An1magine Vol 2 No 9 September 2017

Page 1

AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 Agustus 2017


CALL FOR PAPER An1mage Jurnal Studi Kultural

Kamu dosen dan atau peneliti kritis diberbagai bidang sains terapan. Call for paper dengan tema: inovasi baru untuk sains sosial dan sains eksakta, pemikiran kritis, menguak mitos, mencerahkan pemikiran, teknik dan teknologi baru? Kamu punya artikel yang mampu memberikan perlawanan dan pencerahan dari dominasi, hegemoni, mitos, dan pemarginalan terstruktur dari suatu konstruksi oleh seseorang dan atau oleh sekelompok orang di berbagai disiplin ilmu yang menindas yang terjadi di swasta maupun di pemerintahan? Kirim artikel penelitianmu sebelum 25 November 2017 ke: an1mage@an1mage.org atau kirim secara online di: http://an1magejournals.an1mage.net/index.php/AJSK/

www.an1mage.org


AN1MAGINE

DAFTAR ISI GEORG SIMON OHM: .............................5 GAZING: ...................................................7 JAWIR - IMAND IND ..............................10 Andi - Nura Maolana...............................14 LINTANG X - ANTO ...............................20 KOMODO: ..............................................24 YUK MENGGAMBAR:............................37 I GUSTI KETUT KOBOT: .......................48 AKHIR ZAMAN .......................................52 Tamasya ke Taman Tekno.....................64 SANGGAR BARES ................................70 INTERNATIONAL WOMEN LEADERSHIP 2017........................................................77 FESTIVAL KULINER SERPONG ...........80 PUTRI PARIWISATA INDONESIA:........85 ELEMEN & PRINSIP ANIMASI: .............89 JOHN CARTER: .....................................93 MINDPORTER: ......................................97 BLENDER: Modeling 6 .........................107

Vol. 2 No. 09 Agustus 2017

AN1MAGINE ISSN: 2502-3381 www.an1mage.org https://www.facebook.com/An1mage

Visi Membuka, mencerahkan pikiran generasi baru agar menjadi lebih terbuka lagi dalam logika dan kreatifitas sehingga menjadi generasi yang cinta damai, berkemanusiaan, sayang pada sesama, sayang pada satwa, tanaman, lingkungan, alam, dan jagat raya. Misi

Download edisi sebelumnya di sini: http://www.an1mage.org/p/an1magine.html

Menghasilkan media hiburan bulanan yang ringan, berbagi ilmu pengetahuan sekaligus mengedukasi sesuai visi.

DIREKTUR Michael Sega Gumelar

REDAKTUR PELAKSANA Archana Universa

REDAKSI

Aswin Chandra Ismi Khairunnisa Dimas Satria Kevin Putranto Wulan Ardhana

Agar selalu update terbitan An1magine? An1mareaders silakan gabung di sini:

ALAMAT 53 Abergeldie Road Aberdeen AB10 6ED Scotland – UK An1mage@an1mage.org

an1mage:an1mareaders https://www.facebook.com/groups/an1mareaders/

All content in this monthly digital magazine, logo, illustration, story, characters and the distinctive likeness (es) thereof are Trademarks & Copyright © 2017 – AN1MAGE. ALL RIGHTS RESERVED.

Bumi Jati Elok Blok A5 No. 2 Jl. Raya Parung Panjang Legok, Tangerang Banten – 15826 Jl. Drupadi XIV No. 11 Renon, Denpasar Bali – 80266 IKLAN 08888988005 an1mage@an1mage.org


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 Agustus 2017

AGEN PERUBAHAN

https://images.fineartamerica.com/imagesmedium-large/georg-simon-ohm-germanphysicist-sheila-terry.jpg


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 Agustus 2017

GEORG SIMON OHM: Sang Penemu Hukum Ohm Kevin Putranto

Masih mengenai elektrisitas, tentunya an1mareaders sudah gak asing dengan hukum Ohm yakni hukum mengenai hubungan antara aliran listrik, tegangan, dan tahanan konduktor di dalam sirkuit, tapi bagaimana dengan penciptanya?

Georg Simon Ohm adalah fisikawan Jerman yang lahir pada 16 Maret 1789 di Erlangen, Bavaria. Sempat masuk ke Universitas Erlangen namun keluar di semester ketiga. Ohm kemudian mengajar di sekolah Gottstadt bei Nydaud, Swiss. Juga menjadi guru privat di Neuchâtel pada Maret 1809. 1811, dia kembali ke Universitas Erlangen untuk melanjutkan studinya. Setelah memperoleh gelar doktor di bidang matematika dari Erlangen, Ohm sempat mengajar di sana, namun kemudian menerima tawaran pemerintah Bavaria. Perjalanan karier Ohm masih panjang. Ia sempat mengajar matematika dan fisika di Gimnasium Jesuit, Cologne. Juga mendapatkan pekerjaan dan gelar profesor dari salah satu universitas di Nßremberg. 1849, Ohm mengajar di Universitas Munich, bahkan menjadi ketua bidang studi fisika di sana.

http://p40electrical.weebly.com/scientists-engineers/georg-simon-ohm

Artikel ilmiah yang pertama kali dipublikasikan Ohm mengenai penurunan gaya elektromagnetik yang dihasilkan oleh suatu kawat yang diperpanjang ukurannya. Hukum Ohm dituliskan dalam buku berjudul Die galvanische Kette, mathematisch bearbeitet tahun 1827. Ohm juga menulis soal tentang konduksi model sirkuit yang didasarkan oleh studi Fourier tentang konduksi panas, juga mengajukan suatu teori untuk menerangkan tentang elektrisitas galvanik. Ohm meninggal pada 6 Juli 1854.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 Agustus 2017

KOMIK


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

GAZING: GERAK LURUS BERATURAN


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

JAWIR - IMAND IND


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Andi - Nura Maolana

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Bersambung


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

LINTANG X - ANTO

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Bersambung


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

KOMODO: External Instant Evolution Chapter 19 Siapa yang mampu benar-benar beristirahat saat kepalanya penuh dengan hal-hal buat dipikirkan? Apalagi ini bukan masalah sepele seperti galau karena ujian nasional, ini masalah negara. Benar kata beberapa kata-kata bijak bahwa kebahagiaan itu sederhana, yaitu “bisa tidur dengan nyenyak�.

"Aku suka hotel ini. Ada pemanas air juga oven," katanya sembari menghidangkan sajiannya. "Kau memiliki persiapan yang bagus," puji Selo. "Aku tahu malam ini semua orang bakalan susah tidur. Sangat mendebarkan bukan?" sahut Maung Geulis lagi. "Debar-debar menyebalkan," celetuk Maung Bodas.

Para pasukan merupakan orang-orang biasa itu tidak akan berhasil melawan gadis gila yang sudah memiliki kekuatan di luar manusia normal. Presiden pasti kalah kalau mereka tidak membantu. Meski kemungkinan untuk menang yang dimiliki kecil, mereka tetap akan berusaha maju. Menyatukan kekuatan dan menghadang sang pengincar tahta presiden supaya keinginannya tidak terwujud. Sekitar pukul empat pagi mereka berkumpul kembali di ruangan. Maung Geulis sudah menyiapkan sedikit cemilan dan minuman hangat.

"Kurang tidur pasti berimbas pada meningkatnya nafsu makan. Rasanya lapar," ujar Selo sembari memegangi perutnya. "Aku punya beberapa makanan. Tapi kusarankan yang ringan dulu. Aku menaruh mereka di kulkas kemarin sore supaya tinggal dihangatkan saja," ujar Mau Geulis, bangga. "Tahu Sumedang?" Masakan Sunda, pikir Rangga. Tentu saja, legenda maung atau harimau memang berasal dari sana. Konon maung merupakan metamorfosa dari Keturunan Prabu Siliwangi, Kerajaan Pajajaran. Diceritakan Prabu Siliwangi berubah menjadi harimau putih,


AN1MAGINE

sedangkan para pengikutnya menjelma menjadi harimau loreng. Legenda ini dipercayai kebenarannya oleh masyarakat di sekitar hutan Sancang. Kini Rangga tidak lagi percaya, karena ia sendiri yang bertemu dengan dua maung dalam hidupnya, sudah bukan kepercayaan lagi, tapi kenyataan. "Apa saja yang penting mulutku segera mengunyah," sahut Maung Bodas di antara mengunyah kudapannya. Tiga orang dari masa lalu yang sangat pintar membaur dengan gaya hidup masa kini. Mereka pastinya mengalami era tanpa listrik, makan harus dipetik, dan jika ingin daging harus berburu. Kini banyak pertokoan. Listrik, komputer, internet dan berbagai alat internet lainnya yang dulu tidak pernah dibayangkan sekarang berada dalam genggaman. Selo bermain game RPG menggunakan tabletnya. Maung memainkan ponselnya. Mungkin terasa aneh jika mereka melakukannya empat ratus yang lalu.

Vol. 2 No. 09 September 2017

"Aku senang bisa melihat kemajuan manusia. Makin ke sini, sisi humanisnya makin kuat. Kau tahu dulu sedikit-sedikit berperang, seolah nyawa tidak berharga," ujar Selo, sedih. Ia pasti mengingat masa lalunya. "Sama seperti gadis yang mengultimatum presiden itu. Tidak berperi kemanusiaan. Dia membunuh hampir seluruh orang di stasiun televisi yang dibajaknya. Tanpa ampun. Pokoknya yang melawan, mati," sahut Maung Bodas. Maung Geulis juga bicara," Benar. Ia hanya menyisakan satu kameramen dan satu operator. Setelah mengultimatum, ia pergi begitu saja. Entah ke mana. Bersembunyi hingga saatnya ia datang kembali." "Sebenarnya orang itulah yang kutakutkan datang pada kampanye Pak Selo di Bali, tapi ternyata dugaanku salah," ujar Rangga, parau. Ia segera mengambil teh hangat yang sudah tersedia dan meminumnya.

"Jika kau bisa membawa benda-benda itu ke masamu, apa kalian akan membawanya?" tanya Rangga, iseng.

"Kau mengenal orang ini?"

"Harus ada colokan tentunya. Mungkin Selo yang bisa mengisi baterai dari jarinya," sahut Maung Bodas terkekeh.

"Kekuatan apa yang sebenarnya ia miliki?" Langsung saja ketiga orang itu memberondong Rangga dengan serangkai pertanyaan.

"Apa kau pernah melawannya?"

"Atau malah merusaknya," timpal Selo. "Apakah menyenangkan bisa hidup lebih lama dari orang kebanyakan?" tanya Rangga, penasaran. "Positif-negatif, tidak pernah terpisahkan," jawab Selo. "Terutama ketika kau harus kehilangan orang-orang terdekatmu," jawab Maung Bodas. "Atau harus berpindah tempat dan identitas," tambah Maung Geulis.

Rangga mengangguk. "Cleopatra menggunakan kekuatan dari Topeng Calon Arang. Ia bisa menggeluarkan energi bola sinar yang sangat besar, melebihi tubuhnya, dan melemparkannya ke musuh." "Kau kalah," ujar Maung Bodas, lirih. Rangga kembali mengangguk. "Aku terpental beberapa kilometer jauhnya. Bahkan ketika pertarungan satu lawan satu pun dia lebih gesit daripadaku."


AN1MAGINE

"Orang itu akan menjadi lawan yang tangguh," sahut Selo sembari mematikan tabletnya dan mendekati jendela, memandang ke luar dari jendela yang sengaja tidak ditutup gordennya. Televisi di ruangan itu dibiarkan terusterusan menyala. Siapa tahu Cleopatra akan muncul kembali. Sementara para pasukan kepresidenan sudah berjaga-jaga di istana sejak ada ultimatum, dengan presiden berada di istana bersama keluarganya. "Menurutmu apa dia akan muncul dengan jam yang sama, Rangga? Agar masuk berita pagi, maksudku," tanya Maung Bodas. "Entahlah. Dia itu seenaknya. Aku sendiri kurang bisa memperkirakan apa yang ada dikepalanya," sahut Rangga. "Karena kita ini pahlawan, dia penjahat. Cara pikir kita tidak mungkin sama," kekeh Maung Geulis. "Kalau kita kalah, dia yang pahlawan, kita penjahatnya," sahut Maung Bodas. "Aku tidak tahu berapa persen kemungkinan buat menang. Tapi yang jelas kita harus berusaha melawannya," desah Selo. Hari itu terasa sangat lambat. Rasanya jarum jam enggan bergerak, waktu terasa sangat lambat. Akhirnya mereka turun buat sarapan pukul delapan dengan mata sedikit berkantung. Meski begitu, mata mereka terus-terusan terpaku pada layar televisi. Semangat untuk mengobrol sudah mulai menguap, terlebih ketika siang sudah menjemput. Mereka kadang-kadang setengah tertidur di sofa. Tidak ada yang mengajak bicara, Rangga memutuskan ke kamar. Toh, di sana juga ada televisi. Ia bisa menonton sembari

Vol. 2 No. 09 September 2017

bersantai dan menikmati pendingin ruangan. Idenya diikuti yang lain. Mereka memutuskan masuk ke kamar masingmasing dengan menyalakan televisi. Tidak tidur dengan normal membuat badan lebih lemah. Namun mereka tidak benar-benar bisa tidur karena takut mendadak ada berita penyerangan Cleopatra. "Aku benar-benar lelah. Kurasa aku akan tidur sebentar," desah Maung Bodas. "Mungkin kita bisa bergantian? Supaya bila ada berita penyerangan, atau melihat ada baku tembak di istana, kita bisa segera ke sana." "Kuharap ini bukan siasatnya untuk membuat orang-orang kelelahan dulu sebelum dia menyerang," ujar Selo. "Cleopatra sungguh licik. Ia belum muncul hingga sekarang. Bahkan tebakan kita soal dia yang akan menyerang pagi hari, nihil. Aku takut ia benar-benar sedang mencari celah supaya orang-orang tidak melawannya dalam kondisi prima," ujar Maung Geulis. "Maka dari itu kita harus beristirahat," sahut Maung Bodas. "Kalian istirahat dulu. Aku masih tahan," sahut Rangga. "Kau yakin?" tanya Maung Bodas. Rangga mengangguk. "Aku masih bisa tahan. Kalau aku sudah mengantuk, nanti aku bangunkan kalian." "O.K. Kami istirahat dulu," kata Maung Bodas. Tidak ada orang di sekitarnya, Rangga sengaja bersantai di sofa. Mereka baru saja menyelesaikan makan malam dan merasa mengantuk setelahnya.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Wajar saja mereka mengantuk. Rangga benar-benar tidak mengantuk, apakah itu tidak wajar? Entahlah tidak tahu.

kamarnya. Ayahnya kelihatannya sangat lelah, akhirnya beliau bisa tidur dengan pulas.

Yang jelas ia merasa masih segar. Belum lelah meski kadang menguap, tapi tidak sering. Semalam ia tidur hanya sekitar dua jam. Tadi siang sempat tidur satu jam. Benar-benar kacau pola tidurnya.

"Wow! Mainan yang hebat!" Rangga yang kaget langsung mematikan energinya. "Kau membuatku terkejut."

Untuk mengurangi rasa bosan, Rangga mencoba latihan kecil-kecilan. Ia menahan tenaganya agar tidak terjadi insiden lagi.

"Ah! Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu. Ngomong-ngomong sudah tengah malam dan tidak ada serangan. Wanita itu benar-benar misterius. Apakah dia tidak memenuhi ucapannya sendiri?"

Berhasil. Ia mengeluarkan semacam bola energi di telapak tangannya. Bersinar terang dan hangat. Ini kah kekuatan menyerangnya? Mungkin, tapi masih belum kuat.

"Aku yakin dia tidak main-main." "Lantas mengapa sepertinya Cleo tidak jadi menyerang?"

Rangga ingat Pak Made menyebut tenaga dalam yang dimilikinya sebagai "Ajian Panglebur Jagad". Sepertinya nama itu cukup cocok untuk kekuatan barunya. Belum lagi artinya keren, penghancur jagad raya. Biarpun kekuatannya masih baru, ia tidak berkecil hati. Karena tidak semua orang bisa melakukan apa yang dilakukannya sekarang. Rangga berharap "Ajian Panglebur Jagad" miliknya bisa bertambah kuat dan membantunya dalam memberantas kejahatan. Mulanya ia pikir bakal memiliki seperti kekuatan Selo. Mengeluarkan petir dari tangannya tapi tenyata berbeda. Ia menyukainya dan ingin membuatnya menjadi lebih hebat. Belum besar saja lampu di sekitarnya sudah terpengaruh gelombang energinya. Terang, redup. Ia segera menghentikannya dan mencoba lagi dari awal. Karena merasakan gelombang eksperimen kekuatan Rangga, Maung Geulis terbangun dan keluar dari

"Mungkin dia ingin mempermainkan orang-orang seperti kita terlebih dulu," sahut Rangga sembari mengangkat bahu. "Kau istirahatlah. Aku sudah lumayan segar," usul Maung Geulis. "Kau yakin?" tanya Rangga setengah tidak tega. Maung Geulis mengangguk. "Istirahatlah." Rangga mengikuti saran Maung Geulis. Berjaga-jaga saja. Siapa tahu meski sekarang merasa segar, saat ada penyerangan dia malah mengantuk dan tidak bisa melawan penjahatnya dengan benar. Sudah pernah kalah dengan kondisi badan yang baik, jangan sampai ia lebih mudah di kalahkan karena kondisi tubuh yang buruk. Ia masuk ke kamarnya yang dingin. Rangga yakin Cleopatra bakal menyerang. Ia menginginkan kursi presiden. Ia tidak sedang becanda. Tinggal waktunya saja kapan? Yang jelas bukan hari ini, karena tengah malam sudah lewat. Tidak ada


AN1MAGINE

penyerangan dan Rangga dari jauh bisa mendengar pergantian shift para penjaga istana.

Vol. 2 No. 09 September 2017

apa-apa. Tidak ada penyerangan. Ia tidak melewatkan apa pun selama tidur. "Kau tidak tidur?"

Derap langkah kaki mereka dan bagaimana suaranya. Rangga tahu mereka lelah. Ia sendiri dan teman-temannya juga lelah dipermainkan oleh Cleopatra. Jika dugaan Selo benar, wanita itu sedang menunggu para pasukan kelelahan, berarti mereka akan dihadapkan dengan situasi yang kurang menguntungkan. Lagi-lagi Rangga tidak bisa tidur lama. Dua jam dan ia tersentak terbangun lagi. Setelah mencuci wajah, ia kembali ke ruang duduk. Televisi masih menyala sementara Maung Geulis tertidur di sofa. "Hei," sahut Rangga pelan, membangunkan orang yang meski kelihatannya lebih muda darinya, sebenarnya lebih tua.

Waktu itu pukul lima dan Selo keluar dari kamarnya dengan mata masih merah. "Tidur. Aku sempat bertukar posisi dengan Maung Geulis sebentar," ujar Rangga sembari memandangi minuman hangat. "Apa ada perkembangan? Wanita itu muncul?" "Sebenarnya lebih bagus dia tidak muncul." "Menurutmu di akan muncul?" "Aku ingin tidak muncul. Aku senang dia tidak jadi muncul kemarin." Selo memandangi Rangga dengan mata masih sayu. "Apa kau takut, Rangga?"

Maung Geulis langsung terbangun dan kaget karena ternyata ia tidak bisa membuat dirinya tetap terjaga. "Aku sudah merasa lebih baik, kau kembalilah ke kamar," kata Rangga. "Terima kasih," sahut Maung Geulis sembari mengucek matanya. "Terima kasih juga sudah memberiku kesempatan buat beristirahat." Rangga melirik ke arah jam selepas kembalinya Maung Geulis ke kamarnya. Sudah subuh sekarang. Tidak lama lagi matahari akan bersinar dan ia akan menyaksikannya dengan secangkir kopi susu. Seandainya mungkin, sebenarnya ia ingin bandrek saja. Cleopatra masih belum menyerang, setidaknya televisi belum memberitakan

"Kadang aku hanya ingin tidak berhadapan dengannya." "Kita akan mengalahkannya. Merebut kembali Topeng Calon Arang dan membuatnya mendekam dipenjara," ujar Selo menyemangati. Tidak lama kemudian Maung Bodas muncul. "Rangga kau ingin gantian? Maaf aku tidak bisa bangun sebelumnya. Tidurku sungguh pulas. Aku kelelahan," sahutnya sembari menggerak-gerakkan tubuhnya. Semacam stretching. "Tidak, aku merasa segar," sahutnya, jujur. "Ah! Kau segar seperti jeruk? Aku ingin minum jus jeruk," sahut Maung Bodas tidak jelas. Ia menyebutkan hal-hal yang simpang-siur di otaknya.


AN1MAGINE

"Nanti kau bisa mendapatkan jus jeruk di bawah," sahut Selo sembari mengeluarkan cangkir untuk ikutan membuat kopi susu seperti Rangga. "Sayang sekarang restorannya belum buka," gerutu Maung Bodas seraya duduk di sofa. "Kau bahkan tidak menanyakan berita Cleopatra," ujar Selo. "Aku akan merasakan energi gadis itu jika ada di dekat sini. Dia belum muncul, aku benar kan?" "Aku yakin ini bagian dari strateginya," ucap Rangga lirih. Entah mereka dengar atau tidak karena berikutnya yang terdengar hanyalah suara televisi. Berita pagi ini masih membahas soal Cleopatra yang tidak jadi menyerang. Masyarakat bingung mendapati sosoknya yang tiba-tiba mengultimatum presiden kemudian dia tidak muncul sesuai ucapannya. "Mereka berganti shift lagi," gumam Rangga.

