Salam Redaksi
Sayangi Anak, Cintai Bangsa PUJI syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kesempatan, kemampuan dan segala sumber daya kepada redaksi sehingga untuk yang ke empat kali nya Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Universitas Riau Kepulauan Batam dapat menerbitkan produk jurnalistik "Tabloid THINK" Edisi Juli 2013. Kali ini, tema yang kami angkat sesuai hasil rapat redaksi yakni "Hari Anak Nasional 2013". Hari Anak adalah event yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lainnya merayakan Hari Anak pada tanggal yang lain, dan perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. Indonesia merayakannya setiap tanggal 23 Juli. Dan harus nya ada tanggal merah untuk tanggal ini. Tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Berbanggalah anda yang saat ini masih berstatus sebagai anak. Bagaimana tidak? Hari ini sengaja didedikasikan bagi kita, anak-anak Indonesia. Anak-anak yang akan dan sedang membawa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik. Orang tua selalu mengatakan sampai umur berapapun kita, selama mereka hidup di dunia ini kita akan
Andri Arianto selalu menjadi seorang anak di mata mereka. Terkadang hal ini masih sulit diterima oleh sebagian orang. Masa sudah punya anak masih terus dibilang anak-anak. Perasaan ini baru terasa sampai akhirnya menginjak fase hidup seperti orang tua kita. Perlu diketahui, Peringatan HAN dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga menjadi generasi penerus yang berkualitas, tangguh, kreatif, jujur, sehat, cerdas, berprestasi, dan berakhlak mulia. Selain itu, Peringatan HAN merupakan momentum untuk terus berupaya meningkatkan sekaligus mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia, baik orang tua, keluarga, masyarakat termasuk dunia usaha, maupun pemerintah dan negara, untuk melaksan-
akan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yaitu melakukan upaya perlindungan dan mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya dan perlakuan tanpa diskriminasi. Seperti biasa, sajian kami kali ini bagi sidang pembaca tentu menghadirkan ulasan pokok terkait tema, rubrik Akademika dan Perspektif yang merupakan suara kritis membangun dari civitas akademika, serta rubrik suara mahasiswa yang merupakan komentar alami dari kalangan mahasiswa Universitas Riau Kepulauan serta komentar dari mahasiswa perguruan tinggi lain. Tak henti-hentinya kami selaku pengelola produk jurnalistik kampus format cetak ini mengingatkan kepada civitas akademika untuk selalu mengingatkan kami jika masih terdapat kesalahan baik itu dari gaya penulisan maupun substansi yang tidak mengena. Maklum saja, sebagai mahasiswa kami masih harus banyak berbenah. Tanpa masukan positif tentulah kami bukan apa-apa. Selamat membaca dan silahkan untuk mengirimkan artikel atau saran dan kritik melalui email kami di reporter.batam@journalist.com. Selamat membaca. Wassalamu'alaikum Wr Wb.
LOWONGAN Dicari Dosen dengan Kualifikasi S-2 dan S-3 untuk ditempatkan sebagai dosen tetap di Universitas Riau Kepulauan Batam. Dosen-dosen yang dibutuhkan adalah dosen untuk : Akuntansi Ekonomi Pembangunan Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Matematika Pendidikan Sejarah Pendidikan Biologi Pendidikan Bimbingan dan Konseling Teknik Elektro Teknik Mesin Teknik Industri Teknik Arsitektur Ilmu Hukum Ilmu Pemerintahan Kirimkan lamaran disertai fotocopy KTP, Ijazah dan Transkrip Nilai S-1, S-2 dan S-3 dialamatkan ke : UNIVESITAS RIAU KEPULAUAN BATAM Jln. Batuaji Baru No.99 Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepulauam Riau E-mail : info@unrika.ac.id Andri Arianto Info : Telp. 0778 392752 Ext. 9 dengan Ramon Zamora,SE,MM
Mahasiswa Dalam Gelung Politik Oleh: Doni Pinayungan Nasution (Presiden Mahasiswa Universitas Riau Kepulauan) ATMOSFER perpolitikan jelang pemilu legislatif 2014 mendatang kian memanas. Apalagi nama nama caleg dari berbagai parpol mulai bermunculan terpampang didalam spanduk yang bertebar dimana-mana, terlihat persaingan semakin mengetat. Para tim sukses mulai berlomba menyiapkan strategi jitu untuk memenangkan kompetisi dalam memperebutkan kursi wakil rakyat tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mempersiapkan kader partai untuk bergeriliya memberikan pengaruh pada lapisan masyarakat paling bawah untuk mengarahkan suara rakyat memilih kandidat yang diusung partainya. Kader partai biasanya tidak hanya berasal dari pengurus partai atau pengurus organisasi sayap partai, akan tetapi di musim pemilihan saat ini kader-kader dadakan direkrut secara instan untuk memenangkan kompetisi politik 5 tahun sekali tersebut. Kalangan mahasiswa menjadi target para partai politik untuk dijadikan kader instan yang didesain berbentuk organisasi sayap partai. Tentunya intelektualitas mahasiswa dianggap mumpuni menjadi torpedo-torpedo yang dapat digerakkan untuk menghancurkan konstalasi suara pada basis massa tertentu. Mahasiswa sebagai kader instan partai ditugaskan memberikan pengaruh kepada masyarakat, baik dengan sosialisasi lang-
Kader partai biasanya tidak hanya berasal dari pengurus partai atau pengurus organisasi sayap partai, akan tetapi di musim pemilihan saat ini kader-kader dadakan direkrut secara instan untuk memenangkan kompetisi politik 5 tahun sekali tersebut. sung dengan mendatangi rumah warga, maupun hanya dengan memasang atributatribut kampanye di sudutsudut pemukiman. Semua itu dilakukan hanya karena diberi imbalan rupiah yang tidak juga dapat dikatakan menggiurkan di tengah biaya pendidikan yang lebih melangit di kampus atau malah hanya sebuah manufer untuk menunjukkan eksistensi diri dengan kedekatan pada figur-figur politik tertentu yang telah memiliki nama besar. Sikap tersebut sungguh sangat disayangkan, karena intelektualitas seorang mahasiswa yang dianugrahi oleh Tuhan Yang Maha Esa begitu mudahnya dijual menjadi mesin-mesin yang dipekerjakan untuk hal-hal yang berbau politis. Dalam kondisi ini mahasiswa tidak ubahnya seperti budak-budak para elite partai yang dimanfaatkan
untuk kepentingan partai politik dalam meraih kekuasaan. Padahal jika melirik jejak sejarah perjuangan mahasiswa sejak era Tan Malaka, Soe Hoek Gie, Elang Surya Lesmana dan Sondang Hutagalung tampaknya ada perjuangan yang bergeser bagi mahasiswa yang memilih melacurkan intelektualitasnya dan menyembah-nyembah kendaraan penguasa untuk melenggang ke tahta penindasan. Apologi pun mereka (mahasiswa) munculkan sebagai tameng menghindari justifikasi sebagai pelacur intelektual, bahwa apa yang dilakukannya adalah terlepas dari posisinya sebagai mahasiswa yang mengemban mandat dari rakyat (bermaterai 6000) untuk memperjuangkan hak-hak kehidupannya, tetapi keterlibatannya di partai politik merupakan haknya sebagai warga negara dalam berdemokrasi.
Meski begitu hal ini sangat kontradiktif dengan eksistensi mahasiswa yang selalu dipuja banyak kalangan sebagai Agent of Change, Sosial of Control dan Moral Force. Mahasiswa yang berkutat dalam spiral politik partai seolah lupa pada eksistensi dirinya yang secara tidak sadar telah diterima sewaktu menjadi laskar gundul dan dipelonco ketika masih berstatus mahasiswa baru. Sadar ataupun tidak, beban moral itu telah dikalungkan kepada mahasiswa untuk bergerak mengamalkan tri dharma perguruan tinggi demi kemajuan bangsa ini dengan cara-cara profesional, tidak dengan politik. Menjadi sebuah pertanyaan krusial bagi mereka (mahasiswa) yang berdarahdarah mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya untuk sebuah partai politik, apa yang akan diperoleh dengan bergabung dan bekerja untuk partai? Jabatan eksekutif? Calon legislatif? Atau dijanjikan menjadi presiden? Sebaiknya jangan bermimpi jika tak mau terlelap, mustahil untuk mendapatkan itu semua dengan mengandalkan status mahasiswa saja. Banyak orang-orang yang telah lama berkarir di partai politik namun hingga usianya telah renta tidak pernah sekalipun diberi kesempatan mendapat posisi sebagai calon legislatif dari partai kesayangannya dalam setiap pilcaleg yang digelar. Partai
politik tidak melihat bagaimana kesetiaanmu terhadap partai untuk bekerja, namun partai politik lebih mengutamakan kepada figur yang dianggap mampu memberi nilai kontributif popularitas dan elektabilitas partai serta memiliki kekuatan materil untuk menyokong pengembangan dan kemajuan partai. Jika demikian buat apa berlama-lama bekerja menjual intelektualitas kepada partai politik hanya karena rupiah yang tidak seberapa. Bukankah menuntut ilmu, melakukan penelitian dan mengabdi kepada masyarakat dengan kegiatan-kegiatan sosial (tri dharma perguruan tinggi) lebih terhormat dibanding membantu elite partai meraih kepentingannya? Beruntung jika ideologi partai dan aplikasinya benarbenar memperjuangkan kepentingan rakyat, namun sungguh celakalah kalian (mahasiswa) jika ternyata partai politik itu hanya dijadikan wadah untuk mengejar jabatan. Sekiranya mahasiswa angkatan 66 hingga 98 yang menjadi saksi terjadinya momen heroik pergerakan mahasiswa di tanah air menangis terisakisak melihat juniornya kini malah berselingkuh kepada calon-calon keparat negara yang ada dalam partai. Jika boleh menyarankan, sangat mulialah seorang mahasiswa apabila memilih menjadi oposisi terhadap kebijakan negara, mengontrol dari luar sistem tanpa tidak menyampingkan konstitusi negara dan peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan norma sosial. Merasakan penderitaan rakyat melalui perjuangan di jalanan dijamin dapat menggugah nurani terhadap penindasan yang dilakukan oleh penguasa negeri ini. Oleh karena itu, perubahan perlu dilakukan dengan cara memulai dari dalam diri kita sendiri terlebih dahulu, lalu memengaruhi orang sekitar agar terbentuk dengan sendirinya sistem yang tertata sesuai dengan norma sosial. Setelah menanggalkan status kemahasiswaan, mahasiswa dapat memilih jalur perubahan tanpa mengingkari perjuangan yang pernah dilakukannya, yakni menjadi pribadi yang baik dan konsisten terhadap idealisme yang pernah diteriakkan semasa berstatus mahasiswa, atau malah sangat baik jika menjadi figur professional (tanpa partai) dengan cara menonjolkan diri, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan pengaruh terhadap massa tertentu, niscaya para elite partai akan melirik dan merekomendasikan untuk diusung di partainya baik sebagai legislatif ataupun eksekutif dengan catatan tetap konsiste.***
