Radar Banyuwangi | 19 Desember 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 19 DESEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 33

BAZNAS

ISTIMEWA

SHARING PROGRAM: Kadispendik Sulihtiyono (kiri) menerima rombongan pengurus Baznas Banyuwangi di ruang kerjanya kemarin.

Kadispendik Dukung Baznas BANYUWANGI – Di sela kesibukan mendistribusikan dana ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah) kepada para mustahik, pengurus Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Banyuwangi juga melakukan silaturahim ke lembaga, kantor, dan organisasi di Banyuwangi. Gerakan Aku Suka Infak Zakat Sedekah Rombongan pengurus Baznas Kabupaten Banyuwangi kemarin berkunjung ke kantor Dinas Pendidikan. Rombongan yang dipimpin Ketua Baznas Kabupaten Banyuwangi Samsudin Adlawi diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Banyuwangi Sulihtiyono n Baca Kadispendik...Hal 43

PENYEBERANGAN

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

NORMAL: Suasana areal parkir Pelabuhan LCM Ketapang sudah tidak lagi dipadati kendaraan kemarin.

Antrean Ketapang Sudah Hilang KALIPURO – Antrean panjang truk dan kendaraan besar lainnya di kawasan Pelabuhan Ketapang sejak Rabu lalu, akhirnya bisa diurai kemarin (18/12). Ternyata, antrean panjang kendaraan sepanjang dua kilometer itu disebabkan empat kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) sedang off karena diperbaiki. Manajer Operasional PT Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto mengatakan, sejatinya kapal yang operasi di Pelabuhan LCM Ketapang pada hari Rabu (16/12) dan Kamis (17/12) lalu sebanyak 12 kapal. Namun karena ada empat kapal LCT yang sedang dalam masa perbaikan, hanya tersedia delapan kapal yang operasi di pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang n

GERDA SUKARNO/RABA

BAJU ADAT: Kejari Banyuwangi didampingi Sekkab Slamet Kariyono menyerahkan penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional kepada kepala SMAN 1 Giri Mujib di halaman kantor Pemkab Banyuwangi usai upacara peringatan Harjaba ke-244 kemarin.

Upacara Harjaba tanpa Bupati BANYUWANGI – Upacara bendera peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-244 berlangsung sederhana di halaman kantor Pemkab Banyuwangi pagi kemarin (18/12). Upacara bendera tersebut diikuti ratusan pegawai di lingkungan pemerintah daerah berjuluk The Sunrise of Java ini. Namun sayang, Pada upacara bendera momen penting bagi masyarakat Bumi Blambangan kali ini

berbeda dengan upacara harjaba edisi tahuntahun sebelumnya. Bila upacara bendera peringatan Harjaba biasanya dihadiri bupati atau wakilnya, kali ini upacara berlangsung tanpa bupati. Penyebabnya, Kabupaten Banyuwangi memang belum punya bupati definitif. Masa jabatan pasangan bupati-wakil periode sebelumnya sudah

habis sejak 21 Oktober 2015 lalu. Sedangkan calon bupati peraih suara terbanyak masih belum saatnya dilantik. Sedangkan Penjabat Bupati (Pj) Bupati Zarkasi berhalangan hadir dalam upacara peringatan Harjaba ke-244 tersebut. Sebab, di saat bersamaan, pria yang juga menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) Pemerintah Provinsi

HARJABA: Kalangan seniman budayawan menggelar tasyakuran peringatan Hari Jadi Banyuwangi ke-244 di sanggar tari Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, kemarin.

GLAGAH – Dewan Kesenian Blambangan (DKB) memiliki cara sendiri untuk memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-244. Bersama para budayawan Banyuwangi, DKB melaksanakan tasyakuran sederhana di sanggar tari Sayu Sarinah di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, kemarin (18/12). Tasyakuran seniman budayawan itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M Yanuarta Bramuda n Baca Seniman...Hal 43 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Tasyakuran Rekor Koran Edisi Khusus

ADA APA LAGI

FREDY RIZKI/RABA

BERGIZI: Wisatawan asal Madura melihat madu di kebun Tawonan, Dusun Jambu, Desa Tamansari, Licin, Banyuwangi, kemarin (17/12)

LICIN – Mendekati akhir tahun 2015, transaksi madu tradisional di kebun Tawonan, Dusun Jambu, Desa Tamansari, Licin, Banyuwangi kian meningkat. Peningkatan transaksi ini tak lepas dari meroketnya jumlah kunjungan wisatawan ke kawah Gunung Ijen. Ferdi, 25, seorang penjual madu di lereng Gunung ijen mengakui, omzet madu sudah mulai meningkat sejak pertengahan Desember lalu. Pada hari biasa, mereka biasanya maksimal menjual 10 botol n Baca Transaksi...Hal 43

RAMADA KUSUMA/RABA

BERSYUKUR: Keluarga besar Jawa Pos Radar Banyuwangi mengusung nasi tumpeng di Seblangroom kemarin.

SEMENTARA itu, peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-244 layak dicatat dengan tinta emas dalam perjalanan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa). Betapa tidak, di saat bersamaan, koran harian lokal terbesar di Bumi Blambangan ini berhasil mencatat rekor baru yakni terbit dalam edisi khusus 32 halaman full color pada edisi kemarin (18/12). Cetak koran 32 halaman full color yang dilakukan Jawa Pos Radar Banyuwangi merupakan yang pertama di antara 17 koran Jawa Pos Radar lain se-wilayah Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Bali. Tak pelak, prestasi Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut mendapat apresiasi dari para lay-outer radar-radar lain. Keberhasilan mencetak koran 32 halaman full color itu dirayakan dengan selamatan yang diikuti para awak Jawa Pos Radar Banyuwangi. Selamatan tumpengan tersebut digelar di Seblang Room kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi, jalan Yos Sudarso 89 C, Banyuwangi sore kemarin n Baca Tasyakuran...Hal 43

Melihat Aktivitas Persiapan Gereja jelang Perayaan Natal

Bikin Replika Kandang Kambing dari Kardus Bekas Sama seperti tahun lalu, Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi membuat hiasan misa Natal dari barang bekas. Kali ini, mereka memanfaatkan kardus bekas sebagai bahan dasarnya. FREDY RIZKI, Banyuwangi BERMACAM cara dilakukan umat kristiani untuk meramaikan perayaan Natal. Salah satunya membuat replika kelahiran Yesus Kristus, dengan menciptakan ornamen yang mirip dengan kejadian tersebut.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca Upacara...Hal 43

Seniman Budayawan Potong Tumpeng

Baca Antrean...Hal 43

Transaksi Madu Ijen Meningkat

Jawa Timur tersebut harus berada di Surabaya untuk mengantarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2016. Sementara itu dalam upacara pagi kemarin, para pegawai pemkab kompak mengenakan seragam batik khas Banyuwangi. Bukan hanya mengenakan seragam batik, pegawai laki-laki juga mengenakan penutup kepala khas pria suku Oseng yakni udeng n

FREDY RIZKI/RABA

SIBUK: Jemaat membuat ornamen perayaan misa Natal di Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi kemarin.

Pihak Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi tahun ini kembali mempersiapkan ornamen untuk memperingati Natal 25 Desember mendatang. Mereka membuat property berupa kandang kambing, miniatur kota Yerusalem kuno, dan pohon Natal. Yang menarik, semua benda tersebut dibuat dari bahan kardus bekas. Saat wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi mengunjungi jemaat yang sedang menggarap ornamen tersebut, tampak puluhan kardus bekas memenuhi sekeliling ruangan gereja. Ada kardus kotak bekas bungkus elektronik, ada kardus bekas gulungan kain, dan beberapa jenis kardus lainnya. Sekitar tujuh orang di tempat itu terlihat saling berbagi tugas n

Empat bocah Ringin Telu terserang DBD Empat bocah, beringinnya tiga, nyamuknya satu, temannya banyak Harga cabai naik 100 persen Cuaca lebih dingin, harga cabai bikin panas

Baca Bikin...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SPORT Peserta Kejurkab Silat Melimpah RADAR BANYUWANGI

34

Total Pendaftar Tembus 1713 Orang Pesilat BANYUWANGI – Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) pencak silat antar-pelajar Banyuwangi bakal dimulai pada tanggal 25 Desember mendatang. Ajang kejurkab pencak silat tersebut bakal diikuti ribuan pesilat mu lai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Saking banyaknya peserta, ajang kali ini bakal mencatatkan sejarah hebat dengan rekor peserta terbanyak. Selama ini, paling banter jumlah peserta sekitar 1.300 orang pada tahun 2013 lalu. Namun, jumlah tersebut berkembang pesat pada edisi kali ini. Betapa tidak, total peserta yang resmi sesuai pendaftaran online sudah menembus angka 1.713 peserta. Kuota besar

ALI NURFATONI/RaBa

MANUAL: Peserta melakukan verifikasi manual di GOR Tawang Alun Banyuwangi kemarin.

itu menjadi rekor bukan hanya rekor daerah, melainkan rekor nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa pencak silat di Bumi Blambangan terus berkembang. Hal itu dibuktikan dengan rentetan prestasi yang telah diukir selama ini. Yang menarik, nyaris tidak ada gesekan antar perguruan silat di bawah naungan IPSI Banyuwangi. Hal itu yang mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai kalangan. Bahkan, Banyuwangi bisa dijadikan corong bagi daerah lain karena kerukunan antar perguruan. Sekretaris panitia kejurkab, Suyanto mengungkapkan, bahwa para perguruan menerjunkan atlet dalam ajang tersebut. Sebab, jelas dia, semua perguruan ingin menunjukkan eksistensinya. ‘’Mayoritas perguruan silat mengirimkan wakil atletnya,’’ ujarnya kemarin.

Suyanto menjelaskan, keberadaan pencak silat mulai menyebar di berbagai pelosok Bumi Blambangan. Itu sangat berdampak bagi kemajuan pencak silat tradisional di area Banyuwangi. ‘’Karena persaingan semakin kompetitif,’’ tukasnya. (ton/bay)

ISTIMEWA

Bupati Banyuwangi, Zarkasi mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. “Ini ide yang luar biasa. Djarum menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Semoga ini bukan hanya keg-

iatan simbolis, tapi akan terus berkelanjutan,� ujar Zarkasi. Dia berharap, para camat tak hanya sekadar menanam bibit yang diberikan. Tetapi mereka juga merawatnya dengan baik hingga bermanfaat untuk

AN

K AHLI MENGERJA

BAJA BERAT

Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI

Menteri Anies Baswedan di Maron Genteng HARI ini Sabtu (19/12), Menteri Pendidikan Anies Baswedan dijadwalkan menghadiri acara HUT Hari Guru dan Hari PGRI di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, pukul 15.00. Ribuan guru anggota PGRI diprediksi akan memadati RTH Maron Genteng. (*/bay)

Apresiasi LMI untuk Guru

Ketua Al Uswah Dianugerahi Insan Peduli Pendidikan BANYUWANGI - Ketua Yayasan Al Uswah Banyuwangi, Karyono, S.Pd, MT mendapat kado istimewa saat peringatan Hari Guru beberapa waktu lalu. Atas komitmennya yang kuat dalam penjaminan mutu dan istiqomah dalam mengembangkan Jaringan sekolah Islam Terpadu (JSIT), guru SMPN 2 Banyuwangi diganjar dengan penganugerahan Award Insan Peduli Jatim. Pemberian award yang dilakukan pada Minggu (6/12) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya itu dihadiri 350-an sekolah dan 75 yayasan Islam Terpadu se-Jatim. Pimpinan Cabang Lembaga Manajemen Infak (LMI), Hery Sutikno mengatakan, penganugerahan Award Insan Peduli Jatim ini adalah persembahan LMI Jatim kepada guru yang telah mengabdikan diri dan

AKBAR KONSTRUKSI

AGENDA KOTA

FOTO-FOTO ISTIMEWA

orang banyak. Sementara itu, Chairman Djarum Foundation, Suwarno M. Serat menegaskan, Djarum Foundation terus berkomitmen untuk menebarkan titik kebaikan, salah satunya lewat penanaman pohon trembesi ini. “Sejak awal berdirinya Djarum, kami memegang teguh slogan ‘Lahir dari alam, tumbuh bersama lingkungan’. Karena itu, kegiatan yang bermanfaat untuk anak cucu kita ke depan ini akan terus kita lanjutkan,� kata pria asal Banyuwangi yang membeberkan pada tahun 2016 mendatang pihaknya akan mengembangkan penanaman trembesi di Pulau Madura serta revitalisasi penghijauan di Gunung Muria. (*/bay)

SIMBOLIS: Penjabat Bupati Zarkasi bersama Chairman Djarum Foundation, Suwarno M saat acara penanaman pohon trembesi di Taman Blambangan Banyuwangi, Kamis lalu (17/12).

LOWONGAN

turut mencerdaskan anak bangsa. Dalam award ini juga diserahkan bantuan dana guru desa kepada guru di Jatim oleh LMI senilai Rp 220 juta. “Alhamdulillah yang terpilih adalah Karyono, S.Pd, MT dari JSIT Banyuwangi,� kata Hery kemarin. Sementara itu, Karyono mengaku berterima kasih kepada LMI yang telah memberikan apresiasi kepada dirinya. Dikatakan, salah satu tips untuk meningkatkan mutu sekolah dan pendidik adalah komitmen teamwork yang kuat. Selama 25 tahun Yayasan Al Uswah Banyuwangi menggeluti pendidikan Islam dengan ikut mendirikan 10 Sekolah Islam Terpadu, dan mengelola 16 Sekolah Islam Terpadu. “Dibutuhkan team work yang kuat untuk memberikan pelayanan yang baik kepada siswa.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Innova

Alphard

1. S1 Jurusan Hukum / Psikologi 2. Laki-laki 3. Berpengalaman min 3 th di Bagian Personalia 4. Usia 25-40 th 5. Menguasai Peraturan Ke tenagakerjaan 6. Bisa Mengoperasikan Komputer 7. Domisili di Situbondo, Banyuwangi dan sekitarnya

DIJUAL Innova tahun 014/012/06 M/T G/V hrg 235/225/175 juta nego PMK hrg 237/177/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Alphard / All New Avanza tahun 06/013 slv/htm PMK hrg 229/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Grand Livina

Chevrolet

DIJUAL Grand Livina / Terero Kingroad tahun 011/010 htm PMK hrg 139/99 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Chevrolet Captiva M/T diesel /spin tahun 012/014 pth PMK hrg 230/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Lamaran dikirim ke alamat PT. Panca Mitra Multi Perdana Jl. Raya Banyuwangi KM 10 Desa Landangan Kec. Kapongan Kab. Situbondo.

