Sop pemantauan kualitas air sungai

Page 1

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88 Fakfak Papua Barat Indonesia Telepon (0956)22854


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI

1

No. Dok.

: SOP -0510

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

PENGERTIAN

Pemantauan kualitas air sungai adalah serangkaian kegiatan untuk mengetahui perubahan kualitas air sungai akibat kegiatan pengusahaan hutan yang meliputi pemantauan sedimentasi, kualitas, kecepatan arus dan debit air sungai. 2

TUJUAN

Tujuan dari Pemantauan kualitas air adalah untuk melihat setiap perubahan kualitas air sungai sebagai dampak dari kegiatan pengusahan hutan. 3

SASARAN

Sungai-sungai yang terkena dampak langsung dari kegiatan pengusahaan hutan khususnya sungaisungai yang dipergunakan oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. 4

PENANGGUNGJAWAB

4.1

Kepala Seksi Pengelolaan dan Pemantauan

Kepala Seksi pengelolaan dan pemantauan bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan pemantauan kualitas air sungai di lapangan sampai dengan proses pelaporan. 4.2

Kepala bagian Kelola Lingkungan dan SCR

Kepala bagian kelola lingkungan dan SCR bertanggung jawab atas kebenaran proses pengolahan dan pelaporan data 4.3

Camp Manager

Camp Manager bertanggung jawab atas kebenaran pelaksanaan dan hasil pekerjaan yang dilakukan di lapangan. 5

MASUKAN YANG DIBUTUHKAN

Beberapa masukan yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pemantauan kualitas air sungai adalah: (1)

Peta kerja skala 1 : 10.000 dan peta RKT 1 : 50.000

(2)

Kapasitas kerja setiap team per periode

(3)

Tabel supply logistik, material dan medikal survey

6

KELUARAN YANG DIHASILKAN

Output pemantauan kualitas air terdiri atas :


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI

No. Dok.

: SOP -0510

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

(1)

Rekapitulasi data hasil pemantauan dan pengukuran kecepatan arus sungai dan sedimentasi air sungai.

(2)

Hasil pemantauan kualitas air sungai.

7

CYCLE TIME

Waktu pelaksanaan kegiatan pemantauan kualitas air sungai dilakukan 2 kali dalam setahun (pada musim penghujan dan musim kemarau). 8

PROSES KERJA

8.1

Persiapan Kerja

Pemantau kualitas air sungai terdiri dari 6 (enam) orang dengan pembagian tugas: (1)

1 orang ketua tim (merangkap pendata)

(2)

1 orang ambil sample air

(3)

1 orang pemegang alat ukur kecepatan air

(4)

2 orang pengukur penampang sungai

(5)

1 orang pembantu umum

Pemantauan kualitas air sungai meliputi: (1)

Penyiapan peta kerja

(2)

Buku lapangan, alat-alat tulis, tally sheet

(3)

Kompas

(4)

Clinometer

(5)

Sadiment sampler DH-48

(6)

Current Meter

(7)

Rool Meter

8.2

Pelaksanaan Kerja

8.2.1

PEMILIHAN LOKASI

(1)

Lokasi pemantauan kualitas air dipilih daerah yang secara langsung terkena dampak oleh kegiatan pengusahaan hutan

(2)

Tempat pemantauan kualitas air sungai diupayakan berdekatan dengan lokasi bangunan rumah alat SPAS.

8.2.2

PEMANTAUAN SEDIMEN AIR SUNGAI

8.2.2.1.

Bagian-Bagian Peralatan

(1)

Sampler Body

(2)

Bottle Camp (wadah botol)

(3)

Sampler Bottes (Botol contoh)

(4)

Nozzle (mulut pipa)


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI (5)

No. Dok.

: SOP -0510

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

Wading rods (tangkai untuk memegang)

8.2.2.2.

Teknik Pemasangan Alat

(1)

Pasang tangkai pemegang (wading rods) pada lubang bagian atas sampler body dan putar hingga kencang.

(2)

Letakkan botol sampler pada wadah botol (botol camp) yang sebelumnya telah dikendurkan skrupnya.

(3)

Setelah botol sampler berada tepat di tempatnya, maka tarikkan sekrupnya.

(4)

Pasang mulut pipa (nozzle) pada ujung depan dari sampler body dan kencangkan.

(5)

Sediment sampler sudah siap digunakan untuk pengambilan sample sedimen.

8.2.2.3.

Metode Pengambilan Sample

Sample badan suspensi didapatkan dengan mengambil contoh air menggunakan alat sedimen sampler DH-48, yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah sample atau sekelompok sample yang mewakili besarnya sedimen suspensi pada suatu penampang melintang aliran sungai. Metode pengambilan sample setiap vertikal adalah sebagai berikut: (1)

Vertikal tunggal di tengah-tengah aliran.

(2)

Vertikal tunggal pada kedalaman aliran yang terbesar.

