Radar Banyuwangi | 9 Januari 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 9 JANUARI TAHUN 2016

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

RENDRA KURNIA/RABA

RENDRA KURNIA/RABA

BARU RAMPUNG 60 PERSEN: Pembangunan rest area Grand Watudodol ini sudah menghabiskan Rp 5,6 miliar yang dianggarkan pada tahun 2014 dan 2015. Hingga kemarin proses pemasangan atap masih berlangsung (kanan).

Proyek Grand Watudodol Molor Penyebabnya Atap Beton Diganti Semen WONGSOREJO - Pembangunan rest area Grand Watudodol di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, molor dari target. Hingga akhir 2015 proyek yang menelan anggaran 5,6 miliar itu

baru mencapai 60 persen. Molornya proyek yang dikerjakan PT. Mitra Utama Raya itu terkait pemasangan atap. Semula atap menggunakan beton, lalu diganti semen. Setelah melalui kajian mendalam, memakai beton dinilai lebih berbahaya. Nilai nominal proyek yang belum tuntas Rp 2,145 miliar. Diperoleh keterangan, keseluruhan proyek di atas lahan 7,5 hektare itu ditargetkan rampung

ADA APA LAGI

pada tahun 2019. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (PUBMCKTR) Banyuwangi, Mujiono, membenarkan pemasangan atap belum tuntas. Ditanya terkait pembangunan yang belum tuntas itu, Mujiono menyebut yang belum selesai adalah pemasangan atap pada bangunan tengah Grand Watudodol n

Tentang Rest Area Grand Watudodol Kebutuhan Anggaran Tahun 2014 : Rp 2,2 miliar Tahun 2015 : Rp 3,4 miliar Tahun 2016 : Rp 2,25 miliar

Baca Proyek...Hal 39

REZA FAIRUZ/RABA

Tarif Baru Penyeberangan Belum Turun

Gugat Cerai Mendominasi BANYUWANGI - Tren peningkatan angka perceraian di Banyuwangi mulai berbalik arah. Setelah terusmenerus beranjak naik sejak 2013 dan 2014, tingkat perceraian di Bumi Blambangan menurun selama 2015. Humas Pengadilan Agama (PA) Banyuwangi, Moch. Chamim, mengatakan jumlah pengajuan perceraian yang diterima PA selama 2015 mencapai 6.617 perkara. Angka tersebut turun 6,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selama tahun 2014 angka perceraian di Banyuwangi tembus 7.106 perkara. “Angka perceraian selama 2015 turun dibandingkan 2014,” ujarnya kemarin (8/1). Ironisnya, cerai gugat mendominasi angka perceraian di Bumi Blambangan selama 2015. Jumlah gugatan cerai yang dilayangkan pihak istri kepada suami selama setahun mencapai 4.264 perkara n

KALIPURO - Meski harga segala jenis bahan bakar minyak (BBM) sudah mengalami penurunan, termasuk solar, tapi hal itu tidak menyebabkan tarif penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk mengalami penurunan harga. Seperti diketahui, jika harga BBM turun atau naik, secara otomatis tarif penyeberangan akan disesuaikan. Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto, membenarkan bahwa tarif penyeberangan di lintasan Ketapang–Gilimanuk masih menggunakan tarif lama meskipun harga BBM sudah mengalami penurunan n Baca Tarif...Hal 39 RENDRA KURNIA/RABA

TUNDUKKAN KEPALA: Budi Setiawan ketika diamankan di Mapolsekta Banyuwangi, kemarin.

Polisi Buru Aktor Pemeras Polwan BANYUWANGI - Unit Reskrim Polsek Banyuwangi terus mengembangkan kasus dugaan pemerasan yang dilakukan Budi Setiawan, 18, dan Yoseda Erita Sari, 21, terhadap seorang polisi wanita (polwan). Keduanya saat ini menjalani status wajib lapor. Di saat yang sama, polisi memburu otak atau aktor intelektual di balik aksi pemerasan tersebut n Baca Polisi...Hal 39

TARIF LAMA: Tarif penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Ketapang– Gilimanuk masih belum mengalami penurunan meski BBM sudah turun.

Baca Gugat...Hal 39

Poliwangi Kembangkan Pestisida dari Buah Bintaro

Campurkan Putih Telur agar Hama Menempel dan Mati Umumnya para petani menggunakan pestisida kimia sebagai alat pengusir hama pada tanaman mereka. Politeknik Banyuwangi (Poliwangi) melalui Program Studi Agribisnis mencoba mengembangkan pestisida berbahan buah bintaro yang dianggap lebih aman bagi tanaman. FREDY RIZKI, Kabat DALAM Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berbagai standar komoditas dimunculkan supaya produk-produk

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Sarana Penunjang Q Taman dek pantai sepanjang 900 meter yang dilengkapi kursi pantai untuk santai, dermaga kayu untuk sandar kapal dari Pulau Tabuhan maupun Pulau Menjangan, food court, PKL khusus ikan bakar, pedestrian, instalasi air bersih, sanitasi.

Progres Q Akhir Desember 2015 baru rampung 60 persen Q Penyebabnya atap beton diganti semen Q Ditargetkan tahun 2019 proyek tersebut tuntas Q Tahun ini fokus membangun zona publik dan semi privat, seperti pembangunan atap membran, taman, landscape taman, food court di sisi utara, dan musala.

yang dihasilkan sesuai standar internasional. Tidak terkecuali dengan tanaman cabai (Capsicum Annum var Longum) yang menjadi salah satu dari tanaman komoditas unggulan di Banyuwangi. Dalam MEA, tanaman cabai dan tanaman lain dituntut bebas dari pengaruh obat kimia. Padahal, tanaman yang pada tahun 2014 lalu menghasilkan 32 ribu kuintal cabai itu tak luput dari hama, seperti kutu kebul, antraknosa, dan lalat buah n

Proyek rest area Grand Watudodol molor Pelaksananya layak dikenai denda! Sidoarjo belajar gelar HUT Satpol PP Sekalian berguru teknik merazia koskosan!

Baca Campurkan...Hal 39

LEBIH AMAN: Kaprodi Agribisnis Poliwangi, Danang Sudarso (tengah), menyemprotkan pestisida nabati berbahan buah bintaro pada tanaman cabai.

FREDY RIZKI/RABA

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


olahraga Usulkan Mukayin Jadi Plt KONI RADAR Banyuwangi

30

Jawa Pos

BANYUWANGI - Setelah Bambang Wahyudi mundur dari posisi ketua umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi, belum ada sosok penggantinya hingga kemarin (8/1). Hingga saat ini para pengurus KONI Banyuwangi masih belum membahas pemilihan pelaksana tugas (Plt) ketua KONI Banyuwangi. Padahal, tugas Plt sangat urgen demi berjalannya roda organisasi induk organisasi semua cabor itu. Sebagai catatan, tugas Plt KONI Banyu-

wangi hanya bertugas mengantarkan dan menjadi garda terdepan dalam menyelenggarakan musyawarah olahraga luar biasa (musorkablub). Dalam agenda itu akan ditentukan ketua umum KONI Banyuwangi hingga periode 2017 mendatang. Jika KONI Banyuwangi menentukan calon Plt, justru kalangan cabor bergerak lebih cepat. Bahkan, mereka telah me­ ngusulkan dan menunjuk Ketua Pagucabor Banyuwangi, Mukayin, sebagai Plt

KONI Banyuwangi. Mukayin memang dikenal sebagai pekerja keras dalam membina olahraga. Atas berbagai pertimbangan, Mukayin ditunjuk para ketua cabor menjadi Plt KONI Banyuwangi. ‘’Sebetulnya saya merasa keberatan, karena tugas Plt KONI itu tidak mudah,” ujar Mukayin kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (8/1). Meski berat, tapi Mukayin tidak bisa mengelak atas kepercayaan yang diberikan para pengurus cabor itu. Oleh karena

itu, dia berjanji akan menjalankan tugas sebaik-baiknya. ‘’Tapi, saya tidak bisa berjalan sendiri kalau tidak didukung teman-teman yang lain,” paparnya. Mukayin menjelaskan, pengusulan dirinya menjadi Plt KONI Banyuwangi memang masih belum fix. Sebab, pengurus KONI Banyuwangi juga akan membahas hal serupa. ‘’Kita menunggu hasil rapat pengurus KONI. Tetapi, usul temanteman cabor memang menginginkan saya jadi Plt,” tandasnya. (ton/c1/bay)

Sabtu 9 Januari 2016

Saya tidak bisa berjalan sendiri kalau tidak didukung teman-teman yang lain.’’ Mukayin Ketua Paguyuban Cabor BWI

Dikemas dalam Agenda Kampanye Antinarkoba Laga Persewangi v Persela Lamongan BANYUWANGI - Pertandi­ ngan Persewangi dengan Persela ternyata bukan hanya sekadar laga uji coba. Sebab, agenda ekshibisi itu memiliki makna yang besar dan menjadi tonggak awal bagi generasi Banyuwangi. Bagaimana tidak, pertandi­ ngan yang di­­r encanakan di­­geber di Stadion Di­ponegoro, Banyuwangi, tanggal 31 Januari mendatang itu bertajuk kampanye antinarkoba. Tajuk perang terhadap narkoba memang menjadi topik utama dalam pertandingan akbar itu. Momen sepak bola akbar itu se­ bagai upaya mencegah peredaran narkoba di Bumi Blambangan. Selama ini sangat jarang ditemukan pertandingan bertema anti narkoba di tanah air ini. Padahal, sepak bola bisa dijadikan media yang tepat untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba. Didasari pentingnya bahaya

narkoba itu, pertandingan Persewangi versus Persela bisa menjadi sejarah bagi perkembangan sepak bola di tanah air. Mengingat, narkoba bisa menyebabkan masa depan bangsa hancur. Hal itu diakui ketua panitia pelaksana (panpel) Persewangi versus Persela, Yusuf Hidayat, kemarin (8/1). Dia menyebut, pertandingan sepak bola mengandalkan sportivitas tinggi dan fair play. ‘’Jangan lupa, lewat sepak bola juga kita harus perang melawan narkoba,” tukas Yusuf. Oleh sebab itu, sangat tepat jika pertandingan ekshibisi nanti bertema melawan peredaran narkoba. Jangan sampai generasi muda-mudi di Banyuwangi rusak akibat narkoba. ‘’Masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Kita harus berbuat sesuatu agar tidak ada narkoba,” tukasnya. Dia menggarisbawahi bahwa perang terhadap narkoba menjadi tugas semua lapisan masyarakat. Jadi, pencegahan terhadap peredaran narkoba bukan hanya tugas pemerintah. ‘’Kita harus lawan narkoba,” tukasnya. (ton/c1/bay)

Agenda kota

TOEFL ITP Bulan Januari TOEFL ITP Center kembali menggelar Ujian TOEFL ITP pada tanggal 23, 24, dan 25 Januari 2016 mendatang. Ujian ini bertempat di Desy International Education. Informasi lengkap : TOEFL ITP Center, Ruko Karibia Center Jl. Jaksa Agung Suprapto 39 Banyuwangi (Depan Stadion Diponegoro). Atau hubungi telepon (0333) 424476, ponsel 085258036777, PIN: 740EB849. Pendaftaran terakhir 15 Januari 2016. Dapatkan Free TOEFL Preparation. (*)

AKBAR KONSTRUKSI N

KA AHLI MENGERJA

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Tanah Luas 490m2

Innova

All New Xenia

Honda Freed

Toyota Fortuner

Dijual Tanah SHM Luas 490m2 Sebelah Timur Polsek/Puskesmas Kapongan, pinggir jalan raya Hub: Maimun Zaky 085230811642 TP

DIJUAL Innova (solar)/All New Avanza tahun 014/013/012/013 htm/pth PMK hrg 232,5/225/133,5/138,5 jt nego brg istw bisa cash/ kredit hub (0333)631526-635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia / pick up tahun 013/013/014 htm PMK hrg 122,5/77,5/75 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Freed / Brio bil up tahun 012/013 htm/pth PMK hrg 163,5/123,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Fortuner 2.5 M/T / Pajero Exeed (solar) tahun 011/010 htm PMK hrg 252,5/262,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

PESANGGARAN

Situbondo

BAJA BERAT

Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI

PESANGGARAN

Toyota Etios

Tanah 1.050m2 Dijual Tanah Kosong Luas 1.050m2 ada Tanaman Jati Dijual 550 Juta Harga Nego. Lokasi Jl. Raya Pesanggaran Ds. Kedungrejo Kec. Bangorejo. Hubungi 081252695197

BANYUWANGI

Tanah 611m2 Djl Tanah SHM Luas 611 m2, Ada Bangunan Semi Permanen, LB 18X8 m Tanpa Perantara, Lok. Jl. Lingk Lalangan Ds. Rejosari Hrg 125 Jt Nego H: 085204588246

MAU PROMOSI USAHA ANDA?

Hubungi: 0333-412224

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

 Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

BANYUWANGI Sopir

Toko & Gudang

Dcr Supir Serabutan Punya SIM A Max. 35 Th Untuk di Bali H: 085237237215 DIJUAL Toyota Etios / Captiva tahun 013/012 (solar) putih PMK hrg 122,5/232,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Barat Indomaret Jl. S. Parman

Dump Truk

Djl Tnh L 170 m2, Barat Indomart Pakis, Jl. S.Parman, H:085203287226/08123482216

Dijual Cpt Mitsubishi Dump Truk 125 PS 2 Unit 12/13 Hub: 081358339500

Jl. Ijen 2 Banyuwangi

New Limo

Ditawarkan Rumah+Tanah Luas 820 m2, SHM, Bs Nego Jl. Ijen 2 Bwi H:082132724891

J. New Limo 2010 Siap Pakai 68 Jt Ng Byk Pilihan H:08126086869/085283866858

INFO MOBIL MOTOR

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 081 233 535 02.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Dijual Toko dan Gudang LT 940 m2, LB 700 m2, SHM, IMB Dijual 2,5 M . L o k a s i J l . R aya Pe s a n g g a r a n D s . Ke d u n g r e j o Ke c . B a n g o r e j o. Hubungi 081252695197

Dijual cepat Rumah modern minimalis PLN Gg. 1 Rt II/Rw II Ling. Parse dawuhan stb. LT.198, LB.138, 3KT, 2KM, Garasi. IMB. SHM Hub: 085640256801 / 081356354608

BANYUWANGI STNK & BPKB Hlg STNK P 6361 VK an Beny Setiawan, Dsn. Maduran RT. 1/3, Rogojampi Hlg BPKB AG 8067 AB an Sukotjo, Jl. Mayor Bismo 73 RT. 1/VII, Ds. Semampir, Kediri Hlg STNK AG 8067 AB an Sukotjo, Jl. Mayor Bismo 73 RT. 1/VII, Ds. Semampir, Kediri

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

 Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Rumah Minimalis PLN

Rumah Jl. Tengiri

Dijual Rumah Luas 240 m2, Lt Atas 4 Kmr, Lt Bawah 3 Kmr, Garasi. Bisa dibuat Kos2an, Lokasi Jl. Tengiri Sekitar MAN Bwi Hrg Rp. 777 Juta Nego Hub: 082382689998

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

 Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


sAbtu 9 JAnuARi

tAHun 2016

HALAMAn 31

Nabrak Truk Ngerem Mendadak, Kernet Tewas BUNGATAN - Kecelakaan terjadi di Jalan Raya pantura, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, kemarin (8/1). Satu orang korban tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit. Dia adalah Johan, warga Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Pria 21 tahun itu merupakan kenek truk diesel bernopol N 8487 UB, yang disopiri teman sedesanya, Dedy Prasetyo, 28 n  Baca Nabrak...Hal 32

RusAK PARAH: Kondisi truk diesel yang disopiri Dedy usai mengalami kecelakaan di Desa Pasir Putih, Kecamatan bungatan, kemarin (8/1).

nuR HARiRi/JPRs

Money Politik dan Kerahkan PNS

KOTA

Diantara Materi Gugatan HAFASS ke KPU di MK SITUBONDO – Adanya praktik money politik menjadi salah satu materi gugatan pasangan calon bupati dan wakil bupati

Situbondo, Hamid – Fadil (HAFASS) dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK). Itu kemarin (08/01) terungkap dalam tahapan sidang pendahaluan saat mendengarkan materi gugatan pemohon. Selain money politik, HAFASS juga menengarai adanya pengerahan birokrasi untuk

memberiksan suaranya kepada salah paslon. HAFASS juga menyoal seputar tahapan Pilkada. Misalnya adanya saksi yang tidak mendapatkan formulir C1 saat pemungutan suara. Termasuk masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dinilai fiktif. Iwan Suryadi, Divisi Hukum Komisi

Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo menerangkan, persidangan perselisihan hasil suara (PHP) Pilkada Kabupaten Situbondo di MK akan dilanjutkan dengan agenda jawaban dari tergugat atau termohon n  Baca Money...Hal 32

nuR HARiRi/JPRs

GRAtis: sejumlah warga mengakses internet dari pancaran Wifi yang terpasang di Alunalun situbondo.