Honda CRV

• PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

BANYUWANGI

Rumah Hotel santika

Rmh djl LT.280;LB.187 IMB,1RTM,1RKL,3KMT, 1KMakan, K.Mandi dlm&luar, gudang,garasi. Bag.blkg cor siap ditingkat.Lok 400m timur Hotel Santika.Hrg Rp 600jt nego.H 081937676945;0333421127(sore)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Hlg STNK P 2025 VL an Sudriman, Jl. Karimun Jawa 14 RT. 4/4, Lateng Hlg STNK P 2013 WG an Saifudin, Dsn. Kunir RT. 03/01, Ds. Singojuruh Hlg STNK P 3362 VE an Moch. Erwin, Jl. Basuki Rahmat I/23 RT. 5/2, Bwi Hlg STNK P 6259 WE an Mulyono, Perum Gurit Permai RT. 4/1, Ds. Pengantigan

Dijual New CRV Hitam, Manual/Matic Th 013/011. Hrg 310/240 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hub: 082142194111

All New Terios / Xenia

SITUBONDO

STNK Hlg STNK P 2841 VM an Islamiyah,Hj Dsn. Patoman RT. 3/1, Ds. Patoman, Rogojampi

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Dia menambahkan, prestasi ini tidak terlepas dari dukungan Dinas Pendidikan Banyuwangi, Lembaga Zakat LMI; Keluarga Besar PT Ar Raihan H Harun; Keluarga Besar PT Mahayasa Group HAKA; serta Keluarga Besar Rumah Sakit Yasmin Syaugi Bakarman,� ujar Ketua JSIT Jatim Korwil 3 (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso) ini. Suami Siti latifah NS, guru SMPN 1 Kabat ini menambahkan selalu menekankan salat berjamaah sebagai pusat pengendali dalam hidupnya. Konsep team adalah memiliki komitmen yang kuat, misalnya terhadap waktu, pengetahuan, keterampilan dan energi untuk mencapai tujuan team. “Nah konsep salat jamaah ini adalah wujud team work tersebut,� pungkas alumni pascasarjana Perencanaan Pendidikan Universitas Brawijaya Malang ini. (*/bay)

Salah satu perusahaan Cold Storage di Situbondo membutuhkan 1 (satu) orang Kepala Bagian Personalia dengan kriteria sbb:

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.

VITOP JAYA

Sabtu 19 Desember 2015

KOMPAK: Team LMI Banyuwangi berfoto bersama kemarin.

Karyono, S.Pd, MT

5 Tahun Berjalan, Djarum Menanam 41.758 Pohon BANYUWANGI – Djarum Foundation punya program penanaman pohon sepanjang 1.350 kilometer di jalur Pantura. Banyuwangi dipercaya menjadi wilayah terakhir lokasi penanaman trembesi oleh Djarum Foundation. Total penanaman pohon trembesi yang digagas Djarum Foundation sejak 2010 hingga 2015 mulai Merak – Banyuwangi sebanyak 41.758 pohon. Penanaman pohon trembesi tersebut dilakukan di Taman Blambangan, Banyuwangi, Kamis lalu (17/12). Juga ada penyerahan masing-masing 100 bibit trembesi dan mangga, serta 20 unit alat menanam kepada 24 camat seKabupaten Banyuwangi. Saat menghadiri prosesi penanaman trembesi, Penjabat (Pj)

Jawa Pos

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

CH Mandiri

Jl. Anggrek

Grand Opening Cab. Baru Di Bwi Mandiri CH Mmbthkn Krywn/ti, Max 30 Th, Pnddkn SMU/K, Sarjana u/pss:Staff:Recep 5 Org,Acc 3 Org,Adm 5 Org,Gdg 5 Org,OB 3 Org,Spv 5 Org u/ dtmptkn di Wil. Bwi (Trsdia Mess) Gaji UMK 2 Jt. Lmrn Di antr Lsg Interview Bag HRD Jl Hos Cokroaminoto No. 81 Cungking Bwi, Plng Lmbt 26 Des 2015 10.00-16.00

Djl Rmh LT 420,SHM, Anggrek Gg 4/I, Strtgs, 1 RT,2RK, 5 KT, 3 KM, R.Mkn,Dpr,Gdg, TP

BANYUWANGI Belakang TMP

Marketing Bth mrktng perum permata bwi jl.yos sudarso 99/permatabanyuwangi_99@yahoo.co.id

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Tanah dijual luas 335 m2 dibelakang TMP Banyuwangi. Hub : 0811394175 - 08123484149

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

DIJUAL All New Terios / xenia tahun 013 htm/slv PMK hrg 139/127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


sabtu 19 Desember

TAHUN 2015

Halaman 35

HAFASS Ajukan Gugatan ke MK Tolak Tandatangani Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara KPU

HABIBUL ADNAN/JPRS

TOLAK REKAP: Sunardi Muhib memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan saat melakukan aksi WO, rabu lalu.

SITUBONDO – Tim pasangan calon (Paslon) bupati-wakil bupati, Abdul Hamid WahidAhmad Fadil Muzakki Syah (Hafass) menolak hasil rekapitulasi perolehan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (17/08), lalu. Bahkan, diam-diam tim paslon nomor dua ini sudah mengajukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilkada Situbondo. Pengajuan gugatan ke MK sudah dilakukan sebelum KPU Kabupaten Situbondo melakukan penetapan paslon terpilih. ”Kita diberi waktu tiga hari. Sebelum pene-

tapan, pengajuan sudah masuk ke MK,” ujar Sunardi Muhib, Ketua Tim Pemenangan Hafass, kemarin (18/12). Sunardi menjelaskan, pihaknya mengajukan gugatan karena menemukan terjadinya kecurangan dalam pemilihan bupati-wakil bupati Situbondo yang digelar 09 Desember lalu. Salah satu contohnya adalah ditemukannya warga yang tidak memiliki data kependudukan berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Kelurga (NKK). Namun, me­reka semua diperbolehkan memilih oleh KPU Situbondo. Selain itu, ada juga warga yang memiliki NIK dan NKK luar Situbondo yang malah memiliki hak pilih. Sunardi memperkirakan, ada sekitar 17 ribu pemilih yang disebutnya masuk dalam pemilih fiktif n  Baca HAFASS...Hal 36

KPU Minta Teliti Bahan Gugatan SITUBONDO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo mempersilahkan tim HAFASS mengajukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Meski demikian, lembaga yang berkantor di Jalan Merak itu meminta kepada tim paslon nomor urut dua itu untuk meneliti kembali item yang menjadai bahan gugatannya. ”Monggo, itu sudah pada jalur

hukum

yang benar. Tapi kami berharap supaya hal-hal tersebut dicek kembali. Kalau ke sana (ke MK) akhirnya tidak diterima, sangat disayangkan juga,” ujar Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan. Alasannya, beberapa materi gu­gatan tersebut tidak seperti yang mereka tuduhkan. Misalnya terkait dengan data pemilih fiktif n  Baca KPU...Hal 36

Pantura Situbondo Lumpuh Total Dua Kali Pohon Asam Tumbang

HABIBUL ADNAN/JPRS

PENEGAKAN HUKUM: Para pegiat anti korupsi di salah satu ruangan di Polres Situbondo kemarin

Tanyakan Perkembangan Sejumlah Kasus SITUBONDO – Para pegiat anti korupsi Kabupaten Situbondo kemarin (19/12) mendatangi Polres Situbondo. Namun yang menarik, mereka justru mempertanyaan banyaknya kasus pidana umum yang tidak diproses oleh penyidik kepolisian. Misalnya, mereka mempertanyakan kasus penganiayaan, pencemaran nama baik, dan lain sebagainya n  Baca LSM...Hal 36

kriminal

NUR HARIRI/JPRS

MACET TOTAL: Pohon asam yang tumbang di Jalan Pantura, Desa Klatakan dievakuasi puluhan orang, siang kemarin (18/12).

SITUBONDO - Dua pohon asam berukuran besar tumbang di Jalan Raya Pantai Utara (Pantura) Situbondo, kemarin (18/12). Akibatnya, jalan raya yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi lumpuh total. Dua pohon yang tumbang masing-masing terjadi di Dusun Kembangsambi, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan dan Dusun Pecaron, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit n  Baca Pantura...Hal 36

Cuci Gudang Habiskan Anggaran SITUBONDO – Wajar jika anggota DPRD Kabupaten Situbon­do lebih sering mengadakan ke­gi­atan di luar kota. Apalagi saat menjelang akhir tahun seperti saat ini. Sebab, pada akhir tahun atau menjelang penutupan anggaran, mereka terbiasa menghabiskan sisa anggaran. Pernyataan tersebut disampaikan oleh mantan anggota DP­R D Kabupaten Situbondo, Syaiful Bahri.

“Biasanya seperti itu. La­ya­knya cuci gudang, menghabis­kan anggaran yang ada,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Dia mengatakan, salah satu tujuan anggota dewan berkegiatan di luar daerah agar penyerapan anggaran tinggi. Dengan begitu, kegiatankegiatan yang belum dilaksanakan akan dikebut sebelum Bulan Desember berakhir.

Syaiful menerangkan, dalam masalah itu, bererkaitan dengan banyak hal. Misalnya yang berkaitan dengan adminis­trasi anggaran yang tersisa dan belum terpakai. ”Biasanya bagaimana pun caranya agar terpakai,” ujar mantan Ketua Komisi I DPRD itu. Menurut Syaiful, yang terpenting dari rentetan kegiatan di luar adalah dampak maupun hasilnya n  Baca Cuci...Hal 36

NUR HARIRI/JPRS

MERASA TERANCAM: Hanawiyah memberikan keterangan kepada polisi atau dugaan kasus perusakan dan penganiayaan yang dialaminya, Kamis (17/12) lalu. NUR HARIRI/JPRS

Lapor Polisi Karena Rumah Dirusak

SIANG BOLONG: Kaca belakang sebelah kanan mobil milik Fathul dipecah kawanan pencuri, di kelurahaan Mimbaan kemarin (18/12).

Kaca Mobil Pengacara Dipecah PANJI - Belum lama ini Polres Situbondo telah membekuk pelaku pecah kaca antar provinsi. Namun, siang kemarin (18/12), aksi pecah kaca mobil kembali terjadi di Perumahan Putri, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Kali ini yang menjadi sasaran adalah mobil Toyota Avansa Nopol B 1774 UZD, milik seorang pengacara, Fathol Bari n  Baca Kaca...Hal 36

bunuh Diri

HABIBUL ADNAN/JPRS

ANGGOTA KELUAR: Beginilah kondisi kantor DPRD Kabupaten Situbondo kemarin. Sejak pagi, kantor ini terlihat sepi.

Tak Kunjung Sembuh, Kakek Gantung Diri SITUBONDO - Puluhan warga dikejutkan dengan tewasnya seorang kakek kemarin (18/12). Taher, 75, warga Desa/Kecamatan Banyuputih nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dapur rumahnya sendiri n  Baca Tak Kunjung...Hal 36

SITUBONDO - Siapa saja pasti tidak akan terima bila rumahnya dilempar. Apalagi kaca rumah sampai pecah berantakan. Kasus ini dialami Hanawiyah, 20, warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo. Perempuan asal Sumenep Madura ini akhirnya melaporkan pelaku perusakan rumahnya ke Polres Situbondo. Dalam laporannya pada Polisi, Hanawiyah mengaku insiden perusakan di rumahnya terjadi

Rabu (16/12) lalu. Pelaku yang dilaporkannya berinisial EH, 25, merupakan tetangganya sendiri. Pelaku ini menurutnya sudah cukup lama mengganggu hidup Hanawiyah dan suaminya. Korban menceritakan, perseli­ sihan antara dirinya dengan EH sudah terjadi sejak bulan puasa tahun lalu. Namun dirinya tidak menggubris karena tidak ingin bertengkar dengan tetangganya n  Baca Lapor...Hal 36

Yang Tersisa dari Tumbangnya Pohon Randu Agung Berusia Lebih Seabad

Suasana Angker Hilang Berubah jadi Objek Wisata Dadakan Tumbangnya pohon Randu menyisakan cerita-cerita mistis bagi sebagain orang. Namun, bagi sebagian warga yang lain, tempat tumbangnya pohon tersebut justru menjadi objek wisata dadakan.

TETAP JADI TONTONAN: Pohon randu yang tumbang seminggu lalu terus didatangi sejumlah warga hingga kemarin (18/12).

NUR HARIRI, Panarukan.

ISTIMEWA

BELUM DIKUBUR: Teher ditemukan tewas menggantung di dapur rumahnya, di Desa/ Kecamatan Banyuputih, kemarin (18/12).

Cerita mistis di balik Pohon Randu besar yang diyakini keramat seakan hilang sejak pohon tersebut tumbang. Sedari robohnya pohon seminggu yang lalu, orang-orang silih berganti melihatnya. Ada warga yang merasa penasaran lalu sengaja balik, agar bisa melihat dari dekat dan lebih lama terhadap keberadaan pohon itu. Maklum, akar dan batang pohon yang akrab disebut Randu Agung ini masih

NUR HARIRI/JPRS

DIKENAL ANGKER: Pohon randu di Desa Wringin Anom sebelum roboh beberapa waktu lalu.

tampak jelas dari jalan rayan  Baca Suasana...Hal 36

NUR HARIRI/JPRS


RA D AR s i t u b ondo

afriCa Van java Da-Di Ungguli HAFASS 35 Ribu Lebih

36

Jawa Pos

n hafass...

