AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
www.an1mage.org
1
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
CALL FOR PAPER An1mage Jurnal Studi Kultural
Kamu dosen dan atau peneliti kritis diberbagai bidang sains terapan. Call for paper dengan tema: inovasi baru untuk sains sosial dan sains eksakta, pemikiran kritis, menguak mitos, mencerahkan pemikiran, teknik dan teknologi baru? Kamu punya artikel yang mampu memberikan perlawanan dan pencerahan dari dominasi, hegemoni, mitos, dan pemarginalan terstruktur dari suatu konstruksi oleh seseorang dan atau oleh sekelompok orang di berbagai disiplin ilmu yang menindas yang terjadi di swasta maupun di pemerintahan? Kirim artikel penelitianmu sebelum 25 Juni 2018 ke: an1mage@an1mage.org atau kirim secara online di: http://journals.an1mage.net/index.php/ajsk
www.an1mage.org
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
2
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
DAFTAR ISI RENÉ DESCARTES: ................................ 5 GAZING: Gerak Lurus Beraturan ............. 7 KOMPATIBEL DNA .................................. 9 YUK MENGGAMBAR: ............................ 20 BARLI SASMITAWINATA ...................... 28 GENETIX: ............................................... 33 Mr. Park’s Order ..................................... 43 Suatu Malam di Stasiun Televisi ............ 49 an1magalery ........................................... 55 NUSANTARA: di Teras Sharing #3 ........ 57 RETORIKALBIS 2018 ............................ 60 ELEMEN & PRINSIP ANIMASI 3D: ....... 63 MINDPORTER 2: ................................... 72 SURROGATES ...................................... 85 BONIFACIUS HENDAR PUTRANTO: l.. 87 BLENDER: Modeling 9 ........................... 92
AN1MAGINE ISSN: 2502-3381 www.an1mage.org https://www.facebook.com/An1mage
Visi Membuka, mencerahkan pikiran generasi baru agar menjadi lebih terbuka lagi dalam logika dan kreatifitas sehingga menjadi generasi yang cinta damai, berkemanusiaan, sayang pada sesama, sayang pada satwa, tanaman, lingkungan, alam, dan jagat raya.
Download edisi sebelumnya di sini: https://store.an1mage.net/store/index.php?route =product/product&path=20_26&product_id=101
Misi Menghasilkan media hiburan bulanan yang ringan, berbagi ilmu pengetahuan sekaligus mengedukasi sesuai visi.
DIREKTUR Michael Sega Gumelar
REDAKTUR PELAKSANA Archana Universa
REDAKSI
Aswin Chandra Guntur Tri Wibawa Assyfa Zahra Putri Kevin Putranto Wulan Ardhana
Agar selalu update terbitan An1magine? An1mareaders silakan gabung di sini: an1mage:an1mareaders https://www.facebook.com/groups/an1mareaders/
All content in this monthly digital magazine, logo, illustration, story, characters and the distinctive likeness (es) thereof are
ALAMAT 53 Abergeldie Road Aberdeen AB10 6ED Scotland – UK An1mage@an1mage.org Cottonwood Tower C2020, BSD, Tangerang Banten – 15310 Jl. Drupadi XIV No. 11 Renon, Denpasar Bali – 80266 IKLAN 08888988005
iklan@an1mage.net enlightening open mind generations
www.an1mage.org
3
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Trademarks & Copyright © 2017 AN1MAGE. ALL RIGHTS RESERVED.
– AGEN PERUBAHAN
http://www.onthisdeity.com/wpcontent/uploads/2012/02/PSM_V37_D740 _Rene_Descartes.jpg enlightening open mind generations
www.an1mage.org
4
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
RENÉ DESCARTES: The Founder of the Modern Philosophy Kevin Putranto
RenĂŠ Descartes lahir di kota La Haye Totiraine, Perancis pada 31 Maret tahun 1596. Dia dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa latin. Karyanya adalah Discours de la mĂŠthode dan Meditationes de prima Philosophia. Descartes juga pencipta sistem koordinat Kartesius yang digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut Koordinat X (absis) dan koordinat Y (ordinat) dari titik tersebut. Pemikirannya yang terkenal adalah Cogito Ergo Sum dalam Bahasa Perancis, Je pense donc je suis atau Aku berpikir maka aku ada (I think, therefore I am atau I think, therefore I exist). Maksudnya, eksistensi pikiran manusia adalah sesuatu yang absolut dan tidak dapat diragukan. Sebab meskipun pemikirannya tentang sesuatu salah, pikirannya tertipu oleh suatu matriks, ia ragu akan segalanya, tidak dapat
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
diragukan lagi bahwa pikiran itu sendiri eksis/ada. Contohnya pengetahuan yang berasal dari pengalaman inderawi dapat diragukan, semisal bila seseroang memasukkan kayu lurus ke dalam air maka akan tampak bengkok. Metodenya ini merupakan metode analistis kristis melalui keraguan (skeptis) dengan penyangsian. Descartes berpendapat rasio dapat membawa orang pada kebenaran. Sehingga tindakan akal yang terang benderang disebutnya Ideas Claires el Distinces (pikiran yang terang benderang dan terpilah-pilah). Descartes meninggal pada tanggal 11 februari 1650 M di Swedia di usia 53 tahun. Jenazahnya dipindah ke Perancis pada tahun 1667 dan tengkoraknya disimpan di Museum D’historie Naturelle di Paris.
5
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
KOMIK
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
6
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
GAZING: Gerak Lurus Beraturan
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
7
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Tamat...
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
8
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
KOMPATIBEL DNA Rangga mencoret satu baris nama “Agung” di selembar kertas yang berada di tangannya. “Bu Dea?” Rangga menyapa ragu kepada seorang wanita yang baru saja ke luar dari kantor milik Istiana. “Ya… siapa ya?” jawab Dea sembari balik bertanya. “Saya Rangga Bu Dea, teman sekantor, saya juga kerja di kantor Bu Istiana” jawab Rangga. “Oh ya? Saya tidak tahu kalau punya teman sekantor seganteng kamu ha ha ha” jawab Dea tertawa tulus, “Baiklah… saya memang kurang perhatian ya dengan teman-teman sekantor” kedua tangannya bergerak ke atas, merasa bersalah. “Kau tahu, aku bosan dengan basa-basi di kantor, bicara yang tidak perlu, dan pada akhirnya sedikit banyak ada kata-kata basa-basi yang berakhir menyakitkan pikiran” Dea berkata antusias. “Eh ya, manusia cenderung melakukan hal-hal tersebut…” jawab Rangga sekenanya. “Manusia? Ah aku mulai berpikir kau bukan manusia? Kau tidak melakukan hal yang sama? Atau aku yang bukan manusia karena tidak suka melakukan hal
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
seperti itu?” Dea berjalan ke arah parkiran, Rangga mengikutinya. “Kau tahu, aku sudah bekerja selama dua tahun di sana, tetapi aku hanya mengenal sekitar dua…tiga…ya dapat dihitung dengan jari, tidak sebanyak lainnya, bukan berarti aku ketus pada mereka, bukan… tetapi aku tidak suka basa-basi dan berakhir saling menyakiti dengan katakata dalam berbagai hal…” Dea membuka pintu mobilnya. “Kau menggunakan mobil?” Tanya Rangga. “Apakah tidak boleh? Walaupun rumahku dekat, aku menggunakan mobil, kakiku masih nyeri karena patah tulang di area kaki sekitar 5 tahun yang lalu, jadi aku pikir menggunakan mobil akan lebih meringankan beban di kaki” jawab Dea. “Oh tentu saja boleh, aku pikir kau akan menggunakan motor, karena seperti Ibu bilang, karena dekat” jelas Rangga. “Motor aku tidak bisa mengendarainya, juga sepeda, aku tidak pandai menggunakan apa pun yang beroda dua, tidak bisa bersepeda sejak kecil, dan tidak berniat menggunakannya sejak pertama kali terjatuh dari sepeda saat belajar” Senyum Dea. “Oh…” Rangga mulai tahu.
9
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Baiklah, aku harap suatu saat kita bisa bincang-bincang saat di kantor, eh… siapa namamu tadi?” Tanya Dea.
“Ah Sularsih, sepertinya nama itu juga pernah saya dengar dari teman sekantor yang lainnya” Rangga tersenyum.
“Eh Rangga…Bu Dea” jawab Rangga.
“Baiklah, mari saya duluan” Sularsih memandang Rangga kemudian kepada Mala, dan dia bergerak meninggalkan area dalam mall di mana Rangga dan Mala masih berdiri.
“Maafkan aku Eh Rangga, aku memiliki short memory, Baiklah Eh Rangga, sampai jumpa besok ya” Ujar Dea. Rangga mengangguk, sepertinya Bu Dea memang tidak suka basa-basi, walaupun dalam beberapa detik seperti bersemangat untuk bercerita, dengan mudahnya Bu Dea mengakhiri percakapannya dengan kata “sampai jumpa besok”, mengusir secara halus.
“Hm…kau mulai populer ya” Mala berkomentar. “Secara alami bila punya wajah ganteng seperti ini he he he” Rangga memuji dirinya dan menggandeng tangan Mala. “Mau makan malam apa kita” Tanya Mala.
Rangga melambaikan tangannya saat mobil Bu Dea bergerak melintas di depannya. Rangga mencoret nama Dea di daftar selembar kertas miliknya, sudah dua nama tercoret di sana.
“Apa itu?” Tanya Mala, “Bebek bakar sambal korek” Jawab Rangga.
* “Hei aku sepertinya kenal Anda” sapa seseorang kepada Rangga. “Be… Benarkah?” Rangga tidak percaya lalu celingukan, kuatir orang tersebut mengenalnya sebagai Komodo. “Ya… saya pernah melihat Anda, tapi di mana ya?” Wanita tersebut tercenung mengingat-ingat. “Rangga, gimana kerjanya di kantor Istiana?” Tanya Mala yang mendadak muncul dari arah belakangnya. Mala mendekati mereka berdua, dan Mala melihat ke arah wanita tersebut. “Kenalkan ini Mala, kekasih saya” Rangga mengenalkan Mala kepada wanita tersebut. “Oh ya nama saya Sularsih, sepertinya kita satu kantor, di tempat Bu Istiana” wanita tersebut mengenalkan dirinya dengan logat Jawa yang kental.
enlightening open mind generations
“Yang sederhana tapi enak rasanya” Jawab Rangga.
www.an1mage.org
“Wuaaah yuuuk” Mala menarik gandengan tangannya agar Rangga bergegas ke arah tertentu, sepertinya Mala tahu di mana area makanan yang dimaksud Rangga.
* Pemakaman umum Simo Magerejo, Surabaya. Sore menjelang malam, awan menggumpal berwarna abu-abu kejinggaan dan semburat pink tampak indah, suasana makam sudah sepi. Terlihat di salah satu area yang sepertinya baru saja dikuburkan. Seorang pria berusia 35an tampak disertai kesedihan yang mendalam berdiri di antara dua pusara sementara dari kayu, satu bertuliskan Dinda Sudirman 2011-2018, dan satunya bertuliskan Rohma Sudirman 1983-2018. Tangannya menggenggam, bergetar hebat, tampak menahan amarah. “Tuhan tidak adiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiil……” teriaknya.
10
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Kemudian mendadak dia melesat terbang ke suatu arah dengan sangat cepatnya.
menerobos masuk, seperti dilempar dari luar ke dalam mall.
*
Di luar mall terlihat dua orang wanita sedang berkelahi, keduanya terlihat memiliki kekuatan super.
“Pak Karbin” panggil petugas wanita Gum Pizza “Pizza pesanan Anda sudah siap, silakan…” ujar petugas tersebut sembari menyodorkan pizza ala take away yang telah dibungkus rapi. “Hmm…” Karbin bergerak ke arah pesanannya, mengambilnya dan mengangguk sebagai tanda terima kasih kepada petugas Gum Pizza. Petugas wanita tersebut tersenyum ramah. Tanpa basa-basi Karbin bergerak membawa pizza bungkusnya ke suatu sudut area di mana berjejer tempat untuk duduk menikmati pemandangan di Borobudur mall, Pekalongan. Dibukanya bungkus pizza tersebut, dan diambilnya sepotong pizza yang masih hangat dengan muluran mozzarella yang seakan berusaha untuk tidak terlepas dari teman-temannya, dinikmatinya dengan lahap pizza tersebut oleh Karbin. Setelah habis sepotong pizza, Karbin mengambil satu potong lagi, dengan perasaan bahagia, Karbin mulai menggigit pizza potong kedua. “BRUAAAAAAAAAAAAAKH” seunit mobil mendadak meluncur dari luar gedung masuk ke area di mana Karbin berada, bungkusan pizza yang dibelinya hancur berantakan dan Karbin terhantam moncong mobil, Karbin terlempar jauh semakin ke dalam karena hantaman tersebut. Orang-orang berlarian ke luar mall, keadaan menjadi kacau. Para sekuriti mall bergegas ke area untuk mengamankan keadaan. Mendadak mobil kedua
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Wanita satunya yang terlihat seperti transparan dari air sedang menghindari lemparan-lemparan kuat wanita satunya yang mampu memulurkan tubuhnya dan menggunakan kekuatannya untuk membuat pelontar dari tubuhnya yang lentur bak karet elastis. Perkelahian terlihat seru, karena sepertinya keduanya seimbang, tidak ada yang mampu melukai satu sama lainnya, tetapi impak dari perkelahian keduanya berbahaya bagi orang dan lingkungan sekitar. Di sekitar area tersebut, ada beberapa orang yang sembunyi-sembunyi bahkan ada yang dari jarak jauh merekam menggunakan smartphone mereka. * “Perkelahian dua wanita super tersebut telah dihentikan oleh seorang pria misterius dengan kekuatan tenaga super, si gadis lentur dipegang dan dibuat menjadi segumpal bola karet yang diikatkan kedua tangan dan kakinya…” “… sayangnya wanita transparan dari air mampu meloloskan diri, apakah pria misterius bertenaga super ini pelaku pembobolan ATM yang terjadi sebelumnya?” “Informasi pengakuan dari wanita karet yang ditangkap, perkelahian itu dipicu karena dia cemburu pacarnya direbut oleh si wanita air yang berhasil melarikan diri” Seorang pria pembawa berita di TV9 membacakan laporannya. “Belum diketahui dengan pasti identitas pria si penangkap wanita karet, karena setelah itu dia bergerak menjauh seperti
11
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
terlihat di rekaman salah satu orang yang berhasil merekam kejadian dengan smartphone, sedangkan identitas wanita air sudah diketahui bernama Susan, teman dari wanita karet, Rosita”.
menunggu bertemu mereka saat di kantor bukan?” Tanya Prof. Habibie.
DUP
*
Seunit TV dimatikan. “Kau lihat Rangga, sejak kau mendapatkan kekuatan super dari jasad renik meteor itu, mulai banyak orang-orang lain berkekuatan super bermunculan, apakah ada koneksinya atau tidak, tetapi ini memberi ide kepada mereka untuk muncul secara terangterangan seperti yang kau lakukan” gumam Prof. Habibie.
“Ah masakanmu selalu enak, makasih Bu” ucap seorang pria berwajah bulat karena lemak tubuh dan obesitas.
“Oh jadi sekarang aku jadi penyebabnya, penjahatnya?” jawab Rangga dengan menggerutu. “Paling tidak kau memengaruhi mereka untuk muncul secara terbuka. Tentu saja kau bukan penjahatnya” jelas Prof. Habibie. “Bagaimana dengan kasus pencurian uang yang kau tangani? Ada kemajuan” Tanya Prof. Habibie mengalihkan pembicaraan. “Sepertinya, tetapi belum ketahuan siapa pelaku sesungguhnya, sudah tiga nama aku coret dari daftar, terakhir adalah Pak Kopo, tersisa Sularsih dan Dita”. “Apakah ada kemungkinan salah satu di antara mereka mutan, mahluk dari planet lain, atau mendapatkan kekuatan external seperti kamu?” Tanya Prof. Habibie. “Entahlah Prof, aku belum sampai pada konklusi tersebut, masih perlu data yang banyak sebagai bukti, tapi mungkin saja kedua nama terakhir ada potensi ke arah sana” jelas Rangga. “Begini Rangga, apakah melanggar hukum kalau kau memata-matai mereka saat di rumahnya, kau tidak perlu
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Genius” Kata Rangga dengan wajah gembira melihat ke arah Prof. Habibie.
“iya masakan ibucu yang terenaaak di duniaaaaaa” puji anak laki-laki berusia remaja sekitar 15an tahun yang juga gemuk. “Makasih pujiannya, kalian suka banget sambal tempe tumpang, selalu habis he he he” Sularsih tertawa gembira melihat suami dan anak-anaknya menghabiskan makanan buatannya. Suaminya tersenyum, berdiri dan mulai merapikan meja makan, Sularsih duduk mengecek smartphone. Anaknya bergerak ke ruang keluarga dan meng-on-kan TV. Suami Sularsih sibuk mencuci piring setelah makan malam. Sepertinya suami Sularsih mengerti benar berbagi tugas, seorang suami yang mengerti kesetaraan gender. “Aku harap tahun ini kita bisa pulang kampung, aku merasa tabungan kita bersama kulihat sudah cukup” kata suami Sularsih sembari tetap sibuk mencuci piring. “Oh bagus… aku tidak bisa banyak membantu, kau yang lebih banyak mengisi tabungan bersama kita, keuanganku belum begitu baik gaji belum naik, apalagi perusahaan di tempatku bekerja sepertinya mengalami kejadian aneh, uang yang tersimpan di brankas selalu berkurang dengan sendirinya” jelas Sularsih. “Tuyul? Pasti, di Jawa banyak hal seperti itu?” suami Sularsih menegaskan.
12
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Mungkin saja, ada banyak hal yang tidak kita ketahui bukan?” Sularsih mengiyakan.
smartphone. Maung Bodas sedang berada di dalam istana kepresidenan.
“Walaupun aneh di zaman seperti ini, kau tahu TV, internet, smartphone, dan masih ada juga tuyul, zaman yang aneh?” suami Sularsih seperti terjebak dalam pertentangan pemikiran.
“Untung wajahmu tidak begitu terlihat saat meringkus wanita karet itu” Maung bodas melanjutkan kata-katanya. “Baik Maung, tidak akan terjadi lagi, Karbin out” kata Karbin di sebidang kamar penginapan di Pekalongan.
* Suara mereka terdengar dengan jelas ditelinga Rangga yang sedang menyamar dan mematai-matai Sularsih. “Prof. pendengaranku mampu mendengar pembicaraan mereka” Rangga kepada Prof. Habibie menggunakan alat telekomunikasi yang dihubungkan dari telinga ke mulutnya secara wireless. “Dari situ sepertinya kesimpulan sementara sejauh ini, jasad renik yang ada padamu memiliki kemampuan untuk mengevolusikan tubuhmu tidak hanya sebatas kemampuan sebelumnya, tubuhmu terus berevolusi ke tingkatan yang lebih tinggi, entah akan terhenti ataukah akan terus begitu…” jelas Prof. Habibie. “Entah ini kabar baik atau kabar buruk Prof. tetapi sejauh ini semakin bagus dan bagus saja” jelas Rangga. “Kuharap kabar baik untuk seterusnya Rangga” jawab Prof. Habibie yang ada di area satunya, di rumahnya. Profesor menuliskan sesuatu, menambahkan “Pendengaran super” di barisan akhir kekuatan Rangga lain sebelumnya yaitu kebal, lari cepat, tanpa lelah, tenaga super, bola energi, EMP blast,
Karbin meletakkan smartphone-nya, kemudian menyeret seunit kursi, menyibakkan gorden yang menutup jendela kamarnya, terlihat satu kolam renang di jendela. Karbin duduk memandang langit yang bertabur bintang.
* “Dita” jawab Dita kepada Rangga. “Rangga, bagaimana kalau kita makan siang bersama?” Tanya Rangga. “Oh maaf, saya sudah berjanji makan bersama Tiara” jawab Dita. “Tiara?” Rangga mengulangi nama tersebut. “Iya, Tiara, adikku, aku sudah janji sama dia, mungkin lain kali ya” jawab Dita “Eh… ini bukan ajakan kencan, Tiara boleh ikut” Rangga menjelaskan. “Bukan?” Dita tampak kecewa, mendadak wajahnya bersemu merah “Oh OK, kamu yang bayar ya?” Dita menodong Rangga. “Emm… Baiklah, ga masalah” Jawab Rangga.
* * “Kau seharusnya berhati-hati Karbin, jangan sampai terekam lagi oleh siapa pun” kata Maung Bodas melalui
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Restoran Penyetan Super Pedas. Rangga duduk bersama Dita saling berhadapan, Dita memegang menu, “Saya pesan sambal tempe, cumi tepung, dan sambal
13
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
petai” pesan Dita kepada petugas restoran. Kemudian petugas wanita restoran melihat ke arah Rangga. Rangga merasa dilihat segera berkata “Saya pesan minum kelapa jeruk, eh Dita belum pesan minuman ya?”
“Kak Ditaaaa” teriak wanita tersebut ke arah Dita yang sedang duduk, Dita pun segera berdiri dan tersenyum kepada adiknya. “Kamu mau pesan apa?” Tanya dita sembari tangannya melambai kepada pelayan resto.
“Eh ya, sama, kelapa jeruk ya” jawab dita cepat memandang pelayan tersebut.
“Oh ya ini Rangga” Dita memperkenalkan Rangga kepada Tiara.
“Kemudian saya pesan telur dadar pedas, tumis jamur, sambal tahu, dan ayam penyek sambal, nasi satu bakul1” Rangga memesan kepada petugas yang menulis pesanannya.
“Waoooow, Kak Dita pintar cari pacar!” Teriak Tiara.
“Baiklah, makasih dengan pesanannya, saya ulangi ya…” Petugas tersebut mengulangi pesanan mereka.
“Teman apa temaaaan?” Tiara menggoda.
Rangga,”Adikmu sudah tahu kita di sini?” “Sudah, resto ini salah satu tempat favoritnya dia” jawab Dita. Dari jauh Rangga melihat ke area parkiran, Rangga terkejut, pandangan matanya jauh lebih jernih, dan lebih kaget lagi, matanya mampu melihat jarak yang sangat jauh dengan jelas.
Wajah Dita memerah,”Hush bukaaaaan, Rangga teman sekantor kakaaak”.
“Rangga tersenyum, teman, saya sudah bertunangan, lihat ada cincin…” Jelas Rangga kepada Tiara. “Aaaaah masih tunangan, belum menikah bukan? Masih ada kesempatan Kaaaak” Tiara melihat ke arah Dita menyemangati. Wajah Dita semakin memerah. “Ehem… jadi pesan apa?” Tanya pelayan resto. “Tuh jawab dulu” Dita mengingatkan.
“Kenapa?” Tanya Dita yang melihat wajah Rangga tampak keheranan sendiri. “Ah tidak apa-apa” kemudian Rangga melihat seorang wanita muda bergegas turun dari motornya dan ke arah resto tersebut. Rangga fokus ke wajah gadis tersebut, dan tersentak kaget saat dia mampu melihat tembus kulit dan sampai tengkorak wanita tersebut.
“Eh iya, aku pesan sambal sotong, jamur goreng tepung, ayam bakar kecap, semangkuk buah campuran, dan jeruk manis” pesan Tiara kepada pelayan. “Baik, saya ulangi pesanannya sambal sotong, jamur goreng tepung, ayam bakar kecap, semangkuk buah campuran, dan jeruk manis” ulang pelayan tersebut.
“Kenapa Rangga?” Dita kebingungan dengan tingkah laku Rangga yang aneh.
“Benar sekaliiii” jawab Tiara dengan riang bergaya remaja.
“Ah tidak apa-apa” jawab Rangga gelagapan.
Dita dan Rangga tertawa melihat tingkah laku Tiara.
1
yang ukurannya lebih kecil daripada ukuran bagian mulutnya.
Wadah atau tempat terbuat dari anyaman bambu atau rotan dengan mulut berbentuk lingkaran, sedangkan bagian bawahnya berbentuk segi empat
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
14
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
*
*
“Bagaimana kalau kuantar pulang, kalau mau naik motor bersamaku?” Rangga menawarkan diri.
BRUUUUUM
“Ah hari ini kau sudah cukup baik mentraktir aku dan adikku, apa kau yakin kau tidak sedang PDKT2 padaku?” Tanya Dita.
Motor Rangga sampai di suatu area indekos Dita. Kemudian Rangga memarkirkan motornya, Dita turun. “Kita sudah sampai di kosan-4ku” jelas Dita.
“Tentu saja tidak, aku sudah bertuangan, ingat?” jawab Rangga sembari menunjukkan cincin pertunangannya.
“Tidak begitu mewah, tapi terjangkau, dan bersih, ada taman kecil di depan kamar” Kata Dita.
“Oh… kau selalu menunjukkan itu, seolah yang sudah menikah juga tidak akan bercerai, atau selingkuh…” keluh Dita.
“Silakan masuk” kata Dita setelah membuka pintu indekosnya.
“Benarkah? Aku tidak tahu kalau ternyata bisa begitu?” Jawab Rangga. “Iya, buktinya ayah dan ibuku keduanya menggunakan cincin perkawinan, toh tetap mereka bercerai, karena ibuku selingkuh dengan teman kerjanya” Keluh Dita mengingat keluarganya. “Oh maaf, kupikir ayahmu yang selingkuh” jawab Rangga.
“Terima kasih kata Rangga” Rangga membuka sepatunya, dan kemudian masuk ruang tamu. “Kosannya cukup besar” Kata Rangga. “Iyaaa, baru sebulan pindah ke sini, sebelumnya di tempat yang lebih kecil dan pengap, tiara mendapatkan banyak pesanan jadi membantu banget” jelas Dita. “Pesanan?” Tanya Rangga.
“Pada akhirnya juga, membalas perbuatan mamaku, akhirnya mereka bercerai, dan adikku tidak mau ikut keduanya, malah memilih ikut aku, padahal aku belum begitu mapan” Jawab Dita. “Bagaimana? Mau kuantar? Mumpung aku bawa dua helm kali ini” Tanya Rangga lagi. “Oh maaf, aku mulai curhat3 ya?” jawab Dita malu. “Gapapa, semua orang kadang perlu curhat, hal yang normal” Rangga menghibur. Sembari menyerahkan satu helm kepada Dita.
“Iya pesanan jasa, Tiara kuliah di cinematography, dia bisa movie editing, banyak yang suka pekerjaan mengeditnya, andal dan pandai memberi visual effects pula, jadi disukai” Jelas Dita. “Oh begitu ya…” Jawab Rangga. “Mau minum apa?” Tanya Dita, yang juga sedang melepaskan sepatunya. “Oh aku ga lama ya, langsung balik aja kayaknya” jelas Rangga. “Cepat amat, ga minum dulu nih? Bener?” Tanya Dita.
Dita menerima helm tersebut.
