Radar Banyuwangi | 8 Oktober 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 8 OKTOBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

Tambang Galian C Tidak Berizin Songgon: 1. Pasir dan batu (Jainul A) Ds. Bedewang, luas 1,5 Ha. 2. Pasir (Sofi) Ds. Bedewang, luas 70 Ha Srono: 3. Pasir (Bambang S) Ds. Wonosobo, luas 6 Ha. Genteng: 4. Tanah urug (Widi Asnan) Ds. Kembiritan, 2 Ha Sempu: 5. Tanah urug (Munasir) Ds. Karangsari, luas 3 Ha. Siliragung: 6. Pasir (Rohman dan Warso) Ds. Barurejo, ¼ Ha Glenmore: 7. Batu dan tanah urug (Tain) Ds. Bumiarjo, 2 Ha Kabat: 8. Batu gunung (Didik) Kades Tambong, luas 5 Ha. 9. Batu (Suminto) Ds. Tambong, 1,5 Ha. Rogojampi: 10. Pasir (Paidi) Ds. Karangrejo, luas 0,5 Ha 11. Tanah urug (Moh Yasin Ds Bomo, 3 Ha 12. Pasir (Sudarsono) Ds. Karangrejo, 1,5 Ha Singojuruh: 13. Pasir (Sudarsono) Ds. Kemiri, 2 Ha 14. Pasir (Sucipto Hadi) Ds. Padang, 5 Ha 15. Pasir (Sofi) Ds Cantuk, 5 Ha 16. Pasir (Totok) Ds. Sumberbaru, 5 Ha Glagah: 17. Batu dan tanah urug (Saiful Arif) Ds. Tamansuruh, 22 Ha 18. Batu dan tanah urug (Nurul Huda) Ds Paspan, 7 Ha DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER

RENDRA KURNIA/RABA

KAYA-KAYA: Pengusaha tambang galian C mengikuti sosialisasi tambang di Gedung Wanita Paramita Kencana Banyuwangi, kemarin.

Polres Deadline Dua Bulan Penambang Diberi Kelonggaran Urus Izin

Pemilik tambang kita kasih waktu dua bulan untuk mengurus izin. Setelah dua bulan akan kita cek lagi. Bila tetap tidak ngurus izin, ya kita tutup”

BANYUWANGI - Pelaku usaha pertambangan di Banyuwangi tampaknya harus bersiap-siap menutup usahanya. Peringatan itu datang dari Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama. Dia menegaskan penambang pasir wajib menghentikan kegiatannya bila tidak memiliki izin resmi dari pemerintah. Peringatan orang nomor satu di jajaran kepolisian itu disampaikan dalam sosialisasi izin pertambangan galian C di Gedung Wanita Paramitha Kencana sore kemarin. Bastoni men-deadline pemilik tambang dua bulan agar mengurus izin n

AKBP Bastoni Purnama Kapolres Banyuwangi

Baca Polres...Hal 39 GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA

Salah Gunakan AP untuk Penambangan SEMENTARA itu, meski belum mengantongi izin penambangan, galian C milik milik Nurul Huda di Desa Paspam, Kecamatan Glagah, tetap beroperasi. Siang malam backhoe beroperasi di sana. Suara bising mesin backhoe itu benarbenar mengusik ketenangan warga. Setelah dilewati kendaraan berat jenis dump truck, jalan rusak dan debu beterbangan. “Terus terang kita bingung mau protes ke mana.

TEMPAT HIBURAN

KALIPURO - Menyambut HUT Armada pada 5 Desember, pihak TNI AL mengadakan lomba Pangkalan TNI AL (Lanal) teladan yang diikuti lanal-lanal di seluruh Indonesia. Yang mengejutkan, dalam lomba lanal teladan tahun ini, Lanal Banyuwangi masuk nominasi empat besar sebagai lanal terbaik se-Indonesia. Hari ini tim penilai dari Mabes TNI AL yang diketuai Kolonel Laut (P) Dri Suatmaji yang juga menjabat sebagai Paban I/Ren Sopsal akan datang ke Banyuwangi untuk menilai Lanal Banyuwangi. Penilaian yang dilakukan meliputi fungsi pangkalan meliputi fasilitas tempat sandar, fasilitas olahraga, fasilitas pemeliharaan pangkalan, prestasi personel, dan lain sebagainya n

BANYUWANGI - Peringatan kepada para pemilik dan pengelola tempat karaoke di Banyuwangi. Toleransi agar menyesuaikan bangunan, jam operasional, dan segala ketentuan tentang tempat hiburan, sebagaimana yang diatur Peraturan Daerah (Perda) Banyuwangi Nomor 10 Tahun 2014 akan berakhir November mendatang. Salah satu ketentuan yang diatur dalam perda tersebut adalah tempat karaoke harus transparan dan dapat dilihat dari luar. Dinding bangunan bagian depan dan pintu terbuat dari kaca, serta menggunakan lampu penerangan yang permanen dan tidak menggunakan lampu remangremang n Baca Jika Melanggar...Hal 39

LOMBA FOTO

BANYUWANGI - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi menyiapkan hadiah Rp 45 juta untuk pemenang lomba foto pengairan tahun ini. Angka yang cukup besar. Selain uang, pemenang juga berhak mendapatkan Piala Bupati. Tidak hanya itu, 100 pendaftar pertama akan mendapatkan suvenir menarik dari Dinas PU Pengairan. Agar mendapat beragam haDOK.RAB diah tersebut, tentu Guntur Priambodo ada syarat yang harus dipenuhi. Yang pertama peserta wajib mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan panitia n Baca Panitia...Hal 39

Baca Salah...Hal 39

Masuk Empat Besar Nasional

Jika Melanggar Perda, Mascot Bisa Ditutup

Panitia Sediakan Hadiah Rp 45 Juta

Suara backhoe bikin bising. Belum lagi debu beterbangan. Itu saya rasakan tiap hari,’’ ujar Saunik, warga Paspan, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Keluhan Sauni itu setidaknya mewakili warga lain. Dia tergolong vokal karena dampak penambangan batu itu benar-benar mengganggu. Warga lain kalau protes takut diintimidasi n

Baca Masuk...Hal 39

PERSIAPAN: Anggota TNI AL berlatih dakhura di halaman Lanal Banyuwangi, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin. RENDRA KURNIA/RABA

Dua Polisi Sabu Dikirim ke Lawang

BANYUWANGI - Dua oknum personel Polres Banyuwangi, Aipda ME dan Briptu RD, tampaknya bisa sedikit bernapas lega. Bayang-bayang pemecatan yang berpotensi terjadi pasca penangkapan keduanya oleh Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jawa Timur atas kepemilikan

sabu-sabu seberat 0,5 gram bisa jadi masih jauh. Perkembangan penyelidikan, keduanya dianggap sebatas pemakai sabu-sabu. Atas kondisi tersebut, Aipda ME dan Briptu RD langsung dilayar menuju panti rehabilitasi narkoba di Lawang, Malang. Direncanakan, keduanya akan

menjalani masa pemulihan di pusat rehabilitasi pecandu dan pengguna narkoba tersebut. Selain dianggap pengguna, barang bukti yang relatif kecil disebut menjadi salah satu alasan keduanya menjalani masa rehabilitasi. Pengiriman ke panti rehabilitasi itu tentu saja menjadi pen-

galaman yang tidak asing bagi Aipda ME. Sebab, sebelumnya, mantan anggota satlantas itu pernah mendekam lebih-kurang satu bulan di sana. Kini untuk kali kedua Aipda ME akan menghuni panti rehabilitasi di Lawang, Malang, itu n Baca Dua...Hal 39

Asmui, Kolektor Sepeda Motor Kuno dari Boyolangu

Berkat Bisnis Motor Tua Bisa Naik Haji Ke mana perginya motormotor tua tahun 60-an? Sebab, motor-motor tua seperti honda C-70, Yamaha V80, Kawasaki Estrela, Zundap, dan Norton, sudah jarang tampak di jalanan. Tetapi, di Banyuwangi ada spesialis yang menampung dan menjual kendaraan roda dua produksi empat puluhan tahun lalu.

Pemilihan bupati diamankan 1.000 aparat Nggak seimbang dengan jumlah pemilihnya!

BARANG LOAKAN: Asmui bersama motor tua dan onderdil yang digantung di kiosnya, kemarin.

Dua polisi sabu dikirim ke Lawang Semoga lekas tobat!

CHIN JULLIEN, Banyuwangi CHIN JULLIEN/RABA

BEGINILAH keseharian Asmui, 67. Hampir seharian penuh pria berdarah Madura itu menghabiskan waktunya http://www.radarbanyuwangi.co.id

menunggu pembeli di depan warung loakannya di Kelurahan Boyolangu. Biasanya ia berbekal satu botol kopi

dan berbungkus-bungkus rokok. Beberapa tahun belakangan pelanggannya menyusut. Terang saja, motor-

motor tua yang sudah karatan tersebut digeser motor keluaran terbaru n Baca Berkat...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

30

Jawa Pos

Kamis 8 Oktober 2015

Persewangi IPL Klaim Paling Asli Nanang Persilakan Publik Pegang Persewangi BANYUWANGI - Kegaduhan mulai menerpa status Persewangi. Hal itu menyusul kabar bahwa The Lasblang (Laskar Blambangan) saat ini masih diragukan keasliannya. Legalitas tim tersebut yang dipertanyakan. Persewangi kubu Nanang Nur Ach-

madi yang dianggap paling sah. Hal itu menjadi angin segar bagi publik untuk membangun masa depan Persewangi yang lebih baik. Sekadar mengingatkan, Persewangi memang terpecah saat dualisme PSSI tahun 2012 lalu. Persewangi di bawah Nanang Nur Achmadi mengikuti Indonesia Primer League (IPL) dan Persewangi lain tampil di kompetisi Divisi Utama versi ISL. Tetapi, Persewangi IPL memutuskan tidak melanjutkan kiprah

mereka pada musim 2013. Hal itu dijadikan momentum bagi Persewangi ISL untuk berlaga di Divisi Utama. Jika dicermati, Persewangi IPL dianggap yang paling asli. Hal itu ditegaskan Ketua Persewangi IPL, Nanang Nur Achmadi, kemarin. ‘’Kalau dirunut sejarahnya, Persewangi itu yang berangkat mulai dari Divisi III sampai level profesional,� katanya. Waktu itu, jelas dia, Persewangi memang memutuskan tampil di IPL karena memang terjadi kisruh nasi-

onal. Namun, diakuinya, masalah pendanaan membuat Persewangi vakum di pentas nasional musim 2013. ‘’Kita memang berhenti karena masalah dana. Saya tidak kuat kalau sendirian,� kenangnya. Yang pasti, masih kata dia, pengelolaan Persewangi tetap memiliki badan hukum. Dia menyebut, Persewangi di bawah Yayasan Persewangi. ‘’Sudah kami daftarkan ke notaris. Sampai sekarang datanya lengkap,� terangnya. Masalah Persewangi waktu itu,

lanjut dia, memang dirinya diminta tanda tangan oleh orang lain setelah tidak lagi eksis dalam persepakbolaan nasional. Tetapi, dia menolak membubuhkan tanda tangan. ‘’Entah bagaimana ceritanya, Persewangi yang lain bisa diakui,� jelasnya. Dia menyadari betul jika Persewangi merupakan milik rakyat Banyuwangi. Sebab, sejak awal berdiri menggunakan dana APBD. ‘’Jadi, tidak bisa diklaim milik pribadi, itu yang perlu diluruskan,’’ tukasnya.

Oleh karena itu, publik Banyuwangi berhak untuk sama-sama memiliki Persewangi. Sebab itulah, Nanang sangat terbuka kepada publik untuk membahas masa depan Persewangi. ‘’Kami terbuka, mari duduk bersama membangun kembali Persewangi,’’ ajaknya. Namun, pengelolaan Persewangi tidak gampang. Butuh dana yang besar untuk menjadi tim hebat sarat prestasi. Kuncinya ada dukungan dari pemerintah daerah. ‘’Kami pikir, ada solusi soal itu,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)

ALI NURFATONI/RaBa

PEMULA: Para atlet selam tengah berkumpul mendapatkan pengarahan dari pelatih mereka, Putri, di kolam renang GOR Tawang Alun.

Banyak Peminat, Latihan Selam Jor-joran Widodo menjelaskan, jika kartu NIAS itu berfungsi dalam mengikuti kejuaraan, baik regional maupun Nasional. ‘’Kalau tidak punya NIAS, daftar saja tidak bisa,’’ tukasnya. Oleh karena itu, perekrutan atlet di POSSI Banyuwangi juga berlaku demikian. Setiap atlet yang sah tetap akan didaftarkan di POSSI Jatim untuk mendapatkan NIAS. ‘’Saat ini,

BANYUWANGI – Cabang olahraga (cabor) selam Banyuwangi semakin banyak peminat. Mereka yang menggeluti olahraga sarat prestasi itu adalah kalangan anak-anak. Tentu saja, hal itu sangat berdampak bagus bagi perkembangan selam di Kota Gandrung. Sebab, pembinaan usia dini memang tengah gencar digalakkan induk organisasi selam, Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Banyuwangi. Selama ini, selama ini para atlet berlatih serius di kolam renang GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Karena jumlah atlet cukup banyak, latihan diberlakukan jadwal secara bertahap. Hal itu sesuai dengan kategori usia. Meski masih amatir, tapi pengelolaan cabor selam di Banyuwangi ternyata cukup profesional. Setiap atlet wajib memiliki Nomor Induk Atlet Selam (NIAS) yang dikeluarkan POSSI Jatim. Ketua harian POSSI Banyuwangi, Yusuf

perekrutan usia dini paling banyak,’’ jelasnya di sela-sela pemantauan latihan kemarin. Dia menjelaskan, jika masyarakat mulai memahami olahraga selam. Selama ini, olahraga selam dianggap hanya menyelam di dasar laut. ‘’Padahal secara khusus olahraga selam itu bukan dipahami murni seperti itu,’’ terangnya. (ton/als)

AGENDA KOTA

Sukses Tes TOEFL Internasional   DESY Education akan menggelar Test TOEFL International, Sabtu, 10 dan 17 Oktober 2015 mendatang. Tempat di Desy Education. Informasi lengkap klik: www.desyeducation.com, atau datang langsung Jl. Hayam Wuruk 75-77 Giri, Banyuwangi Telp. (0333) 424476, HP. 085258036777, PIN: 740EB849, Dapatkan Free TOEFL Preparation dan Info Beasiswa Studi Luar Negeri. Segera daftar, kuota tempat terbatas. (*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Admin