Latih Siswa Tentang Kepemimpinan

Pastikan Semua Desa Teraliri Internet pada 2016

MKKS SMPN Banyuwangi Kemah di Puslatpur Marinir

TAHUN 2016 jaringan internet dipastikan akan masuk ke seluruh desa yang ada di Kabupaten Situbondo. Sebagai langkah awal, hot spot jaringan internet akan dipasang di Balai Desa terlebih dahulu. Selanjutnya akan terus dikembangkan ke sejumlah titik di desa. Kepala Dishubkominfo Kabupaten Situbondo, Lutfi Joko Prihatin mengatakan, saat ini pihak ketiga sudah melakukan pertemuan dengan para kepala desa. Sejumlah hal yang menjadi pembicaraan penting adalah mengenai teknis pemasangan internet, hingga kuota yang akan diterima desa n  Baca Pastikan...Hal 32

BANYUPUTIH – Ratusan siswa SMPN se Kabupaten Banyuwangi mulai kemarin (8/1) mengikuti perkemahan di Puslatpur marinir V Baluran, Kecamatan Banyuputih. Kegiatan yang bertajuk Nationality Character Building itu akan dilaksanakan hingga Hari Minggu (10/1) mendatang. Ketua panitia penyelenggara,Winarno mengatakan, keg-

ASEMBAGUS

iatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepimpinan kepada para peserta. ”Masingmasing sekolah mengirimkn enam siswa untuk dilatih kepemiminan,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Winarno menerangkan, titik tekan dari kegiatan ini, memberikan pembelajaran kepada para siswa tentang kebangsaan. Sehingga diharapkan akan menumbuhkembangkan rasa nasionalisme yang tinggi. Dia menambahkan, dalam penyampaian materi, dibagi menjadi dua macam n  Baca Latih...Hal 32

nuR HARiRi/JPRs

AKRAb: Kapolda Jatim irjen Pol Anton setiadji (kiri) dan Kapolres situbondo diacara peresmian Mapolsek Panarukan, dan beberapa bangunan lain, kemarin (08/01).

Resmikan Polsek dan Kunjungi Pesantren SITUBONDO- Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Anton Setiadji singgah selama dua hari di Situbondo. Dia meresmikan proyek pembangunan Mapolsek dan Rumah Sakit Bhayangkara di beberapa wilayah di Jawa Timur yang dipusatkan di Mapolsek Panarukan, kemarin (8/1).

Dalam acara itu sejumlah kapolres dari beberapa polres di Jatim juga ikut hadir. Mereka disambut Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo dan jajarannya. Dalam sambutanya, Puji sempat berpantun ucapan terima kasih atas kedatangan Kapolda Jatim di Kota Santri.

Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji mengatakan alasan memilih peresmian sejumlah bangunan di Situbondo. Menurutnya, peresmian di Situbondo disesuaikan dengan agenda kerja resminya. Sehingga, tidak banyak membuang-buang waktu n  Baca Resmikan...Hal 32

HAbibuL ADnAn/JPRs

binA sisWA: Para Kepala sekolah sMPn se Kabupaten banyuwangi mengikuti pembukaan acara kemah kemarin.

HAbibuL ADnAn/JPRs

HAnYA JAnJi: Listrik di Dusun Pondok Langgher, Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus menyala menggunakan mesin

Tetap Belum Teraliri Listrik JANJI dan janji. Itulah yang didapatkan warga Dusun Pondok Langgher, Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus. Sejak tahun 2014 lalu, 70 kepala keluarga (KK) di dusun tersebut dijanjikan mendapatkan aliran listrik. Namun, hingga kini tak terbukti n  Baca Tetap...Hal 32

PEMERINTAHAN

Situbondo Masuk Kabupaten Tertinggal SITUBONDO – Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Situbondo terpilih memiliki tugas berat selama lima tahun ke depan. Itu karena Situbondo masuk dalam kategori daerah tertinggal diantara 122 kabupaten/kota se-Indonesia n  Baca Situbondo...Hal 32

Pangkalan bensin Mini, Cara baru Menjual bensin Eceran

Diberi Nama ‘Pertemanan’ Agar Punya Banyak Pelanggan Menolong pemilik kendaraan yang kehabisan bensin biasa dilakukan Heri, Farid, dan Aan dengan meminjamkan botol. Dengan semangat itu mereka kini bisa memiliki mesin mini penjualan bensin eceran. BANYAK pemuda di Situbondo yang hobinya nongkrong bersama teman-temannya. Salah satunya, seperti di barat Kantor Samsat Situbondo. Anak-anak muda yang nongkrong ini tergolong kreatif karena mereka bisa jualan bensin hingga memiliki mesin mini. Kalau mendung menyelimuti langit, mereka semakin asik ngerumpi membicarakan banyak hal. Namun, tongkrongan

bisA PinDAH: Aan (kanan), pengecer bensin menggunakan mesin mini yang mangkal di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji.

NUR HARIRI, Panji. yang satu ini bisa menghasilkan uang. Sebab, para anak muda tersebut sambil menjual bensin eceran yang dia dapat dari pom bensin terdekat. Penjualan bensin eceran yang mereka lakukan sedikit lebih maju dari pengecer bensin lain. Anak-anak muda yang tinggal di Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji ini tidak lagi menggunakan botol-botol n  Baca Diberi...Hal 32

nuR HARiRi/JPRs


RADAR situbondo

afriCa Van java Sidang Dilanjutkan Agenda Jawaban Termohon

32

Jawa Pos

n money...

Sambungan dari Hal 31

Sesuai jadwal, sidang ini akan dilaksanakan Hari Rabu (13/1)

mendatang. “Agenda ini masih rangkaian sidang pendahaluan yang dilaksanakan hari ini (kemarin, 8/1). Sidang hari ini adalah pembacaan materi

gugatan beserta dalilnya oleh pasangan calon (Paslon) Abdul Hamid Wahid-Fadil Muzaki Syah (Haffas) selaku pemohon,” terangnya kepada Jawa Pos Ra-

dar Situbondo melalui sambungan telepon seluler. Dia menerangkan, KPU selaku termohon akan diberikan waktu untuk menjawab seluruh

Korban Meninggal di Tengah Perjalanan n nabrak...

Sambungan dari Hal 31

Kecelakaan bermula pada saat truk diesel yang ditumpangi Dedi dan Johan melaju dari arah barat ke timur. Selepas jalan raya di sekitar Pantai Wisata Pasir Putih, truk pengangkut kardus kotak makanan itu membuntuti truk Fuso yang melaju di depannya. Begitu sampai tiba di lokasi kejadian, truk fuso yang melaju di depannya tiba-tiba mengerem secara mendadak. Truk Fuso ini menghindari terjadinya tabrakan dengan mobil Ambulans yang melaju dari arah berlawanan. Menurut sejumlah saksi, ambulasn yang hingga kini tidak diketahui identitasnya tersebut masuk ke jalur

yang salah dan nyaris menabrak truk Fuso. Kecelakaan terjadi karena laju truk diesel yang dikemudikan Dedy tidak sempat menghindari truk Fuso yang mengerem mendadak. Akibatnya, truk diesel menabrak bak bagian belakang truk Fuso. Kerasnya benturan membuat moncong truk diesel rusak parah sehingga menjepit tubuh Johan. Salah sorang saksi di lokasi kejadian, Rifai menceritakan, polisi yang tiba di lokasi dengan dibantu warga sekitar sempat kesulitan mengevakuasi Johan. “Tadi cukup lama korban yang terjepit itu baru bisa dikeluarkan. Kalau kecelakaannya disebabkan mobil ambulans yang memaksa masuk dan terus melaju cepat. Truk yang di depan

mengerem mendadak dan truk ini langsung nabrak,” katanya. Begitu Johan berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo menggunakan mobil box milik warga. Sayang, sebelum sampai ke perempatan Sarworini Situbondo, Johan menghembuskan nafas terakhir. Jasad Johan selanjutnya di bawa ke kamar mayat rumah sakit. Sopir truk diesel Dedy Prasetyo kontan syok melihat temannya yang meninggal. Pria yang hanya mengalami luka lecet dan benturan di beberapa tubuhanya ini hanya bisa pasrah. Dedy hanya ingat dengan truk Fuso di depannya yang terus melaju dan Ambulan yang memicu terjadinya kecelakaan. “Waktu kecelakaan dan kami

masih terjepit, saya sempat minta tolong ke warga yang datang agar mengejar truk Fuso. Warga tidak ada yang mengejar dan mereka bingung membantu teman saya yang tetap terjepit,” kata Dedy di luar ruangan kamar mayat rumah sakit. Anggota Satlantas Polres Situbondo, Brigadir Arif mengatakan, dirinya langsung datang ke lokasi dan berusaha mengevakuasi Dedy dan Johan yang terjepit kabin truk. “Untuk penyebab pastinya masih kami selidiki. Tetapi dari keterangan saksi di lapangan, truk fuso menghindari mobil ambulan yang datang dari arah berlawanan. Truk Fuso mengerem dan truk diesel langsung menabrak,” katanya di lokasi kejadian. (rri/pri)

gugatan pemohon. ”KPU melalui pengacaranya akan menjawab seluruh gugatan dengan dalil-dalilnya,” terang pria asal Jangkar itu. Iwan menerangkan, dalam agenda ini, bukan hanya KPU yang akan memberikan jawaban. Beberapa pihak terkait juga akan membacakan jawaban di hadapan hakim. Pihak terkait itu adalah paslon Dadang WigiartoYoyok Mulyadi (DaDi), selaku calon peraih suara terbanyak. Menurut Iwan, pihaknya sudah mendengarkan semua gugatan

dari pemohon. Dari beberapa gugatan tersebut, dia sangat yakin KPU bisa memberiikan jawaban dengan menunjukkan bukti-bukti kuat. ”Kami sudah siap dengan. Tinggal dibacakan saja,” katanya. Setelah jawaban dari termohon, nantinya akan ada putusan sela dari hakim. Yaitu, putusan yang akan menentukan persidangan dilanjutkan atau tidak. Sidang dilanjutkan jika memenuhi persyaratan formil dan materil. Sementara itu, berdasarkan

Sabtu 9 Januari 2016

materi gugatan yang dibacakan pemohon, mayoritas seputar tahapan Pilkada. Misalnya adanya saksi yang tidak mendapatkan formulir C1 saat pemungutan suara, serta masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) fiktif. ”Seputar kepemiluan itu saja,” terangnya lagi. Selain itu, ada juga yang di luar tahapan. Salah satunya tuduhan money politik dan pengerahan birokrasi kepada salah satu Paslon. ”Itu yang diluar tahapan. Selain itu tidak ada,” pungkasnya. (bib/pri)

Dana Akan Dianggarkan dari ADD n pastikan...

Sambungan dari Hal 31

Diakui, pemasangan internet yang hanya ditempatkan di balai desa tentu masih sangat jauh dari ideal. Meski demikian, langkah internet masuk desa harus segera direalisasikan. “Jika berbicara ideal, maka belum cukup ideal. Apalagi, di sejumlah desa masih sulit untuk

mendapatkan jaringan internet,” imbuh Lutfi. Lebih jauh, Lutfi menerangkan, program internet masuk desa tidak terlepas dengan kebijakan pemerintah yang menggelontorkan dana desa dengan jumlah yang besar. Totalnya mencapai Rp70 triliun. Dalam salah satu poin perundangundangan tentang desa, diatur secara khusus hal tersebut.

“Dijelaskan, bahwa setiap desa diharapkan membangun sistem IT yang berbasis internet dan membuat website yang memungkinkan tranparansi penyaluran dana desa itu. Selain itu, desa juga akan dimudahkan mengakses informasi maupun layanan yang terkait dengan pelayanan publik,” papar mantan Kepala BKD tersebut. (bib/pri)

Mapolsek Panarukan Dibangun di Lahan Sendiri Setiap Hari Harus Membayar Rp 3000 n resmikan...

Sambungan dari Hal 31

Agenda Kapolda lainnya adalah bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Wali Songo, di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji dan ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih. “Saya sudah berjanji setelah Pilkada akan berkunjung ke Pondok Wali Songo dan Salafiyah Syafi’iyah. Jadi sekarang saya tepati,” kata Irjen Pol Anton Setiadji kepada sejumlah wartawan. Disinggung mengenai harapan terkait banyaknya bangunan baru di kepolisian, Anton mengatakan itu untuk kepentingan

pelayanan yang lebih baik. “Ini bukan harapan Kapolda, tetapi merupakan harapan masyarakat. Sehingga, mereka dapat dilayani dengan baik,” katanya. Bangunan baru Mapolsek Panarukan yang dijadikan pusat peresmian ini diketahui menggunakan dana APBN sebesar Rp 735.8 juta. “Kenapa bangunan Polsek ini diresmikan, karena lahan Polsek yang lama milik PJKA. Dan ini sudah lahan sendiri dan kita lebih leluasa memberikan pelayanan kepada masyarakat,” papar Anton. Sebelum meresmikan, Kapolda bersama rombongan melakukan pertemuan dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpinda) dan tokoh masyarakat di Pasir

n tetap...

Sambungan dari Hal 31

NUR HARIRI/JPRS

WAWANCARA: Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji memberikan keterangan pers di Polsek Panarukan baru, kemarin (8/1).

Putih, Kecamatan Bungatan. Setelah itu, Kapolda melakukan silaturrahmi dengan dua tokoh kultur di Situbondo, yakni Kiai

Kholil As’ad, pengasuk Ponpes Walisongo dan Kiai Azaim Ibrahimy, pengasuk Ponpes Salafiyah Syafi’iyah. (rri/pri)

Mattahir, salah satu warga mengatakan, beberapa waktu lalu, warga dijanjikan listrik sudah masuk tanggal 6 Januari 2016. ”Itu terakhir janjinya. Tapi sampai sekarang tidak ada,” katanya. Dia menerangkan, bukan hanya kali itu saja dijanjikan listrik sudah bisa nyala. Pada akhir tahun 2015 lalu, warga dijanjikan pada Bulan Desember. ”Kalau janji sudah beberapa kali. Sejak 2014 lalu,” tambahnya.

n situbondo...

