AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
www.an1mage.org
1
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
CALL TO PAPER An1mage Jurnal Studi Kultural http://jurnalstudikultural.blogspot.co.id/2016/06/jurnal-studi-kultural-volume-1-nomor-2.html
Kamu Dosen, Peneliti Kritis pada Bidang Budaya? Kirim Laporan Penelitian Kamu ke: an1mage@an1mage.org www.an1mage.org
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
2
AN1MAGINE
Daftar Isi An1mage Jurnal Studi Kultural .................2 Hypatia of Alexandria ...............................4 Pralaya – I Made Marthana Yusa .............8 Prajurit ....................................................19 Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A. ...............33 Fredell.....................................................36 an1magalery ...........................................40 Leonardo da Vinci...................................47 eXistenZ..................................................50 tiga Sisi Rupa: Gustra.............................52 Musik dari Negeri yang Tlah Hilang........58 Niknik M. Kuntarto ..................................60 Tol Bali Mandara.....................................64 R. Masri Sareb Putra: .............................66 Mindporter:..............................................67 Yayasan Bali Bersih : .............................78 Download edisi sebelumnya di sini: http://www.an1mage.org/2016/05/an1magine-volume1-nomor-3-mei-2016.html
AN1MAGINE ISSN: 2502-3381 www.an1mage.org https://www.facebook.com/An1mage
Visi Membuka, mencerahkan pikiran generasi baru agar menjadi terbuka lagi dalam logika dan kreatifitas sehingga menjadi generasi yang cinta damai, berkemanusiaan, sayang pada sesama, sayang pada satwa, tanaman, lingkungan, alam, dan jagat raya. Misi Menghasilkan media hiburan bulanan yang ringan, berbagi ilmu pengetahuan sekaligus mengedukasi sesuai visi.
DIREKTUR Michael Sega Gumelar
REDAKTUR PELAKSANA Archana Universa
REDAKSI
Aswin Chandra Fatimah Kusuma Dimas Satria Kevin Putranto Wulan Ardhana ALAMAT 53 Abergeldie Road Aberdeen AB10 6ED Scotland – UK An1mage@an1mage.org
Agar selalu tahu terbitan An1magine? An1mareaders silakan gabung di sini: https://web.facebook.com/groups/1184883821589509/
All content in this monthly magazine, logo, illustration, story, characters and the distinctive likeness (es) thereof are Trademarks & Copyright © 2016 – AN1MAGE. ALL RIGHTS RESERVED.
enlightening open mind generations
Bumi Jati Elok Blok A5 No. 2 Jl. Raya Parung Panjang Legok, Tangerang Banten – 15826 Jl. Drupadi XIV No. 11 Renon, Denpasar Bali – 80266 IKLAN 08888988005 an1mage@an1mage.org
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
AGEN PERUBAHAN
Ilustrasi artist wajah Hypatia. Sumber: http://deeprootsmag.org/wp-content/uploads/2013/08/hypatia1.jpg
Hypatia of Alexandria Wulan Ardhana
Socrates, Plato, Thales, Phytagoras, Archimedes.... Kayaknya kita lebih gampang nyebutin filsuf laki-laki ya An1mareaders? Tapi tahukah kalian kalau kita sebenarnya memiliki filsuf perempuan?
Filsuf perempuan tidak banyak dibahas karena dalam sejarah, perempuan jarang mendapat pengakuan. Kinerja mereka sering diabaikan. Bahkan perempuan kesulitan untuk mengenyam pendidikan. Keadaan inilah yang membuat kita kesulitan untu mengenal banyak ilmuwan perempuan.
Potret Hypatia. Sumber: https://ileanasarchaeologyblog.files.wordpress.com/2 015/02/01275-hypatiaaj9.jpg
Hypatia of Alexandria (A.D. 370-415) merupakan perempuan yang ahli di bidang matematika, filsafat, hingga astronomi. Ia hidup semasa Peradaban Mesir.
Hypatia gemar mempelajari aljabar dan geometri, mekanika dan teknologi.
Ia merupakan Pengikut Filsafat Neoplatonisme, yakni pandangan filsafat yang mengajarkan bahwa semua hal berupa realita tersebut berasal dari satu.
Sebentuk alat yang bernama Plane Astrolabe ia ciptakan. Alat ini berfungsi untuk mengukur posisi bintang, planet, dan matahari.
Anak perempuan dari ahli matematika dan Filsuf Theon Alexandria ini bahkan Ketua Sekolah Platonist di Alexandria.
Sejauh 1800 tahun sebelum Copernicus, ia telah berteori mengenai peredaran planet-planet yang berpusat pada matahari.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
4
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
Ilustrasi betapa malangnya Hypatia saat dianiaya oleh orang-orang agamis di waktu itu. Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ea/Mort_de_la_philosophe_Hypatie.jpg
Hypatia juga menyatakan bahwa bentuk orbit bumi adalah elips, bukan bulat. Sebenarnya Hypatia juga bukan penggagas pertama Teori Heliosentris ini. Teori ini telah diajukan oleh Aristarkus dari Samos. Sebagai seorang cerdas, Hypatia gemar berpakaian layaknya sarjana atau guru, bukan pakaian yang dikenakan perempuan pada umumnya pada masanya. Ia bahkan mengemudi kereta sendiri. Hidup di tengah masyarakat yang menganggap pengetahuan sebagai musuh dari keyakinan agama. Hypatia dituding sebagai penyihir, hal ini adalah politik para agamis agar memudahkan masyarakat umum dimanipulasi dan diarahkan, para agamis menggunakan fitnah penyihir agar masyarakat umum membenci Hypatia.
enlightening open mind generations
Apalagi pengetahuannya bertentangan dengan Gereja yang semasa itu menilai bumi sebagai pusat dari alam semesta. Murid Hypatia yang jadi uskup di Cyrene (Libya) yang bernama Synesius, berusaha membujuk gurunya agar menyatakan imannya kepada Katolik. Namun Hypatia menolak, ia tidak menganut agama apapun dan tetap pada pendiriannya untuk percaya pada filsafat. Memikirkan fenomena alam dan menelaah kebenaran alam semesta. Awal tahun 415, Sekelompok Rahib Katolik yang dipimpin oleh Peter, mereka menangkap Hypatia di tengah jalan, memukuli, dan menyeret tubuhnya ke gereja terdekat. Ia ditelanjangi dan di rajam (dilempari batu), beberapa sumber bahkan menyatakan Tubuh Hypatia dimutilasi lalu dibakar di tengah kota.
www.an1mage.org
5
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
Ilustrasi Hypatia dalam Movie Agora dengan alat di zamannya berupa simulasi planet-planet. Sumber: http://s3.amazonaws.com/auteurs_production/images/film/agora/w1280/agora.jpg
Meski seluruh tulisan Hypatia dinyatakan hilang, namun banyak ilmuan yang menuangkan Ajaran Hypatia dalam karyakarya mereka.
Kisah tragis Hypatia merupakan kejadian nyata dari masa lalu yang kelam di mana agama dijadikan alat dan senjata untuk membasmi ilmuwan.
Di sini kita belajar bahwa perempuan pun dapat secerdas bahkan melebihi pria, kesetaraan gender mungkin ada yang tidak setuju, tetapi sejarah secara nyata (empiris) membuktikan bahwa ada perempuan yang mampu berpikir cerdas, logis dan menjadi memimpin.
Di mana konsep Ketuhanan yang Maha Pengasih berubah menjadi cerita yang penuh air mata dan pertumpahan darah yang dilakukan oleh pengikut agamaagama tertentu.
enlightening open mind generations
(WA)
www.an1mage.org
6
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
KOMIK
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
7
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
PRALAYA – I MADE MARTHANA YUSA
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
8
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
www.an1mage.org
9
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
www.an1mage.org
10
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
www.an1mage.org
11
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
www.an1mage.org
12
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
www.an1mage.org
13
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
Tamat enlightening open mind generations
www.an1mage.org
14
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
www.an1mage.org
15
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
www.an1mage.org
16
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
www.an1mage.org
17
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
Bersambung enlightening open mind generations
www.an1mage.org
18
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
CERBUNG
Prajurit M.S. Gumelar
Kelompok Sumantri bergegas mengejar dengan kuda-kudanya dan kelompok Lurah Ngenger menuju arah lainnya yang bertujuan untuk mencegat Yandrei di suatu tempat. Sementara itu kelompok Yandrei dengan menggebu memacu kuda-kudanya, debudebu berterbangan di sela-sela kaki kuda tersebut menembus malam. Teriakan minta tolong Dumilah belum berhenti juga. GUBRAAAAAK Mendadak kuda paling depan terjatuh mengakibatkan kuda-kuda di belakangnya ikut terjatuh terjerembab. Hal ini membuat pegangan orang yang membawa Dumilah menjadi kurang kuat dan Dumilah terlempar. Namun sebelum Dumilah terjatuh mengenai tanah, mendadak tubuhnya ditangkap oleh seseorang sehingga terselamatkan, lalu Dumilah diberdirikan dan orang asing tersebut melepaskan ikatan yang membelit tubuh Dumilah.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Ter…terima kasih den….,” ucap Dumilah. “Sama-sama,” jawab Ciung. Melihat Wajah Ciung yang menggunakan masker di mulutnya, membuat Dumilah mundur beberapa langkah. “Oh maaf, jangan takut, ini hanya untuk menutup mulut saja,” Ciung membuka masker yang ada di mulut, ”Saya tidak bermaksud buruk, maafkan saya,” lanjut Ciung dengan wajah ramah dan tatapan yang santun. Saat itu kuda-kuda tunggangan kelompok Yandrei sudah dapat berdiri dengan keempat kakinya. “Bangsaaaaaat! Siapa yang berani melakukannya?!” hardik Yandrei dengan napas terengah-engah. “Whuooooo, kata-kata yang buruk,” ujar Wanara sembari mengayun-ayunkan gadanya.
19
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
“Siapa kalian, kami tidak ada masalah dengan kalian!” hardik Yandrei. “Memang benar kami tidak ada masalah dengan kalian, tetapi kalian yang membuat masalah dengan kami!” katakata berat dan tegas muncul dari seseorang di bawah pohon kelapa, orang tersebut maju dan sinar bulan mengenai orang tersebut.
“HOEEEKH, BAU BUSUK APA INI?” teriak Yandrei, lalu dia menyelempangkan kain selempangnya ke area hidungnya. Bondowoso maju semakin mendekat, dan bau semakin menyengat, mendadak lima kelompok Yandrei yang tidak memiliki selempang jatuh dan pingsan karena tidak tahan menahan baunya. “Sial” umpat Yandrei.
“SIAPA KAU!” hardik Yandrei lagi. “Ha ha ha apa artinya suatu nama?” kata Bandung. “Sangat tidak wajar bukan ada sekelompok laki-laki membawa seorang wanita yang jelas-jelas minta tolong dengan tubuhnya terikat di malam hari pula” lanjut Bandung. “Hah, ikut campur masalah orang lain, berani sekali, kalian cuma bertiga” ujar Yandrei, setelah pandangan matanya mencari dan menghitung orang yang menjegal kudanya, segera temantemannya yang berjumlah dua belas segera mengepung Kelompok Bandung. “Hoeeekh bau apa ini?!” mendadak beberapa teman Yandrei yang berada paling belakang lalu segera orang-orang tersebut menutup hidungnya dengan selempang mereka. “Ada aku empat, dan lima sama wanita itu!” teriak Bondowoso menampakkan dirinya. “Sial! apakah dia penunggu hutan ini?!” ujar orang tersebut setelah salah satu orang Kelompok Yandrei melihat Wajah Bondowoso, lalu mendadak orang tersebut bersama satu orang lain lagi yang telah melihat Wajah Bondowoso segera berlari meninggalkan Yandrei. “Kembali ke sini kau pengecut!” ujar Yandrei kepada 2 orang temannya yang lari ketakutan melihat Wajah Bondowoso.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
”Ayo teman-teman kita pergi dari sini!” ujar Yandrei dan bergegas naik ke kudanya, teman-temannya yang tidak pingsan segera menyusulnya. “Ha ha ha ha ha,” tawa Bandung dan teman-temannya menggema mengiringi kepergian mereka menjauh dari tempat tersebut. “Wuah Bondosowo, kau mengalahkan orang tanpa memukul, kesaktian tertinggi yang pernah aku lihat,” gurau Bandung. “Ah gusti senopati bisa aja,” jawab Bondowoso kalem. “Ha ha ha,” Ciung dan Wanara tertawa berbarengan. Tidak beberapa lama, mereka mendengar suara derap kuda ke arah mereka. Ketua kelompok berkata setelah dekat dengan mereka, ”Apakah saudara-saudara melihat gerombolan pria yang menculik seorang wanita!” tanya Lurah Ngenger. “Ki Lurah!” sapa Dumilah dan langsung berlari menuju bapak suaminya tersebut. “Oh syukurlah kau selamat nduk,” Lurah Ngenger merasa berbahagia dan memeluk mantunya tersebut. “Iya ki, ditolong oleh kesatria-kesatria ini,” ucap Dumilah menjelaskan. “Terima kasih banyak den kesatria, terima kasih banyak!” Lurah Ngenger mendadak menjatuhkan dirinya dan bersimpuh
20
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
hormat sebagai tanda terima kasih yang mendalam kepada Bandung dan kawankawan. “Hm bau apa ini?” lalu segera Lurah Ngenger menutup hidungnya dengan selempangnya. “Maaf ki, itu bau tubuhku,” Bondowoso berkata dengan polosnya. “Ooooh, maaf kesatria, saya tidak bermaksud menghina maaaaf!” ujar Ngenger sembari merasa kikuk dan terkejut tapi disembunyikan setelah matanya melihat kejelekan wajah dan tampilan Bondowoso. “Tidak perlu meminta maaf ki, bau badan saya memang seperti ini, saya yang mohon maaf,” ujar Bondowoso lagi. “Ha ha ha bangunlah ki,” ujar Bandung. Mendadak rombongan berikutnya muncul dari arah yang sama saat kelompok Yandrei melewati area tersebut. “Ki, kau berhasil menyelamatkan Dumilah!” teriak Sumantri segera turun dari kudanya. “Bukan aku, tapi para kesatria ini,” jelas Lurah Ngenger. * Sorak sorai pesta pernikahan Sumantri dengan Dumilah semakin meriah setelah peristiwa tersebut. Pak Lurah memberikan pidato singkat, ”Terima kasih atas kehadiran kembali para undangan yang kami hormati, terima kasih pula dengan bantuan 4 kesatria yang duduk di area sana dan tidak mau disebutkan namanya dalam pidato saya ini,” Lurah Ngenger menunjuk deretan tamu, Bandung dan kawan-kawan yang tengah duduk di area tamu.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Dengan bantuan mereka dan temanteman lainnya inilah, sehingga Mantu Saya Dumilah telah kembali, terima kasih banyak!” ucapan sepenuh hati Lurah Ngenger, air matanya menetes bahagia. Lalu dia melakukan penghormatan kepada Bandung dan kawan-kawan dengan cara Om Swastiastu melekatkan kedua telapak tangan menghadap ke atas di area depan dadanya. Bandung dan kawan-kawan membalas tanda hormat tersebut dengan melakukan hal yang sama. “Silakan pesta dilanjutkan kali ini ditambah dengan hidangan spesial yaitu kambing guling” ujar Lurah Ngenger, sorak gembira bergema setelah lurah menyebut kambing guling. “Monggo dinikmati!” Lurah Ngenger turun dari podium dengan perasaan haru. Sumantri dan Dumilah saling berpandangan, mereka sangat berbahagia terpancar dari sinar mata mereka yang berbinar-binar, jari jemari mereka saling bertaut. Esoknya, Bandung dan rombongan kecilnya berpamitan pada Lurah Ngenger dan Sumantri. ”Sampai ketemu lagi suatu saat hai para kesatria, ini ada bawaan sedikit untuk bekal di perjalanan,” ujar Lurah Ngenger. Sumantri pun menghaturkan terima kasih dengan melekatkan kedua telapak tangannya ke atas di depan dadanya dan terlihat kedua hidungnya diberi masker agar tidak mencium bau busuk dari tubuh Bondowoso yang menyengat. Bandung dan kawan-kawan membalasnya dengan melakukan hal yang sama,”Terima kasih telah diberi tempat untuk menginap, makanan dan bekal, semoga kita dapat bertemu lagi di suatu waktu,” jawab
21
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
Bandung, dengan masker hidung seperti biasa sudah dipasangnya. Kemudian Bandung dan kawan-kawan segera naik ke kudanya masing-masing dan memacu kudanya untuk melanjutkan perjalanan ke Arah Kerajaan Baka. Menjelang sore pasukan elit khusus tersebut sampai di tepi hutan larangan yang terletak di tepi luar Kerajaan Pengging. “Kita berkemah di sini dulu, karena pada malam hari akan menjadi kesulitan bila masuk hutan larangan,” jelas Bandung. “Hm kenapa dinamai hutan larangan?” tanya Ciung. “Nanti kita akan tahu saat malamnya ha ha ha,” ujar Wanara. “Ha ha ha kau benar Wanara,” tambah Bandung. Bondowoso segera mengumpulkan batang kayu-kayu kering di sekitar area tersebut. Menumpuknya seperti saling sanggah antara satu batang dengan lainnya membentuk gundukan seperti kerucut yang kasar. Lalu dengan segera dia menyalakan api dengan suatu alat dan menyembunyikan alat tersebut dengan cepat tanpa dilihat oleh yang lainnya.
