Laporan Perencanaan Pembangunan Permukiman Kampung Baladewa

Page 1



Kampung Baladewa


Daftar Isi Pendahuluan

Gambaran Umum

Konsep Perencanaan

Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

3 3 3 3

Deskripsi Kawasan Amatan Evaluasi Lingkungan Permukiman Gambaran Umum Kawasan Terpilih Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi Fisik Lingkungan Kondisi Bangunan Kondisi Sarana dan Prasarana Potensi Masalah

5 6 8 9 9 10 10 11 11

Konsep Perencanaan Site Plan Tipe Rumah Fasilitas Hunian Rencana Pembangunan Rencana Pembiayaan

13 14 15 16 17 18


Penyusun Alya Nathasya - 45460 Annisa Nisita - 45463 Fuji Nova - 45470 Immanuel Dion - 45851 Annisa Nurul - 45909 Kartika Candra - 45922 Syarofina Azzahra - 46393

Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatnya yang melimpah, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir laporan Perencanaan Pembangunan Permukiman sebagai salah satu mata kuliah dalam mata kuliah dalam proses pembelajaran kami. Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik tentunya tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak baik ketika melakukan survei primer maupun pengumpulan data sekunder di Kawasan Baladewa di Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini, antara lain: 1. Bapak Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc, Ph.D, Bapak Ir. Agam Marsoyo selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan masu-

kan dan bimbingan untuk menyelesakan tugas ini. 2. Masyarakat permukiman Kawasan Baledewa di Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta yang menjadi nara sumber kami dalam melakukan pengamatan dilapangan. 3. Seluruh teman-teman PWK 2017 Universitas Gadjah Mada, atas semangat, usaha kerasa dan kerjasamanya dalam penyelesaian laporan ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini mash jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sebagai penulis menerima kritikan dan saran yang membangun untuk memperbaiki pekerjaan kami di masa yang akan datang. Akhir kata kami berharap semoga laporan yang kami sajikan ini dapat menjadi bahan bacaan yang membangun bagi yang membacanya.

1



Latar Belakang Pada dasarnya, setiap manusia membutuhkan tempat berlindung dari dunia luar sebagai salah satu kebutuhan primer. Setiap keluarga membutuhkan sebuah rumah sebagai tempat bernaung bersama. Namun seiring berjalannya waktu, pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin tinggi, fenomena migrasi penduduk desa ke kota menyebabkan tingginya kebutuhan rumah di kota dengan keterbatasan ketersediaan lahan dan kemampuan daya beli hunian. Hal ini menyebabkan menjamurnya pembangunan permukiman informal di lahan yang seharusnya dilarang untuk pembangunan seperti sempadan sungai dan sempadan rel kereta api. Salah satu contohnya yaitu perkampungan pinggir Sungai Code di Terban. Kawasan permukiman di Kampung Baladewa ini merupakan salah satu permukiman padat di sepanjang pinggir Sungai Code. Kebanyakan penduduk yang tinggal disini sudah tinggal sejak lama. Kampung ini terhitung memiliki kepadatan bangunan sangat tinggi dan jalan yang sangat sempit. Kawasan permukiman Baladewa memerlukan solusi penataan kampung sehingga dapat memiliki ruang yang lebih luas untuk aktivitas untuk menTujuan perencanaan ini adalah untuk ingkatkan kualitas lingkungan perumahan meningkatkan kualitas kampung dengan menjadi lebih baik dengan konsep kam- kepadatan bangunan tinggi di Kampung pung hunian deret dan vertikal. Baladewa di Kelurahan Terban.

Tujuan

Rumusan Masalah Manfaat Bagaimana Konsep penenataan kampung dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan perumahan yang sesuai untuk diterapkan di Kampung Baladewa di Kelurahan Terban?

Mampu memberi gambaran konsep perumahan dan menambah pengetahuan mengenai perencanaan tata ruang, tata bangunan dan tata lingkungan permukiman padat di perkotaan.

3



Deskripsi Kawasan Amatan Kawasan amatan terletak di Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Kawasan tersebut dibagi menjadi lima blok permukiman padat penduduk yang menjadi perbandingan untuk menentukan lokasi yang paling diprioritaskan untuk ditata lingkungannya.