Hal tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 131 tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun. Dalam perpres tersebut, ada 122 kabupaten/kota seIndonesia yang ditetapkan jadi daerah tertinggal, salah satunya Kabupaten Situbondo. Pemerintah menetapkan kawasan daerah tertinggal setiap lima tahun sekali. Di Provinsi Jawa Timur, ada empat Kabupaten yang belum beranjak dari kawasan daerah tertinggal. Yaitu Kabupaten Bondowoso, Situbondo, Bangkalan dan Kabupaten Sampang. Wakil ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Zeiniye mengatakan, hal ini menjadi tanggung jawab besar bupati terpilih. Dia memandang, pemerintah harus HABIBUL ADNAN/JPRS

Tidak Hanya Dilatih Kedisplinan n latih...

Sambungan dari Hal 31

Yang pertama pemberian materi di dalam ruangan. ”Nanti diberikan materi leadership, nasionalisme, dan lain sebagainya,” tambah Winarno. Selain itu, pesaerta juga diberikan materi pengenalan alutsista alat tempur yang dikombinasi dengan kegiatan out bond, jelajah alam dengan naik tank

tempur, dan lain sebagainya. ”Jadi tidak hanya di dalam ruangan saja,” tambah Winarno. Seluruh peserta berjumlah 306 siswa dari 50 sekolah SMPN se Kabupaten Banyuwangi. Winarno mengaku, kegiatan ini didukung penuh oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMPN Banyuwangi. Ketua MKKS SMPN Banyu-

wangi, Supriyadi berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan ini, para siswa akan memiliki wawasan yang lebih luas. Dia menerangakan, siswa akan mendapatkan banyak tambahan ilmu. Kepala SMPN 2 Kalipuro itu menerangkan, siswa tidak hanya dilatih kedisplinan saja. ”Akan tetapi meraka akan tahu banyak hal. Misalnya dengan kita gandeng militer, siswa akan tahu ka-

lau militer itu tidak garang, mereka itu patner kita,” tambahnya. Selain itu, dengan dilaskanakan kegiatan ini, para siswa yang datang dari sekolah yang berbeda-beda akan menjadi saling kenal. Jika sudah saling kenal, maka mereka akan memiliki kedekatan emosional. ”Kami wajibkan, masing-masing peserta harus kenal 20 anak yang berbeda sekolah,” pungkas Supriyadi. (bib/pri)

Tidak Membuat Bensin Banyak Terbuang n diberi...

Sambungan dari Hal 31

literan untuk wadah bensin yang akan diecer atau dijual. Akan tetapi, mereka menggunakan mesin mini yang dikenal dengan sebutan pertamini. Dengan mesin tersebut, mereka cukup membeli bensin dan memasukkannya ke dalam tabung. Cara tersebut diakui Heri, 30, Fajar, 19, dan Aan, 28, lebih praktis dan tidak banyak membuang bensin. “Kalau pakai botol pastinya harus mindah dari jeriken ke botol literan. Kalau ini tidak perlu. Cukup dimasukkan ke dalam tabung saja,” ucap Heri sambil menyebut isi tabung hanya bisa memuat sebanyak 50 liter bensin.

Heri yang duduk di bangku kayu kemudian berdiri. Dia melayani seorang pembeli bensin eceran. Layaknya SPBU, Heri cukup menekan tombol satu liter atau lebih. Bensin yang dijualnya kemudian ditakar oleh mesin mini sesuai harga pembelian. Pria ini mengungkapkan, mengapa dirinya dan temantemannya berjualan bensin. Bermula dari seringnya membantu orang yang kendaraannya kehabisan bensin. “Sewaktu belum jualan, sering melihat ada orang kehabisan bensin. Jadi saya memberinya botol agar jalan saja mencari bensin dan sepedanya dititipkan. Setelah lama melihat orang seperti itu, saya akhirnya jualan bensin ini,” terangnya.

Mesin mini pengecer bensin oleh Heri dan dua temannya diberi nama Pertemanan. Itu dilakukan agar nama pangkalan bensin ecerannya berbeda dengan yang lain. “Kalau yang lain ada pertamini, tapi kalau saya dan teman-teman memberi nama pertemanan,” katanya. Pemberian nama ini menurutnya bukan tanpa alasan. Pangkalan bensin yang dia dirikan baru berjalan sekitar dua bulan. Itulah sebabnya, dia memberi nama karena yang membeli mayoritas adalah teman-temannya sendiri. Sementara warga yang lain masih cukup jarang yang mengetahuinya. “Selain teman-teman, sementara ini yang banyak membeli anak-anak sekolah. Ada juga

warga yang biasanya dari kantor Samsat. Makanya kami beri nama pertemanan agar banyak pelanggan,” papar Heri. Alat takar bensin pengecer tersebut menurutnya langsung memesan kepada pembuatnya. Namun, karena desain dan beberapa alat lain dirasa kurang. Heri dan teman-temannya sedikit merubah perangkat mesin. Bahkan, dirinya juga merakit sebagian rombong bensinnya. Selama dua bulan terakhir, Heri mengaku penjualan bensin eceran dengan mesin mini lebih untung dari pada eceran. “Dulu saya pernah jualan pakai botol tapi tidak di sini. Kadang-kadang tumpah jadinya rugi. Kalau ini lebih praktis. Ya semoga saja untung terus,” harapnya. (pri)

siap mengeluarkan uang demi mendapatkan listrik. Sedangkan 30 KK tidak mau bayar. Mereka bersedia bayar setelah listrik nyala. Kenyataannya, listrik tetap tidak menyala. Beberapa kali warga meminta uangnya dikembalikan. Beberapa tahun ini, warga Dusun Pondok Langgar, Desa Wringin Anom hanya menggunakan mesin. Mesin tersebut baru hidup mulai pukul 18.00 hingga pukul 22.00. Untuk biaya operasional, warga setiap hari membayar Rp.3000. (bib/pri)

Tugas Bupati Akan Semakin Berat Sambungan dari Hal 31

DILATIH KEPIMPINAN: Peserta berbaris pada pembukaan kegiatan di Puslatpur Marinir V Balurank, kemarin

Inilah yang membuat warga kecewa. Menurut Mattahir, jika memang aliran listrik tidak bisa masuk, sebaiknya warga dikasih tahu yang sebenarnya. ”Jangan dibohongi terus. Intinya kami minta kejelasan,” katanya. Sebagaimana yang diketahui, di dusun paling selatan Kecamatan Asembagus ini membayar Rp.650 ribu. Uang ini disebut-sebut untuk biaya operasional. Beberapa warga sudah membayar dengan jumlah yang diminta. Waktu itu, ada 40 KK yang

menggenjot sektor ekonomi kerakyatan agar daya beli masyarakat terus meningkat. Selain itu, pemerintah harus bisa memperbaiki kualitas pelayanan dasar, yaitu pendidikan dan kesehatan. Dengan cara itu, ke depan Situbondo akan mampu beranjak dari ketertinggalan. Zeiniye berpendapat, program yang dilakukan pemerintah selama lima tahun sebelumnya nyaris tak membuahkan hasil. ”Padahal Pemerintah selalu mengklaim APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) di Situbondo selalu naik dan perekonomian masyarakat meningkat,” terangnya. Tahun 2016 APBD Situbondo Rp. 1, 8 Triliun. Naik sekitar Rp.300 miliar dari APBD 2015 yang jumlahnya sebesar Rp.1, 5 Triliun. Zeiniye mengatakan, sebena-

rnya tidak ada hubungannya kenaikan APBD dengan kondisi riil masyarakat. Sebab kenaikan APBD mengikuti kenaikan APBN dan APBD Provinsi. Zeiniye mengaku, saat ini Produk Domestik Regular Bruto (PDRB) sekitar 60 persen masih didominasi sektor tersier. Yaitu melalui pajak, hotel, restoran, komunikasi, dan transportasi. ”Itu artinya, PDRB tertinggi bukan berasal dari sektor mayoritas masyarakat, seperti pertanian, perkebunan perdagangan dan perikanan,” tambahnya. Lebih jauh Zeiniye menegaskan, sesuai Perpres tersebut, penetapan daerah tertinggal disebabkan karena lemahnya perekonomian masyarakat, sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah. (bib/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

BERAS IR 64 200

Sabtu 9 Januari 2016

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

0

DAGING SAPI 0

DAGING AYAM BROILER

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR 0

800

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

0

12.300

9.100

111.000

30.400

22.000

8.600

7.600

24.400

BANYUWANGI - Kapal cepat Marina Srikandi membuat jadwal baru. Kini kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar (pulang-pergi) berlayar seminggu tiga kali, yaitu Rabu, Jumat, dan Minggu. Jam keberangkatan masih sama, berangkat dari Pantai Boom pukul 08.00 dan dari Denpasar pukul 12.00. Marketing Marina Srikandi Banyuwangi, Angga Chrissanto, mengatakan perubahan jadwal itu dilakukan setelah dilakukan survei dan mempertimbangkan faktor lain. Hingga saat ini penumpang segmen perorangan masih kecil, tapi tidak menutup kemungkinan rute tersebut bertambah jika okupansi penumpang Marina Srikandi bertambah. “Selain penumpang perorangan, Marina Srikandi juga menerima penumpang grup, dan segmen ini cukup tinggi,” kata Angga kemarin. Menurut Angga, antusias masyarakat lokal sebenarnya tinggi. Hal itu terbukti dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan masyarakat. Hanya, mereka masih ragu menjajal kapal cepat tersebut. “Kebanyakan mereka takut mabuk laut,” selorohnya. Angga menjelaskan, Marina Srikandi menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang. Kapal cepat Marina Srikandi dilengkapi safety kit yang menjamin keamanan penumpang. Hal itu juga ditunjang kapten dan kru berpengalaman. Penumpang tidak perlu khawatir selama perjalanan karena akan mendapat fasilitas nyaman. Kapal cepat rute Banyuwangi-Bali PP itu lebih sering mengantar penumpang berkelompok yang rata-rata memiliki tujuan wisata. Marina Srikandi membatasi penumpang grup minimal 40 orang. Ada juga penumpang turis asing. “Mereka memanfaatkan jasa Marina Srikandi agar mencapai Bali lebih cepat. Kami memberikan spesial promo untuk pembelian tiket langsung di kantor Marina di Pantai Boom,” jelasnya. Dia menegaskan, kapal cepat Marina Srikandi terbuka untuk semua kalangan. Lebih tepatnya masyarakat yang membutuhkan akses cepat menuju Denpasar dan sekitarnya. Dengan kecepatan 35 hingga 40 knot, perjalanan Banyuwangi-Denpasar jalur darat bisa dipangkas menjadi 2,5 jam. Kapal Marina Srikandi yang berkapasitas 130 orang itu akan bersandar di Pelabuhan Serangan. (cin/c1/afi)

RENDRA KURNIA/RABA

ASDP Tambah Satu Loket

KTNA Dukung Pengepakan Pupuk BANYUWANGI- Desakan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) agar instansi terkait menutup operasi gudang pengepakan pupuk bersubsidi di Jalan Lingkar Ketapang, Kecamatan Kalipuro, dikhawatirkan dapat menghambat pendistribusian pupuk para petani. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, mengatakan seharusnya pemerintah memberikan support kepada pengusaha yang bergerak dalam bidang pengepakan pupuk bersubsidi tersebut. “Misalnya dengan cara mempermudah perizinan. Toh, pupuk bersubsidi tersebut merupakan barang pemerintah,” ujarnya melalui sambungan telepon kemarin (7/1). Michael menambahkan, proses pendistribusian pupuk terhambat gara-gara gudang pengepakan pupuk tersebut ditutup, pihak yang paling dirugikan adalah petani. “Pupuk harus cepatcepat disalurkan kepada petani. Kalau sampai ditutup, siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kelangkaan pupuk,” kata dia. Apalagi, kata Michael, saat ini mulai memasuki musim tanam. Artinya, kebutuhan pupuk petani semakin besar. “Dalam satu tahun belakangan tidak terjadi kelangkaan pupuk. Salah satunya karena kecepatan pengantongan pupuk tersebut. Jangan sampai progress yang baik ini terganggu,” tambahnya. (sgt/c1/afi)

RUMAH ANDA B E L U M LAKU? PA S A N G S A J A

IKLAN JITU

0333 412224

email : radarbwi@gmail.com

22.800

Untuk Cetak Entrepreneur Muda Inovatif

KEBUT: Pekerja proyek pembangunan loket PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang sedang menyelesaikan pekerjaan fisik.

PERTANIAN

BAWANG PUTIH

1400

200

35.400

24.600

Segera Bangun Rumah Kreatif

Marina Srikandi Berlayar Seminggu Tiga Kali

CIN JULLIEN/RABA

BAWANG MERAH

400

TRANSPORTASI

KRU BERPENGALAMAN: Kapal cepat Marina Srikandi dilengkapi keamanan dan kenyamanan untuk penumpang.

CABAI BIASA 200

100

10.300

33

B A N Y U W A N G I

KALIPURO - Demi memperlancar arus penyeberangan saat kondisi pelabuhan padat, PT. Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang menambah satu loket penjualan tiket. Jika loket itu selesai, berarti nanti ada empat loket yang beroperasi di Pelabuhan ASDP Ketapang. Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang, Wahyudi Susianto, mengatakan nanti loket baru di sisi timur loket lama itu akan digunakan sebagai loket kendaraan roda empat lebih. Loket tersebut akan dibangun berjejer dengan tiga loket yang sebelumnya sudah ada. ”Pembangunan sudah dilakukan sebelum masa libur Natal dan tahun baru lalu,” kata Wahyudi. Dia menambahkan, loket yang baru tersebut akan dioperasikan jika kondisi pelabuhan padat. Jika pelabuhan sedang dalam kondisi normal atau sepi, pihaknya hanya mengoperasikan tiga loket yang sudah ada. ”Pengoperasian kondisional, artinya jika pelabuhan sedang padat baru

loket dioperasikan. Kalau setiap hari padat ya setiap hari kita operasikan,” jelasnya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, pembangunan loket baru tersebut masih dalam proses awal pembangunan. Pihak ASDP Ketapang juga mendatangkan alat berat untuk melakukan pengerukan tanah. Para pekerja juga masih melakukan pengecoran dasar pembangunan loket baru itu. Sementara itu, pembangunan loket baru itu tampaknya perlu segera dilakukan. Sebab, jika pelabuhan sedang ramai, terutama saat musim libur atau Lebaran, volume kendaraan yang menyeberang banyak. Loket di pintu masuk pelabuhan hanya tersedia tiga loket. Dengan hanya tiga loket yang beroperasi, kendaraan harus mengantre lebih panjang. ”Loket baru ini diharapkan bisa mengurai antrean jika kepadatan terjadi,” pungkas Wahyudi. (tfs/c1/aif)

BANYUWANGI - Banyaknya potensi yang dimiliki Banyuwangi mengundang Bank BNI 46 Pusat untuk mengucurkan program corporate social responsibility (CSR) ke Bumi Blambangan. Untuk kepentingan pengucuran pundi-pundi itu, secara khusus Pemimpin Divisi Solusi dan Keamanan Teknologi, Anang Fauzi, dan Project Manager Branchless Banking BNI Jakarta, Amirul Wicaksono, datang ke Banyuwangi Rabu lalu (6/1). Kedatangan pejabat Bank pelat merah ke Banyuwangi itu dalam rangka memaparkan program CSR yang akan dikucurkan untuk Banyuwangi. Di depan sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi, Anang menyampaikan bentuk CRS yang akan diberikan kepada kabupaten paling timur Pulau Jawa ini. Ada tiga CSR yang akan dikucurkan, semua untuk pemberdayaan masyarakat/Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pemasaran secara online, yakni UMKM Market Place, Kampung BNI, dan Rumah Kreatif. UMKM Market Place adalah sebuah program yang siap melatih wirausahawan agar memasarkan produknya secara online. “Kami nanti akan beri pelatihan kepada para pelaku UMKM hingga mereka mampu memasarkan produknya melalui IT,” ujar Anang.

