Rujukan Informasi Terkini
KAMIS 7 JANUARI TAHUN 2016
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
Aji Santoso Polisikan Panpel SoJ Aliong Mengaku Tidak Tahu
Lima Bulan Match Fee Rp 200 Juta Belum Dibayar BANYUWANGI - Mantan pelatih tim nasional (timnas) sepak bola U-23, Aji Santoso, mendatangi Mapolres Banyuwangi sore kemarin. Pelatih yang pernah menjadi bagian skuad Persebaya itu melaporkan panitia turnamen sepak bola bertajuk Sunrise of Java (SoJ) yang digelar 29 Juli hingga 3 Agustus 2015 lalu. Pria asal Malang itu mengaku telah dirugikan dan ditipu panitia penyelenggara turnamen tersebut. Datang mengenakan setelan santai, Aji Santoso didampingi sesama mantan pemain nasional, Imam Hambali. Keduanya datang ke Polres Banyuwangi pukul 14.30. Tiba di markas kepolisian, Aji dan Imam langsung menuju sentra pelayanan dan pengaduan ma syarakat. Aji melaporkan panitia SoJ, Heriyanto alias Aliong, 29 n
PANITIA SoJ, Heriyanto alias Aliong, mengaku belum tahu dirinya dilaporkan polisi. Ketika dihubungi lewat BlackBerry Messenger (BBM), dia mengaku tidak tahu. “Nggak tahu,’’ jawabnya singkat. Belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian atas laporan tersebut. Namun, Polres Banyuwangi yang menerima laporan itu berencana memanggil Aji Santoso kembali dalam waktu dekat untuk dimintai keterangan. Barang bukti sebuah perjanjian yang ditandatangani Aliong, Aji Santoso, dan beberapa orang saksi, sudah ada di tangan petugas n Baca Aliong...Hal 35
Baca Aji...Hal 35
BEBER BUKTI DI POLRES: Aji Santoso (kanan) didampingi Imam Hambali menunjukkan surat pernyataan dari Aliong terkait pembayaran uang match fee Rp 200 juta. Aji kemarin datang ke Mapolres Banyuwangi didampingi rekannya, Imam Hambali.
TERLAPOR: Heriyanto alias Aliong mengaku belum tahu jika dilaporkan Aji Santoso ke Mapolres Banyuwangi terkait tanggungan Rp 200 juta. DOC.RABA
Turnamen SoJ Berbuntut Kasus Hukum Nama turnamen Q Sunrise of Java (SoJ) Q Digelar 29 Juli hingga 3 Agustus 2015 Q Tempat Stadion Diponegoro Peserta turnamen Q Arema Cronous Q Bali United Q Persewangi Q Indonesia All Star
RENDRA KURNIA/RABA
Q Dalam perjanjian tertanggal 27 September 2015, Aliong menjanjikan dua termin pembayaran. Termin pertama sebesar 50 persen, dan sisanya kemudian. Q Nyatanya meski sudah membubuhkan tanda tangan lewat perjanjian bermaterai tersebut, Aliong tidak pernah menepati janjinya
Subtansi Perkara Pelapor : Aji Santoso Terlapor: Heriyanto alias Aliong (panitia SoJ) Q Aji merasa ditipu oleh oleh Aliong karena melakukan wanprestasi atas keikutsertaan Indonesia All Star dalam turnamen SoJ Q Aji Santoso mengaku tekor Rp 200 juta. Uang match fee sebanyak itu digunakan Aji untuk menalangi fee pemain Indonesia All Star yang diisi Evan Dimas dkk.
REZA FAIRUZ/RABA
HARGA BARU BBM
Sopir Truk Pupuk Kelabui Polisi Kabur Ketika Hendak Digiring ke Polsek
RENDRA KURNIA/RABA
LANCAR: Seorang petugas SPBU sedang melayani pembelian BBM di SPBU Jalan Banterang kemarin (6/1).
Antrean Pembeli Cenderung Normal BANYUWANGI - Hari kedua usai penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) aktivitas sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota Banyuwangi tampak normal. Nyaris tidak ada antrean mengular seperti hari sebelumnya. Meski demikian, SPBU Penataban di Jalan Gajah Mada sempat mengalami antrean panjang kemarin pagi. Diduga, hal tersebut karena salah satu jenis BBM yang paling diminati masyarakat habis, sehingga masyarakat beralih ke jenis BBM lain n Baca Antrean...Hal 35
ILLEGAL FISHING
Pencuri Lobster Diganjar 9 Bulan BANYUWANGI - Kasus pencurian lobster di perairan Grajagan yang melibatkan dua nelayan bernama Zarkasi dan Supriyadi, warga Dusun Grajagan Pantai, RT02/RW03, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, telah diputus Pengadilan Negeri Banyuwangi. Dalam putusan tertanggal 16 Desember 2015 lalu, kedua nelayan tersebut cukup dijatuhi hukuman penjara selama sembilan bulan dan denda Rp 3 juta n Baca Pencuri...Hal 35
KALIPURO - Anggota Polsek Giri kemarin (6/1) terlibat aksi kejar-kejaran dengan truk pengangkut pupuk cair ilegal yang akan melarikan diri ke wilayah Situbondo. Tak butuh waktu lama, anggota polisi yang dipimpin Kapolsek Giro, AKP Sudariyono, berhasil menghentikan truk dan selanjutnya diamankan di mapolsek. Awalnya informasi terkait keberadaan pupuk cair ilegal yang beredar di kalangan petani sudah diendus aparat TNI dari Koramil Kalipuro. Pukul 08:00 Danramil Kalipuro, Kapten (Inf) Mustohir, bersama Babinsa Kalipuro mencegat dua buah truk tangki bermuatan 5.000 liter pupuk dan sebuah truk tangki berukuran lebih besar, yaitu 32 kiloliter, yang melintas di wilayah Kalipuro n
BRUSAHA KABUR: Kapolsek Giri AKP Sudariyono menghentikan truk bermuatan pupuk cair ilegal di Jalan Raya Argopuro kemarin (6/1).
Baca Sopir...Hal 35 FREDY RIZKI/RABA
Kapolres Bastoni Warning Pengoplos Pupuk Urea
SEMENTARA itu, ada seruan menarik dari Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, terkait pendistribusian pupuk di Bumi Blambangan. Perwira polisi dengan dua melati di pundak itu melarang distributor dan pemilik kios pupuk mengoplos urea. Kata Bastoni, bagi pelaku pengoplosan yang tertangkap
bisa dijerat tindak pidana. “Jualan pupuk sesuai kemasan pabrik. Jangan dicampur-campur lagi atau dikurangi. Mengoplos dan mengurangi takaran pupuk adalah tindakan melawan hukum,” tegas Bastoni saat menghadiri sosialisasi penyaluran pupuk urea di AIL Rogojampi kemarin (6/1) n Baca Kapolres...Hal 35
Jualan pupuk sesuai kemasan pabrik. Jangan dicampur-campur lagi atau dikurangi. Mengoplos dan mengurangi takaran pupuk adalah tindakan melawan hukum” AKBP Bastoni Purnama Kapolres Banyuwangi
Kedung Angin, Air Terjun Menawan di Tengah Lebatnya Hutan Pinus
Jadi Tempat Sembunyi Siswa Bolos Sekolah Jawa Pos Radar Banyuwangi kali ini mencoba menelusuri salah satu lokasi air terjun yang terkenal di kalangan siswa SMA. Kedung Angin namanya. Air terjun yang terletak di Desa Pakel, Kecamatan Licin, itu rupanya cukup menarik dikunjungi.
Cepat dibayar Bro, sebelum kena tendangan penalti! Sopir truk pupuk kelabui polisi Polisi saja dikerjai, apalagi juragannya!
FREDY RIZKI, Licin PERLU dua kali bertanya sebelum Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) berhasil menemukan lokasi Kedung Angin yang tersembunyi di antara lebatnya pepohonan pinus, Desa Pakel, Kecamatan Licin, tersebut. Pertama bertanya kepada salah seorang pemilik warung yang langsung memberikan arah menuju ujung timur kampung n Baca Jadi...Hal 35 http://www.radarbanyuwangi.co.id
Fee Rp 200 juta belum dibayar, Aji Santoso laporkan Aliong ke polres
FREDY RIZKI/RABA
TERSEMBUNYI: Air terjun Kedung Angin di Desa Pakel, Licin, menjadi tempat favorit wisata bagi kalangan pelajar. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
olahraga Segera Bahas Plt Ketua KONI RADAR Banyuwangi
26
BANYUWANGI - Paguyuban Cabang Olahraga (Pagucabor) Banyuwangi tampaknya langsung merespons sikap Bambang Wahyudi yang mengundurkan diri sebagai ketua umum KONI Banyuwangi. Sebab, sepeninggal Bambang, KONI Banyuwangi vakum. Harus ada langkah positif agar segera ada penggantinya. Untuk mencari sosok ketua umum KONI Banyuwangi yang baru, Pagucabor Banyuwangi merasa ikut andil besar. Sebab, di tangan mereka masa depan olahraga Kota Gandrung dipertaruhkan. Dalam mencari pucuk pimpinan KONI Banyuwangi hingga periode 2017 itu harus melewati musyawarah olahraga luar biasa (musorkablub). Hanya saja, sampai saat ini belum ada tanda-tanda kapan rencana tersebut dilaksanakan. Sementara itu, sampai saat ini belum ada pelaksana tugas (Plt) KONI Banyuwangi sepeninggal Bambang Wahyudi. Padahal, tugas Plt KONI Banyuwangi
sangat urgen, yaitu bertugas menjalankan amanah musorkablub. Mengingat hal itu sangat penting, sejumlah perwakilan Pagucabor Banyuwangi menemui Bambang Wahyudi di rumah dinas PDAM Banyuwangi kemarin. ‘’Kami ingin segera ada kejelasan terkait nasib KONI ke depan,” tegas Ketua Pagucabor Banyuwangi, Mukayin, kemarin. Dia menyampaikan bahwa harus ada langkah taktis agar eksistensi pembinaan olahraga di Banyuwangi tetap berjalan dengan baik. Dia meminta pengurus KONI Banyuwangi segera menggelar rapat bersama para cabor. “Jangan sampai ditunda-tunda,” tegasnya. Menurut pengamatan dia, para pengurus cabor juga harus dilibatkan dalam rapat tersebut. Sebab, pada agenda itu juga akan dibahas dan menentukan Plt Ketua KONI Banyuwangi. “Siapa pun Plt nanti kita dukung,” jelasnya. Sekretaris IPSI Banyuwangi itu me-
ALI NURFATONI/RaBa
BERGERAK CEPAT: Sejumlah perwakilan Paguyuban Cabor Banyuwangi menemui Bambang Wahyudi (kiri) di rumah dinas pengawas PDAM Banyuwangi kemarin.
nambahkan, jika Plt telah ditentukan, maka hasil berita acara dikirim ke KONI Jawa Timur.
‘’Kalau sudah oke, tugas Plt merumuskan agenda musorkablub. Semoga segera terwujud,” harapnya. (ton/c1/als)
Torehkan Prestasi di Pencak Silat dan Selam
ROGOJAMPI – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Rogojampi ternyata gudang dari siswa yang memiliki talenta luar biasa. Hal itu dibuktikan dengan tiga siswa sekolah tersebut telah mengharumkan nama sekolah. Salah satunya Syamsiyatul Fariha, siswi kelas VIII F ini berhasil menjuarai cabang olahraga (cabor) selam di Kejurda Jatim di Surabaya beberapa waktu lalu sebagai juara III. Anak pasangan dari Chusnul Hidayati dan Supiyanto ini sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD) sudah berkecimpung dalam dunia renang dan selam. Sehingga, dia menjadi langganan juara selam. Baik kejurkab, kejurda, maupun porprov. Enam medali dan puluhan piala sudah berhasil dikumpulkannya. Sementara di bidang pencak silat, dua siswa SMPN 1 Rogojampi yakni Ady Muhamad Giwangkara dan Galih Firdandi berhasil naik ke podium dalam Kejurkab Pencak Silat di GOR Tawangalun pada akhir tahun 2015 lalu. Keduanya berhasil meraih Juara 1 dan 3. Ida Bagus Kompyang, SPd, kepala SMPN 1 Rogojampi tentunya patut berbangga hati dengan raihan siswanya. Sesuai dengan visi sekolah, Unggul dalam aka-
DOK.RaBa
AKBAR KONSTRUKSI KAN
AHLI MENGERJA
BANYUWANGI - Agenda uji coba Persewangi versus Persela tampakanya akan segera terwujud. Sebab, Laskar Joko Tingkir, julukan Persela, menyambut baik wacana laga ekshibisi yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, itu. Seperti diberitakan sebelumnya, manajemen Persewangi telah menyodorkan tawaran senilai Rp 30 juta kepada Persela. Baru-baru ini manajemen Persela menginformasikan kesediaannya tentang match fee tersebut. Hanya saja, mereka masih meminta dana tambahan untuk akomodasi. Hal itu yang masih dipertimbangkan manajemen Persewangi. Sebab, hal itu harus
diputuskan bersama-sama. ‘’Ada beberapa catatan khusus yang masih kita pertimbangkan,” ungkap Asisten Manajer Persewangi, Ardiansyah, kemarin. Dikatakan, pertandingan uji coba itu memang sangat penting. Sebab, jelas dia, partai ekshibisi itu dalam rangka menyongsong rencana Piala Kapolda Jatim 2016. ‘’Kita harus mempersiapkan diri dengan matang,’’ tukasnya. Sebenarnya, masih kata dia, skuad Persewangi bakal dibawa dalam tour Jatim. Salah satunya tur di Kota Batu. “Ini semua dalam rangka membentuk skuad yang benar-benar solid dan tangguh,” tegasnya. Dia sangat optimistis masa depan Persewangi bakal cerah. Saat ini, papar dia, manajemen internal sangat kompak dalam menjalankan tugas masing-masing. ‘’Kita tegaskan Persewangi siap maju dan berprestasi,” tandasnya. (ton/c1/als)
SMPN 1 ROGOJAMPI
MENJANJIKAN: Atlet dayung saat berlatih di Pantai Boom, Banyuwangi, beberapa waktu lalu.