“Iya, makasih ya, lain kali” Jawab Rangga.
2
4
3
Pendekatan. Curahan hati
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
indekos
15
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
* “Ibuuuuuuuuuu” Rengek anak remaja pria, sepertinya sangat sayang keibunya. “Yaaa” Sularsih menjawab dengan segera dan bergegas ke ruangan keluarga. “Kenapa tanganku ga bisa megang remote TV ini?” Tanya anak tersebut ke Sularsih. Sularsih terkesiap saat melihat tangan anak lakinya transparan hampir tak terlihat berusaha memegang remote TV. * Rangga, “Sepertinya pelaku pencurian uang di kantor Istiana mulai terlihat…” kata Rangga, saat itu Rangga sedang memata-matai keluarga Sularsih. “Kau yakin Rangga?” Tanya Prof. Habibie melalui komunikasi wireless-nya dengan Rangga. “Positif Prof!” Kata Rangga. * “Bagaimana kau akan menangkapnya tanpa dia melakukan aksinya sedang mencuri?” Tanya Prof. Habibie. “Membuat dia mengaku telah mencurinya Prof” jelas Rangga.
“Padahal kau sarjana hukum, ternyata belum cukup untuk berpikir kritis…” Prof. Habibie lebih menjelaskan lagi. “OK Prof. aku memang masih belum pengalaman dalam hal detektif ini, aku rasa aku tidak naif, hanya berpikir dengan caraku saja” jelas Rangga. “Ya dan cara berpikirmu itu naif, cara berpikir seperti itu bisa mencelakakan orang lain yang tidak bersalah!” jelas Prof. Habibie. “Aku sudah punya bukti Prof, anak itu punya kekuatan sama seperti dalam videoku, itu sudah cukup bagiku” jelas Rangga. “iya, tapi kau perlu bukti dia mencuri saat anak tersebut menggunakan kekuatan itu” jelas Prof. Habibie. “Bukankah bukti itu sudah ada Prof. ya rekaman video itu?” Jawab Rangga. “Di video itu, wajahnya tidak terlihat jelas, Karena dari jauh, dan mata supermu juga belum on saat itu untuk mengonfirmasikan bahwa orang dalam video tersebut adalah anak itu!” Jelas Prof. Habibie. “Perasaanku mengatakan dialah pelakunya” Tegas Rangga. “Perasaan bisa salah Rangga” Prof. Habibie menegaskan.
“Rangga, kau ini detektif, membuat seseorang mengaku sama saja tidak akan membuktikan kalau dia pencurinya!” jelas Prof. Habibie.
“Begini saja, ajak anak itu menginap di rumahku, dan kita akan lihat apakah dia akan mencuri lagi?” saran Prof. Habibie.
“Lalu aku harus bagaimana Prof, dia jelasjelas telihat memiliki kekuatan seperti yang aku lihat direkaman videoku?” jelas Rangga.
“Tentu saja tidak akan Prof. Kantor Bu Istiana jauh dari sini, dia tidak akan melakukan pencurian karena jauh” jawab Rangga.
“Kupikir pekerjaanmu sebagai detektif adalah pekerjaan yang salah pilih, kau tidak kritis, kau… kau cuma beruntung mendapatkan kekuatan itu, kau sangat naif!” Prof. Habibie mencibir Rangga.
“Apa saranmu Rangga?” Tanya Prof. Habibie.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Entahlah” jawab Rangga.
16
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
* “Woow benarkah Rangga, kau baik sekali mau mengajak Tedjo ke rumah temanmu, siapa itu… ah iyaa Prof. Habibie…” Sularsih gembira. “Iya Bu, kata Om Rangga, di rumah Profesor itu ada teknologi canggih, maen game ala hologram” jelas Tedjo. “Wauh apa itu game hologram? Tapi kuharap kau bersenang-senang di sana” jelas Sularsih. “Pasti Bu Sularsih, dia akan menyukainya, yuk kita berangkat!” ajak Rangga. “Yuuuuuks” Jawab Tedjo sangat gembira. * “Namanya Tedjo Prof” kata Rangga. “Hai Tedjo, saya Habibie” kata Prof. Habibie.
“he he he sudah direnovasi dan diupgrade dengan alat-alat tercanggih lainnya, semua berkat Rangga” jawab Prof. Habibie sembari memandang Rangga. Rangga tersenyum kecut. Terbayang kesalahannya saat menerima uang dari Cleopatra dan kekacauan yang disebabkannya beberapa tahun lalu. “Eh… tiu juga hasil kerja keras Prof. Habibie kok, tidak hanya aku” jelas Rangga. “Waaaaah kalian berdua tim yang hebat” Tedjo memuji kedunya, sepertinya ingin menetralkan suasana. “Baiklah, ini dia alat game hologramnya” kata Prof. Habibie, sembari mengangkat sejenis helm dengan google5-nya. Dengan segera Tedjo mengenakkan alat tersebut di kepalanya. Kemudian tangannya menggunakan alat seperti sarung tangan, guna mengendalikan game hologram secara wireless.
“Halo Proooof” kata Tedjo. “Ah tidak usah Prof, panggil Habibie saja” pinta Prof. Habibie.
Tidak lama kemudian, Tedjo sudah sibuk memilih dan bermain game hologram tersebut.
“Baiklah Pak Habibie” jawab Tedjo dengan logat Jawanya yang kental.
Rangga dan Prof. Habibie tersenyum melihat tingkah Tedjo.
“Nah gitu dong, lebih baik…” Jawab Prof. Habibie.
“Apakah kau yakin dia pelakunya, dengan uang curiannya, dia bisa membeli game hologram tersebut yang sudah beredar di pasaran saat ini?” Prof, Habibie berbisik ke Rangga.
“Seperti yang dijanjikan Rangga, aku punya game teknologi tercanggih saat ini, menggunakan hologram, game hologram, ayo ke ruanganku” ajak Prof. Habibie sembari berjalan ke suatu area. Tedjo dan Rangga mengikutinya.
“Entahlah Prof. kita tunggu saja, ada beberapa pelaku kejahatan yang sengaja menyembunyikan perbuatannya” Jawab Rangga.
“Ini dia ruangannya” jelas Prof. Habibie. “Whaooow hebat banget” Tedjo kagum dengan ruangan lab Prof, Habibie.
“Ku harap kau benar Rangga” Prof, Habibie meninggalkan ruangan tersebut. *
5
Kacamata untuk monitor hologram.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
17
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Kapan kamu pulang” Tanya Sularsih melalui smartphone-nya. “Kayaknya aku nginep di sini aja dulu Bu, game hologramnya bagus-bagus, belum mau pulang, apalagi besok Minggu, mungkin sorenya aku pulang” Jawab Tedjo, “Ya sudah, berikan hp-nya ke Om Rangga, ibu mau bicara” kata Sularsih. Tedjo menyodorkan hp yang dipegangnya kepada Rangga. “Ya Bu Sularsih?” kata Rangga dengan nada tanya. “Saya cuma titip-titip aja ke Nak Rangga, Jangan marah ya ama Tedjo, dia anak kami satu-satunya, jadi kami sangat memanjakannya, maaf kalau dia berbuat nakal di sana, besok sore pastikan dia pulang yaaa” Kata Sularsih di sisi satunya. “Baik Bu, saya akan lakukan, makasih banyak, sampai jumpa besok” balas Rangga. Kemudian Rangga menutup hpnya. “Ibumu memintaku agar kau besok pulang” kata Rangga ke Tedjo, tapi sepertinya Tedjo sibuk bermain game. Rangga tersenyum melihat kelakuan Tedjo yang bermain game sampai terbentur dinding. BEEEEP BEEEEP BEEEEP Suara panggilan masuk. Sudah pukul 20.30 WIB. Tertulis identitas penelponnya “Istiana”. * “Jadi uang telah hilang lagi malam ini, tepat setelah tiga jam kami deposit uang ke brankas” jelas Istiana.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Dan kemana saja Anda Pak Rangga?” Istiana ketus sembari memandang Rangga. Rangga menunduk dipandang seperti itu,”Maaf Bu Istiana, saya pikir saya sudah hampir memecahkan masalahnya, tetapi ternyata saya salah” Jawab Rangga. “Mamang sudah jelas pelakunya bukan tuyul, tetapi mutan, alien, atau apalah, tetapi saya tidak mau sampai di sana saja, dia harus ditangkap!” jelas Istiana. “Maaf Bu, bukankah dia mampu menghilang dan menembus dinding, bagaimana kami dapat menangkapnya?” kata Pak Kopo. “Diam!” bentak Istiana kepada Kopo. Kopo tercekat, dan segera diam. “Biar si detektif yang mencari tahu caranya” Kata Istiana sembari memandang tajam ke arah Rangga. “Baik Bu, akan saya cari solusinya” Jawab Rangga. * “Kau benar Prof. Tedjo bukan pelakunya, pencurian itu terjadi lagi saat Tedjo di sini bersama kita” Kata Rangga kepada Prof. Habibie. “Terkadang masalah tidak sesederhana yang dirasakan, Aku belajar berhenti menggunakan perasaan untuk keobjektifan mencari solusi sejak 30 tahun yang lalu Rangga, karena aku tahu perasaan selalu salah, logika dan analisis yang tepatlah akan dapat membantu mencari solusinya” Kata Prof. Habibie. “Kau benar Prof. Aku harus belajar seperti Prof. agar aku tidak salah menilai lagi” Jawab Rangga merasa bersalah. “Kau harus belajar dan banyak membaca buku creative and critical thinking Rangga,
18
AN1MAGINE
dan mencari tahu apa makna di balik sesuatu, intinya apakah ada kepentingan tersembunyi di dalamnya” jelas Prof. Habibie. “Iya Prof, saya akan belajar banyak” Jawab Rangga lesu, tidak bernafsu lagi berdebat dan beragumen. “Kini pertanyaan selanjutnya adalah siapa yang memiliki kekuatan yang sama seperti Tedjo, dan yang jelas rumahnya masih berdekatan dengan kantor milik Istiana?” Jelas Prof. Habibie.
Vol. 3 No. 1 Januari 2018 JUAL BELI KOMIK KAMU, PASARKAN KOMIK KAMU, TAWARKAN JASA KETERAMPILAN KOMIK KAMU, JADIKAN DIRIMU WIRAUSAHAWAN KOMIK
ikomik
Ikomik.an1mage.net
“Prof. apakah suatu kekuatan dapat dilacak?” Tanya Rangga. “Ada potensi iya, setiap ion dan kekuatan memiliki ciri khas… signature, dengan menganalisis kekuatan Tedjo, aku dapat men-tracking kekuatan sejenisnya, tapi aku perlu waktu minimal 3 hari untuk mempersiapkan alatnya ya. “Whaow aku tidak menyangka dapat secepat itu Prof.” Rangga memuji. “Cepat karena semua yang kuperlukan sudah banyak yang kubeli dengan uangnya yang kita dapat dari Cleopatra, tinggal merakitnya saja, programnya juga sudah aku buat dua tahun yang lalu yang rencananya untuk tracking keberadaanmu” jelas Prof. Habibie. “Ah kau berencana tracking aku Prof, wah hilang sudah privasiku” keluh Rangga. “Akan berguna bila kau terluka, maka aku dengan cepat dapat mencarimu, positive thinking dong!” jelas Prof. Habibie. “Ooooh” mulut Rangga monyong lalu Rangga nyengir6, merasa bersalah. “Kini ternyata dapat berguna untuk keperluan lainnya, tinggal bagaimana memancing kekuatan Tedjo muncul agar dapat dianalisis kekuatannya dan dapat dijadikan acuan untuk tracking lainnya. 6
Tersenyum dengan rasa bersalah.
Bersambung enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Karya komik kamu ditolak oleh penerbit karena alasan gaya gambar kamu yang ketinggalan zaman? Gaya gambar kamu ga ngetren, gaya gambar kamu ga sesuai pasar? Gaya gambar kamu ga realis, gaya gambar kamu ga kartun, gaya gambar kamu ga hibrida, gaya gambar kamu ga fine art dan ratusan macam alasan penerbit untuk menolak gaya gambar kamu. Komik kamu ditolak penerbit karena desain gambar yang terlalu kompleks, karena gaya desain gambar kamu terlalu sederhana, gaya desain gambar kamu terlalu kuno, gaya desain gambar kamu terlalu masa depan dan ratusan alasan gaya desain lainnya yang digunakan penerbit untuk menolak karya kamu. Karya komik kamu ditolak karena jenis cerita (genre) kamu tidak sesuai dengan aliran gaya cerita penerbitnya? Tidak sesuai dengan visi dan misi penerbitnya dan ratusan alasan penolakan lainnya yang digunakan penerbit untuk menolak karya kamu. Itu masa lalu, kini hadir ikomik.an1mage.net yang memberimu kebebasan gaya gambar apa pun, gaya cerita apa pun, gaya desain apa pun. Bukan penerbit, editor, dan atau artis komik lainnya yang menentukan karyamu akan disukai atau tidak, tetapi calon pembaca. Jual komik kamu, beli komik kesukaanmu, publikasikan sendiri komik kamu, jadikan dirimu wirausahawan komik, buktikan bahwa penerbit, editor, dan artis komik lain yang banyak kritik tentang karyamu adalah salah total. 19
Ikomik app tersedia di: An1mage Store & Play Store
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
TUTORIAL
YUK MENGGAMBAR: Wajah Balita M.S. Gumelar
Edisi kali ini penulis membahas ukuran menggambar wajah balita (toddler). Karena penulis meriset dari lebih dari satu ras manusia untuk balita ini, maka ukuran tepatnya tiap ras tentu bervariasi, tetapi dapat ditarik kesimpulan secara umum hitungan wajah balita telah didapat.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Photo balita yang penulis dapatkan dari berbagai sumber di google.com dan kemudian didesain agar berdampingan dan ditarik garis pembanding, terlihat bahwa sekitar 50% dari bulatan elipse pembagiannya di area mata untuk semua ras. Untuk hidung, alis, mulut, dagu, dan ujung kepala atas cenderung berbeda.
20
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Tetapi dari sumber lainnya, ada yang menggunakan 70% dari area kepala sebagai titik awal mata, kemudian sisanya 30% untuk hidung, mulut, dan dagu.Hal ini memungkinkan terjadi untuk bayi berusia sekitar 0 -1 tahun atau masa transisi ke balita.
https://i.pinimg.com/236x/ae/ef/15/aeef156e0c484ad 9d156be5217c0a129--head-anatomy-andrewloomis.jpg https://cartoonvegas.com/wp-content/uploads/babyeye-orientation_thumb.jpg
http://www.how-to-draw-cartoons-online.com/imagefiles/xcartoon_baby_3.gif.pagespeed.ic.C2lxA2nk_e. png
http://danidraws.com/wpcontent/uploads/2007/11/kids04.jpg
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Kini penulis melanjutkan elemen dan prinsip menggambar di bahasan di edisi sebelumnya. Di mana penulis telah selesai membahas elemen-elemen gambar di Animagine edisi sebelumnya yaitu: 1. Penggambar 2. Ide 3. Alat 4. Media 5. Bahan 5.1. Area dan Ruang (space) 5.2. Waktu (time) 5.3. Titik & Bintik (point & dot) 5.4. Garis, Goresan dan Arsiran 5.5. Dimensi 5.5.1. Dua Dimensi (shapes) 5.5.1.1. Bentuk datar terbuka (open shape) 5.5.1.2. Bentuk datar tertutup (closed shape) 5.5.2. Tiga Dimensi (form). 5.6. Teks (text) 5.7. Objek & Subjek Gambar 5.7.1. Mahluk cerdas (smart life form) 5.7.2. Satwa (Animals) 5.7.3. Serangga (Insects) 5.7.4. Tumbuhan (plant) 5.7.5. Mikroba (Bakteri dan Virus) 5.7.6. Atom dan semua hal yang lebih kecil dari Atom 5.7.7. Arsitektur, Eksterior & Interior 5.7.8. Mesin & Transportasi
21
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
5.7.9. Alat-alat & Peralatan (Tools & Gadget) 5.7.10. Lingkungan & alam (environment & nature) 5.7.10.1 Space 5.7.10.2 Time 5.7.10.3 Planets 5.7.10.4 Suns & Stars 5.7.10.5 Solar Systems 5.7.10.6 Galaxy 5.7.10.7 Frequencies 5.8. Pencahayaan dan Bayangan 5.9. Warna (colour) 5.10. Tekstur (texture) Penulis telah membahas prinsip menggambar di edisi sebelumnya meliputi: 1. Tujuan dan Pesan (goal and message) 2. Gaya Gambar (drawing style) 2.1. Realis 2.2. Kartun 2.3. Fine Art 2.4. Hibrida 3. Gaya Desain (design style) 3.1. Simplicity & Extraction (Sederhana & Ekstraksi) 3.2. Complexity & High Density (kompleks & padat) 3.3. Ethnic & Old Style (Gaya Seni Kesukuan & Masa Lalu) 3.4. Futuristic (Gaya Relatif Masa Depan) 3.5. Fine Art (Gaya Cenderung Fine Art) 3.6. Age classification (Klasifikasi berdasarkan Usia) 3.6.1.Kiddy Style (Gaya Kekanakan) 3.6.2.Teeny Style (Gaya Remaja) 3.6.3.Adult Style (Gaya Dewasa) 4. Ritme (Rhythm) 5. Konsistensi (Consistency) 6. Perspektif (Perspective) 6.1 Distance 6.1.1 Extreme Close up Distance 6.1.2. Close up 6.1.3 Medium Distance 6.1.4 Longshot & Extreme Longshot 6.2 Angle (sudut) 6.2.1 Eye Level Angle
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
6.2.2 Low Angle (Tampak Bawah) 6.2.3 High Angle (Tampak Atas) 6.2.4 Camera Motion and Path 6.2.5 Fish Eye View 6.2.6 Projection & View port 7. Emphasis 7.1 Image, text or both? 7.2 Opposition 7.2.1 Contrast 7.2.2. Powerful & Powerless 7.2.3 Size, Scale & Proportion 7.2.4 Isolation & Position 7.2.5 Depth of Field 7.2.6 Age & Era 7.27 Exaggeration 7.2.8 Comparison 7.2.9 Sex & Gender 7.2.10 Analogy 7.2.11 Replacement (Penggantian) 7.2.12 Direction 7.2.13 Space 7.2.14 Great Pose, Great Action & Great Scene 7.2.15 Visual Effect 7.2.16 Unique & Uniqueness 7.2.16.1 Unique appearance 7.2.16.2 Unique Personality & Expression 8. Composition (Komposisi) 8.1 Balance 8.1.1. Centered 8.1.2 Justified 8.2 Unbalance 8.2.1. Flush Left 8.2.2.Flush Right
8.2.3 Overlapping (Saling Timpa di Bagian Tertentu) Desain yang saling menimpa sebagian satu objek dengan objek lainnya secara dekat ataupun tidak, juga memberikan sentuhan artistik tersendiri pula.
22
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Mobil dari tampak camera seperti parkir saling overlapping. Sumber: http://bit.ly/hHiUvQ
Overlapping penari ular sebagai pawang dan ularnya.
8.2.4 Repetition (Pengulangan)
Wanita ksatria. overlapping karakter satwa dan manusia.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Memberi pengulangan (repetition) pada objek/subjek yang diperlukan akan memberi tambahan keindahan, tetapi pengulangannya harus digabungkan dengan perspektif, scale, dan angle, agar tidak membosankan/monotone. Repetition juga akan menimbulkan pola (pattern).
23
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
penekanan adegan yang mampu membawa ke suasana yang diperlukan. Urutan juga dapat diterapkan pada namanama tokoh, adegan dalam animasi dan movie.
Repetisi gerak. Sumber: http://bit.ly/hesLEN http://bit.ly/eLU7nN
Repetition pada panel dan gerak yang hampir mirip pada comic.
8.2.5 Harmony & Unity (Harmoni & Kesatuan) Harmony adalah kesatuan (unity) yang menyenangkan pada semua objek (element) yang ada dalam satu adegan di satu panel ataupun satu halaman design, satu hasil model desain ataupun pada suatu komposisi.
Repetition diterapkan pada gigi karakter.
Memberi pengulangan (repeating/looping) di suatu desain dapat diterapkan seperti dalam adegan animasi, namun secara panel per panel.
Beberapa panel gerakan mirip dengan perbedaan sedikit tetapi berurutan (sequence), tetapi memberikan
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Keseluruhan satu kesatuan juga disebut dengan nama gestalt, jadi gestalt mempunyai 4 arti yaitu shape, form, pattern dan unified whole (unity). Gestalt digunakan pula di ilmu psikologi yang berhubungan dengan teori cara dan proses berpikir, juga dalam terapi psikologi yang mengarah pada pengalaman yang ideal dari “di sini dan sekarang� serta hubungannya dengan lainnya dan dunia. Perhatikan contoh satu desain berikut; terlihat adegan seorang karakter yang duduk, dan teksnya berharmonisasi
24
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
dengan adegan yang ada, sehingga adegan tetap fokus pada karakter dan teks menyatu dengan harmoni.
Desain iklan yang menarik tentang air dalam botol. Sumber: http://bit.ly/f8BKsP
Penerapan harmony pada satu panel comic.
8.2.6 Proximity (Kemiripan/ Kedekatan) Proximity adalah kurang lebih sama atau kemiripan atau kedekatan, misalnya kemiripan bentuk, kemiripan pakaian, kemiripan selera, dan bisa dikembangkan ke hal lainnya. Harmony atau unity di suatu iklan. Sumber: http://bit.ly/dYj6FB
Ada banyak hal dimana seseorang berkelompok karena kemiripan di hal-hal tertentu, misalnya kesamaan hobi, kesamaan warna, kesamaan bentuk, kedekatan letak area juga akan cenderung terbaca menjadi satu bagian kesatuan dan lain sebagainya.
Kedekatan species dan bentuk walaupun berbeda warna. Sumber: http://bit.ly/gtTRMQ
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
25
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
8.7 Grid System
Digunakan sebagai acuan sementara untuk membantu dalam mempermudah peletakkan komposisi, komposisi dapat diatur dengan secara kasar dengan membuat grid dan penempatannya berupa kotak (frame). Kedekatan perasaan, baju, dan kesukaan yang sama. Sumber: http://bit.ly/f9Ny6Y
Grid system digunakan pada komposisi suatu photo. Perhatikan ke area mana objek ataupun subjek menghadap, maka area yang dihadapi cenderung sekitar 2/3 lebih luas dan lega. Sumber:http://bit.ly/gQNpCM
Kedekatan proporsi dan gaya gambar.
enlightening open mind generations
Frame adalah salah satu bentuk grid sederhana yang secara relative berdiri sendiri sebagai bidang kerja untuk desain yang cenderung 2D, maka dengan menempatkan beberapa bagian kotak secara grid, akan didapat komposisi peletakan elemen desain dalam suatu bidang kosong (lay out), row dan column (kolom) yang minimal akan terlihat secara sementara hasilnya.
www.an1mage.org
26
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Salah satu penekanan menggunakan grid system dan space. Sumber: http://bit.ly/dJ1bjU
Pada umumnya, grid system menggunakan 3x3 grid dengan ukuran sesuai keperluan untuk memudahkan memetakan area desain, walaupun lebih dari itu juga boleh, bila digunakan sebagai pembuatan scale dari ukuran kecil ke besar ataupun dari besar ke kecil yang banyak digunakan untuk membuat ilustrasi maka harus diskalakan ukurannya.
Frame lay out design untuk membuat komposisi pada desain lay out majalah, tabloid, koran, website bahkan iklan.
Penulis sharing word of wisdom yang siapa tahu dapat memberikan pencerahan bagi An1mareaders “Ada banyak orang cerdas dan mampu membuat kritikan, tetapi orang yang sukses adalah mereka yang mampu menghasilkan karya secara nyata�. Demikianlah bahasan penulis pada elemen dan prinsip menggambar edisi kali ini, untuk edisi berikutnya, penulis akan melanjutkan dengan anatomi wajah remaja. Untuk elemen dan prinsip menggambar telah selesai, dan akan penulis terbitkan dalam buku tersendiri yang nanti dapat dibeli dalam format digital dengan nama: Elemen dan Prinsip Menggambar Anatomi Manusia di Play Store, an1mage Store, dan iteks.an1mage.net. https://www.facebook.com/michael.sega.gumelar/
Referensi www.google.com dan berbagai sumber Gumelar, M.S., 2011. Comic making. Indeks. Gumelar, M.S., 2015. Elemen dan Prinsip Menggambar. An1mage. Gumelar, M.S., 2011. 2D Animation: Hybrid Technique.Indeks. An1magine 2016-2017 Gumelar, M.S., 2015. Elemen dan Prinsip Animasi 2D. An1mage.
Lay out tampilan koran. Sumber: http://bit.ly/newspapersample
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
27
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
TOKOH
BARLI SASMITAWINATA: Maestro Seni Lukis Realis Asal Bandung Guntur Tri Wibawa
Lahir di Bandung pada tanggal 18 Maret 1921. Tahun 1935, Barli belajar melukis dari Jos Pluimentz, seorang pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung, juga dengan Luigi Nobili, pelukis asal Italia. Tahun 1948, Barli mendirikan Sanggar Seni Rupa Jiwa Mukti. Selain menjadi sebagai ilustrator di Balai Pustaka, Jakarta, Barli juga menggambar untuk beberapa koran di Bandung. Mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Belanda untuk belajar di Academie Grande de la Chaumiere, Paris, Perancis tahun 1950, Barli kemudian meneruskan studinya di Rijksacademie voor Beeldende Kunsten, Amsterdam, Belanda. Selama di luar negeri, Barli menjadi ilustrator pada majalah De Moderne Boekhandel di Amsterdam, dan majalah Der Lichtenbogen di Recklinghausen, Jerman.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
1958 mendirikan mendirikan Sanggar Rangga Gempol di kawasan Dago, Bandung. Mengajar juga di badan pendidikan formal seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Kejuruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung. Tahun 1992 ia mendirikan Museum Barli Bandung. Pada tahun 2000, Barli menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari presiden. Barli meninggal pada Kamis, 8 Februari 2007 di Rumah Sakit Advent, Bandung pada usia 85 tahun. Kemudian dimakamkan pada Jumat, 9 Februari 2007 di Taman Makam Pahlawan Cikutra.
