04 an1magine vol 3 no 4 april 2018

Page 1

AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

1


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Grand Serpong Mall Lt. 1 unit F8 & F9, Jl. M.H. Thamrin Km 2.7, Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Banten

Mengapa Memilih Surya University Sebagai Universitas berbasis riset pertama di Indonesia, Surya University adalah terobosan besar dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Didirikan oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D., tokoh utama penggagas TOFI yang berhasil menjadikan Indonesia juara dunia di berbagai olimpiade sains bergengsi, Surya University didukung lebih dari 200 dosen/peneliti kolaborator peraih gelar Ph.D. dari berbagai universitas terkemuka di dunia, pemenang olimpiade sains internasional, serta praktisi yang memiliki pengalaman luas di bidangnya. Berkampus di Summarecon Serpong, Tangerang dengan lingkungan sekitar yang hijau dan komunitas dinamis yang sangat ideal untuk studi, Surya University menawarkan berbagai program studi revolusioner yang terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk menjawab tantangan abad baru ekonomi berbasis pengetahuan yang kompetitif. Mahasiswa Surya University dipersiapkan menjadi lulusan unggul yang memilki karakter dan kompetensi profesional untuk siap di dunia kerja.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Dengan visi menjadi world class research university, Surya University terus mengembangkan berbagai pusat riset unggulan seperti pusat riset nanosatelit, pusat riset IT dsb. Selain itu, Surya University menerapkan pembelajaran berbasis riset (research based learning / RBL) yang asyik dan menyenangkan dimana mahasiswa secara aktif dapat mengembangkan potensi diri untuk siap memasuki dunia kerja profesional. RBL membekali mahasiswa Surya University untuk memiliki karakter dan kompetensi Higher Order Thinking, Communication, Colaborative, Research, Science Process, Reflective Learning, Respect, dan Responsibility skills. Surya University mengkombinasikan berbagai metode pembelajaran terkini, mulai dari kuliah interaktif, seminar, tutorial, studio, praktek lab., brainstorming session, riset, studi kasus, business experience, simulation-based learning, pertukaran pelajar dengan universitas luar negeri, dan kesempatan kerja praktek di berbagai sektor industri nasional & multinasional yang menjadi mitra Surya University.

2


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

CALL FOR CHARACTERS

ICF3

exhibit your original characters in digital artworks for free in

international characters fiesta 3 elevate your name with others on international level follow the step of the previous international artists in ICF1 and ICF2, now it’s your turn, send it before 30 November 2018 to: an1mage@an1mage.org with your short bio.

crowdsourcing visual artworks Please check ICF1 and ICF2 publication at Play Store and Amazon

www.an1mage.org I an1mage.net I ikomik.an1mage.net enlightening open mind generations

www.an1mage.org

3


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

DESAIN JURNAL STUDI

ISSN:2597-9647

CALL FOR PAPER An1mage Jurnal Studi Desain (AJSD ISSN: 2597-9647) menerima laporan penelitian (manuskrip) di bidang seni, desain, dan kebudayaan yang kritis, menguak mitos, membantu yang lemah dan terpinggirkan (termarginalkan) dalam melawan balik dari ketertindasan secara politik dan kepentingan di berbagai bidang seni dan desain secara luas. Cakupan (scope) AJSD adalah seni, desain, dan kebudayaan secara sains sosial, teknik-teknik (cara) dalam seni, desain, dan kebudayaan secara teori, sains terapan (applied science), dan terobosan teknik (cara baru) dalam seni, desain, dan kebudayaan yang luas. AJSD terbit dua kali dalam setahun, pada Februari dan Agustus, deadline per tanggal 27 pada bulan Januari dan Juli. Kirim manuskripmu ke: an1mage@an1mage.org atau via online dan klik tombol make submission di website AJSD dan ikuti langkah selanjutnya: http://journals.an1mage.net/index.php/ajsd

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

4


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

CALL FOR PAPER International Journal of Multimedia Study (IJMS ISSN:2598-2109) emerging rapidly as an exciting new paradigm to provide a smart multimedia computing life services and cultural for benefit of humankind in graphic design, motion graphics design, movie design, audio design, communication, technology, theory, applied, visual, traditional, digital, and multimedia anytime, anywhere. International Journal of Multimedia Study provides a chance for academic, researchers, and industry professionals to discuss recent progress in the area of multimedia including models and systems, new directions, novel applications associated with the utilization, and acceptance of smart computing devices and systems. International Journal of Multimedia Study bridging the gap of users who do not have access to major databases where one should pay for every downloaded article; this online publication platform is open access to all readers as part of our commitment to global scientific society. Send your manuscript to: an1mage@an1mage.org visit: https://journals.an1mage.net/index.php/ijms

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

5


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

CALL FOR PAPER An1mage Jurnal Studi Kultural

Kamu dosen dan atau peneliti kritis diberbagai bidang sains terapan. Call for paper dengan tema: inovasi baru untuk sains sosial dan sains eksakta, pemikiran kritis, menguak mitos, mencerahkan pemikiran, teknik dan teknologi baru? Kamu punya artikel yang mampu memberikan perlawanan dan pencerahan dari dominasi, hegemoni, mitos, dan pemarginalan terstruktur dari suatu konstruksi oleh seseorang dan atau oleh sekelompok orang di berbagai disiplin ilmu yang menindas yang terjadi di swasta maupun di pemerintahan? Kirim artikel penelitianmu sebelum 25 Juni 2018 ke: an1mage@an1mage.org atau kirim secara online di: http://journals.an1mage.net/index.php/ajsk

www.an1mage.org

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

6


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

DAFTAR ISI HENDRIK ANTOON LORENTZ: .............. 8 EVOLUSI INSTAN EKSTERNAL ........... 10 YUK MEMBUAT CERITA FIKSI: ............ 21 IDA BAGUS MADE POLENG................. 26 GENETIX: ............................................... 29 CATATAN DARI ZIRKO & MAGNES: .... 47 an1magalery ........................................... 54 TECH IN ASIA: Chapter Tangerang ....... 56 NGANIMASI INDONESIA: ...................... 59 ELEMEN & PRINSIP ANIMASI 3D: ....... 64 MINDPORTER 2: ................................... 70 BRAVE: Takdir ....................................... 94 BLENDER: Modeling 12 ......................... 96 AYIFF 2018: Film Aksara ..................... 102 UNITY 3D: BIKIN GAME 3D................. 104

AN1MAGINE ISSN: 2502-3381 www.an1mage.org https://www.facebook.com/An1mage

Visi Membuka, mencerahkan pikiran generasi baru agar menjadi lebih terbuka lagi dalam logika dan kreatifitas sehingga menjadi generasi yang cinta damai, berkemanusiaan, sayang pada sesama, sayang pada satwa, tanaman, lingkungan, alam, dan jagat raya.

Download edisi sebelumnya di sini: https://journals.an1mage.net/index.ph p/An1magine

Misi Menghasilkan media hiburan bulanan yang ringan, berbagi ilmu pengetahuan sekaligus mengedukasi sesuai visi. CEO Michael Sega Gumelar DIREKTUR Archana Universa REDAKTUR PELAKSANA Wulan Ardhana

REDAKSI Aswin Chandra Guntur Tri Wibawa Assyfa Zahra Putri Kevin Putranto Magicka

Agar selalu update terbitan An1magine? An1mareaders silakan gabung di sini: an1mage an1mage.id an1magine All content in this monthly digital magazine, logo, illustration, story, characters and the distinctive likeness (es) thereof are Trademarks & Copyright © 2017 – AN1MAGE. ALL RIGHTS RESERVED.

ALAMAT 53 Abergeldie Road Aberdeen AB10 6ED Scotland – UK an1mage@an1mage.org Cottonwood Tower BSD, Tangerang Banten – 15310 Jl. Drupadi XIV No. 11 Renon, Denpasar Bali – 80266 IKLAN 08888988005

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

iklan@an1mage.net7


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

AGEN PERUBAHAN

https://www.thefamouspeople.com/profiles/hendrik-antoon-lorentz-3837.php

HENDRIK ANTOON LORENTZ: Medan Elektromagnetik Kevin Putranto

Siapa penemu yang mendapatkan nobel fisika 1902? Yup! Hendrik Antoon Lorentz bersama dengan Pieter Zeeman.

Hendrik Antoon Lorentz lahir di Arnhem, Belanda. Tesisnya mengembangkan teori James Clerk Maxwell mengenai https://upload.wikimedia.org/wikipedia/co elektromagnet yang meliputi rincian dari mmons/7/71/Roentgen2.jpg pemantulan dan pembiasan cahaya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Juga memperkenalkan gagasan bahwa medan elektromagnetik ditimbulkan oleh muatan listrik pada tingkat atom. Menurut Lorentz, pemancaran cahaya oleh atom dan berbagai gejala optik dapat dirunut ke gerak dan interaksi energi atom. Pada tahun 1871, Lorentz meraih gelar B.Sc dalam bidang matematika dan fisika. 1875, pada usia 22 tahun, Lorentz meraih gelar doktor. Kemudian tahun 1878, Lorentz menerbitkan suatu karya esai tentang hubungan antara kecepatan

8


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

cahaya dalam sebuah medium dengan kerapatan komposisi medium. Pieter Zeeman merupakan mahasiswanya. Pada 1896 Zeeman menemukan bahwa garis spektral atom dalam medan magnet akan terpecah menjadi beberapa komponen yang frekuensinya agak berbeda. Keduanya mendapat Nobel atas penemuan dan penjelasan teoritis dari efek Zeeman. Penelitian pengaruh medan magnetik dalam fenomena radiasi. Tahun 1923 Lorentz diangkat menjadi anggota “International Committee of Intellectual Cooperation�. Pada 4 Februari 1928, fisikawan ini menutup usia pada 74 tahun di Haarlem, Belanda. https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/physics/laur eates/1902/zeeman_postcard.jpg

Albert Einstein and Hendrik Antoon Lorentz sumber: https://www.pinterest.co.uk/pin/544583779913246522/

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

9


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

EVOLUSI INSTAN MANUSIA SECARA EKSTERNAL “Keling, akhirnya kita bertemu lagi,” kata Maung Geulis. “Panglima Kumbang, ya… sudah lama sekali rasanya,” kata Keling. “Eh panggil aku Masri, Masri Sareb,” kata Keling.

“Mengganti nama semuanya, tapi untung untuk wajah kalian, kalian tidak memutuskan untuk mengubahnya”. Maung Geulis tersenyum. “Tentu tidak, wajah adalah identitas kami, tidak akan kami ubah, bukahkah Kumang juga tetap cantik seperti dulu,” puji Keling. “Ha ha ha aku tahu, kalian pasangan yang serasi, sudah lama sekali berpasangan, punya anak cucu, cicit, apalagi tuh setelah cicit? Kalian tetap awet muda, kalian menunjukkan bahwa ada yang saling setia di Bumi ini,” puji Maung Geulis. “Eh… ehem”. Kumang berdehem. Wajah Keling memerah,”Kami sudah berpisah…” “Ouw…maafkan saya,” kata Maung Geulis.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Tidak apa-apa, ternyata cinta memang tidak bisa abadi, kami pikir kami bisa mewujudkannya, seiring perjalanan waktu, ternyata kami salah, tetapi paling tidak kami sudah mengerti sekarang,” jelas Kumang. “OK, baiklah…” Maung Geulis masih kikuk. “Panglima Kilat sudah bergabung, eh maksudku Ki Ageng Selo, di masa lalu, kini namanya Selo Adimuyo,” Maung mengalihkan pembicaraan. “Bagus, Panglima Kumbang, Panglima Kilat, Keling dan Kumang sudah ada… kini tinggal Panglima Burung, Panglima Api, dan Panglima Naga,” kata Keling. “Di mana kita bisa menemui mereka?”. Maung Geulis menatap Keling dan Kumang bergantian. “Kau tahu Dewandaru?” tanya Kumang. “Penjahat yang menyerang istana barubaru ini, Panglima Api?” Maung Geulis langsung bisa menebaknya. “Iya, dia seperti dihinggapi oleh seorang mindporter, dia tidak tahu siapa dirinya, cita-citanya luhur, tetapi sepak terjangnya,

10


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

melumatkan yang tidak sepaham, ingin tuntas dengan cepat!” jelas Keling.

WHOOOP Mereka telah ter-teleport ke Bunian.

“Bukankah seorang mindporter itu baik, atau mungkin dia terkena Amnesia?” Maung Geulis tidak percaya. “Mindporter, kata itu sudah lama sekali, muncul istilah itu dari kota Bunian ribuan tahun yang lalu, sampai menjadi mitos dan menjadi kata reinkarnasi, padahal mindporter tidak ada karma atau sejenisnya, hanya pindah memory secara random saja,” jelas Maung Geulis. “Tetapi amnesia, mungkin saja, tetapi dia pernah kami bawa ke kota Bunian, bila dia terkena amnesia, teknologi Bunian bisa menyembuhkannya, tetapi ada potensi kuat mindporter… jangan harap, dia akan balik normal kalau si mindporter mau meninggalkan tubuhnya, dan balik ke tubuh asli si mindporter di mana pun dia berada, ” jelas Kumang. “Pantas, dia tidak mengenal Selo Adimulyo, eh maksudku Panglima Kilat, yang telah bersama berjuang di masa lalu, dan cara dia menggunakan kekuatannya juga berbeda, bukan gaya Panglima Api yang aku kenal, jadi aku juga berpikir bukan dia sebelumnya, setelah kalian bilang… baru aku tahu,” Maung Geulis menatap Kumang.

*

KRAAAHKH BRUUUGH Seorang wanita menerobos masuk ke ruangan lab Profesor Habibie. Ruangan jadi berantakan. Profesor Habibie terkejut, berlari menjangkau alat komunikasinya. Namun mendadak wanita itu sudah di depannya. “Kemana dia?” tanya wanita tersebut, wajahnya tidak bertopeng, berpakaian remaja pada umumnya, menggunakan celana jeans, t-shirt, dan jaket jeans biru tua. Gadis remaja usia 20 tahunan. “Siapa?”. Prof. Habibie sadar, lalu mengon-kan kamera di kacamatanya dengan satu sentuhan jari,”siapa yang kau maksud?”. “Komodo, Rangga!” jawab gadis itu.

“Baiklah, kalau gitu tinggal Panglima Burung dan Panglima Naga,” ujar Maung Geulis. “Nah kalau yang itu, Panglima Burung sedang berada di Planet Brugh Galaksi Kjun, bisa kita kontak nanti saat di Bunian, sedangkan Panglima Naga, dia ada di bawah laut Atlantis, bersama para grey, di kota bawah laut Q-del”.

“Aku di sini” kata Rangga. Rangga muncul di ruangan lab tersebut, terpanggil karena suara gaduh yang ditimbulkan gadis tadi. “Dari mana kau tahu namaku Komodo,” tanya Rangga.

“Q-del, wuah, sudah lama aku tidak berkunjung ke sana,” Maung Geulis tersenyum.

“Aku Mega, temannya Tiara, aku merasa mendapatkan kekuatan setelah bertemu tiara dan kamu, jadi kesimpulannya pastilah kalau tidak Tiara atau kamu yang memberiku kekuatan ini, tapi aku belum bertemu Tiara” kata Mega.

“OK, ada baiknya kita ke Bunian terlebih dahulu ya,” kata Keling.

“Dugaan yang jitu,” sela Prof. Habibie sembari menatap Mega.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

11


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Katakan apa yang terjadi padaku?” kata Mega. “Baiklah, begini ceritanya….” Rangga menjelaskan dan mulai bercerita.

“Dengan sensing, aku bisa melacakmu melalui bau keringatmu yang tidak enak itu, wueeeeek!” Mega seolah mau muntah. “Bukankah aku tidak berkeringat?” Rangga membantah.

* Setelah sekian lama. “Oh begitu, apakah tidak bisa dihentikan, aku tidak siap dengan kekuatan ini, membuatku berpikir untuk melakukan kejahatan saja, karena lebih mudah hidup dengan cara itu daripada bekerja keras seperti bekerja di kantor atau jadi pengusaha?” kata Mega. “Eh… aku tahu perasaan itu, aku juga pernah memikirkannya, tapi orang baik tetap baik,” jawab Rangga. Rangga menatap Mega. “Aku sudah berusaha mencari solusinya, tetapi sampai saat ini, aku belum menemukan caranya bagaimana menghentikan penyebaran organisme renik itu dan bagaimana cara menghentikan proses evolusinya,” jelas Prof. Habibie. “Adakah orang-orang yang terkena organisme renik ini dan otaknya berevolusi menjadi lebih cerdas dan kita bisa mendapatkan jawabannya, bagaimana solusinya?”. Mata Mega menatap Prof. Habibie. “Itu pemikiran yang bagus, aku rasa kita bisa mencarinya melalui media massa, seperti An1magine online untuk melihat orang yang mendadak genius dan mampu memecahkan berbagai masalah secara instant!” Profesor Habibie tampak gembira. “Gunakan media sosial, biasanya menjadi viral untuk hal-hal seperti ini,” kata Mega. “Sebentar, dari mana kau tahu aku berada di sini?” tanya Rangga.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Memang tidak, sama sepertiku, tetapi penciumanku begitu kuat, mungkin melebihimu, dan baumu serasa busuk!” Mega mau muntah lagi. “He he he aku sudah tidak mandi selama 3 tahun lebih,” . Rangga nyengir. “APAAA?!” Profesor Habibie tidak percaya,”Rangga, kau jorooook!”. “Tunggu, berarti kau masih bisa mandi?” tanya Rangga. Matanya menatap Mega. “Bukahkah bisa kau suruh organisme renik mengumpul di tangan atau kaki, lalu bisa mandi seperti biasanya, lalu setelah itu suruh dia mengumpul di area lainnya sembari membersihkan area di mana dia berkumpul sebelumnya?” jelas Mega. “Mega, kau genius, aku tidak pernah berpikir seperti itu sebelumnya!” teriak Rangga. “JOROOOOK!” Profesor Habibie melihat ke Rangga. “Pantas kekuatan itu sudah demikian lama berada di dirimu dibandingkan dengan lainnya, tetapi kau dikalahkan oleh orangorang yang organisme reniknya baru didapat dari dirimu, kau tidak kreatif!” kata Prof. Habibie. “He he he”. Rangga melihat Prof, Habibie sembari garuk-garuk kepala.

* “Elisabeth Bertha Mering dari Bunian ke Ratu Q-del”.

12


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Nwang Vhalon di sini”ujar seorang wanita cantik dengan pakaian serba warna tosca yang tampil secara hologram. “Ratu, sudah lama kita tidak berkunjung, ada ancaman terhadap Bumi sudah saatnya kita berkumpul lagi dan mengatasinya secara bersama,” jelas Bertha. “Silakan datang, kita diskusikan solusinya!” jawab Ratu Q-del.

“Sedangkan Zgro adalah spesies dengan kerabat dekat hiu, jadi tentu saja mereka merasa terancam,” kata Ratu Q-del. “Sedangkan spesiesku, lebih mirip babi, oleh karena itu kulitku berwarna pink, sedangkan grey berwarna abu-abu seperti dolphin,” jelas Ratu Q-del. “Ehem… bukankah babi juga ada yang abu-abu?” Kumang tersenyum.

“Baik Ratu!” jawab Bertha. WHOOP Rombongan dari Bunian muncul di kota bawah laut milik Ratu Q-del. “Ah selamat datang Keling, Kumang, Panglima Kumbang di kediamanku yang tenang ini” sambut Ratu Q-del. “Terima kasih banyak Ratu!” jawab Keling, mewakili semuanya. “Kau masih cantik seperti dulu” kata Maung Geulis. “Panglima Kumbang, kau selalu memuji dan kau juga cerdas, mampu memberi solusi, cuma aku tidak tahu mengapa kata kembang menjadi kumbang, agar tampak lebih seramkah? Seperti macan kumbang? Karena kau keturunan Prabu Siliwangi, ah sayangnya dia telah ke planet asalnya, aku mengenal dia sangat baik,” kata Ratu Q-del. “Entahlah, seiring perjalanan waktu, panggilanku berubah dari kembang menjadi kumbang…hei alien spesies grey di sini tetap saja patuh padamu, mereka sepertinya melupakan raja mereka yang bernama Zgro,” kata Maung Geulis. “Zgro adalah seorang yang lalim, mereka alien species grey adalah pendamai, kerabat terdekat mereka adalah species dolphin, sama seperti manusia, kerabat terdekatnya adalah tikus, kemiripan DNA-

enlightening open mind generations

nya mencapai 95% lebih,” kata Rayu Qdel.

www.an1mage.org

“Ah kau benar Kumang, Bertha, ada babi yang juga warna kulitnya abu-abu, oleh karena itu aku juga merasa dekat dengan para grey ini,” kata Ratu Q-del balas tersenyum. “Baiklah, kalian ke sini ingin bertemu suamiku kan?” Ratu Q-del mengarahkan ke inti permasalahan. “Suamimu?” tanya Keling. “Iya, aku kini jadi suaminya Nwang, aku jatuh cinta pada matanya yang indah dan sipit, serta kulitnya yang pink, dan warna rambutnya yang hitam legam,” kata Panglima Naga. “Ah Panglima Naga, paling banyak kekuatannya di antara kami, hampir semua keahlian dimiliki”. Kumang memuji. “He he he hanya masalah sering berguru saja, tetapi untuk kekuatan, aku masih kalah sama Mr. G, dia menyerap kekuatan dengan mudahnya, tetapi kalau aku, terbatas, hanya beberapa saja, dan tidak bisa menyerap, hanya mencari kemiripan saja”. Panglima Naga melihat kepada Kumang. “Mr. G? kau mengenalnya?” tanya Maung Geulis. “Ya, namanya dulu Tsang Gou Hwu, lalu berubah menjadi Son Go Ku di Jepang dan Sun Wu Kong di China, dan di india

13


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

menjadi Hah No Man, disebut ‘no man’, karena dia bisa mengubah wujudnya menjadi spesies lainnya” jelas Panglima Naga. “… Aku yakin senjata tongkat dari raja naga itu adalah tongkatmu bukan?” tebak Maung Geulis. “Kau benar, tapi itu yang menjadi andalan senjata Mr. G? itu sepertinya dilebihlebihkan, senjata itu dikembalikan kepadaku, nih…” jelas Panglima Naga menunjukkan tongkat saktinya, sembari membuka celananya. “Whooouw tongkat yang luar biasa besar,” kekeh Maung Geulis. “Aku harus meletakkan di celana pendek bagian dalam agar tidak diambil lagi dengan mudah oleh orang lain,” jelas Panglima Naga. “He he he sepertinya yang bisa mengambilnya kini cuma istrimu, Nwang Vhalon,” gurau Keling.

bercanda, tetapi sungguhan? Nama yang aneh!” Keling tidak percaya. “He he he percayalah!” kekeh Panglima Naga.

* CLAKH. Segelas besar baram diletakkan di meja di depan Gidot. “Mari minum, aku yang traktir” ucap Gidot kepada Bintang. “Aku tidak haus, tetapi lapar, belum makan sejak siang” kata Bintang. “Ha ha ha ngomong dong!, Kumang beri dia makanan terenak ciri khas Dayak!” teriak Gidot. Tak berapa lama makanan datang, dengan lahapnya bintang memakan makanan tersebut, kemudian minum baram yang disediakan. “Ha ha ha kau seperti tidak makan sejak dua hari lalu, bukan tadi siang, ayo nambah lagi” Gidot terkekeh.

Ratu Q-del tersipu malu. “Besok kita akan kontak Panglima Burung yang sedang berada di Planet Brugh Galaksi Kjun,” ujar Panglima Naga mengalihkan pembicaraan ke inti utama. “OK, bentar, dari dulu kami selalu menyebutmu Panglima Naga, tetapi nama aslimu, sampai kini kami belum tahu” tanya Keling. “Apa artinya suatu nama?” tanya Panglima Naga. “Eh kau membalikkan pertanyaanku dengan pertanyaan lain” balas Keling. “He he he nama aslinya Whathissa Namu!”celetuk Ratu Q-del. “What is a name? mirip bahasa Inggris, Whathissa Namu! Ku pikir dari dulu kau

Makanan lainnya muncul, bintang dengan lahapnya terus makan. Setelah perutnya dirasa penuh. “Ha ha ha gimana Bintang, orang Dayak ramah bukan, di Dayak, tamu adalah rejeki, tamu adalah kehormatan, kau adalah tamuku!” Gidot dengan gembira tersenyum kepada Bintang. “Benar, itu budaya yang bagus, saya suka” jawab Bintang agak tersengal karena perutnya kepenuhan. “Kau seperti kebingungan, apakah ada yang kau cari di area sini? Saudara? Kalau tidak ketemu, aku Gidot, siap menjadi saudaramu!” Gidot dengan ramah menyatakan maksudnya untuk menolong. “Ya, aku mencari Genruo” kataBintang.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

14


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Genruo? Apakah ada yang pernah mendengar nama itu di sini?” tanya Gidot kepada pelayan yang ada di sana, sembari matanya melihat ke teman-teman Dayak lainnya, berharap ada yang bisa menjawabnya. “Ada yang bernama El Genero bukan Genruo, dia berasal dari Meksiko” jawab salah satu orang Dayak. “El Genero dari Meksiko? Apakah temanmu dari Meksiko, Bintang?” tanya Gidot. “Entahlah, tapi mungkin saja dia, bisakah kalian tunjukkan alamatnya?” tanya Bintang. “Ada yang tahu, dia nih, Kartius Kaayat,” jawab salah satu orang sembari menunjuk orang yang dimaksud. “Oh semoga dia benar orang yang kau cari Bintang, coba kau antar Bintang ke El Genero, nih biayanya pengganti ongkos transport” pinta Gidot ke orang yang disebut Kartius Kaayat. “Antar aja dia menggunakan taksi pesan secara online aku hanya akan memberi alamatnya aja, aku masih ada urusan penting setelah ini,” jawab Kartius. “Ide bagus, ayo pesankan” kata Gidot. “Kirim aja orang itu ke El Genero menggunakan drone yang untuk pengangkutan orang, pasti nyampe, taksi kuatir macet, kota Sanggau sudah tidak seperti dulu, lebih macet!” kata Kartius. “Kalau drone untuk pengangkutan orang, restoran ini punya, pinjam aja, tinggal diganti biayanya,” ujar pelayan yang dipanggil dengan nama julukan Kumang. “Ah Kumang benar, ya udah gunakan itu, set GPS-nya ke alamat El Genero, bawa Bintang ke atap untuk duduk di dalam drone untuk pengangkutan manusia” perintah Gidot.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Bintang bergerak ke atas atap dipandu oleh pelayan wanita yang dijuluki Kumang. “Pastikan dia tidak muntah saat dibawa oleh Drone, karena lebih ngeri naik drone ketimbang helikopter he he he,” Gidot terkekeh membayangkan kalau Bintang akan mabuk udara. Bintang berjalan ke atas atap mengikuti pelayan tersebut. Di atas atap, Bintang melihat banyak drone ukuran kecil, lalu sepuluh drone ukuran sedang dan tiga drone yang paling besar, tampaknya drone itu untuk mengangkut manusia. “Nah silakan duduk di sana, lalu pastikan jangan banyak gerak saat dibawa oleh drone, ikatkan tali pengaman dan tempat duduknya terkunci dengan baik,” jelas pelayan tersebut. “Dibawa drone sama seperti menggunakan parasut, asal jangan banyak gerak dan tidak takut ketinggian, maka biasanya akan aman-aman saja,” lanjut pelayan tersebut. “Biasanya aman-aman saja? Ada potensi tidak aman dong?” Bintang meragu. “Tentu saja ada, terutama baterai ada potensi habis, bentar aku cek ya,” pelayan itu mengecek baterai,”Penuh, jangan kuatir, kini aku set GPS ke alamat tujuan yang diberi tadi,” ujar pelayan tersebut. BEEP BEEP BEEEEP “Nah uda, OK, hati-hati di jalan, saat nyampe, buka ikatan seatbelt, lalu drone akan balik ke sini secara otomatis, kalau mabuk udara, minum ini ya, ini herbal untuk antimabuk udara,” pelayan tersebut memberikan minuman botol antimabuk udara. “Baik, makasih ya,” ucap Bintang. Setelah itu dia segera duduk, dan memasang tali

15


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

seatbelt. Secara perlahan drone mulai bergerak terbang ke arah tujuan.

