LAPORAN WORKSHOP JES 2013
Untung Rugi Investasi Emas
di Perbankan Syariah
WAKTU
Rabu 10 April 2013
TEMPAT
Auditorium Adhiyana Wisma Antara Lantai 2 - Jakarta
Daftar Hadir
20 | Laporan Workshop JES 2013
Daftar Hadir
Laporan Workshop JES 2013 | 19
Daftar Hadir
Pendahuluan
K
egiatan Workshop Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) 2013 bertema �Untung Rugi Investasi Emas di Perbankan Syariah� telah berlangsung dengan baik pada hari Rabu, 10 April 2013. Acara yang bertempat di Gedung Wisma Antara, Jakarta tersebut dihadiri oleh sekitar 70 orang, 43 diantaranya merupakan jurnalis yang meliput di bidang keuangan syariah.
18 | Laporan Workshop JES 2013
Acara dimulai pukul 09.30 dengan sambutan dari Ketua Panitia Pelaksana Rabiatun yang juga jurnalis Harian Terbit. Pada workshop ini menghadirkan keynote speaker Deputi Menko Perekonomian Edi Putra Irawady. Dilanjutkan dengan paparan Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Edy Setiadi. Berikutnya adalah Direktur Risiko dan Kepatuhan BNI Syariah Acep Riana Jayaprawira, Jeffry Prayana mewakili Asbisindo, Direktur Pegadaian Wasis Djuhar. Adapun sebagai pemapar selanjutnya anggota DPR RI Komisi XI Tossi Aryanto, dilanjutkan pengamat ekonomi syariah Muhammad Nadratuzzaman. Workshop ini dimoderatori Ketua Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) Kristopo, dari Majalah Infobank.
Laporan Workshop JES 2013 | 3
Daftar Hadir
Laporan Workshop JES 2013 | 17
kliping
Keynote Speaker
Koran Seputar Indonesia Kamis, 11 April 2013
Yang masih langka dalam ekonomi syariah adalah pembiayaan ke sektor riil, yakni kegiatan yang menumbuhkan demand.
Koran Tempo Kamis, 11 April 2013
Repubika Jumat, 12 April 2013
Edi Putra Irawady Deputi Menko Perekonomian
Media Indonesia Jumat, 12 April 2013
S Harian Terbit Jumat, 12 April 2013 Berita Kota Jumat, 12 April 2013
Media Indonesia Jumat, 12 April 2013
16 | Laporan Workshop JES 2013
ebagai keynote speaker, Edi Putra Irawady mengingatkan supaya kita terus bersama menjaga pengembangan ekonomi syariah, termasuk pula dari kalangan akademisi dan pengamat. Selain itu kegiatan ekonomi syariah bukan sekadar ekonomi alternatif, tetapi ekonomi yang punya karakter dan prinsip tersendiri sehingga tidak bisa disanding baik-buruknya dengan sistem ekonomi lain. Edi juga meyakini bahwa esensi gerakan dalam ekonomi syariah adalah demi kemakmuran masyarakat Karena itu yang terpenting dalam ekonomi syariah adalah melakukan pengawasan terhadap prinsip dan dasar-dasar ekonomi syariah. Dalam hal ini bukan hanya soal standardisasi, riba, atau ghoror tapi bagaimana mewujudkan ekonomi syariah dalam program nyata. Misal, terkait program sustainable production and consumption. Dan masih banyak program nyata yang belum direalisasikan. Menurut Edi, yang masih langka dalam ekonomi syariah adalah pembiayaan ke sektor riil, yakni kegiatan yang menumbuhkan demand. Ekonomi syariah juga bukan hanya berupa pembiayaan tetapi menyangkut apa yang dibutuhkan masyarakat. Misal, dengan melakukan pembiayaan ke proyek MP3EI melalui pembiayaan sektor infrastruktur. Potensi pengembangan ekonomi syariah masih sangat banyak tapi utilisasinya masih kurang. Dalam pengembangan ekonomi syariah, intervensi tidak boleh terlalu banyak karena akan menimbulkan kebijakan distorsif. Selama intervensi masih terjadi, distorsi kebijakan pun akan terus terjadi, padahal prinsip ekonomi syariah adalah keadilan. Kecuali bila diperlukan pengaturan.