(3)

Empat vertikal atau lebih dengan jarak antar vertikal yang sama

8.2.2.4.

Pengoperasian Alat

(1)

Kedalaman sedimen sampler tergantung ukuran pengambilan yang diinginkan sesuai metode pengambilan sample yang digunakan.

(2)

Letakkan sedimen sampler dengan arah mulut pipa melawan arus, sehingga air dapat masuk ke dalam mulut pipa.

(3)

Setelah air memenuhi botol sampler, angkat sedimen sampler secara hati-hati.

(4)

Contoh air sedimen dimasukkan ke dalam botol plastik dan diberi kode:

(5)



Lokasi pengambilan



Kedalaman



Waktu/tanggal pengambilan



Nama petugas

Pengangkutan contoh air sedimen dilakukan secara hati-hati, agar tidak pecah, bocor atau tercampur dengan benda lain.

8.2.2.5.

Analisa Contoh Air

(1)

Contoh air yang sudah diambil harus segera dianalisa, agar tidak rusak/tumpah, banyak air yang menguap dan sebagainya.

(2)

Masukkan contoh air ke dalam gelas ukur dan kemudian ditimbang, dicatat volume dan beratnya.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI

No. Dok.

: SOP -0510

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

(3)

Aduk contoh air sampai betul-betul semua endapan larut, kemudian disaring dengan menggunakan kertas penyaring (sebelum kertas penyaring digunakan, terlebih dahulu harus ditimbang beratnya).

(4)

Kertas penyaring dan endapannya diberi label berisi catatan:

(a)

Nomor contoh air

(b)

Berat kertas penyaring sebelum digunakan

(c)

Tanggal/waktu analisa

(d)

Tempat/lokasi contoh air diambil

(5)

Kertas dan endapannya dikeringkan dalam oven sampai temperatur Âą 105o Celsius hingga kadar air menjadi Âą 0%.

(6)

Kertas dan endapan kering ditimbang beratnya.

(7)

Setelah dikurangi dengan berat kertas penyaring, maka diperoleh berat tanah/endapan yang menunjukkan besaran sedimen yang terjadi.

8.2.3

PEMANTAUAN KECEPATAN ARUS SUNGAI

8.2.3.1.

Bagian-Bagian Peralatan

(1)

Meter Body.

(2)

propeller.

(3)

Alat penghitung (Z 30 counter)

(4)

Minyak Pelumas (Propeller oil)

(5)

Kabel connect

(6)

Tangkai Propeller

(7)

Tas Peralatan

8.2.3.2.

Pemasangan Alat

(1)

Sambung bagian-bagian Meter Body sesuai kedalaman yang ingin diukur dengan menggunakan sekrup dan kemudian dikencangkan.

(2)

Pasang tangkai propeller dengan cara memasukkan pada meter body dan putar ujungnya sampai kencang.

(3)

Masukkan minyak pelumas pada propeller dan pasang pada tangkainya, dan kemudian diputar hingga berada pada posisi yang tepat.

(4)

Pasang kabel connect pada alat penghitung dengan posisi (+) dan (-), selanjutnya hubungkan pada bagian tangkai propeller.

(5)

Apabila pengukuran menggunakan jembatan kabel (cableway), diikat/diletakkan pada cableway yang telah dibuat sebelumnya.

8.2.3.3. (1)

maka

meter

body

Pengoperasian Alat

Kegiatan pengukuran diupayakan untuk dilakukan pada setiap perubahan muka air (kalau memungkinkan) dengan metode pengukuran: (a)

Metode satu titik


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI

No. Dok.

: SOP -0510

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

Digunakan bila kedalaman sungai (h) < 60 cm. Pengukuran dilakukan pada kedalaman 0,6 h, sehingga kecepatan rata-rata (V) = V (0,6 h) (b)

Metode dua titik

Digunakan bila kedalaman sungai (h) > 60 cm. Pengukuran dilakukan pada kedalaman 0,2 h dan 0,8 h di bawah permukaan, dimana h adalah kedalaman vertikal, sehingga:

V 0.2 h + V 0.8 h V rata-rata = ----------------------2 (2)

Masukkan meter Body yang telah terpasang propeller pada posisi letak dan kedalaman diinginkan.

(3)

Setelah posisi alat tepat, maka tekan tombol start (mulai) pada alat penghitung dan install hingga nilai pada layar penghitung menjadi nol.

(4)

Atur waktu yang diinginkan pada pengukuran yang sudah tertera pada alat.

(5)

Setelah alat berada pada kedalaman yang diinginkan dengan posisi tegak lurus, maka tekan tombol start.

(6)

Alat akan berhenti setelah waktu yang ditetapkan, kemudian catat angka yang terlihat pada layar monitor.

(7)

Selanjutnya dicari nilai yang tertera pada layar monitor dengan menggunakan tabel yang telah disediakan.

(8)

Catat setiap hasil pengukuran pada buku ukur, dengan dilengkapi:   

Tanggal/jam pengambilan Ketinggian (kedalaman) pengukuran Nama petugas.

