Rujukan Informasi Terkini
RABU 9 DESEMBER TAHUN 2015
Kekuatan Personel Pengamanan TNI : 200 personel di backup 1 SSK 527 Lumajang
Polri : 825 personel di-backup 2 SSK Brimob
Linmas : 2.170 personel. Mereka bertugas di 24 kecamatan dengan total 720 orang, dan di tingkat kabupaten sebanyak 80 orang. Mereka selanjutnya akan tersebar di 2.860 TPS.
Alur Penyaluran Hak Suara di TPS 1 Calon pemilih datang ke TPS.
Eceran Rp.5.750
Pemilih menuju ke kotak suara untuk memasukkan surat suara yang telah dicoblos.
4
2 Menyerahkan Formulir Model C 6-KWK (surat pemberitahuan pemungutan suara) kepada petugas KPPS.
HALAMAN 33
Setelah mendapat surat suara, calon pemilih menuju bilik suara.
5
Mencoblos pasangan calon sesuai hati nurani di bilik suara
Antre menunggu panggilan untuk mengambil surat suara
7 6 Usai memasukkan surat suara ke kotak suara, pemilih mencelupkan satu jari ke tinta sebagai tanda dia telah menyalurkan hak konstitusionalnya.
3
Pemilih bisa meninggalkan TPS.
8
REZA FAIRUZ/RABA
1,3 Juta Warga Memilih Pemimpin Kapolres Jamin TPS di Tumpang Pitu Aman
Kekuatan Parpol Pengusung dan Pendukung Paslon
BANYUWANGI - Hari ini warga Banyuwangi bakal memilih pemimpin baru. Suara Anda bakal menentukan kemajuan Banyuwangi untuk lima tahun mendatang. Oleh karena itu, salurkan suara Anda lewat pemilihan bupati dan wakilnya yang digelar serentak di seluruh Indonesia. PILBUP Pada hari inilah masyarakat BANYUWANGI 2015 Bumi Blambangan bisa menentukan pilihan kepada satu di antara dua pasangan calon (paslon) untuk menduduki posisi bupati dan wakil bupati (wabup) Banyuwangi periode lima tahun ke depan, yakni pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) atau pasangan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyuwidodo (Su-Si) n
Berdasar jumlah kursi DPRD dan perolehan suara Pileg 2014 Dahsyat Parpol Perolehan Suara PDIP 157.274 PKB 149.438 Demokrat 100.618 Gerindra 92.618 PPP 49.349 NasDem 40.341 PKS 34.486 PAN 35.647 Jumlah 659.257 Su-Si Parpol Perolehan Suara Golkar 103.25 Hanura 47.874 Jumlah 151.131
Perolehan Kursi DPRD 10 10 5 5 4 2 2 1 39 Perolehan Kursi DPRD 7 4 11
1 Persentase Kursi 20 persen 20 persen 10 persen 10 persen 8 persen 4 persen 4 persen 2 persen 78 persen
2
Persentase Kursi 14 persen 8 persen 22 persen
Baca 1,3 Juta...Hal 43
Jumlah TPS dan Daftar Pemilih Pilbup 2015 Jumlah TPS 2.860 Q Jumlah pemilih per-TPS maksimal 800 orang DPT Laki-laki : 646.099 orang Perempuan : 658.646 orang Jumlah : 1.304.745 orang
DPT Tambahan (DPTb-1) Laki-laki : 691 orang Perempuan : 690 orang Jumlah : 1.381 orang Jumlah DPT plus DPTb-1 : 1.306.126 orang
Keterangan: Q Warga yang tidak terdaftar dalam DPT maupun DPTb-1 tetap bisa menyalurkan hak pilih dengan cara menunjukkan KTP atau identitas kependudukan resmi lain kepada petugas di TPS terdekat dengan alamat yang tertera di kartu identitas kependudukan tersebut.
Anas Nyoblos di Karangdoro, Sumantri di Jajag DUA pasangan calon (paslon) hari ini akan menyalurkan hak pilihnya. Cabup Abdullah Azwar Anas dipastikan akan nyoblos di TPS 02, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Sejak dua hari lalu calon dengan nomor urut satu itu sudah berada di tempat kelahirannya di Desa Karangdoro n Baca Anas...Hal 43
HUMAS POLRES FOR RABA
LEWATI MEDAN BERAT: Kapolsek Siliragung AKP Bakin membonceng petugas Linmas mengirim logistik pilbup ke TPS 28 di Petak 08 Dusun Sumber Manggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung.
REZA FAIRUZ/RABA
KUCUR
Istri Polisi Mendoakan Pilbup Aman
NGOPAI
Optimistis Coblosan Lancar HARI-hari belakangan menjadi hari sibuk bagi Syamsul Arifin. Ketua KPUD Banyuwangi itu jarang pulang ke rumahnya di Genteng. Demi suksesnya penyelenggaraan pilbup, mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi itu rela lembur di kantor KPU sampai pagi n
BANYUWANGI - Ratusan anggota Bhayangkari menggelar doa bersama di musala Mapolres Banyuwangi kemarin. Mengenakan busana muslim serba putih, para istri anggota Polri itu menggelar doa bersama demi kesuksesan pelaksanaan pilkada serentak. Tidak lupa mereka juga ikut mendoakan para suami agar diberi keselamatan dan kelancaran dalam menjalankan tugas di lapangan. Menghadirkan seorang dai, kegiatan ini dimulai pukul 08.00 hingga selesai. Dalam kesempatan tersebut, para anggota Bhayangkari itu memanjatkan doa agar pilbup bisa berjalan dengan aman dan lancar n
Baca Berharap...Hal 43
Baca Istri...Hal 43 UNTUK NEGARA DAN SUAMI: Anggota Bhayangkari Polres Banyuwangi saat menjalankan doa bersama kemarin. NIKLAAS ANDRIES/RABA
Cara Unik KPPS Menggaet Pemilih Datang ke TPS
Sediakan Fasilitas Karaoke agar Warga Tidak Bosan Antre Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kelurahan Panderejo memiliki cara tersendiri dalam menyemarakkan pesta pemilihan umum (pemilu) kepala daerah. Selain mendekorasi tempat pemungutan suara (TPS), mereka juga menambah fasilitas hiburan, seperti karaoke sederhana. Ada pula yang menggunakan dresscode. CHIN JULLIEN, Banyuwangi http://www.radarbanyuwangi.co.id
Hari ini 1,3 juta warga Banyuwangi memilih pemimpin Selamat mencoblos, jangan sampai Golput menang! Istri polisi doakan pilbup aman Kalau aman, suaminya bisa cepat pulang dong!
RENDRA KURNIA/RABA
SRIKANDI: Ibu-ibu KPPS di TPS 3 Kelurahan Panderejo siap menyelenggarakan pilbup hari ini.
ENAM perempuan dengan pakaian hitam-putih dan kerudung oranye serta syal batik paras gempal warna senada tampak mondar-mandir di
parkiran pribadi milik salah satu warga di Jalan Ciliwung Nomor 2, Lingkungan Kemasan, Kelurahan Panderejo. Di parkiran seluas 4x18 meter tersebut
hanya ada satu mobil Jeep di pojok. Sisa ruangan diisi sejumlah meja dan puluhan kursi n Baca Sediakan...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
radar sport Kapolres Beri Penghargaan JP-RaBa Riki Sabet Medali Emas Kejurprov Jatim RADAR Banyuwangi
34
Jawa Pos
BANYUWANGI - Pertandi ngan yang melibatkan Persewangi versus Persebaya masih belum hilang dalam ingatan. Sebab, ajang memperebutkan trofi Kapolres Banyuwangi itu berlangsung spektakuler. Persebaya akhirnya sukses meraih juara setelah menaklukkan tuan rumah via drama adu penalti. Atas kemenangan itu, trofi Kapolres Banyuwangi merupakan piala yang pertama di rengkuh Bajul Ijo setelah cukup lama vakum di pentas nasional. Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, pun sangat gembira atas kesuksesan ajang tersebut. Kesuksesan itu berkat kerja sama dan dukungan berbagai pihak. Nah, Kapolres Bastoni tidak melupakan dukungan berbagai elemen itu. Mantan Kapolres Tulungagung itu memberikan penghargaan khusus kepada berbagai pihak. Piagam penghargaan sekaligus ucapan terima kasih itu diberikan kepada kalangan pengusaha, instansi, dan perusahaan. Sebab, mereka ikut andil dalam menyukseskan even tersebut. ‘’Kita berikan piagam penghargaan kepada pihak sponsor,” tuturnya. Salah satu perusahaan yang ikut menyukseskan even tersebut adalah Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa). Sebab, media terbesar di Banyuwangi itu berperan besar dalam menyukseskan even tersebut. Kemarin Kapolres Bastoni menyerahkan piagam penghargaan
RENDRA KURNIA/RaBa
KERJA SAMA: Pemred JP-RaBa Bayu Saksono dan Wapemred Syaifuddin Mahmud memberikan foto koran yang terbit pada 30 November kepada Kapolres AKBP Bastoni Purnama.
kepada JP-RaBa. Penyerahan piagam itu diterima Pemred JPRaBa, Rahman Bayu Saksono. ‘’Penghargaan ini sebagai ucapan terima kasih karena even berlangsung sukses,” kata kapolres. Sebaliknya, JP-RaBa memberikan surprise kepada kapolres. Sebuah foto koran terbit tanggal 30 November seputar pertan dingan Persewangi vs Persebaya diberikan kepadanya. Selain JP-RaBa, piagam penghargaan itu diberikan kepada sejumlah instansi dan perusahaan, di antaranya AIL Rogojampi, HIPMI Banyuwangi,
PELINDO III, RS PHC Surabaya, BJTI Port Surabaya, RS PHC Surabaya, BPPT Banyuwangi; Dinas PU, Binamarga,
Cipta Karya dan Tatang Ruang Banyuwangi; BPC Gapensi Banyuwangi, dan PDAM Banyuwangi. (ton/c1/als)
Agenda kota
Seminar Kesehatan di Stikes Ikuti, seminar internasional dengan tema Inter Profesional Education and Care as a Strategy in Improving Health Services Quality dan Roles Nurses in Facing Asia Economic Community, Minggu (13/12) pukul 08.00 di Kampus STIKES Banyuwangi. Pendaftaran mahasiswa Rp. 150 ribu, umum Rp. 200 ribu. Informasi 085259985700. (*)
BANYUWANGI - Petenis meja andalan Banyuwangi, Riki Ali Sadewa, kembali bersinar. Kali ini dia sukses meraih hasil manis pada Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jatim 2015. Betapa tidak, atlet asal Genteng itu mampu mempersem bahkan medali emas dalam ajang yang digeber di Pamekasan itu. Capaian manis itu semakin menambah daftar panjang kecemerlangan dia dalam berbagai even yang diikuti. Sejak usia tingkat SD, dia telah menorehkan catatan oke. Hingga saat ini atlet yang masih duduk di bangku SMP itu terus eksis. Bahkan, prestasinya kian meroket. Yang masih diingat dengan jelas, dia berhasil meraih hasil bagus saat tampil di pentas nasional pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XIII 2015. Bertindak sebagai wakil Jatim, dia menorehkan medali perunggu dalam ajang yang digeber di Lapangan Tenis Indoor Telkom Geger Kalong, Bandung, Jawa Barat, itu. Kans dia terus menambah pundi-pundi medali masih sangat terbuka. Sebab, usianya masih cukup belia. Tidak menutup peluang prestasinya kian meroket. Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI)
Banyuwangi, Kgs. Abd. Sakur, angkat topi atas capaian Riki Ali Sadewa. Menurut dia, atlet itu berpotensi menjadi atlet besar. ‘’Dia memang bertalenta tinggi,” sanjungnya. Yang menjadi perhatian adalah
Rabu 9 Desember 2015
perjuangan Riki Ali Sadewa yang gigih. Sebab, selama ini atlet tersebut kerja keras dalam berlatih. ‘’Itu yang perlu kita apresiasi. Prestasi itu diraih bukan hanya melalui teori, tapi dengan latih an,” tukasnya. (ton/c1/als)
Kini Kami Semakin Dekat Untuk Melayani Anda
Pindah Alamat
KCP BRI ROGOJAMPI
Alamat lama : Jl. Raya Rogojampi Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi Alamat baru : Ruko Central Niaga Jl. Raya Rogojampi Dsn. Krajan Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi *Sesuai Persetujuan Bank Indonesia No. S-387/KO.352/2015
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan BANK BRI hubungi : KCP BRI ROGOJAMPI di Nomor (0333) 636400
Mudahnya Menjadi TKI Legal yang Aman dan Berkualitas I. Pendaftaran Calon TKI mendaftarkan diri di kantor dinas ketenagakerjaan setempat.
II. Seleksi & Rekrutmen Penyuluhan mengenai job order oleh dinas kerenagakerjaan & PPTKIS. Seleksi administrasi & wawancara oleh dinas ketenagakerjaan & PPTKIS Penandatanganan perjanjian penempatan dengan PPTKIS.
III. Pra Pemberangkatan
I. Pendaftaran
II. Seleksi & Recruitment
Calon TKI adalah setiap WNI yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja ke luar negeri & terdaftar di instansi pemerintah kabupaten/kota bidang ketenagakerjaan.
Pemeriksaan semua dokumen & penyuluhan tentang job order kepada calon TKI.
Pelatihan keterampilan Tes kesehatan & psikologi. Penerbitan KPA oleh konsorsium asuransi TKI. Penerbitan paspor oleh Imigrasi. Penerbitan visa & izin kerja oleh negara penempatan. PAP oleh BNP2TKI/BP3TKI. Penerbitan eKTKLN oleh BNP2TKI. Selama tahap ini khususnya yang bekerja di sektor informal biasanya akan diminta tinggal di penampungan PPTKIS.
IV. Pemberangkatan TKI diantar ke bandara/pelabuhan oleh PPTKIS. TKI dibantu mengurus dokumen pemberangkatan oleh PPTKIS. PPTKIS menginformasikan kepada pengguna/agen mitra jadwal kedatangan TKI di negara penempatan.
V. Penempatan
IV. Pemberangkatan Siap untuk diberangkatkan bekerja di luar negeri, didampingi oleh PPTKIS.
III. Pra Pemberangkatan Kegiatan pemberian informasi kepada calon TKI yang akan bekerja ke luar negeri agar mempunyai kesiapan mental & pengetahuan untuk bekerja, paham hak & kewajiban, serta dapat mengatasi masalah.
TKI dijemput oleh pengguna/agen mitra di bandara atau pelabuhan. Pengguna/agen mitra mendaftarkan TKI ke KBRI/KJRI. Di negara penempatan, dimungkinkan ada tes ulang kesehatan & penyuluhan. TKI dibawa oleh agan mitra ke tempat pengguna & mulai bekerja.
VI. Kepulangan Setelah kontrak kerja selesai (maksimal 2 tahun), TKI akan dibantu oleh agen mitra/pengguna untuk pulang ke Indinesua. Setelah pemeriksaan imigrasi, TKI dapat langsung pulang ke kampung halaman secara mandiri. Bagi TKI yang mengalami permasalahan selama di luar negeri, dapat mendatangi pos pelayanan TKI untuk proses pendataan dan penyelesaian masalah.
Keterangan
V. Penempatan Kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
VI. Kepulangan Pemulangan TKI yang dipantau pemerintah sebagai upaya perlindungan agar terpenuhi hak-haknya sesuai perundang-undangan.
