An1magine vol 2 no 7 Juli 2017

Page 1

AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

www.an1mage.org

1


CALL FOR PAPER An1mage Jurnal Studi Kultural

Kamu dosen dan atau peneliti kritis diberbagai bidang sains terapan. Call for paper dengan tema: inovasi baru untuk sains sosial dan sains eksakta, pemikiran kritis, menguak mitos, mencerahkan pemikiran, teknik dan teknologi baru? Kamu punya artikel yang mampu memberikan perlawanan dan pencerahan dari dominasi, hegemoni, mitos, dan pemarginalan terstruktur dari suatu konstruksi oleh seseorang dan atau oleh sekelompok orang di berbagai disiplin ilmu yang menindas yang terjadi di swasta maupun di pemerintahan? Kirim artikel penelitianmu sebelum 25 November 2017 ke: an1mage@an1mage.org http://www.an1mage.org/p/jurnal-studi-kultural.html

www.an1mage.org


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

AN1MAGINE

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..............................................3 JAMES WATT: .........................................4 GAZING: ...................................................7 YUK MENGGAMBAR:............................21 WILLEM GERARD HOFKER: ................30 AKHIR ZAMAN .......................................41 SI UMUR PANJANG ..............................53 BALIATN.................................................59 an1magalery...........................................62 ELEMEN & PRINSIP ANIMASI: .............64 PROMETHEUS: .....................................66 MINDPORTER: ......................................70 RUDY MORASZO: .................................82 BLENDER: Modeling 4 ...........................87

ISSN: 2502-3381 www.an1mage.org https://www.facebook.com/An1mage

Visi Membuka, mencerahkan pikiran generasi baru agar menjadi lebih terbuka lagi dalam logika dan kreatifitas sehingga menjadi generasi yang cinta damai, berkemanusiaan, sayang pada sesama, sayang pada satwa, tanaman, lingkungan, alam, dan jagat raya.

Download edisi sebelumnya di sini: http://www.an1mage.org/p/an1magine.html

Misi Menghasilkan media hiburan bulanan yang ringan, berbagi ilmu pengetahuan sekaligus mengedukasi sesuai visi.

DIREKTUR Michael Sega Gumelar

REDAKTUR PELAKSANA Archana Universa

REDAKSI

Aswin Chandra Ismi Khairunnisa Dimas Satria Kevin Putranto Wulan Ardhana

Agar selalu update terbitan An1magine? An1mareaders silakan gabung di sini: an1mage:an1mareaders https://www.facebook.com/groups/an1mareaders/

All content in this monthly magazine, logo, illustration, story, characters and the distinctive likeness (es) thereof are Trademarks & Copyright © 2017 – AN1MAGE. ALL RIGHTS RESERVED.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

ALAMAT 53 Abergeldie Road Aberdeen AB10 6ED Scotland – UK An1mage@an1mage.org Bumi Jati Elok Blok A5 No. 2 Jl. Raya Parung Panjang Legok, Tangerang Banten – 15826 Jl. Drupadi XIV No. 11 Renon, Denpasar Bali – 80266 IKLAN 3 08888988005 an1mage@an1mage.org


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

AGEN PERUBAHAN

http://static.guim.co.uk/sys-images/Observer/Pix/pictures/2014/7/2/1404320403880/James-Watt-012.jpg

JAMES WATT: Bapak Satuan Daya Mesin dan Daya Listrik Kevin Putranto

James Watt lahir di Greenock, Skotlandia, 19 Januari 1736.

Sejak kecil ia gemar membongkar mainannya yang terbuat dari kayu dan merakitnya kembali menjadi bentuk yang lain. Watt bukanlah penemu mesin uap yang mendorong terjadinya Revolusi Industri, khususnya di Britania dan Eropa pada umumnya. Namun ia Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Watt terinspirasi untuk menciptakan mesin uap ketika mengamati uap air yang keluar dari ceret yang berisi air mendidih, uap memaksa tutupnya meningkat dan memikirkan apa yang dapat dilakukannya dengan uap. Rancangan mesin uap sederhana dengan nama Aeolipile sudah ditemukan oleh Hero dari Iskandariah (Heron of Alexandria) pada awal tahun Masehi sekitar tahun 10 – 70. Pada tahun 1686 Thomas Savery mematenkan satu unit mesin uap yang digunakan untuk memompa air.

4


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Aeolipile desain karya Heron of Alexandria. https://en.wikipedia.org/wiki/Hero_of_Alexandria#/me dia/File:Aeolipile_illustration.png

Pada tahun 1712, Thomas Newcomen mematenkan temuan serupa dengan versi yang lebih sempurna. Sayangnya, mesin ciptaan Newcomen masih bermutu rendah, kurang efisien dan hanya dapat digunakan untuk pompa air dari tambang batubara. Watt pernah bekerja bengkel John Morgan. Saat pulang ke Glasgow, ia ingin mendirikan bengkel. Namun serikat pekerja tidak bersedia mengakui keterampilan James karena tidak memiliki sertifikat, standarisasi profesi dengan sertifikasi membuat pemarginalan kepada seseorang, dan terbukti selalu menghalangi seorang genius di masa apa pun.

Newcomen steam engine. ttp://digitalcommons.olin.edu/cgi/viewcontent.cgi?arti cle=1005&context=ahs_capstone_2011

1782, ia menemukan mesin ganda. Pembaruan ini menghasilkan peningkatan efisiensi mesin uap dengan empat kali lipat atau lebih.

Akhirnya Watt bekerja di University of Glasgow sebagai pembuat instrumen di Universitas Glasgow. 1764, Watt tertarik dengan mesin uap setelah memerhatikan mesin uap buatan Newcome yang kurang efisien saat ia sedang membetulkannya. Ia menemukan bahwa desain mesin kontemporer membuang banyak energi dengan berulang kalinya pengulangan pendingin dan pemanasan silinder. Mesin Newcomen sulit dioperasikan, daya kerjanya lambat, bahan bakarnya juga sangat boros. 1769, Watt menambah desain perangkat tambahan, kondensor terpisah, yang menghindari pemborosan energi dengan mencegah hilangnya panas pada silinder uap. 1781 Watt menggunakan seperangkat gerigi untuk mengubah gerak balik mesin menjadi gerak berputar.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Watt steam engine. http://madeupinbritain.uk/britimages/WattSteamEngin e.jpg

Di samping sebagai sumber tenaga untuk pabrik, mesin uap juga memiliki manfaat besar di bidang-bidang lain. 1783, Marquis de Jouffroy di Abbans berhasil menggunakan mesin uap sebagai penggerak kapal. 1804, Richard Trevithick menciptakan lokomotif uap pertama berdasarkan teknik mesin uap James Watt. James Watt meninggal dunia pada usia 83 tahun di Birmingham, Inggris, 19 Agustus 1819.

5


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

www.an1mage.org

6


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

GAZING: GERAK LURUS BERATURAN

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

7


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Bersambung enlightening open mind generations

www.an1mage.org

8


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Lanjutan Komik Komodo edisi sebelumnya: “Terima kasih atas waktu dan bantuan yang kau berikan, Rangga," sahut Selo sembari menjabat tangan Rangga. Tugas Rangga sebagai penjaga Selo hari itu sudah selesai. Satu hari yang memalukan bagi Rangga, perkiraannya salah, dia melihat Cleo dengan cara berpikirnya dia sendiri, sesuatu yang sering kali Rangga lakukan terhadap orang lain. Rangga selalu menilai orang lain dengan tolok ukur dirinya sendiri. Rangga masih berada di Bali hingga beberapa hari berikutnya. Ia masih ingin bersantai dan mencari hal-hal baru yang mungkin bisa membantunya mengalahkan Cleo. Meski ia masih belum tahu apa itu. Prof. Habibie juga masih belum mendapatkan jalan keluar.

Hari itu pura sangat ramai. Bukan karena ledakan turis karena hari ini ternyata umat Hindu tengah menggelar upacaraan keagamaan mereka. Rangga melihat mereka melakukan sembahyang di pura, dan ada tarian Barong dan Rangda. Kemudian Barong dan Rangda ke luar dari area Pura dan mulai bergerak mengelilingi wantilan. Mendadak beberapa orang warga menusukkan sebilah keris ke tubuhnya masing-masing. Penonton mulai menyingkir menjauh melihat beberapa orang melakukan menusukkan keris ke tubuhnya masingmasing. “Lihat mereka mulai Ngurek” teriak seroang wanita berpakaian adat khas dari Bali. “Ngunyiiing” teriak beberapa orang lainnya.

Dari pada ia sendirian di kantor detektif atau kamar apartemennya yang sepi. Ia yakin berjalan-jalan akan lebih memberinya inspirasi.

Tetabuhan yang mengiringi semakin cepat sepertinya menyemangati kejadian tersebut.

Hari itu ia main ke Pura Petilan di Desa Kesiman di bagian timur Kota Denpasar lebih populer disebut Pura Pengerebongan.

Mereka yang disebut sedang melakukan ngurek atau ngunying nampak tidak terluka. Setelah berputar di wantilan sebanyak sekitar tiga kali.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

9


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Lalu seorang kemudian masuk ke area tengah dan berkata “Hari ini adalah hari spesial, di mana saya memberikan suguhan tambahan, yaitu demonstrasi tenaga dalam” katanya. Kemudian dia menunjuk penonton, dan tenaga dalam yang dia maksud ternyata menyentuh orang tersebut dan orang tersebut terkejut. “tersetrum” teriaknya. Lalu penontong bertepuk tangan bersamaan.

Rangga mengangguk. Ia pun segera mengikuti bapak yang belum ditanyai namanya itu untuk bertemu dengan manusia penyetrum. "Pak I Made Suarta, ada yang ingin mencoba kekuatanmu," katanya sumringah. "Siapa, Wayan?" katanya balik bertanya. "Perkenalkan Pak Made, saya Rangga," sahutnya sembari mengulurkan tangan untuk bersalaman. Zrrrt

Mendadak ada seorang pemuda bule maju, sepertinya tidak percaya. Orang yang menyetrum mengerti, lalu disentuhnya pemuda bule tadi.

Rangga terkejut. Ternyata Made sengaja menyetrumnya saat mereka berjabat tangan. Bukankah itu mengejutkan. Biar sedikit, ada harapan.

Pemuda bule tadi segera berteriak, “Amazing, its true”

Penonton semakin bersorak dan bertepuk tangan dengan meriah.

"Pak saya sedang mencari orang dengan kekuatan seperti Bapak. Maukah bapak ikut saya ke Flores untuk mengetahui bagaimana caranya bapak mengeluarkan listrik," pinta Rangga, sedikit mendesak.

"Upacara apa ini, pak?" tanya Rangga pada salah seorang Warga Bali yang juga menggunakan pakaian adat. Sepertinya Rangga mendapati upacara ini pada detikdetik puncak hampir akhir.

"Mas Rangga tenang dulu. Sebenarnya ada apa?" tanya Made sembari mengakhiri pertunjukkan dengan memberikan simbol swastiastukepada penonton.

"Upacara Pengerebongan, dik," kata orang itu menjawab.

Kemudian Made Wirautama mengajaknya duduk di dalam pura.

"Oh ya, siapa tadi orang yang bisa menyetrum orang?" tanya Rangga, tertarik.

"Jadi saya ini senang belajar bela diri, pak. Termasuk ingin mengeluarkan listrik dari dalam tubuh seperti Bapak," jelasnya.

"Itu namanya Pak I Made Wirautama." Kata orang tersebut, sepertinya mengenalnya.

"Tidak banyak orang yang hebat seperti bapak."

“its true!” teriaknya lagi.

"Betulan bisa mengalirkan listrik?" sahut Rangga, tanpa menyembunyikan keingintahuannya.

"Tapi kekuatan ini tidak bisa di dapat dengan belajar semalam, nak. Kamu harus puasa ini itu, belum juga ada upacara-upacara khusus," katanya sembari menjelaskan.

"Mau Coba?" tanyanya menawarkan.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

10


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Rangga mengernyitkan dahi. Ia tidak suka puasa. Ia tidak mau menjalankan hal-hal semacam itu karena ia perlu mempelajari bagaimana mengeluarkan listrik dari tubuh secara cepat. "Saya inginnya mempelajari secara fisika, Pak. Teman saya seorang professor akan membantu kita untuk mempelajari cara Bapak melalui jalur ilmu pengetahuan," terangnya pada Pak Made. Made mengernyitkan dahinya. "Sepertinya adik memiliki keperluan yang mendesak. Baiklah, jika memang ilmu pengetahuan bisa menjelaskan bagaimana saya mampu menyetrum orang, saya akan ikut bersama Mas Rangga ke Flores. Tapi tentunya tidak gratis ya." "Tidak masalah, Pak! Sore ini juga kita terbang ke Labuan Bajo," jawab Rangga, mantap.

"Tapi saya takut. Tidak ngerti cara naik pesawat," keluhnya lagi. "Kan sama saya. Pak Made sekarang tinggal bersiap-siap." "Memangnya, Mas Rangga mau bawa saya ke Flores berapa lama?" tanyanya lagi. Rangga berpikir sejenak. Harapannya bisa cepat. Kalau bisa, dalam hari yang sama Prof. Habibie bisa meneliti orang ini dan langsung mendapat hasilnya. Tapi ia tidak tahu apakah harapannya bisa segera terwujud. "Sekitar tiga hari," katanya memberitahu. "Seandainya ada penambahan, pastinya bayaran Bapak juga akan ditambah."

"Hah? Pesawat?" Pak Made ternyata belum pernah naik pesawat! Ia benar-benar gugup. Tidak tahu apa yang harus di perbuat, tidak tahu apa yang harus dibawa. "Mas Rangga yakin kita naik pesawat? Kan biayanya mahal. Kenapa tidak pakai kapal laut saja?" katanya mula-mula. "Biar cepat pak. Kalau kapal bisa berjamjam. Lebih lama perjalanannya. Kalau pesawat, satu jam bisa sampai," balas Rangga. "Tapi saya tidak punya kopor, dik," katanya lagi. "Pakai tas buat pergi-pergi biasa saja juga tidak masalah kok. Kalau bawaannya tidak terlalu banyak, bisa disimpan di kabin saja." "Terus, anu... saya tidak punya paspor." Rangga menggaruk-garuk kepalanya.

enlightening open mind generations

"Tidak masalah Pak. Kan penerbangan domestik. Kalau keluar negeri baru harus punya paspor."

www.an1mage.org

"Oh ya, Mas Rangga, pesawatnya bukan saya yang bayar kan? Maksudnya bayaran saya tidak dipotong tiket pesawat," ujarnya melakukan klarifikasi. Rangga mengangguk. "Itu bagian saya Pak. Tidak perlu dipikir. Pak Made cukup datang saja. Nanti kalau pas pulang Pak Made masih ragu, saya bisa pesankan tiket kapal laut saja," terang Rangga. Pak Made terlihat menghela napas lega. Mereka berjanji buat bertemu lagi pukul lima di hotel yang Rangga tinggali karena pesawat akan berangkat sekitar pukul enam lewat. Pak Made muncul dengan pakaian rapi, ia sudah membawa tas yang berisi pakaiannya. "Ganteng, Pak!" sahut Rangga yang juga muncul dengan tas tangan.

11


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Pak Made tersipu mendengar pujian Rangga. Menurut Rangga, untuk perjalanan cepat, lebih enak membawa tas tangan karena ia tidak ingin membawa banyak benda. Sebagai tambahan ia hanya membawa satu plastik yang lumayan besar untuk oleh-oleh kekasihnya, ayahnya, juga Prof. Habibie. Isinya ada pie susu, brem, pia legong, juga brem dan kacang. Ia benar-benar belanja banyak. Porsi masing-masing sudah dipisahkan, termasuk untuk cemilannya sendiri. Setelah Rangga membereskan masalah administrasi hotel, mereka segera naik taksi yang sudah dibantu dipanggilkan oleh pihak hotel untuk menuju bandara. "Mas Rangga, maaf ya kalau nanti saya malu-maluin," bisik Pak Made tidak percaya diri. "Santai saja, Pak! Nikmati. Nanti waktu pulang Bapak bisa cerita ke anak istri soal rasanya naik pesawat," kata Rangga menyemangati. Setibanya di bandara, Rangga segera memperlihatkan tiket elektroniknya melalui smartphone ke petugas dan mereka melewati tempat pemeriksaan.

"Iya ramai, apalagi Bali kan tujuan wisata yang terkenal, Pak. Banyak acara yang digelar di sini juga," timpal Rangga "Jadi kita menunggu apa ini Mas Rangga?" "Menunggu dipanggil masuk untuk boarding. Maksudnya sampai kita dipersilakan masuk ke badan pesawatnya," jelas Rangga. Pak Made mendengarkan Rangga dengan seksama. Rangga menceritakan beberapa pengalaman yang akan dijumpai saat naik pesawat. "Jadi waktu naik dan turun, nanti telinga kita bakal berdenging Pak. Nanti bapak telan ludah saja. Juga mungkin pesawat bakal terguncang saat mengenai awan, seperti ketika Bapak naik mobil terus kena kerikil, gitu," kata Rangga bercerita agar Pak Made nanti tidak panik. "Oh, begitu, jadi kerikilnya langit itu awan ya" "Nanti pramugrarinya juga akan menjelaskan beberapa aturan keamanan di dalam sebelum kita berangkat. Bapak nanti perhatikan ya. Ada brosur keselamatan juga yang bisa dibaca." Pak Made menunduk. "Sa-saya agak gugup ini, Mas Rangga."

Pak Made meng-copy tindakan yang dibuat Rangga, seperti ketika Rangga meletakkan tasnya di troli berjalan dan menarih ponselnya ke wadah plastik. Mereka masuk dan melewati bagian check in karena Rangga sudah melakukan web checking menggunakan ponselnya, di samping itu juga tidak ingin memasukkan tasnya ke bagasi. Setelah membayar airport tax, mereka masuk ke ruang tunggu. "Ternyata Bandara itu ramai ya mas. Saya belum pernah coba soalnya tiketnya mahal," kata Pak Made.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Pesawat itu transportasi massal yang cukup aman kok, Pak." "Tapi kita bakal bermeter-meter jauhnya dari tanah." "Tenang pak. Saya sudah bolak-balik naik pesawat. Buktinya masih bisa ketemu Bapak." Mendadak terdengar panggilan penumpang menuju Labuan Bajo dari pengeras suara. Beberapa penumpang beranjak dari tempat duduknya.

12


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

"Ayo, pak! Saatnya menjajal pesawat terbang!" sahut Rangga senang. Mereka keluar dari ruang tunggu dan naik bus yang disediakan untuk membawa penumpang ke pesawat. Rangga sengaja mencari yang ada di dekat pintu supaya bisa langsung keluar nantinya. Begitu sampai, mereka segera turun dan menaiki tangga untuk masuk ke dalam pesawat. Pilot dan pramugari menyapa setiap pengunjung yang datang dan tersenyum ramah. Rangga segera mencari tempat duduk yang sudah di dapatkan nomornya. Agak ke belakang rupanya. Dengan dibantu pramugari mereka memasukkan tas ke dalam kabin. "Bapak mau duduk di sebelah jendela?" tawar Rangga. "Iya, saya mau," katanya antusias. Rangga tidak perlu memperingatkan Pak Made buat menunduk karena kepalanya tidak akan menyentuh bagian di atasnya. Berbeda dengan Rangga yang harus sedikit menunduk. Setelah seluruh penumpang masuk, beberapa pramugari mengambil posisi. Masing-masing di bagian depan, tengah, juga agak ke belakang. Mereka menjelaskan bagaimana menggunakan sabuk keamanan, bagaimana memakai dan melepas. "Pak Made, jangan lupa mematikan ponselnya ya." "Lho kenapa? Nanti kalau istri saya SMS gimana?" "Nanti dinyalakan lagi setelah tiba ditujuan. Sinyal ponsel bisa mengganggu penerbangan. Intinya membahayakan, bisa membuat pesawat jatuh," sahut Rangga serius.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Mendengar kata 'jatuh' langsung membuat Pak Made pucat pasi. Ia segera mematuhi perintah Rangga. Saat para pramugari mempraktekkan kejadian di mana tekanan dalam kabin berubah, penumpang diminta untuk menggunakan masker oksigen, Pak Made makin kelihatan kalut. Juga ketika penjelasan bagian life vest. "Mas Rangga yakin kalau pesawat itu aman?" Rangga mengangguk. "Nanti setelah Bapak mencoba, pasti akan ketagihan," kelakarnya. "Semoga saya bisa ajak keluarga naik pesawat." Seluruh penumpang telah menggunakan sabuk pengaman. Pesawat secara perlahan berjalan menuju landasan pacu. Mendadak pesawat melaju dengan cepat dan mereka mulai tidak lagi berada di atas tanah. Mereka terbang dengan besi. Teknologi menjadi sumber kemajuan peradaban manusia. Selebihnya Pak Made banyak berdiam diri. Ia terus memandang ke luar jendela. Memandangi awan yang biasa dipandanginya ternyata bertingkat-tingkat. Yang biasa ia lihat dari bawah, ternyata di atasnya masih ada lagi. Awan di atas awan. Meski begitu ia tidak bisa terlalu lama memandangi keanggunan tersebut. Langit harus menjadi gelap. Dan jendela harus menjadi hitam. Rangga tidak berbohong padanya, ternyata naik pesawat memang asik. Perjalanan menjadi lebih cepat. Dan yang terpenting, tidak semua orang mampu memiliki kesempatan buat mencicipi rasanya naik pesawat.

13


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Mereka tiba di Labuan Bajo. Hari sudah gelap dan Rangga senang karena ia dan temannya tidak perlu menunggu bagasi karena memang tidak ada yang mereka titipkan.

pasti kau yang datang. Ngomongngomong siapa Bapak ini?" tanya Prof. Habibie sembari tersenyum ramah. "Persilakan kami masuk dulu, Professor," pinta Rangga.

"Jadi kita akan ke rumah Professor Habibie. Dia orang cerdas dan sangat pintar soal ilmu pengetahuan. Orangnya baik," kata Rangga sembari memanggil satu unit taksi.

"Ah, kau benar! Silakan masuk! Silakan masuk!"

Pak Made hanya mengangguk-angguk. Ia tidak berkomentar. Rangga sengaja meminta sopir buat berhenti di suatu rumah makan. Ia akan membungkus makanan untuk dirinya sendiri, Pak Made, Prof. Habibie, juga pak sopir. Menunya adalah ayam rica-rica. Biar begitu, ia membelinya bukan di restoran ala Manado, tapi restoran ala Makassar. Selain itu ia juga membeli sup asparagus. Ia harap supnya masih panas ketika tiba nanti. Begitu kembali, Rangga langsung menyerahkan bagian pak sopir. Sementara Pak Made masih tertidur. Sepertinya ia kelelahan. Hari ini pasti banyak yang ia siapkan untuk Upacara Pengarebongan dan mendadak sorenya ia diminta terbang ke Labuan Bajo. Mereka melanjutkan perjalanan sekitar sepuluh menit lamanya, hingga tiba di depan rumah Prof. Habibie. Selesai mengambil tas di bagasi, Rangga membangunkan Pak Made dan membayar biaya taksi. "Kita sudah sampai." Rumah Prof. Habibie tenang seperti biasanya. Tanpa menekan bel, Prof. Habibie sudah muncul membukakan pintu. "Aku tadi sedang memandangi keluar jendela ketika taksimu datang. Aku tahu

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Prof. Habibie menunggu hingga tamutamunya masuk dan ia pun segera mengunci gerbang rumahnya lagi. "Sudah makan malam belum Prof? Kubawakan kau ayam bumbu rica-rica!" sahut Rangga sembari membuka makanan yang telah dibelinya. Tasnya dan tas Pak Made diletakkan di atas sofa ruang tamu. "Sudah, sih. Tapi siapa yang bisa menolak ayam bumbu rica-rica? Ayo makan malam bersama!" sahutnya senang karena banyak teman. Prof. Habibie segera mengambil beberapa tempat untuk masakan juga tiga wadah piring. "Mungkin istri professor juga mau makan bersama?" tanya Rangga, ragu. Prof. Habibie menggeleng. "Dia sudah ada di kamar. Kau tahulah kerjaannya. Arisan, belanja. Pulang-pulang sudah malam dan langsung masuk kamar." "Kurasa memang kita harus makan bertiga saja," tawa Rangga lega. Ia sebenarnya tidak terbiasa dengan kehadiran istri Prof. Habibie di sekitarnya, kesannya itu bukan hal yang wajar. "Oh iya Prof. kenalkan ini Pak Made. Pak Made, ini Professor Habibie yang genius." Mereka bersalaman. Pak Made kelihatan agak kikuk di sana. Wajar saja karena ia harus berkumpul dengan orang-orang yang dikenalnya. "Jadi Pak Made aku bawa ke sini agar professor bisa meneliti soal bagaimana dia mengeluarkan listrik dari tubuhnya," jelas

14


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Rangga sembari membuka pembungkus nasi. Mereka bertiga kini duduk di ruang makan Prof. Habibie yang mungil. "Benarkah?" tanya Prof. Habibie ke Pak Made.