Vol. 2 No. 09 September 2017

Rangga hanya mengangguk. Ia jadi ingin tahu berapa lama ia bisa benar-benar tidak tidur. Tapi buat merasa lelah, sepertinya ia sudah lama tidak merasakannya. Maung Geulis muncul tepat saat mereka akan turun. Restoran buka pukul tujuh dan belum ada kejadian yang berhubungan dengan Cleopatra. "Apa mungkin pagi ini?" sahut Maung Geulis bertanya-tanya pada ayahnya. "Siapa yang bisa menebak dengan tepat? Tapi selalu ada kemungkinan," balas ayahnya seraya menekan tombol lift dan mereka berempat segera menuju ke bawah. Sarapan kedua di hotel yang sama. Mereka segera sibuk mengambil sarapan. Meja yang sama, digunakan empat orang yang sama dengan posisi tak ada beda. Mereka duduk dekat kaca sekaligus pintu keluar dan mulai mengacuhkan suara kucuran air dari kolam. "Kurasa aku akan ke gym sebentar setelah ini," ujar Maung Bodas sembari memakan saladnya.

"Apa?" tanya Maung Bodas. "Pegawai sini tiga jam yang lalu. Pasukan presiden terakhir tujuh jam yang lalu. Kupikir mereka akan melakukan pergantian pasukan sejam lagi," sahut Rangga. "Whoa! Pendengaranmu boleh juga, bung!" puji Maung Bodas. "Kau juga bisa Maung, seandainya kau lebih sering terjaga dari pada tidur, seperti Rangga," gumam Selo. "Aku tidak sekuat anak muda ini," kekeh Maung Bodas. "Tapi harus kuakui kau memiliki stamina yang bagus."

“Eh kukira para maung lebih suka makanan daging?” Rangga berkomentar. “Kau pikir harimau atau singa tidak makan rumput?” Jawab Maung Bodas. “Kau harus sering lihat National Geographic Channel Rangga” lanjut Maung Geulis. “He he he maaf, salah duga” jawab Rangga nyengir. "Kau berolah raga setelah sarapan?" Selo menengahi. "Aku tidak mau otot-ototku loyo," balas Maung Bodas, santai.


AN1MAGINE

Selo masih tidak habis pikir dengan gaya hidup temannya. Tapi ia tidak berkomentar lebih lanjut. Matanya kembali menatap televisi. "Aku khawatir...." Sebelum ia bisa menyelesaikan katakatanya, beberapa karyawan di sana mendekati Selo. "Pak Selo?" Selo menoleh. "Ya? Ada yang bisa saya bantu?" "Ah! Ternyata benar. Kemarin kami masih ragu-ragu. Kami ingin berfoto bersama Bapak, kalau Bapak tidak keberatan," ujar salah satu dari tiga orang itu, menyampaikan tujuan mereka.

Vol. 2 No. 09 September 2017

tenang, seolah bahu itu adalah batang pohon. Mereka baru saja ingin mengambil hidangan pencuci mulut ketika mendadak siaran televisi terganggu sehingga yang terlihat hanyalah warna-warna yang berjajar. Tidak lama kemudian Cleopatra muncul dengan presiden di sampingnya. "Halo Indonesia! Sesuai dengan janjiku, aku sudah memberi waktu buat presiden untuk mengundurkan diri secara baik-baik. Tapi karena dia menolak, jadi kubawa dia langsung ke sini sebagai bukti kalau penolakan tidak berlaku bagiku."

Penggemar Selo Adimulyo. Impak dari ketenaran yang ia peroleh setelah mencalonkan diri sebagai calon presiden Indonesia.

"Presiden kalian sudah ada di sini dan telah menyerahkan kekuasannya padaku dengan paksa!" katanya sembari menempelkan bogemnya ke wajah presiden.

Tentu saja, wajahnya mudah dikenali setelah berbagai acara televisi yang dia isi. Juga baliho dan spanduk, serta kampanye ke daerah-daerah di tanah air.

Cleo menarik rambut presiden dengan kasar. Sehingga kepalanya mendongak ke atas. Cleopatra meludahi wajah pria berumur itu. Seolah dia adalah binatang.

Namun sekarang berita politik sudah bergeser ke Cleopatra. Berita soal kampanye presiden sudah tidak ramai lagi. Ngiiiiing

"Mulai dari sekarang Ni Agung Sagung Cleopatra yang akan memerintah Indonesia. Ingat, aku presiden kalian. Mulai sekarang kekuasaan ada di tanganku! Bagi yang tidak setuju, temui aku di istana negara!"

Rangga melihat ke suatu arah, lalu melihat ke Selo. Setelah acara foto-foto selesai, Rangga teringat ada yang hilang.

Kemudian terlihat Cleopatra pergi, sementara presiden ditinggal di stasiun televisi dengan keadaan babak belur.

"Ke mana perginya pengawal, Bapak?"

"Dia mencari celah, sungguh licik. Gertakannya bertujuan untuk membuat pasukan kelelahan," sahut Selo.

"Aku meminta mereka lebih banyak berjaga di lobby dan area luar hotel karena aku juga sudah bicara dengan pihak manajemen hotel ini supaya keberadaanku di sini tidak sampai terekspose." Jawab Selo. Seekor burung masuk ke restoran dan hinggap di bahu Maung Bodas. Begitu

"Ia juga langsung terbang menculik presiden dan membawanya ke stasiun TV untuk melakukan siaran. Buktinya sudah sangat kuat. Sekarang dialah presiden Indonesia," geram Maung Geulis.


AN1MAGINE

"Dan yang menyebalkan, dia benar-benar menyukai penyebaran berita pagi agar menyebar dengan kuat." "Aku bahkan hampir tidak bisa mendengar gerakan terbangnya yang sangat cepat. Ternyata dengingan samar tadi berasal dari gadis itu. Ia akan menjadi lawan yang tangguh karena aku sudah kalah, tidak bisa mendeteksinya," kata Maung Bodas, murung. “Kau juga mendengarnya?� Rangga menekankan dan melihat ke Maung Bodas. Selo menoleh ke arah Rangga. "Ada yang ingin kau sampaikan?" "Kurasa kita harus segera mengalahkan gadis itu. Aku tidak rela Indonesia di hancurkan oleh gadis gila," jawab Rangga mantap. "Itulah mengapa aku suka ada anak muda di tim! Semangatnya membara! Ayo berangkat!" sahut Maung Bodas tertawa. Mereka segera berangkat ke istana. * "Presiden baru kita sudah datang," Ucap Maung Geulis, sembari mengerutkan dahi.

Vol. 2 No. 09 September 2017

Sama seperti ayahnya, Maung Geulis juga memiliki loreng disekujur tubuhnya. Mereka sungguh keturunan dari Prabu Siliwangi, harimau putih, tidak diragukan lagi. "Terima kasih," balas Rangga, singkat. Selo berlari sangat cepat, seperti tidak terlihat. Rangga kagum dan berusaha mengimbanginya, Selo masih terlalu cepat, berlari secepat kilat, sepertinya level Rangga belum sampai ke sana. Minimal lari Rangga bisa lebih cepat dari para maung, para maung berlari dengan sesekali melompat layaknya harimau, Rangga akhirnya melambatkan dirinya dan menyejarjarkan kekuatan larinya dengan para maung. “Langsung ke kamar presiden saja. Kalau kita berhenti di gerbang, kita bisa melukai pasukan-pasukan itu. Tujuan kita adalah Cleopatra, usahakan sedikit mungkin korban di luar itu," perintah Selo yang sepertinya sudah lama menunggu mereka. "Siap!" sahut Rangga, Maung Bodas, dan Maung Geulis secara hampir bersamaan. Menyelinap dengan cepat merupakan perkara mudah bagi mereka berempat. Tidak perlu waktu lama untuk bisa sampai ke dalam.

Selo segera menggunakan penutup wajah. Semoga orang-orang tidak melihatnya sebagai penjahat. Karena ia tidak mau jati dirinya dikenali.

Tapi belum genap langkah mereka di dalam istana, mendadak pengawal yang ada di dalam gedung memergokinya.

Bagaimana ternyata seorang calon presiden ternyata memiliki kekuatan super. Ia tidak ingin orang-orang tahu.

"Mereka ada di sini! Penjahat yang ingin merebut tahta presiden ada di sini!" serunya memanggil pasukan yang lain.

Sementara Rangga segera berubah dengan salah satu desain rancangan yang lain lagi sembari berlari.

"Hah?" sahut Maung Bodas tidak terima.

"Kau keren juga, nak," komentar Maung Bodas yang sekujur tubuhnya sudah dipenuhi loreng harimau, loreng hitam dan putih, bukan oranye.

"Kenapa justru kita yang dianggap penjahat?" "Pengawal-pengawal ini tidak melihat berita. Mereka sedang dalam tugas. Aku yakin Cleopatra juga belum berkeliaran di


AN1MAGINE

istana. Ia sedang menikmati kemenangannya menjadi presiden, pagi ini," ujar Selo. "Aksi diam-diam yang gagal," keluh Maung Bodas. "Fokus saja ke Cleo." Mereka memfokuskan diri untuk mencari tahu letak energi besar yang berasal dari Cleo. "Di atas," sahut Maung Geulis mantap. Mereka menghindari kejaran pasukan.

Vol. 2 No. 09 September 2017

"Berhenti kalian penjahat!" seru salah seorang pengawal yang di belakang nya terdapat puluhan pengawal lagi. "Kurasa kami bisa menjelaskan ini," sahut Maung Bodas menyeringai. Gigi taringnya berkilau tajam. Prajurit-prajurit itu nampak ragu sebentar, kemudian kembali bersikap sangar. "Kalian ini yang ingin mengultimatum presiden kan! Sebagai prajurit, kami akan melindungi presiden kami. Itu sudah sumpah kami!" seru prajurit itu lagi.

Salah satu komandannya sudah meneriakkan bahwa mereka akan menembak apabila para penyusup istana tidak berhenti.

"Presidennya sudah ganti, kalian tetap mau melindunginya?" balas Maung Bodas tidak sabar.

"Bagus, sekarang kita penyusup," gerutu Maung Bodas sembari berlari dengan gaya harimau.

"Jangan berkhayal kalian! Tembak!" Rangga segera maju dan menerima serentetan tembakan dengan tubuhnya.

"Kurang lebih itu benar," kekeh Rangga. Lucu. Dalam keadaan seperti itu, ia bisa tertawa. Mereka tidak dalam kondisi nyaman sekarang.

DAR DAR DAR

Satu tembakan dilepaskan, tapi tentu saja empat orang ini lebih cepat dan mampu menghindarinya dengan mudah.

Pasukan pengawal presiden nampak kebingungan.

"Keadaan bertambah panas sekarang, saudara-saudara," celetuk Maung Bodas seolah-olah komentator bola. "Itu dia ruangannya!" seru Maung Geulis mengarah pada pintu adat Jawa tengah yang kental. Ukiran-ukiran yang rumit menjadi salah satu maha karya pengrajin kayu Indonesia. "Menurutmu mereka memesannya di Jepara?" kata Maung Bodas santai.

"Apa? Kebal?" sahut si kepala pengawal kaget.

Mereka merupakan kelompok yang melaksanakan pengawalan kediaman resmi Presiden dan Wakil Presiden. Juga mengawal Kepala Negara RI dan Istana Negara, serta melaksanakan tugas – tugas protokoler kenegaraan. Jadi sudah sepantasnya mereka melaksanakan pengamanan fisik langsung jarak dekat terhadap Presiden, mengantisipasi keadaan yang demikian mengkhawatirkan terhadap keselamatan jiwa Presiden.

"Kau ingin pesan?" tanya Selo. "Mungkin."

"Penjahatnya sudah ada di dalam!" sergah Selo. "Ah! Tidak mungkin!" sahut jenderal tidak setuju.


AN1MAGINE

"Mengapa tidak coba kalian periksa? Kalian kan tidak memiliki akses untuk melihat berita selama bertugas," sahut Maung Geuling menyarankan.

Vol. 2 No. 09 September 2017

Mereka pun menyerang. Selo bergerak secepat kilat dan mengeluarkan rentetan petir dari tangannya. BLAAAAR BLAAR BLAAAAAR CTAAAR

“Mudah bagi kami mencelakai kalian, tapi kalian tetap segar bugar bukan?� Melihat keempat orang aneh ini terlihat tidak ingin melukai mereka, sang jenderal setuju. Ia mengetuk pintu kamar presiden. Cleo membuka pintu dengan senyuman miring.

Tapi gadis itu lebih ternyata gesit kecepatannya mampu melebihi kecepatan Selo. Rangga merinding, kekuatan Cleo sudah melebihi yang pernah dihadapinya, keraguan melingkupi pikirannya.

Ia sudah menyiapkannya. Kostum khusus untuk menjadi seorang presiden. "Sambut, presiden Indonesia yang baru!" serunya senang.

Gerakan Cleo lebih cepat dan lebih lincah. Tidak satu pun serangan Selo berhasil mengenai targetnya. Bagi orang biasa, mereka seperti menghilang.

Tanpa aba-aba jelas dari jenderal, mendadak seluruh prajurit yang ada menodong Cleopatra dan menghadiahinya dengan rentetan tembakan.

Para maung bengong tidak dapat melihat, tetapi mereka mampu merasakan energi kuat berseliweran, sehingga kepala mereka mampu ke arah gerak Cleo dan Selo walaupun tidak mampu melihatnya.

DAR DAR DAR DAR DAR DAR BLAR BLAAAAR BLAAAAAAAAAR Ruangan dipenuhi oleh asap tebal. Beberapa pengawal batuk-batuk karena asap. Setelah asap hilang, Cleopatra muncul tanpa terlihat terluka. Tergores sedikit pun tidak. Tanpa berkata apa-apa ia langsung mengulurkan tangan kanannya. PYAAAAAAASH

Serangan Selo semuanya meleset, malah membuat bangunan istana rusak, seperti diledakkan. Tembok-tembok rusak terkena serangan petir dari tangan Selo yang menggelegar. namun Cleopatra tidak terluka. Ia benar-benar cepat, dan menertawakan serangan Selo yang gagal. Terlihat Selo seperti putus asa. Rangga masih mampu melihatnya.

AAAAAAARGH Seluruh prajurit yang ada di sana terpental dengan badan gosong.

Mendadak Cleopatra melompat berputar di udara dan detik berikutnya. BRRUAAAAGH

Cleopatra kemudian memandangi empat tamunya "Kuharap kalian lebih baik dari mereka," ujarnya sembari tersenyum. "Mau main keroyokan?" "Keroyokan pun tidak masalah kalau lawannya wanita sakit jiwa sepertimu! Kau tidak pantas menjadi presiden Indonesia!" geram Maung Bodas.

Selo sudah jatuh ke lantai, tidak bergerak. Namun seperti kesulitan bernapas. "Aku suka kecepatan dan kekuatan petirnya. Sangat cantik. Tapi sayang tidak mampu menggoresku walau sesentimeter," cibir Cleopatra.


AN1MAGINE

"Jadi kau merasa hebat? Kekuatan pinjaman saja kau sombong! Aku ingin lihat kau akan jadi apa tanpa kekuatanmu!" hardik Maung Bodas tidak senang sahabatnya dihajar seperti itu.

Vol. 2 No. 09 September 2017

meski mengaku seorang ninja," ujar Cleopatra. Komodo memasang sikap kuda-kuda.

WUT WUUT WUUUUTH

"Ayolah, jangan terburu-buru begitu. Bersikaplah lebih manis. Katakan apa kau teman ninja itu? Apakah kalian satu perguruan?" tanyanya sembari melihat lukanya. Lumayan dalam, darah belum berhenti mengucur dari lengannya.

Kolaborasi mereka bahkan terlihat sangat indah, terkoordinasi. Ketika ayahnya menyerang, dengan cepat Maung Geulis memberikan serangan lanjutan.

Kemudian seperti dia memfokuskan ke area luka tersebut, mendadak dengan cepat lukanya sembuh seketika setelahnya.

Cleopatra sepertinya meremehkan karena gerakan para maung sangat lambat baginya. Maung Geulis mengincar wajah gadis itu. Ia harus dapat melepas topengnya dan seluruh neraka ini akan berakhir.

"Anggap saja begitu," sahut Komodo sembari menendang wajah Cleopatra dengan telak.

Maung Bodas dan Maung Geulis menyerang bersamaan dengan gaya menerkam.

Cleopatra yang meremehkan para maung dibayar dengan cakaran tajam kuku Maung Geulis mengenainya dan darah segar muncul dari lengan Cleopatra. Maung Bodas dan Maung Geulis terbawa kegembiraan bahwa mereka setidaknya berhasil membuat wanita gila ini terluka. Cleopatra segera fokus, segera saja dengan sekali hentakan Maung Bodas dan Maung Geulis terlempar ke ruangan di sebelah kanan. Cleopatra nampaknya tidak mau merusak ruang tidurnya. Mereka meruntuhkan dinding yang semula sudah dirusak Selo dan menabrak berbagai perabotan. Dua harimau sekarat. Cleopatra memandangi musuhnya yang tersisa. "Jadi kau ingin menyerah setelah melihat kekuatanku atas teman-temanmu ksatria berkostum? Kau mengingatkanku pada lawanku sebelumnya. Tentu saja dia kalah

PRAAAAKH Ketika hendak menyerang lagi, Cleopatra dengan gesit sudah melompat mundur. Memberikan dia jarak dan membuka peluang untuk menyerang. "Kau lambat, lebih lambat dari Selo, tapi kau lebih cepat dari para manusia harimau putih itu‌dan barusan itu sangat tidak sopan, pria berkostum!" "Mana memikirkan masalah kesopanan ketika kau bertarung?" sahut Komodo sembari menyerang lagi. Kali ini pukulannya mengenai bahu Cleopatra yang meremehkan Komodo. BEKH Cleopatara segera menendang Komodo dengan sangat cepat, sanat-sangat cepat, kecepatan yang melebihi Selo. KRAAAAGH Komodo terkena dan terlempar ke dinding lainnya, menembus beberapa lapis tembok dalam ruangan yang berbeda.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

BRUGH BRUUGH BETH BRAKH KRAK KLAAAANG Cleo mengejar dan memberikan tendangan berikutnya bahkan sebelum tubuh Komodo terhenti karena tabrakan dengan beberapa dinding tembok.

Tank-tank itu sempat terlempar beberapa kilometer bersama terlemparnya tubuh Komodo mengenai dan menembus gedung-gedung yang terkena tubuhnya.

BLEEEGH “Kau kuat, melebihi Selo, dan para manusia harimau” Tubuh Komodo terlempar lebih jauh lagi dan terhenti setelah menabrak beberapa tank yang diparkir di area istana. BRAKH KLANG CTANG WUUTTH Cleo mengambang dan berhenti di depan Komodo “Gaya bertarungmu aku kenal, mirip dengan ninja yang pernah bertarung denganku sebelumnya, sepertinya kalian satu perguruan.” Komodo “Ya kau benar, kami seperguruan” “Hah sudah kuduga, kesalahan beladiri yang sama, kekuatan yang mirip, kecepatan yang payah, kau harus belajar pada Selo agar kecepatanmu meningkat, namamu siapa ninja” Cibir Cleo.

Cleo terbang mengikuti pergerakan tubuh Komodo saat di udara bahkan mampu melebihi kecepatan lemparan yang telah dilakukan Cleo sendiri. WUUUSH Cleo melesat terbang ke atas dan mendadak kemudian turun, kedua kakinya berada di bawah melesat menuju tubuh Komodo yang masih terlemparkan secara mendatar. ZBRUAAAAAAGH Tubuh Komodo dihantam lagi oleh dua kaki Cleo dari arah atas dan tubuh Komodo berganti arah dari mendatar kemudian melintang melesat ke bawah dan melesak beberapa ratus meter di tanah setelah sebelumnya menghantam jalan toll dan jalan beton di bawahnya. “Ah kau sepertinya lebih kuat dari ninja yang sebelumnya, sepertinya kau kakak seperguruannya ya…” Cleo memuji sekaligus mengejek Komodo.

“Apa arti sebaris nama…” jawab Komodo. “Tentu saja ada bodoh, untuk branding, untuk merek, untuk hak cipta dan memudahkan identifikasi, kau benar-benar korban filosofi yang salah” jawab Cleo ketus. Cleo mendekati Komodo dengan cepat, Komodo tidak dapat menghindar. BLUGH BLUGH BLUGH Diangkatnya tubuh Komodo, dibanting ke tanah berkali-kali sampai area yang terkena tubuh Komodo menjadi melesak dan seperti retak-retak beberapa meter. Cleo kemudian melemparkan Komodo menimpa beberapa tank.

Cleo menunggu Komodo keluar dari area seperti sumur yang berlubang besar yang tercipta karena hantaman tersebut. Tidak berapa lama Komodo mulai berhasil merangkak keluar, tangannya mencengkeram tepi mulut lubang besar tersebut. Komodo melihat kaki Cleo sudah di depannya. Saat Komodo mendongak ke area di mana wajah Cleo berada. Kaki kanan Cleo bergerak dengan sangat cepat mengenai wajah Komodo yang membuatnya terlempar ke arah sekitar 30 derajat ke atas dan tubuh Komodo menghantam banyak sekali dinding dari puluhan gedung yang mengenai tubuhnya.


AN1MAGINE

Tubuh Komodo baru terhenti setelah menghantam gedung ke 27 di sisi luarnya dan tubuh Komodo meluruk ke bawah terkena tarikan gravitasi.