8.2.3.4. (1)

Pengolahan Data

Data kecepatan arus air diperoleh dengan mencari nilai yang tertera pada layar monitor dengan menggunakan tabel yang telah disediakan. Contoh: Nilai yang tertera pada layar monitor adalah 4.5, maka kecepatan arus sungai berdasarkan nilai di tabel adalah: N

0

1

2

3

4

5

0 1 2 3 4 5

1,1

6


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI (2)

No. Dok.

: SOP -0510

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

Disamping itu hasil pengukuran dapat juga dihitung dengan cara: (khusus propeller tipe 1135318) n < 0,65 0,65 ≤ n ≤ 10,16 contoh:

V = 0,2085*n + 0,030 V = 0,2455*n + 0,006

misalkan dari hasil pengukuran dengan waktu 40 detik (t) diperoleh angka 180 ÂŽ, maka:

N = r/t N

= =

180/40 4.5

V

= =

0.2085 x 4.5 + 0.006 1.1 meter/detik

dimana:

r = putaran baling-baling t = waktu

8.2.4

DEBIT AIR SUNGAI

8.2.4.1.

Pengukuran Penampang Sungai

Pengukuran bentuk penampang sungai dilakukan untuk mengetahui luas penampang basah aliran dan titik nol (dasar sungai), sehingga memudahkan perhitungan luas penampang basah. Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut: (1)

Ukur lebar sungai antara tebing yang satu dengan yang lainnya.

(2)

Pengukuran dibagi menjadi beberapa bagian dengan jarak yang sama.

(3)

Ukur ketinggian (kedalaman) tiap-tiap bagian dan ikatkan dengan titik ikat yang telah ada.

(4)

Catat hasil pengukuran azimuth, jarak dan beda tinggi pada buku ukur.

(5)

Ukur kedalaman aliran yang paling dalam yang akan digunakan sebagai titik nol (datum nol).

8.2.4.2.

PENGOLAHAN DATA

Setelah kecepatan aliran dihitung dan luas penampang basah diketahui, maka debit untuk setiap ketinggian muka air dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Q= AxV Dimana

8.2.5 (1)

:

Q A V

= = =

Debit air (m3/detik) Luas penampang basah (m2) Kecepatan aliran (m/detik)

METODE PENYIMPULAN Debit Air Sungai. Membandingkan debit maksimum terhadap debit minimum. Jika perbandingan antara debit maksimum tahunan terhadap debit minimum tahunan meningkat lebih dari 1.5 kali lipat setiap tahunnya selama pengusahaan hutan pada daerah tangkapan air sungai yang bersangkutan, maka pengelolaan DTA (Daerah Tangkapan Air) perlu diintensifkan.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI (2)

9

No. Dok.

: SOP -0510

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

Sedimentasi. Padatan tersuspensi maksimal 100 mg/l, sehingga jika melebihi nilai tersebut perlu pengelolaan lebih lanjut. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Hal-hal yang perlu dicatat antara lain : (1)

Lokasi pengukuran

(2)

Waktu pelaksanaan pengukuran

(3)

Kedalaman pengukuran

(4)

Kecepatan arus air

(5)

Kedalaman contoh air

(6)

Besaran sedimen

(7)

Nama pengukur

(8)

Keterangan

Adapun laporan kegiatan pemantauan kualitas air diserahkan kepada instansi kehutanan bersama laporan bulanan TPTI



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI

No. Dok.

: SOP -0510

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

REGISTER PENGUKURAN KECEPATAN ARUS SUNGAI BULAN: ……….…………….…. Lokasi Ukur : Tipe Alat :

Tanggal Pengukuran (1)

…………………..……. ………………………….. Lokasi A Kedalaman Kecepatan pengukuran Arus Air (cm) (m/dt) (2) (3)

Letak Pengambilan Contoh Air Lokasi B Lokasi C Kedalaman Kecepatan Kedalaman Kecepatan pengukuran Arus Air pengukuran Arus Air (cm) (m/dt) (cm) (m/dt) (4) (5) (6) (7)

Nama Pengukur

……., Tgl. …………… Ketua Regu

_________________ NPK. ……………….

(8)


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI

No. Dok.

: SOP -0510

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

REGISTER PENGAMBILAN CONTOH SEDIMEN BULAN: ……….…………….…. Lokasi Contoh : Tipe Alat :

Tanggal Pengukuran (1)

…………………..……. …………………………..

Lokasi A Kedalaman Besaran Contoh Air Sedimen (cm) (gr/l) (2) (3)

Letak Pengambilan Contoh Air Lokasi B Lokasi C Kedalaman Besaran Kedalaman Besaran Contoh Air Sedimen Contoh Air Sedimen (cm) (gr/l) (cm) (gr/l) (4) (5) (6) (7)

Nama Pengukur

……., Tgl. …………… Ketua Regu

_________________ NPK. ……………….

(8)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.