Mereka makan dengan lahap. Terutama Pak Made, dia yang makan paling banyak. Sementara Prof. Habibie hanya mengambil sepotong ayam dan menghabiskan semangkuk sup. Ia sudah makan jadi tidak ingin makan banyak, lagi pula juga sudah malam. "Kurasa Pak Made perlu istirahat. Hari ini dia baru mengikuti upacara adat," jelas Rangga sembari membereskan meja makan. Mereka baru selesai makan.

Pak Made mengangguk. "Coba saja, Prof," usul Rangga. Dan mereka pun mencobanya. "Aduh!" pekik Prof. Habibie kaget saat kena setrum. Ternyata setrumannya cukup kuat untuk orang biasa, sementara Rangga hanya merasa sedikit karena Bio Body Armornya. "Ma-maaf, pak. Saya tidak berusaha terlalu kuat barusan," ujar Pak Made tidak enak. "Tidak masalah. Tapi Bapak hebat!" puji Prof. Habibie. "Bagaimana Bapak bisa mengeluarkan aliran listrik semacam itu?" "Dapat dari kakek saya juga melakukan ritual khusus dan berpuasa," jawabnya mantap. Prof. Habibie langsung mengernyitkan dahi mendengarkan jawaban yang super mistis seperti itu. Tapi setidaknya ia tahu kalau kemampuan itu diturunkan. "Maka dari itu aku membawa Pak Made dari Bali untuk Professor periksa secara fisika," sahut Rangga yang bisa membaca ekspresi Prof. Habibie yang sangat terkejut. Prof. Habibie mengangguk-angguk dan segera mengambil ayam rica-ricanya, juga mengaduk sup asparagusnya. Ternyata masih cukup panas, jadi tidak perlu dihangatkan lagi.

Prof Habibie mengangguk. "Kebetulan kemarin keponakanku baru menginap, jadi ruangan belakang sudah dibersihkan." Mereka mengantarkan Pak Made ke kamarnya, setelah itu segera menuju ke ruangan penelitian Prof. Habibie. Rangga juga sudah menaruh tasnya di kamar yang biasa digunakannya, kamar putri Prof. Habibie. "Jadi untuk meneliti Pak Made, aku membutuhkan pembangunan alat pendeteksi laju listrik dalam tubuh. Alat ini tentunya tidak ada di pasaran, tapi bisa dibuat karena bahannya tersedia. Di sini aku membutuhkan bantuan dari lima orang muridku buat membangunnya," jelas Prof. Habibie. "Kurasa kita perlu membangunnya dengan cepat," ujar Rangga, bersemangat. "Kalau begitu malam ini juga kau bisa membeli bahan-bahannya dari internet, supaya besok materi untuk pembuat alatnya bisa sampai." Prof. Habibie membuat daftar bendabenda yang dibutuhkannya, sementara Rangga memerhatikan. Ternyata bagian alat yang dibutuhkan untuk pembangunannya sangat banyak. Pastinya itu juga akan menjadi alat yang besar. "Kelihatannya professor sudah tahu apa yang harus diperbuat, tapi aku tidak

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

15


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

memiliki uang sebanyak itu untuk membeli alat-alatnya," keluh Rangga. "Gunakan uang Cleo saja, bodoh. Jangan mempersulit diri seperti itu!" cibir Prof. Habibie sembari menyerahkan daftarnya ke Rangga. "Mau tidak mau akhirnya aku harus menggunakan uang dari wanita penyihir itu lagi," gerutu Rangga. "Mengapa harus terbeban. Gunakan uanganya untuk menyerang balik melalui jalur penelitian. Yang penting kau segera mengetahui bagaimana cara menghadapinya," kata Prof. Habibie. "Kau benar, Prof." aku Rangga. Dengan kemampuan mengetik yang cepat dan nomor kartu kreditnya, Rangga sudah menyelesaikan pemesanan dan pembayaran dari bahan-bahan yang dibutuhkan Prof. Habibie buat meneliti Pak Made. Rasanya sangat senang bisa menemukan Pak Made hari ini. Tidak lama lagi ia akan bisa mengeluarkan kemampuan menyerang seperti Pak Made. Ketika ia bisa menguasainya, Rangga tidak akan menunggu lama buat kembali menghadapi Cleopatra. Tentunya gadis itu akan sangat terkejut ketika mengetahui ninja belum mati dan malah memiliki kekuatan yang tak kalah dahsyatnya dari sekadar topeng. "Sudah kupesan semua Prof. Semoga tidak ada yang tertinggal, mestinya tidak karena aku mengikuti daftarmu dengan sangat teliti. Alat-alatmu akan datang besok, aku yakin itu akan menjadi alat yang sangat hebat. Asli penemuanmu," sahut Rangga sembari menjauhkan dirinya dari layar komputer. "Bagus. Aku baru akan menghubungi para muridku besok karena ini sudah cukup larut. Besok aku akan mengecek lagi

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

apakah masih ada bahan yang kubutuhkan untuk membuat alat pendeteksi laju listrik dalam tubuh," katanya bersemangat. "Baiklah. Kita lanjutkan esok pagi. Selamat malam professor." "Selamat beristirahat," balas Prof. Habibie.

Chapter 17 Tidur Rangga benar-benar pulas. Ia tidak bermimpi. Maka dari itu ia bangun dengan sangat bugar. Sebenarnya ia memang selalu merasa segar, tidak kenal lelah, karena Bio Body Armor-nya. Hari ini alat-alat yang dipesannya semalam akan tiba. Internet sungguh mengubah cara bisnis. Kini orang-orang bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan cepat, tanpa perlu ke toko, dengan biaya pengiriman ekstra tentunya karena memerlukan pengantaran dalam waktu singkat. Seandainya semalam Rangga harus ke toko pastinya semalam sudah tutup juga. Otomatis ia harus kembali keesokan paginya. Rangga baru saja turun ketika mendapati Pak Made dan Prof. Habibie tengah berolah raga bersama. Ia baru menyadari kalau umur kedua orang itu cukup dekat. Mereka juga sudah kelihatan cukup akrab. Entah apa saja yang sudah mereka bincangkan. "Hai Rangga, sudah bangun kau? Bagaimana kalau kau menyiapkan sarapan untuk kita semua?" perintah Prof. Habibie tanpa basa-basi. "Ingin sarapan apa?" tanya Rangga sembari menguap. Ia memang sering membuatkan sarapan buat Prof. Habibie tiap kali menginap di sini. Lama-lama ia merasa menjadi seperti pengganti tukang masak dari istri dari pria tua itu.

16


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Istri Prof. Habibie sangat cuek. Biasanya ia membuat roti selai dan langsung menghilang dari rumah.

"Rangga?" sahut Prof. Habibie yang sudah masuk ke ruangan bersama Pak Made.

"Bubur! Aku punya bahan-bahannya dikulkas. Yang rasa seafood ya!" katanya lagi sembari berlari di atas treadmill. Sementara itu Pak Made sedang mengangkat barbel.

"Wanita gila itu muncul! Pintar sekali ia langsung ingin mendapatkan kekuasaan dari tangan presiden secara langsung," geram Rangga sembari mengepalkan tangan. Harus begitu atau dia bisa merusak rumah Prof. Habibie.

"OK," sahut Rangga sembari menguap lagi, ternyata kantuknya belum benarbenar hilang. Ia segera ke dapur dan membuat pesanan Prof. Habibie dalam porsi tiga orang. Ia bahkan memotong dadu udang dari freezer untuk ditambahkan ke bubur. Seafood, ia tidak mungkin menambahkan daging ayam. Tidak membutuhkan waktu lama hingga sarapan mereka jadi. Rangga yang masih menggunakan celemek memanggil kedua pria itu untuk sarapan. Prof. Habibie dan Pak Made segera menghentikan olah raga pagi mereka dan masuk ke dalam. Sementara Rangga menyetel televisi untuk mendapatkan berita pagi. Tapi betapa terkejutnya ia saat melihat wajah orang yang diketahuinya muncul di layar kaca. Cleopatra. Ini saatnya gadis itu bereaksi kembali. Justru disaat Rangga merasa sudah mulai menguasai keadaan. Mungkin pemikirannya salah. "Aku Cleopatra memerintahkan Presiden Indonesia untuk turun dari kursi pemerintahan dan menyerahkan kekuasaannya kepadaku. Apabila Anda menolak, aku akan datang sendiri ke istana untuk mengambil jabatan Anda secara langsung. "Kuberi waktu satu kali dua puluh empat jam untuk penyerahan kekuasaan. Jika Anda menolak, silakan menyiapkan seluruh pasukan yang Anda punya untuk melawanku, sementara aku akan datang sendirian."

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

"Membajak stasiun televisi. Aku bisa merasakan ketakutan kameramen dan operatornya," gumam Rangga, sedih. "Siapa wanita itu?" tanya Pak Made kebingungan. "Apakah kata-katanya perlu dipercaya?" "Perlu. Cleopatra tidak main-main dengan ucapannya. Prof. Habibie benar, wanita itu haus kekuasaan," jawab Rangga, cepat. "Jadi kau bisa menyelesaikan alat pendeteksimu hari ini juga, prof?" "Hari ini juga? Tidak mungkin Rangga. Aku butuh lima hari!" tepis Prof. Habibie. "Tapi alat-alatnya akan datang pukul sepuluhan nanti. Kau juga sudah memberitahu murid-muridmu buat membangun alat itu! Jadi kenapa perlu lima hari?" desak Rangga tidak setuju kalau ia harus menunggu lima hari. "Cleo akan berbuat onar besok, dan kau mengatakan butuh lima hari!" "Kau pikir membuat alat yang kompleks bisa seharian? Tidak bisa! Bahkan jika hari ini aku tidak tidur, aku tetap tidak bisa menyelesaikannya!" seru Prof. Habibie frustasi. "Aku perlu besok Prof, wanita itu sudah mengultimatum presiden. Tidak ada waktu," desah Rangga, stress. Ia binggung dengan apa yang harus ia lakukan. "Mustahil aku menyelesaikan alatnya hari ini juga," gumam Prof. Habibie sembari memandangi bubur seafood buatan Rangga yang sudah mulai dingin.

17


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Mereka diam dalam kebuntuan. "Alat apa?" sahut istri Prof. Habibie yang baru saja muncul dari pintu depan. Ia membawa plastik belanjaan di tangannya. "Alat pendeteksi laju listrik dalam tubuh. Kami ingin meneliti, bagaimana cara Pak Made bisa menyetrum orang," ungkap Prof. Habibie pada istrinya. "Kau bawa apa?" "Belanja beberapa kebutuhan kita seperti deterjen, pewangi pakaian, juga pembersih lantai. Persediaan sudah hampir habis," katanya menimpali. "Alat pendeteksi laju listrik dalam tubuh? Bukankah kau dulu pernah cerita ada versi kecil yang sudah pernah kau buat di kampus, saat masih aktif mengajar?"

Oh! Oh! Rangga hanya membuat bubur seafood untuk tiga orang. Sekarang istri Prof. Habibie bertanya. "Bubur seafood," sahut Prof. Habibie santai. "Aku tidak mengerti kenapa kalian bisa makan makanan seperti itu, seingatku tidak ada udang atau cumi laut yang kusimpan di kulkas" sahutnya sembari mengernyitkan dahi. "Aku keluar dulu." Rangga dan Prof. Habibie berpandangan. “Lalu apa yang kau masukkan di bubur itu Rangga?” tanya Prof. Habibie “Entahlah Prof, aku pikir itu itu udang yang dihancurkan dan dibentuk kotak” jawab Rangga ragu.

"Pendeteksi laju listrik... ah kau benar. Terima kasih sudah mengingatkanku," kata Prof. Habibie, riang.

“Aaaaah itu makanan si Grey, kucing kami yang telah menghilang dicuri orang dua tahun lalu” mendadak Prof. Habibie berusaha memuntahkan makanannya.

"Sama-sama" sahut istrinya sembari membuka pintu kamar dan menghilang di sana.

“Enak” kata Pak Made kalem, kemudian Rangga dan Prof. Habibie melihat ke Pak Made.

"Jadi kapan kita berangkat ke Universitas Labuan Bajo yang terkenal dengan ilmu pengetahuannya?" tanya Rangga sumringah.

*

Masalah mendadak datang, namun solusinya secara tidak terduga telah diciptakan beberapa tahun yang lalu. Bukankah ini kebetulan yang aneh? "Setelah kita sarapan bubur dinginmu dan mandi," cengir Prof. Habibie, senang. Buburnya masih enak biar tidak lagi hangat. Mereka makan dengan lahap. Rangga dan Prof. Habibie karena senang dengan jalan keluar yang mereka temukan. Sementara Pak Made memang sepertinya kelaparan.

Alat pendeteksi Prof. Habibie dibuat saat dia masih bekerja penuh waktu di Universitas Labuan Bajo. Berkat beliau, universitas tersebut dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di bumi, terutama di bidang teknologi. Banyak orang asing yang sengaja datang kemari untuk kuliah di Universitas Labuan Bajo. Intinya sudah benar-benar tersohor.

"Makan apa kalian?"

enlightening open mind generations

Kemudian mereka membereskan meja makan bersama dan mencuci perkakas makanan masing-masing, setelah itu bersiap-siap buat menuju kantor Prof. Habibie. Sebenarnya ia masih bekerja di sana, tapi untuk jumlah SKS yang sangat sedikit.

www.an1mage.org

18


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Mereka berangkat menggunakan mobil kinclong Prof. Habibie. Sedan warna putih itu terkesan sangat sporty. "Wah prof, seleramu...." sahut Rangga berdecak kagum. Ia sendiri belum bisa beli mobil. Mungkin bisa jika lagi-lagi ia menggunakan uang dari Cleopatra. Hanya saja ia masih ingin mengembalikan uang wanita sinting itu, berapa pun sisanya. Jadi tidak penuh hehehe.... "Biar banyak yang melirik," sahut Prof. Habibie bangga. "Jadi kau ingin punya cewek lain?" balas Rangga terkejut. "Bukan begitu. Yang dilirik mobilnya, bukan aku. Sudah jangan ngobrol. Kau nyetir sana," ujar Prof. Habibie tanpa menyembunyikan tawanya. "Selalu." Giliran Rangga yang mengatakannya. Saat bersama Mala, dengan Prof. Habibie, juga ayahnya, selalu ia yang menyetir. Rasanya ia sudah lupa rasanya duduk manis di mobil yang berjalan. Prof. Habibie duduk di sebelahnya sementara Pak Made mendekam dalam diam di bangku belakang. Pak Made mungkin merasakan adanya kesenjangan antara hidupnya sehari-hari di Bali dengan apa yang harus dilakukannya di sini. Beruntung ini bukan hari libur. Akan menyulitkan jika bertepatan dengan kalender merah karena mereka cenderung menutup kampus. Hanya perpustakaannya saja yang buka. Gedung lainnya akan ditutup dan penjaga tidak akan membukakan pintu buat pengunjung. Dalam beberapa kasus, staff juga tidak diizinkan masuk gedung area kampus di masa-masa libur. Mungkin tujuannya untuk keamanan. Bagaimanapun Universitas ini menyimpan banyak penemuan dan benda hebat lainnya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Universitas Labuan Bajo terletak di pinggir laut. Udaranya panas dan asin. Namun memiliki pemandangan laut yang memesona. Belum lagi tamannya yang ditata dengan apik. Dibangun di atas tanah seluas tiga puluh hektar, universitas ini memiliki bangunan unik untuk masing-masing fakultas juga gedung fasilitasnya. Seperti bangunan berbentuk seperti botol reaksi ini merupakan gedung pusat penelitian dari universitas. Jadi gedung ini memiliki bagian bawah yang luas sementara atasnya cenderung lebih kecil. "Aku akan ke bagian laboratorium untuk mengecek alatku dan mengurus perizinan untuk mengunakan lab. Kalian tunggu di sini dulu," sahut Prof. Habibie. Rangga dan Pak Made duduk di lobby kampus. Kebanyakan orang yang berlalulalang di sini menggunakan jas putih khas ilmuwan. "Senang Pak bisa ke Labuan Bajo?" Pak Made mengangguk. "Ini pertama kalinya saya ke Flores. Biasanya saya pergi ke Jawa. Menyeberang dari Gilimanuk. Sukanya saya ke Surabaya karena di sana ada saudara. Dulu waktu SMP saya sempat sekolah di Surabaya." "Tapi akhirnya tetap memilih tinggal di Bali ya, pak?" "Iya, soalnya kalau di Surabaya, jarang yang beragama Hindu. Saya jadi kelimpungan sendiri buat menyiapkan sesaji atau perayaan lain. Kalau di Bali kan bisa sama-sama. Ke pura juga gampang." "Bali sangat kental budayanya. Tidak terkikis meski banyak orang asing yang masuk," timpal Rangga. Ia jadi terbayang ketika melihat Pak Made menusukkan keris ke tubuhnya. Orang di sampingnya ini hebat. Bisa menyetrum pula. "Kalau Mas Rangga asli Flores?"

19


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Rangga mengangkat kedua alisnya. "Sebenarnya waktu kecil saya sempat di Denpasar, ikut nenek. Tapi nenek saya bukan orang Bali. Beliau orang Jawa. Kemudian waktu orang tua saya dapat kerjaan di Flores, saya ikut menetap di sana." "Cucu kesayangan nenek," tawa Pak Made. "Karena orang tua saya sebelumnya memiliki pekerjaan yang cenderung mengharuskan mereka sering berpindahpindah kota. Repot juga kalau seringsering pindah sekolah," sahut Rangga memberi tahu keadaannya semasa kecil. "Jadi waktu ayah saya mendapat pekerjaan yang tidak mengharuskannya pindah-pindah lagi, saya mulai ikut dia," terangnya, menambahkan. "Rangga bohong, dia lebih sering ke tempatku dari pada pulang ke rumah ayahnya," celetuk Prof. Habibie sembari tersenyum lebar. "Aku sudah berhasil meminjam ruangannya. Ayo berangkat!" Mereka menyusuri lantai yang melandai ke atas. Jadi untuk naik tidak menggunakan tangga, hanya permukaan lantai yang menanjak.

untuk mendeteksi. Tidak ada bedah membedah, hanya penelitian aliran listrik dalam tubuh." "Intinya Pak Made santai saja," tambah Rangga lagi. "Ah, Rangga, kau seolah sudah tahu apa yang hendak kulakukan," cibir Prof. Habibie. Rangga tertawa. "Sudah bisa mengirangira, professor. Alatnya yang ini kan?" katanya sembari menunjuk alat versi kecil dari pendeteksi laju listrik dalam tubuh. "Benar, aku lupa kalau kau sebenarnya genius. Sayang dulu kuliahmu hukum," ujar Prof. Habibie menimpali. "Baiklah kita mulai saja. Pak Made tolong agak ke sini." Pak Made menurut. Menit berikutnya Prof. Habibie sudah memasang detektor di beberapa bagian tubuh subjek penelitiannya. Rangga berusaha untuk tidak tertawa melihat tubuh Pak Made yang penuh dengan detektor. Kasihan juga orang itu harus dijadikan bahan percobaan. Tapi mau bagaimana lagi. Ini cara untuk mengalahkan Cleopatra.

Tidak perlu waktu lama untuk sampai ke ruangan tempat Prof. Habibie menyimpan seluruh penemuannya.

Wanita sinting itu sudah mengultimatum. Artinya Rangga akan berhadapan dengannya lagi dalam waktu dekat, tentunya dengan kekuatan menyerang yang akan dipelajarinya.

"Apakah bakal sakit?" tanya Pak Made mulai memikirkan berbagai kemungkinan yang mungkin diterimanya selama tes.

"Nah Pak Made, coba keluarkan setruman," pinta Prof. Habibie.

"Tidak, tentu tidak. Bapak hanya akan dipasangi alat dan kami akan mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh Bapak," jelas Prof. Habibie. "Tenang saja, Pak Made, tidak ada pisau di sini," celetuk Rangga mencoba berkelakar.

"Saya biasanya nyetrum orang Prof. Kalau disuru mengeluarkan tanpa ada yang disetrum, saya tidak bisa," akunya. "Rangga, kau jadi orang yang disetrum," sahut Prof. Habibie, santai.

"Sebenarnya di sini ada pisau," kilah Prof. Habibie. "Tapi kita tidak menggunakannya Bersambung

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

20


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

TUTORIAL

YUK MENGGAMBAR: Anatomi Manusia 5 M.S. Gumelar

Setelah an1mareaders memahami dan mampu menerapkan hitungan proporsi 3 bagian yang telah dimuat di an1magine edisi sebelumnya yang dapat diakses di link berikut: https://goo.gl/yYSrLz

Kini saatnya mengetahui perbedaan anatomi tubuh pria dan wanita pada umumnya. Kata pada umumnya ini penulis tekankan karena ada juga tubuh pria dan atau wanita yang tidak mengikuti ciri khusus ini. Penulis tidak akan menjelaskan detil perbedaan pada jenis kelamin, tetapi

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

cenderung penekanan pada tampilan tampak luar pada umumnya saja. Perbedaan yang mencolok dari tampak luar pada pria dengan wanita adalah pada bagian pinggul, paha, dada, pundak, bahu, punggung, pantat, wajah, dan kulit. Tetapi sekali lagi penulis tekankan, dengan banyaknya variasi tubuh manusia pada pria dan wanita, tentu saja acuan tersebut menjadi tidak relevan pada manusia dengan ciri khas tertentu. Mempelajari anatomi tubuh manusia secara langsung bila memungkinkan untuk an1mareaders sendiri, maka an1mareaders akan menemukan berbagai kemungkinan yang berbeda dan unik.

21


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Perhatikan citra di atas, terutama bagian yang penulis beri garis. Area lengan bila tampak depan dan lengan diletakkan dibelakang, maka area lengan cenderung sejajar dengan paha luar wanita. Demikian pula dari tampak belakang seperti citra di bawah.

Citra di atas terlihat tampak samping di mana bagian pantat cenderung melebihi area punggung bila disejajarkan dengan garis lurus sebagai acuan. Payudara wanita juga salah satu ciri khas, tetapi tidak semua wanita memiliki ukuran yang sama, bahkan ada yang hampir rata seperti pria.