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
PPTKIS BNP2TKI BP3TKI KBRI KJRI KPA PAP
: Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta : Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia : Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia : Kedutaan Besar Republik Indonesia : Konsul Jendral Republik Indonesia : Kartu Peserta Asuransi : Pembekalan Akhir Pemberangkatan
Daftar PPTKIS yang aktif/memiliki izin dari Kemnaker dapat dilihat diwebsite : binapenta.naker.go.id/layanan_pptkis Sumber: Buku Saku Bekerja ke Luar Negeri Secara Resmi dan Aman terbitan (International Organization for Migration) IOM bekerja sama dengan Kemnaker dan BNP2TKI.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
rabu 9 Desember
TAHUN 2015
Halaman 35
Dikeroyok Karena Diduga Money Politik MLANDINGAN - Sebanyak tujuh orang, pendukung pasangan cabup – cawabup Hamid – Fadil (HAFASS) mengaku menjadi korban pengeroyokan, dini hari kemarin (8/12). Pengeroyokan dilakukan puluhan massa yang mencurigai ketujuh warga tersebut melakukan money politik. Tujuh warga tersebut adalah Heri, Fathur rahman, Pak Har, Abu, Subawi, dan Jamal. Semua warga Kecamatan Besuki. Sedangkan satu orang lagi adalah pak Samo, warga Kecamatan Mlandingan. Dari tujuh orang tersebut, ada satu yang mengalami luka terbuka di bawah mata kanan, yaitu Heri. Sedangkan warga lainnya mengaku hanya mengalami luka memar ringan di tubuhnya. Data yang dikumpulkan kloran ini dari mereka, menyebutkan insiden penge royokan terjadi sekitar pukul 01.00, di Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan. Pada saat itu, mereka berkumpul di salah satu rumah warga bernama Baihaqi.
Namun, tengah malam itu, mereka dibu barkan oleh warga. Heri menyebut, aksi pembubaran itu dilakukan seseorang dengan menyebut tidak boleh ada pertemuan karena su dah masuk hari tenang. “Kami tidak me lakukan apa-apa, karena waktu itu diminta bubar akhirnya kami bubar dan akan kembali ke posko,” katanya. Tujuh warga ini kemudian menaiki mo bil pikap yang didesain sebagai mobil patroli HAFASS. Waktu itu, tuan rumah Baihaqi juga sempat ikut naik mobil. Namun, di perjalanan sebelum keluar dari Desa Sumberwaru, mereka dicegat oleh puluhan massa. “Tiba-tiba di jalan kami distop puluhan orang. Kemudian mereka menuduh kami melakukan money politik. Kami tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan alasan, massa langsung menyerang,” ujarnya n Baca Dikeroyok...Hal 36
NUR HARIRI/JPRS
DIMINTAI KETERANGAN: Lima diantara tujuh pendukung HAFASS yang diduga melakukan money politik berada di kantor Panwaskab Situbondo, kemarin (8/12).
Hanya Dikepung Saja, Tidak Dikeroyok Sementara itu, pengepu ngan tujuh pendukung HAFASS (Hamid - Fadil), di Desa Sumber anyar, Kecamatan Mlandingan, diakui benar adanya oleh pendu kung DA-DI (Dadang - Yoyok). Langkah tersebut sengaja di lakukan karena mereka me
nemukan praktek money politik. Pernyataan ini disampaikan tim kuasa hukum paslon DADI, Reno Widigyo di kantor DPC PKB Situbondo, kemarin (8/12). “Pengepungan memang sengaja dilakukan oleh pendukung calon nomor tiga (Da-Di)
dan warga. Kenapa dilakukan pengepungan? karena tujuh warga itu melakukan money politik,” katanya. Berkaitan dengan adanya tudingan pengeroyokan, Reno membantahnya n Baca Hanya...Hal 36
Istimewa
MENGAKU OBATI WARGA: Dr Agus Setia Budi juga membuat surat pernyataan.
Status dr Agus Sebatas Saksi NAMA Dr Agus Setya Budi menjadi salah satu nama yang ramai diperbincangkan dalam peristiwa dugaan money politik di Desa Sumber Anyar, Kecamatan Mlandingan. Sebab, dokter yang berstatus PNS tersebut juga ada di tempat kejadian saat keadaan masih memanas. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, dr Agus datang ke tempat kejadian beberapa saat setelah ada kejadian para pelaku dugaan money politik dikeroyok warga. Dia datang bersama sejumlah perawat dengan menggunakan mobil Ambulans Klinik As Syifa n Baca Status...Hal 36
pernak-pernik
NUR HARIRI/JPRS
FASILITAS PENDUKUNG: 26 sepeda motor trail bantuan Pemkab Situbondo yang digunakan untuk mengamankan pilkada di desa-desa yang medannya sulit. HABIBUL ADNAN/JPRS
DIBIKIN MEWAH: Salah satu TPS di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo baru selesai dibangun kemarin.
Perhatikan TPS di Perbatasan dan Pelosok SITUBONDO – Dari 1.753 jumlah TPS dalam pilkada 2015 ini, sebagian diantaranya ada di daerah perbatasan dan daerah-daerah pelosok. Untuk TPS ini, penyelenggara mem berikan perhatian lebih. Misalnya dengan pendistribusian yang dilakukan lebih awal. Jika tidak begitu, penyaluran logistik ke TPS bisa terhambat. Makanya, Untuk menyiasatinya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo melakukan hal itu. Normalnya, logistik sampai di TPS pada hari pencoblosan. Akan tetapi di beberapa tempat, ada yang sudah sampai n Baca Perhatikan...Hal 36
Tetapkan Status Pengamanan Pilkada Siaga Satu Kapolda Jatim Tinjau Kesiapan Pengamanan SITUB OND O - Pemilihan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Situbondo digelar
SITUBONDO – Kasus penganiayaan yang dialami Suhartono, saat akan mengikuti kirab damai, membuat sejumlah warga peduli. Demi membantu pria 50 tahun asal Desa Klampokan, Kecamatan Panji itu, warga yang merasa peduli turun jalan untuk menggalang dana. Tak hanya itu, warga juga meminta polisi agar menangkap pelaku penganiayaan. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situ bondo menyebutkan, ada belasan warga yang turun jalan. Mereka membawa kardus yang ditempeli gambar Suhartono. Sambil menggalang dana, warga juga mengecam terjadinya aksi kekerasan terhadap pria tersebut n Baca Warga...Hal 36
NUR HARIRI/JPRS
PEDULI: Warga menggalang dana untuk korban penganiayaan di perempatan Alunalun Kota Situbondo, kemarin (8/12).
siapan pasukan di halaman Polres Situbondo. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menye butk an, Kapolda Jatim tiba di Situbondo menggunakan heli kopter. Setelah turun di Stad i
on Mohammad Saleh, Anton Stiadji langsung berger ak ke Polres Situbondo. Dia disambut kesenian hadrah dan langsung mengikuti apel pergeseran pa suk an pengamanan TPS, Pe milihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Situbondo Tahun 2015. Anton Setiadji mengatakan, pihaknya sudah mendapat lapo ran dari Kapolres berkaitan dengan kesiapan pasukan n Baca Tetapkan...Hal 36
Berebut Suara di Kecamatan dengan DPT Besar Beri Kesempatan Karyawan Menyalurkan Hak Suara
penganiayaan
Warga Minta Pelaku Ditangkap
hari ini. Serangkaian persiapan pengamannya telah dimatangkan kemarin (8/12), dengan ditinjau langsung Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anton Stiadji. Pria asal Jember ini, langsung memberikan pujian saat melakukan cek ke
HABIBUL ADNAN/JPRS
Joedo Fadjar Riawan
SITUBONDO – Beberapa kecamatan yang memiliki jumlah pemilih sangat banyak akan dipereb utkan pasan gan calon (Paslon) bupati-wakil bupati. Sebab, dengan mendominasi perolehan suara di tempat itu, kemungkinan paslon menjadi pemenang pada pilkada hari ini (9/12) akan lebih terbuka. Ketua Komisi Pemilihan Umum, Joedo Fadjar Riawan mengatakan, dalam strategi pemenangan, tim paslon mungkin saja akan memaksimalkan beberapa kecamatan tersebut. ”Sebab di beberapa tempat
jumlah pemilihnya sangat banyak,” terang Joedo. Data yang didapatkan koran ini di KPU Kabupaten Situbondo, menyebutkan jumlah pemilih paling banyak ada di Kecamatan Panji. Sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT) di kecamatan yang bertetangga dengan Kecamatan Kota ini memiliki 50.433 pemilih. DPT terbesar kedua dan ketiga ditem pati Kecamatan Besuki dan Kecamatan Banyuputih n Baca Berebut...Hal 36
SITUBONDO - Pemilihan Kepala Daerah serentak yang dilaksanakan hari ini (9/12) sudah di tetapkan sebagai hari libur nasional. Hal itu sesuai keputusan presiden (Kepres) nomor 25 tahun 2015. Meski begitu, pemerintah daerah Situ bondo secara khusus meng imbau kepada instansi untuk
libur. Terlebih lagi perusahaanperusahaan swasta. Itu karena tidak menutup kem ungk inan adanya peru sahaan yang tetap masuk ker ja. Jika demikian, mereka se harusnya memberikan waktu kepada karyawannya dalam menyalurkan hak suaranya n Baca Beri...Hal 36
Perjalanan Hidup Pencipta dan Pelestari Tari Remo Trisnawati (2)
Tak Percaya Jika Tarian Dibawakan di Istana Negara Trisnawati tidak tahu tarian ciptaannya masuk YouTube. Sejumlah budayawan kemudian datang ke rumahnya dan membuat anak pengamen jalanan ini terkejut. NUR HARIRI, Panji. Ruang tamu rumah kontrakan menjadi saksi bisu semangat Trisnawati. Siapa saja yang ingin mengetahui gerakan tariannya, pasti diperagakan olehnya. Tak hanya itu, setiap gerakan dia terjemahkan karena ada maksud yang tersimpan di balik gerakan tarian. Setelah menari sekitar sepuluh menit, wajah Trisnawati mengucurkan keringat. Panasnya rumah kontrakan yang ditempatinya tidak membuat semangatnya surut untuk menunjukkan sejumlah tarian yang kini dilestarikan oleh banyak orang. Sambil menghela nafas panjang, perempuan ini duduk kembali di kursi. Dia menawarkan jajanan yang di hidangkan di meja tamu. Segelas kopi yang sudah dingin, juga diminta
nya agar segera diminum. “Ayo diminum, ini cuma adanya,” kata Trisnawati. Sanggul di kepala dengan lilitan bunga melati kemudian dilepas. Trisnawati kembali meneruskan cerita hidupnya. Beberapa tahun yang lalu, Tari Remo Trisnawati sempat fakum. Itu karena buku karyanya tidak memiliki magnet di Kota Santri Situbondo. Tak hanya itu, sekitar lima tahun bahkan dirinya sangat jarang menari. Penyebabnya, pengaruh modern membuat sebagian orang meninggalkan kesenian daerah. Masa-masa itu menjadi sangat sulit untuk hidupnya. Apalagi, penghasilan Trisnawati selama ini dari seni tari. “Ludruk Gangsing Wargo Santoso waktu itu sangat jarang ada undangan. Jadi semuanya sepi. Tidak menari di acara-acara undangan. Mungkin waktu itu karena orang-orang lebih memilih yang modern,” katanya. Namun, Trisnawati tetap memilik harapan besar. Dirinya yakin, tarian yang diperagakan nya akan ada yang menyukai. Jika tidak di tahun itu, maka di masa mendatang akan ada seseorang yang belajar n Baca Tak Percaya...Hal 36
NUR HARIRI/JPRS
SANGAT SEDERHANA- Trisnawati bersama salah seorang tetangganya memperagakan tari trisnowati, di rumahnya Kelurahan Mimbaan.
RA D AR s it u b ondo
afriCa Van java Harus Ada Pelapor dan Saksi-Saksi 36
Jawa Pos
n dikeroyok...
Sambungan dari Hal 35
Saat itu, ketujuh orang ini mengaku berusaha memper tahankan diri. Mereka tidak keluar dari kepungan massa. “Saya terluka di bawah mata. Say a tidak tahu kena pukul atau apa. Kaki saya dan temanteman juga sakit dipukul. Waktu itu kami tidak tahu lagi, Baihaqi ada dimana,” paparnya. Beberapa saat kemudian, salah seorang tokoh masyarakat tiba di lokasi kejadian. Dia adalah H. Surinap, warga Desa Mlan dingan Wetan, Kecamatan Bu
ngatan. Surinap konon ditelpon Baihaqi agar melerai insiden yang terjadi. Surinap kemudian disebut-sebut berhasil meredam suana dan meminta agar ketujuh warga diamankan di rumahnya. Massa yang mengepung tujuh warga juga ikut bergerak ke ru mah Surinap. Dini hari itu sekitar pukul 01.30, kemudian datang dr. Agus Setia Budi di rumah Su rin ap. Kehadiran dokeer ini juga disebut-sebut dihubungi oleh Baihaqi, dengan tujuan men gobati beberapa warga yang sakit. Dokter Budi datang bersama beberapa perawatnya.
Di rumah Surinap ini pula, pihak kepolisian dan panwas da tang. Sekitar pukul 05.00, tujuh warga yang diduga melakukan money politik dievakuasi ke kantor Panwaskab Situbondo. Di kantror ini satu-persatu dari mereka dimintai keterangannya terkait dugaan mani politik. “Kami tidak tahu, kenapa ti ba-tiba ada amplop, itu pun sa tu jam setelah kami berada di rumah Surinap. Isi amplop itu uang Rp 20 ribu dan stiker. Kami tidak tahu siapa yang membawa. Kalau kami niat melakukan mo ney politik, tidak mungkin kami bawa mobil,” terang Heri saat
berada di panwas. Kepada watawan Jawa Pos Rad ar Situbondo, Heri juga mengaku belum melaporkan kasus dugaan pengeroyokan yang dialami dia dan temantemannya. “Untuk itu, kami ma sih akan bicarakan dulu dengan teman-teman,” pungkasnya. Disinggung apakah ada pelaku pengeroyokan yang dia kenali, Heri mengaku tidak ada yang kenal. Akan tetapi ada satu dua orang yang mengenalnya. “Kalau saya tidak ada yang ke nal, tapi kalau teman saya ada yang menegnal salah satu dari mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Bagian Penin dakan Panwaskab Situbondo, Murtafik menjelaskan, dugaan money politik yang dilakukan tujuh warga masih sebatas dim intai keterangan. Sebab, sejauh ini pihaknya belum me nerima laporan adanya dugaan praktek money politik tersebut. “Status tujuh warga sekarang ini hanya terduga, jadi kami se batas memintai keterangan dari mereka yang diduga melakukan money politik. Sampai sekarang (siang kemarin) juga belum ada pihak yang melaporkan, sehingga tujuh warga statusnya belum
menjadi terlapor,” katanya. Mengenai amplop yang diduga alat money politik, Murt afik menyebut itu tidak diakui milik ketujuh warga tersebut. “Ada empat amplop. Tiga amplop masih tertutup. Satu amplop sudah terbuka, berisi uang Rp 20 ribu dan stiker pasangan calon,” paparnya. Murtafik menjelaskan, dalam praktek money politik peraturan hukum tidak mengenal angka atau nominal besarnya uang. Akan tetapi, yang dibedakan hanya dana kampanye dan uang yang tidak masuk dalam dana kampanye yang dilaporkan ke KPUD oleh
Tim Da-Di Miliki Sepuluh Saksi Kuat n hanya...