Sambungan dari Hal 35

”Ini hasil temuan kami. Ada 17 ribu lebih pemilih yang memiliki NIK luar Situbondo dan itu dipakai dalam pencoblosan 9 Desember lalu,” ujar pria yang kini tinggal di Dusun Sukorejo,

Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih itu. Selain itu, Tim Hafass juga menemukan bentuk kecurangan yang lain. Misalnya saksi Paslon nomor urut dua itu tidak mendapatkan salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sunardi mengaku, kejadian demikian

terjadi di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS). ”Itu faktanya. Ini sebagai bukti. Kewajiban KPU selaku penyelenggara tidak terpenuhi dan hak saksi tidak juga dipenuhi oleh KPU,” tambah Sunardi. Tim Hafass juga menemukan ada usaha mobilisasi massa dari

luar Kabupaten Situbndo. Seperti dari Pulau Madura, Kabupaten Bondowoso. ”Kami punya bukti yang kuat masalah ini. Mereka sengaja didatangkan untuk menggunakan hak pilih di Situbondo atas DPT yang sudah disiapkan sejak awal. Ada pengakuan langsung dari yang bersangkutan,”

Rapikan Data Selama Dua Bulan n kpu...

Sambungan dari Hal 35

”Kalau sandarannya itu, ka­mi sudah komunikasikan dengan pihak terkait. Intinya bagaimana 17 ribu itu yang elemen da­ ta kependudukannnya tidak lengkap, kita rapikan. Dicarikan upaya supaya mereka itu lengkap,” terangnya. Hal itu memang sempat menjadi permasalahan. Bahkan saat pleno penetapan daftar pemilih tetap (DPT) beberapa waktu lalu, Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten (Pan-

waskab) mengeluarkan rekomendasi. Isinya, ribuan warga yang memiliki data kependudukan invalid dicarikan jalan keluar. Dalam perkembangannya, KPU kemudian berkoordinasi dengan Panwaskab dan Pemkab, dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Situbondo. ”Akhirnya disepakati untuk dirapikan. Dan hal itu sudah benar berdasarkan Undang-Undang Pemilihan,” tambah Joedo. Lebih jauh, Joedo menerang-

kan, pada prinsipnya, warga yang terdeteksi oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) sudah memiliki hak pilih. Jika ada warga yang elemen kependudukannnya tidak lengkap, tinggal dilakukan perapian. ”Itu yang kita upayakan hampir dua bulan,” kata Joedo. Sedangkan menanggapi adanya warga yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) luar Situbondo, Joedo tidak mengelak hal itu. Dia mengaku ada warga yang menggunakan NIK luar Situbondo. Akan teta-

pi itu digunakan oleh orang luar yang sudah menetap di Situbondo. Hal tersebut tidak masalah. Alasannya, warga yang pindah NIK-nya tidak berubah. NIK yang digunakan tetap NIK daerah asal mereka. ”Yang berubah itu NKK (nomor kartu keluarga), NIK tidak boleh berubah, dan Dispenduk (Dispendukcapil) juga tidak berani merubah,” terang Joedo. Oleh sebab itu, dia menegaskan lagi, dari beberapa materi gugatan tersebut sebaiknya diperjelas kembali. (bib/pri)

Tumbang Karena Usia Pohon Tua n pantura...

Sambungan dari Hal 35

Pohon tumbang pertama terjadi di Desa Pasir Putih, sekitar pukul 23.00. Pohon asem berukuran besar dengan diameter sekitar 40 centime­t er tumbang dari selatan jalan ke arah utara. Kontan, ruas jalan raya tertutup dan mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh total sekitar 1,5 jam. Pohon asam yang tumbang baru selesai dievakuasi sekitar pukul 00.30. Pada waktu itu kemacetan lalu lintas didominasi oleh kendaraan pengangkut barang. Namun beberapa saat kemudian, kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor juga tak bisa melintas. Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo, Ipda Sutanto mengatakan, malam itu pihaknya langsung ke lokasi tumbangnya pohon. Polisi, TNI, dan dibantu warga akhirnya mengevakuasi pohon yang malang di jalan raya tersebut. “Tidak ada korban. Saat pohon tumbang ke tengah jalan, arus lalu lintas sedang sepi dan sudah malam. Kemacetan terjadi hingga sekitar tujuh kilo meter. Sementara itu, pohon asam yang tumbang di jalan Desa Klatakan sekitar pukul 09.30. Untungnya, kejadian kali ke­ dua ini juga tidak merenggut korban jiwa. Meski demikian

Sambungan dari Hal 35

Jika berdampak terhadap perkembangan daerah, maka perlu dilakukan. ”Oke lah cuci gudang, silahkan. Tapi manfaatnya harus benar-benar dirasakan,” tambahnya. Syaiful menambahkan, yang terpenting dari semua kegiatan

Sambungan dari Hal 35

Besarnya pohon membuat banyak orang tertarik untuk menyaksikannya. Apalagi, di waktu-waktu mendung seperti kemarin (18/12), sejumlah orang justru santai di sekitar Randung Agung. Dari beberapa warga tersebut, ada dua orang yang santai berbincang seputar cerita mistis randu agung. Keduanya adalah Agus dan Akhrori, warga sekitar. Perbincangan kedua warga ini menyebut bahwa pohon itu ditanam oleh Kiai Murtadoyo dan Nyai Mutasiyah, warga yang membabat daerah sekitar. Pada waktu itu, jalan Raya Pantura masih berbentuk jalan setapak tetapi sudah cukup lebar. Masa itu, pohon Randu Agung ditanam agar jalan setapak yang sering dilewati orang-orang tidak bongkar. Barulah, setelah jalan dilebarkan pada masa penjajahan belanda, pohonpohon lainnya juga ditanam di pinggir Pantura. Sepeninggal Murtadoyo dan Mutasiyah, pohon randu itu sudah besar. Untuk mengenang pembabat desa, beberapa warga terkadang melakukan

bat (PDIP-Demokrat) ini hanya mampu meraih 18.997 suara. Sementara itu, angka golput pada Pilkada tahun ini cukup tinggi. Dari 509. 122 jumlah Data Pemilih Tetap (DPT), pemilih yang hadir ke TPS dan menggunakan hak suaranya mencapai 378. 953. Dengan demikian angka Golput mencapai 130. 169. Suara sah tercatat 372.555. Sedangkan yang tidak sah hanya 6.389 suara Menurut Joedo Fadjar Riawan, Ketua KPU Kabupaten Situbondo, pelaksanaan Pilkada sudah berlangsung cukup baik. Dia juga mengakui angka golput yang cukup tinggi. ”Ada peningkatan dari Pilkada tahun 2010,” katanya. (bib/pri)

Berharap Polisi Memproses Laporan n lapor...

Sambungan dari Hal 35

“Sejak puasa itu kadang rumah saya dilempar, tapi saya diam,” katanya. Tidak disangka, perbuatan EH terus terjadi. Sampai akhirnya pada Rabu lalu, rumahnya kembali dilempar oleh EH. Akibatnya, kaca depan rumah Hanawiyah pecah berantakan. Tak hanya itu, Hanawiyah juga

n lsm...

Sambungan dari Hal 35

NUR HARIRI/JPRS

JALUR DARI TIMUR: Kemacetan panjang akibat pohon tumbang mencapai sekitar 10 kilo meter dapat dilihat di Jalan Desa Klatakan, kemarin (18/12).

sempat mengenai kebel listrik tegangan tinggi. Proses evakuasi pohon asam memakan waktu cukup lama. Baru selesai sekitar pukul 12.00. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, pohon yang tumbang kali kedua ini ukurannya lebih besar. Diameternya sekitar satu meter. Pantura lumpuh total sekitar dua jam. Ramainya kendaraan membuat kemacetan mengular hingga jarak sekitar sepuluh kilometer. Pihak kepolisian, TNI, serta sejumlah instansi terkait bergotong royong mengevakuasi pohon asam menutup jalan tersebut. Sementara ratusan

pengemudi kendaraan yang berada di sekitar pohon tumbang, mendekat untuk membantu mengangkat potongan-potongan kayu asam. Setelah pohon asam berhasil dievakuasi, polisi dan TNI harus bekerja extra untuk mengurai kemacetan panjang. Upaya ini cukup sulit dilakukan karena masing-masing jalur penuh kendaraan. Jalur dari arah timur dan dari arah barat sama-sama dipenuhi oleh kendaraan yang berjajar melebihi garis batas di tengah jalan. Sekitar pukul 12.30, arus lalu lintas akhirnya kembali normal. Data yang berhasil dikumpul-

kan, dua pohon asam tersebut tumbang karena usianya sudah tua. Kedua pohon sama-sama keropos di bagian tengah kayu. Tak hanya itu, penyebab lainnya juga karena akibat datangnya musim hujan yang membuat struktur tanah gembur. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo menghimbau, agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraannya. “Kami himbau semua pengemudi waspasda. Saat ini sudah mulai datang musim hujan dan tidak menutup kemungkinan ada pohon tumbang lagi,” katanya. (rri/pri)

di luar kota, harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan. Artinya, kegiatan memang dibutuhkan karena ada yang akan dipelajari di daerah yang dituju. ”Misalnya ada yang perlu dikomparasi atau belajar, agar persoalan lokal yang perlu ditingkatkan bisa dicontoh,” terangnya. Dia mengatakan, masyarakat saat ini menunggu hasil dari

kunjungan wakil rakyat itu. Oleh sebab itulah, anggota dewan diharapkan bisa membuktikan hasilnya kepada masyarakat. ”Agar masyarakat tidak menyangka terkesan jalan-jalan. Harus bisa dibuktikan,” tambah Syaiful. Sebab, semua anggaran yang digunakan itu menjadi tanggungjawab mereka sebagai anggota dewan. Syaiful menerang-

kan, anggaran besar yang digunakan harus besar juga dalam aspek pemanfaatannya. ”Kalau ini seimbang dengan uang yang dihabiskan, serta dengan kegiatan kunker bisa mengembangkan dan membangun daerah, saya kira tidak ada masalah,” pungkas mantan anggota dewan dari PKB itu. (bib/pri)

Sering Terjadi Kecelakaan di Randu Agung n suasana...

Sementara itu, Rekapitulasi hasil perolehan suara pada pemilihan bupati-wakil bupati Kabupaten Situbondo sudah selesai. Hasilnya, pasangan calon (Paslon) Dadang Wigiarto-Yoyok Mulyadi (DaDi) menang telak atas pesaing kuatnya, paslon Abdu Hamid Wahid-Muzaki Syah (HAFASS). DaDi unggul hingga 35.690 suara. Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilaksanakan Kamis (17/12/), lalu, DaDi memperoleh 194.624 suara. Sedangan Hafass memperoleh 158. 934 suara. Sedangkan pasangan Abdullah Faqih Gufron-H. Untung tetapi menjadi periah suara paling minim. Paslon yang diusung koalisi Situbondo He-

mengaku jika dirinya dipukul. “Saya terpaksa lari sampai ke Panji ke rumah saudara saya. Setelah itu saya langsung lapor polisi,” paparnya. Pihaknya berharap laporan perusakan rumah tersebut diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. Sebab, Hanawiyah merasa terancam karena rumahnya kerap dilempar oleh EH. “Ini jujur, saya melapor karena saya sudah tidak kuat,

saya harap polisi memprosesnya,” harap EH usai melapor ke polisi. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan jika ada laporan warga yang merasa terancam tersebut. “Laporan perusakan korban sudah kami terima. Sekarang masih kami selidiki. Setelah itu terlapor juga akan dipanggil untuk dimintai keterangannya,” ujarnya. (rri/pri)

Semua Kasus Sudah Ditangani Polisi

Warga Tunggu Hasil Nyata Kunker n cuci...

kata Sunardi, kembali. Selain mengajukan gugatan ke MK, Tim Hafass juga melayangkan mosi tidak percaya kepada KPU terhadap penyelengggaraan Pilkada yang dipandangnya sangat buruk. ”Ada kecurangan dan keberpihakan KPU kepada Paslon tertentu. Sehingga, berakibat secara sistematis dan masif dari perolehan suara paslon tertentu,” imbuhnya. Seperti yang diketahui, saat rapat pleno rekapitulasi tingkat kabupaten, kamis (17/12) lalu, saksi Hafass tidak menandatanganii berita acara rekapitulasi. Mereka juga melakukan aksi walk out (WO) sebagai bentuk penolakan terhadap hasil rekapitulasi tersebut.