Untuk pria, bila diberi garis lurus sebagai acuan, maka terlihat area paha sisi luar cenderung sejajar dengan area ketiak untuk tampak depan dan demikian juga tampak belakang.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

22


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Namun pada umumnya perbedaan tubuh pria dan wanita dewasa berumur 17-30 tahunan cenderung seperti yang penulis jelaskan.

Kiri cenderung ectomorph, tengah cenderung mesomorph, dan kanan cencerung endomorph.

Di citra tersebut di atas di mana lemak, usia, dan tinggi tubuh manusia dikategorikan menjadi ramping atau kurus di area kiri (ectomorph), sedang (mesomorph) di area tengah, dan cenderung gemuk/besar (endomorph) di sebelah kanan. Yang perlu diingat, ukuran ramping bagi tiap orang akan cenderung berbeda, sangat subjektif sesuai persepsinya masing-masing, tetapi semua setuju bahwa seseorang tersebut ramping atau tidak.

Untuk pria, bagian pantat cenderung sejajar dengan punggung dan atau punggung lebih ke arah belakang dibandingkan pantat. Tentu saja hal tersebut bukan acuan mutlak, karena ada juga faktor usia, faktor lemak dalam tubuh seseorang, dan juga faktor variasi tulang manusia.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Pastikan bila sudah membuat hal tersebut sebagai acuan standar bagi an1mareaders, maka jangan dijadikan keharusan semua tubuh seperti itu, membuat variasi bentuk tubuh sangat penting dalam berkarya membuat karakter secara tampilan.

23


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Pada edisi berikutnya, penulis akan membuat acuan hitungan untuk tangan dan lengan. Kini penulis melanjutkan bahasan di edisi sebelumnya. Di mana penulis telah selesai membahas elemen-elemen gambar di Animagine edisi sebelumnya yaitu: 1. Penggambar 2. Ide 3. Alat 4. Media 5. Bahan 5.1. Area dan Ruang 5.2. Waktu 5.3. Titik & Bintik 5.4. Garis, Goresan dan Arsiran 5.5. Dimensi 5.5.1. Dua Dimensi (shapes) 5.5.1.1. Bentuk datar terbuka (open shape) 5.5.1.2. Bentuk datar tertutup (closed shape) 5.5.2. Tiga Dimensi (form). 5.6. Teks (text) 5.7. Objek & Subjek Gambar 5.7.1. Mahluk cerdas (smart life form) 5.7.2. Satwa (Animals) 5.7.3. Serangga (Insects) 5.7.4. Tumbuhan (plant) 5.7.5. Mikroba (Bakteri dan Virus) 5.7.6. Atom dan semua hal yang lebih kecil dari Atom 5.7.7. Arsitektur, Eksterior & Interior 5.7.8. Mesin & Transportasi 5.7.9. Alat-alat & Peralatan (Tools & Gadget) 5.7.10.Lingkungan & alam (environment & nature) 5.7.10.1 Space 5.7.10.2 Time 5.7.10.3 Planets 5.7.10.4 Suns & Stars 5.7.10.5 Solar Systems 5.7.10.6 Galaxy 5.7.10.7 Frequencies 5.8. Pencahayaan dan Bayangan 5.9. Warna (colour) 5.10. Tekstur (texture)

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Dan juga penulis telah membahas prinsip menggambar meliputi: 1. Tujuan dan Pesan (goal and message) 2. Gaya Gambar (drawing style) 2.1. Realis 2.2. Kartun 2.3. Fine Art 2.4. Hibrida 3. Gaya Desain (design style) 3.1. Simplicity & Extraction (Sederhana & Ekstraksi) 3.2. Complexity & High Density (kompleks & padat) 3.3. Ethnic & Old Style (Gaya Seni Kesukuan & Masa Lalu) 3.4. Futuristic (Gaya Relatif Masa Depan) 3.5. Fine Art (Gaya Cenderung Fine Art) 3.6. Age classification (Klasifikasi berdasarkan Usia) 3.6.1.Kiddy Style (Gaya Kekanakan) 3.6.2.Teeny Style (Gaya Remaja) 3.6.3.Adult Style (Gaya Dewasa) Kini saatnya membahas lanjutan prinsip menggambar lainnya yaitu: 4. Ritme (Rhythm) Ritme adalah irama, variasi gambar yang dinamis, banyak perubahan, tidak monoton. Goresan berupa garis dengan satu ukuran saja kurang menarik, tidak ada variasi, tidak dinamis. Perhatikan cutra bola berjajar dengan ukuran sama yang monoton berikut ini.

Bila gambar sebelumnya diberikan variasi ukuran, maka hasilnya menjadi kurang lebih seperti gambar berikut.

24


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Dinamika tidak hanya dapat dilakukan pada ukuran, tetapi juga pada warna.

Dinamika adalah perbedaan yang banyak, tidak hanya antara 2 obyek, tapi lebih dari satu obyek. Dinamika dapat diterapkan juga dengan banyak perbedaan shapes dan forms dalam satu kesatuan desain.

5. Konsistensi (Consistency) Bila karya gambar dan desain berupa comic, animasi, atau movie maka konsistensi pada kostum dan wajah dapat memudahkan identifikasi karakter. Konsistensi lainnya adalah konsisten pada gaya gambar agar pembaca mengenal karakter tersebut dengan mudah. Bila gaya gambarnya berubah-ubah (dinamis), maka pastikan juga konsisten untuk berubah-ubah namun kostum, -alat, dan atau enalan karakter.

Contoh desain yang dinamis. Sumber: http://bit.ly/eamQ0K

Konsistensi lainnya adalah dengan terus berkarya, memproduksi comic, animasi, dan movie-nya dan konsisten juga dengan waktu penerbitannya. Hentikan berdebat kualitas gaya gambar an1mareaders hasilnya baik atau buruk, berkaryalah dan terus berkarya, secara lambat atau cepat, kualitas dan kuantitas juga akan semakin baik. Hal ini dilakukan untuk membina penggemar agar mereka tidak terlalu lama menunggu dan konsisten untuk terus berpromosi, agar pembaca tahu kapan terbitnya. Semakin sering terbit, maka akan semakin cepat dikenalnya, bagian dari branding.

Kedinamisan diterapkan pada panel comic.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

25


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

6. Perspektif (Perspective) Camera & Eye view karena faktor sudut pandang (angle), jarak (distance), dan pergerakan (motion) pada posisi tertentu menimbulkan perspective. Perspective adalah gabungan dari sudut pandang (angle), posisi (position), dan jarak pandang (distance), motion adalah pergerakan subjek, objek atau pun camera. Ada beberapa kategori jarak pandang (distance) yaitu Extreme Close Up (ECU), Close Up (CU), Medium Shot (MS), Long Shot (LS), dan extreme Long shot.

pandang, semakin dekat, maka fokus mata kita akan ke sana. Contoh extreme close up untuk wajahnya saja, 2 mata karakter , atau salah satu mata juga boleh, atau bagian tubuh dan objek tertentu sesuai kebutuhan.

Extreme close up bagian mulut. Sumber: http://bit.ly/gTmUye

Istilah objek apa pun yang masuk area pandang dan atau pun kamera ini juga sering disebut dengan nama framing.

6.1 Distance Jarak jauh dan dekatnya suatu objek yang menjadi point utama, terbagi dari beberapa klasifikasi.

Extreme close up

6.1.2. Close up Biasanya meliputi bagian kepala sampai ke area pundak. Perhatikan juga, biasanya menyisakan kurang lebih 2/3 area cenderung kosong dibagian tertentu sesuai kebutuhan.

Close up, jarak dekat, area wajah dan pundak. Sumber: http://bit.ly/cNwPOf

Gambar dari jarak medium. Sumber: http://bit.ly/h51qCr

6.1.1 Extreme Close up Distance Framing secara Extreme Close UP (ECU) ditujukan bila memfokuskan suatu objek untuk memberikan penekanan yang lebih kepada jarak

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

26


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

6.1.3 Medium Distance Kamera merekam pada jarak sedang. Framing penempatan objek atau subyek biasanya meliputi bagian sekitar paha sampai ke kepala .

Establish shot, disebut juga long shot.

Medium shot untuk iklan. Sumber: http://bit.ly/fvUnqY

6.2 Angle (sudut) Angle berguna untuk memberikan kesan yang megah atau elegan dalam suatu adegan, pergunakan banyak angle agar gambar dan suatu design menjadi lebih menarik, dinamis, solid seperti seolah forms bukan shapes agar menarik dalam sudut pandang pengambilan dan hasilnya.

6.1.4 Longshot & Extreme Longshot Biasanya meliputi bagian kaki sampai ke kepala secara penuh dan jaraknya jauh, longshot kadang disebut juga panoramic, sebab ‘jauh’ di sini tidak terdefinisi secara jelas, sesuai keperluan saja. Kalau ‘jauh sekali’ disebut dengan nama Extreme Longshot. Longshot mau pun extreme longshot dapat disebut juga dengan nama establish shot, yang biasanya digunakan sebagai pengenalan suatu lokasi.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

High angle, eye level & low angle. Tentu saja posisi juga sudah termasuk dalam pengambilan angle ini.

27


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Sehingga jangan terlalu banyak menggambar dari sudut pas di depan wajah karakter, atau pun suatu benda. Apalagi bila membuat komik/manga. Di mana setiap panel isinya cuma kepala saja. Terlihat seperti artis pemula, dan terkesan tidak dapat menggambar dari berbagai sudut dan jarak. Selalu gunakan angle sedikit miring agar berkesan solid ada form (volume) dan dinamis.

6.2.1 Eye Level Angle Cara memandang yang sejajar mata kita atau sejajar kamera. Contoh sudah diberikan pada bahasan camera distance.

Contoh Eye level. Sumber: http://bit.ly/hahFoN

6.2.3 High Angle (Tampak Atas) Cara memandang dari atas. Memberikan kesan lebih pendek, lebih lemah, pandangan menyeluruh, atau sejenisnya, sesuaikan dengan keperluan, zaman dulu disebut dengan nama bird’s view.

6.2.2 Low Angle (Tampak Bawah) Cara memandang dari bawah. Memberikan kesan lebih besar dan tinggi, megah, gagah, atau pun kaki tampak lebih panjang bila diterapkan pada karakter. Zaman dulu disebut dengan nama worm’s view atau frog’s view. Contoh High Angle. Sumber: http://bit.ly/i11J6J

Contoh Low Angle.Sumber: http://bit.ly/gZgq9Z

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Suatu produk secara high angle. Sumber: http://bit.ly/i3YDAa

28


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

KOTA LABUAN BAJO, MALAM HARI

Berbagai angle dapat diterapkan di ilustrasi untuk komik.

Demikianlah bahasan pada elemen dan prinsip menggambar, untuk edisi berikutnya, penulis akan melanjutkan lagi prinsip menggambar lainnya. https://www.facebook.com/michael.sega.gumelar/

Referensi www.google.com dan berbagai sumber Gumelar, M.S., 2011. Comic making. Index Gumelar, M.S., 2015. Elemen dan Prinsip Menggambar. An1mage Gumelar, M.S., 2011. 2D Animation: Hybrid Technique. Index Bersambung

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

29


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

TOKOH

https://68.media.tumblr.com/82ead26113cf74c78ba5422cc578b93e/tumblr_n78iwigLKv1rwu8obo1_500.jpg

WILLEM GERARD HOFKER: Goresan Masa Hindia Belanda Ismi Khairunnisa

Willem Gerard Hofker lahir di Den Haag - Belanda pada tanggal 2 Mei 1902 merupakan seniman Belanda yang banyak melukis tentang berbagai hal di Bali. Hofker pernah belajar di Haagse Academie, kemudian melanjutkan di Rijksacademie voor Beeldende Kunsten di Amsterdam.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Mulanya ia dikenal sebagai pelukis potret. 1936, Hofker melukis potret ratu Wilhelmina dari Belanda, untuk kantor pusat Koninklijke Pakketvaart Maatschappij (KPM) di Batavia, sekarang Jakarta. 1938, Hofker dan istrinya melakukan perjalanan ke Hindia juga diseluruh jajahan Belanda. Saat itu mereka membuat lukisan mengenai Indonesia.

30


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Saat menetap di Bali, Hofker banyak membuat gambar-gambar pemandangan, aktivitas keagamaan dan penari Bali. Di sini Hofker berteman dengan banyak pelukis, antara lain Walter Spies, Strasser, Le Mayeur dan Rudolf Bonnet. Setelah selesainya perang dunia kedua, Hofker kembali ke Belanda tahun 1946. Ia kembali melukis kira-kira 800 potret untuk individu dan organisasi-organisasi, antara lain universitas dan perbankan. Hofker juga ahli dalam melukis pemandangan kota Amsterdam.

Beliau menggambar arsitektur, potret rumah-rumah dan kota-kota. Gambargambar Amsterdam ini dikumpulkan dalam tiga buku. Koleksi karya Bali terbit dengan judul 'Bali as seen by Willem Hofker' (1978). Meskipun sudah kembali ke Belanda Hofker masih melukis dengan tema orangorang dan pemandangan Bali. Hofker meninggal dunia di Amsterdam 30 April 1981.

Mia Aetatis Svae , 1935 Medium: Oil on canvas Size: 51.5 x 47.5 cm. (20.3 x 18.7 in.)

Ni Goesti Compiang Mawar , 1942 Medium: Oil on canvas, relined Size: 37.5 x 46.4 cm. (14.8 x 18.3 in.)

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

WOMAN WITH A BASKET , 1940 Medium: charcoal and pastel on paper Size: 48 x 29 cm. (18.9 x 11.4 in.)

31


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

DANSERES (DANCER) , 1957 Medium: oil on canvas Size: 41 x 31 cm. (16.1 x 12.2 in.)

Title: Amsterdam Herengracht-500 , 1952 Medium: oil on canvas Size: 90.2 x 45.1 cm. (35.5 x 17.8 in.)

Kinderkopje met bloemen (Portrait of a child with flowers) , 1943 Medium: oil on canvas Size: 36 x 28 cm. (14.2 x 11 in.)

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

FLOWER STILL LIFE , 1952 Medium: oil on canvas Size: 55 x 66.5 cm. (21.7 x 26.2 in.)

32


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Near Lugano , 1950 Medium: conte crayon and gouache on colored paper Size: 29 x 41 cm. (11.4 x 16.1 in.)

Herengracht, hoek Leidsegracht , 1955 Medium: oil on canvas Size: 97.2 x 62.6 cm. (38.3 x 24.6 in.)

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

NI GUSTI COMPIANG MAWAR, RECLINING , 1943 Medium: oil on canvas Size: 33.5 x 44 cm. (13.2 x 17.3 in.)

Poerta Tjampoean - Ni Raping and Ni Rinit , 1941 Medium: pastel on paper Size: 46 x 28 cm. (18.1 x 11 in.)

33


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Temple Batoe Karoe, Oeboed, Bali , 1949 Medium: etching Size: 48 x 31.5 cm. (18.9 x 12.4 in.) In the Puri Ubud, the Ubud palace , 1941 Medium: watercolor on paper Size: 56.5 x 33.5 cm. (22.2 x 13.2 in.)

Danseuse balinaise Ă l'ĂŠventail , 1939 Medium: oil on board Size: 29 x 44.1 cm. (11.4 x 17.4 in) Boogbrug, Herenggracht , 1963 Medium: oil on canvas laid on board Size: 51 x 53 cm. (20.1 x 20.9 in.)

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

34


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

PEMANGKU, KLANDIS KEDATON , 1938 Medium: oil on canvas Size: 39 x 29.5 cm. (15.4 x 11.6 in.)

Ni Tjawan , 1939 Medium: conte crayon Size: 44 x 24.5 in. (111.8 x 62.2 cm.)

Portrait of Maryke Holtrop , 1951 Medium: oil on canvas Size: 42.5 x 33 cm. (16.7 x 13 in.)

enlightening open mind generations

Portrait of Ni Mawar Gebeng Medium: oil on canvas Size: 35 x 27 cm. (13.8 x 10.6 in.)

www.an1mage.org

35


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Poeri Oeboed with Made Toewi Medium: oil on canvas Size: 60.5 x 35 cm. (23.8 x 13.8 in)

NI GOESTI MADE TOEWI , 1943 Medium: pastel and gouache on paper Size: 44.5 x 31 cm. (17.5 x 12.2 in.)

Balinese girl , 1963 Medium: oil on canvas Size: 45.5 x 50 cm. (17.9 x 19.7 in.)

Groot Bloemenstilleven met Lelies (A Field Bouquet on a Chinese Pedestal) , 1954 Medium: oil on canvas Size: 63 x 75 cm. (24.8 x 29.5 in)

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

36


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Roses , 1955 Medium: oil on canvas Size: 33 x 29.5 cm. (13 x 11.6 in) Balinees meisje , 1947 Medium: color lithograph Size: 31.5 x 22 cm. (12.4 x 8.7 in)

Portrait of Tineke , 1976 Medium: oil on canvas Size: 55 x 61 cm. (21.7 x 24 in)

enlightening open mind generations

Marjan at 16 , 1976 Medium: charcoal on paper Size: 40 x 30 cm. (15.7 x 11.8 in)

www.an1mage.org

37


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Portret van Liline van Marwijk Kooy , 1971 Medium: charcoal, chalk and pastel on paper Size: 48.5 x 35.5 cm. (19.1 x 14 in.)

Ni Legit in Djanger , 1938 Medium: oil on canvas Size: 55.5 x 39.5 cm. (21.9 x 15.6 in.)

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Portrait of Doesjka Korthals , 1954 Medium: oil on canvas Size: 65.5 x 45 cm. (25.8 x 17.7 in.)

Portrait of Ni Tjawan , 1938 Medium: graphite, pigment and color pencil on paper Size: 55 x 36.5 cm. (21.7 x 14.4 in.)

38


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Portrait de danseuse balinaise , 1938 Medium: mixed media on paper laid on panel Size: 40.5 x 32.5 cm. (15.9 x 12.8 in.)

Shanghai lady , 1964 Medium: oil on canvas Size: 40 x 29 cm. (15.7 x 11.4 in.)

De Klokkenhof, bij de Belten, Vorden , 1956 Medium: oil on canvas Size: 69 x 54 cm. (27.2 x 21.3 in.)

Two dancers by a temple entrance Medium: color print Size: 32 x 22 cm. (12.6 x 8.7 in.)

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

39


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

In the temple Medium: color lithograph Size: 32.5 x 22.5 cm. (12.8 x 8.9 in.)

Ni Goesti Kompiang Mawar , 1943 Medium: oil on canvas Size: 76.5 x 51.5 cm. (30.1 x 20.3 in.) Lukisan Willem Gerard Hofker dapat dilihat di www.artnet.com

At the temple gate , 1939 Medium: pencil on paper Size: 40 x 30 cm. (15.7 x 11.8 in.)

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

40


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

CERBUNG

AKHIR ZAMAN M.S. Gumelar

Wibawa Loro Jonggrang yang kuat yang diwarisi dari ayahnya. Terlihat jelas kualitas seorang pemimpin walaupun wanita, tetapi wanita yang tangguh dan kuat dengan pendirian. Hal ini membuat jantung Bandung berdegup lebih kencang. “Berapa candi yang telah jadi?” tanya Loro Jonggrang. “999 candi,” jawab salah satu prajurit metal. PRAAAKH! Bandung memukul wajah prajurit metal yang menjawab tadi sehingga hancur. BZZZZZT! Prajurit metal tersebut jatuh berkelojotan di tanah bergabung dengan prajurit metal lainnya yang telah hancur. “Seperti yang kau dengar 999 candi,” Bandung menjawabnya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Sangat hebat, tetapi tidak seribu candi, kau gagal!” Loro Jonggrang berkata dengan tegas. KUKURUYUUUUUUUUUUK! Suara kokok ayam jantan itu terdengar jelas dan bersamaan dengan bunyi kokok ayam jantan tadi selesai. Muncul Bondowoso berjalan ke arahnya di antara debu dan asap, bersamanya muncul juga Bhorghat, Vharok, dan Garudeva. Bondowoso segera berhenti agak jauh di sebelah kanan Bandung berada. KUKURUYUUUUUUUUUUK! Bondowoso membunyikan lagi suara tersebut. Bandung sadar bahwa dirinya telah diakali oleh Bondowoso. Dengan segera Bandung mengambil senjata milik Bondowoso yang ada di pinggangnya dan ditembakkan ke Loro Jonggrang.

41


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

ZAP! Seketika itu juga Loro Jonggrang menjadi Patung. Semua terkejut. “Kaulah patung keseribu Loro Jonggrang!� Teriak Bandung penuh dengan amarah, lalu dengan amarah yang membara Bandung menerjang Bondowoso dan melakukan pukulan telak. BLETAAAAAGH! Pukulan Bandung sangat keras meninju wajah Bondowoso. Akibatnya, Bondowoso terpukul dan mental sampai jauh mengenai pohon-pohon di area sekitar. Bandung tidak puas, segera mengejar Bondowoso. Dengan sangat cepat Bandung sudah berada di depan Bondowoso saat Bondowoso mulai akan berdiri. BLETAAAAAAAAGH! Kali ini ditendangnya Bondowoso dengan sangat kuat dengan kaki kanannya arah menyamping. Bondowoso terkena hantaman tendangan Bandung tepat di pundak kirinya dan terlempar lagi. Belum sampai laju Bondowoso terhenti karena menghantam sesuatu. Mendadak Bandung telah melesat melebihi laju Bondowoso terpental karena pukulannya, dan menghadang dan melakukan pukulan lagi dari atas dengan menggunakan kedua tangannya. BHUUUUUUUUAGH! BLEEEEEEEEEEEEGH! Tubuh Bondowoso melesak ke tanah. PRAAKH! PRAAKH! PRAAKH! PRAAKH! PRAAKH! PRAAKH!

enlightening open mind generations

PRAAKH! PRAAKH! PRAAKH! Bandung menghantam wajah Bondowoso berkali-kali bergantian tangan kanan dan kirinya sampai tanah di bagian kepala Bondowoso melesat ke dalam tanah sekitar satu meteran. Setelah puas Bandung melompat menjauh. Memerhatikan Bondowoso yang sepertinya tidak bergerak. Lalu matanya melihat ke arah Vharok, Bhorghat dan Garudeva yang terpaku bengong melihat kejadian tersebut. Dengan cepat Bandung bergerak dan tibatiba sudah berada di depan mereka bertiga. Vharok, Bhorghat dan Garudeva terkesiap dengan kecepatan bergerak Bandung. Dengan seringai yang mengerikan Bandung mendekati mereka bertiga dengan perlahan. Bandung seakan dia tahu dia tak terkalahkan sehingga hal tersebut sengaja dilakukannya untuk membuat mereka bertiga gentar. Vharok tidak gentar, dengan cepat dia menyerang Bandung dengan tangan kanannya. Sedangkan Bhorghat menyusul menendang Bandung dengan menggunakan kaki kirinya ke arah pinggang Bandung. Akan tetapi, dengan tangan kirinya dengan sekali kibas Bandung dengan mudah mematahkan serangan Vharok dan membuat Vharok terlempar sampai beberapa ratus meter dan terantuk batu besar langsung tidak sadarkan diri. Kemudian Bandung memegang kaki Bhorghat dengan kuat lalu memutar-mutar tubuh Bhorghat dan melemparkannya mengenai Garudeva yang mulai menyerang dari atas. BRUUUUGH!

www.an1mage.org

42


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Bhorghat dan Garudeva berbenturan dengan keras dan keduanya terlempar ratusan meter ke arah lajunya Bhorghat.

“Plasma shield, percuma Bandung, kekuatan perisai plasma ini lebih kuat dari senjata itu!” kata Bondowoso.

Dan keduanya menabrak tanah menonjol yang ada di sana dan terhenti setelah ratusan meter lagi dan mereka tidak bergerak.

