Hari – hari ini, Kampung Nage pun tidak lepas dari jamahan perkembangan zaman. Hal ini terlihat terutama dari perubahan – perubahan yang terjadi di rumah adatnya, dari mulai masuknya teknologi seperti televisi, penggunaan speaker untuk mendengarkan musik, dan dari sisi arsitektur, mulai terlihat digantinya atap – atap ilalang dengan atap seng, yang lebih murah dan mudah dalam pemasangannya. Sampai kapankah warisan budaya di Kampung Nage ini akan tetap bertahan ? Hanya waktu yang dapat menjawabnya. Satu hal yang pasti, sebuah proses dokumentasi menjadi penting, agar kekayaan arsitektur yang ada tidak hilang begitu saja.