1 think edisi ke xi april 2014(fix)

Page 1

eceran : Rp 3.000


Penghuni

Edisi XXI - April 2014

2

Salam Mahasiswa, Salam Pena

Salam kreative untuk kita semua UNIT Kegiatan Pers Mahasiswa UNRIKA kembali menetaskan produk jurnalistik yang wajib dibaca oleh rekan-rekan sekalian. Ibarat corak yang tengah marak di lingkungan politik pada bulan politik Indonesia tahun 2014 kali ini, membaca adalah sekumpulan warna kehidupan. Dengan sebuah bahan bacaan baru, artinya kita telah menambah warna kehidupan kita sehingga tidak monoton dengan wawasan yang ituitu saja. Kali ini tabloid THINK hadir lebih kritis menanggapi pesta politik rutinan yang akan menghabiskan anggaran negara dengan jumlah besar. Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sudah seharusnya mengawasi jalannya pesta politik ini, dan lebih jauh lagi terhadap penyelenggaraan negara oleh perwakilan yang dipercaya terpilih dalam PEMILU nanti.

Ketika pemimpin yang dipercaya tidak dapat menjalankan tugasnya dan tidak dapat meng-implementasi-kan hak-hak rakyat pada tempat yang seharusnya, maka “rakyat” diharuskan merebut kembali kekuasaan tersebut, karena pada abad reformasi ini merupakan abadnya merebut kekuasaan dan meletakkannya pada sistem yang tepat (bertolak dengan prinsip kekuasaan pada masa kerajaan yang diwariskan pada turun temurun).

Sebagai mahasiswa, mari kita berfikir kritis terhadap perkembangan negara, mengawasi, dan mendesak perbaikan apabila perjalanan Negara itu sendiri telah tidak sesuai dengan misi mensejahterakan rakyat. Karena pada dasarnya NKRI merupakan Negara yang merdeka atas gerakan Kaum Pelajar, dan direformasi juga oleh gerakan Kaum Terpelajar. Bagaimanakah hasil penelusuran tim Redaksi Tabloid Think mengenai tema utama edisi “Tahun Politik NKRI 2014” ? apa saja yang “baru” dalam lembar halaman yang kian waktu berubah secara dinamis? Informasi apa saja yang dapat kita serap sebagai bahan bacaan baru yang akan menambah wawasan pada edisi kali ini? Selamat membongkar tirai berikutnya, salam Redaksi. Kokinos te’ April 2014


Suara Mahasiswa Jangan Golput MENURUT saya dalam pemilu itu tidak boleh golput, karena apabila kita golput berarti kita sama saja tidak mendukung jalannya sistem pemerintahan yang adil ya dimana kita ketahui caleg caleg ada sepertinya hanya mengejar materi dibanding membangun negara Indonesia ini. Jadi bagi warga yang sudah menginjak umur 17 tahun ke atas wajib mengikuti pemilu agar kita dapat memilih pemimpin yang jujur dan adil. Ikutilah hati nurani. jangan memilih karena uangnya saja. Terima kasih.

Ayu Solehawati Prodi Pendidikan Sejarah Semester 4 FB : ayue solehawati.

Lantang Suarakan Hak Rakyat

“TAHUN politik 2014”kecendrungan terjadi (eskalasi ) konflik berpotensial di kalangan partisipan maupun elite politik sekalipun. Hal ini terjadi bukan karena hal lain melainkan menurunnya kepercayaan publik terhadap kegiatan politik di Indonesia, sehingga munculah yang biasa disebut golongan putih alias golput. Pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin yang kritis, memperbaiki tidak

hanya sistem tatanan politik dan pemerintahan, melainkan secara keras memproklamirkan perbaikan moral dan etos kerja pagi pelakonpelakon elite politik di negeri ini. Bukan menjanjikan hal-hal pembodohan seperti subsidi yang tidak tepat sasaran, namun di lain sisi malah menjadi beban bagi masyarakat. Baik tatanan politik, maupun etos kerja yang sangat lemah seperti tidur saat rapat paripurna, dan bolos masuk kerja bukan karena hal mendesak, semua itu harus diperbaiki. Lalu siapakah yang akan mampu mengemban tugas perbaikan tersebut? Kami mahasiswa lantang menyuarakan gerakan pelurus bangsa, bukan penerus bangsa. Semua hal yang tidak sesuai harus diperbaiki! Gunakan suara anda pada tujuan yang tepat, bukan janji yang ternyata mudarat. Jaka – Fak Ekonomi Prodi Management

Politik Adalah Uang SAYA adalah orang yang tidak mau ambil pusing dengan politik. Namun ketika saya harus berbicara tentang politik, maka beginilah jawaban saya.. politik adalah uang. Karena menurut pandangan saya, baik berniat berpolitik, proses politik, dan hasil politik adalah uang. Baliho-baliho, poster dan spanduk, atau selebaran dan pencitraan di media massa, semua adalah uang yang harus dikeluarkan oleh pelaku politik, dan bukan dalam jumlah yang kecil apa lagi bagi saya pribadi yang notabene bukan orang kaya. Iklan dan peralatan yang mahal, baju dan mobil mewah ketika berkampanye, semua hal itu yang kemudian menangkap proses pikir saya yang instan; politik adalah uang. Nah, dari mana mereka mendapatkan uang yang sangat banyak untuk-katakanlah- pribadi yang berpenghasi-

Edisi XXI - April 2014

Demam Politik Menyebar DEMAM politik telah menyebar di penjuru negri ini, banyak tokoh-tokoh masyarakat yang ingin menjadi anggota DPR - MPR dan sebagainya. Sehingga banyak kita melihat pemandangan-pemandangan yang menurut saya sangat risih di mata saya. Dengan slogan-slogan yang menggelikan. Mereka mengatakan bahwa mereka peduli dengan lingkungan dan daerah yang akan dipimpin kelak jika terpilih.Salah satunya yaitu pemasangan spanduk-spanduk yang tidak pada tempatnya; yaitu pemasangan spanduk dengan cara memakukan spanduk tersebut padabatanng-batang pohon di sepanjang jalan raya. Apakah seperti ini calon-calon pemimpin yang katanya mereka mementingkan masyarakat dan lingkungan sedangkan sebelum mereka menjadi pemimpin mereka telah merusak daerah yang akan mereka pimpin kelak. Apa jadinya.. kalau semua pohon yang ada di pinggir jalan itu dipaku. padahal manfaat pohon yang

ada di pinggir jalan yaitu untuk menyerap karbondioksida dari asap kendaraaan. Apa jadinya jika pohon-pohon di pinggir jalan semua dipaku. Memang benar dampaknya bukan sekarang, tetapi dampaknya akan kita rasakan dua sampai tiga tahun yang akan datang. Apalagi di Kota Batam khususnya lebih banyak kendaraan dari pada pepohonannya. Hanya karena kepentingan

dan hasrat pribadi mereka tega merusak alam dan lingkungan yang kita cintai ini dengan tidak mengindahkan alam sekitar. Apa jadinya kota kita ini apabila pepohonan semua akan mati sedangkan Pepohonan adalah bagian terpenting dalam keselamatan hidup di lingkungan mana pun. Kita dan alam hidup saling berdampingan dan saling membutuhkan. tumbuhan dan hewan bisa hidup berdampingan tanpa kita tetapi kita tidak bisahidup tanpa hewan dan tumbuhan. Sehingga mari kita menjaga mereka walau dengan usaha sekecil apapun. Alangkah baiknya jika pemasangan sepanduk itu pada tiang sehingga pada saat selesai kampanye mudah membersihkanya dan tidak merusak lingkungan kita. Lingkuangan memberi kita hidup, jadi jagalah lingkungan kita. Nama : Eric Pak Lebeh Fakultas : Teknik Mesin Akun fb : scorpiovirus73@gmail.com

Pemilu bukan kontes PEMILU 2014 adalah pemilu yang besar di antara pemilupemilu lain yang diadakan di seluruh dunia. Hal ini tersebab meningkatnya jumlah penduduk usia produktif yang sudah dapat ikut serta dalam PEMILU dan ditambah lagi jumlah kandidat partai legislatif dalam jumlah besar yg tersebar di seluruh Indonesia. Untuk diketahui bahwasanya Pemilu bukan kontes, bukan undian berhadiah, dan bukan pula kegiatan isengiseng. Kita tidak hanya cukup menjadi orang yang memilih

/ tidak memilih (golput) nantinya, tetapi juga perlu untuk

terlibat dalam mengawasi pembangunan yang akan dijalankan oleh pemenang pemilu ini. Dan untuk melakukan ini semua, kita membutuhkan konsistensi. Jangan menjadi orang-orang yang asik sehari saja saat pemilu. Pemerintah yang berjalan harus dengan konsistensi diingatkan. Karena pemimpin yang menang pemilu, suka tidak suka nantinya akan menjadi pemimpin yang kita panuti. Fathimah Haidaroh – FKIP Prodi Bahasa Inggris

