.(tfs/c1/aif)
Hotel-hotel Langsung Full Booked Tertangkap di Depan Pertamina n 800... Sambungan dari Hal 29
“Tema tersebut diangkat supaya masyarakat luas, baik nasional maupun internasional, mengetahui bahwa kita memiliki busana adat pengantin semacam ini,” kata Bramuda. Dengan ditampilkannya pakaian adat pengantin dalam BEC tersebut, Bram berharap para
penonton bisa melihat keindahan salah satu budaya Banyuwangi yang selama ini boleh dikatakan tidak diketahui banyak orang itu. “Kita ingin bisa meng-Indonesia-kan baju adat Banyuwangi seperti pakaian pernikahan orang Jogja dan Solo,” ujar Bram. Sementara itu, sejak kemarin (15/10) pagi ratusan peserta sudah tampak mengikuti geladi kotor di
Taman Blambangan. Dengan menggunakan kaus berwarna hitam, para peserta mencoba memeragakan tarian yang akan mereka sajikan, termasuk urutan berbaris dan cara keluar dari panggung Gesibu. Meski baru disebut geladi kotor, beberapa turis asing sudah terlihat berkeliaran di sekitar taman sambil memotret aktivitas peserta. Bramuda mengata-
kan, sampai kemarin (15/10) sudah 5.000 undangan yang disebar. Itu pun masih ada beberapa tamu yang meminta, ditambah dengan hotel-hotel yang sudah di-booking sebelum BEC dimulai. “Para penonton BEC dari luar kota dan luar negeri rupa-rupanya sudah memesan kamar hotel jauh hari sebelumnya,” terang Bramuda. (fre/c1/aif)
n DPO... Sambungan dari Hal 29
Sesuai LP/875/B/VI/2015/SPKT/ Jatim/ yang dikeluarkan Polresta Surabaya, Bambang adalah DPO Polresta Surabaya sejak 13 Oktober 2015. Bambang merupakan pelaku tindak pidana penggelapan dalam jabatan yang menyebabkan orang lain rugi senilai Rp 470 juta. Informasinya, Bambang hendak
kabur ke Bali. Mengetahui pelaku hendak kabur ke Bali, pihak Polresta Surabaya meminta bantuan Polsek KPT mengejar pelaku. Tepat pukul 07.30 saat petugas Polsek KPT yang dipimpin langsung Kanitreskrim Iptu Suryono Bhakti melaksanakan kegiatan rutin lalu lintas mengetahui mobil pelaku melintas di depan mapolsek. ”Pelaku mengendarai mobil Karimun warna ungu berno-
pol B 2421 BF. Sempat kami kejar dan akhirnya berhasil kami tangkap di depan Pertamina Ketapang,” kata Kapolsek KPT, AKP Hadi Siswoyo, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Tidak ada perlawanan dalam penangkapan pelaku tersebut. Bahkan, pelaku juga mengaku bahwa dirinya adalah orang yang dicari-cari Polresta Surabaya. (tfs/nic/c1/aif)
Start Taman Sri Tanjung, Finis Pendapa Temui Tokoh PPP KH. Suyuti Taha n DIIKUTI...