gan tahun 2017 itu. ‘’Itu tugas Pengprov. Kita sangat berharap agar dipertandingkan secara resmi,” tukasnya. Sebelum Porprov, Cabor Dayung Banyuwangi moncer dalam even yang telah diikuti. Bahkan, prestasi emas langsung diraih dalam Kejuaraan PPNS Dragon Boat Jawa Timur Open 2014 lalu. Kala itu tim dayung Banyuwangi memang all out dalam mengikuti ajang yang digeber di aliran Sun-
Kamis 7 Januari 2016
Ditawar Rp 30 Juta, Persela Oke Persela Minta Dana Tambahan untuk Akomodasi
Cabor Dayung Bisa Diandalkan BANYUWANGI - Cabang olahraga (cabor) dayung tampaknya bisa menjadi andalan bagi Banyuwangi dalam berbagai even. Sebab, kiprah mereka telah dibuktikan. Salah satunya dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V Juni lalu. Meski hanya pertandingan ekshibisi, tapi tim dayung Banyuwangi dinilai sukses besar. Bagaimana tidak, dayung sukses mengumpulkan medali terbaik dalam lomba yang dipusatkan di Dermaga Boom, Banyuwangi, itu. Dalam hajatan itu, dayung sukses mengemas 5 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu. Jika tidak ekshibisi, maka cabor Dayung bisa membantu kontingen Banyuwangi dalam memperbaiki posisi. Sekadar tahu, ada tiga cabor yang dipertandingkan secara ekshibisi. Sebab, jumlah kontestan kurang dari sepuluh, salah satunya cabor dayung. ‘’Porprov kemarin hanya 8 kontingen,” sebut Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Banyuwangi, Afan Ruli Arnanta, kemarin. Meski hanya ekshibisi, tapi dayung Banyuwangi mampu berbicara banyak. Dengan demikian, keberadaan cabor dayung di Banyuwangi bukan asal terbentuk tanpa prestasi. ‘’Ini potensi besar bagi kita,” katanya. Meski ekshibisi, tapi para atlet dayung pun tetap semringah. Pasalnya, mereka tetap mendapatkan reward khusus yang disiapkan KONI Banyuwangi. ‘’Nilainya memang beda. Satu emas kita dapat Rp 5 juta,” kata Afan. Dia berharap cabor dayung dipertandingkan resmi pada Porprov berikutnya. Maka dari itu, perlu ada penambahan kontestan agar bisa tampil memperebutkan medali dalam even yang digeber di Gresik-Lamon-
Jawa Pos
gai Mas, Surabaya. Hasilnya, kontingen Kota Gandrung berhasil menyabet juara pertama setelah finis di posisi terdepan. Ajang tersebut merupakan yang pertama diikuti Dwi Wahyu Utomo dkk. Atlet dayung Banyuwangi yang terdiri atas 12 atlet itu sempat diremehkan kontestan lain. Namun, Banyuwangi bisa menjawab keraguan itu dan berhasil menyabet emas. (ton/c1/als)
Oktober sudah ada bimbingan untuk persiapan Ujian Nasional (UN). “Bimbingan tersebut merupakan permintaan dari wali murid. Sedangkan sekolah hanya menyediakan pembimbing dan memfasilitasi,” terang Wakasek Kurikulum SMPN 1 Rogojampi, Yuyuk Sulistyowati,SPd. Kebiasaan unik lain, pada mid semester sekolah mengadakan pembelajaran di luar sekolah. Contohnya untuk kelas VII berkunjung ke Taman Nasional GERDA SUKARNO/RaBa BERAKSI: Ketiga siswa SMPN 1 BaluranuntukmempeRogojampi yang berprestasi di lajari ekosistem. Kelas VIII belajar sejarah di dampingi para pembina. Jogjakarta dan kelas demik dan non akademik. “Bagi IX mengunjungi Sekolah Menensiswa yang berprestasi, itu meru- gah Atas (SMA) dan Sekolah pakan modal untuk melanjutkan Menengah Kejuruan (SMK) seke jenjang sekolah yang lebih bagai referensi sekolah lanjutan. Kesemuanya itu, imbuh Ida tinggi,”ujar Kompyang di ruang Bagus Kompyang, merupakan kerjanya kemarin (5/1). Selain non akademik, sekolah upaya untuk menjadikan SMPN yang beralamat di Jalan Kam- 1 Rogojampi sebagai sekolah pung Baru 14A Rogojampi ini pilihan nomor satu dan satumengadakan, bimbingan belajar satunya pilihan di Rogojampi untuk kelas IX lebih awal. Sejak dan sekitarnya. (*/als)
SITUBONDO
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Tanah Luas 490m2
Innova
All New Xenia
Honda Freed
Toyota Fortuner
Dijual Tanah SHM Luas 490m2 Sebelah Timur Polsek/Puskesmas Kapongan, pinggir jalan raya Hub: Maimun Zaky 085230811642 TP
DIJUAL Innova (solar)/All New Avanza tahun 014/013/012/013 htm/pth PMK hrg 232,5/225/133,5/138,5 jt nego brg istw bisa cash/ kredit hub (0333)631526-635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia / pick up tahun 013/013/014 htm PMK hrg 122,5/77,5/75 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Honda Freed / Brio bil up tahun 012/013 htm/pth PMK hrg 163,5/123,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Fortuner 2.5 M/T / Pajero Exeed (solar) tahun 011/010 htm PMK hrg 252,5/262,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
PESANGGARAN
Toyota Etios STNK
PESANGGARAN
Situbondo
BAJA BERAT
Antara Lain :
DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL
081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI
Tanah 1.050m2
Hlg SIM C+STNK P 6344 ZB an Yohanes Setiawan, SE, Perum Kebalenan Baru I J-21
Dijual Tanah Kosong Luas 1.050m2 ada Tanaman Jati Dijual 550 Juta Harga Nego. Lokasi Jl. Raya Pesanggaran Ds. Kedungrejo Kec. Bangorejo. Hubungi 081252695197
DIJUAL Toyota Etios / Captiva tahun 013/012 (solar) putih PMK hrg 122,5/232,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Barat Indomaret Jl. S. Parman
Dump Truk
Djl Tnh L 170 m2, Barat Indomart Pakis, Jl. S.Parman, H:085203287226/08123482216
Dijual Cpt Mitsubishi Dump Truk 125 PS 2 Unit 12/13 Hub: 081358339500
Toko & Gudang
Hlg STNK P 4799 YK an Dewi Ningsih, Dsn. Selogiri RT. 1/3, Ds. Ketapang, Kalipuro Hlg STNK P 5434 ZA an Sunariyah, Dsn. Krajan RT. 1/1, Ds. Bajulmati, Wongsorejo Hlg STNK P 2155 VL an Jumati, Dsn. Kumbo RT. 1/5, Ds. Gumirih, Singojuruh, Bwi Hlng STNK P 5687 VU an Suyanto, Dsn. Darungan RT. 1/4, Tegalarum, Sempu Hlng STNK P 2986 VT an Ernawati, Dsn. Krj Wetan RT. 2/5 Temuguruh, Sempu
Dijual Toko dan Gudang LT 940 m2, LB 700 m2, SHM, IMB Dijual 2,5 M . L o k a s i J l . R aya Pe s a n g g a r a n D s . Ke d u n g r e j o Ke c . B a n g o r e j o. Hubungi 081252695197
HOTLINE IKLAN
0333 412224
Rumah Minimalis PLN Dijual cepat Rumah modern minimalis PLN Gg. 1 Rt II/Rw II Ling. Parse dawuhan stb. LT.198, LB.138, 3KT, 2KM, Garasi. IMB. SHM Hub: 085640256801 / 081356354608
BANYUWANGI Rumah Jl. Tengiri
Dijual Rumah Luas 240 m2, Lt Atas 4 Kmr, Lt Bawah 3 Kmr, Garasi. Bisa dibuat Kos2an, Lokasi Jl. Tengiri Sekitar MAN Bwi Hrg Rp. 777 Juta Nego Hub: 082382689998
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
KAMis 7 JAnuARi
tAHun 2016
HALAMAn 27
Banmus Majukan Reses DPRD SITUBONDO – Agenda reses anggota DPRD Kabupaten Situbondo tahun ini dimajukan. Hal ini sudah menjadi kesepakatan Badan Musyawarah (Banmus) saat melakukan rapat kemarin (6/1). Hal itu dilakukan atas pertimbangan banyaknya aspirasi
masyarakat yang tidak bisa terakomodir. Ini berdasarkan pengalaman pada reses sebelumnya. Salah satu penyebabnya karena jaring aspirasi oleh anggota DPRD itu dilaksanakan setelah Pemkab melakukan Musyawarah Perenca-
naan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan. ”Makanya untuk sekarang ini, sebelum Musrenbang, DPRD sudah reses,” terang Zeiniye, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Situbondo. Zeiniye menerangkan, biasanya
reses anggota Dewan dilaksanakan pada Bulan April. Sedangkan saat ini pelaksanannya dimajukan pada Bulan Januari, yaitu pada minggu ketiga. ”Sebab Bulan Februari, Pemkab sudah mulai melakukan Musrenbang di tingkat Kecamatan. Jadi DPRD
akan mendahului Musrenbang,” terang Zeiniye. Sesuai jadwal, reses akan dilaksanakan selama empat hari. Yaitu dari tanggal 18-21 Januari. Selama masa reses, seluruh anggota dewan akan bertemu langsung dengan konstitu-
enya masing-masing. Zeiniye menambahkan, aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada anggota DPRD bisa masuk pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) n Baca Banmus...Hal 28
Permintaan Jagung Muda Meningkat SITUBONDO – Petani jagung saat ini sedang panen rejeki. pasalnya, beberapa hari terakhir ini jagung diburu masyarakat. Tentu, ini juga berimbas terhadap tingginya harga jagung di pasaran. Ahmad, salah satu petani membenarkan kalau belakangan ini jagung sangat diburu oleh pedagang. Dia mengaku kalau yang paling banyak dicari adalah jagung muda. ”Kebanyakan yang langsung ke kebun. Sebab untuk mendapatkan harga yang lebih murah, langsung beli ke petani,” terangnya. Menurutnya, hasil panen jagung tahun ini juga lumayan bagus. Buah yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Ahmad memperkirakan, kualitas hasil panen inilah yang menjadi salah satu penyebab jagung sangat laris. Khusairi, salah satu penjual jagung bakar juga membenarkan kalau banyak masyarakat yang mencari jagung. Dia mengaku membeli jagung ke petani dengan harga cukup mahal dibandingkan sebelumnya. Khusairi mengatakan, harga jagung di petani berharga Rp.2.000 hingga Rp.2.500 per buah. Akan tetapi harganya masih beraneka ragam. ”Tergantung pada kualitas jagung itu sendiri,” tambahnya. (bib/pri)
HAbibuL ADnAn/JPRs
suDAH DiPesAn: Petani di Kelurahaan Mimbaan memenan jagung di ladang miliknya. Jagung ini dipersiapkan untuk dijual.
PANJI
Material Proyek PNPM Tidak Dibayar BESUKI - Sudah membantu malah tertipu. Inilah yang dialami Asmil Umur, Warga Jalan Putri Kauman RT 3 RW 4, Kecamatan Besuki. Perempuan 40 tahun itu tidak terima karena material bangunan yang diutang seseorang untuk pembangunan program PNPM Mandiri tidak dibayar. Orang yang dia laporkan berini-
sial EP, warga Desa Pesisir, Kecamatan Besuki. Pria ini menurut Asmil merupakan ketua tim pelaksana kegiatan (TPK) PNPM Mandiri di salah satu desa yang ada di Kecamatan Besuki. Dalam laporannya, Asmil menyebut kasus penipuan yang dialaminya terjadi pada Bulan Juli 2013 lalu n Baca Material...Hal 28
nuR HARiRi/JPRs nuR HARiRi/JPRs
DiDuGA DiRACun: ikan gurami di kolam milik Reno mati mendadak, di Desa Panji Lor, kemarin (6/1).
Diduga Diracun, Ribuan Gurami Mati RIBUAN Ikan Gurami mati mendadak di kolam milik Reno, 46, warga Desa Panji Lor, Kecamatan Panji, kemarin (6/1). Ikan berusia sekitar enam bulan itu diduga kuat mati akibat diracun orang yang tidak bertanggungjawab n Baca Diduga...Hal 28
PANARUKAN
DibinA: Dua pelajar sMA di mintai keterangan setelah ditangkap warga karena membeli miras.
Warga Grebek Dua Pelajar Pembeli Arak PANJI - Dua pelajar SMA di Situbondo digerebek warga saat membeli dua botol minuman keras (miras), di Keluraham Mimbaan, Kecamatan Panji, Selasa (5/1) malam. Kedua remaja itu berinisial ZF, 16, dan AL, 16, warga Kabupaten Situbondo. Penggerebekan ini dilakukan karena ulah kedua pelajar ini tidak sopan. Keduanya menaiki sepeda
motor dengan kecepatan tinggi di gang kecil. Padahal, di gang tersebut sedang ada rapat warga RT 3, RW 16 Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji. Rapat siskamling dilakukan di emperan rumah. Bahkan, sebagian warga ada yang duduk di jalan paving, gang kecil yang dilintasi dua pelajar tersebut. Rapat siskamling tersebut tiba-tiba
terusik dengan suara sepeda motor. Meski kedua pelajar mengetahui ada banyak warga yang sedang dudukduduk di pinggir gang, Namun keduanya tetap melaju kencang melewati jalan paving. Melihat dua anak muda yang tidak sopan, warga kemudian berdiri dan melihat laju kendaraan keduanya n Baca Warga...Hal 28
nuR HARiRi/JPRs
tiDAK teRiMA: Asmil setelah melaporkan kasus penipuan material bangunan yang dialaminya di sPKt Polres situbondo, kemarin (6/1).
Mengenang Harry Kollet, Pencipta Lagu yang Juga Mahir ngelawak
Menciptakan Lagu ‘Prasangka’ dinyanyikan Inne Cyntia nuR HARiRi/JPRs
MenYebAR: Pohon jati yang ada di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan diserang hama ulat, kemarin (6/1).
Hama Ulat Serang Pohon Jati SETELAH Pohon Angsana yang diserang hama ulat, kini giliran Pohon Jati. Akibatnya sebagian besar daunnya lubang-lubang dimakan ulat. Namun, ulat yang ada di pohon jati ini berbeda dengan ulat yang ada di Pohon Angsana n Baca Hama...Hal 28
Satu lagi seniman asal Kabupaten Situbondo yang berpulang ke pangkuan Ilahi. Dia adalah S. Hartono, atau lebih akrab dipanggil Harry Kollet. Pria 50 tahun itu menghembuksan nafas terakhirnya pada 26 Desember lalu sekitar pukul 07.00. HABIBUL ADNAN, Panji DI TELINGA para seniman Situbondo, nama Harry Kollet, asal Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji itu sudah tidak asing lagi. Dia adalah seniman yang cukup tenar. Keahliannya dalam menciptakan lirik-lirik lagu menjadi salah satu kelebihannnya.
Dalam bidang ini, lelaki yang lahir pada tahun 1965 itu memiliki beberapa karakter. Bahkan, dia disebut-sebut sebagai pencipta lagu beberapa artis nasional. Sebut saja nama beken seperti, Tommy J Pisa, Joshua, Sonny Jos, Didi Kempot. Salah satu lagu pedangdut nasional, Ine Shintya yang berjudul ‘prasangka’ menjadi karyanya yang sangat fenomenal. Suhariyanto, adik kandung Harry Kollet mengatakan, dari beberapa lirik lagu yang diciptakan itu, sampai saat ini daia masih mendapatkan royalty. ”Akan tetapi jumlahnya tidak seberapa,” terangnya. Dari informasi yang didapatkan Suharyianto, sebagian besar karya Harry berupa penciptaan lirik-lirik lagu sudah dibeli orang lain lain. ”Dibeli dan menggunakan nama pencipta lain,” terang Suhariyanto n Baca Menciptakan...Hal 28
ZiARAH KubuR: sejumlah seniman situbondo berdoa di atas pusara Herry Kolet. salah satu foto penampilan Harry Kollet sewaktu tampil dalam acara komedi.
HAbibuL ADnAn/JPRs
RADAR situbondo
afriCa Van java
28
Jawa Pos
Kamis 7 Januari 2016
Mengatasi Kemiskinan Tugas Semua Pihak Tanpa Terkecuali
HABIBUL ADNAN/JPRS
Menangis: Nenek Armona ditemui di rumahnya di RT 01 RW 01, Karang Asem, Kelurahan Patokan, Situbondo, kemarin
Nenek Buta Hidup Sebatang Kara
SITUBONDO – Kondisi nenek Armona, 86 sangat memprihatinkan. Pada usia senjanya, dia menjalani hidup sebatang kara. Sanak familinya tidak ada. Beberapa tahun yang lalu, suaminya meninggal dunia. Saat ini, nenek yang tinggal di RT 01 RW 01, Karang Asem, Kelurahan Patokan, Situbondo itu hanya tinggal di rumah gedek ukuran 3 x 3 meter. Gubuk kecil tersebut dibangun di atas tanah milik orang lain. Di rumah sempit inilah Armona istrihat, mandi, bahkan buang air besar. Selain itu, dia juga cacat fisik. Sekitar delapan tahun lalu, Armona tidak bisa melihat. Artiono, salah satu warga menerangkan, di tengah kondisinya saat ini, nenek Armona justru tidak pernah mendapatkan bantuan
apapun dari pemerintah. ”Ini luput dari perhatian pemerintah. Dia tidak dapat bantuan apapun,” terang pria berkaca mata itu. Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan dan minum, Armona hanya menunggu pemberian tetangga. Jika ada yang mengantarkan nasi, maka Armona hari itu bisa makan. ”Kalau tidak ada yang ngantar, kadang hanya minum air putih saja untuk menghilangkan rasa laparnya,” terang Artiono. Bagi Artiono, dengan kondisi saat ini, pemerintah harus melakukan sesuatu. Misalnya dengan memberikan tempat tinggal yang layak huni. ”Atau mungkin bisa membantu agar mendapatkan program
jaminan sosial,” terangnya. Dia menerangkan, tempat tinggal Armona sekarang ini tidak layak huni. Karena itu, dalam waktu dekat ini, salah satu komunitas sosial akan memberikan bantuan. Mereka rencananya akan membuatkan rumah. Aritono berharap, nenek Armona segera mendapatkan perhatian. Menurutnya, dengan kondisi saat ini, sudah selayaknya nenek Armona mendapatkan uluran tangan dari para dermawan. Artiono mengaku, beberapa tahun yang lalu, Armona sudah tinggal di tempat tersebut. Akan tetapi karena kondisinya masih sehat, dia masih bisa bekerja. ”Setahu saya, dia dulunya pekerja keras,” pungkasnya. (bib/pri)
Hasil Reses Disampaikan ke Pemerintah Daerah n banmus...