ERBANGGALAH sebagai anak. Bagaimana tidak? Nasib anak-anak diperhatikan setiap pemerintahan, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia menetapkan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) pada tanggal 23 Juli. Anak adalah penerus generasi bangsa. Pada diri anaklah negara dan orangtua menggantungkan harapan agar di tangan mereka negara bisa menjadi lebih baik. Anak anak merupakan investasi terbaik bagi sebuah kemajuan dan pembangunan. Untuk itu, anak-anak harus memiliki kesempatan belajar. Di Indonesia diberlakukan Wajib Belajar (Wajar) 18 tahun, dari SD sampai SMA. Selain pendidikan, perlu juga ditekankan agar semua lapisan masyarakat menyadari pentingnya kesehatan, gizi, pengasuhan, dan perlindungan anak Indonesia. Pada 1 Juni lalu kita memperingatinya sebagal Hari Anak Sedunia. Pada hari itu seluruh masyarakat dan pemerintahan di sebuah negara akan memberi perhatian khusus terhadap anak-anak. Dalam hal ini, anak-anak lebih memerlukan perhatian, dukungan, dan keamanan di banding kelompok umur yang lain. Masa depan dunia yang lebib baik memerlukan dukungan kesehatan mental dan keamanan anak-anak. Berkenaan dengan ini, Majelis Umum PBB mengesahkan sebuah piagam yang disebutnya sebagai Konvensi Hak Anakanak dunia. Sebagai seorang anak, mempunya hak untuk menikmati hidup/berbahagia, hak untuk didengar, dan dicintai. Namun apakah perhatian hanya dibatasi pada hari-hari peringatan itu saja. Jawabannya tentulah tidak, sebab hari-hari besar tersebut hanya sebagai pendorong semangat pemerintah, orang tua dan masyarakat secara umum un-
B
ANAK INDONESIA
GENERASI BANGSA ANDALAN
tuk lebih giat lagi memberi perhatian penuh terhadap anak-anak khususnya di Indonesia. Demi kesuksesan anak, peran orang tua sangatlah penting. Perhatian secara moril dan materiil sangat diperlukan, agar kita selaku generasi bangsa mendapatkan hak-hak kita seperti pendidikan, kasih sayang, perhatian, kesehatan, serta kebahagiaan lahir dan batin. Lalu sebagai anak, yang
perlu di lakukan? Tentu saja belajar dengan baik, bermain, terjaga kesehatannya, mengembangkan kreativitas, dan rajin beribadah. Jika hal itu bisa dilakukan dalam kese-
harian. maka yakinlah kita pasti akan menjadi generasi yang sehat, kreatif, berkarakter, dan berakhlak mulia. Mari kita berikan secercah harapan dan kegembiraan di Hari
Anak Sedunia dan Hari Anak Nasional. Dunia anak-anak harus menjadi sebuah dunia yang sehat, penuh keriangan dan semangat, bukan dipenuhi dengan pencemaran dan perang atau gangguan dan kekerasan. Hidup anak Indonesia! Sejak tahun 1954 hingga hari ini, jumlah negara yang menyelenggarakan peringatan hari anak sedunia telah meningkat dari 50 menjadi 150 negara. Melalui peringatan tersebut, masalah dan problem yang dihadapi anakanak di dunia menjadi bahan perhatian negara-negara, organisasi dan lembaga-lembaga internasional. Melalui peringatan itu juga, berbagai sumber mengajukan laporan data statistik terbaru mengenai keadaan anak-anak, masalah dan kesulitan yang mereka hadapi serta kondisi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Sebagian dari data itu menyingkap realita pahit kehidupan jutaan anak di seluruh dunia yang hidup serba berkekurangan yang selalu bergelut dengan krisis makanan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Perlu kita ketahui, di antara hak-hak asasi manusia adalah hak untuk memperoleh kebebasan, keadilan dan kedamaian di dunia. Dalam hal ini, anak-anak lebih memerlukan perhatian, dukungan dan keamanan di banding kelompok umur yang lain. Masa depan dunia yang lebih baik memerlukan dukungan kesehatan mental dan keamanan anak-anak. Berkenaan dengan ini, Majelis Umum PBB mengesahkan sebuah piagam yang disebutnya sebagai Konvensi Hak Anakanak Se-Dunia. Seluruh negara di dunia selain Amerika dan Somalia ikut dalam konvensi tersebut. UNICEF dengan pengesahan piagam tersebut berarti telah mengambil tindakan penyamaan seluruh anak di dunia dengan berbagai ragam ras dan etnisnya. Unicef menegaskan, tanpa diskriminasi apapun, anak-anak di dunia harus diberi perlindungan
khusus oleh seluruh negara di dunia. Meskipun pengesahan piagam tersebut, merupakan langkah yang cukup berarti dalam merealisasikan hak anak-anak, akan tetapi para pemimpin dunia masih merasa perlu untuk menandatangani kesepakatan mengenai perbaikan kondisi anak-anak dunia dalam sidang tahun 1991. Namun demikian, sampai awal milineum ketiga ini, kondisi kehidupan anak-anak dunia masih belum menunjukkan perbaikan yang memuaskan. Sebelum ini, masyarakat dunia telah menjanjikan akan menjadikan dekade pertama awal abad 21, sebagai dasawarsa budaya perdamaian dunia dan menolak kekerasan terhadap anak-anak. Namun, justru pada dasawarsa ini setiap harinya terdengar berita perang dan kekerasan yang memakan korban anak-anak. Perang-perang yang meletus akibat dendam dan permusuhan itu telah merampas rasa aman, penghormatan, kasih sayang dan perhatian dari anak-anak. Salah satu contoh nyata ialah anak-anak Palestina yang tertindas, yang menyaksikan kehancuran rumah-rumah mereka dan ditawannya saudara-saudara mereka oleh tentara rezim Zionis. Anak-anak ini tidak lagi memiliki kesempatan belajar dan tak sedikit pula yang gugur sebagai syahid setelah ditembus peluru tentera Zionis. Berdasarkan laporan Organisasi Pembela Korban Kekerasan pada dekade lalu, dalam bentrokan militer yang terjadi di seluruh dunia, sebanyak 30 juta anak menjadi korbannya dengan berbagai cara. Dalam peperangan-peperangan itu, sekitar dua juta
anak tewas, lebih dari satu juta anak kehilangan orangtua mereka dan 6 juta anak luka dan cacat. Laporan itu juga menambahkan, sepanjang masa tersebut 12 juta anak kehilangan tempat tinggal sementara 10 juta anak lainnya mengalami gangguan psikologis hebat. Kondisi yang menyedihkan terdapat juga pada anakanak yang dipenjara di sejumlah negara termasuk Sudan. Selain dari itu semua setiap tahunnya lebih dari 700 anak menjadi korban penyeludupan manusia. Mereka diperdagangkan layaknya budak. Dalam hal ini PBB melaporkan bahwa permintaan akan tenaga kerja murah begitu banyak, dan kebutuhan
akan anak-anak perempuan dan lelaki dalam perniagaan seks semakin meningkat. Organisasi buruh dunia dalam laporannya juga menyinggung, sebanyak 245 juta anak usia 5 hingga 17 tahun di seluruh dunia menjadi tenaga pekerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8 juta 400 ribu anak lelaki dan perempuan menjadi korban aktivitas ilegal seperti perbudakan, penyeludupan manusia, exploitasi seks dan dipaksa terjun ke medan militer. Perlu juga dicatat bahwa sebanyak 2 juta anak dari jumlah tersebut dimanfaatkan untuk keperluan seks dan pornografi. Selain dari perang dan dampak buruknya bagi anakanak di seluruh dunia, kemiskinan juga menjadi hal serius yang dihadapi oleh anak-anak. Berlandaskan laporan Unicef, di dunia saat ini terdapat 2,1 milyar anak. Dari jumlah itu setiap satu dari empat anak hidup dalam kemiskinan total. Angka ini pada negaranegara sedang membangun lebih besar dengan perbandingan satu dibanding tiga orang. Dari setiap 12 anak di dunia, seorang anak di bawah usia lima tahun meninggal karena penyakit yang tidak bisa diobati dan 300 juta anak lagi menanggung kelaparan. 130 juta anak tidak memiliki kesempatan belajar di sekolah dasar, di mana 60 persen dari jumlah tersebut adalah anakanak perempuan. Selain dari ini lebih dari 50 juta anak dan atau 41 persen dari bayi di seluruh dunia tidak mempunyai akta kelahiran. Secara realitas, ia tidak termasuk anggota masyarakat dan tidak bisa mendapat hak seperti anak-anak lain seperti pendidikan dan kesehatan cuma-
cuma. Dari sudut ini, ketika menginjak usia dewasa, dia tentu tidak akan mendapat hak-hak sosial. Anak-anak seperti ini yang tidak memiliki surat pengenal dengan mudah menjadi korban penyeludupan anak-anak atau jaringan mafia lainnya. Inilah realita pahit dan memilukan dari kondisi kehidupan anak-anak di dunia. Untuk melindungi anak-anak yang merupakan generasi mendatang dunia, seluruh negara harus bersama-sama memikul tanggungjawab. Dengan demikian, kesulitan dan problema kehidupan anakanak akan berhasil ditekan untuk kemudian melangkah ke arah realisasi hak-hak mereka. Dalam agama Islam, anakanak memiliki hak-hak khusus. Islam bahkan menggolongkan pendidikan anak yang benar sebagai ibadah. Tidak hanya itu, pandangan kasih sayang juga terhitung sebagai amal kebajikan. Oleh yang demikian, menghormati kedudukan dan kemuliaan anak-anak adalah perlu di setiap situasi dan kondisi. Indonesia Darurat Nasional Kekerasan Seks Pada Anak Di Indonesia, seperti dikemukakan Ketua Komisi nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait saat ini tengah berada dalam kondisi darurat nasional kekerasan seks terhadap anak. Pernyataan yang ia lontarkan dalam diskusi bertajuk Perilaku Remaja masa Kini, Realita Anak dan Pemenuhan Hak Anak yang diselenggarakan oleh Forum Sobat Anak Solo di Pose In Hotel Solo, Minggu (23/6/2013) belum lama itu menunjukan betapa perhatian pemerintah dan orang tua ter-
hadap anak semakin menurun pada tahun ini. Menurutnya, pada 2013 saja, dalam rentang waktu antara Januari-Maret, terjadi 87 kasus kejahatan seks dari total 127 kasus kekerasan seks terhadap anak. Sementara 37 kasus lainnya adalah korban asmara online. Jumlah itu, lanjut dia, selalu meningkat dari tahun ke tahun. “Fakta yang ada di lapangan, korban kekerasan seks terhadap anak berasal dari kalangan menengah ke bawah. Sementara, pelakunya adalah orang-orang yang memiliki tingkat intelektualitas tinggi. Namun, kasus semacam itu kerap dipelintir oleh pelaku dengan cara dibungkus dengan nilai budaya dan agama. Kasus terbaru terjadi pada anggota DPRD dari Sampang, Madura, yang kedapatan membawa anak di bawah umur ke dalam hotel. Sebelumnya, anggota dewan itu menikahi si korban dalam mobil. Setelah dua-tiga hari, lalu dicerai,� katanya memaparkan. Dipaparkannya hasil survei Komnas Perlindungan Anak yang bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 kota besar di Indonesia 2011. Hasilnya, dari 4.726 anak yang diteliti, 93,7 persen di antaranya pernah melakukan ciuman, genital stimulan, petting sampai oral seks. Sementara 62,7 persen remaja SMP yang diteliti mengaku sudah tidak perawan. Hasil survei mengatakan 21,2 persen remaja SMA melakukan aborsi dan 97 persen remaja SMP/SMA melihat film porno. “Anak-anak remaja kita ditelan oleh globalisasi informasi dan gaya hidup yang tak bisa dikontrol,� ujarnya.
