Kota Tegal Bisnis 2012 Mengimplementasikan Gerbangmas Kota Bahari Mewujudkan Kota Tegal Bisnis
Arti logo Tegal Bisnis Mata Satelit Kegiatan yang ada didunia bisnis atau fasilitas informasi bisnis Bola Dunia Dunia usaha Tangan Penyangga Fasilitas bisnis/fundamen bisnis Kotak Merah Komponen bisnis/kegiatan usaha industri dan perdagangan
Daftar Isi
6 7 9
SAMBUTAN WALIKOTA TEGAL PENDAHULUAN
TENTANG KOTA TEGAL Sejarah Wilayah Administrasi Posisi Strategi Topografi Linkage antar daerah Perekonomian Kota Tegal
15
MAKNA KOTA TEGAL BISNIS 2012
21 INFRASTRUKTUR PENDUKUNG TEGAL BISNIS
Jalan dan Jembatan Transportasi Perbankan dan lembaga Keuangan Akomomdasi Tempat Usaha Fasilitas Promosi
31 POTENSI DAN PELUANG INVESTASI
Industri Perdagangan Koperasi Kelautan dan Peternakan - Perikanan Laut - Perikanan Darat - Telur Itik Pariwisata dan Kuliner Potensi Pelabuhan
kota tegal bisnis
Pelindung Walikota Tegal, H. Ikmal Jaya, SE Wakil Walikota, Habib Ali ZaenalAbidin, SE Pengarah Kepala DISPERINDAGKOP Kota Tegal, R. Supriyanta
Konsultan Media PT .......? Fotografer Hermawan Pagarintan Desain grafis Hartoyo
Penyunting Kepala Bidang Humas dan Promosi, Yuanita Ulani Kontributor dan penulisan Karyawan DISPERINDAGKOP Kota Tegal
Diterbitkan oleh One Communication
43 DUKUNGAN INVESTASI MENUJU TEGAL BISNIS 2012
Good Governance Stabilitas Politik Regulasi Layanan Perijinan Deregulasi
49 STRATEGI CAPAIAN TEGAL BISNIS 2012
Penciptaan iklim usaha yang kondusif Penguatkan kemitraan dan pemasaran Peningkatkan daya saing Produk IKM Peningkatan akses permodalan bagi UMKM Peningkatkan SDM UMKM Peningkatkan Teknologi komunikasi dan informatika Optimalisasi fungsi Pasar Pagi dan Gedung PPIB
56 Penutup
Sambutan
Walikota Tegal Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT-Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dukungan dari semua pihak sehingga buku Kota Tegal Bisnis ini dapat tersusun sebagai salah satu media informasi dan sebagai cermin dari segala sesuatu yang telah digagas, dirancang, dilaksanakan dan dialami bersama baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Melalui buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai potensi daerah, infrastruktur yang dapat dikembangkan oleh para investor. Sedangkan bagi generasi muda, buku ini diharapkan bisa menjadi suluh yang menjadikan pencerahan bagi kehidupan yang akan datang karena didalamnya termuat cita-cita, strategi pembangunan menuju Kota Tegal Bisnis Dalam era otonomi daerah ini, kepercayaan yang telah diberikan bangsa dan negara kepada Pemerintah Daerah harus dilaksanakan secara amanah. Persoalan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dirasakan semakin bertambah berat dan kompleks, namun hal ini tidak untuk dihindari tetapi harus dihadapi dengan rasa percaya diri bersama segenap komponen masyarakat dengan mengembangkan kreativitas, inovasi dan kerja keras untuk mewujudkan Visi Kota Tegal yaitu terwujudnya Kota Tegal sebagai pusat industri, perdagangan, jasa dan maritim yang mempunyai keunggulan daya saing untuk me-ningkatkan kesejahteraan bagi warganya melalui kebersamaan. Sebagai Walikota dari daerah yang masih terus berbenah, kami menyadari bahwa buku ini barulah sebuah permulaan dari upaya pengungkapan perjalanan panjang sejarah dan perjuangan Kota Tegal kearah kemajuan bisnis tentu masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya sehingga buku Kota Tegal bisnis ini terbit.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
H. Ikmal Jaya, Se. Ak
Walikota Tegal
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 6
Pendahuluan
Otonomi daerah dimaknai sebagai upaya revitalisasi pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Konsekwensi yang timbul adalah daerah harus mampu mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat, pemerintah dan pembangunan menurut prakarsa dan aspirasinya sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerah masingmasing. Salah satu semangat otonomi daerah adalah pemberdayaan potensi daerah dengan melibatkan seluas-luasnya peran serta dan dukungan berbagai komponen bangsa demi mewujudkan demokratisasi pembangunan secara keseluruhan. Hal tersebut mengisyaratkan proses pembangunan daerah ke depan lebih diarahkan
pada kepentingan pengembangan kreativitas, pemberdayaan masyarakat dan kemandirian daerah dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama, sementara peran pemerintah lebih ditekankan sebagai fasilitator. Kondisi tersebut menuntut adanya kerja sama yang sinergis dan proporsional dari tiga pilar utama pembangunan daerah yaitu pemerintahan daerah (DPRD dan Pemerintah Kota/Kabupaten), Swasta/dunia usaha dan masyarakat. Melalui pergeseran paradigma pembangunan daerah, dari membangun daerah menjadi daerah membangun diharapkan semua asset dan potensi yang dimiliki daerah baik berupa SDA, SDM dan Sumberdaya Sosial (Social Capital) lainnya dapat diberdayakan
7 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Gerbang Mas Kota Bahari adalah merupakan gerakan moral untuk mengajak segenap komponen masyarakat agar berpartisipasi dan menjadi bagian dalam pelaksanaan pembangunan
dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Think globally act locally, adalah juga merupakan salah satu semangat dalam melaksanakan otonomi daerah. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam pemanfaatan dan pemberdayaan potensi dan kearifal local untuk pembangunan, daerah tidak dapat lepas dari pengaruh nilai-nilai global, yaitu isyu demokratisasi, perlindungan hak asasi manusia, perdagangan bebas dan pelesta-rian lingkungan hidup. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran berpolitik dan daya kritis masyarakat merupakan fenomena yang direspon baik. Kondisi ini memberikan kontribusi yang besar dalam mempercepat terwujudnya sebuah tata pemerintahan yang baik (good governance). Penyelenggaraan administrasi pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan terus didorong menjadi lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai pemandu arah dan pemicu semangat dalam gerakan pembangunan daerah maka pemerintah Kota Tegal telah menetapkan VISI yaitu “Terwujudnya masyarakat yang bermoral, berbudaya dan berdaya saing untuk memperkuat Kota Tegal sebagai pusat perdagangan, jasa dan maritime menuju masyarakat yang partisipatif dan sejahtera“ dan kemudian dirumuskan dalam MISI sebagai sasaran pencapaian dari visi yang harus diemban oleh segenap komponen masyarakat dalam pembangunan. Sebagai perwuju-
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 8
dan dari visi dan misi tersebut Pemerintah Kota Tegal mengakselerasikan dengan Gerakan Pembangunan Masyarakat Kota Bahari atau dikenal dengan GERBANGMAS KOTA BAHARI. Gerbang Mas Kota Bahari adalah merupakan gerakan moral untuk mengajak segenap komponen masyarakat agar berpartisipasi dan menjadi bagian dalam pelaksanaan pembangunan. Guna mengimplementasikan GERBANGMAS KOTA BAHARI maka salah satu agenda pokok yang telah ditetapkan adalah mewujudkan KOTA TEGAL BISNIS.