Sambungan dari Hal 27
”Selama ini hasil reses hanya terakomodir 20 hingga 25 persen karena reses dilakukan setelah Musrenbang tingkat Kecamatan,” terangnya lagi. Dengan demikian, Zeiniye berpendapat, jaring aspirasi
melalui reses bisa diseselaraskan dengan hasil Musrenbang. Sebab, dalam Musrenbang tidak semua masyarakat yang terlibat. ”Artinya, reses DPRD bukan tandingan Musrenbang,” katanya. Selanjutnyam, semua hasil reses akan disampaikan kepada Pemkab melalui rapat
paripurna. Itu dilakukan supaya hasilnya bisa masuk RKPD. Dari RKPD tersebut diharapkan akan masuk juga kepada Kebijakan Umum APPBD (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). ”Selanjutnya masuk RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) induk,”
terang politisi PPP itu. Yang terjadi selama ini, hasil reses lebih banyak yang masuk di APBD perubahan, bukan di APBD induk. Hal ini berimbas terhadap hasi reses tidak bisa masuk di RKPD. ”Makanya Banmus memutuskan majukan pelaksanaan reses ini,” pungkas Zeiniye. (bib/pri)
Pelajar dan Penjual Membuat Surat Pernyataan n warga...
Sambungan dari Hal 27
ZF dan AL kemudian berhenti dan masuk ke rumah Sunardi, warga yang menjual miras jenis arak. Mengetahui hal itu, warga mengejar dan mengepung kedua pelajar. Hanya sekitar lima menit, warga menggerebek kedua pelajar setelah keluar dari rumah penjual arak tersebut. warga selanjutnya mengamankan ZF dan AL.
“Dua remaja itu tidak sopan, lewat gang kecil yang sudah banyak warga masih ngebut. Makanya, kami amankan dengan maksud memberikan peringatan,” kata Heru Kusdiyanto, Ketua RT 3 RW 16 Kelurahan Mimbaan. Tidak hanya itu, untuk memberi efek jera kepada dua pelajar tersebut, warga langsung menyerahkan kedua remaja ke Mapolsek Panji. Keduanya diserahkan bersama dua botol arak yang baru dibelinya.
“Awalnya kami tidak tahu mereka membawa arak. Setelah tahu kami memutuskan untuk diserahkan ke polsek,” pungkasnya. Kapolsek Panji AKP H Madya Wiraajikusuma melalui Kanit Reskrim Ipda Sutrisno membenarkan adanya dua remaja yang diserahkan warga bersama dua botol arak tersebut. “Petugas yang piket langsung mendata identitas kedua pelajar,” katanya. Pihak polsek juga langsung memanggil Surnadi, warga yang
menjual arak. Sunardi juga didata dan diminta menuliskan surat pernyataan seperti kedua pelajar agar tidak mengulangi perbuatannya. “Kedua pelajar serta penjual arak sama-sama diberi pembinaan. Pelajar kami minta tidak membeli miras lagi, sedangkan penjual arak kami minta menulis surat pernyataan agar berhenti jualan. Kalau mereka mengulangi perbuatannya lagi langsung kami tindak tegas,” pungkas Sutrisno. (rri/pri)
Pelapor Alami Kerugian Rp 23 Juta n material...
Sambungan dari Hal 27
Pada saat itu, Asmi memasok material bangunan berupa pasir, batu, urukan tanah dan semen kepada EP. Meski seluruh material sudah dipasok untuk kegiatan PNPM Mandiri, tetapi seluruhnya masih belum dibayar. Bahkan, setelah pembangunan program PNPM Mandiri selesai,
uang material bangunan tetap tidak dibayar. “Total semuanya sebesar Rp 23 juta. itu untuk pengiriman pasir, batu, tanah urukan, dan semen. Sampai sekarang ini belum dibayar,” kata Asmil. Dia menambahkan, sebenarnya tidak ada niatan untuk melaporkan dugaan kasus penipuan material bangunan tersebut kepada polisi. Namun, karena EP tidak mem-
bayar Rp 23 juta sampai sekarang, maka dirinya melaporkan EP. “Sudah sering saya tagih, tapi dia hanya janji-janji saja. Saya melaporkan ini karena kerugian saya besar,” imbuhnya. Asmi mengaku heran dengan tidak dibayarnya material bangunan miliknya. Apalagi, pelaksanaan program sudah terjadi tahun 2013 yang lalu. “Sekarang sudah masuk 2016, masak dibayar janji-janji saja,”
pungkasnya sambil berharap kasus ini ditangani cepat oleh polisi. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan laporan korban yang memasok material bangunan ke PNPM Mandiri tersebut. “Kasus ini akan kita dalami. Terlapor pastinya juga akan dipanggil untuk dimintai keterangannya,” ujarnya. (rri/pri)
Tujuh Hari Harus Diopname di RSUD n menciptakan...
Sambungan dari Hal 27
Yang jelas, kata dia, kakak kandungnya itu sudah kenyang dengan asam-garam dunia seni. Sejak tahun 1983 lalu, Harry sudah merantau ke beberapa daerah di jawa. Beberapa tahun lamanya Harry pernah tingga di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dari sinilah, Harry berkenalan dengan sejumlah nama besar,” kata Suhariyanto lagi. Menurutnya, saat tinggal di Ibu Kota Jakarta, Harry populer dengan nama Harry Dot. Nama
Harry Kollet malah terkenal di Situbondo. Terutama ketika tampil di sejumlah stasiun TV lokal. Dia sering tampil dalam acara komedi Madura. Saat ini, Harry masih tergabung dalam keanggotaan Yayasan Karya Cipta Indonesia (KCI). Selain itu dia juga pernah menjadi anggota Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI). Suhariyanto mengaku, karakter yang cukup melekat dalam diri Harry adalah sikapnya yang ramah kepada semua
orang. Inilah yang membuatnya cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya. Karena itulah, kata Suhariyanto, tidak heran jika Harry memiliki banyak teman. Selain itu, pria yang dikenal lihai dalam main sulap ini juga dikenal dermawan. Dia termasuk orang yang pemurah tangan kepada siapa saja. ”Kalau ada yang butuh bantuannya, pasti akan ditolong,” terangnya sambil mengingat beberapa karakter Harry. Harry meninggal dunia karena menderita penyakit ginjal dan
jantung. Ini adalah hasil diagnosa dokter yang menanganinya di Rumah Sakit beberapa hari. Sebelum masuk rumah sakit, beberapa waktu lalu, Harry menyempatkan diri menghadiri salah satu kegiatan seni di Kecamatan Asembagus. Beberapa hari setelah menghadiri acara ini, Harry mulai sesak nafas. ”Dan setelah cek up langsung di ICU. Dia di rumah sakit selam tujuh hari. Pada 24 Desember, sudah terasa tidak nyaman makan dan duduk tidak tenang. Dua hari kemudian meninggal,” kata Suhariyanto. (pri)
SITUBONDO – Kemiskinan tidak dapat dihilangkan begitu saja. Harus ada usaha dari semua pihak. Tidak terkecuali mereka yang termasuk orang miskin itu sendiri. Peran pemerintah juga tidak kalah penting. Pernyataan ini disampaikan Jauhari, aktifis LSM Forum Komunikasi Peduli Asih (FKPA) Kabupaten Situbondo. Dia menerangkan, kemiskinan harus diberantas secara bersamasama. ”Harus ada kepedulian dari semua pihak,” ujarnya. Akan tetapi, khusus pemerintah, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Salah satunya dengan menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja. ”Sehingga pengangguran yang menjadi penyebab kemiskinan bisa berkurang,” terangnya. Selain itu, pemerintah juga seharusnya mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK). Melalui sarana ini, masyarakat yang kurang mampu akan memiliki bekal cukup untuk maju di dunia usaha. Lebih jauh, dia menjelaskan, kemiskinan itu beragam bentuknya. Salah satunya kemiskinan individu. Kemiskinan ini disebabkan oleh kondisi alami seseorang. ”Misalnya cacat mental atau fisik, usia lanjut sehingga tidak mampu bekerja,” terangnya. Selain itu, kemiskinan alamiah atau kemiskinan yang disebabkan lebih dikarenakan oleh masalah alam. Misalnya karena kondisi geografis suatu daerah yang tidak mendukung untuk berkembang atau dapat pula karena faktor-faktor alam lainnya seperti bencana alam. Bentuk kemiskinan yang ketiga adalah kemsikinan kultural. Menurut Jauhari, kemiskinan ini
HABIBUL ADNAN/JPRS
MEMPRIHATINKAN: Nenek Armona di depan rumahnya bersama warga yang peduli.
disebabkan karena rendahnya kualitas Sumber Daya Manusai (SDM) akibat kultur masyarakat tertentu. ”Misalnya rasa malas, tidak produktif, dan lain sebagainya,” katanya. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya. ”Jika karakter masyarakat seperti ini, sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya, tetap akan miskin,” tambah Jauhari. Sedangkan bentuk kemis-
kaninan terakhir adalah kemiskinan struktural. Penyebabnya adanya kesalahan sistem di pemerintahan. Baik pemerintahan tingkat desa hingga di tingkat pusat. ”Makanya, seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap sekitar dan bersamasama membangun komunikasi yang baik antara pemerintah dan rakyat. Kebanyakan yang terjadi saat ini, perangkat desa seakan cuek dengan kondisi masyarakatnya,” pungkas Jauhari. (bib/pri)
Polisi Melakukan Sudah Olah TKP n diduga...
Sambungan dari Hal 27
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 17 juta. sebab, ikannya yang mati memiliki berat dua kwintal lebih. Kasus matinya ribuan ikan secara mendadak ini akhirnya dilaporkan ke Mapolsek Panji. Data yang berhasil dikumpulkan, matinya ikan yang diduga diracun ini disinyalir berhubungan dengan pilihan politik Reno saat pemilihan bupati dan wakil bupati Situbondo sebulan yang lalu. Apalagi, sebelum pilihan 9 Desember 2015 lalu dirinya sempat bertengkar dengan warga yang merupakan tetangganya. “Saya akui, sebelum Pilkada saya sempat bertengkar dengan tetangga karena beda pilihan,” katanya. Selasa (5/1) malam yang lalu, Reno menggelar syukuran karena pasangan calon (Paslon) Dadang Wigiarto - Yoyok Mulyadi (Da-Di) dinyatakan menang dalam rekapitulasi KPUD Situbondo beberapa waktu lalu. Dalam syukuran tersebut dirinya juga memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan menyalakan kembang api. Nah, dirinya menduga dengan
NUR HARIRI/JPRS
DIDUGA DIRACUN: Di dua kolam inilah Ikan gurami milik Reno mati mendadak, karena diduga diracun orang.
serangkaian kegiatan itu tetangga yang beda pilihan tidak terima. Sehingga pada saat Reno dan keluarganya tidur, seseorang melempar racun ke kolamnya. Racun itu diduga potasium. Sehingga, membuat Ikan Gurami di kolamnya mati semua. “Saya baru tahu Ikan Gurami di kolam mati pagi harinya. Anak saya Fajar hendak memberi pakan ikan di kolam yang ada di belakang rumah. Ternyata anak saya langsung balik memberitahu kalau ikannya mati semua. Semoga saja pelakunya
ketemu,” papar Reno. Dikonfirmasi, Kanitreskrim Polsek Panji, Iptu Sutrisno mengatakan, setelah mendapat laporan dari korban, dirinya dan beberapa petugas langsung ke lokasi. Untuk menyelidiki kasus ini, Sutrisno menyebut sudah mengambil beberapa sampel untuk diselidiki. “Tadi sudah melakukan olah TKP. Sebagai bahan penyidikan kami mengambil puluhan ikan gurami yang mati serta mengambil dua botol air dari kolam ikan,” tegasnya. (rri/pri)
Ulat Tidak Akan Memakan Pohon Jati n hama...
Sambungan dari Hal 27
Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, ulat di Pohon Jati ini merupakan Ulat Bulu. Sedangkan di Pohon Angsana jenis ulatnya tidak berbulu. Bahkan, ukuran ulat di Pohon Jati ini lebih besar dari ulat yang di pohon angsana. Serangan ulat bulu ini setidaknya terjadi hampir merata di Pohon Jati yang ada di Kabupaten Situbondo. Namun, yang paling parah menyerang pohon jati yang ada di sekitar Desa Paowan, Kecamatan Panarukan. Hama ulat itu nyaris mamakan habis daun Pohon Jati. Sehingga,
terlihat seperti kering. Meski banyak ulat bulu yang menyerang Pohon Jati, namun masih beruntung. Sebab, pohon-pohon Jati yang diserang mayoritas memiliki jarak yang cukup jauh dengan rumahrumah warga. Maklum, Pohon Jati sangat jarang ditanam di halaman rumah warga. Salah seorang warga menuturkan, Masduki, 43, serangan hama ulat di pohon jati berlangsung cepat. “Di kebun Jati ini baru sekitar empat hari yang lalu ada ulatnya. Tapi daunnya sudah ada yang habis. Untungnya tidak dekat rumah warga,” kata warga asal Kecamatan Panarukan yang memiliki sawah di
sekitar kebun Pohon Jati. Menurtnya, pemilik kebun jati sudah tahu jika ada ulat yang menyerang. Namun oleh pemiliknya tidak diberi obat karena tidak akan memakan pohon jati. “Kalau daunnya habis, ulat akan pindah mencari pohon lain. Semoga saja ulatnya cepat jadi kepompong atau kupu-kupu,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, puluhan pohon angsana di kawasan Stadion Situbondo dan beberapa lokasi lain diserang ulat daun. Lantaran Pohon Angsana banyak tumbuh di tengah kota, ulat kecil berwarna hijau ini banyak yang mengepung rumah-rumah warga. (rri/pri)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Kamis 7 Januari 2016
BERAS IR 64 0
GULA PASIR
MIGOR CURAH
0
0
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
0
TELUR AYAM RAS 0
KACANG KEDELAI IMPOR 0
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
0
12.300
9.100
111.000
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
200
31.200
21.900
8.600
7.600
23.800
BAWANG PUTIH 0
200
400
10.500
29
B A N Y U W A N G I
200
24.200
34.000
24.200
Wisman 50 Ribu dan Lokal 2 Juta Target Kunjungan Wisata ke Banyuwangi 2016 BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi merevisi target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2016. Tahun lalu pemerintah daerah menargetkan kunjungan wisman hanya 25 ribu. Tahun ini target itu dinaikkan menjadi 50 ribu kunjungan wisman. Pemerintah daerah optimistis bisa menggenjot target wisman tahun 2016 sesuai target. Optimistis tersebut diperkuat capaian kunjungan wisatawan tahun lalu yang jauh melebihi target. Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), M. Yanuar Bramuda, mengatakan tahun lalu pemerintah daerah menetapkan target kunjungan wisman 25 ribu orang. Hingga akhir tahun realisasi kunjungan wisman mencapai 40 ribu lebih. Tidak hanya menaikkan target kunjungan wisman, pemerintah juga menaikkan target kunjungan wisatawan lokal menjadi 2 juta orang. “Tahun kemarin realisasi kunjungan wisatawan lokal melebihi target, yakni 1,7 juta. Tahun ini akan kita coba dua juta orang,” kata Bram. Bram menilai target yang dicanangkan tersebut cukup realistis melihat sepanjang tahun lalu ikon destinasi wisata Banyuwangi, yakni Gunung Ijen, terus dikunjungi wisatawan. “Kendala kita secara umum terletak pada low season sepanjang Oktober hingga Februari. Namun, kenyataannya, sepanjang tahun Ijen tidak pernah sepi,” beber Bram. Strategi pemasaran yang dilakukan pemerintah daerah, kata Bram, sudah tepat. Meski demikian, penilaian tersebut belum selesai. “Jika kunjungan Januari hingga Maret di Ijen stabil, maka kita tinggal melanjutkan strategi pemasaran destinasi lain,” tambahnya. Strategi untuk meningkatkan wisatawan masih sama dengan tahun lalu, yakni melakukan penguatan di bidang pemasaran. Tidak hanya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang memasarkan pariwisata, tapi seluruh bagian birokrasi berperan menjadi reinventing government. “Atau dengan kata lain pemerintah tidak hanya mengutamakan kinerja pelayanan umum, tapi juga membawa sifat wirausaha dengan mempromosikan dan mem-branding potensi yang dimiliki Banyuwangi,” ujar Bramuda. Selain menggalakkan pemasaran, konsep wisata yang diusung pemerintah Banyuwangi, yakni ecotourism, mampu menjadi magnet bagi wisatawan. Ecotourism atau ekowisata adalah konsep wisata yang menyajikan potensi-potensi alam. “Konsep tersebut dianggap sangat cocok dan diminati warga asing, terutama Eropa,” ucap Bram ■ Baca Wisman...Hal 33
TRANSPORTASI
RENDRA KURNIA/RABA
TENTUKAN TARIF: Sopir angkutan kota sedang menunggu penumpang di sekitar Terminal Blambangan sambil membersihkan kaca depan armadanya.