Citra Harmoni Genteng

Perum Griya Dadapan

Toyota Innova

All New Xenia

Chevrolet Aveo

Honda Brio

Bayar Separo Sisa Kapan2. Hny dg mmbyr 100jt. Anda bisa memiliki rumah shrg 300jt. Tanpa mmbyr sisanya. Hanya di Citra Harmoni Genteng. Hub.081 333 810 177

Djl Rumah Type 75+,LT 168m2,KT 2,KM 2,Garasi,Gazebo,Taman,PDAM,PLN 1.300 w,SHM Perum Griya Dadapan Indah L No. 8 (Dpn Istana Gandrung) H: 082 277 858 535

DIJUAL Toyota Kjg Innova tahun 014 (solar) htm mtl PMK hrg 235 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013 putih PMK hrg 126,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Chevrolet Aveo 1.5L tahun 05 hitam mtl PMK hrg 78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Brio tahun 013 putih PMK hrg 125,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

INFO MOBIL MOTOR

BANYUWANGI

Suzuki Ertiga

Kijang Innova

DIJUAL Suzuki Ertiga tahun 013 putih PMK hrg 139,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual kijang Innova tipe X disel th 2013 warna abu-abu MTL istimewa stnk baru perpanjang, tangan pertama hrg nego Hb. 081252695197 (tanpa perantara)

Toyota Innova

Suzuki Ertiga

Dijual Innova th 2013 G putih disel hrg 235 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah Hb. 08123453975

Dijual ertiga th 2012 GL abu-abu istimewa hrg 132 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 082142194111

Dicari karyawati bag. Admin bisa menguasai komputer, lamaran bawa lgsg ke KSU Kompas Jl. MH Thamrin Ruko Bukit Mas Regency Blok A1 BWI. Hari Senin-Kamis Pukul 10.00-15.00 WIB. (Bagian Selatan)

Hlg STNK P 3622 XC an Hasan Suhaili, Jl. Bengawan No. 54A RT. 3/2, Penganjuran Hlg SIM C+STNK P 5689 ZK an Jainudin, Lingk. Krajan I RT. 1/2, Kel. Boyolangu Hlg STNK P 2459 ZI an Dino Rosano Hansa, Jl. Datuk Malik Ibrahim No. 33 RT. 2/2, Pndrjo

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi

BANYUWANGI

SITUBONDO

Hlg STNK P 4745 TM an Muhamad Amirudin H, Dsn. Pasinan Barat RT. 2/2, Singojuruh

Luas 335 m2

Luas Âą 40 m2

Hlg STNK P 4799 YC an Rudi Hartono, Griya Sobo Asri 2 Blok D6, Tukangkayu

Dijual Tanah luas 335m2 SHM. diblkg TMP Banyuwangi Hub. 0811394175

Djl Tanah 2 Kapling L Âą 40 m2 Blkng K.Dinsos Jl. Anggrek Stb 150 Jt H:08563639318

Hlg STNK P 2859 YF an Asmahanik, Hj, Dsn. Prejengan I RT. 3/2, Ds. Rogojampi

Djl Ertiga GX Duble Blower ’13 Istw Hrg Nego Hb. 082336409499/08123518919

Mobil anda anda belum laku? Hubungi: 0333-412224

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

'

! " " # # $ % $ # &

!

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Toha HP : 08123353502

Suzuki Ertiga

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 8 OKTOBER

Koranna Oreng Kota Santri

TAHUN 2015

HALAMAN 31

Tertibkan Tambang dari Ujung Timur ISTIMEWA

BANYUPUTIH - Penertiban lokasi tambang di Situbondo seperti dijanjikan Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo, bukan isapan jempol belaka. Seperti kemarin

(7/10), petugas gabungan menginventarisir kegiatan penambangan pasir, batu, tanah, dan tambang jenis lain, mulai dari Kecamatan Banyuputih atau ujung timur

Kabupaten Situbondo. Inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tambang ini langsung dipimpin Wakapolres Kompol Dony Setyawan. Jajaran kepolisian yang ikut

diantaranya Kasat Reskrim, AKP Riyanto Kapolsek Banyuputih, Danramil, serta unsur pemerintahan dan muspika kecamatan setempat n Baca Tertibkan...Hal 32

KOMPAK: Tim gabungan dari Polres Situbondo dan sejumlah pihak terkait melakukan sidak penambangan pasir di Kecamatan Banyuputih kemarin (7/10).

PENGARAHAN: Kepala SMAN 1 Panarukan Drs. Suyono, M.Pd (empat dari kiri) bersama Kepala Dinas Pendidikan DR Fathor Rakhman (tiga dari kiri) dalam rapat koordinasi Kepala SMA dalam rangka program pendampingan kurikulum 2013.

SMAN 1 Situbondo dan SMAN 1 Panarukan Jadi Sekolah Induk Kluster Dalam Pelaksanaan Diklat Kurikulum 2013 SITUBONDO - Dua SMA Negeri di Kabupaten Situbondo ditunjuk sebagai sekolah induk kluster dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) Kurikulum 2013. Yakni, SMAN 1 Situbondo dan SMAN 1 Panarukan. S ebagai sekolah induk klaster, dua SMA tersebut m e l a k s a n a k a n p ro g ra m pendampingan Kurikulum 2013 kepada sejumlah sekolah. Misalnya dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek), dan sebagainya. Untuk SMAN 1 Situbondo anggota klasternya terdiri dari

SMAN 2 Situbondo, SMAN 1 Panji, SMAN 1 Suboh, SMAN 1 Besuki, SMAN Islam Banyuglugur, SMAN 2 Bondowoso, SMAN 1 Tenggarang (Bondowoso), dan SMAN 1 Prajekan (Bondowoso). Sedangkan anggota kluster SMAN 1 Panarukan, terdiri dari SMAN 1 Asembagus, SMAN 1 Kapongan, SMAN 1 Banyuputih, SMA Ibrahimy Sukorejo, SMA Ibrahimy Panji, SMA Darul Ulum Banyuputih, SMA Muhammadiyah Panji, SMA Miftahul Ulum Situbondo, dan SMA Al Islah Besuki. Kepala Dispendik, DR Fathor Rakhman menerangkan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui keputusan Nomor

022/H/KR/2015 telah menetapkan 2.156 SMA se-Indonesia sebagai rintisan Kurikulum 2013. “Di Kabupaten Situbondo, SMA Negeri 1 Situbondo dan SMAN 1 Panarukan yang ditunjuk sebagai sekolah Induk Klaster,” terangnya. Dijelaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan Implementasi Kurikulum 2013 di satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 n Baca SMAN 1...Hal 32

ISTIMEWA

SAMBUTAN: Kadispendik, DR. Fathor Rakhman (tengah) didampingi Kepala SMAN 1 Situbondo, Drs. Syamsul Ma’arif MPd (kiri) membuka bimtek fasilitator program pendampingan kurikulum 2013 Klaster SMAN 1 Situbondo.

Silpa Diperkirakan Rp 99 Miliar Mabuk, Tendang Kernet, Dijebloskan ke Sel PANJI - Minuman keras (miras) selalu membawa dampak negatif kepada yang mengkonsumsinya. Seperti yang dialami Zainur Rofik. Dalam keadaan mabuk, pria 27 tahun tersebut memukul kernet Bus Akas di terminal Situbondo, Selasa (6/10) malam. Warga Jalan Madura, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji ini pun langsung ditangkap polisi. Kasus kekerasan ini bermula pada saat kernet bus, Gatot Irianto, 50, warga Dusun

Tambakrejo Selatan RT 2 RW 2, Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberwaru, Surabaya, mengajak penumpang untuk masuk ke dalam bus. Nah, saat bersamaan, Zainur Rofik mulai mengamen dengan berdiri di pintu bus Akas. L a nt a ra n ma s i h b a n ya k penumpang yang akan naik, Gatot Irianto meminta Zainur Rofik untuk turun agar tidak menghalangi jalannya penumpang n Baca Mabuk...Hal 32

DIPERIKSA: Zainur Rofek pelaku pemukulan kernet bus diperiksa di Mapolsek Panji, Selasa (6/10) malam.

SITUBONDO – Anggota DPRD Kabupaten Situbondo memperkirakan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Mengacu terhadap realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015, diperkirakan Silpa untuk tahun ini akan mencapai Rp 99 miliar. Angka tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan Silpa tahun 2014. Sebab, tahun lalu sisa anggaran dari APBD sekitar Rp 60 Miliar. Terungkapnya bahwa jumlah SILPA akan membengkak, itu diketahui saat paripurna pengumuman evaluasi gubernur tentang rancangan peraturan daerah (Raperda) perubahan APBD tahun 2015, belum lama ini. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Zeiniye mengatakan, peningkatan Silpa itu bukan karena pemerintah daerah tidak melakukan

ISTIMEWA

SILPA MENINGKAT: Anggota DPRD Kabupaten Situbondo saat rapat paripurna belum lama ini.

efesiensi terhadap pembelanjaan. Bukan juga karena ada kesalahan perencanaan n Baca Silpa...Hal 32

NUR HARIRI/JPRS

CURANMOR

NUR HARIRI/JPRS

TEMPAT KEJADIAN: Lokasi h i l a n g nya s e p e d a m o t o r Yamaha Vixion di halaman kantor Dinkes Situbondo.

Vixion Hilang di Halaman Dinkes SITUBONDO - Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) benar-benar membabi buta. Setelah insiden curanmor di halaman parkir kantor Dinas Pendidikan Situbondo, pagi kemarin (7/10) pelaku menggasak sepeda motor di halaman kantor Dinas Kesehatan, Situbondo. Korban pencurian sepeda motor adalah karyawan di Dinas Kesehatan, Sufiyanto, 29, warga Desa Karang Asem, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo. Sepeda motornya yang hilang jenis Yamaha Vixion yang di parkir di halaman barat dinkes. Awal mulanya, Sufiyanto datang ke kantor dinkes untuk bekerja seperti biasanya n Baca Vixion...Hal 32 http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

32

Jawa Pos

Kamis 8 Oktober 2015

Truk Tebu Terguling Ditabrak Pikap Cabe KAPONGAN - Pikap muatan cabe menabrak truk parkir yang mengangkut tebu, di Jalan Raya Pantura, Desa/Kecamatan Kapongan, Selasa (6/10). Meski kondisi pikap ringsek dan truk terguling, namun kecelakaan tersebut tidak merenggut korban jiwa. Bahkan, sopir pikap pun selamat dari cedera. Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 19.00, saat jalan raya ramai lalu-lalang kendaraan. Tiba-tiba, truk tebu Nopol P 8733 E mengalami pecah ban di bagian kiri belakang. Kontan, sopir truk, Yanto, 45, asal Dusun Asta, Desa

Gebangan, Kecamatan Kapongan, harus mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan. Pada waktu Yanto memberi tanda-tanda agar kendaraan lain melihat ada truk mogok, dari arah timur mendadak ada pikap warna putih Nopol D 8285 DO yang datang. Pikap yang dikemudikan Karso, 37, warga Desa Ketowan, Kecamatan Arjasa melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke barat. Sayang, begitu mendekati lokasi kejadian, dari arah barat muncul kendaraan lain, sehingga memaksa karyo menghindarinya. Sayang, setelah

berhasil menghindari tabrakan, Karso justru tak bisa menguasai kemudianya sehingga moncong pikap menabrak truk dari belakang. Kerasnya benturan membuat truk sarat muatan tebu terguling. Beruntung, tumpahnya tebu ke sisi kiri jalan sehingga jalan aspal tidak dipenuhi tebu. Sementara mobil pikap langsung berhenti usai menggulingkan truk. Kondisi pikap kontan remuk di bagian depannya. Kecelakaan pikap dan truk tersebut mengundang perhatian puluhan warga. Mereka

membantu mengevakuasi korban. Beruntung sopir pikap selamat. Bahkan, lolos dari cedera. “Hanya terbentur, untung saya selamat,” katanya. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, sopir truk Yanto mengatakan dirinya juga selamat tanpa luka. Sebab, Yanto langsung menjauh dari truknya begitu melihat ada pikap dari arah timur datang dengan kecepatan tinggi. “Saya berdiri di depan truk mengatur lalu lintas, tiba-tiba dari arah timur meluncur pikap dengan kecepatan tinggi, karena takut menabrak saya menghindar,” katanya.

Insiden kecelakaan ini sempat membuat arus lalu lintas macet. Itu terjadi karena kendaraan pikap yang menabrak truk posisinya berada di bahu jalan. Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung mengevakuasi pikap ke kantor unit laka, Satlantas Polres Situbondo. Dikonfirmasi, Kanit Laka, Ipda Sutanto mengatakan kasus kecelakaan tersebut masih ditangai petugas. “Sementara kecelakaan diduga karena pikap kecepatannya terlalu tinggi, untuk pastinya kasus ini terus kami dalami,” katanya. (rri/pri)

TERGULING: Truk muatan tebu hendak dievakuasi setelah ditabrak pikap, di jalan raya Pantura Desa/ Kecamatan Kapongan, Selasa (6/10) malam.

