Radar Banyuwangi | 5 Januari 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 5 JANUARI TAHUN 2016

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Rayakan Tahun Baru dengan Cara Lama MARI ber-muhasabah bersama. Introspeksi diri. Apa yang telah kita lakukan saat malam tahun baru kemarin? Pertanyaan itu terasa sederhana. Sepele. Remeh temeh. Tapi jawabannya memberi ruang besar untuk dibahas dengan seksama. Misal, ketika kita kemarin merayakan per-

MAN

gantian tahun dengan meniup terompet dan menyalakan kembang api. Ritual perayaan seperti itu bisa saja dianggap sudah ketinggalan zaman. Tidak up to date. Basi. Masak dari tahun ke tahun alias setiap tahun meniup terompet dan membakar kembang api. Mengulang-ngulang hal yang sama lebih dari

NAHNU

Oleh SAMSUDIN ADLAWI 46

sekali. Tidak bosan? Kalau mau berpikir introspektif, insya Allah, siapa pun akan mengatakan: yang seperti itu tidak kreatif. Harusnya diganti dengan media lain. Kenapa tidak diganti dengan menabuh kentongan secara berjamaah. Bayangkan, kalau warga satu kampung dalam waktu yang

berbarengan menabuh kentongan betapa magisnya. Tepat di tengah malam lagi konser kentongannya. Suara kentongan lebih syahdu daripada suara terompet dan dentuman kembang api. Suara terompet cenderung memekakkan telinga n Baca Rayakan...Hal 35

Rayap Dituntut 9 Tahun Otak Pengeroyokan di Desa Cantuk BANYUWANGI - Masih ingat kasus penganiayaan yang menyebabkan nyawa Eko Fajri melayang di Dusun Rampang, Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, pertengahan Juli 2015 lalu? Proses persidangan bagi sebelas terdakwa kasus

itu sudah hampir rampung. Kemarin (4/1) seluruh terdakwa menghadapi tuntutan dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Banyuwangi. Ada sepuluh terdakwa yang menghadapi tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU). Tuntutan paling berat diterima Hotip alias Rayap, 19, warga Desa Padang, Kecamatan Singojuruh n Baca Rayap...Hal 35 SIDANG: Ketujuh terdakwa pengeroyokan di Dusun Rampan, Desa Cantuk, Singojuruh, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

Hari Pertama

Belum Maksimal

BANYUWANGI - Kemarin (4/1) adalah hari pertama anak-anak masuk sekolah setelah menjalani libur panjang Natal dan tahun baru. Sebagian siswa masih tampak malas dan mengantuk saat mengikuti upacara bendera pagi hari. Beberapa sekolah pun ada yang memulangkan siswanya lebih awal pada hari pertama masuk sekolah kemarin. Yang paling banyak terlihat pulang lebih awal adalah siswa sekolah dasar (SD). Para siswa berseragam merahputih itu tampak menanti orang tua mereka karena pulang lebih cepat daripada biasa. Sebagian lagi berjalan kaki pulang karena rumahnya dekat sekolah n

“Raja” Bom Ikan Bengkak Diadili

Baca Hari...Hal 35

MASIH NGANTUK: Siswa-siswi SDN 2 Karangrejo mengikuti upacara bendera pada hari pertama masuk sekolah kemarin (atas). Anak-anak MI Nurul Huda Penataban pulang lebih awal pada hari pertama masuk sekolah kemarin. RENDRA KURNIA, FREDY /RABA

SEMENTARA itu Amirudin alias Ami, 50, pelaku paling dicari polisi dalam serangkaian illegal fishing di perairan Banyuwangi akhirnya duduk di kursi pesakitan Pengadilan negeri Banyuwangi kemarin. Warga Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, yang sudah lebih dari tiga kali duduk di kursi yang sama itu tidak sendirian n Baca ”Raja”...Hal 35

Tentang Finger Print Pemkab

Q Mulai berlaku awal tahun 2016 Q Menggantikan sistem presensi berbasis barcode Q Karyawan tidak bisa “titip absen” kepada orang lain Lokasi Finger Print Q Sisi utara gedung utama kantor pemkab Q Sisi selatan gedung pemkab Q Dioperasionalkan pukul 06.00. Fungsi Q Presensi sore dibuka mulai Q Untuk menertibkan presensi para PNS di pukul 15.30 lingkungan Pemkab Banyuwangi. Sehingga sampai 16.30 para PNS lebih disiplin melakukan presensi sebelum dan sesudah masuk kerja

NIKLAAS ANDRIES/RABA

TERTUNDUK LESU: Ami dan Munir saat mendengarkan dakwaan jaksa kemarin.

Tak Bisa Titip Absen Lagi PNS Pemkab Pakai Finger Print BANYUWANGI - Hari pertama masuk kerja di tahun 2016 kemarin (4/1) menjadi momentum jajaran Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan kedisiplinan seluruh pegawai. Pemerintah daerah di ujung timur Pulau Jawa ini memberlakukan presensi karyawan menggunakan mesin finger print. Mesin tersebut digunakan untuk mengganti sistem presensi berbasis barcode. Mesin presensi finger print adalah mesin untuk mencatat data kehadiran karyawan dengan media sidik jari. Dengan demikian, karyawan tidak bisa “titip absen” kepada orang lain n Baca Tak Bisa...Hal 35

SIGIT HARIYADI/RABA

ELEKTRIK: Para PNS di lingkungan Sekretariat Kabupaten Banyuwangi antre melakukan presensi memanfaatkan mesin finger print kemarin.

REZA FAIRUZ/RABA

PENYEBERANGAN

MAKIN RAMAI: Pengunjung bisa naik kuda melintasi Pantai Cemara yang terletak di Lingkungan Pantai Rejo, Kelurahan Pakis, saat libur tahun baru lalu.

Roda Dua ke Bali Capai 5.892 Unit KALIPURO - Arus penyeberangan penumpang dan kendaraan di jalur pelayaran KetapangGilimanuk masih terpantau ramai n Baca Roda...Hal 35

Keelokan Pantai Cemara dengan View Selat Bali

Jadi Destinasi Alternatif Wisata Pantai Banyak yang berbeda dengan kondisi Pantai Cemara saat ini. Pantai yang ditanami lebih dari 1.500 pohon cemara udang itu kini tampak lebih ramai dikunjungi wisatawan. FREDY RIZKI, Banyuwangi http://www.radarbanyuwangi.co.id

SIANG itu dari depan jalan masuk area pantai, sudah tampak puluhan kendaraan yang berjejer. Beberapa orang tampak sibuk menata tempat parkir. Hilir-mudik pengunjung juga terlihat di atas jembatan yang menghubungkan Pantai Cemara dan daratan

kampung nelayan, Lingkungan Pantai Rejo, Kelurahan Pakis. Begitu masuk ke area pantai yang berada di wilayah Kelurahan Pakis itu, puluhan orang sudah tampak berteduh di bawah pohon cemara. Sebagian besar adalah keluarga yang

Pengerjaan proyek fisik start Januari Para pemburu PL segera merapat! Hari pertama masuk sekolah, siswa pulang awal Yang pasti gurunya juga ikut senang!

menikmati pemandangan sambil memakan bekal dari rumah. Sebagian lagi adalah anak-anak muda yang sekadar duduk atau membeli makanan bersama temannya kepada pedagang jajan keliling di lokasi n Baca Jadi...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


olahraga RADAR Banyuwangi

26

Jawa Pos

Daftar Juara Kejurkab Pencak Silat Antar Pelajar SD

Daftar Juara Kejurkab Pencak Silat Antar Pelajar Smp

Kelas

Juara

A / Pa

Nama

Sekolah

Kelas

Juara

I

Ahmad Danang Syaputra

SDN 2 Setail

A / Pa

I

Moch. Kelvin

Smp Muh 3 Banyuwangi

A / Pi

I

Lana Aurellia Safitri

Sdit Al Uswah

A / Pi

I

Anis Radita Azizah

Smp Plus Al Qodiriyah

B / Pa

I

Kgs Adam Dwi Ananda

SDN 1 Lateng

B / Pa

I

Batara Andaka P

SMPN 1 Giri

B / Pi

I

Eni Rida Wahyuni

SDN Model Banyuwangi

B / Pi

I

Sela Agustina

SMPN 2 Cluring

C / Pa

I

Fikri FahMI Irawan

MI Al Fatah

C / Pa

I

Abdul Hanif

MTS MIftahulmubtadi’in

C / Pi

I

Nanda Putri Aprilia

SDN 1 Lateng

C / Pi

I

Salsabila Najma F

SMPN 4 Banyuwangi

D / Pa

I

Moch. Dwi Prihandoko

SDN Kepatihan

D / Pa

I

Krisna Pratama Aulihar SMPN 2 Banyuwangi

D / Pi

I

Jingga Mulya Novita

SDN 1 Purwoharjo

D / Pi

I

Reni Wulandari

E Pa

I

Zakaria

SDN 2 Singolatren

E Pa

I

Khori Rustam Effendi

SMPN 2 Banyuwangi

E / Pi

I

Liya Agustita Dwisari

SDN Kepatihan

E / Pi

I

Cahya Ningsih

SMPN 1 Glenmore

Nama

I

Ahmad Ilham Jaya K

MI Nu 1 Purwoharjo

F / Pa

I

Angga Lutfi Maulana

SMPN 2 Gambiran

I

Feni Eldiana

SDN 4 Singotrunan

F / Pi

I

Nursari Hidayat

SMPN 1 Giri

G / Pa

I

Deni Ferdiansyah

SDN 2 Sumber Baru

G / Pa

I

Nio Febrian

SMPN 2 Gambiran

G / Pi

I

Desy Amalia Putri

MI Nu 1 Purwoharjo

G / Pi

I

Nandu Octa Yuniratri

SMPN 1 Siliragung

H / Pa

I

Muhammad Ikrom

Sd Muh 2 Pakis Duren

H / Pa

I

Wahyu Nur Hidayat

SMPN 2 Gambiran

I /pa

I

Wildan Triyo Prayoga

SDN 1 Lateng

I /pa

I

Adhy Muh. Giwangkara SMPN 1 Rogojampi

Nama

Sekolah

Kategori

Tunggal / Putra

Juara I

Kgs Adam Dwi Anada

SDN 1 Lateng

Tunggal / Putra I

Lapang Handi Damarkasih SMPN 1 Banyuwangi

Tunggal / Putri

I

Septiani Chinta Putri

SDN Kampung Mandar

Tunggal / Putri I

Salsabila Najma Firdausi

SMPN 4 Banyuwangi

Ganda / Putra

Kgs Rizky Dawaamah F

SMPN 1 Giri

Ganda / Putra

I

ganda / Putri

I

regu / Putra

I

Ahmad Zidane

SDN 1 Lateng

Nova Eliza Siti Fatimah

SDN 1 Lateng

Nanda Putri Aprilia SDN 1 Watukebo

Muh. Aimar Al Ubaid

Juara Nama

I

regu / Putri

I

ganda / Putri

I

Nayu Pramesti

BANYUWANGI – Kejuaraan kabupaten (Kejurkab) pencak silat antar pelajar Banyu­ wangi sukses besar dengan penuh rekor. Ajang yang melibatkan ribuan pesilat mu­ lai tingkat SD, SMP dan SMA itu sekaligus melahirkan atlet terbaik. Dalam ajang itu, ada enam atlet yang dinobatkan sebagai pesilat terbaik. Per­ juangan mereka meraih predikat itu pun mendapatkan apresiasi dari ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banyuwangi, Guntur Priambodo. Bagaimana tidak, mereka mendapatkan kejutan dari Guntur dengan reward. Setiap nominator mendapatkan bonus pembi­ naan senilai Rp 1 juta. Selain itu, Guntur juga memberikan bantuan kepada panitia kejurkab senilai Rp 65 juta. Ya, bonus itu diharapkan bisa memompa semangat bagi atlet lain untuk bekerja keras. Sebab, prestasi layak mendapatkan penghargaan yang setimpal. ‘’Prestasi IPSI Banyuwangi harus terus naik, naik, dan naik,’’ seru Guntur. Selama ini, prestasi IPSI Banyuwangi memang terus meningkat. Dalam berbagai even, para pesilat asal kota gandrung selalu mendongkrak. Seperti pada Porprov Jatim

Regu / Putra

I

Ramadhan Burhanuddin

TERBAIK: Ketua IPSI, Guntur Priambodo berpose bersama dengan tiga sekolah yang dinobatkan sebagai juara umum.

V yang sukses meraih 2 emas, 3 perak dan 2 perunggu. ‘’Kita juara umum kedua,’’ sebutnya. Capaian itu harus lebih ditingkatkan pada edisi berikutnya. Dia meminta kepada para perguruan silat dan ofisial untuk terus bekerja keras demi mengangkat prestasi

Situbondo Rumah Minimalis PLN Dijual cepat Rumah modern minimalis PLN Gg. 1 Rt II/Rw II Ling. Parse dawuhan stb. LT.198, LB.138, 3KT, 2KM, Garasi. IMB. SHM Hub: 085640256801 / 081356354608

BANYUWANGI

Valentino Fauzi SDN 1 Watukebo

Eva Erlina Dwi Aulia

regu / Putri

I

Aza Sofiana Abadi Winda Lestari S

: Moch. Dwi Prihandoko ( SDN Kepatihan )

Pesilat Terbaik Putra : Moch. Kelvin ( Smp Muh 3 Banyuwangi )

Pesilat Terbaik Putri

Nanda Putri Aprilia ( SDN 1 Lateng )

Pesilat Terbaik Putri : Cahya Ningsih ( SMPN 1 Glenmore )

Juara Umum

: 1. Sd Negeri 1 Lateng ( 6 Emas, 3 Perak )

Juara Umum : 1. Smp Negeri 1 Giri ( 4 Emas, 3 Perak, 4 Perunggu )

2. Sd Negeri Kepatihan ( 2 Emas, 2 Perak, 3 Perunggu )

Rmh djl LT.280;LB.187 IMB,1RTM,1RKL,3KMT, 1KMakan, K.Mandi dlm&luar, gudang,garasi. Bag.blkg cor siap ditingkat.Lok 400m timur Hotel Santika.Hrg Rp 600jt nego.H 081937676945;0333421127(sore)

2. Smp Negeri 2 Gambiran ( 4 Emas, 2 Perak, 2 Perunggu )

Daftar Juara Kejurkab Pencak Silat Antar Pelajar SMA

Kategori

Kelas

Juara

Nama

Sekolah

Tunggal / Putra I

Hasan Argadinata

SMAN 2 Genteng

A / Pa

I

Tini Priyeyudho

SMAN 1 Gambiran

Tunggal / Putri I

Salsabila F I

SMAN 2 Genteng

A / Pi

I

Dina Nur Fitriana

SMAN 2 Genteng

Ganda / Putra

Cholilullah Irawan

Smkn 1 Glagah

B / Pa

I

Bandung Zakaria

Man Pesanggaran

B / Pi

I

Desyi Tri Wahyuni

SMAN 1 Genteng

C / Pa

I

M. Rullyansah

Smk Aswaja

C / Pi

I

Finorika Andriani

SMAN 1 Cluring

D / Pa

I

Kamal Ibnu Rosyid

Smkn 1 Glagah K1

D / Pi

I

Ayu Niken Via

SMAN 1 Purwoharjo

E Pa

I

Mohammad Sukroini

Ma Al Huda Rogojampi

E / Pi

I

Hanin Mustifa Nur

Smk Pgri 1 Giri

F / Pa

I

Raden Agung Jaya

Sma MItra Ilmu

F / Pi

I

Fitri Imro’atus Solehah Smk 17 Genteng

Pesilat Terbaik Putra : Raden Agung Jaya ( Sma MItra Ilmu )

G / Pa

I

Sukron Pahala Virdaus

Smk Nusantara Bangorejo

Pesilat Terbaik Putri : Dina Nur Fitriani ( SMAN 2 Genteng )

H / Pa

I

Kukuh Ika Asmara

Smkn 1 Glagah K2

Juara

Juara Umum : 1. Sma Negeri 2 Genteng ( 5 Emas, 1 Perak, 3 Perunggu )

I

Nama

Sekolah

Moch. Bagus Prayogi ganda / Putri

I

Denis Bunga Tri A

SMAN 1 Rogojampi

Dwi Novita Sari regu / Putra

I

Hasan Argadinata

SMAN 2 Genteng

Husen Surya Dinata Hafit Diki Maulana regu / Putri

I

Erma Putri Dwi A

SMAN 2 Genteng

Tika Nur Hafifah Virda Nur Azizah

catatan : Kejurkab Pencak Silat antar pelajar Banyuwangi juga memperebutkan juara 3 bersama

2. Smkn 1 Glagah ( 2 Emas, 3 Perak, 1 Perunggu )

DEDIKASI: Para dewan juri dan wasit berjabat tangan dengan ketua IPSI, Guntur Priambodo.