Pentingnya sistem pengawasan agar sistem syariah tidak bias. Emas sudah dipakai sejak zaman Rasulullah, tapi kita seringkali sulit membedakan mana emas sebagai komoditi dan sebagai monetary instrumen sehingga ketika terjadi kasus, sebenarnya telah terjadi penyimpangan prinsip. Emas bukan dipakai sebagai benchmark, bukan sebagai penstabil ekonomi tapi sebagai packing (kemasan) untuk mencapai suatu instrumen seperti perdagangan multilevel. Oleh karena itu emas tidak murni sebagai instrumen investasi. Beberapa poin lain adalah: 1. Perlu dilakukan popularisasi istilah ekonomi syariah tanpa menghilangkan maknanya agar istilah-istilah syariah lebih mudah dipahami masyarakat; 2. Soal kelengkapan di ekonomi syariah harus dibenahi mulai dari sarana prasana, infrastruktur, SDM, linkage, perlu dilengkapi; 3. Bagaimana meningkatkan investasi emas sesuai dengan kaidah syariah; 4. Bagaimana agar investasi emas di syariah ini miliki kelengkapan sehingga berbeda dengan non syariah; 5. Guna menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat underlying dan jaminan harus clear, sosialisasi membumi. Dalam bidang teknologi pun harus suitable sehingga bisa profer ke segalanya; 6. Perlu dilakukan riset kebutuhan penyaluran dana perbankan syariah sehingga bisa ditentukan sektor pembiayaan prioritas; 7. Problemnya, perbankan syariah belum punya trading liason sehingga tidak bisa melakukan dua instrumen sekaligus. Kalau ada pengaturan bank syariah leluasa melakukan liason trading maka bank syariah bisa menyediakan produk syariah sesuai kebutuhannya; 8. Perbankan syariah harus berani masuk sektor riil seperti pembangunan infrastuktur. Kalau menggunakan investasi emas, harus jelas underlying-nya. 9. Target ke depan, RI pada 2020 akan menjadi negara dengan perbankan syariah terbesar di dunia.
Laporan Workshop JES 2013 | 5
Kliping
Speaker
Adapun terkait produk perbankan berbasis emas, sebagai regulator BI melakukan tindakan pembinaan dengan menghentikan sementara produk qardh beragun emas.
Edy Setiadi Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia
P
ada workshop ini Edi Setiadi menyampaikan materi bertema � Pola Pengaturan Investasi Emas di Perbankan Syariah�. Bank Indonesia menggunakan lima paradigma dalam pengaturan perbanakan syariah, sebagai berikut: 1. Directed Market Driven; mengarahkan preferensi pasar sehingga terbangun industri perbankan syariah yang sehat, kuat dan konsisten terhadap prinsip syariah. 2. Fair Treatment, membangun persaingan industri perbankan syariah yang sehat sesuai karakteristiknya dan pace of development. 3. Gradual & Sustainable Approach, prioritas dan fokus pengembangan berdasarkan situasi dan kondisi serta dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. 4. Sharia Compliance, pengaturan industri dan pengembangan infrastruktur yang sesuai dengan prinsip syariah 5. Professional, setiap upaya pengembangan didasarkan kepada pertimbangan keahlian dan tata kelola yang baik. Sedangkan dalam pengaturan produk berbasis emas terdapat beberapa aturan: 1. Produk perbankan syariah diserahkan kepada industri perbankan syariah (market driven); 2. Produk baru yang memiliki kompleksitas dan/atau risiko tinggi wajib dimintakan persetujuan terlebih dahulu kepada Bank Indonesia 3. Produk pembiayaan qardh beragun emas memilki kompleksitas dan/atau risiko tinggi bagi perbankan syariah sehingga wajib mendapat persetujuan Bank Indonesia 4. Bank Indonesia melakukan pengawasan terhadap
6 | Laporan Workshop JES 2013