28
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Mang Ujang Medium : Conte , Paper Tahun Pembuatan :1983
Pemandangan Medium : Oil paint , Canvas Tahun Pembuatan : 2004
Penjaja Ikan Tahun Pembuatan : 1994 Dimensi Karya : 82 cm x 57 cm
Ibu dan Anak Tahun Pembuatan : 1994 Dimensi Karya : 81 cm x 55 cm
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
29
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Wanita Bali Medium : Oil paint, Canvas Tahun Pembuatan : 2005 Dimensi Karya : 30 cm x 35 cm
Nenek Medium : Canvas , Oil paint Tahun Pembuatan : 2004 Dimensi Karya : 40 cm x 30 cm
Tari Lenso Medium : Oil paint , Canvas Tahun Pembuatan : 2005 Dimensi Karya: 30 cm x 35 cm
enlightening open mind generations
Gadis dari Bayong Bong Medium : Oil paint Tahun Pembuatan : 1949 Dimensi Karya : 60 cm x 75 cm
www.an1mage.org
30
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Buruh Kasar I Tahun Pembuatan : 1981 Dimensi Karya : 36 cm x 50 cm
Buruh Kasar II Tahun Pembuatan : 1981 Dimensi Karya : 36 cm x 50 cm
Pencari Kayu Bakar Medium : Oil paint Tahun Pembuatan: 1970-1980 Dimensi Karya : 90 cm x 140 cm
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Bi Icih Medium : Conte Tahun Pembuatan : 1981 Dimensi Karya : 36 cm x 50 cm
31
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Menyisir Rambut Tahun Pembuatan : 1983 Dimensi Karya : 37 cm x 50 cm
Taruna Bali Medium : Pastel Tahun Pembuatan : 1990 Dimensi Karya : 50 cm x 65 cm
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Gadis Bali Medium : Pastel Tahun Pembuatan : 1990 Dimensi Karya : 50 cm x 60 cm
Megang Pundak Tahun Pembuatan : 1983 Dimensi Karya : 42 cm x 31 cm Lukisan Barli dapat ditemukan di archive.ivaaonline.org
32
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
CERBUNG
GENETIX: Manusia Rekayasa Genetik M.S. Gumelar
Malam hari, Megacity, koloni Bumi. 3118. Ultima ships 7milik pribadi dan milik umum berseliweran di angkasa kota. Malam yang tidak terlihat malam, polusi cahaya bertaburan, terang benderang. Kota yang tidak pernah tidur. Di pusat perbelanjaan super modern di masa itu. Seseorang berjalan ke sejenis pintu yang terlihat seperti air, kemudian masuk. WHOOP Dan dia ke luar di suatu tempat lainnya. WHOOP Orang tersebut melintasi beberapa area dan melihat beberapa orang saling berkomunikasi menggunakan hologram, hologram yang sudah sempurna, tanpa buffering dan tidak tersendat.
7
Pesawat pribadi dan umum yang smart, bergerak sendiri secara kecerdasan buatan, berdasarkan inputan tujuan awal dan akhir, dan mampu
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Orang tersebut melewati beberapa android wanita dan pria yang telah memiliki kemerdekaan dari tuannya, mereka telah berhasil menyamakan diri mereka setara dengan manusia sebagai spesies baru, spesies android, sebab mereka juga telah mampu membuat android sendiri, jauh lebih sempurna dari android buatan manusia di ratusan abad sebelumnya. Orang itu masuk ke suatu ruangan dengan teknologi tinggi, beberapa orang sedang melakukan sesuatu di depan komputer mereka, komputer sudah tidak lagi berada di meja, tetapi berupa proyeksi hologram, dikendalikan secara wireless menggunakan tangan mereka. Kemudian orang tersebut semakin masuk ke dalam suatu ruangan yang lebih canggih, pintu teleport lagi. WHOOP
menghindari berbagai rintangan yang membahayakan penumpangnya.
33
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Ah gimana kabarmu Timox?” tanya seseorang yang melihat kehadirannya.
yang ada di frekuensi mana pun agar mampu bertahan hidup” ujar Cenmav.
“Baik Magnet, kau tahu, aku bisa saja langsung teleport ke sini, tetapi sistem presensi milik kita tidak akan mendeteksiku, kenapa tidak kita gunakan pendeteksi Machine Access Control (MAC) address yang telah diimplan di setiap orang sih?” Timox kesal.
“Kau sudah mengingatkanku hal ini berkali-kali Cenmav” kata Kambeg.
“Ah seperti kau tidak membaca sejarah saja, dulu sempat terjadi begitu di abad 23, dan digunakan oleh penguasa yang buruk untuk mengintai privasi orang lain, bahkan membunuh dari jarak jauh menggunakan teknologi itu, kini sudah dilarang secara resmi di seluruh Bumi dan kau ingin seperti itu lagi?” jelas Magnet. “Aku adalah sejarah Magnet, karena aku menjelajah tiap waktu yang selalu kau tugaskan untuk membenahinya di masa lalu bila ada yang tidak sesuai dengan timeline versi Bumi ini” Timox berargumen. “Pelaku sejarah dengan memelihara sejarah berbeda Timox” kata Magnet. “Ah… persepsimu berlebihan, kalau pun ada yang bergeser sedikit dari timeline aslinya, kau pun tidak akan tahu bukan?” Timox berargumentasi lebih jauh. “Benar, tetapi paling tidak kejadiankejadian besar yang penting tidak akan berubah, itu intinya” jelas Magnet. * Angkasa luar luas, jagat raya, frekuensi lain, angkasa yang tidak terdiri dari helium dan gas-gas lainnya, angkasa yang terdiri dari air (H2O) di seluruh jagat rayanya. “Brab un osak galmed8” ujar Cenmav. “Siap” jawab Kambeg. “Bagus, ini adalah terobosan pertama ilmuwan kita, mereka sebelumnya telah mengirimkan drone ke salah satu frekuensi jagat raya lain tersebut, dan sebagian besar, jagat raya lainnya tidak memiliki air sebagai angkasanya, kita akan kesulitan bernapas,tetapi selalu usahakan kita berada di area yang berair 8
“Siap melintasi frekuensi lain?” Terjemahan dari Bahasa Gacun, Planet Vanehl, frekuensi jagat raya yang terisi air untuk luar angkasanya, frkeuensi yang
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Baiklah, paling tidak misi pertama kali proyek ini, dan memilihmu untuk pergi seorang diri ini risikonya sangat besar, jangan lupa tekan tombol dengan cepat kembali ke frekuensi ini bila ada sesuatu yang sangat membahayakan dirimu, ini perintah, mengerti” Cenmav memerintah. “Siap Pak!” jawab Kambeg. Cenmav kemudian, menggerakkan tangannya, dan mendadak bulatan seperti pintu gerbang mulai bersinar di dalam dunia yang serba air ini, perlahan ria-riak air tersebut bersinar lembut dengan reaksi antar ion. Kambeg berenang masuk ke lingkaran gerbang frekuensi tersebut. BLUBH Kambeg menghilang entah ke mana? * Pagi hari, Gigacity. Gigacity merupakan area gabungan negara-negara di Eropa di masa lalu. Beberapa android tampak bermunculan secara teleport di suatu area, mengepung dan bergerak cepat ke arah area tersebut. “Cepat Gerhana, para polisi android mulai meluruk ke area ini” Ujar seorang wanita bersayap kelelawar melalui alat telekomunikasi secara wireless yang terpasang di otak mereka, telepati menggunakan alat. “Tunggu, sebentar lagi” Jawab Gerhana berbicara langsung tanpa menggunakan telepati. Para Android di luar serentak menggunakan senjata laser mereka membuka pintu baja yang tertutup rapat. Segera setelah pintu terbuka, para android meluruk ke area di mana Gerhana berada.
belum dikenal oleh mahluk Planet Bumi. Untuk memudahkan penerjemahan, penulis menggunakan langsung Bahasa Indonesia setelahnya.
34
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Area tersebut telah kosong. Dengan segera seorang android menggunakan alatnya dan melacak ke mana mereka pergi. “Mereka menggunakan alat pengacak teleport, sepertinya jenis yang terbaru, kami belum mendapatkan hasilnya ke mana mereka pergi?” lapor seunit android kepada atasannya. “Baiklah, data teleport telah tersimpan, akan kita cari tahu ke mana mereka telah meneleportkan diri, kembali ke tempat!” Perintah seseorang dalam komunikasi hologram. * Di suatu atap gedung canggih di Teracity. “Ha kita lolos, berapa yang kita dapat Gerhana?” Tanya wanita bersayap kelelawar. “Wuah, teleport kita bisa sejauh ini, Teracity, tetapi kita perlu teleport yang bisa lebih jauh lagi ke luar dari Planet Bumi” ujar Gerhana gembira, tanpa menjawab wanita tersebut. “Sesuai rencana Awewe, Satu triliun rupion” jawab Gerhana sembari melihat ke wanita bersayap kelelawar tersebut, Gerhana tersenyum gembira. “Ah cukup untuk keluar dari Planet Bumi yang menyebalkan ini, kita bisa ke galaksi lainnya, atau bersenang-senang di Planet Xord tata surya Rji tanpa bekerja sebagai hacker lagi” Awewe terlihat bahagia. “Apa saja untuk kekasihku yang tercinta, hidup mudah dengan kecerdasan luar biasa, mengambil uang orang lain dengan mentransfer ke akun kita, kita harus segera membuatnya menjadi cash agar uang yang telah kita hacked tidak dikembalikan lagi kepada pemiliknya, para polisi juga sudah canggih dalam hal ini” jelas Gerhana.
sembari memperlihatkan gambar secara hologram ke Awewe. “Sial, apa yang bisa kita beli dengan sejumlah uang tersebut dalam waktu dekat secara online shop?” Tanya Awewe. “Aaaah…. Ada, ini dia, teleport lintas ruang dan waktu, kita ke planet lain yang masih primitive dan menjadi raja dan ratu di sana, menjadi dewa dan dewi mereka, bagaimana?” usul Gerhana. “Usul yang genius” Kata Awewe. “Harganya hampir senilai dengan uang hasil hacking kita, tapi tidak apa-apa” kita sudah membeli yang terbaik yang pernah dapat kita miliki” kata Awewe sembari menekan tombol purchase pada Alat Teleport dengan tipe Dyna-3X. “Purchased confirmed” Kata komputer online shop. * “Gum pizza dua slice ya” kata seorang pria kepada pelayan android wanita. “Baik Pak, silakan duduk, akan kami siapkan pizza yang hangat dalam waktu dua menit” jawan pelayan android wanita tersebut. Matahari ke area duduk dekat kaca besar sehingga dapat melihat pemandangan di luar, seorang gadis mendekatinya “Aku heran, kenapa kau suka sekali membeli pizza dengan cara tradisional, padahal kau bisa memintanya langsung ke alat pembuat makanan yang ada di setiap kantin pemerintah secara gratis” ujar seorang gadis bermata agak sipit dengan rambut merah berkulit kuning dengan poni ala Cleopatra rambut lurus potongan pendek sebahu.
“Tapi proteksi akun kita sudah kau lakukan bukan Gerhana, agar uang kita tidak kembali?” Awewe tampak khawatir.
“Sama enaknya sih, tetapi aku merasa memesan melalui resto pembuat pizza yang sudah mampu bertahan ribuan tahun membuatku merasa hidup di zaman yang serba tidak jelas apakah hidup ini cuma sejenis game yang kita mainkan saat bosan bekerja?” Ujar pria tersebut.
“Sudah sayang, tapi kau lihat, para polisi sudah mulai menyerang akun kita, lihat dalam diagram ini, kalau mencapai titik nol, berarti mereka berhasil” Kata Gerhana
“Hm kau suka berfilosofi Matahari, hidup ini cuma simulasi, karena mungkin saja sebenarnya kita telah mati, dan orangorang di masa lalu, dan masa depan juga
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
35
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
sudah mati, hal itu yang selalu kau katakan karena mendapatkan pemikiran itu dari Timox bukan?” wanita itu berbicara menimpali Matahari.
“Jangan begitu, ayahmu sudah tepat, dia seperti penemu mobil, maka kewajiban dari penemu mobil adalah menemukan remnya” jelas Cosmica.
“Entahlah Cosmica, aku pikir Timox ada benarnya, terkadang aku merasa kehidupan ini memang benar-benar simulasi, dan menjadi sangat hidup bila banyak kesulitan yang terjadi” jelas Matahari kepada Cosmica.
“Aku pikir kau benar…” Matahari terdiam saat hologram panggilan mendadak muncul di depan Matahari.
“Timox atau ayahmu?” tanya Cosmica. “Pizza Anda sudah siap Tuan Matahari” pelayan android wanita membawakan dua slice pizza ke tempat duduk Matahari. “Terima kasih” jawab Matahari ke pelayan andoid wanita tersebut sembari tersunyum. Pelayan android wanita itu kemudian meninggakan area tersebut. “Aku pikir keduanya, sejak ayahku menemukan bahwa memiliki kekuatan mutan dapat dilakukan dengan rekayasa genetik, sehingga orang yang punya duit banyak dapat memiliki kekuatan mutan yang dipilihnya, semakin hebat kekuatan itu, maka semakin mahal” Jelas Matahari melanjutkan pembicaraannya. “Ya dan ayahmu malah lebih jauh lagi, mampu membuat kekuatan yang lain bahkan tanpa harus ada mutan yang pernah memiliki kekuatan itu sebelumnya, dia mampu menciptakan kekuatan baru dari rekayasa genetik, mutan sudah tidak penting lagi, karena ayahmu mampu membuat kekuatan baru lagi yang tanpa batas” Cosmica memuji Ayah Matahari. “Ya, dan dia membuat organisasi Genetix ini guna membawa para penyalahguna teknologi rekayasa genetiknya ke pengadilan, dia telah membuat rem-nya untuk orang-orang yang telah menyalahgunakan kekuatannya” kata Cosmica. “Ya bukankah itu paradoks? Suatu pertentangan, masalah yang ayahku ciptakan dan ayahku pula yang membisniskan untuk menangkapi orangorang yang menyalahgunakan kekuatan yang telah dipesan darinya, bukankah begitu?” Matahari seperti jengkel.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Matahari, Magnet di sini, telah terjadi hacking transfer dana ke salah satu akun, dan akun tersebut dimiliki oleh saudaramu, Gerhana, kau diminta datang ke kantor kepolisian di sektor XI Megacity” ujar Magnet. “Ah sial, baik saya akan ke sana” jawab Matahari dengan lesu. “Adikmu lagi?” Tanya Cosmica. “Bukan adikku, kami lahir bersamaan dengan cara teleport keluar dari kandungan, tepatnya saudara” kata Matahari menjelaskan. * “Ayah, Ayah di sini pula?” Tanya Matahari tak percaya melihat ayahnya di kantor polisi di mana dia diminta datang. “Eh iya, bagian dari pertanggungjawaban ayah kepada pelaku kejahatan, kebetulan pelaku kejahatannya adalah anakku sendiri, menggunakan kekuatan rekayasa genetiknya” Jawab ayahnya. “Saya Trimarga Kepala Polisi Sektor XI Megacity. Terima kasih telah datang tuan Matahari Adinata dan Tuan Respati Adinata, seperti kalian ketahui, kami mengundang Anda karena hacking yang telah dilakukan oleh Gerhana Adinata, anak Anda Pak Respati, dan saudara Anda Pak Matahari” Kata Trimarga. “Ah ya, kami merasa malu tentang hal tersebut, dia juga akan masuk dalam daftar manusia rekayasa genetik yang telah menyalahgunakan kekuatannya, saya jamin hal tersebut” Kata Respati Adinata. “Hm… sebenarnya yang dilakukan oleh Gerhana tidak melibatkan kekuatan rekayasa genetik sama sekali Pak Respati, dia benar-benar hanya menggunakan teknologi teleport dan hacking ke system perbankan Megacity,
36
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
sepertinya kecerdasan Gerhana luar biasa” jelas Trimarga. “Dia tidak menggunakan kekuatan rekayasa genetiknya? Whaow ini hal yang luar biasa!” Matahari tidak percaya. “Diam Matahari” Kata Respati seakan membentak tapi dengan suara datar. Matahari langsung terdiam, dia tahu ayahnya orang yang disiplin dan cerdas, tidak perlu kekerasan dan bentakan untuk kedisiplinan. “Kalau begitu, kabar bagus bagi kami, bagaimana kami dapat membantu mengatasi hal ini?” tanya Respati kepada Trimarga. “Sangat mudah sebenarnya, Anda kembalikan dana yang telah di-hacked oleh Gerhana dan mengembalikannya kepada orang-orang yang dananya telah ter-hacked” kata Trimarga. “Apakah dengan demikian Gerhana tidak akan terkena hukuman?” Tanya Respati. “Anda orang genius Pak Respati, jangan gabungkan kejahatan dengan pengembalian dana tersebut, dana adalah hasil curian, sedangkan melakukan pencurian tetap pelakunya harus dihukum walaupun uangnya telah kembali” jawab Trimarga. “Kepolisian memastikan seseorang mendapatkan impak jera setelah seseorang tersebut melakukan kejahatan, memastikan agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya lagi…” “… bukankah hal tersebut yang Anda lakukan dengan mengelola organisasi Genetix, menghukum dan membawa ke pengadilan pelaku kejahatan yang melakukan kejahatannya menggunakan kekuatan rekayasa genetik?” Tanya Trimarga membalik kenyataan kepada Respati. Sembari Trimarga mendekatkan wajahnya ke wajah Respati. “Eh ya… saya paham, tetapi ini masalah keuangan dan hacking yang di mana saya sendiri, tidak begitu paham” Respati memundurkan wajahnya dan gelagapan dengan penekanan masalah hukum tersebut.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Bagus kalau sudah paham, kurasa saya bisa mencium awal kejatuhan organisasi Genetix dari sisi yang mungkin berbeda perspektif dari yang kau bayangkan Respati, dan pemerintah cepat atau lambat akan menghentikan kerjasama ini” Trimarga dengan nada penekanan. “Eh… terima kasih dengan peringatannya Pak Trimarga, akan saya lakukan penggantian biaya tersebut…” kata Respati. “Berapa tepatnya yang telah diambil oleh Gerhana?” Matahari bertanya kepada Trimarga. * Kantor Pusat Genetix. Megacity Sektor 6. “Satu triliun rupion, Gerhana telah menguras keuanganku dan meninggalkan 1/8-nya saja, anak gila” Respati tampak sebal saat sudah kembali di kantor pusat Genetix. “Entah untuk apa uang sebanyak itu, dia bisa membeli satu tata surya dengan uang sebanyak itu” Kata Matahari membandingkan nilainya. “Uang bisa dicari lagi, tapi malu ini, dia telah mencoret nama baik keluarga kita, keluarga Adinata” Respati benar-benar marah, tapi tanpa ekspresi, sesuatu yang bertolak belakang, Respati telah mampu menguasai emosi amarahnya, tak heran dia mampu menemukan teknologi rekayasa genetik yang memberi kekuatan mutan. “Entahlah Yah, sepertinya Gerhana selain mendapatkan kekuatan rekayasa genetik, dia juga memiliki kecerdasan Ayah, sedangkan aku hanya kekuatan rekayasa genetiknya saja…” Keluh Matahari. “Kau tidak mewarisi kecerdasanku tapi kau memiliki kejujuran dan keberanianku Matahari, aku tidak berharap anak kembarku benar-benar sama sifatnya, tetapi paling tidak Gerhana memilih jalan di mana keluarga kita belum melakukan sebelumnya, jalan yang terlihat buruk” Ujar Respati dengan wajah terlihat sedih. “Lacak keberadaan saudaramu, Gerhana dan bawa ke sini, aku punya rencana
37
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
menanamkan implan kebaikan dalam memory-nya dan menghapus memory kejahatan yang telah dilakukannya” pinta Respati.
“Baiklah senang berbisnis denganmu Pak Gerhana” kata orang tersebut.
“Bagaimana kita melacaknya Pak, dia tidak menggunakan kekuatannya, sehingga melacak kekuatannya menjadi tidak mungkin ?” Tanya Cosmica.
Orang tersebut menghilang, teleport meninggalkan area tersebut.
“Kau dan Matahari mencari tahu caranya, kalian sepertinya harus menggunakan teknologi terkini, sama seperti yang dilakukan oleh Gerhana” jelas Respati. “Baik, Siap laksanakan!” Matahari dan Cosmica bersamaan memberikan hormat kepada Respati dan segera ke luar dari ruangan tersebut. * Gunung Elbrus, Teracity. Teracity gabungan dari negara-negara terluas seperti Rusia, China, Mongolia, Kazakhstan, dan sekitarnya.
WHOOP
“Sial banyak mulut dia” ujar Awewe. “Kita memerlukan alat ini, daripada berkelana menjelajah ruang angkasa dengan pesawat, kita bisa tua diperjalanan sesampainya di planet galaxi terjauh yang kita tuju…” “… kemungkinan besar justru cicit-cicit kita yang sampai ke sana bukan kita, atau justru android dalam pesawat kita yang sampai, sebab cicit-cicit kita saling memakan karena kekurangan makanan, dengan teleport, kita tidak perlu mengambil langkah itu” ujar Gerhana. * Kantor Pusat Genetix.
“Ini teleport dengan teknologi temuan manusia terkini, jangkauan terluas dan terjauh, melintasi galaksi, melintasi ruang, dan waktu, melintasi timeline yang berbeda bila diperlukan” ujar seseorang.
“Uang tersebut dibelikan alat teleportasi tercanggih saat ini, ini alamat penjualnya” Kata Magnet kepada Matahari, sembari mentransfer data ke komputer yang ada di otak Matahari secara wireless.
“Hm… harga yang pantas bukan?” kata Awewe.
“Hm, kita bisa ke sana segera, ayo Cosmica” ajak Matahari.
“Ya sangat pantas, hanya terjual satu saja sampai saat ini karena harganya tersebut, dan saya tidak menduga pembelinya ternyata kau Gerhana, anak ilmuwan terhormat, Respati ” kata orang tersebut.
WHOOP
“Hentikan basa-basi ini, berikan alat tersebut sekarang” Gerhana mendekati orang tersebut dan merampasnya. Orang tersebut membiarkan apa yang dilakukan oleh Gerhana. “Hei, alat itu punyamu, lakukan semaumu, pastikan kau membaca manual book-nya, atau tinggal kau transfer data manualnya dalam bentuk digital ke memory otak tambahan komputer di kepalamu, mudah” jawab orang tersebut sembari tersenyum. “Bisnis adalah bisnis bukan?” jawab orang tersebut.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Keduanya sudah berada di luar ruangan penjual teleport tersebut. “Luar biasa, toko online penjual teknologi tercanggih ternyata aslinya sangat kecil dan sempit seperti ini” Kata Cosmica. “Keajaiban teknologi…” kata Matahari menimpali. Lalu keduanya bergerak masuk toko yang sepertinya berada di lantai 27 di salah satu gedung di Teracity. “Hei selamat datang, siang yang cerah bukan?” seunit android datang menyambut mereka. “Ke mana manusia pemilik toko ini?” Tanya Cosmica.
38
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Ah dia baru saja liburan ke Galaksi Xentar sekitar tiga jam yang lalu bersama keluarganya” Jawab android tersebut.
perjalanan tur ruang angkasa lagi” jelas seorang gadis kepada seorang pria remaja.
“Hm kau android milik pemilik toko online ini atau kau bekerja padanya?” Tanya cosmica.
“Aku tahu, tapi perjalanan di pesawat ruang angkasa demikian lama, apalagi antar galaksi” rengek si pemuda pria tersebut.
“Aku bekerja padanya, aku sudah tidak menjadi budak manusia sejak 15 tahun yang lalu, ini buktinya” Kata android tersebut sembari menunjukan kode dan data dia telah merdeka dari majikannya. “Baiklah, siapa namamu?” Tanya Matahari. “Rudy, nama saya Rudy Pak, ada yang bisa saya bantu? Membeli tidak harus datang, dapat dilakukan secara online” jelas Rudy. “Ya kami tahu, kami mau menanyakan, diantar ke mana pembelian alat teleport yang dipesan baru-baru ini?” Tanya Matahari.
“Karena kau menjelajah ruang angkasa, umurmu tidak terpengaruh waktu perputaran planet, Bumi…” “Saat kau kembali, aku sudah tua, bahkan mungkin sudah mati, kau masih muda” kata pemuda tersebut kepada kekasihnya. “Ah ada-ada aja, aku akan mengirim uang kepadamu, dan kamu bisa menggunakan teknologi regenerasi sel, sehingga kau akan selalu muda dan tampan, sehingga saat aku kembali, aku tetap melihatmu seperti ini” jelas si gadis. “Tapi… tapi bagaimana kalau aku kangen kamu?” tanya si pemuda.
“Coba saya cek terlebih dahulu, ah.., pemesanan teleport tipe Dyna-3X diantar ke Gunung Elbrus dengan koordinat, ah koordinatnya akan saya kirim ke sosial media milik Anda Paaaaak….”
“Kita masih bisa bercinta dengan alat hologram lintas galaksi, dan terasa sungguhan sama seperti kita bertemu sungguhan, teknologi kan uda canggih jangan berlebihan ah…” jelas si gadis.
“Matahari, namaku matahari, cek di sana, dan kirim datanya segera, terima kasih ya” Jawab Matahari.
OOOOOOOOOOOOOOOOM!
“Baik Pak Matahari Adinata, data telah terkirim” jawab Rudy.
Suara dengung pesawat induk angkasa luar antar galaksi mendadak muncul secara perlahan di area tersebut.
“Baiklah, terima kasih Rudy dengan bantuannya” kata Matahari.
“Ah itu dia pesawat tempatku bekerja aku pergi dulu ya, muaaaaaaach” si gadis mencium pria muda tersebut dan mendadak tubuhnya seperti mengeluarkan cahaya di kepalanya dan tubuhnya dilingkupi sinar plasma, kemudian tubuhnya melayang ke atas menuju pesawat induk angkasa luar bertuliskan
“Sama-sama” jawab Rudy.
“Selo Adimulyo 3000 tur lintas galaksi”.
WHOOP
“Berapa lama kontrak dia bekerja di pesawat tur lintas galaksi tersebut?” seseorang mengajak bicara pemuda yang baru saja ditinggalkan kekasihnya itu.
“Ada lagi yang bisa saya bantu Pak Matahari?” Tanya Rudy. “Ah tidak, terima kasih” jawab Cosmica mewakili.
Matahari dan Cosmica teleport meninggalkan area tersebut. * Di suatu taman Megacity. Sektor 3. “Sayang, aku pergi tidak akan lama, setelah aku kaya, aku tidak perlu ikut
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Katanya cuma 3 tahun waktu Bumi, karena aku tidak pernah melakukan perjalanan lintas galaksi, apakah itu mungkin?” jawab pemuda itu kepada orang yang menyapanya.
39
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Kemudian pemuda tersebut melihat kepada orang yang bertanya, dia melihat orang tersebut memiliki kulit keunguan, tubuhnya penuh dengan rambut, sampai ke wajahnya, dan ada taring yang sedikit menyembul dari mulutnya. “Mungkin saja, apalagi banyak pesawat lintas galaksi yang sudah menggunakan teknologi G-Quantum Drive, di mana sebenarnya mereka tidak melintasi galaksi dengan waktu yang sesungguhnya, mereka seakan diam di tempat…” “… tetapi mendadak sudah sampai, jarak menjadi nol, tapi energi yang diperlukan hanya membawa pada dua sampai tiga galaksi dari Galaxi kita saja untuk saat ini, entah ke depannya ” jelas orang yang menyapa pemuda tersebut. “Nama teknologi yang digunakan adalah link, mirip dengan teleport, tetapi dalam skala yang jauh lebih besar” jawab orang yang menyapa pemuda tersebut. “Oh begitu, oh ya namaku ion” kata pemuda yang ditinggalkan gadisnya tersebut.