Dishub Bingung Tetapkan Tarif Angkutan Umum BANYUWANGI - Keputusan pemerintah yang menyerahkan harga bahan bakar minyak (BBM) kepada mekanisme pasar membuat harga BBM mengalami fluktuasi. Kebijakan itu menyulitkan pengusaha angkutan untuk menentukan tarif angkutan umum sesuai harga BBM yang berlaku. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub)Banyuwangi, Suprayogi, mengatakan pihaknya akan mendiskusikan penurunan harga BBM dengan forum lalu lintas. “Kita akan mengevaluasi apakah perubahan harga BBM dengan tarif yang sekarang ini memberatkan masyarakat,” ujar Suprayogi dikonfirmasi kemarin. Dalam diskusi yang rencananya akan dilakukan di waktu dekat tersebut, kata Suprayogi, pihaknya akan membahas besaran penurunan tarif angkutan umum yang layak. Meski demikian, pihaknya tidak memiliki petunjuk resmi untuk melakukan perubahan tarif angkutan saat ini. “Belum ada petunjuk secara resmi dari pusat atau kementerian terkait fluktuasi BBM ini,” katanya. Pihaknya berharap pemerintah pusat dan kementerian segera memberikan petunjuk terkait penyesuaian tarif terhadap fluktuasi harga BBM untuk menjadi pedoman di daerah. Prinsip transportasi adalah terlaksananya pergeseran orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. “Tapi lebih dari itu bagaimana kegiatan yang harus membawa kesejahteraan masyarakat dan tidak memberatkan yang lain. Oleh karena itu, mengenai penyesuaian tarif akan kita diskusikan dengan pihak terkait,” ucapnya. (cin/c1/afi)
RENDRA KURNIA/RABA
PULAU KECIL: Tahun 2016 Pemkab Banyuwangi akan menggarap potensi Pulau Tabuhan, Kecamatan Wongsorejo, sebagai destinasi wisata demi menarik kujungan wisata asing dan lokal.
Siapkan Honor Rp 389 Juta untuk Penarik PBB BANYUWANGI - Terobosan baru dilakukan jajaran Dinas Pendapatan (Dispenda) Banyuwangi untuk mengoptimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2). Mulai tahun ini Dispenda akan memberi honor petugas pemungut PBB. Meski dari tahun ke tahun realisasi PBB-P2 di Banyuwangi selalu melampaui target, tapi Dispenda masih terus berusaha mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Sebab, realisasi PBB-P2 dari tahun ke tahun masih berada di bawah baku pajak. Pada tahun 2015, misalnya, Pemkab Banyuwangi menargetkan pendapatan PBB-P2 sebesar Rp 24,5 miliar. Realisasinya mencapai Rp 25,93 miliar atau 105,84 persen dibandingkan target yang ditetapkan. Meski demikian, realisasi PBB-P2 tahun 2015 itu lebih rendah dibanding baku tahun tersebut sekitar Rp 31,229 miliar atau minus Rp 6,907 miliar. Kecenderungan yang sama juga terjadi di tahun 2014. Kala itu realisasi PBB di Bumi Blambangan mencapai
Rp 26,544 miliar atau sebesar 126,4 persen dari target sebesar Rp 21 miliar. Hanya saja, walaupun realisasi PBB jauh melampaui target, tapi jika dibandingkan baku yang ada, terjadi selisih minus senilai Rp 4,985 miliar. Kepala Dispenda, Soedirman, mengatakan pada dasarnya PAD merupakan roh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk mengoptimalkan potensi PAD tersebut perlu dilakukan, termasuk upaya meningkatkan realisasi PBB-P2. Dikatakan, salah satu upaya mengoptimalkan potensi PBB tersebut dilakukan dengan menyampaikan surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) kepada para petugas pungut PBB di awal tahun. “Tujuannya, agar SPPT PBB-P2 itu segera sampai ke tangan wajib pajak, sehingga waktu yang ada menjadi efektif,” ujarnya kemarin (6/1). Menurut Soedirman, apabila wajib pajak menemukan kesalahan pada SPPT PBB yang diterima, misalnya kesalahan nama, luas objek pajak, dan lain-lain, mereka bisa segera melapor ke Dispenda untuk dilakukan
pembetulan. “Jika tidak ada kesalahan, maka hendaknya wajib pajak segera membayar PBB yang menjadi tanggungan mereka,” kata mantan Sekretaris DPRD tersebut. Dalam rangka merangsang kinerja para petugas pungut PBB lebih optimal, imbuh Soedirman, mulai tahun ini Pemkab Banyuwangi memberlakukan pemberian honor kepada para juru pungut PBB. Pemberian honor didasarkan pada setiap lembar SPPT yang telah dilunasi wajib pajak. “Tahun ini honor yang diberikan Rp 500 per lembar SPPT yang dilunasi wajib pajak. Jika kebijakan itu berhasil mendongkrak realisasi PBB, bukan tidak mungkin tahun depan honor yang diberikan dinaikkan menjadi Rp 1.000 per lembar SPPT,” tuturnya. Sekadar diketahui, total SPPT yang dibagikan kepada wajib pajak se-Banyuwangi di tahun 2016 ini mencapai 779.288 lembar. Jika seluruh SPPT tersebut dilunasi, maka total honor yang akan dibagikan kepada para petugas pungut PBB-PD se-Banyuwangi mencapai Rp 389,64 juta lebih ■
SHULHAN HADI/JPRG
PERLAHAN NAIK: Pedagang mengemasi bawang merah di Pasar Induk Genteng kemarin sore (4/1).
Harga Bawang Merah Terus Merangkak
Baca Siapkan...Hal 33
SURAT TAGIHAN: Petugas kantor kecamatan menaikkan beberapa dus berisi SPPT PBB-P2 yang diterima dari Dinas Pendapatan Daerah di Pendapa Shaba Swagata Blambangan Selasa (5/1).
SIGIT HARIYADI/RABA
Di Banyuwangi Justru Turun 10 Persen GENTENG - Memasuki tahun baru 2016, harga bawang merah masih belum menunjukkan tandatanda penurunan. Di Pasar Induk Genteng harga bawang merah cenderung mengalami kenaikan. Di tingkat agen, harga bawang merah kualitas rendah mencapai Rp 26 ribu per kilogram (Kg). Harga itu naik Rp 2.000 per Kg dibanding akhir Desember 2015 lalu. “Tiga hari ini naik Rp 2.000 per kilogram,” cetus Ita Ngesti Rahayu, 32, salah satu pedagang bawang merah di Pasar Induk Genteng. Harga bawang merah ukuran besar, terang dia, saat ini mencapai Rp 35 ribu per Kg. Tiga hari sebelumnya, harganya bertahan
pada angka Rp 33 ribu per Kg. “Harga bawang merah tampaknya akan terus naik,” katanya. Harga bawang merah yang terus naik itu, sebut dia, karena stok menipis. Daerah yang menjadi penghasil bawang merah sampai saat ini belum panen. Sedang permintaan pasar tidak pernah menurun. “Kalau ada yang panen seperti di Probolinggo harga bisa turun,” ujarnya. Pasokan bawang merah, terang dia, banyak disuplai dari petani di Kecamatan Wongsorejo, itu pun dengan barang yang terbatas. “Sepertinya harga bawang merah akan terus naik sampai pertengahan Januari di Probolinggo baru panen sekitar tanggal 15 Januari,” ungkapnya. Sementara itu, fenomena unik justru terjadi di pusat kota Banyuwangi. Malah berangsur turun hingga 10 persen. (sli/c1/abi)
KAMIS 7 JANU JANUARI UA AR RI
HALAMAN 32
TA T TAHUN AH HU UN 2016
Dua TKI BWI Meninggal BANGOREJO - Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi yang meninggal di negara tempatnya bekerja terus bertambah. Sepekan ini dua pahlawan devisa meninggal akibat sakit. Dua TKI yang meninggal pada Senin (4/1) itu adalah Emi Rusinta alias Rusmiyati, 41,
asal Dusun Kedungagung, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, dan Hadi Susianto, 35, warga Dusun Sidorejo Wetan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Rusmiyati yang menderita meningitis itu meninggal setelah menjalani perawatan di Landseed Hospital Chungli, Taiwan. Hadi
yang juga sakit meninggal dalam perawatan di Aminah Hospital, Malaysia. Rusmiyati yang menderita meningitis itu dirawat di Landseed Hospital Chungli, Taiwan, sejak 29 Desember 2015. “Kami sudah mendapat kabar meninggalnya Rusmiyati,” cetus Lasimun, 50, kakak kandung Rusmiyati.
Lasimun mengaku mendapat kabar adik kandungnya yang sedang bekerja di Taiwan itu meninggal dari petugas di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Banyuwangi. “Keluarga akan menyusul ke Taiwan, tapi mendapat kabar sudah meninggal,” terangnya ■ Baca Dua...Hal 33
Hadi Susianto Berpulang karena Komplikasi
SHULHAN HADI/JPRG
TABAH: Bibit menunjukkan foto Hadi Susianto (kiri) di rumahnya sore kemarin (6/1).
ADA APA LAGI
SEMENTARA itu, meninggalnya Hadi Susianto, 35, asal Dusun Sidorejo Wetan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, menyisakan duka bagi keluarganya. Orang tuanya, Bibit Mashuri, 60, dan Kalimah, 55, tidak menyangka anaknya akan meninggal di negeri seberang. Hadi yang sudah sepuluh tahun bekerja di Malaysia meninggal pada Senin (4/1). “Saya dikabari PT yang memberangkatkan, katanya meninggal karena sakit,” terang Bibit Mashuri, ayah Hadi Susianto, saat ditemui di rumahnya kemarin (6/1). Bibit mengaku mendengar kabar anaknya itu sakit sepekan lalu. Informasi yang diperoleh, selama sakit itu, dia hanya menjalani rawat jalan. Terakhir menjalani rawat inap di Aminah Hospital, Johor Baru, Malaysia. “Sakit komplikasi,” katanya. Menurut Bibit, Hadi itu sudah bekerja di Malaysia selama sepuluh tahun. Hingga saat ini, putra sulung dari dua bersaudara itu belum menikah. “Bekerja di perusahaan karoseri bus di daerah Johor Baru,” ungkapnya. Kalimah, ibu kandung Hadi Susianto, mengaku keluarga ikhlas dan menerima anak kesayangannya itu meninggal. Hanya saja, keluarga berharap jenazah Hadi bisa dibawa pulang. “Berangkat melalui PT. Arima Prima di Bogor. Sekarang katanya sedang mengurus pemulangan,” cetusnya. Informasi dari PT Arima Prima, jelas dia, bila lancar jenazah anaknya akan tiba di Bandara Juanda, Surabaya, pada Rabu (6/1) sekitar pukul 17.00. Selanjutnya, akan langsung dibawa ke Banyuwangi. “Semua sudah siap, termasuk pemakaman. Tinggal menunggu jenazah datang,” katanya. (sli/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
KENANGAN: Yuli menunjukkan foto terakhir ibunya sebelum dirawat di Landseed Hospital, Taiwan, kemarin (6/1).
Nenek Ditemukan Gantung Diri
SHULHAN HAD/JPRG
HIBURAN: Warga mencuci terpal di sungai Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, kemarin (6/1).
Cuci Terpal di Sungai GAMBIRAN - Penjual jasa cucian kini sudah banyak tersebar hingga pelosok desa. Tetapi, dua warga di Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, ini punya cara sendiri untuk mencuci terpal berukuran besar miliknya. Bahkan, aktivitas mencuci yang mereka lakukan itu sekaligus menjadi hiburan. Terpal ukuran cukup lebar dibentangkan di aliran sungai dengan ujung diikat pada pohon. Selanjutnya, kedua orang itu membersihkan dengan cara naik di terpal itu. Sejumlah anak di sekitar sungai juga memanfaatkan terpal yang sedang dicuci itu untuk tempat bermain. “Anak-anak banyak yang naik ke atas terpal, katanya seperti naik kapal,” cetus Nur Laila, 49, warga sekitar. (sli/c1/abi)
CLURING - Diduga karena depresi, Jariati, 75, warga Dusun Krajan, RT3, RW 1, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, ditemukan anaknya sudah meninggal dengan tubuh menggantung di kamarnya siang kemarin (6/1). Tidak dite mukan tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Dugaan semen tara, nenek yang sudah berusia lanjut itu sengaja bunuh diri. “Korban diduga memang bunuh diri,” cetus Kapolsek Cluring, AKP Nyoman Supartha. Korban ditemukan meninggal dengan cara cukup tragis itu sekitar pukul 11.30. Saat itu salah satu putrinya, Siti Nurhayati, 28, masuk ke kamar yang biasa digunakan tidur ibunya. “Saat masuk kamar, ibunya sudah meninggal,” terangnya. Nurhayati yang melihat ibu kandungnya sudah meninggal dengan tubuh menggantung itu langsung teriak dan menangis histeris. Teriakan itu didengar Muslikhah, 63, salah satu tetangga, dan warga lain ■ Baca Nenek...Hal 33
Kejadian Gantung Diri di Sraten 1 Nurhayati masuk ke kamar tidur ibunya.
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
LAKU: Warga berburu kepompong ulat di bawah pohon jati di Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kemarin (6/1).
3
2 Dia melihat
ibunya tergantung di bangunan kamar.
Leher korban terikat tali stagen yang biasa dipakai.
4 Petugas mengevakuasi korban, hasil pemeriksaan tidak ada tanda kekerasan. GRAFIS: REZA FAIRUS/RABA
Warga Kalipait Berburu Kepompong Ulat Jati TEGALDLIMO - Serangan ulat jati yang menggila di beberapa daerah di Banyuwangi Selatan ternyata mendatangkan berkah. Warga Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, kini banyak yang memburu enthung (kepompong) ulat jati yang banyak ditemukan di bawah pohon jati. Kepompong ulat jati itu oleh warga diburu untuk dijadikan menu makanan. Selain itu, ke-
pompong itu juga laku dijual. “Ini menu istimewa saat musim penghujan, bisa untuk lauk dan camilan,” cetus Wawan Setiyono, 30, salah seorang pemburu kepompong asal Dusun Kutorejo, Desa Kalipait. Untuk mendapatkan kepompong, Wawan rela hingga masuk ke hutan jati yang dikelola Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Selatan ■ Baca Warga...Hal 33
Irfan Effendi, Komposer Tunanetra dari Desa Balak, Kecamatan Songgon
Aransemen Ratusan Lagu, Mampu Beli Mobil Pribadi Irfan Efendi, 28, penyandang tunanetra asal Dusun Tampak Bayan, Desa Balak, Kecamatan Songgon, ini termasuk salah satu komposer andal Banyuwangi. Hingga ini sudah ratusan lagu digarap. Bagaimana aktivitas sehariharinya? DEDY JUMHARDIYANTO, Songgon KETERBATASAN fisik bukan penghalang untuk bisa berkreasi dengan melahirkan karya-karya besar. Itulah semangat yang selama ini diusung Irfan
Efendi. Penyandang tunanetra asal Dusun Tampak Bayan, Desa Balak, Kecamatan Songgon, itu dikenal sebagai komposer musik. Di jari-jarinya yang lentik seperti ada indra yang menuntunnya saat memainkankeyboard (piano). Putra pasangan Mochtar, 60, dan Arpani, 57, itu tampak santai memainkan musik. Sepintas tidak ada yang beda dengan orang normal lainnya, seperti cara berpakaian dan nada bicaranya. Siapa sangka di tengah keterbatasan fisik dengan dua mata yang tidak bisa melihat sejak lahir, putra ketiga dari tiga bersaudara yang lahir pada 29 Januari 1987 itu memiliki semangat hidup yang tinggi. Bahkan, karya-karyanya sudah banyak dinikmati pencinta musik di Banyuwangi. Hidup penuh dengan kegelapan karena
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
ANDAL: Irfan Efendi, 28, (kanan) saat mengonsep lagu bersama produser lagu Banyuwangi kemarin (6/1).
kebutaan sejak lahir tidak membuat Irfan putus asa. Menjadi komposer lagu-lagu Banyuwangi dan berbagai genre lagu lain tidak pernah terpikirkan oleh dirinya. Semua hanya dijalani seperti air mengalir. “Saya hanya bisa berusaha sekuat tenaga dan berdoa,” ungkap Irfan di sela-sela menggarap lagu di Rogojampi kemarin (6/1). Perjalanan hidup Irfan tidak beda dengan orang pada umumnya. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Tuna Indra (YKPTI) Banyuwangi. Dia menempuhnya selama enam tahun. “Kadang tinggal di asrama, kadang pulang, kalau pulang dijemput orang tua,” katanya. Bakat sebagai komposer lagu Banyuwangi itu terlihat saat Irfan kelas 5 SDLB. Awalnya, sering ikut salah satu grup
hadrah kuntulan di kampungnya. “Saat itu saya ikut menabuh gong,” kenangnya Memasuki kelas 6 SDLB, Irfan mulai cobacoba menabuh beberapa alat musik, seperti gitar melodi, guitar bass, dan keyboard (piano). Dari beberapa alat musik yang pernah dia mainkan, hampir semua dapat dia kuasai. Hanya saja, yang paling disukai adalah bermain keyboard karena banyak variasi dari jenis suara yang dihasilkan. Setelah lulus SDLB, Irfan melanjutkan ke SMPN 1 Glagah. Di sekolahnya itu dia mulai serius menggeluti dunia musik dengan belajar privat kepada Koni Musri, salah seorang guru musik di sekolahnya. Setelah setahun belajar, dia mulai bisa memainkan alat musik keyboard. Bahkan, sudah berani pentas dari panggung ke panggung dalam sebuah acara pernikahan dan khitanan ■ Baca Aransemen...Hal 33
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 7 Januari 2016
BLAMBANGAN RAYA
33
Motor Baru Beli Disikat Maling
SHULHAN HADI/JPRG
SEPI: Aktivitas perdagangan hanya berlangsung singkat di Pasar Krempyeng Desa/Kecamatan Tegalsari kemarin (6/1).