implementasi produk pembiayaan qardh beragun emas 5. Produk perbankan syariah diserahkan kepada industri perbankan syariah (market driven) 6. Produk baru yang memiliki kompleksitas dan/atau risiko tinggi wajib dimintakan persetujuan terlebih dahulu kepada Bank Indonesia 7. Produk pembiayaan qardh beragun emas memilki kompleksitas dan/atau risiko tinggi bagi perbankan syariah sehingga wajib mendapat persetujuan Bank Indonesia 8. Bank Indonesia melakukan pengawasan terhadap implementasi produk pembiayaan qardh beragun emas Edy Setiadi juga memaparkan sejumlah hasil pengawasan produk berbasis emas, antara lain: 1. Portfolio pembiayaan qardh beragun emas pada perbankan syariah dalam tahun 2010 dan 2011 meningkat sangat tajam dibandingkan dengan jenis pembiayaan produktif; 2. Pembiayaan qardh beragun emas didominasi oleh nasabah besar yang jumlahnya sedikit dengan nilai nominal per nasabah relatif besar yang diindikasikan melakukan spekulasi; 3. Praktik pembiayaan qardh beragun emas belum sepenuhnya didukung oleh Standar Operating Procedure (SOP) secara memadai; 4. Bank melakukan pencampuran produk pembiayaan qardh beragun emas dengan murabahah emas sehingga memiliki risiko cukup tinggi. Adapun terkait produk perbankan berbasis emas, sebagai regulator BI telah mengambil beberapa langkah. Bank Indonesia melakukan tindakan pembinaan (supervisory action) dengan menghentikan sementara produk qardh beragun emas. Selain itu juga melakukan fungsi sebagai mediator terhadap nasabah yang merasa dirugikan oleh bank. Bahkan BI telah melakukan pengaturan produk qardh beragun emas pada akhir Februari 2012 dan produk pembiayaan kepemilikan emas secara tidak tunai (murabahah emas) pada akhir Mei 2012 yang mencakup aspek jumlah portfolio pembiayaan, jumlah fasilitas setiap nasabah, jangka waktu pembiayaan, serta nilai agunan.
Bisnis Indonesia Kamis, 11 April 2013
Kontan Kamis, 11 April 2013
Koran Jakarta Kamis, 11 April 2013 Neraca Kamis, 11 April 2013
Investor Daily Kamis, 11 April 2013
Neraca Kamis, 11 April 2013 Laporan Workshop JES 2013 | 15
Album
Speaker
Produk investasi emas BNI Syariah baru berjalan tiga bulan namun account sudah mencapai lebih dari 1000. Meski relatif pelan pertumbuhannya karena selalu berhati-hati (prudent) dan makosit syariahnya benar. Acep Riana Jayaprawira Direktur Risiko & Kepatuhan BNI Syariah
P
ada sesi ini diterangkan bahwa BNI Syariah melakukan terobosan produk melalui riset produk, kecuali bila ada dalil yang mengharamkannya serta sangat memperhatikan regulasi yag ada. Dalam pengembangan produk juga memperhatikan respon dan tren competition sehingga kita harus memperhatikan trend dan need di masyarakat. Bagi BNI Syariah, banyak hal yang sudah dimiliki bisa dikembangkan. Artinya, tidak harus selalu mengembangkan yang baru. Begitu pula dengan produk investasi emas yang sudah lama dilakukan BNI Syariah, tetapi melihat perkembangannya, ternyata produk ini digunakan tidak untuk seharusnya, maka BNI Syariah menahan diri. Selanjutnya dilakukan inovasi produk investasi emas tersebut agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Produk BNI Syariah selalu mempunyai unique selling point sebab kalau sama, agak sulit menjualnya di pasaran. BNI Syariah juga mempunyai tiga strategi dalam merespons peraturan BI yakni strategi outlet, strategi finansial dan strategi produk dengan melihat persaingan yang ada dan melakukan analisa SWOT. Kini, sebagian besar yang dilakukan oleh Bank BNI (konvensional) sebagai induk, sudah bisa dilakukan oleh BNI Syariah karena induk sangat mendukung. Lagi pula BNI Syariah selalu mematuhi fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN). BNI Syariah juga selalu melakukan benchmark terhadap pesaing yang lebih andal dan terus melakukan inovasi. Dalam konteks investasi emas, BNI Syariah memiliki 2 produk yakni rahn (sebelumnya nasabah sudah punya emas lalu
14 | Laporan Workshop JES 2013
digadaikan ke BNI Syariah. Dana tersebut hanya bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak dan tidak boleh untuk investasi) serta murabahah (pembiayaan emas). Produk investasi emas BNI Syariah baru berjalan tiga bulan namun account sudah mencapai lebih dari 1000. Meski relatif pelan pertumbuhannya karena selalu berhati-hati (prudent) dan makosit syariahnya benar. Salah satu keunggulan investasi emas, kecepatan naiknya harga emas lebih cepat dari kecepatan ongkos naik haji. Dan yang menjadi target produk investasi syariah BNI Syariah adalah pekerja yang memiliki fix income terutama yang payroll di BNI Syariah Karena BNI Syariah tidak mau ambil risiko dengan orang yang tak dikenal.