ZAAAAAAAP! CLAAAAAAAAPH! Sinar maut mengenai tubuh Bondowoso. Tetapi hasilnya sama. Ditembakkan lagi senjatanya ke arah Bondowoso.

HA HA HA HA HA HA HA HA HA! Bandung tertawa puas. Matanya merah.

ZAAAAAAAP! “Benar kata pepatah, berilah seseorang kekuatan dan kekuasaan maka kita akan tahu sifat orang tersebut yang sesungguhnya, dan aku melihat sifat buruk itu ada padamu,” ujar Bondowoso yang mengambang terbang di belakang Bandung. Tubuhnya seperti diselimuti bulatan sinar tipis dan dua lingkaran energi di sekitar kepalanya tampak lebih terang sebagai pusat kutub energi tersebut. “Tidak… mungkin… kulihat kau telah tewas…” Bandung tidak percaya dengan apa yang dilihat setelah melihat ke belakangnya dan melihat Bondowoso yang mengambang.

CLAAAAAAAAPH! Sinar maut mengenai tubuh Bondowoso. Tetapi hasilnya lagi-lagi hasilnya. Ditembakkan lagi senjatanya ke arah Bondowoso. ZAAAAAAAP! CLAAAAAAAAPH! ZAAAAAAAP! CLAAAAAAAAPH! ZAAAAAAAP! CLAAAAAAAAPH! ZAAAAAAAP! CLAAAAAAAAPH!

Dengan segera Bandung mengambil pistol andalannya, mengganti setting-nya ke Disintegrate.

ZAAAAAAAP! CLAAAAAAAAPH!

Dengan cepat ditembakkan ke arah Bondowoso.

ZAAAAAAAP! CLAAAAAAAAPH!

ZAAAAAAAP!

ZAAAAAAAP! CLAAAAAAAAPH!

CLAAAAAAAAPH! Sinar maut mengenai tubuh Bondowoso. Tetapi sinarnya seperti membentur tembok yang tidak terlihat sehingga menimbulkan efek percikan sinar dan bunyi mendengung keras. Bandung tidak percaya, ditembakkan lagi senjatanya ke arah Bondowoso.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

ZAAAAAAAP! CLAAAAAAAAPH! Ditembakkan berulang-ulang lagi senjatanya ke arah Bondowoso. Tanpa hasil. Sampai senjata itu berbunyi. “Sorry the battery is low, need to recharge!” Suatu suara keluar dari senjata itu.

43


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Ditekannya lagi senjata tersebut. “Sorry the battery is low, need to recharge!” Suatu suara keluar dari senjata itu lagi. Dengan geram Bandung melemparkan senjata itu sangat jauh. Karena merasa sudah tidak berguna lagi. Lalu dengan berteriak keras, ”SEMUA PRAJURIT METAL HANCURKAN BONDOWOSO!” Dengan serentak sisa-sisa prajurit metal menyerang Bondowoso. Bondowoso dengan cepat memukul prajurit-prajurit yang mendekatinya. Tetapi semakin lama semakin banyak, sehingga tubuhnya tertutup oleh tumpukan prajurit metal yang mengerubutinya. Mendadak sinar terang menerobos di antara sela-sela para prajurit metal yang mengerubuti Bondowoso dan mendadak terjadi ledakan dan tubuh para prajurit metal meledak secara bersamaan. Bondowoso berdiri di tengah-tengah prajurit metal yang bergelimpangan.

“HAH!” Bondowoso sangat kaget. Dan mendadak dia terjatuh ke tanah.

Bandung segera berlari dan melompat ke arah Bondowoso yang mengambang.

Hal ini dimanfaatkan oleh Bandung. Dengan cepat Bandung melakukan serangan tinju lagi dengan kuat.

DHIEEEEEEEEEENGH!

DHUAAAAAGH!

Pukulan Bandung mengenai energi plasma pelindung dan Bandung tidak peduli, memukul lagi dengan tangan kiri dan kanan yang bergantian.

Pukulan Bandung kali ini berhasil mengenai rahang Bondowoso. Namun, Bondowoso tidak terlempar. “HA HA HA Sepertinya kau tidak dapat lagi bersembunyi di balik perisai gaibmu lagi, hadapi aku secara ksatria!” Bandung sesumbar.

DHIEEEEEEEEEENGH! DHIEEEEEEEEEENGH! DHIEEEEEEEEEENGH! DHIEEEEEEEEEENGH! DHIEEEEEEEEEENGH! DHIEEEEEEEEEENGH! DHUUUUUUUUUUUUUUMMMMH!

Lalu dengan cepat Bandung melakukan serangan lagi. Kali ini Bondowoso telah siap, lalu segera melakukan serangan balasan.

Terjadi ledakan yang sangat kuat. BHUAAGH BRUEEEGH

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

44


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

“APA?” Bandung silau terkena pantulan yang berkilauan seperti berlian tersebut.

KRAAAAAKH! Serangan saling memukul bergantian dan seolah keduanya tampak tidak ada yang terkena pukulan. Keduanya mampu menahan dan menangkal serangan. Hal ini membuat Bandung jemu. Bandung mundur sejenak lalu berkata,” G-TotKc, tambah kekuatan!” Lalu meyerang Bondowoso lagi. Kali ini Bondowoso kewalahan dan terpukul bertubi-tubi dengan mudahnya. BHUUUUGH PRAAAAKH BLEEEEEGH KRAAAAAKH PRAAAAKH KRAAAAAKH BHUUUUGH PRAAAAKH BLEEEEEGH KRAAAAAKH BLEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEGH! Pukulan terakhir membuat Bondowoso terlempar jauh dan tubuhnya menggores tanah sehingga goresan tersebut membentuk seperti parit ratusan meter dan tubuh Bondowoso ada di ujungnya. “Ha ha ha ha ha sepertinya kau akan kalah Bondowoso! Pakaian tempur buatan raksasa ini memang luar biasa hebat ha ha ha ha ha!” Bandung merasa di atas angin. Bondowoso segera berdiri dengan perlahan, tubuhnya terasa sakit semua. “Gumo exo armor full power on!” teriak Bondowoso. Mendadak tubuh Bondowoso dilingkupi oleh kristal berlian di seluruh permukaan tubuhnya. Serta merta sinar matahari yang mengenainya memantulkan sinar, membuat tubuh Bondowoso berkilauan. Bondowoso seperti manusia yang terbentuk dari berlian.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

TEP Akan tetapi, sepertinya Bandung tidak gentar, segera saja Bandung menyerang lagi dengan cepat menggunakan tangan kanannya. Kali ini serangan Bandung dapat dipegang dengan mudah oleh Bondowoso menggunakan tangan kirinya. Bandung terkesiap, tidak menduga dengan mudah tangannya terpegang lalu diplintirnya, sehingga Bandung kesakitan. Lalu dengan segera tangan kanan Bondowoso memukul wajah Bandung dengan telak secara berulang-ulang. PRAKH! PRAKH! PRAKH! PRAKH! PRAKH! PRAKH! PRAKH! PRAKH! PRAKH! Lalu dilepaskannya Bandung yang jatuh terduduk di tanah. Dengan segera Bondowoso melucuti exo armor yang dikenakan Bandung. “The battery fully recharge,” Suara dari senjata milik Bondowoso terdengar. Dengan cepat Bondowoso mengambil senjata tersebut. Lalu dengan segera mengambil teman-temannya yang masih tergeletak yaitu Bhorghat, Vharok, dan Garudeva, “Fly Mode On!” ujar Bondowoso lalu terbang menjauh dari area tersebut membawa ketiga temannya. * “Maaf Roro, bila seseorang telah terkena senjata ini dan menjadi batu. Maka tidak

45


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

ada alat yang bisa untuk mengubahnya kembali, maafkan saya,” jelas Bondowoso kepada Roro Jonggrang. Roro Jonggrang menangis tersedu.

“Ah Bandung, kau mengagetiku, dasar gila” ujar Pak Tua yang seolah-olah ditembak oleh Bandung tadi.

“Jangan sedih Roro, kerajaan Baka akan kuteruskan sesuai permintaanmu, dan akan kumakmurkan rakyat, dan akan kujemput ibumu Roro Anjani yang di Pengging dan akan kuberikan kerajaaan ini kepadanya, aku berjanji,” ucap Vharok dengan wajah yang serius.

*

“Baiklah, kuharap Garudeva, Bhorghat dan Pikatan tetap berada di istana Baka,” pinta Bondowoso. “Pasti,” jawab mereka bertiga. Bondowoso tersenyum,”Kini saatnya kita berpisah, aku akan kembali ke masaku.” Lalu Bondowoso dan Roro Jonggrang masuk ke energi portal teleport berbentuk gumpalan air yang telah berada di sana. Bondowoso dan Roro melambaikan tangan kepada mereka semua.

Pilihan 2 PYAAAAASH! Bondowoso dan Roro Jonggrang kembali ke area di mana mereka ter-teleport sebelumnya. Namun, hari sudah siang dan matahari sudah bersinar terik. “Sepertinya kita harus cepat, hari sudah siang!” teriak Roro Jonggrang lalu bergegas ke arah kudanya yang ditambat. Bondowoso mendekati Roro Jonggrang, ”Sepertinya kita tidak akan sampai ke tempat tujuan tepat waktu bila menggunakan kuda, ayo kugendong!” ujar Bondowoso.

Bondowoso dan Roro menghilang.

Roro Jonggrang mengangguk dan segera naik ke punggung Bondowoso. Lalu dengan sangat cepat Bondowoso berlari melebihi lima kali kecepatan sinar.

“Mereka Mukso,” gumam Pikatan.

WHUUUUUUUUUUUSH!

PYAAAAAAAAAAASH!

DHUUUUUUUUUUUUUUUUUUMBH! *

Tiga bulan kemudian, seseorang berjalan di tengah kota Kerajaan Pengging dengan pakaian kumal dan tidak terurus, rambut gimbal tidak mandi selama berbulanbulan. Tertawa-tawa sendiri dengan menggerakkan tangannya seperti memegang sesuatu dan seakan ditembakkan ke orang-orang yang melintasinya. “ZAP!” teriak orang tersebut mengarahkan tangannya ke orang yang lewat.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Sonic Boom terjadi karena ledakan udara karena adanya benda yang melebihi kecepatan suara bergerak mendadak. Di alun-alun istana kerjaaan Baka. Panggung telah ramai dan tengah ditayangkan musik dan tarian. Telah hadir dan duduk di sebelah kanan panggung Raja Gupala didampingi putrinya Loro Jonggrang. Dan di sebelah kiri panggung, duduk dengan congkaknya Vharok yang tertawatawa sedikit-sedikit menirukan gerak penari yang ada di sana.

46


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Setelah musik dan tarian berhenti. Seseorang naik kepanggung, ”Hari ini kita akan menyaksikan sejarah yang berbeda dari biasanya, dengan secara terbuka dan tidak dengan cara pengecut tetapi dengan cara ksatria,” kata orang tersebut yang ternyata pembawa acara. “Perebutan secara resmi dengan cara bertanding, Raja Gupala raja yang masih memerintah Kerajaan Baka, menerima tantangan Vharok Patih Amungkubumi untuk mempertahankan kerajaannya…” “… bila Raja Gupala menang, maka kerajaan akan tetap di bawah kekuasaannya, bila kalah, maka Vharok akan menjadi raja baru Baka!” lanjut orang tersebut. “Untuk itu Vharok sebagai Patih Amungkubumi memberi kesempatan kepada prajurit, orang umum dan ksatria yang ada di alam Baka untuk menantangnya, bila Patih Vharok kalah, maka silakan pemenang untuk menantang Raja Gupala,” tambah orang tersebut. Mendadak terdengar suara rakyat dan mendadak mereka saling beropini masingmasing tentang kesempatan itu. Vharok tersenyum.

Mendadak suara mereka berhenti saat melihat seseorang melompat ke tengah arena. Pria ini sepertinya sangat hebat. “Baiklah silakan perkenalkan diri Anda,” kata pembawa acara. “Nama saya Bandung,” jawab orang tersebut. “Baiklah Bandung, silakan berdiri di sebelah kiri saya, dan kami persilakan Patih Amungkubumi Vharok untuk mengalahkan Bandung, jika tidak, maka tentu saja Bandung yang akan merebut kesempatan untuk menjadi raja ha ha ha,” ujar pembawa acara. Vharok segera turun dari tempat duduknya dan berjalan dengan sangat percaya diri mendekati orang yang menantangnya. Perawakan Bandung tegap, dan terlihat lincah, dan sekilas dilihatnya Bandung menggunakan pelindung baju luar yang sepertinya lebih tebal. “Baiklah, peraturannya adalah siapa yang berhasil menjatuhkan lawannya keluar dari panggung ini, maka dia akan menang, siaaaaap! MULAI!” Pembaca acara memberi aba-aba.

“Aku kalau sakti, aku akan ikut, biar jadi raja,” ujar salah satu rakyat pria muda berewokan.

Bandung terlihat bersiap-siap dengan jurusnya. Sementara Vharok sepertinya tenang-tenang saja penuh percaya diri. Lalu dengan cepat Bandung melakukan serangan.

“Aku juga, berarti benar ya, boleh jadi raja kalau kita punya kemampuan mengalahkan seorang raja,” ujar seorang rakyat pria berbadan kurus dengan rambut digelung.

WHUUUSH! BETH! SET!

“Bukankah banyak raja berasal dari para pemberontak yang mengalahkan raja sebelumnya, sepertinya memang boleh kalau kita sakti,” tambah rakyat pria berkumis tebal.

Vharok tidak menyangka serangan tersebut begitu cepat, melebihi kecepatan raksasa yang pernah dilihatnya. WAAAAAAAAAAH! Para penonton kagum dengan kejadian tersebut.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

47


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Vharok pucat dan terkesiap. Tapi untung dia sempat menghindar. Segera matanya memerhatikan baju luar Bandung dan Vharok melihat ada baju pelindung yang dikenakan Bandung di dalamnya. Semakin terkesiap, ternyata ada cahaya kecil kelap-kelip berwarna biru sedang aktif di baju pelindung tersebut.

“Ba... Ba... Bandung berhasil meng...mengalahkan Patih Amungkubumi Vharok, Bandung ber....ber..berhak untuk maju ke babak berikutnya,” pembawa acara tersebut mengumumkan dengan agak terbata-bata. Kini Bandung melihat ke Raja Gupala. Pembawa acara mengerti apa yang dimaksud Bandung.

“G-TotKc!” teriak Vharok. “Darimana kau mendapatkan zirah itu?” teriak Vharok. Bandung tidak peduli, dengan cepat melakukan serangan berikutnya. BLEETAAAAAKH! Rahang Vharok terpukul dengan telak. BRUUUUUUAKH! Vharok terlempar ke luar arena pertandingan dan menabrak dinding batu istana. Dinding batu tersebut melesak membentuk bekas tubuhnya, lalu Vharok terjatuh dan terkapar. Dan batu dinding kemudian perlahan runtuh dan semakin cepat menimpa tubuh Vharok. HAAAAAAAAH! Semua penonton terkesiap dan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Suasana hening sejenak. Segera beberapa orang mendekati Vharok dan seseorang meneliti denyut lehernya. Lalu orang tersebut terdiam dan menggeleng-gelengkan kepala. Sebagai pertanda Vharok telah tewas dengan luka dalam. Pembawa acara tercekat dan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Tetapi kemudian segera sadar dan segera mengangkat tangan kanan Bandung.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Kini Bandung akan memiliki kesempatan untuk menjadi raja baru Baka, kami persilakan Raja Baka Gusti Prabu Gupala untuk maju dan bersiap mempertahankan kerajaannya!” pembawa acara mengumumkan. Gupala terlihat sangat gelisah. Loro Jonggrang menahan tangan Gupala saat Gupala mulai melangkah ke tengah panggung. Namun, Gupala sepertinya sudah bertekat bulat untuk melakukannya. Penonton tegang melihat hal tersebut. Rasa was-was akan keselamatan raja mereka terlihat jelas di wajah-wajah rakyatnya. Bandung melihat Gupala dengan mata yang tajam. Bandung memerhatikan bahwa Gupala telah tua dengan sekali gebrak maka akan kalah. Setelah melihat Gupala bersiap maka pembawa acara segera berkata, ”Baiklah, Bandung dan Raja Baka sudah berdiri di tempat masing-masing, peraturannya tetap sama, yaitu siapa yang berhasil membuat lawannya keluar arena, maka dia yang akan menang, siap! MULAI!” Dengan segera Bandung melakukan serangan dengan cepat. WUUUUUUSH! SETH! Gupala berhasil menghindar. WOOOOOOOOOOA!

48


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Penonton terpesona dengan kecepatan yang dilakukan oleh Bandung. Akan tetapi, Bandung tidak percaya, bagaimana Gupala setua itu masih dapat menghindar. “G-TotKc naikkan kecepatan dan kekuatan menjadi lima kali lipat!” perintah Bandung. “Kecepatan dan dan kekuatan telah dinaikkan lima kali lipat,” jawab G-TotKc. “Bagus!” ucap Bandung. Gupala mendengarkan pembicaraan itu. Dan hal itu membuatnya lebih berhati-hati. Bandung melakukan serangan kedua, dengan berteriak menerjang dan melancarkan tinjunya dengan kecepatan yang luar biasa.

“Pemenang dan tetap menjadi raja, hidup Prabu Gupala!” pembaca acara dengan semangat mengumumkan. “TIDAAAAAAAK!” mendadak Bandung melompat ke atas panggung. BRUAAAAAAAGH! Panggung mendadak runtuh saat Bandung menjejakkan kakinya ke panggung. Dengan segera semua yang berada di sana heboh, ada yang terjatuh ada yang berhasil dengan melompat dan berlarian keluar dari panggung. Loro Jonggrang juga berhasil keluar dari arena panggung yang telah rusak oleh Bandung. Sementara Gupala masih berada di sana bersama pembawa acara. “Ayah!” teriak Loro Jonggrang.

Hal tersebut sangat tidak mungkin untuk dihindari oleh Gupala, namun dengan gerakan seperti orang menari.

Terlihat Gupala ternyata tidak apa-apa dan berada di tanah beserta pembawa acara.

Gupala terhindar dari serangan maut tersebut, dan bahkan berhasil memegang tangan kanan Bandung lalu mengarahkan aliran tenaga Bandung dan memanfaatkannya untuk membuang Bandung tersungkur dan melampaui area pertandingan.

Mendadak panggung terangkat, ternyata Bandung mengangkatnya dan melemparkan panggung tersebut ke area lainnya.

Bandung terhempas dengan keras ke area lapang dan tubuhnya membuat goresan lintasan yang cukup dalam lalu terhenti. WUUUUUUUUUUUOOOOOOH! Para penonton terkagum-kagum dengan kejadian tersebut.

WHUUUTH! Panggung melayang melintasi istana entah ke mana. “Kau telah kalah sesuai aturan!” jelas pembawa acara. “Aku tidak peduli, aturannya adalah siapa yang membunuh raja akan menjadi raja ha ha ha,” Bandung menyeringai lalu segera mendekati Gupala. “G-TotKc kekuatan penuh!” kata Bandung.

Bandung tidak percaya dengan kejadian tersebut. Segera dia berdiri. Sementara itu pembawa acara dengan segera mengangkat tangan Raja Gupala.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Kekuatan sekarang menjadi penuh,” jawab G-TotKc. Lalu dengan segera Bandung berjalan mendekati Gupala. Tangan Bandung mengepal dan aliran energi kuat melingkupi tubuh Bandung, sehingga

49


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

beberapa debu, daun, dan kerikil berterbangan menjauh dari tubuhnya. Tangan kanan Bandung yang menggenggam untuk dipukulkan seperti mempunyai energi plasma ion yang mengumpul dengan sangat kuat dan pekat. Dengan cepat dipukulkannya tangan tersebut ke kepala Gupala. Gupala kali ini tidak dapat menghindar karena gerakan Bandung sudah tidak dapat dilihatnya lagi, matanya kalah dengan kemampuan dan kecepatan gerak Bandung yang sudah di luar kemampuan manusia normal.

“Sebaiknya kau hentikan perbuatanmu Bandung, kau akan melukai banyak orang!” ujar Bondowoso. “Hmm... Aku kenal suara ini? Bondowoso?” tanya Bandung meyakinkan dirinya. “Tak kukira kau mempunyai ilmu yang hebat, aku bahkan tidak tahu bahwa tubuhmu bisa berubah menjadi berlian dan mempunyai kesaktian yang hebat, selain menjadi orang yang bau dan jelek tentunya ha ha ha” lanjut Bandung. “Kenapa kau berubah seperti ini Bandung?” tanya Bondowoso.

DHIEEEEEEEEEEEENGH! Para penonton terkesiap dan banyak yang memejamkan mata terbayang kengerian yang akan terjadi.

“Aku tidak berubah, aku hanya memanfaatkan kesempatan yang datang begitu tiba-tiba, kau tahu, aku mempunyai ulekan ajaib ini yang ternyata milikmu,” jawab Bandung.

DHOOOOOOOMBH! Mendadak menyusul angin panas menyebar menyeruak karena ledakan energi ion sepertinya saling berbenturan. Para penonton terhempas beterbangan seperti daun kering terkena angin dan mereka berjatuhan saling menimpa satu sama lainnya. Di tengah-tengah area pertarungan seseorang tengah menahan serangan maut Bandung tersebut. Orang tersebut memiliki tubuh berkilauan seperti terbuat dari permata. Bandung tertegun dan kaget, tidak dia kira seseorang mampu menahan pukulannya. Lalu dengan segera Roro Jonggrang menarik ayahnya menjauhi area tersebut. Pembawa acara pun segera mengikuti Roro Jonggrang. Sementara Loro Jonggrang berlari mendekati ayahnya. “Siapa kau makhluk berlian?” tanya Bandung.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Dengan ulekan ajaibmu, aku memiliki baju tempur dari raksasa, ya tentu saja mengambil dengan paksa, dan lihat, aku punya prajurit-prajurit metal, mereka mengelilingi istana ini,” lanjut Bandung. Lalu mendadak prajurit-prajurit metal berlompatan muncul dari di belakang prajurit-prajurit Istana Baka dan memukul leher semua prajurit tersebut dengan cepat, membuat para prajurit tersebut tersungkur dan tak sadarkan diri. “Aku telah menumpas Vharok sesuai misi yang kita emban, bukankah aku telah melaksanakan tugasku? Ha ha ha” Bandung berargumen. “Tugas kita adalah mengembalikan kekuasaan Raja Gupala dan menyelamatkan keluarganya,” Bondowoso mengingatkan. “Nah itu yang aku keberatan, aku bercitacita menjadi raja, dan ternyata ada pepatah siapa yang ingin menjadi raja harus membunuh raja, bukankah itu sahsah saja?” Bandung berargumen.

50


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

“Ada cara lain untuk menjadi raja selain dengan cara itu, yaitu dengan membuat kerajaan sendiri, aku pikir orang sehebat kau pasti bisa melakukannya,” Bondowoso berargumen.

Bondowoso menggunakan ulekan maut tersebut. ZAAAAAPH! CLAANGH

“Ah ada cara yang lebih cepat dan tidak membutuhkan biaya yang banyak, dengan merebut dan membunuh seorang raja, di sana sudah ada sistem dan kekayaan yang tinggal dijalankan lebih jauh tanpa memulai dari awal, ah jangan mengajariku Bondowoso, aku bukan orang bodoh!” Bandung berargumen.

Sinar maut mengenai Bondowoso yang sedang menyerang. Ternyata sinar maut tersebut teredam dan seperti tidak berguna. ZAAAAAPH! Ditembakkan lagi sinar tersebut sekali lagi.