Sabtu 19 Desember 2015

selametan di bawah Randu Agung. Sebab, saat itu sebagian warga di Desa Wringinanom banyak yang kerja sebagai nelayan. Karenanya, hampir setiap tahun digelar selamatan bitek (sejenis petik laut). “Dulu ada namanya selametan bitek, sampai sekarang masih ada. Warga yang ikut ke makam Kiai Muatadoyo dan dan Nyai Murtasiyah biasanya menyempatkan untuk mampir di bawah pohon. Kemudian sesajen untuk tolak balak di buang ke sungai yang ada di sebelah selatan pohon randu ini,” papar Akhrori. Dia menyebutkan, makam dua pembabat desa itu letaknya berada di barat Randu Agung dengan jarak sekitar seratus meter. Nah, sejak Indonesia Merdeka dan Jalan raya Pantura sudah diaspal, di sekitar lokasi kerap terjadi kecelakaan. Warga sekitar pun terkadang selamatan agar kecelakaan tidak terjadi di jalan Pantura. Randu Agung kemudian dikenal keramat setelah ada selamatan bitek dan selamatan desa untuk jalan di sekitar Randu Agung. Sejak itu, berbagai cerita mistis terus berkembang. Tak heran, sejumlah warga yang

menyakini randu agung angker takut mendekat di sekitar lokasi. Lebih-lebih, pohon randu pernah diberi pakaian sarung oleh seseorang. Bahkan, ada warga yang pernah mendekat ke pohon randu kemasukan jin. Cerita inilah yang terus menyebar sehingga Randu Agung dianggap keramat. Seiring perjalanan waktu, pohon Randu Agung yang ditelan usia tua selanjutnya tumbang. Cerita-cerita mistis kemudian disampaikan warga sekitar kepada siapa saja yang bertanya. Namun, tumbangnya Randu Agung dirasakan juga membuat angkernya pohon lenyap dengan sendirinya. “Mungkin saja penunggunya sudah pindah, tapi tidak tahu lagi,” timpal Agus, yang santai di sekitar pohon. Randu agung yang dikenal keramat ini juga memiliki daya tarik tersendiri. Sesekali ada warga bergerombol yang datang. Mereka menyaksikan besarnya pohon tumbang yang tidak diapa-apakan. Warga yang melihatnya hanya kagum melihat ada pemandangan yang cukup menakjubkan di pinggir Sungai Sampean. Bagi warga yang mengetahui

cerita-cerita mistis sebelum pohon tumbang, kebanyakan tidak berani menyentuh pohon randu. Sebagian dari mereka masih ada yang ragu jika Randu itu masih ada mahluk halus yang menungguinya. Akan tetapi bagi warga yang tidak mengetahui cerita-cerita angkernya pohon, mereka biasa saja memegang bahkan menjadikan pohon sebagai background untuk foto bersama. Menurut Agus, sejak tumbangnya pohon ada saja warga yang mampir. Sebagian besar dari warga yang datang langsung naik ke tangkis pinggir sungai untuk menyaksikan ujung pohon yang berada di jurang sungai Sampean. “Sebelum pergi, banyak yang foto-foto dulu. Katanya untuk kenang-kenangan,” imbuh Agus. Dengan banyaknya warga yang datang silih berganti, keangkeran lokasi randu agung mulai terkikis. Tumbangnya pohon ke arah selatan dinilai beruntung. Jika tumbangnya pohon ke arah utara bisa merobohkan rumah di utara jalan Pantura. Dengan begitu, warga menilai robohnya randu agung ini bisa membawa Situbondo untuk mendapat berkat. (rri/pri)

Agus Sodu, koordinator pegiat anti korupsi mengatakan, pihaknya mencatat ada 17 kasus yang mandek di Polres Situbondo. Itu tenty menjadi pekerjaan rumah (PR) aparat keamnanan. ”Seperti tuduhan penggelapan yang tersangkanya sudah ditetapkan, tetapi belum dilimpahkan ke kejaksaan,” terangnya. Selain itu, ada juga kasus pemukulan kepada Sukirman beberapa waktu lalu. Menurutnya, kasus ini sudah tidak ada kabarnya hingga saat ini. ”Sudah ditanyakan tadi bagaimana perkembangannya,” tambah pria asal Asembagus itu. Baginya, hal ini akan menodai beberapa capaian positif Polres Situbondo. Apalagi sebelumnya Polres Situbondo mendapat-

kan pengharagaan penanganan tercepat penegakan kasus korupsi. ”Enam bulan terkahir ini, ada sebelas kasus yang teratasi. Kami tentunya mengucapkan apresiasi yang sangat tinggi,” terang Agus. Sementara itu, dengan mandeknya beberapa kasus saat ini, terang Agus, menimbulkan beragam stigma di masyarakat bawah. ”Bahkan berkembang opini, penegakan hukum di Situbondo tidak jalan. Ada kekuatan tertentu yang mengintimidasi para penegak hukm,” ujarnya. Kaur BIN OPS Polres Situbondo, Ipda Fatchur Rahman mengapresiasi kedatangan belasan pegiat anti korupsi tersebut. Dia mengatakan, hal itu sebagai bentuk kerja sama polisi selaku aparat keamanan dengan masyarakat. ”Terima kasih telah datang ke sini. Ini sebagai kontrol bagi penyidik dan kontrol

kinerja polisi,” terangnya. Akan tetapi, dia membantah tuduhan mandeknya sejumlah kasus di polisi. Fatchur mengatakan, kasus yang ada di meja polisi terus ditindaklanjuti. ”Sudah berjalan semua, ada yang sudah ditangani,” tambah Fatchur. Fatchur mencontohkan kasus pemukulan terhadap Sukirman. Bahkan pelaku pemukulan sudah ada yang yang ditangkap polisi dan sudah ditahan. ”Mereka mengatakan tidak ditangani. Padahal, Sudah kita tahan di sini,” terangnya kepada sejumlah wartawan. Sedangkan pelaku yang lain masih dalam pencarian. Fatchur mengaku, beberapa nama sudah dijadikan daftar pencarian orang (DPO). ”Jadi tidak ada yang mandek. Ada yang masih kita tangani,” pungkasnya. (bib/pri)

Belum Tahu Barang Hilang atau Tidak n kaca...

Sambungan dari Hal 35

Sebelumnya, asal Jangkar ter­ sebut ini berkunjung ke rumah seorang temannya yang ada di belakang kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Situbondo. Mobil Avansa silver itu diparkir di pinggir jalan sebuah gang. Fathul kemudian masuk ke rumah temannya yang hanya berjarak beberapa meter dari mobil miliknya. Hanya sekitar setengah jam, Fathul kemudian keluar dari rumah temannya. Begitu sampai di mobil, fathul terkejut melihat kaca belakang bagian kanan mobil pecah berantakan.

Korban kemudian memeriksa beberapa barang bawaan yang ada di dalam mobil. Beruntung, tidak ada satupun barang dari dalam mobilnya yang hilang. “Tas saya terbuka, tapi tidak ada yang hilang. Handphone saya bawa semua dan sampai sekarang saya tidak tahu pasti ada barang yang hilang atau tidak. Saya merasa tidak ada yang hilang,” paparnya sambil menunjukkan berkas di dalam tas miliknya juga tidak hilang. Meski begitu, Fathul tetap melaporkan aksi pecah kaca oleh orang misterius tersebut. Fathul berharap, pelaku pecah kaca bisa ditangkap karena sudah merusak mobilnya. “Saya serahkan kepada polisi. Tadi sudah dilakukan olah

TKP,” kata pria yang didampingi seorang teman yang baru dikunjunginya itu. Data yang berhasil dikumpulkan, pelaku pecah kaca diduga sudah mengikuti Fathul hingga ke perumahan Putri tersebut. Begitu Fathul masuk ke rumah temannya, pelaku langsung beraksi dengan memecah kaca mobil Fathul. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan korban. “Walaupun korban tidak tahu ada barangnya yang hilang atau tidak, laporannya tetap kami terima karena ada tindakan perusakan yaitu memecah kaca. Jadi kasus ini masih diselidiki petugas,” ujarnya. (rri/pri)

Ditemukan Kali Pertama oleh Anaknya n tak kunjung...

Sambungan dari Hal 35

Penyebab gantung diri Taher diduga kuat gara-gara penyakitnya tak kunjung sembuh. Korban juga diduga depresi karena tidak memiliki uang yang cukup untuk berobat. Akibatnya, Taher depresi hingga mengahiri hidupnya dengan cara yang tidak patut. Data yang berhasil dikumpulkan, setiap hari taher bekerja sebagai buruh tani. Dia sudah sekitar dua tahun sakit-sakitan karena usianya yang sudah tua. Diduga tidak kuat menahan rasa sakit, Taher kemudian mengambil jalan pintas. Taher gantung

diri di dapur rumahnya dengan menggunakan tali tampar. Korban tewas, diduga melakukan aksi gantung diri sekitar pukul 04.00, setelah salat subuh. Aksi itu diketahui kali pertama oleh putrinya sendiri, Riris, 35, sekitar pukul 05.00 pagi. Perempuan dua anak ini kontan berteriak minta tolong, hingga mengundang sejumlah warga sekitar. Sayang, waktu yang cukup lama membuat nyawa Taher tak bisa diselamatkan. Saat diturunkan dari tali gantungan nyawa korban sudah melayang. “Waktu mau masak, saya terkejut melihat orang tua sudah menggantung. Saya langsung teriak minta tolong sambil

memeluk kaki bapak,” kata Riris. D i ko n f i r ma s i , Ka p o l s e k Banyuputih, Situbondo AKP Aryo Pandanaran mengatakan, aksi gantung diri tersebut diduga kuat akibat korban depresi. “hasil olah TKP tidak ditemukan adanya dugaan lain. Kuat dugaan korban melakukannya sendiri karena depresi,” katanya. Dengan begitu, pihak kepolisian langsung menyerahkan jasad korban kepada keluarganya untuk dimakamkan di pemakaman umum setempat. “Pihak keluarga langsung korban untuk langsung dimakamkan. Jadi langsung kami serahkan karena tidak ada tanda penganiayaan,” pungkasnya. (rri/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Sabtu 19 Desember 2015

BERAS IR 64 0

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

0

DAGING SAPI

DAGING AYAM BROILER

0

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

0

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

1200

600

400

11.800

9.000

109.000

29.800

19.800

8.600

24.600

18.200

27.600

BAWANG MERAH

0

7.800

BAWANG PUTIH 0

400

10.400

37

B A N Y U W A N G I

21.400

BPS Lakukan Sensus Ekonomi Untuk Memotret Pertumbuhan Ekonomi BWI

SIGIT HARIYADI/RABA

AWAS RACUN: Petugas gabungan mengambil sampel ikan asin di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi Kamis (17/12).

Jelang Natal, Tim Gabungan Cek Mamin Untuk Pastikan Makanan Aman BANYUWANGI – Menjelang hari raya Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, Pemkab Banyuwangi gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak) makanan dan minuman (mamin). Sidak dilakukan untuk memastikan makanan yang beredar di masyarakat terbebas dari bahan kimia berbahaya. Seperti yang dilakukan petugas gabungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sejak

Kamis (10/12) hingga kemarin (18/12). Kali ini, petugas menyisir pedagang mamin di sejumlah pasar tradisional dan sentra ikan asin di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi. Kepala Disperindagtam, Hary Cahyo Purnomo, mengatakan sidak dilakukan dalam rangka pengawasan peredaran makanan, minuman, dan hasil perikanan. “Tujuannya untuk pengamanan perdagangan dan perlindungan konsumen supaya bebas dari bahan kimia berbahaya,” ujarnya. Hary menambahkan, selain pasar tradisional dan sentra pengeringan ikan asing, sidak juga menyasar para penjual pentol atau cilok yang berjualan di sekitar sekolah. Dikatakan, dalam sidak kali ini petugas

gabungan mengambil sampel bahan makanan yang ditengarai mengandung bahan kimia berbahaya. Beberapa sampel dimaksud antara lain, kue basah, makanan ringan, dan kerupuk yang diduga menggunakan bahan pewarna tekstil lantaran warnanya sangat menyolok. Tidak hanya itu, petugas juga mengambil sampel terasi yang warnanya kemerahan, saus tomat, pentol dan cilok. Menariknya, petugas juga mengambil sampel ikan asin yang tengah dijemur di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi. “Dahulu pernah ditemukan ikan asin yang disemprot obat anti serangga. Tetapi saat ini hal itu sudah tidak lagi terjadi. Meski demikian, kami tetap mengambil sampel untuk diuji laboratorium,” paparnya. (sgt/afi)

FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RABA

KEHORHAMATAN: Plt Dirut PDAM Banyuwangi, Ayub Hidayat menyematkan udeng kepada ketua DPD PDAM Jatim, Sugeng Praktito.

Tingkatkan Pelayanan, PDAM Dongkrak SDM Karyawan BANYUWANGI – Untuk meningkatkan pelayanan maksimal pada pelanggan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banyuwangi bertekad mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal. Guna mempersiapkan SDM yang andal itu, PDAM menggelar pelatihan dan pra jabatan bagi karyawan PDAM untuk Koordinator Wilayah (Korwil) VII. Ada sekitar 54 peserta karyawan PDAM yang berasal dari Banyuwangi, Situbondo, Jember, dan Bondowoso yang ikut serta dalam kegiatan yang berlangsung di Ruang Serba Guna Wisma Atlit, Selasa lalu (15/12. Kegiatan itu dihadiri Plt Direktur Utama PDAM Banyuwangi, H. Ayub Hidayat selaku tuan rumah, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDAM Jawa Timur, DR. Sugeng Pratikto dan Dewan Pengawas PDAM Banyuwangi Bambang Wahyudi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM di kalangan pelayanan jasa yang diselenggarakan PDAM serta untuk memenuhi tuntutan indikator Audit BPKP. Sebuah perusahaan berkembang harus diimbangi dengan kualitas SDM mumpuni. Sugeng menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Banyuwangi dalam hal ini PDAM

BUKAN MEJENG: Pemenang lomba busana muslim Dharma wanita PDAM Banyuwangi.

Banyuwangi karena baru kali ini dan merupakan yang pertama mengadakan pelatihan dan pra jabatan karyawan PDAM. Sugeng berpesan, agar pelatihan karyawan PDAM dibuat dengan nyaman dan menyenangkan bagi pesertanya. “Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta harus melakukan perubahan yang lebih baik di lingkungan kerjanya,” ujar Sugeng.

Selain menggelar pelatihan karyawan, PDAM Banyuwangi juga mengadakan beberapa kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke 244 dan hari ibu. Beberapa kegiatan itu meliputi lomba busana muslim dan lomba hias tumpeng. Kegiatan itu berlangsung untuk kalangan karyawan dan karyawati PDAM Banyuwangi termasuk anggota Dharma Wanita. (*)

PERSIAPAN: 54 peserta pra jabatan PDAM Korwil VII sesaat sebelum acara pembukaan.