Sambungan dari Hal 35
“Mereka hanya dikepung ka rena melakukan money politik. Mereka tidak dikeroyok. Kalau pengeroyokan sampai terjadi mungkin mereka habis (mati) karena yang mengepung bukan puluhan, tapi ada ratusan war ga,” ujarnya. Reno menceritakan insiden terjadinya dugaan money politik yang terjadi malam itu. Dika takan, dari warga yang dievakuasi ke panwaskab, ada enam orang yang bukan merupakan warga setempat. “Sebagian besar dari mereka bukan warga sana, terus mau apa malam-malam bawa mobil HAFASS ke sana,” kata Reno, heran. Terjadinya money politik ter sebut menurutnya sudah diintai oleh sejumlah orang. Bahkan, dugaa penyebaran amplop berisi uang Rp 20 ribu dan stiker HAFASS tidak hanya terjadi di Desa Sumberanyar. Akan tetapi, tujuh warga sudah keliling hing
ga dipergoki berada di Desa Sumberanyar. “Praktek money politik ti dak hanya di situ saja. Akan tetapi, tim yang mengikuti tujuh warga tersebut juga me nemukan dilakukan di Desa Pes is ir (Kecamatan Besuki), kemudian mereka terus diintai dan kepergok lagi di Desa Sumberanyar,” paparnya. Ratusan massa kemudian berkumpul di jalan Desa Sum beranyar. Begitu mobil patroli HAFASS melintas mereka menyetopnya. Setelah dige ledah, massa menemukan sisa amplop yang disebar tujuh orang tersebut. Selanjutnya, ketujuh orang itu dibawa ke rumah H. Surinap, di Desa Mlandingan Wetan, Kecamatan Bungatan. Massa kemudian terus mengi kuti tujuh warga, namun mereka diminta untuk tidak anarkis. “Kalau anarkis, saya katakan lagi habis mereka. Karena sewaktu di jalan sudah dikepung, bu kan hanya dihadang saja. Mas
sa mengepung mobil yang mereka tumpangi. Jadi tidak ada tindakan pengeroyokon sama sekali,” tegasnya. Di rumah Surinap inilah, Reno juga menyebut seorang dokter bernama Agus Steia Budi datang. Dokter tersebut mengaku hanya datang karena dipanggil untuk mengobati Heri dan warga lain. Namun, sebelum ketujuh terduka dievakuasi ke kantor Panwaskab Situbondo, dr Agus Stia Budi dan Heri diminta mem buat surat pernyataan. Dari surat pernyataan itu, Reno menjelaskan dokter Agus Stia Budi menyatakan dirinya datang karena dipanggil seseorang, untuk mengobati Heri dan te man-temannya. Sementara Heri menyatakan dirinya disuruh seseorang bernama Hambali yang merupakan tim HAFASS untuk menyeberkan amplop. “Surat pernyataan ini menyebut kalau Heri dan teman-temannya disuruh Hambali tim HAFASS untuk menyebarkan uang,” pa parnya.
Bukti-bukti terjadinya money politik, menurut Reno tidak hanya itu saja. Selain memergoki mereka di Desa Sumberanyar, Reno juga mengaku memiliki sepuluh orang saksi lain yang sudah disiapkan. Sepuluh saksi itu juga menerima money politik dari ketujuh warga tersebut. “Rencananya nanti (tadi) ma lam kasus money politik ini akan kami laporkan ke Panwaskab. Selain bukti amplop yang su dah ada di panwas, kami juga memiliki bukti dan saksi sekitar sepuluh orang. Untuk namanama saksi belum bisa kami sebutkan,” tegas Reno. Pihaknya menegaskan, ter jadinya money politik yang dilakukan ketujuh warga itu akan bisa dibuktikan dan bisa mendapat sanksi sesuai pera turan Pilkada. “Dengan temuan di Desa Sumberanyar, surat penyataan, serta sepuluh saksi yang kami miliki, saya yakin dugaan praktek money politik ini akan terbukti,” pungkasnya. (rri/pri)
Dibantu Motor Trail oleh Pemkab n pengamanan...
Sambungan dari Hal 35
Pihaknya berharap pelaksa naan Pilkada di Situbondo berjalan aman dan lancar. Pada saat melihat langsung perge seran pasukannya ke berbagai wilayah di Situbondo, Anton memuji kesiapan yang sudah matang. “Ini hal yang sangat bagus sekali. Berarti Polres Situ bondo sudah sangat siap dengan (pengam anan) pelaksan aan Pilkada,” katanya. Kapolda Anton juga optimis pelaksanaan Pilkada di Situbon do akan berjalan dengan aman. “Pernik-pernik politik, itu biasa. Yang jelas, untuk tingkat kera wanan di semua daerah di Jawa Timur ini sama,” pungkas pria yang melakukan kunjungan kerja perdananya di Kota Santri tersebut. Kapolres Situbondo, AKBP Puji
Hendro Wibowo mengatakan, aparat kepolisian sudah mene tapkan status siaga satu untuk pengamanan Pilkada. Me nurutnya, personil yang sudah disiapkan ada sebanyak 885 personil. Masing-masing keku atan itu dari Polres Situbondo sebanyak 674 personil. “Sebanyak 489 personil dike rahkan untuk pengamanan di TPS, untuk selebihnya siaga. Ke mudian, kekuatan juga didukung 75 personil BKO Brimob Malang, 1 SSK Dalmas Probolinggo, 53 siswa Diktuba, dan 1 unit Intel Polda Jatim,” terang pria yang disapa akrap Pak Puji tersebut. Setelah apel pergeseran pasu kan digelar, pihak kepolisian selanjutnya melakukan perte muan dengan sejumlah tokoh agama. Kegiatan ini kemudian berakhir dengan kunjungan sila turrahmui ke Pondok Pesantren Salafiya Syafi’iyah Sukorejo dan
Ponpes Walisongo. Sementara itu, untuk memper lancar pengamanan Pilkada di Situbondo, Polres Situbondo dan Kodim 0823 dibantu kenda raan roda dua dari Pemerintah Daerah Situbondo. Penyerahan puluhan unit sepeda motor jenis trail tersebut diberikan langsung PJ Bupati Situbondo, Zainal Muhtadien usai apel pergeseran pasukan ke Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo dan Komandan Kodim 0823, Letkol Inf. Polsan Situmorang. Menurut Kasubag Humas Pemk ab Situbondo, Sugeng Yuwono, total sepeda motor yang diserahkan jumlahnya sebanyak 26 unit. “21 unit sepeda motor untuk Polres dan 5 unit motor untuk operasional Kodim,” katanya. Menurutnya, penyerahan sepeda motor guna menempuh wilyah-wilayah yang medannya
sulit. Sedikitnya ada 21 desa yang membutuhkan fasilitas pendukung demi keamanan Pilkada. Yaitu Desa Tepos dan Kalisari, Kecamatan Banyuglugur. Desa Patemon dan Kembang Sari, Kecamatan Jatibanteng. Selain itu, desa yang memiliki medan sulit adalah Desa Ta man Kursi, Taman, Sumber Argo dan Desa Alas Tengah, Keca matan Sumber Malang. Desa Gunung Putri dan Gunung Malang, Kecamatan Suboh. Desa Alas Bayur dan Campoan, Kecamatan Mlandingan. Desa Patemon dan Sumber Tengah, Kecamatan Bungatan. Desa Rajekwesi dan Tambak Ukir, Ke ca mat a n Ke n d i t. D esa Kayum as, Desa Curah Tatal dan Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. Desa Kertosari, Keca matan Asembagus serta Desa Sumber waru, Ke c a m a t a n Banyuputih. (rri/pri)
Jumlah DPT Pilkada 2015 Capai 505.222 n berebut...
Sambungan dari Hal 35
Jumlah DPT di Besuki men capai 46.241. Sedangkan Keca matan Banyuputih berjumlah 41.951. DPT di Kecamatan Ba nyuputih terpaut sedikit dengan di Kecamatan Panarukan yang mencapai 41.105 pemilih. Menurut Joedo, jika ada Pa slon yang mendominasi pe rolehan suara di empat keca matan ini, peluang untuk bisa
memenangkan perebutan kursi bupati-wakil bupati lebih terbuka. Sebab, jika jika dijumlah selu ruhnya, perolehan suara men capai 179.730. Selain itu, ada tiga kecamatan yang memiliki jumlah pemilih di atas tiga puluh ribu. Seperti Kecamatan Asembagus yang mencapai 37.164 pemilih, Ke cam atan Situbondo 33.924, dan diikuti Kecamatan Arjasa yang mencapai 32.522 pemilih. Dengan begitu, ada tujuh keca
matan yang memiliki jumlah pemilih lebih banyak. Kecamatan sisanya jumlah pe milih lebih dari dua puluh ribu. Rinciannya, Kecamatan Jangkar 29.419 pemilih, Kapongan 28.210. Diikuti Kecamatan Mangaran yang berjumlah 25.947, Suboh 20.879, Kendit 22.684, dan Ke camatan Sumbermalang 21.837 pemilih. Sedangkan ada beberapa kecamatan yang jumlah pemili hnya yang hanya belasan ri
bu. Misalnya Kecamatan Bu ngat an 19.359, Mlandingan 18.076, Jatibanteng 17.881, dan Kecamatan Banyuglugur 17.591. “Jumlah DPT secara kese luruhan mencapai 505.222. Di luar DPT, ada tambahan surat suara 2,5 persen di masingmasing TPS. Surat suara tam bahan tersebut mencapai 13.610. Seluruh surat suara yang disediakan KPU mencapai 518.832 surat suara,” pungkas Joedo. (bib/pri)
Meledak di Internet Khususnya di Youtube n tak percaya...
Sambungan dari Hal 35
Dengan tekad yang kuat, Tris nawati tetap menjalani profesi menari meski hanya sebulan sekali. Sekitar tahun 2005, buku tari yan g ditulisnya mulai menyebar ke berbagai daerah. Namun, sebagai pencipta bu ku tari yang tinggal serba pas-pasan, Trisnawati tidak mengetahui jika tarian kar yanya dipelajari banyak orang. Trisnawati juga tidak tahu kemana saja dan siapa saja yang belajar tariannya. Pengaruh kesenian modern semakin menenggelamkan ke senian tradisional yang dira ciknya. Bahkan, ludruk yang menjadi andalan juga kerap tidak mendapat undangan ora ng-orang. Trisnawati kian jarang
tampil menari bersama ludruk kelompoknya. “Tari remo trisnawati paling cocok untuk pembuka di segala acara. Baik itu ludruk, acara resmi pemerintahan, atau acaraacara lain,” katanya sambil menunjukkan sejumlah fotofoto dirinya yang sering tampil diberbagai acara. Sepinya orang yang mengun dang Trisnowati setidaknya lebih dari lima tahun. Di balik itu tak ada yang menyangka ji ka tari remo trisnawati sudah diminati banyak orang. Bahkan, buku tarinya sudah dihafal dan dikuasai oleh sejumlah penari di Indonesia. Kecintaan orang-orang ke pada Tari Remo Trisnawati te rus berkembang, hingga ber kelompok-kelompok. Bertahuntahun, orang-orang sudah ba nyak yang menggunakan tari
annya. Namun, trisnawati yang hidupnya jauh dari informasi dan dunia internet, membuatnya tidak tahu jika tariannya sudah banyak diminati. “Saya tidak tahu kalau ada banyak orang yang menjadi tari dengan ta rian saya,” katanya, sambil ter senyum. Sekitar tahun 2012 lalu, dirinya kedatangan beberapa anak muda. Tampangnya tidak meyakinkan karena berpakaian ala kadarnya. Bahkan, salah satu dari mereka ada yang datang dengan celana lubang-lubang. Mereka itu yang mengabarkan bahwa Tari Remo Trisnawati sudah meledak di internet khususnya di YouTube. “Budayawan Situbondo datang ke rumah saya. Mereka memberi tahu kalau tarian saya sudah diperagakan banyak orang. Saya terkejut, kapan mereka belajar,” terangnya sambil mengaku lang
sung ditunjukkan beberapa tarian dirinya yang dimainkan oleh sekelompok penari. Dengan semangat, Trisnawati memberikan beberapa contoh peragaan tarian yang dipen taskan orang lain. Tari remo trisnawati ternyata di tahun 2013 sudah pernah ditampilkan di istana negara oleh sejumlah mahasiswa. “Saya percaya gak percaya. Tapi semua tarian itu memang ciptaan ibu dan ciptaan saya,” tegasnya. Trisnawati kemudian menga barkannya kepada group lud ruk bahwa tarian dirinya sudah diminati banyak orang. Tak hanya itu, sejak dirinya tahu Tari Remo Trisnawati masuk YouTube, perempuan ini terus membangun komunikasi dengan sejumlah Budayawan muda di Situbondo. (bersambung).
Rabu 9 Desember 2015
masing-masing pasangan calon. “Sementara ini masih kita dalami. Sambil menunggu kalau ada pelapornya dan saksi-saksinya. Untuk kasus ini kami belum menyimpulkan apakah masuk pelanggaran money politik atau bukan, sebab yang menentukan adalah Gakumdu Pilkada,” kata Murtafik. Dia menjelaskan, kasus yang ditanganinya tersebut bukan temuan panwas. Akan tetapi temuan warga. Sehingga, harus ada pelapor dan saksi-saksinya. “Kalau tidak ada, maka kasusnya tidak memenuhi unsur,” pung kasnya. (rri/pri)
DIAMANKAN: Mobil patroli HAFASS yang diduga digunakan untuk menyebarkan uang diamankan di kantor Panwaskab kemarin (8/12).
Bisa dengan Jam Masuk Lebih Siang n beri...
Sambungan dari Hal 35
Sekretaris daerah (Sekda), Syaifullah mengatakan, meski sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional, perusahaan pasti memiliki kebijakan masingmasing. ”Artinya, pasti ada peru sahaan yang masuk. Itu kan sesuai kebijakan di perusahaan masing-masing. Misalnya di pertokoan dan lain sebagainya” terangnya. Syaifullah mengatakan, peru sahaan memiliki kewajiban da
lam memberikan kesempatan karyawannya untuk memilih. Misalnya dengan cara perusa haan mengeluarkan kebijakan jam masuk lebih siang. ”Karya wan nyoblos dulu baru masuk kerja,” tambahnya. Memang, pemerintah daerah sendiri tidak mengeluarkan imbauan secara tertulis terkait dengan hal itu. Menurut Syai fullah, Kepres tersebut sudah cukup. ”Itu kan berlaku secara nasional. Baik daerah yang menyelenggarakan Pilkada atau tidak,” kata Syaifullah
Terpisah, General Manager ( G M ) Pa b r i k G u l a ( P G ) Asembagus, Lukman Hidayat mengatakan, PG Asembagus meliburkan seluruh karyawan nya hari ini. ”Kita libur total besok (hari ini). Kan ada Kepres,” terang pria asal Jember itu. Selain itu, Lukman mengaku, direksi PTPN XI juga sudah mengeluarkan surat edaran kepada PG di daerah yang meny el enggarakan Pilkada. Isinya, direksi meminta agar PG meliburkan seluruh kar yawannya. (bib/pri)
Mengaku Ditelepon Untuk Pengobatan n status...