Tentang KotaTegal
Sejarah Wilayah Administrasi Posisi Strategis Topografi Linkage antar daerah Perekonomian Kota Tegal
SEJARAH KOTA TEGAL Kota Tegal secara historis tidak lepas dari peran Ki Gede Sebayu. Bangsawan ini adalah saudara dari Raden Benowo yang pergi kearah Barat dan sampai di tepian sungai Gung. Melihat kesuburan tanahnya, Ki Gede Sebayu tergugah dan berniat bersama-sama penduduk meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan serta membuat saluran pengairan. Banteng Loreng Binoncengan, sebagai sesanti kota Tegal mempunyai makna yang dalam. Banteng Loreng mengambarkan karakter masyarakat kota Tegal yang memiliki watak keras, kasar, pekerja keras dan sukar diatur seperti banteng loreng. Binoncengan menggambarkan masyarakat kota Tegal hanya bisa diatur oleh pemimpin yang suci hatinya, penuh kejujuran dan lembah lembut.
WILAYAH ADMINISTRATIF Kota Tegal merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, terletak antara 109째8' - 109째10' Bujur Timur dan 6째50' - 6째53' Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Tegal 39,68 km2. Secara administratif Kota Tegal, terbagi dalam 4 wilayah Kecamatan dan 27 Kelurahan. Batas wilayah Kota Tegal Sebelah Utara : Laut Jawa, Sebelah Barat : Kabupaten Brebes, Sebelah Timur : Kabupaten Tegal dan Sebelah Selatan : Kabupaten Tegal. Jarak tempuh menuju Kota Tegal dari Ibu Kota Propinsi berkisar 165 km, Sementara itu jarak dari Kota Tegal ke Ibu Kota Negara (Jakarta ) adalah 320 km dengan waktu tempuh 4,5 jam (KA Cireks). Sampai saat ini jalan darat masih merupakan media utama transportasi dari dan menuju Kota Tegal.
11 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
LINKAGE ANTAR DAERAH Untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya, memecahkan permasalahan lintas daerah dan meningkatkan kemitraan serta daya saing daerah, Kota Tegal menjalin kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan kabupaten/kota terdekat melalui Sapta Mitra Pantura (SAMPAN), yang merupakan kerjasama tujuh kabmenjalin upaten/kota di Pantai Utara bagian barat Kerjasama melalui SAMPAN yang merupakan kerjasama secara terkoordinasi dalam peningkatan pelayanan publik, pengembangan ekonomi dan promosi daerah dalam rangka investasi, penatan ruang antar daerah, pengembangan kawasan perbatasan dan penanganan potensi konflik.
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 12
PEREKONOMIAN KOTA TEGAL Kondisi perekonomian Kota Tegal dapat digambarkan melalui pertumbuhan PDRB. Pertumbuhan PDRB berdasarkan atas dasar harga konstan pada tahun 2004 sampai 2008 menunjukkan kecenderungan meningkat. Pertumbuhan ekonomi dari tahun 2004 – 2008 berkisar 4 – 5%. Berdasarkan kontribusi masing-masing lapangan usaha sampai tahun 2008, struktur perekonomian Kota Tegal didominasi oleh lapangan usaha/sektor industri (21.28%) dan perdagangan (22,53%). Kondisi ini menunjukkan bahwa sampai saat ini kedua sektor merupakan andalan perekonomian Kota Tegal. Selanjutnya adalah sektor angkutan (11,74%), bangunan (12,18%), jasa-jasa (10,46%), pertanian (9,18), dan keuangan (9,84%).
Besarnya PDRB per kapita Per Kapita Kota Tegal pada tahun 2008 atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 8.656.092,00. Peningkatan besarnya PDRB per kapita tersebut menggambarkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Tegal mengalami peningkatan. Perkembangan IHK terbesar di Kota Tegal terjadi pada transportasi dan komunikasi disebabkan karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di tingkat dunia. Komponen IHK berikutnya yang dominan adalah bahan makanan, makanan jadi dan perumahan. Dari hasil IHK maka dapat diketahui tingkat inflasi di Kota Tegal cenderung fluktuatif, dimana pada 2008 sebesar 8,52%. Komoditas yang mengalami inflasi cukup tinggi adalah bahan makanan.
13 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
MemaknaiKotaTegal Bisnis2012
Apa Itu Bisnis? Makna Kota Tegal Bisnis 2012
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 16
Makna Kota Tegal Bisnis 2012 Kota Tegal adalah kota yang menjadi pusat kegiatan bisnis di Pantura Jawa Tengah. Sebagai kota metropolis, Kota Tegal tumbuh dengan ditunjang berbagai fasilitas dan sarana yang mendukung. Di kota berpenduduk sekitar 245.324 jiwa ini mall dan market center berlomba hadir, berbagai hotel berbintang maupun ruko-ruko bermunculan di berbagai sudut kota. Demikian halnya berbagai kompleks perumahan sampai kota mandiri makin menyemarakkan kota Tegal. Berbagai utilitas dan sarana publik terus dipacu pembangunannya. Sejumlah Investor menanamkan modal. Sebagai kota pelayanan jasa, mendorong pemerintah kota Tegal untuk meningkatkan pelayanannya kepada investor dan publik.
17 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Pembangunan gedung, jalan, pemulihan infrastuktur, instalasi teknologi informasi dan hal lain yang bersifat fisik di Kota Tegal dapat dikategorikan sebagai kemajuan di sektor jasa karena tidak dapat dipungkiri bahwa unsur fisik adalah pendukung utama pelayanan jasa. Didukung dengan posisi strategisnya yang berada dipersimpangan jalan pantura menuju Ibu Kota Jakarta secara ekonomis sangatlah potensial dalam pengembangan usaha bisnis. Sebagai unsur utama dinamisator usaha di Kota Tegal adalah masarakatnya yang agamis kental dengan jiwa kewirausahaan, kreatif dan inovatif serta suka bekerja keras. Dari hal –hal pendukung diatas Pemerintah Kota Tegal di tahun 2012 akan mencanangkan program Kota Tegal Bisnis. Makna dari Kota Tegal Bisnis itu sendiri adalah suatu kondisi dimana pada tahun 2012 masyarakat Kota Tegal dapat menjalankan roda bisnis dan ekonomi secara optimal baik sektor riil maupun jasa dengan dukungan berbagai komponen masyarakat dan Pemerintah Kota Tegal.
Pengertian Kota Tegal Bisnis 2012, tidak hanya akan berhenti di tahun 2012, namun secara progressif program ini akan tetap dilaksanakan dan dimantapkan pada tahun –tahun berikutnya. Kota Tegal Bisnis 2012 akan berhasil manakala masyarakat berperan aktif dan menjadi subyek dalam dunia usaha dan pembangunan ekonomi masyarakat Kota Tegal pada khususnya. Perwujudan Kota Tegal Bisnis 2012 memerlukan upaya keras dari seluruh jajaran Pemerintah maupun segenap masyarakat. Adapun sasaran pencapaian Kota Tegal Bisnis 2012 akan difokuskan kepada 7 hal : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penciptaan iklim usaha yang kondusif; Pengembangan kemitraan dan pemasaran Pengembangan SDM dan Kelembagaan Peningkatan Daya saing produk IKM Peningkatan Akses Permodalan bagi UMKM Peningkatan teknologi komunikasai dan informatika 7. Optimalisasi Pasar Pagi sebagai pusat grosir dan Gedung PPIB sebagai Bisnis Center.