Bondowoso berdiri, memeriksa bawaan yang ada di kuda miliknya, mengambil bongkahan besar dan meletakkannya secara teratur dan membentuknya menjadi tenda berupa kerucut dengan bantuan batang-batang kayu yang ditemukannya. “Ha ha ha cerdas, baiklah aku juga akan mencontohnya,” kata Bandung. “Ha ha ha iya, aku juga,” ujar Ciung, sedangkan Wanara langsung lari ke arah kudanya dan mencari kain yang dapat dibuat tenda,” Ah tidak ada yang lebar!” keluhnya. “Jangan khawatir, aku punya lebih, nih!” Bandung melemparkan lipatan kain yang lumayan lebar ke arah Wanara. “Wuah makasih gusti!” sambut Wanara gembira. Sore mulai merangkak malam, api unggun menyala dengan terang di area tersebut. Mendadak Bandung dengan cepat mengambil kain dan mencelupkannya ke dalam air sungai yang dekat dari area tersebut, lalu segera melompat dengan cepat di depan api unggun lalu menutup api unggun dengan kain tersebut, sehingga api air unggun menjadi mati seketika.
* “Api unggun sudah jadi!” Bondowoso memberitakan hasil kerjanya. “Wuah bagus sekali, cepat sekali kau membuat apinya, pake tenaga dalam? Ha ha ha,” seloroh Bandung. “Ha ha ha aku saja perlu waktu lama untuk membuatnya dengan benturan batu akik, percikannya baru ke kapas lalu jadi api,” ujar Wanara menambahkan, sedang Ciung juga merasa keheranan. Bondowoso menjawabnya dengan senyuman.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Hutan Larangan Semuanya menjadi terdiam serentak, mendadak di atas mereka sesuatu benda berbentuk bulat terang menyala dengan dengungan pelan berbunyi oooooommm. Benda tersebut di tepinya berputar dengan cepat, namun di bagian tengahnya diam, dan bagian tepi yang berputar terbagi menjadi dua yang bergerak saling berlawanan arah.
22
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
Benda bulat besar bersinar tersebut bergerak pelahan mengambang tanpa roda yang menahan dan Menggerakkannya, tetapi benda besar bersinar tadi mampu melintasi Kelompok Bandung yang sedang bengong dan takjub melihatnya dari bawah.
ada yang menyebutnya dewandaru, apakah itu dewa yang sesungguhnya? Aku juga kurang tahu” ujar Bandung menambahkan.
Kemudian benda tersebut menjauh dari tempat tersebut dan tidak terlihat lagi dari Pandangan Mata Kelompok Bandung karena terhalang oleh pohon-pohon hutan tersebut.
“Ada baiknya kita tidak perlu menyalakan api unggun lagi,” kata Bandung melihat ke arah Bondowoso.
Bandung segera melihat teman-teman Ciung dan Wanara yang bengongnya belum terhenti terlihat dari cahaya bulan yang menimpa wajah mereka, sementara itu Bondowoso yang berdiri agak jauh dari mereka bertiga tidak terlihat jelas reaksi dari mukanya.
Mereka pun segera kembali ke tenda masing-masing saat Ciung mendadak berteriak,”Keluar dari rerimbunan itu atau kami yang akan memaksamu!”
“A….Apa….Apakah karena itu disebut hutan larangan…larangan?” tanya Ciung tidak tahu diarahkan untuk bertanya pada siapa.
Muncul dengan perlahan seseorang berpakaian ala pendekar dengan muka tertutup topeng kayu berwarna cokelat gelap dengan Corak Banaspati, dengan menuntun kudanya keluar dari rerimbunan tersebut.
“Salah satunya, secara acak makhluk bersinar tersebut menelan orang-orang yang tidak beruntung karena berkemah di area sini dengan api unggun yang menyala” “Aku tadi belum sempat melarang Bondowoso saat dia membuatnya, tetapi aku pikir kita tidak bakalan seberuntung ini sehingga mengalami hal tersebut, ha ha ha,” Bandung tanpa diminta menjawabnya.
Mendadak mereka dikejutkan oleh suara auman harimau di kedalaman hutan.
“Baik gusti,” jawab Bondowoso.
“Ba…baik den,” ujar orang yang ada di balik rerimbunan semak-semak tersebut.
“Buka topengmu!” perintah Wanara yang mendekat bersiaga di samping Ciung. Bandung dan Bondowoso pun segera mendekat dan juga bersiaga. Perlahan tapi pasti orang tersebut membuka topeng Banaspati tersebut, ternyata di belakang topeng tersebut masih ada masker penutup hidung, kemudian penutup hidungnya juga secara perlahan dibukanya.
“Apa nama makhluk tadi?” tanya Wanara. “Orang menyebutnya Ndaru Kirana,” jawab Bandung.
“Roro Jongrang!” teriak Bandung lalu segera mendekati Jonggrang. “Kenapa?” tanya Bandung.
“Ndaru ha? Wuah bagus untuk membuat keris tuh” kata Ciung. “Ha ha ha ndaru yang itu batu meteor yang jatuh, memang untuk membuat keris, tetapi yang tadi bukan ndaru yang dimaksud, bahkan orang-orang sekitar sini
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Aku ingin ikut menyelamatkan Ayahandaku” jawab Roro Jonggrang. “Baiklah, aku paham perasaanmu, untung saja kau tidak mengalami hal-hal buruk,” Bandung memahami.
23
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
“Iya, aku mengikuti kalian dari kejauhan sejak berangkat dari alun-alun Pengging secara sembunyi-sembunyi, hmm… ada satu orang lagi yang membantuku satu punggawa dan satu orang pengelana yang katanya mengenal Bondowoso,” Roro Jonggrang menjelaskan. Roro kemudian menutup lagi hidung dan mulutnya dengan masker kainnya. Tak berapa lama keluar dari rerimbunan arah yang sama saat Roro Jonggrang keluar dari rerimbunan. Satu oang berpakaian punggawa ala kerajaan Baka dan satu orang lagi. Dengan cepat Bondowoso berteriak, “Pikatan!” “Ha ha ha iya, akhirnya kita bertemu lagi,” ujar Pikatan, sambil menutup mulutnya dengan selempangnya. “Ya, itu Pikatan, dan ini pengawalku ini bernama Angling,” Roro Jonggrang mengenalkan rombongannya. Angling masih menggunakan masker kain penutup hidung dan mulutnya. “Hmm… hal ini akan menyulitkan kita, tidak semuanya punya kemampuan khusus dalam misi ini!” mendadak Bandung berkata lebih keras. “Aku tidak dapat menjamin keselamatan kalian!” tambah Bandung.
“Oh wo ah…..,” Bondowoso salah tingkah dan salah bicara melihat Roro Jonggrang dan kemudian melihat Pikatan yang sedang tersenyum-senyum ke arahnya. Kemudian Pikatan segera membuat tenda untuk Roro Jonggrang, Bondowoso membantunya, punggawa tersebut berjaga-jaga di samping Jonggrang. Tak berapa lama tenda Roro Jonggrang selesai dibuat. “Tenda sudah siap gusti putri, silakan masuk dan beristirahat,” Angling meminta Roro untuk segera istirahat. “Baiklah, terima kasih,” jawab Roro dan mulai masuk ke tenda. Pikatan masih sibuk menabur garam di sekitar tenda-tenda tersebut dan dibantu oleh Bondowoso. “Garam ini akan membuat ular atau sejenisnya tidak akan masuk ke area tenda, tetapi bagaimana dengan yang sudah di dalam tenda?” ujar Pikatan dan sembari timbul pertanyaan. “Tentu saja pastikan saat membuat tenda, tidak ada lobang dan di area datar, sehingga kecil kemungkinannya ada ular di area tenda,” jawab Bondowoso.
“Kami tahu gusti, oleh karena itulah kami tahu risiko yang akan kami alami, bahkan kehilangan nyawa kami,” ujar Roro Jonggrang.
“Ha ha ha iya, sudah kupilih area seperti itu, tapi bagaimana kalo ternyata ada kalajengking atau sejenisnya yang tidak nampak karena cahaya yang kita andalkan saat itu cuma cahaya bulan saja?” tambah Pikatan berargumentasi.
“Ha ha ha, baiklah, kami tidak akan memperlakukanmu seperti dalam istana ya Putri Jonggrang, biasakanlah,” ujar Bandung tegas.
“Ha ha ha iya, paling tidak sudah berusaha,” jawab Bondowoso.
“Baik gusti,” jawab Roro Jonggrang.
“Bagaimana kau bisa bertemu Putri Jonggrang?” tanya Bondowoso.
“Hai Bondowoso, akhirnya kita bisa bertemu, Pikatan banyak bercerita tentangmu,” sapa Roro Jonggrang kepada Bondowoso.
“Hm cuma kebetulan saja, dia sepertinya kebingungan arah mau ke mana, karena punggawanya tidak pandai dalam melacak jejak, kemudian aku tawarkan jasaku, dan
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
24
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
hei akhirnya kita ketemu di sini lagi ha ha ha,” jelas Pikatan.
hutannya sangat lebat dan pepohonannya terlihat sangat tua dan tinggi-tinggi.
“Ha ha ha iya, aku tahu kau pelacak jejak yang andal,” puji Bondowoso.
Ciung dan Wanara beberapa kali harus memangkas jalanan setapak yang memasuk hutan, kelihatannya sudah sangat jarang sekali orang-orang melalui area tersebut.
“Kau suka kan kupertemukan dengan cewek yang tidak takut atau jijik melihatmu? Seorang putri lagi ha ha ha” ujar Pikatan menggoda. “Ha ha ha mana mau Putri Jonggrang sama aku,” jawab Bondowoso. “Hei hei ayooo, jangan merasa hina, perlihatkan bahwa bukan masalah tampilan luar, tapi yang paling penting tunjukkan bahwa kamu orang yang baik, perhatian, dan mampu menghargai wanita, ah cuma sayangnya kamu bukan orang ha ha ha!” Pikatan menghibur Bondowoso secara bersamaan juga menggodanya. “He he he,” Bondowoso tersenyum kecut, tapi kemudian tertawa lepas,” Ha ha ha ha ha,” karena dia tahu Pikatan memang sifatnya begitu, namun sangat setia kawan dan selalu mendukung dan menghiburnya. “Lah jadi tambah gilaaaaa!” ujar Pikatan. Malam semakin larut, bulan tampak indah mengambang di langit, bintang-bintang tampak berkilauan seperti permata berlian yang terkena sinar. Pagi telah menjelang, kelompok Bandung tampaknya telah bersiap untuk melanjutkan perjalanan. “Ini adalah hari ketiga, sekitar sore hari bila kita dapat bergerak cepat, kita akan mencapai titik luar Area Kerajaan Baka!” ujar Bandung. “Ayo kita berangkat!” perintah Bandung. “Ayoooo!” kelompoknya menyahutinya dengan semangat. Kelompok kecil tersebut memasuki hutan larangan dengan perlahan, karena
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Untungnya, Pikatan dengan teliti membimbing arah jalan mereka dari depan, sehingga Pikatan sebagai pelacak jejak sangat membantu dalam perjalanan dalam hutan tersebut. Bandung dan kuda yang ditunggangginya berada di belakang kuda Ciung dan Wanara. Sedangkan Roro Jongrang dan kudanya tepat di belakang Bandung, kemudian Angling dan kudanya seperti biasa ada di dekat sebelah kanan Roro Jonggrang. Kemudian barisan paling belakang adalah Bondowoso, sedang menaiki kudanya dengan santai. Mendadak Pikatan memberikan aba-aba dengan gerakan tangannya agar rombongan berhenti. Lalu Ciung, Wanara, dan Bandung segera mendekatinya. “Gusti, ada segerombolan perampok di area sebelah sana, apakah kita akan lanjut dan melawan mereka? Dari jumlahnya sepertinya lebih banyak dari kita,” jelas Pikatan. “Kita tidak punya banyak waktu untuk bergerak melingkar dan menjauh dari mereka, kita lawan mereka, kau lindungi putri Jonggrang tetap di sini,” perintah Bandung. “Aku, Ciung, Wanara dan Bondowoso akan berjalan terlebih dahulu, agar perhatian mereka ke arah kami, setelah kami bereskan mereka, kalian boleh menyusulnya,” kata Bandung mengomandoi.
25
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
“Baik gusti!” jawab mereka, segera saja, Ciung memberi aba-aba kepada Bondowoso untuk segera mendekat. Kemudian Bandung, Bondowoso, Ciung dan Wanara bergerak mendekati area yang dimaksud. Dengan perlahan tapi pasti empat orang berkuda menuju ke arah para perampok berada. Dari semak-semak, bermunculan orang-orang berpakaian kotor dan berperawakan cenderung besar-besar mengepung mereka, persis seperti yang mereka perkirakan. Setelah mendekat, tanpa dikomando, beberapa orang perampok segera menutup hidungnya dan beberapa orang yang memiliki selempang atau kain lebih di tubuh mereka, segera menutup hidungnya pula dengan selempang yang mereka miliki. “Baiklah, tak perlu basa-basi, berikan kami barang-barang kalian, agar kalian bisa kami loloskan tanpa kami perlu memaksanya dan berakhir mengenaskan dengan kami membunuh kalian semuanya!” teriak perampok berewokan dengan gada berduri yang ada di tangannya.
“Siapa nama Anda ki sanak?” tanya Bandung dengan jelas. “Aku Dharma ha ha ha!” jawab pemimpin perampok itu. “Baiklah Dharma, nama yang bagus, sayang menjadi rampok,” ujar Bandung. “AAH DIAAAAAM!” bentak Dharma, lalu menarik tali kekang kuda milik Bandung yang sedang diarahkan kepadanya oleh Bandung.
Saat bersamaan Bandung merunduk dan menyarangkan pukulan ke arah perut bagian bawah Dharma. Dharma bukanlah sehari dua hari menjadi perampok, mengetahui gerakan itu, segera dia melompat untuk menghindarinya, namun naas. Bandung dengan sigap berdiri dan menyusulnya dengan serangan berikutnya berupa tendangan yang telak mengenai Dada Dharma. Dharma terlempar jauh dan mengenai pohon besar. BLETAAAAK
“Ha ha ha kalian belum mengenal kami!” ujar Bandung. “Hallah tidak usah sok jago dan sok pahlawan, sudah banyak orang sepertimu mati mengenaskan!” bentak pimpinan perampok yang berjumlah dua puluh orang tersebut.
Bunyinya terdengar seperti ada pelindung di area punggung Dharma. Ternyata Dharma menggunakan pelindung dari kayu di area dada dan punggungnya, kayu yang dibentuk dengan bantuan tali-tali sehingga mampu melindungi area dada dan punggung dengan lebih fleksibel mengikuti bentuk tubuhnya.
“TURUN!” bentak pimpinan perampok itu. Bandung, Bondowoso, Ciung, dan Wanara segera turun dengan siaga. “Ha ha ha bagus, sekarang, berikan kudakuda itu kepada kami!” perintah pimpinan perampok tersebut.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“SIAAAAAL, HABISI MEREKAAAA!” Perintah Dharma kepada anak buahnya. Segera saja anak buahnya menyerang serentak Bandung, Bondowoso, Ciung, dan Wanara dengan gencar. Kesebelas anak buah Dharma menyerang dengan golok, pedang, dan tombak secara bersamaan ke arah Bandung, Bondowoso, Ciung, dan Wanara.
26
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
Bandung segera menyongsong sabetan golok dan pedang yang menuju ke arahnya dengan menggunakan pergelangan tangannya yang dilindungi oleh gelang baja yang lumayan panjang sehingga cukup untuk mementalkan golok dan pedang lawan.
PLAK, PLAAK, PLAAAK, PLAAAAK bunyi tamparan tangan Bondowoso mengenai pipi mereka, dan tamparan itu langsung membekas merah di pipi mereka.