Sambungan dari Hal 35
Ada dua versi tujuan kedata ngan dr Agus ke tempat keja dian. Ada yang mengatakan, untuk melakukan visum. Ada juga yang mengatakan untuk melakukan pengobatan kepada korban pengeroyokan. Hanya saja, perhatian massa yang diberikan kepada dr Agus juga tak kalah besar dengan pelaku dugaan money politik lainnya. Sebab, mereka mencurigai dr Agus memiliki avialiasi politik ke cabup – cawabup tertentu. Sebab itulah, massa kemu dian juga meminta Dokter Agus untuk membuat surat per nyataan. Dalam surat pernya taan itu, dokter yang pernah bertugas di Puskesmas Arjasa
tersebut menyampaikan jika kedatangannya karena ditelepon oleh seseorang yang meminta untuk mengobati korban penge royokan. Dr Agus juga termasuk pihak yang dimintai keterangan oleh Panwaskab. Statusnya sebagai saksi. Bagian Penindakan Pan waskab Situbondo, Murtapik Badaludin Lopa, menyebutkan, sampai sejauh ini posisi dr Agus masih sebagai saksi. “Dokter Budi hanya sebagai saksi. Karena pengakuannya hanya dipanggil untuk mengo bati orang-orang yang sakit,” ujarnya. Sayang, wartawan koran ini cukup kesulitan untuk meng konfirmasi dr Agus. Dihubungi melalui telepon selulernya, sedang tidak aktif. Sementara
itu, tim kuasa hukum pasangan Dadang – Yoyok, Reno Widigdyo, masalah netralitas PNS seorang dr Budi seharusnya menjadi temuan Panwas. “Cuma Panwas kan diam saja,” ter angnya melalui telepon seluler. Kata dia, banyak yang janggal kehadiran dr Budi di tempat kejadian jika tidak terkait aviliasi politik. “Silahkan tanyakan sendiri (ke dr Budi), kok malammalam, minggu tenang ada di situ,” tandas Reno. Jika hanya alasan merawat orang luka, maka sudah ada puskesmas terdekat yang buka 24 jam yang siap melayani. “Ngapain jauh-jauh dari Situ bondo datang ke sana (Mlan dingan). Motifnya apa kan su dah bisa dibaca,” pungkasnya. (pri/rri)
Masyarakat Jangan Cepat Terpancing n perhatikan...
Sambungan dari Hal 35
Ketua Panitia Pengawas Pemi lihan Kabupaten (Panwaskab) Situbondo, Agus Tjahjono Ba soeki mengatakan, Panwaskab sudah memetakan beberapa TPS yang sulit dijangkau se cara geografis. Misalnya bebe rapa TPS di Kecamatan Sum bermalang, Arjasa, Kecamatan Banyuputih, maupun Keca matan Banyuglugur yang men jadi kecamatan perbatasan. Agus mengatakan, logistik di TPS tersebut sudah mulai disalurkan sejak kemarin
(8/13). ”Agar pergerakan surat suara tepat waktu, kita sudah minta lebih diperhatikan,” te rangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Terkait dengan tingkat kera wanan konflik, Agus mengaku, tidak terlalu khawatir. Sebab, Panwaskab sudah menyediakan satu pengawas di tiap-tiap TPS. ”Sudah ditempatkan satu pengawas. Apalagi sudah ada aparat keamanan,” terangnya lagi. Dia menambahkan, tidak ada TPS yang dikategorikan lebih rawan. Menurutnya, semua TPS sama. Sebab, dari segi pe ngamanan dan pengawasan,
semuanya sama. ”Semoga saja tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan,” terangnya. Menurut Agus, kepadatan penduduk bisa saja menjadi salah satu pemicu kerawanan. Terutama daerah pesisir yang cenderung masyarakatnya memiliki karakter lebih keras. ”Apalagi nanti ada gesekan antar pendukung,” tambahnya. Karena itu, Agus meminta kepada masyarakat agar jangan cepat terpancing dengan halhal sepele. Dia juga meminta agar semua masyarakat tetap menjaga keamanan selama pen coblosan berlangsung. (bib/pri)
Dikenakan Jeratan Pasal Penganiayaan n warga...
Sambungan dari Hal 35
Dalam menggalang dana, warga lebih banyak memilih diam dan hanya menghampiri sejumlah pengendara yang berhenti pada saat lampu me rah menyala. “Ini kepedulian saja. Kalau kami simpel, mau pilih bupati silahkan tapi tidak usah main pukul,” kata salah seorang perempuan yang tidak menyebutkan namanya. Sementara itu, salah seorang warga Jalil mengatakan, pengga langan dana untuk Suhartono ti dak ada maksud lain kecuali rasa peduli sesama manusia. “Kami
peduli dengan aksi kekerasan yang dialaminya. Makanya kami hanya bisa membantu begini,” ujarnya. Disinggung mengenai urusan hukum, Jalil meminta agar pihak kepolisian memprosesnya su suai hukum yang ada. “Kami minta pelaku penganiayaan ditangkap. Apalagi korbannya sudah terluka. Jadi polisi ha rus memproses secara adil,” pintunya. Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, lapo ran Suhartono tetap akan di proses. “Tetap diproses susuai
peraturan yang ada. Saat ini polisi masih memintai kete rangan saksi-saksi. Jika nanti pelakunya terbukti menganiaya terlapor, pasti dikenakan jeratan pasal penganiayaan,” paparnya. Diberitakan sebelumnya, Suhartono warga Dusun Krajan RT 3 RW 3, Desa Klampokan, Kecamatan Panji, jadi sasaran penganiayaan, saat akan mengi kut kirab damai Pilbup Situbondo. Pada saat Suhartono keluar dari rumahnya, dirinya terlibat adu mulut dengan tetangganya berinisial DD, 24. Diduga DD tak bisa menahan emosinya hingga melakukan pemukulan kepada Suhartono. (rri/pri)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Rabu 9 Desember 2015
BERAS IR 64
GULA PASIR
0
MIGOR CURAH
0
10.200
DAGING SAPI
0
11.800
DAGING AYAM BROILER
0
8.900
200
107.000
29.200
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
0
0
17.900
8.800
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
8.100
600
17.200
14.400
IPM Banyuwangi Capai 67,3 Persen
ISTIMEWA
INOVASI: Kelompok Tani Madani Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, berhasil mengembangkan bibit kopi arabika di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.
ROGOJAMPI
Tanah & Rumah Kebaman Djl Tnh & Rmh L 285 m2,150 Jt, Kebaman Srono,Bwi, SHM an Siti Maryam PPJB No. 61 Notaris Wibowo Ibo Sarwono 031-8988308
Rumah Rogojampi
BANYUWANGI PENGUMUMAN Tanah dijual luas 335 m2 dibelakang TMP Banyuwangi. Hub : 0811394175 - 08123484149
Mau pasang lowongan? Hubungi HP: 08123353502
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
0
18.200
18.800
BANYUWANGI - Banyuwangi kembali meraih penghargaan bidang pertanian dengan meraih juara II Anugerah Insan Perkopian Tingkat Provinsi Jawa Timur. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Dinas Perkebunan Provinsi Jatim, di Hotel Orchid, Malang, Kepada Ketua Kelompok Tani (Poktan) Madani Banyuwangi, Samsi, Jumat lalu. Samsi mengatakan, penghargaan itu diberikan karena Banyuwangi dinilai berhasil melakukan pembibitan kopi jenis arabika dengan tepat. Bibit yang dihasilkan dianggap memiliki kualitas yang baik. Selama ini jenis arabika bukanlah tanaman yang biasa dibudidayakan di Banyuwangi, karena iklimnya lebih cocok untuk budi daya kopi jenis robusta. “Alhamdulillah kelompok kami bisa mengembangkan pembibitan arabika dengan baik,” kata Samsi. Bibit yang dihasilkan dianggap berkualitas. Tingginya sesuai syarat penanaman dan bebas penyakit. Istimewanya lagi, pembibitan itu dilakukan di dataran rendah dengan ketinggian 400-450 meter di atas permukaan laut (dpl). Biasanya kopi arabika hanya berkembang dengan baik di dataran tinggi yang memiliki ketinggian 700-1.700 meter dpl. Lahan yang dikembangkan Poktan Madani itu berada di Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, dengan luas lahan 30 hektare. Awalnya, sejumlah pekarangan penduduk di Dusun Pringgondani tumbuh kopi arabika. Namun, sporadis dan tidak terawat. “Mulanya kami bingung ini kopi jenis apa, lalu konsultasi dan dilakukan
penelitian di Pusat Penelitian Kopi di Jember. Ternyata itu jenis arabika,” cetus Samsi. Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Banyuwangi, Ikrori Hudanto, mengatakan pemerintah daerah terus mendorong petani agar meningkatkan kualitas tanamannya agar produktivitas meningkat. Untuk mendorong kopi jenis arabika menjadi salah satu komoditas kopi di Banyuwangi, pihaknya juga akan mengembangkan budi daya kopi varietas ini di lahan seluas 200 hektare di lokasi yang sama. Pada musim hujan tahun ini penanaman tahap pertama akan dilakukan sebanyak 100 ribu bibit kopi pada lahan seluas 100 hektare. “100 ribu bibit lain akan ditanam pada tahap ke dua tahun depan,” tutur Ikrori. Di pasaran, permintaan terhadap kopi arabika meningkat dan nilai ekspornya juga lebih tinggi daripada robusta. Di musim panen, harga kopi arabica bisa sampai Rp 35 ribu per kilogram, sedangkan robusta hanya Rp 20 ribu per kilogram. “Jadi, kita ingin Banyuwangi juga bisa menghasilkan arabika demi meningkatkan kesejahteraan petani kopi,” ujarnya. Perlu diketahui, jenis kopi yang dikembangkan di Banyuwangi adalah robusta. Pada tahun 2014 angka produksi kopi Banyuwangi mencapai 7,99 ribu ton. Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 6,91 ribu ton dari luas panen sekitar 8 ribu hektare lebih. Pada tahun 2012 dan 2011 angka produksi kopi Banyuwangi berturut-turut sebesar 6,99 dan 7,38 ribu ton. (cin/c1/afi)
STNK
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Hlg STNK P 2753 YJ an Abdul Hadi, Dsn. Pancoran RT. 2/1, Ds. Karangbendo, Rgjmpi
Toyota Avanza
Toyota Yaris
Honda Mobilio
Dump Truck
Hlg STNK P 6940 XM an Triyono, Ds. Krajan RT. 10/2, Ds. Alasbuluh, Wongsorejo
Dijual Dump Truk Mits 125 HD 12/13 Hub: 081358339500
Hlg STNK P 3409 ZD an Saifudin, Dsn. Gentengan RT. 2/1, Ds. Padang, Singojuruh JUAL Rp. 595 Jt/SEWA 19,5 Jt/Thn Rumah Bisa Buat Usaha Lokasi Strategis Depan Stasiun Rogojampi TANPA PERANTARA 081291718688, 08121068792
Belakang TMP
BAWANG PUTIH
Wongsorejo Berjaya Kembangkan Kopi Arabika
DOK. RABA
SRONO
BAWANG MERAH 0
200
DUKUNG PROGRAM SAS: Demi menyukseskan program SAS, beberapa sekolah membentuk brigade SAS dari kalangan siswa.
Baca IPM...Hal 43
CABAI BIASA
0
SDM
BANYUWANGI - Berbagai upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan Pemkab Banyuwangi berhasil meningkatkan angka indeks pembangunan manusia (IPM). Sejak tahun 2010-2014 IPM Banyuwangi terus meningkat menjadi 67,3 pada tahun 2014 dari tahun 2010 yang hanya 64,5 persen. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Agus Siwanto mengatakan, IPM menjadi salah satu ukuran kesejahteraan manusia yang diperkenalkan United Nations Development Program (UNDP) sejak tahun 1990. Tujuan IPM untuk mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. “Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup panjang umur dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak,” kata Agus. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup (AHH) waktu lahir. Selanjutnya, dimensi pengetahuan digunakan sebagai indikator rata-rata lama sekolah. Sementara itu, dimensi hidup layak digunakan sebagai indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari ratarata besarnya pengeluaran per kapita. AHH Banyuwangi dalam kurun 2010-2014 terus meningkat. Jika di 2010 mencapai 69,6, maka di 2014 meningkat jadi 69,9 tahun. Berbagai program diupayakan pemkab guna meningkatkan AHH. Dimulai dari program Harapan Keluarga Peduli Anak Sejak Dini (Harga Pas) dan Anak Tumbuh Berkualitas dan Cerdas (Anak Tokcer). Kedua program itu menjamin perlindungan kesehatan anak sejak dalam kandungan hingga masa pertumbuhan anak melalui pemantauan dan dukungan gizi di Puskesmas dan Posyandu. Selain itu, pemerintah juga menyediakan dana sharing untuk pelayanan kesehatan keluarga miskin yang tidak termasuk dalam kuota Jamkesmas (sekarang BPJS) dalam bentuk layanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Banyuwangi dan Jaminan Kesehatan Daerah ■
37
B A N Y U W A N G I
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Hlg STNK P 6791 VI an Ismanto, Jl. KH. Agus Salim RT. 2/4, Kel. Tamanbaru Hlg STNK P 3761 YJ an Imam SyaÀ’i, Jl. Citarum No. 50 RT. 1/3, Kel. Panderejo Hlg STNK P 2617 VX an Didi Hariyadi, Dsn. Tanjungrejo RT. 3/4, Ds. Sembulung Hlg STNK P 5675 VK an Basirun, Dsn. Krajan RT. 2/1, Kel/Ds. Kebaman
MAU PROMOSI USAHA ANDA? HUBUNGI: 0333-412224
DIJUAL Innova/all new Avanza tahun 014/06/013 pth/htm PMK hrg 237/177/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Yaris E / LGX tahun 011/01/02 hijau/biru hrg 139/105/110 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Honda Mobilio/Freed tahun 014/012 pth/htm PMK hrg 167 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
INFO MOBIL MOTOR
Mitsubishi Pajero
Suzuki Ertiga
Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 081 2335 3502.
AKBAR KONSTRUKSI KAN
AHLI MENGERJA
BAJA BERAT
Antara Lain :
DIJUAL Mts Pajero Exeed tahun 010 htm PMK hrg 275 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Ertiga/Estilo/karimun tahun 013/011/06 htm PMK hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Kucing Persia
Bisnis Barang Impor
Djl Murah Kucing Persi Mdm 3 Ekor, umr 3 bln, Sdh Vaksin & PKS H: 085335734023
Bisnis Brg Import Untung 100% Modal Kcl & Minim Resiko Promoku Net 085330200800
DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL
081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI
RABU 9 DESEMBER TAHUN 2015
HALAMAN 40
Lelaki Usia 100 Tahun Tersangkut di Sungai
HARJABA
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
SERAGAM: Warga kompak pasang umbul-umbul di sepanjang jalan Desa Bayu, Kecamatan Songgon, kemarin (8/12).
Warga Bayu Pasang Umbul-umbul SONGGON - Pelaksanaan napak tilas perang Puputan Bayu dalam rangka Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-244 yang akan digelar pada Minggu (13/12) telah dipersiapkan oleh warga di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, kemarin (8/12). Warga yang tinggal di lereng Gunung Raung itu kompak memasang umbul-umbul dengan warna merah putih di sepanjang jalan desa. Pemasangan umbul-umbul itu bentuk penghormatan kepada para tamu yang akan datang dengan melintasi Desa Bayu. “Setiap Hari Jadi Banyuwangi dan Agustusan, warga selalu pasang umbul-umbul seperti ini,” ujar Wagimin, 46, salah seorang warga Desa Bayu. Selain memasang umbul-umbul di tepi jalan desa, warga juga memasang penutup saluran drainase di tepi jalan dengan anyaman bambu. Itu dilakukan agar peserta napak tilas tidak terjerembab saat menikmati hidangan yang disediakan warga. Diperkirakan, napak tilas tahun ini akan lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Sebab, untuk kali pertama pusaka perang Puputan Bayu akan dikirab. Untuk menyambut gawe itu, warga sudah mempersiapkan sejak sebulan lalu. Tidak hanya itu, warga Desa Bayu kini juga tengah mempersiapkan penerangan berupa obor yang akan dipasang di sepanjang jalan desa hingga Wanawisata Rowo Bayu. Obor itu nanti akan digunakan penerangan jalan saat malam renungan suci perang Puputan Bayu pada 18 Desember 2015. “Ini ritual tahunan bagi warga Desa Bayu, jadi sudah sepatutnya menyambut dan mempersiapkannya dengan baik,” katanya. (ddy/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
KELAPA: TPS 2 di Dusun Petahunan, Desa Jajag, ini cabup Sumantri Soedomo akan menggunakan hak suaranya pagi ini.