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 18
Apa itu Bisnis ? Bisnis menurut beberapa ahli adalah kegiatan usaha yang terorganisasi untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan bertujuan menghasilkan profit (laba), yang kemudian laba tersebut digunakan untuk usaha meningkatkan laba atau perusahaan yang lebih besar lagi. Bisnis dapat juga diartikan sebagai usaha yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Manusia hidup butuh melakukan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan lebih jauh lagi untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal tersebut dilakukan dengan berbagai upaya baik secara individu maupun organisasi untuk menghasilkan barang dan jasa sehingga menghasilkan profit ( laba).
19 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Infrastruktur PendukungTegal Bisnis2012
Jalan dan Jembatan Transportasi Perbankan dan Lembaga Keuangan Akomodasi Tempat Usaha Fasilitas Promosi
Keberadaan Kota Tegal sebagai kota bisnis tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana baik sarana infrastruktur jalan/akses jalan, penginapan/hotel dan sarana penunjang lainnya.
Jalan dan Jembatan:
Jalan adalah merupakan salah satu sarana infrastruktur yang sangat vital sebagai penghubung. Pada tahun 2009 tercatat panjang jalan seluruhnya 207,138 km dengan rincian kondisi jalan baik 149,510 km (72,18%) kondisi sedang 28,180 km (13,s8%) dan kondisi rusak 29,448km (14,22%) Namun demikian, untuk mempertahankan umur teknis konstruksi perlu selalu dilakukan pemeliharaan secara berkala, sedangkan untuk rencana-rencana jalan penghubung kota-kota besar di Pantura maupun sekitarnya diperlukan penanganan yang serius, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
23 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Transportasi: Sebagai kota transit yang menghubungkan langsung Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, Semarang dan Surabaya sarana transportasi di Kota Tegal cukup strategis, sehingga keberadaan sarana transportasi selalu berkembang mengiringi dinamika arus lintas jalan pantura. Sebagai daya dukung bisnis di Kota Tegal sektor transportasi sangatlah potensial. Banyaknya kendaraan bermotor yang terdaftar di DITLANTAS Kota Tegal mencapai 122.258 unit yang terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu mobil penumpang, mobil barang, mobil bus dan kendaraan khusus. Kereta Api masih menjadi sarana transportasi darat yang cukup potensial baik untuk penumpang maupun barang. Tahun 2009 tercatat 686.582 orang sebagai pengguna jasa dan 4.198 ton barang yang diangkut menggunakan jasa kereta api. Aktivitas stasiun KA mengalami peningkatan hal ini dilihat dari padatnya jadwal pemberangkatan, jenis kereta yang melintas dan singgah di stasiun Kereta Api Tegal. Selain transportasi darat, transportasi lautpun masih cukup ramai hal ini ditengarai dengan masih banyaknya jumlah kapal milik rakyat dan aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Tegal. Tercatat sebanyak 240 unit kapal lokal dengan 206.785 GRT.
25 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Perbankan dan Lembaga Keuangan Sebagai pendukung kota perdagangan, industri dan jasa Kota Tegal merupakan lokasi yang strategis untuk pendirian lembaga-lembaga keuangan. Sebagai kota yang memiliki mobilitas pergerakan berbagai bidang usaha yang cukup tinggi, maka antusiasme lembaga-lembaga keuangan bank dan non bank seperti lembaga asuransi, lembaga pembiayaan/leasing dan lembaga ekonomi mikro (bmt) tumbuh sangat pesat. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya lembaga perbankan di Kota Tegal. Tahun 2010 jumlahnya sebagai berikut :
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 26
• 1 (satu) buah bank sentral, 34 unit bank status cabang dan 20 unit cabang pembantu, serta 3 Bank Perkreditan Rakyat
• 20 unit lembaga pembiyaan / leasing,19 Lembaga asuransi dan 5 money changer.
• 2 kantor cabang Pegadaian, 186 unit Koperasi dan 47 lembaga keuangan mikro
Akomondasi Keberadaan hotel / penginapan sangat mendukung eksistensi Kota Tegal sebagai kota bisnis. Kota Tegal memiliki prasarana dan sarana penginapan/hotel sebanyak 25 hotel/penginapan, dengan perincian Hotel Berbintang Satu sebanyak 4 hotel, Hotel Berbintang Tiga sebanyak 3 hotel, Hotel Melati Satu sebanyak 16 hotel dan Hotel Melati Dua sebanyak 2 hotel. Jumlah keseluruhan kamar mencapai 902 kamar, terdiri dari hotel berbintang sebanyak 491 kamar dan hotel non bintang (melati) sebanyak 411 kamar2
27 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Tempat Usaha Letak kotanya yang cukup staregis di jantungnya pantura menjadikan ribuan orang datang mencoba mengais keuntungan bisnis, didukung dengan saran usaha yang lengkap, aksesibilitasnya mudah, serta masarakatnya yang dinamis sehingga calon investor berlomba menanamkan modalnya di Kota Tegal. Jumlah sarana usaha dagang tercatat 6 buah pasar modern ( Mall, Supermarket, minimarket, indomart, alfamart ). Sarana pendukung usaha lainnya yaitu pasar tradisional di Kota Tegal terdapat 13 unit yang tersebar di beberapa tempat strategis. Pasar tradisional yang memiliki prospek ekonomi tinggi yaitu Pasar Pagi dengan mobilitas pengunjung rata-rata per hari mencapai Âą2.760 orang melampau pasar-pasar tradisional di daerah lain seperti pekalongan, pemalang dan brebes. Fasilitas yang ada di pasar pagi terdapat 308 kios, 1.007 los /outlet dan terdapat 3 blok yaitu blok A, B dan C yang masing-masing mempunyai segmen pasar berbeda. Ramenya aktivitas pasar pagi juga ditunjang dari hadirnya pasar grosir TEGAL GUBUG setiap hari Rabu dan Minggu, keadaan ini cukup mewarnai dinamika potensi yang ada di pasar pagi. Selain pasar umum Kota Tegal juga terdapat pasar khusus yaitu pasar ikan dan tempat pelelengan ikan yang berada di komplek PPP ( Pelabuhan Perikanan Pantai) Tegal sari. Peran PPP Tegal Sari dalam menunjang pembangunan perikanan yang berkelanjutan sangatlah strategis, karena merupakan ujung tombak usaha perikanan laut mulai dari rantai aktivitas produksi, distribusi hingga aktivitas pemasaran ikan. KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 28
Sarana Promosi Yang tidak kalah pentingnya sebagai sarana kegiatan usaha adalah fasilitas promosi. Orang tidak akan mengenal apa potensi yang dimiliki Kota Tegal tanpa adanya promosi. Di Kota Tegal terdapat kurang lebih 11 media promosi melalui elektronik (Radio) baik swasta maupun milik pemerintah dan terdapat 4 buah cybernews lokal dan 4 buah media cetak lokal ditambah media regional dan nasional yang beredar ke seantero Kota Tegal. Sarana lain yang dimiliki Kota Tegal yaitu Gedung Pusat Promosi dan Informasi Bisnis yang berada di Jalur Pantura tepat berada di Jl. Kolonel Sugiono Tegal. Kedepan keberadaan PPIB perlu ditata, dilengkapi dan dioptimalkan fungsinya sebagai sarana promosi yang potensial di Kota Tegal.
