Sop proses legal alat alat berat

Page 1

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88 Fakfak Papua Barat Indonesia Telepon (0956)22854


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES LEGAL ALAT-ALAT BERAT

I.

No. Dok.

: SOP-0111

Revisi

: 00

Terbit

: 27/09/2011

PENGERTIAN Adalah pengurusan ijin pendaratan dan penggunaan alat-alat berat baik untuk unit baru maupun lama seperti : traktor, motor grader, logging truck, excavator, dan lain-lain, dari Dirjen Bina Produksi Kehutanan untuk ditempatkan IUPHHK.

II.

III.

TUJUAN a.

Alat yang dibeli atau yang akan dimutasikan dapat dioperasikan di lapangan secara sah.

b.

Penggunaan alat-alat berat di camp dapat terkontrol setiap saat dengan baik.

c.

Menjaga performance perusahaan dengan cara mengikuti prosedur yang berlaku.

PELAKSANAAN Tempat

:

Untuk pengurusan di daerah dilakukan di Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Untuk di Jakarta dilakukan di Dirjen Bina Produksi Kehutanan

Pelaksana

:

Pejabat/pengurus perijinan dari perusahaan yang bertugas di Kantor Pusat Jakarta maupun Fakfak

IV.

Waktu

:

Setelah unit siap dan berada di tempat pemberangkatan

Penanggung jawab

:

Kepala Bagian Teknik dan Peralatan

MASUKAN YANG DIBUTUHKAN Informasi /data-data tentang unit yang akan dimutasikan/dikirim (untuk unit lama/ baru ), meliputi :

V.

Faktur/nota/kuitansi

Jenis alat berat

Type

No. Engine & Chasis

Tahun pembuatan

KELUARAN YANG DIHASILKAN Surat persetujuan/ijin pendaratan alat berat baik dari Dirjen Bina Produksi Kehutanan dan Dinas Kehutanan Provinsi untuk alat berat yang dimaksud.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES LEGAL ALAT-ALAT BERAT VI.

No. Dok.

: SOP-0111

Revisi

: 00

Terbit

: 27/09/2011

URUTAN KERJA

Pihak Perusahaan

Pihak Dinas

Pihak Dirjen

Permintaan Penambahan unit dari camp Pembelian unit baru / mutasi dari tempat lain

Unit siap di tempat pemberangkatan

Ajukan ijin ke Dinas Kehutanan Propinsi Beri rekomendasi yg. Ditujukan ke Dirjen BPK

Buat Surat Ijin pendaratan, cc.instansi terkait Pendaratan alat berat ke camp

Alat berat sampai di camp Dinas Kehutanan kabupaten melakukan cek unit

Buat BAP Pendaratan alat berat

Alat berat siap beroperasi

VII.

PROSES KERJA (a)

Camp/site mengajukan permohonan untuk penambahan atau pengurangan alat berat ke pihak Management.

(b)

Untuk penambahan unit baru, pihak camp mengajukan permohonan penambahan investasi kepada Direksi.

(c)

Setelah unit yang dimaksud tersedia dan siap di tempat pemberangkatan, selanjutnya pihak perusahaan mengajukan permohonan ijin untuk pendaratan dan penggunaan alat


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES LEGAL ALAT-ALAT BERAT

No. Dok.

: SOP-0111

Revisi

: 00

Terbit

: 27/09/2011

berat yang dimaksud ke Dinas Kehutanan Provinsi dengan tembusan ke Dirjen Bina Produksi Kehutanan (disertai lampiran tentang data unit). (d)

Dinas Kehutanan Provinsi

selanjutnya memberikan rekomendasi ijin pendaratan dan

penggunaan alat berat yang ditujukan ke Dirjen Bina Produksi Kehutanan (disampaikan melalui perusahaan). (e)

Copy surat rekomendasi dari Dinas Kehutanan Provinsi tersebut diinformasikan ke kantor Jakarta agar dapat membantu mempercepat proses perijinan di Dirjen BPK.

(f)

Sambil menunggu ijin dari Dirjen BPK, alat berat dapat langsung dikirim berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kehutanan Provinsi tersebut.

(g)

Dirjen BPK mengeluarkan ijin pendaratan/pengiriman alat berat yang ditujukan ke Dinas Kehutanan Provinsi dengan tembusan ke perusahaan/pemohon.

(h)

Berdasarkan ijin tersebut, maka Dinas Kehutanan Provinsi membuat surat ke perusahaan mengenai ijin/surat tersebut dengan tembusan kepada Dinas Kehutanan Kabupaten,

(i)

Berdasarkan surat dari Dinas Kehutanan Provinsi tersebut, Dinas Kehutanan Kabupaten kemudian membuat surat lagi ke perusahaan pemohon, dengan tembusan kepada Dinas Kehutanan Provinsi, KBKPH dan KRPH mengenai rencana pengiriman petugas kehutanan dari Dinas Kehutanan Kabupaten untuk mengecek fisik alat berat yang dikirim.

(j)

Hasil

pengecekan

petugas

Dinas

Kehutanan

dituangkan

kedalam

Berita

Acara

Pemeriksaan (BAP) yang ditujukan ke Dinas Kehutanan Provinsi dengan tembusan ke KBKPH, KRPH dan perusahaan pemohon. (k)

Dengan selesainya BAP yang ditandatangani oleh petugas DK Provinsi dan wakil perusahaan, maka unit/alat berat tersebut sudah legal untuk dioperasikan.

Catatan : Proses mutasi unit dari satu camp ke camp lain memiliki prosedur yang sama dengan yang diatas.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.