Kemudian dengan cepat Bandung memukul balik penyerangnya, dengan tetap menggunakan gelang tersebut sehingga yang membawa golok terkena hantaman di bagian leher dan terpental jauh.
Bondowoso mengingatkan kebodohan mereka, dengan cepat mereka melepaskan tombak-tombaknya.
Sedangkan yang membawa pedang terkena di bagian lengan yang membawa pedang, sehingga pedangnya terlepas dan orangnya mundur kesakitan dengan memegang tangannya. Sementara itu, tiga orang menyerang Wanara dengan menggunakan pedang. Wanara dengan entengnya mengayunkan gadanya, sehingga pedang di tangan para perampok tadi terlepas karena kerasnya benturan itu. Segera Wanara akan mengayunkan akan memukul ketiganya, mendadak ketiganya berlari menjauhinya dan keluar dari arena pertarungan entah ke mana. Empat orang perampok menyerang Bondowoso dengan tombaknya, dengan cepat Bondowoso melepaskan baju lengan pendeknya dan mengibaskan tombak-tombak yang mengarah padanya. Kemudian tombak-tombak tadi dibuat terlilit oleh baju lengan pendeknya, sehingga susah untuk dilepas karena beberapa bagian tombak tersangkut. Segera saja dihentakkan bajunya tersebut ke area dalam dan mendadak keempat orang tersebut tertarik maju mendekati Bondowoso dengan cepat Bondowoso melakukan tamparan yang bergerak melingkar.
“Wuah sayang sekali sama tombaknya ya, sampai tidak dilepas, ha ha ha!�
Ketiganya sontak menutup bau yang menyebar masuk ke hidungnya karena tiga orang terlepas lilitan selempangnya yang ada di hidung mereka dan 1 orang tidak tahan baunya yang menempel di pipi mereka karena tidak menggunakan selempang penutup hidung, dan keempatnya segera melarikan diri tanpa dikomando. “Hei jangan pergi, baru saja dimulai!� teriak Bondowoso. Sementara itu, Ciung dengan sigap menggunakan golok besarnya untuk menghalau satu orang yang menggunakan gada dan satu orang yang menggunakan pedang. Golok Ciung dengan hebat mampu memutuskan gada di tangan perampok yang menyerangnya. Perampok yang memegang gada yang tinggal setengahnya melemparkan gada tersebut dan melarikan diri. Kemudian Ciung segera menepis serangan pedang dari perampok satunya dengan goloknya pula. Dan berhasil menempatkan goloknya di leher perampok berpedang tadi, perampok itu segera melepaskan pedangnya pula dan berlari menyusul temannya yang terlebih dulu melarikan diri. Melihat kenyataan itu Dharma segera menyelinap dan melarikan diri pula. “Baiklah, Jonggrang kau boleh keluar menyusul!� teriak Bandung ke arah area di
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
27
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
mana Jonggrang dan teman-teman lainnya.
belakang ke area yang aman, kemudian Wanara dengan cepat menangkap Roro Jonggrang.
“Jonggrang, sudah aman!” teriak Bandung lagi. Bandung, Bondowoso, Ciung dan Wanara bergegas ke area persembunyian Jonggrang. “Mundur!, berikan harta kalian atau wanita cantik ini akan tinggal nama!” bentak Dharma. Ternyata Pikatan dan Angling sudah terikat oleh kawanan perampok tersebut.
Lalu setelah berhasil menarik Jonggrang, Bondowoso langsung memberikan tendangan dengan cepat ke arah perut Dharma yang masih kelimpungan dengan bau yang sangat menyengat tersebut. HEEKHG! Suara tertahan Dharma terkena tendangan dari Bondowoso, lalu Dharma terlempar menimpa batang pohon yang ada di belakangnya.
Dan tangan Dharma sudah memegang golok tengah mengarahkannya ke leher Roro Jonggrang.
BRUUUUUUUUUGH!
“Woooo wooo hati-hati Dharma!” ujar Bandung.
Anak buah Dharma terkejut, melihat gelagat tersebut mereka segera kabur dengan serentak. Dharma sepertinya sudah tidak bangun lagi.
“Kau yang hati-hati, ayo copot semua barang berharga kalian dan lemparkan di depan anak buahku!” perintah Dharma. “Baiklah,” jawab Bandung dengan perlahan melepas beberapa perhiasan yang menempel di tubuhnya. “Mundur kau, lalu ganti dengan yang di belakangnya!” setelah melihat Bandung melepaskan semua perhiasannya, lalu menunjuk ke Bondowoso. “Baik!”. Jawab Bondowoso lalu melepaskan perlahan-lahan barang berharga yang ada di tubuhnya. BRUUUUOOOEEEEEEEETH! Bau busuk kentut Bondowoso yang sangat kuat merebak dengan cepat, bahkan penutup hidung dari kain tak akan mampu membendungnya. Hal ini membuat Dharma segera melompat mundur dari melupakan tawanannya. Kesempatan ini digunakan oleh Bondowoso dengan cepat untuk menarik Roro Jonggrang dan dilemparkan ke arah
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Ah pingsan!” jelas Ciung yang segera menge-check kesadaran Dharma dengan meletakkan tangannya di leher Dharma. “Ha ha ha luar biasa kau Bondowoso, aji Kentut Sayuto!” puji Bandung sembari bercanda. “Ha ha ha iya gusti!” Bondowoso tertawa malu. “Baiklah ayo kita segera Bandung memberi komando.
berangkat!”
Perjalanan mereka lanjutkan menembus hutan larangan. Setelah sekian lama perjalanan,”Kita istirahat dan makan, sepertinya matahari sudah di atas ubunubun kita,” ujar Bandung setelah melihat aliran sungai yang bersih. Mereka pun segera mengambil bekalnya masing-masing. Ciung menuntun kudanya untuk minum di tepi sungai, Bondowoso segera mengikutinya membawa kuda pikatan, kudanya sendiri, dan kuda Wanara. Bersambung
28
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
PAO ISSUE #5 BELAJAR MATEMATIKA
Karena di edisi bulan lalu Grey-Pao mendapat nilai nol pada ulangan matematikanya, PurplePao jadi iba dan memutuskan untuk membantu temannya belajar.
Grey-Pao 1+1, berapa? Dua!
*Purple-Pao meminjam Kacamata Grandma-Pao
Tentu saja! Yeaaa, Grey-Pao pinter nih
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
29
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
Nah sekarang kalo 5-3, berapa?
....
Misalnya nih Purple-Pao punya 5 donat, terus Grey-Pao makan tiga, jadi?
Jadi kenyang!
#$%^&@!!
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
30
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
PAO ISSUE #6 PEREMPUAN DAN PEMERKOSAAN Purple-Pao! Mulai sekarang kamu gak boleh jalan sendirian Gak boleh pakai topi yang terlalu mini
Ke-kenapa Grey-Pao?
Soalnya sekarang lagi marak pemerkosaan Diperkosa rame-rame terus dibunuh! Pokoknya aku tak ingin sesuatu yang buruk
Gak ah, Grey-Pao! Aku tak setujuhhh
menimpamu, Purple-pao!
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
31
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
Mengapaaaaa? Aku tak ingin kejadian buruk menimpamu Purple-Pao!
Soalnya aku gak setuju Perempuan kan yang jadi korban Terus pemerkosaan dan pembunuhan jadi alat buat mendisiplinkan tubuh perempuan Perempuan gak boleh pake topi mini Perempuan gak boleh pergi sendiri
Iyaa, tapi itu berbahaya Purple-Pao! Aku ngomong gini karena aku peduli lho!
Grey-Pao! Kalau ada makhluk buas Harusnya makhluk itu yang dikurung dan dihukum, bukan korbannya!
Iyah bener juga.... Kalau begitu sebagai perempuan Purple-Pao harus bisa bela diri ya!
Grey-Pao ajarin aku ya? Biar Aku bisa membela diri
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
32
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 3 Mei 2016
TOKOH
Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A. Pariwisata dan Warisan Budaya di Bali Archana Universa
Indonesia memiliki destinasi pariwisata yang terkenal di dunia internasional. Apa lagi jika bukan Pulau Dewata? Kali ini An1magine bertemu dengan Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A. Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Udayana yang banyak melakukan penelitian mengenai warisan budaya di Bali.
Tidak hanya itu, Orang Bali membangun situs yang baru seperti Pura Tirta Empul yang berlokasi di Tampak Siring. Hingga kini kolam di pura tersebut masih dirawat dan berfungsi dengan baik. Pariwisata Bali merupakan pariwisata berlandaskan budaya, sehingga Budaya Bali di pertontonkan pada wisatawan.
Menurut Prof. Ardika, Bali memiliki sejarah yang cukup panjang. Sejarah panjang itu masih tetap dilestarikan dipraktekkan oleh orang Bali sampai sekarang.
Prof. Ardika berpendapat hubungan patiwisata dengan budaya di Bali bagaikan pisau bermata dua atau ibarat api. Ada sisi negatif dan positifnya.
Ada keberlanjutan dari budaya, dari Tradisi Bali. Situs di Bali misalnya Goa Gajah berasal dari abad kesembilan dan dimaanfaatkan hingga kini.
Sisi positifnya adalah pariwisata melestarikan, merevitalisasi tradisi dan Warisan Budaya Bali.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
33
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Sementara sisi negatifnya, Budaya Bali dijadikan komoditas sehingga tidak jarang terjadi banyak seni-seni sakral yang menjadi profan. Seperti Upacara Ngaben atau Melasti yang dikemas menjadi suatu pertunjukan.
Oleh karenanya antara pariwisata dan budaya harus ada sinergitas. Di satu sisi mengemas budaya untuk wisatawan, tapi di sisi lain pariwisata harus mampu melestarikan menyuburkan budaya itu sendiri.
Karena pariwisata di Bali berdasar budaya, wisatawan harus menghormati budaya lokal seperti ketika pergi ke pura, wisatawan hendaknya memakai Pakaian Adat Bali atau wisatawan tidak boleh ke jeroan, halaman paling suci dari suatu pura.
Dengan demikian ada keseimbangan karena pariwisata tidak hanya membuat budaya menjadi tontonan, tapi pariwisata juga harus memberi kontribusi kelestarian budaya. (ARC)
Prof. Ardika berharap Masyarakat Bali tidak perlu mengubah kehidupan sehariharinya, mereka hanya perlu melaksanakan kehidupan sehari-harinya seperti biasa seperti keadaan asli, tidak di buat-buat. Juga agar produk lokal dapat maju ke kancah internasional contohnya masakan Tradisional Bali seperti Babi Guling Bu Oka, Ayam Betutu Bu Mangku di Kedewasan, juga Bebek Bengil Bu Agung.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
34
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Pencapaian: 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2013 2013 2014
2014 2015 2015
2015 2015 2015 2016
Inter Religious Relationship Between the Balinese and Chinese in the Traditional Village of Bali, Gottingen, Jerman. 16-17 Juli 2011. Museum sebagai Daya Tarik Wisala.: Perspektif Multikulturalisme. Denpasar, 20 September 2011 Mice Industry and Tourism Vision ofBali. Jeju/Korea, 28-30 September 2011 Recent Studies in Indonesian Archaeology (editor). Geringsing; Sub Ethnic Identity in Bali. Paper presented in the International Conference 0:1 Bali in Global Asia: Between Modernization and Heritage Formation. Denpasar, 18 July 2012. Awal Perajin di Bali. Makalah disampaikan dalam Seminar Penulisan Sejarah Bali. Denpasar, 4 September 2012. Sejarah Bali dari Prasejarah hingga Modern. Tim Penulis. Denpasar: Udayana. University Press. Sembiran: an Early Harbour in Bali. Dalam Miksic, J.N. and Goh Geok Yian. 2013. Ancient Harbours in Southeast Asia. pp: 21-29. SPAFA. Interreligious Relationship; between Chinese and Hindu Balinese in Three Villages in Bali. Dalam Hauser-Schaublin, B. and David D. Harnish. 2014. Between Harmony and Discrimination: Negotiating ReIigios Identities within Majority-Minority Relationships in Bali and Lombok. Pp 258-274. Leiden: Brill. Bali in the Global Contacts. Paper presented in the Workshop Academia Sinica. 20 November 2014, Taipei, Pusaka Budaya. Perspektif Masa Kini. Udayana Press. Early Contact between Bali and India. Proceedings of the International Conference on ASEANIndian Cultural Links: Historical and Contemporary Dimensions. pp: 27-37. New Delhi: ASEANIndian Centre at Research and Information System for Developing Countries. Museum as Cultural TourismAllracllions in Ubud. Bali, Indonesia. International Journal of Science and Energy Research The Beginning of Indian Contact with Bali: An Archaeological Research. Paper presented It The International Conference on Indology I.New Delhi. 18-22 December 2015. Perajian Pada Masa Bali Kuno. Udayana Press. Bali in the World of Buddhism Paper presented at The 7th Imernarional Buddhisr Research on Cultural Geography in Buddhism, 18-20 February 2016 Mahachulalongkornrajavidyalaya University, Thailand.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
35
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
CERMIN
Fredell Archana Universa
Kanvas-kanvas setinggi dua meter itu menjulang tinggi di depanku. Gambarnya tidak kompleks, tapi artistik dan bermakna. Bagaimana mungkin ada makhluk yang dapat membuat mahakarya seindah itu?
Aku melihatnya, lebih tepatnya mendongak. Ia benar-benar menjulang tinggi. Dua kali lipat dibanding tinggi badanku. Jadi kira-kira ia memiliki tinggi sekitar tiga meter.
Aku menelusurinya. Perlahan, berusaha tidak melewatkan satu goresan pun dari sang kreator. Mengaguminya, seolah-olah aku tinggal dalam lukisan itu.
Saat pertama kali melihatnya, aku tahu dia tidak bisa disebut manusia. Karena manusia tidak ada yang setinggi dia. Karena manusia tidak memiliki mata kuning dengan garis mata hitam. Karena kulitnya berwarna kebiru-biruan....
Terdengar suara pria berdehem dibelakangku. Kemudian kata-kata itu meluncur. “Kuharap kau bisa memandangiku selama waktu yang kau habiskan untuk memuja karyaku”.
“Ah, pandangan itu lagi,” tegurnya sembari meraih kedua bahuku dan membawaku ke lukisannya yang lain. “Kurasa kau sedang memikirkan science fiction atau semacamnya”.
Aku berbalik. Nyengir.
“Aku sedang memikirkan Krisna”.
“Fredell, aku tahu kau sang maestronya!” ujarku memberi pujian, tulus.
“Siapa itu?”
Fredell hanya tertawa menanggapiku.
“Tokoh dalam kisah Mahabharata yang digambarkan sebagai perwujudan Dewa
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
36
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Wisnu”. Aku melanjutkan penjelasanku karena nampaknya Fredell tidak memahami penjelasanku barusan. “Ajaran Hindu”.
bergandengan tangan dengan makhluk biru dengan tinggi dua kali lipat dari si manusia. “Itu kita!” seruku, penuh antusias.
“Oh! Agama dari planetmu!” seru Fredell yang akhirnya mendapat sedikit pencerahan. “Krisna itu sama dengan Kristus?” Aku menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal. Rasanya aku tidak menguasai bidang yang satu ini. Soal kepercayaan, apa yang mereka yakini sebagai ajaran yang membawa manusia pada kedamaian. Padahal sebenarnya tidak lebih dari sekadar alat untuk mewajarkan intoleransi. Identitas yang membuat manusia menyakiti sesamanya, bahkan hingga membunuh satu sama lain. Aku jadi ingin menyebut ajaran agama sebagai science fiction, bolehkah? Aku memandangi Fredell, tersenyum. Seolah senyuman itu bisa menjawab keingintahuannya. Padahal senyuman itu hanya suatu pengelakan supaya aku tidak menjawab. “Kau ingin melihat karya mahasiswa yang lain?” tanyanya. Ia mengerti. Fredell tidak ingin mendesakku untuk menjawab pertanyaannya yang tadi. Dan itu membuatku menjadi pecundang. Pecundang yang tidak berani menyatakan pemikirannya. Bersembunyi dalam diam. Aku masih merasa tidak nyaman untuk mengungkapkan pemikiranku. Karena aku bisa saja dicelakai, bahkan dibunuh oleh orang-orang yang tidak sepemikiran denganku. “Planetmu memang tidak ramah pada pemikiran-pemikiran baru. Banyak pemikir hebat dibunuh, dibakar hidup-hidup,” gumam Fredell. Matanya menatap luruslurus ke karyanya. Aku ikut memandangi karyanya. Lukisan seorang manusia yang tengah
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Fredell mengangguk. Aku berjingkat sedikit untuk membaca judul dari karya tersebut yang diletakkan beberapa senti dari atas kepalaku. Hanya satu kata dan sangat mengena. “Persahabatan”. Fredell membungkuk sehingga kepala kami sejajar. Selama beberapa detik aku terperangkap dalam sorot mata reptilnya. “Kurasa tidak baik menyabotasemu untuk hanya menikmati karya-karyaku saja. Ini bukan pameran tunggalku, kau harus melihat hal-hal menarik lainnya”. “Kalau begitu kau yang jadi pemandunya,” kataku, bersemangat. Kami berjalan ke arah timur gedung. Matahari di belakang, membentuk bayangbayang di lantai batu yang dingin. Aku harus berjalan lebih cepat supaya dapat mengimbangi jangkauan Kaki Fredell yang luar biasa panjang. Aku tahu dia sudah melambatkan langkah, tapi tetap saja aku butuh tenaga ekstra supaya tidak ketinggalan. Koridor-koridor dipenuhi murid-murid yang lalu lalang. Ada yang setinggi aku, ada yang setinggi Fredell. Ketika masuk ke salah satu ruangan di sayap bangunan, lukisan-lukisan tinggi lainnya seolah menyergapku. Beberapa makhluk setinggi Fredell tengah menyapukan kuas ke kanvas setinggi dua meter. Sesekali berbicara satu sama lain dalam bahasa yang tidak bisa kupahami. “Tidak, tidak. Aku ingin menunjukan sesuatu yang lain padamu,” cegah Fredell saat aku berjalan menuju para makhluk tinggi yang tengah melukis itu. Aku memiringkan kepala.