29 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Potensi dan Peluang Investasi
Industri Perdagangan Koperasi Kelautan dan Peternakan > Perikanan Laut > Perikanan Darat > Telur Itik Pariwisata dan Kuliner Potensi Pelabuhan
INDUSTRI Sektor industri mempunyai peranan yang cukup besar pada perekonomian Kota Tegal. Sumbangan PDRB dari sektor industri mencapai 259.874.680,10 berdasarkan harga konstant tahun 2000 didominasi oleh industri pengolahan atau ..............% dari total PDRB Kota Tegal. Jumlah industri kecil yang tersebar di empat kecamatan 2.674 unit usaha mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 11.515 orang dengan nilai produksi Rp. 98.843.000.000,00, Sedangkan jumlah industri besar sebanyak 37 unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 3.768 orang. Adapun jenis industri yang cukup potensial sebagai produk unggulan daerah adalah : 1. Industri Kreatif Batik Tulis Tegal Dari sekian banyak corak batik tulis yang dikenal di dunia batik klasik Indonesia, terdapat batik tulis Tegalan yang mempunyai ciri khas tersendiri. Batik tulis Tegalan dapat dikenali dari corak gambar sawatan yang besar, melebar dan isen-isen agak kasar yang diilhami oleh flora dan fauna lingkungan, dipadukan dengan warna-warna kontras yang menonjol dan berani memunculkan kesan tegas dan lugas. Batik tulis tegalan ini dikerjakan oleh penguasaha / pengrajin batik tulis yang sebagian besar ibu rumah tangga sebagai usaha pokok atau sambilan. Aktifitas usaha batik tulis mengelompok di Kelurahan Kalinyamat Wetan, Keturen, Tunon, dan Kelurahan Bandung dan Debong Tengah Kecamatan Tegal Selatan. Dengan diakuinya batik indonesia oleh Badan Dunia UNESCO , maka permintaan akan batik terus meningkat hal ini juga berimbas pada permintaan batik tegal. Dengan meningkatnya jumlah permintaan akan mendorong beberapa segi yaitu : 1. Peningkatan jumlah unit usaha serta tumbuh dan munculnya pengusaha / pengrajin muda 2. Penganeka ragaman penggunaan batik sebagai busana yang anggun dan luwes untuk masyarakat luas tanpa memandang jenis kelamin dan batas usia Untuk kedepannya Batik Tulis Tegalan diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi produktif bagi masyarakat Kota Tegal. 2. Industri Tenun Ikat ATBM Tenun Ikan ATBM Kota Tegal dibuat dengan mempergunakan peralatan sederhana berupa Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) , helai demi helai benang yang dicelup dengan bahan pewarna setelah dilakukan pengikatan dengan menggunakan bahan kedap air menurut motif desain tertentu, kemudian ditenun oleh jari tangan yang trampil hingga menjadi produk sarung byur , taplak meja dan bahan baju.
33 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Selain corak desain khas benilai seni tinggi yang tidak dapat ditiru oleh [roduk tekstil mesin. Produk tenun ikat ATBM Kota Tegal terutama sarung byur memiliki keistimewaan yang terletak pada kenyamanan dalam pemakaian, pada cuaca dingin kalo dipakai akan terasa hangat dan pada cuaca panas akan terasa sejuk. Keunggulan inilah yang membuat produk tenun ikat ATBM Kota Tegal banyak diminati oleh masyarakat yang tinggal di negara Timur Tengah dan negara Benua Afrika. dirinci berapa volumenya, berapa tahun berapa bulan, dimana saja. Aktifitas usaha industri tenun ikat ATBM yang bersifat padat karya ini tetap eksis hingga sekarang, berjumlah sebanyak 18 unit usaha dan mengelompok di Kelurahan Kraton dan Pekauman Kecamatan Tegal Barat serta di Kelurahan Mintaragen dan Kejambon Tegal Timur. Jumlah perusahaan ATBM di Kota Tegal sebanyak 21 unit usaha dengan kapasitas sebanyak 29.310 kodi. 3. Industri Logam Industri perlogaman Kota Tegal memiliki beberapa keunggulankomparatif yang mendukung tetap eksisnya kegiatan usaha ini, kiat-kiat usaha yang diterapkan menjadikan sektor ini mampu bersaing baik dalam penetapan harga jual maupun kuwalitas produk dari daerah lain. Fleksibelitas juga diterapkan dalam hal pelayanan berkaitan dengan permintaan diverensiasi produk yang dikehendaki konsumen. Jumlah pengusaha logam di Kota Tegal sebanyak 241 unit usaha dengan total investasi Rp. 48.477.078.000 serta mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2762 orang. Sebagian besar para pengusaha perlogaman berada di Kelurahan Kejambon dan Mangkukusuman Kecamatan Tegal Timur. Dengan adanya kelebihan yang dimiliki para perajin logam seperti kemampuan membuat dan menciptakan produk presisi berdasarkan gambar teknis maupun menjiplak barang yang sudah jadi, maka puluhan tahun silam memnapat predikat sebagai Jepangnya Indonesia. 4. Industri Shuttlecock: Industri Shuttlecock di Kota Tegal diklasifikasikan menjadi dua kelompok yang terdiri dari perusahaan industri berskala besar/menengah serta industri kecil dan industri rumah tangga. Shuttlecock berbagai merek diproduksi untuk memenuhi kebutuhan klub olahraga bulutangkis di tanah air, pelatnas/ pelatda serta kebutuhan penyelenggaraan even bulutangkis nasional dan internasional. Diantara beberapa perusahaan yang memproduksi shuttlecock berbagai merek tersebut, sekurang-kurangnya tiga perusahaan telah memiliki Sertifikat Kelayakan dariInternational Badminton Federation ( IBF) dan layak digunakan pada even kejuaraan bulutangkis tingkat internasional. Potensi Sentra Industri Kecil Shuttlecock tersebar diwilayah Kecamatan Margadana, Kelurahan Mintaragen dan Panggung Kec. Tegal Timur, Kelurahan Kraton, Tegalsari, Debong Lor Kec Tegal Barat, Kelurahan Debong Kidul Kc Tegal Selatan serta Kelurahan Krandon, Margadana, Sumurpanggang Kecamatan Margadana. Jumlah unit usaha shuttlecock di Kota Tegal sebanyak 20 perusahaan dengan kapasitas produksi sebesar 994.800 dos.