Kenali Calonnya, Jangan Golput! SEJATINYA demokrasi dipimpin oleh mereka yang memang paham betul mengenai pengertian demokrasi itu sendiri; dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Tidak kemudian dari rakyat oleh rakyat dan “dimakan” pemerintah. Miris, Indonesia kehilangan jati diri seorang pemimpin yang mampu memimpin bukan hanya memerintah seperti adanya. Tanggung jawab dan jiwa pemimpin yang berani memimpin sangat kita butuhkan sekarang ini. Dengan momentum pemilu, pesta besar demokrasi, semoga para calon tidak hanya mengumbar janjijanji manis, namun siap mengabdikan dirinya untuk menjadi nakhoda menuju “pulau idaman” yang indah. Mengenal sosok calon pe-

mimpin kita memang adalah satu – satunya cara untuk mengantisipasi penyelewengan sosok yang kelak akan menjabat. Hedaknya pilihlah dengan bijak, bukan karena nepotisme dan penyogokan (black campaign) yang kerap terjadi. Sudah berbuat apakah beliau untuk Negara ini? Baikkah latar belakangnya? Kita sangat terbantu dengan adanya website yang berisi data –data para calon yang akan mewakili kita sebagai rakyat Indonesia, kita dapat mengenal mereka dengan baik. Sepantasnya, demi kemajuan bangsa Indonesia, kita dapat cermat dan berhati-hati dalam menyumbangkan suara kita sebagai rakyat yang memiliki hak suara dalam pesta demokrasi ini. Sehingga pemimpin yang terpilih ad-

alah sosok yang benar-benar layak memimpin bangsa Indonesia. Golput, bukan pilihan! Melainkan tindakan penghancuran bangsa secara nyata. Ayu setia Ningsih FKIP Bahasa Inggris smt VI

Janji Tanpa Bukti lan hanya UMK perbulan? Hal ini saya kembalikan kepada publik. Kadang saya berfikir, bahwa kita tidak memerlukan moril yang baik untuk menjadi pemimpin di negeri yang morat-marit ini. Hanya perlu uang. Bagaimana dengan prespektif kalian? Marwan Harahap – Fak. Teknik Prodi Industri

3

POLITIK 2014 Menurut saya sangat dramatis, Karena para calon legislatif banyak membuat janji pada awal nya. namun ketika sudah duduk di bangku pemerintahan,tak sedikit nya yang menepati janji nya. seharus nya para calon legislatif harus konsekuen atas janji yang di buat nya sendiri. itu lah politik, jika dia tak terdaftar di bangku pemerintahan, dia akan merasa kerugian karena dia menggunakan dana yang cukup besar. politik itu sebenar nya bukan di

bangku pemerintahan saja, tapi di kehidupan sehari-hari juga contoh nya. maka dari itu pilih lah yang benar-benar mampu yang dapat menjalan kan amanah nya . bukan hanya yang mampu memberi janji tanpa bukti. ayo kawan pilih lah yang benar menurut kalian,masa depan bangsa ada di tangan kita DONT GOLPUT .............................. Nama : Triana Maya. M Npm : 13.06.0.086 Jurusan : FKIP B. Inggris


Laporan Utama

THINK‌‌Tahun 2014 boleh disebut tahun politik karena ada dua momen penting yakni pemilihan anggota dewan legislatif tanggal 09 April , yang kemudian disusul pemilihan Presiden pada tanggal 9 Juli 2014. Pemilihan umum kali ini merupakan pemilihan umum secara langsung yang ke tiga kali. Pertama pemilihan umum (pemilu) 20042009, kemudian 2009-2014, dan kini 2014-2019. Karena pemilihan dengan pola langsung, maka para calon anggota legislative baik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), maupun Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus menampilkan diri ke tengah masyarakat agar dikenal oleh pemilih. Merupakan tugas berat bagi para caleg, karena meraka harus memperlihatkan kemampuan menjadi seorang pemimpin dan menjadi

wakil di parlemen. Bagi caleg DPR RI harus berusaha mendapatkan kursi di parlemen yang jumlahnya 560 kursi dari jumlah calon legislative sebanyak 6.608 caleg, sedangkan di daerah disesuaikan dengan jumlah penduduk. Menurut Menteri Dalam Negeri, Gumawan Fauzi, jumlah pemilih pemilu 2014 sebanyak 185 juta orang, dan 175 juta diantaranya telah tercatat sebagai meilih yang memiliki e-KTP. Sedangkan pemilih di luar negeri sebanyak 4.694.884 orang. Artinya jumlah pemilih mencapai 190.juta orang. Di Provinsi Kepulauan Riau jumlah pemilih sebanyak 1,282,267 orang terdiri dari laki-laki 656.840 orang dan perempuan sebanyak 625,427 orang tersebara di 65 kecamatan, dan 403 desa/kelurahan dengan tempat pemungutan suara sebanyak 3.745 TPS, yang bakal memperebutkan sebanyak 50 kursi untuk

Edisi XXI - April 2014

DPRD Tingkat Provinsi. Singkatnya, semua caleg harus bekerja ekstra keras agar pemilih yakin untuk memberikan suara kepadanya, karena satu sangat bermakna, kekurangan satu suara maka akan menjadi malapetaka, tidak bisa meraih kursi di DPRD atau DPR RI. Oleh sebab itu, beragam cara di-

lakukan oleh caleg untuk meyakinkan pemilih tersebut. Ada yang berjanji akan membangun sekolah, pendidikan gratis, pengobatan gratis, dan apa saja yang dianggap dapat mempengaruhi konstituen. Ada pula yang men-

4

janjikan, bahkan telah membangun sarana yang diminta warga. Bentuk bargaining merebut hati rakyat. Hanya saja belum disadari, atau tidak disadari bahwa masing-masing pemilih yang memiliki hak memilih berbeda pendapat. Tapi mereka tetap setuju apa pun bakal di bangun. Ada anekdot, ambil uangnya, soal tusukmenusuk, nanti dulu. Itulah poitik. Tak ada yang pasti, semua bisa dipolitisir, sebab jika tidak demikian, maka ilmu politik tidak


Laporan Utama masuk program ilmu sosial, karena ilmu politik berbeda dengan ilmu pasti alam. Dalam ilmu pasti alam bila dua kali dua sama dengan empat. Calon legislatif di Batam sebanyak 568 orang memperebutkan 50 kursi. Artinya 518 caleg dipastikan tergusur, tapi banyak caleg mencari keberuntungan dengan pola suara terbanyak. Maka, meski tidak memiliki pengalaman berpolitik, atau bahkan tidak memiliki latar belakang politik pun mencoba untuk menjadi anggota dewan, karena terjebak oleh ‘suara terbanyak itu’.Kalkulasi sederhana, bagi yang kini masih duduk di parlemen atau masih anggota dewan, juga mencalonkan diri, dan mereka memiliki pemilih tetap yang telah membina konstituennya bertahun-tahun, kecuali calon yang telah terbukti melupakan konstituen, maka dipastikan ditinggalkan pemilih lama yang telah mengantarkan ke kursi dewan, namun melupakan mereka, akibatnya mencari yang dianggap bakal lebih baik, meskipun itu masih bersifat fatamorgana. Agustar, pengamat politik dan mantan anggota KPU Batam memprediksi, caleg akan menghabiskan duit minimal 200-an juta rupiah, tapi ketika penulis berbincang-bincang dengan salah seorang caleg menyebutkan bahwa, caleg harus minimal merogoh kantong senilai Rp.500 juta.

Uang sebanyak itu pun belum tentu terpilih, karena masih ada faktor lain. Pendidikan, kepedulian, dan intelektualitas merupakan pegangan bagi pemilih. Yang runyam bila caleg menawarkan sejumlah uang ratusan juta, dan minta agar warga di satu tempat bisa mengumpulkan 1.500 suara. Ini gila, karena politik itu bukan cuma uang, tapi bagaimana bermain politik. Jika bermain uang, maka yang memiliki uang pasti mencalonkan diri, tapi bukan persoalan uang belaka. Bila ada caleg seperti itu, maka sebaiknya tidak dipilih, karena nyata-nyata kelak akan membalas untuk kerugian uang yang telah dikelaurkannya, dan bila warga mendatangi dewan karena ada permasalahan, maka pasti akan dicuekin. Gile bener‌nih. Mungkin ada benarnya bahwa uang diperlukan untuk menjadi caleg, bahkan tidak hanya menjadi caleg, mencari posisi lain diperlukan uang. Di tengah masyarakat konsumtif saat ini, tanpa uang tak akan berjalan. Namun di dunia politik tidak cukup hanya uang. Tapi bagaimana mengemas ide agar pemilih tertarik untuk memberikan suaranya. Bila hanya berpedoman pada uang, maka bisa tersilap kena sanksi politik uang. Hasil survey pihak Lembaga Survey Nasional menyebutkan, 41,5 persen menyatakan bersedia menerima uang, tapi tidak akan mempengaruhi