Vol. 2 No. 09 September 2017

MEDIA PARTNER

INSTITUSI

ZBUUUUM Tubuh Komodo menghantam jalanan ramai, debu berterbangan, orang berlarian menjauh. Lalu lintas menjadi kacau. Cleo sudah berada di area, dan terbang turun dan menjejakkan kakinya di jalanan dengan anggunnya. Beberapa mobil dengan kencang tidak sempat mengerem dan menabraknya, tetapi tubuh Cleo seperti memiliki energi perisai plasma, mobil-mobil tersebut bergelimpangan membal saat beberapa meter mendekati tubuh Cleo. Cleo berjalan anggun bak peragawati berjalan di atas runway atau catwalk ke arah area di mana Komodo jatuh yang masih diselimuti banyak debu. Setelah debu mulai menghilang. Cleo sudah mengeluarkan energi bola sinarnya dandengan cepat diarahkan ke Komodo yang mulai terlihat.

Kamu anggota OSIS sekolah atau anggota BEM universitas? Kamu kebingungan mendapatkan media partner untuk memublikasikan semua acaramu?

“SRAAAAAAAATH”

An1mage membuka peluang sebagai media partner kirimkan email ke: an1mage@an1mage.org dengan subjek “media partner”.

"Oh! Oh!" ucap Komodo lirih. Komodo memandangi bola energi yang melesat cepat ke arahnya, Komodo seperti terpaku, dia tidak sempat menghindar. Mendadak pandangannya buram.

An1mage akan memublikasikan acara OSIS sekolah kamu atau BEM universitasmu dengan gratis sebagai salah satu kepedulian sosial an1mage terhadap kegiatan positif remaja.

bersambung

www.an1mage.org


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

TUTORIAL

YUK MENGGAMBAR: Anatomi Manusia 7 M.S. Gumelar

Setelah an1mareaders memahami dan mampu menerapkan hitungan proporsi untuk lengan, kini bagian telapak dan punggung tangan serta hitungan ruas jari jemarinya. Untuk edisi sebelumnya An1mareaders silakan download link berikut:

memudahkan dan menjadi tolok ukur bagi tubuh lainnya.

https://goo.gl/G74W61

Perhatikan citra di sebelah kanan, ada citra wanita dengan tangan lurus ke bawah dan telapak tangan serta jari jemari juga lurus.

Kini penulis melanjutkan dengan memberikan acuan ukuran telapak tangan dan punggung tangan. Namun yang perlu an1mareaders perhatikan adalah hitungan ini adalah relatif, tidak semua orang sama, namun acuan ini dapat dilakukan untuk memudahkan an1mareaders untuk mengerti dan memahami caranya.

Seperti acuan sebelumnya, penulis menggunakan acuan satu kepala untuk

Area telapak tangan dan punggung tangan juga menggunakan acuan yang sama.

Hal ini untuk memudahkan an1mareaders membaca acuan ukuran tersebut dengan proporsi satu kepala.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Menihilkan permainan perspektif. Ukuran punggung tangan dari pergelangan tangan sampai ke ujung jari bagian tengah setara dengan hitungan dari dagu sampai sekitar atas alis mata 0

0,5

1 Ukuran panjang punggung tangan merupakan gabungan setengah-setengah antara punggung dengan pangkal jari jemari tangan. Untuk ruas pembagian jari jemari dari tampak punggung, menggunakan acuan jari tengah, ternyata buku ruas jari bagian atas kurang lebih setara dengan dua buku jari jemari bagianbawah.

http://comportho.com/wp-content/uploads/2016/07/125411.gif


AN1MAGINE

An1mareaders perhatikan untuk telapak tangannya, ternyata hitungan buku-buku jari jemari bila dilihat bukan dari punggung tangan, di mana jari tengah sebagai acuan, maka ruas buku-buku jari jemari hitungannya cenderung setara, yaitu cenderung dibagi tiga sama rata. Demikian juga perhatikan untuk ibu jari, juga cenderung dari pangkal ke ujung hitungannya cenderung setara, setengahsetengah dari total ukurannya. Namun sekali lagi, setiap orang memiliki variasi, jadi bila ada anatomy manusia yang berbeda, bukan berarti anatomy tubuh manusia itu salah, tetapi memiliki variasi yang berbeda. Untuk edisi berikutnya, penulis akan membahas kaki, dari pangkal paha, betis, sampai telapak kaki dan hitungan untuk memudahkan menggambarnya. Kini penulis melanjutkan bahasan di edisi sebelumnya. Di mana penulis telah selesai membahas elemen-elemen gambar di Animagine edisi sebelumnya yaitu: 1. Penggambar 2. Ide 3. Alat 4. Media 5. Bahan 5.1. Area dan Ruang (space) 5.2. Waktu (time) 5.3. Titik & Bintik (point & dot) 5.4. Garis, Goresan dan Arsiran 5.5. Dimensi 5.5.1. Dua Dimensi (shapes)

Vol. 2 No. 09 September 2017

5.5.1.1. Bentuk datar terbuka (open shape) 5.5.1.2. Bentuk datar tertutup (closed shape) 5.5.2. Tiga Dimensi (form). 5.6. Teks (text) 5.7. Objek & Subjek Gambar 5.7.1. Mahluk cerdas (smart life form) 5.7.2. Satwa (Animals) 5.7.3. Serangga (Insects) 5.7.4. Tumbuhan (plant) 5.7.5. Mikroba (Bakteri dan Virus) 5.7.6. Atom dan semua hal yang lebih kecil dari Atom 5.7.7. Arsitektur, Eksterior & Interior 5.7.8. Mesin & Transportasi 5.7.9. Alat-alat & Peralatan (Tools & Gadget) 5.7.10.Lingkungan & alam (environment & nature)

5.7.10.1 Space 5.7.10.2 Time 5.7.10.3 Planets 5.7.10.4 Suns & Stars 5.7.10.5 Solar Systems 5.7.10.6 Galaxy 5.7.10.7 Frequencies 5.8. Pencahayaan dan Bayangan 5.9. Warna (colour) 5.10. Tekstur (texture) Penulis telah membahas prinsip menggambar di edisi sebelumnya meliputi:

1. Tujuan dan Pesan (goal and message) 2. Gaya Gambar (drawing style) 2.1. Realis 2.2. Kartun 2.3. Fine Art 2.4. Hibrida 3. Gaya Desain (design style) 3.1. Simplicity & Extraction (Sederhana & Ekstraksi) 3.2. Complexity & High Density (kompleks & padat) 3.3. Ethnic & Old Style (Gaya Seni Kesukuan & Masa Lalu)

3.4. Futuristic (Gaya Relatif Masa Depan)


AN1MAGINE

3.5. Fine Art (Gaya Cenderung Fine Art) 3.6. Age classification (Klasifikasi berdasarkan Usia)

Vol. 2 No. 09 September 2017

sama-sama dominan, sehingga tercipta harmony yang pas antara citra dan teks.

3.6.1.Kiddy Style (Gaya Kekanakan)

3.6.2. Teeny Style (Gaya Remaja) 3.6.3. Adult Style (Gaya Dewasa) 4. Ritme (Rhythm) 5. Konsistensi (Consistency) 6. Perspektif (Perspective) 6.1 Distance 6.1.1 Extreme Close up Distance 6.1.2. Close up 6.1.3 Medium Distance 6.1.4 Longshot & Extreme Longshot 6.2 Angle (sudut) 6.2.1 Eye Level Angle 6.2.2 Low Angle (Tampak Bawah) 6.2.3 High Angle (Tampak Atas) 6.2.4 Camera Motion and Path 6.2.5 Fish Eye View 6.2.6 Projection & View port

Pilihan kuat pada dominasi citra. Sumber: http://bit.ly/dUXqOu

7. Emphasis Penekanan disebut juga sebagai emphasis atau point of view, point of focus, point of interest, dominasi (dominance) atau hal yang menjadi perhatian utama. Penekanan dapat dilakukan dengan bermain bentuk datar, bentuk solid bervolume, warna yang berbeda, ukuran, skala, proporsi, isolasi, bahkan bila diterapkan pada cerita, karakter dengan sifat yang unik (berbeda) juga dapat menjadi penekanan.

Pilihan kuat pada dominasi citra. Sumber: http://bit.ly/eKaSn6

Berikut penekanan yang ada, gunakan sesuai keperluan, tidak perlu menggunakan semuanya, cukup yang sesuai dengan keadaan dan keperluan. 7.1 Image, text or both? Citra, teks atau menggunakan keduanya. Pilihan ini sesuai keperluan gambar dan desain. Namun bila menggunakan keduanya, pastikan tetap salah satunya yang menjadi dominan, bukan keduanya

Pilihan kuat pada dominasi teks. Sumber: http://bit.ly/gMWFsk


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Bila mengandalkan teks saja, pastikan kekuatan prinsip yang utama, maka teks yang paling dominan, sehingga walaupun hanya berupa teks, maka idenya masih dapat ditangkap dengan jelas.

Komik sebagai salah satu wujud harmonisasi citra dan teks.

7.2 Opposition Oposisi atau berlawanan (versus) dapat diwujudkan dalam beragam hal untuk mendapatkan penekanan. Seperti penekanan pada warna, tinggi, skala, proporsi dan lainnya. Menggunakan kekuatan harmoni antara teks dan citra. Sumber: http://bit.ly/h5uQZv

Harmoni antara teks dan citra, dapat digunakan, namun harus benar-benar dipikirkan secara matang, bila tidak, maka akan merusak hasil desain untuk citra yang telah dibuat.

Contoh lain gabungan teks dan citra yang baik. Sumber: http://bit.ly/dE6sGm

Intinya berlawanan ini cenderung dapat diterapkan secara luas. Berikut beberapa klasifikasi oposisi tersebut:

Penekanan pada adegan.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

7.2.1 Contrast Suatu warna dapat menjadi perhatian daripada warna lainnya. Perbedaan warna disebut dengan nama kontras, walaupun sebenarnya kontras dapat diterapkan tidak hanya pada warna. Namun berhati-hati menempatkan warna merah. Bila salah menempatkan, maka warna merah akan mengacaukan keseluruhan desain citra yang dibuat.

Kekuatan karena menggunakan pengkilat kuku?. Sumber http://bit.ly/gtFqrp

Merah sangat cocok bila dominan semuanya warnaya merah lalu ada warna putih sedikit, atau kebalikannya warna putih lebih banyak dan merah cenderung sedikit. Atau bila dengan warna hitam, pastikan warna hitam yang paling banyak, lalu warna merah sedikit.

Hitam sebagai dominasi warna utama, dan warna lainnya sebagai pembeda (kontras). Sumber: http://bit.ly/hePg4Y

7.2.2. Powerful & Powerless Dengan menunjukkan siapa yang terkuat dan siapa yang lemah. Yang butuh diperhatikan adalah, yang kuat belum tentu yang lebih besar.

Comic dengan cerita penekanan pada kekuatan. Yang tampak lebih kecil belum tentu lemah. 7.2.3 Size, Scale & Proportion Ukuran, skala dan proporsi digunakan sebagai kekuatan untuk memberikan penekanan.

Yang kecil belum tentu lebih lemah. Sumber: http://bit.ly/hXUvGP

Namun skala juga berarti membuat suatu objek menjadi lebih besar ataupun lebih kecil dengan perbandingan tertentu dan cenderung dengan proporsi yang sama agar tidak terjadi perubahan proporsi citra


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

menjadi lebih memanjang atau lebih memendek, skala dapat menggunakan grid system.

Grid system yang dapat juga membantu membuat skala untuk memperbesar ataupun memperkecil suatu citra.

Skala diterapkan pada benda yang kecil menjadi besar dan lebih sulit untuk dilakukan karena sesuatu hal. Sumber: http://bit.ly/fQgrGc

Frame lay out design gaya gird system membantu untuk meletakkan secara kasar desain suatu halaman untuk iklan ataupun isi website, majalah, tabloid dan atau koran.

Bermain proporsi sebelum dan sesudah melakukan fitness. Sumber: http://bit.ly/h7AYyk

Skala diterapkan pada proporsi manusia yang kecil dan manusia yang besar seukuran raksasa. Sumber: http://bit.ly/gxAdIx


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

7.2.4 Isolation & Position Emphasis isolasi dapat dilakukan untuk membuat penekanan. Isolasi area terjadi biasanya seberapa kelompok besar lalu agak jauh terlihat seorang diri ataupun kelompok kecil berada di area lainnya. Lalu bila gambar dapat pula memainkan tebal dan tipisnya outline gambar yang tidak menjadi fokus utama atau membuat warnanya menjadi berbeda lebih muda dari warna utamanya atau lebih gelap agar yang jadi fokus utama menjadi lebih terang.

Membuat skala dari area gambar dari yang lebih kecil ke area lebih besar.

Isolasi para non perokok yang belum mengisi areanya di pemakaman. Sumber: http://bit.ly/ekSUDg

Perbandingan dan proporsi.

Isolasi warna dan isolasi penempatan objek karena ada budaya membaca yang dimulai dari area kiri atas. Sumber: http://bit.ly/fY1ID2


AN1MAGINE

Isolasi dengan membuat detil pada pelaku utama dalam adegan dan sisanya kurang detil yang berguna untuk penekanan.

Vol. 2 No. 09 September 2017

7.2.5 Depth of Field Memberi depth of field dengan memainkan focal length of the camera lens (focus) bila menggunakan kamera photography. Tetapi bila diterapkan dalam gambar, dapat diakali dengan menggunakan efek blur menggunakan software editing.

Depth of field pada area belakang dengan memainkan focus lensa kamera fotografi. Sumber: http://bit.ly/wm2Rmo

Depth of field pada area depan dengan memainkan focus lensa kamera fotografi. Sumber: http://bit.ly/i7bPLW


AN1MAGINE

2 No. 09 September 2017 JUAL BELIVol.KOMIK KAMU, PASARKAN KOMIK KAMU, TAWARKAN JASA KETERAMPILAN KOMIK KAMU, JADIKAN DIRIMU WIRAUSAHAWAN KOMIK

ikomik

Ikomik.an1mage.net

Fokus pada karakter yang ada di paling dekat dengan kamera.

Karya komik kamu ditolak oleh penerbit karena alasan gaya gambar kamu yang ketinggalan zaman? Gaya gambar kamu ga ngetren, gaya gambar kamu ga sesuai pasar?

Fokus pada karakter yang ada di di deret kedua. Demikianlah bahasan penulis pada elemen dan prinsip menggambar edisi kali ini, untuk edisi berikutnya, penulis akan melanjutkan lagi dengan prinsip menggambar lainnya. https://www.facebook.com/michael.sega.gumelar/

Referensi www.google.com dan berbagai sumber Gumelar, M.S., 2011. Comic making. Gumelar, M.S., 2015. Elemen dan Prinsip Menggambar. Gumelar, M.S., 2011. 2D Animation: Hybrid Technique.

Bersambung

Gaya gambar kamu ga realis, gaya gambar kamu ga kartun, gaya gambar kamu ga hibrida, gaya gambar kamu ga fine art dan ratusan macam alasan penerbit untuk menolak gaya gambar kamu. Komik kamu ditolak penerbit karena desain gambar yang terlalu kompleks, karena gaya desain gambar kamu terlalu sederhana, gaya desain gambar kamu terlalu kuno, gaya desain gambar kamu terlalu masa depan dan ratusan alasan gaya desain lainnya yang digunakan penerbit untuk menolak karya kamu. Karya komik kamu ditolak karena jenis cerita (genre) kamu tidak sesuai dengan aliran gaya cerita penerbitnya? Tidak sesuai dengan visi dan misi penerbitnya dan ratusan alasan penolakan lainnya yang digunakan penerbit untuk menolak karya kamu. Itu masa lalu, kini hadir ikomik.an1mage.net yang memberimu kebebasan gaya gambar apa pun, gaya cerita apa pun, gaya desain apa pun. Bukan penerbit, editor, dan atau artis komik lainnya yang menentukan karyamu akan disukai atau tidak, tetapi calon pembaca. Jual komik kamu, beli komik kesukaanmu, publikasikan sendiri komik kamu, jadikan dirimu wirausahawan komik, buktikan bahwa penerbit, editor, dan artis komik lain yang banyak kritik tentang karyamu adalah salah total. Ikomik app tersedia di: An1mage Store & Play Store


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

TOKOH


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

I GUSTI KETUT KOBOT: Guru Lukis di Desa Peliatan Ismi Khairunnisa

Kobot dikenal sebagai salah satu pelukis Pita Maha Bali juga sebagai ketua/kelian wilayah Pengosekan. Lahir di Br. Pengosekan Mas. Ubud tahun 1917, kegemaran melukisnya tidak terlepas dari kecintaannya pada wayang kulit. Gaya lukisan Kobot tidak terlepas dari pengaruh Rudolf Bonnet. Tidak hanya melukis, Kobot juga menjadi pengajar pelukis di desa Peliatan. Namun, dari empat belas murid hanya tiga orang yang men jadi pelukis. Sementara di antara anak-anak dan cucu Kobot sendiri, tidak tertarik mengikuti jejaknya. Kobot mendapat penghargaan Wijaya Kusuma dari Pemerintah Gianyar tahun 1977.Di tahun 1981 dia mendapat penghargaan Dharma Kusuma dari Pemerintah Propinsi Bali. Tidak hanya di Bali, Kobot uga pernah mengikuti pameran di Jakarta tahun 1994, juga Persahabatan Indonesia-Jepang Festival di Morioka, Tokyo tahun 1997.

Kresna dalam Bentuk Pemurtian Medium: Clothes , Tempera - Poster Color Tahun Pembuatan: 1953

Karya Kobot terwujud dalam kemantapan teknik aburan, kematangan dalam mengolah warna, juha pemahaman tema yang sangat dalam. Salah satu karya lukisannya yang berjudul Ramayana yang dibuat tahun 1953 menceritakan peperangan antara raja Alengka Putra Rahwana dengan Jatayu ketika memperebutkan Dewi Sita. Kisah Ramayana dan Mahabarata yang diwariskan turun temurun di kalangan masyarakat Bali lewat pembacaan sastra di daun lontar nampaknya kerap menjadi tema lukisan.

Sesaji dan Barong Medium:Fabric , Balinese Traditional Color Tahun Pembuatan: 1940-1999 Dimensi Karya: 86 cm x 120 cm


AN1MAGINE

Jaka Tarub Medium Tahun Pembuatan Dimensi Karya

Vol. 2 No. 09 September 2017

:Paper , Balinese Traditional Color :1940-1999 :78 cm x 238 cm

Potong Gigi Medium: Canvas , Balinese Traditional Color Dimensi Karya: 47cm x 66cm

Title: Scene from ramayana story Medium: acrylic on canvas Size: 50 x 70 cm. (19.7 x 27.6 in.)

Title: Sita Satya Medium: acrylic on canvas Size: 92.5 x 132 cm. (36.4 x 52 in.)

Title: Scene from Rajapala Medium: acrylic on canvas Size: 50 x 70 cm. (19.7 x 27.6 in.)


AN1MAGINE

Title: Garuda Wisnu , 1982 Medium: acrylic on canvas Size: 50 x 40 cm. (19.7 x 15.7 in.)

Title: Gajah Mino Medium: acrylic on canvas Size: 50 x 40 cm. (19.7 x 15.7 in.)

Vol. 2 No. 09 September 2017

Title: Sita Satya , ca. 1950–1959 Medium: acrylic on canvas Size: 70 x 50 cm. (27.6 x 19.7 in.)

Title: Hanoman Swallows the Sun-God Medium: tempera on cloth laid on canvas Size: 74 x 57 cm. (29.1 x 22.4 in.)


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Title: Sang Dewi Sita Medium:tempera on canvas Size: 54 x 62 cm. (21.3 x 24.4 in.)

Title: Sutasoma story to exorcise the demon king. Medium: pen, ink w/wash and watercolor on paper Size: 35 x 28 cm. (13.8 x 11 in.)

Title: Rama & Shinta , 1984 Medium: tempera on canvas Size: 100 x 72 cm. (39.4 x 28.3 in.)

Title: Ramayana Medium: tempera on canvas Size: 123 x 170 cm. (48.4 x 66.9 in.) Lukisan I Gusti Ketut Kobot dapat dilihat di www.artnet.com


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

CERBUNG

AKHIR ZAMAN M.S. Gumelar

“Bagus Roro, tetapi aku belum tahu caranya?” ujar Loro Jonggrang. “Aku juga belum tahu mbakyu,” jawab Roro Jonggrang. Mendadak pintu diketuk. Lalu pintu kamar mereka terbuka perlahan. Seorang wanita masuk, ”Nama hamba Ritnis baru bekerja sejak Prabu Bandung menjadi Raja, hamba diminta mengantar gusti putri berdua untuk menemani Prabu Bandung makan siang, bila tidak mau, prajurit metal akan menyakiti gusti putri.” Loro dan Roro Jonggrang saling berpandangan. Lalu mereka mengikuti Ritnis yang ditemani oleh empat prajurit metal.