35 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Upaya pengembangan Sentra Industri Kecil Shuttlecock yang telah dilakukan antara lain dengan peningkatan kualitas hasil produk industri shuttlecock Kota Tegal melalui fasilitasi dan sosialisasi penerapan standar mutu serta restrukturisasi teknologi mesin produksi. Pemasarannya belum 5. Industri Galangan Kapal Aktifitas industri galangan kapal / dok Kota Tegal mampu membuat aneka jenis kapal baja berbagai ukuran , namun sampai saat ini yang dibuat terbatas pada kapal baja ukuran kecil (Âą2000 DWT), lebih dari ukuran tersebut belum dapat dilakukan mengingat kedalaman anir laut di alur pelabuhan kurang memadai. Kapal baja yang telah dibuat oleh perusahaan galangan kapal Kota Tegal antara lain jenis kapal ferry dan kapal keruk. Selain kapal baja , dibuat pula kapal kayu dari jenis sopek, semi purseseine dan purseseine untuk keperluan penangkapan ikan lepas pantai. Kesibukan galangan kapal dan dok sehari-hari juga diramaikan oleh kegiatan perbaikan kapal baja/ kapal kayu. Jumlah industri galangan kapal di Kota Tegal saat ini sebanyak 14 unit dengan kapasitas produksi sebesar 333.000 GRT. Adanya galangan kapal dan dok ini sangat menunjang kelancaran operasional kegiatan penangkapan ikan maupun kegiatan pengangkutan penumpang/ barang perdagangan antar pulau di wilayah nusantara. Peluang Investasi potensial yang hingga kini belum tergarap adalah dok kapal mini bagi perbaikan kapal-kapal sopek (kapal kecil/rakyat) mengingat jumlah kapal motor tempel milik warga Kota Tegal telah mencapai 418 unit dan kapal motor berjumlah 611 unit. Yg udh pesen siapa saja 6. Industri Pengolahan Ikan Adanya Pelabuhan Perikanan Pantai yang sarat dengan sandar labuhnya kapal jenis sopek hingga purseseine yang bongkar lelang ikan, mendorong tumbuh berkembangnya aktifitas usaha perdagangan ikan termasuk industri pengolahan ikan. Produk ikan olahan Kota Tegal terdiri dari ikan kering (ikan kering tawar dan asin), pindang, ikan asap, fillet yang diproduksi oleh para pengusaha pengolahan ikan untuk memenuhi kebutuhan regional dan nasional. Melimpahnya hasil tangkapan ikan nelayan di Kota Tegal merupakan faktor pendukung keberhasilan uasaha ini. Aktifitas usaha industri pengolahan ikan diselenggarakan oleh pengusaha pengolahan ikan yang berjumlah sekitar 247 unit usaha yang tersebar di Kelurahan Tegalsari, Kraton dan Muarareja Kec Tegal Barat, Kelurahan Panggung dan Mintaragen Kec Tegal Timur. Sementara itu peluang investasi disektor pengolahan ikan semakin besar setelah menteri kelautan dan perikanan meresmikan sentral pengolahan ikan dikawasan pelautan perikanan pantai pada bulan februari 2007 lalu, sedangkan untuk pabrik es 3 buah pabrik yang telah ada saat ini ternyata bekum mencukupi kebutuhan industri perikanan, sehingga peluang investasi pendirian pabrik es masih sangat besar. 7. Industri Telur Asin Telur asin merupakan salah satu produk industri pengolahan pangan yang merakyat , harga terjangkau dan mudah didapat. Melalui proses pembuatan yang relatif mudah dan penerapan teknologi yang sederhana, telur asin banyak diusahakan oleh masyarakat Kota Tegal. Bahan baku telur itik dari jenis alabio yang relatif tinggi produktifitas telurnya, banyak diternak oleh peternak itik didaerah kelurahan Maragadana dan Pesurungan Lor Kecamatan Margadana Kota Tegal. Jumlah unit usaha telur asin sebanyak 30 unit usaha dengan kapasitas produksi sebesar 31.000 peti.
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 36
PERDAGANGAN Meskipun wilayah Kota Tegal tidak begitu luas, tetapi Kota Tegal menjadi tujuan banyak investor dalam menanamkan modalnya. Hal ini dikarenakan Kota Tegal memiliki daya tarik (magnet) ekonomi bagi kabupaten/Kota di sekitarnya. Kondisi ini mempunyai pengaruh positif bagi pengembangan perdagangan di Kota Tegal. Kota Tegal selain sebagai bagian dari jalur perdagangan Jakarta - Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kekuatan sektor perdagangan terletak pada aspek keberadaan lokasi dan sarana infrastruktur pendukung usaha yang strategis, kelengkapan fasilitas, jangkauan pemasaran dan akses perbankan yang mudah dan lengkap. Strategi yang dilaksanakan adalah menata pusat perdagangan dengan mengembangkan pusat perbelanjaan sebagai wisata belanja,Kota Tegal dapat berfungsi sebagai pasar yang sangat menarik karena secara fungsional fasilitas kotanya dapat melayani 3 kali lipat dari penduduk kota secara administratif. Untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan pemerintah Kota Tegal telah membangun kembali pasar-pasar tradisional sedangkan pengusaha menengah beberapa ruko atau rumah toko yang cukup representif telah dibangun oleh pihak swasta,sedangkan dalam skala besar hingga tahun 2010 telah berdiri empat pusat pembelanjaan, secara keseluruhan di Kota Tegal terdapat 7 pasar modern dan 13 pasar tradisional.
Untuk potensi dan peluang usaha dibidang perdagangan yang dapat dikembangkan di Kota Tegal adalah dengan adanya Pasar Khusus. Pasar khusus adalah pasar yang menjual barang dagangan tertentu, dalam hal ini di Kota Tegal Pasar khusus yang dapat dikembangkan menjadi potensi dan peluang usaha yang bagus adalah: Pasar Grosir Sandang Pasar grosir ini di Kota Tegal terkenal dengan nama Pasar Tegal Gubug yang terletak di kompleks Pasar pagi Kota Tegal, pasar ini diadakan khusus hari Minggu dan Rabu saja. Barang-barang yang dijual disini dijual dengan harga grosir dan harga sangat bersaing sehingga banyak pedagang-pedagang dan masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya berbelanja disini. Untuk kedepan dengan penataan yang lebih ditingkatkan lagi diharapkan pasar grosir ini akan lebih berkembang sehingga dapat menjadi andalan Kota Tegal disektor Perdagangan. KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 38
KOPERASI Berdasarkan data yang ada, jumlah koperasi di Kota Tegal pada tahun 2009 adalah 186 unit dengan dengan asset sebesar Rp.71.570.000.000, Volume usaha Rp 157.264.000.000 dengan SHU yang diperoleh sebesar Rp 2.378.000.000. Pada tahun 2010 jumlah koperasi 190 dengan aset Rp. 84.269.740.000,- , volume usaha Rp. 172.575.140.000,- dan SHU yang diperoleh Rp 2.552.990.000,- . Perkembangan ini cukup menggembirakan, mengingat koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. ( data-data dilengkapi) Untuk menjawab tantangan kedepan, maka harus diwujudkan profesionalitas dan sikap business like; yaitu mampu mengelola koperasi menggunakan sistem manajemen yang profesional. Dimana koperasi tidak semata-mata hanya menjadi alat sosial, tapi menjadi komponen perekonomian yang mampu terjaga kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang.