NUR HARIRI/JPRS

RINGSEK: Mobil pikap remuk usai menabrak truk di jalan raya Pantura Desa/Kecamatan Kapongan, Selasa (6/10) malam. NUR HARIRI/JPRS

Penertiban Dilakukan Bergilir n TERTIBKAN... Sambungan dari Hal 31

Dalam penyisiran ini, tim gabungan setidaknya mendatangi dua lokasi tambang pasir yang skalanya cukup besar. Yakni, berlokasi di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Banyuputih dan di Dusun Widoro Pasar, Desa/Kecamatan Banyuputih. Petugas gabungan pertama kali mendatangi lokasi tambang di Dusun Krajan, Desa Banyuputih. Setelah memanggil pihak pengelola, diketahui tambang pasir tersebut sudah mengantongi ijin dari Gubenur Jawa Timur, Soekarwo. Ijin tambang di Desa Banyuputih ini nomor P2T/30/15.01/ IX/2015, tentang persetujuan

pemberian izin usaha pertambangan (IUP) Eksplorasi atas nama Totok Hariyono. Surat ijin tersebut dikeluarkan tanggal 10 September 2015. Untuk kegiatan penambangan yang terletak di Dusun Widoro Pasar, Desa Banyuputih, juga diketahui mengantongi ijin dari gubenur. Ijin tersebut nomor P2T/29/15.01/ IX/2015, tentang persetujuan pemberian ijin usaha penambangan (IUP) eksplorasi atas nama Sunarto. Surat ijin yang satu ini juga dikeluarkan tanggal 10 September 2015. Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto menjelaskan, sidak tambang sengaja dilakukan untuk mengetahui tambang yang berijin dan yang

ilegal. “Kita langsung turun ke dua lokasi tambang di wilayah Banyuputih, baru dua itu yang kita datangi. Setelah dilakukan cek lapangan ternyata di dua tempat itu ada ijinnya dari gubenur,” katanya. Riyanto menambahkan, sidak tambang juga bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya insiden seperti yang terjadi di Kabupaten Lumajang. Untuk itu pihaknya akan terus menginventarisir lokasi tambang dengan memulainya dari wilayah Situbondo paling timur. “Dua tempat itu mengantongi ijin. Tetapi kami tetap mengontrol dua lokasi tambang tersebut. Dari hasil cek lokasi, tidak ditemukan adanya penyimpangan, lokasi dan luas areal

yang ditambang sesuai dengan ijin gubernur,” kata perwira asal Pasuruan tersebut. Disinggung jika tim gabungan menemukan tambang ilegal, Riyanto menegaskan akan menindak tegas pelaku tambang berdasar hukum yang berlaku. “Ini masih permulaan, kalau ada yang tidak mengantongi ijin kami akan tindak tegas, lokasi tambang akan ditutup,” tegasnya. Data yang berhasil dikumpulkan, penertiban serta inventarisir lokasi tambang masih terus dilakukan kepolisian beserta tim gabungan dari TNI dan pemerintah Kabupaten Situbondo. Penertiban bakal dilakukan secara bergilir dari wilayah Situbondo timur, tengah, hingga Situbondo paling barat. (rri/pri)

Pernah Minta Pindah Gedung Balai Desa ASEMBAGUS – Sejumlah aktifis pencinta benda-benda bersejarah sempat mempersoalkan lokasi pembangunan Balai Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus yang menutup bangunan tua bekas sekolah Cina. Akan tetapi bukan berarti pemerintah desa setempat tidak pernah melakukan usaha agar bangunan kuno tersebut tidak terhalangi bangunan balai desa. Kepala Desa Trigonco, Matrawi, ketika dihubungi Jawa Pos Radar Situbondo kemarin (7/10) mengaku, dirinya sudah mengusahakan agar bangunan balai desa tersebut tidak dibangun di lokasinya saat ini. ”Kami sebenarnya minta agar dibangun di sebelah barat,” ujarnya. Waktu itu, terang orang nomor satu di lingkungan pemerintahan Desa Trigonco itu, dari Dinas Cipta Karya (DCK) sempat menyetujuinya untuk dibangun di lokasi lain. Sehingga tidak menghalangi bangunan bekas sekolah Cina. ”Bahkan sudah dibuatkan pondasi,” terangnya. Akan tetapi beberapa waktu kemudian, lokasi pembangunan balai desa tersebut dipindah kembali. Pondasi bangunan yang sudah dibuatkan dibairkan

HABIBUL ADNAN/JPRS

TETAP DIKERJAKAN: Inilah bangunan Balai Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus yang menghalangi bangunan kuno

begitu saja. ”Katanya dari kabupaten, tempatnya kurang pas. Sehingga harus dipindah lagi ke timur (lokasi pembangunan sekarang),” ujarnya lagi. Dia menambahkan, setelah pemindahan, dirinya mengirimkan surat ke pemerintah kabupaten. Matrawi mempertanyakan hal alasan pemindahan bangunan. ”Akan tetapi tidak ada balasan apapun dan sampai sekarang tidak ada balasan,” ujarnya lagi. Karena tidak ada balasan, Matrawi membiarkannya. Sebab, dia mengaku menginginkan agar pembangunan cepat se-

lesai. ”Banyak masyarakat yang komplain, kok dipindah-pindah terus. Sayakan ingin cepat selesai,” tambahnya. Matrawai mengaku, sebagai pemerintah desa, dia hanya mengikuti keputusan dari pemerintah kabupaten. ”Kitakan bawahan. Jadi apa kata atasan,” terangnya lagi. Lokasi Pembangunan Balai Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus memang sempat disorot warga. Bangunan yang bertempat di sebelah selatan taman kota Asembagus itu menutupi bangunan tua bekas sekolah China. (bib/pri)

Banyak Hibah Tak Bisa Disalurkan n SILPA... Sambungan dari Hal 31

ISTIMEWA

DIGELAR EMPAT HARI: Sejumlah guru dan kepala sekolah mengikuti bimtek kurikulum 2013 yang digelar di SMAN 1 Situbondo.

Jangka Waktu Mulai Bulan Juli 2015 n SMAN 1... Sambungan dari Hal 31

“Penataan implementasi kurikulum mencakup pengaturan kembali sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013, penyempurnaan substansi Kurikulum 2013, dan perbaikan sistem pelatihan dan pendampingan. Berdasarkan kebijakan tersebut sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013 adalah sekolah yang telah tiga semester melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 selama satu semester kembali menggunakan Kurikulum 2006,” papar Fathor. Kepala SMAN 1 Situbondo, Drs. Syamsul Ma’arif, MMPD, menerangkan, program pendampingan yang telah dilakukan lembaganya adalah kegiatan bimtek petugas pendamping di induk klaster yang dilaksanakan di aula SMAN 1 Situbondo selama empat hari. Yakni, dari tanggal 5 Oktober – 8 Oktober 2015. Sedangkan in house training (IHT) di semua sekolah anggota klaster akan dilaksanakan pada tanggal 19 – 28 Oktober 2015. “Untuk kegiatan pendampingan di sekolah anggota klaster (ON 1) pada tanggal 9-14 Nopember 2015. Kegiatan pendampingan di sekolah anggota klaster (ON 2) pada tanggal

ISTIMEWA

MENERANGKAN: Pelaksanaan bimtek petugas pendamping implementasi kurikulum klaster SMAN 1 Panarukan.

11-16 Nopember 2015. Workshop Hasil On (IN 1) dan (IN 2) masing-masing tanggal 26 Nopember 2015 dan 28 Januari 2016 di SMAN 1 Situbondo,” pungkas Syamsul Ma’arif Syamsul menyebutkan, materi kegiatan pendampingan kurikulum 2013 meliputi kebijakan pengembangan kurikulum SMA, filosofi, kerangka dasar, dan struktur kurikulum SMA, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat, pembelajaran dan penilaian, sistem kredit semester (SKS), muatan lokal, kepramukaan, budaya sekolah (penampilan, pelayanan, dan prestasi) serta strategi pendampingan dan action plan sekolah. Sedangkan pihak-pihak yang dilibatkan dalam kegiatan pendampingan adalah Kepala

Dinas Pendidikan Situbondo, fasilitator yang telah didiklat oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, semua kepala sekolah dan warga SMA anggota klaster. Kepala SMAN 1 Panarukan Drs. Suyono,M.Pd menerangkan, sasaran penerapan kurikulum nasional adalah untuk pengembangan kurikulum nasional sebagai standar minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam kurikulum setiap sekolah. Selain itu, juga untuk pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan local. “Termasuk juga untuk peningkatan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan kurnas. Dan, dalam tahap selanjutnya mampu secara mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya dan juga materi dan alat ajar pendukung

kurikulum yang bermutu dan beragam,” ungkap Suyono. Sedangkan tujuan dari bantuan sosial pendampingan implementasi kurikulum 2013 ini adalah sebagai fasilitasi pendanaan pelaksanaan pendampingan. Mulai dari koordinasi, bimtek petugas tambahan tim pendamping, IHT induk dan anggota klaster, kunjungan tim pendamping (ON), workshop hasil pendampingan (IN) dan pelaporan. “Jangka waktunya mulai sejak Bulan Juli 2015 sampai dengan Bulan Juni 2016, jumlah bansos pendampingan ini diberikan sesuai dengan jumlah anggota perklaster serta sesuai dengan kondisi geografis anggota klaster,” imbuh Suyono. Komponen bansos pendampingan kurikulum 2013 meliputi persiapan pelaksanaan pendampingan. Mulai dari kegiatan pendukung pelaksanaan pendampingan, surat menyurat, ATK dan komponen dan untuk kegiatan bansos pendampingan kurikulum 2013 melalui rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan, bimtek petugas pendamping jika diperlukan, IHT di masing-masing SMA binaan dan pelaksanaan pendampingan di sekolah (ON-1 dan ON-2) serta workshop hasil pendampingan (IN-1 dan IN-2),” pungkas Suyono. (pri/adv/*)

Akan tetapi ada aturan baru yang berlaku tentang hibah bansos (bantuan sosial) ke lembaga. Regulasi tersebut tertuang dalam surat edaran (SE) dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada Bulan Agustus 2015 lalu.

Menurut Zeiniye, berdasarkan SE tersebut, bahwa hibah bansos hanya bisa diberikan kepada lembaga yang berbadan hukum dan didirikan minimal tiga tahun. Selain dua ketentuan itu, lembaga tersebut harus didaftarkan kepada Kementerain Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI. ”Inilah yang membuat

anggaran kita tidak bisa terealisasi dan membuat Silpa meningkat,” tambahnya. Karena itulah, tambah Zeiniye, ada cukup banyak hibah yang tidak bisa tersalurkan. Baik hibah uang maupun hibah barang. Sebab, ada beberapa lembaga yang tidak memenuhi ketentuan yang tertuang dalam SE Mendagri. (bib/pri)

Mengaku Tidak Ingat saat Memukul n MABUK... Sambungan dari Hal 31

Sayang, diduga akibat pengaruh alkohol, Zainur Rofik justru salah paham sehingga dirinya tidak terima. Zainur Rofik kemudian menendang dada Gatot Iriyanto yang posisinya berada di depan pintu bus. Kontan, kenek bus langsung terjatuh. Tak puas dengan tendangannya, pelaku memukul dagu korban hingga memar. Aksi pengamen terminal ini kemudian dilerai olah sejumlah warga yang ada di terminal.

Zainur Rofik kemudian melarikan diri sedangkan Gatot Iriyanto memilih datang ke Polsek Panji melaporkan kekerasan yang dialaminya. “Saya minta baik-baik agar dia turun karena ada penumpang, tiba-tiba dia menendang saya sampai jatuh, saya juga dipukul,” kata Gatot di Polsek Panji. Berdasar laporan Gatot, polisi langsung mendatangi terminal Situbondo untuk memburu Zainur Rofik. Polisi tidak kesulitan karena Zainur belum meninggalkan terminal Situbondo. Dia pun dijebloskan ke sel tahanan. Kepada wartawan Jawa Pos

Radar Situbondo, Zainur Rofik mengaku dirinya sedang mabuk saat menendang Gatot Iriyanto. “Saya merasa malu, saya diusir dari bus sewaktu banyak orang, saya hanya menendang dadanya, kalau memukul saya tidak ingat,” katanya. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan penangkapan kepada pengamen yang memukul kenek Bus Akas itu. “Pelaku sudah diamankan di Polsek Panji. Untuk saat ini kasus dugaan penganiayaan tersebut masih di dalami petugas,” ungkapnya. (rri/pri)

Korban Melapor Diantar Orang Tua n VIXION... Sambungan dari Hal 31

Di dalam kantor polisi, pria ini bekerja tanpa merasa ada yang aneh. Tidak disangka, sepeda motor yang diparkirnya di halaman Dinkes digondol kawanan maling. Sufiyanto baru mengetahui petaka yang menimpa dirinya setelah keluar kantor sekitar pukul 10.30. Pria ini terkejut

karena sepeda motor yang di parkir dekat tempat sampah sudah tidak ada. Kontan Sufiyanto mencari-cari sepeda motornya. Namun upaya pencarian itu tidak membuahkan hasil. Sufiyanto kemudian mendatangi Polres Situbondo dengan didampingi orang tuanya, Pak Warsidi, 65. Dengan laporan tersebut, Warsidi berharap agar sepeda motor milik anaknya bisa ditemukan.

Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, lokasi parkir di Dinkes sebenarnya sudah dilokalisir di sebelah timur kantor dinas. Namun, beberapa sepeda motor juga banyak yang terlihat parkir tidak di tempat yang sudah disediakan. Diduga kuat, kendaraan yang tidak parkir di tempat yang dilokalisir itulah yang menjadi sasaran pencuri. (rri/pri)


RA D AR BAN Y U W AN G I

Jawa Pos

Kamis 8 Oktober 2015

EKONOMI BISNIS

33

RENDRA KURNIA/RABA

KUALITAS JELEK: Pedagang tembakau di Pasar Banyuwangi juga merasakan imbas turunnya harga tembakau.

Harga Tembakau Anjlok, Penjualan Naik BANYUWANGI - Harga tembakau Banyuwangi anjlok drastis. Satu kilogram tembakau hanya seharga Rp 15 ribu dari harga sebelumnya Rp 30 ribu. Anjloknya harga tembakau itu dipicu turunnya kualitas tembakau yang dihasilkan petani. Suyanto, 55 pedagang tembakau di Pasar

Banyuwangi, menyebutkan kualitas tembakau petani Banyuwangi saat ini bisa dibilang sangat buruk dibanding tahun sebelumnya. Penurunan kualitas itu bisa dilihat dari warna tembakau yang dia dapat dari petani yang lebih kecokelatan. Kalau kualitas tembakau sedang, warna tembakau cenderung kuning. ”Semua tembakau

di Banyuwangi kualitasnya sama. Sedang tidak bagus, makanya harganya murah,” terang pedagang tembakau asal Kelurahan Panderejo itu. Erupsi Gunung Raung beberapa bulan lalu juga berdampak terhadap hasil panen tembakau petani. Pedagang tembakau sering mendapati abu Gunung Raung menempel di

BANYUWANGI - Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan industri kecil menengah (IKM) cukup signifikan. Pada awal tahun 2010 jumlah IKM di Banyuwangi tercatat hanya berkisar 9 ribu unit dan berkembang menjadi 25 ribu unit pada tahun 2015. Pertumbuhan IKM tersebut sebagian besar merupakan efek perkembangan pariwisata wisata budaya dan alam. Tumbuhnya sektor IKM itu salah satu indikatornya meningkatnya konsumsi elpiji subsidi tiga kilogram. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Hary Cahyo Purnomo, mengatakan elpiji tiga kilogram sebagian besar dikonsumsi IKM bukan rumah tangga miskin (RTM). “Perbaikan infrastruktur

beberapa tahun belakangan juga mendukung pertumbuhan IKM,” ungkap Hary. Tidak hanya memperhatikan pertumbuhan IKM, kata Hary, pemerintah daerah juga mengupayakan agar IKM melakukan perbaikan kualitas produk. “Jadi tidak hanya mengupayakan pertumbuhan, tapi juga kualitas dan kuantitasnya kita pacu agar meningkat pula,” ujar Hary. Menghadapi perdagangan bebas Asia Tenggara pada akhir 2015, Disprindagtam melaksanakan program untuk memicu perbaikan kualitas dan kuantitas produk para pelaku IKM, antara lain melakukan pelatihan rutin para pelaku IKM yang dibarengi kerja sama dengan balai latihan kerja (BLK) dan perguruan tinggi. Pemerintah juga memfasilitasi uji lab, uji hak merek, dan uji hak cipta produk pelaku IKM. Keseriusan Pemkab Banyu-