Sambungan dari Hal 29
Sejumlah pelari nasional dan international dari Kenya akan berlomba dan melintasi jalanan Banyuwangi serta menyusuri Pantai Boom yang menjadi kebanggaan warga Banyuwangi,” ujar Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi, Juang Pribadi. Even sport tourism tersebut
digagas bareng Gerakan Berlari Untuk Berbagi (BUB) dan Pemkab Banyuwangi. Peserta lomba akan menempuh lintasan di sejumlah ruas kota Banyuwangi. Mereka akan menyusuri dan melewati beberapa landmark kota, seperti Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Taman Sri Tanjung, dan Pantai Boom. “Kita sengaja ingin mengajak para peserta melihat dari dekat keindahan
kota Banyuwangi sekaligus juga promosi wisata. Peserta juga akan berlari di pinggir Pantai Boom,” tutur Juang. Peserta Banyuwangi International Run 10 Km akan start di Taman Sri Tanjung menuju Jalan Jenderal Soedirman, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Adi Sucipto, Taman Tirtawangi (patung kuda), Jalan Kepiting, Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Mayjen MT. Ha-
ryono, Kampung Ujung, Pantai Boom, Jalan Banterang (depan kantor PLN), Mal Borobudur, dan finis di pendapa. Rute lomba 5 Km start di Taman Sri Tanjung, Jalan Jenderal Soedirman, Simpang Lima, Jalan Wahid Hasyim, Jalan Mayjen MT. Haryono, Kampung Ujung, Pantai Boom, Jalan Banterang (depan kantor PLN), Mal Borobudur, dan finis di pendapa. (sgt/c1/aif )
n SU-SI... Sambungan dari Hal 40
Selama di Kecamatan Tegaldlimo, pasangan Su-Si juga mengunjungi Pondok Pesantren Mansya`ul Huda asuhan KH. Suyuti Toha untuk meminta restu dan doa. Setelah dari Kecamatan Tegaldlimo, pasangan cabup yang diusung Partai Golkar dan Hunara itu
kembali ke Kecamatan Muncar untuk menemui pedagang pasar tradisional Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Puas berkeliling di pasar tradisional, kampanye ditutup dengan pembekalan saksi di Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar. Pembekalan saksi itu dihadiri pengurus pimpinan desa dan pengurus pimpinan kecamatan
Partai Golkar serta 400 calon saksi di Kecamatan Tegaldlimo dan Muncar. “Kita akan beri satu saksi per TPS dengan target perolehan 60 persen suara pemilih,” jelasnya. Selama bertemu pengurus partai Golkar, Hanura, dan calon saksi itu, Sumantri mengkritisi pemasangan gambar yang dinilai sangat menguntungkan incumbent. (ddy/c1/afi)
Rebutan Kembar Mayang dan Beras Kuning Panwaslih Temukan NIK Ganda n TENGAH... Sambungan dari Hal 29
Mereka tak hanya menonton seperti di beberapa lokasi lain. Acaranya dimulai dengan perhelatan jaranan. Kesenian itu digelar mulai siang hingga sore di tanah lapang tak jauh dari makam. Selanjutnya, diadakan acara makan-makan santai yang dihadiri banyak orang dari berbagai tempat dan kalangan. Usai salat magrib, acara dilanjutkan selamatan ramai-ramai. Puncaknya adalah perebutan pohon kembar mayang yang berisi bunga, janur, dan beras kuning. Masyarakat yang hadir dihibur tontonan wayang dan tari-tarian hingga tengah malam. Kemudian, dilakukan pelarungan atau pelepasan sesaji yang terdiri atas berbagai macam hasil bumi menggunakan perahu sepanjang dua meter ke laut melalui Pantai Sobo. Pelarungan yang dilaksanakan sekitar pukul 00.00 itu diiringi banyak orang. Mereka percaya jika mengikuti pelarangan itu akan memperoleh berkah dari Yang Maha Kuasa. Sidik Purnomo, 57, pemangku adat ritual Paguyuban Pakem, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi menceritakan, ritual tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1966. Asal-muasalnya adalah menggelar syukuran kepada Allah, terutama bagi