KLIMAKS: Salah satu pertandingan final tingkat SMA. REZA/RaBa

PESANGGARAN

Tanah 1.050m2

Toko & Gudang

Hotel santika

SMPN 4 Genteng

Irma Dwi Devita Sari

Pesilat Terbaik Putra

PESANGGARAN

Rumah

SMPN 2 Gambiran

Satria Alang Permana

Yuli Aris Ma

atlet. ‘’Prestasi Porprov maupun kejurprov harus lebih meningkat lagi,’’ tukasnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengair­ an Banyuwangi itu menambahkan, untuk mewujudkan itu tidak mudah. Ada tiga hal pembinaan yang bisa sukses. ‘’Latihan ru­ tin, disiplin dan memiliki dedikasi tinggi,’’ paparnya. Oleh karena itu, untuk merealisasikan itu para atlet perlu ditempa latihan rutin den­ gan program training center (TC). ‘’Kalau Porprov 2017, kita harus mencanangkan TC selama dua tahun,’’ tuturnya. Tim pelatih, jelas dia, jelas telah mengan­ tongi para pesilat yang bagus-bagus. Mereka harus mengikuti kompetisi selama masa TC jangka panjang. ‘’Karena sukses tidaknya atlet itu bisa diukur dengan kompetisi yang teratur. Jadi, selama TC, ada persaingan antar atlet, kalau menurun ya bisa digeser,’’ tandasnya. Sebagaimana diketahui, ajang tersebut melibatkan peserta yang mencapai total 1.348 atlet. Rinciannya, pada tingkat SD, jumlah pesilat mencapai 303 atlet. Se­ dangkan tingkat SMP mencapai 510 dan tingkat SMA jumlah pesilat mencapai 535 pesilat. (ton/*/als)

SMPN 1 Giri

Wigati Rahma Musadan

Triana Amelia

REWARD: Ketua IPSI, Guntur Priambodo memberikan reward kepada enam atlet terbaik.

Sekolah

Kgs Achmad Renafi M

Hafidz Varian Anwar Muammar Syam A

Catat Rekor, Diwarnai Banjir Bonus

SMPN 2 Kalipuro

F / Pi

Kgs Adam Dwi Ananda

Kejurkab Pencak Silat antar Pelajar SD, SMP dan SMA Banyuwangi

Sekolah

F / Pa

Kategori

FOTO-FOTO ALI NURFATONI/RaBa

Selasa 5 Januari 2016

Dijual Toko dan Gudang LT 940 m2, LB 700 m2, SHM, IMB Dijual 2,5 M . L o k a s i J l . R aya Pe s a n g g a r a n D s . Ke d u n g r e j o Ke c . B a n g o r e j o. Hubungi 081252695197

Dijual Tanah Kosong Luas 1.050m2 ada Tanaman Jati Dijual 550 Juta Harga Nego. Lokasi Jl. Raya Pesang­ garan Ds. Kedungrejo Kec. Bangorejo. Hubungi 081252695197

BANYUWANGI

SITUBONDO

Ruko The Lagoon

Tanah Luas 490m2

Dikontrakkan Ruko The Lagoon Jl. Yos Sudarso Blok 7/8 B.Wangi H: 0811348054

BANYUWANGI

BANYUWANGI

All New Xenia

Innova

DIJUAL All New Xenia / pick up tahun 013/013/014 htm PMK hrg 122,5/77,5/75 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Innova (solar)/All New Avanza ta­ hun 014/013/012/013 htm/pth PMK hrg 232,5/225/133,5/138,5 jt nego brg istw bisa cash/ kredit hub (0333)631526-635176, 0811351148

Honda Freed

Toyota Fortuner

DIJUAL Honda Freed / Brio bil up tahun 012/013 htm/pth PMK hrg 163,5/123,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Fortuner 2.5 M/T / Pajero Exeed (solar) tahun 011/010 htm PMK hrg 252,5/262,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Toyota Etios

KTP & Kartu SID Hlg E-KTP, Kartu SID No. 6200495501 an Rudy Asngadun, Dsn. Stoplas RT. 1/II, Mncr

STNK Sehubungan dengan ma­kin marak­nya aksi peni­puan yang meman­faat­kan iklan jitu di Koran Radar Banyu­wa­ ngi kami himbau kepada masya­rakat teru­ta­ma pema­sang iklan jitu di Radar Ba­nyu­wangi un­tuk was­pada dan ber­hati-hati.Bila Anda me­nerima tele­pon, SMS dengan mengatas­nama­­kan pe­tugas dari Radar Banyu­wa­­ngi maka segera kon­fir­masi ke Radar Ba­nyu­wangi (0333) 412224. Ra­dar Banyuwa­ngi tidak ber­tang­gung­ja­wab atas semua transaksi yang ter­jadi selain pema­sa­ngan iklan secara res­mi di Radar Banyuwangi.

Dijual Tanah SHM Luas 490m2 Sebelah Timur Polsek/Puskesmas Kapongan, pinggir jalan raya Hub: Maimun Zaky 085230811642 TP

Hlg STNK P 5689 XU an Hudori, Dsn. Simbar RT. 3/2, Ds. Karangsari, Sempu

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Hlg STNK P 2115 XA an Priska Palupi Heldawati, Dsn.Karangharjo RT.1/2, Glenmore

Barat Indomaret Jl. S. Parman

Dump Truk

Hlg SIM C+STNK P 6344 ZB an Yohanes Setiawan, SE, Perum Kebalenan Baru I J-21

Djl Tnh L 170 m2, Barat Indomart Pakis, Jl. S.Parman, H:085203287226/08123482216

Dijual Cpt Mitsubishi Dump Truk 125 PS 2 Unit 12/13 Hub: 081358339500

DIJUAL Toyota Etios / Captiva tahun 013/012 (solar) putih PMK hrg 122,5/232,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Pasang Saja

IKLAN JITU 0333 412224

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

 Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

 Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

 Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 5 JANUARI TAHUN 2016

HALAMAN 27

APA POLE

MK Terima Gugatan HAFASS NUR HARIRI/JPRS

G OTO N G R OYO N G : S e j u m l a h w a r g a membangun rumah Darsono yang ambruk, di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, kemarin (4/1).

Rumah Kuli Bangunan Tiba-tiba Ambruk PANJI - Tidak ada angin dan tidak ada hujan. Rumah pasangan suami istri (pasutri), Darsono, 55, dan Sumiah, 50, di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji tiba-tiba saja ambruk, kemarin (4/12). Pemilik rumah, Darsono harus dilarikan ke rumah sakit karena tertimpa salah satu bagian rumah dari kayu. Bangunan rumah pasutri ini tidak permanen. Hampir semuanya terbuat dari kayu dan bambu. Diduga karena kondisinya sudah rapuh, tiang rumah tersebut tidak mampu lagi menahan berat beban atap dan genteng Q Baca Rumah...Hal 28

CURWAN

Habibul Adnan/JPRS

PEMANCAR JARINGAN: Antena Triangle yang dipasang oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika di Kecamatan Kapongan. Selain di tempat ini, sarana serupa juga dipasang di Mangaran, Arjasa dan Panarukan.

Pasang Empat Antena Triangle SITUBONDO – Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika melakukan pemasangan empat antena Triangle di empat kecamatan. Kegiatan untuk kepentingan pengembangan Teknologi Informasi

di Pemkab Situbondo ini sudah selesai dilaksanakan pada 27 Desember 2015, lalu. Empat kecamatan yang telah dipasangi antena setinggi 25 meter ini adalah Kecamatan Kapongan,

Arjasa, Mangaran dan Panarukan. Dengan demikian, total sudah 32 titik yang terpasang untuk kepentingan infrastruktur jaringan Komunikasi data dan informasi tersebut Q Baca Pasang...Hal 28

SITUBONDO –Pasangan calon (Paslon) Abdul Hamid WahidFadil Muzaki Syah (Hafass) bisa berbangga hati dulu terkait dengan gugatan hasil perselisihan suara Pilkada Kabupaten Situbondo yang diajukannya ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pasalnya, setelah dikoreksi oleh panitera MK, gugatan tersebut dinyatakan diterima. Hanya saja, gugatan paslon nomor urut dua itu belum tentu akan diteruskan dalam persidangan. Itu karena yang dinyatakan diterima tersebut hanya persyaratan administrasi gugatan saja. ”Oleh MK persyaratan dinyatakan lengkap dan diterima oleh MK,” ujar Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin (04/01), melalui sambungan telepon seluler. Joedo menerangkan, untuk bisa dilanjutkan ke persidangan, MK akan melakukan sidang pendahuluan terlebih dahulu. Forum sidang inilah nantinya yang akan memutuskan apakah perkara Pilkada di Kota Santri tersebut bisa disidangkan atau tidak. ”Sidang pendahuluan ini yang kita tunggu,” terang Joedo.

HABIBUL ADNAN/JPRS

Joedo Fadjar Riawan

Selanjutnya, gugatan itu dalam waktu dekat ini akan sampai di meja hakim MK. KPU memperkirakan, hari ini (4/1), gugatan sudah diterima hakim untuk dilakukan sidang pendahuluan. Selain itu, KPU masih menunggu salinan materi gugatan dari MK. Sebab, KPU hingga saat ini belum mengetahui secara detail materi gugatan yang ditujukan kepada KPU. ”Dalam salinan itu juga ada jadwal sidang,” kata Joedo. Dia sendiri belum mengetahui kapan salinan tersebut bisa diterimanya. Berdasarkan tahapan yang ada di MK Q Baca MK Terima...Hal 28

APBD 2016 Bisa Dicairkan Bulan Ini

NUR HARIRI/JPRS

SIANG: Dua ekor sapi yang dikembala raib digasak kawanan pencuri, di Desa Sumberkolak, kemarin (4/1).

Dua Sapi Dimaling di Siang Bolong PANARUKAN - Dua sapi betina milik Nurhamah, 65, warga Dusun Pareyaan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, hilang saat dikembala di belakang rumahnya, kemarin (4/1). Pada waktu pencurian sapi terjadi, sebenarnya beberapa orang mengetahuinya. Sayang, mereka tidak menyangka jika itu adalah aksi pencurian hewan (curwan). Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, aksi pencurian ini dilakukan kawanan pencuri sekitar pukul 11.00. Ketiga pelaku menggunakan mobil pikap hitam, yang di parkir di dekat rumah korban. Dua pelaku turun mengambil sapi. Sedangkan satu pelaku tetap berada di dalam mobil sebagai sopir Q Baca Dua...Hal 28

LAKA LANTAS

Pengendara Motor Tewas Tabrak Minibus JANGKAR - Insiden kecelakaan yang merenggut korban jiwa terjadi Jalan Raya Pantura, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, Minggu (3/1) malam. Korban nahas tersebut adalah Hanafi, 20, warga Desa Sukosari Kidul, RT 13 RW 03, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso. Sebelum tewas sekitar pukul 22.00, Hanafi mengendarai sepeda motor Honda Nopol P 3442 BA dari arah timur ke barat. Dia membonceng seorang temannya, Abdul Hasan, 23, yang juga dari Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso. Begitu sampai di KM 214.500 arah Surabaya, Hanafi menyalip truk yang tidak diketahui identitasnya Q Baca Pengendara...Hal 28

NUR HARIRI/JPRS

TEWAS: Polisi menetapkan sopir mobil Grand Livina yang tewas menjadi tersangka kasus kecelakaan di Banyuputih, Selasa (29/12/2015) lalu.

Sopir Grand Livina Jadi Tersangka Proses Hukum Gugur dengan Sendirinya BANYUPUTIH - Satlantas Polres Situbondo menyelesaikan penyelidikan kasus kecelakaan maut,

antara mobil Grand Livina Nopol B 1337 BVI dengan bus Indonesia Abadi nopol N 7513 UR, di Hutan Baluran Kecamatan Banyuputih, Selasa (29/12/2015) lalu. Polisi juga menetapkan seorang tersangka penyebab kecelakaan.

Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Yudi Wahyu Hindarto mengatakan, tersangka kecelakaan maut tersebut adalah pengemudi mobil Grand Livina, Jimmy Hermawan, 38, warga jalan Dr Taruno Gang Merpati 2 Q Baca Sopir...Hal 28

SITUBONDO – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Situbondo tahun 2016 ini, dalam waktu dekat sudah bisa dicairkan. DPRD Kabupaten Situbondo sudah melakukan penyempurnaan terhadap klarifikasi yang dilakukan Gubernur Jawa Timur (Jatim). Wakil Ketua DPRD, Zeiniye mengatakan, asistensi Rencana Kerja Anggaran (RKA) juga sudah selesai. Karena itu, terhadap APBD tersebut, saat ini sedang dipersiapkan untuk pencairan pengaturan alur kas. ”Jadi, SKPD (satuan kerja perangkat daerah) saat ini lagi mengatur alur kas untuk triwulan pertama, kedua, ketiga, dan triwulan keempat sesuai dengan persentase kegiatan,” kata Zeiniye. Zeiniye sendiri yakin, Bulan Januari ini, pencairan sudah bisa dilakukan. Karena itu, pada bulan ini juga semua kegiatan sudah bisa dimulai. ”Karena APBD-nya sudah tepat waktu,” terangnya lagi. Ketentuan nominal persentase pencairannya berbeda-beda. Zeiniye mengatakan, untuk triwulan pertama, SKPD meneri-

HABIBUL ADNAN/JPRS

Zeiniye

ma 30 persen. ”25 persen anggaran triwulan kedua dan ketiga. Dan terakhir, untuk triwulan keempat, nanti 20 persen,” terang Ketua DPRD periode 2009-2014 itu. Sementara itu, anggaran yang digunakan beberapa SKPD untuk pelaksanaan beberapa progam kegiatan saat ini menggunkan uang persediaan. Ini adalah anggaran yang ditetapkan oleh pemerintah dengan SK bupati. ”Uang persediaan ini untuk membiayai biaya rutin,” pungkasnya. (bib/pri)

Melihat Proses Pembuatan Perahu Nelayan di Perairan Jangkar

Jarang yang Bisa, Pembuat Didatangkan dari Madura Cukup langka orang yang memiliki profesi sebagai pembuat perahu nelayan. Ini karena membutuhkan keahlian khusus. Di Kabupaten Situbondo sangat sulit untuk menjumpainya. Sehingga, perlu mendatangkan pekerja dari Madura. HABIBUL ADNAN, Jangkar KETIGA pria itu terlihat sedang sibuk bekerja. Ada yang sedang memahat kayu, kemudian mengirisnya. Ada juga yang sedang merekat kayu yang satu dengan lainnya menggunkan lem. Satunya lagi terlihat sedang mengukir di salah satu bagian kayu perahu. Iya, mereka itu adalah pembuat perahu nelayan. Hari itu mereka harus menyelesaikan pesanan pembuatan perahu nelayan di perairan Jangkar, Kecamatan Jangkar. Pekerjaan

itu sudah diselesaikan sesuai dengan target. Safari, kepala tukang pembuat perahu tersebut mengatakan, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembuatan satu perahu cukup lama. Paling cepat bisa 45 hari. ”Dan ini harus diselesaikan selama 45 hari,” katanya. Itu karena dia masih ada pesanan lain yang juga harus diselesaikan. Jika tidak diselesaikan sesuai waktu yang telah ditargetkan, maka pekerjaan yang lain akan terbengkalai. Dia menerangkan, dalam pembuatan perahu, proses yang paling lama itu adalah membuat kayu menjadi lengkung. Untuk kepentingan itu, kayu harus dibuat lengkung terlebih dahulu. ”Perahu itu kan lengkung. Jadi kayu yang lurus itu dibengkokkan dulu,” kata Safari. Pria asal Sumenep itu menerangkan, untuk melengkungkan kayu, harus dipanaskan dengan api terlebih dahulu. Kemudian dibagian bawah digantungkan batu sebagai pemberat Q Baca Jarang...Hal 28

HABIBUL ADNAN/JPRS

JARANG BISA: Safari bersama rekannya membuat perahu nelayan beberapa waktu lalu.


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA 121 Madin Terima Bosda Sajikan Makanan Khas Masing-masing

28

Jawa Pos

Selasa 5 Januari 2016

Libur Tahun Baru Momen Reuni Bersama Keluarga

SITUBONDO – Ini berita terbaru tentang Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) bagi lembaga pendidikan Madrasah Diniyah (Madin) yang tidak bisa dicairkan pemerintah daerah pada tahun lalu. Tahun ini, beberapa diantara mereka segera bisa mendapatkan bantuan dari APBD itu. Hal tersebut dipastikan setelah Komisi IV DPRD melakukan hearing dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo kemarin (3/4). Bahkan, hal tersebut menjadi salah satu rekomendasi Komisi IV. Hasanah Thahir, Ketua Komisi

yang membidangi kesejahteraan rakyat itu mengatakan, tidak semua lembaga bisa mendapatkan Bosda. Hanya ada ada 121 lembaga yang dinyatakan bisa menerima. Itu karena beberapa lembaga tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) hibah. Dalam SE tersebut dijelaskan, hibah dapat diberikan kepada badan, lembaga, organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum dan sudah didirikan selama tiga tahun. ”Yang sudah memenuhi, kami rekomendasikan agar Dispendik segera

dok.JPRS

Hasanah Thahir

mencairkannya,” kata Hasanah. Sedangkan terhadap lembaga yang belum berusia tiga tahun,

Komisi IV meminta agar administrasinya segera ditertibkan. ”Agar Dispendik memproses seluruh lembaga pendidikan yang tidak memenuhi syarat seperti diatas agar segera diproses,” tambah Hasanah. Dalam hearing kemarin juga dilakukan evaluasi kegiatan insfrastruktur dari seluruh kegiatan Dispendik tahun anggaran 2015. Hasilnya, ada satu program kegiatan untuk bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) yang tidak bisa terealisasi. Sedangkan untuk bidang Pendidikkan Dasar (Dikdas) ada lima program yang tidak terealisasi. (bib/pri)

KPU Situbondo Dipanggil KPU RI MK TERIMA... Sambungan dari Hal 27

salinan baru bisa diterima KPU mulai kemarin (3/1) hingga tanggal 7 Januari nanti. ”Kita disuruh nunggu oleh MK,” katanya lagi.

