Radar Banyuwangi | 5 Juli 2012

Page 1

KAMIS 5 JULI

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2012

Praktik Kotor di Instansi Pelayanan Publik Oleh: A. CHOLIQ BAYA

LAYANAN publik yang diberikan instansi pemerintah selama ini banyak dinilai kurang memuaskan. Selain lambat, petugas yang melayani juga terkesan kurang ramah. Bahkan, tak jarang dari mereka yang cerewet. Ada pula yang mengulurulur waktu, atau bahkan layanan

terhadap masyarakat tak langsung diselesaikan jika tidak disertai ‘’salam tempel’’. Dan, masih banyak lagi model ‘’permainan’’ para aparatur negara yang tidak sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku. Contoh konkret, di beberapa kantor pusat pelayanan masyarakat biasanya

sudah dipajang prosedur pelayanan yang harus dilalui. Termasuk, persyaratan dan tarif atau biaya yang dibebankan. Biasanya aturan seperti itu terpampang di kantor Samsat, Badan Pertanahan nasional (BPN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Telkom, perbankan, kantor pajak, pengadi-

lan, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), dan masih banyak lagi. Tapi sayang, aturan itu lebih banyak menjadi pajangan belaka.

Pasalnya, betapa banyak petugas yang masih ‘’bermain api’’ dalam menjalankan tugas. Urusan mudah bisa menjadi berbelit-belit dan memakan waktu yang cukup lama. Tak hanya itu, sering kali kita harus mengeluarkan uang tambahan di luar ketentuan yang ada n Baca Praktik...Hal 39

LALU LINTAS

Gerandong Dilarang Beroperasi di Jalan BANYUWANGI - Kecelakaan yang melibatkan gerandong dan menyebabkan satu korban jiwa di Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Selasa lalu (3/7) mendapat reaksi keras polisi. Satuan Lalu-Lintas (Satlantas) Polres Banyuwangi menyatakan kendaraan rakitan itu dilarang beroperasi di jalan raya. Kepala Satlantas Polres Banyuwangi, AKP Lukman Cahyono mengaku, pihaknya sudah memerintahkan anggota satlantas meDOK.RaBa nangkap gerandong Lukman Cahyono yang melintas di jalan raya. “Gerandong selep dan gerandong gergaji juga tidak boleh melintas di jalan raya,” katanya. Bukan itu saja, kendaraan wisata kereta kelinci yang menjadi angkutan umum juga tidak dibenarkan melintas di jalan umum. Larangan tersebut dilakukan, karena kendaraan rakitan itu dianggap tidak laik jalan n Baca Gerandong...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

BERGOYANG: Meski ombak masih lumayan besar, beberapa feri sudah mulai berlayar di perairan dekat Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin.

5 Km Ditempuh 7 Jam Cuaca Ekstrem, Penyeberangan Tutup Empat Kali KALIPURO - Sistem buka-tutup penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, benar-benar membuat calon penumpang kelabakan. Tersendat-

ADA APA LAGI

SIGIT HARIYADI/RaBa

KUMUH: Orgil dan gepeng digiring ke kantor Satpol PP Banyuwangi kemarin (4/7).

Panen Gepeng dan Orgil BANYUWANGI - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merazia gelandangan, pengemis (gepeng), dan orang gila (orgil), di Banyuwangi kemarin (4/7). Dalam operasi penertiban kali ini, petugas berhasil menjaring sedikitnya sembilan gepeng dan orgil. Ada tiga gelandangan dan enam orgil yang berhasil diamankan di beberapa tempat umum. ”Mereka kami serahkan ke Dinas Sosial (Dinsos). Tugas pokok dan fungsi kami hanya menertibkan,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripa’i. Menurut Ripa’i, operasi penertiban gepeng dan orgil tersebut dilakukan untuk mendukung program Banyuwangi hijau dan bersih. ”Seperti kita ketahui bersama, keberadaan gepeng dan orgil dapat merusak keindahan dan kebersihan kota. Maka dari itu, mereka kami tertibkan,” paparnya. Selain melakukan razia gepeng dan orgil, Satpol PP juga melanjutkan operasi penertiban hotel dan tempat kos. Hasilnya, empat pasangan laki-laki dan perempuan bukan suami-istri terjaring saat berduaan di kamar hotel. Ripa’i menambahkan, kali ini sasaran razia adalah hotel dan tempat kos di Kecamatan Giri dan Kecamatan Banyuwangi. Ironisnya, satu dari empat pasangan mesum yang terjaring razia tersebut sudah berusia lanjut. Yang tidak kalah memprihatinkan, ternyata pihak laki-laki yang kedapatan berduaan dengan perempuan yang bukan istri sahnya di dalam kamar hotel itu merupakan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS). ”Operasi hotel dan tempat kos terus kami intensifkan,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

kemacetan lalu-lintas menuju Pelabuhan Ketapang sudah terjadi mulai kawasan wisata Watudodol. “Kemacetan sangat parah. Perjalanan dari Watudodol menuju Pelabuhan Ketapang yang jaraknya sekitar lima kilometer saja, menghabiskan waktu tujuh jam lebih,” ujar Supatmi, calon penumpang asal Blora, Jawa Tengah, kemarin (4/7). Menurut Supatmi, bus yang mengangkut rombongan wisata itu baru bisa memasuki

Pelabuhan Ketapang pukul 07.00 kemarin. Padahal, bus tersebut sudah berada di kawasan Watudodol sekitar pukul 00.15. “Di pelabuhan ternyata kami masih harus antre. Buktinya, sampai pukul 09.20 ini kita belum masuk kapal,” gerutunya. Pantauan wartawan koran ini, ratusan kendaraan masih antre di kawasan Pelabuhan Ketapang n Baca 5 KM...Hal 39