DALAM konteks paham welfare state, pembangunan sosial merupakan bagian dari pembangunan nasional. Dalam welfare state, negara tidak lagi hanya bertugas memelihara ketertiban dan menegakkan hukum akan tetapi terutama adalah meningkatkan kesejahteraan warganya. Francis Fukuyama mengatakan keunggulan dari negara maju ternyata tidak ditentukan oleh modal ekonominya, melainkan oleh modal sosialnya, yaitu rasa saling percaya satu sama lain. Anak merupakan salah satu cikal bakal modal sosial bagi Negara. Menyambut hari anak yang diperingati setiap tanggal 23 Juli di Indonesia membuat kita berpikir sejauh mana anak menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Hari Anak adalah kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lainnya pun merayakan Hari Anak namun pada tanggal yang berbeda. Tujuan dari diadakannya perayaan ini adalah untuk menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. Pemerintah Indonesia telah melahirkan Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dan telah meratifikasi Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights on the child) melalui Keppres Nomor 36 Tahun 1990. Berangkat dari hal tersebut penting kiranya mengaitkan masalah perdagangan anak dengan kewajiban Indonesia sebagai Negara peratifikassi Konvensi Hak-hak Anak (KHA), khususnya kewajiban dalam pasal 35 KHA yang mewajibkan Negara untuk mencegah penculikan, perdagangan, atau penyelundupan anak untuk tujuan dan bentuk apapun. Maraknya PSK (Pekerja Seks Komersial) remaja bukan hal asing kini. Namun kini ada fenomena menarik tentang mereka. Banyak anak sekolahan terjebak ke dalam dunia PSK lantaran terpengaruh kondisi lingkungan pergaulan. Bagaimana anak sekolahan bisa terdampar di tempat seperti itu? Tentunya mereka dikirim para mucikari ke tempat itu dengan berbagai cara. Banyak cara mucikari untuk menjerat korbannya.
ANAK dan “DAGANG” Oleh : Linayati Lestari, S.IP, MA Pertama, secara terus terang mereka menawarkan kepada para siswi ABG yang kurang mampu untuk menjadi PSK, dengan diiming-imingi uang banyak dan handphone baru. Namun, mereka juga melakukan cara lain untuk mendapatkan ABG yang punya kehidupan lumayan baik. Yakni, menjebak korban di hotel. Caranya, korban dibawa berputar-putar kota, kemudian para mucikari membawa korban ke sebuah kamar Hotel di kawasan itu. Di kamar tersebut mereka berbincang sekitar 15 menit. Tak lama kemudian merka meninggalkan korbannya sendirian di dalam kamar Hotel dengan posisi pintu kamar Hotel terkunci dari luar, agar korban tak bisa kabur. Di Jakarta para mucikari memberikan harga Rp 1 juta itupun sekedar untuk menemani makan-minum saja. Sebutan atau julukan akrab PSK anak sekolahan adalah “ayam abu-abu”. Permasalahan perdagangan perempuan dan anak memang merupakan permasalahan yang sangat kompleks yang tidak lepas dari faktor-faktor ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang berkaitan erat dengan proses industrialisasi dan pembangunan. Di Negara-negara tertentu perdagangan anak dan perempuan dijadikan sebagai bagian dari kebijakan politik perburuhan cheap labour yang dimanfaatkan untuk menekan biaya produksi sering cenderung dieksploitasi. Berbicara tentang anak dan
“dagang” kita mengenal konsep pada masyarakat jawa yakni Luruh duit atau pelacuran. Dimana menurut Tata Sudrajat seorang ahli manajemen sosial , merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi beberapa provinsi di Indonesia. Tujuan dari warga yang ‘luruh duit’ menurut Tata Sudarajat adalah untuk mencari kesugihan (kekayaan). Kekayaan ini tergambarkan sebagai suatu kesenangan, supaya ekonominya tercukupi dan tidak kalah dengan orang lain, status sosialnya terangkat dan untuk masa depan yang lebih baik, serta supaya dapat membahagiakan seluruh keluarganya terutama orang tuanya, sehingga secara otomatis akan mendapat penghargaan dari orangorang sekitarnya dan kebanggaan diri. Luruh duit tidak sematamata disebabkan oleh faktor-faktor pendorong, tetapi juga karena faktor permintaan pelacur. Permintaan pelacur merupakan kebutuhan untuk mengisi industri seks yang cenderung menjadikan anak-anak sebagai sasaran utama. Dilain sisi ketika membicarakan anak dan dunia perdagangannya, dahulu kita hanya mengenal dan membicarakan konsep trafficking. Pada beberapa kasus, para pelaku human trafficking bertindak seolaholah sebagai agen penyalur tenaga kerja yang akan menyalurkan para tenaga kerja kepada perusahaan tertentu diluar negeri. Biasanya anak atau perempuan dijanjikan pekerjaan tertentu, tetapi akhirnya mereka malah dipekerja-
kan sebagai pekerja seks komersial. Penculikan anak melalui situs jejaring sosial yang terjadi akhir-akhir ini juga bisa memicu perdagangan manusia. Melihat fakta semacam itu, tidak mengherankan bila Prof Irwanto, Ketua ECPAT Affiliate Group of Indonesia, mengatakan bahwa penyebab utama dari adanya perdagangan manusia dan perempuan ini adalah tingkat pendidikan yang rendah. Di Indonesia, pendidikan yang cenderung rendah membuat anak susah untuk mengatakan “tidak”.Orangtuayangberpendidikan rendah, ditambah dengan desakan ekonomi, membuat mereka bersedia melakukan apa saja untuk meningkatkan taraf hidupnya. Termasuk, “menjual” anak mereka sendiri. Yayasan Jurnal Perempuan menyebutkan bahwa ada tujuh wilayah di Indonesia yang menjadi sentra produksi anak dan perempuan yang menjadi “sentra produksi” anak dan perempuan yang menjadi komoditas perdagangan anak untuk eksploitasi seks yakni Indramayu, Bali, Pekanbaru, Samarinda, Kupang, Ambon dan Jakarta. Bila dahulu perdagangan anak lebih banyak dilakukan oleh orang yang menculik atau oleh orangtua sendiri, berbeda dengan kasus yang sempat mengisi media massa baik cetak maupun elektronik di Indonesia baru-baru ini, dimana anak remaja di “dagang” kan oleh sesama anak remaja lainnya. Terungkapnya kasus-kasus mucikari yang melibatkan pelajar-pelajar SMA membuat prihatin dunia pendidikan kita. Kasus yang memiriskan tersebut terjadi karena semakin berkurangnya peran orangtua dalam pendidikan dan pengolahan anak-anak mereka. Mengajak teman-teman sekolah menjadi pekerja seks (mucikari) merupakan fenomena infiltrasi budayabudaya negatif. Peran rumah tangga dan orangtua sangat diperlukan untuk meminimalisir budaya-budaya negatif. Maraknya perilaku negatif di kalangan pelajar juga disebabkan sekolahsekolah atau lembaga pendidikan lebih mementingkan mata pelajaran yang berkaitan dengan peningkatan kecerdasan otak. Semestinya sekolah tidak hanya fokus mengisi otak, tetapi perlu megisi karakter juga. Maraknya kasus anak dan perdagangannya dapat dilihat dari dua aspek, secara Sosiologis dan secara Politis. Secara Sosiologis, keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dari masyarakat dan merupakan suatu sendi dasar dalam organisasi sosial. Keluarga merupakan kelompok soaial yang pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan menyatakan dirinya sebagai manusia sosial di dalam hubungan dalam kelompoknya. Di samping itu, keluarga adalah kesatuan sosial yang terkecil yang terdiri atas suami. istri, dan jika ada anakanak yang didahului oleh perkawinan. Memang salah satu faktor mengapa individu itu membentuk keluarga adalah mengharapkan anak atau keturunan. Tetapi itu bukan merupakan satusatunya faktor yang menetukan. Di samping faktor mengharapkan keturunan ada faktor-faktor yang menyebabkan membentuk keluarga yaitu: Memenuhi kebutuhan biologis atau kebutuhan seks; Memenuhi kebutuhan sosial, status, penghargaan, dan sebagainya; Pembagian tugas; dan Demi hari tua kelak, yaitu pemeliharaan di
hari tua artinya setelah anak dewasa anak berkewajiban untuk memberikan kasih sayang kepada orang tua. Hubungan antara orang tua dan anak sangat penting artinya bagi perkembangan kepribadian anak, sebab orangtualah yang merupakan orang pertama yang dikenal oleh si anak. Melalui orang tua, anak mendapatkan kesan-kesan pertama dalam mengenal dunia luar. Orang tualah yang merupakan orang pertama yang membimbing tingkah laku anak. Selanjutnya tingkah laku anak berpengaruh dalam diri anak yang akan membentuk norma-norma sosial, norma-norma susila dan norma-norma tentang apa yang baik dan buruk serta yang boleh atau tidak boleh. Secara Politis, maraknya perdagangan anak adalah akibat pemerintah terjebak masalah korupsi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian Pemerintah terhadap masyarakat bawah dan terlalu bebasnya gerak warga asing di Indonesia. Ditambah lagi dengan adanya permainan aparatur Pemerintah dalam hal pemalsuan data. Pemerintah Indonesia telah terjebak dengan masalah korupsi yang mengakibatkan terancamnya perpolitikan dalam beberapa partai politik di Indonesia. Sehingga selalu mencari celah dan cara untuk saling menutupi dan menyerang satu sama lain. Tidak ada yang bisa kita banggakan terhadap kasus korupsi belakangan ini, karena kebanyakan yang diproses dan tuntas hukumannya dipengadilan adalah tumbal-tumbalnya para koruptor itu sendiri. Sedangkan sang pelaku koruptor yang aslinya tidak tuntas-tuntas sampai sekarang ini. Bahkan sang pelaku semakin berusaha untuk menutupi dengan pencitraan dirinya dan menghilangkan bukti-bukti supaya tidak bisa lagi dituntut dipengadilan. Tujuannya adalah untuk menjaga nama baik sebuah partai. Pemerintah seolah-olah hanya fokus pada persoalan partai politik pengusung mereka, sedangkan rakyat saat ini sangat membutuhkan perhatian pemerintah melalui kebijakan-kebijakan sosial, ekonomi, dan pendidikan yang memihak rakyat. Tidak melulu rakyat disuguhkan drama politik yang tidak ada episode akhir. Dampak kolaborasi dari dua aspek tersebut di atas bisa dilihat dari terjadinya perdagangan anak karena keterpaksaan orang tua, dan kekhawatiran yang sangat mendalam terhadap kondisi hidup mereka dalam membiayai keluarganya. Mereka menyetujui anak mereka ditukarkan dengan harga uang, tanpa mengetahui hendak dikemanakan anak mereka tersebut. Yang ada di pikiran beberapa orangtua adalah mereka ingin terhindar dari kesusahan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Jalan keluar yang paling utama adalah pertama, pendidikan keluarga yang mengajarkan norma-norma dasar sebagai manusia dan kasih sayang. Kedua, pembenahan sistem pendidikan di Indonesia yang tidak hanya mengajarkan pencapaian nilai minimum kelulusan Ujian Nasional 5.5, tetapi juga mengajarkan pendidikan yang bermoral, berkarakter dan berbudaya. Ketiga, dibutuhkan peran dari pemerintah untuk mencegah supaya tidak terjadi kasus perdagangan anak, pemerintah harus benar-benar merespon apa yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat kalangan bawah. Tiga aspek tersebut apabila mampu berjalan beriringan maka Hari Anak yang selalu diperingati setiap tahunnya akan ada kemajuan demi tercapainya hak-hak anak yang merupakan aset Negara.***
KEMANA “AKU� HARUS MENGADU?? Oleh : Pristika Handayani, SH.,MH. - Dekan Fakultas Hukum Universitas Riau Kepulauan ANAK adalah karunia terindah yang diberikan Sang Maha Pencipta. Banyak orangtua yang mendambakan kehadiran anak. Tak jarang berbagai cara dilakukan orangtua untuk mendapatkan si buah hati hasil dari perkawinan mereka. Dengan mendapatkan anak merupakan pengharapan yang besar agar dapat meneruskan keturunan. Tetapi tak jarang juga orangtua yang sudah dengan mudahnya mendapatkan anak malah menyia-nyia kan anak mereka. Desakan ekonomi merupakan alasan yang sangat klasik. Pengertian Anak menurut UU 23 Tahun 2002 tentang perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Sudah begitu jelas bahwa anak sangat dilindungi oleh Negara. Selayaknya orang dewasa, anak juga mempunyai hak. Berikut adalah hak mutlak anak. 10 (sepuluh) hak mutlak anak yaitu : 1. Hak Gembira Setiap anak berhak atas rasa gembira, dan kebahagiaan seorang anak itu harus dipenuhi. 2. Hak Pendidikan Setiap anak berhak memperoleh pendidikan yang layak.