Laporan Workshop JES 2013 | 7
Speaker
Sesi Tanya Jawab Adin Jaelani, dari Bank Sahabat Sampoerna Unit Syariah.
Selain keuntungan, ada juga sejumlah risiko dalam berivestasi emas. Diantaranya adanya emas palsu, investasi bodong, risiko penyimpanan dan fluktuasi harga turun.
Wasis Djuhar Direktur Pegadaian
D
alam pemaparannya, Wasis menjelaskan pertimbangan berinvestasi emas karena adanya proteksi nilai, kebal terhadap inflasi, adanya diversifikasi portofolio, perlindungan fluktuasi rupiah. Faktor lain adalah adanya gap yang semakin besar antara supply dan demand, adanya perencanaan emas terkait dengan renana masa depan seperti berhaji, sekolah, pensiun dan memberli rumah. Selain keuntungan, ada juga sejumlah risiko dalam berivestasi emas. Diantaranya adanya emas palsu, investasi bodong, risiko penyimpanan dan fluktuasi harga turun. Wasis juga memaparkan bahwa berinvestasi emas di Pegadaian mudah. Saat ini jaringan tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 4.624 outlet. Transaksi bisa langsung tunai di 55 outlet Galeri 24 . Lagi pula investasi emas di Pegadaian bisa diangsur selama 36 bulan, pembelian lewat online dan pesanan dalam jumlah tertentu dapat diantar sampai tempat tujuan. Selain itu murah dan transparan karena adanya margin tunai 3% (tanpa tambahan biaya apapun, Pembiayaan equivalen rate 1% per bulan. Biaya administrasi online hanya Rp3.500 serta ada fasilitas pelunasan sewaktu-waktu (break) tanpa pinalti. Investasi emas di Pegadaian dimulai dari 1 , 5 , 10 dan 25 gram. Pegadaian juga menjamin emas yang dipasarkan karena setiap logam mulia besertifikat LBMA. Bahkan ada buyback guarantee hingga 97% serta semua diakhiri dengan serah barang secara fisik. Pegadaian pun memiliki sekitar 8.000 ahli taksir yang andal.
8 | Laporan Workshop JES 2013
Pegadaian terjun di bisnis investasi emas karena sebagian besar agunan 97 persen berupa emas. Nilai investasi emas relatif tidak bisa turun. Emas juga kebal inflasi. Tapi dalam berinvetasi emas juga harus diwaspadai karena danya investasi emas bodong. DI pegadaian, nasabah yang berinvestasi emas, , maka dananya akan dibelikan emas di Aneka tambang (Antam), tapi Pegadaian tidak pernah menjanjikan dalam satyu bulan mendapat angka pasti, missal 2 %. Juga ada risiko penyimpanan, misal ada kemungkinan emas hilang sedangkan Pegadaian memiliki fasilitas penyimpanan. Risiko fluktuasi harga. Kalau membeli emas pada Desember lalu, kemudian sekarang mau dijual, Anda akan rugi. Tapi bila beli pada Desember tahun lalu (2011) dan dijual sekarang, masih ada untung. Maka invetssai emas harus diprediksikan untuk jangka panjang. Untuk investasi 10 -20 tahun mendatang, emas termasuk yang aman. Kemungkinan ada emas palsu. Bila tidak ingin ditipu, pilih bank dan Pegadaian. Karena emasnya pasti benar dan akan dikelola secara amanah. Apalagi bank dan Pegadaian diawasi OJK.
Bagaimana ketersedian emas pada masa mendatang karena pemilik cadangan emas terbesar adalah negara barat. Negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Swiss dan China memiliki cadangan emas yang luar biasa besar. Saya setuju kalau masyarakat bernivestasi ke emas karena emas menjadi lindung nilai. Saat ini cadangan emas Indonesia hanya 75 ton sedangkan AS 80 ribu ton. Begitu pula Pegadaian, ketika investasi emas di bak syariah merugi, malah mentake over. Ini menunjukan ketenangan Pegadaian dan tahu bahwa betul karakter investasi emas.