“Ah dua tuan putri sudah datang, aku merasa tersanjung, silakan-silakan!” Bandung berdiri dari tempat duduknya untuk menyambut serta berbasa-basi saat Loro dan Roro Jonggrang sampai di area makan istana. Loro dan Roro tetap diam, lalu mereka duduk di area yang disiapkan oleh pelayan istana. “Ha ha ha kalian pasti masih marah padaku, yaaah hal yang wajar,” Bandung mencoba mencari alasan. “Aku tidak tahu mengapa kau berubah, dan menurutku sebaiknya hentikan!” ucap Roro Jonggrang ketus. “Berubah? Ha ha ha kau lihat Roro, aku orang yang selalu patuh pada atasan untuk mengejar jabatan, dan saat jabatan itu kuraih melalui tugas-tugas kepadaku


AN1MAGINE

tanpa aku harus memintanya lagi, maka aku akan memanfaatkannya, aku tidak berubah sama sekali,” Bandung berargumen. “Kupikir kau orang yang peduli pada penderitaan orang lain, ternyata tidak,” Roro dengan ketus menyindir. “Aku orang yang peduli pada penderitaan berdasarkan perintah, dan perintah itu tidak kulakukan dengan tulus karena aku mengharapkan imbalan setelah tugas itu selesai,” jelas Bandung. “Tetapi kini, aku sudah tidak perlu lagi mengejar pangkat dan kekayaan, sebab sudah kudapatkan semuanya, dengan menjadi diri sendiri, inilah aku yang sebenarnya Bandung! RAJA BANDUNG! HA HA HA,” Bandung dengan congkaknya tertawa terkekeh-kekeh. “Apa maksudmu mengundang kami ke sini?” tanya Loro tak kurang ketusnya dari adiknya. “Ah… langsung ke permasalahan,” Bandung berhenti dari ketawanya lalu duduk kembali di tempatnya semula. “Tentu saja makan siang, silakan,” ujar Bandung lalu mengambil paha angsa bakar yang berukuran besar dan mengigitnya dengan lahap. Loro dan Roro diam saja melihat ulah Bandung. Mereka merasa muak dengan sikap Bandung. Bandung yang lahap makan mendadak berhenti dan melihat Loro dan Roro yang tidak mengambil makanan sama sekali, ”Ayo makan, apa yang kalian tunggu!” Bandung berteriak. Loro dan Roro masih saja terdiam dan tidak bergerak wajah keduanya tegang penuh kebencian kepada Bandung. Mendadak Bandung berdiri dan bergerak sangat cepat tahu-tahu sudah berada di

Vol. 2 No. 09 September 2017

dekat Roro yang duduk di sebelah paling kiri menghadap Bandung. Bandung mengambil kue serabi yang ada di sana lalu menjejalkan ke mulut Roro dengan paksa sembari berteriak, ”Makan!” Dengan sikap diamnya Loro dan Roro tampaknya membuat Bandung menjadi kalap. “Makan atau kuhancurkan kepalamu!” teriak Bandung kepada Roro yang walaupun mulutnya telah terisi kue serabi tapi belum juga ditelannya. Ancaman itu membuat Roro akhirnya mengunyah makanan tersebut. Lalu Bandung balik berjalan ke tempat duduknya semula, membetulkan letak bajunya yang dianggap tidak rapi. “Loro. Makan,” ucapnya mulai melunak tetapi tegas dan matanya melihat ke Loro Jonggrang. Loro Jonggrang akhirnya juga mengambil satu klepon dan dicelupkannya ke gula kelapa yang berwarna cokelat tua cair lalu memakannya dengan perlahan. “Nah begitu, makanan menjaga tubuh kalian tetap sehat,” jelas Bandung sembari tersenyum. “Kini dengarkan aku, Pengging dan Baka sudah kusatukan, aku sebagai raja keduanya, dan aku bermimpi untuk menyatukan semua kerajaan-kerajaan lainnya di bawah kekuasaanku, dengan hal ini, maka kerajaanku akan menjadi yang terbesar dan terkuat,” jelas Bandung. “Untuk itu, aku membutuhkan permaisuri yang kuat dengan penderitaan dan tekanan, kulihat kalian sudah mengalami hal itu, aku hanya meminta satu di antara kalian yang berani mengambil risiko menjadi pendampingku,” Bandung dengan lugas dan tegas mengatakannya. “HUUKH EHEK!” Loro Jonggrang tersedak saat mendengar hal tersebut.


AN1MAGINE

“Apa aku tidak salah dengar! Kau telah membunuh ayah kami lalu kau mengajukan pinangan? SAKIT!” teriak Roro Jonggrang. “Hmm kau jelas menolaknya Roro, berarti harapanku ada pada Loro Jonggrang,” Bandung berkata dengan wajah dingin dan menatap Loro Jonggrang.

Vol. 2 No. 09 September 2017

“Diam Dhiayu1, nanti aku beritahu alasannya,” jawab Loro Jonggrang. “Baiklah mbakyu, aku sudah mengingatkan,” ujar Roro Jonggrang.

*

Loro Jonggrang terdiam seperti memutar otak. “Baiklah tapi dengan syarat!” jawab Loro Jonggrang. “Mbakyu?” Roro tidak setuju dan tidak percaya. “Ha akhirnya, katakan!” ujar Bandung dengan wajah gembira. “Mbakyu!” Kali ini Roro juga menendang kaki Loro Jonggrang di bawah meja. Tetapi Loro Jonggrang sepertinya sudah mantap. “Buatkan aku seribu candi dan dikerjakan mulai matahari tenggelam sore nanti dan selesai saat ayam berkokok, bila kau berhasil, aku akan menjadi permaisurimu, bila kau gagal, serahkan kerajaan Baka kepada kami lagi!” Loro Jonggrang berkata dengan tegas. “Ah kualitas seorang permaisuri. Pertaruhan dengan risiko! Aku suka, baik akan kulakukan mulai nanti sore!” Bandung sangat gembira. “Prajurit, bawa kembali mereka ke ruangannya!” perintah Bandung. Segera dua orang prajurit mendekati Loro dan Roro Jonggrang, lalu enam prajurit metal juga menyertai mereka. Dalam perjalanan balik ke ruangannya. “Apa yang kau pikirkan mbakyu? Dia pasti bisa melakukannya” jelas Roro Jonggrang.

“Kabar terbaru!” Jaran Sewu berlarian mendekati Bondowoso. “Ada apa Jaran Sewu?” tanya Aryakreyan yang ada di dekat Bondowoso. “Kata penduduk Bondowoso telah menguasai Pengging dan menjadi rajanya hanya dalam waktu satu malam, dia bergerak sangat cepat dibantu oleh prajurit jin!” dengan terengah-engah Jaran Sewu mengatakannya. “Para prajurit metal,” ucap Zhartan. “Dan pakaian tempur G-totKc,” Bulkhu menambahkan. “Iya benar,” Zhartan menyahut. “Wuah bagaimana ini?” keluh Zhartan. “Ada baiknya kita segera bergerak, aku akan ke tempat ditawannya Roro dan Loro Jonggrang serta membebaskan Pikatan, Bhorghat, dan Garudeva” ujar Bondowoso. “Bila kau ke sana, belum akan mengubah keadaan, kekuatanmu setara dengan Bandung, ada baiknya kau tanya ke Eyang Rupit, apa yang harus dilakukan bila kemampuan kalian setara,” saran Zhartan. “Baiklah. Jaran Sewu antarkan aku di mana Eyang Rupit berada,” pinta Bondowoso kepada Jaran Sewu. “Mari ikut hamba,” ujar Jaran Sewu.


AN1MAGINE

Bondowoso segera mengikuti Jaran Sewu. Mereka menuju ke luar gua dan sampai pada tepi bukit. Di sana Eyang Rupit sedang termenung di bawah pohon flamboyant2 yang rindang. “Hamba Jaran Sewu bersama Bondowoso meminta petunjuk,” dengan sopan Jaran Sewu berkata kepada Eyang Rupit. “Apa yang dibutuhkan oleh dewa sepertimu Bondowoso? Kau sudah melebihi kami,” Eyang Rupit tetap menghadap pemandangan ke arah bawah bukit. “Seperti kata Jaran Sewu eyang, hamba membutuhkan suatu petunjuk bagaimana mengalahkan orang yang memiliki kekuatan yang seimbang sama persis dengan diri kita sendiri?” Bondowoso menjelaskan. “Jawabannya cuma satu, mengalah tetapi bukan untuk kalah, kekerasan akan kalah dengan kelembutan, aliran air sungai tidak akan berhenti bila ada batu di tengahnya, tetapi aliran air akan menyamping dan mengarahkan dirinya agar tetap mencapai tujuan,” jawab Eyang Rupit. “Mengalirkan dan mengarahkan tenaga lawan adalah kuncinya, sepertinya kau harus meneliti gerakan silat lebih mirip menari daripada bersilat, silat tingkat tinggi adalah mengalirkan tenaga lawan dan mengarahkannya untuk menyerang mereka sendiri, ini disebut silat lembut,” jelas Eyang Rupit. “Jaran Sewu serang aku dengan sekuat tenaga dan cepat, sekarang!” teriak Eyang Rupit mendadak memerintahkan Jaran Sewu. “Baik eyang,” jawab Jaran Sewu lalu segera menyerang Eyang Rupit dengan mengerahkan seluruh tenaganya dan dengan kecepatan yang sedapat mungkin dia lakukan.

Vol. 2 No. 09 September 2017

Pukulan maut tangan kanan Jaran Sewu menerjang wajah Eyang Rupit. Eyang Rupit menghindar ke sisi kanan Jaran Sewu. Lalu dengan cepat memegang tangan kanan Jaran Sewu dengan lembut seperti menari menggunakan kedua tangannya dan diarahkan sesuai keperluan Eyang Rupit sehingga Jaran Sewu tidak bisa melawannya dan akhirnya terbanting dengan keras. ZBUUUUUUUGH! ADUH! Jaran Sewu nyengir menahan sakitnya. “Silat lembut!” ujar Eyang Rupit. “Namun, dengan catatan kekuatan kita kurang lebih sama ya, kalau terlalu jauh perbedaaanya dan kalah kuat, sepertinya tidak begitu berhasil he he he,” ujar Eyang Rupit. “Terima kasih eyang, sangat mencerahkan,” ujar Bondowoso sembari memberi gerak Om Swastiastu.

*

“Baiklah, katakan apa rencanamu mbakyu?” tanya Roro Jonggrang. “Sebenarnya sudah jelas, aku harap dia gagal itu saja?” jawab Loro Jonggrang. “APA?” jadi kau benar-benar hanya ingin bertaruh sedangkan kau sendiri tidak punya senjata rahasia? Sangat berisiko! Kau tetap saja ndak3 berubah mbakyu!” Roro Jonggrang sebal. “Aku sudah melihat hal-hal ajaib bersama Bondowoso, kukira Bandung entah dari mana mendadak sepertinya punya


AN1MAGINE

kemampuan yang kurang lebih sama, hal ini membuka kemungkinan bahwa membuat seribu candi adalah hal yang mudah untuk dilakukannya,” tambah Roro Jonggrang. “Tadinya kupikir dia tidak akan bisa melakukannya!” Loro berargumen. “Menaklukkan kerajaan Pengging hanya dengan satu malam saja dia berhasil melakukannya! Apa yang telah mbakyu pikirkan? Aduh!” Roro menepuk dahinya sendiri. “Entahlah, pada saat itu kupikir itu tidak mungkin,” Loro Jonggrang mendadak sedih. Loro dan Roro Jonggrang mendadak melihat samar-samar bayangan Bondowoso muncul di ruangan tersebut, dari samar-samar lalu semakin jelas. “Maaf Loro dan Roro Jonggrang, saya menggunakan ilmu menghilang untuk bisa menemui kalian,” ucap Bondowoso. “Ah… sudah lama kutunggu,” ucap Roro Jonggrang sembari mendekati Bondowoso. “Aku akan membawamu ke tempat yang aman,” ucap Bondowoso. “Sudah saatnya memang kita keluar dari sini, ayo mbakyu,” ajak Roro Jonggrang. Loro Jonggrang terdiam dan tidak mau bergerak, “Aku di sini saja dhiayu.” “Ayo mbakyu, ada apa denganmu?” Roro Jonggrang menarik tangan Loro Jonggrang. “Inilah rumahku, aku harus mempertahankannya sampai darah penghabisan,” jawab Loro Jonggrang dengan wajah serius.

Vol. 2 No. 09 September 2017

“Kita akan mengalah dulu, nanti kita atur rencana dan kita akan merebut kerajaan kita ini nanti,” jelas Roro Jonggrang. “Aku tidak mau, kau saja, aku sudah mantap di sini,” ucap Loro Jonggrang dengan wajah tetap serius. “Baiklah mbakyu, kami akan kembali nanti, jaga dirimu,” ujar Roro Jonggrang. Kemudian Bondowoso memegang pinggang Roro Jonggrang dan mendadak terbang melesat ke atas menembus atap ruangan tersebut. BRUAAAAAAAAKH! Setelah itu mendadak pintu ruangan dijebol oleh para prajurit metal. Mereka melihat ke atas di mana atap ruangan tersebut sudah rusak. Tak berapa lama kemudian Bandung masuk ke ruangan tersebut dan melihat ke atap yang rusak. “Bondowoso,” desisnya dan kemudian melihat ke Loro Jonggrang. “Aku tidak tahu mengapa hanya Roro Jonggrang yang dibawanya, prajurit metal, bawa Loro Jonggrang ke ruangan lainnya, dan kalian sepuluh prajurit metal berjaga di dalam ruangan tersebut!” perintah Bandung. “Sebentar lagi matahari tenggelam, aku akan membuat seribu candi sesuai permintaanmu calon permaisuriku ha ha ha,” lalu Bandung meninggalkan ruangan tersebut. Kemudian para prajurit metal membawa Loro Jonggrang ke area lainnya dan mereka menjaga Loro Jonggrang di dalam ruangan tersebut, hal ini untuk menjaga Loro Jonggrang agar tidak didatangi lagi oleh Bondowoso atau siapa pun lagi. Bondowoso berdiri di alun-alun. Di sana sudah berdiri delapan puluh prajurit metal.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

“Baiklah prajurit metalku, kalian ikut aku, kita akan membuat seribu candi di area sana, Prambanan” ujar Bondowoso sembari menunjuk hutan yang landai terlihat dari alun-alun istana Baka.

belakangnya, harus mengikuti perintah prajurit metal yang paling depan,” Bandung berkata sembari memandang barisan prajurit metal yang ada di depannya.

“Ayo berangkat dan ikuti aku, laksanakan!” perintah Bandung lalu berlari dengan cepat ke area yang ditunjuknya tadi.

“Ini bentuk area candi dari tampak depan, samping, dan atas, kuambil dari gambar yang ada di istana Baka, entah siapa yang menggambarnya, tetapi kulihat sangat bagus, gunakan gambar ini sebagai acuan,” lalu memberikan gambar tersebut kepada salah satu prajurit metal yang ada di sana.

Dalam waktu singkat Bandung sudah berada di area tersebut. Prajurit metalnya juga sudah berbaris dengan rapi sebanyak sepuluh prajurit perbaris dan berbaris ke belakang sebanyak delapan barisan. Bandung berkata, “Hal yang harus kita lakukan pertama kali adalah membuat sumur, kau sepuluh prajurit metal yang berbaris paling depan yang membuat sumur.” “Lalu dua puluh prajurit metal berikutnya memotong pohon-pohon agar areanya nanti dapat ditempati untuk bakal seribu candi. Lalu lima puluh prajurit metal sisanya ini dan mengumpulkan batu-batu besar, buat bentuknya seperti batu bata tapi ukurannya lebih besar, ukuran tepatnya…” “… kau prajurit metal yang di sana tentukan ukuran tepatnya, yang lain mengikuti ukuran tersebut” perintah Bondowoso yang sudah melihat matahari mulai tenggelam. “Siap laksanakan!” jawab para prajurit metal. Lalu mereka segera bergerak dengan sangat cepat melakukan tugasnya masing-masing. Sekitar satu jam saja, semuanya sudah selesai. “Perintah telah dilaksanakan dan menunggu perintah selanjutnya,” ujar para prajurit metal tersebut bersamaan. “Aku akan menunjuk satu prajurit metal, dan dia akan menjadi pemimpin untuk membuat candi, sepuluh prajurit metal paling depan bertanggung jawab pada tiap seratus candi, dan prajurit metal di

“Ingat bentuk gambarnya setelah selesai mengingatnya, segera berikan ke prajurit metal kepala yang aku tunjuk lainnya, lalu pembangunan candi dimulai dari area sana dan buat berjejer di belakangnya sampai jadi seratus candi…” “… prajurit metal berikutnya mengerjakan area yang di samping kanannya lagi dan membangun seratus candi ke belakangnya, begitu seterusnya sampai prajurit yang paling depan yang terakhir,” Bandung menjelaskan. “Dan waktu kita hanya sampai saat ayam berkokok, maka kalian harus berhenti tanpa perlu aku perintahkan lagi dan diam sampai matahari pagi benar-benar telah terbit di ufuk timur, laksanakan!” perintah Bandung sembari menunjuk area yang dimaksud. “SIAP LAKSANAKAN GUSTI PRABU BANDUNG!” prajurit metal sebanyak delapan puluh tersebut menjawab secara bersamaan. Lalu dengan cerdasnya para prajurit metal melakukan apa yang diperintahkan oleh Bandung sesuai persis dengan perintahnya tanpa kebingungan. “Mantap!” ucap Bandung sendirian.

*


AN1MAGINE

“Kau berhasil membawa Roro, mana Loro Jonggrang?” tanya Aryakreyan. Bondowoso akan menjawabnya, namun telah didahului oleh Roro Jonggrang. “Dia tidak mau ikut, aku sudah membujuknya, dia mempunyai semangat nasionalis yang kuat terhadap kerajaan,” jawab Roro Jonggrang. Bondowoso melihat ke teman-teman lainnya sembari menunjuk ke arah Roro Jonggrang sebagai tanda memang begitulah kemauan Loro Jonggrang. “Kami juga telah berhasil membawa Pikatan, Bhorghat, Garudeva, dan Vhendaaar; mereka sedang dalam ruang pemulihan,” ujar Zhartan. “Bagus sekali Zhartan, kini kita akan melumpuhkan prajurit metal yang ada di Pengging,” puji Bondowoso sekaligus mengajak untuk membebaskan kerajaaan Pengging. “Ide bagus, kupikir kau sendirian akan mampu melakukannya bukan?” cetus Zhartan. “Ha ha ha baiklah, aku titip Roro di sini ya,” ucap Bondowoso. “Jangan khawatir, dia akan aman bersama kami,” jawab Zhartan. “Kembali dengan segera sayang!” Roro tampak khawatir. “Iya sayang, jangan khawatir ya,” jawab Bondowoso. Lalu Bondowoso berjalan ke luar area gua dan segera melayang terbang ke kerajaan Pengging. * Wanara duduk di singasana raja Pengging. Dia merasa bahwa dia adalah raja di situ, ”Ha ha ha ha dasar Bandung

Vol. 2 No. 09 September 2017

bodoh, ditunggangi begitu saja dia termakan, percuma saja kuat dan sakti tetapi dapat aku bodohi, aku menjadi wakil di sini berarti aku raja di sini he he he, tanpa susah payah kudapatkan kekuasaan,” gumam Wanara berkata dan tertawa sendiri. BRAAAAAAAAKH! Mendadak Bondowoso turun dari atas dan merusak atap istana Pengging tepat berada di depan Wanara. “Persis seperti dugaanku, tidak ada teman di antara para penjahat!” ucap Bondowoso sembari turun perlahan ke lantai istana. “Bondowoso!” Wanara tampak pucat. “PRAJURIT METAL, HANCURKAN BONDOWOSO!” teriak Wanara kepada sepuluh prajurit metalnya. Dengan serentak sepuluh prajurit metal menyerang Bondowoso. Bondowoso segera mempratikkan silat lembut dengan mengalirkan dan memanfaatkan tenaga lawan. Satu prajurit metal yang terdekat melakukan pukulan. Dengan segera Bondowoso memutar posisinya sejajar dengan prajurit metal tersebut di sebelah kanannya lalu menangkap tangan kanan prajurit metal tersebut dengan tangan kiri Bondowoso, lalu tangan Bondowoso satunya juga menangkap tangan tersebut. Bondowoso lalu menyalurkan aliran tenaga prajurit metal tersebut dengan mengangkat dan membenturkannya ke prajurit metal lainnya yang mulai mendekat. BRAAAAAAAAAAKH! Hantaman tubuh prajurit metal yang dipegang Bondowoso dengan prajurit lainnya terjadi. Mereka terjengkang ke belakang.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Bondowoso segera melempar prajurit metal yang ada di tangannya menyambut beberapa prajurit metal lainnya yang sudah mulai mendekat dari sisi lainnya,

Tubuh prajurit metal menghantam lantai dengan keras. Prajurit metal lainnya segera menyerang Bondowoso berbarengan.

BRUAAAAAAAAAAAKH!

Kali ini Bondowoso merasa sudah cukup berlatih.

Mereka semua terhantam tubuh prajurit metal yang dilemparkan Bondowoso. Mendadak dari arah belakang satu prajurit metal berhasil lompat dan memegang tubuh Bondowoso dari belakang. Dengan segera Bondowoso memanfaatkan tenaga lawan lagi dengan membungkukkan badannya dengan cepat, seketika itu juga prajurit metal tersebut terjengkang ke depan dan menghantam lantai istana. BRUGH! Lantai rusak terkena kepala prajurit metal yang menghantam lantai tersebut. Dengan segera Bondowoso menendang prajurit metal tersebut.

Dengan segera tangannya memukul salah satu prajurit metal yang paling dekat. BRAAAAKH! Kepala prajurit metal itu hancur. Lalu dengan segera Bondowoso melakukan pukulan berputar ke prajurit metal lainnya dan tangannya menembus tubuh salah satu prajurit metal. Dengan semangat Bondowoso melakukan serangan yang membuat beberapa prajurit metal tubuh mereka langsung rusak terkena pukulan mautnya. “APA?!” Wanara kaget, satu-satu prajurit metal yang ada berjatuhan dengan tubuh hancur.

BRAAAAAKH! ZZZZT ZZZT Badan prajurit metal tersebut terbagi menjadi dua dan aliran listrik muncul di sisa-sisa tubuhnya.