Dok/RaBa

PELATIHAN SDM HOTEL: Untuk menghadapi pasar bebas Asean, Pemda rutin menggelar pelatihan SDM sejumlah sektor.

wangi mendorong legalitas dan perlindungan hukum produk tersebut mendapat apresiasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berupa sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) beberapa waktu lalu. Dari segi sumber daya manusia (SDM), pemerintah daerah membentuk wirausaha dari kalangan pemuda. Disperindagtam ditarget bisa mencetak wirausaha baru sebanyak 2.500

orang. “Alhamdulillah sudah memenuhi target. Saat ini ada 2.530 wirausaha muda binaan Disperindagtam,” ungkap Hary. Secara umum Pemkab Banyuwangi menargetkan tercipta 10.000 wirausaha muda tahun ini. Jumlah tersebut ditugaskan di beberapa instansi terkait. Sinergi dari instansi terkait tersebut merupakan wujud dari sinkronisasi tiga hal, yakni pemberdayaan pemuda, wanita, dan netizen. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI - Target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang ditargetkan Pemkab Banyuwangi dalam kisaran 6,20 hingga 6, 45 persen dinilai pengamat ekonomi akan mudah terlampaui. Sejatinya pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah daerah bisa lebih besar dari proyeksi yang ditetapkan dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2016. Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus (Untag) Banyuwangi, Thoyib Kamino, mengungkapkan realisasi pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tahun depan akan jauh lebih besar daripada proyeksi pemerintah daerah. Berdasar historis rata-rata pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dalam beberapa tahun, pertumbuhan berada dalam kisaran 6,83 persen. Oleh karena itu, kalau pemerintah daerah memproyeksi

ISTIMEWA

untuk pembeli akan dikenai pajak sebesar harga jual dikurangi Rp 60 juta x 5 persen. “Selama ini kami selalu memberikan penyuluhan terkait BPHTB ini kepada klien kami,” kata Fani disela-sela usai menerima penghargaan dari Bupati Anas di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Fani menyambut baik acara gathering wajib pajak yang digelar Pemkab Banyuwangi. Dengan gathering seperti ini, akan memberikan kesan akuntabilitas atau transparansi perolehan pajak yang berhasil dihimpun Dinas Pendapatan Banyuwangi. “Hasil pajak ini juga akan kembali kepada masyara-

kat Banyuwangi dalam bentuk pembangunan,” katanya. Bupati Anas memberikan penghargaan kepada wajib pajak dengan tujuan memotivasi wajib pajak lain untuk taat pajak. “Gathering ini merupakan cara baru pemkab untuk mendorong target dan potensi wajib pajak tertata,” cetus Bupati Anas. (*)

proyeksi pertumbuhan ekonomi daerah adalah sektor agro, baik sektor pertanian, perkebunan, maupun perikanan. Selain sektor agro, pertumbuhan ekonomi juga akan ditopang sektor pariwisata. Destinasi wisata yang terekspos secara luas bisa meningkatkan kunjungan wisata, sehingga dapat menggerakkan ekonomi daerah. “Perkembangan pariwisata akan memicu pertumbuhan ekonomi kreatif,” katanya. Potensi agro dan wisata akan menciptakan korelasi yang baik dalam membangun ekonomi daerah. Oleh karena itu, pemerintah harus fokus di dua sektor tersebut. Selain memperbaiki infrastruktur, pemerintah daerah juga harus mendorong petani berinovasi dalam memproduksi komoditas. “ Pemerintah juga harus ikut andil dalam menciptakan stabilitas persediaan komoditas,” tambahnya. (cin/c1/afi)

Institute of Health Sciences

Membuka Pendaftaran

Selalu Ingatkan BPHTB Kepada Klien SELAMAT: Bupati Anas saat memberikan penghargaan kepada Notaris Fani Yulistianto Setiabudi Selasa kemarin (6/10).

pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 6,20 hingga 6,45 persen, maka akan sangat mudah tercapai. Proyeksi 6,45 persen itu dinilai tidak memiliki tantangan serius. “Target pertumbuhan di angka 6,45 itu memang cukup realistis. Tetapi, sebenarnya bisa pasang target lebih dari itu,” kata Thoyib kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (6/10). Angka tersebut menjadi realistis, kata Thoyib, karena perekonomian global belum stabil dan akan berlanjut pada tahun 2016. Pelemahan perekonomian global dan nasional akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. “Walau dampak ekonomi global dan nasional masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah, tapi proyeksi pertumbuhan 2016 akan mudah dicapai,” ujar Thoyib. Menurut Thoyib, beberapa sektor yang bisa mendukung

STIKES BANYUWANGI

Kiat Notaris Fani Yulistianto Tingkatkan PAD

DIANTARA tiga notaris/pejabat pembuat akta tanah (PPAT) yang tertib administrasi pelaporan bulanan dan membantu peningkatan PAD dari sektor Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), salah satunya adalah Fani Yulistianto Setiabudi. Notaris yang berlokasi di Jalan Letkol Isitqlah mendapat apresiasi dari Bupati Abdullah Azwar Anas karena keberhasilannya mengoptimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuwangi. Dalam praktiknya Notaris Fani selalu memberikan penyuluhan tentang pentingnya pajak kepada kliennya. Penjelasan rinci tentang penghitungan BPHTB kepada setiap kliennya selalu diberikan. Misalnya, jika ada transaksi jual beli rumah, maka klien akan diberi tahu jika penjual dan pembeli akan dikenai pajak. Untuk pajak penjual dikenai lima persen, sementara

dalam jumlah lebih banyak. Suyanto menyebut, biasanya konsumen hanya membeli satu kilogram saat harga mahal. Pada saat tembakau murah konsumen beli dua kilogram. ”Harga turun tapi penjualan meningkat 50 persen. Tetapi, harganya lebih murah 50 persen,” pungkasnya. (tfs/c1/afi)

Target Pertumbuhan Bisa Lebih Tinggi

Target Cetak 10 Ribu Wirausaha Muda IKM Berkembang Jadi 25 Ribu Unit

tembakau petani. ”Abu Raung itu menempel di daun. Meski sudah dipotong halus, abunya masih menempel,” ujar Suyanto sambil menunjukkan tembakau yang dihinggapi abu Gunung Raung. Meski kualitas tembakau dirasa menurun, tapi banyak konsumen membeli tembakau

Program Studi

D III Farmasi

SK Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No 511/M/Kp/IX/2015

Pendaftaran

10 September – 31 Oktober 2015 Biaya

Terjangkau Laboratorium

Jaringan Luas

(Kerjasama dengan rumah sakit, klinik dan puskesmas)

Perpustakaan

Lengkap

Laboratorium

Komputer

Hot Spot Area

Pendaftaran Jl Letkol Istiqlah No. 109 Banyuwangi - Telp. (0333) 421610 - 425270


halaman 36

Kamis 8 Oktober

MINCE PURNAMA

Ajak Perangi Kekerasan Anak BANYAKNYA kasus kekerasan yang menimpa anak mengundang keprihatinan Mince Bastoni Purnama, 38. Istri Kapolres AKBP Bastoni Purnama ini mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap anak, baik kekerasan secara langsung atau pun tidak langsung. Saat mengadakan kunjungan ke Bhayangkari Ranting Pesanggaran, n  Baca Ajak...Hal 37

SHULHAN HADi/JPRG

Tahun 2015

Perahu Terbalik, Nelayan Tewas n Dua Orang Berhasil Selamat PURWOHARJO - Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Grajagan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, pagi kemarin (7/10). Perahu jukung yang dinaiki tiga nelayan diempas ombak besar saat melintas di sekitar pesisir Marengan, kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), pagi itu. Dalam kecelakaan ini, seorang nelayan meninggal dunia dan dua orang lainnya selamat. Nelayan yang nahas itu adalah Arif, 67, warga Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Dua temannya yang selamat adalah Nari, 48, dan Giman, 47, yang terhitung masih tetangga korban. Kecelakaan laut itu terjadi sekitar pukul 07.00 kemarin. Saat itu jukung yang ditumpangi ketiga nelayan itu baru pulang dari mencari ikan di Samudera Indonesia n  Baca Perahu...Hal 37

Marengan, Desa Grajagan, Petaka Oktober 2 Pantai tertutup kabut tebal pagi itu. di Pantai Marengan

Perahu melaju pelan karena kawasan

1

Perahu jukung dinaiki Arif, Nari, dan Giman baru pulang dari mencari ikan sekitar pukul 07.00.

3

Ombak besar mendadak datang dan membuat perahu terbalik.

4 Nari dan Giman berenang lalu berpegangan pada perahu yang terbalik.

5 Arif hilang dan ditemukan meninggal di tepi pantai sekitar pukul 10.00 GARIS: Reza/RaBa

Diting DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MENGEPUL: Asap tebal merata di sekitar hutan Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin (7/10).

Grajagan Kobong Maneh

Alas

PURWOHARJO - Kebakaran hutan di sekitar pegunungan Grajagan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kembali terjadi kemarin (7/10). Asap tebal terlihat di hutan yang lokasinya tidak jauh dari Wanawisata Grajagan (WWG) tersebut. Belum diketahui pasti berapa luas hutan yang dikelola

ada apa lagi

Surfer Asing Lirik Pantai Mustika

Pendapatan Pemecah Batu Turun Drastis GANTENG - Para pencari pasir dan pemecah batu di sekitar jembatan Delta Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, mulai kesulitan mendapatkan bahan baku. Bahan galian pasir dan bebatuan mulai berkurang akhir-akhir ini. Bahan baku galian di sungai sangat minim karena sudah lama tidak terjadi banjir atau sungai meluap. Akibatnya, penghasilan mereka juga menurun. “Dulu sehari bisa dapat Rp 100 ribu lebih, sekarang hanya Rp 40 ribu,” cetus Sucipto, 49, warga Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng n  Baca Pendapatan...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

ALTERNATIF: Para surfer dari beberapa negara menjajal ombak di Pantai Mustika, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (7/9).

Kasidi-Siti Aliyah Buka Les Belajar Gratis di Tampo

Belajar di Teras, Salah Satu Siswanya Masuk ITB Pasangan suami-istri (pasutri) Kasidi, 48, dan Siti Aliyah, 47, warga Dusun Simbar 1, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, ini layak mendapat apresiasi. Untuk membantu anak tetangga dalam menempuh pendidikan, mereka membuka les belajar tanpa memungut biaya. DEDY JUMHARDIYANTO, Cluring RUMAH berukuran tujuh meter kali delapan meter di tepi jalan raya Dusun Simbar 1, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, tepatnya depan Puskesmas Tampo, hampir setiap sore tidak pernah sepi. Rumah itu tidak terlalu besar. Halamannya hanya cukup untuk parkir tiga motor. Puluhan anak berusia sekolah SD berkumpul sambil membawa buku. Mereka belajar bersama di teras rumah yang sebenarnya tidak terlalu luas. Pemilik rumah, Kasidi, 48, dan istrinya, Siti Aliyah, 47, dengan telaten membimbing anak tetangganya itu. Sebagai tempat belajar, di teras itu dibuatkan meja berbentuk empat persegi panjang dengan tinggi sekitar 20 centimeter. Saat belajar, anak-anak itu cukup

KPH Perhutani Banyuwangi Selatan itu terbakar. Berdasar asap yang menjulang, terlihat kebakaran yang lokasinya tidak jauh dari hutan yang sebelumnya juga terbakar itu cukup besar. Jawa Pos Radar Genteng yang mencoba mendekati titik api dengan cara naik ke pegunungan, melihat api sepertinya sudah menyebar n  Baca Alas Grajagan...Hal 37

dengan lesehan. “Kami membimbing anak-anak tetangga ini sejak 15 tahun lalu,” cetus Siti Aliyah yang tercatat sebagai guru SDN 4 Desa Sembulung, Kecamatan Cluring. Para siswa yang belajar di teras rumah itu ternyata bukan hanya siswa SD. Di antara mereka juga ada yang sudah sekolah di tingkat SMP. “Saya hanya membantu anak-anak yang kesulitan dalam pembelajaran di sekolah,” terang Siti Aliyah. Kegiatan belajar tambahan di rumah Kasidi itu sudah dilakukan sebelum mereka diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi. Awalnya, kegiatan belajar tambahan itu karena dorongan sebagian orang

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SEMANGAT: Siti Aliyah (kiri) bersama anak-anak tetangga yang les di rumahnya di Dusun Simbar 1, Desa Tampo, Kecamatan Clu­ring, Banyuwangi, kemarin (7/10)

tua siswa yang menginginkan anaknya diberi bimbingan khusus. “Dulu hanya enam anak dan semua tetangga sini,” katanya. Siti Aliyah menolak kegiatan belajar yang dilaksanakan di rumahnya itu disebut tempat les privat. Sebab, selain tempatnya yang kurang memadai dengan belajar di teras rumah, dirinya tidak pernah menentukan biaya kegiatan belajar itu. “Kami

hanya berbuat semampu kami agar ilmu kami manfaat,” tutur ibu tiga anak itu. Belajar bersama di rumahnya itu dia lakukan hampir setiap hari, kecuali Jumat dan Minggu. Usai mengajar di sekolah, Siti Aliyah bersama suaminya langsung memberi pelajaran tambahan pada anak-anak yang sudah menunggu di rumahnya n  Baca Surfer...Hal 37

PESANGGARAN - Pantai Mustika yang lokasinya dalam satu garis pantai Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Peanggaran, Banyuwangi, ternyata mulai dilirik para wisatawan asing. Di pantai itu mereka banyak yang bermain surfing. Wisatawan asing datang ke Pantai Mustika untuk bermain surfing bila ombak di Pulau Merah tidak bersahabat. Tetapi, juga ada yang sengaja memilih bermain selancar di pantai yang berjarak sekitar empat kilometer ke arah barat dari Pulau

Merah itu. “Ombak di Pulau Merah cukup besar. Mereka kita ajak ke sini (Pantai Mustika),” cetus Mulyono, 29, salah seorang pemandu wisata dari Pulau Merah. Karakter ombak di Pantai Mustika, terang dia, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di pantai Pulau Merah. Hanya saja, di Pantai Mustika ombak relatif lebih lunak dan minim arus. “Di Pantai Mustika ombaknya lumayan kalem, tapi juga bagus untuk surfing, terutama bagi pemula,” katanya n  Baca Surfer...Hal 37


RA D AR g e n t e n g

Jawa Pos

Kamis 8 Oktober 2015

Blambangan Raya

37

Sulit Jangkau Lokasi Titik Api n Alas Grajagan...