“Mohon bantuannya, tim manusia super 38 ke area,” kata polisi tersebut.

“Ha ha ha baru kali ini naik drone, unik juga, sampai jumpa Kumang!” teriak Bintang saat drone sudah terbang.

WHOOOP

Pelayan tersebut melambaikan tangan saat drone yang membawa Bintang terbang menjauh.

* BRAAAAAKH Mobil terlempar, mengenai dinding sampai remuk dan dinding yang kuat tampak melesak, di dalam mobil beberapa orang meninggal dengan mengenaskan, darah menetes dari mobil yang melesak masih menempel di dinding. Orang-orang berlarian kaget menjauhi area tersebut.

Secara cepat ada seseorang dengan kekuatan teleport muncul dengan membawa dua orang. Satu orang wanita yang ikut ter-teleport segera berlari ke arah mobil asal bayi tersebut dan memeriksa kedua orang tuanya, dia mendadak menahan tangis, merasa bersedih, kedua orang tua bayi tersebut telah meninggal. Satu pria mendekati bayi tersebut, dan dengan perlahan mengulurkan tangannya sembari memberikan mainan sejenis bebek karet. Bebek karet tersebut dipegang dengan cepat. Mendadak tangan si pria juga terpegang secara tidak sengaja, si pria tadi dibanting-banting bersamaan dengan bebek karet tersebut.

WUUTH Satu mobil lagi melayang dan menabrak bus yang ada di sana. WUUUUTH satu mobil lagi melayang dan menabrak truk pembawa minyak bumi. BLAAAAM truk pembawa minyak bumi meledak, kepanikan semakin bertambah. Polisi yang dekat area tersebut bergegas ke area penyebab kekacauan. “Ba ba ba we we we wee mamma dadddaa”. Bayi kecil dengan kekuatan super berada di tengah jalan, terlihat mobil dia berada di dekat mobilnya yang rusak area bawahnya, terlihat ayah dan ibunya terhimpit mobil lain, karena kekuatan bayi itu yang menyebabkan mobilnya kecelakaan. “Tahan tembakan,” kata polisi yang tiba di sana.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

BRUGH BRUGH BRUGH BRUGH BRUGH Jalan aspal menjadi berlubang terkena hantaman pria yang dibanting oleh bayi super tersebut, tampaknya si pria kuat juga, tetapi si bayi tampak lebih kuat lagi. Setelah puas membanting pria tersebut berkali-kali, si bayi mendadak menangis. “WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!”. Hentakan suara tangisannya memekakan telinga, kaca-kaca retak dan pecahsejauh 250 meter dari si bayi berada. Regu lain mendekat dengan telinga ditutup alat dan membawa dot berisi susu, dan diberikan kepada pria yang telah dibanting beberapa kali oleh si bayi yang mulai bisa berdiri perlahan.

16


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Melihat minuman susu dalam botol tersebut, di bayi terdiam dan tertawa. Si pria mendekat, dan memberikan susu tersebut. Lalu dengan perlahan si pria tersebut menggendong bayi tersebut.

“Bukankah kita pernah dibantu juga olehnya di masa lalu,” Selo Adimulyo mengingatkan. “Bukan Mr. G, seorang mindporter memasuki tubuhnya, itu satu-satunya kelemahan dia,” jelas Maung Bodas.

*

“Kejadian tersebut terjadi di Tangerang, sekitar dua jam yang lalu, fenomena apa yang membuat bayi memiliki kekuatan super? Bencana ataukah berkah?” kata pembawa acara Channel 6 area Jabodetabek. TV online streaming diproyeksikan ke dinding yang ada di istana kepresidenan. “Dugaanku semakin kuat,” kata Selo Adimulyo. “Ya… kekuatan Rangga,organisme itu menyebar… dia dari Flores, ke Bali, ke Jakarta… sudah seharusnya kita menduga hal ini akan terjadi,” keluh Maung Bodas. “Di satu sisi kita pada saat itu sangat memerlukan kekuatannya, organisme renik ditubuhnya justru semakin menyebar saat dia ke area lainnya,” Maung Bodas menambahkan. “Profesor yang membantu Rangga, apakah dia punya solusi? Atau kita memerlukan orang genius dari planet lain untuk mengatasi hal ini?”. Selo Adimulyo melihat ke Maung Bodas. “Satu-satunya orang genius di masa kita adalah Mr. G yang pernah kita lawan dulu, bandelnya minta ampun dan jahatnya minta ampun, Mr. G sampai mengacaukan planet lain, spesies lain dengan evolusi tingkat tinggi di masa itu” kata Maung Bodas. “Mr. G, iya, namanya kini disingkat… dulunya Goku,” Selo Adimulyo berkata lirih.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Ah iya…adakah orang genius lainnya yang bisa kita andalkan? Aku malu sebagai presiden bila tidak dapat mengatasi hal ini, sudah terlihat banyak korban berjatuhan karena evolusi spontan dari organisme renik ini,” Selo Adimulyo berkata lirih dan sedikit bergetar bibirnya, terlihat ada kekhawatiran yang kuat di sana. “Bagaimana perkembangan kabar dari Geulis?” tanya Selo. “Dia sudah mengumpulkan orang-orang sakti di masa lalu, termasuk teman lama kita, orang-orang Bunian,” jawab Maung Bodas. “Orang Bunian, aku pikir, kita bisa mencari informasi diperpustakaan komputer canggih mereka, di ribuan tahun yang lalu mereka sudah memiliki komputer,” Selo Adimulyo mendadak tersenyum, “Ya, siapa tahu ada infromasi tentang organisme renik tersebut di masa lalu,” Maung Bodas menegaskan. “Sejauh ini pasukan khusus super sudah banyak didirikan di berbagai kantor kepolisian di daerah dan pusat, sepertinya rencana kita sudah berhasil meredam sedikit atau banyak masalah yang timbul,” Maung Bodas mengalihkan pembicaraan. “Benar, tetapi belum cukup, bayangkan bila semua manusia terevolusi tubuhnya saja, tetapi pikirannya tidak, hanya kekacauan yang terjadi, dan pasukan polisi super kita hanya menjadi sia-sia belaka…,” keluh Selo. “Aku khawatir, kau benar,” Maung Bodas tertunduk lesu.

17


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Maung Bodas ke Maung Geulis, gimana perkembangan terakhir?”. Maung Bodas mengontak Maung Geulis melalui teknologi hologram via retina mata.

“Heeeeee,” Rangga nyengir kuda ke arah Prof. Habibie.

* “Ayah, aku sedang poop, nanti call lagi!’ teriak Maung Geulis dengan nada marah. “Oh oh maaf, OK nanti ayah call lagi,” lalu dengan cepat Maung Bodas menutup koneksi.

Bintang dengan santai duduk menikmati perjalanannya ke arah lokasi El Genero yang berada di Sanggau area lainnya. Mendadak drone yang dinaikinya dikejar oleh drone lainnya, dan menyerang penahan yang membawa Bintang.

* “Perhatikan berita viral ini” kata Prof. Habibie. “Di Sumatera, muncul seorang anak dengan kecerdasan super, mampu memecahkan beberapa masalah rumit, hitungan fisika dan matematika yang rumit dia selesaikan dengan mudah,” kata Mega membaca headline yang ada di media sosial tersebut. “Ada 50an berita yang sama tentang anak tersebut dan semuanya viral, tetapi tunggu ada 5 berita yang juga viral tetapi tidak sebanyak anak sebelumnya, ada seorang kakek memiliki kegeniusan yang mendadak, ini lebih dekat dengan kita, di Madura,” Mega bersemangat. “Eh baiklah, akan kita datangi satu per satu atau gimana?” tanya Rangga. “Sebelum kalian bepergian, ada baiknya perbaiki atap lab ku yang rusak,” kata Prof. Habibie menatap ke arah Mega.

Tembakan tersebut mampumembuat alat penahan drone di mana Bintang sebagai barang bawaan menjadi terjatuh. “AAAAAAAAAAARGH” Bintang berteriak kencang. Sembari melihat botol herbal antimabuknya yang terlepas dari tangannya. “Sial, yang dibawa oleh drone itu bukan barang tetapi manusia,” ujar seseorang yang mengendalikan drone penyerang tersebut. PLAAAK Kepala pengendali drone dikeplak oleh orang lain yang di dekatnya. “Makanya, matanya yang awas, jangan dilihat dari jauh terlihat barang bawaannya besar aja, langsung diasumsikan itu barang, nyatanya orang, gunakan zoom kamera di drone itu agar tahu detilnya” ujar orang tersebut,”Dasar bodoh”.

“Ah… baiklah Prof, aku belum begitu mengenalmu saat itu, jadi ya tidak terpikir cara lainnya… aku tidak punya duit, atau… hei aku merampok saja yaaa” jawab Mega merasa bersalah.

“Gimana kalo orang itu mati? Kita penjambret drone, bukan pembunuh,” ucap orang itu,”Ayo lari!”.

“Ide yang buruk….eit… masalah biaya, aku mengambil dari duit Rangga karena masalah dengan Cleopatra di masa lalu,” jelas Prof, Habibie sembari menunjuk ke Rangga.

Sementara itu bintang yang terjatuh hampir menyentuh tanah. Mendadak kurang dari 20 senti akan menghantam tanah, tubuhnya berhenti, dia melayang.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Kedua orang tersebut lari dengan cepat.

18


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Kemudian dengan cepat Bintang terbang ke arah drone yang telah membawanya, yang tetap bergerak ke arah tujuan, Bintang mengikutinya dari belakang. Sesampainya di area yang dituju. Drone itu berhenti, kemudian berbalik arah kembali ke tempat asal. Bintang turun di depan rumah yang dimaksud. Rumah mewah dengan lampulampu yang berada di bawah menyorot ke arah pepohonan di taman rumah tersebut, kolam renang di depan rumah dan beberapa patung wanita telanjang bergaya realis tampak menghiasi taman tersebut. Bintang melangkah mendekati pintu gerbang rumah mewah tersebut . HUK HUK HUK HUK Mendadak anjing menggonggong ke arahnya, kemudian seorang sekuriti berlarian ke arahnya. “Malam Pak, apakah benar ini rumah Pak El Genero?” tanya Bintang. “Ya benar, ada keperluan apa ya?” tanya sekuriti bertubuh tinggi, tapi tambun. “Sampaikan, saya temannya, Bintang, ingin bertemu,” jawab Bintang dengan sopan. “Ya ya ya, saya juga temannya, apa sudah ada janji dengan Pak El Genero?” tanya sekuriti tersebut dengan curiga. “Tidak ada, tapi sampaikan kalau saya Bintang,” jawab Bintang lagi. “Ah…tidak bisa, sebaiknya kamu pergi, kontak Pak El Genero langsung bila memang benar temannya, minta beliau muncul melalui smartphone yang kamu punya,” jawab sekuriti tersebut.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Ada apa Dar?” tanya seseorang yang ada di dalam. “Ini Pak, mengaku teman Bapak, namanya Bintang,” jawab Dar. “Kalau dia benar Bintang, suruh dia menemuiku dengan cara yang dia bisa lakukan,” jawab El Genero. “Kau dengar sendiri permintaannya, bisakah?” tanya Dar sembari melihat lekat kepada Bintang. Dar berusaha menahan anjing besar yang terus menggonggong ingin mengejar dan menggigit tamu asing tersebut. Mendadak Dar melongo saat Bintang terbang melewatinya, dan anjing tersebut mendadak takut dan diam sembunyi di belakang Dar dengan ekor diletakkan di bawah perutnya tanda ketakutan. “Ha ha ha selamat datang Bintang, sahabatku!” teriak El Genero di dalam rumah mewah itu yang terdengar dari luar oleh Dar. “Sudah lama kita tidak bertemu Genruo, kenapa wajahmu seperti ini, jadi tua?” tanya Bintang. “Ah hanya menyamar saja, orang yang bernama El Genero dari Meksiko kebetulan duta besar Meksiko di sini dan meninggal dunia karena serangan jantung, maka aku menggantikannya dengan mengubah penampilanku mirip dengannya, kebetulan namanya juga mirip, kode untukmu” jelas Genruo. “Oh pantas, aku masih suka saat kau menggunakan tubuh wanita tapi pria di bawahnya di masa lalu,” jawab Bintang. “Ya sial, mesin lintas ruang dan waktu yang kita gunakan rusak, dan kita terlempar di masa depan dengan selisih waktu yang lumayan berbeda, berapa tahun tepatnya?” tanya Genruo.

19


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Aku baru muncul dua hari yang lalu,” ucap Bintang. “Aku sudah muncul di sini sejak 20 tahun yang lalu, pantas aku mencarimu tidak ketemu, akhirnya kita bertemu lagi,” Genruo memeluk Bintang sahabatnya dengan erat. “Eh… ada baiknya kau lepaskan pelukanmu, si Dar melihat, nanti dia berpikir kita homoseksual lagi…” bisik Bintang. Dar memang melihat tersebut dari taman. Dan membuat simbol jarinya berperang seakan dua pedang yang sedang beradu ditunjukkan kepada anjing yang di dekatnya. “Ha ha ha… kau selalu bercanda masalah itu, aku pikir kau sebenarnya memang homoseksual,” Genruo bergurau.

ini, sebab kalau tidak dibantu, akan terjadi kekacauan besar, di mana yang sudah terevolusi tubuhnya, tetapi kalau pikirannya belum ikut menjadi baik cara berpikirnya… cenderung kejahatan yang terjadi,” kata Genruo. “Ya ada potensi itu, sebab kekuatan hebat kalau belum bijak, hanya kejahatan yang akan dilakukan oleh manusia, sebab manusia itu secara alaminya malas, iri, dengki,suka mengambil apa yang tidak dimilikinya, pendendam, dan maunya serba instan,”Bintang menjelaskan. “Untunglah aku bukan manusia,” kata Genruo sembari nyengir. “Ha ha ha, aku rasa tidak hanya manusia, hampir semua mahluk cerdas seperti itu dalam tahapan evolusinya, bukan?” bintang balik memojokkan Genruo. “Ah benar juga,” kata Genruo.

“Heeeeee,” Bintang tampak kesal. “Kau ingat saat di masa lalu, kita mengucapkan perpisahan dan mengaku akan moksha, lalu puff hilang di depan mereka, padahal kita cuma teleport lintas ruang dan waktu he he he,” cetus Bintang. “Ha ha haaaa iyaaaa, aku ingat sekilas wajah mereka, itu lucu sekaliiiiiii,” Genruo tertawa lepas.

“Lalu apa yang akan kita lakukan? Menyekap Rangga?” tanya Bintang. “Ah sebenarnya itu ide bagus, tapi kau terlambat, ini sudah terjadi…” kata Genruo. “Timox, gimana kalau kita perlu bantuannya?” usul Bintang. “Kembali ke masa sebelum Rangga mendapatkan kekuatannya?” tanya Genruo.

* “Dengar Bintang, di masa ini adalah masa di mana evolusi spontan telah dimulai, sama seperti sejarah yang kita baca di masa depan,” kata Genruo serius. “Ya dalam sejarah, penyebab evolusi spontan itu bernama Rangga Direja, yang mendapatkan kekuatan dari organisme renik, bukankah kita biarkan saja maka masa depan akan sama?” tanya Bintang. “Emm tidak semudah itu, karena ada potensi, kita juga terlibat dalam peristiwa

“Iya benar”. “Tidak bisa Bintang, kalau nanti bukan Rangga, pasti ada penggantinya, dan belum tentu penggantinya akan sebaik Rangga,” jelas Genruo. “Kau benar Gen”. “Ide lainnya apa Bintang?”. “Entahlah… belum kepikir…”. Bersambung

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

20


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

TUTORIAL

https://pixabay.com/en/fantasy-scifi-sci-fi-woman-female-2815025/

YUK MEMBUAT CERITA FIKSI: Mudah Menuangkan Ide M.S. Gumelar

Edisi kali ini penulis membahas pertama kali bagaimana membuat cerita fiksi. Ada banyak orang yang memiliki ide, tetapi kesulitan bagaimana menuangkannya menjadi cerita utuh. Tidak perlu cerita yang panjang, cukup dimulai dari cerita mini (cermin) atau cerita pendek. Sebenarnya hal ini adalah permasalahan klasik. Di mana tidak semua orang dapat membuat cerita yang tertuang dalam format naskah menggunakan tulisan pensil, tulisan ballpoint, ketikan di depan komputer baik komputer desktop, komputer laptop, dan atau menggunakan gadget seperti tablet, dan atau smartphone. Tapi uniknya, sehari-hari dapat ditemui banyak orang dapat bercerita secara lisan, bahkan mampu berjam-jam dalam bercerita. Untuk itu, penulis sharing bagaimana cara membuat cerita dengan lebih mudah, penulis juga menawarkan

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

pendekatan model baru yang disebut Story Waveform Model. Pendekatan ini konsepnya berbeda dengan pendekatan penyusunan Story Mountain Model yang selama ini banyak digunakan. Story Waveform Model ini dapat menjadi acuan yang lebih mudah dalam menjelaskan suatu struktur cerita dan dalam membuat kerangka cerita atau plot, di mana plot tersebut dapat dijadikan bab atau subbab. Sharing ini penulis berpikiran untuk membenahi beberapa kerancuan dalam membuat cerita fiksi yaitu: 1. Meluruskan persepsi yang salah bahwa membuat cerita adalah menulis, sebab menulis belum tentu membuat atau mendesain cerita. Di samping itu, menulis juga adalah suatu tindakan yang hanya mengarah pada suatu pekerjaan, yaitu menulis (writing).

21


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Padahal, membuat cerita tidak harus dilakukan dengan menulis, membuat cerita dapat dilakukan dengan cara mengetik (typing) di kertas menggunakan mesin tik di komputer yang kemudian dapat di-print, ataupun merekam suara. Dengan merekam suara, cerita apa pun yang dibuat secara lisan, akan dapat diketik ulang. Ada potensi di masa depan software atau aplikasi yang dapat mengubah suara menjadi teks. Sehingga di masa depan orang yang mampu bercerita secara lisan dengan mudahnya dapat menghasilkan suatu cerita fiksi dengan cara yang lebih mudah, yaitu dengan mengonversi audio ke teks. 2. Memberi perbedaan yang lebih jelas antara membuat cerita (storydesigning) dengan membuat laporan (reporting) terutama reporting untuk berita (news).

"Story is a common term for a description of a sequence of incidents or events� [1] yang memiliki arti bahwa cerita adalah deskripsi dari urutan suatu kejadian�. Suatu cerita yang diucapkan secara lisan bila diterapkan dalam suatu karya seperti animasi, sinema ataupun video, lalu ada yang menceritakannya, maka orang yang membaca naskah tersebut disebut dengan nama narator, hal itu berarti animasi, video, dan atau sinema tersebut diberi narasi. Beberapa orang dalam membuat cerita memerlukan rencana, sedangkan beberapa orang lainnya dengan mudahnya cerita yang dibuat mengalir begitu saja melalui lisan dan atau sudah dalam bentuk naskah. Beberapa orang yang membuat cerita menggunakan rencana, dapat menggunakan model membuat cerita secara umum sebagai acuan, model membuat cerita ini salah satunya adalah model story mountain.

3. Memberikan arahan mendesain cerita dengan lebih baik, dari awal sampai ending dengan pendekatan baru yaitu yaitu Story Waveform Model untuk menggantikan Story Mountain Model. Cerita (story) memiliki definisi arti secara umum adalah suatu urutan kejadian, namun kadang-kadang disebut juga narasi (narrative), namun narasi lebih cenderung pada pengertian sebagai perbuatan yang sedang menceritakan suatu cerita dan lebih tepat disebut dengan storytelling. Story secara etimology dari Bahasa Inggris di masa pertengahan yaitu kata storie, dari Anglo-French estoire, estorie, dari Bahasa Latin yaitu kata historia yang kemudian digunakan menjadi kata lain dan memiliki arti yang berbeda yaitu kata history atau sejarah.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Gambar 1. Story Mountain Model. Sumber: http://www.communication4all.co.uk/Screen%20Shot %20Images/smlge.png

22


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Citra 2. Story mountain model dengan penjelasannya. Sumber: http://www.lexiseduasia.com/uploads/3/8/4/9/384997 39/5970573.jpg?665

Gambar 1 merupakan Story Mountain Model untuk membuat cerita agar lebih terarah dalam pembuatannya. Sedangkan pada gambar 2 menerapkan cerita dalam Story Mountain Model dalam cerita yang dibuat.

Gambar 3. Story Waveform Model, normal ending.

Klimaks kebahagiaan dicapai bila mencapai titik tertinggi nilai plus (+), antiklimaks berupa kesedihan di titik minus (-) terendah. Jika hidupnya suatu karakter banyak kesedihan, maka gelombangnya banyak di area minus.

Tetapi, ada yang unik dalam cara tersebut, seharusnya hal-hal yang menyenangkan atau positif bergerak ke atas dan hal-hal negatif seharusnya bergerak ke arah bawah, dan hidup normal adalah yang ada di area tengah. Dalam Story Mountain Model tersebut, konflik dan hal-hal negatif justru naik ke arah atas membentuk shape seperti gunung, lalu penyelesaian atau solusi justru pada saat hidupnya mulai normal lagi. Oleh karena itu, penulis menerapkan model baru yaitu Story Waveform Model. Bila digambar secara diagram story waveform model [3], plus adalah simbol dari happy, normal life adalah 0, dan minus sebagai simbol dari sad/conflict, sedangkan panah ke kanan adalah timeline dinamika karakter tersebut dari awal sampai ending cerita maka kurang lebih seperti pada gambar 3.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Gambar 4. Sad Ending story.

Jika banyak happy-nya, maka gelombangnya banyak di area plus, sementara jika normal-normal saja, cenderung ada di tengah. Ada kemungkinan di suatu range hidup suatu karakter dalam cerita dimulai dari happy lalu sad ending seperti pada gambar 4. Ada kemungkinan pula di suatu range hidup seorang tokoh dalam cerita dimulai dari sad lalu happy ending, seperti pada gambar 5.

23


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Citra 5. Happy ending story.

Tetapi dalam kehidupan sesungguhnya, kehidupan dapat berakhir tanpa terduga. Salah mengambil keputusan maka masa depan juga berubah. Hasil akhirnya mungkin menjadi sad ending, happy ending, atau normal-normal saja. Ada beberapa game digital dengan acuan seperti kehidupan nyata ditentukan oleh setiap keputusan yang dibuat oleh seseorang sebagai pemainnya akan memengaruhi apa yang akan terjadi di masa depan, akankah berakhir sedih, bahagia? Atau normal-normal saja? Hal ini membuka kemungkinan variasi ending lebih dari satu yaitu multiple endings. Suatu cerita juga dapat dibuat seperti itu, ada percabangan karena pilihan-pilihan dan ending-nya juga kemungkinan berbeda seperti gambar 6.

Gambar 7. Float endings story, tidak jelas apakah menang, kalah, sedih, gembira, ataukah bersambung?

Membuat rencana cerita dapat juga menggunakan diagram story mountain yang sering digunakan, namun story mountain ini lebih menjurus konflik sebagai titik puncak, sedangkan kehidupan bahagia dan normalnya menjadi satu, yaitu jika sudah kembali mencapai titik terendah lagi. Berdasarkan tujuan dan hasil yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Dalam mendesain cerita (story designing), telah terjadi kerancuan persepsi, seharusnya disebut dengan istilah “membuat cerita”, tetapi malah menjadi “menulis cerita”. Kali ini pelurusan makna telah dilakukan. Membuat cerita (story designing) identik dengan Bahasa Indonesia dengan makna yang sama, yaitu kata "mengarang cerita" atau sebaiknya ditulis menjadi “mendesain cerita”.

Citra 6. Multiple endings story seperti dalam game. Hidup adalah suatu game?

Bila cerita yang dijalani bersambung atau ambigu di mana rivalnya sudah kalah atau belum, sehingga berkesan seolah ada kelanjutannya (float/open Ending) maka story ends-nya ada tambahan simbol "tanda tanya" seperti ilustrasi pada gambar 7.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

2. Dalam membuat cerita dan kemudian dituangkan dalam teks, hal ini sangat mudah dilakukan bagi pembaca yang suka bercerita secara lisan/ suara, ada baiknya cerita secara lisan tersebut direkam terlebih dahulu. Jika pembaca berasumsi bahwa suara yang diceritakan itu dikonversikan ke teks/ tulisan, jadilah audio tersebut menjadi satu cerita yang menarik, merekam suara menjadi data audio dapat memudahkan seseorang untuk

24


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

LAUNCHING & BEDAH BUKU membuat cerita dan diwujudkan dalam bentuk teks dalam langkah mengonversi dari audio ke teks untuk proses selanjutnya. 3. Telah diperkenalkan pula model mendesain dalam membuat cerita, yaitu pendekatan Story Waveform Model di mana lebih memudahkan dalam penyusunan plot, bahkan sampai ke ending-nya. Diharapkan dengan pendekatan teknik Story Waveform Model ini, penciptaan cerita di negara mana pun dapat berkembang lebih baik lagi. Pembahasan berikutnya penulis akan fokus jenis cerita (genre) dan beberapa teknik memudahkan membuat cerita seperti what, who, where, when, how, dan the problem solution.

Pemrograman Multimedia dengan

ActionScript 3.0 di Adobe Flash

Penulis dapat dijangkau di: ms.gumelar@gmail.com https://www.facebook.com/michael.sega.gumelar/

Referensi [1]

https://www.merriamwebster.com/dictionary/story

[2]

M.S. Gumelar. 2011. Comic Making. Indeks.

[3]

M.S. Gumelar. 2011. Story Making Research. Ultimart, Desember 2011, hal 166-178

[4]

Gumelar, M. (2017, January 2). Story Waveform Model sebagai Alternatif lebih Baik dari Story Mountain Model dalam Mendesain Cerita agar Lebih Mudah. An1mage Jurnal Studi Kultural, 2(1), 33-43. Retrieved from https://journals.an1mage.net/index.php/aj sk/article/view/76

[5]

New York Writers Workshop. 2006. Portable MFA in Creative Writing (New York Writers Workshop). USA, Writers Digest Books.

[6]

Carol, Whiteley. 2002.The Everything Creative Writing Book: All You Need to Know to Write a Novel, Play, Short Story, Screenplay, Poem, or Article (Everything Series). USA, Ad-ams Media.