Edisi XXI - April 2014

pilihannya. Artinya uang diambil, untuk mencoblos si pemberi uang, nanti dulu. Oleh sebab itu, uang bukan satu-satunya jaminan caleg bisa terpilih. Maka, pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota rela mengeluarkan dana untuk menyiapkan penampungan bagi caleg yang tak terpilih, kemudian mengalami stress tingkat tinggi. Perlu diingat , menjadi anggota legislatif memiliki tanggungjawab dalam hal pembuat peraturan perundang-undangan (legislasi), budgeting (keuangan) dan supervise (pengawasan). Jadi harus memahami juga filosofi hukum, karena produk yang dibuat legislatif terkait dengan kemaslahatan rakyat. Montesquieu berpendapat bahwa kebebasan

politik warga Negara dan kebebasan konstitusional.dan kebebasan personal Meski keduanya memiliki kaitan, tapi tidak identik. ‘ Konstitusi bisa jadi bebas, dan warga Negara tidak, dan warga Negara bisa jadi bebas, dan konstitusi tidak. Artinya antara konstitusional dan warga masyarakat harus saling isi sehingga tercipta

5

rasa kedamaian, ketenangan, dan bermuara pada tingkat kesejahteraan. Rakyat tidak menginginkan anggota dewan justru menjadi wadah korupsi, menjadi tuan kontraktor, dan tidak mebagi kepada rakyat yang telah memilihnya. Yang ujung-ujungnya anggota dewan menjadi koruptor tingkat tinggi. Pergi berdasi, untuk korupsi. Bila anggota legislatif dibayar oleh uang Negara yang nota bene uang rakyat, seyogyanya dalam mengimplementasikan tugas tidak menggunakan politik partisi, maksudnya tidak hanya diajukan untuk membangun sekolah, jalan, selokan, rumah ibadah, dan lainnya yang berkaitan dengan kepentingan umum hanya pada pada partai politiknya, pendukungnya, tapi untuk masyarakat secara luas. Selamat Bertanding bagi Calon Legislatif, semoga Allah SWT mencurahkan rahmatnya pada kita semua, kita rakyat Indonesia yang tetap menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dibawah naungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta menjunjung tinggi rasa saling hormatmenghormati, meski berbeda perahu untuk mengarungi lautan perpolitikan. Salam kami..!!!!


Akademika

Edisi XXI - April 2014

6

SAMPAH DEMOKRASI, TEROR LINGKUNGAN Syarifa Yana, S.H., M.H. Dosen Prodi Ilmu Hukum UNRIKA NEGARA demokrasi adalah negara yang menganut bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah Negara. Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Bentuk demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Kedua adalah demokrasi perwakilan, dimana seluruh rakyat masih merupakan suatu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan. S i s t e m

demokrasi dewasa ini menjadi sistem yang paling banyak dipakai oleh negara-negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia. Indonesia memilih bentuk demokrasi perwakilan dalam praktek kenegaraannya. Sejak awal kemerdekaan hingga saat ini, pah a m demokrasi

perwakilan yang dijalankan terdiri atas beberapa model yang saling berbeda satu dengan yang lainnya. Diawali dengan mempraktikkan model demokrasi parlementer murni atau yang dikenal juga dengan nama demokrasi liberal. Kemudian sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden yang memberlakukan kembali UUD 1945, Indonesia menerapkan model demokrasi terpimpin. Namun belum berlangsung lama, terjadi gonjang-ganjing dalam kehidupan bernegara, dimana Soeharto menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden Ke-2 Republik Indonesia dan menerapkan model demokrasi yang berbeda lagi yaitu demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila relatif cukup bertahan dibandingkan model-model demokrasi yang diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar tiga puluh tahun. Namun pemberlakuannya dinilai sebagai demokrasi yang semu, dimana demokrasi tersebut diciptakan hanya untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto semata. Pada tahun 1998 berakhirlah masa kepemimpinan Soeharto sebagai orang nomor satu di Indonesia melalui gerakan reformasi yang diperjuang-

kan berbagai pihak di Indonesia. Pasca terjadinya kejadian tersebut tidak hanya merubah siapa pimpinan tertinggi negara, tetapi juga merubah sistem demokrasi yang dijalankan, yaitu demokrasi reformasi. Salah satu yang mencirikan suatu negara demokrasi adalah dengan diselenggarakannya Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Pemilu di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota. Setelah amandemen UUD 1945 yang keempat pada tahun 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) yang semula dilakukan oleh MPR disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun ikut dimasukkan ke dalam pemilu. Pemilu seringkali dijuluki sebagai pesta demokrasi. Dimana hal ini menjadi salah satu momen penting untuk menentukan nasib bangsa lima tahun kedepan. April ini digadang-gadang sebagai moment tersebut berlangsung. Strategi dan taktik disiapkan demi memenangkan hati rakyat. Mulai dari berinteraksi langsung dan merasakan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat sampai dengan membanjiri ruang publik dengan alat peraga kampanye dalam bentuk iklan luar ruang. Ba-liho, billboard, spanduk, poster, stiker, sampai bendera dijadikan media utama yang digunakan untuk menggenjot elektabilitas dari calon legislatif (caleg) dan kandidat presiden peserta Pemilu 2014. Data lapangan menunjukkan telah terjadi penjarahan ru-

ang publik sebagai tempat kampanye iklan politik. Hampir di setiap tempat fenomena tersebut dapat disaksikan. Mulai dari taman kota, jembatan, tiang listrik, tiang telepon, di batang pohon, dinding rumah bahkan tempat sampah merasai ditempel dengan wajah-wajah caleg dan kandidat presiden. Padahal semestinya pemasangan alat peraga tersebut dilakukan menurut ketentuan yang berlaku seta mengikuti ukuran patut dan layak. Raut wajah mereka dijadikan komoditas yang layak jual. Mulai dari deretan gelar akademik, foto-foto menyantuni orang miskin, sampai membawa-bawa orang terkenal diyakini dapat mencitrakan sosok yang pantas untuk dipilih nantinya. Kampanye dalam bentuk pe-masangan alat peraga tidak lagi memperhatikan es-tetika ruang. Semua terpajang di sembarang tempat dan sesuka hati dengan tata letak yang sungguh tidak enak dipan-dang. Hal ini tidak lagi hanya se-ka-d-ar mengganggu kein-dahan, me--lainkan juga sudah sampai pa-da taraf merusak keindahan dan kenyamanan ruang publik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses pesta demokrasi adalah sebagai teror terhadap lingkungan. Fenomena tersebut menegaskan bahwa alat peraga kampanye sudah kehilangan nilai. Dimana sejatinya ditujukan sebagai media sosialiasi, kemudian berubah wujud menjadi “sampah� dalam sebuah pesta rakyat bernama Pemilu. Sungguh sangat ironis, bukannya menunjukkan kepedulian pada sekitar melalui budaya bersih, malah ikut serta dalam menyumbang penurunan kualitas lingkungan. Padahal, mereka nantinya adalah orang-orang yang akan membentuk berbagai kebijakan yang diambil sekaligus menjadi contoh bagi masyarakat dalam melaksanakan, menaati dan menegakkan aturan.***


Perspektif

Edisi XXI - April 2014

MERAH PUTIH DI ANTARA BENDERA POLITIK Oleh : Uchi Jomblang

JELANG april 2014; Tahun politik Indonesia 2014, tak lepas dari pemandangan jelang pemilu akbar yang akan diselenggarakan pada 9 April mendatang. Jalanan sekarang sudah mulai ramai. Merah, biru, kuning, bertaburan seperti jualan obral di pasar swalayan, ramai-ramai mengangkat tema rakyat, padahal rakyat sendiri selalu menjadi korban janji setia di bulan-bulan pemilu seperti ini. Belum lagi semakin hari ukuran bendera itu semakin bertambah besar. Sudah seperti hendak memasuki sebuah taman kanak-kanak yang warna-warni, sedang merah putih itu sendiri seperti pudar, kalah juang dengan corak bendera kampanye di sekujur jalan, gang-gang atau bahkan di halaman rumah ibadah sekalipun. “Negara kita ini sudah terlalu banyak warna, terlalu banyak misi pribadi sampai pada akhirnya merah putih itu sendiri tergadai dengan kepentingankepentingan di dalamnya. Misi sebenarnya hanya misi partai, misi politik, sudah tidak lagi bermisi mensejahterakan rakyat” ungkap salah satu rekan saya, sapa saja bang ope, dalam perbincangan setengah serius beberapa petang yang lalu. Kalau sudah begini, bagaimaBiodata Penulis Ana Komalasari – meskipun sedang melakoni Studi di Fakultas Keguruan (FKIP) di UNRIKA, gadis kelahiran 13 November 2014 cukup akrab mengamati kegiatan di sekitar lingkungannya., termasuk kegiatan politik. Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis, segera berkunjung di account facebook; Ana Karut – atau di account Twitter; @anakomalasari