Edy Setiadi Invetasi emas bisa terhadang inflasi karena membuat harga–harga naik dan menurunkan daya beli masyarakat. Memang peran untuk menahan inflasi diserahkan ke BI, tapi harus diingat, bahwa ada inflasi inti dan inflasl flat yang juga merupakan tanggung jawab pemerintah. Yang harus dijaga adalah keseimbangan antara sistem keuagan dan sektor riil. Misalnya, emasnya bukan berasal dari impor tapi dari hasil produsi dalam negeri. Sehingga bisa mendorong produksi emas. Ini bagus.
Wasis: Memang saat BI membuat ketentuan pembatasan loan to vehicle ( LTV), saya pikir ada peluang di emas. Maka ketika kami men-take over investasi emas, sebelumnya kami sudah cek kondisi emasnya palsu atau tidak. Setelah di-take over kami lihat perkembangan harganya. Kalau di pegadaian, kecil sekali peluang untuk dimanfaatkan oleh spekulan emas. Apalagi yang datang ke pegadaian adalah masyarakat yang memerlukan uang tunai. Memang dalam jangka panjang juga harus diperhatikan ketersediaan emas karena yang investasi emas semakin banyak.
Citro –Antara
Bagaimana rencana konversi bank BUMN menjadi bank syariah. Ada yang ingin ini terwujud, tetapi ada yang menilai risikonya besar.
Jeffry Asbinsido Ada keinginan pemerintah untuk mengembangkan bank syariah dan ini positif tinggalakita lihat perkembangannya.
Erwin- Majalah Forum Keadilan
Bagaiamana mekasnisme pengawasan oleh BI dan OJK terhadap bisnis yang melibatkan investasi emas, apapun namanya , entah gadai atau apun. Misalnya dengan mengadakan uji kepantasan terhadap sebuah produk investasi sebelum dipasarkan? PD GTIS, misalnya, mereka menggunakan kelemahan sistem pengawasan dengan melibatkan MUI. Mereka meminta rekomendasi dari DSN sebelum mendapatkan izin operasionalnya .
Jeffry:
Terkait pengawasan, di Asbinsido ada forum product manager yang sebulan atau dua bukan sekali kumpul membicarakan produk yang perlu dikembagkan dan dievaluasi. Ada rencana bank syariah utk melakukan sertifikasi, tapi sedang dikaji dari aspek risiko untk perbankan syariah. Ke depan kami bekerjasama dengan OJK untuk melakukan pengawsaan. Sedangkan Asibisindo kami saling mengingatkan.
Edy Setiadi Kalau dilihat struktur dalam perizinan suatu lembaga, biasanya regulator satu paket, pada saat memberikan izin pada suatu lembaga. Termasuk exit polcity, pengaturan produk dan perizinan aktivitasnya oleh lembaga tersebut.
Masalahya, ada ketidakjelasan dari mana izinnya, aktivitas usahanya di mana? Maka tepat bila ada program edukasi. Eduaksi dan perlindungan nasabah, di OJK merupakan suatu bidang yang ditangani sendiri. Ke depan edukasi merupakan pilar dan benteng pengawasan paling bagus terhadap seluruh institusi keuangan. Semakin pandai masyarakat, makin menghindari terjadinya masalah yang bersifat spekulatif. Maka edukasi harus ditingktkan. Asbinsido dan Pegadaian tentu terus melakuan edukasi. Hanya saja sulitnya, dalam manusia ada unsur keserakahan. Yang jadi korban pun ternyata juga ada orang-orang yang pintar. Hanya saja mereka ini tidak dimbangi dengan sisi kepantasan dalam melihat suatu jenis investasi. BI sudah mengatur agar perbakan syariah kembali kepada khitahnya, memberikan pembiayaan ke sektor produktif. Kalaupun ada pembiayaan yang konsumtif, tentu harus dibatasi. Dan produk sebelum dipasarkan akan diuji. Dan minimal ada periksaan umum dalam satu tahun sekali. Kalau pemeriksaan khusus, bisa kapan saja.