3. Hak Perlindungan Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan, dilindungi dari segala tindak kekerasan dan penganiayaan. 4. Hak Untuk memperoleh Nama Setiap Anak berhak memperoleh nama, sebagai salah satu identitas anak. 5. Hak atas Kebangsaan Setiap anak berhak diakui sebagai warga negara dan memiliki kebangsaan, anak tidak boleh apatride(tanpa kebanngsaan) 6. Hak Makanan Setiap anak berhak memperoleh makanan untuk tumbuh kembang dan mempertahankan hidupnya, 7. Hak Kesehatan Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak, tanpa diskriminasi, anak harus dilayani dalam kesehatan. 8. Hak Rekreasi setiap anak berhak untuk rekreasi untuk refreshing, dan anak harus dilibatkan dalam memilih tempat rekreasi yang mereka inginkan 9. Hak Kesamaan Setiap anak berhak diperlakukan sama dimanapun dan kapanpun, tanpa ada tindak diskriminasi. 10. Hak Peran dalam Pembangunan Setiap anak berhak dilibatkan dalam pembangunan negara, karena anak adalah masa depan bangsa Selain hak mutlak, anak juga mempunyai 4 (empat) hak dasar yaitu : 1. Hak Hidup 2. Hak Tumbuh kembang 3. Hak Partisipasi 4. Hak Perlindungan Dengan adanya hak mutlak dan juga hak dasar anak yang telah dijelaskan diatas, maka sangat disayangkan apabila masih ada orangtua yang tidak memperhatikan tumbuhkembang si Anak. Tak jarang anak malah dijadikan sasaran empuk menjadi tulang punggung keluarga. Anak dianggap lebih mudah untuk mendapatkan uang, agar kehidupan keluarga bisa terbantu.
Anak jalanan merupakan salah satu dari keteledoran orangtua. Orangtua tidak mempertimbangkan secara matang kondisi keuangan atau perekonomian keluarga, sehingga anak yang seharusnya masih bermain dengan anak seusianya, bercanda, dsb, malah harus banting tulang untuk membantu dan tidak jarang menjadi tulang punggung keluarga. Anak jalanan, sering kita dengar dalam kehidupan yang sangat menyedihkan ini. Kehidupan anak jalanan biasanya paling identik dengan jalanan. Tetapi, sekarang ini di jalan-jalan raya, terminal, stasiun, bahkan tempattempat wisata, tempat-tempat ibadah selalu kita lihat mereka disana. Mereka mengamen, meminta-minta, bahkan mencopet dompet-dompet orang yang bukan hak milik mereka. Anak jalanan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namun masih memiliki hubungan dengan keluarganya. Ada beberapa pengertian anak jalanan menurut beberapa ahli hukum, antara lain: a. Sandyawan memberikan pengertian bahwa anak jalanan adalah anak-anak yang berusia maksimal 16 tahun, telah bekerja dan menghabiskan waktunya di jalanan. b. Peter Davies memberikan pemahaman bahwa fenomena anak-anak jalanan sekarang ini merupakan suatu gejalaglobal. Pertumbuhan urbanisasi dan membengkaknya daerah kumuh di kota-kota yang paling parah keadaannya adalah di negara berkembang, telah memaksa sejumlah anak yang semakin besar untuk pergi ke jalanan ikut mencari makan demi kelangsungan hidup keluarga dan bagi dirinya sendiri. Adapun ciri-ciri anak
jalanan secara umum, antara lain: a. Berada di tempat umum (jalanan, pasar, pertokoan, temapt hiburan) selama 3-24 jam sehari. b. Berpendidikan rendah (kebanyakan putus sekolah, dan sedikit sekali yang tamat SD). c. Berasal dari keluargakeluarga yang tidak mampu (kebanyakan kaum urban, dan beberapa di antaranya tidak jelas keluarganya). d. Melakukan aktivitas ekonomi (melakukan pekerjaan pada sektor informal) Oleh karena itu pemerintah sangat memperhatikan akan kondisi anak yang membutuhkan perhatian khusus, salah satunya adalah anak jalanan. Karena anak adalah generasi penerus, harapan bangsa untuk membangun Negara nantinya agar lebih maju. Anak jalanan adalah tugas bersama kita. Selain pemerintah, orangtua merupakan faktor utama pembentuk karakter si anak. Baik dan buruknya anak tergantung pola didik orangtua. Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan Anak menjelaskan bahwa yang bertanggungjawab terhadap anak adalah: Pasal 20: bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Pasal 21: juga menyebutkan bahwa Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik dan/atau mental. Komisi Perlindungan Anak Indonesia, disingkat KPAI, adalah lembaga independen Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak. Keputusan Presiden Nomor 36/1990, 77/ 2003 dan 95/M/2004 merupakan dasar hukum pembentukan lembaga ini. Dengan adanya lembaga KPAI diharapkan anak jalanan dan anak-anak lain yang membutuhkan perlindungan hukum tanpa terkecuali orangtua sendiri yang melakukan kesalahan terhadap anak, maka anak bisa meminta perlindungan melalui KPAI. Semua tindak pidana yang dilakukan terhadap anak tertera dalam UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak khususnya Pasal 77-90, sangat jelas ketentuan pidana bagi pelaku kejahatan terhadap anak. Semoga generasi penerus bangsa nantinya bisa membawa harum nama bangsa sampai ke manca Negara . tidak hanya bisa berprestasi di Negara sendiri tetapi sampai ke negara lain.***
PELANTIKAN KOMANDAN SATUAN (DANSAT) MENWA Y-ULB RANTAUPRAPAT, THINK- Pada tanggal 08 Mei 2013, Yayasan Universitas Labuhanbatu (Y-ULB) mengadakan pelantikan Resimen Mahasiswa (Menwa) sekaligus pelantikan Komandan Satuan (Dansat) Menwa di Aula Kampus Y-ULB. Pelantikan tersebut di dampingi oleh Komandan Menwa (Danmen) Mahatara Sumatera Utara. Pelantikan diresmikan oleh Bapak Ketua Yayasan Universitas Labuhanbatu DR.H.AMARULLAH Nasution,SE.MBA. Pelantikan ini juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari POLRES Labuhanbatu, Bapak Kabid Kemahasiswaan Akhiruddin Ritonga,SH. yang juga sebagai ketua panitia pelantikan, Bapak Wakil koordinator Drs.Bisman Siregar, Bapak ketua STIKIP Y-ULB Riswanto,S.Pd.M.Si, Bapak ketua STIPER Y-ULB H.P.Daulay,SE.M.Si, Bapak Ketua STIE Y-ULB Hayanuddin Safri,SE.M.Si dan juga beberapa dosen Y-ULB. Pelantikan tersebut dilakukan untuk meresmikan anggota-anggota yang tergabung dalam Resimen Mahasiswa (Menwa). Menwa adalah salah satu organisasi mahasiswa di Yayasan Universitas Labuhanbatu yang sengaja di bentuk untuk menjaga keamanan kampus Y-ULB dan memberikan kenyamanan bagi para mahasiswa Y-ULB. Semoga dengan adanya Resimen Mahasiswa di Yayasan Universitas Labuhanbatu dapat membantu dalam mengamankan kegiatan-kegiatan yang di adakan oleh YULB dan para anggotanya dapat bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Yayasan Universitas Labuhanbatu. (Rini & Amdy)
FOTO BERSAMA : Bapak Ketua Y-ULB DR.H.Amarullah Nasution,SE.MBA. Perwakilan POLRES Labuhanbatu, Bapak Kabid Kemahasiswaan Akhiruddin Ritonga,SH. Bapak Wakil koordinator Drs.Bisman Siregar, Bapak ketua STIKIP YULB Riswanto,S.Pd.M.Si, Bapak ketua STIPER Y-ULB H.P.Daulay,SE.M.Si, Bapak Ketua STIE Y-ULB Hayanuddin Safri,SE.M.Si, beberapa dosen Y-ULB, Danmen Mahatara Sumut, Dansat Menwa Y-ULB dan para anggota Menwa.
JADIKAN DIRIMU MAHASISWA YANG BERMORAL DAN INTELEKTUAL RANTAUPRAPAT, THINK Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan manusia juga ikut berpengaruh terutama di kalangan remaja, pelajar, mahasiswa, yang mana masih mengalami puberitas ataupun ingin mencari jati dirinya. Jika hal ini tidak bisa dipantau oleh orang tuanya dan juga tidak memiliki iman yang kuat maka generasi penerus bangsa ini akan terjebak ke arah yang tidak benar sehingga akan membawa mereka kepada kehidupan hura-hura, terlibat tawuran, serta yang paling mengkhawatirkan adalah mereka terjerat kepada lingkaran narkoba. Menyikapi hal tersebut Mahasiswa Universitas Labuhanbatu mengadakan Dialog Interaktif yang bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi PKn (HMPS PKn) 07/06 dengan mengangkat thema menjadikan ma-
hasiswa yang bermoral dan berintelektual. Dalam dialog ini HMPS PKn sengaja mengundang Bapak Wakil Bupati Labuhanbatu Suhari Pane, SIP. Bapak Ketua Dewan Pendidikan Labuhnbatu Ngampuni Tarigan,S.Pd, dan Dosen STIKIP Labuhanbatu Bapak Drs.M.Irsyad Kamil,M.Pd.I. Bapak Ngampuni Tarigan,S.Pd dalam pemaparannya mengatakan kepada seluruh mahasiswa bahwa karakter lebih penting dari pada pada reputasi. Sebab karakter menunjukkan siapa kamu yang sesungguhnya, sedangkan reputasi menunjukkan siapa kamu menurut orang lain. Burung di kenal dari kicauannya, tukang di kenal dari hasil kerjanya, kekuatan bayi ada pada tangisnya, kekuatan Dosen & Guru ada pada Ilmu Pengetahuannya dan kekuatan Mahasiswa pada kepatuhan dan ketekunannya.