“Kenapa sayang?” Tanya Gerhana. “Entahlah apakah keputusan kita benar membeli alat teleport tersebut, aku juga tidak yakin apakah kita siap hidup terasing berdua di planet primitif di galaxi terjauh yang kita sendiri tidak kenal?” Awewe meragu. “Petualangan, bukankah itu yang kita perlukan?” Gerhana menimpali sembari memeluk Awewe dari belakang. Mendadak seberkas cahaya yang kuat, bukan… bukan seberkas cahaya, tapi pilar cahaya dari bawah ke atas dengan tawa yang sangat kuat, tawa yang memecahkan kaca hotel tepat di mana Awewe berdiri menghadap kaca. Gerhana segera mengeluarkan kekuatan energinya untuk melindungi mereka. HA HA HA HA HA HA HA! Kemudian pilar cahaya tersebut melesat kuat dengan super cepat ke angkasa luar.
“Namaku Genruo” kata orang tersebut.
Dengan segera Gerhana melompat dan terbang mengejar cahaya tersebut, tetapi kecepatannya kalah jutaan kali kecepatan dari seberkas pilar tersebut.
“Baiklah Genruo, senang berkenalan denganmu” kata ion.
Gerhana mengambang di langit, kemudian memutuskan untuk kembali ke Hotel Mala.
“Senang berkenalan denganmu juga ion” kata Genruo.
*
WHOOP
“Apa itu tadi?” tanya Awewe kepada Gerhana.
Genruo menghilang. Ion kembali memandang langit, terpaku, memandang langit yang mulai gelap dan bertabur bintang-bintang.
“Entahlah, tapi sepertinya dia tahu kita, namun juga tidak bermaksud apa-apa, sepertinya hanya pamer kekuatan, kekuatan yang jauh jutaan kali lipat melebihi kita” jelas Gerhana.
“Aku ingin menjemputmu suatu saat bila ternyata aku juga berhasil mendapatkan pekerjaan sayang” gumam ion sembari tetap memandang langit.
“Apakah ada hubungannya dengan hacking yang kita lakukan?” tanya Awewe.
* Gigacity. Sektor 7. Malam hari. Hotel Mala. Awewe bergerak mendekati jendela kamar hotel yang megah, bertingkat 69, tetapi uniknya hotel tersebut mengambang, menggunakan teknologi superkonduktor, pendinginan, dan supermagnet.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Bisa iya, bisa tidak, mari kita tidak usah berteori, membuat kita menjadi paranoid” kata Gerhana. “Baiklah, tapi aku masih khawatir” jelas Awewe, sembari merapatkan sayap kelelawarnya ke lebih menguncup tanda ketakutan. “Anda tidak apa-apa tuan dan nyonya Gerhana Adinata?” tanya tiga pelayan
40
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
android wanita yang muncul di ruangan tersebut.
“Baiklah, sejauh ini apa yang kalian dapat tentang Gerhana?” kata Respati.
“Kami minta maaf atas kejadian ini kami mengajukan pengganti ruangan yang lebih nyaman dan kami tingkatkan kelas ruangannya tanpa tambahan biaya” jelas salah satu pelayan hotel android wanita tersebut.
“Kami sudah ke Gunung Elbrus sesuai dengan koordinat yang diberikan oleh Rudy, kami tidak mendapatkan jejak lebih jauh tentang Gerhana, dia sepertinya berhati-hati sekali tidak menggunakan kekuatannya” jawab Mahatari.
“Baik, tawaran kami terima, silakan kami dibantu diarahkan ke kamar yang dimaksud” jawab Gerhana.
“Tunggu, sepertinya ada signature9 kekuatan Gerhana walaupun terkalahkan oleh kekuatan besar mahluk seperti pilar cahaya itu?” Magnet men-zoom monitor hologramnya.
“Baik tuan, silakan mengikuti kami” jawab ketiga pelayan hotel android wanita tersebut bersamaan. * Megacity. Kantor Pusat Genetix, pagi hari. “Malam kemarin ada deteksi energi luar biasa di Gigacity” ujar Magnet. “Apakah menggunakan energi rekayasa genetik?” Tanya Cosmica. “Negative, energi yang belum dikenal, hanya terdeteksi jumlahnya saja yang luar biasa, berasal dari dalam Bumi dan melesat ke angkasa luar” jelas Magnet. “Energi yang luar biasa, setara dengan apa?” Tanya Respati. “Setara dengan semiliar bom nuklir ukuran ultima, namun dalam konsentrasi padat membentuk sepilar cahaya” jawab Magnet. “Luar biasa ada energi sebesar itu dari Bumi dan lebih luar biasa lagi tidak membuat radiasi dan menghancurkan Bumi” jelas Respati. “Benar sekali Pak” kata Magnet. “Sepertinya tidak bermaksud mencelakan Bumi dan isinya bukan?” Matahari menekankan dengan sangsi. “Sepertinya demikian” Kata Magnet. “Untunglah, kita tidak memiliki kekuatan sehebat itu untuk melawannya bila dia menjadi ancaman…” Matahari terlihat lega.
9
“Lihat, bukahkah itu tanda kekuatan Gerhana? Walaupun kecil” Magnet merasa sangsi. “Sepertinya iya, terbangnya menggunakan kekuatan rekayasa genetik untuk reaksi nuklir ion berantai ala matahari” Respati menambahkan. “Berikan koordinatnya padaku, kami segera ke sana” pinta Gerhana kepada Magnet, dan segera bergegas ke luar diikuti oleh Cosmica. * Hotel Mala, Gigacity. “Iya Pak Matahari, Tuan Gerhana sudah tidak menginap di hotel kami lagi, dia sudah meninggalkan ruangannya sejak tujuh jam yang lalu” jelas pelayan wanita di bagian reservasi. “Terima kasih” Kata Cosmica. “Sial” kata Matahari. “Kita sudah dua kali, dan selalu terlambat” kata Matahari. “Sepertinya Gerhana tahu sedang dibuntuti, walaupun kemungkinan besar dia merasa yang membuntutinya adalah polisi bukan kita” Cosmica basa-basi. “Yah tentu saja, tetapi tidak ada bedanya bukan? Kita selalu terlambat” kata Matahari. “Begini saja, kita kembali ke penjual teleport, dan mencari tahu tanda-tanda energi dari alat teleport itu bagaimana,
tanda
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
41
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
sehingga kita dapat membuat alat pelacak dari energi yang ditimbulkannya, ku rasa Gerhana ragu untuk menggunakannya, buktinya sampai tujuh jam yang lalu di masih berada di Bumi, belum pindah ke area luar Bumi” jelas Cosmica. “Genius” kata Matahari. * Teracity. Sektor 1. Cascadia. “Mistik, kekuatan mistik itu tidak ada” Kata Genruo sedang menjelaskan kepada seseorang di suatu kafe pinggir kota. “Lalu bagaimana kau menjelaskan seseorang dapat memindahkan benda seperti paku, pisau, kapak ke dalam tubuh seseorang untuk mencelakai orang lain tanpa menggunakan teknologi teleport?” Tanya seseorang yang mengenakan pakaian ala tradisional agama abad 20an dengan sinis. “Mutasi, mutan, evolusi, kini rekayasa genetik, tanpa alat teleport, mereka dapat melakukannya, bahkan tanpa mantramantra” jelas Genruo.
“Hentikan!” Kata seseorang membentak dengan lantang. Orang-orang berhenti memukuli Genruo. Mereka melihat ke arah orang yang berteriak lantang untuk menghentikan perbuatan mereka tersebut. “Dia bukan iblis, dia bigfoot, apa kalian lupa sejarah masa lalu, area kita selalu didatangi oleh nenek moyangnya” ujar seorang wanita tua yang ternyata membentak tadi. “Perhatikan tubuhnya, tinggi, berambut sekujur tubuh dan wajahnya, aku yakin dia bisa teleport, karena evolusi? Mutan? Atau rekayasa genetik di planetnya, tetapi bigfoot itu sudah berada di sini, kenapa kalian malah menyakitinya” Tanya wanita tua tersebut. “Siapa namamu bigfoot?” Tanya wanita itu mendekati kerumunan orang yang memukuli Genruo. Orang-orang itu sepertinya menghormati wanita tersebut, buktinya memberi jalan kepada wanita tua tersebut untuk mendekati Genruo. “Namaku Genruo nyonya” jawab Genruo.
“Ah dasar alien yang tidak tahu kekuatan mistik, lihat dirimu, kau bahkan bukan manusia, alien berambut di seluruh tubuhnya, berwarna keunguan gelap, bertaring, dikepercayaan kami dulu, kau adalah sejenis iblis, lihat sekarang, iblis berkeliaran bebas tanpa malu-malu lagi, puaaah!” orang tersebut mencibir dan meludah di depan Genruo.
“Selamat datang Genruo, maafkan perlakuan kami sebelumnya” kata wanita tua tersebut sembari menunjukkan genggaman tangannya kepada si orang yang berpakaian tradisional agama abad 20an tersebut, sebagai tanda ancaman.
Genruo mundur saat beberapa orang sepertinya setuju dengan orang berpakaian tradisional agama abad 20an.
“Ceritakan, apa yang membuatmu mengunjungi kami?” Kata wanita berpakaian ala indian tersebut.
“Eh… baiklah, sepertinya saya setuju dengan pendapat Anda” kata Genruo.
“Aku mencari temanku, namanya Bintang, dia menghilang, tidak ada kabar, dari jejak kekuatannya aku sensing dia pernah berada di sini” jawab Genruo.
Orang-orag itu semakin maju, tampak marah. “Lihat si iblis pun setuju, bahwa dia salah!” Teriak orang yang berpakaian tradisional agama abad 20an. Kemudian orang-orang tersebut mendadak beringas dan melancarkan serangan pukulan dan tendangan ke arah Genruo. Genruo gelagapan menahan pukulan-pukulan tersebut tanpa membalasnya.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Orang tersebut menunduk merasa bersalah.
“Bintang?” ulang wanita tersebut. “Ya… aku pernah mendengar nama itu, tapi tiga ratus tahun yang lalu” jawab wanita itu. “Tiga ratus tahun yang lalu?” Genruo tidak percaya. Bersambung
42
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
CERMIN
cdn.home-designing.com/wp-content/uploads/2015/06/modern-home-in-the-woods.jpg
Mr. Park’s Order Archana Universa
“Kau tahu kan kalau aku ini orangnya perfeksionis? Semuanya harus sesuai dengan keinginanku. Tanpa ada yang ditambah atau dikurangi. Harus sesuai rencana,� cerocos Mr. Park.
Aku mengangguk-angguk mendengarkan kalimat yang sama. Entah sudah aku dengar berapa kali kalimat itu keluar dari mulutnya. Mr. Park punya banyak uang, sementara aku pihak yang memerlukan uangnya. Ia memberikanku uang dan aku memberiku jasa perancangan rumah sesuai dengan kemauannya. Kami saling memerlukan.
https://static.pexels.com/photos/8967/night-creek-stars-usa.jpg enlightening open mind generations www.an1mage.org
Hanya saja untuk beberapa waktu ini aku kadang terlalu jengkel untuk bersikap sabar padanya. OK. Dia memang bosku. Banyak maunya. Minta ini, itu. Tolong ubah ini, itu. Bagaimana kalau disini, kemudian dipindahkan ke situ. Pekerjaan tanpa visi yang jelas membuatku kelelahan dan kewalahan. Menguras emosi, mengikis kesabaran. Dia memintaku membuatkan rumah, tapi tanpa tahu rumah seperti apa yang diinginkannya. Ketika aku membawakan rancanganku, dia tidak setuju. Katanya, ia yang akan membuat rumah, jadi mestinya dia yang memiliki rancangan.
43
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Nyatanya sampai sekarang Mr. Park masih belum benar-benar tahu apa yang akan dibuatnya. Sebagian besar ruangan sudah sesuai dengan seleranya, tapi masih ada juga yang belum. Jadi sistem bongkar pasang ide ini masih akan terus berlanjut sampai dia akhirnya menemukan apa yang diinginkannya. “Jadi ide segar apa lagi yang Anda miliki, Mr. Park?” tanyaku setelah setengah jam hanya mendengarkan ocehannya yang seolah tiada akhir itu. “Aku akan menambahkan air terjun. Airnya dari lantai dua, turun ke bawah mengaliri kaca. Setelah kupikir, rumahku tidak akan lengkap tanpa bunyi gemericik air yang mengalir,” jelas Mr. Park.
mengalir dari roof top ke kolam di bawah. Area penyimpanan mobil yang muat hingga dua puluh unit. Bangunan perpustakaan pribadi yang terpisah dari rumah dan masih banyak detail lainnya. Rasanya aku ingin bersorak girang, tepat sebelum Mr. Park berkata aku harus mengawasi pembangunan rumahnya. Pekerjaanku tidak berhenti sampai pada pembuatan denah rumah atau model 3Dnya saja. “Jangan khawatir, bayarannya tentu berbeda dengan bayaran pembuatan design-nya,” ujar Mr. Park sembari menepuk bahuku. Ia tertawa senang. Sementara aku tersenyum kecut.
Aku berusaha kelihatan antusias akan idenya. Seandainya uangnya tidak berjumlah besar, pasti aku sudah menyerah dari kemarin. Belum lagi Mr. Park juga memberikanku lima puluh persen pembayaran di awal.
“Saya sudah ada klien lain Mr. Park. Saya rasa tidak akan mengambil pekerjaan pengawasan itu,” gumamku, berusaha menolak, tapi sambil membayangkan tumpukan uang yang akan kuterima.
Uangnya sudah kugunakan untuk membeli beberapa perabot rumah. Aku tidak mungkin menyerah pada project yang sudah diberikannya karena aku tidak bisa mengembalikan uang yang sudah diberikan Mr. Park padaku.
“Jangan begitu Rudy! Kita kan membuat perencanaannya bersama-sama. Kau yang mengerti benar bagaimana rumah yang akan kubangun. Aku tidak ingin menyerahkannya pada arsitek lain!” pinta Mr. Park.
Kuharap ada kejadian yang akan membuat Mr. Park segera puas dengan rencana rumah idamannya sehingga aku tidak perlu berlama-lama lagi berurusan dengan orang ini.
Masalahnya Anda orangnya ribet! Pikirku.
Aku juga sudah bersumpah, kalau aku tidak akan mengambil project darinya lagi. Masih banyak klien lain yang lebih mudah kusenangkan, meski pun bayarannya lebih murah. Ketentraman hatiku juga penting. Beberapa hari berikutnya keinginanku menjadi nyata. Setelah hampir tiga bulan bolak balik bongkar pasang rumah Mr. Park, akhirnya dia memutuskan sudah menentukan rumah idamannya. Tiga lantai. Dengan rooftop yang dijadikan taman di atas. Air terjun kecil yang
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Kalau hanya mengawasi saja, Anda bisa menggunakan orang lain.” Kali ini aku mencoba lebih tegas. Aku tidak ingin mengerjakannya, aku hanya ingin uangnya saja. Apa itu mungkin? Jawabannya tidak. Aku memang suka uang, tapi uang itu tidak dapat membeli kebahagiaanku. Setidaknya itulah yang kupikirkan sekarang. “Rudy! Aku sudah senang bekerja denganmu. Kebanyakan aku tidak cocok dengan orang yang bekerja denganku. Tapi kau sudah membuktikannya! Design rumahnya sempurna! Aku sudah mempercayaimu untuk membangun rumahku,” desak Mr. Park.
44
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
insurhouse.com/wp-content/uploads/2014/06/japanese-minimalist-interior-design.jpg
Tentu saja banyak orang yang tidak tahan bekerja dengan Anda! Pikirku. “Katakan saja kalau kau perlu lebih, aku akan mempertimbangkannya? OK?” sahut Mr. Park sembari berlalu. Ia pergi dengan penuh kepercayaan diri, bahwa aku akan bekerja lagi untuknya. Tinggal aku saja yang menentukan. Apakah aku cukup percaya diri untuk menolak uang dalam jumlah besar? Sebaiknya aku menghentikannya, urusan dengan Mr. Park membuat tingkat kebahagiaanku turun hingga enam puluh persen. Meskipun aku tidak sampai marah-marah, tapi aku sering sulit tidur karenanya, menantikan dia akan menerima design rumah yang sudah kami kerjakan berbulan-bulan. Kemudian ketika design-nya sudah sempurna, ternyata godaan lain muncul. Bisakah aku bertahan? Beberapa hari setelahnya hidupku tenang. Mr. Park belum menghubungiku lagi. Mungkin dia sudah mendapatkan orang yang bisa diajak bekerja sama untuk mengawasi pembangunan rumahnya.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Setidaknya itulah yang kupikirkan sampai sore itu Mr. Park muncul di kantorku lagi dengan wajah senang. “Aku bisa membuatmu melakukannya dengan cepat. Menggunakan ini!” Mr. Park memperlihatkan sebatang balok yang biasa digunakan untuk mengasah pisau. Aku mengangkat alis, tidak mengerti. “Kita akan melakukannya dengan cepat, Rudy!” serunya riang. Apa sih maksudnya? Mr. Park mau berbuat apa menggunakan asahan di tangannya. “Kau tahu kan kalau aku ini orangnya perfeksionis? Semuanya harus dilakukan dengan cepat dan hasilnya bagus. Kualitas tidak boleh dikesampingkan hanya karena pengerjaan yang cepat. “Tapi yang lebih penting, aku tidak ingin ada perubahan apa pun dalam pembangunan rumahku. Semuanya harus tepat, sesuai dengan rencana,” ujar Mr. Park.
45
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Rentetan kalimatnya masih membuatku belum memahami apa maksudnya dia membawa-bawa asahan jelek itu. Kurasa Mr. Park tidak pernah mengasah pisau sepanjang hidupnya. Apa dia ingin aku mengasah pisau untuknya? Tapi aku kan arsitek! Tunggu, dia tidak akan melemparku dengan benda itu kan? Hanya gara-gara aku menolak buat menjadi pengawas dalam pembangunan rumahnya? “Intinya aku ingin mendapatkan rumah sesuai design ini, Rudy. Tidak kurang apa pun, tidak ada penambahan apa pun. Maka dari itu aku membawa ini!” ujar Mr. Park sembari menggoyangkan asahan di tangannya. “Boleh saya bertanya untuk apa Anda membawa asahan?” Aku sudah tidak bisa membendung rasa penasaranku lagi. Mr. Park tertawa. Seolah-olah aku menanyakan sesuatu yang lucu. “Rudy! Buat apa aku membawa asahan kemanamana? Ini adalah alat canggih! Mesin waktu. Alat ini akan membuat pekerjaan kita menjadi lebih cepat. Langsung dapat melihat hasilnya!” “Teleportasi antar ruang dan waktu?” ujarku, terkejut. “Dengan benda semacam itu?” Kuharap Mr. Park tidak sedang ditipu sales gila. “Barang bagus yang tidak terlihat seperti bagus, bukan begitu? Dengan demikian tidak akan ada orang yang berniat mengambilnya. Aku beruntung memilikinya, Rudy!” Mr. Park berdehem sebentar. “Bagaimana kalau kita mencobanya bersama?” Aku ingin menolak. Aku tidak pernah melakukan teleport meski alat itu sudah ditemukan beberapa tahun yang lalu. Alasannya karena aku tidak memiliki cukup uang untuk mencobanya. Tapi aku tahu teleportasi nyata.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Mungkin ini kesempatanku. Atau aku bisa saja tidak pernah melakukan teleportasi hingga mati. “Tentu saja,” ujarku sembari berusaha menyembunyikan senyum sumringah. “Baiklah kalau begitu. Kita akan langsung ke tahun depan. Melihat apakah rumahku dibangun sesuai rencana,” sahut Mr. Park, bersemangat. Sensasinya begitu aneh. Aku merasa tersedot dan kehilangan keseimbangan untuk beberapa saat. Sangat cepat dan sebelum aku bisa memikirkan hal lain, kami sudah sampai. Sebentuk bangunan megah berdiri gagah di depan kami. Itu adalah bangunan hasil design-ku bersama Mr. Park. Namun ada yang berbeda. Bangunan itu tidak terdiri dari tiga lantai, tapi tiga setengah lantai. “Mengapa bisa begini? Mengapa berubah?” protes Mr. Park sembari mengecek denah yang ada di tangannya. “Tidak bisa begini! Bangunannya harus sama persis seperti gambarmu Rudy!” Sebelum aku sempat berkomentar, Mr. Park membawaku bersamanya kembali ke masa kami yang sesungguhnya. Masa di mana rumah Mr. Park belum dibangun. Masih rencana, masih berupa gambar. “Aku tidak mengerti, Rudy! Kita sudah merencanakan segalanya dengan matang. Lalu mengapa ada perubahan?” gumam Mr. Park, gelisah. “Mari kita kembali ke masa depan. Aku ingin memastikan rumahku sesuai dengan design ini.” Lagi-lagi aku belum sempat berkata apaapa ketika sekelilingku berubah dengan cepat. Bangunan itu lagi. Tapi tidak sama seperti yang sebelumnya. Rumah Mr. Park kali ini terdiri atas tiga lantai, tapi ada bagian yang ditambahkan.
46
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
roohome.com/wp-content/uploads/2016/10/Nicolas-JOUSLIN.jpg
“Ruangan di sayap kiri bangunan itu tidak ada di design,” sahutku, langsung menangkap perbedaan antara bangunan di hadapanku dengan design yang kubuat. Tentu saja aku hafal. Rumah ini sudah menjadi pekerjaanku selama beberapa bulan ke belakang. “Perubahan!” geram Mr. Park tidak suka. “Sebenarnya kenapa pembangunan rumah ini tidak sesuai design? Untuk apa kita memeras otak membuat design, tapi bangunannya tidak sesuai dengan rencana? Aku ini orangnya perfeksionis! Ayo kembali lagi Rudy! Kita pastikan bangunannya sesuai rencana!” Mr. Park membawaku kembali dan aku mulai merasa pusing dengan keadaan sekelilingku. Seolah aku sedang bermain game, perubahan yang terjadi terlalu cepat membuatku tidak nyaman. Aku mual. Berbeda dengan Mr. Park yang kurasa sudah sering kali melintasi dimensi ruang dan waktu, dia nampak baik-baik saja. Sementara aku merasa tidak tahan
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
dengan percepatan yang kualami. Aku ingin muntah. Ternyata alat teleport memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Ruang dan waktu berada dalam kendali. Padahal biasanya manusia hanya mengikuti waktu. Tidak mempercepat atau memperlambatnya. Setidaknya karena Mr. Park aku bisa memahami bahwa perpindahan ruang dan waktu menggunakan energi dari tubuhmu sendiri. Maka dari itu aku merasa sangat lelah, tenagaku terkuras habis. “Rudy, kau sudah memahami bukan? Aku memerlukan bantuanmu agar antara design dan realisasinya sama! Aku perfeksionis! Bangunannya harus sama seperti rencana!” seru Mr. Park, frustasi. “Mr. Park, mungkin saja Anda memang menginginkan perubahan seiring dengan pembangunan rumah Anda?” sahutku, berusaha tetap berpikir jernih sembari menahan mual. Kuharap makan siangku tidak keluar.
47
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
https://cdn.freshome.com/wp-content/uploads/2014/11/white-minimalist-interior-design.jpg
“Jika aku menginginkan perubahan, aku sudah melakukannya sekarang, Rudy!” jelas Mr. Park. “Anda tidak tahu alasan mengapa perubahan itu terjadi karena kita hanya mempercepat waktu, mengetahui hasil tanpa memahami prosesnya. Karena tidak mengetahui prosesnya, kita juga tidak mengetahui alasan mengapa bangunannya berubah,” jelasku. Mr. Park memandangiku seolah aku ini tunawisma yang berada di pinggir jalan.Rudy si manusia kasta rendah. Sementara dia tetap berada di posisinya, si orang kaya, orang dari kasta tinggi. “Aku menginginkan bangunan itu, rumahku, sesuai dengan apa yang kurencanakan, Rudy. Jika kau tidak melakukannya, aku akan memastikannya sendiri kalau design yang telah kita buat akan menjadi acuan bagi rumahku, tanpa penambahan atau pengurangan apa pun,” geram Mr. Park sembari keluar dari kantorku. Kupandangi Mr. Park yang menjauh dari tempatku berada. Tangan kanannya masih memegang batu asahan yang merupakan alat teleportasi. Aku yakin dia masih akan bolak-balik antara masa kini dan masa depan untuk menengok seperti apa rumahnya. Aku jadi penasaran. Apakah jika sudah terbiasa melakukan perjalanan antar
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
ruang dan waktu orang akan kebal akan efek sampingnya? Entahlah. Aku tidak tahu karena mungkin aku tidak akan bisa mencoba mesin teleport lagi. Aku tidak yakin Mr. Park mau menghubungiku lagi setelah apa yang kuucapkan padanya. Dengan lunglai, aku menahan diriku dengan berpegangan pada lengan kursi, tapi tidak lama. Aku merosot ke lantai. Menempelkan pipiku ke lantai semen yang dingin. Segalanya seolah berputar, aku merasa sekelilingku tidak stabil, vertigo sementara. Hanya saja sebenarnya bukan sekelilingku yang bergerak, tapi akulah yang masih terkena efek teleportasi. Mual dan pening masih melanda diriku. Aku merasa tidak nyaman. Namun di sisi lain, aku merasa senang karena Mr. Park sudah menyerah untuk menjadikanku pengawas pembangunan rumahnya. Uang yang akan diberikannya padaku memang sangat banyak seandainya aku setuju menjadi pengawas. Tapi aku sangat sadar bahwa tumpukan uang dari Mr. Park tidak memberiku kebahagiaan, terutama karena sikap Mr. Park yang sangat egois. Orang lain boleh saja lebih kaya darimu, tapi itu bukan suatu pembenaran bahwa mereka bisa berbuat seenaknya padamu. Ini sudah menjadi prinsipku. Mulai hari ini, hingga seterusnya.
48
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
CERMIN
www.askwallpapers.com/pic/201503/2560x1440/askwallpapers.com-43607.jpg
Suatu Malam di Stasiun Televisi Archana Universa
Rissa menghafal naskah yang akan dibawakannya selama semenit. Terutama menghafal data angka agar tidak salah sebut saat siaran.
Aku tertawa dalam kepala. Mau-maunya dia bekerja seperti itu. Maksudku, semua pekerjaan yang memerlukan hafalan itu. Kalau aku sih tidak akan sanggup. Mungkin sanggup, tapi aku tidak menyukainya. Bahkan sejak di bangku sekolah aku sudah menuliskan jawabanku sendiri. Peduli amat dengan pendapat Aristoteles si bumi datar. Atau masa bodoh dengan teori gravitasinya si Newton.
