STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88 Fakfak Papua Barat Indonesia Telepon (0956)22854
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGANGKUTAN KAYU DARI TPN KE TPK
No. Dok.
: SOP-0311
Revisi
: 04
Terbit
: 29/07/2011
1. PENGERTIAN Pengangkutan kayu adalah kegiatan memindahkan atau mengangkut kayu dari TPn ke TPK dengan menggunakan logging truck. 2. RUANG LINGKUP Pengangkutan kayu dari TPn ke TPK meliputi kegiatan pembuatan Daftar Angkutan Kayu (DAK), pemuatan kayu ke atas logging truck, pengangkutan, pengecekan DAK dengan kayu yang diangkut, serta pembongkaran dan pengaturan kayu di TPK. 3. TUJUAN Menjamin agar kayu yang ada di TPn dapat segera diangkut ke TPK sesuai ketentuan dan batas waktu yang ditentukan. 4. SASARAN Batang kayu yang sudah diberi label atau tanda di TPn sesuai ketentuan dan sudah dicatat di dalam Buku Ukur. 5. PENANGGUNG JAWAB 5.1. Kepala Seksi pengangkutan, Logging dan Grading Pengangkutan dilaksanakan oleh sopir dan kernet logging truck serta dibantu oleh regu muat
bongkar
(operator
loader
dan
pembantunya)
serta
diawasi
oleh
mandor
pengangkutan. Kepala Seksi pengangkutan, Logging dan Grading bertanggung jawab atas segala proses pengangkutan kayu. 5.2. Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Produksi bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan pemanenan dan produksi secara keseluruhan. 5.3. Manajer Camp Manajer Camp bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pemanenan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGANGKUTAN KAYU DARI TPN KE TPK
No. Dok.
: SOP-0311
Revisi
: 04
Terbit
: 29/07/2011
6. MASUKAN (1) Peta Kerja (lokasi petak kerja tebangan dan TPn, serta jaringan jalan angkutan). (2) Buku Ukur. 7. KELUARAN
Daftar Angkutan Kayu (DAK)
8. PROSEDUR KERJA 8.1.Persiapan Kegiatan a. Kepala Seksi menyiapkan peta kerja yang berisi informasi mengenai jaringan jalan angkutan dan lokasi TPn yang berisi tumpukan kayu. b. Mengadakan pengarahan dan petunjuk kerja kepada sopir logging truck yang dilakukan oleh mandor pengangkutan. c. Kepala Seksi Peralatan menyiapkan sarana-prasarana pengangkutan, yaitu :
Logging truck yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah kayu yang akan diangkut.
Kendaraan kecil untuk control
Wheel Loader
Traktor
Motor Grader
Bahan bakar dan bahan pembantu
Spare parts
8.2.Kegiatan pengangkutan diutamakan terhadap lokasi TPn yang topografinya berat. 8.3.Pada saat melakukan pemuatan kayu di TPn petugas pencatat angkutan (tallyman angkutan) bertugas : a. Mencatat nomor kayu yang diangkut ke dalam Daftar Angkutan Kayu. b. Membatasi kapasitas muatan sesuai dengan standar kemampuan alat angkut. c. Setelah pemuatan selesai, hasil pencatatan diserahkan kepada sopir. 8.4.Jika tallyman angkutan sudah menyatakan siap, sopir dan kernetnya segera mengikat muatan kayu dengan sling di bagian belakang dan depan dan sekaligus membawa Daftar Angkutan Kayu. 8.5.Setelah logging truck tiba di TPK, sopir truck menyerahkan Daftar Angkutan Kayu kepada Petugas Ukur Kayu di TPK. 8.6.Berdasarkan Daftar Angkutan Kayu yang diterima, Petugas Ukur Kayu di TPK mengecek muatan kayu serta memberi tanda nomor identitas secara permanen dengan menggunakan cat dan palu tok. Penandaan kayu di TPK ini mengacu pada IK-0310.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGANGKUTAN KAYU DARI TPN KE TPK
No. Dok.
: SOP-0311
Revisi
: 04
Terbit
: 29/07/2011
8.7.Jika muatan dinyatakan benar, maka operator loader melakukan bongkar muatan dan sekaligus menyusun kayu secara rapi. 8.8.Mandor Pengangkutan mengawasi jalannya pengangkutan dan harus selalu mengutamakan keselamatan kerja dengan cara antara lain: a. Mengadakan pengecekan tebang bayang pada kiri-kanan jalan di lokasi-lokasi tertentu. b. Mengecek kelengkapan rambu-rambu lalu lintas terpasang di tempatnya. c. Menginformasikan lokasi-lokasi daerah rawan erosi, longsor, banjir.
9. LAPORAN DAN PENCATATAN Laporan pengangkutan harian berupa Daftar Angkutan Kayu yang kemudian diserahkan kepada Petugas Pengukur Kayu di TPK.