Perlu diketahui, jumlah UMKM di Banyuwangi ada sekitar 296 ribu. Sementara itu, melalui Kampung BNI, wilayah yang memiliki potensi tertentu akan mendapatkan perhatian dari BNI. Misalnya, daerah perikanan akan difasilitasi pengembangan budi daya perikanan atau membutuhkan infrastruktur. “Setelah melakukan itu, kami branding daerah itu dengan nama Kampung BNI. Di Banyuwangi sangat banyak tempat yang bisa di-branding menjadi Kampung BNI,” ujarnya. Khusus Kampung BNI ini, imbuh Anang, BNI akan mengajak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menunjukkan wilayah yang punya potensi. “Besok kami akan survei daerah-daerah yang diajukan dinasdinas tersebut sebagai lokasi Kampung BNI,” kata Anang. CSR Rumah Kreatif adalah rumah tempat melatih anak-anak muda agar kreatif. Rumah Kreatif akan menjadi inisiator bagi yang lain, termasuk UMKM. “Kami akan bangun banyak Rumah Kreatif lengkap infrastruktur dan instruktur,” katanya. Rumah Kreatif nanti harapannya tidak hanya menjual barang, tapi juga jasa. Pelaku ekonomi akan diberi berbagai inspirasi agar tak henti berinovasi. Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Wiyono, menyambut baik program BNI tersebut. “Kami akan mengawal program ini hingga berhasil terlaksana dengan baik. Karena semua sangat berguna bagi kesejahteraan masyarakat Banyuwangi ke depan,” ujar Wiyono. (c1/afi)

Pasar MEA Harus Dikenalkan ke Desa BANYUWANGI - Pasar tunggal ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak hanya memberikan peluang bagi perusahaan skala besar. Namun, usaha kecil dan menengah (UKM) juga memiliki kesempatan yang sama untuk mengais keuntungan. Oleh karena itu, pelaku UKM dituntut memiliki strategi memanfaatkan peluang pasar. Ketua Asosiasi Kerajinan Kuliner Kaus, Aksesori, dan Batik (AKRAB), Samsudin, mengatakan produk UKM di Banyuwangi siap bersaing dengan sembilan negara ASEAN lain. Apalagi, sekitar 20 persen UKM yang berada di bawah naungan AKRAB sudah memiliki pasar di Amerika dan Timur Tengah. “Standar kualitas produk sudah diakui di Amerika dan Timur Tengah. Tinggal menyesuaikan dengan selera pasar di Asia Tenggara,” ujar Samsudin kemarin (8/1). Samsudin mengungkapkan, sektor UMK yang sudah mengirimkan produknya ke luar negeri adalah produk mebel dan kerajinan. Kuliner dan bidang lain memiliki kesempatan yang sama. Saat ini beberapa produk kuliner sudah menduduki pasaran nasional melalui supermarket yang memiliki cabang di beberapa daerah. Yang paling mudah dilakukan adalah ekspansi atau perluasan wilayah pasar. “Memperkenalkan produk ke pasar baru akan lebih mudah karena kita sudah punya modal popularitas daerah, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ucapnya. Meski demikian, lanjut Samsudin, sukses persaingan produk tidak lepas dari kelengkapan standar produk. Pihaknya berharap UKM melengkapi perangkat daya saing produk, seperti izin usaha, izin produk, label halal bagi yang membutuhkan, label aman

ISTIMEWA

KUCURKAN PROGRAM: Sejumlah pimpinan SKPD Pemkab Banyuwangi mengikuti paparan dari pejabat BNI pusat tentang program CSR bagi UMKM di Aula Rempeg Jogopati.

DOK. RABA

POTENSI LOKAL: Produk UKM Banyuwangi siap meramaikan pasar tunggal Asean.

konsumsi, dan hak atas kekayaan intelektual (HAKI). “Kita sudah bersinergi dengan dinas-dinas terkait untuk memenuhi standar kualitas produk yang bisa mempermudah persaingan kita di ASEAN,” katanya lagi. Sementara itu, Anggota Komisi Keuangan DPRD Banyuwangi, M. Sahlan, mengatakan UKM memiliki peran menopang ekonomi daerah dan harus memanfaatkan kesempatan semaksimal mungkin. Kelebihan lain yang dimiliki Banyuwangi adalah kearifan lokal yang sangat kental. Dengan mengikutsertakan kearifan lokal, kata Sahlan, maka produk Banyuwangi akan memiliki identitas, sehingga mudah dikenal. Selain itu, perencanaan daerah sudah sangat mendukung karena dukungan pemerintah daerah dan pusat melalui

program dana sudah cukup memadai. Menurut Sahlan, dana desa yang bersumber dari dana daerah dan pusat harus didorong agar digunakan membenahi kualitas sumber daya manusia (SDM). “Pada dasarnya MEA ini berbasis SDM. Paling tidak harus ada sosialisasi mengenai MEA terhadap lingkungan desa. Selama ini pengetahuan mengenai MEA yang sampai ke desa tidak maksimal,” ujar Sahlan. Sahlan menambahkan, desa memiliki peran karena selain menjadi basis UKM, desa juga memiliki potensi wisata karena destinasi ada di desa. “SDM harus dibenahi, khususnya dalam penggunaan dana desa agar bisa dimanfaatkan meningkatkan kualitas SDM dan membangun infrastruktur yang menunjang aktivitas ekonomi,” tandasnya. (cin/c1/afi)


SABTU 9 JANUARI TAHUN 2016

HALAMAN 36

Grand Livina Masuk Sungai GAMBIRAN - Kecelakaan tunggal terjadi di jalan raya Dusun Glowong, RT 3, RW 3, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Jumat dini hari (8/1). Mobil Nissan Grand Livina dengan nomor polisi P 301 EA terperosok dan terbalik di dasar sungai. Tidak ada korban dalam kecelakaan itu. Sopir mobil Nissan Grand Livina, Putra Wibowo, 40, asal Dusun Plaosan, Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, hanya mengalami luka lecet. “Sopirnya pingsan,” terang Aris Purwadi, 32, salah satu warga di lokasi kejadian. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 02.15. Saat kejadian, korban yang mengendarai mobil hanya sendiri itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur. Setiba di lokasi kejadian yang jalannya menikung, mobil itu meluncur lurus hingga terjun bebas ke sungai. “Saya baru masuk rumah, mendengar suara keras sekali,” katanya. Bersama para tetangga, Aris langsung menuju ke lokasi kejadian. Saat itu dilihat mobil Nissan Grand Livina warna hitam terbalik di dasar sungai. “Kami langsung menolong sopir yang saat itu pingsan,” ujarnya. Sebelum menolong korban, warga sempat ragu mendekati mobil. Sebab, mereka khawatir mobil yang terbalik di dasar sungai itu akan meledak. “Saat masuk ke sungai, suara mesin masih hidup, dan air sungai tengah mengalir,” terang Faqih, 50, warga lain. Saat dievakuasi, terang dia, sebagian mobil sudah terendam air. Malahan, tubuh korban juga sudah terendam air sungai. “Air sungai sudah masuk dalam mobil dan kepala korban ada di dalam air,” ujarnya. Setelah korban berhasil dievakuasi, warga menghubungi jogotirto untuk menutup air yang mengalir ke sungai. Sehingga, mobil yang nahas itu tidak sampai hanyut. “Warga juga ada yang lapor ke polsek,” ungkapnya. Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri, mengatakan itu kecelakaan tunggal. Sopir mobil Grand Livina juga sudah dimintai keterangan. “Mobil kita serahkan kepada sopir agar dibawa ke bengkel,” katanya. Ditanya penyebab kecelakaan, kapolsek mengaku masih mendalami kecelakaan itu. Hanya saja, saat sopir mobil diperiksa, dari mulutnya tercium bau minuman keras. “Mulutnya bau alkohol,” ujarnya. (sli/c1/abi)

ADA APA LAGI

1

2

3 FOTO-FOTO: SHULHAN HADI/JPRG

EVAKUASI: Posisi mobil terbalik di dasar sungai (foto 1). Warga membalik posisi mobil (foto 2). Mobil jip menarik Nissan Grand Livina dengan menggunakan seling di Desa Wringinagung pagi kemarin (foto 3).

Puting Beliung Mengamuk di Muncar Tiga Bangunan dan Tanaman Semangka Rusak

SHULHAN HADI/JPRG

MENUNGGU: Lokasi proyek JLS di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, kemarin (8/1).

Warga Menunggu Kepastian Proyek JLS GLENMORE - Pengerjaan proyek Jalur Lintas Selatan (JLS), terutama di sisi utara dekat simpang tiga jalan utama jurusan Genteng-Jember, wilayah Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, hingga kemarin (8/1) belum bisa dikerjakan. Sejumlah box curvet terlihat masih menumpuk di sisi barat dan timur jalan. Proyek JLS yang belum bisa diteruskan itu menyusul protes warga tentang ganti rugi tanahnya yang masih belum tuntas. Warga mengaku masih menunggu kepastian harga tanah. Harga yang dipatok untuk proyek JLS itu dianggap terlalu murah dan tidak sesuai ketentuan. “Kami belum puas dengan pembayaran yang dilakukan pada tahun 2007,” cetus Agus Black, 49, salah satu tokoh masyarakat setempat. Menurut Agus, puluhan warga telah membuat pernyataan bersama tentang harga ganti rugi. Tetapi, pernyataan bersama itu masih belum mendapat tanggapan pemerintah. “Belum ada yang menanggapi,” cetusnya. (sli/c1/abi)

MUNCAR - Angin puting beliung terjadi di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kamis petang (7/1). Akibat bencana alam itu, tiga bangunan milik warga dan tujuh hektare tanaman semangka dan melon rusak. Sebelum angin puting beliung melanda, cuaca di wilayah sekitar Pantai Muncar cukup cerah dan tidak turun hujan. Tetapi, menjelang magrib tiba-tiba

datang angin cukup keras. “Dari arah selatan terlihat ada angin yang berputar-putar melewati persawahan yang sedang ditanami melon dan semangka,” terang Hariyanto, 45, salah satu warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo. Tanaman semangka dan melon yang dilewati puting beliung itu semua rusak. Bahkan, buah semangka dan melon yang sudah mulai besar beterbangan terbawa angin yang cukup besar tersebut. “Anginnya muter, buah semangka dan melon beterbangan,” katanya. Warga yang melihat angin puting beliung itu langsung panik ■

GOTONGROYONG: Warga membersihkan puing-puing teras rumah milik Yoga Nurika Ardiana di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (8/1).

Baca Puting...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Kades Aliyan Pecat Dua Perangkat Desa Karena Akan Ikut dalam Pilkades

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIPECAT: Anton Sujarwo, 32, menunjukkan SK pemberhentian dirinya oleh Kades Aliyan kemarin (8/1).

ROGOJAMPI - Diduga karena ingin menjadi calon kepala desa (cakades) dalam pemilihan kepala desa (pilkades) yang rencananya akan digelar pada tahun 2017, dua karyawan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, dipecat kepala desanya kemarin (8/1). Kedua karyawan desa yang diberhentikan itu adalah Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, Bambang Supianto Hadi, dan Kaur Umum,

Anton Sujarwo. Surat keputusan (SK) pemberhentian tertanggal 2 Januari 2016 itu ditandatangani langsung Kepala Desa (Kades) Aliyan, Sigit Purnomo. “Saya hari ini (kemarin) menerima SK pemberhentian itu,” terang Anton Sujarwo. Dalam SK dengan Nomor 188/ 19/ KEP/429 507 01/2015 itu salah satu alasannya karena mereka akan mencalonkan diri sebagai cakades dalam pilkades serentak tahun 2017 mendatang. “Saya terkejut mendapat SK pemberhentian,” katanya. Anton mengaku, sejak empat tahun menjabat sebagai Kaur Umum Desa

Aliyan, dia bekerja sesuai prosedur dan tidak pernah melanggar perundang-undangan. “Saya tidak pernah diberi surat peringatan atau teguran, kok tahu-tahu diberhentikan. Salah saya itu apa?” katanya. Menurut Anton, dalam SK itu ada dua perangkat desa yang diberhentikan. Dalam klausul pemberhentian disebutkan karena keduanya akan mencalonkan diri sebagai kepala Desa Aliyan. “Pendaftaran saja belum, kok saya mendadak diberhentikan. Apakah ini bisa dijadikan dasar untuk pemberhentian,” terang Anton ■ Baca Kades...Hal 37

Melihat Pedagang Keromongan Keliling Kampung

Tidak Perlu Urus Izin, Omzet Bisa Tembus Rp 1 Juta per Hari Pudoli, 40, warga Dusun Krajan, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, adalah salah satu pedagang keromongan (alat rumah tangga) yang kreatif. Dengan menggunakan mobil pikap, dia keliling dari kampung ke kampung. Hasilnya ternyata luar biasa. DEDY JUMHARDIYANTO, Srono PAGI itu matahari baru bersinar. Sejumlah warga tampak berjubel di tepi jalan raya Dusun Sumberagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono. Mereka

sibuk memilih peralatan rumah tangga yang tersusun rapi di atas mobil pikap. Aneka peralatan rumah tangga, seperti tempat nasi, sendok, garpu, gayung plastik, sapu lantai, sapu lidi, nampan dari plastik, pisau dapur, mangkuk, rantang plastik, dan piring plastik, tersedia lengkap. Peralatan dapur yang terbuat dari aluminium, seperti panci, wajan penggorengan, parutan kelapa, parutan keju, dan berbagai peralatan rumah tangga lain, lengkap tersedia. Mobil keromongan keliling pagi itu kebetulan berhenti di tepi jalan dekat simpang tiga Dusun Sumberagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono. Di mobil itu terdengar suara dari speaker kecil yang terus menawarkan dagangan. “Saerah saerah…sae-sae, murah, murah (bagus-bagus, murah, murah),”

Suara dari speaker itulah yang menjadi ciri khas pedagang keromongan keliling kampung. Saat mobil berhenti di tepi simpang tiga dan simpang empat, tanpa menunggu waktu lama warga langsung berdatangan dan berjubel. Para pembeli yang menginginkan barang peralatan rumah tangga bisa memilih dan membeli. Banyak pilihan di atas mobil pikap itu. Semua barang itu dijual dengan harga murah, yakni Rp 10 ribu untuk tiga jenis barang berbeda. Penjual sengaja menjual dengan sistem paket agar bisa lebih murah. “Murah tapi kualitas barang tidak murahan,” cetus Pudoli, 40. Menjadi pedagang keliling menggunakan mobil pikap sudah dilakoni Pudoli sejak enam tahun lalu. Mobil pikap sengaja dipilih karena dianggap lebih mudah dalam meletakkan barang da-

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

gangan. “Keliling meliputi wilayah Kecamatan Srono, Rogojampi, Singojuruh, dan Songgon,” katanya. Sebelum menjadi pedagang keromongan keliling, bapak dua anak itu bekerja sebagai sales distributor peralatan dapur dari Tulungagung yang dijual ke sejumlah toko di Banyuwangi. Melihat teman-temannya banyak yang membuka lapak dagangan keliling, maka pada tahun 2005 dia memutuskan ikut-ikut jualan keliling. “Modal awal belanja barang sekitar Rp 10 jutaan,” kenangnya. Barang dagangan peralatan rumah tangga yang sudah biasa di-order dari Tulungagung juga dipasarkan dengan keliling ke kampungkampung. Hasilnya, ternyata sangat luar biasa. Dalam sehari dia bisa meraup hasil penjualan paling sepi Rp 300 ribu ■

TEKUN: Pudoli menjajakan dagangan di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, kemarin (8/1).