Untuk menjadi Mahasiswa yang bermoral dan berintelektual tidaklah sulit setelah kita bisa menelaah makna dari moral dan intelektual tersebut. Hidup adalah hal yang biasa yang membedakan yang satu dengan yang lainnya hanyalah rasa cinta dan peduli. Orang tak peduli seberapa banyak anda tahu, tapi orang tahu seberapa banyak anda peduli. Seberapa banyak anda belajar, sejauh mana pun anda menuntut ilmu, akhir dari semua itu adalah karakter. Orang yang bermoral dan berintelektual itu berjalan digaris kesederhanaan karena yang mahal bukannyalah biaya hi-
dup melainkan gaya hidup. Jadi saya tekankan kepada Mahasiswa dan generasi muda yang hadir hari ini harus peka terhadap lingkungan dimana kamu berada, harus punya jiwa ksatria, percaya diri, teguh pada pendirian, jangan menganggap diri kita lemah, kerjakan hal-hal kecil dengan sungguh-sungguh maka hal itu bisa membesarkanmu. Mahasiswa harus bisa menjadi contoh dan dapat menjadi motivasi bagi orang lain. Turut memberikan sambutan Bapak Kabid Kemahasiswaan Akhiruddin Ritonga,S.H. Bapak Wakil Koordinator Y-ULB Bisaman Siregar, Bap-
ak Ketua STKIP Riswanto S.Pd,M.si, Ketua panitia Supian dan Ketua HMPS PKn Asnan Nasution. Penasehat HMPS PKn Bapak Khairul Fahmi Lubis S.Sos,MSp sangat memberi apresiasi kepada panitia dan pengurus HMPS PKn walaupun banyak tantangan dan rintangan dalam melaksanakan acara ini tapi dengan semangat yang tinggi alhamdulillah kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Beliau juga berpesan jangan mudah merasa puas dengan keberhasilan yang di raih dan jangan pernah mudah putus semangat. (R.A.Pulungan)
UNRIKA Mengundang Kasubdit Belmawa
Sosialisasikan Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti
Trophy Rektor Universitas Labuhanbatu CUP Berakhir Manis, Juara Tim Volly Putra SMK N-2 Ratu dan Tim Putri SMA N-1 Keliling Sumatera
BATAM, THINK-Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) Batam mengundang Dr. Widyo Wiharso selaku Kasubdit Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti Jakarta yang juga sekjen BAPOMI dan BPSMI PP Pusat, Sabtu (29/6) di ruang rapat Universitas Riau Kepulauan. Kehadiran Widyo itu, menurut Dahrul Aman Harahap, Wakil Rektor III Unrika Batam kepada THINK untuk memberikan informasi terkait idealnya proses belajar mengajar di kampus. Adapun program pembelajaran dan kemahasiswaan yang ada di Dikti yang dapat diakses oleh semua perguruan tinggi baik PTS maupun PTN. "Programnya berupa pemberian dana hibah sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi yang ditentukan," kata Dahrul menegaskan. Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Rahman Hasibuan, SE MSi, para Dekan, Ka Prodi dan Dosesn Tetap serta perwakilan dari BEM/UKM/HMPS yang ada di lingkungan UNRIKA dengan jumlah mencapai 60 orang.***
FOTO BERSAMA : Bapak Ketua Yayasan Universitas Labuhanbatu DR.H.Amarullah Nasution,SE.MBA. Bapak Kabid Kemahasiswaan Akhiruddin Ritonga,SH. Bapak ketua STIPER Y-ULB H.P.Daulay,SE.M.Si. Bapak Ketua STIE Y-ULB Hayanuddin Safri,SE.M.Si. Bapak Ketua AMIK Y-ULB Syafril Rambe,ST. Tim Volly Ball Putra SMK N-2 Rantau Utara, Tim Volly Ball Putra SMA N-1 Rantau Utara, beserta ke dua pelatih dari masing-masing sekolah.
DR. Widyo Wiharso memberikan jawaban terhadap pertanyaan peserta
RANTAUPRAPAT, THINK Pertandingan memperebutkan trophy ke-V Ketua Yayasan Universitas Labuhanbatu (Y-ULB) Rantauprapat berakhir setelah di tutup oleh Bapak DR.H.Amarullah Nasution,SE.MBA. pada tanggal 23 Mei 2013, Kamis pukul 18.00 WIB di Gelanggang Olah Raga Kampus Idaman Universitas Labuhanbatu di Jl.S.M.Raja No 126 Aek Tapa Inti Kota Rantauprapat. Acara agenda yang diadakan setiap bulan Mei setiap tahun tersebut khusus tingkat SLTA (SMA, MAN, dan SMK). Acara tersebut di ikuti oleh 36 tim dari 3 Kabupaten Labuhanbatu Raya yaitu Labuhanbatu Induk, Labuhanbatu selatan (Labusel), dan Labuhanbatu Utara (Labura) yang berlangsung sejak tanggal 08 – 23 Mei 2013.
Yang keluar sebagai juara adalah Tim Volly Putra dari SMK N-2 Rantau Utara (Ratu) dan Tim Volly Putri dari SMA N-1 yang juga dari Rantau Utara (Ratu) sehingga ke dua tim tersebut berhak mendapatkan bonus dari Bapak DR.H.Amarullah Nasution,SE.MBA. untuk keliling Sumatera. Selain itu ke dua tim juga meraih Trophy bergilir dan mendapatkan uang pembinaan. Panitia yang didominasi Mahasiswa yang berasal dari Fakultas Pertanian, Ekonomi, Keguruan, Komputer dan Hukum ini terlihat dengan sigap dan trampil menyelenggarakan tournament ini. Demikian juga Resimen Mahasiswa (Menwa Y-ULB) turut andil untuk memberikan keamanan selama
tournament tersebut berlangsung. “kami hanya berjaga-jaga walaupun selama pengalaman kami kegiatan ini cukup aman, penuh sportifitas dan tidak pernah rusuh” ucap Suheri sebagai Komandan Menwa yang juga dari Fakultas Pertanian ini. Bapak DR.H.Amarullah Nasution,SE.MBA. dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia penyelenggara tournament volly ball ini dan mengucapkan selamat kepada para juara. “Teruslah berlatih sehingga tahun depan dapat mempertahankan juara dan kepada yang belum berhasil agar jangan putus asa karena kesempatan masih terbuka dan setiap tahun acara ini kita gelar” ucap Beliau. (R.A.Pulungan)
TOUR BERSAMA PANITIA VOLLY BALL DAN PARA PEMENANG PERTAMA PUTRA/I TURNAMEN VOLLY BALL RANTAUPRAPAT, THINK Turnamen Volly Ball tingkat SMA/SMK/MA putra/i yang diselenggarakan di lapangan olahraga Yayasan Universitas Labuhanbatu (Y-ULB) di Jl.S.M.Raja No 126 Aek Tapa Inti Kota Rantauprapat berakhir setelah di tutup oleh Bapak DR.H.Amarullah Nasution,SE.MBA. pada tanggal 23 Mei 2013, Kamis pukul 18.00 WIB. Selain mendapatkan trophy dan uang pembinaan, para pemenenag Volly Ball Putra/i pun mendapatkan kesempatan melakukan tour wisata bersama anggota panitia turnamen Volly Ball beserta Bapak Ketua STIPER H.P.Daulay,S.P.M.Si. dan Bapak Kabid Kemahasiswaan/alumni YULB Akhiruddin Ritonga S.H. serta para guru pengawas dari masing-masing sekolah yaitu dari SMA N 1 Rantau Utara dan SMK N 2 Rantau Utara dan juga di kawal oleh staf pengaman “Menwa” Amdi A. Pohan dan M.Ilham Hsb. Perjalanan di mulai dari kampus Y-ULB pada tanggal 23 Juni 2013 pukul 22.00 WIB menuju ke Lau Sidebuk-debuk
yaitu pemandian Anugrah Hot Spring Sibayak yang terletak di desa Semangat Gunung Kab.Tanah Karo, Brastagi. Perjalanan kemudian di lanjutkan ke Puncak Gundaling Brastagi agar dapat melihat panorama keindahan alam kota Brastagi dengan menunggangi kuda atau menaiki delman di sekitar pelataran Puncak Gundaling. Kesegaran dan kesejukan suasana di kota Brastagi menjanjikan bagi para wisatawan. Tak lupa juga kami berfoto bersama sebagai kenagan di Kota Brastagi. Setelah meninggalkan puncak Gundaling, seluruh peserta tour menuju ke pasar buah yang ada di Brastagi. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh semuanya untuk membeli buah-buahan yang segar serta membeli pernak-pernik atau cinderamata khas Brastagi yang lucu dan unik. Hari mulai siang, para anggota tour pun makan bersama untuk menghilangkan rasa haus dan lapar sembari beristirahat sejenak. Setelah melepas rasa lelah sejenak, semuanya pun sudah berseman-
gat untuk melakukan perjalanan kembali. Bus pun sudah menanti untuk melakukan perjalanan selanjutnya yaitu menuju ke salah satu kebun binatang yang berada di Kota Medan. Terdapat berbagai macam satwa langka di dalamnya. Mulai dari satwa yang lucu dan menggemaskan sampai satwa yang menyeramkan atau buas. Di kebun binatang ini, semuanya sangat menikmatinya karena mereka dapat belajar mengenal jenisjenis binatang yang ada, cara merawat binatang-binatang tersebut dengan baik dan mengetahui bagaimana cara melindungi satwa-satwa tersebut agar tidak mengalami kepunahan. Ketika waktu mulai senja para anggota tour wisata pun memutuskan untuk kembali beristirahat sejenak di salah satu SPBU di kota Medan. Setelah itu perjalanan pun dilanjutkan menuju ke salah satu pusat perbelanjaan yang ada di kota Medan yaitu CARREFOUR. Kesempatan ini pun dimanfaatkan untuk membeli berbagai macam camilan un-
tuk oleh-oleh dan berbelanja berbagai macam kebutuhan lainnya sesuai dengan kondisi keuangan masing-masing. Tak terasa hari pun telah malam. Setelah puas berbelanja maka dilanjutkan dengan makan malam bersama hingga pukul 22.00 WIB. Setelah itu perjalanan pun di lanjutkan kembali menuju kota tercinta yaitu Rantau Prapat dan langsung menuju ke Ka-
mpus Yayasan Universitas Labuhanbatu (Y-ULB). Semua biaya tour ini di biayai oleh Bapak Ketua Yayasan Universitas Labuhanbatu (Y-ULB) yaitu Bapak DR.H.Amarullah Nasution,S.E.MBA. Seluruh peserta tour mengucapkan terima kasih banyak kepada Beliau atas berjalannya acara tour ini dan semoga acara seperti ini dapat terlaksana lagi. (Rini/Neneng/Amdi)
FOTO BERSAMA : Anggota panitia (Amdi “Menwa”, Ade, Irwan), Bapak Ketua STIPER Y-ULB H.P.Daulay,S.P,M.Si, Bapak Kabid Kemahasiswaan Y-ULB Akhiruddin Ritonga,S.H. beserta istri.