KALIPURO – Untuk memotret pertumbuhan Ekonomi Banyuwangi dalam beberapa tahun belakang ini, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan sensus ekonomi. Kegiatan sensus ekonomi itu akan dilakukan mulai bulan Mei 2016. Sensus ekonomi itu diawali dengan pendataan seluruh kegiatan usaha yang ada di wilayah Banyuwangi. Baik itu skala makro maupun mikro. Kegiatan pendataan lengkap atau listing sensus ekonomi 2016 akan diawali dengan kegiatan pendaftaran bangunan dan usaha. Kepala BPS Banyuwangi Muhammad Amin mengatakan, pelaku usaha akan didata tentang jumlah dan struktur unit usaha, nilai produksi hingga pendapatan. Jika keberadaan unit usaha atau perusahaan telah diidentifikasi, maka kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pendataan karakteristik usaha dan menggali informasi lainnya. Kegiatan sensus ekonomi akan memotret potensi ekonomi terkini dan komprehensif. terkait capaian kemajuan pembangunan ekonomi di Banyuwangi. Selain itu pemerintah dan dunia

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

HARUS BERINTEGRASI: Kalangan pengusaha dan instansi daerah saat mengikuti paparan sensus ekonomi di hotel Ketapang Indah Kamis (17/12).

usaha akan memperoleh evidence yang kuat terkait bagaimana struktur dari jenis-jenis usaha yang sedang berkembang. “Kekuatan ekonomi suatu wilayah akan terukur. Akan ada peta ekonomi secara konkret. Semua akan dihitung maka satu wilayah akan ditemukan seberapa besar ekonomi yang berkembang dan berputar,” ujar Amin saat sosialisasi sensus ekonomi 2016 di Hotel Ketapang Indah Kamis lalu (17/12). Secara umum, kata Amin, sensus akan membantu pemerintah mendapatkan gambaran komprehensif terkait karakteristik usaha mikro kecil menengah dan besar yang dapat menjadi bukti dasar bagi perluasan jaringan. Ada 19 sektor aktivitas ekonomi yang akan didata, meliputi usaha pertambangan, penggalian, industri pengolahan,

perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobilsepeda motor, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan-minum. Tidak hanya itu, aktivitas pendidikan, kesehatan, kesenian, hiburan dan rekreasi, hingga aktivitas rumah tangga yang mempekerjakan pekerja domestik juga akan jadi sasaran sensus ekonomi. Menurut Amin, kegiatan sensus ekonomi juga akan memberikan manfaat bagi dunia usaha untuk kegiatan ekspansi usaha di wilayah tertentu berdasar karakteristik dan potensi usaha. “Kami juga akan mengeksplor kendala-kendala yang dihadapi selama ini. Dengan listing yang lengkap, nanti bisa disajikan data dasar unit pengusaha yang ada di Banyuwangi. Dengan begitu kami dapat menyusun PDRB lebih up to date,” bebernya. (cin/afi)


SABTU 19 DESEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 40

Dari Tampo Untuk BWI

SDN 2 Tampo Meraih Penghargaan Adiwiyata Nasional

SHULHAN HADI/JPRG

BASMI: Petugas dari Puskesmas melakukan pengasapan di salah satu rumah warga di Dusun/Desa Ringintelu, kemarin (18/12).

Empat Bocah Ringintelu Terserang DB Dengue BANGOREJO-Penyakit demam berdarah dengue (DBD), mulai menyerang. Empat siswa TK Cut Nyak Dien di Dusun/Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, teridentifikasi oleh penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk aedes aegypti itu kemarin (18/12). Bocah yang terserang DBD itu adalah Rido Mukti Maulana, 5; Alung Yusa Putra, 5, keduanya asal Dusun/Desa Ringintelu, dan Andri Firmansyah, 5, asal Dusun Ringin Mulyo, Desa Ringintelu. “Satu bocah lagi asal Dusun Ringintelu, baru masuk rumah sakit, kami masih mencari datanya,” cetus kepala Desa Ringintelu, Dodik HS. Keempat bocah yang terserang DBD itu, terang dia, semua oleh keluarganya dibawa ke Klinik Sanggar Medika di Kecamatan Pesanggaran.

“Yang terserang DBD itu semuanya masih anak-anak,” terangnya. Menurut Dodik, warganya yang terserang DBD itu sudah mulai membaik. Sebelumnya, keempat bocah itu kondisinya sempat lemas. “Saya sudah koordinasi dengan Puskesmas Kebondalem (Kecamatan Bangorejo) untuk mengatasiini,”katanya. Dodik menegaskan lingkungan di sekitar Dusun/Desa Ringintelu, itu masyarakatnya tergolong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Tapi nyatanya, masih ada warga yang terserang DBD. “Mungkin sudah masuk musim hujan ini,” ujarnya. Untuk menekan penyebaran nyamuk aedes aegypti, Puskesmas Kebondalem menggelar pengasapan di Dusun/Desa Ringintelu kemarin ■

Isnaeniwati mengatakan dengan menyandang sekolah Adiwiyata Nasional maka pihak sekolah akan bertekad menjaga prestasi ini dengan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung-jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan.“Keberhasilan ini menjadi sekolah berwawasan lingkungan terbaik. Program sekolah binaan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk turut membangun kesadaran berlingkungan hijau, bersih, dan sekaligus sehat di berbagai elemen masyarakat termasuk generasi muda,”pungkas istri Teguh Sumarno., Ketua PGRI Banyuwangi. (*)

EKO BUDIYONO/JPRG

KUD Dwi Karya Glenmore Bagikan 600 Sembako

Syngenta Latih 1000 Petani se Jatim dan Bali PELATIHAN: Para petani mengikuti pelatihan Syngenta di BPP Kalibaru lusa kemarin.

ABDUL AZIZ/RABA

sengaja dilakukan untuk pembekalan teknis menggunakan aspek safety. Yaitu keamanan pengguna, konsumen, dan lingkungannya. Sedang apsek tekisnya, bisa tepat sasaran, tepat pestisida, tepat takarannya, dan tepat waktu sekaligus caranya. “Gramoxon penggunaannya petani harus dilatih agar petani bisa mendapatkan hasil panen naik dan aman,” tuturnya. Di sisi lain, Nur Hidayat juga menjelaskan, bahwa pada tahun ini PT. Syngenta telah melakukan pelatihan dan pembekalan kepada seribu petani di 11 kabupaten di Jawa Timur dan Bali.

IST

TERSENYUM: Kepala Sekolah SDN 2Tampo Cluring menerima sertifikat Adiwiyata Nasional dari Kapolres AKBP Bastoni Purnama.

KEGIATAN SOSIAL: Ketua KUD Dwi Karya Glenmore, Dwi Santoso (nomor dua dari kanan) secara simbolis memberikan paket sembako kepada kepala Desa Sumbergondo, Noerman Iswandi.

Baca Empat...Hal 41

KALIBARU – Puluhan petani di Kecamatan Glenmore dan Kalibaru mengikuti pelatihan pestisida terbatas gramoxon di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kalibaru lusa kemarin (17/12). Kegiatan tersebut diadakan oleh PT. Syngenta bekerjasama dengan Dinas Pertanian Jawa Timur dan Dinas Pertanian Banyuwangi. Hadir sebagai nara sumber adalah Regional Sales Manager PT. Syngenta, Ir. H. Nur Hidayat wilayah Jawa Timur dan UPT. Proteksi Dinas Pertanian Jawa Timur, Susetyo Hari. Susetyo Hari menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh PT. Syngenta tersebut. Sebab untuk mencapai target 7 persen pengamanan lahan dari serangan OPT diperlukan kerjasama semua pihak, seperti pemerintah, pihak swasta dan petani. Makanya, mewakil Dinas Pertanian Propinsi Jatim, pihaknya menyampaikan banyak terimakasih kepada PT. Syngenta yang telah inten bersedia memberikan pelatihan dan pembekalan kepada para petani di Jatim. “Kami berharap perusahaan perusahaan lain juga bisa melakukan kegiatan serupa sebagaimana yang dilakukan PT. Syngenta, sebagai bentuk kerjasama,” harapnya. Sementara itu, Ir. H. Nur Hidayat menyebutkan, pelatihan pestisida gramoxon terbatas tersebut

SDN 2 Tampo Kecamatan Cluring adalah salah satu dari tiga sekolah yang mendapatkan penghargaan nasional, yaitu Adiwiyata Nasional. Prestasi yang sangat menggembirakan ini langsung diterima oleh Kepala Sekolah SDN 2 Tampo Hj Isnaeniwati Sumarno pada Jumat (19/12) di Halaman Pemkab Banyuwangi. Sertifikat nasional ini diberikan perwakilan Forum Pimpinan Daerah, Kapolres AKBP Bastoni Purnama. Saat ditemui Kepala Sekolah SDN 2 Tampo Hj Isnaeniwati Sumarno menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak sehingga prestasi ini dapat diraih. Untuk meraih adiwiyata nasional ini sangat ketat sekali, pihaknya tidak menyangka jika persyaratan yang harus dilalui begitu ketat dan harus berlomba dengan sekolah lain se-Indonesia. Penilaian itu diantaranya, mengajukan diri ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) lalu pihak BLH akan dimajukan ketingkat Kabupaten. Dari sini lalu naik ke provinsi baru ketingkat nasional. Diawali dengan pengecekan administrasi, lalu akan di verifikasi. Namun sebelum verifikasi yang dilakukan oleh tim, setiap sekolah diwajibkan untuk mengadakan self assessment. Dalam tahap penilaian ini bisa jadi sekolah menilai dirinya sendiri sempurna dengan nilai A, namun begitu dicek oleh verifikator justru hanya memberikan nilai A- atau B begitu juga sebaliknya. “Verifikasi ini dibutuhkan untuk mengecek ulang, sehingga menghasilkan nilai akhir untuk tiap sekolah yang maju. Dan penilaian yang dilakukan bentuknya berjenjang, dimulai dari rekomendasi internal sekolah hingga ke Nasional,” kata Ketua Yayasan pendidikan Puspa Dunia ini.

Sebelas kabupaten tersebut adalah Malang, Pasuruan, Mojokerto, Kediri, Blitar, Ponorogo, Ngawi, Tuban, Banyuwanghi, Bondowoso dan satu Kabupaten di Bali, yaitu Tabanan. Nur Hidayat menjelaskan, PT. Syngenta adalah satu-satunya perusahaan yang memiliki kepedulian dalam melakukan pelatihan dan pembekalan kepada para petani. Petani sangat merasakan hasil dari pelatihan dan pembekalan teknologi, aplikasi maupun keselamatan pengguna. “Pelatihan ini akan kami lanjutkan pada tahun 2016 nanti,” janjinya. (azi)

GLENMORE-KUD Dwi Karya Desa Tulungrejo, Kecamatan Glemnore, menggelar bakti sosial dengan membagikan 600 paket sembako kepada masyarakat dan anggota KUD Dwi Karya kemarin (18/12). Pembagian 600 paket aket sembako itu dibagikan g kepada masyarakat di tiga desa yang ada di Kecamatan G l e n m o re, yakni Desa Tulungrejo, Desa Sumbergondo, dan Desa Bumiharjo. Kegiatan sosial itu mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. M e l a l u i pembagian paket sembako b k murah h it itu, d dapatt meringankan beban masyarakat. Ketua KUD Dwi Karya, Dwi Santoso, mengatakan kegiatan bakti sosial dengan membagikan paket sembako itu bentuk kepedulian KUD Dwi Karya kepada anggota dan masyarakat. Dengan kepedulian itu, akan terjalin kerja sama yang baik antara KUD, masyarakat, dan pemerintahan desa. “Kegiatan bakti sosial ini akan terus kita lakukan

sesuai permintaan anggota, sesuai dengan momentum yang ada,” katanya. Dengan bakti sosial itu, terang dia, diharapkan bisa bermanfaat bagi anggota dan masyarakat. KUD Dwi Karya, KU sebut dia, meruse pakan KUD yang pa paling eksis di pa Kabupaten Banyuwangi. Hal n itu dibuktikan it hasil laporan h neraca tahun n 2014 sesuai 2 dengan hasil d rrapat anggota. Kepala Desa SumbergonS do, Noerman Iswandi, mewakili pemerin ri inta tah ahan han an desa des esa sa yang yan ya ng men ng m dapatkan banttuan d b dalam l b bakti kti sosial i l KUD Dwi Karya Tulungrejo, mengatakan kegiatan sosial ini sangat bermanfaat bagi anggota dan masyarakat. Norman meminta kepada KUD Dwi Karya untuk selalu menggelar acara serupa dalam waktu tertentu. “Bisa dilakukan setiap satu tahun sekali dengan waktu tertentu, sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat. Saya sangat berterima kasih kepada KUD Dwi Karya,” cetusnya. (adv/abi)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 19 Desember 2015

BLAMBANGAN RAYA

41

Harjaba, Perpus Lomba Mewarnai BANYUWANGI-Sedikitnya seratus siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) mengikuti lomba mewarnai di aula lantai II Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi, Kamis pagi (17/12). Anak-anak dari beberapa PAUD dan TK di Kecamatan Kota Banyuwangi itu meramaikan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-224 itu. Lomba dibuka oleh Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Banyuwangi, Dra. Hj. Riyanti, AKPD, MAP pada pukul 08.00 WIB. Dalam sambutannya, Riyanti mengatakan, lomba mewarnai tersebut merupakan rangkaian dari acara Pameran dan Bazaar Buku di halaman perpustakaan. Kegiatan dalam rangka memperingati Harjaba ke-224 itu digelar sejak tanggal 10 hingga 20 Desember 2015. Tujuan dari lomba mewarnai itu, kata dia, untuk mengenalkan perpustakaan kepada anak-anak PAUD dan TK. “Supaya anak-anak tahu di mana perpustakaan ini berada? Harapannya bisa menggugah minat baca anak-anak,” cetusnya. Pameran dan Bazaar Buku itu diadakan bekerjasama dengan Rumah Buku Agastha Genteng. Lukman

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

JANGGAL: Jalan aspal hotmix disambung paving di jalan persawahan Dusun Sukosari, Desa Blambangan, kemarin (18/12).