Untuk kepentingan itu, KPU saat ini sudah berada di Jakarta. Penyelenggara Pilkada itu diminta datang oleh KPU RI. ”Saya juga datang atas permintaan MK untuk mengambil salinan,” ujar Joedo.

Selain itu, KPU Situbondo juga dipanggil KPU RI untuk mengikuti rapat koordinasi (Rakor). Acara tersebut diikuti oleh semua KPU kabupaten/kota yang mendapatkan gugatan MK. Menurut Joedo, Rakor yang

akan dilaksanakan hari ini akan membahas semua persiapan KPU dalam menghadapi persidangan. ”Semuanya dibahas. Misalnya teknis beracara, dan lain sebagainya,” pungkas Joedo. (bib/pri)

Tinggi Antena Triangle Hanya 25 Meter PASANG... Sambungan dari Hal 27

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Lutfi Joko Prihatin, menerangkan, selain di empat kecamatan tersebut, Infrastruktur jaringan komunikasi data dan informasi sudah terpasang di semua SKPD yang ada di dalam kota. “Jadi antena kita ini bukan untuk tujuan komersial, tapi untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih efisien, bersih dan transparan dengan mengembangkan teknologi informasi di Pemkab Situbondo. Merencanakan pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi data dan informasi antar SKPD sebagai kegiatan pendukung awal dilaksanakannya e-goverment,” terangnya. Sistem jaringan yang dibangun terdiri jaringan internet, VPN (virtual private network) dan jaringan internet dengan titik pusat jaringan (access point) dan pusat pengoperasian jaringan (networking operations center) berada di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Infrastruktur tersebut menjadi tulang punggung jaringan komunikasi data dan informasi seluruh SKPD. “Jadi, secara bertahap pada langkah awal telah kita bangun infrastruktur jaringan komunikasi data dengan beberapa diantaranya menggunakan tower radio akses komunikasi data yang menghubungkan kurang lebih 32 titik SKPD/Kecamatan

lokasi dalam kota situbondo ke pusat pengoperasian jaringan di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai pengatur lalu lintas jaringan komunikasi data dan informasi,” paparnya. Lebih jauh Lutfi menerangkan, pengembangan informatika di Pemkab Situbondo bertujuan menyelenggarakan sistem pelayanan informasi yang efisien dan efektif melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi . Selain itu, untuk meningkatkan kinerja aparatur daerah dan pelayanan prima kepada masyarakat dengan ditunjang akses informasi dan komunikasi data yang cepat, tepat dan akurat. “Kita juga ingin memfasilitasi terbangunnya sistem data dan informasi serta komunikasi SKPD yang terpusat dan terpadu. Mempelopori implementasi e-government dan menjadikan pintu gerbang komunikasi secara elektronik dari pemerintah ke masyarakat, pemerintah ke dunia bisnis dan antara unsur pemerintah,” papar Lutfi. Lebih jauh, Lutfi menerangkan, sasaran yang ingin dicapai Dinas Perhubungan adalah terbangunnya infrastruktur jaringan komunikasi data dan informasi dengan akses lokal dan global (internet) untuk SKPD, kecamatan hingga desa. Selain itu, terbangunnya sistem komunikasi yang interaktif antar SKPD, kecamatan hingga desa. “Kita ingin memfasilitasi terbangunnya program sistem ap-

Sambungan dari Hal 27

Kelurahan Adirasa Barat, Kecamatan Karawang, Jawa barat. Tersangka ini tewas di lokasi kejadian bersama istrinya Ling Ling Puspitasari, 38. Penetapan tersangka dilakukan, setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan. Mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga memeriksa sejumlah saksi. Hasilnya, mobil Grand Livina melaju dengan kecepatan tinggi dan melewati marka jalan, sehingga masuk ke jalur bus yang datang dari arah

berlawanan. “Hasil olah TKP dan keterangan beberapa saksi, lebih banyak mengarah kepada pengemudi Grand Livina, Jemy Hermawan sebagai tersangka kecelakaan tersebut. Karena mobil Grand Livina melampaui marka jalan yang bukan peruntukannya,” kata Yudi Wahyu Hindarto. Tak hanya itu, dari bekas rem yang berbekas di lokasi, mobil juga diketahui mengerem setelah posisi mobil sudah tidak melaju di jalurnya. Hal inilah yang membuat dugaan kuat bahwa Jimmy Hermawan mengantuk. “Selain itu kecepatan

Sambungan dari Hal 27

”Ini yang lama dan termasuk yang paling sulit,” terangnya. Safari menerangkan, sebenarnya, tidak ada keahlian khusus yang harus dimiliki. Modalnya hanya kecermatan dan kesabaran. ”Kalau tidak teliti, akan banyak yang bocor,” katanya lagi. Ada beberapa jenis perahu yang bisa dibuat. Perahu yang

dibuat saat ini adalah perahu jenis Pakesan. Perahu ini berukiran dengan motif daun pakis di ujung perahu. Untuk membuat ukiran tersebut, harus dibaut dengan teliti. ”Makanya ketelitian itu dibutuhkan,” kata Safari. Safari mengaku, sepengetahuannya, warga Situbobndo sendiri jarang yang bisa membuat perahu. Itu berdasarkan pengalamannya puluhan tahun berprofesi sebagai pembuat

ANGIN sepoi-sepoi seakan mengusir cuaca panas di Pantai Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Sebuah keluarga yang terdiri dari 15 orang terlihat duduk-duduk di bawah pohon waru yang rindang. Mereka beristirahat setelah cukup lama bermain di pinggir pantai. Keluarga yang satu ini tidak seperti keluarga yang lain. Mereka sudah siap dengan segala perlengkapan yang dibawanya dari rumah. Salah satunya membawa terpal ukuran mini untuk dijadikan sebagai alas atau tempat duduk. Ratusan pengunjung yang ada di Pantai Pathek, sesekali memerhatikan keluarga Anto kerap tertawa lepas tersebut. Maklum, Anto dan keluarganya selama ini jrang berkemumpul. Apalagi tempat tinggalnya cukup berjauhan. Moment libur tahun barub 2016 ini sengaja dijadikan kesempatan oleh Anto dan keluarganya. Mereka pun mengadakan pertemuan semacam reuni keluarga, tetapi nyatanya adalah liburan. Moment berkumpul dengan seluruh anggota keluarga menurut Anto sangat jarang bisa dilakukan. “Setiap hari kami kerja dan sibuk masing-masing. Maka dengan liburan tahun baru ini kami niat berkumpul bersama keluarga. Kami datang ada sebanyak 15 orang dengan anakanak juga,” kata pria yang tinggal di Kota Situbondo ini. Berkumpul bersama kelu-

RUMAH... Sambungan dari Hal 27

Habibul Adnan/JPRS

TINGGI : Antena Triangle yang dipasang oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika di Kecamatan Arjasa.

likasi online untuk menunjang pelaksanaan tupoksi masingmasing SKPD. Sehingga dapat mengoptimalkan aplikasi yang mendukung fungsi pemerintahan,” pungkasnya. Lutfi menambahkan, pembangunan antena Triangle ini tidak membutuhkan izin. Sebab, tidak masuk dalam katagori sebagaimana yang diamanat-

kan Peraturan Bersama tentang Pedoman pembangunan Menara Komunikasi. Sebab, antena yang dibangun Dishub tersebut bukan untuk tujuan komersial dan tingginya hanya 25 meter. “Sedangkan yang diatur dalam Peraturan Bersama itu adalah tower atau BTS untuk komersil yang tingginya di atas 45 meter,” imbuhnya. (bib/pri)

mobil Gran Livina juga tinggi, sehingga kendaraan tidak dapat dikendalikan dan menabrak bus yang datang dari arah berlawanan,” paparnya. Yudi Wahyu menegaskan, kasus ini masih terus diproses. Itu untuk menyelesdaikan data administrasi sebagai bahan laporan terjadinya kecelakaan secara lengkap. Namun, karena tersangka adalah sopir Grand Livina yang sudah tewas, maka nantinya kasus kecelakaan ini akan gugur dengan sendirinya berdasar hukum. “Karena tersangkanya meninggal dunia, maka proses hukumnya men-

jadi gugur,” pungkas AKP Yudi Wahyu Hindarto. Diberitakan sebelumnya, kecelakaan di Hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih melibatkan mobil Grand Livina dengan bus Indonesia Abadi. Sopir bus, Imam Sunandar, warga Probolinggo selamat. Sedangkan sopir Grand Livina Jemmy Hermawan, 38, dan istrinya Ling Ling Puspitasari tewas di lokasi kejadian. Dua anak korban mengalami luka berat. Yakni, Uppa, 15, mengalami patah tulang kaki kiri dan cedera otak. Sedangkan adiknya, Aldo, 5, patah tulang kaki kiri. (rri/pri)

Ada yang Meminta Perbaiki Perahu JARANG...

NUR HARIRI, Panarukan.

NUR HARIRI/JPRS

TAK TERLUPAKAN: Keluarga Anto menyantap makanan dari empat kabupaten yang dibawa ke Pantai Pathek, kemarin (3/1).

arga di Pantai Pathek ini tidak membutuhkan rencana yang panjang. Sekitar satu Minggu sebelum pergantian tahun, dirinya berusaha mengajak keluarganya agar bisa berkumpul. Dari situ, saudara-saudaranya yang tinggal di Kabupaten lain dihubungi dan sepakat liburan bersama dilakukan di Pantai Pathek. “Ada dari Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi. Semuanya memilih datang ke sini,” imbuhnya. Anto menjelaskan, untuk menghargai kebersamaan keluarga, maka setiap keluarga yang datang harus membawa masakan khas dari daerah asalnya. “Kalau beli bisa, itu hanya urusan berapa uang yang tersedia. Tapi dengan membawa masakan khas masing-masing daerah, tidak semua orang biasa,” katanya meyakinkan. Sambil menawari makanan kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Anto meneruskan ceritanya. Makanan khas yag dibawa keluarganya dari empat kabupaten rasanya berbedabeda. Namun, dirinya tidak akan menilai makanan siapa yang paling enak atau tidak enak. “Kalau masakannya biasa, ada tempe, gorengan lele, rujak dan macam-macam. Semuanya sederhana. Tapi yang terpenting dalam liburan ini bukan apa

yang dimakan, tapi dengan siapa kita berkumpul,” kata Anto sambil menunjukkan ada masakan yang teramat asin tetapi tetap dihargai dan disantap bersama. Masing-masing orang menurutnya memiliki makanan yang paling disukai. Nah, makanan itu biasanya tidak ada diwarung tempat wisata. Sehingga mereka memasak di rumahnya masingmasing. “Ada yang suka pete, di warung belum tentu ada,” imbuhnya sambil tertawa. Liburan bersama keluarga sengaja dilakukan agar diantara keluarganya semakin memiliki hubungan yang harmonis. Nah, selama ini keluarganya memiliki cara tersendiri yaitu dengan kumpul bersama di tempat wisata yang berbeda-beda. Jika tahun ini di Pantai Pathek, Situbondo, maka tahun mendatang bisa berlibur ke tempat wisata lain. Anto berpesan, setiap orang harus menghargai masakan keluarganya. Jika dirasa kurang enak, maka harus belajar memasak lagi. “Orang-orang pada saat liburan atau malam tahun baru biasanya bakar ikan. Kalau kami tidak harus, bakar ikan bisa kapan saja. Bagi kami yang utama bagaimana caranya berkumpul dengan keluarga,” pungkasnya. (pri)

Warga Membantunya Secara Swadaya

Dua Anak Korban Alami Luka Berat SOPIR...

Setiap tempat wisata pasti banyak menyediakan makanan. Tapi bagi keluarga Anto dianggap biasa. Dia dan keluarganya memilih membawa makanan sendiri demi kebersamaan.

perahu. Dia mengaku, kebanyakan pesanan yang diterimanya datang dari nelayan Situbondo. ”Mungkin karena orang Situbondo itu kaya-kaya. Jadi lebih senang memberikan upah,” selorohnya dengan nada tidak serius. Nelayan yang meminta jasa pembuatan perahu, memang harus merogoh koceknya dalam-dalam. Untuk satu per-

ahu, pembuat mematok harga hingga Rp 60 juta. ”Ada juga yang Rp.40 juta,” katanya lagi. Dia menjelaskan, pesanan yang didapatkan bukan hanya membuat perahu. Akan tetapi banyak juga yang meminta jasanya untuk memperbaiki perahu. Misalnya ada perahu yang bocor. Inilah yang membuat dirinya banyak pesanan. ”Jadi bukan hanya membuat,” pungkasnya. (pri)

Sekitar pukul 10.00, Darsono duduk santai di depan rumahnya. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan ini, sedang beristirahat melepas lelahnya sepulang kerja. Sementara istrinya, sedang bekerja menjadi tukang cuci pakaian di rumah warga lain. Tidak disangka, disaat Darsono asik mencabuti jenggot, rumahnya ambruk. Darsono tidak sempat menyelematkan

diri, sehingga punggungnya tertimpa kayu besar yang menahan atap genteng. Darsono kemudian berteriak minta tolong kepada sejumlah warga sekitar. Warga yang datang dan mengetahui Darsono sedang tertimpa kayu langsung menolongnya. “Warga sini langsung menolong dia (Darsono). Karena luka dipunggung, dia langsung dibawa ke rumah sakit,” kata Anwar, salah seorang warga setempat. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, rumah milik Darsono

yang ambruk langsung dibangun kembali oleh warga sekitar. Pembangunan rumah tersebut menggunakan sisa-sisa kayu yang masih bisa dipakai dan selebihnya swadaya masyarakat. Ketua RT setempat, H Hari mengatakan, warga sekitar tidak tega melihat kondisi rumah Darsono yang ambruk. Sehingga dibentuk panitia swadaya untuk membangun rumah kuli bangunan tersebut. “Sementara ini masih swadaya masyarakat, jadi iuran seikhlasnya,” katanya. (rri/pri)

Polisi Berusaha Melakukan Pengejaran DUA... Sambungan dari Hal 27

Diantara warga yang mengetahui aksi curwan itu adalah Lia, 15, cucu Nurhamah. Lia keluar rumah untuk membeli es dan bertemu dengan dua pria yang sedang menaikkan sapi ke atas pikap. Namun, Lia diam saja karena dirinya tidak menduga jika sapi yang dinaikkan adalah milik neneknya. Pada saat aksi curwan terjadi juga disaksikan Rohadi, 70, warga setempat. Rohadi yang kebetulan keluar rumah juga mengetahui ada dua orang menaikkan sapi ke pikap warna hitam. Nurhadi tidak menyangka

jika itu adalah pelaku pencurian di siang bolong. “Saya tidak menyangka kalau itu pencuri. Saya lihat mereka pakai masker dan menaikkan sapi ke pikap. Saya lihat satu sapi sudah di atas dan satunya masih didorong oleh dua orang. Waktu itu sopirnya juga ada,” kata Rohadi. Kasus curwan ini kemudian diketahui Nurhamah pada saat dirinya akan memberi minum sapi peliharaannya. Nurhamah yang pergi ke belakang rumah langsung terkejut melihat dua sapi miliknya sudah tidak ada di bawah pohon mimbo. “Kata cucu saya ada dua orang yang menaikkan sapi, tapi dia tidak tahu kalau itu sapi saya,”

kata Nurhamah. Kasus pencurian sapi disiang bolong ini kemudian dilaporkan ke Polres Situbondo. Berdasar informasi warga yang sempat melihatnya, kawanan pencuri lari ke arah selatan, yang diduga kuat menuju Bondowoso. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan laporan curwan tersebut. Dikatakan, usai menerima laporan, pihaknya langsung melakukan pengejaran. Sayang, pelaku tidak ditemukan. “Anggota sudah melakukan olah TKP dan memburu pelaku. sampai sekarang kasus ini masih kami selidiki. Semoga pelakunya tertangkap,” katanya. (rri/pri)

Salah Perhitungan Saat Mendahului PENGENDARA... Sambungan dari Hal 27

Hanafi diduga salah perhitungan sebelum menyalip truk yang ada di depannya. Kendaraan yang datang dari arah berlawanan juga diduga tidak diperhatikan. Akibatnya, pada saat Hanafi sejajar dengan laju truk, dari arah berlawanan muncul sebuah Minibus P 1103 BI, yang dikemudikan Sholeh Hasan, 35, warga Desa Tangsil, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso. Jarak yang sangat dekat membuat Hanafi dan sopir minibus tidak bisa megen-

dalikan kemudinya. Seketika, tabrakan sepeda motor dengan minibus tidak bisa dihindari. Kerasnya benturan membuat Hanafi tersungkur ke jalan aspal. Hanafi mengalami luka parah di bagian kepalanya. Korban selanjutnya tewas di lokasi kejadian. Sementara temanan yang diboncengnya masih selamat dan hanya mengalami luka ringan. Kecelakaan ini kemudian dilaporkan polisi oleh warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Polisi yang tiba langsung mengevakuasi jasad Hanafi ke RSUD Asembagus. Namun, nyawa Hanafi sudah tidak bisa ditolong karena me-

ninggal di TKP. Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo, Iptu Sutanto membenarkan kecelakaan yang menewaskan pengendara sepeda motor asal Bondowoso. “Tadi malam anggota langsung ke TKP dan memberikan pertolongan, namun untuk satu korban tidak bisa ditolong karena tewas di lokasi,” katanya. Kasus kecelakaan ini menurutnya masih akan diselidiki lebih lanjut dengan meminta keterangan saksi-saksi. “Dua kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah kami amankan, sekarang kasusnya masih kami dalami,” pungkasnya. (rri/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Selasa 5 Januari 2016

BERAS IR 64

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

0

DAGING AYAM BROILER

0

TELUR AYAM RAS 0

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

CABAI RAWIT

0

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

1800

100

10.400

29

B A N Y U W A N G I

800

BAWANG PUTIH 0

2000

12.300

9.100

111.000

31.200

21.900

8.600

7.600

24.000

27.200

31.800

24.400

Pelaku IKOT Harus Beri Jaminan Produk BANYUWANGI – Pasar tunggal Asean atau Masyarakat Ekonomi Asen (MEA) sudah efektif berlaku sejak 1 Januari 2016. Untuk memenangkan persaingan pada era MEA ini, Pemkab Banyuwangi melakukan kerja keras untuk meningkatkan kualitas produk obat dan makanan lokal. Produk obat dan makanan lokal Banyuwangi memiliki potensi besar untuk bersaing pada era pasar tunggal Asen. “Kita mendorong pelaku industri obat tradisional memberikan jaminan produk aman bermutu serta berkhasiat pada konsumen,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Perdagangan (Disprindagtam), Hary Cahyo Purnomo. Untuk mewujudkan produk aman dan berkhasiat, Disperindagtam bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melaksanakan berbagai kebijakan dan pembinaan. Seperti penyebaran informasi tentang obat, makanan, kosmetika, alat kesehatan dan bahan aditif (OMKABA) kepada pelaku industri kecil obat tradisional

CHIN JULIEN/RABA

TINGKATKAN SDM: Pelaku Ikot mengikuti pelatihan peningkatan kualitas produk yang digelas Disprindagtam dan BPOM di Hotel Santika akhir tahun lalu.