37
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
“Temanku sedang menggelar pertunjukkan yang menarik, tapi sayang kurang mendapat apresiasi. Bagaimana kalau kita menghiburnya?” ajak Fredell. “Apa yang dia lakukan?” “Kau akan segera mengetahuinya”. Bukannya mengikuti alur orang-orang, kami malah mengarah ke kiri. Ke tempat yang cenderung tidak mendapat sinar matahari, meski di luar begitu panas. Tempat yang kami tuju lembab dan gelap, bahkan tidak ada tanda-tanda ada pertunjukan di sana. Sealunan suara menyambut kami. Suara berat dan serak yang memecah kesunyian. “Siapa teman kecilmu itu Fred? Dari golongan kulit coklat, eh?” Aku mengangkat satu alis. Di tempat ini, kami kadang dipanggil berdasarkan warna kulit kami. Manusia bumi selalu identik dengan kulit coklat karena makhluk dari planet lain bisa berwarna biru seperti Fredell, hijau, bahkan ungu. Detik berikutnya aku melihat si pemilik suara. Sama tingginya dengan Fredell, tapi nampaknya makhluk itu lebih muda meskipun suaranya berat. “Kuharap kau belum memulainya Siron. Ini Elvarette”. Fredell mengenalkan kami satu sama lain. “Sebuah kehormatan!” kata Siron dengan suara berat dan kasar yang sama. “Senang berkenalan denganmu,” balasku sembari menjulurkan tangan. Kami bersalaman, tanganku terbenam dalam tangan Siron yang ukurannya benar-benar lebar. “Jangan buru-buru merasa senang karena aku baru akan menghibur kalian!” perintahnya dalam nada tawa yang berat. “Perhatikan langkah kalian, ikuti jalur yang
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
sudah kubuat. Aku tidak ingin ada korban di sini”. Kemudian aku melihatnya, sesuatu yang berkilauan, menyala dalam gelap. Sesuai petuah Siron, kami mengikuti petunjuknya. Meski aku tidak yakin siapakah yang ia maksudkan sebagai korban. “Duduk di sini,” bisik Siron padaku dan Fredell. “Kalian lihat garis biru yang berpendar samar itu kan? Jangan melewati batas! Jangan membuat suara keras! Aku tidak ingin ada korban di sini”. Aku bisa mendengar suara sepatu Siron mengetuk-ngetuk lantai batu, langkahnya begitu pelan dan teratur. Mendadak aku merasa sedikit gugup karena Siron terus-menerus menyebut kata ‘korban’. Aku melirik ke arah Fredell tapi keadaannya terlalu gelap untuk melihat ekspresinya. Beberapa makhluk yang sedang menanti pertunjukan mendesah pelan. Sepertinya ada tujuh atau delapan makhluk termasuk aku dan Fredell yang menantikan pertunjukan yang aku tidak ketahui apa yang hendak kutonton ini. Sebelum aku bisa bertanya-tanya lagi, aku mendengar gumaman pelan Siron dari seberang tempatku duduk. Lingkaran biru menyala lebih terang dan saat itu aku melihatnya. Makhluk itu bergerak membentuk polapola mengikuti alunan Siron. Makhluk kecil berwarna hitam. Berbaris dan berpencar, membentuk koreografi yang tidak kumengerti, tapi yang jelas pola-pola yang dihasilkan begitu indah. Itu semut, pikirku. Seolah terhipnotis, aku mengikuti bentukbentuk yang dibuat. Bagaimana mungkin semut-semut itu bisa memosisikan dirinya secara tepat. Tidak ada yang tercecer, begitu disiplin.
38
AN1MAGINE
Aku memajukan tubuhku, memicingkan mata supaya bisa melihat semut-semut itu dengan jelas. Kemudian aku menyadarinya. Adakah semut yang berjalan tegak? Mungkin ada mengingat aku sekarang ini ada di planet lain, bukan di bumi. Pertunjukan itu berlangsung sekitar sepuluh menit hingga Siron menutup pertunjukan tanpa tepuk tangan dari penonton, karena memang penonton tidak diizinkan membuat keributan. Fredell menarikku keluar, memandikanku dengan cahaya senja. “Apa itu tadi?” “Burk. Mengagumkan bukan? Siron benarbenar mencurahkan keahliannya dalam pertunjukan tadi”. “Pertunjukkan yang hebat, sayang tidak banyak yang menonton,” decakku, pelan. “Memang tidak boleh mencapai sepuluh makhluk dalam satu pertunjukan. Burk tidak suka keributan, mereka suka gelap, dan mereka cukup mematikan”.
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Aku membulatkan mata. Seolah menolak percaya makhluk kecil tadi mematikan. “Memangnya apa yang akan mereka lakukan jika kita mengganggu mereka?” tuntutku. “Jangan berencana untuk mengganggu mereka, aku serius mengatakannya. Mereka akan mengigitmu, membuatmu mati dalam dua detik. Burk yang menggigitmu juga akan mati”. “Dua nyawa hilang bersamaan,” ujarku menyimpulkan. “Bagaimana pendapatmu? Bukankah planet ini menjadi habitat dari banyak makhluk mengerikan? Sepertinya bumi lebih damai dari sini?” kata Fredell yang menatap matahari terbenam dengan mata reptilnya. “Bumi...”. ujarku lambat-lambat. “Lebih mengerikan. Kau bisa dibakar hidup-hidup hanya karena memiliki pemikiran yang berbeda”.
(ARC)
An1mage ANTOLOGI CERMIN
FIKSI ILMIAH KAMU PUNYA CERITA MINI (CERMIN) DENGAN GENRE SCI-FI? AN1MAGE PUNYA PROGRAM NERBITIN CERITA MINI KARYA KAMU UNTUK DIMUAT DALAM TERBITAN EBOOK“ANTOLOGI CERMIN FIKSI ILMIAH (ACFI)”EDISI PERTAMA. TERBITAN INI BERGUNA BUAT KAMU YANG SERING NULIS CERMIN DI FACEBOOK GRUP, BLOG ATAUPUN WEBSITE, CERMIN TIDAK HARUS BARU, BOLEH YANG SUDAH DITAYANGKAN DI FB, BLOG DAN WEBSITE. KARYA TAMPIL DIINTERNET TIDAK SAMA DENGAN PRESTASI, KARYA DIMUAT DALAM PUBLIKASI EBOOK BER-ISBN ADALAH PRESTASI DAN WAJIB MASUK PORTOFOLIOMU, BURUAN AGAR NAMAMU TERUKIR ABADI DALAM SEJARAH. KIRIM KE: an1mage@an1mage.org
an1magalery LUKISAN H SUTASOMA
I I KETUT ARI SUJANA
+6285737270760 Expression, drawing pen & pencil on p21x 29.7 cm
SLOW ART
GADIS BALI Expressionism, oil on canvas 60 x 80 cm
Origami#6
POP ART Expressionism, digital painting "illustrator" 42 x 30 CM
Origami#6
I DEWA GEDE DALPA
I MADE BAYU DIKUSUMAW
RAUT WAJAH BUNGA JEPUN
Expressionism, Pencil on paper 30 x 43 cm
Expressionism, oil on canvas 70 x 90 cm
Origami#6
Origami#6
Expressionism, Pencil on Paper A4
EAUTY
an1magalery LUKISAN Origami#6
Raga terlalu sibuk Temukan Gemuk tarti buruk
TUDE PRATAMA
AELIYA NOFITA k Tin
dakFREEDOM +6285640427146 Expressionism, 45 x 45 cm
Origami#6
RA FUNGKY SMILE GEN BOR IG: Tudeprtm line: Tude Pratama Expressionism, pencil on paper 30 x 43 cm
HENDRA CIPTA HARIANTO
Origami#6
LINGGAR
UT
TENTANG TUHAN YANG LAIN +6281548759038 Expressionism, A3
Origami#6
HULK +6285737422045 Expressionism, paper
Origami#6
An1magine menerima karya foto lukisan, foto, ilustrasi, dan atau puisi. Kirim karyamu ke: an1mage@an1mage.org
an1magalery PUISI Bak nyamuk mencari lauk
CINTA DERITAMU TIADA AKHIR Apalah arti sebuah cinta? Sebuah perasaan yang bisa membuat manusia buta dengan segala-galanya Apakah indahnya cinta? Pernahkah dirimu merasakannya? Siapakah yang bisa menjelaskan cinta
Cintalah yang membuatku menderita Cintalah yang membuatku hancur Derita cinta membuatku hancur Derita cintaku tiada akhir SAMUDI Samudi.1095@gmail.com, 085694122100 A Peace of Me – Anthology
JONATHAN jonathanwidjaja93@gmail.com A Peace of Me
DI SAAT BADAI Di saat menjalani hidup saat ini Di saat keadaan sangat begitu aman…. Tiada hal dalam hidup yang harus dipersoalkan. Di kala hidup yang aman ini sedang berjalan begitu indah…. Badai yang tak pernah ‘ku harapkan datang dengan sendirinya…. Aku tak berguna di saat badai menghampiriku Tertunduk…. Duduk diam di dalam kenyamanan yang selama aku tinggali…. Aku merasakan angin yang kencang menghembuskan kenyamananku. Aku melihat hanya melihat berharap badai tidak merusak kenyamanan ini. Badai…. …. Mengapa kau merusak kenyamanan?! Mengapa badai merusak kedamaian yang ada selama ini?
Aku tidak kuasa menahan hembusan angin badai ini! Aku berharap mati terbawa badai yang menghampiri. Seseorang memanggilku di saat badai bergelora kuat…. …. Mengajak diri ini untuk bermain di kala badai sedang bergelora. Badai…. Kau yang harusnya aku takuti…. …. Kini aku berani bermain di saat badai. Badai yang melanda diri ini membuatku damai…. …. Aku bermain di tengah badai bergelora. …. Bersama semesta yang selalu bersamaku." KEVIN JONE B.S A Peace of Me
SERINGAI MALAM YANG TAK BERUJUNG Ketika semburat cinta datang menghampiri Ada hati ini merasa senang Kau datang dengan sejuta angan Membawa cinta pelipur lara Hadirmu membawa semangat baru Jiwa yang kokoh hati yang mencinta Ku dengungkan kidung cintaku dalam malam-malam itu Kau yang kucinta dan kukasihi Cinta yang selama ini dinanti Tumbuh bersama dalam sanubari Namun….. Saat itu semua berubah Maherat menjerat kalut Membatasi perasaan menegaskan kepiluan Memaksaku menunduk menuang luka Cinta yang hanya sebatas asa
an1magalery PUISI
Adakah kita saling bersua? Merangkul hati mematri diri? Apakah kau memang tercipta untukku? Ah, entahlah‌. Tanyakan saja pada bunga teratai itu Seringai malam yang tak berujung
Tapi tubuh mereka seolah meneriakkan anarki Untuk apa ada Pancasila Bila pikiran dan hati sudah menggila Tak bisakah kita saling berjabat tangan Untuk menyerukan perdamaian
RAMDHAN FEBRIANA 083827003270, Jln. Kidang Pananjung No. 93 RT 01/RW 03 Pangandaran A Peace of Me
KITA SATU Bukan Hitam Bukan Kuning Bukan Putih Bukan Coklat Tetapi Kita Satu Bukan Islam Bukan Katolik Bukan Buddha Bukan Hindu Tetapi Kita Indonesia Bukan Tionghoa Bukan Jawa Bukan Sunda Bukan Batak Tetapi Kita Sama Indonesia ada karena perbedaan Perbedaan menjadikannya indah Indah akan perdamaian karena perbedaan Bukan lagi aku, kamu, atau dia Tetapi Kita Satu Satu Indonesia ERVINA AMIR 085718210163, eangelinz@gmail.com A Peace of Me
Coba renungkan‌ Tentang apa yang terjadi sebelum kemerdekaan Susah payah menyerukan persatuan dan kesatuan Susah payah menghentikan peperangan Ingatlah Bhineka Tunggal Ika Berbeda-beda tetap satu jiwa Ingat aku, kamu, dan mereka Adalah satu Indonesia NUR AINI HANIFAH 082135622995, ainihanifaah@yahoo.com A Peace of Me
AKULAH ORANG ITU Berdiri ku di atas gamang Ku menanti waktumu padaku Sunyi ini tak mau pergi Hati ini kurasa sepi Ini tanganku, genggamlah.. Ini pundakku, rebahkanlah.. Sampai kapan kau membeku Sampai kapan kau merasa terbelenggu Coba kau lihat.. Kau cari siapa yang mencarimu Kau cari siapa yang menantimu Lihatlah! Lihatlah! Dan akulah orang itu.. ISMAYA DWI PURBAWATI
SATU INDONESIA Negeri ini tak lagi bertoleransi Setiap bibir saling memaki Mereka bilang ini negeri demokrasi
085774731753,ismayadwipurbawati@gmail.com A Peace of Me
An1magine menerima karya foto lukisan, foto, ilustrasi, dan atau puisi. Kirim karyamu ke: an1mage@an1mage.org
an1magalery ILUSTRASI
ROBERTUS KELVIN
FAITH santoso.kelvin@yahoo.co.id, 08156404869/790110BB International Characters Fiesta 1
TENGKU M ISA
NOZOMI KUMA Tengku_iska@yahoo.com, +6287825393196 International Characters Fiesta 1
MA YING (MAY)
OCTOBOY ma_yiying@hotmail.com http://mayying.deviantart.com International Characters Fiesta 1
MICHELLE
RENA +6283892017302 michelle21093@gmail.com International Characters Fiesta 1
an1magalery ILUSTRASI
TAUFIK FEBRIAN
LEE ZENYA
VALANGA taufikfebryan42@gmail.com, +6285693795305 International Characters Fiesta 1
JULIUS DICKY HERMAWAN (KYOU MEGI)
ARTIFICIAL Lee Zenya International Characters Fiesta 1
IVANA SARI
NELLIA kyoumegi@gmail.com, +6285730725566 http://kyou-megi.deviantart.com International Characters Fiesta 1
BIMA GREEN RANGER PANDAWA 081310156672, b.ivana.sari@gmail.com International Characters Fiesta 1 An1magine menerima karya foto lukisan, foto, ilustrasi, dan atau puisi. Kirim karyamu ke: an1mage@an1mage.org
an1magalery FOTOGRAFI
DHARMA PRASETYA IRAWAN
PRADNYANDANA
GAYA HIDUP MASA KINI +6281999466467 Expressionism, photo paper, LED,wood 67 x 355 x 176 cm Origami#6
TOMATOHEAD
GUNG RISMA
+6282737450565 Origami#6
GOOS WAH
SUATU PROSES +6281999399741 Expressionism, photo paper, negative film Origami#6
CROWN Expressionism, metal and bone Origami#6
An1magine menerima karya foto lukisan, foto, ilustrasi, dan atau puisi. Kirim karyamu ke: an1mage@an1mage.org
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
AGEN PERUBAHAN 6
The Last Supper oleh Leonardo da Vinci. Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4b/%C3%9Altima_Cena_-_Da_Vinci_5.jpg
Leonardo da Vinci Aswin Chandra
Mungkin banyak diantara n1mareaders yang tau Leonardo DiCaprio, tapi kalau Leonardo da Vinci apa kalian tahu?
