Sop penebangan

Page 1

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88 Fakfak Papua Barat Indonesia Telepon (0956)22854


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENEBANGAN

I.

No. Dok.

: SOP-0303

Revisi

: 04

Terbit

: 29/09/2011

PENGERTIAN Penebangan adalah kegiatan pengambilan kayu dengan cara menebang pohon-pohon dalam hutan sesuai jenis dan batas diameter yang telah ditentukan.

II.

RUANG LINGKUP Penebangan terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pembagian petak kerja, persiapan regu tebang, pembuatan takik rebah dan takik balas, pemotongan cabang, pemotongan ujung atas (topping), serta pemotongan bontos.

III.

TUJUAN Agar kegiatan penebangan dilaksanakan dengan cara-cara yang benar, efisien, dan aman serta meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan.

IV.

SASARAN Pohon-pohon berlabel merah ITSP dan termasuk di dalam Daftar Pohon Ditebang sesuai dengan hasil ITSP dan Peta Pohon.

V.

PENANGGUNGJAWAB 1. Operator Chainsaw dan Helper Operator Chainsaw dan Helper bertanggungjawab atas kegiatan penebangan yang dilakukan agar sesuai dengan rencana penebangan yang sudah ada. 2. Kepala Seksi Penebangan dan Penyaradan Kepala Seksi Penebangan dan Penyaradan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses penebangan. 3. Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Produksi bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan pemanenan dan produksi secara keseluruhan. 4. Manajer Camp Manajer Camp bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pemanenan. 5. Kepala Perwakilan Kepala Perwakilan sebagai wakil dari Direktur di daerah bertanggung jawab atas kegiatan pelaporan serta perizinan yang dilakukan perusahaan kepada instansi terkait, yakni dinas kehutanan. 6. Direktur


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENEBANGAN

No. Dok.

: SOP-0303

Revisi

: 04

Terbit

: 29/09/2011

Direktur bertanggungjawab atas pelaksanaan penebangan yang menjamin akses pihak terkait dalam melakukan lacak balak (chain of custody) dalam proses produksi kayu. VI.

MASUKAN 1. Buku RKT Tahun yang bersangkutan, Surat Pengesahan RKT dan JPT, serta Peta PAK (Blok Tahunan, Petak/Anak Petak). 2. Laporan Hasil Cruising (LHC) dari petak/anak petak yang bersangkutan. 3. Peta Pohon. 4. Peta Kerja yang berisi realisasi jaringan jalan angkutan, jaringan jalan sarad, serta lokasi TPn dari blok, petak dan anak petak yang bersangkutan. 5. Perjanjian dengan masyarakat pemilik hak ulayat di blok tersebut.

VII.

KELUARAN 1. Daftar Pohon Ditebang. 2. Buku Ukur.

VIII.

PROSEDUR KERJA 1. Pembuatan Daftar Pohon Ditebang.

a. Supervisor penebangan dan penyaradan mencatat pohon jenis komersil berdiameter 50 cm atau 60 cm up yang boleh ditebang (berlabel merah) dari peta pohon dan tallysheet ITSP ke dalam Daftar Pohon Ditebang (DPT/F-02031), dan ditandai mana yang boleh atau dilarang tebang pada Peta Pohon.

b. Kemudian rencana penebangan dan penyaradan dibuat di atas peta berdasarkan peta pohon, peta jaringan jalan angkutan, TPn, dan jalan sarad yang dihasilkan dari kegiatan PWH. 2. Pembagian Petak Kerja a. Kepala Seksi Penebangan dan Penyaradan mengatur penempatan atau pembagian wilayah kerja bagi regu penebang maupun penyarad ke dalam petak-petak kerja yang telah ditata dan dibatasi di lapangan. b. Jika regu penebang dan rombongan mulai masuk untuk mengerjakan petak kerjanya, maka mandor penebangan melakukan : 

Menunjukkan dan menjelaskan garis batas petak kerja di lapangan kepada regu tebang dan regu sarad.



Membuat papan tanda petak kerja yang memuat nama kepala rombongan pekerja yang bertugas.



Menandai pada peta kerja petak-petak kerja yang telah terisi oleh pekerja.

c. Menugaskan mandor tebangan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penebangan dengan memperhatikan kemampuan mandor. Sebagai acuan, setiap 20 ha (2 petak kerja) diawasi oleh satu tim mandor yang terdiri dari 1 orang. 3. Persiapan Regu Tebang


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENEBANGAN

No. Dok.