na merah putih kita di antara warna-warna politik pada PEMILU tahun 2014 ini menurut kalian? Elegan-kah? Atau hanya sebagai dasar pembangun dari gerakan-gerakan partai politik terhadap kepentingan di dalamnya? Yang pasti seperti bahasa persatuan yang berkumandang pada masa Kebangkitan Nasional 1928 yang lalu, Merah Putih yang berdiri di Negara kita ini, terpancang sebagai pemersatu segala warna partai politik dengan segala kepentingannya. Jangan lagi ada perseteruan antara simpatisan pada pemilu kali ini. Karena sebagaimana pun kita berseteru, toh kita hanya akan mendapatkan kerugian baik materiil, maupun moril. Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol), Komjen Pol Budi Gunawan, mengatakan Indonesia harus mewaspadai adanya ‘perang warna’ menjelang Pemilihan Umum 2014. “Sebentar lagi ‘perang warna’ akan nampak di mana-mana. Jika tidak diatur baik, hal tersebut akan menimbulkan keresahan dan konflik,” kata Budi dalam sambutannya sebagai pembicara kunci dalam seminar Sekolah Sespimmen Polri Dikreg 53 di PTIK, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebagaimana yang telah diketahui publik, sepertinya pesta suara kali ini akan dilingkari dua belas bendera Partai Nasional, dan tiga bendera Partai Lokal. Dimana hampir tujuh puluh lima persen merupakan partai besar yang telah memiliki kursi di DPR RI pada pemilu tahun sebelumnya.. Jumlah partai kali ini surut dari tahun pemilu sebelumnya yang memiliki jumlah empat puluh empat bendera partai. Meskipun begitu, menurut beberapa situs pengamat politik menyebutkan bahwa Indonesia masih memegang gelar sebagai salah satu Negara dengan PARPOL terbanyak di seluruh dunia. Masing-masing PARPOL memiliki program andalan yang diajukan sebagai pemikat hati masyarakat, agar rela kiranya memberikan suara pada PEMILU kali ini. Banyak cara yang digunakan untuk menarik minat masyarakat untuk ikut memilih bendera mereka. Mulai dari santunan, bantuan-bantuan dana, sampai ada yang menjanjikan donasi atau subsidi sebesar satu juta rupiah per kepala rumah tangga (seperti dilansir beberapa harian pagi di Kota Batam 26/3). Meski demikian, rakyat saat ini dituntut untuk cerdas memilih.

7

Yusi fadila – yang sapaan akrabnya adalah uchi jomlang, merupakan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Kegiatan yang paling digemari adalah berpose di depan kamera, bernyanyi, dan menulis. Gadis cantik berdarah jawa-bugis ini lahir pada 6 Maret 1996 dan tengah bekerja sebagai staff pengajar di SDN 008 Sagulung, Batu Aji. Warna pavorit : Biru – Putih. Buat rekan-rekan yang merasa ingin mengenal lebih jauh, langsung berkunjung di account facebook; uci_mus@yahoo.co.id – atau di account Twitter; @yusifadila

Penonton Drama Singgasana Parlemen PEMBAHASAN tentang politik tidak pernah ada habisnya. Tak pernah lepas dari permasalahan yang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Politik secara garis besar adalah cara untuk meraih kekuasaan baik secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Tahun 2014 ini adalah tahunnya pesta politik di Indonesia dan menjadi ajang para caleg

untuk menarik hati para pemilik suara. Mereka ibarat pedagang di pasar yang saling bersaing untuk mendapatkan pembeli terbanyak dengan berbagai cara. Dalam pergantian singgasana dikursi parlemen ini tentunya akan menjadi PR baru bagi KPK. Karena berkemungkinan akan banyak kasuskasus yang membuat citra para elite politik menjadi semakin buruk. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan politik kita saat ini masih sama saja seperti tahun kemarin, tidak ada kemajuan sama sekali. Karena pada kenyataanya system yang semestinya dibuat untuk mensejahterakan rakyat hanya sekedar ucapan saja tanpa ada bukti yang kongkrit dari para pelaku elite politik. Mereka cenderung menggunakan system “untung sendiri” yang imbasnya menyengsarakan rakyat. Kita lihat saja kasus KKN yang dilakukan oleh dinasti Ratu Atut yang sangat mengagetkan. Hampir semua posisi yang penting di Banten diduduki oleh keluarganya. Sungguh kenyataan yang menyedihkan. Ini adalah salah satu contoh prilaku elite politik yang menggunakan system “untung sendiri”. Saat ini kasusnya seakan perlahan ditelan bumi tanpa ada kejelasan yang jelas sama halnya

dengan kasusu Gayus Tambunan yang akhirnya lenyap begitu saja. Ironis memang dengan kenyataan yang seperti ini mayarakat menjadi hilang kepercayaanya kepada elite politik. Akan seperti apa NKRI kelak jika keadaanya tidak berubah. Sedangkan pada kenyataanya rakyat Indonesia masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Seharusnya para elite politik yang telah terbukti melakukan kasus-kasus yang melenceng dari sumpah jabatnya diberikan sanksi yang tegas agar mereka jera. Contohnya dengan menyita semua aset dan dihukum mati bila perlu. Untuk apa membiarkan satu nyawa yang merugikan jutaan nyawa, lebih baik dihukum mati saja. Disisi lain kita juga masih beruntung mempunyai pelaku elite politik yang masih perduli dengan nasib rakyat seperti salah satu tokoh yang saat ini sedang naik daun, yaitu sosok Jokowi dan Dahlan Iskan. Sosok-sosok seperti ini sedang menjadi trending topic diberbagai media massa, semoga saja diluar sana masih banyak yang seperti mereka agar membuat Negara kita menjadi lebih sejahtera lagi..Kita lihat saja bagaimana kelanjutannya, saat ini kita bagaikan menjadi penonton drama Singasana Parlemen…


Dokumentasi

Rasa Damai Kesejahteraan Hakiki

SEJAHTERA adalah kondisi yang menggambarkan terpenuhinya tuntutan dan kebutuhan manusia baik kebutuhan lahiriyah maupun kebutuhan batiniah sehingga terwujud rasa puas diri, yang akhirnya bermuara pada rasa damai. Atas dasar itu maka muncul lah nilai selaras atau harmoni yang menggambarkan keteraturan, ketertiban, ketaatan karena masing-masing unsur yang terlibat melaksanakan peran dan fungsi secara tepat. Ketika itu pula timbul rasa nikmat dalam suasana damai. Ibarat suatu orchestra, masingmasing pemain berpegang pada partitur yang tersedia, dan masing-masing pemain instrumen melaksanakan secara taat dan tepat, maka akan terasa suasana nikmat dan damai. Konsepsi tersebut lah yang menjadi sandaran karya fotografi Bung Jones Ope kali ini. Sesuai momentum pengetrapan demokrasi yang di agung-agungkan bangsa kita, maka persoalan kesejahteraan masih menjadi bahasan yang pelik. Jangankan para Calon Legislatif (Caleg), orang-orang yang telah mendedikasikan diri sebagai wakil rakyat pada periode sebelumnya pun seperti kehilangan nafas memperhatikan masalah kesejahteraan meski pada kenyataannya justru ia menjadi objek komoditi yang laku di jual (Bahan Kampanye) untuk menebar janji-janji sampah. Lalu kapan menuju Negara kesejahteraan yang didefinisikan, is a state which provides all individuals a fair distribution of the basic resources necessary to maintain a good standard of living. Bukanlah hal yang mudah untuk bisa menterjemahkan welfare state di Indonesia. Jangankan untuk bisa mencapai ke arah sana, pembenahan internal kelembagaan saja masih menyisakan PR yang banyak. Mulai urusan birokrasi hingga hubungan antar lembaga, semuanya hampir bermasalah. Karena itu, hal yang wajar ketika level of problem negara kita tidak kunjung mengalami peningkatan, malah terus disibukkan dengan hal-hal yang kecil, seolah harapan tak akan pernah berpihak. Tapi di sisi lain, bukan berarti kondisi yang demikian menjadikan bangsa ini mesti rela kehilangan harapan untuk menjadi sejahtera. "Namun dengan damai, sejahtera itu muncul dalam jiwa bangsa. Bukan mengagungkan momen perebutan kesempatan yang justru berdampak negatif pada pola pikir kebanyakan".***

Edisi XXI - April 2014

8


Komunitas

Edisi XXI - April 2014

9

Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Unrika

Bangun Kekuatan Dengan Ilmu Jurnalistik PENGURUS Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam periode 2014 - 2015 semakin serius mengembangkan aktifitas jurnalistik di lingkungan kampus. Sesuai dengan prinsip "Bangun Kekuatan dengan Ilmu Pengetahuan di bidang Jurnalstik", organisasi intra kampus ini tidak saja menggeliat dari aspek kelembagaan tapi juga mengumandangkan dinamika budaya lingkup kampus dari aspek kesenian sastrawi. Mengawali momentum hari air internasional yang jatuh pada Sabtu (22/3) kemarin, pengurus UKPM menggelar pelatihan dasar jurnalistik Unrika di ruang kelas A-105. Antusias mahasiswa Unrika Batam untuk mengikuti kegiatan positif tersebut relatif masih minim. Hal itu terlihat dari jumlah kepesertaan diluar anggota UKPM yang hanya mencapai 12 mahasiswa saja. Diantaranya perwakilan peserta dari organisasi Intra Kampus Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (Himpala), peserta dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) dan Peserta dari Fakultas Ilmu Hukum dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sedangkan dari fakultas lain dan organisasi intra kampus lainnya tidak mengirimkan perwakilan peserta pada pelatihan gratis itu. Pemimpin Redaksi Tabloid THINK, Andri Arianto menilai hal tersebut menunjukan bahwa di kampus Unrika aktifitas membaca dan menulis belum menjadi budaya kalangan civitas akademika. Meski demikian, UKPM lanjutnya tidak lantas pesimis terhadap orientasi pencerdasan sesuai dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Untuk sementara waktu sebaiknya kita berfikir bagaimana kita dan belum perlu berfikir bagaimana mereka," ujar Andri. Program pelatihan dasar jurnalistik yang berakhir pukul 16.00 WIB itu pun dirasa sebagian mahasiswa sebagai asupan gizi bagi pengembangan pola pikir yang objektif. Setelah bersama-sama merasakan mengelola program pelatihan, para pengurus pun langsung mempersiapkan agenda lanjutan yang di gelar malam harinya diberi tajuk " Malam Aspirasi 2014". Bahu-membahu, pengurus UKPM Unrika pun mempersiapkan segala keperluan malam aspirasi yang dikemas menjadi malam peADE P. NASUTION - Wakil Rektor I Unrika Batam saat menyanyikan lagu Bongkar karya Iwan Fals dalam kemasan akustik di iringi Pemimpin Redaksi Tabloid THINK, Andri Arianto

