Sop perlindungan flora & fauna dilindungi

Page 1

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88 Fakfak Papua Barat Indonesia Telepon (0956)22854


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERLINDUNGAN FLORA DAN FAUNA DILINDUNGI

I.

No. Dok.

: SOP-0505

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

PENGERTIAN a. Tumbuhan dan satwa liar adalah semua jenis tumbuhan dan satwa baik yang tidak dilindungi maupun dilindungi undang-undang dan berasal dari hasil penangkaran maupun berasal dari alam dan termasuk dalam Appendix I,II,III CITES maupun yang Non Appendix CITES. b. Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia. c. Habitat adalah lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan berkembang secara alami. d. Pengawetan adalah upaya untuk menjaga agar keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya baik di dalam maupun di luar habitatnya tidak punah. e. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitatnya adalah upaya menjaga keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa agar tidak punah. f. Identifikasi jenis tumbuhan dan satwa adalah upaya untuk mengenal jenis, keadaan umum, status populasi dan tempat hidupnya yang dilakukan di dalam habitatnya. g. Inventarisasi jenis tumbuhan dan satwa adalah upaya mengetahui kondisi dan status populasi secara lebih rinci serta daerah penyebarannya yang dilakukan di dalam dan di luar habitatnya maupun di lembaga konservasi. h. Jenis tumbuhan atau satwa adalah jenis yang secara ilmiah disebut species atau anak-anak jenis yang secara ilmiah disebut sub-species baik di dalam maupun di luar habitatnya. i.

Populasi adalah kelompok individu dari jenis tertentu di tempat tertentu yang secara alami

dan

dalam

keseimbangan

jangka

populasi

panjang

secara

mempunyai

dinamis

sesuai

kecenderungan dengan

untuk

kondisi

habitat

mencapai beserta

lingkungannya.

II.

TUJUAN Adapun tujuan dari perlindungan terhadap flora dan fauna yang dilindungi adalah untuk : 1.Menghindarkan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan 2.Menjaga kemurnian genetik dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa 3.Memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERLINDUNGAN FLORA DAN FAUNA DILINDUNGI III.

No. Dok.

: SOP-0505

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

SASARAN Seluruh Flora dan Fauna yang berada di areal IUPHHK PT. Arfak Indra.

IV.

DASAR DAN ACUAN 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup; 3. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

V.

PENANGGUNG JAWAB Penanggungjawab pekerjaan perlindungan flora dan fauna dilindungi adalah sebagai berikut: 1. Kepala Bagian Kelola Lingkungan dan SCR (Social Community Responsibility) bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan perlindungan flora dan fauna dilindungi. 2. Kepala Seksi Pengelolaan Lingkungan dibawah Kepala Bagian Kelola Lingkungan dan SCR (Social Community Responsibility) bertanggung jawab secara operasional terhadap pelaksanaan lapangannya, serta melakukan monitoring dan evaluasi secara internal di lapangan apakah telah sesuai dengan target dan prosedur kerja standar yang digunakan.

VI.

MASUKAN YANG DIBUTUHKAN Masukan yang dibutuhkan dari kegiatan perlindungan flora dan fauna dilindungi ini adalah: 1. Peta RKT skala 1 : 50.000 2. Kapasitas kerja per team 3. Tabel supply logistik, material, medikal survey 4. Daftar Flora dan Fauna yang harus dilindungi

VII.

KELUARAN YANG DIHASILKAN Keluaran yang diharapkan dari kegiatan perlindungan flora dan fauna dilindungi ini adalah Peta kawasan lindung skala 1:50.000 yang menggambarkan : 1. Lokasi kegiatan perlindungan flora dan fauna dilindungi 2. Kondisi flora dan fauna serta habitatnya

VIII.

WAKTU PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan kegiatan perlindungan terhadap flora dan fauna yang harus dilindungi disesuaikan dengan skedul pada Activity Plan Bagian Pengelolaan Lingkungan dan SCR di Site


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERLINDUNGAN FLORA DAN FAUNA DILINDUNGI IX.

No. Dok.