: SOP-0303

Revisi

: 04

Terbit

: 29/09/2011

a. Setiap regu tebang terdiri atas 1 orang operator chainsaw yang terlatih dalam teknik menggergaji dan pemeliharaan gergaji, dibantu satu orang pembantu operator (helper) yang membantu memasukkan pasak dan mengadakan pembersihan, mengangkut perkakas serta mengisi bahan bakar.

b. Regu penebang harus mempersiapkan peralatan dan perlengkapan penebangan secara lengkap dan dalam kondisi yang baik. Perlengkapan penebangan tersebut meliputi : 

Perlengkapan gergaji mesin meliputi : jerigen bahan bakar (isi 5 liter), jerigen oli (isi 2 liter), corong yang mempunyai saringan, kunci T, kikir bulat dan segi tiga, catok atau klem, rantai cadangan, saringan udara cadangan, sikat kecil.

Peralatan pelengkap meliputi : parang dengan sarungnya, pasak untuk mengarahkan jatuhnya pohon, kampak untuk membersihkan dahan kecil, palu besar untuk memasukkan pasak, kait (cant hook) dengan tongkat untuk merobohkan atau membalik pohon berukuran sedang, pita/tongkat

ukur (jika diperlukan), kait atau tang untuk

mencengkeram pohon kecil. 

Alat pelindung diri meliputi : baju berlengan panjang atau jaket diutamakan berwarna menyolok dan jangan terlalu sempit atau terlalu longgar, celana panjang, sepatu kerja, helm pengaman, sarung tangan, alat pelindung mata dan telinga, kotak P3K.

Peta kerja peta penyebaran pohon, dan daftar pohon ditebang sebagai pedoman mencari posisi pohon.

4. Mencari Lokasi dan Memastikan Pohon yang Akan Ditebang

a. Regu tebang mendatangi lokasi pohon sasaran dengan berpedoman pada peta kerja, peta penyebaran pohon, dan daftar pohon ditebang yang telah dibuat.

b. Sesuaikan nomor pohon, jenis dan posisinya dengan daftar yang ada kemudian diameternya diukur untuk mengetahui apakah telah memenuhi syarat atau tidak (40 cm up atau 50 cm up), termasuk jenis komersil, berlabel merah, dan ada dalam daftar pohon ditebang, serta kondisi pohon bagus untuk kayu bulat (tidak busuk, gerowong, bengkok, dan lain-lain).

c. Jika telah memenuhi syarat, pohon tersebut dapat ditebang. d. Pohon yang tidak ditemukan di lapangan atau pohon yang tidak jadi ditebang karena kondisi pohon tidak bagus, perlu dibuatkan catatan di dalam daftar pohon ditebang.

e. Penentuan jalur penyelamatan dan peringatan dibuat berlawanan arah dengan rencana arah rebah pohon. 5. Pembukaan Jalan Sarad

a. Dilakukan oleh tim pembuka jalan sarad. b. Operator chainsaw menebang pohon dengan Ø ≥ 15 cm pada rencana jalan sarad. c. Penebangan dimulai dari ujung salah satu jalan sarad di dalam hutan yang menuju TPn dengan takik rebah dan takik balas dibuat serendah mungkin.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENEBANGAN

No. Dok.

: SOP-0303

Revisi

: 04

Terbit

: 29/09/2011

d. Pohon direbahkan ke atas jalan sarad dengan arah rebah menjauhi TPn. 6. Penentuan Arah Rebah

a. Arah rebah pohon dibuat menjauh atau mendekati jalan sarad, membentuk sudut 3045˚ atau sejajar dengan jalan sarad (menyerupai sirip ikan).

b. Arah rebah diarahkan pada tajuk pohon yang sudah ditebang atau ke tempat kosong. c. Pada areal curam, arah rebah dibuat menyerong ke samping lereng. d. Arah rebah juga ditentukan dengan pertimbangan, antara lain : 

Sedikit mungkin merusak pohon inti, pohon induk, pohon yang ditinggalkan dan pohon itu sendiri, serta diarahkan melalui celah pohon yang tertinggal.

Diarahkan ke tempat yang datar.

Hindarkan arah rebah mengenai tunggak, batang, batu, dan selokan agar kayu tidak rusak (pecah, patah).

Arah rebah sedapat mungkin ke arah yang memudahkan penyaradan.

Pada daerah datar, pohon yang tajuknya tidak simetris, arah rebahnya diusahakan ke arah tajuk yang lebih besar/berat

Pohon yang miring, arah rebah diusahakan searah dengan miringnya pohon.

e. Selain pertimbangan di atas, dalam penentuan arah rebah perlu pula diperhatikan secara seksama situasi arah angin, rintangan-rintangan lain misalnya tumbuhan yang merambat/melilit pohon, serta jalan pengamanan/penyelamatan bagi operator saat penebangan. 7. Persiapan Lapangan Sebelum Menebang Pohon

a. Setelah arah rebah pohon ditentukan, operator harus melakukan tindakan pengamanan khusus, yaitu: 

Regu penebang harus memelihara jarak antar penebang paling sedikit sejauh dua kali panjang batang pohon sampai tajuk.