orang-orang yang telah dibantu Mbah Ibu. Mbah Ibu, berdasar cerita Sidik, adalah seorang wanita yang memiliki banyak keistimewaan dan kemampuan supranatural, sehingga sering dimintai bantuan oleh orangorang sekitar. Mbah Ibu yang dimaksud tersebut memiliki nama asli Nyi Ageng Giring. Dia dipercaya sebagai istri Ki Ageng Giring, salah satu keturunan Raja Brawijaya yang turut andil dalam terbentuknya kerajaan Mataram Islam. Sidik mengatakan, Mbah Ibu awalnya ditemukan oleh beberapa pegawai kehutanan Alas Purwo. Saat itu Mbah Ibu sedang bertapa di hutan. Beberapa pegawai kehutanan langsung menginterogasi Mbah Ibu mengenai asal-usulnya. Awalnya, Mbah Ibu tidak mengaku. Dia mengatakan dirinya adalah pelarian atas gerakan G30S PKI. Namun, para pegawai kehutanan tidak serta merta percaya, sampai akhirnya Mbah Ibu mengaku bahwa dirinya adalah Nyi Ageng Giring yang pergi dari Gunung Kidul, Jogjakarta, karena diusir suaminya, Ki Ageng Giring. “Mbah Ibu bilang kita (mereka yang menemukan) adalah anak keturunan dia, dan keberadaan dia di Alas Purwo karena diusir Ki Ageng Giring karena tidak bisa menjaga degan (kelapa muda) milik suaminya itu,” cerita pria yang akrab disapa Nanang
tersebut. Kemudian, karena mengetahui wanita yang mereka temui bukan orang sembarangan, banyak pegawai kehutanan yang mengikuti Mbah Ibu. Mereka turut membantu Mbah Ibu mencari tempat tinggal di beberapa tempat di Banyuwangi, dan terakhir di wilayah Pakem. Tak lama kemudian, kabar kehebatan Mbah Ibu menyebar ke berbagai tempat di dalam maupun luar Banyuwangi. Sebagian besar orang yang meminta bantuan Mbah Ibu adalah yang memiliki permasalahan kehidupan. Mereka yang merasa terbantu setelah datang ke Mbah Ibu pun banyak memberi hadiah berupa uang, tanah, dan kendaraan. Namun, Mbah Ibu yang merasa tidak membutuhkan bendabenda itu menyarankan agar para orang-orang yang memberinya hadiah itu membuat selamatan di bulan Suro menggunakan uang yang akan mereka berikan. Sejak saat itu, kata Sidik, ritual Suroan di tempatnya berkembang dan diikuti bermacam orang dan kalangan. “Awalnya acara ini diselenggarakan dengan cara iuran pihak keluarga saja, tapi akhirnya orang-orang yang dibantu Mbah Ibu ikut menyumbang seikhlasnya, sehingga setiap selamatan Suroan jadi ramai seperti saat ini,“ terang pria itu. Yang menarik, kata Sidik, dalam
ritual tersebut ada perebutan kembar mayang dan beras kuning yang dipercaya memiliki banyak khasiat, baik untuk perjodohan maupun usaha. Selain itu, masakan selamatan tidak boleh dicicipi sampai selesai didoai. “Dulu ada yang tidak percaya. Mereka memakan sedikit belum didoai, akhirnya dia tidak bisa menelan,” kata Sidik. Sesepuh kampung setempat, Sutarsono, 86, menuturkan inti ritual itu adalah syukur kepada Allah. Perahu sepanjang dua meter yang berisi berbagai macam makanan matang dan kepala kambing itu wujud hasil yang diperoleh masyarakat melalui perantara Mbah Ibu. Setelah meninggal pada tahun 1979, ritual itu ditambahi dengan pergelaran wayang sampai tengah malam. Itu berdasar permintaan terakhir Mbah Ibu. “Usia Mbah Ibu saat ditemukan kemungkinan sudah lebih dari 200 tahun. Dia ini salah satu pemegang trah para pemimpin di tanah Jawa. Karena itu, masyarakat banyak yang ikut ritual ini,” terang Sutarsono. Dari awal ritual hingga usai bermacam orang dari berbagai kalangan memang tampak menghiasi lokasi, terutama di seputar makam Mbah Ibu dan makam Sungging Prebengkolo yang dikelilingi pagar tembok putih. Sambil menunggu proses pelarungan, banyak yang salat dan berdoa di sekitar makam tersebut. (c1/aif)
n VERIFIKASI... Sambungan dari Hal 40
Ketua Panwaslih, Atim Hariyadi mengatakan, dalam rakornis tersebut pihaknya mengajak jajaran Panwascam bersama-sama melakukan pencermatan secara administratif terhadap DPT Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. “Dasi hasil analisis, kami masih menemukan be-
berapa kriteria pemilih yang ditengarai bermasalah,” ujarnya. Atim merinci, daftar pemilih yang diindikasi bermasalah tersebut antara lain terjadi akibat Nomor Kepala Keluarga (NKK) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) invalid sebanyak 19.779 orang. Ditemukan pula dua atau lebih calon pemilih dengan nama, tempat tanggal lahir (TTL), dan alamat sebanyak 986 orang.