“Aku tidak menyebutmu bodoh Bandung, aku menyarankanmu cara lainnya tanpa pertumpahan darah,” jelas Bondowoso. “Hei sudah kukatakan, aku tidak mau cara itu, cara seperti ini juga tidak dilarang, lalu kenapa repot,” lalu dengan cepat Bandung menembakan ulekan saktinya ke arah Gupala. PYAAAAAAAAAAAAAR! Gupala hancur menjadi partikel-partikel kecil. Hal ini di luar dugaan Bondowoso, Loro dan Roro Jonggrang. Semua terkesiap dan tersentak dengan apa yang terjadi. Rakyat pada bengong menyaksikan kejadian tersebut.

CLAANGH Ternyata sinar maut tersebut tetap teredam dan seperti tidak berguna seperti sebelumnya. BLETAAAAAAAAKH! Bandung terpukul dengan telak di rahangnya dan terjengkang membentur dinding batu istana dan senjatanya terlepas jauh entah di mana. Bandung segera bangkit dan bersiap saat Bondowoso menyerang lagi. Kali ini serangan Bondowoso dihadangnya, sehingga terjadi benturan keras saat kedua pukulan beradu. DHIEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEMBH!

“TIDAAAAAAAAAAAK!” teriak Loro Jonggrang.

WHUUUUUUUUSH! “AYAAAAAAAAAAAAAAAH!” jerit Roro Jonggrang. “AKU KINI RAJA BAKA, BANDUNG RAJA BAKA HA HA HA!” teriak Bandung penuh kemenangan dan kecongkakan.

Angin keras mendadak terbentuk karena benturan tersebut. Keduanya terlempar saling menjauh. Lalu segera keduanya bangkit dan saling menyerang lagi.

Bondowoso terdiam dan tidak sempat berbuat apa-apa. Bondowoso merasa tidak berguna, dengan segera Bondowoso penuh amarah menyerang Bandung.

BLETAKH! BLETAKH! BLETAKH! BLETAKH! BLETAKH!

Tampaknya Bandung telah siap dengan hal tersebut. Dengan cepat ditembaknya

Keduanya bertarung sama cepat, sama kuat, sama lihainya dalam bertarung.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

51


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Akibatnya, batu-batu beterbangan, rakyat menyingkir jauh-jauh, sangat jauh.

sakti milik Bondowoso yang ada di pinggangnya.

Mereka seperti menyaksikan dua orang dewa yang tengah bertarung tanpa lelah dan tanpa henti.

“Bila kau menghalangiku, maka akan kuhancurkan mereka semua,” teriak Bandung lalu dengan isyarat tangan mendadak beberapa prajurit metal bergerak dan menyandera Roro Jonggrang dan Loro Jonggrang.

Lalu mendadak Bondowoso menjauhi Bandung. “Kenapa? Kau jadi takut?” ejek Bandung. “Tidak, sepertinya tidak ada gunanya kita bertarung, kita sama-sama kuat,” jawab Bondowoso. “Hmm... Begitu, lalu kau sudah tidak mau membalas kematian Gupala, calon mertuamu ha ha ha!” ejek Bandung.

“Sial!” Bondowoso tidak menyangka Bandung akan melakukan hal itu. “Ha ha ha kenapa? Kau merasa bodoh? Ah sepertinya orang yang cenderung baik memang selalu lengah sehingga mudah dimanfaatkan kelengahannya bahkan kebaikannya ha ha ha!” Bandung tertawa penuh kemenangan.

Gigi Bondowoso gemeletuk menahan marah. Tetapi Bondowoso melihat memang tidak ada gunanya meneruskan pertarungan. Bondowoso mencari akal lain untuk mengalahkan Bandung.

“Kangmas Bondowoso…,” Roro Jonggrang bergumam lirih.

“Baiklah, biar aku yang berinisiatif, prajurit metal, keluarkan Vhendaar, Bhorghat, Pikatan dan Garudeva!” perintah Bandung.

“Baik gusti Bandung,” semua prajurit metal serentak bergerak masuk ke dalam istana. Bandung segera menyusul masuk istana.

Lalu dengan cepat Bandung bergerak ke suatu tempat, ternyata mengambil lagi ulekan sakti milik Bondowoso, lalu memasukkannya ke pinggangnya. Kemudian dia menunjuk suatu arah di mana muncul dari suatu tempat beberapa prajurit metal berpasangan kanan dan kiri karena mengangkat tawanan mereka yaitu Vhendaar, Bhorghat, Pikatan dan Garudeva yang dalam keadaan membeku seperti diselimuti oleh air tipis tetapi airnya beku. “Lihat Bondowoso, mereka sudah terkena senjatamu, entah ilmu apa itu? Tetapi sepertinya air yang dingin yang keras seperti batu menyelimuti mereka, terima kasih dengan alatmu ini ha ha ha,” jelas Bandung sembari menunjukkan ulekan

“Bawa semua sandera masuk ke istana,” perintah Bandung kepada prajurit metal.

Meninggalkan Bondowoso sendirian di tengah arena yang sepi. Rakyat mulai menjauh karena tidak berani ikut campur. Terlihat kilat menyambar di kejauhan lalu disusul bunyi petir menggelegar. Mendadak hujan turun dengan derasnya. Bondowoso tubuhnya yang berkilauan seperti berlian berangsur-angsur kembali ke bentuk manusianya. Bondowoso masih tertegun diam di tengah arena diterpa hujan deras. Dia merasa bodoh kenapa membiarkan semua ini terjadi. Dengan semua kekuatan yang ada pada dirinya dia tidak dapat menyelamatkan Gupala apalagi melindungi Roro Jonggrang kekasihnya.

Bersambung enlightening open mind generations

www.an1mage.org

52


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

CERMIN

SI UMUR PANJANG DAN SI PANJANG UMUR Archana Universa

Anak kecil itu meniup lilin dengan bentuk angka sembilan di atas kue yang penuh dengan stroberi di atasnya. Begitu lilinnya padam, orang-orang di sekitarnya bertepuk tangan.

Aku mendongak dan mendapati ibu anak yang berulang tahun itu menghampiriku dengan sepotong kue.

Tumpukan kado menjadi gundukan kecil di meja lain di sebelah meja kuenya.

“Terima kasih banyak,” balasku, tanpa senyum.

Hari ini aku bertanya-tanya, sudah berapa lama sejak aku merayakan ulang tahun. Tidak, aku tidak merayakan ulang tahunku.

Aku memang jarang tersenyum. Bukan karena aku tidak bahagia, aku hanya tidak melakukannya sama seperti aku tidak merayakan ulang tahunku.

Sama seperti aku tidak merayakan tahun baru. Pengulangan yang sama, aku tidak merasakan adanya hal menarik untuk merayakannya lagi dan lagi. Apalagi untuk ukuran makhluk sepertiku, setahun di Bumi amatlah singkat. Orangorang juga cepat menua, tidak seperti aku.

“Sendirian?” ibu itu mengulang pertanyaannya.

“Apa kau sendirian saja, nak?”

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Buatmu,” katanya sembari tersenyum.

Aku menyeringai. Seribu persen aku yakin lebih tua dari ibu di hadapanku. Hanya saja untuk manusia, aku terlihat seperti anak laki-laki berumur sebelas atau dua belas tahun.

53


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

“Kakakku sedang membeli buku, dia memintaku menunggu di sini,” ujarku.

“Jangan sungkan,” angguk si ibu sembari kembali ke tempat anaknya berada.

Tentu saja bohong, aku tidak punya kakak di Bumi. Kakakku baru kembali ke planet asal kami dan baru akan kembali bulan depan.

Aku menyendok kue dengan potongan stroberi itu. Rasanya lumayan. Mirip buah di tempat asalku. Hanya saja warnanya tidak merah seperti di bumi. Warnanya biru.

Setidaknya kakakku bernasib lebih mujur jika ke bumi. Ia terlihat seperti anak remaja usia delapan belas tahun meski umurnya sudah 21.600 tahun lebih. Cara menghitung makhluk seperti kami sebenarnya mudah. Tinggal mengalikan umur penampilan manusia yang kami miliki dengan 1200 tahun, itulah umur kami. Jadi umurku sudah lewat dari 14.000 tahun menurut penghitungan versi bumi.

Sudah tiga bulan di sini, jadi aku cukup tau buah yang rasanya enak, juga yang tidak enak. Pepaya dan pisang benar-benar rasanya aneh, aku sampai muntah waktu mencobanya. Stroberi dan anggur jadi buah favoritku di sini. “Aku baru liat ada anak cowok yang terang-terangan suka stroberi,” cerocos anak yang baru saja duduk di seberangku. Si anak yang berulang tahun.

Tapi bukan berarti kami terlalu lama menghabiskan waktu dalam wujud bayi seperti manusia Bumi. Hanya butuh waktu sekitar enam bulan sebelum kami memiliki fisik bocah umur lima tahunan Bumi. Di usia dua tahun, fisik kami seperti anak-anak sepuluh tahun usia bumi. Baru setelah 12.000 tahun, penampilan fisik kami baru berubah seperti lebih tua setahun dalam kurun waktu 1200 tahun. Kurang lebih seperti itu. Meski aku sudah hidup lama, bukan berarti juga aku sudah di bumi selama 14.000 tahun. Aku tidak lahir di sini. Belum lama tinggal di sini. “Kau boleh ikutan pestanya supaya gak boring,” ajak si ibu lagi. Ikutan pesta anak berusia sembilan tahun? Seribu persen nggak tertarik. Tapi aku kali ini memaksakan senyum.

“Memangnya kenapa? Rasanya enak kok,” ujarku setelah menelan kue yang ada di mulut. “Yah... kebanyakan mikir itu buah khusus cewek,” jawab anak itu sembari mengangkat bahu. “Masa makan buah saja perlu ada diskriminasi berdasar jenis kelamin,” balasku sembari kembali menyedokkan kue itu ke mulut. “Aku setuju soal itu. Tapi aku tidak setuju sikapmu. Kau makan kue ulang tahunku, tapi tidak memberiku selamat!” Aku membulatkan mata. Benar juga. Pasti aku terkesan tidak sopan sekarang. Kuulurkan tanganku. “Selamat ulang tahun.” Bukannya menerima uluran tanganku, anak itu malah menepisnya. “Santai aja,” kekehnya.

“Terima kasih atas kuenya.”

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

54


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Aku mengernyit. Kurasa anak ini agak aneh. Tapi harusnya aku yang lebih aneh, bukan? Kan yang alien itu aku, bukannya dia. “Kenapa kau kemari, tidak bergabung dengan teman-temanmu?” sahutku diantara kunyahan kue. Aku bicara sembari menjaga agar makanan di mulutku tidak menyembur keluar. “Aku mengganggumu ya?” tanyanya dengan nada tersinggung.

Aku hampir tersedak kue yang sedang kunikmati. Setelah agak tenang, aku menelannya dan meminum cola yang sudah kupesan sebelumnya. Cola adalah minuman kesukaanku. Rasanya agak aneh ketika roti dan cola berpadu dalam perut. Tidak menyakitkan, hanya tidak nyaman. “Kok kau ngomongnya kayak gitu sih?” tanyaku dengan nada memprotes, padahal dalam kepala aku penasaran kok anak ini bisa nebak gitu? Asal nebak kah?

Dasar ABG labil, pikirku. Gampang bener marah.

Anak itu memicingkan mata. “Karena aku bisa merasakannya. Rasanya kayak ngomong sama orang dewasa.”

“Kan cuman nanya,” jawabku, tetap tenang.

Dewasa katanya. Padahal aku lebih tua dari kakek buyutnya.

Anak yang berulang tahun itu kembali tenang. Cepat terbakar, cepat pula padamnya.

“Tapi itu bukan sesuatu yang buruk,” tambahnya buru-buru. “Kurasa kita bisa berteman.”

“Aku gak terlalu suka pesta,” ujarnya sembari mengernyitkan hidung, seolah mencium bau yang tidak enak.

Obrolan kami ditunda karena mama dari anak itu membawakan berbagai macam makanan ke meja kami. Banyak sekali macamnya.

“Kebanyakan yang datang anak teman kantor mama atau sepupuku.” Labil dan kesepian, pikirku. “Kenapa tidak bilang saja kalau tidak mau?” sahutku sembari memasukkan potongan kue terakhir ke dalam mulut. “Sudah!” serunya. “Tapi orang tuaku memaksa.” “Kau pasti menginginkan sesuatu yang mahal,” komentarku diantara kunyahan kue.

Kurasa anak dihadapanku memang benar. Ini bukan pestanya, tapi pesta orang tuanya. Buktinya orang tuanya yang lebih banyak berinteraksi dengan tamu. Aku tidak biasa makan banyak, mungkin karena lambungku kecil, tapi jujur aku ingin mencicipi semuanya. Hal-hal baru selalu membuatku tergoda. “Ini apa?” tanyaku sembari menunjuk makanan bulat yang di potong-potong. Ada potongan nanas, juga kotak-kotak yang kukira itu daging.

“Dan kau pasti lebih tua dari pada kelihatannya,” timpal anak itu.

enlightening open mind generations

“Selamat menikmati, anak-anak,” kata mama dari anak yang berulang tahun yang kemudian ngeloyor pergi.

www.an1mage.org

55


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Entah apa lagi yang lain, aku belum banyak mencoba makanan olahan di sini.

“Kau ngomong apa sih?” dengusku, purapura marah.

Anak itu kembali mengenyit seolah mencium bau yang tidak enak, tapi aku tahu ia memang gemar membuat ekspresi seperti itu.

“Aku bisa jaga rahasia,” katanya dengan penuh keyakinan.

“Pizza!” katanya seolah-olah aku ini aneh.

Tatapan mata tajam anak itu seolah-olah tengah menelanjangiku. Membuatku tak nyaman. “Aku alien kalau kulitku hijau,” jawabku sembari menyeringai.

“Masa kau gak tau pizza sih? “Pizza,” gumamku. Aku menggigitnya sedikit dan ternyata rasanya luar biasa enak. “Ini enak!”

“Alien gak harus hijau,” tandasnya. “Kau alien kan?”

“Kau gak pernah makan pizza sebelumnya? Serius?” tanyanya, tak percaya.

Itu bukan pertanyaan, itu tuduhan dan tuduhan anak kecil di hadapanku ini seribu persen akurat.

“Ini pertama kalinya. Di tempat asalku kami kebanyakan makanan tidak diolah....”

Aku menggigit pizza lagi. “Kenapa kau berpikir alien itu tidak harus hijau?”

“Tempat asalmu? Kau ini alien ya?” potong anak itu tanpa repot-repot menungguku menyelesaikan kalimat.

“Karena aku rasa, pernyataan alien berkulit hijau terlalu membatasi semesta. Aku sudah belajar soal planet-planet, galaxy di sekolah. Semesta itu luas. Jadi kupikir varian makhluknya pasti beragam,” tuturnya.

Glek! Kok dia bisa tau sih?

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

56


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Aku memandangi pizza di tanganku.

Aku mengangguk, tidak tahu harus memberi respon apa. “Kau lihat pizza ini? Anggap pizza ini semesta. Nah, sekarang anggap toppingnya sebagai planet. Banyak kan? Tersebar? Jadi pasti makhluk di semesta itu beragam. Mungkin ada alien yang bentuknya kayak anjing, kucing, juga alien yang mirip manusia kayak kau!” cerocos anak itu panjang lebar. “Memangnya kentara banget ya kalau aku ini alien?” bisikku.

“Penelitian. Aku scientist. Jarak jadi agak kurang signifikan kalau kau sudah mengenal alat teleport. Aku bisa dalam satu kedipan mata kembali ke planetku.” “Scientist,” gumamnya. “Apa kau akan membedah tubuh manusia? Tubuhku mungkin?” “Untuk apa aku membedahmu?” tanyaku, bingung. “Untuk diteliti,” celetuknya, asal.

Anak itu mengangguk. “Manusia tidak bisa mengubah-ubah warna matanya seperti itu, sobat!” ia mengeluarkan kaca dari tas kecilnya dan menyodorkannya padaku. Ia benar. Warna mataku berubah-ubah, pasti karena salah satu makanan yang kumakan di sini. Apakah karena pizza? Atau percampuran cake stroberi dengan cola? Aku menelan ludah. “Kau tidak takut padaku?” “Kenapa? Kau akan berubah jadi monster? Aku malah kepengen lihat,” kekehnya sembari mencomot pizza. Aku melotot mendengarkan celotehan anak di hadapanku. Ini pertama kalinya aku ngobrol banyak dengan manusia. Seorang anak kecil pula dan dia berasil mengetahui siapa aku sebenarnya. Bukan makhluk asli bumi. Alien. “Aku tidak akan berubah jadi makhluk mengerikan karena memang wujudku seperti ini,” gumamku. “Kenapa kau kemari? Apakah tempat asalmu jauh?”

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Penelitian macam apa yang kau pikirkan?” tanyaku dengan senyum mengembang. Ternyata anak ini benarbenar unik. Aku jadi penasaran apa yangdipikirkannya. “Anak-anak SMP banyak melakukan pembedahan katak di laboratorium, setidaknya itu yang kudengar. Aku belum pernah membedah apa pun,” tuturnya sembari mengernyitkan dahi hingga kedua alisnya nyaris bertabrakan. “Aku juga tidak bertugas membedah apa pun kok. Hanya mengamati bumi?” kataku sembari mengira-ngira. “Apa itu tepatnya yang kau amati?” tanya anak itu sembari membersihkan jarinya yang kena saus dengan cara memasukannya ke mulut. “Tingkat peradaban manusia dari segi teknologinya.” “Kurasa teknologi kami belum canggihcanggih amat,” ujar anak di hadapanku, geli. “Memang,” ujarku mengakui. “Kalau kau scientist, berarti kau benarbenar sudah tua ya? Berapa umurmu?” Aku kembali menyeringai. “Lebih tua dari orang tuamu, lebih tua dibanding seluruh

57


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

manusia yang masih hidup di permukaan Bumi ini.” “Apa kau lebih tua dari dinosaurus?” tanyanya dengan mata terbelalak. “Aku kan bilang lebih tua dari seluruh manusia yang masih hidup di permukaan Bumi ini. Umurku sekitar 14.000 tahun.” “Apakah menyenangkan hidup selama itu? Kau masih terlihat muda. Sepertinya kau tidak akan mati dalam waktu dekat juga.”

“Senang bertemu denganmu, Tuan Alien si umur panjang,” katanya sembari turun dari kursi yang selama ini didudukinya. “Kuharap kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan karena aku masih memiliki banyak pertanyaan buatmu!” Aku mengangguk. “Selamat ulang tahun yang ke-sembilan, Daissy. Kuharap kau panjang umur.”

“Tidak juga. Melihat orang-orang yang tidak berumur panjang sepertiku lebih dulu mati membuatku merasa sering sedih. Mestinya aku sudah bisa berdamai dengan perasaan kehilangan. Tapi, tetap saja terasa berat.” “Yah, tidak ada kehidupan yang sempurna kurasa,” komentar anak itu. “Lihat! Lihat! Kau sendiri terdengar seperti sudah hidup ribuan tahun,” sahutku, curiga. Anak itu tertawa. “Aku manusia biasa kok dan umurku benar sembilan tahun.” “Bagiku kau manusia yang luar biasa, Daissy,” ujarku, tulus. Dia mengangkat alis. Tapi tentunya tidak butuh kemampuan khusus untuk mengetahui nama anak yang beberapa menit ini kuajak ngobrol. Namanya ditulis di kue ulang tahunnya dengan selai stroberi. Anak itu dipanggil mamanya. Acara mereka nampaknya sudah selesai. Bekasbekas pesta tengah dibereskan. Aku sendiri terkejut menyadari ternyata para tamu pesta anak ini sudah banyak yang pulang. Aku benar-benar terhanyut dengan obrolan ini hingga kehilangan kesadaran akan sekelilingku.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

58


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

LIPUTAN

BALIATN Archana Universa

Baliatn merupakan merupakan upacara yang di lakukan oleh Suku Dayak, penghuni Pulau Dayak atau Pulau Kalimantan. Upacara ini bertujuan untuk mendapat kesembuhan, mengusir roh jahat, bisa juga untuk membuang sial dan atau firasat tidak baik. Upacara Baliatn yang An1magine hadiri diselenggarakan oleh keluarga besar Dominikus Baen di Jalan Meranti, area Darit, Kalimantan Barat, sekitar 6 jam perjalanan dari Pontianak, atau sekitar 2 jam dari Bengkayang. Baliatn ini di laksanakan jika ada keluarga atau masyarakat yang menginginkan di adakannya upacara Baliatn untuk penolak bala dan atau sejenisnya. Terdapat beberapa sesaji yang disiapkan untuk upacara ini. Beberapa sesaji yang perlu disiapkan di antaranya lemakng atau kukusan ketan yang dimasak dalam bambu.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Seulas kain digantung di dinding rumah, juga ada darah ayam, darah babi, berbagai macam bunga, akar-akaran dan dedaunan, tuak, ayunan dari rotan yang digantung pada dinding rumah mangkuk dan lilin, beras, sepasang ayam jantan dan betina dan telur. Baliatn biasanya dilakukan pada malam hari dan dipimpin oleh dukun atau pembari. Selama upacara, pembari akan melakukan bacaan-bacaan untuk Upacara Baliatn, mantra-mantra, doa dan persembahan kepada para jubata dan leluhur, nenek moyang. Pembari juga akan berayun-ayun dengan ayunan yang talinya dibuat dari kulit pohon sambil melantunkan doa-doa dan memanggil semangat. Keluarga yang meminta bantuan akan mengorbankan babi dan ayam kepada jubata.

