STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88 Fakfak Papua Barat Indonesia Telepon (0956)22854
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENATAAN KAWASAN SEMPADAN SUNGAI
No. Dok
: SOP-0511
Revisi
: 04
Terbit
: 19/11/2011
A. PENGERTIAN
Penataan kawasan sempadan sungai adalah kegiatan untuk memberikan batas kawasan sempadan sungai di lapangan dengan tujuan agar tidak dilakukan eksploitasi pada kawasan tersebut.
Kawasan sempadan sungai adalah kawasan di kanan dan kiri sungai yang lebarnya disesuaikan dengan lebar sungai.
Alur batas kawasan sempadan sungai adalah batas kawasan sempadan sungai yang dibuat di lapangan berupa rintisan selebar 2 meter yang dibersihkan dari tumbuhan bawah dan di beri tanda-tanda khusus disepanjang alur batas tersebut.
B. METODE PELAKSANAAN 1. Ketentuan Pelaksanaan 1.1. Waktu pelaksanaan kegiatan Kegiatan penataan kawasan sempada sungai dilaksanakan pada blok/petak kerja tahunan sebelum kegiatan penebangan. 1.2. Penentuan kawasan sempadan sungai Penentuan kawasan sempadan sungai dilakukan berdasarkan data dan informasi dari hasil kegiatan penataan areal kerja tentang keberadaan sungai-sungai dalam blok/petak kerja tahunan. Kemudian ditentukan sungai-sungai yang akan dilakukan penataan sempadan sungai. Lebar kawasan sempadan sungai mengikuti ketentuan sebagai berikut : Tabel 1. Zona penyangga anak sungai (sempadan) Lebar sungai / anak sungai (m)
Jarak dari tepi sungai (m)
<5
Tidak ada
5 – 10
10
11 – 20
25
>20
30
1.3. Tim pelaksana Tim pelaksana dari bagian perencanaan hutan dan dibantu dengan tenaga harian lepas yang direkrut dari masyarakat sekitar hutan. 1.4. Peralatan yang digunakan
Peta kerja kawasan sempadan sungai
GPS
Kompas
Klinometer
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENATAAN KAWASAN SEMPADAN SUNGAI
Pita ukur (meteran)
Kalkulator
Alat-alat tulis
Cat merah
Plang / seng aluminium
No. Dok
: SOP-0511
Revisi
: 04
Terbit
: 19/11/2011
2. Pelaksanaan Lapangan 2.1 Menentukan tititk ikat dan titik awal Guna kepentingan pemetaan alur batas kawasan sempadan sungai pada peta kerja, maka perlu ditentukan titik ikat dan titik awal, dengan cara sebagai berikut :
Mencari sudut blok/petak kerja yang letaknya paling dekat dengan batas kawasan sempadan sungai yang akan dibuat yang ditetapkan sebagai titik ikat dan selanjutnya ditentukan koordinat geografisnya dengan menggunakan GPS.
Melakukan pengukuran terestris dari titik ikat ke batas kawasan sempadan sungai terdekat yang selanjutnya ditetapkan sebagai titik awal pengukuran batas, lalu ditentukan koordinat geografisnya dengan menggunakan GPS.
`2.2 Membuat alur batas sempadan Alur batas kawasan sempadan sungai dibuat dengan mengikuti alur sungai. Alur batas dibuat dengan rintisan selebar 2 meter dibersihkan dari tumbuhan bawah dan diberi tanda cat merah silang dua pada pohon-pohon yang berada di sepanjang alur batas. Pada tempattempat strategis dipasang plang/seng aluminium dengan ukuran 20 cm x 30 cm dengan tulisan
“KAWASAN
SEMPADAN
SUNGAI”,
seperti
gambar
dibawah
ini
:
Gambar 1. Tanda pada alur batas kawasan sempadan sungai 2.3 Melakukan pengukuran alur batas Pada alu batas yang telah dibuat/dirintis dilakukan pengukuran secara terestris dengan menggunakan alat ukur kompas, klinometer dan pita ukur untuk mengetahui pajang batas dan luas kawasan sempadan sungai tersebut. 2.4 Pemetaan Setelah dilakukan pengukuran di lapangan tahap berikutnya dilakukan pemetaan. Pemetaan kawasan sempadan sungai dilakukan dengan bantuan perangkat GIS.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENATAAN KAWASAN SEMPADAN SUNGAI
No. Dok
: SOP-0511
Revisi
: 04
Terbit
: 19/11/2011
3. Pelaporan Setelah selesai melaksanakan kegiatan di lapangan segera membuat laporan yang ditujukan kepada Forest Planning & Rehabillitation Departement Manager dengan tembusan Forestry Division Manager. Laporan penataan kawasan sempadan sungai harus melampirkan peta realisasi penataan kawasan sempadan sungai.