Pedagang Pasar Krempyeng Menyusut GAMBIRAN - Keberadaan Pasar Krempyeng di sejumlah tempat di Banyuwangi Selatan tampaknya mulai kurang diminati. Meski aktivitasnya ramai, tapi jumlah pedagang yang jualan terus menyusut. Para pedagang banyak yang berhenti berjualan karena membuka usaha lain. Hal itu karena pembeli yang menyusut menyusul banyaknya supermarket. “Dulu yang jualan di pasar itu cukup banyak, sekarang terus berkurang,” cetus Rosidi, 45, pedagang asal Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Sebelum marak supermarket
dan minimarket hingga ke pelosok desa, terang dia, warga yang pergi ke pasar untuk belanja cukup banyak. Para pedagang juga banyak yang untung besar. “Sekarang pembeli masih ada, tapi tidak seramai dulu,” cetusnya. Jumlah pedagang yang terus menyusut ternyata mendatangkan berkah bagi para pedagang yang masih bertahan. Sebab, saat ini penghasilannya bisa meningkat dibanding beberapa tahun lalu. “Rata-rata penghasilan Rp 300 ribu per hari,” kata penjual kain itu. Rosidi menyebut, jualan di Pasar Krempyeng secara keliling itu
sebenarnya menjanjikan. Apalagi, hampir setiap hari selalu ada pasar yang sedang pasaran. “Setiap hari selalu ada saja pasar yang sedang pasaran,” ujarnya. Pedagang lainnya, Ulin Nuha, 33, asal Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, mengungkapkan sejak berjualan lima tahun lalu merasakan hasil yang lumayan. Semua itu, karena berkurangnya jumlah penjual yang ada di Pasar Krempyeng. “Pendapatan bisa meningkat,” katanya. Ulin berharap keberadaan Pasar Krempyeng dengan penjual banyak yang jualan di persimpangan jalan
bisa dilindungi. Oleh karena itu, saat ini petugas penertiban sering beroperasi dengan membongkar pasar yang dianggap mengganggu keindahan kota. “Kasihan to kalau pasar ramai lalu dibongkar garagara lokasinya di jalan,” cetusnya. Warga yang selama ini sering belanja di Pasar Krempyeng, juga berharap keberadaan pasar bisa dipertahankan. Sebab, harga dianggap lebih murah dibanding belanja di pasar besar. “Harga bisa lebih miring,” ujar Lia Anggraeni, 24, salah satu warga Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. (sli/c1/abi)
CLURING - Aksi pencurian kendaraan motor (curanmor) terjadi di halaman Kantor Urusan Agama (KUA) Cluring kemarin (6/1). Motor Honda Beat milik Sri Hariati, 46, yang baru ditinggal beberapa menit disikat maling. Korban yang tinggal di Dusun Sidodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, sekitar pukul 10.00 datang ke KUA Cluring untuk legalisasi surat nikah. “Saya ke KUA sendirian,” terang Sri Hariati saat melapor ke Polsek Cluring. Saat masuk ke KUA Cluring, terang dia, motor Honda Beat warna putih dengan nomor polisi P 4436 XN yang baru dibeli tiga bulan lalu itu diparkir di halaman. “Sudah saya kunci setir. Akan pulang motor saya sudah tidak ada,” ungkapnya. Saat keluar dari KUA, Hariati mengaku sempat melihat orang yang membawa kabur motornya. Orang itu lelaki bertubuh tinggi besar mengenakan jaket jeans warna abu-abu dan memakai helm teropong warna putih. “Saya seperti tidak bisa teriak,” katanya. Hariati mengaku tidak lama berada di KUA Cluring. Untuk mengurus legalisasi surat nikah, hanya butuh waktu sekitar 10 menit. “STNK dan SIM C milik saya ada di bawah jok motor,” ungkapnya. Kapolsek Cluring, AKP Nyoman Supartha, membenarkan ada laporan warga yang kehilangan motor. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Kasus ini masih dalam proses penyelidikan,” katanya. (ddy/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
APES: Sri Hariati, 46, saat lapor motornya hilang ke Polsek Cluring kemarin (6/1).
Dinsosnakertrans Upayakan Pemulangan Jenazah Pohon Nyamplung Ditebang ■ DUA...
Sambungan adari Hal 32
Berdasar keterangan petugas Dinsosnakertrans Banyuwangi, jelas dia, Rusmiyati yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit itu akibat menderita meningitis. “Kami berharap jenazah adik saya bisa dipulangkan,” harapnya. Salah satu putri Rusmiyati, Yuli
Antika, 22, ibunya mulai menjadi TKI pada 2009. Dia berangkat melalui jasa PJTKI PT Ordo yang berkantor di Jakarta. “Sebelum di Taiwan, ibu pernah bekerja di Singapura dan Malaysia,” terangnya. Saat bekerja di Taiwan, terang dia, ibunya melalui jalur resmi dengan bekerja di panti jompo. Karena tidak dibayar, akhirnya kabur dan menjadi pembantu
rumah tangga (PRT). “Kami sering komunikasi, sebelum sakit sempat mengirim foto,” katanya sambil menunjukkan foto ibunya di layar hand phone (HP). Kepala Dinsosnakertrans Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan jenazah Rusmiyati bisa dipulangkan. Hanya saja, pihaknya akan berusaha keras memulangkan waktu
secepatnya. “Ini masih belum jelas pemulangannya, masih mengurus administrasi,” jelasnya. Meski status terakhir Rusmiyati adalah TKI ilegal, Alam menegaskan penanganannya tidak akan berbeda. Yang membedakan hanya pada urusan hak dan asuransi TKI. “Meski itu TKI ilegal, pemerintah akan tetap mengupayakan pemulangan,” cetusnya. (sli/c1/abi)
Harga Enthung Rp 20.000 per Kg ■ WARGA...
Sambungan adari Hal 32
Biasanya, bersama istri dan anakanaknya dia memburu ulat muda itu seharian. “Carinya sangat mudah. Biasanya di sekitar daun jati dan semak belukar,” katanya. Kepompong ulat jati itu, terang
dia, biasanya dibuat beberapa menu makanan, di antaranya peyek enthung, sambal goreng enthung, dan menu makanan lain. Menu kepompong itu sangat nikmat dibuat lauk makan. “Nasi putih yang masih hangat, rasanya nikmat sekali,” ujarnya. Banyaknya enthung di bawah
tegakan pohon jati membuat warga banyak yang memburu. Tidak hanya warga di Dusun Kutorejo, beberapa warga dari luar desa juga banyak yang datang mencari kepompong. Bagi sebagian warga, kepompong ulat memiliki rasa yang lebih nikmat dibandingkan
SILIRAGUNG - Pohon nyamplung berukuran besar yang tumbuh di pinggir simpang lima Desa/ Kecamatan Siliragung, tepatnya barat patung tentara, ditebang petugas penertiban kantor Kecamatan Siliragung kemarin (6/1). Pohon yang sudah berumur puluhan tahun itu terpaksa ditebang karena dianggap membahayakan warga. Bila turun hujan disertai angin besar, pohon itu doyong hingga menyentuh warga yang melintas. “Kita tebang karena membahayakan,” cetus Kepala Seksi (Kasi) Trantib Kantor Kecamatan Siliragung, Sulhan SAP. Sulhan mengaku banyak menerima pengaduan warga terkait pohon nyamplung yang nyaris ambruk setiap turun hujan disertai angin itu. Warga sekitar juga banyak yang takut dan minta pohon itu ditebang.
“Sering mobil boks menabrak ranting itu,” katanya. Sebelum melakukan penebangan, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi. “Sudah kita laporkan BPBD,” cetusnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Penebangan pohon yang dilakukan itu, jelas dia, hanya di satu titik. Pohon yang lain dianggap masih aman dan tidak membahayakan warga dan kendaraan yang melintas. “Mobil yang melintas sering mengenai ranting pohon,” terang Hari Santoso, 58, warga sekitar. Santoso berharap pemangkasan pohon bisa dilakukan terhadap pohon berdaun lebat. Sehingga, bila ada angin besar tidak membahayakan warga. “Pohon yang rantingnya banyak dan pendek supaya ditebang juga,” pintanya. (sli/c1/abi)
belalang jati. Para pembeli kini juga berdatangan ke kampung pinggir hutan Alas Purwo itu. Harga kepompong itu bisa mencapai Rp 20 ribu per kilogram (Kg). “Tahun ini jumlahnya lebih banyak,” sebut Hendra, 17, remaja pemburu kepompong. (ddy/c1/ abi)
Tidak Ada Bekas Penganiayaan ■ NENEK...
Sambungan adari Hal 32
Hanya dalam hitungan menit, rumah korban dipenuhi warga. Anggota Polsek Cluring dan petugas medis dari Puskesmas Benculuk, Kecamatan Cluring, juga segera datang ke lokasi kejadian. “Korban gantung diri dengan mengikatkan lehernya ke bangunan rumah pakai stagen (ikat pinggang kain) yang biasa dia pakai,” ungkapnya. Menurut kapolsek, setelah korban berhasil dievakuasi, petugas medis dari Puskesmas Benculuk langsung memeriksa semua anggota tubuh korban. hasil pemeriksaan, tidak ditemukan luka bekas penganiayaan. “Korban meninggal murni karena gantung diri,” katanya. Lantaran korban sudah menerima dan tidak menuntut, lanjut dia, selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. “Jenazah korban langsung kita serahkan kepada keluarga,” ujarnya. (ddy/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
RISIKO: Petugas menebang pohon yang dianggap rawan tumbang di Desa/Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, kemarin (6/1).
Baku PBB Capai Rp 33 Miliar ■ SIAPKAN...
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
IDENTIFIKASI: Kapolsek Cluring, AKP Nyoman Supartha, bersama tim medis memeriksa tubuh korban kemarin (6/1).
Keberhasilan Tidak hanya Dilihat dari Fisiknya ■ ARANSEMEN...
Sambungan adari Hal 32
Saking semangatnya dalam bermain musik, Irfan sering tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Padahal, sebetulnya dia ada job di acara resepsi pernikahan. “Sering juga dipergoki oleh guru yang hadir dalam hajatan,” ujarnya terkekeh-kekeh. Dengan ramainya job di berbagai acara itu, Irfan mulai bisa membantu beban orang tuanya terkait biaya sekolah. Honor hasil mentas digunakan untuk membayar biaya sekolah, uang saku, dan sebagian ditabung. “Saya senang bisa membantu orang tua,” katanya. Kemahirannya dalam mengaransemen musik
saat di pentas membuat sejumlah produser rekaman lokal lagu-lagu Banyuwangi kepincut. Mereka pun meminta Irfan membuatkan komposisi album kendang kempul Banyuwangian. “Tahun 2004 saya sudah mulai aktif mentas dan mendapat tawaran rekaman album lagu Banyuwangi,” terangnya. Berbagai macam aliran musik, mulai lagu dangdut, lagu Oseng, hingga Melayu, sudah pernah diciptakan. Bahkan, karyanya banyak yang sudah menyebar luas melalui album dalam bentuk video compact disk (VCD). Hanya saja, sebagian besar karyanya adalah lagu khas Banyuwangi. Lagu terbaru hasil aransemennya dan saat ini sedang hits adalah lagu berjudul “Lungset”. Hasil kerja keras mengomposisi alunan nada
menjadi rangkaian musik yang enak didengar dan dirasakan membuat Irfan tidak lupa diri. Honor yang diterima dari hasil rekaman dan mengaransemen musik telah diwujudkan dengan membeli sebuah mobil. “Saya buat membeli mobil,” katanya. Meski bisa membeli mobil pribadi, Irfan tidak lantas bisa mengendarai seorang diri. Untuk menikmati hasil kerjanya itu, Irfan kerap mengajak teman dan saudaranya untuk menjadi asisten pribadi yang bertugas membantu seluruh aktivitasnya. “Saya ingin membuat orang tua saya bangga, dan membuktikan kepada semua orang bahwa keberhasilan itu tidak bisa dilihat dari fisiknya saja, tapi dari kemauan dan kerja keras,” ujarnya. (c1/abi)
Sambungan dari Hal 29
Dispenda menyerahkan SPPT PBB-P2 kepada para kepala desa (kades) dan kepala kelurahan (lurah) se-Bumi Blambangan Selasa lalu (5/1). Penyerahan SPPT PBB-P2 sengaja dilakukan pada pekan pertama 2016. Harapannya, surat tagihan pajak tersebut segera sampai ke tangan wajib pajak, sehingga mereka bisa segera melakukan pembayaran. Dengan demikian, pundi-pundi PAD segera mengalir ke kas daerah.
Penyerahan SPPT PBB-P2 kali ini dilakukan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Selain para kades dan lurah se-Banyuwangi, kegiatan tersebut juga dihadiri para camat dan para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Hadir pula Asisten Administrasi Umum Fazar Suasana serta Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Wiyono. Baku PBB-P2 di Banyuwangi pada tahun 2016 mencapai Rp 33,464 miliar. Target pendapatan PBB pada tahun ini Rp 27,5 miliar alias 82,18 persen dibanding baku PBB yang ada. (sgt/c1/afi)
Wisata Bertumpu di Wilayah Selatan ■ WISMAN...
