Sop identifikasi satwa liar

Page 1

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88 Fakfak Papua Barat Indonesia Telepon (0956)22854


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IDENTIFIKASI SATWA LIAR

No. Dok.

: SOP-0504

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

1. PENGERTIAN a. Tumbuhan dan satwa liar adalah tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi undang-undang maupun yang dilindungi undang-undang baik yang berasal dari hasil penangkaran maupun berasal dari alam dan termasuk dalam Appendix I,II,III CITES maupun yang Non Appendix CITES. b. Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia. c. Habitat adalah lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan berkembang secara alami. d. Sarang adalah sesuatu yang dengan sengaja atau tidak dibangun oleh suatu jenis satwa yang digunakan untuk perkembangbiakan dan atau digunakan sebagai tempat istirahat. e. Bau-bauan satwa adalah bau yang khas dan menyolok yang dikeluarkan dari suatu kelenjar satwa yang dimilikinya. f.

Suara adalah sesuatu yang kita dengar dan dikeluarkan oleh mulut satwa.

g. Bunyi adalah sesuatu akibat dari tingkah laku sesuatu jenis satwa dan bunyi tersebut sangat khas. h. Identifikasi fauna/satwa liar adalah kegiatan pengelolaan lingkungan terhadap pemantauan fauna/satwa liar yaitu serangkaian kegiatan untuk pengenalan jenis fauna/satwa liar yang ada di dalam areal hutan produksi. 2. TUJUAN Adapun tujuan dari identifikasi fauna adalah:

(1)

Sebagai acuan untuk pengenalan jenis fauna/ satwa liar yang ada di kawasan hutan IUPHHK PT. Arfak Indra baik secara langsung maupun tidak langsung.

(2)

Untuk mengetahui daerah pergerakan dan perlintasan fauna/satwa liar di dalam areal hutan produksi yang meliputi : home range, jenis dan jumlah/populasi.

3. SASARAN


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IDENTIFIKASI SATWA LIAR

No. Dok.

: SOP-0504

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

Untuk pedoman tata cara kerja pada tahapan pelaksanaan identifikasi fauna dalam pengelolaan lingkungan di areal IUPHHK PT. Arfak Indra. Kegiatan ini mencakup pengenalan jenis fauna mulai dari jenis, lokasi penyebaran dan perlintasan fauna, dan habitat satwa. 4. DOKUMEN ATAU REFERENSI YANG BERHUBUNGAN a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. c. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. d. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan. e. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan f.

Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan.

g. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 375/Kpts-II/1998 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah di Hutan Produksi. h. Pedoman Inventarisasi Satwa. 5. PENANGGUNG JAWAB Penanggungjawab pekerjaan identifikasi fauna/satwa liar adalah sebagai berikut:

(1)

Kepala Bagian Kelola Lingkungan dan SCR (Social Community Responsibility) bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan identifikasi fauna/satwa liar.

(2)

Kepala Seksi Pengelolaan Lingkungan dibawah Kepala Bagian Kelola Lingkungan dan SCR (Social Community Responsibility) bertanggung jawab secara operasional terhadap pelaksanaan lapangannya, serta melakukan monitoring dan evaluasi secara internal di lapangan apakah telah sesuai dengan target dan prosedur kerja standar yang digunakan.

6. MASUKAN YANG DIBUTUHKAN Masukan yang dibutuhkan dari kegiatan identifikasi fauna/satwa liar ini adalah: (1)

Peta RKT skala 1 : 50.000

(2)

Kapasitas kerja per team

(3)

Tabel supply logistik, material, medikal survey

7. KELUARAN YANG DIHASILKAN (1)

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan identifikasi fauna/satwa liar ini adalah: a. Lokasi penyebaran fauna dilindungi, langka dan terancam punah. b. Keragaman fauna yang ada didalam areal kerja.

(2)

Data jenis dan habitat satwa.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IDENTIFIKASI SATWA LIAR (3)

No. Dok.

: SOP-0504

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

Dokumentasi fauna secara langsung (perjumpaan) maupun tidak langsung (jejak, feses, bekas pakan, sarang, suara).