(IKOT) beberapa waktu lalu. Selain sebagai ajang sosialisasi mengenai obat, makanan dan kosmetik, kegiatan tersebut juga menjadi media diskusi seluruh pihak terkait untuk menemukan kendala yang menghambat pelaku IKOT. Kepala BPOM Surabaya, I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa mengatakan, kendala yang banyak ditemukan di lapangan pada pada penyediaan sumber daya manusia (SDM), utamanya rendahnya

pengetahuan dan kemampuan teknis. “Selain itu kesadaran pelaku dalam mendaftarkan produk masih rendah,” jelas Kusuma kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Selain itu, pelaku usaha masih kurang menguasai teknologi dan rendahnya akses penguasaan pasar. Pelaku usaha juga masih mengalami kesulitan permodalan. “Kita menyamakan persepsi untuk meningkatkan produk melalui penerapan perizinan yang benar,” katanya.

Kegiatan semacam ini juga dilakukan untuk pengawasan dari hulu ke hilir yang sifatnya antisipatif dan responsif. Pengawasan ini bertujuan meningkatkan kinerja usaha. Selain itu, BPOM juga memiliki langkah terobosan seperti penerapan Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOTB) bertahap bagi usaha mikro kecil menengah obat tradisional (UMKM OT). Dengan memberikan kemudahan bagi UMKM OT yang belum memiliki izin usaha atau dalam proses untuk mendaftarkan ulang produknya. “Jika pelaku UMKM OT bisa memenuhi ketentuan yang berlaku, maka kualitas akan terjaga dan tentunya berimbas pada kepercayaan pasar serta meningkatkan daya saing,” ucapnya. Hary Cahyo menambahkan, pelaku IKOT belum mengetahui secara lengkap prosedur maupun ketentuan usaha. Untuk itu, Disprindagtam berusaha menyambungkan pelaku IKOT dengan instansi terkait agar memahami prosedur pemenuhan persyaratan usaha obat makanan dan kosmetik. (cin/afi)

SMAN 1 GIRI

Tim Challenger Juara Satu Lomba Robot

DOK. RABA

MULAI MELANDAI: Pedagang bawang merah sempat mengurangi stok saat harga bawang meroket beberapa bulan lalu.

Harga Bawang Merah Berangsur Turun BANYUWANGI - Pada awal tahun 2016 ini harga bawang merah di Pasar Banyuwangi mulai berangsur turun hingga 10 persen. Harga bawang merah yang semula Rp 35 ribu turun Rp 3 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Selama Januari hingga Maret harga bawang merah diprediksi akan stagnan. “Sekarang ini sudah mentok harganya. Tapi, bisa jadi naik lagi karena panen sudah habis,” ucap Nasrudin, pedagang di Pasar Banyuwangi. Saat harga bawang merah naik, pasokan pun berkurang. Pengurangan pasokan yang diterima pedagang itu terjadi hingga 50 persen. Selama ini bawang rata-rata dipasok dari luar Banyuwangi, seperti Situbondo dan Malang.

Saat harga bawang merah turun, harga bawang putih masih stagnan di kisaran Rp 24 ribu per kilogram. Terhitung sejak Oktober harga bawang putih belum turun dari angka Rp 20 ribu. Meski demikian, penjualan bawang putih masih tetap dan pasokan tetap lancar. Sementara itu, harga cabai kembali naik jadi Rp 28 ribu. Cabai rawit dan cabai besar sama-sama mengalami kenaikan Rp 4 ribu per kilogram. Sejak Oktober harga cabai mengalami fluktuasi. Minggu sebelumnya harga cabai masih Rp 24 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai diikuti kenaikan harga tomat dan ranti. Keduanya kini diecer dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram. (cin/c1/afi)

Masa Paceklik Pedagang Keliling Berakhir BANYUWANGI - Berakhirnya masa libur sekolah kemarin (4/1) disambut suka cita para pedagang jajan anak sekolah. Dengan berakhirnya libur sekolah, maka masa paceklik yang dialami pedagang keliling beberapa minggu lalu secara otomatis berakhir. Sejak masa libur sekolah tiba, beberapa pedagang keliling yang biasanya mangkal di sekitar sekolah berhenti berjualan. Karena berhenti berjualan, praktis mereka juga tidak mendapat pemasukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Meski pelajaran belum efektif seperti hari biasa, tapi para pedagang sudah bisa bernapas. Begitu bel pulang sekolah berbunyi, kebanyakan siswa sekolah dasar langsung mendatangi para pedagang makanan. Dede, salah seorang pedagang makanan cimol mengaku, selama libur sekolah dia tidak bisa berjualan karena konsumen tidak ada. Sebenarnya dia masih bisa berjualan di lokasi-lokasi keramaian, tapi dia lebih memilih menunggu siswa masuk sekolah. Karena biasanya di lokasi keramaian, seperti tempat wisata atau hiburan rakyat, sudah ada pedagang yang datang. Di hari pertama masuk sekolah kemarin Dede hanya menyiapkan 10 kilogram cimol.

FREDY RIZKI/RABA

CEPAT LAKU: Penjaja siomay di sebelah SDN 4 Penganjuran melayani siswa SD yang baru masuk sekolah kemarin.

Biasanya dalam sehari dia bisa menjual 15 hingga 30 kilogram jika berjualan di lebih dari tiga sekolah. Namun, pada hari pertama kemarin dia membawa lebih sedikit daripada biasa.

“Biasanya saya keliling sampai ke lima sekolah. Ini karena hari pertama, banyak yang pulang pagi, jadi cuma dua sekolah saja,” ujar pedagang asal Tasikmalaya itu. (fre/c1/afi)

GIRI – Menutup tahun 2015, SMAN 1 Giri sukses mengukir pretasi membanggakan. Setelah menerima anugerah Adiwiyata Nasional, tim challenger berhasil meraih juara satu lomba Robot Line Tracer yang diselenggarakan Poliwangi. Tim challenger yang terdirid ari Yuzril Reza R, Ilham Ainun G dan Banu Zuhdian dari kelas XII IPA 4 membuat dua buah robot yang berdimensi 15x14x10 cm dengan penggerak roda 2 Wheel Drive (WD). Kelincahan, kecepatan dan keakuratan dari mahakarya mereka bertiga akhirnya meraih poin 150 alias sempurna. Berkat bimbingan beberapa guru Smagi ditambah pembimbing luar sekolah, tim challenger berhasil mengalahkan dua sekolah lainnya di final.Sementara di awal tahun 2016 ini, Smagi langsung tancap gas untuk meraih prestasi lainnya. Diawali dengan bimbingan Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang melibatkan lintas sekolah di luar Banyuwangi. Bertempat di Aula Smagi sebanyak empat sekolah yakni Smagi, SMAN 1 Situbondo, SMAN 2 Bondowoso dan SMAN 1 Tenggarang, Bondowoso mengikuti pembukaan bimbingan OSN kemarin (4/1). Masing-masing sekolah mengirimkan 45 siswa. Mereka akan mendalami sembilan mata pelajaran yang dilombakan, yakni Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Kebumian, Geografi, Astronomi dan Teknik Informatika Komputer (TIK). Selama seminggu mereka digembleng langsung oleh Neutron Bandung. Kepala Smagi, H. Mudijib SPd bersama dewan guru menargetkan menjadi sekolah yang berprestasi di semua bidang. “Tidak sekadar prestasi akademik maupun non akademik, namun sarana dan prasarana sebagai penunjang terus dikebut untuk memenuhi tuntutan pelayanan kepada wali murid dan siswa,” ujar Mudjib. Smagi yang menggunakan sistem pembelajaran SKS, juga menerapkan sistem kontrak belajar. Kontrak belajar yang dimaksud adalah mencari bibit yang berkualitas dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk diikutkan bimbingan maupun lomba. Seluruh biaya ditanggung pihak Smagi. Harapannya siswa yang sudah dikontrak sejak SMP harus melanjutkan sekolah di Smagi. Saat ini sudah ada dua siswa dari SMP 1 Giri dan satu siswa SMPN 1 Banyuwangi yang diikutkan di bimbingan OSN sekarang. (*)

FULL: Peserta pengemblengan OSN selama seminggu di Smagi.

PEMBUKAAN: Pengawas Catur Pamarto memberikan wejangan kepada peserta bimbingan OSN.

AMBASADOR SEKOLAH: Tiga siswa kelas XII IPA 4 berhasil meraih Juara I lomba Robotika.

FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RABA


SELASA 5 JANUARI TAHUN 2016

HALAMAN 32

Lukisan Pakai Kaki Diminati Turis Asing SINGOJURUH - Keterbatasan fisik tampaknya tidak menjadi penghalang bagi Lukman Hakim, 23, asal Dusun Wijenan Kidul, Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, untuk tetap berkreasi. Dengan menggunakan kaki kirinya, anak kedua dari dua bersaudara pasangan Sodik, 59, dan Hidayati, 48, itu terus berkarya dengan melukis. “Melukis dengan kaki itu sejak umur tujuh tahun,” terang Lukman Hakim. Dengan bangga Lukman menyebut saat kelas IV SD dia sering menjadi juara melukis di sekolah dan tingkat kecamatan. “Menulis dan melukis menggunakan kaki, kalau makan dan minum masih mampu dengan tangan,” ungkapnya. Meski keterbatasan fisik dengan dua tangan-

nya yang tidak normal, Lukman tetap bersekolah di sekolah formal mulai SD, SMP, hingga SMA. “Sudah terbiasa, setiap hari saya melukis dengan kaki,” ujarnya. Lukman yang aktif melukis sejak tahun 2010 itu karyanya banyak yang dibeli wisatawan mancanegara. Bahkan, lukisannya juga kerap menghiasi pameran-pameran di Banyuwangi. “Sanggar lukis pameran di luar negeri, lukisan saya sering dibawa,” sebutnya. Lukisan hasil karyanya itu dijual mulai Rp100 ribu hingga Rp 5 juta. Meski menggunakan kaki, goresan kuasnya tidak jauh beda dengan kreasi para pelukis yang menggunakan tangan. “Saya akan terus berkarya dengan kemampuan yang saya miliki,” tekadnya. (ddy/c1/abi)

SENIMAN: Lukman Hakim (kiri) melukis seorang model di kantor Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin (4/1).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Serangan Ulat Jati semakin Menggila ROGOJAMPI - Serangan ulat jati kini semakin menggila. Selain menyerang Dusun Rogojampi Utara dan Dusun Jagalan, Desa/ Kecamatan Rogojampi, kini ulat warna hitam itu juga menyerang perumahan warga di Dusun Gurit, Desa Pengatigan, dan Dusun Sidorejo, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, kemarin (4/1). Ulat jati itu telah menyebar di Desa Pengatigan dan Desa Gitik. Warga banyak yang resah karena jumlah ulat terus bertambah. “Geli melihatnya. Ulat banyak

bergelantungan di pinggir jalan. Naik motor bisa kena,” cetus Mitha Luzdi, 32, warga Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi. Menurut Mitha, ulat jati itu tidak hanya di pepohonan. Tetapi, juga banyak yang menempel di dinding rumah warga. Meski sudah dibersihkan, ulat jati itu kembali datang dan menempel di dinding. “Setiap tahun ulat ini ada, tapi tahun ini jumlahnya lebih banyak,” kata Imron, 43, warga Dusun Gurit, Desa Pengatigan ■ Baca Serangan...Hal 33

HAMA ULAT

BIKIN NGERI: Bagus, warga Desa/Kecamatan Rogojampi membersihkan ulat jati yang menempel di dinding rumahnya dengan sapu kemarin (4/1).

FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SIKAT HABIS: Hanya butuh waktu beberapa jam bagi ulat untuk makan daun jati hingga habis.

Ummul Quro Group Berangkatkan Calon Jamaah Umrah Periode ke-12 GLENMORE – Suasana di Halaman Pondok Pesantren Ummul Quro, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, asuhan KH. Khotib Habibullah, ramai dengan ratusan orang Minggu pagi lalu. Mereka adalah keluarga dari puluhan jamaah umrah yang akan berangkat melalui Ummul Quro Group, pimpinan KH. Syamsul Anam. Pagi itu, rombongan akan berangkat ke Bandara Juanda, Surabaya. Direktur Ummul Quro Group, KH. Syamsul Anam mengatakan, para calon jamaah umrah tersebut akan berangkat bersama dari Sekretariat Ummul Quro Grop di Jalan Raya Jember nomor 91, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, menuju Bandara Juanda Surabaya. “Dari Juanda, para calon jamaah umrah langsung menuju Madinah,” kata lelalki yang akrab disapa Ra Syamsul itu. Ra Syamsul menuturkan, Ummul Quro Group selama ini sudah berpengalaman memberangkatkan calon jamaah umrah dan haji dengan fasilitas yang memuaskan. “Bahkan sekarang sudah periode yang ke12, kami memberangkatkan jamaah umrah,” sebutnya.

ABDUL AZIZ/RABA

MEMBELUDAK : Rombongan calon jamaah umrah dan keluarga berkumpul di halaman Pondok Pesantren Ummul Quro hari Minggu pagi lalu.

Bagi yang memiliki keinginan untuk menunaikan ibadah umrah, Ra Syamsul siap memfasilitasi keberangkatannya dengan biaya yang kompetitif dan fasilitas memuaskan. “Bagi

yang berminat, bisa datang langsung ke tempat kami atau bisa menghubungi nomor telepon 081336 321780. Kami siap melayani sepenuh hati,” ujarnya. (azi/adv)

Perbaikan Kapal Tongkang Tuntas MUNCAR - Perbaikan kapal tugboat Bamara 3 FR yang bersandar di Pelabuhan Muncar sejak Minggu (27/12) karena mengalami kebocoran tangki hingga miring akhirnya selesai kemarin (4/1). Tugboat yang menarik ribuan ton batu bara itu dijadwalkan bisa melanjutkan perjalanan menuju Pacitan beberapa hari ke depan. Selama berada di Muncar, kapal itu terus dipantau Unit Pol Air Muncar dan Syahbandar Muncar. “Terus kita pantau,” cetus Kanit Pol Air Muncar, Brigadir Hairul Umam, didampingi staf lapangan Syahbandar Muncar, Antonius Aris Riyanto. Umam mengaku selama berada di Pelabuhan Muncar, dokumen kapal tugboat milik PT. Batu Abadhi Lions itu sudah diperiksa, termasuk kerusakan yang menyebabkan kapal itu harus sandar. “Dokumen tongkang PEC 8512 lengkap,” terangnya. Sejak dikandaskan pada Minggu (27/12), kapal tongkang itu lang-

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIPERIKSA: Kanit Pol Air Muncar, Hairul Umam, dan staf lapangan Syahbandar Muncar, memeriksa kapal tongkang bermuatan batu bara di sekitar dermaga Pelabuhan Muncar kemarin (4/1).

sung diperbaiki. Senin kemarin (4/1) tongkang bermuatan 9.100 ton batu bara itu sudah kembali normal dan tidak miring lagi. “Per-

baikan sudah rampung, tinggal menunggu waktu berangkat,” jelas Brigadir Hairul Umam ■ Baca Perbaikan...Hal 33

Menelusuri Jejak Wali Songo di Banyuwangi (1)

Ada Yang Percaya Sunan Giri Lahir di Lamongan Penyebaran Islam yang dilakukan Wali Songo di tanah Jawa pada abad 14 banyak bersinggungan dengan Kabupaten Banyuwangi. Berikut catatan wartawan Jawa Pos Radar Genteng, AGUS BAIHAQI, yang baru pulang berkeliling mengunjungi sejumlah makam wali tersebut. JARUM jam menunjukkan pukul 14.00. Setelah meninggalkan makam Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik, saya melanjutkan perjalanan menuju makam Sunan Drajat di Kabupaten Lamongan. Sekitar dua kilometer

sebelum sampai di makam Sunan Drajat, ada papan nama yang sempat mencuri perhatian saya. Papan di pinggir jalan raya Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, itu bertulisan “Makam Syekh Maulana Ishaq”. Saya sempat kaget dengan papan nama itu, karena banyak versi menyebut Syekh Maulana Ishaq yang juga waliyullah (tapi tidak masuk Wali Songo), dan lama menyebarkan agama Islam di Blambangan atau Banyuwangi, meninggal di Samudera Pasai (Singapura) dan dimakamkan di sana. “Ini memang benar makam Syekh Maulana Ishaq yang pernah menyebarkan Islam di Blambangan itu,” cetus H. Fauzan, 40, salah satu juru kunci makam Syekh Maulana Ishaq. Areal makam Syekh Maulana Ishaq di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran,

DIKERAMATKAN: Wartawan Jawa Pos Radar Genteng, Agus Baihaqi (kanan), bersama H. Fauzan, juru kunci Makam Syekh Maulana Ishaq di Desa Kemantren, Paciran, Lamongan.