Sambungan dari Hal 29
Saat ini warga negara Prancis dan China mendominasi kunjungan wisman di Banyuwangi. Tahun ini pemerintah akan menggarap sektor pariwisata di wilayah Banyuwangi Utara, yakni destinasi wisata Pulau Tabuhan. “Ada investor lokal yang akan mengelola Pulau Tabuhan. Tahun ini kita akan memaksimalkan sektor wisata wilayah
utara. Selama ini wisata kita hanya bertumpu di wilayah selatan, padahal potensinya sama besarnya,” katanya lagi. Pemerintah juga masih mengandalkan even festival untuk menarik kunjungan wisatawan. Ada beberapa faktor yang menjadi daya tarik suatu daerah layak dijadikan tujuan berwisata. “Tahun ini kita juga menyiapkan sekitar 35 even. Itu untuk menarik orang agar tidak hanya melihat alam dan culture tapi juga festival,” pungkasnya. (cin/c1/afi)
berita daerah RADAR Banyuwangi
34
Jawa Pos
Kamis 7 Januari 2016
Cokelat Buatan Jember ke Jepang JEMBER - Produk olahan kopi dan kakao di Jember terbukti mampu menembus pasar internasional. Selama beberapa tahun belakangan olahan biji kakao yang diproses di Jember telah menjadi langganan buyer dari Jepang. Kaur Produksi Alat Mesin (Alsin) dan Industri Hilir Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia Edy Suharyanto mengatakan, sudah tiga tahun ini puslitkoka meneripa order pengolahan kakao dari buyer asal Jepang. Setidaknya total pe ngolahan dalam tiga tahun tersebut mencapai 19 ton. “Terakhir kami menerima delapan ton, baru 2,5 ton yang kami kirim ke Jepang,” ungkapnya. Jumlah tersebut, kata dia, terbilang tidak tetap karena menyesuaikan dengan pasar di negeri Sakura tersebut. Untuk pengirimannya, puslitkoka mengemas cokelat tersebut dalam kemasan blok berukuran empat kiloan. Untuk bahan baku, dia mengatakan, puslitkok mengambil dari pekebun kakao di Papua karena para petani binaan puslitkoka di sana masih men gelola perkebunan kakao secara organik. Pengiriman dilakukan satu kali dalam setahun setelah biji kakao kering dikumpulkan hingga beberapa ton. “Bahan kakao dikirim dari kebun yang ada di Papua, kemudian diekspor ke Jepang melalui perwakilan di Surabaya,” lanjutnya. Puslitkoka menyediakan pabrik pengolahan cokelat ‘mini’ yang berada di kawasan kebun Ren teng, Kaliwining. Di samping memproduksi kopi dan kakao dalam berbagai bentuk, kawasan ini juga menjembatani hilirisasi produk. (lin/har/jpnn)
narkoba
Edarkan Sabu, Masuk Sel JEMBER - Peredaran narkoba di Jember me rambah hingga ke pelosok desa. Meski Satreskoba Polres Jember melakukan upaya penangkapan, namun pelaku-pelaku lain terus bermunculan. Selasa kemarin, satreskoba meringkus seorang pria yang diduga kuat pengedar narkoba jenis sabu-sabu (SS). Dia adalah Lucky Gusti Pradana, 26, warga Dusun Krajan, Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember. Oleh petugas, Lucky ditangkap di tempat kerjanya di lahan tanaman kedelai Kebun Mrawan, Desa/Kecamatan Mumbulsari, Selasa (5/1) sekitar pukul 12.00 . Selain menangkap Lucky, petugas juga berhasil menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya SS seberat 0, 20 gram yang dibungkus plastik dan digulung dengan kertas tisu, sebuah HP, dompet warna hitam – cokelat yang digunakan menyembunyikan SS. Selanjutnya, Lucky digelandang ke Mapolres Jember untuk menjalani pemeriksaan. Kepada petugas, Lucky yang merupakan karyawan swasta itu mengaku menjalani bisnisnya sekitar 1 tahunan. Pengakuannya, sekitar setahunan menjadi pengedar sabu. “Tapi kami curiga, bisnis itu lebih dari setahun,” ungkap petugas. Selama ini, lanjut petugas, barang haram tersangka dipasok bandar dari Solo. Selama menjalankan bisnisnya, Lucky menjual SS itu kepada kalangan yang sudah dikenalnya. Dia tidak sembarang orang melayani penjualan sabu. “Harus benar-benar orang yang sudah dikenalnya,” lanjut petugas ini. Bahkan selain mengedarkan, tersangka juga mengkonsumsi ‘kristal setan’ ini. Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, melalui Kasat Reskoba AKP Sukari, membenarkan pe nangkapan itu. Sejauh ini, pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini, khususnya membongkar jaringan bandar SS dari tersangka. “Tersangka sudah menyebut nama seseorang yang diduga kuat pemasok sabu ini. Saat ini kita masih melakukan pengejaran,” ungkap Sukari. Agar perang melawan narkoba ini semakin efektif, Sukari mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika adanya peredaran narkoba di lingkungan masing-masing. “Peran masyarakat sangat diperlukan untuk ikut perang melawan narkoba,” jelas Sukari. (jum/sh/jpnn)
Heru Putranto/Radar Jember/jpnn
LANGGANAN JEPANG: Produk olahan kakao dari Puslitkoka Indonesia di Jember sudah dikirim ke buyer dari Jepang, baik dalam bentuk cokelat blok maupun bubuk siap minum.
SD Kekurangan Ribuan Guru JEMBER – Saat ini Jember masih keku rangan sekitar empat ribu orang guru SD. Sebab, setiap tahun lebih banyak jumlah guru yang pensiun daripada yang diangkat sebagai guru. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember Supriyono mengatakan, jumlah SD negeri di Jember sekitar 917 lembaga. Sehingga, membutuhkan sekitar 10 ribu guru. “Sedangkan yang ada se karang sekitar enam ribu guru,” ujarnya kepada koran ini kemarin (6/1). Menurut dia, jumlah guru tersebut akan terus berkurang karena banyak yang hendak pensiun. Bahkan, setiap hari ada guru yang pensiun. “Mulai dari yang kelahiran tahun 1956, 1967, sudah masuk masa pen siun,” ungkapnya. Dia menjelaskan, Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember tidak bisa mengambil keputusan sendiri mengenai hal ini. Sebab, formasi pengangkatan PNS baru ada di pemerintah pusat. Yang bisa dila kukan dispendik hanya menyampaikan kekurangan guru tersebut kepada Badan Kepegawain Daerah (BKD) Jember. Kekurangan guru tersebut, lanjut dia, sebagian “ditambal” dengan adanya guru sukarelawan (sukwan) atau guru wiyata
bakti. Sehingga, masalah kekurangan guru sedikit terbantu, meski kesejahteraan guru sukwan masih memprihatinkan. “Kalau tidak ada sukwan bisa kerepotan,” akunya. Selama ini, menurut pria yang biasa di sapa Pri ini, dilakukan oleh kepala sekolah. Namun, nasib para guru sukwan tersebut kurang mendapat perhatian pemerintah. Secara legalitas, mereka tidak diangkat oleh pemerintah daerah. Karena itu, yang menggaji mereka ada masing-masing sekolah. “Karena semangat pengabdian mereka tinggi, tetap dilakoni meskipun kesejahteraan sedikit,” ungkapnya. Masalah kekurangan guru ini, menurut dia, sejatinya tidak hanya dialami Jember. Namun, hal yang sama juga dialami oleh daerah lain. Sebab, sejak 1995 pemerintah sudah tidak melakukan pengangkatan guru menjadi PNS. “Setelah itu ditambah dengan angkatan PGSD tahun sekitar 2002,” akunya. Beberapa bulan yang lalu, sambung dia, sebenarnya guru SD ditambah dengan diangkatnya K2. Tetapi, jumlah hanya sekitar 400 orang guru. Jumlah tersebut tetap tidak seimbang dengan jumlah sekolah yang ada. “Sedangkan jumlah guru wiyata bakti saat ini sekitar tiga ribu orang,” ungkapnya.
RADAR JEMBER/JPNN
BANYAK YANG PENSIUN: Kekurangan guru juga dialami SDLB. Dari 917 SD negeri di Jember, dibuthkan guru sebanyak 10 ribu orang.
Dengan kendala ini, dia mengatakan, dunia pendidikan tidak bisa cepat berkembang. Sebab, kualitas dan kuantitas guru belum memadai. Padahal, pendidikan di SD merupakan pondasi untuk membentuk karakter anak. Lain halnya dengan kebutuhan guru di SMP negeri yang cukup seimbang. Jumlah SMP negeri di Jember sekitar 96
lembaga. Sedangkan jumlah guru sekitar 2.500 orang. Jumlah itu dinilai Pri sudah cukup seimbang. Untuk itu, PGRI mendorong pemerintah agar ada penambahan guru di SD. Sehingga, peningkatan kualitas pendidikan bisa dilakukan di sekolah. “Ini butuh komitmen pemerintah untuk mewujudkan,” tegasnya. (gus/har/jpnn)
Bawa Kabur Mahasiswi, Pengangguran Dipolisikan Melarikan anak perempuan di bawah umur tanpa izin orangtua. Pelaku telah melanggar pasal 332 KUHP dengan hukuman tujuh tahun penjara” AKP Gusti Made Sudarma Putra Kasat Reskrim Jembrana, Bali
JEMBRANA - I Komang Agus Setiawan, 19, warga Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan/ Kabupaten Jembrana, Bali, dilaporkan ke polisi. Pemuda pengangguran tersebut diduga melarikan DH, 19, yang masih berstatus mahasiswi. Pelapor yakni orangtua korban, Wahyuni, 46, asal Banjar Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo. Diinformasikan, selama ini korban DH kuliah di Banyuwangi, Jawa Timur, tinggal bersama kakak kandungnya. Kamis (31/12) sekitar pukul 21.00 Wita, pelapor menelepon teman korban Maya Wahyuni, 21, untuk menanyakan keadaan di sana. Saat itu saksi mengatakan korban tidak berada di rumah karena sedang jalan-jalan bersama temannya. Keesokan harinya, Jumat (1/1) 2016 sekitar
pukul 11.00 Wita, pelapor kembali menelepon teman korban. Dan dari pengakuan saksi, korban belum juga pulang ke rumah. Me ngetahui masalah tersebut, pelapor langsung berangkat ke Banyuwangi guna memastikan kondisi korban di sana. Termasuk ingin memastikan keberadaan korban setelah jalanjalan bersama temannya. “Saat mencari korban, saya aktif mengabari teman-teman korban untuk ikut memantau di mana korban berada sekarang. Usaha ini membuahkan hasil setelah Minggu (3/1) sekitar pukul 17.00 Wita, saya mendapar informasi korban berada di Monumen Lintas Laut, Gilimanuk,” kata Wahyuni. Berdasar informasi itu, pelapor langsung
ke lokasi Monumen Lintas Lut, Gilimanuk. Korban bersama terlapor ditemukan di sana. Karena merasa tidak puas atas kasus yang menimpa korban, Minggu (3/1) malam sekitar pukul 22.50 Wita Wahyuni melaporkan Agus Setiawan ke Polres Jembrana. Kapolres Jembrana, AKBP Djoni Widodo melalui Kasat Reskrim, AKP Gusti Made Sudarma Putra menjelaskan, sudah menerima laporan tersebut. “Setelah menerima laporan, kami langsung mengejar dan menangkap pelaku. Ia diancam melanggar pasal 332 KUHP dengan hukuman tujuh tahun penjara,”katanya. Pelaku dituduh melarikan anak perempuan di bawah umur tanpa izin orangtua. (don/ima/jpnn)
Sejam Razia, Angkut Dua Motor Tim Gabungan Sisir Pelanggaran Rambu JEMBER – Mendapat Piala WTN (Wahana Tata Nugraha) tak membuat Jember bersantai. Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jember kemarin (6/1) melakukan operas yustisi untuk menindak pelanggaran terhadap rambu lalin di kawasan segitiga emas. Operasi dilaksanakan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Jember dan Satlantas Polres Jember. Fokus operasi adalah pengendara roda dua dan empat yang parkir di rambu larangan atau parkir di atas trotor. Dalam penertiban tersebut, petugas tidak lagi melakukan kompromi dengan pengendara yang melanggar rambu lalin. Operasi dipimpin Kanit Patroli Satlantas Polres Jember Ipda Junaedi dan Kepala Dishub Jember Isman Sutomo. Operasi diawali dari depan Pos Polisi 90 Jl Sultan Agung, kawasan alun-alun, Jl A. Yani, Jl Tronojoyo, JL HOS Cokroaminoto, Jl Gajah Mada, dan kembali ke Pos Polisi 90. Petugas mengawali operasi dengan menyisir kendaraan di depan toko obat Manjur di Jl Sultan Agung. Sebab, banyak kendaraan roda dua yang
Jumai/Radar Jember/jpnn
DIAMANKAN: Petugas Dishub Jember dan Satlantas Polres Jember mengamankan motor yang ditinggalkan pemiliknya karena parkir di atas trotoar kemarin (6/1).
parkir di kanan jalan. Padahal, di depan toko sudah jelas rambu larangan parkir. Selanjutnya, petugas mengelililingi alun-alun dan berhasil menindak puluhan kendaraan roda dua yang parkir di tempat larangan parkir. Pelanggaran juga lebih banyak terjadi di depan toko benang di depan Asuransi Bumi Putra. “Pemilik toko sudah mengimbau agar tidak parkir di atas trotoar,” ujar salah seorang petugas. Karena, selain jalan sempit, toko yang banyak dikunjungi pembeli itu berada di jalan yang menikung.
Petugas juga banyak menindak pengendara yang parkir di depan sebuah warnet di depan Telkom Jl HOS Cokroaminoto. Sedikitnya ada tujuh pemilik kendaraan harus menerima surat tilang dari petugas satlantas. Yang unik terjadi di sekitar Pasar Tanjung dan Jl Samanhudi. Ada salah seorang petugas parkir membuat tulisan sendiri dengan warna merah dipasang di bawah rambu lalin dengan tulisan Parkir Anda di Sana. “Maksudnya, pemilik kendaraan diminta memarkir di tempat yang sudah ada, yakni di
jalur kanan,” kata jukir tersebut. Petugas jukir itu mengaku sering kena semprot pemilik kendaraan karena mengingatkan agar tidak parkir sembarangan atau di rambu larangan parkir. Petugas kemarin juga tidak kompromi dengan menindak pengendara sepeda motor yang memarkir sembarangan di rambu larangan parkir. Kebanyakan pelanggar beralasan parkir sebentar karena membeli barang yang ada di dalam toko itu. Padahal, lokasi itu sudah sering kali dioperasi petugas gabungan. Kendaraan yang tidak jelas pemiliknya langsung diangkut petugas ke kendaraan operasional dishub untuk diamankan di kantor satlantas. Beberapa pengendara hanya bisa pasrah saat diberi tilang karena mereka memang melanggar rambu larangan parkir. Dalam operasi yang berlangsung sekitar satu jam itu berhasil menindak pengendara roda dua dan empat sebanyak 45 orang. Dengan rincian, 36 ditilang karena tidak membawa STNK, 5 karena tidak membawa SIM, dan dua kendaraan yang ditinggal pemiliknya diamankan ke satlantas. Isman yang didampingi Junaedi mengatakan, penertiban gabungan ini akan dilakukan secara rutin. (jum/ram/har/jpnn)
TOHA/RaBa
BISA PILIH: Makan malam di Aamdani Garden bersama keluarga, sahabat, dan mitra pilihannya bisa di tempat ini.
Aamdani Garden, Pilihan Tepat Bersama Keluarga AAMDANI Garden, restaurant baru berkonsep kebun menjadi salah satu alternatif untuk keluarga Anda bersantai bersama. Lokasinya sangat pas, mudah dijangkau di Jalan Yos Sudarso Banyuwangi, dan juga dilengkap fasilitas WiFi. Menu khusus seperti ikan bakar ala garden menjadi bagian dari menu sea food lainnya. Bagaimana harganya? Sangat terjangkau. Bahkan, koran ini sudah merasakannya, rasa lezat menu nusantaranya, dengan harga pas di kantong. Segar, sejuk, romantis adalah suasana yang dapat menggambarkan situasi Aamdani Garden Resto. Kondisi di malam harinya, dimana lighting taman
yang romantis, memberikan nuansa yang sangat menarik. Bisa dibilang Aamdani Garden Resto membawa new romantic experience bagi para pengunjung yang singgah dan bersantap di dalamnya. Setiap sudut resto dan taman ditata sedemikian menarik untuk memanjakan pandangan mata setiap pengunjung. Pepohonan yang rindang dan perdu-perdu yang tertata cantik menambah suasana asri dan menciptakan kesan sejuk dan segar. Di sini Anda bisa membuat acara apa saja, tidak perlu repot dengan menu makanannya. Tersedia juga Hall yang luas, tempat parkir yang luas dan keamanan yang dijamin.
Owner Aamdani Restaurant, Suprafti mengatakan, konsep Aamdani adalah cukup makan di sini, semuanya tersedia, tidak perlu kemana-mana. Selain masakan khasnya, sea food, Aamdani Garden menyediakan menu bebek dan ayam kampung. Sementara, jika Anda ingin cangkrukan, maka Aamdani menyediakan kedai kopi yang terletak di sudut selatan. Tersedia menu serba Rp 10 ribu-an. Sangat cocok untuk semua kalangan yang ingin menghabiskan malam dengan suasana yang cozy. “Tidak perlu kemana-mana, cukup di Aamdani, semuanya bisa,” kata pengusaha permata ini. (*/als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 7Januari 2016
BERITA UTAMA
35
Pengurus Truk masih Dimintai Keterangan n SOPIR... Sambungan dari Hal 25
Lantaran curiga dengan muatan yang dibawa kendaraan tersebut, ketiga truk tersebut pun diperiksa. Rupanya ketiga truk tersebut tidak dilengkapi dokumen. Truk yang rencananya akan mengirim pupuk cair berbahan sari tebu kepada kelompok tani di Desa Kelir dan Kelurahan Gombengsari itu pun akhirnya diserahkan Danramil Kalipuro kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti. “Pupuk ini tidak melalui kios, jadi langsung ke petani. Dari situ saja sudah salah prosedurnya.
