STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88 Fakfak Papua Barat Indonesia Telepon (0956)22854
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR JALAN SARAD
No. Dok
: SOP-0317
Revisi
:-
Terbit
: 24/09/2011
A. PENGERTIAN Jalan Sarad adalah jalan hutan atau lorong bermuara pada jalan cabang yang dibuat hanya untuk lalu lintas traktor dalam kegiatan menyarad kayu bulat. B. METODE PELAKSANAANNYA 1. Penyiapan sarana dan prasarana sebelum pelaksanaan perencanaan jalan sarad - Siapkan Peta pohon dan peta topografi dengan skala 1 : 2000 dengan 1 : 5000 - Alat tulis menulis. 2. Perencanaan Jalan Sarad - Sebagai panduan sebaiknya tentukan dahulu letak TPn dengan luas seminimal mungkin yang disesuaikan dengan jumlah kayu keluar. - Cari jalan yang terpendek yang dapat mencapai sebanyak mungkin pohon yang dapat ditebang. - Jalan sarad harus menghindari daerah curam, anak sungai, rawa dan daerah yang tidak stabil. - Panjang jalan sarad disesuaikan dengan penyebaran posisi pohon dan hanya direncanakan sesuai dengan keperluan.
-
Apabila jumlah kayu keluar sedikit sebaiknya memaksimalkan fungsi jalan dengan meletakkan kayu di sisi kiri dan kanan jalan, seperti ditampilkan pada gambar 2 dibawah ini:
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR JALAN SARAD
-
No. Dok
: SOP-0317
Revisi
:-
Terbit
: 24/09/2011
Sebaiknya untuk topografi sedang, trase jalan sarad diletakkan pada daerah pematang (punggung) agar tingkat erosi kecil.
-
Jalan sarad dibuat selurus mungkin dengan mengikuti garis kontur.
-
Kemiringan memanjang jalan sarad maksimum 25° atau 46 %.
-
Percabangan jalan sarad membentuk sudut 45° sampai dengan 60°.
-
Belokan membentuk sudut tumpul.
-
Arah penyaradan lebih diutamakan naik lereng dan menyusur lereng/sisi lereng.
-
Jalan sarad tidak boleh masuk ke areal kawasan lindung.
-
Jarak sarad rata-rata 250m – 350 m dan spasi jalan sarad 50 m – 100 m.
-
Lebar jalan sarad maksimal 4.5 m.
-
Arah penyaradan sedapat-dapatnya menjauhi sungai dan menuju ke pematang.
-
Posisi jalan pada sisi lereng (searah garis kontur) terletak di daerah yang tidak curam ( <20 %; penggalian/dorongan maksimum < 1 m).
-
Jangan merencanakan jalan sarad di dasar lembah.
-
Beberapa pola-pola jaringan jalan sarad dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR JALAN SARAD
ď&#x192;&#x2DC;
No. Dok
: SOP-0317
Revisi
:-
Terbit
: 24/09/2011
Spesifikasi jalan-jalan hutan Kelas jalan Hutan Lalu lintas Lebar
Jalan Utama
Jalan Sekunder
Jalan Angkutan
Jalan Sarad
Dua Arah
Satu Arah
Satu Arah
-
Koridor
Jalan (m) Lebar
Formasi
Jalan (m) Lebar Jalan (m) Jari-jari Belokan Maksimum (m) Kelerengan Maksimum (%)
20 - 25
15 - 20
12 - 15
4,5
9 -12
8 - 10
6-8
4,5
7 â&#x20AC;&#x201C; 10
6-8
5-6
4,5
50
30
20
-
8
10
15
47
3. Pembukaan jalan sarad. - Pembukaan jalan sarad di mulai dari ujung jalan sarad di dalam hutan menuju TPn oleh tim penebang.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR JALAN SARAD
No. Dok
: SOP-0317
Revisi
:-
Terbit
: 24/09/2011
- Pohon dengan diameter lebih dari 20 cm yang terletak di atas jalan sarad harus dipotong pendek-pendek dan dialihkan ke tepi atau ke ujung jalan sarad tersebut. - Semua liana yang berukuran lebih dari 2 cm yang terdapat didalam kawasan jalan sarad harus dipotong. - Pengirisan sisi jalan sarad sebaiknya dengan kemiringan 2 % - 6 %. - Pembuatan guludan pada sisi jalan sarad tidak diijinkan. - Jari-jari tikungan dibuat secukupnya sehingga dapat melindungi kerusakan pohon yang ditinggal dan regenerasi kecuali bila menggunakan pohon yang dikorbankan sebagai pelindung. - Drainase dibuat sesuai dengan keperluan, utnuk mengurangi terjadinya pengelompokan aliran air permukaan. - Jalan sarad sekunder harus ditandai terlebih dahulu supaya dapat membantu penebang menentukan arah perebahan. - Jalan sarad sekunder sebaiknya dibuat setelah penebangan. - Pemotongan tebing tidak diperkenankan untuk jalan sarad sekunder. 4. Kontruksi jalan sarad - Mulailah menarik keluar kayu yang dapat dimanfaatkan. - Kegiatan gali-timbun dilakukan hanya apabila sangat perlu. - Cabang kayu hasil tebangan dapat dimanfaatkan untuk menutupi permukaan jalan sarad. - Pada saat pembuatan jalan sarad pada daerah dengan kelerengan < 15 째 dilarang melakukan pengupasan terhadap tanah (pisau/blade harus diangkat).