: SOP-0505

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

URUTAN KERJA (PROSES) 1. Kriteria tumbuhan dan satwa yang dilindungi

a. Suatu jenis tumbuhan dan satwa wajib ditetapkan dalam golongan yang dilindungi apabila telah memenuhi kriteria: 

mempunyai populasi yang kecil;

adanya penurunan yang tajam pada jumlah individu di alam;

daerah penyebaran yang terbatas (endemik).

b. Melakukan upaya pengawetan terhadap jenis tumbuhan dan satwa yang memenuhi kriteria tersebut. 2. Pengawetan terhadap Jenis tumbuhan dan Satwa yang dilindungi dengan :

a. Melakukan pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa melalui kegiatan pengelolaan di dalam habitatnya (in situ).

b. Melakukan pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa melalui kegiatan pengelolaan di luar habitatnya (ex situ) untuk menambah dan memulihkan populasinya 3. Pengelolaan Dalam Habitat (In Situ): a. Mengidentifikasi satwa dan tumbuhan yang dilindungi untuk kepentingan penetapan golongan jenis tumbuhan dan satwa. b. Menginventarisir kondisi populasi jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi dengan melakukan survey dan pengamatan terhadap potensi jenis tumbuhan dan satwa tersebut c. Memantau tumbuhan dan satwa dari waktu ke waktu untuk mengetahui kecenderungan perkembangan populasi jenis dengan survey dan pengamatan terhadap potensi jenis tumbuhan dan satwa secara berkala d. Melakukan pembinaan habitat dan populasi untuk menjaga keberadaan populasi jenis tumbuhan dan satwa dalam keadaan seimbang dengan daya dukung habitatnya dengan: 

Pembinaan padang rumput untuk makan satwa

Penanaman dan pemeliharaan pohon pelindung dan sarang satwa, pohon sumber makan satwa dan pembuatan fasilitas air minum, tempat berkubang dan mandi satwa

Penjarangan jenis tumbuhan dan atau populasi satwa

Penambahan tumbuhan atau satwa asli

Pemberantasan jenis tumbuhan dan satwa penggangggu.

e. Melakukan tindakan penyelamatan jenis tumbuhan dan satwa yang terancam bahaya kepunahan yang masih berada di habitatnya dengan cara melalui pengembangbiakan, pengobatan, pemeliharaan dan atau pemindahan dari habitatnya ke habitat di lokasi lain. f.

Melakukan pengkajian, penelitian dan pengembangan jenis tumbuhan dan satwa untuk menunjang tetap terjaganya keadaan genetik dan ketersediaan sumber daya jenis tumbuhan dan satwa secara lestari terhadap aspek-aspek biologis dan ekologis dalam bentuk penelitian dasar, terapan dan uji coba.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERLINDUNGAN FLORA DAN FAUNA DILINDUNGI

No. Dok.

: SOP-0505

Revisi

: 04

Terbit

: 19/11/2011

4. Pengelolaan di Luar Habitat (Ex Situ) : a. Pemeliharaan jenis di luar habitat wajib memenuhi syarat sebagai berikut : 

memenuhi standar kesehatan tumbuhan dan satwa;

menyediakan tempat yang cukup luas, aman dan nyaman;

mempunyai dan mempekerjakan tenaga ahli dalam bidang medis dan pemeliharaan.

b. Pengembangbiakan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitatnya dilakukan untuk mengembangkan populasi di alam agar tidak punah dengan tetap menjaga kemurnian jenis dan keanekaragaman genetik. c. Pengembangbiakan jenis di luar habitatnya, harus memenuhi beberapa syarat : 

menjaga kemurnian jenis;

menjaga keanekaragaman genetik;

melakukan penandaan dan sertifikasi;

membuat buku daftar silsilah.

d. Selain melakukan pengkajian, penelitian dan pengembangan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitatnya, kegiatan pengelolaan ex situ juga harus melakukan rehabilitasi terhadap jenis satwa dan tumbuhan yang karena sesuatu hal berada dalam lingkungan manusia untuk dikembalikan ke habitatnya. e. Rehabilitasi dapat dilakukan melalui memeriksa kondisi satwa yang akan direhabilitasi apakah ada penyakit atau tidak, mengobati bila memang ada penyakitnya dan memilih satwa yang layak dikembalikan ke habitatnya. 5. Melakukan penyelamatan jenis tumbuhan dan satwa di luar kawasan habitatnya untuk mencegah kepunahan lokal jenis tumbuhan dan satwa akibat adanya bencana alam dan kegiatan manusia. 6. Penyelamatan jenis tumbuhan dan satwa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan: a. Memindahkan jenis tumbuhan dan satwa ke habitatnya yang lebih baik; b. Mengembalikan ke habitatnya, rehabilitasi atau apabila tidak mungkin, menyerahkan atau menitipkan di Lembaga Konservasi atau apabila rusak, cacat atau tidak memungkinkan hidup lebih baik memusnahkannya. 7. Melakukan pelepasan kembali jenis satwa dan tumbuhan ke habitatnya dengan syarat : a. Habitat pelepasan merupakan bagian dari sebaran asli jenis yang dilepaskan; b. Tumbuhan dan satwa yang dilepaskan harus secara fisik sehat dan memiliki keragaman genetik yang tinggi; c. Memperhatikan keberadaan penghuni habitat yang lain.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.