Perkuat Wawasan Perbankan,
Mahasiswa FE Unrika Study Lapangan di Cabang Pembantu Bank Riau Kepri BATAM, THINK-Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan lagi- lagi mengadakan kegiatan study lapangan Bank Riau Kepri. Mira Yona SE,MM selaku Wakil Dekan bidang kemahasiswaan menjelaskan bahwa tujuan rutin kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk memperdalam ilmu teori yang di terima oleh mahasiswa pada saat perkuliahan serta penyegaran bagi mahasiswa yang selama ini rutinitasnya bekerja dan belajar di kampus, mahasiswa Ekonomi sudah melaksanakan ke sekian kalinya kunjungan belajar ke instansi pemeritahan, perusahaan- perusahaan swasta, bursa efek dan lain sebagainya, tibalah saatnya kunjungan hari ini berlangsung di Ruang kepala Pimpinan Cabang Pembantu Bank Riau Kepri Bapak Burhan di hadiri oleh instansi terkait lainnya. Menurut Dosen Pem-
bimbing Muhammad Donal Mon,SE, selaku asisten Dosen Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya tujuan dari Studi Lapangan ini adalah untuk mengetahui Pelayanan Mutu Publik dan Kualitas Produk yang di tawarkan oleh pihak Bank kepada masyarakat, Sehingga para mahasiswa yang dibimbingnya ini memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai Seluk beluk Manajemen Perbangkan, pelayanan Perbankan, Marketing, dan jasajasa perbankan lainnya. Dalam sambutannya Burhan mengatakan kepada para generasi muda ini agar menguasai semua sektor perbankan sehingga dapat bersaing dengan negara maju di dunia. Usai penjelasan maksud dan tujuan serta sambutan singkat Kepala Capem Bank Riau Kepri, dilanjutkan dengan tukar menukar cindera mata dan foto bersama. (Mira Yona)
UNRIKA TERPILIH SEBAGAI KETUA BPSMI KEPRI 2013-2016 UNIVERSITAS Riau Kepulauan (UNRIKA) Batam terpilih sebagai ketua BPSMI (Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia) Propinsi Kepulauan Riau periode 2013-2016 berdasarkan hasil mubes yang dilanksanakan di UIB barubaru ini. Peserta mubes yang hadir pada saat itu sebanyak 16 perguruan tinggi yang ada di provinsi kepri yang berasal dari batam, karimun dan tanjungpinang. Peserta mubes adalah semua wakil rector/wakil ketua/wakil direktur bidang kemahasiswaan atau dosen yang ditunjuk oleh perguruan tinggi yang membidangi kemahasiswaan. Mubes diawali dengan acara sarasehan dan dibuka secara resmi oleh Dr. Wiharso selaku Deputy Director of students affairs mewakili PP BPSMI Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan bahwa tujuan dibentuknya BPSMI ini adalah untuk membina dan mengembangkan apresiasi seni bagi mahasiswa, membina dan mengembangkan bakat dan minat mahasiswa serta memupuk kerjasama dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan mahasiswa Indonesia khususnya dan internasional pada umumnya. Wakil rector III bidang kemahasiswaan dan alumni Universitas Riau Kepulauan Batam , Dahrul Aman
Harahap, MM yang terpilih sebagai ketua menyampaikan bahwa amanah yang diberikan teman-teman dari perguruan tinggi lain yang ada di kepri ini amat berat karena masih banyak perguruan tinggi di kepri ini menganggap bahwa kegiatan kemahasiswaan di Perguruan Tinggi tidak penting sehingga di butuhkan kemauan dan dukungan pimpinan Perguruan Tinggi serta yayasan agar aktivitas kemahasiswaan di dalam kampus berimbang dengan kegiatan akademik, serta dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan stake holder yang ada di prop kerpi agar kegiatan kemahasiswaan yang mewakili propinsi kepulauan riau karena biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti event nasional dan internasisonal dibutuhkan biaya yang sangat besar. Pelantikan BPSMI dan BAPOMI dilaksankan di UIB 29 juni 2013 ynang dilantik langsung ketua BPSMI dan BAPOMI Pusat yang juga Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti DR. Illah Sailah , undangan yang hadir Drs. Arifin Nasir, MSi selaku kadis kebudayaan prov kepri menyampaikan akan mendukung kegiatan kesenian di prov kepri dengan mengalokasikan anggaran untuk mahasiswa dibidang seni di prov kepri.***
MAPALA Peduli Gempa Aceh MAPALA UGL-Himpala Unrika Batam, Mapala Hangtuah Tanjungpinang, MAHAGAPA DAN KELOPAK tergabung dalam Mapala Reg. Sumatera membuka posko aksi penggalangan dana sebagai wujud kepedulian terhadap korban gempa di Bener Meriah, Takengon, Aceh tengah dengan korban jiwa 40 orang dan 140 orang dinyatakan hilang.
112 MAHASISWA FISIPOL UNRIKA MENGIKUTI KKN DI KECAMATAN GALANG BATAM, THINK-Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu Pasal 20 ayat 2 yang menyatakan : “Perguruan Tinggi Berkewajiban Menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat�. Oleh karena itu, sebagai salah satu pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut yaitu pengabdian masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) Batam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan melibatkan mahasiswa sebanyak 112 orang yang terbagi dalam 10 kelompok. Peserta KKN ini merupakan mahasiswa yang sudah semester akhir di Fisipol. Kegiatan KKN dilaksanakan mulai 16 Maret sampai 23 Juni 2013 di Kecamatan Galang yang dibagi ke 4 kelurahan, yaitu : Kelurahan Rempang Cate, Kelurahan Sijantung, Kelurahan Sembulang, dan Kelurahan Galang Baru. Namun, teknis pelaksanaan KKN ini dilakukan setiap hari Sabtu-Minggu selama 15 minggu, dengan kehadiran peserta (mahasiswa) dilokasi KKN minimal 6 jam/hari. Kegiatan KKN ini terfokus pada program Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat. Menurut Dekan Fisipol, Meri Enita Puspita Sari, S.IP, MPA, bahwa KKN dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berinteraksi lebih dekat dengan masyarakat, menerapkan ilmu yang sudah didapat di kampus ke tengah-tengah masyarakat, dan dapat memberikan sumbangan bagi penyelesaian persoalan yang ada di masyarakat. Pada saat pelepasan tanggal 16 Maret 2013 yang lalu, peserta diserahkan kepada pemerintah setempat oleh Wakil Dekan Fisipol, Yustinus Farid S, S.IP, MPA, dan diterima langsung oleh Camat Galang, Drs. Taufik. Dalam seremonial pelepasan peserta KKN, Farid menyampaikan bahwa selama kegiatan KKN ini berlangsung sampai bulan Juni 2013, diharapkan pemerintah setempat juga memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa dalam menjalankan pro-
gram kerja kelompok masingmasing. “Selama KKN ini berlangsung, mahasiswa/i ini adalah anak didik Pak Camat, mereka mau diapakan itu sudah kewenangan Pak Camat, sampai bulan Juni mahasiswa/ i ini sementara bukan anak didik kami lagi. Namun, hanya yang terkait dengan program kerja yang sudah disusun mahasiswa. Dan kami berharap kepada mahasiswa/i mampu menyesuaikan diri dengan kebiasaan maupun adat istiadat yang berlaku di masyarakat.� terang Farid dalam sambutannya. Hingga 2 bulan pelaksanaan ini berjalan, sudah banyak kegiatan peserta KKN yang dilaksanakan sesuai dengan program pokok yang menjadi acuan pelakasanaan KKN. Seperti dalam bidang pendidikan sosialisasi pernikahan dini, bahaya narkoba, pelatihan baris berbaris di sekolah-sekolah. Bidang kesehatan seperti fogging nyamuk, renovasi MCK umum. Sedangkan bidang pemberdayaan masyarakat, masih sebatas pemberian plang nama jalan-jalan, plang nama di kantor-kantor pemerintahan (kelurahan, posyandu, maupun balai RW), gotong royong. Beberapa aspek yang diperhatikan dalam pelaksanaan kuliah kerja nyata adalah yang pertama keterpaduan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi yang berupa pengajaran, penelitan, dan pengabdian pada masyarakat. Yang ke dua adalah pendekatan interdisipliner dan komprehensif yang artinya KKN bertolak dari permasalahan nyata masyarakat yang didekati menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang susah, sedang, dan atau akan dipelajari. Yang ketiga adalah lintas sektoral, yang keempat dimensi dan luas dan pragmatis, yang kelima adalah ketelibatan masyarakat secara aktif, yang keenam adalah keberlanjutan dan pengembangan, dan yang ketujuh adalah bertumpu pada sumber daya lokal. Pada intinya kegiatan ini memfokuskan kegiatan pada tiga bidang kegiatan yaitu di bidang kesehatan, bidang pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan memfokuskan kegiatan ini pada ketiga bidang tersebut pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata ini diharapkan mampu untuk mengikuti derap langkah pembangunan yang semakin dinamis untuk meningkatkan sumber daya manusia baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat dalam pemamfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Kuliah Kerja Nyara sebagai suatu studi yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat guna mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang untuk selanjutnya dapat diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Dengan KKN ini, Universitas
terutama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengharapkan program-program yang telah disusun oleh peserta KKN dapat bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri, universitas sekaligus untuk promosi, dan masyarakat yang menjadi mitra dalam pelaksanaan KKN ini.***
ANAK JALANAN MILIKI NILAI TAMBAH ANAK jalanan adalah sebuah nama yang dianggap sangat mencermarkan lingkungan, karena dandanan mereka yang urak-urakan dan asalasalan memberi gambaran bahwa mereka memiliki watak yang keras dan sulit diatur. Memang penyebab utama mereka mau hidup di jalanan karena mereka menginginkan kebebasan. Tapi dibalik itu, siapa yang menyangka jika anak jalanan dalam hal berteman memmiliki nilai tambah, seperti solidaritas yang tinggi. Selama saya masuk dalam lingkungan anak jalanan, saya merasakan seperti berada di sebuah lingkungan yang sama sekali tidak pernah saya temui, seperti makan dalam satu tempat bersama. Desti Murnilasari - Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam. dmurnilasari@yahoo.co.id