Sambungan dari Hal 36

Daerah pegunungan yang terbakar sangat sulit ditempuh. Selain harus melintasi bebatuan di tepi pantai, juga harus melewati tebing yang cukup tinggi dan curam. Hutan yang terbakar itu terlihat jelas dari kawasan sekitar lokasi WWG. “Terbakar sejak tadi pagi (kemarin pagi). Saya baru tahu,” cetus Tusiana, 45, salah seorang

warga Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan. Kebakaran hutan di pegunungan tepi pantai itu selama ini sering terjadi, terutama jika musim kemarau panjang. Sebulan lalu kebakaran juga pernah terjadi. Hanya saja, lokasinya berada di pegunungan bagian selatan. “Yang terbakar hanya daun kering dan ilalang, paling lama dua hari sudah padam sendiri,” katanya. Kencangnya angin dari arah

laut dan langsung mengarah ke pegunungan membuat api semakin besar dan asap semakin tebal. Warga dan nelayan setempat tidak bisa berbuat banyak. Selain lokasinya jauh dari permukiman penduduk, akses menuju titik api sangat sulit ditempuh menggunakan motor. “Tidak sampai membakar kayu. Sampai sekarang tidak mengganggu pernapasan,” ung­ kapnya. (ddy/c1/abi)

Upayakan Antar-jemput Anak n Ajak...

Sambungan dari Hal 36

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

NAAS: Jenazah Arif, 67, saat diusung warga dari atas perahu menuju rumahnya di Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan, kemarin (7/10).

Hasil Tangkapan Tumpah ke Laut n Perahu...

Sambungan dari Hal 36

1Pagi itu mereka memang berlayar dengan ekstra hati-hati, karena ada kabut tebal di perairan itu. Tanpa disadari tibatiba datang ombak besar dan menghantam perahu. Seketika itu perahu yang ditumpangi tiga nelayan itu terbalik. Nari dan Giman berhasil menyelamatkan diri setelah bere-

nang dan berpegangan pada perahu yang mereka tumpangi. Sementara itu, Arif hilang dan tiga jam kemudian ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia. “Orangnya (Arif ) sudah tua, mungkin tidak bisa berenang,” ujar Eli, 37, salah seorang nelayan setempat. Saat ditemukan nelayan setempat, jasad korban sudah mengapung di tepi pantai tidak jauh dari lokasi perahu

terbalik. Jenazahnya langsung dibawa para nelayan menuju rumah duka. Kedatangan jenazah korban disambut hujan tangis keluarga. Tetapi, mereka pasrah dan ikhlas dengan kejadian itu. Kapolsek Purwoharjo AKP Ali Ashari saat dikonfirmasi membenarkan ada perahu yang karam hingga satu nelayan tewas. “Itu murni kecelakaan. Nelayan yang selamat sudah

kita mintai keterangan,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Menurut Kapolsek Ali, dalam kecelakaan itu perahu yang dinaiki ketiga nelayan itu diketahui rusak berat. Semua ikan hasil tangkapan tumpah ke laut. Demikian juga dengan alat tangkap, hilang semua setelah kapal terbalik. “Ikan dan alat tangkap hilang dibawa ombak,” ujar perwira polisi itu. (ddy/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIWARNING: Forpimka Singojuruh bertemu para penambang pasir di pendapa kantor Kecamatan Singojuruh Selasa sore (6/10).

Penambang Pasir Akui Usahanya Ilegal SINGOJURUH - Maraknya penambangan pasir di wilayah Kecamatan Singojuruh tampaknya membuat gerah anggota forum pimpinan kecamatan (forpimka) setempat. Para penambang pasir di daerah itu dikumpulkan di pendapa kantor Camat Singojuruh Selasa sore lalu (6/10). Selain para penambang pasir, kepala desa (kades) yang wilayahnya dijadikan lokasi penambangan pasir juga ikut dikumpulkan, seperti Kades Kemiri, Kades Gambor, Kades Padang, Kades Singolatren, dan Kades Sumberbaru. “Kami sudah berulang kali memberi teguran dan peringatan agar tidak melakukan penambangan sebelum ada izin,” cetus Camat Singojuruh, Nanik Machrufi. Meski berulang kali diperingatkan dan ditegur, bahkan ditutup paksa, para penambang ngotot melakukan penambangan menggunakan alat berat. “Sebelum menambang, izinnya diurus dulu. Setelah izin keluar, baru bekerja,” kata Kapolsek Singojuruh, AKP Priono. Salah satu penambang pasir, H. Sudarsono, 50, mengaku sudah melakukan pengurusan izin hingga ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sayang, sudah setengah tahun izin itu belum keluar. “Kami ini sudah punya iktikad baik, tapi bagaimana kalau mengurus izin keluarnya lama,” katanya. Sebelum mengurus izin ke tingkat kabupaten dan provinsi, pihaknya juga telah izin ke lingkungan sekitar. Sementara itu,

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

ILEGAL: Surat pernyataan para penam­ bang pasir yang salah satu klausulnya menyebut penambangan pasir yang di­ garap ilegal.

kebutuhan pasir untuk bahan bangunan semakin meningkat dan mendesak. “Kami dengan lingkungan sekitar sudah tidak ada masalah. Kami juga sering mem­berikan bantuan kepada warga se­ kitar,” ujarnya. Usai pertemuan, para penambang pasir itu diminta membuat surat pernyataan bersama yang berisi permohonan maaf kepada masyarakat di sekitar lingkungan lokasi penambangan. Mereka berjanji akan melakukan reklamasi dan menghentikan penambangan sebelum izin terbit. Dalam surat pernyataan yang ditandatangani bersama kepala desa dan Forpimka Singojuruh itu dicantumkan bahwa kegiatan penambangan tersebut ilegal, atas inisiatif sendiri, dan tidak ada pejabat yang membekingi. Dalam pernyataan itu, penambang juga menyampaikan tidak pernah memberi sesuatu apa pun demi kelancaran kegiatan usaha penambangan tersebut kepada pejabat. Pertemuan yang digelar di kantor Kecamatan Singojuruh itu tidak baru kali ini dilakukan. Pada Februari 2015 pertemuan serupa pernah digelar. Bahkan, saat itu dihadiri anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Plt. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi Chusnul Hotimah, perwakilan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), dan Satpol PP Banyuwangi. (ddy/c1/abi)

Dibagi Tiga Kali Giliran karena Membeludak n Surfer...

Sambungan dari Hal 36

“Pulang mengajar di sekolah itu langsung salat dan membimbing anak-anak yang sudah mulai berdatangan,” ungkapnya. Banyaknya anak yang belajar di rumahnya itu, terpaksa dibagi dalam tiga shift, yakni siang, sore, dan malam. Para siswa yang datang itu, sekarang tidak hanya dari tetangganya. Tapi, banyak dari desa tetangga seperti Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, dan Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo. “Di sini pelajarannya membaca, menu-

lis, dan membantu mereka yang kesulitan dalam mengerjakan soal mata pelajaran di sekolah,” jelasnya Yang membuatnya bangga, dari sekian anak yang telah diasuhnya itu, setelah lulus SMA banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) seperti ITB. “Yang sudah sarjana banyak, tapi saya lupa namanya,” katanya. Untuk membina anak-anak yang ingin mendapatkan pelajaran tambahan itu, Siti Alfiyah mengaku belum pernah mendapat bantuan dari siapa pun, termasuk perhatian dari pemerintah. Padahal, 50 anak

yang belajar di tempatnya sangat butuh buku bacaan dan buku pelajaran demi menunjang proses belajar dan pengembangan pengetahuan. “Belum pernah dapat bantuan, kalau ada yang membantu, saya sangat terima kasih,” ujarnya. Apa yang dilakukan Siti Aliyah dan suaminya Kasidi, sangat dirasakan manfaatnya bagi Poniti, 42, salah satu orang tua siswa asal Dusun Plosorejo, Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring. Sejak putrinya, Yoland, 12, belajar di rumah pasutri itu, anaknya lebih mandiri dan semangat dalam menuntut ilmu

di sekolah. Selain itu, prestasi akademik putrinya juga mulai ada perubahan. “Alhamdulillah, sangat membantu kami selaku orang tua,” ucapnya. Poniti mengaku s elama anaknya belajar di rumah pasutri itu, tidak pernah dipatok tarif seperti layaknya les privat di tempat lain. Demi pendidikan anaknya itu, Poniti rela antar dan jemput anaknya setiap selepas sekolah yang jaraknya sekitar dua kilometer dari rumahnya. “Coba setiap guru seperti ini, mungkin saya tidak perlu jauh-jauh les sampai ke sini,” tandasnya. (c1/abi)

perempuan nomor satu di jajaran Bhayangkari Banyuwangi itu mengatakan, ancaman kekerasan terhadap anak tidak hanya terjadi di luar rumah. “Kekerasan di dalam rumah juga berbahaya bagi psikologi anak,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Kekerasan di dalam rumah, jelas dia, itu bisa langsung me-

nimpa anak yang bersangkutan. Tetapi, bisa juga anak tersebut menjadi saksi kekerasan yang terjadi terhadap orang tuanya. Kedua hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan anak. “Kalau dibiarkan, anak itu kalau sudah besar menjadi psikopat atau mentalnya terganggu,” ujar perempuan yang dikenal memiliki suara emas itu. Terkait kekerasan yang terjadi di luar rumah, ibu tiga orang anak itu menyarankan orang

tua lebih peka dan peduli dengan kegiatan anak. Jika masih memungkinkan, akan lebih baik anak pergi dan pulang diantar orang tuanya. “Kalau masih bisa antar jemput, itu lebih baik,” ujarnya. Dia juga menganjurkan komunikasi wali murid, guru, dan siswa, lebih diaktifkan. “Itu persatuan antara guru, orang tua, dan murid, bisa dilakukan agar bisa menjadi lebih baik,” jelasnya. (sli/c1/abi)

Punya Pengalaman yang Mengesankan n Surfer...

Sambungan dari Hal 36

Ombak yang cukup bersahabat itu, lanjut dia, menjadi salah satu alasan para turis asing yang belum mahir bermain surfing

diajak ke Pantai Mustika. “Di bawah pasir, jadi para surfer bisa aman,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Salah satu wisatawan asing, Lily, 21, asal Inggris, menyampaikan Pantai Mustika diang-

gap aman. Meski baru kali pertama bermain surfing, tapi dia memiliki pengalaman mengesankan. “Nice, its no dangerous, nothing rock (asyik, tidak berbahaya, tidak ada karang),” ungkapnya. (sli/c1/abi)

Akibat Sungai Terlalu Lama tak Meluap n Pendapatan...

Sambungan dari Hal 36

Sucipto mengaku setiap hari mencari batu untuk dipecah itu bersama istrinya. Terkadang, di sungai Kalisetail itu juga mencari pasir. “Sekarang pasirnya juga tinggal sedikit,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng. Pendapatannya yang menurun hingga 50 persen lebih itu, karena musim kemarau yang panjang. Bila turun hujan dan sungai banjir, itu akan menjadi berkah. “Kalau habis banjir batunya banyak, pasirnya juga,” ujarnya. Pemecah batu lainnya, Purwanto, 55, juga asal Dusun Jalen, menyampaikan saat musim hujan bisa mengumpulkan pasir sebanyak satu pikap dalam sehari. Tapi saat ini, untuk bisa mengumpulkan pasir satu pikap itu membutuhkan waktu tiga hari. “Harga pasir sama, Rp 110 ribu satu pikap,” sebutnya.(sli/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

SABAR: Salah satu pemecah batu di sekitar bendungan Delta Maron, Desa Genteng Kulon, kemarin (7/9).


DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos

Kamis 8 Oktober 2015

Membaik, Sugiayem Boleh Pulang TKW yang Sakit Parah di Taiwan BANYUWANGI – Nasib Sugiayem, 40, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, kini sudah tampak membaik. Bahkan, TKW yang saat datang dalam kondisi tidak bisa bergerak itu, kini sudah dapat berkomunikasi. Rencananya pada Sabtu (10/10) besok, TKW yang sempat dirawat empat bulan di Taiwan itu sudah diperbolehkan kembali ke Tegalsari. Saat dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat inap Agung Wilis, Sugiayem tampak sudah bisa tertawa. Dengan dibawa menggunakan kursi roda, beberapa kali dia menjawab pertanyaan dari Direktur RSUD Blambangan, Taufiq Hidayat dan perwakilan dari Kementerian Sosial yang memberikan guyonan dan direspon dengan senyum oleh Sugiayem. Sementara itu, Ketua Tim Medis yang menangani Sugiayem, Dr Heri Subiakto mengatakan,

kondisi pasiennya tersebut sudah jauh lebih baik. Beberapa kerusakan yang dialami Sugiayem seperti infeksi saluran kencing, gangguan syaraf dan kekakuan otot kini sudah berkurang. Dr Heri menerangkan, sejak pasien itu datang hal yang dilakukan dirinya dan timnya adalah memperbaiki nutrisi dari pasien dengan makanan tinggi kalori, protein dan vitamin. Selanjutnya adalah pengobatan kepada syaraf yang dilakukan dokter bedah syaraf untuk mengurangi kekakuan otot. Kemudian dilakukan pembersihan bagian tubuh yang infeksi dan luka. Serta pengobatan dengan metode pelatihan aktif untuk merangsang respon pasien. “Selain pengobatan organ-organnya kita juga mengobati mental supaya pasien bisa diajak berkomunikasi dalam waktu cepat,� ungkapnya. Ketika ditanya mengenai analisis terhadap penyebab sakitnya pasien, Heri mengungkapkan berdasarkan medical record analisisnya adalah adanya tumor yang tumbuh bagian kiri dari otak Sugiayem. Sehingga ketika

Saya tak Mau ke Sana Lagi

tumor itu semakin tumbuh, otak dari pasien tersebut tertekan. Ditambah lagi dengan adanya infeksi yang muncul karena kurang maksimalnya perawatan terhadap Sugiayem selama empat bulan di Taiwan. Kemudian, Direktur RSUD Blambangan, Dr Taufiq Hidayat menambahkan jika perawatan pasien selama 22 hari ditempatnya boleh dikatakan membuahkan hasil positif. Selanjutnya, dokter specialis andrologi itu mengatakan bahwa pasien sudah diperbolehkan pulang pada Sabtu (10/10). Namun sebelum dirawat di rumah, Dr Taufiq menjelaskan jika pasien akan terlebih dahulu dirawat di Puskesmas Tegalsari. Ditambah, bagian luka di punggung pasien akibat terlalu lama tidur saat di rumah sakit Taiwan memerlukan waktu penyembuhan sampai satu bulan ke depan. “Pasien sudah ditanggung BPJS kesehatan, nantinya selama di Puskesmas dia akan ditangani oleh dokter Daniek yang akan mengawasi pasien,� terangnya. (fre/als)

JAWA Pos Radar Banyuwangi sempat berdialog ringan dengan ibu dua anak tersebut terkait perkembangan kondisinya saat ini. Bagaimana kondisi mbak Sugiayem? Sudah enak. Cuma masih lemas, pandangan mata buram dan kepala pusing. Kenapa Mbak bisa sampai dirawat di rumah sakit di Taiwan? Saya tidak ingat. Yang jelas sebelumnya saya merasa seluruh wajah saya sakit, terus kepala saya pusing, saya telpon teman saya minta pertolongan. Saya juga bilang ke majikan. Terus tiba-tiba saya sudah tidak sadar. Bagaimana perlakuan majikan kepada Mbak Sugiayem? Majikan saya baik. Tidak pernah menyuruh yang aneh-aneh.