TPS Para Cabup Dipercantik TEGALSARI - Sehari menjelang pemungutan suara dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Banyuwangi, para anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) mempersiapkan tempat pemungutan suara (TPS). Di antara KPPS yang seharian kemarin (8/12) sibuk mendirikan TPS adalah TPS 2 Dusun/Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, dan TPS 2 di Dusun Petahunan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Maklum, dua TPS itu termasuk paling istimewa. TPS 2 di Dusun/Desa Karangdoro hari ini akan dijadikan lokasi calon bupati (cabup) Abdullah Azwar Anas memberikan hak suaranya. TPS 2 di Dusun Petahunan, Desa Jajag, adalah tempat cabup Sumantri Soedomo mencoblos. Persiapan di TPS 2 Dusun/Desa Karangdoro dilakukan sejak pagi. Sejumlah warga menyiapkan berbagai kebutuhan dan hiasan, seperti penjor. Rumput liar di sekitar TPS itu juga dibersihkan. Camat Tegalsari, Hariyono, saat meninjau TPS 2 Dusun/ Desa Karangdoro, mengatakan tidak membedakan TPS dan semua dianggap sama. Hanya saja, khusus TPS yang menjadi lokasi pasangan calon (paslon) memilih memang sedikit dipercantik agar tambah menarik. “Semua sama, pengamanan juga sama,” katanya. Guna menarik minat warga dan agar meriah, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan dusun untuk menyiapkan beberapa hal, seperti pemasangan
umbul-umbul. “Besok disiapkan jamu biar warga semangat datang. Setelah memilih bisa sehat,” terangnya. Ketua PPS Desa Karangdoro, Ahmad Fauzan, mengatakan pihaknya telah menyiapkan segala yang dibutuhkan saat coblosan. Persyaratan cabup Abdullah Azwar Anas mencoblos juga sudah diserahkan. “H-3 sudah kita terima. Panwas dan petugas lain sudah kita beri salinan,” jelasnya. Sementara itu, KPPS di TPS 2 Dusun Petahunan, Desa Jajag, berupaya mempercantik TPS. TPS yang akan digunakan cabup Sumantri Soedomo memilih itu sudah dipercantik dengan diberi hiasan janur dan kelapa. “Kita siapkan semua,” cetus Jundeb Suseno, salah satu anggota KPPS. Menurut Jundeb, pada pemilu sebelumnya persiapan dilakukan secara biasa. Kali ini sengaja dipercantik karena salah satu warga yang akan menggunakan hak suaranya adalah salah satu cabup. “Kalau dulu ya biasa, tapi kali ini dimeriahkan,” ucapnya. Suasana di rumah cabup Sumantri di Dusun petahunan, Desa Jajag, terlihat sedikit ramai. Sumantri tampak sibuk menemui warga yang datang. Ditemani sang istri, ayah empat anak itu mengaku tidak ada persiapan khusus jelang hari H. “Persiapannya mengaji bersama,” ucapnya. Sumantri mengaku, saat coblosan dia akan datang ke TPS lebih awal. Setelah menggunakan hak suaranya, dia akan istirahat di rumah. “Habis nyoblos, ya istirahat di rumah,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/c1/abi)
PENJOR: TPS 2 Dusun/Desa Karangdoro menjadi lokasi cabup Abdullah Azwar Anas menggunakan hak pilihnya.
BAGAIMANA INI...
SONGGON - Warga Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, digegerkan dengan penemuan mayat berkelamin laki-laki berusia lanjut di sebuah sungai di kampungnya. Saat ditemukan warga, mayat itu tersangkut bebatuan sungai. Penemuan mayat dengan kondisi telanjang itu langsung menyebar sekampung. Warga segera berdatangan untuk melihat penemuan mayat tersebut. Di antara warga yang datang itu
mengenali korban ternyata H. Anjali, kakek berumur 100 tahun asal Dusun Andongsari, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh. Mayat Anjali itu kali pertama ditemukan sekitar pukul 05.00 oleh M. Hakim, 16, dan M. Supriyadi, 16, santri Pondok Pesantren Nurut Taqwa, Dusun Cemoro, Desa Balak. Saat itu kedua santri yang juga siswa SMK Nurut Taqwa, Desa Balak, itu akan mandi di sungai ■ Baca Lelaki...Hal 41
Temuan Mayat di Pagi Buta 1 Dua santri putra
hendak mandi di sungai Cemoro, Desa Balak.
2 Kedua santri melihat benda tersangkut di bebatuan.
3
Setelah didekati, ternyata benda itu jenazah lelaki tua terlentang.
5 4 Santri lari balik ke pesantren dan lapor ustad.
Pesantren lapor polisi. Aparat dan petugas Puskesmas memeriksa mayat.
6
7
Ada luka robek kepala akibat benturan benda tumpul
Korban diketahui bernama H. Anjali, sudah hilang sejak Senin pagi (7/12). Diduga jatuh terpeleset di sungai.
SHULHAN HADI/JPRG
GRAFIS: REZA FAIRUZ/JPRG
Panen Kacang Tanah Menurun GENTENG - Para petani kacang tanah di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, mengeluh karena panen kali ini tidak maksimal. Polong kacang ternyata banyak yang kosong tanpa biji. Salah satu petani asal Kampung Baru, Dusun Cendono, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Mujimah, 37, mengatakan hasil panen kacang tanah saat ini turun hingga 50 persen dibanding panen sebelumnya. “Hasil panen menurun drastis,” katanya. Mujimah mengaku dengan menanam kacang tanah di sawah miliknya yang tidak terlalu luas, biasanya menghasilkan lima karung. Tetapi, saat panen kali ini hanya mampu menghasilkan kurang dari tiga karung. “Kacang banyak yang kosong,” cetusnya. Penurunan hasil panen ini, jelas dia, akibat kemarau panjang. Selama ini dirinya kesulitan mengaliri sawah yang ditanami kacang tanah itu ■ Baca Panen...Hal 41
SHULHAN HADI/JPRG
DOYONG: Papan reklame miring di simpang empat Bok Kembar, Desa/Kecamatan Siliragung, kemarin (8/12).
Papan Reklame Ambruk SILIRAGUNG - Ada pemandangan sedikit mengganggu di simpang empat Bok Kembar, Desa/Kecamatan Siliragung. Sebuah papan reklame berukuran besar di pinggir jalan terlihat ambruk. Papan reklame yang ambruk itu ternyata sudah lama. Tetapi, hingga kini belum ada yang mau memperbaiki. Diduga, tempat iklan itu miring akibat angin kencang. “Ambruk belum diperbaiki,” cetus Tati, 49, warga sekitar. (sli/c1/abi)
Paikem, Dua Tahun Melawan Tumor di Kepala
Mata Kanan Buta, Mata Kiri Kabur, Operasi tetap Berisiko Tinggi Paikem, 50, asal Dusun Toyomas, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, menderita tumor di kepala selama dua tahun terakhir. Penyakit itu telah membutakan mata kanannya. SHULHAN HADI, Gambiran SENIN lalu (7/12) menjadi hari baru bagi Miswan, suami Paikem. Dengan langkah pasti, pria paro baya itu berjalan menuju RS Al-Huda, Genteng, untuk memeriksakan istrinya. Meski sempat kecewa dengan pelayanan kesehatan hingga putus asa, bapak tiga anak itu berharap ada keajaiban.
Paikem dan Miswan kembali bangkit untuk periksa setelah mendapat saran Siti Istiqomah, salah satu warga asal Kota Banyuwangi. Dengan membawa hasil rontgen dan sejumlah dokumen, termasuk kartu Jamkesmas, Paikem menemui salah satu dokter di RS Al-Huda. Dalam pemeriksaan itu, Paikem sedikit lega karena rumah sakit akan membantu melakukan operasi demi penyembuhan tumor yang telah menyerang kepalanya. Hanya, operasi yang harus dilakukan itu berisiko tinggi. “Setelah operasi akan buta,” cetus Miswan menirukan analisis dokter. Mendengar analisis itu, Miswan mengaku kaget. Dirinya tidak tega bila perempuan yang dicintai itu Nanti tidak bisa melihat. Tetapi, bila tidak dilakukan operasi, penyakitnya tidak akan sembuh.
SHULHAN HADI/JPRG
BERHARAP SEMBUH: Paikem dengan luka di mata kanan karena terserang kanker.
“Saya benar-benar bingung,” ungkapnya. Miswan mengaku tidak berani menjawab langsung tawaran operasi dari rumah sakit itu. Sebab, ayah Syaiful Rohmat, 35; Pipit Fitiriani, 30; dan M. Rizki, 9, itu akan membahas dengan anggota keluarganya. Selama ini keluarga hanya bisa prihatin melihat kondisi Paikem. Berbagai aktivitas rumah, seperti memasak dan kegiatan lain, kini tidak lagi dilakukan. “Di rumah hanya membantu-bantu saja,” ujarnya. Perjuangan Paikem bersama keluarga dalam melawan tumor mendapat perhatian banyak pihak. Salah satunya, Siti Istiqomah, salah satu pengusaha yang tinggal di Banyuwangi. “Awalnya saya diberi tahu teman. Saya dorong agar berobat,” ungkapnya. Isti tidak tega melihat keluarga Paikem nyaris putus asa dalam mengupayakan
pengobatan Paikem. Alasannya, ribet dan tidak sabar menunggu proses yang lama. “Kami berharap ibu Paikem sembuh. Mereka harus didampingi,” cetusnya. Dengan dorongan Isti bersama beberapa temannya, Paikem dan Miswan, kembali bangkit. Keduanya pada Senin (7/12) mendatangi Puskesmas Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, untuk pemeriksaan. Dari puskesmas diteruskan ke RS Al-Huda, Genteng. “Pasien harus segera ditangani,” cetus Hospital Liaison Officer (HLO) RS Al Huda, Genteng, dr. Soegeng Hery Priyanto. Keterangan dr. Yoan Ary Wydianti, Sp.M, yang menangani pasien, tumor yang menyerang Paikem sudah parah. Harus segera dilakukan operasi. “Biar tidak semakin parah harus dioperasi,” sebutnya. (c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 9 Desember 2015
BLAMBANGAN RAYA
41
Kualitas Turun, Harga Jeblok ■ PANEN...
Sambungan adari Hal 40
“Petani yang menanam kacang tanah banyak. Semua hasilnya menurun,” ungkapnya. Petani lain, Muarif, mengatakan saat ini hasil panen kacang tanah itu bukan hanya jumlahnya yang menurun. Kualitas kacang juga menurun hingga berpengaruh terhadap harga. “Harga kacang juga menurun,” sebutnya. Muarif menyebut, harga kacang tanah basah sekarang hanya sekitar Rp 6.000 per kilogram (Kg). Padahal, biasanya harganya sekitar Rp 8.000 per Kg. kacang yang telah dikupas kering harganya hanya Rp 18 ribu per Kg. “Biasanya harga kacang yang sudah dikupas mencapai Rp 25 ribu per Kg,” ujarnya. (sli/c1/abi)
LANTAS BANYUWANGI FOR RABA
KATROL: Pekerja menarik pikap yang masuk jurang di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Minggu pagi lalu (6/2).
Waspadai Jalur Gunung Kumitir KALIBARU - Hampir memasuki musim hujan, pengendara diminta berhati-hati di jalur licin berkelok-kelok. Salah satu spot yang patut diwaspadai adalah jalan raya Gunung Kumitir di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Jember. Bila tidak hati-hati, kendaraan bisa saja terperosok karena jalan licin dan berkelok. Seperti kecelakaan yang terjadi di jalan raya Gunung Kumitir, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Minggu pagi lalu (6/12). Mobil pikap Gran Max yang sedang mengangkut mebel terperosok ke jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam
kecelakaan itu. Sopir pikap Gran Max dengan nomor polisi N 9349 WA, Basuki, 40, asal Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, hanya mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuh. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 10.30 itu bermula saat mobil pikap Gran Max yang meluncur dari arah timur setiba di lokasi kejadian, tepatnya bagian barat patung gandrung, akan menyalip bus di depannya. Bersamaan dengan itu, dari arah berlawanan ada mobil. “Sopir pikap banting setir ke kanan,” cetus Kapolsek Kalibaru, AKP Bambang Su-
prapto, melalui Kanitlantas Iptu Yonny Kadarisman. Tetapi, apes saat sopir banting setir ke arah kanan itu roda mobil bagian kanan masuk ke bibir jurang dan akhirnya tergelincir ke jurang sedalam 10 meter. “Belok terlalu cepat. Mobil tidak bisa dikendalikan dan akhirnya masuk jurang,” ungkapnya. Beruntung sopir pikap Gran Max hanya mengalami lecet di dagu dan lengan tangan kiri. Oleh warga dia dilarikan ke Klinik NU Kalibaru untuk diberi perawatan. “Mobil kita evakuasi,” katanya. (sli/c1/abi)
Pihak Keluarga Tidak Menuntut ■ LELAKI...
Sambungan adari Hal 40
Saat akan mandi di sungai di belakang pesantrennya, Supriyadi melihat ada barang aneh yang
menyangkut di sungai. Setelah didekati, ternyata itu orang yang sudah meninggal dengan posisi telentang. “Menyangkut di bebatuan,” kata Hakim. Melihat ada mayat di sungai,
kedua santri itu ketakutan dan langsung kembali ke pesantren lalu melapor ke pembinanya, Bambang Sutrisno. “Setelah saya cek, ternyata memang ada mayat, lalu saya telepon ke Polsek Songgon,” terang Bambang Sutrisno. Berdasar laporan warga itu, Kapolsek Songgon, AKP. Abdul Jabar, bersama anggota dan petugas kesehatan dari Puskesmas Songgon segera meluncur ke lokasi penemuan mayat. Selanjutnya, mayat itu diangkat ke darat. “Kita evakuasi untuk diperiksa,” terang Kapolsek AKP Abdul Jabar. Hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas kesehatan, di tubuh korban ditemukan luka robek dan di kepala ditemukan
memar. Luka itu diduga akibat benturan benda tumpul saat hanyut di sungai. “Dugaan kami korban terpeleset saat mandi dan hanyut di sungai,” ujarnya. Salah satu cucu korban, Sutono, 55, warga Dusun Andongsari, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, mengatakan kakeknya itu sudah menghilang sejak pukul 09.00 Senin (7/12). “Kami sudah mencari ke mana-mana,” katanya. Menurut Sutono, kakeknya yang sudah berumur satu abad itu selama ini memang sering ke luar rumah tanpa pamit. Tetapi, sejak Senin pagi (7/12) tidak pulang. “Kami keluarga ikhlas menerima ini dan tidak akan menuntut,” ujarnya. (ddy/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
MENURUN: Muarif memanen tanaman kacang di sawah miliknya di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, kemarin (7/12).