Kemudian, surat-suratnya juga tidak lengkap. Kita sudah lapor ke dandim yang langsung meneruskan ke kapolres terkait penangkapan ini,” kata Mustohir. Truk pengangkut 32.000 liter pupuk cair yang melewati wilayah Kalipuro tersebut ternyata selama ini melakukan pendistribusian pupuk di sekitar wilayah pertigaan Giri. Penanganannya pun saat itu langsung diurus anggota Polsek Giri. Celakanya, saat truk paling besar hendak dibawa ke mapolsek, kendaraan tersebut melarikan diri. Diam-diam sopirnya berusaha mengelabuhi polisi. Tak ingin
tangkapannya lepas, kapolsek bersama anggotanya langsung mengejar truk bernopol W 8481 UR tersebut. Akhirnya, truk tangki pengangkut pupuk cair sebanyak 32 ribu liter yang dikemudikan Jumadin, warga Situbondo, itu berhasil dihentikan di Jalan Raya Argopuro. Kapolsek yang geram dengan ulah pemilik kendaraan itu langsung menyuruh sopir dan kernet segera turun dari kendaraan. “Saya ini tadi disuruh pulang sama pengurus. Jadi, saya kira semua sudah selesai,” ucap Jumadin dengan memelas kepada petugas. Begitu tertangkap, truk tersebut
langsung digiring menuju mapolsek dan dikumpulkan dengan truk pengangkut pupuk cair lain yang berkapasitas 5ribu liter. Selain itu, dua orang yang mengaku pengurus agen yang mengirim pupuk cair tersebut, yaitu Kiki dan Hamisun, keduanya warga Situbondo, langsung dimintai keterangan. Kapolsek Giri AKP Sudariyono mengatakan, sejak awal truk-truk pengangkut pupuk cair itu sudah menjadi target operasi (TO) kesatuannya. Sebab, berdasar keterangan yang dihimpun dari masyarakat dan Dinas Pertanian setempat, ada pupuk cair yang peredarannya yang diduga mengandung
Pemilik Kios Dilarang Menimbun Pupuk n KAPOLRES... Sambungan dari Hal 25
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Mapolres Banyuwangi itu meminta para distributor dan pemilik kios mempersulit penyaluran pupuk ke petani. Keduanya diminta menjual sesuai harga pasar yang berlaku. “Jangan terlalu mahal melebihi harga yang telah ditentukan. Permudah petani dalam mendapatkan pupuk agar tanamannya
subur dan membuahkan hasil. Ingat, Banyuwangi ini merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Timur,” pesan Bastoni. Semakin cepat pupuk sampai ke tangan petani akan menjaga stok padi dan beras di Bumi Blambangan stabil. Sebaliknya, apabila pupuk urea langka di pasaran akan menyulitkan petani dan berimbas fatal bagi publik. “Beras bisa terkerek naik padahal sumber makanan pokok warga. Apa jadinya jika beras melambung,
tentu barang yang lain akan terkerek naik juga,” tukasnya. Oleh karena itu, para distributor dan pemilik kios juga dilarang menimbun pupuk, sehingga memicu kelangkaan. Selain memperkeruh pasar pupuk dan membuat panik petani, juga bisa diancam pidana. “Petani sangat bergantung dengan pupuk. Pemegang hak jual pupuk adalah distributor yang disebarkan lewat kios resmi. Mari kita jaga penyaluran pupuk urea di Banyuwangi tetap lancar dan tidak mengalami
kelangkaan,” harap mantan Kapolres Tulungagung itu. Sosialisasi kemarin dihadiri Ketua Asosiasi Pupuk Banyuwangi Sunarko Wijaya; Dandim 0825 Letkol Robby Bulan; Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama; serta Sekda Slamet Karyono. Acara tersebut melibatkan 12 distributor dan 657 pemilik kios seBanyuwangi. Pertemuan itu untuk menyatukan visi antara distributor dan kios agar dalam penyaluran pupuk urea dan yang lain tidak menyalahi aturan. (c1/aif)
Selain Pidana, Aji juga Tempuh Upaya Perdata n AJI... Sambungan dari Hal 25
Dia diduga telah melakukan wanprestasi atas keikutsertaan Indonesia All Star dalam turnamen SoJ tersebut. Atas partisipasinya dalam turnamen yang diikuti Arema Cronous, Bali United, Persewangi, dan Indonesia All Star, tersebut Aji Santoso mengaku tekor Rp 200 juta. Uang sebanyak itu digunakan Aji untuk menalangi fee pemain Indonesia All Star yang diisi Evan Dimas dkk. “Saya dijanjikan pembayaran
sehari setelah pertandingan. Namun, tidak ada realisasi sama sekali,” akunya. Aji mengaku sudah sering menagih uang untuk pemain Indonesia All Star itu. Namun, jawabannya selalu tidak memuaskan. Bahkan, saat penagihan, pemain yang juga pernah bermain untuk Arema Malang itu disodori perjanjian. Dalam perjanjian tertanggal 27 September 2015 itu, Aliong menjanjikan dua termin pembayaran. Termin pertama akan dibayar 50 persen, dan sisanya dibayar pada
termin ke dua. Nyatanya meski sudah membubuhkan tanda tangan dalam perjanjian bermeterai tersebut, Aliong tidak pernah menepati janji. Pembayaran uang untuk Indonesia All Star itu hingga kini tidak jelas. Sebuah mobil Toyota Avanza memang sempat diberikan kepada Aji Santoso sebagai jaminan. Ternyata mobil itu mobil sewaan alias mobil rent car. Karena pemilik rent car meminta, maka dengan berat hati mobil itu pun dikembalikan kepada pemiliknya.
Aji mengaku tidak ingin perkara itu sampai ke kepolisian. Namun, karena tidak ada iktikad baik dari Aliong, membuatnya terpaksa meneruskan perkara itu ke kepolisian. Aji menegaskan laporan yang dia lakukan tidak akan berhenti di kepolisian. Mantan pemain timnas berusia 45 tahun ini juga akan menempuh upaya lain demi haknya dibayar. Termasuk, menempuh upaya hukum perdata terhadap panitia SoJ. “Ranah pidana bukan yang terakhir. Saya juga akan tempuh upaya perdata,” tegasnya. (nic/c1/aif)
Barang Bukti 131 Ekor Lobster dan Potasium n PENCURI... Sambungan dari Hal 25
Keduanya ditangkap petugas Lanal Banyuwangi karena diketahui mengambil lobster menggunakan potasium. Dalam putusan pengadilan Nomor 679/ Pid.Sus/2015/PN Bwi kedua nelayan tersebut melanggar Pasal 8 ayat 1 junto 84 (1) UU No. 31 tahun 2004 tentang perikanan yang telah diubah dengan UU No. 45 Tahun 2009 junto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Hakim Ketua, Achmad Rasjid, dan Hakim Anggota Heru Setiyadi dan Muswandar dalam persidangan waktu itu menjatuhkan pidana penjara kepada keduanya masing-masing selama sembilan bulan penjara dan denda Rp 3 juta. Dalam sidang beberapa waktu lalu, putusan PN Banyuwangi juga telah menetapkan barang bukti berupa uang lelang lobster senilai Rp 4,3 juta dan satu unit motor milik kedua terdakwa. Selain itu, 2 boks styrofoam, 100
gram potasium, 2 kacamata selam, 3 senter selam, satu jaring, dan 3 buah cutter, harus dimusnahkan. Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan, menuturkan dengan putusan pengadilan itu, para nelayan yang masih mengambil lobster menggunakan potasium diharapkan berkaca. Sebab, yang dilakukan Zarkasi dan Supriyadi tersebut melanggar hukum negara. ”Ini bisa memberikan efek jera agar nelayan lain tidak melakukan hal yang sama,” tegasnya.
bahan kimia berbahaya. Sehingga, para petani selaku konsumen dirugikan. Aksi kejar-kejaran semacam itu menurutnya sudah terjadi dua kali. Sebelumnya, para sopir truk kabur sebelum ditangkap. “Ini tadi sopirnya mengatakan diperintah pengurus agar kabur. Padahal, tadi pengurusnya sedang kita mintai keterangan dan berpura-pura meminta izin menemui kakaknya,” terang Sudariyono. Hingga sore kemarin (6/1) kedua pengurus dan seluruh awak dua
truk tangki pengangkut pupuk cair ilegal itu masih dimintai keterangan. Dua truk tangki lengkap isi diamankan di Mapolsek Giri. Satu truk lagi belum diketahui keberadaannya. “Kecurigaan kita karena pupuk cair ini dikirim tanpa dokumen. Ada sertifikat dari kementerian perindustrian tentang usaha mereka terkait pupuk cair, tapi perlu kita pastikan dulu. Kita minta Dinas Pertanian ke sini untuk mengeceknya. Kalau ternyata ini berisi bahan cair yang
berbahaya, bisa kita tindak lanjuti,” kata Sudariyono. Sementara itu, Hamisun, selaku pengurus kedua truk, mengaku pupuk cair yang mereka kirim dari Probolinggo ke Banyuwangi itu legal. Bahkan, dia mengklaim produk perusahaan mereka, yakni PT. Sasa Inti, Kecamatan Gending, Probolinggo, sudah mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI).“Agen yang menjadi penerima pupuk cair kami juga resmi, atas nama Ghazali, warga Wongsorejo,” ucapnya. (fre/c1/aif)
Polisi Sudah Pegang Surat Perjanjian n ALIONG... Sambungan dari Hal 25
“Kami hanya menerima laporan. Selanjutnya, pimpinan yang menentukan siapa yang akan menangani perkara ini,” ujar Prasetya, anggota Tipikor Polres Banyuwangi.
Sebelum dilaporkan polisi, kabar tanggungan Rp 200 juta itu pernah mencuat. Kala itu Ketua Penyelenggara SoJC 2015, Aliong, mengakui honor untuk Indonesia All Star senilai Rp 200 juta belum terbayar. Tetapi, dia berkomitmen melunasi tunggakan tersebut.
Dia sebetulnya ingin segera menyelesaikan masalah tersebut. Namun demikian, masalah itu harus diselesaikan secara bersama-sama. ‘’Saya sudah mengajak panpel rapat, tapi hanya beberapa orang yang datang. Panpel utama tidak datang,” keluhnya kala itu. (nic/c1/aif)
Naufal Tidak Masuk Banggar n DESAK... Sambungan dari Hal 36
Tunjangan jabatan yang berhak dikantongi anggota Bangar dan Banmus sekitar Rp 65 ribu per bulan. Selain ketua dan tiga wakil ketua dewan yang secara otomatis menempati posisi pimpinan Banggar dan Banmus, sebanyak 40 anggota DPRD yang lain masuk dalam dua alat kelengkapan inti tersebut. Enam anggota yang lain hanya kebagian posisi anggota BPPD, BK, dan komisi. Berdasar struktur anggota alat kelengkapan dewan (AKD) diketahui, enam anggota dewan yang tidak masuk dalam keanggotaan Banggar dan Banmus berasal dari lima fraksi. Mereka, antara lain Naufal Badri (Gerindra), Khusnan Abadi (PKB), Suyatno (Golkar-PAN), Eko Hariyono (PDIP), dan Wendriawanto serta Gunawan (Demokrat). Terkait wacana kocok ulang anggota AKD, Ketua DPRD I
Made Cahyana Negara menjawab diplomatis. Menurut dia, sesuai tata tertib DPRD, perubahan susunan keanggotaan AKD bisa dilakukan pada awal tahun anggaran. “Kocok ulang keanggotaan AKD memungkinkan dilakukan di awal tahun anggaran. Misalnya anggota dewan yang sebelumnya duduk di BPPD digeser ke Banmus, dari Banmus digeser ke Banggar, dan lain-lain. Silakan teman-teman ketua fraksi melakukan komunikasi di internal fraksi masing-masing,” ujarnya. Namun demikian, Made tidak mengiyakan tapi juga tidak menampik adanya desakan memasukkan seluruh anggota dewan dalam keanggotaan Banmus dan Banggar. “Sampai saat ini (kemarin) belum ada pengajuan yang kami terima,” kata politikus PDIP tersebut. Ketua Fraksi Gerindra Sejahtera (Gasa), Naufal Badri, mengaku dirinya tidak masuk anggota Banggar dan Banmus. “Saya dan
lima anggota yang lain tidak masuk Banggar dan Banmus. Kami berharap seluruh anggota DPRD dimasukkan dalam keanggotaan Banggar atau Banmus,” harap Naufal. Naufal menambahkan, sebagai anggota yang baru kali pertama menjabat pada periode 2014-2019, pada awalnya dia tidak menyadari dirinya tidak masuk Banggar dan Banmus. “Kerugian bagi kami adalah tidak bisa menyampaikan aspirasi secara langsung pada rapat-rapat pembahasan anggaran atau rapat membahas penyusunan kegiatan dewan,” terangnya. Disinggung tentang kerugian lain berupa tidak diterimanya tunjangan jabatan Banggar dan Banmus, Naufal tidak menampik dirinya tidak menerima tunjangan jabatan tersebut. “Nominalnya berapa, saya tidak tahu. Yang jelas, tunjangan bukan tujuan utama kami ingin masuk anggota Bangar dan Banmus,” katanya. (sgt/c1/afi)
Sekadar diketahui, Zarkasi dan Supriyadi, ditangkap Lanal Banyuwangi pada 14 Oktober 2015 karena mencuri lobster di perairan Grajagan menggunakan potasium. Dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti 131 ekor lobster hasil tangkapan dengan berat 30 Kg. Selain ratusan ekor lobster tersebut, petugas TNI AL juga berhasil mengamankan barang bukti sisa potasium seberat 100 gram dari dua nelayan Pantai Grajagan tersebut. (tfs/c1/aif)
Pertalite dan Pertamax Sempat Habis n ANTREAN... Sambungan dari Hal 25
Berbeda dengan SPBU Penataban, di SPBU Karangente Jalan Brawijaya tampak normal. Antrean sedikit panjang tampak terlihat pada tangki BBM jenis premium. Menurut Fahmi, salah satu petugas di SPBU Karangente, antrean di bagian premium sedikit mereda ketimbang hari pertama penurunan harga BBM. Sebe-
lumnya, konsumen pertalite dan pertamax beralih ke bunker premium. “Sebelumnya antrean di bagian premium membeludak karena pertalite dan pertamax habis kemarin Selasa (4/1),” kata Fahmi. Dia menjelaskan, saat dua jenis BBM tersebut kosong, pihak SPBU segera melakukan pengisian ke Pertamina. Seperti yang diwartakan kemarin, Pertamina melakukan berbagai upaya demi
menjaga stok BBM di SPBU. Tiga hari sebelum harga BBM ditetapkan turun, Pertamina sudah menginstruksikan agar stok di semua SPBU tersedia. Asisten Manager Relation Marketing Operation Region (MOR) V Pertamina Jawa Timur, Heppy Wulansari, mengatakan stok dari Pertamina baik premium, pertalite, solar, maupun pertamax series, aman. SPBU diminta melakukan
penebusan kepada Pertamina secepatnya demi mengantisipasi lonjakan pembelian pada hari berikutnya. Heppy mengimbau SPBU menyiapkan cadangan untuk delivery order. Tampaknya hal tersebut diterapkan pihak SPBU. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, selain Pom Bensin Karangente, Pom Bensin Banterang dan Sukowidi juga menunjukkan aktivitas normal. (cin/c1/aif)
Lokasinya masih Bersih dan Asri n JADI... Sambungan dari Hal 25
Kedua, bertanya kepada anak sekolah yang kebetulan menuju lokasi yang sama. Awalnya, rasa penasaran muncul saat melihat beberapa posting di media sosial Facebook. Di posting itu banyak anak usia SMA yang selfie di air terjun yang dikelilingi bebatuan. Karena penasaran, akhirnya JPRaBa ingin melihat langsung seberapa menariknya tempat yang banyak dipamerkan di media sosial tersebut. Setelah melewati jalan sesuai arahan pemilik warung, kami akhirnya menemukan sebuah jalan setapak menurun yang agak becek akibat sisa hujan. Kira-kira setelah satu setengah kilometer menuruni jalanan yang mirip trek motor trail itu, terlihat sebuah tatanan bebatuan yang dialiri air di tengahnya. Kemudian aliran tersebut jatuh dan membentuk air terjun di bawahnya. Air terjun Kedung Angin yang diceritakan anak-anak sekolah
itu ternyata cukup menarik. Banyak batu besar yang berjejer dengan lubang-lubang air di bagian atas air terjun. Sebelum air jatuh ke bawah, terlebih dulu air tersebut melewati tiga undakan batu. Di belakang aliran air terjun itu ada sebuah batu yang memanjang dengan warna berseling yang sekilas mirip motif batu akik naga sikoi yang terkenal dengan warna patahan emasnya. Pengunjungnya sebagian besar adalah anak sekolah. Sebagian dari mereka lebih memilih berdiri di atas air terjun dan berfoto di bebatuan. Karena dari atas, jajaran bebatuan itu terlihat sangat menarik. Beberapa lagi berkumpul di sekitar air terjun untuk bermain gitar dan mandi di tengah ceruk yang berada di bawah air terjun. Dengan pohon pinus dan durian yang mengelilingi sebagian besar air terjun dari hulu hingga hilir, suasana Kedung Angin seolah sangat cocok sebagai tempat persembunyian. Meskipun air yang mengalir tidak sejernih air
di Kalibendo atau Air Terjun Lider, tapi hal tersebut tidak mengurangi kesegaran air di Kedung Angin. Sayang, mereka yang datang ke tempat tersebut rata-rata adalah siswa sekolah yang membolos. Mereka sengaja pergi ke tempat yang jauh supaya tidak mudah ditemukan. Yang mem_ buat miris, beberapa dari mereka membawa minuman keras yang diletakkan di plastik plastik. “Sudah biasa di sini digunakan anak sekolah bolos; tidak lakilaki tidak perempuan. Kalau diingatkan malah marah, jadi dibiarkan saja,” ujar Ratno, warga asal Desa Macan Putih, yang mengaku sering mengunjungi tempat tersebut. Nama Kedung Angin, menurut Rofah, 55, salah seorang warga sekitar, sudah ada sejak dulu. Dia tidak mengetahui dengan pasti mengapa nama tersebut digunakan sebagai nama air terjun itu. Setahunya air yang mengalir menuju Kedung Angin berasal dari Kedung Pertapan yang selama
ini sering digunakan para praktisi metafisika bersemedi. Kemungkinan dinamai Kedung Angin karena aliran air terjun yang mirip aliran angin. “Namanya sudah ada sejak dulu. Memang sering digunakan mandi, tapi menurut warga sini tempat itu hampir sama keramatnya dengan Kedung Pertapan,” beber Rofah. Terlepas dari kisah-kisah yang meliputi Kedung Angin, air terjun tersebut adalah objek wisata alam yang menarik dikunjungi. Suasananya yang tenang dapat menjadi lokasi relaksasi dan sejenak keluar dari kebisingan kehidupan kota. Lokasinya yang cukup jauh dari permukiman warga, berlibur di sana tidak akan terganggu aktivitas penduduk. Sesekali burung-burung khas pepohonan pinus hinggap dan berpindah ke bebatuan di sekitar air terjun. Kondisi sekitar kedung masih tampak bersih dan asri. Belum terlalu banyak sampah berserakan seperti yang biasa ditemui di beberapa tempat wisata di Banyuwangi. (c1/aif)
RENDRA KURNIA/RABA
LEWATI LOKET: Pengendara motor dari Jawa hendak menyeberang ke Bali. Selama libur panjang kemarin jumlah penumpang ke Bali mencapai 566.056 orang.