Baca Tidak...Hal 37


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 9 Januari 2016

BLAMBANGAN RAYA

37

Awas, Marak Penipuan Amplop Berisi Cek BANGOREJO - Amplop berisi cek bernilai miliaran rupiah dengan mencomot nama Bank BCA kini banyak tersebar di wilayah Kecamatan Bangorejo. Dalam amplop itu ada surat izin usaha PT. Citra Karya Sejahtera yang dikeluarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi DKI Jakarta. Salah satu warga Desa/Kecamatan Bangorejo, Samto, 40, mengaku menemukan amplop berisi cek dan surat izin usaha itu saat kerja bakti di Desa Bangorejo. “Penemuan amplop itu kita umumkan di radio,” katanya. Warga yang menemukan amplop

itu ternyata juga ada yang melapor ke polsek. Malahan, sudah ada dua warga yang menyerahkan amplop tersebut. “Itu diduga kuat modus penipuan. Mohon warga berhati-hati,” cetus Kapolsek Bangorejo, AKP Watiyo, melalui Kanitreskrim Aiptu Gatot KS. Gatot meminta warga yang menemukan amplop itu melapor kepada petugas kepolisian atau melapor kepada aparat pemerintahan setempat. “Jika menemukan langsung hubungi polisi saja,” harapnya. Kanitreskrim mengaku sudah mencoba menghubungi nomor hand phone (HP) yang tertera di

dalam amplop tersebut. Berdasar penelusuran yang dilakukan, bisa dipastikan amplop itu memang sengaja disebar orang tidak bertanggung jawab. Dengan harapan, warga yang menemukan menghubungi nomor yang dipasang dan mengirimkan uang ke nomor rekening tertentu. “Kita sudah coba telepon. Berdasar keterangan orang yang menerima telepon, kita pastikan itu penipuan,” ungkapnya. Sampai saat ini polisi belum menerima laporan dari warga yang sudah menjadi korban.“Belum ada laporan korban. Ini masih laporan penemuan saja,” katanya. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

DIMINATI: Kunjungan warga ke tempat wisata di Desa Sumbergondo selalu ramai, terutama pada akhir pekan.

Minta Tempat Wisata Ilegal Ditertibkan GLENMORE - Kepala Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Noerman Iswandi, menuding Satpol PP Banyuwangi tidak tegas menyikapi keberadaan tempat wisata yang diduga tidak memiliki izin, seperti di desanya. Noerman mengaku sering melaporkan tempat wisata yang tidak ada izinnya itu kepada Satpol PP. Tetapi, petugas penertiban milik Pemkab Banyuwangi itu hanya mengirim surat teguran. “Surat teguran sudah beberapa kali dikirim, tapi tidak ada tindak

lanjut,” cetusnya. Penegakan aturan, cetus dia, sangat penting demi ketertiban administrasi dan kesejahteraan masyarakat desa. Selama ini pemerintah desa merasa dirugikan karena tidak bisa memungut pajak dari tempat wisata itu. “Tempat wisata ilegal itu tidak bisa ditarik pajak,” katanya. Sikap Satpol PP yang hanya berani mengirim surat teguran itu, lanjut dia, dianggap bentuk kelemahan. Padahal, mereka garang terhadap pedagang kaki lima (PKL). “Satpol PP Banyuwangi kok beraninya

hanya kepada PKL,” ujarnya. Sementara itu, Camat Glenmore, Susanto Wibowo, saat dikonfirmasi terkait tempat wisata yang tidak punya izin di daerahnya, mengatakan pihaknya hanya bisa mendorong mempercepat proses perizinan. Terkait penindakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan. “Kami hanya bisa mendorong agar perizinannya segera diurus,” katanya. Penanganan tempat wisata yang diduga tidak mengantongi izin, terang dia, menjadi kewenangan pemkab. “Kita hanya menjembatani.

PENIPUAN: Warga menunjukkan cek senilai Rp 1,7 miliar dan surat yang banyak ditemukan di Kecamatan Bangorejo kemarin (8/1).

Semua menjadi kewenangan kabupaten,” dalihnya. Plt. Kepala Satpol PP Banyuwangi, Choirul Ustadi, saat dikonfirmasi melalui short message service (SMS) melimpahkan hal itu kepada Sekretaris Satpol PP, Nuril Falah. “Hubungi Pak Nuril, akan dijelaskan oleh Pak Nuril,” katanya. Sayang, saat dikonfirmasi melalui hand phone (HP) Nuril Falah belum bisa menjelaskan secara pasti. “Maaf masih sibuk, nanti saya hubungi, ya,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/c1/abi)

Perajin Sapu Ijuk Kesulitan Bahan Baku GAMBIRAN - Musim hujan ternyata membuat perajin sapi ijuk di Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran, merasa waswas. Sebab, mereka khawatir kesulitan mendapatkan bahan baku. Bahan baku ijuk sebenarnya masih aman. Tetapi, para perajin akan kesulitan memanjat pohon karena licin. “Permintaan terhadap sapu ijuk dari pasaran masih cukup tinggi,” cetus Suprapti, 37, salah satu pedagang sapu ijuk di Dusun Stembel Desa/ Kecamatan Gambiran. Menurut Suprapti, dalam sehari agen sapu ijuk itu mengaku bisa menjual 250 sapu. Setiap sapu harganya Rp 5.000 hingga Rp 8.000. “Pembeli saya itu umumnya para pedagang, setiap hari selalu saja ada yang datang,” katanya. Tapi sejak datang musim hujan, pengiriman bahan baku mulai terkendala. Warga yang biasa mencari ijuk mengaku kesulitan mencari. “Hujan membuat pohon ijuk licin, jadi warga tidak berani memanjat,” ujarnya. Salah satu perajin sapu ijuk, Sarmilah, 49, mengatakan saat

SHULHAN HADI/JPRG

Teras Rumah Melayang ■ PUTING...

Sambungan adari Hal 36

Apalagi, gerakan angin itu semakin mendekati perumahan penduduk. Sejumlah warga berteriak-teriak agar semua warga keluar rumah. “Banyak warga yang tahu, semua pun panik dan takut,” ungkapnya. Beruntung angin puting beliung itu tidak melintas di perumahan padat penduduk, sehingga tidak banyak rumah warga yang rusak.

“Ada tiga bangunan milik warga yang rusak,” cetusnya. Ketiga bangunan itu milik Yoga Nurika Ardiana, Sugito, dan Sumedi, semua warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo. Teras rumah Yoga yang berdekatan dengan sawah terbang terbawa angin puting beliung. “Saat kejadian saya sedang pergi. Waktu pulang teras sudah hancur,” kata Yoga Nurika. Selain teras rumah milik Yoga, teras rumah milik Sugito juga rusak

berat. Teras hancur berantakan diterjang angin puting beliung. Sementara itu, bangunan milik Semedi yang rusak berupa pagar tembok kandang sapi. Tanaman semangka yang mengalami kerusakan paling parah. Sedikitnya tujuh hektare tanaman yang sudah siap panen rusak karena diterjang angin puting beliung itu. “Tanaman semangka beterbangan,” terang Agus, warga lain. (ddy/c1/abi)

Aturan KPU Dijadikan Dasar SHULHN HADI/JPRG

BERKURANG: Karmilah dengan sapu ijuk yang akan dijual di Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (8/1).

ini proses produksi sedikit tersendat karena ijuk mulai berkurang. Biasanya dia membeli ijuk seharga Rp 3.000 per lembar dari para pencari ijuk di hutan. Satu lembar ijuk itu bisa menghasilkan

dua sapu. “Pembuatan sapu itu kerja sama. Ijuknya kita, bahan lainnya dari agen,” terangnya. Perajin sapu ijuk lain, Poniman, 45, mengakui hal yang sama. Biasanya dia menerima pengiriman

ijuk seminggu sekali. Tetapi, kali ini dia baru bisa menerima ijuk setiap 15 hari sekali. “Sekali kirim biasanya 300 lembar. Sekarang kirimnya lama, jumlahnya juga sedikit,” ucapnya. (sli/c1/abi)

Pengusaha Batako Kesulitan Cari Pekerja GLENMORE - Ramainya kegiatan pembangunan di Banyuwangi berpengaruh terhadap usaha pembuatan batako dan ubin. Tetapi, saat ini para perajin kesulitan mencari tenaga kerja. Salah satu pengusaha batako, Alvan Saifudin, 26, asal Desa Sumbermulyo, Desa Pesanggaran, mengaku saat ini permintaan batako cukup tinggi. Malahan, dirinya sampai kewalahan menghadapi pesanan itu. “Tenaga yang membantu kurang,” katanya. Menurut Alvan, warga di daerahnya lebih senang bekerja di sawah dengan menanam buah naga dan jeruk atau kerjaan lain. “Mencari tenaga membuat batako sulit. Kalau ada kadang pagi atau sore harus mencari rumput dulu,” terangnya. Untuk menarik tenaga kerja, jelas dia, dirinya harus mengiming-imingi gaji lumayan. Biasanya, setiap satu batako diberi upah Rp 500. “Kalau tidak seperti ini, tidak ada yang mau bekerja,” cetusnya. Kesulitan mencari tenaga kerja itu, terang dia, bukan hanya dialami pengusaha batako yang masih manual. Pembuatan batako menggunakan mesin juga kesulitan mencari pekerja. “Meski mesin ya harus ada orangnya,” katanya. (sli/c1/abi)

■ KADES...

Sambungan adari Hal 36

SK pemberhentian itu, terang dia, menjadi beban moral bagi dirinya dan keluarga. Apalagi, warga Desa Aliyan yang tidak mengetahui persis persoalan yang sebenarnya akan berpikir lain. “Bagi masyarakat yang tidak tahu persoalan, dikira saya melakukanpelanggaranberat,”katanya. Kades Aliyan, Sigit Purnomo, saat ditemui di kantornya bersikap dingin. Jawa Pos Radar Genteng yang berupaya meminta konfirmasi hanya diterima di teras kantor desa. “Semua sudah prosedur,” katanya. Menurut Kades, SK itu sebenarnya sudah lama dibuat, yakni 5 Mei 2015. SK itu belum bisa diberikan karena kedua kaur desa itu masih menyelesaikan tugas-tugasnya hingga tutup anggaran 2015. “Tugas-tugasnya biar selesai dulu,” ujarnya. Mengenai dasar pemberhentian

kedua perangkat desa tersebut, Sigit menyebut itu berdasar aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Kalau keduanya masih menjabat dan mencalonkan diri sebagai kades, otomatis enam bulan sebelumnya harus mengundurkan diri. Lalu, siapa yang akan memberi honor, ketika sudah cuti,” cetusnya. SK pemberhentian yang dibuat dan ditandatangani pada 2 Januari 2016 itu sudah sesuai prosedur dengan mengetahui Badan Permusyawaratan Desa (BPD). SK itu juga sudah ditembuskan kepada bupati Banyuwangi melalui camat Rogojampi dan BPD. “Tidak perlu rekomendasi dari camat, pemberhentian perangkat itu cukup kepala desa,” katanya. Menanggapi pemberhentian dua perangkat Desa Aliyan tersebut, Camat Rogojampi, Lukman Hakim, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan surat dari desa

terkait pemberhentian itu sudah masuk ke kantor kecamatan. Namun, masih belum dipelajari mengenai dasar pemberhentian mereka. Hanya saja, terang dia, berdasar laporan sekretaris kecamatan (sekcam), SK pemberhentian tersebut berdasar aturan KPU. “Kalau dasar hukumnya adalah peraturan KPU, itu gak bener. Masak yang dibuat acuan memberhentikan perangkat desa peraturan KPU,” terangnya. Jelas dia, perangkat desa diberhentikan jika melanggar aturan yang tertera dalam Undang–Undang (UU) Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa. Itu pun prosedurnya harus melalui berbagai tahap sesuai kesalahan yang dilakukan. “Saya masih di Surabaya. Nanti akan kami pelajari lebih jelas dan membalas surat dari kepala Desa Aliyan itu,” katanya. (ddy/c1/abi)

Sasaran Kampung yang Jauh dari Pasar dan Keramaian ■ TIDAK...

SHULHAN HADI/JPRG

PRODUKSI: Pengusaha batako kesulitan karena harus mengerjakan sendiri akibat kesulitan mencari pekerja kemarin (8/1).

Sambungan adari Hal 36

Bila ramai, penghasilannya bisa mencapai Rp1 juta lebih per hari. “Kalau dirata-rata, setiap hari dapat Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu,” sebutnya. Bagi Pudoli membawa pulang uang Rp 300 ribu dalam sehari dianggap rugi. Sebab, uang itu habis bila dikurangi biaya bahan bakar. “Sekali jalan bahan bakar butuh Rp 50 ribu, belum makan dan kebutuhan lain,” terangnya. Sasaran dia menjajakan barang dagangan itu adalah

perkampungan padat penduduk yang lokasinya cukup jauh dari pasar dan pusat keramaian. Ditambah warganya enggan belanja ke pasar karena sulit akses transportasi. “Kalau jualan di kota tidak laku, harus keliling ke desadesa,” jelasnya. Menjadi pedagang keliling baginya cukup menyenangkan. Selain tidak perlu mendirikan bangunan mewah dan mengurus perizinan yang ribet, berjualan keliling juga bisa keluar dan masuk kampung. Dengan cara itu, dia bisa mengenal banyak kampung dan banyak kenalan. “Susahnya itu kalau sampai tujuan hujan lebat,” pungkasnya. (c1/abi)


RADAR Banyuwangi

38

Jawa Pos

Sabtu 9 Januari 2016

Obor Pawon

Promo Paket Prasmanan, Harga Suka-Suka BANYUWANGI – Awal tahun 2016 ini, Obor Pawon Restoran kembali memberi gebrakan istimewa bagi penikmat kuliner di Banyuwangi. Kali ini, paket prasmanan dengan harga suka-suka menjadi alternatif terbaik untuk menggelar acara keluarga, ulang tahun, seminar, reuni atau kegiatan yang mengundang banyak orang di restoran ini.

Dengan kapasitas hingga 100 orang, restoran yang terletak di sebelah barat Patung Perliman Banyuwangi ini menawarkan berbagai macam menu andalan khas Obor Pawon, seperti Ayam Mentega, Mie Goreng, Seafood, Cap Tjay Goreng, Koloke, Soup Asparagus Kepiting, lengkap dengan nasi putih, buah segar, dan aneka minuman. “ Semua

kami hargai murah. Selain itu, kami juga menerima paket prasmanan untuk arisan dengan harga yang disesuaikan dengan permintaan pemesan, “ ujar Indra Wibowo, Owner Obor Pawon. Selain memiliki menu yang spesial, Restoran Obor Pawon Banyuwangi lebih menonjolkan ruangan dengan konsep modern dan tradisional khas

Banyuwangi. Nuansa Oseng sengaja kami tonjolkan kepada pengunjung sehingga suasana lebih nyaman dan menarik. Untuk menu yang paling digemari pengunjung adalah Kerang dan Kepiting Bakar khas Obor Pawon. Dengan jenis kerang yang berbeda membuat kelezatan dua menu tersebut seakan tidak ada banding. (*)

SERBA MODERN: Proses pemasangan ban di Istana Ban Banyuwangi relatif singkat dan praktis.