FREDY RIZKI/RaBa

SUMRINGAH: Sugiayem, 40, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, yang selama 22 hari dirawat di RSUD Blambangan, dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat inap Agung Wilis, kemarin (7/10).

Setelah kejadian ini, apakah Mbak masih mau ke Taiwan? Jangan lagi sudah. Cukup satu kali saja. Meskipun gajinya besar, saya tidak mau ke sana lagi. (fre/als)

ADA APA LAGI

SHULHAN HADI/JPRG

SANDAR: Perahu pencari benih udang dari luar daerah bercampur dengan perahu lokal di Pantai Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (7/9).

SHULHAN HADI/JPRG

KREATIF:Warga menyedot air yang tersisa untuk mencari ikan.

Sungai Surut, Ramairamai Berburu Ikan

, & -.

/ ! 0 !1 22 34 2 4

MENURUNNYA debit air di sejumlah saluran irigasi karena musim kemarau dimanfaatkan warga untuk mencari ikan. Itu terlihat di perbatasan Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, dan Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, kemarin (7/9). Warga di daerah itu mencari ikan dengan cara menguras air menggunakan mesin sedot. Upaya yang dilakukan itu ternyata tidak sia-sia. Mereka mendapat ikan cukup banyak. “Lumayan untuk lauk makan,� cetus Iswahyudi, warga Desa Wringinrejo. (sli/c1/abi)

- , ' ,& &. /

BAGAIMANA INI

" '

! " #$

" $* "

! " # $ %& '&

( ) * # $ ' +

%( )

% &&&%

)+ , &

Nelayan Luar Daerah Datangi Pantai Pancer PESANGGARAN - Perairan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, sepertinya semakin diminati para nelayan dari luar daerah. Kapal dan perahu nelayan di Pantai Pancer terus bertambah setiap hari. Nelayan yang terus berdatangan itu berasal dari Puger, Kabupaten Jember, dan sebagian lagi dari Pasuruan. Nelayan dari Kecamatan Muncar juga banyak yang datang ke Pancer. “Mereka mencari benur,� cetus Tubi, 57, salah satu nelayan Pancer. Menurut Tubi, sebenarnya mencari benur tidak mudah. Nelayan sering tidak dapat sama sekali. Hanya saja, sekali dapat hasilnya lumayan. “Harga benur sangat tinggi.

Per ekor Rp 18 ribu,� katanya sambil menyebut dirinya sekali melaut terkadang hanya mendapat tiga ekor. Gara-gara harga benur tinggi, jelas dia, banyak nelayan dari luar daerah yang datang. Mereka datang untuk ikut memburu anak lobster itu. “Tapi juga ada yang mencari tongkol,� ujarnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Menanggapi perahu luar daerah yang masuk ke kawasan Pancer, Komandan Pos AL Pancer, Pelda (SBA) Adianto, mengatakan berdasar pantauannya hingga saat ini kondisi masih normal dan kondusif. “Saat ini aman-aman saja. Kita upayakan koordinasi dengan teman-teman,� ucapnya. (sli/c1/abi)

Menilik Upaya Nusa Penida Jadi Telur Emasnya Bali

SHULHAN HADI/JPRG

BAHAYA: Kabel PLN molor hingga menyentuh tanah di kawasan bekas tambak Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (7/9).

Kabel PLN Menyentuh Tanah PESANGGARAN - Kabel beraliran listrik di kawasan bekas tambak di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, ini sangat membahayakan. Kabel itu kendor hingga menyentuh tanah. Tidak diketahui penyebab kabel itu sampai menyentuh tanah, yang pasti bila tidak segera diperbaiki bisa mengancam warga. Apalagi, di lokasi itu sering dibuat mainan anak-anak. “Kabelnya kendur hingga menyentuh tanah,� cetus Rahman, 29, warga setempat. Meski kabel itu terbungkus plastik pengaman, terang dia, jika dibiarkan tetap membahayakan warga yang beraktivitas di lokasi tersebut. “Di lokasi itu sering dibuat angon (menggembalakan) kambing, dan tempat bermain anak-anak,� ungkapnya. (sli/c1/abi)

Rumah atau mobil Anda belum laku-laku? Kami siap membantu. Hubungi:

0333-412224

Jadi Lokasi Beragam Festival, Fokus Garap JALI Telur emasnya Bali, begitulah istilah yang diberikan oleh masyarakat tentang pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Kini pulau yang terkenal akan cerita keberhasilan Dalem Gelgel dalam menaklukan Dalem Bungkut yang berkuasa di Nusa Penida ini berkembang menjadi daerah Pariwisata yang setiap tahunnya banyak dikunjungi Wisatawan yang sedang berlibur di Bali. WAYAN WIDYANTARA/BALI EXPRES/JPNN

WAYAN WIDYANTARA, Klungkung KUE pembangunan kian terlihat di kawasan Nusa Lembongan yang kini sudah banyak terdapat hotel-hotel serta vila-vila yang dibangun di daerah pesisir. Pasca Nusa Penida ditetapkan sebagai kawasan konservasi perairan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Fadel Muhammad pada tahun 2010, Nusa Penida terus berbenah untuk memperbaiki pulaunya tersebut. Hal ini disampaikan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta ketika ditemui koran ini saat perjalanan dari

INOVATIF: Bupati Klungkung Nyoman Suwirta (dua dari kiri) saat sesi foto di ajang Nusa Penida Festival 2015, kemarin.

Nusa Penida menuju Kota Klungkung. “Banyak orang bertanya, Kapan telur Nusa Penida akan menetas? Ya, masyarakat mesti bersabar dan jangan ribut dahulu, kita perbaiki perlahan-lahan,ââ‚Ź terang Suwirta. Ditanya mengenai permasalahan yang utama di Nusa Penida, Bupati Klungkung yang berasal dari Nusa Ceningan ini menyatakan ada tiga permasalahan yang sedang dicarikan solusinya. “Masalah utama Nusa Penida ini yang utama ada tiga, jalan, air dan listrik, (JALI, red),â€? ungkapnya.

Sejak dilantik, terang Suwirta pada koran ini, baru fokus dengan masalah JALI di Nusa Pendia. Dirinya mengaku, sudah melakukan perbaikan jalan Induk yang ada di tiga pulau yang ada di Nusa Penida. “Bisa dilihat sendiri, beberapa jalan Induk yang ada di Nusa Penida dan Nusa Lembongan di bagian pinggirnya sudah diperbaiki,� terangnya. Suwirta menambahkan, sudah ada perencanaan khusus mengenai Jalan yang ada di Nusa Penida. “Target di tahun kedua saya, Nusa Penida sudah dilakukan perbaikan Jalan

induk dengan dana sebesar Rp 29 miliar di ke tiga pulau, masing-masing desa diberikan perbaikan jalan seluas tiga kilo,� ungkapnya. Selain masalah jalan, air dan listrik juga mengalami hambatan. “Memang kalau masalah air cukup sulit, pelaku wisata pun mengeluhkan masalah debit air di Nusa Penida,� terangnya. Namun, Suwirta menegaskan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas PU untuk membuat penyaringan air laut menjadi air yang siap diminum. “Sistem SWRO (Sea Water Ripper Osmosis) sudah dikembangkan, Investasinya mencapai Rp 20 M dan kini pipa induk sudah mencapai Jungut Batu,� ungkapnya. Sementara itu masalah listrik, kini Nusa Penida sudah memiliki mesin sewa dengan kekuatan 4 megawatt dan mesin PLN dengan kekuatan 1300 watt. “Ke depan kami mengupayakan dengan menambah tiga mesin lagi,� janjinya. Sementara itu, Dewa Jimi, Supervisor PLN Nusa Penida mengungkapkan, beban tertinggi yang ada di Nusa Penida adalah 4,3 megawatt. “Kami di sini memiliki 11.500 pelanggan, sedangkan kemampuan di mesin total 5,3 megawatt, hingga sampai saat ini masih mencukupi bila melihat dari beban puncaknya,� terangnya. (rdr/mus/jpnn)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 8 Oktober 2015

BERITA UTAMA

39

Kesejahteraan Meningkat, Tindak Pidana Turun BANYUWANGI - Berbagai program pembangunan yang dijalankan Pemkab Banyuwangi dalam rangka mendongkrak kesejahteraan rakyat menunjukkan hasil positif. Pendapatan per kapita masyarakat Bumi Blambangan naik signifikan selama periode 2010-2014. Bukan itu saja, pendekatan kesejahteraan rakyat itu menimbulkan efek positif lanjutan. Salah satunya tecermin dari penurunan angka tindak pidana di kabupaten ber-tag line The Sunrise of Java ini. Seperti dikatakan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi, Bakri, pada Rapat Koordinasi Sinergisitas Tiga

Pilar yang dilaksanakan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin (7/10). Dikatakan, angka kasus tindak pidana yang masuk ke PN Banyuwangi menunjukkan tren menurun sejak 2012 hingga akhir triwulan ketiga 2015. Bakri mengungkapkan, pada tahun 2012 kasus pidana yang dilimpahkan ke PN Banyuwangi mencapai sekitar 1.000 perkara. Pada 2013 jumlah kasus yang diterima PN turun menjadi sekitar 900 kasus. Penurunan angka tindak pidana yang dilimpahkan ke PN Banyuwangi kembali turun pada 2014, yakni menjadi kurang-lebih 800 kasus. “Pada 2015 ini perkara pidana yang telah dilim-

pahkan ke PN Banyuwangi sekitar 563 perkara,” ujarnya. Pernyataan senada dilontarkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Banyuwangi, Anak Agung Sayang Adyana. Dia mengaku, tindak pidana yang terjadi di Bumi Blambangan mengalami penurunan cukup signifikan dari tahun ke tahun. “Selama tiga bulan bertugas di Banyuwangi, rata-rata pelimpahan perkara pidana yang kami terima sekitar 64 perkara,” ujarnya. Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama menambahkan, angka kejahatan di Banyuwangi menurun beberapa tahun terakhir. Hal itu tidak terlepas dari tindakan preventif yang

gencar dilakukan jajaran korps baju cokelat tersebut. Bastoni mengatakan, selain mengintensifkan patroli, jajaran Polres Banyuwangi juga gencar melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan, baik kepada masyarakat umum maupun kalangan pelajar. Menurut kapolres, kasus kriminalitas yang mengalami penurunan cukup drastis adalah pencurian, termasuk pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian dengan pemberatan (curat). Bastoni menuturkan, selain masalah keamanan, tren penurunan angka kejahatan di Banyuwangi juga dipengaruhi beberapa faktor lain. “Mulai faktor eko-

nomi masyarakat. Perkembangan situasi politik lokal dan nasional juga berpengaruh terhadap penurunan angka kejahatan tersebut,” kata dia. Sementara itu, dikonfirmasi usai mengikuti rakor Tiga Pilar, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, dirinya bersyukur angka kriminalitas di Banyuwangi mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. “(Penurunan angka kriminalitas) Ini tidak hanya diakui oleh kepolisian, tapi juga oleh kejaksaan dan Pengadilan Negeri (PN). Tentu ini sangat positif,” ujarnya. Anas mengatakan, penurunan angka kriminalitas itu paralel dengan angka-angka kesejahteraan yang terus

tumbuh. “Pendekatan keamanan tidak akan bisa tuntas jika pendekatan kesejahteraan tidak jalan. Saya bersyukur angka kriminalitas turun selama beberapa tahun terakhir. Dan semoga tren serupa berlanjut di tahun-tahun yang akan datang,” harapnya. Masih menurut Anas, tren penurunan angka kejahatan itu salah satunya terjadi akibat dampak berbagai program pembangunan yang dijalankan Pemkab Banyuwangi, termasuk pengembangan pariwisata dan lain-lain. “Kunjungan wisatawan meningkat. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh. Itu berimbas langsung ke masyarakat,” tuturnya.(sgt/c1/aif)

23 Tambang Belum Ada Kajian Lingkungan n POLRES... Sambungan dari Hal 29

“Nanti setelah dua bulan kita cek lagi. Bila belum mengurus, maka wajib ditutup,” tegasnya. Bastoni menambahkan, kebijakan itu merupakan solusi terbaik agar tidak muncul kegaduhan. Tujuannya pun jelas agar kesinambungan roda pembangu-

nan yang tengah berlangsung tidak terhenti. Selain itu, perekonomian masyarakat yang bersumber dari tambang galian C juga tidak terputus. Menurut perwira asal Lampung itu, deadline dua bulan itu merupakan win-win solution atas masalah tambang pasir. Pihaknya akan berusaha menempuh jalan persuasif bagi penambang yang belum memiliki izin. Ada sekitar

51 penambang yang kini masih belum memiliki izin agar segera mengurus izin. Bagi yang belum punya harus segera mengajukan izin ke pihak provinsi. Pernyataan Kapolres Banyuwangi itu diamini Kepala BPPT Banyuwangi, Abdul Kadir. Dia menegaskan, pengurusan izin tidak membutuhkan waktu lama. Untuk mendorong agar izin cepat keluar, pihaknya secara proaktif akan

mendorong pemerintah provinsi melakukan percepatan. “Pekan depan saya akan ke provinsi untuk mendorong percepatan agar izin segera keluar,” ujarnya. Dijelaskan, saat ini ada 51 usaha tambang yang telah mengurus Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP). Mereka didorong agar segera melunasi biaya reklamasi, sehingga izin usaha pertambangan (IUP) bisa

segera dikantongi. “WIUP yang menentukan Dinas Perindustrian dan Pertambangan. Tolong segera diurus,” sarannya. Saat ini masih ada 18 galian C yang belum mengurus izin sama sekali. Mereka diminta segera mengurus izin agar dapat beroperasi. Selama perizinan sedang diurus, tambang sudah boleh beroperasi. Di sisi lain, keberadaan tambang di Banyuwangi juga mendapat

perhatian Badan Lingkungan Hidup. Plt. Kepala Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi Khusnul Khotimah mengungkapkan, dari puluhan tambang yang mengajukan izin hanya 23, di antaranya belum ada kajian lingkungan. “Pengusaha harus buka kembali dokumennya, jangan sampai dibuat bantal saja. Dibuka dan dibaca lagi. Itu sebagai kitab sucinya pengu-

saha,” tegasnya. Dia juga menyesalkan ulah para penambang yang mengabaikan lingkungan. Hasil pengamatan di lapangan, Khusnul menyebut ada galian yang kedalamannya mencapai 14 meter hingga memancarkan air. “Itu jelas merusak lingkungan. Jangan seenaknya menggali pasir hingga merusak lingkungan,’’ tandasnya. (nic/c1/aif)