PESERTA Pelatihan Dasar Jurnalistik foto bersama pemateri Bung Slamet Widodo dan Rumbadi Dalle, SH.

Ade P. Nasution - Wakil Rektor I Unrika Batam saat menyanyikan lagu Bongkar karya Iwan Fals dalam kemasan akustik di iringi Pemimpin Redaksi Tabloid THINK, Andri Arianto

nampilan berbagai karya seni lepas dari mahasiswa kreatif lingkup Unrika. Koordinator Malam Aspirasi, Gunawan Saputra yang akrab di panggil Bung Kokinos Te pun merancang penampilan pertama yang langsung digebrak aksi dance dibawakan oleh Bung Rangga. Dengan gaya khas tarian pria bertopeng, ritme malam aspirasi pun kian hangat. Satu persatu penampilan khas kampus Unrika yang disajikan secara lepas pun terusung. Tommy Dee melantunkan lagu Iwan Fals berjudul Bento dengan iringan gitar akustik, lalu Uchi De Jomblang pun menghentak dengan lagu She-Jomblowati dan Kujemu milik Koes Plus yang diaransemen sederhana. Kemudian Anna Komalasari, anggota UKPM yang keseharian mengajar di lembaga pendidikan dasar bersuara lantang dalam kemasan musikalisasi puisi lepas. Begitu juga Bung Kokinos Te yang berduet dengan Ayu Setia Ningsih membawakan puisi berkarakter diberi judul Surat Tanah. Lalu ada pula, Wakil Rektor I Unrika Batam-Ade P. Nasution, SE.,MSi yang didaulat menyanyikan lagu bongkar usai memberikan wejangan kepada pengurus UKPM Unrika periode 20142015. Rangkaian agenda itu pun selesai tepat pukul 23.00 WIB dengan komitmen yang terbangun dalam tubuh lembaga intra kampus ini, seperti kekompakan yang akan menguatkan segala rencana serta membangun kekuatan dengan ilmu jurnalistik. UKPM Unrika tentu saja akan giat menegaskan visi lembaga yakni meningkatkan minat baca dan menulis bagi khalayak.***

DINA Feronika, Ketua UKPM Unrika Periode 2014-2015 saat kata sambutan dalam agenda pengukuhan dan pelantikan pengurus.

MAHYUNI Rambe dan Hendra berduet menjadi pembawa acara malam aspirasi UKPM Unrika 2014 di Panggung Seni Unrika

PENAMPILAN dari Wiwid, anggota UKM Samba dalam agenda malam aspirasi UKPM Unrika

POSE bersama pengurus UKPM Unrika Periode 2014-2015 usai gelaran malam aspirasi

ANDRI Arianto, Pemimpin Redaksi Tabloid THINK menyanyikan lagu Bento di iringi bassist UKPM, Raymond Angguna Langgini

BUNG Slamet Widodo saat paparan mengenai sejarah jurnalistik dalam agenda pelatihan dasar jurnalistik UKPM Unrika 2014

PENAMPILAN akustik dari UKM Samba

POSE bersama pengurus UKPM Unrika periode 2014-2015

BUNG Kokinos Te ketika membacakan puisi berjudul Surat Tanah berduet dengan Ayu Setia Ningsih

MAHASISWA FKIP membawakan musikalisasi puisi di iringi Fotografer UKPM Unrika, Bung Jones Ope

AYU hara saat puisi

Setia Ningsih, BendaUKPM Unrika Batam mengumandangkan berjudul Surat Tanah

ANA KOMALA SARI ketika membacakan puisi


Preferensi

Edisi XXI - April 2014

10

BPSMI Kepri Mulai Lirik Mahasiswa Berbakat

Bakal Wakili Kepri di Ajang Peksiminas XII di Palangkaraya

BARU-baru ini berlangsung rapat panitia Pekan Seni Mahasiswa Indonesia Nasional (Peksiminas) ke XII dengan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah selama dua hari 24-25 Maret 2014. Rapat koordinasi tersebut dijelaskan Ketua BPSMI Kepri, Dahrul Aman Harahap, S.Pt,MPd, MM kepada THINK dilakukan untuk membahas teknis agenda seni budaya lingkup mahasiswa secara nasional. Seluruh struktur BPSMI dan Dikti berkumpul di Palangkaraya ketika itu, termasuk beberapa dewan juri. Peksiminas itu kata Dahrul merupakan puncak kegiatan kemahasiswaan di bidang pengembangan minat dan bakat mahasiswa dalam bidang seni. Peksiminas lebih lanjut kata Dahrul merupakan kegiatan rutin dua tahunan yang menjadi program Dikti Kemendiknas. Penyelenggara-

annya berdasarkan penunjukan salah satu pengurus BPSMI di daerah sebagai penyelenggara kegiatan. Pesertanya merupakan mahasiswa daerah yang tentu saja telah menorehkan prestasi dalam Pekan Seni Mahasiswa INdonesia Daerah (Peksimida). Seperti dinyatakan di dalam PolaPengembangankemahasiswaan yang diterbitkan oleh Ditjen Dikti Depdiknas tahun 2006 penyelenggaraan Peksiminas bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan praktik mahasiwa dalam menum-

buhkan apresiasi terhadap seni, baiksenisuara, seni pertunjukan, penulisan sastra, seni rupa, dll. Kegiatan Peksiminas untuk pertama kalinya diselenggarakan di kota Surakarta padatahun 1991. Provinsi Kepri menurut Dahrul berencana mulai melakukan seleksi daerah pada bulan Mei 2014. Pelaksanaan akan dilangsungkan di dua tempat Batam dan Tanjungpinang. Untuk itu, ia berharap seluruh mahasiswa yang merasa mempunyai bakat dan minat di bidang seni budaya agar dapat memperlihatkan talentanya di hadapan dewan juri nantinya. Pemenang tentu saja akan mewakili Provinsi Kepri untuk berkompetisi pada Peksiminas XII bulan September mendatang. "Dukungan Pemerintah Daerah tentu saja sangat di harapkan, agar prestasi mahasiswa mudah diraih demi nama baik Provinsi Kepri," ujarnya.***

Berikutiniadalahpenyelenggaraan /PenyelenggaraPeksiminas 1. Peksiminas I 2. Peksiminas II 3. Peksiminas III 4. Peksiminas IV 5. Peksiminas V 6. Peksiminas VI 7. Peksiminas VII 8. Peksiminas VIII 9. Peksiminas IX 10 Peksiminas X 11. Peksiminas XI 12. Peksiminas XII

1991 Pengda BPSMI Jawa Tengah Surakarta 1993 Pengda BPSMI Bali Denpasar 1995 Pengda BPSMI DKI Jakarta 1997 Pengda BPSMI Jawa Barat Bandung 1999 Pengda BPSMI JawaTimur Surabaya 2002 Pengda BPSMI DIY Yogyakarta 2004 Pengda BPSMI Lampung Bandar Lampung 2006 Pengda BPSMI Sulawesi Selatan Makassar 2008 Pengda BPSMI Jambi Jambi 2010 Pengprov BPSMI Kalimantan Barat Pontianak 2012 Pengda BPSMI Mataram 2014 Pengda BPSMI Kalimantan Tengah

AdapunTangkai Seni akan dilombakan pada 13-19 September 2014 terdiri dari 15 jenis tangkai lomba di Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah adalah :