59


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

www.an1mage.org

60


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

www.an1mage.org

61


an1magalery

LUKISAN

I

KEMESRAAN

H. AGUS SALIM KEMESRAAN HP: 085602372378 Oil on canvas. Ukuran : 80x100 cm Jogja Painting Artist


an1magalery

LUKISAN

TRI NAKSATARA

IDA BAGUS INDRA TRI NAKSATARA Acrylic on canvas. HP: 085602372378 Jogja Painting Artist


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

6

https://i.ytimg.com/vi/TZJLtujW6FY/maxresdefault.jpg

ELEMEN & PRINSIP ANIMASI: STAGING Bagian 11 M.S. Gumelar

An1mareaders telah mempelajari Slow Out (acceleration) and Slow in (deceleration), Squash (penyet), Stretch (mulur), anticipation (persiapan gerak), time (waktu), timing (momen), exaggeration (melebih-lebihkan), arc (alur gerak sesuai anatomi), appeal (daya tarik karakter), straight ahead, pose to pose animation, follow through, overlapping action, drag, solid drawing, dan Secondary Action. Kini An1mareaders meng-update memorynya, ditambah satu lagi prinsip animasi yaitu Staging. An1mareaders dapat membaca bahasan sebelumnya edisi yang lalu di link berikut: http://www.an1mage.org/p/an1magine.html

Dapat juga men-download langsung di Play Store di link berikut: https://goo.gl/yYSrLz

Staging Prinsip ini mengadopsi dari panggung yang dipentaskan secara langsung. Oleh

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

karena itu cara memandang para penonton cenderung dari depan dan dipastikan tidak ada yang menghalangi pandangan penonton ke arah panggung. Menghalangi pandangan penonton ke arah panggung dikenal dengan istilah blocking atau menghalangi pandangan penonton tentang adegan yang terjadi saat di panggung. Hal ini tentu saja membuat beberapa orang sutradara animasi dan atau animator berpikiran semua karakter harus terlihat seperti berderet di depan kamera dan terlihat jelas “diatur� letak karakternya sehingga tampilannya menjadi buruk. Pemahaman yang salah bukan? Di mana hasilnya adalah kesan posisi karakter diatur dan hasilnya tidak alami. Dalam kehidupan sesungguhnya, manusia dan mahluk cerdas lainnya cenderung membentuk lingkaran dalam berbincang. Yang dimaksud staging ini adalah: suatu karakter dengan jelas melakukan sesuatu dan semua aksinya terlihat jelas oleh

64

TUTORIAL


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

penonton. Nanti penulis akan jelaskan di bahasan edisi-edisi mendatang tentang hal ini. Dan tentu saja agar alami secara tampilan saat ditayangkan, menghindarkan adegan di mana posisi para karakter agar tidak berjajar tersebut sangat penting. Staging istilah tepatnya adalah komposisi (composition), penekanan (emphasize) pada gerakan, dan penekanan pada emosi (emotion/mood). Penekanan pada pencahayaan, penekanan pada angle, penekanan pada jarak, penekanan pada berbagai hal yang diperlukan sebagai titik yang dimaksudkan untuk dilihat (point of view), di mana penonton diberi petunjuk bahwa “inilah� yang seharusnya menjadi pusat perhatiaan. Telah penulis jelaskan di edisi an1magine sebelumnya, staging adalah prinsip terakhir yang paling banyak penjelasannya, karena melibatkan prinsipprinsip dalam mendesain. Seperti penulis jelaskan sebelumnya, membuat animasi adalah mendesain gerak. Tetapi bila membuat animasi movie, maka segala keperluan dalam mendesain diperlukan, tidak hanya mendesain gerak, tetapi juga mendesain cerita, mendesain karakter secara tampilan dan secara sifatnya, mendesain lingkungannya, mendesain dunianya, mendesain perasaan yang akan dibentuk. Yang terpenting adalah mendesain filosofi atau nilai-nilai apa yang akan didapat setelah melihat animasi movie tersebut, dan banyak hal lainnya yang perlu ditambahkan sesuai keperluan. Penekanan (emphasize) dapat disebut dengan nama dominasi. Karena dominasi, maka diperlukan hal-hal lainnya yang harus dikalahkan agar sesuatu hal yang

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

dimaksud menjadi titik utama perhatian (point of view) tercapai tujuannya. 1. Contrast Suatu warna dapat menjadi perhatian daripada warna lainnya. Perbedaan warna disebut dengan nama kontras, walaupun sebenarnya kontras dapat diterapkan tidak hanya pada warna. Namun berhati-hati menempatkan warna merah. Bila salah menempatkan, maka warna merah akan mengacaukan keseluruhan desain citra yang dibuat. Merah sangat cocok bila dominan semuanya warnaya merah lalu ada warna putih sedikit, atau kebalikannya warna putih lebih banyak dan merah cenderung sedikit. Atau bila dengan warna hitam, atau warna gelap lainnya, pastikan warna hitam/gelap yang paling banyak, lalu warna merah sedikit.

Merah sebagai dominasi warna utama, dan warna lainnya sebagai pembeda (kontras). Dipastikan mata akan tertuju pada shapes dengan warna merah tersebut walaupun ukurannya lebih kecil. Lanjutan staging atau komposisi akan penulis lakukan di edisi an1magine berikutnya, salam bertemu lagi. Referensi: Gumelar, M.S., 2011. 2D Animation: Hybrid Technique.Index. Gumelar, M.S., 2011. Comic making. Index. Gumelar, M.S., 2015. Elemen dan Prinsip Menggambar. An1mage.

65


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

MOVIE REVIEWS

Ciiiiiiiiiiit, pengereman, bola berhenti terlebih dulu, dengan hentakan

https://www.walldevil.com/wallpapers/a57/prometheus-spaceship.jpg

PROMETHEUS: Pencarian Asal-Usul Manusia Wulan Ardhana

Pernahkah an1mareaders bertanya soal asal-usul manusia? Prometheus adalah movie fiksi ilmiah Amerika Serikat tahun 2012 adalah seri kelima dari movie Alien setelah Alien (1979), Aliens (1986), Alien 3 (1992) dan Alien Resurrection (1997). Movie ini mengisahkan petualangan ekspedisi luar angkasa untuk menyelidiki sejarah dan asal-usul umat manusia di masa lalu. 2089, pasangan arkeolog, Elizabeth Shaw (Noomi Rapace) dan Charlie Holloway (Logan Marshall-Green), menemukan sebentuk peta bintang di dalam gua yang sedang mereka teliti. Menurut Elizabeth peta tersebut adalah undangan bagi manusia untuk bertemu dengan "insinyur", sebutan Elizabeth bagi pencipta manusia.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Tim yang terdiri dari Elizabeth Shaw (Noomi Rapace) dan Charlie Holloway (Logan Marshall-Green) juga diikuti oleh Meredith Vickers (Charlize Theron), Peter Weyland (Guy Pearce) dan David (Michael Fassbender); android yang diciptakan oleh Weyland berangkat menuju bulan LV-223. Perjalanan ini dibiayai oleh Peter Weyland (Guy Pearce), penemu sekaligus CEO dari Weyland Corporation. Semua kru tertidur di dalam kantung hibernasi selama perjalanan, di mana David (Michael Fassbender), sang pilot, tetap terbangun untuk mengarahkan kapal luar angkasa bernama USS Prometheus. Tim akhirnya tiba di suatu planet yang sesuai dengan peta yang tergambar di gua, suatu planet yang serupa dengan Bumi. USS Prometheus sampai di orbit sekitar LV-223 pada tahun 2093.

66


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/09/9a/24/099a24eee200558468d9be5fd82633fb.jpg

Tugas para kru yang terlibat adalah menemukan alien kuno yang disebut Engineers, yang dipercaya sebagai pencipta umat manusia.

Mereka menemukan suatu kepala. Peneliti menemukan bahwa DNA “Pencipta� ternyata sama dan identik dengan DNA manusia.

Pesawat Prometheus mendarat di dekat bangunan kuno raksasa yang tim diduga merupakan tempat tujuan mereka.

Saat diteliti mendadak mata mayat bergerak-gerak, memberi tanda kehidupan.

Beberapa awak pesawat beserta android David memutuskan masuk untuk menjelajahinya.

Khawatir dengan bahaya yang mungkin muncul, kepala tersebut akhirnya diledakkan. Sementara itu David yang sudah mengambil batu silinder, sengaja memasukan isinya ke dalam minuman Holloway.

Di dalamnya mereka menemukan suatu gua yang memiliki oksigen di mana mereka dapat bernafas tanpa peralatan bantuan. Tim menyusuri gua dan mulai menemukan hal-hal aneh seperti puluhan batu silinder, patung raksasa berbentuk kepala manusia, dan jasad alien berukuran raksasa berbentuk mirip manusia yang mereka duga sebagai “Pencipta�. David secara diam-diam mengambil satu batu silinder dan memasukkannya ke dalam tas. Karena terjadi badai, para anggota tim kembali ke dalam Prometheus. Sementara dua anggota tim, Millburn dan Fifield, tertinggal di dalam gua.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Di dalam bangunan goa, Millburn dan Fifield menemukan banyak jasad alien dan masuk ke dalam ruangan yang penuh batu silinder. Dari bawah batu silinder tersebut muncul seekor makhluk mirip ular, makhluk tersebut akhirnya membunuh Millburn dan Fifield. Awak kapal yang lain kemudian masuk kembali ke dalam goa bermaksud untuk mencari Millburn dan Fifield. Namun hanya mayat Millburn yang ditemukan. Sementara itu, David secara terpisah masuk ke dalam jalur goa yang lain dan menemukan suatu ruang kendali, ia menyadari bahwa goa tersebut sebenarnya satu unit pesawat.

67


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/G/01/prometheus/test/prom_5._V146637271_.jpg

Ketika akan kembali ke pesawat, Vickers tidak memperbolehkan Holloway masuk karena sudah terinfeksi. Vickers membunuh Holloway dengan menggunakan senjata api. Shaw yang pingsan karena Holloway baru saja dibunuh terbangun dengan David yang sedang melakukan observasi dalam dirinya. David pun mengatakan bahwa Shaw sedang hamil 3 bulan . Keanehan muncul karena janinnya membesar dengan cepat. Nekat, Shaw melakukan prosedur operasi manual dan meninggalkan janin asing itu di ruang operasi. Shaw kemudian menemukan bahwa David, yang selama misi ramah padanya ternyata bergerak di bawah perintah Weyland. Weyland yang disangka sudah meninggal ternyata masih hidup. Weyland menjelaskan bahwa upaya ini dilakukan dalam rangka bertemu dengan pencipta dan mencari kekekalan. Fifield terdeteksi ada di dekat kapal, beberapa anggota tim memeriksanya namun malah terbunuh. Pada akhirnya Fifield berhasil dibunuh.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Kapten kapal, Janek menduga “insinyur” kehilangan kendali terhadap senjata biologisnya, yaitu cairan hitam. Bahwa area yang mereka masuki merupakan instalasi militer yang sudah tidak berfungsi dan membawa senjata biologis. Karenanya, Shaw ingin tahu tujuan makhluk itu mengapa hendak menghancurkan penghuni bumi dengan senjata biologis. Sementara itu, David bersama dengan Weyland dan awak kapal lain menemui makhluk yang diduga sebagai “Pencipta” dan berbicara dengannya. Tanpa diduga, makhluk tersebut memiliki tujuan yaitu memusnahkan manusia di Bumi dengan cara melepaskan cairan hitam berisi seperti biji-bijian ke Bumi. Makhluk tersebut kemudian membunuh Weyland beserta awak lain dan memotong kepala David, setelah itu, makhluk tersebut menjalankan kapal untuk segera pergi ke bumi. Mereka membangunkan salah satu pencipta untuk diajak berbicara. Namun makhluk tersebut malah menyerang dan membunuh orang-orang di ruangan tersebut.

68


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Shaw melarikan diri kembali ke pesawat. Ia menjelaskan apa yang terjadi pada Vickers. Vickers memutuskan untuk kembali ke Bumi dan menyelesaikan ekspedisi ini. Namun Shaw mengatakan makhluk yang berada di dalam gua tersebut memiliki rencana untuk ke Bumi dan membawa organik-organik tersebut untuk membunuh manusia. Saat itulah sebuah pesawat luar angkasa muncul dari dalam tanah. Kapten pesawat memutuskan untuk menabrakan pesawatnya ke pesawat luar angkasa makhluk tersebut untuk mencegah penyerangan terhadap bumi. Shaw sebagai satu-satunya yang selamat mencoba kembali ke dalam pesawat. Tiba-tiba ada komunikasi ke Shaw, David masih aktif walaupun kepalanya terpisah dari tubuhnya. Shaw yang kembali ke pesawat menemukan bahwa janin makhluk asingnya telah menjadi besar.

Guna menyelamatkan diri, Shaw membuka pintu ruang operasi, membuat bibit alien tersebut lepas dan menyerang “insinyur”. Bibit alien tersebut memasukkan lidahnya ke dalam mulut “insinyur”. David kembali berkomunikasi dengan Shaw dan mengatakan bahwa terdapat pesawat lainnya. Shaw memutuskan untuk menjemput David untuk melakukan perjalanan, bukan untuk kembali ke bumi, tetapi untuk mencari asalnya pencipta. Untuk menanyakan mengapa mereka ingin memusnahkan manusia. Shaw dan David berhasil meninggalkan planet tersebut dengan menggunakan pesawat “insinyur”. Sementara tubuh “insinyur” tiba-tiba terkoyak dan dari dalam tubuhnya keluar sesosok alien baru.

http://cdn.bloody-disgusting.com/wpcontent/uploads/2014/09/deacon_alien_pr ometheus_roar_by_grisador-d5ydgb6.jpg

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

69


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

MINDPORTER: Mindporting to Plante M.S. Gumelar

“Jadi dengan asumsi 213 Sekoci, berapa banyak Kiri yang dibutuhkan?” sela Jhatatysa. Mozza mengutak-atik komputernya. Nampak sedang berhitung. “Sekitar 80 tanaman sedang atau 30 tanaman dewasa”.

“Setuju,” kata Jhatatysa. Ia melirik jam. “Waktunya perang. Glaric, tunjukkan bahwa kau memang ada di pihak kami dan tidak akan melakukan kesalahan yang sama”.

* “Tanaman dewasa memerlukan waktu empat hingga lima bulan. Aku menyarankan tanaman sedang saja. Sehingga seperti kataku tadi, dua sampai tiga bulan saja cukup,” ujar Rhalemug lagi. “Lalu apakah sebaiknya kita juga memperbaiki Sekoci yang rusak?” gumam Jhatatysa sembari membawa seluruh rambutnya ke bahu kanannya. “Pendataan jumlah penduduk yang ingin berpartisipasi akan menentukannya. Kita harus mencari tahu setelah ini. Siapa yang sepemikiran, siapa yang ingin tinggal. Bagaimanapun Sekoci merupakan pesawat penjelajah. Tidak semua orang tertarik,” kata Glaric yang rona wajahnya sudah mulai kembali. Ia meneguk teh mawar lagi dan terlihat sudah tidak segugup tadi.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Satu Penjara di Luar Angkasa Ketika kau sudah tinggal di surga, apalagi yang dapat kau harapkan Apakah merencanakan kekacauan Akan menjadi jalan keluar? Menurut informasi dari Jhatatysa, RFY adalah ketua Plante yang ketujuh dan sudah menjabat sekitar beberapa puluh tahun. Tidak ingat tepatnya berapa. Namun saat peristiwa Jakarov, RFY belum ditunjuk sebagai ketua. "Untuk dapat menjadi ketua Plante, seseorang minimal harus berumur seratus delapan puluh dan ia hanya boleh menjabat maksimal sembilan puluh tahun lamanya," jelas Jhatatysa sembari mereka berjalan ke ruang rapat. "Mereka akan diuji mengenai serba-serbi Plante. Kudengar pertanyaannya

70


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

menjebak dan berliku. Tapi aku tidak bisa memastikannya karena aku sendiri tidak pernah mendapat tes tersebut," kekeh Jhatatysa. "Apa kau ingin menjadi pemimpin Plante, Jhatatysa?" tanya Rhalemug. "Tentu aku mau!" jawab Jhatatysa bersungguh sungguh”.Namun jika kita berhasil meninggalkan Plante, aku tidak akan memikirkannya lagi. Tidak masalah aku di dunia yang sesungguhnya hanya pekerja biasa”. "Kemudian aku akan menunjukkan bahwa aku adalah sosok yang hebat dan mendapat pengakuan atas kerja kerasku kembali," tambahnya sembari tersenyum. "Kau pasti bisa!" sahut Rhalemug sembari memberikan jempolnya. Ruangan ketua Plante tidak berada di atas seperti yang lainnya. Mereka malah harus meluncur ke bawah. Ke dasar Plante untuk dapat ke kantornya. Rhalemug merasa perutnya teraduk-aduk. Ia tidak pernah tahu nama ketuanya sebelum ini. Selama ini ia hanya mengirimkan laporannya ke alamat admin Plante tanpat pernah benar-benar tahu siapa yang menerima laporannya. Tapi hari ini ia tahu. Keluar dari lift, Jhatatysa segera mengambil koridor kanan. Sepatu mereka semua berdebam-debam tiap kali menyentuh lantai. Sayup-sayup Rhalemug bisa mendengar suara mesin yang berdengung dari tembok di baliknya. Jhatatysa berhenti di suatu pintu dengan ukiran akar-akaran yang rumit. Rasanya cukup sulit menerima ornamen tanaman di tempat seperti ini. “Dia tinggal di sini karena ingin dekat dengan mesin-mesin,” gumamnya gusar. Rhalemug meletakkan tangannya ke atas bahu Jhatatysa.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Aku akan mengetuk,” kata gadis itu lagi dengan volume yang lebih lirih. Ketukan yang dimaksud Jhatatysa adalah dengan menghadapkan kartu aksesnya pada sensor. Tidak lama kemudian pintu bergeser ke samping. Mereka ada di sebuah ruangan rapat dengan warna silver, sangat mewah. Ruangan bertema kristal. Dari punggungpunggung kursi yang berbentuk bongkahan kristal hingga lampu-lampunya juga senada. Sekilas seperti memasuki lemari pendingin dan mendapati es tengah mengelilingimu, tapi suhu di ruangan ini normal. Mereka semua duduk di kursi yang sudah tersedia. Tapi tidak saling bicara. “Kukira hanya empat orang saja yang akan datang, tapi aku mendapat lima”. Ujar satu suara. “Kuharap kau tidak keberatan”. Ucap Jhatatysa dengan nada meminta maaf. “Tentu tidak!” sela RFY. “Apalagi yang datang adalah salah satu mantan teknisi hebat Plante. Kuharap kau tidak melupakan kemampuanmu pada mesin, Mozza”. Plante ternyata selama ini diketuai oleh seorang kakek tua renta. Rhalemug sangat yakin RFY sudah berumur lebih dari dua ratus lima puluh tahun. Mungkin nyaris tiga ratus kalau dilihat dari kerutankerutan di wajahnya. Mozza mengangguk canggung. Ia tidak menyangka akan bertatap muka dengan RFY kembali setelah bertahun-tahun terkubur bersama ribuan buku. “RFY merupakan salah satu mentorku dulu. Pengetahuannya sangat luas,” kata Mozza mencoba menjelaskan. “Tidak semendalam pengetahuanmu mengenai Sekoci. Aku pasti tidak ada apaapanya jika disandingkan denganmu. Jadi coba katakan apa yang sudah kalian

71


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

temukan dalam beberapa minggu ini,” pintanya dengan nada terkesan arogan.

“Memangnya dari mana kau tahu Plante lebih baik?” dengus Rhalemug tidak sabar.

Mungkin maksudnya tidak seperti itu, namun RFY memang memiliki aksen yang aneh selain juga berpenampilan aneh. Ia mengenakan pakaian ketat berwarna silver bergaris-garis kuning. Ia juga mengenakan helm proyek di atas kepalanya yang pelontos dan keriput.

“Setidaknya aku melihat generasi Generoro dapat hidup dengan layak di sini, berkecukupan dan bahagia. Perlukah kita meningkatkan kesedihan mereka atas sebuah ketidakpastian Sekoci?”

Jhatatysa segera mengambil alih rapat dan menjabarkan temuan tim mereka dan waktu yang diperlukan hingga bahan bakar Sekoci siap. “Seandainya Sekoci siap, apakah kau akan pergi Jhatatysa sayangku? Jika kau memutuskan pergi, aku juga akan memutuskan orang untuk mengisi posisimu,” cetus RFY sembari memandangi wakilnya lekat-lekat. “Kurasa hal itu memang dibutuhkan. Aku akan merekomendasikan Niaqu,” jawab Jhatatysa tanpa memandang atasannya. Di sisi lain Niaqu menggeleng-geleng. Wajahnya tegang. Sepertinya ia tidak menginginkan jabatan Jhatatysa. “Akan kupertimbangkan,” sahut RFY datar. “Mo-mohon maaf! Tapi saya tidak tertarik. Saya ingin pergi dengan Jhatatysa,”sela Niaqu dengan wajah tegang. Hampir seluruh orang di ruangan itu tersentak dengan kata-kata Niaqu yang begitu mendadak. Bahkan Jhatatysa pun terlihat tersentak kaget. “Aku senang kalian benar-benar kompak”. “Karena ini menyangkut impian kami”. Impian Jakarov juga, batin Rhalemug. RFY menekuk tangannya di depan dada. “Memangnya dari mana kau tahu dunia luar lebih baik?”

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

RFY bangkit dari duduknya. Ia mondarmandir di ruangan. “Sama seperti proyek ibumu. Sekoci belum tentu berhasil. Mungkin malah hilang di jagad raya. Tidak ada yang tahu pasti. Biar katamu Plante tengah dilanda kesulitan pangan. Nyatanya dunia ini aman, itu sudah terbukti. Setidaknya Generoro tidak akan mendadak mati ketika berada di sini. Selain itu, kami bukannya tidur. Teknisiteknisi handal kami tengah bekerja keras untuk memperbaiki Plante. Ini adalah dunia yang kokoh. Kau tidak boleh membayangkannya seperti telur yang mudah hancur,” tambahnya. Rhalemug ingin menimpali tapi Jhatatysa memberi isyarat untuk tidak melakukannya. “Kami bekerja keras setiap hari. Lebih berat dari divisi lain kalau boleh kukatakan. Tanpa mesin, Plante akan mati. Listrik mati membuat dunia tanpa cahaya, suhu tidak akan ramah, dan air tidak akan mengalir dengan deras juga jernih. “Biar kalian menyebutnya sebagai dunia rekayasa, bagiku Plante adalah dunia yang hebat dan aku jelas lebih suka untuk tinggal di dunia canggih dari pada dunia asli yang liar. Namun aku tahu, orang bijak tidak akan memaksakan kehendaknya. Aku menyetujui Sekoci untuk ilmu pengetahuan” “Namun jika mempertaruhkan kesejahteraan Generoro aku tidak yakin. Silakan mencari sukarelawan, tapi jangan membuat kekacauan. Jujur saja aku tidak

72


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

ingin jumlahnya mencapai ratusan”. Jelas RFY.

Mozza yang pertama kali keluar untuk menuju perpustakaan, kembali bekerja.

“Apakah jika Sekoci sukses, kau akan mendaratkan Plante?” tuntut Rhalemug. Ia benar-benar tidak tahu bagaimana harus bersikap di hadapan orang tua keras kepala ini.

Saat Rhalemug menekan lantai Aracheas, Jhatatysa mencegahnya.

“Aku tidak berjanji. Bagiku tetap berada di Plante atau meninggalkannya merupakan pilihan. Kau tidak perlu mencampuri keputusan orang lain, bahkan memaksa mereka setuju denganmu putra Jakarov”.

Mereka berempat menuju Equilibrium. Begitu sampai, Glaric dan Niaqu segera kembali ke ruangan mereka. Glaric akan melanjutkan penelitiannya mengenai Kiri, sekarang pengecekan ulang. Sementara Niaqu mulai memproses kedudukan Jhatatysa sesuai permintaan RFY.

Rhalemug merasa RFY memiliki maksud khusus ketika menyebut-nyebut Jakarov, ibunya, dalam rapat ini. Namun itu tidak melukai harga dirinya. Ibunya adalah orang hebat, kebanggaannya. “Kalian memiliki izin dariku untuk pergi. Aku tidak akan menahan siapapun yang ingin meninggalkan Plante. Satu yang kuharap, jika kalian berhasil segeralah mengirimkan data pada kami”. “Untuk apa?” tanya Jhatatysa agak termenung. “Kau bahkan tidak tertarik untuk meninggalkan pesawat ini”.

“Masih ada yang ingin kubicarakan”. Pinta Jhatatysa.

Rhalemug mengikuti Jhatatysa dari belakang, mereka tidak berjalan beriringan. Ia sempat melihat taman Equilibrium yang megah. Di tengahnya ada sebentuk patung warga Generoro tapi tidak ada penjelasan apa pun mengenai patung tersebut. Rhalemug memandangi seekor kupu-kupu yang hinggap di rambut Jhatatysa. Mulanya ia berpikir mereka akan berdiskusi di tempat ini namun ternyata mereka hanya melewati taman tersebut.

“Siapa tahu suatu saat ada yang jadi penerus kalian. Data itu akan menjadi bagian dari sejarah Plante juga. Sudah kubilang, aku tidak akan menahan siapapun yang ingin meninggalkan tempat ini”

“Selamat datang di Juhi,” sahut Jhatatysa sembari membuka dua pintu besar di hadapannya.

“Aku cukup adil, bukan? Kurasa sekarang bukan zamannya buat memelintir informasi seperti masa Jakarov. Aku yakin banyak penduduk yang tetap memilih Plante”.