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 9 Desember 2015
BERITA UTAMA
43
Raih Juara II Lanal Teladan se-Indonesia KALIPURO - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi meraih penghargaan sebagai juara II Lanal Teladan se-Indonesia. Penghargaan bergengsi dari Mabes TNI AL itu diserahkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi kepada Komandan Lanal (Danlanal) Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan di Surabaya Senin lalu (7/12). Menyambut kemenangan itu, semua prajurit Markas Komando (Mako) Lanal Banyuwangi mengarak piagam bergengsi itu keliling markas. Sebelum piagam diarak, Danlanal menyerahkan piagam kepada Perwira Pelaksana
(Palaksa) Mayor Laut (P) Robiyanto untuk diarak bersama prajurit keliling bersama semua prajurit dan para istri anggota Lanal Banyuwangi. Mendapatkan predikat Lanal teladan se-Indonesia, Danlanal merasa bangga. Dengan terpilihnya Lanal Banyuwangi sebagai Lanal teladan itu membuat Lanal Banyuwangi saat ini menjadi barometer pembinaan Lanal di Indonesia. �Kami bangga, karena Banyuwangi terpilih menjadi Lanal Teladan se-Indonesia. Kami harus memberikan contoh yang baik bagi pangkalan lain,� terang Wahyu. Dia menambahkan, terpilihnya
Lanal Banyuwangi sebagai yang terbaik karena Lanal Banyuwangi mampu menjalankan fungsi-fungsi pertahanan, di antaranya pertahanan pangkalan bahaya laut, bahaya darat, pertahanan udara, sabotase, penindakan huruhara, dan penanganan kebakaran. Selain itu, Lanal Banyuwangi punya potensi fasilitas pangkalan dermaga, yaitu dermaga biasa dan beaching dermaga untuk pendaratan kapal tempur, di tempat lain masih belum ada. Sistem pelaporan seluruh data di Lanal Banyuwangi juga telah tersusun secara rinci dan rapi. �Mulai struktur organisasi, keuangan, data pegawai, hingga
pelaporan kinerja di lapangan cukup lengkap,� jelasnya. Hadir dalam acara itu, Pejabat (Pj) Bupati Banyuwangi, Zarkasi, beserta jajaran forum pimpinan daerah (forpimda) dan Forpimka Kalipuro. Dalam sambutannya, Zarkasi menyatakan turut bangga dan syukur atas prestasi yang diraih Lanal Banyuwangi. Itu membuktikan keseriusan prajurit Lanal Banyuwangi dalam menjalankan amanat sebagai pelayan dan pengayom masyarakat. �Dari 76 Lanal se-Indonesia kita mampu menjadi yang nomor dua. Prestasi ini tidak hanya harus kita pertahankan, tapi harus kita tingkatkan,� tegas Zarkasi. (tfs/c1/aif)
BAYU SAKSONO/RABA
PENGHARGAAN BERGENGSI: Piagam Lanal teladan diarak anggota Lanal Banyuwangi kemarin.
Cukup Bawa KTP Bisa Nyoblos di TPS n 1,3 JUTA... Sambungan dari Hal 33
Mengacu Daftar Pemilihan Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb-1) yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah warga Bumi Blambangan yang memiliki hak pilih pada pilbup kali ini mencapai 1.306.126 jiwa. Rinciannya, jumlah pemilih laki-laki sebanyak 649.790 orang dan pemilih perempuan mencapai 659.336 orang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyiapkan 2.860 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 217 desa/kelurahan dan 24 kecamatan se-Bumi Blambangan. Calon pemilih yang telah
mendapat formulir C6-KWK atau surat pemberitahuan pemungutan suara bisa menyalurkan hak pilih di TPS mulai pukul 07.00 sampai pukul 13.00. Bukan hanya calon yang telah mendapatkan formulir C6-KWK, warga yang telah terdaftar dalam DPT atau DPTb-1 tapi tidak bisa menunjukkan formulir pemberitahuan pemungutan suara juga bisa menyalurkan hak pilih pada jam yang sama. Misalnya, jika formulir C6-KWK hilang atau memang belum mendapatkan formulir tersebut dari Panitia Pemungutan Suara (PPS). Komisioner Divisi Teknis KPU Banyuwangi, Suherman mengatakan, warga yang tidak membawa formulir C6-KWK bisa datang
ke TPS mulai pukul 07.00 seperti halnya calon pemilih yang mengantongi formulir tersebut. “Warga bisa datang ke TPS dengan menunjukkan identitas diri, seperti kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), atau paspor,� ujarnya. Kabar baiknya, warga yang belum terdaftar dalam DPT maupun DPTb-1 juga tetap bisa menyalurkan hak suaranya. Mereka punya kesempatan menyalurkan hak pilih mulai pukul 12.00 sampai pukul 13.00. “Untuk bisa memilih, warga yang belum terdaftar dalam DPT maupun DPTb-1 juga harus menunjukkan KTP, KK, atau paspor. Mereka bisa memilih di TPS sesuai alamat yang tertera
dalam kartu identitas tersebut,� paparnya. Sementara itu, Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, mengatakan pihak kepolisian sudah seratus persen siap mengamankan pesta demokrasi lima tahunan kali ini. Dia mengaku optimistis pesta demokrasi paling akbar tingkat Banyuwangi kali ini akan berjalan kondusif dan lancar. Kapolres Bastoni menambahkan, secara umum kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Banyuwangi menjelang pilbup sangat kondusif. “Termasuk di kawasan Tumpang Pitu, Desa Sumbeeragung, Kecamatan Pesanggaran, yang sebelumnya sempat terjadi keru-
Yusuf Nyoblos di TPS 05 Penganjuran n ANAS... Sambungan dari Hal 33
Malahan, dua hari sebelum hari H coblosan, Anas sudah minta restu kepada ibu kandungnya, Siti Aisyah, di kompleks Ponpes Mabadiul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Anas datang ke Karangdoro didampingi istrinya, Ipuk Fiestiandani. Anas berangkat dari rumah pribadinya di Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, pagi sekali sebelum melakukan
aktivitas lain. Begitu sampai di rumah ibunya, Anas langsung sungkem dan menghambur ke pelukan ibunda. Bagaimana dengan pasangannya, Yusuf Widytamoko? Mantan Bupati Banyuwangi dipastikan akan nyoblos di TPS 05 Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi. Jarak rumah Yusuf dengan TPS cukup dekat. Menurut keterangan pengawalnya, Yusuf berangkat dari rumah pukul 09.00 ditemani istrinya, Ny. Minuk Yusuf Widytamoko. “Usai menyalurkan hak pilihnya, Bapak
langsung pulang. Beliau akan memantau penghitungan suara sementara dari rumah,’’ ujar Restu, pengawalnya. Paslon dengan nomor urut 2, Sumantri Soedomo, benar-benar ready menghadapi coblosan hari ini. Hari ini Sumantri akan menggunakan hak pilihnya di TPS 02 Desa Jajag, Gambiran. Siang kemarin (9/12) di rumah Sumantri digelar pengajian dan santunan anak yatim. Sebelumnya, Sumantri juga menyempatkan diri berkunjung di Alas Purwo. “Pak Mantri mengundang
500 anak yatim,’’ kata Ketua Koordinator Relawan Su-Si, Anda Wibisono, dihubungi tadi malam. Sementara itu, pasangan Sumantri, Sigit Wahyuwidodo, akan menggunakan hak pilihnya di TPS 05 Perum Permata Giri, Kelurahan Giri. Sama dengan Sumantri, siang kemarin Sigit juga menggelar pengajian dan santunan anak yatim. “Pak Mantri dan Pak Sigit siap bertarung. Beliau juga menegaskan bukan pasangan abal-abal,’’ tandas Anda. (sgt/c1/aif)
Tugas Terlaksana, Pulang dengan Selamat n ISTRI... Sambungan dari Hal 33
Tidak ketinggalan keselamatan anggota polisi juga dimohonkan dalam kegiatan itu. Acara doa bersama itu diawali menjalankan Salat Duha bersama. Selanjutnya, mereka bersama-sama memanjatkan doa. Setelah itu, mereka mengikuti siraman rohani agama. Di pengujung acara digelar santunan anak yatim.
“Doa bersama ini bermanfaat dalam membantu menguatkan para istri polisi bahwa mereka tidak sendiri memikul beban. Kami harus ikhlas, suami kami sedang menjalankan tugas ne gara. Kepentingan negara lebih penting ketimbang urusan keluarga,� tegas Ny. Mince Bastoni Pur nama, ketua Bhayangkari Polres Ba nyuwangi, kemarin. Lewat kegiatan doa bersama
itu, ibu tiga anak tersebut berharap tugas suami bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Potensi kerawanan, seperti kisruh dan kerusuhan, bisa diminimalkan dan dihindari saat pelaksanaan tugas. Menurut Mince, konflik pilkada sangat menguras tenaga dan pikiran anggota polisi. “Pengamanan pilkada sangat berat. Jangan sampai muncul masalah di lapangan. Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Tugas terlaksana dan bisa pulang ke rumah dengan selamat,� harapnya. Seperti anggota Bhayangkari lain, Mince berharap agar para suami bisa menjaga kesehatan saat bertugas. Terlebih lagi yang berjaga di wilayah rawan konflik, seperti Pesanggaran yang baru saja dilanda persoalan tambang. Mereka harus waspada dan ekstra siaga dalam menjaga diri dan menjalankan tugas. (nic/c1/aif)
TPS Enam Panderejo Undang Pengamen n SEDIAKAN... Sambungan dari Hal 33
Di atas meja tersebut terdapat plakat bertulisan KPPS 1 hingga 5. Meja lainnya diisi satu bilik suara. Perangkat pemilihan tersebut belum tertata rapi. Sebab, ibu-ibu yang merupakan anggota KPPS TPS 3 Kelurahan Panderejo itu tidak hanya memperhatikan perangkat pemilihan, mereka juga fokus pada dekorasi TPS. Atap tempat parkir yang terbuat dari seng tersebut dihiasi kertas hias warna oranye. Kursi-kursi para pemilih tidak dibiarkan begitu saja, tapi dibungkus menggunakan kain warna putih. Sekilas suasana formalitas pemilu di TPS yang diletakkan di tempat parkir tersebut hilang. “Ini belum selesai sebenarnya. Masih akan kita lanjutkan nanti sore,� ucap Hajjah Samsul Idris, pemilik rumah sekaligus salah satu KPPS di TPS 3 tersebut. Ia menjelaskan, meja KPPS akan dihiasi pot-pot bunga dan tembok parkiran akan dihiasi kertas warna-warni. Perempuan yang biasa dipanggil Bu Samsul itu mengatakan, timnya akan menyulap tempat parkir tersebut menjadi TPS yang lebih semarak. Untuk mendukung dekorasi TPS, mereka menggunakan pakaian hitam-putih dan kerudung oranye serta syal warna senada. “Tadinya kita mau pakai warna hitam, tapi takutnya gerah. Mau
warna merah-kuning-hijau biru sepertinya warna partai semua. Repot juga. Padahal, perempuan kan identik dengan warna-warni,� ujar Bu Samsul. Akhirnya, mereka sepakat memilih warna oranye sesuai syal batik paras gempal yang mereka beli di pameran. Warna tersebut dianggap mewakili penyelenggara pemilu seperti warna KPU. KPPS TPS 3 yang disebut TPS Srikandi tersebut juga menyediakan fasilitas untuk karaoke. Tri Utami, koordinator KPPS di TPS Srikandi tersebut, mengatakan masyarakat yang menunggu giliran memasuki bilik suara bisa menggunakan fasilitas tersebut. Berbagai upaya untuk menyemarakkan pilkada itu tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tri menambahkan, untuk menalangi biaya dekorasi ini, KPPS melakukan subsidi silang. “Karena kita tidak sewa tenda. Uang sewa kami manfaatkan untuk sewa dekorasi lain. Plus swadaya anggota,� ujar guru SDN Boyolangu itu. Persiapan mendekorasi tidak membutuhkan waktu lama. Sebab, enam perempuan itu juga dibantu seorang pria lain dan beberapa warga. Mereka semua belum pernah memiliki pengalaman sama sekali dalam kegiatan pemilu. Selain merencanakan konsep TPS, mereka juga mengulang hasil bimbingan teknis dari kelurahan secara berkelompok. Namun, mereka bertekad
menyemarakkan pilkada kali ini. “Pemilu kali ini terasa kurang ada gaungnya. Takutnya masyarakat kurang antusias,� ujar Tri. Itu adalah gambaran salah satu TPS dari tujuh TPS di Panderejo. Sementara itu, TPS 6 kelurahan setempat memiliki cara yang berbeda agar suasana pencoblosan berjalan semangat. TPS 6 mengundang banyak pengamen. KPPS pada TPS tersebut mengundang empat pengamen. Para pengamen itu diminta menyanyi selama pencoblosan berlangsung, kira-kira 20 lagu. Tentu pengamennya tidak pengamen ecekecek. Mereka membawa seperangkat alat musik yang terbuat dari alat bekas. Setiap lagu dihargai dengan tarif tertentu. Mereka mengundang para pengamen dengan alasan agar para calon pemilih tidak bosan selama menunggu giliran mencoblos. Mereka berharap TPS serasa di kafe. Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Panderejo, Yanuar Widodo, mengatakan ada enam TPS lagi di kelurahan tersebut yang menampilkan suasana berbeda. Yang pasti setiap TPS akan memberikan fasilitas karaoke. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kebosanan masyarakat saat antre mencoblos. Apalagi, pada coblosan tahun ini jumlah TPS dikurangi, tentu waktu antre para calon pemilih akan lebih lama. “Sebenarnya
kreativitas untuk menarik minat masyarakat kita serahkan pada KPPS masing-masing,� bebernya. Namun, karena hal yang paling mudah adalah menyediakan fasilitas full karaoke, maka itu yang disarankan. “Sebab, tidak membutuhkan modal banyak. Hanya membutuhkan satu televisi yang pasti setiap orang punya, lalu sound dan mic. Saya kira ini satu-satunya desa di Kabupaten Banyuwangi yang semua TPSnya full karaoke,� ungkapnya. Pada pemilu-pemilu sebelumnya, penyelenggara pemilu tingkat Kelurahan Panderejo juga selalu menciptakan inovasi dalam menarik partisipasi masyarakat. Yanuar menyebutkan, yang pernah dilakukan sebelumnya adalah membagi door prize berupa sabun tangan dan penggunaan dresscode. Mesti tingkat partisipasi memilih masyarakat Panderejo lebih dari 70 persen, Yanuar mengatakan hal itu dilakukan untuk meredam suara golongan putih (golput) alias tidak memberikan suara. Menjadi golput menurutnya sangat tidak adil. Sebab, mereka yang mengaku golput tetap akan menyalahkan pemimpin terpilih meski tidak pernah memilih. Selain itu, pilkada kali ini terkesan adem ayem. Padahal, pasangan calon (paslon) hanya dua; yang pada umumnya friksi yang timbul bisa lebih besar dibanding pasangan calon lebih dari dua. (c1/aif)
suhan,� kata Bastoni saat berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Sebelumnya, Kapolres Bastoni memberikan warning kepada masyarakat yang bikin rusuh pilbup bakal diberi tindakan keras. Bagi perusuh yang dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban bakal ditembak. Meski demikian, pihaknya tetap mengupayakan upaya persuasif dalam mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam pelak-
sanaan pilbup. Setiap tindakan yang diambil akan disesuaikan eskalasi dan tingkat kerawanan yang muncul. Sanksi tembak di tempat akan diambil dalam eskalasi yang cukup rawan. Untuk mendukung pelaksanaan pilbup yang aman dan tertib, Bastoni akan memaksimalkan 1.200 personel gabungan. Dua SSK dari Brimob Mabes Polri dan Polda Jawa Timur akan diterjunkan bersama 825 polisi dari Polres Banyuwangi. Keberadaan
pasukan itu akan dilengkapi satu SSK pasukan 527 Lumajang yang sudah siap turun ke lapangan. Keberadaan mereka akan dilengkapi personel Linmas yang bakal bertugas melakukan pengamanan di 217 desa dan kelurahan sebanyak 2.170 orang. Mereka akan bertugas di 24 kecamatan dengan total 720 orang, dan di tingkat kabupaten sebanyak 80 orang. Mereka selanjutnya akan disebar di 2.860 TPS yang tersebar se-Banyuwangi. (sgt/c1/aif)
Distribusi Kotak Suara TPS Terpencil Lancar SEMENTARA itu, sukses coblosan serentak hari ini tidak hanya tugas PPS. Kelancaran dan keamanan distribusi logistik hingga proses pemungutan suara di TPS yang dilanjutkan dengan pengembalian kotak suara di PPS dan PPK juga menjadi tanggung jawab petugas keamanan. Apalagi, jika TPS itu berada di wilayah terisolasi, misalnya warga Petak 08 di Dusun Sumber Manggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Sekadar tahu warga Petak 08 jumlah warga yang memiliki hak pilih 197 orang. Demi suksesnya pilbup, kemarin (8/12) Kapolsek Siliragung AKP Bakin nekat menembus hutan Perhutani untuk mengawal pengiriman logistik pilkada di TPS 28, salah satu TPS terjauh di Banyuwangi. Tidak mudah menuju lokasi. Pada musim hujan seperti ini medan yang dilalui cukup sulit. Jalanan yang licin disertai lumpur jelas mempersulit petugas mengirim logistik menggunakan
roda empat. Belum lagi jalanan yang sempit sudah pasti membutuhkan keahlian khusus para pengemudi saat melintas. Sebab itu, dalam pengiriman logistik ini AKP Bakin bersama anggota dibantu petugas Linmas pilih menggunakan kendaraan roda dua. Pilihan itu bukan tanpa rintangan. Demi menghindari medan yang licin, rombongan kecil itu sengaja menunggu siang agar jalan tanah yang becek dan berlumpur akibat diguyur hujan sedikit mengering. Meskipun sudah memilih waktu yang tepat, rintangan yang dihadapi belum habis. Kapolsek asal Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, itu harus menjadi joki motor dengan membonceng anggota Linmas yang membawa kotak suara dengan menerabas jembatan setapak yang terbuat dari potongan dahan kayu jati. “Itu tidak mudah, Kang. Kalau tidak hati-hati bisa tercebur ke sungai. Bila itu terjadi bagaimana
nasib kotak suara yang berisi logistik pemilukada. Umpama basah, jelas salah kita,� ungkapnya kepada wartawan. Menuju Petak 08 dibutuhkan waktu kurang-lebih satu jam perjalanan dari Kantor Desa Barurejo. Itu pun harus melintasi hutan dan jalanan yang kurang bersahabat. Jerih payah tim pengiriman logistik ke TPS 28 akhirnya terbayar. Walaupun medan kurang bersahabat, tapi tugas berat itu bisa ditunaikan dengan aman. Tinggal proses penghitungan dan pengembalian surat suara dari TPS ke PPS yang mesti lancar untuk tugas berikutnya. Karena pasca coblosan itu kisruh bisa saja terjadi. “Pikiran kita cuma satu, bagaimana kotak berisi surat suara sebelum dan sesudah coblosan bisa kembali ke PPS dengan aman. Tidak terjadi pencurian dan penghilangan surat suara yang bisa memicu kisruh pilkada,� tegas Bakin. (c1/aif)
Antisipasi TPS Rawan Gejolak n BERHARAP... Sambungan dari Hal 33
Kesibukan bapak dua anak itu bisa dimaklumi karena KPU ingin pelaksanaan pilbup berjalan sukses. “Persiapan untuk pilbup besok (hari ini, Red) 100 persen ready. Tidak ada kendala berarti terkait distribusi logistik. Semua lancar,’’ kata Samsul dihubungi tadi malam.