Kini yang tersisa cuma tinggal tiga prajurit metal saja. Bondowoso tampaknya tidak peduli, segera saja dengan cepat ia memukul dan menendang ketiga prajurit metal tersebut. BRAKH! KRAK! ZZZZT ZZZZZT

“HAAAAA!” Wanara terkesiap, dia tidak menyangka prajurit metalnya dapat dikalahkan oleh Bondowoso. Prajurit metal lainnya menyerang Bondowoso dari depan. Tangan kanan prajurit metal melayang ke arah wajah Bondowoso.

Dua prajurit metal telah rusak terkena pukulan Bondowoso. Tinggal satu prajurit metal saja dan prajurit metal tersebut menyerang Bondowoso dengan pukulannya. Bondowoso menghadang pukulan tersebut. BRAAAAAAAKH!

Kali ini Bondowoso sepertinya sudah mengerti memanfaatkan tenaga lawan lalu segera menangkap tangan kanan tersebut dan menariknya ke bawah sekaligus membantingnya dengan tubuhnya sebagai tolokan. BRAAAAAAKH!

Tangan prajurit metal tersebut hancur lalu dengan segera Bondowoso melakukan tendangan kuat. BREEEGH KRAKH!


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Kaki Bondowoso mematahkan tubuh prajurit metal menjadi dua. Dengan wajah gemas Bondowoso mendekati Wanara yang masih bengong dan tidak berani beranjak.

“Wuah semakin cakep saja, kok bisa ya? dan tidak bau lagi? Aku tidak percaya kau Bondowoso?” Pikatan sangsi.

“Di mana kau tawan raja dan kerabatnya?” tanya Bondowoso kepada Wanara. Dengan wajah ketakutan Wanara menunjuk ke suatu tempat.

Semuanya tertawa lagi hal itu membuat Pikatan kebingungan.

*

HA HA HA HA HA

Lalu muncul Garudeva, Bhorghat dan Vhendaar. “Hai Garudeva, hai Bhorghat!” sapa Bondowoso. “Siapa ya?” tanya mereka.

“Aku mengkhawatirkan Mbakyu Loro,” ucap Roro Jonggrang.

“Dia Bondowoso,” jawab Pikatan. “Ooooh kok bisa beda?” tanya Bhorghat.

“Ya kami juga, sepertinya Bandung akan berhasil membuat seribu candi besok pagi!” ucap Zhartan.

“Baiklah, bagaimana Pengging? Bondowoso?” tanya Zhartan setelah melihat Bondowoso duduk.

“Sudah hampir tengah malam, kenapa Bondowoso belum kembali?” tanya Jaran Sewu.

“Sudah kembali seperti semula, Raja Damar Moyo kembali menjadi raja, dan aku tempatkan Wanara di penjara mereka, lalu aku bawa ibundanya Roro Jonggrang ke sini,” jawab Bondowoso.

WHUUUUUSH! “Nah tuh dia, dengan seorang wanita!” teriak Aryakreyan. “Ibu!” Roro segera berlari menyambut Bondowoso yang ternyata bersama ibunya. Segera saja Roro memeluk ibunya. “Tenang nduk, ibu baik-baik saja,” ujar Roro Anjani. “Hai Pikatan wuah kau sudah pulih!” sapa Bondowoso saat melihat Pikatan. “Siapa ya?” tanya Pikatan. HA HA HA HA HA Semuanya tertawa. “Aku Bondowoso,” jelas Bondowoso.

“Berita yang bagus, kini kita fokus ke problem lainnya, menggagalkan pembuatan seribu candi agar kerajaan Baka tidak jatuh ke tangan Bandung,” Zhartan memulai pembicaraan untuk mengatasi hal tersebut. “Coba katakan permasalahannya Roro,” Zhartan meminta Roro menjelaskan. “Baiklah, begini Mbakyu Loro akan mau menjadi permaisuri Bandung bila Bandung berhasil membuat seribu candi dan dikerjakan mulai matahari tenggelam sore ini dan selesai saat ayam berkokok, bila Bandung berhasil, maka Loro bersedia menjadi permaisurinya, bila Bandung gagal, maka kerajaan Baka akan diberikan kepada Loro, kepada kami,” Roro Jonggrang menjelaskan.


AN1MAGINE

“Sepertinya aku tahu jawaban dari permasalahan ini,” jawab Roro Anjani, ibu Roro Jonggrang.

Vol. 2 No. 09 September 2017

“Wuoh aneh sekali? Ilmu apa itu Bondowoso?” ucap Pikatan.

“Benarkah?” tanya Roro Jonggrang.

“Baiklah, kita membutuhkan suara yang dapat menirukan ayam berkokok di pagi hari,” ucap Roro Anjani.

“Ya, ini adalah teka-teki yang ayahmu tanyakan ke ibu, lalu ibu ceritakan lagi ke Loro, tapi belum pernah kepadamu Roro,” ucap Roro Anjani.

“Aku bisa melakukannya skrieeech,” kata Garudeva. “Wuah bagus!” puji Pikatan.

“Baiklah, kami menunggu jawabannya,” ucap Zhartan.

“Baiklah, ayo kita lakukan,” kata Zhartan.

“Kuncinya adalah di kata selesai saat ayam berkokok,” ucap Roro Anjani.

*

“Bukankah ayam berkokok selalu menjelang pagi hari?” jelas Aryakreyan. “Ya aku mengerti ha ha ha iya bisa!” Eyang Rupit tersenyum. “Maksudnya?” tanya Jaran Sewu. “Kita bisa membuat ayam berkokok sebelum pagi menjelang skrieeech!” ujar Garudeva.

Bandung berdiri di salah satu candi yang telah jadi, ”Berapa yang sudah jadi prajurit?” tanya Bandung kepada salah satu prajurit metal yang ada di dekatnya. “Sudah sembilan ratus sembilan puluh tujuh candi gusti,” jawab prajurit metal tadi. “Bagus, berarti kurang tiga candi lagi, aku pasti menang ha ha ha,” Bandung bicara pada dirinya sendiri dan sangat percaya diri.

“Caranya?” ujar Zhartan. “Dengan menirukan suara yang berkokok!” jawab Roro Anjani. “Cerdas,” Ucap Vhendaar. HA HA HA HA HA Semuanya tertawa bersama, sepertinya masalah tersebut sudah terpecahkan. “Zhartan, apakah kau mempunyai alat perekam?” tanya Bondowoso. “Sepertinya ada di dalam laboratorium kami, tetapi alat pemutarnya cuma ada lima saja,” jelas Zhartan. “Kurasa sudah cukup, karena aku juga punya alat perekam dan pemutar dalam tubuhku dan dapat diputar ulang keluar dari mulut,” ucap Bondowoso.

“Kau berhenti, segera jemput Loro Jonggrang di istana di kamarnya,” Bandung menunjuk satu orang prajurit metal untuk menjemput Loro Jonggrang. “Baik gusti prabu,” ucap prajurit metal tersebut, lalu keluar dari barisan dan berlari ke arah istana Baka menjemput Loro Jonggrang. KUKURUYUUUUUUUUK! Mendadak telinganya mendengar suara ayam berkokok dari kejauhan. Bandung tidak percaya akan hal ini. Dengan cepat dirinya melesat ke arah datangnya suara ayam berkokok. KUKURUYUUUUUUUUK! Suara ayam terdengar lagi. Kali ini dia tahu persis posisinya.


AN1MAGINE

Dicarinya asal suara tersebut, suara ayam berkokok terdengar lagi. KUKURUYUUUUUUUUK! Disibaknya rerumputan di mana suara kokok ayam berasal. Dia melihat sejenis alat kecil yang mengeluarkan bunyi ayam berkokok. Diinjaknya alat tersebut hingga hancur. Lalu dengan cepat dia melesat ke arah pembangunan candi. Dia melihat semua prajurit metalnya terdiam. Persis yang dia perintahkan, berhenti bekerja setelah ayam berkokok dan baru bisa bergerak lagi setelah matahari terbit. KUKURUYUUUUUUUUK! Suara ayam berbunyi lagi di arah lainnya. Kali ini dengan gerak lebih cepat lagi, Bandung mencari sumber suara ayam berkokok dan ditemukannya lagi alat seperti sebelumnya, dia pegang dan banting sehingga hancur. KUKURUYUUUUUUUUK!

Vol. 2 No. 09 September 2017

KUKURUY! “Bondowoso!” teriak Bandung saat Bondowoso mulutnya terlihat monyong mengeluarkan suara yang diputarnya mirip ayam jantan berkokok lalu berhenti saat Bandung melihatnya. “Eh ya, aku Bondowoso,” ucap Bondowoso nyengir. “Dari mulutmu? Kau menjijikkan seperti ayam! Pengecut!” teriak Bandung. “Pengecut? Dengan menyandera orang lain kau anggap dirimu ksatria?” jawab Bondowoso. “Kenapa tidak kau tantang saja aku, daripada menggunakan akal busuk menirukan suara ayam!” tantang Bandung. “Ah… dan membiarkan prajurit metal tetap bekerja? Kami bukan orang yang bodoh!” jawab Bondowoso. “Kami?” tanya Bandung. “Ya kami,” lalu bermunculan Bhorghat, Pikatan, Garudeva, Zhartan, Bulkhu, dan Roro Jonggrang paling akhir muncul.

BRAKH! Bandung sudah berada di area tersebut dan langsung menginjak alat tersebut. KUKURUY!

“Ha ha ha sial,” ucap Bandung tertawa kesal. “Prajurit metal, berapa candi yang telah jadi?” tanya Bandung kepada prajurit metal yang di dekatnya.

KRAAAAAKH! Bandung sudah berada di area tersebut dan langsung menginjak alat tersebut sebelum bunyi kokok selesai diputar. KUK! KREEEKH! Bandung sudah berada di area tersebut dan langsung menginjak alat tersebut padahal bunyi kokok baru saja diputar.

Bersambung 1 Sebutan pengganti untuk adik wanita. 2 Nama latinnya Caesalpinia pulcherrima, sejenis tumbuhan daerah tropis, berdaun rindang, bunganya indah berwarna kekuningan, oranye, dan atau merah kadang disebut juga bunga surga (paradise flower). 3 Tidak.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

CERMIN

http://www.conceptart.org/forums/attachment.php?attachmentid=2021551&stc=1


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Tamasya ke Taman Tekno Archana Universa

Aku tertawa. Jeremy selalu penuh kejutan termasuk hari ini ketika ia membawakanku kamera tapi lupa melepas baterainya dari alat charge. Jadilah kameranya tidak dapat di-on-kan karena tidak ada sumber dayanya. “Aku benar-benar minta maaf Luna, aku sungguh-sungguh minta maaf,” katanya dengan nada penyesalan yang sudah sangat kuhafal. “Gak masalah. Memang kadang kita melupakan baterai atau memory card sehingga meski membawa kamera kita tidak bisa menggunakannya,” ujarku menghiburnya. “Mestinya aku mengecek ulang sebelum kemari. Aku ceroboh,” sesalnya, nyaris menangis. Jeremy boleh jadi salah satu cowok paling cengeng yang kukenal. Ia menangis saat sedih, saat melakukan kesalahan, juga saat kami menonton adegan film yang sedih. Kadang aku merasa dia begitu rapuh. Seolah-olah jika aku salah menyentuhnya sedikit saja, ia akan hancur berkepingkeping. Lebih mudah rusak dari pada gelas kaca. Aku merogoh jaket dan menyodorkan ponselku padanya. “Kita bisa pakai ini.” “Tapi hasilnya tidak akan sebaik kamera....” gumamnya lirih. Selain ceroboh, Jeremy selalu fokus pada masalah bukan pada solusi. Aku juga mungkin seharusnya tidak bete pada Jeremy. Aku harusnya membenci kesalahannya, bukan orangnya.

Tapi tetap saja kadang sulit dilakukan. Aku tidak sabaran. Tapi itu juga bukan pembenaran. Siapa bilang kesabaran itu ada batasnya? “Ayo mulai berkeliling! Kupikir kita dapat menemukan beberapa hal menarik di sini,” ujarku berusaha fokus pada perjalanan kami hari ini. Hari ini kami berkunjung ke Taman Tekno. Katanya pengunjung dapat menemukan berbagai hal menarik di sini. Sebenarnya taman ini merupakan area cagar alam. Dua tahun terakhir taman ini ditutup untuk renovasi. Tidak hanya cagar alam, taman ini akan jadi taman ilmu pengetahuan terbaik di negara ini. “Apa kau pernah kemari sebelum tempat ini direnovasi, Luna?” tanya Jeremy yang nampaknya sudah dapat menerima kenyataan kalau kami tidak perlu mengambil gambar dengan kameranya. “Sekali,” kataku, mengakui. “Benarkah?” tanyanya sembari membulatkan matanya, mirip anak anjing. “Dengan siapa?” Tepat sasaran! Dengan siapa adalah pertanyaan yang malas kujawab karena penjelasannya bisa panjang. Jadi terpaksa aku berbohong saja. “Sendirian.” “Oh.” Jelas Jeremy menaruh kecurigaan padaku, tapi aku diam saja. Selama Jeremy memilih untuk tidak memaksaku mengaku, aku juga tidak akan berbuat apa-apa.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Jeremy bukan orang yang dapat kuajak curhat, intinya aku tidak terlalu banyak mengungkap kehidupan pribadiku meski kami sering bertemu dan bepergian bersama. “Apa banyak yang berubah?” tanyanya lagi, sedikit ragu-ragu. “Kurasa kita harus menyurusi taman ini lebih dalam lagi, kita belum terlalu jauh dari gerbang masuk,” jelasku tanpa memandangnya, sesuatu yang sering kulakukan ketika merasa bersalah. “Tentu saja,” timpalnya. Pengunjung Taman Tekno hari ini tidak banyak. Kami sengaja merencanakan tamasya ini dua bulan setelah renovasi. Aku tidak suka berada di tempat yang terlalu ramai. Membuatku pusing. Mirip sepertiku, Jeremy juga tidak pernah tenang ditempat yang ramai, berdesak-desakan. Ia bisa kena serangan panik, kemudian napasnya menjadi pendek-pendek dan wajahnya memucat seperti tembok. Aku pernah melihat Jeremy begitu sekali, dan aku tidak ingin melihatnya dalam keadaan tidak waras lagi. Itu cukup merepotkan. Orang-orang juga akan mengerubungi kami dengan tatapan ingin tahu. “Kuharap kita segera menemukan sesuatu yang menarik,” keluh Jeremy setelah kami berjalan sekitar setengah jam dan tidak menemukan apa pun selain pohon-pohon khas daerah tropis yang menjulang tinggi. “Seharusnya kita mengambil peta saat di gerbang depan, jadi arah kita pergi lebih jelas,” ujarku sembari mengerucutkan bibir. “Kenapa tadi kau tidak mengambilnya?” tuntut Jeremy. Nada bicaranya sekarang kentara menyalahkanku. “Aku lupa, lagi pula mengapa kau tidak mengingatkanku?” balasku, tidak mau kalah. “Aku juga lupa,” cengirnya, tidak ada rasa bersalah yang tegambar di wajahnya. Aku menarik kedua pipi Jeremy dengan gemas. “Sakit!” rengek Jeremy. https://i.pinimg.com/736x/ee/14/ff/ee1 4ffa262c2e6f2c551dfb0aec013fb-foggy-forest-misty-forest.jpg


AN1MAGINE

“Maka dari itu stop mengeluh. Kita buat petualangan ini jadi menarik karena kita tidak tahu apa yang akan kita temukan,” kekehku. “Semoga kita segera mendapat kejutan!” sorak Jeremy riang. Kami menyusuri taman Tekno dengan berjalan kaki. Sebenarnya ada angkutan yang akan membawa pengunjung mengelilingi tempat ini. Hanya saja kami memang ingin pengalaman yang lebih dekat ke alam. Jalan kaki di awal. Jika nantinya kami terlalu kelelahan atau terlalu kebingungan untuk mencari jalan keluar. Barulah kami akan menggunakan angkutan tersebut. Untuk anak berumur sebelas, Jeremy cukup tinggi. Dia belum menandingi tinggiku memang, tapi kurasa tidak akan lama lagi ia akan menyalip tinggiku. Pertumbuhan anak laki-laki ketika memasuki masa puber kadang begitu fantastis. Aku ingat benar saat masih SD, aku termasuk murid yang akan berbaris di belakang. Termasuk siswi dengan tinggi di atas rata-rata, bahkan hampir semua anak di kelas lebih pendek dariku. Keadaannya berbeda jauh ketika memasuki fase SMP. Anak laki-laki seolah ditarik mesin ulur. Mereka meninggi dengan cepat. Sekarang hanya ada beberapa anak cowok yang lebih pendek dariku. Kami berhenti sebentar untuk membeli es krim di salah satu pedagang yang ada di taman ini. Es krim rasa anggur untuk Jeremy si pecinta buah-buahan dan coklat buatku. “Apa ada wahana ilmu pengetahuan di sekitar sini?” tanyaku pada penjualnya. “Yang paling dekat ada di dekat percabangan di depan sini. Lurus dulu,

Vol. 2 No. 09 September 2017

ketika menemukan percabangan pertama belok kiri. Nanti di sana ada gedung ilmu pengetahuan, tapi aku sendiri belum pernah masuk. Jadi aku tidak tahu ada apa di dalamnya,” jelas si penjual. Jeremy nampak lebih bersemangat setelah makan es krim. “Tidak masalah. Yang penting kami sudah ada tujuan bukannya berputar-putar di dalam taman ini saja, sekadar melintasi jalan penuh pohon.” Dalam pikiranku aku juga sependapat dengan Jeremy. “Akhirnya petualangan kita hari ini dimulai, Luna!” sorak Jeremy, girang. Kami sudah tiba di gedung yang dimaksud penjual es krim. Gedung dengan cat putih dengan jendela-jendela besar, mengingatkanku pada style bangunan zaman Belanda. “Kuharap ada pengunjung lain di dalamnya. Atau harusnya kita datang ke sini pas lagi rame aja ya? Kesannya agak aneh karena kita jarang banget berpapasan sama pengunjung lain sejak masuk sini,” gumam Jeremy lebih pada dirinya sendiri. “Ayo masuk,” sahutku sembari memotret bangunan itu dengan ponselku. “Kalau isinya jelek, kita segera pindah aja ya ke tempat lain?” usul Jeremy. Aku tidak mengerti kategori jelek yang dimaksud Jeremy, tapi aku tetap mengangguk. “Ayo masuk!” ajakku. Pintunya berderit ketika kami mendorongnya. “Selamat datang!” sapa suara serak itu, bahkan sebelum kami sempat mengucapkan ‘halo, apa ada orang di sini?’ atau kalimat semacam itu.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

http://media.blizzard.com/sc2/media/artwork/loading-hyperionlab-full.jpg

Kami melihat orang separuh baya yang nyaris kehilangan semua giginya, tapi ajaibnya rambutnya masih hitam semua. Mungkin dia mengecat rambutnya?

Jeremy berpandangan. “Tempat ini ramai saat awal-awal dibuka kembali. Aku sedih mengingat tidak banyak pengunjung yang benar-benar tertarik pada sains.”

“Aku senang hari ini mendapat pengunjung!” lanjutnya, riang. Aku dan

“Apa yang kau punya, emm... professor?” tanya Jeremy, setengah binggung

harus memanggil apa pria tua ini.

Dia bahkan tidak ingat namanya dan membuat percobaan? Tidak kah ini terlalu beresiko?

“Kemari, kalian akan tercengang dengan apa yang sudah kubuat!” serunya sembari mendorong kami berdua masuk lebih dalam. “Apa kau sendirian saja, professor?” tanyaku, menyadari gedung ini sepi sekali. “Tidak. Aku bekerja bersama dengan yang lain. Kalian kakak adik?” tanya pria tua itu. “Aku kakak Jeremy. Namaku Luna,” sahutku memperkenalkan diri. “Luna dan Jeremy. Jeremy dan Luna. Nama yang bagus.” Orang itu mendekatkan bibirnya ke telingaku. “Aku bahkan sudah lupa namaku sendiri!”

Aku meremas tangan Jeremy dengan cemas. Mendadak aku merasa tidak seharusnya masuk ke gedung ini. Orang tua yang ada di hadapan kami terlalu aneh. “Kami rasa, kami akan kembali setelah makan siang. Maafkan aku, tapi aku benar-benar lapar,” ujarku berusaha pamit keluar dari gedung ini. “Tapi kita baru makan es krim, Luna! Kita akan melihat-lihat dulu sebelum cari makan, ok?” pinta Jeremy. Bagus! Jeremy tidak menangkap maksudku untuk kabur dari tempat ini.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

“Jangan khawatir soal makanan, Luna! Ada banyak cemilan di sini. Ikut aku!” perintah orang tua itu.

“Kalian bisa menghapus kelaparan dari muka Bumi dengan mesin ini!” decakku, kagum.

Ia membawa kami mendekati seunit mesin yang ada di dekatnya.

“Masih perlu banyak penyempurnaan,” geram orang tua itu. “Aku yakin, kalian sekarang pasti bertanya-tanya aku memiliki alat keren apa lagi!”

“Pikirkan makanan yang sederhana. Mesin ini akan memberikannya untukmu. Ingat! Yang sederhana karena mesin ini belum bisa membuatkan makanan yang kompleks misalnya ayam rica-rica, mesin ini belum bisa membuatnya!” cerocos orang tua itu. Aku mengangkat satu alis, berharap mesin ini benar-benar bisa menciptakan makanan seperti yang dikatakan. “Apel?” sahutku ragu-ragu. “Apel!” seru orang tua itu. “Permintaan yang bagus nak, mesin ini bisa memberikanmu apel. Aku sudah pernah memintanya dan mesin ini memberikanku apel.”