Peralatan kerja diletakkan di belakang arah rebah yang sudah ditentukan (di balik pohon yang akan ditebang), daerah di sekeliling pohon dibersihkan, dibuat dua buah jalur penyelamatan sejauh yang diperlukan ke arah belakang berlawanan dengan arah rebah pohon

Pekerjaan pembersihan dilakukan oleh pembantu operator dengan menggunakan golok.

Operator juga membantu dalam melakukan pembersihan.

Pangkal pohon harus dibersihkan dengan menggunakan golok atau kampak untuk mencegah gergaji terlalu cepat tumpul.

Selain operator dan helper, orang lain tidak diperkenankan berada di areal penebangan paling sedikit radius 2 kali tinggi pohon yang ditebang.

b. Saat pembersihan batang pohon sebelum penebangan, helper mengambil label merah yang ada di pohon tersebut untuk disimpan sementara.

c. Selanjutnya, baru operator dapat menebang pohon dengan cara membuat takik rebah dan takik balas.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENEBANGAN

No. Dok.

: SOP-0303

Revisi

: 04

Terbit

: 29/09/2011

8. Pembuatan Takik Rebah Dan Takik Balas

a. Takik rebah dan takik balas harus dibuat serendah mungkin selama dapat dibenarkan. b. Garis potongan mendatar pada takik rebah diusahakan tegak lurus dengan arah rebah yang diinginkan.

c. Takik rebah tidak melebihi 1/3 diameter pohon, kemudian dibuat potongan miring. d. Takik balas dibuat berupa potongan mendatar (horisontal) 5 - 10 cm di atas potongan mendatar takik rebah dengan kedalaman sampai 5 - 10 cm sebelum takik rebah (tidak boleh melebihi) sehingga ada bagian kayu yang berfungsi sebagai engsel agar mampu menahan batang pohon agar tidak patah, meleset atau berputar-putar di atas tunggak dan jatuh ke arah yang tidak dikehendaki.

e. Operator harus memberi peringatan dengan teriakan keras sebelum mebuat takik balas.

f. Alat pembantu seperti pasak atau pengungkit dapat digunakan jika perlu untuk membantu mendorong pohon agar rebah ke arah yang dikehendaki setelah takik balas dibuat. IX.

LAPORAN DAN PENCATATAN Laporan dan pencataan pohon-pohon yang ditebang dilaporkan setiap hari oleh regu tebang dan regu sarad kepada Mandor Penebangan dan Penyaradan dalam bentuk Daftar Pohon Ditebang. Berdasarkan Daftar Pohon Ditebang, Petugas Pengukur Kayu di TPn membuat Buku Ukur. Prosedur pembuatan laporan dan pencatatan pohon ditebang diatur dalam IK-0206, yaitu Instruksi Kerja Penandaan dan Penomoran Pohon Ditebang di Petak Kerja.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENEBANGAN

No. Dok.

: SOP-0303

Revisi

: 04

Terbit

: 29/09/2011

BUKU UKUR Tanggal : ………………. Regu

: …………………

Blok RKT Tahun

: ……………………

Petak Tebangan No.

: …………………

Nama Perusahaan

: PT. ARFAK INDRA

Lokasi/Site

: …………………

No. Urut

No. Batang

Jenis

Panjang (m)

Diameter (cm) Pangkal

Ujung

Volume Rata

2

(m3)

Keterangan

Keterangan: PT. ARFAK INDRA Produksi harian yang dibuat dalam Buku Ukur

Petugas Pengukur Kayu

semuanya wajib dibuatkan LHP pada periode bersangkutan (

)

No. Sertifikat ……………..

Diketahui Oleh,

(

) Mandor TPn


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENEBANGAN

No. Dok.

: SOP-0303

Revisi

: 04

Terbit

: 29/09/2011

DAFTAR POHON DITEBANG Tanggal : ………………………. Regu

: …………………

Blok RKT Tahun

: ……………………

Petak Tebangan No.

: …………………

Nama Perusahaan

: PT. ARFAK INDRA

Lokasi/Site

: …………………

No.

Pencatatan menurut ITSP

Uru

No.

t

Pohon

Jenis

Pencatatan stlh ditebang

Dbh

Tbc

Ttu

Ppb

Pbc

Pcu

Ptu

Vol

(cm)

(m)

(m)

(m)

(m)

(m)

(m)

(m3)

Keterangan: Dbh : Diameter di atas dada

PT. ARFAK INDRA

Tbc

: Tinggi bebas cabang

Operator Chainsaw

Ttu

: Tinggi tunggak

Ppb

: Panjang potongan bontos

Pbc

: Panjang sampai bebas cabang

Pcu

: Panjang dr cabang sampai ujung yg dpt dimanfaatkan

Ptu

: Panjang total sampai ujung yg dpt dimanfaatkan

Vol

: Volume pohon total sampai ujung yg dpt dimanfaatkan

(

)

Diketahui Oleh,

(

) Mandor Penebangan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.