OK, mereka memang hebat, nama mereka dikenal. Sementara aku tidak terkenal, belum. Mungkin suatu saat aku akan terkenal, aku sedang mengusahakannya. Biarpun bukan lulusan broadcasting, aku tidak bisa dikategorikan sebagai karyawan bodoh. Hidupku juga tidak suram, kok. Berkat ayahku yang kaya raya. Salah kalau kau mengira dia adalah pemilik dari stasiun televisi tempatku bekerja, ayahku adalah pemegang saham terbesar. Biarpun masuk dengan koneksi, bukan berarti aku tidak memiliki kemampuan yang bagus di bidang ini. Aku menyukai video editing meski sering harus melek hingga pagi. Aku tidak membencinya karena aku memang suka
https://static.pexels.com/photos/8967/night-creek-stars-usa.jpg
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
49
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
tidur subuh. Jadi pekerjaan ini sudah cukup sempurna.
“Lalu apa aku harus berhenti?” tanya Rissa sembari meremas naskahnya.
Para orang dengan jabatan tinggi dariku bahkan tidak berani memarahiku biar aku hanya staff editing rendahan. Diperlakukan seperti bos, sungguh menyenangkan.
“Bagaimana jika aku membuat ramalan cuaca dihapuskan dari berita?” tantangku, mengejek.
Sering kali ada yang membicarakanku di belakang. Tapi aku tidak peduli. Memang di situlah posisi mereka, di belakangku.
Heru memberi isyarat agar aku tidak melanjutkan konfrontasi dengan Rissa.
“Kau tidak ke ruang editing?” tanya Heru sembari membenahi letak kacamatanya. Heru adalah cameraman yang bertugas untuk siaran berita malam. “Sudah selesai, kok,” jawabku, nyengir. “Nanti bakal ada lagi, materinya belum datang,” tambahku buru-buru ketika Heru memasang wajah masam. “Kau harus minta posisi lain lewat ayahmu supaya tidak menginap terus di stasiun televisi terkutuk ini,” timpalnya, masih dengan wajah masam. “Aku justru sangat senang tidak perlu sering-sering balik ke rumah dan menemui ibuku,” sahutku, masih dengan cengiran yang sama. “Bisakah kalian tenang sedikit?” bentak Rissa sembari memukulkan naskahnya ke kepala Heru. Cewek itu tidak akan berani melakukan hal yang sama padaku. Aku ini berkuasa, ingat? “Menderita saja, itu memang sudah tugasmu. Memangnya berapa banyak sih yang harus kau hafal demi enam puluh detik?” ejekku. Wajah Rissa memerah. Bukan karena tersipu malu, dia tersinggung pada katakataku. “Lagipula aku sudah terbiasa mengecek cuaca di ponselku, bukannya menunggu penyiar cuaca muncul di layar televisi,” imbuhku, semakin menjadi-jadi.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Lakukan sesukamu,” geramnya menahan amarah, kemudian pergi. “Selalu,” jawabku dengan senyum mengejek. “Kalian tidak pernah akur ya?” gumam Heru begitu Rissa sudah tidak kelihatan di ruangan. “Selalu,” ulangku. “Kau tahu dia sudah sangat tertekan tiap kali ramalan cuacanya salah.” “Mestinya Rissa sadar kalau dia memang melakukan ramalan cuaca. Ramalah bisa benar, bisa salah. bahkan dukun sekalipun sering salah,” ujarku, santai. “Mestinya kau bilang hal itu langsung padanya,” balas Heru. “Bersahabat, berteman, tidak ada di kamus kami. Dan berhentilah memihaknya. Kau bukan pacar Rissa, kau sudah dibuang, seperti sampah,” kekehku sembari berlalu. Aku memandang keluar jendela. Memandangi langit cerah dengan bintang. Tidak perlu ramalan cuaca. Siapa pun bakal menebak malam ini akan cerah. Lalu bagaimana dengan cuaca esok hari? Aku akan ada di ruangan shooting saat Rissa membawakan ramalannya, kemudian mengubah cuacanya. Lagi-lagi Rissa akan salah dalam menyampaikan berita dan hal itu membuatku bahagia. Entah sejak kapan aku senang mengungguli Rissa. Mungkin sejak ibu
50
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
guru membanggakannya di kelas sembari membandingkan Rissa denganku.
saat di kelas, aku sudah terlanjur menganggapnya sebagai musuh.
Si juara kelas, pemenang berbagai lomba. Biarpun bukan dia yang merendahkanku
blog.oxforddictionaries.com/wp-content/uploads/weather-forecast.jpg
Meski begitu, Rissa tidak berhasil mendapat beasiswa penuh dan memilih untuk tidak meneruskan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Terhenti di sekolah menengah atas.
Aku bisa menangkap Heru melirik ke arah Rissa. Cinta sepihak, tidak mudah diakhiri juga. Giliran Rissa masih lama, nyaris di akhir acara, tepat sebelum pembawa acara menutup beritanya.
Dia bukan anak orang kaya seperti aku. Hanya juara di dalam kelas, bukan di lapangan kerja. Siapa bilang pintar akademik otomatis akan memilki karir yang bagus?
Aku melangkahkan kaki keluar untuk menuju kantin, sekadar meminta minuman hangat. Bagaimana jika malam ini hujan saja? Aku tidak peduli apakah ramalan cuaca yang dibawakan Rissa bertolak belakang dengan keinginanku atau tidak. Aku hanya ingin hujan.
Memandangi Rissa yang hanya tampil enam puluh detik selama lima kali dalam seminggu, aku tahu aku sudah menang. Kini, Rissa sudah kalah bertahun-tahun lamanya dariku. Tapi aku tetap ingin menginjaknya, lagi dan lagi. Acara berita malam sudah akan di mulai. Semua kru sudah berkumpul. Cameraman siap menunggu perintah, pembawa berita telah ada di tempatnya. keinginannya. Rissa tidak dapat mengendalikan cuaca.
Tapi tetap saja, aku menunggu dengan sabar. Menunggu gadis sialan itu muncul di layar kaca. Jika dia mengatakan hujan, maka akan hujan. Jika dia mengatakan cerah, maka malam ini akan hujan. Aku tahu dia berbicara berdasarkan informasi dari badan cuaca. Siaran yang dibawakannya bukan berdasar Hujan atau tidak hujan. Aku dapat mengaturnya.
Tapi aku bisa.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
51
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
img1.cgtrader.com/items/67876/0bd07d392d/office-canteen-space-3d-model-max.jpg
“Kau belum makan malam, tapi sudah menikmati kopi,” tegur Doni, koordinator yang biasa mengawasiku, sembari meletakan senampan makanan di hadapanku. “Makan,” perintahnya.
yang bahkan tidak bisa mengutak-atik kebijakan,” balasnya.
“Aku tidak tahu kau sudah menjadi staff kesehatan atau ahli nutrisi di stasiun ini,” cemoohku sembari menyambar sekeping biskuit dari nampan.
Doni melotot ke arahku. “Aku sudah sering mendengarnya sejak kau masuk kemari tiga tahun yang lalu.” Dia menyandarkan punggungnya ke kursi. “Kau tidak pernah mendepakku dari sini.”
“Kerjaan di ruang editing sudah terlalu banyak. Aku tidak mau kehilangan salah satu staff-ku walaupun orang tersebut menyebalkan,” gerutu Doni, sebal.
“Karena aku lebih suka menyiksamu,” kataku sembari mengangkat bahu.
“Aku tidak menyebalkan,” elakku. “Aku tidak sedang membicarakanmu,” elaknya. “Tentu saja. Karena aku lebih pantas diberi label kejam daripada menyebalkan,” ungkapku, serius. “Kau harus punya jabatan yang lebih tinggi jika mau dicap kejam. Bukan staff editing
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Kau mau aku mendepakmu bulan depan?” tantangku.
“Selama kau mengerjakan tugasmu dengan baik, kau tidak menyiksaku,” jelasnya. Aku menghela napas. “Kurasa aku sudah terlalu baik padamu. Aku harus lebih kejam lagi.” “Jangan macam-macam! Daripada kau membuka mulutmu untuk berkata-kata jahat, lebih baik kau kunyah semua ini. Setelah berita malam ini, kau harus
52
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
segera ada di mejamu lagi, mengerti?” desaknya.
karena ramalan cuacanya lagi-lagi salah. Aku tersenyum.
“Kau bahkan tidak akan tahu apa aku akan di mejaku atau tidak. Kudengar kau ada kencan buta? Mengenal lewat sosial media? Aplikasi kencan? Kuharap semuanya berjalan dengan lancar!” kekehku.
“Aku heran dia masih saja sok tenang. Kata-katanya terbantahkan segera setelah memberitakan siarannya ke seluruh negeri,” kata wanita pertama.
“Jangan megucapkannya! Entah mengapa aku merasa yang akan terjadi adalah sebaliknya.” Doni melihat jam melalui layar ponselnya. “Kuharap malam ini cerah.” “Malam ini akan hujan,” ujarku, memberitahunya. “Ramalan cuaca yang dibawakan Rissa barusan mengatakan sebaliknya. Lagipula kau bukan dewa hujan, kau tidak bisa mengaturnya,” dengus Doni sembari berlalu. Sial. Gara-gara Doni aku jadi tidak memperhatikan layar. Doni benar. Berita malam sudah berakhir. Aku menghela napas. Sebentar lagi harus kembali bekerja, dan selama bekerja aku tidak akan bisa makan. Jadi kusambar dua hotdog dan memakannya sembari berjalan. Bukan ke arah ruangan editing. Aku malah menuju lobby depan menuju luar gedung sembari menelan makan malamku. Satu hotdog sudah masuk sepenuhnya ke perut. Tinggal sisa satu lagi. Aku menggigit makanan itu tanpa selera. Memandangi langit, dan memerintahkan langit untuk segera menumpahkan air ke bumi. Tidak sampai sepuluh detik. Tetesantetesan itu muncul. Membasahi bumi. Kuhirup udara malam yang penuh asap kendaraan bercampur dengan bau hujan. Basah. Aku menyukainya.
“Kudengar banyak yang menghujatnya di sosial media,” timpal temannya. “Tidak heran. Kalau aku jadi dia, aku minta di pindahkan ke bagian lain saja,” sahut yang pertama. “Bagian apa? Pendidikan saja tidak sederajat dengan kita. Kebanyakan fresh graduate sarjana, bahkan ada pegawai baru yang magister. Yang memungkinkan, dia keluar dari sini, kerja di tempat lain.” Rissa yang malang, senandungku dalam pikiran. Bukan salahnya menjadi yang terbaik di kelas atau sekolah. Hanya saja dia sial harus dibandingkan denganku. Kesialan yang berlangsung bertahuntahun setelahnya. Dendam. Aku bahagia ketika melihat dia kesusahan. Aku baru saja menggigit hotdog keduaku ketika ada motor melaju dengan kencang di trotoar, menghindari kemacetan di jalan raya. Jaraknya terlalu dekat. Aku tidak bisa menghindar. Aku menjatuhkan hotdog-ku dan memejamkan mata, menunggu tabrakan itu datang. Tidak ada yang terjadi. Aku membuka mata, mendapati Rissa ada di hadapanku. “Kurasa di neraka sekalipun aku akan bertemu denganmu,” cibirku padanya. Di satu sisi merasa lega karena ternyata kematian tidak semenyakitkan atau pun semenyeramkan yang selama ini kubayangkan.
Aku membuka mataku ketika mendengar dua orang karyawan tengah membicarakan Rissa. Menghujatnya
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
53
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Mestinya kau mengucapkan terima kasih,� dengusnya sembari berbalik, pergi menjauhiku. Aku mengangkat alis. Kemudian menyadari aku tidak ada di luar gedung stasiun televisi. Aku ada di atap. Melamunkah aku? Atau aku sudah gila? Bergegas aku mencari Rissa, tapi tidak menemukan gadis itu. Kuputuskan untuk kembali ke lobby depan untuk mencari tahu. Semestinya aku di bawah, di depan gedung, bukan di atap. Dengan pikiran berkecamuk, aku tidak memikirkan ponselku yang terus-menerus bergetar. Mereka pasti sedang menungguku di ruang editing. Tapi aku tidak dapat menunggu lebih lama lagi. Aku ingin tahu kebenarannya. Aku ingat dengan jelas. Tadi aku di bawah, nyaris tertabrak, lalu bagaimana bisa mendadak aku berada di atap? Setelah keluar dari lift, aku berjalan dengan tergesa-gesa. Tidak peduli siapa saja yang sudah kutabrak ketika melintasi lobby. Kemudian aku melihatnya. Hotdog-ku yang tergeletak di trotoar. Pengendara motor yang menabrak tanaman. Aku bisa
melihat darah merembes dari kakinya, kurasa selain mengalami luka luar, dia mengalami patah tulang. Ia kemudian menudingku dengan raut wajah ketakutan seolah baru melihat makhluk gaib. “Aku harusnya menabrakmu! Tapi kau menghilang! Dasar hantu pembawa sial!� ujar pengendara motor itu, memberikan sumpah serapah kepadaku. Detik berikutnya semuanya menjadi jelas. Seolah ada lampu yang menyala di kepalaku. Rissa menyelamatkanku, maka dari itu ia bilang mestinya aku mengucapkan terima kasih. Gadis itu juga memiliki kekuatan. Bukan kekuatan untuk mengendalikan cuaca, seperti milikku. Dia bisa melakukan teleport! Bedanya Rissa melakukannya untuk menolong, sementara aku menggunakan kekuatanku untuk mengerjainya. Lagi-lagi gadis itu membuatku merasa malu, hanya saja kali ini aku yang membandingkan diriku sendiri dengannya, bukan orang lain, bukan guru itu. Kini, aku merasa tidak pantas menyimpan dendam maupun melampiaskan kekesalanku padanya. Aku benar-benar merasa malu....
i.warosu.org/data/fa/img/0070/41/1381421 335258.jpg
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
54
AN1MAGINE
an1magalery
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
PUISI
Nasib si Babi
Menunggu
Hanya dengan satu ucapan 'babi'! Seluruh dunia bergoyang Ada apa dengan namaku
Lelah sudah pasti Jenuh sudah pasti Ngantuk apalagi Namanya juga menunggu Kadang pasti Kadang ragu-ragu Kadang banyak alasan Itulah cinta yang memang harus menunggu Kadang harus ada pilihan Tuk mengambil satu langkah Menunggu atau tidak Hanya waktu yang akan menjawabnya
Apakah aku patut dibenci Dihina dan diharamkan Apa salah dan dosa ku Semua orang sibuk membicarakanku Aku hanya binatang ciptaan sang pencipta Seandainya aku bisa bicara Aku ingin hidup damai Seperti binatang-binatang lainnya Tanpa harus ada yang menghina sesama
Penulis Puisi: Indah Afrianti, mahasiswa Pascasarjana jurusan linguistik di Universitas Udayana. Tinggal di kabupaten Bima NTB tepatnya di Desa Bajo Kecamatan Soromandi.
https://thegraphicsfairy.com/wp-content/uploads/2013/11/Old-WorldChristmas-Vignette-Image-GraphicsFairy.jpg
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
55
AN1MAGINE
an1magalery
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
LUKISAN
56
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
LIPUTAN
NUSANTARA: Keberagaman di Teras Sharing #3 Widayanti Arioka widarioka.wordpress.com
Teras Sharing merupakan program rutin bulanan Yayasan Wisnu yang bertujuan menciptakan ruang untuk kaum muda berbagi karya dan pemikiran di Bali Selatan.
“Kolaborasi Nusantara” menjadi tajuk Teras Sharing yang ketiga. Tajuk tersebut dipilih karena kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Nusantara tanggal 13 Desember 2017. Disebut kolaborasi karena melibatkan delapan pihak yakni Geo Coffee, Coral Reef Alliance (CORAL), Reef Check
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Indonesia (RCI), Klik Amed, Jaringan Ekowisata Desa (JED), Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH), dan Yayasan IDEP. Teras Sharing #3 dilaksanakan selama lima hari, dari tanggal 9-13 Desember 2017 di Geo Coffee. Pameran foto, pemutaran video dan film, serta diskusi terkait masyarakat nusantara, menjadi bagian dari rangkaian Teras Sharing #3: Kolaborasi Nusantara. Pameran Foto “Bunutan Bercerita” Kegiatan ini berlangsung sepanjang penyelenggaraan Teras Sharing #3 dan memamerkan foto-foto yang telah
57
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
diseleksi dari kegiatan “Mari Bicara Lewat Foto (MBLF)” di Desa Bunutan, Karangasem. Kegiatan MBLF difasilitasi oleh CORAL, RCI, dan Klik Amed, dengan mengadaptasi metode “Photovoices” untuk membantu masyarakat menceritakan kisahnya melalui media foto. Pembukaan pameran foto pada tanggal 9 November 2017, diisi dengan lelang foto, serta pemutaran video “Sepenggal Desa: Bunutan Berbicara”. Dari hasil lelang, terjual 2 foto yang hasilnya akan diberikan kepada masyarakat terdampak erupsi Gunung Agung Masyarakat Kaki Gunung Berapi: Antara Relokasi atau Beradaptasi Pada tanggal 11 November 2017, diadakan pemutaran film bertema bencana erupsi gunung berapi. Ada tiga film yang diputarkan yakni, film “Ancaman Gunung Sinabung” (karya Yayasan IDEP), “Merapi Berduka” (karya Yayasan IDEP), dan “Digdaya Ing Bebaya” (karya BW Purba Negara). Ketiga film ini memperlihatkan perbedaan karakter gunung berapi dan cara masyarakat di masing-masing kaki gunung dalam menghadapi erupsi gunung berapi. Masyarakat di kaki Gunung Sinabung harus direlokasi karena kondisi Gunung Sinabung yang masih erupsi dari tahun 2010 sampai sekarang. Sementara film “Digdaya Ing Bebaya” justru menceritakan masyarakat di desa tertinggi di Merapi yang menolak direlokasi dan memilih untuk beradaptasi dengan Gunung Merapi. Diskusi usai pemutaran film membicarakan pula hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan film tentang kebencanaan, dan apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi erupsi Gunung Agung. Diskusi terkait konteks Gunung Agung dilakukan dengan bercermin pada ketiga film yang bercerita tentang erupsi dari
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Gunung Sinabung dari tahun 2010 sampai 2013 dan Gunung Merapi di tahun 2010. Kepercayaan Lokal di Indonesia: Masihkah ada? Di tanggal 13 November 2017 kembali diadakan pemutaran film dengan tema kepercayaan lokal di Indonesia. Film yang diputar adalah “Ahu Parmalim” karya Cicilia Maharani yang bercerita tentang kehidupan remaja bernama Carles Butar Butar yang menganut Ugamo Malim. Juga pemutaran “Karatagan Ciremai” karya Ady Mulyana yang mendokumentasikan kehidupan remaja bernama Anih Kurniasih dan keluarganya yang menganut kepercayaan Sunda Wiwitan. Kedua film ini adalah film dari Yayasan Kampung Halaman. Pemutaran film kemudian dilanjutkan dengan diskusi terkait kepercayaan lokal di Indonesia, yang dimoderatori oleh Nura Batara dari Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN). Dalam diskusi, ada beberapa kepercayaan lokal yang disebutkan peserta diskusi selain Ugamo Malim yang dianut Parmalim di Sumatra Utara dan Sunda Wiwitan di Cicuruk. Kepercayaan lokal lainnya yaitu Aluk Todolo di Toraja, Kaharingan di Kalimantan Selatan, Marapu di Sumba, Perbegu di Sumatra Utara, Kejawen di Jawa Tengah, Mojokerto, hingga Bali Aga di Bali. Diskusi ini kemudian membahas perbedaan penerimaan masyarakat terkait kepercayaan lokal tersebut. Peserta diskusi juga mengapresiasi film yang diputar dan kehidupan dua remaja penganut kepercayaan lokal dalam film tersebut. Pada akhirnya muncul usulan bagi sutradara film “Karatagan Ciremai” untuk membuat film dokumenter lanjutan tentang penganut kepercayaan Sunda Wiwitan pasca Keputusan MK yang mengakui adanya penghayat kepercayaan di Indonesia, mengingat dalam film tergambar bagaimana sulitnya penganut
58
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Sunda Wiwitan mengurus administrasi kependudukan mereka. Hal ini diusulkan untuk melihat efek dari keputusan tersebut terhadap kehidupan penganut kepercayaan lokal yang terkait dengan urusan administrasi di catatan sipil dan kependudukan.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
59
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
PRESS RELEASE
DUO ENDAH N RESHA: Semarakkan RETORIKALBIS 2018 Jakarta, 23 Desember 2017 – Duo musisi yang dikenal dengan perpaduan permainan gitar dan vokal yang apik Endah N Resha akan memeriahkan puncak acara Retorikakalbis 2018 yang diselenggarakan 13 Januari 2018. Retorikakalbis merupakan ajang tahunan yang digelar mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi semester akhir sebagai penutup seluruh rangkaian kegiatan perkuliahan mereka. Retorikakalbis sudah digelar sebanyak tiga kali. Rangkaian puncak acara ini bergulir mulai tanggal 10 hingga tanggal 13 Januari 2018. Ajang ini akan menggelar sejumlah lomba seperti lomba news presenter, V-log, program TV, program dokumenter, PR campaign hingga olahraga futsal bagi siswa sma. Juri lomba yang dilibatkan pun terbilang cukup serius. Untuk lomba news presenter misalnya. Presenter Kompas TV Glory Oyong dan presenter mata air SCTV Abel
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Dally akan menjadi tim dewan juri untuk lomba ini. Sementara untuk lomba program dokumenter akan melibatkan Ratrikala Bhre, seorang pembuat film dokumenter yang karyanya mengenai air telah diputar di kantor pusat PBB di New York. Sedangkan untuk PR Campaign sendiri akan melibatkan PR Indonesia. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Kalbis Institute Davis Roganda menyatakan ajang ini memang untuk melatih mahasiswa yang akan segera memasuki dunia kerja nantinya. “Kami memang menyiapkan calon-calon profesional yang akan mengisi lapangan pekerjaan di dunia komunikasi. Baik sebagai orang yang dapat mengemas even, membuat program TV, menjadi news presenter. Sehingga ajang ini bisa menjadi tolok ukur kesiapan mereka menyongsong profesionalitas dunia pekerjaan,� ujar pria berkacamata tersebut.
60
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Disamping lomba, Retorikalbis 2018 juga menggelar sejumlah seminar seputar dunia pertelevisian dan film dokumenter. Pada puncak acara digelar di gedung I3L Pulo Mas Jakarta Timur, selain penampilan spesial dari Endah dan Resha, Retorikalbis juga akan diisi pemilihan Duta Komunikasi Kalbis 2018. Ajang ini akan memilih pengganti Nadine Shihab dan Galih Rama yang telah bekerja selama satu tahun untuk mempromosikan Kalbis Institute, khususnya program studi Ilmu Komunikasi.
Juri Lomba Retorikakalbis.Glory Oyong saat membawakan acara.
Juri Lomba Retorikakalbis. Abel Dally saat membawakan acara.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Nadine dan Galih siap mencari pengganti
61
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
An1mage Publication
ELEMEN DAN PRINSIP ANIMASI 2D M.S. Gumelar Elemen dan Prinsip Animasi 2D dibahas dengan lengkap, memberi jawaban bagaimana animasi 2D dibuat, elemennya, serta prinsipnya. Cara membuat animasi 2D juga dibahas secara lengkap agar pembaca mengerti benar membuat animasi 2D berdasarkan elemen dan prinsip animasi 2D. Elemen dan Prinsip Animasi 2D oleh M.S. Gumelar ISBN: 978-602-6510-67-9 dapat diunduh di An1mage Store, Play Store, Google Play, Google Book, dan dapat dipesan di iteks.
BUKU BARU
LOVE TO DEATH Erby S
Novel genre horor karya Erby S ini menceritakan seorang pemuda yang jatuh cinta demikian mendalam pada seorang gadis. Cinta yang memiliki konsekuensi yang mencerahkan membawa pemiliknya ke hal-hal yang positif atau juga yang menjerumuskan ke hal-hal yang negatif dan membutakan pikiran. Cinta dalam novel ini membawa pemiliknya ke hal-hal yang negatif dan kelam, akan berakhir di manakah kekelaman itu? Ikuti kisah menarik genre horor Love to Death ISBN: 978-602-6510-68-6 karya Erby S ini dapat diunduh di An1mage Store, Play Store, Google Play, Google Book, dan dapat dipesan di: inovel.an1mage.net
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
62
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
TUTORIAL
https://www.vfxindia.co.in/img/about/banner-3d.jpg
ELEMEN & PRINSIP ANIMASI 3D: Slow In – Slow Out Bagian 2 M.S. Gumelar
An1mareaders telah mempelajari elemen dan prinsip animasi 2D di An1magine edisi-edisi sebelumnya atau An1mareaders dapat membaca buku “Elemen dan Prinsip Animasi 2D” ebooknya dapat dibeli di an1mage store (store.an1mage.net).
Melanjutkan tutorial di edisi sebelumnya tentang “Slow in-Slow out” tetapi kali ini dalam versi gerak gaya animasi kartun. Untuk versi bouncing ball secara gerak alami nonkartun dapat diakses di An1mage Store edisi An1magine Volume 2 Nomor 12 Desember 2017 pada link berikut: http://store.an1mage.net/store/index.php?route=product/ product&path=20_26&product_id=101
Gerak animasi 3D secara alami bukan terletak pada aplikasi atau software yang digunakan, bahkan ada seseorang yang menjadi fanatik pada suatu software seolah-
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
olah software tersebut adalah satu-satunya alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan animasi. Dan orang tersebut terjebak dalam pemikiran seolah-olah software lain yang sejenis tidak dapat menghasilkan animasi. Kealamian gerak animasi terletak pada keandalan an1mareaders dalam memahami dan menerapkan elemen dan prinsip animasi, bukan pada software atau aplikasinya. Jalankan aplikasi blender yang telah an1mareaders install, bila belum silakan men-download-nya di www.blender.org Setelah aplikasi terlaunching dan siap digunakan. Langkah awal karena kita akan memerlukan benda bulat (sphere) maka kotak (box) yang ada dihapus terlebih dahulu dengan cara click box tersebut dan tekan huruf X di keyboard akan muncul pop up menu untuk delete.
63
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
keperluan, penulis memberikan nilai 60, demikian pula pada nilai rings juga 60.
Tekan enter untuk mengonfirmasikannya, bila salah, tekan kombinasi tombol keyboard Ctrl Z untuk meng-undo atau membatalkannya.
Kini tekan Shift A akan memunculkan pop up menu mesh, pilih UV sphere click lepas.