Lukisan The Last Supper? Lukisan Mona Lisa? Yap! Benar! Lukisan wanita dengan senyuman misteriusnya ini memang salah satu Karya Leoanardo yang terkenal. Pria kelahiran 15 April 1452 di Vinci, Provinsi Firenze, Italia ini memang seniman. Virgin of the Rocks, Leda, St Yohanes Pembaptis, Perjamuan Terakhir (The Last Supper), Pemujaan Orang Majus dan Pembaptisan Kristus adalah karya-karya dari Leonarno. Namun tahukah kalian kalau sebenarnya Leonardo tidak hanya andal melukis? Ia adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis dari Masa Renaisans Italia.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Potret diri Leonardo da Vinci. Sumber: http://improvedshakespeare.com/wpcontent/uploads/2015/02/Leonardo-Da-VinciWallpaper.jpg
Sebagai seorang ilmuan, Leonardo penasaran bagaimana burung dapat terbang. Dia membuat parasut, juga ‘ornithopter’ alat yang terinspirasi dari cara terbang kelelawar dan burung.
47
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Vitruvian Man oleh Leonardo da Vinci. Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/22/Da_Vinci_Vitruve_Luc_Viatour.jpg
Rancangan ‘ornithopter’ pilot mengayuh pedal yang terhubung dengan kedua sayap supaya dapat terbang, namun alat ini tidak tidak dapat terbang seperti harapannya. Leonardo juga tertarik dengan pembuatan alat-alat perang seperti senapan mesin dan tank lapis baja. Dalam usahanya memahami anatomi manusia, Leonardo bahkan secara sembunyi-sembunyi membedah mayat. Tindakannya yang dianggap tidak lazim pada masanya, kini telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran. Sketsanya yang terkenal mengenai anatomi manusia disebut sebagai c Vitruvian Man merupakan gambar pria telanjang dengan lingkaran dan bidang persegi dibelakangnya. Banyak yang menyebutnya sebagai model manusia 'sempurna'.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Mona Lisa. Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d5 /Mona_Lisa_(copy,_Hermitage).jpg
Tidak berhenti hingga disitu, Leonardo juga membuat konsep robot kesatria pada tahun 1495, robot humanoid yang menginspirasi desain robot untuk NASA.
48
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Study of adoration of the magi. Sumber: http://www.leonardodavinci.net/images/gallery/study-of-the-adoration-of-the-magi.jpg
Robot ini dapat bergerak, duduk, menggerakkan kepala dan mengangkat tangan.
Seperti kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat, kemungkinan Maria Magdalena diperistri oleh Yesus.
Semasa hidupnya Leonardo pernah bergabung dalam organisasi rahasia ernama Priory of Sion, Laskar Ksatria Templar.
Leonardo meninggal di Clos LucĂŠ, Perancis, 2 Mei 1519 pada usia 67 tahun. (AC)
Organisasi tersebut menjaga rahasia sejarah Kristiani yang berbeda dari versi Kitab Injil yang beredar di masyarakat.
Robot kesatria oleh Leonardo da Vinci. Sumber: http://3.bp.blogspot.com/-O_9vbsECHLc/Usmn2RKuMUI/AAAAAAAAIhk/b_j9vSgT_OE/s1600/LeonardoRobot.png
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
eXistenZ Kevin Putranto Genre : Horror, Sci-Fi, Thriller Sutradara : David Cronenberg Pemain : Jennifer Jason Leigh, Jude Law, Ian Holm, Willem Dafoe, Don McKellar, Callum Keith Rennie, Christopher Eccleston, Sarah Polley, Robert A. Silverman, Oscar Hsu, Kris Lemche,Vik Sahay Release : 23 April 1999
Dear An1mareaders, kali ini timelime kita mundur ke tahun 1999. Film eXistenZ garapan David Cronenberg menceritakan soal game yang benerbener futuristik! Cerita bermula dengan sepuluh orang game tester yang maju untuk mencoba game baru buatan Allegra Geller (Jennifer Jason Leigh) yang dikenal sebagai “the world greatest game designer”.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Untuk masuk ke game diperlukan bio pods yang diceritakan terbuat dari daging amphibi. Agar dapat terkoneksi dengan game, pemain harus memasang bio pods ke bio port yakni port game. Port game merupakan semacam saklar di bagian bawah pinggang belakang yang terhubung dengan tulang belakang. Begitu kabel biologis dicolokkan dan game pod diaktifkan, pikiran pemain akan berpindah ke dunia game. Jadi game ini dimainkan tanpa mesin konsol seperti yang biasa kita temui. Juga tidak memerlukan listrik. Kemajuan teknologi video game tentunya menimbulkan pro dan kontra. Grup yang kontra disebut “realists”, alasannya game semacam ini membingungkan pemain antara dunia nyata dengan dunia game. Sementara para gamer dijuluki “the demoneous”.
50
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Ketika Allegra tengah melakukan testing video game terbarunya, seorang anggota “realists� menembak Allegra, versi original yang ada di dalam bio pod Allegra juga corrupt.
Setelah berbagai usaha melarikan diri, meminta pembuat bio pod membetulkan bio pod Allegra, juga bio port milik Ted sudah dapat berfungsi, akhirnya keduanya berhasil masuk ke dunia game.
Allegra dibantu melarikan diri oleh satpam bernama Ted Pikul (Jude Law) dan seorang karyawan marketing perusahaan. Banyak yang ingin membunuh Allegra karena menurut para “realists�, game buatan Allegra membuat pemainnya tidak bisa membedakan mana dunia nyata dan dunia game.
Mereka akhirnya mengetahui bahwa ada orang-orang yang ingin membunuh Allegra karena menginginkan perkembangan game virtual reality buatan mereka.
Dalam usaha memperbaiki gamenya, Allegra meminta bantuan Ted Pikul. Tujuannya agar mereka dapat masuk ke dalam game dan memeriksa bagian yang error.
Dengan kemenangan Allegra, 10 orang yang melakukan testing kembali ke dunia nyata dan mereka mulai mendiskusikan game tersebut.
Teryata Ted belum memiliki bio port, namun demi menolong Allegra, Ted akhirnya setuju untuk membuat bio port di tubuhnya.
Para tester mulai kebingungan apakah mereka masih berada dalam dunia game atau tidak. Mereka tidak dapat membedakan dunia game dan dunia nyata.
Mereka dibantu seorang penjaga pom bensin dalam pembuatan bio port. Namun ketika Allegra melakukan koneksi bio podnya ke Bio port Ted, mendadak bio podnya rusak.
Allegra dan Ted mengambil senapan kemudian membunuh semua yang menjajal eXistenZ, termasuk juga orang yang mengadakan acara percobaan game tersebut.
Karena si penjaga pom bensin memang menginginkan game buatan Allegra musnah.
(KV)
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Di akhir film, Ted mencoba membunuh Allegra juga, tapi Allegra berhasil membunuh Ted lebih dulu.
51
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
TOKOH
TIGA DASA WARSA, TIGA SISI RUPA: GUSTRA Archana Universa
Lima puluh karya fotografi yang berasal dari kreatifitas dan Imajinasi Gustra ditampilkan di Bentara Budaya Bali selama sepekan mulai 15-22 Mei 2016.
Karya retrospektif Ida Bagus Putra Adnyana atau Gustra ternyata tidak berangkat dari kegemarannya memotret, melainkan hobi menggambar.
“TIGA DASA WARSA, TIGA SISI RUPA GUSTRA� merupakan pameran tunggal Gustra yang kedua.
Saat SMP Gustra diberi kamera plastik dari kakek. Dari situ ia mulai motret secara otodidak dan hasilnya belum terlalu bagus. Setelah kamera tersebut rusak, ia tidak memotret lagi.
Sementara untuk pameran bersama, Gustra sudah melakukannya dalam negeri seperti di Sumatera, Jogja, Semarang, dan Batam. Di luar negeri seperti di Austria, Australia, Hongkong dan Malaysia, juga di Museum Welkulturen Der, Frankfurt tahun 2009.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Gustra sudah sering melukis dan mengikuti pameran gambar ketika acara ulang tahun sekolah atau pada saat tujuh belas agustusan sejak SMP. Ia juga berlangganan majalah musik, di situ terdapat halaman yang memuat karya-karya unik.
52
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Tertarik, Gustra mengirim potongan pemain musik yang kepalanya diganti dengan kepala monyet atau anjing namun tidak dimuat. Meskipun begitu, imajinasinya sudah mulai muncul. Di bangku kuliah, ia menjadi kartunis untuk majalah kampus, juga mula memotret. Beliau juga suka mengirim karya ke media massa dan sering di muat. Foto-fotonya juga sering menang ketika dilombakan. Saat Gustra kecil, ayahnya yang seorang pemandu wisata sering mengajak tamu ke rumah. Kadang ia difoto oleh tamu ayahnya dengan kamera polaroid. Gustra kecil mengagumi bagaimana sebentuk gambar objek dapat langsung dipindah ke selembar kertas. Mengambil gambar orang naik sepeda, orang di pantai, juga nelayan.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Mulanya Gustra banyak memotret orang, objek yang paling gampang ditemui. Anak kecil, ibu tua dengan keriputnya. Setelah terlalu sering memotret di sekitar rumah, Gustra mulai memotret di desa. Gustra mengaku dirinya adalah pribadi yang menyukai tantangan. Ia juga hobi membaca. Setiap pulang sekolah ia sering melihat-lihat majalah, mengisi memorinya dengan gambar-gambar berkualitas sehingga saat bekerja ia dibimbing oleh memorinya. Berkecimpung dalam dunia fotografi selama lebih dari tiga puluh tahun. Gustra mengaku senang meng-update diri sehingga ia tidak kesulitan mengikuti perkembangan teknologi. Mulai dari kamera analog hingga digital. Gustra bahkan tertarik dengan teknologi hologram, ia berharap suatu saat dapat menggunakan hologram sebagai media untuk karyanya.
53
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Karya-karya Gustra digolongkan atas “Documentary Culture Photography", "Composite Photography", dan "Fusion Photography". Gustra tidak hanya mengabadikan ritual dan upacara tradisi di Bali, karya-karyanya justru sarat kritik dan ironi. Ia bahkan mengabungkan beberapa foto untuk mewujudkan gagasannya yang sangat imajinatif. Penggabungan ini diawali karena kegemaran Gustra akan sesuatu yang kontradiktif, tapi memiliki sisi harmoni. Contohnya Gue R Nika yang menggabungkan gambar kerbau, tarian legenda dari Banyuwangi ditambah dengan foto gadis di studio. Gustra mengaku untuk membuat karyakaryanya tidaklah sekali jagi. Ia bisa mencoba sampai empat lima kali untuk menyempurnakan komposisi, pencahayaan, dimensi dan tema.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Pesan yang coba disampaikan dalam karyanya terkadang tidak dapat ditangkap dalam sekali lihat. Seperti mengenai Dewi Sri, dewi kesuburan yang dikaitkan dengan kondisi Alam Bali. Sawah-sawah menjadi vila, seolah Dewi Sri kini terusir. Padahal Subak merupakan bagian penting bagi Masyarakat Bali. Kini tanah-tanah dibeton, air meluap ke jalan raya. Melalui “Documentary Culture Photography�, Gustra ingin menunjukkan masih banyak di Bali masyarakat yang antusias melaksanakan ritual-ritual sejak dulu hingga sekarang, antar desa memiliki perbedaan tradisi, kadang tidak saling tahu karena tidak ada transfer pengetahuan. Melalui karyanya, Gustra mencoba menjembati perbedaan tradisi. Kemudian terkait dengan memori kultural.
54
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Kebudayaan yang sudah hilang setidaknya telah didokumentasikan. Juga ada desa yang ritualnya telah hilang, setelah melihat karya Gustra, mereka kembali menghidupkan ritual mereka kembali. “TIGA DASA WARSA, TIGA SISI RUPA GUSTRA� sesungguhnya dihadirkan Gustra karena ia sudah mencapai titik
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
perjalanan dimana ia merasa kehabisan tantangan. Ia mencoba menimbulkan gairah baru memancing diskusi, dan menantang generasi muda bahwa dia yang sudah berumur 58 tahun saja masih berkarya, mengapa anak muda tidak? (ARC)
55
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
www.an1mage.org
56
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
www.an1mage.org
57
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Musik dari Negeri yang Tlah Hilang Archana Universa
Bagaimana jadinya bila kreativitas dan inovasi Musik Prancis dan Musik Sunda dipadukan? “Musik dari Negeri yang Tlah Hilang: dari Keraton Sunda sampai ke Kediaman Rajaraja Prancis” merupakan konser musik klasik hasil kolaborasi Doulce Mémoire dan Yoyon Darsono. Pertunjukan ini diadakan pada Sabtu, 7 Mei 2016 di Bentara Budaya Bali (BBB). Selain Yoyon Darsono, Penembang Hendrawati Ashworth dan Dede Suparman juga tampil dalam acara ini. Doulce Mémoire dibentuk pada tahun 1989 oleh Denis Raisin Dadre. Mereka memainkan Musik Renaisans.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Mereka telah meraih berbagai penghargaan seperti Gran Prix de l’académie Charles Cros, Choc de la Musique, Diapason d’or dan Télérama. Tidak hanya Indonesia, Doulce Mémoire juga tampil di negara-negara lain seperti Amerika, Hongkong, Korea, Singapura, dan masih banyak lagi. Petualangan ini bertujuan untuk bertemu dengan berbagai kelompok musik tradisional dan klasik dari mancanegara. Sementara Yoyon Darsono merupakan pengamat seni dan Budaya Sunda yang pernah tampil di Auckland Indonesia Festival tahun 2015. Ia menguasai berbagai macam alat musik karawitan seperti rebab, suling dan terompet.
58
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Musik dari Negeri yang Tlah Hilang merupakan bagian dari Festival Seni Printemps Francaise atau festival dalam rangka menyambut musim semi di Prancis yang diselenggarakan sejak 2005. Ada konser Musik Jazz Baptiste Trotignon & Minino Garay, Pameran Arsitektur Des Jeunes Architectes et Paysagistes 2014, hingga Pawai Kebudayaan – Prancis di
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Bali Art Festival 2016 yang ikut menyemarakkan Printemps Francaise 2016. Selain di Bali, festival ini juga digelar di kota-kota lain seperti Jakarta, Balikpapan, Bandung, Makassar, Malang, Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. (ARC)
59
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
TOKOH
Srikandi Bahasa itu: Niknik M. Kuntarto “Di atas pengetahuan selalu ada seni yang akan menjadikannya lebih bermakna� adalah ungkapan yang diyakininya.
kesempurnaan seorang wanita dalam berumah tangga. Gambaran wanita Indonesia yang tetap saja selalu hadir walau zaman berubah.
Ketika menulis apa pun, senilah yang akan memberinya roh sehingga menjadi tulisan yang hidup dan bermakna.
Memang unik. Namun, karena keunikannyalah itu pula, Tokoh Saatirah menjadi objek penelitian yang tersebar di beberapa tesis karya mahasiswa di beberapa universitas.
Saatirah adalah tokoh yang ia ciptakan melalui seni berimajinasi. Sebaris nama yang diambil dari Bahasa Arab yang berarti wanita solehah, wanita yang selalu menjunjung tinggi kehormatan suami. Bahkan, menutup aib sang suami dari siapa pun. Saatirah adalah gambaran
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Novel Saatirah (2010) unik dan menarik karena merupakan cerminan Wanita Indonesia; sebagai kaca benggala kehidupan bagi Wanita Indonesia pada umumnya.