KELAUTAN DAN PETERNAKAN Perikanan laut: Sektor perikanan laut Kota Tegal merupakan sektor andalan, karena memberikan kontribusi cukup besar bagi perekonomian Kota Tegal. Pada tahun 2008 produksi perikanan laut Kota Tegal mencapai 19.538,4 ton. Nilai produksi perikanan laut menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 9,09% pertahun dengan nilai produksinya mencapai Rp.124.899.612.000,00 pada tahun 2008. Bentuk kerja sama investasi yang ditawarkan oleh Pemerintah Kota Tegal adalah berupa : Pengembangan kawasan PPP Tegal Sari yang meliputi : Pembangunan kawasan industri perikanan ( ColdStorage, Pabrik Tepung Ikan dan Pabrik Es balok ) , Pembangunan pertokoan dan perkantoran Perikanan Darat: Produksi perikanan budidaya di Kota Tegal masih cukup rendah rendah. Hal ini disebabkan luas lahan perikanan umum, kolam, dan tambak di Kota Tegal hanya sekitar 11 ha dengan jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) hanya 11 RTP.
39 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Produksi terbesar sektor ini didapat dari tambak bandeng dan udang, 175,9 ton dengan nilai produksi Rp 2.339.399.000,00 pada tahun 2008. Produksi perikanan tambak tersebut mengalami penurunan rata-rata sebesar 5,62% per tahun, walaupun nilai produksinya mengalami peningkatan rata-rata sebesar 16,75% per tahun. Produksi perikanan kolam pada tahun 2008 hanya sebanyak 29,8 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 260.500.000,00. Produksi perikanan kolam mengalami peningkatan rata-rata sebesar 53,38% setiap tahunnya. Sumbangan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) juga cukup berarti bagi PAD Kota Tegal. Hal tersebut terbukti dari nilai kontribusi TPI di Kota Tegal yang mencapai Rp. 1.186.546.314,- pada tahun 2008 dengan nilai kontribusi Rp.124.899.612.000,00. Di Kota Tegal terdapat potensi kelompok-kelompok nelayan yang berusaha di berbagai bidang, seperti nelayan tangkap (10 kelompok), petani tambak (2 kelompok) dan pengolahan ikan (13 kelompok).
Peternakan Telur Itik: Hasil peternakan yang menjadi andalan Kota Tegal adalah telur itik. Produksi telur itik Kota Tegal mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 12,97%. Dalam rangka pengembangan peternakan telur itik, pPemerintah Kota Tegal menyiapkan lahan seluas 6 hektar diperuntukan kawasan terpadu Agro Bisnis Ternak itik. Hasil peternakan lainnya dari Kota Tegal adalah susu sapi. Produksi susu sapi mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 48,08% per tahun dengan tingkat produksi susu sebanyak 112.786 liter di tahun 2008. Sementara itu, produksi daging sapi dan kambing jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi daging sapi rata-rata 4,5 kg per tahun per kapita, produksi daging sapi belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Tegal.
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 40
PARIWISATA DAN KULINER Pariwisata merupakan salah satu sumber daya tarik suatu wilayah terhadap wilayah lainnya seperti halnya di Kota Tegal. Selain menambah pendapatan daerah, pariwisata juga dapat mendukung perkembangan potensi alam maupun produk yang dihasilkan Kota Tegal. Pantai Alam Indah masih merupakan satu-satunya obyek wisata yang potensial. Dengan pembenahan secara kontinyu maka jumlah pengunjungpun terus bertambah terutama pada hari-hari libur. Puncak kunjungan ke obyek wisata PAI tercatat saat hari libu perayaan Idhul Fitri, dimana total pengunjung meningkat sebesar 47,63% atau sebanyak 436.284 orang. Untuk menambah daya tarik dan lama tinggal bagi pengguna dan wisatawan, maka tempat rekreasi pantai alam indah dengan luas 21 hektar cukup strategis untuk dikembangkan. Tahun 2008 dibangun fasilitas berupa WATERBOOM, Restaurant Terapung (kapal terapung) oleh pihak investor swasta lokal,pembangunan dermaga untuk restaurant kapal terapung, Monumen bahari dan peningkatan jalan akses masuk PAI. Adapun peluang investasi yang ditawarkan adalah pembangunan kolam pemancingan,kolam renang, becak air,taman rekreasi anak dan remaja,wisata perahu ke karang jeruk,kios kerajinan dan museum Oceanografi serta pembangunan bumi perkemahan pantai
Pusat Kuliner
Sedangkan wisata kuliner antara lain adalah pondok makan jalan teri atau terkenal dengan nama ”Pokanjari”, dan “Tegal Laka-Laka”. Tegal Laka-Laka adalah salah satu tujuan wisata kuliner malam hari yang terletak di pusat Kota Tegal, tepatnya di sepenjang jalan Ahmad Yani. Pada malam hari, tempat ini selalu ramai pengunjung yang mencari berbagai makanan khas Kota Tegal antara lain adalah teh poci sekaligus menikmati keindahan suasana Kota Tegal di malam hari.
POTENSI PELABUHAN Sementara pelabuhan niaga di Kota Tegal yaitu PT PELINDO III kapal-kapal besar yang berbobot 60 dwt dapat bersandar di pelabuhan Tegal,Bangunan di area PT PELINDO III adalah seluas 112 ha dengan luas kolam 1 ha dan kedalaman -3 mlws. Jumlah dermaga atau tambatan hingga saat ini ada 2 buah,dermaga beton satu memiliki panjang 132 meter lebar 10 meter luas1320 m2 dan daya dukung 2 ton per m2. Sedangkan dermaga 2 memiliki panjang 260 m lebar 10 m dan tinggi 3,5 m dengan luas 2600 m2 dan daya dukung 2 ton 4 m2. Dengan adanya sarana pelabuhan niaga di Kota Tegal tentu menambah peluang bisnis bagi masyarakat sekitarnya. Apalagi bila keberadaan pelabuhan tegal bisa dikembangkan tentu akan berdampak multipler efek terhadap perekonomian Kota Tegal.
41 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
DukunganTerhadapInvestasiMenujuTegalBisnis2012
Pemerintahan yang Baik Stabilitas Politik Pelayanan Perijinan Regulasi
Investasi di Kota Tegal selama beberapa tahun mengalami perkembanganyangcukupmengembirakan, baik jumlah maupun permodalannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah jiwa kewirausahaan (entrepreneuship) dan peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan keamanan serta pembangunan sarana dan prasarana daerah. Untuk lebih menunjang pertumbuhan ekonomi daerah adalah mendatangkan investor dari luar daerah dan luar negeri. Dalam kurun waktu terakhir, investasi yang masuk ke Kota Tegal seluruhnya termasuk kategori PMDN. Dalam kurun waktu tersebut terdapat perubahan struktur investasi dari industri kecil dan menengah Sampai dengan tahun 2014 pertumbuhan nilai PMDN IKM rata-rata akan mencapai 0,73%, sedangkan nilai PMDN untuk Industri Besar rata-rata hanya sebesar 0,06%. Pengembangan fasilitas infrastruktur (transportasi, pelabuhan, komunikasi dsb), dan penyediaan skilled workers sangat menjadi perhatian pemerintah Kota Tegal. Penyediaan sarana informasi berupa Investment Information Center yang memberikan fasilitas data base (basis data) tentang ketersediaan semua aspek yang terkait dengan dunia usaha.