Nadratuzzaman: Soal konversi, kita sudah sepakat ada UU Perbankan dan UU Perbankan Syariah. Kalau kita ingin lebih bagus, tidak perlu menjadi kanibal dengan memakan orang lain. Kalau pun itu dilakukan, dampak psikologisnya akan terjadi. Ada satu bank yang diisukan hendak dikonversi. Unit syariahnya menderita karena diteror oleh pegawai konvesional. Direksi konvensional juga menolak. Ini menjadi tidak kondusif. Dua, trust masyakat bisa jadi hilang karena sudah ada 2 UU kenapa masih mau mencaplok yang konvensional. Meski dikonversi, kalau ingin tumbuh tetap saja memerlukan waktu yang tak sebentar. Maka mari kita sama-sama membangun. Tapi kalau induk membesarkan UUS-nya atau BUS yang merupakan anak usahanya dengan menambah kapital dan IT, misalnya, itu kan lebih bagus dan lebih rasional. Dan biarkan dual system banking tetap tumbuh masing-masing. Kalau dipaksakan nati yang anti syariah akan lari dan terjadi rush.
Laporan Workshop JES 2013 | 13
Speaker
Grafik permintaan emas batangan terus meningkat selama 2008 -2011. Peningkatannya dari sisi berat mencapai 600 persen. Adanya middle class terasa dalam hal ini karena begitu pendapatan seseorang mulai meningkat, mulai bisa menyisihkan untuk keperluan jangka menengah dan panjang. Jeffry Prayana ASBISINDO,
M
emaparkan tema: “Kendala dan Prospek Produk Perbankan Syariah�. Data BI perkembangan pangsa pasar perbankan syariah baru 4,6 % dari total pangsa pasar perbankan nasional. Padahal mayoritas hampir 90 persen penduduk Indonesia adalah muslim. Kondisi ini disebabkan banyak faktor yang harus dibenahi. Baik regulasi, pelaku dan sebagainya agar ke depan pertumbuhan perbankan syariah bisa lebih cepat. Tetapi bila dibanding dengan bank konvensional, saat ini, rata-rata pertumbuhan perbankan syariah sudah tiga kali dari perbankan umum. Maka kita optimistis pada 2020 kontribusi perbankan syariah sudah sangat diperhitungkan, baik dari sisi aset, DPK maupun pembiayaan. Landskap perbankan syariah ada beberapa perubahan mendasar. Diantaranya dari segi social culture saat ini masyarakat kelas menengah sudah tumbuh menjadi 50 juta dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta. Ini menunjukan Indonesia akan memasuki fase akslerasi ekonomi. Ini peluang dan mayoritas penduduk adalah muslim. Social culture ini juga didukung oleh adanya perubahan teknologi. Misal. peran media sosial cukup memengaruhi cara orang untuk berkegiatan ekonomi. Sedangkan dari sisi legal, BI sudah memberi arahan dari persetujuan multi liason yang mengarahkan agar semakin besar bank harus semakin produktif. Saat ini market perbankan syariah cukup baik sehingga pengembangan perbankan syariah sudah tidak bisa lagi hanya didasarkan pada aspek loyalitas atau aspek syariah saja. Ciri dasar masyarakat kelas menengah sangat rasional ,muslim tapi juga harus dapat layanan dan produk yang lebih baik. Di sisi lain,
ekonomi nasional terus tumbuh. Bahkan GDP 2014 diprediksi Bank Dunia mencapai US$ 4.440, sedangkan dari IMF, diprediksi akhir 2013 GDP menembus angka US $4.500. Dengan tumbuhnya kelas menengah, kini nasabah bank syariah sudah banyak yang kritis, berbeda dengan awal pembukaan perbankan syariah di mana aspek kehalalan yang diutamakan, tapi belakangan bukan hanya harus halal, tapi produknya juga harus bisa menjawab kebutuhan nasabah. Jadi harus lebih praktis, mudah dan murah. Ini tipikal masyarakat kelas menengah. Strategi generiknya adalah value is the king, tidak bisa lagi hanya dari aspek syariah , tapi kualitas produk juga harus bagus. Tantangan terbesar di lapangan adalah, tetap tidak ada kompensasi terhadap bank syariah yang masih lebih kecil dibanding bank konvensional. Grafik permintaan emas batangan terus meningkat selama 2008 -2011. Peningkatannya dari sisi berat mencapai 600 persen. Adanya middle class terasa dalam hal ini karena begitu pendapatan seseorang mulai meningkat, mulai bisa menyisihkan untuk keperluan jangka menengah dan panjang. Melihat tren peningkatan tersebut, maka tidak terlalu sulit bagi masyarakat untik mengedukasi pentingnya investasi emas. Hanya saja bagaimana perbankan syariah mampu memberikan produk yang tepat kepada nasabah. Potensi omzet gadai emas hingga 2015 diprediksi bisa mencapai Rp306 triliun padahal 2012 baru di sekitar 120 triliun. Ini baru dari sisi bisnis gadai belum lagi bila dikembangkan dengan produk investasi murabah emas. Tetapi BI sudah memberikan regulasi maksimal investasi emas 20 persen dari total portolio pembiayaan.