60
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Jam berganti hari. Hari berubah menjadi minggu. Minggu menggeser bulan. Dan bulan pun menggantikan tahun. Berdasarkan pengalaman batin sang penulis, Tokoh Saatirah yang ia ciptakan pun menjelma menjadi wanita lebih dewasa dan sadar diri bahwa ilmu kesempurnaan dalam berumah tangga yang selalu ia bangga-banggakan ternyata tak sesuai dengan zaman. Oleh karena itu, pada novel kedua yang berjudul Saatirah Menggugat (2014), ia ciptakan Tokoh Saatirah dengan karakter yang berbeda. Ia hadir sebagai wanita yang mulai berusaha untuk bahagia, meskipun pada akhirnya menyerah pada nasib. Saatirah mengalami kegetiran untuk yang kesekian kalinya. Ia terima dengan suatu keyakinan bahwa getir itu anugerah
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
terindah yang akan terbayarkan oleh keindahan hidup setelahnya. Siapakah sang pencipta tokoh wanita yang luar biasa itu? Ya, dia adalah Niknik M. Kuntarto, novelis yang selalu memiliki keyakinan bahwa di atas pengetahuan ada seni yang akan membuatnya menjadi lebih bermakna. Wanita yang sedang menyelesaikan trilogi novelnya yang berjudul “Tetirah Saatirah di Mahagiri� ini kerap mempelajari seni mengajar dan seni menulis. Salah satu langkah yang ia lakukan adalah menerapkan ilmu dan pengetahuan apa pun yang akan diajarkannya kepada mahasiswa terlebih dulu diterapkan kepada dirinya sebelum mengajarkan kepada mahasiswanya. Baginya, bagaimana mungkin mahasiswa percaya pada dosennya jika apa yang
61
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
diajarkan tidak pernah diterapkan kepada dirinya sendiri. Bagaimana mungkin akan mengajarkan cara menulis yang baik kepada mahasiswa jika sang dosen tidak pernah menunjukkan hasil karya dalam dunia tulis-menulis. Bagaimana mungkin dapat mengajarkan cara berbicara yang baik jika dosen sendiri tidak pernah menjadi pembicara yang baik. Dengan kata lain, menurut penerima penghargaan sebagai Pembicara Kharismatik pada ajang Forum Ultima dengan tema “The Art of Writing� ini seorang dosen haruslah menjadi role model bagi mahasiswanya. Kebiasaan ini telah mengantarkan Niknik menjadi dosen yang menggugah dan menggairahkan mahasiswanya dalam belajar. Tak heran, karena kebiasaan tersebut, wanita yang sedang menyelesaikan Program Doktor di Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta ini membiasakan memberikan karya tulis dalam bentuk apa pun kepada dirinya sendiri sebagai hadiah ulang tahun. Cara ini ia lakukan agar selalu termotivasi dan memotivasi lingkungannya untuk selalu menulis, menulis, dan menulis. Pada akhirnya, cita-cita Niknik agar karya tulisnya berjumlah sama dengan umurnya kini terwujud.
Yakin bahwa setinggi-tinginya ilmu yang ia miliki, seluas-luasnya pengalaman yang ia rasakan, tetapi ketika tidak pernah dituangkan ke dalam tulisan, ia akan hilang dari sejarah. Seperti apa yang dikatakan oleh Pramudya Ananta Tur, penulis berparas ayu ini yakin bahwa menulis itu suatu seni proses mengabadikan sesuatu. Ketika ditanya tentang buku apa saja yang ia tulis, istri dari T. Widya Kuntarto ini menjelaskan bahwa selain novel kini ia sedang fokus menulis buku-buku Bahasa Indonesia bagi penutur asing atau BIPA bersama tim yang ia pimpin: BIPA Dashyat. Sesuai namanya, dahsyat sekali dalam waktu kurang dari dua tahun, ia dan lima penulis lainnya yang tergabung dalam BIPA Dahsyat, Mereka telah menulis 20 Buku BIPA dan 20 Media ajar BIPA yang kini telah tersebar penggunaanya di beberapa kota di Indonesia, seperti di Bali, Lombok, Jakarta, Bandung. Juga merambah ke Semarang, Surabaya, Palembang, dan Batam, juga di mancanegara seperti Singapura, Korea, Jepang, dan Australia. Bahkan, pada Januari 2016, Srikandi Bahasa ini pun pernah didaulat sebagai narasumber oleh salah satu radio dari Australia untuk memaparkan sepak terjang BIPA Dahsyat dan perjalanannya dalam memartabatkan Bahasa (Bangsa) Indonesia.
Wow...! Dahsyat sekali! Niknik yakin bahwa minatnya berada di dalam dunia tulis-menulis bukan saja karena sebagai dosen Creative Writing dan Academic Writing di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Banten.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Mengapa fokus ke Buku-buku BIPA? Wanita yang pernah mendapatkan predikat sebagai “10 Tokoh Inspirasi Majalengka�. Niknik menjawab dengan mata berbinar bahwa semua ini berawal dari kegelisahan kurang tersedianya Buku-buku BIPA saat
62
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
ia mengajarkan Bahasa Indonesia kepada penutur asing. Dari sanalah, pendiri Kampung Bahasa Bloom Bank Indonesia (KB3I) ini merasa tertantang melakukan sesuatu untuk negara. Dibuatlah Tim BIPA Dahsyat yang memfokuskan pada penulisan buku-buku dan media ajar Bahasa Indonesia bagi penutur asing. Di antara kesibukannya mengajar, menjadi narasumber di beberapa acara, menyelesaikan kuliah, mengelola KB3I, bahkan kegiatan terakhir sedang mendirikan Lembaga Indonesia Dahsyat (LID) bersama dengan salah satu pengusaha sukses dan budayawan di Bali. Bagaimana cara Penerima Insentif Buku Ajar 2011 Tahap II pada Desember 2011 atas buku Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir dari DP2M, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini mengatur waktu untuk keluarga? Hmm... Ibu dari tiga anak ini hanya tersenyum dan mengatakan bahwa apa yang sedang ia lakukan kini adalah demi anak-anaknya. Selain menjadi role model bagi mahasiswanya, Niknik ingin agar ia pun menjadi role model bagi anak-anaknya. Ia menutup pembicaraan dengan ungkapan bahwa “Didiklah anakmu 20 tahun sebelum ia lahir�. Artinya, seorang Ibu harus mendidik dirinya sendiri agar menjadi teladan bagi anak-anaknya. Niknik... Niknik... Niknik ... rupanya dalam mendidik anak pun, seni mendidik kau terapkan!
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
63
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Tol Bali Mandara Archana Universa
Jalan tol ternyata gak cuman ada di Jawa aja lho An1mareaders! Bali juga punya, namanya Tol Bali Mandara. Yang artinya Bali yang agung, aman, tenteram, dan sejahtera. Tol Bali Mandara merupakan tol di atas laut pertama yang ada di Indonesia. Tol sepanjang 12,7 km ini diresmikan Presiden SBY di tahun 2013. Rute Bali Mandara yang pembangunannya memakan waktu 14 bulan dan dana sebesar 2,4 triliun ini menghubungkan Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa dan Nusa Dua. Dalam pembuatannya, sekitar 14.000 tiang pancang dengan dibenamkan. Adapun kedalaman laut bervariasi antara
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
5-30 meter sehingga beberapa tiang harus disambung. Dan karena air laut mampu menyebabkan korosi, sambungan tiang pancang dilapisi dengan bahan anti karat seperti Petro Paste, Petro Tape dan HDPE (High Density Polyethylene). Ssst! Gak cuman buat mobil, pengendara motor juga bisa melewati Tol Bali Mandara lho An1mareaders! Karena pembangunannya di atas laut yang berarti anginnya lumayan kenceng, di tiap gerbang tol dipasang alat pengukur kecepatan angin. Jika kecepatan angin mencapai 40 km atau lebih, jalan tol ditutup sementara. (ARC)
64
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
www.an1mage.org
65
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
TOKOH
R. Masri Sareb Putra: Dayak - Penulis Andal
R. Masri Sareb Putra dilahirkan di Jangkang, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat di sebidang desa perbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Usai menyelesaikan pendidikan menengah atas di Sekadau, ia menuntut ilmu ke Malang. Masri mendalami ilmu filsafat dan teologi pada Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana. Ia melanjutkan studi S-2 Jurusan Media Studies pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pelita Harapan. Selain novelnya Flamboyan Kembali Berbunga (Nusa Indah, 1987) dan sejumlah cerpen dan puisi, pria yang gemar membaca dan bibliofili ini juga mendukung Sastra Indonesia. Mengedit dan membantu penerbitan sejumlah Novel Indonesia monumental, seperti karya Titis Basino, Dari Lembah ke Coolibah dan turut membidani lahirnya Buku Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Oleh kritikus sastra, Korrie Layun Rampan, Masri dicatat sebagai salah satu Pendukung Sastra Indonesia dalam Leksikon Susastra Indonesia (2000: 390). Sudah aktif menulis sejak 1984, karya tulisnya dipublikasikan di berbagai media, baik nasional maupun internasional sebanyak 4.012 artikel. Ia baru menulis dan menerbitkan 70 buku. Bukunya Dayak Djongkang pada 2010 terpilih sebagai salah satu pemenang pada program Insentif Buku Ajar Perguruan Tinggi. Insentif bergengsi yang diselenggarakan DP-2M Dikti, Depdikbud. Pada 2014, Masri (bersama M.S. Gumelar) menulis dan menerbitkan Ngayau, novel berdasar sejarah Suku Bangsa Dayak. Saat ini Masri adalah staf pengajar pada Program Studi Digital Communication, Surya University. Selain itu, ia dosen luar biasa Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, mengampu mata kuliah Creative Writing dan Dasar-Dasar Reportase. Oleh Wikipedia, ia dibaiat sebagai tokoh Dayak kategori: penulis.
66
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016CERBUNG
MINDPORTER: Mindporting to Plante M.S. Gumelar Plante. Lampu-lampu selalu menyala menaungi seluruh penghuninya.
Sintesa Samiroonc
Apa yang mampu membuat hidup menjadi lebih bermakna di samping cinta? Sahabat menjadi jawabannya. Ia adalah tali penolong ketika kau terjatuh
Hari sudah mulai larut meski pergantian waktu tidak pernah ada tanda ekstrim di
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Memastikan mereka tidak pernah buta. Suatu dunia yang tidak mengenal gelap. “Jadi sekarang kau sudah dapat pergi ke Schavelle sendiri�. Alo memandangi tas berisi sepatu yang dibawa oleh Rhalemug dengan sorot mata yang tajam. Bukan main kekagetan yang dialami Rhalemug. Alo ada di depan pintu
67
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
rumahnya. Duduk tenang, nyaris tak menimbulkan suara. Pantas saja Rhalemug merasa ada yang berbeda dengan pemandangan depan rumahnya.
“Seperti Jakarov si Pemberontak?” Nada bicara Rhalemug ikut-ikutan meninggi. Mungkin lelah secara fisik membuatnya kehilangan sedikit kontrol emosi.
“Alo...”. sapa Rhalemug, agak gamang. “Tidak kah kau ingin masuk ke dalam? Aku akan membuatkanmu secangkir kopi hangat”.
“Kurasa waktu itu aku memang sudah keterlaluan”. Alo menyentuh pelipisnya. “Sudahlah. Tujuanku kemari sebenarnya untuk berbaikan, bukannya berdebat”.
Rhalemug mengeluarkan kunci flatnya. Namun gugup karena kehadiran Alo yang mendadak, ia menjatuhkan kuncinya. Sebelum menyentuh lantai, Alo dengan sigap mengambil kunci milik Rhalemug kemudian memasukkannya ke pintu dan memutarnya.
“Tempat tinggalku akan mendapatkan giliran untuk pengecekan dan renovasi. Selama proses itu, aku berpikir apakah sebaiknya aku dan Ahora tinggal di tempatmu”.
Karena bentuk tempat tinggal yang sama, dan kenyataan bahwa Alo sudah beberapa kali menginap di flat miliki Rhalemug, dengan mudah Alo dapat menyalakan lampu. Tanpa perlu dipersilahkan, Alo duduk di ranjang milik temannya sementara Rhalemug melepaskan jaket bepergiannya juga sepatunya yang usang. Ia akan segera membuang sepatu itu begitu Alo pulang. “Kau bahkan tidak pernah menerima ajakanku untuk mengunjungi Schavelle bersama. Jadi memperluas dunia yang kau maksud sama dengan berteman dengan orang-orang asing dan melupakan orang lama”. Alo kembali membuka pembicaraan dengan nada tidak suka dan cenderung menyerang untuk menyalahkan. “Astaga Alo! Aku tidak percaya kau mencurigaiku seperti itu! Yang kumaksud dengan memperluas dunia hanya pergi ke tempat lain di luar Aracheas. Aku sudah terlebih dulu membuat janji dengan Glaric”. Rhalemug menjelaskan sembari memasukkan keempat tangannya ke kantong pakaiannya. “Aku hanya takut kalau-kalau pemikiran itu berubah menjadi sesuatu yang lebih ekstrim!” bentak Alo tajam.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Hati Rhalemug mendadak berkecamuk. Ahora adalah adik dari Alo, sekaligus cinta pertama Rhalemug yang rahasia. Rahasia karena Rhalemug tidak pernah menceritakannya kepada siapapun. Saat itu Alo adalah sahabat satu-satunya dan ia merasa tabu untuk mengakui jika sebenarnya menyukai adik dari sahabatnya sendiri. Terlebih saat itu Ahora masih kecil. Berbeda dua puluh tahun dari Rhalemug, Ahora saat itu masih bersekolah. Tentunya bukan sekolah yang sama dengan Rhalemug mengingat gadis itu tidak tertarik dengan tanaman. Meski terlihat lembut, Ahora memantapkan diri untuk mempelajari bidang komputerisasi. Bidang yang seratus persen berbeda dengan keluarganya yang turun temurun menjadi aparat penjaga perdamaian juga berbeda dengan pilihan Alo yang dari semenjak sekolah juga sudah memilih pertanian. Rhalemug mengagumi gadis itu. Bukan hanya secara fisik, namun secara kecerdasan dan keberaniannya menentukan pilihan. Karena Rhalemug di umur yang sama belum benar-benar mengerti profesi apa yang diinginkannya dewasa nanti. Petani dan ladang menjadi satu-satunya jalan
68
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
ketika kebimbangannya tidak menemukan jawaban.
pengecekan tempat tinggalku bersamaan dengan Ahora”.
Sepuluh tahun, dan Rhalemug tidak pernah bertemu gadis itu lagi. Pekerjaan seolah-olah muncul menjadi sebentuk halangan sempurna bagi Rhalemug untuk mendekati Ahora.
“Tidak masalah. Aku juga pernah menginap di tempatmu”.
Perbedaan divisi ternyata memiliki dampak yang sangat besar. Ia bahkan tidak pernah benar-benar mengerti, setelah lulus studi komputerisasi, profesi macam apa yang mungkin dilakukan oleh Ahora.
“Waktu itu beliau membuat banyak kue untuk kita berempat. Aku sangat senang waktu itu kau mengundangku datang,” cerita Rhalemug. “Kau tahu aku benarbenar merindukan adanya keluarga”.
Waktu berganti. Tahun ke tahun membuat Rhalemug merasakan Ahora hilang dari pikirannya, seolah otaknya hanya dapat diisi oleh tanaman. Di samping itu ia juga belum pernah jatuh cinta lagi setelah rasa itu pergi. Berkelana seolah tak pernah akan kembali. Namun sekarang kenyataan akan berbalik. Alo akan membawa Ahora untuk tinggal di flatnya selama beberapa saat. Minimal sekitar satu seminggu jika perhitungan Rhalemug tidak salah. Jika beruntung, pengecekan dan renovasi dapat berjalan lebih panjang. Tunggu.... apakah baru saja Rhalemug berpikir jika Alo dan Ahora dapat lebih lama tinggal di rumahnya merupakan sesuatu keberuntungan? Apakah ini artinya Rhalemug masih memiliki rasa yang terpendam pada gadis itu. Kira-kira seperti apa Ahora sekarang? Mungkinkah kedewasaannya turut mematangkan kecantikan yang sudah dimilikinya semenjak masih kecil? “Tentu saja Alo, aku sangat senang kau memilih flatku yang jelek untuk tinggal. Aku akan merapikan ruangan yang tidak kugunakan. Ahora tentunya tidak ingin tidur satu ruangan dengan kita”. “Maaf merepotkanmu. Aku pribadi cukup kaget ketika mengetahui jadwal
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Iya, saat ibuku berulang tahun ke dua ratus enam,” konfirmasi Alo.
“Pasti berat rasanya menjalani hidup di Plante seorang diri. Aku tidak tahu apakah aku dapat bertahan tanpa Ahora setelah kematian ibuku”. Rhalemug mendekati konter tempatnya menaruh gelas dan mengisi gelas itu dengan air putih. Penduduk Plante percaya Verzacasa merupakan sumber dari segala air di dunia ini. Rhalemug sendiri tidak begitu mengerti apakah pendapat itu benar karena seluruh flat memiliki saluran air minum sendirisendiri, air dapat muncul dari sebuah keran tanpa memahami sumbernya dari mana. Mungkin ia harus mengecek di mana hulu dari Verzacasa suatu hari nanti. Ia memberikan gelas itu pada Alo yang diterima dengan sumringah. “Untung kau ingat untuk memberiku minum! Tadi aku menunggumu agak lama. Aku hampir pingsan karena dehidrasi”. “Kau kan bisa mengingatkanku Alo,” gerutu Rhalemug, namun sembari tersenyum lebar. “Rhalemug, kau selalu berkata bahwa ayahmu meninggal karena wabah cacing. Namun aku tidak pernah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada ibumu. Setelah sekian lama berteman denganmu aku baru memberanikan diri untuk bertanya sekarang. Semoga pertanyaanku tidak membebanimu”.