BLOK 1 Lokasi pertama berada di kawasan RT 15, RW 3 yang terletak di pinggir Jalan C Simajuntak. Kawasan ini tidak terlalu padat dengan permukiman penduduk serta kondisi bangunannya pun baik dan sudah permanen secara keseluruhan. Kawasan ini berbatasan langsung dengan Jalan C Simajuntak di bagian timur, Gang Baladewa di bagian selatan, perkarangan makam terban di bagian barat dan di bagian utara berbatasan dengan jalan lingkungan kawasan ini.

gan Kali Code di bagian barat, dengan jalan lingkungan di bagian utara, Gang Baladewa di bagian selatan dan TPU Terban di bagian timur. BLOK 4 Lokasi keempat adalah RT 21 RW 5 yang berada di tepi Kali Code. Kawasan ini sangat padat penduduk serta bangunannya pun saling berdempetan satu dengan yang lain. Aksesibilitas menuju jalan ini juga susah karena sangat kecil dan jalannya sangat terjal. Kawasan ini berbatasan dengan Kali Code di bagian barat, dengan jalan lingkungan di bagian selatan, Gang Baladewa dibagain utara dan dengan pasar terban di bagian Timur.

BLOK 2 Lokasi kedua adalah Pemakaman Umum Terban. Kawasan ini diberi pagar agar tetap memiliki batas dengan permukiman masyarakat. Blok 5 Lokasi kelima berupa Pasar Terban. BLOK 3 Pasar ini memiliki luas 7.838 meter2. Pasar Lokasi ketiga merupakan RT 19, RW 4 yang Terban terkenal sebagai pusat jual beli ungberada di tepi Kali Code. Kawasan ini padat gas, khususnya ayam. Pasar ini berbatasan penduduk bahkan bangunan di kawasan ini langsung dengan Jalan C Simajuntak di bajuga saling berdempetan. Untuk aksesibili- gian timur, Gang Baladewa di bagian utara, tas di kawasan ini juga cukup susah karena dengan jalan lingkungan dibagian selatan jalan lingkungan yang ada cukup kecil seh- dan dengan kawasan RT 21 RW 5 di bagian ingga hanya dapat dilewati oleh kendaraan barat. bermotor saja. Kawasan ini berbatasan den5


Evaluasi Lingkungan Permukiman TUJUAN Penanganan kawasan permukiman padat untuk meminimalisasi terjadinya penurunan kualitas lingkungan perumahan.

TABEL KISARAN NILAI PENILAIAN Pengertian nilai, dalam hal ini dimaksudRange kan adalah menunjukkan perannya, dengan kisaran nilai dari 1 sampai 5. Nilai 1 menun5 jukkan parameter tersebut sangat baik, an4 gka 2 untuk baik, nilai 3 untuk cukup, nilai 4 untuk buruk atau kurang sesuai dan nilai 3 5 untuk sangat buruk atau tidak sesuai. Se2 dangkan untuk pembobotan semakin besar maka menunjukkan semakin penting krite1 ria tersebut.

Nilai Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik

TABEL KISARAN BOBOT Range 1-15

6

Bobot Pembobotan semakin besar maka kriteria tersebut menunjukkan semakin penting


TABEL EVALUASI LINGKUNGAN

7


Gambaran Umum Kawasan Terpilih

Berdasarkan hasil evaluasi lingkungan permukiman, Kawasan Baladewa menjadi kawasan terpilih yang menjadi prioritas utama peningkatan kualitas lingkungan permukiman. Kawasan Baladewa merupakan salah satu kawasan yang berada di Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Kawasan ini memiliki luas 1,24 ha dengan batas-batas sebagai berikut • Utara : Gang Baladewa • Timur : Pasar Terban • Selatan : Sungai Code • Barat : Sungai Code Kawasan Baladewa ini merupakan salah satu permukiman padat yang berada di pinggir Sungai Code dimana berdasarkan hasil lapangan, kawasan ini memiliki sekitar 150 KK dengan pekerjaan masyarakat secara umum berupa pedagang, pembuat batako, ojek online, karyawan katering, kantor, dan lain-lain. Letak kawasan yang berada di lereng Sungai Code membuat kondisi kontur yang menurun ke arah sungai. Hal ini membuat Kawasan Baladewa terbagi kedalam berbagai segmentasi ketinggian tapak rumah yang membuat aksesibilitas mas8

yarakat kampung tersebut sedikit sulit karena harus naik–turun tangga antar satu area ke area lainnya. Permukiman di wilayah ini berada di dua tanah yang berbeda, separuh dari kawasan ke selatan merupakan tanah hak pribumi sedangkan setengah ke utara merupakan tanah sultan. Mereka yang tinggal di atas tanah sultan hanya memiliki HGB, sedangkan yang tinggal di tanah hak pribumi memiliki hak atas tanah.


Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Baladewa memiliki pekerjaan mayoritas berprofesi sebagai buruh bangunan, pedagang, pegawai kantoran dan banyak yang lainnya. Tingkat pendidikan masyarakat penduduk Kawasan Baladewa rata-rata lulusan SMP hingga SMA. Keadaan sosial masyarakat di kawasan ini digambarkan dengan adanya lembaga-lembaga sosial tingkat RT/RW seperti pengajian ibu-ibu, Karang Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Kegiatan sosialisasi masyarakat juga tergambarkan dengan kegiatan gotong royong setiap minggu, dan kegiatan ronda malam setiap harinya. Bukan hanya itu, masyarakat di kawasan ini pun sangat ramah terhadap pendatang dan ketika sore hari, ibu-ibu di kawasan ini sering berkumpul hanya untuk bercengkrama dan mengobrol dengan tetangga yang ada di sekitarnya.

Kondisi Fisik Lingkungan Kawasan Baladewa ini terletak di Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Kawasan Baladewa ini berada dipinggiran Sungai Code. Kontur tanah di Kawasan Baladewa ini memiliki kemiringan yang cukup besar sebab tanah pada kawasan ini kondisinya naik-turun. Kontur tanah kawasan ini sekitar 15-25 derajat. Kualitas udara di Kawasan Baladewa ini dapat dikatakan cukup baik, namun pada bagian kawasan yang dekat dengan sungai

dapat dikatakan kurang baik. Pada bagian kawasan yang berbatasan langsung dengan sungai terbilang kurang baik karena dapat dirasakan aroma yang kurang sedap. Aroma kurang sedap ini berasal dari sampah yang berserakan di Sungai Code. Vegetasi di kawasan ini juga dapat dikatakan kurang karena permukiman yang ada kepadatannya sangat tinggi. Hanya terdapat beberapa tanaman yang ditanam oleh masyarakat secara pribadi di sekitar rumah mereka.

9


Kondisi Bangunan Permukiman pada blok ini memiliki intensitas kepadatan yang sangat tinggi. KDB bangunan rumah rata-rata sebesar 90-100% dengan bangunan berdempetan satu sama lain. Ketinggian rumah bervariasi, mulai dari satu hingga empat lantai. Mayoritas bangunan rumah sudah permanen, sisanya semi permanen.

Kondisi Sarana dan Prasarana SARANA PENDIDIKAN Kawasan Baladewa hanya memiliki PAUD dengan menggunakan rumah warga sebagai sarana pendidikan. Namun kegiatan PAUD sekarang tidak terlalu aktif karena minimnya pengajar. SARANA IBADAH Terdapat Masjid Jami Nidaul Jannah yang terletak di persimpangan gang Baladewa sebagai sarana ibadah. Aksesibilitasnya cukup baik karena terletak di dekat jalan yang lumayan lebar. JARINGAN LISTRIK Masyarakat Baladewa menjadikan PLN sebagai sumber listrik dan jaringan listrik dengan kapasitas watt terbatas. Warung Terdapat beberapa warung yang ada di Kawasan Baladewa yang memiliki kondisi yang baik. KONDISI JALAN Beberapa jalan di Kawasan Baladewa

10

merupakan gang-gang kecil yang hanya menggunakan semen. Namun terdapat juga beberapa yang menggunakan paving block. JARINGAN AIR BERSIH Masyarakat kawasan Baladewa kebanyakan menggunakan PDAM untuk kebutuhan air bersihnya. KONDISI PERSAMPAHAN Untuk sistem persampahannya masyarakat Baladewa tidak memiliki tempat pembuangan bersama, namun sampah-sampah dikumpulkan secara individu perumah, kemudian diambil dan dikumpulkan oleh petugas sampah. DRAINASE Sistem drainase untuk kawasan ini merupakan drainase tertutup yang alirannya akan langsung mengalir ke Kali Code.