Laporan Workshop JES 2013 | 9
Speaker
Speaker
Bila ada bank konvensional melebur dengan bank syariah, hasilnya harus bank syariah, tidak boleh menjadi bank konvesional (pasal 17/UUNo21/1998)
Tossi Aryanto Anggota Komisi XI DPR RI
M
embawa tema: Dukungan Legislatif Terhadap Perbankan Syariah di Indonesia Dalam hal perbankan, negara telah mengaturnya dalam dua Undang Undang, yakni UU No. 7/1992 yang diperbarui dengan UU No.10/1998 mengenai Perbankan, dan UU No.21/1998 tentang Perbankan Syariah. Investasi emas merupakan produk inovasi perbankan, dan setiap produk perbankan dipaparkan ke regulator (BI) ke sebelum di-lauching sebagai produk ke masyarakat. Pada UU tentang Perbankan Syariah dikeathui ciri khas perbankan syariah adalah merupakan prinsip hukum Islam, dan penetapan lembaga yang berhak mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar prinsip syariah. Fungsi perbankan syariah, selain menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat juga melakukan fungsi sosial. Peran perbankan syariah sebagai lembaga baitul mal yang menerima dana zakat, sedekah, infak dan hibah dan lainlain agar dapat disalurkan ke organisasi pengelola zakat. Ini merupakan fungsi tambahan perbankan syariah yang ditekankan dalam UU No.21/1998.Fungsi kedua adalah penerima wakaf syariah dalam bentuk uang yang menerima dan menyalurkan ke pengelola (nazir), ini sesuai pasal 4 UU No.21 Tahun 1998. Sedangkan bank yang hendak melakukan usaha bank syariah wajib terlebih dulu mendapatkan izin usaha bank syariah (UUS) dari BI. Semangatnya tetap menginduk pada BI. Selain mendirikan bank syariah yang baru, pihak yang hendak melakukan kegiatan perbankan syariah dapat melakukan pengubahan/konversi dari bank konvensional menjadi bank
10 | Laporan Workshop JES 2013
syariah. Bank umum maupun BPR bisa mengonversikan langsung menjadi bank syariah atau membentuk unit syariah tersendiri. Ini tercantum dalam psaal 5 UU No.21 Tahun 1998. Bank umum syariah hanya bisa dimiliki oleh WNI dan atau badan hukum Indonesia. Sedaangkan WNA atau badan hokum asing boleh masuk ke bisnis syariah asalkan bermitra dengan WNI atau badan hukum yang ada di Indonesia. Sedangkan kepemilikan BPR Syariah harus 100 persen dimiliki WNI. Bila ada bank konvensional melebur dengan bank syariah, hasilnya harus bank syariah, tidak boleh menjadi bank konvesional (pasal 17/UUNo21/1998) Istilah bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) diubah menjadi bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS), perubahan ini untuk menegaskan perbedaan antara kredit dengan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Jadi BPRS adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah bukan bank Perkreditan Rakyat Syariah. Adanya kerahasiaan bank, berkaitan dengan data nasabah kecuali untuk informasi yang bisa diberikan adalah berkaitan dengan penyidikan, perpajakan, peradilan, dan perkara pidana. Juga ada informasi yang tidak perlu mimta izin BI bila berkaitan dengan penyelesaian sengketa nasabah dengan pihak bank aturan lain, seluruh bank konvensional yang memiliki UUS setelah 15 tahun harus dikonversi bank syariah. Sudah bukan saatnya lagi bank syariah hanya mengandalkan loyalitas. Margin investasi di bank konvensional dan syariah, lebih besar di bank syariah, karena kitu bank syariah harus lebih kreatif dan juga harus ikut mendorong pengembangan bisnis syariah. Pada 2013 ini sedang ada legislasi untuk UU perbankan sehingga UU Perbankan Syariah yang akan direvisi lebih up date dan modern tapi tidak menyentuh aspek syariah. Paling tidak dengan adanya OJK dan UU Perbankan yang baru bisa merangsang bisnis syariah. Dan diskusi mendatang diharapkan lebih memacu perkembangan industri syariah.