“Benar. Tunjukkan kami sesuatu yang bagus!” pinta Jeremy sembari mengunyah pisangnya. “Kalian akan menyukai yang satu ini!” Pria tua itu mengajak kami berjalan hingga ujung ruangan. “Teleportasi bukan isapan jempol belaka!” “Benarkah?” tanyaku setengah tidak percaya. “Alat itu bisa memindahkan benda dalam sekejap?” “Tidak hanya benda. Bisa hewan, bahkan manusia. Bisa lintas area, bisa lintas waktu,” jelas si pria tua. “Kalian pernah mengirim apa? Kemana?” sahut Jeremy penasaran.

Maka pria tua itu mulai memasukkan beberapa perintah yang rumit menggunakan tuts-tuts keyboard yang ada pada mesin tersebut.

Dia sudah menghabiskan pisangnya, sementara aku belum segigit pun menyentuh apelku.

Mesin itu bergetar sebentar sebelum bunyi “plop” pelan. Kemudian dari lubang pengambilan makanan, aku melihat sebuah apel muncul.

“Mengirimkan belut ke kutub utara,” jawab si pria tua. Entah kenapa aku merasa jawabannya seperti asal-asalan. Kenapa dia harus mengirim belut?

“Keren!” puji Jeremy. “Bolehkah aku mencobanya juga?”

Pria tua itu tersenyum, memperlihatkan sisa-sisa giginya.

Orang itu memberikan apel pesananku kemudian berbalik menghadapi Jeremy. “Katakan permintaanmu!”

“Jadi kalian ingin mengirim apa? Kemana?”

“Pisang! Berikan aku pisang!” ujar Jeremy dengan penuh semangat. Pria tua itu mengulangi prosedur rumit untuk beberapa saat sebelum pisang pesanan Jeremy keluar dari lubang pengambilan makanan. “Terima kasih,” kata Jeremy, senyum sumringah mengembang di wajahnya.

Aku dan Jeremy kembali berpandangan. Kurasa Jeremy juga kurang menyukai mesin ini. Mesin ini terasa begitu berbahaya, sama berbahayanya dengan pria yang ada di hadapan kami. “Aku tidak ada ide,” ujar Jeremy yang ketertarikannya sudah menguap entah kemana. “Aku juga tidak tahu,” kataku, pura-pura tenang.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

“Benarkah? Tidak ada yang ingin menyumbangkan ide di sini? Kalau begitu bagaimana kalau aku yang menentukan? Abad ke 17 mungkin? Kalian ingin mengunjungi kota mana? Amerika? Tidak. Lebih baik Eropa. Aku akan mengantar kalian ke Inggris abad 17! Menarik, bukan?” kekeh pria tua itu. “Mengirim kami?” Aku sudah tidak bisa berpura-pura tenang lagi sekarang. Pria tua ini akan membuat kami menghilang dari sini, memindahkan aku dan Jeremy ke kota asing yang sama sekali bukan di zaman kami lahir! Kami bahkan tidak tahu bagaimana caranya kembali jika dia sudah mengirim kami pergi. Pria ini gila! “Professor, maaf kami tidak bersedia melakukannya,” tolakku. “Aku tidak meminta izin kalian!” geram si pria tua. “Bersiaplah!”

Maka orang tua itu mulai meng-inputkan serangkaian perintah pada alat teleportnya. Dengan tololnya aku dan Jeremy tidak ke mana-mana. Kaki kami terlalu lemas buat bergerak, terlalu ketakutan. “Alatnya sudah siap! Kuharap kalian akan mendapat pengalaman yang tak terlupakan,” kekeh si pria tua. Ia mulai mendekati kami. Selangkah. Dua langkah. Kemudian.... “Arrrgh!” Pria itu terpeleset kulit pisang dan masuk ke alat teleport. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan lagi. Kusentakkan tangan Jeremy dan terus memegangi tangannya. Kami berlari keluar dari gedung si pria gila. Kami berlari keluar dari Taman Tekno dan bersumpah tidak akan kembali ke tempat ini lagi.

https://i.neoseeker.com/ca/cold_fear_conceptart_BZOId.jpg


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

LIPUTAN

SANGGAR BARES: Belajar Melukis Mungkinkah ada sanggar di mana kita bisa belajar melukis tanpa perlu membeli alat-alat lukis, an1mareaders?

Nyoman Bratayasa berada, Sanggar Bares sesungguhnya terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung.

Jawabannya ada! Sanggar Bares yang didirikan 19 Juli 2017 oleh Nyoman Bratayasa ini sudah diikuti sekitar sepuluh anak.

Adapun alat-alat yang digunakan untuk melukis meliputi kertas, pensil, juga pastel.

Bares sendiri dimaksudkan bares Jiwanya, bares pikirannya, juga bares Hatinya. Motivasi Nyoman Bratayasa membentuk Sanggar Bares adalah mengenalkan dunia seni kepada anak-anak karena bakat seni didaerah Ubud sudah mengalir namun wadahnya belum ada. Sehingga Bratayasa tergerak, tidak hanya untuk mengajari melukis, namun juga menyediakan semua peralatan lukis selama proses belajar. Gratis. Meski sekarang anggoranya baru anakanak dari lingkungan Banjar tempat

Kegiatan Sanggar Bares dimulai pukul satu siang, sehabis anak-anak pulang sekolah. Kegiatan melukis dapat dilakukan setiap hari jika anak-anak tersebut tidak ada kegiatan di sekolah atau mengikuti les. Nyoman Bratayasa berharap anak-anak Sanggar Bares giat, rajin, tekun, dan lebih kreatif dlm belajar melukis. Semoga Sanggar Bares memberi inspirasi bagi semua karena tanpa seni, tiada kehidupan. Dengan Seni kita bisa saling berbagi.... Juga semoga regenerasi pelukis Ubud juga dapat terjaga.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

LIPUTAN

2ND

INTERNATIONAL WOMEN LEADERSHIP AND WOMEN EMPOWERMENT CONFERENCE 2017 Archana Universa

Dihadiri lebih dari 450 women business leaders, WOMEN EMPOWERMENT INITIATIVE - WOMEN'S LEADERSHIP & WOMEN EMPOWERMENT CONFERENCE 2017 di selenggarakan di Kantor Kementeriaan Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK RI) pada Rabu, 16 Agustus 2017. Sederet pembicara seperti dari Kemenko PMK, Nita Yudi, Ketua Umum IWAPI, Martha Simanjuntak, CEO IWAPI, Bryan Tilaar, Direktur Martha Tilaar Group memberikan inspirasi pada para peserta yang hadir.

Para wanita yang hadir di acara ini memiliki berbagai latar belakang di perusahaannya. Mulai dari Director of Marketing Communications, Operations Director, Social Media Manager, Business Owner, Head of Business and Operations, Corporate Public and Media Relations Manager, News Presenter, Country Director, hingga Chief Strategic Officer. Di sini perempuan diajak untuk memahami bagaimana organisasi, manajer, dan pemimpin dapat membantu atau menghambat pengembangan bakat perempuan.


AN1MAGINE

Mengupas kebijakan terhadap isu gender, termasuk bagaimana isu tersebut mampu mendorong dan memengaruhi perubahan. Tidak ketinggalan, membangun koneksi dengan para pemimpin. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kegiatan pemberdayaan wanita di segala sektor dan bidang. Sehingga ke depannya Perempuan Indonesia dapat meningkatkan potensi dan kapasitas dirinya dalam berperan serta secara aktif di bidang pembangunan. 49.7 persen dari 254,9 juta jiwa penduduk Indonesia adalah perempuan. Jumlah

Vol. 2 No. 09 September 2017

pengusaha wanita di Indonesia yang mencapai 25 persen dan tumbuh sebanyak 8 persen setiap tahunnya. Hanya saja masih banyak perempuan yang terdiskriminasi dalam berbagai bidang, tidak terpenuhi hak-haknya. Misalnya perempuan mengalami pemarginalan, seperti mendapatkan gaji hanya 70% – 90% dari salary standar yang pria dapatkan. Meskipun mereka berada dalam posisi, jabatan, dan tanggung jawab yang sama (Trends and Statistics The World Women-UN Research 2015).


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

LIPUTAN

FESTIVAL KULINER SERPONG: Raos Pisan Euy! Archana Universa

Pecinta kuliner wajib datang ke acara keren yang satu ini! Festival Kuliner Serpong kembali digelar tahun ini oleh Summarecon Mal Serpong. Mengambil tema Raos Pisan Euy! Pengunjung dapat mencicipi berbagai warisan kuliner khas tanah pasundan, Jawa Barat. FKS diselenggarakan mulai 10 Agustus 10 September 2017 di area parkir selatan SMS Mall. Suasana kampung adat Sunda sudah terasa saat di pintu masuk area FKS. Mulai dari bangunan dari bambu dan beratap nipah, juga iringan musik bernuansa angklung.

Untuk bertransaksi di sini, pengunjung dapat menukarkan uang tunai dengan kartu FKS. Dapat juga melakukan pembayaran menggunakan kartu. Ada berbagai makanan yang siap buat dicicipi dari total 97 tenant misalnya Cireng Cipaganti, Kupat Tahu Gempol, Es Goyobod Bandung, Batagor Riri Bandung, Nasi Jamblang Mang Dul, Seblak Jeletet Murni hingga | Bakso Plekenut Dewaruci Cicemplung Cirebon. Untuk hari Senin-Kamis, FKS dimulai pukul 16.00-22.00, khusus Jumat dibuka pukul 14.00-23.00, Sabtu, Minggu, dan hari libur, dibuka pukul 11.00-23.00.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

LIPUTAN

PUTRI PARIWISATA INDONESIA 2017: Parade National Costume Archana Universa

Sabtu, 19 Agustus 2017 di Summarecon Mall Serpong, para peserta Putri Pariwisata Indonesia 2017 melakukan parade national custome. Adapun kostum yang mereka pakai merupakan hasil kreativitas desainerdesainer dalam negeri. 38 peserta dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia bersaing untuk mendapatkan juara gelar Putri Pariwisata Indonesia 2017. Mengangkat tema Enjoying Indonesia's Wonderful Culinary, para peserta

dikarantina dari 12 hingga 26 Agustus 2017. Selama masa karantina peserta dibekali dengan pengetahuan kecantikan, juga mengenai pariwisata. Selain memperebutkan gelar Putri Pariwisata Indonesia 2017, juga akan dipilih Miss Marine Tourism, Miss Culinary, Miss Eco Tourism, dan Miss Coffee. Peserta yang memenangkan gelar Putri Pariwisata akan mendapat tugas untuk mempromosikan sektor pariwisata di Indonesia pada dunia internasional.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

6

https://i.ytimg.com/vi/TZJLtujW6FY/maxresdefault.jpg

ELEMEN & PRINSIP ANIMASI: Staging Bagian 13 M.S. Gumelar

An1mareaders telah mempelajari Slow Out (acceleration) and Slow in (deceleration), Squash (penyet), Stretch (mulur), anticipation (persiapan gerak), time (waktu), timing (momen), exaggeration (melebih-lebihkan), arc (alur gerak sesuai anatomi), appeal (daya tarik karakter), straight ahead, pose to pose animation, follow through, overlapping action, drag, solid drawing, Secondary Action, dan kini Staging yang sebenarnya memiliki arti komposisi.

Kini An1mareaders meng-update memorynya, ditambah satu lagi prinsip animasi yaitu Staging kelanjutan dari sesi staging sebelumnya. An1mareaders dapat membaca bahasan sebelumnya edisi yang lalu di link berikut: http://www.an1mage.org/p/an1magine.html

Dapat juga men-download langsung di Play Store di link berikut: https://goo.gl/G74W61

Staging Prinsip ini mengadopsi dari panggung yang dipentaskan secara langsung. Oleh karena itu cara memandang para penonton cenderung dari depan dan dipastikan tidak ada yang menghalangi pandangan penonton ke arah panggung. Menghalangi pandangan penonton ke arah panggung dikenal dengan istilah blocking atau menghalangi pandangan penonton tentang adegan yang terjadi saat di panggung. Hal ini tentu saja membuat beberapa orang sutradara animasi dan atau animator berpikiran semua karakter harus terlihat seperti berderet di depan kamera dan terlihat jelas “diatur� letak karakternya sehingga tampilan adegan menjadi buruk. Pemahaman yang salah bukan, di mana hasilnya adalah kesan posisi karakter diatur dengan jelas. Dalam kehidupan sesungguhnya, manusia dan mahluk cerdas lainnya cenderung membentuk lingkaran dalam berbincang.

TUTORIAL


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Yang dimaksud staging ini adalah: suatu karakter dengan jelas melakukan sesuatu dan semua aksinya terlihat jelas oleh penonton. Staging pada edisi sebelumnya sudah sampai dibahasan oposisi (oposition) yang terdiri dari: 1. Contrast 2. Isolation 3. Size 4. Focus & Defocus Kini penulis sharing staging lainnya yang merupakan art and design principles dalam komposisi (composition) dan penekanan (emphasize/domination). 5.

Salah satu desain pesawat modern yang juga menggunakan prinsip balance. Sumber: http://bit.ly/PxD9TI

Balance Keseimbangan, keseimbangan terdiri dari dua pendekatan yaitu: a. Symetri Keseimbangan di mana kanan dan kiri memiliki nilai yang sama sangat penting menjadi acuan.

Kapal laut besar untuk pesiar juga menggunakan prinsip balance. Sumber: http://bit.ly/M5dENv

Keseimbangan karena cenderung setara untuk nilai kanan dan kiri.

Penerapan Balance pada desain pesawat. Sumber: http://1.usa.gov/NVjGid

Desain salah satu kapal laut modern, tetap menggunakan prinsip keseimbangan dan simetri. Sumber: http://bit.ly/MsuReu


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Balance pada manusia, mahluk hidup dan mahluk cerdas lainnya serta benda dapat diatur balance-nya dengan tertumpu pada titik tertentu. Centered juga merupakan bentuk keseimbangan dan kesejajaran (alignment). Simetri pada kanan dan kiri suatu model karakter dan atau diterapkan pada bibir sangat berguna dalam membuat model di software 3D, dengan memanfaatkan fungsi mirror akan lebih mudah untuk menerapkan simetri.

b. Asymetri Keseimbangan dengan nilai yang sama tetapi berbeda ukuran, shape, dan form.

Pemahaman balance, kesimbangan tidak selalu simetri. Namun balance dan simetri cenderung pada saat tertentu adalah hal yang sama.

Demikian juga justified. Centered titik tumpu sejajar di titik tengahnya, di mana objek cenderung posisinya sama dalam satu garis khayal lurus di titik tengahnya. Hal ini sangat berguna sekali untuk lettering atau mengatur teks.


Beberapa citra yang menggunakan prinsip balance di tengah. Sumber: http://bit.ly/fro9Dk

Justified yang juga berguna untuk lettering atau mengatur teks. Sejajar rata kiri, tengah dan kanan. Sejajar di kanan dan kiri, tidak harus tetap sejajar, kurang lebih juga OK dan diatur tengahnya agar jaraknya tetap menyenangkan untuk dilihat.

Salah satu iklan yang cenderung justified kiri, tengah dan kanan. Sumber: http://bit.ly/epMvwH

Lanjutan staging atau komposisi akan penulis lakukan di edisi an1magine berikutnya, salam, sampai bertemu lagi.

Langsung klik dan unduh buku digital, komik digital, novel digital, majalah digital, dan ragam produk digital kesukaan kamu.

Referensi: Google.com Gumelar, M.S., 2011. 2D Animation: Hybrid Technique. Gumelar, M.S., 2011. Comic making. Gumelar, M.S., 2015. Elemen dan Prinsip Menggambar.

an1mage.net I an1magestore.an1mage.net An1mage Store tersedia juga untuk Android kamu di Play Store


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

MOVIE REVIEWS

http://www.schmarrative.com/wp-content/uploads/2013/09/top.jpg

JOHN CARTER: Petualangan ke Mars Wulan Ardhana

Director: Andrew Stanton Writers: Andrew Stanton (screenplay), Mark Andrews(screenplay), Michael Chabon (screenplay), Edgar Rice Burroughs (story “A Princess of Mars�) Stars: Taylor Kitsch, Lynn Collins and Willem Dafoe Genres: Action | Adventure | Fantasy | Sci-Fi Runtime: 132 min

Apa yang an1mareaders lakukan jika mendadak ada di Mars? John Carter merupakan film adaptasi novel Amerika klasik tahun 1917 yang berjudul Princess of Mars karangan Edgar Rice Burroughs. Kesuksesannya membuat Edgar Rice Burroughs berhasil melanjutkan cerita ini hingga 11 seri dan dinamakan Barsoom series yang semuanya dipublikasikan dalam rentang waktu 30 tahun. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3a /Princess_of_Mars_large.jpg


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

https://library.creativecow.net/articles/kaufman_debra/John-Carter-Mars-VFX/assets/Helium-City_2_Finalcomp_lg.jpg

Edgar Rice Burroughs atau Ned mewarisi seluruh kekayaan pamannya, John Carter seorang mantan prajurit perang Amerika, yang baru saja meninggal. Carter juga meninggalkan sejiid buku catatan yang hanya boleh dibaca oleh Ned. Dalam buku itu ditulis pengalaman Carter saat di Mars. Semuanya bermula dari 13 tahun lalu yakni ketika Carter bekerja sebagai penambang emas.Suatu hari ia dikejar oleh suku Apache dan bersembunyi di selubang gua yang dianggap keramat oleh suku tersebut. Ketika sedang meneliti gua, mendadak muncul sosok asing yang membawa seunit benda aneh. Sosok itu membisikkan kata "Barsoom". Carter yang mengambil benda aneh tersebut ikut menyebut "Barsoom." Mulanya Carter tidak sadar dirinya secara tidak sengaja ter-teleportasi ke planet Mars. Yang jelas ia kebingungan ketika kesulitan saat berjalan atau saat dapat melompat lebih tinggi dan lebih jauh dari biasanya. Carter kemudian menemukan semacam sarang berisi telur juga bayi berwarna hijau. Saat itulah Carter bertemu dengan kawanan Thark. Thark menganggap Carner sebagai hewan aneh terutama ketika melihat Carter bisa melompat sangat tinggi.

Karena tidak memahami bahasa satu sama lain, Raja Thark mengira nama Carter adalah Virginia. Atas keputusan Jeddak (Raja) Thark, Tars Tarkhas (Willem Dafoe) dia dibawa ke pedesaan Thark. Di sana, Carter dirawat oleh Sola (Samantha Morton). Ketika Sola memberikannya segelas minuman, mendadak Carter dapat memahami Bahasa Barsoom. Di Mars tengah terjadi peperangan antara Helium dan Zodanga. Dalam pertempuran itu Carter menyelamatkan Puteri Helium, Dejah Thoris (Lynn Collins) yang sedang bertarung dengan Sab Than (Dominic West), pimpinan Zodanga. Dari Dejah, Carter mengetahui bahwa dirinya berada di Mars. Dejah menjelaskan tata surya di mana planet pertama adalah Rasoom (Merkurius), kedua Cosoom (Venus), ketiga Jasoom (Bumi), keempat Barsoom (Mars). Dalam usahanya kembali kebumi, Carter menyelidiki suatu kuil yang dianggap Suci oleh kaum Tharks dan mengetahui soal Sungai Iss. Karena memasuki kuil suci kaum Tharks mengejar Carter. Carter bersama Sola dan Dejah kemudian berangkat menuju Sungai Iss. Namun ternyata Dejah mengarahkan mereka ke negara kaum Helium untuk memanfaatkan kekuatan Carter melawan kaum Zodanga.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

http://thejohncarterfiles.com/wp-content/uploads/2012/01/John-Carter-Trailer-Still-07.jpg

Dejah menceritakan bahwa ia akan dinikahkan dengan Sab Than demi gencatan senjata, namun dia tidak menginginkan perhikahan tersebut. Setiba di salah satu tempat di Sungai Iss, mereka menemukan tulisan kuno mengenai "sembilan cahaya". Dari situ Carter menyadari bahwa ia tidak terteleport ke Mars. Tubuhnya sekarang hanya Salinan, sementara tubuhnya yang asli masih di Bumi. Mereka kemudian ia diserang oleh kaum Waroon yang dikendalikan oleh "Therns". Mereka terkepung kemudian diselamatkan oleh pesawat tempur dari Helium, namun ternyata Sab Than juga berada di dalam pesawat. Seorang pelayan membawanya kepada Dejah. Dejah mengetahui cara kembali ke Bumi, yakni dengan merapalkan mantra ke Jasoom. Dejah mengira Carter sudah kembali ke Bumi, tapi sebenarnya Carter masih di ruangan Dejah. Sementara itu Dejah pergi untuk melangsungkan pernikahannya. Pemimpin Thern, Matai Shang (Mark Strong) sudah menunggu Carter, namun tidak membunuhnya. Ia memberitahu bahwa pada acara pernikahan nanti Dejah akan terbunuh, dan Helium akan dihancurkan oleh Sab Than.