Potensi

Potensi yang dimiliki oleh Kawasan Baladewa yaitu Kawasan Baladewa merupakan kawasan yang termasuk dalam penerapan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) yang penjabaran dari pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 20152019. Dengan adanya program KOTAKU ini kawasan menjadi lebih terintegrasi karena kualitas jalan baik dan lingkungan bersih karena pengelolaan sampah yang baik. Selain itu, dengan adanya program KOTAKU sarana MCK pada kawasan tersebut sudah bersifat komunal dan dikelola dengan baik dengan adanya MCK umum sehingga masyarakat tidak lagi melakukan kegiatan MCK di sungai. Pada Kawasan Baladewa ini terdapat Masjid Jami Nidaul Jannah yang menjadi pusat kegiatan di kawasan tersebut karena letak masjid yang cukup strategis dan akses yang mudah. Pada kawasan tersebut juga dikembangkan program Kampung Ramah Anak. Potensi dari segi ekonomi masyarakat yang tinggal pada kawasan tersebut banyak yang membuka usaha catering, laundry, dan menjual bahan bangunan seperti batako.

Masalah Masalah yang ada di Kawasan Baladewa yaitu aksesibilitas di beberapa titik masih kurang baik karena berupa tangga sehingga menyulitkan bagi warga yang sudah usia lanjut maupun difabel. Untuk lebar jalan, jalan pada kawasan tersebut cenderung sempit karena hanya dapat dilalui oleh satu motor saja. Selain itu, masih kurangnya sarana bermain dan Ruang Terbuka Hijau pada kawasan tersebut. Untuk masalah air, ketika musim kemarau jangka panjang masyarakat mengalami kekurangan air namun tidak sampai mengalami kekeringan karena masyarakat menggunakan jasa PAM. Sedangkan untuk kondisi sungai yang ada masih kurang diperhatikan karena masih terdapat sampah.

11


12


Konsep Perencanaan Peremajaan dan peningkatan kualitas lingkungan di Kampung Baladewa, Kelurahan Terban ini mengusung konsep hunian vertikal yg humanis dengan membangun kampung deret sebagai solusi penyediaan rumah dengan kuantitas yang banyak tanpa menyita banyak lahan dan juga penyediaan rumah gandeng yang dapat meminimalisasi penggunaan lahan di Kampung Baladewa ini. Perencanaan ini dilakukan mengingat bahwa kampung bukanlah hanya sekedar hunian, namun terdapat faktor sosial budaya yang erat didalamnya. Maka dari itu diperlukannya perencanaan hunian yang humanis dan tetap menjaga karakteristik kampung. Peremajaan diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas melalui kegiatan perombakan dengan perubahan yang mendasar dan penataan yang menyeluruh terhadap kawasan hunian yang kurang layak huni. Pada Kampung Baladewa kami melakukan pembangunan kampung deret di sepanjang Sungai Code untuk merevitalisasi sempadan sungai yang dapat dijadikan sebagai ruang terbuka bagi masyarakat setempat. Melakukan revitalisasi ini juga berguna untuk memperbaiki kondisi Sungai Code agar dapat kembali bersih. Selain melakukan revitalisasi kami juga melakukan pembangunan rumah gandeng untuk masyarakat agar dapat menggunakan lahan secara maksimal sehingga masyarakat dapat tinggal di Kampung Baladewa ini dengan nyaman.

13


Site Plan Ruang Terbuka

Rumah Gandeng

14

Kampung Deret Pinggir Sungai

Kampung Deret Pinggir Jalan


Tipe Rumah RUMAH DERET Rumah deret merupakan tipe rumah yang terdiri dari 1 bangunan 2 lantai yang didalamnya terdiri dari 16 unit rumah berukuran 4x6 m. Setiap unit rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Pada rumah deret memiliki teras, halaman dan tempat parkir bersama.

RUMAH GANDENG Rumah gandeng merupakan salah satu inovasi penyediaan rumah tunggal yang dapat mencukupi kebutuhan ruang hidup minimal tanpa menggunakan lahan yang banyak. Rumah gandeng terdiri dari 2 unit rumah. Setiap unit berukuran 5x3,6 m yang mencakup 1 ruang tamu, 3 kamar tidur dan balkon. Untuk dapur , kamar mandi dan halaman disediakan komunal untuk 2 unit rumah.

15


Fasilitas Hunian Fasilitas hunian yang ada di Kampung Baladewa ini selain terdapat rumah deret dan rumah gandeng juga terdapat fasilitas berupa ruang terbuka yang dapat digunakan oleh masyarakat Kampung Baladewa untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti sekedar berkumpul dan bercengkrama dengan sesama penghuni kampung. Ruang terbuka ini berguna sebagai ruang bersosialisasi untuk warga Kampung Baladewa.

16


Rencana Pembangunan

Kampung deret di pinggir sungai

Kampung deret di pinggir jalan utama

Rumah gandeng

Pelebaran jalan antar rumah 17


Rencana Pe

18


embiayaan

19



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.