Muhammad Nadratuzzaman Pengamat Ekonomi Syariah dan Ketua Hosen Institute
U
ntuk Indonesia, produksi emas ke depan akan terbatas apalagi produksi di tambang emas dikuasai asing. Maka dalam jangka panjang , emas akan langka sehingga harganya akan cenderung naik dan menjadi sumber inflasi. Bila banyak lembaga keuangan bermain di emas, dalam jangka panjang bisa mengkhawatirkan karena emas akan langka. Dan banyak banyaknya variasi produk pada perbakan syariah berpotensi menimbulkan bubble ekonomi. Yang jadi tantangan di sektor keuangan adalah adanya pasar keuangan ASEAN 2015. Dan 2020 terutama mobilitas tenaga kerja. Nanti orang Filipina dan Malaysia, akan masuk ke sektor keuangan. Seperti CIMB Grup yang mendapatkan 50% keuntungannya dari pasar Indonesia. Jadi pasar Indonesia yang besar ini akan dinikmati orang lain. Kalau tidak ada pembatasan, lembaga keuangan asing akan makin banyak yang masuk ke Indonesia. Dan yang lokal harus bisa bertahan. Soal tenaga kerja, mereka telah melakukan sertifikasi tenaga kerja sedangkan Indonesia belum. Dalam hal ini yang bertindak mensertifikasi adalah Asbisindo. Dalam pengembangan perbankan syariah ada dua hal penting yakni SDM yang tangguh dan entrepreneur lokal yang tangguh. Loka karya MUI, 1990 juga menghendaki agar perbankan syariah bisa dinikmati umat Islam di Indonesia, sedangkan umat Islam Indoensia tidak punya entrepreneur. Sedangkan dari sisi nasabah, lebih sendang mendapat pinjaman dari bank syariah ketimbang menyimpan uangnya di bank syariah. Mereka lebih suka menyimpan uangnya di bank konvensional. Begitu juga Bank syariah juga lebih senang bermain di akad murabahah bukan di mudarabah.
Dari sisi nasabah, lebih sendang mendapat pinjaman dari bank sayriah ketimbang menyimpan uangnya di bank sayriah. Mereka lebih suka menyimpan uangnya di bank konvensional. Begitu juga Bank syariah juga lebih senang bermain di akad murabahah bukan di mudarabah.
Bagi hasil di bank syariah lebih kecil dari bank kovensional, ini karena skala ekonominya bank syariah juga masih kecil. Maka diperlukan kebijakan pemerintah, yang khusus untuk bank syariah. Karena secara skala ekonomi sulit melawan bank konvensional yang sudah lebih besar. Hasil peneliatian saya menujukan, bila bank konvensional mendirikan 1 cabang maka keuntungannya meningkat, sedangkan bank syariah bikin 1 cabang, keuntungan akan menurun. Begitu juga aspek infrastruktur dan aspek hukum harus diperbaiki. Misal, adanya pengadilan yang mengurusi sengketa bank syariah dengan nasabahnya, notaris syariah. Juga produk lain yang harus diharmonisasikan dengan UU Perbankan Syariah. Tiga isu besar adalah isu konversi bank umum menjadi bank syariah. Sebaiknya kita konsiten dnegan dual banking sytem saja supaya bisa tumbuh secraa natural. Isu meger, kemungkinan anak perusahan BUMN syariah dimerger, ini bisa dipikirkan. Juga hubungan induk dengan anak perusahaan. Kalau induk menyimpan keuntunganya di bank syariah anak perusahaan, tentu anak perushaan akan bisa cepat besar. Ada dua opsi kemana bank syariah ke depan. Pertama, bagaimana bank syariah mengembangkan segmented market untuk menuju universal islamic bank. Dua, mengembangkan strategi aliansi strategis dan mengembangkan produk islamic bank yang lebih banyak. Termasuk mengembangkan hybrid product. Sertifikasi SDM syariah menjadi penting teruitama menyongsong pasar ASEAN. Tentu kta ingin SDM syariah kita juga bisa diterima bekerja di negara lain sehingga warna islamic bank Indonesia akan mewarnai dunia.
Laporan Workshop JES 2013 | 11