Thern sengaja memberikan senjata Sembilan cahaya pada orang yang tidak punya pemikiran dan brutal seperti Sab Than, sehingga pikirannya dapat dikendalikan. Misinya adalah memecah belah dan membuat kehancuran di Mars. Ketika Carter hendak dimasukkan ke penjara, Woola datang menyelamatkannya dan menghancurkan gelang pengendali yang ada di tangan Thern, Carter pun terbebas dan berhasil melarikan diri. Carter berniat untuk melawan Zodanga. Maka dari itu ia kembali kepada kaum Tharks untuk mengumpulkan tentara. Namun kini Tharks dipimpin oleh Jeddak baru, Hajus. Atas perintah Hajus, Carter dan Tars Tarkhas dibawa ke arena untuk melawan dua kera putih. Dengan usaha keras, Carter mengalahkan kedua kera putih tersebut kemudian melawan Hajus. Carter menang dan menjadi Jeddak (Raja) Tharks. Kaum Tharks bersiap berangkat dan menyerang Zodanga. Ternyata pernikahan digelar di Helium. Pertempuran antara Tharks dan Helium melawan Zodanga dimulai. Carter berhasil memenangkan pertempuran, dan Sab Than pun terbunuh.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

http://thejohncarterfiles.com/wp-content/uploads/2015/06/John-Carter-Poster-Image.jpg

Pernikahannya berubah dari Sab Than dan Dejah berubah menjadi John Carter dan Dejah. Carter memutuskan untuk tidak kembali ke Bumi dan membuang medalinya. Thern yang menyamar sebagai penjaga mengirim Carter kembali ke Bumi.

Carter ternyata belum menemukan medalinya. Ia juga memalsukan kematiannya. Setelah mendapatkan medali, Carter segera masuk ke makamnya dan mengucapkan mantra untuk kembali ke Barsoom.

Sesampainya ke Bumi, Carter mencoba mencari medali yang dapat membawanya ke Mars. Perlu bertahun-tahun sebelum ia menemukan medali yang dicarinya. Dalam catatan yang ditinggalkan untuk Ned, John berpesan agar menjaga makamnya dari Therns karena dan jika tubuh dibumi hancur, maka John yang berada di Mars pun akan ikut mati. Ned yang selesai membaca catatan pamannya bergegas memeriksa tubuh Carter. Passwordnya adalah “Ned�. Saat pintu terbuka, makam kosong dan Thern muncul untuk membunuh Carter. Terdengar suara tembakan dan menewaskan Thern.

https://i.pinimg.com/736x/87/ee/93/87ee9346534a8c 5b2d2fe1cd6d2b9353--lynn-collins-wavy-hair.jpg


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

MINDPORTER: Mindporting to Plante M.S. Gumelar

"Kau boleh saja menyebutnya palsu. Namun kenyataannya dunia palsu ini bisa menghidupimu selama ini, termasuk leluhurmu. Kau boleh menyebutnya palsu, namun bukan berarti Plante buruk” “Camkan itu Rhalemug. Jangan mudah terpengaruh! Kita harus belajar dari sejarah. Cukup orang tua kita yang melakukan kesalahan tersebut. Tidak perlu diulangi kembali," pintanya bersungguh-sungguh. "Tapi aku ingin pergi dari sini Alo. Ke dunia lain di mana hujan dan petir ada. Kau mungkin mengira aku gila. Tapi aku merasa sesuatu telah hilang dari Generoro. Aku ingin pergi," tolak Rhalemug. Mereka sama-sama keras kepala dan konsisten mempertahankan pendapatnya masing-masing. Menilai pendapatnya adalah benar sementara yang lain salah dan harus dibangunkan dari impian palsunya. Relatif, kebenaran itu mengandung unsur relativitas. "Kalau sudah begini, tampaknya aku harus mulai menggunakan kekerasan. Tapi kau harus percaya kalau aku melakukannya dengan terpaksa Rhalemug, sungguh," katanya dengan raut wajah yang datar.

Selesai bicara Alo bergerak cepat, kemudian mengangkat Rhalemug dan menghempaskannya ke tanah dengan kasar. Keadaan nampaknya tidak menjadi lebih baik. Rencana yang telah Jhatatysa dan Rhalemug susun kini berantakan. Rencana awal mereka tidak ingin berlamalama di sini. “Kau yang akan membuat suku Plante binasa, Alo! Pesawat ini sudah rusak. Kita sudah tidak mungkin tinggal di dalamnya lagi!” Detik berikutnya, Rhalemug merasa ada sesuatu yang menghantamnya dengan keras di wajah. Rhalemug merasa pandangannya kabur dan kepalanya sedikit pusing. Sekop itu mengenai kepalanya. Ia dapat mendengar jeritan Jhatatysa. Tapi tubuhnya belum mau bergerak. "Kami sudah mendapatkan persetujuan dari RFY, kurasa tidak ada yang perlu diperdebatkan," bentak Jhatatysa marah. "Tidak mungkin!" pekik Alo, suaranya mirip perempuan jika tinggi begitu. “Jangan mengarang cerita! Kami pasti mendengarnya jika RFY memang


AN1MAGINE

membuat keputusan seperti itu!” bentak Ahora. Ia mendekati Jhatatysa dan menamparnya. “Pembohong. Aku tahu kau cantik saja tapi otakmu kosong”. Jhatatysa memegangi pipinya yang terasa panas. “Tidak kukira seorang Ahora iri padaku. Kau butuh seribu kali usaha lebih keras untuk dapat menjadi seperti aku. Setidaknya aku tidak pernah menggunakan cara-cara picisan seperti ini. Aku menghadapi musuhku, bukan berusaha secara sembunyi-sembunyi. Dasar pengecut!”

Vol. 2 No. 09 September 2017

Rhalemug bukanlah jati diri Alo yang sesungguhnya. Jhatatysa mengatakan kebenaran. Rhalemug tidak pernah memahami Alo. Ia harus minta maaf pada Mozza dan Glaric setelah ini. Rasa percaya telah membutakannya. Namun ia tidak akan membuat kesalahan yang sama. “Kau, Rhalemug, aku sama sekali tidak menyangka. Makhluk yang selalu hidup dengan tanaman sepertimu bisa melakukan pemberontakan sejauh ini.

Ahora nampak ingin menampar Jhatatysa lagi tapi Rhalemug sudah bangkit dan menahan tangannya.

Rhalemug mendengus. “Kau menyesal Alo?”

“Kuharap kita tidak mengunakan kekerasan,” sahutnya sembari meringis. Kepalanya yang kena pukul masih berdenyut-denyut.

“Hanya kecewa, Rhalemug. Aku lebih menyukai kau yang tergila-gila pada tanaman, bukan Rhalemug yang berkeliaran di tempat yang bukan divisinya”.

“Kurasa iri tidak ada salahnya karena dari iri kita bisa memiliki tujuan dan semangat buat mencapainya,” ujar Alo sok bijak. Ia menyandarkan dirinya ke panel dekat Rhalemug berada. Membelai-belai sekopnya seolah mengingatkan dia yang lebih berkuasa di sini. “Seperti aku. Sejak awal aku memang tidak menyukai Glaric. Mungkin karena Glaric berasal dari divisi energi, bidang yang tidak pernah kukuasai. Bidang yang membuatku harus menjadi petani...” “… kebencian itu bertambah besar setelah mengetahui temanku satu-satunya menjadi dekat dengan Glaric. Mungkin hal itu dapat dikategorikan sebagai perasaan cemburu”. Kemudian Alo tertawa dengan sangat keras seperti orang gila. Alo tidak ingin menjadi petani, rasanya kata-kata itu menampar Rhalemug. Persahabatan mereka seama ini juga palsu. Alo memerankan orang lain sepanjang hidupnya. Alo yang dikenal

Alo melirik tombol pendaratan dan menelaah layar monitor dengan matanya yang bulat besar. “Sudah menentukan koordinat mendarat rupanya. Sangat cerdas, namun tetap saja gagal”. “Bukan kau yang menggagalkan rencana kami, Alo. Tombolnya memang tidak bekerja”. Jhatatysa sudah menemukan kembali suaranya dan menguraikan keterkejutan. “Memang sebaiknya kau tidak menyentuh tombol itu lagi,” ejek Alo. Ia berjalan menghampiri Jhatatysa. Agak keras namun setidaknya tombol itu sedikit bisa di tekan. “Kau pikir kau bisa menjadi jagoan?” hardik Alo sembari memukul tengkuk Rhalemug dengan keras. Kali ini menggunakan tangannya. Rhalemug jatuh tersungkur ke lantai ruang kendali. Sakit sekali, tapi Rhalemug tidak sampai pingsan. Ia tidak boleh pingsan. Jhatatysa akan mendapatkan kesulitan tanpanya.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Jhatatysa berlari dari tempatnya duduk. Ia harus melakukan sesuatu, kalau tidak dirinya dan Rhalemug bisa mati konyol di tempat ini oleh dua orang sinting.

“Apakah temanmu baik-baik saja?”

“Mau apa kau?” hardik Ahora, tapi Jhatatysa berhasil melewatinya dan menekan serangkaian tombol.

“Aku akan mengganti rugi pukulan yang didapatkannya dengan merawatnya sepenuh hati”.

“Habislah kalian!” seru Jhatatysa penuh kemenangan.

“Baiklah aku harus segera kembali dan memproses kedua penjahat tadi, sukses untukmu”.

“Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh penduduk biasa sepertimu?” cemooh Ahora. Kemudian ia tertawa namun hanya sebentar, sangat sebentar. Setidaknya dua belas orang memasuki ruangan sembari memegangi senjata. Seragam mereka berwarna hitam, mirip yang dikenakan Ahora. “Bagus sekali. Kami baru menemukan dua orang penyusup di sini,” kata Ahora dengan nada tercekat. Alih-alih menangkap Jhatatysa dan Rhalemug, para aparat menangkap dua kakak beradik tadi. Mereka memborgol keempat tangan kedua penjahat tadi. “Hei! Kalian salah tangkap!” pekik Ahora tidak terima. Tapi para aparat tidak mendengarkannya. Mereka menggiring dua orang tadi pergi. “Terima kasih Guna, tanpamu kami bisa mati di sini,” sahut Jhatatysa sembari merosot di kursi dekatnya. “Aku khawatir sekali kau tidak lekas mengirimkan sinyal. Tapi baguslah semuanya baik-baik saja”. “Kau sahabat yang baik Guna. Aku akan merindukanmu,” katanya, kemudian mereka berpelukan. “Kuharap kau tetap bisa mengirimkan sinyal. Keberhasilanmu sangat kuharapkan”. “Terima kasih banyak,” ujar Jhatatysa sembari melepaskan pelukannya.

Jhatatysa menolek ke arah Rhalemug yang mirip orang mabuk, lalu tertawa.

Setelah Guna berlalu, Jhatatysa segera mendekati Rhalemug. Ia mengeluarkan salep yang sudah ia siapkan dan mengoleskan dibagian yang memar. “Maafkan aku, tapi aku harus merencanakan semuanya”. “Sebenarnya tidak ada tombol yang macet?” tanya Rhalemug merasa agak dikhianati. Ia sudah menjadi pihak yang dikorbankan malam ini. “Itu benar kok. Hanya aku mengatur segalanya supaya kita tetap aman. Memasukkanmu dalam rencana itu wajib karena Alo mengincarmu. Mungkin Glaric akan jadi umpan yang bagus, tapi kurasa fisiknya tidak sekuat kau,” sahutnya sembari mengecup puncak kepala Rhalemug. “Aku sangat panik tadi, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku petani, buka petarung…” gerutu Rhalemug sembari memejamkan mata. Menikmati tiap kali jari-jari Jhatatysa membuat memarnya baikan. “Aku sudah bekerja sama dengan Guna, aku memintanya untuk berjaga-jaga di sekitar sini dan mematai kita dari kamera pengawas. Waktu kita sangat sempit untuk mencari bukti bahwa dua orang itu bersalah, sementara mereka terus mengganggu kita”. “Alo... Ia hanya senang memastikan Plante berjalan normal, dari generasi ke generasi. Terjebak dalam dunia yang sebenarnya bukan dunia kita. Ia merasa aku terlalu tahu banyak hal”.


AN1MAGINE

Ia tidak memiliki rasa sakit hati, cepat atau lambat Alo pasti akan menyadari bahwa apa yang ia dan Jhatatysa adalah hal yang benar. “Kuharap kau tidak marah padaku”. “Agak kesal tadi, tapi aku bisa mengerti”. Wajah Jhatatysa bersemu malu. Ia membantu Rhalemug berdiri. Mereka berpegangan tangan. Keempatnya menyatu. Rhalemug memandang ke atas dan memandangi kamera pengawas yang dimaksud Jhatatysa. “Apa temanmu masih mengawasi kita?” “Kurasa tidak,” jawab Jhatatysa masih menunduk. Ia sok sibuk memandangi jarijarinya yang bertaut dengan jari-jari Rhalemug. “Seandainya kita diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup di Planet, apakah kau bersedia menjadi pasanganku di sana?” tanya Rhalemug sembari menatap mata Jhatatysa lekat-lekat. Tangannya meremas pelan tangan Jhatatysa yang berada dalam genggamannya. Jhatatysa mengangguk mantap. Ia tidak bersuara. Alih-alih mengucapkan sesuatu ia malah menjatuhkan dirinya dalam pelukan Rhalemug. "Aku tahu kamu bukan pelabuhan, tapi teman setia untuk melanjutkan perjalanan”.

Lepas Landas

Tidak semua orang berhasil memecut dirinya sendiri, memaksa dirinya untuk maju Maka dari itu tidak semua mampu mendapatkan kesuksesan dan perhatian

Vol. 2 No. 09 September 2017

“Kuulangi sedikit. Barisan tombol di hadapanmu untuk menjaga tekanan. Di samping kananmu untuk membantuku mengemudikan seandainya pesawat mengalami goncangan hebat ketika memasuki atmosfer. Dan kiri atas untuk mengambil alih kemudi,” Jhatatysa terdiam sejenak. “Jika sesuatu menimpaku, kau harus menyelesaikannya. Tidak ada jalan kembali. Pesawat ini bukan dunia kita”. “Kita akan menyelesaikannya bersama,” timpal Rhalemug yakin. Jhatatysa menghela napas panjang sejenak sebelum menjawab. “Kau benar”. Hari ini mereka akan meninggalkan Plante. Mozza akan menjadi operator, dan terbang kedua terakhir setelah Rhalemug dan Jhatatysa. Niaqu dan Guna sudah meluncur duluan bersama peserta lain. Dua ribu penduduk Generoro telah bergabung dalam Sekoci. Sungguh menyenangkan memiliki banyak sukarelawan. Mereka tidak akan membutuhkan waktu lama untuk membuat koloni di tempat yang baru. Tidak semua dari sukarelawan bisa melakukan simulasi dengan baik, maka dari itu orang-orang yang memiliki kemampuan baik dalam menerbangkan pesawat yang ditunjuk untuk berada di balik kemudi. Sisanya tinggal duduk saja sampai tujuan. Sekoci yang digunakan tidak sampai seratus delapan puluh. Tapi itu bagus karena jika ada orang yang ingin melanjutkan jejak mereka, generasi berikutnya bisa mempelajari sekoci yang tersisa. Detik itu Rhalemug beserta sepuluh orang lainnya sudah bersiap dalam pesawat. Ia bisa melihat kotak tempat Glaric menyimpan bahan bakar. Impiannya terwujud hari ini. Jakarov, usahanya hampir seratus tahun silam


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

bukanlah sesuatu yang sia-sia. Itu hanyalah bagian dari proses panjang saja.

berlalulalang. Mereka sudah di pesawat dulu baru pintu ke luar angkasa dibuka.

Jhatatysa memastikan kembali koordinat yang akan di ambilnya. Koordinat Planet yang mengirimkan balasan padanya. Dari monitor radar, ia bisa melihat orang-orang mengarah ke tujuan yang benar. Beriringan seperti komet.

Mozza dan Glaric ada di ruangan lain atau mereka akan tercekik karena ketidaksediaan udara yang mereka perlukan untuk bernapas. Nantinya mereka berdua akan mengenakan pakaian khusus ketika akan mencapai Sekocinya.

"Sekoci 620 selamat pagi," kata Jhatatysa dari kemudi pilot. Rhalemug ada di sebelahnya, berperan sebagai asisten pilot. Jhatatysa tentu saja ingin jadi bos di pengalamannya meninggalkan Plante. Tahu begitu Rhalemug mungkin tidak akan mati-matian belajar simulasi. Tapi ada baiknya juga, kegugupannya mulai memudar. "Ini adalah operator Plante, selamat pagi," suara Mozza terdengar dari headphone. "Kami membutuhkan landasan pacu untuk penerbangan 620”. "Sekoci 620 silakan menggunakan DS57”. "Sekoci 620 menggunakan DS57, Terima kasih”. Rasanya seperti Deja Vu mengingat Rhalemug menggunakan kode pesawat yang sama seperti saat ia melakukan simulasi. "Sekoci 620 menuju koordinat Romeo Oscar. 861 19 dapat di lewati untuk penerbangan”. "Sekoci 620 melewati 861 19, terima kasih dan sampai jumpa," kata Jhatatysa mantap. Ia mengarahkan pesawat ke DS57. Seketika mesin pesawat menderu-deru. Mereka sudah berada dalam tenaga penuh untuk peluncuran pesawat. Pintu Juhi sudah satu jam belakang ini dibuka dan melepaskan ratusan Sekoci. Maka dari itu orang-orang tidak ada yang

Sementara para aparat sudah berjagajaga untuk segera menutup pintu Juhi begitu semua orang sudah pergi. “Sekoci 620 lepas landas”. Detik itu juga Rhalemug merasakan pesawat berlari kencang kemudian dalam hitungan detik sudah tidak lagi menyentuh lantai pacu. Mereka meninggalkan Plante. Sekoci sudah terbang memulai misinya. Jhatatysa melepaskan headphonenya dengan senyuman lebar. Ia mengubah mode menjadi loud speaker sehingga bila ada pesawat lain yang ingin masuk, mereka bisa segera mendengarnya. “Dua hari lagi kita baru akan sampai,” katanya pada penumpang lain. “Silakan nikmati waktu kalian di Sekoci”. Sekoci tidak di desain bagus untuk tempat tinggal. Namun punggung kursinya dapat di kebelakangkan sehingga orang-orang bisa lebih nyaman di sana. Kebanyakan sudah mengisi komputernya dengan bukubuku pengetahuan alam. Mereka membaca untuk membunuh waktu juga untuk persiapan. Para sukarelawan juga telah mempelajari cara hidup yang dasar. Memasak, membuat tempat tinggal dan sebagainya. Mulanya pasti sulit karena jauh dari gaya hidup mereka sehari-hari, tapi bukan berarti mustahil. Glaric dan Mozza segera menghubungi Sekoci 620 beberapa saat setelah mereka lepas landas. Sambungannya terkadang putus-nyambung, tapi mampu menawarkan kerinduan Rhalemug.


AN1MAGINE

“Aku merasa lebih ganteng,” kata Glaric ketika memulai sambungan. “Ayolah sobat! Kau pasti punya kata-kata yang lebih keren dari pada itu,” Rhalemug menjaga agar suaranya tetap rendah. Ia memandangi orang-orang di pesawatnya yang kebanyakan sudah terlelap. Sepertinya bosan perjalanan. “Kita kini tengah menghadapi tingkat radiasi yang lebih tinggi, dan juga menghadapi gravitasi rendah. Apa kau merasa kesehatanmu terganggu?” “Semua orang di 620 baik-baik saja”. Ia memandang sekelilingnya. Benar-benar berjalan lancar. “Hahaha aku hanya bercanda, sekoci dilengkapi dengan gravitasi buatan. Jika tidak dari tadi kita sudah melayang-layang. Kutidak percaya kita berhasil melakukannya!” “Apa di pesawatmu semua baik-baik saja? Aku membayangkan kalian terbang tanpa operator. Itu agak gila”. “Tenang sobat, Mozza sudah hapal karena bolak-balik memberikan instruksi. Kami melakukannya dengan mulus”. “Ngomong-ngomong sedang apa Mozza?” “Mengirimkan data-data koordinat Sekoci ke Plante. Kita harus memenuhi janji kita. Bagaimanapun RFY sudah banyak membantu kita. Plante sengaja tidak bergerak untuk seminggu kedepan untuk menunggu data yang kita kirimkan. Semoga kita masih tetap dapat terhubung”. “Kuharap kita mampu bertahan ditempat yang baru”. Kata Rhalemug. “Pasti sobat! Sekarang kita hanya bisa optimis. Baiklah aku akan beristirahat. Aku dan Mozza akan bergantian mengirimkan data sehingga kami tidak bisa istirahat bersama”. Ujar Glaric. “Katakan saja jika butuh bantuan,” sahut Rhalemug menawarkan diri.

Vol. 2 No. 09 September 2017

“Pasti! Baiklah, aku akan mengontakmu lagi nanti,” sahutnya kedengaran sangat senang. Sebenarnya semua orang sedang senang sekaligus gugup pada waktu yang bersamaan. Mereka tidak tahu seperti apa Planet yang mereka tuju dan itu kadang membuat para awak merasa tertekan. Jhatatysa muncul dari kompartemen buangan, sebutan toilet di Sekoci. Ia nampak mencari-cari sesuatu. Kemudian ia membuka salah satu laci dan mendapatkan apa yang ia inginkan. Makanan kemasan siap makan, di sini tidak ada dapur dan memang makanan yang disediakan tidak perlu di masak. Ia sesekali memeriksa tekanan atmosfer, suhu dan kelembaban dalam kabin. Meyakinkan dirinya semua berjalan dengan baik. “Glaric dan Mozza tengah bergantian mengirimkan data ke Plante. Koneksinya tidak terlalu bagus,” jelas Rhalemug sembari bergeser sedikit, memberikan ruang pada Jhatatysa supaya dapat duduk di sampingnya. “RFY akan mengikuti jejak kita jika kita berhasil,” katanya sembari mengunyah makanannya. Ia menyodorkan pada Rhalemug. “Kau mau?” Rhalemug mencoba makanan kemasan itu. Tidak terlalu enak, tapi mau bagaimana lagi. Mereka tidak sedang piknik. Ini proyek Sekoci. “Sebelum aku ke kompartemen buangan, aku sempat mengecek ulang Planet yang kita tuju. Sesuai data yang sudah masuk Planet tersebut ramah bagi kita. Udaranya cukup sesuai, begitupula dengan keadaan alam juga gravitasinya,” jelasnya lagi sembari mengambil makanan itu dari bungkusnya lagi. “Tinggal penduduk lokalnya saja, atau kita harus bersembunyi dalam hutan-hutan,” desah Rhalemug.