[7]

Heffron, Jack. 2002. The Writer's Idea Book. USA, Writers Digest Books.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Kamis 3 Mei 2018 Pukul 13.30 WIB KALBIS INSTITUTE Jl. Pulomas Selatan kav.22, Jakarta Timur 13210 Telp. (021) 4788-3900 Fax. (021) 4788-3651 info: hadi@topazart.info 25


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

TOKOH

IDA BAGUS MADE POLENG Guntur Tri Wibawa

Ayahnya, Ida Bagus kembeng (1897-1952), adalah seorang pelukis terkenal yang memenangkan penghargaan bergengsi Medali Perak pada tahun 1937 di International Colonial Art Pameran di Paris. Selain belajar melukis dan mengukir dari ayahnya, Ida Bagus Made Poleng juga belajar melukis pada Rudolf Bonnet. Sehari-hari, Ida Bagus Made Poleng hanya melilitkan sarung di pinggang, tidak berbaju atau mengenakan alas kaki. Dengan pakaian ini, ia bisa keluyuran ke mana saja. Meski tidak mengenyam pendidikan formal, dan hanya bisa menulis dalam aksara Bali, karyanya tersebar di berbagai negara. Misalnya, di PBB, New York Museum of Modern Art (MOMA), Royal Tropical Institute Museum (Amsterdam) dan Royal Museum Etnografi (Leiden).

http://www.we-painting.com/ida-bagus-made

Ida Bagus Made Poleng lahir di Banjar Tebesaya, Gianyar. Ida Bagus Made Poleng berpendapat lukisan adalah sebagian dari jiwanya. Baginya, seorang pelukis hidup di dunia fana juga dalam lukisannya. Oleh karenanya, sulit baginya untuk menjual karyanya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Untuk dalam negeri, lukisannya dikoleksi Presiden Soekarno di masanya, Museum Puri Lukisan, Museum Neka, Agung Rai Museum of Art. Meski begitu Ida Bagus Made Poleng sering merasa berat saat lukisannya dibeli orang, maka dari itu beberapa lukisannya ia bungkus rapi dan ia simpan saja. Pameran dalam negeri pernah diikutinya di Batavia, Bandung, Tegal, Medan, Palembang dan Surabaya. Ida Bagus Made Poleng meninggal di 1999.

26


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Legong Dance, Tempera on canvas

Barong and Rangda, Tempera on canvas

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Mohon Berkah, Oil paint on Canvas

Sesadji Dewi Sri, Watercolor on Canvas

27


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Pembakaran Djenazah di Bali, Watercolor on Canvas

http://museumpurilukisan.com/wpcontent/uploads/2013/07/PhotoIBM.jpg

Melis (Upacara ke Pantai). Acrylic paint , Canvas , Tempera - Poster Color enlightening open mind generations

www.an1mage.org

28


Vol. 3 No. 4 April 2018CERBUNG

AN1MAGINE

GENETIX: Manusia Rekayasa Genetik M.S. Gumelar

Gelembung air dan mendadak bulatan seperti pintu gerbang mulai bersinar di dalam lautan Atlantis, perlahan ria-riak air tersebut bersinar lembut dengan reaksi antar ion. BLUBBBH

Sesosok tubuh berkulit abu-abu seperti dolphin bergerak perlahan ke luar dari area gelembung ion dalam air laut tersebut. Perlahan gelembung besar tersebut mulai pudar. Kambeg berdiri di atas bongkahan pasir di dalam laut dengan tenangnya, air yang dihirupnya terasa asin, sama seperti di dunianya.

Matanya yang besar dan berwarna kehitaman berkedip, kemudian matanya menyapu area sekitarnya penuh perhatian, kemudian tangan yang berjari lima namun seperti ada selaputnya bergerak menyentuh senjatanya yang berada di pergelangan tangannya. Mendadak dia menghindar dari terjangan mulut besar yang menganga hampir mengenainya. Hentakan tubuh besar satwa laut yang melintasinya demikian kuat. Kambeg terlempar oleh hentakan arus air mahluk besar dengan mulut menganga tersebut. Kali ini satwa laut yang ternyata ikan hiu besar dengan mulut lebar dengan rentetan taring dimulutnya yang siap mencabik tubuh Kambeg meluncur dengan cepat. SRAAAATH CLACKH!

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

29


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Mulut hiu besar berhasil mencabik tangan Kambeg, darah mengucur dari tangan Kambeg, hal ini membuat hiu tersebut semakin beringas. Darah yang mengucur deras di air laut mengundang hiu lainnya yang mampu mendeteksi bau anyir darah berkilo-kilo meter jauhnya. Kambeg waspada, hiu yang menyerangnya kini berbalik lagi, kali ini lebih cepat dan beringas. Mulutnya yang penuh dengan taring-taring tajam dengan jelas menuju Kambeg yang akan tercabik mati sia-sia. Mendadak ledakan dari senjata Kambeg yang berada di tangannya mampu membuat ikan hiu yang menyerangnya terlempar menjauh dan membuatnya menggelepar beberapa saat di dalam air, kemudian tubuh hiu tersebut mendadak tenang. Hiu tersebut tampak mulai bergerak mengambang ke atas, sepertinya mati. Kambeg ragu untuk menuju atas, tetapi dirinya seperti terpancing cahaya pagi yang mampu menerobos sampai area bawah laut di mana dia berada. Akhirnya dia bergerak juga ke atas, di kejauhan hiuhiu lainnya sepertinya mulai mendekat karena darah yang mengucur dari tangan kiri Kambeg. Kambeg berhenti berenang ke atas, kemudian dengan sekali sentuhan jari, mendadak lukanya mulai menutup dengan cepat, sepertinya nano teknologi sudah dikuasai oleh spesiesnya. Setelah itu Kambeg menekan sesuatu di tangan kanannya yang seperti gadget, mendadak kakinya mengeluarkan sejenis energi yang membuat gerak ke atas lebih cepat, mirip seperti roket di dalam air dengan kekuatan ion air, bukan dari api.

Frunen sepertinya mual dan muntah karena perjalanan lintas ruang dan waktu tersebut, muntahannya mengenai kaki Mr. G, dengan kekuatan pikiran, kakinya Mr. G yang terkena muntahan, muntahan tersebut melayang balik mengenai wajah Frunen sendiri, wajah Frunen menjadi sedih. Mr. G tampak tersenyum. Dengan sekali hentakan tangan, Frunen mendadak sudah ter-teleport ke dalam suatu ruangan isolasi dan observasi. Dengan murung Frunen yang masih mual, duduk di salah satu sudut yang ada bangku di sampingnya ada tempat tidur, dia mengamati sekelilingnya, ada banyak mahluk lainnya di ruangan tersebut dengan ragam spesies. Mr. G “Mereka semua, semua spesies yang ada di ruangan ini adalah para mindporter, aku teliti, aku pelajari, kenapa seorang mindporter dapat mengalahkanku, dan anehnya…” “… kau tahu, semuanya tidak ada yang memiliki kekuatan, sepertinya mitos aku akan dikalahkan oleh salah satu mindporter terlalu mengada-ada, bukankah demikian Frunen?” Mata Mr. G melihat ke arah Frunen yang tampak sedih. “Apakah kau punya kekuatan menjelajah waktu Mr. G,” tanya Frunen. “Ah aku sudah mengejar Timox untuk menyerap kekuatannya, sampai sekarang Timox sangat pandai melarikan diri,” kata Mr. G. “Aku tidak tahu siapa Timox, tetapi kalau kau bisa mendapatkan para mindporter sebanyak ini, kenapa kau tidak mencari mahluk spesies lainnya yang memiliki kekuatan sama seperti Timox” kata Frunen.

* WHOOP

enlightening open mind generations

Mr. G dengan Frunen mendadak muncul di suatu area di Bumi.

www.an1mage.org

30


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Ah sudah kupikirkan hal itu, ternyata belum ketemu, tetapi aku akan terus mencarinya, dan kau tahu, aku bisa menggunakan teknologi teleport lintas ruang dan waktu…” “… sama seperti kekuatan teleport-ku yang membawamu ke sini, tapi sayangnya kekuatan teleport-ku hanya di waktu yang sama secara linear, tidak bisa dinamis ke masa depan atau ke masa lalu, tapi itu ide yang bagus” ujar Mr. G “Kau tahu, para mindporter di ruangan ini juga menyarankan hal yang sama, suatu kebetulan ataukah kalian memang dungu atau naif? Atau memang baik? Memberikan saran yang baik kepada seseorang yang jelas-jelas akan membunuhmu,” Mr. G menyeringai.

*

“Di sana detektor ini menunjukkan alatnya ada di sana,” kata Bintang tampak gembira. “Bagus.” Genruo yang mendadak muncul di samping Bintang. “Eh lebih baik kau menggunakan tubuh lainnya, berubah bentuk, jangan seperti tubuh aslimu Genruo.” Bintang menatap Genruo yang penuh rambut di sekujur tubuhnya.

“Lebih baik, semoga kau tidak di-grepegrepe oleh laki-laki iseng yaaaa he he he” kata Bintang, “Eh kenapa ga jadi laki-laki ajah sih?” saran Bintang. “Huuu nyinyir, biar urusan lancar tahu, di zaman ini, pria sangat berkuasa, dan pria suka dengan wanita cantik, akan memudahkan urusan kita tahu!” jawab Genruo. “Genius!” puji Bintang sembari menepuk pantat Genruo. “Geniiit!” cibir Genruo. Keduanya berjalan ke suatu istana dengan gaya ukiran khas seperti candi yang tampak di kejauhan. Detektor alat teleport lintas ruang dan waktu yang dicari berkedip di pergelangan tangan Bintang menunjukkan koordinatnya.

*

Dua spesies serangga tanpa sayap berjalan perlahan mendekati suatu tempat seperti perkampungan yang primitif. Mendadak dua serangga tersebut dihadang oleh segerombolan serangga lainnya. “Mau apa dan keperluan apa kalian ke sini?” tanya salah satu serangga yang paling kecil kepada dua serangga yang baru datang.

Genruo nyengir kuda. SLRURPH Genruo berubah menjadi wanita yang sangat cantik. “Ah cantik sih cantik, lihat bagian bawahmu, masih terlihat nyembul, kelamin priaaaa ha ha ha!” Bintang tertawa. “Waduh, baiklah, aku sembunyikan pakai rok dan bertumpuk,” Genruo membuat tumpukan rok di area kelaminnya

enlightening open mind generations

sehingga tidak terlihat tonjolan kelamin prianya.

www.an1mage.org

“Kami penjelajah, petualang, memerlukan tempat untuk menginap dan makanan, kami memiliki perhiasan yang dapat kami tukar,” kata serangga betina yang mengaku penjelajah. “Hm.., geledah!” kata serangga kecil tersebut kepada lainnya. Dua serangga besar menggeledah tubuh serangga betina dan mendapatkan beberapa

31


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

bongkah kecil batu permata dalam kantung, keduanya tertawa ala serangga dan memberikan kepada serangga kecil yang tampak seperti ketua mereka.

jantan yang turun dari langit tersebut. Hal tersebut membuat bongkahan batu permata yang berada dalam kantung kulit pohon tersebut terjatuh dari tangannya.

“Kalian tidak bohong, kau memiliki permata, kini pergilah dari kampung kami!” teriak serangga kecil dengan tersenyum licik. “Tapi…” kata serangga jantan.

Serangga betina yang turun dari langit tersebut mengambil kantung batu permata dan memberikan kepada si serangga betina yang telah diperkosa. Serangga betina yang telah diperkosa tadi menerima dengan tangan gemetaran.

SRAAATH

“Terima kasih tuhan!” ujarnya.

Mendadak kepala serangga jantan yang bilang ‘tapi’ terputus tepat di lehernya. Satu serangga besar telah mengayunkan tangannya yang bak sabit besar bergerigi.

“Ya aku tuhan, antar aku ke serangga lainnya!” perintah serangga betina yang turun dari langit tersebut kepada serangga betina yang telah diperkosa.

“SKRIEEECH!” serangga betina penjelajah terkesima dan segera berlari menjauh.

“Kau yakin di sini kita akan memulai kerajaan kita Awewe?” kata serangga jantan yang turun dari langit.

Para serangga lainnya segera mengejar serangga betina tersebut. Setelah tertangkap, kemudian dengan brutal serangga-serangga jantan tersebut memperkosa serangga betina tersebut secara bersamaan.

“Tentu saja, lihat sekelilingnya, indah, dan ada sungai kecil yang bersih” kata Serangga betina yang dipanggil Awewe.

Mendadak tubuh para pemerkosa tadi hancur lebur, dan serangga betina yang diperkosa menggigil ketakutan dan ngeri melihat kejadian tersebut, mata serangganya mencari-cari apa penyebabnya.

“Ternyata belajar bahasa mereka lebih cepat dari perkiraan, komputer gumo teknologi yang jauh lebih kecil dari ukuran nano di tubuh kita luar biasa” kata serangga betina yang turun dari langit.

Dua serangga turun dari angkasa, satu serangga jantan dan betina. Mata serangga betina yang diperkosa tadi melihat ke arah dua serangga yang menolongnya di tengah silaunya sinar matahari yang menerpa tubuh mereka.

“Tentu saja sayang” kata serangga jantan tersebut menimpali.

Keduanya berjalan ke dalam gerbang perkampungan spesies serangga tersebut, di mana serangga kecil yang tangganya terpotong hangus karena sejenis sinar, terdiam ketakutan tanpa mampu bergerak dan sepertinya serangga tersebut mengeluarkan air besar dan air kecil tanpa disadarinya.

“Tuhaaan…” bisiknya. Dua serangga yang datang menolongnya berkulit merah. Lalu saat dua serangga itu turun, bersamaan pula serangga yang paling kecil yang tampak sebagai ketua mendadak tangannya yang seperti sabit bergerigi terkena sinar dari serangga

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

* Galaksi Andromeda. Tata surya Ohaed. Pesawat antar galaksi Selo Adimulyo 3000.

32


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Kapten Agatha, ini Korga, bagian keamanan dan penerima tamu. Saya infokan bahwa Kapten Zhuluk telah terteleport ke pesawat kita, ” kata Korga. “Terima kasih Korga, antarkan Kapten Zhuluk ke ruang tamu kehormatan,” Kata Kapten Agatha. *

“Perintahkah pesawat Selo Adimulyo 3000 untuk menerima perintahku dan menggantikanmu!” Kata Kapten Zhuluk. “Selo Adimulyo 3000, aku menyerahkan kekuasaan sebagai kapten kepada Kapten Zhuluk, silakan scan DNA-nya dan selanjutnya ikuti perintahnya sebagai perintah tertinggi sebagai kapten di Selo Adimulyo 3000,” kata Kapten Agatha.

“Ah Kapten Agatha, akhirnya kita bertemu” “Kapten Zhuluk, terima kasih telah berkunjung ke Selo Adimulyo 3000”

“Baik Kapten Agatha, laksanakan!” kata suara sebagai wakil dari pesawat Selo Adimulyo 3000.

“Ah tidak kukira pesawat untuk tur ini dilengkapi dengan beragam senjata terkini, dan perisai pelindung yang luar biasa kuat”

“Proses selesai, selamat datang Kapten Zhuluk, perintah siap dilaksanakan!” Kata suara komputer dari pesawat Selo Adimulyo 3000.

“Terima kasih pujiannya Kapten Zhuluk!” kata Kapten Agatha.

“Bagus!” kata Kapten Zhuluk.

Kapten Zhuluk mendekat ke Kapten Agatha, mendadak tangannya bergerak cepat dan menyandera Kapten Agatha. “Sayangnya Kapten… aku memerlukan pesawat canggih ini untuk perjuangan menumpas pemberontak di Planet Entera 9,” bisik Kapten Zhuluk di telinga Kapten Agatha yang tidak berdaya dengan todongan senjata sinar di tangan Kapten Zhuluk yang tepat berada di belakang kepala Kapten Agatha. Para pengawal Kapten Agatha tidak menduga akan hal ini. Mereka segera menodongkan senjata ke arah Kapten Zhuluk. “Kapten Agatha, langkah yang tepat bila kau perintahkan anak buahmu untuk menurunkan senjatanya yang mengarah kepadaku” kata Kapten Zhuluk. “Turunkan senjata kalian…” kata Kapten Agatha kepada anak buahnya. Dengan ragu-ragu, kelima anak buah Kapten Agatha menurunkan senjatanya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Arahkan pesawat ini ke Planet Entera 9, dan biarkan pesawat anak buahku mengikutimu” kata Kapten Zhuluk. “Baik Kapten Zhuluk, perintah dijalankan,” kata pesawat Selo Adimulyo 3000. “Kirimkan android melindungiku, dan teleport-kan Agatha di sel yang kau miliki di pesawat ini dengan penjagaan ketat!” Kapten Zhuluk memerintah pesawat Selo Adimulyo 3000. “Baik Kapten Zhuluk,” pesawat Selo Adimulyo 3000 menjawab. WHOOP Kapten Agatha ter-teleport ke ruang penjara yang ada dipesawat tersebut dan lima orang android penjaga sudah berada di sana. Sepuluh android penjaga juga sudah terteleport berada di depan ruangan Kapten Zhuluk terpenjara. “Tak kukira bisa semudah ini, betapa naifnya manusia Bumi,” kata Kapten Zhuluk berkata pelan sendiri.

33


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“HA HA HA HA HA,”.

“Siap” jawab 4N63l M1CH43L dan 4N63l 64BR13L bersamaan.

* WHOOOP Bumi, Megacity. PYAAAAASH “OK Siap,” kata Gororagu “Baik, untuk sesi awal ini, kami yang akan menginisiasi teleport, tetapi selanjutnya, silakan dilakukan sendiri,” kata Magnet.

*

WHOOOP

Zero time. Area di mana seseorang dapat mengakses waktu di masa mana pun, di ruang manapun, dan di frekuensi mana pun dari Zero time, tetapi tentu saja Zero time ada yang memilikinya, atas izin pemiliknya.

Gororagu sudah tidak berada di ruangan tersebut, ke lokasi area di mana Gerhana terakhir kali terdeteksi teleport ke sana.

Seseorang dengan tubuhnya berupa energi berdiri dengan anggun, tubuh seorang wanita.

Cosmica,”Semoga dia dapat membawa Gerhana segera”.

“Tak kukira kau wanita, selama ini tidak terlihat jelas dengan penutup jubah!”

“Baiklah, saatnya mengurusi tugas lainnya,” Kata Magnet.

“Ah hanya tampilan saja, Mr. G” kata wanita bertubuh energi ion tersebut.

*

“Kau memerlukanku bertubuh pria?” tanya wanita bertubuh energi ion tersebut.

“Tentu saja.” Gororagu sembari mengangkat jempolnya ke arah Genetix tim yang ada di ruangan tersebut.

Abad 35. Federasi Tata Surya Tera. Koloni Bumi. “Ada berita baru yang sampai,” kata 4N63l 64BR13L.

“Tidak perlu, aku ingin tahu siapa kau?” “Aku adalah aku, tubuh hanya wadah saja, tetapi memory inilah yang paling penting” “Aku sudah tahu kata-kata itu” Kata Mr. G

“Iya aku tahu, beredar secara luas di An1magine berita online, bulan yang terbelah ternyata berongga, dan sepertinya bulan merupakan mirip pesawat induk yang super besar,” kata 4N63l M1CH43L. “Kebanyakan alien, yang telah mengadakan kontak dengan manusia sejak ribuan tahun silam” lanjut 4N63l M1CH43L.

“Ah benarkah? Kau ke sini untuk apa?” “Untuk mahluk yang telah mencapai tingkat tertinggi dalam evolusi, kau masih perlu bertanya lagi?” cibir Mr. G. “Ah, kau tidak menikmati basa-basi, aku bisa mengetahui apa yang kau pikir” “Tentu saja kau bisa, Apakah kau seorang mindporter?” tanya Mr. G.

“Siapkah kalian?” tanya ketua dewan pangawas waktu.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

34


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Tentu saja, apakah aku akan membunuhmu?” kata mahluk bertubuh ion tersebut.

lain, tetapi seolah ada di sini” wanita itu tersenyum. “Sial!” Mr. G mengumpat.

“Ada potensi besar” jawab Mr. G. “Tetapi kau di sini bukan?” “Ya, dan aku ingin tahu mengapa?” Mr. G penasaran. “Kau selalu berperang, kompetisi atau kontes dalam perjuangan hidup adalah dirimu, tetapi pada saat tingkatan evolusimu lebih tinggi, ada potensi lain yang akan terbuka, kau akan menjadi melindungi” kata wanita bertubuh ion tersebut. “Melindungi, kau bercanda?” Mr. G mencibir. “Kau lihat!” mendadak Mr. G dapat melihat semua kejahatan yang sedang berlangsung di Bumi, di planet lain, di tata surya lain, di galaksi lain, dan di frekuensi lain secara bersamaan muncul di depannya seperti tayangan berita ‘live’ secara hologram . “Kekuatan yang mengagumkan” kata Mr. G memuji. “Ah kau ingin memiliki kekuatanku? Sama seperti yang kau lakukan pada mahluk lain yang memiliki kekuatan yang telah kau serap dan terkumpul padamu?” wanita bertubuh ion itu tersenyum. “Kau tahu, itu alamiku” kata Mr. G mendekati wanita bertubuh ion dan dengan cepat menyentuhnya. WHUUUSH Tangan Mr. G menyentuh wanita bertubuh ion tersebut, tetapi anehnya hanya melewatinya saja, seperti tidak ada apaapa di sana. “Aku tidak akan bisa kau sentuh untuk kau serap kekuatanku, aku berada di frekuensi

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Kau tidak akan mengalahkanku, kau adalah mindporter dengan kekuatan yang paling hebat selama ini yang pernah aku temui” puji Mr. G. “Pujian yang tulus, kenapa tidak kau lepaskan mindporter lainnya?” wanita itu tetap tersenyum. “Senyumanmu mengejekku…tentu saja tidak, aku perlu mempelajarinya dan kekuatannya menjadi milikku, jadi bukan aku yang akan dikalahkan, tetapi aku yang mengalahkannya!” teriak Mr. G. “Hati-hati dengan permohonanmu” wanita itu tetap tersenyum. “Kalau kau begitu hebat, kenapa tidak kau hentikan semua kejahatan yang terjadi, kau bahkan tidak menghentikanku” Mr. G penasaran. “Menghentikan semua kejahatan adalah hal yang mudah aku lakukan, bahkan aku mampu menghentikan kejahatan di waktu, ruang, dan frekuensi mana pun secara bersamaan, apalagi cuma menghentikanmu, itu hal yang sangat mudah” jelas wanita bertubuh ion tersebut. “Omong kosong, dasar pembual” Mr. G berteriak. “Ah santai saja, coba, walaupun aku tidak perlu menjentikkan jari untuk melakukannya, tetapi aku memberi tanda kepadamu bahwa saat menjentikan jari semua kejahatan di mana pun secara bersamaan pasti terhenti” kata wanita bertubuh ion tersebut. TEP Jentikan jari dilakukan. Mendadak para pelaku kejahatan terhenti dari perbuatan jahatnya, semua pelaku kejahatan tidak

35


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

mampu bergerak untuk melakukan kejahatannya, sedangkan yang tidak melakukan kejahatan tetap dapat bergerak bebas.

“Cek!” kata Mr. G sembari memeriksa tubuhnya dengan ragam komputer hypermini gumo teknologi yang ada di tubuhnya.

“Ah kau membuat ilusi, hanya tampilan saja yang aku lihat di sini, bukan sesungguhnya” cibir Mr. G

“Bersih, aku tidak sedang berilusi” Mr. G yakin.

“Silakan cek di timeline-mu saat ini di Bumi, atau di planet mana pun, di tata surya mana pun, di galaksi mana pun dan di frekuensi mana pun” wanita bertubuh ion itu menyarankan. “Tunggu sampai aku kembali” kata Mr. G “Aku akan selalu berada di sini, dan berada di mana pun” kata wanita bertubuh ion tersebut.

“Bagus” wanita bertubuh ion itu tersenyum. “Dengan kekuatan yang hebat seperti itu, kau tidak perlu berlarian ke sana ke mari dengan kecepatan melebihi sinar, atau terbang ke sana ke mari antar planet, antar galaksi, dan sebagainya untuk menyelamatkan banyak orang, dengan hanya jentikan jari, kau sudah menghentikan itu semuanya…. “… kau tuhan yang selama ini aku ragukan, ternyata ada!” Mr. G seolah mendapatkan jawaban.

WHOOP Mr. G teleport dan sudah berada di Bumi, dia melihat secara langsung semua pelaku kejahatan tidak dapat bergerak.

“Bukan, aku bukan tuhan, bukan dewa, aku sama sepertimu, aku adalah aku” jawab wanita tersebut.

WHOOP TEP Mr. G teleport ke Galaksi Trixotg, dan melihat hal yang sama.

Pelaku kejahatan di mana pun kembali melakukan kejahatannya.

WHOOP Mr. G ke frekuensi lainnya di Bumi, Bumi yang dihuni oleh mahluk bukan manusia, tetapi reptilian, dan melihat kejadian yang sama, para pelaku kejahatan tidak dapat bergerak dan yang tidak melakukan kejahatan bebas bergerak. WHOOP Mr. G kembali ke Zero time,”OK aku sudah melihat buktinya” kata Mr. G. “Apakah kau yakin? Bukan cuma ilusi yang aku tanamkan ke memory-mu secara wireless?” senyum wanita ion tersebut dengan nada bertanya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Aku tidak tahu, sebenarnya siapa yang jahat, aku yang melakukan kejahatan, ataukah kau yang membiarkan kejahatan terjadi?” cemooh Mr. G. “Kau akan mengerti, suatu saat, selamat tinggal” “Tunggu, paling tidak beritahu namamu, sudah sekian lama aku mengenalmu sejak pertemuan pertama kita di frekuensi 99999999999999999999999999999 di timeline 9X, planet Xendarg…” “Ya kalau menurutmu sudah berapa tahun kah itu? Ah tidak penting, tetapi kau sepertinya akan memahami dan mencapai tujuanmu” kata wanita bertubuh ion tersebut.

36


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Kini kembalilah, aku akan menutup area Zero time ini untukmu, sampai kau bertemu dengan seorang mindporter yang akan mengalahkanmu, tetapi aku jamin, mindporter yang akan mengalahkanmu itu bukan aku” WHOOP Mr. G balik ke area lab di mana para mindporter yang dikurungnya berada. Mr. G dengan cepat berusaha membuka Zero time dengan kekuatannya berkali-kali. Sampai lelah. Gagal. “Aku kasihan padamu!” kata para Frunen dan mindporter lainnya dalam ruangan tersebut secara bersamaan mengatakan hal yang sama. “DIAAAAAAAM!” teriak Mr. G, dan para mindporter yang di sana, ruangan dan gedung tersebut mendadak hancur menjadi debu. Mr. G terduduk sendiri di area yang hancur menjadi debu, sejauh seribu kilometer dari area teriakkannya menjadi debu, tidak ada kehidupan. Sungguh kekuatan maut yang sangat mengerikan.

ke posnya masing-masing dan melakukan persiapan yang diperlukan untuk pendaratan darurat. Mengharapkan hentakan yang keras dan sangat berbahaya. Ternyata pesawat mendarat dengan sangat mulus dan tidak terjadi benturan apa pun. “APA?” kata Kapten Adamusha tidak percaya. “Hail dari pemimpin reptilian Kapten Adham, apakah Kapten mau menerimanya?’ tanya salah satu kru. “Tampilkan!” perintah Kapten Adamusha. “Selamat datang di Ti Gi, planet kami, saya Khanunashiess, duta besar antar planet, dengan senang hati menerima saudara dari planet, tata surya, dan galaksi lain di planet kami, Ti Gi…” “Terima kasih saya Kapten Adhamusha, Khanunashiess dengan segala bantuannya, terima kasih telah membantu pendaratan menjadi tidak ada korban” Kapten Adhamusha terlihat sangat gembira. “Tidak masalah, kami akan membantu perbaikan pesawat antar galaksi Anda Kapten bila diperlukan”

* Masa lalu, 400 ribu tahun yang lalu. pesawat ruang angkasa mendekati Bumi. “Di sini Kapten Adhamusha, pesawat antar galaksi Z-ion sebentar lagi kita mendarat di planet para reptilian, mereka sudah mencapai teknologi lebih tinggi, melebihi teknologi kita, tetapi kita memerlukan mendarat di sana, kalau tidak, pesawat kita akan meledak karena kelebihan beban di inti mesinnya” “Dalam waktu 5 menit bersiap menerima hentakan karena pendaratan darurat” lanjut Kapten Adhamusha.