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 44
PEMERINTAHAN YANG BAIK
Otonomi daerah dimaknai sebagai upaya revitalisasi pemerintahan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan konsekwensi yang timbul adalah daerah harus mampu mengatur dan mengurus kepentingan kemasyarakatan, pemerintahan, dan pembangunan menurut prakarsa dan aspirasinya sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerah. Organisasi pemerintahan a. Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan serta dalam rangka merespon dinamika perkembangan masyarakat dan system pemerintahan maka pemerintah Kota Tegal telah menetapkan Susunan OrganisasiPerangkat Daerah Kota Tegal yang telah disesuaikan dengan tuntutan perkembangan situasi di Kota Tegal b. Didasarkan pada pemikiran bahwa sumber daya manusia merupakan elemen terpenting didalam pelayanan publik, maka pengembangan kualitas SDM menjadi prioritas utama yang ditempuh dalam upaya pelayanan publik. Dengan kualitas SDM yang baik termasuk didalamnya perilaku yang profesional, diharapkan dapat mampu mewujudkan tata pemerintahan yang baik Filosofi birokrasi 1. Dalam hal birokrasi Pemerintah Kota Tegal banyak memposisikan diri sebagai enebler dan pembuat regulasi. Pemerintah menciptakan suasana yang kondusif untuk mendorong dan memfasilitasi masyarakat madani dan dunia usaha untuk lebih partisipatif dalam pembangunan. 2. Pengembangan jiwa entrepreneurship dan crporate ccultur di kalangan birokrasi 3. Pelestarian kearifan lokal/lokal wisdom sebagai modal sosial dalam pembangunan. Semangat kekeluargaan dan dan gotong royong yang dimilki oleh masyarakat Kota Tegal merupakan social capital yang sangat berharga untuk dimanfaatkan dalam pembangunan. Peran aparatur pemerintah daerah semakin ditingkatkan terutama bagi pelayanan publik, promosi dan fasilitasi penananaman modal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan pelayanan publik yang berkualitas, akuntabel, transparan mencerminkan citra pemerintah yang semakin baik menuju perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah (good governance). Pelaksanaan pelayanan publik yang berkualitas dilakukan dengan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, antara lain pelayanan perijinan, administrasi kependudukan dan catatan sipil, pelayanan kesehatan, pelayanan persampahan dan lain sebagainya. Kendala yang dihadapi dalam optimalisasi pelayanan publik adalah keterbatasan peralatan dan prasarana pendukung, kemampuan aparatur yang terbatas sehingga menyebabkan pelayanan publik terhambat. Tingkat kecepatan, ketepatan layanan perlu ditingkatkan agar dapat optimal.
45 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
STABILITAS POLITIK: Dalam kajian ekonomi politik, terdapat kaitan antara bidang politik dan ekonomi. Untuk menumbuhkan perekonomian di suatu daerah diperlukan stabilitas politik. Untuk membangun perekonomian yang kokoh ditengah kondisi politik yang labil akan sangat sulit. Dibutuhkan peran serta seluruh masyarakat untuk mendukung terciptanya stabilitas politik tersebut sehingga menghasilkan kondisi ekonomi yang lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 46
PELAYANAN PERIJINAN: Salah satu komitmen Pemrintah Kota Tegal untuk memperbaiki iklim penanaman modal di Kota Tegal daerah adalah penerapan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang didasarkan pada UU No. 25/2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor : 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tegal, Bagian Kesembilan Pasal 225 disebutkan bahwa Badan Pelayanan Perizinan Terpadu merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan dan perizinan terpadu dan penanaman modal daerah. Peraturan Walikota Tegal Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pola dan Mekanisme Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tegal Berbagai terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal untuk mengairahkan iklim investasi antara lain : • Sistem informasi pelayanan terpadu (SIM perijinan 42 modul perijinan) • Skema Insentif bagi investor perda pemberian insentif dan kemudahan bagi investor, untuk memacu pertumbuhan investasi.
47 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
StrategiPencapaianTegalBisnis2012
Penciptaan iklim usaha yang kondusif Pengembangan Jaringan Kemitraan dan Pemasaran Pengembangan SDM dan Kelembagaan Peningkatkan daya saing Produk IKM Peningkatan akses permodalan bagi UMKM Peningkatan teknologi komunikasi dan informatika Tercapainya tertib niaga dan perlindungan konsumen Optimalisasi Fungsi Gedung PPIB sebagai Busines Center di Kota Tegal Pasar Pagi sebagai Pusat Pasar Grosir Sandang daerah Pantura
Orientasi kebijakan pembangunan Kota Tegal secara umum sebagaimana tercantum dalam Renstra Kota Tegal yang difokuskan pada upaya-upaya memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dengan tetap memperhatikan arah dan kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disertai rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Dalam akselerasi renstra diarahkan dan ditujukan untuk pelaksanaan program-program strategis daerah antara lain mendukung keberhasilan program Kota Tegal Bisnis tahun 2012 seperti pada halaman berikut.
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 50
Penciptaan iklim usaha yang kondusif Dalam rangka memfasilitasi terselenggaranya lingkungan usaha yang efisien secara ekonomi, sehat dalam persaingan, dan non diskriminatif bagi kelangsungan dan peningkatan kinerja usaha UMKM. Program 1.
Political Will/komitmen pemerintah yang nyata dalam mendorong dunia usaha dan investasi;
2.
Keterpaduan Regulasi Pusat
Hasil Yang diharapkan
dan Daerah 3.
Memberikan kemudahan perijinan usaha melalui pelayanan One Top Service dalam rangka evisiensi waktu, biaya, kepastian, transparansi, pengembangan informasi dan networking.
4.
Menghilangkan pungutan dan memberikan keringanan retribusi
5.
Memberikan insentif pada kegiatan usaha strategis.
6.
Peningkatan kualitas infrastruktur usaha
Pengembangan Jaringan Kemitraan dan Pemasaran Permasalahan klasik yang dialami UMKM dalam pengembangan kegiatan usahanya antara lain terbatasnya jangkauan pemasaran dan tidak berjalannya kemitraan antara pengusaha besar dan UMKM, hal ini tentu menjadi penghambat laju bisnis di Kota Tegal. Program
Hasil Yang diharapkan
1.
Pendayagunaan forum komunikasi antar UMKM dan temu bisnis
2.
Penguatan kelompok usaha bersama seperti klaster
3.
Kemitraan usaha antar UMKM dengan perusahaan besar,
4.
Membentuk jaringan pemasaran melalui lembaga-lembaga usaha yang ada di luar daerah seperti Kowarteg, IKBT.
5.
Promosi produk UMKM melalui berbagai media
6.
Fasilitasi Pameran/Expo produk IKM
51 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Pengembangan SDM dan Kelembagaan Dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia, kapasitas kelembagaan sektor usaha perlu dilakukan transformasi pengetahuan, ketrampilan dan teknologi untuk mempersiapkan SDM UMKM yang handal, trampil dan terdidik, berkualitas dan profesional didukung dengan kelembagaan profesi yang kuat dan mapan. Program 1.
Menyelenggarakan pelatihan dan pemagangan/on the job training
2.
Bimbingan teknis, bantuan teknologi , peralatan produksi dan bahan baku
3.
Fasilitasi pengembangan design dan kemasan produk
4.
Pendampingan Bussines Development service/ BDS
5.