ANAK JALANAN BUTUH HIDUP LAYAK JALANAN. dari kata-katanya saja sudah terdengar sadis dan mengerikan. Dilain sisi, jalanan adalah tempat hidup atau mata pencaharian bagi anak-anak jalanan. Kata pantang menyerah dan pantang putus asa selalu tertanam dalam benak mereka. Mengenai pendidikan yang layak dan kasih sayang orang tua bagi mereka hanya sebuah bayangan. Kebanyakan dari kita hanya bisa melihat dan prihatin namun tidak mengerti bagaimana cara membantu mereka, terlebih sebagian masyarakat yang tidak punya empati sama sekali. Untuk itu, alangkah baiknya jika dari rekan-rekan mahasiswa UNRIKA dan perguruan tinggi manapun untuk lebih peduli terhadap nasib anakanak jalanan dengan membangun rumah singgah dan atau apapun itu yang penting berarti bagi masa depan mereka. Bellatrix JAnever Lekahena-Anggota Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam UNRIKA Batam. email : bellatrix.lekahena@yahoo.com
PERAN AKTIF PEMERINTAH SANGAT DIBUTUHKAN ANAK-ANAK JALANAN ANAK jalanan merupakan anak yang putus sekolah. Hal itu lebih disebabkan pengaruh lingkungan (Pergaulan) atau bahkan ekonomi keluarga yang lemah. Anak jalanan biasanya menggantungkan hidupnya dari mengamen, meminta-minta dan juga mencopet. Menanggapi itu, seharusnya pemerintah yang harus berperan aktif menginventarisir mereka hingga memberikan pendidikan yang layak sebagaimana dituangkan dalam pasal 33 pasal 3 UUD 1945. Riki Fauzi-Anggota Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam UNRIKA Batam email : popay_pelaut01@yahoo.com
BEGITU MENYEDIHKAN MENGENAI anak-anak di Indonesia, amat sangat begitu menyedihkan. kebanyakan dari mereka yang menyandang predikat anak yang di sandang oleh anak tersebut tidaklah sebagai anak anak sebagai mana mestinya. kebanyakan dari mereka mengerjakan hal di atas preddikat seorang anak yang di sebabkan adalah ekonomi mereka yang tidak mencukupi kebutuhan mereka. dengan adanya peringatan hari anak nasional ini diharapkan pemerintah dapat mengambil kebijaksaan mengenai anak-anak di indonesia sebagai penerus bangsa. aufa depriani gusnelvia Pendidkan sejarah aufa.depriani@yahoo.co.id
HARI ANAK NASIONAL SEMUA PEKERJAAN ITU SAMA SEMUA pekerjaan itu sama, sama-sama menghasilkan. Di mana ia bekerja, dengan siapa ia bekerja, pekerjaan apa yang ia lakoni, itu tujuannya 1 yaitu untuk mencukupi kebutuhan. Banyak orang yang selalu membeda-bedakan jenis pekerjaan dan menyepelekan jenis pekerjaan yang tidak selevel dengannya. Hal itu tidak adil bagi manusia yang sama-sama menghirup udara di bumi ini. Sama halnya dengan pekerjaan 1 ini , mengamen. Apa ada yang salah dengan pekerjaan yang sering di lakoni anak-anak kecil, remaja, bahkan ada juga orang dewasa, tentu tidak. Mengamen bukanlah hal yang salah, jika tidak di barengi dengan halhal kriminal. Pengamen jalanan yang sering kita temui di beberapa
lampu merah, tempat kuliner, dan tempat-tempat bersantai seperti Tepi Laut Tanjungpinang, mereka itu sedang mencari rezeki untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri dan keluarga. Bukan kemauan mereka
untuk menjadi seorang pengamen jalanan, namun keadaanlah yang memaksa mereka melakoni pekerjaan itu. Jadi terimalah mereka di tengah-tengah kalian yang hidup serba berkecukupan, jangan acuhkan mereka karna pekerjaannya. Kita yang punya rezeki lebih, kenapa tidak kita sisihkan untuk mereka, berbagi itu indah teman. Hargailah mereka yang masih berusaha untuk mendapapatkan lembaran rupiah, walaupun dengan menjadi pengamen jalanan, dari pada MEREKA yang di atas-atas sana hanya duduk manis di kursi menikmati rezeki yang bukan haknya. Handicha Fajar Asmara Putri prodi bahasa indonesia universitas maritim raja ali haji
MEREKA TIDAK SEHARUSNYA DIJALANAN KESULITAN ekonomi sebagai faktor utama masih banyaknya kita melihat anakanak dijalanan engan berbagai aktifitas seperti menjual koran bahkan lebih miris meminta minta. Menurut saya sebenarnya pemerintah dengan aparaturnya seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), bisa lebih fokus dalam menangani anak-anak jalanan dan pengemis. Sejauh ini saya belum pernah mendengar proyeksi kerja Dinas Sosial dalam memberdayakan anak-anak jalanan. Mereka lebih terfokus
dirubah sebab jika tidak maka anak-anak jalanan akan semakin banyak dan secara estetika kota, Batam akan sulit mencapai Bandar Dunia Madani seperti yang diharapkan. artinya keinginan mewujudkan wilayah yang aman, nyaman dan tenteram sejahtera hanya lips services.
memikirkan para wanita tuna susila yang berkembang di tanah harapan madani ini. Bagi saya, pola pikir pemerintah yang harus segera
Ronald Kurniawan Putra Program Studi : Anggota Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Riau Kepulauan. email : ronald46mugello@gmail.com
KREATIFITAS ANAK PERLU DIAWASI PARA ORANG TUA PERINGATAN hari anak nasional atau biasa juga disebut dengan HAN dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga menjadi generasi penerus yang berkualitas, tangguh, kreatif, jujur, sehat, cerdas, berprestasi, dan berakhlak mulia. Selain itu, Peringatan HAN merupakan momentum untuk terus berupaya meningkatkan sekaligus mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia, baik orang tua, keluarga, masyarakat termasuk dunia usaha, maupun pemerintah dan negara, untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yaitu melakukan upaya perlindungan dan mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya dan perlakuan tanpa diskriminasi. Kita sadari betul bahwa anak merupakan generasi pe-
nerus cita-cita perjuangan bangsa, dan oleh karena itu anak perlu diberikan bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat kebangsaan serta kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila, cerdas, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kalau saya liat perkembangan anak jaman sekarang ada baik dan buruknya, anak-anak dari kecil sudah terlalu diforsir untuk menjadi lebih dewasa dapat dilihat dari segi music anak-anak yang mulai tengelam, dan pengunaan media internet yang disalah gunakan, tidak sedikit dari mereka yang
terpengaruh oleh internet dan televisi. Ini menjadi keprihatinan saya sebagai calon pendidik anak-anak bangsa. Dan ini semua bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan seorang pendidik, namun kita semua, pengawasan dari orang tua lebih diutamakan. Yang dapat kita lakukan yaitu menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa agar budaya bangsa tidak terkikis ditengah maraknya perkembangan zaman, mengembangkan potensi anak sejak dini sesuai minat dan bakatnya, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak, mendengarkan, menghargai suara dan pendapat anak, meningkatkan kepedulian untuk mencegah kekerasan terhadap anak, mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, tangguh dan mandiri dan memberikan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sehat sebagai media pengembangan inovasi dan kreatifitas anak. Siti Mashitoh Program Studi : Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan
“LOVE AND SACRIFICE” Habis
Oleh : Ayu Awalia Apritasari (Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Unrika Batam)
LIKE this. Since it is a happy love for me just giving.I don’t want anything else from him.I’ll be there whenever you reach out.I’ll be there whenever you call out. Without a change I will be there. Because I love you…Because it was the love you chose. Even the pain was happiness.If you look back at least once.I’m happy just for that. Until the day you meet.The person to protect you instead of me.For a while I stay next to you.Because it is happy love just looking at you.I don’t need anything else.So that you can rest anytime.I will remain the same for you.Even you leave me without goodbye.I’ll send you thankfully. Because…I’m a fool…[Jung Yong Hwa, Because I’m a Fool, OST. You’re Beautiful, Eps 12, dengan sedikit perubahan dan penekanan]Sudah berjalan satu bulan lebih.Key Unnie, kau kemana sekarang? Bukan! Bukan fisik yang masih bisa kutemui kapan saja. Tapi kau, kau yang dulu, seorang Kim Kibum yang ceria, lincah, cerewet, jahil, tapi brilian, dan terutama apa adanya. Dia kemana? Aku tau kau hancur. Sangat! Aku bahkan tidak bisa membayangkan sakitnya meski aku [mungkin] tau rasanya.Ya, because I’m a fool. Atau sekarang haruskah kuganti dengan because we’re a fool? Ini kah yang menyebabkan mu menceritakan perasaan mu yang sebenarnya hanya pada ku? Karena aku pernah berdiri di situasi yang sama meski dengan kondisi berbeda. Saat semua orang bilang bahwa ‘kau bodoh karena melepaskanAKU sedang membaca buku di ruang tamu ketika tiba-tiba Jonghyun masuk kedalam rumahku tanpa permisi. Jonghyun menghampiri ku dan langsung memelukku. Awalnya aku sedikit terkejut karena kedatangannya yang tiba-tiba, namun begitu aku merasakan pelukannya yang amat erat dan sedikit menyesakkanmenurutku sepertinya aku tau penyebab pria ini bersikap demikian. Untuk beberapa saat aku membiarkan keadaan yang seperti ini hingga kurasakan Jonghyun mencengkeram tubuhku dengan kuat dan sepertinya kaos yang kukenakan mulai basah oleh air matanya. Aku hanya diam dan menepuk-nepuk punggungnya pelan sekedar memberikan sedikit ketenangan untuknya. Hampir setengah jam-mungkin barulah Jonghyun melepaskan pelukannya. Bisa kulihat matanya yang sembab dan masih berlinangan air mata. Tangan kekarnya bergerak cepat menghapus air mata itu, namun cairan bening itu
nya!’. Sakit memang, aku tau itu. Tapi, bukan kah saat itu kau bilang bahwa ‘jangan dengarkan mereka karena mereka tidak tau apa-apa’. Haruskah saat ini kukembalikan lagi kalimat itu pada mu? Jangan dengarkan mereka karena mereka tidak tau apa-apa. Tidak tau rasa sedih mu karena kau memang masih mampu berdiri tegak seperti tidak ada masalah yang terjadi. Tidak melihat air mata mu karena memang kau masih bisa tersenyum seakan mengatakan ‘aku baik-baik saja’, atau ‘ini bukan persoalan serius’. Banyak cibiran miring berkata tidak percaya. Banyak spekulasi jahat yang menduga Onew oppa berselingkuh atau memang selama ini tidak pernah mencintaimu. Omongan yang seakan menjadi alat penghancur di saat kau sedang tertatih membangun pertahanan hati mu…sekali lagi…sendirian. Aku bodoh. Aku tidak mengerti apaapa. Sungguh!Aku tidak mengerti bagaimana bisa ketika motor yang ia kendarai hancur namun ia hanya luka ringan. Aku tidak mengerti kenapa ia bisa menderita amnesia dan jenisnya yang entah apa itu. Aku tidak mengerti kenapa ia mengingat semuanya kecuali kenangan tentang mu. Aku tidak mengerti darimana datangnya kekuatan yang membuat mu masih bisa tersenyum ketika orang yang kau cintai selama 5 tahun menganggap kekasih yang sudah mengkhianatinya sebagai kekasihnya hingga kini. Bahkan aku tidak mengerti bagaimana bisa kau menemui wanita itu langsung dan