DIAN EFFENDI/JP-RaBa

Istana Ban

Awas Kena Tipu, Ban Palsu Marak Beredar BANYUWANGI – Akhir-akhir ini di kota-kota besar santer diberitakan maraknya penjualan ban palsu. Biasanya, pembeli baru menyadari jika ban yang mereka beli itu palsu setelah pemakaian. Ciri-cirinya, dalam waktu singkat, ban pecah secara tiba-tiba, ban cepat aus, dan motif ban kelihatan tidak rata. Jika dilihat secara kasat mata, pembeli akan kesulitan untuk membedakan antara ban asli

atau palsu. Bahkan, di beberapa tempat ditemukan pemalsuan merek-merek ban terkenal, lengkap dengan bungkusnya. Untuk itu, bagi pemilik sepeda motor yang akan melakukan penggantian ban, lebih baik memilih toko penjualan ban yang menjamin barang-barang yang mereka jual merupakan produk asli. Khusus di Banyuwangi, salah satu pusat penjualan ban yang berani menjamin keaslian ba-

rangnya adalah Bengkel Istana Ban, yang beralamat di Jalan PB Sudirman No 14 ( Sebelah Selatan Bank UOB Buana) Perliman Banyuwangi. Di toko tersebut menyediakan berbagai jenis dan merek ban sepeda motor yang memang didatangkan dari distributor resmi. Sehingga pembeli tak perlu ragu dan khawatir akan kualitas ban yang dibelinya. “ Kami jamin 100 persen bah-

wa ban yang kami jual adalah produk resmi dan asli. Kami juga memberikan diskon hingga 25 persen untuk semua merek dan jenis ban. Khusus pembelian ban dan oli kami tambah dengan hadiah kaus cantik, “ jelas Revin, Manager Operasional Istana Ban Banyuwangi. Oleh karena itu, tak salah jika masyarakat Banyuwangi memilih Istana sebagai pusat penjualan ban berkualitas dan asli. (*)

ISTIMEWA

PRAKTIS : Restoran Obor Pawon bisa menampung lebih dari 100 orang. Cocok untuk menggelar acara ultah, seminar, dan lainnya.

Angkat Batik Banyuwangi Lewat Media BANYUWANGI - Osing Deles sebagai pusat oleh-oleh terlengkap di Banyuwangi tidak sekadar menjual produk oleh-oleh, namun juga berperan dalam menjaga pelestarian budaya bumi Blambangan. Salah satunya adalah Batik Gajah Oling. Dalam upaya pelestarian warisan budaya tersebut, Osing Deles merepresentasikannya dalam bentuk yang lebih mo­ dern yakni membuat kaus dengan motif batik Gajah Oling. Berbagai kaus dengan motif batik khas Banyuwangi tersebut dapat Anda dapatkan Outlet resmi Osing Deles yang terletak di Jl KH Agus Salim no 12 A Banyuwangi dan di Jl Juanda no 70 Jajag. Marketing Osing Deles, Nuzulur Rijaludin mengatakan, pihaknya sempat kewalahan dalam memenuhi permintaan pelanggan utamanya yang berasal dari luar Banyuwangi. “Langsung diserbu wisatawan, apalagi saat musim liburan

ISTIMEWA

SEMANGAT: Karyawan pusat oleh-oleh Osing Deles terus berupaya melayani pengunjung dengan baik

kemarin. Sehingga kami harus bekerja sama dengan tim produksi untuk terus menambah koleksi kaus batik namun dengan desain yang lebih variatif, ” jelasnya. Tidak heran jika banyak pengunjung dari daerah lain mau-

pun masyarakat Banyuwangi yang memburu kaus dengan koleksi ini. “ Apalagi desain batik Gajah Oling yang ada di Osing Deles ini punya variasi yang agak berbeda dengan batik Banyuwangi pada umumnya, ” pungkas Rijaludin. (*)

opini

Dana Desa Berkah ataukah Malapetaka?

JEMBER

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER

UNJUK RASA: Para mahasiswa mengenakan topeng investor, Gubernur Jatim, dan Penjabat Bupati Jember dalam aksi di depan kantor Pemkab Jember kemarin (8/1).

Mahasiswa Menolak Tambang Emas di Silo JEMBER – Gelombang penolakan terkait dengan rencana penambangan emas di Silo mulai muncul. Kemarin (8/1) mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember melakukan demonstrasi di depan kantor Pemkab Jember. Mereka meminta Pemprov Jatim tidak memberikan izin penambangan di Silo. Niat mereka untuk menemui Penjabat (Pj) Bupati Jember Supaad gagal. Perwakilan mahasiswa hanya diterima Satpol PP Jember. Dalam aksinyaselain melakukan aksi orasi, mahasiswa juga sempat melakukan aksi teatrikal terkait dengan kondisi Silo yang memanas sejak adanya rencana penambangan oleh PT Aneka Tambang (Antam) tersebut. Meskipun sempat terjadi aksi saling dorong dengan petugas, aksi itu tidak sampai menimbulkan kericuhan. Adil Satria, seorang mahasiswa, mendesak Pj Bupati Jember Supaad mendengar suara rakyat di bawah. “Jangan hanya karena kepentingan segelintir golongan mengorbankan kelangsungan hidup rakyat Silo,” tegasnya. Sebab, pihaknya menilai tidak ada manfaat nyata penambangan untuk masyarakat. Selain bakal merusak lingkungan, pertambangan itu berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat. “Keuntungan dari pertambangan hanya dirasakan oleh investor dan para kapitalis saja,” cetusnya. Sementara itu, Ahmad Suhermanto, koordinator aksi mengatakan, pernyataan yang pernah disampaikan oleh Supaad terkait tambang menimbulkan hal yang tidak enak di masyarakat. Pihaknya sudah melakukan maping selama tiga hari di Silo untuk mendengarkan dan menampung aspirasi rakyat. “Masyarakat secara tegas menolak adanya kegiatan eksploitasi tambang di wilayahnya,” ungkapnya. Salah satu buktinya, kata dia, ada forum kemasyarakatan yang fokus menolak tambang di Silo. Hal ini sangat berbeda dengan yang disampaikan oleh Supaad yang mengatakan tambang akan diterima dengan baik jika seluruh masyarakat dan Pemkab Jember diajak berbicara bersama terkait dengan rencana pelaksanaan tambang emas. (ram/har/jpnn)

Undang-Undang Desa membawa kabar gembira bagi desa di seluruh Indonesia. Undang-undang tersebut mengatur bahwa setiap desa akan mendapat alokasi dana desa yang secara khusus akan dianggarkan dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahun. Masing-masing desa akan mendapatkan dana dengan jumlah yang beragam, tergantung kondisi desanya. Meskipun dana desa bisa menjadi berkah, tapi bisa juga menjadi malapetaka bagi desa karena dikhawatirkan akan menjadi objek korupsi. Dalam kajian KPK terkait alokasi dana desa terdapat 14 potensi persoalan yang dikelompokkan dalam empat aspek, yaitu aspek regulasi dan kelembagaan, aspek tata laksana, aspek pengawasan, dan sumber daya manusia. Kelemahan empat aspek itu yang selama ini menjadi kekhawatiran banyak pihak. Agar desa tidak menjadi episentrum korupsi baru, maka lang-

kah-langkah antisipatif harus disiapkan sejak dini oleh peme­ rintah. Upaya pencegahan itu harus dimulai dari regulasi yang jelas supaya dana desa bisa menjadi berkah bagi pembangunan desa, pemerintah pusat dan daerah harus menyiapkan aturan yang jelas. Aturan yang jelas harus diikuti pemahaman yang benar terhadap aturan itu. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan pengelolaan anggaran mulai perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, hingga evaluasi terhadap aparat desa, terutama kepala desa dan sekretaris desa. Pelatihan itu bertujuan meningkatkan kapabilitas aparatur desa yang harus paham mengenai pengelolaan dana desa dan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Transparansi dan Partisipasi Upaya lain yang harus dilakukan adalah implementasi prinsip transparansi dan partisipasi masyarakat dalam mengelola dana desa. Transparansi bisa di-

Oleh:

Satori *

wujudkan dengan terbukanya akses masyarakat terhadap setiap informasi pengelolaan dana desa, seperti anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDES). Aparatur desa harus siap de­ngan sikap terbuka terhadap masyarakat itu. Tidak boleh ada informasi yang ditutup-tutupi, terutama terkait pengelolaan dana desa. Sebab, birokrasi yang tertutup pasti menimbulkan kecurigaan, apalagi ini menyangkut pengelolaan dana desa yang begitu besar. Keterbukaan harus diikuti partisipasi masyarakat. Masyarakat harus dilibatkan sejak perencanaan sampai realisasi kegiatan. Partisipasi dapat diwujudkan dengan adanya musyawarah desa, dalam perencanaan peraturan desa, dan penyusunan APBDES, sampai tahap monitoring dan evaluasi. Partisipasi masyarakat tidak boleh hanya formalitas, tapi harus benar-benar terlibat se-

Dengan aturan yang jelas, aparatur desa yang mumpuni, pengelolaan dana desa yang transparan dan partisipatif, serta adanya pengawasan yang kuat, insyaallah dana desa benarbenar akan menjadi berkah bagi pembangunan desa.” cara aktual. Kerjasama aparatur desa dengan masyarakat bisa menyukseskan berbagai program pembangunan di desa dan pencegahan korupsi lebih mudah dilakukan jika ada kerjasama pemerintah dan masyarakat. Keterbukaan dan partisipasi adalah

prinsip penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik. Selanjutnya, untuk memastikan agar pengelolaan dana desa bisa berjalan dengan baik, maka pengawasan harus diperketat. Pengawasan berfungsi memastikan agar realisasi anggaran kegiatan sesuai rencana pembangunan desa atau RPJMDES. Jika realisasi anggaran kegiatan tidak sesuai rencana pembangunan desa atau RPJMDES, maka realisasi anggaran kegiatan itu salah. Sebab, rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDES) merupakan suatu acuan untuk merealisasikan anggaran kegiatan desa. Dengan aturan yang jelas, aparatur desa yang mumpuni, pengelolaan dana desa yang transparan dan partisipatif, serta adanya pengawasan yang kuat, insyaallah dana desa benarbenar akan menjadi berkah bagi pembangunan desa. Amin….. *) Pemuda Muncar Alumnus Universitas Jember.

Program ODHA untuk Pekerja Pelabuhan Sejak kali pertama ditemukan tahun 1980, jumlah kasus HIV/AIDS terus meningkat. Jumlah kasus di Indonesia hingga Desember 2014 sebanyak 160.138 kasus. Tidak ada satu kabupaten/kota yang tidak ada ODHA-nya (Orang Dengan HIV/ AIDS). Bahkan untuk Kabupaten Banyuwangi, peningkatan kasus HIV/AIDS setiap bulan bisa dipastikan mencapai 20 hingga 30 kasus baru. Data di Dinas Kesehatan hingga Oktober 2015 jumlah kasus mencapai 2.554. Kaum perempuan lebih rentan terinfeksi. Berdasar data tersebut, hampir 70 persen ODHA adalah perempuan yang kebanyakan berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang notabene setiap

hari tidak pernah keluar rumah. Dari mana para ibu itu terinfeksi HIV/AIDS? Pertanyaan itu sangat mudah dijawab, yaitu dari suaminya. Suaminya terinfeksi dari mana? Tentu saja dari perilaku seksnya yang tidak sehat atau menjadi pelanggan pekerja seks. Data Kementerian Kesehatan tahun 2012 menyebutkan, sebanyak 6,7 juta pria menjadi pembeli seks aktif dan tentu saja mengakibatkan 4,9 juta perempuan menikah dengan pria berisiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS. Hal itu sangat mengkhawatirkan karena jika perempuan itu hamil dan dia positif HIV/AIDS, maka bayinya bisa terinfeksi HIV/AIDS. Melihat fenomena tersebut,

Oleh:

Erna Agustina *

sejak awal tahun ini ibu hamil (bumil) masuk menjadi kelompok risiko tinggi terinfeksi HIV/

AIDS. Sehingga, bumil wajib dites HIV/AIDS. Bila ditemukan ada yang positif, maka bumil tersebut bisa mengikuti program PMTCT (Prevention Mother To Child Transmission). Dalam program tersebut, selama kehamilan akan dipantau tim medis dan melahirkan secara caesar. Selain itu, bayi yang baru dilahirkan tidak boleh disusui, melainkan diberi susu formula. Sementara ini, khusus di Banyuwangi, bantuan susu bagi bayi ODHA diberikan KPA Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan. Untuk menekan penyebaran infeksi HIV/AIDS, program untuk pekerja pelabuhan kembali dilakukan. Sebelumnya, program serupa pernah dilakukan

di Pelabuhan Ketapang dan Muncar sejak tahun 2005- 2010. Namun, terpaksa berhenti karena pendanaan dari negara donor berhenti. Program tersebut akan kembali berjalan mulai Januari 2016– Desember 2017 di Pelabuhan Tanjung Wangi. Kabupaten Banyuwangi mendapat prioritas program tersebut, tepatnya di area Pelabuhan Ketapang dan Tanjung Wangi. Program tersebut mendapat dukungan New Founding Model (NFM). Harapannya, setelah donor tidak lagi mendanai, maka pemkab bisa mengambilalih penanganan program tersebut. *) Manajer program KPA Banyuwangi.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 9 Januari 2016

BERITA UTAMA

39

Embat Motor Tiger, Baihaqi Dibekuk Resmob BANYUWANGI - Tim Resmob Polres Banyuwangi meringkus Ahmad Baihaqi, 33, warga Desa/ Kecamatan Kalibaru kemarin. Pria itu diduga menjadi pelaku pencurian motor di kawasan perumahan di Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo, pada 11 Desember 2015 silam. Baihaqi ditangkap di rumahnya. Satu unit sepeda motor hasil kejahatannya berhasil diamankan. Pelaku kini mendekam di sel tahanan Mapolres Banyuwangi untuk kepentingan penyidikan. “Pelaku sudah diamankan, kini dalam pemeriksaan,” beber AKP

Stevie Arnold Rampengan, Kasatreskrim Polres Banyuwangi. Saat beraksi Baihaqi mengincar motor di pelataran rumah Vamila. Sebuah sepeda motor Honda Tiger bernopol P 2550 VA milik Syaffando Akbar Hadi yang jadi sasaran. “Korban memarkir sepeda motor di depan rumah temannya,’’ kata Stevie. Saat korban lengah, pelaku langsung menggondol motor korban. Beruntung aksi itu diketahui orang di sekitar lokasi kejadian. Korban kemudian melaporkan kejadian itu kepada polisi.

Setelah mendapat ciri dan karakter pelaku, polisi yang didukung Resmob Polres Banyuwangi langsung mengejar pelaku. Hasilnya, pelaku berhasil diciduk meski sebelumnya sempat bersembunyi. Sebuah motor berhasil diamankan sebagai bukti kejahatannya. Dalam kacamata polisi, dia merupakan pemain baru. Meski polisi meyakini dia sudah kerap mencuri motor di kawasan perumahan, polisi kini masih mengembangkan sejumlah TKP lain yang diduga menjadi tempat Baihaqi beraksi. (nic/c1/aif)

Kronologi Penangkapan Pencuri Tiger 4 Baihaqi akhirnya berhasil dibekuk

1 Pertengahan Desember 2015,

Resmob di rumahnya di Desa/Kecamatan Kalibaru.