AGUS BAIHAQI/JPRG

Kabupaten Lamongan, termasuk cukup luas. Di sebelah selatan ada masjid Al-Abror yang baru dibangun cukup besar dengan dua lantai. Di timur ada bangunan TPQ cukup megah dengan tiga lantai. Semua bangunan itu berdiri di dekat pantai yang tidak pernah sepi kegiatan nelayan. “Makam Syekh Maulana Ishaq itu dulu mepet pantai, tapi sekarang pantainya sudah diuruk,” terang Fauzan. Warga Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, merasa yakin makam di desanya itu adalah salah satu penyebar Islam yang juga dikenal ahli pengobatan. “Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) pernah datang. Setelah berdoa, beliau mengatakan itu memang makam Syekh Maulana Ishaq,” katanya ■ Baca Ada...Hal 33


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 5 Januari 2016

BLAMBANGAN RAYA

33

Tiga Dalang Tampil Bareng

SHULHAN HADI/JPRG

KOLABORATIF: Tiga dalang Ki Yuwono, Ki Prasetyo, dan Ki Eddy, main bersama di Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Sabtu malam (2/1).

Pembenihan Ikan Waspadai Keasaman Air GENTENG - Hujan yang sering turun dan mudahnya mendapat pasokan air ternyata membuat pengelola usaha pembenihan dan pembesaran ikan harus waspada. Sebab, curah hujan yang tinggi berpotensi kadar keasaman air meningkat dan bisa berpengaruh terhadap kesehatan ikan, terutama jenis lele. Salah satu pengelola kolam pembenihan di Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Syaiful Sabah, 40, mengatakan curah hujan yang tidak menentu memaksanya rajin mengontrol kondisi air. Kolam dengan dasar semen lebih rentan mengalami perubahan keasaman. “Kalau kolam semen ini lebih cepat. Kalau tanah lebih stabil. Mineral di tanah seperti otomatis menyeimbangkan,” katanya. Menurut Syaiful, bila keasaman air itu dibiarkan naik, maka akan menyebabkan kekebalan ikan menurun dan akhirnya mati. Makanya penanganan harus dilakukan secara baik. “Kalau malam hujan, pagi harus kita periksa, minimal mengganti air,” ujarnya. Syaiful mengkhawatirkan warga yang baru memelihara ikan dan belum memiliki hubungan dengan para peternak ikan yang sudah berpengalaman. Bila tidak paham dengan cuaca, ikan yang dipelihara pasti banyak yang mati. “Kalau yang sudah lama, pasti sering konsultasi,” ungkapnya. Salah satu pembudi daya ikan, Solikin Nila, 40, mengungkapkan secara tradisional untuk menghindarkan ikan dari pengaruh keasaman adalah dengan menambahkan daun pepaya dan buah pace ke dalam air. Pemberian daun pepaya itu setiap 20 lembar daun pepaya untuk kolam ukuran 50 centimeter kali 230 centimeter. Dosis itu bisa disesuaikan tingkat keasaman air di kolam. “Kalau biasa mengurus air bisa membedakan yang keset dan yang berlendir, pokoknya dibuat air agak licin,” terangnya. (sli/c1/abi)

GENTENG - Warga di Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, punya cara menarik dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad. Mereka menggelar wayang kulit dengan tiga dalang Sabtu malam lalu (2/1). Tiga dalang yang diundang untuk main bareng itu adalah Ki Yuwono Labdo Carito dari Banyuwangi, Ki Prasteyo dari Banyuwangi, dan Ki Eddy Siswanto dari Jember. Dengan kompak ketiga dalang itu menyajikan lakon Wahyu Tejomoyo. Dalam sesi Punakawan, setiap dalang memainkan satu karakter dan saling bersautan. Aksi bersautan itu juga ditampilkan pada adegan perang. Dengan terampil, ketiga dalang yang memiliki ciri khas masingmasing itu memadukan skill. Penampilan ketiga dalang itu mampu memukau penonton. Sesekali mereka terlihat bersorak saat ketiga dalang menyuguhkan adegan yang kompak dan bersautan. “Pertunjukan wayang kulit dengan tiga dalang atau lebih sebenarnya bukan hal aneh, tapi di Banyuwangi masih jarang,” cetus Blegeng Iswahyudi, 60, penggemar wayang kulit asal Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Kolaborasi dalang dalam pertunjukan wayang kulit, terang Blegeng, bisa menambah permainan. Pertunjukan wayang pun menjadi semakin spektakuler. Apalagi, bila ketiga dalang itu bisa melakukan komunikasi dengan baik. “Ini kompak dan nyambung,” cetusnya. Untuk lebih menghidupkan wayang kulit di Bumi Blambangan, Blegeng berharap festival wayang kulit yang rutin digelar Pemkab Banyuwangi meniru masyarakat Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon. “Saya yakin akan lebih menarik,” katanya. (sli/c1/abi)

Cross BMX Merambah Kampung TEGALSARI - Kejuaraan Kampung BMX Cross yang digelar warga di lapangan Jagalan, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, berlangsung meriah Minggu (3/1). Lebih dari seratus pembalap kampung mengikuti perlombaan yang baru kali pertama digelar itu. Dalam lomba itu peserta yang ikut mulai usia taman kanak-kanak (TK) hingga veteran. Sejumlah pembalap BMX pro juga banyak yang datang untuk mengikuti perlombaan tingkat kampung itu. “Untuk senang-senang saja,” cetus Widya Auliya, 16, pembalap BMX asal Kecamatan Srono. Meski BMX cross digelar tingkat kampung, tapi penonton membeludak. Mereka banyak berjejer di setiap tepi jalur yang menjadi lintasan. “Aturan perlu dibenahi, tapi semangat panitia perlu diberi apresiasi,” cetus Hadi Pramono, 38, ayah kandung Widya Auliya. Potensi BMX di Kabupaten Banyuwangi, terang dia, sebenarnya cukup besar. Tetapi, pembinaan masih belum maksimal. “BMX itu banyak potensinya. Ada atlet yang sudah di luar negeri,” ungkapnya. Panitia penyelenggara, Miftahul Hadi, 25, mengatakan Kejuaraan Kampung BMX Cross tersebut murni diselenggarakan pemuda Desa Tamansari. “Biaya kegiatan ini hasil iuran para pemuda desa,” terangnya. Ditanya terkait peserta yang boleh ikut acara itu, lanjut dia, siapa saja boleh mendaftar. Para peserta juga tidak dikenakan uang pendaftaran. “Saat mendaftar wajib bersepatu. Kalau pas main sepatu dilepas, itu terserah peserta,” katanya. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

EKSTREM: Pembalap BMX Cross adu nyali dengan standar pengamanan minim di lapangan Jagalan, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Minggu lalu (3/1).

Kodeba Sebut Kinerja DPRD Kurang Maksimal

RENTAN: Syaiful memberi makan ikan nila yang di tampung di kolam yang mengalami kenaikan keasaman air kemarin (4/1).

SHULHAN HADI/JPRG

BANGOREJO - Para aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Konsorsium Demokrasi Banyuwangi dan Suara Bangsa (Kodeba) bertekad mengawal dan melakukan pendampingan terhadap kebijakan pemerintah. Dalam pertemuan dengan agenda evaluasi tahun 2015 di sekretariat LSM Kodeba di Desa/Kecamatan Bangorejo itu mereka membahas persoalan tambang pasir, tambang emas, dan perizinan. “Masyarakat harus dilibatkan dalam pendampingan dan pengawalan. Kebijakan pemerintah harus transparan,” cetus Koordinator LSM Kodeba, Suparmin. Dalam evaluasi akhir tahun itu, LSM Kodeba juga menyebut kinerja para wakil rakyat di DPRD Banyu-

EKO BUDIYONO/JPRG

KOMPAK: Para pengurus lintas LSM foto bersama di kantor LSM Kodeba Kamis (31/12).

wangi belum maksimal. “Banyak keluhan yang masuk kepada kita bahwa anggota DPRD jarang masuk kerja,” katanya. Penasihat LSM Kodeba, Agus Tarmidi, menyebut kinerja Kodeba di-

anggap bagus dalam mengawal pemerintah. “Ke depan bisa terjalin kerja sama yang lebih baik lagi antara pemerintah dengan LSM di Banyuwangi,” ujar Kepala Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, itu. (*/c1/abi)

Syekh Maulana Ishaq Berjalan Menyusuri Pantai Utara Burung Pemakan Serangga kian Langka ■ ADA...

■ SERTAKAN... Sambungan adari Hal 32

Fauzan mengisahkan, setelah Syekh Maulana Ishaq pergi dari Kerajaan Blambangan karena diburu Patih Bajul Sengara atas suruhan Raja Blambangan, Prabu Menak Sembuyu, Syekh Maulana Ishaq berjalan menyusuri pantai utara dan berhenti di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran. “Dari Blambangan itu langsung ke sini,” terangnya. Kedatangan di Desa Kemantren itu memang dirahasiakan. Para santri yang ikut diminta tidak menyampaikan keberadaannya kepada masyarakat. “Sebelum meninggal, dia sempat wasiat kepada santri agar tidak membuka identitasnya. Tapi nanti akan banyak yang tahu sendiri,” ungkapnya. Dengan serius Fauzan menyampaikan saat berada di Desa Kemantren, istri Syekh Maulana Ishaq yang bernama Dewi Sekardadu yang sedang hamil itu sempat menemuinya. Malahan, putri Raja Blambangan itu menetap hingga melahirkan putranya. “Jadi Sunan Giri itu lahir di sini (Desa Kemantren), bukan di Blambangan,” sebutnya. Saat bayi Sunan Giri itu baru lahir, oleh Syekh Maulana Ishaq dibersihkan dengan air sumur Sepaku Sakinco. Hingga saat ini sumur itu masih ada. “Sumur itu sekarang agak ke tengah laut,

Sambungan adari Hal 32

Ulat jati yang cukup banyak itu diduga karena jumlah burung pemakan serangga mulai berkurang. Sehingga, ulat yang biasanya jadi makanan burung itu kini berkembang biak tidak terkendali. “Coba masih banyak burung pemakan serangga, mungkin jumlahnya tidak sebanyak ini,” imbuhnya.

Camat Rogojampi, Lukman Hakim, saat dikonfirmasi tentang meluasnya serangan ulat jati mengatakan serangan ulat itu sebenarnya siklus tahunan. Meski demikian, bila ulat itu telah meresahkan warga, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pembasmian dengan cara penyemprotan insektisida. “Akan kita data rumah warga yang dekat pohon jati,” katanya. (ddy/c1/abi)

Segera Berlayar Lagi Menuju Pacitan ■ PERBAIKAN...

Sambungan adari Hal 32

AGUS BAIHAQI/JPRG

MAKAM: Pesarean Syekh Maulana Ishaq (tengah) didampingi dua santri setianya, Habib Qolbi dan Habib Zuhdi.

tapi masih ada,” terangnya sambil menunjukkan gambar sumur Sepaku Sakinco,” ungkapnya. Bayi Sunan Giri hanya sesaat berada di Desa Kemantren. Pada malam 14 purnama oleh Syekh Maulana Ishaq diantar ke Blambangan, termasuk Dewi Sekardadu. “Dewi Sekardadu memilih tinggal di Blambangan hingga meninggal,” bebernya.

Saat Dewi Sekardadu dengan bayinya sampai di Blambangan, penyakit Pageblug kembali muncul. Atas fitnah dari Patih Bajul Sengara, Raja Blambangan yang bernama Menak Sembayu akhirnya memerintahkan membunuh Sunan Giri yang masih bayi. “Akhirnya, Sunan Giri oleh Dewi Sekardadu dibuang ke laut,” katanya. (*)

Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Genteng sebelumnya, diduga mengalami kebocoran pada bagian tangki sebelah kiri, kapal tongkang syarat muatan batu bara itu terpaksa dikandaskan di sekitar dermaga pelabuhan ikan Muncar. Kapal bermuatan ribuan ton batu bara itu kandas dalam kondisi miring. Syahbandar Pelabuhan Muncar, Ummu Faridah, melalui staf lapangan, Antonius Aris Riyanto, me-

ngatakan kapal milik PT. Batu Abadhi Lions itu berangkat dari Kalimantan dengan mengangkut 9.100 ton batu bara dan akan dikirim ke Pacitan. Pada Jumat (25/12) kapal tugboat Bamara 3 FR yang menarik tongkang PEC 8512 melintas di sekitar Teluk Sembulungan. Karena kapal tongkang mengalami kemiringan, sekitar pukul 18.55 tugboat putar balik ke Semenanjung Blambangan. Diduga ada kebocoran pada bagian tangki sebelah kiri, Sabtu (26/12) sekitar pukul 13.15 kapal itu akhirnya lego jangkar di utara

Tanjung Sembulungan. Karena kemiringan cukup parah, Minggu (27/13) sekitar pukul 13.00 tongkang dikandaskan di sekitar dermaga Pelabuhan Muncar. Antonius memastikan kapal tongkang bermuatan batu bara yang dikandaskan di sekitar Pelabuhan Muncar itu tidak akan mengganggu aktivitas nelayan Muncar. “Kami sudah komunikasikan dengan tokoh nelayan Muncar terkait tongkang yang kandas tersebut. Jika sudah selesai diperbaiki akan berangkat menuju Pacitan,” katanya. (ddy/c1/abi)


RADAR Banyuwangi

34

Jawa Pos

Pentingnya Merawat Gigi Susu pada Anak SEBAGAI orang tua, tentunya harus mem­ perhatikan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak. Termasuk juga de­ ngan pertumbuhan gigi geligi anak. Fase per­ tumbuhan gigi geligi pada anak akan dimulai dengan tumbuhnya gigi susu yang kemudian akan digantikan oleh gigi permanen. Meskipun sifatnya hanya sementara, namun gigi susu harus dijaga kebersihan dan kesehatannya. Seperti dengan cara mengajarkan anak menggosok gigi dengan benar dan beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan oleh dokter gigi seperti pemberian lapisan flour bisa dilakukan untuk membuat gigi lebih tahan terhadap asam penyebab gigi berlubang, memberi­ kan bahan sealent pada gigi yang memiliki cekungan dalam untuk menghindari ter­ jadinya gigi berlubang. Kebiasaan penggunaan botol berisi susu atau minuman manis sebelum tidur meru­ pakan faktor yang paling sering menyebab­ kan gigi susu anak berlubang. Pada saat tertidur, produksi air liur akan menurun. Sedangkan salah satu fungsi dari air liur sendiri adalah untuk membilas sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi. Sisasisa tersebut nantinya akan di fermentasi oleh bakteri dan menghasilkan asam yang membuat gigi berlubang. Kurangnya pema­ haman tentang gigi berlubang membuat orang tua sering kali mengabaikan gigi susu anak yang berlubang, padahal hal ini dapat memicu terjadinya infeksi. Gigi susu merupakan guidance atau pan­ duan arah untuk tumbuhnya gigi per­ manen. Tanggalnya gigi susu sebelum gigi permanennya tumbuh menyebabkan gigi permanen kehilangan panduan arah tum­ buh, hal ini salah satu penyebab susunan gigi permanen yang berjejal dan tumbuh di luar lengkung rahang yang benar. Be­ berapa kasus juga sering terjadi gigi susu yang tidak goyang, ketika gigi permanen

Selasa 5 Januari 2016

Kaca Film Excellent

Pembuatannya Lewat DuPont

Istimewa

PELAYANAN PRIMA: Klinik Amour 2 melayani kesehatan gigi dan mulut.

sudah mulai tumbuh. Dalam kondisi ini, sebaiknya orang tua segera membawa anaknya ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan dan pen­ cabutan, karena gigi permanen yang tum­ buh membutuhkan ruang untuk tumbuh. Jika tidak dilakukan pencabutan pada gigi susu, maka gigi permanen tidak bias tum­ buh di tempatnya sehingga susunan gigi menjadi berantakan. Fase gigi geligi pergantian merupakan fase yang penting untuk menciptakan su­ sunan gigi rapi dan sehat. Sebagai orang tua hendaknya sejak dini mengajarkan pada

anak untuk menjaga kebersihan gigi dengan cara member contoh cara menggosok gigi dengan pasta gigi yang aman untuk anak, membiasakan anak untuk berkumur de­ ngan air putih setelah makan dan minum minuman manis dan juga mengenalkan anak dengan dokter gigi sejak dini. “Untuk memperoleh informasi lebih lanjut kun­ jungi Klinik Amour 2 Jl. KH Hasyim Ashari Genteng - Banyuwangi. Tlp. (0333) 845005, HP 082232338166, Dokter Gigi kami, akan berikan yang terbaik untuk Anda,” kata dr. Andriyani Taufiq, MMRS, Dipl Cibtac, Direktur Marketing Klinik Amour 2. (*/als)