Ruangan yang sangat luas dan tinggi di mana seluruh Sekoci disimpan. Ia bisa melihat ratusan Sekoci di tata rapi di sana. Ia penasaran dengan perasaan ketika berada di dalamnya.

“Terima kasih atas pengertianmu”. Ucap Jhatatysa.

"Lihat pintu besar di hadapanmu? Dari pintu itulah kita akan meninggalkan Plante," celetuk Jhatatysa sembari menunjukkan gerbang yang sangat besar. Paling besar yang pernah Rhalemug lihat dalam hidupnya.

Mereka kembali ke atas, meninggalkan RFY dan mesin-mesin kesayangannya. Kebanyakan dari mereka memilih diam.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Rhalemug menapakkan telapak kakinya dengan mantap ketika memasuki Juhi.

73


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

"Mengapa kita harus menggunakan pesawat ke Planet lain?" Tanya Rhalemug sepertinya naif.

"Sudah selesai. Ah! Aku lupa mengembalikannya Rhalemug. Maafkan aku," katanya sembari agak tersipu malu.

"Karena kita akan menghadapi luar angkasa bung. Memangnya dalam bayangannmu bagaimana seharusnya kita pergi?" jelas Jhatatysa.

"Tidak masalah. Kau bisa menyerahkannya ke perpustakaan. Aku ingin pengetahuan tersebut menjadi umum. Ibuku tidak menulis untuk dirinya sendiri, namun untuk Generoro," timpalnya mantap.

"Teleport?" ucap Rhalemug. "Wuoow kukira kau menanyakan hal yang belum kau ketahui… Sayangnya teleport masih berada dalam cerita-cerita saja. Dia tidak nyata”. "Tapi apakah kau yakin suatu saat kita akan menemukan Teleport?" Tanya Rhalemug lagi, kali ini menanyakan harapan. "Tentu saja! Dulu handphone dianggap tidak mungkin. Pesawat juga sempat mendapat cemoohan. 'Besi saja di air tenggelam, bagaimana mungkin kau menerbangkannya' kurang lebih seperti itu," gumam Jhatatysa. “Aku jadi berpikir, bila teknologi kita tidak hebat-hebat amat, ada baiknya tetap tinggal di planet awalnya, sampai teleport ditemukan, akan memudahkan” celetuk Rhalemug. Jhatatysa melirik Rhalemug dan tersenyum. "Kalau kau sudah sampai di dunia yang sesungguhnya, apa yang akan kau lakukan Jhatatysa?" "Aku tidak yakin hidup akan lebih damai setelah kita mendarat. Mungkin kita akan dikejar-kejar penduduk lokal atau apa. Akan lebih menguntungkan apabila kita mendatangi Planet yang penduduknya mirip dengan kita. Dari evolusi kodok”. "Apakah kau sudah membaca buku ibuku?" Rhalemug ingin tahu.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Mereka kini sudah berada di taman yang sepi. Banyak yang sudah kembali ke tempat tinggal masing-masing. Jhatatysa menghitung dentang jam digital yang selalu berbunyi tiap jam di taman ini. Taman tersebut ada tepat di sebelah ruangan Sekoci sehingga sayup-sayup masih dapat terdengar. "Pukul delapan malam," ujarnya sembari tersenyum. "Apa kau sudah ingin pulang?" ucap Rhalemug. Jhatatysa menggeleng. "Aku masih ingin di sini sebentar lagi”. Ia kemudian menaruh kepalanya di bahu Rhalemug. membuat jantung Rhalemug berdetak dua kali lebih cepat. Seandainya Rhalemug menyentuh kepalanya, apakah gadis itu akan marah? Ia takut, sangat takut sekaligus menginginkannya. Rhalemug memejamkan matanya. Tangannya bergerak secara perlahan kemudian membelai-belai rambut Jhatatysa dengan lembut. Gadis itu bergeming. Ia tidak menunjukkan tanda akan menolak. “Kau akan membuatku mengantuk jika terus membelai rambutku seperti itu,” kata Jhatatysa sembari tertawa. “Bagaimana dengan memberiku pertanyaan lain supaya aku tidak mengantuk?”

74


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Rhalemug berpikir sebentar kemudian satu pertanyaan melintas di benaknya. “Mengapa kita tidak mendaratkan Plante saja sehingga seluruh penduduk Generoro bisa merasakan hidup di dunia yang sesungguhnya?” usul Rhalemug. “Khawatir banyak yang akan panik ketika kita bergesekan dengan atmosfer. Selain itu, kita juga harus yakin area yang kita tuju tidak padat penduduk. Planet-planet itu mungkin saja tidak kosong,” timpal Jhatatysa. “Dengan kata lain sekoci dibutuhkan untuk melakukan kontak dengan Planet yang kita tuju?” tanya Rhalemug meyakinkan kemungkinan yang ada di kepalanya. Jhatatysa mengangguk. “Sebenarnya untuk mengecek terlebih dulu apakah Planet tersebut menyediakan hal-hal yang kita butuhkan. Misalnya gas yang kita butuhkan buat bernapas. Sama seperti tulisan ibumu”. “Dan apakah kita diterima,” tambah Rhalemug. “Dan apakah kita juga menerima bentuk mereka. Kadang perbedaan bentuk fisik dapat menjadi penghalang secara mental untuk berteman. Apalagi Generoro kebanyakan sudah terbiasa dengan persamaan bentuk,” imbuh Jhatatysa setuju. Jhatatysa mengangkat kepalanya dari bahu Rhalemug, membuat pikiran Rhalemug kecewa karenanya. Mungkinkah gadis itu akan melakukannya lagi karena Rhalemug benar-benar menyukainya. “Mungkinkah kita mendarat di Planet tanpa penghuni?” tanya Rhalemug. Jhatatysa tertawa. “Tidak mungkin! Bahkan di matahari yang sangat panaspun mungkin ada penghuninya!

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Jangan meremehkan kemampuan makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Kau mungkin mustahil untuk hidup di suatu tempat, tapi ada makhluk yang justru harus tinggal di tempat seperti itu”. Rhalemug terdiam, Jhatatysa terlihat sangat cerdas, dan pikirannya terbuka, Rhalemug merasa nyaman dan cocok dengan pemikiran yang seperti itu. “Jadi mereka memang harus berinteraksi dengan penduduk lokal nantinya,” ucap Rhalemug bertanya yang sebenarnya dia yakin Jhatatysa sudah tahu jawabannya. “Pemikiran bahwa Plante adalah dunia Generoro memang sulit buat dihapuskan. Aku tidak terkejut jika melihat banyaknya orang-orang yang menolak. Mereka sudah di doktrin sejak kecil bahwa ini dunia. Sudah sepantasnya untuk tinggal di sini,” desahnya dalam bisikan. “Tidak banyak orang yang mau mengakui Plante adalah pesawat. Kebanyakan yang tahu hanya tingkat atas saja, itu pun mereka enggan menjelaskan pada penduduk bawah karena kebanyakan penduduk sudah dibutakan dengan kebenaran semu,” tambah Jhatatysa. “RFY tentu sudah memikirkan hal itu”. “Dia bijak”, Sebenarnya Rhalemug malas untuk memuji si ketua Plante. “Tentu. Jabatan Ketua Plante tidak didapatkan secara sembarangan. Mereka pasti pernah menunjukkan karya yang hebat di sini,” timpal Jhatatysa. “Seandainya kita tidak diterima di Planet yang kita tuju, apa yang harus kita lakukan?” “Mencari Planet baru untuk ditinggali atau terbunuh di Planet yang bersangkutan sebelum dapat kabur”. Jhatatysa berhenti sebentar untuk menghela napas.

75


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

“Seandainya diterima sekali pun. Masalah budaya dan bahasa akan menjadi tantangan”.

Rhalemug memerintahkan dirinya untuk berpikir positif. Kegundahan hanya membuatnya tidak melakukan apa pun.

“Apa kau sudah mulai mengirimkan sinyal?”

Hanya berpikir hal-hal buruk, tetapi hal buruk diperlukan agar mampu dan mempersiapkan diri, tetapi jangan sampai tertelan karenanya, karena terlalu banyak khawatir karena hal-hal buruk yang dipikirkan, akan berakibat buruk membuat segala sesuatu juga tidak dapat berjalan.

“Baru tadi pagi. Hanya saja.... Aku tidak dapat memastikan banyak hal. Hanya mencoba mengirimkan beberapa sinyal” “Semoga ada yang Planet yang memberikan balasan. Minimal mereka mengetahui ada yang akan datang,” jelas Jhatatysa menceritakan rencananya. Jika sudah begini pikiran untuk mundur terkadang menghantui Rhalemug. Ia tidak ingin gagal. Semoga keberuntungan mereka cukup tinggi sehingga mendapatkan dunia baru yang bersahabat. Ia ingin memperluas dunianya bukan diburu untuk dibunuh atau diteliti oleh makhluk asing. Kemungkinannya benar-benar lima persen. Ia tidak pernah membayangkan makhluk seperti apa yang mungkin di temuinya nanti. Tak ada informasi dari Plante mengenai makhluk asing. Bentuk serta perilakunya. Namun satu hal yang di percaya Rhalemug, kebaikan seseorang tidak bergantung pada bentuk, makanan makhluk tersebut, atau udara yang mereka hirup. Kebaikan melekat pada individu karena mereka memilih untuk menjadi baik. Kebaikan berasal dari kepedulian dan hal itu akan makin mencerdaskan makhluk yang bersangkutan. Jadi jika ada makhluk yang ingin meningkatkan kecerdasannya, ia harus peduli dengan mahluk cerdas species lainnya dan bukannya mengobarkan perang karena beda species.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Ia sudah memutuskan bergabung dalam usaha pergi ke dunia sesungguhnya. Tidak ada waktu untuk mundur.

Relativitas Akhirnya pencerahan sendiri memiliki relativitas Seberapa terang seseorang dapat bersinar, ditentukan oleh pemahaman dan keterbukaan dirinya sendiri “Nak aku tahu maksudmu baik. Namun aku lahir di Plante. Aku juga ingin mati di sini,” ungkap Citrio menyatakan pemikiran terdalamnya. Rhalemug sangat kecewa dengan balasan Citrio akan rencananya untuk program Sekoci. Semula ia berpikir Citrio akan berpihak padanya seperti biasa, tapi nyatanya tidak. “Aku tahu banyak orang yang berpikir serupa denganku. Kau tidak perlu memaksa mereka. Hidup seseorang ditentukan oleh individu masing-masing,” katanya lagi. “Aku berharap kau bisa bergabung dalam Sekoci”. Citrio tertawa. “Kau hanya perlu belajar menerima pendapat orang. Sama seperti aku, yang membiarkanmu melakukan proyek untuk meninggalkan Plante. Aku tidak ingin meninggalkan Plante tapi aku

76


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

tidak memintamu menghentikan proyek tersebut”. “Aku terbiasa setuju untuk tidak setuju, suatu saat kau akan seperti itu bila telah mencapai titik itu,” Ujar Citrio. Mengingatkan Rhalemug akan perkataan RFY yang setuju program Sekoci tapi tetap memilih untuk tinggal di Plante. “Kau memang selalu membantuku, termasuk membudidayakan Kiri. Aku sangat berhutang banyak padamu,” kata Rhalemug sedih. “Kau tidak berhutang. Aku petani. Kau ketuanya”. Bicara mengenai ketua, Rhalemug teringat bahwa semestinya ia mulai memikirkan ketua baru. Mirip seperti Jhatatysa yang tidak lama lagi akan kehilangan kedudukannya. Sependengarannya ada delapan kandidat yang memperebutkan posisi Jhatatysa. “Sepertinya aku harus meminta bantuan lagi. Aracheas butuh pemimpin baru yang fokus buat memajukannya. Sesuatu yang tidak mungkin kulakukan karena Sekoci. Kuharap Patizio tidak kecewa”. Gumam Rhalemug. “Kau harus menemuinya sebelum kau benar-benar meninggalkan Plante. Kuharap proyekmu berhasil nak,” kata Citrio memberi semangat. Citrio benar-benar baik. Pendiam, namun tangan-tangannya tidak pernah berhenti bekerja. Rhalemug sebenarnya mengagumi pria tua itu, sayang ia tidak pernah menunjukkan kekagumannya itu. Sudah hampir dua bulan semenjak pertemuannya dengan RFY. Mungkin itu pertemuan pertama sekaligus terakhir. Rhalemug tidak tahu. Selama dua bulan itu penanaman Kiri sudah sangat intensif. Penggalangan sukarelawan untuk melakukan penjelajahan juga positif.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Hingga detik ini sudah ada 142 orang yang mendaftar. Rhalemug berharap jumlahnya akan meningkat. Sebenarnya Rhalemug sudah lelah karena seharian mengurus Aracheas. Namun menemui Jhatatysa seolah-olah menjadi kewajibannya tiap hari. Seolah harinya tidak lengkap bila tidak bertemu dengan gadis itu. Maka dari itu ia memantapkan langkahnya ke Equilibrium. Biar sebentar ia ingin melihatnya bekerja, mendukungnya. Mengusahakan seluruh hal yang mereka bisa lakukan sebelum menuju dunia yang sesungguhnya. Memerhatikan Jhatatysa dari jauh saja sudah membuat hatinya berbunga-bunga. Jhatatysa seolah memiliki magnet khusus yang menyedot seluruh perhatian Rhalemug hanya kepada gadis itu. Magis. “Senang melihatmu datang,” sapa Jhatatysa. Gadis itu sedang memegangi komputer tabletnya. Namun memang hampir seluruh orang di sini melakukan hal yang sama. Mereka kadang berjalan sembari menghubungi orang di tempat lain. Seperti berbicara dengan diri sendiri. Senyum Rhalemug tidak dapat ditahan. Langsung merekah oleh sapaan singkat tadi. Ia bisa merasakan tubuhnya mendadak terasa ringan. Bahagia. “Kau terlihat cerah hari ini Jhatatysa,” kata Rhalemug. Ia mengganti kata cantik dengan cerah. “Tentu saja! Aku sedang senang!” serunya lantang. Ia mengubah posisi seluruh rambutnya dari belakang punggung menjadi di bahu kanan. “Ada apa?”

77


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

“Sepertinya ada yang membalas sinyal yang kukirimkan!” bisiknya tepat di samping telinga Rhalemug. “Aku akan menceritakan lebih banyak nanti. Sekarang aku harus mengikuti rapat regulator. Aku bertanya-tanya apakah penggantiku sudah ditemukan”. Berhubung Jhatatysa dan dia tidak bisa bersama hari ini, Rhalemug memutuskan untuk mendatangi Juhi. Mozza dan Glaric sudah bekerja sama dalam dua bulan terakhir untuk memastikan biogas dari Kiri benar-benar bekerja dengan baik.

Apalagi sesuai tulisan ibunya untuk pendaratan membutuhkan delapan belas hingga dua puluh orang. Meski ia yakin kaptennya tetap satu. “Sesuai buku ibumu, muat delapan sampai dua belas orang!” seru Mozza sembari berkacak pinggang. Ia terlihat lelah sekaligus bersemangat pada saat yang bersamaan. "Apakah kau yakin sekoci dapat dimengerti orang dengan mudah? Satusatunya yang di sini sering mengendarai kendaraan adalah sopir bus," tanya Rhalemug khawatir.

Ia selalu senang merapat ke Juhi, terutama untuk ngobrol bersama-sama dengan para sahabatnya. Membicarakan impian mereka dan kemajuan dari hari ke hari yang berhasil mereka buat.

"Kami sudah memikirkannya sejak awal. Sekoci telah dilengkapi dengan sistema autopilot," jelas Mozza sembari memeriksa beberapa komponen yang ada di luar pengetahuan Rhalemug.

“Ada Rhalemug!” seru Glaric senang. Mozza yang sedang berada di dalam sekoci langsung muncul dengan senyum sumringah.

"Namun tetap dibutuhkan keahlian mengendalikan sekoci secara manual bukan?" tambah Rhalemug masih belum puas. Ia hanya ingin memastikan sekoci mereka memang aman.

“Tepat waktu! Ayo kutunjukkan perut dari Sekoci!” Masuk ke Sekoci? Siapa yang mungkin menolak? “Aku izin ke toilet ya teman-teman,” sahut Glaric sembari berlari meninggalkan Sekoci yang tadinya sedang ia kerjakan bersama Mozza. Dengan langkah hati-hati, Rhalemug memasuki pesawat kecil tersebut. Di hadapannya ada tempat duduk melingkar dengan sabuk pengaman dimasingmasing kursinya. Interior Sekoci berwarna putih. Selebihnya pandangannya tertumbuk pada deretan tombol dan tuas-tuas yang kelihatannya cukup rumit. Jika Sekoci saja sudah sangat serumit ini, bagaimana dengan kendali Plante?

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Mozza membenahi rambutnya dengan asal. Ia mengeluarkan karet dari saku dan menguncirnya. Membuatnya terlihat agak acak-acakan namun tetap cantik. "Tentu saja, kita akan mengadakan simulasi dan pelatihan. Dalam penerbangan, pilot sebenarnya menerbangkan pesawat selama 15-18 menit saat lepas landas dan waktu pilot manual yang sama diperlukan menjelang mendarat," katanya, santai. "Simulasikan berbeda dari asli Mozz. Pengendali sekoci akan lebih gugup ketika mengoperasikannya secara nyata," desak Rhalemug. Mozza menaruh alat-alatnya dan berjalan mendekati Rhalemug yang tadi ada beberapa langkah jauhnnya. "Begini saja. Orang yang tidak percaya mengendalikan sekoci tidak perlu memegang kemudi. Sepertinya kau masuk

78


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

dalam golongan tidak percaya diri itu!" seru Mozza kesal. Rhalemug membuka mulutnya ingin menjelaskan bahwa ia hanya berharap segalanya dapat berjalan baik. Mengemudikan pesawat terbang selama ini tidak pernah dipikirkan maupun dimimpikannya. Sebagai makhluk yang tumbuh dan besar sebagai petani, persoalan teknis benarbenar membuatnya ragu. Ia tidak pernah membuat sebuah benda bergerak. Mengemudi. Namun ada baiknya ia tidak membuat gadis itu semakin kesal dengan rengekannya. Rhalemug berusaha menenangkan diri atau mereka bisa bertengkar. Satu yang pasti, ia harus banyak belajar supaya dapat berada di balik kemudi. Ia sudah memutuskan untuk kembali ke Planet. Yang diperlukan adalah persiapan. Ketakutan itu baik supaya mereka tidak mati konyol. Ketakutan membuat orang lebih waspada dan memikirkan cara yang tepat untuk mengatasi masalahnya. "Kau benar, aku harus lebih berani. Maafkan aku," pintanya sembari menatap mata Mozza lekat-lekat. Mozza mengangguk. Ia kembali berkutat dengan pekerjaannya. Wanita dengan keahlian mesin ternyata benar-benar sexy... Ups apa yang baru saja Rhalemug pikirkan. Ia segera menegur dirinya. Tidak boleh, Mozza milik Glaric. Jangan sampai ada cinta segitiga. Lagipula hatinya sudah tertuju pada Jhatatysa. Sekarang Rhalemug tidak pernah memikirkan Ahora lagi. Semenjak kepergian Alo, ingatannya pada Ahora juga seolah memudar secara otomatis. Sedikit banyak perasaan Rhalemug menguap karena sikap gadis itu. Bagaimana ia menjaga jarak dengan

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Rhalemug dan memilih untuk bersikap tertutup. Ahora tidak pernah mengizinkan Rhalemug buat mengenalnya. “Kita harus mengumpulkan orang-orang untuk melakukan simulasi penerbangan,” ucap Mozza ketika Glaric sudah kembali. Ia masih agak kesal pada Rhalemug. “Tentu! Rhalemug apa kau bisa membantu untuk menghubungi Niaqu supaya kita mendapat data-data yang masuk?” pinta Glaric sembari membenahi kacamatanya. “Tidak masalah”. Jawab Rhalemug cepat. Rhalemug segera meninggalkan Juhi dan menuju ruangan Jhatatysa. Niaqu yang berperan sebagai asisten Jhatatysa biasanya ada di ruangan J. Meja kerjanya juga ada berada di situ jadi kemungkinan ia menemui Niaqu di ruangan tersebut sangat besar. “Bunga potong memerlukan nutrisi untuk memperpanjang kesegarannya. Kalian dapat menambahkan satu sendok teh gula ke satu liter air. Pastikan kelembaban maksimal air di antara pH 3,5-4,5,” kata Rhalemug yang melihat Niaqu tengah kesulitan dengan bunga-bunga potong yang baru saja sampai ke ruangan Jhatatysa. “Mari aku bantu”. Rhalemug langsung membantu mengurus bunga-bunga itu. Mematahkan beberapa lembar daun yang menguning sementara Niaqu mengikuti sarannya untuk menyediakan larutan nutrisi. “Senangnya memiliki teman seorang petani,” sahut Niaqu setelah mereka selesai menaruh bunga buat Jhatatysa. “Kuharap kau mulai menyukaiku. Maksudku bersikap lebih manis, tidak lagi jutek,” Rhalemug buru-buru menambahkan kalimat di belakangnya supaya Niaqu tidak salah paham. “Kita sudah satu tim untuk waktu yang cukup lama, Rhalemug. Aku memang kelihatan menyebalkan di awal. Tapi belakangnya kau akan merasa manis!”

79


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

katanya sembari tertawa. “Kau mungkin tidak percaya, tapi sesungguhnya aku juga memiliki tanaman di tempat tinggalku”.

“Data yang masuk semestinya 1284, namun ketika dibuka hanya 266. Bukankah itu aneh?”

“Benarkah? Apa yang kau tanam?” tanya Rhalemug tertarik.

Lebih dari seribu sukarelawan? Rasanya mustahil. Memang mereka menyebarkan informasi ini keseluruh komputer penduduk Plante yang jumlahnya ada dua juta orang, tapi sukarelawan hingga seribu seolah tidak nyata.

“Bunga Ferona,” kata Niaqu bangga. “Ferona? Aku juga menanamnya! Sayang dia tidak berbunga,” jelas Rhalemug. “Bunga Ferona tidak akan langsung menghasilkan kuncup biarpun dia berhasil dibudidayakan di tempat lain, perlu waktu minimal delapan belas tahun hingga tanaman itu berbunga. Apakah sudah delapan belas tahun?” “Kurasa belum selama itu”. Mendadak ia teringat permintaan bunga Ferona dari Mozza. Mungkin gadis itu sebenarnya tahu bahwa suatu saat tanamannya akan berbunga namun sengaja tidak memberi tahu. “Tunggu saja. Pasti ia akan berbunga,” ujar Niaqu ceria. “Ngomong-ngomong ada apa kau kemari? Jhatatysa sedang rapat regulator sekarang. Biasanya baru selesai sore hari, bahkan agak larut”. “Aku ingin meminta data-data sukarelawan kita untuk menggelar latihan penerbangan,” katanya teringat permintaan Glaric yang membuatnya kemari. “Tidak masalah”. Jawab Niaqu. Niaqu segera menuju meja kerjanya. Ia mengetikkan sesuatu beberapa kali.

Bukan Rhalemug tidak senang. Ia tentu senang banyak orang yang tergelitik rasa ingin tahunya karena Sekoci. Ia hanya tidak menyangka animonya akan sebesar ini. Karena penasaran, Rhalemug menempatkan diri ke sebelah Niaqu dan mulai meneliti komputer itu. Benar. Datanya tidak singkron. “Yang salah 1284 atau 266?” tanya Rhalemug lagi. “Harusnya 266 itu kesalahan. Kita kehilangan banyak data. Tapi siapa yang mungkin melakukannya? Siapa yang ingin mengganggu proyek Sekoci?” gumam Niaqu tegang. “Apa kau bisa menghubungi Mozza dan Glaric? Siapa tahu mereka bisa membantu,” usul Rhalemug. Niaqu mematuhi permintaannya. Ia segera menghubungi kedua orang itu di Juhi. “Aku akan mengirimkan pesan melalui layar lebar di Juhi. Kuharap mereka senang,” katanya sembari tersenyum simpul.