Snapshot

Edisi XXI - April 2014

11

Debat Lawak

Pro dan Kontra Pra Nikah

UNIT Kegiatan Mahasiswa Radio Suara Mahasiswa Batam (Samba) baru saja menggelar kegiatan debat lawak dengan tema Pro dan Kontra Nikah Muda pada Sabtu (29/3). Antusias mahasiswa pun cukup tinggi menghadiri kegiatan yang di gelar salah satu UKM tertua di Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam itu di Auditorium Kampus Unrika lantai 2 Gedung Fakultas Teknik, Batuaji. Ketua Umum Samba, Khairul Amin mengemukakan tujuan kegiatan off air UKM Radio Samba tersebut diantaranya yakni untuk meningkatkan kreatifitas pemuda dan pemudi di bidang komunikasi. Debat lawak dipilih karena dengan cara berdebat penuh anekdot tidak saja akan mengundang gelak tawa, namun pesan moral yang disampaikan pun diyakini akan mampu merasuk ke ke relung jiwa mahasiswa. "Ini bentuk kreatifitas di dunia pendidikan," katanya. Selain itu, dengan debat lanjut Khairul akan membuat suasana diskusi menjadi cair dan tidak kaku. Kemasan berbeda tersebut tetap tidak mengesampingkan nilai pendidikan. Saat itu pula di kukuhkan terbentuknya komunitas Comic Batam. Bertempat di panggung Seni "Sang Pemula" Unrika Batam pada 22 Februari 2014 lalu, UKM Radio Samba sebelumnya menggelar Stand Up Comedy bertajuk Say No To Oplosan. Ihwal kekompakan ketika itu, terbentuklah Komunitas Comic Batam yang dikomandani R Tona Indora. Jumlah peserta saat itu sebanyak 20 orang mahasiswa dan kalangan umum. Hasilnya pemenang lomba Stand Up Comedy di raih Agus Supriyadi, mahasiswa Politeknik Batam juara I, Abdul Hafiz (SMA 14 Batuampar) yang meraih juara II dan Cep Alan, Mahasiswa Universitas Batam yang puas di urutan ketiga. Berbagai rangkaian kegiatan pun digelar mulai dari lomba Stand Up Comedy dan pemutaran film pendek besutan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).***

FOTO Bersama Narasumber dengan peserta Seminar dan Bimtek SPMI

SEMINAR DAN BIMTEK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

YAYASAN UNIVERSITAS LABUHANBATU BERTEKAD MENINGKATKAN MUTU Oleh : Elida Simanjorang, S.Sos., MSP Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Yayasan Universitas Labuhanbatu Dosen STIE ULB

PERATURAN Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dengan tegas mengamanatkan bahwa setiap perguruan tinggi wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagai pertanggungjawaban kepada stakeholders, dengan tujuan untuk memenuhi atau melampaui StandarNasional Pendidikan, yang dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas (pasal 91 ayat 1,2,3). Untuk memenuhi amanat tersebut, maka Lembaga Penjaminan Mutu Yayasan Universitas Labuhanbatu memulainya dengan menyelenggarakan Seminar dan Bimtek Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada tanggal 15 Maret 2014 bertempat di Yayasan Universitas Labuhanbatu, yang dihadiri oleh segenap unsur struktural Sekolah-sekolah Tinggi dan Amik, unsur yayasan, dan dosendosen di lingkungan Yayasan Universitas Labuhanbatu. Hadir sebagai narasumber, Bapak Dr. Ir. Darwin, M.Pd, dosen Unimed yang juga menjabat sebagai Sekretaris Penjaminan Mutu Unimed, Ketua AIPT Unimed, konsultan dan narasumber SPMI di berbagai lembaga perguruan tinggi. Kegiatanini dibuka oleh Bapak Drs. Bisman Siregar selaku Wakil Koordinator Akademik Yayasan Universitas Labuhanbatu, dan dibagi dalam 2

Elida Simanjorang, S.Sos., MSP Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Yayasan Universitas Labuhanbatu

sesi. Sesi pertama berupa seminar, setelah Ishoma dilanjutkan dengan bimtek. Dalam sesi seminar, narasumber menjabarkan materi Implementasi Penjaminan Mutu Internal yang berisi antara lain tentang pemahaman tentang SPMI, dasar hukum SPMI, standar pendidikan tinggi, syarat pelaksanaan penjaminan mutu, contoh struktur SPMI, tugas dan peranan unitunit penjaminan mutu serta menekankan pentingnya ada kesamaan persepsi dan komitmen dari segenap unsur di Yayasan Universitas Labuhanbatu baik unsur dari Sekolah-sekolah tinggi dan Amik maupun dari unsur yayasan untuk melaksanakan SPMI secara konsisten dan berkelanjutan. Dalam sesi bimtek, narasumber menjabarkan materi Dokumen Mutu SPMI yang berisi antara lain tentang Unsur-unsur Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Stan-

MENYAMPAIKAN MATERI-Bapak Dr. Ir. Darwin, M.Pd didampingi oleh Bapak Dahrul Aman Harahap, S.Pt., MM, M.Pd, ketika menyampaikan materi seminar

dar Perguruan Tinggi, contoh-contoh dokumen mutu untuk memenuhi SNPT yang keseluruhannya berjumlah 533 dokumen dan petunjuk singkat contoh aplikasi dokumen Standar Isi/Kurikulum untuk Yayasan Universitas Labuhanbatu. Dalam seminar dan bimtek ini, turut hadir sebagai moderator Bapak Dahrul Aman Harahap, S.Pt., MM, M.Pd yang menjabat sebagai Wakil Rektor III Unrika Batam. Atas kepedulian dankomitmenyang tinggi dari beliau untuk peningkatan mutu pendidikan tinggi, yang selaras dengan komitmen dan program kerja Lembaga Penjaminan Mutu Yayasan Universitas Labuhanbatu pimpinan Ibu Elida Simanjorang, S.Sos., MSP serta didukung penuh oleh Bapak Drs. Bisman Siregar selaku Wakil Koordinator Akademik Yayasan Universitas Labuhanbatu dan pihak terkait, maka kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Adapun output dari pelaksanaan Seminar dan Bimtek SPMI ini utamanya adalah Tercipta pemahaman dan komitmen yang sama dari segenap unsur di lingkungan Yayasan Universitas Labuhanbatu untuk melaksanakan SPMI. Semantara itu follow up dari kegiatan ini diantaranya :(1). Pembentukan organisasi SPMI di Sekolah-Sekolah Tinggi dan Amik di lingkungan Yayasan Universitas Labuhanbatu dan koodinator SPMI pada Lembaga Penjaminan Mutu Yayasan Universitas Labuhanbatu (2). Segera membentuk Team SPMI untuk menyusun dokumen SPMI/ dokumen standar mutu Yayasan Universitas Labuhanbatu (dokumen kebijakan mutu, manual mutu, standar mutu, SOP, dsb) Kegiatan peningkatan mutu sejenis akan diupayakan akan terus diadakan, sepertimengadakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pedagogi Dosen melalui Applied Approach (AA). Kesemuanya itu dalam upaya mewujudkan penyelenggaran pendidikan tinggi yang lebih bermutu di Yayasan Universitas Labuhanbatu. Yayasan Universitas Labuhanbatu, Maju dengan Mutu!


Prestasi

Edisi XXI - April 2014

12

Mahasiswa Fakultas Hukum Unrika

Raih Juara I Olimpiade Geologi di Pekanbaru

RAPAT Koordinasi Panitia Pelaksanaan PEKSIMINAS XII di Kalimantan Tengah Palangkaraya yang ditutup oleh Dr. Widyo Wiharso

EDWIN Agung Wibowo, SE, M.Comm dan Dahrul Aman Harahap, SPt, MPd, MM saat pelatihan Akreditasi Institusi PT di UPI YPTK Padang

PRADIKSAR Menwa UNRIKA yang diikuti oleh 20 orang yang terdiri dari berbagai Program Studi yang ada di UNRIKA Batam

THINK..... Diam-diam Juned, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Riau Kepulauan ( Unrika ) mendaftarkan diri mengikuti Olimpiade Geologi Nasional di Pekanbaru. Olimpiade Geologi Nasional ini digelar 29 Maret 2014 dan diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi yakni Institut Teknologi Medan, Institut .Teknologi Bandung, Universitas Veteran Nasional, Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Riau Kepulauan ( Unrika ). Keikutsertaan June, dari Unrika ini karena dirinya tergabung dalam anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Dan keanggotaan ini semasa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I , Mandau Jurusan Geologi. " Saya hanya iseng, cobacoba daftar jadi peseserta lomba," cerita Juned kepada THINK. Awalnya-kata Junedini merupakan ajang cerdas cermat, yang berkembang menjadi Olimpiade Geologi Nasional. Geologi yang berasal dari bahasa Yunani Geos ( bumi) dan Logos (ilmu), maka orang menyebutnya Ilmu Bumi. Artinya ilmu yang mempelajari bumi. Yang dibahas dalam ilmu bumi itu adalah membahas tentang bagaimana terben-

tuknya bumi, hingga prosesnya seperti dirasakan mahluk di bumi saat ini. Diakuinya di indonesia cabang ilmu geologi masih kurang peminat, meskipun sebenarnya ilmu bumi itu unik. Tapi berkat keinginan kuat para ahli ilmu bumi di Indonesia, akhirnya geologi menjadi penting, bahkan menjadi mata kuliah terdepan. Even kali ini merupakan lomba ke-3, sejak digelarnya pertama pada 29 Maret 2012. Cukup banyak dukungan yg diterima oleh Ikatan geologi indonesia yg bergabung sebagai anggota, sehingga banyak peserta dalam kegiatan bergengsi ini . Jumlah perguruan tinggi yg berhasil masuk di babak final ada. Enam universitas seperti diuraikan diatas. Waktu itu ada undangan untuk mengikuti lomba itu. Merasa banyak teman mengikuti lomba tingkat nasional itu, maka mendaftar jadi peserta dan membawa nama Unrika Batam. Acara yang diselenggarakan di Pekanbaru pada hari sabtu dan minggu, 29-30