AGUUNG Variasi memberikan garansi lima tahun untuk setiap pemasangan kaca film merk Excellent. Garansi ini diberikan karena untuk memberikan ke­ nyamanan terhadap pembeli yang sudah memakai kaca film buatan Amerika ini. Pemilik Aguung variasi, Aming mengatakan, jika Anda sedang mencari kaca film, maka reko­ mendasinya adalah Excellent yang memiliki perlindungan maksimum dengan kemam­ puannya untuk menahan sinar UV matahari yang membaha­ yakan kulit. “Kaca film merk Excellent ini memiliki kemampuan untuk menahan panas (infra red) yang melewati kaca jendela hingga 90 persen,” cetusnya. Apa kelebihan lain kaca film Excellent ini? Aming menjelas­ kan, jika pembuatannya sudah menggunakan proses sputtered technology dengan multi layers by DuPont material. Sehingga,

TOHA/RaBa

BANYAK DIMINATI: Anda bisa mengganti kaca film lama dengan kaca film Excellent di Aguung Variasi.

memberikan perlindungan maksimum. Dengan teknolo­ gi ini, maka dampak lainnya adalah mampu menghemat energi baik di dalam mobil. Segera dapatkan di Aguung

Variasi Jalan A. Yani nomor 84, telepon (0333) 413226 Banyu­ wangi. Ganti kaca film lama Anda dengan kaca film Excellent, dan buktikan dengan alat test digital dari Amerika. (*/als)

RS Al Huda Layani Pemeriksaan Deteksi Narkoba GAMBIRAN- Guna mendeteksi seseorang memakai obat terlarang (narkoba) atau tidak, Rumah Sakit Al Huda (RSAH) Gam­ biran menyediakan layanan laboratorium khusus untuk itu. Pasalnya, tidak mudah untuk mengetahui seseorang menggunak­ an obat- obatan tersebut atau tidak, meski bila seseorang sudah menjadi pecandu akan nampak pada perilaku kesehariannya. Manajer Penunjang Medis RS Al Huda Lisa Rohmah, SSi, Apt, MMRS, menjelas­ kan, layanan ini utamanya disiapkan untuk membantu Medical Cek Up (MCU) bagi calon karyawan perusahaan, calon tenaga kerja yang mau kerja ke luar negeri ataupun bagi pelajar yang mau melanjutkan pendi­ dikan tertentu yang mensyaratkan adanya pemeriksaan ini. “Seperti pendidikan mili­ ter Akabri, Akpol, Akademi Penerbangan, dan lain-lain,” tuturnya. Lebih lanjut dikatakan, tidak menutup kemungkinan adanya para orang tua yang gelisah ingin mengetahui apakah putranya bersih dari narkoba atau tidak. “Mereka akan terbantu dengan adanya pemeriksaan ini,” jelas Lisa Rohmah seraya mengingat­ kan, tentu saja bila diketahui sejak awal akan lebih mudah mengatasinya. Sementara itu dr. Soegeng HP, MMRS, manajer MCU RSAH juga mengatakan, maraknya pemberitaan tentang penyalah­ gunaan obat terlarang/ narkoba dewasa ini membuat miris. Peredarannya sudah menyebar ke semua kalangan. pelajar, pesohor pejabat, polisi, dan bahkan ibu rumah tanggapun bisa jadi pemakai mau­ pun pengedar. “Bahkan baru-baru ini crew pesawat, pilot, pramugari yang notabene bertanggungjawab terhadap keselamatan

RSIF for JP-RaBa

KERJASAMA: Direktur RSI Fatimah dr Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Santhu, kepala BPJS Banyuwangi disaksikan jajaran manajemen RSI Fatimah.

RSI Fatimah Layani Peserta BPJS ISTIMEWA

DETEKSI NARKOBA: Petugas sedang melakukan uji lab. di Laboratorium RSAH Gambiran.

orang banyak juga tertangkap tangan se­ dang berpesta narkoba,” ujarnya. Ada beberapa jenis narkoba yang sering disalahgunakan pemakaiannya di ma­ syarakat. Diantaranya yang sering muncul adalah metamphetamine/shabu, morphine/ putauw, marijuana/ganja dan cocaine. Obat- obatan tersebut bila disalahgunakan memiliki efek yang sangat berbahaya dan bersifat addict atau bisa membuat se­ seorang menjadi kecanduan. “Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba, maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran, terjadi overdosis yang akan berujung pada

kematian,” jlentreh Soegeng. Pemeriksaan narkoba di laboratorium RSAH hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit, bisa ditunggu, dan bisa dilayani 24 jam penuh mulai hari Senin sampai Minggu. Setelah itu bisa diketahui seseorang menggunakan narkoba atau tidak. Sampel atau bahan yang diperiksa adalah air kemih/urine. Untuk informasi lebih lanjut tentang pela­ yanan Laboratorium RS Al Huda bisa meng­ hubungi di nomor telepon: (0333) 842033 ext. 231 atau datang langsung ke Laboratorium RS Al Huda di Jl Gambiran no 225 Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. (*/als)

TAUFIK FERDIANSYAH/RaBa

BUTUH KEJELASAN: Beberapa perwakilan cabor menyampaikan uneg-uneg di Seblang Room JP-RaBa, kemarin.

Cabor Merasa Belum Dipamiti Bambang KALIPURO – Menyikapi mun­ durnya Ketua Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wa­ hyudi, dari jabatannya ternyata membuat terkejut sekaligus kekecewaan dari paguyuban cabang olahraga (cabor) yang ada di Banyuwangi. Pihak pa­ guyuban cabor merasa pen­ gunduran Bambang dari Ketua KONi seharusnya diawali de­ ngan musyawarah terlebih da­ hulu dengan para pihak cabor yang ada di Banyuwangi. Beberapa perwakilan cabor, seperti Ketua Pertina Pelni Rompies, ketua Panahan Totok, ketua Karate Yuli, dan Kempo

Santoso, kemarin mendatangi Jawa Pos Radar Banyuwangi untuk menyampaikan unegunegnya terkait pengunduran diri Bambang dari jabatan Ket­ ua KONI Banyuwangi. Ketua Paguyuban Cabor, Mu­ kayin yang mewakili 23 cabor yang ada di Banyuwangi men­ gatakan, sebenarnya mundurnya Bambang dari jabatan ketua KONI karena itu merupakan hak pribadi. Namun, pihaknya berharap mundurnya Bambang dari ketua KONI ini seharusnya diawali dengan pengunduran diri melalui forum dan mengundang perwakilan cabor yang ada di

Banyuwangi. ”Kita ingin berdialog ter­ lebih dahulu, kita juga ingin pertanyakan tanggung jawab Pak Bambang selama menjabat kepada kita yang belum terlak­ sana,” ujar Mukayin. Apabila nantinya Bambang tetap tidak mengundang be­ berapa pihak cabor untuk berdiskusi terkait kemundurun­ nya dari jabatan Ketua KONI, pihaknya berjanji tetap akan mengundang Bambang untuk bisa bertemu dengan beberapa perwakilan cabor untuk mem­ bicarakan apa saja yang dirasa menjadi PR Bambang selama

menjadi Ketua KONI. ”Kalau tidak ada respon, nan­ ti tetap kita akan undang Pak Bambang untuk rapat di kantor KONI,” timpal ketua karate, Yuli. Selain itu, penunjukan Plt Ketua KONI nanti juga tidak semertamerta penunjukan dari Bambang Wahyudi. Melainkan harus juga dimusyawarahkan dengan pihak cabor mengenai pemilihan Plt KONI, setelah Bambang mundur dari jabatannya ini. ”Dulu, yang memilih Pak Bam­ bang menjadi ketua KONI ini adalah cabor. Untuk penunjukan Plt KONI cabor juga harus dili­ batkan,” pungkasnya. (tfs/als)

BANYUWANGI-Kabar gem­ bira, mulai awal tahun 2016 Rumah Sakit Islam (RSI) Fati­ mah, Banyuwangi sudah me­ layani peserta BPJS Kesehatan. Setelah menyiapkan sarana dan prasarana beserta kelengkapan­ nya, pelayanan tersebut dibuka mulai 1 Januari 2016. Perjanjian kerjasama layanan kesehatan antara RSI Fatimah dan BPJS Kesehatan resmi di­ tandatangani oleh kedua belah pihak pada Rabu, 16 Desember 2015 lalu. Penandatanganan dilakukan di kantor BPJS Ke­ sehatan, Jalan Letkol Istiqlah, Banyuwangi.

Kepala BPJS Kesehatan Ca­ bang Banyuwangi, Santhu Hari­ anja berharap, dengan adanya kerjasama baru ini pelayanan terhadap peserta akan semakin meningkat. “Dengan adanya penambahan rumah sakit, saya berharap pelayanan kepada peserta semakin meningkat,” harapnya. Menurutnya, penambahan rumah sakit bisa menjadi bagian promosi bagi BPJS. Untuk itu, Santhu ingin terus membangun komunikasi yang baik dengan RSI Fatimah agar kerjasama dalam pelayanan berjalan de­ ngan baik dan maksimal. “Yang

terpenting adalah komunikasi yang baik dan peningkatan pelayanan,” cetusnya seraya menambahkan, dengan ker­ jasama itu, rumah sakit sudah memberikan kontribusi positif pada layanan kesehatan. Sementara itu, Direktur RSI Fatimah, Banyuwangi, dr. Se­ lamat Widodo, M.Kes, Sp.OG berharap, pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS akan ber­ jalan lancar. Ditegaskan, tidak akan ada perbedaan perlakuan antara pasien BPJS dan pasien umum. “Kami akan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik,” jamin Widodo. (*)

RS Krikilan Layani Operasi CTEV GLENMORE-Congenital thalifus echuono varus (CTEV) itu kondisi tidak sempurna pada kaki, atau sering disebut kaki pengkor bersifat kongenital atau bawaan lahir. Sehingga, pasien tidak bisa berjalan dengan normal. “Ada dua jenis CTEV yaitu postural melibatkan otot dan struktur melibatkan otot dan tulang kaki, keduanya menyebabkan ketidaksempurnaan pada perkembangan kaki. Itu bersifat bawaan,” cetus ahli orthopedi dari RS Bhakti Husada, Krikilan, dr. Anthoni Yusbida SpOT. Untuk melakukan pelayanan operasi, itu ter­ masuk tingkat kesulitan yang tinggi. Sehingga, dibutuhkan kesabaran dan ketelitian. “Operasi CTEV sekarang bisa dilayani di RS Krikilan,” kata Anthoni. Direktur RS Bhakti Husada, Krikilan, dr. Zunita A Kusuma Dewi, mengatakan selama ini rumah sakit yang dipimpin melayani operasi besar. Seta­ hun lalu, RS Bhakti Husada, Krikilan, telah sukses mengadakan operasi total knee replecment (TKR) atau penggantian lutut dan total hip replacement (THR) atau penggantian sendi panggul. “Ini patut kita syukuri, terlebih buat pasien tidak perlu jauh ke luar daerah,” cetusnya. Untuk biaya, dr. Zunita menyampaikan pasien jangan khawatir. Sebab, semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan sehingga pasien tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. “Untuk di pahami di RS Krikilan pasien tidak dikenakan biaya dengan catatan sesuai dengan ketentuan yang ada,” terangnya. Zunita menyebut, poli orthopedi di RS Bhakti Husada, Krikilan, Glenmore, melayani semua pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS Kesehatan. Poli ini buka setiap Selasa dan Kamis setiap pukul 13.00. Tentunya, ini memudahkan

ISTIMEWA

NORMAL: Kondisi kaki setelah dilakukan re­kon­ s­truksi di RS Bhakti Husada, Krikilan.

pasien yang harus bekerja di pagi hari. Untuk layanan konsultasi kesehatan secara langsung, dapat di ikuti di radio Bintang Tenggara setiap Kkamis pukul 09.00 hingga 10.00. (*/abi)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 5 Januari 2016

BERITA UTAMA

35

Eko Fajri Tewas, Syafaat-Hendri Lolos n RAYAP... Sambungan dari Hal 25

Pemuda itu dianggap sebagai otak di balik penyerangan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Dalam amar tuntutannya, Rayap dituntut sembilan tahun penjara. Tujuh eksekutor lain, yakni Nur Yasin, 24, warga Desa Padang, Maskur, 22, Desa Padang, Hadi Purnomo, 26, Desa Padang, Badrodin, 22, Desa Padang, Endra Kasiyono, 20, Desa Plampang,

Cluring, Sulton Hadi Wibowo, 21, Desa Benowo, Kediri, dan Rio Prasetyo, 25, Desa Padang, Singojuruh, dituntut hukuman tujuh tahun penjara. Dua pelaku lain, yakni Rikcy Gita Valentina, 19, Desa Plambang, Cluring, dan Jumadin, 29, Desa Padang, Singojuruh, dituntut jaksa dengan hukuman penjara selama lima tahun. Satu terdakwa lagi, MH, 16, yang masih berstatus anak-anak sudah diputus tiga tahun penjara.

JPU menilai seluruh terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP dan 170 ayat 1 KUHP tentang pengeroyokan. Pertimbangan yang memberatkan dan meringankan terdakwa juga dikemukakan. Pertimbangan yang memberatkan, korban sampai meninggal dunia. Selain itu, perbuatan terdakwa itu menyebabkan korban lain, yakni Syafaat dan Hendri, mengalami luka-luka. Di samping itu,

perbuatan terdakwa itu meresahkan masyarakat. Pertimbangan yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatannya, menyesalinya, bersikap sopan selama persidangan, dan belum pernah dihukum. Atas dasar itu dan unsur-unsur yang tertuang dalam Pasal 170 KUHP, terdakwa dituntut hukuman sesuai perannya. Menanggapi tuntutan tersebut, Siti Nurhayati selaku kuasa hukum terdakwa langsung mengajukan pembelaan.

“Kami akan ajukan pembelaan besok Kamis,” katanya. Sidang yang diketuai majelis hakim Ahmad Rasyid, Muswandar, dan Heru Widodo, itu ditunda hingga Kamis besok (7/1). Sekadar mengingatkan, kasus penganiayaan yang menimpa

n RAJA... Sambungan dari Hal 25

Dia ditemani satu terdakwa lain, yakni Munir, 55, yang tidak lain rekan Amirudin. Dalam persidangan perdana yang digelar di Pengadilan Negeri kemarin, keduanya mendengarkan pembacaan dakwaan dari jaksa penuntut umum (JPU). Jaksa mendakwa keduanya dengan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Persidangan dilanjutkan dengan memeriksa saksi. Di antara saksi merupakan anggota Satpolair Polres Banyuwangi. Dalam kesaksiannya, anggota polisi itu menerangkan bahwa Ami dan Munir sering kali mencari ikan menggunakan

bom ikan. Saat ditangkap polisi, terdakwa kedapatan menyimpan sebuah bondet dan alat pendukung pemancingan lain. Sidang yang diketuai Ahmad Rasyid itu akhirnya ditunda hingga pekan depan dengan agenda pemeriksaan terdakwa. Sekadar mengingatkan, Satpolair Polres Banyuwangi berhasil meringkus Amirudin alias Ami, 50, dalam kasus illegal fishing awal Desember lalu. Saat beraksi, Ami menggunakan bondet alias bom ikan. Sebagai barang bukti kejahatannya, polisi mengamankan dua unit kapal dan speedboat dan dua mesin tempel dan satu boks berisi ikan. Bukti lain berupa kompresor udara dan peralatan selam yang sering digunakan pelaku untuk beraksi. Selain meringkus Ami,

Polair juga menangkap Munir, anak buah Ami. Kasus pengeboman ikan yang dilakukan komplotan Ami Cs itu sangat meresahkan warga Kecamatan Wongsorejo. Empat kali Ami tertangkap tangan aparat karena melanggar hukum saat menangkap ikan. Tiga kali aksinya berakhir di Lapas Banyuwangi. Ulah tersangka mengebom ikan juga pernah tertangkap tangan aparat Polres Situbondo. Ami tertangkap tahun 2006 di Perairan Takat Mas, Baluran, Situbondo. Dua tahun berselang, dia kembali berurusan dengan petugas Polsek Wongsorejo. Tahun 2010 dia ditangkap TNI AL atas kasus yang sama. Terakhir ditangkap Satpolair Polres Banyuwangi pada Kamis (25/11) setelah lama buron.