“Sangat kami perlukan, terima kasih sebelumnya Khanunashiess” kata Kapten Adhamusha. * Tampak di kejauhan pesawat antar galaksi yang dipimpin oleh Kapten Adhamusha yang besarnya sekitar tujuh kota besar, pesawat yang memiliki tujuh dek yang sangat luas. Para reptilian yang ramah segera bergegas membantu para kru pesawat yang mulai bermunculan ke luar dari area pesawat tersebut.

Para kru dan penumpang pesawat yang dipimpin oleh Kapten Adamusha bergegas

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

37


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Selamat datang Kapten Adhamusha, saya Khanunashiess” seraya tangannya mengulur kepada Kapten Adhamusha. “Planet yang Indah Duta Besar Khanunashiess” puji Adhamusha. “Terima kasih, melalui scan komputer kami, pesawat Anda mengalami kelebihan beban karena adanya kebocoran di salah satu sisinya” jelas Khanunashiess.

kami, sekaligus tempat istirahat yang menyenangkan bagi kami di Z-ion” jawab Kapten Adhamusha menolak dengan halus. “Tidak masalah, silakan beristirahat, sembari kami akan membantu perbaikan pesawat Z-ion, bila ada yang diperlukan, jangan sungkan mengontak saya” Khanunashiess beramah tamah. ”Baik, terima kasih Khanunashiess”

“Scan analisis yang benar, kami telah kehabisan suku cadang, kontak kami dengan planet asal kami, Shorogu telah terputus…” “… beruntung scan mendeteksi mahluk cerdas tingkatan evolusi tinggi di planet Ti Gi, bila tidak, kami pasti akan hancur bersama hancurnya Z-ion” jelas Adhamusha.

Khanunashiess mundur dengan gerakan sangat sopan, kemudian begerak menjauhi Kapten Adhamusha. “Adhamusha ke bridge, ruang kendali pusat pesawat” “Baik Kapten, diterima” jawab seseorang dengan tampilan hologram di depan Kapten Adhamusha melalui retina mata.

“Shiiion?” ulang Khanunashiess. “Teleport-kan saya ke Edenha” “Ya Z-ion, nama pesawat kami” jelas Adhamusha. “Oh ya, kini saya tahu, beruntung juga bahasa spesies Anda kami mengerti, pernah ada satu kelompok peneliti datang ke planet kami, seribu tahun yang lalu” jelas Khanunashiess. “Ha, menjawab mengapa penghuni Planet Ti Gi ini mengerti bahasa kami, kami sangat beruntung, kalau boleh tahu ke mana keturunan para peneliti tersebut kini?” tanya Adhamusha. “Oh itu akan kami jelaskan nanti pada saatnya, untuk sementara ini, silakan beristirahat di tempat yang kami sediakan, kami bahkan menyediakan wanita penghibur reptilian dan atau pria penghibur reptilian, silakan menghibur diri Anda sesuai keperluan orientasi seks Anda Kapten” jelas Khanunashiess dengan ramah. “Anda baik sekali, tetapi saya akan beristirahat di Edenha, taman kebanggaan

“Baik Kapten” WHOOOP Kapten Adhamusha ter-teleport ke tujuan. “Kapten!” teriak seseorang saat Adhamusha telah berada di Eden. “Ya ada apa?” “Berita buruk Kapten” kata wanita tersebut. “Mesin inti yang bocor telah mengubah susunan DNA kita, kita memerlukan alat pengganti suku cadang yang rusak ke planet kita lagi, yang paling parah terkena impaknya adalah para wanita” jelasnya. “Katakan impak buruk apa Evhia?” Adhamusha penasaran. “Para wanita tidak bisa hamil dengan radiasi yang terjadi, para pria tampaknya tidak terpengaruh” jawab Evhia. Bersambung

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

38


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Kabar yang sangat buruk, bagaimana dengan alat kloning kita?� tanya Adhamusha penasaran.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

39


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

40


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

41


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

42


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

43


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

44


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

45


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

46


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

CERMIN

http://www.freegreatpicture.com/files/142/7383-aircraft.jpg

CATATAN DARI ZIRKO & MAGNES: Permulaan Archana Universa

Surat itu datang sebulan yang lalu. Tepat saat aku berulang tahun. Meski begitu kurasa tidak ada kaitannya dengan hari kelahiran yang sudah tidak kurayakan selama beberapa tahun belakang ini.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Namaku tertera dengan jelas di amplopnya. Alamatnya juga alamatku. Hanya saja pengirimnya aku belum pernah dengar. Sempat mengira isi sebagai hoax, aku mengunjungi website yang ada di kop suratnya. Menggali segala macam informasi dari sana. Juga mengecek tiket yang ternyata seluruhnya valid.

47


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

D

http://www.expressnews.uk.com/imagenes/w640/p4documento1.jpg

"Kurasa kita beruntung, Magnes tidak semua orang bisa menikmati liburan gratis." Zirko nyengir ketika aku memelototinya. "Kuralat, maksudku tidak semua orang diundang ke acara keren seperti itu. Apalagi seluruh transportasi dan akomodasinya di tanggung. Kita bahkan bukan pembicara."

"Duet Zirkonium dan Magnesium siap berangkat ke Konferensi Arcresearch! Wuuush!"

"Karena kita bukan pembicara dan kita tidak pernah mendaftar, maka dari itu aku menganggap undangan ini aneh!" seruku sembari mengibaskan surat undangan dari organisasi bernama Arcresearch. "Aku bahkan baru tahu ada organisasi bernama Arcresearch!"

Kami sedang menunggu di lounge. Jika pesawatnya tidak delay, kami akan berangkat dalam sejam.

Zirko mengangkat bahunya. "Aku juga baru tahu. Tapi itu tidak penting. Mau aneh atau tidak, yang penting tiketnya sungguhan. Hotelnya juga sungguhan. Sepuluh ribu persen aku bakal berangkat!" tandasnya. "Tentu, aku juga berangkat," dengusku. "Pilihan bijak. Bodoh menyia-nyiakan jackpot semacam ini!" sorak Zirko sembari bertepuk tangan.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Hentikan, Zirko. Kau membuat orangorang menoleh ke arah kita. Lagipula sudah lama sekali kita tidak menggunakan nama-nama itu," keluhku.

"Zirkonium dan Magnesium? Tapi itu kereeen!" tolak Zirko sembari mencomot kue kering dengan potongan buah di atasnya kemudian memasukannya ke mulut. Aku menghela napas, tapi tidak melanjutkan debat dengan Zirko. "Mestinya kita kemari lebih awal. Aku baru tahu di lounge prioritas banyak makanan gratisnya. Ini enak lho, Magnes!" Zirko menyodorkan piringnya yang penuh makanan ke dekatku.

48


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Aku juga tidak tahu. Seumur-umur aku baru naik pesawat dua kali. Bolak-balik Jakarta-Bali. Paspor saja baru jadi dua hari yang lalu. Dari tadi aku hanya mengekori Zirko. Soal check-in, urusan bagasi, hingga imigrasi. Soal pergi ke luar negeri, Zirko lebih banyak pengalaman. Enak juga punya partner yang bisa diandalkan. Aku mengambil sekeping kue dengan taburan choco chips. Kuakui makanan di lounge ini memang enak-enak. Berhubung gratis, nikmatnya jadi double. "Kuharap mereka juga menyediakan banyak makanan di perjalanan nanti," kekeh Zirko sembari mengambil potongan buah segar dengan piring yang lain. Perjalanannya lebih dari enam belas jam! Aku sudah tidak ingat berapa kali Zirko meminta makanan pada pramugari. Entah karena cemilannya enak, atau karena pramugarinya cakep. Bisa juga karena keduanya. Atau alasan lain: lambung Zirko sebenarnya bocor, tidak ada dasarnya. Aku sendiri hanya memasukkan mushroom soup, prawn salad, dan apple juice ke dalam perut yang sudah terisi banyak sebelum terbang. Kemudian bergelung menggunakan selimut bersih dan wangi. Mencoba tidur, meski tidak benar-benar pulas. Aku terbangun saat pramugari berlalu lalang membagikan handuk untuk membasuh wajah. Kurasa kami akan tiba ditujuan tidak lama lagi. Ketika aku menoleh, Zirko ternyata sedang tidur pulas di kursi yang sudah direbahkan nyaris horizontal, di sampingku. Makanan kembali datang setelah aku kembali dari toilet. Ada potongan buah segar, keju iris, dan croissant. Zirko sudah bangun dan mengunyah buahnya meski masih terlihat mengantuk.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Tapi aku tahu semangatnya masih menyala-nyala. Kami tiba di negara yang kami tuju pada pagi hari waktu setempat. Kabut tipis. Dingin. Aku merapatkan jaket sembari menyeret kopor. "Kuharap kita sering-sering bisa menikmati business class tanpa bayar, aku suka yang gratis-gratis!" tawanya. Seratus persen semangatnya telah terkumpul kembali. Menggunakan taxi, kami memberitahu alamat hotel tempat konferensi digelar. Letaknya di desa, bukan pusat kota. Namun dari gambar-gambar dan info di internet, kelasnya bintang lima. Singkatnya: hotel bagus. Check-in berlangsung cepat. Kamarku dan Zirko ada di lantai lima. Biasanya mereka memisah tamu pria dan wanita, tapi kami sudah bilang akan sekamar. "Aku sedang memikirkan. Seberapa kaya orang-orang di balik Arcresearch ini," gumam Zirko sembari merebahkan tubuhnya di kasur. "Sangat kaya, pastinya juga sangat misterius. Banyak orang kaya yang menolak terkenal dan enggan diekspose. Berpenampilan biasa-biasa saja, berbaur dengan masyarakat, sehingga kau bisa tidak menyadari sesungguhnya mereka punya pengaruh," timpalku sok tahu. Aku membidikkan kamera dengan lensa tele ke arah bangunan yang ada di hadapan hotel kami menginap. Jaraknya lumayan jauh tapi lensaku mampu mengatasinya. Harus diakui pemandangan di sini sungguh spektakuler. Pegunungan dapat ditemukan di sisi utara dan selatan. Sementara di timur adalah laut. Hanya saja karena bukan area tropis, meski summer, suhunya tetap rendah.

49


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

http://www.welcometoscotland.com/pub/img/accommodation/590/26707__original.1419156436.jpg

"Kedamaian bisa jadi mahal untuk orangorang tertentu," ujar Zirko. "Jam berapa kita harus turun?" "Registrasinya mulai pukul tiga sore. Masih banyak waktu sebelum pembukaannya dimulai," jawabku sembari mengecek jadwal di brosur konferensi yang kami dapatkan saat check-in tadi. "Baguslah. Kurasa aku akan tidur lagi," kuap Zirko. "Dasar kebo!" ledekku. Padahal aku tahu Zirko sulit tidur di pesawat. Kupikir aku terlambat menyadarinya. Kesehatan Zirko menurun. Mungkin kelelahan karena jam istirahatnya berantakan. Saat kami turun sejam sebelum acara pembukaannya dimulai, Zirko terpeleset beberapa anak tangga. "Kuharap tidak ada yang patah," gumamku seraya membantunya berdiri.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Tidak. Tidak patah. Tapi kurasa keseleo," ujarnya sembari mengernyit kesakitan. Kami belum melihat panitia Arcresearch meski acaranya segera dimulai. Mereka mestinya punya panitia yang bertanggung jawab pada kesehatan peserta, bukan? Hanya saja karena aku tidak bisa menemukan seorang pun, aku bertanya ke receptionist. Dari informasi pihak hotel, klinik dekat sini sudah tutup siang hari. Kebanyakan hanya buka setengah hari. Kalau mau ke rumah sakit, kami harus kembali ke kota. "Kami punya krim pereda nyeri dan tongkat untuk membantu Anda berjalan," tawar si petugas hotel. "Brilian! Kurasa itu cukup untuk sekarang," jawab Zirko. "Kau yakin?" tanyaku, ragu. Zirko mengangguk mantap. "Sudah tidak terlalu sakit seperti saat awal jatuh."

50


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

"Tidak ada yang patah?" desakku. Zirko mengerucutkan bibir sebelum menjawab. "Aku tidak tahu ya. Memangnya mataku punya kekuatan sinar rontgen? Tapi kurasa kakiku baik-baik saja. Sakit, tapi tidak parah seperti patah."

"Sayangnya lebih banyak yang ketakutan daripada terhibur," timpalku memandangi wajah-wajah pucat di ruangan. Pekikan lain terdengar. Orang-orang berkerumun dekat jendela. Kemudian hal aneh lainnya muncul.

"Kau ingin beristirahat di kamar saja?" usulku.

Tangga itu muncul begitu saja. Seolah memang sejak tadi sudah ada di sana.

"Aku bisa menahan sakitnya. Lagipula aku sangat penasaran dengan konferensinya. Aku jauh-jauh kemari bukan untuk tidurtiduran di kamar hotel, Magnes."

"Naik! Naik!" Orang-orang menyerukan hal serupa.

Zirko kembali membuka mulutnya saat aku hendak ngomong lagi. "Aku baik-baik saja. Berhentilah bersikap berlebihan, Magnes!" Berdasarkan ilmu kira-kira yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, aku merasa ada sekitar dua ratus orang di aula besar ini.

"Tunggu di sini," kataku pada Zirko. "Aku akan mencaritahu." Tidak menunggu jawaban, aku segera mendekati jendela sementara orang-orang mulai berebut menaiki tangga. Aku melihatnya dengan jelas. Air bah. Tsunami atau apalah itu. Gedung di seberang yang tadi sempat kufoto. Mulai ditelan air. Tidak butuh waktu lama supaya bahaya sampai ke gedung ini.

Kebanyakan bicara dalam bahasa ibu masing-masing. Aku yang sudah bersama Zirko, memilih tidak terlalu berbaur dengan peserta lain. Kami merapat ke dinding, menghindari kerumunan. Berjaga-jaga agar kaki Zirko tidak terinjak orang yang berlalu lalang.

Aku berbalik hendak memberitahu Zirko. Ternyata dia sudah menyusulku dengan kakinya yang cedera.

Zirko memberikan senyuman padaku tiap aku memberikan tatapan khawatir padanya. Aku tidak bermaksud seperti itu, tapi aku terus-menerus melakukannya, mengkhawatirkan partner in crime-ku.

"Kucoba," katanya.

Aneh. Sudah sejak awal aku merasa undangan ini aneh. Acara aneh. Organisasi aneh. Terlebih lagi ketika aku mendengar seseorang memekik ke arah pintu. Atau lebih tepatnya tempat yang tadinya pintu masuk aula berada. Namun pintu itu sudah hilang, lenyap, tidak berbekas. Seolah-olah ruangan ini tanpa pintu. "Apa kita sedang dihibur oleh salah seorang tukang sulap?" tanya Zirko sembari mengernyitkan dahi.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Zirko, kurasa mereka memang benar. Kita harus naik. Apa kau bisa?" tanyaku cemas.

"Jangan cemas, aku tidak akan meninggalkanmu," ujarku. "Yang benar saja Magnes, kau sudah kelihatan cemas, kok!" sahut Zirko santai. "Kau bisa menggunakan tangga?" Aku berusaha bersikap tenang, sungguh, tapi gagal. "Kucoba," ulangnya. "Aku akan tetap bersamamu," janjiku. Zirko terlihat kepayahan. Padahal kami baru naik dua lantai. Kurasa kami peserta paling akhir. Yang lain sudah berada entah berapa lantai diatas kami.

51


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Saat hendak naik ke lantai tiga, cobaan lain muncul. Anak tangganya tidak lengkap! "A-apa kau bisa melompat?" tanyaku tergagap. "Tidak," jawab Zirko, singkat. "Kurasa aku tidak bisa naik lebih jauh lagi, Magnes."

tapi jika Zirko jatuh, aku tidak akan mampu menahan beban tubuhnya. Kami melakukannya dengan lambat. Sesekali berhenti saat Zirko terlihat kesakitan. Meski memakan banyak waktu, kami berhasil melakukannya.

Aku menoleh dan melihat wajah Zirko yang bercucuran keringat.

Kupikir kami tidak akan menemukan siapa pun di aula. Tapi ada seorang anak perempuan, sekitar sembilan belas tahun duduk di salah satu sofa.

"Kalau begitu kita di sini saja," putusku. "Semoga airnya tidak terlalu tinggi...."

Dia segera bangkit ketika melihat aku dan Zirko.

"Sebenarnya aku memikirkannya. Kemarilah, Magnes," pintanya.

"Kalian yang pertama, sekaligus yang kedua," soraknya.

Aku mendekati jendela samping Zirko berdiri.

Aku melirik ke arah pintu keluar aula yang sudah kelihatan lagi. Siapa tahu anak ini berbahaya.

"Apa?" tanyaku tidak mengerti. "Sebuah ujian... Atau lelucon," ujarnya menggunakan nada tenang yang sudah kuhafal. "Ujian, tapi... Apa? Kenapa? Untuk apa?" tanyaku tidak mengerti. "Tidak ada air bah, Magnes. Itu hanya tampilan. Indera bisa menipu. Apa yang kita lihat belum tentu merupakan kenyataan," jelasnya sembari menunjuk ke luar jendela. Kemudian aku menangkap maksudnya. "Tidak ada air bah," bisikku. "Tidak ada. Menurutmu, apa aku bisa kembali ke aula bawah? Aku ingin beristirahat di salah satu sofa dan minum minuman dingin. Capek sekali." "Sebaiknya kita beristirahat dulu sebentar di sini sebelum kembali turun," usulku. "Setuju."

Turun perlahan. Satu demi satu. Aku agak cemas saat membawa Zirko turun. Meski aku yang lebih dulu melangkah ke bawah,

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Aku tidak akan menyakiti kalian, kok," yakinnya seolah bisa membaca pikiranku. "Perkenalkan aku Magicka, panitia acara ini." "Jadi yang tadi itu lelucon selamat datang atau apa?" tanya Zirko yang sudah duduk setengah tiduran di sofa. Kelelahan. "Ujian, kami sedang mencari guru untuk Arcschool. Tentunya kalian lolos tahap awal," ujarnya seraya bertepuk tangan. "Kami kemari bukan karena butuh pekerjaan," tolakku. Dalam kepala, aku membayangkan harus mengikuti ujian aneh lainnya. "Kalian tidak akan menolaknya setelah presiden kami menjelaskannya. Seperti kalian tidak menolak buat datang ke konferensi Arcresearch," sanggah gadis itu. "Kalau kami lolos tahap selanjutnya," dengusku. Aku memandangi kaki Zirko yang jadi agak bengkak. "Apa tidak ada panitia kesehatan di sini? Tenaga medis?" tanyaku, penuh harap.

52


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

https://static2.visitestonia.com/images/2986544/13282883_1004607979606204_1950971423_o_.jpg

"Oh ya benar! Ada, aku akan memanggilkannya untuk kalian." Magicka kemudian keluar dari aula.

Zirko mengangguk. "Kuharap mereka tidak mengadakan ujian yang ada hubungannya dengan fisik lagi."

Tidak hanya Zirko, aku juga diperiksa. Suhu tubuh, tekanan darah, juga memeriksa keadaan tubuh untuk mendeteksi seandainya aku juga punya cedera setelah ujian konyol tadi.

"Kau tertarik dengan orang-orang aneh ini? Mau menerima pekerjaan yang mungkin aneh juga?" cibirku.

Kondisiku baik. Kaki Zirko juga dipastikan hanya cedera ringan. Magicka meninggalkan kami di aula. Mengatakan waktu batas akhir ujiannya masih panjang. Jadi kami bisa bersantai dulu sambil menunggu peserta lain yang lolos. "Sudah kubilang, kakiku tidak patah," katanya yang sudah terlihat lebih baik. Wajahnya tidak lagi pucat. Kakinya sudah dipasang brace untuk membatasi pergerakan. Zirko menggoyang pelan botol berisi air kelapa di tangannya. Itu adalah botol kedua yang isinya dihabiskannya. Disampingnya sudah ada beberapa macam makanan dalam dua piring besar karena lambungnya sudah kosong kembali, menjerit minta diisi. "Aku sudah lebih tenang karena kakimu sudah ditangani dengan baik."

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Mereka bilang mencari guru. Aku tidak berpikir guru adalah pekerjaan yang aneh. Meski kuakui ujiannya tidak biasa. Tapi kita dipilih pasti karena memenuhi kriteria tertentu, bukan? Kita juga sudah lolos tahap awal," gumamnya. "Entahlah, Zirko, aku belum akan memutuskan apa pun sebelum aku mendengar lebih banyak soal Arcschool dan Arcresearch," kuapku. Aku menaruh kepalaku di sofa tempat Zirko meluruskan kakinya. Aku duduk di atas karpet. "Kurasa aku akan tidur sebentar." "Tidurlah. Aku akan membangunkanmu kalau acara berikutnya sudah akan dimulai," katanya. Aku nyaris terjatuh tidur saat Zirko memanggil namaku. "Magnes?" "Hmmm?" "Terima kasih karena tetap bersamaku."

53


AN1MAGINE

an1magalery

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Vol. 3 No. 4 April 2018

LUKISAN

54


AN1MAGINE

an1magalery

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

LUKISAN

55


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

LIPUTAN

TECH IN ASIA: City Chapter Tangerang Meetup Archana Universa

Digital Marketing Strategy with limited budget, bagaimana menentukan kanal marketing yang cocok bagi bisnis dan produk dengan keterbatasan dana yang ada?

Menghadirkan dua pembicara, Bayu Irawan (Co-founder & Country Manager Priceza Indonesia) dan Thomas Ardi (Consumer Product Development Manager Axiata Digital) peserta belajar banyak mengenai SEO dan marketing strategy di era digital. Tech in Asia Indonesia merupakan komunitas online startup di Asia, di sini peserta dapat menambah pengetahuan seputar startup, teknologi, dan dunia promosi, marketing online profesional.

Tech In Asia: City Chapter Tangerang Meetup #4 yang digelar di EV Hive - The Breeze BSD pada 27 Maret 2018 jam 6 sore hingga 9 malam ini menguaknya!

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

56


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

57


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

58


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

RESENSI BUKU

NGANIMASI INDONESIA: Indonesia Animation Industry Data

Buku ke 5 kaya Mas Be “NGANIMASI INDONESIA; Indonesia Animation Industry Data” tampil bilingual yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), setebal 334 halaman yang berisi tentang: 56 IP (Intellectual Property) animasi dan 15 short movie karya terbaik putra bangsa Indonesia; disertai dengan data 49 studio animasi.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Yang tidak kalah penting adalah data tentang pendidikan dasar animasi; menampilkan 135 SMK – Sekolah Menengah Kejuruan yang mengajarkan animasi, 44 Universitas dan Sekolah Tinggi, dan 22 komunitas & lembaga pelatihan animasi. Dilengkapi 7 event tahunan animasi seperti Hellofest, Popcon Asia, BIAF – Baros International Animation Festival, dan sejenisnya dan AINAKI – Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia. Buku Nganimasi Indonesia (NI) diterbitkan oleh Elexmedia Komputindo, Jakarta, Indonesia pada April 2018.

59


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

tahunan dan asosiasi animasi di Indonesia; diharapkan industri kreatif khususnya industri animasi Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri; dan kemudian mampu mengekspor desain karakter dan animasi karya khas Nusantara yang dapat diterima di kancah internasional. Kritisi tentang IP animasi sejauh ini; adalah bahwa data IP animasi karya putra-putri bangsa Indonesia yang penulis dapatkan; sebanyak 64% berupa karakter manusia dan hanya 36% saja yang berupa hewan dan benda-benda rekaan.

Mas Be dengan kostumnya yang khas

Ke 4 buku lainnya adalah “Nganimasi Bersama Mas Be” Elexmedia Komputindo, Jakarta 2013, “Karakter UNYU Nganimasi” Binus Media & Publisher, Jakarta 2014, “7 Steps Korean Chibi – Unyu” HMT comic book, Manila-Jakarta 2015, “Jakarta Coloring Book” Penerbit Haru, Jakarta 2016.

Visi buku Nganimasi Indonesia (NI) adalah agar animasi karya bangsa Indonesia dikenal di negara-negara Asia Tenggara dan dunia. Kenyataannya bahwa IP karakter animasi yang mendunia; harus dikenal dan disukai di negara sendiri dulu dan baru kemudian diekspor ke negara lain. Misi buku NI berisi dengan gudang data mengenai industri animasi; meliputi IP animasi, pendidikan, studio animasi, acara

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Artinya animator dan desainer karakter di Indonesia masih jengah untuk berinovasi menciptakan karakter yang sangat tidak lazim, pemirsa akan sangat berharap bahwa karakter yang berbentuk manusia kelakuan dan tingkah-lakunya harus seperti manusia pada umumnya contohnya Si Juki yang sekarang sedang nge-top. Sedangkan karakter yang bukan manusia; akan lebih banyak celah dalam berkarya, namun harus didukung riset dan survei yang panjang dan memadai. Contohnya karakter animasi SpongeBob yang mempunyai bentuk, kelakuan serta dunianya sendiri. Indonesia mempunyai 34 provinsi; bila masing-masing provinsi memiliki setidaknya 3 karakter IP animasi, diharapkan Indonesia akan memiliki lebih dari 100-an karakter. Kenyataannya karakter IP yang mewakili daerah di Indonesia masih sangat langka, bahkan belum ada. Artinya hal ini membuka kesempatan yang sangat luas untuk menghadirkan karakter IP animasi yang sangat meng-Indonesia. Karenanya buku NI menghadirkan sejumlah karya IP animasi yang hadir memperkaya khasanah industri animasi di negeri ini; semoga bisa menjadi referensi sekaligus refleksi sejauh mana putra-putri bangsa berkarya.

60


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Rencana kelanjutan buku NI akan muncul versi e-book enam bulan ke depan, tentu saja dengan e-book harga buku akan lebih terjangkau. Kemudian sedang didiskusikan untuk kemungkinan muncul website atau application NI; yang datanya bisa update berkala agar pemirsa selalu mendapatkan informasi terbaru dalam industri animasi.

Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah sukarela membantu memberikan data-datanya untuk buku NI; dengan catatan bahwa copyright atau HAKI setiap IP animasi adalah milik masing-masing kreatornya.

Semoga akan ada buku NI edisi berikutnya, mungkin berkala setiap dua sampai tiga tahun; sehingga data industri animasi tidak berhenti hanya sampai buku NI ini rilis.

* Buku ini juga berisi bonus “flip book� di ujung kanan-kiri bawah buku NI di mana ada 12 animasi masing-masing dengan sebanyak 30 frames.

Salam Nganimasi!