Kejaksaan Dikirimi Karangan Bunga BANYUWANGI - Penahanan mantan bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari (RAL) oleh Kejaksaan Agung di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta, Senin lalu (2/6) lalu menuai reaksi masyarakat. Sejumlah warga yang menamakan diri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Rakyat Banyuwangi menyerahkan karangan bunga kepada kejaksaan. Tidak hanya itu, kehadiran mereka ke kejaksaan negeri juga diwarnai aksi potong rambut. Hal itu dilakukan semata-mata sebagai wujud syukur dan terima kasih atas upaya penegakan hukum terhadap mantan penguasa Bumi Blambangan periode 2005/2010 tersebut. Para aktivis LSM itu diterima langsung Kajari Banyuwangi, Syaiful Anwar, beserta jajarannya. “Kami bersyukur dan berterima kasih atas penahanan Ratna Ani Lestari,” cetus Nyono Abas, salah seorang pentolan Koalisi Rakyat Banyuwangi. Sementara itu, penahanan RAL oleh Kejagung disikapi datar oleh Kajari Syaful Anwar. Kepada sejumlah wartawan, kajari menuturkan bahwa penahanan terhadap mantan orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi itu sepenuhnya dilakukan Kejagung. “Itu semua Kejagung yang melaksanakan,” katanya. (nic/c1/bay)

Pagu SMAN dan SMKN Terpenuhi SIGIT HARIYADI/RaBa

TERIMA KASIH: Aktivis LSM memberikan karangan bunga kepada kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi kemarin.

RAL Jarang ke Banyuwangi SEMENTARA itu, penahanan mantan bupati Ratna Ani Lestari (RAL) oleh Kejaksaan Agung disikapi datar oleh pihak keluarga. Bahkan, pihak keluarga RAL mengaku belum menerima pemberitahuan resmi atas penahanan istri dari Gede Winasa tersebut. “Saya belum tahu bahwa Ratna

ditahan,” ujar Suartini, bibi RAL, saat ditemui di kediamannya di Jalan Serayu, Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, kemarin (4/7). Suartini menuturkan, sejak tak menjabat sebagai bupati, RAL memang beberapa kali singgah di Banyuwangi n Baca RAL Jarang...Hal 39

BANYUWANGI - Seluruh sekolah negeri di Banyuwangi melakukan pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hari ini (5/7). Agar semakin memudaemudahkan pendaftar melihat pengumuman,, Dinas Pendidikan (Dispendik) juga melampirkan pengumuman PPDB di harian pagi Jawa a Pos Radar Banyuwangi. i Namun, karena keterbatasan space, tidak semua pengumuman PPDB bisa tercetak di halaman koran ini. Hanya pengumuman hasil PPDB SMAN dan SMKN yang bisa diterbitkan

di koran ini. ‘’Ini menunjukkan keterbukaan pelaksanaan PPDB. Selain diumumkan secara online, juga diumumkan lewat media cetak agar lebih transparan,” ujar Kepala trans Bidang Pendidikan B Menengah (Kabid Dikmen) Dispendik Banyuwangi, Suratno, kemarin. Sementara itu, seluruh kepala sekolah lu melakukan l proses verifikasi hasil PPDB di Dispendik Banyuwangi kemarin (4/7). Hasilnya, seluruh pagu SMAN dan SMKN di Banyuwangi sudah penuh n Baca Pagu SMKN...Hal 39

Melihat Perkembangan Terkini SD-SMP Alam di Genteng

Namanya Kian Dikenal di Kancah Nasional Masih ingat sekolah bayar sayur? Kini nama lembaga pendidikan SD dan SMP Alam yang dikelola dua anak muda bernama Mohammad Farid dan Suyanto itu kian melejit ke level nasional. ABDUL AZIZ, Genteng LEMBAGA Pendidikan SD dan SMP Alam yang dulu bertempat di tepi Sungai Setail, Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, belum begitu banyak diperhitungkan orang. Bahkan, sebagian juga ada yang mencibir model pendidikan yang dikelola alumnus Ponpes Salafiyah

http://www.radarbanyuwangi.co.id

nya aktivitas penyeberangan Jawa-Bali tersebut mengakibatkan antrean kendaraan tidak dapat dihindarkan. Tidak tanggungtanggung, penumpukan kendaraan yang didominasi mobil pribadi dan bus pariwisata terjadi hingga lima kilometer (Km). Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, saking membeludaknya kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Dewata,

SMP ALAM FOR RaBa

KICK ANDY: M. Farid (kiri) dan Yanto bersama Andy F. Noya di Jakarta.

Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo, Mohammad Farid; dan alumnus Ponpes Modern Gontor, Ponorogo, Suyanto, tersebut. Betapa tidak, selain lokasinya yang berada di tepi Sungai Setail, model belajar di sekolah tersebut juga terbilang nyeleneh. Sistem belajarnya terkesan menyimpang dari pakem pendidikan pada umumnya. Para calon peserta didik baru yang akan masuk ke SD maupun SMP Alam tak dikenakan biaya sepeser pun. Mereka dibebaskan membayar dalam bentuk apa saja, termasuk sayur mayur, beras, dan lain-lain. Bahkan, kalau nggak punya apa-apa, para calon peserta didik baru tersebut tak usah membayar apa pun. Yang penting, mereka punya niat belajar dan syukur-syukur mau bertempat tinggal di lingkungan sekolah n

5 kilometer ditempuh 7 jam Cocok untuk rute balapan bekicot

Pulang nagih, petugas asuransi dijambret Klaim asuransi kecelakaan kerja, apa bisa langsung cair ya?

Baca Kian Dikenal...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Radar Banyuwangi | 5 Juli 2012 by alsod - Issuu