Proyek Jalan Paving Disoal Warga Muncar MUNCAR-Proyek pembangunan jalan paving di Dusun Krajan, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, disoal warga. Jalan paving yang baru selesai dikerjakan dua pekan lalu itu, menyambung dengan jalan hotmix. Jalan paving yang menghubungkan Dusun Krajan dengan Dusun Sukosari, Desa Blambangan, itu dananya berasal dari anggaran dana desa (ADD) tahun 2015. “Pavingisasi itu tidak sesuai dengan hasil musrenbangdes dan musrenbangcam,” cetus Satria, 48, salah satu tokoh masyarakat Desa Blambangan. Menurut Satria, hasil tilik dusun, musrenbangdes, dan musrenbangcam, proyek pavingisasi itu diperuntukkan di jalan perbatasan

Dusun Mangunrejo dan Desa Sukosari, Desa Blambangan. “Itu hasil pengalihan,” katanya. Yang membuat warga banyak heran, terang dia, proyek jalan paving dengan panjang 850 meter itu berada di tengah persawahan produktif dengan kontur tanah lembek. “Apa nanti tidak ambles,” cetusnya. Jalan kampung yang ada di tengah persawahan itu, jelas dia, oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU BMCTKR) Banyuwangi, sudah dibangun jalan hotmix. “ Sudah diaspal hotmix malah disambung paving, ini kan aneh,” katanya Yang dikhawatirkan warga, gara-gara telah dibangun jalan paving itu Dinas PU BMCTKR

Banyuwangi tidak akan melanjutkan pembangunan jalan hotmix. “Ini jelas sayang sekali,” terang Andi, 50, warga lainnya. Pengerjaan jalan paving yang dilakukan secara swakelola itu, juga dinilai kurang transparan. Sebab, warga tidak tahu menahu tentang anggarannya. “Baru dua minggu dikerjakan sudah banyak yang ambles, lama kelamaan juga ambrol dan rusak,” tandasnya. Sayangnya Pj. Kepala Desa Blambangan, Choirul Shaleh belum bisa dikonfirmasi. Saat akan ditemui di kantor desa, ternyata sedang keluar. “Maaf, tidak bisa komentar, langsung pada bapak Pj kepala desa saja,” pinta Mashudi, sekretaris Desa Blambangan. (ddy/abi)

Petugas Temukan Jentik di Rumah Warga ■ EMPAT...

Sambungan adari Hal 40

IST

SIMBOLIS: Penjabat Bupati Zarkasi menabuh gendang sebagai langkah dimulainya pencanangan program kesatuan gerak PKK KB Banyuwangi.

Kesatuan Gerak PKK, Menuju Masyarakat Sejahtera BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi terus melakukan peningkatan pelayanan masyarakat di bidang keluarga berencana. Bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi dan Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana (BPP-KB), pemerintah kembali mencanangkan program kesatuan gerak PKK KB Kesehatan Tahun 2015. Pencanangan ini dilaksanakan, di Balai Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Rabu (16/12) oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, Kartini Zarkasi. “Inovasi terhadap pelayanan masyarakat terus dilakukan di Banyuwangi. Melalui kesatuan gerak PKK- KB- Kesehatan, kita akan wujudkan keterpaduan dan langkah nyata dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga Indonesia, khususnya Banyuwangi,” kata Ny Kartini Zarkasi, ketika membuka kegiatan tersebut. Dikatakan, kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini, kata Kartini , antara lain program pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), kependudukan dan KB serta pembangunan keluarga, pemberdayaan masyarakat dan kesehatan. “Sebagaimana kita ketahui, kesehatan adalah investasi terbesar dalam kehidupan manusia. Karena itu sudah selayaknya pemerintah memberikan menyatukan layanan yang mencakup semua aspek. Dan program ini sebagai upaya mendukung program Millenium Development Goals (MDGs), dengan fokus pada upaya memperkuat dawawisma dan posyandu,” kata Kartini Zarkasi. Kegiatan yang diikuti seluruh kader PKK se Banyuwangi ini, juga dihadiri Pj Bupati Banyuwangi, Zarkasi beserta sejumlah pejabat teras pemkab. Dalam sambutannya, Pj Zarkasi menambahkan, pentingnya melakukan kegiatan ini untuk mendukung suksesnya program pembangunan pemerintah khususnya menekan laju pertumbuhan penduduk. Saat ini, laju pertumbuhan penduduk (LPP) secara nasional sebesar 1,49 persen, provinsi Jawa Timur 0,76 persen dan Kabupaten Banyuwangi berdasarkan SP 2010 0,45 persen. Ini menunjukkan bahwa Total Fertilty Rate (TFR) dan LPP Banyuwangi berada di bawah rata-rata nasional dan provinsi. “Saya harapkan program-program yang telah kita canangkan bisa kita lakukan dengan baik agar memberikan membuahkan hasil sesuai yang kita targetkan,” ujar Zarkasi. Sementara itu, Kepala Kantor BPP-KB Banyuwangi M. Pua Jiwa mengatakan kegiatan ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kecamatan dan kelurahan untuk mengembangkan kegiatan berdasarkan prioritas di masing-masing daerah sesuai situasi dan kondisi setempat. “Kita berharap, target dan strategi yang difokuskan dapat memenuhi harapan, keberhasilan kelompok dasa wisma akan meningkatkan PKK kelurahan, kemudian mengharumkan PKK kecamatan dan membanggakan PKK Banyuwangi,” ujarnya. Menurut Pua Jiwa, kegiatan tersebut masih memerlukan upaya konkrit dalam memberikan kontribusi nyata terhadap cakupan pelayanan KB dan kesehatan yang dilakukan melalui kelompok dasa wisma, posyandu, pembantu pembina KB desa, sub pembantu pembina KB desa, Pokesdes, Puskesmas dan lainnya. “Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengendalian keluarga berencana, pembinaan ketahanan keluarga, pembinaan institusi masyarakat, pembinaan terhadap dasawisma, pembinaan bidang kesehatan, serta penilaian kelurahan terbaik,” pungkasnya. (*)

Usaha Anda Ingin Dikenal? promosikan saja di

0333 412224

Dalam fogging itu, juga disaksikan pemerintah desa dan kecamatan. “Sebenarnya sudah masuk PHBS, tapi untuk antisipasi penyebaran kita lakukan fogging,” terang Hadi Sucipto, 41, petugas Puskesmas Kebondalem. Dalam pengasapan yang dilakukan di Dusun/Desa Ringintelu itu, pihaknya juga melakukan pe-

meriksaan rumah warga yang memiliki potensi penyebaran nyamuk aedes aegypti. “Nanti akan kita fogging lagi,” katanya. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di rumah beberapa warga, terang dia, ditemukan wadah yang ada jentiknya. Makanya, pemeriksaan rumah warga akan terus kita lakukan. “Sekolah tempat anak-anak yang terserang DBD itu juga akan kita periksa,” ujarnya. (sli/abi)

IRWAN/JP-RABA

MERIAH: Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Riyanti, AKPD menyaksikan peserta lomba mewarnai di aula kantornya, Kamis pagi (17/12).

Hadi, Direktur Rumah Buku Agastha mengakui, antusiasme masyarakat sangat besar. Terbukti, angka kunjungan tiap hari cukup tinggi. Maklum, pembeli bisa menikmati diskon besar antara 20 % hingga 60 %. Sedangkan harga buku yang ditawarkan mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 600 ribu. “Yang paling banyak dicari adalah literatur untuk kuliah. Banyak dosen yang sengaja datang untuk mencari literatur,” ungkap Lukman. (*)


42

Jawa Pos

Sabtu 19 Desember 2015

GERDA SUKARNO/RaBa

KARYA BERSAMA: Dewan Guru SMAN 1 Giri memamerkan sertifikat Adiwiyata nasional.

SMAGI Dinobatkan Sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional

APRESIASI: Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono bersama Kepala SMAN 1 Giri Mujib.

GIRI – Perjuangan panjang Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Giri (SMAGI) untuk menjadi sekolah adiwiyata terbayar sudah. Kementerian Lingkungan Hidupan dan Kehutanan RI menetapkan SMA Negeri 1 Giri sebagai Adiwiyata nasional. Proses penetapan sekolah Adiwiyata nasional itu dilakukan proses panjang. Diawali dari kegiatab jeding rijig, green and clean dan, Adiwiyata tingkat kabupaten, Adiwiyata provinsi dan terkahir menjadi Adiwiyata nasional. Kepala SMAGI H Mudjib mengatakan, pretasi SMAGI sebagai sekolah Adiwiyata nasional merupakan buah karya dan kerja keris seluruh dewan guru, komite dan keterlibatan langsung siswa. “Tidak mungkin

sekolah bekerja sendiri.Untuk itu, ada kelompok kerja yang menyiapkan Adiwiyata,” ujar Mudjib. Kelompok kerja (pokja) yang terdiri dari para dewan guru memiliki 14 anggota yang membidangi semua bidang untuk

perolehan Adiwiyata. Seperti pokja sampah, pokja Kompos, pokja 3R, pokja Sanitasi dan lainnya. Pokja sampah bertugas menyediakan tempat sampah dan memilah jenis sampah, pokja 3R bertugas memanfaatkan sampah yang sudah dipilah untuk memperoleh manfaat.”Pokja sanitasi bertugas menjaga dan membersihkan sanitasi,” timpal sekretaris Pojka, Rulita Octania Ketua Pokja Adiwiyata Dra Siti Asiyah mengungkapkan, selama ini pojka lebih mematangkan persiapan pada sisi administrasi. Langkah terakhir pemantapan untuk mengubah perilaku dan kebiasaan warga SMAGI. Baik, siswa, guru maupun karyawan untuk membiasakan diri hidup bersih, tepat waktu, disiplin dan

BUDAYA BERSIH : Salah satu perubahan mencolok di SMAN 1 Giri adalah tempat sampah yang tertata dengan rapi.

peduli kepada lingkungan. Penganugerahan sekolah Adiwiyata nasional itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono dan Forum Pimpinan Daerah

(Forpimda) pada upacara peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke 244 kemarin (18/12) di halaman kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. (*)

Bisa Punya Rumah Melalui BRI Syariah BANYUWANGI – Produk Konsumer BRI Syariah memberikan kemudahan pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) sejahtera dengan prinsip syariah melalui dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. “ Produk ini bertujuan untuk memberi kemudahan kepada masyarakat yang belum memiliki rumah. Hanya dengan DP 10 persen, sudah bisa memiliki rumah idaman dengan angsuran hingga 15 tahun, “ ujar Aris Budianto, Pimpinan Cabang BRI Syariah Banyuwangi. Menurut Aris, BRI Syariah saat ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa developer perumahan di Banyuwangi, salah satunya dengan perumahan Kalipuro Asri milik Perum Perumnas. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi berkunjung ke perumahan tersebut, Kamis (17/12) lalu, terdapat dua pilihan tipe rumah sederhana, yakni tipe

NYAMAN : Perumahan Kalipuro Asri bisa didapatkan dengan program pembiayaan Konsumer BRI Syariah. DIAN EFFENDI/JP-RaBa

29 dan 36 dengan lokasi yang sangat strategis dan nyaman. Selain KPR Sejahtera, Bank milik pemerintah ini juga memiliki program kepemilikan rumah BRI Syariah IB. Dengan program ini berbagai keperluan dapat dipenuhi, seperti pembelian rumah, pembangunan, maupun renovasi rumah. Nasabah BRI Syariah juga bisa mendapatkan program kepemilikan kendaraan bermotor dan pembiayaan

pengurusan ibadah haji. “ Dengan produk Konsumer BRI Syariah, nasabah bisa mendapatkan pembiayaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya, “ pungkas Aris. Untuk informasi lebih lengkap, silahkan datang ke kantor Cabang BRI Syariah Banyuwangi, Jl A Yani No.95 Banyuwangi. KCP Rogojampi, Jl Raya Rogojampi, Komplek Pertokoan Centra Niaga. KCP Genteng, Jl Wahid Hasyim No 11 Genteng. (*)

Kerang dan Kepiting Obor Pawon Paling Lezat “KERANG Bakar Obor Pawon memang lezat dan nikmat. Rugi kalau tidak mencobanya. Selain harganya murah, tempatnya juga ekslusif, “ ujar Anwar Nuris, 31, Pengunjung asal Kecamatan Rogojampi. Kesan yang disampaikan Anwar Nuris juga sama seperti yang diutarakan oleh pengunjung lainnya. Menurut Herman Karomi, 32, kerang bakar di restoran yang terletak di sebelah barat patung perliman, Banyuwangi ini memiliki rasa yang berbeda dari tempat lain. “ Rasanya sangat khas, karena dibakar secara alami dan jenis kerangnya berbeda dari yang lain. Selain itu, saya juga pernah mencoba menu kepiting ala Obor Pawon yang rasanya juga tidak kalah lezat, “ ujar Herman. Obor Pawon terus berinovasi menciptakan menu-menu andalan baru yang sangat digemari oleh para penik-

LARIS: Menu Kepiting dan Kerang Bakar Obor Pawon sangat digemari penikmat kuliner.