Bagi rekan-rekan semua yang mengetahui data-data seputar industri animasi; mohon agar bisa mengirimkan email ke si.bambi@gmail.com misalnya mengetahui informasi bahwa di daerah rekan-rekan terdapat SMK, Sekolah – Universitas yang mengajarkan animasi atau studio animasi maupun komunitas animasi.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

61


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

62


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

KLUWEK JASA SCAN RP. 500/ HALAMAN A4

Scan berguna untuk ilustrasi atau dokumen dari kertas ke data digital guna keperluan komik, novel, buku, dan mengirim dokumen via email, WA, dan sebagainya.

JASA LAY OUT RP. 1 RIBU/HALAMAN A4 Mendesain halaman untuk komik, novel, dan buku.

JASA SUNTING TEKS RP. 1 RIBU/HALAMAN A4 Menyunting teks untuk dokumen

JASA KETIK DOKUMEN RP. 1 RIBU/HALAMAN A4 Mengetik dokumen untuk komik, novel, dan buku.

JASA DESAIN COVER Rp. 250 ribu/Halaman Mendesain cover untuk halaman buku, komik, novel, dan lainnya. Cover biasanya terdiri dari cover depan dan belakang, total 500 ribu.

JASA ISBN RP. 50 RIBU/BUKU Berguna agar nama pengarang tercatat karyanya bersama penulis kaliber dunia lainnya.

LES PRIVAT RP. 100 RIBU/ JAM Photoshop, Paint Tool Sai, Corel Draw, InDesign, MS Words, MS Powerpoint, MS Excel, Premiere, After Effects, Final Cut Pro, 3DS Max, Maya, Cinema 4D, Blender, Adobe Audition, Menggambar Manusia, Animasi (anime) 2D, Animasi 3D, Komik (Manga), dan Mewarna.

LES PRIVAT PAKET RP. 2 JUTA/BULAN Sebanyak 10 Kali Pertemuan Per 6 jam per bulan. Jadwal Senin, Rabu, dan Kamis mulai pukul 9 Pagi.

MELAYANI PRINT ON DEMAND Minimum pencetakkan 100 copies, softcover (paperback), Untuk full colour dan atau hitam putih (BW).

KLUWEK Bumi Jati Elok Blok A5 No. 2 Jl. Raya Parung Panjang, Legok, Tangerang, Banten 15826 Hp: 0818966667 kluwek.cafe@gmail.com

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

63


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

TUTORIAL

https://www.vfxindia.co.in/img/about/banner-3d.jpg

ELEMEN & PRINSIP ANIMASI 3D: Rigging and Skinning 1 Bagian 4 M.S. Gumelar

Memberi tulang untuk suatu objek dalam animasi 3D diperlukan untuk mengendalikan dan menjadikannya animasi dengan pendekatan ala boneka yang dikendalikan (puppetry).

Memberi tulang (bones) pada suatu objek ada banyak istilah, membuat pertulangannya (skeleton/armature) disebut dengan nama rigging, sedangkan menggabungkan pertulangan dengan mesh (skin) disebut dengan nama skinning.

Setelah ter-launch aplikasi Blender-nya, lalu click di area tengahnya untuk menutup splash screen. Kemudian tampilan berikutnya adalah tampilan baku (default/standard) dari aplikasi Blender ini.

Sebagai permulaan, penulis akan sharing memberikan tulang pada suatu objek dengan cara yang sederhana, perlahan ke depannya akan semakin kompleks. Silakan di-launching software Blender. Penulis menggunakan Blender versi 2.79.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

64


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Biarkan cube yang ada di sana, tinggal menambahkan objek (mesh) lainnya seperti cone, dan bola (sphere). Untuk menambahkan mesh baru, click Add dan pilih Mesh, lalu pilih Cone.

Penambahan Mesh dapat dilakukan juga dengan cara kombinasi tombol di keyboard (shorcut) yaitu dengan menekan kombinasi tombol Shift A.

Tempatkan UV sphere di atas cone, kurang lebih posisinya seperti gambar di atas. Kini, agar semua objek tadi menjadi satu, diperlukan penerapan join. Caranya klik cube, tahan shift, lalu left clik cone, tahan shift dan lakukan langkah terakhir yaitu left click UV sphere, kemudian tekan Ctrl J untuk membuat join.

Pilih cone dengan menekan huruf G untuk grab, gerakan dan tempatkan di atas cube yang telah ada sebelumnya. Kini lakukan langkah yang sama, kali ini yang dipilih adalah UV Sphere.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

65


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Langkah lainnya dengan cara tekan huruf A untuk select all, lalu tekan Ctrl J untuk membuat join. Atau dengan cara yang ketiga yaitu setelah semua objek yang akan dibuat join terseleksi, kemudian klik transform di tools menu, lalu pilih join di edit area.

Kini save dengan cara Ctrl S, dan simpan dengan nama An1mareaders sendiri agar memudahkan mencarinya suatu saat nanti bila An1mareader terlupa di mana meletakkan file tersebut.

Kini saatnya menambah bones, caranya klik Add, pilih Armature, dan pilih single bone.

Perhatikan di mana warna saat seleksi setiap objek dari orange sampai ke kuning muda adalah seleksi yang paling akhir, setelah dibuat join, semua warna objek yang terseleksi menjadi satu warna saja, yaitu kuning muda, saat digerakkan semua objek karena telah menjadi satu maka akan ikut semuanya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

66


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Skalakan ukurannya agar bone membesar sesuai keperluan, tekan huruf S untuk Scale, dan drag ke arah luar, atur ukuran tingginya agar sesuai dengan tinggi gabungan objek yang telah dibuat.

Pemberian bones dapat pula dilakukan dengan Shift A, pilih Armature, lalu pilih Single Bone di jendela menu yang muncul (pop up menu).

Bila dilihat tampak atas, maka pastikan bone berada di tengah gabungan objek yang telah dibuat, tekan huruf G untuk menggerakkan bone ke area tengah objek, setelah selesai, silakan ubah viewport ke tampak depan lagi. Satu bone akan muncul, kini on-kan pilihan X-ray, di mana membantu an1mareaders agar dapat melihat bone tersebut walaupun kamera berada di belakang objek bila melihat dari sudut lainnya.

Untuk membedakan warna objek gabungan dengan bone, sebaiknya warna objek dibuat berbeda tidak grey lagi, tetapi warna lain. Caranya left click objek agar terseleksi, lalu pilih material.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

67


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Bila terlalu banyak bones, ada baiknya menekan shorcut Ctrl Z untuk membatalkan (undo) beberapa kali sampai di titik langkah yang diperlukan, tetapi dapat juga mengubahnya di tools, armature tools, lalu ubah di number of cuts jumlahnya sesuai keperluan, dalam hal ini cuma dua potongan lagi.

Setelah dimenu material, klik Diffuse, dan pilih warna sesuai keperluan, dalam contoh ini penulis memilih warna ungu, warna ciri khas An1mage. Kini terlihat jelas objek gabungan dengan bone sudah berbeda warna. Kini left click lagi bone, ubah dari object mode ke edit mode dengan cara menekan tombol tab di keyboard atau click di area menu object pilih dari object mode ke edit mode, di mana kata object menjadi armature di mode edit ini.

Langkah berikutnya, atur semua bones agar sesuai tinggi setiap objek. Bone untuk cube setinggi cube, bone untuk cone setinggi cone, dan bone untuk bola setinggi bola.

Kini setelah di edit mode, pilih subdivide dan dari satu tambahkan dua bones lagi agar total menjadi 3 bagian di number of cuts, langkah ini juga dapat dilakukan dengan cara tekan huruf W, akan muncul subdivide pop up menu.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Hal ini dilakukan dengan dimulai dari menyeleksi bone area bawah lalu tekan S untuk skala, tekan huruf G untuk menempatkan posisi bone agar pas, setelah pas ke bone untuk cone, dan skalakan sesuai tinggi tiap objek yang ada.

68


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Kini pilih bone paling atas dan tekan huruf R untuk rotasi, gerakkan rotasi ke kanan dan lihat hasilnya. Yeaaaay, selamaaaat, an1mareaders sudah menggunakan bones pertama kali dengan sukses.

Setelah semua bones tingginya sesuai. Kini balik ke edit mode dengan cara menekan tombol tab, atau click armature, ubah dari edit mode ke object mode.

Silakan bermain-main dengan bones lainnya untuk mengendalikan gabungan objek yang telah dibuat tersebut, kurang lebih bentuklah seperti contoh gambar gambar berikutnya.

Setelah di object mode tekan huruf A untuk select all, atau left click bones tahan shift lalu left clik gabungan objek agar terseleksi keduanya, lalu tekan shorcut Ctrl P untuk set parent to, membuatnya menjadi parents, pilih Armature Deform , With Automatic Weights.

Untuk edisi berikutnya, penulis akan membahas bagaimana menganimasikan objek gabungan yang telah dibuat di edisi ini menggunakan bones yang sudah an1mareaders buat di edisi ini, simpan file yang telah jadi, jangan sampai hilang. M.S. Gumelar Kini ubah dari object mode ke pose mode untuk melihat hasilnya, dengan cara menekan tombol tab beberapa kali, atau click Object Menu, lalu dari Object Mode pilih Pose Mode.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

https://www.facebook.com/michael.sega.gumelar/ https://twitter.com/MSGumelar

Referensi: Blender Version 2.79 Help File Gumelar, M.S., 2011. 2D Animation: Hybrid Technique. Gumelar, M.S., 2015. Elemen dan Prinsip Menggambar. Gumelar, M.S., 2017. Elemen dan Prinsip Animasi 2D.

69

Bersambung


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

MINDPORTER 2: Archilum M.S. Gumelar

Aswin mengangguk-angguk. “Senang sekali bisa mengunjungi famili yang jauh. Aku menyesal kenapa pamanku yang tinggal terjauh adalah di desamu.”

“Kuharap kau bisa segera mengatasi alergimu saat kita sudah sampai tempat tujuan,” ujarku, prihatin. “Apakah masih lama?”

“Bukankah itu bagus? Karena ada keluargamu yang satu desa denganku, kita jadi bisa berteman. Bayangkan kalau kau tidak pernah ke tempat itu dan hanya mondar-mandir di desa pesisiran.”

Aku menunjuk danau yang membuat kami harus memasuki hutan dan melewati gua. Danau yang tenang dengan sinar matahari memantul di permukaannya sehingga terlihat seperti permata bening.

“Memang sih, tapi kadang aku memiliki keinginan untuk pergi ke tempat yang lebih jauh. Hanya saja aku tidak yakin bisa meninggalkan keluargaku untuk jangka waktu yang lama. Selama ini aku tinggal bersama mereka, pastinya aku akan merasa ketakutan jika harus tinggal jauh.”

“Indahnya!” seru Aswin senang.

“Ketakutan itu pasti ada. Tapi kurasa pasti kita juga mendapatkan sesuatu yang besar ketika berhasil mengalahkan ketakutan itu.”

Aswin menaiki sebongkah batu besar dan tersenyum sangat lebar.

“Ibaratnya kehilangan banyak, mendapatkan banyak. Mestinya bakal ada sesuatu yang setimpal.” Aswin memicingkan matanya padaku, tapi itu hanya sebentar karena detik berikutnya dia kembali bersin.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Benarkan? Kau tidak akan kecewa dengan panorama di sini. Ikan-ikannya juga banyak. Bila beruntung, kita bisa mendapatkan ikan yang unik, yang tidak pernah kita lihat di sungai.”

“Seperti apa ikan unik yang pernah kau dapatkan?” “Ikan dengan gigi kucing!” “Ah! Kau bercanda saja,” gerutu Aswin sembari melompat ke batu lainnya. Ia sudah tidak bersin lagi. Sepertinya alerginya mudah datang dan mudah pergi. Datang saat ia berada di tempat lembab

70


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

dan berlumut, pergi saat sinar matahari berada di sekelilingnya.

Aku pasti sudah mulai memikirkannya ketika mendengar soal Archilum dari Rawi.

“Aku serius! Tidak bohong!” “Yang benar saja!” cibir Aswin. “Jadi kita memancing dari sudut mana?”

“Apa kau bertemu Rawi lagi saat aku pergi?” Aswin menoleh, pancingnya sudah siap. Ia melemparkan pancingnya lebih dulu ke tengah danau sebelum menjawab pertanyaanku.

Aku menunjuk area yang tidak terlalu banyak batunya. “Di dekat sana aku pernah membakar ikan, mestinya batubatunya masih tersusun di sana mengingat tidak banyak orang yang datang kemari. Kita memancing di tempat pembakaran saja.” “Siap jenderal!” balas Aswin sembari memberi posisi hormat.

“Tidak dalam artian kami tidak mengobrol, tapi secara tidak sengaja aku melihatnya tengah memanjat pohon Ebura. Aku tidak mengerti apa yang hendak dilakukannya dengan buah-buah yang dipetiknya,” ujar Aswin, acuh. “Mungkin dia memiliki rencana....”

Kami menyiapkan alat memancing, kail dan umpan. Seperti biasanya, umpan yang dibawa Aswin selalu lebih banyak daripadaku. Bocah ini benar-benar memiliki semangat mancing yang luar biasa. Meski dia yang lebih semangat, sebenarnya aku yang lebih sering memancing dari dia. Sepulang kerja kadang-kadang aku akan ke sungai buat memancing sembari menunggu matahari terbenam. Sementara Aswin akan bergegas pulang ke rumahnya untuk membantu menyiapkan makan malam bagi keluarga besarnya. Berbeda dariku yang terkesan menghindari rumah, Aswin merupakan anak yang patuh pada orang tuanya. Meski begitu bukan berarti aku tidak patuh. Aku hanya lebih liar dan kurang bisa di kendalikan. Setidaknya itulah sebutan yang Chatura berikan padaku. Aku tidak benar-benar meninggalkan keluargaku. Jarak rumah dengan tempat kerjaku tidak terlalu jauh. Namun benarkah aku tidak pernah berpikiran untuk meninggalkan mereka?

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Rencana baik atau jahat?” tukas Aswin. “Lupakan, aku tidak benar-benar memahami ucapanku barusan. Tidak baik buat berburuk sangka apalagi tidak memiliki bukti.” “Kau benar, lagi pula aku tidak merasa Rawi adalah orang jahat.” Iya, kurasa Rawi memang bukan orang jahat. Ia memang tidak normal karena keberaniannya mendobrak ha-hal yang tidak sesuai dengan pemikirannya. Rawi adalah orang pertama yang kuketahui berani kabur dari upacara. Tapi entah mengapa aku terus menerus memikirkan orang itu, terutama ucapanucapannya mengenai Archilum. Ceritanya seolah memiliki zat adiktif dan aku sudah kecanduan sekarang. Meski begitu, aku juga memiliki kewaspadaan padanya. Apalagi alasannya kalau bukan karena kata-kata Outi ketika kami membahas Archilum di rumahnya. Hati-hati. Sepertinya kata-kata itu sering kali tidak kulakukan. Aku lebih mengarah ke ceroboh daripada hati-hati.

71


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Dia bilang aku harus hati-hati. Rawi memang agak aneh. Ia melakukan hal-hal yang orang lain tidak berani lakukan seperti kabur dari upacara. Tapi justru itulah yang membuatku sedikit menyukainya. Rawi memiliki keberanian di mana tidak semua orang memilikinya. Menurutku dia hebat. Mendobrak aturan-aturan dan melakukan apa yang diinginkannya. Yang menggembirakan, dia bahkan mau membagikan rahasianya padaku, pada Aswin. Ia sebenarnya bukan orang yang pelit informasi. Bukan sosok seperti Chatura yang membangun dan tinggal dalam dunianya sendiri. “Kenapa kau menanyakan Rawi? Apakah Archilum sudah merasuk dalam pikiranmu?” tanya Aswin sembari mengawasi kailnya. Kulemparkan kailku, agak berjauhan dari milih Aswin. Meski ikan di sini banyak, tapi aku tidak ingin kami berebut di tempat yang sempit. “Kurasa aku akan mengikutinya,” kataku membuat sebuah pengakuan “Kita bahkan tidak tahu apakah Archilum benar-benar nyata atau tidak.”

Ia bisa saja menilai aku sedang membual. Lagi pula juru kuil bukanlah seperti seorang pendeta yang di kenal banyak orang. Belum lagi menurut Outi, yang memimpin Archilum adalah seorang pendeta, dan pria. Budaya kami masih kuat menganggap bahwa laki-lakilah yang harus memimpin upacara. Juru kuil hanya bertugas untuk merasakan gejala kedatangan Archilum. Tapi yang mengurus jalannya upacara agung itu adalah para pendeta. Juru kuil tidak akan muncul sebagai orang yang dihormati, mereka akan berada di tengah-tengah umat seolah tidak memiliki peran penting. Terasa tidak adil memang mengingat para pendeta itu tidak mampu meramalkan dengan tepat kapan terjadinya Archilum. Juru kuil yang memiliki kemampuan itu malah disembunyikan, tidak boleh jadi pusat perhatian. Tapi aturan tetap aturan. Jika tidak memiliki kekuatan untuk melawan, sebaiknya memang jangan melakukannya. Karena orang yang memiliki kekuatan dan kehebatan sekalipun bisa dijatuhkan dengan hasutan, kenyataan pahit hidup. "Benarkah? Apa kau sudah memberitahu keluargamu soal ini?"

“Dia memang ada Aswin.” Aswin menatapku dengan tidak percaya. “Memangnya kau tahu dari mana?” “Aku bertanya seseorang dan ia menyatakan bahwa Archilum memang sebuah perayaan agung.” Aku menggigit bibir setelah mengatakan hal itu. Apa aku perlu mengatakan bahwa bibiku sebenarnya adalah juru kuil? Dan kenyataan bahwa orang yang semestinya menyandang gelar itu adalah ibuku? Tidak. Kurasa tidak. Aswin lebih baik mendengar hal itu dari orang lain.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Kau adalah orang pertama yang kuberitahu," kataku bersungguh-sungguh. "Karena kau merasa tidak enak dengan keluargamu, pastinya." "Dengarkan dirimu, kau berkata seperti cenayang," cibirku. "Aku hanya menebak saja sesuai pengalaman bersamamu selama bertahun-tahun," kekeh Aswin. Aku mendengus kesal tapi tidak memberinya jawaban.

72


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Chatura pasti akan marah besar dan aku belum punya keberanian untuk memberitahu ibu,� ujarku muram. "Sebenarnya aku juga tidak ingin kau pergi Candhra." Aku mengerutkan dahi dan memandangi Aswin dengan tajam. "Tidak, aku tidak akan mengajakmu beradu argumen dan berkelahi seperti yamg dilakukan Chatura," tambahnya buru-buru, sedikit gugup. "Aku hanya berpikir soal konsep kehilangan teman, dan tentunya itu tidaklah menyenangkan." "Aku minta maaf...." "Tidak," sela Aswin. Ia menghela napas dalam-dalam. "Bukan permintaan maaf yang ingin kudengar. Aku hanya ingin kau tahu kalau aku menyayangimu Candhra, seperti saudaraku sendiri. Sungguh." Aku hanya bisa tersenyum mendengar pengakuannya. Ya. Aku pasti juga akan merindukan orang ini. Namun aku percaya Aswin akan mendukungku meski tahu kami akan berpisah, meski dia lebih senang jika aku tidak pergi. "Kau tahu perpisahan terdengar sangat menyakitkan, namun aku selalu berharap yang terbaik untukmu. Aku senang kau berada di dalam golongan orang-orang pemberani," sambungnya sembari memerhatikan rumput di kakinya. Benar-benar tingkahnya mirip cowok yang tengah mengutarakan perasaannya pada gadis yang ditaksir. Tapi aku suka kejujuran Aswin. Dia sahabatku, kami bahkan saling bertukar rahasia, canda, dan duka. Aku juga akan merasa berat tanpa kehadirannya. Kami selalu bersama, sehari-hari melakukan pekerjaan bersama, menangkap serangga air kesukaan kami juga menyatapnya bersama.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Bertahun-tahun kami melakukannya. Aku tahu benar Aswin sudah menjadi bagian dari kehidupanku. Ia bahkan lebih dekat denganku daripada kakakku sendiri. "Terima kasih karena dukunganmu, teman." Aku mau tidak mau kembali memaksakan senyum.Keputusanku sudah bulat. Aku akan pergi meninggalkann hidupku yang damai dan datar ke tempat yang anonim. Tempat di mana tidak ada yang mengenalku, tempat yang tidak kuketahui medannya. Segalanya penuh misteri hingga tiap kali aku memikirkannya jantungku akan berdetak lebih kencang. Rasa ingin tahuku mendobrak-dobrak ingin keluar. Aku menunggu hari keramat itu segera tiba. Namun tidak dapat dipungkiri, aku juga menginginkan waktu di sini dapat terasa lebih lambat dan menyenangkan. Maka dari itu aku ingin melakukan lebih banyak hal buat ibuku. Satu-satunya orang tuaku, melahirkan dan membesarkan. Masalah Chatura aku tidak akan terlalu ambil pusing. Kami memang lebih banyak berseberangan dalam banyak hal. Jadi tidak mengagetkan kalau aku harus berdebat dengannya. Tidak masalah. Untuk Aswin, aku yakin ia akan dapat menjalani hidupnya meski tanpa aku. Teman datang dan pergi. Ia pasti akan mendapatkan sahabat baru, cepat atau lambat. Persahabatan yang tulus, di mana orangorang yang berada di dalamnya selalu siap sedia saling mendukung dan membantu. Persahabatan yang kumiliki, biar aku pergi, aku masih akan mengenangnya. Rasanya aneh memang menjalani kehidupan di bawah sinar matahari tanpa Aswin, maka dari itu kadang-kadang aku berpikir apakah aku bisa mengajaknya pergi ke tempat yang lebih tinggi. Tempat

73


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

yang mereka sebut-sebut sebagai nirwana.

memang kau merasa dunia ini adalah dunia terbaik untukmu, lakukanlah."

"Kau tahu, kadang aku berpikir..." aku berhenti sebentar untuk menimbangnimbang kata yang tepat. "apakah mungkin jika kau pergi bersamaku ke dunia atas."

Ya. Aku memang tidak memaksa Aswin. Dengan atau tanpa dia aku akan tetap berangkat dan menjadi anak langit. Aku akan mencobanya meski itu berarti aku harus mempertaruhkan nyawaku. Aku siap!

"Aku? Mengunjungi dunia atas?" Aswin terlihat tidak yakin. "Aku tidak tahu apakah aku ini orang yang terpilih untuk ikut melakukannya." "Itu pilihanmu sungguh. Aku secara pribadi juga tidak yakin apakah itu tugas dari dewa," ujarku meyakinkan. "Dari keyakinan yang kau miliki tentu kau ini orang terpilih, pilihan dewa-dewa. Dewa-dewa memilih, dan rasanya aku tidak masuk dalam pilihan mereka," sahut Aswin sembari menunduk. "Dengar, aku sendiri tidak yakin apakah aku ini dipilih dewa atau tidak karena aku tidak mendapat tanda-tanda apa pun," tegasku.

"Terima kasih sobat karena kau mengajakku. Namun aku masih belum merasa harus pergi dari sini. Kuharap kau bisa melihat hal-hal luar biasa di atas sana." Aswin berhenti sebentar. "Tapi ada yang mengganjal pikiranku. Dari mana Rawi bisa tahu duluan kalau Archilum akan dilaksanakan? Padahal juru kuil saja belum mengumumkan apa pun hingga sekarang?" Aswin melontarkan pertanyaan yang sudah lama ada di kepalaku. Bedanya ia berani menyuarakannya, sementara aku hanya memendamnya di kepala. Berharap itu akan terkubur sedikit-demi-sedikit dan tidak mengganggu hari-hariku.

"Mimpi sekalipun tidak?" "Tidak," jawabku mantap. "Sebut saja aku mantap karena aku tahu apa yang kuinginkan. Aku ingin menyusuri dunia atas, dunia yang berbeda. Maka dari itu aku merasa mantap." "Tapi mestinya ada semacam tandatanda." "Entahlah, tapi itu bukan semacam syarat yang harus dipenuhi. Aku juga sempat menunggu hal semacam itu, sampai akhirnya aku memutuskan untuk ikut mesti tanpa petunjuk dari dewa." Aswin mengerutkan dahinya, tapi tidak berkomentar. "Aku hanya mengutarakan usulanku soal kemungkinan kau ikut serta, tapi kumohon jangan jadikan itu sebagai beban. Jika

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Apa menurutmu dia juga memiliki kekuatan seperti juru kuil? Dia mampu merasakannya, memprediksi dengan benar kalau memang lemparan besar akan terjadi?" Aswin menebak-nebak lagi. "Aku tidak yakin dia memilikinya. Kupikir itu di dapatkan secara turun-temurun. Karena kakekmu bisa, maka kau juga akan bisa. Maksudku, kalau keluarganya memang memiliki sejarah untuk meramal, maka kemungkinannya memang ada," ungkapku, enggan. "Masalahnya jika memang keluarganya bisa melakukan hal itu, lantas mengapa mereka tidak ditunjuk sebagai juru kuil?" "Karena sudah ada juru kuil. Menurutku juru kuil hanyalah jabatan belaka.

74


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Beberapa orang mungkin juga bisa merasakannya, tanpa memerlukan jabatan itu. Itu karena orang-orang ini istimewa." "Orang-orang pilihan dewa," desah Aswin. "Aku yakin bukan seperti itu." "Lantas seperti apa?" Aku mengangkat bahu. "Orang-orang dengan kepekaan lebih dari pada masyarakat kebanyakan." "Itu terdengar seperti manusia dengan kekuatan dewa." "Tidak ada manusia dengan kekuatan dewa. Satu orang manusia yang mampu menyelesaikan segala masalah," tukasku, cepat. "Mungkin saja bukan manusia." Lagi-lagi aku mengangkat bahu. Bagaimanapun kami tidak memiliki bukti apa-apa. Ada atau tidak ada. Sebagian memercayainya, sebagian menyangkal. Jadi percuma saja debat kusir kalau keduanya berandai-andai. Kepercayaan mengenai makhluk superpower yang memiliki kekuatan maha dahsyat tentunya bukan sesuatu yang asing bagi kami. Apalagi orang-orang di sini percaya pada dewa. Dewa dianggap sebagai manusia yang mencapai titik pencerahan, sehingga dirinya bukan lagi manusia melainkan dewa. Dewa mungkin awalnya adalah manusia, kemudian berhasil melewati tahapan yang lebih tinggi. "Apa kau percaya bahwa manusia mampu menjadi dewa, Aswin?" Aswin mengangguk. "Percaya. Bukankah hal itu banyak disebutkan dalam kitab?" "Apakah kau percaya dirimu mampu menjadi dewa?" "Oh itu... Aku tidak yakin."