69
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Rhalemug memasukkan keempat tangannya kedalam saku. Sesaat kemudian aroma kesedihan menguar dari dirinya. “Aku tidak pernah berpikir untuk menyembunyikan apapun Alo. Seandainya ada yang bisa kuceritakan tentang ibuku padamu pasti sudah kuceritakan jauh sebelum kau harus bertanya. Ayahku tidak pernah mau membagi cerita yang menyinggung soal ibuku”. Alo terdiam, tidak tahu harus memberikan komentar apa. Tidak mengetahui identitas orang tua sendiri seolah adalah hal yang mustahil. Namun siapa sangka hidup terkadang memang kejam. “Pasti ada alasan khusus,” kata Alo menenangkan setelah keheningan selama beberapa menit. “Iya, kurasa ayahku juga tidak membenci ibuku. Pasti ada alasan khusus mengapa ia tidak membagi cerita mengenai ibu padaku. Aku hanya selalu berusaha menerima penjelasan ayahku apa adanya. Kebanyakan kami hanya membicarakan tanaman,” aku Rhalemug yang berusaha menyembunyikan suara paraunya. Alo mengangguk, dalam hati ia agak merasa menyesal telah memberikan pertanyaan bodoh pada temannya. “Tidak peduli siapapun ibumu, pasti ia orang yang hebat. Maafkan aku menyampaikan pertanyaan tadi”. Rhalemug mengangguk namun tidak memberikan komentar. Ia takut jika ia bersuara, kesedihan itu akan semakin nyata. Alo pamit pulang mengingat hari sudah terlalu larut, sementara besok mereka harus bekerja. Meski sama-sama petani, Alo tidak tinggal di Sintesa Samiroonc, ia ada di Daerah Capuill. Menempati rumah yang tadinya milik orang tuanya. Berbicara mengenai orang tua, Rhalemug menyadari mengapa Alo sangat
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
membenci kata-kata memperluas dunia atau hal-hal yang bisa dikaitkan dengan Jakarov si Pemberontak. Hal itu tidak lain karena ayah Alo menjadi korban saat pengamanan Jakarov berlangsung. Ayah Alo merupakan aparat penjaga perdamaian di Plante. Mungkin Rhalemug harus berhati-hati dalam pemilihan kata-katanya supaya Alo tidak salah pengertian. Bukan salah Alo yang sensitif dengan isu-isu semacam itu. Jakarov si Pemberontak. Siapa yang tidak tahu namanya di Plante? Semua orang pernah mendengarnya meski kejadiannya sudah berlalu lama. Jika tidak salah ketika Rhalemug masih duduk di bangku sekolah. Orang itu dinilai sebagai satu-satunya penjahat yang pernah tinggal di Plante. Karena kejahatan tertinggi di Plante bukanlah penyiksaan atau pembunuhan. Tapi perilaku yang dapat membawa Plante dalam kehancuran. Dari desas-desus yang tersiar, Jakarov berencana membuat Plante berhenti agar dapat memulai suatu dunia yang baru, dunia yang lebih baik daripada yang sekarang. Yang memungkinkan Generoro berkembang biar lebih banyak dan kembali mengalami evolusi secara fisik. “Kebebasan berawal dari sebuah pemberontakan!” “Pernahkah kalian bermimpi dapat kembali merasakan hujan? Kita sudah lama terlena dalam mimpi dan tak pernah berusaha untuk meraih mimpi-mimpi kita yang indah! Maka dari itu aku berusaha membangunkan bangsa yang telah lama tertidur ini”. Berbicara mengenai impian, Rhalemug sempat mengira ia telah mengetahui impiannya dan merasa telah mencapainya. Bertani dan berladang, tanaman seolah merupakan elemen terpenting dalam hidupnya.
70
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Namun kunjungannya ke Schavelle dan ingin merasakan hujan seperti yang dikatakan penjual toko, juga Jakarov, menggelitik rasa ingin tahunya. Seperti apa sebenarnya hujan? Glaric menyebutnya sebagai kondisi di mana air turun dalam jumlah yang besar dari langit. Dari mana sebenarnya air itu datang, dan apakah hujan akan terasa sakit ketika mengenai kulit? Mungkin ia harus meminjam buku mengenai hujan, atau meminta Glaric untuk menjelaskannya. Berbagai pikiran berkelebat di benak Rhalemug. Namun ia harus mulai memikirkan bagaimana ia harus merapikan rumahnya yang sudah lama tidak diurus. Ia tidak ingin para tamunya merasa tidak nyaman tinggal di flatnya. Rasanya Rhalemug tidak sabar menunggu bulan depan untuk segera datang. * Mimosa Paradiamo Rahasia selalu menarik perhatian Bukan karena informasi penting yang tersimpan di dalamnya. Tetapi karena tidak semua orang boleh mendengar bisikannya
Aracheas merupakan Ladang Pertanian Plante. Segala pasokan makanan ke seluruh penjuru dunia berasal dari sini. Mulai dari umbi-umbian, kacangkacangan, dedaunan segar, buah, bahkan obat-obatan. Dengan demikian penamaannya telah tepat, dalam Bahasa Bangsa Generoro, Aracheas berarti tanah surga. Terdiri atas tujuh tingkat, di mana tingkat teratas para petani menggunakan sistem hidroponik untuk membudidayakan tanaman.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Satu tingkat di bawahnya digunakan untuk pembenihan berbagai biji tanaman. Meluncur ke tingkat paling dasar dari Aracheas, terdapat sungai Verzacasa. Sumber air kehidupan, di mana seluruh tanaman mendapatkan kehidupannya. Jika hari sudah agak siang biasanya beberapa anak kecil yang belum bersekolah maupun yang baru pulang sekolah akan mengunjungi Aracheas untuk membantu mencabuti gulma-gulma atau iseng saja mencari belalang. Rhalemug biasa memandangi mereka bermain-main di antara tanaman sembari bekerja. Terkadang ada beberapa di antara mereka yang nakal, memetik buah yang hampir ranum kemudian memakannya. Mayoritas anak-anak yang bermain di Aracheas adalah anak dari petani. Hal itu mengingatkan Rhalemug pada dirinya semasa kecil. Ia suka memerhatikan ketenangan ayahnya ketika merawat tanaman. Menunggu tanaman baru muncul dari biji merupakan hal yang sangat disukainya sangat kecil. Rasanya aneh saja. Biji yang terkesan sudah kering seperti mati sekali pun terkadang ternyata masih bisa memunculkan tunas. Namun kebahagiaannya selama masa kecil tidak hanya terhenti di situ. Ia sangat suka bermain di sungai Verzacasa. Rhalemug sangat suka menceburkan kakinya ke sungai yang dangkal itu. Airnya yang dingin seolah tidak menjadi masalah untuknya. Belum lagi ketika ia melihat ikan-ikan kecil berenang santai di antara kakinya. Jika sedang bersemangat, Rhalemug tidak akan segan membantu ayahnya menyirami tanaman. Alat penyiram tanaman ukuran kecil dibelikan ayahnya ketika ia berulang tahun keenam.
71
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Air yang bisa ditampungnya tidak banyak, hal itu disesuaikan dengan tenaga Rhalemug waktu itu.
memperdalam pengetahuannya mengenai tanaman.
Karena hanya bisa membawa air dalam jumlah sedikit. Rhalemug harus berlarian bolak balik antara area tanaman yang sedang di sirami dan sungai Verzacasa.
Seorang anak yang tidak berasal dari keluarga petani tentunya tidak memiliki masalah untuk menjadi seorang petani ketika ia benar-benar memilih jalan berladang.
Tanpa perlu bersekolah sebenarnya Rhalemug sudah hapal benar area pembagian penumbuhan tanaman di Aracheas. Namun pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak di Plante.
Nilai-nilai Alo selama masa sekolah tidak pernah berada di atas Rhalemug. Namun siapa sangka kesuksesan karier tidak ada hubungannya dengan kesuksesan akademik seseorang.
Sehingga ketika menginjak usia delapan belas ia harus bersedia mengurangi waktunya mengunjungi ladang dan berteman dengan buku-buku digital.
Mungkin karena keuletannya, mungkin karena sikap dominannya, Alo selalu ditunjuk menjadi pemimpin beberapa proyek di Plante. Kebiasaan itu membuat orang benar-benar berpikir bahwa ia memang ditakdirkan untuk menjadi orang besar.
Sebagai anak petani yang masa kecilnya sudah dihabiskan di ladang, pendidikan tentunya tidak pernah menjadi hal yang menarik bagi Rhalemug. Meskipun jarang belajar, pengetahuan Rhalemug sudah cukup matang dengan pengalamannya berladang. Belum lagi ayahnya yang setiap hari mengajaknya bicara mengenai tanaman. Bagaimana Plante, sebentuk dunia tanpa matahari mampu membuat tanaman tumbuh dan melakukan proses fotosintesis secara sempurna.
Tapi itu bukan masalah. Ia mencintai tanaman juga Archeas tanpa peduli jabatan. Semenjak kecil Rhalemug sudah mengerti bahwa hidupnya tidak akan jauh tanaman, tidak ada keraguan lagi. Ia sudah mencintai tanaman sejak kecil dan bakat merawat tanaman sudah ia serap kuat-kuat dari ayahnya yang juga merupakan seorang petani.
Bangku sekolah tidak berlalu tanpa arti, di sekolahnya, Rhalemug buat pertama kalinya memiliki teman baik. Alo yang bukan merupakan anak petani menjadi teman sebangkunya.
Konon, kakek Rhalemug merupakan sosok dibalik pengembang sistem hidroponik di Plante dan merupakan orang yang membuat Verzacasa mengaliri Plante.
Rhalemug banyak membagikan pengetahuannya mengenai tanaman pada Alo. Sebaliknya Alo banyak mengajarinya mengenai Peraturan Plante.
Entah sejak kapan Rhalemug merasakan keterikatannya pada tempat ini mulai mengendur. Tidak seperti biasanya, ia datang tepat waktu. Pahadal selama bertahun-tahun ia selalu datang lebih pagi, sekitar setengah jam sebelum jam berladang dimulai.
Sebenarnya Rhalemug sangat kaget ketika mengetahui ayah Alo adalah aparat, penjaga perdamaian di Plante. Namun perbedaan itu ternyata tidak menjadi masalah apalagi setelah melihat sendiri Alo benar-benar ingin
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Pagi itu Alo muncul dengan garpu pengeruk tanah di tangannya. Dua unit. Satu untuknya, yang lain untuk Rhalemug.
72
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Beberapa petani bertepuk tangan ketika melihat benda itu kembali datang ke Aracheas.
ke perpustakaan dan kembali belajar. Menjadi anak-anak yang antusias karena keingintahuannya.
Sepertinya Alo ingin menegaskan bahwa proyek yang melibatkan Verzacasa ini merupakan sesuatu yang serius dan akan berdampak pada produksi Aracheas di masa depan.
“Kau masih ingat dengan denah saluran baru yang waktu itu aku gambarkan?” tanya Alo sembari menyerahkan alat pengeruk tanah kepada Rhalemug.
Rhalemug memandangi benda itu selama beberapa detik. Ini bukan pertama kalinya ia melihat benda pengeruk tanah semacam itu. Ia bahkan sudah beberapa kali mengerjakan pembukaan saluran irigasi baru, dengan atau tanpa Alo. Ia hanya berpikir, apakah mereka benarbenar perlu melakukannya. Maksudnya, mengapa Alo tidak mengubah letak penanaman saja. Toh dengan ditandainya musim panen, hal itu berarti tidak lama lagi musim tanam yang baru juga akan datang. Sayangnya Rhalemug bukan ahli penampakan alam, ia tidak tahu apakah proyek ini benar-benar di butuhkan oleh Aracheas karena sebelum ada saluran ini pun mereka dapat menghasilkan makanan dengan jumlah yang mencukupi. Setahunya, produksi Aracheas dari masa ke masa juga tepat sesuai kebutuhan. Namun perintah adalah perintah. Sebagai bawahan tentunya ia harus melaksanakan tugas atasan. Lagipula jika benar Patizio yang merencanakan, pastinya saluran yang baru memang dibutuhkan. Patizio dikenal dengan keahliannya mengelola tanah dan pencegahan penyakit tanaman. Oleh karenanya para regulator dan pemimpin pertanian yang sebelumnya memilihnya untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya Rhalemug enggan mengakuinya, namun ia merasa idiot dengan kebanggaannya mengenai tanaman yang ia miliki selama ini. Ternyata pengetahuannya tidak lebih dari segenggam pasir. Rasanya ia ingin segera
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Rhalemug mengangguk. Ia merasakan benda itu di tangannya. Agak berat, tapi tentu saja ia bisa mengatasinya. Beban semacam itu bukanlah sesuatu yang baru yang harus dihadapinya. Bekerja di ladang membutuhkan fisik, itu berarti fisiknya sudah terlatih dengan baik selama bertahun-tahun. “Bagus! Kita akan mulai mengerjakan saluran irigasi mulai hari ini, tepatnya setelah makan siang. Pagi ini kau boleh melakukan kotrol gulma”. Rhalemug mengangguk sebelum berlalu ke gudang peralatan berladang. Di sana ia menemukan Glaric sedang memandangi cairan nutrisi menggunakan kacamatanya. “Kupikir kau akan datang lebih lama lagi,” sapa Glaric ketika mengetahui Rhalemug muncul. “Sepertinya kamu sedang menungguku,” sahut Rhalemug seraya memakai sarung tangannya. Mereka ada di tempat penyimpanan pupuk organik. Bau yang tidak sedap menguar di udara, membuat siapapun yang tidak terbiasa dapat merasa pusing juga mual. Glaric memberikan senyumannya. “Aku ingin mengajakmu ke perpustakaan”. “Kita harus bekerja, ingat? Beberapa hari belakangan ini aku melihat gulma. Jumlahnya meningkat dari biasanya,” terang Rhalemug. Dahinya agak berkerut memandangi pipa-pipa berisi tanaman di hadapannya. Glaric mengeluarkan larutan nutrisi untuk tanaman dari lemari penyimpanan.
73
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
“Atau kita bisa ke sana saat istirahat. Sebentar saja,” sambung Glaric.
menemui Mozza. Kecuali kau memiliki alat pemindah canggih...”.
“Kau ingin berganti profesi?” Alo bisa mencekikku jika ketahuan aku pergi saat jam kerja,” tanya Rhalemug, curiga.
“Aku punya!” selu Glaric tanpa menyembunyikan kepuasan dalam nadanya.
“Tidak,” bantah Glaric tegas. “Aku hanya ingin menemui Mozza”.
“Apa?” sahut Rhalemug tak percaya.
“Kau tidak ingin menjodohkanku dengan Mozza, bukan?” “Astaga Rhalemug, kau pikir aku lupa kalau kau ini penyuka sesama jenis?” “Enak saja! Maksudku kau bisa ke sana sendiri tanpaku!” protes Rhalemug sembari melemparkan gulma yang baru ia cabut ke arah Glaric. Dengan gesit Glaric mengelak. “Tidak kena,” ejeknya. “Ayolah sobat, masa kau tidak mau menemaniku?” “Kau bisa ke sana sendiri. Aku tidak ingin ikut campur. Jangan bilang kau ini orang yang suka minta ditemani saat melakukan pendekatan pada seorang gadis”. Rhalemug kembali melemparkan gulma ke arah Glaric. Kali ini kena. Tapi Glaric memilih untuk tidak mempermasalahkan hal tersebut. “Lagipula baru beberapa hari yang lalu kita mengunjungi Schavelle”. “Jangan bilang Alo marah dan memintamu untuk tidak pergi bersamaku lagi,” ujar Glaric muram. Rhalemug mencabut gulma lain kemudian menghentikan kegiatannya. “Alo tidak mungkin melarangku seperti itu. Aku hanya berpikir waktu istirahat kita hanya dua jam. Jika berjalan kaki kita membutuhkan satu jam penuh supaya dapat sampai ke Schavelle” “Jika menggunakan Shuttle Bus, kita membutuhkan waktu sekitar 40 menit pulang pergi belum ditambah waktu untuk menunggu di halte. Dengan demikian kita tidak memiliki banyak sisa waktu untuk
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
“Sebenarnya kita sedang berbicara teknologi. Aku hanya ingin memperlihatkan perpustakaan padamu dan menanyakan pendapatmu mengenai perpustakaan”. Rhalemug bisa merasakan desakan yang muncul dari tiap kata-kata yang Glaric berikan. Seolah sesuatu yang besar akan terjadi, dan ia menjadi orang terpilih untuk terlibat di dalamnya. Ia memilih untuk tidak mendebatkan ide Glaric. Seorang pekerja berjalan mendekati mereka, Rhalemug berharap tingkahnya tidak terlalu mencurigakan untuk orang itu. Orang lebih mudah menghasut dari pada mendengarkan. Dan hal yang terakhir ingin Rhalemug peroleh adalah mendapatkan masalah. “Sebaiknya kita bisa tepat waktu buat kembali bekerja,” bisik Rhalemug. “Alo dan aku harus mengerjakan proyek irigasi setelah makan siang. Kau tidak boleh membuatku menghilang dari Aracheas”. “Tenang sobat, teman yang baik tidak akan mencelakakan temannya, bukankah begitu?” Glaric menepuk bahu Rhalemug kemudian beranjak ke area umbi-umbian. Seperti kata-katanya minggu lalu mereka akan mulai memasuki masa panen mulai minggu ini. Sementara itu Rhalemug tetap berkutat dengan gulma-gulma di tangannya. Jika tidak ditangani dengan baik, gulma-gulma itu akan mengancam panen tahun ini. Sesuai pengetahuannya, tanaman pertama yang akan dipanen kemudian dilanjutkan dengan buah-buahan yang tumbuh dengan menjalar.