Memfasilitasi kegiatan promosi produk IKM baik tingkat nasional maupun internasional dan kegiatan Studi Banding
Hasil Yang diharapkan Terciptanya produk IKM yang mempunyai daya saing
Peningkatkan daya saing Produk IKM Dengan diberlakukannya perdagangan bebas negara Asia atau yang lebih dikenal dengan CAFTA, hal ini akan membawa dampak terhadap eksistensi produk industri secara nasional termasuk produk Industri Kecil Kota Tegal. Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu pada penjualan produk antar negara tanpa pajak expor-impor atau hambatan lainnya. Kita tidak bisa menghindari keadaan ini tetapi bagaimana usaha pemerintah memfasilitasi agar produk Kota Tegal bisa bersaing dengan produk-produk dari daerah lain. Program
Hasil Yang diharapkan
1.
Pendidikan dan pelatihan manajemen dan kewirausahaan
Meningkatnya SDM yang handal
2.
Menyelenggarakan forum temu bisnis antar lembaga profesi dan pelaku bisnis
Terwujudnya kelembagaan usaha UKM yang mampu mendukung tumbuh kembanya UKM
3.
Memperluas & meningkatkan kualitas institusi pendukung & non- keuangan
4.
Pendayagunaan lembaga-lembaga sertifikasi profesi seperti : KADIN, HIPMI, IWAPI, PHRI dalam rangka ikut mendorong pergerakan bisnis di Kota Tegal
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 52
Peningkatan akses permodalan bagi UMKM Terbatasnya akses usaha kecil menengah kepada sumber-sumber permodalan akan sangat mempengaruhi dan menghambat upaya-upaya UMKM untuk maju dan mengembangkan usahanya. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kemampuan akses permodalan bagi UMKM diperlukan langkah-langkah terobosan untuk mendekatkan, memperluas dan membuka akses ke sumber-sumber keuangan. Program
Hasil Yang diharapkan
1.
Penguatan dan pengembangan lembaga keuangan daerah, mikro dan koperasi (BPR/BKK, Bank Pasar, LKM dan LKP ) melalui kegiatan penyaluran modal bagi UKM menggunakan dana APBD
2.
Mendorong sosialisasi dan intermediasi Skim Kredit untuk UMKM yang dikelola oleh bank umum ( KUR )
3.
Fasilitasi subsidi bunga dari sumber APBD kepada UMKM prospektif
4.
Pengembangan Koperasi
5.
Fasilitasi akses permodalan dari BUMN
Peningkatan teknologi komunikasi dan informatika Tujuan : meningkatkan aksesbilitas UKM terhadap sumber informasi pengetahuan/teknologi dan pasar serta sumber daya produktif lainnya dalam kerangka pengembangan usaha UKM. Program
Hasil Yang diharapkan
1.
Fasilitasi pendirian telecenter di sentra usaha produktif
Mendorong produktifitas usaha UKM
2.
Sosialisi dan Pelatihan pemanfaatan telecenter dagi pengembangan usaha UKM
Perluasan penetrasi pasar
3.
Menfasilitasi pengembangan jaringan usaha berbasis teknologi informasi
Terpomosikannya potensi keunggulan khas setempat
53 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Tercapainya tertib niaga dan perlindungan konsumen Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2004 tentang perdagangan barang dalam pengawasan, maka barang dan jasa yang beredar di pasar, barang yang dilarang beredar di pasar, barang yang diatur tata niaganya, barang-barang bersubsidi dan pendistribusian barang beredar perlu diawasi pelaksanaannya. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi konsumen dari produk-produk yang dapat mengganggu keselamatan, keamanan, dan kesehatan konsumen serta pengaruhnya pada lingkungan sekitar. Program 1.
Memfasilitasi terbentuknya Perda Tera
2.
Sosialisasi UU Perlindungan Konsumen dalam rangka mengkatkan kesadaran masyarakat
3.
Monitoring / Pengawasan : monitoring stok barang, barang kadaluwarsa, barang BDKT, barang Non SNI
4.
Optimalisasi peran PPNSPK (Petugas Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen) dan PPPBJ (Petugas Pengawas Peredaran Barang dan Jasa.
5.
Memfasilitasi pembentukan BPSK ( Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) Tingkat Kota
6.
Mendorong LPKSM (Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat).
KOTA TEGAL BISNIS
x menuju tegal bisnis 2012 x 54
Hasil Yang diharapkan
Optimalisasi Fungsi Gedung PPIB sebagai Busines Center di Kota Tegal Dengan terbangunnya Gedung Pusat Promosi dan Informasi Bisnis di Kota Tegal pada tahun 2003 sampai saat ini penggunaannya belum difungsikan secara optimal. Hal ini dikarenakan belum lengkapnya fasilitas yang ada di sekitar gedung serta kurang optimalnya usaha pemerintah Kota tegal dalam mempromosikan penggunaan gedung kepada masyarakat. Gedung PPIB mempunyai performens yang cukup representatif, apabila kita optimalkan fungsinya sebagai gedung Bisnis Center hal ini akan ikut mendorong semangat para pengusaha untuk lerbih tergerak menggunakan gedung PPIB sebagai ajang promosi, Temu Bisnis, tempat pelayanan satu atap bagi lembaga-lembaga profesi seperti KADIN, HIPMI, IWAPI, PHRI dll.
Pasar Pagi sebagai Pusat Pasar Grosir Sandang daerah Pantura Pasar pagi merupakan satu-satunya pasar tradisional yang terletak di jantungnya Kota Tegal. Posisinya yang strategis pasar pagi patut dijadikan icon bisnis di daerah pantura, karena setiap minggunya tidak kurang dari Âą11.040 orang dari berbagai daerah seperti Pekalongan, Pemalang, Cirebon bahkan dari Purwokerto mengunjungi pasar pagi untuk melakukan bisnis. Hal ini tidaklah berlebihan bila Pemerintah Kota Tegal memberikan perhatian yang serius mengembangkan infrastrutur yang dibutuhkan pasar pagi untuk memberikan mutu pelayanan, kenyamanan dan keamanan agar pengunjung merasa surprase berada di pasar pagi. Fasilitas yang perlu di kembangkan adalah :
a. Penataan Los/Kios menunjang keberadaan pasar grosir sandang/ Tegal Gubug
b. Pengembangan tempat parkir dan jalan akses masuk ke Tegal Gubug
c. Penyiapan kontainer penampung limbah pasar pagi
d. Penyiapan SDM yang handal dalam menejerial pasar pagi
55 x KOTA TEGAL BISNIS x menuju tegal bisnis 2012
Penutup Kota Tegal Bisnis 2012 merupakan motivasi bagi para pelaku usaha yang digelorakan oleh Pemrintah Kota Tegal melalui Gerakan Pembangunan Masyarakat Kota Bahari (GERBANG MAS) dengan tujuan kesejahteraan masyarakat Kota Tegal melalui kegiatan usaha. Dengan semangat otonomi daerah, pemberdayaan potensi daerah dengan melibatkan seluas-luasnya peran serta dan dukungan berbagai komponen bangsa demi mewijudkan demokratisasi pembangunan yang diarahkan pada kepentingan pengembangan kreatifitas, pemberdayaan masyarakat dan kemandirian daerah dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama , sementara peran pemerintah lebih ditekankan sebagai fasilitator. Apabila semangat ini dijalankan sesuai dengan tanggung jawab dan peran masing-masing dan terkoordinasi, kita yakin Kota Tegal Bisnis akan terwujud sesuai dengan harapan.
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI (DISPERINDAGKOP) Kotamadya Tegal Jl. Melati No. 30A, Tegal - Jawa Tengah Telp.+62-283 xxxxx, xxxxx Fax. +62-282 xxxxx www. kotategal.go.id