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Sungguh kontradiktif. Maka dari itu aku tidak yakin kalau sebenarnya ajaran di kitab-kitab itu sudah benar. Atau mungkin tulisan kuno itu benar, hanya para ahli menafsirkannya dengan salah." "Apa yang sebenarnya ingin hendak kau katakan, Candhra?" tanya Aswin sembari memandangku lekat-lekat. "Bahwa untuk menjadi dewa akan membutuhkan usaha keras. Berhenti meminta pada dewa. Karena seorang dewa tidak akan meminta bantuan pada dewa lainnya. Mereka akan mengusahakannya sendiri." Aku berhenti sejenak untuk mengamati ekspresi temanku. "Contohnya, Dewa Drad tidak akan meminta Kwork buat memunculkan petir di langit. Kwork juga tidak akan meminta bantuan Drad untuk membuat seseorang mencintainya." "Tapi dewa tidak meminta bantuan karena mereka sudah mampu melakukannya." "Tetap saja, mereka berusaha untuk itu. Kemampuan kita sebagai manusia pastinya belum bisa ditandingkan dengan para dewa. Tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan dewa." "Aku sudah tahu sejak lama kalau kau tidak benar-benar percaya pada dewa." "Aku percaya keberadaan dewa. Bahwa mereka pernah ada, bahwa mereka bisa jadi dulunya adalah manusia. Tapi aku sudah tidak mau berdoa dan meminta apa pun pada mereka." "Candhra, aku tahu kau ini seorang pekerja keras dan pantang menyerah," kata Aswin. Aku mendesah pelan. Percuma saja, ia tidak menangkap maksudku. Tidak masalah, memang kami tidak memiliki jalan pikiran yang sama. Tidak perlu

75


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

diperpanjang lagi atau kami akan bertengkar.

Kepalaku serasa ingin pecah memikirkannya.

Aswin adalah seseorang yang taat. Dan meski ibuku sangat patuh pada kuil, aku tidak menuruni ketaatan yang dimiliki ibu. Aku sadar kalau diriku sangatlah berbeda. Tidak sama dengan ibu, Chatura, bahkan orang-orang di sekitarku. Tapi bukan berarti itu membuatku merasa tidak nyaman.

Mestinya ada petunjuk yang konkret. Tapi sayangnya hingga sekarang aku belum mendapatkan tanda-tanda apa pun. Biar begitu, bukan berarti semangatku untuk mencari tahu lebih dalam soal Archilum menjadi surut. Sesuai katakataku pada Aswin, kami akan pergi ke perpustakaan layaknya seorang intelijen. Hari ini Aswin tampil beda. Aku yakin pakaian yang dikenakannya hari ini adalah baru.

Pemikiran-pemikiran yang dinilai menyimpang dari orang-orang tidak membuatku tidak nyaman. Aku justru merasa tidak nyaman bila harus berpurapura bisa menerima pemikiran yang dianggap oleh orang kebanyakan. Seperti itu saja. “Aswin bagaimana kalau pekan ini kita ke perpustakaan?” Aswin mengerjap-ngerjapkan matanya, seolah tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya. “Kau ingin mempertemukanku dengan Vedika, sobat? Sungguh?” “Jangan biarkan pikiranmu menjadi liar seperti itu,” cibirku, “Aku hanya ingin mencari tahu lebih banyak mengenai Archilum.”

Chapter 9 Terpilih dan dipilih. Apakah dewa memilih? Apakah alam memilih? Ataukah kehidupan yang acak itu?

Ia bahkan merapikan rambutnya sehingga tidak terlalu awut-awutan seperti biasanya. Rambut Aswin memang agak ikal dan biasanya ia tidak memedulikan biar angin memporak-porandakan rambunya. Namun tentunya hari ini berbeda. Perpustakaan adalah tempat dia dan pujaan hatinya bertemu. Semacam tempat khusus, kuil pemujaan cinta khusus Aswin. Ia selalu membicarakan kepergian kami sepanjang minggu, terlihat sangat tidak sabar untuk segera berakhir pekan. Harapannya ia bisa bertemu dengan Vedika. “Kerinduan ini akan segera terjawab. Bagaikan perkamen yang menunggu giliran untuk menjadi wadah penyampaian perasaan cinta, seperti itulah takdir mempersatukan kita. Muncul dalam mula kata-kata dalam kepala, kemudian dituangkan menggunakan tinta.” “Aswin?” “Ya, Candhra?”

Bagaimana kau tahu bahwa kau adalah sang terpilih, bagaimana kau tahu kau tidak terpilih? Sebenarnya siapa yang menentukan? Apakah ada yang mesti menyetujuinya? Dewakah itu? Atau setetes embun malam yang pergi sebelum pagi?

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Menurutmu gadis itu akan ada di sana?” “Pasti. Vedika sangat suka membaca buku. Perpustakaan adalah tempat kesukaannya,” jawab Aswin mantap. “Jadi kau akan menyapanya dan mengajak gadis itu ngobrol?”

76


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Uh.... yang itu aku tidak yakin.” Kalau begini terus Aswin hanya bisa mengharap gadis itu dari kejauhan. Dia bahkan tidak berani memajukan diri dan berkenalan lebih dekat, tapi selalu membahas gadis itu di hadapan. Entah apa yang dipikirkannya. “Kalau kau terus begini, bagaimana mungkin hubunganmu dengan gadis itu akan mengalami kemajuan?” desisku, malas. “Aku juga tidak tahu,” jawab Aswin yang kepercayaan dirinya sudah hilang. Kami berjalan beriringan menuju area pusat area pesisir. Di sana akan banyak bangunan dan orang-orang. Rasanya sudah lama aku tidak berada dalam kerumunan. “Mereka bilang tinggal di kota itu mirip seperti melakukan upacara tiap hari. Orang banyak berkumpul di tempat yang sama,” bisik Aswin padaku. Ia merapikan rambutnya dengan jari. “Tempat ini memang ramai, maka dari itu disebut kota,” ujarku sembari mengangguk-angguk. “Area perbelanjaan di sini jauh lebih bagus dari pada yang kita miliki di desa. Barangbarangnya juga lebih beragam.” “Jadi kau tidak ingin ke perpustakaan?” tuntutku. “Bukan seperti itu sobat. Aku hanya memberitahumu, memberi ide siapa tahu kau bosan dan Vedika tidak berada di sana jadi kita tidak punya alasan untuk berlama-lama di perpustakaan,” tuturnya sembari nyengir. “Sepertinya tujuanmu dan tujuanku mengunjungi kota hari ini lumayan berbeda,” kataku mencibir. Aswin kembali memamerkan cengirannya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Angin kembali berhembus ke arah kami. Aku tidak mengerti mengapa hari-hari belakangan ini jauh lebih berangin dari pada biasanya dan Aswin kembali merapikan rambut dengan jari-jarinya yang kasar. “Berhentilah melakukan itu!” “Memangnya apa salahku?” rengek Aswin. “Rapikan rambutmu saat hendak memasuki perpustakaan, tidak perlu kau rapikan sepanjang perjalanan,” kataku memberi usulan. Pipi Aswin bersemu merah. “Kau tahu aku sangat gugup, sampaisampai aku tidak bisa berpuisi.” “Aku yakin kau akan berpuisi setelah hari ini. Jika bertemu dengan Vedika, kau akan membuat puisi cinta, jika tidak bertemu kau akan membuat puisi kesedihan.” “Kondisi apa pun yang kita terima hari ini akan membuatmu lebih produktif.” “Ah! Kau memahamiku dengan baik sobat,” kekehnya. “Jadi di mana perpustakaannya?” tanyaku ketika kami sudah tiba di alun-alun kota dengan kolam teratai besar di tengahnya. Banyak orang-orang yang duduk di sekitar kolam. Tua-muda, sendiri, berkelompok. Aswin menunjuk arah jarum jam dua dan mengatakan jika kami terus mengikuti arah itu, kami akan mendapati gedung perpustakaan di sebelah kiri. Angin kemballi berhembus ke arah kami. Aswin sudah hampir mengangkat tangannya kemudian ia mendapatiku sedang memelototinya. Jadi ia menurunkan tangannya lagi. Ini pertama kalinya aku mengunjungi perpustakaan kota. Aku hanya pernah merasakan perpustakaan yang sempit di sekolah, di sana tidak tersedia banyak

77


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

buku. Lagi pula aku juga tidak terlalu lama di sekolah. Masyarakat di sini bersekolah hanya untuk belajar membaca dan berhitung. Setelah menguasainya kami sudah dianggap lulus dan bisa langsung bekerja. Jadi masa belajar di sini sangat tergantung kecepatan seseorang belajar. Jika orang itu pandai, ia akan dapat menyelesaikan keterampilan membaca dan menghitung dalam waktu beberapa bulan saja. Buat yang otaknya lambat memroses, bisa sampai satu atau dua tahun. Uniknya mereka tidak akan dibiarkan berhenti di tengah jalan. Sudah menjadi semacam adat di sini semua orang harus bisa membaca juga menghitung. Jadi orang yang tidak kunjung menguasai keterampilan dasar akan belajar terus hingga bisa. Saharsa dan Sahasra merupakan pekerja perpustakaan. Mereka nampaknya sudah bekerja cukup lama di sini dan tidak pernah memikirkan pekerjaan lain. Bukan karena mereka menyukai pekerjaannya, tapi menyukai banyaknya waktu luang yang didapatkan. Coba saja bayangkan pekerjaan di tambak seperti yang kulakukan bersama Aswin. Pekerjaan perairan membuat kami harus terpapar sinar matahari setiap hari, kehujanan saat hujan. Bekerja di perpustakaan berarti bekerja di dalam gedung. Tidak akan disengat matahari, juga bila hujan malah tambah sepi. Pengunjung perpustakaan tidak pernah banyak. Hanya wajah-wajah tertentu yang sering mereka jumpai. Maka dari itu tidak heran jika si kembar mengamati wajahku untuk pertama kalinya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Umm... ini si kembar Saharsa dan Sahasra, mereka adalah petugas di sini,” ujar Aswin lambat-lambat. Kedua orang itu memandangiku dari ujung kaki hingga ujung rambut. Seolah aku ini monster jenis baru. Spesies yang mereka belum pernah jumpai. “Namaku Candhra,” ujarku mendadak jadi gugup karena seperti tengah ditelanjangi seperti itu. “Aku... aku akan meminjam buku.” Kutambahkan kalimat tersebut di akhir, tapi tidak terdengar ada kepercayaan diri di sana. Saharsa dan Sahasra terbahak melihat kelakuanku yang aneh. “Kau menakutinya, bro!” seru Saharsa yang entah mengapa terdengar senang. “Bukan aku, tapi kau!” sergah Sahasra terkekeh sembari meninju bahu saudaranya. Aku mengerut-ngerutkan kening, mencoba mengucapkan sesuatu, tapi aku tidak mendapat ide untuk membuka pembicaraan. “Jangan godai dia,” sahut Aswin berdehem. “Tidak, tentu tidak,” jawab Saharsa cepat. “Kami senang kau membawa orang baru kemari. Nampaknya beberapa hari ini ada pengunjung baru, tentu kami senang,” tambah Sahasra. “Ada pengunjung baru?” tanya Aswin sembari menaikkan alisnya. Si kembar mengangguk secara bersamaan. “Tentu, itu gadis yang kau suka. Siapa itu namanya?” “Vedika,” sela Aswin cepat. Aku bisa melihat rona merah memenuhi pipinya. Malu.

78


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Si Vedika kemarin membawa anak baru. Nebula. Si Nebula ini cukup cantik,” kata Sahasra mendeskripsikan teman dari Vedika.

“Kadang aku juga berpikir seperti itu. Mengenai bagaimana seseorang bisa berada di tempat yang kurang pas dengan kepribadian mereka.”

“Tapi kalau kau bertanya-tanya apakan mereka ada di sini hari ini, maka jawabannya adalah tidak. Mereka sudah kemari kemarin, dan empat hari yang lalu. Jadi kurasa mereka tidak akan muncul lagi hari ini,” papar Saharsa.

“Jadi menurutmu, pekerjaan apa yang harusnya mereka lakukan?”

“Kurasa juga begitu. Kecuali hari ini ada keajaiban, kurasa kalian butuh keberuntungan yang kuat untuk bertemu dengan mereka hari ini juga,” imbuh Sahasra.

Kami sudah berada di antara rak-rak tinggi. Aku tidak mengerti mengapa mereka membangun raknya hingga ke langit-langit. Efisiensi tempat mungkin?

Aswin terlihat kecewa selama sedetik, tapi kemudian ia menguasai dirinya kembali. “Kami kemari bukan untuk melihat cewek.”

“Badut sirkus,” jawab Aswin dengan nada mencibir. Aku terkekeh mendengar kata-kata Aswin.

Tapi bukankah itu menyulitkan pengunjung untuk meneliti buku-buku yang sulit di jangkau?

“Jadi kalian ini menemui kami?” sahut Saharsa, terkejut.

“Ada tangga, beberapa koridor dari sini. Siapa tahu kau ingin memeriksa bagian atas yang menyulitkan itu,” tunjuk Aswin seolah bisa mendengar pikiranku.

“Kalian ingin mengenal petugas perpustakaan terkeren di Bumi ini?” lanjut Sahasra menggebu-gebu.

Aku tersenyum samar. “Kurasa kita periksa bagian yang bisa dijangkau terlebih dulu.”

“Kami akan meminjam buku,” cibir Aswin, menyanggah terkaan kedua orang di hadapannya sebelum imajinasi mereka makin liar.

“Kau terdengar sangat bijak dan tua.”

“Tentu saja kau tidak akan menguliti Brachuura di sini,” sindir Sahasra. “Sana pergilah ke rak-rak dan terbangkan debudebunya untuk kami.”

Aswin memberikan isyarat supaya aku tidak membuat keributan. Aku hampir saja lupa kalau kami sedang berada di perpustakaan. Di sini memang terdapat banyak buku, tapi atmosfernya tidak sesuram yang kubayangkan.

Aswin menahan diri untuk tidak memutar bola matanya. Ia memilih untuk berlalu sembari mendorongku. “Aku tidak menyangka ada sepasang manusia kocak seperti itu di perpustakaan,” kataku setelah jarak kami dengan meja petugas cukup jauh. Memastikan kedua orang kembar itu tidak bisa mendengar ucapanku.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Sialan kau, Aswin!” seruku sembari terkekeh.

“Memangnya ada pengunjung lain?” tanyaku, tidak yakin. “Ada beberapa yang sudah menjadi langganan harian tempat ini. Kebanyakan dari mereka usianya sudah lebih dari setengah abad. Aku heran mengapa orang-orang ini masih memiliki kemampuan penglihatan yang baik.”

79


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Aku juga heran mengapa anak muda sepertimu suka bersemedi di tempat ini.” “Karena aku bisa membaca puisi-puisi dari para pujangga di bumi ini. Kau mungkin tidak percaya, tapi aku pernah menemukan buku puisi yang sepertinya menggunakan bahasa lain.” “Memangnya ada bahasa lain?” ujarku, mengerutkan kening. Aswin mengangguk mantap. “Aku benarbenar tidak bisa memahaminya.” “Mungkin karena pemilihan katanya yang kurang lazim dan rangkaian katanya yang rumit?” “Tidak, hurufnya memang sama, masih bisa dibaca, tapi artinya aku benar-benar tidak memiliki pencerahan untuk itu.” “Menarik.” “Menarik kau bilang? Aku lebih suka mengatakannya sebagai memusingkan,” gerutu Aswin. “Baiklah kita akan mencari di mana? Seluruh rak-rak ini terlihat sama dan aku tidak benar-benar mengetahui bedanya” “Aku sendiri heran mengapa si kembar hanya menyuruh mereka masuk, tapi tidak menanyakan buku apa yang kita perlukan.” Aswin terkikik. “Sebenarnya mereka sendiri tidak terlalu memahami buku-buku di sini. Kudengar mulanya buku-buku di sini ditata sesuai topiknya...” “… tapi kau tahulah, banyak pengujung yang berbuat seenaknya. Mereka asal saja menaruh buku yang sudah di baca ke rak terdekat. Bukan mengembalikan buku tersebut ke tempat semula.” “Apa si kembar tidak mencoba menyusunnya kembali.”

enlightening open mind generations

“Mereka pernah melakukannya, tapi belum sampai seperempat perpustakaan mereka sudah menyerah. Kau tahu tulisan-tulisan di tempat ini sangat banyak dan memusingkan...’ “… meski begitu, terkadang ada pengunjung yang berbaik hati. Mereka menaruh buku yang tidak pada tempatnya ke meja pengumpulan untuk dikembalikan ke rak yang benar.” Aku mengangguk-angguk mendengar penjelasan Aswin. Apalagi buku-buku di sini sudah ada dari beberapa generasi silam. Jumlahnya sangat banyak. Beruntung gedung ini cukup besar sehingga masih bisa menampung seluruh isinya. “Kurasa mereka membutuhkan ruangan tambahan jika ingin merapikan buku-buku di sini. Tapi mengingat petugasnya hanya dua orang, kurasa merapikan buku tetap menjadi tugas yang berat.” “Memangnya tidak ada yang ingin menjadi petugas perpustakaan lagi?” “Kurasa siapa pun yang ingin bekerja di sini sudah ketakutan di awal. Membayangkan harus membersikan debu dan merapikan ribuan buku yang nampak tidak ada habisnya. Tidak hanya buku sebenarnya. Gulungan perkamen, juga halaman-halaman yang lepas menambah tingkat kesulitannya.” “Apa kau tidak berpikir untuk bekerja di sini?” “Aku memang suka membaca. Tapi aku lebih suka menjadi pujangga dari pada petugas perpustakaan.” “Kupikir si kembar itu cukup menyenangkan.” Aswin tersenyum. “Mereka memang ramah dan agak ramai. Senang berdebat, sangat bersemangat.”

www.an1mage.org

80


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Kau benar,” ujarku setuju. Aku melirik ke rak di sebelahku dan membaca beberapa judul. “Nah karena kita sudah berada di area ilmu pengetahuan dan alam, bagaimana kalau kita mulai mencarinya di sini?” “Menurutmu kita harus mencarinya di sini, bukan di area religiositas?” Aku memiringkan kepala. Ucapan Aswin ada benarnya, tapi entah mengapa aku merasa perlu mencari di area ini juga. Seolah ada sesuatu, sebut ini sebagai insting. Tidak berdasar logika memang. “Kau benar. Sebaiknya kita mencari di bagian religiositas dulu saja. Kemudian mungkin kita bisa mencari bukti-bukti pendukung di area sini.” “Ide yang bagus kawan.” Maka kami mulai mencari, mengadukaduk perkamen. Mencari-cari hal yang dirasa ada hubungannya dengan Archilum. Mengumpulkan kepingankepingan misteri hingga terbentuk susunan informasi yang utuh dan lengkap. Aku dan Aswin membagi tugas. Masingmasing mencari di dua baris rak lebih dulu baru beralih ke baris lainnya. Mengingat satu rak saja sudah berisi sangat banyak buku. Kurasa kami perlu seharian untuk mengamatinya.

“Kurasa suatu saat aku harus melihat namamu di salah satu deretan rak sastra.” “Akan kulakukan sobat. Kau harus selalu mendukungku karenanya.” “Tidak masalah. Siapa yang menolak memiliki teman yang hebat?” ujarku sembari membolak-balik buku yang ada di tanganku. Kami sudah memutuskan untuk tidak hanya meneliti judulnya saja. Tapi juga memeriksa dengan cepat isinya. “Kau juga hebat sobat.” “Apanya?” sahutku sembari mendongakkan wajahku dari buku. “Kau ini orang yang keras kepala, sangat memegang teguh apa yang kaupercaya dan mengusahakan apa yang kauinginkan.” “Memangnya itu suatu prestasi?” “Itu adalah modal kuat untuk berprestasi.” “Apa maksudnya?” “Rasa ingin tahumu kuat dan pantang menyerah. Kurasa kau akan menjadi orang hebat. Aku bisa merasakannya,” imbuh Aswin sembari menggebu-gebu. Aku mengangguk-angguk meski tidak sepenuhnya yakin dengan apa yang sedang Aswin bicarakan.

“Jadi sudah berapa banyak buku yang kau baca Aswin?”

“Aku senang kalau kita berdua samasama akan menjadi orang hebat.”

“Ratusan,” ujarnya sembari mengangkat bahu. “Tapi kebanyakan soal sastra, sedikit soal beternak hewan, lebih sedikit lagi soal kebudayaan dan kepercayaan.” “Kurasa kau adalah salah satu manusia paling cerdas yang kukenal.”

“Pasti!” sahut Aswin senang.

“Kenapa kau butuh waktu yang sangat lama sekali untuk menyadari hal itu?” protes Aswin sembari terkekeh.

Si kembar terdengar tengah berkeliling untuk mengingatkan pengunjung segera beranjak karena petang sudah datang.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Seperti dugaan Aswin, ketika kami selesai menyisiri seluruh buku di rak pertama yang kami tentunya, hari sudah hampir gelap dan perpustakan sudah akan tutup.

81


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Mereka tidak mau menyalakan lilin dan membuka perpustakaan di malam hari.

“Oh ya, apakah di sini ada buku yang menyebut-nyebut soal Archilum?”

Takut kebakaran,” ujar Aswin menjelaskan alasannya.

“Archilum?” Sahasra memandangi kembarannya.

“Aku cukup setuju akan hal itu. Kertas dan api adalah perpaduan yang mengerikan. Tidak hanya kebakaran, tapi banyak pengetahuan yang bisa hilang karena terbakar.”

“Kurasa kami belum pernah mendengar hal semacam itu,” sahut Saharsa, ringan. Aku mengangguk.

“Kuharap di masa depan akan ada alat yang bisa menerangi malam hari kita. Sesuatu yang bisa menerangi seluruh isi gedung dan tidak mudah terbakar.” “Akan sangat menyenangkan bila kita bisa membaca di malam hari.” “Kebanyakan orang-orang bekerja di siang hari, dan pada saat libur, memilih buat beristirahat di rumah dari pada membaca buku di perpustakaan.” “Pengetahuan. Aku seolah sudah lupa mengenai pentingnya hal itu. Merasa apa yang kuketahui tentap dunia sudah cukup hanya karena aku terus hidup berdampingan dengan Brachuura.” “Merawat dan membudidayakan Brachuura tentunya membutuhkan keterampilan tersendiri,” senyum Aswin.

Angin di luar lumayan kencang, ternyata di dalam benar-benar tenang. Bahkan tadi sempat hujan rintik-rintik bila ditilik dari jalanan yang basah. Kami terlalu terhanyut dalam pencarian hingga tidak menyadari apa yang terjadi di luar. Aswin merenggangkan sendi-sendinya seolah sudah dua tahun tidak bergerak. Ia menghirup udara sore dalam-dalam sembari memejamkan mata. “Kurasa aku akan merindukan tempat ini setelah pergi nanti,” katanya, kalem. “Apa kau sudah memberitahu ibumu soal Archilum?” Aku menggeleng. “Tidak ada gunanya mengulur-ulur waktu seperti itu. Ibumu juga harus menata perasaannya untuk kepergianmu. Lebih cepat memberitahunya, lebih baik.” “Aku akan melakukannya,” tepisku.

“Kurasa sebaiknya kita segera keluar dari sini atau si kembar akan menyeret kita keluar.”

“Segera.” “Kapan itu segera?” sindir Aswin.

“Sejujurnya kami tidak akan sekejam itu. Menyeret? Tidak, kami hanya akan membuatmu bermalam di sini tanpa penerangan dan makanan,” cengir Saharsa sembari muncul dari salah satu rak. “Kelihatannya kurang mengasikkan,” timpalku, mau tidak mau ikut menyengir. “Mampirlah lagi Candhra. Kami selalu senang ada pengunjung baru sepertimu.”

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Malam ini,” ujarku bersungguh-sungguh.

Chapter 10 Mengapa aku tidak bertanya pada ibu meski Outi sudah memberitahuku bahwa sebenarnya ibukulah juru kuil Archilum? Aku sendiri tidak memiliki jawaban pasti. Seolah rasa ketertarikanku pada Archilum merupakan sesuatu yang salah. Jika aku

82


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

memperlihatkannya dengan jelas, ibu akan segera tahu kalau aku ingin pergi. Masalahnya kepergian kali ini akan berbeda. Kami mungkin tidak akan bertemu kembali jika aku berhasil dalam upacara tersebut. Akan lebih melegakan buat dia kalau aku gagal, tapi aku tidak berencana buat gagal. Jadi kuputuskan untuk mengunjungi perpustakaan. Siapa tahu aku bisa mendapatkan beberapa hal menarik dan memberikan pertimbangan yang lebih matang bagiku untuk menyikapi upacara ini. Meski begitu ternyata mencari tahu soal Archilum tidaklah semudah yang kubayangkan. Seharian penuh dan tidak mendapatkan apa-apa. Itu artinya aku dan Aswin harus kembali ke perpustakaan dan mencari lagi hingga mendapatkan informasi yang mungkin akan membantu kami melewati Archilum dengan sukses. “Aku kemarin ke perpustakaan lagi sendiri dan mendapatkan selembar perkamen yang sepertinya cukup berharga. Perkamen yang membahas mengenai Archilum.” Aku mendongak, Aswin berdiri searah sinar datangnya matahari. Silau. “Bukankah petugas perpustakaan mengatakan tidak ada hal semacam itu di sana?” kataku menimpali. “Jangan terlalu mendengarkan dia. Dia itu tidak terlalu gemar membaca. Alasan Saharsa bekerja di bagian perpustakaan adalah karena pekerjaannya yang ringan. Kalau perpustakaan sepi ia bahkan tidur siang di kantornya,” kekeh Aswin, seolah hal itu adalah sesuatu yang lucu. Bermalas-malasan di tempat kerja.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Jadi apa yang kau dapatkan?” kataku sembari bergeser supaya Aswin dapat ikut duduk di atas batang pohon yang rubuh. “Penjelasan mengenai surga di perkamen itu jelas berbeda dengan surga yang ada di kitab-kitab.” “Lanjutkan,” pintaku. “Mereka menyebut-nyebut makhluk yang lebih tinggi dan sepertinya membahas soal teknologi yang lebih tinggi. Aku membaca semua itu tapi tidak memahaminya,” sahut Aswin kesal. “Aku tidak tahu apa yang dimaksudkan penulis dengan transfer data secara wireless atau rekayasa genetika. Aku membacanya berulang-ulang dan tetap tidak bisa mengerti.” Menarik. Bahkan seorang Aswin yang kecerdasannya di atas rata-rata sekalipun tidak mampu memahami hal-hal semacam itu. “Aku hanya melihat beberapa gambar benda aneh. Yang terbaca adalah komputer, tapi tidak ada penjelasannya apa itu komputer. Juga internet. Tulisan di perkamen itu membuat kepalaku berdenyut-denyut.” “Komputer? Sepertinya ini pertama kali aku mendengar kata tersebut.” “Sama. Aku juga belum pernah mendengarnya. Tidakkah itu aneh. Seperti dongeng saja, tidak nyata.” “Bagaimana dengan makhluk yang lebih tinggi?” tanyaku mencoba mencari-cari titik cerah. “Aku tidak mengerti juga, karena gambarnya orang dengan kepala anjing tapi tubuhnya mirip dengan manusia. Juga ada yang wajahnya mirip buaya bahkan kucing. Tidakkah itu aneh, Candhra? Kuharap aku tidak menjadi gila karena membaca buku aneh seperti itu.”

83


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Tapi apa hubungannya perkamen itu dengan Archilum?” Aku makin tidak mengerti arah pembicaraan ini. Seolah sejak awal sudah melenceng. “Itu surga yang ada di dunia atas. Penjabarannya kurang lebih seperti itu. Tapi sungguh kurang membantu buat memahaminya. Penulisnya seolah-olah ingin mengatakan sesuatu lewat imajinasinya.

“Aku jadi merasa seperti polisi sekarang. Mengumpulkan bukti-bukti, fakta dan informasi.” “Mungkin kau berencana mengganti pekerjaan setelah ini,” godaku. “Tidak, seandainya tidak menjadi pekerja tambak lagi, aku akan mencoba menjadi sastrawan.” “Sembari mengjar di sekolah?”