Ditanya tentang adanya TPS rawan gejolak, Syamsul mengaku sudah melakukan antisipasi sedini mungkin. Bersama jajaran kepolisian dan forpimda, pihaknya kerap melakukan sosialisasi sampai pelosok desa. “Untuk TPS rawan sudah kita antisipasi. Harapan kami semua berjalan lancar,’’ imbuh pria yang hobi main bulu tangkis itu. Kesibukan Syamsul memang
bukan mengada-ada. Dia harus bolak-balik Jakarta-Banyuwangi untuk mengikuti rapat KPU. Ketika dihubungi JP-RaBa tadi malam, Syamsul mengaku masih berada di dalam mobil. Dia baru saja pulang mengikuti rapat koordinasi dengan komisi II DPR RI. “Hari-hari jelang coblosan tugas KPU memang menumpuk. Semua itu kita jalani dengan santai saja,’’ akunya polos. (c1/aif)
Dongkrak Pendapatan Warga n IPM... Sambungan dari Hal 37
Pemkab Banyuwangi juga memiliki program asuransi bagi para pekerja informal melalui BPJS Ketenagakerjaan yang jumlahnya mencapai 2.500 pekerja informal yang diasuransikan. “Memperpanjang AHH juga kita lakukan dengan cara menjadikan kota ini nyaman untuk ditinggali. Caranya, memperbanyak ruang publik dengan membangun 23 RTH se-Banyuwangi agar masyarakat bisa saling berinteraksi dan bersosialisasi serta menjaga kebersihan dan kenyamanan kota,� jelas Agus. Indikator kedua adalah angka harapan lama sekolah (HLS) dan angka melek huruf. HLS Banyuwangi juga terus meningkat. Pada 2010 HLS 11 tahun dan di 2014 menjadi 11,8 tahun. Dalam peningkatan HLS, langkah yang dilakukan Banyuwangi adalah memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya
kepada masyarakat. Mulai program Banyuwangi Cerdas bagi murid berprestasi dengan anggaran Rp 8 miliar per tahun. Selain itu, juga ada beasiswa bagi penghafal Al-Qur’an dan Beasiswa bagi murid difabel. “Program ini meng-cover beasiswa, baik untuk kampus di Banyuwangi maupun di luar Banyuwangi. Tidak hanya dibiayai sekolahnya, pemkab juga memberi bantuan biaya hidup untuk mahasiswa yang mengikuti program ini,� terang Agus. Selain itu, ada program Banyuwangi Belajar dan Siswa Asuh Sebaya (SAS) untuk memastikan semua anak mendapat pendidikan layak di Banyuwangi. Hasilnya, dari tahun ke tahun angka putus sekolah untuk tingkat SD/MI tinggal 0,03 persen di 2013. Di tingkat SMP/MTs tersisi 0,42 persen dan level SMA/SMK/MA tersisa 0,83 persen. Yang terakhir adalah komponen standar hidup layak yang diukur dengan purchasing power parity
(PPP) atau kemampuan daya beli penduduk. Untuk PPP Banyuwangi pada tahun 2010 sebesar Rp 9,3 juta dan pada 2014 naik menjadi Rp 10,4 juta. “Semakin tinggi PPP menunjukkan kemampuan daya beli masyarakat terus meningkat seiring dengan peningkatan ekonomi,� urainya. Upaya peningkatan ekonomi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi, lanjut Agus, dengan meningkatkan income per kapita penduduk Banyuwangi dengan membuka berbagai kesempatan usaha bagi masyarakat Banyuwangi seiring dengan perkembangan ekonomi. “Kita terus dorong penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga ringan oleh perbankan, galakkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendampingan kelompok tani, peningkatan kinerja usaha mikro, kecil, dan menengah lewat klinik UMKM, fasilitasi promosi dan dana bergulir,� tambah Agus. (c1/afi)
R A D A R B A NYUW A NGI
daerah sekitar
42
Jawa Pos
Harga Jeruk Mulai Meroket
imigrasi
Salah Gunakan Passport, WNA Irlandia Diciduk GIANYAR – Tarkowska Liv Esther Helena, WNA Irlandia Utara, Senin (7/12) diciduk aparat Imigrasi Denpasar. Tarkowska diamankan karena diduga menyalahgunakan passport saat menginap di Gunung Merta Bungalows di Jalan Raya Andong, Desa Peliatan, Ubud, Gianyar. Menurut informasi, terbongkarnya dugaan penyalahgunaan passport bermula ketika pemilik bungalows Ida Bagus Wiryawan menanyai bule tersebut. Saat itu Wiryawan hendak menanyakan pembayaran uang sewa kamar bungalow. Pasalnya, sejak menginap di kamar nomor 102 garden view, pembayaran uang sewa kamar sudah jatuh tempo. Namun, saat ditagih Tarkowska mengaku belum bisa membayar dengan alasan kartu ATM serta uang miliknya hilang. Tarkowska lantas menjanjikan akan segera membayar uang sewa kamarnya setelah kiriman uang dari negaranya datang. Karena curiga, pemilik bungalow lantas meminta dokumen asli milik Tarkowska. Tapi, Tarkowska justru tidak mampu menunjukkan passport asli miliknya, melainkan passport milik Bowman Shirley Jean, warga negara Australia bernomor N 3184229. Mendapati keanehan itu, termasuk foto copy passport yang digunakan Tarkowska untuk menginap menggunakan passport orang lain, pihak bungalows akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Imigrasi Denpasar. Pasca penyalahgunaan passport terbongkar, aparat Imigrasi bersama personel Polsek Ubud langsung mendatangi lokasi kejadian. (wid/ken/rdr/mus/jpnn)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Putus Cinta, Pemuda Tewas Gantung Diri
Jumai/Radar Jember
DIANGKUT KUDA: Petugas gabungan me ngawal pengiriman logistik ke TPS 17 Af deling Sumbersalak, Dusun Badealit, Desa Andongrejo, Tempurejo, kemarin (8/12).
Kirim Surat Suara dengan Kuda
Infrastruktur
PURWOHARJO-Para petani jeruk mulai bisa tersenyum. Setelah harga jeruk sempat anjlok hingga Rp 5.000 per kilogram, kini sudah mulai meroket hingga tembus Rp 10 ribu per kilogram. Sayangnya harga jeruk yang tinggi itu, banyak dari petani yang tidak bisa menikmati. Sebab, tanaman jeruk ban yak yang rusak dan mati akibat kemarau yang berkepanjangan. “Tanaman jeruk banyak yang rusak,” cetus Junaidi, 45, salah satu petani jeruk asal Dusun Gumukrejo, Desa/Kecamatan Purwoharjo. Selama musim kemarau, terang dia, biaya operasional untuk tanaman jeruk cukup tinggi. Para petani, terpaksa membeli air untuk mengaliri tanamannya. “Dengan harga jeruk yang tinggi ini bisa mengganti biaya operasional,” katanya. Junaidi mengaku pada musim panen jeruk kali ini, hasil panenannya berkurang banyak. Biasanya, sekali panen itu dirinya bisa dapat satu ton. Tapi, sekarang hanya 70 kilogram. “Tanaman jeruk banyak yang layu dan mati,” ungkapnya. Salah satu pedagang jeruk, Ali Mursid, 40, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, mengakui harga jeruk untuk saat ini sedang naik. Kenaikan itu karena sulitnya mencari buah jeruk yang siap petik. “Harganya mencapai Rp 10 ribu lebih, tetapi untuk mencari buah jeruk sulit,” ungkapnya. (ddy/abi)
MAHAL: Sejumlah pekerja memanen buah jeruk di Dusun Gumukrejo, Desa Purwoharjo, kemarin (8/12).
Pilkada
JEMBER - Ada yang istimewa dalam pendistribusian logistik pilkada. Pendistribusian logisstik pilkada di TPS 17 Afdeling Sumbersalak, Dusun Bandealit, Andongrejo, Tempurejo, dikawal langsung Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif dan Kabagops Kompol Husen Hidayat. Sejak berangkat dari kantor Desa Andongrejo, mobil pengangkut logistik yang mengangkut surat suara dan bilik dikawal mobil dinas Kapolres. Di bagian depan ada pikup, dua sepeda motor anggota polsek dan polres yang terlibat dalam pengamanan pilkada di Andongrejo. Sementara, anggota linmas dan Kodim 0824 Jember ikut mengantar logistik hingga ke TPS. Namun, sebelumnya logistik untuk enam TPS di Dusun Bandealit harus dicek terlebih dahulu di balai desa setempat. Setelah benar, enam logistik berupa kotak suara yang di dalamnya terdapat surat suara didistribusikan ke masingmasing TPS di Bandealit. (jum/har/jpnn)
Rabu 9 Desember 2015
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
DIGEMARI: Ahmad Baroji, 50, memberi ragi tape pada ubi yang sudah dikukus, kemarin (8/12).
Tape Banyuwangi Tembus Bali SEMPU-Industri tape asal Dusun Mangli, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, ternyata banyak diminati oleh orang luar daerah. Malahan, tape itu sejak tahun 2007 sudah banyak dikirim ke Bali. Salah satu pemilik industri tape asal Dusun Mangli, Desa Karang Sari, Kecamatan Sempu, Ahmad Baroji, 50, mengatakan sejak merintis usaha tape pada tahun 2007, tape hasil produksinya sudah banyak beredar di Banyuwangi. “Banyak kita jual di pasaran,” katanya. Malahan, jelas dia, tape hasil produksinya itu telah banyak me menuhi pasar dan outlet yang ada di
Bali. Dengan tujuh orang karyawan, dalam sehari bisa memproduksi tiga ton tape. “Kalau dihitung, satu bulan bisa produksi rata-rata 800 hingga 900 ton tape,” ungkapnya. Ahmad menyebut untuk bahan baku tidak pernah kesulitan. Sebab, warga yang ada di kampungnya hampir semua menanam singkong. “Bahan baku harus ada setiap hari, tapi kita tidak kesulitan,” cetusnya. Keberhasilan meyakinkan para pelanggan di Bali, Ahmad mampu menginspirasi warga lain di daerahnya untuk mengikuti jejaknya membuat tape. “Dulu hanya saya, sekarang sudah puluhan warga
menjadi pengusaha tape,” katanya. Dengan usaha ini, banyak ekonomi warga di kampungnya meningkat. Malahan, membuat tape ini sudah menjadi usaha dalam memenuhi kebutuhan keluarga. “Jika harga tape Rp 3.000 per kilogram, maka penghasilan bisa Rp 1,5 juta per hari,” ungkapnya. Tape hasil produksinya ini, sebut dia, berbeda dengan tape buatan Bondowoso. Jika tape Bondowoso identik dengan tape yang kering, maka tape buatan Banyuwangi tetap basah dan sedikit lembek. Dari segi rasa, tape Banyuwangi lebih manis karena proses dan ragi yang digunakan juga berbeda. (ddy/abi)
DENPASAR- Aksi nekat pemuda bernama I Wayan Rimpiana, 21, ini tak patut ditiru. Ia memilih mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, gantung diri. Warga Banjar Pule, Sekardadi, Kintamani ini ditemukan tewas tergantung di sebuah kos Jalan Danau Tondano No. 63 Sanur, Denpasar Selatan, Minggu (6/12) lalu. Diduga kuat, pemuda ini nekat mengakhiri hidupnya karena putus cinta. Hal itu diutarakan Kadek Saiti, 22, mantan kekasih korban. Kepada penyidik Polsek Denpasar Selatan, perempuan yang tinggal di Jalan Danau Buyan, Sanur itu menerangkan bahwa korban dan dirinya sempat menjalin hubungan percintaan selama dua tahun. Nah, sekitar seminggu yang lalu, jalinan cinta saksi dan korban kandas. Korban diketahui sempat memohon kepada saksi Kadek Saiti untuk kembali rujuk, akan tetapi ditolak. Selanjutnya, Jumat 4 Desember pada malam harinya, korban datang ke kos saksi untuk meminta balikan. Tetapi saksi kembali menolak. Kemudian korban pun pulang. “Keesokan harinya, Sabtu (5/11)
korban kembali mengirim sms kepada saksi dan mengatakan kalau sms-nya nggak dibalas korban mau bunuh diri,” ucap Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nanang Prihasmoko. Imbuhnya, saat mengirim pesan tersebut korban mengatakan bahwa lehernya sudah terikat. Tepat pukul 16.44, korban mengucapkan salam perpisahan dan pukul 24.00 saksi pun menghubungi korban namun tidak dibalas. Teringat pada ancaman korban, saksi pun bergegas ke kos korban. Saksi semakin panik sebab sesampainya di sana pintu kamar kos mantan kekasihnya terkunci rapat. Kecurigaan saksi semakin kuat lantaran saat pintu berulangkali digedor, tak ada jawaban dari dalam. Untuk menjawab rasa penasarannya, saksi pun melihat ke dalam kamar dari lubang ventilasi. Keringat dinginnya pun mengucur deras karena melihat lelaki yang pernah dicintainya dalam kondisi tergantung. Saksi pun menangis histeris hingga pemilik rumah kos terbangun. Pintu kamar kos pun akhirnya dibuka paksa dengan linggis. (ken/rdr/dot/jpnn)
Menengok Hidup para Gelandangan di Liposos Jember RADAR JEMBER/JPNN
RATA TANAH: Bekas bangunan taman kota yang baru dibongkar ini, sepintas tidak terl ihat bekas bangunan.