Maret 2014 ini di unit gedung auditorium UNRI yg menjadi tuan rumah yg beralamat Jl. HR subrantas km 12,5.Pekanbaru Kota, Pekanbaru , Provinsi Riau. Acara kegiatan debat debat, presentasi, dan menjawab soal (100 soal) yg berkaitan dengan ilmu bumi. Masing-masing universitas di ikuti 5 orang dalam 1 kelompok, tapi perwakilan dari Unrika hanya Juned sendiri, maka selain mendapat juara,juga mendapat penghargaan dari panitia penyelenggara.***

18 Negara Gelar Latihan Militer di Kepri

PESERTA AIPT yang diikuti 185 orang peserta se Sumatera di Padang yang dilaksanakan oleh APTISI Wilayah X-A Sumatera Barat

DAHRUL Aman Harahap, SPt, MPd, MM selaku ketua BPSMI Kepri dan Wakil Rektor III UNRIKA Batam berada di salah satu tempat perlombaan

Batam----Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn.) Dojok Suyanto menjelas, latihan militer penanggulangan bencana alam di Kepulauan Riau guna lebih terkodinir bila terjadi bencana alam di laut khususnya, dan di laut umumnya. Bencana alam tidak hanya akibat bencana yang secara tiba-tiba, tapi ada juga akibat perbuatan manusia. Yang dimaksud akibat manusia itu

LOWONGAN Dicari Dosen dengan Kualifikasi S-2 dan S-3 untuk ditempatkan sebagai dosen tetap di Universitas Labuhanbatu Dosen-dosen yang dibutuhkan adalah dosen untuk : Pendidikan Sejarah Pendidikan matematika Pendidikan Kewarganegraan Pendidikan Biologi

Manajemen Ilmu Hukum Agroteknologi/Pertanian, Manajemen Informatika.

Kirimkan lamaran disertai fotocopy KTP, Ijazah dan Transkrip Nilai S-1, S-2 dan S-3 dialamatkan ke : UNIVERSITAS LABUHANBATU JL. SM.RAJA NO. 126 A RANTAU PRAPAT -LABUHANBATU. SUMATERA UTARA

adalah luberan minyak di laut akibat pengeboran. " Itu bencana dibuat," kata Djoko Suyanto usai membuka latihan militer bersama di Batam, Sabtu ( 29/03/2014)m Kepala Staff Angkatan Laut Laksamana TNI, Marsetyo menjelaskan, kegiatan MNEK 2014 melibatkan 10.000 personil yang terdiri dari TNI AL Indonesia sebanyak 7.400 personil, tentara angkatan laut asing sebanyak 1.500 personil, dan pengamanan sebanyak 1000 personil. Latihan ini juga melibatkan 18 negara, 10 negara merupakan negara Asean, sedangkan sisanya dari negara lain seperti Negara Cina, Amerika, Rusia, dan hingga hari ini telah tiba kapal perang asing di Ba-

tam antara lain dari Cina, Brunei, Philipina dan lain-lain. Sejauh ini telah 14 kapal perang asing telah tiba di Bat am, sedangkan TNI AL mengirim 27 kapal perang- dan 2 KRI diantaranya dikirim ke Anambas dan Natuna. Selain itu Amerika Serikat akan mengirim pesawat intai, dan Cina pun mengirim pesawat serupa. Tujuan latihan ini menitikberatkan pada penyelamatan korban di laut terkait kegiatan minyak dan gas bumi, tsunami dan yang lainnya terkait kecelakaan di laut. Octavia menjelaskan , salah satu contoh peristiwa yang menimpa pesawat komersil MH-370 milik Malaysia yang hilang. ( Rumbadi Dalle)

SENTIL – SENTIL Oleh Kokinos te – kalau mau menuding... jadilah pemimpin, bukan penuduh! Seperti memetik buah, apa yang kamu perjuangkan kadang berada jauh di atas dan sulit di gapai Oleh Ope – Lihatlah... Dulu waktu cantik anda angkuh bukan kepalangan.. lalu ALLAH SWT menegur mu.. sekarang kamu tidak normal lagi... malah kamu hampir sama dengan orang yang pernah kamu cibir.. kenyataanya “cantik mu tidak bisa membela takdirmu “


Sertifikasi

Edisi XXI - April 2014

13

Pelatihan Menajemen Mutu,

Keselamatan Kerja dan Lingkungan UNRIKA BATAM- Kota Batam dengan perkembangan industrinya sangat menuntut Menejemen Mutu yang baik dan keselamatan kerja yang tinggi di lingkungan pekerja. Berdasarkan hal tersebut, demi mendukung visi kota Batam menuju Bandar Dunia yang madani, pada tanggal 1516 Maret 2014 yang lalu di Gedung Teknik, Universitas Riau Kepulauan yang notabene mahasiswanya merupakan mayoritas pekerja, mengadakan pelatihan dasar system menejemen mutu yang tertuang dalam IS0 9001;2008 dan Pelatihan mengenai Keselamatan kerja dan lingkungan yang tertuang dalam OHSAS/ SMK3;18001 & ISO 14001. “selain materi, kita juga mendapat banyak motivasi untuk lebih safety dan lebih paham dengan qualitas SDM dan Produk” ujar Windy, salah satu peserta pelatihan yang berasal dari prodi industri. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Riau Kepulauan bersama PT. DiGiSi INDONESIA sebagai Trainer dalam kegiatan tersebut. Pelatihan ini diikuti oleh Mahasiswa UNRIKA dari berbagai

Prodi. Sebab Menejemen Mutu, Keselamatan Kerja dan Lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan dalam berbagai sistem di dunia kerja. “Pelatihan ini sangat dibutuhkan mahasiswa sebagai bekal menuju dunia kerja. Pelatihan ini merupakan pelatihan quality menejemen yang pertama di adakan di tingkat Mahasiswa” ujar Kaprodi Industri UNRI-

KA, Benedikta Anna, ST Msc. PT. DiGiSi INDONESIA sendiri telah mendapat pengakuan internasional sertifikasi ISO 9001:2008 dari SAI GLOBAL Australia dan akreditasi dari ANAB dan KAN. Untuk pelatihan di bidang OHSAS/SMK3, adalah satu-satunya perusahaan di daerah KEPRI yang telah mendapat pengakuan dari lembaga IOSH (Institution of Occupational Health &- Safety)

di United Kingdom untuk menggelar pelatihan safety international. Dari pelatihan seperti ini diharapkan mahasiswa lulusan UNRIKA tidak hanya mengantongi Ijazah Sarjana pada masa setelah lulus kuliah, namun juga telah memiliki sertifikasi keahlian yang siap digunakan di dunia kerja. Sehingga nantinya, akan melahirkan lulusan siap pakai dan mengurangi angka pengangguran

di Indonesia, khususnya Kota Batam. “bermula dari pelatihan ini, kami akan berusaha meningkatkan kualitas mahasiswa UNRIKA khususnya Fakultas Teknik dengan mengadakan pelatihan-pelatihan yang lain, yang pasti sangat mereka butuhkan sebagai penunjang keahlian dalam pekerjaan.” Charles, ketua HMTI menegaskan.


Sastra

Edisi XXI - April 2014

14

Biodata Penulis

BIODATA Nama Lengkap : Septia Nur TTL : Jambi, 5 Februari 1994 Program Studi : Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan semester IV Akun Sosial : @septiaseptias

SEORANG mahasiswi Pendidikan Matematika yang menyukai Seni dan Sastra. Tidak, ia tidak seperti yang kita fikirkan; ia tidak bercita-cita menjadi Matematikawan. Lalu mengapa? “Tuhan memberi apa yang kita butuhkan, bukan sekedar yang kita inginkan, kan? Nah barangkali jika yang aku inginkan adalah seni dan sastra, maka mungkin yang aku butuhkan adalah matematika.” Begitu yang sering dikatakannya, jika ada yang iseng bertanya. Jangan terlalu dipercaya,

anggap saja ini hiburan dalam kalimat pembuka. Septia Nur –nama lengkapnya– sangat menyukai hal-hal berbau seni maupun sastra. Ia menyukai segala jenis seni dan segala bentuk sastra. Namun, hanya beberapa yang dikuasainya. Sedari kecil, ia telah diperkenalkan dengan Seni Tari, beranjak remaja ia mulai mengenal Sastra. Jadilah hingga sekarang, ia aktif mengikuti kegiatan-kegiatan dan ikut serta dalam komunitas-komunitas seni maupun sastra di daerahnya. Sejauh ini, dua

karya puisinya pernah dideklamasikan dalam suatu pertunjukan panggung oleh sebuah Komunitas Sastra. Hobinya disamping menulis, membaca, menulis lagi, membaca lagi adalah bersosial media. Selain itu, ia juga senang bermain alat musik, walau sampai saat ini tak satupun alat musik yang berhasil ia mainkan dengan benar-benar baik. Suatu saat jika sempat, berkunjunglah rumah mayanya http:// septiaseptias.blogspot.com atau di twitter land miliknya @septiaseptias.