Ironisnya, vonis yang dijatuhkan majelis hakim atas tiga kasus sebelumnya tergolong ringan. Ami hanya dijatuhi sanksi pidana tak lebih dari sepuluh bulan. Padahal, berdasar UndangUndang Perikanan Nomor 45 Tahun 2009 yang merupakan pe rubahan UU 31 Tahun 2004, ancaman hukumannya 5 tahun lebih dan denda Rp 2 miliar. Dalam pasal itu juga ditegaskan, alat penangkapan ikan yang digunakan illegal fishing dimusnahkan pihak berwenang setelah putusan hakim berkekuatan hukum tetap. Apalagi, dalam kasus keempat yang ditangani Satpolair Polres Banyuwangi, Ami dan Munir juga dijerat Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (nic/c1/aif)

Lebih Indah Kalau Undang Duafa Berdoa Bersama n RAYAKAN... Sambungan dari Hal 25

Apalagi kalau terompetnya ditempel di daun telinga. Gendang telinga akan pecah. Bisa tuli sampai liang kubur. Garagara tradisi meniup terompet sebagai tanda pergantian tahun, stok kertas untuk bahan terompet setiap akhir tahun terus menipis. Kondisi tersebut membuat jaringan pedagang terompet kesurupan. Kalap. Ngawur. Apa saja yang bisa dipakai bahan membuat terompet dibeli. Diborong. Yang penting masih disebut kertas. Karena pakai prinsip pokoke, tak peduli kertas sampul Alquran pun jadi. Seperti kehebohan menjelang tahun baru kemarin itu. Ada dua kemungkinan kehebohan itu bisa terjadi. Pertama, si penjual dan pembuat terompet benar-benar tidak melek Alquran. Ia tidak memiliki kecerdasan religius sama sekali. Buktinya, tidak bisa membedakan mana sampul Alquran dan bukan. Bisa jadi ia tidak pernah makan dampar (meja kecil, biasa dipakai

belajar membaca Alquran di musala/masjid). Kalau benar seperti itu kondisinya, alangkah tidak bijaksana menyalahkannya. Membimbingnya mengenal Alquran merupakan solusi yang lebih jitu. Kalau terus disalahkan, ia akan terpojok. Lalu mengeluarkan jawaban telak: sampean yang salah, kenapa tidak pernah mengenalkan Alquran kepada saya! Nah, berabe kan.... Kemungkinan kedua bisa juga si pembuat terompet tidak mengenal Alquran tapi dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. Oknum yang ingin memancing di air yang keruh. Tujuannya, tentu saja, menyulut kemarahan umat Islam. Kalau benar seperti itu, sangat wajar jika kaum muslimin marah besar. Untungnya, sumbu kemarahan sahabat-sahabat kita masih panjang. Tidak mempan oleh provokasi murahan yang demikian. Tapi, apa pun motivasinya, perayaan tahun baru dengan tiup terompet dan pesta kembang api merupakan tindakan pengulangan dari tahun ke tahun. Bagi yang mau berpikir jernih, akan

merasakan betapa sia-sianya perbuatan seperti itu. Betapa tidak produktifnya. Betapa tak kreatifnya. Apalagi kalau untuk meniup terompet dan meledakkan kembang api direwangi melekan berjam-jam. Sampai jarum panjang dan pendek jam menumpuk di angka 12 malam. Bayangkan, dipakai baca buku bisa khatam beberapa judul itu. Acara lain merayakan pergantian tahun berbentuk pesta. Makanmakan bersama keluarga. Tapi lebih banyak bersama kolega. Ada yang rela mengeluarkan uang dan mendatangi tempat-tempat elit: hotel, restoran ternama, dan tempat-tempat privat lainnya. Yang datang ke acara-acara seperti itu biasanya orang kaya. Atau orang setengah kaya yang rajin menabung. Mengumpulkan duit hanya untuk bisa merayakan pergantian tahun bersama orang kaya di tempat yang mewah. Kalau dipikir-pikir, tindakan seperti itu tidak salah. Kita juga tidak boleh iri. Lha wong mereka berpesta menggunakan uangnya sendiri. Hasil kerja kerasnya

sendiri. Tidak etislah ngeritik. Apalagi sampai mencemooh mereka. Yang etis mungkin ini: mendoakan agar mereka segera sadar. Setidaknya sampai perayaan tahun baru mendatang mereka tetap rajin nyelengi duit. Tapi bukan untuk makan-makan di pesta pergantian tahun yang mewah. Melainkan untuk dibagibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Kepada kaum duafa. Fakir dan miskin. Alangkah indahnya kalau momen pergantian tahun dirayakan dengan berbagi. Mengundang kaum duafa berdoa bersama. Makan bersama. Dan, pulangnya kita sangoni bingkisan: bingkisan tahun baru. Setahu saya belum ada yang melakukan hal demikian. Ayo siapa mau melakukannya untuk tahun baru mendatang. Cepat angkat tangan. Dijamin tidak akan ada yang mendahului. Sebab, saya tidak akan ngomong ke siapa-siapa. Kecuali kalau ada yang membaca tulisan ini. He he he.... (kaosing93@gmail.com, @AdlawiSamsudin)

Untuk Tertibkan Presensi PNS n TAK BISA... Sambungan dari Hal 25

Mesin presensi tersebut ditempatkan di dua lokasi strategis di kantor Pemkab Banyuwangi. Satu unit mesin ditempatkan di sisi utara gedung utama kantor pemkab, sedangkan satu unit mesin yang lain ditempatkan di sisi selatan gedung. Kepala Bagian (Kabag) Organisasi, Budi Santoso, mengatakan pemanfaatan mesin finger print bertujuan menertibkan presensi

para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Sehingga, para PNS lebih disiplin melakukan presensi sebelum dan sesudah masuk kerja. Dijelaskan, setiap hari mesin finger print tersebut dioperasionalkan mulai pukul 06.00 untuk mencatat kehadiran karyawan. Presensi sore dilakukan mulai pukul 15.30 sampai 16.30. “Untuk absensi pagi, PNS tidak dibatasi karena saat mereka melakukan absen, secara otomatis

pemerintah akan tahu jam berapa mereka hadir di kantor,” jelasnya. Menurut Budi, mesin finger print tersebut sebenarnya sudah pernah dioperasikan beberapa waktu lalu. Namun, lantaran terjadi kendala, akhirnya pencatatan presensi PNS dilakukan dengan menggunakan mesin barcode. “Tetapi, seiring dengan pemberlakuan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) bagi setiap PNS, secara otomatis harus diikuti kinerja yang baik dan disiplin yang tinggi, salah satunya dengan

presensi ini,” ujarnya. Presensi finger print ini, kata Budi, sementara masih diberlakukan di lingkungan Sekretariat Pemkab Banyuwangi. Selanjutnya, presensi finger print juga akan diterapkan di seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain. “Ditargetkan, pada triwulan pertama 2016 semua SKPD sudah menggunakan presensi finger print. Dengan begitu, tingkat kedisiplinan PNS di Banyuwangi akan semakin baik,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Mulai Ramai Wisatawan Lima Bulan Lalu n JADI... Sambungan dari Hal 25

Kondisi pantai yang menjadi tempat penangkaran penyu jenis lekang tersebut memang berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya. Selain semakin ramai, saat ini sudah berdiri sekitar 16 warung makan seperti yang ada di Pantai Boom, Banyuwangi, sebelum direlokasi. Warung-warung itu berdiri memanjang dari ujung selatan hingga utara. Sementara itu, pepohonan cemara udang yang difungsikan untuk merehabilitasi pantai yang rawan tergerus air laut itu semakin besar, sehingga banyak warga yang berteduh di bawahnya. Adanya kuda yang disewakan beberapa orang di pinggir pantai sebagai tunggangan semakin menarik perhatian pengunjung. Hal itu mengingatkan kita pada kuda-kuda serupa yang pernah disewakan di Pantai Boom

sebelum akhirnya diminta berhenti. Siswanto, 45, salah seorang wisatawan asal Srono, mengaku lebih memilih berlibur ke Pantai Cermara karena belum seramai lokasi lain. Banyak pepohonan di tepi pantai, sehingga dirinya dan keluarga tidak merasa kepanasan meskipun datang di siang hari. “Di sini pantainya masih bersih, belum banyak sampah. Yang jelas di sini murah, jadi bawa keluarga ke sini saja,” ujar Siswanto sembari tertawa. Muhyi, ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pantai Cemara, menambahkan seiring semakin tingginya pohon-pohon cemara udang yang tumbuh di tepi pantai, semakin banyak orang yang datang. Ditambah lagi, cerita dari mulut ke mulut mengenai keindahan Pantai Cemara yang tak kalah dengan pantai lain dengan view Selat Bali, menjadi salah satu penyebab pantai tersebut selalu ramai pengunjung.

“Ramainya belum lama, baru sekitar 4-5 bulan lalu. Biasanya ramainya akhir pekan atau waktu liburan seperti ini. Puncaknya pada hari pertama tahun baru kemarin. Ada ribuan orang yang ke sini,” terang Muhyi. Banyaknya warung yang dibuka warga di sekitar pantai itu untuk mengimbangi jumlah pengunjung yang semakin banyak. Awalnya hanya satu warung yang difungsikan untuk nelayan atau para peneliti dan pelajar. Semakin banyak pengunjung, warga sekitar akhirnya ikut berjualan. Pantai Cemara sebenarnya lebih diperuntukkan sebagai lokasi konservasi. Oleh karena itu, Muhyi membatasi berdirinya warung-warung di pantai tersebut. Sehingga, masih ada tempat untuk mengembangkan zona hutan kota di sisi selatan dan sisi utara pantai. “Ekosistem pantai ini tetap kita perhatikan, baik untuk tanaman mangrove maupun cemara. Makannya

tempat parkir kami batasi juga,” ujarnya. Saat disinggung tentang biaya perawatan fasilitas dan kebersihan pantai, Muhyi mengatakan semua diatasi KUB. Sambil menunjuk bangunan musala kayu yang masih dalam tahap pembangunan dan toilet yang sudah berdiri, Muhyi mengatakan semua biaya itu dari penjualan bibit cemara udang. Dari indukan pohon cemara yang didatangkan dari Pantai Lombang, Madura, yang sudah dicangkok itulah KUB bisa mengelola pantai. Ke depan, pihaknya akan tetap menjaga pantai agar semakin lestari. Sebab, tujuan awal pantai itu sarana edukasi, konservasi, dan wisata terbatas. “Untuk wisata kita batasi sampai pukul 18.00. Jadi, kalau sudah mendekati jam itu, masyarakat kita minta pulang. Apalagi, di sini memang belum ada penerangan yang cukup pada malam hari,” ujar bapak dua anak tersebut. (c1/aif)

tungan. Eko Fajri tidak bisa mengelak. Dia pun menjadi bulan-bulanan pelaku. Syafaat dan Hendri berhasil meloloskan diri. Kemudian, para pelaku berhasil ditangkap polisi. Tiga di antaranya hingga kini masih buron. (nic/c1/aif)

Menata Kelas dan Catat Jadwal Pelajaran n HARI... Sambungan dari Hal 25

Tidak Kapok karena Hukuman Terlalu Ringan

Syafaat, Eko Fajri, dan Hendri, itu terjadi pada 13 Juli 2015. Saat itu ketiganya sedang duduk di sebuah poskamling. Tak dinyana datang segerombolan pemuda dengan pentungan di tangan. Para pelaku langsung menghujani ketiganya dengan pen-

“Tidak ada pelajaran, cuma masuk sebentar, menulis jadwal sekolah, terus disuruh pulang,” ujar Nasrul, siswa MI Darul Huda Penataban, Kecamatan Giri. Kepala SDN 1 Kalipuro, Mustofa, mengatakan para siswa masih menata mata pelajaran untuk semester genap ini. Namun, Mustofa menampik para siswa dipulangkan lebih pagi. “Pulangnya tetap seperti biasa, pukul 12.00. Anak-anak ini juga masuk kelas untuk memper siapkan pelajaran mereka,” kata Mustofa. Sementara itu, di tingkat SMP,

para siswa tampak lebih sibuk di hari pertama. Di SMPN 5 Banyuwangi, setelah upacara bendera, siswa diminta mengembalikan rapor. Setelah itu, mereka mulai membersihkan kelas dan menata bangku yang akan digunakan belajar. Wiwik Susilo, kepala SMPN 5 Banyuwangi, menuturkan proses belajar-mengajar baru akan efektif di hari kedua. Sebab, selain kelas perlu ditata, ada dua guru di sekolahnya yang dimutasi dan pensiun. Sehingga, siswa pun harus menyesuaikan kembali jadwal mata pelajaran yang digunakan guru itu sebelumnya. “Para siswa masih ikut menata

kelas. Mereka juga mencatat jadwal pelajaran baru. Meski baru efektif pada hari kedua, mereka tetap diabsen,” jelas Wiwik. Terkait, penetapan kurikulum nasional, Wiwik mengaku belum mendengar lebih detail. Sebab, sekolahnya yang sempat menerapkan K13 selama satu semester tersebut masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). “Kita tetap mempersiapkan tenaga pendidik. Jadi, nanti kalau ada kurikulum baru, kita siap-siap saja. Sementara ini kita belum menggunakan K13,” tandasnya. (fre/c1/aif)

Jumlah Penumpang ke Jawa Menurun n RODA... Sambungan dari Hal 25

Jika sebelumnya banyak penumpang dan kendaraan yang kembali ke Pulau Bali, kemarin (4/1) kondisinya malah sebaliknya. Jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang ke Pulau Bali melalui Pelabuhan ASDP Ketapang mengalami peningkatan. Berdasar data pihak ASDP Ketapang kemarin, jumlah penumpang yang menyeberang dari Ketapang menuju Gilimanuk menunjukkan angka yang cukup tinggi, yakni 31.887 penumpang. Roda dua yang menyeberang juga mengalami peningkatan cukup signifikan, yakni sekitar 5.892 unit kendaraan. Sementara itu, kendaraan roda empat-lebih sudah ada 3.771 unit yang menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan ASDP Ketapang. Penumpang yang menyeberang dari Pulau Bali ke Jawa bisa dibilang sudah mengalami penurunan jumlah. Data ASDP Ketapang, penumpang yang menuju Jawa kemarin sudah mengalami penurunan dari sebelumnya, yakni sekitar 31.662 penumpang saja. Roda dua yang telah diseberangkan berjumlah 3.465 unit. Sementara itu, kendaraan roda empat-lebih ada sekitar 4.292 unit yang telah kembali ke Pulau Jawa kemarin. Humas PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Sandi Nugroho, mengatakan meningkatnya jumlah kendaraan dan penumpang yang menuju Pulau Bali kemarin merupakan arus

RENDRA KURNIA/RABA

KEMBALI MERANTAU: Penumpang dari Jawa menuju Bali di Pelabuhan ASDP Ketapang mengalami kenaikan pasca musim liburan kemarin.

balik para perantau yang sebelumnya merayakan liburan di kampung halaman di Pulau Jawa. Sementara itu, jumlah para pelancong yang kembali ke Jawa kemarin terpantau sudah berangsur menurun. ”Roda dua ke Bali meningkat 88 persen,” kata Sandi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dengan meningkatnya jumlah pengendara dan jumlah penum-

pang yang menuju Pulau Bali, sejak kemarin pihak ASDP Ketapang kembali menambah armada kapal yang beroperasi. Jika sebelumnya hanya 29 kapal yang operasi, sejak kemarin ada 31 kapal yang beroperasi di Pelabuhan ASDP Ketapang dan di Pelabuhan LCM Ketapang. ”Penambahan armada itu untuk antisipasi antrean. Tapi sejauh ini pelabuhan masih ramailancar,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Jadi Jalur Peredaran Narkoba n PPP AJAK... Sambungan dari Hal 36

Meski diakui ada beberapa pelaku yang berstatus anyaran. Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, mengatakan kondisi itu yang terus menjadi perhatian jajarannya. Apalagi, melihat kondisi Banyuwangi yang berada di jalur lintas peredaran narkoba. Polisi melihat Banyuwangi bukan hanya sebagai persinggahan,

tapi sudah menjadi tujuan peredaran narkoba. “Banyuwangi bukan lagi persinggahan tapi sudah menjadi target pasar narkoba,” ujar perwira asal Lampung itu. Sementara itu, tingginya angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba juga menjadi perhatian serius Satnarkoba Polres Banyuwangi. Sebagai filter, Polres Banyuwangi berharap peran Badan Narkotika Kabupaten (BNK) kembali dihidupkan.