Jam Sibuk Dilarang Masuk Kota Diskotek, Kelab, dan Panti Pijat, Dilarang n SALAH... Sambungan dari Hal 29

Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin berhasil mewawancarai pemilik tambang di Paspan, Nurul Huda, usai menghadiri sosialisasi tambang di Gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi. Dia membantah tambang miliknya tidak berizin. Ketika JP-RaBa mendesak menunjukkan izin, pria tersebut terlihat buru-buru meninggalkan Gedung Wanita. “Kita punya kok (izin tambang, Red). Tadi sudah dijelaskan oleh Pak Kapolres, sembari menunggu izin, boleh beroperasi,’’ ujar Huda buru-buru keluar Gedung Wanita. JP-RaBa juga berhasil menemui pemilik tambang di Sukosari, Desa Tamansuruh, Glagah. Sang pemilik, Saiful Arif, menjelaskan tambang miliknya masih dalam proses perizinan di Unit Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Jatim. Dia juga menolak disebut material yang dia tambang dikirim untuk keperluan pembangunan Pantai Boom. “Izin yang kami ajukan galian tanah liat. Kalau di dalamnya ada batu dan pasir, ya rezeki kami,’’ kata Arif. Saat ini semua persyaratan untuk keperluan tambang miliknya sudah dipenuhi, termasuk pengajuan Izin Usaha Pertambangan (IUP). “Kita melaksanakan aturan kok. Bisa dicek berkas-berkasnya. Peta koordinatnya juga sudah ada. Lokasi penambangan ini kami membelinya dari orang lain. Urusan hukum itu bukan ranah kami,’’ kata Arif. JP-RaBa kemarin terus menelusuri IUP yang dikantongi tambang milik Nurul Huda di Desa Paspan. Sejumlah sumber menyebutkan galian C tersebut sebatas mengan-

Tambang Galian C Memiliki Izin ESDM Jatim Songgon: 1. Batu Gunung (Sudarto) luas 18.760 M2 2. Pasir (Prihatna Puspa) luas 40,000 M2 Singojuruh: 3. Pasir (Emi) luas 82.000 M2 4. Pasir (Masrodi) luas 50.000 M2 5. Pasir (Slamet) luas 50.000 M2 Wongsorejo: 6. Batu Gunung (PT Trolas) luas 437.000 M2 Kalipuro 7. Pasir (Eko Wijoyo) Kabat 8. Batuan (Suyono) luas 20.000 M2 9. Batuan (Dede Abdul Gani) luas 50.110 M2 10. Batuan (M. Irfan) luas 2.693 M2 Rogojampi 11. Pasir (Bernard) luas 60.000 M2 12. Pasir (M. Faisol) luas 55.000 M2 Muncar 13. Pasir (Bagus Tri Y) luas 29.230 M2

Tambang Galian C Izin Pemda Wongsorejo 1. Batu gunung PT. Rolas Nusantara luas 400.000 M2 Songgon 2. Batu Gunung (Sudarto) luas 18.760 M2 3. Pasir (Prihatna Puspa) luas 40.000 M2 Kabat 4. Batuan (Suyono) luas 20.000 M2 5. Batuan (Dede) luas 50.110 M2 Rogojampi 6. Pasir (Bernard) luas 10.200 M2 7. Pasir (Faisol) luas 55.000 M2 Singojuruh: 8. Pasir (Masrodi) luas 13.250 M2 Muncar: 9. Pasir (Bagus Tri Y), luas 29.230 M2

Diolah dari berbagai sumber

tongi rekomendasi dari Satpol PP dan advice planning (AP) yang dikeluarkan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi. AP sering digunakan para pengusaha tambang sebagai pegangan untuk melakukan penambangan. Padahal, izin tersebut hanyalah prasyarat yang harus dimiliki pengusaha tambang untuk memastikan lokasi yang digunakan sesuai. Sehingga, AP tidak dapat digunakan perusahaan sebagai dasar pengerukan tambang. Berdasar data Badan Pelayan

Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi, ada 91 perusahaan tambang yang mengajukan izin advice planning (AP) dan hanya 83 perusahaan yang lolos. Selanjutnya, baru ada 51 perusahaan yang mengajukan Wilayah Usaha Izin Pertambangan (WIUP) di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan. Hanya 9 perusahaan yang memiliki izin operasi pertambangan. Dengan kata lain, meskipun memiliki AP dan WIUP, selain sembilan perusahaan yang memiliki izin operasi tetap tidak diperbolehkan beroperasi. Ke-

pala Bidang Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ghani Fianto, mengatakan sejak 2 November 2014 Pemprov Jatim yang berhak memberikan izin pertambangan. Soal AP, menurutnya, bukanlah syarat yang dapat dijadikan pegangan bahwa perusahaan boleh menambang pasir di wilayah tersebut. Sebab, masih banyak izin-izin lain setelah AP yang harus dipenuhi pengusaha sebelum menambang. Mereka yang memiliki izin operasi tambang juga dibatasi waktu. Terkait banyaknya AP yang digunakan dasar menambang, Ghani mengatakan seharusnya hal itu ditindak. Namun, pihaknya tidak bisa bertindak lantaran wilayahnya sampai tingkat penegakan perda. Penindakan tambang ilegal harus ditangani polisi atau Satpol PP kabupaten. “Jadi AP hanya untuk menunjukkan bahwa wilayah itu sesuai tata ruang wilayah sekitar sebagai tambang pasir maupun batu, tapi masih ada beberapa tahap lagi sebelum boleh beroperasi,” tandasnya. Sementara itu, semakin banyaknya dump truck yang keluar-masuk jalan protokoler Banyuwangi semakin mengganggu arus lalu lintas. Truk pengangkut batu menuju Pantai Boom ternyata sudah mengantongi rekomendasi kepolisian. “Pemilik armada sudah mengajukan izin. Namanya izin rekomendasi. Jamjam sibuk dilarang masuk kota, pagi pukul 06.00 sampai 08.00. Sore pukul 16.00 sampai 18.00. Di luar jam itu boleh masuk,’’ ujar Kasatlantas Polres Banyuwangi, AKP Amar Hadi Susilo. (fre/c1/aif)

Panaskan Motor jika Ada yang Menawar n BERKAT... Sambungan dari Hal 29

Ada hampir 50 unit motor keluaran tahun 80-an ke bawah yang berdesakan di gudang rumah Asmui. Sebagian lagi dibiarkan berserakan di samping kanan dan kiri rumahnya. Motormotor tersebut campur satu dengan barang-barang yang sudah tak terpakai. Sekilas terlihat seperti barang rongsokan. Memang benar jika dilihat secara kasat mata, puluhan motor yang warnanya pudar tersebut terlihat seperti barang rongsokan. Tetapi, ternyata motor tersebut masih bisa difungsikan. Asmui memang tidak menjamin kondisi mesin prima. “Jelas masih bisa dipakai. Bisa dicoba. Suratnya juga utuh semua. Jangan khawatir, walaupun banyak yang sudah mati,” kata Asmui bersemangat. Meski tampak rongsokan, ada juga yang membeli motor bekas berbagai merek tersebut. Biasanya mereka yang membeli adalah petani-petani desa yang butuh kendaraan untuk mencari pakan ternak. Satu unit motor dijual dengan harga bervariasi. Ratarata di kisaran Rp 400 ribu hingga Rp 700 ribu per unit. Tergantung

kondisi motor. Jika apes, ia bersedia menerima tawaran pembeli hingga Rp 300 ribu. Pembelinya tidak hanya kalangan petani, ia juga pernah didatangi kolektor motor tua dari Bali. “Lumanyan mereka beli sampai lima unit,” katanya. Berdasar informasi yang ia terima, motor tua tersebut akan dipoles menjadi seperti baru dan diletakkan di beberapa museum atau hotel berkonsep kuno. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi berbincang kemarin (6/10), ada seorang siswa SMA negeri yang tampak berminat dengan motor yang berserakan di samping gudang Asmui. Ketika ditanya, siswa jurusan las tersebut mengaku tertarik memodifikasi motor klasik tersebut. Ia melakukan penawaran dan berjanji akan kembali keesokan hari. Puluhan motor yang disimpan Asmui itu tidak pernah dipanaskan selama bertahun-tahun. Pria enam cucu itu mengaku hanya memanasi motor jika kendaraan butut tersebut ditawar orang. “Kalau sudah ditawar baru saya panaskan. Saya beri perawatan,” katanya. Kadang jika tidak ada pemasukan sama sekali per bulan, ia

terpaksa menimbang beberapa motor ke tempat rongsokan. “Lumayan kan bisa dapat Rp 250 ribu per unit,” imbuhnya. Terkadang ia berharap ada yang menghargai tinggi beberapa jenis motor yang ia simpan dengan baik. Pernah sekali waktu ia menyesal telah melepas motor Zundap miliknya. Motor buatan Jerman itu dijual dengan harga seadanya. Beberapa tahun kemudian ia mendengar kabar harga motor Zundap laku belasan hingga puluhan juta di tangan kolektor. “Sekarang saya lebih hati-hati melepas motor. Yang sekiranya mahal di tahun-tahun berikutnya saya tahan. Tapi kalau jengkel saya jual juga,” ucapnya sembari terkekeh. Meski terlihat sepele, bisnis yang ia jalankan mampu mengantarkan dirinya melaksanakan ibadah haji di Makkah tahun 2002 lalu. Di usia senjanya, pria yang menikah dua kali itu memang tidak berharap banyak terkait usahanya. Namun, tidak ada pilihan selain melanjutkan bisnisnya itu demi bertahan hidup. Sudah puluhan tahun ia menjalankan bisnis ini. “Sejak tahun 1977 saya mulai bisnis ini,” kenangnya. Ceritanya, saat itu Asmui yang

baru menikah dan tidak memiliki pekerjaan dipinjami motor bekas oleh seorang sahabatnya. “Saya diutangi motor. Suruh bongkar dan jual komponenkomponennya,” kenangnya. Setelah diprotoli, komponenkomponen motor tersebut dipajang di meja sayuran. Perbuatannya tersebut dicemooh beberapa tetangganya. Ia dianggap gila karena menjual komponen motor dengan cara aneh. “Saya masih ingat dikira gila, tapi saya tetap bertahan. Orangnya masih hidup. Anaknya ada yang berprofesi seperti saya. Cari hidup dari besi,” bebernya. Pria yang tidak bisa berhenti merokok itu tampaknya dermawan. Dari salah satu ceritanya, yakni ketika barang-barangnya kerap dicuri, ia tidak mempermasalahkan sama sekali. Pernah sekali waktu ia memergoki seorang remaja membawa sepeda kayuh yang ia parkir di samping rumahnya. Bukannya mencegah, ia malah memalingkan muka. “Tidak ada maling di sini. Mungkin mereka lagi butuh. Toh yang saya punya ini titipan. Terserah yang punya (Tuhan) mau diambil kapan dan mau diberikan kepada siapa,” tandasnya. (c1/aif)

n JIKA MELANGGAR... Sambungan dari Hal 29

Meski Nomor 10 Tahun 2014 tersebut telah diundangkan pada 29 Oktober 2014 lalu, pemkab memberi toleransi kepada pemilik atau pengelola tempat hiburan untuk menyesuaikan tempat usahanya itu sesuai perda. Toleransi tersebut diberikan selama satu tahun atau sampai akhir Oktober 2015. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya berharap ketentuan tersebut bisa segera dipenuhi oleh seluruh pemilik tempat hiburan di Bumi Blambangan. “Saya termasuk orang yang paling tidak senang kalau ada penutupan paksa. Saya senang kalau tempat-tempat hiburan memenuhi ketentuan,”

ujarnya kemarin (7/10). Bupati menuturkan, pemkab telah memberi kelonggaran agar seluruh tempat hiburan menyesuaikan perda. Dia mengaku yakin, dengan memenuhi ketentuan perda tersebut, misalnya tempat karaoke menggunakan pintu kaca, tidak akan mengurangi omzet. “Karena segmen tempat hiburan di Banyuwangi berbeda dengan di daerah lain. Kalau sama, kita akan kalah dengan kota-kota besar,” cetusnya. Sementara itu, dikonfirmasi mengenai banyaknya keluhan masyarakat tentang dugaan penyalahgunaan restoran Mascot menjadi kelab malam atau diskotek, Bupati Anas dengan tegas mengatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin ber-

dirinya diskotek di Banyuwangi. “Jika memang tidak sesuai perda, ya harus ditutup,” tegasnya. Anas mengaku tidak mengetahui restoran Mascot yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, tersebut disalahgunakan sebagai diskotek. “Kalau ternyata digunakan sebagai diskotek, semestinya ditutup. Karena di Perda Nomor 10 Tahun 2014 sudah jelas, diskotek dilarang berdiri di Banyuwangi,” cetusnya. Sekadar diketahui, Pasal 11 Perda Nomor 10 Tahun 2014 mengatur jenis-jenis tempat hiburan yang dilarang. Tempat hiburan yang dilarang beroperasi di Bumi Blambangan, antara lain diskotek, kelab malam, dan panti pijat. (sgt/c1/aif)

Kalahkan 70 Lanal di Seluruh Indonesia n MASUK... Sambungan dari Hal 29

Nominasi empat besar lanal teladan tahun ini selain Lanal Banyuwangi adalah Lanal Palu, Lanal Dumai, dan Lanal Rinai. Empat lanal tersebut masuk empat besar mengalahkan sedikitnya 70 lanal

di seluruh wilayah Indonesia. Penilaian lanal teladan sudah dimulai sejak April lalu. Lanal Banyuwangi mewakili Armada Timur (Armatim) bersama Lanal Palu. Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan, mengatakan dengan masuknya Lanal Banyuwangi di empat besar terbaik

secara nasional, pihaknya meminta dukungan dan doa seluruh masyarakat Banyuwangi agar Lanal Banyuwangi menjadi yang terbaik mengalahkan tiga lanal yang lain. ”Mohon doa dan restu, mudah-mudahan Lanal Banyuwangi menjadi yang terbaik,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Foto Harus Hasil Karya Sendiri n PANITIA... Sambungan dari Hal 29

Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo melalui Kapala Seksi (Kasi) Kerjasama dan Pemberdayaan Masyarakat Donny Arsio Sofyan mengatakan, formulir bisa diambil di kantor Dinas PU Pengairan di Jalan Adi Sucipto Nomor 84. “Jangan khawatir pendaftaran masih dibuka sampai 17 Oktober nanti,” katanya. Meski rentang waktu masih panjang, Donny mengimbau agar masyarakat yang berminat segera melakukan pendaftaran. Sebab, diperkirakan animo calon peserta cukup tinggi, mengingat fotografi sudah merebak ke setiap kalangan. Hingga saat ini panitia sudah mengeluarkan sekitar enam puluh formulir. Peserta akan dibagi menjadi tiga kategori,

yakni kategori pelajar, mahasiswa, dan umum. Objek foto meliputi tempat wisata air, saluran irigasi, dam, dan sumber mata air yang berada di wilayah Banyuwangi. Foto yang diterima merupakan hasil jepretan kamera digital atau analog. “Nanti peserta wajib menyerahkan soft copy foto dengan format JPEG dan hard copy dengan ukuran 10R atau 10RS. Resolusi minimal 300 dpi,” jelas Donny. Di balik setiap foto wajib dicantumkan lokasi, judul foto, waktu penjepretan, dan identitas peserta. Olah digital diperbolehkan, tapi tetap ada beberapa batasan, di antaranya peserta hanya bisa melakukan olah digital terkait brightness, contrast, burning, cropping tanpa menambah, mengurangi, dan menggabungkan dua atau lebih foto.