Syaffando Akbar Hadi bertamu di rumah temannya bernama Vamila di kawasan perumahan di Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo.

2 Korban pun memarkir sepeda motor Tiger P 2550 VA di depan rumah temannya tersebut.

3 Begitu pemiliknya lengah, Ahmad Baihaqi, 33, langsung beraksi dengan menggondol sepeda motor tersebut. REZA FAIRUZ/RABA

2016 Fokus Pembangunan Zona Publik n PROYEK... Sambungan dari Hal 29

Pemasangan atap itu meleset dari target lantaran pihaknya mengganti atap yang awalnya direncanakan menggunakan

beton menjadi semen. ”Setelah kita kaji lagi atap beton berbahaya, maka kami ganti semen,” ujarnya. Pada tahun 2016 pihaknya fokus membangun zona publik dan semi privat, seperti pembangunan atap membran, taman, landscape

taman, food court di sisi utara, dan musala. ”Grand Watudodol ini akan terbagi menjadi tiga zona. Kita akan fokus pembangunan di zona publik dan semi privat. Zona privat kita serahkan kepada pihak ketiga,” beber Mujiono.

Mengenai anggaran yang telah dikeluarkan, Mujiono mengatakan dari awal pembangunan sampai anggaran tahun 2015, pihaknya telah menggelontor dana senilai Rp 5 miliar untuk pembangunan Grand Watudodol itu. Pada tahun

Menhub Putuskan Akan Turunkan Tarif n TARIF... Sambungan dari Hal 29

Pihak ASDP Ketapang masih belum mendapatkan surat resmi atau perintah dari pusat terkait penyesuaian tarif penyeberangan saat BBM sudah mengalami penurunan. ”Masih belum ada keputusan dari direksi pusat,” kata Wahyudi. Wahyudi menyadari beberapa waktu lalu pihak Kementerian Perhubungan RI sudah berkoordinasi dengan pihak Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) bahwa memang akan ada penyesuaian tarif bagi penye-

berangan saat harga BBM sudah mulai turun. ”Tapi kami yang di cabang belum bisa memberikan komentar kapan akan turun dan berapa tarif barunya. Kita masih menunggu keputusan dari pihak pusat,” jelas Wahyudi. Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Novi Budiyanto, mengaku belum mengetahui secara jelas kapan dan berapa tarif baru yang akan disesuaikan harga BBM yang baru ini untuk penyeberangan. Namun, pihaknya telah mendengar informasi bahwa tarif penyeberangan sudah pasti turun jika harga BBM mengalami penurunan.

”Rencana penyesuaian tarif memang ada, karena setiap ada penurunan harga BBM pasti ada penurunan tarif kapal. Kami perkirakan sebelum tanggal 15 Januari tarif baru akan muncul,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Seperti dilansir Jawa Pos kemarin (6/1), Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan, telah memutuskan akan menurunkan tarif penyeberangan dan angkutan umum antarkota antar provinsi (AKAP) secara serentak mulai 15 Januari 2015 mendatang. Hal itu dilakukan menyusul telah turunnya segala jenis harga BBM mulai tanggal 5 Januari 2015

beberapa hari lalu. Jonan mengatakan, tarif penyeberangan dan AKAP akan mengalami penurunan sebanyak 5 persen. Namun, keputusan penurunan tarif penyeberangan dan AKAP itu tidak berlaku bagi angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan kendaraan dalam kota atau angkutan kota. Sebab, penentuan tarif angkutan tersebut me_ rupakan kewenangan gubernur dan bupati. Meski begitu, Menteri Jonan tetap akan menyurati para gubernur dan bupati untuk melakukan penyusunan penyesuaian tarif saat BBM telah turun seperti saat ini. (tfs/c1/aif)

Alasan Ketidakharmonisan Ranking Pertama n GUGAT... Sambungan dari Hal 29

Jumlah suami yang mengajukan cerai talak hanya 2.353 orang. Menurut Chamim, alasan ketidakharmonisan menempati peringkat pertama pengajuan proses cerai yang diterima PA Banyuwangi. Jumlah warga yang mengajukan cerai lantaran alasan tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga selama 2015 mencapai 2.436. “Alasan tidak ada tanggung jawab atau ditinggal pergi dan faktor ekonomi menempati posisi kedua dan ketiga faktor penyebab perceraian tersebut,” tuturnya.

Dikatakan, selama tahun 2015 PA Banyuwangi telah menjatuhkan putusan terhadap 6.916 pengajuan cerai. Rinciannya, cerai talak yang diputus sebanyak 2.465, sedangkan cerai gugat sebanyak 4.451. Kasus cerai yang diputus selama 2015 merupakan akumulasi dari sisa perkara yang belum dituntaskan pada 2014. “Putusan pengadilan tidak otomatis cerai. Ada juga beberapa pengajuan yang ditolak karena alasan perceraian tidak masuk akal. Ada pula pasangan yang rukun kembali,” kata dia. Selain itu, beberapa perkara perceraian berhasil didamaikan setelah dilakukan mediasi oleh

pihak PA. Hanya saja, imbuh Chamim, perkara yang berhasil dimediasi selama 2015 relatif kecil. “Dalam setahun mediasi yang berhasil tidak sampai 100 perkara,” kata dia. Lebih jauh dikatakan, di antara sekian banyak sidang cerai yang ditangani PA Banyuwangi, mayoritas hanya dihadiri satu pihak. Jumlah persidangan yang dihadiri kedua belah pihak hanya berada di kisaran 33 persen. “Paling banyak hanya dihadiri satu pihak. Perbandingannya satu banding tiga,” cetus Chamim. Sekadar mengingatkan, jumlah pengajuan perceraian yang diterima PA Banyuwangi selama

2014 mencapai 7.106 perkara. Rinciannya, jumlah suami yang mengajukan cerai talak sebanyak 2.530 orang, sedangkan pengajuan cerai gugat oleh pihak istri sebanyak 4.576 orang. Angka perceraian di tahun 2014 tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2013. Di tahun 2013, PA Banywuangi hanya menerima 6.930 pengajuan perceraian. Sementara itu, jika dibandingkan tahun 2012, angka perceraian selama 2013 naik tipis. Sebab, selama 2012 PA Banyuwangi hanya menerima kasus perceraian sebanyak 6.927 perkara. (sg/c1/aif)

2016 ini pihaknya akan menggelontorkan dana senilai Rp 2,25 miliar untuk pembangunan lanjutan. ”Tahun 2015 lalu sudah rampung 60 persen. Tahun 2016 ini target rampung pembangunan secara total 70 persen,” tandas Mujiono. Dia menambahkan, pembangunan Grand Watudodol akan benar-benar selesai secara keseluruhan pada 2019 mendatang. Sebab, masih banyak pembangunan-pembangunan yang belum tersentuh sampai saat ini, seperti pembangunan dermaga, dek pantai, amp-

hitheater, ruang terbuka hijau (RTH), tempat mainan anak, taman, penyempurnaan gazebo, dan lain sebagainya. ”Selesai total untuk zona publik dan semi privat 2-3 tahun mendatang. Maksimal 2019 sudah rampung semua,” pungkasnya. Diharapkan, setelah benarbenar selesai, Grand Watudodol bisa dijadikan destinasi wisata favorit di Banyuwangi. Tidak sekadar rest area, nanti juga bisa dijadikan tempat wisata air, resor perhotelan, tempat bermain anak, dan lain sebagainya. Nanti para pengunjung bisa masuk ke area

publik yang disediakan tanpa mengeluarkan biaya alias gratis. Yang mengelola area semi privat adalah pemerintah daerah. Sarana-prasana lain yang menunjang Grand Watudodol selain potensi pantai adalah hall atau aula, taman, dek pantai sepanjang 900 meter yang dilengkapi kursi pantai untuk santai, dermaga kayu untuk sandar kapal dari Pulau Tabuhan maupun Pulau Menjangan, food court, PKL khusus ikan bakar, pedestrian, instalasi air bersih, sanitasi, dan lain sebagainya. (tfs/c1/aif)

Seorang Pekerja Jatuh dari Atap SEMENTARA itu, pembangunan proyek rest area Grand Watudodol itu nyaris memakan korban jiwa. beberapa waktu lalu, seorang kuli bagian kayu bernama Kabul, 55, warga Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, dilarikan ke RSUD Blambangan karena terjatuh dari atap bangunan setinggi kurang lebih 10 meter. Pekerja kontruksi di PT. Mitra Utama Raya ini mengalami pendarahan di bagian kepala. Lelaki ini juga mengalami muntah-muntah. Kecelakaan kerja itu mengejutkan sejumlah

pekerja lain yang tengah sibuk mengelas rangka baja, serta pengunjung obyek wisata yang berada di perbatasan antara Kecamatan Kalipuro dan Wongsorejo. Insiden yang terjadi pukul 14.30 Selasa (29/12) ini diketahui Kasium Satpolair Polres Banyuwangi Bripka Hardi yang kebetulan berada di lokasi. Bersama mandor bangunan, Tomo, dibantu para pekerja lain, Hardi membopong korban ke atas bak pikap untuk dilarikan ke rumah sakit.

Saat itu Kabul sedang memasang triplek di atap rangka baja. Tibatiba tubuhnya melayang jatuh ke lantai yang terbuat dari beton cor. Benturan itu cukup keras. “Naik ke atap tidak pakai alat pengaman. Tentu itu berbahaya dan menyalahi prosedur keselamatan kerja,” terang Hardi. Buntut dari peristiwa ini, Hardi memperingatkan para pekerja lain agar tidak mengabaikan keselamatan kerja. Mereka diperintahkan untuk mengenakan alat pengaman agar terhindar dari kecelakaan serupa. (aif)

Sepeda Motor Bernopol P 3333 RS Milik WA FREDY RIZKI/RABA

n POLISI... Sambungan dari Hal 29

Polisi pun telah berhasil mengantongi identitas orang di balik aksi kedua muda-mudi itu. Dia merupakan salah satu wartawan mingguan di Banyuwangi berinisial WA. WA inilah yang banyak disebut Budi dan Yoseda saat diperiksa penyidik Reskrim Polsek Banyuwangi. “Kasusnya terus kami kembangkan. Kami sudah kantongi

identitas orang di balik pemerasan itu. Dia masih kami buru saat ini,” ujar AKP Ketut Redana, Kapolsek Banyuwangi, kemarin. Keterkaitan WA dalam kasus tersebut terlihat dari pengakuan Budi. Nomor polisi pada motor yang digunakan muda-mudi itu, yakni P 3333 RS, merupakan milik WA. Pengakuan lain, Budi juga mengakui mendapat foto itu dari WA. Aksinya memeras polwan itu merupakan ujian agar bisa

menjadi wartawan. WA menjanjikan Budi menjadi wartawan setelah misi itu berhasil. Sekadar mengingatkan, dua pasangan muda-mudi terpaksa diamankan aparat Polsekta Banyuwangi Rabu (6/1) kemarin. Keduanya adalah Budi Setiawan, 18, warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Penganjuran, dan Yoseda Erita Sari, 21, Lingkungan Gaplek, Kelurahan Bakungan, Glagah. Mereka diamankan

polisi setelah mencoba memeras anggota polisi wanita (polwan) di sekitar Taman Sri Tanjung. Dalam memuluskan aksinya, keduanya menyaru sebagai wartawan tabloid mingguan. Mereka menodong seorang anggota polisi Briptu Wanadya Ixiora Grandfolia alais Ifo, 21, dengan nominal Rp 5 juta. Bila tidak bersedia memenuhi permintaan itu, mereka mengancam akan menyebarkan foto cipika-cipiki Ifo itu. (nic/c1/aif)

Keunggulannya Biaya Produksi Lebih Hemat n CAMPURKAN... Sambungan dari Hal 29

Mengusir hama itu dibutuhkan pestisida. Agar tanaman cabai aman dari pestisida kimia, sebuah tim di jurusan Agribisnis Poliwangi berusaha mengembangkan pestisida nabati atau biopestisida. Tanaman yang dipilih tim tersebut sebagai bahan baku pestisida adalah buah bintaro (Cerbera manghas). Buah yang banyak kita temui di sekitar wilayah GOR Tawang Alun itu memiliki kandungan racun (cerberin). Cerberin merupakan golongan alkaloid/glikosida yang dapat digunakan membunuh hama atau serangga. Dengan modal jurnal-jurnal penelitian dan artikel yang membahas penggunaan tanaman berbentuk bulat telur itu untuk mengusir dan membunuh hama, Danang Sudarso, ketua tim peneliti, berpikir mencoba memanfaatkan buah bintaro

sebagai pestisida. Jika hewan semacam tikus saja bisa mati terkena cerberin dari buah bintaro, apalagi lalat buah yang selama ini sering menghabisi tanaman cabai. Tak butuh proses lama, dengan memanfaatkan buah yang sudah dikeringkan dengan cara dijemur itu, Danang membuat serbuk pestisida. Penggunaannya sama dengan cara penggunaan pestisida kimia, serbuk buah bintaro dicampur air dan disemprotkan ke tanaman cabai yang mulai berbuah. Dengan takaran yang tepat, lalat buah yang awalnya mengelilingi tanaman cabai tidak tampak lagi. “Komposisinya antara ekstrak buah bintaro dengan ari adalah 2 gram dibanding 100 mililiter. Kalau ingin hasilnya lebih bagus, bisa ditingkatkan lagi komposisinya,” ujar Danang. Dengan penambahan komposisi, menurut Danang, dapat meningkatkan potensi kematian

hama lalat buah. Sehingga, Danang pun berani membandingkan kualitas pestisida kimia pasaran dan pestisida nabati yang sedang dia kembangkan. Dalam sebuah ruangan green house yang diletakkan di belakang kampus, Danang terus berusaha menemukan takaran pestisida yang tepat. Tanaman cabai berwarna merah dan hijau diamati perkembangannya. Itu untuk memastikan formula serbuk buah bintaro yang dibuatnya benarbenar mujarab untuk mengusir lalat buah. “Tanaman cabai ini jadi salah satu komoditas unggulan. Jika tidak bisa dijaga nanti bisa kalah dengan kabupaten lain. Karena itu saya cari pestisida dengan bahan alami dan mudah ditemukan masyarakat,” terang Danang. Berbagai keunggulan dari pestisida nabati adalah biaya pembuatannya yang lebih hemat. Apalagi, buah bintaro jarang digunakan masyarakat. Pestisida

nabati yang dibuatnya juga terbukti lebih tahan lama saat didiamkan. Kandungan racunnya ternyata semakin manjur jika dibiarkan semakin lama. “Kekurangannya memang hasilnya tidak bisa secepat pestisida kimia, tapi jika takarannya dinaikkan bisa sama hasilnya. Selain itu, juga lebih aman bagi tanaman,” ujarnya. Atas hasil penelitiannya itu, Danang mengaku ditawari Balitbang Provinsi Jawa Timur untuk membuat hak cipta penelitiannya itu. Supaya hasil penelitiannya bisa diakui daerah dan tidak ditiru pihak lain. Akan tetapi, Danang mengaku masih membutuhkan waktu untuk menyempurnakan penelitiannya. Terutama, agar pestisida yang dia kembangkan berdampak lebih baik daripada pestisida kimia. “Saya berharap pestisida ini bisa diterapkan para petani di Banyuwangi supaya lebih irit biaya produksi,” tandas Kaprodi Agribisnis itu. (c1/aif)

MASIH DITAHAN: Mobil tangki bernopol L 2144 VA yang digunakan mengangkut pupuk cair ilegal masih diamankan di Polsek Giri.