RENDRA KURNIA/RaBa

mat kuliner. Selain dua menu diatas, restoran ini juga memiliki menu Iga Bakar yang juga menjadi salah satu menu terlaris. “ Kami memiliki aneka macam menu, baik Sea Food, Indone-

sian Food, Chinesse Food, Japanesse Food, dan European Food. Jadi pelanggan punya banyak pilihan menu yang diinginkan, “ pungkas Indra Wibowo, pemilik Obor Pawon. (*)

ISTIMEWA

Osing Deles Destinasi Wisata Baru Banyuwangi PUSAT oleh-oleh khas Banyuwangi, Osing Deles kini menjadi salah satu destinasi wisata wajib bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Bagaimana tidak? Berbagai kebutuhan oleh-oleh khas Banyuwangi dengan pilihan beragam dapat mereka dapatkan di outlet yang beralamat di JL.KH Agus Salim No 12 A. Seperti kebanyakan orang yang akan mencari oleh-oleh setelah berwisata, di Banyuwangi hanya Osing Deles lah tempatnya. Tidak hanya menjual produk,

berbagai kelebihan lain dapat didapatkan oleh pengunjung. Salah satunya adalah tempat yang nyaman dalam berbelanja. Outlet ini sengaja di desain untuk dapat melayani hingga 300 pelanggan dalam satu waktu. Serta ornamen dari desain interiornya yang unik dan terkesan beda sangat disukai oleh pelanggan hingga seringkali menjadi spot untuk selfie. “Semua tempat wisata di Banyuwangi yang saya datangi tadi kerenkeren, giliran belanja oleh-oleh nya

juga harus di toko yang paling keren,” ujar salah satu pelanggan Osing Deles yang berasal dari Banjarmasin. “Kami ingin membantu pemerintah Banyuwangi khususnya sebagai penyedia oleh-oleh yang dapat melayani seluruh permintaan wisatawan. Tentunya juga untuk memberikan kesan tak terlupakan agar mereka datang dan datang lagi ke Banyuwangi” Ujar tim marketing OD, Edwin Junianto saat ditanya mengenai tanggapan wisatawan yang mengapresiasi outlet Osing Deles. (*)

Ayo Pakai Semen Puger SAYA sedang membangun konsep rumah oseng, sekarang sedang membuat pagar tembok. Sejak awal saya memakai Semen Puger, baik untuk campuran cor untuk kaki-kaki pagar. Selama menggunakan Semen Puger tidak ada kendala sama sekali dan saya tidak pernah ragu dengan semen ini. Saya pilih, karena kemasan dan harganya ekonomis. Saya mengajak anda semua menggunakan semen Puger ini. Dijaman semua barang pada mahal, tapi Semen Puger masih sangat terjangkau. (*)

Selamat Kepada: “Bapak Setyo Raharjo” Jl. Ciliwung No. 15 RT 005 RW 01, Kel. Panderejo Banyuwangi

Hadiah Uang Tunai

Rp 500.000 Bisa Diambil di kantor Radar Banyuwangi

Anda memiliki pengalaman serupa? Kirim ke email: radarbwi@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 19 Desember 2015

BERITA UTAMA

43

Lima Tahun Meraih Lebih 100 Penghargaan n UPACARA... Sambungan dari Hal 33

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono yang didaulat

menjadi inspektur upacara mengatakan, momentum Harjaba menjadi ajang untuk merefleksi kinerja seluruh pegawai demi kemajuan Banyuwangi. “Maka

dari itu, kita menggelar peringatan Harjaba dengan cara sederhana. Syukur alhamdulillah, berkat kekompakan semua pihak kita berhasil membawa me-wangi-

kan nama Banyuwangi hingga seperti ini. Potensi kita banyak dikenal dan dikagumi, sederet prestasi berhasil ditorehkan, semua tidak lain kerja keras dan

Hidupkan Tradisi Padhang Ulanan n SENIMAN... Sambungan dari Hal 33

Potongan tumpeng ini selanjutnya diserahkan kepada Ketua DKB, Samsudin Adlawi. Samsudin Adlawi mengatakan, tasyakuran yang dilakukan juga merupakan wujud syukur karena DKB selama ini masih bisa mendampingi pemerintah dalam hal melestarikan kesenian, budaya, dan ritual adat di Banyuwangi sampai saat ini. ”DKB memiliki peran yang cukup besar dalam memberi masukan kepada pemerintah. Bahkan, DKB juga menjadi pelaku event-event budaya yang ada di Banyuwangi,” kata Samsudin. Dia menambahkan, salah satu peran DKB dalam melestarikan budaya dan kesenian di Ba-

nyuwangi seperti kembali menghidupkan tradisi Padhang ulanan di Pantai Boom. Beberapa kesenian seperti angklung dan teater sudah sukses ditampilkan oleh DKB di amphitheater Pantai Boom dalam kurun waktu sebulan terakhir. ”Ternyata masyarakat juga antusias. Ke depan akan kami lakukan terus padhang ulanan ini. Padang bulan berikutnya, kesenian angklung caruk dengan kemasan yang berbeda akan kami tampilkan,” tambahnya. Plt Kadisbudpar Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda mengatakan, pihaknya akan terus merespons seluruh ide-ide dari DKB untuk kemajuan kesenian, budaya, dan ritual adat di Banyuwangi. Menurutnya, mindset DKB saat ini sudah berubah

dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya. DKB saat ini juga dirasa telah memberikan warna baru bagi kemajuan kesenian dan kebudayaan Banyuwangi. ”Selain Padhang ulanan di Pantai Boom, nanti taman-taman kota seperti di Taman Sri Tanjung juga akan rutin kami gelar pertunjukan seni dan budaya,” jelas Bramuda. Dalam acara tasyakuran yang digelar sejak pukul 08.00 kemarin, para budayawan dan anggota DKB juga saling sharing terkait kebudayaan, ritual adat, dan kesenian Banyuwangi. Sebelumnya, seluruh tamu yang hadir juga memanjatkan doa bersama untuk kemajuan Banyuwangi ke depan dalam peringatan Harjaba ke-244. ”Mudah-mudahan semangat berjuang

untuk Banyuwangi tidak akan luntur . Saya ingin tasyakuran seperti ini juga dilakukan oleh anak-anak sekolah saat Harjaba, agar semangat perjuangan para pendahulunya lebih melekat di benak para generasi penerus,” harap Asmai Hadi, budayawan lainnya. Sementara itu, tasyakuran ini dihadiri Hasnan Singodimayan, Andang CY, Sumitro Hadi, dan beberapa tokoh senior lain. Wakil Ketua DKB, Hasan Basri, Kabid Kebudayaan Disbudpar, Choliqul Ridha beserta para budayawan, anggota DKB, dan tamu undangan juga hadir dalam tasyakuran itu. Meski datang telat, Camat Glagah Setyo Puguh Widodo juga menyem patkan hadir dalam tasyakuran Harjaba di Sanggar Tari milik Supinah itu. (tfs/bay)

kerja nyata seluruh rakyat Banyuwangi,” ujarnya. Dalam kurun waktu 2010-2015, imbuh Sekkab Slamet, Banyuwangi meraih capaian yang positif di berbagai bidang. Hal itu di antaranya tercermin dari tren pertumbuhan ekonomi beberapa tahun terakhir yang di atas ratarata Jatim dan nasional. Inflasi Banyuwangi yang terkendali bahkan sempat menjadi yang terendah di Pulau Jawa. “Banyuwangi sendiri, kurun lima tahun terakhir ini memperoleh 100 lebih

penghargaan tingkat regional hingga internasional,” tuturnya. Apresiasi juga datang dengan banyaknya kunjungan berbagai pemerintahan daerah untuk menimba ilmu di Banyuwangi. “Semua capaian ini menunjukkan kalau Banyuwangi terus bertransformasi menjadi lebih baik. Kami meminta agar semua prestasi ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan dengan baik,” pintanya. Dalam upacara ini juga diserahkan sejumlah penghargaan dan bantuan. Salah satunya ada-

lah penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2015 kepada SDN 4 Penganjuran, SDN 2 Tampo, dan SMAN 1 Giri. Dalam kesempatan itu, ada juga penyerahan simbolis bantuan tiga unit traktor dan 31 unit mesin tanam padi (rice transplanter) dari Kementerian Pertanian RI kepada kelompok tani di Banyuwangi. Saat itu juga diserahkan sertifikat hak tanah kepada nelayan dan pembudi daya ikan, 300 sertifikat milik nelayan, dan 500 milik pembudidaya ikan.(sgt/bay)

Doa Bersama dan Makan Nasi Tumpeng n TASYAKURAN... Sambungan dari Hal 33

Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi mengatakan, bukan sekadar cetak koran edisi khusus 32 halaman, lay out (perwajahan) pada setiap

halaman koran Jawa Pos Radar Banyuwangi edisi spesial itu berbeda antara satu halaman dengan halaman lain. “Ke depan, kita akan menyiapkan kejutan lain dengan mencetak koran dengan jumlah halaman lebih banyak lagi dan lebih fantastis

lagi,” ujarnya. Syukuran ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Haji Mochammad Sidrotul Muntaha. Selain mendoakan agar Banyuwangi semakin maju, mereka berharap Jawa Pos Radar Banyuwangi juga ikut maju dan sejahtera.(sgt/bay)

Bentuk Laskar ZIS di Sekolah n KADISPENDIK... Sambungan dari Hal 33

Ikut hadir dalam pertemuan Wakil Ketua I Baznas Banyuwangi H Sumiran Al Muhtad, H Herman Sulistiyo (Wakil Ketua II), H Lukman Hakim (Wakil Ketua III), Tommy Anwar (Wakil Ketua IV), dan Syamsul Huda (Koor-

dinator Badan Pelaksana Baznas Banyuwangi). Sulitiyono yang pernah menjabat Wakil Ketua II Baznas Banyuwangi menegaskan, dirinya sangat mendukung program-program pengurus Baznas baru (masa bhakti 2015-2020). ‘’Prinsipnya kami mendukung. Termasuk menyosialisasikan kewajiban membayar

zakat 2,5 persen dari gaji kepada keluarga besar Dinas Pendidikan Banyuwangi,’’ ujarnya. Selain itu, Sulihtiyono juga mendukung pembentukan Laskar ZIS di sekolah-sekolah. Terutama SMP dan SMA. ‘’Kami memang ingin mengenalkan ZIS ke anakanak usia dini. Kami ingin menumbuhkan semangat kepedulian

terhadap sesama yang kurang mampu kepada para siswa. Alhamdulillah, Pak Sulih sangat mendukung program kami,’’ kata H Sumiran Al Muhtad, Wakil Ketua Bidang Pengumpulan ZIS seraya menambahkan, pengurus Laskar ZIS nanti boleh mengajukan programnya kepada Baznas Banyuwangi.(tfs/bay)

Empat Kapal LCT Beroperasi Kembali n ANTREAN... Sambungan dari Hal 33

”Empat kapal LCT kebetulan juga sedang dalam perbaikan. Pada saat bersamaan, volume kendaraan juga sedang meningkat mulai Rabu sore sampai Kamis,” jelas Wahyudi. Dari data pihak ASDP Ketapang, peningkatan kendaraan besar seperti truk dan bus pada Rabu dan Kamis lalu memang sedang meningkat drastis. Jika hari biasanya truk ukuran sedang yang menuju Bali sekitar 750

unit, maka pada Rabu dan Kamis lalu jumlah truk ukuran sedang yang menuju Bali tiba-tiba meningkat menjadi 950 unit. Untuk truk besar yang menuju Bali juga meningkat pesat. Pada hari biasa sekitar 550 truk ukuran besar menyeberang ke Bali. Namun di hari rabu dan Kamis lalu, jumlah truk ukuran besar yang menyeberang ke Bali menembus angka 650 unit. ”Bus pariwisata juga meningkat, biasanya 150 unit, saat itu meningkat menjadi 240 unit bus,” tambah Wahyudi.

Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, antrean tak lagi terjadi di dalam kawasan Pelabuhan ASDP Ketapang dan pelabuhan LCM Ketapang kemarin. Wahyudi mengatakan, antrean truk di jalan sudah habis sejak Jumat pukul 01.00 dini hari kemarin. ”Antrean terurai karena tiga dari empat kapal LCT yang off karena masa per_ baikan, akhirnya sudah operasi lagi mulai Kamis pagi. Sekarang (Jumat kemarin) sudah normal lagi kondisi pelabuhan,” jelas Wahyudi.

Diberitakan sebelumnya, kondisi Pelabuhan ASDP Ketapang dan Pelabuhan LCM Ketapang dipadati antrean kendaraan yang hendak menuju Pulau Bali. Panjang antrean kendaraan yang meluber keluar kawasan pelabuhan itu mencapai 2 Kilometer ke arah utara. Kamis dini hari kemarin (17/11), antrean kendaraan yang didominasi truk besar sampai mengular di depan Pelabuhan Tanjung Wangi, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.(tfs/bay)

Ada Lima Jenis Madu di Lereng Ijen n TRANSAKSI... Sambungan dari Hal 33

Sejak pertengahan Desember ini, mereka bisa menjual sampai 25 botol berbagai ukuran. Para pedagang madu di lereng Gunung Ijen biasanya mengemas madu dalam tiga jenis botol yaitu ukuran 120 ml, 250 ml, dan botol terbesar

ukuran 600 ml. mereka biasanya menjual madu dengan kisaran harga Rp 50 ribu sampai Rp 125 ribu per botol. Wisatawan lokal, kata Ferdi, menurutnya lebih suka membeli botol ukuran paling besar yakni 600 ml. Karena wisatawan lokal biasanya membeli madu untuk stok jangka panjang. Dia menambahkan, jenis madu

yang disukai wisatawan lokal adalah madu jenis bunga kopi. Karena kemungkinan mereka ter biasa dengan minum kopi sehingga menyukai aroma. “Kalau wi satawan asing mereka lebih suka beli madu dari bunga cengkih. Turis asing juga suka beli madu ukuran botol kecil, karena biasanya langsung diminum di Gunung

Ijen,” terangnya. Sedangkan jenis madu yang dijual di lereng Gunung Ijen ada lima macam. Jenis madu tersebut meliputi madu kayu sono, bunga kopi, bunga cengkih, bunga randu, dan madu bunga akasia. Semua jenis madu tersebut umumnya dijual dengan harga yang sama, yang membedakan hanya ukuran botolnya.(fre/bay)