Yang menyenangkan lagi, tiap peserta bisa mengikutkan lebih dari satu foto. Hal itu tentu akan memberikan kesempatan lebar bagi para peserta agar menang. Setiap peserta bisa menyerahkan sejumlah foto karya sendiri dengan lokasi dan tema berbeda. Peserta diminta tetap memperhatikan orisinalitas foto. “Foto merupakan hasil karya sendiri, bukan duplikasi atau milik orang lain, apalagi hasil rekayasa. Foto belum pernah diikutsertakan dalam kompetisi apa pun,” beber Donny. Agar mengetahui dengan jelas syarat dan ketentuan lomba, panitia akan menggelar temu teknik pada 19 Oktober. “Tapi ya sekali lagi sebelum temu teknik silakan mengisi formulir pendaftaran,” pungkasnya. (cin/c1/aif )

Briptu RD Tunggu Pemecatan n DUA... Sambungan dari Hal 29

Kabar tersiarnya Aipda ME dan Briptu RD dilayar ke panti rehabilitasi di Lawang, Malang, itu dibenarkan Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama. Dikonfirmasi tentang keduanya, Bastoni menyatakan dua anggotanya itu terbukti sebagai pengguna narkoba. “Karena pengguna, jadi mereka harus menjalani rehabilitasi untuk penyembuhan,” katanya. Selain berstatus sebagai pengguna, ada ketentuan dari BNN bahwa pelaku yang membawa sabu di bawah dua gram hanya

disanksi rehabilitasi. Meski menjalani masa rehabilitasi, Bastoni menegaskan pengguna narkoba itu akan mendapat sanksi tambahan. Sebab, keduanya melakukan pelanggaran disiplin dank ode etik. Sanksi itu akan diberikan pasca mereka menjalani pemulihan dari kecanduan narkoba. Sementara itu, status Briptu RD tinggal menunggu vonis pemecatan. Selama masih berstatus anggota Polri, tentu masih berlaku ketentuan di internal Polri. Seperti pernah diberitakan sebelumnya, dua polisi yang bertugas di Polres Banyuwangi

kesandung masalah narkoba. Dua personel, yakni Aipda ME dan Briptu RD, diamankan Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jawa Timur dalam kasus kepemilikan narkoba jenis sabusabu. Keduanya ditangkap di dua tempat terpisah pada Sabtu (26/9) lalu. Dari tangan personel kepolisian yang bertugas di Satuan Sabhara dan Seksi Umum Polres Banyuwangi tersebut, petugas BNP mengamankan satu paket sabu seberat 0,5 gram dari tangan Aipda ME dan Briptu RD. Atas temuan itu, keduanya diperiksa serius di BNP Jawa Timur. (nic/c1/aif )


40

Jawa Pos Kamis 8 Oktober 2015

PARPOL

SK DPD Golkar Turun BANYUWANGI - Setelah menunggu satu bulan lebih, akhirnya surat keputusan (SK) pengesahan kepengurusan DPD Partai Golkar Banyuwangi hasil Musyawarah Daerah (Musda) IX dari DPP Partai Golkar turun juga. Surat keputusan pengesahan pengurus DPD Golkar itu diteken langsung Ketua Umum DPP Partai Golkar, HR. Agung Laksono, dan Sekretaris Jenderal Zainuddin Amali pada 30 September 2015 lalu. Surat pengesahan DPD Partai Golkar pimpinan H. Muhammad Hidayat itu tertuang dalam SK DPP Partai Golkar Nomor KEP-/241/DPP/Golkar/IX/2015. Dalam SK itu ada empat poin yang ditetapkan DPP Partai Golkar. Pertama, mengesahkan dan menetapkan komposisi personalia DPD Golkar BanyDOK.RABA uwangi periode 2015 hingga Muhammad Hidayat 2020 hasil Musda IX. Kedua, komposisi dan personalia DPD Partai Golkar merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dari keputusan dalam SK itu. Poin ketiga, DPP Partai Golkar mencabut keputusan DPP Partai Golkar Nomor KEP-406/DPP/Golkar/V/2015 tertanggal 29 Mei 2015 tentang penunjukan pelaksana tugas DPD Partai Golkar Banyuwangi dan menyatakan tidak berlaku. Poin terakhir adalah keputusan berlaku sejak SK DPP Partai Golkar ditetapkan. Ketua DPD Partai Golkar, H. Muhammad Hidayat, mengatakan walau SK pengesahan kepengurusan DPD Golkar hasil Musda IX sudah ditetapkan pada 30 September 2015, tapi baru diterima pada 5 Oktober 2015 lalu. Proses turunnya SK pengesahan, kata Hidayat, berlangsung cukup lama karena harus dilakukan beberapa perbaikan. Hidayat mengungkapkan, ada beberapa nama pengurus hasil kerja tim formatur yang harus dikoreksi karena tidak mendapat persetujuan DPP Partai Golkar. Lantaran beberapa nama itu tidak dapat persetujuan DPP, maka tim formatur harus mengganti beberapa nama. “Yang membuat lama SK turun, karena kita harus mengganti beberapa nama calon pengurus,” ujar Hidayat. Beberapa nama yang tidak mendapat persetujuan DPP itu, kata Hidayat, merupakan pengurus harian dan jajaran dewan pertimbangan partai. Mantan anggota DPRD empat periode itu menolak menyebutkan nama-nama calon pengurus DPD Golkar yang tidak mendapat persetujuan dari DPP Golkar itu. “DPP Partai Golkar memiliki catatan terhadap beberapa nama yang kita sampaikan. DPP minta kita mengganti, maka kita ganti dengan figur baru,” katanya.(c1/afi)

DOK/RABA

AMANKAN : Untuk mengamankan pelaksanaan coblosan dan hasil coblosan pilbup, Polres Banyuwangi menurunkan 1000 personel gabungan dari Polri,TNI, dan Satpol PP

Siapkan Seribu Aparat Untuk Mengamankan Coblosan Pilbup 2015 BANYUWANGI - Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 sudah berlangsung sejak 27 Agustus lalu. Namun, hingga sebulan lebih masa kampanye berlangsung, dua pasangan calon (paslon) belum ada yang melakukan kampanye sekali pun. Aparat keamanan sudah all out mengantisipasi gangguan keamanan pada salah satu tahap penting pemilihan bupati dan wakil bupati periode 2016-2021 tersebut. Untuk pengamanan kampanye pilbup, Polres Banyuwangi sudah menyiagakan 600 personel. Kapolres AKBP Bastoni Purnama mengatakan, pengamanan tahap kampanye menjadi salah satu atensi Polres Banyuwangi. “Jumlah personel yang dikera-

hkan untuk mengamankan tahap kampanye sebanyak 600 personel,” ujarnya dikonfirmasi usai mengikuti rapat koordinasi tiga pilar di Pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin (7/10). Personel yang dilibatkan untuk mengamankan tahap kampanye itu tidak hanya berasal dari unsur kepolisian. Polisi juga melibatkan unsur TNI Angkatan Darat (AD) dan TNI Angkatan Laut (AL). “Tetapi karena sampai saat ini (kemarin) masing-masing paslon belum melakukan kampanye, personel pengamanan tersebut masih stand by, baik di Polres, Kodim 0825 dan di Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi,” kata Bastoni. Pada kesempatan itu Bastoni mengapresiasi dua kubu paslon yang berlaga pada pilbup tahun ini. Dua kubu dinilai mampu melaksanakan kesepakatan Pemilu damai. “Sampai saat ini (kemarin) situasi di Bany-

JELANG G PURNA PUR RNA BAKTI BAK KTI oko ati Yusuf Widyatm p u B l ki a W sa n Azwar A Bupati Abdullah

uwangi sangat kondusif. Dari awal ada kesepakatan Pemilu damai. Kita juga sering koordinasi dengan KPU dan Panwaslih. Kita juga berkoordinasi masing-masing paslon agar mengarahkan tim suksesnya agar tidak melakukan tindakan anarkis,” cetusnya. Sementara itu, selain atensi mengamankan tahap kampanye, Bastoni mengaku menaruh atensi pengamanan tahap pemungutan dan penghitungan suara, penetapan pasangan calon (paslon) terpilih, sampai pelantikan bupati dan wakil bupati hasil pilbup 2015. Saat coblosan mendatang, kata Bastoni, pihaknya akan menambah personel keamanan. Itu perlu dilakukan lantaran jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Banyuwangi sangat banyak, yakni mencapai 2.860 TPS. Kapolres Bastoni menambahkan, mengingat jumlah TPS yang sangat banyak

tersebut, personel Polres Banyuwangi, TNI dan Linmas tidak bisa meng-cover seluruh TPS yang ada di Bumi Blambangan. Dia mengaku akan meminta bantuan Brimob dan Sabhara Polda Jatim untuk membantu mengamankan TPS. “Saat coblosan, personel yang dikerahkan mencapai 1.000 orang,” cetusnya. Komandan Kodim 0825 Letkol (Kav) Mangapul Hutajulu mengaku menyiapkan 200 personel untuk membantu pengamanan pilbup. “Kami menyiapkan 200 personel. Apabila kepolisian membutuhkan, kami siap,” tandasnya. Mangapul menambahkan, unit intel Kodim telah terjun ke lapangan untuk mengamati perkembangan riil di lapangan. “Sedangkan personel yang di-BKO-kan selalu stand by. Intinya, dalam rangka pengamanan pilbup, kendali di bawah kepolisian,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

20 Oktober 2010 - 20 Oktober 2015

13

HARI LAGI

Pastikan Pasokan Air Cukup,

Bupati Anas Turun Atur Jaringan Irigasi

SRONO - Mengantisipasi dampak musim kemarau, Bupati Abdullah Azwar Anas meninjau sejumlah areal persawahan di Desa Sukonatar, Kecamatan Srono, kemarin (7/10). Kunjungan kerja itu untuk memastikan jaringan irigasi di lahan persawahan berfungsi dengan baik. Bupati Anas mengaku ingin melihat aktivitas petani menghadapi persoalan berkurangnya air. Anas bersyukur meski musim kering, petani tidak sampai kesulitan mendapatkan air. «Saya lihat sumur-sumur bor dan irigasi tersier yang dibangun pemerintah daerah dan swadaya masyarakat berfungsi semua. Sementara ketersediaan air di sini masih aman. Bahkan, sekarang yang sudah masuk musim kemarau, airnya masih mengalir deras. Petani pun masih banyak yang menanam padi,» kata Anas. Pada tahun 2015, ungkap Anas, pemerintah daerah memberikan bantuan sebanyak tiga unit rumah pompa air. Anggarannya per unit mencapai Rp 185 juta. Salah satunya untuk petani di wilayah Sukonatar ini. “Saat ini total anggaran yang dialokasikan untuk pertanian dan infrastruktur mencapai Rp 116 miliar. Ke depan, kita akan terus tingkatkan lagi hingga kebutuhan air bagi petani bisa dipertahankan,” imbuhnya. Ketua Himpunan Petani Pengguna Air Desa Sukonatar, Suyanto, menambahkan di daerahnya sudah ada 40 sumur bor yang mengairi 397 hektare sawah. Salah satunya merupakan bantuan dari pemda berupa rumah pompa air. «Kalau hanya mengandalkan

sumber mata air, sawah kami pasti kekeringan. Pompa air ini sangat membantu kami, karena satu pompa dinyalakan sehari semalam penuh bisa mengairi hingga 20 hektare sawah. Apalagi, di sawah ini ngebornya tidak perlu terlalu dalam. Cukup sembilan meter sudah keluar deras,» kata Suyanto. Dikatakan Suyanto, mengantisipasi kebutuhan air selama musim kemarau para petani biasanya menanam tanaman hortikultura. Itu karena tanaman jenis itu tidak membutuhkan banyak air. Selain melihat langsung aktivitas petani, Bupati Anas melihat pelayanan kesehatan di Puskesmas Wonosobo, Kecamatan Srono. Tinjauan dilakukan untuk memastikan fasilitas dan pelayanan kesehatan sejumlah puskesmas di sepanjang jalan nasional berfungsi dengan baik. «Puskesmas di sepanjang jalur utama nasional menjadi perhatian kita, karena lokasi ini banyak diakses warga. Untuk itu kami mengecek layanan UGD-nya, karena tahun ini telah kami rehab gedungnya menjadi lebih representatif. Di rancangan APBD tahun 2016 pun, kita alokasikan Rp 30 miliar untuk meningkatkan kualitas puskesmas, sehingga puskesmas akan menjadi pucuk layanan kesehatan masyarakat,» pungkas Anas. Tidak hanya itu, Bupati Anas juga mengunjungi perajin terali di Dusun Komis Kulon, Desa Wanosobo, Kecamatan Srono. Di tempat itu Bupati Anas melihat langsung aktivitas industri kecil pembuatan terali itu. (ddy/c1/afi)

LAYANAN DASAR: Untuk memastikan layanan kesehatan berjalan normal, Bupati Anas mengunjungi Puskesmas Wanosobo, Kecamatan Srono, kemarin.

EKONOMI KECIL: Bupati Anas melihat produk industri kecil pembuatan terali di Desa Wanosobo, Kecamatan Srono. AIR UNTUK PETANI: Bupati Anas mencoba mesin pompa air bantuan APBD di Desa Sukonatar, Kecamatan Srono.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.