Badan anti-madat dan narkoba itu diharapkan bisa menjadi mitra dalam pemberantasan narkoba. Bastoni Purnama mengatakan, peran BNK sebetulnya bisa dimaksimalkan dalam memerangi narkoba. Dengan dukungan finansial dan personel terlatih, tentu perannya bisa dimaksimalkan dalam menangkal dan memberantas narkoba. “BNK harus dimaksimalkan. Sebab, kota lain sudah memfungsikan badan ini,” katanya. (sgt/c1/aif)

Cegah Diskriminasi ODHA Libatkan Camat dan Kades BANYUWANGI - Sekitar 169 kepala desa dan 24 camat dari berbagai wilayah di Banyuwangi mendapatkan materi dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banyuwangi terkait fenomena keberadaan Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA) di Aula Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD). Tak hanya itu, para kepala desa dan camat disuguhi langsung testimoni dari salah satu ODHA yang selama ini tinggal di tengah masyarakat. Awalnya, keberadaan ODHA tersebut tidak disadari para kades dan camat yang hadir. Bagaimana tidak, ODHA yang awalnya mengaku sebagai pendamping ODHA tersebut tampak sehat dan cantik. Ditambah lagi dalam gambaran para kades dan camat, ODHA adalah mereka yang tampak

sakit dan kurus. Begitu ODHA berinisial M mengenalkan dirinya, kemudian menjelaskan bahwa dia positif HIV, maka terdiamlah seluruh kades dan camat di aula tersebut. Lalu, mulailah M mengisahkan awal mula dirinya terinfeksi virus yang menyerang kekebalan tubuh tersebut. Ibu dua anak tersebut menjelaskan kedua anaknya tetap sehat dan suami keduanya negatif HIV. Suaminya sudah mengetahui bahwa M seorang ODHA. Dari testimoni M, barulah kades dan camat memahami materi yang sebelumnya disampaikan petugas KPA. Mengenai bagaimana sebenarnya HIV/AIDS menyebar dan menular, sehingga para ODHA sekalipun tetap memiliki kesempatan hidup yang

sama di tengah masyarakat. Sekretaris KPA Banyuwangi, Waluyo, mengatakan keterlibatan camat dan kades memiliki tujuan panjang untuk membentuk Warga Peduli AIDS (WPA). Oleh karena itu, yang diharapkan, seandainya ada ODHA yang ditemukan di tengah masyarakat, ODHA tersebut tetap bisa diterima dengan baik. “Tidak dikucilkan atau diasingkan,’’ tandas Waluyo. Waluyo menambahkan, setelah sosialisasi, dia berharap ada gerakan WPA yang di dalamnya ada teknisi yang telah dilatih KPA. “Nanti pemerintah desa akan memilih teknisi dari warga yang sekiranya bisa menjalankan program Warga Peduli AIDS, sehingga tidak ada lagi diskriminasi, apalagi pengasingan ODHA,” harapnya. (fre/c1/aif)


pemerintahan RADAR Banyuwangi

36

Jawa Pos Selasa 5 Januari 2016

DPRD Desak Belanjakan APBD 2016 Untuk Hindari Penumpukan Akhir Tahun

Dok/RaBa

DILAKUKAN AKHIR TAHUN : Proses pengecoran proyek pembangunan gedung juang yang didanai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2015 lalu.

Pengerjaan Proyek Fisik Mulai Start Januari SEMENTARA itu, desakan DPRD Banyuwangi agar penyerapan ang­ garan di Bumi Blambangan mulai digeber Januari rupanya sejalan den­ gan komitmen eksekutif. Lantaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 sudah disahkan Oktober 2015 lalu, eksekutif telah menuntaskan persiapan administrasi pelaksanaan proyek fisik dan nonfisik di Bumi Blambangan. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono menegaskan, Pem­ kab Banyuwangi sudah berkomitmen realisasi anggaran belanja di tahun 2016 bakal digeber mulai bulan ini.

Lantaran APBD 2016 sudah didok jauh hari sebelum tutup tahun, maka persiapan dari sisi administrasi telah dituntaskan pada awal tahun 2016. Slamet menambahkan, pihaknya ju­ ga sudah memanggil pihak Dinas Pe­ kerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) un­ tuk mengumumkan kegiatan-kegiatan pembangunan yang bakal dilakukan tahun ini. “Begitu juga dengan Dinas PU-Pengairan dan lain sebagainya,” ujarnya dikonfirmasi melalui sambu­ ngan telepon kemarin (4/1). Menurut Slamet, pengerjaan pem­ bangunan fisik dan nonfisik siap di­

geber mulai Januari, khususnya untuk proyek-proyek yang dilakukan melalui penunjukan langsung (PL). “Mulai Januari, PL sudah mulai berjalan. Panitia lelang juga mulai bekerja,” kata dia. Hanya saja, proyek-proyek besar yang pengadaan dan pengerjaannya harus dilakukan melalui proses lelang, dibutuhkan waktu untuk menentukan pemenang proyek tersebut. “Proses lelang butuh waktu di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Tetapi, pada prin­ sipnya, untuk anggaran yang cukup besar, paling tidak triwulan pertama sudah dimulai,” tegasnya. (sgt/c1/afi)

ISTIMEWA

Slamet Kariyono

BANYUWANGI - Dewan Per­­w a­k ilan Rakyat Daerah (DPRD) mendesak eksekutif se­gera merealisasikan belan­ ja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) 2016 mulai Januari. Eksekutif perlu bergerak cepat untuk mencegah terjadinya penumpukan belanja di akhir tahun seperti tahuntahun sebelumnya. Ketua DPRD, I Made Cah­yana Negara, mengatakan ada be­ berapa faktor yang dapat meno­ pang realisasi anggaran bisa dilakukan mulai awal tahun ini. Salah satunya, karena APBD 2016 telah disahkan pada Okto­ ber 2015. Selain itu, evaluasi gubernur terhadap APBD 2016 juga sudah turun. Bukan itu saja, pemerin­ tah pusat juga telah mencanang­ kan start belanja anggaran di tahun 2016 dilakukan mulai Januari. “Dari tiga alasan terse­ but, kami mendorong eksekutif mulai merealisasikan belanja anggaran mulai Januari atau pa­ ling tidak pada triwulan pertama 2016. Sehingga, penyerapan ang­ garan tidak menumpuk di akhir tahun,” ujarnya dikonfirmasi di kantor DPRD kemarin (4/1). Menurut Made, kepemimpin­ an Pemkab Banyuwangi yang saat ini dipegang pejabat (Pj) bupati tidak bisa dijadikan ala­

san menunda realisasi belanja anggaran di Bumi Blamba­ngan. Sebab, Pj memiliki kewena­ ngan yang setara dengan bu­ pati definitif. “Maka, penekanan DPRD belanja anggaran dimulai pada Januari sampai Maret,” cetus politikus PDIP tersebut. Made mengaku, DPRD akan mengintensifkan kinerja dalam rangka pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) di tahun 2016. “Semangat kita, yang terpenting per tahun perda yang disahkan lebih banyak dan lebih berkualitas,” tegasnya. Untuk menyusun jadwal ke­ giatan dewan selama triwulan pertama 2016, imbuh Made, pihaknya akan menggelar rapat pimpinan dewan pada hari ini (5/1). “Besok (hari ini) kami akan melakukan rapat pimpinan untuk menyusun schedule keg­ iatan dewan selama tiga bulan ke depan,” pungkasnya. Sekadar mengingatkan, penge­ sahan APBD 2016 dilakukan melalui rapat paripurna DPRD pada 9 Oktober 2015 lalu. Pada APBD tahun ini, pendapatan daerah diproyeksi mencapai Rp 2,504 triliun. Pendapatan daerah tersebut terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp 307,162 miliar, dana perimbangan Rp 1,47 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah Rp 727,01 miliar. Pos belanja diproyeksi men­ capai Rp 2,802 triliun. Peneri­ maan pembiayaan daerah pada APBD 2016 diproyeksi mencapai 297,531 miliar. (sgt/c1/afi)

PPP Ajak Lintas Elemen Perangi Narkoba

SIGIT HARIYADI/RABA

KURANG NYAMAN: Suasana ruang baca Perpustakaan Daerah Banyuwangi yang dinilai tidak memenuhi standar.

Satu Tahun hanya Dikunjungi 2.400 Orang Kondisi Perpustakaan Daerah Dinilai Pansus Tidak Layak BANYUWANGI - Setelah me­­n untaskan pembahasan ran­cangan peraturan daerah (raperda) penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan, para anggota Panitia Khusus (Pan­ sus) DPRD melakukan tinjau lapang ke Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Banyu­ wangi, kemarin (4/1). Para wakil rakyat menilai kondisi Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Do­ kumentasi Banyuwangi, tidak layak, sehingga mengakibatkan minat masyarakat meminjam dan membaca buku di kantor perpustakaan daerah tersebut sangat rendah. Oleh karena itu, para anggota dewan mendorong eksekutif mengalokasikan anggaran un­ tuk revitalisasi perpustakaan daerah pada Perubahan Ang­ garan Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2016 men­ datang. “Sarana dan prasa­ rananya sangat kurang. Ini seperti perpustakaan sekolah, bukan perpustakaan daerah,” ujar Ketua Pansus Raperda Per­ pustakaan, Ruliyono. Selain itu, Ruliyono berharap peraturan bupati (perbup) yang menjadi petunjuk teknis pelak­ sanaan perda perpustakaan segera diterbitkan. Bukan itu saja, anggota pansus juga ber­

harap status instansi tersebut segera ditingkatkan dari Kan­ tor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi, menjadi Badan Perpustakaan, Arsip, dan Doku­ mentasi. “Dengan demikian, pi­ hak perpustakaan daerah lebih mudah melakukan kerja sama dengan instansi lain. Selama ini Kantor Perpustakaan cende­ rung sulit melakukan kerja sama dengan instansi lain karena es­ elon kepada kantor lebih rendah dibanding kepala badan atau kepala dinas,” kata dia. Menurut Ruliyono, diban­ dingkan beberapa daerah lain di Jatim, tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan daerah sangat minim. Di Kota Surabaya, misalnya, kunjungan pemustaka mencapai 17 juta orang per tahun, sedangkan di Banyuwangi hanya sekitar 3.600 orang per tahun. Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Banyu­ wangi, Riyanti Ananta, tidak menampik kunjungan pemus­ taka di Perpustakaan Daerah Banyuwangi sangat minim, yakni hanya 100 orang sampai 200 orang per bulan alias 1.200 orang hingga 2.400 orang per tahun. Namun demikian, tingkat kunjungan pemustaka itu sudah mengalami peningkatan berarti dibandingkan sebelum penera­ pan teknologi informasi (TI) yang diberlakukan sejak 14 April 2014 silam. “Sebelum ada TI, tingkat kunjungan pemustaka hanya sekitar 50 orang sampai

Sarana dan prasarananya sangat kurang. Ini seperti perpustakaan sekolah, bukan perpustakaan daerah,” Ruliyono Ketua Pansus Raperda Perpustakaan

75 orang per bulan,” tuturnya. Riyanti menambahkan, koleksi buku yang dimiliki Kantor Per­ pustakaan, Arsip, dan Doku­ mentasi Banyuwangi, saat ini masih kurang, yakni hanya 65 ribu sampai 70 ribu judul buku. Selain dari sisi kuantitas, judul buku yang tersedia untuk dibaca atau dipinjam oleh pemustaka juga cenderung out of date alias ketinggalan zaman. “Sebetul­ nya, saya juga heran, beberapa

kabupaten begitu ada buku ba­ ru, langsung punya koleksinya dan langsung banyak pemus­ taka yang mau meminjam. Di Banyuwangi, pengadaan buku lewat lelang, sehingga koleksi buku yang kita miliki sudah out of date,” kata dia. Riyanti mengaku, angga­ ran yang dialokasikan untuk pengadaan buku kantor per­ pustakaan daerah mencapai Rp 200 juta sampai Rp 250 juta per tahun. Dia berharap, peng­ gunaan anggaran tersebut bisa dilakukan dalam beberapa gel­ ombang, sehingga tidak perlu melalui proses lelang. “Kalau bisa anggaran untuk penyediaan buku dipecah-pecah. Tidak harus lewat lelang, sehingga koleksi buku se­ lalu update,” harapnya. Sementara itu, salah satu pe­ mustaka, Fitria Ulin, menga­ takan kondisi ruang baca kantor perpustakaan daerah Banyu­ wangi tersebut kurang nyaman. Suhu­nya terlalu panas, penataan ruangnya juga kurang baik, se­ hingga kurang nyaman dipan­ dang. “Koleksi bukunya juga kurang, khususnya buku penge­ tahuan umum,” kata pelajar kelas XI IPA 2 SMAN 1 Giri tersebut. Seperti diketahui, DPRD me­ nge­s ahkan raperda penye­ leng­g araan dan pengelolaan per­pustakaan pada 30 Desem­ ber 2015 lalu. Pengesahan ra­ perda dilakukan melalui rapat paripurna yang dipimpin lang­ sung Ketua DPRD, I Made Cah­ yana Negara. (sgt/c1/afi)

BANYUWANGI - Maraknya peredaran narkoba di Banyu­ wangi disikapi serius kalangan dewan. Wakil rakyat di kabupa­ ten berjuluk The Sunrise of Java ini mengingatkan bahwa anti­ sipasi peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat kepolisian. Lebih dari itu, seluruh elemen masyarakat juga harus ambil bagian mencegah dan mengantisipasi peredaran narkoba. Ketua Fraksi Partai Persatu­ an Pembangunan (PPP) DPRD Banyuwangi, Syamsul Arifin, mengatakan mengacu data kasus yang ditangani Polres Banyuwangi, penyalahgunaan narkoba di Banyuwangi sangat memprihatinkan. Baik dari sisi jumlah barang bukti maupun jumlah pelaku. Betapa tidak, selama 2015 Sa­ tuan Narkoba Polres Banyuwan­ gi telah mengamankan 150,67 gram sabu-sabu. Ganja yang diamankan polisi mencapai 33,518 gram. Selain itu, barang bukti ineks atau ekstasi yang diamankan sebanyak 85 butir. Penyalahgunaan obat keras alias obat daftar G juga tidak kalah memprihatinkan. Penya­ lahgunaan pil treks dan dekstro menempati ranking pertama. Dalam setahun polisi menga­ mankan sedikitnya 50.672 butir obat parkinson tersebut. Terkait dekstro, polisi menyita 572.824 butir. Seluruh kejadian kasus yang

Dok RABA

Syamsul Arifin

ditangani Satnarkoba mencapai 168 kasus. Dari ratusan kasus tersebut, petugas mengaman­ kan 177 orang sebagai tersang­ ka. “Yang tertangkap sebanyak itu. Jika dijumlahkan dengan yang tidak tertangkap, maka akan lebih besar lagi,” ujarnya kemarin (4/1). Syamsul menekankan kewa­ jiban melakukan antisipasi pe­ nyalahgunaan narkoba bukan hanya menjadi domain aparat kepolisian. Sebaliknya, seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan ulama, juga berkewa­ jiban mencegah penyalahgu­ naan narkoba tersebut. “Ulama harus menjalankan peran bil lisan, yakni memberikan nasi­ hat untuk menjauhi narkoba,” kata politikus asal Kecamatan Kalibaru tersebut. Masih menurut Syamsul, per­

an para kepala keluarga dalam upaya pencegahan peredar­ an narkoba juga tidak kalah penting. Kepala keluarga harus memberikan pemahaman ke­ pada seluruh anggota keluarga tentang bahaya dan ekses nega­ tif penyalahgunaan narkoba. Syamsul menambahkan, upaya mengantisipasi pere­ daran narkoba di Bumi Blam­ bangan juga telah dilakukan DPRD Banyuwangi. Dewan telah menerbitkan produk hu­ kum, yakni peraturan daerah yang menjadi peranti untuk meminimalkan peredaran nar­ koba di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. “Salah satu­ nya melalui peraturan daerah (perda) pengawasan peredaran minuman beralkohol yang telah disahkan beberapa waktu lalu. Sebab, tidak jarang penyalah­ gunaan narkoba dan berbagai tindakan kriminal lain dimulai dari konsumsi minuman ber­ alkohol,” cetusnya. Seperti diberitakan kemarin, selama tahun 2015 pengung­ kapan kasus penyalahgunaan narkoba dan obat keras di Banyuwangi naik sekitar 69 dibandingkan tahun sebelum­ nya. Selama tahun 2015, kasus yang ditangani Satnarkoba men­ capai 168 perkara. Dari ratusan kasus tersebut, petugas men­ gamankan 177 orang sebagai tersangka. Sebagian mereka yang terjaring adalah pemain lama alias residivis n  Baca PPP Ajak...Hal 35

Struktur OPD Segera Berubah BANYUWANGI - Pember­ lakuan UU Nomor 2 Tahun 2015 berdampak pada struktur organisasi perangkat daerah (OPD). Sebab, UU itu mengatur penarikan beberapa kewena­ ngan pemerintah kabupaten (pemkab) menjadi kewenangan pemerintah provinsi (pemprov). Beberapa bidang, seperti per­ tambangan, kehutanan, dan bidang pendidikan mene­ngah, ditarik menjadi wewenang pemprov. Setelah beberapa kewenangan itu ditarik, maka struktur organisasi SKPD akan diseragamkan dalam skala na­ sional tanpa mencantumkan bidang yang ditarik jadi ke­ wenangan pemprov. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD), Sih Wahyudi,

mengatakan pendataan OPD yang kewenangannya ditarik ke provinsi sudah dilakukan sejak tahun 2015. Mulai tahun 2016 ini nama dan pengaturan struktur dinas akan kembali diatur Mendagri seperti sebe­ lum otonomi daerah. Perubahan kebijakan itu, kata Sih Wahyudi, memungkinkan seluruh dinas di Indonesia sama sesuai tipe kabupaten/kota. Se­ hingga, akan mempermudah koordinasi saat SKPD antar kabupaten/kota melakukan tugas. “Terkadang satu kabu­ paten dengan kabupaten lain memiliki dinas yang namanya berbeda, termasuk kombinasi bidang di bawahnya. Jadi, ta­ hun ini semua akan disamakan kembali,” ujar Sih.

Penghapusan dan penyesuaian nama dinas, badan, atau kantor, lanjut Sih Wahyudi, akan diatur dalam peraturan pemerintah (PP). Pelaksanaan teknis di dae­ rah akan diatur dalam bentuk peraturan daerah (perda). Sih Wahyudi menambakan, ada beberapa keuntungan ter­ kait penyeragaman nama dan wewenang SKPD secara na­ sional. Yang pertama adalah efektivitas dalam pengangga­ ran dan memudahkan daerah menganggarkan dana sesuai program dari pemerintah pusat. “Penyeragaman disesuaikan tipe kabupaten/kota. Ada yang tipe A, tipe B, dan tipe C. Jadi, dinas yang ada pun disesuaikan dengan kebutuhan daerah,” tambahnya. (fre/c1/afi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.