74
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Tanaman di tingkat hidroponik akan berbunga secara hampir bersamaan dengan masaknya buah-buahan. Apabila para petani mampu mempertahankan bunga-bunga itu menjadi buah, mereka dapat menambah pasokan pangan secara signifikan. Pekerjaannya untuk mencabuti gulma benar-benar menyita waktu lebih lama daripada yang diperkirakannya. Ia tidak mengerti sejak kapan tanaman penghambat ini beranak pinak lebih cepat dari pada biasanya. Mungkinkah penggiliran tanaman tidak terlalu berdampak? Rhalemug benar-benar tidak memiliki kemungkinan yang logis untuk peristiwa ini. Para petani secara disipin telah melakukan tindakan preventif termasuk memberantas gulma di sisi sungai dan saluran pengairan juga menghindari penggunaan pupuk kandang yang belum matang. Penggunaan herbisida juga telah memerhatikan takaran supaya tidak meninggalkan efek residu terhadap alam. Rhalemug berusaha menyelesaikan makan siangnya secepat mungkin tanpa terlihat terlalu tergesa-gesa. Untung makanan hari ini berkuah sehingga ia dapat segera menelan makanannya tanpa banyak kunyahan. Setelah itu ia bergegas meninggalkan Aracheas untuk menuju Sintesa Samiroonc karena Glaric ingin menunjukkan cara cepat ke Schavelle di flatnya.
Memastikan tidak salah alamat karena seluruh flat di Sintesa Samiroonc seluruh bentuknya sama. Rhalemug baru saja menghela napas panjang dan memutuskan untuk menekan bell ketika mendadak pintu di hadapannya terbuka. “Masuk!” kata Glaric singkat. Flat milik Glaric sebenarnya sama seratus persen dengan milik Rhalemug. Namun tumpukan benda-benda dan kabel di sini membuat suasananya seratus persen berbeda. Berbagai benda yang hanya pernah dilihat Rhalemug di buku pelajarannya saat sekolah seolah disulap menjadi nyata. “Glaric, apa maksudmu memintaku mengendap-endap kemari seolah kita akan melakukan tindak kriminal?” protes Rhalemug sembari berkacak pinggang. “Pelankan suaramu Rhalemug. Aku hanya ingin menunjukkan penemuanku” “Sebenarnya aku tidak benar-benar menemukannya, hanya memperbaiki benda yang sudah usang, termakan usia. Aku sudah mencoba mengoperasikannya semalam dan tidak kusangka alat ini sangat hebat!” Pandangan Rhalemug menyapu keseluruh sudut ruangan. Berbagai benda aneh dengan lampu indikator berkedap-kedip seolah tengah mengawasi segala gerakgerik Rhalemug di ruangan ini, membuatnya merasa agak tidak nyaman. Belum lagi lilitan kabel yang terlihat berbahaya. Rasanya mustahil untuk keluar dari ruangan ini tanpa tersandung kabel.
Ini sekaligus menjadi pengalaman pertama Rhalemug mengunjungi tempat tinggal Glaric.
Dalam hati Rhalemug bertanya-tanya apakah ini pekerjaan Glaric yang sebelumnya?
Sesuai dengan peta yang diberikan Glaric, tempat tinggalnya hanya berbeda dua blok saja dari flat Rhalemug. Ia memeriksa kertas catatannya sekali lagi.
Hidup bersama mesin-mesin tak bernama dengan kemampuan yang hanya diketahui penciptanya.
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
75
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Pendapatnya mengenai Glaric yang super cerdas benar-benar telah terbukti. “Benda yang akan kuperlihatkan padamu ini bukan berasal dari pengetahuanku dari divisi energi. Aku banyak melakukan percobaan pembuatan mesin pendorong di sana’ “Harus kuakui ini merupakan hasil kerja kerasku untuk membongkar pasang barang, suatu hobi jika boleh kukatakan”. Glaric berdiri dengan sikap formal. Keempat tangannya ia taruh di belakang punggung. Matanya terpejam dan senyumnya mengembang. Mirip seorang pria yang mentalnya baru saja melewati masa-masa berat menunggu kelahiran putra pertamanya. Kemudian Glaric membuka matanya dan menyodorkan satu tempat duduk tanpa punggung ke Rhalemug sebelum melanjutkan pidatonya. “Plante sebenarnya merupakan dunia yang cerdas, di mana kita dapat mengirimkan data secara nirkabel. Ini bukan suatu keajaiban, atau mukjizat, semua yang akan kau lihat terjadi karena teknologi semata” “Awalnya teknologi ini dapat digunakan oleh Seluruh Penduduk Plante. Namun seiring dengan pergantian peradaban, hanya beberapa yang dapat menggunakannya”. “Apa itu nirkabel?” sela Rhalemug penasaran. “Teknologi tanpa menggunakan kabel. Kita bisa mengirimkan informasi juga berinteraksi dengan orang yang ada di tempat yang jauh menggunakan alat ini”. “Sebenarnya aku hanya ingin menunjukkan bagaimana alat ini bekerja” “Semalam Mozza sudah mengirimkan alamatnya, maka dari itu aku akan menyambungkan alat ini ke tempat
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Mozza. Perhatikan baik-baik sobat, hari ini kau akan melihat sejarah!” Glaric terlihat bersemangat. “Kalau hanya ingin menghubungi orang lain, kau bisa menggunakan komputer yang ada di flat. Bisa video juga. Tinggal menyalakan televisi kemudian memilih channel untuk interaksi,” jelas Glaric. “Beberapa orang menganggap televisi kita hanya menyajikan gambar-gambar bergerak yang aneh atau alat pengumuman saja, tapi sebenarnya itu alat komunikasi”. Tambahnya. Rhalemug ingat bagaimana tampilan televisinya selalu menyajikan gambar yang bergerak lambat dengan sesekali memperlihatkan benda bulatan besar. Sangat besar mungkin berkali-kali lipat dari Plante. “Terkesan sama, namun alatku ini memiliki jalur yang berbeda dengan yang ada di sentral. Memungkinkan kita untuk membagikan informasi yang sifatnya pribadi tanpa di ketahui para regulator. Aku menamainya Mimosa Paradiamo. Perhatikan bagaimana ia bekerja sobat!” Glaric menekan beberapa tombol pada mesin yang ia maksudkan. “Eh? Mengapa tidak ada yang terjadi? Aku yakin semalam aku bisa membuatnya berfungsi,” beber Glaric, frustasi. Ia bahkan melepas kacamatanya dan membersihkan menggunakan bajunya yang sebenarnya kotor. “Apa kau yakin sudah menyalakan seluruh daya yang dibutuhkan? Atau mungkin ada tombol yang lupa kau tekan?” usul Rhalemug mencoba memberikan masukan jalan keluar. Tapi mesin itu bergeming. Beberapa lama setelahnya seluruh lampunya mati. Glaric menekan-nekan seluruh tombol yang ada di mesin itu dengan frustasi. “Mungkin komponen di dalamnya ada yang bermasalah. Hal itu pernah terjadi pada televisiku, meskipun akhirnya aku
76
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
memutuskan untuk tidak membawanya ke tukang reparasi”. “Kau mungkin benar sobat, aku merasa tidak berguna dengan kejadian ini. Aku tidak berbohong…” “Semalam alat ini menyala dan dapat menghubungkanku dengan orang di tempat yang jauh. Kawan lamaku yang kebetulan sedang ada shift malam di divisi energi”. “Kau masih memiliki banyak waktu untuk memperbaikinya, Glaric,” ucap Rhalemug berusaha membesarkan hati sahabatnya. “Ketika alat ini sudah stabil, aku yakin penemuanmu merupakan salah satu mesin terhebat di Plante”.
Ia sebenarnya tidak sedang memberi pilihan. Intinya seluruh pengunjung perpustakaan harus terdaftar. “Boleh tahu apakah hari ini Mozza datang ke perpustakaan?” Si ibu-ibu perpustakaan tadi membenahi blazernya dan menatap dengan garang. “Mozza hari ini sedang libur. Kau tidak mengharapkannya selalu bekerja di tiap akhir pekan bukan? Kuharap kau kemari memang karena ketertarikan pada pengetahuan”. “Aku memang ingin memperkaya pengetahuanku mengenai Plante,” timpal Rhalemug meluruskan maksud kedatangannya.
* Memangnya ada yang salah jika ia menanyakan keberadaan kenalannya yang kebetulan memang bekerja di tempat ini.
Plante Dulu, Plante Sekarang
Sebagian orang mengklaim sejarah hanyalah masa lalu yang sudah tak perlu diapresiasi Mereka mengatasnamakan masa kini untuk menyerang, memelintir dan memerkosa sejarah
“Apakah Patizio yang memintamu datang ke perpustakaan?” Aku sendiri tidak yakin apakah orang tua itu pernah mengunjungi perpustakaan, batin Rhalemug. Rhalemug benar-benar kesal karena tidak dapat bertemu dengan Mozza. Ia malah bertemu dengan ibu-ibu separuh baya dengan kacamata dan make up tebal yang membosankan. “Kau bisa membuat kartu member dan mulai meminjam buku. Meski tidak ingin meminjam, kami tetap mengharuskan pengunjung menjadi anggota,” lanjut si ibu-ibu itu lagi tanpa menunggu jawaban Rhalemug.
“Dan kau bisa memberiku beberapa rekomendasi juga mengenai buku tanaman yang bagus”. Kata Rhalemug. “Tentu saja aku tidak keberatan untuk membantu mengingat ini memang pekerjaanku” “Ada banyak sekali buku yang bagus. Bahkan mungkin yang berisi pengetahuan yang kebanyakan orang tidak mengerti. Aku akan merekomendasikan buku-buku yang berkualitas padamu, termasuk buku non tanaman jika kau tertarik,” jawab si penjaga perputakaan itu, melunak. “Bagaimana jika satu buku tanaman dan satu buku non tanaman per peminjaman?” usul Rhalemug. “Ide bagus, mengingat kau memang hanya bisa meminjam dua buku per peminjaman,” tekan si penjaga perpustakaan kali ini sembari membenahi letak kacamatanya.
bersambung
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
77
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
LIPUTAN
Yayasan Bali Bersih : Surfing for a better future! Archana Universa
Tujuh anak-anak berpakaian biru lengkap dengan helm di kepala membawa papan seluncur ke Pantai Seminyak, Bali. Siang itu mereka akan belajar surfing bersama Soul Surf Project Bali oleh Yayasan Bali Bersih!
Dengan moto Surfing for a better future! Soul Surf Project Bali mengajak anakanak dari panti asuhan untuk belajar berselancar. Ino yang berumur sembilan tahun mengaku sudah belajar selancar selama dua tahun. Jadwalnya tiap Hari Sabtu karena Senin hingga Jumat dia sekolah. Echi, yang sama-sama belajar selancar bersama Ino menyatakan dia senang karena sudah diizinkan menggunakan
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
Rodney Westerlaken. Pembina
papan pendek dan lebih kecil. Pada awal belajar mereka menggunakan papan yang panjang dan lebih besar. Anak-anak tersebut diajar oleh Nyoman Partayasa pengajar surfing. Nyoman mengatakan mengajar anak-anak harus sabar harus lebih perhatian karena mereka harus dituntun dan dampingi.
78
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Kadang-kadang ombak besar, kadang tidak ada ombak.
kali kelas selancar. Total ada 5 eco class dan 10 kelas selancar.
Menurutnya surfing merupakan kegiatan yang menyenangkan terutama ketika menaiki ombak yang besar, adrenalin terpacu naik.
Saat eco class, anak-anak diajarkan dan diajak melakukan banyak hal yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan
Di Soul Surf Project Bali, ada Rodney Westerlaken sebagai pembina, Kadek Karnawa sebagai ketua, juga Yogi Erickson. Pelajaran selancar ini dilakukan tiap Hari Sabtu dibantu dengan beberapa volunteer seperti Casey Bright dan Rick Heeneman. Casey sudah tinggal di Indonesia selama tujuh tahun. Ia menjadi volunteer di Soul Surf Project Bali karena suka ke pantai, selancar, juga mengabadikan momen dengan kameranya. Foto-foto hasil jepretan Casey nantinya diunggah ke Facebook Soul Surf Project Bali sebagai dokumentasi organisasi tersebut. Selain kelas selancar, juga ada kelas berenang dan pendidikan lingkungan. Di mana setiap mengikuti satu eco class, anak-anak tersebut dapat mengikuti dua
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
seperti beach clean, turtle release, membuat seni dari sampah, fieldtrip ke uluwatu, mengenai renewable energy, juga composting. Ada juga program lingkungan bersih yang menyasar anak-anak yang kurang mampu juga pelajar SD dan SMP. Kegiatan ini dilakukan setiap Hari Jumat. Anggota Yayasan Bali Bersih mengajarkan untuk menjaga kebersihan karena sampah yang menumpuk dapat mengundang banyak berbagai penyakit. Seperti lalat yang dapat mengakibatkan diare, penyakit demam berdarah dari nyamuk, atau tikus yang dapat menyebabkan typhus. Selain itu mereka juga mengajarkan ke anak-anak soal sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat digunakan untuk kompos, sementara sampah non organik didaur ulang.
79
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Kadek Karnawa, Rick Heeneman, dan Yogi Erickson.
Sampah menjadi fokus dari program ini karena menurut data satu orang dalam setahun membuang sekitar 700 tas plastik. Sampah yang terbawa hingga ke laut, mengambang seperti ubur-ubur dan dapat dikira makanan oleh penyu atau ikan. Soul Surf Project Bali juga peduli dengan satwa laut seperti adanya lumba-lumba yang dijadikan atraksi. Lumba-lumba tersebut ditaruh di kolam penuh dengan klorin. Lumba-lumba tersebut menjadi buta bahkan mati.
Nyoman Partayasa. Tutor Surfing.
Ada juga trainning untuk menyelamatkan paus atau lumba-lumba yang terdampar. Mengajarkan cara memegang dan mengangkat ikan yang terdampar. Tujuan program ini untuk pengamanan dan perlindungan mamalia laut. Tidak ketinggalan, Soul Surf Project Bali juga punya toko ECO SURF SHOP yang menjual produk-produk yang terbuat dari bahan daur ulang dan sumber daya alam seperti organic wax dari lebah, recycle bag dari banner atau spanduk.
Casey Bright. Fotografer.
Kamu bisa berkunjung ke ECO SURF SHOP tiap Hari Minggu di Area Canggu atau langsung klik soulsurfprojectbali.com (ARC)
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
80
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
www.an1mage.org
81
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
www.an1mage.org
82
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
www.an1mage.org
83
ERATOSTHENES
Sumber: http://c8.alamy.com/comp/BA81D5/eratosthenes-of-cyrenecirca-276-194-bc-greek-scholar-chief-librarian-BA81D5.jpg
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
STANLEY MILLER
enlightening open mind generations
www.an1mage.org
85 Sumber: http://aeea.nmns.edu.tw/photo03/extra-life_0428.jpg
AN1MAGINE
enlightening open mind generations
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
www.an1mage.org
86
AN1MAGINE
Vol. 1 No. 4 Juni 2016
Pilihanmu akan membawa maut‌
http://www.an1mage.org/2016/04/dark-universe-monster-montser-by.html enlightening open mind generations
www.an1mage.org
87