Rhalemug membayangkan berapa banyak proteksi komputer Niaqu.

“Bentuknya seperti monitor di tempat tinggal kita, tapi ukurannya berkali-kali lipat besarnya”.

“Apa kau menemukannya?” tanya Rhalemug.

“Kau terlihat sangat puas”. “Tentu saja, tidak setiap hari aku bisa mengirimkan pesan ke layar besar!” serunya senang.

“Tentu. Tentu tapi ada yang aneh Rhalemug,” katanya sembari mengernyitkan dahi.

Rhalemug tidak tahu harus memberi selamat atau hanya tersenyum.

“Kenapa?”

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

80


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Memangnya apa bedanya layar besar dan kecil? Baginya yang terpenting adalah pesannya sampai dan dibaca oleh penerima yang ia maksud. “Niaqu apa yang membuatmu ingin tetap berada di proyek Sekoci? Tidakkah kau ingin menjadi wakil dari Plante?” Rhalemug tidak tahu mengapa mendadak mulutnya menanyakan hal itu. Mungkin karena selama ini ia selalu bertanya-tanya alasan Niaqu memilih untuk tetap beresama Sekoci di hadapan RFY. Bukan, ia tidak bermaksud mencurigai orang yang telah banyak menolongnya, ia hanya penasaran saja. Niaqu mengangkat wajahnya dari layar komputer. “Aku hanya ingin menyelesaikan apa yang telah kumulai Rhalemug. Bagaimana mungkin aku tidak tertarik dengan Sekoci bila hari-hariku selalu dipenuhi dengan pembahasan mengenainya?” “Bagaimana dengan keluargamu? Apakah mereka setuju?” “Kau yakin tidak menanyakan apakah Jhatatysa juga mendapatkan tekanan dari keluarganya?” tanya Niaqu membalikkan pertanyaannya. “Maaf tidak sengaja mengintip tapi sepertinya kalian berdua cukup dekat”. “Kami belum memiliki hubungan khusus,” jelas Rhalemug. Entah mengapa ia merasa dadanya terasa sesak ketika mengakui hal tersebut. “Kuharap segera,” timpal Niaqu. “Keluargaku dan Jhatatysa sama-sama menolak proyek kami dengan alasan takut kehilangan anggota keluarga. Kau tahu tidak ada yang dapat menggaransi kita hidup. Mungkin kecelakaan luar angkasa?”

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

“Pasti sangat berat,” gumam Rhalemug. “Aku tidak akan sok mengatakan hal itu mudah. Tapi kami bertahan, kau bisa membuktikan kami terus bertahan untuk Sekoci…” “… Sebab kematian akan terjadi cepat atau lambat, di dalam plante ataupun di luar plante, tetapi melihat hal-hal yang baru sebagai selingan sebelum mati, itu sesuatu yang patut untuk diperjuangkan” ucap Niaqu serak. Rhalemug terpana, tidak menyangka kalimat itu muncul dari Niaqu yang seperti tidak peduli dengan orang lain. “Maaf kadang kita terlalu fokus pada proyek hingga melupakan sentuhan personal seperti ini. Kita semua tidak hanya satu tim, kita juga satu keluarga”. “Aku bisa merasakannya Rhalemug. Persahabatan dan rasa saling menyayangi. Sesuatu yang aku cari-cari di Plante dan nampaknya telah langka” “Orang-orang di sini tidak ubahnya seperti robot yang hanya memikirkan pekerjaannya tanpa memiliki impian khusus dalam hidupnya,” ujar Niaqu sembari menopangkan dagunya di tangan. “Mulanya aku cemburu melihatmu dengan Jhatatysa. Bukan karena aku penyuka sesama jenis. Namun rasanya sangat iri ketika melihat orang terdekatmu mendapatkan seseorang yang satu visi dengannya hingga hidup mereka seolah tersedot satu sama lain” “Tapi masa itu sudah lewat, aku tidak mau menempatkan diriku di luar pagar lagi,” tambahnya.

Bersambung

81


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

RUDY MORASZO: Kenapa Berkarya Komik? Seni komik merupakan salah satu cabang senirupa yang menarik untuk dilihat dan dinikmati selain cabang seni lainnya, seperti: seni musik atau seni tari. Kenapa suka berkarya komik ? Pertama karena saya sangat menyukai aktivitas menggambar, kedua karena saya suka mengarang cerita. Sebagian besar karya saya memang masih berupa konsep, baik berupa script cerita maupun desain karakternya, karena selama ini saya memang tidak pernah total menggeluti komik.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Kalaupun mengerjakannya karena sekedar hobi menggambar bukan sebagai profesi andalan untuk mencari nafkah. Ada beberapa alasan saya tidak total mengerjakan naskah-naskah komik saya itu yang idenya saya peroleh semenjak tahun 1990-an bahkan di antaranya ada yang sebelum tahun itu. Pertama saya merasa teknik menggambar saya masih cupu, di samping tidak adanya pembimbing yang bisa kupercaya pada saat itu, bahkan jarang dan sangat sulit bertemu dengan komunitas maupun

82


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

individu yang kutemui untuk bisa belajar “mencuri� ilmu mereka. Tentu di tahun itu Internet juga belum ada, majalah ilustrasi luar negeri juga harganya lumayan mahal-mahal. Di tahun 1980-an paling-paling sumber referensi yang mudah untuk terus belajar bikin komik pada saat itu adalah dengan membaca karya-karya komikus senior. Karya senior yang namanya cukup dikenal di dunia komik Indonesia, seperti: Hasmi, Wid NS, Yan Mintaraga, Usyah, Hans Jaladara, Kusbram, Ganesh TH, Gerdi WK, MAN, Ricky NS dan lain-lain. Saya mulai iseng bikin komik ditahun 1981 sewaktu masih kelas 2 SMP di Semarang. Meskipun pembuatannya asal-asalan tapi setidaknya aku melakukanya dari hati yang terdalam. Mungkin karena melakukanya dengan hati makanya bertahan sampai sekarang hehehehe, dan keinginan atau cita-cita jadi seorang komikus sedikit demi sedikit mulai terwujud di saat sekarang, seiring dengan perkembangan teknologi seperti Internet.

Praktis gak ada lagi yang bisa saya andalkan untuk membiayai cita-cita saya untuk kuliah di ASRI Jogjakarta. Akhirnya saya mencoba mandiri, saya utamakan fokus mencari uang buat hal yang lebih utama yakni makan, keinginan kuliah di ASRI coba saya buang sedikit demi sedikit.

Ide keinginan untuk sekolah lanjutan di ASRI pernah terlintas dibenaku juga saat itu, bahkan itu menjadi sebagian cita-cita dimasa remaja.

Meskipun kemudian masih sempat bisa mengenyam bangku kuliah tapi pada jurusan yang melenceng jauh fakultas hukum hehehe‌

Kupikir tempat itulah satu-satunya harapan untuk memperoleh ilmu apabila ingin menjadi komikus.

Dalam masa-masa galau saya terus mencoba untuk memperkaya wawasan saya tentang dunia sastra dan bacaan fiksi lainya.

Karena diulasan beberapa majalah beberapa komikus saat itu adalah lulusan ASRI. Namun keinginan itupun akhirnya kandas seiring waktu berjalan, di mana secara beruntun saya ditingalkan oleh ke dua orang tua saya.

Beberapa novel fiksi saduran cukup berjasa terhadap diri saya sehingga banyak tahu tentang sebuah imajinasi dan daya khayal seorang pengarang cerita, katakan siapa itu: J.R.R. Tolkien, Herman Melville, HG. Wells, Daniel De Foe, Alfred Hitchcock, Edgar Alan Poe dan lain-lain. Tahun 1990an ketika dunia komik Indonesia mengalami krisis karya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

83


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Karya komikus yang spektakuler seperti tahun 1960-an dan 1970 tidak lagi terlihat. Beberapa komikus memang masih ada yang berjibaku dengan menampilkan karyanya namun tidak sehebat dulu. Bahkan beberapa di antaranya mulai mencoba style gambar manga tadi. Belum lagi merasa yakin bisa ngomik saya mulai diperlihatkan teknik mengambar yang unik para seniman komik Jepang yang disebut Manga. Tahun 1990-an hinga awal tahun 2000 komik Indonesia seperti mati suri.

Versi Mobile Comic: 1. X-Mon 2. Monster Tambun 3. Satoren 4. Gandarwa 5. Pasukan Ksatria Nusantara 6. Brundor 7. Abdi Dalem 8. Cadusa 9. Kakek Subur dan Ripin 10. Hazox 11. Johnny Kid 12. Serpoeng 13. Rob & Rob

Namun yang luar biasa tak lama setelah itu teknik menggambar Manga dikuasai oleh anak-anak muda melalui beberapa karya komiknya. Hal inilah yang kemudian seperti angin sejuk mengawali bangkitnya industri komik Indonesia di tahun sekarang. Dan saya yang termasuk sudah ngumur alias udah tua mencoba untuk bisa gabung di generasi ini, mulai dari ikut pameran komik yang mereka adakan, coba-coba ikut ngajar Manga di beberapa tempat kursusan, sampai dengan berkarya komik. Karya-karya: Versi Komik buku dan komik digital/comic web: 1. Naja 2. Kapten Meteor 3. Wibana 4. Awang 5. Mandig Universe #1

Rudy lulusan Sarjana Hukum, berasal dari Semarang, kini tinggal di TangerangBanten.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

84


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Rudy yang memiliki motto “Teruslah Berkarya Komikus Indonesia� memiliki nama asli Mohammad Chaerul Saleh, lahir di Tegal pada 27 Mei 1965 dari pasangan Suwardji Martodihardjo dengan Martina Indriastuti. Rudy memiliki hobi berolahraga, menonton movie, music, menggambar dan melukis. Profesi saat ini adalah seorang komikus, pengajar dan guru SMP.

Pesan untuk sesama Komikus: 1. Untuk Komikus yang baru belajar, teruslah pelajari teknik gambar dan ide cerita yang unik dan orisinal dengan baik dan benar, karena keunikan dan keorisinalan sebuah karya sangat berpengaruh di mata para pengemar baca komik baik di Indonesia maupun mancanegara. 2. Untuk Komikus muda yang sudah jago, teruslah berkarya yang baik dan sopan, galilah budaya nusantara sebagai sumber inspirasi komik kalian. 3. Untuk komikus senior, tetap semangat berkarya, jangan bosan-bosanya hadir disetiap pameran komik yang ada, setidaknya generasi muda yakin bahwa industr komik Indonesia sudah cukup lama, sehingga ada semangat pada diri mereka untuk terus berkarya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

85


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Men-download eBook via Play Store: Menggunakan Pulsa

MEDIA PARTNER

INSTITUSI

1. Bagi kamu pengguna smartphone yang menggunakan operating system Android. Buka aplikasi Play Store di smartphone kamu. 2. Ketikkan di mesin pencari (search) buku "An1magine" atau ketikkan “Ngayau” dan atau ebook terbitan an1mage lainnya di bagian film, buku dan newsstand. Pilih di bagian buku/books. 3. Di kolom beli/buy klik kolom tersebut, tinggal pilih "buy" dan ikuti langkah selanjutnya. 4. Pilih pembayaran melalui pulsa. Selesai. 5. Pastikan pulsa kamu mencukupi untuk men-download eBook yang berbayar.

Kamu anggota OSIS sekolah atau anggota BEM universitas? Kamu kebingungan mendapatkan media partner untuk memublikasikan semua acaramu? An1mage membuka peluang sebagai media partner kirimkan email ke: an1mage@an1mage.org dengan subjek “media partner”. An1mage akan memublikasikan acara OSIS sekolah kamu atau BEM universitasmu dengan gratis sebagai salah satu kepedulian sosial an1mage terhadap kegiatan positif remaja.

6. An1magine dapat di-download gratis dan dapat disimpan di dengan cara add to librar y di smartphone kamu untuk dapat kamu baca lagi dan lagi.

www.an1mage.org enlightening open mind generations

www.an1mage.org

86


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

BLENDER: Modeling 4 Bagian 9 M.S. Gumelar

Pada edisi an1magine kali ini penulis melanjutkan pembahasan di edisi sebelumnya, yaitu memberi texture dan depth of field versi kedua. Untuk tutorial sebelumnya seperti prinsipprinsip animasi 2D dan 3D, an1mareaders dapat membaca an1magine edisi sebelumnya, silakan download gratis dan share ya.

cenderung terasa kasar dan atau lembut seperti bulu kucing dipermukaan kulitnya juga dianggap sebagai texture bila diperlukan, sehingga muncul kata-kata memiliki texture yang halus. Penulis menggunakan Blender versi 2.78C versi terkini untuk memudahkan an1mareaders pemula mengikutinya dan tidak kesulitan untuk mencari-cari versi yang lama.

https://goo.gl/xnvHdL An1mareaders dapat mengakses seluruh edisi sebelumnya di link berikut: http://www.an1mage.org/p/an1magine.html

Blender dapat di-download secara free di: https://www.blender.org/ lebih aman menggunakan free software karena tidak perlu membayar seperti softwares komersial, dan juga daripada menggunakan softwares bajakan.

Texture sebenarnya secara otomatis memberi arti tidak rata/flat. Secara gampangnya permukaannya tidak terasa halus, kasar, tidak rata dan sebagainya. Namun sayangnya karena banyak 3D software artist berpikir texture adalah cukup dengan memberi suatu permukaan dengan image apa pun, seperti wallpaper di dinding, maka selesai sudah, itulah texture. Hal seperti ini tidak terjadi bila memahami arti dari texture sesungguhnya. Texture tentu saja tidak datar, tidak rata,

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

87


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Setelah ter-launch aplikasinya, secara baku akan muncul cube/box di tengah viewport.

Tekan Shift A untuk memunculkan pop up menu, dan pilih mesh kemudian plane, lalu click lepas.

Putar sudut pandangan menggunakan tombol mouse roll tengah dan drag ke arah sesuai keperluan. Terlihat plane yang sudah lebih luas berada di tengah cube.

Saat plane masih terseleksi aktif. Tekan huruf G untuk grab pada plane tersebut dan letakkan di bawah cube.

Kini tekan angka 7 di numpad key atau click view di pojok kanan agak bawah, lalu pilih top, click lepaskan tombol mouse. Plane akan muncul berada di area cube dengan tanda warna kuning melintang di tengah.

Tekan huruf S untuk scale, dan drag mouse ke arah luar agar ukurannya lebih luas.

Tampilan viewport tampak atas, kini click plane. Bila tadi seleksinya terlepas, tetapi

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

88


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

bila masih aktif terseleksi dengan tanda garis kuning atau orange, maka click icon material. Kemudian click tombol new.

Di jendela pilihan yang baru muncul. Pilih icon texture yang berada di area tengah, type-nya image or movie, lalu click open. Silakan mencari file yang akan dijadikan texture oleh an1mareaders, dalam tutorial ini penulis menggunakan texture tile/keramik lantai yang penulis anggap bagus sebagai contoh, pastikan resolusinya besar agar detil texture terlihat realistis nantinya.

Setelah itu, tampilan di layar monitor kurang lebih seperti citra berikut:

Langkah selanjutnya, click icon texture. Lalu click tombol new di area bagian bawahnya seperti citra berikut.

Setelah file yang dimaksud ditemukan, click open. Jangan berharap tampilan di layar akan secara otomatis berganti. Tampilan akan biasa saja sebelum mengubah viewport shading ke rendered,

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

89


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

click tombol mouse kiri di viewport shading icon, tahan tombol mouse dan pilih rendered.

Kini di texture menu tersebut, cari area bawahnya sehingga menemukan menu mapping, ada coordinates, click UV dan ubah ke global.

Perhatikan tampilan di viewport shading rendered telah ter-update dengan baik. Tampilan akan ter-update, tetapi ada yang kurang pas, mengapa separuh area mapnya miring sekitar 45 derajat?. Karena setting-nya belum selesai tentunya. Saat masih di menu texture, click material yang ada di tengah area preview.

Kini saatnya memberi texture pada permukaannya. Eh bukankah tadi sudah diberi texture? Tidak, proses belum selesai, tadi hanya memberi tampilan citra permukaannya saja, masih ada sisa proses yang belum selesai. Untuk mengecek apakah texture sudah diberikan atau belum, penulis akan menunjukkanya dengan bantuan lighting atau pencahayaan.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

90


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Silakan an1mareaders mengatur lighting lamp-nya sesuai keperluan, dalam tutorial ini penulis meletakkan lighting point atau omni light di sebelah kiri depan cube agar terlihat baik pencahayaannya.

Kemudian ke bagian bawah, drag tombol menu bar dan geser ke bawah sampai terlihat sub menu influence. Di area Geometry, centang normal, dan isikan sesuai keperluan, misalnya sekitar 0.3.

Penulis zoom ke area tepat di plane yang menjadi lantai. Perhatikandi plane yang telah diterapkan citra tile, saat di render dengan menekan F12 atau di laptop Fn F12 texture belum muncul, terlihat rata/flat saat cahaya mengenainya.

Kini saatnya menambahkan texture-nya. Kembali ke mode 3D View saat render tadi secara otomatis ke UV/Image Editor mode.

Kini render lagi, dan lihat hasilnya. Plane tadi telah memiliki texture seperti yang diperlukan. Beberapa artis menyebut texture ini bump, silakan saja, tetapi sebenarnya texture ya secara otomatis pasti permukaannya tidak rata.

Caranya masih di texture preview dan pastikan material masih terpilih.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

91


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Agar keramik lantai merefleksikan cahaya dan berpendar saat terkena cahaya, click plane, ke material.

Kini seleksi lamp, an1mareaders akan mengatur kekuatan cahaya lampu dan shading-nya.

Di area mirror dicentang, lalu di reflectivity isikan nilai sekitar 0.2 dan depth 40. Perhatikan perubahan plane yang mulai merefleksikan kubus, hal ini dapat dilihat langsung saat an1mareaders meng-onkan rendered display mode. Walaupun tidak begitu nampak benar, tetapi terlihat lebih baik dari tampilan sebelumnya. Kini click lamp seperti citra di atas. On-kan specular dan diffuse. Dengan mengedit nilai-nilai yang ada di lamp menu ini, jadikan energy menjadi 1.5, semakin besar nilainya semakin terang.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

92


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Isikan distance sesuai keperluan, semakin besar nilainya semakin terang shadingnya, namun juga jarak shading semakin jauh, dalam contoh ini penulis memberikan nilai 20. Pilih ray shadow, beri samples sekitar 50 atau sesuai keperluan, semakin tinggi nilainya semakin halus, demikian juga untuk soft size, semakin besar nilainya semakin halus, dalam tutorial ini penulis memberikan nilai 1. Mengatur letak lamp juga menentukan hasil render yang lain, lamp yang baik diletakkan di sisi kanan dan atau kiri suatu object dan atau subject, bereksplorasilah menempatkan lampu agar hasil rendernya menjadi lebih baik. Tekan angka 0 di numpad, atur pandangan kamera, tekan Shift F bila kurang pas, atur lagi sesuai keperluan dengan mengatur ketinggiannya sesuai keperluan, tekan Shift F lagi bila tidak bereaksi dan atur lagi sampai tampilan camera benar-benar pas sesuai keperluan.

Setelah mantap tekan F12 untuk komputer dekstop dan atau Fn F12 saat menggunakan komputer laptop. Kini saatnya menambahkan duplikat kubus sesuai keperluan untuk menggunakan depth of field versi pengaturan kamera agar object/subject yang di maksud menjadi point of focus dan digabungkan dengan defocus floating node.

Kembali ke mode 3D View saat render tadi secara otomatis ke UV/Image Editor mode.

Click kubus menggunakan mouse tombol kanan. Tekan Shift D untuk menduplikat kubus sesuai keperluan, lalu tekan G untuk grab dan letakkan di posisi sesuai keperluan.

Kini click screen layout icon, dan pilih compositing.

Tampilan akan berubah, jangan panik, memang begitu. Ada baiknya project di save di folder an1mareaders sendiri dan menggunakan urutan misalnya nama an1mareader lalu diikuti angka satu misalnya: di folder an1magine dengan nama file “an1magine 01� atau angka terlebih dulu lalu nama, misalnya “01 an1magine�.

Di versi sebelumnya penulis telah memberikan tutorial depth of field menggunakan defocus floating node saja.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

93


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Setelah dalam compositing screen layout mode, tekan F12 bila an1mareaders menggunakan komputer desktop atau tekan Fn F12 bila an1mareaders menggunakan komputer laptop.

Letakkan defocus floating node di antara render layers floating node dan composite floating node.

Perhatikan di area viewport render result telah ter-render dengan pandangan camera sesuai keperluan.

Langkah berikutnya, centang use nodes di area node editor viewport. Akan muncul thumbail hasil render dalam format node dan composite node.

Click add di area node editor viewport yang areanya berada di sebelah kiri use nodes, pilih filter lalu pilih defocus dan click lepas tombol mouse untuk menyeleksinya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Hubungkan semua penghubung nodes warna kuning image ke image seperti citra berikut:

Lalu hubungkan penghubung Render Layers floating node Z ke Z di defocus floating node.

94


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

Kemudian centang Use Z-Buffer yang ada di area bawah Defocus floating node.

Untuk F-stop ganti 128 menjadi nilai 1.5. Pastikan nilai ini nanti sama dengan Fstop yang ada di camera movie. Threshold sesuai keperluan dalam contoh ini memiliki nilai 7, jangan lupa preview-nya dicentang.

Kini click icon movie sebagai object data. Perhatikan area F-stop, ganti nilai yang ada di sana dengan nilai yang sama dengan F-stop yang ada di Defocus floating node, yaitu angka 1.5.

Dengan menggunakan menu focus dan memilih objek dan atau subjek yang diperlukan yang ada dalam daftar tersebut, dalam hal ini penulis memilih cube 001 di mana sebelumnya objeknya adalah cube.

Setelah dipilih kemudian silakan di-render dengan menekan F12 untuk komputer desktop atau Fn f12 untuk komputer laptop. Setiap memilih objek baru sebagai point of focus dalam mode depth of field ini, pastikan selalu me-render setelahnya. Untuk memudahkan berpindah titik fokus dengan mudah, di mana camera movie virtual di Blender juga dapat mengikuti arah pada empty object seperti empty cube dan karakter empty lainnya bila diperlukan, penulis akan share caranya suatu saat.

Demikianlah tutorial memberi texture dan depth of field versi camera telah selesai, edisi berikutnya membahas bezier curve modeling. Sampai jumpa lagi. Referensi: Untuk memilih objek atau subjek yang akan menjadi point of focus, kini an1mareaders dapat memilihnya.

enlightening open mind generations

www.an1mage.org

Blender Blender help file

95


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

www.an1mage.org

96


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

archana universa

Pilihanmu akan membawa maut‌

Setiap pilihanmu membawa maut. Temukan petualanganmu sendiri dengan memilih ceritamu sendiri dengan ending pilihanmu sendiri. Pick your own endings/PYOE dalam novel fiksi ilmiah ini memberikan beragam kemungkinan dan mampu menggelitik kamu untuk membaca terus sampai menemukan multiple endings yang luar biasa jenius https://goo.gl/xHZZcW http://www.an1mage.org/2016/04/dark-universe-monster-montser-by.html enlightening open mind generations

www.an1mage.org

97


AN1MAGINE

enlightening open mind generations

Vol. 2 No. 07 Juli 2017

www.an1mage.org

98


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.