Arus Liburan Tahun Ini Meningkat KALIPURO - Musim libur panjang Natal dan tahun baru 2016 kemarin ternyata berdampak pada jumlah penumpang dan kendaraan yang menuju Bali. Data pihak PT. ASDP Ketapang menunjukkan peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan dibandingkan tahun lalu yang cukup signifikan. Dari rilis pihak ASDP Ketapang sejak tanggal 18 Desember 2015 – 5 Januari 2016 kemarin, jumlah penumpang yang menuju Bali berada pada angka 566.056 orang dan ada sekitar 585.886 orang yang menyeberang ke Jawa. Roda dua yang menuju Bali ada sekitar 51.310 unit, sementara yang menuju Jawa ada sekitar 62.828 unit. Roda empat lebih yang menyeberang ke Bali berdasar data kemarin sekitar 79.995 unit, dan yang menuju ke Jawa sekitar 78.786 unit kendaraan. Pada libur Natal dan tahun baru tahun 2014 lalu jumlahnya memang lebih sedikit, yakni penumpang yang menuju Bali sekitar 545.724 orang dan yang menuju Jawa sekitar 558.664 orang. Sementara itu, roda dua
yang menuju Bali tahun lalu sekitar 47.032 unit, dan yang menuju Jawa sekitar 60.860 unit. Roda empat lebih yang menuju Bali ada sekitar 79.995 unit, sementara yang menuju Jawa sekitar 78.786 unit. Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto, membenarkan bahwa jumlah penumpang dan kendaraan yang menuju Bali mengalami pening_ katan. Penumpang yang menuju Bali dibandingkan tahun lalu mengalami peningkatan sekitar 4 persen, dan yang menuju Jawa meningkat 5 persen. Roda dua yang menuju Bali juga mengalami peningkatan sekitar 9 persen, sementara yang menuju Jawa meningkat 3 persen. ”Roda empat ke Bali meningkat 4 persen, ke Jawa meningkat 6 persen dibanding tahun 2014 lalu,” beber Wahyudi. Meningkatnya jumlah kendaraan dan penumpang yang berlibur ke Bali maupun kembali ke Jawa di musim liburan kemarin disebabkan panjangnya masa liburan dibandingkan tahun lalu.
Tren arus penumpang dari tahun lalu juga berubah. Jika biasanya puncak kepadatan terjadi men_ jelang tahun baru, pada liburan kemarin puncaknya terjadi pada tanggal 24-25 Desember 2015. ”Puncaknya pada tanggal 24 Desember, ada sekitar 6.800 unit roda empat menyeberang dalam sehari. Itu sangat banyak saya kira,” terang Wahyudi. Sempat terjadi antrean panjang sampai Desa Bangsring, Keca_matan Wongsorejo, pada puncak arus penyeberangan kemarin juga akan menjadi evaluasi pihak ASDP Ketapang di masa liburan yang akan datang, seperti libur Nyepi dan Lebaran. Selain karena memang volume kendaraan membeludak, pihak ASDP Ketapang juga tidak menampik antrean tersebut disebabkan banyaknya kapal yang off karena dalam masa perbaikan. ”Ini menjadi bahan evaluasi kami. Kalau kepadatan meningkat, kapal-kapal besar akan kami optimalkan. Dermaga MB III juga akan kami prioritaskan untuk antisipasi kemacetan panjang,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
pemerintahan RADAR Banyuwangi
36 Legislatif
Desak Kocok Ulang Anggota AKD BANYUWANGI - Struktur alat kelengkapan DPRD Banyuwangi naga-naganya bakal mengalami perombakan. Sejumlah fraksi dikabarkan tengah berjuang memasukkan anggotanya ke dalam keanggotaan Badan Musyawarah (Banmus) dan Badan Anggaran (Bangar) dewan. Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, di antara 50 anggota dewan, 6 anggota di antaranya tidak masuk dalam keanggotaan Banggar dan Banmus. Sejak dilantik Agustus 2014 lalu, enam wakil rakyat asal lintas fraksi tersebut hanya kebagian jabatan di posisi yang dianggap kurang strategis, yakni di Badan Pembentukan PerDOK.RaBa aturan Daerah (BPPD), Badan Naufal Badri Kehormatan (BK), dan komisi. Akibat tidak masuk keanggotaan Banggar dan Banmus, enam anggota dewan tersebut tidak menerima tunjangan jabatan n Baca Desak...Hal 35
Jawa Pos Kamis 7 Januari 2016
Belum Dikirim ke Mendagri Surat Permohonan Pengesahan Pengangkatan Cabup-Cawabup Terpilih SURABAYA - Pelantikan pasangan calon bupati (cabup) terpilih, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko, hingga kemarin (6/1) belum ada kepastian. Sebab, surat permohonan pengesahan pengangkatan yang dikirim pimpinan DPRD belum sampai di meja Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di Jakarta. Saat ini surat permohonan pengesahan pengangkatan itu masih ngendon di Pemprov Jatim. “Surat permohonan pengesahan pengangkatan yang dikirim kabupaten/kota peserta pilkada serentak belum dikirim ke Mendagri,” ungkap Kabag Hukum Pemprov Jatim, Himawan Estu, kemarin (6/1). Menurut Himawan, pengiriman surat permohonan pengesahan pengangkat
an calon kepala daerah terpilih akan dilakukan bersamaan. Hingga saat ini belum semua kabupaten/kota yang menggelar pilkada serentak di Jatim sudah mengirimkan SK penetapan pasangan calon terpilih yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/ kota. “Beberapa sudah masuk, termasuk Banyuwangi. Tapi belum semua daerah mengirimkan SK penetapan pasangan calon terpilih,” katanya. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumola memastikan pelantikan pasangan calon terpilih pilkada serentak akan dilakukan dua gelombang. Gelombang pertama akan dilakukan Januari. Itu khusus pilkada yang tidak ada gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta. Khusus daerah yang masih ada gugatan PHPU di MK akan dilantik pada Maret. Banyuwangi masuk gelombang pertama karena tidak ada gugatan dan sengketa PHPU di MK.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko sebagai pasangan cabup terpilih pada 22 Desember 2015. Penetapan pasangan Anas-Yusuf sebagai paslon terpilih Pilbup Banyuwangi 2015 dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) KPU Banyuwangi Nomor 52/KPTS/KPU. Kab. 014.329662/XII/2015. SK KPU tersebut memuat tiga poin penting, di antaranya menetapkan pasangan Dahsyat meraih dukungan 680.365 suara atau sebesar 88,96 persen di antara total suara sah. Poin kedua, KPU menetapkan Anas-Yusuf sebagai paslon terpilih pada Pilbup Banyuwangi 2015. Poin ketiga, KPU menetapkan SK tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan. Setelah proses penetapan paslon terpilih, KPU mengusulkan pengangkatan calon bupati dan calon wakil bupati terpilih kepada DPRD. Pada 28 Desember 2015, Ketua DPRD I Made Cahyana Negara, mengirim surat permohonan pengesahan pengangkatan
pasangan cabup terpilih kepada Gubernur Jatim, Soekarwo, di Surabaya. Berdasar Pasal 160 ayat (3) Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota menjadi UU, pengesahan pengangkatan pasangan cabup-cawabup serta calon wali kota (cawali) dan calon wakil wali (cawawali) kota terpilih dilakukan berdasar penetapan paslon terpilih oleh KPU kabupaten/ kota yang disampaikan DPRD kabupaten kota kepada menteri melalui gubernur. Selanjutnya, pada Pasal 160 ayat (4) UU Nomor 8 Tahun 2015 disebutkan, pengesahan pengangkatan pasangan cabup-cawabup dan cawali-cawawali terpilih dilakukan menteri dalam waktu paling lama 20 hari terhitung sejak tanggal usul dan berkas diterima secara lengkap. (c1/afi/jpnn)
Dok/RaBa
PENGESAHAN RAPERDA: Ketua DPRD I Made Cahyana Negara memimpin rapat paripurna pengesahan raperda kawasan strategis Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, pada November tahun lalu.
Raperda tak Dilengkapi Naskah Akademik
BANYUWANGI - Gagal menuntaskan Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2015 tampaknya menjadi cambuk bagi internal DPRD Banyuwangi untuk meningkatkan kinerja tahun ini. Dewan bertekad meningkatkan kualitas dan kuantitas perda yang disahkan pada tahun 2016. Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara, mengatakan dalam rangka optimalisasi kinerja lembaga dewan, pihaknya bakal menggelar rapat Badan Musyawarah hari ini (7/1). Rapat Banmus tersebut dilakukan untuk menyusun jadwal
Dilatih Bahasa
kegiatan dewan selama tiga bulan ke depan. Selain melalui penjadwalan agenda kegiatan dewan, Made berharap Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPPD) DPRD lebih aktif mengontrol dan menyiapkan rancangan peraturan daerah (raperda) yang akan dibahas. Sebab, berdasar hasil evaluasi kinerja selama 2015, salah satu faktor yang menyebabkan DPRD hanya mengesahkan 15 raperda dari target 24 prolegda adalah belum siapnya naskah akademik (NA) beberapa raperda
perda yang dihasilkan,” serunya. Made mengaku pengesahan 15 raperda yang berhasil dicapai tahun lalu sebenarnya sudah lebih baik dibandingkan realisasi pengesahan perda pada tahun 2014 lalu. Selama tahun 2014, DPRD hanya mengesahkan 13 raperda. “Tahun 2016 target kita minimal harus lebih banyak dibandingkan jumlah raperda yang disahkan tahun lalu. Kalau teman-teman fokus mengawal, insya-Allah akan lebih banyak lagi perda yang disahkan,” ujar Made optimistis. (sgt/c1/afi)
Inggris Sejak Kecil, Jovencia Bawa Pulang Trofi Juara 1 Lomba Bahasa Inggris Tingkat Jatim
ANAK BERBAKAT: Jovencia Aileen Chiuputra membiasakan diri bercakap bahasa Inggris setiap harinya
yang diajukan eksekutif. “Eksekutif hanya mengajukan judul raperda, tapi NA-nya belum siap,” ujarnya kemarin (6/1). Mengantisipasi kejadian serupa terulang di tahun 2016, BPPD harus intens memonitor kesiapan raperda tersebut sejak awal. Dengan demikian, jika ternyata NA suatu raperda yang diajukan eksekutif belum siap, dewan bisa mendesak eksekutif menyiapkan NA raperda tersebut. “BPPD harus mengawal, karena kita ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas
BUAH jatuh tidak jauh dari pohonnya, kata bijak orang tua dulu ini masih sangat relevan dipakai. Adalah Jovencia Aileen Chiuputra, siswi kelas 5 SD Santa Maria Banyuwangi ini tidak hanya mengharumkan nama sekolahnya, namun juga nama keluarga besarnya, Alex Chiuputra. Dia berhasil mengikuti langkah kedua kakaknya yang sama-sama suka berbahasa Inggris, Jordan Rio Chiuputra yang kini mengenyam pendidikan di Universitas Ciputra dan Jose Endragon Chiuputra yang lebih dulu terbang jauh dalam penguasaan bahasa Internasional. Jose, sang kakak yang sekarang sekolah di SMAN 1 Giri ini sejak kecil telah mengumpulkan banyak trofi kejuaraan bahasa Inggris baik tingkat kabupaten maupun provinsi, kini jejak prestasi yang menggembirakan kedua orang tuanya berhasil diikuti oleh bungsu tiga bersaudara ini. Saat ditemui di SD Santa Maria pada Rabu (6/1) kemarin, gadis berkacamata ini terlihat sangat riang gembira, raut wajah-nya yang bersih menyiratkan kecerdasannya. Dari tutur katanya pun terlihat cukup tegas. Anak pengusaha Alex Chiuputra ini menceritakan, kesukaannya berbahasa Inggris termotivasi kedua kakaknya. Maka tidak heran jika saat masih TK, sedikit demi sedikit dia mulai bisa berbahasa Inggris.
Melihat potensi anaknya ini, Ibu Dewi Madewati mengikutkan dia kursus Bahasa Inggris kepada seorang guru bernama Sugiharto. Keputusan sang ibu sangat tepat, nalurinya sebagai seorang yang melahirkannya ternyata membuat Jovencia tumbuh menjadi anak cerdas. Dengan kasih sayang kedua orang tuanya ini, dan di bawah bimbingan Sugiarto serta guru Bahasa Inggris-nya Maria Rebbeca, talenta Jovencia mulai terasah. Lomba demi lomba diikuti, dan hasilnya sangat membanggakan. Yang terbaru dia berhasil membawa pulang trofi juara satu lomba bahasa Inggris tingkat Provinsi Jatim pada (1/1) lalu di Royal Plaza Surabaya, sebelumnya di tempat yang sama tanggal (27/12) menyabet juara 2. Meski masih kecil namun kepercayaan diri dari Jovencia ini sudah didapatkan. “Jika sedang bermain bersama sang kakak, saya biasanya membiasakan menggunakan bahasa Inggris, agar tidak mudah hilang dan cepat bisa,” ujarnya. Prestasi yang membanggakan ini diapresiasi Kepala Sekolah SD Santa Maria, Sr M Inigo, SPM. Suster M. Inigo sangat mendukung apa yang dilakukan para siswa-siswinya termasuk Jovencia. Lomba atau pun kompetensi lainnya adalah bagian dari meningkatkan potensi dalam diri para siswa. “Pihak sekolah hanya memfasilitasi belajar, oleh sebab itu saya mendorong siswa-siswi SD Santa Maria untuk terlibat dalam ber bagai kompetensi akademik, sebab ini akan membantu kepercayaan diri mereka. Dan saya mengucapkan selamat kepada Jovencia,” ujarnya kemarin. (*) APRESIASI KHUSUS: Kepala Sekolah SD Santa Maria, Sr M Inigo, SPM bangga anak didiknya menjadi juara satu Jatim.
FOTO-FOTO: TOHA/RaBa
BERSAMA KELUARGA BISA: Motivasi untuk belajar lebih giat mendapat dukungan dari kedua orang tuanya.
KOLEKSI PIALA: Jovencia Aileen Chiuputra berfoto bersama piala hasil kejuaraan bahasa Inggrisnya.