menceritakan segalanya lalu menyuruhnya mengikuti saja apa yang ada di ingatan Onew oppa yang tak sempurna kini. Dan yang paling tidak aku mengerti adalah apa sebenarnya yang Tuhan rencanakan untuk mu dibalik semua ini. Kebanyakan amnesia katanya memang hanya bersifat sementara, tapi tak sakitkah sampai menunggu ingatannya pulih dan menyaksikan semua itu? sebulan sudah berlalu. Lalu sampai kapan? Kau mulai sering menggunakan headphone mu kembali. Padahal dulu kau selalu cerewet menasehatiku dan semua orang sambil mengatakan bahwa hal itu tidak baik bagi kesehatan telinga. Lalu kenapa hal yang sudah kau larang, kini malah kau lakukan? Hanya untuk meredam ejekan orang lain untukmu atau spekulasi jahat tentang nya? Atau justru untuk meredam suara dari hatimu sendiri yang memintamu untuk menyerah? Menyeraah untuk menunggu nya. Kim Kibum, an ordinary girl with extraordinary dreams…Cepat lah kembali yaa…Special note from me :untuk mu sahabat, yang masih menyediakan ruang di hati mu yang terluka untuk berharap dengan segala keterbatasan dan air mata yang tak pernah lelah untuk kau sembunyikan…Aku tidak akan lagi menyuruh mu untuk berhenti menunggunya. Atau mungkin, lebih tepatnya aku bosan menyuruh hal yang aku tau tak akan pernah kau dengarkan. Sekarang, aku ingin meminta hal lain…Permintaan seorang sahabat yang sakit karena melihat sahabatnya sendiri berjalan di
sisinya menuju kehancuran yang kau sudah tau seperti apa sakitnya hanya dengan melihatku…Kumohon…Bersandarlah ketika kau lelah.Menangislah ketika kau ingin. Dan…Berharaplah…..hanya sejauh yang mampu hatimu lakukan…Bukan sejauh yang ingin kau lakukan…^^Aku…bahkan tidak dapat melihat nya untuk terakhir kali.Dia telah meninggalkan ku seperti ini. “aku pergi””aku pasti kembali, jadi….””aku sangat mencintai mu””aku…mencintaimu” Hingga detik ini, aku tidak bisa mengatakan apa-apa. Keajaiban dari mu…semua tampak seperti ilusi.Gambaran terakhir dari sosok mu.Tampaknya terkunci dalam pikiran ku. Apakah kamu sedang melihatku dari suatu tempat? Bahkan jika aku menyesal…hal itu sudah terlambat.Aku tak bisa melihatmu lagi.Bayang-bayang dari kenangan kita.Aku menangis saat memikirkan tempat-tempat itu. Aku tak bisa berkata apa-apa…benar-benar tak bisa. Sebanyak kamu berada disamping ku. Maafkan aku…tapi aku tak bisa lagi mengatakannya.Segala sesuatunya membuatku gemetar sekarang. Tunggu sedikit lebih lama lagi. Dan lewat lah…temuiku melalui mimpi. Aku takut akan menutup mataku pada sosok mu. Jangan pergi, kumohon jangan pergi.Tak bisakah kau tetap ada di sisiku?Kebohongan…semuanya bohong! Aku tidak mendengar apa-apa.Aku mencintaimu, sungguh aku cinta kamu.Tak bisakah kau juga mengatakannya?Aku mencintaimu… Akankah kau mencintaiku lagi?
Because I’m Just a Girl masih mengalir di pipinya. Aku mengangkat tanganku dan menghapus air mata di pipinya. Ia menatapku dengan tatapannya yang teduh sarat akan kesedihan yang mendalam. Aku tersenyum kepadanya seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. “Kau sudah tenang?” Tanyaku kepada Jonghyun yang kini sedang duduk di sofa sambil menyesap cokelat hangat yang baru saja aku buatkan untuknya. Ia mengangguk kemudian meletakkan cangkirnya keatas meja. Aku duduk disebelahnya dan Jonghyun meletakkan kepalanya dibahuku. Aku menoleh kearahnya dan dapat kulihat ia tengah memejamkan matanya. Aku tersenyum melihat wajah damainya itu. “Bisa kau katakan padaku apa yang terjadi?” Tanyaku hati-hati kepada Jonghyun yang masih memejamkan matanya.
Kulihat Jonghyun membuka matanya namun ia masih belum bergerak dari posisinya yang menyandar pada bahuku. “Aku ..... membutuhkanmu, setidaknya hanya kau yang bisa menjadi sandaranku Haneul.” Ucapnya dengan suara sedikit bergetar. Aku menghela nafas sebentar, sepertinya tebakanku memang
benar. Jonghyun sudah mengucapkan kalimat yang sama seperti itu beberapa kali kepadaku, ia mengucapkannya ketika ia sedang ada masalah dengan kekasihnya. “Lalu, bisa kau beri tahu aku kali ini apa penyebabnya?” Tanyaku to the point. Jonghyun mengangkat kepalanya, ia menyerongkan badannya agar berhadapan denganku. “Sepertinya... dia selingkuh.” Jawabnya dengan nada yang menyiratkan sedikit keraguan. “Ini” Jonghyun menyerahkan ponselnya kepadaku. Aku menerima ponsel berwarna putih itu dan melihat layar ponsel tersebut. Dapat kulihat ada beberapa foto Sekyung%kekasih Jonghyun%bersama seorang pria yang tidak kukenal. Mungkin pria ini yang diduga Jonghyun sebagai selingkuhan Sekyung. “Bagaimana menurutmu? Apakah itu sudah cukup menjadi buk-
Waktu sudah berlalu seperti ini. Aku mencoba mencari sisa jejak mu, namun semuanya telah terhapus. Kenangan-kenangan terakhir kita darimu.Terkunci di sudut air mataku. Sekarang, akhiri saja. Kumohon, akhiri aku.Jika kau tak ada di sisi ku.Maafkan aku…tapi aku akan pergi sekarang mengikuti jejak mu.Di jalan yang tanpa akhir. Seperti pengembaraan ku untuk menemukan mu.Aku takut kehilangan mu dan hancur. Jangan pergi!!Ku mohon kembalilah!! [In Heaven, JYJ] Siapa yang menyangka Tuhan merencanakan skenario seperti ini di akhir ‘film nya’. Kecelakaan kedua yang menimpanya mengakhiri cerita yang ia mulai.Hanya berselang sekitar 2 bulan dari kecelakaan pertama yang menghilangkan ‘detail khusus’ dari memory otak mu, kini, kecelakaan ini, menghilangkan seluruh kesakitan dan kebingungan yang kau rasakan. Bukan hanya kesakitan mu, tapi juga mungkin kesakitan banyak orang yang menyayangimu dan tidak tega melihat mu seperti itu. Tapi yang aku tau adalah, mungkin HANYA dengan cara ini kau menghilangkan kesakitan dari hati seorang wanita yang tulus mencintai.Ya, wanita yang selama 2 bulan ini kau anggap hanya sebagai teman. Wanita yang mengenakan cincin yang kau berikan sebagai liontin yang ia kalungkan di lehernya agar selalu berada dekat dengan hatinya. Wanita hebat yang masih bisa tersenyum ditengah ejekan ‘bodoh’ yang dilontarkan sekelilingnya selama 2 bulan ini. Seorang wanita yang begitu sabar nya menunggu mu…sabar menunggu realisasi keseriusan mu…sabar menunggu mu untuk datang meminta izin pada orang tua nya…dan terutama….ia sabar untuk tetap percaya padamu bahwa kau…mencintainya…sebesar ia mencintaimu. Ia yang tetap mempertahankan kepercayaan itu bahkan ketika kau melupakannya. Seperti janji yang kau ucapkan waktu itu, “ia memang bukan yang pertama bersama ku. Tapi bersama nya, perjalanan ini akan mencapai akhir bersama ku “Kau menepati janji mu, oppa. Perjalanan ini kau akhiri dengan ia tetap berada disisimu…^^”terima kasih…karena saat bersama mu…aku mengenal manisnya cinta dan indahnya pengorbanan” END…hIKS...HIKS..nANGIS LAH TU ...DI POJOKAN.... ti? Apa yang harus aku lakukan? Akankah lebih baik jika aku akhiri hubungan kami?” Jonghyun mencecarku dengan berbagai pertanyaannya. “Apa kau yakin?” Tanyaku dengan serius. “Soal apa?” Tanya Jonghyun tak mengerti. “Dugaanmu.” Jawabku singkat. Jonghyun mengerjapkan matanya beberapa kali, ia menghadap kedepan dan menyandarkan kepalanya ke sofa. “Aku fikir demikian karena foto-foto itu buktinya.” Ujarnya kemudian. “Apa kau sudah menanyakannya?” Aku menginterogasi Jonghyun. “Tentu aku sudah menanyakannya.” Jonghyun menegakkan tubuhnya. “Aku bahkan sudah memintanya untuk menghapus foto-foto itu tapi ia tidak melakukannya.” lanjutnya dengan lemas. “Apa lagi yang kau ketahui selain ini?” Aku kembali melontarkan
Bersambung
Kopertis Wilayah X Bekali Mahasiswa Dengan Ilmu Jurnalistik PEKANBARU, THINK- Sebanyak 78 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lingkungan Kopertis wilayah X, mengikuti pelatihan jurnalistik selama dua hari pada tanggal 25-26 Juni 2013. Pelatihan bertempat di hotel Pangeran. Menurut Prof. DR. Damsar, Koordinator Kopertis Wilayah X dalam paparannya, pemahaman akan ilmu jurnalistik bagi mahasiswa sangat penting, sebab dalam jurnalistik dituntut kemampuan menulis dan menganalisa suatu sebab. Dengan demikian, dalam setiap lingkup kehidupan bermasayarakat dengan adanya kemampuan menulis dan menganalisa seperti dimaksud maka mahasiswa tersebut dipastikan dapat membantu penyelesaian masalah secara cepat, khususnya ketika membantu masyarakat yang tidak mengerti sama sekali akan persoalan yang tengah di dera nya. "Ingat, Jurnalistik bagi mahasiswa itu sangat penting, jadi latihlah intuisi menulis kalian. Jangan lalai sebab akan kalian rasakan ketika kalian memasuki program menulis skripsi
nantinya," kata Damsar mengingatkan. Hal senada pun dikemukakan Sumartono, pembicara yang juga merupakan Pimpinan Redaksi Majalah Internal Kopertis PINTU kepada mahasiswa. Sumartono menekankan kemampuan menulis juga harus di barengi dengan kemampuan berimajinasi yang tinggi, sebab tanpa imajinasi maka menulis akan terasa hambar tanpa bumbu. "Menulis itu seni dan kalian harus berimajinasi," tukas Sumartono. Selama pelatihan, masing-masing mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi berbeda tampak hangat mengikuti rangkaian demi rangkaian program yang digelar oleh Kopertis. Tirto, peserta dari Bangkinan kepada THINK mengungkapkan apresiasinya terhadap program Kopertis, meski begitu dia berharap program selanjutnya sebaiknya digelar di kampus-kampus saja, tidak perlu di hotel. Lanjutnya, jika di gelar di kampuskampus maka anjangsana antar kampus akan terbangun dengan baik.***