Bukan itu saja, berdasar hasil analisis DPT, Panwaslih juga menemukan calon pemilih dengan NIK ganda sebanyak 3.918 orang. Selebihnya, ada pula calon pemilih dengan NIK dan TTL sama sebanyak 4.906 orang, serta NIK dan nama sama sebanyak 3.709 orang. “Jadi, total pemilih yang ditengarai bermasalah sebanyak 33.298 orang,” ujarnya. (sgt/c1/afi)
Masuk ke AIL Gratis n DIHADIRI... Sambungan dari Hal 40
Tidak hanya itu untuk memeriahkan Harlah ini, AIL juga mendatangkan tiga artis nasional Bintang Pantura. Seperti Lilis Darawangi, Kiki, Erna Parvez. Tiga artis nasional ini akan berkolaborasi dengan penyanyi papan atas Banyuwangi. Masyarakat Banyuwangi yang mau menyaksikan tiga
artis ini pun dipersilahkan, bahkan di hari Minggu (18/10) itu masyarakat juga boleh berenang dan menikmati fasilitas AIL secara gratis. “AIL buka mulai jam 07.00-12.00, khusus hari Minggu besok gratis tiket masuk,” kata Michael. Michael menambahkan Harlah PD di Banyuwangi ini akan digunakan sebaik-baiknya untuk konsolidasi partai dan pengurus. Apalagi pada tahun ini, ada mo-
ment Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) yang harus di sukseskan bersama. Sebagai partai yang mengusung pasangan Dahsyat, maka Harlah ini akan menjadi moment penting untuk konsolidasi internal. “Kedatangan Pak Pramono akan memberikan motivasi kepada jajaran pengurus dan kader PD Banyuwangi, terutama dalam misi menyukseskan pilbup Banyuwangi,” kata Michael. (*/afi)
Tahun Baru Islam Jarang Dirayakan n NASDEM... Sambungan dari Hal 40
Ketua DPD Nasdem Banyuwangi Supriyadi mengatakan momen tahun baru Islam memiliki makna yang sangat penting.
Tahun baru 1 Muharram menjadi momentum bagi seluruh umat Islam untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Meski tahun baru Islam jarang dirayakan secara meriah, momentum tersebut harus menjadi cambuk
untuk terus meningkatkan ibadah dan mengevaluasi diri di masa depan. “Momentum ini, bisa dijadikan pengingat untuk berbagi kepada sesama dan 1 Muharram dinilai lebih tepat dimaknai sebagai waktu untuk evaluasi,” ujarnya. (*/afi)
40
Jawa Pos Jumat 16 Oktober 2015
Harlah demokrat
Su-Si Temui Pedagang Tradisional ISTIMEWA
Lilis Darawangi/jpg
Dihadiri Tiga Jenderal BANYUWANGI—Harlah ke-14 Partai Demokrat di Agro Wisata Alam Indah (AIL) Rogojampi pada Minggu (18/10) dipastikan akan dihadiri tiga purnawiran Jenderal TNI. Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi (BPOKK) DPP Partai Demokrat (PD) Jendral (Purn) TNI Pramono Edhi Wibowo juga dipastikan hadir. Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi Michael Edi Hariyanto mengatakan tiga purnawirawan TNI itu akan memberi semangat kepada pengurus dan kader PD Banyuwangi n Baca Dihadiri...Hal 39
Partai nasdem
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MERAKYAT: Cawabup Sigit Wahyu Widodo menyalami tokoh Partai Golkar dan Hanura saat melakukan pembekalan saksi di Kecamatan Muncar kemarin.
MUNCAR - Pasangan Calon Bupati (Ca bup) Sumantri Soedomo dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) menggelar kampanye dialogis di daerah pemilihan (dapil) III kemarin (15/10). Kampanye pasangan Su-Si itu diawali dengan bertemu masyarakat Desa Tapanrejo dan dilanjutkan ke pasar tradisi onal Muncar. Usai bertemu pedagang dan masyarakat, pasangan Su-Si berkunjung ke tempat pelelangan ikan (TPI) dan tempat pendaratan ikan di Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. “Kami ingin mendengar aspirasi masyarakat kalangan bawah, seperti nelayan dan pedagang pasar tradisional,” ujar Sumantri. Setelah dari TPI Muncar, pasangan Su-Si kembali mengunjungi pasar tradisional di Dam Buntung, Desa Kedungasri, Keca matan Tegaldlimo n Baca Su-Si...Hal 39
Verifikasi 33.298 DPT Bermasalah ISTIMEWA
SALING BERBAGI: Pengurus DPD Nasdem Banyuwangi bersama yatim dan duafa saat menggelar tahun baru 1 Muharram di Kantor Nasdem Jalan Kepiting Banyuwangi.