“Jujur saja aku tidak yakin hal-hal yang disebutkan dalam perkamen adalah sesuatu yang benar dan nyata,” dengus Aswin. “Aku merasa seperti orang tolol sekarang.” “Merasa tolol karena tidak mengerti apa yang disebut dengan komputer?” “Merasa tolol karena aku tidak mampu memahami tulisan itu. Hal itu menyadarkanku bahwa sebenarnya banyak hal yang tidak kita ketahui. Mungkin kita memang mahir soal Brachuura, tapi di luar itu sebenarnya kita tidak ada apa-apanya.” Aku memikirkan kata-kata Aswin. Dia benar. Sebenarnya pengetahuan yang kami miliki sangatlah sempit. Dunia atas pastilah menyimpan banyak pengetahuan. Hal-hal yang tidak terpikirkan oleh manusia bawah bisa diwujudkan di atas sana. “Kuharap aku bisa menemukan tulisan lain yang bisa membantuku memahami perkamen yang telah kubaca sebelumnya. Isi dari perkamen itu benar-benar di luar jangkauan. Aku merasa agak pening ketika membacanya.” “Pelan-pelan saja. Kita akan mengumpulkan fakta-fakta. Sedikit demi sedikit,” kataku menyemangati.

“Iya,” katanya mantap. “Jadi apakah sebaiknya hari ini kita kembali mengunjungi si kembar?” “Lebih cepat lebih baik,” sahutku bersemangat. Aku ke perpustakaan untuk kedua kalinya. Kali ini Aswin tidak perlu menunjukkan jalannya, aku ingat benar rute mana saja yang kulewati untuk mencapai kota. Sama seperti aku mengingat rute ke Jathilan. Biarpun hujan menghapus jalan setapak, aku masih bisa mengenali pohon-pohon di hutan yang kulewati sehingga tidak akan tersesat. Intinya sekali saja lewat sudah cukup bagiku, aku bisa melakukannya lain kali dengan tepat. “Jadi apa kau bertemu dengan Vedika lagi?” “Saat aku ke perpustakaan sendirian? Tidak aku tidak melihatnya. Tapi uniknya aku tidak memikirkan gadis itu lagi ketika menemukan perkamen yang sudah kuceritakan padamu.” “Jadi kau sudah mulai bisa melupakannya?” Aswin menepuk bahuku dan tertawa-tawa. “Siapa bilang. Perhatianku memang teralih sementara tapi bukan berarti aku benarbenar melupakannya!” “Kupikir kau sudah jatuh cinta pada hal lain. Komputer,” godaku.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

84


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Tidak secepat itu, sobat!” kekeh Aswin. Kami memasuki gedung perpustakaan yang sepi seperti biasanya. Si kembar Saharsa dan Sahasra tengah berdebat mengenai buku sastra terbaik di perpustakaan mereka. “Kupikir Sekapur Sirih adalah yang terbaik. Penyairnya benar-benar bisa merefleksikan kehidupan ini dengan katakata yang lembut namun lugas,” kata Saharsa. “Bertunas Nanas lebih baik. Puisi-puisinya bagaikan untaian mantra, menyihir pembacanya untuk terus menikmati dari halaman ke halaman,” bantah Sahasra. Mereka kemudian menoleh saat aku dan Aswin masuk dan tampak berminat untuk menyeret kami dalam perdebatan mereka. “Aswin, katakan padanya bahwa Sekapur Sirih lebih baik dari pada Bertunas Nanas!” seru Saharsa sembari melipat tangan di depan dada. “Jelas-jelas Bertunas Nanas merupakan satu maha karya! Katakan kalau kau sependapat denganku, Aswin.” Kali ini Sahasra yang berkata dengan nada mendesak. “Eh, aku tidak tahu kalau sebenarnya kedua buku itu perlu ditandingkan mengingat penulisnya adalah orang yang sama,” sahut Aswin sembari berlalu. “Benarkah?” celetuk Saharsa, terkejut. “Aku kok tidak tahu kalau penulisnya sama?” gumam Sahasra, binggung. “Mereka benar-benar lucu ya? Kadang aku merasa iri dan ingin memiliki saudara kembar yang bisa kuajak berdebat seperti mereka. Sekarang aku memang memiliki banyak saudara, tapi karena aku tidak seumur, rasanya tidak akan seseru anak kembar.” “Wah! Aku sih menolak untuk memiliki dua orang teman Aswin.”

Aswin menghentikan langkahnya dan berkacak pinggang. “Kenapa begitu?” “Karena satu saja sudah bisa membuat banyak puisi. Aku tidak bisa membayangkan ada dua Aswin yang saling beradu puisi. Itu akan cukup merepotkan.” Aswin tertawa erpingkal-pingkal mendengarkan jawabanku. Seolah aku sedang membuat lelucon saja. “Hentikan tawamu, kita sedang berada di perpustakaan,” cibirku. “Santai saja. Kau lihat penjaganya saja berdebat begitu, kenapa pengunjungnya harus tenang?” “Tunjukkan di mana kau menemukan buku itu.” Aswin membuat gerakan supaya aku mengikutinya. Kami melewati rak-rak tinggi yang penuh dengan buku. Aku yakin siapa pun yang tertimpa rak di sini akan mati karena buku-bukunya sangat tebal. Letaknya agak ke sudut tapi tidak gelap karena ada jendela besar di sana. Sinar matahari menembus masuk perpustakaan. Aku bahkan bisa merasakan betapa lembut semilir angin yang masuk dari celah tersebut. Mendadak Aswin menghentikan langkahnya dan aku mengikuti arah matanya. Ada dua gadis di dekat rak-rak yang akan kami tuju. Keduanya sedang duduk dan membaca. Tentu saja mereka membaca karena ini perpustakaan. Kalau mereka menyanyi dan menari maka mereka akan memilih alun-alun kota dari pada tempat yang berdebu ini. “Vedika,” bisik Aswin pelan. “Kenapa tidak kita sapa saja mereka?” usulku sembari tersenyum jahil.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

85


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Jangan!” Mendadak suara Aswin menjadi serak, tercekat. Ah! Aswin masih belum bisa mengumpulkan keberaniannya hingga sekarang. Bukankah itu sangat disayangkan? Ia tidak akan membuat kemajuan apa pun jika terus memandangi gadis itu tanpa melakukan hal lain yang mampu mendekatkan mereka. Dari cerita-cerita yang selalu keluar dari mulut Aswin, aku tahu kalau yang namanya Vedika adalah cewek yang duduk lebih dekat ke jendela. Rambut hitam sepinggang, mata yang lebar dan hidungnya yang lumayan bangir. Pasti itu dia. Tapi siapa gadis yang ada di sebelahnya? Kurasa aku pernah melihatnya sebelum ini. Gadis itu dengan rambut pendek sebahu dan bunga kamboja terselip di telinga kanannya, terasa sangat familiar. Gadis itu mengingatkanku pada saat-saat di mana lumut menjadi kering dan .... Aku ingat! Dia adalah gadis yang pernah kulihat bersama Chatura. Apakah gadis itu adalah calon kakak iparku? “Lihat dirimu melihat Vedikaku sampai melongo begitu. Sudah kubilang kalau dia benar-benar cantik, tapi kau tidak boleh merebutnya dariku!”

“Didekat gadis-gadis itu. Kumohon untuk tidak menatap Vedikaku terlalu lama, kau bisa saja berakhir menyukainya, sama sepertiku,” ujar Aswin mewanti-wanti. Aku hanya bisa tertawa geli mendengar ocehan Aswin. Kami berdiri di rak tepat samping meja kedua gadis itu berada. Aswin mulai mencari-cari buku yang ia maksud, sementara aku mencoba memusatkan perhatianku pada buku-buku di sana. Kebanyakan buku lama dan sudah mulai usang. Kurasa si kembar tidak terlalu mengerjakan pekerjaan mereka dengan baik. Mereka hanya menata buku-buku di sini supaya terlihat tetap rapi, tapi tidak membetulkan buku-buku yang sudah tua. Contohnya buku yang sedang kupegang sekarang, judulnya Manusia dan Waktu. Beberapa halamannya bahkan sudah terlepas. Perlu dijahit lagi untuk menyatukan bagian-bagiannya. Jika dilihat betapa si kembar sibuk berargumen satu sama lain, aku yakin mereka tidak akan punya cukup waktu untuk melakukan perawatan buku-buku tua di sini. “Kenapa tidak ada,” gumam Aswin setelah mencari selama beberapa saat.

Ucapan Aswin mengaburkan kenangan yang baru saja melintas di kepalaku. Aku yakin benar gadis itu adalah gadis yang sama. Gadis yang pernah kulihat bersama Chatura.

“Tidak ada?” ulangku sembari mengerutkan dahi.

Aku menoleh ke arah Aswin dan tersenyum padanya. Ia tidak tahu kalau sebenarnya bukan Vedika miliknya yang tengah kuperhatikan, tapi gadis di sebelahnya.

“Mungkin si kembar memindahkannya,” terkaku, asal.

“Di mana letak buku yang kau maksud?”

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Aku ingat benar letaknya. Buku itu sudah tidak ada di tempatnya.”

“Tidak. Mereka tidak akan memindahkan barang-barang di sini. Kau tahu mereka sibuk berdebat sepanjang waktu,” keluh Aswin. “Kurasa jika kita bertanya pada

86


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

mereka, si kembar juga tidak akan bisa memberikan jawaban.”

beberapa halaman tapi tidak kunjung memahami apa yang tertuang di sana.”

Aswin benar. Bahkan mereka tidak tahu kalau perpustakaan ini memiliki koleksi buku mengenai Archilum. Benar-benar penjaga perpustakaan yang menyedihkan. Mereka bahkan tidak memiliki daftar bukubuku apa saja yang dimiliki.

Kali ini aku menyikut Aswin agar orang itu segera melakukan sesuatu. Maksudku aku tidak tahu apakah itu benar buku yang ia maksud atau bukan.

Mungkin jika ada yang berniat mencuri buku-buku di sini, si kembar juga tidak akan sadar kalau ada buku yang hilang. Selama mereka masih melihat tumpukan buku di ruangan yang besar ini, mereka tidak akan mencurigai bila ada satu atau dua buku yang dicuri.

Aswin mencoba menguasai dirinya dan meraih perkamen yang disodorkan oleh pujaan hatinya. Aku bisa merasakan tubuhnya masih sedikit bergetar dan aku tidak tahu sebelumnya kalau cinta bisa membuat gemetaran. “Benar ini bukunya,” cicit Aswin.

“Kalian sedang mencari buku apa?” Salah satu dari dua gadis itu menanyai kami, hanya saja aku tidak tahu yang mana karena kami memunggungi mereka. Juga aku tidak tahu perbedaan suara mereka. “Archilum,” jawabku, spontan. Aswin hanya membuka dan menutup mulutnya tanpa kejelasan untuk berbicara. Mirip ikan yang keluar dari air. “Apakah buku ini?” Ternyata Vedika yang berbicara. Ia menunjuk buku yang sedang dibacanya. Aku menoleh ke arah Aswin yang masih belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan dari rasa terkejutnya. Ia masih menggunakan wajah melongo dari tadi. Anak ini benar-benar tidak ada harapan.... “Sebenarnya aku belum pernah melihatnya. Aswin yang pernah membacanya. Isinya ada yang menyebutnyebut tentang komputer dan hal-hal aneh lainnya,” sahutku mencoba menjelaskan. “Iya, buku ini menyebut sesuatu yang disebut sebagai komputer juga wireless,” ujar Vedika mengafirmasi. “Apa kalian mau memeriksanya? Aku sudah membaca

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Buku yang menakjubkan bukan, Aswin? Aku tidak menyangka kalau kau membaca soal Archilum juga,” ujar Vedika menimpali. “Aswin memang tertarik pada hal-hal yang unik dan misterius. Ia sudah banyak membaca buku sebelum ini, tidak diragukan pengetahuannya cukup luas,” kataku mempromosikan temanku. “Benar, aku sering melihatnya mengunjungi perpustakaan.” Vedika menoleh ke arahku. “Ngomong-ngomong apa kau temannya Aswin?” “Candhra,” ujarku sembari mengulurkkan tangan. “Vedika,” katanya sembari menyambut tanganku, kami berjabat. “Ini temanku, Nebula.” Detik berikutnya aku menyalami gadis itu, Aswin mengikuti setelahnya. Entah mengapa aku merasa pernah melihat gadis ini sebelumnya. Tapi aku tidak ingat di mana. Yang jelas bukan di dalam mimpiku. “Kurasa orang-orang akan segera berbondong-bondong mencari tahu lebih

87


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

jelas mengenai Archilum. Mengingat pagi ini kuil sudah mengumumkan bahwa Archilum akan segera tiba.”

Ia pasti berusaha fokus tapi perhatiannya tidak tertuju ke buku dengan adanya Vedika di hadapannya.

“Pagi ini?” tanyaku dan Aswin bersamaan. Nebula mengangguk. “Duduklah, kurasa kita bisa membahas masalah ini bersamasama. Kurasa kita berempat memiliki ketertarikan yang sama pada Archilum.”

Lucu sekali memandangi Aswin yang sedang salah tingkah seperti ini. Biasanya ia mengoceh panjang lebar, menceritakan apa pun yang terlintas di kepalanya. Tapi sekarang ia hanya diam.

Maka kami berempat duduk dengan saling berhadapan. Aswin di depan Vedika, sementara aku mengambil tempat di seberang Nebula.

“Sebenarnya kami belum memutuskannya. Apakah akan ikut atau tidak. Tapi kami jelas tertarik dengan Archilum. Masalahnya ada beberapa hal yang ingin kami ketahui lebih dulu sebagai bahan pertimbangan.”

Keadaan seperti ini sudah membuat kami sekilas tengah melakukan double date.

“Seperti apa misalnya.” “Kapan Archilum akan dilaksanakan?” tanyaku, kini ikut-ikutan merasa gugup. Seolah kegugupan yang dirasakan Aswin bisa menular “Siang hari pada pertengahan minggu ketiga bulan depan,” jawab Nebula. “Kurasa aku akan mendaftarkan diriku segera ke kuil. Tidak ada alasan buatku untuk tidak mencobanya,” sela Vedika. “Perlu mendaftar?” kali ini Aswin sudah menemukan suaranya dan berani bergabung dalam pembicaraan ini. Vedika mengangguk. “Wajib melakukan pendaftaran. Mereka perlu mendata siapa saja yang ikut sehingga bisa menghitung berapa banyak yang berhasil nantinya.” “Kurasa kalian juga ingin mencapai dunia atas,” sambung Nebula. Tebakannya benar, aku memang ingin mencoba peruntunganku untuk bisa sampai ke dunia atas. Tapi aku sangsi Aswin ingin pergi juga. Kupandangi Aswin yang terus-terusan menunduk. Aku tahu dia sedang berpurapura membaca.

“Kudengar mereka yang bisa mengikuti Archilum hanyalah orang-orang terpilih saja, di mana orang-orang ini sebelumnya sudah mendapat tanda-tanda dari dewa. Tentunya kami sama sekali tidak memiliki gambaran tanda yang dimaksud.” “Kemudian alasan lainnya?” Aku berpikir sejenak sebelum menjawab. “Karena kami belum ada gambaran seperti apa Archilum sebenarnya. Kami tentu sudah mendengar bahwa itu adalah upacara teragung di Bumi yang bisa membawa manusia ke dunia atas. Tapi aku sama sekali tidak tahu apa yang akan dilakukan selama upacara.” “Kalian beruntung karena bisa bertemu dengan Nebula. Dia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan mudah,” sahut Vedika sembari memandangi buku yang masih di pandangi Aswin. Aswin masih belum bisa berbuat banyak. Ia bahkan terus memandangi halaman yang sama. Berani taruhan sebenarnya ia tidak sedang membaca buku itu. “Ceritakan pada kami,” ujar Aswin, tibatiba.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

88


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Aku lebih senang melihatnya semangat bertanya seperti itu dari pada pura-pura sibuk dengan buku di hadapannya. “Eh, sebenarnya pamanku sudah pernah menyaksikan Archilum sebelumnya dan ia menceritakan beberapa hal kepadaku,” ujar Nebula ragu-ragu. “Apakah sesuatu yang hebat? Apakah Archilum benar-benar agung?” “Kurasa memang agung karena bisa membawa kita ke dunia atas. Apa kalian sadar kita sebenarnya tinggal di cekungan?” “Cekungan?” tanya Aswin lambat-lambat. Nebula mengangguk. “Cekungan,” ulangnya. “Maka dari itu ada daerah yang lebih cepat gelap, ada yang lebih lambat gelap. Itu karena semenanjung yang mencuat di atas kita.” Ujar Nebula. “Apakah tidak kalian perhatikan, bila kalian mencapai pegunungan tertinggi, kenapa di atas sana ada air laut yang luas, kalian melihat ada pantai digunung?” lanjut Nebula.

tersendiri, gravitasi sendiri” jelas Nebula antusias. “Eh… sepertinya, kurasa selama ini itu bagian wujud dari kekuatan dewa” balas Aswin. Nebula tersenyum dan tidak membalas kata-kata Aswin dan melanjutkan, “Tentunya kita semua merasa seperti hidup di bagian atas bumi dengan pegunungan mengitari daratan kita…” “… kemudian kita juga bisa melihat lautan di tepi-tepi dunia kita. Kira-kira seperti itulah yang buku ini ceritakan,” ujar Vedika sembari menunjuk perkamen yang dimaksud. “Tiap kali Archilum datang. Bumi akan mengeluarkan semburan air dalam jumlah besar sehingga manusia dapat menumpang air ke dunia atas. Konon di atas sana sudah ada kuil pendaratan yang dibangun manusia yang berhasil mencapai dunia atas.” Nebula mengangguk. “Itu artinya siapa pun yang mengikuti Archilum harus dengan tepat mengarah ke kuil yang di atas. Atau...” “Atau apa?” desak Aswin.

“Tetapi kita tidak dapat mendekatinya karena gaya tariknya lebih kuat dicekungan ini, sehingga kita kesulitan untuk menggapai pantai di atas gunung tersebut karena selalu tertarik ke cekungan ini”. “Semenanjung yang ada di luar sana?” tanyaku ragu-ragu. “Benar. Itulah semenanjung yang menjadi jembatan antara dunia bawah dengan dunia atas,” ujar Nebula membenarkan. “Perhatikan di semenanjung yang di atas kita, di bawahnya diliputi oleh air laut, tetapi mengapa airnya tidak jatuh ke cekungan kita, semenanjung di sana seperti memiliki gaya tarik massa

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Mereka yang tidak tepat menuju kuil sama artinya tidak di terima dewa di dunia atas. Maka dari itu orang tersebut akan mati,” desah Nebula seolah ia tengah ketakutan. “Mati,” ulangku, perlahan. “Maka dari itu petunjuk dari dewa sangatlah penting. Setidaknya itu menyakinkanmu juga keluargamu, menenangkan mereka bahwa peserta akan di terima dewa, bukannya mati siasia,” lanjut Vedika menekankan setiap bagian dari kalimatnya. “Pasti mati?” Kali ini aku yang bertanya dengan nada mendesak.

89


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

“Menurut kepercayaan begitu. Tapi pamanku memiliki pandangan lain,” sela Nebula, cepat. “Apa yang dikatakannya?” “Bahwa orang yang terpilih sekalipun dapat gagal. Sementara orang yang tidak mendapat tanda-tanda dari dewa bisa juga berhasil.”

MEDIA PARTNER

INSTITUSI

“Kedengarannya makin rumit,” kataku. “Bagaimana kalau kita bertemu dengan pamanmu?” usul Vedika. “Kebetulan dia akan mengunjungi keluargaku beberapa hari lagi. Kalian bisa mampir ke rumahku dan mendengar cerita langsung darinya. Dari orang yang pernah menyaksikan Archilum ketika masih hidup,” angguk Nebula. “Tunggu. Kudengar Archilum semestinya terjadi beberapa ratus tahun sekali. Namun kali ini berbeda. Archilum yang terakhir adalah dua puluh tahun yang lalu. Bukankah itu artinya banyak orang yang masih hidup yang bisa kita tanyai soal Archilum?”

Kamu anggota komunitas sekolah atau universitas? Kamu kebingungan mendapatkan media partner untuk memublikasikan semua acaramu?

“Kebanyakan dari mereka melihat dari jauh. Sementara pamanku menyaksikannya dari kuil. Ia bisa menceritakan hal tersebut secara lebih mendetail,” ujar Nebula meyakinkan. “Ide yang brilian!” sahut Aswin setuju. “Kurasa kita akan bertemu lagi dalam waktu dekat,” gumam Vedika sembari memandangi langit yang mendadak mendung di luar sana. Vedika nampak ramah pada kami hingga akhir pertemuan hari itu. Ia bahkan masih ingat pada Aswin dan tidak terlihat untuk menjaga jarak.

An1mage membuka peluang sebagai media partner kirimkan email ke: an1mage@an1mage.org dengan subjek “media partner”. An1mage akan memublikasikan acara OSIS sekolah kamu, BEM universitasmu, dan atau beragam himpunan mahasiswamu dengan gratis sebagai salah satu kepedulian sosial an1mage terhadap kegiatan positif remaja.

Bersambung

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

www.an1mage.org 90


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Indonesia Komik I Pasar Komik Indonesia

Indonesia Komik? Gak Laku‌

ikomik.an1mage.net enlightening open mind generations

www.an1mage.org

91


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

92


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

93


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

MOVIE

BRAVE: Takdir Ada di Tangan Diri Sendiri Wulan Ardhana

Voices: Kelly MacDonald, Billy Connolly, Emma Thompson, Julie Walters, Robbie Coltrane Directors: Mark Andrews, Brenda Chapman Screenplay: Mark Andrews, Brenda Chapman, Irene Mecchi, Steve Purcell Producers: Pete Docter (executive), John Lasseter (executive), Katherine Sarafian, Andrew Stanton (executive) Composer: Patrick Doyle Studio: Walt Disney - Pixar Animation Run Time: 93 minutes

Sudah terlalu mainstream soal cerita puteri kerajaan yang lemah lembut, Merida beda! Raja Fergus dari Klan DunBroch, Skotlandia menghadiahi putri kecilnya Merida dengan busur. Ketika sedang berlatih, raja, ratu, dan Merida diserang beruang. Meski Ratu Elinor dan Meridalolos, Raja Fergus harus kehilangan kaki kirinya karena pertarungan dengan beruang. Sejak saat itu Raja Fergus tidak menyukai beruang.

There are those who say that fate is something beyond our command. That our destinies are not our own. But I know better. Our fate lives within us. You only have to be brave enough to see it.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Bertahun-tahun kemudian, Merida tumbuh menjadi remaja yang identik dengan rambut ikal yang panjang berwarna merah agak berantakannya. Ia juga memiliki tiga adik kembar identik.

94


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Sebagai putri tunggal dari Kerajaan Dunbroch, Merida akan dinikahkan dengan salah satu dari tiga putra sulung dari tiga kepala suku (klan) utama dari Kerajaan Dunbroch. Ada putra dari Lord MacGuffin (Young MacGuffin), Lord Macintosh (Young Macintosh), dan Lord Dingwall (Wee Dingwall). Untuk menentukan siapa yang paling berhak menikahi Merida itu ketiga putra sulung harus menunjukkan kekuatan dan kehebatannya. Merasa keberatan, Merida menantang lomba memanah. Tanpa sengaja, Wee Dingwall,berhasil melesatkan anak panahnya tepat di titik sasaran. Merida yang kesal segera mengambil busurnya dan melepaskan tiga anak panahnya berturut-turut. Mengenai dua titik sasaran yang gagal disasar oleh Young MacGuffin dan Young Macintosh. Juga membelah anak panah Wee Dingwall. Ratu Elinor marah dengan sikap Merida, sementara Merida tidak suka orang tuanya memaksakan kehendak padanya. Ketika marah, Merida menyobek lukisan kain keluarganya, memisahkan gambar ibunya dengan anggota keluarga yang lain. Kemudian ia menunggang kuda masuk ke dalam hutan. Merida tiba gubuk seorang penyihir tua yang awalnya berpura-pura menjadi pengrajin kayu. Dari situlah Merida meminta si penyihir untuk mengubah ibunya. Mantra tersebut ditempatkan dalam kue.

Ternyata bukan pendirian ibunya yang berubah, tapi wujudnya! Merida berusaha membawa ibunya keluar istana, menghindari kejaran ayahnya yang sangat membenci beruang, menuju pondok penyihir yang ternyata telah kosong. Penyihir meninggalkan petunjuk bahwa mantra tersebut akan permanen hingga fajar kedua. Jika Merida ingin mengubah takdir, maka Merida harus memperbaiki ikatan yang telah dirusak. Tantangan Merida, selain menghindari orang-orang yang hendak membunuh ibunya yang berwujud beruang, juga mengembalikan mantra. Merida kembali ke istana untuk memperbaiki lukisan keluarga yang telah dirusaknya. Terlebih adiknya berubah menjadi tiga ekor bayi beruang karena memakan kue sisa ibunya. Fajar berikutnya Merida berhasil menjahit lagi lukisan permadani yang telah dirusaknya. Ia kemudian menyelimuti ibunya dengan lukisan tersebut, namun ibunya belum berubah menjadi manusia. Ternyata kata-kata sayang pada ibunya yang membuat ibunya kembali menjadi manusia, juga ketiga adiknya. Merida mampu meyakinkan orang tuanya agar dapat menentukan pilihannya sendiri, mengenai siapa yang dicintai dan dinikahinya, bukan pernikahan berdasarkan tradisi.

Merida memberikan kue yang telah dimantrai tersebut kepada Elinor sebagai tanda perdamaian. Ratu memakannya, tapi tidak hingga habis. Ratu segera merasa sakit dan berubah menjadi seekor beruang hitam besar.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

95


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

BLENDER: Modeling 12 M.S. Gumelar

Pada edisi an1magine ini penulis melanjutkan sharing membuat microphone sesi 2 untuk bernyanyi. Teknik atau cara modeling membuat microphone ini suatu saat dapat digunakan untuk modeling lainnya sesuai keperluan.

Buka lagi file yang telah tersimpan yang an1mareaders buat di edisi sebelumnya. Tampilannya kurang lebih seperti gambar berikut.

Penulis menggunakan Blender 2.79 versi terkini untuk memudahkan an1mareaders pemula mengikutinya dan tidak kesulitan untuk mencari-cari versi yang lama. Blender dapat diunduh free di: https://www.blender.org lebih aman menggunakan free software karena tidak perlu membayar seperti softwares komersial, dan juga daripada menggunakan softwares bajakan. Untuk mengunduh tutorial sesi di edisi sebelumnya, an1mareaders dapat ke tautan berikut:

Langkah selanjutnya, tentu saja seperti rencana sebelumnya adalah membuat copy-an bagian atas tersebut untuk dirotasi dan diletakkan di area bawahnya. Kini seleksi setengah microphone yang di atas, lalu pastikan di viewport front ortho, kini tekan Shift D untuk menduplikatnya, dan tekan R untuk rotasi ke bawah.

https://goo.gl/zmqJT2 Penulis melanjutkan sharing membuat sisa dome curve sebelah bawah, pegangan untuk tangan, dan cincin penutup dome curve di tengah antara kedua dome curve yang atas dan bawah.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

96


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Tempatkan area bawah dengan pas sesuai keperluan. Tekan huruf G untuk menggerakkan ke kanan, ke kiri, atau ke atas dan atau ke bawah agar benar-benar pas.