CERPEN

Tiga Sajadah di Malam Ke Tiga Puluh Tiga

PUISI – PUISI SEPTIA NUR Negeriku dan Negeri Lumbung Padi

Di sebuah negeri lumbung padi nan menggunung Seekor tikus tergeletak kelaparan Sesekali bersimpuh kemudian merenung Mengira-ngira esok mana yang masih bernyawa Tikus itu tak berdasi Satu dari sekian banyak tikus yang merasa senja Bahkan sejak petani menyemai padi di pagi hari Tak mampu ia curi meski hanya sebiji saja Sedang tikus lain berpesta-pora Di sela keberuntungan yang dimilikinya Meneguk butir padi sebanyak mereka bisa Padi di lumbung telah berpindah ke lambung tak bersisa Tapi negeriku tak begitu Tanahku kaya akan sumber daya dan budaya Rakyatku sejahtera nan bahagia Tanpa keluh kesah membahana Tapi negeriku milik bangsa sejahtera Tak ada tangis karena duka Tak ada wacana tentang buruknya penguasa Tak ada darah yang harus tumpah-ruah Tapi Negeriku ... “Tidurlah nak, esok akan ibu pinjam beras ke tetangga. Malam ini tahan lapar dulu ya” Seketika ibu membuyarkanku dari lamunan Beliau tak tahu aku sedang bedoa untuk negeriku agar terjaga

Di Suatu Subuh Dalam Ingatan Di subuh yang hilang Sesuatu samar-samar mengingatkan Riuh, berontak, meneriakkan Dalam bisu. Dalam kelam Terdengar bisikan perlahan; “Kapan merdeka berkesudahan?” Angin diam, menganga Tak pantas menjawab yang sia-sia Lubang-lubang berserakan Tetes mengalir menghantam ketakutan Deru lautan tak mampu mengalahkan Hati hitam! Beringsut menajamkan “Perjuangkan!” Bisikan tadi semakin lantang Membangkitkan nama tak bertuan Terbang bersama seruan datangnya siang Subuh yang agung, menghilang Sosok sirna ditelan penghalang Tapi harapan akan terus berulang Mengantar subuh-subuh lain kembali pulang

ADZAN berkumandang. Tepat sesaat sebelum senja luruh kembali ke peraduan. Langit menghitam, biasa kita sebut malam. Ibu beranjak menuju pintu lalu digesernya menutup. Pintu dari kayu itu berdecit pelan. Sekilas ia sempat mengedarkan pandangan menuju halaman. Tak ada siapa-siapa, hanya kelam yang siap menelan. Mirip masa silam yang memaksa keluar dari peradaban. Wanita tua itu bergegas menuju rumah bagian belakang, tempat sebuah kendi kecil bertengger angkuh di mulut sumur dengan kedalaman yang sampai saat ini pun tak pernah ada yang tahu atau sekedar mau tahu. Maklum, rumah itu adalah peninggalan almarhum ayah dari almarhum suaminya. Ia mulai berwudhu. Air mukanya menunjukkan ketulusan. Dengan raut keriput namun tak menanggalkan kecantikan, yang barangkali dulu adalah hal yang paling ia banggakan. Wajah basah nan pasrah. Terakhir, setelah membilas kedua telapak hingga mata kaki, ia sempatkan menengadahkan kedua tangan. Berdoa. Sajadah panjang digelarnya. Lusuh. Sama lusuh dengan mukenah yang perlahan ia kenakan. Ah! Aku ingat. Itu ad-

alah mukenah yang dihadiahkan ayah saat dulu mereka menikah. Berpuluh-puluh tahun yang lalu. Cukup membuktikan, ibu adalah wanita setia. Aku kerap kali melihat ibu meneteskan air mata dalam sujudnya. Dulu sekali, pernah beberapa kali aku bertanya; mengapa setiap sehabis shalat, sajadah ibu selalu terasa lembab? Beliau tersenyum. Mengusap kepalaku yang saat itu masih bermukenah. “Ibu suka lupa mengeringkan wajah setelah berwudhu, nak” jawabnya. Jawaban yang sama setiap aku menanyakannya. Kali ini, barangkali ibu lupa lagi mengringkan wajahnya yang basah. Bahkan sampai sekarang pun, sajadah itu semakin

lusuh karena kesedihan yang semakin sering berlabuh di sana. Sajadah yang digelarnya berjumlah tiga. Satu berada tepat di depannya; tempat seorang imam dalam posisi shalat berjamaah. Lalu satu lagi berada tepat di samping kanannya. Tapi dua sejadah itu terlihat lebih baru daripada sajadah lembab yang digunakan ibu. Seperti lama tidak terpakai. Barangkali ibu memang pelupa. Sejak tiga puluh tiga malam yang lalu, ia telah ditinggal sendiri. Sejak tiga puluh tiga malam yang lalu, aku dan ayah telah terpanggil menuju ilahi. Batam, 25 Januari 2014 Septia Nur


Inforial

Edisi XXI - April 2014

15

PELANTIKAN PENGURUS DAERAH, IKATAN SARJANA PENDIDIKAN INDONESIA (PD-ISPI) PROVINSI KEPRI DAN SEMINAR PENDIDIKAN� MENJADI PENDIDIK PROFESIONAl� DALAM rangka mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan secara profesional, lebih terarah, berhasil guna dan berdaya guna, melalui pengembangan dan penerapan Ilmu Pendidikan maka para Sarjana Pendidikan merasa terutama yang ada dikepulauan Riau terpanggil dan bertanggung jawab untuk lebih banyak memberikan sumbangan tenaga dan pikirannya melalui sebuah wadah/ organisasi yang diberi nama ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia daerah kepulauan Riau yang diselenggarakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNRIKA BATAM sekaligus diisi dengan seminar pendidikan dengan tema menjadi pendidik professional yang diadakan sabtu di aula universitas riau kepulauan Pembentukan pengurus ISPI KEPRI berdasarkan mandat yang diberikan pengurus pusat prof.Dr. sunaryo Kartadinata, .M.Pd kepada ibu Fitri Yanti, S.Pd, M.Pd, M.Si sekaligus dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Unrika Batam, bapak Drs.Hardi S Hood, M.Si dan bapak Drs. Za-

refrialdi, M.Pd. Proses pelantikan dihadiri oleh wakil gubernur kepri, wakil komisi X bidang pendidikan, Asman Abnur, SE, M.Si, kepala dinas pendidikan kepri yang diwakili bapak Drs. Admadinata, M.Pd, walikota Batam yang diwakili sekretaris dinas pendidikan, Drs. Yahya, rektor Unrika beserta wakir rector dan para dekan dilingkungan unrika. Adapun kepengurusan dan keanggotaan ISPI Kepri terdiri dari alumni sarjana pendidikan baik berprofesi sebagai dosen, guru, tenaga kependidikan, biokrat , swasta dan swasta yang bersedia menyumbangkan pikiran untuk membangun pendiidkan di Kepri. ketua umum dari pengurus ISPI Kepri adalah Drs.Hardi S.Hood, M.Si ,sekretaris umum ibu Fitri Yanti, S.Pd, M.Si dan bendahara umum bapak Drs. Syahir. Sesuai AD/ADRT ISPI maka diantara tugas yang akan dijalankan pengurus dan anggota adalah menyelenggarakan pertemuan ilmiah dan penelitian mengenai ilmu, seni, budaya dan teknologi pendidikan, mengadakan kerjasama yang saling menguntung-

FOTO bersama pengurus ISPI bersama Anggota DPR RI Asman Abnur dan Wakil Gubernur Kepri HM Soerya Respationo

kan dengan lembaga-lembaga pemerintah dan swasta serta lembaga organisasi profesi lainnya, menerbitkan media komunikasi ilmu, seni, budaya dan teknologi pendidikan. Melindungi kepentingan profesional para anggota dan mengembangkan profesi kependidikan, melindungi kepentingan masyarakat dari praktek pendidikan yang

merugikan, membangun kerjasama dengan berbagai komunitas profesi pendidikan dan profesi lain baik yang besifat nasional maupun internasional Selesai pelantikan diteruskan dengan seminar pendidikan dengan pembicara langsung ketua Ispi Pusat sekaligus rector universitas Indonesia (UPI) Prof. Dr. sunaryo

kartadinata, M.Pd dan dan prof, Dr. Ahman, M.Pd dengan jumlah peserta sebanyak 750 orang dimulai dari kepala sekolah, para guru dari SMA, SMP/ sederajat, SD, TK dan paud sekepri. Acara berlansung dengan a lot dan meriah serta ucapan selamat dan penghargaan dari wagub atas sumbangsih dari semjua pendidik di Kepri.***


Inspirasi

Edisi XXI - April 2014

16


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.