Nasdem Gelar Muharraman BANYUWANGI-DPD Partai Nasdem Banyuwangi menggelar refleksi tahun baru Islam pada Selasa (13/10). Ada beberapa kegiatan yang digelar, seperti khataman Al Quran, salat jamaah bersama kader dan warga, juga pemberian santunan yatim dan duafa n Baca Nasdem...Hal 39
BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bergerak cepat menindaklanjuti rekomendasi Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) terkait 33.298 dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. KPU langsung menginstruksikan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melakukan verifikasi faktual bersama Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). Ketua Kelompok Kerja (Pokja) DPT KPU Banyuwangi, Suherman, mengatakan rekomendasi Panwaslih untuk melakukan verifikasi pemilih yang ditengarai bermasalah tersebut akan diteruskan kepada PPK. PPK diminta menindaklanjuti rekomendasi itu
dengan melakukan verifikasi faktual bersama Panwascam. Oleh karena itu, KPU telah mendistribusikan data dari Panwaslih tentang calon pemilih yang diindikasi cacat. Daftar pemilih yang diindikasi bermasalah tersebut, antara lain ditengarai terdaftar ganda dan memiliki nomor kepala keluarga (NKK) dan nomor induk kependudukan (NIK) invalid. Dikatakan, PPK juga diminta membuat berita acara hasil verifikasi faktual tersebut. Berita acara itu akan dikirim kepada Panwaslih. Menurut Suherman, khusus pendu duk dengan NKK dan NIK invalid yang terdaftar pada DPT, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kepen-
JELANG PURNA BAKTI
dudukan dan Pencatatan Sipil (Dispen dukcapik) sebelum rekomendasi Panwaslih turun. “Hasil koordinasi tersebut, Dispenduk akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lantaran wilayah pengisian kolom NKK dan NIK ada di direktorat jenderal Kemendagri,” ujarnya kemarin (15/10). Mengenai pemilih yang diindikasi terdaftar ganda, imbuh Suherman, pihaknya sudah melakukan analisis ulang di beberapa kecamatan, misalnya kecamatan Giri dan Tegaldlimo. “Hasilnya tidak ada pemilih yang terdaftar ganda,” cetusnya. Meski demikian, Suherman mengaku jajaran KPU akan tetap melakukan veri-
fikasi. Jika ternyata fakta di lapangan menyatakan ada penduduk yang terdaftar ganda, maka penduduk tersebut akan ditandai dalam DPT. “Jadi tidak dilakukan pencoretan karena DPT telah ditetapkan dan telah ditandatangani Panwaslih. Seperti halnya penduduk yang telah terdaftar dalam DPT tetapi kemudian meninggal dunia, dia tidak dicoret dari daftar, tetapi dilakukan penandaan,” pungkasnya. Panwaslih merealisasikan janji melakukan analisis terhadap DPT yang telah ditetapkan KPU. Berdasar hasil analisis yang dilakukan lembaga pengawas pemilu tersebut, ditemukan 33.298 daftar pemilih yang diindikasi bermasalah n Baca Verifikasi...Hal 39
20 Oktober 2010 - 20 Oktober 2015
tmoko pati Yusuf Widya u B l ki a W sa n A Azwar Bupati Abdullah
5
HARI LAGI
Luncurkan Tagline Baru
Banyuwangi Bahagia BANYUWANGI - Lima hari sebelum me ngakhiri masa jabatan, Bupati Abdullah Azwar Anas memimpin apel terakhir di halaman kantor Pemkab Banyuwangi kemarin (15/10). Selain memimpin apel, Bupati Anas juga meluncurkan “Banyuwangi Bahagia” sebagai tagline baru Banyuwangi. Bahagia yang dimaksud dalam tagline anyar tersebut merupakan akronim dari kata berakhlak, sejahtera, guyub, indah, dan aman. “Jangan lupa bahagia,” ujar Anas usai meluncurkan tagline tersebut. Anas mengaku pihaknya menargetkan rakyat Banyuwangi harus bahagia, tidak hanya sejahtera atau memiliki pendapatan per kapita yang tinggi. Anas mencontoh-
kan, di sejumlah kota besar di tanah air, income per kapita masyarakatnya sangat tinggi. Namun, di sisi lain jumlah warga yang bunuh diri dan kasus pembunuhan juga tinggi. “Untuk menurunkan tingkat kekerasan, masyarakat Banyuwangi harus bahagia,” katanya. Sementara itu, tagline Banyuwangi Bahagia memiliki makna mendalam. Kata “berakhlak” mengandung makna sehebat apa pun pembangunan dilakukan, jika masyarakat tidak memiliki akhlak alias moral yang baik, berbagai kemajuan yang telah dicapai itu menjadi tidak berarti. Lantas, akhlak yang baik tersebut perlu diiringi kesejahteraan. Sebab, jika masyarakat hanya mengandalkan akhlak yang
PERPISAHAN: Bupati Abdullah Azwar Anas memimpin apel pagi terakhir di lingkungan Pemkab Banyuwangi kemarin.
FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RABA
baik tapi hidupnya tidak sejahtera, bisa menimbulkan dampak yang kurang bagus. Kata “guyub” mengandung makna rukun dan gotong-royong. Dengan kerukunan dan gotong-royong, Banyuwangi bisa semakin maju. Kata indah dipilih dengan harapan Banyuwangi yang saat ini sudah bersih, diharapkan tidak menjelma menjadi kota yang kotor. Kata aman bermakna ajakan kepada masyarakat menjaga keamanan dan situasi kondusif di Bumi Blambangan. “Keamanan harus dijaga. Jika tidak, akan menjadi masalah,” kata bupati yang akan mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober mendatang itu. Kepada PNS dan staf di lingkungan
Pemkab Banyuwangi, Anas berpesan agar mereka mempertahankan kinerja yang selama ini sudah baik. Bahkan, kinerja tersebut harus terus ditingkatkan. Menurut Anas, transisi kepemimpinan di Banyuwangi tidak boleh dijadikan alasan bagi pegawai dan staf pemkab untuk mengendurkan kinerja. Pelayanan publik harus terus ditingkatkan. “Kita telah meletakkan fondasi agar Banyuwangi bisa bersaing dengan kabupaten dan kota lain. Ternyata kita bisa membuktikan Banyuwangi mampu bersaing. Itu harus ditingkatkan,” serunya. Mantan anggota DPR RI itu membeber indikator ekonomi dan kesejahteraan rakyat Banyuwangi mengalami pening-
katan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Persentase kemiskinan berhasil ditekan hingga dua digit, tepatnya dari 20,09 persen pada 2010 menjadi 9,57 persen pada 2014. Pendapatan per kapita penduduk Banyuwangi juga melesat tajam. Income per kapita penduduk Bumi Blambangan pada 2010 hanya Rp 14,97 juta per orang per tahun. Pada 2015 pendapatan per kapita penduduk Banyuwangi telah mencapai Rp 33,7 juta per orang per tahun. Capaian lain yang tidak kalah mentereng, produk domestik regional bruto (PDRB) Banyuwangi meningkat pesat dari Rp 23,46 triliun pada 2010 menjadi Rp 40,48 triliun pada 2015. (sgt/c1/afi)
OJK Luncurkan Program Keuangan Pedesaan
SILATURAHMI: Bupati Anas menggelar silaturahmi de ngan anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Banyuwangi di Pendapa Shaba Swagata Blam bangan. Dalam acara silaturahmi itu, Bupati Anas juga mengukuhkan pengurus PWRI periode 2015-2010.
BANYUWANGI - Masyarakat di pelosok desa Banyuwangi kini bisa menjangkau layanan perbankan dengan lebih dekat dan mudah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaunching layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif “Laku Pandai” di Kantor Desa Sumber Gondo, Kecamatan Glenmore, kemarin (15/10). Dengan program itu masyarakat bisa menabung di bank melalui para agen Laku Pandai terdekat. Kepala OJK Jember, Aidil Chadir, menjelaskan program Laku Pandai
memiliki sasaran utama masyarakat kecil di pedesaan. Ada tiga produk pada program Laku Pandai, yakni tabungan, kredit mikro, dan asuransi mikro. Masyarakat tidak dikenakan biaya administrasi saat membuka rekening tabungan, tapi tetap mendapatkan bunga. “Saldo juga bisa ditarik sewaktu-waktu,” kata Aidil. Dalam proses layanan keuangan Laku Pandai, agen Laku Pandai menjadi kunci penting yang menjadi penghubung antara bank dan masyarakat. Masing-masing bank penyelenggara Laku Pandai memiliki
agen yang tersebar di desa-desa. Mereka terdiri atas agen perorangan dan pemilik usaha yang telah memenuhi kriteria bank. Bupati Abdullah Azwar Anas yang saat itu hadir menyambut baik program Laku Pandai yang diluncurkan OJK tersebut. Itu merupakan cara baru yang membuat masyarakat bisa mengakses perbankan dengan mudah. “Kuncinya adalah sosialisasi kepada masyarakat agar semakin banyak yang mengetahui program dan bisa ikut menikmati layanan ini,” kata Anas. (c1/afi)
LAKU PANDAI: Bupati menghadiri pelun curan layanan keuangan tanpa kantor.