AN1MAGINE

“Ide bagus seandainya kita diburu. Hutan akan menjadi jawaban kita,” kata Jhatatysa yang sengaja memiringkan bungkusan makanannya. Ia benar-benar menelan semuanya hingga habis. Ia segera membersihkan tempat makan. Untuk makanan beramai-ramai tugas mereka akan lebih panjang. Mulai dari mengganti penyaring udara ruangan, mengumpulkan sampah, setelah itu mereka harus membersihkan dinding dan lantai. Untuk membersihkan isi Sekoci, mereka menggunakan deterjen cair, sarung tangan plastik, serbet pembersih serbaguna, dan vacuum cleaner untuk membersihkan ruangan. “Kita beruntung satu tim dengannya,” bisik Jhatatysa. “Siapa?” Jhatatysa menunjuk gadis dengan gelang medis di tangannya. Gelang itu sudah kusam. “Ada sukarelawan dari divisi Kesehatan dan di pesawat kita”. “Memangnya tidak semua mendapatkan awak yang jago medis?” tanya Rhalemug kaget. Jhatatysa menggeleng. “Dua puluh persen sekoci tidak dapat karena memang ahli medis yang menjadi sukarelawan tidak sebanyak itu. Mungkin mereka membatasi juga karena jumlah tim medis di Plante memang tidak terlalu banyak. Kalau perhitunganku benar, kita menyedot lebih dari sepertiga dari mereka”. “Jumlah yang cukup besar”. “Sangat besar sebenarnya,” ralat Jhatatysa. “Semalam sebelum keberangkatan Niaqu mengatakan wabah gatal-gatal mulai menyerang Plante. Sudah kukatakan susunan di Plante sedang berubah. Sekarang aku hanya bisa berharap RFY mendapatkan jalan keluar.

Vol. 2 No. 09 September 2017

“Di pesawat, tim medis telah dilatih tidak hanya untuk memberikan pertolongan pertama, tapi juga untuk memberikan pertolongan medis seperti menjahit luka dan memberi injeksi. Pengetahuan untuk memberikan pertolongan pertama mestinya dikuasai semua awak mengingat tidak banyak tim medis yang tersedia,” tambah Jhatatysa. “Pertolongan seperti apa? Memberikan obat dan membebat luka?” “Maksudku seperti memberikan napas buatan atau memberikan pertolongan pada orang yang terkena serangan jantung. Dalam kotak medis kita terdapat beberapa peralatan kedokteran dan obatobatan,” terangnya lagi. Rhalemug merasa bersalah karena sebagai awak pesawat tidak mempelajari itu sebelumnya. Mereka juga tidak memasukkan hal sepenting itu ke pelatihan. Benar-benar ceroboh. Bagaimana jika gadis di hadapannya yang membutuhkan pertolongan? Siapa yang bisa menolong? “Apa kau bisa melakukannya?” Jhatatysa mengangguk. “Kalau begitu, kumohon ajari aku,” pinta Rhalemug mendadak bersemangat. Maka beberapa waktu berikutnya mereka habiskan untuk belajar memberikan pertolongan pertama. Rhalemug paling suka di bagian napas buatan, ketika bibir Jhatatysa dan dia bertemu. Semestinya ia tidak berpikir macam-macam, tapi ia tidak bisa menghentikan pikiran liarnya. Setelah mereka saling praktek satu sama lain Jhatatysa mengatakan akan mengirimkan data Planet yang di tuju pada RFY. “Sebaiknya tidak menunda. Kita tidak tahu kapan kita bisa kehilangan kontak,” katanya. Rhalemug izin untuk beristirahat. Dari kursinya ia memandangi luar angkasa


AN1MAGINE

yang gelap. Kadang juga terang ketika ia melihat pantulan cahaya Planet. Ia penasaran dengan makhluk di sana, makhluk yang tidak pernah ia lihat. Kehidupan yang seratus persen berbeda. Namun satu yang pasti mereka samasama memiliki emosi. Marah, bahagia, sedih, keingintahuan. Semua makhluk hidup memilikinya dengan tingkatan yang berbeda-beda. Rhalemug tidak tahu sudah berapa lama ia tertidur karena Jhatatysa juga sudah tidur di sampingnya. Sementara beberapa awak lain sudah beraktivitas kembali. Beberapa melemparkan senyum padanya. Rhalemug ingat mereka semua belum benar-benar mengenal. Sempat saling menyebutkan nama, sayang memorinya tidak sanggup mengingat orang-orang itu. Yang ia ingat hanya segelintir. Misalnya seorang pria seumurannya dari divisi teknik, bertubuh tinggi besar. Namanya Fipp. Atau wanita yang sedang memeriksa kotak medis. Ia bukan perawat atau dokter. Asalnya dari divisi kebersihan. Ia minta dipanggil dengan sebutan Thearr. “Membutuhkan sesuatu?” tanya si gadis medis mendekati Thearr. “Aku merasa agak tidak enak badan,” keluh Thearr padanya. “Mabuk perjalanan. Biar kucarikan obat buatmu”. “Terima kasih. Kau sangat baik Sierra,” katanya kemudian segera kembali ke tempat duduknya. Wajahnya memang agak pucat. Beruntung ada Sierra di Sekoci. Ia benar-benar anugerah bagi kami. Padahal penempatan awak Sekoci dilakukan dengan pengacakan komputer. Benar-benar tidak di desain oleh tim Rhalemug. Kurang dari satu hari lagi mereka akan mendarat. Waktu di Sekoci benar-benar

Vol. 2 No. 09 September 2017

kacau. Karena dari waktu ke waktu terkesan sama. Plante sebenarnya mirip namun ketika malam hari, petugas akan mengurangi tingkat terangnya lampu sehingga kesan yang ditimbulkan jadi berbeda. Siang hari lampu putih menyala. Malam hari lampu-lampu kuning yang tidak terlalu terang akan membuai Plante dalam keremangan. Rhalemug bisa merasakan ada bagian dari dirinya yang merindukan Plante. Ia tidak akan lagi bisa melihat Aracheas. Ini pesawat satu arah. Mereka mungkin tidak akan kembali. Kemungkinan komunikasipun masih belum jelas. Dalam pkirannya Rhalemug berharap Plante bisa bertahan lebih lama. Setidaknya orang-orang di dalamnya memiliki hak untuk hidup lebih lama dan lebih baik. Termasuk merasakan hujan. Ia bertanya-tanya, mungkinkah di Planet yang ia tuju akan ada hujan? Semestinya ada! Ia sangat ingin merasakan hujan betulan. Mungkin ia bisa bertanya pada Jhatatysa begitu gadis itu bangun. Atau Glaric jika ia kembali mengadakan sambungan. Hanya saja mungkin ia sedang bertugas sekarang. Ia merasa hidupnya berubah semenjak masuk ke Sekoci. Pesawat kecil dengan kompartemen buangan. Lucu juga menyebut toilet dengan sebutan berbeda. Mungkin karena memang toiletnya tidak sebagus di Plante. Segalanya serba minim dalam Sekoci. Tapi memang Sekoci tidak membutuhkan hal-hal kompleks. Dia hanya pesawat penjelajah. “Rhalemug kau di sana?” Rhalemug segera menyalakan mode headphone supaya suara Glaric tidak menggema di ruangan. “Hai Glaric,” entah mengapa Rhelemug merasa lega mendengar suara temannya.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Seolah sudah lama mereka tidak melakukan kontak.

perlukan sebelum tiba di tempat tujuan. Jhatatysa masih terlelap.

“Kabar buruk. Kita kehilangan empat sekoci. Autopilot mereka sepertinya mengalami kerusakan”.

Ia sudah bekerja keras belakangan ini, senang rasanya bisa memandanginya tidur seperti bayi.

Rhalemug menahan napas. Ia berusaha tetap terlihat tenang mengingat para awak yang lain seperti sedang menguping pembicaraannya. Ia tidak boleh menyebarkan kepanikan.

Berhubung tidak banyak yang dilakukan, kebanyakan awak Sekoci memilih untuk membaca, mendengarkan musik piano Jhatatysa yang sengaja sudah disebar ke seluruh armada, atau tidur. Tidak banyak interaksi yang terjadi. Kebanyakan mencoba menyibukkan dirinya sendiri.

“Apa yang terjadi?” “Sekoci 397, 211, 648, dan 015 menabrak benda luar angkasa dan hancur berkeping-keping. Aku yakin seluruh awaknya meninggal, lagipula kita tidak bisa meninggalkan pesawat masingmasing,” bisiknya pelan. Sepertinya Glaric juga tidak ingin menyebarkan berita ini ke penumpang biasa.

Ia berusaha mengikuti pergerakan di monitornya, tapi tanpa sadar Rhalemug malah kembali tertidur. Ia bangun ketika Jhatatysa mengguncang-guncangkan pundaknya.

“Kuharap kita bisa mendarat dengan selamat,” balas Rhalemug. Masih berusaha terlihat tenang.

“Siap-siap! Kita sebentar lagi akan memasuki atmosfer”.

“Ada baiknya memberi perhatian pada pesawat. Jangan biarkan semuanya diatur oleh autopilot. Aku akan menyebarkan surat elektronik masal kepada seluruh Sekoci yang masih bertahan”. “Semuanya akan berjalan lancar. Oh ya Glaric, menurutmu di Planet yang kita tuju apakah akan ada hujan?” “Tentu saja ada! Aku sudah melihat data dari Jhatatysa dan aku yakin di sana kemungkinan akan hujan ketika kita mendarat”. “Kabar yang sangat baik kalau begitu”. “Kau akan merasakan bagaimana menjadi katak sejati!” ucap Glaric memberi motivasi. Rhalemug tertawa. Sambungan mereka terputus. Di sini sinyal memang buruk. Dalam pikiran Rhalemug menduga-duga berapa lama lagi waktu yang mereka

“Ada apa?” tanya Rhalemug merasa tidak enak karena istirahatnya terganggu.

Semua orang dibangunkan dan diminta menegakkan kursi. Mereka semua mengenakan sabuk pengaman. Mirip saat Sekoci hendak lepas landas. “Pesawat akan sedikit terbakar karena atmosfer. Tapi kita akan melakukan gerakan miring sehingga tidak akan mengalami kerusakan yang berarti, hanya seperti kena gores saja di lapisan luarnya,” sahut Jhatatysa menerangkan. Rambutnya masih acak-acakan karena nampaknya dia sendiri juga belum lama bangun dari tidur panjangnya. “Hitungan mundur memasuki atmosfer. 10... 9... 8... 7... 6... 5... 4... 3... 2... 1”. Guncangan itu seolah tidak memiliki akhir. Rhalemug hanya bisa terus berharap mereka berhasil mendarat dan membentuk kehidupan baru. Jauh di lubuk hati, Rhalemug sebenarnya agak-agak takut bila ternyata planet yang mereka tuju tidak sesuai dengan harapan. Maksudnya bisa saja udara planet


AN1MAGINE

tersebut tidak cocok untuk mereka, atau kedatangan Bangsa Generoro tidak diterima dengan baik oleh penghuni planet setempat. Tapi bukankah semestinya ia mempercayai Jhatatysa, sama seperti gadis itu mempercayainya. Jhatatysa pastinya sudah memperhitungkan segala sesuatunya. Sekarang yang ia butuhkan hanya berfokus pada panel yang sedari tadi di genggamnya dengan erat. “Jhatatysa tidakkah kau merasa segala sesuatunya terasa lebih berat?” teriak Rhalemug. Jhatatysa balas berteriak. “Tombol gravitasinya! Kita semestinya sudah boleh mulai mematikan beberapa!” “Yang mana tombolnya?” “Di sebelah jari keempat tangan kananmu!” Dan memang jari mereka hanya berjumlah empat batang. Berarti jari terakhir. Rhalemug segera melakukan perintah Jhatatysa. Begitu ditekan, tubuh mereka terasa sangat ringan. Rhalemug merasa melayang. Jhatatysa segera meraih tombol pengatur gravitasi, memberikan sedikit gaya tarik supaya penduduk pesawat tidak terus menerus melayang sembari tangan kanannya secara perlahan mengendalikan katup-katup pesawat supaya tidak terlalu meluncur bebas. “Sekarang apa?” Rhalemug kembali berteriak di tengah gemuruh goncangan. Ia yakin pesawat tengah membelah atmosfer.

Vol. 2 No. 09 September 2017

Kata-kata menyentuh tanah seolah-olah terasa asing karena mestinya tanah adalah teman sehari-hari Rhalemug. Tanah rekayasa. Sebentar lagi ia akan tahu tanah yang sesungguhnya. Yang bukan hasil rekayasa. Tanah alami. Berbedakah? Atau teknologi membuat mereka semua sama? “Jangan melamun!” tegur Jhatatysa agak kewalahan. Ia masih mengatur gravitasi pesawat. Makin lama, makin mengecil. “Maaf! Maksudku, dua menit lagi”. “Kita akan menghantam tanah dengan cukup keras,” peringatnya. Para awak yang lain terlihat tegang. Mereka mencengkeram tempat duduk masing-masing. Tidak ada satu pun yang mengeluarkan komentar. Berikutnya Rhalemug bisa merasakan pesawat mereka sudah tidak berada lagi di udara. Pesawat ini tengah bergesekan dengan benda di bawahnya. Berusaha untuk berhenti. Makin lama goncangan memudar. Bangsa Generoro akhirnya mendarat setelah lima ratus tahun berlayar di luar angkasa dan sempat kehilangan arah, dan menganggap itu adalah planet mereka sesungguhnya, surga ilusi untuk menjelajah mencari surga yang sesungguhnya telah berhasil dilakukan oleh tim di bawah Rhalemug. Rhalemug merasa lega, cita-cita ibunya berhasil dia teruskan, sekaligus membuktikan bahwa ibunya benar. Rhalemug mendadak ingin merasakan belaian ibunya, air matanya menetes tanpa disadarinya.

“Lihat di monitor! Berapa lama lagi kita akan menyentuh tanah?” perintah Jhatatysa, napasnya terdengar pendekpendek. Bersambung


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

BLENDER: Modeling 6 Bagian 11 M.S. Gumelar

Pada edisi an1magine kali ini penulis melanjutkan pembahasan di edisi sebelumnya, yaitu modeling bezier curve ditambah dengan penggabungan modeling ala primitive mesh.

Untuk tutorial sebelumnya seperti prinsipprinsip animasi 2D dan 3D, an1mareaders dapat membaca an1magine edisi sebelumnya, silakan download gratis dan share ya. https://goo.gl/G74W61 An1mareaders dapat mengakses seluruh edisi sebelumnya di link berikut:

Setelah ter-launch aplikasinya, secara baku akan muncul cube/box di tengah viewport.

Klik menggunakan tombol kanan mouse dan tekan tombol delete di keyboard. Delete dapat juga dilakukan saat box tersebut masih aktif, tekan huruf X dan tekan enter untuk konfirmasi delete.

http://www.an1mage.org/p/an1magine.html

Penulis menggunakan blender versi 2.78C versi terkini untuk memudahkan an1mareaders pemula mengikutinya dan tidak kesulitan untuk mencari-cari versi yang lama. Blender dapat di-download secara free di: https://www.blender.org/ lebih aman menggunakan free software karena tidak perlu membayar seperti softwares komersial, dan juga daripada menggunakan softwares bajakan.

Tekan Shift A untuk memunculkan pop up menu, dan pilih mesh kemudian Cylinder lalu click lepas. An1mareaders mulai menggunakan mesh primitive (basic).


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Cylinder akan muncul berada di area cube sebelumnya dengan tanda warna kuning ke oranyean di tengah viewport. Klik di silinder yang ada di viewport, terlihat pembagi warna ungu di sana.

Ubah dari object mode ke edit mode dengan menekan tombol tab di keyboard, langkah ini dapat juga dilakukan dengan memilih dari object mode ke edit mode seperti citra berikut:

Kemudian di tools area kiri monitor, cari loop cut and slide menu, klik menu tersebut.

Kemudian klik tombol tengah mouse dan roll ke depan untuk menambahkan calon pembagian sebanyak enam bagian. Bila gagal, maka tekan Ctrl Z untuk membatalkan (undo) dan lakukan lagi langkah sebelumnya sampai berhasil.


AN1MAGINE

Setelah mantap, klik untuk mengkonfirmasi. Sehingga tampilan kurang lebih seperti citra berikut:

Vol. 2 No. 09 September 2017

Perhatikan semua edges di area bawah terseleksi seketika secara otomatis. Hal ini memudahkan an1mareaders untuk menyeleksi.

Kini tahan Alt Shift dan klik edge area atasnya menggunakan tombol kanan mouse untuk menambahkan seleksi. Langkah berikutnya klik satu edge di area bawah, lalu klik menu select di area bawah, pilih edge loops.

Tambahkan lagi sebanyak dua baris edge loops berikutnya. An1mareaders akan membuat gelas sederhana dari primitive (basic form) yang berisi air dan nanti ditambahkan sedotan (straw) dengan menggunakan modeling teknik bezier dan curve.


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Tekan S untuk skala dengan mengecilkan ukuran, drag mouse ke arah dalam untuk melakukan pengecilan, ukurannya kurang lebih seperti citra berikut:

Langkah berikutnya tekan S untuk skala dan drag ke arah dalam mousenya, sehingga formnya kurang lebih seperti citra berikut:

Tekan A untuk tidak menyeleksi apa pun. Kini zoom area viewport agar terlihat lebih besar virtual objeknya dan ke viewport shading, klik dari solid ke wireframe mode. Tekan huruf A di keypad untuk tidak menyeleksi apa pun.

Tekan Alt Shift untuk digunakan menyeleksi edge loops dengan menggunakan tombol kanan mouse untuk dua area seperti citra berikut:


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Setelah tampilan dalam wireframe mode. Tekan huruf B untuk menggunakan border atau box selection.

Seleksi area edge seperti di citra tersebut, lalu tekan huruf G untuk grab dan tekan huruf Z agar terkunci di axis Z. Kemudian zoom out pandangan viewport agar terlihat lebih jauh, dengan cara roll mouse tombol tengah ke belakang.

Atur menggunakan skala dengan menekan huruf S, drag mouse ke area dalam dan sesuaikan form-nya seperti citra berikut:

Kembalikan ke solid viewport shading dari wireframe. Lalu drag mouse ke area atas sehingga membentuk seperti pilar atau pegangan calon gelas.

Langkah berikutnya, tekan Alt Shift dan klik menggunakan tombol kanan mouse untuk menyeleksi area edge loop berikutnya seperti citra berikut:


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

Tutup tersebut terbuat dari face, oleh karena itu dari edge mode di-on-kan ke face mode. Tekan tab saat masih di object mode untuk ke edit mode.

Kini duplikat objek yang sudah hampir jadi tersebut. Tekan huruf A untuk tidak menyeleksi apa pun terlebih dulu, lalu klik objek dengan cara menggunakan tombol kanan mouse, lalu duplikat dengan cara menekan Shift D. Drag objek yang terduplikasi agak menjauh agar tidak mengganggu proses editing nantinya. Objek yang terduplikasi ini akan menjadi calon cairan dalam gelas nantinya.

Kini ke area atas viewport. Perhatikan area atasnya masih tertutup (caped), oleh karena itu diperlukan untuk menghilangkan tutup tersebut.

Seleksi face yang akan dihapus, setelah terseleksi, tekan tombol delete atau huruf X di keyboard, pop up menu akan muncul dan pilih faces, tekan enter untuk mengkonfirmasi.

Kini ke menu modifier yang ada di area kanan, secara baku ada di area bawah menu search.


AN1MAGINE

Klik tombol Add Modifier dan pilih Solidify. Akan muncul menu solidify seperti citra berikut:

Vol. 2 No. 09 September 2017

Hasilnya kurang lebih seperti citra tersebut di atas, kini agar hasil render objeknya tidak kasar, dibuat halus tampilannya dengan kembali dari edit mode ke object mode dengan menekan tombol tab di keyboard.

Atur ketebalan (thickness) dari calon gelas yang sudah dibuat dengan cara klik dan drag thickness ke arah kanan.

Klik tombol smooth di area tools – shading. Sharing tutorial akan penulis lanjutkan di edisi berikutnya. Sampai jumpa lagi. Memberi ketebalan juga dapat dilakukan dengan mengetikkan nilai sesuai keperluan di kolom thickness tersebut, dalam contoh ini penulis mengisikan nilai: 0.021.

Referensi: Blender Blender help file


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017

archana universa

Pilihanmu akan membawa maut‌

Setiap pilihanmu membawa maut. Temukan petualanganmu sendiri dengan memilih ceritamu sendiri dengan ending pilihanmu sendiri. Pick your own endings/PYOE dalam novel fiksi ilmiah ini memberikan beragam kemungkinan dan mampu menggelitik kamu untuk membaca terus sampai menemukan multiple endings yang luar biasa jenius https://goo.gl/xHZZcW http://www.an1mage.org/2016/04/dark-universe-monster-montser-by.html


AN1MAGINE

Vol. 2 No. 09 September 2017


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.