Baru Dibangun, Proyek Dibongkar JEMBER - Baru dibangun, taman kota yang proyeknya sudah hampir selesai terpaksa dibongkar. Pasalnya, bangunan tersebut dibangun di atas tanah milik warga. Bahkan, pemilik tanah mengklaim mengantongi sertifikat hak milik. Dodik Widodo, penanggungjawab proyek mengakui bangunannya mendadak diperintahkan untuk dibongkar. Padahal katanya, proyek tersebut sudah dia bangun sekitar 85 persen. “Saya khawatir uang kami tidak kembali,” sesalnya, kemarin. Padahal diakuinya, proses yang dibangun di utara Perum Griya Mangli, itu sudah mereka bangun hasil dari lelang proyek. Tak hanya itu, pihaknya yang memenangkan tender sudah mengantongi surat perintah kerja (SPK). Katanya, dirinya maklum saja waswas karena nilai proyek yang dimenangkan itu mencapai Rp 400 juta lebih. Apalagi, belum ada kejelasan dari dinas terkait mengenai pembiayaan proyek tersebut. “Sebab murni bukan kesalahan kami. Karena kami membangun berdasarkan SPK,” jelasnya. Suharyono, aktivis LSM Forum Komunikasi Anak Bangsa (FKAB) mengaku pernah mengingatkan pelaksana proyek bahwa tanah yang dibangun ada pemiliknya. Bahkan, dia sempat menyatakan bahwa tanah tersebut bekas ba ngunan gudang. “Saya juga menyebut tanahnya bersertifikat. Tapi apa yang saya sampaikan tidak diindahkan,” akunya. (rul/sh/jpnn)
Dilatih Keterampilan Manik-Manik, Dijual ke Pengunjung Hidup bermanfaat bisa saja dialami setiap orang. Pun bagi mereka para mantan gelandangan yang direhabilitasi di Liposos milik Dinsos Jember. Seperti apa? RULLY EFENDI, Jember Kamar-kamar itu terisi perempuan senja. Sebagian dari mereka sedang asyik berbaring di kasur. Sementara lainnya, sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Sesekali, petugas berseragam safari dengan atribut Dinas Sosial (Dinsos) Jember, terlihat berlalu lalang di deretan kamar Liposos, di sebelah timur perumahan Argopuro Kaliwates Jember. Di kamar bagian utara, tertulis nama Siti Maisaroh. Saat ditanya maksud tulisan tersebut pada petugas, ternyata itu nama penghuni kamar yang ada di bagian ujung. Kata petugas. dia sudah sekitar dua tahunan tinggal di Liposos itu. Perempuan itu begitu ramah pada tiap ada orang yang datang ke kamarnya. Meski bibirnya tampak pucat tanpa pewarna gincu, Siti Maisaroh menebarkan senyuman. Seolah dia ingin menandakan, bahwa dia senang ada orang yang berkunjung ke kamarnya. ”Senang kalau ditengok orang lain,” jelasnya. Siang itu, Bu Siti terlihat paling sibuk diantara penghuni Liposos lainnya. Dia memang hanya terlihat duduk dengan menyelonjorkan kakinya. Namun kedua
Rully efendi/radar jember/jpnn
HIDUP TENANG: Kepala Dinsos Eko Heru Sunarso (kiri) bersama Siti Maisaroh. Di Liposos Jember, Siti mengaku jauh lebih tenang.
tangannya yang sudah terlihat keriput, tidak berhentikan rutinitasnya, yakni menusukkan jarum dengan manik-manik ke kain polos yang ternyata kerudung. Sehari-hari, perempuan tua ini memang banyak mengisi kegiatan dengan menyulam. Kantung matanya terlihat lebar. Kornea mata yang seharusnya berwarna hitam, mulai memudar. Meski demikian, Siti masih bisa memasukkan benang jahit ke lubang jarum.
Ya, setiap hari dia rajin membuat kete rampilan tangan manik-manik di kerudung dan jilbab. Sehari dia bisa membuat dua kerudung cantik bercorak manik-manik. Hasilnya, dia jual pada setiap pengunjung Liposos. Uang hasil penjualannya, dia buat jajan dan terkadang juga dibagi ke penghuni lainnya. Sementara Kepala Dinsos Jember Eko Heru Sunarso menyebut, Siti adalah salah
seorang penghuni lama di Liposos. Perempuan itu berasal dari Kepanjen Malang. Dinsos menjaringnya sejak tahun 2013 lalu, di sekitar terminal Tawang Alun. Siti ditampung, karena saat itu dia hidup menggelandang di jalanan. Saat kali pertama ditampung, kedua ka kinya bengkak sampai tak bisa jalan. Penyakit asam urat akut yang melumpuhkan kakinya, membuat dokter sempat memvonisnya untuk segera diamputasi. Namun perawat Liposos lebih memilih untuk memberikan terapi lain, karena dia ternyata juga memiliki riwayat penyakit jantung. “Pekerja sosial kami yang merawatnya. Mulai menyuapi hingga memandikan, dilakukan dengan senang hati,” kata Heru, memuji para pekerja sosial Liposos. Setelah dua tahun dirawat pekerja sosial Liposos, tuna wisma itu sehat bahkan sudah bisa jalan normal kembali. Keterampilan membuat kerajinan tangan, juga berkat arahan para pekerja sosial. Bahkan nenek berumur 68 tahun itu, sudah kembali bisa hidup mandiri di usia tuanya. Semuanya, juga karena semangat hidupnya yang begitu tinggi. Tak hanya mengarahkan warga binaan hidup lebih produktif. Pekerja sosial di Liposos juga aktif membantu memasarkannya. Bahkan, mereka berencana membuat lelang sosial yang menjual produk para penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti Siti Maisaroh. “Mulai dari benang, manik-manik sampai kain kerudung, anak-anak yang membelikannya,” imbuh Heru. (rul/hdi/jpnn)
44
Jawa Pos Rabu 9 Desember 2015
Coblosan Dikawal 2.860 Pengawas Chin Julien/RaBa
LOGISTIK : Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro mendistribusikan logistik pilbup di salah satu TPS Perumahan GGM tadi malam.
Optimistis Partisipasi sesuai Target BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi optimistis partisipasi pemilih Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 mencapai 77 persen sebagaimana yang ditargetkan KPU RI. Walau optimistis, KPU mengaku memiliki beberapa kendala untuk merealisasikan target tinggi itu, salah satunya banyaknya warga Banyuwangi yang bekerja ke luar dan ke luar daerah. Oleh karena itu, lembaga penyelenggara pemilu tersebut sudah menyosialisasikan hajatan
demokrasi paling akbar tahun ini secara masif. Sosialisasi telah menyasar lintas elemen masyarakat, bahkan hingga ke kalangan pemilih pemula. Komisioner KPU Jamaludin mengatakan, pihaknya optimistis mampu mencapai target partisipasi masyarakat pada Pilbup Banyuwangi 2015 mencapai 77 persen karena sosialisasi sudah dilakukan secara maksimal. “Upaya sosialisasi sudah kami lakukan. Kita tinggal menunggu hasilnya,” ujarnya kemarin (8/12).
Disinggung mengenai pengaruh banyaknya warga Banyuwangi yang bekerja sebagai TKI atau bekerja di luar daerah, Jamaludin tidak menampik bahwa hal itu akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi pemilih pada pilbup kali ini. “Memang akan berpengaruh. Namun demikian, kami tetap optimistis partisipasi masyarakat paling tidak bisa mendekati 77 persen,” tuturnya. Jamaludin menambahkan, tiga tempat pemungutan suara (TPS) terdekat dengan kawasan
Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, yang sempat mengalami kerusuhan beberapa hari lalu juga sudah siap digunakan untuk tempat menyalurkan hak pilih. Selain itu, imbuh Jamaludin, berdasar hasil diskusi dengan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Pesanggaran, situasi di kawasan Tumpang Pitu di nyatakan aman. “Forpimka sudah berdiskusi dan dinyatakan aman. Surat suara juga sudah diterima,” tambah Jamaluddin. (sgt/c1/afi)
Komentar kontestan
Akan Bawa BWI Lebih Berkah Calon bupati Abdullah Azwar Anas berharap besar Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 menjadi momen kebangkitan seluruh rakyat Banyuwangi. Oleh karena itu, semua pihak harus memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik. Anas merasa yakin apa pun keputusan yang diambil pemilih besok (har ini, red), rakyat menghendaki Banyuwangi yang terbaik dalam lima tahun mendatang. Oleh karena itu, Anas percaya bahwa pilbup tahun ini bisa membawa Banyuwangi lebih maju dan lebih berkah lagi. Anas juga berharap besar masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan pertimbangan
hati nurani bukan karena yang lain. “Ayo kita niat bersama-sama mencoblos demi kebaikan Banyuwangi dan kesejahteraan rakyat Banyuwangi,” ajak Anas. Cabup yang diusung koalisi parpol besar itu juga berharap kekompakan rakyat Banyuwangi yang sudah terbangun selama ini terus terbangun dan jangan sampai rusak karena beda pilihan dalam pilbup. Beda pilihan merupakan keniscayaan. Persatuan dan kesatuan rakyat Banyuwangi harus tetap dijaga dengan baik. “Kita harus menghargai pilihan yang diambil rakyat,” ka tanya. (c1/afi)
Ajak Hormati Keputusan Rakyat Calon Bupati (Cabup) Partai Golkar dan Hanura, Sumantri Soedomo, menyatakan siap menghadapi coblosan pagi ini. Soal siapa yang dipilih rakyat Banyuwangi, Sumantri menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat. Menurut Sumantri, rakyat memiliki kebebasan menentukan siapa calon bupati yang akan dipilih. Oleh karena itu, keputusan rakyat memilih calon pemimpin harus dihormati semua pihak. “Apa pun keputusan masyarakat Banyuwangi besok, saya akan menghormati sepenuhnya. Apa pilihannya,” ujar Sumantri kemarin.
BI Minta Waspadai Peredaran Uang Palsu Pedagang Kecil Sering Jadi Korban BANYUWANGI - Bank Indonesia (BI) perwakilan Jember mengimbau warga mewaspadai peredaran uang palsu saat pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) hari ini (9/12). Jelang coblosan pemilihan umum (pemilu), aktivitas politik uang menjadi kesempatan emas bagi peredaran uang palsu. Kepala Perwakilan BI Jember, Achmad Bunyamin, mela lui Unit Akses Keuangan dan UMKM Galih Budi Utomo me ngat akan, korban peredaran uang palsu biasanya dari masyarakat kecil dan pedagang pasar tradis ional yang tidak bisa membedakan uang palsu dan uang asli. Peredaran uang palsu tersebut biasanya meningkat saat menjelang hari H pelaksanaan pemilu.
“Masyarakat harus waspada agar tidak menjadi korban peredaran uang palsu,” pintanya. Menurut Budi, pada momen pilbup tahun ini tidak menutup kemungkinan tim sukses menghalalkan segala cara demi memenangkan pilkada dengan membeli suara menggunakan uang palsu. Uang palsu berpotensi digunakan sebagai politik uang untuk mempengaruhi pemilih. BI sudah beberapa kali mela kukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengetahuan membedakan uang palsu dan uang asli itu. Dengan mengetahui ciri-ciri uang palsu, masyarakat tidak akan menjadi koran peredaran uang palsu. Masyarakat diminta tidak tergiur tawaran uang sebagai kompensasi memilih calon tertentu. “Daripada menerima uang palsu, mending memilih dengan hati nurani,” katanya. (cin/c1/afi)
Sebagai wujud komitmen itu, Sumantri mengaku siap menang dan siap menerima kekalahan. Sumantri juga menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras yang dilakukan KPU sebagai penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Sebagai penyelenggara, KPU sudah kerja maksimal menyiapkan pelaksanaan pilbup yang berkualitas. “Kita juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan yang sudah menciptakan Banyuwangi dalam kondisi aman dan nyaman hingga pelaksanaan coblosan besok (hari ini,red),” kata Sumantri. (c1/afi)
BANYUWANGI - Panitia Pe ngawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Ba nyuwangi siap mengawal proses coblosan yang akan digeber se rentak di 2.860 tempat pemungutan suara (TPS) hari ini (9/12). Lembaga pengawas pemilu tingkat kabupaten tersebut akan mengerahkan satu anggota di masing-masing TPS untuk mengawasi jalannya pemungutan dan penghitungan suara. Komisioner Panwaslih Banyu wangi, Cipto Nugroho, menga takan panwas telah menyiapkan 2.860 pengawas TPS pada hari H Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. “Pengawas TPS diberi kewena ngan melakukan pengawasan sejak pembukaan TPS sampai proses penghitungan suara tun tas. Pengawas TPS berhak me nerima laporan pelanggaran dan menerima hasil penghitungan suara di tingkat TPS,” ujarnya kemarin.
ri a H i! In
Pengawas TPS diberi kewenangan melakukan pengawasan mulai pembukaan TPS sampai proses penghitungan suara tuntas,” Cipto Nugroho Komisioner Panwaslu
Cipto menambahkan, seluruh pengawas TPS sudah dibekali pemahaman tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 10 Tahun 2015 tentang pemungutan dan penghitungan suara. Dengan demikian, apabila terjadi perbedaan persepsi antara petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dan saksi pasangan calon atau perbedaan persepsi antar saksi paslon tentang surat suara dinyatakan sah atau tidak sah, pengawas TPS bisa memberikan masukan. Cipto menegaskan, dalam memberikan masukan apakah surat suara yang telah dicoblos dinyatakan sah ataukah tidak, pengawas TPS berpedoman pada peraturan KPU tersebut. “Jadi, pengawas TPS tidak membuat kebijakan sendiri,” tegasnya. Masih menurut Cipto, perbedaan persepsi atau permasalahan pemungutan dan penghitungan suara diharapkan bisa diselesaikan di tingkat TPS. (sgt/c1/afi)