Dapat pula dengan cara meng-click create tab yang terletak di sebelah kiri atas tepat di bawah tools tab, click UV sphere, maka akan terbuat sphere (bulatan) di area yang telah kita click sebelumnya.
Untuk mengatur tingkat kehalusan sphere ini, click area segments dan ketikkan sesuai enlightening open mind generations
www.an1mage.org
An1mareaders dapat melihat perbedaannya sebelum nilainya diubah dari segments 32 untuk rings 16 dan setelah diubah segments dan rings-nya menjadi 60 untuk keduanya.
Kini untuk memudahkan belajar, an1mareaders akan membuat semua pandangan menjadi tampak atas, dengan cara click view yang ada di area kiri bawah. Pilih top, click lepas dan atau dengan cara menekan angka 7 di numpad, numpad angka ini biasanya ada di sebelah kanan keyboard. Silakan melihat viewport lainnya dengan memilih bottom, front, back, left, right dan silakan kembali ke viewport top (atas).
OK kini bagaimana menggeser pandangan (viewport) yang ada di layar, caranya tahan
64
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
tombol shift di keypad (keyboard) dan rolling button yang ada di mouse. Silakan an1mareaders membiasakan menggeser-geser pandangan (panning) di layar, bila sudah bisa, kembali ke titik awal, di mana bola berada di tengah koordinat axis (garis acuan khayal), garis acuan axis sistem cartesian ini ada 3 untuk lingkungan virtual 3D yaitu X, Y dan Z. Kemudian untuk memperbesar pandangan (zoom in) di viewport dengan cara rolling in (rol maju) di mouse, sedangkan mundur (zoom out) dengan rolling out (rol mundur) di mouse.
Untuk memudahkan an1mareaders membuat animasi, cari lokasi menu screen layout di sebelah kanan menu help, kini click screen layout dari default ke animation, click lepas untuk konfirmasi.
Tampilan screen layout-nya berubah dari default ke animation, kurang lebih seperti gambar berikut.
Untuk memindah-mindahkan objek, dalam tutorial ini berarti sphere, caranya click sphere menggunakan tombol kanan mouse tahan tombol kanan tersebut lalu drag (geser) ke area yang diperlukan, dan click tombol kiri mouse untuk meletakkan objek di tempat yang baru. Cara lainnya adalah dengan menekan tombol G di keypad, huruf G ini singkatan dari kata grab (pegang) kemudian tanpa menekan tombol apa pun di mouse tinggal menggeser ke area yang diperlukan kemudian click lepas untuk meletakkan di area yang baru. Silakan berlatih seperlunya, bila sudah, letakkan kembali bola di tengah persilangan axis untuk memudahkan an1mareaders belajar.
Atau dengan mengetikkan angka 0 untuk setiap axis yang ada di tools - transform – translate – vector menu.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Silakan di zoom in dengan menekan tombol rol maju (rolling in) sesuai kebutuhan, bila terlalu dekat, tekan tombol rol mundur (rolling out) untuk zoom out. Kini tekan angka 1 di numpad, untuk viewport tampak depan atau click View dan pilih front.
Click view lagi dan pilih View Persp/ Ortho untuk meng-on atau off-kan cara melihat ala fish eye (mata ikan), atau dengan menekan angka 5 di numpad, dengan view secara orthogonal maka tampilan objek akan terlihat tidak terdeformasi.
65
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
An1mareaders akan men-setup durasi tayang terlebih dahulu, diperlukan durasi 24 frames saja untuk latihan ini, oleh karena itu ganti end-nya di bagian jendela timeline dari 250 menjadi 24.
Geser pandangan dengan cara tekan Shift di keypad dan tombol roll di mouse dan posisikan sphere di area atas dan ada space (area kosong) di bawahnya.
Pan (geser) durasi dari 0-24 frames di timeline ini agar tepat di area tengah bawah area layar dengan meng-click tombol tengah mouse dan drag timeline ke posisi yang diperlukan. Zoom in dengan meng-click dan rolling tombol tengah mouse maju dan zoom out dengan cara rolling mundur, silakan diatur seberapa tepatnya sesuai keperluan. Kini ke icon seperti dua kunci yang ada di di sebelah kanan bulatan merah di area tengah bawah jendela timeline ini.
Kali ini an1mareaders tidak membuat key pose animation menggunakan insert key pose keyframe lagi tetapi menggunakan key pose keyframe recording secara otomatis. Yang an1mareader wajib perhatikan adalah posisi sebelum bolanya untuk setiap perubahan key pose, agar animasinya menjadi lebih baik dan perubahan bentuk karena terdeformasi berupa squash and strecth juga terlihat alami sesuai dengan animasi gaya gerak kartun yang seharusnya.
Lalu pilih LocRotScale yang artinya secara otomatis akan merekam perubahan pada lokasi, rotasi dan skala atau transformnya.
Untuk awal, perhatikan letak posisi bola yang ada di atas tersebut, perhatikan benar berada di axis X, Y, Z-nya untuk berlatih nanti saat diperlukan.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
66
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Kini click bulatan merah di sebelah kiri icon dua kunci, icon bulatan merah tersebut adalah icon automatic keyframe insertion untuk membuat key pose.
Pada saat di-click warna sekitar icon merekam otomatis ini berubah menjadi lebih gelap, tanda sebagai perekaman setiap perubahan akan direkam. Kini kembali ke jendela viewport, perhatikan letak bola di area atas tersebut. bila perlu dicatat axis-nya. An1mareaders akan membuat key pose bola berada di bawah area tertentu dan dianggap sebagai permukaan yang membuat bola tersebut membal, silakan an1mareaders menentukan sendiri atau kurang lebih dapat mengikuti apa yang penulis contohkan.
Perhatikan saat an1mareaders meng-click di durasi awal yaitu frame ke 1, maka akan terlihat keyframe baru terbentuk di frame ke 12 dari key pose yang telah dibuat tadi. Kini tempatkan bola di posisi atas yang sebelumnya, masih ingat di mana? Bila tidak, siapkan catatan yang telah dibuat untuk mengetahuinya, sehingga bola kembali ke posisi yang seharusnya. Apa? An1mareaders lupa posisinya dan tidak mencatatnya pula? Kalau begitu, tempatkan bola tersebut di posisi atas yang satu garis lurus dengan garis bola di area bawah posisi key pose sebelumnya. Caranya tekan huruf G untuk grab dan posisikan bola di area atas sesuai dengan keperluan.
Tempatkan mouse dan click di area frame ke 12 di timeline.
Kini tekan huruf G untuk meng-grab (memegang) bola tersebut tanpa perlu mengclick-nya, lalu arahkan ke posisi baru seperti kurang lebih gambar berikutnya. enlightening open mind generations
www.an1mage.org
67
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Click di jendela dope sheet summary. Seperti di jendela timeline. Zoom in dengan meng-click dan rolling tombol tengah mouse maju dan zoom out dengan cara rolling mundur, dan pan (geser) dengan cara menekan tombol tengah roll mouse, silakan diatur seberapa tepatnya sesuai keperluan.
Tempatkan pointer mouse di akhir durasi yaitu di frame ke 24.
Kini perhatikan, an1mareaders arahkan ke Graph Editor atau F-Curve. Sama seperti jendela lainnya. Zoom in dengan meng-click dan rolling tombol tengah mouse maju dan zoom out dengan cara rolling mundur, dan pan (geser) dengan cara menekan tombol tengah roll mouse, silakan diatur seberapa tepatnya sesuai keperluan.
Perhatikan di jendela dope sheet ada garis warna hijau yang mewakili durasi ke 24 tersebut.
Kini click key pose diamond di urutan yang paling atas di durasi awal tersebut menggunakan tombol mouse kanan, sehingga aktif terseleksi berwarna oranye, dan key pose keyframe yang tidak terseleksi berwarna putih.
Kini click pada tanda panah yang di LocRotScale agar menghadap ke bawah, dan click Y location.
Kini tekan kombinasi tombol Ctrl C untuk meng-copy key pose keyframe diamond tersebut, hal ini secara otomatis keyframe key pose diamonds yang ada di bawahnya juga ter-copy.
Click di area bar berwarna hijau, dan tekan Ctrl V untuk paste (menempelkan) key pose keyframe diamonds tersebut di frame ke 13, perhatikan di timeline juga.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
68
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Masih ingat di tutorial sebelumnya bahwa bentuknya harus seperti huruf V agar animasi bouncing ball-nya alami berdasarkan hukum fisika walaupun an1mareaders akan membuat gerak animasi kartun?
hal yang sama untuk nodal sebelah kanan sisanya tapi ke arah kiri tengah lebih sedikit.
Baiklah an1mareaders kita akan mengaturnya agar bentuk huruf V-nya sesuai keperluan seperti tutorial di edisi sebelumnya. Fokus pada ujung bawah kurva ini, silakan di zoom in dan digeser agar posisinya nyaman untuk di-edit, click menggunakan tombol mouse kanan di titik nodal tersebut agar muncul nodal bezier dan handles-nya.
Kini click play untuk animasinya, tombol play ada di area tengah bawah jendela timeline.
Selamat, an1mareaders sudah berhasil di sesi pertama ini. Bila an1mareaders memerhatikan, an1mareaders telah membuat animasi seperti tutorial di edisi publikasi sebelumnya tetapi dengan cara yang lain.
Click satu handle dengan tombol mouse kanan, drag dan satukan ke titik tengah lalu click tombol mouse kiri untuk mengonfirmasi. Lakukan hal yang sama untuk handle lainnya, sehingga bentuk ujung V-nya tajam.
Kini ke area atas kurva, click nodal di sebelah kiri menggunakan tombol mouse bagian kanan.
Click handle-nya dan drag sampai ke area tengah lebih agar lengkungannya terbentuk sangat bagus seperti gambar berikut, lakukan
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Off-kan sesi rekamnya. Sesi berikutnya adalah membuat bola squash (penyek) saat menyentuh permukaan di bawahnya dan stretch (mulur) sesaat setelah dilepaskan dan hampir menyentuh lantai. Caranya, ke viewport dan geser (pan) dengan cara tekan dan tahan Shift di keypad lalu click tombol mouse roll dan geser ke area yang diperlukan agar nyaman terlihat bola di frame saat seolah menyentuh permukaan. Kini ke dope sheet frame ke 12, click menggunakan mouse tombol kanan untuk menyeleksinya lalu tekan Ctrl C untuk mengcopy-nya.
69
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
lainnya agar membalnya tampak alami. Bila sudah selesai, maka pastikan di-off-kan sesi perekamannya.
Paste-kan keyframe key pose diamonds frame ke 12 ini ke frame 10, 11, 13, 14 dan 15, dan 16 bila tidak dapat ter-paste, silakan meng-copy keyframe key pose diamonds frame ke 12 lagi sampai berhasil. Hal ini diperlukan sebagai penanda.
Kini ke frame 13 sebagai titik penyek saat telah menyentuh lantai. On-kan icon merekam.
Lalu ke frame ke sepuluh, tekan huruf G untuk grab, On-kan icon merekam. lalu tekan huruf G , huruf S dan huruf X lalu drag ke arah kiri bola agar bentuknya mulur, atur seperti gambar berikutnya.
Atur lagi dengan menekan huruf G dan huruf S atur agar besarnya sesuai, pastikan jalur jatuhnya tetap satu jalur garis lurus lintasan gerak (trajectory) dari asal bola yang dari atas, click untuk mengonfirmasi.
Kini tekan huruf G untuk meng-grab bola di frame ini, bila gagal, click terlebih dulu bola tersebut di viewport. Setelah berhasil tergrab, tekan huruf S untuk skala dan tekan huruf X untuk memanjangkan bola di titik axis X-nya ke arah atas. Atur agar penyeknya bagus. Bila gagal tekan Ctrl Z untuk undo (membatalkan) dan ulangi lagi, bila sudah OK click tombol kiri mouse untuk konfirmasi. Bila terlalu besar ukurannya, dapat menekan huruf G lalu tekan S untuk dibuat skalanya lebih kecil lagi,
Off-kan lagi perekaman. Kini ke frame ke 12, bolanya diperlukan terdeformasi antara bola utuh ke bola hampir penyek.
Bila sudah, pastikan dasar bola yang menyentuh permukaan sama dengan bola
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
70
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Sebelum melakukannya, pastikan meng-onkan perekaman terlebih dahulu.
Referensi: Blender Version 2.79 Help File Gumelar, M.S., 2004. Memproduksi Animasi TV Solusi Murah dan Cepat . Gumelar, M.S., 2011. 2D Animation: Hybrid Technique. Gumelar, M.S., 2011. Comic making. Gumelar, M.S., 2015. Elemen dan Prinsip Menggambar. Gumelar, M.S., 2017. Elemen dan Prinsip Animasi 2D.
Kemudian atur dengan cara sebelumnya dengan huruf G, huruf S dan huruf X atur bentuknya antara bola bulat dan penyek seperti gambar di atas. Bila sudah off-kan perekaman.
Kini copy-kan frame ke 12 ke frame 14, frame sepuluh ke frame 16. Lalu tekan Ctrl S untuk menyimpan proyek animasi di folder dengan memberi nama folder tersebut sesuai dengan nama an1mareaders agar mudah untuk mencarinya bila lupa. Kini setelah ter-save, click play, selamaaaat, animasi bola membal ala gerak kartun telah berhasil an1mareaders buat.
Untuk contoh hasil animasi bouncing ball cartoon style publikasi kali ini dapat dilihat di link berikut ini: http://goo.gl/ehRfOW
Di edisi berikutnya, an1mareaders akan belajar me-render atau mengekspornya menjadi movie dari hasil animasi yang telah dibuat, serta belajar membuat animasi bouncing ball bergerak ke arah kanan dan atau kiri, gerak yang memiliki arah disebut vector. Bersambung
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
71
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
MINDPORTER 2: Archilum M.S. Gumelar
Aku sempat berpikir melihat seseorang di luar sana, meski tidak terbukti. Aku juga sudah mengatakan pada diriku sendiri untuk tidak terus memikirkannya, tapi anehnya ketakutan itu sudah terlanjur bercokol dalam kepalaku.
Apakah aku ini penakut? Tidak. Aku sedikit bisa bela diri. Chatura yang mengajariku. Ia berkata kami perlu kemampuan untuk melindungi diri, terlebih karena kami tidak memiliki ayah lagi. Maka dari itu ia dan aku harus bisa bela diri. Untuk menjaga ibu, untuk meloloskan diri kami dari bahaya. Menjadi penyelamat satu sama lain karena kami adalah keluarga. Meski Chatura hanyalah seorang petani, namun staminanya lebih bagus daripadaku. Ia selalu berlatih saat pagi hari, sebelum bekerja. Atau bila tidak, ia akan melakukannya sebelum mandi sore. Oleh karenanya, aku tidak pernah sekalipun menang melawan dia ketika latihan. Dia selalu mendominasi dan mampu menjatuhkanku. Tidak terlalu keras sebenarnya, tapi terasa sakit juga ketika badanku menghantam
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
tanah. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika Chatura benar-benar membantingku. Mungkin beberapa tulangku akan patah, kulit memar sudah pasti, mungkin juga aku akan berdarah. Aku ke luar rumah dan membersihkan tangan di pancuran, Aswin mengikuti hal serupa untuk menghilangkan darah ikan dari tangannya. “Kalau sudah begini, aku jadi merasa seperti pembunuh berdarah dingin,” dengusnya. “Mungkin aku harus mulai mempertimbangkan untuk hanya makan sayur dan buah saja.” “Jangan,” tahanku. “Kita memperlukan semuanya. Sayur, buah, juga daging. Jangan dihilangkan salah satu. Asal makan dengan seimbang kurasa segalanya akan baik-baik saja.” “Kita memang memperlukan semuanya. Tapi kadang aku kasihan dengan ikan yang kupotong atau ayam yang kusembelih untuk dimakan.” “Mungkin kau lebih nyaman jadi tukang masak saja. Masalah membunuh hewan dan menguliti mereka, biar dikerjakan orang lain.”
72
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Juru masak mana yang bisa melarikan diri dari memotong-motong hewan,” gerutunya. “Mungkin suatu saat akan ada caranya.” “Seperti apa?” Aku mengangkat bahu. “Daging buatan, mungkin?” “Bagaimana caranya membuat daging buatan coba?” cibirnya sembari mengejekku.
“Harus habis. Jika tidak memakannya hari ini juga, makanannya akan menjadi basi. Tentunya kita tidak ada rencana untuk membuang-buang makanan. Tidak perlu langsung habis. Kita bisa memakan sebagian sekarang dan menghabiskannya nanti.” “Kau benar.” Kami mulai makan. Aswin memberikan beberapa potongan ikan padaku. Ia membakarnya dengan benar-benar kering. Sangat enak.
“Aku juga tidak tahu, Anggap saja itu sebagai ide awal saja. Entah bisa terealisasi atau tidak.”
“Kau benar-benar andal dalam memasak,” pujiku.
Aswin mengangguk-angguk. “Hidup yang misteri. Dulu bahkan kakekku saja hanya tahu pakaian dari kulit pohon. Generasi kini bisa membuat pakaian dari kulit ikan, tanpa tercium amis!”
“Kau juga. Kuah jamurnya sangat enak. Kurasa kalau bukan karena kau, akan sangat jarang bagiku untuk bisa memakan jamur. Hanya hasil perairan, hari demi hari.”
“Peradaban yang berkembang, kuharap bisa selalu mengarah pada hal yang lebih baik,” gumamku sembari memandangi air yang sudah mulai panas. Beberapa gelembung naik dari dasar perkakas menuju permukaan.
“Terima kasih pada ibuku yang memberiku ini jadi kita bisa makan jamur bersama.”
Kami benar-benar memasak semuanya. Telur, ikan, juga jamur padahal kami hanya berdua saja. Aroma masakan kami menguar ke udara, menerbitkan liur. Membuat aku yang sebenarnya sudah sempat makan sebelum kemari, menjadi lapar lagi.
“Benar. Aku sudah lama tidak main ke rumahmu.” “Kalau begitu, lain waktu, giliran kau yang menginap.” “Pasti!” janjinya.
“Sepertinya enak,” gumamku sembari memandangi piring-piring penuh makanan.
Kami makan hingga kenyang, itu pun masih banyak makanan yang belum tersentuh. Aswin menyimpan makanan kami ke dalam lemari untuk di santap lagi nanti malam. Sementara aku membereskan ruang makannya dan mencuci perkakas.
“Tentu saja enak. Kita yang masak, bahan-bahan yang digunakan hanya yang segar dan baik,” ujar Aswin sembari memandangi masakannya dengan bangga.
Waktu yang kami habiskan buat memasak pastinya lumayan panjang. Apalagi menunggu api mendidihkan air untuk merebus jamur tidak bisa dilakukan secara cepat.
“Aku bertanya-tanya apakah kita bisa menghabiskan semua ini.”
Sekarang senja sudah merayap ke kaki langit dan membuat bayang-bayang menjadi panjang daripada saat siang hari.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
73
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Daerah ini terasa sangat sepi karena orang-orang pergi ke kuil. Jika biasanya jarang ada yang menggunakan jalan, maka hari ini benar-benar tidak ada yang keluyuran di jalanan. Kebanyakan orang-orang yang belum cukup umur memilih untuk bersantai di rumah. Mereka akan tidur panjang atau sekadar bermalas-malasan di tempat tidur karena memang tidak ada yang bisa dikerjakan. Aswin menghampiriku ke pancuran. “Biar kubantu,” katanya. “Tidak perlu, aku hampir selesai,” ujarku sembari membilas perkakas-perkakas yang kami gunakan untuk memasak. “Kau masukkan saja ternakmu ke kandang.” Aswin menghela napas panjang. “Kau benar. Setelah itu bagaimana kalau kita mandi di sumur?” Aku mengangguk. Aswin bukanlah orang yang mahir dalam memelihara ayam dan burung dara. Kebanyakan Angga yang melakukannya. Jadi tidak heran kalau ia harus berlari ke sana-kemari untuk mengejar ayam-ayam mereka. Menggiring makhluk-makhluk itu ke kandangnya. “Aku tidak mengerti bagaimana ayamayam ini bisa sangat pilih kasih. Mereka sepertinya hanya mau didekati oleh Angga dan Akusara. Tadi saja aku kena patuk saat hendak mengambil telur,” gumamnya tidak senang. “Karena kau tidak banyak menghabiskan waktu dengan mereka,” celetukku. “Kau benar. Angga tidak akan bisa mengurus Brachuura sebaik aku. Dia memang bukan pekerja tambak, ia lebih suka menghabiskan waktu dengan ayamayamnya di rumah.”
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Ayahmu tidak masalah?” “Tidak, ia justru senang memiliki anak yang bisa beternak ayam. Lagi pula aku dan Akusara sudah membantunya di tambak. Ia tidak akan kekurangan bantuan.” “Kau benar. Aku mau tidak mau jadi sependapat dengan ayahmu, memiliki anggota keluarga yang bisa beternak di rumah ternyata menguntungkan juga. Senang sekali aku bisa menyantap telur ayam. Ibuku sangat menyukainya.” “Benarkah? Aku bisa meminta beberapa telur pada Angga, jadi kau bisa memberikan pada ibumu saat jadwal pulang.” “Wah! Ibuku pasti akan sangat senang.” Aswin benar-benar kewalahan mengejar ayam-ayam milik kakaknya. Namun ketika senja benar-benar hampir tidak berbekas, ayam-ayam itu ternyata bisa pulang sendiri ke kandang. “Tahu begitu aku tunggu gelap saja,” gerutu Aswin sembari memastikan seluruh pintu kandang sudah ditahan dengan kayu sehingga ayam-ayam itu tidak akan keluar saat malam. “Tapi aku senang melihatmu berolah raga seperti itu.” “Hei! Yang gendut itu kau. Perutku sama sekali tidak buncit, jadi sebenarnya kau yang perlu olahraga.” Aku memberikan cengiran pada Aswin. Kami kemudian berjalan menuju ke sumur. Jika ada yang kurang menyenangkan untuk tinggal di daerah pesisir adalah air sumurnya yang terasa asin. Tidak benarbenar kuat sebenarnya, tapi itu membuatku merindukan air pegunungan dari tempatku berasal. Meski banyak mengeluh soal airnya saat pertama kali pindah, lambat laun aku mulai bisa mengatasinya. Lagi pula, tidak
74
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
benar-benar seasin air laut. Hanya terasa sedikit asin, jadi aku berusaha beradaptasi. “Saat kecil aku selalu berpikir orang-orang yang tinggal di pesisir tidak perlu kesulitan buat memasak karena airnya sudah asin. Tinggal merebus bahan makanan dan sudah terasa enak. Tapi semakin dewasa aku semakin tertarik untuk belajar mengenai rempah-rempah.” “Kau harus belajar dari bibiku jika mau mahir soal rempah-rempah.” “Kau punya bibi? Dia tidak tinggal bersamamu kan?” Aku menggeleng. “Dia ada di daerah gunung. Kadang keluargaku mengunjunginya. Ia adalah kembaran ibu dan tidak menikah.”
bersama sepanjang waktu, membicarakan hal-hal yang tidak kuketahui.” “Senangnya memiliki saudara yang tinggal jauh. Keluargaku benar-benar orang perairan seutuhya. Maksudnya, biar mereka bukan bekerja di air, mereka akan tetap berada di daerah pesisir.” “Mereka tidak pernah mengunjungimu ke sini?” Aswin menggeleng. “Tidak. Keluargaku juga jarang berkunjung. Katakanlah ini sebagai sisi buruk memiliki keluarga dalam jumlah besar. Melakukan perjalanan akan lebih merepotkan.” “Apakah saudaramu juga orang-orang hebat?” “Kebanyakan normal seperti keluargaku. Namun aku memiliki seorang paman dengan pekerjaan yang cukup unik.”
“Maksudmu dia sebatang kara?” “Bisa disebut begitu karena ia tinggal sendirian. Biasanya ibu akan mengunjunginya per satu tahun. Kami akan menunggang kuda buat mencapai rumahnya.” “Apakah begitu jauh?” “Lumayan. Bibiku itu orangnya cukup pandai. Ia mengetahui rempah-rempah dan pengetahuannya tentang bumi juga cukup luas. Ia bisa menebak waktu dengan melihat bayang-bayang, juga memahami rasi bintang.” “Kau bisa belajar banyak dari dia, sobat. Tidak banyak orang hebat seperti itu,” saran Aswin. Aku menyiram tubuhku dengan air sumur yang terasa dingin di kulitku. “Aku berharap begitu, hanya saja aku tidak dekat dengannya. Ketika melakukan kunjungan, aku akan lebih banyak bersama Chatura. Ibu dan bibi akan
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Ceritakan padaku,” pintaku sembari mengeringkan badan dan kembali mengenakan pakaian. Aswin mengikutiku dari belakang. “Dia mengantar orang-orang untuk menyeberang pulau. Menjelajahi tempat lain. Itu benar-benar terdengar sangat keren karena seumur-umur aku belum pernah pergi ke pulau lain.” “Aku juga belum pernah,” kataku mengaku. “Aku bahkan tidak pernah memikirkan untuk mengunjungi pulau lain.” “Tapi paling tidak kau pernah pergi ke gunung. Aku saja tidak pernah berpergian jauh. Paling jauh hanya sampai desamu saja. Benar-benar tidak luas hidupku ini.” “Kau juga menyadarkanku kalau sebenarnya masih banyak hal yang belum kita lihat di dunia ini. Bepergian ke pulau lain benar-benar tidak pernah terlintas di kepalaku.”
75
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Memang tidak banyak yang berpikiran ke sana. Kebanyakan dari kita sudah bekerja di umur yang muda dan tidak menjelajah. Terlalu terbuai dengan pekerjaan sehingga tidak memikirkan hal-hal lain.”
lama lagi ia akan punya rumah sendiri dan akan tinggal bersama calon istrinya.”
Aku mendorong pintu rumahnya. Sekarang keadaan di dalam rumah cukup gelap. Aswin membuka sekotak laci dan menyalakan beberapa lilin.
Aswin menggeleng. “Kalau dia sih tinggal dengan mertuanya. Tidak jauh dari sini. Istrinya itu tidak punya kakak atau adik, jadi mertuanya meminta dia tinggal bersama.”
“Mandi membuatku kedinginan dan dingin membuatku lapar.” “Kau sudah mau makan lagi?” tanyaku agak terkejut. “Aku lapar, sungguh. Ayo bawa makanannya ke atas.” Aku membawa ikan dan jamur sementara Aswin membawa lilin dan menerangi anak-anak tangga. Telur yang tadi diambilnya sudah kami lahap habis. Mungkin karena jarang memakannya jadi terasa sangat enak. Kalau boleh menambah, sebenarnya aku masih ingin makan telur.
“Jadi Akusara juga sudah punya rumah sendiri?”