Sengaja Tidak Menggunakan Cat dan Pewarna n BIKIN... Sambungan dari Hal 33

Ada yang bertugas memotong kardus sesuai dengan gambar bangunan. Ada juga yang bertugas merekatkan bagian kardus yang sudah dipotong. Yang lain terlihat bertugas menempelkan kom ponen kardus dengan kawat. Sebagian lainnya bertugas mengebor kardus-kardus itu, agar mudah saat diikat kawat. Matius Jemiran, Ketua Dewan Paroki Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi mengatakan, tahun ini mereka menggunakan bahan berbeda untuk membuat hiasan. Jika tahun sebelumnya mereka menggunakan material botol plastik bekas, tahun ini yang digunakan adalah kardus bekas. Baik pohon natal maupun tiangtiang yang digunakan untuk

membentuk kandang kambing, semua menggunakan bahan kardus. Bahan-bahannya dikumpulkan oleh umat, dengan mencari kardus bekas yang sudah tidak terpakai. Meski begitu, kardus bekas yang dipilih tidak sembarangan. Dia mencari yang masih bagus dan rapi sehingga bagus saat dibentuk. Ketua panitia peringatan Natal digereja itu, Turwendi dan lima orang lainnya berusaha mengakali kardus-kardus bekas supaya tampak bagus. Kardus berbentuk gulungan dipotongpotong supaya bisa dijadikan tiang dan rangka kandang kambing tempat lahir Yesus. Kemudian, beberapa kardus dibuat kotak agar menyerupai gedung. Sedangkan un tuk membentuk pohon natal, dibuat bentuk prisma dari kardus. Bangun ruang dengan ujung runcing itu kemudian disusun

menyerupai bentuk pohon Natal. Nantinya, semua miniatur yang dibentuk itu, kata Matius, tidak menggunakan cat atau pewarna sama sekali. Sehingga harus dibuat se-rapi mungkin agar tetap terlihat bagus meski terbuat dari kardus bekas. Matius menambahkan, ada nilai yang mereka bawa di balik penggunaan bahan-bahan bekas saat pembuatan hiasan malam Natal. Dia berpendapat bahwa masyarakat saat ini dipermudah dengan segala fasilitas mengarah ke budaya konsumtif. Padahal masih banyak hal yang bisa dimanfaatkan di sekitar kita. Karena itu, dengan menggunakan bahan bekas, dia ingin umat untuk kembali belajar hidup bersahaja dan sederhana. Ditambah lagi, bentuk kandang tersebut akan dibentuk mirip dengan atap Osing. Sehingga umat bisa melihat jika Natal,

gereja, dan semuanya ini terbentuk di tengah budaya masyarakat yang sederhana. Jauh dari kemewahan, namun dekat dengan masyarakat dan Tuhan. “Tema Natal tahun ini hidup bersama sebagai keluarga Allah , kita kembali ingin tampilkan hiasan sederhana. Memanfaatkan barang yang sudah dibuang, tapi kita bisa pakai. Supaya umat tetap hidup sederhana dan tidak berfoyafoya,“ jelas Matius. Semua hiasan itu, kata Matius, akan diselesaikan sebelum 24 Desember mendatang. Selain tidak di cat, dia tidak akan menggunakan bunga-bunga buatan untuk menambah hiasan. Tetapi menggunakan bungabunga asli yang masih di dalam pot. Saat umat Katolik mengikuti saat misa Natal nanti, mereka bakal melihat tampilan yang benar-benar berbeda.(bay)

Harga Cabai Naik 100 Persen GENTENG-Menjelang akhir tahun, harga cabai rawit dan cabai merah meroket. Untuk harga cabai rawit, di pasaran naik hingga 50 persen lebih. Sedang harga cabai merah, naik sampai 100 persen lebih kemarin (18/12). Cabai rawit yang sebelumnya hanya Rp 13 ribu per kilogram,

kini harganya tembus Rp 22 ribu per kilogram. Sedang harga cabai merah yang mulanya hanya Rp 8.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 17 ribu per kilogram. “Harga cabai terus naik ini,” cetus Kasiyati, 50, salah satu pedagang di Pasar induk Genteng. Kasiyati menyebut harga cabai yang naik itu mulai Rabu (16/12).

Dan dirinya, tidak tahu penyebab kenaikan harga cabai yang melonjak itu. “Sudah tiga hari ini harga cabai naik,” cetus Pakno, 15, pedagang cabai lainnya. Pakno mengaku untuk saat ini menjual harga cabai besar hingga Rp 17 ribu per kilogram. Sedang harga cabai rawit, dijual pada pelanggan dengan harga Rp 25

HADIAH HARJABA : Kepala SDN 4 Penganjuran, Setyaningsih menerima sertifikat Adiwiyata Nasional dari Sekkab Slamet Kariyono kemarin.

ribu per kilogram. “Saya jual eceran,” ungkapnya. Kenaikan harga cabai ini, terang dia, itu dipicu permintaan yang bertambah. Sedang persediaan cabai, kini sangat terbatas. “Stok cabai sekarang kurang, makanya harga naik drastis,” cetusnya pada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/abi)

GERDA SUKARNO/RABA

Adiwiyata Nasional Hadiah Harjaba 244 BANYUWANGI – Adiwiyata adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada lembaga pendidikan yang peduli terhadap lingkungan dan kebersihan. Adiwiyata diberikan sejak tingkat kabupaten, provinsi, hingga tingkat nasional. Sedangkan peringkat tertinggi adalah Adiwiyata Mandiri. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Penganjuran menerima penghargaan Adiwiyata Nasional kemarin (18/12). Peng-

hargaan tersebut diserahkan Sekkab Slamet Kariyono kepada Kepala SDN 4 Penganjuran, Hj. Setyaningsih MM. SDN 4 Penganjuran memang layak menyandang penghargaan tersebut. Sekolah di jalan A Yani ini sekarang sudah rindang dan hijau. SDN 4 Penganjuran juga berhasil me minimalkan pedang kaki lima(PKL) di depan sekolah. Selain itu, perubahan yang diciptakan SDN 4 Penganjuran

tidak secara instan. Jauh hari, SDN ini sudah berbenah dan berbenah. Sehingga tidak hanya mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional, tetapi SDN ini juga mendapatkan juara II Jeding Rijig tingkat kabupaten. Setyaningsih mengaku bangga dengan apa yang telah diraih. “Namun jerih payah ini tentu saja merupakan soliditas dari seluruh dewan guru, komite dan paguyuban kelas,” ujar Setyaningsih. (*/bay)


44

Jawa Pos Sabtu 19 Desember 2015

Dahsyat Tunggu Penetapan KPU Sebagai Cabup dan Cawabup Terpilih BANYUWANGI – Pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) tampaknya tinggal menunggu pengesahan sebagai pasangan calon (paslon) terpilih hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Berdasar rekapitulasi hasil perolehan suara secara manual tingkat kabupaten yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), perolehan suara Dahsyat jauh meninggalkan perolehan suara paslon penantang, Sumantri Soedomo-Sigit Wahyuwidodo (Su-Si). Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilbup Banyuwangi 2015 dalam rapat pleno terbuka Kamis (17/12) itu dihadiri saksi kedua kubu paslon, yakni Mandiri Ratu Warang Agung dan Rorry Desrino Purnama dari kubu Dahsyat, serta Ali Firdaus dan Hamzah A Gani dari kubu Su-Si. Rapat tersebut dipantau langsung Komisioner Divisi Hukum KPU Jatim, M. Arbayanto dan Komisioner Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim, Sri Sugeng Pu jiatmiko. Jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Banyuwangi juga hadir dalam agen da penting dalam rangkaian pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Rapat pleno dibuka Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin sekitar pukul 11.00. Sedangkan Komisioner Divisi Teknis KPU, Suherman bertindak sebagai pimpinan rapat. Dalam pelaksanaannya, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) didampingi Panitia Pen-

TAUFIK FERDIANSYAH/RaBa

TIDAK PUAS: Ketua Tim Sukses Pasangan Su-Si, H Ali Firdaus melakukan protes pada saat penghitungan suara manual tingkat kabupaten Kamis lalu (17/12).

gawas Kecamatan (Panwascam) membacakan hasil rekapitulasi suara di wilayah kerja masingmasing. Hasilnya, pasangan Dahsyat berhasil unggul di 24 kecamatan. Di antara total 764.796 suara sah pilbup, pasangan Dahsyat memperoleh dukungan 680.365 suara atau sekitar 88,96 persen. Sedangkan pasangan Su-Si hanya memperoleh sekitar 84.431 suara atau setara 11,04 persen. Sesaat sebelum hasil rekapitulasi suara ditetapkan, peserta rapat pleno terbuka sempat dikejutkan dengan interupsi yang dilayangkan Ketua Panwaslih, Atim Hariyadi. Atim menyampaikan bahwa hasil pengawasan di 24 kecamatan se-Banyuwangi, tidak ada hasil perbedaan hasil penghitungan suara antara Panwascam dan PPK. “Maka, Panwaslih memutuskan menerima hasil

rekapitulasi suara tingkat kabupaten,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta rapat pleno terbuka tersebut. Sejurus kemudian, Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin menetapkan hasil rekapitulasi suara tersebut. Proses penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan dengan mambaca total suara sah dan perolehan suara masing-masing paslon. Dikonfirmasi usai rapat pleno, Syamsul mengatakan, secara umum rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pilbup 2015 sudah berakhir. “Dalam statemen resminya, Panwaslih menyatakan menerima hasil rekap hari ini (Kamis),” cetusnya. Setelah hasil rekapitulasi suara tingkat kabupaten ditetapkan, Ketua Panwaslih Atim Hariyadi meminta KPU memastikan tahap penetapan pasangan calon

terpilih sesuai Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015. Jika tidak ada pengajuan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), penetapan paslon terpilih bias dilakukan tiga hari pasca penetapan hasil rekapitulasi perolehan suara. Karena itu, Atim meminta KPU koordinasi dengan Mahkaman Konstitusi (MK) Jakarta untuk memastikan ada atau tidaknya pengajuan PHPU peserta pilbup Banyuwangi selama selang waktu yang tersedia tersebut. “Ketika KPU menjadwalkan penetapan calon terpilih pada 21 Desember, tetapi ternyata ada pengajuan PHPU, maka itu akan menggangggu tahap penetapan tersebut,” terangnya. Menanggapi permintaan Atim, Syamsul menegaskan pihaknya akan melakukan rapat pleno internal KPU untuk menentukan langkah lebih lanjut. (sgt/afi)

Pendidikan Karakter Harus Dimulai Dari

Lingkungan Keluarga DINAS Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi secara masif menggelar workshop tentang penguatan pendidikan keluarga. Seminar yang dilakukan selama lima hari di tempat berbeda ini dimulai tanggal 14 hingga 18 Desember 2015 dengan jumlah peserta 2.587 orang. Upaya Dispendik menyosialisasikan program ini sebagai tindak lanjut pembentukan direktorat baru bidang Pembinaan Pendidikan Keluarga yang menangani pendidikan keluarga dan keorangtuaan. Dalam program ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin Anis Baswedan ini menginginkan pola kemitraan yang erat antara tiga pihak, guru, sekolah dan orang tua dalam memantau pelaksanaan proses belajar mengajar anak. Penanggung jawab kegiatan workshop tentang penguatan pendidikan keluarga, Nuriyatus Sholeha mengatakan, workshop pada Kamis (17/12) di gelar di Margo Utomo View Kalibaru dan Hall Hotel Baru Indah Jajag. Di Margo Utomo View Kalibaru mendatangkan dua narasumber, yaitu Dra Hj Supini dari Pengawas Pendidikan Gambiran dan Subariyah, M.P Kepala TK Pertiwi 3 Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo. Sementara di narasumber di Hall Hotel Baru Indah Jajag, adalah Widianto Hendro Penilik Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Banyuwangi Drs H Syafii Musthofa. “Sejumlah program utama dari Direktorat Pembinaan Pendidikan

TOHA/RaBa

GERAKAN MASIF: Orang tua harus mencari pola asuh yang terbaik untuk putra-putrinya.

Keluarga antara lain penguatan prestasi belajar, dan pendidikan karakter dan kepribadian. Serta layanan pendidikan keluarga yang bertujuan memberikan wawasan, dan pemahaman tentang program mendidik anak hingga dewasa,” kata Nuriyatus. Subariyah mengatakan, orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama di mana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua. Artinya pendidikan anak dimulai lingkungan keluarga. Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. “Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut secara maksimal, sehingga orang tua harus memiliki

POLA PENGASUHAN: Dra Hj Supini dari Pengawas Pendidikan Gambiran saat memberikan materi pertama di Margo Utomo View Kalibaru.

kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan berkembang sesuai dengan harapan,” katanya Karena itu, tua harus memahami hakikat dan perannya dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu tentang pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak. Hj Supini menambahkan, pendampingan orang tua dalam pendidikan anak diwujudkan dalam suatu cara-cara orang tua mendidik anak. Cara orang tua mendidik anak inilah yang disebut sebagai pola asuh. Setiap orang tua berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik anak. “Untuk mencari pola yang terbaik maka orang tua harus mempersiapkan diri dengan beragam pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam mendidik

anak,” katanya. Sementara itu di Hotel Baru Indah Jajag, pemateri yang dihadirkan berasal Penilik Dinas Pendidikan Widianto Hendro mampu membuat suasana workshop tidak monoton. Dengan gayanya yang khas, dia mampu membuat peserta ger-geran. Menurut Widianto, anak akan cenderung meniru pola perilaku orang tua. Selama ini, orang tua harus sikap yang keras dan penuh tuntutan, agar anak melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Jarang memberikan kesempatan pada anak untuk berdiskusi atau berbicara akrab dalam suasana kekeluargaan. Sikap seperti ini harus dihindari. Dewan Pendidikan Banyuwangi Drs H Syafii Musthofa menjelaskan, mendidik anak saat usia dini sangat penting untuk masa depan anak dalam membangun pribadi dengan budi pekerti yang luhur, cerdas, pintar dan memiliki akhlak yang sholeh. Cara mendidik anak mulai balita hingga dewasa menjadi anak berbakti, sholeh bukanlah hal yang mudah, diperlukan sikap setiap, kasih sayang, kesetiaan dalam membesarkan anak agar kelak menjadi penerus yang bermanfaat. “Maka salah satu cara untuk mendidik anak adalah mengutamakan pendidikan agama yang kuat, pahami sifat dan karakter anak, pahami sifat dan karakter anak, hargai perilaku anak, sediakan waktu bersama anak dan sabar dan tahan amarah juga emosi kepada anak,” pungkasnya. (*)

BIKIN TERTAWA: Narasumber Widianto berpesan agar orang tua berhatihati dalam bersikap dan bertutur yang baik agar ditiru anak baik juga.

Nuriyatus Sholeha


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.