8. CYCLE TIME Waktu pelaksanaan kegiatan identifikasi fauna/satwa liar diatur sebagai berikut: Waktu pelaksanaan identifikasi fauna disesuaikan dengan skedul pada Activity Plan Bagian

(1)

Pengelolaan Lingkungan dan SCR di Site. (2)

Identifikasi fauna dilaksanakan pada musim buah/musim berbunga tanaman, maupun musim kawin satwa.

9. URUTAN KERJA (PROSES)

a. Identifikasi Jenis Fauna/Satwa Liar : 

Melakukan penelusuran wilayah habitat satwa.

Melakukan pengamatan terhadap satwa dari tanda-tanda morfologi yang terdapat pada satwa tersebut secara langsung (bentuk, ukuran, warna dll) ataupun kebiasaan satwa melepaskan bagian-bagian tertentu dari badannya, seperti :

-

Tanduk pada rusa

-

Kulit pada ular

-

Telur dan bulu pada burung

-

Tengkorak gigi pada pada jenis kura-kura.

-

Rambut pada mamalia besar.

-

dan lain-lain.

Melakukan identifikasi dan dokumentasi terhadap satwa tersebut berdasarkan buku panduan pengenalan jenis-jenis satwa.

Membuat laporan identifikasi satwa.

b. Identifikasi Habitat Satwa : 

Melakukan penelusuran terhadap wilayah habitat satwa.

Melakukan pengamatan terhadap tanda-tanda pada habitat yang dilakukan oleh perilaku satwa seperti : -

Gigitan daun yang dimakan.

-

Gigitan pada kulit pohon dan akar pohon.

-

Pucuk pohon yang patah.

-

Bekas cakaran kuku.

-

Alur lalu lintas satwa dan tempat istirahat.

-

Goyangan daun, semak dihutan.

-

Adanya sinar pantulan dari mata terutama pada siang hari.

-

dan lain-lain.

 Melakukan identifikasi dan dokumentasi terhadap satwa tersebut berdasarkan kondisi habitatnya dengan panduan buku pengenalan jenis-jenis satwa.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IDENTIFIKASI SATWA LIAR

No. Dok.

: SOP-0504

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

Membuat laporan identifikasi satwa.

c. Identifikasi Perilaku Satwa : 

Melakukan penelusuran terhadap wilayah habitat satwa.

Menentukan titik pengamatan dari tempat yang aman dan satwa tidak terganggu.

Melakukan pengamatan terhadap perilaku yang dilakukan oleh satwa dengan melihat berbagai tingkah laku yang ditampilkan oleh satwa tersebut, seperti :

-

perilaku mencari makan

-

perilaku mencari pasangan

-

perilaku berkubang

-

perilaku menjaga diri

-

perilaku berkicau pada burung

-

dan lain-lain.

Melakukan identifikasi terhadap satwa tersebut berdasarkan kondisi habitatnya dengan panduan buku pengenalan jenis-jenis satwa.

Membuat laporan identifikasi satwa.

d. Identifikasi Sarang Satwa : 

Melakukan penelusuran terhadap wilayah habitat satwa.

Melakukan pengamatan terhadap sarang yang ditemukan, baik bentuk ataupun letaknya. Letak sarang tergantung kebiasaan satwa seperti :

-

Di atas pohon baik ranting, dahan maupun cabang pohon.

-

Pada batang pohon dengan membuat lubang.

-

Di tanah seperti lubang, gundukan dan gua.

Melakukan identifikasi dan dokumentasi terhadap satwa tersebut berdasarkan sarang yang ditemukan dengan panduan buku pengenalan jenis-jenis satwa.

Membuat laporan identifikasi satwa.

e. Identifikasi tanda-tanda Lainnya : 

Melakukan penelusuran terhadap wilayah habitat satwa.

Melakukan pengamatan terhadap tanda-tanda lainnya yang dilakukan atau ditinggalkan oleh satwa, seperti :

-

Jejak yang ditinggalkan satwa.

-

suara dan bunyi yang dikeluarkan oleh satwa.

-

Feses yang ditinggalkan.

-

Bau-bauan

Melakukan identifikasi dan dokumentasi terhadap satwa tersebut berdasarkan tanda-tanda tersebut dengan panduan buku pengenalan jenis-jenis satwa.

Membuat laporan identifikasi satwa.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.