“Menurutmu apa kau akan kesepian mengingat seluruh saudaramu sudah menikah?” “Tidak. Yah, sebenarnya kadang aku merindukan masa kecil kami yang penuh dengan pertengkaran. Ibu bisa berteriak setiap jam melihat kelakuan anakanaknya. Aku dan kakakku akan menjerit satu sama lain. Sekarang kupikir kami sudah dewasa. Kami tidak akan berkelahi seperti dulu.” “Terdengar kalau kau sangat merindukannya.” “Memang....”
Kamar yang sekarang menjadi milik Aswin menghadap ke pantai dan memiliki jendela yang besar. Aku bisa membayangkan bagaimana sinar matahari dapat masuk dengan leluasa ke ruangan ini dan menerangi tiap sudutnya. “Tidak hanya memiliki jendela yang besar, kita juga bisa memanjat ke bagian atap dan duduk-duduk di sana. Aku sangat menyukai kamar ini,” ujarnya sembari meletakkan lilin di atas meja. Kuletakkan makanan kami di dekat lilin. Harus kuakui kamarnya memang keren. Biar lebih kecil dari kamarnya yang lama, kamar ini terasa lebih nyaman. Terutama dengan pemandangan ke laut lepas. “Kau sangat beruntung bisa mendapatkan kamar ini.” “Angga mengalah,” ujarnya tanpa menutup-nutupi sesuatu. “Lagi pula tidak
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Aswin memicingkan matanya lurus-lurus ke pantai. Aku mengikuti arah pandangannya dan melihat seorang sosok di sana yang melambai-lambai ke arah kami. Jujur saja aku tidak ingin menemukan orang itu. Tidak, bukan berarti aku tidak mau diganggu saat sedang bersama Aswin, bukan seperti itu. Aku hanya tidak menyukai kenyataan bahwa orang itu lagilagi ada di sekitar kami. Rawi mendekati rumah Aswin kemudian berteriak dari bawah. “Apa kau punya tali atau semacamnya jadi aku bisa ikut naik?” pintanya. Aswin menunjuk pohon yang ada di dekat rumahnya.
76
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Kau benar-benar mengundang orang itu kemari?” bisikku agak tidak setuju.
jadi mereka tidak akan ada yang sadar jika ada satu orang yang menghilang.”
“Dia yang meminta bergabung, aku tidak enak jika harus mengusirnya,” balas Aswin, juga dalam bisikkan.
“Tapi kenapa kau kabur, sementara banyak orang yang ingin cepat dewasa dan ingin cepat mengikuti Shinar?” celetuk Aswin.
Rawi mengikuti petunjuk yang diberikan Aswin dan menghampiri kami di atap. Berhubung ini lantai dua, jadi sebenarnya jarak yang harus dipanjatnya tidak terlalu tinggi. Apalagi dengan bantuan cabang pohon, menjadi sangat mudah. “Bukannya kau sudah cukup umur buat mengikuti Shinar?” tanya Aswin sembari memicingkan mata. Ah! Itu benar, seingatku Rawi satu angkatan dengan Chatura. Bahkan dengar-dengar dia sebenarnya lebih tua. “Memang, tapi aku melarikan diri. Aku tidak terlalu menyukainya. Maksudku, tahun lalu dan tahun sebelumnya lagi aku sudah pernah mengikutinya dan sebenarnya tidak ada yang menarik dari Shinar. Ngomong-ngomong kalian punya makanan?” ujarnya sembari agak ngosngosan karena baru naik pohon. “Tidak ada,” sergah Aswin cepat. Nampaknya temanku itu juga kurang nyaman dengan kehadiran Rawi, ia tidak benar-benar menerima Rawi untuk bergabung. Rawi memamerkan seringainya. “Sayang sekali. Tapi tidak masalah, aku akan mencari makanan sebentar lagi. Biarkan aku beristirahat di sini selama beberapa menit.” “Memangnya bagaimana kau bisa kabur?” tanyaku sembari mengerutkan dahi.
“Kuberitahu pada kalian. Shinar tidaklah sehebat yang kalian dengar. Biasa saja.” “Bagaimana kau bisa menyebut Shinar sebagai perayaan yang biasa-biasa saja?” tuntut Aswin. "Sebenarnya upacara Shinar bukanlah yang teragung di bumi ini. Ada yang lebih dahsyat." “Mana mungkin, kalau memang ada, pasti kami sudah mendengar upacara yang lebih dahsyat itu. Nyatanya kami selalu tahu bahwa Shinar merupakan upacara termegah,” sergahku, tidak setuju. "Tolong beritahu kami," sahut Aswin dengan semangat menggebu-gebu. Aku tidak mengerti dari mana ia mendadak mendapatkan semangatnya. “Aku ingin memberitahu kalian, tapi tenggorokanku sangat kering. Apa aku boleh meminta minum?” pintanya. “Akan kuambilkan. Kau harus menceritakannya pada kami Rawi!” seru Aswin senang, ia bergegas turun untuk mengambilkan air. “Pastinya kau sangat kelelahan berjalan jauh dari kuil hingga sampai ke sini,” sahutku sembari memandang lautan yang hitam, sehitam malam.
“Mudah saja, tinggal menyingkir perlahan dan perlahan, menyusuri pantai dan kau akan mendapati dirimu berada di area ini.
“Aku sudah mulai berjalan sebelum tengah hari, ternyata sampai sini sudah gelap. Mulanya kukira aku bisa sampai sebelum malam muncul, tapi ternyata prediksiku salah,” jawabnya, santai.
Orang-orang itu terlalu fokus pada upacara. Tumpah ruah, sangat banyak
“Kau pasti benar-benar tidak menyukai Shinar sampai kabur begitu.”
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
77
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
“Itu benar,” katanya ringan.
menendang-nendangkan kakinya ke udara.
Aswin muncul lagi dengan gelas berisi air di tangannya. Ia benar-benar ingin segera mendengar cerita Rawi rupanya. Pasti tadi dia setengah berlari saat di bawah dan buru-buru kembali ke atas. “Terima kasih,” senyum Rawi sembari menerima air dari Aswin. “Ceritakan soal upacara terhebat di bumi ini,” katanya tanpa basa-basi. "Namanya upacara Archilum. Melalui upacara tersebut didengung-dengungkan seseorang dapat meraih hidup yang lebih baik. Bahkan beberapa mengatakan peraihnya bisa mendapatkan surga." "Surga? Tempat para dewa berada?"
"Dengar kalau kau hanya ingin membual...." "Kalau tidak mu mendengarkan ocehanku, kau bisa melakukan hal lain Candhra," sergah Rawi ketus. Sial. Aku sudah terlanjur penasaran dengan kisahnya. Kuharap ini semua bukan satu lelucon karena sama sekali tidak jenaka. "Boleh kulanjutkan?" cibirnya. "Jadi Archilum terjadi dalam rentang waktu ratusan tahun. Bumi akan meluncurkan daya dorongan yang kuat hingga membuat ksatria terpilih meluncur menuju surga. Ingat hanya yang terpilih, bukan pecundang."
"Tidak jelas. Tapi yang jelas, menurut kabar angin, kau akan dibawa ke area yang lebih baik dari sini. Jauh, jauh lebih baik dari yang bisa kau bayangkan." Aku mengernyitkan dahi.
Jelas ia sedang mengolok-olokku. Tapi Aswin berhasil menahanku tepat pada waktunya.
"Tidak ada yang pernah mengatakan hal itu selama ini. Apakah itu termasuk rahasia?" tanyaku, penasaran.
Berkelahi tentunya bukan jalan keluar. Tidak, aku tidak takut. Aku bahkan lebih sering berkelahi dibanding Chatura. Tapi biasanya aku memukul karena ada sebabnya.
Rawi mengangkat gelasnya dan meneguk isinya hingga separo. "Seandainya ingin dirahasiakan maka akan sangat sulit." "Aku tidak mengerti," ujarku, lirih, lebih pada diri sendiri. "Aku juga tidak," ucap Aswin sembari memandangi langit. "Kalau semua orang mengetahuinya, harusnya upacara Archilum sudah banyak dibicarakan juga." "Mestinya memang begitu tapi kita sedang menunggu sang juru kuil menyebarkan informasi resminya," balas Rawi seraya
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Ejekan picisan tidak akan mengganggu pikirannya atau menyulut kemarahanku. “Bagaimana cara untuk mengetahui seseorang terpilih atau tidak?” tanya Aswin. “Tanda-tanda. Yang kudengar masingmasing orang akan mendapatkan tanda yang berbeda,” jelas Rawi. “Dewa akan mengirimkan tanda-tanda pada manusia seperti yang tertulis di kitab-kitab?” Aswin sampai membulatkan matanya. Jelas ia tertarik dengan upacara Archilum. Rawi mengangkat bahunya. “Aku sendiri juga belum mendapatkan informasi sebanyak itu.” Dia menghabiskan isi
78
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
gelasnya kemudian menyeringai ke arahku. “Kurasa aku akan pulang sekarang.” “Tentu. Kau pasti sangat lelah,” ucap Aswin sembari meminggirkan gelas yang telah digunakan Rawi ke dekat jendela. Itu supaya nantinya ia tidak lupa untuk membawa gelas itu masuk. Seperti kedatangannya, Rawi menggunakan cabang pohon untuk turun. Jujur saja turun lebih mudah dari pada naik. Ia melakukannya dengan cepat kemudian segera menghilang di balik bayang-bayang pohon. “Apa kau percaya ucapannya tadi?” tanya Aswin dalam bisikan, takut kalau-kalau Rawi sebenarnya masih bisa mendengar percakapannya. Mungkin orang itu sedang bersembunyi dan hendak menguping. Aku mengangkat bahu. Sebenarnya akan lebih mudah jika aku tidak percaya, tapi sebenarnya ada sisi dari diriku yang mengharapkan upacara semacam itu benar-benar ada.
Chapter 5 “Atheos, kenapa kau melawan kami, para dewa?” “Dengar Zeus… aku tidak melawanmu, tetapi kau mendatangiku…kau bukan dewa, bukan tuhan, tuhan tidak ada, hanya mahluk berbentuk manusia yang mengaku dirinya sebagai dewa, tuhan, dan atau sejenisnya” Ucapku mantap. “Aku memiliki kekuatan melebihi manusia, kekuatan listrik, petir!” teriak Zeus. “Sama denganku, aku memiliki kekuatan ion dan healing, tapi aku tidak mengklaim diriku adalah tuhan, dewa, kekonyolan macam apa ini? bahkan telah berlangsung ribuan tahun tidak ada yang berani melawan penindasan pada manusia yang telah kita lakukan?” Ujarku.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Tidakkah kau sadar bahwa tuhan yang sesungguhnya telah menyerahkan kekuatannya pada kita, para dewa untuk menuntun manusia yang tidak memiliki kekuatan seperti kita ke jalan kebaikan?” cetus Zeus. “Menuntun kepada kebaikan? Tidakkah kau lihat mereka saling membunuh satu sama lainnya karena memiliki dewa yang berbeda, apakah itu kebaikan?” argumenku. “Dengan agama dan pengikut yang menyembah dewa, menyembah tuhan, mampu membuat manusia yang baik menjadi jahat, itu menggelapkan, bukan mencerahkan mereka” Jelasku. “Tidakkah kau tahu, ada masa saat sebelum kita, para manusia juga ada yang menyembah tuhan yang satu, tetapi mereka juga tetap saling membunuh karena berbeda persepsi?” Jelas Zeus membenarkan dirinya. “Ah jangan munafik Atheos, kau juga memiliki manusia yang menyembahmu” cerca Zeus melanjutkan. “Tidakkah kau lihat, aku mengusir mereka dan menghancurkan setiap kuil yang mereka bangun untukku, agar mereka tidak menyembahku dan mengatakan pada mereka secara langsung bahwa dewa tidak ada, aku hanya manusia seperti mereka” aku menjelaskan perbuatanku. “Ya bisa kulihat, dan mereka tetap memujamu, penjelasan bodoh, bagaimana kau menjelaskan bahwa kau manusia tetapi kau memiliki kemampuan kekuatan ion, healing, dan teleport? Penjelasan bodoh dan sia-sia bukan?” ejek Zeus. “Mereka para penyembahmu malah mendukungmu untuk menghancurkan kuil lainnya, dan penyembah dewa lainnya, mereka mengelu-elukanmu sebagai dewanya para dewa, dewa yang paling kuat, Atheos, dewa antidewa, Atheos
79
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
dewa kegelapan, bahkan mereka memberimu nama baru, mengganti Atheos menjadi Hades” ejek Zeus berlanjut. “Dan lihatlah telah banyak dewa yang mati ditanganmu, sepertinya para penyembahmu benar, kau dewa antidewa, kini tinggal kita bersembilan, dari para dewa dengan kekuatan paling kuat yang tersisa, sembilan termasuk dirimu, kau juga salah satu yang terkuat” Zeus melanjutkan kata-katanya. “Dengar Zeus, mereka datang padaku, menantangku, aku tidak memintanya, mereka mengancam hidupku, aku hanya berusaha bertahan hidup, pada saat seperti itu, aturan sudah tidak ada, yang ada hanya berusaha untuk bertahan hidup” jelasku. “Ah alasan yang bagus Atheos, wisdom, kebijaksanaan, alasan untuk mengelak dari kenyataan” ejek Zeus. “Bukan mengelak, kenyataan yang tidak perlu kuelakkan, seperti kau datang ke sini, kau sendiri yang datang dengan permasalahan yang sama seperti manusia dengan kekuatan lainnya yang mengaku dewa” jelasku. “Harum…. Aroma wewangian dari bunga, itu persembahan dari penyembahmu Atheos” ucap Zeus. “Kau adalah Dewa Atheos, Dewa Hades SI DEWA KEGELAPAN” Teriak Zeus. Mendadak suaranya mengeras dengan tekanan kuat. “AKU BUKAN DEWA!” balasan teriakku lebih lantang. “Ah kau benar, kau bukan dewa, tapi dewi, Dewi Atheos karena kau wanita” Ejek Zeus semakin menjadi. *
“Dewa dewi… Hei bangun, kau tertidur sebentar sepertinya, dan bergumam, mengigau dalam tidur, ayo bangun, banguuuun” ujar seseorang. “Kau tertidur saat aku bercerita, sungguh tidak sopan he he he” lanjut suara itu. Kami masih di tempat yang sama, dan banyak tanaman bunga yang sedang berbunga sangat lebat disekitar area tersebut, aroma wangi bunga menyebar menguar ke sekitarnya. "Adakah angin memiliki wangi? Karena aku mampu mencium harummu bersama udara yang berhembus masuk dalam tubuh ini." "Aswin...." "Ya?" "Bacakan puisi itu di depan gadis yang kausukai." Ucapku sembari mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk setelah bangun dari tidur, mulai tersadar. “Aku tidak yakin Vedika menyukai puisipuisiku,” balasnya, muram. “Kau tidak pernah menyampaikannya. Bagaimana kau tahu dia menyukai atau tidak menyukai puisimu?” sindirku, ketus. “Hei! Jangan mengatakannya keras-keras. Aku tidak mau ada yang sampai mendengar dan mengetahui aku menyimpan perasaan pada gadis itu. Sungguh aku belum punya keberanian untuk memberitahunya.” “Simpan saja terus, sampai kau sadar semuanya terlambat dan puisimu akan lebih mirip makanan basi daripada karangan bunga yang indah,” cibirku padanya. “Jahat sekali kata-katamu itu,” ujar Aswin, cemberut.
“Aku… bukan… dewi” gumamku.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
80
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Aku menghela napas. OK, barusan itu memang keterlaluan. Namun Aswin harusnya sadar kalau percuma saja ia membuat puisi namun tidak pernah disampaikan. Aku jadi memandangnya seperti tengah menghibur dirinya sendiri.
“Sebenarnya minggu lalu kami bertemu, atau lebih tepatnya aku melihatnya sementara dia tidak melihatku,” ujar Aswin dengan senyuman di wajahnya. Sangat kentara kalau dia bahagia. “Benarkah?”
Harus kuakui itu salah Aswin kalau hubungannya tidak memiliki kemajuan apa pun. Gadis ini, si Vedika, dan dia hanya mengetahui nama satu sama lain. Mungkin saja Vedika sudah lupa nama Aswin. Mungkin saja karena mereka tidak ngobrol dalam jangka waktu yang cukup lama.
Aswin mengangguk riang. “Aku melihatnya di pasar. Minggu lalu aku pergi ke sana bersama ibuku dan Amrita. Membeli kain untuk digunakan keluargaku pergi ke upacara Shinar. Dan aku melihat Vedika di tempat penjual bahan sandang.”
Jadi ceritanya Aswin bertemu dengan gadis ini saat dia ke perpustakaan kuil. Gadis itu ada di sana dan Aswin tidak berani mengajaknya berkenalan. Ia tahu nama gadis itu Vedika karena petugas perpustakaan menyapa orang itu.
“Apa kau menyapanya?” tanyaku sembari menguap, kantuk menyerang lagi, tapi kuharap kali ini tidak mendadak jatuh tertidur seperti sebelumnya, aku yakin saat tertidur Aswin kemungkinan besar mengoceh sendiri tanpa aku tahu, dan dia baru sadar aku telah tertidur saat aku mengigau.
Sementara mereka berkenalan karena petugas perpustakaan yang mengenalkan mereka. Saling menyebutkan nama tanpa ada kelanjutan. “Kau tahu aku tidak gemar membaca buku. Aku ke sana hanya untuk mengantarkan pesanan Brachuura karena waktu itu Akusara sedang sakit, jadi aku menggantikannya.” “Bukan berarti kau tidak punya bahan obrolan. Masa hanya menyebutkan nama kemudian bubar? Yang lebih hebat lagi, gadis itu bisa membuatmu jatuh cinta pada pandangan pertama. Kalian bahkan tidak mengobrol.” “Itulah kekuatan cinta, temanku. Aku tidak akan memaksamu memahamiku karena kau memang belum pernah terkena panah asmara, jadi akan sulit buat menjelaskannya.” Aku mengerutkan dahi. “Bahkan kalian belum bertemu lagi setelah beberapa bulan berlalu. Aku tidak mengerti bagaimana gadis itu bisa selalu berada di kepalamu.”
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Rasanya kepalaku benar-benar berat. Aku nyaris tidak tidur setelah itu, semalaman mengobrol dengan Aswin hingga larut malam. Kami membicarakan banyak hal. Baik yang sudah pernah kami bicarakan juga hal-hal yang masih hangat jadi perbincangan di desa. “Lidahku kelu. Aku tidak bisa berpikir, tidak bisa merangkai puisi indah seperti biasanya. Seolah ia memiliki aura magis, aku hanya bisa menatapnya dari toko lain dan terus menatapnya.” Kau hanya tidak berani mencoba mengenal gadis itu lebih dekat, pikirku, ketus. Aswin sudah tergila-gila pada gadis itu selama satu tahun terakhir, dan sinting dia masih belum berani maju. Aswin tidak perlu menyatakan cinta karena pasti aneh jika ia mengatakan mantra-mantra kasih sayangnya di hadapan gadis yang mungkin saja sudah melupakannya. Ia perlu mendekati gadis
81
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
itu lebih dulu. Mendekati secara nyata, bukan sekadar memikirkannya. Aswin yang malang. Sebenarnya yang ia perlukan hanya rasa percaya diri. Secara tidak disengaja ia sudah dibantu petugas perpustakaan untuk berkenalan dengan Vedika, sayang ia tidak berani untuk melanjukan usahanya. Hanya menatap dan mengagumi, namun punya keinginan untuk memiliki. Tidakkah itu terdengar cukup rumit? Entahlah apa yang sebenarnya merasukinya atau memang cinta sebenarnya bisa membuat seseorang menjadi lumpuh dan merasa tak berdaya. Tapi kadang aku merasa Aswin merasa beruntung karena memiliki sosok untuk dipikirkan. Bagi orang semacam aku yang belum menyentuh kehidupan cinta, kejadian-kejadian dalam hidupkulah yang akan terus kupikirkan. Berulang-ulang, memikirkan hal yang sama hingga ada hal yang baru datang. Hal baru yang menggelitik rasa penasaran dan seolah tidak memperbolehkanku buat tenang, seperti kisah upacara agung semalam. Cerita Rawi nyaris tidak masuk akal. Namun hal yang lebih tidak masuk akal lagi adalah aku memikirkannya. Konsep upacara yang tidak pernah kudengar sebelumnya benar-benar mengganggu pikiran. Upacara yang tidak semua orang dapat menyelesaikannya, upacara yang hanya diikuti segelintir orang. Upacara bagi pemberani. Tentunya jika upacara itu benar-benar ada, maka banyak orang yang akan penasaran karena hanya dengan mendengarnya saja aku sudah terjebak di dalamnya, ingin tahu lebih banyak dan berharap itu bukan sebatas imajinasi atau bualan seorang Rawi.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Aku ingin tahu lebih dalam soal upacara itu, mendapatkan informasi yang lebih detail. Tapi masalahnya dari siapa? Aku tidak ingin bertanya pada Rawi lagi. Aku memerlukan info minimal dari satu orang lagi, siapa? Aku akan mencarinya. Cepat atau lambat aku bakal mendapat jawabannya. Aku harus tahu lebih banyak. Yang terpenting, aku harus yakin kalau upacara Archilum itu memang ada. “Oh ya kau tidak ingin menyambut kepulangan kakakmu, Candhra? Ini adalah pertama kalinya ia mengikuti Shinar. Kurasa ia akan bercerita banyak hal padamu.” Aku menoleh dan kemudian menyadari bahwa aku mestinya pulang sebelum ibu dan kakakku pulang. Kalau aku bergegas sekarang, aku bisa tiba di rumah duluan, tapi entah mengapa segalanya menjadi kabur. Seolah kepalaku ini hanya dapat diisi oleh kisah dari Rawi. Cerita itu benar-benar mengangguku. Aku ingin informasi yang lebih detail dan lengkap. Tapi aku tidak ingin bertanya pada Rawi lagi. Harus ada orang lain. Masalahnya siapa? Semakin memikirkannya, semakin kepalaku terasa berat dan ingin pecah. Minimal aku harus tahu lebih lanjut. Apakah Archilum benar-benar ada, atau bualan saja. Jika benar, maka pencarianku akan kulanjutkan lebih dalam lagi. Jika itu hanya tipuan Rawi, aku harus memastikan kalau ceritanya memang palsu. Aku mendesah pelan dan membalas ucapan Aswin. “Kau benar, semestinya aku berada di rumah dan mengucapkan selamat.” “Chatura pasti senang berjumpa denganmu.”
82
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Sayangnya aku tidak yakin dia akan senang. Sebenarnya aku memang akan mengajaknya bicara, atau lebih tepatnya bertanya apakah ia mendengar mengenai upacara Archilum saat di kuil.
MEDIA PARTNER
INSTITUSI
Ya, aku akan mencoba bertanya pada Chatura meski tidak yakin orang itu akan mengetahuinya. Masalahnya aku tidak punya pilihan lain, aku tidak tahu harus bertanya pada siapa lagi. Hari ini aku benar-benar tidak fokus. Mirip mayat yang berkeliaran. Aku bahkan tidak benar-benar ingat perjalananku hingga tiba di pekarangan rumah. Pasti aku berjalan sembari melamun tadi. Hanya ada kesadaran sedikit, seperti ketika melompati batu atau menghindari lubang di tanah. Aku benar-benar aneh, hanya berjalan menuju rumah saja, sementara pikiranku terus mengingat-ingat apa yang di katakan Rawi. Saat aku sadar, aku sudah berada di dapur dan memandangi tungku yang menghitam karena api. Rumah ini benar-benar sepi, sepertinya aku berhasil datang sebelum ibu dan kakakku tiba di rumah. Sekarang yang perlu kulakukan adalah menyiapkan makanan buat mereka. Kedua orang itu pasti lelah, terutama ibu. "Kau pulang tanpa membawa makanan lagi, Candhra." Chatura masuk ke dalam dapur sembari melipat tangannya di depan dada. "Tadinya aku berharap kau akan membawa ikan atau Brachuura," sambungnya sembari memerhatikanku yang sedang menyiapkan makan siang buat ibu dan dia.
Kamu anggota komunitas sekolah atau universitas? Kamu kebingungan mendapatkan media partner untuk memublikasikan semua acaramu? An1mage membuka peluang sebagai media partner kirimkan email ke: an1mage@an1mage.org dengan subjek “media partner�. An1mage akan memublikasikan acara OSIS sekolah kamu, BEM universitasmu, dan atau himpunan mahasiswamu dengan gratis sebagai salah satu kepedulian sosial an1mage terhadap kegiatan positif remaja.
Bersambung enlightening open mind generations
www.an1mage.org
83 www.an1mage.org
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
www.an1mage.org
84
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
MOVIE
SURROGATES Wulan Ardhana
Director: Jonathan Mostow Actors: Bruce Willis, Radha Mitchell, Rosamund Pike, Boris Kodjoe, Ving Rhames, James Cromwell Producers: Elizabeth Banks (executive), Max Handelman, David Hoberman Cinematographer: Oliver Wood
Di masa depan, sudah menjadi hal wajar ketika manusia menggunakan robot pengganti yang diistilahkan Surrogates. Surrogates merupakan ciptaan Dr. Lionel Canter (Cromwell). Dengan robot ini, manusia melakukan aktifitas kesehariannya sehingga resiko celaka menjadi kecil. Penciptaan Surrogates tentunya tidak terlepas dari pro dan kontra. Suatu hari terjadi pembunuhan, di mana seunit robot pengganti ditembak dengan alat misterius hingga mampu membunuh manusia pemakainya. Korbannya adalah putera dari Canter. Oleh karenanya, Tom Greer (Willis) dan Peters (Mitchell) mendapat tugas memecahkan kasus ini.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Pimpinan gerakan anti-Surrogates, The Prophet (Rhames) diduga kuat terlibat dalam kasus ini Greer tengah mengalami hubungan yang buruk dengan istrinya Maggie (Rosamund Pike). Karena meski tinggal serumah, Greer selalu bertemu Surrogates istrinya. Melalui penyelidikan Greer menemukan bahwa laki-laki yang membunuh operator itu bernama Miles Strickland. Saat pengejaran, Surrogates-nya rusak karena alat yang digunakan Strickland. Beruntung, Greer selamat meski terluka. Tanpa Surrogates, Greer pergi ke Dread (daerah orang-orang yang menolak Surrogates). Surrogates Greer telah dipancang di salib. Greer berhasil menemui Prophet yang berjanji akan akan memberikan alat tersebut jika ditemukan. Sementara itu Peters dibunuh dan Surrogates-nya diambil alih oleh orang tak dikenal.