Langkah berikutnya, membuat cincin menjadi lebih menarik, jadi tidak hanya berupa lingkaran dari cylincder saja, tetapi ada lekukan tambahan sebagai bevelnya.

Langkah berikutnya dengan memberikan cylinder untuk dijadikan cincin di sekeliling calon microphone tersebut, menutup area tengahnya agar tampak lebih baik.

Seleksi cylinder, lalu ke edit mode, tekan tombol tab di keyboard untuk mengubah dari object mode ke edit mode.

Caranya tekan Shift A, pilih Mesh, lalu pilih cylinder. Atur besarnya agar sesuai dengan bola calon microphone yang telah dibuat, letakkan tepat di tengah bola, sebagai cincin, gunakan viewport top untuk memudahkan menempatkan posisinya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

97


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Saat di edit mode, pilih edge select, dan left click satu edge area cylinder. Kemudian click select menu dan pilih edge rings agar semua garis vertikal di cylinder tersebut terseleksi.

Hal ini membuat edge di jajaran horizontal edge tersebut terseleksi semuanya.

Langkah berikutnya tekan huruf G untuk menggerakkan, tekan huruf Z agar terkunci di Z axis pergerakkanya, dan arahkan mendekati area edge paling atas, kurang lebih seperti gambar berikutnya.

Lalu ke Tools, Transform, pilih subdivide, dan isikan number of cuts sesuai keperluan, dalam contoh ini penulis mengisi 6, kemudian pembagian terjadi pada edge yang telah diseleksi sebelumnya tersebut.

Atur edge lainnya dengan cara yang sama sehingga membentuk kurang lebih seperti gambar berikutnya.

Kini left click edge yang kedua dari kiri atas seperti gambar berikutnya, lalu pilih select di menu, dan pilih edge loops.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

98


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Setelah selesai, silakan di-save terlebih dulu, agar kalau ada kesalahan, tidak perlu mengulanginya lagi. Kini click edges paling kiri untuk edge atas, lalutahan shift untuk memilih edge ke empat, lalu edge ke lima, dan edge ke delapan atau paling kiri bawah seperti gambar berikutnya.

Pindah ke top view, dan tekan S untuk skala, lalu skalakan lebih kecil sesuai keperluan untuk membentuk bevel sesuai keperluan.

Setelah terseleksi, lakukan pilih select menu, lalu pilih edge loops, hasilnya semua edges yang terseleksi secara horizontal seperti gambar berikutnya.

Pindah ke tampak depan (front view), perhatikan cincin bola untuk calon microphone sudah tampak ada variasinya.

Langkah berikutnya memberi area pegangan pada calon microphone tersebut, sudah terbayang yang akan cocok adalah mesh cone.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

99


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Tambahkan mesh cone dengan cara tekan Shift A, pilih Mesh, dan pilih cone. Setelah cone muncul, rotasikan dengan menekan huruf R ke bawah, dan skalakan dengan menekan huruf S sesuai keperluan, kemudian posisikan sesuai keperluan, kurang lebih seperti gambar berikutnya.

Setelah terseleksi, lakukan pilih select menu, lalu pilih edge loops, hasilnya semua edges yang terseleksi secara horizontal seperti gambar berikutnya.

Kemudian tekan huruf S untuk skala dan sesuaikan besar lingkaran sesuai diameter bola calon microphone, gunakan tampak atas (top view) dan depan (front view) untuk memudahkan mengatur ukurannya.

Pastikan area cone berada ditengah calon bola dan cylinder untuk microphone, agar pas dapat diatur posisinya di tampak atas juga.

Untuk mengatur tinggi cone, gunakan edit mode dan pilih vertex select mode, kemudian seleksi vertex paling ujung bawah cone dan tarik dengan menekan huruf G dan tekan Z agar vertex geraknya terkunci di sumbu Z.

Seperti langkah sebelumnya dalam mengedit edge, kali ini ke edit mode, dan pilih edge select mode, kemudian pilih edge yang paling kiri atas untuk calon pegangan microphone, seperti gambar berikutnya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

100


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Kini dengan membuat calon pegangan dari cone tersebut bentuknya lebih memiliki variasi, dapat dilakukan dengan cara yang mirip seperti membuat cincin bola yang diterapkan pada cylinder, yaitu dengan membagi ala subdivide sesuai keperluan. Saat di edit mode, pilih edge select, dan left click satu edge area cone paling kiri. Kemudian click select menu dan pilih Select Similar dan pilih Length agar semua garis yang ukuran panjangnya sama di cone tersebut terseleksi. Setelah itu, silakan atur bentuknya kurang lebih seperti gambar berikutnya. Sisanya tinggal menambahkan material, membuat smooth tampilannya, dan memberi lighting, shading, dan di-render yang akan penulis berikan di edisi berikutnya.

Penulis dapat dijangkau di smartphone nomor 08888988005 melalui email: michael.sega.gumelar@gmail.com atau silakan bergabung di: Kemudian click Transform, pilih subdivide, penulis isikan untuk number of cuts-nya adalah 10.

https://www.facebook.com/michael.sega.gumelar/

Referensi: Blender Blender help file

Bersambung enlightening open mind generations

www.an1mage.org

101


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

LIPUTAN

AYIFF 2018: Film Aksara dibalik Sampah Raih Honourable Mention

Movie karya mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi Kalbis Institute ini masuk lima top nominasi film dokumenter terbaik di Asian Youth Indie Film Festival (AYIFF) 2018.

Film berjudul “Aksara di balik Sampah” adalah film bergenre Dokumenter karya Muhamad Rustam, Redempto Rio, Anabell, Winda Putri, Alvina Eunice dan Yoseph Yerisianes. Film yang bercerita tentang perjuangan seorang perempuan bernama Masnah yang memiliki keinginan untuk bisa meraih pendidikan hingga gelar sarjana dan memberikan ilmunya untuk anak-anak di Bantar Gebang. enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Film Aksara dibalik Sampah adalah tugas mata kuliah sinematografi yang sudah meraih beberapa penghargaan dalam kompetisi di film dokumenter di tanah air, yaitu penghargaan the best story dari Documentary Expo 2017, juara harapan 2 di Lomba Aspikom 2018. Ada dua belas Penghargaan yang diberikan dalam AYIFF 2018 yaitu the best narrative untuk Film berjudul “Falasi”, the best of documentary diberikan untuk Film Berjudul “Di sebalik Orang Hijau”, the best of Public Service Announcement untuk karya berjudul “Fake Cosmetic”. Untuk karya the best of Animation berjudul The Cliff House, the best of Music Video berjudul “King”, the best of Promising Young Mind untuk karya berjudul “Jiran”, dan the best of the best diberikan untuk karya animasi berjudul “The Cliff House”.

102


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Sementara Special Award diberikan dengan kategori special jury award (the best editing) untuk karya berjudul “TindakThe Office Circle”. Sedangkan Honourable Mention Award (Awareness Campaign on Humanitarian Aspect) untuk karya berjudul Katong Gabi, Honourable Mention Award (Value of determination) karya berjudul Aksara Dibalik Sampah. Sedangkan Honourable Mention Award (Good Blend of Drama, Story & Music) karya Berjudul “Hati Lelaki, dan Honourable mention Award (Promoting Positive Value, Togetherness and Happiness in School) untuk karya Berjudul “Senyum”. AYIFF 2018 merupakan event dua tahunan dan tahun ini adalah festival yang ketiga kalinya diselenggarakan oleh School of Creative Industry Management and Performing Art ( SCIMPA) Universiti Utara Malaysia. Sebanyak 180an karya yang berasal dari tujuh negara yaitu Malaysia, Indonesia, Thailand, Philipina, Singapura dan India. Kategori yang diperlombakan adalah film narative, film dokumenter, animasi, musik video, public service announcement, dan promising young mind school Festival. Festival ini selama dua hari pada 9-10 April 2018, merupakan ajang untuk menemukan dan memberikan penghargaan bagi karya siswa dan seniman indie melalui festival film dan animasi. Lebih dari itu melalui event ini untuk mendorong siswa dan pembuat film indie muda untuk menghasilkan karya kreatif berkualitas tinggi. Karya mahasiswa Kalbis Intitute yang masuk nominasi dalam AYIFF 2018 adalah Film Berjudul “Delon” karya Galih Rama dan “Interaksi” Karya Reno Ryandra (dku).

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

103


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

UNITY 3D: BIKIN GAME 3D Pengenalan ke Unity 1 M.S. Gumelar

Membuat game adalah salah satu potensi pekerjaan di masa depan yang menarik bagi penyuka game. Game terbagi menjadi tiga jenis secara umum yaitu game 2D, game 3D, dan atau gabungan keduanya. Daripada bermain game aja dari pagi sampai pagi lagi, sudah saatnya membuat game sendiri, An1mareaders dapat membuat game 2D dengan segala jenisnya, juga dapat membuat game 3D dengan segala jenisnya bila mau meluangkan waktu untuk belajar membuat game, jangan habiskan waktu bermain game.

Klik New dan ketikkan nama project-nya, dalam contoh ini penulis memberi nama an1mage, pilih 3D, kemudian klik tombol Create Project.

Penulis kali ini akan sharing membuat game 3D secara bertahap mulai dari dasar sampai lanjut di An1magine mulai edisi ini menggunakan Unity 3D, software-nya dapat diunduh di link: https://unity3d.com/get-unity/download. Setelah diunduh dan di-install, silakan dilaunch software Unity 3D tersebut. Tampilan awal kurang lebih seperti gambar berikut.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Setelah tombol create project diklik. Tampilan User Interface Unity 3D kurang lebih seperti di halaman berikutnya.

104


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Kini membuat form sederhana, dalam hal ini disebut object, caranya klik GameObjects, pilih 3D Object, lalu pilih cube.

Langkah berikutnya setelah nama project dibuat, menyimpan scene yang ada, dengan cara klik File, pilih Save Scene as atau dengan kombinasi tombol pintas (shorcut) Ctrl Shift S.

Penulis menyimpan di asset dalam project An1mage, dan diberi nama An1mage_Scene_1, lalu tekan tombol Save. An1mareaders dapat menggunakan nama lainnya sesuai keperluan.

Tampilan awal adalah tab Scene yang kosong, scene berguna bagi seorang kreator game mengedit semua hal yang diperlukan agar game-nya dapat dimainkan dengan baik, sedangkan tab Game adalah preview game yang sedang dalam proses pembuatan yang dilakukan di Scene.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Cube akan muncul di Scene lalu untuk melihat lebih besar (zoom in), tekan, tahan lalu roll mouse area tengah dan geser maju (roll in), akan ter-zoom object yang diperlukan, untuk zoom out geser mundur (roll out). Untuk geser pandangan diperlukan Pan tool yang menggunakan icon tangan, klik icon tangan, lalu di scene geser pandangan ke kiri, ke kanan, ke atas, ke bawah sesuai keperluan.

Untuk melihat mengitari object, klik dan tahan tombol kanan mouse lalu gerakkan sesuai keperluan beberapa kali bila diperlukan untuk melihat object yang dimaksud dari sisi lainnya. Untuk menggerakkan suatu object, klik move tool dan gerakkan object sesuai keperluan, klik cube di sumbu X dan drag apa yang terjadi? Object tersebut bergerak hanya di sumbu X. Lakukan untuk sumbu lainnya. Saat di tool di lainnya an1mareaders masih dapat menggunakan pan tool dengan cara menahan tombol shift.

105


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Kini klik di area tengah cube ada tiga kotak berwarna merah, biru, dan hijau. Klik di salah satu sisi kotak di tengah tersebut, kotak yang terseleksi berubah menjadi warna kuning, dan dapat di-drag sesuai keperluan yang tidak lagi terikat oleh salah satu sumbu seperti sebelumnya.

Berikutnya adalah scale tool, yang digunakan untuk membuat suatu objek mengecil, membesar dan atau membuat deformasi suatu objek menjadi pipih sesuai keperluan. Klik scale tool, kemudian klik pada titik tengah sumbu cube seperti di gambar di atas, lalu drag ke arah luar maka objek tersebut menjadi lebih besar, drag ke arah dalam untuk mengecilkan.

Tool berikutnya adalah rotate, klik di cube dan rotasikan sesuai sumbu (axis), sumbu objek diwakili oleh warna merah, biru, dan hijau.

Kini klik pada salah satu sumbunya, lalu drag ke arah dalam, misalnya di axis Z dan lihat apa yang terjadi? Objek menjadi terdeformasi semakin pipih (tipis/pendek), lalu drag ke arah luar, apa yang terjadi? Objek semakin memanjang. Silakan eksplorasi untuk axis lainnya sesuai keperluan.

Warna merah mewakili sumbu X, warna hijau mewakili sumbu Y, dan warna biru mewakili axis Z. Simbol yang berada di ujung kanan atas akan memudahkan an1mareaders bernavigasi dalam menentukan arah di Unity 3D ini.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

106


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Tool berikutnya adalah Rect tool, berguna untuk membuat deformasi dalam bentuk seperti segi empat (rectangle) di mana dapat digunakan seperti scale tool.

Tool yang terakhir merupakan hybrid (gabungan) dari beberapa tool sebelumnya. Silakan gunakan semua tools sesuai keperluan.

Tunggu proses import selesai terlebih dulu, kemudian di jendela Assets akan muncul folder baru, nama lengkapnya standard assets yang berguna untuk membuat game sederhana sesuai keperluan.

Kini saatnya persiapan membuat game sederhana, caranya klik Assets, pilih Import Package, lalu pilih Characters.

Tunggu sampai persiapan paket sampai selesai. Beberapa komputer karena spesifikasi berbeda, tentu kecepatannya akan bervariasi.

Masih diperlukan assets lainnya, kali ini klik assets, pilih import package, dan pilih environment. Menunggu seperti sebelumnya, dan setelah muncul klik import dan menunggu lagi sampai prosesnya selesai.

Setelah selesai, akan muncul jendela import unity package, klik tombol import untuk mengiyakannya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

107


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Klik folder standard assets akan membuka folder lainnya yang telah di-import sebelumnya.

Biasanya berisi folders Characters, CrossPlatformInput, Editor, Environment yang telah diimport tadi, PhysicsMaterials, dan utility, ke depannya mungkin akan ada lagi lainnya, tergantung pada pembuat Unity 3D ini.

Setelah itu gunakan zoom out dan pan tool untuk menggeser posisi agar sesuai keperluan dengan tujuan terrain yang telah dipilih terlihat di layar monitor.

Setelah terlihat, kini tekan Ctrl 3 atau klik window dan pilih Inspector. Inspector ini berguna untuk memanipulasi objek yang dimaksud seseuai keperluan dan fungsinya.

Kini klik pada an1mage_scene_1 yang berada di assets, lalu klik don’t save pada jendela konfirmasi yang muncul.

Perhatikan terrain di area yang penulis beri tanda. Biasanya jendela Inspector ini muncul di sebelah kanan layar monitor.

Kini An1mareaders akan membuat terain atau diasumsikan sebagai Bumi untuk dasar berpijak bagi semuanya, dengan cara klik game objects, lalu 3D objects, lalu pilih terain. Klik pada terrain yang pertama yang ada di gambar berikut untuk membuka submenu lainnya di mana berguna untuk membuat gunung dengan cara yang cepat.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

108


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Hasilnya diasumsikan kurang lebih seperti gambar di atas. Kini memberi warna dan tampilan seperti padang rumput dan bukit. Pilih brush sesuai keperluan, terserah an1mareaders mau memilih yang mana untuk membuat bukit dan pegunungan, klik pada salah satu brush dan mulai membuatnya untuk diterapkan pada sisisisi terrain sebagai pembatas pijakan datar yang mencegah karakter untuk melewatinya.

Gunakan viewport axis untuk memudahkan membuatnya dari tampak atas, klik Y axis untuk melihat terrain dari tampak atas, dengan cara ini akan memudahkan an1mareaders membuat gunung dan bukit.

Klik pada Add Texture, akan muncul jendela Add Terrain Texture, lalu klik Albeo (RGB) Smoothness (A) dan klik tombol select.

Setelah dirasa OK, klik Z axis untuk melihat seperti sebelumnya, edit lagi gunung dan bukit sesuai keperluan bila diperlukan.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

109


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Kini menambahkan skybox, skybox berguna untuk memberi terrain dengan tampilan lingkungan langit sesuai keperluan. Menambahkan skybox yang baru dapat dilakukan dengan mengakses assets store.

Penulis memilih GrassHillAlbedo dalam contoh ini, klik dua kali untuk memilihnya. Lalu klik tombol Add.

Caranya klik Assets Store tab, di mana jajaran tab Scene paling kiri, tab game di tengah, dan tab Assets Store berada paling kanan, dan ketikkan di search yang bergambar filters kaca pembesar pencari assets, ketikkan skybox, klik free only, klik packages only, lalu klik kaca pembesar untuk mencarinya.

Klik skybox yang diperlukan, lalu klik tombol download, tunggu proses unduh selesai, tentu saja koneksi internet diperlukan. Tampilan terrain jauh lebih baik. Jangan lupa save scenes sejauh ini dengan shorcut Ctrl S, juga save project dengan klik file dan pilih save project.

Setelah proses unduh selesai, proses berikutnya mengimpor hasil unduhan tersebut, caranya mudah, tonggal klik tombol impor dan tunggu prosesnya selesai.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

110


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Hasilnya kurang lebih seperti gambar berikutnya. Perhatikan jendela inspector, di area light, dapat diatur intensitasnya dan juga memberi drop shadows dengan memilih soft shadows atau hard shadow yang dapat diatur parameternya sesuai keperluan. Tunggu proses impor sampai selesai. Setelah selesai, skybox yang baru berada di Assets, silakan diatur letak folder-nya sesuai keperluan.

Folder skybox yang baru diimpor dapat dibiarkan di tempat awalnya, biasanya berdampingan dengan standard assets atau dapat diletakkan di dalam folder standard assets, lakukan penempatan folder sesuai keperluan. Sebelum mengubah langit dengan skybox yang baru diunduh. Klik Scene tab terlebih dulu, perlu ditambahkan sumber cahaya agar tidak terlalu buram area game-nya. Kini penulis akan mengubah skybox standard bawaan dari Unity dengan skybox yang telah diunduh sebelumnya. Caranya mudah.

Lalu ke GameObject, pilih light, pilih directional light untuk memberi cahaya dalam sudut tertentu sesuai keperluan.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

111


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Klik menu Window, lalu pilih Lighting, kemudian settings. Akan membuka jendela lighting, di mana di Scene tab, perhatikan di environment, ada skybox material, tertulis default-skybox, klik tanda lingkaran dengan bintik yang ada di sebelah kanan.

Intensitas skybox masih dapat diatur di intensity multiplier sesuai keperluan, atur agar jangan terlalu gelap bila scene-nya malam, atau terlalu terang bila scene-nya siang.

Langkah berikutnya dengan menambahkan mesh (object) yang telah dibuat di software 3D seperti Blender, 3DS Max, Maya, Cinema 4D, Sketch 3D, dan lainnya sesuai 3D software apa pun yang An1mareaders kuasai.

Muncul jendela select material untuk skybox, ubah dari default skybox ke skybox yang telah diunduh sesuai keperluan dengan cara menggeser slidernya dan pilih skybox yang diperlukan dengan cara diklik, setelah terpilih, skybox baru sudah muncul di Scene.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Penulis dalam contoh ini tidak menambahkan objek dari luar Unity karena dengan maksud agar An1mareaders belajar dan bereksplorasi lebih lama di Unity. Untuk menambahkan objek 3D di Unity, klik GameObject, klik 3D Objects, lalu klik cube.

112


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Cube akan terbentuk di Scene, tekan huruf F untuk zoom otomatis ke object yang diseleksi, atur ukurannya dengan scale tool, atur posisinya dengan move tool. Kini memberi warna pada cube, caranya dengan membuat material baru. Klik pada Assets, lalu create, lalu ke Material.

Klik di area warna putih di Main Maps dengan tulisan Albedo. Akan membuka jendela pemilihan warna, silakan pilih warna sesuai keperluan, dalam contoh ini penulis memilih warna ungu.

Beri nama new material ke nama baru sesuai keperluan. Penulis memberi nama ungu, klik dua kali material dengan nama ungu untuk membuka setting material di inspector.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

113


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Tinggal klik dan drag material yang sudah sesuai warnanya ke objek yang dimaksud. Demikianlah cara memberi warna pada objek. Kini setelah memberi object menggunakan Unity, silakan memberi object dengan mengimpor dari software lainnya, dalam contoh ini penulis akan mengimpor object yang dibuat oleh Blender 3D, karena hanya untuk contoh, objek yang penulis buat sederhana saja yaitu cone. Lalu export cone di Blender dalam format FBX.

Saat di Unity, impor cone yang telah diekspor dari Blender dalam format fbx dengan cara klik Assets, Import New Asset.

Setelah terimpor, file yang berisi objek cone berada di jendela Assets.Klik dan drag cone ke Scene. Tinggal memberi warna pada cone seperti cara sebelumnya.

Di jendela Hierarchy, klik tanda panah cone ke arah bawah, hapus camera dan lamp bawaan dari Blender, dengan cara menekan tombol delete di keyboard.

Akan muncul jendela konfirmasi Break Prefab Instance, tekan tombol Continue.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

114


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Langkah berikutnya dengan memberi pemain, yaitu dalam first person mode atau kamera seolah-olah menjadi diri an1mareaders sebagai mata pemainnya Dalam hal ini an1mareaders seolah bermain melihat alam sekitarnya secara langsung tanpa melihat pemain sebagai orang lain yang diwakili avatar dalam game yang dibuat. First person mode ini sangat bagus diterapkan dalam game yang berfungsi ala Virtual Reality (VR), di mana banyak juga digunakan sebagai tour di museum, sekolahan, universitas, area bersejarah dan lainnya sesuai keperluan. Langkah yang diperlukan adalah memberi objek yang di-link-an dengan kamera, dan karena kamera diikat dengan objek apa pun, maka setiap objek digerakkan, maka kamera akan mengikutinya, kamera seolah menjadi mata pemain game-nya.

Klik GameObject, pilih 3D Object, dan pilih capsule. Capsule ini akan menjadi objek yang digerakkan dan kamera terikat dengan capsule ini nantinya, tekan F untuk zoom pada capsule yang telah dibuat, gunakan scale dan position tool sesuai keperluan.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Kemudian tempatkan camera dan letakkan di dalam capsule di jendela hierarchy.Di mana camera sekarang menjadi bagian dari capsule, di jendela hierarchy tampilan menjadi seperti berikut.

Di inspector, posisikan camera di transform X,Y, dan Z menjadi 0, hal ini diperlukan agar camera tepat berada di capsule tersebut.

Klik camera di jendela hierarchy, gunakan move tool, dan tempatkan di area atas capsule agar camera seolah-olah menjadi mata manusia.

Lalu klik capsule, dan gerakkan menggunakan move tool agar capsule berada melayang di atas terrain, hal ini untuk memberi kesan kaki yang melangkah, namun karena first person mode, maka kakinya tidak terlihat, perhatikan camera pasti akan mengikutinya.

115


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Kini klik Game tab dan klik play, maka game sederhana yang dibuat sudah mulai nampak. Langkah selanjutnya adalah dengan membuat capsule yang berisi camera ini nantinya dapat digerakkan dan menjadi pemain game (player), di mana sementara ini masih diam saja.

Ubah namanya dari #Behaviour ke sesuai keperluan, dalam contoh ini penulis memberi nama camera_controller.

Namun maju dan mundur di game tab ini hanya dapat dilakukan dengan cara zoom in dan out saja dengan roll in dan rool out tombol tengah mouse.

Caranya klik capsule di hierarchy, klik tombol mouse kanan, pilih rename dan ubah nama capsule menjadi player.

Klik dua kali C# untuk camera_controller ini untuk membuka Microsoft Visual Studio.

Kini saatnya sesi yang paling menyenangkan bagi yang suka programming C# (baca: si sharp).

Caranya klik di area jendela assets yang kosong, lalu klik mouse kanan, pilih create dan pilih C# script.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Saat di Visual Studio, seleksi // Use this‌ sampai } seperti pada gambar di gambar, tekan delete untuk menghapusnya, karena tidak diperlukan untuk sesi ini.

116


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Ketikkan C# script di atas dengan tepat, jika tidak tepat, maka script tersebut tidak akan dapat dijalankan. Penjelasan: public enum RotationAxis{ MouseX = 1, MouseY = 2 } Digunakan untuk menggerakkan objek, apa pun, dalam hal ini Player dan camera yang ada di dalam player menggunakan mouse untuk axis X dan Y. Sedangkan untuk: public RotationAxis axes = RotationAxis.MouseX; public float minimumVert = -45.0f; public float maximumVert = 45.0f; public float sensHorizontal = 10.0f; public float sensVertical = 10.0f; public float _rotationX = 0; Digunakan untuk rotasi axis X dan Y secara vertikal dan horizontal sejauh 45 derajat secara minimum dan maksimum.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Untuk void-nya, ketikkan: void Update () { if (axes == RotationAxis.MouseX) { transform.Rotate (0, Input.GetAxis ("Mouse X") * sensHorizontal, 0); } else if (axes == RotationAxis.MouseY) { _rotationX -= Input.GetAxis ("Mouse Y") * sensVertical; _rotationX = Mathf.Clamp (_rotationX, minimumVert, maximumVert); //clamp the vertical angle within the minimum and maximum limit at 45 degree float rotationY = transform.localEulerAngles.y; transform.localEulerAngles = new Vector3(_rotationX, rotationY, 0); } } } Di mana untuk kalkulasi jika dijalankan akan melakukan hitungan rotasi mouse ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah berdasarkan inputan yang telah diberikan. Setelah selesai, pastikan menyimpan script tersebut, dengan cara Ctrl S.

117


AN1MAGINE

Vol. 3 No. 4 April 2018

Kemudian kembali ke Unity 3D untuk menerapkan script tersebut. Caranya klik C# Script untuk camera_controller yang telah jadi, dan drag lalu drop-kan ke camera yang ada di jendela hierarchy seperti gambar berikut ini. Lakukan sekali lagi, jadi total dua kali drag dan drop. Saat game berhasil dijalankan, maka camera sebagai player akan dapat digerakkan memutar mata ke kanan dan ke kiri, serta dapat melihat memutar ke atas dan ke bawah, tetapi belum dapat dijalankan untuk maju dan mundur. Untuk menggerakkan maju dan mundur akan penulis lanjutkan di edisi an1magine berikutnya, karena untuk edisi kali ini cukup sampai di sini saja, sampai ketemu di An1magine edisi selanjutnya. Salam sukses selalu.

Di inspector ubah salah satu axes-nya menjadi Mouse Y, di mana biasanya Mouse X di atas, sengaja penulis balik untuk menunjukkan walaupun Mouse Y di atas dan Mouse X di bawah, tidak jadi masalah.

Kini tekan Ctrl S untuk menyimpan scene sejauh ini. Klik Game tab dan tekan play, tunggu beberapa saat sampai script berhasil dijalankan.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Penulis memberikan seminar dan workshop untuk animasi 2D, animasi 3D, 3D game, membuat komik, movie editing, membuat spesial efek untuk sinematografi, dan membuat novel, penulis dapat dijangkau di:ms.gumelar@gmail.com, twitter: @MSGumelar, instagram: ms.gumelar, smartphone nomor: 08888988005. Referensi: 1. Unity 3D 2017 help file 2. Blender 3D versi 2.79 3. Visual Studio: C# Sharp help file

118


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

119


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 3 No. 4 April 2018

www.an1mage.org

120


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.