Dua Truk Tangki masih Ditahan GIRI - Mobil tangki pengangkut pupuk cair ilegal yang pada Rabu siang lalu (6/1) sempat dikejar anggota Polsek Giri hingga kemarin masih ditahan di mapolsek. Dokumen kedua kendaraan yang masing-masing berkapasitas 5.000 liter dan 32.000 liter itu masih belum jelas, sehingga polisi masih mengamankan keduanya. Kapolsek Giri AKP Sudariyono mengatakan, pemilik kendaraan tersebut menyebutkan truk yang berkapasitas 32 ribu liter itu memiliki dokumen lengkap. Pihaknya masih menunggu pemilik menunjukkan surat kendaraan. “Sedangkan truk yang berkapasitas 5.000 liter sama sekali tidak memiliki dokumen,’’ jelasnya. Pihaknya tidak akan melepaskan kendaraan tersebut selagi dokumen belum pasti. “Mobil yang kecil itu tidak lengkap, jadi kita tahan. Kalau yang besar katanya lengkap. Kalau memang benar lengkap, nanti akan kita kawal untuk kembali ke Probolinggo, setidaknya sampai perbatasan Wongsorejo supaya muatannya tidak dijual di jalan,” bebernya. Sementara itu, terkait muatan truk tangki tersebut, Sudariyono mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium. Pada pagi harinya, pihak Kementerian Pertanian sudah

mengambil sampel berupa satu liter pupuk cair dari dalam tangki. Hasilnya, masih menunggu pemeriksaan laboratorium, karena petugas Kementerian Pertanian harus membawa sampel itu ke Surabaya. Jika nanti kandungan pupuk itu bahan kimia berbahaya, Sudariyono mengatakan izin penjualan milik perusahaan atau distributor bisa ditarik. Saat ini pihaknya tidak bisa menerapkan hukum pidana terkait masalah pupuk cair itu, karena pelanggaran yang terjadi sebatas administrasi. Sanksinya pun hanya berupa pencabutan izin distributor. “Kita tidak bisa menyentuh langsung ke pidana, kecuali barang ini narkoba. Jadi, nanti kalau terbukti, pihak Kementerian Pertanian akan mencabut izinnya. Selain itu, kita juga masih mencari satu truk tangki yang kemarin kabur. Alasan pemiliknya, mobilnya mogok,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, anggota Polsek Giri Rabu lalu (6/1) terlibat aksi kejar-kejaran dengan truk pengangkut pupuk cair ilegal yang akan melarikan diri ke wilayah Situbondo. Awalnya informasi terkait keberadaan pupuk cair ilegal yang beredar di kalangan petani itu sudah diendus aparat TNI dari Koramil Kalipuro. Pukul 08.00 Danramil Kalipuro, Kapten

(Inf) Mustohir, bersama Babinsa Kalipuro mencegat dua truk tangki bermuatan 5.000 liter pupuk dan sebuah truk tangki berukuran lebih besar, yaitu 32 kiloliter, yang melintas di wilayah Kalipuro. Lantaran curiga dengan muatan yang diangkut kendaraan tersebut, ketiga truk tersebut diperiksa. Rupanya ketiga truk tersebut tidak dilengkapi dokumen. Truk yang rencananya akan mengirim pupuk cair berbahan sari tebu ke kelompok tani di Desa Kelir dan Kelurahan Gombengsari itu akhirnya diserahkan Danramil Kalipuro kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti. Truk pengangkut 32.000 liter pupuk cair yang melewati wilayah Kalipuro tersebut ternyata selama ini melakukan pendistribusian pupuk di sekitar wilayah pertigaan Giri. Celakanya, saat truk paling besar hendak dibawa ke mapolsek, kendaraan tersebut melarikan diri. Diam-diam sopirnya berusaha mengelabui polisi. Tak ingin tangkapannya lepas, kapolsek bersama anggotanya langsung mengejar truk bernopol W 8481 UR tersebut. Truk tangki pengangkut pupuk cair sebanyak 32 ribu liter yang dikemudikan Jumadin, warga Situbondo, itu berhasil dihentikan di Jalan Raya Argopuro. (fre/c1/aif)


pemerintahan RADAR Banyuwangi

40

Jawa Pos Sabtu 9 Januari 2016

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

MULUS: Jembatan Kramasan yang baru di Kecamatan Wongsorejo yang dibiayai anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 sudah beroperasi sejak 26 Desember 2015 lalu.

Jembatan Kramasan Rp 9,5 Miliar Dioperasikan

WONGSOREJO - Pembangunan Jembatan Kramasan di Wongsorejo sudah rampung. Saat ini jembatan dengan panjang 70 meter dan lebar 10 meter, termasuk trotoar, itu sudah bisa dilintasi kendaraan jalur Banyuwangi–Situbondo tersebut. Secara resmi jembatan baru yang diharapkan mampu mengurangi angka kecelakaan itu bisa dilintasi kendaraan sejak tanggal 26 Desember 2015 lalu. Pembangunan jembatan secara total telah selesai pada 24 Desember 2015. Saat ini jembatan baru yang sudah tidak lagi menikung tajam tersebut tidak berbahaya bagi pengendara maupun warga sekitar jembatan. ”Pembangunan selesai semua. Sekarang sudah mulai operasi. Jembatan juga sudah kami beri cat agar lebih indah,” kata pelaksana proyek, Saiun,

kepada JP-RaBa kemarin. Jembatan Kramasan yang baru memang terlihat lebih kokoh. Jembatan tersebut sudah dilengkapi markah jalan. Para pengendara yang melintas, termasuk truk-truk besar, tampak tidak perlu lagi mengurangi kecepatan saat melintasi jembatan tersebut karena jembatan sudah tidak lagi menikung. Sementara itu, jembatan yang lama belum dibongkar. Tampaknya, jembatan yang lama tidak bakal dibongkar karena digunakan sebagai akses keluar masuk kendaraan menuju Puskesmas Wongsorejo. ”Mudah-mudahan setelah jembatan baru ini selesai, angka kecelakaan bisa berkurang dan kalau bisa tidak ada lagi kecelakaan di sini,” terang Astuti, warga sekitar. Sekadar tahu, pembangunan jembatan tersebut di

bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Provinsi Jawa Timur dengan nomor kontrak KU.08.09/1303/498623.05/2015. Yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Galory Jasa Sarana dan Konsultan Supervisi PT. Adiyasa Decicon, serta menggunakan biaya senilai Rp 9.591.612.000. Proyek pembangunan Jembatan Kramasan di Dusun Krajan, Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, itu dikebut sejak April lalu. Pembangunan jembatan yang menghubungkan jalur satu-satunya Situbondo-Banyuwangi itu diharapkan bisa mengurangi angka kecelakaan yang memang sering terjadi di atas Jembatan Kramasan lama yang terlalu menikung tersebut. (tfs/c1/aif)

Belum Berlakukan KTP Anak BANYUWANGI - Rencana Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberlakukan kartu identitas anak (KIA) mulai tahun 2016 tampaknya belum akan diberlakukan di Banyuwangi dalam waktu dekat. Pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) me­ ngaku belum memiliki anggaran untuk pengadaan blangko dan pencetakan kartu identitas bagi anak usia 0 tahun sampai 17 tahun kurang sehari tersebut. Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Sudjani, mengatakan pihaknya masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) pemberlakuan KIA dari pemerintah

pusat. “Kami belum memberlakukan KIA. Kami masih menunggu juklak dari pusat,” ujarnya. Selain belum menerima juklak, Sudjani mengaku belum memiliki anggaran penyediaan blangko dan pencetakan KIA. Karena itu, pihaknya masih menunggu perintah Kemendagri. Sebelum diberlakukan secara nasional, akan ada kabupaten/kota yang menjadi pilot project penerapan KIA. “Kalau Banyuwangi masuk pilot project, akan kita laksanakan. Dananya bisa dianggarkan pada Perubahan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD)

2016. Kalau tidak, ya menunggu tahun berikutnya,” tuturnya. Sekadar diketahui, jelang akhir 2015 lalu Kemendagri melontarkan rencana penerapan KIA mulai tahun 2016. Pemberlakuan KIA dimaksudkan sebagai upaya mendata penduduk sejak lahir hingga penduduk tersebut berhak me­ miliki kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el). “Tugas negara memberikan identitas kepada seluruh penduduknya, termasuk anak-anak,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Zudan Arif Fakrul-

loh, kepada sejumlah wartawan dalam aca­ra Bincang-Bincang Pers bersama di Kemendagri, Jakarta, 10 November 2015 lalu. Zudan mengatakan, KIA sebagai perwujudan kehadiran negara dalam kualitas pelayanan publik. KIA selain sebagai pengenal juga dapat menjadikan anak bisa mengakses pelayanan publik secara mandiri. (sgt/c1/afi) HORE PUNYA KTP: Dalam waktu dekat ini anak usia 0 hingga 16 tahun akan dilengkapi KTP anak. RAMADA KUSUMA/RaBa

Sidoarjo Belajar Selenggarakan HUT Satpol Pamong Praja BANYUWANGI - Banyuwangi kembali menjadi pusat rujukan daerah lain di tanah air. Kali ini rombongan pejabat asal Sidoarjo datang ke Banyuwangi untuk menimba ilmu menggelar peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-65 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tingkat Jatim tahun lalu. Setelah mempercayakan tuan rumah HUT Satpol PP tahun lalu kepada Banyuwangi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menunjuk Sidoarjo sebagai tuan rumah ajang serupa pada Maret tahun ini. Oleh karena itu, rombongan asal Sidoarjo yang dipimpin langsung Penjabat (Pj) Bupati, Jonatan Judianto, datang secara khusus ke Banyuwangi Kamis lalu (7/1). Rombongan Pj Bupati Sidoarjo tersebut diterima Pj Bupati Banyuwangi, Zarkasi, di lounge pelayanan publik kantor pemk-

SIGIT HARIYADI/RABA

BELAJAR: Pj Bupati Banyuwangi Zarkasi (kiri) menyerahkan buku tentang Banyuwangi kepada Pj Bupati Sidoarjo, Jonatan Judianto, di Lounge Layanan Publik Kamis (7/1).

ab. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono dan Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rak­ yat (Kesra) Wiyono. Jonatan mengatakan, saat

menjadi tuan rumah HUT Satpol PP tahun lalu, Banyuwangi berhasil menggelar even tersebut dengan sangat baik. Bahkan hal-hal yang detail juga menjadi perhatian khusus bagi Banyuwangi. “Karena itu kami ingin

mencari tahu, apa saja yang perlu kami siapkan untuk menghadapi even yang akan kami laksanakan Maret nanti,” ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Zarkasi mengatakan, acara yang menghadirkan banyak orang memang butuh persiapan matang. Sebab, jika tidak dipikirkan dengan baik, keseluruhan acara bisa berantakan. “Kalau perlu ada liaison officer (LO alias tim penghubung) yang melekat di tiap-tiap hotel yang dihuni peserta dari kabupaten/ kota yang lain,” katanya. Sekkab Slamet Kariyono menambahkan, yang perlu dipikirkan adalah kenyamanan tamu. “Langkah pertama, kita harus menginventarisasi jumlah hotel yang ada, serta memperhitungkan jarak tempat tamu bermalam dengan lokasi acara. Selain itu, kita juga harus melihat spesifikasi hotel itu, seperti jumlah kamar

Mitra Maju Mapan Berbagi Kebahagiaan Natal & Tahun Baru

ISTIMEWA

BERBAGI ASIH: General Manager terjun langsung memberikan parcel Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 di Banyuwangi.

KEBERSAMAAN: Suasana bakti sosial pada salah satu gereja di Banyuwangi beberapa waktu lalu.

BANYUWANGI- PT Mitra Maju Mapan sebagai salah satu perusahaan distributor Semen Gresik untuk Area 6 dan 7 (Jember, Lumajang, dan Banyuwangi) tak henti mengadakan kegiatan bertemakan sosial. Di setiap Kabupaten menjelang natal dan tahun baru telah diadakan tiga kegiatan utama yakni berbagi bersama yayasan anak yatim piatu, bakti sosial ke gereja, dan pembagian parcel natal dan tahun baru ke toko-toko jaringanjaringan PT Mitra Maju Mapan. Sama seperti tahun sebelumnya, kegiatan sosial ini merupakan implementasi dari program-program yang telah disusun oleh Mitra Maju Mapan guna mencapai misi dari perusahaan dan secara eksplisit merupakan ajang promosi bagi Semen Gresik khususnya area 6 dan 7 yang merupakan area dari Distributor Mitra Maju Mapan. Di Banyuwangi, suasana bakti sosial disalah satu Gereja

Banyuwangi sangat meriah dan disambut suka cita oleh para anak-anak di yayasan, para pengurus gereja maupun toko-toko yang mendapatkan parcel. Direktur Operasional PT Mitra Maju Mapan, Sri Minarni me­ ngatakan kegiatan sosial ini merupakan bukti dan implementasi dari program-program sosial yang telah dirancang selama satu tahun penuh di tahun 2015. Pertama pada waktu Idul Adha telah dilakukan kurban dan bakti sosial, kedua pada waktu Idul fitri telah dilakukan beberapa kegiatan yakni bakti sosial kepada anak yatim dan masjid, berbuka bersama tukang, serta pemberian parcel Idul Fitri kepada toko-toko jaringan, dan yang terakhir sebagai penutupan akhir tahun telah dilakukan kegiatan berbagi bersama yayasan dan gereja serta pemberian parcel natal dan tahun baru kepada toko-toko jaringan Mitra Maju Mapan. (*)

yang tersedia,” tuturnya. Setelah itu, lanjut Slamet, data tersebut dikirim ke Satpol PP Jatim lengkap foto dan layout menuju hotel. Data tersebut akan diteruskan oleh provinsi kepada kabupaten/kota seJatim. Selanjutnya, masingmasing kabupaten/kota akan memilih hotel sesuai budget masing-masing. “Kalau ini sudah kita lakukan, peserta tidak perlu repot mencari-cari hotel lagi. Begitu sampai di Banyuwangi, mereka bisa langsung menuju hotel yang dipilih,” tarangnya. Selain penginapan, kondisi di

lapangan juga perlu dipersiapkan dengan matang. “Dalam latihan-latihan upacara yang kami lakukan, kami selalu melibatkan kodim, angkatan laut, dan polres. Pada saat geladi resik, tim Satpol PP Jatim akan turun langsung untuk mengambil alih,” jelas Slamet. Selain itu, Slamet mengingatkan agar acara juga terkesan gebyar dan meriah perlu dimasukkan atraksi yang mampu menarik perhatian audience. Misalnya, tari-tarian atau atraksi yang berhubungan dengan kemampuan baris-berbaris. “Dan

jangan lupa, masyarakat harus dilibatkan agar mereka merasa diperhatikan dan merasa dekat dengan kita,” pesan Slamet. Mendengar paparan tersebut, Jonatan yang datang bersama Kasatpol PP Sidoarjo, Kabag Umum, dan Kabag Protokol, tersebut mengatakan akan lebih intensif berkoordinasi dengan pihak Pemkab Banyuwangi demi kelancaran acara tersebut. “Terima kasih atas semua petunjuk yang diberikan. Nanti kami mohon dibantu untuk perkembangan lebih lanjut,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.