85
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Alat yang dapat membunuh operator melalui Surrogates-nya disebut OD (Overload Device). OD mampu menembus sistem pengamanan Surrogates. Militer kemudian menyerang Dread dan menemukan bahwa Prophet yang selama ini menolak penggunakan Surrogates, ternyata adalah Surrogates. Greer lalu pergi ke rumah Dr. Canter. Ia kemudian mengetahui pengendali Surrogates Peters dan Prophet adalah Dr. Canter. Dr. Canter berencana membunuh semua pengguna Surrogates dengan virus. Setelah itu, Dr. Canter bunuh diri. Greer segera mengambil alih Surrogates Peters dan bersaha menghentikan virus. Setelah berhasil menghentikan virus, Greer memutuskan untuk menonaktifkan semua Surrogates. Setelah itu banyak manusia keluar dari rumahnya tanpa menggunakan robot pengganti.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
86
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
BONIFACIUS HENDAR PUTRANTO: Secuplik Narasi tentang Diri dalam Lintasan Sejarah yang Multikultural Saya dilahirkan pada bulan April 1979, di ‘tanah transmigrasi’ Lampung, sebagai seorang ‘putra Jawa kelahiran Sumatera’ (Pujakesuma). Asal-usul multikultural sepertinya sudah tersurat di jalur keluarga, baik dari pihak bapak maupun dari pihak ibu.
Kakek buyut saya--demikian bapak saya sering bercerita kepada kami ketika masih anak- anak--merupakan seorang opsir Belanda kelahiran Jerman yang menikah dengan seorang putri Sunda asli Ciamis pada masa pra-1900. Salah seorang putranya, yaitu kakek saya, memiliki perawakan fisik yang menunjukkan jejak percampuran ‘Londo dan bumiputera’ tersebut, berambut putih dan bermata biru. Ketika teruna dan mulai angkat senjata membantu perjuangan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah Belanda.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Kakek saya tidak lepas dibayang-bayangi kecurigaan, baik dari pihak pejuang Indonesia maupun dari pihak penjajah Belanda sendiri, terutama karena ‘rambut putih dan mata biru’ tersebut. Sebagai konsekuensi perjuangan model gerilya yang dilakukan, kakek saya harus sering berpindah-pindah tempat untuk menghindari sergapan musuh dan penangkapan. Salah satu efeknya adalah ketika sudah menikah dan mempunyai anak. Terlahir di desa kecil Kulonprogo (Jawa Tengah) dalam situasi genting pascaagresi militer oleh Belanda II 19 Desember 1948 dan Serangan Oemoem 1 Maret 1949. Bapak saya sudah harus ‘mengungsi’ ke wilayah Metro, Lampung dan akhirnya tumbuh besar, sekolah, memulai awal karir sebagai PNS dan menikah di Lampung pada 1977. Demikianlah kisah dan tegangan multikultural yang diwariskan kepada saya dari jalur bapak.
87
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Dari jalur ibu, kakek buyut dari ibu yang bernama Samadi Kasandikromo merupakan seorang tokoh yang berpengaruh di Ngijorejo, Gunung Kidul, DIY. Bersama adiknya, Satijo Atmo Suparto, mereka berguru pada Kyai Kasan Iman, seorang guru spiritual yang disegani pada masa itu. Setelah berdebat tentang makna kehidupan dengan seorang muridnya yang sudah lebih dulu mengenal ajaran iman Katolik (Eustacius Puspo Utomo), mereka berdua menemukan ‘pencerahan’ dan akhirnya minta dibaptis menjadi seorang Katolik. Permintaan tersebut dikabulkan oleh Pater FX Strater, SJ. Tidak lama sesudah malih dan dibaptis tersebut, keluarga besar kakek buyut dari pihak ibu hijrah ke Lampung dan memulai hidup yang baru, di lingkungan yang baru, dengan cara penghayatan agama yang baru10. Anak-anak dan cucu-cucu dari eyang buyut Kasandikromo ada yang tetap memeluk agama Katolik sampai sekarang---bahkan ada satu saudara yang pada 1976 ditahbiskan sebagai Uskup Tanjungkarang, yaitu Mgr. Andreas Henrisoesanta, SCJ (per 2016 lalu sudah beristirahat dengan tenang). Ada juga saudara yang memeluk agama Islam. Kakek dan nenek saya dari jalur ibu adalah seorang haji dan hajjah sejak tahun 1989. Enam orang om dan tante saya merupakan penganut agama Islam yang taat, meskipun ada juga satu orang Tante yang pernah dibaptis Katolik namun kemudian pindah agama menjadi Islam setelah menikah. Beberapa di antara mereka sudah naik haji; sementara, tiga orang lainnya, dengan ibu jadi empat, memeluk agama Katolik.
Cukup mengagetkan bagi saya karena beberapa orang om dan tante yang tadinya saya kenal mempraktekkan Islam secara sejuk dan toleran, beberapa tahun belakangan ini, tepatnya sejak 2009. Terutama semenjak mengikuti aliran, paham dan organisasi radikal tertentu, mereka cenderung bersikap dan bertindak cukup ekstrem serta mulai intoleran terhadap saudara mereka sendiri yang berbeda pandangan dan keyakinan iman. Yang saya maksud dengan “bersikap cukup ekstrem dan mulai intoleran” adalah mereka tidak lagi mengucapkan selamat Natal dan Paskah kepada saudara-saudaranya sendiri yang beragama Katolik yang merayakannya [padahal sebelum 2009 itu mereka rajin mengucapkan]. Tidak mau meminjam uang di bank pemerintah (apalagi swasta) dengan alasan haram karena adanya “riba,” [lalu satu dua mulai pinjam uang pada keluarga kami], juga tidak mau menggunakan alat kontrasepsi (!) karena dilarang oleh keyakinannya. Sehingga sekarang ada satu keluarga ibu saya yang dilimpahi lima orang anak dengan jarak umur yang berdekatan satu dengan lainnya. Selain itu, ada seorang tante saya yang selama beberapa waktu cukup rajin mengirimi saya sms ‘dakwah’ serta bertanya retoris di dalamnya, “sudahkah kamu menemukan pencerahan?’ Itulah sekelumit latar belakang dan pergulatan multikultural yang diwariskan dari jalur ibu. Bapak dan ibu saya cukup sering mengingatkan saya untuk tidak mudah terpancing emosinya menanggapi
10
Versi lebih lengkap dari kisah ini diakses di http://veronikacloset.wordpress.com/tag/sejarahkeuskupan-tanjungkarang-lampung
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
88
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
potensi tegangan ‘karena perbedaan’ seperti di atas. Mereka menasihati saya untuk selalu mengingat dan melihat yang baik yang pernah ada dalam diri mereka, bukan yang buruk, karena memang manusia tidak ada yang sempurna. Kami tetap diajari untuk menghormati perbedaan dan menyapa mereka sebagai saudara, juga tetap menyempatkan bersilaturahmi ke Lampung ketika jatuh perayaan Idul Fitri tahunan. Pada level pribadi menyangkut keluarga inti, pada 2010 yang lalu saya menikah dengan seorang perempuan keturunan Tionghoa kelahiran Tulungagung (Jawa Timur), beragama Katolik, dan berbahasa ibu campuran antara Jawa, Indonesia dan Mandarin. Namun isitri saya tidak bisa dan tidak suka berbahasa Mandarin---bertolak belakang dengan ibunya yang amat fasih berbahasa Mandarin (lisan dan tertulis) dan memiliki sikap fanatik chauvinistic tertentu sejauh menyangkut bahasa dan budaya Tionghoa serta ketidaksukaan yang laten terhadap Orang Jawa atau pribumi. Pernikahan lintas budaya seperti ini membuat saya tertarik untuk mempelajari dan menghargai Budaya Tionghoa, dengan segala praktikalitas, kompleksitas dan kedalamannya. Putri kami yang terlahir tujuh tahun lalu (2011), menjadi wujud nyata persinggungan asal-usul multikultural yang mewarnai perjalanan hidup saya dulu dan sekarang. Semua latar belakang ini, ketika dilihat secara fenomenologis dan evaluatif, seolah-olah menyiapkan diri saya menjadi seorang pribadi multikultural yang memiliki sensitivitas tertentu dan perhatian lebih menyangkut isu-isu multikultural.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Pada level akademis, ketertarikan dan keseriusan untuk menekuni tema multikulturalisme sudah dimulai sejak tahun 2003, saat menyunting dan menulis buku Hermeneutika PascaKolonial: Soal Identitas bersama Prof. Mudji Sutrisno, SJ, (diterbitkan oleh Penerbit Kanisius, September 2004). Setelah itu dilanjutkan dengan proyek buku berikutnya, yaitu Teori-teori Kebudayaan (Yogyakarta: Kanisius, 2005) dan Cultural Studies: Tantangan bagi Teori-teori Besar Kebudayaan (Depok: Koekoesan, 2007). Pada November 2006, saya mendapat tawaran dan kesempatan melakukan penelitian bersama Sri Endras Iswarini tentang isu Multikulturalisme, Gender, dan Feminisme dari LSM Kapal Perempuan (lih. www.kapalperempuan.org). Penelitian tersebut lalu diterbitkan menjadi buku panduan “Seminar Nasional Pendidikan Alternatif Perempuan untuk Keadilan Global dan Perdamaian� yang diadakan LSM Kapal Perempuan pada akhir Desember 2006.
89
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Selain itu, kesempatan mengajar paruh waktu MK Multikulturalisme di Universitas Atmajaya, Jakarta dilakukan selama periode Juli 2007 – Desember 2008. Persis pada periode ini, saya tidak hanya mengalami dan memahami multikulturalisme, baik secara praktis maupun teoretis, namun juga sudah mulai mengajarkannya secara resmi di mimbar akademis sebuah universitas. Proses ini ternyata berlanjut di kemudian hari, ketika saya menjalankan profesi sebagai dosen tetap di Universitas Multimedia Nusantara (Tangerang). Ketika dipercaya mengajar Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (sejak 2012-2015) dan Pendidikan Pancasila (2014-2016). Dari situlah saya tergerak untuk tidak hanya merayakan perbedaan dan keberagaman dalam bingkai Multikulturalisme, melainkan juga mengakui pentingnya solidaritas dan semangat kesatuan dalam Bingkai Ideologi Pancasila. Poin terakhir ini akhirnya terwujud dalam bentuk prestasi mendapatkan hibah DIKTI selama dua tahun berturut-turut,
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
yaitu hibah buku ajar (2015) dan hibah penelitian (2016, TA 2017) yang kesemuanya bernafaskan Multikulturalisme sekaligus Pancasila. Yang membanggakan saya adalah, terhitung sampai hari ini (9 Januari 2018), belum ada satupun dosen tetap di kampus tempat saya mengabdi yang pernah mendapatkan hibah DIKTI untuk dua skema berbeda selama dua tahun berturut-turut. Yang dapat saya refleksikan dari pengalaman di atas adalah bahwa untuk mulai menganalisis dan memahami isuisu yang terkait dengan praktik dan paham perbedaan budaya, atau agama, atau suku bangsa, ringkasnya, praktik dan paham multikulturalisme, seseorang tidak bisa mulai dari ruang kosong dan nirwaktu. Persinggungan, ketertanaman dan keterlibatan---dengan segala frekuensi, intensitas, dan kompleksitasnya---sudah selalu diandaikan oleh subjek yang menulis, peneliti yang meriset, maupun pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh tentang multikulturalisme.
90
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Ketika seseorang menulis tentang tema multikulturalisme, hal itu sudah selalu menjadi cakrawala pengalaman sekaligus pemahaman yang melatarbelakangi, melatar(s)damping, maupun menjadi proyeksi identitas diri serta minat pribadi si penulis.
masyarakat,� yang kesemua ini sesuai dengan roh Tridarma Perguruan Tinggi. Salam dan semangat prestasikan dirimu!
Sejak lahir hingga sekarang, secara alamiah dan terberi maupun dengan kehendak bebas dan pergulatan, multikulturalisme sudah saya terima baik sebagai faktisitas yang diakui maupun normativitas yang dikontestasi. Dengan demikian, eksplisitasi kisah keterlibatan pribadi dan akademis yang penulis sampaikan di sini, juga konteks sosio-politis dan sosio-budaya yang melingkupi penulis, dalam hal ini budaya Jawa dan agama Katolik. Dalam semangat nasionalisme Indonesia dan bingkai NKRI, merupakan titik berangkat bagi penulis untuk melanjutkan penziarahan multikultural dengan segala mosaik dan dinamikanya ini. Di penghujung tulisan, saya berharap agar pengalaman maupun prestasi yang telah saya torehkan selama 10 tahun terakhir ini, dapat menginspirasi rekanrekan penulis, peneliti, dosen dan guru serta siapapun yang mau berkiprah lebih jauh, lebih dalam terlibat dan lebih mencerahkan, untuk khalayak umum, masyarakat Indonesia. Secara terbatas, prestasi yang sudah saya torehkan tersebut di atas sedikit banyak membuat saya dikenal dan diakui, baik secara internal di UMN maupun di lingkaran dunia perguruan tinggi yang lebih luas, sebagai sosok dosen profesional yang masih muda. Tidak hanya pandai “mengajar di depan kelas�, namun juga memiliki prestasi dalam meneliti dan publikasi, serta berdedikasi dalam “mengabdi kepada
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
91
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
BLENDER: Modeling 9 Bagian 15 M.S. Gumelar
Pada edisi an1magine kali ini penulis melanjutkan pembahasan di edisi sebelumnya, kali ini penulis melanjutkan sharing menambahkan air dalam gelas, lantai, pencahayaan dan bayangan.
saat membuat copy-an gelas yang masih belum di-edit mesh-nya? Caranya tekan Alt H untuk memunculkan objek-objek yang tersembunyikan.
Untuk tutorial sebelumnya seperti prinsipprinsip animasi 3D, an1mareaders dapat membaca an1magine edisi sebelumnya, silakan download gratis dan share ya. http://store.an1mage.net/store/index.php?route=prod uct/product&path=20_26&product_id=101
Penulis menggunakan Blender 2.79 versi terkini untuk memudahkan an1mareaders pemula mengikutinya dan tidak kesulitan untuk mencari-cari versi yang lama. Blender dapat diunduh free di: https://www.blender.org lebih aman menggunakan free software karena tidak perlu membayar seperti softwares komersial, dan juga daripada menggunakan softwares bajakan. Setelah ter-launch aplikasinya, open file yang telah an1mareaders buat di edisi sebelumnya. Masih ingat an1mareaders
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Gelas yang belum diedit dari copy-an sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk menjadi calon air untuk gelas yang sudah jadi. Apa an1mareaders lupa meng-copynya? Baiklah penulis sharing cara lainnya.
Layer Blender memiliki feature seperti graphic editor 2D, memiliki layer. Layer ini berguna untuk mengisolasi suatu objek agar objek tersebut dapat diedit secara tersendiri. Bukankah langkah ini dapat dilakukan dengan cara cloak (hide) dengan menekan tombol H? Lalu memunculkannya dengan Alt H.
92
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Benar sekali, tetapi layer ini juga dapat digunakan, dan an1mareaders tinggal berpindah dari satu layer ke layer lainnya untuk mengeditnya, oleh karena itu layer merupakan cara alternatif lainnya.
Kini click gelas dengan tombol mouse kanan untuk menyeleksinya. Setelah terseleksi, tekan M lalu pilih layer lain, penulis memilih layer kedua seperti dalam citra berikutnya.
Dengan cara layer, an1mareaders juga dapat mengisolasi objek, sama seperti menggunakan cloak mode (hide) dengan cara menekan tombol H. Namun dengan cara layer, objek tidak disembunyikan, hanya berbeda layer saja. Perhatikan objek telah dipindah ke layer kedua, icon layer bertanda bintik kuning di area layer menu, posisi layer menu ada di sekitar bawah tengah kanan.
Curve to Mesh Kini saatnya membuat air untuk gelas tersebut. Saat masih di object mode, pastikan gelas dari curve tadi masih terseleksi. Penulis akan mengubah curve gelas tersebut menjadi mesh gelas agar dapat diedit bagian dalamnya.
Click layer kedua tersebut, objek gelas akan muncul di layer tersebut di tidak ada di layer sebelumnya, layer sebelumnya hanya tersisa straw saja.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
93
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Perhatikan gambar sebelumnya, saat masih di object mode, dan dalam display solid, di layer ke dua. Kemudian perhatikan gambar berikutnya. Saat di edit mode dan object masih dalam curve gelas, area dalam gelas tidak muncul tanda vertex, edge, dan atau face, masih kosong karena dalam mode curve. Setelah pengubahan gelas dari mode curve ke mode mesh telah dilakukan, perhatikan telah muncul vertices, edges, dan faces di bagian dalam gelas tersebut.
Kini agar vertex, edge, dan face muncul di area dalam gelas, caranya mengubah gelas dari curve ke mesh, pastikan terlebih dulu kembali ke object mode lalu saat curve gelas masih terseleksi. Kemudian tekan Alt C atau bisa juga click menu object-convert to-pilih Mesh from Curve/Meta/Surf/Text click lepas.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Edge Loops Kini langkah selanjutnya membuat calon air dari menyeleksi area edges dalam gelas. Caranya click satu edge yang menjadi calon tingginya air.
94
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Tahan tombol shift, lalu pilih satu edge di area bawah sebagai dasar air. Perhatikan edge yang area atas masih terseleksi dengan warna kuning, dan seleksi yang baru berwarna aktif putih.
Edge tadi secara otomatis menyeleksi edge lainnya membentuk lingkaran. Select Loop Inner Region Setelah terseleksi membentuk cincin untuk kedua edges lengkaran tadi, kini menyeleksi area dalam secara otomatis, caranya click menu select, pilih Select loop Inner Region click lepas, atau dengan shorcut Ctrl E dan tekan huruf I, secara otomatis area dalam seleksi edges tersebut terseleksi semuanya .
Click menu select di area bawah dekat timeline, kemudian pilih Edge Loops, dapat juga dilakukan dengan shortcut Ctrl E kemudian tekan P.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
95
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Setelah terseleksi, perlu diduplikat dengan menekan shortcut Shift D, lalu tekan P dan pilih By loose parts untuk separate atau memisahkan seleksi menjadi objek baru.
Bila benar langkahnya, maka perhatikan area yang telah terseleksi akan berwarna hitam di vertexes, edges, dan faces-nya, masih di edit mode dan display solid.
Kini seleksi calon air, sehingga berwarna aktif oranye. Kemudian tekan M untuk memunculkan move to layer pop up menu, lalu seleksi layer ketiga.
Setelah terpindah, kini click di layer ketiga, cari nama objek yang aktif berwarna putih di view, an1mareaders akan menggantinya menjadi air atau dapat menggunakan nama water.
Kini ke mode display wireframe, perhatikan dalam display wireframe ini gelas berwarna oranye, dan calon air berwarna hitam. Click objek calon air yang aktif tadi dan click tombol mouse kanan dan pilih rename.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
96
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Perhatikan layer kedua dan ketiga terseleksi, serta air dan gelas terseleksi aktif.
Ubah nama objek calon air dengan nama sesuai keperluan, penulis memberi nama air. Ganti juga nama objek gelas yang ada di layer kedua, ganti nama sebelumnya yaitu cylinder.001 menjadi gelas.
Setelah terseleksi keduanya, lalu click Object menu, pilih parent dan pilih Object, atau dengan shorcut Ctrl P lalu pilih Set Parent to Object.
Parent Membuat grup objek dengan teknik parent, caranya ke object mode, dalam mode display wireframe, tekan kedua tombol layer menjadi aktif, yaitu layer kedua dan ketiga, lalu seleksi air terlebih dulu, tahan shift, dan pilih gelas.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
97
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Saat di view, terlihat dalam hirarki (tingkatan) air berada di dalam gelas.
Area yang kosong di atas calon air diperlukan tutup agar calon air menjadi mulai terbentuk sesuai keperluan, caranya setelah seleksi semua edges aktif, tekan huruf F untuk fill atau mengisi area yang kosong. Perhatikan area yang kosong telah terisi saat di edit mode.
Kini click layer ketiga, layer calon air, lalu pilih salah satu edge area yang paling atas.
Lakukan langkah yang sama untuk area bawahnya yang juga harus tertutup, pilih salah satu edge, lalu tekan Ctrel E dan pilih edge loops, setelah terseleksi melingkar, tekan huruf F untuk fill.
Tekan shorcut Ctrl E, lalu pilih Edge Loops, click lepas.
Edges terseleksi secara melingkar.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
98
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Calon air dalam object mode, solid display, dan semua face-nya telah tertutup, dengan shading smooth. Bevel Permukaan air cenderung cembung dalam suatu wadah, oleh karena itulah diperlukan sentuhan bevel pada permukaan sisi pinggir atas. Ke edit mode lagi, click salah satu edge di area atas calon permukaan air, lalu tekan Ctrl E dan pilih edge loops. Setelah bevel aktif, drag ke arah luar, untuk membentuk bevel sesuai keperluan. Click mouse kiri untuk mengeksekusinya. Sebelum memberi material untuk air dan gelas, penulis akan menjelaskan lighting dan shading. Blende Render Blender memiliki lighting dan shading dengan hasil berbeda untuk dua render. Render pertama disebut blender render serta kedua cycles render. Hasil sementara ini setelah di-render menggunakan blender render.
Setelah terseleksi semua edges area pinggir atas calon air, lalu tekan Ctrl B untuk bevel, bevel dapat juga diakses dengan cara click Mesh, Faces dan pilih Bevel, click lepas.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
99
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Perhatikan lighting yang berasal dari samping kanan dan shading yang muncul sebagai impak dari lighting di area kanan. Hasil render tersebut dapat ditingkatkan dengan mengatur cahaya (lighting) dan bayangannya agar lebih baik walaupun menggunakan blender render.
merefleksikan gelas dan lainnya, hal ini dapat dilihat langsung saat an1mareaders meng-on-kan rendered display mode. Lebih baik dari tampilan sebelumnya.
Caranya click plane, click tombol kanan mouse, pilih rename lalu ubah namanya menjadi lantai untuk memudahkan identifikasi.
An1mareaders akan memberi warna pada lantai sebagai dasar pijakan gelas. Click lantai lalu pilih icon material, perhatikan tombol new untuk memberikan material baru.
Setelah tampilan lantai tampak lebih baik, kini mengatur lighting yang juga akan mengatur shading. Click lamp di view outliner bila belum ada lamp, tambahkan lamp dengan menekan shorcut Shift A, pilih lamp dan pilih point.
Di area mirror dicentang, lalu di reflectivity isikan nilai sekitar 0.8 dan perhatikan perubahan lantai yang mulai
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
10 0
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Pilih ray shadow, beri samples sekitar 30 atau sesuai keperluan, semakin tinggi nilainya semakin halus, demikian juga untuk soft size, semakin besar nilainya semakin halus, dalam tutorial ini penulis memberikan nilai 2.
Pilih point lamp, dan atur nilai-nilai yang ada di lamp menu ini, jadikan energy menjadi 3, semakin besar nilainya semakin terang. Isikan distance sesuai keperluan, semakin besar nilainya semakin terang shading-nya, namun juga jarak shading semakin jauh, dalam contoh ini penulis memberikan nilai 50 lebih.
Mengatur letak lamp juga menentukan hasil render yang lain, lamp yang baik diletakkan di sisi kanan dan atau kiri suatu object dan atau subject, bereksplorasilah menempatkan lampu agar hasil rendernya menjadi lebih baik. Silakan render hasil sejauh ini dengan menekan tombol F12 di desktop komputer atau Fn F12 di laptop komputer, render dapat dilakukan juga dengan click menu render di area atas monitor dan pilih render image.
Perhatikan area drop shadow (bayangan jatuh) semakin soft kekuatannya, dan tampak jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Kini memberi material gelas menjadi transparan. Transparansi
Caranya pilih objek gelas di view outliner dan click pada material, kemudian pilih new.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
10 1
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Hasilnya kurang lebih seperti gambar berikutnya, terlihat gelas transparan sudah terbentuk, langkah berikutnya memberi warna pada airnya.
Muncul nama Material.001, ubah namanya menjadi Gelas Material.
Caranya pilih objek air di view outliner dan click pada material, kemudian pilih new.
Muncul nama Material.001, ubah namanya menjadi air Material.
Ubah warna putih di diffuse menjadi warna ke biru sangat muda, emit 0.5 lalu intensity beri nilai 0.8, centang transparency, alpha isikan nilai 0.5 Fresnel 5 specular 1 dan blend 1.25 kemudian tekan F12 untuk render.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Ubah warna putih di diffuse menjadi warna ke merah, emit 0.5 lalu intensity beri nilai 0.8, centang transparency, alpha isikan nilai 0.5 Fresnel 5 specular 1 dan blend 10 2
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
1.25 kemudian tekan F12 untuk render. Hasilnya kurang lebih seperti gambar berikutnya.
Kini ke blender render di area kanan atas menu di monitor, lalu click blender render dan pilih cycles render.
Setelah di cycles render mode. Pilih gelas di view outliner dan click new untuk material baru, langkahnya mirip dengan blender render. Blender render kurang optimal untuk material, lighting, dan shading, penulis akan memberikan render satu lagi, namanya cycles render. Cycles Render Untuk menerapkan cycles render, hapus terlebih dulu material gelas yang telah diterapkan sebelumnya. Caranya click tanda X di nama gelas material, kemudian material akan kembali ke menu baku dan bertuliskan new seperti sebelumnya. Lakukan hal yang sama untuk air dan lantai material, menghapus material tersebut, hal ini dilakukan agar tidak membingungkan saat memberi material di cycles render.
Beri nama material baru dari nama material.001 ke gelas material
Di area surface, click diffuse BSDF dan pilih Glass BSDF.
Click color dan pilih warna biru sangat muda untuk warna gelas.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
10 3
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Untuk material airnya, lakukan hal yang sama, ubah material.001 menjadi Air material, surface pilih Transparent BSDF, color ubah menjadi merah, sebagai warna sirup merah.
Tunggu proses render selesai, hasilnya kurang lebih seperti gambar berikut di halaman bawah. Waktu yang diperlukan untuk render tiap komputer akan berbeda durasinya tergantung kemampuan dan spesifikasi komputer itu sendiri. Untuk pertemuan berikutnya, penulis akan membahas modeling untuk bola golf, yang tekniknya nanti dapat juga digunakan untuk modeling lainnya sesuai keperluan. https://www.facebook.com/michael.sega.gumelar/
Referensi: Untuk lantai, lakukan hal yang sama juga, ubah material.001 menjadi lantai material, surface pilih Diffuse BSDF.
Blender Blender help file Gumelar, M.S. 2017. Elemen dan Prinsip Animasi 2D. Jakarta: An1mage. Gumelar, M.S. 2014. Memproduksi Animasi TV: Solusi Murah dan Cepat. Jakarta: Grasindo.
Simpan proyek sejauh ini, dengan menekan Ctrl S, atau ke file dan pilih save.
Kemudian tekan F12 untuk render menggunakan desktop komputer atau tekan Fn F12 untuk laptop komputer, atau click menu render dan pilih render image.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
10 4
AN1MAGINE
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
Dapatkan di An1mage Store enlightening open mind generations
www.an1mage.org
10 5
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 3 No. 1 Januari 2018
www.an1mage.org
10 6
Dapatkan di An1mage Store